-t
dan jalannya kapal layar di laut. Madzhab -ilY?,,4il;t
Hanafi menganggap cukup perjalanan "Berpuasa atau tidak, terserah padamu."
yang dilakukan pada sebagian besar dari Sejumlah sahabat (lbnu Abbas, Abu
(siang) hari; dan mereka memperkirakan Sa'id al-Khudri, Anas bin Malih fabir bin
jaraknya adalah 96 km. Mereka berhujjah Abdullah, Abu Darda', dan Salamah) me-
dengan sabda Rasulullah saw., riwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau
pernah berpuasa dalam perjalanan, dan
,Aqt Ir,i'iilil-t(r,ryrc;et&
para sahabat pun berpuasa bersama Nabi
"Orang yang mukim boleh meflgusap
khuf (sepatu) selama sehari semulam, sedang saw. di bulan Ramadhan pada tahun pe-
musafir boleh mengusap selama tiga hari tiga naklukan Mekah, kemudian beliau ber-
mnlam." sabda kepada mereka,
Hal itu tidak bisa terjadi kecuali jika ,E c;r pV ,€rn q i;; i Et
tempo perjalanan adalah tiga hari, ka-
rena syariat menjadikan 'illah fsebab t;ratt
musabab) kebolehan mengusap itu ber-
langsung hingga tiga hari adalah per- "Kalian sudah dekat dengan musuh, dan
jalanan, dan segala rukhshah tidak dapat
diketahui kecuali dari syariat. Dalil lain- berbuka akan lebih membuat kalian kuat,
nya adalah riwayat dari Rasulullah saw. maka berbukalah."
yang memperhitungkan tiga hari per-
jalanan, yaitu dalam hadits Ibnu Umar Sebagian sahabat (lbnuAbbas dan Ibnu
dari Nabi saw. bahwa beliau melarang
Umar) berkata: Yang wajib atas musafir
wanita bepergian selama tiga hari kecuali dan orang sakit adalah tak berpuasa, ke-
mudian mereka wajib berpuasa pada hari
jika diiringi dengan mahram. Hadits ini yang lain, dengan dalil makna lahiriah
mutafaq alaih, maka dari itu ia lebih sabda Rasulullah saw.,
rajih (kuat) daripada hadits-hadits Abu 4tgiAt',srqe
Sa'id dan Abu Hurairah yang menyatakan "Berpu*sa dalam perjalanan bukan ter-
masuk kebajikan."
Iarangan bagi wanita untuk bepergian
Namun jurnhur menyanggah argu-
sejauh dua hari perjalanan.
men ini bahwa sabda ini dikeluarkan ber-
Mayoritas fuqaha berpendapat bahwa kenaan dengan suatu keadaan khusus,
tak berpuasa adalah rukhshah. fadi, ter-
serah musafir apakah mau berpuasa atau yaitu sebagaimana diriwayatkan oleh
tidak, karena dalam ayat ini terdapat kata Syu'bah dari fabir bin Abdullah dari
yang disembunyikan, taqdiirnya begini:
Nabi saw., bahwa suatu ketika beliau me-
Gi f ,i: y ,yb ,f * ttarr<- o,rrr).
lihat seseorang yang dipayungi dan di-
Abu Dawud, dalam Sunan-nya, meriwayat- kerubuti orang banyak, maka beliau ber-
kan dari Aisyah bahwa Hamzah al-Aslami
bertanya kepada Nabi saw., "Wahai Rasu- sabd4 "Berpuasa dalam perjalanan bukan
lullah, apakah saya boleh berpuasa dalam termasuk kebajikan." Sebagian orang yang
perjalanan?" Beliau bersabda,
mendengar sabda beliau ini kemudian
surah&eaqaratr ,,,,,, , f.ffi,r,*,, tuSIRI-MUNIRIILID 1
menuturkannya disertai sebab musabab- vital, perjalanan dagang, dan amal-amal
nya tapi sebagian lagi hanya menyebutkan yang mubah) boleh tak berpuasa. Adapun
sabda beliau saia. orang yang bepergian dalam perjalanan
Mayoritas imam madzhab menetaP' maksiat, ia pun boleh tak berPuasa
kan bahwa puasa, bagi musafir yang kuat menurut madzhab Hanafi karena per-
menjalaninya, lebih afdhal. Dalilnya adalah jalanan itu sendiri bukan maksiat; yang
firman Allah Ta'alas "Dan berpuasa lebih maksiat adalah pekerjaan sesudahnya atau
baik bagimu." Artinya, puasa kalian, wahai hal-hal yang mengiringinya, dan itu tidak
orang-orang yang sakit dan para musafir berpengaruh kepada rukhshah qashar
serta orang-orang yang bisa menjalaninya shalaq dan iuga karena ada kemungkinan
dengan susah payah, lebih baik bagi ia bertobat apabila ia ingat nikmat Allah'
kalian ketimbang membayar fidyah, se- yang diberikan-Nya kepadanya dengan
bab dengan puasa itu kalian memerangi
membolehkannya tak berpuasa, meng-
nafsu, membuktikan kekuatan iman, dan qashar shalat, dan lain-lain.
menyadari pengawasan Allah. Sedangkan Sedangkan iumhu4, selain madzhab
Ahmad, al-Auza'i, dan seiumlah ulama lain Hanafi, berpendapat bahwa Rukhshah-
berpendapat bahwa tak berpuasa lebih rukhshah yang berkenaan dengan per-
afdhal, dengan dalil firman-Nya, 'Allah
ialanan fseperti qashar dan jamak
menghendaki kemudahan bagim4 dan shalat, tidak berpuasa, dan seienisnya)
tidak menghendaki kesukaran bagimu." tidak boleh diambil oleh musafir dalam
Para ulama sepakat bahwa orang perjalanan maksiat karena rukhshah itu
yang bepergian di bulan Ramadhan tidak akan membantunya melakukan perbuatan
boleh meniatkan tidak puasa pada malam haram, dan syariat melarang hal itu.
harinya, karena musafir tidak menjadi 4. Firman Allah Ta'al a {fi p,li s. ir,iy ."-
musafir dengan niat semata-berbeda
nuniukkan bahwa kewajiban asli bagi
dengan orang yang mukim-, melainkan orang sakit atau musafir adalah puasa,
dia baru menjadi musafir dengan bangkit hanya saia ia mendapat keringanan untuk
dan melakukan perjalanan secara nyata, tidakberpuasa. fadi, kalau ia takberpuasa,
sedangkan orang yang mukim tidak perlu hendaknya ia mengqadha pada hari-hari
melakukan apa-apa untuk disebut bahwa lain sebagai ganti hari-hari yang puasanya
ia mukim sebab iika ia telah berniat untuk ia tinggalkan. Ini adalah pendapat jumhur.
bermukim maka pada saat itu iuga ia Alasannya, karena makna ayat ini begini:
Barangsiapa di antara kamu sakit atau
menjadi orang yang mukim.
Tidak ada perbedaan pendapat pula bepergian, lalu ia tak berpuasa, maka ia
di antara mereka tentang orang yang ber- harus berpuasa pada harihari yang lain,
harap-harap akan perjalanan, bahwa ia setelah ia tak berpuasa. Kalau penduduk
tidak boleh tak berpuasa sebelum ia ke- negeri berpuasa selama 29 hari, dan di
luar dari kampungnya.
negeri itu ada seseorang yang sedang
Mereka sepakat bahwa orang Yang sakit yang tidak pernah sembuh selama
bepergian untuk mengeriakan ketaatan
itu, maka ia mengqadha sebanyak 29 hari.
(seperti haji, jihad, silaturahmi, mencari Menurut iumhur; dianiurkan (tidak wajib)
nafkah untuk biaya penghidupan yang menjalani puasa qadha itu secara berurutan
t
harinya, karena ayat(7i1.(1;,1 iry) bersifat lau ia tak mampu, hendaknya ia berpuasa
mutlak tidak menetapftan hari-harinya selama dua bulan berturut-turut. f ika tidak
harus terpisah atau berurutan, dan kalau sanggup, hendaknya ia memberi makan
enam puluh orang miskin. Sedangkan
seseorang melaksanakan puasa hari-hari
dalam qadha Ramadhan, tidak ada kafarat
itu secara terpisah-pisah berarti ia telah gara-gara membatalkan puasa atau ber-
berpuasa pada beberapa hari yang lain. jimak.
Daraquthni meriwayatkan dengan sanad Menurut iumhu4, barangsiapa tak ber-
yang shahih dari Aisyah r.&, katanya: puasa di bulan Ramadhan karena suatu
penyakit lalu ia mati akibat penyakit itu,
Semulaturunnya ayatini berbunyi G${/ !j."i
:-;r*;. ;D,kemudian kata (.ru.{b,) dinasakh. atau ia tak berpuasa karena sedang beper-
gian lalu ia mati dalam perjalanannya, maka
Ayat ini juga menunjukkan wajibnya tidak ada tanggungan apa pun atasnya.
mengqadha tanpa penentuan batas waktu- Barangsiapa meninggal sementara ia
nya, karena apabila suatu kata meliputi punya tanggungan puasa Ramadhan, maka
tak seorang pun yang boleh mengqadha-
segala waktu maka ia tidak secara khusus kan puasa itu untuknya. Kata Malik Syafi'i,
berkaitan dengan salah satu waktu ter- dan Abu Hanifah: Seseorang tak boleh ber-
tentu. puasa atas nama orang lain, dengan dalil
firman Allah Ta'ala,
|ika datang bulan Ramadhan berikut-
"..,DAn seseorang tidak akan memikul
nya dan ia belum mengqadha, jumhur beban dosa oranglain..." (al-An'aam: 164)
berpendapat bahwa ia harus membayar "Dan bahwa manusia hanya memperoleh
kafarat, yaitu memberi makan satu orang apa yang telah diusahokanfiya." (an-Najm:
miskin untuk setiap harinya. Sedangkan 3e)
menurut Abu Hanifah, ia tidak wajib Dalil lainnya adalah hadits yang di-
riwayatkan oleh Nasa'i dari Ibnu Abbas
membayar kafarap apa pun, sesuai dengan
dari Nabi saw., bahwa beliau bersabda,
Iahiriah ayat (;t r,rt "f !y).Dalil jumhur
,ts,ti f.. tn>.ti, pat.t )-3.- cj>.itd..f r"--l', e -, .
adalah riwayat Dalaquthni dengan sanad Y
yang shahih dari Abu Hurairah tentang +4
orang yang melalaikan qadha Ramadhan
*ril9HFis;'e#.43
hingga datang bulan Ramadhan berikut-
nya, ia berkata: "Hendaknya ia berpuasa "Seseorang tidak boleh mewakili orang
lain shaht, dan tidakboleh pula mewakilinya
bulan Ramadhan ini bersama orang-oran&
berpuasa, melainkan hendaknya ia mewakili-
kemudian ia harus menjalani puasa qadha nya memberi makan orang miskin sebanyak
satu mudd gandum untuk setiap hari puasa
yang ia abaikan, dan ia mesti memberi yang ditinggalkan."
makan satu orang miskin untuk setiap
Sedangkan Ahmad berpendapat bahwa
harin5ta." Wali dianjurkan berpuasa atas nama orang
5. Barangsiapa sengaja tak berpuasa atau
melakukan jimak pada siang hari di bulan
Ramadhan, maka ia wajib membayar kafa-
rat-menurut madzhab Hanafi dan Maliki,
tidak menurut madzhab lainnya-, yaitu
memerdekakan seorang budak (yang ber-
iman-menurut jumhur-, meski tak ber-
iman-menurut madzhab Hanafi-). Ka-
*r"n*o"on ,..i|(i, ,)lir, tutt*&-M'"t*ftt'o 1
mati apabila ia meninggal setelah mampu mau; dan mereka-kalau tak berpuasa-
harus berpuasa pada hari-hari yang lain),
mengqadha, karena tindakan demikian dan orang yang tidak mampu berpuasa
lebih meniamin terbebasnya tanggungan dan puasa membawa mudarat baginYa
orang yang mati itu. Wali iuga dianiur- (mereka ini membaYar fidYah)'
kan berpuasa atas namanya apabila puasa Pendapat yang raiih adalah ayat ini
itu adalah puasa nazat. Dalilnya adalah mencakup wanita hamil dan wanita yang
menyusui. Hasan al-Bashri pernah dianya
hadits riwayat Muslim dari Aisyah bahwa tentang wanita hamil dan yang menyusui
apabila mereka khawatir atas diri mereka
Rasulullah saw. bersabda, atau khawatir atas anak mereka, dan ia
meniawab, "Adakah penyakit yang lebih
iallr.{t berat daripada kehamilan? Mereka boleh
tc ' iG ,iV 9;t ,.>tt
tak berpuasa, dan hendaknYa mereka
^*
mengqadha."
"BororgrioPa meninggal ilunia semen- Para ulama beriimak bahwa yang waiib
tara ia puflya tanggungan Puasa, maka hen- atas orang tua renta adalah membayar
fidyah; orang sakit yang tiada harapan
daknya walinya berpuasa atas namanya."
untuk sembuh juga sama hukumnya. Ada-
Sabda ini mencakup segala puasa, dan pun wanita hamil dan yang menyusui, ha-
rus mengqadha tanPa membaYar fidYah
ini dipersempit cakupannya dengan ha- (menurut maddrab Hanafi), harus mem-
bayar fidyah dan mengqadha (menurut
dits yang juga diriwayatkan oleh Muslim madzhab Syaf i dan Hambali) iika kedua-
dari lbnu Abbas, katanya: Seorang wanita qra }ihawatir atas anak mereka saia, ada-
menghadap Rasulullah saw. lalu bertanya, pun menurut madzhab Maliki hanya wa-
nita yang menyusui yang harus membayar
"Wahai Rasulullah, ibu saya meninggal fidyah dan mengqadha sedangkan wanita
dunia sementara ia punya tanggungan
hamiltidak
puasa nazar, apakah saya boleh berpuasa 'Ukuran fidYah menurut Abu Hanifah
atas namanya?' Beliau bersabda, "Menu'
rutmu, kalau ibumu punya utang lalu kau adalah setengah sha'(dua mudd) gandum,
mewakilinya melunasi utang itu, apakah atau saBl sha'dari bahan makanan lain-
nya (misalnya kurma atau jawawut); se-
utangnya meniadi lunos?" Wanita ittr
menjawab, "Ya." Beliau bersabda "I(alau dangkan ukurannYa menurut iumhur
begitu, berpuasalah otns noma ibumu'" adalah sattt mudd bahan makanan pokok
6. Ada beberapa riwayat dengan sanad negeri setempat untuk setiap harinya.
yang shahih dari lbnu Abbas bahwa ayat Barangsiapa secara sukarela melakukan
amal tambahan (dengan memberi makan
- 4* i6L'4ir;+i t$ #;) tia*.,n-
kepada lebih dari seorang miskin, atau
suiit, melainkan tetap berlaku hu}umnya melebihkan uliuran fidrrah yang diberi-
bagi orang yang tidak mampu berpuasa
dan puasa itu membawa mudarat bagn)'a, kannya kepada sattr orang miskin, atau ia
misalnya: orang tua renta; mereka harus
membayar fidyah: memberi makan orang berpuasa di samping membayar fidyah),
maka itu lebih baik baginya. Satu mudd
miskin.
fadi, manusia terbagi meniadi tiga
kelompok orang yang sehat dan mukim
(mereka harus menjalani sendiri puasa
di bulan Ramadhan), orang sakit dan mu-
safir fmereka boleh tak berpuasa kalau
-.1
TrusInAr-Mupln IIUD 1 .. ., .,-.ffi. ,^,r -, surah At-Baqarah
sama dengan 675 gram, dan satu sfta, Pertamaz Maf'uul syalrrda dihapus. Makna-
nya: "Barangsiapa hadir di negerinya pada
sama dengan2TSl gram. bulan itu". Yakni, dia tidak sedang beper-
7. Firman Allah Ta'ala (rn ,# V# :,fry gian. Mengikuti pendapat ini, kata asy-
syahr berkedudukan manshuub sebagai
menunjukkan bahwa puasa dalam per-
jalanan, dalam kondisi sakit yang tidak zharf,
berat, dan dalam kondisi lainnya adalah
Kedua: Maf'uul syahida adalah kata asy-
lebih baik. Lebih utama firman ini diarti-
kan secara umum, sebab lafalnya umum, s'&ya1hri;.:tratqdpiir)n,yayaandgaalarthin: y(,a.,.:u,',B3 a-,re"rnt g-vri"pe",
sebagaimana dikatakan al-Fakhrur Razi, menyaksikan bulan itu dengan akal dan
dan ini berarti anjuran untuk berpuasa pengetahuannya, maka hendaknya ia ber-
secara mutlah sebagaimana kata al_ puasa di bulan itu".
Qurthubi. Dan perlu diingat bahwa semua seru-
an Allah ditujukan kepada para mukalaf,
B. Bulan Ramadhan punya keistimewaan
maka dari itu ayat ini dikhususkan bagi
dibanding bulan-bulan lainnya dengan
orang yang memenuhi syarat untuk men_
terpilihnya ia sebagai waktu pelaksanaan
jadi mukalaf (yakni memenuhi syarat
puasa karena Al-eur'an diturunkan pada
untuk dibebani dengan perintah dan Ia-
bulan ini. Yakni penurunan Al-eur.an
dimulai di bulan Ramadhan. Tidak ada rangan). Pendapat pertama di atas ber-
kontradiksi antara penurunan Al-Qur.an tumpu kepada pentaqdiiran sebuah kata
di bulan Ramadhan dan penurunannya yang dihapus, dan dalam ilmu ushul
pada Lailatul eadr (Malam Kemuliaan) fiqih ada kaidah yang berbunyi: 'Apa-
dan al-Lailatul Mubaarakah (Malam yang bila terjadi kontradiksi antara takhshiish
(pengkhususan) dan idhmaor (pentaqdiir-
diberkati) sebab malam ini berada di
an suatu kata yang dihapus), maka yang
bulan Ramadhan.
mesti diberlakukan adalah takhshiish.,,
Al-Qur'an adalah nama bagi firman
fumhur memandang bahwa ayat ini
Allah yang diturunkan kepada Nabi umum, meliputi seluruh mukalaf. Ia men_
cakup orang yang bepergian dan orang
Muhammad saw.. Kata ini merupakan tu_ yang mukim, hanya saja orang yang be-
runan dari kata al-qiraa'ah (bacaan), dan pergian boleh mengambil rukhshah de-
Al-Qur'an bermakna al-maqruu. (sesuatu ngan tak berpuasa, sama seperti orang
yang dibacaJ. Ia adalah bentuk mashdar sakit, dan keduanya harus berpuasa pada
hari-hari yang lain.
dari qara'a - qiraa'atan - qur.aanan. ladi,
fumhur juga memandang bahwa me-
yang dipakai adalah bentuk mashdar, tapi nyaksikan bagian mana pun dari bulan
yang dimaksud adalah rflm maf'uul. Hal Ramadhan cukup untuk membuat puasa
menjadi wajib atas orang yang bersang-
ini sebagaimana yang terdapat dalam kutan. Hanya saja madzhab Hanafi me-
mandang bahwa puasa sebulan penuh
firman-Nya dalam surah al-lsraa. ayatZg:
menjadi wajib hukumnya dengan me-
4t:,# ots ,Sr orj '01 ,,lar jp;y. auu af-
nyaksikan bagian mana pun dari bulan itu,
Qur'an adalah turunan dari kata al-qira_
an (bersambungan) sebab ayat-ayatnya
beriringan satu sama lain.
9. Tentang firman-Nya 'At E y Fy
41-U;, ada dua pendapat mengenai maf-
'u u I dari l<ata sy ahi d a.
sedangkan madzhab Syafi'i memandang oleh lbnu Umar bahwa Rasulullah Saw.
bahwa menyaksikan bagian mana pun
mewajibkan puasa bagian itu. bersabda,
Adapun tentang orang yang menjadi {t ,i't; ,-; t;#'tt ,o;;;t g.'pt
gila di bulan Ramadhan, madzhab Maliki 'd ritiu ;t t'i :'y ,i'i; &ttYr:
berpendapat bahwa ia harus mengqadha
"Bulan itu terdiri dari 29 hari. langanlah
puasa hari-hari yang telah lalu, meskipun ia kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal
mengalami kegilaan itu selama bertahun- Ramadhan, dan jangan hentikan puasa Ra-
madhan hingga kalian melihat hilal Syawwal.
tahun. Sedangkan madzhab-madzhab Jika hilal tak terlihat karena cuaca mendung
lainnya berpendapat bahwa ia tidak wajib lengkapkan bilangan bulan itu menjadi tiga
mengqadha hari-hari yang telah lewat, puluhhari."
sama seperti bocah yang mencapai usia
balig dan orang kafir yang masuk Islam. Arti faqdiruu lahu adalah "lengkapkan
Orang gila yang waras dari kegilaannya
bilangan bulan itu menjadi tiga puluh
pada sebagian bulan harus berpuasa
hari", dengan dalil hadits Abu Hurairah
(menurut pendapat paling shahih dalam yang diriwayatkan oleh Nasa'i,
madzhab Syafi'i dan Hambali) pada hari-
-, a , o'-
hari yang disaksikannya saja, ia tidak
;-r,lt gt <ii
harus mengqadha hari-hari lainnya.
Adapun bocah yang mencapai usia "Maka l e ngkapkan b il angan ny a. "
balig dan orang kafir yang masuk Islam Ini sesuai dengan makna lahiriah fir-
di bulan Ramadhan, jumhur (selain ma-
dzhab Hambali) berpendapat bahwa ke- man Allah Ta'ala,
duanya hanya wajib berpuasa pada hari-
hari selanjutnya, tidak wajib menqadha "Mereka bertanya kepadamu (Muham-
hari-hari yang telah lewat maupun hari mad) tentang bulan sabit. Katakanlah, 'itu
terjadinya masa balig dan masuk Islam. adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan
Sedangkan madzhab Hambali, dalam ri- (badah) haji..."' (al-Baqarah: r89)
wayat/pendapat paling shahih, mengata-
kan: Keduanya harus mengqadha hari Sebagian ulama membolehkan kita
teriadinya masa balig dan masuk Islam. berpedoman kepada data dari observa-
Dengan demikian, dapat dimengerti bah- torium dan menggunakan perhitungan
wa kewajiban puasa tergantung kepada ilmu falak apabila perhitungan tersebut
syarat-syarat: Islam, balig dan menge- dapat memberi pengetahuan yang qath'i
(pasti) tentang waktu-waktu ini, walau-
tahui tibanya bulan Ramadhan.
pun dengan tetap memakai cara melihat
Pengetahuan tentang tibanya bulan hilal pada saat tiada halangan untuk me-
Ramadhan terwujud dengan melihat hilal
sendiri atau dengan mengetahui bahwa lihatnya, demi menggabungkan antara
hilal telah terlihat (oleh orang lain). makna lahiriah nash dan makna yang di-
maksudnya, demi menyatukan umat ini
Ilmu hisab dan astronomi tidak masuk dalam ibadah mereka dan menjauhkan
hitungan, menurut jumhur (termasuk di mereka dari perselisihan, selama penya-
antaranya para imam empat madzhab).
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan tuan ifu memungkinkan, karena al-'ilm
TATsIRAL-MUNIRIILTD 1 mfl -*ffEr suruhAlaaqalah
(pengetahuan yang pasti) lebih diutama- tikan puasa, dan hendaknya ia menyem-
kan daripada azh-zhann (praduga); pra- bunyikanae hal itu. Sedangkan Malik dan
Ahmad berkata: Orang yang melihat hilal
duga tidak dipakai selama ilmu yang Ramadhan sendirian hendaknya berpua-
pasti memungkinkan. |adi, barangsiapa sa sebab tidak seyogianya ia tak puasa
sementara ia tahu bahwa hari itu sudah
dapat melihat Ka'bah, maka ia tidak boleh masuk bulan Ramadhan, sedangkan orang
berijtihad dalam menentukan arah kiblat- yang melihathilal Syawwal sendirian tidak
nya, dan mempraktekkan dugaannya yang boleh menghentikan puasa karena orang-
dihasilkan oleh ijtihad itu.48
orang akan menuduh orang yang tak ber-
Para ulama Kerajaan Arab Saudi, pada
puasa di antara mereka sebagai orang
bulan Shafar tahun L409 H, mengeluar-
kan fatwa bolehnya berpedoman pada yang tidak amanah. Jika hilal tidak terlihat
karena gerhana matahari, misalnya, seba-
teleskop yang terdapat di observatorium. gaimana yang terjadi pada bulan Rama-
dhan tahun 1404H,dan sebagian manusia
10. Apakah kemunculan hilal Ramadhan di- telah berpuasa 28 hari, akibat terlihatnya
tetapkan berdasarkan kesaksian satu
hilal Syawwal, maka wajib mengqadha
orang atau dua orang? Ada dua pendapat satu hari, demi melengkapkan bilangan
di kalangan para ulama. Menurut Malik bulan, yaitu minimal satu bulan itu terdiri
dari 29 hari.
kesaksian satu orang tidak diterima
dalam masalah ini sebab ini adalah ke- L2. Perbedaan mathla'. Menurut jumhu4 apa-
saksian atas hilal, maka tidak diterima bila hilal sudah terlihat di sebuah nege-
kesaksian kurang dari dua oran& sama
seperti kesaksian atas hilal Syawwal dan ri, penduduk negeri-negeri lainnya wa-
jib berpuasa, baik letak negeri itu jauh
Dzulhijjah.
maupun dekat, demi menyatukan puasa
Sedangkan menurut jumhu4, ucapan di antara kaum muslimin. fadi, perbedaan
satu orang yang berperangai baik bisa m athl a' tudak diperhitungkan.
diterima. Dalilnya adalah hadits yang di-
riwayatkan olehAbu Dawud dari Ibnu Uma[ Sedangkan menurut madzhab Syaf i,
katanya: "Orang-orang sedang berusaha
melihat hilal, lalu kuberitahu Rasulullah jika negeri itu letaknya berdekatan, hu-
saw. bahwa aku telah melihatn)ra, maka kumnya sama; tapi jika berjauhan, pen-
beliau berpuasa dan menyuruh orang- duduk masing-masing negeri menjalani
orang berpuasa." Kesaksian seorangwani- puasa berdasarkan ru'y ah mereka sendiri.
ta bisa diterima menurut madzhab Hanafi Ukuran jarak yang membedakan negeri
dan Hambali, tak bisa diterima menurut yang jauh dan yang dekat menurut pen-
madzhab Maliki dan Syafi'i.
dapat paling shahih di kalangan mereka,
11. Orang yang melihat hilal Ramadhan atau adalah jarak qashar shalat (89 km). Pen-
dapat seperti ini tidak lagi bisa diterima.
hilal Syawwal sendirian. Syaf i berkata:
13. Terlihatnya hilal Syawwal pada siang hari
Barangsiapa melihat hilal Ramadhan sen-
dirian, maka hendaknya ia mulai puasa, tanggal 30 Ramadhan tidak masuk hi-
dan barangsiapa melihat hilal Syawwal
sendirian, maka hendaknya ia menghen- 49 Yaloi hendaknya ia melakukan puasa dan penghentian
48 Tafsir al-Manar (2/lS0) cetakan 1972 di Mesir. puasa @erbukal itu tidak secara terang-terangan agar
terhindar dari hal-hal yang tak dikehendaki. (Peni.)
t
tr-n**.n - ,rfl,t,
tungan. Hilal tersebut dianggap sebagai benda apa pun yang mencapai organ tubuh
hilal malam yang akan datang, dan inilah bagian dalam, baik benda itu makanan
pendapat yang benar. ataupun bukan.
14. Firman Allah Ta'ala (.irr ti#:\ menun- Puasa tidak batal gara-gara al-fashd (be-
iukkan imbauan untuk bertakbir pada kam), dan hal ini disepakati semua ulama;
di samping itu ia tidak batal pula (menurut
akhir bulan Ramadhan, menurut mayoritas
jumhur) gara-gara makan dan sejenisnya yang
ahli takwil. fadi, ayat ini adalah dalil
terjadi karena lupa, tapi menurut madzhab
pensyariatan takbir pada hari Idul Fitri.
Maliki hal ini membatalkan Puasa.
Lafal takbir menurut Malik dan sejumlah
Puasa tidak batal gara-gara tetesan obat
ulama adalah: Allaahu akban AIIaahu mata, bekam, suntik, atau celak mata (menu-
akban Allaahu akbar [3x). Di antara para rut madzhab Hanafi dan Syaf i), sedangkan
ulama ada yang bertakbir; dan bertahlil
menurut madzhab Hambali dan Maliki celak
serta bertasbih pada waktu bertakbir. Ada
mata yang pasti mencapai kerongkongan
pula yang membaca begini: AIIaahu akbar membatalkan puasa, demikian pula bekam
kabiiran, wal-hamdu lil-laahi katsiiran, wa (menurut mereka) membatalkan puasa apa-
subhaanal-Iaahi bukratan w a ashiilan. bila kelihatan darahnya. Puasa tidak batal
Adapun tentang waktu takbir dan gara-gara bersiwak berkumux, dan menghirup
temponya, Abu Hanifah dan Malik berkata: air lewat hidung yang dilakukan secara tak
berlebihan; iuga tidak batal gara-gara mandi
Dianjurkan berakbir pada hari ldul Fitri dan berenang. Menurut madzhab Maliki,
puasa iadi batal lantaran masuknya air-yang
dengan berangkat dari rumahnya menuiu dipakai berkumur, menghirup lewat hidung,
dan bersiwak-ke dalam organ dalam tubuh
ke lapangan tempat shalat Id. Apabila sha- walaupun hal itu teriadi karena lupa atau tak
sengaia, walaupun berkumur dan sejenisnya
lat telah selesai, berarti Id sudah berakhir.
tersebut dilakukan tanpa berlebihan'
Sedangkan Syaf i dan Ahmad berkaa: Di- Puasa tidak batal apabila seseorang tiba-
anjurkan bertakbir pada waktu kapan pun tiba muntah dan ia tidak menelannya sedikit
pun, juga tidak batal lantaran mencabut gigi
sesudah shalat dan pada masa kapan pun asalkan ia tidak menelan darah atau obatnya'
seiak terbenamnya matahari pada ma- fuga tidak batal gara-gara suntikan pada
lam menjelang hari Id hingga pelaksanaan lubang kemaluan laki'laki (menurut madzhab
Hanafi dan Maliki). Adapun suntikan pada
shalat Id. Dengan kata lain, sejak terlihatnya liang kemaluan wanita membatalkan puasa
(menurut madzhab Hanafi). Sedangkan me-
hilal Syawwal sampai munculnya imam nurut madzhab Syaf i, semua suntikan mem-
batalkan puasa. Puasa tidak batal akibat ke-
untuk memimPin shalat Id' luarnya madzi menurut madzhab Hanafi dan
15. Perkara yang membatalkan puasa dan Syaf i; tapi menurut madzhab Maliki dan
yang tidak. Puasa meniadi batal gara-gara Hambali ia membatalkan puasa apabila keluar-
makan, minum, dan iimak yang dilakukan
dengan sengaja (dan hal ini didasarkan
atasnashdan iimak); di samping itu ia
meniadi batal pula gara-gara obat, mun-
tah yang disengaja, onani, masuknya air
ke organ tubuh bagian dalam pada wak-
tu berkumur dan menghirup air lewat
hidung yang dilakukan secara berlebihan,
merokoh menelan dahak (menurut ma-
L dzhab Syafi'i), dan menelan secara sengaia
nya itu akibat mencium atau bercumbu tanpa Tidak ada kafarat atas orang yang keluar
penetrasi di kemaluan. maninya gara-gara memandang atau meng-
khayal (menurut jumhur), sedangkan menurut
Tentang orang yang berjimak karena lupa madzhab Hambali ia harus membayar kafarat,
ada tiga pendapat. dan puasanya juga tidak batal menurut ma-
Pertama, tidak ada qadha maupun kafa- dzhab Hanafi.
rat atasnya. Ini adalah pendapat Syafi'i, Abu
HUKUM.HUKUM PUASA
Hanifah, dan mayoritas ulama.
Kedua, ia harus mengqadha tanpa mem- Surah al-Baqarah Ayat 186 - L87
bayar kafarat.lni adalah pendapat Malik. ,g,ti\* Og 1y,: :4 4ilu7. r!r,:
Ketiga, ia harus melakukan kedua-duanya. rhfl;-,).D+LA5'9Giriyg3l.,;3
Ini adalah riwayat yang masyhur dari Ahmad.
U';43.t1 @ 53iXi SJ'u_,
Kafarat wajib dilakukan gara-gara ber-
jimak dengan sengaja pada siang hari bulan {5'F,rq'"5&pJ\{) +edr
Ramadhan, dan ini disepakati semua fukaha.
Aes #F"i'&'gAq
Demikian pula karena makan dan minum de-
ngan sengaja menurut madzhab Hanafi dan ;i6"#ti;r,84'46 #
Maliki, dan wajib menjauhi hal-hal pembatal
puasa pada sisa hari itu. Kafarat tidak wajib ti* "";{J 'it ,1.('-- Y ,#.V '#'i*
dilakukan gara-gara membatalkan puasa pada
selain bulan Ramadhan, menurut mayoritas #t'n
ulama.
$"fil
Kafarat bertumpang tindih dan, karena
3i834\ei,i*ld6 <;;j*
itu, hanya wajib membayar satu kafarat meski- q- t'ig,_\liir
pun pembatalan puasa terjadi berulang-ulang ALK iai;.jf$ ir
dalam beberapa hari, menurut madzhab Ha-
@ 6ii1i;i11 c-(i\
nafi; tapi menurut jumhu4, kafarat harus di-
bayar beberapa kali sesuai jumlah pembatalan "DAn apabila hamba-hamba-Ku bertanya
puasa yang dilakukan dalam hari-hari yang kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka se-
berbeda. sungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan
oraflg yong berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.
Para ulama berbeda pendapat tentang
apa yang wajib atas wanita yang disetubuhi Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku
suaminya dalam bulan Ramadhan. Menurut
madzhab Maliki, Hanafi, dan Hambali, wajib dan beriman kepada-Ku, agar merelcn memperoleh
atasnya seperti apa yang wajib atas suaminya kebenaran. Dihalalkan bagimu pada malam hari
apabila ia secara sukarela membiarkan dirinya puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adahh
palcaian bagimu, dan kamu adahh pakaian bagi
disetubuhi suaminya, tapi kalau ia dipaksa mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak da-
maka ia tidak wajib membayar kafarat. Sedang-
kan menurut Syafi'i, ia tidak wajib membayar
kafarat, melainkan hanya walib mengqadha,
baik ia melayani suaminya dengan sukarela
atau ia dipaksa.
TAFSIRAL-MUNIR'ILID 1
Pat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima saling melingkupi pasangannya ketika berde-
tobatmu dan memaafl<nn kamu. Maka sekarang
campurihh mereka dan carilah apa yang telah di- katan dan berpelukan-diserupakan dengan
tetapkan Allah bagimu, Makan dan minumlah
hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang pakaian yang melingkupi tubuh pemakainya.
putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian
sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. {:i{' yt A+"1' .,+,} susunan ini iuga
Tetapi jangan kamu campuri merekn, ketils kamu
beri'tikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, termasuk isti'aarah. Yang dimaksud dengan
maka j anganlnh lcamu mendekatinya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manu- ungkapan ini adalah penyerupaan terang-
sia, agar mereka bertahua! (al-Baqarah: 186-f 87)
nya pagi dengan benang putih dan penye-
Qlraa'aat
rupaan gelapnya malam dengan benang
{o6i ri1 gStr} dibaca (gtr: r:1 .,r"rrlrl oleh Warsy
hitam. Kedua benang itu adalah maiaaz. Pe-
(dalam k6adaan washl) dan Abu Amr.
nyerupaan dengan dua benang ini karena
(q*.it|dibaca ('lrr*) dalam keadaan washl
keduanya [terangnya pagi dan gelapnya ma-
oleh Warsy. lam) lemah pada saat matahari sedang terbit.
(t.;6) dibaca (.,iu) oleh Warsy. Namun az-Zamakhsyari berkata: Ini adalah
!'raab tasybiih baliigh, karena firman-Nya 44t ,Xb
{+i} adalah sifatbagi l<ataqariibu& atau membuatnya tidak termasuk jenis isti'aarah.
ia adalah khabar sesudah khaban dan dha' Sebagai contoh, ungkapan [Lt *L) adalah
(jPFmiirnya disesuaikan dengan dhamiir dalam majaaz,tapi kalau ditambah dengan ungkapan
,.. , (i,x ir) maka ia kembali menjadi tosybiih.
Firman-Nya (Pt ,Y adalah bayaan [penje-
{c*l' i[l i<J;} kata lailata berkeduduk-
lasan) bagi al-khaithul abyadh "benang putih";
an manshuub sebagai ,!qrf, 'aamil yang me- dan yang dijelaskan hanya kata ini sementara
nashabkannya adalah ('11t ' l<ata al-khaithul aswad tidak diberi penjelasan
43;rtv ply ini adalah iumtah ismiyyah karena penielasan bagi salah satunya terhitung
yang menempati kedudukan nashb sebagai sebagai penjelasan pula bagi yang lain. Boleh
haol dari dhamiir 4;r^i4:$.
pula kata (;,r) berfungsi untuk menyatakan
Balaaghah
tab'iidh [pembagian), karena "benang putih"
{$it:;. Jt c-t}ty ini adalah kinaayah itu adalah sebagian dari fajar atau awal fajar.
(ungkapan kiasan) tentang jima( dan di sini Lihat al - Ka sy sy a af (7 / 25 B).
dipakai kata sambung {il} karena ungkapan Mufradaat Lughawlyyah
ini mengandung makna "mencapai". 4+; iYb sesungguhnya Aku dekat dengan
{; t).e{t €, uq,i|susunan ini disebut mereka dengan pengetahuan-Ku, maka beri-
isti'aarah: suami dan istri-karena keduanya tahukan hal itu kepada mereka. <+ rr:*i;y
hendaklah mereka memenuhi seruan-Ku agar
mereka beriman dan taat. 4q*.fty dan hen-
daklah mereka tetap beriman kepada-Ku.
(ltlu;-;#y rg"r mereka mendapat petuniuk.
(,-.Ul(lrJ,Ul'I| malam-malam puasa. "per-
kata ini asalnya bermakna
kataan kotor" atau "mengungkap secara te-
rang-terangan perkara yang semestinya di-
nyatakan secara sindiran"; kemudian kata
ini dipakai dengan makna "jimak" atau "se-
W--- -ff- surahAl-Baqarah
gala sesuatu yang diinginkan laki-laki dari {l' ,r.r-} bentuk tunggal l<ata huduud
perempuan" karena biasanya hal itu tidak adalah hadd, yang dalam bahasa Arab ber-
makna "pemisah antara dua hal/benda", ke-
lepas dari "kekotoran". mudian kata ini dipakai dengan makna "hu-
{;q .f} masing-masing dari suami istri kum-hukum yang disyariatkan Allah bagi
ibaratnya pakaian bagi pasangannya karena ia hamba-hamba-Nya". Kalau kalimat setelahnya
menutupi pasangannya-sebagaimana pakai- adalah 46;i xln, berarti yang dimaksud ada-
an menutupi pemakainya-dan mencegahnya lah larangan-larangan-Nya; tapi kalau kalimat
dari perbuatan maksiat. Ungkapan Al-Qur'an setelahnya adalah (61fr x), berarti yang
ini adalah kinayah tentang berpelukannya dimaksud adalah hukum-hukum-Nya, yakni
apa yang dibatasi dan ditetapkan-Nya, maka
suami istri atau butuhnya masing-masing dari manusia tidak boleh melampauinya. Tapi jika
yang dimaksud dengan huduud adalah hukum-
keduanya kepada pasangannya. (o;,i} kalian hukum secara umum, berarti yang dimaksud
mengkhianati diri kalian dengan berjimak x)dengan firman-Nya 46,;.i adalah "jangan-
pada malam puasa. lah kalian melakukan pengubahan padanya",
atau "janganlah kalian mendekati batas yang
(;5' ifr) adalah putihnya (terangnya) memisahkan antara wilayah kebenaran dan
wilayah kesesatan, seperti larangan mendekati
siang yang pertama kali terlihat, seperti benang kawasan lindung dalam hadits:
yang terbentang tipis kemudian menyebar. y.'.Ci.?o1l ,!'-r;-. ,ulr' J:; i6 d
{:i(r r;ir} adalah hiamnya (gelapnya) "Barangsiapa berkeliaran di sekitar kawasan
malam yang membentang dan bercampur lindung maka terbuka kemungkinan ia akan
dengan terangnya siang seakan-akan ia ada- tnelanggarnya."
lah benang yang dibentangkan. (,*!r UY SEBAB TURUNNYA AYAT 186
yakni fajar shadiq. Ini adalah kata penjelas Ibnu farir ath-Thabari dan lain-lain me-
(bayaan) bagi ungkapan al-khaithul-abyadh riwayatkan dari Muawiyah bin Haidah dari
ayahnya dari kakeknya, ia berkata: Seorang
(benang putih). Adapun bayaan bagi al-khai- Arab Badui menghadap Nabi saw. lalu ber-
thubaswad dihapus, taqdiirnya adalah : (J"ur ir). tanya, "Apakah Tuhan kita dekat sehingga kita
berbisik kepada-Nya ataukah Dia jauh sehing-
Yang disebutkan hanya bayaan yang pertama
ga kita menyeru-Nya?" Baginda Nabi saw.
karena penjelasan salah satunya merupakan tidak memberi jawaban, kemudian turunlah
penjelasan bagi kata yang lain. Allah menye- ayat: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
rupakan keadaan terang yang muncul dan kepadamu tentang Aku". Ada pula sejumlah
kegelapan yang mengiringinya dengan dua riwayat yang menyebutkan beberapa sebab
benang: putih dan hitam yang terbentang. lain yang akan saya sebutkan dalam Tafsir dan
4;u::' fiiF kemudian sempurnakan puasa Penjelasan.
dari fajar hingg" (#,) yakni terbenamnya
matahari. Itmaamush-shaum artinya menger-
jakan puasa secara sempurna.
4#inq fe) langan menggauli istri-istri
kalian. Al-mubaasyarah aftinya saling me-
nyentuh kulit pasangan; tapi yang dimaksud
di sini adalah jimak. 4i'* plp erti i'tikaf
dalam bahasa Arab adalah berdiam dan tetap
bertahan pada sesuatu. Sedangkan artinya
dalam istilah syariat adalah berdiam di masjid
demi mendekatkan diri kepada Allah.
SEBAB TURUNNYA AYAT 187 leb ar s ekalil " M enurut riwayat yang lai n, beliau
bersabda, "Bagian belakang kepalamu sungguh
Ahmad, Abu Dawud, dan Hakim me- lebar! Sebetulnya maksudnya adalah terangnya
riwayatkan dari Mu'adz bin fabal, ia berkata: siang dan gelapnya malam,"
Jawaban: Ia tidak memahami bayaan ter-
Kaum muslimin dulu makan, minum, dan
menggauli istri selama mereka belum tidur. sebut. Oleh karena itu Rasulullah saw. me-
Kalau sudah tidux, mereka tidak mau me-
nyindir bagian belakang kepalanya, sebab itu
lakukannya. Namun suatu ketika seorang laki-
laki Anshar yang bernama Qais bin Shirmah menjadi tanda ketololan seseorang.
menunaikan shalat Isya kemudian tidur, dan
dia belum makan maupun minum, sehingga Pertanyaan: Bagaimana halnya dengan ri-
wayat dari Sahl bin Sa'd as-Sa'idi bahwa ayat ini
pada pagi harinya ia kepayahan. Dan Umar
pun pernah menggauli istrinya setelah ia tidun *tpada mulanya turun tanpa ungkapan { ,y,
maka keesokan harinya ia menemui Nabi sehingga kalau orang-orang hendak berpuasa,
saw. dan menceritakan hal itu. Maka Allah mereka mengikat kaki dengan benang putih
menurunkan firman-Nya, "Dihalalkan bagi dan benang hitam, dan mereka terus makan
dan minum sampai kedua benang itu terlihat
kamu pada malam hari bulan Puasa" sampai perbedaannya; kemudian setelah itu barulah
firman-Ny4 "Kemudian sempurnakanlah puasa
turun firman-Nya, (Pt,r| sehingga mereka
itu sampai (datang) malam"'
tahu bahwa yang dimaksud-Nya dengan
Ini menunjukkan bahwa ketika puasa di- "benang putih" dan "benang hitam" adalah
wajibkan, setiap orang beriitihad sendiri me-
ngenai apa yang dipandangnya lebih dekat siang dan malam?so Dan bagaimana boleh
kepada ketalnryaan, hingga turunnya ayat ini. bayaan diakhirkan, padahal hal seperti itu
serupa dengan kesia-siaan sebab tidak da-
SEBAB PENAMBAHAN'DARI FAJAR' pat dipahami maksudnya, karena ia bukan
isti'aarah lantaran tidak memiliki petunjuk,
Az-Zamakhsyari menulis: Seandainya dan bukan pula tasybiih sebelum disebutkan
l<ata al-fajr; sehingga ungkapan ini tidak da-
(Allah tidak menyebutkan ungkapan t qy, pat dipahami selain makna hakikinya pada-
tentu tidak diketahui bahwa kata khaith hal makna hakiki ini bukanlah makna yang
(benang) dalam ayat ini adalah ungkapan dimaksud?!
isti'aarah. Setelah ditambah (;":r ;r), ung-
Jawaban: Menurut orang-orang yang ti-
kapan ini berubah meniadi tasybiih baliigh dan dak membolehkan pengakhiran bayaan (yaitu
mayoritas fuqaha dan ulama ilmu kalam, dan
bukan lagi tergolo ng isti' aarah.
Pertanyaan: Kalau demikian halnya, ba- merupakan madzhab Abu Ali dan Abu Hasyim),
hadits ini tidak shahih. Adapun menurut orang
gaimana bisa Adiy bin Hatim meniadi salah
yang membolehkan pengakhiran bayaan, hal
paham padahal sudah adabayaanini, sehingga
ia berkata: Aku mengambil dua benang: putih seperti ini bukan tergolong kesia-siaan, sebab
dan hitam,lalu kuletakkan di bawah bantalku.
Malam harinya aku bangun lalu memandangi orang yang diseru dengan kalimat ini me-
benang itu, tapi tidak dapat kubedakan mana
yang putih dan mana yang hitam. Maka pada ngerti wajibnya kandungannya dan bertekad
pagi'harinya aku menemui Rasulullah saw.. 50 Diriwayatkan oleh Bukhari dari lbnu Abi Maryam. Muslim
Beliau tertawa setelah kuceritakan hal itu ke-
meriwayatkan dari Muhammad bin Sahl dari lbnu Abi
padanya. Beliau bersabda, "sungguh bantnlmu
Maryam.
TAFSIRAL.MUNIRIILID 1
untuk melaksanakannya apabila ia memahami berdoa kepada Tuhan, wahai baginda Nabi?"
maksudnya.sl
Maka Allah menurunkan ayat ini.
TAFSIR DAN PEI{JELASAN
Ada riwayat lain pula bahwa ketika tu-
Ayat-ayat ini mengingatkan dan mengajari
kaum mukminin tentang perkara yang mesti run ayat (iU!' W +y,dari sana mereka
mereka perhatikan dalam puasa dan ibadah-
ibadah lainnya, seperti ketaatan, keikhlasan, memahami keharaman makan setelah tiduc
tapi kemudian mereka makan, dan mereka
etika, hukum-hukum, dan doa kepada Allah
Ta'ala yang mempersiapkan mereka untuk menyesal serta bertobat. Mereka pun bertanya
mendapat hidayah dan petunjuk. Al-Baidhawi kepada Nabi saw., "Apakah Allah Ta'ala me-
berkata tentang hubungan ayat-ayat ini: nerima tobat kami?" Maka turunlah ayat ini.
Karena fpada ayat-ayat sebelumnya) Allah
Ta'ala memerintahkan mereka agar berpuasa Maksud "dekat" di sini bukan dekatnya
di bulan Ramadhan dan melengkapkan bi- tempat, tapi maksudnya adalah dekat dengan
pengetahuan dan pengabulan doa. Para ulama
langannya serta mendorong mereka untuk
melaksanakan tugas-tugas bertakbir dan salaf memandang bahwa kedekatan dan
bersyukur; maka Dia mengiringinya dengan
ayat ini yang menunjukkan bahwa Dia Mhha kebersamaan dengan Allah yang disebutkan
Mengetahui keadaan mereka, Maha Men-
di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah tidak
dengar perkataan mereka, Maha Mengabulkan
bertentangan dengan ketinggian-Nya yang
doa mereka, dan Dia akan membalas amal-
disebutkan-Nya, sebab Allah SWT tidak serupa
amal mereka, sebagai penegasan akan hal itu.
dengan benda apa pun.
Menurut suatu riwaya! sebab turunnya
Makna ayat 186 4,i,;,f'V tiU tstiyadatah:
ayat ini adalah: Pada waktu perang Badar
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-
Nabi saw. mendengar kaum muslimin berdoa mu tentang sebagian urusan yang berkaitan
dengan diri-Ku, yaitu perihal dekat atau jauh-
kepada Allah dengan suara lantang, maka nya diri-Ku, maka jawablah bahwa Aku de-
kat dengan mereka; yakni, Aku mengetahui
beliau bersabda kepada mereka, keadaan mereka, mendengar ucapan mereka,
dan melihat perbuatan mereka. Dan inilah
;;,5J:'r;:i i ;<S tfit ,],$r ,i'3 yang dimaksud dengan "dekat" dalam ayat
lain yang senada: "...Dan Kami lebih dekat ke-
"Wahai sekalian manusia, berlaku lembutlah padanya daripada urat lehernya." (eaaf: 16)
fadi, tidak ada penghalang antara Aku dan
kepada diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak siapa pun, dan Aku mengabulkan doa orang
yang berdoa secara tulus kepada-Ku, tanpa
berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh, tapi kalian perantara, dan ia mengiringi doanya dengan
berdoa kepada Tuhan yang Maha Mendengar lagi
Mahadekat, dan Dia selalu bersama kalian." amal saleh dengan ikhlas karena Allah Ta'ala.
Diriwayatkan dari Qatadah bahwa para Pengabulan doa mencakup pemberian pe-
tunjuk kepada sebab-sebab, seperti: pemudah-
sahabat dulu berkata, "Bagaimana cara kami
an sarana-sarana rezeki, kesembuhan, kelu-
St Al-Kasysyaf (L / 258). lusan, dan realisasi akibat-akibat atas sebab-
sebab dengan taufik (pertolongan)-Nya.
Pengabulan doa harus terpenuhi syarat-
nya, yaitu melaksanakan perintah-perintah
Allah: dengan iman yang bena4 taat, melak-
k
-tArsrR AL-MUNIR TILID 1
sanakan ibadah-ibadah yang bermanfaat kum-hukum lainnya melalui lisan nabi-Nya:
bagi hamba (seperti shalat, puasa, zakat, haii, Muhammad saw..
dan sebagainya); dan dengan begitu Allah
mengganjar mereka atas amal mereka dengan FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
balasan yang paling baik. Apabila amal yang
ikhlas karena Allah beriringan dengan iman, Ibnu Katsir berkata: Penyebutan ayat ini
ia menjadi ialan untuk mendapat petunjuk yang mendorong untuk berdoa, di sela-sela
kepada kebaikan yang meliputi dunia dan
akhirat, karena jika mereka memenuhi apa hukum-hukum puasa, merupakan anjuran
yang Allah serukan kepada mereka; niscaya untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa
Allah pun mengabulkan apa yang mereka ketika telah usai menyempurnakan bilangan
minta. lstijaabah di sini" artinya penyerahan bulan puasa, bahkan pada setiap kali berbuka.
Abu Dawud ath-Thayalisi meriwayatkan da-
diri, dan iman artinya ketundukan hati.
Karena l<ata la'alla berfungsi untuk me- lam Musnad-nya dari Abdullah bin Amc ia
berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah
nyatakan tentang harapan, padahal itu mus-
tahil bagi Allah karena Dia Mahatinggi dan saw. bersabda,
Mahakaya, maka yang dimaksud dengan kata i;.r;;l?r', *4liy C6
ini di dalam Al-Qur'an adalah: "dengan amal "Bagi orang yang berpuasa, pada waktu
berbukanya, ada doa yang terkabul."
itu kalian mengharapkan mendapat petunjuk";
atau ia bermakna sebagai ta'liil, yakni "agar Karena itu, setiap kali berbuka puasa
kalian mendapat petunjuk", dengan kata lain: Abdullah bin Amr memanggil anak istrinya
mereka mengetahui bagaimana caranya agar
mendapat petunjuk dan bagaimana caranya lalu berdoa. Ibnu Maiah meriwayatkan hadits
melaksanakan ketaatan.
ini dengan lafal begini:
Ibnu Taimiyah berkata: Allah SWT berada
I; c';;; yhi'rb. 1.6j't
di atas Arsy, mengawasi makhluk-Nya, me-
"sesungguhnya bagi orang yang berpuasa,
nguasai mereka, dan mengetahui keadaan pada waktu berbukanya, ada doa yang tidak di-
tolak." Biasanya Abdullah berdoa begini ketika
mereka. Termasuk dalam hal itu, iman bahwa
Dia dekat dengan makhluk-Nya. Dalam hadits berbuka puasa,
shahih disebutkan, J'4ii:c,Fq'e'qr$ei4e
- i*ip Ji.--r,,',Y u. \' it q rtr;'n,rij' ,i1 "Ya Allah, dengan rahmat-Muyang meliputi
segala sesuatu, aku mohon ampunilah dosa-
"sesungguhnya Tuhan yang kalian berdoa dosaku." Dalam Musnad Ahmad dan Sunan
kepada-Nya lebih dekat kepada kalian daripada Tirmidzi, Nasa'i, dan lbnu Maiah, diriwayatkan
bahwa Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw.
leher kendaraan kalian. "
pernah bersabda,
Makna firman-NYa (q9 :'ri i:t t 4.rr)
,r ;tert,i,';jr ;Y'1t ,gr; I; i tu)u
adalah: Sebagaimana Dia menjelaskan puasa ?;;t,4
dan hukum-hukumnya beserta perincian-pe- |F'J:t a:fr,
rinciannya, begitu pula Dia menjelaskan hu-
52 Yakni malorra fal-yastaiiibuu lii dan wal-yu'minuu bii dalam
ayat ini. (Peni.)
61, lli; ,,t1it Jrt'l t) tilt ,yqt ;;t;sr L!,i ietat
;e Jii.';, ,0?rr:\ "Doa adahh otak (inti) ibadah.'Es
'Ada tiga orang yang'no* ooo*k'doanya: Beliau bersabda pula,
pemimpin yang adi\ orang yang berpuasa hingga ia i;r;:t ;;eotr
berbulcn" dan doa orang teraniaya diangkat Allah
di bawaW awan pada hari Kamat dan pifltu-pintu "Doa itulah ibadah.'56
langit dibulca untuknya, dan Allah bafirman: Setelah bersabda demikian beliau
'Dengan l<eagungan-Ku, pasti Ku-tolong dirimu, membaca ayat: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya
meskipun dengan menanti beberapa waktu'.'u
akan Kuperkenankan bagimu." [al-Mu'min:
APAKAH DOA BERGUNA? 60)
Sebagian orang menganggap doa tidak Dalam hadits lain beliau bersabda,
ada faedahnya, karena perkara yang didoakan qitirS:r 3i ,u-ht !u-.: i>-, ;e'"r:r
itu jika-menurut pengetahuan Allah-akan "Doa adalah senjata orang berimr:::,
terjadi maka ia pasti akan terjadi, dan jika
perkara itu Udak akan terjadi maka ia pun agafia, dan cahaya langit dan bumi.'67
pasti tidak akan terjadi. Namun jumhur menya- Ada beberapa hal yang digantungkan
takan bahwa doa adalah tingkat kehambaan kepada syarat-syarat dan sebab-sebab dalam
yang paling penting dengan dalil firman Allah takdirAllah, di antaranya doa. Doa merupakan
Ta'ala, ibadah karena ia adalah ma'rifah, sebab ia
menuntut orang yang berdoa itu mengenal
"Berdoahh kepada-Ku, niscaya akan Kuper-
kenankan bagimu." (al-Mu'min: 60) Tuhannya sepenuhnya, bahwa Dialah yang
berkuasa atas segala sesuatu dan yang tinggi
fadi, Allah memerintahkan kita berdoa, di atas hamba-hamba-Nya.
dan ini menunjukkan keutamaan amal ini. Ayat ini adalah dalil yang pasti yang
Dalam ayat lain Dia menjelaskan bahwa Dia menunjukkan bahwa doa itu berguna. Makna
murka kalau tidak diminta. Dia berfirman, ayat ini, sebagaimana telah kami terangkan
sebelumnya, adalah: Apabila mereka bertanya
"Tetapi mengapa mereka tidak memohon kepadamu tentang Tuhan yang disembah,
(kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika beritahulah mereka bahwa Dia dekau Dia
siksaan Kami datang menimpa mereka? bahkan memberi ganjaran atas ketaatan, mengabulkan
hati mereka telah menjadi keras dan setan pun
doa orang yang berdoa, dan mengetahui
menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang
selalu mereka kerjakan." (al-An'aam: 43)
Nabi saw. bersabda,
53 Dalam riwayat Tirmidzi dan Ahmad bunynya begini: di 55 HR Tirmidzi dari Anas, tapi hadits ini lemah.
atas awan. (Peni.) 56 HR Ahmad dan Ibnu Abl Syaibah, serta Bukhari dalam al-
Adabul Mufrad, empat penyusun kitab Sunaru Ibnu Hibban,
54 Tafsir lbnu Katsir (t/219). dan Hakim dari Nu'man bin Basyir.
HR Abu Ya'la dan Hakim dari Ali. Hadits ini shahih.
apa yang dilakukan hamba, entah itu puasa, "setiap orang Islam ydng mefianjatkan suatu
shala! ataupun yang lainnya. Yang dimaksud doa yang tidak mengandung dosa maupun pe'
dengan firman-Nya "sesungguhnya Aku dekat" mutusan tali sihturahmi pasti alan diberi Allah
adalah dalam hal mengabulkan doa; menurut salah satu dari tigahal: doanya segera dikabulkan,
pendapat lainnya, maksudnya adalah dekat
doa itu disimpankan baginya di aWirat, atau
dalam hal pengetahuan.
disingkirkan darinya keburukan yang setara de-
(or,i r!1 73:t;j:, r"oty r*iny": Aku meneri-
ngan apa yangia doakan."
ma ibadah drang yang beribadah kepada-Ku,
Dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah,
termasuk di antaranya ibadah berupa doa. Rasulullah saw. bersabda,
Doa bermakna ibadah, dan iiabah bermakna ,i.: ^i4 ii iu, 13.'i Y,"V. Jta-l1't
penerimaan ibadah itu. Dalilnya adalah hadits-
hadits di atas. Khalid ar-Raba'i dulu berkata: ,J*;*-'i Y
Aku kagum dengan keberuntungan umat ini
yang dinyatakan dalam ayat "Berdoalah ke- "Doa seorang hamba senantiasa dikabul'
p a d a - Ku, ni sc ay a akan Kuperken ankan b ag imu ", kan selama ia tidak mendoakan dosa atau
di mana Allah memerintahkan mereka berdoa pemutusan tali silaturahmi, asalkan ia tidak
dan berjanii akan mengabulkan doa mereka,
terburu-buru." Seorang sahabat lantas ber-
tanpa ada syarat di antara keduanya. tanya, "Wahai Rasulullah, apa maksudnya ter-
Akan tetapi, dalam kaitannya dengan buru-buru?" Beliau menj elaskan,
si manusia, pengabulan doa terikat dengan
r ozz o.lz ct.t.s. c>...rii tt
beberapa hal, di antaranya: +&- p ,t7,,J iit t...-ti1 :J9.ai
.i ,',1
Orang itu tidak melampaui batas hukum-
hukum Allah. Setiap orang yang terus-menerus ;G'-,:t {aA.i'+>r:5
melakukan dosa besax, baik ia mengetahui "Yakni ia berkata: 'Aku sudah berulang kali
ataupun tidak bahwa itu dosa besal terhitung berdoa tapi belum juga dikabulkan.' Lantas ia pun
melampaui batas, dan Allah Ta'ala menyatakan merasa jenuh berdoa dan akhirnya tidak berdoa
bahwa Dia tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas. Dia berfirman, lagi.'
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan ren' Perkara lainnya yang menjadi batasan pe-
dah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia ngabulan doa adalah memakan barang haram
tidak menyukai orang-orang yang melampaui
dan hal-hal yang semakna dengannya, de-
batas." (al-Araaf: 55) Rasulullah saw. ber- ngan dalil sabda Rasulullah saw. dalam hadits
sabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh shahih:
Abu Sa'id al-Khudri, '
:,t.r,.!)t iti" 3i,'ii iAi 'jit J4 ;+l
i;t^1+:,tthg.e fs-*qu)tt ' o ) o ,. '^-*t ,if ?.tit,ir;'-Jkt ,3.t6- '3.)t:-
W 3i (\,:# c';LYfrtirEt iY ,n, \'^) ')t;i!. ,!b ,frlu.G:€t ,ir;
k ;,i erp,ir.ir ,{t *4'+'oi e6 ,i';,7
"Ada orang yang melakukan perialanan jauh
W.*'b?; hingga rambutnya kusut dan pakaiannya berdebu;
ia mengulurkan tangannya ke langit dan berdoa:
L
\
'Ya Tuhan, ya Tuhan,..', sementara makanannya Waktu-waktu doa antara lain: waktu sahur;
haram, minumannya haram, dan pakaiannya waktu berbuka, antara adzan dan iqamat, an-
pun haram, maka bagaimana mungkin doanya tara zhuhur dan ashar pada hari Rabu, dalam
keadaan darura! dalam perjalanan dan ketika
dikabulkan?" sakit, ketika turun hujan, dan ketika berbaris
di medan perang. Semua ini dinyatakan dalam
Kalimat terakhir dalam hadits ini me- sejumlah hadits.
nunjukkan bahwa doa orang yang punya ciri- Apabila syarat-syarat doa dan batasan-
ciri seperti itu tidak mungkin dikabulkan. batasannya sudah terpenuhi, tentu doa itu
akan dikabulkan. Ibnu Abbas berkata: Setiap
Agar doa terkabul harus terpenuhi se- hamba yang berdoa pasti dikabulkan doanya.
Kalau yang ia doakan adalah rezeki baginya
jumlah syarat mengenai diri orang yang di dunia, ia akan diberi rezeki itu. Tapi kalau
berdoa, doa yang dipanjatkan, dan perkara bukan rezeki baginya di dunia, hal itu akan
yang didoakan.
disimpankan baginya di akhirat.
Syarat orang yang berdoa adalah ia
mengetahui bahwa tidak ada yang berkuasa Ayat Puasa (187) Menunlukkan Hat-hat
kecuali Allah dan bahwa segala perantara Berlkut:
berada di genggaman-Nya dan ditundukkan
oleh-Nya, serta ia berdoa dengan niat yang 1. Kebolehan jimak pada malam hari dan
tulus dan berkonsentrasi, sebab Allah tidak
keharamannya pada siang hari, sama se-
mengabulkan doa dari hati yang lalai. perti makan dan minum. Dulu jimak itu
haram setelah berbuka dan tiduc kemu-
Syaratnya pula ia tidak memakan barang
haram, dan tidak jenuh berdoa. dian hukum ini dinasakh, sebagaimana
Di antara syarat-syarat perkara yang telah kami terangkan dalam Sebab turun-
didoakan adalah perkara itu termasuk hal-hal nya ayat inl Larangan-larangan puasa
yang boleh diminta dan dikerjakan menurut
syariat, sebagaimana dinyatakan dalam hadits yang disebutkan dalam ayat ini antara
di atas: "selama ia tidak mendoakan dosa lain: makan, minum, dan jimak. Adapun
atau pemufutsan tali silaturahmi". Dosa di sini ciuman, rabaan, dan sejenisnya tidak
mencakup segala dosa, sedang silaturahmi
meliputi semua hak kaum muslimin. Sahl bin membatalkan puasa. Akan tetapi hal itu,
Ab dullah at-Tustari berkata : Syarat-syarat doa
ada tujuh: merendahkan diri, takut, berharap, menurut madzhab Maliki dan Syafi,i,
terus-menerus, khusyuk, umum, dan makan
barang halal. makruh hukumnya bagi orang yang tidak
dapat mengendalikan nafsunya agar hal
Syarat-syarat doa, sebagaimana dikatakan itu tidak menjadi sebab dilakukannya per-
Ibnu Atha', ada empat: buatan yang merusak puasa. Menurut Abu
Hanifah dan murid-muridnya, serta ats-
Pertama, menjaga hati tatkala sendirian. Tsauri, Hasan al-Bashri, dan Syafi,i, jika
seseorang mencium istrinya dan maninya
Kedua, menjaga lisan ketika bersama
kelua4, ia harus menqadha puasa tanpa
manusia lain.
membayar kafarat. Seandainya ia mencium
Ketiga, menjaga mata dari memandang dan madzinya kelua4, ia tidak menanggung
sesuatu yang tidak halal dilihat. apa-apa. Ahmad berkata: Barangsiapa
mencium lalu madzi atau maninya keluac
Keempat, menjaga perut dari barang haram.
TA]FSIRAI-MUNIRJILID
maka ia harus menqadha puasanya dan berada dalam keadaan junub terhitung
sah puasanya.se Sebabnya, karena iunub
ia tidak wajib membayar kafarat, kecuali tidak berpengaruh terhadap sahnya pua-
orang yang berjimak dan maninya keluar, sa lantaran ia pasti bergandengan dengan
baik dengan sengaja mauPun karena puasa, sebab orang itu boleh beriimak
sebelum faiar; dan iuga karena ayat
lupa. Malik mewajibkan orang seperti ini
u,r-it.+t u ;{{lti+t E #.,};S;VWY
menqadha dan membayar kafardt. Tidak {r3' -"nunlukkan adanya kemungkinan
ada kafarat atas orangyang keluar maninya orang itu masih dalam keadaan iunub
gara-gara memandang; menurut jumhur. hingga terbitnya fajar sehingga ia men-
jalani sebagian puasa dalam keadaan
Sedangkan menurut madzhab Hambali, iunub, karena katahatta adalah ghaayah
ia harus membayar kafarat, dan puasanya (target, tujuan) untuk menjelaskan.
Akan tetapi mandi berhukum wajib sebab
pun tidak batal menurut madzhab Hanafi.
orang itu harus shalat shubuh, dengan
2. Wajibnya menahan diri dari perkara-per-
dalil firman-Nya,
kara yang membatalkan puasa sejak ter-
"...lika kamu junub maka maidilah..."
bitnya faj ar hingga terbenamnya matahari, (al-Maa'idah:6)
dengan syarat niat sebelum faiar menurut 4. Wanita yang haid apabila telah suci.
jumhur selain madzhab Hanafi karena tifumhur berkata: Apabila wanita yang haid
puasa termasuk ibadah, maka dari itu ia sudah suci sebelum fajar terbit dan ia
dak mandi hingga pagi, ia wajib berpuasa
tidak sah kecuali dengan niat.s8 Di antara dan puasanya sah, baik ia tidak mandi se-
cara sengaja maupun karena lupa, sama
perkara yang menjadi kesempurnaan
hukumnya dengan orang Yang iunub.
puasa adalah mengiringkan niat (tidak
Sedangkan al-Auza'i berkata: Ia harus
menghilangkannya dari hati) sepaniang
menqadha puasa hari itu karena ia me-
hari-hari puasa, tapi orang yang berpuasa
ngabaikan mandi.
tidakkeluar dari puasanya kecuali dengan Kalau seorang wanita sudah suci fdari
berbuka secara nyata, bukan sekadar haid atau nifas) pada malam hari di bulan
Ramadhan dan ia tidak tahu apakah hal itu
dengan niat. Madzhab Hanafi berkata: terjadinya sebelum fajar atau sesudahnya,
Niat pada malam hari tidak harus, lgrepa hendaknya ia berpuasa dan menqadha
Jl it,J;:t ta 7y puasa hari itu, sebagai bentuk ihtiyath,
{#'firman Allah Ta'al"
menuniukkan demikian, sebab kata dan ia tidak waiib membayar kafarat.
Bekam tidak membatalkan puasa karena
tsumma berfungsi untuk menYatakan Nabi saw. dulu berbekam pada tahun haji
Wada' sementara beliau sedang ihram dan
urutan yang lambat. sedang puasa. Dengan demikian hadits
3. fumhur ulama menganggaP sah Puasa 59 Ahkaamul Qur'aan (1/94-95).
orang yang masih junub ketika faiar
terbit. Kata Ibnul Arabi: Hal itu boleh,
dengan ijmak. Pada mulanya para sahabat
berdebat mengenai masalah ini, tapi
kemudian mereka sepakat bahwa orang
yang di pagi hari (ketika fajar terbit)
58 Dalam al-Itusyryaf (U258), az-Zamaldtsyai menulis:
Firman Allah Ta'ala, qliiJt Jl i+.:'Jt tll f) menunjukkan
bolehnya niat pada siarig hari-dalam puasa Ramadhan, iuga
menuniukkan bolehnya penundaan mandi iunub hingga
setelah faiar terbit, serta menuniukkan peniadaan puasa
wishal.
F
TArsrR Ar.-MuNrR rrLrD I tidak dapat terlihat gara-gara mendung
ini menasakhkan hadits Syaddad bin Aus pada malam pertama Ramadhan kemudi-
pada tahun penaklukan Mekah,
an ternyata hari itu sudah masuk Rama-
ir"--Jr, otit jii
dhan. Begitu pula hukumnya tawananyang
"Orang yang membekam dan yang di_
bekam bdtal puasanya.,, berada didarul-harbiapabila ia makan ka-
rena menduga bahwa hari itu masih bulan
6. fika seseorang menyangka matahari telah Sya'ban kemudian ternyata hari itu sudah
masuk Ramadhan.
terbenam karena mendung atau lain-
Kata Ibnu Katsir: pembolehan makan
nya lalu ia berbuka, tapi kemudian mata_ hingga terbitnya fajar menunjukkan bah_
wa sahur itu dianjurkan (mustahab) sebab
hari muncul lagi, maka ia harus meng- ia terhitung sebagai rukhshah, dan meng_
qadha menurut sebagian besar ulama. ambil rukhshah termasuk perkara yang
Sama halnya kalau muazin keliru mengu_ dianjurkan. Oleh sebab itu, dalam hadits
shahih dari Rasulullah saw terdapat an_
mandangkan adzan sebelum terbenam- juran untuk makan sahun Dalam Shahih
nya matahari, atau menyulut meriam pe- Bukhari dan Shahih Muslim ada hadits
nanda waktu berbuka sebelum terbenam_
nya matahari, meskipun hanya satu meniL yang diriwayatkan dari Anas, katanya:
lalu orang berbuka dengan berpedoman
kepada dua hal itu, maka ia wajib men_ Rasulullah saw pernah bersabda,
qadha puasanya.
v;j,,
Kalau ia berbuka sementara ia ragu 'Makan as1. ,rJJr e:,y
apakah matahari sudah terbenam atau dalam
sahurlah kalian iebab
belum, ia harus membayar kafarat di sam_
ping menqadha puasanya menurut Malik, s ahur terkan dung b erkah.,,
kecuali kalau dugaan kuatnya adalah Maksud al-fajr dalam ayat ini adalah
fajar shadiq, bukan fajar kadzib, dengan
matahari sudah terbenam.
dalil hadits Aisyah yang diriwayatkan oleh
Barangsiapa ragu bahwa fajar telah Bukhari dan Muslim,
terbit, maka ia harus berhenti makan. v$ {;t1 ,i,;* U Jx 'osi ici.i
fika ia makan padahal ia ragu, ia harus ,.
otsl ti:* j; ri;v tK ,&
menqadha, sama seperti orangyang makan il q)
karena lupa. Ini menurut Malik. Sedangkan
N,,&,* J:;ii'ip ,r&
Abu Hanifah dan Syaf i berkata: ta tiaat
"langanlah adzan Bilal menghAang Xo-
menanggung apa_apa sampai jelas bagi-
nya bahwa f-ajar telah terbit. ]ika sudah je- lian untuk makan sahur sebablo briaro,
Ias bahwa fajartelah terbit fdan ia makan),
ia wajib menqadha, dengan kesepakatan pada malam hari. Makan minumlah hingga
kalian mendengar adzan lbnu Ummi Makilm
para imam semua madzhab, dan ini di- sebab ia tidak beradzan kecuali setelah fajar
terbit."
dasarkan atas kaidah: laa ,ibrata bizh-
zhannil-balyini khatha.uhu (dugaan yang Ini adalah Iafal riwayat Bukhari. Dalil
jelas kelirunya tidak diperhitungkan).
Tidak ada perbedaan pendapat me-
ngenai wajibnya menqadha apabila hilal
'tArsIRAL-MuNlR rILlD 1
lainnya adalah hadits Qais bin Thalq dari
ayahnya,
;';J,t
Tang membedakan Puosa kiu dari
puasa Ahli Kitab adalah makan sohun"
"Fajar yang dimaksud ,r**l)) Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa'id al-
Khudri bahwa ia mendengar Rasulullah
(bubentuk garis putih) mmnniang di ufuh saw bersabda,
mehinlan yang melebar dan berwarna merah" * i,yr* ,j*rv-it;(t ;<fr ,tY';
Disebutlan dalam sebuah hadits mur-
sal yang deraiavryaiaYYid [bagus): ,So ,!, ,S; t-'prtt ii ,V'6 ,riilr
ei - 9clt 5i fG €ie ,or;;5t ,Y#.'-Y,iE, J1 ,*) Jt,y45;s
;qir',gxtt Gt ,w ?; i -*1r #t4
iYiut.A ,i>tbr ,y';y,6i{' Gt "'fanganlah lcalian melalct*an puasa tt i-
"Fajar ada dua macom. Yangbentuknya shal Siapa Pun yang ingin melakulcanttya
henitalorya ia mengerialeannya sampai wabu
seperti ekor serigala tiilak mengharamkan *hur saja.' Para salubat menyalwt, 'Tapi me-
,tgaPa Anda senilirt melaleulcan pnsa wishal
aPaPun. Sedangkan yang bentuluya menye-
walui Rasulullah?' kliau bcrsobda,'/*u tak
bar di ufuk itulah yang menanilal'an waldtt
shalat shubuh dan mengharamlan molcan sama dengan lealian sehab fithan membqilca
(b agt orang y ang b erPuasa). "
7. Firman Allah Ta'al" t4' j1 ;+' ti 7> makan dan minum.'"
l menunjukkan bahwa puasa wishol ter' Ini menuniuld<an bolehnya menunda
larang sebab malam merupakan ghaoyah buka puasa sampai waktu sahu4, dan itu-
I (batas ak*rir) puasa. Larangan puasa ini Iah batas akhir bagi onmg yang ingin
melakukan puasa wishal, tidak boleh ia
I menyambung puasa hari ini dengan hari
beri}mtnya [tanpa makan apa pun pada
I ditegdskan dalam hadits yang diriwayat-
malam harinya). Ini adalah pendapat
I kan oleh Bukhari bahwa Rasulullah saw
Ahmad, lshaq, dan lbnu Wahb fmurid
bersabda,
Imam Malik).
,t*1v fii,ioy: g)
Al-Qurthubi menulis: Meninggalkan
"Janganlah kalian melalatkan puasa puasa wishal pada saat Islam iaya dan
muzuh telah ditundukkan lebih utama,
wishal, jang anlah kalian melakukan puasa dan itu meruPakan deraiat dan maqam
wishal." yangtertinggi.s
Puasa wishal hukumnYa malruh Ayat ini iuga menuniukkan bahwa
menurut jumhur ulama. Namun sebagian waktu berbuka adalah pada saat mata-
ulama mengharamkannya karena puasa
ini bertentangan dengan lahiriah nash
,Al-Quian dan tergolong perbuatan me-
niru Ahli Kitab. Muslim dan Abu Dawud 60 Tafsiral{urthubi (2/330)-
meriwayatkan:
L.
.TAFSIR AI-MUNIR,ILID 1
hari terbenam, dengan dalil hadits yang gungannya tidak akan bebas kecuali de_
diriwayatkan oleh Bukhari aan Uustim ngan mengulangi amal sunnah tersebut.
dari Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. ber_
Madzhab Maliki memerinci: fika si pe_
sabda, Iaksana membatalkan amal itu, ia harus
menqadha; tapi jika ada faktor lain yang
,rii 6 q )6r i)1, ,6,;,, Jru, 1ll,rt merusak (membatalkan) amal itu, ia tidak
harus menqadha.
**"Apabita matam :#t #' ;*, Sedangkan madzhab Syafi,i dan
Hambali berkata: fika ia membatalkan
sini (timur) dan siang telah menl,ingkir dari
sebelah sini (barat), berarti itulah iaktunya amal sunnah yang telah dimulainy4 ia
berbuka bagi orang yang berpuasa.,, tidak harus menqadha kecuali dalam haji
sunnah
Berdasarkan ayat ini madzhab Hanafi sunnah menurut madzhab Hambali fhaji
memandang bahwa puasa tathawwu, Dalil
(sunnah) yang sudah dimulai harus di_ ini wajib disempurnakan).
kerjakan sampai selesai, karena kata
ash-shiyaam meliputi semua puasa, jadi mereka adalah firman Allah Ta,ala:
"...Tidak ada alasan apa pun untuk me_
(laatl-hIiakuabnaho:9ra1n)g-orang yang berbuat baik...,,
semua puasa yang telah dimulai harus di- Serta sabda Rasulullah saw.,
kerjakan sampai sempurna sebab Allah
SWT memerintahkan kita menyempurna-
kan puasa sampai malam, dan ada kaidah . .,,!rang ** **,#:#t,ir?i,
yang berbunfi al_amru lil-wujuuD (pe_ adalah pemimpin dirinya sendiri.,6l
rintah menunjukkan wajibnya perkara
yang diperintahkan); maka, kalau sese_ 8. Bagi orang yang berpuasa disunahkan
orang tidak menyempurnakan puasanya berbuka dengan beberapa kurma sega4
sampai terbenamnya matahari, ia harus kurma kering, atau
menqadhanya. Hukum yang sama ber_ putih. Dalilnya adalah beberapa teguk air
laku dalam semua amal sunnah, seperti
shalat, haji, dan puasa... semuanya wajib hadits yrng di.i.r-
yatkan oleh Abu Dawud dan Daraquthni
disempurnakan apabila telah dimulai, dan dari Anas, katanya: "Rasulullah saw. bia_
sanya berbuka dengan beberapa butir
amal-amal itu harus diulangi jika tidak kurma segar sebelum menunaikan shalat
sempurna, baik ketidaksempurnaan itu maghrib. Kalau tidak ada kurma sega[
beliau berbuka dengan kurma kering.
terjadi karena ada uzur maupun tanpa ada Kalau tidak ada, beliau minum beberapa
uzur. Dalil mereka adalah firman_Nya, teguk air putih.,,
"..Dan janganlah kamu merusakkan Disunahkan berdoa sesudahberbuka,
segala amalmu.,, (Muhammad: 33) Amal dengan dalil hadits yang diriwayatkan
sunnah yang telah dimulai juga tergolong
amal (yang disebutkan dalam ,yt iri;, oleh Daraquthni dari Ibnu Abbas, katanya,
Apabila berbuka puasa, biasanya Nabi saw.
maka dari itu tidak boleh dirusakkan, berdoa begini,
dan apabila amal itu rusak atau orang
itu membatalkannya, berarti ia telah me-
ninggalkan sebuah kewajiban, dan tang- 6L sllatomUpai.tseerlJeesraaitratdauiamaepmabkaathalmkaanunyam.elnRereunsk;a.n; .puasanya
Srr"fr A-g"q"t"h ,r{,(r,
,,#,t|!ii 81, e,,t* u'Stt "Barang siapa berpuasa Ramadhan lalu
mengiringinya dengan puasa enam hari di
#t4tuiut bulan Syawwal, maka itu terhitung seperti
"Ya Allah, demi Engkau kami berPuasa puasa setahun penuh." Menurut madzhab
dan dengan rezeki-Mu kami berbuka, maka
terimalah Puasa kami, sesungguhnya Engkau Maliki, makruh hukumnya menyambung
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." puasa enam hari itu dengan Ramadhan.
Abu Dawud meriwayatkan dari Ibnu 10. fimak membatalkan i'tikaf, dengan dalil
firman-Nya, "(Tetapi) ianganlah kamu
campuri mereka itu, se dang kamu beri' tikaf
Umar bahwa apabila berbuka puasa, Rasu- dalam mesjid". Adapun bersentuhan ku-
lullah saw. biasanya berdoa begini,
lit dengan istri tanpa berjimak: kalau tu-
.o A;.t ,c i-jiA:ri juannya adalah untuk mendapatkan ke-
nikmatan, hukumnya makruh; tapi kalau
,-lr ,oti)r
Jii^t ia tidak bermaksud demikian, hukum-
IA
nya tidak makruh. Dalilnya, Aisyah dulu
,L:I;rt
6.
'Js,;r"
"Dahaga telah lenyap, urat-urat telah ba- menyisir rambut Rasulullah saw. ketika
sah, dan insya Allah pahala sudah didapat-
kan." beliau sedang i'tikaf dan dalam keadaan
begitu pasti terjadi persentuhan kulit
Dianjurkan memberi buka Puasa un- mereka. Itu menuniukkan bahwa persen-
tuk saudara seagama, dengan dalil hadits
yang diriwayatkan oleh lbnu Maiah dari tuhan kulit tanpa diiringi syahwat tidak
terlarang. Ini adalah pendapat Atha',
Zaid bin l(halid al-fuhani bahwa Rasu- Syafi'i, dan lbnul Mundzir.
lullah saw. bersabda, Adapun hal-hal yang menjadi pendahu-
'riiL 11 luan jimak (seperti ciuman dan rabaan),
f i ?;i woVs,r*;vinf"eI U walaupun tidak sampai keluar mani, haram
hukumnya dan merusak i'tikaf menurut
madzhab Maliki. Sedang menurut iumhu4
hal seperti itu tidak merusak i'tikaf; ha-
"Barangsiapa memb eri makanan b erbu- nya saja madzhab Syaf i berkata: "l'tikaf
ka untuk orangyangberpuasa, maka ia men- menjadi batal jika ia keluar mani sesuai
dapatkan pahala seperti pahala orang itu tan-
pa berkurang sedikit pun pahalanya." dengan kebiasaannya"62, sedangkan selain
mereka berkata: "l'tikaf menjadi batal
9. Disunahkan berpuasa enam hari di bulan gara-gara keluar mani pada saat teriadi
persentuhan kulit yang diiringi syahwat,
Syawwal. Dalilnya adalah hadits yang di- seperti ciuman, rabaan, pergesekan paha,
riwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, Abu
Dawud, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Abu dan sebagainya."
Ayyub al-Anshari bahwa Rasulullah saw.
11. Disunahkan beri'tikaf di masjid. Arti i'ti-
bersabda, kaf dalam bahasa Arab adalah menetap,
sedangkan artinya dalam istilah syariat
iL';'oC ,J.(? Ul'i ,ot:rr, iG U
62 Maksudnya, kalau biasanya ia keluar mani bila mencium
l"lstrW
istri atau meraba tubuhnya, lalu ia melakukannya pada saat
i'tikaf dan ia keluar mani, maka i'tikaftrya batal. (Penj.)
'fArsrR AL-MUNtR )rlr D I
adalah melaksanakan suatu ketaatan khu- Bagi orang yang beri'tikaf pada sepu-
sus secara terus-menerus pada waktu yang
khusus, dengan syarat khusus, di tempat luh hari terakhir di bulan Ramadhan,
khusus. Para ulama berijmak bahwa i'ti- Malik dan Ahmad menganjurkannya me-
kaf tidak wajib, melainkan tergolong iba-
dah sunnah yang telah dikerjakan oleh nginap di masjid pada malam ldul Fitri,
Rasulullah saw., para sahabatnya, serta hingga ia berangkat dari sana menuju ke
istri-istrinya. Ia berubah menjadi wajib lapangan tempat shalat Id. Sedangkan
(harus dilaksanakan) apabila dinazarkan. Syafi'i dan al-Auza'i berkata: Ia keluar dari
tempat i'tikafnya apabila matahari telah
Para ulama berijmak bahwa tempat i'tikaf terbenam (pada hari terakhir Ramadhan).
hanyalah di masjid, dengan dalil firman- 12. Wajib menaati hukum-hukum (perintah
Nya, "dl dalam masjid". Menurut madzhab dan larangan) Allah, termasuk di antara-
Maliki, batas minimal i'tikaf adalah se- nya hukum mengenai persentuhan kulit
hari semalam. Sedangkan menurut Abu dengan istri pada saat i'tikaf. Itu termasuk
Hanifah, Syafi'i, dan Ahmad, minimaln5ra hudud [batasan-batasan) Allah. Disebut
adalah sesaat, dan tidak ada batas untuk hudud karena ia mencegah masuknya se-
batas maksimalnya. Menurut mereka, ti- suatu yang bukan termasuk bagiannya,
dak disyaratkan puasa untuk i'tikaf. Se- dan menghalangi keluarnya apa yang ter-
dang madzhab Maliki menjadikan puasa masuk bagiannya. Dari sinilah asal usulnya
sebagai syarat mutlak baginya. Madzhab penyebutan hukuman kejahatan dengan
Hanafi mensyaratkannya dalam i'tikaF3
yang dinazarkan saja, tidak dalam i'tikaf istilah hudud, sebab hukuman itu akan
yang sunnah. Dalil orang-orang yang mencegah orang yang bersangkutan untuk
mensyaratkan puasa adalah hadits dha'if kembali melakukan kejahatan itu. Dari
yang diriwayatkan oleh Daraquthni dan sini pula adanya istilah al-ihdaad dalam
Baihaqi, yaitu,
idah, sebab wanita yang menjalani masa
rr.it ;r(-r i idah tidak boleh berhias dan berdandan.
"Tiada itikaf lyang s:aD kecuali jika di- MEMANAN HARTA ORANG 1AIN DENGAN
GARAYAilG BATtt
iringi dengan puAsA."
Surah al-Baqarah Ayat 188
Orang yang beri'tikaf tidak boleh ke-
luar dari tempat i'tikafrrya kecuali untuk e'I:i; #d! ,&-FE(*G{j
keperluan yang tak bisa dihindari. Dalil-
nya adalah hadits yang diriwayatkan dari .rgr )6;qj$LiaaCASy
Aisyah, katanya: 'Apabila sedang beri'ti-
kaf, Rasulullah saw. mendekatkan kepala- @|rfif,ii6ry!
nya kepadaku agar kusisir rambutnya, dan
beliau tidak masuk rumah kecuali untuk "Dan janganlah lcamu makan harta di antara
memenuhi hajat manusiawi." Maksudnya,
buang air besar dan kecil. kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah)
kamu menyuap dengan harta itu kqada para ha-
63 Dalam bukunya tertulis: puasa.;rong dinazarkan. (penj.) kim, dengan malcsud agar lcamu dapat memalcnn
seba$an dari harta oranglain itu dengan jalan dosa
padahal lamu mengetahui." (al-Baqarah: I gg)
I'raab pengadilan yang menguntungkan diri kalian.
maj {.,,<r' jr 5'rri;y t"ta (5iX;} uerr<efr1$,yr<1n (,ii) abfariiq artinya sekumpulan, seke'
zium karena di' athafl<an kepada ('rrt' yr), lompok (iltl yakni dengan ialan melaku-
jadi seakan-akan Allah berfirman (yi; {:); atau kan dosa, yaitu dengan cara lalim dan aniaya,
misalnya: dengan memberi kesaksian palsu,
ia berkedudukan manshuub dengan menfaq- sumpah dusta, atau sejenisnya. Hal seperti itu
difrkan adanya kata (of setelah huruf wau disebut al-i*m fdosa) karena dosa berkaitan
yang menjadi jawaab bagi nahf flarangan), dengan pelakunya.
dan ia bermakna "menggabungkan", seolah- 4itt:t;i r-!) padatral kalian mengetahui
t# |olah Allah berfirman begini: (rr51, l,f ,b, bahwa kalian berbuat salah dan berdosa. Ini
menandakan betapa nekadnya mereka ber'
,*' .tl u. Ui i;tr,rJ,U,, .(* .(ltrD yang artinya:
"fangan kamu gabungkan antara memakan
harta sesamakalian secarabatil dan membawa buat maksiat.
urusan harta itu kepada hakim. SEBAB TURUNNYA AYAT
(r;i5 .r!) ,artrt jumlah ismiyyah yang Muqatil bin Hayyan berkata: Ayat ini turun
menempati kedudukan nashb sebagai haal sehubungan dengan Imru'ul Qais bin Abis
dari dhamiiryang marfuu' dalam (',tq).
Mufradaat Lughawllyah al-Kindi dan Abdan bin Asywa' al-Hadhrami.
Keduanya mengadu kepada Nabi saw me-
4W eVi'rrt Yr) yakni janganlah se-
ngenai sebidang tanah' Imru'ul Qais menjadi
bagian dari kalian memakan harta sebagian pihak yang didalnra, dan Abdan sebagai pen-
yang lain dengan cara yang tidak dibenarkan dakrpa. Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat ini'
AkhirnyaAbdan merelakan tanahnya dan tidak
syariat. Maksud "memakan" adalah mengambil
memperkarakan Imru'ul Qais lebih lanjut'64
dan merampas. Istilah "memakan" dipakai ka-
rena tujuan terbesar dari harta adalah untuk Sa'id bin |ubair berkata: Imru'ul Qais
dipakai makan. Memakan harta dengan jalan
bin Abis dan Abdan bin Asywa' al-Hadhrami
yang batil ada dua bentuk. Pertama, meng- berselisih tentang sebidang tanah dan Imru'ul
ambilnya dengan cara lalim: mencuri, me-
Qais menghendaki lawannya bersumpah. Maka
rampas, dan sejenisnya. Kedua, mengambilnya
turunlah ayal: "Dan ianganlah sebagian kamu
dari pekerjaan yang terlarang, seperti iudi, memakan harta sebagian yang lain di antara
upah bernyanyi, dan cara-cara lain seienis
kamu dengan ialan Yong batil."
yang diharamkan syariat. Ayat ini berisi peng-
haraman semua cara tersebut. Arti al-baathil
dalam bahasa Arab adalah sesuatu yang pergi HUBUNGAN ANTAR AYAT
I atau lenyap. Yang dimaksud dengan ba&? Hubungan ayat ini dengan yang sebelum-
di sini adalah sesuatu yang haram menurut nya kelihatan ielas. Yaitu: orang yang beriba'
syaria! seperti mencuri dan merampas. Ini dah kepada Allah Ta'ala dengan melakukan
mencakup segala sesuatu yang diambil tanpa puasa, menahan dirinya dari hal-hal yang biasa
imbalan, atau tanpa kerelaan hati pemiliknya, dikeriakannya (makan, minum, dan jimak) di
atau dibelaniakan pada suatu hal yang tidak siang hari, lalu ia pun menahan dirinya dari
nyata dan bermanfaat. hal-hal terlarang dalam puasa... maka sudah
(rri.f3) t<atian memb eri harta kepada hakim 64 Al-Bahrul Muhiith (2/55).
sebagai suap agar kalian mendapat keputusan
semestinya makanan dan minumannya pun terhitung penyerangan terhadap harta orang
hanya berasal dari jalan yang benar-benar
halal, yang menerangi hati, mempertajam ba- lain, baik yang dirampas itu adalah benda
sirah, dan meningkatkan semangatnya dalam
ataupun manfaat), merugikan manfaat orang
beribadah. Karena itu ia dilarang memakan
lain (misalnya: mempekerjakannya tanpa
barang yang haram yang berakibat puasanya
tidak diterima. upah atau mengurangi upahnya), memakan
harta anak yatim secara lalim, upah joget dan
TAFSIR DAt{ PENJELASAN bernyanyi, upah pelacu4, upah mantra dan
pengkhataman Al-Qur'an, harta yang diambil
Dalam ayat-ayat puasa Allah Ta'ala men- dengan cara menipu dan memalsukan, dan
jelaskan kehalalan bagi seseorang untuk me- jenis-jenis lainnya yang tergolong harta haram,
yang mengantarkan kepada neraka, karena
makan hartanya sendiri, dan di sini Dia me- setiap tubuh yang tumbuh dari harta haram
Iebih pantas untuk masuk neraka.
nyebutkan hukum memakan harta orang lain.
Allah Ta'ala melarang kita memakan har- Larangan memakan harta dengan jalan
yang batil juga terdapat dalam ayat-ayat lain,
ta orang lain dengan cara yang tidak disya-
riatkan. Dia mengrdhaafahl<an l<ata amwaal di antaranya,
kepada dhamiir jamak (kum) untuk meng-
isyaratkan bahwa sebenarnya harta adalah "Wahai orang- orafig yang b eriman! langanlah
milik umat atau jamaah, sebab umat ini ada- kamu saling memakan harta s*amamu dengan
lah umat yang satu dan saling solider. Ini jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam per-
juga untuk mengisyaratkan bahwa menghar- dagangan yangberlaku atas dasar suka sama suka
gai dan menjaga harta orang lain terhitung di antarakamu.," (an-Nisaa': 29)
menghargai dan menjaga harta kita sendiri.
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan
Karena itu, mengganggu harta orang lain ter- harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka
hitung sebagai kejahatan terhadap umat ini itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan
yang mana ia merupakan salah satu individu di masuk ke dalam api yang menyah-nyala (neraka).,,
dalamnya. Kata amwaal diidhaafahkan kepa- (an-Nisaa': t0)
da dhamiir orang yang dilarang, karena setiap
orang dilarang mengganggu harta orang lain Arti (3Krr jt A. tji'ry adalah: Jangantah
dan dilarang diganggu hartanya.
kalian menyuap hakim/penguasa dengan har-
"Memakan dengan jalan yang batil" men- ta demi mengambil harta manusia lain dengan
cakup segala benda yang diambil dengan cara perbuatan dosa, misalnya dengan sumpah
yang tidak bena4, seperti: riba dan judi (karena
ia diambiltanpa imbalan), suap dan pembelaan dusta atau kesaksian palsu dan sejenisnya
fdi pengadilan) dengan cara yang batil (sebab yang tergolong cara-cara untuk mendapatkan
ia terhitung membantu kelaliman), sedekah
kepada orang yang mampu bekerja mencari barang haram. Ayat ini meliputi dua bentuk:
rezeki (sebab sedekah seperti ini merupakan
Pertama: Memberikan harta kepada hakim
penghinaan bagi orang itu) dan sedekah ini sebagai suap agar hakim memberikan keputus-
an batil )xang menguntungkan mereka sehingga
tidak halal bagi si penerima apabila ia tidak mereka dapat mengambil hak orang lain.
dalam keadaan darurat untuk mengambilnya,
mencuri dan merampas (karena perbuatan ini Kedua: Mengajukan gugat perkara ke peng-
adilan dengan berlandaskan pada hujjah yang
batil, dengan memalsukan fakta, memberi ke-
saksian palsu dan sumpah dusta. Hal ini pernah
diperingatkan Nabi saw. dalam hadits Ummu
sr'"hels"q"-t' *fi{,, 4;;},,}l},, tuslt[-Mu"'*llt'' 1
Salamah yang diriwayatkan oleh Malih Ahmad, jalan yang tidak benar. Hal itu mencakup judi,
dan para penyusun enam kitab hadits. Kata penipuan, perampasan, pengingkaran hah
Ummu Salamah: Ketika aku sedang bersama dan cara lain yang tidak berkenan di hati si
Rasulullah saw, datanglah dua oranglelaki yang pemilih atau yang diharamkan oleh syariat
berselisih mengenai harta warisan dan hal-hal
meskipun seseorang memberikannya dengan
lainnya. Maka Rasulullah saw. bersabda,
kerelaan hati (misalnya upah pelacu4, upah
)6tq+1 '8
peramal, harga arak babi, dan sebagainya yang
"Aku hanyahh seorang firanusia, dan kalian
tergolong permainan yang haram).
mengadukan perselisihan kalian kepadaku. Boleh Termasuk kategori "memakan dengan ja-
jadi sebagian orang lebih pandai mengutarakan lan yang batil" antara lain: hakim memenang-
kan Anda dalam sengketa sementara Anda
argumennya darip ada seb agian yang lain, lalu aku tahu bahwa Anda berada di pihak yang salah.
Ayatini secara terang menyatakan bahwa dosa
pun membuat keputusan yang menguntungkan-
nya sesuai dengan hujah yang kudengar. Maka ditanggung oleh orang yang makan sementara
barangsiapa yang kumenangkan padahal barang ia tahu bahwa ia zalim dalam makan tersebut.
Adapun orang yang tidak tahu tidak berdosa'
itu sebenarnya hak saudaranya, maka ianganlah
ia mengambilnya, sebab aku memotongkan api Barang haram tidak berubah menjadi halal
gara-gara keputusan hakim, sebab ia hanya
nerakabaginya." memutuskan berdasarkan bukti lahiriah, se-
bagaimana ditunjukkan oleh hadits Ummu
Mendengar ini kedua orang yang ber- Salamah di atas, dan kenyataannya memang
sengketa itu menangis. Masing-masing ber-
kata, "Saya relakan harta itu untuk teman demikian.
Namun meski demikian, terdapat perbe-
saya." Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda
daan pendapat di kalangan para fuqaha me-
kepada keduanya,
ngenai masalah ini.
yb F4! 'f ":*it'i '*r!t'5\t
Abu Hanifah berkata: Keputusan hakim
+* t"1(- terhitung valid dalam masalah akad dan pem-
batalannya, secara lahiriah dan batiniah, se-
'Pergilah kalian talu bagihh harta *u meriaii
bab tugas hakim adalah memutuskan perkara
dua bagian kemudian adakan undian (untuk me- dengan kebenaran. fadi, kalau hakim memu-
nentukan bagian yang mana yang menjadi hak tuskan-dengan dasar saksi-mengenai pem-
mereka masing-masing), kemudian hendaknya buatan akad atau pembatalannya, keputusan-
m asing- masing merelakan temanny a. "
nya itu valid dan berlaku, dan itu terhitung
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM seperti akad yang dibuat oleh kedua pihak
seiak mula, meskipun para saksinya adalah
Ayat ini melarang semua individu dalam saksi palsu. Contohnya, seorang lelaki meng-
umat Islam memakan harta sesama dengan gugat seorang wanita bahwa ia telah meni-
kahinya, tapi si wanita mungki4, lalu si lelaki
mendatangkan dua orang saksi palsu yang
menguatkan gugatannya, lantas hakim me-
mutuskan bahwa keduanya sudah melakukan
akad nikah... maka telah halal bagi lelaki itu
untuk menggauli si wanita, Seandainya hakim urusan dengan wanita itu (untuk menjatuhkan
memutuskan perceraian, keduanya harus di- hukuman hudu d t erhadapny a). "
pisahkan (diceraikan), meskipun si lelaki Jadi, kisah lihn ini menunjukkan bahwa
mungkir bahwa dirinya telah menceraikan istri hanya bisa berpisah (cerai) dari suaminya
dengan melakukan lihn dusta, yang sekiranya
istrinya. Validitas keputusan hakim seperti ini hakim tahu kedustaan si wanita dalam lihn
terikat dengan dua syarat: ini maka pasti ia akan menjatuhkan hukuman
hudud terhadapnya dan tidak memisahkan
t. Ia tidak tahu bahwa para saksi itu adalah (menceraikan) keduanya. Ini tidak termasuk
dalam keumuman sabda Rasulullah saw.:
saksi palsu. "Maka barangsiapa yang kumenangkan pada-
2. Perkara itu tergolong perkara yang ia hal barang itu sebenarnya hak saudaranya,
punya wewenang untuk mengadakan maka janganlah ia mengambilnya."
akadnya. Adapun jumhur ulama berpendapat bah-
wa Putusan hakim berlaku secara lahiriah,
Ni karramallaahu wajhahu pernah mem- tidak secara batiniah, berkenaan dengan har-
buat putusan yang menguatkan pendapat
ta dan hukum-hukum lainnya (pernikahan,
ini. Ceritanya begini: Ada seorang lelaki yang
mengklaim dirinya telah menikahi seorang wa- talak, dan jinayat). |adi, putusan hakim tidak
nita tapi si wanita mungkir. Lelaki itu meng- menghalalkan perkara yang haram dan tidak
hadirkan dua orang saksi, tapi si wanita berka-
ta, 'Aku tidak pernah menikah dengannya." mengharamkan perkara yang halal, tidak
Maka Ali berkata kepada wanita itu, "Dua mengadakan hak-hah melainkan sekadar me-
saksi ini telah mengesahkan pernikahanmu nampilkan dan menampakkannya dalam ke-
dengannya." Demikian pula kisah lihn Hilal nyataan. Dalilnyaadalah hadits Ummu Salamah
bin Umalyah dengan istrinya, dan Nabi saw. di atas, yang dari sana diambil kaidah beri-
memutuskan bahwa keduanya harus ber-
pisah (cerai). Hal itu terjadi sesudah beliau kut nalrnu nahkumu bizh-zhaahir; wallaahu
bersabda yatawallas-saraa'ir [Kita membuat putusan
berdasarkan bukti-bukti lahiriah, sedangkan
)y i y *o; .>iG, :tp rs :l",lt iu; ot urusan hati berada di tangan Allah). Inilah
;t-x" i, *4,a ats."* ;, yang benaf,, secara umum, kecuali perkara
tertentu (misalnya li'an) yang dikecualikan
"Kalau anak yang dilahirkan wanita itu ciri-
nya beginL berarti ia anaknya Hilal, tapi kalau darinya dengan nash.
cirinya demikian, berarti ia anaknya Syarik bin
Sahma'." Terlepas dari hal di atas, seorang mukmin
tidak boleh mengadu ke pengadilan, dengan
Ketika ternyata bayi tersebut memiliki ciri bersandar kepada kecerdikan pengacara,
yang tak disukai, Nabi saw. bersabda,
sementara ia tahu bahwa gugatan yang di-
.i"oU ut d iKi ,..rG{r u 6 i$
sampaikannya tidak benar.
"Sekiranya bukan karena kesalcsian-kesalesian
yang telah disampaikan tadi, tentu aku masih ada Seorang mukmin tidak boleh mengambil
harta saudaranya atau benda yang bukan hak-
nya meskipun putusan hakim menyatakan
harta tersebut merupakan haknya, karena ha-
kim adalah manusia yang memutuskan per-
srr"nl-e"q"r"rr **,(, 4@,,Ill* tuSIR&-MUNIRIIIID 1
kara berdasarkan bukti-bukti lahiriah, dan dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada
putusannya tidak mengubah fakta; yang wajib Allah agar kamu b eruntungi (al-Btqtah: f 89)
diperhatikannya hanyalah perhitungan yang
Qlraa'aat
adil di hadapan Allah Ta'ala Yang tiada sesuatu
pun yang samar bagi-Nya dan Dia membalas (9{'.f} dibaca:
1. dengan huruf nun berharakat kasrah,
setiap manusia atas apa yang ia kerjakan.
serta huruf lam dalam kata (u^!t) dibaca
Dialah yang harus diingat pengawasan-Nya sukun dan sesudah lam tersebut ada huruf
hamzah. Ini adalah bacaan jumhur.
pada saat sepi maupun ramai, dan Dialah yang
2. dengan memindahkan harakat huruf
harus ditakuti oleh seorang muslim dalam
hamzah dan menghapus hamzah tersebut.
perbuatan lahiriah dan batiniahnya. Ini adalah bacaan WarsY'
Memberi suap kepada hakim terhitung
(-#') dibaca:
sebagai perbuatan membuang-buang harta.
(-r"]D. Ini adalah bacaan Warsy, Abu Amc
Orang beriman tidak dibenarkan menyuap
dan Hafsh.
hakim agar membuat putusan yang memberi-
nya lebih dari apa yang menjadi haknya atau 2. (-tD. Ini adalah bacaan para imam yang
apa yang bukan haknya.
lain.
Ahlus-sunnah sepakat bahwa barangsiapa
mengambil sesuatu yang bisa disebut maal (,F;) dibaca:
(harta), sedikit ataupun banyak, maka per- 1. dengan huruf nun dibaca secara takhfiif
buatan itu membuatnya tergolong orang fa-
sik, dan haram baginya mengambil barang dan kata (;r) dibaca rafa'. lni adalah
tersebut. bacaan Nafi' dan lbnu Amir.
PENANGGALAN HIJRIYAH, DAN HAKIKAT 2. dengan huruf nun bertasydid serta kata
KEBAJIKAil
(;r) dibaca nashb.lni adalah bacaan para
Surah al-Baqarah AYat 189
imam yang lain.
,rqL*I; As' ";ijo' e <niL;i
{1rr} dibaca (lr) oleh Nafi'dan Ibnu Amir.
3Ar t3,l3 i4 U'A; U';
l'raab
6?'U'i 4r'"{.JS 6-iit iy,
' 441; 6) susunan ini adalah mubtada'
'UA A $;3rt't1,9i' a -Lijy dan kh,abar. {!'} adalah isim tara. yalg
nberkeduduka marfitu', dan
@5'# kalimat Ir;t i!)
"Mereka bertanya kepadamu (Muhamrnad) 4o#t adalah khabar lar'sa. {ir} adalah rsfm
tentang bulan sabit. Katakanlah, 'itu adalah (pe-
nunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haiil Iaakinna yang berkedudukan manshuub, sedang
Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah
dari atasnya, tetapi kebajikan adalah (kebaiikan) khabarnya dihapus, tnqdiirnyaadalah [.,,l y i).
orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah
Balaaghah
lam 4etv qil. qV e '.1i ,,L{r ,} !nit;.\ oa'
ilmu
balaaghah, susunan seperti ini di'
sebut al-usluubul hakiim: mereka menanyai
1TATSIRAL-MUNIRIILID .rll*#mtr ul ., sr,"hAr-B.q"r"h
Rasulullah saw. tentang hilal, mengapa ia mu- kebajikan memasuki rumah-rumah dari bela-
la-mula kelihatan kecil kemudian semakin kangnya, yakni sewaktu berihram, dengan
besar ukurannya hingga cahayanya menjadi membuat lubang di dinding belakang rumah
sempurna, tapi beliau mengalihkan jawab- dan masuk serta keluar rumah lewat lubang
annya dengan menjelaskan kepada mereka itu, tidak lewat pintu depan. Mereka dulu me-
hikmah dari hilal, yang lebih patut untuk lakukan hal demikian dan menganggapnya
ditanyakan, sebab sudah dimaklumi bahwa kebajikan. {rt Wy akan tetapi orang yang
semua perbuatan Allah 'Azza wa falla tidak memiliki kebajikan adalah (* i) orang
lepas dari hikmah yang luar biasa dan mas-
lahat bagi hamba-hamba-Nya, maka tidak yang bertakwa kepada Allah, yaitu dengan
perlu kalian tanyakan tentang ukuran besar-
tidak melanggar perintah dan larangan-Nya.
kecilnya bulan, tapi perhatikanlah perkara
; a;tAt-Birr artinya ketalnaraan . 4yt;i yi?ry
yang sebenarnya bukan kebajikan namun ka-
masukilah rumah-rumah itu lewat pintunya,
lian menganggapnya kebaj ikan.
sewaktu kalian berihram dan lainnya. {t;dr}
kalian beruntung.
Mufradaat Lughawlyyah SEBAB TURUNNYA AYAT
{*{'} adalah bentuk jamak dari kata aI- Ibnu Abbas berkata: Dua orang sahabat
dari kalangan Ansha[ Mu'adz bin fabal dan
hilaal yang artinya "bulan". Mereka bertanya, Tsa'labah bin Ghanamlo, suatu ketika berkata,
mengapa bulan itu kelihatan kecil pada dua- "Wahai Rasulullah, mengapa hilal itu mula-
tiga malam pertama pada setiap bulannya
mula kelihatan kecil seperti benang kemudian
kemudian ukurannya bertambah besar sampai ia bertambah besar hingga bulat penuh, Ialu
ia semakin mengecil hingga ukurannya kem-
cahayanya menjadi sempurna, lalu ia kembali bali seperti semula? Mengapa ukurannya tidak
tetap seperti matahari?" Maka turunlah ayat
mengecil seperti ukurannya semula? Mengapa
ini. Menurut riwayat yang lain, kaum Yahudi
ukurannya tidak tetap seperti matahari?
pernah bertanya tentang hilal.
(+f F adalah bentuk j amak dari kata miiqaat,
Mengenai sebab turunnya ayat (rt o{ry,
yaitu sesuatu yang menjadi patokan untuk
mengetahui waktu dalam ukuran tertentu. al-Bara' berkata: Dulu, sepulangnya dari me-
Dengan hilal, manusia mengetahui waktu- nunaikan ibadah haji, kaum Anshar biasanya
waktu pertanian, perdagangan, idah wanita, memasuki rumah tidak lewat pintunya, me-
lainkan lewat bagian belakang. Suatu ketika
puasa, berbuka, dan waktu shalat serta masa seorang lelaki, sepulangnya dari haji, masuk
haji. fadi, waktu haii juga diketahui dengan rumahnya lewat pintu, dan seolah-olah ia
dipandang telah berbuat tercela, maka turun'
hilal, dan ini tergolong'athful-khaashh'alal- lah ayat ini. Hal ini diriwayatkan oleh Bukhari
'aamm.la disebut hilal karena ia muncul se- dan Muslim.
telah sebelumnya tersembunyi. Dari asal kata Kata para ahli tafsir: Menurut kebiasaan
ini pula adanya istilah al-ihlaal bil-hajji karena di masa |ahiliyah dan awal-awal Islam, apabila
suara bacaan talbiah diucapkan dengan ielas/ 65 Sebagian orang menulis namanya adalah Ghunaimah.
keras, atau karena pada waktu hilal muncul
orang-orang menyebutnya dengan suara keras
ketika mereka melihatnya. Bulan disebut hilal
untuk dua atau tiga malam pertama setiap
bulan, selanjutnya ia disebut qamar.
46rrii q o;t ;G :,t,4t.^r!) Dan bukantah
-rArsrR AL-MUN IR TILID 1
seseorang telah berihram haii atau umrah, ia HUBUNGAI{ ANTAR AYAT
tidak boleh memasuki kebun ataupun rumah
lewat pintunya. Kalau ia adalah penduduk per- Ayat ini merupakan pelengkap hukum-
kampungan, ia melubangi dinding belakang hukum puasa karena puasa danbukaberkaitan
rumahnya dan lewat sanalah ia masuk dan dengan terlihatnya hilal, sebagaimana dinyata-
kan dalam hadits yang shahih,
keluar rumah, atau ia memasang tangga dan
masuk rumah dengan memanjatnya. Kalau ia $tvfi:,$t$;
orang Badui (yang tinggal dalam tenda dan
hidup berpindah-pindah), ia keluar lewat be- "Mulailah puasa Ramadhan jika tehh terlihat
lakang tenda, dan tidak masuk lewat pintu,
hingga ia bertahalul dari ihramnya. Mereka hilal, dan hentikan Puasa Ramadhan jika tel"ah
memandang hal itu tercela, kecuali jika orang
t erlih at hil al Sy aw w al.' 67
itu termasuk kalangan al'hums", yaitu suku
Allah tidak menyebutkan perkara yang
Quraisy, Kinanah, Khuza'ah, Tsaqif, Khats'am,
ditanyakan mengenai hilal, apakah hakikatnya
Bani Amir bin Sha'sha'ah, dan Bani Nadhir ataukah keadaannya. Akan tetapi jawaban atas
bin Muawiyah. Mereka disebut hums lantaran
kekerasan mereka dalam agama mereka...' pertanyaan itu, yang diungkapkan dengan
Pada suatu hari Rasulullah saw. memasuki
firman-Nya 4UV upetlrtta4nyVaaneitu'.bPe)r,kmeneanagn-
rumah seorangAnsha4, dan di belakangnya ada
seorang lelaki Anshar (yaitu Quthbah bin Amir isyaratkan bahwa
al-Anshari) yang masuk rumah itu lewat pintu
sementara ia dalam keadaan berihram. Orang- dengan hikmah dari perubahan hilal, dan
orang lantas mencelanya. Maka Rasulullah ini dikuatkan dengan riwayat tentang sebab
saw menanyainya, "Mengapa kau masuklewat
pintu padahal kau sedang berihram?" Lelaki itu turunnya ayat ini,
menjawab, "Saya melihat Anda masuk lewat
pintu, makanya saya pun masuk mengikuti TAFSIR DAN PENJELASAN
Anda." Rasulullah saw. bersabda, "Aktt orang
Mereka menanyaimu, wahai Muhammad,
ahmas." Orang itu berkata, "Kalau Anda adalah
orang ahmas, saya pun orang ahmas. Agam.a tentang sebab perubahan ukuran hilal dari
kita sama. Saya rela mengikuti petunjukmu, kecil menjadi besar, dan ini tidak ada gunanya
untuk ditanyakan sebab Nabi saw. tidak di-
teladanmu, dan agamamu." Maka Allah menu- utus untuk mengaiarkan ilmu falak dan per-
runkan ayat ini. Hadits ini diriwayatkan oleh bintangan. Sepatutnya pertanyaan itu diaiu-
Ibnu Abi Hatim dan Hakim dari fabir. Pendapat kan mdngenai hikmah atau tuiuan dari pen-
inilah yang paling benar. ciptaan hilal. Maka iawablah pertanyaan me-
66 Al.Hums adalah bentuk jamak dari al-ahmas, yang berasal reka, bahwa hilal merupakan tanda waktu
dari kata al-hamaasah yang artinya: kekerasan dan ke- dan perhitungan dalam urusan pertanian dan
kuatan. Mereka disebut demikian sebab mereka keras da- perdagangan, meniadi tempo akad dan utang,
lam agama mereka.
serta merupakan tanda waktu ibadah: puasa,
berbuka, shalat, haii, idah, dan sebagainya.
Sistem penanggalan hijriah yang berda-
sarkan peredaran bulan mudah perhitungan-
nya dan cocok untuk bangsa Arab.
Al-Mawaaqiit adalah bentuk iamak dari
kata al-miiqaat yang bermakna al-waqt (wak-
67 Al-Bahrul Muhiith (2/6L).
:IAFSIR AI-MUNIR IILID 1
tu), sama dengan l<ata abmii'aad yang ber- Perlu diketahui bahwa Abu Bakar al-
fashshash ar-Razi berkata: Ayat ini mengan-
makna al-wa'd (ianji). Sebagian orang berkata:
Al-Miiqaat artinya batas akhir waktu, seperti dung dalil bolehnya berihram haji kapan pun
yang dipakai dalam firman Allah Ta'ala dalam sepanjang tahun, sebab l<ata al-ahillah di sini
sifatnya umum, meliputi semua hilal, dan itu
surah al-Araaf ayat L4Z: (iliJ',q"i !" -V i\, berarti semua waktu dalam setahun merupa-
kan waktu untuk haji; dan karena telah dimak-
dan hilal adalah batas akhirnya bulan. Tem- lumi bahwa maksudnya bukan amalan-amal-
anhaji, berarti maksudnya adalah ihramhaji;^
pat-tempat ihram disebut mawaaqiitl<arena ia Namun ini adalah argumentasi yang tidak kuat
menjadi batas akhir kawasan yang halal. sebab ayat ini berisi penjelasan tentang hikmah
dari perubahan bentuk hilal (dari kecil men-
Karena telah menyebutkan mawaaqiit jadi besar), yaitu ia menjadi tanda waktu bagi
haji, Allah lantas menyebutkan'pula sebagian manusia dalam semua muamalah, ibadah, dan
perbuatan bangsa Arab dalam masa haji guna
menghapus kebiasaan fahiliyah, yaitu setelah haji mereka; ayat ini tidak berbicara tentang
berihram haji atau umrah mereka tidak masuk perkara (ibadah atau lainnya) yang terdapat di
rumah lewat pintu; mereka masuk rumah dalam bulan. Dan sabda Nabi saw. menjelaskan
lewat bagian belakangnya jika mereka adalah waktu ihram haji dan umrah, dan firman Allah
orang Badui yang tinggal di kemah-kemah, Ta'ala 4L"r- #i *t\ menunjukkan bahwa
atau lewat lubang di dinding belakang rumah waktu haji adalah dua bulan serta sebagian
jika mereka adalah penduduk perkampungan.
dari bulan ketiga.
Mereka menganggap perbuatan itu termasuk
kebajikan. Maka dikatakan kepada mereka: FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
Perbuatan seperti itu bukanlah kebajikan. Ia
bukan bentuk pendekatan diri kepada Allah Islam adalah agama objektivitas, agama
kehidupan dan realita yang bermanfaat. Ia
Ta'ala, dan perbuatan semacam itu keliru. mengesampingkan hal-hal yang sifatnya for-
malitas, bentuk luaran, dan kondisi yang tidak
Kebajikan yang sesungguhnya adalah takwa
kepada Allah, dengan melaksanakan perintah- ada manfaatlrya. Ia mengarahkan manusia
perintah-Nya dan menjauhi larangan-larang-
agar mementingkan perkara yang bermanfaat
an-Nya, melakukan hal-hal yang terpuji dan dan mendatangkan keuntungan dan maslahat
menghindari hal-hal yang tercela, serta takut bagi mereka. Oleh sebab itu, Allah Ta'ala men-
jelaskan dalam ayat sebeluhr5ra, sehubungan
kepada Allah dan siksa-Nya.
dengan pengalihan kiblat, bahwa kebajikan
Maka masuklah ke dalam rumah-rumah
itu lewat pintunya, dan bertalnralah kepada bukanlah dengan berkiblat ke timur atau
Allah dalam segala hal, semoga dengan begitu baraq kebajikan adalah ihsan, takwa, dan amal
kalian menjadi orang-orang yang beruntung saleh.
dalam amal-amal kalian, sebab orang yang
berakwa berada di jalan yang lurus sedangkan Dalam ayat ini, Allah mengingatkan kita
orang yang berbuat maksiat berada dalam akan hilsnah dari bertambah dan berkurang-
nya ukuran bulan, 1rakni hilal itu dipakai se-
kesesatan. Allah Ta'ala berfirman, bagai sarana untuk menentukan waktu dan
"...Dan barangsiapa yang bertakwa kepada 68 AhkaamulQur'an{t/259.
Allah, niscaya Dia menjadikan lccmudahan bagi-
nya dalam urusaflnya-" (ath-Thalaaq: 4)
"...Maka tidak ada setelah kebenaran itu me-
lainlan l<csesatan. Maka mengapa kamu b erp aling
(dari kebenaran)?" (Yunus: 32)
TAFSIRAL-MUNIRJILID 1
untuk mengetahui tempo muamalah, ianji, Zhahiri yang berkata: Musaaqaoh sampai tem-
po yang tak diketahui, hingga bertahun-tahun
haji, idah wanita, puasa dan buka, tempo ke-.
hamilan, persewaan, dan maslahat-maslahat yang tak tertentu, adalah boleh, sebab Rasu-
manusia lainnya. Ayat ini senada dengan fir' lullah saw. dulu mempekerjakan kaum Yahudi
man-Nya, (agar mengelola kebun'kebun di Khaibar)
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dengan upah separuh hasil bumi (kurma) un-
dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami ha-
puskan tanda malam dan Kami jadikan tanda tuk tempo yang dikehendaki Rasulullah saw.,
siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) tanpa peneRtuan batas waktunya. Pendapat
mereka dibantah begini: Hadits ini tidak bisa
mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu menjadi dalil bagi pendapat mereka, sebab
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan Rasulullah saw. telah bersabda kepada kaum
@aktA. Dan segala sesuatu telah kami terangkan Yahudi, 'Aku membiarkan kalian tinggal di
dengan jelas. " (al-Israa' : 12) sini selama Allah membiarkan kalian." Dan
ini adalah kekhususan bagi beliau, orang lain
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar tak bisa diqiyaskan kepadanya. Dengan sabda
dan bulan bercahaya, dan Dia tetapkan temPat-
tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan ini beliau menyatakan bahwa beliau, dalam
tahun dan perhitungan (waktu)..." (Yunus: 5)
urusan itu, menunggu putusan dari Tuhannya.
Menghitung hilal per bulannya lebih mu-
dah ketimbang menghitung hari-hari. Bulan tumhur membolehkan jual-beli [yang di'
disebut syahr karena tangan diacungkan ke-
tangguhkan pembayarannya) sampai masa pa-
tika menuniuk ke tempat ru'yah. Ayat-ayat
di atas dikuatkan dengan sejumlah hadits, di nen atau penebahan biji padi dan sejenisnya,
sebab temponya diketahui, sedang keterlam-
antaranya yang diriwayatkan oleh Ab durrazzaq
dan Hakim dari Ibnu Uma[ katanya: Rasulullah batan hal itu sedikit bisa ditolerir. Adapun
saw. bersabda, Syafi'i tidak membolehkan akad demikian
$bi(t,:iltii ,qil.*V i,'t,':n, 5; sebab temponya tidak diketahui.
e;'4 bu ,i); ?:,y ,$il, Allah secara khusus menyebutkan haji
karena ia adalah salah satu amalan yang me-
"Allah menjadikan hilal sebagai tanda-tanda merlukan pengetahuan tentang waltu, dan
waktu bagi manusia. Maka berpuasalah kalian bila dalam haji itu tidak boleh ada penundaan dari
telah melihatnya (hilal Ramadhan) dan hentikan
puasa Ramadhan bila kalian telah melihatnya waktunya, berbeda dengan kebiasaan bangsa
(hilal Syawwal). Kalau ia tak dapat terlihat karena
mendung hitunglah bulan itu menjadi tiga puluh Arab dahulu di mana mereka melaksanakan
hari."
ibadah haii seraya mengganti bulannya, maka
Mengetahui tempo adalah syarat dalam Allah membatalkan perkataan dan perbuatan
semua akad, seperti persewaan, iual-beli yang
pembayarannya ditangguhkan sampai tempo mereka.
tertentu, salam, musaaqaah, muzaara'ah, dan
Malik dan Abu Hanifah menjadikan ayat
sebagainya. Ini menjadi bantahan atas madzhab
ini sebagai dalil bahwa ihram haji sah di-
lakukan pada selain bulan-bulan haji sebab
Allah Ta'ala menjadikan semua hilal sebagai
zharf (waktuJ untuk amalan tersebut, maka
dari itu ihram haji sah dikerjakan pada semua
hilal. Syafi'i berbeda pendapat dalam hal ini,
dengan dalil firman Allah Ta'ala, "(Musim) haii
itu (pada) bulan -bulan yang telah dimaklumi..."
(al-Baqarah: 197) Alasan lainnya, karena
makna ayat ini adalah: Sebagian dari hilal-hilal PRINSIP.PRINSIP PERANG DI JALAT{ ALIAH
itu menjadi tanda waktu bagi manusia, dan Surah ahBaqarah Ayat 190 - 19S
sebagiannya lagi menjadi tanda waktu haji.
Ungkapan ini serupa dengan kalimat "Barang $i .Klt\u-jr pr W et#;
ini milik Khalid dan Umar", yang berarti bah- 6-i3tg4{iiir 5y'5fi
wa barang itu'sebagiannya milik Khalid se-
dang sebagian lagi milik Umar; dan tidak bisa x;i{6r,'i#*is5 o
dikatakan bahwa barang itu seluruhnya milik
Lr,'f{s';." i. f,,tl ir'fr UV'@.;t
Khalid dan seluruhnya milik Umar. 'llr'blh. 'i*)i- E 49\ ;rtr
Ayat ini mengandung penjelasan bahwa Ltit#tef @6#6; 6LK e$r6
sesuatu yang tidak disyariatkan Allah sebagai ';*sys{ Ee*rj @ F; 3i;z ii',
ibadah dan tidak ada anjuran dari syariat un-
tuk mengerjakanny4 maka sesuatu tersebut igiet"$fas:t*,*,eg\i;,$:,fs:
tidak bisa menjadi ibadah gara-gara ada orang
yang melakukannya. Misalnya, masuk rumah uStii-UitS ryt F\,iVt ;iI @
dari dinding belakang bukan dari pintu, tidak
terhitung sebagai ibadah yang mendatangkan .s\ir v*,*Vf:;6,# ,itLr n
pahala bagi orang yang melakukannya. Rasu-
lullah saw. pernah melarang seorang pria yang '*1, e-.iir i,i r{vv it t}&VW
bernama Abu Isra'il berdiri di bawah terik i<rpt Jy.K;$;i& it W erfiv
t#At?irgy?';6
matahari. Beliau bersabda,
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
'i'; d, ,',t tli ,:try*, ,$S:5;; yaflg memerangi kamu, tetapi jangan melampaui
"Suruhlah ia berbicara, berteduh, dudule, dan batas. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang
me n eruskan puas any a.' 6e
yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka
Dalam banyak ayat Allah Ta'ala menguat- di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah
kan perintah-perintah dan larangan-larang-
annya dengan perintah bertalaara kepada-Nya mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu.
agar mendapat keberuntungan. Maknanya: Danfinah itulebihkejam dari pembunuhan, dan
"Bertalaralah kepada Allah (yakni laksanakan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam,
apa yang diperintahkan-Nya dan tinggalkan kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.
apa yang dilarang-Nya) supaya kalian berun-
tung esok", atau "semoga kalian menjadi orang- lika mereka memerangi kamu, maka perangilah
orang yang beruntung tatkala kalian berdiri di
hadapan-Nya, sehingga Dia akan memberi ba- mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang
lasan yang sempurna kepada kalian". kafir. Tetapi jika mereka berhenti, maka sungguh,
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan
69 HR. Bukhari, Abu Dawu4 dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas. perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah,
dan agama hanya bagi Allah semata. lika mereka
berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan, ke-
TATSIRAL-MUNIRJILID 1
cuali terhadaP orang-orang zalim. Bulan haram ngandung 'udwaan, dan karena itulah maka
dengan bulan haram, dan (terhadap) sesuatu yang
dihormati, berlaku (hukum) qishash. Oleh sebab balasan serangan disebut serangan.
itu b arangsiaPa rnenyerang kamu, maka seranglah
Mufiadaat Lughawlyyah
dia setimpal dengan serangannya terhadapmu.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bah' fyt E gt*.u:yyakni berperanglah untuk
wa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Dan infakkanhh (hartamu) di jalan Allah, dan menegakkan agama-Nya sebab itu adalah ja-
janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam
kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat lan untuk mendapatkan keridaan-Nya. fadi,
baiklah. Sungguh Allah menyukai orang-orang
berperang di jalan Allah artinya berperang un-
yang berbuat baikl' (al-Baqarah: 190-195)
tuk meninggikan dan memenangkan agama-
Qlraa'aat
Nya. {6*U} yakni diperkirakan mereka
4{i.,r.,y r+t r*-;1+ #**:i3) dibaca: akan memerangi kalian. {r:-^;5 'il} yakni ia-
1. Vk ,? itt;, Y3). Ini adalah bacaan
ngan mendahului memerangi mereka' v lirr i1y
Hamzah, al-Kisa'i, dan Khalaf.
4el-lt :4A[ah tidak menyukai orang-orang
2. Para imam yang lain membacanya (e4d'i,
yang melampaui batasan syariat-syariat dan
;<4w ";- "')'
hukum-hukum yang telah ditetapkan untuk
Balaaghah
mereka. Kecintaan Allah kepada hamba-ham-
(rPr {u, it!;t if') dalam susunan
ba-Nya artinya Dia menghendaki kebaikan dan
ini terdapat metode yang disebvt hadzful' pahala untuk mereka. 4{JJ#1Y kalian jumpai
iijaaz (penghapusan sebagian kata supaya mereka. $i;;i * ,Y yakni dari Mekah.
kalimatnya lebih ringka s), taqdiirnya begini:
(cFr ,r*tr br,-,k Jt;; r!/l ,.-:^lt ur-.:J;r). Tindakan itu telah diambil atas mereka pada
4* verl !a; oetq.) balasan serangan tahun penaklukan Mekah. 446y perbuatan
disebut serangan, dan metode seperti ini di- syirik mereka lebih besar bahayanya daripada
sebut al-musyaakalah; yaitu sama dalam lafal pembunuhan atas mereka di tanah Haram
tapi berbeda dalam arti. Contoh lainnya adalah
firman Allah Ta'ala dalam surah asy-Syuuraa atau pada waktu ihram yang kalian agungkan.
ayat 40: 4(/l-.U ,ts ;t;y serta-dalam surah Menurut pendapat yang lain, yang dimaksud
ai-Anfaal ry"i ao' [rf.Jlt'#'i:rr'J:r'54'r;fit1. dengan fitnah adalah berbagai gangguan dan
Contoh dari kalimat yang sering dipakai bang- penyiksaan yang dilakukan kaum musyrikin
sa Arab misalnya: "Fulan menzalimiku maka
aku pun menzaliminya", yang artinya "maka terhadap kaum btearnimahanH. a(1r,5im,r-r.i}(,l"i-y-irr)Y yrt -
aku membalas kezalimannya". Contoh lainnya yakni
ni di kawasan
adalah firman Allah Ta'ala dalam surah al-
pembunuhan dan pengusiran itu. {5i.jr of}
Baqarah ayat 1e3: {*t6' * il i5*i i6}.
jika mereka berhenti dari kekafiran dan masuk
Pembalasan terhadap orang yang zalim dise-
but'udwaan (serangan) karena ia merupakan Islam. {t .i:r' 6fit| yakni agama setiap orang
balasan atas serangan, sebab kezaliman me- menjadi murni karena Allah, tiap orang tidak
takut kepada selain-Nya dan tidak berpaling
dari-Nya, serta tidak perlu melakukan sikap
nepotisme atau berbuat secara sembunyi-
sembunyi. Ad-Diin (agama) meliputi keyakin-
an, ibadah, dan amal saleh.
('#i' it} jika mereka berhenti dari ke-
syirikan. (tV"; >u) yakni iangan bertindak
melampaui batas terhadap mereka, dengan
membunuh atau lainnya.{-16, * il|yakni
:fAIsIR AL-MUNIR IILTD 1
orang-orang yang melampaui batas_batas me- ayatini turun sehubungan dengan perdamaian
reka, yang menyerang/menganiaya orang lain.
fadi, barangsiapa telah berhenti dari kesyirikan Hudaibiyah. Ketika Rasulullah saw. dan para
dan penganiayaan, maka ia bukan orang yang
Ialim, dan karena itu ia tidak boleh dimusuhi. sahabatnya dihalangi kaum musyrikin untuk
mendatangi Ka'bah, beliau menyembelih ha_
49+t 4u. (+t A$ ini adalah bantahan
dyu (hewan kurbanJ di Hudaibiyah, kemudian
atas mereka yang mengecam peperangan da-
kaum musyrikin mengadakan kesepakatan
lam bulan-bulan Haram, sebab pelanggaran
dengan beliau bahwa pada tahun itu beliau
kesucian bulan haram dari pihak kaum mesti pulang lagi ke Madinah; beliau baru
muslimin merupakan pembalasan atas boleh datang lagi pada tahun berikutnya,
dan mereka berjanji akan memberi beliau
pelanggaran kesucian. bulan haram dari pihak keleluasaan di Mekah selama tiga hari agar
kaum kafir. beliau mengerjakan thawaf dan melakukan
apa pun yang beliau kehendaki. Rasulullah
4-v;Vb ini adalah bentuk jamak dari saw. menyetujui perjanjian itu. Lalu pada
tahun berikutnya beliau dan para sahabat
kata al-hurmah, yang artinya: sesuatu yang
bersiap-siap untuk menunaikan umrah Qadha.
wajib dihormati. $,,?e| yakni dibatas dengan
Mereka khawatir suku Quraisy tidak me_
tindakan serupa apabila sesuatu yang wajib nepati perjanjian itu dan menghalang-halangi
dihormati itu dilanggar. (|(lG a.uir ;.:l) ba- mereka datang ke Masjidilharam ser"ta me_
merangi mereka, sementara para sahabat
rangsiapa menyerang dan memerangi Lamu di tidak suka memerangi mereka pada bulan
tanah Haram atau ketika kamu sedang ihram haram di kawasan tanah Haram. Maka Allah
menurunkan firman-Nya,,,Dan perangilah
atau pada bulan haram. 4* V;jiey balasan di jalan Allah orang-orang yong memerangi
penyerangan disebut penyerangan karena ke_ ka mu. " Yaitu s uku Quraisy.
serupaan keduanya dalam bentuk. flrtt ,rr;frb
bertaloralah kepada Allah ketika kalian me- Firman-Nya 4r*t .At'rt;t #,b.Qatadah
nang, dan jangarrlah berbuat aniaya. "oi t 1;$b berkata sebagaimina- diriwayatkan ath-Tha_
4i,ryijt E drr Allah beserta orang-orang yang bari: Nabi saw. bersama para sahabatnya
datang ke Mekah pada bulan Dzulqa'idah.
bertakrwa, yakni Dia bersama mereka dengan
pertolongan-Nya. Setibanya mereka di Hudaibiyah, orang_orang
musyrik menghalangi mereka. Lalu pada ta_
fyt E J-. tertb yakni berinfaktah datam
hun berikutnya mereka masuk Mekah dan
ketaatan kepada-Nya, dengan jihad dan lain- menunaikan umrah pada bulan Dzulqa,idah.
nya {.<,}! '+, .ir} yakni diri katian. (frig, 4} Mereka tinggal selama tiga malam di Mekah.
Kaum musyrikin telah berbuat keji kepada
kebinasaan, dengan tidak mau berinfak da- beliau ketika mereka menghalangi beliau
lam jihad, atau dengan meninggalkan jihad, pada tahun Hudaibiyah (tahun sebelumnya),
sebab hal itu akan menguatkan musuh dalam
maka Allah Ta'ala memberi beliau kesempatan
memerangi kalian. ('ry-!) dan berbuat baik-
untuk membalas mereka, dengan menurunkan
lah dengan mengeluarkan nafkah dan lainnya.
firman-Nya 4c+t .At i+t #tb.
(i,;ir'f i:t i'y\ yakni Dia mengganjar orang-
Firman-Nya Jt &i\tfi *, Ettt g,erry
orang yang berbuat baik.
{,i-^:Jr 1.'frt i'lt*r, <ii-lr. xata asy-Sya,bi:
SEBAB TURUNT{YAAYAT
EFirman Allah Ta'ala: 4yt A.t$.r;ry.Dalam
riwayat al-Wahidi, Ibnu Abbas berkata: Ayat-
TAFSIRAL.MUNIRIILID 1
Ayat ini turun berkenaan dengan kaum An- bulan-bulan tertentu, yang mana peperangan
shar; mereka tidak mau berinfak di ialan Allah dalam bulan-bulan itu dulunya di masa |ahi
Ta'ala, maka turunlah ayat ini. Ath-Thabrani liyah haram hukumnya. Maka ayat-ayat ini
meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari menjelaskan bahwa tidak ada dosanya bagi
Abu Iabirah ibnudh Dhahhak katanya: Kaum kalian berperang pada bulan-bulan ini demi
Anshar dulu gemar bersedekah dan memberi membela agama, dan demi membuat jera
makan yang tak terkira banyaknya, kemudian
mereka mengalami masa paceklik sehingga orang )rang mencoba menyelewengkan kalian
mereka berhenti melakukannya. Maka Allah dari agama kalian serta melanggar perianiian,
menurunkan ayat ini. bukan berperang demi hawa nafsu. fadi, ayat
ini bersambung dengan ayat sebelumnya yang
Bukhari meriwayatkan dari Hudzaifah, ka- berbicara tentang haii dan tentang memasuki
tanya: Ayat ini turun berkenaan dengan nafkah.
Diriwayatkan olehAbu Dawud, Tirmidzi (dan ia rumah dari bagian belakangnya pada saat
menyatakannya shahih), Ibnu Hibban, Hakim,
dan lain-lain dari Abu Ayub al-Anshari, ia ber- ihram. S elanj utnya, setelah perintah bertakwa,
Allah menyebutkan bentuk ketak'waan yang
kata: Ayat ini turun berkenaan dengan kami,
kaum Anshar. Ketika Allah telah memenang- paling berat bagi jiwa (yakni infak di ialan
kan Islam dan pemeluk agama ini telah ba-
nyak, kami berkata satu sama lain secara Allah).
sembunyi-sembunyt, "Harta benda kita telah
habis, dan Allah telah memenangkan Islam. LEGALITAS PERANG
Maka sekarang lebih baik kita tinggal di rumah
untuk mengurusi harta benda kita supaya bisa Dulu, sebelum hijrah, perang terlarang de-
ngan banyak aYat, di antaranYa:
berkembang menjadi banyak lagi"' Maka Allah
menurunkan ayat yang membantah perkataan "...Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang
kami: "Don belaniakanlah (harta bendamu) di lebih b aik..." (Fushshilatu 34)
jalan Allah, dan janganlah kamu meniatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan". f adi, mak- "...Maka maafkanhh mereka dan biarkan
na at-tahlukah (kebinasaan) adalah menetap mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik." (al-Maa' idah: f 3)
di rumah untuk mengelola harta benda dan
"...Dan berdebatlah dengan mereka dengan
meninggalkan pePerangan. cara yang baik..." (an-NahL 125)
HUBUNGAN ANTAR AYAT "Maka j ika mereka berp aling, maka ketahuilah
kew aj ib an y ang dib eb ankan atasmu (Muhammad)
Ayat-ayat ini berbicara mengenai izin ber- hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan
perang bagi orang-orang yang berihram pada
bulan-bulan Haram apabila mereka diserang terang." (an-Nah[ 82)
dan diperangi lebih dulu' Dengan demikian
"...Dan apabih orang-orang bodoh menyaPa
ayat-ayat ini bersambung dengan yang sebe-
lumnya sebab ayat terdahulu menielaskan mereka (dengan kata-kata yang menghina),
bahwa bulan sabit adalah tanda waktu bagi
manusia dalam ibadah, muamalah, dan haji merelca mengucaPkan,'Sahm'." (d-Furqaan: 63)
mereka, dan haji itu waktunya adalah pada
"Engkau bukanhh orang yang berkuasa atas
fierel(n. " (al-GhaasYiYah: 22)
"...DAn engkau (Muhammad) bulcnnlah se-
orang Perndlcsa terhadap mereka..." (Qaaf: a5)
"Kntakanlah (Muhammad) kepada orang-
orang yang beriman hendaklah merelca memaaf-
1'Ih,'IRAL-MUNIRIILID ,r,t+{.dtr1-2l}L,,rr,, s""h^l€"q"'"h
kan orang-orang yang tidak takut akan hari-hari halaman kalian, serta memerangi kalian dan
Allah,. " (al-|aatsiyah: I 4) melanggar janji-janji. Berperang di jalan Allah
Selanjutnya Allah menghapus wajibnya artinya berjihad melawan kaum kafir untuk
semua hal di atas di Madinah dengan firman- menegakkan agama Allah dan meninggikan
Nya, kalimat tauhid.
"...Maka perangilah orang-orang musyrik di Dan jangan berlaku lalim, dengan menye-
mana saja kamu temui... " (at-Thubah: 5)
rang lebih dulu, membunuh orang-orang yang
dan firman-Nya, berdamai, membunuh orang-orang yang tidak
"Perangihh orang-orang yang tidak beriman bisa berperang (kaum wanita, anak-anah
kcpada Allah dan hai ltemudian..." (at-Thubah: 29)
orang cacat, dan orang tua), atau dengan me-
Adapun ayat pertama yang turun tentang
izin berperang sebagaimana diriwayatkan dari rusak rumah dan menebangi pohon serta
Abu Bakar ash-Shiddiq r,a., adalah firman-Nya, membakar tanaman, sebab Allah membenci
perbuatan lalim, apalagi pada saat sedang
"Diizinkan (Qerperang) bagi orang-orang yang
diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. ihram, di tanah Haram, dan pada bulan-bulan
Dan sungguh, Allah Maha Kuasa menolong me-
Haram.
reka itu, (yaitu) orang-orang yang diusir dari
Kalau terjadi peperangan antara kamu dan
kampung halamannya, tanpa alasan yang benar,
hanya karena mereka berkata, 'Tuhan kami ialah musuh-musuhmu, bunuhlah mereka di mana
Allah'..." (al-Haij: 3g-4O) pun kamu jumpai mereka meskipun di tanah
Haram, dan usirlah mereka dari tempat yang
Diriwayatkan dari sejumlah sahabat, dulu mereka mengusir kamu dari sana, yaitu
ar-Rabi' bin Anas, dan lainnya,'. bahwa ayat Mekah. Mereka mengusir kamu dari negerimu,
pertama yang turun mengenai izin berperang yaitu Mekah, dan bekerjasama dalam mengusir
kamu dari sana, menyita harta bendamu, dan
adalah firman-Nya,
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang berusaha mengeluarkanmu dari agamamu
yang memerangi kamu.." (al-Baqarah: 190) dengan penyiksaan dan penindasan lantaran
Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama tafsir.7l akidahmu. Fitnah ini (yakni mengeluarkan
TAFSIR DAI{ PENJETASAN seseorang dari agamanya) lebih berat atas
seorang mukmin yang merdeka, yang tinggi
Berperanglah di jalan Allah demi meme- harga dirinya, daripada membunuh jiwanya
nangkan dan memuliakan agama-Nya, wahai karena akidah adalah sesuatu yang paling
orang-orang beriman, sebab Aku telah meng- sakral di dunia ini, dan paling mahal serta
izinkan kalian memerangi kaum musyrikin lebih tinggi daripada segala sesuatu di alam
yang menghalang-halangi kalian menjalankan ini. Tidak ada musibah dan gangguan atas
agama dan mengusir kalian dari kampung seseorang yang lebih berat dirasakan ketim-
bang menyakitinya dan menindasnya dalam
70 Kata al-Qurthubi, Abu Hayyan, dan lain{ain: Kebanyakan
perawi berpegang pada riwayat ini. agamanya serta menyiksanya karena akidah-
7t Al - B ah rul Muhiith (Z / 65). nya yang tertanam dalam hati, akal, dan
jiwanya, dan ia memandang kebahagiaan di
dunia dan akhirat terletak pada keselamatan,
kebenaran, dan keberadaan akidah itu pada
dirinya. Akidah itulah yang merupakan harta
karun dan modal yang menguntungkan. Demi
t.
akidah itu pengorbanan nyawa dan harta ben- salahan-kesalahan mereka apabila mereka
da terasa ringan. fadi, apa yang kalian lakukan bertobat dan kembali kepada Tuhan mereka,
berbuat baik dan bertalrwa, "...Sesungguhnya
terhadap mereka (yaitu pembunuhan di
rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang
tanah Haram) lebih sepele ketimbang fitnah
yang mereka terima, yaitu penyiksaan yang berbuat kebaikan." (al'Araaf: 56)
dilakukan terhadap mereka supaya mereka
kembali kepada kekafiran. Menurut sebagian Mengenai perkara yang mereka berhenti
ulama, arti ayat ini begini: Penyekutuan me- melakukannya, ada dua penafsiran. Menurut
reka terhadap Allah dan kekafiran mereka ke- Ibnu Abbas, makna ayat ini: fika mereka ber-
pada-Nya lebih berat dosanya dan lebih besar henti dari memerangi kalian. Sedangkan Hasan
bahayanya ketimbang pembunuhan yang me- al-Bashri berpendapat bahwa maknanya: |ika
mereka berhenti dari kesyirikan, sebab tidak
reka kecam kalian karena melakukannya'" ada ampunan bagi mereka kecuali iika mere-
ka berhenti dari kesyirikan itu, sebagaimana
Selanjutnya, dari keumuman perintah dinyatakan oleh Allah: "sesungguhnya AIIah
tidak akan mengampuni (dosa) karena mem'
untukmembunuh orang-orangyangmemerangi persekutukan- Ny a (ryirik), dan Dia meng ampuni
kaum muslimin di setiap tempat, Allah Ta'ala
mengecualikan sebuah tempat khusus, yaitu apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa
yang Dia kehendaki..." (an-Nisaa': 48)
memerangi mereka di Masjidilharam, karena
Sebelumnya, dengan firman-NYa ryqF
orang yang memasukinya berarti aman. Maka
janganlah kalian memerangi mereka di sana, flyt E 4, Allah menielaskan izin berperang
kecuali jika mereka memerangi kalian, dan atau memulai peperangan. Selaniutnya Dia
menyebutkan tujuan dari peperangan: yaitu
janganlah menyerah kepada mereka untuk untuk mengokohkan prinsip kebebasan, agar
tidak ada lagi fitnah/gangguan dalam agama.
selamanya, sebab keiahatan perlu dibalas Dia berfirman: Dengan peperangan itu niat-
kanlah untuk melenyapkan fitnah, kekafiran,
dengan keiahatan yang setimpal dan orang
dan segala macam gangguan dan bahaya yang
yang mendahului lebih zalim. fika mereka
menimpa kaum muslimin dengan keberadaan
memerangi kalian di sana [Masjidilharam),
mereka di Mekah. Pelenyapan fitnah makna-
bunuhlah mereka, sebab berdasarkan hukum nya: agar mereka tidak punya kekuatan yang
Allah orang-orang kafir mesti dibalas dengan
balasan seperti ini dan disiksa dengan siksaan dengannya mereka dapat menggoyahkan kali-
seperti ini lantaran mereka mendahului me- an dari agama kalian, menyakiti kalian, dan
nyerang dan menzalimi diri mereka sendiri, menghalangi kalian menampakkan dalorvah
maka dari itu mereka mendapatkan balasan
Allah Ta'ala.
atas perbuatan mereka.
Teruslah memerangi mereka sampai aga-
Kalau mereka sudah berhenti dari penye-
rangan atau meninggalkan kekafiran dan ke- ma setiap orang murni karena Allah, tiada
syirikan, serta mereka masuk ke dalam aga-
ma Allah, maka Allah menerima amal-amal lagi bekas rasa takut kepada selain-Nya dalam
mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka
terdahulu, sebab Dia Maha Mengampuni ke- diri orang itu; dan sampai agama ini tampil
burukan-keburukan, Maha Penyayang terha-
dap hamba-hamba-Nya; Dia menghapus ke- menonjol, syiar-syiarnya dipraktekkan tanpa
72 AI-BahruI Muhiith (2165). rasa takut atau tanpa sembunyi-sembunyi;
serta sampai orang Islam merasa aman di
tanah Haram dan dapat menyatakan hal-hal
L.
-!
menyangkut agamanya tanpa merasa jeri dan kesepakaan dengan mereka, dan mereka
kepada siapa pun. Dengan demikian makna memerangi kalian, maka bunuhlah mereka,
sebab mempertahankan n)rawa adalah wajib
{9 il, :'fJJ> adalah: sehingga Allah menjadi
hukumnya dan tidak ada dosanya meskipun
satu-satunya yang disembah. mereka sedang berada di Mekah, atau sedang
Dan perlu diketahui bahwa orang-orang ihram, atau pada bulan haram.
kafir di Mekah dahulu merdeka dan aman me-
lakukan penyembahan berhala, sementara Selanjutnya Allah Ta'ala menjelaskan hu-
kum yang tetap: yaitu penyerangan dibalas
orang-orangyang beriman kepada Allah diusir dengan tindakan serupa. Perkara yang dilaku-
dari sana, sedang mereka yang masih tinggal kan atas dasar qishash (pembalasan dengan
di sana berada dalam keadaan akut dan tidak tindakan serupa) hukumnya boleh. Akan te-
berani menampakkan agamanya.
tapi balasan penyerangan itu terikat dengan
fika mereka telah berhenti dari perbuatan
prinsip-prinsip keutamaan, takwa, peradaban,
mereka, tidak lagi memerangi kalian, telah dan kemanusiaan. Maka, bertakwalah kepada
meninggalkan kekafiran, dan masuk Islam Allah dan jangan berbuat lalim, janganlah kali-
an menganiaya, ikutilah batas-batas keadilan,
serta berdamai, maka janganlah kalian menye- penolakan mudarat, penegakan kebenaran,
penjagaan peradaban dan manfaat manusia,
rang mereka kecuali orang yang berbuat lalim janganlah memperturutkan hawa nafsu dan
dan mengadakan penyerangan, dan dengan kesenangan pribadi yang terkadang menyeret
begitu penyerangan terhadapnya terhitung se- pada kezaliman, kedengkian, dan kecerobohan;
bagai pendisiplinan baginya dan usaha untuk dan ketahuilah bahwa Allah menolong orang-
orang yang bertalnrra dan mengganjar orang-
memperbaiki keadaannya, agar ia berhenti orang yang saleh. Dia menolong mereka atas
dari kelalimannya dan dijalankan atasnya musuh, memberi kemenangan kepada mere-
ka, mengukuhkan mereka di bumi, demi me-
hukum-hukum syariat. negakkan agama Allah.
Arti al-hurmah adalah sesuatu yang ter- Selain dengan jiwa, jihad bisa pula dengan
larang untuk dilanggar, Dan arti al-qishash hara benda. |ihad membutuhkan jiwa (indi-
adalah persamaan. vidu) yang berperang di samping memerlukan
harta untuk membeli senjata dan menafkahi
Berdasarkan hal ini, balasan penyerangan para prajurit. Oleh karena itu Allah memerin-
dan pelanggaran al-hurumaat meniadi suatu tahkan kaum muslimin menginfukkan harta
demi kepentingan jihad. Dia berfirman: Sum-
keniscayaan dalam timbangan ryaria! akal bangkan harta di jalan Allah, yakni demi kepen-
tingan jihad, untuk membeli perlengkapan dan
dan kebiasaan. |adi, kalau ada orang yang me- senjata serta menutupi biaya perang. Infak da-
numpahkan darah kalian pada bulan haram, lam peperangan dan harta dalam pertempuran
tumpahkanlah darahnya pada bulan itu, ba- akan membantu meraih kemenangan. fangan-
laslah pelanggaran kemuliaan bulan itu dengan lah kalian berlambat-lambat atau mengabaikan
tindakan serupa, dan jangan merasa segan
melakukan peperangan dalam bulan itu untuk dalam kewajiban berinfak ini sebab itu menjadi
membela agama jiwa, dan meninggikan agama hktor kehancuran umat dan hilangnya nyawa.
Allah. Orang-orang musyrik harus diqishash jika
melanggar kemuliaan al-hurumaat 6/aitu bulan
haram), tanah Haram, dan kemuliaan ihram;
mereka mesti dibalas dengan tindakan serupa.
f adi, barangsiapa melanggar kemuliaannya, maka
lalrukan terhadapnya seperti perbuatannya.
fika mereka menghalangi kalian menqadha
umrah pada tahun ini sesuai dengan perjanjian
fanganlah kalian menjatuhkan diri kalian ke disimpulkan hal-hal berikut.
jalan kehancuran dan kebinasaan, Persiapkan 1. Perang di ialan Allah disyariatkan untuk
perlengkapan yang perlu disiapkan, yang sepa-
dan untuk peperangan sesuai dengan setiap menahan serangan dan melindungi dak-
masa, tempat, dan kondisi, sebagaimana firman wah dan kebebasan agama Tuhan.
Allah Ta'ala,
2. Pensyariatan perang bercirikan keadilan
"Dan persiapkanlah dengan segala kemam' dan kebenaran. Dalam perang yang di-
puan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan
yang kamu miliki..." (al-Anfaah 60) syariatkan itu tidak ada penganiayaan
Misalnya, dengan melatih kaum pria ber- terhadap siapa pun, tidak boleh melam-
perang, menyiapkan perseniataan yang maju, paui batas apa yang dituntut oleh kondi-
dan membentengi iiwa dengan akhlak yang
kokoh dan ilmu yang benaq, sebab pasukan si perang. Tujuan perang bukan untuk
yang besar terkadang mendapat serangan dari
dalam, dari jiwa-jiwa yang lemah yang dibeli menghancurkan dan merusak, dan bukan
musuh dengan suap, harta, dan bujukan-bu- pula semata-mata untuk menteror. Orang-
iukan materi dan maknawi. Di samping itu,
pasukan yang besar kadang kalah perang gara- orang yang tak bisa bertempur tidak
gara kebodohannya, kekurangannya dalam la-
tihan, dan kelemahannya dibandingkan de- boleh dibunuh, kaum wanita dan anak-
ngan level musuh dalam strategi, pengaturan, anak tidak boleh dibinasakan, demikian
dan pelatihan dalam mempergunakan senjata pula orang-orang seienis mereka, seper-
modern.
ti kaum biarawan, orang-orang Yang
Alangkah bagusnya bagian penutup ayat
ini, yaitu ihsaanul-'amal (berbuat baik). Maka berfisik lemah, orang sakit dan orang
baguskanlah amal-amal kalian, dengan melak- tua. Tanaman dan pepohonan tidak bo-
sanakan ketaatan secara sempurna, sebab leh ditebang dan hewan-hewan tidak
boleh disembelih kecuali untuk makan,
Allah menyukai orang-orang yang berbuat
sebagaimana disebutkan dalam wasiat-
baik dan memberi mereka balasan yang paling wasiat Nabi saw. dan wasiat-wasiat para
baik. Itu melengkapi aspek moral yang tinggi,
yang meniadi penutup ayat sebelumnya, yai- Khulafa'ur Rasyidin.
3. Perang bukan untuk memaksa manusia
tu komit dengan ketaloruaan dan hal-hal uta-
ma. Dengan demikian, dua penutup ini telah memeluk Islam. Pemaksaan itu dilarang
menggabungkan antara sarana-sarana dan un- dalam Al-Qur'an sendiri, dalam banyak
sur-unsur dua kekuatan: materi dan maknawi'
ayat, misalnya:
FTQIH KEHTDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
"Tidak ada palcsaan dalam (menganut)
Dari ayat ini dan ayat-ayat lainnya yang agama (Idam)..." (al-Baqarah: 256)
berbicara tentang kondisi-kondisi legalnya
berperang dan hikmah izin beriihad, dapat ".,Tetapi ap akah kamu (hendak) memak-
sa manusia agar mereka menjadi orang-orang
y ang b erimar ? " (Yunus: 99)
Sejarah tidak pernah menyaksikan sebuah
umat yang adil, yang mengasihi orang-
orang lemah, dan menjauhi perbuatan-
perbuatan nista yang buruk seperti umat
Islam. Hal itu diakui para pemikir Barat
terkemuka yang adil. Filosof Perancis,
Gustave Le Bon, berkata, "Seiarah tidak
pernah mengenal seorang Penakluk
*t'"*-*'"'"I"'o' ,,,'*,d%;8,n,,.r. t''"n^*'o"'"n
negeriyanglebih adil dan lebih penyayang umuman pensyariatan peperangan
daripada bangsa Arab." Adapun tuduhan
orang-orang yang dengki dan orang-orang terhadap kaum musyrikin, baik mere-
yang tidak tahu bahwa Islam adalah aga- ka memerangi kaum muslimin mau-
ma yang ditegakkan dengan pedang ada- pun tidak.
lah tuduhan yang mengada-ada, yang di-
timbulkan oleh rasa dengki yang tersem- b. Ibnu Abbas, Umar bin Abdul Aziz, dan
bunyr seraya memanipulasi falrta. Sejarah
Mujahid berkata: Ayat ini muhkamah
dan kenyataan membuktikan ketidak-
(tidak dinasakh, hukumnya masih ber-
benaran tuduhan-tuduhan tersebut.
laku). Maknanya: Perangilah orang-
Para ulama tafsir membahas beberapa orang yang bisa memerangi kalian,
permasalahan sehubungan dengan ayat ini, dan jangan berbuat aniaya dengan
membunuh kaum wanita, anak-anah
yang terpenting di antaranya masalah-masalah kaum biarawan, dan sejenisnya. Kata
berikut ini.
Abu fa'far an-Nahhas: Di antara kedua
1. fqrl"l ayat {fr3'-., }S. 6 a ,k" ,tt t pendapat di atas, pendapat inilah yang
telah dlnasakh? iirr {r 'rtfr} paling benax, menurut dalil dari As-
a. Sejumlah ulama berkata: Ayat ini me- Sunnah dan logika.
nunjukkan bahwa kalian boleh ber- Dalil dari As-Sunnah adalah hadits
perang jika kaum kafir memerangi Ibnu Umar yang diriwayatkan para
kalian, kemudian ayat ini dinasakh de- imam, bahwa dalam sebuah peperang-
ngan firman Allah Ta'ala, an Rasulullah saw. melihat seorang
wanita yang terbunuh, dan beliau ti-
"...Dan perangilah kaum musyrikin
dakmenyukai kejadian itu, serta beliau
itu semuanya sebagaimana mereka
melarang membunuh kaum wanita
pun memerangi kamu semuanya..." (at-
Taubah:36) dan anak-anak.
"...Perangilah orang-orang kafir Sedangkan dalil logika adalah: Kata
yang di sekitar kamu, dan hendaklah faa'ala biasanya hanya dipakai me-
mereka merasakan sikap tegas dari- ngenai pekerjaan yang dilakukan dua
mu..." (atttaubah: 12 3)
orang. Misalnya, kata aI -muqaatolah, aI-
"Maka perangilah orang-orang musy aatamah, dan al-mukhaashamah.
musyrik dimana saj a kamu temui... " (at- Peperangan tidak bisa dilakukan oleh
Taubah:5) kaum wanita, anak-anah dan sejenis-
nya, seperti: para biarawan, orang ca-
"Perangilah orang-orang yang ti cat, orang tua renta, dan buruh, maka
dari itu mereka tidak boleh dibunuh.
dak beriman kepada Allah dan hari ke- Hal demikian telah diwasiatkan Abu
mudian..." (at-Taubah: 29) Bakar ash-Shiddiq r.a. kepada yazid
bin Abi Su$ran ketika ia mengutusnya
Ayat-ayat di atas seluruhnya me- ke Syam, sebagaimana diriwayatkan
merintahkan kita memerangi semua oleh Malik dan lain-lain, kecuali jika
orang kafi4, dan menunjukkan ke- orang-orang tersebut membahayakan.
Mengenai kaum wanita, jika mereka
ikut berperang dengan menyumbang-
TATSTRAL-MUNIRJILID 1
kan ide atau ikut menyemangati pa- Alasan lainnya adalah karena anak-
sukan dalam pertempuran atau mem- anak masih belum berstatus sebagai
beri suplai harta, maka mereka boleh mukalaf, belum dibebani hukum-hu-
dibunuh, pada saat berkecamuknYa
kum syariat. Namun iika anak kecil
perang dan setelah usai (menurut
pendapat Suhnun) dengan dalil ke- ikut bertempu4, ia boleh dibunuh.
umuman firman Allah Ta'ala, Kaum biarawan iuga tidak boleh
dibunuh. Lebih dari itu, harta mereka
"Dan perangilah di ialan Allah yang menjadi tumpuan hiduP mereka
pun harus dibiarkan, tidak boleh di-
orang-orang yang memerangi kamu..." sita, apabila mereka memisahkan diri
(al-Baqarah: 190)
dari penduduk yang kafir. Dalilnya
"Dan bunuhlah mereka di mana
adalah perkataan Abu Bakar kePada
kamu temui mereka..." (al'Baqarah: Yazid bin Abi Suffan dalam wasiat-
nya yang terkenalT3 yang diriwayatkan
le1) oleh Malik dalam al-Muwaththa'r "...
dan akan kau jumpai orang-orang yang
Wanita yang tidak bertemPur ti- mengaku telah mewakafkan dirinYa
dak boleh dibunuh, baik pada saat untuk Allah. Maka biarkanlah mereka
perang berkecamuk maupun setelah dan jangan ganggu apa yang mereka
penawanan. Dalilnya adalah hadits anggap telah mereka wakafkan untuk-
yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani
dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. ber- Nya."
sabda, Mengenai orang-orang sakit Yang
benar adalah perlu dilihat keadaan-
t* Ytir;tutt$rt&.i'r nya. Kalau berbahaya, mereka boleh
"... dan jangan membunuh anak dibunuh. Kalau tidak mereka harus
kecil,wanita, maupun orang tua." dibiarkan.
Anak-anak juga tidak boleh di- Adapun tentang orang-orang tua,
bunuh karena di dalam As-Sunnah iumhur fuqaha berpendaPat bahwa
ada larangan membunuh mereka. Da- fika orang itu tua renta dan tidak
lam hadits shahih Nabi saw. pernah
sanggup bertempu4, serta tidak dapat
melarang membunuh kaum wanita memberikan sumbangan pikiran atau
tenaga, maka ia tidak boleh dibunuh,
dan anak-anak. Dan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ahmad dan para pe- dengan dalil pesan Abu Bakar kepada
nyusun kitab .Sunaa kecuali Tirmidzi, Yazid. |uga karena ia termasuk orang
dari Rabah bin Rabi', Rasulullah saw. 73 Pada tahun 13 H Abu Bakar berwasiat kepada Yazid bin
bersabda, Abi Sufinn bin Harb yang dikirimnya untuk memimpin
it*r1t'a3i gt';: pasukan ke Syam, setelah ia mengantar keberangkatannya:
"Aku berpesan sepuluh hal kepadamu: iangan membunuh
"Jangan membunuh anak-anak wanita, anak kecil, dan orang tua renta. fangan menebang
pohon yang berbuah, jangan merobohkan bangunan, ia-
maupun p ekeri a up ahan. " ngan menyembelih kambing maupun unta kecuali un-
tuk makan. fangan membakar pohon kurma, iangan me-
nenggelamkannya, iangan berlaku khianat, dan jangan
bertaku pengecut." Ini diriwayatkan oleh Malik dalam al-
Muwaththa'Bablihad'.
tusIR[-MuNrRIrLrp l ,,Ur* nrm.q"r"h
yang tidak ikut berperang dan tidak menunjukkan penambahan hukum
membantu musuh, maka ia tidak bo- atas hukum perkara yang khusus ter-
leh dibunuh, sama seperti wanita.
Adapun jika ia tergolong orang yang sebut, bukan menasakh (menghapus)
dikhawatirkan bisa berbahaya (de-
ngan ikut bertempuX, memberi sum- nya. Ia berkata: Penjelasannya begini:
bangan ide atau harta), maka imam
bisa memilih salah satu dari lima hal Allah Ta'ala memerintahkan kita ber-
tentang hukumannya-menurut ma- jihad dalam ayat pertama dengan sya-
dzhab Maliki-apabila ia tertawan: rat kaum kafir melakukan pertem-
membunuhnya, membebaskan tanpa puran, sedangkan dalam ayat kedua
tebusan, membebaskan dengan tebus- (ir:!ii * #*wy Dia menambah
an, memberinya jaminan keamanan taklif, yaitu memerintahkan kita ber-
jihad melawan mereka, baik mereka
(dzimmah) dengan syarat ia harus
melakukan pertempuran maupun ti-
membayar jizyah, atau menjadikan- dak dan Dia mengecualikan darinya
nya budak (yang terakhir ini berlaku
pada zaman silam). Imam Syafi'i juga pertempuran di Masjidilharam dengan
membolehkan membunuh musuh firman-Nya, "dan janganlah kamu me-
yang telah tertawan, kecuali kaum
merangi mereka di Masjidilharam, ke-
wanita dan anak-anak. cuali jika mereka memerangi kamu di
tempat itu. Jika mereka memerangi
Adapun para buruh dan petani kamu (di tempat itu), maka bunuhlah
tidak dibunuh menurut Imam Malik
dengan dalil hadits di atas dari Rabah mereka. Demikianlah balasan bagi
bin Rabi': "Susullah Khalid bin Walid,
orang-orang kafir."
dan sampaikan kepadanya hendaknya
Adapun tentang riwayat dari Muqatil
ia tidak membunuh anak kecil maupun
bahwa ayat (iir F C.t+.or| dinasakh
buruh." Umar ibnul Khaththab pernah
berkata, "Bertakwalah kepada Allah dengan ayat {3fr ),yat + e*d .ir}
lalu ayat ini pun dinasakh dengan
dalam memperlakukan anak-anak dan firman-Nya {ii 3k y .r- j*yry,
para petani yang tidak ikut serta me- al-Fakhrur Razi berkata: Ini lemah,
merangi kalian." Umar bin Abdul Aziz
dulu juga tidak membunuh pembajak sebab telah dijelaskan sebelumnya
tanah. ,it Ebal,rw,a firman-Nya
is, J"-t*.\y
Sedangkan Imam Syafi'i berkata: Pe-
$qq tidak mansukh. Mengenai
tani, buruh, dan orang lanjut usia
boleh dibunuh kecuali jika mereka perkataannya bahwa ayat ini dinasakh
masuk Islam atau membayar jizyah. dengan firman-Nya + ;;*,i .ir}
{gfr "**Jlr, sebetulnya ini adalah
c. Fakhrur Razi tidak memandang bahwa
takhshiish, bukan naskh. Adapun
ayat {fi({u". r-it !' ,F + r4u:} aina-
tentang perkataannya bahwa ayat
sakh dengan ayat 4ir:fr.# Sr"6)
ft$r -t*:at * i,*u,:73) dinasakh
karena penyebutan perkara yang dengan firman-Nya rft i ,;- /.itrr|
umum setelah perkara yang khusus
{ii adalah keliru juga, sebab tidak
boleh memulai peperangan di anah
Haram, dan hukum ini masih berlaku,
tidak dinasakh, dan dengan demikian
TAFSIRAL.MUNIR'ILID 1
terbukti bahwa pendapatnya lemah. Banyak fuqaha yang mengambil pendapat
Alasan lainnya, tidak mungkin Tuhan
)rang pertama, sedang jumhur berpendapat
Yang Maha Bijaksana menggabungkan yang kedua dengan dalil ayat "Dan pemngilah
ayat-ayat yang berurutan Yang ma- mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi don
sing-masingnya menasakhkan ayat (sehingga) ketaatan itu hanya semata'mata un-
lainnya.Ta atk Allah." Mereka menafsirkan fiurah di sini
dengan "kesyirikan" atau "kekafiran". Dalil
2. Keamanan orang yang berllndungl ke
lainnya adalah sabda Rasulullah saw. dalam
tanah Haram. hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh para
Madzhab Hanafi berpegang pada ayat
penyusun enam kitab hadits dariAbu Hurairah,
4i. €*... E r+tl:-'j, + i".d Y;) tentang
, . I, ' ,l r,'l t
tidak boleh dibunuhnya orang kafir yang \ .iii,VA,?'a, ra
{1 -- ,u64t J;6i
berlindung ke tanah Haram selama ia tidak ;j1
bertempur di tanah Haram. Ayat ini, dengan
"eku dierintahkan untuk *"*rrongi *7'
keumumannya, juga menuniukkan bahwa apa-
bila pembunuh berlindung ke tanah Haram, ia nusia sampai mereka lnengucapkan: Tiada Tuhan
tidak boleh dibunuh. Hukum dua masalah ini selain Allah."
dikuatkan dengan firman Allah Ta'ala,
Kata al-Qurthubi: Ayat dan hadits ini me-
"...Barangsiapa memasukinya (Baitullah)
amanlah dia..." (Ali Imran: 97) nunjukkan bahwa sebab peperangan adalah
kekafiran, karena Allah berfirman "sehingga
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan
rumah (Kn'bah) tempat berkumpul dan tempat tidak ada fitnah lagi" yang mana fitnah ini
bermakna "kekafiran", jadi Dia menjadikan
yang aman bagi manusia... " (al-Baqarah: 125) batas akhir peperangan adalah tidak adanya
3. Tuluan dan hlkmah perang. kekafiran, dan ini jelas.Ts Artinya, makna
Peperangan dalam Islam disyariatkan un- ayat ini: "Dan perangilah mereka itu sampai
tuk mempertahankan diri, negeri, kehormatan,
dan hal-hal yang sakral yang harus dihormati. kekafiran lenyap dan yang ada hanya Islam."
Ia bukan disyariatkan untuk menganiaya, Ini senada dengan firman'Nya dalam surah al-
membantai, dan menumpahkan darah. Fat-h ayat 16 "Kamu akan memerangi mereka
Tujuan mulia perang adalah untuk me- atau mereka menyerah (masuk lslam)".
mastikan kebebasan dakwah kepada agama
4. Memperoleh kemball hakYang
ini, menegakkan dan memuliakan agamaAllah,
dlrampas.
dan menolong syariat-Nya sera melindungi Ayat "Oleh sebab itu barangsiapa yang me-
nyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang
para pemeluk dan pendalnrahnya. dengan serangannya terhadapmu" menunjuk'
ApakahseDaD Wpela,ngan adalah membalas kan bolehnya mengambil hak kita yang di-
rampas oleh orang lalim dengan segala cara,
Wn}re,rungan dan ganglgluan, ataulah asalkan tidak sampai membuat kita disebut
pencuri.lni adalah madzhab Malik, Syaf i, dan
kekaf,ra,n?
lain-lain. Ibnul Arabi menulis:76
74 Taftir ar-Fazi (S/L29). 75 Tafsir al-Qurthubi tZ / 354).
76 Ahkaamul Quiaan (l I ll-l-lLz).
_!t
Barangsiapa menghalalkan darahmu, maka "Penangguhan pelunasan utang oleh orang
darahnya pun halal bagimu, akan tetapi harus kaya menghalalkan kehormatan dan hukuman-
nyA.'"
dengan keputusan hakim, tidak dengan mem-
Kehalalan kehormatannya adalah seperti
balas dendam dengan tanganmu sendiri. Tidak
ada perbedaan pendapat dalam masalah ini. yang kami terangkan di atas, sedangkan hu-
Barangsiapa mengambil hartamu, rnaka kumannya adalah dengan dipenjara sampai ia
ambillah hartanya kalau kau bisa, asalkan har- melunasi utangnya.
ta itu sejenis dengan hartamu yang diambilnya
fmakanan dibalas dengan makanan, emas 5. Kesetaraan dalam qlshash
dibalas denghn emas) dan kau aman dari tu-
duhan menjadi pencuri. Ayat "maka seranglah ia, seimbang dengan
Adapun tentang mengambil harta yang serangannyo terhadapmu" juga mengajarkan
tidak sejenis dengan hartamu, para ulama prinsip kesetaraan dalam qishash. Ayat ini se-
berbeda pendapat. Ada yang berkata: Hal itu
tidak boleh kecuali dengan keputusan hakim. nada dengan ayat,
Sebagian lagi berkata: Dia harus menghitung
"Dan jika kamu membalas, maka balaslah
harga barangnya dan mengambil barang yang
dengan (balasan) yang sama dengan silesaan yang
setara harganya dengan itu. Yang terakhir ditimpakan kep adamu..." (an-Naht I 26)
inilah yang benar; menurutku. fadi, barangsiapa membunuh dengan sua-
Barangsiapa mengambil kehormatanmu, tu alat, maka ia dibunuh dengan alat seperti
maka ambillah kehormatannya, jangan me- yang ia pakai itu, asalkan ia tidak membunuh
nyinggung bapak-ibunya, anaknya, atau kera- korbannya itu dengan suatu cara kefasikan
batnya. Tapi kau tidakboleh berdusta atas na- atau maksiat (misalnya membunuhnya de-
manya meskipun ia berdusta atas namamu,
sebab maksiat tidak dibalas dengan maksiat. ngan sodomi atau mencekokinya arak). Kalau
fadi, misalnya dia memanggilmu "Hai orang
kafir!", kau boleh berkata kepadanya, "Kaulah ia membunuh dengan cara demikian, ia di-
bunuh dengan pedang. Ini adalah pendapat
yang kafir." Kalau dia berkata kepadamu "Hai jumhur. Madzhab. Maliki juga mengecualikan
pezina!", balasanmu adalah dengan cara me-
pembunuhan dengan api atau racun: si pem-
ngatakan "Hai pendusta, hai saksi palsu!" bunuh tidak dibunuh dengan api atau racun
fika kau katakan kepadanya "Hai pezina!", (melainkan dengan pedang), dengan dalil
sabda Nabi saw.,
berarti kau berdusta, dan kau berdosa karena
i.lr d1 ,6q liX-
dusta itu, serta kau akan mendapat cap
"Hanya Allah yang berhak menyilcsa dengan
sebagai pendusta; jadi, kau tidak mendapat api." Dan racun adalah api yang tersembunyi.
keuntungan apa pur, bahkan sebaliknya Sedangkan Abu Hanifah (serta Ahmad
kau malah rugi. Kalau orang kaya menunda- dalam riwayat yang paling shahih dalam ma-
nunda pelunasan utangnya kepadamu tanpa dzhabnya) berpendapat bahwa hukuman qi-
uzur; katakan, "Hai orang lalim, hai pemakan
harta manusia!" 77 "Orang kaya" maksudnya adalah orang yang mampu
Nabi saw bersabda dalam hadits shahih, melunasi utangnya. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad,
*tE jrltlt..L, Jtlts.t t,ttct Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Hakim dari asy-syarid
..J bin Suwaid.
srr"ttlt+aqar"tt ,.,rr*, 47.\..,rr*,, tuSIRI-MUNIRIIIID 1
shash hanya dilaksanakan dengan senjata ta' dan mereka mengira bahwa sudah tidak perlu
jam (pedang), dengan dalil hadits an'Nu'man lagi mereka mengeluarkan infak sebab Allah
bin Basyir yang diriwayatkan oleh lbnu Majah, sudah memenangkan Islam dan pemeluknya
sudah banyak. Namun Allah tidak menerima
Baihaqi, dan Daraquthni,
sikap mereka yang seperti ini, sebab jihad
itt, {, 1*y,i;i i
adalah kewajiban yang kontinnu, dan penyiap-
"Pelalcsanaan qishash hanyalah dengan sen- an untuk menghadapi perang merupakan ke-
jata tajam, yaitu pedang." wajiban syar'i yang terus-menerus.
Abu Hanifah punya pendapat tersendiri, 7. Mafu sendlrlan ke medan temPur
yang berbeda dengan ulama lain, tentang orang
yang membunuh dengan mencekik, dengan Para ulama berbeda pendapat tentang
racun, atau menjatuhkan dari atas gunung atau orang yang maju sendirian ke tengah medan
ke dalam sumuc atau dengan sebatang kayu, pertempuran untuk menyerang musuh, apa-
yaitu ia tidak dibunuh dan tidak diqishash, kah perbuatan itu termasuk "menjatuhkan diri
karena pembunuhan dengan benda berat sendiri ke dalam kebinasaan"?
(tumpul)-menurutnya-tidak mewaiibkan Seiumlah ulama madzhab Maliki berpen-
qishash sebab itu adalah pembunuhan semi dapat bahwa boleh-boleh saia satu orang me-
nyerang pasukan yang besar sendirian jika dia
sengaja, yang mewajibkan diat atas keluarga punya kekuatan dan tindakan itu dilakukan-
nya ikhlas karena Allah. Kalau ia tidak punya
si pembunuh. Qishash hanya wajib dalam kekuatan, tindakannya itu tergolong "menja-
tuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan",
pembunuhan dengan benda tajam (dari besi,
batu, atau kayu), atau jika cara pembunuhan Ada pula yang berkata: Kalau ia ingin
yang dikenal adalah dengan mencekik atau mendapat mati syahid dan niatnya ikhlas,
menj atuhkan dari ketinggian.
silakan ia menyerang, sebab targetnya adalah
6. Jlhad dengan llwa dan harta salah satu dari musuh-musuh itu. Dan itu ielas
dalam firman-Nya,
fihad bisa dengan jiwa dan bisa pula de-
ngan harta sebab penyiapan pasukan mem- "Dan di antara manusia ada orang yang
butuhkan perlengkapan, senjata, dan biaya,
seperti butuhnya perang kepada prajurit yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan
kuat. fika seorang muslim mengabaikan infak
untuk menegakkan agama Allah, berarti ia Allah.. ! (al-Baqarah: 207)
menjatuhkan dirinya ke dalam kebinasaan Diriwayatkan bahwa seorang lelaki per-
dan ia membinasakan keseluruhan umat ini nah bertanya kepada Nabi saw., "Bagaimana
yang ia merupakan salah satu individunya'
Sebagaimana kita ketahui, ayat "Dan belan- pendapat Anda jika saya terbunuh di jalan
jakanlah (harta bendamu) di ialan Allah, dan
Allah dalam keadaan sabar dan mengharap
janganlah kamu meniatuhkan dirimu sendiri pahala dari Allah?" Beliau bersabda, "Kalau
ke dalam kebinasaan" (al-Baqarah: 195) tu- begitu kamu pasti masuk surga." Akhirnya
run sehubungan dengan kaum Anshar ketika orang itu menyerbu ke dalam barisan musuh
mereka mengalami paceklik pada suatu masa sampai ia terbunuh.
Muhammad ibnul Hasan berkata: fika satu
orang (sendirian) menyerang seribu orang
musyrik, itu tidak apa-apa kalau ia mengha-
rapkan dapat selamat atau dapat mengalahkan "Syuhada yang paling afdhal adalah
musuh. Kalau tidak demikian, hal itu makruh Hamzah bin Abdul Muththalib, sertn orang yang
menyatakan kebenaran di hadapan penguasa
sebab ia menyerempetkan dirinya ke kematian yang lalim sehingga ia dibunuh."
tanpa ada manfaatnya buat kaum muslimin.
HUKUM.HUKUM HAJI DAN UMRAH
Kalau tuiuannya adalah untuk membuat
kaum muslimin berani atas musuh supaya me- Surah al-Baqarah Ayat 196 - LgZ
reka berbuat seperti perbuatannya, hukumnya
mungkin boleh, sebab hal itu-dalam beberapa u ffi\ 6 iJ;t "bgin {AS d*t tfiv
aspek-ada manfaatnya bagi kaum muslimin.
|fr,l; (jjj;t &,E fab,#S;?ii,
Kalau tuiuannya adalah menggetarkan
'n liirr +$ u,i.j, t r, t:i; -& i'(
hati musuh agar mereka tahu kekukuhan kaum
muslimin dalam agama, ini juga mungkin boleh. {A\eA {tg *t:,i'*i25tQ
Kalau tindakan itu ada manfaatnya bagi *Xi6I{ *"qir't t-i+:"t6&t Jy
kaum muslimin lalu jiwanya melayang dalam *"'#At\tlrg e;,; dtiLi-.ii: c rt:
usaha memenangkan agama Allah dan menga- t5:vL9.\ )231'si6 '$ki'a
lahkan kekafiran, itulah derajat yang mulia
yang dengannya Allah memuji kaum mukminin 5i:fr,4{, @ y6' ';;latfVsVit
dalam firman-Nya,
*; t{, rt a (4. 6j';J,' u-fr
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-
a \j;':, v1,u\ q-Jt4 *t 3r.-
orang mukmin, baik diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka..i' (at-Taubah: * 6$ g)6\ V,353i't't't iXS-
lll) serta ayat-ayat lainnya yang berisi pujian :+v' yfi"y#6?fit
Allah bagi orang yang mengorbankan jiwanya.
Demikian pula seyogianya hukum amar "D an sempurnakanlah ib adah haj i dan umrah
makruf nahi munkar: bahwa asalkan seseorang
karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh
mengharapkan adanya manfaat dalam agama
musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah
lalu ia mengorbankan jiwanya untuk hal itu didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sehingga ia terbunuh, maka ia menempati de- sebelum hadyu sampai di tempat penyembelih-
rajat syuhada yang tertinggi. Allah Ta'ala ber- annya. Jika ada di antaramu yang sakit atau
firman: "Wahai anakku! Laksanakanlah shalat ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur),
dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf maka dia wajib ber-fidyah, yaitu berpuasa, ber-
dan cegahlah (mereka) dariyang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam
keadaan aman, maka barangsiapa mengerjakan
sesungguhnya yong demikian itu termasuk umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih),
perkara yang penting." (Luqman: 17)
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi
saw. bersabda,
I,P;t ,ilitt * fi ?; J$i
';ri ,;v ;tGL ^At1
TAFSI R A|.-MUNrR rrrtD I
hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak hapus lalu posisinya ditempati mudhaaf ilaihi.
m en d ap atkanny a, maka dia (w aj ib ) b erp uas a tiga Kedua, taqdiirnyaadalah (ot :t- ,pl r Cr),
hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah {e{' q it-o vt :trf $J; x} kata laa adalah
kamu kemb ali. Itu seluruhny a sepuluh (hari). D e -
naafiyah lil-jinsi, sama seperti yang terdapat
mikian itu, bagi orong yang keluarganya tidak
dalam firman-Nya 4g ;, {}. lsimnya, yaitu
ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam. Bertakwa-
rafats, mobni atas fat-hah. Ia menjadi mabni
lah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah bersama laa karena gabungan keduanya se-
sangat keras hukuman-Nya. (Musim) haji itu rupa dengan kata khamsata 'aryara. Kata laa
(pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Ba-
bersama katayang nakirah mabniyyaft tersebut
rangsiapa mengerj akan haji dalam (bulan-bulan)
menempati kedudukan mubtada', sedang kata
itu, maka janganlah berkata jorok (rafas), ber-
buat makiat dan bertengkar dalam (melakukan (6}, +h adalah khabarnya.
ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerja-
(ip uty kata m a a adalah i sim sy arth yang
kan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal,
berkedudukan manshuub karena dinashbkan
karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah oleh kata taf'aluu, dan kata taf'aluu diiazmkan
takwa dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang- oleh maa, sedang kata ya'lamhu berkeduduk-
o r ang y an g m e mp uny ai akal s eh at ! " (al- Baqarah: anmajzuum karena ia adalahiawaabu qtarth.
196-197)
Balaaghah
Qlraa'aat
4t Gtt * ,*y ini adalah kinaayah
4:Lh dibaca (-5) oleh as-Susi, demikian pula
(ungkapan kiasan) tentang penyembelihan ha'
oleh Hamzah dalam keadaanwaqf,
dyu itu di tempat terjadinya ihshaar (halangan
{jrt :7e 3r:; {, A, )iY dibaca (y: ir.- vr & v,
untuk meneruskan perjalanan haji). 'ots ib
jr.,*) oleh lbnu Katsir dan Abu Amr, {tLi 51-di sini terdapat peringkasan dengan
49iVh dibaca (+r-'r) oleh Abu Amr dalam menghapus sebagian kata; susunan lengkap-
keadaan washl. nya begini: 6); b4, bq. 4'&, q.{:\ dalam
I'raab susunan ini terdapat pengalihan pembicaraan
4y ;;l(ty ini berkaitan dengan kata dari orang ketiga ke orang kedua.
atimmuu, dan ia menjadi maf'uul li-ailihi. Bo- 4;y"?* eriy aatam susunan ini terdapat
leh pula ia dianggap menempati kedudukan
h a al, dan' a amilny a dihapus, ta qd ii rnya adalah ijmaal (penyimpulan) setelah tafshiil (perin-
cian) untuk lebih menguatkan, dan metode
(n wr).
{o:jt ,, ';a:t u"\ kata maa adalah mub- seperti ini disebut al-ithnaab.
tada ) sedan g khabarnya muqaddar, taqdiirnya {;i:t iti tJlr, ,fit yilrry penyebutan nama
begini: (*;vr<J;). Allah dengan islm zhaahir-padahal di sini
bisa dipakai dhamiirnya-berfungsi untuk
fri4JcJ; Jth susunan ini terdiri dari memupuk rasa takut dan pengagungan
mubtada' dan khaban dan di sini harus ada terhadap-Nya.
kata yang muqaddar yang dihapus. Mengenai (;!) huruf lam di sini bermakna 'alaa,
taqdiirnya ada dua carar pertama, taqdiirnya
yang berarti bahwa waiibnya dam itu ditang'
adalah (ou:i., *l et ,pl); iadi, mudhaaf di-
gung oleh orang yang bukan penduduk
Mekah.
(iG {i 3t:i {t 4 t"y bentuknya nay'
(negasi), tapi maknanya adalah nahi (larang'
tusIR[-MUNIRIItIp 1 ,,r,*rfr;N.*,* sunrrn-eaqararr
an). Artinya: fangan berbuat rafats, berlaku tiga shary^ kepada enam orang miskin. (9*j ;ip
fasik, dan berbantah-bantahan. yakni jangan
menyembelih kambing. Kata nusuk aslinya
berdebat dan bertengkar dengan rekan-re-
bermakna "ibadah", tapi yang dimaksud di sini
kan, pelayan, dan penipu. Bentuk naf lebih adalah hewan sembelihan. Ia disebut nusuk
kuat daripada bentuk larangan secara teran& karena penyembelihan ini tergolong ibadah
sebab bentuk nafi bermakna bahwa hal itu
yang paling mulia yang mendekatkan seorang
tidak sepatutnya terjadi sama sekali. Allah mukmin kepada Allah Ta'ala. Kata au (atau)
memerintahkan menjauhi hal itu dalam berfungsi untuk menyatakan pilihan. Sama
hukumnya dengan orang tersebu! orang yang
haji-padahal ia wajib dijauhi dalam semua
keadaan-karena perbuatan itu lebih buruk mencukur rambutnya tanpa ada uzur dan orang
kalau dilakukan bersama haji, sama seperti yang mengambil kemewahan selain bercukuc
mengenakan pakaian sutra dalam shalat dan misalnya memakai wewangian, pakaian, mi-
nyak rambut, baik karena uzur maupun tidak.
menyanyikan bacaan Al-Qur'an.
(pisf) sebagian ulama mengartikannya be-
Mufradaat Lughawlyyah
gini: "bila kalian sudah sembuh dari sakit".
4,;;V *ttilt|laksanakan haji dan umrah
Sebagian lagi mengartikannya begini: "bila kali-
beserta hak-haknya. q?+i if| ;if<a kalian
an sudah aman dari rasa takut kepada musuh".
terhalang (oleh musuh atau karena sakit)
4& :iy mengambil kemewahar. (il!)
untuk menyempurnakannya. (;:A'F mudah
yakni karena ia sudah selesai mengerjakan
diperoleh. (s.ri'h yaitu kambing, atau semua
hewan ternak yang dihadiahkan pelaksana umrah. Artinya, ia mengambil kesenangan
haji dan umrah ke Ka'bah agar disembelih
dan dibagikan dagingnya kepada kaum fakir dengan melakukan larangan-larangan ihram.
miskin. 45;f t* yrlyakni jangan bertahalul. (a' il} yakni ihram haji, yaitu ia melakukan
44 &';t 9.,;y artimahiltatru adatah tempat
ihram umrah pada bulan-bulan haji.
pemberhentiannya yang di sanalah hewan kor-
ban itu halal untuk disembelih. yaitu tempat {c:,Jt :. ';;:t u.\ kurban yang mudah
terjadinya ihshaar, menurut Syafi'i dan Malik.
Di situlah kurban itu disembelih dengan niat diperoleh baginya, yaitu kambing, yang disem-
tahalul kemudian dagingnya dibagikan kepada
orang-orang miskin di tempat itu, lalu orang belihnya setelah ihram haji di Mekah, dan le-
yang mengalami ihsftaar ini mencukur ram- bih afdhal penyembelihan ini dilaksanakan
butnya, dan dengan begitu ia sudah bertahalul. padahari Kurban. 44| F|barangsiapatidak
Sedang menurut madzhab Hanafi, tempat mendapatkan hewan kurban karena hewannya
tidak ada atau karena ia tidak punya uangnya,
penyembelihannya adalah tanah Haram. maka ia harus berpuasa tiga hari ketika ma-
sih berihram haji. Dengan demikian ia wajib
4:\ b."ii " iiymisalnya ada kutu di rambut-
berihram sebelum tanggal 7 Dzulhijjah, tapi
nya atau kepalanya pusing sehingga ia men-
lebih afdhal sebelum tanggal 6, karena puasa
cukur rambutnya ketika ihram. (i{r} ia harus hari Arafah makruh hukumnya fbagi jamaah
membayar fidyah. {r! .f} puasa tiga hari. }
{i;'rl bersedekah inakanan pokok sebanyak haji). Puasa tiga hari ini tidak boleh dilaksa-
nakan pada hari-hari Tasyriq, menurut pen-
dapat paling shahih dari Imam Syafi'i. Kemu-
dian ia harus berpuasa tujuh hari setelah
78 Satu sha'= empatmudd, dan menurut madzhab Hanafi ia
sama dengan 3900 gram, sedang menurut jumhur ia sama
dengan 2751 gram. Satu mudd = 675 gram.
_"a"", ,r r,,r ,
pulang ke kampung halamannya: Mekah atau berkenaan dengan penduduk Yaman. Dulu
lainnya. mereka berangkat haii tanpa membawa bekal
Haadhirubmasiidil'haraam adalah pendu- sehingga mereka menjadi beban bagi orang
duk Mekah dan daerah-daerah sekitarnya yang tpaeinri.a{lar:nia!6n}kbaaliwana.la(h"b1e'ka'l$ytan;g c}kup untuk
5p) sebaik-
tidak sampai batas miqat (menurut madzhab
Hanafi). Sedang menurut Syafi'i, mereka ada- baik bekal adalah yang bisa membuat musafir
lah penduduk Mekah dan kawasan sekitarnya
yang jaraknya tidak sampai dua marhalah dari tidak perlu meminta'minta kepada orang lain.
tanah Haram. Dan bertakwalah kepada Allah, wahai orang-
4L"y'ei {tY waktu haji adalah bulan orang yang punya akal. Al-Albaob adalah ben-
Syawwal, Dzulqa'idah, dan sepuluh hari per- tuk jamak dari kata lubb, yang artinya "inti
tama dari bulan Dzulhijjah menurut Syaf i.
Sedang jumhur berkata: Ihram haji boleh di- sesuatu", dan karena itulah maka akal disebut
laksanakan pada selain bulan-bulan ini, tapi
lubb.
hukumnya makruh. 4et ,4. A; ,iy yakni ia
SEBAB TURUNNYA AYAT
mengharuskan dirinya untuk memulai haii,
dengan melakukan niat dalam hati, ihram Sebab turunnya firman Allah Ta'ala 'Dan
sebagai perbuatan lahiriah, dan talbiah yang sempurnakanlah ibadah haii dan umrah kare'
na Allah": Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
diucapkan secara lisan. Menurut Syafi'i, talbiah Shafiuan bin Umayyah, katanya: Seorang laki-
bukan termasuk rukun haii; sedang madzhab laki menghadap Nabi saw. sementara badan-
Zhahiri mewajibkannya. nya berlumur za'faran dan ia mengenakan
Hubungan ayat ini dengan yang sebelum- iubah. Ia bertanya, 'Apa yang harus saya la-
nya adalah: Karena Allah Ta'ala sudah me- kukan dalam umrah saya, wahai Rasulullah?"
merintahkan agar haji dan umrah disempur- Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan
nakan, dan bagi umrah itu tidak ada waktu sempurnakanlah ibadah haii dan umrah karena
yang tertentu, maka Dia menielaskan bahwa Allah." Rasulullah saw. lantas berseru, "Mana
orang yang bertanya tentang umrah tadi?"
haji punya waktu Yang tertentu.
Orang itu menyahut, "Saya di sini!" Beliau
{jJi Yr} iimak. (il 'ir} kedurhakaan.
(j't 'i.e) pertengkaran dan perdebatanTe' bersabda,
Yang dimaksud dengan nafi (negasi) di ketiga o o 6t n
tempat itu adalah larangan melakukannya. ;i-r ,li
:#$ if ,d.q.e'L .e, lucr";o-,;,,r t1 c .cu
4F n t;;i: 6i) kebaikan apa pun vans 0r* qeu,&*L gt .u 6v
titian Leriakan, misalnya sedekah. {Xirr i:fu.} -"Lep askan p akai anmu, I alu -kahub i s a tn an -
Allah pasti mengetahuinya, dan Dia akan
memberi kalian ganjaran. Firman ini turun dilah dan hiruplah air dengan hidung hlu keluar-
kan lagi, selanjutnya aPa Pun yang lau kerjakan
dalam hajimu kerj akan pul-a dalam umrahmu."
79 lbnu Mas'ud, Ibnu Abbas, dan Atha' berkata: "Maksud ol- Sebab turunnya firman Allah Ta'ala ']fiko
ada di antaramu yang sakit": Bukhari meriwa-
jidaal di sini adalah mendebat seorang muslim sehingga yatkan dari Ka'b bin Uirah bahwa ia pernah
membuatnya marah, yang akhirnya terjadi saling caci ditanya tentang firman Allah Ta'ala: "maka
w aj ibl ah ata sny a b erfi dy ah, y aitu b erpua s a... ",
maki. Adapun perbincangan (adu argumentasi) mengenai
ilrnu pengetahuan tidak terlarang." Qatadah berkaa: '7I'
Jidaal arnnya caci maki." Al-Qurthubi mentarjih pendapat
orang yang berkata: Tidak boleh berdebat pada waktu haii
maupun di tempat haji'