TAFSTRAL-MUNrRJlrrD 1
masih dalam masa idah-ia masih punya fanganlah kamu melaksanakan akad nikah
dengan wanita yang beridah wafat sebelum
ikatan dengan suaminya. habis masa idahnya dari mantan suaminya,
yaitu empat bulan sepuluh hari.
Sedangkan lamaran secara eksplisit ke-
pada wanita yang beridah karena mening- Allah Ta'ala memperingatkan kita agar
galnya suami atau karena talak baa'in adalah
haram pula. Dalil bolehnya lamaran secara tidak melanggar ketentuan ini. Dia berfirman:
"Ketahuilah, Allah mengetahui keinginan me-
implisit adalah riwayat ath-Thabari dari lakukan sesuatu yang tidak boleh, yang kamu
Sakinah binti Hanzhalah bin Abdullah bin sembunyikan dalam hatimu. Karena itu, hin-
darilah melakukan pelanggaran fberupa per-
Hanzhalah, katanya: Abu fa'far (Muhammad kataan atau perbuatan) terhadap apa yang
bin Ali al-Baqir) mengunjungiku saat aku dilarang Allah." Dalam peringatan ini hukum
digandeng dengan nasehat (yang berisi janji
dalam masa idah. Ia berkata, "Wahai anak
pahala dan ancaman hukuman) supaya hukum
Hanzhalah, kamu sudah tahu aku adalah ke- itu benar-benar dijaga dan diamalkan.
rabat Rasulullah saw. dan aku sangat berpe-
ngaruh dalam Islam." Aku berkata, "semoga Namun, meski demikian, ketahuilah bahwa
Allah mengampunimu, wahai Abu fa'far! Me- Allah Maha Pengampun terhadap orang yang
ngapa kau melamarku padahal aku masih da-
lam masa idah, sementara kau adalah orang melanggar hukum-hukum-Nya dan berbuat
yang menjadi teladan masyarakat?" Ia berkata, dosa kemudian dia bertobat dan berbuat
"Benarkah aku berbuat begitu? Sebetulnya aku baik, dan Dia Maha Penyantun, yang tidak
hanya memberitahumu tentang kekerabat- langsung menimpakan hukuman, melainkan
anku dengan Rasulullah saw. dan keduduk- memberi kesempatan kepada hamba-hamba-
Nya untuk memperbaiki amal mereka, maka
anku. Pada suatu hari Rasulullah saw. mengun- .dari itu janganlah kamu terpedaya bila Dia
jungi Ummu Salamah yang belum lama di- menangguhkan hukumanmu.
tinggal mati suaminya, Abu Salamah, Beliau
terus-menerus memberitahunya kedudukan FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
beliau di sisi Allah sambil bertumpu pada tikar Ayat ini menunjukkan beberapa hal
sehingga membekas pada tangannya. Namun
itu tidak dianggap sebagi lamaran." berikut.
fadi, perkataan baik yang tidak mungkar L. Diharamkan melamar secara eksplisit ke-
menurut syariat (yaitu ucapan sopan, bahasa
sindiran yang halus, dan perkataan lembut pada wanita yang beridah, apa pun idah-
yang tidak melukai yang termasuk bahasa ter-
sirat) itulah yang boleh, seperti yang dilaku- nya. fadi, tidak boleh-dengan ijmsltea-
kan Nabi saw kepada Ummu Salamah setelah
berbicara secara rahasia dengan wanita
suaminya meninggal, di mana beliau men- yang beridah tentang urusan nikah, atau
mengadakan janji nikah dengannya. Na-
ceritakan kepadanya kedudukan beliau di sisi mun boleh melamar secara implisit ke-
Allah Ta'ala. pada wanita yang menjalani idah wafat
dan idah talak baa'in, sebagai langkah
Selanjutnya Allah SWT menyebutkan wak-
188 Ada iimak bahwa tidak boleh secara eksplisit menikahkan,
tu bolehnya melangsungkan akad nikah de- mengingatkan untuk menikah, berbicara jorok menyebut-
nyebut jimak, dan mengaiak berjimak. Lihat al-Bahrul
ngan wanita yang beridah, yaitu setelah masa Muhiith (2/22s).
idah habis. Dia melarang dengan keras me-
langsungkan akad sebelum itu. Dia berfirman:
s"'t*a"q"t'l' ,r,n*r' G),l, r,,, tuSIRI-MUNIRIILID 1
pembukaan dalam mendiskusikan perse- seorang dengan memakai bahasa implisit
tujuan untuk memulai pernikahan baru di yang dapat dipahami darinya sesuatu yang
masa depan. Ada ijmak pula bahwa tidak
boleh melamar wanita yang ditalak rai'iy dipahami bila diungkapkan dengan bahasa
eksplisit. Mengikuti pendapat madzhab
secara implisit karena wanita seperti ini Syaf i, qadzf dengan bahasa tersirat adalah
boleh, sama dengan bolehnya melamar
serupa dengan istri.
dengan bahasa tersirat.lEe
Sahnun dan banyak ulama lain berkata:
4. Para ulama berbeda pendapat tentang
Boleh memberi hadiah kepada wanita laki-laki yang-karena tidak tahu-me-
yang beridah, dan ini tergolong lamaran lamar wanita dalam masa idah, atau
mengadakan janji nikah dengannya, ke-
tersirat. mudian melangsungkan akad nikah sesu-
dah idahnya habis. Malik (dalam riwa-
2. Diharamkan melangsungkan akad nikah yat fuyhab dan lbnul Qasim) berkata:
Keduanya wajib dipisahkan. Sedangkan
terhadap setiap wanita yang beridah se-
Syafi'i berkata: Iika laki-laki itu dengan
lama dalam masa idah, sebab Allah Ta'ala
tegas melamar dan si wanita dengan tegas
berfirman ;<j' C" e cdt;'"r; G; '{ry menyatakan setuiu sementara akad nikah
{Li. ayat ini muhkam, tipi semua ulama
dilaksanakan setelah masa idah habis,
berijmak bahwa ia perlu ditakwilkan:
yakni buluughul aial di sini diartikan pernikahan ini sah-meskipun lamaran
dan jawaban yang tegas itu makruh-
dengan "habisnya masa idah", demi me-
karena pernikahan ini teriadi setelah ha-
lindungi hak-hak ikatan suami istri dan
bisnya masa idah.
mengetahui kosongnya rahim dari ianin
agar tidak terjadi percampuran nasab. Bila laki-laki melangsungkan akad nikah
dengan wanita yang beridah sebelum
3. Berargumen dengan ayat ini, madzhab idahnya habis dan mereka telah tinggal
serumah, hakim harus mem'fasakh (mem-
Syafi'i memandang qadzf secara tersirat batalkan, membubarkan) pernikahan ini
tidak perlu dihukum hadd. Mereka ber- karena akad nikah yang seperti ini dilarang
kata: Allah Ta'ala sudah menyatakan tiada Allah, dan wanita ini tidak halal dinikahi-
dosa dalam penggunaan bahasa tersirat nya lagi untuk selamanya menurut Malik
dan asy-Sya'bi, dan putusan ini pun pernah
dalam pernikahan, dan itu menunjukkan dibuat Umar r.a.: "selanjutnya keduanya
bahwa qadzf secara tersirat tidak perlu tidak boleh mengikat tali pernikahan lagi."
Sebabnya, karena ia telah menghalalkan
dihukum hadd, karena Allah tidak menye- sesuatu yang tidak halal, maka dari itu ia
tarakan ungkapan tersirat dalam nikah dihukum dengan dilarang mendapatkan
dengan ungkapan tersurah. Pendapat ini sesuatu tersebut, sama seperti pembunuh:
dibantah begini: Allah SWT tidak mem- dilarang mendapatkan warisan dari orang
bolehkan lamaran secara eksplisit tapi
membolehkan ucapan implisit yang di- yang ia bunuh.
pahami sebagai lamaran nikah, dan ini me-
nunjukkan bahwa ucapan implisit dapat 189 Tafsir al-Qurthubi (3/L9O), Ahkaamul Quiaan karya al-
dipahami sebagai qadzfi padahal kehor-
matan (nama baik) harus dilindungi, yang f ashshasli ar -Razi {L / 422).
mana hal itu mewajibkan hukuman hadd
atas orang yang melakukan qadzf d'engan
ucapan implisit agar orang-orang fasik
tidak sampai mencemarkan nama baik se-
-IArsrR AL-MUN I R )rLrD 1
Sedangkan menurut jumhur; pernikahan (suami lama dan suami baru)? Ini dikenal
itu dibubarkan; tapi kalau idah wanita itu
sudah habis, si lelaki boleh melamarnya dengan masalah "dua idah".
bersama para pelamar lainnya. fadi, ke-
Menurut Malik (dalam riwayat ulama
haraman wanita itu baginya tidak untuk
Madinah), Syafi'i, Ahmad, Laits, dan Ishaq,
selamanya karena pada dasarnya wanita
tersebut tidak haram baginya, kecuali ka- wanita itu harus meneruskan idahnya dari
lau ada dalil (dari Al-Qur'an, As-Sunnah, suami pertama kemudian memulai idah
baru dari suami kedua. Ini juga menjadi
atau ijmak) yang menunjukkan keha- pendapat Umar dan Ali r.a.. Jadi, wanita ini
ramannya, padahal dalam masalah ini harus menjalani dua idah.
tidak ada dalil yang menunjukkan de-
mikian, sementara pendapat sahabat Sedangkan menurut Abu Hanifah, ats-
[baca: Umar) bukan hujjah, terlebih lagi Tsauri, dan al-Auza'i, idahnya dari suami
AIi pun menolak putusan Umar ini, dan kedua sudah cukup baginya sejak hari
para ahli hadits juga berkata, "Riwayat dipisahkannya mereka berdua, baik idah-
dari Umar ini munqathi"j di samping itu
nya dengan masa kehamilan, dengan quru',
ada riwayat dari Masruq bahwa Umar atau dengan bulan. Alasan mereka: ada
telah mencabut kembali putusan ini dan ijmak bahwa suami pertama tidak boleh
menikahinya pada sisa idah darinya, dan
menetapkan bahwa wanita itu berhak itu menunjukkan bahwa wanita ini sedang
mendapatkan maharnya serta keduanya menjalani idah dari suami kedua, sebab
(si wanita dan si pria) boleh bersatu lagi. kalau tidah tentu suami pertama sudah
Oleh karena itu, al-Qurthubi menyebutkan menikahinya pada masa idahnya darinya.
Umar sependapat dengan jumhu4 yang
Kelompok pertama membantah argu-
berargumen dengan ijmak para ulama bah- men ini. Kata mereka: Tidak otomatis be-
gitu, karena tidak bolehnya suami perta-
wa seandainya laki-laki berzina dengan
ma menikahi wanita itu pada sisa idahnya
wanita, ia tidak diharamkan menikahinya; hanyalah disebabkan ia harus menjalani
maka demikian pula jika laki-laki itu me-
nyetubuhinya dalam masa idah.lni adalah idah dari suami kedua, dan kedua hak
pendapat Ali, Ibnu Mas'ud, dan Hasan al-
ini wajib dilaksanakan si wanita bagi
Bashri.
kedua suaminya, sama seperti hak-hak
6. Para fuqaha tidak berbeda pendapat
manusiawi lainnya, di mana keduanya
bahwa akad nikah yang dilangsungkan
atas wanita yang masih dalam idah dari tidak saling tumpang tindih.
lelaki lain tidak sah. Umar dan AIi sepakat
bahwa pernikahan yang tidak sah tidak 7. Firman Allah Ta'ala A u &-'i:r lti y*rry
mengakibatkan hukuman hadd, dan itu fii;i:v$ii -..upakan peringatan keras
disepakati para ulama kalau pelakunya
agar manusia tidak melakukan apa yang
tidak mengetahui keharamannya, tapi dilarang-Nya, karena Allah mengancam
mereka atas pikiran yang muncul dalam
mereka berbeda pendapat kalau si pelaku benak mereka tentang wanita, dan Dia
mengetahui keharamannya. menganjurkan mereka menyembunyikan
Mereka juga berbeda pendapat, apa- kebaikan, bukan keburukan. Selanjutnya
kah si wanita beridah dari kedua lelaki itu Dia tidak membuat mereka putus asa dari
rahmat dan ganjaran-Nya; Dia berfirman
4V 3*'it:t i'i yii;rty.
srtat *a"q"t"t ,,.,r*, {T\.r,r* tuSIRI-MUNIRIIIID 1
WANITA YANG DITALAK SEBELUM DIGAULI 2. (:r#), bentuk mudhaari' dari f il [.,-). Ini
DAN MUT'AHNYA ATAU WAJIBNYA SEPARUH adalah bacaan para imam yang lain.
MAHAR UNTUKI{YA (ll",i} dibaca:
Surah al-Baqarah Ayat 236 - 237 1. dengan mensukunkan huruf dal. Ini ada-
'#!:,{Y xyt'# lLKe {4s lah bacaan Ibnu Katsir, Nafi', Abu Bakr, dan
q$\ ,i"':i#; *J 'g V";u i Abu Amr.
;j; k'a. i)iu,t:i',3:i 3;5r iy, t3 2. dengan memfat-hahkan huruf dal.lni ada-
lah bacaan Hamzah, al-Kisa'i, Ibnu Amin
iij;'s S; u!;#SsE @'ct#lr
dan Hafsh.
7 y{i Y i 2i tS'J "it ;:;}';{'
I'raab
|4!q i'';;L \x, eir rfrI -/,i"3-'6
(i uF kata maa berfungsi sebagai qrarth,
'yiit rj:33 { ; 3Ja- 5.5 r"fi 63
artinya "jika kalian belum bercampur dengan
'4'bi#'Qint'tYl'#. mereka"; atau ia berfungsi sebagai zharf za-
maan mashdariy, artinya "selama kalian belum
"Tidak ada dosa bagimu jika kamu mencerai-
bercampur dengan mereka".
kan istri-istri kamu yang belum kamu sentuh
(C6F adalah isim yang diposisikan
(campuri) atau belum kamu tentukan maharnya.
Dan hendaklah kamu beri mereka muthh. Bagi sebagai pengganti kata tamattul dan ia man-
yang mampu menurut kemampuannya dan bagi shuub sebagai mashdan taqdiirnya begini:
yang tidak mamPu menurut kesanggupannya, yai-
tu pemberian menurut dengan cara yang Patut. l;- b;).(ri;p manshuub pulasebagai mash-
Yang merupakan kewajiban bagi orang-orang yang dar, taqdiirnya begini: (L 4, i). (;4) ber-
berbuat kebaikan. Dan jika kamu menceraikan kedudukan marfuu' sebagai mubtada', sedang
khabarnya dihapus, taqdiirnya begini: [is.lu;
mereka sebelum kamu sentuh (campur), padahal
&i c Ji-:); atau ia marfuu'sebagai khabar
kamu sudah menentukan maharnya, maka
bagi mub ta d a' yang d ihap us, ta qdi irny a begin i :
(bayarlah) seperdua dari yang telah kamu tentu-
(&; " .;,-a: ,;,t )by 4tt;;ii'it) kata an adalah
kan, kecuali jika mereka (membebaskan) atau
harf yang menashabl<an fi'il mudhaaril' adapun
dibebaskan oleh orang yang akad nikah ada di nun dalam ya'fuuna adalah nun niswah, iadi
tangannya. Pembebasan itu lebih dekat kepada ia adalah tanda jamah bukan tanda rafai
takwa. Dan janganlah kamu lupa kebaikan di dan kalau nun ini bersambung dengan f i/
antara kamu. Sungguh, Allah Maha Melihat apa mudhaari' maka f il ini menjadi mabni, sama
yang kamu kerj akan." (al-Baqarah z 236-237)
seperti jil<a fi'il ini bersambung dengan nun
taukid, 4"4.3.i tt'Xo!) susunan ini adalah
mubtado' dan khabar.
Qlraa'aat Balaaghah
q.t*f dibaca: 4#t:, I u] Allah Ta'ala membahasakan
1. (yiG), bentuk mudhaari' dari f il (uu).
jimak dengan istilah al-mass (persentuhan),
Ini adalah bacaan Hamzah, al-Kisa'i, dan
yang terhitung sebagai ungkapan kinaayah.
Khalaf.
Hal ini mengajarkan kepada manusia agar
mereka memilih kata yang paling baik dalam
berbicara. Pembicaraan dalam firman-Nya jika istri yang ditalak itu memberi maaf bagi
suaminya, yaitu dengan tidak menuntut pem-
{,,,; .!} dan {islg 6t katum':iep}riaaimtualuukpaunn
berian separuh mahar-jika istri ini bisa
secara umum kepada
mengurus dirinya sendiri-; atau wali yang
wanita, hanya saja di sini pihak laki-laki yang
memegang akad nikah menggugurkan separuh
diutamakan (karena itu, dhamiirnyaberbentuk
mahar yang menjadi hak istri yang ditalak
mudzakkar). 4i:t iti ttl;by pemakaian lafzhul- sebelum disetubuhi-jika istri ini bukan orang
yang bisa mengurus diri sendiri-. "Wali" ada-
jalaalah dalam bentuk isim zhaahir bertujuan
lah ayah; ia menjadi wali untuk putrinya yang
untukmemupuk rasa gentar dan takutkepada- masih gadis. Ini adalah pendapat Malik, Ibnu
Abbas, dan sejumlah tabi'in. Menurut pen-
Nya di dalam hati manusia. dapat lain, "wali" adalah suami; dan bentuk
"pemaafannya" adalah ia tidak mengambil ba-
Mufradaat Lughawlyyah gian yang kembali kepadanya dari setengah
mahar yang telah diberikannya kepada istri-
{ar..- v} tiada dosa dan tiada pertanggung- nya. Dengan demikian, makna ayat ini begini:
jawaban atas kalian. Makna yang dimaksud di "kecuali jika istri yang ditalak itu memaafkan,
atau suami memaafkan (tidak mengambil se-
sini adalah "tiada denda apa pun atas kalian". paruh mahar; yakni ia memberikan mahar itu
seluruhnya kepada istrinya)". Ini adalah ma-
{#.JY kalian setubuhi mereka. 4*i iiy dzhab Abu Hanifah, Syafi'i dalam pendapat
yakni "dan belum kalian tentukan kadar mahar barunya, Tsauri, Ibnu Syubrumah, serta Auza'i.
Ini iuga pendapat Ali, Syuraih, dan Sa'id ibnul
yang harus kalian bayar kepada mereka". Arti Musayyab. Alasan mereka adalah firman Allah
Ta'ala: "Dan janganlah kamu melupakan ke-
ayat ini begini: "Tiada pertanggungjawaban
utamaan di antara kamu"; padahal memberi
atas kalian, baik berupa dosa maupun maha[ seseorang harta orang lain bukan tergolong
"keutamaan", maka ayat ini tidak mencakup
jika kalian menjatuhkan talak pada saatbelum
wali.
menyetubuhi istri dan belum menyebut ukur-
Adapun alasan kelompok pertama adalah
an mahar". 4#";ty yakni "maka talaklah pembicaraan pada bagian awal ayat berkena-
mereka dan berilah mereka sesuatu yang an dengan istri. Seandainya yang dimaksud
adalah suami, tentu Allah akan berfirman (rl
dapat mereka nikmati". (g;l, ,rti) orang
,"'r), namun tidak ada falrtor apa pun yang me-
kaya. {.,ujjr} orang fakir. {i)1i} yakni sebatas nuntut untuk tidak mengartikan ayat ini sesuai
lahiriahnya. Alasan lainnya: karena makna
kemampuannya.
{tiX-} atlalah menggugurkan, begitu pula
(G6) yakni "berilah mereka mut'ah".
4:ilurb dengan cara yang patut menurut makna (F-F adalah menggugurkan, dan wali-
lah orang yang menggugurkan, sedangkan
syariat; kata ini berkedudukan sebagai sifat
suami memberi.
bagi mataa'an. {ky ini adalah sifat kedua;
Zamakhsyari berkata: Pendapat pertama
atau merupakan mashdar mu'akkid, taqdiir- jelas benarnya. Adapun penyebutan "mem-
nya begini: (+'r totj ti- 4Jj o-). Arti al-ma'ruuf
adalah apa yang dipandang baik dan pantas
oleh masyarakat sesuai dengan ragam status
sosial, penghidupan, dan lingkungan mereka.
(;;:!rp orang-orang yang taat yang
bersikap baik dalam memperlakukan istri
yang ditalak.
4:tix- ii 'it) tut pi iika istri yang ditalak itu
melepas haknya. (9<1r iG :y.,r!tr*.ji) atau
orang yang memegang ikatan nikah (yaitu
wali) melepas hak tersebut. Artinya, kecuali
beri tambahan atas hak" dengan istilah "me' karena wanita yang ditalak sebelum digauli
dan telah ditentukan maharnya dalam akad
maafkan" adalah tidak tepat.leo berhak mendapat separuh mahar yang sudah
ditentukan itu, tapi kalau belum ditentukan
(5* ir,li' 6:i \yyakni jangan lupa untuk maharnya maka ia bukan mendapat separuh
saling memberi keutamaan satu sama lain. AI- mahar rata-rata, melainkan mendapat mut'ah.
Fadhlu artinya cinta kasih dan penyambungan Sebagian ulama berkata: Kata [;i) di sini ber-
hubungan. 44 ttrt u drr i1) Sesungguhnya makna "dan'1
Allah Maha Mengetahui amal-amalmu, dan Dia Kamu diwajibkan memberi mut'ah (yakni
memberinya sebagian kecil dari hartamu yang
akan membalasnya. bisa dinikmati istri, sesuai dengan kaya-mis-
kinmu dan status sosialmu) tidak lain untuk
SEBAB TURUNNYA AYAT menjaga perasaan istri. Allah Ta'ala tidak me-
nentukan besarnya berapa tapi menyerahkan
Menurut sebuah riwayat, ayat ini turun penentuannya kepada manusia sendiri dengan
sehubungan dengan seorang pria Anshar yang mempertimbangkan kaya-miskinnya suami, se'
menikahi seorang wanita tanpa menyebutkan suai dengan kemampuannya. lbnu Abbas dulu
maharnya, kemudian ia menalaknya sebelum berkata: Mengenai mut'ah talak, yang paling
menggaulinya. Maka turunlah ayat ini, kemu- tinggi adalah hamba sahaya funtuk membantu
dian Rasulullah saw. bersabda kepadanya, pekerjaan rumah), di bawahnya adalah perak,
0,.s&xqi dan di bawahnya adalah pakaian.
"Berilah ia sesuatu meskipun hanya ko- Allah Ta'ala menetapkan mut'ah ini se-
bagai hak istri yang wajib ditunaikan oleh
piahmu."tel orang-orang yang memperlakukan wanita
TAFSIR DAN PENJELASAN dengan baik. Ada beberapa pendapat fuqaha
tentang mut'ah ini. Abu Hanifah dan murid-
Kamu, wahai para suami, tidak wajib
muridnya memandang mut'ah itu wajib di-
membayar mahr musamma (maskawin yang berikan kepada istri yang ditalak sebelum
telah disebutkan jumlahnya dalam akad), mau-
dicampuri dan belum ditentukan maharnya,
pun mahr mitsli (maskawin rata-rata menurut
kebiasaan di tiap daerah) jika maskawin tidak dengan dalil firman Allah Ta'ala $i'i;i\ aan
firman-Nya {;-Ar *fl.brdan ia mustahabb
disebutkan dalam akad, apabila kamu menalak
[dianjurkan) bagi wanita yang terkena talak
istrimu sebelum mencampurinya dan sebelum lainnya (misalnya yang ditalak sesudah digauli,
dan yang ditalak sebelum digauli tapi sudah
kamu tentukan maharnya. Yang menuniukkan
disebutkan maharnya).1e2
bahwa arti junaah di sini adalah "mahar" ada-
Malik, dalam riwayat yang masyhun me'
firman ,:;r:; ii .p C :;t:;;L :rtih mandang mut'ah itlu mandub (dianiurkan), ke-
^tt: di mana Allah cuali bagi wanita yang ditalak sebelum digauli
u dan belum ditentukan maharnya. Menurut
&;4p; :j:,4lah riwayat lainnya yang lemah, mut'ah ini waiib.
Allah Ta'ala
}a;
mewajibkan separuh mahar dalam kondisi
kedua. Firman-Nya 4*;':jt;i tiy diartikan
"kecuali jika kamu menentukan maharnya",
atau "sebelum kamu menentukan maharnya".
Fardhul-fariidhah artinya penentuan mahaf,,
190 Al-Kasysyaaf(L/285). 192 Ahkaamul Qur'aan karya al-|ashshaash (L/428).
191 AI-B ah ra I M u h i i th (2 / 23 7).
TAFSIRAI,.MUNIR IILID
Sedangkan Syafi'i dan Ahmad memandang kecuali jika wanita yang ditalak itu memaafkan,
mut'ah itu wajib bagi wanita yang ditalak sebe- atau orangyang memegang ikatan nikah [yaitu
lum digauli, baik sudah ditentukan maharnya
maupun belum, kecuali yang ditalak sebelum wali) memaafkan, dan pemaafannya berupa
digauli tapi maharnya sudah ditentukanle3. pengguguran hak untuk memperoleh separuh
mahar. Menurut sebuah pendapat, yang di-
Madzhab Syafi'i juga mewajibkan mut'ah bagi maksud dengan "orang yang memegang ikatan
wanita yang ditalak sesudah digauli, dengan nikah" adalah suami, dan pemaafannya adalah
dalil firman Allah Ta'ala, "Dan bagi perempuan- melepas separuh mahar yang menjadi haknya
perempuan yang diceraikan hendaklah diberi
mut'ah menurutcarayang patul sebagai suatu sehingga si istri mengambil mahar secara
kewajiban bagi orang yang bertakwa." (al- penuh, sebagaimana telah kami jelaskan di
Baqarah:241) bagian Mufradaat Lughawiyyah. Pemaafan itu
lebih dekat kepada takwa. Artinya, siapa pun
Artinya, mut'ah itu wajib diberikan ke- yang memaafkan, entah si lelaki entah si pe-
pada setiap wanita yang ditalak, menurut rempuan, maka dialah orang yang bertalorua.
madzhab baru Syafi'i, kecuali wanita yang di- fanganlah kamu lupa untuk saling berbuat
talak sebelum digauli tapi sudah ditentukan
maharnya. baik (berlaku murah hati) di antara sesama,
Tampaknya yang kuat adalah pendapat sehingga kamu berusaha mati-matian untuk
yang mengatakan mut'ah itu wajib, dengan mengambil segala sesuatu yang menjadi hak-
mu, sebab pemaafan (tidak mengambil hak)
dalil lahiriah perintah 4iyr*tb, seolah-olah
Allah menetapkan pemberian mut'ah bagi itu lebih baik bagi kamu semua. Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan lalu Dia
wanita seperti itu sebagai pengimbangseparuh akan membalas setiap orang sesuai niat dan
mahar apabila maharnya sudah ditentukan. perbuatannya. Dia mengetahui siapa saja yang
memaafkan, dan Dia tetap memberi karunia
Adapun firman-Nya (*,;jr J; ky adalah
kepada orang yang tidak melakukannya. Ini
untuk menerangkan bahwa ihsan [kemurahan adalah bagian penutup, untuk mengingatkan
hati) menuntut pemberian mut'oh itu. manusia bahwa Allah mengetahui segala per-
lakuan suami dan istri terhadap pasangannya;
Inilah bagian pertama yang disebutkan dan ini mengandung anjuran untuk berbuat
dalam ayat ini, yakni hukum wanita yang di- baik dan berlaku murah hati, serta berisi ke-
talak sebelum digauli dan belum ditentukan
caman terhadap sikap kasar dan masa bodoh
mahar baginya (yang seperti ini berhak kepada pasangan hidup.
mendapat mut'ah). Selanjutnya Allah Ta'ala FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
menerangkan hukum bagian kedua, yaitu
wanita yang ditalak sebelum digauli tapi su- 1. Dalam ayat ini Allah Ta'ala menyebutkan
dah ditentukan mahar untuknya (yang ini
berhak mendapat separuh mahar tersebut). hukum dua kondisi dalam talak: wanita
Dalam hal ini Allah Ta'ala berfirman: Apabila yang ditalak sebelum digauli dan belum
wanita ditalak padahal belum pernah digauli ditentukan maharnya (Allah memberinya
tapi sudah ditentukan mahar baginya, ia wajib hak mendapat mut'ah) dan wanita yang
diberi separuh mahar itu, dan ia berhak meng- ditalak sebelum digauli tapi maharnya
sudah ditentukan (Allah memberinya
ambilnya dalam keadaan bagaimana pun,
hak mendapat separuh mahar tersebut).
193 Mungkin di sini terdapat kesalahan, tapi redaksi buku
aslinya memang begini. [Peni.)
suntr ll-gaqarah ,,rr* , ,,rr.., TAFSIRAL-MUNIR IILID 1
Hikmah pemberian mut'ah dan separuh mahar yang ditentukan dalam akad. Ini
mahar sebelum wanita itu digauli adalah adalah pendapat Malik. Sedangkan me-
untuk mengobati sakit hati akibat talak nurut Abu Hanifah, wanita itu tidak ber-
dan mengganti tercorengnya nama baik
hak mendapat separuh mahar karena
wanita, sehingga hal itu membantu me- dalam akad memang tidak ditentukan
naikkan spirit wanita yang ditalak dan
maharnya, sedangkan mahar sepefti itu
menepis syubhat darinya, memberi nama tidak bisa disamakan dengan mahar yang
baik baginya, sehingga ia tidak dirugikan
disebutkan dalam akad.
akibat adanya kemungkinan kaum pria
tidak mau melamarnya dan kemungkinan Adapun kalau maharnya tidak diten-
tukan hingga terjadi talak ia tidak men-
masa depannya menjadi suram.
dapat mahar; dan ini adalah ijma[ se-
Ada dua jenis wanita yang ditalak
yang lain, pertama: wanita yang ditalak bagaimana kata Ibnul Arabi.lea
yang sudah digauli dan sudah ditentukan 3. Apabila suami meninggal sebelum sempat
maharnya. Allah telah menyebutkan hu-
menentukan mahar istrinya, status sang
kumnya sebelum ayat ini (dalam ayat istri [menurut Malik) seperti wanita yang
ditalak: ia berhak mendapat warisan, tapi
229): yang seperti ini tidak boleh diambil
sedikit pun harta benda yang pernah di- tidak mendapat mahar. Sedangkan me-
berikan suami kepadanya, dan idahnya nurut Abu Hanifah, Syafi'i, dan Ahmad,
tiga quru'. Kedua: wanita yang ditalak
yang sudah digauli tapi maharnya belum statusnya tidak seperti wanita yang
ditentukan. Allah Ta'ala menyebutkan hu-
ditalak: ia berhak memperoleh mahar dan
kumnya dalam firman-Nya,
warisan.les
"Maka isteri-isteri yang telah kamu nik-
Argumen Malik: Ini adalah perpisahan
mati di antara mereka, berikanlah kepada yang terjadi dalam pernikahan sebelum
maharnya ditentukan, maka tidak harus
mereka mAharnya." (an-Nisaa': 24) dibayarkan mahar-yang asalnya adalah
2. Pembagian wanita yang ditalak sebelum talak-. Artinya, kondisi ini serupa hu-
digauli menjadi dua macam [yang sudah kumnya dengan talak.
ditentukan maharnya dan yang belum)
menunjukkan bahwa nikah tafwiidh ibr Argumen Syafi'i, Ahmad, dan Abu
boleh, yaitu pernikahan yang tidak di- Hanifah: Hadits yang diriwayatkan Nasa'i
tentukan mahar di dalam akadnya-tidak dan Abu Dawud dari Ibnu Mas'ud bahwa
Nabi saw. telah membuat putusan menge-
ada perbedaan pendapat dalam hal ini-; nai diri Birwa'binti Wasyiq yang ditinggal
mati suaminya sebelum maharnya diten-
maharnya ditentukan setelah itu, tukan, yaitu beliau memutuskan Birwa'
berhak memperoleh mahar dan warisan,
fika maharnya ditentukan sesudah serta harus menjalani idah. Kata Tirmidzi:
akad dan sebeluin talak, ia tergolong mahr Hadits Ibnu Mas'ud derajatnya hasan
musamma (mahar yang ditentukan dalam
akad) sehingga istri berhak mendapat se- shahih, dan ia diriwayatkan darinya
paruh mahar tersebut [ketika ia ditalak).
Jadi, mahar yang ditentukan sesudah akad melalui beberapa jalur.
dan sebelum talak ini disamakan dengan
194 Ahkaamul Qur'aan (l / zLB).
195 lbid., Tafsir al-Qurthubi (31198).
:tAFstR AL-MUN I R rrlrD I
Menurut Abu Hanifah dan Ahmad, ma- ada yang berupa beberapa potong pakai-
har secara penuh menjadi hak wanita an, ada yang sepotong pakaian, dan ada
yang berupa nafkah.
bila sudah terjadi khalwah shahiihah
(suami dan istri berduaan di tempat/ Kalangan rasionalis (ashhaabur-ra'yf)
dan lain-lain berkata: Mut'ah bagi wanita
ruangan yang sepi), dengan dalil ucapan
Ibnu Mas'ud: "Para Khulafaur Rasyidin yang dialak sebelum digauli dan belum
menetapkan, tentang lelaki yang sudah ditentukan maharnya tidak boleh lebih
dari separuh mahr mitsli (mahar rata-
menutup pintu atau menurunkan tirai rata), karena mahr mitsli itu menjadi hak-
[bersama istrinya), bahwa si istri berhak nya berdasarkan akad, dan mut'ah ada-
lah sebagian dari mahr mitsli, maka ia
mendapat warisan (bila suaminya mati) wajib diberikan kepadanya sebagaimana
dan harus menjalani idah [bila ditalakl."tee
wajibnya separuh mahr musamma apabila
Sedangkan menurut Malik (dalam ri- ia ditalak sebelum digauli. fadi, ia berhak
mendapatkan yang paling sedikit di antara
wayat yang masyhur) dan Syafi'i, mahar separuh mahr mitsli dan mut'ah, dan ukur-
annya disesuaikan dengan kebiasaan yang
tidak menjadi hak penuh istri gara-gara
telah terjadi khalwoh, kecuali jika terjadi berlaku di tiap-tiap masa, misalnya tiga
pula persetubuhan. Lahiriah Al-Qur'an
potong pakaian: kerudung, baju atas, dan
mendukung pendapat Malik dan Syafi'i.
sarung.reT
Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah,
tidak ada batasan untuk banyak-sedikit- Daraquthni meriwayatkan bahwa
nya mut'ah. Karena itu, ia menjadi bahan Hasan bin Ali r,a. memberi istrinya, Aisyah
al-Khats'amiyyah, mut'ah berupa uang se-
perdebatan. Ibnu Umar berkata, "Batas besar sepuluh ribu dirham, maka si istri
berkata, "lni pemberian yang sedikit dari
minimal mut'ah adalah tiga puluh dirham kekasih yang pergi."
atau yang setara dengannya." Ini juga pen-
6. Ibnul Qasim, seorang ulama madzhab
dapat lama Syafi'i. Sedangkan dalam pen-
Maliki, berkata: "Barangsiapa tidak mem-
dapat barunya ia berkata, "Suami tidak beri mut'ah sampai bertahun-tahun, hen-
diharuskan membayar mut'ah dalam daknya ia memberikannya kepada (man-
ukuran tertentu kecuali batas terendah
yang bisa disebut mut'ah, tapi yang pa- tan) istrinya (setelah itu) meskipun ia
ling kusukai batas terendahnya adalah se- sudah menikah dengan lelaki lain, atau
suatu yang cukup untuk dipakai shalat." memberikannya kepada ahli warisnya jika
Ibnu Abbas berkata, "Mut'ah yang paling ia sudah mati, karena mut'ah merupakan
tinggi adalah hamba sahay4 selanjutnya hakyangwajib ditunaikan suami dan (jika
ia mati) hak ini pindah kepada ahli waris-
pakaian, lalu nafkah." Atha' berkata, nya seperti hak-hal lainnya." Pernyataan
ini memberi kesan bahwa mut'ah itu waiib
"Mut'ah yang sedang adalah pakaian kese- hukumnya, menurut madzhab Maliki.
harian di rumah, kerudung, dan selimut." Sedangkan Ashbagh berkata: Laki-laki
tersebut tidak wajib memberikan mut'ah
Abu Hanifah berkata, "ltu adalah batas
L97 Ahkaamul Qur'aan l<arya al-f ashshash (L / 433-434),
minimalnya." Hasan al-Bashri dan Malik
berkata: Setiap orang memberi mut'ah
sesuai dengan kemampuannya: ada yang
memberi mut'ah berupa hamba sahay4
196 Ini juga diriwayatlan secara marfuu' (sebagai
Rasulullah saw.), dan ini diriwayatlan Daraquthni,
Surah Al€aqarah TAFSIR AI.-MUNIR IILID 1
itu karena mut'ah merupakan hiburan Wali seorang wanita, menurut Malik,
berhak melepas hak atas separuh mahar
untuk istri karena ditalak, sedangkan rasa karena "orang yang memegang ikatan
nikah" adalah wali, dengan empat alasan:
sedih akibat talak ini sudah lenyap. Pertama, karena suami sudah menalak
dan, karena itu, ia tidak memegang ikatan
7. Firman Allah Ta'ala wiliatjib"Antyaii e,:tJt .*y nikah lagi.
{lJi menunjukkan mut'ah. Al- Kedua, seandainya yang dimaksud ada-
lah "para suami", tentu Allah berfirman (v1
Muusi'artinya orang yang lapang hidup-
o;* oD;tapi karena Allah tidak menujukan
nya, sedangkan' a/-muqfir artinya orang
pembicaraan kepada orang kedua (yang
yang sedikit hartanya. Demikian pula
hadir di tempat) yang menjadi awalan
firman-Nya {,;,-;Jr * ky,yang artinya
kalimat, yaitu suami, melainkan memakai
"itu merupakan hakyang harus ditunaikan lafal dhamiir ghaa'ib (orang ketiga), maka
ini berarti yang dimaksud bukan suami.
orang-orang yang berbuat kebajikan", me-
Ketiga, Allah Ta'ala berfirman vt)
nunjukkan wajibnya mut'ah, di samping
{rg ;i yang berarti "kecuali jika istii-
adanya perintah untuk membayar mut'ah
juga menunjukkan wajibnya. Jadi, kata istrimu memaafkan", yakni menggugur-
haqqan menegaskan kewajiban ini. kan haknya, dan pengguguran sebagian
8. Yang wajib diberikan kepada wanita yang mahar ini tidak mungkin terwujud kecuali
jika yang menggugurkannya adalah wali;
ditalak sebelum digauli adalah separuh adapun suami adalah memberi mahar,
bukan menggugurkannya.
mahr musamma, dan ini adalah ijmak.
Keempat, Allah Ta'ala berfirman
Tiada perbedaan pendapat bahwa j ika laki-
r*$ityx- 'ri il), yang berarti "menggugurkan
laki sudah menggauli istrinya kemudian
trak", dan'{ 453r i.'i :y, ,tit irb v^"e
ia mati dan telah menentukan maharnya
berarti "orang yang memegang ikatan
maka si istri berhak memperoleh mahar nikah menggugurkan hak tersebut"; dan
semua ini tertuju kepada separuh mahar
yang sudah ditentukan itu secara penuh, yang wajib diberikan gara-gara terjadi
memperoleh warisan, dan harus menjalani talak, yang digugurkan si wanita; adapun
separuh yang tidak wajib tidak disebutkan
idah. di sini.
9. Setiap wanita yang berhak mengurus Ibnul Arabi menguatkan pendapat ini,
katanya: Setelah mengkaji dan meneliti
dirinya sendiri dan ia balig, berakal, dan
masalah ini, saya melihat bahwa yang
pandai mengelola harta berhak melepas
dimaksud di sini adalah wali, karena ada
(tidak mengambil) separuh mahar yang tiga alasan....1e8
menjadi haknya yang masih dipegang Menurut Syafi'i dan Abu Hanifah, suami
suami karena arti (i;:i.) adalah melepas boleh tidak mengambil jatah separuh
dan memaafkan. Firman-Nya ("r+ r,t ify
L98 Ahkaamul Qur'aan (U221).
merupakan istitsnaa' munqathi' karena
pemaafan [tidak mengambilnya) istri
akan separuh mahar bukan sejenis dengan
"pengambilan".
Adapun wanita yang berada dalam
perwalian ayah atau washiy (seseorang
yang diberi wasiat agar mengurusnya),
tidak boleh melepas haknya atas separuh
maharnya, dan ini tidak diperselisihkan
para ulama.
yang meniadi haknya dari mahar yang berbuat baik dan melakukan perbuatan
telah ia tentukan bagi istri. Dalilnya adalah utama dalam interaksi dengan sesama,
riwayat Daraquthni dari Ibnu Amr bahwa
Rasulullah saw. bersabda, karena al-muslimu akhul-muslimi (sesama
muslim itu bersaudara), tidak boleh mem-
6itr ic<3t ie!, buat muslim lain bersedih, tidak mena-
"Orang yang memegang'ikatan nikdh han haknya, tidak mengeksploitasi kebu-
adalah suamil
tuhannya, dan memberinya kalau ia butuh
sesuatu, serta tidak pelit meski hanya
Daraquthni juga meriwayatkan dari dengan mendoakannya.
fubair bin Muth'im bahwa ia menikahi
4.11. Ayat 'orr;:-ii{1} menunjukkan sahnya
seorangperempuan dari Bani Nash4,sebuah hibah sesuatu yang musyaa' (komunal,
marga dalam suku Hawazin, kemudian ia tidak terbagi-bagi) karena Allah Ta'ala
menalaknya sebelum menggaulinya, maka mengharuskan wanita yang ditalak diberi
ia mengirimkan mahar penuh kepada separuh mahar; dan kalau ia melepas hak-
wanita itu dan ia berkata,'Aku lebih patut nya atas seluruh mahar kepada suami
untuk memaafkan (menggugurkan hak- maka itu sama dengan kalau suami
ku) ketimbang dia. Allah Ta'ala berfirman melepas haknya; sementara Allah tidak
'kecuali jika istri-istrimu itu memaafkan membeda-bedakan antara sesuatu yang
atau orang yang memegang ikatan nikah musyaa' dan maqsuum (yang sudah
memaafkanj dan aku lebih patut untuk terbagi). Sedangkan Abu Hanifah berkata:
memaafkan daripada dia." Hibah benda yang tak terbagi tidak sah
10. Di antara suami dan istri, yang paling kecuali setelah benda itu dibagi-bagi,
dekat kepada takwa adalah orang yang karena qabdh (serah terima) merupakan
memaafkan fmelepas hak dirinya). Suami syarat sahnya hibah, padahal serah terima
mestinya tidak lupa untuk tetap menjalin barang yang tak terbagi tidak mungkin
kasih sayang dengan keluarga istrinya yang dilakukan.
telah ia talah tidak menjauhi, mencaci
maki, melaknatmereka, dan dengki kepada MENJAGA SHALAT
mereka, seperti keadaan yang terjadi pada Surah al-Baqarah Ayat 238 - 239
masyarakat sekarang apabila terjadi alak ,*t5, ;):4st; .>.rjt7zY ,Je ,*+
antara suami dan istri, di mana hubung- t{Kqir3triz;.-i'F,V@-fl'&fVr'fit,fsifi ii
an antar besan-setelah putus hubungan @6fi3'*k{YeA;
ini gara-gara talak-menjadi ajang per- "Peliharalah semua shaht dan shalat wustha.
Dan hlsanakanlah (shalat) karena Allah dengan
musuhan dan tipu muslihat. Kondisi ini khusyuk. Iilcn l<nmu takut (ada bahaya), shahtlah
sambil berjahn laki atau berleendaraan. Kemudian
tentu bertentangan dengan Kitabullah:
4# i*rp',l;.rilt ,,Drniorsantah kamu
melupakan keutamaan di antara kamu".
Mujahid berkata: "Al-Fadhl artinya
suami membayarkan mahar secara penuh,
atau istri melepas (tidak mengambil) se-
paruh mahar yang menjadi haknya." Ayat
ini bahkan mengingatkan kita supaya
sur"tt lr.s"q"'"tn - ,r*,*r, <jB,.Ili .* tusIRtu-MUNIR IILID 1
apabila telah aman, maka ingatlah Allah (shahtlah), menunda-nunda. {*1.:!r ;i,xlr} berasal dari
sebagaimana Dia tehh mengajarlan lcepadamu apa
yang tidak lamu ketahui." (al-Baqarah z 238-239) kata al-wasath, yang artinya "yang adil" dan
"yang terbaik". Al-Wustha artinya "yang paling
l'raab utama". Bisa jadi pula makna yang dimaksud
adalah shalat yang tengah-pertengahan dari
("t6) adalah haal, artinya "sambil me-
segi jumlah-, sebab ia terletak di tengah:
nyebut Allah pada saat kalian berdiri". .AI-
Qunuut artinya berzikir menyebut Allah sam- antara dua shalat sebelumnya dan dua shalat
bil berdiri. (vri/) adalah haal yang berke- setelahnya. Menurut sebuah pendapat, wustha
adalah pertengahan waktu. Namun pendapat
dudukan manshuub,sedang'aamilnyadihapus,
taqdiirnya: (&1.! rrL-). Rijaal adalah bentuk yang kuat adalah wustha artinya shalat
jqaiymaaakm.da{rii(,lrta;ajtil5.s}epheurrtui fhkaalnfyianiqabear'immakdnaan ashal dengan dalil hadits yang diriwayatkan
oleh Muslim dan Abu Dawud dari Ali secara
mi*la (seperti, sebagaimana), sedang maa marfuui bahwa pada waktu perang al-Ahzaab
adalah harf mashdariy atau isim maushuul
Rasulullah saw. bersabda,
fyang berkedudukan sebagai maf'uul bagi il
4tr,JG -&Stlbt#utt*
t"tu").
"MerekA (orang- orang kafir itu) meny ibukkan
Balaaghah kita sehingga tidak sempat mengerjakan shalat
(,pi' iv3') ini disebut 'athful-khaashsh wustha: shalat asharl'
'alal-'aamm (menghubungkan kata yang khu- Sementara ituAhmad, Bukhari, dan Muslim
sus dengan kata yang umum), dan susunan meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda pada
hari itu,
ini bertujuan untuk mengingatkan akan ke-
iXfet o; rjri G ,rr, !,r?'jnr >-
utamaan shalat ini serta kemuliaannya di
uAt i",i; ,,-fiit
antara shalat-shalat lain. "semoga Allnh memenuhi kuburan dan ru-
Adathibaaqantara {ilt} dan {,i}. rata mah mereka dengan api lantaran mereka telah
syarat{ip} dipakai karena rasatakut itubelum menyibukkan kita dari shalat wustha hingga
benar-benar muncul; sedangkan untuk yang
matahari terbenaml'
kedua dipakai kata (rlfp karena rasa aman
Dalam riwayat ini beliau tidak menyebut
sudah benar-benar terwujud. Kalimat yang
menjadi jawaab syarth untuk yang pertama "shalat ashar".
berbentuk singkat saja, dan ini disesuaikan Dalam riwayat lain dari Ali dari Abdullah
dengan keadaan takut itu; sedangkan yang bin Ahmad, dalam Musnad ayahnya, disebut-
kan: "Dulu kami menganggap shalat wustha
menjadiiawaab syarth untuk yang kedua lebih adalah shalat subuh, namun Rasulullah saw.
panjang agar sesuai dengan kondisi keamanan kemudian bersabda bahwa ia adalah shalat
dan kestabilan. ashar." Bukhari dan Muslim meriwayatkan:
Mufradaat LughawlYYah It;r:isi '.ri €K ,;it i>,* i'g air
(:'r,3' ,p t, 6'Y kerjakanlah shalat lima
waktu dengan rutin, tepat pada waktunya,
lengkap semua rukun dan syaratnya, dengan
hati yang khusyuk tanpa tergesa-gesa maupun
"Orang yang ketinggalan shalat ashar seolah- meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, bahwa Nabi
olah kehilangan keluarga dan harta bendanya."
saw. dulu biasa mengerjakan shalat zhuhur
4i t;i| berdirilah karena Allah dalam pada waktu tengah hari, dan shalat ini adalah
shalat yang paling berat bagi para sahabat-
shalat {il1.6} seraya menyebut Allah Ta'ala nya, maka turunlah ayat: "Peliharalah segala
pada saat berdiri dan senantiasa khusyuk. shalat (mu), dan (p eliharalah) shalat wustha."
Riwayat ini menunjukkan bahwa shalat wus-
Menurut sebuah pendapat, arti qaanitiin ada- tha adalah shalat zhuhu! dan pendapat ini
lah taat, dengan dalil riwayat Ahmad:
dipegang sejumlah ulama.
.f"^;rL'rii ;rpr ,l -;i
Ahmad, Nasa'i, dan Ibnu farir ath-
"setiap kata qunut di ialam',qLQrr'r,
Thabari meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit
bermakna'ketaltan'."
bahwa Nabi saw. dulu biasanya mengerjakan
Menurut pendapat lain, qaanitiin artinya shalat zhuhur pada waktu tengah hari, tapi
diam, dengan dalil riwayatBukhari dan Muslim makmum yang ada biasanya hanya satu-dua
shaf saja, sementara kebanyakan orang ber-
dari Zaid bin Arqam: "Dulu kami berbicara
istirahat di rumah mereka yang teduh atau
sewaktu menunaikan shalat, hingga turunlah sibuk dengan perniagaan, maka turunlah
ayat ini: "Peliharalah segala shalat (mu), dan
ayat ini, yang memerintahkan kami untuk
(peliharalah) shalat wustha'i
diam."
Enam imam hadits dan lain-lain me-
(ii4 iI) jika kalian dalam keadaan takut:
)kepada musuh, air bah, atau binatang buas. riwayatkan dari Zaid bin Arqam, katanya: Pada
{vr*j adalah bentuk jamak dari raajil (pejalan zaman Rasulullah saw. dulu kami berbicara
dalam shalat, yakni orang yang sedang shalat
kakiJ, artinya "shalatlah sambil berjalan kaki".
di antara kami berbicara dengan orang di
(dg ;l) adalah bentuk jamak dari raakib;
sebelahnya, hingga turunlah ayat: "Berdirilah
artinya "sambil berkendaraan dengan cara apa karena Allah (dalam shalaunu) dengan khu-
pun yang memungkinkan, baik mehghadap ke syuk'i Dengan ayat ini kami diperintahkan agar
kiblat maupun ke arah lain, sedangkan rukuk diam dan tak berbicara dalam shalat.
dan suiud dikerjakan dengan isyarat saja". HUBUNGAN ANTAR AYAT
Ini adalah madzhab Syafi'i rahimahullaah. Ayat-ayat sebelumnya, yang berisi hukum-
Sedangkan dari Abu Hanifah rahimahullaah hukum ibadah, muamalah, serta perlakuan
ada riwayat Orang tidak boleh mengerjakan terhadap istri, ditutup dengan perintah agar
shalat pada saat berjalan atau berlomba,
selama tidak mungkin berhenti. kita bertakwa kepada Allah. Dia mengingatkan
bahwa Dia mengetahui keadaan hamba-ham-
#li [f] bila kalian sudah aman dari ba-Nya dan sudah menyediakan balasan atas
amal yang mereka kerjakan, guna menguatkan
rasa takut. (lfu rrt!6} yakni shalatlah dengan
cara yang telah diajarkan-Nya kepadamu: kesadaran keagamaan di dalam jiwa, seperti
mengerjakan segala kewajiban shalat secara kebiasaan Al-Qur'an.
sempurna. Selanjutnya ayat-ayat perintah untuk me-
SEBAB TURUNNYA AYAT melihara shalat menyelingi ayat-ayat tentang
Ahmad, Bukhari dalam Taariikhnya, Abu
Dawud, Baihaqi, dan Ibnu larir ath-Thabari
TAFSIRAL-MUNIR)ILID 1
hukum-hukum keluarga. Ini ada hikmahnyalee: peduli apakah yang dimaksud dengan shalat
wustha adalah shalat zhuhur (lantaran udara
yaitu karena manusia membutuhkan suatu sangat panas di daerah-daerah beriklim panas
dan ia dikerjakan pada tengah hari) sebagai-
media praktis yang membuatnya ingat kepada mana ditarjih al-Qurthubi, shalat ashar (karena
Allah agar ia teriauh dari perbuatan lalim dan orang-orang biasanya berat mengerjakannya
sebab mereka ingin menyelesaikan aktivitas
lebih dekat kepada keadilan dan kebaikan sehari-hari), shalat shubuh (lantaran manusia
masih mengantuk dan malas mengerjakannya,
dalam memperlakukan keluarga, apalagi se- dan karena ia adalah shalat yang paling berat
sudah talak yang melahirkan kebencian, dan bagi orang munafik) sebagaimana dikatakan
media pengingat itu adalah shalat yang men- Ibnu Abbas, Ibnu Uma[ Abu Umamah, dan
cegah dari perbuatan keji dan mungka4 meng- Ali, maupun shalat-shalat lainnya (maghrib,
ajak kepada kebaikan dan pemaafan, serta isya, atau jum'at). Mengenai maksud shalat
melenyapkan kegalauan hati dan melupakan wustha ini ada tujuh pendapat para ulama, dan
beban-beban dunia, sehingga dengan begitu Ibnul Arabi lebih memilih pendapat bahwa
penentuan shalat yang mana yang dimalsud
jiwa manusia akan terbina dengan perilaku
yang paling terpuji. Ini juga mengisyaratkan dengan shalat w u stha ti dak dapat dilakukan.zo 1
bahwa urusan rumah dan diri kita semestinya
Berdirilah dengan khusyuk dalam shalat-
tidak melalaikan kita dari shalat.
mu, dengan melepaskan diri dari segala ke-
TAFSIR DAN PENJELASAN sibukan dunia yang memalingkan hati dari
kekhusyukan, seraya mengingat Allah saja,
Kerjakanlah semua shalat dengan rutin ka-
rena shalat berisi munajat kepada Allah, doa, tidak yang lain-Nya, sambil diam dan tak ber-
dan pujian kepada-Nya. Di samping itu, shalat kata-kata kecuali dengan ayat-ayat Al-Qur'an,
adalah tiang agama, dan ia sangat efektif dalam
menyucikan jiwa apabila dilaksanakan sesuai doa, dan munajat sesuai dengan tata cara
dengan carayang disebutkan dalam hadits, shalat yang diatur syariat. Arti qunuut menu-
rut Mujahid adalah "diam". Makna ini dikuat-
FIt:r;'iy iV Ly ,;t; ,A?'ist ^;t kan dengan hadits Zaid bin Arqam di atas
"sembahlah Allah seolah-olah kau melihat-
tentang sebab turunnya aYat ini.
Nya. Meskipun kau tidak dapat melihat-Nya,
Menjaga shalat pada waktunya, diser-
ket ahuilah b ahw a Di a rnelihatmu l2N
tai sikap khusyuk dan konsentrasi pikiran,
Shalat wustha sebetulnya sudah masuk
dalam kata (.rr;-:t) "semua shalat". Namun, merupakan bukti keimanan dan benarnya ke-
secara khusus Allah menyebutkannya tidak islaman seseorang, mempererat persaudara-
an agama, dan menjaga hak-hak. Hanya orang
lain untuk mengingatkan manusia akan ke- yang menjaga shalatlah yang kemungkinan
muliaannya di antara shalat-shalat lain, tak besar selalu berbuat baik dan menjauhi ke-
jahatan. Ahmad dan para penyusun kitab
199 Para ahli tafsir berkata: Ayat ini terselip di antara ayat- Sunan meriwayatkan dari hadits Buraiddah,
katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah
ayat yang berbicara tentang wanita yang ditinggal mati
saw. bersabda,
suaminya dan wanita'wanita yang ditalak Ayat ini
Sebetulnya lebih dulu turun daripada ayat'ayat tersebut, ZOL Ahkaamut Qur'aan (L/224). Lihat pula al-Bahrul Muhiith
tapi ia lebih belakangan dalam susunan dan bacaan (2/240-241).
mushaf. Lihat al-Bahrul Muhiith [2/239).
200 HR Bukhari dan Muslim dari Umar ibnul Khaththab r.a..
i'';)tis; p,i>,At W;ug. qit'"At sebisanya, sambil berjalan atau berkendaraan.
Kalau kamu sudah aman (yakni kamu sudah
"BAtAs yang memisahkan antara kita dan
mereka (orang kafir) adalah shalat: barangsiapa tidak terancam bahaya), ingatlah kepada
meninggalkannya maka berarti ia telah kafir," Allah dan sembahlah Dia, bersyukurlah atas
Ahmad dan Thabrani meriwayatkan dari anugerah keamanan itu, sebagaimana Dia
Abdullah bin Amr dari Nabi saw., bahwa pada
telah mengajarimu aturan-aturan syariat dan
suatu hari beliau berbicara tentang shalat. tata cara shalat aman yang tadinya tidak kamu
ketahui.
Beliau bersabda,
Maksudnya: "shalat aman yang tadinya
;,yqt iu;a fui: rr;';,rG q; rt6 tidak kamu ketahui'l atau "fika kamu sudah
aman, bersyukurlah kepada Allah atas ke-
"Barangsiapa menjaga shalat, niscaya ia amanan itu dan ingatlah Dia dengan beribadah,
menjadi cahaya, bukti, dan keselamatan baginya sebagaimana Dia telah memberimu karunia
pada hari Kiamat; dan barangsiapa tidak men- berupa ajaran-ajaran syariat yang diajarkan-
jaganya, niscaya ia tidak akan menjadi cahaya, Nya kepadamu, serta berupa tata cara shalat
bukti, dan keselamatan baginya pada hari Kamat,
dan pada hari Kiamat ia akan berada (di neraka) dalam kondisi takut dan dalam kondisi
bersama Qarun, Firhun, Haman, dan Waiy bin
Khalaf' amanu.202 Al-Qurthubi berkata: Artinya: Kem-
balilah kepada apa yang diperintahkan ke-
padamu: yaitu menyempurnakan rukun-ru-
kun, dan bersyukurlah kepada Allah karena
Dia telah mengajarimu cara shalat yang sah
dan kamu tidak ketinggalan satu shalat pun,
dan itulah yang tadinya tidak kamu ketahui.203
Dampak dari tidak ditunaikannya shalat FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM-HUKUM
sesuai dengan ajaran syariat antara lain: per-
buatan mungkar dan keji merajalela, peng- Ayat ini menunjukkan beberapa hal
khianatan timbul, keamanan atas jiwa dan har- berikut.
ta lenyap, penganiayaan sering terjadi, manu-
sia enggan melakukan kebajikan, rasa kasih 1. Kita wajib menjaga semua shalat pada
sayang minim, buruk sangka, dan kepercayaan
waktunya lengkap dengan seluruh syarat-
di antara sesama manusia menjadi lemah.
nya karena semua shalat punya keutamaan,
Karena shalat sangat penting, Islam tidak
dan kita harus lebih menjaga shalat-shalat
membolehkan umatnya meninggalkannya yang lebih utama daripada yang lain2oa,
dalam keadaan apa pun. Karena itu, Allah
Ta'ala berfirman, yang artinya: Tidak ada yang mana keutamaan ini merupakan
alasan apapun yang dapat dipakai seseorang 202 Al-Kasysyaat {L /285-286).
203 Tafsir al-Qurthubi (3/225).
untuk meninggalkan shalat, bahkan dalam
keadaan terancam jiwanya, hartanya, atau 204 Pengarang Tafsir al-Manaar (Zfta\ menulis: yang dimak-
kehormatannya oleh musuh pun tidak boleh
meninggalkan shalat. Kalau kamu khawatir sud dengan shalat adalah pelaksanaan shalag dan yang
terkena mudarat apabila berdiri, shalatlah
dimakud dengan wustha adalah yang paling utama.
Artinya: fagalah jenis shalat yang paling utama, yaitu
shalat yang dilakukan dengan konsentrasi pikiran dan
jiwa menghadap kepada Allah Ta'ala, hati khusyuk dengan
mengingat-Nya dan merenungkan kalam-Nya; bukan
shalatnya orang-orang yang pamer maupun orang-orang
yang lalai.
"u]"nnu""o"tn ,r{ur, ,,frl},, - *t'**-*u"'*1"'o'
pemuliaan terhadapnya, sebagaimana fir- Shalat tidak gugur dalam segala kon-
man Allah Ta'ala, disi karena ia mengingatkan manusia
"Barangsiapa meniadi musuh Allah, ma- akan kekuasaan Allah atas segala sesuatu,
lailat-malailat -Nya, rasul-rasul-Nya, Iibril dan bahwa Dialah yang meniadi tujuan, dan
Mikail" maka sesungguhnya Allah musuh bagi
orang- orang kafir! (al-Btqarah: 98) kepada-Nyalah manusia akan kembali.
Gerakan fisik dapat membantu hati dalam
"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil mengingat Tuhan, menghadap kePada
perjanjian dari para nabi dan dari engkau
(sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa Allah dalam menghadapi segala persoalan
Putra Maryan..." (al-Ah z,aab: 7)
yang rumit maupun yang mudah, Pada
"Di dalam kedua surga itu ada buah- waktu sehat maupun sakit, pada saat
aman maupun takut, karena Allah-lah
buahan, kurma dan delima." (ar-Rahmaan: yang mengawasi segala sesuatu, Dialah
68) Dzat Yang memiliki keagungan, hanya
2. Shalat tidak gugur dalam keadaan bagai- Dialah Yang Mahakuasa untuk melakukan
mana pun, tidak boleh ditinggalkan de- apa pun yang dikehendaki-Nya, dan Dialah
ngan uzur apa pun, meskipun pada saat yang mewuiudkan permohonan hamba-
berhadapan dengan musuh, di tengah Nya apabila ia berdoa dengan tulus
kepada-Nya. Semua itu membutuhkan
berkecamuknya peran& atau pada waktu
sakit keras, karena Islam menetapkan pe- iman yang benax, amal yang saleh, dan
laksanaan shalat dengan tata cara yang
sesuai dengan segala kondisi. Dalam ke- permohonan yang tulus.
adaan takut (terancam bahaya), shalat di-
laksanakan-sambil berkendaraan, ber- 3. Firman Allah Ta'al" {,-}-i' orlJrl} me-
jalan, atau berdiri-dengan memakai isya- nuniukkan bahwa shalat witir tidak
rat. Pada waktu sakit, shalat dilaksanakan
sambil berdiri, duduh telentang, berba- waiib karena umat Islam sepakat bahwa
ring miring, dengan isyarat mata kepada jumlah shalat fardhu itu kurang dari tujuh
rukun-rukun shalat, atau dengan menja- tapi lebih dari tiga, sementara bilangan
ganjil antara tiga dan tujuh hanya lima,
lankan rukun-rukun shalat itu di dalam
sedangkan bilangan genap tidak ada
hati, sebagaimana diterangkan tata cara-
nya oleh madzhab Syafi'i, Maliki, dan lain' tengahnya; maka dari sini terbukti bahwa
lain. Nabi saw. pernah bersabda kepada jumlah shalat fardhu adalah lima. Dalam
Imran bin Hushain,
hadits Isra Mi'raj dinyatakan,
&-t,sF la; ,o# *; e
"Ia lima kali, tapi pahalanya sama de'
ngan lima puluh kali. Firman-Ku tak akan
berubah-ubah."
c. i,: Kalau yang dimaksud dengan firman Allah
.e> \ttJ
Ta'ala {,ry.6} adalah "sambil diam"-
't
yang dianggap al-Qurthubi sebagai arti
"shalatlah sambil berdiri. Kalau tidak
paling tepat-, berarti ayat ini menyuruh
bisa, sambil duduk. Kalau tidak bisa, sambil kita diam dalam shalat, melarang kita
berbicara di dalamnya. Ibnu Abdil Bam
berbaring!'
TAFSIRAL-MUNIRIITID 1
berkata: Kaum muslimin seluruhnya yang dikatakan Dzul Yadain?" Mereka
sepakat bahwa berbicara dengan sengaja menjawab, rrYa.r2os
di dalam shalat-apabila orang yang Adapun jika ia berbicara tanpa ada
shalat itu tahu bahwa dirinya sedang gunanya, shalatnya batal.
shalat dan pembicaraan itu dilakukannya Madzhab Syafi'i dan Hambali sepakat
bukan untuk memperbaiki shalatnya-
maka shalatnya batal, hanya saja ada dengan Malik bahwa shalat tidak batal
riwayat dari al-Auza'i bahwa ia berkata:
gara-gara suatu pembicaraan demi masla-
"Barangsiapa berbicara (di dalam
hat shalat tersebut apabila hal itu terjadi
shalat) untuk menyelamatkan nyawa
seseorang atau untuk perkara-perkara karena lupa. fadi, barangsiapa yang-ka-
sejenis yang sangat penting, maka rena lupa-berbicara sesudah salam se-
belum menyempurnakan shalatnya de-
shalatnya tidak batal gara-gara hal itu."
Pendapat ini lemah argumennya, karena ngan omongan yang sedikit menurut ke-
biasaan demi kepentingan shalat, yakni
Allah 'Azza wa falla sudah berfirman
omongan itu terlontar begitu saja dari
4"4o !';hY. mulutnya [tanpa sengaja) atau ia lupa
Malik berkata: Shalat tidak batal gara- kalau sedang shalat, maka shalatnya tidak
gara pembicaraan yang disengaja apabila batal, berdasarkan kisah Dzul yadain.
pembicaraan itu berkenaan dengan shalat Madzhab Syafi'i menambahkan bahwa
jika seseorang berbicara di dalam shalat
dan untuk memperbaikinya. Misalnya,
sedangkan ia tidak tahu bahwa di dalam
imam sudah menyelesaikan dua rakaat shalat tidak boleh bicara, shalatnya tidak
batal jika ia belum lama masuk Islam.
kemudian ia langsung salam (karena lupa
Madzhab Hanafi memandang shalat
masih kurang dua rakaat lagi), sehingga batal gara-gara bicara (baik karena senga-
ja, lupa, tidak tahu keharamannya, atau-
para makmum bertasbih untuk meng-
ingatkannya tapi dia tidak paham se- pun dipaksa-menurut pendapat yang
terpilih-), dengan pembicaraan yang ter-
hingga salah satu makmum yang shalat diri dari dua huruf atau satu huruf yang
bersamanya berkata, "shalatmu masih merupakan kalimat lengkap, misalnya
kurang. Sempurnakanlah shalatmu!" Ke- (L) "pahamilah" dan (o) "jagalah", karena
mudian imam menoleh kepada jamaah b'erbicara di dalam stratat itu haram, dan
dan bertanya, "Benarkah apa yang dikata- Nabi saw. bersabda,
kannya?" Mereka menjawab, "Benar." Da- f"i;" w.& ,i'l e>'ist a
Iam contoh kasus ini, shalat mereka sah ,Jl
semua. Dalilnya adalah kisah Dzul Yadain, ' pturpt i;r;t'rssr, q Gy,rrlt
bahwa Rasulullah saw. bersalam padahal 'Di dahm shalat tidak boleh bicara sebab
shalat adalah tasbih, takbir, dan bacaan Al-
baru mendapat dua rakaat, lalu Dzul
Qur'an,a6
Yadain bertanya, 'Apakah shalat sudah
205 HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
diperpendek atau Anda lupa, wahai 206 HR. Ahmad, Muslim, Nasa'i, dan Abu Dawud dari Muawiyah
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Dua-
duanya tidak terjadi." Orang itu berkata,
"Salah satunya sungguh telah terjadi."
Akhirnya Nabi saw. bertanya kepada
para makmum yang lain, "Benarkan apa
Surah AlBaqarah ,.,ilit r t.Ili.r TATSIRAL-MUNIR IILID I
Mereka berkata: Hadits Abu Hurairah duduk shalatnya dan shalatpara makmum
batal, karena Rasulullah saw. bersabda,
tentang kisah Dzul Yadain dinasakh oleh
t:6 qy.Li'g;.n
hadits Ibnu Mas'ud dan Zaid bin Arqam.207
"Janganlah seseorang sepeninggalku
5. Abu Bakr al-Anbari menyebutkan bahwa mengimami shalat sambil dudukl'
qiyoam fberdiri) merupakan salah satu 6. ay"t {r4 ip} menunjukkan bolehnya
jenis qunuut Umat Islam sepakat bahwa
berdiri dalam shalat fardhu adalah waiib shalat pada saat peran& atau pada saat
ada bahaya mengancam, sambil berialan
atas setiap orang sehat yang dapat me- kaki atau berkendaraan kuda atau unta
lakukannya, baik ia shalat sendirian mau- dan sebagainya, sambil memakai isya-
rat dengan kepala ke arah manapun ia
pun meniadi imam. Nabi saw. bersabda,
menghadap. Shalat tidak batal gara-
j;et;tj-a,*u sv,n fullcy' .iJ til gara orang itu ikut perang, tapi syarat
' menghadap kiblat gugur. Ini pendapat
"r*o* diangkat t'iaoi'torir'un uO O,uOrn. jumhur (Malilg Syafi'i, danAhmad), dengan
Karena itu, bila ia shalat sambil berdiri,
dalil lahiriah ayat ini, dan ini dikuatkan
shahtlah kalian sambil berdiri." dengan riwayat yang shahih dari Ibnu
Ini menjelaskan firman-Nya {.+i-ti ,Lt;ity. Umar tentang shalat dalam keadaan takut
fumhur ulama membolehkan orang (terancam bahaya),
yang sehat bermakmum sambil berdiri
di belakang imam yang sakit yang tidak ,G6;rtqt*,il.i ii 3; otritt;
dapat berdiri, karena masing-masing me- q;u,'*r,rytd.*!
laksanakan kewaiibannya sesuai batas ke-
sanggupannya, dan Rasulullah saw pun "lika bahayinya lebih brrai dai itu,
mencontohkan demikian: beliau menu-
shalatlah sambil berdiri atau berkendaraan,
naikan shalat pada waktu sakit menjelang menghadaP kiblat atau tidakl'
wafatnya sambil duduk sementara Abu
Abu Hanifah berpendapat, shalat menjadi
Bakr berdiri di sampingnya mengikuti
batal gara-gara orang itu ikut perang. Namun
shalatnya sedangkan orang-orang berdiri lahiriah ayat ini dan hadits Ibnu Umar mem-
di belakangnya. bantah pendapatnya.
Para ulama berbeda pendapat tentang
Menurut riwayat Yang masYhur dari
Malih orang yang shalat sambil duduk ti- penentuan kriteria khauf (bahaya) yang mem-
bolehkan untuk mengerjakan shalat sambil
dak boleh mengimami para makmum yang berialan kaki dan berkendaraan. Syafi'i ber-
kata: Yaitu mereka saling berhadapan dengan
berdiri. |ika ia mengimami mereka sambil musuh sementara kaum muslimin tidak ter-
lindung benteng sehingga dapat terkena sen-
ibnul Hakam as-Sullamiy.
207 Ibnu Mas'ud berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah jata (lemparan panah, atau lebih dari itu:
saw. bersabda, musuh mendekati mereka lalu menikam dan
menusuk), atau seseorang yang dapat di-
IzJAt,1 tS?i fi U.t;i'ir'or
"sesungguhnya Allah telah mengeluarkan perintah
bara: 'langanlah kamu berbicam dalam shalat!''
Zaid bin Arqam berkata: Dulu kami biasa berbicara di
dalam shalat kami berbicara dengan teman di sebelah
kami dalam shalat, hingga turun ayat (&ru ltvii,
TAFSIRAL-MUNIR IILID
percaya memberi tahu bahwa ada musuh yang pilar Islam; pelaksanaannya tidak boleh di-
mendekat dan hendak menyerang. Kalau tidak wakilkan kepada orang lain dan tidak boleh
ada salah satu dari dua hal ini, shalat khauf mengupah orang untuk mengerjakannya. fadi,
orangyang meninggalkannya harus dibunuh.zos
tidak boleh dilaksanakan.
WASIAT NAFKAH SETAHUN BAGI WANITA
Kalau orang-orang mengerjakan shalat YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA, DAN
khauf atas dasar berita itu kemudian ternyata MUT'AH SETIAP WANITA YANG DTTALAK
musuh pergi, mereka tidak harus mengulangi
Surah al-Baqarah Ayat24O - 242
shalat. Sedangkan menurut Abu Hanifah,
HL.bj {;j,1* 5;{;t- GJ,S
mereka harus mengulanginya, ';c Jfr\ Jy t:-*, ;gbti 'e#,
Adapun shalat khauf bersama imam dan Y C;1*|G)6';.; og 4;:t
pembagian makmum menjadi dua kelompok,
hukumnya bukan disebutkan dalam ayat ini, UttS"r,ttr7"q6uXO<$
melainkan dalam surah an-Nisaa'.
G;'-;g\,,AdtEAj@H
fumlah rakaat dalam shalat khauf tidak 4Kliir i#.
Iebih sedikit daripada shalat musafiq, menurut :F
Malih Syafi'i, dan jumhur ulama.
@silf eu$ia
Pensyariatan shalat khauf menunjukkan "Dan orang-orang yang akan mati di antara
bahwa shalat tidak gugur dalam keadaan ba- kamu dan meninggalkan istri-istri, hendaklah
gaimana pun dan karena uzur apa pun. Kalau
membuat wasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) naf-
shalat tidak gugur lantaran ada khauf (keadaan
kah sampai setahun tanpa mengeluarkannya (dari
bahaya), tentu ia lebih tidak gugur karena
faktor lainnya fsakit dan sebagainya). Allah rumah). Tetapi jika mereka keluar (sendiri), maka
SWT memerintahkan kita menjaga semua
tidak ada dosa bagimu (mengenai apa) yang me-
shalat dalam segala keadaan: sehat atau sa-
kit, mukim atau bepergian, mampu atau tidak reka lakukan terhadap diri mereka sendiri dalam
terancam bahaya atau aman... shalat tetap
tidak gugul, dan ia tetap wajib ditunaikan. hal-hal yang baik. Allah Maha Perkasa, Maha
Intinya, shalat harus dikerjakan dengan Bij alcsana. D an b agi p erempuan-perempuan yang
cara apa pun yang memungkinkan. Ia tidak
gugur sama sekali. Bahkan meskipun hanya diceraikan hendaklah diberi muthh menurut
dapat dikerjakan dengan isyarat mata, ia tetap
yang Patut, sebagai suatu kewajiban bagi orang
harus dilaksanakan. yang bertakwa. Demikianlah Allah menerangkan
Inilah yang membedakan shalat dari kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti."
(al-Baqarah:24O-242)
ibadah-ibadah yang lain: semuanya gugur ka-
lau ada uzur dan dalam pelaksanaannya ada Qlraa'aat
keringanan-keringanan tertentu. Ibnul Arabi
4;.tb dibaca:
berkata: Karena itu, para ulama kita berkata-
dan ini masalah yang sangat penting-bahwa 208 Ahkaamul Qur'aan (L /228).
orang yang meninggalkan shalat harus di-
bunuh karena shalat menyerupai iman yang
tidak gugur dalam kondisi bagaimana pun.
Mereka berkata: Shalat merupakan salah satu
TA}SIRAL-MUNIRJILID 1
L. dengan rafai sebagal mubtada' atau di- bagi istri selama setahun". Qlili,bini adalah
frafakan oleh il yang dihapus. Ini adalah
haal; artinya "mereka tidak'dikeluarkan dari
bacaan Ibnu Katsir, Nafi', al-Kisa'i, dan Abu
rumah". Dengan kata lain, artinya begini:
Bakr. "nafkah dan pakaian tersebut menjadi hak
2. dengan nashb, sedang kata (a-ilg) ber- mereka, dan mereka menetap di rumah, tidak
kedudukan marfuu' sebagai mubtada'. lni diusir keluar dan tidak dilarang tinggal di
adalah bacaan para imam yang lain. sana". 4;; :tVY jika mereka keluar sendiri.
{i# ilj; }r} tiada dosa atas kalian, wahai
I'raab
para wali dari orang yang meninggal dunia,
nya {d1ih1a6p}usa,dtaalaqhdiimrnuybat:ad(a*'t, sedang khabar'
Kata aI- 4:;; b# q.P(',1) membiarkan mereka
Lt-).
berbuat yang makruf dalam kaca mata syariat
washiyyah (wasiat) di sini menempati posisi
(misalnya: bersoleh tidak menjalani masa
mashdan yaitu al-irshaa' (memberi wasiat), berkabung) dan menghentikan pemberian
nafkah kepada mereka. (ia'k5y Allah Maha
dan huruf lam dalam (fo?,r!) berkaitan de-
Perkasa di dalam keraiaan-Nya. (iJ3) Maha
ngan mashdartersebut atau dengan filyang
Bijaksana dalam perbuatan-Nya.
ditaqdiirkan.
SEBAB TURUNNYA AYAT
(t;,r) berkedudukan manshuub sebagai Turunnya Ayat 240
*bmashdan sedang 4cVl menjadi sifatnya, Ishaq bin Rahawaih, dalam tafsirnya,
sehingga artinya belgini: tSo*'t tit-). Atau ia meriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan bah-
wa seorang laki-laki datang ke Madinah se-
berkedudukan manshuub sebagai haal dari
mentara ia punya beberapa anah laki-laki dan
"para pemberi wasiat yang akan meninggal
perempuan. Ia datang ke Madinah bersama
dunia", taqdiirnyabegini: (aVl,s2i *,\t it Gt). kedua orang tuanya dan istrinya. Orang ini
kemudian meninggal di Madinah. Ketika Nabi
Ayat ini dinasakh dengan ayat terdahulu, yakni saw. dilapori kejadian itu, beliau memberi
ayat 234: 4& :'i;. r.i\y. kedua orang tuanya dan anak-anaknya warisan
Mufradaat Lughawlyyah secara makruf, tapi beliau tidak memberi
43it"h mereka meninggalkan istri setelah istrinya jatah sedikit pun, hanya saia anggota
wafat. {fu-,r! "4;:\yakni "hendaknya mereka keluarga yang lain tersebut diperintahkan
untuk memberi nafkah kepada istri ini dari
memberi wasiat"; atau 'Allah memberi wasiat
warisan suaminya selama setahun. Sehubung-
untuk istri-istri mereka". Yang membaca
(i-e) dengan cara rafa'menganggap kata ini an dengan kejadian inilah turun ayat,"Dan
orang-orang yang akan meninggal dunia di
berkedudukan marfuu' sebagai mubtada',
antaramu dan meningg alkan istri....'20e
sedang khabarnya ditaqdiirkan, begini: (.9;
Turunnya Ayat24L
Ct \. *t), dan kalimat yang tersusun dari Ibnu farir ath-Thabari meriwayatkan dari
mubtada' dan khabar ini merupakan khabar 209 Asbaabun Nuzuul l<arya an-Naisaburiy (hal. 44-45).
bagi {a;ir}; atau ia berkedudukan marfuu'
karena dirafal<an oleh fi'il yang dihapus,
taqdiirnya begini: 1cJ). {4+t iY Gr,;} yakni
"hendaknya mereka memberi nafkah dan
pakaian kepada istri sampai setahun penuh
terhitung sejak kematian mereka", atau 'Allah
menetapkan pemberian nafkah dan pakaian
TATSIRAL-MUNIRIILID 1
Ibnu Zaid, katanya: Setelah turun ayat "...Dan pengertian pembaca dan pendengar dalam
hendaklah kamu beri mereka mut'ah. Bagiyang shalat dan dalam kesempatan lainnya.210
mampu menurut kemampuannya dan bagi TAFSIR DAN PENJELASAN
yang tidak mampu menurut kesanggupannya, Orang yang mendekati ajalnya di antara
yaitu pemberian dengan cara yang patut. Yang kamu dan ia meninggalkan istri harus mem-
merupakan kewajiban bagi orang-orang yong buat wasiat untuk istri itu supaya ia diberi
b erbu at kebaikan" (al-Baqarah: 23 6),seorang mut'ah terus-menerus di rumah sampai se-
laki-laki berkata, "Kalau aku ingin berbuat ke- tahun penuh, tidak mengusirnya dari rumah
bajikan, aku akan melakukannya; tapi kalau atau melarangnya tinggal di sana. fadi, istri
aku tidak ingin, aku tidak akan melakukannya." yang menjadi janda itu mendapat nafkah dari
Maka Allah menurunkan ayat "Kepadawanita-
wanita yang diceraikon (hendaklah diberikan harta suaminya yang meninggal dunia selama
oleh suaminya) mut'ah menurut yang makrufi
setahun penuh. Ahli waris harus tidak me-
sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang
ngeluarkan wanita yang ditinggal mati suami-
yang takwa." nya dan tidak menghentikan nafkah baginya
sebelum habis satu tahun. Apakah perintah ini
HUBUNGAN AT{TAR AYAT bersifat wajib atau nadb (anjuran)?
Rangkaian ayat-ayat ini melengkapi hu- Ada dua pendapat:211
kum-hukum pernikahan yang disebutkan di L. Menurut jumhur; idah wafat pada masa
dalam surah ini, yang mana di sela-selanya awal Islam adalah setahun penuh-keten-
diselingi dengan ayat tentang perintah men- tuan ini meneruskan kebiasaan bangsa
jaga shalat karena shalat adalah pilar agama Arab-, kemudian ayat ini dinasakh de-
dan sangat penting untuk diperhatikan. Ba-
rangsiapa menjaga semua shalat, niscaya ia ngan ayat waris dalam surah an-Nisaa'
akan mematuhi hukum-hukum Allah Ta'ala dan ayat di atas yang lebih belakangan
dan mengamalkan syariat-Nya, sebagaimana
firman Allah Ta'ala: turunnya:
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) "Dan orang-orang yang mati di antara
dengan sabar dan shalat..." (al-Baqarah:45) kamu serta meninggalkan istri-istri hendak-
lah mereka (istri-istri) menunggu empat bu-
Hal ini telah diterangkan sebelumnya.
Syekh Muhammad Abduh berkata: Terlin- lan s ep uluh har i." (al-Baqarah; 234)
tas dalam pikiran saya makna lain, yaitu makna
yang secara konsisten menjadi uslub Al-Qur'an Dengan turunnya ayat ini, idah wafat
yang khas fyaitu meleburkan berbagai tuju-
an Al-Qur'an menjadi satu: akidah, hikmah, yang semula setahun berubah menjadi
nasihat, hukum-hukum ibadah, hukum-hu-
kum sipil, dan lain-lain), agar si pembaca dan empatbulan sepuluh hari, dan istri berhak
si pendengar tidak bosan dengan satu macam
saja dari aspek-aspek tersebut, serta untuk mengambil jatah warisannya. Ibnu farir
memperbarui semanga! pemahaman, dan
ath-Thabari meriwayatkan dari Hammam
bin Yahya, katanya: Aku pernah menanyai
*Qatadah tentang fgirm;iat.n+-N-y)a*f";ri.:*,;ie;i4r;b,
4ir jiGr;,
4ctr\
ia menjawab: Dulu, apabila wanita diting-
gal mati suaminya, ia berhak tinggal di ru-
2t0 Tafsir al-Manaa r (2 / 353).
ztt Al- Bahrul M uhiith (2 / 2 44).
TATSIRAL-MUNIR JILID
mah dan mendapatnafkah selama setahun suaminya yang meninggal dan mengambil
dari harta suaminya asalkan ia tidak keluar
nafkah dari hartanya maka idahnya setahun,
rumah. Selanjutnya hukum ini dihapus
tapi jika tidak maka idahnya empat bulan
dalam surah an-Nisaa', di mana istri diberi sepuluh hari. fadi, berdasarkan pendapat
iatah waris yang tertentu: seperdelapan Mujahid ini, idah punya tempo yang wajib
dijalani (yaitu tempo minimal) dan tempo
jika punya anak dan seperempat jika yang boleh dipilih untuk dilaksanakan atau
tidak punya anak, dan idahnya menjadi tidak [yaitu tempo maksimal).
empat bulan sgPuluh hari.. Allah Ta'ala Adapun Abu Muslim berkata: Arti ayat ini
berfirman 4;6i t;{., ,&:'i;. aiirl}, ayat adalah "Siapa pun yang meninggal di antara
kamu dan ia meninggalkan istri serta sudah
ini menasakhkan ketentuan wasiat nafkah
setahun yang berlaku sebelum itu. membuat wasiat untuk istrinya berupa nafkah
setahun dan izin tinggal di rumahnya selama
2. Menurut Mujahid dan Abu Muslim al- setahun, maka jika istri keluar sebelum itu dan
ia melanggar wasiat suami, setelah ia tinggal
Ashfahani (seorang ahli tafsir yang ter- di sana selama tempo yang ditentukan Allah
Ta'ala baginya,... maka tidak ada dosa dalam
bilang senior), ayat ini masih berlaku
perbuatan baik yang ia lakukan mengenai
hukumnya, tidak dinasakh. Dalam tafsir-
nya, ar-Razi mentarjih pendapat ini. dirinya (yakni pernikahan yang sah), karena
tinggalnya istri dengan wasiat ini tidak wajibJ'
Mujahid berkata dalam riwayat Ibnu Sebabnya, pada masa fahiliyah dulu orang-
farir: Tentang idah wanita yang ditinggal orang biasa memberi wasiat nafkah dan tempat
mati suaminya turun dua ayat, yaitu "Orang- tinggal selama setahun penuh, dan dulu wanita
harus beridah selama setahun, kemudian Allah
orang yang meninggal dunia di antaramu Ta'ala menerangkan dalam ayat ini bahwa hal
dengan meninggalkan istriistri ftendaklah itu tidak wajib. |adi, tidak ada nasakh dalam
para istri itu) menangguhkan dirinya (beridah) ayat ini.
empat bulan sepuluh hari" (telah diielaskan Sedangkan di kalangan para fukaha: Abu
tafsirnya) dan ayat ini. Ayat pertama berlaku Hanifah, Syafi'i, dan Ahmad berpendapat bah-
bagi wanita yang beridah; ia wajib menialani
wa istri tidakwajib tinggal selama empatbulan
idah di keluarga suaminya. Kemudian Allah
menurunkan ayat ini: "Dan orang-orang yang sepuluh hari di rumah warisan suaminya; ia
boleh beridah di mana pun yang ia mau' Se-
akan meninggal dunia di antaramu..." sampai mentara Malik berpendapat bahwa istri boleh
"Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Biiaksana'i
Allah menetapkan tujuh bulan dua puluh hari tinggal selama menjalani idah apabila rumah
sebagai kelengkapan setahun, dan ini sebagai itu milik suami, atau rumah sewa yang sudah
wasiat: terserah kepada istri apakah mau ia bayar uang sewanya sebelum meninggal;
jika tidak istri tidak boleh tinggal, dengan dalil
tinggal dalam wasiatnya atau keluar rumah,
dan inilah yang dimaksud dengan firman-Nya, hadits Fura'iah yang diriwayatkan oleh Malik
"Deng on tidak disuruh pindah (dari rumahnya).
Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka dalam al-Muwaththa' dari Zainab binti Ka'b
tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari
yang meninggal)'i sementara idahnya masih bin'Ujrah bahwa Fura'iah binti Malikbin Sinan
fsaudara perempuan Abu Sa'id al-Khudri r.a')
seperti semula. memberitahunya, bahwa ia pernah menghadap
Artinya, dua ayat ini harus diartikan untuk
dua kondisi: jika istri memilih tinggal di rumah
Rasulullah saw untuk minta izin pulang ke syariat, karena kamu tidak punya kuasa apa-
keluarganya di Bani Khudrah sebab suaminya apa atas mereka, dan Allah Maha Perkasa dan
pergi untuk mencari budak-budaknya yang Dia menghukum orang yang menentang-Nya,
melarikan diri, kemudian ia berhasil menyusul serta Dia Maha Bijaksana, dalam segala hal Dia
mempertimbangkan maslahat hamba-hamba-
mereka di Tharafil Qadum, tapi mereka ma-
Nya.
lah membunuhnya. Kata Furai'ah: Aku lantas
memohon izin kepada Rasulullah saw. untuk Selanjutnya Allah Ta'ala menerangkan
pulang ke keluargaku di Bani Khudrah sebab
hukum mut'ah bagi wanita yang ditalak secara
suamiku tidak meninggalkanku di sebuah umum. Dia menyebutkan bahwa mut'ah fyaitu
sejumlah harta yang disepakati oleh suami dan
rumah yang ia miliki dan tidak pula mening- istri, atau ditentukan oleh hakim) disyariatkan
bagi setiap wanita yang ditalah baik ia sudah
galkan nafkah bagiku. Rasulullah saw. bersab- digauli maupun belum. Ini menjadi kewajiban
da, "Baili silakan."Ketika aku beranjakpergi dan atas orang-orang yang bertala,va, yang takut
kepada Allah dan gentar terhadap hukuman-
baru sampai di dekat bilik beliau memanggil- Nya. Sebagaimana Dia menerangkan hak-hak
ku fatau menyuruh seseorang memanggilku) istri, Allah pun menjelaskan kepada kalian
lalu bertanya, "Kamu tadi berkata apa?" Alru
lantas mengulangi kisah tadi tentang suamiku, hukum-hukum lainnya dengan ayat-ayat-Nya
kemudian beliau bersabda,
yang jelas yang diiringi dengan penjelasan
tri.)u.<:tUA#r., G*'
faedahnya, untuk mendorong kita meraih
"Tinggallah di rumahmu sampai masa idah-
kebaikan di dunia dan akhirat serta agar kita
muhabis." merenungkan segala sesuatu serta hikmah
dan pelajaran yang terkandung di dalamnya.
Akhirnya aku menjalani idah di rumah itu
selama empat bulan sepuluh hari. Kemudian, Apakah perintah untuk memberi mut'ah
ketika Utsman bin Affan menjadi khalifah, ia itu sifatnya wajib atau nadb (anjuran)?
pernah mengutus seseorang kepadaku untuk
Kami sudah menjelaskan pandangan para
bertanya tentang peristiwa itu. Aku lantas
fuqaha dalam masalah ini. Ringkasnya, perin-
memberitahunya dan ia pun memutus perkara
berdasarkan kisahku itu.212 tah memberi mut'ah ini sifatnya mustahabb
menurut jumhu6, wajib menurut madzhab
Laniutan tafsir ayat ini: fika istri keluar
Syafi'i (yang juga merupakan pendapat Ibnu
dengan kemauannya sendiri setelah habisnya Abbas, Ibnu Uma4, Sa'id bin Iubaic Hasan al-
idah, tidakada dosa atas kamu, wahai para ahli Bashri, dan sejumlah tabi'in lainnya. Adapun
waris yang diseru untuk melaksanakan wasiat madzhab Maliki berkata: Mut'ah itu dianjurkan
tersebut, mengenai perbuatan baik [menurut bagi setiap wanita yang ditalak, kecuali yang
syariat dan kebiasaan) yang dikerjakan istri ditalak sebelum digauli yang sudah ditentu-
tentang dirinya, misalnya: keluar rumah, kan maharnya. Sedangkan madzhab Syafi'i
mencari pelamar; bersolek, dan menikah, berkata: Mut'ah itu wajib bagi setiap wanita
selama hal itu tidak bertentangan dengan
yang ditalak sebelum digauli atau sesudahnya,
212 Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i
dari hadits Malik, sementara Nasa'i dan Ibnu Majah juga kecuali yang ditalak sebelum digauli tapi
meriwayatkannya lewat sejumlah jalur dari Sa'd bin Ishaq.
Kata Tirmidzi: Hadits ini hasan shahih. sudah ditentukan maharnya. Madzhab Hanafi
dan Hambali punya pandangan tengah: Mut'ah
wajib bagi wanita yang ditalak sebelum digauli
yang belum ditentukan maharnya, mustahabb menghindarkan mudarat yang menimpa istri
akibat talak yang tidak adil, dan mengurangi
bagi wanita yang ditalak yang lain. Tidak terjadinya kasus talak.
ada mut'ah bagi wanita yang ditinggal mati
fadi, wanita yang ditalak ada empat
suaminya karena nashfayat ini berkenaan
macam:
dengan wanita yang ditalak.
1. Wanita yang ditalak dan sudah digauli
Yang kuat, menurut saya, adalah pendapat
madzhab Syafi'i dan mereka yang sepakat serta sudah ditentukan maharnya. Ia ber-
dengannya, karena ayat ini menetapkan mut'
'ah bagi setiap wanita yang ditalah baik ia hak mendapatkan seluruh mahar yang
sudah digauli maupun belum. Jadi, Allah Ta'ala sudah ditentukan itu, dengan dalil firman
pertama-tama menyebutkan mut'ah, dan me- Allah Ta'ala,
wajibkannya bagi wanita yang ditalak sebelum "...Tidak halal bagi kamu mengambil
digauli; kemudian di sini Dia menetapkan mut- kembali sesuatu yang telah kamu berikan ke-
'ah bagi setiap wanita yang ditalak. fadi, ini p ada mereka..." (al-Baq ar a.h: 229)
adalah ta'miim ba'da takhshirsh (perintah yang
sifatnya umum datang setelah perintah yang dan firman-Nya,
sifatnya khusus). Ibnu farir meriwayatkan "Dan jika kamu ingin mengganti istrimu
dengan istri y anglain, sedangkamu telah mem'
dari lbnu Zaid, katanya: Ketika turun firman berikan kepada seseorang di antara mereka
Allah Ta'ala "...Dan hendaklah kamu beri harta yang banyak, maka janganlah kamu
mereka mut'ah. Bagi yang mampu menurut mengambil kembali sedikit pun darinya..."
kemampuannya dan bagi yang tidak mampu (an-Nisaa':20)
menurut kesanggupannya, yaitu pemberian Iddahnya adalah tiga kali quru'.
dengan cara yang patut. Yang merupakan ke- 2. Wanita yang ditalak sebelum digauli dan
wajiban bagi orang -orang yang b erbuat kebaik- belum ditentukan maharnya. Ia wajib di-
an" (al-Baqarah: 236), seorang laki-laki ber- beri mut'ah yang besarnya disesuaikan
dengan kekayaan suami, dan ia tidak men-
kata, "Kalau aku ingin berbuat kebajikan, akan dapat maha[ dengan dalil firman Allah
kulaksanakan hal ini; tapi kalau aku tidak Ta'ala,
ingin, aku tidak melaksanakannya!" Maka
"Tidak ada dosabagimu jikakamu men-
Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya "Kepada ceraikan istri-istri kamu yang belum kamu
sentuh (campuri), atau belum kamu tentukan
wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah dt maharnya..." (al-Baqarth:236) Ia tidak ha-
rus menjalani idah.
berikan oleh suaminya) mut'ah menurut yang
makruf, sebagai suatu kewaiiban bagi orang- 3. Wanitayangditalakyangsudahditentukan
orang yang takwa." maharnya tapi belum pernah digauli. Ia
Atas dasar ini, barangsiapa menalak istri mendapat separuh mahar yang ditentukan
itu, dengan dalil firman Allah Ta'ala,
nya secara zalim, atau karena bosan, atau
"Dan jika kamu menceraikan mereka
karena tindakan ceroboh, maka ia harus mem-
sebelum kamu sentuh (campuri), padahal
bayar mut'ah, dan ini didasarkan atas pen- kamu sudah menentukan maharnya, maka
dapat Sa'id bin |ubair dan madzhab Syafi'i, atau
yang dikenal dengan istilah ta'wiidh (kompen-
sasi)'atas talak ceroboh. Besarnya mut'ah ini
disesuaikan dengan keadaan kaya-miskinnya
suami. Pendapat ini merealisasikan maslahat,
(bayarlah) seperdua dari yang telah kamu dengan dalil firman-Nya 4!y#tb V^"e
tentukan..l'(al-Baqaraht 237) Ia tidak harus
menjalani idah. berarti "berilah mereka sesuatu yang bisa
mereka nikmati", sebagaimana telah kami
4. Wanita yang ditalak yang sudah digauli terangkan sebelumnya.
tapi belum ditentukan maharnya. Ia men- FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
dapat mahr mitsli fmahar rata-rata kera-
bat wanitanya), dan ini disepakati semua Ayat ini menunjukkan dua hal:
ulama, dengan dalil firman Allah Ta ala,
Pertama, idah wanita yang ditinggal mati
"...Maka karena kenikmatan yang telah suaminya, yaitu setahun penuh, dan selama
kamu dapatkan dari mereka, berikanhh mas-
kawinnya kepada mereka sebagai suatu ke- setahun itu ia harus tinggal di rumah suami
wajiban..." (an-Nisaa' : 24) yang meninggal dan diberi nafkah dari harta
si suami itu selama si istri tidak keluar rumah.
Makna ayat ini, menurut sebagian |ika ia keluac para ahli waris tidak berdosa
ulama, adalah "Maka berilah mereka kalau mereka menghentikan pemberian naf-
maharnya berdasarkan perkiraan, apabila kah terhadapnya. Selanjutnya keharusan
mahar itu belum ditentukan sebelumnya."
idah selama setahun ini dihapus dengan idah
Perlu dicatat bahwa pada saat menye- selama empat bulan sepuluh hari, dan nafkah
butkan jenis-jenis wanita yang ditalak, dihapus dengan jatah warisan seperempat dan
Allah Ta'ala tidak menyuruh kita mem- seperdelapan, yang disebutkan dalam surah
beri mut'ah, kecuali: (1] wanita yang be-
lum digauli (tak peduli apakah sudah di- an-Nisaa'. Hal ini merupakan pendapat Ibnu
tentukan maharnya atau belum), seba-
gaimana dalam ayat ini, Abbas, Qatadah, adh-Dhahhah Ibnu Zaid, dan
ar-Rabi'.
"Wahai orang-orang yang beriman! Apa-
bila kamu menikahi perempuan-peretnpuan Ath-Thabari menukil dari Mujahid: Ayat
mukmin, kemudian kamu ceraikan mereka ini masih berlaku, tidak dinasakh. Masa idah
sebelum kamu mencampurinya maka tidak sudah ditetapkan empat bulan sepuluh hari,
ada masa idah atas mereka yang perlu kamu kemudian Allah memberi wasiat bagi istri
perhitungkan. Namun berilah mereka mut'ah untuk tinggal di rumah suami selama tujuh
bulan dua puluh hari; maka terserah ke-
dan lepaskanlah mereka itu dengan cara
padanya apakah mau tinggal di rumah itu
yang sebaik-baiknya." (al-Ahzaab: 49) atau
(2) wanita yang belum digauli dan belum berdasarkan wasiat tersebut atau mau keluar.
ditentukan maharnya, sebagaimana dalam
Itulah makna firman Allah Ta'ala: "dengan
firman-Nya tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan
tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak
"...Belum kamu sentuh (campuri) ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang
atau belum kamu tentukan maharnya..." meninggal) membiarkan mereka berbuat yang
(al-Baqarah: 236) Yakni, selama kamu makruf terhadap diri mereka."
belum menggauli mereka dan belum Kedua, mut'ah wanita yang ditalak. Para
menentukan maharnya, kamu wajib ulama berbeda pendapat tentang ayat ini. Abu
memberi mereka sesuatu, yaitu mut'ah, Tsaur berkata: Ayat ini masih berlaku (tidak
dinasakhJ, danmut'ah harus diberikan kepada
setiap wanita yang ditalak. Pendapat ini juga
dipegang az-Zuhri, Sa'id bin lubaif, dan Syafi'i
dalam riwayat yang paling shahih, hanya saja
sur.hAFarcilah milrtr, r.l}ll, TAIFSIRAL-MUNIRIILID I
ia mengecualikan wanita yang ditalak sebelum 'tSbt;;@n6t<J;6r?,t4iJt .izi't65r;;'iial51
digauli tapi sudah ditentukan maharnya. Se-
dangkan Malik berkata: Mut'ah dianjurkan
bagi setiap wanita yang ditalak, kecuali yang ryuit'Jr:i*vittd+7t)
ditalak sebelum digauli tapi sudah ditentukan
maharnya, maka ia cukup mendapat separuh X'^1;1%ti;irhicfi$;
mahar yang ditentukan itu; tapi kalau belum
ditentukan maharnya maka ia berhak mem- Af, W't ,rylirue-;& 6Cr
peroleh mut'ah,lebih sedikit daripada mahr
mitsIi atau lebih banyak. Mut'ah ini tidak ada (l-3/,tr>z.j j
batasan/ukurannya. "Tidakkah kamu memperhatikan ordng- orang
Ibnu Zaid menganggap ayat ini dinasakh yang keluar dari kampung hahmannya, sedang
jumlahnya ribuan karena takut mati? Lalu Allah
oleh ayat terdahulu: "Dan iika kamu men- berfirman kep ada mereka,' Matilah kamu!' Kemu-
dian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya
ceraikan mereka sebelum kamu sentuh (cam' ,Allah memberikan karunia kepada manusia
tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. Dan
puri)..." (al-Baqarah: 237). Yakni, wanita berperanglah kamu di jalan Allah, dan ketahuilnh
yang ditalak yang sudah ditentukan maharnya bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
tapi belum digauli berhak mendapat separuh Barangiapa meminjami Allah dengan pinjaman
mahar yang sudah ditentukan itu. )adi, ia tidak yang baik maka Allah akan melipatgandakan
berhak memperoleh mut' ah. ganti kepadanya dengan'banyak. Allah menahan
dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah
Madzhab Syaf i mewajibkan mut'ah bagi kamu dikembalikanl (al-Baqarah z 243-245)
wanita yang melakukan Khulu. Sedangkan
para ulama madzhab Maliki berkata: "Bagai-
mana mungkin wanita yang menebus dirinya
mendapat mut'ah?! Bukankah dirinya yang
memberi, kok bisa ia mendapat mut'ah?! Tidak Qlraa'aat
adamut'ah bagi wanita yang memilih bercerai
dibaca:
dari suami, baik dalam kasus Khulu, li'44
atau budak yang dimerdekakan kemudian ia 1. (&) dengan bertarydiid. Ini adalah
memilih bercerai dari suaminya, tak peduli bacaan lbnu Katsir. Ibnu Amir membacanya
apakah ia sudah digauli atau belum, baik sudah 1l;l*i).
ditentukan maharnya maupun belum."
2. [;'-:+] dengan nashb. Ini adalah bacaan
MATINYA BERBAGAI UMAT AKIBAT SIKAP Ashim.
PET{GECUT DAN KIKIR, DAT{ HIDUPT{YA
MEREKA TANTARAN KEBERANIAT{ DAN 3. (iau*) dengan rafa'karena di'athaJkan
kepada shilah dari kata (.5iiD. Ini adalah
bacaan para imam yang lain.
KEGEMARAN BERINFAK (ig;F dibaca:
Surah al-Baqarah Ayat243 - 245 dengan hurufshad (t -r1. Ini adalah baca-
e' e;-, ifru.YF;'n$r Jv 13 an Nafi', al-Bazzi, dan al-Kisa'i.
? dengan hurufsin. Ini adalah bacaan para
tfi'it l{t e}\'"J JA 3:i: ,\ifi' imam yang lain.
'fArsrR AL-MUNTR lrrrD 1
l'raab Mufradaat Lughawlyyah
(,jii' ri ;,..| kata man adalah isim istifhaam (, ii} ini adalah pertanyaan yang menyi-
dan berkedudukan sebagai mubtada'; sedang ratkan rasa heran dan merangsang pendengar
dzaa adalah khabarnya; sementara al-ladzi
untuk menyimak kalimat selanjutnya, sebab
adalah sifat dzaa atau badalnya. {u;i} pertanyaan-dengan pengertian hakiki-ada-
lah mustahil bagi Allah. Artinya: "Tidakkah
dibaca manshuub karena ia adalah lsfm yang
kau tahu". Kata "melihat" dalam susunan ini
ditempatkan pada posisi mashdar, yaitu al-
iqraadh, dan karena itulah ma.ka ia dibaca artinya "mengetahui'. {.3rfi .,j} meret<a ber-
manshuub sebagaimana mashdar. $+qb jumlah empat ribu, delapan ribu, sepuluh ribu,
tiga puluh ribu, empat puluh ribu, atau tujuh
dengan dibaca nashab, ia di'athafl<an dengan
puluh ribu. Kata uluuf adalah jama' katsrah
huruf fa demi mengikuti makna, bukan
(adapun bentuk jama' qillahnya adalah
mengikuti lafal, seolah-olah Allah berfirman:
aalaafl, dan artinya adalah "jumlah mereka
[Ju, lr cr .3":i, 1;; L 'ors:- ,1.it r; ;1; ladi, di sini
amat banyah beribu-ribu'i {.:iir ;-i;} ini ber-
ditaqdiirkan adanya kata (,:l) setelah huruf fa
kedudukan sebagai maf'uul li-ajlihi. Kaum
dan f iI (-q) ini dinashabkan oleh kata an yang dibicarakan di sini adalah sekelompok
ini, dan susunan an besertaf it ini ditakwilkan Bani Israel yang negerinya terserang wabah
sebagai mashdar, sehingga di sini terjadi 'athf sehingga mereka pergi menyingkir. Al-Hadzar
mashdar kepada mashdar. Adapun menurut artinya "takut". {d;} Allah berfirman kepada
orang yang membacafi'il ini dengan cara rafai mereka "Matilah kalian", maka mereka pun
ia di'athafl<an kepada shilah dari {.fiir}, }raitu mati. {fiGiiy frfu Dia menghidupkan mereka
4.7,$; atau ia adalah kata yang munqathi'
fterpisah, berdiri sendiri) dari kata/kalimat lagi setelah delapan hari-atau lebih-berkat
doa nabi mereka: Ezekiel, sehingga mereka
sebelumnya. hidup selama beberapa masa dan terlihat
Balaaghah bekas kematian pada diri mereka: setiap baju
yang mereka kenakan pasti berubah menjadi
Dalam tafsirnya (al-Bahrul Muhiith,
seperti kain kafan, dan hal ini berlangsung
3/253), Abu Hayyan menulis: Ayat yang mulia
terus sampai masa cucu-cucu mereka. (..$ ,-ii$
ini mengandung balaaghah yang beraneka
sungguh Dia memberi karunia, di antiranya:
ragam, di antaranya: istifhaam fperAnyaan)
yang dimaknai sebagai ta'ajjub (ungkapan menghidupkan orang-orang itu. 'g gJty
keheranan) dalam firman-Nya {"f' jt ;'{bt {.,,6t tapi kebanyakan manusia, yaitu orang-
penghapusan antara {iiu;i 7 ;;$ yang
mana susunan aslinya adalah 1,5+i ,^r g;ur;; orang kafir. {ia!.:i 'j} tiAat bersyukur. Tujuan
dari disebutkannya kisah mereka adalah
thibaaq dalam firman-Nya (d;F aan {,SGi};
Idemikian pula dalam firman-Nya ("..rj-) dan memotivasi kaum mukminin untuk berperang,
e,pb4furpengulangan dalam firman-iriya dan karena itulah Allah mengiringi kisah ini
{,16rdan 4.,6,'i Erb, ittifaatdatam g 9iu;$
4!t Et tarybiih (penyerupaan) tanpa adaatu dengan perintah berperang, yakni dalam
4Utasybiih dalam firman-Nya O;b di mana
firman-Nya, (yt E O. *.v:b "berperanglah
Allah menyerupakan infak di jalan-Nya dengan
kalian di jalan Allah", yakni untuk meninggikan
qardh (pemberian utang) dan menyebutnya
agama-Nya (61F Maha Mendengar perkataan
dengan istilah qardh; serta tajniis dalam
kalian. (;fF Maha Mengetahui keadaan kali-
firman-Nya 4+4y dan {tirii}.
an,lalu Dia akan membalas kalian.
4ftt ;i. qir ts cr) yakni barangsiapa lahat umum, sehingga terwujudlah keseim-
bersedekah dengan ikhlas karena Allah. )
{(: wj yakni sedekah itu diberikannya bangan antara apa yang menjaga masyarakat
dengan ikhlas dan kerelaan hati. 4+4Y dan apa yang meniaga individu dan keluarga.
melipatgandakan sedekahnya (r,{- 6r-itp Bahkan sebenarnya pemeliharaan maslahat
individual tidak akan terealisir tanpa pemeli-
dengan lipat ganda yang banyak: dari sepuluh haraan maslahat umum dan pembelaan umat
hingga lebih dari tujuh ratus kali lipat. 4"4$ di hadapan musuh.
menyempitkan atau menahan rezeki dari TAFSIR DAN PENJELASAN
orang yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan Apakah kamu belum tahu tentang orang-
orang (dari Bani Israel yang banyak iumlahnya)
bagi orang itu. (i-6F melapangkan rezeki yang meninggalkan kampung halaman me-
reka ketika musuh memburu mereka? Mereka
bagi orang yang dikehendaki-Nya sebagai pergi dalam jumlah ribuan karena takut mati
lantaran rasa pengecut, takut, lemah kemauan,
ujian baginya. 4;rr*i 45| tepaaa-Nya kalian
akan dikembalikan di akhirat.lalu Dia akan tidak beriman kepada Allah dan para rasul-
membalas amal-amal kalian. Nya, padahal jumlah besar mereka semestinya
membuat mereka teguh, berani, dan tegar
SEBAB TURUNNYA AYAT 245 membela jiwa dan kehormatan.
Ibnu Hibban (dalam Shahihnya), Ibnu Abi Al-Qur'an tidak menerangkan jumlah,
Hatim, dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan bangsa, dan negeri mereka karena yang dike-
dari Ibnu Uma[ katanya: Ketika turun ayat hendaki adalah pelajaran. Beberapa ulama
"Perumpamaan orang yang menginfkakkan salaf menyebutkan bahwa mereka adalah se-
hartanya di jalan Allah seperti sebutir biii..." (al'
Baqarah: 26t), Rasulullah saw. berdoat "Ya kelompok orang dari Bani Israel, atau seke-
Allah, berilah tambahan kepada umatku." Maka lompok orang di zaman Bani Israel, yang
turunlah ayat: "siapakah yang mau memberi merupakan penduduk sebuah desa yang
pinjaman kepada AIIah, piniaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka bernama Dawardan, sebuah desa yang berjarak
Allah akan melipat gandakan pembayaran ke- satv farsakh dari Wasith, atau mereka adalah
padanya dengan lipat ganda yang banyak." penduduk Adzri'at. Mereka meninggalkan
HUBUNGAN ANTAR AYAT kampung halaman untuk menghindari wabah.
Dalam ayat-ayat terdahulu Allah Ta'ala Mereka berkata, 'Ayo kita pindah ke negeri
menyebutkan hukum-hukum keluarga untuk yang aman dari kematian." Namun mereka
malah ditangkap musuh, dibantai sebagian
mengatur hubungan di antara para anggo- besarnya, dan dicerai-beraikan. Atau, Allah
tanya dan membangun hubungan ini di atas mematikan mereka tanpa perang, kemudian
landasan yang kuat. Setelah itu Dia menye- Dia menghidupkan mereka, supaya mereka
butkan hukum-hukum iihad untuk membela sadar dan tahu bahwa manusia tidak bisa lari
umat, memelihara kehormatan umat ini, dan dari keputusan dan qadha Allah.
mempertahankan akidahnya-sebab baiknya
Atas dasar takwil yang pertama: Ketika
keluarga tergantung kepada baiknya masya- mereka melarikan diri, Allah mematikan me-
reka dengan penindasan dan penyiksaan
rakat-, serta untuk menggabungkan antara musuh terhadap mereka, dan tertindasnya
pemeliharaan maslahat individual dan mas-
mereka oleh musuh itu tidak lain karena me- maka sebaiknya manusia mati di ialan Allah.213
reka bersikap pengecut dan tidak mau saling Abu Hayyan berkata: Dalam ungkapan ayat ini
menolong saudaranya. Kemudian Allah meng- ada kata yang dihapus, kira-kira yang dihapus
hidupkan mereka berkat doa salah seorang adalah kata (t;u1. Lahiriah maut [kematian)
nabi Bani Israel yang bernama Ezekiel. Akhir-
nya mereka menyadari kekeliruan merekayang adalah perpisahan roh dan jasad. Ada yang
amat keji, lalu mereka menyatukan barisan, berpendapat mereka mati selama delapan
memerangi musuh dengan ikhlas, dan berhasil hari. Menurut pendapatyang lain, mereka mati
mengembalikan kemuliaan, kehormatan, dan selama tujuh hari.21a
kemerdekaan mereka. Terlepas dari perbedaan pendapat ini,
Menurut sebuah riwayat dari adh- kematian dan penghidupan kembali itu benar-
benar terjadi, sebagaimana ditunjukkan oleh
Dhahhak mereka adalah sekelompok orang
dari Bani Israel yang diseru oleh raja mereka lahiriah ayat ini, dan Allah Mahakuasa atas
untuk berjihad tapi mereka melarikan diri segala sesuatu. Kejadian seperti ini terjadi
karena takut mati, sehingga Allah mematikan berulang kali pada zaman Bani Israel dan lain-
lain, dan disebutkan di dalam kisah-kisah Al-
mereka selama delapan hari kemudian Dia
Qur'an.
menghidupkan mereka supaya mereka tahu Riwayat-riwayat mengenai sebab keluar-
bahwa tak ada sesuatu pun yang dapat menye-
lamatkan mereka dari kematian, kemudian Dia nya kaum itu (apakah untuk menghindari
menghidupkan mereka dan memerintahkan
wabah, atau lari dari jihad) tidak ada yang
mereka berjihad dengan firman-Nya giril) kuat, dan saya memandang bahwa makna
4yt E 4. Ibnu Athiyyah berkata: Kisah ini yang tepat adalah pendapat ath-Thabari, yaitu:
Allah Ta'ala memberi tahu Nabi saw tentang
seluruhnya bersanad lemah. sekelompok manusia yang pergi meninggalkan
Firman-Nya 4-j itlmenunjukkan bah- kampung halaman untuk menghindari ke-
matian, tapi Allah Ta'ala malah mematikan
wa jumlah mereka sangat banyak.
mereka, kemudian Dia menghidupkan mere-
Tentang rirman-Nya (rJl ,lL, ? iui), ka, supaya mereka dan semua orang yang
Zamakhsyari berkata: Artinya 'Allah memati- hidup sesudah mereka mengetahui bahwa
kan mereka". Dipakainya ungkapan seperti ini yang menghidupkan manusia hanya Allah
menunjukkan bahwa mereka mati bersama- Ta'ala, tidak yang lain-Nya, maka dari itu ti-
an, dengan perintah dan kehendak Allah, dan
dak ada artinya seseorang takut atau menipu
kematian itu tidak seperti kematian pada diri sendiri. Allah menjadikan ayat ini sebagai
pendahuluan bagi perintah-Nya kepada orang-
umumnya, seolah-olah mereka diperintahkan
melakukan sesuatu maka mereka langsung orang beriman dari umat Muhammad saw.
melaksanakannya tanpa merasa enggan dan
ragu. Ungkapan ini seperti firman Allah Ta'ala, untuk berjihad.
"S esunguhnya urusan -Nya ap abila Dia meng- Sesungguhnya Allah telah memberi karu-
nia kepada manusia: memperlihatkan kepada
hendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya,
mereka bukti-bukti (kekuasaan-Nya) yang
7adilah!' Maka j adilah sesuatu itu." (Yaasiln: 82)
teran& karena penghidupan kaum yang mati
Ini merupakan dorongan kepada kaum
itu menjadi pelaiaran dan bukti yang pasti
muslimin supaya berjihad dan berusaha me-
raih mati syahid, juga menunjukkan bahwa 2L3 Al-Kasyryaaf(l/286).
kalau memangkematian itutidakbisa dihindari 2L4 Al Bahrul Muhiith (2 I 250).
akan terjadinya kebangkitan jasmani pada "Perumpamaan orang yang menginfakkan
hari Kiamat. Atau, Dia telah memberi karunia hartanya di jalan Allah seperti sebutir biii yang
kepada mereka: menguji mereka dengan menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai
wabah, penyakit, atau musuh supaya dari mu- ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa
sibah-musibah itu mereka mengambil pela- yangDiakehendaki. Dan Allah MahaLuas, Maha
Me nget ahui." (al-Baqarah: 26 I )
jaran tentang iman. Atau, Dia telah memberi
karunia kepada mereka: berupa penjernihan Maka dari itu, berinfaklah kamu tanpa ba-
dan pemisahan antara yang kotor dan yang nyak pertimbangan lagi, karena Allahlah yang
bai( yang merupakan akibat dari musibah- memberi rezeki. Dia menyempitkan rezeki
musibah itu, karena musibah biasanya dapat bagi hamba-hamba yang dikehendaki-Nya dan
melapangkannya bagi hamba-hamba yang lain,
melahirkan orang-orang besar; menghidupkan dan dalam hal itu Dia mempunyai hikmahyang
sangat dalam. Kepada-Nya-lah tempat kembali
umat, membangunkannya daritidul dan meng- manusia pada hari Kiamat, maka kerjakanlah
amal yang saleh, wahai orang-orang beriman,
ingatkannya kepada kesalahan-kesalahannya. niscaya kalian akan mendapatkan ganjarannya
ketika kalian kembali kepada Allah di Akhirat.
Namun kebanyakan manusia tidak men-
syukuri nikmat (agama dan anugerah duniawi) FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
yang diberikan Allah kepada mereka. Karena
itu, Allah Ta'ala memerintahkan manusia ber- Al-Qurthubi memandang bahwa pendapat
yang paling benar dan paling masyhur [sesuai
korban dan berperang di jalan Allah untuk dengan riwayat dari Ibnu Abbas) adalah me-
reka meninggalkan kampung halaman untuk
meninggikan dan menyebarkan agama, karena menghindari wabah. Ibnu Abas berkata: Me-
kehati-hatian tidak akan menghindarkan ma-
reka pergi dari kampung halaman untuk
nusia dari takdir; dan tidak ada tempat ber- menghindari wabah, tapi kemudian mereka
lindung dari keputusan Allah kecuali kepada- mati, akhirnya salah seorang nabi berdoa
Nya, dan Allah Maha Mendengar setiap ucap-
an, Maha Mengetahui segala tindakan, mem- supaya Allah menghidupkan mereka agar me-
reka menyembah-Nya, maka Allah pun meng-
perhitungkan setiap perbuatan manusia.
hidupkan mereka. Diriwayatkan pula dari
Karena kebinasaan berbagai umat di- Hasan al-Bashri bahwa mereka melarikan diri
sebabkan oleh dua faltor: sikap pengecut dan
dari wabah.2ls
bakhil, Allah Ta ala mengiringi ayat terdahu-
Ayat-ayat ini mengandung beberapa
lu-yang mengecam kepengecutan dan lari
hukum berikut.
dari takdir Allah-dengan ayat yang menyeru
1. Umux, musibah, dan penyakit berada di
untuk berinfak: {nf 6it t;.r). aUan Ta'ala
tangan Allah. Beriman kepada hal ini waiib
mengungkapkan infak dengan istilah qardh hukumnya. Kehati-hatian, pada kenyataan-
(pemberian utang) guna mengimbau hamba- nya, tidak berguna untuk menghindarkan
diri dari takdir. Hanya saja, karena takdir
hamba-Nya untuk berinfak di jalan Allah. Allah
Ta'ala mengulangi ayat ini di beberapa tempat 215 Tafsir al-Qurthubi (3/232). Lihat pula Ahkaamul Qur'aan
di dalam Al-Qur'an. Milik Allah sajalah keraia- karya al-lashshash (1/450).
an langit dan bumi, kekayaan langit dan bumi
berada di tangan-Nya saja, Dia melapangkan
dan menyempitkan rezeki bagi siapa pun yang
dikehendaki-Nya, memperbanyak pahalanya
secara berlipat ganda yang jumlahnya diketa-
hui hanya oleh Allah. Salah satu contoh pelipat-
gandaan pahala terdapat dalam firman-Nya,
r
hFSlRtu-MuNrnltuo I ,r,,*d;;;-b, '',, ""'nnu*."'"n
itu tidak diketahui, manusia boleh meng- liau bersabda,
ambil langkah-langkah untuk menjaga i q'i gi' Jfr * *i Jt:;;i i:
diri dari malapetaka dan menghindari : € * 'rsr'tt +V t tt ;"; ,?i;.
hal-hal yang ditakuti sebelum hal-hal itu Ug,l\i'rs;'Y U|fi q)\
menimpa. Allah Ta'ala berfirman,
:(,,i ii Jr
"Bersiap siagalah kAffiu." (an-Nisaa': 7l)
"Wabah adalah hukuman atau adzab
Dia berfirman pula, yang ditimpakan kepada sebagian umat
kemudian adzab itu masih tersisa di bumi,
"...DAn janganlah kamu jatuhkan (diri
s en dir i) ke dalam keb in as a an..." (al-Baqarah: kadang datang dan kadangpergi. Barangsiapa
les)
mendengar ada wabah di sebuah daerah,
Namun jika musibah telah menimpa,
ia harus sabar dan tidak terlalu sedih. maka janganlah ia datang ke sana; dan ba-
Nabi saw. melarang orang yang berada
di luar daerah yang dilanda wabah untuk rangsiapa berada di daerah yang terserang
memasuki daerah itu, dan melarang orang wabah, maka janganlah iakeluar dari daerah
itu demi menghindari wabah tersebut."
yang berada di daerah seperti itu me-
nyingkir dari sana untuk menghindari Atas dasar hadits ini dan sejenisnya-
wabah tersebut. Inilah yang wajib dilaku- lah Umar dan para sahabat radhiyallaahu
kan setiap orang yang ingin menjaga diri 'anhum berpijak tatkala mereka pulang
dari musibah. Konsep ini serupa dengan dari Sargh218 ketika mereka diberitahu
sabda Rasulullah saw., Abdurrahman bin Auf tentang hadits
2o-at ini, yang mana kisahnya masyhur dalam
kitab al-Muwaththa' dan lain-lain. Az-
,"^*rti1r
i$t; Zuhri meriwayatkan dari Ibnu Abbas
Ut rrsi ,jAt ;t-al fr%
bahwa Umar pergi ke Syam. Sesampainya
,t"';,,jet, ol tl'
di Sargh, ia bertemu para pedagang
e9^+il
yang berkata bahwa di Syam sedang ada
"langanlnh kalian mengharapkan berte- wabah. Umar lantas bermusyawarah de-
nganorang-orang muhajirin dan anshar
mu musuh, tapi mintalah keselamatan kepada
yang menyertainya. Mereka berbeda
Allah. Namun jika kalian sudah berhadapan
pendapat. Tatkala ia bermaksud pulang
dengan mereka, tegarlah kalian!'216 saja ke Madinah, Abu Ubaidah berkata,
'Apakah kau hendak menghindari takdir
Banyak hadits lain yang menunjukkan Allah?!" Umar menjawab, 'Andai saja
bukan kau yang berkata begitu, hai Abu
konsep ini. Para imam hadits meriwayat- Ubaidah! Kita menghindari takdir Allah
kan-yang disebutkan di sini adalah riwa-
yat Bukhari-dari Amir bin Sa'd bin Abi
Waqqash bahwa ia pernah mendengar
Usamah bin Zaid menceritakan kepada
Sa'd bahwa Rasulullah saw. pernah ber-
bicara tentang al-waja' (penyakit)217. Be-
2 16 HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Ktab ath-Thibb dengan lafal ath-thaa'uun (wabah, penyakit
menular).
2L7 Dalam Shahih Bukhari, hadits ini disebutkan dalam Kitab
al-Hiyal dengan lafal al-waja' (penyakit) sedangkan dalam 218 Sebuah desa di lembah Tabuk yang berada di jalur menuju
Syam. faralarya tiga belas marhalah dari Madinah.
dan pindah ke takdir-Nya yang lain. Coba 2. Kewajiban berperang. Firman Allah Ta'ala
perhatikan. Seandainya kau punya unta
lalu membawanya ke lembah yang salah Eflyt g$u:bmerupakan seruan kepada
satu sisinya subur dan sisi yang lain kering,
umat Muhammad saw agar berperang di
bukankah kalau kau menggembalakan jalan Allah, menurut pendapat jumhu4,
yaitu perang yang diniatkan untuk me-
untamu di sisi yang subur itu berarti
negakkan agama Allah. Karena "jalan
kau menggembalakannya dengan takdir Allah" itu banyak macamnya, berarti ayat
Allah, dan kalau kau menggembalakannya
di sisi yang kering berarti kau pun meng- ini umum sifatnya, mencakup semua jalan.
gembalakannya dengan takdir Allah!?" Malik berkata: "falan Allah itu banyak
Kemudian datanglah Abdurrahman bin ragamnya, Tiap-tiap jalan itu diperiuang-
Auf yang lantas berkata: Aku mengetahui kan, dan jalan Allah yang paling agung
sebuah hadits tentang masalah ini. Aku
adalah agama Islam. Tidak ada perbedaan
pernah mendengar Rasulullah saw.
pendapat dalam hal ini."
bersabda,
Menurut sebuah pendapa! seruan da-
'{"tp,*'ia fi ,e)i g :, *1-'tt lam ayat ini ditujukan kepada orang-orang
dari Bani Israel yang dihidupkan kembali
irr)t;t;J ,Yib n;t,
sesudah mati. Pendapat ini diriwayatkan
"Apabila kalian mendengar ada wabah
dari Ibnu Abbas dan adh-Dhahhak
di sebuah daerah, janganlah kalian datang
Huruf wawu dalam firman-Nya {'40;},
ke sana; dan bila ada wabah di sebuah dae-
berdasarkan pendapat pertama, adalah
rah sementara kamu berada di sana maka harfu 'athf (kata sambung) yang meng-
janganlah kamu keluar untuk menghin-
hubungkan kalimat ini dengan kalimat
darinya!'
sebelumnya, dan di sini tidak diperlukan
Mendengar ini Umar pun mengucap-
idhmaar (penyembunyian suatu kata). Se-
kan hamdalah, kemudian ia balik ke dangkan berdasarkan pendapat kedua,
huruf wawu ini merupakan kata sambung
Madinah.
yang menghubungkan kalimat ini dengan
Arti perkataan Umar di atas begini: perintah terdahulu, dan dalam kalimat ini
Manusia tidak bisa menghindari sesuatu ada kata yang disembunyikan, yang kira-
yang sudah ditakdirkan Allah, hanya saja
Allah Ta ala menyuruh kita berjaga-jaga kira berbunyi begini: (W!:{ itrt).
dari musibah dan berusaha sebisa mungkin 3. Infak di jalan Allah. Ketika Allah Ta'ala
untuk melindungi diri dari hal-hal yang memerintahkan jihad dan perang untuk
menegakkan kebenaran, Dia pun meng-
tidak dikehendaki. Kalau ajal sudah pasti, imbau agar kita berinfak untuk hal itu,
tidak maju dan tidak mundur dari waktu
yang diteapkan, maka alasan larangan karena penyiapan pasukan membutuhkan
memasuki daerah yang terserang wabah biaya yang besan dan infak di jalan Allah
mendatangkan pahala yang besa4, seperti
dalam hadits di atas adalah supaya manusia
tidak berkata-seandainya seseorang mati yang dilakukan Utsman r.a. dengan mem-
di daerah itu-"Seandainya ia tidak masuk biayai j a i sy ul -' u s rah2 1 e.
ke daerah itu, tentu ia tidak mati!"
219 Yaitu pasukan Islam dalam perang Tabuk fumlah mereka
besar tapi bekal dan kendaraannya sangat minim sehingga
keadaan mereka sangat sulit dan, karena itu, mereka
disebut demikian. (Al-'Usrah artinya kesukaran). (Peni.)
Kisah Abu Dahdah * I,ztt .2t:. 6;SJ * G;i Ar,
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari ,';; ^1;.l. e?b ,tLt i F\ 'i"2r
Abdullah bin Mas'ud, katanya: Ketika tu- fiir.ll u Pi ,i?t J(U :.|,fi c-ui
run ayat "Siapakah yang mau memberi
pinjaman kepada Allah, pinjaman yang i ;,*Sr, ,i't) ,r,u. ;,,tr ii<t ,ie
baik (menafkahkan hartanya di jalan a+t; b i7tt ;.eX"
Allah)'i Abu Dahdah al-Anshari berkata, "Pada mala* trro Mi'raj aku melihat
"Wahai Rasulullah, benarkah Allah Ta'ala
ingin kami memberi pinjaman?" Beliau tulisan di pintu Ka'bah:'Pahala sedekah sepu-
menjawab, "Bena4, wahai Abu Dahdah." luh kali lipat, sedang pahala pemberian utang
Ia berkata, "Perlihatkan tangan Anda ke-
dehpan belas kali.' Aku lantas menanyai
pada saya, wahai Rasulullah!" Setelah be- libril, 'Mengapa pemberian utang lebih baik
liau mengulurkan tangan, Abu Dahdah daripada sedekah?' Ia menjawab, 'Karena
berkata, "Saya pinjamkan kebun saya ke- orang yang meminta-minta biasanya masih
pada Tuhan saya!" Di kebun itu ia punya Punya sedikit harta, sedangkan orang yang
meminjam uang hanya meminjam karena
enam ratus pohon kurma, dan di sana sangat butuhl"
pula istrinya-Ummu Dahdah-dan anak- 6. Beberapa hukum pemberian utang. Pe-
anaknya tinggal. Abu Dahdah lantas men- minjam uang harus mengembalikan dalam
jumlah yang sama dengan yang ia pinjam.
datangi kebun itu dan berseru, "Hai Ummu Boleh meminjamkan uang, makanan, dan
hewan. Kaum muslimin beriimak bahwa
Dahdah, keluarlah dari kebun ini sebab pensyaratan tambahan dalam utang pi-
aku sudah meminjamkannya kepada
utang adalah riba, meskipun tambahan
Tuhan." itu hanya satu biji beras, misalnya. Boleh
membayar utang dengan barang yang lebih
4. Melunasi utang. Orang yang berutang baik daripada yang dipinjam apabila hal
harus mengembalikan barang/uang itu tidak disyaratkan secara eksplisit atau
yang dipinjamnya karena Allah Ta'ala secara adat kebiasaan, karena pembayar-
menerangkan bahwa infak di jalan Allah an seperti ini tergolong perbuatan makruf
[baik), dengan dalil hadits Abu Hurairah
tidak akan sia-sia di sisi Allah Ta'ala; yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim,
Dia pasti memberi balasannya, tapi dan lain-lain tentang unta muda:
Dia menyamarkan ganjarannya. Dalam ;${Jsigvi,t
khabafzo dinyatakan: "Nafkah di jalan "Yang terbaik di antara *o*u oiotoi
Allah dilipatgandakan pahalanya sampai yang p aling b aik dalam memb ay ar utung."
tujuh ratus kali, bahkan lebih dari itu."
Orang yang berutang menurut Malih
5. Pahala pemberian utang. Pahala pemberi- tidak boleh memberi hadiah kepada pemberi
an utang sangat besar karena meminjam-
kan uang kepada seorang muslim akan
meringankan kesulitannya. Ibnu Majah
meriwayatkan dalam kitab Sunan-nya dari
Anas bin Malik katanya: Rasulullah saw.
bersabda,
220 Dalam ilmu hadits, istilah khabar dipakai untuk menyebut
perkataan dan perbuatan para sahabat, tapi kadang dipakai
pula untuk menyebut hadits Rasulullah. (Peni.)
3""hAI'a"o"t"h ,r.il+ ,,ifri., 'lh"'*At-M'*'*"tto
1
utan& dan si pemberi utang pun tidak boleh ir; W;<u!r, E$b €,c:3t
menerimanya bila diberi, kecuali kalau ke-
duanya sudah biasa saling memberi hadiah "Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan
sebelum itu. Hal ini disebutkan dalam As- kalian haram diganggu i'
Sunnah. Ibnu Majah meriwayatkan bahwa
KISAH NABI SAMUEL DAN RAJATHALUT, DAil
Nabi saw. bersabda, KEENGGAT{AN BANI ISRAEL UNruK BERJIHAD
J;'^c 'ri:l wj;;i #i gj st Surah al-Baqarah Ayat 246 - 247
";e
x^,*. ,-iF 'ofJ- :ri $t,,W.ri Y, ,1i;- ,^i.t;
,r?, )s.'.b iy,avi#b -"j;t Jy 7 di
g.t ,y;;, Obit14 6 tir,A *.$5it
"Apabila seseorang memberi utang kepada ;**,i ;'-- Ly J, JGT: +4A,
saudaranya kemudian ia diberi hadiah atau di-
naikkan ke kendaraan saudaranya tersebut, hen- $ia61tr6w$3cq"b{1
daknya ia tidak menerima hadiah itu dan tidak Vr'uq$iit,W9'#
menaiki kendaraan itu, kecuali jika sebelumnya
mereka sudah biasa saling memberi hadiah dan
m e n aiki k en d ar aan s audar any a."
Bolehkah Mengutangkan atau Menyedekah- it 6{yttr} J6tt 6"c;,cr:;
kan Kehormatan (l{ama Balkf 6:#il\'ryiitrr'a| t'f
Yakni, bila ada orang yang mencacimu,
H #;56.33 dir 5l 16
jangan membalas dan jangan menghukumnya, irilir l tk arj6'(t; -t$tt
sehingga pada hari Kiamatkelakpahalamu utuh, 'xa" ei{i{4 gr]j\,T|t tt4;
tidak berkurang sedikit pun. Dalam masalah ini
ada dua pendapat pertama, ini boleh, dengan H;;-tEA.a !;,J|iatC
dalil haditsAbu Dhamdham dari Nabi saw. yang
disebutkan dalam Shahih Muslim,
&i'fr€
tiy ots,rb* qG:rfr J1 p.l_irr"";rsrr)4tgiJ:3.'01(is
'z
"Tidak bisakah kalian menjadi seperti Abu U JA4 ti'6'{u4- ',ai7
Dhamdham?! Setiap kali keluar rumah ia selalu
berdoa: 'Ya Allah, sesungguhnya nama baikku su- "Tidakkah kamu perhatikan para pemuka
d ah ku s e d ekahk an kep a d a h amb a - h amb A - Mtt."' Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka
berkata kepada seorang nabi mereka, Angkatlah
Abu Hanifah berpendapat-ini juga diri- seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang
wayatkan dari Malik-bahwa menyedekahkan di jalan Allah'. Nabi mereka menjawab,'langan-
nama baik itu tidak boleh karena ia adalah hak jangan jika diwajibkan atasmu berperang komu
tidak alean berperang juga?' Merelca menjowab,
Allah Ta'ala, dan dalam hadits shahih Nabi saw.
pernah bersabda,
'Mengapa kami tidak akan berperang di jalan karena dua faktor: 'alam$ryah (ia adalah rsim
Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung 'alam) dan'ujmah (ia adalah nama non-Arab).
halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak
kami?' Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas {g:!, il6} mengenai susunan ini ada dua
mereka, mereka berpaling kecuali sebagian kecil
dari mereka. Dan Allah Maha mengetahui orang- penafsiran: pertama, waasi' artinya "Yang
orang yang zalim. Dan nabi mereka berkata kepada mempunyai keluasan", sama seperti kata laa-
bin dantaamiryangberarti "yang punya susu"
mereka, 'Sesungguhnya Allah telah mengangkat dan "yang punya kurma". Kedua, waasi'artinya
"Yang meluaskan", sama seperti firman Allah
Talut menj adi raj amu.' Mereka menj awab,' Bagai-
dalam surah al-Hijr ayatl} 4A.U acst fi;6} di
mana Talut memperoleh kerajaan atas kami,
sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu mana kata lawaaqih di sini bermakna "yang
daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang
mengawinkan".
b anyak?' (Nabi) menj awab, Allah telah memilihnya
(menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan Mufradaat Lughawlyyah
ilmu dan fisiH Allah memberikan kerajaan-Nya
kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha 4;'iibPertanyaan ini artinya: 'Apakah kau
Luas, Maha Mengetahui." (al-Baqar alh: 246-247) belum tahu berita al-mala"! Al-MaIa'artinya
sekelompok pemuka, atau sebuah kaum.
Mereka disebut mala'karena mereka membuat
Qlraa'aat orang-orang yang memandang mereka gentar
(o!| dibaca (,,jJ) oleh Nafi'. apabila mereka berkumpul. Nabi yang disebut
{il:t} dibaca [.io;) oleh Nafii {g'}dalam ayatini adalah Samuel. angkatlah
{€i dibaca [6;) oleh Nafi'.
seorang raja bagi kami yang akan memimpin
kami berperang di jalan Allah supaya kami
bersatu di bawah perintahnya. 4&,; .1;F
Susunan ini berbentuk pertanyaan tapi yang
I'raab dimaksud adalah pernyataan: bahwa sesuatu
(illj} kata ini termasuk salah satu ffl yang diprediksikan itu akan terjadi, dan bahwa
muqaarabah, fu ngsinya mirip dengan (irr) yang orang itu benar prediksinya. Ini serupa dengan
merafakan rsim dan menashabkan khabar. firman Allah Ta'ala dalam surah al-lnsaan ayat
Khobarnyahanya bisa berupa (if bersamaftl 1: (ouijr * j.FY dimanabentukp-grtanyaan
ini beimakna pernyata-an. {'*d fip ,a"Un
1jj;Huruf ta dan mim dalam adalah rsimnya,
khabarbagi'asaa.{.E*j rl d u!} faktor apa yang
sedang (ryd )l) adalah khabarnya.Antara rsrm
mendorong kami meninggalkan peperangan.
;irpdan khabar dipisahkan dengan syarth, yailt
{uti.l, urt:.> i,. G,;l .ri]} padahal kami telah
(ig'Fi.;
diusir dari negeri kami dan dari anak-anak
{J,ij ,1 6 qy kata maa adalah mubtada'
kami. Yakni, anak-anak mereka ditawan dan
sedang lanaa adalah khabarnya, taqdiirnya
dibunuh oleh sukunya falut. Artinya: "Tiada
begini: (,i' lt a u :q,iD; jaai, huruf jarrnya halangan untuk berperang selama ada faktor
dihapus. Menurut pendapat lain, kata an di sini yang mendorongnya". Sukunya falut dulu
adalah tambahan, sedang laa nuqaatil adalah tinggal di pesisir Laut Tengah antara Mesir dan
jumlah fi'lgryah yang menempati posisi ftaal,. Palestina,lantas mereka menawan 440 orang.
*taqdiirnya adalah (*w u rJr). Thalur adalah {'jr} mereka berpaling tidak mau ber-
perang, lantaran takut. 4& ry {1} kecuali
nama non-Arab, sama seperti falut dan Dawud.
beberapa orang saja dari mereka, yaitu orang-
la mamnuu' minash-sharf (takboleh ditanwin)
orang yang menyeberangi sungai bersama adalah orang yang paling berilmu, tampan,
Thalut. Konon, jumlahnya 313 orang sama dan gagah. Tubuhnya paling tinggi di antara
dengan iumlah pasukan Islam dalam perang semua orang. Arti basthah fil-jism adalah
Badar. badannya besar dan tinggi. Adapun maksud
"ilmu" di sini: mengetahui siasat perang yang
{*ft4 W iirr;} ini adalah ancaman
diperlukan Bani Israel waktu itu. Bisa pula
terhadap mereka lantaran berlaku zalim "ilmu" ini diartikan bahwa ia mengetahui hal-
karena enggan berperang dan meninggalkan hal keagamaan dan lain-lain. Intinya, kriteria
jihad. Allah akan membalas mereka. Sang nabi raja (yaitu ilmu yang luas dan tubuh yang
pun meminta Tuhan menuniuk seorang raia, perkasa) ada pada dirinya, karena orang yang
dan Dia memenuhi permintaan itu dengan tak berilmu biasanya disepelekan dan tidak
berguna, sementara orang yang bertubuh
menunjuk Thalut.
perkasa lebih disegani dan dihargai orang lain.
{.-ii} "nagaimana mungkin". Ini adalah
HUBUNGAN ANTAR AYAT
penolakan status Thalut sebagai raja mereka.
Al-Biqa'iy berkata: Kisah Bani Israel di-
{: 9Bt 3;i C*tb "padahal kami lebih berhak tutup dengan cerita ini mungkin karena kisah
ini mengandung bukti yang sangat nyata bagi
mengendalikan pemerintahan daripadanya",
Nabi saw, tentang benarnya kerasulannya
karena ia bukan keturunan raja maupun nabi;
sebab kisah ini hanya diketahui oleh sejumlah
ia hanyalah seorang penyamak atau peng- kecil ilmuwan Bani Israel.zzl
gembala. Huruf wawu dalam (./ry berfungsi Pada ayat-ayat terdahulu Allah Ta'ala
menerangkan hikmah pensyariatan perang
sebagai haal, sedangkan dalam {-,! [] Uer- untuk membela kebenaran dan melindungi
fungsi untuk menyambung kalimat ini dengan kehormatan umat. Selanjutnya di sini Dia
kalimat yang berkedudukan sebagai haal, menjelaskan kisah sekelompok orang dari
Bani Israel yang diusir secara paksa dari kam-
dan maknanya begini: "Bagaimana mungkin pung halaman dan keluarga, sebagaimana
para pelaku kisah pertama (yang disebutkan
ia memerintah kami padahal ia tidak berhak dalam ayat243) keluar dari negerinya secara
pengecut. Hanya saja kisah ini dipaparkan se-
memerintah karena ada orang lain yang lebih cara detail; ia menjelaskan kandungan kisah
berhak memerintah; di samping itu ia pun pertama yang global.
Tujuan dari ayat-ayat ini adalah menjelas-
orang miskin, padahal seorang raia harus
kan kepada kaum mukminin bahwa perang itu
punya harta untuk menopang kekuasaannya'.
bukan hukum yang khusus dibebankan kepada
Mereka berkata begitu karena kenabian se-
mereka, melainkan telah diperintahkan dan
lalu iatuh pada marga Lewi bin Yakub, sedang disyariatkan atas umat-umat lampau.zzz
pemerintahan selalu dipegang marga Yehuda,
TAFSIR DAN PEN'EIASAN
sementara Thalut bukan dari salah satu marga
Apakah kamu belum tahu kisah seke'
itu; di samping karena Thalut hanyalah seorang
lompok orang dari Bani Israel sesudah zaman
pengangkut air atau penyamak miskin.
221 Mahaasinut Ta'wiil karya al-Qasimi (3/650).
Thalut adalah nama Arab bagi Saul. Ia 222 Al-B ah ru I M uh ii th (2 / 253).
dijuluki demikian karena badannya jangkung.
i '* ti. [!](r*i'
seaang dia pun
tidak diberi kekayaan yang banyak yang
dapat dipergunakannya untuk menegakkan
pemerintahannya?
(;uu;r| memilihnya untuk menjadi raja.
(itiy keluasan. ("+b dJr .lF dalam ilmu
dan tubuh. Di tengah Baii Isfael saat itu ia
-IAFSTR AL-MUNrR rrlrD 1
Nabi Musa a.s., tepatnya pada masa Nabi Dawud Selanjutnya Al-Qur'an menerangkan per-
debatan yang berlangsung antara para sese-
a.s.? Mereka berkata kepada nabi mereka puh Bani Israel dengan nabi mereka (samuel).
Mereka memintanya memilihkan mereka se-
fkonon, ia adalah Samuel), "Pilihkan kami se- orang raja karena penduduk palestina me-
nindas mereka dan membunuh banyak di an-
seorang untuk memimpin kami berperang tara mereka, mengambil tabut yang merupa-
kan pemberian Tuhan kepada mereka, padahal
dan menyatukan kami sebab kami sudah ber- dulu mereka mencari kemenangan atas musuh
dengan tabut itu.
tekad untuk mengusir musuh-musuh kami
Samuel memperingatkan mereka akan
dan merebut kembali hak-hak kami yang di- kelaliman para raja, tapi mereka bersikeras
meminta dipilihkan seorang raja. Akhirnya
rampas." Tak diragukan lagi bahwa usaha Samuel memilih Thalut (Saul) untuk menjadi
raja dan panglima perang untuk mereka.
mengusir musuh dari negeri tergolong perang
di jalan Allah, sebagaimana firman-Nya, Mereka lantas berkata, "Bagaimana mung-
kin ia menjadi raja kami padahal ia tidak pan-
"Maka berperanglah engkau (Muhammad) di
jalan Allah..." (an-Nisaa': 84) tas menjadi raja sebab ia bukan keturunan
raja maupun keturunan nabi (yang menjadi
dan firman-Nya, raja selalu berasal dari keluarga yehuda bin
"Dan untuk menguji orang-orang yang mu- Yakub, termasuk Dawud dan Sulaiman; sedang
nafik, kepada mereka dikatakan, 'Marilah ber- yang menjadi nabi berasal dari keluarga Lewi
perang di jalan Allah atau pertahankanlah (diri-
mu)'..." (Ali Imran: 167) bin Yakub, termasuk Musa dan Harun) dan
ada yang lebih pantas menjadi raja daripada
Namun, karena sudah mengenal tabiat dia. Selain itu, dia pun miskin, dan kalau tidak
mereka berdasarkan pengalamannya bersama punya harta maka ia tidak akan sanggup me-
mereka, nabi tersebut berkata kepada me- ngendalikan kekuasaan." Ini didasarkan atas
reka, 'Aku prediksikan kalian akan enggan anggapan keliru bahwa kekayaan adalah sya-
berperang kalau perang diwajibkan atas kali-
an." Mereka menjawab, 'Apa sebabnya kami rat utama bagi penguasa, dan kekuasaan
tidak berperang padahal kami sudah diusir
dari kampung halaman, dipisahkan dari anak- merupakan hak yang diwariskan secara turun
temurun, tidak bisa didapat oleh orang yang
anak kami, dan diasingkan dari mereka?!,, bukan keturunan raia atau bangsawan. fadi,
Tatkala perang sudah diwajibkan atas mereka iucapan mereka { uJ; .rrijr Lr<:. iiy merupakan
sebagaimana mereka minta, ternyata mereka
benar-benar tidak mau berjihad karena mere- contoh perkataan orang yang membangkang
ka bersikap pengecut, kecuali sebagian kecil dan menyimpang dari perintah Allah, dan itu
adalah kebiasaan Bani Israel.223
dari mereka: mereka menyeberangi sungai
Nabi mereka berkata: Sesungguhnya Allah
bersama Thalut, dan mereka mengarang ber-
bagai alasan, akan tetapi Allah Maha Menge- telah memilihnya menjadi raja kalian, dan
tahui orang-orang yang menganiaya dirinya
Allah hanya memilihkan sesuatu yang terbaik
(dengan meninggalkan jihad di jalan Allah bagi kalian. Kalian hanya diwajibkan patuh
yang ditujukan untuk membela umat dan ne- 223 Al-Bahrul Muhiith (2/252).
geri mereka dan untuk merebut kembali hak
mereka yang telah dirampas musuh) sehingga
mereka menjadi hina di dunia dan diadzab di
akhirat.
Srr"ttllO"q"-tt ,*+,
dan melaksanakan putusan-Nya. Kriteria raja Bani Israel tidak memiliki satu pun
sudah terpenuhi pada dirinya, antara lain: di antara kriteria-kriteria ini karena dua
kesiapan alami, keluasan ilmu dan kepandaian
dalam mengatur urusan, kebugaran fisik dan falcor utama: [1) jiwa mereka kotor; tidak
suci dan tidak tulus, dan (2) iman mereka
kesempurnaan kekuatan-yang berarti ia lemah, mereka ingin hidup enak tanpa
berkorban dan bersusah payah. Oleh ka-
dapat berpikir sehat, berwibawa, dan memberi
rena itu, mereka tidak mau ikut perang
pengaruh-, dan taufik (pertolongan) Allah sebab kriteria-kriteria di atas tidak ada,
kepadanya karena ia memiliki kelayakan. Ini-
lah yang dimaksud dengan firman-Nya iirr!) padahal perang akan merealisasikan cita'
4;a. n e Ot- Artinya, kekuasaan adalah cita tertinggi mereka: merebut kembali
hak-hak mereka yang dirampas musuh,
milik-Nya, tak ada yang menyaingi-Nya; dan dan membebaskan negeri dari penjajah
Dia memberikannya kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya dan siapa saja yang layak dan musuh penindas.
untuk memegang kekuasaan. Keputusan Allah
tidakdapatdibantah, dan Dia lebih mengetahui 2. Kekuasaan bukan diwariskari secara turun-
makhluk-Nya dan orang yang layak di antara
temurun dan tidak ditentukan dengan ke-
kalian serta apa yang pantas mereka dapatkan. kayaan seseoran& melainkan ditentukan
Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui. Arti- dengan kecakapan, ilmu, ketrampilan, ke-
kuatan kepribadian, dan keteguhan ke-
nya, perbuatan dan kekuasaan-Nya luas tanpa mauan. Ibnu Abbas berkata: "Thalut, di
batas, dan karunia dan pemberian-Nya luas; kalangan Bani Israel padawaktu itu, adalah
Dia memberi kelapangan kepada siapa pun orang yang paling pandai, paling tampan,
yang dikehendaki-Nya dan membuatnya kaya
sesudah miskin; dan Dia Maha Mengetahui dan paling kekar badannya, dan itu bisa
apa yang merealisasikan hikmah dan mas- membuat musuh gentar." Konon, ia disebut
lahat, serta apa yang mengarahkan kamu ke
kemenangan, juga mengetahui siapa yang "Thalut" karena tubuhnya tinggi.
akan dipilih-Nya untuk memegang kekuasaan.
- Dalam ayat ini Allah menjelaskan ala-
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
san pemilihan Thalut, yaitu keluasan ilmu
Ini adalah satu lagi kisah yang dituturkan
untuk mendorong manusia berjihad. Kisah (yang merupakan kekayaan manusia) dan
ini teriadi di Bani Israel. Dari kisah ini dapat
dipetik beberapa hal berikut, kekuatan fisik (yang menjadi bekal dan
1. fihad di jalan Allah membutuhkan kesiap- falrtor pendukung dalam perang).
an fmental, tarbiyah, dan pengetahuan), fadi, ayat ini menjelaskan kriteria
pengalaman, kecakapan, ketrampilan, ke-
beranian, tekad yang bulat, keikhlasan, pemimpin dan kondisi-kondisi kepemim-
pengorbanan, dan matian-matian mem-
bela prinsip dan kemuliaan. |ihad tidak pinan. Yang berhak/pantas menjadi pe-
terwuiud hanya dengan angan'angan ko- mimpin adalah orang yang punya ilmu,
song dan dalih-dalih, melainkan dengan agama, dan kekuatan, bukan dilihat dari
nasabnya. Kalau kriteria ilmu dan kemu-
kepahlawanan, tekad yang bulat, kemauan liaan jiwa sudah terpenuhi, nasab tidak
yang kuat. masuk hitungan. Ilmu dan kekuatan fisik
itu lebih diutamakan daripada nasab,
karena Allah Ta'ala menyatakan bahwa
Dia memilih Thalut menjadi raja mereka
lantaran ia berilmu dan kuat fisiknya,
meskipun nasab mereka lebih mulia.
TATSIRAL-MUNIRIILID 1
Firman Allah Ta'ala U iU Qi- 'fi6y 4Y6t\eift<rTitUi $3i
{lul menuniukkan bahwa Allah'adalah
g;6I@ <;rt ;,K:',,H
pemilik segala sesuatu yang ada di alam l1{*ir 5y36 )j,4it,!lL
{'nsb,;.:$&r.}t# 4,
ini, termasuk manusia, hewan, dan benda llq.2
mati, karena idhaafah (penyandaran) ke-
pemilikan dunia kepada Allah Ta'ala da- d.ll'P
WuSit qoer-q.\-z->r{y&'J,6r5J4
lam ayat ini fdalam kata mulkahu) me-
'rilrlS {r,& ft)t44t1
rupakan idhaafah benda kepada pemilik- 256"{,Jd ,"it W\ 6jV i
6$$,UJG'ie,Hb,t3frlE'#iA<' *
nya. Ayat ini juga menunjukkan bahwa ori $ 1i-'i'& Llttlt {.s
31t;) ri:- $; @ |-t*t"tr 6
pemberian kekuasaan kepada seorang r;.4w c-6.3$C**5
rftiti ;&b uti;i,trrii 6;r'1i':5^t ,3U./ie
manusia tidak lain merupakan kehendak <Qrla*)jr
Allah Yang hanya memberi yang terbaik I -;$,;#fr@
kepada manusia. Dia memilihkan mereka
seseorang yang akan mewujudkan mas- +r
lahat dan terpenuhi pada dirinya persya- Attr liir iiij 6lV l1ri 'S;,j
'{ 5; 7A; rf.,^t; iLL,grS
ratan pemimpin yang diperlukan.
ei'J ,Is';a*;'iiA#i,)ift;irJiltg$l
3. Kebaikan di tengah umat tidak akan per-
&+-A
nah habis. Kalau sebagian besar orang
dalam umat ini berpaling dari kewajiban
jihad, kebaikan sesungguhnya berada di
sebagian kecil yang lain itu. Biasanya yang
terbaik adalah kelompok minoritas. Me-
reka berbuat lebih dari apa yang diper-
buat kelompok mayoritas. Allah Maha
Mengetahui segala perbuatan mereka, lalu
Dia akan memberi mereka balasan yang
lebih baik. Dia juga Maha Mengetahui
perbuatan orang-orang yang zalim, lalu
Dia akan'menyiksa mereka sesuai dengan
apa yang pantas mereka terima.
PEM BU KIIAT{ KEIAYAKAT{ THALUT M ET{JADI tri'tlJj6i@ e,rjt
RAJA, UJIAT{ YAI{G DIBERIKANNYA KEPADA <;g5riiXS"4u,Ct{L
PARA PET{GIKUTNYA, DAI{ JUMLAH BESAR
DIKALAHTAil JUMLAH KECIL "Dan nabi mereka berkata kepada mereka,
'Sesungguhnya tanda kerjaannya ialah datang-
Surah at-Baqarah Ayal248 - 2 nya tabut kepadamu, yang di dalamnya terdapat
leetenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan
ii T+Y'd: i,y #.4'tCi
U TL ':e4 * LiuAt keluarga Musa dan keluarga Hlrufi, yang dibawa
H.U_ oleh Malaikati Sungguh, pada yang demikian itu
3\i Si 3\ i:=q15;r terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu, jika
Hj
kamu orang beriman. Maka ketika Talut memb awa
TAFSIRAf,.MUNIRJITID 1
bala tentaranya, dia berkata, Allah akan menguji I'raab
kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa
{ar} bentuk aslinya adalah [igD, tapi
tneminum (airnya), dia bukanlah pengikutku.
kemudian huruf 'ain (yakni huruf ya' yang
Dan barangsiapa tiada meminumnya, maka dia pertama) diubah meniadi alif karena ia ber-
adalah pengikutku ke:cuali menciduk seciduk de-
harakat dan huruf sebelumnya berbaris fat-
ngan tangan.' Tetapi mereka meminumnya kecuali
sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) hah. {i<i, :Z q d-;} adalah jumlah ismiyyah
dan orang-orang yang beriman bersamanya me'
nyeberangi sungai itu, mereka berkata, 'Kami tidak yang berkedudukan manshuub sebagai haal
kuat lagi pada hari ini melawan lalut dan bala dari kata at-taabuut. Begitu pula susunan
tentaranya'. Mereka yang meyakini bahwa mereka {iirijr iijy merup akanj umlah fi'liyyah yang
akan menemui Allah berkata, 'Betapa banyak berkedudukan manshuuD sebagai haal dari
kelompok kecil mengalahkan kelompok besar
kata at-taabuut. $ii;y ada yang membaca hu-
dengan izin Allah'. Dan Allah beserta orang-orang
yang sabar. Dan ketika mereka maju mehwan ruf ghain-nya dengan harakat fat-hah dan ada
Ialut dan tentaranya, mereka berdoa,'Ya Tuhan
yang membacanya dengan harakat dhammah,
kami, limpahkanlah kesabaran kepada kamL
kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami serupa dengan kata (;:*) dan ..6 i €y 'G.t*)
menghadapi orang-orang kafir'. Maka mereka ( kata kam di sini khabariy (memberitakan
mengalahkannya dengan izin Allah, dan Dawud tentang jumlah suatu benda) dan artinya
membunuh lalut, kemudian Allah memberinya adalah "banyak sekali". Ia mabni, sama
(Dawud) keraj aan, dan hikmah, dan mengajarinya dengan lawan katanya: (J.r) "sedikit sekali".
apa yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak Ia berkedudukan sebagai mubtada', sedang
melindungi sebagian manusia dengan sebagian
yanglain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah [..r,) aaalah khabarnya. {;e,' .i.lr !i ada yang
mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya)
atas seluruh alam. Itulah ayat-ayat Allah, Kami membacanya (.!r 1u,). Daf' dan difaa'adalah
bacakan kepadamu dengan benar dan engkau mashdar dari kata [4,), dan kedua mashdar
(Muhammad) adalah benar-benar seorang rasull'
(al-Baqarahz248-252) ini diidhaafahkan kepada faa'il, sedangkan
Qlraa'aat l<ata an-naas adalah maf'uul moshdar yang
{&S,} dibaca (''+,+) oleh Nafi'. diidhaafahl<an tersebut, dan kata (ii;+.)
{il,e} dibaca (vr,r) oleh Nafi' dan Abu Amr. adalah badal dari an-naas.
4tly dibaca: (.iir -r*r e[,] surun"n ini terdiri atas mub-
1. (ill). Ini adalah bacaan Nafi', Ibnu Katsin ta d a' dan kh ab an sedang {6;i+ adalahi umlah
dan Abu Amr. fi'Igry ah yang menia di haal dari {.1$}.
2. 1ril1. Ini adalah bacaan para imam yang Balaaghah
lain. 4t# r)t 6..-f) a*m susunan ini terdapat
€;.;I;) dibaca [gu, v lrl oleh Nafil isti'aarah tamtsiiliyyah; keadaan mereka (di
mana Allah Ta'ala melimpahkan kesabaran
kepada mereka) diserupakan dengan air yang
menyiram seluruh tubuh.
Mufradaat Lughawllryah
(lr) tanda. (.rj6r} kotak penyimpanan
Taurat. Konon, ia terbuat dari kayu yang di-
sepuh emas. Kotak ini diambil bangsa Ama'
..,4
TATSTRAL-MUNIRI[rD I
lek22a kemudian dikembalikan Iagi kepada Bani dan Yordania. Ujiannya adalah minum sedikit
Israel yang dulu memakainya untuk mendapat
air sungai itu, supaya kelihatan siapa yang
kemenangan atas musuh dan membawanya di taat dan siapa yang membangkang. ;.uF
barisan depan pasukan dalam perang sehing-
ga mereka merasa tenang dengan keberada_ (ui. maka ia bukan termasuk pengikutku.
annya, sebagaimana dinyatakan Allah Ta,ala:
4* I g,:tb barangsiapa tidak mencicipinya.
(*,! :F "di dalamnya terdapat ketenangan
(u;F seciduk dengan telapak tangan. yang
bagi hati kalian". Selanjutnya tabut ini di-
dibolehkan adalah minum satu ciduk saja,
ambil bangsa Palestina dari Bani Isarel setelah
berhasil mengalahkan mereka. Ketika Bani tidak boleh lebih. (6 t;:.r ,-irry orang-orang
Israel meminta nabi mereka [samuel) yang yang beriman bersamanya. yaitu mereka
yang minum air sungai itu hanya satu ciduk
juga seorang hakim agar mengangkat seorang
oM_eorlegk. a{{buerj.ui}mtliadhaktipguanyraatukesksueatkaian.n-b;eylays
raja bagi mereka, ia meluluskan permintaan
itu dan menjadikan kembalinya tabut kepa- 4:'.*t yakni: kita tidak sanggup memerangi
da mereka sebagai tanda keabsahan Thalut
mereka. Mereka sudah merasa kecut hati,
menjadi raja. dan orang-orang yang minum banyak dari air
{qj} yakni beberapa loh (papan bertu- sungai itu tidak menyeberanginya. falut adalah
jagoan bangsa Palestina (musuh Bani Israel)
lis) Taurat, tongkat dan sandal Musa, sorban
Harun, dan sebotol manna (makanan manis yang paling terkenal. 49 , ir\ kam di sini
bagai madu) yang dulu turun kepada mereka.
berfungsi sebagai berita (bukan kata tanya),
(;< ;i'j 4t a._ 51) sesungguhnya pada yang
dan artinya "banyak", sedangkan fi'ah artinya
demikian itu ierdapat tanda bagimu bahwa
sekelompok manusia, baik jumlahnya sedikit
ia layak menjadi raja, (;*i.,"iF jika kalian
maupun banyak $j;; (Jirb ketika mereka sudah
orang yang beriman. para malaikat membawa
tabut itu di antara langit dan bumi sementara saling berhadapan dan mengatur barisan.
Bani Israel melihatnya, hingga para malaikat
4gii| tuangkanlah. (r,:rii 4;![ berilah kami
itu meletakkannya di tempat Thalut. Akhir_
kekuatan untuk berjihad dan jangan goyahkan
nya Bani Israel mengakuinya sebagai raja dan
langsung mau berjihad, maka Thalut memilih kami ketika bertempur.
tujuh puluh ribu pemuda di antara mereka.
(l;rtY_Bani Israel mengalahkan musuh
4p tuy ketika Thatut sudah mening-
mereka. (I' oil} atas kehendak Allah.
galkan negerinya, Baitul Maqdis, bersama pa-
sukannya untuk memerangi bangsa Amalek 4!'tt' ptb oawudjyang merupakan salah satu
sementara cuaca sangat panas, dan mereka anggota pasukan Thalut-membunuh falut. Ia
meminta air kepadanya, (.slruil .irr 51 ,j6| ia adalah Dawud bin Isai. Ia seorangpenggembala
berkata "sesungguhnya Allah akan menguji kambing dan ia yang paling bungsu dari tujuh
bersaudara.
kalian". Ibtilaa' artinya ujian. (16.) dengan
{;f6} Allah memberi.Dawud (ciiir} ke-
sebuah sungai yang berada di antira palestina rajaan di Bani Israel (^:+6} dan kenabian
224 Bangsa Amalek (Amaliqah) adalah keturunan 'lmliq (atau sesudah meninggalnya Samuel dan Thalut.
AmlaqJ bin Laudz bin Sam bin Nuh ,alaihis-salam. Mereka
tersebar di berbagai daerah: ada yang menetap di Mekah, Kerajaan dan kenabian tidakpernah terkumpul
Syam, dan Persia. [penj,)
pada diri seseorang sebelum Dawud.
Kepadanyalah kitab Zabur diturunkan. Allah
Ta'ala berfirman,
".,Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur
kepada Dawud." (an-Nisaa': 163) {;rd ".,-.:i;rb
TATSIRAL-MUNIR JILID 1
Allah mengajarkan kepadanya apa yang di- terima dengan terpilihnya Thalut meniadi
raja mereka. Dengan sangat keras mereka
kehendaki-Nya, misalnya: cara membuat baju membangkang. Maka nabi mereka berkata,
besi, sebagaimana dinyatakan dalam firman- 'Ada bukti konkret atas tepatnya pemilihan
Thalut menjadi raja dan pemimpin bagi ka-
Nya,
lian. Tandanya adalah kembalinya tabut (yang
"Dan telah Karni ajarkan (pula) kepada
Dawud membuat baju besi untukmu, guna me- punya posisi religius di tengah mereka) ke-
lindungi kamu dalam peperanganmu..i' (al- pada kalian melalui dia. Kembalinya tabut itu
Anbiyaa':80)
mendatangkan ketenangan ke hati kalian, ter-
Allah juga mengajarinya bahasa burung,
sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, utama ketika kalian membawanya di depan
"...Kami telah diajari bahasa burung dan kami pasukan sebagai simbol untuk menggelorakan
diberi segala sesuatu.. l' (an-Nam[: 16) kalian dalam perang. Di dalam tabut itu juga
Allah juga mengajarinya cara memutus ada sebagian peninggalan keluarga Musa
perkara dalam sengketa. Dia berfirman,
dan keluarga Harun." Sebagian peninggalan
"...DAn Kami berikan hikmah kepadanya yang dimaksud adalah loh-loh (kayu bertulis)
Taurat, tongkat Musa, pakaiannya, sorban
serta kebij al<sanaan dalam memutuskan p erkara!' Harun, sebagian Taurat, dan beberapa benda
(Shaad:20) lain yang diwarisi turun temurun oleh para
ulama pengikut Musa dan Harun.
{-{' :dy niscaya bumi akan rusak:
Perkataan Nabi Samuel kepada mereka
kaum musyrikin menang, kaum muslimin
4E q 'n 'i:r i1) tiaat akan keluar dari
dibantai, dan masiid-masjid dihancurkan.
mulutnya kecuali jika ia menerima wahyu,
{*roj' e y ii rtt islt tetapi Allah
karena mereka memintanya menunjuk se-
punya karunia yang dicurahkan kepada alam orang raja bagi mereka agar memimpin mere-
ka dalam perang di jalan Allah, kemudian nabi
semesta: Dia menahan satu kelompokmanusia ini memberi tahu mereka bahwa Allah telah
dengan kelompok lainnya. {.ry} ayat-ayat ini mengangkat seorang raja bagi kalian.
{r.;r,,,} kami tuturt<an {j[f} kepadamu, hai Para malaikat akan membawa tabut ke-
pada Thalut sebagai bentuk pemuliaan ter-
{++Muhammad, dengan sebenar-benarnya, hadapnya. Kedatangan dan kembalinya tabut
itu merupakan bukti perhatian Allah kepada
4uu';t ,l c.u[] dan sesungguhnya kamu kalian, sekaligus menjadi bukti bahwa Thalut
benar-benar salah seorang nabi yang diutus. telah dipilih meniadi pemimpin agar mengem-
ban segala urusan kalian dan mengalahkan
Allah menta'kiid kalimat ini dengan kata fnna musuh kalian; maka kalian harus membantu-
nya dan menerima dirinya sebagai penguasa
danlaam taukiid, dan ini merupakan bantahan iika kalian benar-benar beriman kepada Allah
atas perkataan kaum kafir: "Kau bukan nabi Ta'ala.
utusan Allah!". Akhirnya semua orang bersatu di bawah
TAFSIR DAN PENJELAIiAN kepemimpinannya. Ia memilih tuiuh puluh atau
delapan puluh ribu pemuda Bani Israel. Cuaca
Bani Israel beberapa kali mengambil saat itu panas, maka ia hendak menguji mereka
sikap keras kepala, melampaui batas, dan
mengemukakan tuntutan-tuntutan konkret
kepada nabi-nabi mereka. Salah satu kisahnya
dituturkan dalam ayat-ayat ini. Mereka tidak
supaya ia tahu kebulatan tekad mereka untuk Maka sebagian orang-orang beriman, yang
berperang. Setelah keluar bersama pasukan meyakini akan pertemuan dengan Tuhan dan
ini dari negeri mereka, Thalut memulai ujian
ini, sebagaimana dilakukan setiap pemimpin balasan yang diberikan-Nya atas amal manusia
yang bijak. di akhirat serta mereka menunggu salah satu
dari dua hal terbaik (menang atas musuh, atau
Ia berkata kepada mereka: Sesungguhnya mati syahid di jalan Allah), menyahu! "Kalian
jangan gentar setelah melihat besarnya jumlah
Allah menguji kalian-meskipun Dia paling
tahu tentang diri kalian-dengan sebuah su- musuh, sebab seringkali kelompok yang
ngai yang akan kita lalui di tengah perjalan- jumlahnya kecil-berkat kekuatan imannya
an menuiu musuh nanti. Barangsiapa me- dan kehendak Allah-dapat mengalahkan ke-
minum air sungai itu, maka ia bukan tergo- lompok yang berjumlah besar." Allah senan-
long pengikutku; dan barangsiapa tidak men-
cicipi airnya, maka ia termasuk golongan dan tiasa menyokong dan membantu orang-orang
pengikutku; begitu pula orang yang meng- yang saba4, sebab kemenangan selalu diraih
ambil airnya seciduk dengan tangannya untuk
dengan kesabaran.
membasahi kerongkongannya dan melenyap-
Setelah Thalut dan pasukannya yang
kan sedikit rasa dahaga. fadi, yang ditolak
adalah jenis pertama, sedang yang diterima beriman melihat bangsa Palestina (|alut dan
pasukannya) yang menjadi musuh mereka dan
adalah dua jenis terakhir. menyaksikan besarnya jumlah mereka dan
lengkapnya perlengkapan mereka, mereka
Hasil ujian ini menunjukkan bahwa mereka berdoa kepada Allah, seperti yang biasa di-
lakukan orang yang terdesak, yang takut,
semua minum karena mereka sudah biasa yang tidak memiliki tempat berlindung selain
melanggar perintah dan karena iman mereka Allah pada saat sulit dan menghadapi cobaan.
lemah, kecuali sedikit dari mereka, yaitu orang- Mereka berdoa: v;(, ,tttil 4i t* W Ui rt"y
orang yang beriman, yang tulus mengikuti sang 4uqt<t ;it *.Yakni, berilah kami kesabaran,
pemimpin, dan yang ikhlas dalam agama. Pada
teguhkanlah hati kami dalam perang, dan
kenyataannya kebaikan berada di kelompok berilah kami kemenangan atas orang-orang
yang sedikit ini, yang dengan keimanannya
kafir: para penyembah berhala, yang mencintai
dan dengan kebulatan tekadnya menghasilkan dunia dan hati mereka penuh kebatilan.
apa yang tidak dihasilkan oleh kelompok yang
berjumlah besar tapi seperti buih di laut. Ini adalah doa yang Iuar biasa dalam
Setelah Thalut melewati sungai itu ber- situasi yang menegangkan seperti ini. Ia me-
sama kelompok orang-orang yang benar- ngandung kebijaksanaan dan kecerdasan, ka-
rena kesabaran adalah sebab keteguhan, dan
benar beriman ini yang menaatinya dan tidak keteguhan adalah sebab kemenangan; dan
melanggar larangannya, kemudian mereka ak- manusia yang paling berhak untuk mendapat
hirnya disusul oleh orang-orang yang minum
air sungai itu, maka pasukan yang beriman ini kemenangan adalah orang-orang beriman.
berkata satu sama lain ketika mereka melihat
falut dan besarnya pasukannya serta kelebihan Di sini terlihat keagungan dan karunia
mereka dari segi jumlah personel dan peralat- Allah tatkala manusia memiliki iman yang
an peran& "Kita tidak akan sanggup meme- tulus dan benar-benar berserah diri kepada-
rangi musuh kita ini fyaitu falut dan pasukan-
nya), apalagi berharap mengalahkan mereka!" Nya. Dia memenangkan orang-orang beriman.
Dia mengabulkan doa mereka. Kelompokyang
sedikit iumlahnya mengalahkan kelompok
Sr-hAeq".h ,r[r,(,,
yang lebih besar iumlahnya atas izin dan ke- unggul, bumi rusak, kekacauan merajalela,
hendak Allah. Dawud yang masih muda kelaliman menjadi-jadi, dan tempat'tempat
ibadah dihancurkan. Namun Allah memberi
tapi sangat kuat berhasil membunuh falut
karunia dan rahmat yang sangat besar kepada
fiagoan bangsa Palestina) dalam duel. Dawud seluruh manusia. Dia membuat orang yang
membidiknya dengan ketapel sehingga batu lalim dikalahkan oleh orang yang membinasa-
ketapelnya mengenai kepalanya dan ia pun kannya, Dia menghancurkan penyebar ke-
terjatuh. Dawud mendekatinya, mengambil
batilan dengan tentara kebenaran. Kalau ke-
pedangnya, memenggal kepalanya, kemudian mudian muncul orang lalim yang lain, Allah
mengirim kepadanya-pada waktu yang te-
membawanya ke hadapan Thalut. Pasukan
pat-orang yang akan membebaskan manu-
)alut akhirnya kalah,
Dawud menjadi terkenal,lalu ia mewarisi sia darinya. Demikianlah Allah memenangkan
para rasul-Nya secara gaib, dan menyokong
keraiaan Bani Israel. Allah memberinya ke- orang-orang yang beriman pada saat kritis
nabian, menurunkan Taurat2zs kepadanya, me-
ngaj arinya cara membuat perisai, membuatnya yang dikehendaki-Nya.
mengerti bahasa burung, mengajarinya ilmu-
ilmu agama dan cara mengadili perkara. Allah Itulah ayat-ayat Allah, kami membaca-
Ta'ala berfirman, kannya kepadamu, hai Muhammad. Itulah
kisah-kisah lampau yang kami beritahukan
".,Dan Kami berikan hikmah kepadanya
kepadamu-yang mana ia sesuai dengan
serta kebijalesanaan dalam memutuskan perkara."
(Shaad:20) realita dan sejarah-padahal dulu kau tidak
mengetahuinya, sebab kau seorang nabi yang
Kekuasaan dan kenabian belum pernah buta huruf. Dengan begitu, ayat-ayat dan kisah-
tergabung pada diri seorang pun sebelum kisah itu menjadi bukti benarnya kenabian
Dawud. Bani Israel pada zaman dulu punya dan kerasulanmu, dan dengan adanya ayat'
nabi sendiri dan raia sendiri. Nabi sebelum ayat itu orang-orang yang sezaman denganmu
Dawud adalah Samuel, sedang yang meniadi menjadi beriman dan beriman pula generasi-
raja adalah Thalut. Setelah mereka berdua generasi yang akan datang sepaniang masa.
mangkat, kekuasaan dan kenabian pindah Kisah-kisah tersebut menjadi pelaiaran yang
dipetik setiap manusia, sebagaimana firman
kepada Dawud.
Allah Ta'ala:
Selanjutnya Allah Ta'ala menielaskan
"Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu ter-
hikmah perang. Perang merupakan fenomena
sosial sejak anak-anak Adam berseteru dan dapat pengajaran bagi orang-orang yang meffi-
akhirnya Qabil membunuh Habil. Perang tidak punyai akal. (Al-Qurhn) itu bukanlah cerita yang
pernah lepas dari mudarat dan bahaya, tapi dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab'
kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala se'
ia pun tidak kosong dari manfaat dan berkah. suatu, dan Gebagai) petunjuk dan rahmat bagi
Sekiranya Allah tidak menahan orang-orang orang-orang y ang beriman." (Yusuf: I t f )
jahat dengan orang-orang baik dan tidak
membuat salah satu kelompok menguasai
kelompokyang lain, niscaya para perusak akan
225 Dalam kiab aslinya memang tertulis "Taurat", tapi yang
benar seharusnya "Zabur". (Penj.J
TAISIRAL-MUNIR,ILID 1
SEPENGGAL SEJARAH TENTANG KTSAH nya di antara Bani Israel. Sebagian orang se_
tuju ia menjadi raja, tapi sebagian lagi menolak
THALUT DAN JALUT226 karena ia bukan keturunan raja, melainkan
Sesudah datang ke palestina, Bani Israel hanya seorang penggembala miskin.
sepeninggal Musa a.s. tetap tidak punya raja
selama 356 tahun. Dalam kurun waktu itu Samuel berusaha menjelaskan kepada
mereka berkali-kali mendapat serangan dari
bangsa-bangsa yang berdekatan dengan me- mereka bahwa Thalut layak dan pantas men-
reka, seperti: bangsa Amalek (Arab kuno), jadi raja, bahwa pilihan itu sudah tepat, bahwa
penduduk Madyan, palestina, Aram227, dan
Allah sudah rida dengan pilihan itu, dan bulrti
Iain-lain. Menang dan kalah silih berganti konkret atas keabsahan dirinya menjadi raja
mereka alami. adalah kembalinya tabut-yang dulu direbut
bangsa Palestina-kepada mereka. para ma_
Pada pertengahan abad keempat, tepatnya
pada masa Imam Eli, bangsa Ibrani berperang laikat membawanya ke rumah Thalut sebagai
dengan bangsa Palestina penduduk Ashdod bentuk pemuliaan kepadanya. Akhirnya Bani
di dekat Gaza. Bangsa palestina menang dan Israel setuju ia menjadi raja.
mengambil tabut dari mereka, yaitu tabut
Thalut membentuk dan memobilisasi
fkotak) yang di dalamnya tersimpan Thurat
pasukan untuk memerangi bangsa palestina
(ajaran syariat). Hal itu membuat Bani Israel
merasa sangat sedih karena dulu mereka (AmalekJ yang dikomandani Jalut yang me_
rupakan panglima dan jagoan perkasa bangsa
mencari kemenangan dengannya. Amalek yang membuat orang sangat gentar.
Di antara para hakim Bani Israel ada Setelah memilih tujuh puluh atau delapan
puluh ribu pemuda Bani Israel, Thalut be-
seorang nabi yang bernama Samuel. Ia dida_
rangkat untuk memerangi musuh.
tangi sejumlah pemuka dan sesepuh Bani Israel
Namun berkat kebijaksanaannya, dan
di kota Rama. Mereka memintanya menunjuk karena ia mengenal watak bangsanya, serta
seorang raja atas mereka supaya memimpin
mereka memerangi musuh-musuh yang telah karena ia meragukan kebulatan tekad mereka,
menindas dan merendahkan mereka selama maka Panglima Thalut ingin menguji mereka
masa yang panjang. Samuel tidak memenuhi di tengahjalan pada waktu cuaca sangatpanas:
keinginan mereka karena ia tahu mereka akan
enggan kalau diwajibkan berperang. Mereka dengan larangan minum air sungai yang ber_
menjawab bahwa motif perang sudah ada, yaitu ada di antara Palestina dan yordania. Ternyata
musuh telah mengusir mereka dari kampung sebagian besar pasukan membangkang, dan
halaman dan telah menawan anak-anak mereka. hanya sedikit yang patuh. Ia melanjutkan
Akhirnya Samuel mengangkat Thalut se-
perjalanan dan menyeberangi sungai itu ber_
bagai raja mereka. Dalam Kitab Samuel [lnjil),
namanya adalah Saul bin Kish, termasuk suku sama kelompok yang jumlahnya sedikit, yang
Benyamin. Ia seorang pemuda yang tampan, beriman. Akan tetapi, ketika melihat pasukan
berpengetahuan luas, dan paling tinggi tubuh-
falut yang besar; sebagian dari mereka ber_
226 Lihat Qishashul Anbiyaa. karya Abdul Wahhab an_Najjar kata, "Hari ini kita tidak akan kuat memerangi
falut dan pasukannya.,, Sebagian yang lain
(hal. 303, cet. IVJ. menyahut, "seringkali kelompok yang kecil
mengalahkan kelompok yang besa4, atas izin
227 Nama kuno bagi wilayah Syria, disebutkan dalam Bibel.
Allah."
(Pen;.)
Salah seorangyang ikut perang itu bernama
Dawud bin Isai, seorang remaja penggembala
TAFSIRAL-MUNIRJITID 1
kambing yang tidak punya pengalaman perang. Ini menjadi bukti nyata bahwa kedurha-
Ia diutus ayahnya untuk mencari kabar ketiga
saudaranya yang tergabung dalam pasukan kaan menyebabkan kekalahan, sebagaimana di-
Thalut. Tiba-tiba ia melihat lalut menantang terangkan al-Qurthubi.2z8 Lahiriah permulaan
duel, sementara pasukan Thalut semuanya
gentar untuk menghadapinya. Maka Dawud ayat ini {ii{ i, iuj} dan ayat sebelumnya
menanyakan hadiah apa yang akan diberikan
kepada orang yang berani bertarung dengan menunjukkan bahwa mereka mengakui ke-
orang Palestina itu. Ia diberitahu bahwa nabian nabi yang bersama mereka ini.2ze
'i ;yFirman-Nya 41rk"
Raja Thalut akan memberinya kekayaan yang "barangsiapa
berlimpah, mengambilnya menjadi mantu, dan
menjadikan rumah ayahnya megah. tidak merasainya" bisa meniadi dalil atas
Dawud lantas menghadap dan meminta prinsip saddu dzarae'i' (langkah preventif)
izin Thalutuntukmelakukan duel dengan falut,
panglima bangsa Amalek yang paling kuat. karena mencicipi sedikit saja sudah tergolong
Thalut mengkhawatirkan keselamatannya "merasai", dan kalau yang dilarang adalah
dan memperingatkannya, tapi Dawud men- "merasai" maka orang yang tidak "merasai"
jawab, "Saya pernah membunuh seekor singa itu tidak akan minum. Karena itu, Allah tidak
yang memangsa salah satu kambing ayah saya.
Selain singa itu juga ada seekor beruang, dan berfirman (L :l;.'i,yt).
saya membunuhnya pula." Kemudian ia maju
sambil mengantongi lima butir batu intan dan Itu juga menunjukkan bahwa air tergo-
memegang ketapelnya. Sesudah berbicara
longtha'aam (makanan), dan kalau ia makan-
dengan Ialut, Dawud membidiknya dengan
sebutir batu intan yang tepat mengenai ke- an berarti ia termasuk quut (makanan pokok)
ningnya sehingga ia terjatuh. Dawud lantas
mendekatinya, mengambil pedangnya, dan karena ia tahan lama dan meniadi pasokan
memenggal kepalanya. Bangsa Palestina akhir- utama tubuh. Karena itu, riba berlaku atasnya.
nya kalah. Raja Thalut kemudian menikahkan
Dawud dengan putrinya, Mikhal, dan menjadi- Ini adalah pendapat yang shahih dari ma-
kannya panglima pasukan.
dzhab Malik juga merupakan madzhab Syafi'i.
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
DAt{ PEWARAN DARI KISAH INI fadi, air tidak boleh dijual secara tafaadhul23o
dan tidak boleh secara kredit (cicilan). ?lloh
Konon, tabut itu diturunkan Allah kepada
Nabi Adam a.s. kemudian sampai ke tangan yang berlaku di sini adalah air merupakan
Nabi Yakub a.s.. Dengan adanya tabut ini Bani
Israel selalu dapat mengalahkan musuh yang bahan makanan dan satu jenis. Sedangkan
mereka perangi, sampai akhirnya mereka
menurut Abu Hanifah dan Abu Yusuf, air di
berbuat durhaka sehingga tabut itu direbut
tepi sungai/laut boleh dijual dengan air lain
musuh yang berbangsa Amale( yaitu falut dan
pasukannya. yang takarannya tidak sama, dan boleh secara
kredit. Adapun menurut Muhammad ibnul
Hasan, air tidak boleh dijual dengan cara
seperti itu, karena 'illahnya dalam riba adalah
al-kail wal-wazn (takaran dan timbangan),
dan air termasuk benda yang bisa ditakar dan
ditimbang.
Penolakan Allah terhadap keganasan ma-
nusia satu sama lain bisa jadi dengan meng-
hadapkan satu kelompok dengan kelompok
228 Tafsir al-Qurthubi (3/247).
229 Al-Bohrul Muhiith (2 I 261)
230 Dalam iual-beli fbarter) air dengan air; keduanya harus
sama takarannya, tidak boleh salah satunya lebih banyak
dari yang lain. (Penj.)
TAFSTRAL-MUNIRrrrrD 1 Surah Al€aqarah
lainnya, dan bisa jadi pula dengan satu indi- yang teraniaya tidak akan dapat mengem-
vidu. Ibnu Umar berkata: Nabi saw. pernah
balikan kemuliaannya kecuali dengan
bersabda,
menyatukan barisan di bawah komando
*,YieYr,r e6' c .o 6 seorang pemimpin yang adil dan berani,
*Fu,g{,et o1 seperti yang dilakukan Bani Israel tatkala
mereka dikalahkan bangsa palestina.
';>tlr:!ry:
2. Yang pertama-tama menyadari bahaya
"Dengan satu orangmukmin yang saleh Allah
sungguh menolak bala dari seratus orang anggota yang sedang mengancam umat adalah
kelu argany a d an t et anggany a." para ulama dan para pemuka umat itu,
Selanjutnya lbnu Umar membacakan fir- sebagaimana yang dilakukan para pemuka
man-Nya, "...Dan kalou Allah tidak melindungi Bani Israel tatkala mereka meminta di-
sebagian manusia dengan sebagian yang lain, angkatnya seorang raja bagi mereka.
niscaya rusaklah bumi ini..." (al-Baqarah: 2S1)
Orang-orang bodoh mengira bahwa yang
fabir meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
pernah bersabda, paling berhak untuk menjadi pemimpin
eh?, ,:{t {it ,iit 4:.;t dA, ., adalah orang yang punya pengaruh dan
7 kekayaan, sebagaimana dikira Bani Israel:
411 dl {!d' .f k ai- /j}, padahal semestinya
*g.. rt; c ti" gl' jU-$,{- :G"lir,!rJ; yang paling layak menjadi pemimpin ada-
lah orang yang punya ilmu, pengalaman,
"Berkat kesalehan seseorang, Allah sungguh
kemampuan, dan kepribadian yang mulia.
menj aga anaknya, cucunya, anggota keluarganya,
dan tetangga-tetangga sekitar rumahnya. Mereka 4. Sudah biasa kalau umat berselisih ketika
memilih pemimpinnya. Karena itu, perlu
senantiasa dijaga Allah selama orang itu masih
ada faktor penentu yang dapat meng-
hidup di antara mereka.' akhiri perselisihan itu. Faktor penentu
tersebut adalah pilihan nabi Bani Israel
menFjeirlamsakna-nNybaah{w*ra"jp,en"ot;laJlia*n, ,ls 'it:r i{r\ atas permintaan para pemuka mereka.
Allah
akan Sedangkan dalam Islam, faktor penentu-
nya-sepeninggal Nabi saw-adalah pen-
kejahatan orang-orang kafir dengan orang-
dapat ahlul-hilli wal-'aqdi, yaitu para ula-
orangmukmin merupakan karunia dan nikmat
ma dan orang-orang yang punya keduduk-
dari-Nya.
an terpandang di umat ini.
Dengan firman-Nya 4i*Atlj r_rigp, euan
Dalam pemilihan orang yang paling layak
Ta'ala mengingatkan nabi-Nya bahwa ayat-
ayat yang telah disebutkan ini tidak diketahui ini terlihat beberapa syarat pemimpin,
kecuali oleh nabi yang diutus Allah. i;rsebab Allah Ta'ala berfirman it .irr ,i1|
{9.}6 #' + zr'l i,ir jj;, dan kat'u
Dalam kisah Al-Qur'an ini terkandung
kfiteria "'beriimu luas" dan "berfisik kuat,'
beberapa hukum umum, yang terpenting di ditambah dengan "dukungan suku dan
antaranya berikut ini. pengaruh yang kuat" maka akan lebih
baik lagi, sebab Rasulullah saw. pernah
L. Perasaan teraniaya dan tertindas akan
bersabda,
mengakibatkan ledakan. Bangsa-bangsa
4i'&. -of.!o
,Y
"Para pemimpin adalah orang-orang firman, "Tatkala mereka nampak oleh
Quraisy.'231 Jalut dan tentaranya, mereka pun (Thalut
dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami,
6. Firman Allah Ta'ala (iA- ; * +;-'frrty
tuangkanlah kesabaran atas diri kami,.."
menunjukkan bahwa pertolongan'Tuhan Dia berfirman pula, "Mereka (tentara
dalam pemilihan pemimpin didasarkan
atas keadilan yang sempurna, aturan yang Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan
izin Allah." Dia juga berfirman,
bijaksana, dan pertimbangan maslahat
"Wahai orang- orang yang b eriman! Ap a-
umum. bila kamu bertemu pasukan, maka berteguh
7. Salah satu syarat utama untuk menang hatilah kamu dan sebut (nama) Allah ba-
adalah pasukan harus benar-benar patuh nyak-b anyak (berzikir dan b erdo a) agar kamu
b eruntung." (al-Anfaal 45 )
kepada pemimpin. Konsep ini dipraltek-
10. Teori conflict of survival (konflik yang
kan dalam undang-undang ketentaraan di timbul karena masing-masing ingin te-
tap hidup) dan survival of the fittest
zaman sekarang.
(yang bertahan hidup adalah yang paling
B. Kelompok yang kecil-berkat iman yang
kuat) sangat mirip dengan firman Allah
kuat, kesabaran, keteguhan, dan kepa- Ta'ala "Seandainya Allah tidak menolak
tuhan kepada pemimpin-terkadang bisa
(keganasan) sebagian manusia dengan se-
mengalahkan kelompok yang besar. Yang
bagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini"
dimaksud dengan "iman" adalah iman dan firman-Nya,
kepada Allah Ta'ala, percaya akan perte-
"...Adapun buih, akan hilang sebagai
muan dengan-Nya, dan menunggu pahala sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang
yang besar dan kedudukan tinggi bagi bermanfaat kepada manusia, akan tetap ada
orang-orang yang mati syahid di surga. dibumil' (ar-Ra'd: f7)
9. Doa dalam keadaan bahaya dan di tengah
pertempuran sangat ampuh karena doa
adalah bukti iman dan membantu ma-
nusia untuk tetap tegar. Allah Ta'ala ber-
23 1 HR. Ahmad, Abu Ya'la, dan Thabrani dari Bukair bin Wahb.