The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-08-14 05:37:23

Tafsir Al-Munîr Jilid 1

Tafsir Al-Munîr Jilid 1

TATSIRAL-MUNIRIILID 1 I

1

tidak menimbulkan prasangka bahwa peng- yang jauh, yang tidak dapat melihat Ka'bah
alihan kiblat itu dikhususkan bagi Nabi saw..e
secara langsung, cukup menghadap ke arah
Setelah menyebutkan perkataan orang- yang sejajar dengan arah kiblat pada saat ia
orang yang kurang akal (kaum Yahudi) pada menunaikan shalat. Hal ini diperkuat dengan
saat pengalihan kiblat, Allah menyebutkan perintah ilahi kepada kaum mukminin secara
dalam ayat-ayat ini bahwa berpalingnya Ahli umum, yaitu firman-Nya, "Dan di mana saja
Kitab dari misi dakwah Nabi saw. bukanlah kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah-
disebabkan karena suatu syubhat yang perlu
dilenyapkan, melainkan disebabkan sikap nya." Artinya, di tempat mana pun kalian
membangkang dan takabur. Ini mengandung berada menghadaplah ke arahnya dengan
hiburan bagi Nabi saw. agar beliau tidak ber- wajah kalian dalam shalat. Ini menyatakan
sedih hati menghadapi keingkaran Ahli Kitab
yang beliau harapkan untuk masuk Islam. secara eksplisit bahwa perintah "Palingkanlah
mukemu" (yang ditujukan kepada baginda
TAFSIR DAil PET{JELASAN
Nabi saw. secara khusus) adalah bersifat
"Seringkali Kami melihat wajahmu me- umum (meliputi umatnya juga), di samping
nengadah ke langit karena menantikan da-
tangnya wahyu, mengharapkan pengalihan menunjukkan bahwa orang yang mengerjakan
kiblat ke Ka'bah." Lahirnya kalimat ini, Nabi
shalat di berbagai penjuru bumi menghadap
saw. tidak memohon hal itu, melainkan
ke arah kiblat, baik secara geografis ia meng-
sekadar menunggu. Dengan sikap demikian
beliau tidak terhitung memprotes perintah hadap ke arah timur maupun bara! utara

Tuhannya, karena kebersihan jiwa beliau maupun selatan; tidak seperti kaum Nasrani
yang semuanya menghadap ke arah timu4, juga
membuatnya mengharapkan sesuatu yang tidak seperti kaum Yahudi yang seluruhnya
beliau sangka lebih baik dan memperkirakan memilih menghadap ke arah barat.
adanya maslahat dalam sesuatu tersebut.
Tujuan dari dita kridnya (dikuatkannya)
Dan karena engkau mengharapkan peng- perintah agar kaum mukminin juga meng-
alihan, Kami pasti akan memungkinkan diri- hadap kiblat setelah Nabi saw. diberi perin-
mu untukmenghadap ke kiblatyangkau sukai tah demikian-padahal perintah kepada Nabi

selain Baitul Maqdis, karena suatu tu)uan saw. terhitung sebagai perintah kepada umat-
bersih dalam benakmu, yaitu agar semua
orang berkumpul pada satu kiblat khusus se- nya pula-adalah untuk menunjukkan per-
hingga hati mereka bersatu, dan hal itu akan hatian yang besar akan kiblat Ka'bah, sebab
ini adalah peristiwa besar yang menjadi titik
mewujudkan manfaat yang besar. Maka paling-
peralihan dalam peletakan asas kemandirian
kanlah dirimu ke arah Masjidil Haram yang
ibadah kaum muslimin dan penghentian masa
mengelilingi Ka'bah. berkiblat ke arah Baitul Maqdis; juga agar tekad
kaum muslimin semakin kuat dan hati mereka
Disebutkannya Masjidil Haram-dan bu- menjadi tenang sehingga mereka dapat me-
numpas fitnah yang disebarkan orang-orang
kannya Ka'bah, padahal Ka'bah-lah yang men- munafik dan Ahli Kitab [Yahudi dan Nasrani),
mengesampingkan gosip-gosip mereka, dan
jadi kiblat sebagaimana dinyatakan dalam
tetap mengikuti Rasulullah saw.; di samping
hadits-hadits-menjadi isyarat bahwa orang
untuk menolak anggapan bahwa kiblat adalah
9 Al-Bahrul Muhiith (U430).
ke arah Syam. Untuk semua alasan inilah maka

dinyatakan secara sharih (gamblang) tentang

srrah$,e"qar"tt *.i,*, ffi,l,*,, - tuSIRI-MUNIRIIUD 1

keumuman hukum di semua tempat: "Dan di berfirman: fika kamu memberi kaum Yahudi
dan Nasrani itu semua bukti bahwa kebenaran
mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu tersebut [yakni pengalihan kiblat) berasal dari
Tuhan mereka, karena kau harap mereka akan
ke arahnya." mengikuti kiblatmu, tentu mereka tidak akan
menerima bukti itu dan mempercayainya, dan
Selaniutnya Al-Qur'an kembali mendebat mereka pun tetap tidak akan mengikutimu
sebab mereka membangkang dan bersikap
Ahli Kitab yang ikut-ikutan mengobarkan takabur. Mereka tidak akan mengikuti kiblat-
mu meskipun sudah ada bukti nyata atas ke-
fitnah paling keii sesudah pengalihan kiblat. benaran ilahi yang diperintahkan oleh-Nya,
Al-Qur'an menyebutkan bahwa orang-orang yaitu berkiblatnya dirimu ke arah Ka'bah,lo dan
Ahli Kitab yang telah diberi Taurat dan Injil
sesungguhnya mengetahui-melalui ayat-ayat setelah hari ini kamu tidak akan mengikuti
yang diturunkan kepada mereka dalam kitab-
kiblat mereka lagi, demi memutuskan harap-
kitab mereka tentang diri Nabi Muhammad an mereka bahwa dirimu akan berkiblat ke

saw. dan bahwa beliau akan mengerjakan Baitul Maqdis. Bagaimana mungkin hal itu
bisa diharapkan sementara mereka tidak
shalat dengan menghadap ke dua kiblat:
memiliki satu kiblat yang tertentu: Isa dulu
Baitul Maqdis dan kiblat kakeknya (lbrahim)
yang beliau diperintahkan untuk mengikuti kiblatnya bersama Musa, akan teapi setelah
agamanya-bahwa pengalihan kiblat adalah
kebenaran yang tak perlu diragukan dan bah- meninggalnya Isa dan terjadinya distorsi pada
wa ia adalah perintah Allah. Akan tetapi me- Iniil, kaum Nasrani mengambil kiblat yang lain.
reka terus-menerus mengingkari kebenaran Adapun kamu, wahai Muhammad, mengikuti
dan menyebarkan kebatilan, padahal Allah kiblat lbrahim yang dihormati semua pemeluk
agama-agama. fadi, kiblatnya itulah yang paling
tidaklah lengah dari perbuatan-perbuatan layak untuk diikuti. Tidak ada manfaat yang
bisa diharapkan dari mengikuti kiblat mereka.
mereka, Dia akan membalas mereka.
Kaum Yahudi dan Nasrani, masing-masing,
Kalimat "dan Allah sekali-kali tidaklengah
dari apo yang mereka keriakan" disisipkan di tidak mengubah arah kiblat mereka ke kiblat
antara dua kalimat ini (kalimat yang sebelum
dan yang sesudahnya) dengan tujuan untuk Ibrahim. Kaum Yahudi tidak meninggalkan

memberi janji dan ancaman kepada kedua kiblat mereka dan menghadap ke arah timun
dan kaum Nasrani iuga tidak meninggalkan
kelompok tersebut. kiblat mereka dan menghadap ke arah barat,
karena mereka berpegang kepada pandangan
Kemudian Al-Qur'an menerangkan sebab masing-masing, tak peduli benar atau salah,
musabab fitnah dan berpalingnya orang-orang dan tidak memandang bukti, tapi hanya ber-
Ahli Kitab dari daloryah Islam, sebagai hibur- jalan dengan bertaklid buta.
an bagi Rasulullah saw. agar beliau tidak ber-
sedih akibat keengganan Ahli Kitab mengikuti Setelah itu Allah mengancam nabi-Ny4
beliau. Pertama-tama Allah memberi tahu be- agar umat beliau mengetahui bahayanya
liau bahwa mereka sebenarnya tahu bahwa melanggar kalam Allah dan mengikuti ke-
itu adalah kebenaran hanya saia mereka me' inginan manusia. Dia berfirman: fika kamu,
nutupinya dan tidak berbuat sesuai dengan
tuntutan pengetahuan tersebut. Selanjutnya 10 Al-BahrulMuhiith(1/430).
Dia menghibur beliau tentang keengganan me-
reka menerima kebenaran dengan mengambil
sikap tertentu: yaitu memilih sikap menen-
tang karena membangkang dan memusuhi' Dia

-I

wahai Muhammad, mengikuti apa yang di- selain dirimu-menjadi golongan yang me- t
inginkan kaum Ahli Kitab: kamu shalat dengan
menghadap ke kiblat mereka demi menye- ragukan benarnya apa yang kau pegang, yaitu t
nangkan mereka dan berharap mereka akan wahyu yang datang kepadamu dari Tuhanmu;
mengikutimu dan beriman kepadamu, setelah I
dan janganlah kamu mengikuti keinginan
kebenaran yang pasti datang kepadamu secara dan ilusi orang-orang sesat yang tidak mau I
I
terang dan pengetahuan yang pasti yang tidak mengikutimu dalam apa yang diperintahkan I
Allah kepadamu. fadi, kiblat kita sekarang ini, I
mengandung keraguan di dalamnya, yaitu yaitu Ka'bah, adalah kiblat yang benar yang
dulu juga menjadi kiblat Ibrahim dan nabi- I
bukti-bukti dan ayat-ayat yang memberimu nabi setelahnya.
I'
pengetahuan... niscaya kamu termasuk golong- Larangan dalam ayat ini, seperti ancaman
sebelumnya dalam ayat, "Dan sesungguhnya
an orang-orang )rang menzalimi diri sendiri,
jika kamu mengikuti keinginan mereka", di-
yang pantas dihukum di dunia dan di akhirat.
Firman ini sebenarnya ditujukan kepada kaum tujukan kepada baginda Nabi saw., tapi yang
mukminin guna menjauhkan pikiran untuk dimaksud adalah orang-orang yang tidak te-
mengikuti keinginan kaum Ahli Kitab itu demi guh imannya di antara umat-umat beliau, yang
menarik hati mereka kepada Islam. dikhawatirkan akan terpedaya oleh kebatilan-
kebatilan para penipu dan terpengaruh oleh
Kalimat "sesungguhnya kamu kalau begi ucapan-ucapan para penyebar fitnah.
tu termasuk golongan orang-orang yang la-
/im " adalah jawaab bagi qasam (sumpah) yang FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
dihapus, yang taqdiirnya diisyaratkan oleh
huruf lam dalam kata wa la'in dan yang me- Kaum muslimin sepakat-berdasarkan
ayat ini-bahwa menghadap kiblat adalah
nunjukkan kepada j aw aabusy - sy arth.
syarat sahnya shalat kecuali dalam keadaan
Bukti bahwa Ahli Kitab mengetahui ke- khauf (tal<ut) dan dalam shalat sunnah di atas
enaran itu adalah mereka mengenal Nabi saw. kendaraan (hewan tunggangan, kapal, atau
dari prediksi kedatangannya yang disebut-
pesawat terbang), di mana kiblat dalam ke-
kan oleh kitab-kitab mereka, yang menyebut-
kan beliau dengan ciri-ciri yang tidak cocok adaan takut adalah arah yang aman, sementara
untuk selain beliau. Mereka mengenal Nabi pada saat mengendarai kendaraan kiblatnya
adalah arah yang dituju oleh kendaraan itu.
saw. seperti kenalnya mereka akan anak-anak
mereka sendiri. Namun sekelompok dari me- Para ulama sepakat bahwa Ka'bah adalah
arah kiblat di semua penjuru, dan bahwa orang
reka membangkang dan menyembunyrkan
yang melihatnya secara langsung (dengan
kebenaran yang nyata ini yang mereka ketahui mata kepala) wajib menghadap ke Ka'bah itu
sendiri. fika ia tidak menghadap kepadanya
dari kitab-kitab mereka, yaitu kenabian padahal ia bisa melihatnya secara langsung
shalatnya tidak sah, dan ia harus mengulangi
Muhammad, dan bahwa Ka'bah adalah kiblat.
semua shalat yang telah ia kerjakan. Ba-
Selanjutnya Al-Qur'an mengumumkan se- rangsiapa duduk di dalam Masjidil Haram,
buah kaidah umum, yaitu bahwa kebenaran hendaknya posisinya menghadap ke arah
adalah apa yang berasal dari Allah saja, bukan
Ka'bah dan memandangnya dengan penuh
dari yang lain-Nya. Kebenaran ini tercermin keimanan dan mengharap pahala dari Allah,
dalam apa yang diperintahkan Allah dalam
Al-Qur'an. fadi, itu adalah perkara yang tak
perlu diragukan sama sekali. Maka janganlah

kau, wahai Muhammad-apalagi orang-orang

TAFSIRAL.MUNIRJILID 1

sebab ada riwayat yang menyatakan bahwa jauhan yang menghadap ke kiblat yang sama,
sebab tidak boleh menghadap ke Ka'bah kalau
memandang Ka'bah adalah ibadah. shafnya panjang kecuali jika panjangnya shaf

Mereka berijmak pula bahwa setiaP itu sama dengan lebar Ka'bah itu sendiri.

orang yang tidak dapat melihat Ka'bah secara Pendapat ini didukung dengan perkataan Ibnu
langsung harus menghadap ke arahnya. fika Abbas r.a.: "Ka'bah adalah kiblatnya orang
yang berada di dalam Masjidil Haram, Masiidil
arahnya tidak diketahui olehnya, ia harus Haram adalah kiblatnya orang yang berada di

mencari petuniuk dengan segala sarana yang luarnya di Mekah, dan Mekah adalah kiblat
memungkinkan baginya, misalnya: dari posisi
daerah-daerah lain." Hal ini dipetik dari hadits
matahari, bintang, kompas, dan sebagainya. yang akan disebutkan nanti.

BAGI ORANG YA[{G JAUH, APAKAH KIBLATNYA Al-Qurthubi mengatakan bahwa mengha-
KA'BAH ITU SENDIRI ATAU ARAH KA'BAH? dap ke arah Ka'bah itulah pendapatyangbena4,
karena tiga alasan berikut.
Madzhab Syafi'i berpendapat bahwa ke-
Pertama, itulah yang memungkinkan, dan
wajiban orang yang jauh adalah mengenai taklif selalu dikaitkan dengan batas yang me-
Ka'bah itu sendiri. Alasannya, orang yang di- mungkinkan bagi mukalaf.
haruskan menghadap kiblat mesti mengenai
Ka'bah itu sendiri, sama seperti orang Mekah. Kedua,itulah yang diperintahkan di dalam
Al-Qur' an. Allah berfir man, "P aling kanla h mu'
Dalil lainnya adalah firman Allah Ta'alai "Dan kamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saia
di mana saja kamu berada, palingkanlah muka' kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah'
mu ke arahnya". Artinya, ia wajib menghadap ny a." Artiny a, d i te mp at mana pun kalian b e rada,
ke Ka'bah, maka dari itu harus menghadap ke di timur maupun di barat, menghadaplah ke
arah Masjidil Haram.
Ka'bah itu sendiri, sama seperti orang yang
Ketiga, para ulama berargumen dengan
bisa melihatnya secara langsung. shafyang panjang yang diketahui secara pasti
Sedangkan jumhur (selainmadzhab Syaf i)
bahwa paniangnya berkali lipat dari lebar
berpendapat bahwa Kewaiiban orang yang
jauh adalah mengenai arah Ka'bah, dengan Ka'bah.11
dalil sabda Nabi saw. yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi dan Ibnu Majah: Inilah yang pendapat yang rajih, menurut

*iV"Apa saja antara^;t;l; orL;Jt e. u saya, karena tidak memungkinkan untuk

dan Larat adalah menghadap ke badan Ka'bah itu sendiri, juga
demi mempermudah bagi manusia. Ibnu
kiblat."
Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. per-

nah bersabda,

Lahiriah hadits ini menunjukkan bahwa

seluruh tempat di antara timur dan barat

adalah kiblat. Alasan lainnya, seandainya yang

wajib adalah mengenai Ka'bah itu sendiri, ten'

tu tidak sah shalatnya orang-orang yang berdiri "Ka'bah adalah kiblat orang yang berada di
di shaf yang panjang-yang shafnya berbentuk dalam Masjidil Haram, Masjidil Haram adalah

garis lurus ftidak melingkari Ka'bah)-juga

t tidak sah shalat dua orang yang saling ber- 11 Tafsiral-Qurthubl(21L60).

I

I

t

kiblat penduduk Tanah Suci, dan Tanah Suci Firman Allah, "Palingkanlah mukamu ke

adalah kiblat umatku yangberada di kawasan lain arah Masjidilharam" menunjukkan bahwa
orang yang shalat harus memandang ke
dibumiini."
depannya, bukan ke tempat sujudnya; kalau
Perbedaan pendapat ini memunculkan
ia memandang ke tempat sujud, berarti ia
perbedaan pendapat lain mengenai hukum menghadap ke selain arah Masjidil Haram.
Ini adalah madzhab Imam Malik. Sedangkan
shalat di atas Ka'bah.
jumhur berpendapat bahwa orang yang shalat
Madzhab Hanafi, yang memandang bahwa
sambil berdiri dianjurkan memandang ke
kiblat adalah arah Ka'bah-dari dasar bumi
sampai puncak langit-membolehkan shalat, tempat sujudnya. Madzhab Hanafi menam-
fardhu maupun sunnah, di atas Ka'bah, tapi bahkan bahwa pada saat rukuk orang yang
kebolehan ini bersifat makruh sebab menaiki
Ka'bah terhitung tidak beradab dan tidak shalat memandang ke punggung kakinya, pada

mengagungkannya padahal pengagungan Ka'- saat sujud memandang ke ujung hidungnya,
bah adalah sesuatu yang wajib, dan Nabi saw dan pada saat duduk memandang ke pangkuan-
pun telah melarangnya.
nya. Pendapat inilah yang paling shahih,
Madzhab Syaf i membolehkan shalat, karena menghadap ke arah Masjidil Haram
telah terwujud, sedangkan memandang ke
fardhu maupun sunnah, di atas atap Ka'bah
tempat-tempat tersebut bertujuan agar orang
asalkan menghadap langsung pada salah satu yang shalat tidak terganggu konsentrasinya
bagian (bangunannya atau tanahnya) yangter- dengan perkara lain apabila ia tidak memba-
pasang secara permanen, misalnya: ambang tasi pandangannya pada tempat-tempat yang
pintunya, daun pintunya yang terbuka, atau mereka sebutkan tadi. Dengan perintah '?a-
lingkanlah mukamu" ini, berkiblat ke Baitul
tongkat yang dipaku pada pintu itu, yang Maqdis telah dinasakh hukumnya.
ukurannya 2/3 (dua pertiga) hasta atau lebih
Ayat L45 menunjukkan bahwa upaya
dengan ukuran hasta manusia, meskipun ben- untuk memindahkan Ahli Kitab dari agama
da tersebut berjarak tiga hasta dari orang yang dan kiblat mereka adalah perkara yang tak

shalat. bisa diharapkan berhasil bagaimana pun se-
seorang berusaha meyakinkan mereka, kare-
Madzhab Hambali juga membolehkan na mereka ingkar padahal telah jelas kebe-
shalat sunnah di atas atap Ka'bah, tapi me- naran oleh mereka, dan bagi mereka tidak
ada manfaatnya ayat-aya! yakni tanda-tanda
nurut mereka shalat fardhu tidak sah, dengan yang menunjukkan benarnya risalah Islam
dan wajibnya mengikutinya, dan bahwa se-
dalil firman-Nya, "Dan di mana saja kamu andainya Nabi saw. memberikan setiap dalil
kepada mereka yang membuktikan benarnya
berada, palingkanlah mukamu ke arahnyo", apa yang beliau bawa kepada mereka, pasti
dan orang yang mengerjakan shalat di atas
mereka tetap tidak akan mengikuti beliau dan
Ka'bah tidak menghadap ke arah Ka'bah, meninggalkan keinginan mereka. Allah Ta'ala
berfirman,
sedangkan shalat sunnah didasarkan pada
peringanan dan toleransi, dengan dalil boleh- "Sungguh orang-orang yang telah dipastikan
nya mengerjakannya sambil duduk atau sam- mendapat ketetapan Tuhanmu, tidaklah akan ber-

bil menghadap ke selain arah kiblat dalam

perjalanan di atas kendaraan.

Sedangkan madzhab Maliki menganggap
shalat di atas Ka'bah tidak sah karena orang
yang berada di atas Ka'bah tidak menghadap
kepadanya, melainkan menghadap ke sesuatu

selainnya.

TAFSIRAL-MUNIRIILID 1

iman, tneskipun mereka mendapat tanda-tanda pernah menanyai Abdullah bin Salam, 'Apakah

(kebesaran Allah), hingga mereka menyalcsikan kau mengenal Muhammad saw. sebagaimana

adzab yang p edih." (Yums: 96-97) kau mengenal putramu sendiri?" Ia menjawab,

Firman Allah Ta'ala "dan kamu pun tidak "Ya, bahkan lebih. Allah mengutus keperca-
akan mengikuti kiblat mereka" berbentuk be- yaan-Nya di langit (untuk menyampaikan wah-
yu) kepada kepercayaan-Nya di bumi, maka
rita tapi mengandung perintah. Artinya: ia- aku mengenalnya; sedangkan tentang putraku,
aku tidaktahu apa kelakuan ibunya dulu."
nganlah kamu mengikuti kiblat mereka.
Ahli Kitab menutupi kebenaran, yakni
Selanjutnya Allah Ta'ala menyatakan bah-
wa kaum Yahudi tidak mengikuti kiblat kaum Muhammad saw dan mengetahui kenabian-
Nasrani dan kaum Nasrani pun tidak mengikuti
nya. Ini secara nyata menunjukkan bahwa
kiblat kaum Yahudi. Ini menjadi dalil bahwa
mereka ingkar karena sikap membangkang,
mereka berselisih, bermusuhan, dan sesat. sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah

Pembicaraan dalam firman'Nya, "Dan se' Ta'ala,

sungguhnya jika kamu mengikttti keinginan "Dan rflereka mengingkarinya karena ke'
zaliman dan kesombongannya padahal hati me-
mereka" ditujukan kepada Nabi saw., tapi )rang reka mey akini (keb enaran)nya. Maka perhatikan-
dimaksud adalah sebagian umatnya, yaitu
lah bagaimana kesudahan orang-orang yang
orang yang bisa mengikuti hawa nafsunya se-
b erbuat kerus akan. " (an-Namt 14)
hingga dengan mengikuti hawa nafsu itu ia
"Dan setelah samp ai kep ada mereka Ktab (Al-
menjadi orang yang lalim. Tidak boleh jadi Qurhn) dari Allah yang membenarkan aPa yang
Nabi saw. melakukan sesuatu yang dengannya ada pada mereka sedangkan sebelumnya mereka
beliau menjadi orangyanglalim. fadi, firman ini memohon kemenangan atas orang'orang kafir,
diartikan bahwa yang dimaksud adalah umat ternyata setelah samPa kepada mereka aPa yang
beliau, sebab Nabi saw. maksum, dan kita pun telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya.
Maka laknat Allah bagi orang-orang yang ingkar."
yakin hal itu tidak akan dilakukan oleh beliau. (al-Baqarah:89)

Firman ini dituiukan kepada Nabi saw. dengan
maksud untuk mengagungkan perinah ini,

iuga karena kepada beliaulah Al-Qur'an ini tu- Al-Haqq (kebenaran), yakni berkiblat ke
run. Demikian pula tentang firman-Nya, "sebab Ka'bah dan perkara-perkara Iainnya adalah
itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang'

orang yang rogu", ditujukan kepada Nabi saw. dari Allah, bukan apa yang diberitahukan kaum
Yahudi (yaitu kiblat mereka) dan bukan pula
tapi yang dimaksud adalah umat beliau. yang diberitahukan kaum Nasrani. fadi, kata
putus dalam hal ini adalah wahyu ilahi, bukan
Pembangkangan dan keangkuhan Ahli hawa nafsu dan keinginan orang-orang yang

Kitab untuk menerima Islam atau kebenaran
terlihat jelas dari fakta bahwa mereka, ter-

utama para ulamanya, mengetahui kenabian ingkar.

Muhammad saw. dan benarnya kerasulannya, Firman Allah, "sebab itu iangan sekali'kali
kamu termasuk orang'orang yang ragu" di'
sama seperti mereka mengenal anak-anak
mereka sendiri. 'Anak-anak" dipilih sebagai tujukan kepada Nabi saw., tapi makna yang

individu yang mereka kenal dan bukannya "diri dimaksud adalah umat beliau. Larangan agar
I mereka sendiri" karena manusia terkadang beliau tidak termasuk orang-orang yang ragu

lupa akan dirinya tapi tidak lupa akan anaknya. lebih tinggi nilai balaaghahnya daripada la-
I Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Umar rangan agar tidak melakukan perbuatan (ragu)

t

I

TAFSTR Ar.-MuNrR rrrtD 1

itu sendiri. fadi, kalimat "jangan menjadi orang "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang
dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lom-
yang lalim" Iebih tinggr nilai balaaghahnya balah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu
berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu
daripada kalimat "jangan berbuat lalim". semuanya. Sesungguhnya, Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Dan dari mana pun engkau
Kesimpulan: keingkaran mereka terha- (Muhammad) keluar hadapkanlah wajahmu ke
dap pengalihan kiblat adalah sikap membang-
arah Masjidilharam, sesungguhnya itu benar-
kang dan angkuh, karena mereka tahu dengan
benar ketentuan dari Tuhanmu. Allah tidak lengah
pasti akan kenabian Muhammad saw., dan dari apa yangkamu kerjakan. Dan dari mana pun
kalau sudah pasti bahwa beliau adalah nabi, englcau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah
berarti semua yang beliau lakukan adalah
wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana
berdasarkan wahyu dari Tuhannya.
saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu
PERSELISIHAil TENTANG KIBIAT DAT{ ke arah itu, agar tidak ada alasan bagi manusia
SEBAB€EBAB PENGAIIHANNYA (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang

Surah aFBaqarah Ayat 1,48 - LS2 zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu

ij):>(;fil Wv W;!#-W takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku.

j#j,du,r I;r*y'wuZ@;,it,&9" .9rU,$e93 6 Agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu,

$ dan agar kamu mendapat petunjuk. Sebagaimana
U$ ,i,r; lV:t ;,At 7:i 6)4;r
Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul
b't @ 'bl:S t3 Ju.-tir t7j?uj U dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-
ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan
\frr*31 Jf:.qS{;gt,r; kepadamu Rtab (Al-Qurhn) dan Hikmah (Su-
nah), serta mengajarkan apa yang belum kamu
*4 rlaHr,t!; iKug, ketahui. Maka ingatlahkepada-Ku, Akupun akan
ingat kepadamu, bersyukurlah kepada-Ku, dan
;:,7 GJt J t, ill &-G*q'bk janganlah kamu ingkar kepadaku! (al-Baqarah:
K4;,# ra; a,j|.Lr, 'i;-i6;V r48-rs2)
H.6aj-r5@ 6ir*s'lti;
Qlraa'aat
'Kl;,:'i:1ls $fr
4W; ;'*t ,Ptydibaca:
l' . n -- ($ir i1:i3,j
1. (J<1, dengan bertanwin, (^.-:) secara
{{fr, T),3$6 ';rj$ $,# t1 marfuui dan (qJ:,) dengan huruf Iam
berharakat kasrah sebagai ism faa,il. lni
fv,fr $F3{;4$.H6
adalah bacaan jumhur.

1uir) dengan huruf lam berharakat fat-

hah sebagai ism maf'uul Ini adalah bacaan
Ibnu Amir.

4l';*rdibaca (i;#.)oleh Abu Amr.

(x,:| aiUaca:

L. dengan cara tahqiiq. Ini adalah bacaan

jumhur.

*a

2. dengan cara takhfiif, lni adalah bacaan Balaaghah
Nafi', dan huruf hamzah dalam kata ini
Terdapat jinaasul-isytiqaaq antara {ukli
ditulis sebagai huruf ya. aan (i-;).

Terdapat ithnaab dengan penyebutan kata

yang umum setelah kata yang khusus guna

1. (r1) sebagai adaatu istitsnaa' (kata yang memberi makna menyeluruh, yaitu firman-
(utyCa {f0y;,'si5t't;;ti.<:j;':{.ry". la:-tysetelah firman-Nya
menyatakan pengecualian). Ini adalah ba'

caan jumhur.

2. (lt) dengan huruf hamzah berharakat fat-

hah dan huruf lam dibaca secara takhfiif Mufradaat LughawlYYah
sebagai harfut'tanbiih wal-istiftaah [kata wkaibjalahnt.ya4Wdal;am';YshYalaaktnnyiad. iat{tm|e-
flier!
yang menyatakan imbauan dan berfungsi
malingkan

sebagai pembukaan). Ini adalah bacaan 4:ttt bersegeralah melaksanakan dan me-
nerima ketaatan/ibadah. {(5 1lr,S,, -i:y euan
Ibnu Amir. Menurut bacaan ini, kata (rriir
rr:i[) berkedudukan sebagai mubtada' dan akan mengumpulkan kalian pada hari Kiamat

kalimat (ij:; >u) menempati posisi se- lalu membalas amal-amal kalian.

bagaikhabar. 4u6. itJ!- x,,ry t"r- Yahudi atau kaum
musyiikin. {i*i} yakni perdebatan dalam
Ibnu Katsir membaca (i:Pu).
soal berkiblat dan lain-lain. Artinya: agar

I'raab mereka tidak lagi mendebat kalian, seperti

4W; '; +t ,P;Yr<ata {G:} adatah mub' misalnya perkataan orang-orang Yahudi: "Dia
mengingkari agama kita tapi mengikuti kiblat
tada' muakhkhar sedang €(Jr) adalah khabar kita!" dan seperti perkaaan orang-orang mu-

muqaddam. Kata (ra:) bentuknya tidak sesuai

dengan qlyas sebab menurut qlyas bentuknya syrik: "Dia mengklaim dirinya mengikuti aga-

seharusnya (**), sama seperti bentuk kata ma lbrahim tapi dia tidak mengikuti kiblat-

(;.r") dan (rr-), yakni dengan menghapus huruf nya!" (ii1 t;b i-it it) kecuali orang-orang

wau-nya. Hanya saja orang Arab memakai kata yang lalim di antara mereka dengan bersikap

ini seperti pemakaian rsfm, berlawanan dengan melawan, di mana mereka berkata, "Dia beralih

qtyas. (dr /) adalah mubtada' dan khaban kiblat ke Ka'bah tidak lain karena semata-
mata condong kepada agama leluhurnya."
dan kalimat ini menempati kedudukan rala'
lstitsnaa'di sini muttashil, dan artinya adalah:
sebagai sifat untuk kata (qp'r); dan dhamiir Agar tidak ada lagi kritikan yang ditujukan

{i} kemUali kepada kata (f), taqdiirnya kepada kalian kecuali kritikan orang-orang
yang lalim itu. {,51*I >r,} langanlah kalian
adalah [.r-r k]r rr.l oulJn). Boleh ptiladhamiir takut kepada kritikan/debat mereka dalam

ini dianggap kembali kepada AIIah Ta'ala, masalah berkiblat ke Ka'bah. (#=6) takutlah

sehingga taqdiirnyabegini: (eU r+J, .!r). kepada-Ku dengan melaksanakan perintah-

4uk;ir;y Huruf kaf dalam (ur) berkaian ru. {,5;; ,*.!V;b dan agar Kusempurnakan

dengan firman-Nya $<I ,*.!V:b sehingga nikmat-Ku itas'kalian dengan memberi kalian
petunjuk kepada aiaran-aiaran agama kalian.
taqdiirnyabegini: (,,r-J t-r ,^gt ,l-*,-l 6J".i-, d!
S- :i,t4 nSi); atau ia berkaitan dengan firman- (fiii t3) ini berkaitan dengan tata {iiy,

Nv" {jf,i +i",;} sehingga taqdiirnya begini: sehingga susunannya kira-kira begini: iu9

(.<- l-, ,<+ tl-rt r-rgrsr); atau ia adalah sifat bagi

mashdar yang dihapus, taqdiirnya adalah ('t'r-t

r,u.,ttJ), sebab sebelumnya ada kata(ir.!i).

'IArSrR Ar.-MuNrR IrLrD 1 I

I
I

4i1r.:Jur! r.jrtig i.rb menyucikan kalian dari untuk mengikuti apa yang diperintahkan-Nya:
berkiblat ke Ka'bah.
kesyirikan. {;ufi,} Al-eur'an. {u<}ri} ilmu
yang bermanfaat serta hukum-hukum yang TAFSIR DAN PENJELASAN

terkandung di dalam Al-Qur'an. Ada pula yang Ayat-ayat ini masih terus menguatkan

berpendapat bahwa al-hikmah artinya Sunnah sikap Nabi saw. dalam berkiblatnya beliau
ke Ka'bah dan menyanggah klaim-klaim para
Nabi saw.. pengkritik. Allah Ta'ala menyebutkan bahwa
masing-masing umat punya kiblat tersendiri.
Pengulangan perintah untuk berkiblat ke Kaum Yahudi punya kiblat, kaum Nasrani
punya kiblat, dan kaum muslimin pun punya
Ka'bah sebanyak tiga kali (yang pertama ter- kiblat. Tidak seluruh umat mengambil satu
dapat dalam ayatL4g,dan dalam ayat 150 dua kiblat yang sama. Dan yang wajib adalah me-
kali) bertujuan untuk menegaskan perintah nerima perintah wahyu. Kiblat bukanlah asas
pengalihan kiblat dengan ragamfcara yang agama, tapi yang terpenting adalah berlomba-
lomba mengerjakan kebaikan, dan Allah akan
berbeda-beda. Adapun al-Qurthubi berkata: membalas setiap orang sesuai dengan per-

krHienikptmaahdaahyaopnreagnnggpuelyaratnangmaganmi{nejriliiha-adj taljKalpha'bbaaahhituwsyaeuctap"rena- buatannya. Semua tempat, di mataAllah, adalah
sama. Maka janganlah kalian berdebat dalam
langsung, yakni dia berada di Mekah dan
masalah pengalihan kiblat, dan janganlah
kmeednuuana{fiksanushjJalja}t di hadap Ka'bah; perintah membantahnya. Kiblat kaum muslimin satu
dikenakan kepada orang di berbagai penjuru dunia, di darat, laut, atau
udara. Tidak ada gunanya mendebat orang-
yang berada di negeri-negeri lain atau di
orang musyrik dalam soal kiblat, tapi takutlah
masjid-masjid lain, di Madinah atau tempat- kalian kepada Allah dan jangan mendurhakai
perintah-Nya, sebab di mana pun kalian berada,
tempat lainnya; sedangkan perintah ketiga Allah akan mengumpulkan kalian semua pada
hari Kiamat lalu menghitung amal-amal kalian,
4-*; + :iry berkenaan dengan orang yang dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

berangkat untuk menempuh perjalanan. fadi, Makna secara global ini dapat diperinci

ini adalah perintah untuk menghadap ke sebagai berikut.

Ka'bah di semua tempat di penjuru bumi." Setiap umat mempunyai kiblat tersendiri
yang ia menghadap kepadanya dalam shalat.
HUBUNGAN ANTAR AYAT Ibrahim dan Ismail menghadap ke arah Ka'-
bah, Bani Israel menghadap ke arah Shakhrah
Setelah Allah menyebutkan kiblat yang Baitul Maqdis, kaum Nasrani menghadap ke
arah timux, dan Allah memberi kaum muslimin
Dia perintahkan kaum muslimin untuk meng- petunjuk untuk menghadap ke Ka'bah. fadi,
hadap ke arahnya, yaitu Ka'bah, dan setelah kiblat berbeda-beda bagi tiap uma! dan arah
menyebutkan determinasi (tekad, ketetap- kiblat tidak menjadi asas dalam agama, tidak
an hati) kaum Ahli Kitab untuk tidak meng- seperti pengesaan Allah dan iman kepada hari
Akhir. Dan semestinya tiap individu tunduk
ikutinya, Allah menyebutkan bahwa hal itu
terjadi berkat perbuatan-Nya, bahwa Dia-
lah yang menakdirkannya, dan bahwa Dia
mengarahkan mereka ke kiblatnya masing-
masing. |adi, ini mengingatkan agar kita ber-
syukur kepada Allah lantaran Dia memberi
taufik fpertolongan) kepada kaum muslimin

LZ Tafsir al-Qurthubt (2/t6B).

srr"tt*s"q"r"tt ,,*,t, {6},,}1i* tuSIRI-MUNIRIILID 1

kepada perintah wahyu dan melaksanakan Bersama perintah kedua dalam ayat L49

ketaatan. ia menerangkan bahwa itulah kebenaran

Maka bersegeralah kalian mengerjakan yang berasal dari Allah, yang tidak mengalami
berbagai kebaikan. Hendaknya setiap orang nasakh (penghapusan) dan penukaran, dan

berkeinginan kuat untuk menjadi orang per' bahwa menghadapnya Nabi saw. kepadanya

tama/tercepat yang melakukan kebaikan dan itulah yang sesuai dengan hikmah dan mas-

menjauhi kejahatan dan kesesatan. Satu-satu- lahat, serta bahwa Allah tidak lalai dari amal-

nya yang diperhitungkan adalah mengerjakan amal seluruh manusia dan keikhlasan mere-

kebajikan, sementara negeri dan arah kiblat ka untuk mengikuti Nabi saw dalam segala

bukanlah asas pendekatan kepada Allah Ta'ala. urusan agama yang beliau bawa, dan kelak

Semua negeri dan arah, menurut Allah, sama, Allah akan membalas mereka dengan balasan

danAllah akan menjemputkalian di mana pun yang sebaik-baiknya. Ini mengandung janji

kalian menetap lalu mengumpulkan kalian bagi kaum mukminin yang taat bahwa mereka

untuk diadakan perhitungan amal. Dalilnya, akan memperoleh ganjaran atas perbuatan-

Allah Mahakuasa untuk mengumpulkan selu- perbuatan mereka, dan berisi ancaman bagi

ruh manusia pada hari pembalasan betapa para pendurhaka bahwa mereka akan dibalas

pun iauhnya jarak tempat tinggal mereka. Ayat sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.

ini mirip dengan firman'Nya, Dan bersama perintah ketiga dalam ayat

"(Jntuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami 150 Allah menyebutkan hikmah dari peng-
berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya
Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya alihan kiblat, yaitu tiga manfaat berikut.
satu umat Gaja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka 1. 4q1t. i;5 4p agrr tidak ada hujiah bagi
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya
Ahli Kitab dan kaum musYrikin atas
kepada Allah-lah kembali kamu semuanya." (il- kalian. Ahli Kitab dahulu tahu bahwa

Ma'idah:48) Nabi yang diutus dari keturunan Ismail
akan mengikuti kiblatnya, yaitu Ka'bah,
dan kalau beliau tetap berkiblat dalam

Berkiblat ke Ka'bah atau Masjidil Haram shalat ke arah Baitul Maqdis, itu malah

il adalah syariat yang berlaku untuk setiap za- menunjukkan cacatnya kenabian beliau.

, man dan tempat. fadi, di mana pun Anda ber- Mereka juga mengetahui bahwa di antara
I ada, menghadaplah ke arah Masiidil Haram.
ciri umat ini adalah berkiblat ke Ka'bah,
Allah mengulangi perintah menghadap ke
Ka'bah sebanyak tiga kali dalam ayat ini, se- maka jika mereka tidak memiliki ciri

sudah perintah yang sama disebutkan dua kali ini, boleh jadi mereka (Ahli Kitab) akan
mendebat kaum muslimin. Sementara itu
dalam ayat L44, untuk menjelaskan bahwa kaum musyrikin pun dulu memandang
hukum ini berlaku untuk setiap zaman dan
setiap tempat. Bersama setiap perintah itu bahwa seorang nabi dari keturunan

Ibrahim a.s. datang untuk menghidupkan

Al-Qur'an menyebutkan perkara yang sesuai agama kakeknya, maka tidak seyogianya ia
berkiblat ke selain rumah Tuhannya yang
dengannya:
dibangun oleh kakeknya, Ibrahim, ber-
Bersama perintah pertama dalam ayat sama putranya, Ismail. Kemudian terjadi-
L44 ia menyatakan bahwa orang-orang yang

diberi Al-Kitab mengetahui bahwa ia adalah lah peristiwa pengalihan kiblat,yang mana
hal itu sesuai dengan pandangan mereka,
kebenaran.

TATSIRAL-MUNIRIILID 1

dan dengan begitu gugurlah hujjah kedua sulullah saw. kepada kalian, sebab dialah
kelompok itu, termasuk pula hujjah kaum yang merealisasikan apa yang dijanjikan-
munafikin di belakang mereka. Nya kepada kalian. Ini mengandung isya-
rat bahwa orang yang benarlah yang patut
Akan tetapi orang-orang yang lalim
terhadap diri sendiri di antara mereka ka- untuk ditakuti, sedangkan orang yang

rena bersikap membangkang yaitu kaum salah tidak perlu dihiraukan.
musyrikin Quraisy yang tidak mendapat
Z. {|(s ,*. !V;h Dan agar Kusempurna-
petunjuk dengan suatu kitab samawi
kan nilimat-Ku atas kalian, dengan [1)
dan tidak beriman kepada bukti apa pun menentukan bagi kalian satu kiblat ter-
sebab merekalah orang-orang yang ku- sendiri di rumah Tuhan kalian yang di-
rang akalnya, janganlah kalian takut ke- bangun oleh kakek kalian, Ibrahim, dan
pada mereka dalam berkiblatnya kalian disucikannya dari penyembahan berhala,
ke Ka'bah, sebab perkataan mereka tidak (2) menjadikan hati seluruh manusia dan
bersandar kepada dalil yang logis, tapi berbagai bangsa dunia ini cenderung ke-
takutlah kalian hanya kepada Allah, Sang padanya sehingga hal itu meniadi sebab
Pemilik kebenaran, semata. terwujudnya manfaat-manfaat material
dan spiritual yang tak terhingga, dan (3)
Perkaaan-perkataan orang-orang )rang
lalim dan sesat ini antara lain sebagai beri- menjadikan Muhammad bin Abdullah
kut. Orang-orang Yahudi berkata, "Muham-
sebagai seorang nabi berbangsa Arab
mad tidak beralih menghadap ke Ka'bah
kecuali karena condong kepada agama dari keturunan lbrahim, menurunkan AI-
kaumnya dan cinta kepada negerinya. Se-
Qur'an kepadanya dengan bahasa Arab
andainya ia berada di atas kebenaran, tentu yang jelas, dan kemunculannya di tengah

ia akan menghadap terus ke kiblat para bangsa Arab, di antara keluarga dan kaum
kerabatnya yang menyukai Ka'bah dijadi-
nabi sebelumnya." Sementara orang-orang kan sebagai arah kiblat mereka. fadi, pe-
musyrik berkata, "la telah kembali ke kiblat
kita, dan ia akan kembali ke agama kita." ngalihan kiblat ke Ka'bah merupakan
Adapun orang-orang munafik berkata, "la
tidak tetap pada satu kiblat. Ia goyah dan nikmat yang luar biasa dari Allah kepada
ragu-ragu." Semua pandangan itu tidak pu- kaum muslimin dan bangsaArab.
nya hujjah yang benar dan tidak memiliki
bukti yang bisa ditqrima akal. Ia hanyalah 3. 43t* ;*Jrb Artinya: Agar kalian men-
perdebatan dalam agamaAllah dan sekadar
dalih untuk tidak beriman kepada kerasul- dapat petunjuk dengan keteguhan di
an Muhammad saw.. Maka teguhlah kalian, atas kebenaran dan tidak menentangnya.
wahai kaum mulaninin, di atas kiblat kalian
Fitnah yang dikobarkan orang-orang yang
dan janganlah kalian akut kepada orang-
kurang akalnya dalam masalah pengalihan
orang lalim dalam berkiblat ke Ka'bah sebab kiblat menampakkan kuatnya kebenaran
perkaaan mereka tidak memiliki sandaran
akal atau pehrnjuk samawi. dan iman dan lemahnya kebatilan dan
kekafiran, serta memurnikan kaum muk-
Takutlah kepada Allah, dan janganlah min, menampakkan kaum munafik, dan
kalian langgar apa yang disampaikan Ra-
menelantarkan kaum kafir.

Kesimpulan: Allah telah menyempurna-

kan nikmat-Nya kepada kalian dengan dipilih-
Nya Ka'bah sebagai kiblat kalian, sebagaimana

Dia telah menyempurnakan nikmat itu de-

t""n o'*q"'"n ,r*,* , {rG},r,u,, *t'** *'"'*

"t'

ngan mengutus seorang rasul dari kalangan Ia mengaiari kalian hal-hal yang tidak
kalian, yaitu Muhammad saw., ia membacakan
kepada kalian ayat-ayat yang membimbing kalian ketahui sebelumnya, seperti: berita
tentang hal-hal gaib, kisah para nabi dan
kepada kebenaran dan menunjukkan ke ialan kaum lampau, keadaan umat-umat yang te-
yang lurus, dan ia juga membeberkan kepada lah musnah atau yang tak pernah terdengar
kalian dalil-dalil yang pasti yang membuktikan beritanya di kalangan bangsa Arab, termasuk
pula berita tentang kaum Ahli Kitab. Oleh se-
keesaan Allah dan keagungan kodrat'Nya, bab itu, Allah menyeru kaum mukminin agar

menyucikan kalian dari kotoran keberhalaan, mengakui nikmat ini dan membalasnya dengan
mengaj ari kalian hal-hal yang meninggikan dan mengingat-Nya dan bersyukur kepada-Nya. Dia
meniernihkan jiwa kalian, seperti: ilmu-ilmu
yang paling mulia, pemuliaan akal, penolakan berfirman, "Karena itu, ingatlah kamu kepada-
taklid buta, penjadian agama sebagai pelindung
dari kesesatan dan penyimpangan; di samping Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu."
ia juga menyucikan iiwa kalian dari adat-adat
fahiliyah yang tercela, seperti: mengubur anak Artinya, ingatlah kepada-Ku dengan me-
perempuan hidup-hidup, membunuh anak- laksanakan ketaatan dan amal saleh, seperti:

anak untuk meringankan biaya hidup keluarga, membaca hamdalah, bertasbih, dan bersyukuq,
dan menumpahkan darah (membunuh) gara- membaca Al-Qur'an dan merenungkan ayat-
ayatnya, memikirkan dalil-dalil kaun$ryah atas
gara sebab yang sangat sePele.
eksistensi, kodrat, dan keesaan-Ku, konsisten
Ia juga mengaiari kalian Al-Qur'anul Karim, menjalankan perintah-Ku dan meniauhi la-
rangan-Ku, iman kepada para rasul dan me-
menjelaskan kepada kalian hukum-hukum
syar'i dan rahasia-rahasia tasyri' yang karena neladani mereka... niscaya Aku mengingat
kalian di sisi-Ku dengan pahala, ihsan, pelim-
itulah Al-Qur'an menjadi petunjuk dan cahaya.
pahan rezeki, kelanggengan kebahagiaan dan
Ia juga mengajari kalian hikmah, yaitu kemuliaan, dan pasti Ku-banggakan kalian di

pengetahuan tentang berbagai rahasia hukum- hadapan para malaikat; syukurilah nikmat-
Ku yang telah Ku-anugerahkan kepada kalian
hukum dan tujuan-tujuannya serta faktor- dengan hati dan lisan serta dengan mem-
falitor pendorong kepada amal dan ketaatan, pergunakan setiap organ tubuh dalam hal-
sebagaimana ia mengajari kalian As-Sunnah hal yang sesuai dengan tujuan penciptaannya
dan as-siirah (perilaku hidup) yang terpuii da- (yaitu untuk kebaikan dan manfaat); jangan-
lam semua aspek kehidupan, dalam situasi lah mengingkari nikmat-nikmat ini, dengan
mempergunakannya dalam hal-hal yang tidak
damai dan perang, jumlah minoritas dan ma- dibolehkan syara' dan tidak dibenarkan akal
yoritas, dalam perjalanan dan sedang bermu- sehat, sebab Aku akan membalas amal-amal
kim. Sampai-sampai para sahabat yang telah
diajari oleh Nabi saw. rahasia-rahasia tasyri' yang kalian lakukan: kalau baik, balasannya pun
baik, tapi kalau jahat, balasannya pun buruh
dan fiqih agama meniadi orang-orang biiah sebagaimana dinyatakan dalam ayat yang lain:

para ulama, dan cendekiawan, dan beberapa "D an (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklum'
di antara mereka berhasil menjadi pemimpin
negara dan pemimpin umat serta menegak- kan, 'sesungguhnya iika kamu bersyukur, niscaya
kan keadilan dan menialankan politik dengan Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi
jika kamu mengingkari (niktnat-Ku), maka sesung-
mahir; padahal ia baru menghafal sebagian saja guhnya adzab-Ku sangat pedih." (Ibrahim: 7)
dari Al-Qur'an, hanya saia ia mengetahui raha-
sianya dan memahami tujuannya.

I

FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM'HUKUM affiat panas, tunggulah sampai cuaca agak dingin

untukMenghadap ke kiblat adalah sarana untuk menunaikan shalat."

menyatukan umat. Tujuan sebenarnya adalah c^r:^ manusia akan diberi ganjaran atas
keikhlasan ibadah kepada Allah,,".or.-*rr"
pun yang meniadi arah menghadap ;""- ^-^:::':'
sharat. Karena itu, perserisihan paha* ;;;:
::Y:1f:i-,t]t"e1la*ohddikeenrgjaankasina-nsyiaa, 'udasnahAallanhyamtaidmapku
i,r;;;tara para pengikut

;ll[ff:l:t#-rf'.::H::boleh dieksploitasi.
berbagai asama '..': "::" ffru::,:1l:

Manusia harus berlomba- t1)itlftil-pt!l'-_^f1'"uIt--il'Tt*n"luinda'tupsepurdmani aan' nsdutkiakedramadnrabaylataalmmia)adscuaeaplaskuhuundppaadehninlgamkeuoamtd'trbiaadt--i
lomba mengerjakan kebajikan arn puruu"un-
perbuatan mulia. Mereka juga harus or, r*.- Tidak ada kata mundur bagi perintah
jatani semua perintah Auah. pergantian r;;;-
tah-perintah, dengan pertama-ta-, -**i"- ldTiya*l"aktmk.aamnyneanyt gainhaipdseaerpbinaktnaeyhaKkbaet'ibgrkaaihbk,laadtlei,kndegiataKnmad'bbaaalhhil
dap ke arah Baitul Maqdis kemudian ke irah
Ka'bah sebagai perintah finalnya, tidak lain
perintah sebelumnya sebanyak dua kali dalam
merupakan ujian belaka untuk mengetahui

siapa-siapa yang beriman dengan tulus dan
mem-mengungkap orang-orang yang dusta,
yangbedakan antara yang kotor dan yang baik, L4!' Kaum mukminin tidak punya pilihan
l?ayin|t- selain terus berkiblat ke Ka'bah dalam
muslim dan yang munafik. ;aai, pengatitrai
kiblat itu bukan bencana, melainkan nikmat shalat mereka.
yang sangat besar. istitsFniramaa' nmAutlltaahshTila, 'saelaba4gta;3im"a-niat'idli)riwadaaytaatt-r

Maksud dari perintah yang terdapat di
dalam firman-Nya, "Maka berlomba-lomba- kan dari lbnu Abbas, dan pendapat inilah yang
dipilih ath-Thabari. Ia berkata: Allah menafik-
lah kamu (dalam berbuat) kebaikan" adalah
an adanya hujjah bagi seseorang atas Nabi
bersegera melaksanakan apa yang diperin-

tahkan Allah, yaitu berkiblat ke Ka'bah. Mes- saw. dan para sahabatbeliau dalam hal berkib-

kipun-kalau dilihat dari keumuman lafal- latnya mereka ke Ka'bah. Maknanya, tidak ada

nya-perintah ini berisi imbauan untuk ber- hujjah bagi seseorang atas kalian kecuali huj-
jah yang batil, di mana mereka berkata, "Apa
segera mengerjakan segala jenis ketaatan,
makna yang dimaksud-sebagaimana kata yang memalingkan mereka...", "Muhammad

al-Qurthubi-adalah bersegera menunaikan bingung dalam urusan agamanya", "Dia meng-

shalat pada awal waktunya, tapi untuk shalat hadap ke kiblat kita tidak lain karena agama
zhuhur disunahkan menunggu sampai udara kita lebih benar daripada agamanya", dan lain-
agak dingin pada saat cuaca amat panas, lain perkataan yang tidak muncul kecuali dari

dengan dalil hadits yang diriwayatkan oleh penyembah berhala, orang Yahudi, atau orang

Bukhari dan Tirmidzi dari Abu Dzar al-Ghifari munafik.

bahwa Nabi saw. pernah bersabda, Penyepelean kaum kafir; dukungan terha-

,# e ,b!;u olt'"".:,t tiy ';t i".:, it1 dap kaum mukminin, dan larangan untuk
takut terhadap orang-orang yang lalim dalam
hal berkiblat ke Ka'bah... mengandung isya-

i)t!r.i rat bahwa orang yang benar itulah yang patut
dafi"Sesungguhnya panas yang terik beraial
ditakuti, sedangkan orang yang salah tidak
kobaran api neraka jahanam. Maka jika cuaca perru dihiraukan.

TAFSIRAL-MUNTR'ILID 1

Tasybiih fpenyerupaan) yang terdapat tuk umat ini agar mereka tidak sampai ter-
jerumus ke dalam keadaan seperti yang di-
dalam firman Allah Ta'ala fli;t ft rgt Gy
alami umat-umat silam, di mana mereka ing-
menuniukkan bahwa nikmat Allah yang be- kar kepada nikmat-nikmat Allah, dan tidak
rupa kiblat Ka'bah itu sama dengan nikmat- mempergunakan akal dan panca indera untuk
Nya yang berupa kerasulan Muhammad saw. hal-hal (kebaikan) yang meniadi tujuan pen-
ciptaannya, sehingga Allah mencabut nikmat-
Tasybiih ini menunjukkan seriusnya urusan nikmat itu dari mereka.

pengalihan kiblat ke Ka'bah. SABAR ATAS COBAAN

Adapun firman-Nya $ii'i O;sltiy me- Surah a!-Baqarah Ayat 153 - L57

ngandung saniungan tentang prinsip keadilan Il3ttAS *$\, r'U;:,t 9r i;jt q$-
di antara sesama manusia. Makna firman ini:
Ingatlah kepada-Ku dengan melaksanakan ke- 4'J'r_ A$iiii @ G+rtt {.i,
taatan, niscaya Aku mengingat kalian dengan <ri;in'$rV\ S.'lra it W
memberi pahala dan ampunan, sebagaimana
,t"idt, ()J.*z+i l'tcri ,&"Ftuiffi
dikatakan Sa'id bin fubair. Ia berkata pula:
Zikir (mengingat Allah) adalah taat kepada- 6rCr;at*'t €lf5,.tl,..,.At(;, ,iri"iV,s.V.itG
Nya. Barangsiapa tidak menaati-Nya, berarti 1:,;'#Tyi b 6rl(
ia tidak berzikir (mengingat-Nya) meskipun iiy$3lr @
€q;iii3L9w"2##a+];@*v AY
ia banyak mengucapkan tasbih dan tahlil serta @sie;t'J$-ir,*,
sering membaca Al-Qur'an. Dalam Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan riwa- "Wahai orang-orang yang beriman, mohon-
yat dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah
saw. pernah bersabda, hh pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang
if, tit ,^; &, ,Ls& #'rL 6 :)k'it:t ;n sabar. Dan janganlah kamu mengatakan orang-
orong yang terbunuh di j alan Allah, (mereka)telah
y,4r. ;f, y q ef tib A'i;' q. mati, sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu
tidak menyadarinya. Dan Kami pasti akan meng-
. Gt,.qtUi,t'jt:. j::'p,\f y
uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
"Allah Ta'ala berfirman, 'Aku sesuai dengan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
prasangka hamba-Ku, dan Aku ada bersamanya
bila ia mengingat-Ku.lika ia mengingat-Ku d.ikala kabarkanlah berita gembira kepada orang-orang
sendirian, Aku pun mengingatnya secarA rahasia. yang saban (yaitu) orang-orang yang apabila di-
Dan jika ia mengingat-Ku di kala ramai, Aku pun timpa musibah, mereka berkata, 'Innoa lillaahi wa
mengingatnya di antara makhluk yang lebih baik innaa ilaihi raaji'uun'. (sesungguhnya kami milik
Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka
dari mereka. Iika ia mendekatkan diri kepada-
Ku sejengkaL Aku pun mendekat kepadanya se' ituhh yang memperoleh afipunan dan rahmat
dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang
hasta...."' y ang mendap at p etunj uk! (al-Baqarah: r 53- I 57)

Maksudnya: Ingatan dalam hati, yang ha-
rus terus-menerus dipertahankan dalam se-
mua kondisi.

Adapun firman Allah Ta'ala Vr d ti(.i6}
q:;* merupakan peringatan dari Allah un-

l'raab pertolongan-fVya. {,:<lji!} sungguh akan Kami

4;+i.f ;';ip t"aua rsim ini berkeduduk- uji kalian. Kata ini berasal dari kata al-ibtilaa',
yang artinya: ujian untuk mengetahui keada-
an marfuu' karena masing-masingnya adalah an orang yang diuji. Yang dimaksud dengan
khabar bagi mubtada' yang dihapus, taqdiirnya firman ini adalah: Kami akan memberi kalian
cobaan untuk menguji keadaan kalian, dengan
adalah ("+f e.! rc,t1,l.r).
rasa.takut kepada musuh. (C!) paceklik.
Balaaghah 4J$\t u..j{i) kekurangan har{a karena rusak.

{;Gij .lr;i} Oatam susunan ini terdapat 4,*iVh ftekurangan jiwa karena terbunuh,

peringkasan dengan menghapus sebagian meninggal, atau menderita penyakit. {-F';}

kata; susunan aslinya begini: (a,...1r reg,fr.. :rrlF y kekurangan buah-buahan karena terserang
,t-tJ. Dan antara l<ata al-amwaat dan al-ahyaa' hama. Artinya: Sungguh Kami akan menguji
kalian untuk melihat apakah kalian sabar
terdapat metode kebahasaan yang disebut
atau tidak. 4ry,tAt *jy a^nberikanlah berita
thibaaq.
gembira kepada orang-orang yang sabar
4*t n :?h Pemakaian bentuk nakirah
menghadapi ujian bahwa mereka akan masuk
berfungsi untuk menyatakan sedikit. surga. AbMushiibah (musibah) adalah segala
hal yang menyakiti jiwa, harta, atau keluarga.
4d; I, i. Lt/i,p pemak aian ta nw iindalam
N aqshuts-tsamaraat: sedikitnya buah-buahan.
kata yang pertama dan yang terakhir berfung-
si untuk membesar-besarkan, sedang firman- 4Lt*b ampunan. Shalat dari Allah ada-

ttlya "(€., ir| bertuluan untuk menampakkan lah pengagungan dan peninggian kedudukan.
4i?;y nikmat. Ar-Rahmah artinya kelembutan
besarnya perhatian kepada mereka. dengan apa yang menjadi hak mereka sebagai
ganjaran atas kesabaran dan keridaan mereka
43ti+lt ii) Susunan ini menyatakan bah- menerima qadha (keputusan) Allah.

wa sifat itu terbatas bagi maushuuf fgang di- SEBAB ruRUNNYA AYAT 154
beri sifat) saja. Artinya: tidak ada yang men-
Ayat ini turun berkenaan dengan kaum
dapat petunjuk selain mereka.
muslimin yang gugur dalam perang Badar.
Mufradaat Lughawlyyah Mereka berjumlah beberapa belas orang,
delapan di antaranya dari kaum Anshar dan
4.Py.h Ash-Shabru artinya mengukuhkan enam orang dari kaum Muhajirin. Sebab tu-
jiwa agar kuat menanggung derita. Arti firman runnya, orang-orang dulu mengatakan ten-
ini: mintalah pertolongan kepada Allah untuk tang orang yang terbunuh di jalan Allah: "Fu-
lan sudah mati dan tak bisa lagi menikmati ke-
meraih kebahagiaan di akhirat dengan cara senangan dunia." Maka Allah menurunkan ayat
ini. Ibnu Abbas berkata: Umair ibnul Hamam
bersabar dalam menjalani ketaatan dan meng- gugur dalam perang Badaf, dan tentang diri-
nya serta rekan-rekannyalah turunnya ayat:
hadapi cobaan. 4:uVh Allah secara khusus "D an j ang anlah kalian meng atakan.,,. "

menyebutkan shalat karena ia berulang-ulang
dikerjakan dan nilainya sangat agung. Dalam
bahasa Arab, shalat artinya doa. Kalau dari
malaikat, ia bermakna istigfar; sedang kalau

dari Allah ia bermakna rahmat. 44./6te.) Yak-
ni menyertai orang-orang yang saba4 dengan

13 Di dalam naslrah bukunya terrulis 1i3J.ijr iiy, sedang yang

saya cantumkan di sini bersumber dari naskah tafsir ini
yang ada di Maktabah Syamilah. (penj.)

Srr"h efg.q"r"L rr*r$.

TAFSIR DAT{ PENJEI.ASAN kepada-Nya dan merasakan keagungan-Nya. Ia
adalah tempat perlindungan orang-oran g yang
Pengalihan kiblat adalah cobaan bagi ma- takut, jalan bagi lenyapnya kesusahan orang-
orang yang malang, dan faktor ketenangan jiwa
nusia, untuk menguii mereka dan menam- kaum beriman. Nabi saw. pernah bersabda,

pakkan siapa yang benar-benar beriman dan ,futa€'t;t;
siapa yang munafik yang dusta imannya. fadi,
"Ketenangan tertinggi kuraih dalam shalat."
peristiwa itu adalah nikmat, bukan bencana.
Apabila seorang mukmin memohon per-
Akan tetapi orang-orang yang kurang akalnya tolongan dengan sabar dan shalat yang me-
dan kaum Ahli Kitab memanfaatkan kejadian menuhi hati dengan rasa takut dan kekhu-
besar ini. Mereka menyebarkan seiumlah de- syukan kepada Allah serta menjauhkan jiwa
dari perbuatan-perbuatan keii dan mungkar,
sas-desus untuk menanamkan kedengkian niscaya akan terasa ringanlah baginya segala
dan kebencian terhadap kaum mukminin.
Allah tahu bahwa hal itu berbuntut adanya kesusahan, dan ia akan tahan menghadapi

upaya-upaya yang intensif dari mereka untuk segala beban dan kemalangan.
menggalang manusia guna memusuhi kaum Oleh sebab itu, Allah memerintahkan ke-

mukminin, dan hal ini pasti akan berakibat dua hal ini. Dia berfirman: untuk memenang-
kan agama kalian dan untuk melenyapkan
timbulnya peperangan. Kemudian peperang- berbagai kesusahan dan musibah yang ka-
lian alami, mintalah pertolongan dengan ke-
an itu benar-benar terjadi, dalam rentetan sabaran (yang dengannya segala kesusahan
dapat diatasi) dan dengan shalat (yang me'
sejumlah perang yang ganas. mantapkan kepercayaan kepada Allah Ta'ala
dan meringankan semua bencana). Ayat ini
Maka Allah SWT menjelaskan di dalam senada dengan firman-Nya,
ayat-ayat ini bahwa nikmat terkadang ber-
"ladikanlah sabar dan shalat sebagai peno-
iringan dengan cobaan dan berbagai macam longmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
musibah, tapi tidak ada obat untuk menang- sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
gung musibah dan melawan musuh-musuh khusyuk." (al-Baqarah: 45)
(kaum musyrikin dan Ahli Kitab) kecuali de-
ngan meminta pertolongan (kepada Allah) Secara khusus "sabar" disebutkan di sini
dengan sabar dan shalat, sebab kesabaran karena ia adalah faktor mental yang paling
memperkuat tekad dan meneguhkan kemau- kuat pengaruhnya terhadap iiwa, sedangkan
an dalam menanggung kesukaran, dan Allah shalat disebutkan karena ia adalah amal fisik
bersama orang-orangyang saba4, yakni dengan
memberi mereka pertolongan, perhatian, dan yang paling besar pengaruhnya terhadap ma-
dukungan. Setelah selesai menjelaskan pe- nusia sebab dengan shalat manusia terpu'
rintah untuk bersyuku4, Allah SWT memulai
penjelasan tentang kesabaran dan permohon- tus hubungannya dengan dunia dan meng'
an pertolongan (kepada Allah) dengan sabar hadapkan diri kepada Allah. Menurut sebuah
dan shalat, sebab seorang hamba tentu berada riwaya! apabila sedang mengalami kesusahan
dalam salah satu dari dua keadaan: mendapat akibat suatu persoalan, biasanya Rasulullah

nikmat (sehingga ia bersyukur) atau men-

dapat musibah (sehingga ia bersabar).

Perintah untuk memohon pertolongan de-
ngan shalat adalah karena shalat merupakan
induk segala ibadah. Ia adalah jalan penghu-
bung dengan Allah, sarana untuk bermunajat

saw. mencari ketenangan dengan mengerja' kalian, wahai orang-orang beriman, dengan
kan shalat dan membaca ayat ini. sedikit ketakutan kepada musuh dalam pepe-
rangan, kelaparan yang timbul akibat keke-
Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Me- ringan dan paceklik, kekurangan harta aki-
nolong orang-orang yang saba4 mengabulkan bat hilangnya, kekurangan jiwa dengan ke-
doa mereka, dan melenyapkan kemalangan matiannya akibat memerangi kaum kafir dan
mereka. Realitanya, amal-amal individual dan sebagainya, serta kekurangan buah-buahan
akibat jumlahnya yang sedikit. Menurut Imam
amal-amal massal yang besar tidak dapat Syaf i, maksud ats'tsamaraat fbuah-buahan)
adalah al-aulaad (anak-anak), sebab anak ada-
membuahkan hasil kecuali dengan keteguhan
lah buah hati seorang manusia, sebagaimana
dan periuangan yang terus-menerus, dan dinyatakan dalam hadits. Allah berfirman
demikian agar hati kaum mukminin lega dan
bekal untuk itu semua adalah kesabaran. tenang dalam menghadapi kejadian-kejadi-
Dan jangan katakan tentang orang'orang an yang tiba-tiba menimpa mereka di masa
depan, dan agar mereka rida dengan qadha
yang mati syahid dalam periuangan dan iihad dan qadar Allah apabila mereka tertimpa
yang murni bahwa mereka mati; sebab mere- musibah. Misalnya, seorang mukmin berubah
ka sebenarnya hidup di dalam kuburan mere-
ka, hidup dengan tipe kehidupan yang khusus menjadi miskin tatkala ia beriman dan di-
dan ciri-ciri yang spesial. Mereka diberi rezeki, kucilkan oleh keluarganya, atau ketika ia
dengan suatu cara yang hanya diketahui oleh
Allah. Kita tidak dapat mengetahui hakikat ke- meninggalkan kampung halaman dan harta
hidupan tersebut dengan standar indera ka- bendanya untuk berhijrah ke Madinah dan
satmata kita, sebab itu adalah kehidupan gaib, meninggalkan Mekah. Tentara Islam dulu ter-
di alam lain, dan memiliki model yang berbeda paksa mengisi perut hanya dengan beberapa
dari kehidupan dunia ini. Yang terpenting Allah butir kurma pada saat berangkat ke medan
Ta'ala sudah memberi tahu kita tentang adanya peran& khususnya dalam perang al-Ahzab dan
kehidupan itu, dan kita tidak perlu menelitinya,
tapi hanya mesti beriman kepadanya. Hal itu Tabuh dan menderita sakit serta terancam ke-
diperkuat dengan firman-NYa, matian ketika menetap di Madinah sehingga ia
terjangkiti wabah penyakit demam yang saat
"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa
itu menular di sana, tapi kemudian iklimnya
orang-orang yang gugur di ialan Allah itu mati;
membaik
sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya
Dan berilah kabar gembira buat orang-
mendapat rezeki." (Ali Imran: 169) orang sabar yang beriman kepada qadha dan

Apa yang disebutkan di atas mengandung qadar. Akan tetapi berita gembira ini tidak
isyarat bahwa orang beriman yang mengor-
bankan dirinya demi memenangkan agama- terwujud kecuali dengan bersabar pada saat
nya dan dakwah Tuhannya tergolong sebagai musibah baru saja menimpa dan diiringi de-
syahid yang meraih surga keabadian, dan ngan pengharapan pahala dari Allah seraya
mereka masih hidup, roh mereka berada di
dalam tembolok burung-burung hijau yang berucap : inna a lillaahi w a innaa il aihi ra ai i' uun.
terbang bebas di surga, sebagaimana disebut- Itulah berita gembira tentang bagusnya hasil
kan dalam hadits yang shahih.
akhir dalam semua urusan mereka: orang-
Selanjutnya Allah Ta'ala bersumpah: Demi orang yang sabar akan dipenuhi pahalanya
tanpa perhitungan, dan mereka mendapat
Allah, Kami akan memberi cobaan kepada

ampunan dari Tuhan atas kesalahan-kesalahan Yang tercela adalah melakukan hal-hal
mereka dan memperoleh rahmat yang khusus yang dilarang syariat, seperti: menampar

bagi mereka yang mereka dapati pengaruh- pipi, merobek pakaian, meratapi orang mati
nya berupa kedamaian hati dan ketenangan
jiwa pada saat musibah datang. Rahmat ini [yang tergolong perbuatan fahiliyah), dan
melakukan perbuatan yang dianggap buruk

diinginkan siapa pun, baik orang kafir maupun oleh akal (misalnya: mengucapkan perkataan

orang mukmin, karena orang kafir merasakan yang menyatakan rasa jengkel dan tidak terima

dunia ini gelap dan sempit ketika ia tertimpa dengan apa yang ditakdirkan dan diputuskan

musibah, bahkan kadang ia sampai bunuh diri; oleh Allah).

dan alangkah banyaknya kasus bunuh diri di Banyak hadits dan atsar mengenai ke-
sabaran, batasan-batasannya, dan perintah
Eropa dan Amerika!!

Orang-orang yang benar-benar sabar ada- mengucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi
lah mereka yang mendapat petunjuk kepada raaji'uun pada saat musibah melanda. Di an-

kebenaran dan perbuatan-perbuatan yang taranya, hadits yang diriwayatkan oleh Muslim
dari Ummu Salamah r.a., ia berkata: Aku per-
bermanfaat, dan merekalah yang meraih ke-

baikan dunia dan akhirat. Kesabaran (yang nah mendengar Rasulullah saw. bersabda,

mendapat pahala besar) adalah yang ada pada

saat musibah baru saja melanda, dengan dalil

hadits Bukhari dari Anas, +b,#';;r iy niL rF d. a.. a.*i,trt:t
ar{t&\#gfr'
giit i.,2t "*'fist G1
"setiap hamba yang tertimpa musibah lalu
"Kesabaran (yang mendapat pahala besar) berucap 'sesungguhnya kami adalah milik Allah
adalah yang ada pada saat musibah baru saja dan kepada-Nya-lah kami akan kembali.ta Ya

menirnpa." Allah, berilah aku pahala dari musibahku dan

Menangis atau bersedih hati, tapi hati berilah aku ganti yanglebihbaik'pasti akan diberi
rida dan menerima qadha dan qada4, tidak pahala oleh Allah dalam musibahnya dan pasti
bertentangan dengan kesabaran dan iman.
diberi ganti yang lebih baik."
Disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih

Muslim bahwa Nabi saw menangis ketika Dalam Syu'abul-Iimaan, Baihaqi meriwa-
putra beliau, Ibrahim, meninggal. Seseorang yatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi saw
lantas bertanya, "Bukankah Anda melarang pernah bersabda,
kami berbuat demikian?" Beliau bersabda,

"lni adalah ungkapan rasa kasih sayang." Lalu

beliau melanjutkan, "

Y it;* yt ,i;t qati,l: itai-Vw tatr'^J S;u ,4G

:t;;;:JJ JJ l-l"--'rtl. (. ,lirA "G{t'jA,u!"ttat!'t "Barangsiap o ^rrguropkan Innaa lillaahi wa
"*i-"Air mata bercucuran dan hati bersedih, tapi
L4 "Sesungguhnya kami adalah milik Allah" merupakan

t kami'tidak mengucapkan selain perkataan yang pengakuan bahwa diri kita adalah hamba dan milik Allah,
diridai Tuhan kami, dan sungguh kami berduka
sedang "dan kepada-Nya{ah kita akan kembali" adalah
pengakuan bahwa diri kita pasti akan mati dan akan

ilengan kematianmu, w ahai lbrahim. " dibangkitkan lagi dari kuburan.

innaa ilaihi raaji'uun pada saat terkena musibah, pada qadha dan qadar Allah, dan rida de-
niscaya Allah akan meringankan musibahnya, ngan keputusan-Nya. Kalau hal itu sudah ter-
membaguskan hasil akhirnya, dan memberinya wujud, Allah tentu akan meringankan musi-
ganti yang ia ridai." bah, memberi ganti yang lebih baik darinya,
dan memberi ganjaran kepada orang yang
Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan dari sabar dengan menerima amalnya dan me-

Abu Musa bahwa Nabi saw. bersabda, masukkannya ke dalam surga.

|'rt#,*,s.frt i6 -sir g oi ti1 FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM

.1." .o . ) t . . , tt. Dunia adalah negeri ujian dan cobaan.
to>ty;j W tJ# t€y((Ot2r-, iO. /jIer-.t. Ujian itu ada yang baik dan ada yang buruk
tr, Allah Ta'ala berfirman,
:rj# rr7# Jti. tt, l5L: :r-I l:-r..=r cgc.-rr .lt.
"Setiap yangbernyawa akan merasakan mati,
: d .J.r*, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikem-
a.,t{ *f.t,.t :;t*;i:t i* ,i_:.ir, l; balikan hanya kepada Kami." (al-Anbiyaa': 35)

*t-;.',kyit Dia berfirman pula,

"Apabila anak seseorang meninggal, itlah "Maka (sebenarnya) bukan kamu yang mem-
bunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh
Ta'ala berfirman kepada para malaikat, 'Kalian mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika
engkau melempar, tetapi Allah yang melempar.
mencabut nyawa anak hamba-Ku?' Mereka tnen-
j awab,'Ya.' Dia berfirman,' I(alian mencabut ny a- (Allah berbuat demikian untuk membinasakan
wa buah hatinya?' Mereka menjawab, 'Ya.' Dia
berfirman,'Lantas apa yang diucapkannya?' Me- mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada
reka menjawab,'Dia mengucapkan hamdalah dan orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang

innaa lillaahi wa innaa ihihi raaji'uun.' Maka baik. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui. " (al-AnfaaL I 7)
Allah Ta' ala berfirman,' B angunkan untuk hamba-
Ku sebuah rumah di surga dan namai rumah.itu Allah Azza wa falla menguji hamba-Nya
RumahHamdahh."'
dengan karunia yang baik untuk menguji
Umar ibnul Khaththab r.a. berkata, "Da-
lam setiap musibah yang kualami pasti aku syukurny4 dan mengujinya dengan malape-
mendapati tiga nikmat. Pertama, musibah itu taka untuk menguji kesabarannya. Ujian yang
tidak menyangkut agamaku. Kedua, musibah berupa anugerah nikmat disebutbalaa', begitu
itu tidak lebih besar. Ketiga, Allah memberi pula ujian yang berupa malapetaka disebut
balasan yang besar atasnya." Selanjutnya ia balaa'. Ayat 155 menegaskan bahwa ujian itu
membaca firman Allah Ta'ala, "Mereka itulah berlangsung. Arti ayat ini: Sungguh Kami akan
menguji kalian agar Kami mengetahui secara
yang mendapat keberkatanyang sempurna dan nyata siapa yang berjihad dan bersabar; supaya
rahmat dari Tfuhon mereka, dan mereka itulah ganjaran Kami berikan kepadanya.
orong -orang yang mendapat petunjuk"
Kesabaran yang berat atas jiwa, yang
Kesimpulan: Ayat-ayat dan hadits-hadits pahalanya besal adalah kesabaran pada saat
yang menetapkan aturan agama telah me- musibah baru saja menimpa, sebab itu mem-
ngimbau untuk bersabac mengucapkan innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uu& mengucapkan
perkataan yang diridai Allah, menyerah ke-

buktikan kekuatan hati dan keteguhannya pada ^t * *-i *;i,:, *j"il::ir'{cl'',-r..- U
maqom ash-shabr (derajat sabar), dan itulah -J . , Jv . l'
a
makna hadits Anas di atast "Sesungguhnya ke'
sabaran (yang mendapat pahala besar) ada- :w iys;t&?',r,i;v
lah yang ada pada saat musibah baru saia me-
nimpa." Adapun setelah efek musibah itu tidak "Apabila seorang mukmin mengalami sakit,
begitu terasa lagi (karena seiring berjalannya capels atau sedih, bahkan maki hanya mengalami
waktu, lambat laun efeknya akan berkurang), kegelisahan, maka itu akan menyebabkan sebagian
kaalahannya dihapus."
setiap orang dapat bersabar,
Musibah terbesar adalah musibah dalam
Sabar ada dua macam: sabar dalam agama. As-Samarqandi (Abu Ahmad) menye-
butkan dalam Musnad-nya dari Atha' bin Abi
menghindari maksiat (orangnya disebut mu- Rabah, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda,

jahid) dan sabar dalam melaksanakan ke- b tiv,eZ.6 iW,ik) €*i qwi rst
taatan (orangnya disebut abid). Yang kedua
Jat#
lebih banyak pahalanya sebab itulah yang di-
kehendaki. fika seseorang sabar dalam meng- "Apabila seseorang di antara kalian meng'
hindari maksiat dan juga sabar dalam menia-
lani ketaatan, Allah akan memberinya kerida- alami musibah, hendaknya ia ingat seandainya ia
an terhadap qadha-Nya, dan tanda keridaan mengalami musib ah b erup a meninggalnya diriku,
adalah tenangnya hati dalam menghadapi se- sebab itu termasuk musibah palingbesar."
gala hal (baik musibah maupun kesenangan)
yang menerpa jiwa. Adapun sabar yang ketiga, Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa benar-
yaitu sabar dalam menghadapi musibah dan
bencana, hukumnya juga waiib, sama seperti lah sabda Rasulullah saw. ini, sebab musibah
hukum beristigfar atas dosa-dosa. berupa meninggalnya beliau lebih besar dari
segala musibah lain yang menimpa seorang
Apabila seorang mukmin dirundung mu-
sibah, meskipun kecil, ia akan berkatai innaa muslim sepeninggal beliau hingga hari Kiamat:
lillaahi wa innaa ilaihi raaii'uun. Ikrimah me-
riwayatkan bahwa pada suatu malam, lam- turunnya wahyu berhenti, cahaya kenabian
padam, dan itu juga meniadi awal munculnya
pu Rasulullah saw. tiba-tiba padam, maka bencana dengan murtadnya bangsa Arab

beliau berucap: innaa lillaahi wa innaa ilaihi berikut dampak-dampak lainnya. Musibah
raaji'uun. Seseorang lantas bertanya,'Apakah berupa meninggalnya Nabi saw. menjadi
titik awal terputusnya keberkahan dan awal
itu termasuk musibah, wahai Rasulullah?"
berkurangnya.
Beliau menjawab, "Ya. Setiap perkara yang
menyakiti seorang mukmin adalah musibah." Bacaan innaa lillaahi wa innaa ilaihi
fadi, musibah adalah setiap perkara yang
menyakiti seorang mukmin. Imam Muslim raaji'uun adalah ungkapan penyerahan diri
meriytrayatkan dari Abu Hurairah r.a. dan Abu dan kepasrahan. Allah Ta'ala meniadikan ka-
Sa'id r.a. bahwa mereka pernah mendengar
limat ini sebagai tempat berlindung bagi
Rasulullah saw. bersabda,
orang-orang yang dirundung musibah dan
sebagai pegangan bagi mereka yang sedang
diuji karena kalimat ini mengandung arti yang
penuh berkah. Innaa lillaahi fsesungguhnya
kami adalah milik Allah) adalah pengesaan

tuslRft-MUNIRIILIDI - *."orz$...l,Rn,,., srr"hera"q","r,

Allah dan pengakuan bahwa diri kita adalah dengan qadha dan qadar; meminta dan meng-
hamba dan milik-Nya, sedang wa innaa ilaihi harap pahala dari Allah atas musibahnya, dan
raaji'uun adalah pengakuan bahwa kita akan
tidak tercetus dari mulutnya kalimat yang
mati dan akan dibangkitkan lagi dari kuburan mengandung kekurangajaran (etika buruk)
kita, dan kita meyakini bahwa segala sesuatu
terhadap Allah, maka Allah akan memberinya
akan kembali kepada-Nya. Sa'id bin fubair ganti yang lebih baik dari musibah itu di dunia,
melimpahkan kepadanya kasih sayang ilahi
rahimahullah berkata: Tak seorang pun nabi
di dunia dan akhirat, dan menyempurnakan
sebelum nabi kita yang diajari kalimat ini.
baginya nikmat yang besar dan anugerah yang
Sekiranya Ya'qub mengenal kalimat ini, tentu
agung di akhirat: ampunan atas dosa-dosa dan
ia tidak akan berkata: 'Aduhai duka citaku kesalahan, masuk surga, dan mendiami Ru-
terhadap Yusuf!" fYusuf: 84)
mah Hanidalah. Semoga Allah mengaruniakan
Berita gembira buat orang-orang yang
sabar adakalanya berupa ganti (yang Iebih iman kepada kita, membina jiwa kita agar
baik). Contohnya, Allah memberi Ummu kita senantiasa berbekal kesabaran dalam
Salamah ganti berupa Rasulullah saw. yang
menghadapi setiap musibah, besar maupun
menikahinya setelah suaminya, Abu Salamah, kecil. Hanya kepada Allahlah kita memohon
meninggal dunia. Adakalanya pula berupa pa- pertolongan, dan Allah beserta orang-orang
hala yang besar; misalnya yang disebutlan yangsaba4, memberi mereka pertolongan, per-
dalam hadits Abu Musa terdahulu yang me- lindungan, perhatian, dan kemenangan.

nyatakan dibangunnya sebuah rumah di surga SA'I ANTARASHAFA DAN MARWAH, DAN
bagi orang-orang yang sabar; yang disebut SANKSI ATAS PENYEM BUI{YIAN AYAT.AYAT
"Rumah Hamdalah". ALLAH

Allah memberi orang-orang yang saba4, Surah al-Baqarah Ayat 158 - L82
yang mengucapkan innaa lillaahi wa innaa
i'fir'€ #},,rfi U-,r;\36Ar oL
ilaihi raajiuua nikmat-nikmat yang besar.;
Y*,1fi{\ )&'&i6 'Gr|
yaitu ampunan dan rahmat karena shalatdari 3r@ ryWar iFrigus
Allah kepada hamba-Nya adalah ampunan, u a'ltr3 r j.tlregl v i,j:s<Gj,t
rahmat, berkah, dan pemuliaan dari-Nya ke- q; q!',iti'n{.5-
L rS.,'' g Y )-:2
pada si hamba di dunia dan di akhirat. Az-
6Atrlri 'S-lr {r @ 14:tx3'^i'r
Zaj j aj b erka ta: " Sh aI at dari Allah' Azza wa lalla (6"fr; 33 6r$66i;rt#-'(13

adalah ampunan dan pujian yang baik." i'\i'V' Vi{ '"$(,y@ *:;l,)Yjl

Ada pula yang berpendapat bahwa maksud e(x\3 *;Vitd&q;Sf:r
rahmat adalah penyingkiran kesusahan dan
pemenuhan kebutuhan. Ampunan dan rahmat
itu adalah keadilan Tuhan, dan Allah memberi

tambahan kepada orang-orang yang saban
berupa hal ketiga, yaitu hidayah, sebagaimana
firman-Nya, "dan mereka itulah orang-orang
yang mendapatpetunjuk " (al-Baqarah: 157)

Ringkasan apa yang menjadi keyakinan
saya sebagai berikut. Barangsiapa bersabar
pada saat musibah baru saja menimpa, rida

'rArsrR AL-MUNIR JILID 1

'# i{f-l "W.rJIr @ 'n# isim syarth (;,r). Bisa pula (;..i) dianggap ber-

@6ifri154t:xit makna (silr), dan (e:t-) adalatr iumlah fi'liyyah
yang tidak punya kedudukan dalam i'raab se-
"saungguhnya Shafa dan Marwah adahh
sebagian syiar (agama) Allah. Maka barangsiapa {ti}bab ia adalah shitah bagi rsim maushuul.
yang beribadah haji ke Baitullah atau berumtah,
maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i berkedudukan manshuub karena dihapusnya
antara keduanya. Dan barangsiapa yang dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Uharful-jara susunan aslinya adalah 'Ot a>
Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui. Sungguh 4W *:fi ,1f) ini adalah iawaabury-syarth

orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah dan berkedudukan maizuum karena di7'o zml<an
Kami turunkan berupa lceterangan'keterangan dan
petunjuh setelah Knmi jelaskan kepada manusia oleh isim ryarth (;r), sama seperti firman Allah

dalnm Kitab (Al-Qur'an), mereka itulah yang Ta'ala dalam surah al-^Craaf ayat 186: ,M. ;;Y
dihknat Allah dan dilaknat (Puh) oleh merela
'.4ij;,r" >ri ti:r
yang mehknat, kecuali mereka yang tehh bertobat,
tada('.,i,s' e';dia&ngt-{i+atrfL)i}t"Utris4a.,d1i.a,inhgagdaaplashebmaugba-i
mengadakan perbaikan dan menjelaskan(nya),
khaban dan bisa pula dianggap sebagai mubta'
mereka itulah yang Aku terima tob atnya dan Akulah
Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. da'kedua aan {;i;} menjadi khabar muqad-
Sungguh orang-orang yang kafir dan rnati dalam
keadaan kafir, merelca itu mendapat laknat Alhh, dom baginya,dan kalimat yang terdiri dari mub'
para malaiknt dan manusia seluruhnya. Merelu tado'kedua dan khabarnya ini adalah khabar
lc*al di dahmnya (laknat), tidak al<an diringanlun
adzabnya dan mereka tidak diberi penangguhan!' ba$ mubtada' pertama, sementara mubtada'
(al-Baqarah: 158-162)
pertama dan khabarnyamenjadi khabor inna.
Qlraa'aat
(rju o,iirlty ini adalah istisnaa'muttashil.
4Uy dibaca: Maknanya: mereka bertobat dari kekafiran

1. [6;ts-) sebagaifi'il maadhi.lni adalah baca- dan kembali kepada Islam, atau bertobat dari

an Ibnu Katsic Nafi', Abu Amx, Ashim, dan menyembunyikan apa yang diturunkan Allah

Ibnu Amir. Kata [r) bermakna (#iJr) atau dan kembali menampakkannya.

berfungsi sebagai isim sYarth. e{;,l9*y berkedudukan manshuubsebagai

2. @!) sebagai fi'il mudhaari'yang diiazm' haat'diii dhamiir (WY, sedang &L iy
kan oleh isim syarth (on); aslinya f il ini
{ir;ir adalah jum lah fi'liyyahyang menempati
berbentuk begini: (L$.lni adalah bacaan
kedudukan nashb sebagai haal dari dhamiir
Hamzah dan al-Kisa'i.
{d,rrit-}.3';}!.i$ Jumlah lsmiyyah yang me-

nempati kedudukan nashb sebagai haal dati

dhomiir {iJ6} atau sebagai haal dari dhamiir
#&).

I'raab Balaaghah

4W * 'rtr Li t5 Urri) kag $;) 4yt lu ir) susunan ini mengandung pe-
{{rt\bisa dianggap sebagai isim syarth, aaa-
ringkasan dengan menghapus sebagian kata,
flah ryarthnya, dan ia adalah il maadhi yang
taqdiirnyaadalah (.irr rr, ;r*r i,,).
bermakna masa depan, dan ia d!7'azmkan oleh
4W ryy maksud ryukur di sini adalah

memberi pahala atas ketaatan hamba-Nya'
Dengan kata lain, Allah memakai istilah syukur
tapi yang dimaksud-Nya adalah ganjaran, dan
metode seperti ini disebut maiaaz.

{li,' iilt} dalam susunan ini terdapat rah, menurut bahasa, adalah berkunjung. Se-

pengalihan dari dhamiir mutakallim forang dang menurut istilah syaria! umrah artinya
pertama)-yakni semestinya (.+,r,)-ke dha-
miir ghaibah (orang ketiga); dan di sini di- kunjungan secara khusus ke Baitul Haram.
sebutkan lafzhul-j al aalah (kata Allah) dengan
maksud untuk menumbuhkan kegentaran di Ia sama seperti haji, hanya saja dalam umrah

dalam hati. tidak ada wukuf di Arafah, tidak ada menginap

(rry rr, '&-tbdalam susunan ini terdapat di Muzdalifah maupun di Mina, serta tidak

jinaasul-isytiqaaq yang termasuk salah satu dibatasi waktunya, jadi ia bisa dilaksanakan
mu h a s sin a at b a d i i' iyy a h.
kapan saja sepanjang tahun. I'timaar artinya
(q nr6}Artinya: mereka kekal di dalam
melaksanakan manasik umrah. {6d >r,} tidak
laknat itu, atau di dalam neraka. Kata an- ,riiny, ,arUn
ada dosa. (uA ,ri| bentuk
naar (neraka) hanya disebutkan dhomiirnya
(J'h), yang berarti mengulang-ulang thawaf,
dengan maksud untuk memperbesar rasa
dan yang dimaksud dengan thawaf di sini
takut terhadapnya.
adalah sa'i antara Shafa dan Manuah, yang
(i'iEI. ii yr) di sini dipakaiiumlah ismiy-
termasuk manasik haji dengan ijmak seluruh
yah untuk menyatakan keadaan yang berlang-
sung terus-menerus. ulama. Nabi saw. telah menjelaskan kewajiban

Mufradaat Lughawlyyah sa'i ini dalam sabda beliau yang diriwayatkan

4r;V [:rr 51] Shafa dan Marwah adalah oleh Baihaqi dan lain-lain:
dua bukit kecil di Mekah. farak antara ke-
;lt#,S,. lnt'01
duanya adalah 760 hasta. Shafa berhadapan
"sesungguhnya Atlah telah mewajibkan sai
dengan Baitul Haram. Area di antara kedua atas kalian."
bukit itu adalah tempat melaksanakan sa,i.
Sementara itu, Imam Muslim meriwayat-
Sekarang area sa'i tersebut sudah diberi atap kan hadits yang berbunyi,
dan Iantainya terbuat dari marmeryang indah,
sama seperti seluruh bagian Masjidil Haram ". ht t.i. yfii.r

lainnya. {1, l*} ini adalah bentuk jamak 'Muhilah dari bukit yang disebutkan lebih
dulu oleh Allah (yakni bukit Shafa)."
dari kata (.".r) yang berarti tanda. Sya,aa'ir
(UY melakukan ketaatan, baikyang far-
bisa pula disebut magtaa'ir yang merupakan
bentuk jamak dari masy'ar Kata ini terkadang dhu maupun yang sunnah. Tathawwu,, menu-
dipakai sebagai istilah lain dari tempat-tempat
rut bahasa, artinya melakukan perbuatan
manasik hair, adakalanya pula dipakai dengan
makna ibadah (manasik) haji itu sendiri. yang secara sukarela, tanpa keterpaksaan; kemu-
dimaksud di sini adalah manasik haji. Dalam
dian ia dipakai untuk menyebut derma/sede-
susunan ini terdapat penghapusan, taqdiir-
kah, sebab ia dilaksanakan secara sukarela
nya adalah 1.,i.lr d,r, cU cr). 4#r ti 4J c,)
dan tanpa paksaan; juga dipakai untuk me-
Haji, menurut bahasa, artinya pergi menuju.
Sedang menurut istilah syaria! arti haji adalah nyebut penambahan amal ketaatan dengan
pergi ke Baitul Haram untuk melaksanakan
manasik yang telah dikenal. Adapun arti um- {I];mengerjakan lebih dari yang wajib. 5f}ii.rr

Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri amal-

nya. Yakni memberinya ganjaran atasnya, se-

bab Allah membalas kebaikan dengan kebaik-

an. {i,y'd\ n-mtmaan (menyembunyikan)

t

tR

TAFSIRAL-MUNIRJILID 1

artinya tidak menampakkan sesuatu padahal kau artikan itu, tentu bunyinya begini: fa-laa
ia dibutuhkan dan ada faktor yang menuntut junaaha'alaihi an laa yaththawwafa bihimaa.
untuk menampakkannya. |ika kondisi/syarat Namun, sebab turunnya ayat ini adalah kare-
ini tidak terpenuhi, perbuatan itu tidak bisa na kaum Anshar dulu, sebelum masuk Islam,

disebut kianaan. mengagungkan berhala Manat, dan siapa
pun yang mengagungkannya merasa tak le-
4"iv :41 A uirf u) misalnya ayat rajam
luasa untuk melakukan sa'i antara Shafa dan
dan ciri-ciri Nabi Muhammad saw. (*rKjr q1) Marwah. Mereka lantas bertanya kepada
Rasulullah saw tentang hal itu' Kata mereka:
Tkaaudraatr. i(riailh' m#a,tt--N)yaA.ll{a.hrr-m1ern'ia#u-htk)anmmereerkea- 'Wahai Rasulullah, dulu kami merasa tak le-
luasa untuk mengerjakan sa'i antara Shafa
dilaknati oleh para malaikat dan kaum muk- dan Marwah pada masa fahiliyah.'Maka Allah
minin, atau oleh segala sesuatu, dengan men- menurunkan firman-N ya, Sesungguhnya Shafa
doakan agar mereka dilaknatAllah. dan Marwah.... Selaniutnya Rasulullah saw.
menetapkan sa'i antara keduanya. fadi, siapa
(q ;Jro) mereka kekal di dalam laknat pun tidak boleh meninggalkan sa'i antara

itu, atau di dalam neraka. (.rJ+) mereka di- keduanya."

tangguhkan untuk bertobat atau memohon Hal itu dijelaskan oleh kisah yang di-
ampunan. Kata ini berasal dan al-inzhaarpng sebutkan oleh ath-Thabari dari asy-Sya'bi,

artinya al-imhaal (menunda, menangguhkan). bahwa dulu pada masa fahiliyah di atas bukit
Shafa ada sebuah berhala yang bernama Isaf,
SEBAB TURUNNYA AYAT 158 dan di atas Marwah iuga ada sebuah berhala
yang bernama Na'ilah. Pada masa itu, kalau
Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas sudah selesai mengeriakan thawaf di Ka'bah,
bin Malik r.a. bahwa ia pernah ditanya tentang orang-orang biasanya mengusap kedua ber-
Shafa dan Marwah, lalu ia menjawab, "Dulu
hala adi. Setelah Islam datang dan semua
kami menganggap bahwa keduanya termasuk
peninggalan budaya Jahiliyah sehingga sete- berhala sudah dihancurkan, kaum muslimin
berkata, "Sesungguhnya Shafa dan Marwah
lah Islam datang, kami tidak mendekati ke- dulu diiadikan tempat sa'i demi kedua berhala
dua tempat itu. Maka Allah menurunkan fir-
man-Nya, Sesungguhnya Shafa dan Marwah ihr. Sa'i di sana bukan karena ia termasuk
adalah sebahagian dari syiar Allah." Hakim
syiar agama Islam." Maka Allah menurunkan
meriwayatkan hal senada dari Ibnu Abbas. ayat yang menyatakan bahwa kedua bukit itu
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari termasuk bagian dari syiar agama. fadi, tidak
ada dosanya jika kaum muslimin melakukan sa'i
Urwah dari Aisyah r.a., kata Urwah: Aku per-
nah berkata kepada Aisyah, "Apa pendapatmu antara keduanya sebab mereka mengeriakan
tentang firman Allah, Sesungguhnya Shafa dan
Lharwah adalah sebahagian dari ryiar AIIah' sa'i karena Allah, bukan demi berhala.
l[aka barang siapa yang beribadah haii ke
Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa SEBAB TURUNNYA AYAT 159 DAN 160
baginya mengeriakan sa'i antaro keduanya?
Menurut yang kupahami dari ayat ini, sese- Ayat ini turun berkenaan dengan para
orang tidak berdosa jika tidak mengeriakan sa'i
antara keduanya." Aisyah berkata, "Alangkah ulama Ahli Kitab yang menyembunyikan ayat
buruknya perkataanmu, wahai keponakanku! raiam dan ciri-ciri Nabi Muhammad saw" Ath-
Thabari meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a'
Kalau maksud ayat ini adalah seperti yang bahwa Mu'adz bin fabal dan Sa'd bin Mu'adz

thrs'nAt-MuN'*I"'o 1 .^.,.,-.ffiN. ,^,, -. surahAr€aq.rah

serta Kharijah bin Zaid pernah menanyai se- kepada-Nya. Hamba-hamba-Nya beribadah ke-
jumlah orang Yahudi tentang penyebutan Nabi pada-Nya di kedua tempat itu serta di antara ke-
saw. di dalam Taurat, tapi mereka menutupi_
nya. Maka Allah menurunkan ayat ini. duanya dengan berdoa, berzikir, dan membaca

HUBUNGAN ANTAR AYAT Al-Qur'an. Maka barangsiapa menunaikan iba-
dah haji atau umrah, tidak ada dosa dan tidak
Pengalihan kiblat dalam ayat-ayat sebe_ ada kekhawatiran atasnya dengan melakukan
Iumnya merupakan nikmat yang sangat besar
sa'i di antara keduanya, meskipun dahulu
bagi kaum muslimin, sebab itu membuat
kaum musyrikin melakukan sa,i di sana, sebab
mereka independen, tidak mengekor umat sa'i mereka adalah kekafiran karena mereka
melakukannya demi mengagungkan berhala-
lain; dan juga itu memungkinkan mereka
berhala yang mendekam di atas bukit Shafa
untuk mengawasi Baitul Haram guna mem-
dan Marwah, sedangkan kalian melakukan sa,i
bersihkannya dari syirik dan keberhalaan. di sana karena didorong rasa iman dan ketaat-
Pengalihan kiblat mengarahkan pandangan an kepada perintah-perintah Allah Ta,ala.
kaum muslimin ke arah Mekah, yang me-
Peniadaan dosa dari sa'i mencakup sa'i
rupakan pusat fazirah Arab dan dunia. Setelah yang wajib dan yang sunnah. Begitu pula
l<ata tathawwu' $rang berarti mengerjakan
Allah memuji orang-orang yang sabax, dan ketaatan) meliputi amal fardhu dan sunnah.
karena haji termasuk amal yang sangat berat Rahasia di balik pemakaian ungkapan laa ju-
secara finansial dan fisik, maka sangat cocok naaha (tidakada dosa), padahal sa,i berhukum
fardhu menurut jumhur atau wajib menurut
di sini disebutkan sebagian manasik haji, madzhab Hanafi, adalah untuk menjelaskan
kekeliruan kaum musyrikin yang dulu meng-
yaitu sa'i antara Shafa dan Marwah, untuk ingkari bahwa sa'i termasuk bagian dari syiar
menyempurnakan nikmat pengawasan atas haji dan tak mengakui bahwa ia termasuk
Mekah dan sekaligus untuk mengingatkan bagian dari manasik Nabi lbrahim; di samping
akan nilai pentingnya serta pelaksanaan ma- untuk menjelaskan bahwa tidak ada salahnya
nasik haji di sana. Berkiblat ke Ka,bah dan
sa'i, masing-masing juga bertujuan untuk melakukan sa'i dalam Islam karena tujuan para
menghidupkan agama Ibrahim a.s.. Karena itu,
pelaksana sa'i sudah berbeda dari dulu. pe-
tidak ada alasannya perlawanan Ahli Kitab dan niadaan dosa tidak bertentangan dengan hu-
kaum musyrikin dalam masalah pengalihan lrum iijaab (pewajiban) yang telah ditetapkan

kiblat, tidak ada perlunya mereka berupaya oleh syariat.
menanamkan kedengkian dan dendam ter_
hadap kaum muslimin yang diperintahkan Sedangkan pemakaian istilah gta,aa,ir
Allah untuk memohon pertolongan kepada-
(yang berarti: ibadah-ibadah yang diperintah-
Nya dengan sabar dan shalat.
kan Allah kepada kita, seperti shalat dan
TAFSIR DAN PENJE1ASAN manasik haji) adalah untuk menunjukkan
wajibnya taat dan melaksanakan ibadah itu
Sesungguhnya Shafa dan Marwah serta sa'i meskipun kita tidak memahami maknanya
antara keduanya termasuk bagian dari tanda- sepenuhnya atau tidak mengerti rahasianya,

tanda agama Allah, termasuk bagian dari dan perkara-perkara lain tidak bisa dikiaskan
manasik haji dan umrah yang menjadi bukti kepadanya. Adapun selain sya,aa'ir, misalnya
ketundukan kepada Allah dan penghambaan muamalah (iual-beli, sewa menyewa, serikat

su.nmq"oh ,.iltr,

dagang gadai, dan sebagainya), disyariatkan dalam menentang dan memusuhi Nabi saw.,
demi kemaslahatan manusia, dan memiliki terutama para ulama dan pendeta Yahudi; dan
berbagai 'illah atau sebab yang mudah dipaha- Al-Qur'an juga menyingkap keadaan mereka
mi dan dimengerti tujuannya, maka dari itu yangtercermin dari pendirian mereka: mereka
kias berlaku dalam hal-hal yang selainsya'aa'ir mengenal Nabi saw. seperti mengenal anak-
anak mereka sendiri dan mereka menutupi
dengan mempertimbangkan maslahatnya. kebenaran padahal mereka mengetahuinya.

Melaksanakan syiar-syiar haji hukumnya Sesungguhnya balasan bagi orang-orang
yang menutupi dan menyembunyikan apa
fardhu, minimal satu kali seumur hidup. yang diturunkan Allah-entah dengan tidak
menyebutkan nas-nasnya kepada manusia
Barangsiapa mengerjakan lebih banyak dari ketika dibutuhkan atau ditanyakan (misalnya
tentang berita kemunculan Nabi saw. dan
kewajiban asli ini, maka Allah akan membalas ciri-ciri beliau yang terdapat dalam Sifr Tats-
niyah"), entah dengan menyelewengkan mak-
kebaikan dengan ganjaran yang baik pula, na nas-nas itu ketika menerjemahkannya dan
menggantinya dengan rekaan mereka sendiri,
mengganjar amal yang sedikit dengan pahala baik di Taurat maupun Injil-adalah mereka
dijauhkan dari rahmat Allah, serta Dia murka
yang banyak Dia tidak mengurangi pahala kepada mereka dan melaknat mereka bersama

siapa pun, dan Dia Maha Mengetahui kehendak para malaikat dan seluruh manusia.
seseorang dan Mengetahui siapa yang berhak
mendapat balasan ini. Hikmah balasan ini adalah bahwa apa

Pengungkapan "balasan yang baik" dengan yang diturunkan Allah (berupa keterangan-
istilah "s5rukur" mengandung pendidikan atas keterangan yang.jelas dan petunjuk) itu di-
akhlak yang mulia, sebab manfaat pelaksana-
an ibadah kembali kepada para hamba, tapi peruntukkan bagi kebaikan manusia demi me-
meski begitu Allah mensyukuri mereka atas nunjukkan mereka ke ialan yang lurus, dengan
hal itu, maka setelah demikian apakah pantas cara mendatangkan dalil-dalil yang jelas yang
mereka mengingkari nikmat Tuhan dan tidak menunjukkan kebenaran Muhammad saw,
menjelaskan hakikat dalnanhnya dan wajibnya
mensyukurinya?! Mensyukuri karunia dan mengikutinya dan beriman kepadanya. Kalau
mereka menyembunyikan apa yang diturun-
menghargai nikmat merupakan ciri orang-
kan Allah itu dan menutupi fakta-fakta dari
orang yang loyal dan ikhlas, bahkan ia ada- pandangan, berarti mereka menjerumuskan
lah fal<tor bagi pertambahan nikmat dan ke-
lestariannya serta penurunan karunia Tuhan manusia ke dalam kerugian dan bahaya yang
besar; melumpuhkan kitab-kitab samawi, dan
kepada hamba yang bersyukur dan taat.
menghilangkan hasil-hasil luhur yang diha-
Para ulama mengartikan ryukur di sini
rapkan dari kitab-kitab itu.
dengan makna pahala dan ganiararl yang se-
cara bahasa metode ini disebut maiaaz, karena Ayat ini umum, meliputi setiap orang

ryukur dengan makna membalas kebaikan dan yang menyembunyikan dan apa pun yang di-
nil<matdengan pujian dan penghargaan adalah sembunyikan, yang manusia perlu mengeta-

mustahil bagi Allah, sebab tidak ada seorang 15 Kitab Ulangan (lnggris: Deuteronomy), yang merupakan
pun yang punya jasa atau pernah memberi
nikmat kepada Tuhannya, dan Allah Ta'ala kitab kellma dalam Perianjian Lama. (Penj.)
tidak membutuhkan amal hamba-hamba-Nya.
Generasi salaf mengakui bahwa Allah punya
sifat qyuku6 dan itu adalah sifat yang sesuai

dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.

Selaniutnya Al-Qur'an kembali mengung-

tt kap pendirian Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani)

huinya untukurusan duniawi dan ukhrawi me- sangat penyayang kepada orang-orang yang

reka, termasuk di dalamnya penyembunyian datang kepada-Nya. Dia memaafkan orang

ilmu yang diwa)ibkan Allah untuk diterangkan yang bersalah, mengampuni dosa orang yang
kepada manusia. Nabi saw. pernah bersabd4
melakukan pelanggaran, dan melimpahkan
*yqti';4i,i,K'fu.,e t, rahmat-Nya kepada orang-orang yang lalai

,j-l c. apabila mereka bertobat dan kembali kepada
cy Allah Ta'ala.

{qt4 Adapun orang yang bertekad untuk te-
rus melakukan kesalahan dan menolak untuk
"Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu yang menerima kebenaran, berpaling dari dalnrrah

ia ketahui tapi ia menyembunyikannya maka Allah di dalam Al-Qur'an-Nya dan yang di-

pada hari Kiamat lehernya akan dipasangt kekang sampaikan oleh nabi-Nya, serta tetap meng-
ubah dan menyelewengkan kitab suci sampai
dari api neraka."
ia mati, maka orang semacam inilah yang
Kekhususan sebab turunnya ayat ini tidak
masuk perhitungan. Yang dimaksud dengan kafir kepada Allah dan kepada para rasul-N5ra,
dan mereka mati dalam keadaan kafir. Oleh
firman-Nya {""i,; :qt Aui;i up aaauh segala
karena itu mereka pantas mendapat laknat
sesuatu yang diturunkan Allah kepada para dan murka Allah sera laknat para malaikat
nabi, yang meliputi kitab, wahyu, dan tanda-
tanda yang dengannya akal memperoleh pe- dan seluruh manusia; dan mereka kekal di
tunjuk di tengah kegelapan.
dalam neraka, tak akan diringankan adzab
Yang dimaksud dengan firman-N5ra, mereka, dan mereka tidak ditangguhkan.

&f,g/t i$u'y,tb adalah raurat dan Mereka senantiasa berada dalam Iaknat yang

Injil, dan yang disembunyikan adalah ciri-ciri menyeluruh itu secara terus-menerus sampai
Muhammad saw. dan sejumlah hukum yang
disebutkan di dalamnya. Atau yang dimaksud mereka masuk neraka dan kekal di dalam
adalah kitab-kitab terdahulu serta kitab yang
datang berikutnya, yaitu Al-Qur'an. adzab jahanam, sebab mereka mati dalam

Al-Qur'an menyebutkan pengecualian keadaan kafir.
dari balasan penyembunyian tersebut yaitu
Penjelasan tentang sikap orang-orang
orang yang bertobat di antara Ahli Kitab dan yang bertobat dan orang-orang yang mem-
memperbaiki apa yang dirusaknya serta me-
ngumumkan kebenaran yang tercantum di bangkang ini mengandung dorongan untuk
dalam kitab-kitab samawi, mengakui kenabi-
an Muhammad saw., membenarkan apa yang bertobat dari dosa-dosa yang telanjur dilaku-
kan manusia, juga berisi anjuran untuk tidak
beliau bawa dari Allah, mengungkapkan membangkang dan menepis keputusasaan dari
rahmat Allah sebelum datangnya kematian.
apa yang diturunkan Allah tanpa membuat Allah Ta'ala berfirman,

pengubahan dan penukaran, dan memperbaiki "Katakanlah,' Wahai hamb a-hamb a- Ku y ang

dirinya dengan amal-amal saleh. Orang- melampaui batas terhadap diri merelca sendiri,
orang seperti inilah yang diterima tobatnya
oleh Allah dan diampuni oleh-Nya serta janganlah lcamu berputus asa dari rahmat Allah.

dimasukkan-N)ra ke surga, karena Allah Ta'ala Saungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
sering menerima tobat tanpa ada batasan, dan
semuanyo. Sungguh, Dialah Yang Maha peng-
atnpurr, Maha Penyayang." (az-Zumar: 53)

surlh Al€aqrrrh TAFSIRAL-MUNIRJILID 1

FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM Rasulullah saw. di Muzdalifah lalu aku berkata,

Ayat ini menunjukkan bahwa sa'i antara "Wahai Rasulullah, saya baru saja tiba dari
Shafa dan Marwah termasuk bagian dari
rangkaian amal-amal haji dan umrah. Akan gunung Thai. Setiap gunung yang saya lalui
tetapi para ulama kita berbeda pendapat telah saya lakukan wukuf di sana. Apakah haii

dalam menentukan sifat syar'inYa. saya sah?" Beliau bersabda,

Menurut jumhur (Malih SYafi'i, dan |*7 iiti,.-r?rtr tl; ,i1, ,i>t*st oi (Ji U

Ahmad), ia adalah rukun. Barangsiapa tidak 'V
- $A ti )) - J|'ar; 8\i '"r,
melakukan sa'i, ia harus menunaikan haji
'^ii *tt
lagi pada tahun depan. Dalilnya adalah sab'
da Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh "Barangsiapa seffiPot mengerjakan shalat
Ahmad dari Shafiyyah binti Syaibah, init6 bersama kami dan ikut melakukan wukuf

:ltWS'i:t'irP,W ini bersama kami sementara ia telah datang di
Arafoh sebelum itu-baik pada malam tnauPun
"Lalcsanakanlah sa'i sebab ,\llah telah me- siang hari-, berarti haiinya telah sempurna dan

wajibkan sa'i atas kalian." manasikny a telah s eles ai. "

Kata katoba bermakna "mewajibkan", Kata madzhab Hanafi: Ini menunjukkan
seperti yang terdapat dalam firman-Nya
bahwa sa'i bukan rukun, karena dua alasan:
tiu*,' 6-" +Yyangberarti: telah diwaiibkan
Pertama, Nabi saw. memberitahunya bah-
puasa atas kalian. Dalil lainnya adalah sabda
beliau yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan wa haiinya sempurna padahal di dalamnya
Baihaqi dari Ubadah ibnush Shamit,
tidak ada sa'i.
,.t,-F'ilr ij2pr -rk,; Kedua, seandainya sa'i termasuk rukun

"Ada limi sialat yang difardhukai Allah atas haii, tentu beliau menjelaskannya kepada si
penanya, sebab beliau tahu bahwa orang itu
hamba-hamba-Nya...."
tidak mengetahui hukumnYa.
Sedangkan madzhab Hanafi berpendapat
Namun tampaknya ayat ini tidak bisa
bahwa sa'i hukumnya wajib. fika seseorang
tidak mengerjakannya sampai ia kembali ke menjadi dalil bagi kedua kubu di atas, karena
negerinya, ia bisa menebusnya dengan dam, sebab turunnya ayat ini-sebagaimana kita
yakni dengan menyembelih seekor kambing tahu-adalah peniadaan dosa atas orang yang
melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah se-
yang sah untuk kurban. Dalilnya adalah makna
lahiriah ayatyang meniadakan dosa dari orang telah dulunya mereka merasa tidak leluasa
yang melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah, (merasa bersalah) kalau bersa'i di sana lan-

dan menyebut hal itu sebagai amal tathaw- taran adanya dua berhala (lsaf dan Na'ilah) di
sana pada masa |ahiliyah, di mana pada masa
wu': {4,t' J:}, yatni barangsiapa menambah itu orang-orang mengusap berhala itu dan me'
lakukan sa'i deminya. Maka, Allah menjelaskan
amal dengan mengeriakan sa'i antara kedua bahwa sa'i dilakukan di antara kedua bukit itu
karena Allah dan bahwa keduanya termasuk
bukit itu. Dalil lainnya adalah hadits yang
diriwayatkan oleh asy-Sya'bi dari Urwah bin 16 Mungldn shalat ld.

Midhras ath-Tha'i, katanya: Aku menghadap

'IIFSIRAr-MUNIRIILID 1 r.{l*dm},il11.+ su,"h^}B"qarah

bagian dari syiar-syiar agama-Nya. Firman-Nya hari Kiamat kelak Allah akan mengalungi leher-
nya dengan kekang dari api."
4# Ucr!) bisa bermakna "menambah amal
Ayat ini serupa dengan firman-Nya,
dengan mengerjakan sa'i di antara keduanya",
"Dan (ingatlah), ketikaAllah mengambil janji
dan bisa pula bermakna "menambah atas dari orang-orang yang telah diberi Kitab (yaitu),
'Hendaklah kamu benar-benar menerangkannya
amal fardhu dengan melakukan sa'i di antara (isi kitab itu) kepada manusia, dan janganhh
kamu menyembunyikannyA..."' (Ali Imran: I87)
keduanya". |adi, dalam masalah ini tidak
"Sungguh orang- orang y ang meny embuny ikan
ada dalil Iagi kecuali dari As-Sunnah, yang apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan
di dalamnya terdapat berbagai riwayat, se-
menjualnya dengan harga yang murah.," (rl-
hingga perlu diarjih salah satunya sesuai
Baqarah:174)
dengan kaidah-kaidah yang ada. Dan yang
fadi, ini adalah janji yang diambil Allah
rajih menurut saya adalah pendapat jumhu4, dari orang-orang berilmu, dan janji ini me-

karena kuatnya hadits-hadits yang mereka ngandung pengharaman penyembunyian dan

jadikan dalil, yang menyatakan secara ekspli- pengubahan ilmu, Dalam ayat-ayat lain ter-
dapat pernyataan dan perintah yang tegas
*s/Li.t.F:te' Jn, t-ta-F\ngmkeenfagirsdyhauraatnkasna'ib.aDhawna firman-Nya untuk menerangkan dan menyebarkan ilmu,
sa'i itu wa-
meskipun tidak disebutkan ancaman di da-
jib. fadi, barangsiapa mengerjakan amal tam-
lamnya. Misalnya, dalam firman-Nya,
bahan atas sa'i yang wajib itu, maka sesung-
"*Mengapa sebagian dari setiap golongan di
guhnya Allah Ta'ala akan mengganjarnya antara mereka tidak pergi untuk memperdalam
pengetahuan aga?na mereka dan untuk memberi
dengan banyak. peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kemb ali kep adanya, supaya mereka dap at menj aga
Ayat tentang penyembunyian apa yang diriny a. " (at-Taubah: I 22)

diturunkan Allah-yang turun berkenaan Kesimpulannya, kalau orang yang berilmu

dengan para pendeta Yahudi dan Nasrani sengaja menyembunyrkan ilmunya, ia ber-
yang menyembunyikan ciri-ciri Muhammad
dosa, tapi kalau tidak sengaja, ia tidak harus
saw. di dalam kitab suci mereka, di samping menyampaikan apabila ia tahu bahwa ilmu
kaum Yahudi juga menyembunyikan hukum itu dikeahui orang lain. Adapun orang yang
diAnya berarti ia telah wajib menyampaikan,
rajam atas pezina yang muhshan-tidaklah dengan dalil ayat-ayat ini dan hadits di atas.

khusus mengenai mereka saja, tapi mencakup Sebagian ulama menyebutkan bahwa ayat
juga orang-orang selain mereka sebab lafal
ini menunjukkan tidak bolehnya mengambil
ayat ini bersifat umum. fadi, yang dimaksud upah dari mengajarkan ilmu sebab ayat ini
adalah setiap orang yang menyembunyikan
menunjukkan keharusan menampakkan ilmu
kebenaran. Ia meliputi semua orang yang me- dan ketidakbolehan menyembunyikannya, dan
nutupi hukum syar'i, ilmu yang bermanfaat, seorang manusia tidak berhak mendapatlan
upah atas suatu perbuatan yang harus ia lak-
atau pendapat yang benar yang bermanfaat sanakan, sebagaimana dinyatakan oleh aya!

bagi umat. Dalil akan hal ini adalah hadits yang

diriwayatkan Ibnu Majah dari Abu Hurairah

dan Amr ibnul Ash dari Nabi saw.,

yqt i';li:t;:1i la*'^ax- ,e ,r ,y.: u

f qtq'

"Barangsiapa ditanya tentang ilmu yang ia
ketahui tapi ia menyembunyikannya, maka pada

"sungguh orang-orang yang flenyembunyi- al-bayaan (penjelasan) telah terwuiud dengan
kan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab
dan menjualnya dengan harga yang murah...." berita mereka.
(al-Baqarah: f74) Allah SWT tidak menutup pintu harapan.

Ini menunjukkan tidak bolehnya meng- Karena itu, Dia mengecualikan orang-orang
ambil upah atas pengajaran Al-Qur'an dan
yang bertoba! yang memperbaiki amal-amal
ilmu-ilmu agama. dan ucapan-ucapan mereka, dan menerang-
Akan tetapi para ulama generasi bela- kan tobat mereka. Dalam tobat tidak cukup
hanya dengan mengatakan "Aku bertobat"
kangan (muta'akhkhiriin) memberi fatwa sebelum tampak bahwa ia meninggalkan ting-
kah lakunya yang lama. fadi, kalau ia mur-
bahwa boleh mengambil upah atas pengajar'
an ilmu-ilmu agama karena manusia mela- tad, ia harus kembali kepada Islam seraya
laikannya dan lebih mementingkan kesenang- menampakkan syariat-syariatnya. Kalau ia
an kehidupan dunia, agar ilmu-ilmu tersebut
pelaku dosa, ia harus terlihat melakukan amal
tidak lenyap; iuga karena sudah tidak ada saleh dan menjauhi para pelaku kerusakan
lagi subsidi buat para ulama dari Baitulmal dan meninggalkan hal-hal yang dulu dilaku-

sehingga para ulama terpaksa mencari nafkah kannya. Kalau ia penyembah berhala, ia ha-
untuk membiayai kebutuhan hidup mereka. rus menghindari orang-orang seperti itu dan

Ayat tentang penyembunyian apa yang bergaul dengan kaum muslimin. Demikianlah,
diturunkan Allah menunjukkan kerasnya ke-
caman dan beratnya ancaman atas orang- ia mesti menampakkan perilaku yang ber-
orang yang menyembunyikannya, sebab pe-
nyembunyian itu mengandung mudarat yang lawanan dari keadaannya yang lalu.

besar bagi umat manusia, melumpuhkan Ayat (tr;s ;.ir it1\ dan ayat setelahnya

kitab-kitab samawi dan fungsi kenabian; juga menunjukkan bahwa orang-orang kafir akan
karena ilmu itu haram disembunyikan, waiib kekal di dalam neraka jahanam. fadi, mereka
disebarluaskan. Kalau seseorang menghalangi kekal di dalam laknaU laknat itu senantiasa

orang-orang lainnya untuk mendapatkan mengenai mereka, mereka diiauhkan dari rah-
mat Allah, dan penyiksaan mereka berlang-
ilmunya, ia berhak mendapat laknat abadi dari
Allah dan dari seluruh manusia, karena me- sung terus-menerus tanpa henti dan tanpa
reka dihalangi dari kebaikan dan cahaya, serta
dihalangi untuk mengetahui jalan hidayah dan ada peringanan serta tanpa ada penangguhan.
Mereka tidak ditangguhkan; yakni tidak per-
petunjuk.
nah ditunda untuk menerima siksa.
Firman Allah SWT tentang keharaman
Tidak ada perbedaan pendapat mengenai
menyembunyikan apa yang diturunkan Allah bolehnya melaknat orang-orang kafir secara
[yakni keterangan-keterangan yang jelas dan global tanpa menentukan individu tertentu.
petuniuk) menuniukkan wajibnya amal ber- Dalilnya adalah riwayat Malik dari Dawud ibnul
Hushain bahwa ia mendengar al-Arai berkata:
dasarkan perkataan satu orang karena ia "Dulu kudapati orang-orang melaknati orang-
tidak waiib menerangkan kecuali iika telah
orang kafir pada bulan Ramadhan." Sama saja
wajib diterimanya ucapannya. Dan Allah Ta'ala apakah orang-orang kafir itu tergolongahludz'
berfirman, "Kecuali mereka yang telah tobat dzimmah atau bukan. Pengutukan mereka ini
dan mengadakan perbaikan dan menerangkan hukumnya mubah, tidakwaiib, karena mereka
(kebenaran)", di mana Dia menetapkan bahwa mengingkari kebenaran dan memusuhi agama

ini serta pemeluknya. Demikian pula setiap

TATSTRAL-MUNrRrrlrD I

orang yang melakukan maksiat secara terang- Laknat terhadap orang kafir yang dilaku-
terangan. Misalnya: para peminum khamaX, kan manusia terjadi pada hari Kiama! agar ia
terpengaruh dan tersakiti dengan laknat itu
pemakan riba, perempuan yang berdandan dan hatinya merasa pilu. fadi, laknat terha-
dan bertingkah seperti laki-laki dan laki- dapnya merupakan balasan atas kekafirannya,
laki yang berdandan dan bertingkah seperti
perempuan, dan sebagainya yang dilaknat di sebagaimana dinyatakan Allah Ta'al4

dalam hadits-hadits Nabi saw.. ",..Kemudian p ada hari Kiamat seb agian kamu
akan saling mengingkari dan saling mengutuh dan
Adapun tentang melaknat seorang kafir tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali
tertentu, Ibnul Arabi berkata: Yang benar me- tidak ada penolong bagimu." (al-'Ankabuut: 25)
nurut saya adalah boleh melaknatinya, karena
melihat lahiriah keadaannya, dan juga kare- Adapun tentang melaknat seorang mus-
na ia boleh dibunuh dan diperangi.lT Menurut
sebuah riwayat, Nabi saw. pernah bersabda lim tertentu yang melakukan maksiaq Ibnul

*,U ji "{, (+t;1 qati. iF 3l'# Arabi menyebutkan bahwa hal itu tidak boleh,
dengan kesepakatan semua ulama. Dalilnya
,et*i tt ,G'"*;ft iAv ,t'.-. adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dari Nabi saw. bahwa ada
'Ya Allah, sesungguhnya lmr iUnui',l,sn seorang peminum khamar (yaitu Nu'aiman)
yang berkali-kali dihadapkan kepada beliau,
mengejekku padahal ia tahu bahwa aku bukanlah lalu salah seorang sahabat yang hadir berkata,
seorang penyair, maka laknatlah ia dan ejeklah ia
s eb any ak i a mengej ekku. " "Semoga Allah melaknatinya. Alangkah se-
ringnya ia dihadapkan kepada beliau!" Maka
fadi, Rasulullah saw. telah melaknat AmI Nabi saw. bersabda, "Janganlah kalian men-
jadi pembantu setan atas saudara kalian ini."
meskipun akhirnya ia beriman dan masuk Beliau tetap memberi pelaku malisiat ini

agama Islam. Sedangkan menurut sejumlah status sebagai saudara seiman yang harus di-
ulama, tidak boleh melaknat seorang kafir
tertentu, karena kita tidak tahu nasib akhir jaga kehormatannya, dan ini mengharuskan
yang diberikan Allah kepadanya fapakah ia
tetap kafir atau masuk Islam sebelum mati). kaum muslimin berlaku sayang kepadanya.
Adapun hadits yang dijadikan argumen oleh Kejadian yang berkenaan dengan Nu'aiman
Ibnul Arabi derajatnya lemah.
ini berlangsung setelah hukuman hudud di-
Laknat terhadap orang kafir bukanlah
laksanakan atasnya. Adapun orang yang be-
untuk menghalaunya dari kekafiran, melainkan lum dijatuhi hukuman hudud boleh dilaknati,
sebagai balasan atas kekafirannya dan untuk baik dengan disebutkan namanya (ditentukan
menampakkan buruknya kekafirannya, baik orangnya) atau tidak, karena Nabi saw. tidak
orang kafir itu sudah mati atau dalam keada- melaknat kecuali orang yang pasti mendapat
an gila. Meski demikian,lebih utama kita tidak
melaknat mereka secara umum, karena hal laknat selama ia berada pada keadaan itu

itu akan berakibat mereka membalas dengan yang mengakibatkannya terkena laknat. Kalau
tindakan serupa, dan ini akan menimbulkan
ia sudah bertobat dari keadaan itu dan me-
permusuhan dan peperangan.
ninggalkannya serta ia disucikan dengan
L7 Ahkaamul Qur'aan(l/50).
hukuman hudud, tidak ada lagi laknat yang
tertuju kepadanya.

Adapun melaknat pelaku maksiat secara macambinatang, danpengkisaran angin dan awan
umum tanpa menentukan orangnya, hukumnya yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua

boleh, berdasarkan ijmak Diriwayatkan dari itu) Sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesar'
an Allah) bagi orang-orang yang mengerti." (al-
Nabi saw. bahwa beliau pernah bersabda, Baqarah: f63-164)

ii'F,i.|it lil ;altt'itst Qlraa'aat

i"S em oga Allah m elakn at p e n cur i y ang m e n cur (cfJ') dibaca (",)r) oleh Hamzah, al-Kisa'i, dan

sebutir telur sehingga dip otong tangannya. " Khalaf.

Boleh pula melaknat orang lalim tanpa l'raab
menentukan orangnya, dengan dalil firman
4e)tdSt;lili) xata{i} adalah naa-
Allah Ta'ala,
fiyah libjinsr) dan kata (1t1) adalah tsimnya yang
'Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas
orang-orang yang zalim." (Huud: 18) berkedudul<an manshuub, sedan g khabarnya

KEESAAil TUHAN, I(ASIH SAYANG-NYA, DAN dihapus, taqdiirnya adalah 16 i1 i) atau (li1 {
TAN DA-TAT{ DA KEKUASAAN.NYA ;ilt-ti; t ti 4;y berkedudul<an marfuu' ie-
6agai' badal dari posisi {lil 'i}, yang mana
Surah a!-Baqarah Ayat 163 - LA4
susunan ini menempati posisi rafa' sebagai

mubtada'; {flt} berkedudukan marfuu'

sebagai badal dari (9) atau berkedudukan

marfuu' sebagai khabar bagi mubtada' yang

ES:'#Sr;SLl,SLg ljyKas dihapus, taqdiirnya adalah (,r)t v); kata ar-

rahmaan ini tidak bisa dibilang sebagai sifat

*+l*$ t)it,;".3'J13 ,>6,:izst @ {/}untuk sebab ini adalah dhamiir tidak bisa

disifati dan tidak bisa dipakai untuk menyifati

j4l c "-* ,lt *tttS t4r3 ajr kata lain.
11 l" itAr'u1itt'[[U't .;6r e-q
4e/ at q'bY di'athafl<an kePada rsim
,P Uqe,.ritq;'t;; '?;''it 9yYi6
'6.;,4\ ,-,tZAti d)\ yang majriur sebelumnya. Kata al-fuIk kadang
>;rrt'ri.$ bermakna tunggal dan kadang bermakna ja'

6t# r, td-+) *.1'l t3 zlcalt mak Contoh yang bermakna tunggal adalah

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha firman-Nya dalam surah asy-Syu'araa' ayat
Isa, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha
Pengasih, Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam 119: {.reJ.-ijr crfir gy, dan contoh yang ber-
penciptaan langit dan bumi, pergantian malam
makna jamak adalah firman-Nya dalam surah
ilan siang kapal yang berlayar di laut dengan
Yunus ayatll:4U.;.* 4t q#tl,j;b.
(muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa
Balaaghah
yang'diturunkan Allah dari langit berupa ait lalu
4:Vt t&9) Sus unan ini berbentu kkhabar
ilengan itu dihidupkan'Nyaburni setelah mati (ke-
ring) dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam- (berita) yang tak diberi ta'kiid, sebab sudah
ada dalil'dalil yang pasti yang membuktikan

keesaan-Nya,

(1,,.vy kata ini berbentuk nakirah dengan

tujuan untuk membesar-besarkannya. Arti-

nya: ayat-ayat yang agung yang menunjukkan

kekuasaan Tuhan.

Mufradaat Lughawlyyah firman-Nya, "Sesungg uhnya dalam penciptaan
langit dan bumi..." sampai akhir ayat.'^
{ifl!} Tuhan kalian yang berhak di-
HUBUNGAN ANTAR AYAT
sembah oleh kalian.(t', 11) Tuhan Yang Esa,
Setelah menyebutkan di dalam ayat ter-
Yang tiada tandingan-Nya dalam dzat maupun
dahulu keadaan orang-orang kafir yang ingkar
sifat-sifat-Nya. {rJlr: yt ),bb perbedaan kepada ayat-ayat Allah, keadaan orang yang

malam dan siang: yang satu datang dan yang menyembunyrkan ayat-ayat, dan hukuman
lain pergi, yang satu lebih panjang dan yang
mereka dengan dijauhkan dari rahmat Allah
lain lebih pendek. (9t 6F bahtera. {q &;}
dan kekal di dalam neraka jahanam, Allah
menyebarkan di sana. {dt!} semua hewan
menjelaskan sebab kekafiran, yaitu syirik
yang berjalan di atas bumi, tapi kata ini lebih Allah Ta'ala bermaksud mengobati penyakit
umum dipakai untuk hewan yang ditunggangi
kekafiran mereka dengan membuktikan ke-
dan dipakai mengangkut barang. $rt:St ,;,.i:\
esaan Allah Ta'ala dengan membeberkan tanda-
pemutaran angin ke selatan dan utira, dengan tanda rahmat-Nya dan bukti-bukti kekuasaan-
bersuhu panas dan dingin, serta pengarahan- Nya, dan bahwa kebaikan hanya ada dengan
berlindung kepada-Nya semata. Dia berfirman:
nya ke arah-arah tertentu. {yd6} awan.
Dan Tuhan kalian yang berhak disembah
{,i.:.li'} yang dikendalikan dengan perintah dengan sebenar-benarnya adalah Allah Yang di
Allah Ta'ala sehingga ia bergerak ke arah alam ini tiada Tuhan selain Di4 dan Yang rah-
yang dikehendaki oleh Allah. 4,r.1\r::tJr #.)
mat-Nya meliputi segala sesuatu; di tangan-
di antara langit dan bumi, tanpa gantungan.
Nya-lah manfaat dan kebaikan, dan Dia Maha-
(:qih bukti-bulti keesaan Allah Ta'ala. kuasa untuk menolak mudarat dan kejahatan.

431r.- 31.1| untut< kaum yang merenungkan. Karena itu, janganlah kalian menyekutukan
sesuatu pun dengan-Nya, baik penyekutuan
SEBAB TURUNNYA AYAT
sifatuluhiyah (yakni meyakini bahwa di antara
Diriwayatkan dari Atha', ia berkata:
makhluk-makhluk ini ada yang menyertai
Turun kepada Nabi saw. di Madinah ayat:
Allah atau membantu-Nya dalam perbuatan-
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; perbuatan-Nya) maupun penyekutuan sifat
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) me- rububiyah (yakni menisbatkan penciptaan
lainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang." Maka orang-orang kafir Quraisy dan pengaturan alam ini kepada selain Dia,

di Mekah berkata, "Bagaimana bisa Tuhan mengambil hukum-hukum syariat-ibadah,

yang satu mengasihi seluruh manusia?" Maka halal, haram-dari selain Dia). Allah Ta'ala
Allah menurunkan firman-Nya, "Sesungguh-
nya dalam penciptaan langit dan bumi" sampai berfirman,
firman-Nya, "bogi kaum yang memikirkan".
"Mereka menjadikan orang-orang alim
Dalam riwayat yang disebutkan Abudh
Dhuha, ia berkata bahwa ketika turun ayat )(Yahudt dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai
"Dan Tfuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa",
orang-orang musyrik keheranan. Mereka ber- tuhan selain Allah..." (at-Taubah: 3l)
kata, "Tuhan Yang Maha Esa? Kalau bena4
hendaknya Muhammad memberikan bukti fadi, firman ailah {/ {1 i1 i} merupakan
kepada kita!" Maka Allah Ta'ala menurunkan
pernyataan tentang keesaan Allah, dengan

18 Asbaabun Nuzuul l<arya al-Wahidi (hal. 25-26), al-Bahrul

Muhiith (U464).

L

TAFSIRAL-MUNIRJILID 1

menafikan selain Dia dan mengakui diri-Nya. tenang dan damai, memenuhinya dengan

Sedang firman-Nya 4€)t ;St) bermakna: sumber daya alam dan berbagai manfaat, me-

yang melimpahkan semua nikmat, baik yang nundukkannya untuk kepentingan manusia,
pokok maupun yang cabang, dan selain Dia menciptakan di sana benda-benda mati, ba-
tidak ada yang memiliki sifat ini karena segala
sesuatu selain Dia hanya ada dua ienis: nikmat rang tambang, sungai, hewan, dan tumbuhan,
atau penerima nikmat. menentukan tujuan dan hikmah bagi setiap
makhluk (Dia tidak menciptakan apa pun di
Allah Ta'ala memilih menyebutkan sifat
Maha Esa dan Maha Penyayang, dan tidak bumi ini secara sia-sia), dan memudahkan
memilih sifat-sifat lainnya, dengan tujuan bagi segala sesuatu di bumi sarana-sarana
untuk mengingatkan orang-orang kafir yang
menyembunyrkan kebenaran bahwa tidak kehidupan, rezeki, kelanggengan, dan kelesta-
ada tempat berlindung dari adzab Allah bagi rian selama masa hidupnya. Allah Ta'ala ber-
mereka selain kepada-Nya, di samping untuk
merangsang mereka untuk bertobat dan tidak firman,

berputus asa dari karunia-NYa. "Dan di bumi itu terdapat tanda'tanda (ke-
besaran Allah) bagi orang-orang yang yakin."
Selanjutnya Allah Ta'ala memaparkan (adz-Dnanyaat 20)

bukti-bukti keesaan dan kekuasaan serth rah- Penciptaan langit dan bumi itu sendiri,
mat-Nya di alam ini sendiri. Dia menielaskan
bahwa Dialah pencipta langit berikut segala selain mengandung keagungan dan kodrat-
benda yang ada di sana tanpa tiang dari ba- Nya, merupakan sebagian dari tanda-tanda
wahnya dan tanpa gantungan dari atasnya,
dengan sangat indah dan amat teratur. Setiap rahmat ilahi kepada seluruh manusia.
benda di langit bergerak pada garis edarnya Dan demi menyempurnakan nikmat dan
dalam jarak waktu tertentu, dan semuanya sa-
ngat harmonis berkat adanya gaya gravitasi, melimpahkan rahmat kepada manusia, serta
bintang-bintang dan bulan memberi cahaya memudahkan sarana-sarana kehidupan yang
dan menjadi bahan perhitungan bulan, semen- layah kemudahan, dan kedamaian, Allah Ta'ala
tara matahari memberi sinar dan menyuplai mengadakan pergantian malam dan siang ser-
hewan dan tumbuhan dengan kehangatan. ta membuat perbedaan pada keduanya pada
Allah Ta'ala berfirman, empat musim akibat paniang-pendeknya garis
bujur dan garis lintang, perbedaan temperatur
"Dia-lah yang menjadilan matahari bqsinar panas dan dingin, serta perbedaan daerah dan
ilan bulan bercahaya dan Diahh menetaplan tem-
p at-temP at orbitny* agar lcnmu mengetahui bihngan negeri. Ini dinyatakan dalam banyak ayat di
nhun, dan perhitungan (waktu)..." (Yrumtsz 5)
antaranya:
"Dan Dialah yang meniadikan bintang-bin-
tangbagimu, agar kamu menjadikannya Petuniuk "Dan Dia (pula) yang menjadikan malam
dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
dalam kegelapan di darat dan di laut..." (d-
mengambil pelajaran atau orang yang ingin ber-
An'aam:97) syukur. " (al-Furqaan: 62)

Pencipta bumi telah menjadikan bumi "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai
ini moderat dan cocok bagi kehidupan yang dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami
hapuskan tanda malam dan Karni jadikan tanda
siang itu terang, agar katnu (daPat) mencari ka-
runia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan
segala sesuatu telah Kami terangkan dengan ielas."

(al-Israa': l2)

L

:TAFSIR AL-MUNIR IILID 1

Allah memudahkan bagi manusia sarana "...DAn Kami jadikan segala sesuatu yang
perjalanan serta transportasi barang-barang hidup berasal dari air..." (al-Anbiyaa': 30)
perdagangan dan benda-benda berat antar ne-
gara dengan kapal layac kapal api, dan kapal "...DAn kamu lihat bumi ini kering kemudian
bertenaga atom yang mampu mengangkut
ratusan ribu ton dan memainkan peran yang apabih telah Kami turunkan air (hujan) di
vital dalam situasi damai dan perang. Butrti-
nya akan keesaan Tuhan terlihat ketika dikaji atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur
cara pembuatannya, muatannya, dan desain- dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan
nya, misalnya pengetahuan tentang tabiat ai4,
hukum massa benda, serta tabiat udara, uap, tetumbuhan yang indah." (al-Haij: 5)

dan listrik Hal itu hanya diketahui oleh para fadi, penurunan hujan adalah rahmat dan
anugerah ilahi.
ilmuwan spesialis yang menemukan potensi-
Sumber hujan adalah dari naiknya uap air
potensi ini dan mengendalikannya untuk akibat panasnya udara di atas laut, kemudian

manfaat manusia. Kapal-kapal termasukbagian butiran-butiran air itu kian menebal dan
dari ciptaan Allah Yang mengadakan sistem di
alam ini dan Yang kodrat-Nya meliputi segala membentuk awan, kemudian turunlah air dari
awan itu akibat digerakkan angin. Semua itu
sesuatu. Allah Ta'ala berfirman, terjadi dengan kehendak Allah'Azza wa falla.
Dia berfirman,
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah kapal-kapal di tengah (yangberlayar) di taut "Allah-lah, yang mengirimkan angin, lalu
seperti gunung-gunung. Iika Dia menghendaki, angin itu menggerakkan awnn dan Allah memben-
tangkannya di langit menurut yang Dia kehen-
Dia akan menenangkan angin, malca jadihh
kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Se- daki, dan menj adikannya bergumpal-gumpal, lalu
sungguhnya pada yang demikian itu terdapat
kamu lihat hujan keluar dari celah-cehhnya..."
tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang (ar-Ruum:48)
yang banyak bersabar dan banyak bersyukur."
(asy-Syuuraa:32-33) 'Dialah yang meniupkan angin sebagai

Al-Qur'an mengungkapkan tentang ber- pembawa lcabar gembira, mendahului kedatang-
an rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin
bagai manfaat laut secara ringkas dalam
itu tehh membawa awan mendung Kami halau
firman Allah, {;6,i{ g}. Artinya: bermanfaat ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan

bagi manusia dalam perjalanan, perdagangan, hujan di daerah itq kemudian Kami tumbuhl<nn

dan transportasi mereka dari satu daerah ke dengan huj an itu berbagai macam buah-buahan..."
daerah lain untuk berbagai tujuan, sehingga (al-A'raaf:57)
mereka bisa saling bertukar produk dan hasil-
hasil industri, bahan-bahan makanan, berbagai Di antara bukti-bulrti kodrat dan ke-
jenis pakaian, obat-obatan, dan sebagainya.
esaan Allah adalah pengarahan angin dan
Allah juga menurunkan hujan dari langit
untuk menghidupkan bumi setelah matin5ra, pengisarannya sesuai kehendak-Nya dan de-
dan juga untuk memberi nikmat kepada ma- ngan sistem yang biiaksana. Angin bertiup
dari keempat penjuru, dan untuk tujuan yang
nusia dan hewa& sebab air adalah sumber bermacam-macam, misalnya penyerbukan ta-
kehidupan, sebagaimana dinyatakan oleh
naman dan pohon-pohon. Allah berfirman,
Allah Ta'ala: "Dan lfumi telah meniupkan angin untuk
mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)..." (aI-
Hiirz 22) Angrn kadang tidak mengawinkan

tumbuh-tumbuhan dan tidak membawa

TAFSIRAL.MUNIRJILID 1

awan, tapi kadang mendatangkan adzab. ",.. Allah Ta'ala mencela orang yang tidak
(Yaitu) angin yang mengandung adzab yang mengambil iktibar dari makhluk-makhluk-Nya
pedih, yang menghancurkan segala sesuatu
dengan perintah Tlthannya, sehingga mereka yang menunj ukkan eksistensi, sifat-sifat, serta
(kaum Ad) menjadi tidak tampak lagi kecuali syariat dan takdir-Nya. Dia berfirman, 'Dan
hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. berapa banyak tanda-tanda (kekuasaan Allah)
Demikianlah Kami memberi balasan kepada di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun
kaum yang berdosa." (al-Ahqaaf: 24'25)
mereka berpaling darinya. Bahkan mereka
Tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang lain mereka mempersekutukan'Nya." (Yusuf: 105'
adalah tebalnya awan dan akumulasinya di 106) Dalam Sunnah Nabi ada hadits yang
udara, kemudian Dia mengendalikannya dan
menyebarkannya untuk menurunkan hujan di menyinggung ayat (:'r,-r' * f it) fng
berbagai belahan bumi sesuai dengan suatu
sistem tertentu, hikmah yang luar biasa, dan sedang kita tafsirkan di sini. Bunyinya begini:

perkiraan yang menakiubkan. (v. d,l-d' :I rj 4 l;> "celakalah orang yang

Semua fenomena alam ini adalah ibrah, membaca ayat ini kemudian memuntahkan
(membuang)nya." Maksudnya: tidak meng-
pelajaran, bagi orang yang berakal, memikir'
kan, dan memperhatikan untuk memahami ambil iktibar, tidak berpikin dan tidak meng-
rahasia-rahasia dan keajaiban-keajaiban, dan
ia meniadikan kesempurnaan yang terdapat hiraukannya.
di dalam semua fenomena itu sebagai bultti
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM+IUKUM
kekuasaan Sang Pencipta, bukti keesaan
Tuhan yang mengatur alam ini, dan bukti Setelah memperingatkan manusia agar

rahmatAllah yang meliputi segala sesuatu. Itu tidak menyembunyikan kebenaran, Allah
termasuk bagian dari kesempurnaan hikmah
dan kesempurnaan alam yang menuniukkan Ta'ala menjelaskan bahwa perkara pertama

adanya Allah dan bahwa Dia adalah Tuhan Yang yang wajib ditampakkan dan tidak boleh
Esa dan Tuhan segala sesuatu dan Pencipta
segala sesuatu. Ayat ini serupa dengan ayat: disembunyikan adalah soal tauhid. Selanjut'
nya Dia menyebutkan bukti dan pentingnya
"sesungguhnya dalam penciptaan langit memikirkan keajaiban-keaiaiban alam agar
manusia tahu bahwa penciptaan alam ini
dan bumi, dan pergantian malam dan siang pasti ada pelakunya yang tidak serupa dengan
tcrdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang - orang y ang b e rakal, (y aitu) o rang' o rang sesuatu pun. Dalam ayat (gr! 11 ii6y euan
yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk
atau dalam keadaan berbaring, dan mereka menyatakan bahwa hanya diri-Nya-lah yang
memiliki sifat uluhiyah (ketuhanan) dan bahwa
memikirkan tentang penciptaan langit dan tiada sekutu bagi-Nya; Dialah Allah Yang Maha
Esa, Yang Maha Tunggal, Yang meniadi tem-
bumi (seraya berkata), 'Ya Tfuhan kami, tiadalah pat bergantungnya segala sesuatu, Yang tiada
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia; Maha Tuhan selain Dia, dan Dialah Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Dalam hadits
Suci Engkau, lindungilah kami dari adzab yang diriwayatkan dari Asma'binti Yazid ibnus
neraka."' (AIi Imran: 190-191) Firman-Nya Sakan, Rasulullah saw. bersabda,

"Ya Tuhan kami" adalah pujian kepada orang-

orang beriman yang berpikir dan menarik

pelaiaran dari fenomena alam.

:b"dtepb ,id' f6 g iy;,ttl' ,.-' . Bukti langit adalah terpasangnya langit
; itili ,,ititi
ilr ,p (,--Jr i;St di ketinggian tanpa disanggah tiang dari

'F, bawahnya maupun gantungan di atasnya.

{r#' ,}' . Bukti bumi adalah laut, sungai, tambang,

"NAmA Allah yang paling agung terdapat pepohonan, tanah data4, dan tanah yang
sukar dilalui.
dalam ayat ini: 'Dan Tuhanmu adalah Tuhan
. Bukti malam dan siang adalah pertukar-
Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, Yang Maha pemurah annya, dengan datangnya salah satunya
dan perginya yang lain secara tidak terasa,
lagi Maha Penyayang' dan ayat ini: 'Alif laam juga perbedaan sifat-sifat keduanya: yang

miim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak di- satu terang dan yang lain gelap, yang
sembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal tagi
satu panjang dan yang Iain pendek. Siang
terus-menerus mengurus makhluk-Nya."' adalah jarak waktu antaia terbitnya fajar
hingga terbenamnya matahari, sedang
Firman-Nya {!i {l :11 i} Uerisi nafi (pe- malam adalah waktu antara terbenamnya
matahari sampai terbitnya fajar.
nyangkalan) dan itsbaat (afirmasi). Bagian
pertamanya (yakni kalimat tiada Tuhan) ada- . Bukti kapal adalah pengendalian Allah
Iah pernyataan kekafiran, tapi kalau kalimat ini
diteruskan maka itulah iman. Makna kalimat terhadapnya sehingga ia dapat bergerak

ini adalah: Tiada Tuhan yang berhak disembah di atas permukaan air dan mengapung
selain Allah. Imam Muslim meriwayatkan dari
Nabi saw. bahwa beliau pernah bersabda, meskipun ia berat. Orang pertama yang

_ ,C , {l gi,->,?'?r ots;; membuatnya adalah Nabi Nuh a.s., seba-
- gaimana diberitakan Allah Ta'ala. Malaikat
a{r
S;;,ar fibril berkata kepada Nuh, "Buatlah kapal
dengan desain seperti iu'iy'rn burung."
"Barangsiapo uroool **oonn* adalah Nuh lantas membuatnya sesuai dengan

'Tiada Tuhan selain Allahi niscaya ia masuk petunjuk Jibril. |adi, kapal adalah burung
yang terbalih dan air di bawahnya setara
'surga." Yang dimaksud di sini adalah hati, bu- dengan udara di atasnya.

kan lisan. fadi, kalau seseorang baru berucap Kalau kapal ditundukkan Allah buat ma-
"Tiada Tuhan" lalu ia mati, sementara hati dan nusia, berarti boleh mengarungi laut, untuk
tujuan apa pun, baik untuk berdagang maupun
nuraninya mengimani keesaan Allah serta ibadah, misalnya haji dan jihad.

sifat-sifat-Nya yang lain, tentu ia termasuk Bukti hujan adalah cara terbentuknya,
akumulasinya, penyebarannya, penyegaran
penghuni surga, dengan kesepakatan Ahlus-
alam dengannya, dan pengeluaran tumbuhan
Sunnah.
dan rezeki. Sebagian dari air hujan itu lantas
Selanjutnya Allah SWT membeberkan tersimpan di bumi sebagai cadangan air pada

bukti bahwa hanya Dialah yang memiliki si- selain musim hujan, sebagaimana firman Allah
fat uluhiyah, dengan penciptaan langit dan
bumi serta segala yang terdapat di antara ke- 19 Ju\u'artinya dada. Ada pula yang berkata, ju)u' artinya
duanya, makhluk-makhluk yang diciptakan-
Nya yang menunjukkan keesaan-Nya. AIam tulang dada.

yang menakjubkan ini pasti ada yang men-

ciptakannya.

Taala: "...Lalu Kami iadikan air itu menetap di angin rahmat lembut dan terpisah-pisah ba-
bumi..." (al-Mu'minuun: 18)
gian-bagiannya.
Sementara itu di langit terdapat berbagai
macam hewan. Allah Ta'ala berfirman, ",.dan Adapun bukti awan adalah berkumpulnya
Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam dan bergeraknya dari suatu tempat ke tempat
binatang..." (al-Baqarah: 164) Kata daabbah lainnya dan mengambangnya di antara langit

mencakup semua hewan. dan bumi tanpa tiang maupun gantungan,
mirip gunung-gunung. Hal ini memukau para
Bukti angin adalah pengisarannya, yak-
ni bertiupnya angin terkadang tanpa menga- penumpang pesawat terbang yang melihatnya
winkan tumbuh-tumbuhan dan terkadang
apabila pesawat melintas di atas awan itu.
mengawinkannya, terkadang pula mendatang- Ka b al-Ahbar berkata: 'Awan adalah ayakan
kan bencana dan terkadang membawa per-
hujan. Kalau tidak ada awan ketika air turun
tolongan Allah, kadang panas dan kadang
dari langi! tentu air itu akan merusak apa-apa
dingin, kadangberembus perlahan tapi kadang
berupa badai. Abu Dawud meriwayatkan dari yang ditimp anya!'
Abu Hurairah, katanya: Aku pernah mendengar
Rasulullah saw. bersabda, Kesimpulan: Firman Allah Ta'ala
(t', ly elty adalah untuk menetapkan
,),t,
prinsip keesaan Allah dan menyatakan rah-
G;b
mat dan kasih sayang-Nya kepada makhluk'
'Angin adalah bagian dari rahmat Nlah, Adapun firman yang disebutkan setelahnya
ia membawa rahmat dan membawa adzab. adalah untuk membeberkan bukti-bukti yang
Karena itu, apabila kalian melihatnya, iangan nyata atas keesaan, kodrat, dan rahmat. Da-
mencelanya, tapi mintalah kepada Allah ke- lam menyebutkan keesaan-Nya, Allah Ta'ala
baikannya, serta berlindunglah kepada-Nya tidak hanya memakai bentuk pemberitahu-
dari keburukannya." Perlu diketahui bahwa dn, melainkan juga mengiringinya dengan
l<ataar-riyaah dipakai untuk angin yang mem- perintah untuk memikirkan dan mengambil
bawa kebaikan, sedang kata ar-riih untuk angin iktibar dari ayat-ayat Al-Qur'an. Dia berfirman
yang membawa adzab. Apabila angin bertiup,
kepada nabi- Nya, "Katakanlah :' Pe rhatikanl ah
Rasulullah saw. biasanya berdoa begini,
apa yang ada di langit dan di bumi!..."'(Yunus:
AW{t 't;tttat-:t;{it 101) Perintah untuk memperhatikan di atas
dituiukan kepada orang-orang kafic dengan
"Ya Allahi, adiianlah ang in f ni riyaah(angin dalil firman-Nya, "...Tfdaklah bermanfaat tan-
da-tanda (keb esaran Allah) dan rasul-rasul y ang
yang membawa kebaikan), dan iangan iadikan memberi peringatan bagi orang-orang yang
tidak beriman." (Yunus: 101) Dia berfirman
ra riih (angin yang membawa adzab)." Asal pvla, "D an ap akah mereka ti d ak memp erhatikan

usul penamaan ini adalah karena angin adzab kerajaan langit dan bumi..." (al'Araaf: 185)
bertiup keras dan rapat bagian'bagiannya se-
Maksud al-malakuut (keraiaan) adalah tan-
olah-olah ia adalah satu badan, sedangkan
da-tanda kekuasaan Allah. Dia berfirman

pula, "Dan (iuga) pada dirimu sendiri. Maka
apakah kamu tidak memperhatikan?" (adz'
Dzaariyaat: 21) Maknanya: Apakah mereka
tidak memperhatikan alam ini-yang meniadi
tempat berlangsungnya berbagai keiadian

dan perubahan- dan menjadikannya sebagai terputus. Dan orang- orang yang mengikuti berkata,
bukti bahwa alam ini adalah baru, dan sesuatu 'Sekiranya karni mendapat kesempatan (kembali
ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari
yang baru pasti ada yang membuatnya, mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan
dan si pembuat itu Maha Bijaksana, Maha
dari kami.' Demikianlah Allah memperlihatkan
Mengetahui, Mahakuasa, Maha berkehendak,
Maha Mendenga4, Maha Melihat, Maha Ber- kepada mereka perbuatan mereka yang menjadi
penyesahn mereka, dan mereka tidak akan ke luar
bicara, sebab kalau Dia tidak memiliki sifat- dari api neraka." (al-Baqarah z t6S-l6Z)
sifat tersebut, berarti manusia lebih sempurna
darinya, dan itu mustahil. Qlraa'aat

KEADAAN KAUM MUSYRIKTN BERSAMA 4C;. i:b dibaca (a; ):) oleh Nafi, dan Ibnu
TUHAN.ruHAN MERETA
Amir.
Surah ahBaqarah Ayat 165 - LBz
1ii;rJJ i; !) dibaca:
r,riii ,lrr lj, u'#ii,$r c3 l. (of .7ri.rt oy i1) dengan huruf ta yang ber-

!r({'fr $t i}jts";'t SK'fr$ harakat fat-hah, dan huruf hamzah dalam
kata (ofJ dibaca fat-hah. Ini adalah bacaan
6t',j,.iri3r 'oj1 \yW A_$ C;5; Nafi' dan Ibnu Amir.

'r*ty@ y'frti_g*Afi3$i+ 2. [.+lur 6l i1) dengan huruf ya yang ber-

,it1tAt Vr5i r&.-t <)J\ b t$t i;_lt harakat dhammah, dan huruf hamzah
t;iti;$J\ti @ 46;iyr ,e,,=-J1i,j dalam kata (ol) dibaca fat-hah. Ini adalah

Ux ri.;rSpgr!, 1566 j bacaan lbnu Amirzo.
qW*G#A'i,4-ia.K
3. (wriJr 021 Jl) dengan huruf ya yang
@:6'ei-A;f
berharakat fat-hah, dan huruf hamzah
"Dan di antara manusia ada orang-orang yaflg dalam kata (,lf) dibaca fat-hah. Ini adalah
menyembah Tuhan selain Allah sebagai tanding-
on, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. bacaan para imam yang Iain.
Adapun orang-orang yang beriman sangat besar
cint any a kep ada Allah. S ekiranya orang- orang yang {.lq-:$ ft} dibaca (r.r) dalam keadaan washl
berbuat zalim itu melihat, ketika mereka meilhat
adzab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu oleh Abu Amr,.dibaca'(ii) dalam keadaan washl
semuanya milik Allah dan bahwa Allah amat berat oleh Hamzah dan al-Kisa'i,. dan dibaca (d) dalam
adzab-Nya (niscaya mereka menyesal). (yaitu) ke- keadaan washl oleh para imam yang lain.
tika orang-orangyang diikuti berlepas tangan dari
orang-orang yang mengtkuti, dan mereka melihat Begitu pula bacaan untuk {#i}.
adzab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka
l'taab

0t.J;u. eit.rr} tat" [r.itr) adalah faa,il,

sedangkan (u,,) bermakna (r,r+), dan kata p
{5i beserta shilahnya menempati kedudukan
sebagai dua maf'uulnya. Di sini dan di dalam
ayat 166 dipakai kata {i!}Vang berfungsi untuk
menyatakan keadaan di masa lampau, padahal

20 Mungkin di sini ada kekeliruan, sebab "lbnu Amir" sudah

disebutkan pada nomor 1. (peni.)

SuEhAlaaqarah r,!hf I t.if l+rr TAFSIRAL-MUNIRIIIID 1

makna kalimat ini adalah tentang keadaan di miir-yakni semestinya kalimatnya berbunyi
(ira: e!)-bertujuan untuk menielaskan sebab
masa depan, alasannya karena pemberitaan
adzab, yaitu kezaliman yang berat. Firman Allah
dari Allah Ta'ala tentang masa depan sama
{mwertiolrde'rtrkyeab"anha{1sa,*a$n,yean'Agtd>imseebnutgaatn-tdarusnhigi',
dengan keiadian yang telah lampau sebab
yaitu kalimat yang berupa sajak"'
hal itu pasti terjadinya. ({ ?it itiy susunan
Mufradaat LughawlYYah
ini berkaitan dengan iawaab {i\, taqdiirnya
(r!rni| berhala-berhala. Kata ini adalah
adalah (.i.r,t'ol hu).
bentuk iamak dari (-u), yang artinya: yang sa-
4f; i1} menempati kedudukan noshb,
dan ;aamiinya adalah {y,f' .!-r-} atau ftt ma, yang sepadan. 4#4> mengagungkan
,"mereka dan tunduk kepada mereka, mirip -si-
muqaddar, yakni (1,, !!.$D. q#Y berkeduduk- kap orang yang mencintai. {.i t.^j;i t;l ,-{tY
anmanshuuD dengan mentiqdiirl<an tata (5i)
orang-orang beriman lebih besar cintanya
setelah huruf fa yang terdapat dalam iawaa- kepada Allah daripada cintanya kepada ber-
hala-berhala, sebab mereka tidak berpaling
but-tamannL, sebab kaanlgimana-tan{igiuan")i,tfmJa}ka"nayaarina
tamanni (dambaan, dari-Nya dalam keadaan apa pun, sedangkan

diperlakukan seperti kata (.:J), dan jawaab' it\orang-orang kafir baru berpaling kepada Allah

nya dengan huruf fa berkedudul<anmanshuub, apabila menghadapi kesulitan. {wr.i;ir lt;-

dan huruf fa di dalamnya berfungsi sebagai l<ata idz bermalcra idzaa, dan yaraa bermakna
ya'lamu, sedang Tawa ab ba$ l<ata lau dihapus.
harfu 'athf, taqdiirnya adalah (t*' F 0t t,,J 0l ,).
Huruf kaf dalam {r# 13} berkedudukan Makna kalimat ini: Seandainya ketika di du-

manshuub karena ia adalah sifat bagi mashdar nia mereka mengetahui beratnya adzab Allah
dan bahwa kelanasaan hanyalah milik Allah se-
yang dihapus, dan {u!} adalah mashdariy' mata pada waktu mereka melihatnya di hari
Kiama! niscaya mereka tidak akan menyem-
yah, sehingga susunannya seolah-olah begini: bah tandingan-tandingan selain Allah, atau
niscaya mereka mengetahui bahwa kekuatan
1t- .+rr,<); atau huruf kaf tersebut menempati itu kepunyaan Allah semuanya.
kedudukan nashb sebagai hoal dan dhamiir
4U;4 ,t-t Oamr'artinya benar-benar me-
wau dalam (tt!'.+.
nyrngkir dan meniauh dari orang yang tidak
{4,5} huruf l<af di sini menempati ke-
baik untuk didekati dan ditemani. {rtliyyakni
dudukan nashb sebagai sifat bagi mashdar
para pemimpin. {tii ult ,> yakni mereka
yang dihapus, tnqdiirnya adalah [cl; .p ;91);
menyangFl telah menyesatkan orang-orang
atau ia adalah khabar bagi mubuda' yang
itu. (.iu.l!r) bentuk ttrnggalnya adalah sabab,
dihapus, taqdiirnya adalah 1oJ57!r1' {:F} yang artinya tali; kemudian kata ini sering
dipakai untuk menyebut segala hal yang
berkedudukan manshuub sebagai haal dari
menjadi sarana untuk mencapai tuiuan yang
dhamiir 4?.-rT, atau berkedudukan manshuub bersifat maknawi. Yang dimaksud dengan aI-
karena ia adalah maf'uul ketiga bagr (r*,rr). asbaab di sini adalah hubungan dan ikatan.

Balaaghah 21 Yaloi terdapat persesuaian bunyi akhir antaral<ata,adzaab

{y, l.-li} susunan ini disebut tasybiih dan asDoaD. (Peni.)

mursal mujmal karena adaatu gnDftinya di-

sebutkan tapi wajhu ryibhinya dihapus.

{g Li} susunan ini lebih tinggr nilai bo-

Iaaghahnyadaripada kalimat [.! .-D.

4t* eit ,i; it> dipakainya isim zhaahir

di tempat yang sepantasnya dipakai dha-

tu'IR&-MUNIRTILID I ,,,!+tt,{lm}ntirr srr"h^r€.q"r"h

{rf} tembali ke dunia. $:r;b penye- (sarana-sarana) yang membantu terkabulnya

salan-penyesalan. Al- Hasrah artinya penyesal- doanya. Barangsiapa tidak mengambil sebab-
an yang besar yang memilukan hati. sebab (tidak melakukan usaha apa-apa) tapi
hanya menunggu pengabulan doanya dari
TAFSIR DAT{ PENJELASAN Allah, berarti ia tidak mengenal Allah; dan
orang yang berlindung kepada selain Allah
Dalam ayat terdahulu Allah Ta'ala mem-
beberkan bukti-bukti keesaan dan rahmat- (kepada patung atau berhala), berarti ia

Nya, dan di sini Dia menyebutkan keadaan menyekutukan Allah Ta'ala.
orang-orang yang tidak memahami bukti-
Oleh sebab itu kaum mukminin lebih be-
bukti tersebut sehingga mereka menyembah sar cintanya kepada Allah daripada cinta me-
tandingan-tandingan Allah, mencari kebaikan reka kepada selain-Nya. Seorang mukmin tidak
dari mereka dan berharap dapat menolak ke-
burukan dengan pertolongan mereka. Mereka meragukan keadilan Allah sama sekali. fadi, ia
inilah orang-orang musyrik, dan inilah keada- tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya,
an mereka bersama Tuhan-tuhan mereka di
dunia dan tempat kembali mereka di akhirat. dan ia berlindung kepada-Nya dalam segala

Orang-orang musyrik ini menyembah tan- urusannya. Baik dalam keadaan susah maupun
lapang ia tetap mencintai dan mengagungkan
dingan-tandingan Allah, dan tandingan-tanding-
an ini adalah para pemimpin mereka, atau ber- Allah. Ia tidak berpaling dari-Nya kepada
hala-berhala mereka. Mereka mengagungkan
tandingan-tandingan itu, mencintainya, menaati- yang lain, berbeda dengan orang-orang mu-
nya, dan menyembahnya seperti pengagungan, syrik Pada saat susah mereka berpaling dari
tandingan-tandingan mereka kepada Allah.
cinta, ketaatan, dan penyembahan kepada Allah. Mereka berlindung kepada-Nya, tunduk kepa-
da-Nya, dan menjadikan tandingan-tandingan
Mereka mendekatkan diri kepadanya seperti
mendekatkan diri kepada Allah, dan'mereka mereka sebagai perantara antara mereka de-
ngan Allah. Mereka berkata "Mereka inilah
berlindung kepadanya pada saat membutuhkan
pertolongan seperti berlindungnya mereka ke- yang memberi syafaat kepada kami di sisi
pada Allah Ta'ala. Akan tetapi dalam semua
Allah." Mereka menyembah patung selama be-
itu mereka bimbang dan bingung. Terkadang berapa waktu, kemudian mereka menolaknya
mereka berlindung kepada manusi4 patung dan berganti menyembah patung yang lain,
atau mereka memakannya, seperti kejadian
atau hewan, tapi hajat mereka tidak terpenuhi.
suku Bahilah yang memakan tuhan mereka-
Namun meskipun berhala-berhala itu tidak yang terbuat dari hars"-pada masa paceklik.

dapat mewujudkan hajat mereka, mereka men- Selanjutnya Allah Ta'ala mengancam
cintainya seperti kecintaan kaum mulcninin
kepada Allah Yang Mahakuasa. kaum musyrikin yang menzalimi diri mereka

Adapun berlindung kepada Allah semata, dengan perbuatan itu. Dia berfirman:
Yang tiada Tuhan selain Dia dan tiada tan-
Sekiranya orang-orang yang menzalimi
dingan atau sekutu bagi-Nya, itulah yang
merealisasikan tujuan, karena Allah adalah diri mereka dengan menyembah tandingan-
pemilik kekuasaan yang mutlak, kodrat yang tandingan dan menyekutukan Allah itu me-

menyeluruh, dan rahmat yang luas. Akan te- nyaksikan pada saat adzab yang berat di-
tapi manusia mesti mengambil sebab-sebab timpakan kepada mereka, niscaya pada saat itu
mereka mengetahui bahwa kekuatan adalah

22 Al-Hais adalah makanan yang terbuat dari kurma yang

dicampur dengan mentega atau keiu.

TArsrRAr-MUNIRJIIID 1

kepunyaan Allah semata, dan bahwa Dialah hati mereka terhadap para pemimpin mereka,
sebab masuknya mereka ke dalam neraka itu
yang berkuasa di seluruh alam ini, Dialah

yang menguasai manusia, batu, patung dan disebabkan kesyirikan dan kecintaan kepada

sebagainya, dalam semua keadaan dan masa, tandingan-tandingan Allah.

baik di alam akhirat maupun di alam dunia.

Seandainya mereka mengetahui hal ini FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM

dan benar-benar menyadari apa yang terbaik Sesungguhnya kejahatan paling besar di
mata Allah adalah penyekutuan sesuatu de-
bagi mereka, tentu mereka akan meninggalkan
ngan-Nya. Dia berfirman, "Sesungguhnya
perbuatan mereka. Adapun tentang keadaan
para pengikut dan orang-orang yang diikuti AIIah tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukannya (rytrik), dan Dia meng-
pada hari Kiamat, sungguh membuat orang ampuni apa (dosa) yang selain (qtirik) itu bagi
siapa yang Dia kehendakr..." (an-Nisaa': 48)
tercengang keheranan, di samping terlihat Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim

sangat menggelikan, sebab para pemimpin diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, katanya:
yang diikuti dan disembah (misalnya: para
malaikat, jin, dan manusia) berlepas diri dari ja ii :Ju tiblt i":t $i ,yt t;, [ '.-ij
para pengikut mereka, karena setiap orang dari tL; f" i:
mereka lebih mementingkan untuk menye-

lamatkan dirinya, iuga karena sebetulnya ia
tidak rida dengan apa yang dilakukan kaum

musyrikin. fadi, setiap sembahan itu berlepas 'k;
"Aku pernah bertanya, 'Wahai norut Uon,
diri dari orang-orang yang menyembahnya.
Akan tetapi tiada harapan untuk selamat dosa apa yang paling besar?' Beliau meniawab,
'Engkau adakan tandingan bagi Allah padahal Dia
ketika adzab sudah terlihat dan telah terputus t el ah m e n c ip t Ak anmu. "'

segala hubungan, nasab, muslihat, dan ialan

keselamatan. Pada saat itu neraka tak bisa di- Yang patut disaYangkan dan mence-

elakkan lagi, dan orang-orang yang mengikuti ngangkan orang-orang berakal adalah orang-

berkata, "seandainya kami dapat kembali ke orang musyrik yang menyembah Tuhan-tuhan

dunia, pasti kami berlepas diri dari mereka, selain Allah fberupa para pemimpin atau
sebagaimana mereka berlepas diri dari kami
berhala) itu mencintai berhala-berhala mereka
dan meninggalkan kami dalam kesulitan dan
di atas kebatilan seperti kecintaan kaum

kesesatan." mukminin kepada Allah di atas kebenaran, dan

Seperti adzab yang mereka lihat itu, Allah kecintaan dan penyembahan mereka kepada

memperlihatkan kepada mereka balasan per- berhala-berhala yang tidak mampu berbuat

buatan-perbuatan mereka, sebagai penyesal- apa-apa itu seperti kecintaan kaum mukminin

an bagi mereka. Artinya, Allah menampakkan kepada Allah Yang Mahakuasa.

kepada mereka bahwa amal-amal mereka Seandainya orang-orang musyrik telah

punya pengaruh yang sangat buruk bagi jiwa melihat adzab, tentu pada saat itu mereka tahu

I mereka, sebab amal-amal itu mendatangkan bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya.
I

1 penyesalan, kesengsaraan, dan kerugian kepa- Dengan kata lain, keputusan berada di tangan-
I

{ da mereka di saat itu. Amal-amal itu sirna dan Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan segala

musnah, dan mereka tidak akan keluar dari sesuatu berada di bawah kekuasaan-Nya. Dan
neraka ke dunia untuk membalas keiengkelan perlu diketahui bahwa adzab Allah itu berat.

Nabi saw. sebetulnya mengetahui hal berlipat ganda. Allah Ta'ala berfirman, "pada t!
itu, tapi beliau tetap diberi tahu, namun hari (ketika) wajah mereka dibolak-batikkan
yang dimaksud adalah umatnya, sebab di t
dalam neraka, mereka berkata: 'wahoi, kiranya
antara mereka terdapat sebagian orang yang dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula)
kepada Rasul.' Dan mereka berkata: 'Ya Tilhan
perlu diperkuat pengetahuannya dengan kami, sesungguhnya kami telah menaati para

menyaksikan kejadian seperti ini. pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka
menyesa*an kami dari jalan (yang benar).
Pada hari Kiamat sembahan-sembahan Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka
itu akan berlepas diri dari para penyembah adzab dua kali lipat dan laknatlah mereka
dengan laknat yang besar."' (al-Ahzaab: 66-
mereka. Para malaikat, misalnya, berkata, "... 68)
Kami menyatakan kepada Engkau berlepas
Dalam angan-angan ini mereka sebetul-
diri (dari mereka), mereka sekali-kali tidak nya berdusta. Seandainya benar-benar di-

menyembah kami" (al-Qashash: 63) Mereka kembalikan ke dunia, mereka pasti kembali
juga berkata, "...Maha Suci Engkau. Engkaulah melakukan apa yang telah dilarang bagi me-

pelindung kami, bukan mereka; bahkan reka: "dan mereka sesungguhn5ra berbohong",
mereka telah menyembah jin; kebanyakan sebagaimana diberitakan Allah Ta'ala tentang
mereka beriman kepada jin itu." (Saba': 41) mereka.

Sementara itu jin pun berlepas diri dari Akan tetapi telah pasti keputusan adzab
atas orang-orang kafir dari kedua kelompok
mereka dan menampik penyembahan mereka itu: para penyembah dan para sembahan. Allah
memperlihatkan kepada mereka amal-amal
terhadapnya, sebagaimana difirmankan Allah sesat yang telah mereka perbuat sehingga me-
reka pantas masuk neraka. Sedangkan Ibnu
Ta'ala: Mas'ud dan as-Suddi berkata, "Maksudnya:
Allah memperlihatkan kepada mereka amal-
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada amal saleh yang mereka tinggalkan sehingga
mereka tidak masuk surga." Amal-amal (saleh)
orang yang menyemb ah selain Allah (sembahan)
ini diidhaafahkan" kepada mereka karena
yang tidak dapat memperkenankan (doa)
mereka diperintahkan untuk mengerjakannya.
nya sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari
(memperhatikan) doa mereka? Dan apabila Adapun pengidhaafahan amal-amal sesat
kepada mereka adalah karena mereka me-
manusia dikumpulkan (pada hari Kiamat),
ngerjakannya.
iasesembahan menjadi musuh mereka dan
Firman Allah Ta'ala 4.fi , q* i yr)
meng ing kari pemuj aan- pemuj a an yang mereka
meniadi dalil kekalnya orang-orang kafir
lakukan kepadanya." (al-Ahqaaf: 5-6) Altah di dalam neraka, dan mereka tidak keluar
Ta'ala berfirman pula, "Dan mereka telah
darinya. Ini serupa dengan firman-Nya, "...Dan
memilih tuhan-tuhan selain Allah, agar tuhan- mereka tidak akan masuk surga, sebelum untn
masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami
tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka,
23 Yakni kata a'maalahum dalam firman-Nya, kadzaalika
sekalbkali tidak Kelak mereka (sesembahan)
itu akan mengingkari penyembahan mereka yuriihimu-llaohu a'maalahum hasamaan (peni.)

terhadapnya, dan akan menjadi musuh bagi
mereka." (Maryram: I 1-82)

Para penyembah juga berlepas diri dari

sembahan-sembahan mereka, dan berangan-

angan seandainya mereka bisa kembali ke
dunia sehingga dapat beramal saleh dan ber-

lepas diri dari tuhan-tuhan palsu itu. Bah-
kan mereka pun meminta Allah memberi
mereka (tuhan-tuhan palsu itu) adzab yang

TATSIRAL-MUNIRJILID 1

memberi balasan kepada orang-orang yang Qlraa'aat
berbuat jahat " (al-Araaf: 40)
{'r'*-} dibaca:
PENGHAIAI.AN BARANG.BARANG YANG
BAIK, DAN SUMBER PENGHARAMAN 1. dengan huruf kha dan tha berharakat
BENDA.BENDAYANG HARAM
dhammah, selta memakai huruf wau. Ini
Surah aFBaqarah Ayat 168 - LZL
adalah bacaan Ibnu Amir, al-Kisa'i, Qunbul,
W 9): clir Ov$* l6'qi11- dan Hafsh.

5E&t, 'iy";r!!,tr qg{; t#SS 2. dengan huruf kha berharakat dhammah,

iti ,"$T-1C1i[t'@, iA'b\';{9ij?{ur6j,;r @ f;; huruf tha dibaca sukun, dan memakai
? 'ettii huruf wau. Ini adalah bacaan para imam

,{;(*lU Ui.f d'6 '}tt t{-Y r#t yang lain.
6!$-S €sd: 5( ii'\'11)
tt;L lf'@ '$!,4.{3q" {J.t},
"-r,rt Harakat kasrah dalam huruf qaf dibaca

tc3 $t€A'! oleh al-Kisa'i dengan cara isymaam.
[8,?'*qs
q&$5t l'laab

@6Jfi$#F& (+ $r-y Uerkeduduka n manshuubkarena

"Wahai monusia, makanlah dari (makanan) ia menjadi siht bagi maf'uul yang dihapus,
yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan
tnqdiirnyaadalah (tll $f, * ty'l; atau karena
j anganlah kamu mengikuti langi*ah-langkah setan.
ia menjadi sifat bagi mashdar yang dihapus,
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu-
taqdiirnyaadalah (ql, {>r- #id4.
Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu (i;t) t utuf hamzah ini adalah kata tanya
berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang
tidak kamu ketahui tentang Allah. Dan apabih tapi bermakna celaan, sedangkan iuruf wau
dikatakan kepada mereka'Ikutilah apa yang telah adalah harfu 'aW dan iawaab (!!ih dihapus,
diturunkan Allah: mereka menjawab '(Tidak),
Kami mengikuti apa yang telah kami dapati pada taqdiirnya adalah [fr*); iawaab ini dihapus
nenek moyang kami (melakukannya).' Padahal,
nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa karena sudah dapat dipahami meski tidak
pun, dan tidak menilapat petunjuk. Dan perumpa-
dadisaelabhuttkWan.,W4tt t;it"-i6trt,;y'ytbt...t)a;qadtiairuktaalqimdiairtniynai
maan bagi (penyeru) orangyangkafir adalah seper- adalah t4 ,s$t *t f W J!',r,.1 -r-); jadi,
ti (penggembah) yang meneriaki (binatang) yang
tidak mendengar selain panggilan dan tetiakan. dalam kedua kemungkinan tersebut, mudhaaf
(Mereka) tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak dihapus lalu posisinya ditempati mudhaafilaih.
Kata ["r.,) dan ("r.r:) berkedudukan manshuub
mengerti." (al-Baqarah: 158- l7l)
karena dinashabkan oleh kata [g*i).

Balaaghah

{l**' :t$y susunan ini disebut istih-

araft, yakni ungkapan kiasan tentang meniru
dan mengikuti setan.

(:*:j,, #$ susunan ini tergolong'ath-

fut-khaashsh' alal-' aamm, yakni kata yang khu'
sus (al'lahqyaa) di'athalkan kepada kata yang

*.rr"*-*r"r*Irrro t ,rrr*,

"rr"n^r*o"r"n

umum (as-suu). As-Suu'lebih luas maknanya, bat-akibatnya. 4,ytl gambaran atau perum-
meliputi segala jenis maksiat, sedangkan al-
(piarm*aiiavn'.:i{1r:'gl berteriak atau bersuara. v G}
fahgraa' adalah maksiat yang paling keji.
yakni: yang hanya mendengar
4trf ;!t.p!) rurunan ini mengandung
suara tapi tidak memahami maknanya. Dengan
tasybiih mursal (karena adaatu syibhinya di-
sebutkan) dan tarybiih mujmal (karena wajhu kata lain, mereka mendengar nasihattapi tidak

syibhinya dihapus). memikirkannya, sama seperti binatang ternak

4:* e p| ini adalah tarybiih batiish, yang mendengar suara penggembalanya tapi
tidak memahaminya. fadi, mereka tidak me-
sebab dalam susunan ini wajhu syibhi dan
adaatu gtibhinya dihapus. Arti kalimat ini: mahami nasihat, Kata an-nidaa'dipakai untuk
Mereka seperti orang tuli: tidak mendengar
menyeru orang yang jauh, sedang ad-du'aa'
kebenaran; dan seperti orang buta dan bisu:
untuk orang yang dekat.
tidak menarik manfaat dari Al-Qur'an.

Mufradaat Lughawlyyah SEBAB TURUT{NYA AYAT 168

4+ i#F Halal adalah sesuatu yang Kata al-Kalbi: Ayat ini turun berkenaan

dibolehkan oleh syariat, sedang haram adalah dengan suku Tsaqif, Khuza'ah, dan Amir bin
Sha'sha'ah. Mereka mengharamkan atas diri
sesuatu yang diharamkan oleh syaria! dan mereka sejumlah tanaman dan hewan ternak
serta mengharamkan al-bahiirah, as-saa'ibah,
kata {tiu} menjadi shifah mu'akkidah (sifat
al-washiilah, dan al -haami.,,
yang berfungsi sebagai penguat), artinyar yang

enak/baik. 4:r*b adalah bentuk jamak dari HUBUNGAN ANTAR AYAT

kata (;ru+), artinya: jalan-jalan setan. yakni, Setelah menjelaskan bahwa kondisi syirik

godaannya. {a,. \;y jelas permusuhannya itu buruk, Allah memerintahkan mengambil

kepada orang-orang yang memiliki basirah. apa-apa yang baik dan bermanfaat. Dan ka-
rena Allah Ta'ala membolehkan hamba-ham-
{C,;Up yakni membisiki kalian dan menguasai ba-Nya memakan barang-barang yang halal
dan baik yang ada di bumi-yang mana jenis-
kalian seolah-olah ia adalah penyuruh yang
jenis barang yang halal itu banyak-, Dia
ditaati. {+$ perkara yang buruk terjadinya
menjelaskan apa yang haram bagi mereka.
atau akibatnya. Artinya: perkara yang jelek.

{:*;j';} segala maksiat yang buruk dalam

pandangan syariat atau pandangan manusia,

yaitu maksiat yang keburukannya melampaui

batas, yang dicela oleh akal dan dianggap keji

oleh syariat. fadi, ia lebih buruk daripada as- SEBAB TURUNNYA AYAT 17O

suu) {r,r:i5 i u :irr J; ;ri:,!!} mengatakan Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw.

terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui, menyeru kaum Yahudi untuk masuk Islam,

misalnya: mengharamkan perkara yang tidak 24 Al-Bahiirah; hewan yang tidak boleh diperah susunya

diharamkan-Nya, dan sebagainya. 4rtr $f ty demi berhala. As-Saa'ibah: hewan yang telah dinazarkan
untuk berhala, dibiarkan bebas berkeliaran, tidak boleh
apa yang diturunkan Allah: yaitu tauhid dan ditunggangi. Definisi tentang al-washiilah dan al-haami
cukup panjang makanya tidak saya sebutkan. Kesim-
dpeapnaghti.al4a1la,n#hia|l-hkaaltiymaantg'abqaailkas. y{-usy*0iitiip'a f<ami pulannya, ini adalah hewan-hewan dengan kriteria khusus
yang mereka haramkan untuk disembelih, ditunggangi,
arti- dan sebagainya. (Penj.)

nya: mengenali sesuatu dengan dalilnya dan

memahaminya dengan sebab-sebab dan aki-

srr"heFs"q"t"tt ,.*,*. %J}ql}lir, tuSIRI-MUNIRIIIID1

memikat mereka agar memeluk agama ini, dan keengganan mereka untuk masuk Islam
dan memperingatkan mereka akan adzab dan bertuiuan untuk mempertahankan kedudukan
murka Allah. Maka Rafi' bin Huraimilah dan dan kepemimpinan mereka yang batil agar
Malik bin Auf berkata, "(Tidak), tetapi kami mereka dapat terus mengambil harta manusia
hanya mengikuti apa yang telah kami dapati
dari (perbuatan) nenek moyang kami, sebab dengan cara yang batil.
mereka lebih tahu dan lebih baik daripada
kami." Maka Allah menurunkan firman'Nya, Maka, wahai sekalian manusia, ianganlah
kalian mengikuti bujuk rayu, penyesatan, dan
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikuti bisikan setan, sebab ia tidak lain membisikkan

lah apayang telah diturunkan Allah."' kejahatan dan kemungkaran, dan ia-seiak
zaman leluhur kita, Nabi Adam a.s.-adalah
TAFSIR DAN PENJELASAN
musuh yang nyata bagi manusia' Ia tidak akan
Setelah menyebutkan keadaan para pe- pernah menyuruh berbuat kebaikan. Ia hanya
nyembah tandingan-tandingan selain Allah memerintahkan berbuat keburukan. Dialah
dan adzab yang mereka lihat, terputusnya sumber pikiran-pikiran iahat dan dialah yang
hubungan antara para penyembah dan sem- memperindah maksiat. Maka waspadailah dia
bahan-sembahan mereka, yaitu keuntungan- dan jangan mengikutinya. Dengan bisikan-
keuntungan yang dipetik para pemimpin dari
bawahannya... Allah Ta'ala menjelaskan bah- bisikannya dan pengendaliannya atas diri
wa hubungan-hubungan tersebut hukumnya
haram sebab itu termasuk memakan barang kalian, seolah-olah ia penyuruh yang ditaati:
yang kotor dan mengikuti langkah-langkah dia menyuruh kalian mengerjakan apa yang
setan, dan bahwa sebab kesesatan adalah buruk akibatnya bagi kalian dalam urusan
percaya kepada perbuatan para leluhur tanpa dunia maupun akhirat kalian.

pertimbangan akal sehat. Dia menyuruh kalian mengatakan terha-
dap Allah dalam agama-Nya apa yang tidak
Seruan dalam ayat ini memakai ungkapan kalian ketahui secara meyakinkan bahwa itu
adalah syariat Allah dalam akidah dan syiar-
{i6' q,:t [] agar mencakup orang beriman syiar keagamaan, atau kalian menghalalkan
perkara yang haram dan mengharamkan per-
dan orang kafir. Ini berarti karunia nikmat
Allah itu meliputi seluruh manusia, dan ke- kara yang halal dengan tujuan untuk merusak
kafiran tidak menghalangi anugerah nikmat
ilahi. Allah menyeru mereka semua agar akidah dan mengubah syariat.

memakan barang-barang halal di muka bumi Selanjutnya Al-Qur'an menceritakan ten-
yang dihalalkan Allah bagi mereka, yang baik
dan tidak mengandung syubhat, tidak ada tang kaum musyrikin dan sebagian kaum

dosanya, dan tidak berkaitan dengan hak Yahudi, bahwa apabila dikatakan kepada me-

orang lain; dan Dia melarang mereka mema- reka "lkutilah wahyu yang diturunkan Allah

kan barang-barang koto[ termasuk di anta- kepadarasul-Nya: Muhammad saw.,sebabyang

ranya apa yang diambil para pemimpin dari demikian itu lebih baik bagi kalian dan lebih
bermanfaat, dan janganlah kalian mengikuti
para pengikutnya. fadi, itu adalah barang para penolong selain-Nya", mereka memilih
bertaklid kepada para leluhur secara membabi
haram dan kotor tidak halal dimakan. Hal
buta, dengan bertumpu kepada kebiasaan saja.
itu menuniukkan bahwa bertahannya para
Maka Allah membantah mereka:
pemuka agama Ahli Kitab pada agama mereka
"Apakah mereka tetap akan mengikuti
kebiasaan yang diwariskan leluhur mereka

TAFSTRAL-MUNrRr[rD I

seandainya para leluhur itu tidak memahami memanggil kambing-kambing dan unta-
sedikit pun kebenaran dalam hal-hal akidah
dan ibadah? Bahkan apakah mereka tetap untanya, tapi hewan-hewan itu hanya men-
akan mengikuti seandainya para leluhur itu
sama sekali tidak memiliki dalil logis dan dengar panggilan dan seruannya saja, tidak
menyimpang dari jalan yang benar?" Ini me-
nuniukkan tercelanya taklid tanpa dalil. Ada- memahami perkataannya.
pun mengikuti para ahli ijtihad (yakni ber-
taklid kepada mereka setelah mengetahui FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
dalil mereka) hukumnya boleh, dengan dalil
Allah Ta'ala membolehkan manusia me-
firman Allah Ta'ala: ".,.Maka tanyakanlah
kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak makan apa-apa yang ada di bumi asalkan

mengetahur. " (al-Anbiyaa': 7) yang halal dan thayyib (baik), yakni yang
lezat rasanya dan tidak berbahaya bagi ba-
Gambaran atau keadaan penyeru orang- dan maupun akal. Oleh karena itu, dilarang

orang kafir kepada iman, yang bertaklid kepada memakan hewan yang kotor (menjijik{<an).
leluhur dan para pemimpin mereka, serta ke-
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa suatu
sesatan dan kebodohan mereka, dan tidak
berpikirnya mereka tentang kebenaran sikap ketika ayat ini {'il, {# ,A$t + &.gr /At q-t U}
yang mereka ikuti... adalah seperti keadaan
orang yang menyeru hewan-hewan ternak- dibaca seseorang sement ra'Rasulullah saw.
hadin lalu Sa'd bin Abi Waqqash bangkit dan
nya dan menggiringnya ke padang rumput dan berkata, "Wahai Rasulullah, doakan kepada
perairan serta menggertaknya agar menjauhi Allah agar saya menjadi orang yang terkabul

daerah terlarang, yang mana hewan-hewan itu doanya." Maka beliau bersabda,
tidak memahami apa yang diucapkan orang
itu sama sekali. fadi, baik orang kafir maupun ,i*'"tt +t;".i ;fu ,i-WL, ,+i ,'.r::, t:-

hewan ternak sama-sama tidak mengerti .fi * qibJJii.o.60I ozz

apa yang didengarnya, masing-masing hanya ;6lr'z:a:r ,y.St itt,o.ta.
tunduk kepada suara dan bunyi, sebab orang .2 . a
kafir telah menutup cahaya hidayah dari hati,
",.L *, ,(i'6ri L Jfr 6 ,or* .'t
telinga, dan mata mereka, sehingga Allah
: ;iJtl )tlu ,t?S$ d.I,.lr ;/
mengunci mati organ-organ itu sehingga
"Wahai Sa'd, pilihlah makanan yang bailg
tidak ada lagi kebaikan yang bisa tembus ke
dalamnya, seolah-olah mereka tuli (tak dapat niscaya kau menjadi orang yang terkabul doanya.
mendengar), bisu (tak bisa berbicara), dan Demi Allah yang menggenggam jiwaku, apabila
buta (tak melihat dan merenungkan ayat- seseorang memasukkan sesuap makanan yang
ayat Allah Ta'ala dan diri mereka, yang dapat haram ke dalam perutnya, niscaya amalnya tidak
membimbing mereka kepada iman). Mereka akan diterima selama emp at puluh hari. D an setiap
malah tunduk kepada selain mereka, sama hamba yang dagingnya tumbuh dari barangharam
seperti hewan. Kata al-Qurthubi: Allah Ta'ala dan riba" maka neraka lebih pantas baginya,"

mengumpamakan penasihat orang-orang Barang yang halal dan baik adalah yang
tidak mengandung syubhat dan dosa serta
kafir dan penyeru mereka kepada iman, yaitu tidak terkait dengan hak orang lain.

Muhammad saw., dengan penggembala yang Ini menunjukkan bahwa seorang muslim
tidak halal baginya mengambil harta yang
terkait dengan hak orang lain, atau meng-

n*.".n . ,,il(,. C33Ddtr$., tutr"&-Mr"r*lrtro
1
"n

ambilnya secara ilegal (dengan cara yang tidak "...D An setan betmaksud menyesatkan mereka

dibenarkan syariat). (dengan) kesesatan yang sejauh'jauhnya." (an-
Nisaa':50)
eyat {9u.Jt :(# t# '{ty menuniukkan
"Sungguh, setan itu adalah musuh bagimu,
pengharaman mengikuti ialan-jalan setan,
maka perlakukanlah sebagai musuh, karena se-
yang mana ia menyesatkan para pengikutnya sungguhnya setan itu hanya mengaiak golongan-

ke dalamnya, seperti: pengharaman bahiirah, nya agr mereka menjadi penghuni neraka yang

saa'ibah, washiilah, dan sejenisnya yang dulu meny ala - ny ala. " (Faathir: 6)

menjadi hiasan bagi mereka di masa fahi- Termasuk dalam kategori mengikuti lang-
liyah. Dalam hadits Iyadh bin Himar yang kah-langkah setan: semua maksiat kepada
Allah dan setiap nazar dalam maksiat. Ibnu
diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Abbas berkata: Sumpah atau nazar yang di-

saw. bersabda, lakukan dalam keadaan marah termasuk

t 'q?'x'#.1 .r: 6' t :J. ti;.,',irt t t langkah-langkah setan, dan kafaratnya adalah
J;jFl"'ttczz
rt kafarat sumpah.
Kata asy-Sya'bi: Seorang laki-laki pernah
qrv,ii*,;t*f,rrce.i,;,itd .,'..t-jut ot, , ,^y, J>;
bernazar menyembelih putranya, maka Mas-
6 W c-7,4 ,e: U #G,u ,J,u(rr ruq memberinya fatwa agar ia menyembelih
seekor domba iantan, dan ia berkata, "lni ter-
$ei masuk langkah-langkah setan."'o
"Allah Ta'ala berfirman, 'Semua harta yang
Al.t (|.1 Jt ,16)-fng artinya: Apabila
Ku-berikan kqada hamba-hamba-Ku adalah
dikatakan kepada mereka, yalmi manusia,
halal bagi merela.... Dan Aku telah menciptalean termasuk kaum kafir Arab dan kaum Yahudi-
hamba-hamba-Ku dalam keadaan bersih dari menunjukkan pengharaman taklid bua, dan

dosa, kemudian setan mendatangi mereka dan juga menuniukl<an bahwa seorang muslim dan

mengeluarkan mereka dari agatna merela, serta lainnya harus berpikir-sebatas kemampuan
mengharamkan atas mereka perkara yang Ku- dan kelmatannya-untuk mendasarkan akidah-

h alalkan b agi m er eka. "' nya serta urusan-urusan agamanya pada dalil-

Ayat ini menunjukkan bahwa seorang dalil. Takli{ menurut ulama, artinya: menerima
suatu pendapat tanpa hujjah. Adapun ittibaa'
muslim wajib berjihad melawan hawa nafsu'
nya dan tidak menuruti setan, sebab ia meng- (mengikuti) artinya berpegang kepada pendapat
aiak kepada kejahatan, keburukan, kemung- orang lain setelah mengetahui dalilnya.
karan, dan kedurhakaan, Allah Ta'ala menya-
takan bahwa setan adalah musuh. Maka orang Kewajiban orang awam yang tidak dapat
yang berakal mesti bersikap waspada terha- menyimpulkan hukum dari dalil-dalil syar'i
adalah bertanya kepada para ulama dan me'
dap musuh ini yang telah mendeklarasikan laksanakan fatwa orang yang paling tahu.
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "..Maka
permusuhannya sejakzaman Adam dan meng- bertanyalah kepada orang yang mempunyai
habiskan umurnya untuk merusak anak cucu
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui."
Adam. Hal itu disebutkan dalam banyak ayat
lain selain ayat ini. Misalnya, dalam firman (an-Nahl:43)

Allah, 25 Tafsir Ibnu Katslr (l/204).

"Eetan menj anjikan (menakut'nakuti) kemis-
kinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat
lccji (kikir)..." (al-Baqarah: 268)

L

Umat Islam berijmak bahwa tidak boleh All"ah Maha Pengampun, Maha Penyayangi' (al-
bertaklid dalam soal-soal akidah, karena Allah Baqarah: 172-173)
mencela orang-orang kafir yang bertaklid ke-
pada nenek moyang mereka dan tidak mau Qlraa'aat

mengikut para rasul, yaitu dalam firman- ["*;tfydibaca:

Nya, "...Sesungguhnya kami mendapati nenek 1. (kt f). Ini adalah bacaan Abu Amr,
moyang kami menganut suatu (agama)..." (az- Ashim, dan Hamzah.

Zukhruf: 23) Alasan lainnya, karena wajib 2. (pt iA. Ini adalah bacaan para imam
atas setiap mukalaf (orang yang balig dan
yang lain.
berakal) mempelajari masalah tauhid sampai
tahap yakin, dan hal itu hanya dapat dipelajari l'raab
dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.
f.4#l' €"e ith r<ata {#1} bertungsi
Perumpamaan orang-orang kafir; dalam
hal kesesatan dan kebodohan mereka, ada- sebagai kaaffah: ia dipakai di dalam kalimat
lah seperti binatang ternak yang tidak me-
ngerti apa yang dikatakan kepadanya. Kalau untuk mengafirmasi perkara yang disebutkan
penggembalanya menyerunya, ia tidak mema-
dan menafikan selainnya. Contohnya, kalimat
hami ucapan itu, tapi hanya mendengar
[-^-rr .llr<rt uD semakna dengan kalimat (U rsrl u
suaranya saja. r,rr .JD, aftinya: Tuhan kalian tidak lain adalah

Tuhan yang Esa.
4:c V tu '* "bt f)
(,i)kata bert<e-

MAKANAN YAilG HAI.AL DAN YANG HARAM dudukan mdnshuub sebagai haal dari dhamiir

Surah al-Baqarah AyalLT2 - Ll3 {};'}.

WY*#,uYlLttr\45rGg Mufradaat Lughawlyyah

63.i:, lr7l,L'u\ ;t E{:tS 4!;lt # (. Gt\ Ailah mengharamkan

{)-Hr ; at; "^; ?t',e&i;131, bagimu bangkai. Yakni, haram memakannya,
1 sebab kalimat ini menyangkut makanan. De-
{i*&fri;7,# r,fuiu5
mikian pula yang disebutkan setelahnya,
fi;3jLziirSrW;f.te ,c yaitu: hewan yang tidak disembelih secara
syar'i, termasuk juga (yang ini didasarkan
"Wahai orang-orang yang beriman! Makan-
hukumnya dari As-sunnah) organ tubuh yang
lah dari rezeki yang baik yang Kami berikan dipotong dari hewan yang masih hidup. Ikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
hanya menyembah kepada-Nya. Sesungguhnya dan belalang dikecualikan dari hukum ini.
{ii;'r} yakni darah"yang mengalir keluar dari
Dia hanya mengharamkan bagimu b angkai, darah,
daging babi dan (daging) hewan yang disembelih tubuh. (I' 4,j :, tl 6\ yakni hewan yang
dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi ba-
rangsiapa terpalcsa (memakannya) bukan karena disembelih dengan menyebut selain nama

menginginkannya dan tidak (pula) melampaui Allah. Al-Ihlaal artinya mengangkat suara. Pada
batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh
masa dulu, ketika menyembelih hewan untuk
persembahan kepada berhala, orang-orang

biasanya menyebut nama berhala dengan suara

lantang. Mereka berkata, "Dengan nama Lata"

atau "Dengan nama Uzza". Setelah itu setiap

penyembelih disebut muhill meskipun ia tidak Sebelumnya Allah Ta'ala telah memboleh-

melantangkan suaranya ketika menyebut nama kan hamba-hamba-Nya memakan barang-

fuhan. {y'ir ,:i} kondisi darurat memaksanya barang yang halal dan baik yang ada di bumi.
fenis-ienis barang yang halal itu banyak, dan
untuk memakan salah satu dari benda yang Dia telah menjelaskan kepada mereka apa
yang haram atas mereka karena yang haram
disebutkan tadi, lalu ia pun memakannya. itu lebih sedikit jumlahnya, maka sisanya yang
selain itu tetap berhukum halal sampai ada
?}{Lr., tidak menginginkan benda yang ha-
larangan lainnya.
rdm itu sendiri. (:6'fr} tidak melampaui batas
Memakan barang-barang yang baik diser-
darurat. {d1} aor" dan maksiat.
tai syukur atas nikmat itu merupakan sikap
TAFSIR DAN PENJET.ASAN moderat, menggabungkan antara tuntutan-

Ayat-ayat sebelumnya, sejak dari awal tuntutan jasmani dan rohani sekaligus. fadi,
kita makan demi menjaga badan, tanpa ber-
surah, menjelaskan sikap orang-orang yang
mendukung Al-Qur'an dan orang-orang yang lebihan dan tidak terlalu irit. Allah Ta'ala

menentangnya. Mulai dari sini, yakni dari berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu haramkan apayang baikyang
permulaan paruh kedua dari surah ini sampai
telah dihalalkan Allah kepadamu, dan iangan-
sekitar bagian akhir j u z 2, menielaskan hukum- lah kamu mel amp aui b atas. S esung g uhny a All ah
hukum syar'i yang menyangkut perbuatan. tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas. Dan makanlah dari apa yang telah di-
Setelah Allah menyeru seluruh manusia berikan Allah kepadamu sebagai rezekiyang
agar memakan kebaikan-kebaikan yang ada
halal dan baik dan bertalaruIah kepada
di bumi, kemudian menjelaskan buruknya Allah yang kamu beriman kepada-Nya." (al'

keadaan orang-orang kafir yang bertaklid ke- Maa'idah: 87-88) Dan kita memberi makan
pada para pemimpin mereka karena mereka kepada rohani kita dengan cara bersyukur

tidak memiliki kemandirian ide dan tidak men- kepada Allah atas karunia nikmat-Nya.
cari petuniuk dengan akal pikiran sendiri, di
sini Allah mengarahkan seruan kepada kaum Sikap yang moderat ini berbeda dengan
mukminin secara khusus, karena mereka lebih sikap orang-orang musyrik dan Ahli Kitab
berhak untuk memahami. Allah memboleh- sebelum Islam. Sebagian dari mereka ada
kan mereka memakan rezeki-Nya yang baik yang mengharamkan hal-hal tertentu atas
dan suci, memerintahkan mereka mensyukuri
nikmat Allah jika benar bahwa mereka hanya dirinya, seperti: al-bahiirah, as-saa'ibah, dan
beribadah kepada-Nya dan mengakui bahwa sejenisnya. Di kalangan kaum Nasrani banyak
Dialah sang pemberi nikmat. Nabi saw. ber- orang yang menjalani cara hidup biarawan,
menyiksa diri dengan menghalanginya menik-
sabda,
mati kenikmatan-kenikmatan dunia, serta me-
,&Vt'oi e oo. , :.'',. ilt rI
rendahkan iasmani dan kebutuhan-kebutuhan
6t;l AIV;"*.or. : A:J6; Jr.aj badan, yang sebagiannya dikhususkan bagi

qp'FJ qse' kalangan pendeta, tapi sebagian lagi diber-
o.. ,) oy ,_ro.* o7 ,.o D lakukan secara umum untuk semua kaum

Oyrj -ra-3 Nasrani, seperti pantangan makan daging dan
mentega pada sebagian jenis puasa, misalnya
"Allah Ta'ala berfirman, 'sesungguhnya Aku,
jin, dan manusia menjadi berita yang besar. Aku
yang,menciptakan, tapi yang disembah adalah
selain Aku; Aku yang memberi rezeki, tapi disyu-
kuri adalah sehin Aku."'


Click to View FlipBook Version