(c) penjualan setelah selesai masa akad, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek
ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian;
(d) penjualan objek ijarah secara bertahap, maka:
(i) selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui
sebagai keuntungan atau kerugian; dan
(ii) bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset
lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.
Dalam Fatwa DSN nomor 27/DSN-MUI/III/2002 dijelaskan ketentuan tentang al-Ijarah al-
Muntahiyah bi al-Tamlik bahwa pihak yang melakukan al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik harus
melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau
pemberian, hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah selesai dan janji pemindahan kepemilikan yang
disepakati di awal akad Ijarah adalah wa’ad yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janjian itu ingin
dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah selesai.
Perpindahan hak milik obyek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan
dengan:
(a) hibah;
(b) penjualan sebelum masa akad berakhir;
(c) penjualan pada akhir masa akad; dan
(d) penjualan secara bertahap.
Untuk memberikan ilustrasi yang lengkap dan rinci dapat diberikan contoh sebagai berikut:
Contoh : 9 -10
Dalam contoh 9 – 1 (ilustrasi umum) diperoleh data data IMBT sbb:
Nama Nasabah : Amir
Jenis Akad (kedua) : Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)
Jenis barang yang disewa : Kijang Inova
Harga barang perolehan : Rp120.000.000
Total pembayaran sewa : Rp72.000.000 (Rp6.000.000/bulan)
Jangka waktu sewa : 2 (satu) tahun
Beban penyusutan : Rp60.000.000 (Rp5.000.000/bulan)
Dari contoh diatas terdapat beberapa cara pemindahan kepemilikan atas obyek IMBT tersebut yaitu:
(a) Pemindahan kepemilikan dengan cara ”hibah”
(b) Perpindahan Kepemilikan dengan cara penjualan :
1) Penjualan sebelum akad berakhir
2) Penjualan pada akhir masa sewa
3) Penjualan secara bertahap
A. Pemindahan kepemilikan dengan cara ”hibah”
Pada umumnya cara hibah ini dilakukan pada akhir masa sewa, sehingga diharapkan tidak terdapat
kerugian yang ditanggung oleh pemilik obyek IMBT saat dilakukan perpindahan kepemilikan tersebut.
Dalam PSAK 107 tentang akuntansi Ijarah dijelaskan pengukuran pemindahan kepemilihan dengan cara
hibah sebagai berikut:
19. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
(a) hibah, maka jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai beban;
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 483
Jadi jika aset ijarah tersebut masih terdapat nilai atau ada nilai tercatatnya maka, nilai tersebut diakui
sebagai beban.
Berdasarkan contoh tersebut, dapat diketahui bahwa nilai buku obyek IMBT (mobil Inova) tersebut
pada akhir masa sewa, yang tercantum dalam neraca LKS Mitra Mandiri sebagai pemilik Obyek IMBT
adalah sebagai berikut :
NERACA
Per 30 Maret 2010
Aktiva Pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Persediaan 00
Titipan Uang Muka Ijarah 14.400.000
Aset Ijarah 120.000.000 Titipan UM Ijarah 36.000.000
Aset IMBT ( 120.000.000) Titipan UM IMBT
Akumulasi penyusutan
Oleh karena itu saat dilakukan perpindahan kepemilikan di akhir masa sewa IMBT dengan cara
hibah jurnal yang dilakukan adalah:
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp120.000.000,00
Cr. Aset Ijarah Rp120.000.000,00
Namun sangat berbeda jika pada saat terjadi pepindahan kepemilikan tersebut, aset obyek IMBT
masih memiliki nilai buku (misalnya Rp10.000.000,00), maka saat dilakukan perpindahan kepemilikan nilai
buku aset obyek IMBT diakui sebagai beban. Oleh karena itu jurnal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp110.000.000,00
Dr. Biaya pelepasan aset IMBT (hibah) Rp 10.000.000,00
Cr. Aset Ijarah
Rp120.000.000,00
B. Perpindahan Kepemilikan dengan cara penjualan
Selain pemindahan hak kepemilikan dilakukan dengan cara hibah, terdapat cara lain perpindahan
kepemilikan dalam IMBT yaitu dengan cara penjualan. Baik permindahan kepemilihan dengan hibah atau
dengan penjualan, maka pada saat pemindahan kepemilikan dilakukan akad sesuai dengan cara
pemindahan kepemilikan yang dilakukan (hibah atau penjualan). Untuk itu pada saat pemindahan
kepemilikan akad Ijarah Muntahia Bitamllik (IMBT) diputus terlebih dahulu dan diganti dengan akad
pemindahan kepemilikan.
Pemindahan kepemilikan dengan cara penjualan dapat dibagi sebagai berikut:
a. penjualan sebelum berakhirnya masa akad,
b. penjualan setelah selesai masa akad,
c. penjualan objek ijarah secara bertahap,
1) Penjualan sebelum akad berakhir
Salah satu cara perpindahan kepemilikan adalah IMBT adalah dilakukan sebelum akad IMBT
berakhir sebesar sisa cicilan sewa (misalnya dipindahkan pada akhir bulan 12/setelah satu tahun). Sesuai
ketentuan dalam PSAK 107 tentan akuntansi Ijarah dijelaskan sebagai berikut:
19. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
(b) penjualan sebelum berakhirnya masa akad, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat
objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian;
Dari ketentuan ini jelas diatur bahwa selisih harga jual atau harga sewa yang belum dibayar dan nilai
tercatat obyek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Jika yang dibayar adalah sisa harga sewa
yang belum dibayar berarti lebih besar dari nilai tercatatnya maka diakui sebagai keuntungan pelepasan aset
Ijarah.
484 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
Contoh: 9 - 11
Atas mobil Kijang Inova yang disewa oleh Amir dengan prinsip IMBT, dalam catatan LKS Mitra
Mandiri sebagai pemilik obyel IMBT pada bulan ke 13 menunjukkan data sebagai berikut:
Harga perolehan Aset obyek IMBT : Rp120.000.000,00
Akumulasi Penyusutan : Rp 60.000.000,00
Sisa harga sewa yang belum dibayar : Rp 72.000.000,00
Dari contoh ini akan terjadi beberapa alternatif sebagai berikut:
a) Jika Amir sebagai penyewa membayar seluruh sisa harga sewa yang belum dibayar maka atas
perpindahan kepemilikan tersebut oleh LKS Mitra Mandiri sebagai pemilik aset obyek IMBT
dilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas/Rekening penyewa Rp72.000.000,00
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp60.000.000,00
Cr. Aset Ijarah
Cr. Keuntungan pelepasan Aset IMBT Rp120.000.000,00
Rp 12.000.000,00
b) Jika Amir sebagai penyewa tidak membayar seluruh sisa harga sewa yang belum dibayar, tetapi
sesuai kesepakatan yang membayar misalnya sebesar Rp65.000.000,00 saja maka atas perpindahan
kepemilikan tersebut oleh LKS Mitra Mandiri sebagai pemilik aset obyek IMBT dilakukan jurnal
sebagai berikut:
Dr. Kas / Rekening penyewa Rp65.000.000,00
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp60.000.000,00
Cr. Aset Ijarah
Cr. Keuntungan pelepasan Aset IMBT Rp120.000.000,00
Rp 5.000.000,00
c) Jika Amir sebagai penyewa tidak membayar seluruh sisa harga sewa yang belum dibayar, tetapi
sesuai kesepakatan yang membayar misalnya sebesar Rp50.000.000,00 saja maka atas perpindahan
kepemilikan tersebut oleh LKS Mitra Mandiri sebagai pemilik aset obyek IMBT dilakukan jurnal
sebagai berikut:
Dr. Kas/Rekening penyewa Rp50.000.000,00
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp60.000.000,00
Dr. Biaya kerugian pelepasan aset IMBT Rp10.000.000,00
Cr. Aset Ijarah
Rp120.000.000,00
2) Penjualan pada akhir masa sewa
Cara lain perpindahan kepemilikan Aset IMBT dilakukan pada akhir masa sewa IMBT (dalam
contoh di atas dilakukan pada akhir tahun kedua), sesuai harga yang disepakati. Hal ini diatur dalam PSAK
107-ED tentang akuntansi Ijarah sebagai berikut:
19. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
(c) penjualan setelah selesai masa akad, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek
ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian;
Jadi jelas dalam ketentuan tersebut mengatur bahwa selisih harga jual (harga yang disepakati) dengan
nilai tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
Contoh: 9 - 12
Atas mobil Kijang Inova yang disewa oleh Amir sebagai penyewa dengan prinsip IMBT, dalam
catatan LKS Mitra Mandiri sebagai pemilik obyek IMBT pada akhir tahun kedua menunjukkan data
sebagai berikut:
Harga perolehan Aset IMBT : Rp120.000.000,00
Akumulasi Penyusutan : Rp120.000.000,00
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 485
Dari contoh ini dapat dilihat bahwa Aset IMBT pada akhir masa sewa (akhir tahun kedua) sudah
tidak memiliki nilai buku lagi, karena penyusutan diperhitungan untuk selama masa sewa IMBT, sehingga
berapapun nilai yang disepakati dan dibayar oleh Amir sebagai penyewa diakui sebagai keuntungan.
Misalnya Amir sebagai penyewa menyepakati untuk membayar sebesar Rp15.000.000,00 maka atas
perpindahan pemilikan Aset IMBT tersebut oleh LKS Mitra Mandiri sebagai pemilik obyek IMBT
melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas/Rekening penyewa Rp15.000.000,00
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp120.000.000,00
Cr. Aset Ijarah
Cr. Keuntungan pelepasan Aset IMBT Rp120.000.000,00
Rp 15.000.000,00
Sangat berbeda jika penyustan aset IMBT dilakukan untuk masa penyusutan yang tidak sama
dengan masa sewa IMBT, misalnya pemilik obyek IMBT melakukan penyusutan aset IMBT sesuai
kebijakan penyusutan aktiva tetap ( masa penyusutan 5 tahun) sedangkan masa sewa hanya dilakukan
untuk 2 tahun. Jika masa penyusutan dilakukan untuk masa penyusutan 5 tahun, maka pada akhir tahun
kedua data-data aset IMBT menunjukan sebagai berikut:
Harga perolehan : Rp120.000.000,00
Akumulasi penyusutan (selama 2th) : Rp 48.000.000,00
Dari data tersebut jika perpindahan kepemilikan dilakukan pada akhir masa sewa IMBT (akhir
tahun kedua) akan terjadi beberapa alternatif:
a) Jika Amir sebagai penyewa sepakat untuk membayar dengan jumlah yang lebih rendah dari nilai
bukunya (misalnya Rp60.000.000,00), sehingga nilai tercatat lebih besar dari harga jual (harga yang
dibayar penyewa), maka selisihnya diakui sebagai kerugian pelepasan aset IMBT, oleh karena itu
LKS Mitra Madiri melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas/Rekening penyewa Rp60.000.000,00
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp 48.000.000,00
Dr. Biaya kerugian pelepasan aset IMBT Rp 12.000.000,00
Cr. Aset Ijarah
Rp120.000.000,00
b) Jika Amir sebagai penyewa sepakat untuk membayar dengan jumlah yang lebih tinggi dari nilai
bukunya (misalnya Rp80.000.000,00), sehingga nilai tercatat lebih kecil dari harga jual (harga yang
dibayar penyewa), maka selisihnya diakui sebagai keuntungan pelepasan aset IMBT, oleh karena itu
LKS Mitra Mandiri melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas/Rekening penyewa Rp80.000.000,00
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset IMBT Rp48.000.000,00
Cr. Aset Ijarah
Cr. Keuntungan pelepasan Aset IMBT Rp120.000.000,00
Rp 8.000.000,00
3) Penjualan secara bertahap
Cara pemindahan kepemilikan Obyek IMBT adalah dilakukan dengan secara bertahap. Pelaksanaan
pemindahan secara bertahap ini tidak mudah dilaksanakan jika Obyek IMBT adalah satu, misalnya sebuah
gedung jika dipindahkan sebagian maka bagian mana yang menjadi haknya penyewa dan mana yang
menjadi hak pemilik obyek IMBT. Perpindahan kepemilikan ini dapat dilaksanakan dengan baik jika aset
obyek IMBT tersebut merupakan satu kesatu yang terdiri dari beberapa bagian, misalnya satu kesatuan
perumahan, sebagian dari rumah-rumah tersebut dipindahkan kepada penyewa. Dalam PSAK 107 tentang
akuntansi Ijarah diatur permindahakn kepemilikan secara bertahap diatur sebagai berikut:
19. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
486 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
(d) penjualan objek ijarah secara bertahap, maka:
(i) selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui
sebagai keuntungan atau kerugian; dan
(ii) bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset
lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.
Dari ketentuan ini penjualan obyek ijarah secara bertahap terdapat dua bagian, yaitu atas obyek yang
dipindahkan dan atas obyek yang tidak dipindahkan. Atas obyek Ijarah yang dipindahkan selisih harga jual
dan nilai tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Oleh karana itu akuntansinya seperti yang
dilakukan pada perpindahan kepemilikan sebelum akhir akad. Sedangkan untuk bagian obyek yang tidak
dibeli oleh penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset lancar sesuai tujuannnya.
Beberapa jurnal yang berkaitan dengan transaksi ijarah lainnya antara lain:
a. Pada saat pengalihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan obyek sewa
dengan harga sekadarnya setelah seluruh penerimaan sewa diterima dan obyek sewa tidak memiliki
nilai sisa.
Dr. Kas/Rekening penyewa xxxxx
Dr. Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah xxxxx
Cr. Keuntungan penjualan Aset Ijarah xxxxx
Cr. Aset Ijarah xxxxx
b. Jika penyewa berjanji untuk membeli tetapi kemudian membatalkan, dan nilai wajar obyek sewa
lebih rendah dari nilai buku dan dibebankan kepada penyewa/lessor :
Dr. Piutang kepada penyewa xxxxx
Cr. Akumulasi penyusutan Aset Ijarah xxxxx
(catatan: jumlah yang dicatat sebesar porsi penurunan nilai Aset Ijarah)
c. Jika penyewa tidak berjanji untuk membeli dan kemudian memutuskan untuk tidak membeli, dan
nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku maka penurunan nilai buku tersebut diakui
sebagai kerugian:
Dr. Biaya penyusutan Aset Ijarah xxxxx
Cr. Akumulasi penyusutan Aset Ijarah xxxxx
9.3.5 Penurunan kualitas obyek sewa
Apabila dalam masa sewa diketahui terjadi penurunan kualitas objek sewa yang bukan disebabkan
tindakan/kelalaian penyewa yang mengakibatkan jumlah cicilan yang telah diterima lebih besar dari nilai
sewa yang wajar.
Dr. Biaya pengembalian kelebihan penerimaan sewa xxx
Cr. Kas/Hutang kepada penyewa/Rekening penyewa xxx
(catatan: beban pengembalian ini merupakan offsetting account dari pendapatan sewa)
9.4. Akuntansi Penyewa (Musta’jir)
Salah satu perbedaan PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dan PSAK 59 tentang Akuntansi
Perbankan pada paragraf Ijarah adalah dalam PSAK 59 hanya dibahas akuntansi Ijarah dari segi Bank
Syariah saja baik sebagai pemilik obyek Ijarah maupun Bank Syariah sebagai pihak penyewa, sedangkan
dalam PSAK 107 telah dibahas Akuntansi Penyewa tanpa membedakan apakah hal tersebut dilakukan oleh
Lembaga Keuangan Syariah maupun nasabah sebagai penyewa.
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 487
9.4.1 Akun dalam Akuntansi Penyewa
Akun yang dipergunakan oleh penyewa sangat berbeda dengan akun yang dipergunakan oleh
pemilik obyek sewa. Berikut diberikan beberapa akun yang dipergunakan oleh penyewa obyek ijarah, baik
untuk kepentingan penyusunan laporan posisi keuangan (neraca) maupun untuk menyusun laporan laba
rugi.
A. Akun dalam Laporan Posisi Keuangan
Akun-akun berikut dipergunakan untuk mencatat transaksi ijarah atau Ijarah Muntahiya Bittamlik
pada akuntansi penyewa (lessee) untuk kepentingan penyusunan laporan posisi keuangan (neraca).
1. Aktiva Tetap
Akun ini dipergunakan untuk mencatat aset yang telah diperoleh atas dasar pemindahan
kepemilikan dalam transaksi Ijarah Muntahia Bittamlik. Akun ini di debet pada saat diperoleh Aset
Ijarah sebesar nilai aset tersebut. Perlakuan akuntansi berikutnya sesuai ketentuan aktiva tetap.
2. Akumulasi Aktiva Tetap
Akun ini dipergunakan untuk mencatat akumulasi penyusutan atas aktiva tetap yang diperoleh dari
transaksi Ijarah Munthia Bittamlik. Perlakukan akuntansinya tersebut sesuai ketentuan penyusutan
aktiva tetap.
3. Uang Muka Sewa (Sewa Dibayar Dimuka)
Akun ini dipergunakan untuk mencatat bagian dari harga sewa yang telah dibayar sebelum
pemanfaat obyek Ijarah. Akun ini di debet pada saat dilakukan pembayaran bagian harga sewa
sebesar harga sewa yang dibayar. Akun ini dikredit pada saat pengakuan beban harga sewa untuk
periode yang bersangkutan.
B. Akun dalam Laporan Laba Rugi
Akun-akun berikut dipergunakan untuk mencatat transaksi ijarah atau ijarah muntahia bittamlik
dalam akuntansi penyewa untuk kepentingan penyusunan laporan laba rugi.
1. Beban sewa Ijarah
Akun ini dipergunakan untuk mencatat harga sewa yang dibayar baik untuk transaksi Ijarah atau
Ijarah Muntahia Bittamlik. Akun ini didebet pada saat pembayaran harga sewa sebesar harga sewa
yang dibayar atau yang menjadi beban. Akun ini dikredit pada akhir tahun untuk dipindahkan ke
Laba Rugi Tahun berjalan.
2. Beban Pemeliharaan Rutin Aset Ijarah
Akun ini dipergunakan untuk mencatat beban pemeliharaan rutin yang menjadi beban penyewa.
Akun ini didebet saat terjadi pemeiharaan rutin yan dilakukan sebesar beban yang dikeluarkan dan
di kredit pada akhir tahun untuk dipindahkan ke Laba Rugi Tahun Berjalan.
Untuk memberikan gambaran yang lengkap dan rinci akuntansi Ijarah dan Ijarah Muntahia
Bittamlik yang dilakukan pada akuntansi penyewa dapat diberikan ilustrasi contoh seperti pada contoh 9.4
di atas.
Contoh : 9 – 4 (ilustrasi umum)
Pada tanggal 10 Maret 2008, Bank Syariah melakukan transaksi Ijarah dengan data-data sbb:
A Jenis Akad (pertama) : Ijarah
Nama Penyewa : Hasan
Jenis barang yang disewa : Kijang Inova
Harga barang perolehan : Rp120.000.000
Nilai sisa / residual value : Rp1
Total pembayaran sewa per thn : Rp28.800.000 (Rp2.400.000/bln)
Uang muka sewa dari penyewa : Rp14.400.000 (6 bulan sewa)
488 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
Jangka waktu sewa : 1 (satu) tahun
Biaya administrasi : Rp300.000
Pengikatan : Dibawah tangan
B Jenis Akad (kedua) : Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)
Nama Penyewa : Amir
Jenis barang yang disewa : Kijang Inova
Harga barang perolehan : Rp120.000.000
Nilai sisa / residual value : Rp1
Total pembayaran sewa per thn : Rp72.000.000 (Rp6.000.000 / bln)
Uang muka sewa dari penyewa : Rp36.000.000 ( 6 bulan sewa)
Jangka waktu sewa : 2 (satu) tahun
Opsi pengalihan pemilikan : Akhir masa sewa
Biaya administrasi : Rp300.000
Pengikatan : Dibawah tangan
Dari ilustrasi contoh di atas dapat dijelaskan lebih lanjut jurnal yang dilakukan oleh penyewa Ijarah
dan penyewa Ijarah Muntahia Bittamlik dan hal-hal yang berkaitan dengan beban sewa yang dilakukan.
9.4.2 Beban sewa
Beban sewa adalah harga sewa yang harus dibayar oleh penyewa obyek Ijarah. Dalam PSAK 107)
tentang Akuntansi Ijarah menjelaskan pengakuan dan pengukuran Beban Ijarah yang dilakukan oleh
penyewa sebagai berikut:
20. Beban sewa diakui selama masa akad pada saat manfaat atas aset telah diterima.
21. Utang sewa diukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas manfaat yang telah diterima.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa harga sewa atau beban sewa yang harus dibayar oleh penyewa
obyek ijarah sangat dipengaruhi oleh akad yang dipergunakan dan khusus untuk Ijarah Muntahian
Bittamlik dipengaruhi juga oleh jangka waktu sewa yang dilakukan. Oleh karena itu berikut diberikan
jurnal yang dipisahkan sesuai dengan akadnya.
A. Akuntansi Penyewa Ijarah
Untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang akuntansi ijarah yang dilakukan oleh penyewa
obyek ijarah, diberikan contoh berikut:
Contoh : 9 - 4
Pada tanggal 10 Maret 2008, LKS Mitra Mandiri melakukan transaksi Ijarah dengan data-data
sebagai berikut:
A Jenis Akad (pertama) : Ijarah
Nama Penyewa : Hasan
Jenis barang yang disewa : Kijang Inova
Harga barang perolehan : Rp120.000.000,00
Nilai sisa / residual value : Rp1
Total pembayaran sewa per thn : Rp28.800.000 (Rp2.400.000 / bln)
Uang muka sewa dari penyewa : Rp14.400.000 ( 6 bulan sewa)
Jangka waktu sewa : 1 (satu) tahun
Biaya administrasi : Rp300.000,00
Pengikatan : Dibawah tangan
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 489
Atas ilustrasi contoh diatas oleh penyewa dilakukan akuntansi dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pada saat pembayaran sewa sebesar Rp2.400.000,00 per bulan dilakukan oleh penyewa.
Dr. Beban Sewa Ijarah Rp2.400.000,00
Cr. Kas/Rek bank (muajjir/lessor) Rp2.400.000,00
2. Jika pembayaran harga sewa dilakukan terlebih dahulu, maka pembayaran tersebut dicatat sebagai
sewa dibayar dimuka.
(a) Atas transaksi ijarah dilakukan pembayaran harga sewa kepada pemilik obyek sewa sebesar
Rp10.000.000,00.
Dr. Sewa Dibayar Dimuka Ijarah Rp10.000.000,00
Cr. Kas/Rek bank (muajjir/lessor) Rp10.000.000,00
(b) Pada saat jatuh tempo atau pengakuan beban sewa pada bulan yang bersangkutan sebesar
Rp2.400.000,00.
Dr. Beban Sewa Ijarah Rp2.400.000,00
Cr. Sewa Dibayar Dimuka Ijarah Rp2.400.000,00
3. Jika sewa telah jatuh tempo tetapi penyewa (lessee) belum melakukan pembayaran:
a. Pada saat pengakuan beban ijarah (akrual)
Dr. Beban Sewa Ijarah Rp2.400.000,00
Cr. Hutang sewa Ijarah Rp2.400.000,00
b. Pada saat melakukan pembayaran beban ijarah yang tertunggak
Dr. Hutang Sewa Ijarah Rp2.400.000,00
Cr. Kas/Rek bank Rp2.400.000,00
B. Akuntansi Penyewa Ijarah Muntahia Bitamllik (IMBT)
Dalam akuntansi Ijarah Muntahia Bittamlik memiliki sedikit perbedaan karena dalam akuntansi
Ijarah Muntahia Bittamlik ada opsi pemindahan kepemilikan sehingga terjadi akuntansi pemindahan
kepemilikan dari pemilik obyek IMBT ke penyewa. Untuk memberikan gambaran yang lengkap atas
akuntansi Ijarah Muntahia Bittamlik berikut diberikan ilustrasi contoh sebagai berikut:
Contoh: 9 - 4
Pada tanggal 10 Maret 2008, Amir sebagai penyewa dan LKS Mitra Mandiri melakukan transaksi
Ijarah dengan data-data sebagai berikut:
B Jenis Akad (kedua) : Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)
Nama Penyewa : Amir
Jenis barang yang disewa : Kijang Inova
Harga barang perolehan : Rp120.000.000
Nilai sisa / residual value : Rp1
Total pembayaran sewa per thn : Rp72.000.000 (Rp6.000.000 / bln)
Uang muka sewa dari penyewa : Rp36.000.000 ( 6 bulan sewa)
Jangka waktu sewa : 2 (satu) tahun
Opsi pengalihan pemilikan : Akhir masa sewa
Biaya administrasi : Rp300.000
Pengikatan : Dibawah tangan
Dari contoh tersebut di atas, dibedakan akuntansi yang terkait dengan pembayaran harga sewa yang
dilakukan oleh penyewa dan akuntansi pemindahan kepemilikan dari pemilik obyek IMBT kepada
penyewa IMBT
490 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
1) Pada saat pembayaran sewa sebesar Rp6.000.000,00 per bulan dilakukan oleh penyewa.
Dr. Beban Sewa IMBT Rp6.000.000,00
Cr. Kas/Rek bank (muajjir/lessor) Rp6.000.000,00
2) Jika pembayaran harga sewa dilakukan terlebih dahulu, maka pembayaran tersebut dicatat sebagai
sewa dibayar dimuka.
a) Atas transaksi ijarah dilakukan pembayaran harga sewa kepada pemilik obyek sewa sebesar
Rp10.000.000,00.
Dr. Sewa Dibayar Dimuka IMBT Rp10.000.000,00
Cr. Kas/Rek bank (muajjir/lessor) Rp10.000.000,00
b) Pada saat jatuh tempo atau pengakuan beban sewa pada bulan yang bersangkutan sebesar
Rp6.000.000,00.
Dr. Beban Sewa IMBT Rp6.000.000,00
Cr. Sewa Dibayar Dimuka IMBT Rp6.000.000,00
3. Jika sewa telah jatuh tempo tetapi penyewa (lessee) belum melakukan pembayaran
a. Pada saat pengakuan beban ijarah (akrual)
Dr. Beban Sewa IMBT Rp6.000.000,00
Cr. Hutang sewa IMBT Rp6.000.000,00
b. Pada saat melakukan pembayaran beban ijarah yang tertunggak
Dr. Hutang Sewa IMBT Rp6.000.000,00
Cr. Kas / Rek bank Rp6.000.000,00
9.4.3. Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin
Dalam transaksi Ijarah atau Ijarah Muntahia Bittamlik, obyek ijarah atau obyek IMBT tetap dicatat
pada pemilik obyek sewa (lessor) sehingga secara prinsip beban pemeliharaan dan perbaikan menjadi
tanggung jawab pemilik obyek sewa (lessor). Namun demikian beban pemeliharaan rutin dan beban
perbaikan yang tidak besar dapat dibebankan kepada penyewa atau menjadi tanggung jawab penyewa.
Terkait dengan hal tersebut dalam PSAK 107 tentang akuntansi ijarah diatur sebagai berikut:
22. Biaya pemeliharaan obyek ijarah yang disepakati dalam akad menjadi tanggungan penyewa diakui sebagai
beban pada saat terjadinya.
23. Biaya pemeliharaan obyek ijarah, dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan obyek
ijarah secara bertahap, akan meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan obyek ijarah.
Contoh : 9 - 13
Amir sebagai penyewa mengeluarkan biaya perbaikan obyek ijarah sebesar Rp200.000,00.
Atas pengeluaran biaya perbaikan tersebut Amir sebagai penyewa melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Beban pemeliharaan rutin Ijarah Rp200.000,00
Cr. Kas Rp200.000,00
9.4.4 Pemindahan kepemilikan (khusus IMBT)
Pemindahan kepemilikan hanya terjadi dalam Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT). Pemindahan
kepemilikan sesuai opsi yang diambil oleh penyewa. Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan
pengakuan dan pengukuran perpindahan kepemilikan yang dilakukan oleh penyewa sebagai berikut:
24. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 491
(a) hibah, maka penyewa mengakui aset dan keuntungan sebesar nilai wajar objek ijarah yang
diterima;
(b) pembelian sebelum masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar pembayaran nilai
wajar atau pembayaran tunai yang disepakati;
(c) pembelian setelah masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar nilai wajar atau
pembayaran tunai yang disepakati;
(d) pembelian objek ijarah secara bertahap, maka penyewa mengakui aset sebesar wajar.
Jadi sesuai ketentuan tersebut, pemindahan kepemilkan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1) Pemindahan kepemilkan dilakukan dengan cara hibah atau hadiah
Pemindahan kepemilkan dengan cara hibah ini diatur dalam PSAK 107 tentang akuntansi Ijarah
(paragraf 24.a) sebagai berikut:
24. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
(a) hibah, maka penyewa mengakui aset dan keuntungan sebesar nilai wajar objek ijarah yang
diterima;
Jadi bagi penyewa pengukuran nilai obyek ijarah yang dipindahkan sebesar nilai wajar dari obyek
IMBT tersebut, dan atas nilai wajar dari obyek ijarah yang pemindahannya dilakukan dengan hibah diakui
sebagai keuntungan oleh penyewa. Oleh karena itu bagi penyewa pemindahan kepemilikan tidak
memperhatikan nilai yang ada (pencatatan) pada pemilik obyek IMBT, tidak memperhatikan apakah nilai
tercatat lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai wajarnya, bagi penyewa yang diperhatikan adalah nilai wajar
saat penyerahan.
Contoh: 9 - 14
Dalam catatan pemilik obyek IMBT diketahui obyek IMBT harga perolehan sebesar
Rp120.000.000,00 dan akumulasi penyusutan obyek IMBT sebesar Rp120.000.000,00. Obyek IMBT
tersebut memiliki nilai wajar sebesar Rp10.000.000,00 saat pengalihan kepemilkan dilakukan.
Bagi penyewa atas pemindahan kepemilikan yang dilakukan oleh pemilik obyek IMBT kepada
penyewa dilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Aktiva Rp10.000.000,00
Cr. Keuntungan/pendapatan operasi lainnya Rp10.000.000,00
2) Dengan cara pembelian sebelum akad berakhir
Pemindahan kepemilikan dari pemilik obyek IMBT kepada penyewa dilakukan dengan cara
pembelian yang dilakukan oleh penyewa sebelum akad berakhir diatur dalam PSAK 107 tentang akuntansi
Ijarah (paragraf 24.b) sebagai berikut:
24. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
(b) pembelian sebelum masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar pembayaran nilai
wajar atau pembayaran tunai yang disepakati;
Contoh: 9 -15
Atas mobil Kijang Inova yang disewa oleh Amir dengan prinsip IMBT, dalam catatan pemilik obyel
IMBT pada bulan ke 13 menunjukkan data sbb:
Harga perolehan Aset obyek IMBT : Rp120.000.000,00
Akumulasi Penyusutan : Rp 60.000.000,00
Sisa harga sewa yang belum dibayar : Rp 72.000.000,00
Dari contoh ini akan terjadi beberapa alternatif sebagai berikut:
492 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
a) Jika penyewa membayar seluruh sisa harga sewa yang belum dibayar maka atas perpindahan
kepemilikan tersebut oleh penyewa obyek IMBT dilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Aktiva Rp72.000.000,00
Cr. Kas/Rek Bank Rp72.000.000,00
b) Jika penyewa tidak membayar seluruh sisa harga sewa yang belum dibayar, tetapi sesuai
kesepakatan yang membayar misalnya sebesar Rp65.000.000,00 saja maka atas perpindahan
kepemilikan tersebut oleh penyewa obyek IMBT dilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Aktiva Rp65.000.000,00
Cr. Kas/Rek Bank Rp65.000.000,00
3) Dengan cara pembelian setelah akad berakhir
Cara pemindahan kepemilikan yang lain dilakukan pada akhir masa sewa atau akad berakhir.
Sehubungan dengan hal tersebut PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan sebagai berikut:
24. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
(c) pembelian setelah masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar nilai wajar atau
pembayaran tunai yang disepakati;
Jadi bagi penyewa, tidak memperhatikan nilai buku dari aset tersebut yang ada, tetapi penyewa
pengakui aset tersebut sebesar pembayaran yang disepakati
Contoh: 9 - 16
Atas mobil Kijang Inova yang disewa oleh Amir dengan prinsip IMBT, dalam catatan pemilik obyek
IMBT pada akhir tahun kedua menunjukkan data sbb:
Harga perolehan Aset obyek IMBT : Rp120.000.000,00
Akumulasi Penyusutan : Rp120.000.000,00
Atas perpindahan kepemlikan tersebut penyewa melakukan pembayaran sebesar Rp15.000.000,00
Atas perpindahan kepemilikan obyek IMBT tersebut penyewa melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Aktiva Rp15.000.000,00
Cr. Kas / Rek Bank Rp15.000.000,00
4) Dengan cara pembelian secara bertahap
Salah satu pemindahan kepemilikan dilakukan secara bertahap. Perpindahan kepemilikan bertahap
ini hanya dilakukan atas aset terpisah (obyek ijarah terdiri dari beberapa aset). Sangat sulit untuk
memindahkan secara bertahap atas obyek ijarah yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-
pisahk. Sehubungan dengan hal itu PSAK 107-ED tentang akuntansi ijarah mengatur sebagai berikut:
24. Pada saat perpindahan kepemilikan objek ijarah dari pemilik kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dengan cara:
(d) pembelian objek ijarah secara bertahap, maka penyewa mengakui aset sebesar wajar.
Jadi sesesuai ketentuan tersebut diatas nilai obyek IMBT yang dipindahkan bagi penyewa sebesar
biaya perolehan yang dikeluarkan oleh penyewa.
Contoh : 9-17
Mobil Kijang Inova disewa oleh Amir dengan prinsip IMBT, dalam catatan pemilik obyek IMBT
pada akhir tahun kedua menunjukkan data sbb:
Harga perolehan Aset obyek IMBT : Rp120.000.000,00
Akumulasi Penyusutan : Rp120.000.000,00
Atas perpindahan kepemlikan tersebut penyewa melakukan pembayaran kepada pemilik obyek
IMBT sebesar Rp15.000.000,00 dan biaya lain yang menjadi tanggungan penyewa sebesar Rp5.000.000,00.
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 493
Atas pemindahan kepemilikan tersebut penyewa mengakui harga perolehan obyek IMBT sebesar
Rp20.000.000,00, dan jurnal yang dilakukan oleh penyewa adalah sebagai berikut:
Dr. Aset (aktiva tetap) Rp20.000.000,00
Cr. Kas/rek Bank Rp20.000.000,00
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pemindahan kepemilikan tersebut adalah penyewa pengakui
obyek IMBT yang dipindahkan tersebut sebagai aset sebesar harga yang dibayar atau biaya perolehan yang
dikeluarkan, tanpa memperhatikan nilai tercatat dari obyek IMBT tersebut.
9.5. Akuntansi Jual dan Ijarah
Dalam PSAK 107-ED tentang Akuntansi Ijarah dibahas tentang akuntansi jual dan ijarah. Maksud
dari transaksi ini adalah nasabah menjual barang kepada Lembaga Keuangan Syariah secara penuh atau
lepas, dalam arti hak kepemilikannya sepenuhnya menjadi milik Lembaga Keuangan Syariah sebagai
pembeli. Disisi lain atas barang yang dibeli tersebut Lembaga Keuangan Syariah sebagai pemilik barang
menyewakan kepada pihak yang membutuhkan sebagai penyewa. Fatwa DSN yang mengatur tentang hal
ini tercantum dalam :
1. Fatwa DSN nomor 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Hutang alternatif ketiga adalah
sebagai berikut:
1. Dalam pengurusan untuk memperoleh kepemilikan penuh atas aset, nasabah dapat
melakukan akad Ijarah dengan LKS, sesuai dengan Fatwa DSN-MUI nomor 09/DSN-
MUI/IV/2002.
2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi kewajiban nasabah dengan
menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI nomor 19/DSN-MUI/IV/2001.
3. Akad Ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh dipersyaratkan dengan (harus
terpisah dari) pemberian talangan sebagaimana dimaksudkan angka 2.
4. Besar imbalan jasa Ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh didasarkan pada
jumlah talangan yang diberikan LKS kepada nasabah sebagaimana dimaksudkan angka 2.
Dalam Fatwa ini harta milik nasabah dijual ke Lembaga Keuangan Syariah, kemudian
disewakan kembali kepada nasabah dengan prinsip Ijarah Muntahia Bittamlik, hanya dilaksanakan
dalam rangka pengalihan hutang dari konvensional ke Lembaga Keuangan Syariah.
2. Fatwa DSN 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back diatur ketentuan sebagai
berikut:
Pertama: Ketentuan Umum
Sale and Lease Back adalah jual beli suatu aset yang kemudian pembeli menyewakan aset
tersebut kepada penjual.
Kedua : Ketentuan Hukum
Sale and Lease Back hukumnya boleh.
Ketiga : Ketentuan Khusus
1. Akad yang digunakan adalah Bai' dan Ijarah yang dilaksanakan secara terpisah.
2. Dalam akad Bai', pembeli boleh berjanji kepada penjual untuk menjual kembali
kepadanya aset yang dibelinya sesuai dengan kesepakatan.
3. Akad Ijarah baru dapat dilakukan setelah terjadi jual beli atas aset yang akan dijadikan
sebagai obyek Ijarah.
4. Obyek Ijarah adalah barang yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis.
5. Rukun dan syarat Ijarah dalam fatwa Sale and Lease Back ini harus memperhatikan
substansi ketentuan terkait dalam fatwa DSN-MUI Nomor: 09/DSN-MUI/IV/2000
tentang Pembiayaan Ijarah.
6. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.
7. Biaya-biaya yang timbul dalam pemeliharaan Obyek Sale and Lease Back diatur dalam
akad.
494 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan pengungkapan dan pengakuan jual dan Ijarah
sebagai berikut:
25. Transaksi jual-dan-ijarah harus merupakan transaksi yang terpisah dan tidak saling bergantung
(ta’alluq) sehingga harga jual harus dilakukan pada nilai wajar.
26. Jika suatu entitas menjual obyek ijarah kepada entitas lain dan kemudian menyewanya, maka entitas
tersebut mengakui keuntungan atau kerugian pada periode terjadinya penjualan dalam laporan laba rugi
dan menerapkan perlakuan akuntansi penyewa.
27. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi jual-dan-ijarah tidak dapat diakui sebagai
pengurang atau penambah beban ijarah.
Jual dan Ijarah ini tidak dilakukan secara langsung antara pemilik aset dengan Lembaga Keuangan
Syariah, namun harus melalui pihak ketiga. Pemilik aset menjual kepada Lembaga Keuangan Syariah dan
kemudian Lembaga Keuangan Syariah menyewakan kembali kepada pemilik aset secara langsung hanya
ditemui dalam rangka pengalihan hutang dari konvensional ke entitas syariah sebagaimana diatur dalam
Fatwa DSN nomor 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Hutang
9.6. Akuntansi Ijarah Lanjut
Ijarah Lanjut ini dalam PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah disebut dengan Sewa
Disewakan Kembali, artinya pemilik obyek ijarah menyewa obyek ijarah baik atas aset berwujud atau aset
tidak berwujud dari pemilik aset atau pihak lain, kemudian atas obyek ijarah yang disewa tersebut
disewakan kembali kepada penyewa yang membutuhkan.
Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan pengakuan dan pengukuran Ijarah Lanjut
sebagai berikut:
28. Jika suatu entitas menyewakan lebih lanjut kepada pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa dari
pemilik, maka entitas tersebut menerapkan perlakuan akuntansi pemilik dan akuntansi penyewa dalam
Pernyataan ini.
29. Jika suatu entitas menyewa obyek ijarah (sewa) untuk disewa-lanjutkan, maka entitas
mengakui sebagai beban ijarah (sewa) tangguhan untuk pembayaran ijarah jangka panjang dan
sebagai beban ijarah (sewa) untuk sewa jangka pendek.
30. Perlakuan akuntansi penyewa diterapkan untuk transaksi antara entitas (sebagai penyewa)
dengan pemilik, dan perlakuan akuntansi pemilik diterapkan untuk transaksi antara entitas
(sebagai pemilik) dengan pihak penyewa-lanjut.
Secara umum ketentuan ini diterapkan untuk sewa lanjut, tetapi juga dapat diterapkan untuk
multijasa yang mempergunakan akad ijarah seperti antara lain untuk pendidikan, travelling dan
penyelenggaraan pernikahan.
A. Sewa Lanjut
Sewa lanjut ini dapat diterapkan untuk sewa obyek ijarah dimana pihak yang menyewakan tidak
memiliki fisik obyek yang disewakan, pemilik obyek ijarah hanya memiliki fasilitas atas obyek ijarah,
misalnya ada seseorang membutuhkan kios/toko tapi tidak memiliki dana untuk menyewa, dalam hal ini
LKS dapat menyewa fisik obyek sewa kemudian menyewakan kembali kepada nasabah. Untuk
memberikan gambaran yang lengkap dan jelas atas transaksi Ijarah lanjut ini diberikan contoh transaksi
sebagai berikut:
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 495
Contoh : 9 - 18
Zaenab nasabah LKS Mitra Mandiri membutuhkan kios milik Taufik untuk pengembangan
usahanya dan ia tidak memiliki cukup dana untuk membayar sewa kios. Harga sewa kios milik
Taufik sebesar Rp12.000.000,00 per tahun dan pembayarannya harus dilakukan sekaligus dimuka
untuk jangka waktu 3 tahun.
Untuk merealisasi keinginan tersebut Zaenab mendatangi LKS Mitra Mandiri untuk membantu
menyewakan kios yang diperlukan, yang Zaenab bersedia dan sepakat untuk membayar setiap bulan
dengan harga sewa yang diperhitungakan oleh LKS Mitra Mandiri. Keuntungan yang diharapkan
oleh LKS Mitra Mandiri setara dengan 25%
Dari contoh di atas terdapat dua transaksi yaitu (1) transaksi atas penyewaan kios dari Taufik
sebagai pemilik kios dan (2) transaksi penyewakan kembali kios kepada Zaenab sebagai pihak yang
membutuhkan. Dari segi akuntansi yang harus dicatat adalah transaksi yang dilakukan kepada Taufik atas
pembayaran sewa kios sedangkan transaksi kedua, menyewakan kios kepada Zaenab belum dilakukan
pencatatan karena dari segi finansial belum terjadi hak atau kewajiban kedua pihak. Jika antara Zaenab
sebagai penyewa dan LKS Mitra Mandiri sebagai pihak yang menyewakan telah dilakukan akad, maka hal
ini belum terjadi kewajiban atau hak masing-masing dalam segi keuangan. Bagi LKS Mitra Mandiri sebagai
pihak yang menyewakan baru mengakui piutang sewa jika Zaenab telah mempergunakan kios tersbeut
dan belum melakukan pembayaran.
Beberapa jurnal yang berhubungan dengan transaksi ijarah berlanjut tersebut adalah
1. Saat pembayaran sewa ke Taufik sebagai pemilik Aset (kios)
Dr. Sewa Dibayar Dimuk/Sewa Lanjut Tangguhan Rp36.000.000,00
Cr. Kas/Rek Taufik Rp36.000.000,00
Berdasarkan sewa yang dibayar kepada Taufik tersebut, LKS Mitra Mandiri melakukan
perhitungan harga sewa kepada Zaenab sebagai berikut:
Harga pokok (sewa dari Taufik) Rp36.000.000,00
Keuntungan : 25% (25% x Rp36.000.000,00) Rp 9.000.000,00
-------------------
Harga sewa (yang hrs dibayar Zaenab) Rp45.000.000,00
Masa sewa : 36 bulan
Harga sewa per bulan : 45.000.000/36 : Rp1.250.000,00
Disisi lain sewa yang telah dibayar kepada pemilik Obyek Ijarah (Taufik), harus dilakukan
amortisasi selama jangka waktu sewa yang dilakukan, sehingga perhitungan amortisasinya adalah
sebagai berikut:
Harga sewa obyek Ijarah (dari Taufik) Rp36.000.000,00
Masa sewa obyek Ijarah 36 bulan
Amortisasi per bulan (36.000.000/36)
Rp 1.000.000,00
2. Pengakuan pendapatan Ijarah berlanjut
Dari perhitungan tersebut diatas, maka atas pembayaran harga sewa yang dilakukan oleh
Zaenab maka LKS Mitra Mandiri meilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas Rp1.250.000,00
Cr. Pendapatan Ijarah Lanjut Rp1.250.000,00
3. Amortisasi beban sewa kios milik Taufik yang dilakukan oleh LKS Mitra Mandiri adalah sebagai
berikut:
Amortisasi Sewa Dibayar Dimuka, dilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Biaya Sewa Rp1.000.000,00
Cr. Sewa Dibayar Dimuka/Sewa Lanjutan Tangguhan Rp1.000.000,00
496 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
4. Penyajian transaksi ijarah lanjut dalam Laporan Laba Rugi LKS Mintra Mandiri adalah sebagai
berikut:
LAPORAN LABA RUGI
Periode dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy
Pendapatan sewa 1.250.000
Pengeluaran biaya LKS
1.000.000
Biaya sewa (amortisasi) 0
Biaya pemeliharaan 0
Biaya lain
Total biaya bank (1.000.000)
Pendapatan neto sewa (ijarah) 250.000
B. Multijasa
Ijarah lanjut juga dapat diterapkan untuk multijasa yang mempergunakan akad Ijarah. Multijasa
dengan akad ijarah ini diterapkan untuk pendidikan, traveling dan penyelenggaraan pernikahan. Banyak
yang berpendapat bahwa untuk biaya rumah sakit hendaknya tidak mempergunakan ijarah tetapi dengan
prinsip qardh, karena orang sakit tidak layak untuk diambil manfaat atau diminta imbalan dan sebaliknya
harus dibantu
Dalam Fatwa dewan Syariah Nasional nomor 44/DSN-MUI/VII/2004 Tentang Pembiayaan
Multijasa dijelaskan dalam ketentuan umumnya sebagai berikut:
1. Pembiayaan Multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah.
2. Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada
dalam Fatwa Ijarah.
3. Dalam hal LKS menggunakan akad Kafalah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada
dalam Fatwa Kafalah.
4. Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) atau
fee.
5. Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan
dalam bentuk prosentase.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci dari produk multijasa (misalnya pendidikan)
tersebut dapat diberikan ilustrasi contoh berikut:
Contoh : 9 - 19
Hasanudin ingin menlanjutkan pendidikan doktoral (S3) syariah di Universitas Trisakti Jakarta, biaya
yang diperlukan hingga selesai sebesar Rp120 juta. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut
Hasanudin menghubungi LKS Mitra Mandiri, dan setelah dilakukan negosasi maka kedua pihak
sepakat untuk melaksanakan transaksi tersebut dan membayar angsuran sebesar Rp6.000.000,00
selama 2 tahun. Atas transaksi ini LKS Mitra Mandiri membayar seluruh biaya pendidikan
Hasanudin ke Universitas Trisakti Jakarta sebesar Rp120 juta. Dengan dibayar biaya pendidikan
Hasanudin tersebut maka LKS Mitra Mandiri memiliki hak atas fasilitas pendidikan pada
Universitas Trisakti Jakarta (merupakan aset tidak berwujud dan ini merupakan obyek ijarah).
Fasilitas atau obyek tersebut disewakan kembali ke Hasanudin sebesar harga sewa yang disepakati.
Atas pembayaran biaya pendidikan ke Universitas Trisakti, LKS Mitra Mandiri mengakui
sebagai ”Sewa Tanguhan Multi” dan disajikan dalam Aset Ijarah pada neraca. Dari transaksi tersebut dapat
dijelaskan tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh LKS Mitra Mandirisebagai berikut:
1. LKS Mitra Mandiri membayar biaya pendidikan doktoral Hasanudin kepada Universitas Transaksi
sebesar Rp120.000.000,00.
Atas pembayaran biaya pendidikan tersebut LKS Mitra Mandiri melakukan jurnal sebagai berikut:
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 497
Dr. Sewa Multiguna Tangguhan Rp120.000.000,00
Cr. Kas / Rekening Trisakti Rp120.000.000,00
2. Penerimaan pembayaran angsuran oleh Hasanudin setiap bulan sebesar Rp6.000.000,00 dan atas
penerimaan pembayaran angsuran LKS Mitra Mandiri melakukan jurnal
Dr. Kas Rp6.000.000,00
Cr. Pendapatan Ijarah Multijasa Rp6.000.000,00
3. LKS Mitra Mandiri melakukan amortisasi atas pembayaran biaya pendidikan yang talah dilakukan
sebesar : Rp120.000.000 : 24 = Rp5.000.000,00. Sehubungan dengan amortisasi tersebut LKS Mitra
Mandiri melakukan jurnal :
Dr. Biaya Sewa Multiguna Rp5.000.000,00
Cr. Sewa Multiguna Tangguhan Rp5.000.000,00
4. Penyajian dalam laporan laba rugi yang dilakukan oleh LKS Mitra Mandiri adalah:
Pendapatan Ijarah Multijasa Rp6.000.000,00
Biaya Sewa Multijasa Rp5.000.000,00
------------------
Pendapatan neto Ijarah Multijasa Rp1.000.000,00
9.7. Penyajian dan Pengungkapan
Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan penyajian Ijarah sebagai berikut:
31. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait,
misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan beberapa hal yang perlu diungkapkan
sehubungan dengan transaksi ijarah sebagai berikut:
32. Pemilik mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiyah
bittamlik, tetapi tidak terbatas, pada:
(a) penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:
(i) keberadaan wa’ad pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada
wa’ad pengalihan kepemilikan);
(ii) pembatasan-pembatasan, misalnya ijarahlanjut;
(iii) agunan yang digunakan (jika ada);
(b) nilai perolehan dan akumulasi penyusutan atau amortisasi untuk setiap kelompok aset ijarah;
(c) keberadaan transaksi jual-dan-ijarah (jika ada).
33. Penyewa mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiyah
bittamlik, tetapi tidak terbatas, pada:
(a) penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:
(i) total pembayaran;
(ii) keberadaan wa’ad pemilik untuk pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan
(jika ada wa’ad pemilik untuk pengalihan kepemilikan);
(iii) pembatasan-pembatasan, misalnya ijarahlanjut;
(iv) agunan yang digunakan (jika ada); dan
(b) keberadaan transaksi jual-dan-ijarah dan keuntungan atau kerugian yang diakui (jika ada
transaksi jualdan-ijarah).
498 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
9.8. Pertanyaan dan Soal
9.8.1 Pertanyaan
1. Salah satu kegiatan usaha Bank Syariah adalah Ijarah.
(a). Jelaskan yang dimaksud dengan Ijarah dan Ijarah Muthahia Bittamlik (IMBT)
(b) Jelaskan karakteristik Ijarah dan Ijarah Munthia Bittamlik sesuai ketentuan pada Fatwa
Dewan Syariah Nasional dan PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah.
2. Sebutkan dan jelaskan cara pemindahan kepemilikan obyek sewa dalam IBMT sesuai ketentuan
dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah?
3. Salah satu kegiatan usaha penyaluran dana LKS mempergunakan prinsip ijarah.
(a) Jelaskan masa penyusutan dalam Ijarah.
(b) Dalam fatwa DSN no 9/DSN-MUI/IV/200 disebutkan bahwa : “.... Sesuatu yang dapat
dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan sewa dalam ijarah.” Jelaskan secara tegas
dan rinci makna ketentuan tersebut.
4. Dalam transaksi Ijarah, ban dapat bertindak sebagai pemilik obyek sewa, sehingga bank harus
melakukan penyusutan obyek sewa tersebut. Jelaskan masa sewa dalam transaksi ijarah dan jelaskan
cara pemindahan hak dalam IBMT.
5. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ijarah dan Ijaran Muntahia Bittamllik.
b. Dalam transaksi Ijarah, obyek sewa merupakan asset Bank Syariah. Jelaskan masa metode
dan masa penyusutan obyek Ijarah.
c. Jelaskan masa sewa dalam transaksi ijarah dan jelaskan cara pemindahan hak dalam IBMT.
6. Obyek Ijarah adalah penggunaan manfaat Aset berwujud dan tidak berwujud
a. Jelaskan aplikasi Ijarah atas penggunaan manfaat aset tidak berwujud?
b. Jelaskan karakteristik dan ketentuan tentang Jual Ijarah sesuai ketentuan Fatwa Dewan
Syariah Nasional dan PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah.
9.8.2 Soal-soal
Soal pertama
LKS Hidayatullah memiliki dua buah mobil Kijang Inova dengan harga perolehan masing-masing
sebesar Rp120 juta. LKS Hidayatullah menetapkan kebijakan masa penyusutan mobil Kijang Inova selama
5 tahun. Atas permintaan nasabah, LKS Hidayatullah menyewakan mobil kijang inova pertama dengan
harga sewa sebesar Rp2,5 juta per bulan. Sedangkan untuk mobil kijang inova kedua disewakan dengan
prinsip Ijarah Muntahiya Bittamlik selama 2 tahun dengan harga sewa sebesar Rp6 juta per bulan.
Diminta :
Perhitungan dan jurnal serta penyajian transaksi tersebut antara lain:
a. Pengadaan Aset Ijarah
b. Perhitungan penyusutan dan keuntungan sewa ijarah
c. Penerimaan pendapatan sewa
d. Penyajian dalam Laporan Keuangan
Soal kedua
Bank Syariah Mitra Berkah Sejahtera melakukan pembelian sebuah mobil Inova dengan harga
perolehan sebesar Rp115 juta. Atas pembelian Inova tersebut dikeluarkan beban surat kendaraan sebesar
Rp5 juta. Bank Syariah Mitra Berkah Sejahtera menetapkan kebijakan masa penyusutan Inova selama 5
tahun. Atas permintaan Hasanudin, bank syariah menyewakan Inova kepada Ismail dengan prinsip Ijarah
Muntahiya Bittamlik selama 2 tahun dengan harga sewa sebesar Rp6 juta per bulan.
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 499
Diminta:
Buatlah jurnal dan perhitungan yang terkait dengan:
1. Pembelian Inova yang dilakukan oleh Bank Syariah ?
2. Penyewaan obyek sewa yang dilakukan oleh Bank Syariah ?
3. Penerimaan harga sewa dari Hasunudin dan Ismail
4. Perhitungan penyusutan Aset Ijarah dan IMBT
5. Penyajian transaksi Ijarah dan IMBT
Soal ketiga
Bank Syariah melakukan transaksi Ijarah dengan data sebagai berikut:
Jenis barang yang disewa : Toyota Kijang LGX, Th 2002, BPKB No.012345, atas
nama Karyo
Harga barang perolehan : Rp120.000.000
Total pembayaran sewa : Rp135.000.000
Nilai sisa / residual value : Rp 12.000.000
Harga sewa per bulan : Rp 3.750.000/bulan
Jangka waktu sewa : 36 bulan (3 tahun)
Waktu pembelian barang : Bulan ke 36
Biaya administrasi : Rp300.000
Pengikatan : Notariil
Diminta:
Buat perhitungan dan jurnal apabila:
a. masa penyusutan sama dengan masa sewa (masa penyusutan 5 tahun sewa dilakukan 3 tahun)
b. masa penyusutan tidak sama dengan masa sewa (masa penyusutan dan sewa dilakukan 3 tahun)
Soal keempat
Bank Syariah Amanah Ummat memiliki dua buah truk dengan harga perolehan masing-masing sebesar
Rp120 juta. Bank Syariah Amanah Ummat menetapkan kebijakan masa penyusutan truk selama 5 tahun.
Atas permintaan nasabah, bank syariah mensepakati hal-hal sbb:
A. truk pertama disewakan tanpa opsi pemindahan kepemilikan selama setahun dengan
harga sewa sebesar Rp2.500.000,00 per bulan.
B. truk kedua disewakan dengan opsi pemindahan kepemilikan selama 2 tahun dengan
harga sewa sebesar Rp24.000.000,00 per bulan.
Pembayaran harga sewa dilakukan setiap tanggal 15 dan keterlambatan pembayaran sewa dikenakan
denda sebesar Rp100.000,00 per hari.
Pertanyaan:
Perhitungan dan jurnal yang dilakukan sehubungan dengan transaksi tersebut yaitu al:
1 Pembelian truk
2 Penyewaan truk
3 Penyusutan truk
4 Penerimaan pembayaran sewa
5 Penerimaan denda atas salah satu pembayaran sewa yang dilakukan pada tanggal 20
6 Penyajian dalam Laporan Keuangan
Soal kelima
LKS Anugrah Illahi menyetujui transaksi penyewaan Tower Telkomsel untuk daerah Jakarta dan
sekitarnya sebanyak 10 unit dengan opsi pengalihan kepemilikan dilakukan setelah masa sewa berakhir
untuk jangka waktu sewa 5 tahun.. Harga sewa masing-masing unit sebesar Rp125 juta setiap bulan dan
pembayaran dilakukan secara bulanan. Untuk keperluan tesebut LKS Anugrah Illahi melakukan kontrak
500 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
pembangunan Tower kepada PT Serba Usaha sesuai spesikasi yang disepakati, dengan harag kontrak
sebesar Rp600 juta per unit, dengan pembayaran dilakukan sekaligus pada saat akad ditanda tangani.
Jangka waktu pembangunan Tower selama sebulan setelah akad ditanda tangani. Untuk pemeliharaan
tower tersebut LKS Anugrah Illahi mengeluarkan biaya pemeliharaan setiap bulan sebesar Rp5 juta setiap
unit.
Pertanyaan:
1. Gambarkan alur transaksi tersebut diatas
2. Buatlah perhitungan dan jurnal:
a. penerimaan harga sewa
b. pembayaran kontrak pembangunan tower kepada PT Serba Usaha
c. penerimaan tower dari PT Serba Usaha
d. beban pemeliharaan dan penyusutan tower
3. Buatlah penyajian atas transaksi tersebut
Soal keenam
Bank Syariah Berkah Madani atas permintaan nasabahnya menyewakan dua buah mobil Mercedez.
Harga mobil per unit sebesar Rp590.000.000,00 (lima ratus sembilan puluh juta rupiah) dan biaya yang
dikeluarkan untuk pengurusan bea balik nama dan surat-surat lainnya sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh
juta) per unit. Dalam kebijakan Bank Syariah Berkah Madani, mobil Mercedez memiliki masa ekonomi
(masa penyusutan) selama 5 tahun.
Sesuai kesepakatan dengan nasabahnya Mobil Mercedez dilakukan dengan dua cara:
A. Mobil Mercedez pertama disewakan tanpa opsi pemindahan kepemilikan selama setahun
dengan harga sewa sebesar Rp12.500.000,00 per bulan (keuntungan setara dengan 25%).
B. Mobil Mercedez kedua disewakan dengan opsi pemindahan kepemilikan selama 3 tahun
dengan harga sewa sebesar Rp20.000.000,00 per bulan (keuntungan setara dengan 20%).
Pembayaran harga sewa dilakukan setiap tanggal 15 dan keterlambatan pembayaran sewa dikenakan
denda sebesar Rp100.000,00 per hari.
Pertanyaan
1. Perhitungan dan jurnal yang dilakukan sehubungan dengan transaksi tersebut yaitu al:
(a) Pembelian mobil Mercedez,
(b) Penyewaan mobil Mercedez,
(c) Penyusutan mobilMercedez,
(d) Penerimaan pembayaran sewa
2. Penerimaan denda atas salah satu pembayaran sewa yang dilakukan pada tanggal 20
3. Penyajian dalam Laporan Keuangan
Soal ketujuh
Untuk mengembangkan usahanya, Ahmad pemilik perusahaan penggilingan padi “Subur Makmur”
memerlukan tambahan sebuah gudang penampungan gabah dengan luas 200 M2 dan mesin giling Kubota
350 PK. Untuk memenuhi kebutuhannya Ahmad menghubungi Bank Syariah Berkah Sejahtera dan
disepakati hal-hal sebagai berikut:
1. Pembangunan gudang dilakukan oleh Bank Syariah Berkah Sejahtera dengan biaya seluruh
pembangunan sebesar Rp360 juta
2. Pembelian Mesin Giling Kubota 350 PK dilakukan oleh Bank Syariah Berkah Sejahtera
dengan harga 250 juta ditambah dengan biaya-biaya ujicoba, pemasangan dsb sebesar Rp50
juta. Sesuai pengalaman Bank Syariah Berkah Sejahtera, mesin giling Kubota tersebut
memiliki umur ekonomis selama 5 tahun
3. Disepakati kedua belah pihak Bank Syariah mengenakan keuntungan setara dengan 20%
selama akad.
4. Gudang yang dibangun Bank Syariah Berkah Sejahtera pada akhir akad akan dihibahkan
kepada Ahmad tanpa harus membayar imbalan.
BAB IX. Akuntansi Ijarah | 501
5. Jangka waktu akad disepakati oleh Bank Syariah Berkah Sejahtera dan Ahmad selama 3 tahun.
Diminta:
Tentukan prinsip syariah yang dipergunakan dan perhitungan yang dipergunakan.
a. Buat jurnal atas transaksi tersebut diatas sesuai tahapan transaksinya.
b.
Soal kedelapan
Siti Nurlela seorang pengusaha salon muslimah ingin mengembangkan usahanya dengan mendirikan
salon muslimah ”Citra Muslimah” di komplek Perumahan Muslim Citra Mandiri. Untuk itu Siti Nurlela
membutuhkan sebuah kios yang berada di area bisnis milik Sulaiman dan hanya diperkenankan untuk
disewa selama 5 tahun dibayar sekaligus dengan harga sewa per tahun sebesar Rp60.000.000,00.
Untuk merealisasikan keinginannya itu Siti Nurlela menghubungi BPR Syariah Artha Karimah dan
disepakati hal-hal sebagai berikut:
a. BPR Syariah Artha Karimah melakukan penyewaan kios kebutuhan Siti Nurlela kepada
Sulaiman.
b. Pembayaran sewa kios dilakukan oleh Siti Nurlela secara bulanan selama 5 tahun dan
disepakati keuntungan yang diberikan kepada BPR Syariah Artha Karimah setara dengan
20% per tahun
c. Jika Siti Nurlela tidak mempergunakan kios tersebut harus mengembalikan sisa sewa yang
dibayarkan ke Sulaiman
d. Bulan keeman Siti Nurlela tidak membayar sewa kios dan dibayar sekaligus pada bulan
berikutnya.
Diminta:
Buatlah jurnal dan perhitungan sesuai tahapan transaksinya.
Soal kesembilan
Siti Zaenab nasabah Bank Syariah Amanah Ummat membutuhkan kios milik Taufik untuk
pengembangan usahanya dan ia tidak memiliki cukup dana untuk membayar sewa kios. Harga sewa kios
milik Taufik sebesar Rp12.000.000,00 per tahun dan pembayarannya harus dilakukan sekaligus dimuka
untuk jangka waktu 3 tahun
Untuk merealisasi keinginan tersebut Siti Zaenab mendatangi Bank Syariah Amanah Ummat untuk
membantu menyewakan kios yang diperlukan, yang Siti Zaenab bersedia dan sepakat untuk membayar
setiap bulan dengan harga sewa yang diperhitungakan oleh Bank Syariah Amanah Ummat. Keputusan
ALCO Bank Syariah Amanah Ummat menetapkan keuntungan transaksi ini setara dengan 25%
Pertanyaan:
Tentukan prinsip syariah yang digunakan dan perhitungan dalam transaksi tersebut
Soal kesepuluh
Hasanudin ingin melanjutkan pendidikan S3 di salah satu perguruan tinggi terkemuka di negeri ini
yaitu Universitas Ngangsu Ilmu (UNI). Biaya diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan tersebut sebesar
Rp120.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Hasanudin
menghubungi Bank Syariah Amanah (BSA) untuk dapat merealisasikan keinginannya. Bank Syariah
Amanah sepakat untuk membayar biaya pendidikan Hasanudin ke Universitas Ngangsu Ilmu dan
Hasanudin sepakatan untuk mengangsung selama 36 bulan sebesar Rp5.000.000 (lima juta) per bulan
Diminta:
Buatlah perhitungan dan jurnal sesuai tahapan transaksinya.
502 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011)
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
AKTIVA
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
101 00 00 KAS
101 01 00 Kas – Khazanah Utama 100
101 01 01 Kas Utama 100
101 02 00 Kas Teller 100
101 02 01 Kas Teller satu 100
101 02 02 Kas Teller dua 100
101 05 00 Kas ATM 100
101 05 01 Kas ATM satu
101 05 02 Kas ATM dua 120 10
101 09 00 Kas Kecil
101 09 01 Kas Kecil 205
207
103 00 00 GIRO PADA BANK LAIN
103 01 00 Giro Pada Bank Lain 130 51
103 01 01 Giro Pada BRI Syariah 130 25
103 01 02 Giro Pada BMI 130 59
103 90 00 Penyisihan Kerugian Giro Pada Bank Lain 130 58
103 90 01 Pk - Umum Giro Pada Bank Lain 130 64
103 90 11 Pk - Khusus Giro Pada Bank Lain 130 65
130 67
105 00 00 PENEMPATAN PADA BANK ( PPB ) 130 99
105 01 00 PPB – Investasi
105 01 01 PPB - Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
105 01 02 PPB - Deposito Mudharabah
105 03 00 PPB Obligasi
105 03 01 PPB - Obligasi Syariah
105 03 02 PPB - Obligasi Syariah Sub Ordinasi
105 05 00 PPB – Pembiayaan
105 05 01 PPB – Pembiayaan Mudharabah
105 05 02 PPB - Pembiayaan Musyarakah
105 05 03 PPB - Piutang Al Qardh
105 09 00 PPB – Lainnya
105 09 01 PPB – Lainnya
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 503
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
106 90 00 Penyisihan Kerugian (Pensihrugi) PPB
106 90 01 Penyisihan kerugian PPB - Umum 205
106 90 11 Penyisihan kerugian PPB - Khusus 207
110 00 00 PIUTANG MURABAHAH
110 01 00 Piutang Murabahah 150 10
110 01 01 Piutang Murabahah - Modal Kerja 150 40
110 01 06 Piutang Murabahah - Investasi 150 89
110 01 99 Piutang Murabahah – Lainnya
110 10 00 Margin Murabahah (Marmura) Tangguhan 150 10
110 10 01 Margin Murabahah Tangguhan - Modal Kerja 150 40
110 10 06 Margin Murabahah Tangguhan - Investasi 150 89
110 10 99 Margin Murabahah Tangguhan – Lainnya
110 50 00 Piutang Murabahah (Piutmura) Jatuh Tempo 150 10
110 50 01 Piutang Murabahah Jatuh Tempo - Modal Kerja 150 40
110 50 06 Piutang Murabahah Jatuh Tempo - Investasi 150 89
110 50 99 Piutang Murabahah Jatuh Tempo – Lainnya
110 60 00 Margin Murabahah (Marmura) Jatuh Tempo 150 10
110 60 01 Margin Murabahah Jatuh Tempo - Modal Kerja 150 40
110 60 06 Margin Murabahah Jatuh Tempo - Investasi 150 89
110 60 99 Margin Murabahah Jatuh Tempo – Lainnya
110 90 00 Penyisihan Kerugian (Pensihrugi) Murabahah 205
110 90 01 Penyisihan Kerugian Murabahah - Umum 207
110 90 11 Penyisihan Kerugian Murabahah - Khusus
152
113 00 00 PIUTANG SALAM 152
113 01 00 Piutang Salam (Piutsal) 152
113 01 01 Piutang Murabahah – Pertanian
113 01 06 Piutang Murabahah – Perkebunan 205
113 01 99 Piutang Murabahah – Lainnya 207
113 90 00 Penyisihan Kerugian (Pensihrugi) Salam
113 90 01 Penyisihan Kerugian Salam - Umum 153 10
113 90 11 Penyisihan Kerugian Salam - Khusus 153 40
153 89
115 00 00 PIUTANG ISTISHNA'
115 01 00 Piutang Istishna (Piutish)
115 01 01 Piutang Istishna – Perumahan
115 01 06 Piutang Istishna – Gedung / Kantor
115 01 99 Piutang Istishna – Lainnya
504 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
115 10 00 Margin Istishna (Martish) Tangguhan
115 10 01 Margin Istishna Tangguhan – Perumahan 154 10
115 10 06 Margin Istishna Tangguhan - Gedung / Kantor 154 40
115 10 99 Margin Istishna Tangguhan – Lainnya 154 89
115 50 00 Piutang Istishna (Piutish) Jatuh Tempo
115 50 01 Piutang Istishna Jatuh Tempo – Perumahan 153 10
115 50 06 Piutang Istishna Jatuh Tempo - Gedung / Kantor 153 40
115 50 99 Piutang Istishna Jatuh Tempo – Lainnya 153 89
115 60 00 Margin IstishnaTangguhan Jatuh Tempo
115 60 01 Margin Istishna Jatuh Tempo – Perumahan 154 10
115 60 06 Margin Istishna Jatuh Tempo - Gedung / Kantor 154 40
115 60 99 Margin Istishna Jatuh Tempo – Lainnya 154 89
115 90 00 Penyisihan Kerugian (Pensihrugi) Istishna
115 90 01 Penyisihan Kerugian Istishna - Umum 205
115 90 11 Penyisihan Kerugian Istishna - Khusus 207
120 00 00 INVESTASI MUDHARABAH 160 10
120 01 00 Investasi Mudharabah 160 40
120 01 01 Investasi Mudharabah – Perdagangan 160 89
120 01 06 Investasi Mudharabah – Transpotasi
120 01 99 Investasi Mudharabah – Lainnya
120 10 00 Akum Penurunan Nilai Investasi Mdh (Cr.)
120 10 01 APNI Mudharabah – Perdagangan (Cr.) 160 10
160 40
120 10 06 APNI Mudharabah – Transpotasi (Cr.) 160 89
120 10 99 APNI Mudharabah – Lainnya (Cr. 160 10
160 40
120 15 Keuntungan Mudharabah Tangguhan (Cr.) 160 89
120 15 01 Keuntungan Mudharabah Tangguhan – Perdagangan (Cr.) 160 10
160 40
120 15 06 Keuntungan Mudharabah Tangguhan – Transpotasi (Cr.) 160 89
120 15 99 Keuntungan Mudharabah Tangguhan – Lainnya (Cr.) 205
207
120 50 00 Investasi Mudharabah Jatuh Tempo
120 50 01 Investasi Mudharabah Jatuh Tempo – Perdagangan
120 50 06 Investasi Mudharabah Jatuh Tempo – Transpotasi
120 50 99 Investasi Mudharabah Jatuh Tempo – Lainnya
120 90 00 Penyisihan Kerugian (Pensihrugi) Mudharabah
120 90 01 Penyisihan Kerugian Mudharabah – Umum
120 90 11 Penyisihan Kerugian Mudharabah - Khusus
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 505
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
122 00 00 INVESTASI MUSYARAKAH
122 01 00 Investasi Musyarakah 161 10
122 01 01 Investasi Musyarakah – Perdagangan 161 40
122 01 06 Investasi Musyarakah – Transpotasi 161 89
122 01 99 Investasi Musyarakah – Lainnya
122 10 00 Akum Penurunan Nilai Investasi Musy (Cr.) 161 10
122 10 01 APNI Musyarakah – Perdagangan (Cr.) 161 40
122 10 06 APNI Musyarakah – Transpotasi (Cr.) 161 89
122 19 99 APNI Musyarakah – Lainnya (Cr.)
122 15 00 Keuntungan Musyarakah Tangguhan (Cr.) 161 10
122 15 01 Keuntungan Musyarakah Tangguhan – Perdagangan (Cr.) 161 40
122 15 06 Keuntungan Musyarakah Tangguhan – Transpotasi (Cr.) 161 89
122 15 99 Keuntungan Musyarakah Tangguhan – Lainnya (Cr.)
122 50 00 Investasi Musyarakah Jatuh Tempo 161 10
122 50 01 Investasi Musyarakah Jatuh Tempo – Perdagangan 161 40
122 50 06 Investasi Musyarakah Jatuh Tempo – Tranpotasi 161 89
122 50 99 Investasi Musyarakah Jatuh Tempo – Lainnya
122 90 00 Penyisihan Kerugian (Pensihrugi) Musyrakah 205
122 90 01 Penyisihan Kerugian Musyarakah - Umum 207
122 90 11 Penyisihan Kerugian Musyarakah - Khusus
125 00 00 PINJAMAN QARDH 159 10
125 10 00 Pinjaman Qardh Produk Khusus 159 40
125 10 01 Pinjaman Qardh – Talangan Haji 159 89
125 10 06 Pinjaman Qardh – Cerukan 159 89
125 10 10 Pinjaman Qardh – Gadai
125 10 99 Pinjaman Qardh – Lainnya 205
125 90 00 Penyisihan Kerugian (Pensihrugi) Pinj Qardh 207
125 90 01 Penyisihan Kerugian Pinjaman Qardh - Umum
125 90 11 Penyisihan Kerugian Pinjaman Qardh - Khusus 180 10
130 00 00 ASET IJARAH 180 25
130 01 00 Aset Ijarah 180 40
130 01 01 Aset Ijarah - Gedung/Rukan 180 99
130 01 04 Aset Ijarah – Rumah
130 01 07 Aset Ijarah - Kendaraan Bermotor
130 01 99 Aset Ijarah – Lainnya
506 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
130 05 00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah (Cr.)
130 05 01 Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah - Gedung/Rukan 185 10
130 05 04 Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah – Rumah 185 25
130 05 07 Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah - Kendaraan Bermotor 185 40
130 05 99 Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah – Lainnya 185 99
133 00 00 ASET IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK 180 10
133 01 00 Aset Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) 180 25
133 01 01 Aset IMBT - Gedung / Rukan 180 40
133 01 04 Aset IMBT – Rumah 180 99
133 01 07 Aset IMBT - Kendaraan Bermotor
133 01 99 Aset IMBT – Lainnya
133 05 00 Akumulasi Penyusutan Aset IMBT (Cr.) 185 10
133 05 01 Akumulasi Penyusutan Aset IMBT – Gedung/Rukan 185 25
133 05 04 Akumulasi Penyusutan Aset IMBT – Rumah 185 40
133 05 07 Akumulasi Penyusutan Aset IMBT - Kendaraan Bermotor 185 99
133 05 99 Akumulasi Penyusutan Aset IMBT – Lainnya
135 00 00 IJARAH LANJUT 180 25
135 01 00 Sewa Dibayar Dimuka Ijarah Lanjut 180 40
135 01 04 Sewa Dibayar Dimuka Ijarah Lanjut – Rumah 180 99
135 01 07 Sewa Dibayar Dimuka Ijarah Lanjut - Kendaraan Bermotor
135 01 99 Sewa Dibayar Dimuka Ijarah Lanjut – Lainnya 180 10
135 05 00 Sewa Multijasa Tangguhan 180 25
135 05 01 Sewa Multijasa Tangguhan – Pendidikan 180 40
135 05 04 Sewa Multijasa Tangguhan – Traveling 180 99
135 05 07 Sewa Multijasa Tangguhan – Pernikahan
135 05 99 Sewa Multijasa Tangguhan – Lainnya 230 10
140 00 00 PENYALURAN INVEST. TERIKAT – JUAL BELI 230 40
140 01 00 Piutang Murabahah Investasi Terikat (Vestikat) 230 89
140 01 01 Piutang Murabahah Vestikat. - Modal Kerja
140 01 06 Piutang Murabahah Vestikat - Investasi 230 10
140 01 99 Piutang Murabahah Vestikat. – Lainnya 230 40
140 10 00 Margin Murabahah Tangguhan Investasi Terikat 230 89
140 10 01 Margin Murabahah Tangguhan Vestikat - Modal Kerja
140 10 06 Margin Murabahah Tangguhan Vestikat - Investasi
140 10 99 Margin Murabahah Tangguhan Vestikat – Lainnya
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 507
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
140 20 00 Piutang Murabahah Investasi Terikat Jatuh Tempo
140 20 01 Piutang Murabahah Vestikat Jatuh Tempo - Modal Kerja 230 10
140 30 06 Piutang Murabahah Vestikat Jatuh Tempo- Investasi 230 40
140 30 99 Piutang Murabahah Vestikat Jatuh Tempo – Lainnya 230 89
140 30 00 Margin Mbh Tangguhan Invest. Terikat Jth Tmp
140 30 01 Marmuratang Vestikat Jatuh Temp- Modal Kerja 230 10
140 30 06 Marmuratang Vestikat Jatuh Tempo - Investasi 230 40
140 30 99 Marmuratang Vestikat Jatuh Tempo - Lainnya 230 89
143 00 00 PENYALURAN INV TERIKAT–BAGI HASIL 230 10
143 01 00 Investasi Mudharabah Investasi Terikat 230 40
143 01 01 Investasi Mudharabah Vestikat – Perdagangan 230 89
143 01 06 Investasi Mudharabah Vestikat – Transpotasi
143 01 99 Investasi Mudharabah Vestikat – Lainnya 230 10
143 05 00 Investasi Mudharabah Investasi Terikat Jatuh Tempo 230 40
143 05 01 Investasi Mudharabah Vestikat Jatemp – Perdagangan 230 89
143 05 06 Investasi Mudharabah Vestikat Jatemp – Transpotasi
143 05 99 Investasi Mudharabah Vestikat Jatemp – Lainnya 230 10
143 20 00 Investasi Musyarakah Investasi Terikat 230 40
143 20 01 Investasi Musyarakah Vestikat – Perdagangan 230 89
143 20 06 Investasi Musyarakah Vestikat – Transpotasi
143 20 99 Investasi Musyarakah Vestikat – Lainnya 230 10
143 25 00 Investasi Musyarakah Investasi Terikat Jatuh Tempo 230 40
143 25 01 Investasi Musyarakah Vestikat Jatemp – Perdagangan 230 89
143 25 06 Investasi Musyarakah Vestikat Jatemp – Transpotasi
143 25 99 Investasi Musyarakah Vestikat Jatemp – Lainnya 170
145 00 00 PERSEDIAAN 170
145 01 00 Persediaan 170
145 01 01 Persediaan – Murabahah 170
145 01 02 Persediaan – Salam 170
145 01 03 Persediaan – Istishna
145 01 04 Persediaan – Mudharabah
145 01 05 Persediaan – Musyarakah
148 00 00 TAGIHAN 190 20
148 01 00 Tagihan Lainnya 190 30
148 01 02 Tagihan Akseptasi
148 01 03 Piutang Kepada Pembeli
508 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
148 01 04 Piutang Kepada Penjual
148 01 05 Piutang Kepada Mudharib 190 40
148 01 06 Tagihan Lainnya 190 50
148 90 00 Penyisihan Kerugian Tagihan Lainnya (Cr.) 190 90
148 90 01 Penyisihan Kerugian - Umum Tagihan Lainnya (Cr.) 205
148 90 11 Penyisihan Kerugian - Khusus Tagihan Lainnya (Cr.) 207
210
150 00 00 AKTIVA ISTISHNA DLM PENYELESAIAN
150 01 00 Aktiva Istishna Dalam Penyelesian (AIDP) 211
150 01 01 AIDP – Perumahan
150 01 02 AIDP – Gedung / Kantor 200
150 01 03 AIDP – Lainnya
205 40
152 00 00 TERMIN ISTISHNA (Cr.) 205 40
152 01 00 Termin Istishna (Cr.) 207 40
152 01 01 Termin Istishna – Perumahan (Cr.) 207 40
152 01 02 Termin Istishna – Gedung / kantor (Cr.)
152 01 09 Termin Istishna – Lainnya (Cr.) 213
213
155 00 00 PENYERTAAN 213
155 01 00 Penyertaan 213
155 01 01 Penyertaan – Lembaga Keuangan Bukan Bank
155 01 02 Penyertaan – Restrukturisasi
155 90 00 Penyisihan Kerugian Penyertaan (Cr.)
155 90 01 PK - Umum Penyertaan – LK Bukan Bank (Cr.)
155 90 02 PK - Umum Penyertaan – Restrukturisasi (Cr.)
155 90 11 PK - Khusus Penyertaan – LK Bukan Bank (Cr.)
155 90 12 PK - Khusus Penyertaan – Restrukturisasi (Cr.)
160 00 00 AKTIVA TETAP – TANAH
160 01 00 Aktiva Tetap Tanah
160 01 01 Aktiva Tetap – Tanah
160 05 00 Aktiva Tetap Gedung
160 05 01 Aktiva Tetap – Gedung
160 10 00 Aktiva Tetap Kendaraan
160 10 01 Aktiva Tetap – Kendaraan
160 15 00 Aktiva Tetap Peralatan Kantor
160 15 01 Aktiva Tetap – Kendaraan
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 509
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
160 20 00 Aktiva Tetap Mesin
160 20 01 Aktiva Tetap – Mesin 213
160 25 00 Aktiva Tetap Komputer
160 25 01 Aktiva Tetap – Hardware 213
160 25 11 Aktiva Tetap – Software 213
160 90 00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (Cr.)
160 90 01 Akumulasi Penyusutan - Gedung (Cr.) 214
160 90 11 Akumulasi Penyusutan - Kendaraan (Cr.) 214
160 90 12 Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor (Cr.) 214
160 90 13 Akumulasi Penyusutan - Mesin (Cr.) 214
160 90 31 Akumulasi Penyusutan - Hardware (Cr.) 214
160 90 32 Akumulasi Penyusutan - Software (Cr.) 214
165 00 00 PIUTANG IJARAH 230
165 01 00 Piutang Pendapatan Ijarah 230
165 01 01 Piutang Pendapatan Ijarah - Gedung / Rukan 230
165 01 04 Piutang Pendapatan Ijarah – Rumah 230
165 01 07 Piutang Pendapatan Ijarah – Kendaraan Bermotor
165 01 99 Piutang Pendapatan Ijarah – Lainnya 230
165 05 00 Piutang Pendapatan IMBT 230
165 05 01 Piutang Pendapatan IMBT - Gedung / Rukan 230
165 05 04 Piutang Pendapatan IMBT – Rumah 230
165 05 07 Piutang Pendapatan IMBT – Kendaraan Bermotor
165 05 99 Piutang Pendapatan IMBT – Lainnya 230
165 10 00 Piutang Pendapatan SDK 230
165 10 01 Piutang Pendapatan Sdk - Gedung / Rukan 230
165 10 04 Piutang Pendapatan Sdk – Rumah 230
165 10 07 Piutang Pendapatan Sdk - Kendaraan Bermotor
165 10 99 Piutang Pendapatan Sdk – Lainnya 205
165 90 00 Penyisihan Kerugian Piutang Ijarah (Cr.) 207
165 90 01 PK - Umum Piutang Pendapatan (Cr.)
165 90 11 PK - Khusus Piutang Pendapatan (Cr.) 230
170 00 00 BEBAN DIBAYAR DIMUKA ( BDD )
170 01 01 BDD – Personalia
170 01 BDD - Premi Kesehatan Karyawan
170 01 BDD – Keanggotaan
510 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
170 05 00 BDD – Umum
170 05 01 BDD – Persediaan Buku Chek & Giro 230
170 05 02 BDD – Persediaan Materai & Perangko
170 05 03 BDD – Persediaan Barang Cetakan 230
170 05 04 BDD – Persediaan Atk
230
170 10 00 BDD Sewa
170 10 01 BDD - Sewa Gedung 230
170 10 02 BDD - Sewa Kendaraan Kantor 230
170 10 03 BDD - Sewa Inventaris Kantor 230
170 15 00 BDD Premi 230
170 15 01 BDD - Premi Asuransi Dana Pihak Ke Tiga 230
170 15 02 BDD - Premi Asuransi Kas 230
170 15 03 BDD - Premi Asuransi Kendaraan
170 15 04 BDD - Premi Asuransi Inv.Kantor
170 90 00 BDD Lainnya
170 90 01 BDD – Pajak
170 90 02 BDD - Iklan & Promosi
175 00 00 UANG MUKA (UM)
175 01 00 UM – Personalia
175 01 01 UM – Gaji
175 01 02 UM – Kesehatan
175 01 03 UM - Perjalanan Dinas
175 01 04 UM - Pendidikan Dan Latihan
175 05 00 UM – Umum
175 05 01 UM - Perbaikan Gedung
175 05 02 UM – Pemeliharaan Inventaris
175 05 04 UM - Pembayaran Pajak
175 05 05 UM – Lainnya
180 00 00 AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
180 01 00 Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
180 01 01 AYDA – Kendaraan
180 01 02 AYDA – Rumah
180 01 03 AYDA - Gedung / Ruko
180 01 04 AYDA – Mesin
180 01 05 AYDA – Tanah
180 01 06 AYDA – Lainnya
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 511
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
185 00 00 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN
185 01 00 Aktiva Pajak Tangguhan 230
185 01 01 Aktiva Pajak Tangguhan
230
190 00 00 RUPA - RUPA AKTIVA LAINNYA 230
190 01 00 Rupa-rupa Aktiva Lainnya 230
190 01 01 Rekening Selisih Sistem 230
190 01 02 Rekening Selisih Kas 230
190 01 03 Rekening Selisih Teller
190 01 08 Rekening Selisih Pembulatan 205
190 01 10 Rekening Selisih Proofing 207
190 90 00 Penyisihan Kerugian Aktiva Lainnya (Cr.)
190 90 01 Pk - Umum Aktiva Lainnya (Cr.)
190 90 11 Pk - Khusus Aktiva Lainnya (Cr.)
512 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
KEWAJIBAN
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
201 00 00 KEWAJIBAN SEGERA
201 01 00 KS - Pembukaan Rekening 365
201 01 01 KS - Pembukaan Rekening Giro
201 01 02 KS - Pembukaan Rekening Tabungan 365
201 05 00 KS – Transfer
201 05 01 KS - Transfer Nasabah 365
201 05 02 KS - Transfer Bank Lain
201 05 05 KS – Setoran Kliring 365
201 15 00 KS – Pajak 365
201 15 01 KS - Pajak Bonus Giro 365
201 15 02 KS - Pajak Bonus Tabungan
201 15 03 KS - Pajak Bagi Hasil Deposito & Tabungan 365
201 15 04 KS - Pph 21 365
201 15 90 KS - Pajak Lainnya 365
201 20 00 KS – Deposito
201 20 01 KS - Deposito Jatuh Tempo 301
201 25 00 KS - Rekening Tutup 301
201 25 01 KS - Rekening Tutup Giro 301
201 25 02 KS - Rekening Tutup Tabungan 302
201 30 00 KS - Umum / Sarlog
201 30 01 KS - Umum / Sarlog 350
203 00 00 BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN
203 01 00 Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan
203 01 11 Baghas Yadib - Tabungan Mudharabah
203 01 21 Baghas Yadib - Deposito Mudharabah
203 01 49 Baghas Yadib – Lainnya
205 00 00 GIRO WADIAH
205 01 00 Giro Wadiah
205 01 01 Giro Wadiah Perorangan
205 01 03 Giro Wadiah Badan Usaha
205 01 04 Giro Wadiah Pemerintah
207 00 00 TABUNGAN WADIAH
207 01 00 Tabungan Wadiah
207 01 01 Tabungan Utama
209 00 00 SIMPANAN DARI BANK LAIN
209 01 00 Simpanan dari Bank Lain
209 01 01 SBL - Giro Wadiah Bank Lain
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 513
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
210 00 00 HUTANG JUAL BELI
211 01 00 Hutang Salam 365
211 01 01 Hutang Salam 365
213 05 00 Hutang Istishna
213 05 01 Hutang Istishna 365
365
215 00 00 DANA INVESTASI TERIKAT
215 01 00 Dana Investasi Terikat - Giro 340
215 01 01 Dana Investasi Terikat (DIT) - Giro 340
215 05 00 Dana Investasi Terikat Tabungan 340
215 05 01 Dana Investasi Terikat (DIT) - Tabungan
350
220 00 00 KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA 350
220 01 00 Kewajiban Kepada Bank Indonesia 350
221 01 01 KKBI - Fas Pembiayaan Jk Pendek 350
221 01 02 KKBI - Pinjaman Subonasi 350
221 01 04 KKBI – Lainnya 350
223 00 00 KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN 360
223 01 00 Kewajiban Kepada Bank Lain
223 01 01 KKBL - Setoran Jaminan 365
223 01 02 KKBL – Pembiayaan Diterima Subordinasi
223 01 03 KKBL – Pembiayaan Diterima Mudharabah 355
223 01 04 KKBL – Pembiayaan Diterima Musyarakah 355
223 01 05 KKBL – Pembiayaan Diterima Pinjaman Qardh 355
223 01 09 KKBL – Lainnya
225 00 00 PINJAMAN YANG DITERIMA 365
225. 01 00 Pembiayaan bagi hasil 365
225 01 01 Pembiayaan Mudharabah
225 01 02 Pembiayaan Musyarakah
227 00 00 KEWAJIBAN AKSEPTASI
227 01 00 Kewajiban Akseptasi
227 01 01 Kewajiban Akseptasi
229 00 00 EFEK YANG DITERBITKAN
229 01 00 Surat Berharga Pasar Uang Syariah
229 01 01 Obligasi Syariah
229 01 02 Obligasi Syariah Sub Ordinasi
230 00 00 ESTIMASI KERUGIAN KOMIT & KONT
230 01 00 Estimasi Kerugian Komitmen & kontijen
230 01 01 Estimasi Kerugian - Bank Garansi
230 01 02 Estimasi Kerugian – Skbdn
514 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
235 00 00 SETORAN JAMINAN
235 01 00 Setoran Jaminan 370
235 01 01 Setoran Jaminan Bank Garansi 370
235 01 09 Setoran Jaminan Lainnya
365
237 00 00 KEWAJIBAN LAIN – LAIN 365
237 01 00 Hutang Lainnya 365
237 01 01 Hutang Taksiran Pajak 365
237 01 03 Hutang Belum Ditagih
237 01 05 Kewajiban Pajak Tangguhan 368
239 00 00 PASIVA DALAM PENYELESAIAN
239 01 00 Pasiva DalamPenyelesaian
239 01 01 Pasiva Dalam Penyelesaian
241 00 00 PINJAMAN SUBORDINASI
241 01 00 Pinjaman Subordinasi
241 01 01 Pinjaman Subordinasi
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 515
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
DANA SYIRKAH TEMPORER (DST)
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
310 00 00 DST - NON BANK – TABUNGAN
310 01 00 DST Non Bank Tabungan 321
310 01 01 DST Tabungan Utama
310 01 02 DST Tabungan Umat 322
322
320 00 00 DST - NON BANK – DEPOSITO 322
320 01 00 Deposito Musharabah
320 01 01 Deposito Mudharabah 1 bulan 321
320 01 03 Deposito Mudharabah 3 bulan 322
320 01 04 Deposito Mudharabah 6 bulan 322
320 01 05 Deposito Mudharabah 12 bulan
330 00 00 DANA SYIRKAH TEMPORER BANK LAIN
330 01 00 Dana Syirkah Temporer non Bank
330 01 01 Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
330 01 02 Deposito Bank Lain – Mudharabah
516 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
EQUITY
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
360 00 00 MODAL PINJAMAN
360 01 00 Modal Pinjaman 410
360 01 01 Modal pinjaman
421
365 00 00 MODAL DISETOR 422
365 01 00 Modal Disetor
365 01 01 Modal Dasar 431
365 01 02 Modal Belum Disetor ( -/- ) 432
433
370 00 00 TAMBAHAN MODAL DISETOR 434
370 01 00 Tambahan Modal Disetor 445
370 01 01 Agio
370 01 02 Disagio ( -/- ) 451
370 01 10 Modal Sumbangan 452
370 01 11 Dana Setoran Modal
461/462
375 00 00 SELISIH PENILAIAN AKTIVA TETAP 465/466
375 01 00 Selisih Penilaian Aktiva Tetap
375 01 01 Selisih Penilaian Aktiva Tetap
380 00 00 CADANGAN
380 01 00 Cadangan
380 01 01 Cadangan Umum
380 01 11 Cadangan Khusus
390 00 00 LABA/RUGI
390 01 00 Laba Rugi
390 01 01 Laba/Rugi Tahun Lalu
390 01 11 Laba/Rugi Tahun Berjalan
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 517
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
PENDAPATAN USAHA UTAMA
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
425 00 00 PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH
425 01 00 Pendapatan Margin Murabahah 102
425 01 01 Pendapatan Margin Murabahah - Modal Kerja 102
425 01 06 Pendapatan Margin Murabahah - Investasi 102
425 01 19 Pendapatan Margin Murabahah – Lainnya
425 05 00 Diskon Murabahah (setelah akad) 102
425 05 01 Diskon Murabahah - Modal Kerja 102
425 05 06 Diskon Murabahah - Investasi 102
425 05 19 Diskon Murabahah – Lainnya
425 10 00 Potongan Pelunasan (Potlun) Piutang Mbh (Dr.) 102
425 10 01 Potlun Piutang Mbh - Modal Kerja (Dr ) 102
425 10 06 Potlun Piutang Mbh – Investasi (Dr ) 102
425 10 19 Potlun Piutang Mbh - Lainnya ( Dr)
425 15 00 Potongan Angsuran (Potangs) Piutang Murabahah 102
425 15 01 Potangs Piutang Mbh – Modal Kerja ( Dr) 102
425 15 06 Potangs Piutang Mbh – Invstasi (Dr.) 102
425 15 19 Potangs Piutang Mbh – Lainnya (Dr.)
103
430 00 00 PENDAPATAN SALAM 103
430 01 00 Pendapatan Keutungan salam
430 01 01 Pendapatan Keuntungan Salam – Pertanian 103
430 01 06 Pendapatan Keuntungan Salam – Perkebunan 103
430 01 19 Pendapatan keuntungan Salam – Lainnya
430 01 00 Keuntungan Penyerahan Aset Salam 103
430 01 01 Keuntungan Penyerahan Aset Salam – Pertanian 103
430 01 06 Keuntungan Penyerahan Aset Salam – Perkebunan
430 01 19 Keuntungan Penyerahan Aset Salam – Lainnya 103
430 01 00 Kerugian Penyerahan Aset Salam (Dr.) 103
430 01 01 Kerugian Penyerahan Aset Salam – Pertanian (Dr.)
430 01 06 Kerugian Penyerahan Aset Salam – Perkebunan (Dr.) 104
430 01 19 Kerugian Penyerahan Aset Salam – Lainnya (Dr.) 104
430 01 00 Kerugian Salam (Dr.) 104
430 01 01 Kerugian Salam – Pertanian (Dr.)
430 01 06 Kerugian Salam – Perkebunan (Dr.)
430 01 19 Kerugian Salam – Lainnya (Dr.)
435 00 00 PENDAPATAN MARGIN ISTISHNA'
435 01 00 Pendapatan Margin Istishna
435 01 01 Pendapatan Margin Istishna' – Perumahan
435 01 06 Pendapatan. Margin Istishna' – Gedung / Kantor
435 01 19 Pendapatan Margin Istishna' – Lainnya
518 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
435 05 00 Potongan Pelunasan (Potlun) Piut Istishna
435 05 01 Potlun Piut. Istishna' – Perumahan (Dr.) 104
435 05 06 Potlun Piut. Istishna' – Gedung / Kantor (Dr.) 104
435 05 19 Potlun Piut. Istishna' - Lainnya (Dr.) 104
435 10 00 Potongan Angsuran (Potangs) Piut Istishna
435 10 01 Potangs Piut. Istishna' – Perumahan (Dr.) 104
435 10 06 Potangs Piut. Istishna' – Gedung / kantor ( Dr) 104
435 10 19 Potangs Piut. Istishna' - Lainnya (Dr.) 104
435 50 00 Pendapatan Istishna (Istishna Revenue)
435 50 01 Pendapatan Istishna – Perumahan 106
435 50 06 Pendapatan Istishna - Gedung / Kantor 106
435 50 19 Pendapatan Istishna – Lainnya 106
435 55 00 Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) Dr 106
435 55 01 Harga pokok Istishna – Perumahan (Dr.)
435 55 06 Harga pokok Istishna – Gedung / Kantor (Dr.) 106
435 55 19 Harga pokok Istishna – Lainnya (Dr.) 106
106
440 00 00 PENDAPATAN IJARAH 106
440 01 00 Pendapatan Sewa Ijarah
440 01 01 Pendapatan Sewa Ijarah - Gedung / Rukan 106
440 01 04 Pendapatan Sewa Ijarah – Rumah 106
440 01 07 Pendapatan Sewa Ijarah – Kendaraan Bermotor 106
440 01 19 Pendapatan Sewa Ijarah – Lainnya 106
440 05 00 Pendapatan Keuntungan Pelepasan
440 05 01 Pendapatan Keuntungan Pelepasan - Gedung/Rukan 106
440 05 04 Pendapatan Keuntungan Pelepasan - Rumah 106
440 05 07 Pdt. Keuntungan Pelepasan - Kendaraan Bermotor 106
440 05 19 Pendapatan Keuntungan Pelepasan - Lainnya 106
440 10 00 Biaya Penyusutan. Aktiva Ijarah
440 10 01 Binyu Aset Ijarah – Gedung/Rukan (Dr.) 106
440 10 04 Binyu Aset Ijarah - Rumah (Dr.) 106
440 10 07 Binyu Aset Ijarah – Kend Bermotor (Dr.) 106
440 10 19 Binyu Aset Ijarah - Lainnya (Dr.) 106
440 15 00 Biaya Pemeliharaan (Bemel) Aktiva Ijarah
440 15 01 Bimel Aset Ijarah - Gedung / Rukan (Dr.)
440 15 04 Bimel Aset Ijarah - Rumah (Dr.)
440 15 07 Bimel Aset Ijarah – Kendaraan Bermotor (Dr.)
440 15 19 Bimel Aset Ijarah - Lainnya (Dr.)
440 20 00 Kerugian Pelepasan Aktiva Ijarah
440 20 01 Rugilepas Aset Ijarah - Gedung/Rukan (Dr.)
440 20 04 Rugilepas Aset Ijarah – Rumah (Dr.)
440 20 07 Rugilepas Aset Ijarah - Kend Bermotor (Dr.)
440 20 19 Rugilepas Aset Ijarah – Lainnya (Dr.)
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 519
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
445 00 00 PENDAPATAN IMBT
445 01 00 Pendapatan Sewa IMBT 106
445 01 01 Pendapatan Sewa IMBT - Gedung / Rukan 106
445 01 04 Pendapatan Sewa IMBT – Rumah 106
445 01 07 Pendapatan Sewa IMBT - Kendaraan Bermotor 106
445 01 19 Pendapatan Sewa IMBT – Lainnya
445 05 00 Biaya Penyusutan (Benyu) Aktiva IMBT 106
445 05 01 Binyu Aset IMBT - Gedung/Rukan (Dr.) 106
445 05 04 Binyu Aset IMBT - Rumah (Dr.) 106
445 05 07 Binyu Aset IMBT - Kend Bermotor (Dr.) 106
445 05 19 Binyu Aset IMBT - Lainnya (Dr.)
445 10 00 Biaya Pemeliharaan (Bemel) Aktiva IMBT 106
445 10 01 Bimel Aset IMBT - Gedung/Rukan (Dr.) 106
445 10 04 Bimel Aset IMBT - Rumah (Dr.) 106
445 10 07 Bimel Aset IMBT - Kendaraan Bermotor (Dr.) 106
445 10 19 Bimel Aset IMBT - Lainnya (Dr.)
450 00 00 PENDAPATAN IJARAH LANJUT 106
450 01 00 Pendapatan Sewa Lanjut 106
450 01 01 Pendapatan Sewa Lanjut - Gedung / Rukan 106
450 01 04 Pendapatan Sewa Lanjut – Rumah 106
450 01 07 Pendapatan Sewa Lanjut - Kendaraan Bermotor
450 01 19 Pendapatan Sewa Lanjut – Lainnya 106
450 05 00 Biaya Amortisasi Sewa Lanjut 106
450 05 01 Biaya Amortisasi Sewa Lanjut - Gedung / Rukan (Dr.) 106
450 05 04 Biaya Amortisasi Sewa Lanjut – Rumah (Dr.) 106
450 05 07 Biaya Amortisasi Sewa Lanjut - Kend Bermotor (Dr.)
450 05 19 Biaya Amortisasi Sewa Lanjut – Lainnya (Dr.) 106
450 10 00 Pendapatan Multijasa 106
450 10 01 Pendapatan Multijasa – Pendidikan 106
450 10 04 Pendapatan Multijasa – Traveling 106
450 10 07 Pendapatan Multijasas – Pernikahan
450 10 19 Pendapatan Multijasa – Lainnya 106
450 15 00 Biaya Amortisasi Multijasa 106
450 15 01 Biaya Amortisasi Multijasa – Pendidikan (Dr.) 106
450 15 04 Biaya Amortisasi Multijasa – Traveling (Dr.) 106
450 15 07 Biaya Amortisasi Multijasas – Pernikahan (Dr.)
450 15 19 Biaya Amortisasi Multijasa – Lainnya (Dr.) 107
107
455 00 00 PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH 107
455 01 00 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah
455 01 01 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah – Perdagangan 107
455 01 21 Pendapatan. Bagi Hasil Mudharabah - Transpotasi 107
455 01 23 Pedapatan Bagi Hasil Mudharabah – Lainnya 107
455 10 00 Keuntungan Penyerahan Aset Mudharabah
455 10 01 Keuntungan Penyerahan Aset Mdh – Perdagangan
455 10 21 Keuntungan Penyerahan Aset Mdh - Transpotasi
455 10 23 Keuntungan Penyerahan Aset Mdh – Lainnya
520 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
455 15 00 Keuntungan Pengembalian Aset Mudharabah
455 15 01 Keuntungan Pengemb Aset Mdh – Perdagangan 107
455 15 21 Keuntungan Pengemb Aset Mdh - Transpotasi 107
455 15 23 Keuntungan Pengemb Aset Mdh – Lainnya 107
455 20 00 Pendapatan Amort Keuntungan mdh Tangguhan
455 20 01 Pendpt Amort Keunt Mdh Tagguhan – Perdagangan 107
455 20 21 Pendpt Amort Keunt Mdh Tagguhan - Transpotasi 107
455 20 23 Pendpt Amort Keunt Mdh Tagguhan – Lainnya 107
455 50 00 Kerugian Penyerahan Aset Mudharabah (Dr.)
455 50 01 Kerugian Penyerehan Aset Mdh – Perdagangan (Dr.) 107
455 50 21 Kerugian Penyerehan Aset Mdh – Transpotasi (Dr.) 107
455 50 23 Kerugian Penyerehan Aset Mdh – Lainnya (Dr.) 107
455 55 00 Kerugian Pengembalian Aset Mudharabah (Dr.
455 55 01 Kerugian Pengemb Aset Mdh – Perdagangan (Dr.) 107
455 55 21 Kerugian Pengembalian Aset Mdh - Transpotasi 107
455 55 23 Kerugian Pengembalian Aset Mdh – Lainnya 107
455 60 00 Biaya Penurunan Nilai Investasi Mdh (Dr.)
455 60 01 Biaya Penurunan Nilai Invst Mdh – Perdagangan (Dr.) 107
455 60 21 Biaya Penurunan Nilai Invst Mdh – Transpotasi (Dr.) 107
455 60 23 Biaya Penurunan Nilai Invst Mdh – Lainnya (Dr.) 107
455 75 00 Kerugian Investasi Mudharabah (Dr.)
455 75 01 Kerugian Investasi Mudharabah – Perdagangan (Dr.) 107
455 75 21 Kerugian Investasi Mudharabah – Transpotasi (Dr.) 107
455 75 23 Kerugian Investasi Mudharabah – Lainnya (Dr.) 107
360 00 00 PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH 108
360 01 00 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 108
360 01 01 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah – Perdagangan 108
360 01 21 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah – Transpotasi
360 01 23 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah – Lainnya 108
360 10 00 Keuntungan Penyerahan Aset Musyarakah 108
360 10 01 Keuntungan Penyerahan Aset Msy – Perdagangan 108
360 10 21 Keuntungan Penyerahan Aset Msy – Transpotasi
360 10 23 Keuntungan Penyerahan Aset Msy – Lainnya 108
360 15 00 Keuntungan Pengembalian Aset Musyarakah 108
360 15 01 Keuntungan Pengembalian Aset Msy – Perdagangan 108
360 15 21 Keuntungan Pengembalian Aset Msy – Transpotasi
360 15 23 Keuntungan Pengembalian Aset Msy – Lainnya 108
360 20 00 Pendapatan Amortisasi Keuntungan Msy Tangguhan 108
360 20 01 Pendpt Amrt Keun Msy Tangguhan – Perdagangan 108
360 20 21 Pendpt Amrt Keun Msy Tangguhan – Transpotasi
360 20 23 Pendpt Amrt Keun Msy Tangguhan – Lainnya 108
360 50 00 Kerugian Penyerahan Aset Musyarakah (Dr.) 108
360 50 01 Kerugian Penyerahan Aset Msy – Perdagangan (Dr.) 108
360 50 21 Kerugian Penyerahan Aset Msy – Transpotasi (Dr.)
460 50 23 Kerugian Penyerahan Aset Msy – Lainnya (Dr.)
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 521
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
460 55 00 Kerugian Pengembalian Aset Musyarakah (Dr.)
460 55 01 Kerugian Pengemb Aset Msy – Perdagangan (Dr.) 108
460 55 21 Kerugian Pengemb Aset Msy – Transpotasi (Dr.) 108
460 55 23 Kerugian Pengemb Aset Msy – Lainnya (Dr.) 108
460 60 00 Biaya Penurunan Nilai Investasi Musyarakah (Dr.)
460 60 01 Biaya Penurunan Nilai Invst Msy – Perdagangan (Dr.) 108
460 60 21 Biaya Penurunan Nilai Invst Msy – Transpotasi (Dr.) 108
460 60 23 Biaya Penurunan Nilai Invst Msy – Lainnya (Dr.) 108
460 75 00 Kerugian Investasi Musyarakah(Dr.)
460 75 01 Kerugian Investasi Musyarakah – Perdagangan (Dr.) 108
460 75 21 Kerugian Investasi Musyarakah – Transpotasi (Dr.) 108
460 75 23 Kerugian Investasi Musyarakah – Lainnya (Dr.) 108
465 00 00 PENDAPATAN PENEMP PD BANK IND 112
465 01 00 Pendapatan Penempatan Pada Bank Indonesia 113
465 01 01 Pendapatan Bonus Giro Wadiah Pada Bank Indonesia 113
465 01 02 Pendapatan Bonus Giro Jaminan Pada Bank Indonesia
465 01 12 Pendapatan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 117
116
467 00 00 PENDPTAN PENEMPATAN PD BANK LAIN 118
467 01 00 Pendapatan Penempatan Pada Bank Lain 118
467 01 01 PPBL - Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank 118
467 01 02 PPBL - Deposito Mudharabah 118
467 01 03 PPBL - Obligasi Syariah 118
467 01 04 PPBL - Obligasi Syariah Sub Ordinasi
467 01 05 PPBL – Pembiayaan Mudharabah 111
467 01 06 PPBL – Pembiayaan Musyarakah 111
467 01 09 PPBL – Lainnya 111
470 00 00 PENDAPATAN INVESTASI PADA EFEK
470 01 00 Pendapatan Investasi Pada Efek
470 01 01 Efek Diperdagangkan ( Ed )
470 01 02 Efek Tersedia Untuk Dijual ( Etd )
470 01 03 Efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ( Edhjt )
522 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL
SANDI
NO AKUN NAMA PERKIRAAN NERAC RINCI
A
475 00 00 BAGI HASIL DST NON BANK 151
475 01 00 Bagi Hasil DST Non Bank Tabungan Mudharabah
475 01 01 Bagi Hasil DST Non Bank - Tabungan 152
475 05 00 Bagi Hasil DST Non Bank Deposito Mudharabah 152
475 05 01 B.Hasil Deposito Mudharabah 1 bulan 152
475 05 03 B.Hasil Deposito Mudharabah 3 bulan 152
475 05 04 B.Hasil Deposito Mudharabah 6 bulan
475 05 05 B.Hasil Deposito Mudharabah 12 bulan
480 00 00 BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMP BANK 153
480 01 00 Bagi Hasil Dana Syirkah Temp Bank 153
480 01 Bagi Hasil DST Bank Lain – Tabungan Mudharabah 153
480 02 Bagi Hasil DST Bank Lain - SIMA
480 03 Bagi Hasil DST Bank Lain – Deposito Mudharabah
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 523
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
PENDAPATAN OPERASI LAINNYA
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
485 00 00 PENDAPATAN INVESTASI TERIKAT
485 01 00 Pendapatan Margin Invest Terikat Murabahah 137
485 01 01 Pendapatan Margin Vestikat Murabahah. - Modal Kerja 137
485 01 06 Pendapatan Margin Vestikat Murabahah. - Investasi 137
485 01 99 Pendapatan Margin Vestikat Murabahah. - Lainnya
485 50 00 Pendapatan Bagi Hasil Invest Terikat Mudharabah 137
485 50 01 Pendapatan Bagi Hasil Vestikat Mdh. – Perdagangan 137
485 50 21 Pendapatan Bagi Hasil Vestikat Mdh. – Transpotasi 137
485 50 23 Pendapatan Bagi Hasil Vestikat Mdh. – Lainnya
485 55 00 Pendapatan Invest Terikat Musyarakah 137
485 55 01 Pendapatan Bagi Hasil Vestikat Msy – Perdagangan 137
485 55 21 Pendapatan Bagi Hasil Vestikat Msy – Transpotasi 137
485 55 23 Pendapatan Bagi Hasil Vestikat Msy – Lainnya
137
490 00 00 PENDAPATAN ADM INVESRASI TERIKAT 137
490 01 00 Pendapatan Adm Invest Terikat Murabahah 137
490 01 01 Pendapatan Adm Vestikat Murabahah. – Modal Kerja
490 01 06 Pendapatan Adm Vestikat Murabahah. – Investasi 137
490 01 99 Pendapatan Adm Vestikat Murabahah. – Lainnya 137
490 50 00 Pendapatan Adm Invest Terikat Mudharabah 137
490 50 01 Pendapatan Adm Vestikat Mudharabah. – Perdagangan
490 50 21 Pendapatan Adm Vestikat Mudharabah. – Transpotasi 137
490 50 23 Pendapatan Adm Vestikat Mudharabah. – Lainnya 137
490 55 00 Pendapatan Adm Invest Terikat Musyarakah 137
490 55 01 Pendapatan Adm Vestikat Musyarakah. – Perdagangan
490 55 21 Pendapatan Adm Vestikat Musyarakah. – Transpotasi 111
490 55 23 Pendapatan Adm Vestikat Musyarakah. – Lainnya
139
493 00 00 PENDAPATAN PENYERTAAN 139
493 01 00 Pendapatan Penyertaan 143
493 01 01 Pendapatan Penyertaan
138
495 00 00 PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 138
495 01 00 Pendapatan fee 138
495 01 01 Pendapatan Bank Garansi 143
495 01 02 Pendapatan Referensi Bank
495 01 09 Pendapatan Gadai
495 05 00 Pendapatan Jasa Operasi
495 05 03 Pendapatan Jasa Ops Transfer Reguler
495 05 04 Pendapatan Jasa Ops Transfer Bi – Rtgs
495 05 06 Pendapatan Jasa Ops Kliring
495 05 13 Pendapatan Jasa Ops Lainnya
524 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
495 10 00 Pendapatan Imbalan Jasa
495 10 01 Pendapatan Imbalan-Jasa Telepon 143
495 10 02 Pendapatan Imbalan-Jasa Pln 143
495 10 03 Pendapatan Imbalan-Jasa Pam / Pdam 143
495 10 13 Pendapatan Imbalan-Jasa Payroll 143
495 10 14 Pendapatan Imbalan-Jasa Pelayanan Pajak 143
495 50 00 Pendapatan Administrasi Pengelolaan dana
495 50 01 Pendapatan Adm. Muarabahah 149
495 50 02 Pendapatan Adm. Salam 149
495 50 03 Pendapatan Adm. Istishna 149
495 50 04 Pendapatan Adm Mudharabah 149
495 50 05 Pendapatan Adm. Musyarakah 149
495 50 06 Pendapatan Adm. Ijarah 149
495 50 07 Pendapatan Adm. Imbt 149
495 50 08 Pendapatan Adm. Sewa Lanjut 149
495 75 00 Pendapatan administrasi produk
495 75 16 Pendapatan Adm Giro 149
495 75 17 Pendapatan Adm Tabungan 149
495 75 18 Pendapatan Adm Saldo Minimum 149
495 75 19 Pendapatan Adm Pencairan Deposito 149
495 90 00 Pendapatan operasi lainnya
495 90 20 Pendapatan Pelayanan Nasabah 149
495 90 21 Pendapatan Jasa Pengiriman Dokumen 149
495 90 23 Pendapatan Rekening Ditutup 149
497 00 00 PENDAPATAN NON OPERASIONAL 149
497 01 00 Pendapatan non Operasi 149
497 01 01 Pno – Keuntungan Penj. Aktiva Tetap 149
497 01 02 Pno – Keuntungan Penj. Ayda 149
497 01 05 Pno - Selisih Teller 149
497 01 08 Pno - Sewa Aktiva Tetap Bank
497 01 09 Pno - Kelebihan Beban Pajak
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 525
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
BEBAN OPERASI
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERAC RINC
515 00 00 BEBAN BONUS WADIAH
515 01 00 Beban Bonus Giro Wadiah AI
515 01 01 Beban Bonus Giro Wadiah Perorangan
515 01 03 Beban Bonus Giro Wadiah Badan Usaha 189
515 01 04 Beban Bonus Giro Wadiah Pemerintah 189
515 01 06 Beban Bonus Giro Wadiah Pasif 189
515 05 00 Beban Bonus Tabungan Wadiah 189
515 05 01 Beban Bonus Tabungan Wadiah Utama 189
515 05 02 Beban Bonus Tabungan Ummat 189
515 90 00 Beban Bonus Wadiah lainnya 186
515 90 01 Beban Bonus Giro Wadiah Bank Lain
185
520 00 00 BEBAN KEWAJIBAN KEPADA BANK IND 185
520 01 00 Beban Kewajiban Kepada Bank Indonesia 185
520 01 01 Beban Bank Ind - Fasilitas Pemby.Jgk Pendek
520 01 02 Beban Bank Ind - Pinjaman Subornasi 186
520 01 04 Beban Bank Ind– Lainnya 186
186
525 00 00 BEBAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN 186
525 01 00 Beban Kewajiban Kepada Bank Lain
525 01 01 Beban Bank Lain – Pembiayaan Diterima Subordinasi 189
525 01 02 Beban Bank Lain – Pembiayaan Diterima Mudhrabah
525 01 03 Beban Bank Lain – Pembiayaan Diterima Musyrakah 189
525 01 04 Beban Bank Lain – Pembiayaan Diterima Pinj Qardh 189
525 01 05 Beban Bank Lain – Lainnya 189
530 00 00 BEBAN PINJAMAN YANG DITERIMA 189
530 01 00 Beban Pinjaman Yang Diterima 189
530 01 01 Beban Pihak lain – Pinjaman Diterima 189
535 00 00 BEBAN EFEK YANG DITERBITKAN
555 01 00 Beban Efek Yang Diterbitkan
535 01 01 Beban Surat Berharga Pasar Uang Syariah
535 01 02 Beban Obligasi Syariah
535 01 03 Beban Obligasi Syariah Sub Ordinasi
540 00 00 BEBAN PENURUNAN NILAI EFEK
540 01 00 Beban Penurunan Nilai Efek
540 01 01 BPN - Efek Diperdagangkan
540 01 02 BPN - Efek Tersedia Untuk Dijual
540 01 03 BPN - Efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
526 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERAC RINC
545 00 00 BEBAN PINJ SUBORDINASI
545 01 00 Beban Pinjaman Subordinasi AI
545 01 01 Beban Pinjaman Subordinasi
189
550 00 00 BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN
550 01 00 Benyurugi – Giro Pada Bank Lain 389
550 01 01 Benyirugi - Umum Giro Pada Bank Lain 389
550 01 11 Benyirugi - Khusus Giro Pada Bank Lain
550 05 00 Benyurugi – Penempatan Pada Bank Lain 375
550 05 01 Benyirugi - Umum Pbl 375
550 05 11 Benyirugi - Khusus Pbl
550 10 00 Benyurugi – Investasi Pada Efek 374
550 10 01 Benyirugi - Umum Investasi Pada Efek 374
550 10 11 Benyirugi - Khusus Investasi Pada Efek
550 15 00 Benyurugi – Jual Beli 376
550 15 01 Benyirugi - Umum Murabahah 377
550 15 02 Benyirugi - Umum Salam 377
550 15 03 Benyirugi - Umum Istishna 376
550 15 11 Benyirugi - Khusus Murabahah 377
550 15 12 Benyirugi - Khusus Salam 377
550 15 13 Benyirugi - Khusus Istishna
550 20 00 Benyurugi - Investasi 382
550 20 01 Benyirugi - Umum Mudharabah 383
550 20 02 Benyirugi - Umum Musyarakah 382
550 20 11 Benyirugi - Khusus Mudharabah 383
550 20 12 Benyirugi - Khusus Musyarakah
550 25 00 Benyurugi – Pinjaman 380
550 25 01 Benyirugi - Umum Pinjaman Qardh 380
550 25 11 Benyirugi - Khusus Pinjaman Qardh
550 35 00 Benyurugi – Tagihan Lainnya 381
550 35 01 Benyirugi - Umum Tagihan 381
550 35 11 Benyirugi - Khusus Tagihan
550 40 00 Benyurugi - Penyertaan 386
550 40 01 Benyirugi - Umum Penyertaan – LKB Bank 386
550 40 02 Benyirugi - Umum Penyertaan - Restrukturisasi 386
550 40 11 Benyirugi - Khusus Penyertaan – LKB Bank 386
550 40 12 Benyirugi - Khusus Penyertaan - Restrukturisasi
550 45 00 Benyurugi – Piutang Pendapatan 381
550 45 01 Benyirugi - Umum Piutang Pendapatan 381
550 45 11 Benyirugi - Khusus Piutang Pendapatan
550 50 00 Benyurugi – Aktiva Lainnya 389
550 50 01 Benyirugi - Umum Aktiva Lainnya 389
550 50 11 Benyirugi - Khusus Aktiva Lainnya
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 527
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERAC RINC
550 55 00 Benyurugi – Komitmen dan Kontijen
550 55 01 Benyirugi - Umum Est. Komitmen & Kontinjensi AI
550 55 11 Benyirugi - Khusus Est. Komitmen & Kontinjensi
387
555 00 00 BEBAN JASA OPERASIONAL 387
555 01 00 Beban jasa Operasional
555 01 01 Beban Jasa - Pembelian Obligasi 399
555 01 02 Beban Jasa - Pembelian Reksadana 399
560 00 00 BEBAN TENAGA KERJA 301
560 01 00 Beban Tenaga Kerja Langsung 301
560 01 01 Benaker – Gaji 309
560 01 03 Benaker - Lembur 309
560 01 04 Benaker - Pajak Penghasilan Karyawan
560 01 05 Benaker - Kesehatan Karyawan 309
560 10 00 Beban Tenaga Kerja Tunjangan 309
560 10 31 Benaker - Tunjangan Hari Raya 309
560 10 38 Benaker - Tunjangan Makan & transpotasi 309
560 10 39 Benaker - Tunjangan Cuti
560 10 40 Benaker - Pesangon 310
565 00 00 BEBAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 310
565 01 00 Beban Pendidikan dan Latihan 310
565 01 01 BPL - Pendidikan Dan Pelatihan 310
565 01 02 BPL - Pendidikan Dan Pelatihan
565 01 11 BPL - Pustaka Majalah Dan Koran 320
565 01 12 BPL - Pustaka Majalah Dan Koran 320
567 00 00 BEBAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN 340
567 01 00 Beban Penelitian Dan Pengembangan 340
567 01 01 BebanPenelitian Dan Pengembangan 340
569 00 00 BEBAN IKLAN DAN PROMOSI (BEIKPRO) 371
569 01 00 Beban Iklan dan Promosi Produk 371
569 01 01 Beikpro – Giro
569 01 02 Beikpro – Tabungan 371
569 01 03 Beikpro – Deposito 371
371
570 00 00 BEBAN PENYUSUTAN (BENYU)
570 01 00 Beban Penyusutan Gedung
570 01 01 Benyu.Gedung
570 01 02 Benyu.Gedung
570 05 00 Beban Penyusutan Inventaris Kantor
570 05 01 Benyu. Kendaraan Kantor
570 05 03 Benyu. Peralatan Kantor
570 05 05 Benyu. Mesin – Mesin
528 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERAC RINC
570 10 00 Beban Penyusutan Komputer
570 10 01 Benyu. Komputer – Hardware AI
570 10 02 Benyu. Komputer – Hardware
570 10 03 Benyu. Komputer – Software 371
570 10 04 Benyu. Komputer – Software 371
573 00 00 BEBAN SEWA 371
573 01 00 Beban Sewa 371
573 01 01 Beban Sewa Gedung Kantor
573 01 03 Beban Sewa Kendaraan Kantor 330
573 01 04 Beban Sewa Peralatan Kantor 330
330
575 00 00 BEBAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
575 01 00 Beban pemeliharaan dan Perbaikan Aktiva Tetap 360
575 01 01 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Gedung 360
575 01 03 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Kend Kantor 360
575 01 04 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Peralatan 360
575 01 05 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Mesin 360
575 01 06 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Komputer
279
577 00 00 BEBAN PREMI ASURANSI 279
577 01 00 Beban Premi Asuransi 279
577 01 01 Beban Premi Cash In Save 279
577 01 02 Beban Premi Cash In Transit 279
577 01 03 Beban Premi Asuransi Gedung
577 01 04 Beban Premi Asuransi Kendaraan 350
577 01 05 Beban Premi Asuransi Peralatan Kantor 350
350
580 00 00 BEBAN PAJAK 350
580 01 00 Beban Pajak
580 01 01 Beban Pajak Bumi Dan Bangunan 399
580 01 02 Beban Pajak Kendaraan 399
580 01 03 Beban Pajak Reklame 399
580 01 04 Beban Pajak Lainnya 399
399
585 00 00 BEBAN OPERASI LAINNYA 399
585 01 00 Beban Operasi lainnya 399
585 01 01 Beban Perjalanan Dinas 399
585 01 02 Beban Rekruitment Karyawan 399
585 01 04 Beban Telepon 399
585 01 06 Beban Listrik
585 01 07 Beban Air Minum
585 01 08 Beban Bahan Bakar Dan Transportasi
585 01 12 Beban Makan Dan Minum
585 01 13 Beban Jasa Ekspedisi
585 01 14 Beban Materai Dan Perangko
585 01 15 Beban Photo Copy
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 529
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERAC RINC
585 01 16 Beban Barang Cetakan
585 01 17 Beban Alat Tulis Kantor AI
585 01 18 Beban Inventaris Kecil
585 01 19 Beban Jasa Pihak Ketiga 399
585 01 23 Beban Keamanan Dan Kebersihan Lingkungan 399
399
590 00 00 BEBAN KERUGIAN OPERASIONAL 399
590 01 00 Beban Kerugian operasional 399
590 01 01 BKO - Selisih Vault
590 01 02 BKO - Selisih Teller 399
590 01 03 BKO - Atm 399
590 01 04 BKO - Uang Diragukan 399
590 01 05 BKO - Pembukuan 399
399
595 00 00 BEBAN NON OPERASIONAL
595 01 00 Beban Non Operasional 421
595 01 01 BNO - Kerugian Penjualan Aktiva Tetap 421
595 01 02 BNO - Kerugian Penilaian Kembali Aktiva Tetap 422
595 01 03 BNO - Penghapusan Aktiva Tetap 429
595 01 04 BNO - Kerugian Penjualan Ayda 429
595 01 06 BNO - Aktivitas Karyawan 429
595 01 08 BNO - Sumbangan 429
595 01 10 BNO - Penurunan Nilai Ayda 429
595 01 11 BNO - Pemeliharaan Dan Perbaikan Ayda
530 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )
DAFTAR AKUN
(CHART OF ACCOUNT)
KOMITMEN DAN KONTIJEN
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
TAGIHAN KONTIJEN
500
601 00 00 FAS PEMBIAYAAN YG BELUM DITARIK 505
601 01 00 Fasilitas Pembiayaan Yang Belum Ditarik 510
601 01 01 FPBT - Bank Indonesia 514
601 01 02 FPBT - Bank Dalam Negeri
601 01 03 FBPT - Bank Di Luar Negeri 515
01 01 09 FBPT – Lainnya 520
521
605 00 00 POSISI PEMB VALAS YG MASIH BERJALAN 524
605 01 00 Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan 525
605 01 01 PBSB - Terkait Dengan Bank 529
605 01 11 PBSB - Tidak Terkait Dengan Bank
605 10 00 Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan 591
605 10 01 PPFB - Terkait Dengan Bank
605 10 11 PPFB - Tidak Terkait Dengan Bank 592
605 15 00 Posisi Pembelian Valas Lainnya 594
605 15 01 PPFB - Terkait Dengan Bank 595
605 15 11 PPFB - Tidak Terkait Dengan Bank 597
598
TAGIHAN KONTIJEN
650 00 00 GARANSI (KAFALAH) YANG DITERIMA
650 01 00 Garansi Yang Diterima
650 01 01 Garansi Yang Diterima
625 00 00 PENDPATAN YADIT (NON LANCAR)
625 01 00 Pdt Yadit - Terkait Dengan Bank
625 01 01 Pendapatan Sewa Ijarah
625 01 09 Lainnya
625 05 00 Pdt Yadit - Tidak Terkait Dengan Bank
625 05 01 Pendapatan Sewa Ijarah
625 05 09 Lainnya
625 90 00 Lainnya
625 90 01 Lainya
Lampiran 1 – Daftar Akun (Chart of Account) | 531
NO AKUN NAMA PERKIRAAN SANDI
NERACA RINCI
KEWAJIBAN KOMITMENT
531
710 00 00 FASILITAS PIUTANG YG BELUM DITARIK 532
710 01 00 Fasilitas Piutang Yang Belum Ditarik 535
710 01 01 Dalam Rangka Talangan Haji (Onh)
710 01 02 Dalam Rangka Transaksi Perdagangan > 15 Hri 536
710 01 09 Lainnya 537
539
715 00 00 FAS PEMB KPD NSBH YG BELUM DITARIK 540
715 01 00 Fasilitas Pembiayaan Nasabah Belum Ditarik
715 01 01 Pembiayaan Mudharabah 561
715 01 02 Pembiayaan Musyarakah 562
715 01 09 Pembiayaan Lainnya
571
720 00 00 FAS PEMB KPD BS LAIN YG BELUM DITARIK 575
720 01 00 Fasilitas Pembiayaan Bank Belum Ditarik 576
720 01 01 Pembiayaan Mudharabah 579
720 01 02 Pembiayaan Musyarakah 580
585
725 00 00 IRREVOCABLE LC YG MASIH BERJALAN
725 01 00 LC Yang Masih Berjalan 599
725 01 01 LC luar negeri
725 01 11 LC dalam negeri 609
730 00 00 POSISI PENJ VALAS YG MASIH BERJALAN
730 01 00 Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan
730 01 01 Posisi Spot - Terkait Dengan Bank
730 01 11 Posisi Spot - Tidak Terkait Dengan Bank
730 10 00 Posisi Penjualan Forward Yang masih Berjalan
730 10 01 Posisi Forward - Terkait Dengan Bank
730 10 11 Posisi Forward - Tidak Terkait Dengan Bank
730 25 00 Posisi Penjualan valas Lainnya
730 25 01 Lainnya - Terkait Dengan Bank
730 25 11 Lainnya - Tidak Terkait Dengan Bank
KEWAJIBAN KONTIJEN
755 00 00 GARANSI (KAFALAH) YANG DIBERIKAN
755 01 00 Garansi Yang Diberikan
755 01 01 Garansi Yang Diberikan
760 00 00 KEWAJIBAN KONTIJEN LAINNYA
760 01 00 Kewajiban Kontijen Lainnya
760 01 01 Kewajiban Kontijen Lainnya
532 | Akuntansi Transaksi Syariah ( Wiroso, IAI, 2011 )