\
suami berkata'Aku kembali kepadamu",'Aku tapi menambahkan ketentuan batas tempo
merujukmu", dan sejenisnya). terhadapnya.
Para ulama juga berbeda pendapat ten- Adapun makna ayat ini, menurut jumhuq,
tang talak setelah suami tidak kembali kepada adalah "Orang-orang yang melakukan sumpah
iilaa'diberi masa menanti selama empatbulan.
istri dalam iilaa) Menurut madzhab Hanafi,
kembali kepada istri dilakukan sebelum ha- fika mereka kembali kepada istri setelah tem-
bisnya tempo. fika masa empat bulan sudah po ini habis, sesungguhnya Allah Maha peng-
ampun lagi Maha Penyayang. Namun jika me-
berlalu sementara suami masih belum kembali reka bermaksud menjatuhkan talak, sesung-
guhnya Allah Maha mendengar talak mereka,
kepada istrinya, terjadilah talah dan ini adalah lagi Maha mengetahui kebaikan maupun ke-
talakbaa'in. burukan yang mereka lakukan, lalu Dia akan
membalasnya." fumhur menyerupakan tempo
Sedangkan menurut jumhuX, talak tidak iilaa' dengan tempo yang ditetapkan dalam
terjadi dengan semata-mata habisnya tem- impotensi (kelemahan syahwat), karena iilaa'
po. Jika tempo sudah habis, talak tidak begitu merupakan tindakan yang membuat istri men-
derita, maka-jika bisa-suami harus meng-
saja terjadi, melainkan si istri harus meng- hilangkan penderitaan istri tersebut, tapi jika
ia tidak bisa maka syariat yang menghilang-
adukan urusan itu kepada hakim, yang lantas
menyuruh suami untuk kembali kepada istri kannya, sama halnya dengan penderitaan lain-
atau menceraikannya. Dengan kata lain, talak n)ra yang berhubungan dengan persetubuhan.
itu terjadi dengan diucapkannya talak oleh Pendapat inilah yang lebih kuat karena firman-
suami, atau oleh hakim apabila istri meng-
Nya {i:iitr t;i :tty menunjukkan bahwa istri
adukan urusan itu kepadanya.
tidak tertalak dengan semata-mata habisnya
Sebab terjadinya perbedaan pendapat ini masa empat bulan selama tidak ada penjatuh-
C ;r'adalah karena mereka€be, rb3end;ai:rpe5nfda9p;6atjfda)- an talak (oleh suami atau hakim) setelah
lam yrenafsirkan ayat 3$.Madzhab Hanafi habisnya tempo.160
4W 'itr "ci afir Dalam hal keabsahan iflaa' tidak ada
mengartikannya begini: "(alau mereka kem- bedanya antara istri yang sudah pernah di-
bali kepada istri dalam masa empat bulan ini, setubuhi dan yang belum pernah.
sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Menurut jumhu4, lelaki yang sah melaku-
kan irlaa' tidak harus beragama Islam. fadi,
Penyayang terhadap mereka meskipun mereka iilaa'-nya seorang muslim dan orang kafir
sah. Hanya saja, menurut madzhab Hanafi,
tadinya bersumpah untuk membuat istri men- orang kafir tidak harus membayar kafarat bila
melanggar sumpahnya; sedangkan menurut
derita. |ika mereka tidak kembali dalam empat madzhab Syafi'i dan Hambali, ia harus mem-
bayar kafarat. Adapun madzhab Maliki men-
bulan ini dan mereka masih meneruskan
160 Malik dan Bukhari meriwayatkan dari lbnu Abbas, katanya:
sumpah mereka, itu berarti mereka bertetap Apabila lelaki meng-iilaa' istrinya, ia tidak dianggap men-
jatuhkan talak meskipun telah berlalu empat bulan; sehabis
hati untuk talak dan talak itu otomatis jatuh itu barulah ia diberi pilihan untuk mentalak isrinya atau
kembali kepadanya.
({9unxgualtnasdeanldaihrin"ymae."refakdai, arti kalimat t;i :ttb
bertetap hati untuk
talak, yaitu dengan tidak kembali kepada istri,'.
Madzhab Hanafi menyerupakan tempo iilaa'
dengan masa idah, dan menyerupakan istri
yang di-filaa' dengan istri yang ditalak raj,iy,
serta menyerupakan talak dalam filaa' ini
dengan talak raj'iy. Pada masa fahiliyah dulu
iilaa' merupakan talak, lantas syariat Islam
membiarkan statusnya tetap sebagai tala(
Srr"ft ffg"q"of, _,r rr,(,,
syaratkan agama Islam bagi keabsahan filaa'. \ii,V i 3i,i!.rrt # 4.G'";;v,Yt 6 5G
ladi, iilaa'-nya orang dzimmi tidak sah, se- \b ,.tti; i!Y; o '$ti ii';)tii ^))E
bagaimana zhihar dan talaknya pun tidak sah, "MalAm yangkelarn ini terasa panjang sekali,
karena pernikahan orang musyrik (menurut aku tak bisa tidur karena tak ada kekasih yang
kucumbu. Demi Allah, seandainya aku tidak me-
madzhab Maliki) tidak sah, karena mereka rasa diawasi Allah, niscaya raniang ini akan ber'
derak riuhl'
tidak dibebani dengan hukum'hukum syariat,
makanya mereka pun tidak harus membayar Sesampainya di rumah Umar menanyai
kafarat sumpah. fika mereka mengadukan putrinya, Hafshah, "Berapa lama biasanya wa-
nita tahan berpisah dari suami?" Ia menjawab,
perselisihan mereka dalam masalah hukum "Enam atau empatbulan." Maka Umarberkata,
iflaa) hakim kita tidak seyogianya memutus "Kalau begitu, aku tidak akan menahan tentara
perselisihan mereka; melainkan mereka hen- dalam tugas lebih lama dari itu."
daknya pergi mengadukan urusan mereka
kepada hakim mereka sendiri. Namun jika IDAH TSTRI YANG DITALAK DAN HAK.HAK
yang meniadi perselisihan adalah urusan md- WANITA
zhaalim (penganiayaan antara sesama me-
Surah al-Baqarah AVat 228
reka), urusan ini diputuskan dengan hukum
Islam, sebagaimana iika seorang muslim ti- $jT*{s'6U<;;U:Jev
dak mau menyetubuhi istrinya, dengan tujuan "g'o: $tJ Q*it,*v {}<i"it1A'tr
membuatnya menderita, tanpa sumpah. n\'s o ti+U "ii'rli 7) t;At' itVU;
Keempat imam madzhab sePakat atas itti- lA\, ct ir 3i ip;"t;l;Yt'ti l,Y
wajibnya kafarat sumpah atas pelaku irlaa'
@ *?flnr'2:';'t'*;ry;
yang melanggar sumpahnya apabila ia kembali
"Dan pAra istri yang diceraikan (wajib) me-
kepada istrinya dengan menyetubuhinya.
nahan diri mereka (menunggu) tiga kali quru'.
Para ulama beriimak atas bolehnya men-
dahulukan kafarat atas pelanggaran sumpah Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa
dalam filaa'. Namun mereka berbeda pendapat
dalam soal sumpah lainnya. Menurut Abu yang diciptakan Allah dalam Rahim mereka,
Hanifah, tidak boleh mendahulukan kafarat jika mereka beriman kepada Allah dan hari
atas pelanggaran sumpah, akhirat. Dan para suami mereka lebih berhak
kembali kepada mereka dalam (masa) itu, jika
Sehubungan dengan Pemberian masa mereka menghendaki perbaikan. Dan mereka
penangguhan selama empat bulan bagi le-
laki yang melakukan iilaa', para fuqaha dan (para perempuan) mempunyai hak seimbang de-
kalangan ulama lainnya menyebutkan riwayat ngan kewajibannya menurut cara yang patut.
yang disampaikan Malikbin Anas ra himahullah Tetapi para suami mempunyai kelebihan diatas
dalam al-Muwaththa'dari Abdullah bin Dinac mereka. Allah Mahaperkasa, Mahabij alcsana!' (al-
katanya: Pada suatu malam Umar ibnul Baqarah:228)
IGaththab keluar rumah,lantas ia mendengar
seorang wanita bersenandung:
TAFSIRAL-MUNIRJITID 1
l'raab begini: (yrrr! iia:.c,F!t y ,t- ,l i-r). Dan arti
4#;Y adalah kalimat berita tapi ber- bibma'ruufini adalah "apa yang diperintahkan
makna perintah, artinya: "hendalarya mereka Allah dalam masalah itu".
menunggu". Pemaknaan seperti ini boleh Balaaghah
karena maknanya bisa dipahami. ('1a Uil) 4$i$ adalah kalimat berita yang ber-
kata tsalaatsah dibaca nashab karena ia ada- makna perintah, artinya "hendaklah mereka
lah maf'uul bihi, atau ia adalah zharf sehing- menunggu", sebagaimana telah kami jelaskan
ga maknanya begini: (ini'x ;a, f.n) "hen- di atas. 4^1:r,r3.2. Fj$ berfungsi untuk mendo-
daknya mereka menunggu selama tiga kali rong dan memotivasi untuk melaksanakan
quru"! Kata quruu'adalah jamak katsrah, se-
dang aqraa' adalah jamak qillah. Idhaafah 4!*perintah. oit C Uy dalam susunan
ini terdapat thibaaq antara lahunna dan
fpenyandaran) bilangan yang sedikit (yaitu
'alaihinna. Dalam susunan ini juga terdapat
tiga sampai sepuluh) kepada jamak qilIaft lebih
iijaaz fperingkasan kalimat), maknanya: (;l
baik daripada penyandarannya kepada jamak
a4t;r fu )-.lrrl'& ugrrLt JuSr S.l "mereka
katsrah. Sebabnya mumayiz berbentuk jamak
punya hak-hak yang harus ditunaikan kaum
katsrah-dan bukannya jamak qillah (yaitu
aqraa)-adalah karena bangsa Arab mema- lelaki, sama seperti hak-hak yang dimiliki
kai bentuk ini secara fleksibel; mereka biasa
kaum lelaki yang harus ditunaikan oleh mereka
mempergunakan masing-masing dari dua ja-
mak ini di tempat yang lain lantaran kedua- fkaum wanita)".
duanya sama-sama jamak. Sebagai contoh
Mufradaat Lughawlyyah
misalnya firman Allah: *,#Ll,padahal yang
4;rX;$ menunggu dan bersabar. (",r)
dimaksud adalah banyak orang/jiwa (sehingga
adalah bentuk jamak dari (4) yang dalam
selayaknya kata yang dipakai adalah (cA.
bahasa Arab berarti "suci" dan "haid"; jadi, ia
Boleh jadi kata quruu' dulu lebih sering dipakai termasuk kata yang punya dua arti yang sa-
untuk jamak qur' ketimbang aqraa) dan karena ling berlawanan. Makna asal kata qur'adalah
itulah ia (quruu) dipilih dipakai dalam ayat ini,
sebab kata yang jarang dipakai dianggap se- "berkumpul". .Suci dinamakan qur' lantaran
darah berkumpul di badan, sedangkan hald
bagai kata yang sudah tidak terpakai. Penye- dinamakan qur' lantaran darah berkumpul
di rahim. Adakalanya qur'dipakai untuk me-
butan kata anfus lebih menggugah para wanita nyebut wakfii karena sesuatu [baca: darah
untuk melakukan penantian ini karena wanita
haid) datang pada waktu yang. tertentu dan
sebenarnya tidak suka menanti dan nals (diri/ pergi pada waktu yang tertentu pula; dan ka-
jiwa)nya amat merindukan kehadiran laki- rena haid itu biasa datang pada waktuyangter-
tentu, bangsa Arab menyebutwal<tu kedatang-
laki. Makanya ia diperintahkan agar menahan annya dengan istilah gur'. Kata qur'dengan
dirinya dan memaksanya untuk menanti (aI- makna hold terdapat dalam sabda Rasulullah
saw. kepada Fatimah binti Abi Hubaisy,
Kasysyaaf: L/227).
a3r;t itJ it-bt s,;
*{:iAr, ult ,y Wy kata mirslu ada-
"Tinggalkan shalat paila hari-hari haidmu!
lahmubtada) sedang lahunna adalah khabar-
Oleh karena itu, madzhab Hanafi dan
nya, sementara'alaihinna adalah sftilah bagi
kata al-ladzi dan berkaitan dengan fi'il yang
ditaqdiirka4 yaitu: (3*'i.t q.irr). Adapun Dfl-
ma'ruuf berkaitan dengan lahunna, taqdiirnya
.rr"nouoo"r"n ,rilt,, {5384,11,, . *t'**-""'"l"to t
Hambali berpendapat bahwa yang dimaksud m|iy. {@ tflt ,y $l} wanita mempunyai
dengan qur' adalah masa haid. Sedangkan hak atas suaminya yang setara dengan hak
madzhab Maliki dan Syaf i berpendapat bahwa suami atasnya. (yrj3$ dengan cara yang
yang dimaksud dengan qur'adalah masa suci.
baik menurut syariat, seperti: pergaulan yang
Iddah selama tiga quru'bagi wanita yang baih tidak menyengsarakan, dan sebagainya.
ditalak hanya berlaku bagi wanita-wanita (r;rt :* )q);b yakni kaum lelaki punya hak
merdeka yang telah digauli oleh suaminya.
Adapun selain mereka (yakni wanita yang yang sedikit lebih banyak atas istri, yaitu istri
belum digauli suaminya) tidak ada idah wajib patuh kepada suami karena suami telah
baginya, dengan dalil firman Allah Ta'ala, memberi maskawin dan nafkah. 4i-f li'fr)
Allah Maha Perkasa di kerajaan-t'lyr. (&fh
"...Maka tidak ada masa idah atas mereka
y ang p erlu kamu p erhitungkan.. i' (al-Ahzaab: 49) Maha Biiaksana dalam segala hal yang diatur'
Iddah selama trga quru'ini juga hanya Nya bagi makhluk-NYa.
berlaku bagi selain wanita yang sudah meno- SEBAB TURUNNYA AYAT
pause dan gadis cilik yang belum haid sebab
idah kedua wanita ini adalah tiga bulan, juga Abu Dawud dan Ibnu Abi Hatim me-
berlaku bagi selain wanita yang hamil sebab riwayatkan dari Asma' binti Yazid ibnus
idah wanita yang hamil adalah sampai ia Sakan al-Anshari, katanya: Aku pernah ditalak
suamiku ketika Rasulullah saw. masih hidup.
melahirkan, sebagaimana dinyatakan dalam Saat itu wanita yang ditalak tidak punya idah.
firman Allah Ta'ala, Kemudian Allah menurunkan idah untuk
"Perettpuan-perempuan yang tidak haid lagi talak: "Wanita-wanita yang ditalak hendaklah
menahan diri (menunggu) tiga kali quru."
(monopause) di antara istri-istrimu jika kamu
Tafslr dan Penfelasan
ragu-ragu (tentang masa idahnya), maka idahnya Hendaknya wanita-wanita merdeka yang
adalah tiga bulan; dan begitu (pula) Perempuan-
perernpuan yang tidak haid. Sedangkan PeremPu- ditalak (yang masih punya kebiasaan haid)
an-perempuan yanghamil, waktu idah mereka itu menunggu selama tiga kali haid atau tiga kali
ialah sampai mereka melahirkan kandungannya suci guna mengetahui bahwa rahimnya ma-
..." (ath-Thalaaq:4) sih kosong dari janin agar tidak teriadi per-
campuran nasab. Sebagaimana telah kami
Adapun idah budak perempuan adalah jelaskan, ada tiga golongan wanita yang dike'
dua qur', berdasarkan dalil dari As-Sunnah. cualikan dari cakupan ayat ini, yaitu: (1) wani-
ta yang ditalak sebelum digauli (yang seperti
$:ry*'i g'fit * u) apa yang diciPtakan ini tidak ada idah baginya), (2) wanita yang
Allah di dalam rahim mereka: entah anak entah masih sangat muda yang belum mencapai usia
haid. {fi$:$} suami-suami mereka. Bentuk haid dan wanita yang sudah tidak haid lagi
karena lanjut usia (yang seperti ini idahnya
tunggalnya adalah ba'l yang aftinya "suami'1 tiga bulan), dan (3) wanita hamil (yang ini
Yang dimaksud di sini adalah suami yang idahnya adalah sampai melahirkan). fadi, ayat
ini khusus berkenaan dengan idah wanita yang
telah menalak. (tl>r.i,1 9!5i ,!$ jika para suami masih mungkin untuk mengalami haid, sudah
digauli suaminya, dan tidak sedang hamil'
itu menghendaki perbaikan dengan istrinya,
bukan ingin membuatnya menderita. Kalimat
ini merupakan dorongan agar perbaikan
ini diniatkan; kalimat ini bukan syarat bagi
bolehnya rujuk. Ini berkenaan dengan talak
TAFSIRAI-MUNIR,ILID 1
Penggunaan ungkapan q:,r-tL, #;i Allah menyerahkan urusan ini kepada wanita
yang bersangkutan dan ia diancam supaya ia
mengindikasikan bahwa wanita harus memak- tidak memberitahukan apa yang tidak benarl
mungkin karena ingin masa idahnya cepat
sa dirinya untuk sabar menunggu sampai habis, atau ingin masa idahnya panjang, ka-
habisnya masa penantian itu, hingga habis rena ia punya kepentingan tersendiri dalam
masa idah. Ia tidak boleh menuruti hawa
nafsunya meskipun jiwanya mendambakan kedua kemungkinan tersebut. Maka ia di-
masa idah berlalu secepatnya supaya ia dapat perintahkan untuk memberitahukan apa yang
menikah lagi dengan pria lain. Ungkapan ini benar mengenai dirinya, tanpa penambahan
mengandung pernyataan lembut, yang penuh
maupun pengurangan.
pengagungan, sebab wanita tidak disuruh me-
nunggu habisnya idah dengan perintah yang Pada saat terjadi talak raj'iy, suami lebih
berhak untuk merujuk sang istri selama dalam
terang (eksplisit). masa idah. Ini karena syariat Islam berusaha
Hikmah penantian ini adalah untuk me- mempertahankan ikatan pernikahan yang
ngetahui kekosongan rahim dari janin agar sudah terjalin antara suami istri. Tidak ada
tidak terjadi percampuran nasab. Oleh sebab perkara halal yang lebih dibenci Allah ke-
itu, wanita tidak boleh menutup-nutupi apa timbang talak. Si istri pun harus memenuhi
keinginan suami untuk mengadakan rujuk,
yang ada di rahimnya, entah kehamilan entah asalkan tujuan rujuk ini adalah memperbaiki
haid, meskipun masa idahnya panjang karena hubungan antara suami dan istri. Adapun ka-
ingin menikah lagi; dan ia tidak boleh berdusta lau tujuannya adalah untuk membalas den-
dengan menyembunyikan haid pula karena dam, membuat istri menderita, dan mengha-
ingin terus mendapat nafkah selama ia masih langinya menikah dengan lelaki lain hingga
menjalani masa idah. Pada zaman sekarang ia seperti "janda gantung" (statusnya bukan
sebagai istri dalam arti yang sebenarnya, tapi
semua pengadilan memvonis masa terpanjang ia pun tidak dibiarkan menikah dengan pria
lain), maka lelaki seperti ini berdosa di mata
idah adalah satu tahun Hijriah, dan ini sesuai
Allah karena ia menyengsarakan istrinya dan
dengan madzhab Malik rahimahullah.
menghalanginya menikah dengan laki-laki lain.
Itu jika mereka benar-benar beriman
Ini menunjukkan bahwa, dalam perspek-
kepada Allah dan hari Akhir. Tidak ada se-
suatu pun yang tersembunyi dari Allah, dan tif keagamaan, rujuk harus diniatkan untuk
Dia akan mengadili setiap ucapan dan per-
buatan manusia pada hari Kiamat. Karena mengadakan perbaikan dan pergaulan yang
itu, wanita mesti berlaku jujur tentang isi
rahimnya. fika ia tidak jujur karena tidak ada baik. Sehubungan dengan rujuh Allah meng-
iman yang sempurna dalam dirinya, berarti ingatkan pasangan suami istri akan hak-hak
ia menyesatkan dirinya dan orang lain. Ini
dan kewajiban-kewajiban mereka, sebab sua-
mengandung ancaman keras bagi mereka apa-
mi punya hak di samping punya kewajiban
bila menyembunyikan kebenaran, dan ini me-
terhadap istrinya, begitu pula istri.
nunjukkan bahwa-dalam urusan ini-yang
Hak dan kewajiban mereka setara karena
menjadi acuan adalah si wanita sendiri sebab
masing-masing memiliki kemuliaan sebagai
masalah kehamilan dan haid ini tidak dapat insan dan memiliki ahlfityah'kelayakan, keca-
diketahui kecuali berdasarkan informasi dari kapan' (akal, pikiran, keinginan, dan perasaan)
si wanita sendiri dan biasanya tidak bisa di-
serta memiliki hak untuk hidup merdeka dan
hadirkan saksi atas hal ini. Maka dari itu
srranera"q"ot' ,.r,*, 4@,rrr., hFSIR&-MUNIRIIIID 1
mulia. Keduanya hanya berbeda dalam derajat dialah yang membantu suami memenuhi
qawaamah, yakni menyangkut pengaturan berbagai kebutuhan hidup yang primer. Inilah
urusan dan kemaslahatan keluarga, yang keputusan yang dibuat Nabi saw. antara Ali
mana hal ini dipimpin oleh pihak laki'laki dan Fatimah r.a.. Beliau menyuruh Fatimah
berada di rumah dan mengurusnya, serta me-
(suami) karena Allah telah memberinya ke- nyuruh Ali mencari rezeki di luar rumah dan
lebihan atas wanita berupa kelapangan akal,
berjihad di jalan Allah di samping beriihad
keluasan pengetahuan, kebijaksanaan, dan ke-
untuk menghidupi keluarga.
seimbangan mental tanpa mudah terpengaruh Tidak ada larangan bagi wanita untuk
oleh emosi sesaat. Di samping itu,lelaki pula-
lah yang mengeluarkan harta bendanya sejak bekerja di luar rumah ketika hal itu dibutuh-
kan, asalkan ia tetap menaati ajaran agama
awal mula pernikahan (dengan membayar dan moral serta tidak berduaan dengan lelaki
maskawin) sampai akhir pernikahan ini [de- non-muhrim di tempat sepi, dan ia harus me-
ngan selalu mengeluarkan nafkah untuk se- ngenakan pakaian tertutup sesuai aturan
syaria! karena seluruh tubuh wanita adalah
mua urusan kehidupan mereka: dengan me-
nyediakan tempat tinggal, pakaian, dan ma- aurat kecuali wajah dan telapak tangan fmeski
kanan). Allah Ta'ala berfirman,
demikian, kedua anggota tubuh ini tidak bo-
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perem- leh dipandangi laki-laki, sama seperti bagian
puan, karena Allah telah melebihkan sebagian tubuh lainnya dari wanita).151 Selain itu, dalam
mereka Aaki-laki) atas sebagian yanglain (perem- bekerja wanita juga harus bersikap tegas,
puan), dan karena mereka (laki-laki) telah mem- tidak berbicara dengan sikap manja, karena
b erikan nafkah dari hartanya..." (an-Nisaa' : 34) Allah berfirman,
Kepemimpinan laki-laki ini dibutuhkan "*Maka janganlah kamu tunduk (melemah
lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bang-
karena setiap perhimpunan atau kehidupan kit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya,
dan ucapkanlah perkataan yang baik. Dan hen-
sosial membutuhkan keberadaan seorang
daklah kamu tetap di rumahmu dan ianganlah
pemimpin yang bertanggung iawab atas per-
himpunan tersebut, memikul bebannya, siap kamu berhias dan (bertingkoh laku) seperti orang
menanggung kerugian, mengelola "lembaga"
I ahiliah dahulu.. ! (al-Ahzaab: 32-33)
ini, dan mengantarkannya ke ketentraman
Pengabaian aturan-aturan syariat menge-
dan kebahagiaan, di dalam dan di luar rumah,
serta membuka peluang untuk menialankan nai kerja wanita di luar rumah berdampak
ketrampilan yang bermanfaat bagi istri dan sangat buruk. Hendaknya wanita selalu waspa-
anak gadis untuk masa kini maupun masa da karena seringkali kaum pria mengaiaknya
depan. berbincang-bincang tidak lain karena ada
Biasanya pihak laki-laki memikul tugas- niat buruk dalam hatinya atau hendak men-
iadikannya obyek hiburan semata.
tugas di luar rumah guna meniamin pema-
Ayat ini ditutup dengan epilog yang sangat
sukan yang diperlukan bagi kehidupan ke- indah, berupa kalimat yang mengingatkan
luarga, Sebaliknya pihak wanita biasanya 161 Kecuali dalam batas-batas yang diperlukan datam interaksi
pergaulan atau dibutuhkan dalam situasi darura! misalnya
memikul tanggung iawab yang berat yang me- pada saat berobat, belajar dan bersaksi di pengadilan.
nyempurnakan tugas suami: di dalam rumah.
Istrilah yang menjadi ratu, yang mendidik
anak-anak agar memiliki akhlak muli4 dan
TAFSIRAL-MUNIRIILID 1
akan keagungan dan kekuasaan Allah yang memperbaiki kesalahannya dan memberi ke-
tiada tandingannya, serta tentang kebijaksana- sempatan yang layak untuk kembali ke ke-
an-Nya dengan meletakkan sesuatu pada hidupan berumah tangga dengan corak baru
tempatnya yang proporsional. Dia Maha Bijak- yang lebih baik daripada sebelumnya agar
sana dalam mencipta, menurunkan perintah, pergaulan di dalam rumah menjadi harmonis
dan memberi penjelasan. Di antara sekian dan masa depan anak serta kehidupan yang
bentuk keagungan dan kebijaksanaan-Nya, Dia
memperlakukan wanita secara adil, dengan tenang diperhatikan.
menyetarakannya dengan laki-laki dalam hak
dan kewajiban padahal dahulu wanita seperti Lamanya idah adalah tiga kali suci me-
barang yang tidak memiliki hak-hak yang nurut Ibnu Umar, Zaid, Aisyah, ketujuh fuqaha
mulia; di samping itu Dia pun memberi laki- Madinah, serta madzhab Maliki dan Syafi'i.
laki hak kepemimpinan. Namun hendaknya de- Alasannya, karena arti qur'dalam bahasa Arab
rajat ini tidak membuat laki-laki lupa daratan. adalah peralihan dari suci ke haid, sedangkan
fika ia terdorong untuk menzalimi wanita atau peralihan dari haid ke suci bukan disebut qur)
lainnya, hendaknya ia ingat bahwa Allah Maha karena perpindahan dari suci ke haid itulah
Kuasa untuk membalasnya. Hendaknya laki-
laki memimpin dengan bijaksana, dan me- yang menunjukkan kosongnya rahim dari janin,
laksanakan tugas-tugas tanggung jawab yang
terpikul di pundaknya dengan amanah, berani, sebab wanita hamil biasanya tidak mengalami
dan adil. fanganlah ia menyepelekan suatu haid. fadi, dengan haidnya kita mengetahui
hukum syariat, sebab ia adalah pemimpin, dan bahwa rahimnya kosong. Adapun perpindahan
setiap pemimpin bertanggung jawab tentang
orang yang dipimpinnya. Hendaknya ia tidak dari haid ke suci tidak demikian, sebab wanita
yang haid boleh jadi mengandung begitu masa
melalaikan suatu kewajiban bila ia mampu haidnya dimulai, kemudian apabila masa ke-
melaksanakannya. |angan pula ia memungkiri hamilan itu semakin panjang dan janinnya
hak seseorang di dalam keluarga, karena semakin kuat maka darah haidnya berhenti.
Allah akan menanyainya tentang apa yang ia Selain itu, kata bilangan tsalaatsah-
perbuat. Ini mengandung ancaman bagi siapa yang berbentuk mu'annats-menunjukkan
pun yang melanggar hukum-hukum Allah bahwa ma'duud fbenda yang dibilang) ada-
Ta'ala. lah mudzakkar (yaitu ath-thuhr), bukan
FIQIH KEHIDUPAI{ ATAU HUKUM.HUKUM mu'annats (yaitu al-haidhah), karena dalam
bahasa Arab mesti dibedakan antara al-'adad
Ayat ini menjelaskan hukum-hukum beri- (kata bilangan) dan al-ma'duud dalam hal
kut tentang talak. mudzakkar dan mu' annatsnya.
1. Waflbnya ldah. Allah Ta'ala berfirman 4U4 :;fiy,
Iddah diwajibkan guna merealisasikan be- yang berarti "talaklah istrimu pada waktu
berapa tujuan, antara lain: untuk mengetahui
kekosongan rahim dari janin, menjaga nama idah", dan talak pada walrtu idah adalah yang
baik wanita, mempertahankan dan menghar- dilakukan pada waktu suci, dan inilah yang
disebut talak sunnr. Adapun talak pada waktu
gai ikatan pernikahan, mempertimbangkan haid disebut talak bid'ah, dan itu terlarang. Ini
dampak talak, dan memikirkan masa depan menunjukkan bahwa masa idah bukan masa
suci. Dan kalau talak pada waktu idah adalah
sehingga pihak laki-laki dan wanita sama-sama yang dilakukan pada waktu suci, berarti kata
qur'diambil dari intiqaal (perpindahan); dan
taqdiirayat di atas begini: (.r{u"r +* #'-}
TAFSIRAL-MUNIRJITID 1
Adapun menurut Umax, Ali, Ibnu Mas'ud, kemudian ia menikah dengan lelaki lain, ber'
arti akan terjadi percampuran nasab.
madzhab Hanafi, dan madzhab Hambali
Para fuqaha berbeda pendapat tentang
(berdasarkan riwayat terakhir dari Ahmad, batas minimal habisnya idah yang bisa di-
atau menurut riwayat yang paling shahih), terima bila wanita yang beriddah dengan guru'
lamanya idah adalah tiga haid karena idah
mengklaimnya.
budak wanita adalah dengan haid. Rasulullah
Menurut Abu Hanifah, klaim wanita mer-
saw. bersabda, deka yang bisa diterima adalah enam puluh
hari. Ini didasarkan pada rata-rata masa haid,
ot*; W?; ,r.ti).il r;ir 'oJ'L yaitu lima hari, sehingga tiga kali haid adalah
lima belas hari, sedang masa suci adalah em-
"(Batas) talak budak wanita adalah dua kali, pat puluh lima hari, dengan perhitungan per-
mulaannya adalah masa suci, sehingga total-
dan idahnya adalah duakalihaidl'
nya enam puluh hari.
Dengan adanya dalil ini maka wanita
Menurut madzhab Maliki, batas minimal
merdeka dikiaskan kepada budak wanita. habisnya idah dengan quru'(masa suci) ada-
lah satu bulan (tiga puluh hari). Perinciannya:
Alasan lainnya, karena yang menunjukkan ke- suami menalak istrinya pada malam pertama
kosongan rahim dari ianin adalah haid, bukan
dari bulan itu sementara ia dalam keadaan
kesucian. Pendapat ini, dari aspek makna, suci, kemudian ia haid, dan haid itu berhenti
sebelum faja6, karena masa haid itu-menurut
lebih kuat.
Dampak perbedaan pendapat di atas ter- mereka-sekurang-kurangnya satu hari, atau
tidak sampai satu hari asalkan kaum wanita
lihat pada saat suami menalak istrinya ketika
suci dari haid. Menurut pendapat pertama, mengatakan bahwa itu adalah haid, kemu-
masa suci ini dihitung sebagai bagian dari dian ia suci selama lima belas hari, lalu ia
idah sehingga masa idahnya berakhir dengan haid pada malam keenam belas dan berhenti
datangnya haid ketiga. Sedangkan menurut sebelum fajar pula,lalu ia haid lagi menjelang
pendapat kedua, masa suci tersebut tidak terbenamnya matahari pada hari terakhir dari
dihitung sebagai bagian dari idah, dan masa bulan itu dan haidnya berhenti sebelum fajar.
idahnya baru berakhir dengan berakhirnya Dengan demikian, wanita ini telah mengalami
haid ketiga. suci tiga kali: masa suci ketika ia ditalak lalu
masa suci kedua, kemudian masa suci ketiga,
Menurut kedua pendapat di atas, wanita sehingga perhitungannya tepat tiga puluh hari
dipercaya atas isi rahimnya, baik kandungan
atau haid. Artinya, perkataannya dalam ma- dalam sebulan ini.
salah ini bisa diterima sebab perkara ini tidak
dapat diketahui kecuali berdasarkan info Menurut madzhab Syafi'i, habisnya masa
darinya sendiri. Allah mengharamkan wanita
menutupi keadaan rahimnya tidak lain karena idah itu sekurang-kurangnya setelah lewat
info darinya berhubungan dengan hak laki-
laki (baca: suami) untuk merujuknya dan agar tiga puluh dua hari ditambah dua saat. Klaim
tidak terjadi percampuran nasab. Misalnya, yang kurang dari itu sama sekali tidak dapat
jika ia mengklaim bahwa masa idahnya su-
dah habis, berarti ia telah melenyapkan hak diterima karena-menurut madzhab ini-
suami untuk meruiuknya; dan jika ia hamil
l,alu mengklaim masa idahnya sudah habis tidak mungkin masa idah habis kurang dari
tempo tersebut. Perinciannya: istri ditalak ke-
I tika masa suci tinggal sesaat fdan ini sudah
ITAFSIRAL-MUNIRIILID rril*,fr.mLLll .r surahAr-B.qarah
termasuk qur'menurut mereka), kemudian ia tindakan ini haram, dan suami tidak berhak
haid selama sehari semalam (yang merupakan merujuk istrinya, dengan dalil firman Allah
batas minimal haid menurut mereka), lalu ia
suci selama lima belas hari (yang merupakan Ta'ala,
batas minimal masa suci), dan ini adalah qur'
kedua, selanjutnya ia haid selama sehari se- "...Dan janganlah kamu tahan mereka de-
malam kemudian suci selama lima belas hari,
dan ini adalah qur'ketiga, lalu ia haid. Dan ngan maksud jahat untuk menzalimi mereka.
haid ini bukan termasuk idah, melainkan un-
tuk memastikan habisnya, sehingga totalnya Barang siapa melakukan demikian, maka dia telah
adalah tiga puluh dua hari ditambah dua saat. menzalimi dirinya sendiri..." (al-Baqarah: 23 I )
Sedangkan menurut madzhab Hambali, Namun, seandainya ia berbuat demikian,
yang-seperti madzhab Hanafi-mengartikan rujuknya sah, meskipun ia melanggar hukum
qur'adalah haid, batas minimal habisnya idah
adalah dua puluh sembilan hari plus sesaat. dan menzalimi diri, karena meski keingin-
Perinciannya begini: istri ditalak pada akhir an ini tidak dapat kita ketahui, kita memper-
masa suci,lalu ia haid selama sehari semalam,
kemudian ia suci selama tiga belas hari lalu lakukannya berdasarkan lahiriah keadaannya.
haid lagi selama sehari semalam, lalu ia suci Kata ahaqqu menunjukkan bahwa hak suami
selama tiga belas hari, lalu ia haid selama pada masa penantian lebih diutamakan ke-
sehari semalam, Ialu ia suci selama sesaat, timbang hak si istri atas dirinya, sebab ia ber-
hak atas dirinya hanya setelah masa idahnya
supaya diketahui habisnya masa haid. habis, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,
Perlu dicatat bahwa yang rasional, dan
qn*,iA*'
yang palingsering digunakan, adalah pendapat
Abu Hanifah. Adapun pendapat-pendapat yang "fanda lebih berhak atas dirinya daripada
lain bisa saja terjadi, tapi jarang.
walinya."162
2. Legalltas rufuk
"Rujuk" artinya suami mengembalikan Hak rujuk tanpa akad maupun saksi ter-
batas pada istri yang ditalak raj'iy pada saat
istrinya ke dalam ikatan pernikahan selama idah, bukan setelah habisnya idah; dan tidak
ada yang mensyaratkan isyhaad (penyaksi-
ia masih dalam masa idah. Laki-laki di- an) kecuali madzhab Zhahiri, sedangkan para
ulama lain memandangnya mustahabb atau
anjurkan melakukan rujuk dan ini termasuk manduub. fika suami tidak merujuk istrinya
salah satu ketentuan dalam talak. Dalilnya sampai masa idahnya habis, si istri lebih berhak
adalah ayat "Dan suami-suaminya berhak atas dirinya sendiri dan ia menjadi wanita
merujukinya dalam masa menanti itu, jika
asing bagi suami; ia tidak halal bagi mantan
mereka (para suami) itu menghendaki islah." suaminya kecuali dengan proses lamaran dan
pernikahan lagi dengan wali dan saksi, bukan
Rujuk dibenarkan syariat asalkan suami me- dengan cara rujuk. Hal ini menjadi ijmak para
niatkannya untuk memperbaiki hubungan ulama.
dengan istri, bukan untuk membuatnya men- Mereka berbeda pendapat tentang jenis
derita. |ika ia bermaksud menyengsarakannya tindakan yang membuat suami terhitung me-
dan memperpanjang masa idah serta menjadi- lakukan rujuk pada masa idah.
kannya seperti mu'allaqah (janda gantung),
162 HR Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i dari Ibnu Abbas.
TAISTRAL-MUNlR rlLlD 1
Menurut madzhab Syafi'i, rujuk pada masa nita-wanita yang ditalak adalah istri, akan te-
idah terwujud dengan ucapan yang shariih
(eksplisit) atau dengan ungkapan kinaayah tapi Allah pun berfirman ahaqqu biraddihinna
yang diiringi niat. Misalnya, perkataan lelaki
yang merujuk: tazawwaituka atau nakahtuka Qebih berhak mengembalikan/meruiuk me-
reka), dan ini berarti mereka bukan istri sebab
[Aku menikahimu). Rujuk tidak terwuiud
"mengembalikan sesuatu" hanya terjadi pada
dengan persetubuhan.
sesuatu yang sudah terputus hubungannya.
Sedangkan menurut jumhu4, rujuk pada
masa idah terwujud dengan perkataan atau Kelompok pertama memandang bahwa
wanita yang ditalak rai'iy adalah istri, dan
dengan perbuatan, termasuk dengan khalwah
faedah talak adalah mengurangi iatah talak
fberduaan di tempat sepi), misalnya ciuman suami. Menurut mereka, meskipun hukum-
dengan syahwat dan persetubuhan. Madzhab hukum ikatan pernikahan masih ada, si wanita
Maliki menambahkan: Ruiuk dapat terwujud
(selama masih dalam masa idah) akan menjadi
pula dengan niat, yakni ucapan dalam hati,
misalnya lelaki berkata dalam hati 'Aku me- bukan istri lagi seiring dengan habisnya idah.
rujuknya". Namun madzhab Hambali tidak
Mereka menakwilkan firman-Nya (,pi j;iy
membolehkan rujuk dengan kinaayah.
begini: "Mereka menyusuri sebuah jalan;
Para ulama juga berbeda pendapat tentang
sekiranya mereka sampai pada pengujungnya,
status wanita yang ditalak rai'iy pada masa pe-
tentu mereka keluar dari ikatan nikah; dan
nantian, apakah statusnya istri atau bukan?
rujuk adalah menarik mereka agar tidak terus
Menurut madzhab Hanafi-serta ma-
dzhab Hambali dalam pendapat yang kuat- menyusuri jalan tersebut".
statusnya masih sebagai istri. fadi, suami tidak Adapun kelompok kedua menalarilkan
diharamkan menggaulinya atau mencumbu-
nya pada masa penantian; hukum-hukum firman-Nya 4#;"Y sebagai penyebutan ke-
suami-istri masih berlaku, tidak ada yang adaan mereka pada masa lampau. Allah me-
terhapus. nyebut mereka bu'uulah dengan melihat ke-
Sedangkan menurut madzhab Maliki dan adaan pada masa silam. Sedang arri[b."r YiY
Syafi'i, ia tidak seperti istri. Ia tidak boleh adalah mengembalikan mereka ke dalam
digauli sebelum dirujulq baik dengan perse- ikatan pernikahan. Menurut saya, pendapat
tubuhan atau lainnya, bahkan hanya dengan inilah yang bena4, sebab jika tidak diartikan
pandangan yang tanpa syahwat pun tidak
demikian, tentu talak tidak berdampak apa-
boleh sebab ia sudah terpisah ikatannya
apa dalam pengharaman.
dari suami, sama seperti wanita yang ditalak
baa'in; juga karena pernikahan membolehkan Kedua kelompok di atas sepakat bahwa
dilakukannya hubungan badan sedangkan ta-
lak mengharamkannya sebab ia adalah lawan suami tidak boleh melakukan perjalanan
bersama istri yang seperti di atas sebelum
nikah.
ia merujuknya. Menurut kelompok pertama,
Perbedaan pendapat ini bersumber dari
si istri boleh berdandan bagi mantan suami
perbedaan pemahaman tentang ayat 228 ini:. tersebut, boleh pula memakai wewangian
Allah menyebut mereka bu'uulah (suami- dan perhiasan. Sedangkan menurut kelompok
suami), dan ini mengindikasikan bahwa wa-
kedua, ia tidak boleh melakukannya, dan
ia pun tidak boleh berduaan dengannya di
tempat sepi, tidak boleh masuk rumahnya
tanpa izin, tidak bok:h memandangnya
kecuali jika ia berpakaian, serta tidak boleh
memandang rambutnya. Namun ia boleh
makan bersamanya apabila ada orang lain +4u o7?''&: Ci:'i ;, 5;i
bersama mereka. Ia tidak boleh bermalam "Tuhan menyuruhku )emaniongkon lrng-
gotku dan mencukur kumiskui'
serumah dengannya, melainkan ia harus
Kedua: Masing-masing memuaskan pa-
pindah ke rumah lain. sangannya sesuai kebutuhan agar tidak sam-
pai melirik orang lain dan mencari kesempat-
Apabila lelaki yang menalak istrinya ber- an yang pas. Hendaknya masing-masing ber-
kata setelah masa idah habis "Aku dulu sudah
merujukmu ketika kamu masih dalam masa obat apabila merasa dirinya tidak mampu
idah" sedangkan si istri memungkiri, para menunaikan hak pasangannya.
ulama berijmak bahwa yang diterima adalah Ketiga: Laki-laki punya kedudukan le-
bih atas wanit4 yaitu kepemimpinan dan pe-
perkaaan si istri disertai sumpahnya, dan ngaturan urusan keluarga. Allah Ta'ala ber-
suami tidak berhak merujuk istrinya itu. firman,
3. Hak-hak suaml lstrl "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perem-
4*,; j.* )e); ,:ilt, * ,ti, Jt Jr\, puan, karena Allah telah melebihkan sebagian
mereka \aki-laki) atas sebagian yanglain (perem-
Pernikahan dalam Islam bukanlah akad per-
budakan dan penyerahan kepemilikan, me- puan), dan karena mereka Aaki-lakil telah mem-
lainkan akad yang mengakibatkan timbulnya berikan nafkah dari hartanya..." (an-Nisaa': 34)
hak-hak bersama yang setara sesuai dengan
maslahat umum bagi suami dan istri.ladi, akad Artinya, ada dua faktor yang membuat
pernikahan itu menimbulkan hak-hakbagi istri laki-laki lebih tinggi derajatnya dan mendapat
atas suami, begitu pula sebaliknya. Ungkapan
yang ringkas dalam ayat ini mengandung Uga derajat pemimpin:
hukum berikut.
a. ia diciptakan Allah dengan diberi kelebih-
Pertama: Wanita mendapatkan hak-hak
pernikahan yang harus dilaksanakan oleh sua- an pengalaman, keseimbangan mental, dan
mi, setara dengan hak-hak yang didapatlan
suami yang harus ditunaikan oleh istri, misal- akal; serta dipersiapkan untuk memikul
nya pergaulan yang baih tidak menyengsa- beban, berjuang dan bekerja.
rakan, bertakwa kepada Allah menyangkut
b. ia diharuskan memberi nafkah kepada
kepentingan pasangan, istri patuh kepada
istri: membayar mahar dan mencukupi
suami, dan masing-masing berhias diri bagi
pasangannya. Ibnu Abbas berkata "sungguh kebutuhan hidupnya (sandang pangan,
aku berdandan bagi istriku sebagaimana ia
pun berdandan bagiku."163 Dandanan lelaki papan, pengobatan, dan sebagainya).
berupa penampilan yang layak dan kebersih- Sebenarnya derajat pemimpin ini, seba-
an, perawakan dan pakaian yang bagus, we- gaimana telah jelas dari uraian di atas, me-
wangian, serta hal-hal lain yang sesuai dengan rupakan tanggungan dan beban bagi lelaki,
keadaan bagi usia muda dan tua. Ada riwayat yang lebih banyak daripada beban wanita.
bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, Oleh karena itu, hak suami atas istri lebih
163 Diriwayatkan oleh lbnu larir ath-Thabari dan lbnu Abi besar daripada hak istri atas suaminya. Karena
itulah Nabi saw. pernah bersabda
Hatim.
'rX oiir;t -y<t ;l,a3r1 ci -Yt ; Bahz bin Hakim meriwaYatkan dari
, z.
q;j. Mu'awiyah bin Haidah al-Qusyairi, dari ayah-
nya, dari kakeknya, bahwa ia pernah bertanya,
"seandainya kusuruh seseorang bersujud ke' "Wahai Rasulullah, apa hak istri?" Beliau ber-
pada sesama manusia, tentu kusuruh wanita ber-
suju d kep ada suarniny a." sabda,
Ibnu Abbas pernah berkata, "Derajat ini , i$h j, J#h$yrr-,<:j, 46yta:-t iti
merupakan isyarat bahwa laki-laki diimbau
agar memperlakukan istrinya dengan baik dan #t gil* r1t ,ii'{3 ,i:.}t -,} tt
berlaku lapang kepadanya dalam urusan harta "Memberinya makan bila kamu makan,
dan sikap." Artinya, orang yang punya derajat
memberinya pakaian bila kamu berpakaian, dan
keutamaan tinggi sepatutnya sabar menghadapi
jangan memukul wajah, jangan memaki, dan ia'
kesalahan-kesalahan orang lain dan menahan
emosi pada saat mengatasi problem atau krisis ngan pisah darinya kecuali di dalam rumah saja
yang melanda. Ibnu Athiyyah berkata, "lni (hanya pisah ranjangl'
adalah perkataan yang sangat bagus." Adapun derajat laki-laki adalah dalam hal
Kesimpulannya: Pernikahan merupakan keutamaan akhlah fisik nafkah, pelaksanaan
ikatan bersama antara dua orang, dan masing-
masing pihak harus menunaikan hak-hak pa- apa yang menjadi kemaslahatan keluarga, dan
sangannya dan melaksanakan kewajibannya keutamaan di dunia dan akhirat.l6a
dengan baik. Disebutkan dalam Shahih Muslim
JUMLAH TAI.AK DAN HAL.HALYANG TIMBUL
dari |abir bahwa Rasulullah saw. bersabda AKIBATTALAK
pada waktu Haii Wada', Surah a!-Baqarah Ayat 229 - 23O
,yt y"\'#;r;i Ey ,:dt s.,'itst tr;iu rf4U't&;j*&5t;,iU7t\(Yfr;9''6a;6U1);13f1l tltr
S;
i ii W €;,.irr ,;l<, 't;t?;Ac;r, iii'&;f iiir $tLq-1iw'6 -{r
,r.er5,
#;.,t i, ar'6i,;,i ;* *i 6$ P; (.J
\f_
qfi ;,r g:L'Jq {'\ti;r' ii' ir 3;5L
oid\ i*#S &:-#):, .o.1. ar!, o z ar!I tt. tpg*,t r,oci ,uro.:i+ '^ib6u<nqtu3g@ sls'{
"Bertakwalah kepada ,\llah dalam mefiPer' W64{tqfstg$ei:'{.sE
lnkukan wanita. Sungguh kalian telah mengambil !;IL iisj'ii'r s;3L 4'6-(L';'\\4q5
mereka dengan amanah Allah dan menghalalkan 'd;eiAW.it
kemaluan merekn dengan kalimah Alhh. Kalian
Punya hak atas mereka, yaitu mereka tidak boleh 164 Tafsir lbnu Katsir (1/271).
mengizinkan orang yang kalian benci men$njak-
kan kaki di rumah lcnlian, dan iika mereka me-
hkulanny a mala pukulhh mereka dengan pukulan
yang tidak melukai; sementara mereka pun berhak
menilapat nafkah dan pakaian secara loyaki
TAFSIRAL-MUNIR'ILID 1
"Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Se- jenis yang disebutkan sebelumnyai dan
telahitu suami dapat) menahan denganbaih atau
melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu (uj v iD menempati kedudukan nashab,
mengambil kembali sesuatu yang telah kamu sebab taqdiirnya begini: (u;j y jt ,,), dan
berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami karena harful-jarr fdihapus maka il menjadi
dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan
muta'addi kepadanya (menjadikannya dalam
hukum-hukum Allah, jika kamu (wali) khawatir posisi maf'uul bih[).
bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hu- Balaaghah
kum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa
atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) (:dl A;'tf :qluyb dalam susunan
untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum ini ada thibaaq antara kataimsaakdan tasriih.
Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Ba- {g' .:rr- ert} penyebutan lafzhul-jalaa-
rangsiapa melanggar hukum-hukum Allah mereka
itulah orang-orang zalim. Kemudian jika dia men- lah dalam bentuk isim zhaahfr berfungsi un-
ceraikannya (setelah talak yang kedua), maka pe- tuk memupuk rasa gentar dan pengagungan
rempuan itu tidak hahl lagi baginya sebelum dia
menikah dengan suami yang lain. Kemudian jika kepada Allah di dalam hati.
suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak
ada dosa bagi keduanya (suami pertama dan {[t4i.:r p ,r4ri| susunan seperti ini di-
bekas istri) untuk menikah kembali jika keduanya
berpendapat akan dapat menjalankan hukum- sebut qashru shifah 'alaa maushuuf (menya-
hukum Allah. Itulah ketentuan-ketentuan Allah takan sifattersebut hanya dimiliki oleh benda/
yang diterangkan-Nya kepada orang-orang yang
b e rp e n get ahu an." (tl-B aqarr ah: 229 -23O) orang yang disifati). Ancaman ini disebutkan
setelah larangan untuk menunjukkan gertak-
Qlraa'aat
an yang sangat keras.
{q ,i s ii {t} aiUr." (u( ,,t l1), dengan
Mufradaat Lughawlyyah
mendhammahkan huruf ya; dan ini adalah
4:e; 3J,i.:ty yakni penjatuhan talak yang
bacaan Hamzah.
dapat dirujuk kembali. Thalaaq (talak) de-
I'raab ngan makna tathliiq (penjatuhan talak) se-
rupa dengan kata salaam (salam) dengan
4:e; ii>^i,:t\ adatah mubtada' dan khabar. makna tasliim (pengucapan salam). Marra-
Susunan kalimat ini bebas, kira-kira bentuk
taani artinya dua kali. $:qi*l) yakni se-
aslinya begini: |ft O i>llr), dan kata ath-
telah melakukan rujuk kalian harus menahan
thalaaq bermakna tathliiq (penjatuhan talak).
istri; tidak menyengsarakannya tapi mem-
Menurut pendapat lain, bentuk asli kalimat
perlakukannya secara baik, (or*y Ai )iy
ini kira-kira begini: (9tb VSt o>rur;L1 "jumlah
atau menjatuhkan talak ketiga tanpa ada hak
talakyang dapat dirujuki adalah dua kali". it-p rujuk dan menunaikan hak-hak finansial istri
(:qadalah mubtada', sedang khabarnya di- serta tidak menyebut keburukan istri setelah
hapus, taqdiirnya: (1r* itt*t 1;*;). I'raab yang teriadi perceraian. {1, ,rr-} hukum-hukum
serupa juga berlaku bagi {;tp i-} ;f}.
shila4hnyyta;rm';e"n4emipi autri+pioi's{ris}i dan syariat Allah. ,{6Jrt;.r} melampauinya.
i^it^ o, beserta
sebagai I'tidaa'artinya melampaui batas dalam ucapan
nashab maupun perbuatan.
istitsnaa' (pengecualian) dari benda berbeda {* .:-*l q ry aG {i} tiada dosa atas
suami jika ia mengambil harta yang dibayar-
kan oleh istri sebagai tebusan agar dirinya
ditalak; juga tiada dosa atas istri jika ia mem-
TAFSIRAL-MUNIRIITID 1
bayar uang tebusan ini. (+B hukum-hukum nita itu lantas pergi melapor kepada Nabi saw..
yang disebutkan itu. (.rr-lrtlr) azh'zhulmu Beliau terdiam hingga turunlah Al-Qur'an:
"Talak (yang dapat diruiuki) dua kali. Setelah
(kelaliman) artinya meletakkan sesuatu tidak itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf
$$ i;)pada tempatnya. hingga istri menikah atau menceraikan dengan carayang baik."
Tentang firman-Nya "Tidakhalal bagi kamu
dengan lelaki lain dan suami yang baru itu
mengambil kembali...", Abu Dawud, dalam an-
menyetubuhinya, sebagaimana dijelaskan Naasikh wal-Mansuukh, meriwayatkan dari
Ibnu Abbas, katanya: Dulu lelaki bisa meng-
dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh ambil lagi maskawin dan lain-lain yang telah
diberikannya kepada istrinya. Perbuatan itu
Bukhari dan Muslim. {itiab if) t<atau suami
tidak dipandang dosa. Maka Allah menurun-
yang baru itu sudah menalaknya. 6uil ,*t
kan firman -Nya, "Tidak halal bagi kamu meng-
$+tiada dosa atas istri dan suami lamanya ambil kembali dari sesuatu yang telah kamu
untuk mengikat hubungan pernikahan lagi berikan kepada mereka."
dengan akad baru setelah habisnya masa idah Tentang firman-Nya "Jika kamu khawatir
istri dari suami barunya tadi. {dk"} mereka bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat
m enj alanka n hukum -huku m Allah...'j Ibnu Iarir
memikirkan. ath-Thabari meriwayatkan dari Ibnu furaii,
katanya: Ayat ini turun berkenaan dengan
SEBAB TURU[{[{YA AYAT
Tsabit bin Qais dan istrinya, Habibah. Wanita
Di kalangan masyarakat fahiliyah tiada ini mengadukan suaminya kepada Rasulullah
batasan bagi iumlah talak. Lelaki kadang saw.. Beliau lantas menanyainya, "Maukah kau
mengembalikan kebun Tsabit?" Ia meniawab,
menalak istrinya lalu meruiuknya, selanjutnya "Ya, saya mau." Beliau lantas memanggil Tsabit
hubungan mereka bisa langgeng. Tapi ada-
kalanya lelaki ingin membuat istrinya men- dan menceritakan permintaan istrinya. Ia
derita, maka ia meruiuk sebelum masa idah-
berkata, 'Apakah halal kalau saya mengambil
nya habis, selanjutnya ia meniatuhkan talak kebun itu?" Beliau bersabda, "Y4." Tsabit ber-
kata, "Baiklah kalau begitu." Maka turunlah ayat
lagi, demikian berkali-kali sampai amarahnya ini: "Tidak halal bagi kamu meng ambil kembali
reda. Kemudian datanglah Islam untuk me- dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada
luruskan penyelewengan ini. mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak
Turunnya Ayal229 akan dapat menialankan hukum-hukum Allah.
Tirmidzi, Hakim, dan lain-lain meriwa- Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami
istri) tidak dapat menialankan hukum-hukum
yatkan dari Aisyah, katanya: Dulu lelaki me-
Allah...."
nalak istrinya sebanyak yang ia mau, dan
Sementara itu Bukhari, Ibnu Majah, dan
kalau ia merujuk sewaktu idah belum habis
Nasa'i meriwayatkan dari lbnu Abbas bahwa
maka wanita itu kembali menjadi istrinya familah, yang merupakan saudari Abdullah
bin Ubaiy bin Salul serta istri Tsabit bin Qais,
meskipun ia menalak seratus kali atau lebih. menemui Rasulullah saw.lalu berkata, "Wahai
Hingga suatu ketika ada seorang lelaki berkata Rasulullah, sebenarnya saya tidak mencela
kepada istrinya, "Demi Allah, aku tidak akan
menalakmu sehingga ikatan pernikahan kita perangai maupun ketaatan Tsabit bin Qais
putus, tapi aku juga tidak akan memberimu
tumpangan/tempat tinggal." Sang istri ber-
tanya,'"Bagaimana bisa begitu?" Lelaki itu ber-
kata, 'Aku menalakmu, dan setiap kali masa
idahmu hampir habis, aku meruiukmu." Wa-
TAFSIRAL-MUNIRIILID 1
kepada agama, tapi saya tidak suka dengan cara yang baik (yakni membiarkannya sampai
perawakannya yang jeleh sementara saya tidak masa idah talak keduanya habis dan tidak
mau melakukan perbuatan-perbuatan kafir merujukinya)",
setelah masuk Islam." Beliau bertanya, 'Apakah Ada pula yang berpendapat bahwa mak-
kau bersedia mengembalikan kebunnya?" la sud ayat ini adalah penjatuhan talak secara
menjawab, "Ya." Beliau kemudian bersabda terpisah-pisah, tidak sekaligus. Mengumpul-
kepada Tsabit, "Terimalah kembali kebun itu
kan dua atau tiga talak adalah haram. penda-
dan jatuhkan satu talak kepadanya." pat ini dipegang sejumlah sahabat, antara lain:
Umat Utsman, AIi, Abdullah bin Mas'ud, dan
Turunnya Ayat 23O Abu Musa al-Asy'ari. Dalilnya adalah hadits
Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw. bersabda
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Muqatil
bin Hayyan, bahwa Ayat ini turun sehubungan kepadanya,
dengan Aisyah binti Abdurrahman bin Atik iik;li"5,i*:, ;it'Wti t,, 4
yang menjadi istri dari putra pamannya #^Jt trt
sendiri: Rifa'ah bin Wahb bin Atik. Ia di- ry
ceraikan dengan talak baa'fn oleh suaminya, "(Talak) yang sesuai dengan aturan agama
kemudian ia menikah dengan Abdurrahman adalah kau tunggu hingga datang masa suci
ibnuz Zubair al-Qurazhiy. Setelah diceraikan istrimu lalu kamu menjatuhkan satu talak pada
oleh Abdurrahman, ia menghadap Nabi saw. setiap qur'."
dan berkata, "la menceraikan saya sebelum
menyentuh saya, Bolehkah saya nanti rujuk Sedangkan Mujahid, Atha', dan jumhur
kepada suami pertama saya?" Beliau ber- ulama dari berbagai negeri berkata: yang
sabda, "Tidak boleh sebelum ia menggaulimu." dimalrsud dengan at-tasriih bi-ihsaan adalah
Sehubungan dengan ini turunlah firman-Nya, talak ketiga, dengan dalil hadits Abu Razin
"Kemudian jika si suami menalaknya (sesudah al-Asadi yang disebutkan dalam Sunan Abi
talak yang kedua), maka perempuan itu tidak Dawud danlain-lain bahwa ia bertanya kepada
halal lagi baginya hingga dia kawin dengan Rasulullah saw., "Saya dengar Allah berfirman
suami yang lain (dan suami kedua ini me- 'Talak itu dua kalii Lalu mana talak ketiga?,,
nyetubuhinya). Kemudian jika suami yang lain Beliau bersabda, "Aang ketiga) adalah au
itu menceraikannya (setelah menyetubuhinya),
tasriihun bi-ihsaan." Firman Allah Ta,ala
maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas sua-
mi peftama dan istri) untukkawinkembali." ftt;i Lt *,? :a i I E ri &j1i) menjaai
TAFSIR DAN PENJELASAN penjelasan bagi hal ini.16s
Ayat ini mengkhususkan firman-Nya dalam Hikmah pembatasan talak menjadi dua
ayat 228: (b:t, Yi jil;rb.ra menjelaskan 165 lbnu Athiyyah berkata: Menurut saya pendapat lni lebih
jumlah talak yang boleh dirujuki dan jumlah kuat karena tiga alasan. Pertama, ia didukung hadits ini.
yang tidak ada rujuknya. Arti ayat ini: "fumlah Kedua, tasriih merupakan salah satu lafal talak Ketiga,
talak yang diperbolehkan bagi laki-laki untuk
rujuk adalah dua kali saja. Setelah dua talak, kata tasriih mengikuti wadzan taf iil, dan bentuk inl meng-
laki-laki hanya bisa memilih salah satu dari
dua hal: menahan istrinya dan menggaulinya indikasikan bahwa pelakunya melakukan lagi sebuah
dengan baik, atau menceraikannya dengan
perbuatan yang merupakan pengulangan dari talak kedua,
sedangkan "membiarkan istri sampai masa idahnya habis"
bukan tergolong "melakukan suatu perbuatan', yang
diungkapkan dengan bentuk wa dzan taf,iil. Lihat al-Bahrul
Muhiith (2/193-L94).
TATSIRAL-MUNIR JILID
dan pemberian hak rujuk setelah alak per- dan tepa! disertai perasaan diawasi oleh
tama dan kedua adalah memberi suami
Allah Ta'ala dalam segala hal, tanpa sikap
dan istri kesempatan untuk memperbaiki
mengabaikan maupun berlebih-lebihan, tanpa
dirinya masing-masing, karena segala kondisi sikap zalim dan aniaya dari salah satu pihak
terhadap pihak lainnya; dan Allah mencintai
dapat diketahui dari lawannya, dan biasa-
nya manusia tidak menyadari nilai suatu nik' orang-orang yang berbuat baik
mat hingga ia merasakan getirnya siksa/hu- fika suami memilih tasriihbi'ihsaan (yang
kuman. Adakalanya seorang laki-laki mudah merupakan perkara halal yang paling dibenci
tersinggung (temperamental) dan berwatak Allah, yakni perceraian yang tidak dianiurkan
buruk sehingga secara gegabah ia menjatuh- kecuali dalam keadaan darurat), haram bagi-
kan talak berulang kali. Namun kesunyian nya mengambil apa pun yang telah ia berikan
kepada istrinya, baik itu mahar maupun barang
akibat berpisah dari istri166, serta rumah lainnya. Allah berfirman, "...Tidak halal bagi
kamu mengambil kembali sesuatu yang telah
dan anak-anak yang memerlukan perhatian, kamu berikan kepada mereka..-" (al-Baqarah:
membuatnya insaf dan menyesali keburukan
perangainya, memperbaiki perlakuannya ter- 229). Sebaliknya, ia harus memberinya sua-
tu hadiah, berupa benda atau uang sebagai
hadap istri, dan menggaulinya dengan baik tambahan atas hak-haknya terdahulu. Allah
sebagaimana diperintahkan Allah Ta ala. Ta'ala berfirman,
Begitu pula istri terkadang mengabaikan ",.Namun berilah mereka muthh dan lepas-
hak-hak suami, rumah, dan anak-anaknya,
kanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-
bersikap angkuh dan masabodoh. fika ia sudah
b aikny a !' (al-Ahzaab: 49)
merasakan pedihnya perpisahan dan getir'
Ini adalah peringatan kepada kaum lelaki
nya perceraian serta ia sadar akan kesalahan-
kesalahannya, ia akan kembali ke kehidupan agar mereka tidak menzalimi istri dan me-
pernikahan dengan wajah baru dan perilaku
nelan hak-haknya.
yang lebih baik daripada sebelumnya'
Hanya saja laki-laki boleh mengambil
Dengan sikap mengalah seperti ini dari
tebusan harta yang dibayarkan istrinya untuk
mereka berdua, disertai dengan kesediaan mendapat talak karena tebusan ini berdasar-
untuk mencari solusi yang paling tepat bagi kan kerelaan istri tanpa ada paksaan. Hal ini
kemaslahatan kedua pihak serta dengan pan- terjadi apabila si istrilah yang meminta ber-
dangan yang jauh akan masa depan keluarga pisah dari suaminya lantaran ia membencinya,
dan anak-anah niscaya ikatan pernikahan
bisa diperbarui dan diarahkan secara biiak atau karena keburukan perangai si istri atau
166 Dalam taftir al-Kabiir (6/98), ar-Razi menulis: Hilcnah si suami, tanpa ada maksud dari suami untuk
pemberian hak rujuk adalah karena manusia itu-selama
bersama dengan temannya-tidak mengetahui apakah menyusahkan istrinya, dengan dalil firman
perpisahan dengan temannya itu akan berat baginya
atau tidak Namun begitu ia benar-benar telah berpisah Allah Ta'ala,
darinya, saat itulah perasaan berat itu muncul. Karena
itu, seandainya Allah meniadikan talak satu penghalang "...Dan janganlah kamu menyusahlan me-
untuk ruiuh hal itu akan sangat berat bagi manusia, karena reka untuk meflyemPitkan (hati) merelcn.)' (artln-
adakalanya rasa cinta tampak setelah teriadi perpisahan' Thalaaq:6)
Lebih dari itu, karena pengalaman yang sempurna ddak
terwujud hanya dengan percobaan satu kali, Allah Th'ala Dengan adanya kebencian dan keburukan
menetapkan hak ruiuk itu dua kali. Ini menunjukkan perangai ini, suami dan istri khawatir mere-
ka akan melanggar hukum-hukum yang di-
betapa besarnya kasih sayangAllah Ta ala terhadap hamba- tetapkan Allah bagi pasangan suami istri,
hamba-Nya.
1IAFSIRAL-MUNIRIILID ,*{,{rdmh..}*r, suohA}B"q"r"h
yaitu mereka harus bergaul dengan baik dan Setelah itu Dia memperingatkan dan
menunaikan hak-hak di bawah kepemimpin- mengancam orang-orang yang melampaui hu-
kum-hukum syariat dan mengerjakan apayang
an suami. Misalnya, istri khawatir dirinya akan
terjerumus dalam perbuatan dosa (sebagai tidak sepatutnya dikerjakan. Dia menyebut
contoh: mengingkari anugerah pergaulan sua- mereka itulah orang-orang yang aniaya; tidak
mi atau berbuat khianat), atau suami khawatir ada orang yang aniaya selain mereka.
dirinya melampaui batas dalam menghu- Berikutnya Dia menerangkan hukum
kum istri yang berlaku nusyuuz. perceraian
seperti ini, yang terjadi dengan penebusan talak ketiga, yang setelah itu wanita menjadi
harta dari pihak istri, disebut Khulu. Setelah baa'in bainuunah kubraa. Dia berfirman: fika
terjadi perceraian dengan cara Khulu ini wa- suami menalak lagi istrinya setelah dua talak
nita harus menjalani masa idah, sama se- sebelumnya, si istri tidak halal baginya untuk
perti dalam kasus talak; tapi tidak ada rujuk selamanya setelah talak ketiga ini, sebelum ia
menikah dengan lelaki lain dengan pernikah-
setelahnya kecuali atas perintah istri, berbeda an yang sah menurut syariat dan yang diniat-
kan sebagai ikatan perkawinan abadi (bukan
dengan talakraj'iy. Nabi saw. mengimbau para diniatkan untuk sekadar menghalalkan wanita
wanita agar tidak meminta Khulujika keadaan yang ditalak tadi bagi suaminya), dan da-
tidak darurat. Ahmad, Tirmidzi, dan Baihaqi lam pernikahan kedua tersebut harus teriadi
meriwayatkan dari Tsauban bahwa Rasulullah penetrasi (jimak) yang sesungguhnya, sesuai
saw. pernah bersabda, dengan riwayat yang telah kami sebutkan di
atas tentang kisah Rifa'ah, yang diriwayatkan
f ii,rt ,ut 6 aiur,6i eU e?;t 6 oleh Syafi'i, Ahmad, Bukhari, dan Muslim
dengan redaksi lain yang terkenal dari Aisyah
,:tr, q; r.a. bahwa ia berkata: Istri Rifa'ah al-eurazhi
"Siapa pun wanita yorg *r*^ir{ti,at siaminya menghadap Rasulullah saw. dan berkata, "Dulu
menalak dirinya tanpa ada alasan yang benan saya menjadi istri Rifa'ah tapi ia sudah me-
maka haram baginya aroma surga." nalak saya dengan talak akhir (tiga), kemudian
Beliau bersabda pula, saya menikah dengan Abdurrahman bin
Zubaif, tapi alat kelaminnya kecil!" Nabi saw.
,>t;iujJt'J;, Lct;;it
tersenyum mendengar itu lalu bersabda,
"Istri yang meminta talak dari suaminya
,i1# G.ri j; ,\ tAul jl,f: ii t:i
itulah w anita y ang munafik.467
$A# ork:,
Selanjutnya Allah Ta'ala mengharamkan
"Apakah kamu ingin kembali k'epada Rifa:ah?
secara tegas pelanggaran hukum-hukum yang Tidakboleh, sebelum kamu merasakan air maninya
dan ia merasakan air manimu.'
telah ditetapkan-Nya dalam hubungan suami
|ika suami kedua itu sudah menceraikan-
istri dan lainnya, yaitu hukum-hukum yang nya secara normal dan masa idahnya telah
habis, suami pertama boleh melaksanakan
mencakup perintah dan larangan. fadi, tidak akad pernikahan baru dengannya, jika mereka
boleh melampaui apa yang dihalalkan-Nya ke berdua mengira mereka akan dapat melak-
apa yang diharamkan-Nya, dan tidak boleh
melampaui apa yang diperintahkan-Nya ke
apa yang dilarang-Nya.
167 HR Ahmad dari Abu Hurairah.
TAISTRAL-MUNrRJrrrD 1
sanakan hak-hak pernikahan dan menaati Uqbah bin Amir r.a., bahwa Rasulullah saw.
perintah Allah untuk melakukan pergaulan
yang bai[ dan itulah hukum-hukum yang di- bersabda,
tetapkan Allah. Adapun jika mereka mengira,
pada saat melakukan rujuk, bahwa mereka ;,iur Jirn ,$strr.i:.lir ,..ir.,, p;i';i
';'il-:}:rr, jtAJfr,* ,',j-J:, i,iu
akan kembali ke keadaan yang dahulu (suami
"'Maukah kalian kuberitahu tentang peian-
menyengsarakan istri, atau istri berlaku nu- tan pinjaman?' Para sahabat menjawab, 'Yal Be-
liau bersabda,'Yaitu lelaki yang mengawini wanita
syuuz),maka rujuk ini dibenci Allah, meskipun untuk menghalalkannya bagi mantan suaminya.
Allah mehknat lelaki seperti itu dan melnknat lelaki
sah dalam kaca mata pengadilan. yang meminta lelaki lain berbuat seperti itu."
Perlu dicatat bahwa Allah tidak berfir- Abu Ishaq al-fuziani meriwayatkan dari
man (oqj L;l t:Je j1), melainkan berfirman Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw..pernah
{cd ii (u o},karena pengetahuan yang pasti ditanya tentang hukum lelaki yang melakukan
nikah tahliil. Beliau menjawab:
tersembunyi dari mereka, tidak diketahui ke-
f it 7+}Wt V a:i,r|rc<,'il,'i
cuali oleh Allah Ta'ala. Orang yang menafsirkan
igjt iosi-o , t- 3t t
azh-zhann [prasangka) dalam ayat ini dengan ,,F.s
ab'ilm (pengetahuan yang pasti) telah keliru "Tidak boleh, kecuali pernikahan atas dasar
keinginan murni, tanpa ada penipuan maupun
dari segi lafal dan makna, sebab biasanya pelecehan terhadap Kitabullah, kemudian mereka
merasakan air mani pasangannya."
orang Arab tidak mengatakan [i; ir* iti J*1,
melainkan Ibnul Mundzir dan lbnu Abi Syaibah me-
(u jt .:r); iuga karena manusia riwayatkan dari Umar r.a. bahwa ia berkata,
"setiap muhallil dan muhallal lahu yang di-
tidak mengetahui sesuatu yang teriadi esok hadapkan kepadaku pasti akan kuraiam." Tat-
kala putranya Qbnu Umar) ditanya tentang
hari, melainkan ia hanya menyangka dan
(alasan) perkataan ayahnya, ia berkata, "Karena
menduga belaka.168 keduanya melakukan zina." Seorang lelaki juga
pernah menanyai Ibnu Umar: 'Apa pendapatmu
Adapun nikah tahlfrl yang sifafirya tempo- tentang seorang perempuan yang saya nikahi
supaya ia halal bagi suaminya, sementara suami
rer; yaitu yang dimaksudkan untuk menghalal- itu tidak menyuruh saya dan tidak mengetahui
kan wanita bagi suami pertamanya dengan sya- maksud saya?" Ibnu Umar menjawab, "Tidak
boleh, kecuali pernikahan yang dilandasi ke-
rat atau kesepakaan dalam akad atau lainnya inginan murni (untuk menialin ikatan seumur
hidup).lika kau menyukai istrimu itu, kau akan
dengan niat, adalah pernikahan yang tidak sah, terus menahannya menjadi istrimu; tapi kalau
dan pernikahan ini tidak menjadikan wanita kau membencinya, kau boleh menceraikannya;
halal bagi suami pertama yang menalaknya
dan ia juga merupakan perbuatan dosa yang
dikutuk syaria! baik suami yang menalak itu
mengetahuinya maupun tidak. Ini adalah pen-
dapat Malih Ahmad, Tsauri, dan madzhab
Zhahiri. Sedangkan madzhab Hanafi dan Syaf i
berkata: Nikah tahliil adalah sah tapi makruh
asalkan tidak d isyara tl<an tahliil dal am akad.
Pendapat pertama lebih benar dan lebih
layak diikuti karena ada riwayat yang di-
sebutkan oleh Ahmad dan Nasa'i dari Ibnu
Mas'ud, serta disebutkan oleh Ibnu Majah dari
168 Al- Kasysyaaf (U27 9).
meskipun pada zaman Rasulullah saw. dulu abnormal yang sulit diluruskan, seperti per-
selingkuhan atau perilaku mencurigakan,rang
kami menganggap hal seperti ini perbuatan sulit dibuktikan oleh suami; dan pada saat
terjadi penyimpangan atau perselingkuhan
zina!' seperti ini, talak merupakan jalan keluar yang
mesti diambil, dan rujuk dilakukan dalam
Ibnu Abbas pernah ditanya tentang se- kondisi-kondisi yang memungkinkan untuk
dilakukan perbaikan dan pembinaan yang
orang lelaki yang menceraikan istrinya dengan
efektif.
talak tiga kemudian ia menyesal. Ibnu Abbas
Adapun kesalahan-kesalahan yang dilaku-
menjawab: "Orang itu berbuat dosa kepada kan laki-laki dalam menjatuhkan talak tanpa
Allah sehingga Dia membuatnya menyesal;
dan ia menaati setan sehingga Allah tidak alasan yang dibenarkan syaria! atau ia me-
nyalahgunakan hak yang diberikan kepadanya
memberinya jalan keluar." Ia ditanya lagi, "Lalu untuk kondisi darurat ini... maka sebenarnya
apa pendapatmu tentang orang yang meng-
halalkan istri tersebut baginya?" Ia menjawab, yang salah adalah para pelakunya, sedangkan
"Barangsiapa memperdaya Allah, niscaya Dia Islam sendiri tidak bersalah.
akan menipunya." Itu adalah hukum-hukum Allah, yakni apa
yang dilarang-Nya. Dia menjelaskannya ke-
Dengan demikian telah jelas bahwa nikah pada orang-orang yang mengetahui maslahat-
tahliil yang bersifat temporer bukan ajaran maslahat yang terwujud apabila hal itu di-
Islam; ia mengandung banyak dampak negatil laksanakan, karena orang yang tidak tahu tidak
dan perbuatan itu tergolong zina meskipun- akan ingat tentang perintah dan larangan dan
lahiriahnya-terlaksana dengan akad nikah. tidak menjaganya, sedangkan orang yang tahu
pasti ingat dan menjaganya.
Selanjutnya Allah Ta'ala mengakhiri ayat
FtQtH KEHTDUPAN ATAU HUrUM-HUKUM
ini dengan pengumuman terbuka: bahwa
hukum-hukum ini adalah ketetapan Allah Dua ayat di atas mencakup tiga hukum:
yang disampaikan-Nya sejelas-jelasnya talak raj'iy (yaitu talak pertama dan kedua),
kepada orang-orang yang memahami Khulu (yaitu perceraian yang terjadi dengan
faedah dan maslahatnya, Ialu mereka pembayaran sejumlah uang dari pihak istri),
dan talak tiga atau baa'in bainuunah kubra,
tidak berpaling darinya dan tidak berkilah
untuk menghindarinya, melainkan mereka yakni hukum wanita yang diceraikan dengan
justru melaksanakannya sedemikian rupa talakbaa'in.
sehingga faedah yang diharapkan darinya
bisa terealisir. |adi, Iaki-laki hendaknya tidak 1. Jumlah talak, dan aturan dalam
menyimpan niat jahat atau keinginan balas
penfatuhan talak
dendam tatkala ia merujuk istrinya. Sebagaimana telah kita ketahui, ayat ini
turun untuk menjelaskan jumlah talak yang
Hukum-hukum Allah, termasuk talak dan masih boleh dirujuki, dan ini merupakan pe-
nolakan atas kebiasaan masyarakat Iahiliyah
rujuk, selaras dengan hikmah dan realia. Ada- yang tidak membatasi j umlah talak dan kadang-
kadang rujuk dipakai untuk menyengsarakan
kalanya jalan keluar sulit dicapai sehingga
terpaksa dilakukan talak. Banyak sekali peris-
tiwa talak terjadi di negeri-negeri barat gara-
gara sebab yang sangat sepele, yang di negeri
kita dianggap sangat aneh. Biasanya muncul
penyesalan dalam talak antara lelaki dan wa-
nita muslim jika pada kenyataannya tidak
ada penyimpangan yang nyata atau perilaku
TAFSTR AL-MUNIR fILID 1
istri sehingga ia tidak benar-benar berstatus istrinya setelah suci dari haid sebelum mereka
sebagai istri dan tidak pula diceraikan, me- berjimah lalu ia membiarkannya sampai suci
lagi, kemudian menceraikannya kalau mau,
lainkan statusnya menggantung. lalu ia boleh merujuknya kalau mau, kemudi'
Talak artinya pemutusan ikatan pernikah- an ia menceraikannya kalau mau; kalau tidah
an dengan kata-kata tertentu. Berdasarkan ayat hendaknya ia membiarkannya sampai tiga
ini dan lainnya talak berhukum mubah. Dalam
hadits Ibnu Umac Rasulullah saw. bersabda, haid, dan dengan begitu istrinya telah putus
'.1L;u ot, ,el-;i;v iV hubungan dengannya."
o Ini berarti Allah menjelaskan aturan talak
dalam ayat ini, dan Dia menjelaskan bahwa
"(Setelah itu) terserah dia apakah mAu me- salah satu aturan talak adalah menjatuhkan-
nahan istrinya atau menalaknyal'
j*'Fnya secara terpisah (tidak sekaligus dua atau
Rasulullah saw. sendiri pun pernah me-
sekaligus tigaJ. Selain itu Dia berfirman
nalak Hafshah kemudian merujuknya.l6e {9117 "talak itu dua kali", dan ini berarti talak
itu semestinya dua kali secara terpisah, sebab
Para ulama berijmak bahwa talak yang di- kalau keduanya dijatuhkan secara bersama
jatuhkan suami terhadap istrinya pada masa
berarti ia bukan "dua kali".
suci dan mereka belum berhubungan badan Kalau seseorang melanggar aturan talak
pada masa suci tersebut merupakan talak
yang sesuai dengan aturan agama (dikenal ini (yakni ia menjatuhkan tiga talak dengan
dengan istilah talak sunnty), dan suami satu lafal), hukumnya diperselisihkan para
berhak merujuk istrinya-yang sudah pernah ulama.
digaulinya-sebelum idahnya habis. Kalau
fumhur [di antaranya para imam empat
idahnya sudah habis, ia hanya berhak melamax,
madzhab) berkata: Itu dihitung tiga talak,
statusnya sama seperti lelaki lain. tapi-menurut madzhab Hanafi dan Maliki-
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, dan hukumnya makruh, karena talak yang disya-
riatkan adalah suami menalak istrinya satu
lain-lain berkata: Maksud ayat ini adalah mem- kali kemudian membiarkannya sampai masa
perkenalkan cara meniatuhkan talak (yakni idahnya habis.
harus secara terpisah). Barangsiapa sudah Syi'ah Imamiyyah berkata: Talak seperti
menalak dua kali, maka untuk kesempatan
itu tidak sah.
ketiga ia harus berhati-hati: hendaknya ia me- Sedangkan madzhab ZaidiYYah, Ibnu
ninggalkan istrinya tanpa menzalimi haknya
Taimiyah, dan lbnul Qayyim berkata: Itu di-
sedikit pun, atau ia menahannya sebagai hitung talak satu; lafal talak tiga tidak ada
istri dan harus menggaulinya dengan baik. pengaruh di dalamnya.
Menurut al-Qurthubi, ayat ini mencakup Terjadinya perbedaan pendapat ini ber-
sumber dari cara memahami ayat/q9t$ iGry,
kedua makna itu, yakni menentukan jumlah
talak dan menjelaskan bahwa talak harus apakah ia berhubungan dengan kalimat sebe'
dijatuhkan secara terpisah. Dalil mereka lumnya ataukah berdiri sendiri, serta cara
adalah riwayat Ibnu farir ath-Thabari dari
Ibnu Mas'ud tentang firman Allah Ta'ala menalsvilkan hadits lbnu Abbas.
(gL'; iGr), katanya: "Lelaki menceraikan Tentang ayat ini, madzhab Imamiyyah
169 HR. Ibnu Maiah. dan yang sepaham dengan mereka berkata:
Huruf al dalam ath'thalaaq adalah lil-'ahdi,
TAISIRAL-MUNIR JILID
artinya: "talak yang disyariatkan itu dua kali"; peradilan, adapun secara keagamaan setiap
jadi, talak yang dilakukan bukan dengan cara orang beramal sesuai niatnya masing-masing.
ini tidak disyariatkan. Dengan kata lain, talak
yang dijatuhkan seluruhnya sekaligus tidak Sedangkan madzhab Imamiyyah dan yang
dianggap sah oleh syariat. sependapat dengan mereka berkata: Kita wa-
jib kembali kepada sunnah Nabi saw. dan me-
Sedangkan Malik berpendapat bahwa
ninggalkan ijtihad Umar; karena pengesahan
artinya begini: "Talak yang ada rujuknya ada-
lah dua kali". Dengan demikian, ayat ini ber- talak tiga menggugurkan rukhshah syariat dan
hubungan dengan kalimat sebelumnya: setelah kemurahan yang tersirat dari firman-Nya,
Allah menyebutkan bahwa suami wanita yang
ditalak itu lebih berhak untuk merujuknya, Dia "...Barangkali setelah itu Allah mengadakan
menjelaskan talak yang ada rujuknya. suatu ketentuan yangbarul (ath-Thalaaq: f )
Abu Hanifah memandang bahwa makna- Walaupun menurut saya pendapat jum-
nya begini: "Talakyang boleh adalah dua kali".
hur lebih kuat, boleh-boleh saja kita ber-
Adapun hadits Ibnu Abbas yang diriwa-
yatkan oleh Ahmad dan Muslim dari jalur pegang kepada pendapat lbnu Taimiyyah dan
Thawus berbunyi begini: "Pada zaman Rasu- yang sependapat dengannya, karena talak
lullah saw., Abu Bakc dan dua tahun pertama menghancurkan keluarga dan menyebabkan
dari kekhalifahan Umar; talak tiga dihitung anak-anak terlantar. Rasulullah saw. bersabda
dalam riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
satu. Pada masa selaniutnya Umar pernah ber- Hakim dari Ibnu UmaI
kata, 'Orang-orang sekarang mau cepat-cepat
melakukan sesuatu yang sebenarnya longgar cr)-LJt 3l Jl J>Urt
bagi mereka. Mungkin lebih baik kita sahkan "Perkara halal yang poiing dibenci "Aalla;.hf
talak tiga itu'. Maka ia pun memutuskan talak
tiga itu sah." adalah talak."
Para imam empat madzhab menakwilkan Syariat membolehkan talak guna meng-
hindari mudarat yang lebih besar dan me-
hadits ini berupa pengulangan lafal "talak" realisasikan maslahat yang lebih banyak. Ia
tidak dilakukan kecuali dalam kondisi daru-
tiga kali, yakni suami berkata kepada istri- rat. Allah mensyariatkan talak dua kali secara
terpisah dalam dua masa suci, sebagaimana
nya "Kamu saya talak, kamu saya talak, kamu diajarkan As-Sunnah, tidak secara sekaligus;
saya talak". Dalam hal ini, talak dihitung satu dan setelah itu terserah suami apakah akan
jika ia meniatkan pengulangan itu sebagai menahan istrinya atau menalak dan me-
neruskan talaknya. Aturan ini memberi ke-
tawkiid [penegasan), tapi dianggap tiga jika
mudahan kepada manusia, apalagi biasanya
ia berniat menjatuhkan talak itu berulang- talak itu mereka maksudkan sebagai gertakan
dan ancaman belaka, bukan benar-benar me-
ulang. Kaum muslimin pada masa awal-awal
Islam dipercaya ucapannya jika ia mengatakan reka maksudkan sebagai talak. Selain itu,
bahwa dirinya bermaksud menegaskan talak perceraian sudah terjadi dengan satu talak;
akan tetapi kemudian keadaan berubah, di maka talak berikutnya hanya merupakan
mana kebanyakan kalimat seperti itu diniat- penegasan baginya.
kan sebagai talak tiga, dengan bukti perkataan
Umar: "Orang-orang sekarang mau cepat-cepat
melakukan sesuatu yang sebenarnya longgar
bagi mereka". Putusan ini hanya berlaku di
2. Khulu (tebus talak) kepada istrinya, dengan dalil kisah istri Tsabit
bin Qais yang telah disebutkan sebelumnya,
Allah Ta'ala melarang suami mengambil di mana Nabi saw. bersabda dalam kisah itu,
lagi segala pemberiannya kepada istri untuk 'Apakah kamu akan mengembalikan kebunnya
menyengsarakannya apabila ia menalak istri- kepadanya?" Wanita itu menjawab, "Ya, malah
nya itu. Secara khusus Allah menyebut pem-
berian suami kepada istri karena, pada saat akan saya tambah." Nabi saw.lantas bersabda,
terjadi pertikaian, biasanya lelaki meminta
kembali maskawin dan perabot rumah yang ii>; ai(1t
telah diberikannya kepada istrinya. " Tamb ah anny a ti dak b oleh."
Namun jika istri membayar tebusan atas Sedangkan asy-Sya'bi, az-Zuhri, dan Hasan
talak suami boleh mengambilnya-menurut
j umhur-kalau nusyuuz terj adi dari pihak istri. al-Bashri melarang Khulu dengan tebusan
Sebagian ulama (yakni Dawud azh-Zhahiri)
yang lebih besar dari apa yang sudah diberikan
berpendapat bahwa yang membolehkan peng-
suami kepada istrinya, dengan dalil firman
ambilan tebusan ini adalah kekhawatiran
Allah Ta'ala: (., ,iGr \:i. W aui x), Vang
bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat
menjalankan hukum-hukum Allah lantaran artinya "maka tidak ada dosa atas keduanya
masing-masing tidak suka hidup bersama
tentang bayaran yang diberikan oleh istri-un-
pasangannya. Yang lebih kuat adalah pendapat tuk menebus dirinya-dari harta yang kamu
pertama, yakni adanya nusyuuz dan keburuk- fsuami) berikan kepada istri". Sedangkan jum-
hur berpegang kepada kemutlakan ayat ini.
an tingkah laku istri merupakan alasan yang
cukup untuk bolehnya mengambil tebusan, fumhur (selain Syafi'i) membolehkan
meskipun lahiriah ayat ini menguatkan pen-
Khulu dengan tebusan berupagharar [sesuatu
dapat selain jumhur. yang belum pasti adanya), atau sesuatu yang
Atas dasar ini, Khulu boleh menurut masih belum ada tapi ditunggu adanya, misal-
mayoritas ulama, baik dalam kondisi adanya nya: buah yang masih belum masak, unta yang
kekhawatiran maupun tidak dalam kondisi
seperti itu, dengan dalil firman Allah Ta'ala: tersesat (hilang), janin di perut induknya,
"...Kemudian, jika mereka menyerahkan kepa- dan ienis-jenis gharar lainnya. (Dalam hal
ini Khulu berbeda dengan akad jual-beli dan
da kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan
pernikahan.) Suami berhak meminta semua
senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pem-
berian itu dengan senanghati." (an-Nisaa':4) itu. Kalau barangnya sudah diserahkan, itu
fumhur berpendapat bahwa harta tebus- menjadi miliknya; tapi kalau tidak diserahkan
an dalam Khulu boleh lebih dari jumlah harta
yang telah diberikan suami kepada istrinya maka ia tidak mendapat apa-apa, dan talak
karena Khulu adalah akad pertukaran yang
mestinya tidak terikat dengan ukuran/jumlah tetap sah sesuai keputusannya.
tertentu, hanya saja ini makruh menurut ma-
dzhab,Hanafi, dan menurut madzhab lainnya Sedangkan Syafi'i berkata: Khulu yang
suami tidak dianjurkan mengambil tebusan
lebih banyak dari apa yang sudah ia berikan demikian sah, tapi suami hanya berhak men-
dapat mahr mitsli (maskawin bagi wanita yang
setara dengan istrinya). Sementara itu Abu
Tsaur berkata: Khulu seperti ini tidak sah.
Apakah Khulu ltuTalakAtau Faskh?
fumhur fmadzhab Hanafi, Maliki, dan
yang rajih dalam madzhab Syafi'i) berpen-
tutr*&-Mu*r"lrrro 1 ,.*r,r trr.n^*"O"r"n
dapat bahwa Khulu adalah talah bukan faskh, tidak diniatkan talah maka ia adalah faskh
dan talak dengan Khulu ini adalah talak baa'ln.
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Maka ti- yang tidak mengurangi jatah talak.
dak ada dosa atas keduanya tentang bayaran
Ibnu Abbas, Thawus, Ikrimah, Ishaq,
yang diberikan oleh istri untuk menebus
dirinya'i dan bayaran tersebut baru bisa dan Ahmad berpendapat bahwa Khulu ada-
lah faskh, bukan talah karena Allah Ta'ala
disebut tebusan apabila si istri telah lepas dari berfirman, "Talak (yang dapat dirujuki) dua
kekuasaan suaminya. Sekiranya talak ini bukan kali'i selanjutnya Dia menyebutkan Khulu, lalu
talak baa'in, tentu suami punya hak untuk berfirman, "Kemudian jika si suami menalaknya
merujuk istrinya, dan si istri masih berada di (sesudah talak yang kedua), maka perempuan
bawah genggamannya. Selain itu, tujuan Khulu
adalah melenyapkan kesengsaraan istri, maka itu tidak halal lagi baginya'! Seandainya Khulu
kalau boleh rujuk tentu kesengsaraan itu akan adalah talah berarti lelaki punya jatah talak
kembali dialaminya.
empat kali. Namun pendapat ini dibantah
Khulu digolongkan sebagai talak karena
seandainya ia adalah faskh, tentu tebusannya dengan firman Allah Ta'ala: "Talak (yang dapat
tidak boleh lebih dari besarnya mahax, sama dirujuki) dua kali'i kemudian Dia menjelaskan
seperti iqaalah dalam jual-beli, padahal ke-
nyataannya Khulu boleh lebih dari mahar; dan bahwa suami tidak boleh mengambil harta
kalau ia tidak bisa digolongkan sebagai /ask/r,
berarti ia termasuk talak. sebagai tebusan talak, kecuali dalam kondisi
yang disebutkan Allah: "Jika kamu khawatir
Mereka juga berargumen dengan riwayat
Ibnu Abbas tentang istri Tsabit bin Qais bahwa bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat
Rasulullah saw. bersabda kepada Tsabit,
menjalankan hukum-hukum Allah...'j baik hal
t;ibi $il6r-ft zAb:' ' tzcz -o9' cril.r'clt c itu terjadi pada waktu talak pertama, kedua,
maupun ketiga; selanjutnya Dia menjelaskan
"Terimalah kebin itu dan talaklah istrimu talak ketiga dengan firman-Nya, "Kemudian
jika si suami menalaknya (sesudah talak yang
satu kali."t7o
kedua), maka perempuan itu tidak halat lagi
Menurut pendapat terkuat dalam madzhab
Hambali, dalam masalah ini ada pemerincian: baginya'i
Khulu adalah talak baa'in iika terjadi dengan
Mereka juga berdalil dengan riwayat Abu
lafal Khulu, mufaadaah (penebusan), dan
Dawud dalam kitab.Sunan-nya dari IbnuAbbas,
sejenisnya, atau dengan kinayah talak, dan
suami meniatkannya sebagai talah karena itu bahwa ketika istri Tsabit bin Qais meminta
adalah kinayah yang diniatkan sebagai talah
maka ia adalah talak. Namun ia adalah faskh Khulu dari suaminya, Nabi saw. menetapkan
(yang tidak mengurangi jatah talak suami)
jika ia tidak meniatkan talah misalnya terjadi idahnya satu kali haid. Seandainya Khulu
dengan lafal Khulu, faskh, ataumufaadaah dan
adalah talah tentu idahnya tiga quru' seba-
170 HR Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa'i. gaimana firman Allah Ta'alai "Dan para istri
yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka
(menunggu) tiga kali quru'..." (al-Baqarah:
228)
Apabila Khulu terjadi tanpa bayaran dari
istri, ia tergolong talakbaa'in menurut sebuah
riwayat dari Malik, tapi tergolong Khulu
dengan bayaran menurut riwayat yang lain
darinya serta menurut madzhab Hanafi, Syaf i,
dan Hambali, karena bayaran itu sendiri-
sama seperti mahar-harus ditunaikan dalam
TAFSIRAL.MUNIRJILID 1
Khulu bagaimana pun keadaannya, bahkan ia berakal, baik ia rasyiid (biiak dalam mengurus
adalah rukun menurut madzhab Hambali. fika harta) maupun say'ih (tolol, tak bijak dalam
suami menerima Khulu istrinya tanpa bayar-
an, Khulu ini sah tapi bayaran harus diberikan, pembelanjaan harta). Madzhab Hambali
menurut madzhab Hanafi dan Syafi'i. Khulu
mensahkan Khulu yang dilakukan oleh lelaki
maupun talak tidak terjadi kecuali dengan mumayiz yang memahami Khulu. Adapun
orang yang tidak sah talaknya dan tidak sah
lafal "talak", maka dari itu Khulu termasuk Khulunya adalah anak kecil, orang gila, orang
talakraj'iy. idiot, dan orang yang cacat akalnya karena
Apakah Suaml Harus Meneilma Khulu? penyakit atau usia laniut.
Semua fuqaha berpendapat bahwa lelaki
Wanita yang rasyiidlT2 boleh melakukan
tidak diharuskan menerima Khulu. |adi, harus
ada keridaan dari kedua pihak. Dalilnya adalah Khulu, menurut jumhur. Adapun wanita
firman Allah Ta'ala,
yang safiih tidak boleh karena ia tidak punya
".,Dan janganlah kamu menyusahkan me- kelayakan untuk melakukan akad. Khulu yang
reka karena hendak mengambil kembali sebagian dilakukan oleh hakim yang menjadi wali bagi
dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, orang yang tidak mukallaf (misalnya anak
kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji
yang nyata..." (an-Nisaa' : 19) kecil atau orang gila) adalah sah apabila
dan firman-Nya, Khulu itu mengandung maslahat. Abu Hanifah,
Syafi'i, dan Ahmad tidak membolehkan ayah
"...lika kamu (wali) khawatir bahwa kedua' untuk melakukan Khulu (begitu pula talak)
nya tidak mamPu menialankan hukum-hukum
Allah, maka keduanya tidakberdosa atas bayaran terhadap istri putranya yang masih kecil
yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus
atau putranya yang gila. Sedangkan menurut
diriny a.. I (al-Baqarah: 229) Malik, ayah boleh melakukan Khulu untuk
putranya dan putrinya yang masih kecil ka'
Mereka mengartikan faahisyah dalam
surah an-Nisaa'di atas dengan "zinal'. rena-menurutnya-sang ayah mewakili
Ibnu Rusyd berkata: SebenarnYa hak putranya menjatuhkan talak dan menikah-
menebus diri diberikan kepada wanita tidak kan putrinya. Adapun talak sesudah Khulu
lain sebagai penyeimbang hak talak yang di- dalam masa idah (misalnya: suami melakukan
miliki laki-laki. Artinya, karena laki-laki diberi
haktalak jika ia membenci istrinya, wanita pun Khulu terhadap istrinya, lalu ia menalaknya
diberi hak Khulu jika ia membenci suaminya.171 sementara istri dalam masa idah), idah talak
Kelayakan Untuk Melakukan Khulu itu harus dijalaninya (menurut madzhab
Setiap orang yang sah talaknya sah pula
Hanafi), sedangkan menurut jumhur (Malih
Khulunya. fadi, Khulu terhitung sah-menurut Syafi'i, dan Ahmad) ia tidak harus menialani
jumhur-bila dilakukan oleh pria balig dan
idah talak itu.
IL7 Bidaayatul Mujtahid (2 /87).
3. PernlkahanMabtuutah
Mabtuutah adalah wanita yang terkena
talak tiga. Ia boleh menikah dengan lelaki
lain sesudah masa idahnya dari suami per-
172 Menurut madzhab Hanafi, rasyiid adalah orang yang
bisa mengelola hartanya dengan baik meskipun ia fasik
Sedangkan menurut madzhab Syaf i, ia adalah orang yang
taat kepada agama dan bisa mengelola hartanya dengan
baik jadi, orang fasik tidak bisa disebut rasyiid.
tusIRI-MUNIRIILID 1 - ,.,,o.n6Jlft*.n,,.* ,- su'"rtru-a"q.r"rt
tama habis. Ia bisa menjadi halal bagi suami masih. remaja, maupun orang gila, karena
persetubuhan anak kecil dan orang gila ber-
pertamanya jika pernikahan kedua itu ter-
dampak pada mahar dan pengharaman, sama
laksana atas dasar keinginan untuk mengikat dengan persetubuhan orang yang balig dan
hubungan seumur hidup, kemudian terjadi berakal. Para ulama empat madzhab sepakat
talak tanpa ada konspirasi, dan idah talak ini bahwa pernikahan yang tidak sah tidak dapat
menghalalkan wanita yang ditalak tiga. fadi,
sudah habis. pernikahan itu harus sah.
Para ulama berbeda pendapat tentang Sebab terjadinya perbedaan pendapat
"pernikahan" yang menjadi syarat halalnya antara Ibnul Musayyab dan jumhur adalah
wanita yang sudah ditalak tiga bagi mantan karena kata "nikah" di dalam Al-Qur'an bisa
suaminya. MenurutSa'id ibnul Musayyab, yang dimaknai "akad" dan "persetubuhan", dan
dimaksud dengan "pernikahan" itu adalah #yang dimaksud dengan 4G; r;.; &F Ui.,
akad. Jadi, wanita yang sudah ditalak tiga akad atau persetubuhan; kemudian As-sunnah
menjadi halal bagi suami pertamanya begitu
menerangkan maksud nikah dalam ayat ini
akad nikah dengan suami kedua berlangsung.
adalah persetubuhan. Hal ini sudah kami
Ini adalah salah satu pendapatnya yang me-
nyimpang dari pendapat mayoritas ulama.173 terangkan dalam hadits-hadits terdahulu.
Sedangkan seluruh ulama lainnya berpen-
dapat bahwa yang dimaksud adalah perse- Kita sudah mengetahui hukum nikah tahlil,
yaitu pernikahan ini tidak sah menurut Malih
tubuhan (sebagaimana telah kami terangkan), Ahmad, ats-Tsauri, dan madzhab Zhahiri; se-
dangkan menurut madzhab Hanafi dan Syaf i
yaitu bertemunya alat kelamin pria dan
pernikahan ini makruh, selama tidak di-
wanita yang mengharuskan hukuman /rad
syaratkan penghalalan (bagi suami pertama)
(bila dilakukan di luar pernikahan) dan itu dalam akad.
mandi junub, membatalkan puasa dan haji, Apabila suami pertama menikahi lagi
mantan istrinya yang sudah ditalak oleh sua-
membuat suami dan istri jadi muhshan, dan mi kedua (yang mana hal ini terjadi sesuai de-
ngan aturan-aturan syariat), wanita itu men-
mengharuskan pemberian mahar secara utuh. jadi istrinya lagi dan si suami kembali punya
Malik mensyaratkan persetubuhan ini mubah,
jatah tiga talak terhadapnya.
yaitu si istri tidak sedang puasa, ihram, atau
Apakah pernikahan kedua menetralisir
haid, dan si suami sudah balig. talak yang kurang dari tiga? Dalam hal ini ada
Ahmad juga mensyaratkan persetubuhan dua pendapat.
ini halal dan pelakunya sudah berumur dua Menurut jumhur [madzhab Maliki, Syaf i,
belas tahun. Sedangkan Abu Hanifah tidak Hambali, serta Muhammad dan Zufar dari
mensyaratkan persetubuhan ini mubah. |adi, madzhab Hanafi), pernikahan kedua tidak me-
boleh saja persetubuhan ini terjadi pada wak- netralisirnya. Artinya, jika wanita ditalak satu
kali atau dua kali kemudian ia menikah de-
tu yang tidak mubah (saat haid atau nifas). Ia ngan laki-laki lain lalu ia kembali kepada sua-
pun membolehkan pelaku persetubuhan ini mi pertamanya, jatah talak suami terhadapnya
orang yang balig dan berakal, anak kecil yang merupakan sisa dari yang sebelumnya, karena
persetubuhan dalam pernikahan kedua terse-
173 Sa'id bin fubair pun berpendapat sama dengannya. Boleh
iadi keduanya tidak mendengar hadis ,usailah (yang
menyatakan harus teriadi persetubuhan dalam pernikahan
dengan suami baru itu), atau boleh iadi mereka menganggap
hadis itu tidak shahih, sehingga mereka berpegang kepada
lahiriah Al-Qur'an: hattaa tankiha zaujan ghairahu "hingga
ia menikah (melakukan akad nikah) dengan lelaki lain".
but tidak dibutuhkan dalam penghalalan wa- Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "...Dan
nita itu bagi suami pertamanya; maka dari itu
ia tidak mengubah iatah talak suami pertama' mereka (para perempuan) mempunyai hak se-
imbang dengan kewaiibannyo menurut cara
Sedangkan menurut Abu Hanifah dan Abu yang patut..." (al-Baqarah= 228) Pendapat ini
Yusuf (serta madzhab Imamiyyah dalam ri- lebih tepat, dan sesuai dengan kebiasaan kaum
muslimin di berbagai negeri, sejak dulu hing-
wayat termasyhur), pernikahan itu menetra-
lisirnya, sehingga si wanita kembali kepada ga kini. Kita pun tahu bahwa istri-istri Nabi
suami pertama dengan jatah tiga talah sama saw. dan istri-istri para sahabatnya pun mem-
buat adonan roti, memasak membentangkan
seperti ternetralisirnya talak tiga. Alasannya,
tika4, menyuguhkan makanan, dan sebagainya.
kalau pernikahan itu bisa menetralisir talak Nabi saw. juga telah membagi tugas antara Ali
dan Fatimah mengenai urusan penghidupan:
tiga, sepatutnya ia pun bisa menetralisir talak beliau tugaskan Fatimah mengurus rumah dan
Ali mencari rezeki di luar rumah.
yang kurang dari tiga, sebab persetubuhan
suami kedua memastikan kehalalan istri bagi KEWAJIBAN LAKI.LAKI DALAM
MEMPERLAKUKAN ISTRI YANG DITALAK,
suami pertama, dan kehalalan ini sanggup DAN HAK PERWALIAN UNTUK MENIKAHKAN
meliputi tiga talak, maka selayaknya ia pun Surah al-Baqarah Ayat 231 - 232
bisa meliputi talak yang kurang dari tiga. (;6;( [*'6i1{t ;qr "VL $f,
Apakah lstrl Harus Memberl Pelayanan '#Kt $ '9t7,cb? 5 *4
Kepada Suaml?
"'5 )b )*,A\\ i:!2ft ba;$5t,
Madzhab Maliki berbeda pendapat dalam
masalah ini. Sebagian berkata: Istri tidak harus it satiftS"# ir A6ir3$
memberi pelayanan karena akad nikah hanya
mencakup istimtaa' [hubungan badan), bukan qK.ir,,5jr i !€{"'ti| 6,w
pelayanan. Akad nikah bukan akad persewaan,
,6 ,|-,ar '.ri r4;rri,it,jrtV\ f.Y;
bukan pula perbudakan, melainkan akad
<i !,*i;*'.\:.$\'ii'L 11[ @ fif
untuk melakukan hubungan badan, dan yang
didapatkan melalui akad adalah hubungan '# t;*V $Y'#Gl i;r'3-'6'af;I;:i
badan itu, bukan yang lainnya. Karenanya, istri
tidak dituntut memberi lebih dari itu, dengan b3.'& t?i i gi a.\',;27\,
dalil firman Allah Ta'ala, $t'ilt' i\
hYi'
"...Tetapi jika mereka menaatimu, maka ja- ffi 5gis"A'iGit;fr
^i,;r6
nganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyu-
sahkannya..." (an-Nisaa' : 34) "Apabila kamu menceraikan istri-istri
(kamu), lalu sampai (akhir) idahnya, maka
Sebagian lagi berkata: Ia harus memberi
pelayanan sesuai dengan kebiasaan wanita
yang sepertinya. fika ia mulia karena ayahnya
seorang hartawan, ia harus mengatur rumah
dan para pembantu. fika keadaannya sedang-
sedang saja, ia harus menggelarkan tikar dan
sejenisnya. |ika statusnya di bawah itu, ia harus
menyapu rumah, memasak dan mencuci.
tahanlah mereka dengan cara yang baik, atau I'raab
ceraikanlah mereka dengan cara yang baik 4t:fb adalah maf'uul li-ailihi. ,tV $ty
(pula). Dan janganlah kamu tahan mereka 4:tA", ;i,';. tdzaa adalah zharfu zamaan,
dengan malcsud jahat untuk menzalimi mereka.
Barangsiapa melakukan demikian, maka dia dan ia berkaitan denganf?.4#;A >ti| atau
telah menzalimi dirinya sendiri. Dan janganlah
kamu jadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan berkaian dengan 4# ,il|, sedang huruf
ejekan. Ingatlah nikmat Allah kepada kamu, dan wawu dalam (t?rly maksudnya adalah "para
apa yang telah diturunkan Allah kepada kamu
yaitu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), suami dan para istri" tapi pihak mudzakkar
untuk memberi pengajaran kepadamu. Dan lebih diunggulkan daripada pihak mu'annats
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa (makanya yang dipakai adalah dhamiir wawu).
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan Adapun {yrj3$ adalah jaarr wa majruur
apabila kamu menceraikan istri-istri (kamu),
yang berkaitan dengan fi'il {1*1;|. atau dengan
lalu sampai idahnya, maka jangan kamu fi'il (i;'(I}., tapi cara i'raabyangpertama lebih
halangi mereka menikah (lagi) dengan calon baik sebab ia lebih dekat posisinya dengan kata
suaminya, apabila telah terjalin kecocokan di
antara mereka dengan cara yang baik. Itulah bil-ma'ruuftersebut. 4.", L;.;.r:i) huruf kaf di
yang dinasihatkan kepada orang-orang di antara sini berbentuk tunggal-padahal khithaabnya
kamu yangberiman kepada Allah dan hari akhir. kepada jamaah-karena yang dimaksud ada-
Itu lebih suci bagimu dan lebih bersih. Dan Allah
mengetahui, s edangkan kamu tidak menget ahui." lah al-jam' fkumpulan manusia), seolah-olah
(al-Baqarahz 231-232) Allah berfirman begini: (g+r r<,!, dan kata
Qlraa'aat jam' ini bentuk lafaznya tunggal. Huruf kaf
ini boleh dibentuk menjadi mutsanna dan
jama'sesuai dengan jumlah orang yang diajak
bicara, misalnya dalam firman Allah Ta'ala:
4tub E Jri!!F.
{r#} diuaca: Balaaghah
1. (r,2) dengan mensukunkan huruf zai. Ini 43{';i o"ii} adalah maiaaz mursal; dalam
adalah bacaan Hamzah. Dalam keadaan susunan ini al-kull (keseluruhan) dipakai
waqf, ia mentashffI huruf hamzah se- untuk menyebut al-aktsar (sebagian besar),
sebab kalau idah sudah habis, suami tidak
suai dengan madzhabnya mengenai pen- boleh merujuk istrinya lagi.
ta shii lan huruf-huruf hamzah. 4*b i4'AW $4 {); y'*.q6by
2. (t5r) dengan mendhammahl<an huruf zai susunan ini disebut 'athful-khaashsh 'alal-
dan memakai huruf wawu sebagai ganti 'aamm, sebab Al-Kitab dan As-sunnah meru-
hamzah.lni adalah bacaan Hafsh. pakan sebagian dari nikmat-nikmat Tuhan.
3, (ri;^J dengan mendhammahkan huruf zai 4* :" ,F. itt "bi ttl;rty di sini terdapat
iinaas isytiqaaq antara kata (r/i;r) dan (,$).
dan hamzah.lni adalah bacaan para imam
yang lain. 4,t*tii ;;Eq iiy susunan ini termasuk
(*th ditulis dengan huruf ta, dan dalam majaaz mursal, sebab yang dimaksud adalah
"para suami yang telah menalak istri mereka".
keadaan waqf dibaca dengan huruf ha oleh
Ibnu Katsir; Abu Amr; dan al-Kisa'i; sedang Mereka disebut azwaaj (suami) karena dilihat
para imam yang lain dalam keadaan waqf dari status mereka dahulu.
membacanya dengan huruf ta.
--."r". ,r---, 4;r;}n,t
Mufradaat Lughawlyyah akhir masa idah. Iadi, kata ini dipakai dalam
4fu1i ,iij) sudah hamPir habis masa makna aslinya, bukan dalam makna "mendekati
idahnya. Kata al-aial bisa dipakai untuk "ke- akhir idah" sebagaimana yang dimaksud da'
seluruhan tempo" atau "batas akhir tempo". lam ayat sebelumnya, sebab peluang untuk
Misalnya, "umur manusia" disebut ajal, dan melakukan rujuk hanya ada di dalam masa
"kematian"-yang meniadi akhir umur ma-
idah. Syafi'i berkata: "Konteks dua ayat ini
nusia-iuga disebut ajal. Yang dimaksud de-
menunjukkan perbedaan arti l<ata buluugh
ngan ajal di sini adalah *"r"ldrh. (#j-,Jiby
di dalamnya: (#iX li) pembicaraan ini
rujukilah mereka. {J, rt} dengan cara yang
dituiukan kepada para wali. Artinya: "fangan
baih tanpa mendatangkan kemudaratan. Al- cegah mereka untuk menikah lagi dengan
Ma'ruuf artinya apa yang dirasa baik oleh jiwa
bekas suami yang telah menceraikan mereka."
manusia sesuai dengan pandangan syariat dan Al-Adhl artinya menahan, menyempitkan,
adat kebiasaan.4#i| il) arti tasriih adalah dan menghalangi. {Lrf '1t} yakni suami dan
tidak merujuk istri sampai masa idahnya istri telah rela. {;l:t.} dengan cara yang
baik menurut syariat (qt} larangan untuk
habis. 4rttf| yakni dengan niat menyusahkan
mereka. (U*eh dengan demikian kamu meng' menghalangi pernikahan itu. 4:*iY al"izhah
aniaya mereka: dengan membuat mereka artinya nasihat untuk melakukan kebaikan.
terpaksa membayar uang tebusan supaya di- Mengikuti lahiriah ayat ini, semestinya kali-
matnya berbunyi begini: (+ bt
talak suami, dan dengan memanjangkan masa sebab ia
berbicara kepada jamaah (sekelo'm5pi)ok orang).
idah. Al-I'tidoa'artinya kezaliman. {d; ;t.li}
Namun, di sini dipakai susunan begini: cul)
menganiaya dirinya sebab ia membuat dirinya 4:, b; karena kalimat ini sangat sering di'
pakai orang-orangArab dalam percakapan me'
)terkena adzab Allah. 4.i.lr -u.T yaitu hukum-
hukum talak rujuh Khulu, dan sejenisnya. ) reka. {ir,! €, ,;Jy lebih afdal dan lebih baik.
{# meniadikan hukum'hukum Allah sebagai
Azkaaberasal dari kata az'zakaa', yang artinya
permainan: dengan berpaling darinya dan
"pertumbuhan, keberkahan, dan kebaikan".
tidak meniaganya. {I, tJty yaitu Islam
Sedang athharu berasal dari kata ath'thuhru,
dan nikmat-nikmat Allah lainnya serta rasa yang artinya "kebaikan dan kesucian'l li:6y
kasih sayang yang diciptakan-Allah di antara
(;E enan mengetahui maslahat dan kebaik'
suami istri. {vtdt i W Jit (tb yakni apa
pl}"snedya"nnggkatenrkkaanmduuntgiddaikdmalaemngneytaah4u6intAyaI ,imaka
yang diturunkan Allah di dalam Al-Qur'an:
yaitu ayat-ayat yang berisi hukum-hukum ikutilah perintah-NYa.
mengenai ikatan suami istri yang mewujudkan
Akesb-Sauhnangaiaha,natdaiudruanhaiasidaapnednisy"tartiaiotatn. {Iq6} SEBAB TURUNNYA AYAT
hukum- Turunnya Ayat 231
hukum beserta berbagai manfaat dan masla- Ibnu farir ath-Thabari meriwayatkan
hat yang terdapat di dalam hukum-hukum dari Ibnu Abbas, katanya: Dulu lelaki biasa
menalak istrinya lalu meruiuknya sebelum
itu. Menurut pendapat lain, al-hikmah artinya
habis masa idahnya, kemudian ia menalaknya
kebiiakan dalam perkataan dan perbuatan. lagi. Ia melakukannya berkali-kali untuk me-
(: 55) Allah memberi pengajaran kepada- nyengsarakan istri dan menghalanginya me'
nikah dengan orang lain' Karena itu, Allah
mu dengannya, maka syukurilah anugerah itu
menurunkan ayat ini.
dengan mengamalkannya.
4*i ;i+\ afnufuugh artinya "mencaPai
batas akhir"; dan al-aial di sini artinya batas
TerslnAr-MuNtnltrto I .-,,,"- zf...:mr-,..,-. surahAr,Baqarah
Ath-Thabari meriwayatkan pula dari as- sampai masa idahnya habis. Kemudian bekas
Suddi, kaAnya: Ayat ini turun berkenaan de-
ngan seorang lelaki dari kaum Anshar yang suami itu ingin kembali kepada istrinya-
bernama Tsabit bin Yasar; yang telah men-
ceraikan istrinya, lalu ketika masa idahnya begitu pula sebaliknya-sehingga ia ikut me-
sudah tinggal dua atau tiga hari lagi, ia me- lamarnya bersama para pelamar yang lain.
rujuknya, Ialu menalaknya lagi sehingga sang Namun Ma'qil berkata kepadanya, "Hai orang
istri menderita. Maka Allah menurunkan ayat: tercela! Aku sudah memuliakanmu dengan
"Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi
kemudaratan, karena dengan demikian kamu menikahkanmu dengan saudariku itu, tapi kau
malah menalak dia?! Demi Allah, selamanya
meng aniaya mereka.'a7 a
dia tidak akan kembali kepadamu!,, Namun
Tentang firman-Nya "Janganlah kamu jadi- Allah mengetahui kebutuhan lelaki itu kepada
kan hukum-hukum Allah sebagoi permainan,, mantan istrinya dan kebutuhan mantan istri
Ibnu Abi Umar fdalam Musnad-nya) dan Ibnu
Mardawaih meriwayatkan dari Abu Darda', kepada bekas suaminya, maka Dia menurun-
katanya: Dulu kaum laki-laki biasa menalak kan firman-Nya,'Apabila kamu menalak istri-
istri lalu berkata, 'Aku hanya bercanda!,, Me- istrimu..." sampai firman-Nya, "... sedang kamu
reka juga biasa memerdekakan budak lalu ti d a k me ng etahu i." Setelah men den ga r ayat i ni,
berkata, 'Aku hanya bercanda!" Maka Allah Ma'qil berkata, 'Aku patuh kepada perintah
menurunkan ayat ini: "Janganlah kamu jadikan
Tuhanku." Lalu ia pun memanggil orang itu
hukum-hukum Allah sebagai permainan.,'
Rasulullah saw. membacakan ayat ini lalu dan berkata, 'Aku nikahkan kau dengan sau-
dara perempuanku ini."
bersabda,
TAFSTR DAN PENJELASAT{
*SV=(:l\ ati;t,L':S*L gL L;:
Apabila kamu menalak istrimu dan masa
"Ada tiga hal yang ierhitung serius, baik di- idahnya hampir habis, kamu harus memilih
lakukan dengan serius maupun sambil bercanda:
talak, nikah, dan rujuk." salah satu dari dua: merujuknya baik-baik
(tidak menyusahkannya) atau melepasnya
Beliau bersabda pula,
baik-baik (tidak menyengsarakannya). Buluu-
*i^); )L; fr ,V,t ,i ,t?i Ab A ghul-ajal di sini diartikan "masa idahnya ham-
"Birangsiapo *rrilrk istrinya iambil ber- pir habis" karena apabila idah sudah habis
maka istri tidak boleh dirujuk lagi. fadi, arti
canda, atau rnemerdekakan budaknya sambil ber-
canda, maka hal iti; terhitung sah atasnya." ini terpaksa dipilih. Adapun buluughul-ajal da-
lam ayat berikutnya diartikan "masa idahnya
Turunnya Ayat2l2 sudah habis" karena makna kalimat menuntut
demikian. Jadi, kata ini dipakai dalam makna
Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain- haqiiqi dalam ayat kedua, tapi dipakai dalam
lain meriwayatkan dari Ma'qil bin yasar bahwa makna majaaz dalam ayat pertama.
ia dulu menikahkan saudara perempuannya
Selanjutnya Allah menegaskan larangan
dengan seorang pria muslim, Setelah itu si menyusahkan istri. Dia berfirman: fanganlah
kamu merujuknya dengan maksud menyeng-
suami menalak istrinya dan tidak merujukinya
sarakannya (dengan menahannya dan meman-
174 Al-Bahrul Muhiith (z/Zlt). jangkan masa idahnya) sehingga ia terpaksa
membayar tebusan kepadamu sebab ini me-
rupakan penganiayaan terhadapnya, dan sia-
trr"n ou*o"r"n ,, ,l{ , Gb,Ill,, *t,**-*'"'* I"'o '
papun yang melakukan perbuatan terlarang Selaniutnya Allah Ta'ala melandasi hu-
ini (yaitu meruiuk istri untuk menyusahkan kum-hukum syariat dalam pernikahan dengan
dan menganiayanya) berarti telah menzalimi sesuatu yang mendorong manusia untuk
dirinya di dunia dengan membuat hati nurani- menghormatinya, yaitu talora (takut kepada
nya gelisah serta menciptakan permusuhan
dengan keluarga istrinya, sementara di akhirat Allah, melaksanakan perintah-Nya, meniauhi
ia pun akan mendapat adzab dan murka larangan-Nya, tidak meremehkan istri, dan
tidak mengabaikan ikatan pernikahan yang
Allah lantaran ia menindas orang lemah dan
suci), berbeda dengan kebiasaan bangsa Arab
mengeksploitasi kebutuhan istri untuk ter-
di zaman Jahiliyah yang merendahkan wanita,
lepas dari ikatan dengannya. menganggapnya seperti barang menalaknya
"fanganlah menyepelekan pelaksanaan gara-gara sebab yang sangat sepele, merujuk-
perintah-perintah Allah Ta'ala dan hukum-
hukum yang ditetapkan-Nya bagimu. fika nya untuk membuatnya sengsara, dan men-
kamu menyepelekan dan melalaikannya, kamu iadikannya seperti janda gantung; dan hal ini
seperti orang yang mencemoohkan Allah dan dilakukan pula oleh orang-orang yang bodoh
perintah-Nya." Ini mengandung ancaman ke-
ras bagi orang yang melanggar hukum-hu- dan gegabah di zaman sekarang.
kum syariat, sekaligus berisi dorongan ke-
pada orang beriman agar menghormati ikat- Ketahuilah, Allah mengetahui segala se-
an pernikahan dan meniauhi perbuatan-per- suatu dan mengetahui pelanggaranmu ter-
buatan masyarakat f ahiliyah. hadap hukum-hukum-Nya,lalu Dia akan mem-
Ingatlah nikmat yang telah diberikan balas perbuatanmu. Dia tidak rida kecuali
jika manusia mengikuti hukum-hukum-Nya,
Allah kepadamu, yaitu agama Islam, serta nik-
mat-nikmat lainnya, misalnya: Dia telah men- disertai ketulusan kepada-Nya pada saat sepi
ciptakan perasaan cinta kasih di antara suami
dan istri. Dia berfirman, maupun ramai.
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)' |ika kamu, wahai orang-orang beriman,
menalak istri dan masa idahnya sudah habis
Nya ialah Dia menciptakan pasangan-Pasangan seluruhnya, kamu [para wali) tidak boleh
menghalangi wanita itu untuk kembali me-
untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cen-
derung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia nikah dengan mantan suaminya sesudah talak
menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang..!' pertama dan talak kedua, dan kamu (suami)
(ar-Ruum:21) iuga tidak boleh memakai pengaruhmu untuk
menghalanginya menikah dgngan laki'laki
Ingatlah hukum'hukum dan hikmah-hik- lain sesudah talak ketiga dan habisnya idah
mah syariat yang diturunkan Allah kepadamu apabila telah ada kerelaan hati antara si wa-
di dalam Al-Qur'an dan As'sunnah untuk nita dan lelaki yang melamarnya sementara
lelaki ini sepadan baginya dan membeti mahr
menciptakan ketentraman hidup pernikahan, mitsli (mahar rata'rata yang pantas) serta
mewujudkan kebahagiaan, dan lain-lain yang tidak ada pelanggaran hukum syariat. Umat-
mengandung manfaat, karena hukum-hukum yang direpresentasikan oleh para pemimpin
itu meletakkan dasar-dasar sistem, sementara
hikmah syariat membantu terlaksananya dan dan ulama-iuga harus bekerja sama dalam
diterimanya hukum tersebut. merealisasikan maslahat umum: mereka tidak
boleh menghalangi perbuatan makruf dan
membiarkan perbuatan munkar sehingga
umat hancur dan rusak.
'IAFSTRAL-MUNrRItLrD I
Hal-hal yang disebutkan di atas (larangan manusia biasanya tidaktahan dengan rasa
kepada para wali untuk menghalangi wanita lapar. Ini adalah pendapat jumhur (Malik,
Syafi'i, dan Ahmad). Dalilnya adalah sabda
menikah lagr, dan hukum-hukum syariat) Rasulullah saw. dalam Shahih Bukhari,
dinasehatkan kepada orang-orang yang ber- *i ii eg ,,iLF ii e1,ir;t jF
iman kepada Allah dan hari Akhir. Merekalah
yang akan menerimanya dan mematuhi pe- "Istri berkaia,'Pilihloh, opok h kau mau
rintah Tuhan sebab seorang mukmin senan- memberiku p angan atau menalakku."'
tiasa patuh dan sudi menerima nasihat. La-
rangan untuk tidak menghalangi wanita me- Sedangkan menurut madzhab Hanafi, ke-
nikah lagi itu lebih baik dan lebih suci bagimu. duanya tidak perlu diceraikan; istri harus
Artinya, larangan itu mengandung keberkahan
dan kebaikan bagi orang-orang yang meng- bersaba[ dan nafkah itu menjadi tang-
ikutin5ra, ia pun mengandungkesucian (berupa
penjagaan kehormatan dan tidak menyebab- gungan suami berdasarkan putusan hakim.
kan terjadinya penyimpangan oleh para wa- Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,
nita yang ditalak dan keselamatan dari terge-
lincir ke perbuatan-perbuatan dosa). "Dan jika (orang berutang itu) dalam
kesulitan, maka berilah tenggang waktu
Allah mengetahui manfaat, kesucian, sampai dia memperoleh kelapangan..." (al-
dan terjaganya nama baik yang terkandung Baqarah:280)
di dalamnya bagimu, maka taatilah perintah-
perinah-Nya; sedangkan kamu tidak menge- 2. Menceraikan dengan baik. yakni menalak
tahui hakikat segala sesuatu dan apa yang
akan terjadi di masa depan serta tidak tahu istri tanpa menyusahkannya, sebab Allah
dampak negatif dari membiarkan janda tanpa Ta'ala berfirman,
menikah lagi, demi memuaskan hawa nafsu
"...DAn janganlah kamu tahan mereka
dan jiwa yang sakit yang tidak memakai
dengan malcsud jahat untuk menzalimi
otaknya, tapi hanya menuruti prasangka dan
memperhrrutkan ego dan keangkuhannya. mereka. Barangsiapa melakukan demikian,
maka dia telah menzalimi dirinya sendiri...,,
FIQIH KEHIDUPAil ATAU HUKUM.HUKUM (al-Baqarah: 231)
Dua ayat ini menunjukkan beberapa Kata tasrfih punya dua arti, pertama:
hukum berikut. membiarkan istri sampai masa idahnya
1. Merujuk dengan cara yang makruf. yaitu dari talak kedua habis, dan dengan begitu
suami menunaikan hak istri, misalnya naf- ia lebih berhak atas dirinya. Ini adalah
kah. Kalau suami tidak sanggup menafkahi
pendapat as-Suddi dan adh-Dhahhak. Arti
istri, berarti ia tidak sanggup menunai- kedua: menalaknya untuk ketiga kalinya
kan batasan makruf dan ia harus menalak sehingga ia Iepas dari ikatan dengan suami.
istrinya. Kalau ia tidak mau menalaknya,
Ini adalah pendapat Mujahid, Atha', dan
hakimlah yang menjatuhkan alak seba- lain-lain. Arti kedua ini lebih tepat karena
gai gantinya karena istri pasti menderita tiga hal, sebagaimana diungkapkan al-
jika terus hidup bersama lelaki yang
tidak sanggup menafkahinya, sementara Qurthubi:17s
Pertama, ada hadits yang diriwayatkan
oleh ad-Daraquthni dari Anas bahwa se-
175'Ihfsir al-Qurthubi (3 / LZZ).
'rAlsrR AL-MUNIR JILID 1
orang laki-laki bertanya, "Wahai Rasu- Ali, Ibnu Mas'ud, dan Abu Darda' juga
lullah, Allah Ta'ala sudah berfirman 'Talak pernah berkata: 'Ada tiga perkara yang
(yang boleh diruiuki) iru dua kalii tapi
tidak bisa main-main, dan orang yang
mengapa jatah talak ada tiga?" Beliau men- melakukan ketiganya sambil main-main
jelaskan bahwa imsaakun bi ma'ruufin aw terhitung serius, yaitu: nikah, talak, dan
tasriihun bi ihsan itulah talak yang ketiga.
Kedua, tasriih merupakan salah satu lafal pemerdekaan budak."
talak. Mensyukuri nikmat. Allah Ta'ala meme-
Ketiga, bentuk (ry - i5; menuniukkan rintahkan kita mengingat nikmat-nikmat
yang dianugerahkan-Nya kepada kita
bahwa pelakunya mengeriakan lagi per- (antara lain: agama Islam, penielasan hu-
buatan yang merupakan pengulangan
atas talak kedua, sedangkan "membiarkan kum-hukum, dan penjelasan Al-Qur'an
dengan hikmah [yakni rahasia-rahasia
istri sampai idahnya habis" bukanlah syariat dan As-sunnah]). Semua itu ber-
melakukan suatu perbuatan baru yang tujuan untuk membuat hati manusia gen-
dibahasakan dengan bentuk taf iil. lbnu
Abdil Barr berkata: Para ulama beriimak tar dan siap unilk takr,va, karena Allah
bahwa firman-Nya (:cl b.i tW adalah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak
ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-
talak ketiga sesudah dua talak sebelum-
nya, dan itulah yang dimaksud Allah de' Nya di langit dan di bumi.
ngan firman-Nya, 6. Para wali wanita dilarang menghalanginya
"Kemudian iika dia menceraileannya (se- menikah apabila ia dilamar orang yang
telah talak yang kedua), maka perempuan itu
tidak hahl hgi baginya sebelum dia menikah sepadan sementara si wanita dan pelamar
dengan suami yanghin..." (at-Baqarah: 230)
itu sudah sePakat untuk menikah.
Menyepelekan hukum-hukum syariat ada-
lah haram karena Allah Ta'ala berfirman, 7. Pernikahan tidak bisa terlaksana tanpa
"tanganlah memperolok-olok hukum-hu- wali. Ayat ini menunjukkan bahwa nikah
kum Allah sebab semua hukum-Nya se- tidak boleh tanpa wali, dengan dalil se-
rius." Salah satu bentuk olok-olok ini ada-
lah beristigfar dari dosa tapi masih terus bab turunnya ayat ini tentang saudara pe-
mengerjakannya. rempuan Ma'qil, yang merupakan seorang
4. Talak yang dilalukan sambil bergurau terhi-
ianda. Seandainya urusan nikah itu mut-
tung sah, dan ini meniadi ijmak ulama de- lak menjadi haknya tanpa perlu wali,
ngan dalil sabda Rasulullah saw. yang diriwa-
yatkan Abu Dawud dari Abu Hurairah r'a., tentu ia sudah menikahkan dirinya sendiri
dan tidak membutuhkan walinya (yaitu
,Lr3lv,'adut,L U*;t t: UX ;,* Ma qil). ladi, khithaab fpembicaraan) da-
*so lam ayat 4:;# >ti) aitu;ut<an kePada
' "Ada tiga hal yang terhitung serius, para wali, dan urusan pernikahan dipe-
gang mereka atas dasar kerelaan si wani-
baik dilakukan secara serius maupun sambil
bercanda, yaitu: nikah, talalc, dan rujuk!' ta. Alasan lainnya: seandainya wanita
boleh menikah tanpa kerelaan walinya
dan wali tidak punya fungsi apa'apa, tentu
tidak ada artinya bagi larangan para wali
untuk menghalangi wanita menikah. Ini
adalah pendapat jumhur (Malih Syaf i,
dan Ahmad).
1]I'SIRAr-MUNIRIILID *!l*,(r|lmts${.r+r- srr"hAt'B"q"r"h
Sedangkan menurut madzhab Hanafi, yang terkadang tidak dipahami manusia
lantaran keterbatasan akal mereka dan
wanita boleh menikahkan dirinya sendiri ketidakmampuan mereka untuk menalar-
karena Allah Ta'ala menyandarkan per- nya dan untuk mengetahui masa depan.
nikahan itu kepadanya; Dia berfirman MENGUPAH ORANG UNTUK MENYUSUT BAYI,
MASA PENYUSUAN, NAFKAH AI{AK, DAN
4l* L; # ,;y',hingga dia kawin de- HUKUM.HUKUM LAINNYA
ngan suami yang lain", dan Dia tidak me- Surah ahBaqarah Ayat 233
nyebut wali. Selain itu, khithaaD dalam
6\g s{; #'r,1 6;;j b'ygs
ayat q;riL; x), aitulut<an kepada suami,
ir';"it rtrltJf;'^;$1t'ii'o\',61 C
yakni ia dilarang melakukan rujuk un-
tuk menyengsarakan istri dan menghala- W * y,fr 5K 1 ";;- gliu,'#'-q
nginya menikah dengan pria lain: dengan i$,6 Wsj Y^ir\qv -;qi; *
memanjangkan masa idahnya. Alasan G.j$, (,6 Jg ei 3t *af7r '9,
lainnya, karena firman-Nya 4W VU utb 5i f'srar'W {4e6 it6;C'A,*V
menunjukkan bahwa laki-laki tidak terla- i:kE.-.i' $y:*_s'C+$ l'i:i,W-;-1
"r.iA\.€t U
rang melamar perempuan kepada dirinya 'lWiitrfiV
sendiri (tanpa melalui perantara wali) dan
bersepakat dengannya untuk menikah.
Al-Adhl (menghalangi wanita untuk
menikah lagi) dapat terjadi setelah ha-
bisnya masa idah.
Firman-Nya (yrj3$ menunjukkan
bahwa menghalangi wanita menikah
dengan laki-laki yang tidak sepadan ada- 8oj*f,,, z z.f,zoz
lah tidak haram. Sebagian ulama mem-
bolehkan wanita dihalangi menikah apa- "Dan ibu-ibu hendMah menyusukan anak-
bila maharnya di bawah ukuran mahr mi-
analmya sehma dua tahun penuh, bagi yang ingin
tsli. Ukuran kesepadanan ini didasarkan menyusui secara sempurna. Dan lcewajiban ayah
kepada kebiasaan yang berlaku yang se- menanryng nafknh dan pakaian mqela dengan
suai dengan norma syariat, tidak didasar- cara yang patut. Saeorang tidak dibebani lebih dari
kan kepada adat istiadat yang nyeleneh. lcesanggupannya. langanlnh seorang ibu menderita
lcnrena analcnya dan juga seorang ayah (menderita)
8. Iman mendorong manusia untuk mene-
lcarena anaknya. Nrk waris pun (berlcewajiban) sepd
,$ ik;-rima nasiha t. Ayat;.,,,j-
ori,y U.ty itu puh. Apabila lccduanya ingin menyapih dengan
persetujuan dan permusyawaratan antara kedua-
4$t iAV.irq menuniukkan bahwa orang
nya, maka tidak ada dosa atas l<cduanya. Dan jila
yang benar-benar beriman pasti akan
lamuingin anakmu disusulan oleh oranghin, malcn
menerima nasihat. Orang-orang yang tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran
tidak sudi mendengar nasihat dan tidak dengan cara yang patut. Bertalcwalnh kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
melaksanakan perintah-perintah Allah
yang lamu lcerj alani (al-Baqaratr: 233)
bukanlah orang yang beriman; mereka
hanya beriman di bibir sedangkan hatinya
tidak beriman.
9. Syariat ilahi melindungi maslahat umum
fmasyarakat) untuk jangka panjang
Qlraa'aat firman-Nya, (at:i {t A, x}. ri'it (lt-;,) ini
{:# iy dibaca: sendiri bisa dikatakan mabni lil-ma'luum atau
1. dengan merafakan huruf ra yang ber-
mabni lit-majhuul. {:ri6} adalah faa'il bagi
tasydid. Ini adalah bacaan Ibnu Katsir dan (it-i,-), yang mana bentuk aslinya adalah (rv:;)-
Abu Amr. huruf ra yang pertama berharakat kasrah-,
dan di sini ditaqdiirkan adanya maf'uul yang
2. dengan memfathahkan huruf ra, sebagai
dihapus, taqdiirnyat (rur ,u,Ye ,ot1l u.rJy ;JtJ i
bentuk nahi (larangan)-huruf ra yang
terakhir disukunkan l<arena jazm dan ril .-i!a .J:!y).
ra yang pertama disukunkan karena id-
ghaam sehingga bertemulah dua sukun, (ts';;i} yakni ("r,ve!): harfut'iarr dihapus
maka sukun yang terakhir diubah meniadi sehingga f il bergandengan dengan isim,
harakat fathah agar sesuai dengan huruf
alif yang ada sebelum ra sebab alif dan maka rsim menjadi manshuub.$:t4"riJ.i uF
kata [;t1 menashabkan dua maf'uul sebab ia
fathah adalah sejenis. Ini adalah bacaan sebanding dengan kata ("+'t), dan taqdiirnya
para imam yang lain, begini: (;!,tt or,',''i), yakni (;i;.t ,r^,.Uf .
$5 u) dibaca (r+iu) oleh Ibnu Katsir. Balaaghah
I'raab (;r*.i LtarSlty susunan ini berbentuk
$:pj..lrl9r;) ini adalah kalimat berita berita tapi bermakna perintah; ia berfungsi
tapi bermakna perintah: "hendaknya mereka untuk memberi penekanan agar hal itu
menyusukan". Maknanya sama seperti ayat
diwujudkan. Makna kalimat ini: "hendaknya
4"X;- 'uiu.i6y "hendaknya wanita yang
mereka menyusukan", sebagaimana telah kami
ditalak menunggu". Kalimat berita yang
terangkan di atas.
bermakna perintah sering dijumpai dalam
(ts.i;i W# ;iy dalam susunan ini
bahasa Arab. {,;l il} huruf lam berkaitan
terdapat peringkasan kalimat dengan meng-
dengan (crut-) dan dengan begitu berarti ia hapus sebagian kata; susunan aslinya begini:
(,5,1r! grlt tt.;-r-;). Di sini juga terdapat peng-
manshuub; atau ia berkaitan dengan kata alihan dari pembicaraan tentang orang ke-
yang dihapus yang berfungsi sebagai marfuu' tiga ke pembicaraan dengan orang kedua.
khabar mubtada', taqdiirnya: (,1irr up q,iJr ua
&v;rri4 ,iD. Pembicaraan tentang orang ketiga terdapat
4t '.1?t Tj} taqdiirnya begini: [,rrrr.r ,,r,, dalam firman-Nya {vua r;5i ,ip}. Pengalihan
.rlrtr .l), dan kata al-walad adalah naa'ibu faa'il pembicaraan ini bertuiuan untuk menggugah
perasaan para orang tua terhadap anak-anak
bagi al-mauluud. {:u- i} t atau huruf ra
mereka.
dibaca fat-hah, berarti laa berfungsi sebagai
nahi flarangan) dan katatudhaarra diiazmkan Mufradaat Lughawlyyah
olehnya; ia diberi harakat fat-hah sebab fat-
hah adalah harakatyang paling ringan. Adapun {:;*'rb yakni "hendaknYa mereka me-
kalau huruf ra dibaca dhammah, berarti laa nyusukan". {+'s. ;l;y haul artinya tahun;
berfungsi sebagai nafi (penyangkalan), tapi
maksudnya adalah larangan, serupa dengan sedang kaamilaini adalah shifah mu'akkidah
(sifat penegas). (i1 '.)?tY bapak (,iiF t r-
rus memberi makan {:;'F:y dan pakaian
kepada ibu sebagai imbalan atas penyusuan
jika si ibu itu sudah ditalak. {-. 1l:]!} sebatas
kemampuannya. (ti;i) kemampuannya, yai- al-ma'ruuf ini, yang terhitung sebagai jumlah
mu'taridhah (kalimat selipan) yang disisipkan
tu batas maksimal kemampuan seseorang;
di antara ma'thuuf danma'thuuf 'alaih. Dengan
bagian selanjutnya dari batas ini disebut
demikian, makna firman ini begini: "Pewaris
"ketidakmampuan". Taklif aftinya pembeban-
ayah punya kewajiban yang sama dengannya,
an. {ur'ly i-r:g 'rG i} janganlah seorang ibu
yaitu memberi nafkah dan pakaian." Artin5ra,
menderita kesengsaraan gara-gara anaknya, jika ayah meninggal, orang yang mewarisinya
misalnya si ibu dipaksa menyusuinya apabila harus menggantikan tugasnya dalam memberi
ia tidak mau. {.j; 1\;; YtY dan juga seorang nafkah dan pakaian kepada ibu anak itu
ayah jangan sampai menderita kesengsaraan dengan cara yang baik dan tidak memberi ke-
gara-gara anaknya, misalnya ia dibebani se- sengsaraan.
suatu di luar batas kemampuannya.Idhaafah {66i if} jika kedua orang tua ingin. (v"i
[penyandaran) kata walad (anak) kepada ibu menyapih anaknya sebelum genap dua tahun.
dan bapak di kedua tempat tersebut berfungsi "Menyapih", dalam bahasa Arab, disebut f-
untuk membangkitkan rasa kasih mereka shaal karena proses ini memisahkan anak
kepadanya. Kata al-mudhaarrah [saling mem- dari ibunya sehingga anak bisa makan sendiri
beri kesengsaraan) menuntut adanya tindak-
tanpa bantuan iUu. {;f r} kesepakatan di
an dari kedua pihak; dengan kata lain, kedua
antara mereka Ueraua.(iuij!) musyawarah di
orang tua saling menyengsarakan. Ini me-
antara mereka tentang hal yang mewujudkan
nunjukkan bahwa menyengsarakan pasangan
maslahat s i anak Ta sy a aw u r, mu sy a aw a rah, dan
hidup berarti menyengsarakan diri sendiri, masyuurah artinya upaya untuk mendapatkan
pendapat dari orang-orang yang sedang ber-
dan dampak penyengsaraan ini akan menimpa
mmeurseykaaw. a(irfa,.\;;$l rt*y_;Xgt..ii.l){tm} etniayduasudkoasnaaantaask
anak. {c,-pt ,t;:y pewaris ayah, yaitu si anak
(ctJi Jr) yakni anak pun berkewajiban mem- kepada wanita lain selain si ibu. {,i5T u} kali-
beri nafkah dan pakaian dari hartanya-jika an serahkan upah yang ingin kalian berikan
ia punya harta-kepada ibunya, serta tidak kepada mereka. {.1;u} dengan cara yang
menyengsarakannya, sama seperti kewajiban baik dan dengan kelapangan hati.
ayahnya kepada ibunya. Artinya, biaya penyu- HUBUNGAN ANTAR AYAT
suan si anak ditanggung oleh harta anak ini Setelah menyebutkan hukum-hukum per-
nikahan dan talak yang mengakibatkan ter-
kalau ia punya harta; kalau tidak, biayanya jadinya perpisahan antara suami dan istri,
Allah menyebutkan apa yang menjadi hasil
ditanggung oleh ashabahnya. Sebagian ulama pernikahan, yaitu anak. Wanita yang ditalak
kadang punya anak yang masih bayi, dan
berkata: "Maksud al-waarits di sini adalah pe-
anak ini mungkin menjadi telantar lantaran
waris anak itu (yang akan mewarisinya jika kebencian suami dan kelaliman istri yang
ia mati). fadi, apabila anak itu tidak punya ditalak (misalnya, ia tidak mau menyusui
harta, biaya penyusuan itu diambilkan dari
bayrnya demi membalas dendam kepada si
orang yang akan mewarisinya seandainya ia ayah yang telah menalaknya). Karena itulah
mati." Lafal ayat ini bisa diartikan untuk kedua Allah memberi wasiat kepada para ibu
makna di atas. Makna yang pertama adalah
pilihan Thabari, Zamakhsyari, dan lain-lain.
Kalimat {c,, gr Sit\ af athalkankepada firman-
li '.)?t
Nya {,'#:iu ":ib *ry, sedang
antara penggal
kalimat yang"rbre'*rFa)da di dua
kalimat ini merupakan penjelasan mengenai
surrt ^ta.o"r"n _ ,r+l{,, G6D..}lir, h's'*[-M'*'*l'tto 1
mengenai diri anaknya: Dia menetapkan masa Namun sebagian ulama berpendapat bah-
penyusuan selama dua tahun penuh apabila
wa maksud al-waalidaat adalah setiap ibu,
kedua orang tua ingin menyempurnakan masa baik yang sudah ditalak suaminya maupun
penyusuannya. Dia pun mengharuskan si ayah yang masih berstatus sebagai istri. Hal ini
agar memberi pakaian dan nafkah kepada si didasarkan atas keumuman lafaz ayat ini.
ibu selama masa penyusuan sesuai dengan TAFSIR DAN PENJELASAN
batas kemampuan si ayah, serta Dia melarang Ibu yang ditalah atau semua ibu (baik
yang ditalak maupun yang tidak), harus me-
suami istri saling memberi kesengsaraan ke' nyusui anaknya selama dua tahun penuh-
pada pasangannya gara-gara anak mereka tidak lebih-kalau ia mau menyempurnakan
(misalnya: si ibu menolak untuk menyusui
anaknya agar ayah anak itu sengsara dalam masa penyusuan, tapi tidak apa-apa menyusui
kurang dari tempo itu jika ada maslahatnya,
membesarkannya, atau ia meminta nafkah
dan hal ini diserahkan kepada ijtihad dan
dan pakaian secara berlebihan; atau si ayah
merampas anaknya dari si ibu-padahal ibu ini perkiraan manusia.
ingin menyusuinya-karena ingin membuat
ibu ini menderita, atau ia memaksa si ibu agar Secara umum ibu dianiurkan menyusui
menyusui bayinya, atau tidak memberikan
haknya yang berupa nafkah dan pakaian). Di anaknya karena semua tabib sepakat bahwa air
samping itu Allah Ta'ala juga melarang kedua susunya adalah susu terbaik. Namun menyusui
orang tua membuat anaknya menderita, de' ini bisa wajib hukumnya bila bayi tidak mau
menyusu kepada wanita lain, atau bila sang
ngan cara mengabaikan hak yang semestinya
diperoleh anak. Semua ini merupakan bentuk ayah tidak sanggup mengupah wanita lain
perhatian Allah dalam menjaga hak anak sebab untuk menyusui anaknya karena ia miskin dan
sebagainya. Keengganan sebagian wanita untuk
ia tidak mampu memberi manfaat kepada menyusui anaknya karena merasa deraiatnya
tinggi atau demi mempertahankan kecantikan
dirinya dan tidak sanggup menolak mudarat dan kesehatan bertentangan dengan fitrah dan
berdampak buruk bagi si anak.
dari dirinya.
Menyusui itu hak atau kewaiiban ibu?
Dengan demikian, ayat ini berkenaan
Dalam hal ini ada perbedaan pendapat.
dengan wanita yang ditalak yang mempunyai Menurut Malik, menyusui adalah kewajib-
anak dari suaminya: ia lebih berhak menyusui an ibu iika ia bersuami atau iika anaknya tidak
anaknya ketimbang wanita lain sebab ia tentu mau menyusu kepada wanita lain. Dalam hal
lebih sayang dan lembut kepada anaknya sen- ini Malik mengecualikan wanita bangsawan;
diri daripada wanita lain, dan perampasan yakni menyusui anak tidak wajib atasnya, dan
anak yang masih kecil dari ibunya akan men- ini didasarkan atas kebiasaan bangsa Arab
datangkan penderitaan kepada si anak dan pada waktu turunnya ayat ini (wanita-wanita
Quraisy dulu biasanya mengupah ibu susuan
kepada si ibu. Mengapa kata al'waalfdaat (ibu) bagi anaknya karena derajat mereka sangat
ditafsirkan sebagai al-muthallaqaat (yang su- tinggi dan terhormat)."t
dah ditalak)? fawabnya, karena Allah Ta'ala
176 Tafsir al-Qurthubi (3 I L6l).
berfirman 4;i2 f '.)"t *tb "Dan ayah waiib
memberi nafkah"; seandainya ikatan perni'
kahan mereka masih ada, niscaya hal itu wajib
dilaktrkan suami lantaran ikatan pernikahan
itu, bukan lantaran lahirnya anak. Selain itu,
ayat ini disebutkan setelah ayat-ayat talak.
hrsIRfu-MuNIRIltIp l ,r*,* suralrll-gaqaratr
Sedangkan menurut jumhur; menyusui itu menjadi acuan ketika terjadi perselisihan
manduub fdianjurkan) kecuali dalam kondisi (antara suami dan istri), atau ini merupakan
darurat, misalnya bayi tidak mau menetek
kepada selain ibunya. Allah Ta'ala berfirman, penjelasan batas waktu maksimal dalam kaca
mata pengadilan.
"...Dan jika kamu menemui kesulitan, maka
perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) Sang bapak harus mencukupi sandang
untukny a." (ath-Thalaaq: 6) pangan wanita yang menyusui anaknya supaya
dapat menunaikan hak anak, serta memberi-
Masa penyusuan yang sempurna adalah nya upah atas penyusuan itu. pengupahan ibu
dua tahun karena pada masa ini bayi membu- (untuk menyusui anaknya sendiri) tidak boleh
tuhkan susu. Boleh saja bayi disusui kurang selama ia masih dalam ikatan pernikahan atau
dalam masa idah. Sedangkan menurut Syafi,i
dari dua tahun berdasarkan pertimbangan
r.a., hal itu boleh. Besarnya upah disesuaikan
maslahat yang diperkirakan kedua orang tua- dengan kaya-miskinnya si bapak. Allah Ta,ala
nya. Pada akhir-akhir tahun pertama masa berfirman,
menJrusu ini anak mulai dibiasakan memakan
"Hendaklah orang yang mempunyai keluasan
makanan bersama ASI, kemudian ia disapih memberi nafkah menurut kemampuannya, dan
orang yang terbatas rezekinya, hendaklah mem-
kalau sudah bisa makan makanan biasa dan beri naftah dari harta yang diberikan Allah ke-
tidak membutuhkan ASI.
padanya. Allah tidak membebani seseorang me-
Allah berfirman (i,rlt< jj;p ',du, tahun lainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah
penuh" agar tidak muncul anggapan bahwa kepadany a..." (ath-Thalaaq: 7)
yang dimaksud-Nya adalah satu tahun plus
Dia berfirman pula,
sebagian tahun kedua.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan
Penentuan masa penyusuan selama dua sesuai dengan kaanggupannya..." (al-Baqarah: 2g6)
tahun tidak berarti hal itu wajib, sebab Allah Dia berfirman pula dalam ayat yang se-
dang kita bahas ini: "seseorang tidak dibebani
berfirman $a;wSr g- 3i ''ti otp "yaitu bagi melainkan menurut kadar kesanggupennya."
yang ingin menyempurnakan penyusuan". Dari ayat ini disimpulkan pula bahwa
Ini berarti penyusuan selama dua tahun itu
bukanlah batas minimal yang tidak boleh bapak wajib menafkahi anaknya, karena Allah
dilanggar; melainkan hal itu diperuntukkan Ta'ala mewajibkan bapak menafkahi istri yang
ditalaknya selama masa penyusuan, demi
bagi orang yang ingin menyempurnakan masa kemaslahatan si anak. Wajibnya nafkah anak
penyusuan. Adapun bagi orang yang tidak atas bapak ini karena si anak masih lemah dan
membutuhkan bantuan, dan bapaknya adalah
ingin, ia boleh menyapih anaknya sebelum orangyang paling dekat dengannya.
genap dua tahun apabila penyapihan itu tidak Tujuan disyariatkannya hukum-hukum di
berakibat buruk bagi anak. Hal ini dikuatkan atas adalah untuk mencegah penyengsaraan
dengan firman Allah Ta'ala: dari pihak laki-laki dan perempuan, dengan
memberi mereka haknya masing-masing. Ke-
"...Apabila keduanya ingin menyapih dengan duanya diharamkan saling menyusahkan gara-
p er setujuan dan p ermusy aw aratan antara kedua-
n/a, maka tidak ada dosa atas keduanya...,, (al-
Baqarah:233)
fadi, penentuan dua tahun masa penyusu-
an ditujukan untuk menjelaskan tempo yang
TAFSIRAL-MUNIRIILID 1
gara anak: si ibu tidak boleh menolak untuk furuudh maupun 'ashabah) karena hubungan
menyusui anaknya gara-gara ingin memper- kekerabatan mereka lemah.
sulit si bapak dengan mencari ibu susuan, atau
meminta nafkah yang lebih dari kemampuan- Adapun Malik dan Syafi'i memandang
nya, atau lalai dalam mendidik anak; begitu
nafkah hanya wajib atas kedua orang tua. fadi,
pula si bapak tidak boleh menghalangi ibu nafkah anak ditanggung bapaknya; kalau ia
anak itu bila ingin menyusuinya sebab sang mati, nafkah diambilkan dari harta anak itu
sendiri jika ia punya harta; kalau tidak, nafkah-
ibu adalah orang yang paling sayang terhadap
anaknya dan paling bermanfaat baginya, atau nya ditanggung ibunya. Ayat ini menguatkan
si bapak memberi nafkah secara kekurangan,
atau menghalanginya melihat anaknya meski- pendapat pertama, kecuali jika yang dimaksud
pun sesudah usai masa penyusuan dan peng-
dengan {cui b o.rrSt i;1\ aaalah "tidak
asuhan.
menyusahkan" saja, atau yang dimaksud de-
Ahli waris bapak pun berkewajiban demi-
kian: menanggung nafkah dan pakaian serta nganal-waarits adalah si anak itu sendiri.
tidak menyusahkan wanita yang menyusukan
Penentuan masa menyusui dengan dua
anak. Ada yang mengartikan ayat ini begini:
'Ahli waris anak itu-yang akan mewarisinya tahun penuh tidak lain untuk menjelaskan
batas waktu maksimal yang menjadi acuan
bila ia mati-pun berkewajiban demikian", apabila terjadi perselisihan, sebagaimana
diterangkan Allah. Namun kalau kedua
dan ini berarti nafkah anak wajib ditanggung orang tua ingin menyapih anak sebelum dua
kerabatnya bila tidak ada bapaknya.
tahun atau sesudahnya, dengan kerelaan dan
Ini merupakan landasan kewajiban me- kesepakatan mereka demi maslahat si anah
nafkahi kerabat, dan ini adalah pendapat Abu maka tidak ada dosa atas keduanya dalam
Hanifah dan Ahmad, hanya saja madzhab
Hanafi mewajibkan nafkah bagi semua kerabat perbuatan itu, sebab maslahat memang
yang muhrim (haram dinikahi), seperti: bibi
[saudari ayah atau saudari ibu), dan nafkah ini menuntut begitu dan si anak tidak mengalami
tidak wajib bagi kerabat yang bukan muhrim,
seperti: anak laki-laki paman dan anak pe- mudarat.
rempuannya; sedangkan madzhab Hambali
mewajibkan nafkah bagi setiap kerabat yang Tidak apa-apa mengupah ibu susuan.
menjadi ahli waris yang tergolong ashhaabul
furuudh dan 'ashabahl77 (misalnya saudara Hal ini dinyatakan ayat ini: Kalau kamu ingin
laki-laki, saudara ayah, dan putra saudara anakmu disusukan orang lain karena ibu-
ayah) tapi tidak bagi kerabat yang tergolong nya hamil, sakit, atau karena tidak ada kese-
dzawil arhaam (seperti: anak perempuan pakatan dengan suami, tidak ada dosa dalam
paman, saudara ibu, saudari ibu, saudari hal ini, asalkan ibu susuan itu diberi upah
ayah, dan lain-lain yang bukan ashhaabul
dengan makruf (yakni sesuai upah rata-rata
177 Ashhaabul furuudh adalah kerabat yang mewarisi ber- yang berlaku di tiap zaman dan daerah), ka-
dasarkan jaah yang sudah disebutkan Al-Qur'an, misalnya: rena pemberian upah ini akan memberi mas-
setengah, seperempat...; sedangkan 'ashabah adalah yang
tidak punya jatah tertentu tapi mendapatkan sisa harta lahat kepada si anak dan kedua orang tuanya
yang diperoleh ashhaabul turuudh. (Penj.)
pula. Pembicaraan dalam ayat ini terutama
dituiukan kepada bapak dan ibu, dan ini
mengisyaratkan bahwa sebaiknya kedua orang
tua bermusyawarah dulu jika ingin menyusu-
kan anak kepada orang lain sebab ia adalah
anak mereka berdua.
Bolehnya menyusukan anak kepada ibu
susuan yang bukan kerabat si anak merupakan
F-fAt- J0ff SurahAt-Baqarah
madzhab Abu Hanifah. Firman Allah Ta'ala # l :luit"-lzc,oi , I -t .c
b4o:le#h\n.ya#mt e"ny*usukria1n| bukan meniadi syarat "Kamu lebih berhak mengasuh anakmu se-
kepada orang lama kamu belum menikah lagi."
anak
Wanita yang sudah ditalak memang lebih
lain, melainkan anjuran untuk mengeriakan berhak menyusui dan mengasuh anaknya, dan
perkara yang lebih baih demi menyenangkan istri (yang tidak ditalak) juga lebih berhak
atas dua hal itu, bahkan istri pun berhak
hati ibu susuan itu.
memperoleh nafkah dan sandang-tak peduli
Selanjutnya Allah memasang batasan yang ia menyusui ataupun tidak-sebagai imbalan
ia membiarkan suaminya berhubungan badan
kokoh bagi penerapan hukum-hukum di atas, dengannya. Adapun diwajibkannya nafkah un-
tuk mantan istri yang menyusui anaknya se-
yaitu hendaknya hal itu terlaksana dengan sudah talak adalah karena ia melakukan suatu
pekerjaan yang merupakan maslahat suami.
landasan talowa kepada Allah. Seorang muk- Oleh karena itu, Allah Ta'ala berfirman, 'Dan
kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
min harus takutkepadaAllah, tidak melalaikan kepada para ibu", agar tidak muncul anggapan
sedikit pun hukum-hukum tersebut, karena bahwa kewajiban memberi nafkah menjadi
gugur bila wanita melakukan penyusuan tapi
Allah Ta'ala Maha Mengetahui dan Maha Me- tidak membiarkan suami berhubungan badan
lihat segala sesuatu, kemudian Dia akan mem- dengannya.
balas semua amalmu. fika kamu tunaikan hak- Firman Allah Ta'ala {iwSr p;. ii "yi :;t\
hak wanita dan anah serta kedua orang tua
menunjukkan bahwa menyusui hingga dua
tidak saling menyengsarakan, niscaya anak tahun bukan keharusan. Dengan kata lain, anak
boleh disapih sebelum genap dua tahun. Pe-
mereka akan menjadi contoh teladan yang baik nentuan dua tahun itu bertujuan untuk meng-
hindari terjadinya perselisihan antara suami
di dunia dan menjadi sebab datangnya pahala
dan istri mengenai batas waktu menyusui.
bagi orang tuanya di akhirat. Tapi kalau kamu
fadi, suami tidak wajib memberi upah untuk
mengikuti hawa nafsu, anak akan menjadi penyusuan yang lebih dari dua tahun. Kalau
ayah ingin menyapih anaknya sebelum dua
iahat dan mendatangkan malapetaka di dunia tahun tapi ibu tidak rela, ia fayah) tidak boleh
serta menjadi sebab diadzabnya orang tua di melakukannya, Menyusui lebih dari dua tahun
atau kurang hanya boleh dilakukan apabila
akhirat. tidakberdampak buruk bagi si anak dan kedua
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM orang tuanya rela.
Ayat ini menunjukkan bahwa wanita yang Malik (dalam Muwaththo:nya), Syafi'i, dan
ditalah yang punya anak dari suaminya,lebih
Ahmad menyimpulkan dari ayat :;,,\tl k y
berhak untuk menyusui anak itu daripada 4*" 4;bahwa iangka walrtu menyusui yang
wanita lain karena si ibu pasti lebih sayang menciptakan hubungan muhrim (keharaman
untuk menj alin ikatan nikah seperti keharaman
kepada anaknya sendiri dan perampasan anak
kecil dari asuhan ibunya berdampak negatif
bagi keduanya. Ini menunjukkan bahwa mes-
kipun anak sudah disapih, ibunya lebih ber-
hak untuk mengasuhnya karena tentu ia lebih
menyayanginya ketimbang orang lain, asal-
kan ia belum menikah dengan laki-laki lain.
Para ulama sepakat dalam hal ini. Dalilnya
adalah sabda Rasulullah saw. kepada seorang
perempuan, yang diriwayatkan Abu Dawud
dari Abdullah bin Amr,
yang timbul akibat hubungan nasab) adalah Dari ayat ini dan dari firman-Nya "Me'
dua tahun saja. fadi, penyusuan yang terjadi
ngandungnya sampai menyapihnya adalah
bukan dalam dua tahun itu tidak menimbulkan tiga puluh bulan'i para ulama menyimpulkan
hubungan muhrim. batas minimal masa kehamilan: kalau masa
penyusuan dihapuskan dari tiga puluh bulan
Sedangkan madzhab Hanafi, serta ma- itu, sisanya adalah enam bulan, dan itulah
dzhab Maliki [menurut riwayat Ibnul Qasim
dari Malik)178, tidak menganggap ayat ini ber- batas minimalnya.
kenaan dengan penentuan jangan waktu me'
nyusui yang menimbulkan hubungan muhrim. Ayat {i {it *t\ menunjukkan waiibnya
Abu Hanifah berpendapat bahwa tempo me-
nyusui adalah tiga puluh bulan, sedangkan nafkah anak atas bapaknya karena ia masih
lemah. Yang dimaksud dengan al-mawluud
Zufar berpendapat temponya tiga tahun. Iahu adalah orang yang anaknya lahir [yakni
bapak); dan bentuk ini dipakai untuk tunggal
Madzhab Maliki (dalam riwayat yang shahih) dan jamak. Menurut tata bahasa Arab, kita
tidak menentukan ukuran waktunya secara boleh mengatakan (d ,rrlr ,ri,1J, seperti dalam
pasti. Menurut mereka, waktu penyusuan yang firman-Nya dalam surah Yunus ayat 42: ia:,-2\
mendekati masa penyapihan dihitung sebagai
bagian darinya, dan tempo yang jauh darinya (l;rt'o;-a.;.
dianggap bukan bagian darinya.
Nafkah wajib yang berupa sandang dan
Al-Qurthubi berkata:l7e Yang benar pen-
pangan itu diberikan secara makruf, yakni
dapat pertama, dengan dalil firman Allah
sesuai dengan kebiasaan syariat, tidak ber-
Ta'ala, "Para ibu hendaklah menyusukan anak'
lebihan dan tidak kekurangan. Pemberian naf-
anaknya selama dua tahun penuh." lni menun- kah ini disesuaikan kadarnya dengan kekaya-
an suami dan keadaan istri, menurut madzhab
jukkan bahwa air susu yang dihisap bayi
Maliki.
setelah dua tahun tidak ada hukumnya. Suffan
bin Uyainah meriwayatkan dari Amr bin Dinar Ayat ini menunjukkan bahwa yang me-
dari Ibnu Abbas, katanya: Rasulullah saw. ngasuh anakadalah ibu karena mengasuh anak
pernah bersabda, merupakan haknya. Ini pendapat Malik dan
Abu Hanifah. Tempo pengasuhan anak laki-
a+t ,) ls6 iyiV i laki, menurut Malik adalah sampai ia balig,
sedangkan untuk anak perempuan sampai
"Tidak ada penyusuan kecuali pada dua tahun ia menikah. Sedangkan menurut Syafi'i dan
pertamai'l80
Ahmad, kalau anak laki-laki sudah berumur
Hadits ini, bersama ayat di atas serta
delapan tahun (yang berarti ia sudah mu-
nala[ menampik penyusuan terhadap orang
dewasa, dan penyusuan pada waktu dewasa mayiz), ia disuruh memilih bapak atau ibunya,
tidak menimbulkan hubungan muhrim.
sebab pada saat itu tergerak keinginannya
178 Malik berkata: Penyusuan itu dua tahun plus dua bulan.
179 Tafsir al-Qurthubi (3/162). untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan tata
180 Daraquthni berkata: Tidak ada yang meriwayatkannya
cara ibadah, dan dalam hal ini anak laki-laki
secara bersambung dari Ibnu Uyainah selain al-Haitsam
bin famil, dan ia adalah orang yang dapat dipercaya dan dan perempuan sama, dengan dalil bahwa Nabi
hafd banyak hadits.
saw. pernah menyuruh seorang anak dalam
usia itu untuk memilih, yang kemudian anak
itu memilih ibunya, sebagaimana diriwayatkan
oleh Nasa'i dan lain-lain dari Abu Hurairah,
Hak mengasuh ini akan terus dimiliki ibu
selama ia tidak menikah dengan suami lain,
TAFSIRAL-MUNIRIILIDl rr+t.| .a61;b,bil,* -- surahAr-Baqarah
dan ini disepakati semua ulama, sebagaimana selisihan antara suami dan istri mengenai
batas waktu maksimum bagi pemberian
telah diterangkan sebelumnya. Ibnul Mundzir
berkata: "Semua ulama berijmak bahwa ibu upah penyusuan. Keduanya boleh bersepakat
tidak punya hak atas anak bila ia telah me- untuk menyusui anak kurang dari dua tahun
nikah lagi." Menurut Syafi'i, haknya terhapus
begitu akad nikah berlangsung. Sedangkan asalkan tidak menimbulkan mudarat bagi si
menurut Malih bila ibu menikah lagi, anaknya anak. Firman-Nya {vr-.i r1i,f tgi} menunjukkan
tidak serta merta diambil darinya, melainkan bolehnya berijtihad untuk mengetahui hukum,
ditunggu hingga ia digauli oleh suaminya. sebab Allah Ta'ala membolehkan kedua orang
Tidak ada bedanya, menurut madzhab tua bermusyawarah tentang apa yang baik
Hanafi, antara wanita dzimmi dan wanita bagi anak kecil mereka, dan itu terbatas pada
muslim dalam hal paling berhaknya ibu untuk
mengasuh anakketikaterjadi perceraian suami praduga kuat mereka, bukan apa yang benar-
dan istri dengan talak. Sedangkan menurut benar baik baginya. Kalau Al-Qur'an meng-
Malik dan Syafi'i, anak ikut suami atau istri anjurkan musyawarah dalam urusan yang kecil
untuk mendidik anah berarti musyawarah ini
yang beragama Islam.
lebih diperlukan lagi dalam urusan-urusan
fika wanita tidak mengasuh anaknya dan
tidak mau mengambilnya sementara ia ber- besar yang luas manfaatnya, yaitu musyawarah
status janda tak bersuami, kemudian setelah para penguasa tentang kemaslahatan umat.
itu ia ingin mengambilnya, maka perlu dilihat Karena itu, Allah memerintahkan Rasulullah
dulu: kalau semula ia meninggalkan anaknya saw. bermusyawarah dengan para sahabatnya.
Dia berfirman,
karena ada uzu4, sekarang ia boleh meng-
ambilnya; tapi kalau dulu ia meninggalkan "...Dan bermusyawarahlah dengan mereka
anaknya karena membencinya, sekarang ia dalam urusan itu..." (ltlilmran: 159)
tidak boleh mengambilnya.
Dia pun memuji orang-orang beriman
Antara suami dan istri fserta siapa pun
dengan firman-Nya,
juga) diharamkan saling menyengsarakan ka-
rena dalam Islam seseorang tidak boleh me- "...Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
nyusahkan dan menyengsarakan orang lain, musy awarah antara mereka..." (asy-Syuuraa: 38)
dan Allah Ta'ala pun berfirman {ll9 '"rG iy, Firman Allah Ta'ala {ir,.i;i *. p :'i i';ri :'gy
yang berarti ibu tidak boleh enggan menyusui menunjukkan bolehnya mengupah ibu susuan
apabila bapak dan ibu sepakat dalam hal itu,
anaknya karena ingin menyengsarakan si
dan upah harus diserahkan kepada wanita
bapak atau menuntut upah yang lebih tinggi yang akan menyusui anak itu, sebab Allah
dari upah rata-rata, dan bapak pun tidak Ta'ala berfirman (."i U.r.:f
'11).
boleh menghalangi ibu yang ingin menyusui Pada dasarnya setiap ibu harus menyusui
anaknya. sendiri anaknya, sebagaimana dinyatakan
Firman Allah Ta'ala (+i y ,t tSt ;;ry Allah'Azza wa Jalla. Dia memerintahkan istri
menyusui anaknya dan mewajibkan suami
menunjukkan bahwa kerabat wajib diberi
memberinya nafkah dan pakaian selama
nafkah, dan anak kecil wajib diberi nafkah dari ikatan pernikahan masih ada. Seandainya
hartanya sendiri jika ia punya harta. penyusuan itu merupakan kewajiban ayah,
fangka waktu menyusui yang sempurna tentu Allah menyebutnya bersama kewajiban-
adalah dua tahun penuh apabila terjadi per- kewajiban suami yang telah disebutkan-Nya
[yakni memberi nafkah dan pakaian). Hanya "Dan orang-orang yang mati di antara kamu
saia Malik rahimahullah, berbeda dengan para serta meninggalkan istri-istri hendaklah mereka
fuqaha dari berbagai negeri, mengecualikan (istri-istri) menunggu emPat bulan sepuluh hari.
wanita ningrat. Menurutnya, wanita ningrat
tidak harus menyusui anaknya. Ia mengeluar- Kemudian apabila telah sampai (akhir) idah
kan wanita seperti ini dari cakupan ayat ini. Ia
men-takhshirsh (mempersempit) cakupan ayat mereka, maka tidak ada dosa bagimu mengenai
ini dengan salah satu prinsip dalam ushulfiqih,
apa yang mereka lakukan terhadap diri mereka
yaiit al-'amal bil-'aadah (menerapkan adat
menurut cara yang Patut. Dan Allah mengetahui
kebiasaan), yaitu apa yang berlaku di tengah apa yang kamu kerjakan " (al-Baqarahz 23a)
bangsa Arab pada zaman fahiliyah lalu setelah
l'raab
Islam datang kebiasaan itu tidak diubah.
$:ii;" ,"lb| al-ladziina adalah mubtada',
Orang-orang kaya serta para bangsawan tetap
mengkhususkan para ibu untuk melayani ke- sedang tentang khabarnya ada empat ke-
butuhan biologis suami, yaitu dengan menye-
rahkan bayi-bayi mereka agar disusui wa- mungkinan:
nita lain. Hal ini berlangsung sampai zaman . Pertama, khabarnya muqaddar, dan taq-
Malik-dan karena itu ia berpendapat demi- *diirnya adalah (:r.1:t *r" ui). Ini se-
kian-, bahkan sampai zaman sekarang.181 perti firman-Nya, (i,*r: 3:aVb yang di-
Perintah ilahi agar ibu menyusui anaknya taqdiirl<anbegini: tiq" J,l q).
sesuai dengan tuntutan fitrah. Semua tabib
sepakat bahwa makanan terbaik bagi bayi . Kedua, khabarnya adalah 4#t, ,2$-y
dengan taqdiir begini: (b*\ e:;. ,r*.r1.
adalah ASI. Air susu berpengaruh terhadap
Kata ba'dahum dihapus karena maksud-
fisik dan sifat anak. Karena itu, perlu berhati-
hati dalam memilih ibu susuan; hendaknya nya sudah diketahui, sebab apabila khabar
tidak menyusukan anak kepada perempuan bagi mubtada' berupa kalimag maka di
yang sakit atau buruk akhlaknya.182
dalam kalimat itu mesti ada dhamiir yang
IDAH WANITAYANG DITINGGAL MATI
SUAM!NYA merujuk kepada mubtada' tersebut.
Surah al-Baqarah Ayat 234 . Ketiga, taqdiir kalimat ini begini: (-*,"i,
-;:;;:- Lliit ti:d;'&'i;{A S}t'' #;-), dan kalimat-yang terdiri atas mub'
'iif;, # t'tV'gi;3 #t;j[aSu, tada' dan khabar ini-adalah khabar bagi
[$t -g i6,q. x4;',& n6
al-ladziina.
@ ry'b*:s6fi6"o.ifriu,
. i$,Keempat, khabarnya adalah, 4,#, a^n
181 Tafsir al-Qurthubi (3 / L7 2). taqdiir kalimat ini begini: (€-3i* i-tt 4al:
taz Tafsir al-Manar (2 / 329 -33 01. ..4.\
,i4;i"-)'
Mufradaat Lughawlyyah
$it';;y mereka meninggal, yakni Allah
mencabut nyawa mereka. Dalam surah
az-Zumar ayat 42, Allah Ta'ala berfirman
(.;-(' i;. rttb. lika faa'ilnya dihapus, f il ini
dirsnaadkan kepada maf'uul. 4oir-tb mereka
meninggalkan. (t*t1;f) kata zaui bisa diartikan
"suami'1 bisa pula diartikan "istri", misalnya
dalam firman Allah Ta'ala: {,#+i i:r}rry"istri-
istrinya adalah ibu mereka". {iif..J-} yakni
1TATSIRAL-MuNrRrrLrp ,,fidrfu srr"h^t-B"q"rah
"hendaknya mereka menunggu" (&i1) mati suaminya (dan ia tidak hamil) adalah
dengan tidak menikah dulu 4r*, it *"ty
empat bulan sepuluh hari; adapun yang hamil,
selama empat bulan sepuluh hari. Hukum ini
berlaku bagi selain wanita yang hamil. Adapun idahnya adalah sampai anaknya lahir meski-
yang hamil, masa idahnya habis dengan pun kelahiran itu terjadi sesaat setelah si sua-
Iahirnya bayinya, sesuai dengan ayat dalam mi meninggal. Wanita tidak boleh berkabung
surah ath-Thalaaq .4*i ;t: r!f) yakni mereka atas selain suami (misalnya atas saudara, ayah,
atau kerabat lainnya) lebih dari tiga hari.
telah menyelesaikan masa idahnya, dan masa
Dalam idah wafat ini tidak ada bedanya
menunggunya telah habis (5:6;r,i >,r,i) tiada antara wanita yang masih kecil dan yang
dosa atas kalian, wahai para wali, + ob qF
{e+1 dalam membiarkan mereka berbuat sudah tua, maupun antara wanita yang sudah
digauli suaminya dan yang belum, karena idah
terhadap diri merek4 misalnya berdandan
agar dilamar orang. (-- ii'rla.ngan cara yang ini pada dasarnya untuk berkabung, sedang
patut menurut syariat. (;F Maha Menge- tujuan untuk mengetahui kekosongan rahim
terhitung sebagai tujuan sekunder.
tahui perbuatan yang tersembunyi maupun
Allah Ta'ala memulai ayat ini dengan me-
yang terang-terangan. nyebut laki-laki yang meninggal, api Dia tidak
menyebut khabar fpredikat)nya, melainkan
HUBUNGAN ANTAR AYAT langsung menyebut tentang istri, guna men-
jelaskan hubungan idah ini dengan laki-laki
Ayat ini merupakan penjelasan lanjutan tersebut. Arti ayat ini: idah wanita yang di-
tinggal mati suaminya adalah empat bulan
mengenai macam-macam idah. Sebelumnya
Allah telah menyebutkan idah talak dengan sepuluh hari.
hai{ dan di sini Dia menyebutkan idah wafat
fadi, dalam masa idah wafatini wanitatidak
yang berbeda dengan yang pertama. boleh dilama4, tidak boleh menikah, dan tidak
boleh keluar rumah kecuali kalau ada uzur
Tafslr dan Penlelasan syar'i. Hukum ini berkenaan dengan wanita yang
tidak hamil. Adapun bagi wanita hamil yang
Dalam ayat ini Allah menyebutkan hukum ditinggal mati suaminya, masa idahnya selesai
perkabungan atas meninggalnya suami dan
begitu ia melahirkan bayrnya meskipun hal
wajibnya idah atas wanita. Hal ini disebut-
itu terjadi sesaat setelah suaminya meninggal,
kan-Nya setelah menjelaskan hukum-hukum dengan dalil ayat talak yang disebutkan di atas
talak, rujuk, penyusuan, dan kewajiban bapak dan hadits yang diriwayatl<an Abu Dawud dari
terhadap anak dan istrinya. idah wafat ini
dijelaskan supaya tidak muncul anggapan bah- Subai'ah al-Aslamiyyah bahwa Nabi saw. pernah
wa hukumnya sama dengan idah talak. menjelaskan kepadanya bahwa ia sudah boleh
Idah adalah masa bagi wanita untuk ting- menikah lagi ketika ia baru saja melahirkan
gal di rumah (yang ia tempati bersama suami),
tidak menikah lagi dan tidak keluar rumah (ia melahirkan sebulan setelah suaminya
kecuali kalau ada uzur syar'i, guna mengetahui
kekosongan rahimnya dari janin, atau untuk meninggal).
berkabung atas meninggalnya suami.
Yang Harus Dlhlndarloleh Wanlta
Idah wanita yang ditalak adalah tiga yang Berldah
qunt', sedang idah wanita yang ditinggali
Para ulama berbeda pendapat tentang
perkara apa saja yang harus dihindari se-
TAFSTRAL-MUNrRJrrrD 1
lama masa idah. Ada yang berkaa: Wanita Rasulullah saw. bersabda,
tidak boleh menikah, memakai wewangian,
-t "d.:t #lq..ttr
berdandan, dan pindah dari rumah yang
,(ilr,
dulu ditinggalinya ketika suami masih hidup.
Dalilnya dari As-Sunnah banyak, antara lain: "Bercelaklah poa, ^oio hari din n i"*n
Riwayat Bukhari dan Muslim dari Zainab pada sianghari."
binti Ummu Salamah, katanya: Aku me- Namun sebagian ulama berkata: idah
ngunjungi Ummu Habibah ketika ayahnya wanita yang ditinggal mati suaminya hanyalah
(Abu Sufyan) meninggal. Ia meminta diambil- menahan diri dari pernikahan saja; ia tidak
kan wewangian lalu mengoleskannya ke pipi-
nya. Selanjutnya ia berkata, "Demi Allah, se' dilarang memakai wewangian, bersoleh dan
betulnya aku tidak butuh wewangian, hanya pindah dari rumahnya. Mereka berargumen
saja aku pernah mendengar Rasulullah saw. dengan riwayat dari Asma' binti Umais, kata-
bersabda di atas mimbar: nya: Ketika fa'far gugur dalam perang, Rasu-
lullah saw. bersabda kepadaku,
* ,)r 4 Ji ;\t rab !'uqi':r;l[o
"Kenakanlah pakaian berkabung (yang ber-
r--, pt y^;,i *ll?;i :t'rt warna hitam) selama tiga hari, kemudian ber-
buatlah sesuka hatimu."
"seorang wanita yang beriman kepada
Pendapat ini dibantah begini: Boleh iadi
Allah dan hari Akhir tidak boleh berkabung atas Rasulullah saw. menyuruhnya mengenakan
meninggalnya seseorang lebih dari tiga hari, kecuali pakaian berkabung selama tiga hari kemudi-
atas suaminya selama effiPat bulan sepuluh haril' an mengenakan pakaian apa pun yang di'
Zainab menuturkan: Aku pernah men- inginkannya, yang boleh dipakai oleh wanita
yang sedang beridah, yang bukan tergolong
dengar ibuku, Ummu Salamah, bercerita: Se' pakaian keindahan (untuk mempercantik diri)
dan bukan wewangian, karena boleh iadi ada
orang perempuan menghadap Rasulullah pakaian yang bukan untuk mempercantik diri
saw. dan berkata, "Wahai Rasulullah, anak
dan bukan pakaian berkabung.
perempuan saya telah ditinggal mati suami- Penentuan masa idah selama empat bu-
nya, dan sekarang ia sakit mata. Bolehkan lan sepuluh hari tergolong urusan ta'abbudiy
(ritual), yang tidak perlu digali hikmahnya. Ia
kami mencelaknya?" Beliau menjawab, "Tidak sama dengan jumlah rakaat dalam shalat dan
boleh." Dua atau tiga kali perempuan itu ber-
tanya, dan Rasulullah saw. selalu menjawab ukuran zakat.
"Tidak boleh". Selanjutnya beliau bersabda,
Hikmah idah ini adalah untuk mengeta'
nPi^;"ieGt
hui kekosongan rahim dari benih suami yang
"Masa berkabung wanita hinyo empat bulan meninggal. Karena itu, wanita yang beridah
sepuluh hari!' tidak boleh menikah sampai lewat sekian wak-
tu yang bisa membuat jelas apakah ia hamil
Bercelak yang dilarang Nabi saw. adalah fsehingga anaknya nanti dinasabkan kepada
celak untuk mempercantik diri, bukan celak suami yang meninggal) atau tidak (sehingga
untuk berobat, dengan dalil hadits dalam
al-Muwaththa' dari Ummu Salamah bahwa
kalau ia menikah Iagi dan hamil maka anak ini aturan syariat, kamu akan bahagia; tapi jika
nanti dinasabkan kepada suami kedua). Wanita kamu abaikan dan kamu menyimpang dari
yang beridah dilarang memakai wewangian hukum-hukum Allah, kamu akan celaka dan
terkena siksa.
dan bersolek karena kedua hal ini memancing
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
pernikahan. Ia dilarang keluar rumah yang
Ayat ini berkenaan dengan idah wanita
dulu dihuninya karena pembatasan gerak ini yang ditinggal mati suaminya. Lahiriahnya
akan lebih menjaga dirinya. Tidak boleh me- umum, tapi makna yang dikandungnya khu-
sus: yakni ayat ini hanya berkenaan dengan
langsungkan akad nikah terhadapnya dan tidak wanita yang tidak hamil, sebab Allah Ta'ala
boleh melamarnya secara eksplisit selama
berfirman,
masa idah, tapi dibolehkan melamar secara im-
plisit kepada wanita yang menjalani idah wafat. "...Sedangkan perempuan-perempuan yang
hamil, waktu idah mereka itu sampai mereka me-
Adapun kondisi yang berlaku di zaman lahirkan kandunganny a..." (ath-Thalaaq: 4)
|ahiliyah, perempuan berkabung atas kemati- Mayoritas ulama berpendapat bahwa ayat
an suaminya selama setahun penuh, tidak ber- ini menasakhkan firman-Nya,
soleh tidak memakai wewangian, dan tidak "Dan orAng-orang yang akan mati di antara
menampakkan diri di depan masyarakat. kamu dan meninggalkan istri-istri, hendaklah
membuat wasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) naf-
Selanjutnya Allah Ta'ala menjelaskan kah sampai setahun tanpa mengeluarkannya (dari
rumah)..." (al-Baqarah: 240)
apa yang boleh dilakukan setelah masa idah
Alasannya, karena ada kebiasaan yang
habis. Dia berfirman kepada wali: ;Ji r:f| berlaku di masyarakat pada.masa awal-awal
{i*6 L#.v.; ii:*i,rr, fika si wanita sudah me- Islam dulu: kalau seorang laki-laki meninggal
sementara istrinya sedang hamil, sang suami
nyelesaikan idahnya, maka tidak ada dosa berwasiat agar istrinya diberi nafkah satu ta-
atasmu (wahai wali dan semua orang) dalam hun dan diberi tempat tinggal selama ia tidak
keluar rumah dan menikah lagi, Selanjutnya
apa yang dilakukan wanita itu mengenai kebiasaan ini dinasakhkan dengan peraturan
idah empat bulan sepuluh hari dan dengan
dirinya (yang sebelum itu tidak boleh dikerja-
kan olehnya, yaitu: menikah, bersolek, men- hukum waris.
cari pelamar; memilih suami, menentukan Idah wanita hamil yang ditinggal mati
besarnya maskawin, dan keluar rumah) se- suaminya adalah sampai ia melahirkan,
suai dengan aturan syariat dan kebiasaan
masyarakat, yaitu yang diperbolehkan Allah menurut jumhur ulama. Namun ada riwayat
baginya. Allah Maha Mengetahui apa yang dari Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas bahwa
kamu kerjakan. Dia meliputi semua amalmu, akhir masa idahnya adalah yang terpanjang di
antara dua masa: masa kehamilan dan masa
bahkan yang terkecil sekalipun, tidak ada yang empat bulan sepuluh hari. Hanya saja ada
tersembunyi dari-Nya. Dia mengetahui siapa riwayat yang mengatakan lbnu Abbas sudah
pun yang menghalangi wanita menikah lagi
lalu Dia akan membalasnya. Dia mengetahui
siapa yang membimbing wanita dengan baik
untuk menaati hukum-hukum syariat, atau
menyepelekan dan melalaikan hak-hak Allah.
fika kamu tuntun wanita supaya menaati
183 Yang dituju dengan ungkapan 'alaikum adalah para wali,
atau para pemimpin dan ulama karena merekalah yang
meniadi rujukan bila teriadi perselisihan.
TAFSIRAL-MUNIRJILID 1
mencabut pendapat ini. Argumen pendapat "Tinggallah di rumahmu sampai masa idahmu
habis."
ini adalah mengkompromikan firman-Nya
Para ulama berijmak atas waiibnya nafkah
:4\ ;i*'^;"i :t:"?i. ,;f;i :'i{; &. ,.ity bagi wanita hamil yang diiatuhi talak tiga atau
talakraj'iy, dengan dalil firman Allah Ta'ala:
4r*; i,i dan firman-Nya if iiLI ,.1rr'!r .,)rL)
(frJ J;r-, karena jika wanita ini menunggu "...Dan jika mereka (istri-istri yang sudah
sampai habisnya masa terpanjang di antara ditalak) itu sedang hamil, maka berikanhh kepada
dua batas waktu itu, berarti ia telah meng- mereka nafkahnya hingga mereka melahirkan
amalkan kedua ayat ini, sedangkan jika ia kandungannya..." (ath-Thalaaq: 6)
beridah dengan masa kehamilan, berarti ia
tidak mengamalkan ayat idah wafat, pada- Menurut Malih apabila wanita mendapat
berita kematian suaminya sementara ia tidak
hal mengkompromikan kedua dalil yang sedang berada di rumah yang meniadi tempat
kontradiktif lebih baik daripada mentariih tinggalnya bersama suami, ia harus pulang
salah satunya, dan ini disepakati para ulama
ushul fiqih, kecuali madzhab Hanafi yang ke rumahnya. Sedangkan menurut Sa id ibnul
mendahulukan tariih atas kompromi ini. Pen- Musayyab dan an-Nakha'i, ia harus menjalani
dapat ini dibantah dengan hadits Subai'ah al- idah di tempat ia mendengar berita itu sampai
Aslamiyyah yang telah disebutkan di atas, di
masa idahnya habis.
mana ia melahirkan bayinya beberapa malam
setelah suaminya meninggal, kemudian ia Al-lhdaad artinya wanita meninggalkan
menceritakannya kepada Rasulullah saw. dan segala bentuk hiasan (seperti: pakaian indah,
wewangian, perhiasan, celah dan cat kuku/
beliau membolehkannya menikah lagl Az' rambut) selama dalam masa idah karena
hiasan memancing laki-laki untuk melamar
Zuhri berkata: Menurut saya tidak apa-apa
ia menikah setelah ia melahirkan meskipun dan menikahinya. fadi, larangan bersolek dan
darah nifasnya masih mengalir asalkan suami berdandan ini merupal<an saddudz-dzarifah
barunya tidak menggaulinya sebelum ia suci.
Inilah pendapat mayoritas fukaha. (langkah preventif) dan dituiukan untuk men-
jaga agar larangan Allah tidak dilanggar.
Para ulama sepakat bahwa idah wanita
hamil yang ditalak berakhir dengan lahirnya Masa berkabung atas meninggalnya kera-
bat hanya tiga hari, sedang atas meninggalnya
bayi yang ia kandung. suami selama empatbulan sepuluh hari, dan ini
terbatas pada: tidak bersolek tidak memakai
Wanita yang menjalani idah wafat tidak parfum, dan tidak keluar rumah kecuali dalam
berhak memperoleh nafkah, menurut jumhu4, kondisi darurat atau ada uzur.18a Bukhari dan
karena ikatan pernikahan sudah berakhir
Muslim meriwayatkan dari Ummu Athiyyah
dengan meninggalnya suami. Namun madzhab
bahwa Rasulullah saw pernah bersabda,
Maliki memberinya hak tempat tinggal selama
masa idah apabila rumah itu milik suami atau 184 Madzhab Maliki berkata: Ia tidak boleh masuk pemandian
umum air panas dan tidak boleh bercelak kecuali dalam
disewanya dan sudah ia bayar uang sewanya kondisi darurat, dan ia harus menghapus celak itu pada
sebelum meninggal; jika tidak, istri tidak ber- siang hari. Lihat asy-Syarh ash-Shaghiir (Z/686).
hak tinggal di sana. Dalilnya adalah sabda
Rasulullah saw. kepada Furai'ah (binti Malik
bin Sipan),
ki*,<srUgSq#'
*6-^;"1 it e,,>J o'i *5 J,ir;t'i rt yang ditempatinya selama masa idah pada
siang hari untuk mencari nafkah guna me-
i;& ,u;L ry!,\ # t' ,J^K $ menuhi kebutuhan-kebutuhan vitalnya [ka-
rena tiada nafkah baginya dari suami yang
,t*i ,i ui telah meninggal dan nafkahnya ia tanggung
"WAnita tidak boleh Urr*oUung atas kemati sendiri, ia perlu keluar rumah untuk mendapat
an seseorang lebih dari tiga hari, kecuali atas lcc- biaya hidup), kemudian ia harus pulang dan
matian suami: ia berkabung selama empat bulan bermalam di rumah itu. Ia tidak boleh keluar
rumah pada malam hari karena pada waktu
sepuluh hari. Ia pun tidak boleh mengenalcnn malam tidakada perlunya keluar rumah. Ia pun
tidak boleh keluar rumah untuk mengunjungi
pakaian yang ilicelup pewarfla, kecuali pakaian
al-'ashb16. Ia juga tidak boleh bercelak maupun sanak famili, berniaga, mengucapkan selamat,
memakai wewangian, kecuali jika ia baru saja suci
atau menyampaikan belasungkawa.
dari haid makn ia boleh memalai sedikit qusth
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa cat
atau azhfaartu." kuku dan celak mata termasuk dalam kategori
hiasan yang terlarang, dan pakaian yang di-
Dalam hadits Ummu Habibah dinyatakan, celup pewarna juga tidak boleh dipakai, kecuali
yangdicelup warna hitam, yang diperbolehkan
,,f. *'i iir{' #'j fiu ,y rr;t'S*,t menurut empat madzhab.
rF, #i,r,i *i *$l:Jj ai Semua orang berijmak bahwa wanita yang
"Wlnita yang beriman kepada Allah dan ditinggal mati suaminya wajib berkabung.
hari Alehir tidak boleh berkabung atas lccmatian Mereka pun sepakat bahwa wanita yang di-
seseorang lebih dari tiga hari, kecuali atas kemati- kenai talak raj'iy tidak wajib berkabung ka-
an suami selnma enpat bulan sepuluh haril rena statusnya masih seperti istri; jadi, ia
boleh bersolek bagi suaminya supaya mau
Ini berarti wanita muslim diharamkan
merujuknya. Adapun wanitayang dikenai talak
berkabung atas meninggalnya seseorang se- baa'in tidak wajib berkabung menurut jum-
lain suaminya lebih dari tiga hari, dan ini ber- hu4, melainkan sekadar dianjurkan, karena
beda dengan kebiasaan yang berkembang suami telah menyakitinya dengan talakbaa'in,
pada zaman sekarang. makanya ia tidak diharuskan menampakkan
Madzhab Hanafi dan Malikil87 memboleh- kesedihan dan penyesalan atas perceraian
mereka. Ia dianjurkan berkabung agar tidak
kan wanita yang ditinggal mati suaminya- terjerumus ke perbuatan maksiat lantaran
bukan wanita yang ditalak-keluar rumah
dirinya bersolek, Sedangkan madzhab Hanafi
185 Yaitu salah satu jenis jubah buatan Yaman. mewajibkan wanita yang ditalak tiga dan yang
186 Qusth dan azhfaar adalah dua ienis dupa yang biasanya ditalak Daa'fn berkabung karena ini adalah hak
syariat di samping untuk menampakkan rasa
dipakai bukan sebagai parfum. Wanita yang mandi dari haid sesal atas hilangnya nikmat pernikahan, sama
diberi keringanan untuk memakainya guna menghilangkan seperti wanita yang ditinggal mati suaminya.
aroma tak sedap yang mengikuti bekas darah haid, bukan
mempergunakannya sebagai parfum. (penj.) Masa idah dalam talak dan wafat, menurut
empat madzhab, dimulai sejak hari kematian
1 87 Al-Badaa'i' (3 / 20 4-220), asy-Syarh ash-shaghiir (Z / 689),
atau talak Para ulama berijmak bahwa jika
Tafsir al-Qurttrubi (3 / t7 9). laki-laki menceraikan istrinya dengan talak
surrhAlBaqarah rirlt r r.xri * TATSIRAL-MUNIRIILID 1
yang dapat diruiuki kemudian ia meninggal al-muddah (tempo), menurut pendapat al-
sebelum masa idah habis, istri harus menialani Mubarrad, sehingga maknanya begini: sepuluh
idah wafat dan ia mewarisi suaminya. Namun tempo yang masing'masing temponya sehari
mereka berbeda pendapat tentang idah wanita
yang ditalak tiga oleh suaminya yang sedang sem alam. Sedan gkan menurut az-Zamakhsyari,
sakit keras. Menurut sebagian ulama (yaitu
yang dimaksud adalah malam, dan Allah tidak
Malik dan Syafi'i), ia menjalani idah talak
berfirman (i;") demi mengutamakan bagian
karena Allah menetapkan idah wanita yang
ditalak berupa quru'. Sedangkan menurut Abu yang malam sebab malam lebih dulu dari-
Hanifah dan Muhammad, ia harus beridah pada siang dan siang merupakan bagian dari
selama empat bulan sepuluh hari, yang dalam malam. Selain itu, kata {r*:\ lebih ringan
masa itu ia melewati tiga kali masa haid. dalam pengucapan.
Idah wafat bisa mengenai wanita merdeka ayat (fri;i p"a^rUa 'ptle)nmgueansuanbjuekrkhaank bahwa
meng-
maupun budak, perempuan muda maupun tua, para wali dan
yang belum haid maupun yang sudah ataupun halangi wanita memamerkan kecantikannya
yang telah menopause, wanita Ahli Kitab, dan mencari suami pada masa idah. Bahkan
sudah digauli suaminya maupun belum... jika para wali (baik ayah, saudara laki-laki, maupun
ia tidak hamil. fangka waktu idah ini ada- yang lain, yang punya hak) mendapat dosa iika
lah empat bulan sepuluh hari, sesuai dengan sampai wanita keluar rumah dan melakukan
hal-hal yang tidak baik menurut syariat, se-
keumuman ayat: "(Hendaklah para istri itu) bab hal itu merupakan salah satu falrtor yang
menangguhkan dirinya (beridah) empat bulan melemahkan umat ini dan menghancurkan
sepuluh hari." akhlak.
Mengenai "sepuluh hari" dalam ayat ini, PINANGAN SECARA IMPLISIT KEPADA
WANITA YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA,
Abul Aliyah pernah ditanya, "Mengapa tempo DAN WAKTU AKAD
empat bulan itu ditambah sepuluh hari?" Ia Surah al-Baqarah AYat 235
menjawab, "Karena roh ditiupkan ke iasad
i,L; b t*r\a4'w 'cgt5
dalam tempo itu." Fi'.i,''lt "'6;i e';i%t i' l:,:l
Al-Khaththabi berkata: Yang dimaksud $t,b #;t GJ #j's$5ri5
dengan 4*tb adalah sepuluh siang berikut iseLv# {;'$#1;$# s
malamnya. Para imam empat madzhab ber- V*5 {;$5t UEdllr
r*S'U"^l;:l *U'g -or
(#!)pendapat bahwa yang dimaksud dengan e,v
;,;-';'r
adalah siang hari berikut malamnya. Ibnul
@ t+3iLui'ri'r
Mundzir berkata: fadi, berdasarkan pendapat
"Dan tidak ada dosa bagimu meminang pe-
ini, seandainya seseorang melangsungkan
reflpuan-pereflPuan itu dengan sindiran atau
akad nikah terhadap wanita yang beridah itu
sementara idahnya sudah berlangsung selama
empat bulan sepuluh malam, maka akad ini
batal (tidak sah) karena belum habis (siang)
hari kesepuluh.
Kata 'aryr dalam aYat ini berbentuk
mudzakkar karena yang dimaksud adalah
fuSr*fu-MU"r*lrlr, 1 .^,,.,-.ffi\_..,,,. surah/ll,Baqarah
kamu sembunyikan (keinginanmu) dalam hati. akan maksud yang kita kehendaki dengan
Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut- menggunakan kata yang bukan untuk arti
nyebut kepada mereka, tetapi janganlah kamu itu secara eksplisit, melainkan secara isyarat
membuat p erj anji (untuk menikah) dengan mereka
dan sindiran. Untuk memahami maksud im-
secara rahasia, kecuali sekadar mengucapkan kata-
kata yangbaik. Dan janganlah kamu menetapkan plisit seperti ini diperlukan qariinah karena
akad nikah, sebelum habis masa idahnya. Ke- maksud tersebut jauh dari pikiran pendengar.
tahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada
dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya. Dan Singkatnya, ta'riidh artinya perkataan yang
ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, Maha
Penyantun." (al-Baqarah: 235) membuat maksud dapat dipahami tapi makna
l'raab aslinya bukan untuk maksud tersebut.
{Cd' ;-t;i} berkedudukan manshuub de- (:u' gF melamar wanita yang ditinggal
ngan menta qdiirkan penghapus an harful-jarr, mati suaminya . Al-Khithbah artinya permintaan
taqdiirnya begini: [6Klr ;ii, ,* t y y3): setelah seorang lelaki kepada wanita untuk mengikat
harful-jarc dihapus, f il ini bersambung de- tali pernikahan dengan cara-cara yang dikenal
masyarakat. Contoh lamaran tersirat kepada
ngannya sehingga menjadikannya manshuub.
wanita yang ditinggal mati suaminya pada saat
Ini sama dengan perkataan orang Arab: (,ra ia masih dalam masa idah, misalnya: seorang
';l.iltt ,Ht iJ yang susunan aslinya begini: (rL lelaki berkata kepadanya, "Kamu sungguh
Pt, .t).Boleh pula kata 'uqdata ini dibaca
cantik", "Tak kutemukan wanita lain yang se-
manshuub sebagai mashdan dengan makna:
[6l(-lr ;-lr; g.k). Cara i'raab yang pertama lebih pertimu'l atau 'Alangkah banyaknya orang
uiit<.
yang tertarik kepadamu'i {|sljl e g1 tiy
Balaaghah
kamu sembunyikan di dalam hati keinginan
(cd, ;t) ;; y:F pemakaiankata ta,zi-
dan niat menikah setelah habis masa idah.
muu (berketetapan hati) ini berfungsi untuk
4i;i'a S rtt p;) Atlah mengetahui
menegaskan keharaman pernikahan. Artinya,
kalau ketetapan hati (niat) untuk menikah saja bahwa kamu akan menyebut-nyebut pinangan
dilarang apalagi melakukan pernikahan itu kepada mereka dan kamu tidak dapat me-
sendiri, tentu lebih terlarang. Menurut sebuah
pendapat, arti ayat ini begini: "Janganlah kamu nahan ketertarikanmu kepada mereka, maka
memutuskan akad nikah", sebab al-'azm arti-
nya memotong. Dengan demikian, kalimat dari itu Dia membolehkan kamu memakai
ini adalah larangan secara eksplisit agar kita
tidak berputus asa dari menikah, dan tidak ungkapan sindiran. 4b ilri;.i ,,{l;) tetapi
melenyapkan harapan untuk mengadakan janganlah kamu secara rahasia berjanji kepada
ikatan perkawinan. mereka untuk menikahi mereka. {[,r; .j;]
Mufradaat Lughawlyyah yakni ucapan sindiran yang dikenal syariat.
Qaul ma'ruuf artinya perkataan yang tidak
4#;y kalian sindirkan. Ta'riidh artinya menimbulkan rasa malu kalau diucapkan se-
cara terang-terangan/eksplisit, misalnya: me-
membuat orang yang diajak bicara mengerti
nyebut tentang baiknya pergaulan di dalam
rumah tangga, kelapangan dada kepada istri,
dan sejenisnya.
(c6' i:A G;; S| iangan berketetapan
hati u'ntuk *"ng"drk"n akad nikah. Al-Azm
artinya tekad untuk melaksanakan apa yang
diinginkan. (i$'F yakni masa idah yang di-
wajibkan. {iki} yakni batas akhirnya.
;tJi g u) apa yang ada di dglal rahasia karena janji kawin ini dapat meman-
hatimu, yaitu tekad dan lainnya. (U-:,t) cing fitnah dan menimbulkan gosip. Hanya saja
maka takutlah kepada-Nya bahwa Dia akan tidak diharamkan mengadakan janji dengan
perkataan baik yang tidak memalukan ketika
menghukummu.kalau kamu bertekad. $nY
dinyatakan secara terang-terangan, misalnya
Maha Pengampun kepada orang yang takut menyebut dirinya (laki-laki yang bersangkut-
an) memperlakukan istri dengan baih berhati
kepada-Nya {nf} Maha Penyantun: dengan lapang terhadap istri, dan sejenisnya. ]adi, yang
dimaksud dengan qaulan ma'ruufan adalah
menangguhkan hukuman dari orang yang perkataan secara implisit, tidak eksplisit. Arti-
nya: fanganlah kamu mengadakan janii kawin
berhak menerimanya. dengan wanita itu kecuali dengan bahasa ter-
sirat (secara implisit).
TAFSIR DAN PENJELASAN
Asalnya, maksud as-sirr adalah persetu-
Yang dibicarakan di sini masih berkaitan
buhan, tapi di sini yang dimaksud adalah akad
dengan perempuan. Dalam ayat-ayat terdahulu
dijelaskan hukum talah rujuh penyusuan, hak- nikah secara rahasia pada masa idah. fadi, kata
hak istri dan anah kewajiban bapak fmemberi as-sirr dipakai untuk menyebut "akad" yang
nafkah, pangan, dan papan), dan kewajiban merupakan sebab terjadinya persetubuhan.
beridah dan berkabung atas wanita yang di-
tinggal mati suaminya. Sedangkan dalam ayat Menurut pendapat lain-yang dipilih oleh ath-
Thabari-, maksud as-sirr di sini adalah zina,
ini diterangkan bolehnya melamar wanita atau ucapan kepada wanita 'Aku cinta kamu,
dan berjaniilah kamu tidak akan menikah
yang beridah wafat secara implisit, tidak se- dengan selain aku!" Ibnu Katsir berkata: Ada
cara eksplisit, serta sahnya melangsungkan
akad atasnya sesudah idahnya habis. Allah kemungkinan ayat ini umum, mencakup se-
Ta ala menjelaskan bahwa tidak ada dosa mua itu.
atas seorang laki-laki jika ia menyampaikan
Contoh lamaran tersirat kepada wanita
lamaran secara tersirat kepada wanita yang
ditinggal mati suaminya atau kepada walinya- yangberidah wafat atau kepada walinya dalam
begitu pula kepada wanita yang terkena talak masa idah, misalnya: laki-laki berkata "Kamu
sungguh cantik" atau "Mudah-mudahan Allah
baa'in-di tengah masa idah; dan tidak ada
dosa atasnya pula jika ia menyembunyrkan memberiku istri yang salehah sepertimu" su-
paya wanita itu tertarik kepadanya, atau ia
niat menikahinya di dalam hatinya, karena memuji dirinya di depan wanita itu 'Aku orang
yang berakhlak mulia, berasal dari keluarga
lamaran secara implisit ini tidak menyinggung terhormat, dermawan, pandai bergaul, baik
haksuami yanglama, malah lamaran seperti ini kepada istri" dan ungkapan-ungkapan tersirat
memberi semacam kepercayaan dan jaminan lainnya yang biasa dipakai orang dan dipoles
akan keadaan masa depan, karena wanita itu dengan berbagai seni bahasa secara cemer-
kini tidak ada yang menafkahinya; di samping lang. Faedahnya nyata: supaya wanita itu
karena penyembunyian sesuatu di dalam hati memilih pelamar yang paling baik dan mulia.
adalah wajar dan sukar dihindari, dan karena
Adapun lamaran terhadap wanita yang
itu Allah Ta ala berfirman: 'Allah mengetahui terkena talak raj'iy, baik secara implisit mau-
pun eksplisit, adalah haram karena-selama
bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka"
dalam hatimu, sukar bagimu menyembunyi-
kan keinginanmu, tapi tidak ada bahayanya
menginginkan sesuatu di dalam hati. Namun
diharamkan mengadakan janji kawin secara