TATSTRAL-MUNrRrrlrD 1
dalam puasa al-'adzraa'(perawan) dan puasa "Dengan nama Lata dan lJzza." Perbuat-
al-qiddiisiin (orang-orang suci), serta pan-
an semacam ini haram, demi menjaga
tangan makan ikan, susu, dan telur dalam
prinsip agama, tauhid, dan pengagungan
puasa yang lain. Allah. Pembatasan pengharaman hanya
pada jenis-jenis di atas dipetik dari firman
Yang sesungguhnya diharamkan adalah:
Allah Ta'ala 4# tit\,yang berarti bahwa
1. Mengonsumsi bangkai, karena darah ter-
Dia tidak mengharamkan atas kalian
tahan di bangkai itu sehingga berbahaya
kecuali bangkai dan benda-benda yang
bagi manusia sebab dagingnya menjadi
rusak dan biasanya terkontaminasi de- disebutkan selanjutnya, karena f<ata (ti1)
ngan penyakit. Iadi, bangkai diharamkan berfu ngsi untuk membatasi: mengafirmasi
karena ia kotor dan menjijikkan serta makna yang dicakup oleh kalimat dan
menafikan makna selain itu, dan di sini
karena mengandung mudarat. kata ini membatasi pengharaman, apalagi
Mengonsumsi darah yang mengalir ke- kata ini dipakai setelah penghalalan:
luar dari tubuh sebab ia berbahaya, dan
jiwa yang bersih tidak menyukainya. Jadi, :*4#1, 6 e rls r;iul' q,l U).
ia juga diharamkan karena kotor dan me-
Barang-barang yang diharamkan ini di-
ngandung mudarat. tambah lagi dengan apa yang diharamkan
dalam surah al-Maa'idah ayat 3 serta apa
Memakan daging babi, sebab ia berbaha-
yang diharamkan Rasulullah saw., antara lain:
ya, terutama pada saat cuaca panas; juga memakan setiap hewan buas yang bertaring
setiap burung yang berkuku tajam, dan daging
karena jiwa yang bersih tidak menyu-
kainya, sebab ia adalah hewan yang ko- keledai jinak
tor yang biasanya hanya memakan kotor- Akan tetapi orang yang berada dalam
an dan barang najis; juga karena ia me-
keadaan darurat (yaitu dalam situasi di mana
ngandung mudarat sebab ia membawa jika ia tidak mengonsumsi barang yang haram,
bakteri mematikan, di samping karena tentu ia mati) sehingga terpaksa memakan apa
ia memiliki banyak tabiat yang buruk, yang diharamkan Allah, dan ia tidak menda-
menggemari hal-hal yang bersifat seksual pati barang lainnya dan khawatir dirinya
dan tidak cemburu terhadap betinanya, akan mati, sementara ia tidak menginginkan
pemalas fdan orang yang memakannya benda itu sendiri dan tidak melampaui batas
akan terpengaruh dengan watak-watak kebutuhan... maka tidak ada dosa atasnya,
demi menjaga jiwa dan tidak membiarkannya
itu), serta ada telur-telur cacing pita binasa di samping karena berada dalam ke-
yang kadang terdapat di dalam sel-sel adaan mendekati kematian akibat kelaparan
otot badannya, meskipun ia (babi) itu lebih besar bahayanya ketimbang memakan
dipelihara di kandang yang paling bersih. bangkai dan darah.
4. Hewan yang disebutkan selain nama Allah mensyaratkan kebolehan mema-
Allah Ta'ala pada saat menyembelihnya,
karena itu tergolong perilaku keberhala- kan barang yang haram dengan firman-Nya
an dan mengandung penyekutuan ser-
ta ketergantungan kepada selain Allah. (;f 'i', L( '*y agar manusia tidak menuruti
Pada masa fahiliyah, bangsa Arab me-
nyembelih hewan untuk persembahan hawa nafsu mereka dalam menafsirkan kondisi
kepada berhala, dan mereka berucap, darurat sehingga ada orang yang menyatakan
t TArsrR Ar.-MuNrR JtLrD 1
bahwa dirinya dalam keadaan darurat pada- 3$0 4t : ot1$,'rrlbo +t : oci 6':bi
hal sebenarnya tidah dan ia melampaui batas
darurat atau kebutuhan dengan memanfaat- "Dihalalkan bagi kita dua bangkai: ikan dan
kan kondisi emergensi, maka ia mempertu-
belalang, dan dihalalkan dua darah: Iarcr ftati)
rutl<an syahwatnya. danlimpa."
Sesungguhnya Allah mengampuni kesa- Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari
lahan hamba-hamba-Nya dalam memperkira- Abu Tsa'labah al-Khuqlani bahwa ia berkata,
"Rasulullah saw. telah melarang memakan
kan keadaan darurat (sebab pertimbangan setiap binatang buas yang bertaring." Malik dan
kondisi darurat itu diserahkan kepada iitihad Abu Dawud meriwayatlran dari Abu Hurairah
r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda
mereka); dan Allah Maha Penyayang kepada
mereka, sebab Dia membolehkan mereka
mengonsumsi barang-barang haram dalam
kondisi darurat dan tidak memasukkan me- i,; iut4*q ; Fr,+Qt q7r,t t F,F
reka ke dalam kesempitan dan kesulitan. "Memakan setiap binatang buas yang ber-
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM-HUKUM taring dan setiap burung yang berlatku taiam
Dalam ayat ini Allah menegaskan boleh- adalahharam."
nya memakan barang-barang yang baik Di sini
Diriwayatkan dari Iabir bin Abdullah
Dia secara khusus menyebutkan kaum muk- bahwa ia berkata, "Pada waktu terjadinya
minin sebagai bentuk pengutamaan dan san- perang Khaibar, Rasulullah saw. melarang
iungan kepada mereka. Yang dimaksud dengan memakan daging keledai jinak, tapi beliau
"memakan" adalah memanfaatkan dengan se-
mengizinkan memakan daging ltuda."
gala cara. fadi, boleh memanfaatkan semua
benda yang ada di darat dan di laut, seperti: Pendapat para fuqaha tentang hewan
tumbuhan, hewan, ikan, dan burung; kecuali yang boleh dimakan sebagai berikut.
Hewan, sehubungan dengan penyembe-
yang diharamkan Allah dalam ayat ini dan
lihan yang syar'i, ada tiga macam: hewan ai4,
ayat al-Maa'idah ayat 3 sefta yang disebutkan hewan dara! dan hewan dua alam (hidup di
darat dan di air).25
para fuqaha dengan bersandar kepada hadits-
hadits yang shahih. Perlu diketahui bahwa
yang disebutkan di dalam surah al-Maa'idah Tentang hewan ai4, yaitu yang hanya hidup
masuk dalam kategori "bangkai", yaitu semua di air, ada dua pendapat.
hewan yang mati tanpa disembelih secara 1. Madzhab Hanafi: Semua hewan yang ada
syar'i, baik ia mati karena tercekik, iatuh, di air haram dimakan kecuali ikan saja, ia
ditanduk, atau diterkam binatang buas dan boleh dimakan tanpa disembelih kecuali
ketika didapati sudah tidak hidup sehingga ikan yang terapung. fadi, kalau ikan mati
tidak dapat disembelih. Demikian pula semua dan terapung di permukaan air, ia tidak
hewan yang tidak boleh dimakan; meskipun ia
I boleh dimakan, dengan dalil hadits dha'if
disembelih, hukumnya sama seperti bangkai,
I dari fabir yang diriwayatkan oleh Abu
contohnya: binatang buas dan lain-lain.
Ayat ini dipersempit cakupan maknanya Dawud dan lbnu Majah,
dengan sabda Rasulullah saw. yang diriwa-
)"atkan oleh Daraquthni, 26 Al-FtqhullslamiwaAdillaahukaryapengaran g(3 / 67 8'687).
I
'fArsrR AL-MUNrR IrLrD I
)Fet tJ t lt-' )cz ,i -;li " telah berfirman, ".,Dan mengharamkan bagi
co3JSi ca;e )l mereka segala yang buruk.." (al-Araaf: 157)
>'rtfti rt]i*l, ,^; Madzhab Maliki mensyaratkan penyem-
belihan belalang. Bangkai belalang haram
"Hewun laut yang terlempar *, aorot hukumnya menurut mereka, karena hadits
"Dihalalkan bagi kita dua bangkai" lemah.
atau yang tertinggal di pantai ketika air laut Adapun madzhab Hanafi yang tidak mem-
bolehkan pengkhususan Al-Qur'an dengan
surut, makanlah ia; sedang hewan yang mati As-Sunnah berkata: Yang mengkhususkan
hukum bangkai ikan adalah firman Allah
di laut lalu terapung di permukaan, j anganlah Ta'ala: "Dihalalkan bagimu hewan buruan laut
dan makanan (yang berasal) dari laut..." (al-
kalian mernAkannya." Maa'idah:96)
2. Madzhab jumhur (selain madzhab Ha- "Binatang buruan laut" adalah hewan yang
nafi): Hewan air (seperti: ikan, kepiting ditangkap dengan suatu usaha, sedangkan
ular air; anjing laut, babi laut) adalah
halal, boleh dimakan tanpa disembelih, "makanan laut" adalah hewan yang ditemukan
bagaimana pun cara matinya: baik mati
sendiri atau karena suatu sebab yang mati terapung atau yang tertinggal di pantai
suci (misalnya: terbentur batu, pukulan ketika air laut surut. Akan tetapi madzhab
Hanafi tidak membolehkan memakan ikan
nelayan, kehabisan air), baik tenggelam
maupun terapung. Penangkapan hewan yang mati terapung.
ini setara dengan penyembelihannya. Kedua, hewan yang tidak punya darah
yang mengali4, seperti: ular; tokeh semua se-
Akan tetapi, jika ikan yang mati terapung
itu sudah melembung sehingga dikhawa- rangga dan hama (seperti: tikus, kutu hewan,
tirkan mendatangkan penyakit, ia haram landak jerboa, dan kadal)... semuanya haram
karena berbahaya. dimakan karena dianggap kotor, di samping
Hanya saja Imam Malik menganggap karena beracun, dan juga karena Nabi saw.
babi laut makruh27. Beliau berkata, "Kalian memerintahkan kita membunuhnya. Madzhab
menyebutnya babi." Sedangkan Ibnul Qasim
berkata, "Aku menghindarinya, tapi tidak Hanafi mengharamkan kadal sebab Nabi saw.
memandangnya haram." melarang Aisyah ketika ia menanyai beliau
tentang hukum memakannya. Sedangkan
Adapun hewan darat, yaitu yang hanya jumhur membolehkannya karena Nabi saw
hidup di darat, ada tiga macam. membiarkan sahabat yang memakan kadal di
hadapan beliau. Sementara itu madzhab Syafi'i
Pertama, hewan yang sama sekali tidak membolehkan memakan landak dan ibnu 'irs
punya darah, seperti: belalang, lalat, semut, (kuskus).
lebah, cacing/ulat, kumbang, jengkerik, lipas,
kalajengking hewan-hewan beracun, dan se- Ketiga: hewan yang punya darah yang
j enisnya... semuanya-kecuali belalang-tidak
halal dimakan karena semua itu tergolong he- mengalir. Yang jenis ini ada yang jinak dan
wan yang buruk dan tidak baik sebab tabiat
yang sehat tidak menyukainya, dan Allah Ta'ala ada yang liar. Hewan yang jinak yang halal
dimakan-berdasarkan ij mak-adalah hewan
27 Istilah malauh di kalangan para imam madzhab bermakna ternak unta, sapi, dan kambing. Bagal (pe-
haram. fPenj.) ranakan keledai dan kuda) dan keledai haram
dimakan. Daging kuda halal hukumnya tapi
TAISIRAI-MUNIRJILID 1
makruh tanziihan menurut Abu Hanifah ka- boleh dimakan, tentu beliau tidak melarang
rena hewan ini dipakai sebagai kendaraan dan membunuhnya.
dipergunakan untuk berjihad. Pendapat yang Kedua, madzhab Maliki: boleh memakan
masyhur di kalangan madzhab Maliki adalah katak dan hewan-hewan seienis yang di-
kuda haram dimakan. sebutkan di atas, sebab tidak ada nash yang
Hewan buas yang iinak, yaitu anjing dan mengharamkannya.
kucing, haram dimakan. Ketiga, madzhab Hambali, Yang meme-
Adapun tentang hewan yang lia4, jumhur
rinci: setiap hewan laut yang hidup di darat
[selain Imam Malik) mengharamkan semua tidak halal dimakan iika tidak disembelih
hewan buas yang bertaring dan semua burung
(misalnya: burung air, kura-kura, dan aniing
yang berkuku taiam, karena semua hewan laut), kecuali yang tidak berdarah (misalnya:
tersebut memakan bangkai. Sedangkan Imam kepiting) maka ia boleh dimakan-menurut
Malik memakruhkan daging hewan buas, se- riwayat dari Ahmad-tanpa disembelih karena
mentara burung yang berkuku tajam boleh ia adalah hewan laut yang hidup di darat dan
tidak punya darah yang mengalir, berbeda
dimakan, dengan dalil makna lahiriah ayat: hukumnya dengan hewan yang punya darah
yang mengalir (misalnya: burung) tidak boleh
"Katakanlah, 'Tidak kudapati di dalam apa dimakan jika tidak disembelih. Pendapat yang
paling shahih dalam madzhab Hambali adalah
yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang di- kepiting tidak halal dimakan kecuali dengan
haramkan bagi orang yang hendak memakan' disembelih.2s
nya.,.."' (al-An'aam: 145) Katak tidak boleh dimakan, karena-se-
bagaimana diriwayatkan oleh Nasa'i-Nabi
fadi, orang yang menghalalkan salah saw melarang membunuhnya, dan itu menun-
jukkan keharamannya. Buaya juga tidak boleh
satu dari hewan-hewan yang disebutkan di
atas bersandar kepada keumuman ayat ini, dimakan.
dan mengartikan larangan yang terdapat di
dalam hadits sebagai sekadar larangan yang Abu Hanifah mengharamkan janin yang
bersifat makruh, atau ia menggugurkan hadits induknya disembelih dan ianin itu keluar dalam
itu karena bertentangan dengan ayat ini. keadaan mati, dengan dalil bahwa janin itu
bangkai, dan ayat di atas telah mengharam-
Sedangkan orang yang mengharamkan salah
kan bangkai. Kedua muridnya (Abu Yusuf dan
satu dari hewan di atas bersandar kepada ha- Muhammad), Syafi'i, dan Ahmad berbeda pen-
dapat dengannya. Menurut mereka, ianin itu
dits yang menyebutkan pengharamannya, dan halal karena ia sudah tersembelih dengan pe-
nyembelihan terhadap induknya. Adapun Malik
ia menganggap hadits tersebut menasakhkan
ayat ini, atau ia memandang bahwa tidak ada berkata: fika fisiknya sudah tercipta dengan
pertentangan antara keduanYa. sempurna dan bulunya telah tumbuh, ia boleh
Adapun hewan yang hiduP di dua alam dimakan; kalau belum, tidak boleh dimakan'
(di darat dan di air) seperti katak kura- Dalil jumhur adalah sabda Rasulullah saw.,
kura, kepiting ulax, buaya, anjing laut, dan
sebagainya... ada tiga pendapat tentangnya:
Pertama, madzhab Hanafi dan Syafi'i:
tidak boleh dimakan, karena ia termasuk
hewan yang buruk, iuga karena ular beracun,
di samping karena Nabi saw.-sebagaimana
I diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud-
i melarang membunuh katak. Seandainya katak 28 Syarah al-Muqni'karya Ibnu Muflih al-Hambali(9/214).
L.
1TATSIRAL-MUNIR'ILID ,r.r.|rdltr;mr*n,r s""hlF'8"q"'"h
Jile 6irits, haraman bangkai yang bersifat mutlak (tanpa
dikaitkan dengan syarat/kondisi tertentu) itu
"Penyembelihan janin terlalesana irigrn pr- menunj ukkan keharaman meniualnya.
ny emb elihan in dukny a. " Sedangkan Atha' berpendapat bahwa Le-
mak bangkai boleh dipakai untuk meminyaki
Ini berarti bahwa penyembelihan induk badan perahu. Dalilnya: Ayat di atas berkena-
an dengan pengharaman makan, dengan dalil
merembet hukumnya terhadap si janin. para ayatsebelumnya. Dalil lainnya: Nabi saw. suatu
pendukung Abu Hanifah menakwilkan hadits ketika melewati bangkai kambing Maimunah
lalu bersabda,
di atas begini: penyembelihan janin seperti
penyembelihan induknya. Namun ini adalah q;t!;i;;
takwil yang jauh, karena hadits ini berkenaan "Mengapa tidak kalian ambil kuliinya?"
dengan sebuah pertanyaan. Diriwayatkan
dari Abu Sa'id al-Ktrudri bahwa Pasulullah Hadits ini bertentangan dengan hadits
saw. pernah ditanya tentang hukum janin
yang keluar dalam keadaan mati, maka beliau Iabif, dan ia mesti ditarjih sebab ia sesuai
bersabda, dengan lahiriah ayat Al-Qur'an.
Ji:d iir;i'ot.;k e:,1 Adapun kulit bangkai tidak halal meski
"Kalau katiin mau, silakan malan, sebab disamak, menurut pendapat yang kuat dalam
penyembelihan janin terlalcsana dengan penyem- madzhab Maliki dan riryayat yang masyhur
belihan induknya." di kalangan madzhab Hambali, dengan dalil
Para ulama berbeda pendapat tentang hadits Abdullah bin Ukaim yang diriwayatkan
hukum memakai minyak bangkai untuk selain oleh lima ahli hadits (Ahmad dan keempat
makan, misalnya untuk mengecat perahu dan penyusun kitab .Sunan), kata Abdullah: Se-
menyamak kulit. bulan sebelum meninggalnya Rasulullah saw.
menulis surah kepada kami,, "Jangan meman-
fumhur berpendapat bahwa hukumnya faatkan kulit maupun urat bangkai." Hadits
haram, dengan dalil ayat di atas. Mereka me-
ini menasakhkan hadits-hadits sebelumnya
fmandang bahwa il yang ditaqdiirlan dalam
karena ia dikeluarkan Rasulullah saw. pada
ayat itu adalah intifaa'(memanfaatkan), baik saat akhir hayatnya. Lafal hadits ini pun me-
nunjukkan bahwa sebelumnya hal itu boleh,
dengan makan maupun lainnya. Mereka juga
dan larangan ini datangnya belakangan.
bersandar kepada sabda Rasulullah saw. yang
Sedangkan madzhab Hanafi dan Syafi,i
diriwayatkan JabiC berpendapat bahwa kulit yang najis atau ku-
,;;,? ,ii3t W ;:; ,,ii,it:r ;s Iit bangkai dapat menjadi suci dengan di-
z tfi:
samak. Dalilnya adalah sabda Nabi saw. yang
t{jut diriwayatkan oleh Muslim :
"Semoga Allah melaknat kaum Yahudi. Lemak ';t in;G)' g3 61
diharamlcan bagi mereka, tapi mereka menjualnya
lalu m emakan hasil p enj uahnny a. " "likakulit sudah disamak, ia menjadi suci.,,
Beliau melarang kaum muslimin melaku-
kan hal serupa.lni menunjukkan bahwa peng-
sur.hAr€.q.rth _ il{llt t.}liil -TAFSIRAL-MUNIRIIUD 1
Nasa'i, Tirmidzi, dan lbnu Maiah me- dipergunakan. Dalilnya adalah hadits: bahwa
Nabi saw. pernah ditanya tentang tikus yang
riwayatkannya dari lbnu Abbas dengan bunyi
jatuh ke dalam mentega lalu mati. Beliau
begini,
meniawab,
-5,3i n! *146
*Y ors 35 ,ti; ct ,;;irt r-t C os i1
J-(_:..
i*"{t
"Setialt kulit yang disamakberarti telah suci."
"Kalau mentega itu padat, buanglah bangkai
Adapun organ-organ keras dari tubuh tikus itu dan bagian mentega di sekelilingnya. Tapi
bangkai yang tidak ada darahnya (seperti: kalau mentega itu cair buangloh semuA."
tanduh tulang, gigi, gading gaiah, kuku sapi
atau unta dan seienisnya, bulu domba atau Kalau ada hewan [burung atau lainnya)
kambing, urat dan abomasum yang keras) yang jatuh ke dalam kuali, Ibnu Wahb me-
adalah suci, tidak naiis menurut jumhur. riwayatkan dari Malik bahwa ia berkata, "lsi
kuali itu tidak boleh dimakan. Ia meniadi naiis
Sedangkan madzhab Syafi'i berpendapat bah- karena sudah tercampuri bangkai." Sedangkan
Ibnul Qasim meriwayatkan dari Malik bah-
wa Organ tubuh bangkai semuanya najis, wa ia berkata; "Daging dalam kuali itu dicuci
termasuk abomasum, susu, dan telur yang sedang kuahnya dibuang." Ibnu Abbas berkata,
"Dagingnya dicuci lalu dimakan."
bersambung dengan bangkai itu, kecuali jika
diambil dari bayinya yang menyusu karena Tentang darah, para ulama sepakat bahwa
masing-masingnya dihalalkan oleh faktor ke- ia haram dan naiis, tidak boleh dimakan dan
hidupan. Dalil iumhur adalah hadits Salman
r.a. yang diriwayatkan oleh Ibnu Maiah, bahwa dimanfaatkan, jika ia masfuuh (mengalir ke-
Rasulullah saw. perrlah ditanya tentang men- luar dari tubuh) sebab pengharaman darah
tega, keju, dan pakaian dari bulu unta, lalu-
dibatasi dengan sifat tersebut di dalam surah
beliau bersabda, al-An'aam. Para ulama berijmak bahwa hu-
kum yang mutlak dalam surah al-Baqarah
ligfr'(; Y i+v ,:,Y 9t:t u i#r
ini diartikan dengan hukum yang muqayyad
ar w e';; ^; JK 63,o1tis
dalam surah al-An'aam, maka dari itu mereka
"Yanghalal oaoUh opo yong dihatalkan Orron hanya mengharamkan darah yang masfuuh.
dalam kitab -Nya, ilan y ang har am adahh aP a y ang Kata Aisyah, "Seandainya Allah tidak berfirman
diharamkan-Nya dalam kitab -Nya, sedangkan ap a au daman masfuuhan (al'An'aam: 145), tentu
manusia terpaksa harus mencari-cari darah
yang tidak disebutkan-Nya tergolong dimaafkan yang ada di urat-urat." Dengan demikian, darah
(dip erb olehkan untuk dimakan). "
yang mencampuri daging dan ada di dalam
Benda yang kemasukan tikus: kalau tikus urat-urat tidak haram, dengan iimak. Begitu
pula hati dan limpa tidak haram dimakan,
itu dikeluarkan dalam keadaan masih hidup,
dengan iimak, dengan mengkhususkan darah
benda itu suci; tapi kalau tikus itu mati di yang haram-menurut madzhab Hanafi dan
dalamnya dan benda itu cair maka seluruh-
Syaf i-dengan sabda Nabi saw., "Telah di-
nya menjadi naiis, tapi kalau ia padat yang halalkan bagi kiu dua bangkai dan dua dQrah",
najis hanya bagian di sekitar tikus itu, maka
lalu beliau menyebutkan hati dan limpa. Se-
ia berikut bagian di sekelilingnya harus di-
buang sedang sisanya masih suci dan boleh
1TATSIRAf,-MUNIRIILTp r{l*)fil'".':imilllil sur.hAtsBaqarah
dangkan menurut Malih di sini tidak ada haram. Sebab musabab perbedaan pendapat
pengkhususan, karena-dalam pandangan mereka adalah "kontradiksi" antara ayat,,Ma-
mata dan kebiasaan masyarakat-hati dan kanan (sembelihan) orang-orang yang diberi
Iimpa bukan termasuk daging maupun darah. AbKitab itu halal bagimu" (al-Maa'idah: S)
Adapun babi, dagingnya haram. Demikian dan ayat ini. fumhur memandang bahwa ayat
pula lemaknya haram, dengan mengiaskannya ini mengkhususkan ayat al-Maa'idah. Makna-
kepada daging karena daging mencakup le-
mak. Dan inilah yang benar. Sedangkan ma- nya, "Makanan (sembelihan) orang-orang
Ahli Kitab itu halal bagi kalian asalkan tidak
dzhab Zhahiri membatasi keharamannya
disebutkan nama selain Allah pada saat me-
pada daging saja, tidak mencakup lemak. Me- nyembelihnya." Maka, sembelihan Ahli Kitab
reka berpedoman kepada prinsip mereka: menjadi haram kalau disebutkan nama Al-
berpegang kepada Iahiriah nash saja, karena Masih ketika menyembelihnya. Adapun ke-
lompok minoritas memandang sebaliknya.
Allah berfirman: (;;ar /3\ "dan daging babi,,.
Maknanya, "Dan binatang yang [ketika disem-
Pendapat mereka dibantah begini: Fungsi pe-
nyebutan "daging" adalah karena babi meru- belih) disebut fnama) selain Allah, kecuali
pakan hewan yang disembelih demi daging-
nya, dan tidak masuk akal pembedaan antara yang disembelih oleh Ahli Kitab." fadi, sembe-
daging dan lemak. lihan Ahli Kitab boleh dimakan secara mutlak.
Boleh melubangi dengan bulu babi. Me- Bagi orang yang berada dalam keadaan
nurut sebuah riwayat, seorang pria pernah darurat sehingga terpaksa memakan barang-
menanyai Rasulullah saw tentang melubangi barang haram ini, ia boleh memakannya sam-
dengan bulu babi, dan beliau bersabda, "Tidak pai kenyang menurut Imam Malih karena kon-
disi darurat telah menghapus keharamannya,
apa-apa."
sehingga bangkai, misalnya, berubah menjadi
Tentang hewan yang disembelih untuk
selain Allah (yakni pada saat disembelih di- mubah. Dengan demikian, makna ghaira
baaghin walaa 'aadin adalah pemberontakan
sebutkan selain nama Allah Ta'ala), yaitu dan permusuhan terhadap penguasa, yaitu
sembelihan orang Majusi yang menyembelih pemberontak dan perampok.
untuk api, penyembah berhala yang menyem-
belih untuk berhalanya, dan orang ateis yang Sedangkan menurut jumhu4, orang yang
dalam keadaan darurat hanya boleh makan
menyembelih untuk dirinya sendiri, adalah
sampai batas terselamatkannya nyawanya, ka-
haram, dengan kesepakatan para ulama.
rena hukum pembolehan bangkai ini adalah
Apakah ini mencakup sembelihan kaum
darurat, maka kadarnya diperhitungkan sesuai
Nasrani yang mereka sebutkan nama al-Masih dengan kondisi darurat itu. Termasuk kondisi
pada saat menyembelihnya sehingga hukum-
darurat antara lain: melancarkan makanan
nya haram, ataukah tidak mencakupnya se-
hingga tidak haram, melainkan ini hanya khu- yang tersedak di tenggorokan dengan khamac
sus berkenaan dengan hewan yang disebutkan dan minum khamar untuk mengusir rasa haus.
nama berhala ketika disembelih? Menurut jumhu4, mudhtharr (orang yang
berada dalam keadaan darurat) adalah orang
Menurut jumhur ulama, ia haram. Se- yang kelaparan sehingga terpaksa makan.
Termasukpula dalam hal ini, menurutsebagian
dangkan Atha', Makhul, al-Hasan, asy-Sya,bi,
Sa'id ibnul Musayyab, dan Asyhab (dari ma- ulama, orang yang dipaksa memakan barang
dzhab Maliki) berpendapat bahwa Ia tidak haram. Contohnya, orang yang ditangkap
musuh lalu dipaksa memakan daging babi atau ia boleh mengambil keringanan-keringanan
lainnya yang tergolong perbuatan maksiat syar'i. Adapun Abu Hanifah membolehkan ba-
rang haram baginya, tak peduli apakah ia se-
kepada Allah Ta'ala. dang menjalani ketaatan ataupun melakukan
maksiat. Al-Qurthubi mentariih pendapat ini,
fumhur ulama tidak membolehkan ber- karena orang yang menghilangkan nyawanya
obat dengan benda haram, seperti khamar sendiri dalam perjalanan maksiat lebih besar
atau bangkai, dengan dalil sabda Rasulullah dosanya daripada dosa maksiat yang sedang
saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu dikerjakannya, dengan dalil firman Allah Ta'ala,
Mas'ud, "...D an j anganlah kamu membunuh dirimu... "
(an-Nisaa':29)
W#q.qi;y,k[^tr .i1
Larangan ini sifatnya umum. fuga karena
"sesungguhnya Allah tidak menjadikan ke- bisa iadi ia akan bertobat dalam keadaan yang
sembuhan umatku terletak pada apa yang di- lain, sehingga tobat tersebut akan menghapus
haramkan atas mereka." kesalahannya sebelum itu.
Dalil lainnya adalah sabda beliau yang Dalam kitab ar-Muntaqa, al-Baji menye-
diriwayatkan oleh Muslim dari Thariq bin butkan bahwa yang masyhur dari madzhab
Malik adalah orang yang sedang dalam ke-
Suwaid ketika ia menanyai beliau tentang adaan darurat boleh makan barang haram
dalam perjalanan maksiaq tapi ia tidak boleh
khamar dan beliau melarangnya membuatnya,
lalu ia berkata, "Saya membuatnya tidak lain tak berpuasa dan mengqashar shalat. Dalilnya
untuk meniadi obat." Maka beliau bersabda,
adalah firman Allah Ta'ala, "sedQng ia tidak
i6 :Stt :rt!,A ft
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
"Khamar bukan obat, tapi penyakit."
batas".
Kata lbnul Arabi: Yang bena4, tidak boleh
berobat dengan bangkai sebab ada alternatif Apabila orang yang dalam keadaan daru-
rat itu mendapati lebih dari satu ienis barang
lain yang halal. yang haram, apa yang ia pilih?
Ada dua pendapat di kalangan para ula- Kata Ibnul Arabi: Kaidah untuk hukum-
ma tentang orang yang kondisi daruratnya
beriringan dengan suatu maksiat fmisalnya hukum ini adalah: kalau orang yang dalam
merampok atau mengganggu keamanan ja- keadaan darurat itu mendapati bangkai dan
lan). Malih Syafi'i, dan Ahmad berpendapat daging babi, hendaknya ia pilih bangkai se-
bahwa Haram atasnya jika perjalanannya itu bab ia halal hukumnya ketika masih hidup
untuk melakukan maksiat, dan keharaman
ini dikarenakan kemaksiatannya, sebab Allah sedangkan babi tidak halal, dan keharaman
SWT membolehkan hal itu fmemakan barang yang ringan lebih utama untuk diteriang dari-
haram di kala kondisi darurat) sebagai bentuk pada keharaman yang berat. Kalau ia men-
pertolongan kepadanya, sedangkan pelaku dapati bangkai dan khamar; ia boleh makan
bangkai secara halal berdasarkan dalil yang
maksiat tidak boleh ditolong untuk melakukan meyakinkan, sedangkan khamar masih terda-
maksiatnya. Kalau ia ingin makan, hendaknya pat kemungkinan antara boleh dan tidaknya.
ia bertobat dulu, baru makan. Adapun orang Kalau ia mendapati bangkai dan harta milik
yang berbuat maksiat di tengah perialanannya, orang lain: jika ia aman dari timbulnya mu-
darat terhadap badannya, hendaknya ia me- menjualnya dengan harga murah, mereka hanya
menelan api neraka ke dalam perutnyq dan Allah
makan harta orang lain, dan ia tidak halal me-
tidak akan menyapa mereka pada hari kiamat,
makan bangkai. Tapi kalau ia tidak aman dari
dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan
mudarat, hendaknya ia memakan bangkai. mendapat adzab yang sangat pedih. Mereka itulah
Yang benar fberbeda dengan pendapat Imam yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan
Syaf i), ia tidak boleh memakan jenazah ma-
nusia lain kecuali jika ia merasa pasti bahwa adzab dengan arnpunan. Maka alangkah beraninya
hal itu akan menyelamatkannya dan memper- mereka menentang api neraka!Yang demikian itu
karena Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qurhn)
tahankan hidupnya. Kalau orang yang sedang dengan (membawa) kebenaran, dan sesungguhnya
orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran)
melaksanakan ihram mendapati hewan buruan
Kitab itu, mereka dalam perpecahan yang jauh!
dan bangkai, hendaknya ia memakan hewan
(al-Baqaraht 174-176)
buruan karena pengharamannya bersifat tem-
I'raab
pore4 makanya keharamannya lebih ringan,
dan fidyahnya sah jika ia memakannya bukan 4elr. gF ini adalah zharfyangmenempati
kedudukan haal, taqdiirnya adalah (yf i;rr'[ 6
dalam keadaan darurat, sedangkan bagi orang
yang memakan bangkai tidak ada fidyah.ze
KAUM AHLI KITAB MENYEMBUNYIKAN APA ?..P. + iitl .,6D. Susunan ini serupa dengan fir-
YANG DITURUNKAN ALLAH
,n"n-f,Iy", (tu C.p. ;t r;6u. dt), y"ng taqdiirnya
Surah al-Baqarah AyatLT4 - L7A begini: (?-b. Q. *.G ie t'ytl. Aslinya, 4?.y gy
adalah sifat untuk kata an-naa4 akan tetapi
+-st.y,Jltt {5U't$i <i$tt iika sifat dari kata yang nakirah didahulukan,
ia dibaca nashab sebagai haat. (!*i *)
=J 4,iWA {.<rii'15 kata (u) adalah adaatu ta'ajjub, taqdiirnya
E6ikYv adalah (i,:,rl ;?)t atau ia adalah adaatu
ii. ttnr )IiH 7j 'r\X\ {t rytfi ;3;,pistifha a m, ta qdiirnyaadalah (r .ii;. n ait
H'5t't; #t 'fp;_*; {+)t menurut kemungkinan pertama maupun yang
kedua, kata [r,) adalah mubtada', sedang kata
sesudahnya adalah khabar.
.rUU "iyiAr 6;Jt E;r alJ @ Balaaghah
)61 lF {;a-61;;3l, J\:iA() {;6r .lr ?,,p. q.;,rri; t} ini adalah majaaz
3;os"fr, 4;,g=Jl it'iu, "ul @ mursaldengan melihatkeadaan di masa depan.
@ r+,e,uigr5r 4tiiiA$ir Artinya: Mereka sebenarnya memakan harta
yang haram yang akan menyebabkan mereka
"Sungguh orang- o rang y ang m eny embunyikan
aPa yangtelah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan masuk neraka. Ungkapan (?.Y.J) menambah
29 Tafsir al-Qurthubi (2/224-235), Ahkaamul Quiaan celaan terhadap keadaan mereka.
karyra Ibnul Arabi (1/54-58), Tafsir lbnu Katsir (UaDS), (.rJu 6|ilr rlpr) ini adalah isti'aarah
Ahkaamul Qur'aan karya al-fashshash (1/126-130),
tashriihiyyah. Maksudnya: "Mereka menukar
dan Nazhariyyatudh Dharuurah asy-Syar'iyyah karya
kekafiran dengan iman". Di sini dipakai kata
pengaranS. "membeli" untuk menyatakan tentang "me-
nukar".
TATSIRAT-MUNIRJITID 1
Mufradaat Lughawlyyah pemukaYahudi dan ulama mereka. Mereka dulu
mendapatkan berbagai hadiah dan keuntung-
{ry 6 " 3;fi;y mereka meniual Al-Kitab an dari orang-orangawammereka, dan mereka
dulu berharap nabi yang akan diutus berasal
yang diturunkan Allah dengan harga dunia
dari mereka. Namun ketika Allah mengutus
yang sedikit yang mereka ambil dari para Muhammad saw. dari bangsa selain mereka,
mereka khawatir sumber pemasukan serta
pengikut mereka; mereka tidak menampakkan
kedudukan mereka akan lenyap, maka mereka
Al-Kitab itu karena khawatir kehilangan harga
mengubah ciri'ciri Muhammad saw.lalu hasil
tersebut. 4#J-fey eUan tidak akan berbicara rekaan mereka itu mereka tuniukkan kepada
orang-orang seraya berkata, "lnilah ciri-ciri
kepada mereka karena Dia murka kepada
nabi yang akan diutus pada akhir zaman, tidak
mereka. 4€i Yt) tidat< menyucikan mereka mirip dengan ciri-ciri nabi (Muhammad) itu."
Maka Allah menurunkan ayat: "Sesungguhnya
dari kotoran dosa-dosr. (iJ-j ,itl ItY adzab orang-orang yqng menyembunyikan apa yang
telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab."
yang pedih, yaitu neraka. {lL(.iJr} kesesatan
TAFSIR DAN PENJELASAN
yang di dalamnya manusia tidak dapat men-
Al-Qur'an masih terus menyingkap sikap-
capai tujuannya. {<.sJu.} syariat-syariat yang sikap Ahli Kitab terhadap Al-Qur'an dan Nabi
Muhammad saw.. Dalam ayat-ayat terdahulu
diturunkan Allah melalui nabi-nabi-Nya. Al-Qur'an menjelaskan bahwa mereka meng-
haramkan sebagian benda yang halal, men-
4i; ui) alangkah tahannya mereka dengan
ciptakan aiaran baru dalam agama: cara hi-
api neraka. Ini adalah ungkapan keheranan dup kependetaan dan menyengsarakan diri
dengan menyedikitkan makan dan minum.
dari kaum mukminin tentang tindakan mereka Di sini Al-Qur'an menielaskan bahwa mereka
menyembunyikan apa yang diturunkan Allah
yang-tanpa peduli-melakukan hal-hal yang
di dalam kitab-kitab mereka, yaitu tentang
akan memasukkan mereka ke dalam neraka.
ciri-ciri Nabi Muhammad saw.. Mereka me-
(4r) apa yang disebutkan tadi: bahwa ngubahnya, menyembunyikan ciri yang asli,
dan menampakkan ciri yang palsu; mereka
mereka memakan api neraka dan seterusnya.
memperdagangkan agama, menjadikan aga-
{iL} aiurenakan. {,iiu ;r(ir ,S;'1t\ harfutia.r ma sebagai sarana untuk mencari rezeki dan
penghidupan. Allah Ta'ala berfirman,
dalam l<ata bil-haqqi berkaitan dengan kata
"...Kuntu iadikan kitab itu lembaran-lembar-
nazzala. Allah menurunkan Al-Kitab dengan an kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan
membawa kebenaran tapi kemudian mereka (sebagiannya) dan banyak yang kamu sembunyi-
berselisih tentangnya: mereka mengimani se- kln,." (a[-An'aam: 9l)
bagiannya dan mengingkari sebagian yang Sesungguhnya orang-orang yang me-
nyembunyikan apa yang diturunkan Allah,
lain dengan menyembunyikannya. {gu*} p".-
pecahan atau permusuhan, yang merupakan
dampak dari perselisihan. {}t} menjauh dari
kebenaran.
SEBAB TURUNNYA AYAT 174
Ath-Thabari meriwayatkan dari lkrimah
dari lbnu Abbas tentang firman Allah "Sesung-
guhnya orang'orang yang menyembunyikan
apa yang teloh diarunkan Allah, yaitu Al'Kitab"
dan ayat dalam surah Ali Imran "Sesungguhnya
orang-orang yang menukar ianii (nya dengan)
Allah" (AIi Imrant TT), bahwa kedua ayat ini
turun sehubungan dengan kaum Yahudi' Ibnu
Abbas berkata: Ayat ini turun tentang para
yaitu ciri-ciri Nabi Muhammad saw., sang nabi tunjuk Allah, dalam urusan agama mereka
akhir zaman, penjelasan masa pengutusannya, mengikuti hawa nafsu manusia, dan mereka
kaumnya, dan sebagainya yang menjadi saksi berhak mendapat adzab, bukan ampunan, ka-
rena mereka berbuat jahat terhadap dirinya
benarnya kenabiannya dan kesempurnaan
sendiri dengan lebih mengutamakan harta
kerasulannya, atau mereka menakwilkannya yang fana ketimbang pahala yang abadi.
dan mengubahnya dengan imbalan upah yang
sedikit atas fatwa-fatwa yang mereka keluar- Sungguh mengherankan, bagaimana mereka
kan, mereka memakan barang yang haram bisa bersabar melakukan hal-hal yang akan
yang akan menjebloskan mereka ke dalam
neraka. Harga disebut "sedikit" karena segala memasukkan mereka ke dalam neraka, me-
imbalan atas kebenaran terhitung sedikit ka- ngerjakan perbuatan-perbuatan sesat, tanpa
lau dibandingkan dengan hilangnya kebaha-
giaan dunia dan akhirat. Allah berfirman, *peduli. fadi, firman Allah {16r i*it:i} ada-
"...Padahal kenikmatan hidup di dunia ini lah ungkapan keheranan tentang kesabaran
mereka yang besar. Artinya, mereka berada
(dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat dalam keadaan disiksa dan orangyang melihat
mereka akan berkata, "Alangkah sabarnya
hany alah s edikit. " (at-Ihubah: 38)
mereka disiksa?!"
Sesungguhnya orang-orang yang menyem-
Susunan kalimat seperti ini diucapkan ke-
bunyikan Kitabullah, yang memperdagang- pada orangyang mengerjakan perbuatan yang
dapat membangkitkan amarah penguasa. fadi,
kannya, yang jauh dalam kesesatan, tidak me-
nelan ke dalam perut mereka kecuali apa yang dikatakan kepada orang seperti ini Q"z:t ;* tnly
menjadi sebab masuknya mereka ke dalam ,;gt) yang artinya, "Alangkah tahannya kamu
neraka, menjadi sebab berpalingnya Allah dari
mereka dan murka-Nya yang besar terhadap dengan kurungan dan penjara!" Artinya, tidak
akan mengerjakan perbuatan semacam itu
mereka, serta tidak disucikannya mereka kecuali orang yang sangat besar kesabarannya
dalam menerima adzab.
dari kotoran dosa-dosa dengan ampunan dan
Adzab yang berat, yang sedang menanti
maaf, dan mereka pun akan mendapatkan mereka, adalah keadilan puncak, dan Al-Kitab
yang diturunkan Allah itulah kebenaran yang
adzab yang sangat pedih di dunia dan akhirat. sangat jelas yang tidak boleh ditinggalkan dan
Berbeda dengan para penghuni surga yang dikesampingkan.
dipuji Allah, diampuni dosa-dosa mereka, di-
kasihi, diridai, dan dibalas-Nya dengan ke- Adapun orang-orang yang berselisih ten-
cintaan dan keridaan. fadi, firman Allah "dan tang kitab-kitab Allah berkata, "Sebagiannya
Allah tidak akan berbicara kepada mereka" bena4, tapi sebagiannya lagi keliru." Mereka
adalah ungkapan tentang kemurkaan-Nya berada dalam perselisihan yang jauh dari
kepada mereka dan ketidak-ridaan-Nya ter- kebenaran, dan mereka tidak akan akur pada
hadap mereka. Firman-Nya "dan tidak akan satu pandangan. Perselisihan itu akan terus
menyucikan mereka" bermakna: Dia tidak
akan memperbaiki amal-amal buruk mereka ada di antara mereka, jauh dari kebenaran dan
petunjuk yang benar,
sehingga menyucikan mereka.
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
Selanjutnya, orang-orang yang memper-
dagangkan agama Allah membeli kesesatan Penyembunyian kebenaran, pemalsuan
dengan petunjuk. Mereka meninggalkan pe- fakta, dan masuk ke dalam kebatilan secara
mendalam merupakan sebab-sebab bagi ma, dan perselisihan yang fundamental dalam
pokok-pokok agama. Penyembunyian kebe'
berbagai macam adzab.
naran berakibat masuk neraka dan mendapat
Perselisihan dalam pokok-pokok agama adzab yang terus-menerus serta tidak mem'
peroleh ampunan, sebagaimana difirmankan
akan menghancurkan agama itu seluruhnya. Allah Ta'ala tentang para ulama Yahudi yang
Oleh sebab itu Allah memerintahkan kaum menyembunyikan apa yang diturunkan Allah
mukminin agar bersatu pada satu jalan: yaitu di dalam Taurat tentang ciri-ciri Muhammad
manhaj rabbani. Dia berfirman, "Dan sungguh, saw. dan kebenaran kerasulannYa.
inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah!, ia- Memperdagangkan agama juga mengaki-
ngan kamu ikuti jalan-ialan (yang lain), yang
batkan masuk neraka. Dan sungguh meng-
akan mencerai-beraikan kamu dari ialan-Nya. herankan, sejumlah manusia tahan dengan
adzab Allah yang sangat berat. Alangkah be-
Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu raninya mereka terhadap neraka, dengan
agar kamu bertalan." (al-An'aam: 153) Dia melakukan perbuatan yang akan memasukkan
juga memperingatkan kaum mukminin agar
tidak berpecah belah meniadi berbagai go' mereka ke dalamnya.
longan dalam hal akidah dan pokok-pokok
agama. Dia berfirman, "Sesungguhnya orang- Adzab yang layak bagi mereka itu adalah
orang yang memecah belah agamanya dan bentuk keadilan dan kebenaran, dan Allah ti-
mereka menjadi (terpecah dalam golongan- dak menurunkan AI-Qur'an ini kecuali de-
golongan), sedikitpun bukan tanggung iawab' ngan membawa kebenaran, agar manusia
mu (Muhammad) atas mereka. Sesungguh' mengimaninya, menyebarkannya, dan tunduk
nya urusan mereka (terserah) kepada Allah,
kemudian Dia akan memberitahukan kepada kepadanya.
mereka apa yang telah mereka perbuat." (al'
Adapun perselisihan yang fundamental
An'aam:159) dalam agama menimbulkan perpecahan dan
perselisihan, menghalangi terwujudnya per-
Adapun perselisihan dalam pemahaman, satuan. Bulrtinya, kaum Yahudi dan Nasrani
ijtihad dalam menyimpulkan hukum-hukum
syar'i dari nas-nas, dan berpedoman kepada yang berselisih tentang Taurat: kaum Nasrani
Al-Qur'an dan As-Sunnah, tidaklah tercela,
bahkan masing-masing muitahid (baik yang mengklaim bahwa di dalamnya ada ciri Nabi
keliru maupun yang benar pendapatnya) malah
mendapat pahala. Negara bisa saja memilih, Isa, tapi kaum Yahudi mengingkarinya, atau
di antara berbagai pendapat hasil ijtihad itu,
salah satu yang relevan dengan zaman dan bahwa mereka mengubah ciri Muhammad
merealisasikan maslahat umat secara umum,
karena tindakan penguasa terhadap rakyatnya saw. yang ada di dalam Taurat. Perselisihan
tergantung kepada maslahat, yakni maslahat
umum. Perselisihan dalam pemahaman ini yang sengit akan terus ada di antara mereka.
tidak mengakibatkan terpecahnya persatuan
Allah memberitakan tentang orang-orang
umat, dan tidak menimbulkan perselisihan yang menyembunyikan dan menjual kitab
yang timbul dari perbedaan dalam pokok-
Allah dengan empat berita: pertama, mereka
pokok syariat Tuhan. tidak menelan ke dalam perut mereka kecuali
api neraka; kedua, Allah tidak akan berbicara
Allah mengancam manusia atas tiga hal:
kepada mereka pada hari Kiamat; ketiga,
penyembunyian kebenaran, perdagangan aga- Dia tidak akan menyucikan mereka, yakni
tidak akan menerima amal-amal mereka dan
tidak akan memuii mereka; keempat, mereka
mendapat adzab yang Pedih.
tusIRtu MUNIR IITID I ,r,r*,, {@a,r,, ,, s,t* rle"q",ttt
Dengan ini menjadi jelas bahwa yang (musafir,) peminta-minta, dan untuk memerdeka-
kan hamba sahaya, yang melalcsanakan shalat,
dimaksud dengan firman Allah Ta'ala, "karena dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang
Allah telah menurunkan AbKitab dengan menePati janji apabila berjanjL dan orang-orang
membawa kebenaran" adalah Al-Qur'an; Allah yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan
menurunkannya dengan membawa kebenar- pada masa peperangan. Mereka itulah orang-
an dan hujjah yang ampuh; dan bahwa yang orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang
y an g b er t akw a." (il-B aqar ah: 17 7 )
dimaksud dengan firman-Nya "dan sesungguh-
nya orang-orang yang berselisih tentang fte- Qlraa'aat
benaran) Al-Kitab ifu" yakni Taurat, tapi ada
yang berpendapat bahwa maksudnya adalah 4?'ebdibaca:
Al-Qur'an, dan "orang-orang yang berselisih"
adalah kaum kafir Quraisy, di mana sebagian 1. secara nashb.lni adalah bacaan Hamzah
dari mereka mengatakan "ltu adalah sihir", dan Hafsh.
dan sebagian yang lain berkata "ltu hanyalah
2. secara rafai lni adalah bacaan para imam
dongeng orang-orang terdahulu", dan sebagi-
yang lain.
an lain berkata "ltu hanyalah rekaan-rekaan
4?t,fJtldibaca:
Muhammad saja".
L. secara rafai lni adalah bacaan Nafi' dan
BENTUK.BENTUK KEBAJ IKAN YANG
SESUNGGUHNYA Ibnu Amir.
SurahalBaqarah AWaL77 2. secara nashb.lni adalah bacaan para imam
,:iit &i ';<;;S tij :i 4r e yang lain.
,!t 4A6 ,r! G\ # 'I,':$; zjlt; 4i{lby dibaca (r^r+tU) oleh Nafi'.
,F'ltlt di 4V"5i6 i,ai$G 4u1t'o-.:t {AV ,;rirydibaca (.rur ... "ur,rr) oleh
#n5 {;556 )-ijtj -_i;3r ,s;:, as-Susi.
6;Cy 7iv *=tu,)t<a-;l$Wggz51s1,*iar.t.
1)6r I'raab
& {it Ay l<ata al-birr berkedudut<an man-
shuub-sebagai khabar /aisq sedan g 4t;; iiy
vfp adalah isim laisa. Orang yang membaca {ir}
6L!i' -r{$v ,s.,Klt A 'i;:A6 dengan cara rafa'menjadikan kata ini sebagai
@ l,ieit p, a]fiit'*'r;-5t Qj isim laisa aan {gi; ,1i} sebagai khabarnya.
"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wa-
jahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan Artinya, kebajikan bukanlah menghadapnya
itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada kalian.
Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
dan nabi-nabi dan memberikan harta yang di- i\ it4yt: n Whkata at-bircadalah rsim
cintainya kepada kerabat, anak-anak yatim,
kaana, sedang khabarnya dihapus, taqdiirnya
orang-orang miskin, ordng yang dalam perjalanan
adalah (.ir, ii u ,,'r)r j<l:) atau (ur i'r1t t:, 6i.:
.irq). Iadi, mudhaafnya dihapus lalu posisinya
ditempati oleh mudhaaf iloih.
4f *y dhamiir di sini kembali kepada
kata U$), dan mashdar diidhaafaftkan kepada
TAFSIRAL-MUNIR JILID
maf'uul.lni adalah i'tiraadh (penyisipan ka- {ii.il!' ! o4trt| di sini dipakai khabar
limat/frase) yang di dalam ilmu balaaghah dalam bentuk iumlah ismiyyah untuk menya-
takan keadaan yang konstan.
disebut tatrniim (penyempurnaan).
Murfadaat Lughawlyyah
€**, ir;)$y berkedudukan marfuu'
{ir} adalah nama bagi segala kebaikan,
karena ia di'athafl<an kepada dhamiir yang
terdapat di dalam {.irq ;..T}; atau karena yaitu segala sesuatu yang menjadi sarana
di'athafl<an kepada 4ur uy sehingga seolah-
olah susunannya begini (:tt;V ").*t rUt .tsr); untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti:
atau karena ia adalah khabar bagi mubtada' iman kepada-Nya, amal saleh, dan akhlak-
yang dihap us, taqdiirnyabegini fil+, Arl' akhlak mulia. (jri, memberikan harta'
{iE6} Yatim adalah a"n1ayk yang tak berayah lagi
4ctlrtarty berkedudukan mansh u ub karena dan ia dalam keadaan membutuhkan. (af.rirb
ia adalah bentuk al-mad-h (pujian), taqdiirnya
Miskin adalah orang yang membutuhkan, yang
adalah (cr-,,t-.Jr 6.r,t); atau karena ia di athalkan
punya harta tapi tak mencukupi kebutuhan-
kepada {.lrl' s:!} sehingga susunannya seolah-
olah begini [or,,t*tl ;Ir). nya. Ia disebut demikian karena kebutuhan
Balaaghah telah menghinakan deraiatnya' Adapun /akir
4:f U'lt ,fJt} Allah mendefinisikan al- adalah orang yang tidak berharta. 4#t ;"Y
bfrr (kebajikan) dengan "orang yang beriman" Anak jalanan adalah musafir yang membutuh-
itu sendiri sebagai bentuk hiperbol, dan ini kan, orang yang jauh dari hartanya dan tak
bisa mendatangkan harta itu. (ri!r.xJt} Saa'il
serupa dengan ungkapan as'sakhaa' haatim
(peminta-minta) adalah orang yang karena ke-
[Kedermawanan adalah Hatim) dan aqy-qyi'-
ru zuhair (Syair adalah Zuhair), yang mana butuhannya terpaksa meminta'minta kepada
susunan aslinya adalah as-sakhaa' sakhaa' orang lain. Menurut syariat, meminta-minta
adalah haram kecuali karena daruraq orang
haatim (Kedermawanan adalah kedermawan-
yangmeminta-mintaharus membatasi diri pada
an Hatim) dan aqy-syi'ru syi'ru zuhair (Syair
batas darurat itu, tidak boleh melampauinya.
adalah syair Zuhair).
(y,1,, .lj) Vakni dalam pembebasan budak.
(y6,,' +j) ai sini terdapat peringkasan {ii5r iu!} yakni menunaikan shalat sesem-
purna dan sebagus mungkin' {i}-: iirlrt\ at-
dengan menghapus sebagian kata; susunan
'ahdu adalah janji seseorang kepada orang lain
aslinya begini: (.+uJr .J, +r), yang berarti "pe-
nebusan tawanan". Kata ar'riqaab adalah yang harus ditepatinya.{:tti'} kata ini berasal
mojaaz mursal, yakni menyebut sebagian dari kata al-bu's, yang artinya: kefakiran yang
$aitu leher) tapi yang dimaksud adalah
sangat. 4:fAtY segala sesuatu yang meniadi
keseluruhan (yakni seluruh badan)'
mudarat bagi manusia, misalnya: penyakit dan
4"-4t arty berkedudukan manshuub seba-
gai bentuk ikhtishaash (kekhususan); taqdiir' kehilangan orangyang dicintai. {riir ;a:} pada
nya begini: (ur,ulr fit;,eD, saat gentingnya pertempuran. (r;;) ;u;ur
6." dalam mengklaim dirinya beriman. (t;!lj'}
{r;!'* .glil:l} di sini dipakai khabar
uttr Talana artinya menjaga diri dari murka Allah
dalarn bentuk fi'il maadhi dengan tujuan dengan cara menjauhi maksiat.
untuk menyatakan kepastian dan bahwa hal
itu benar-benar terjadi.
tuSIR&-MUNIRIILID 1 ,,r,u1ff..'lRu,,,.* srr"ttll'g"q"r"lt
SEBAB TURUNNYAAYAT kecuali dengan menghadap ke Masjidil Haram, I
kiblatnya bapak para nabi: Ibrahim a.s..
Abdurrazzaq meriwayatkan dari Qatadah, t.
katanya: Kaum Yahudi dulu bersembahyang Maka Allah SWT menjelaskan kepada
seluruh manusia bahwa sekadar menghadap t
dengan menghadap ke arah barat, sedang- ke arah timur dan barat bukanlah merupakan
kebajikan yang dikehendaki, dan tidak di- t
kan kaum Nasrani menghadap ke arah timur, anggap sebagai amal saleh. Kebaiikan yang
Maka turunlah ayat: "Bukanlah menghadapkan hakiki adalah sesuatu yang lain, yaitu iman
wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kepada Allah, para rasul-Nya, kitab-kitab-Ny4
para malaikat-Nya, dan hari Akhir dengan ke-
kebajikan.'n' percayaan hati yang sempurna dan diiringi
dengan amal saleh; yaitu imanyangmemenuhi
Ath-Thabari dan lbnul Mundzir meriwa-
jiwa dengan rasa takut kepada Allah Ta'ala
yatkan dari Qatadah, katanya: Diceritakan dan perasaan selalu diawasi oleh-Nya di kala
kepada kami bahwa seorang Ielaki bertanya sepi maupun ramai, dan iman itu menjadi
kepada Nabi saw tentang kebajikan, maka
Allah menurunkan ayat ini: "Bukanlah meng- penghalang yang kokoh antara dirinya dan
hadapkan wajahmu ke arah timur dan barat perangkap-perangkap setan; dan apabila ia
itu suatu kebajikan". Lantas beliau memanggil berbuat salah, dengan segera ia bertobat se-
orang itu dan membacakan kepadanya. Dan cara tulus.
dulu, sebelum ditetapkannya ibadah-ibadah fadi, kebajikan adalah iman yang hakiki
yang wajib, apabila seseorang telah bersaksi dan sempurna kepada pokok-pokok akidah.
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Dasar kebajikan adalah iman kepada Allah se-
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya bagai Tuhan yang Esa, yang tiada sekutu bagi-
lalu ia mati dalam keadaan begitu, ada harap- Nya dan tiada sembahan lain selain-Nya. Itu-
an bahwa di akhirat ia akan mendapat kebaik- lah iman yang mendatangkan perasaan agung
an. Maka Allah menurunkan ayat. "Bukanlah dan tinggi dalam hati, sebab dengan beriman
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan seseorang tidak sudi tunduk kepada seorang
barat itu suatu kebajikan". Kaum Yahudi dulu manusia pun di dunia ini, dan siapa pun tidak
berkiblat ke arah barat sedang kaum Nasrani memiliki kekuasaan untuk membuat syariat,
berkiblat ke arah timur. sebab hak menetapkan syariat hanya milik
Allah semata. Itulah iman yang membuat hati
TAFSIR DAN PENJEI.ASAN tenteram dan j iwa tenang: tidak sombong kalau
mendapat nikmat dan tidak putus asa kalau
Pengalihan kiblat telah menimbulkan fit- tertimpa musibah. Allah Ta'ala berfirman,
"(YaiA) orang-orang yang beriman dan hati
nah besar di antara para pemeluk berbagai mereka manjadi tentcram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah
agama. Masing-masing kelompok memandang hati menjadi tenteram." (ar-Ra'd: 28)
bahwa sembahyang tidak sah dengan meng- Abu Hayyan berkata: Kebajikan adalah
hadap ke selain kiblatnya. Perselisihan antara suatu makna yang abstrak dan, karena itu ,yang
dimaksud dengan "akan tetapi sesungguhnya
kaum muslimin dan Ahli Kitab kian mema-
nas, orang-orang Ahli Kitab memandang bah-
wa shalat harus menghadap ke kiblat mereka,
yaitu kiblat sebagian dari para nabi; sedang-
kan kaum muslimin berargumen bahwa sem-
bahyang tidak diterima dan tidak diridai Allah
30 Al-Bahrul Muhiith (2/2).
t""nn*q"'"n ,..[{,, %6},llir, *t'**-*'"'"1"'o'
kebajikan if,u" tidak lain adalah "orang yang kitab-kitab sebelumnya dan menjadi batu uji-
baiik" atau "orang yang memiliki kebaiikan". an terhadap kitab-kitab yang lain itu.
Iman kepada hari Akhir berarti memper- Iman kepada para nabi seluruhnya tanpa
cayai bahwa ia adalah tempat pahala, siksa, pembedaan antara nabi yang satu dan nabi
perhitungan amal, dan pembeberan di hadapan lainnya menuntut kita untuk meniru teladan
mereka, perilaku serta akhlak mereka, dan
Allah, dan ini meniadi sebab bertambahnya mencontoh mereka dalam menjalani perintah
amal saleh seseorang dan semakin meniauh- dan menjauhi larangan.
nya ia dari perbuatan-perbuatan buruk.
Iman yang benar mesti diiringi dengan
Iman kepada malaikat artinya bahwa me- amal saleh yang mendidik jiwa, mengorek-
reka diciptakan dari cahaya, memiliki berma- si hubungan-hubungan sosial, dan menjadi-
cam-macam tugas, senantiasa taat, tidak per- kannya berdiri di atas landasan cinta kasih,
nah mendurhakai Allah dan selalu melaksa-
nakan apa yang diperintahkan kepada mereka. persahabatan, persatuan, serta tolong-meno-
Di antara mereka ada yang bertugas sebagai long atau solidaritas sosial, dan itu tercermin
pengantar wahyu, ada yang ditugaskan men- dalam hal-hal berikut:
laga surga dan menjaga neraka, dan ada pula
yang bertugas menjalankan angin dan hujan, Memberikan harta yang dicintainya ke-
serta ada pula yang menjadi penyokong Arsy, pada orang-orang yang membutuhkan, seba-
dan ada pula yang bertugas mencabut nyawa.
gai ungkapan kasih salxang kepada mereka dan
Iman kepada malaikat merupakan pang- demi memberi mereka bantuan untuk menarik
kal iman kepada wahyu, kenabian, dan hari mereka ke kehidupan yang mulia yang bertum-
Akhir. fibril a.s. memegang amanah wahyu, se-
bagaimana difirmankan Allah Ta'ala, pu pada kepercayaan terhadap diri sendiri dan
bekerja apabila ada kemampuan serta menye-
"Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin
(libril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar eng- lamatkan pada saat ada kesusahan dan cobaan.
kau termasuk orang yang memberi peringatan,
Mereka (orang-orang yang membutuhkan
dengan bahasa Arab yang jelas." (asy-Syu'araa': itu) antara lain:
r93-1es)
Kaum kerab at y ang m embutuhkan. Mereka
"Pada mahm itu turun para malaikat dan adalah orang yang paling berhak untuk diberi
Ruh (libril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur
kebajikan karena adanya hubungan darah
semua ttruson." (al-Qadr: )
dengan kita, dan kita pun peka dengan kondisi
Iman kepada kitab-kitab samawi (Zabur, mereka, senantiasa tanggap dengan keadaan
Taurat, Injil, dan Al-Qur'anJ serta kepada sahi- mereka. fuga karena kebahagiaan hakiki yang
fah-sahifah yang diturunkan kepada para nabi
terdahulu menuntut iman kepada semuanya diperoleh seseorang tidak akan sempurna
tanpa pembedaan, serta menuntut kita me' kecuali dengan menebarkan kebahagiaan
laksanakan perintah-perintah yang ada di kepada orang-orang di sekita;nya. Memberi
dalamnya dan meniauhi larangan-larangan
di dalamnya, iuga menuntut kita untuk kon- kebajikan kepada kerabat merealisasikan dua
sekuen menialani kandungan Al-Qur'anul Ka- tujuan: silaturahmi dan pahala sedekah. Nabi
saw. pernah bersabda,
rim sebab ia datang dengan membenarkan
ouit U,St F:,;i:";co"r:.jr &,#!G
"sedekahmu kepada kaum muslimin men-
dapat safit pahala, sedangkan sedekahmu ke-
pada kerabatmu mendapat dua pahala." Nabi
TMSIRAf,-MUNIRIIIID 1 r{,affll.mhfti* srr"hAr-B"q"r"h
saw. juga telah mengajari orang Islam urut- Peminta - minra. Yaitu mereka yang memin- tr
an dalam berinfak sesuai dengan derajat ke-
ta orang-orang agar diberi sumbangan harta s
kerabatan. Beliau bersabda, karena dorongan kebutuhan. Etika meminta
I
j; *f ,!;ia, adalah melakukannya tanpa mendesak dan di-
sertai dengan sikap ta'affuf fmemelihara diri t
"Naftahilah dirimu terlebih dulu, kemudian
orang yang kau tanggung nafkahnya." dari meminta-minta), sebagaimana firman t&
h
Anak-anak yatim. Yaitu anak-anak yang Allah Ta'ala, "...(Orang lain) yang tidak tahu,
kehilangan orang tuanya dan tidak ada yang menyangka mereka adalah orang-orang kaya
menafkahi mereka. Mereka sangat membu- karena menjaga diri (dari meminta-minta)..."
tuhkan bantuan materi untuk mengatasi sulit- (al-Baqarah:273) Tidak boleh memberi se-
nya mencari penghidupan, demi membantu dekah kepada orang kaya maupun orang yang
mereka meraih masa depan, entah dengan mampu bekerja, sebagaimana dinyatakan da-
mengajar; memberi pekerjaan, atau dengan lam hadits shahih. Orang yang mampu bekerja
cara lain, agar pendidikan mereka tidak rusak harus mencari pekerjaan yang baik, dan ne-
sehingga mereka membahayakan diri mereka gara harus menyediakan pekerjaan baginya,
baik ia lelaki maupun wanita.
sendiri dan membahayakan masyarakat,
Hamba sahaya. Yakni membantu kaum bu-
Orang-orang miskin, apalagi orang- dak untuk mendapat kemerdekaan, membantu
para tawanan dengan membayar tebusan har-
orang fakir. Mereka adalah orang-orang yang ta, karena perbudakan dan penawanan me-
sama sekali tidak punya penghasilan akibat rupakan bentuk penghambaan, penistaan, dan
kefakirannya, atau punya penghasilan tapi perampasan kemerdekaan. Agama Islam men-
tidak mencukupi akibat kemiskinannya, se- dambakan pemerdekaan sesama manusia,
hingga mereka memerlukan bantuan. Di mengharapkan pembebasan dari kekang per-
samping itu, pemberantasan kemiskinan me- budakan dengan berbagai sarana materi (de-
rupakan salah satu penopang kebangkitan ngan membayar harta) dan sarana maknawi
dan kemajuan, karena kebutuhan terkadang (dengan kedudukan dan perantaraan), serta
mendorong seseorang kepada penyeleweng- menginginkan pembebasan tawanan akibat
an dan tindak kejahatan. Maka dari itu, demi
kemaslahatan bersama seluruh masyarakat perang dengan pertukaran tawanan atau
mesti membantu mereka agar mereka menjadi dengan penebusan harta.
kuat, sebab kuatnya umat tergantung kepada
kuatnya indMdu-individunya, dan kelemahan Termasuk kategori kebajikan antara lain
mendirikan shalat. Yakni menunaikannya se-
umat pun disebabkan karena kelemahan sempurna mungkin, dengan cara melengkap-
kan rukun-rukun dan syarat-syaratnya, disertai
individu - i ndivi dunya. dengan konsentrasi pikiran tentang makna-
makna bacaan dan zikir serta mengingat ke-
Ibnu Sabil. Yaitu orang yang kehabisan agungan Tuhan yang disembah, khusyuk dan
bekal dalam perjalanan sehingga uangnya tumakninah sesuai ajaran syariat. Kalau sha-
tidak cukup untuk mencapai negerinya. Ia lat sudah dilaksanakan dengan caranya yang
perlu dibantu agar bisa pulang ke kampung disyariatkan, pasti ia akan merealisasikan pe-
halamannya. Orang seperti ini disebut "lbnu
Sabil" (anak jalanan) karena ia adalah orang ngaruh-pengaruhnya: mendidik jiwa dan mem-
asing, sehingga ia seakan-akan tidak punya biasakannya terhadap akhlak-akhlak mulia
dan menjauhkannya dari perbuatan-perbuat-
bapak dan ibu selain jalan.
TAFSIRAL-MUNtR'[LID 1
an nista, sehingga pelaksananya tidak akan hidup dalam kebingungan, kecemasan, dan
kekalutan. Hal ini memaksa mereka untuk me-
melakukan perbuatan keji dan mungka4, seba-
gaimana difirmankan Allah Ta'ala, ",..Sesung' nguatkan akad-akad mereka dengan berbagai
guhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) sarana dan berjaga-iaga dari pengkhianatan
keji dan mungkar.,." (al-Ankabuut 45) dan pengingkaran janji.
Termasuk kategori kebajikan pula: mem- Sabar pada saat susah dan miskin, dan
bayar zakat. Yakni membayarkan zakat yang pada saat terkena mudarat berupa sakit
wajib kepada orang-orang yang berhak me- kehilangan istri, harta, atau anak dan sabar/
nerimanya yang disebutkan dalam ayat, "Se' tegar di medan perang menghadapi musuh.'.
juga termasuk kategori kebajikan dan iman.
sungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk Sabar adalah separuh dari iman, karena ia
orang -orang fakir, orang - orang miskin,.." (at' menunjukkan keridaan kepada qadha dan
Taubah: 60) Dan perlu diketahui bahwa jarang qada4, mengharap pahala dari Allah, dan
sekali shalat disebutkan di dalam Al-Qur'an perhatian untuk menolong agama pada walrtu
ke cuali b eriringan dengan zakat, karena shalat jihad, Sabar di tiga keadaan ini merupakan
mendidik rohani sedang zakat menyucikan tanda iman yang sempurna. Dalam hadits
harta, sebagaimana firman Allah 'Azza wa shahih disebutkan bahwa melarikan diri dari
lalla,'Ambillah zakat dari harta mereka, guna medan perang termasuk salah satu dari tujuh
membersihkan dan menyucikan mereka." (at' dosa besar,
Taubah: 103) Ukuran dan macam-macam
Mereka yang memiliki sifat-sifat kebajikan
zakat harta dijelaskan di dalam As-Sunnah. di atas itulah orang-orangyangbenar imannya,
Termasuk kategori kebaiikan pula: me- dan mereka itulah orang'orang yang benar'
benar bertakr,va, yang meniaga diri dari murka
nepati ianji, baik janji Allah (dengan taat Allah dengan meniauhi maksiat, yang meraih
kepada-Nya) maupun janji manusia (dengan
keridaan Allah dan pahala-Nya di akhirat.
menepati akad dan perianjian selama akad
dan perjanjian itu tidak melanggar perintah- Benal barangsiapa mengamalkan ayat ini
perintah agama). fadi, tidak waiib menepati
janji apabila janji itu berkenaan dengan mak- maka telah sempurnalah imannYa.
siat. Menepati ianji merupakan sebagian dari
tanda-tanda iman yang bena4, dan melanggar FTQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
janii termasuk salah satu tanda kemunafikan,
sebagaimana dinyatakan dalam hadits, Kebajikan yang mencakup segala kebaik-
,ltri |crttg,+isLr; tt:L): 4ath: an adalah yang orangnya memiliki sifat-
ot; i3t i5 sifat yang disebutkan dalam ayat ini, karena
ketika Nabi saw. berhijrah ke Madinah dan
"Tandr orang munafik ada tiga: opoaio Urr- hukum-hukum telah ditetapkan, kiblat telah
bicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan dialihkan ke Ka'bah, dan hukuman-hukuman
apabila dipercaya ia berkhianat." hudud telah digariskan, Allah menurunkan
ayat ini. Dia berfirman, "Kebaiikan seluruhnya
Kalau manusia sudah mengabaikan pene- bukan dengan mengeriakan shalat tapi me'
patan janii/komitmen mereka, hilanglah ke-
percayaan di antara mereka dan mereka pun lakukan perbuatan lain (yang bertentangan
dengannya), tapi kebajikan (baca: pemilik ke-
baiikan) adalah orang yang beriman kepada
Allah..." dan seterusnya hingga akhir ayat.
TATSTRAL-MuNrRrrLrD 1
Para ulama berkata: Ini adalah sebuah ayat zakat kepada shalat, dan ini menunjukkan
yang agung yang mengandung banyak hukum
bahwa yang dimaksud dengan sedekah yang
sebab ia berisi enambelas kaidah: iman kepada disebutkan sebelumnya bukanlah zakat.''
Allah, kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya, Hal senada dikatakan lbnul Arabi. Kata-
iman kepada hari kebangkitan, pengumpulan nya: Dalam harta tidak ada hak/kewajiban
yang harus dibayar kecuali zakat. Konon,
ke Padang Mahsyar; timbangan amal, jembatan, asy-Sya'bi berpendapat bahwa dalam harta
ada hak selain zakat.la berargumen dengan
telaga, syafaat, surga, neraka, malaikat, kitab- hadits yang diriwayatkan oleh Daraquthni dari
kitab yang diturunkan dan bahwa kitab-kitab Fatimah binti Qais bahwa Nabi saw. pernah
itu benar-benar dari Allah, kepada para nabi;
bersabda,
menginfakkan harta dalam keadaan-keada-
an yang wajib dan sunnah, menyambung hu- sr i*i3gt ,St:tt g
bungan kekerabatan dan tidak memutus hu-
"Dalam harta ada hak selain zlknL"
bungan dengan mereka, memperhatikan anak
yatim dan tidak mengabaikannya, begitu pula Namun hadits ini lemah, tidak shahih dari
kepada orang-orang miskin, membantu ibnu
sabil (musafir yang kehabisan bekal di tengah asy-Sya'bi maupun dari Nabi saw.32 Dalam
harta tidak ada hak selain zakat. Kalau zakat
jalan, atau-menurut sebagian pendapat-
tamu), orang-orang yang meminta-minta, sudah ditunaikan kemudian setelah itu terjadi
keadaan yang membutuhkan bantuan, para
memerdekakan budak, menjaga shalat, mem- ulama sepakat bahwa harta wajib disalurkan
bayar zakat, menepati ianji, dan sabar dalam ke keadaan itu. Artinya, yang dimaksud de-
keadaan susah.
ngan firman-Nya {# * it:tt.r!} aaatatr mem-
Ada dua pendapat di kalangan para ula-
ma tentang memberi bantuan materi ke- berikan harta secara sukarela, sedang yang
dimaksud dengan $1$t ;rr\adalah membayar
pada anak yatim. Ada yang berkata: Ia tidak zakatyang wajib.
diberi kecuali kalau ia fakir. Sedang menurut
Imam Malik pernah berkata: Seluruh
pendapat yang lain, ia diberi semata-mata
kaum muslimin wajib menebus saudara-sau-
karena keyatimannya demi menyambung ke- dara mereka yang tertawan walaupun usaha
itu sampai menghabiskan hartabenda mereka.
kerabatan, meskipun ia kaya. Demikian pula jika penguasa melarang pem-
bayaran zakat. Apakah orang-orang kaya wajib
Firman-Nya 4f e jvtt 6i:ry boleh jadi mengayakan (memberi bantuan) orang-orang
maksudnya adalah sedekah wajib (zakat), atau fakir? Masalah ini menjadi perdebatan, tapi
yang dimaksud adalah sedekah sunnah. Kata
pendapat yang paling benar menurut saya
al-fashshash: Dalam ayat ini tidak ada yang adalah hal itu wajib atas mereka.33
menunjukkan bahwa maksudnya adalah zakat 31 Ahkaamul Qu r' a a n (l / l3t).
wajib; yang ada dalam ayat ini adalah anjuran
32 Hadits ini juga diriwayatkan oleh lbnu Maiah dalam Sunan-
untuk bersedekah dan janji pahala atasnya, nya, serta Tirmidzi seraya berkata: "Hadits ini sanadnya
karena paling banter perbuatan itu tergolong tidak kuat, dan Abu Hamzah (Maimun al-Awar) dianggap
kebajikan, dan kata ini meliputi fardhu dan lemah."
sunnah, hanya saja di dalam konteks ayat ini Ahkaamul Qur'aan karya lbnul Arabi (L/59-60).
terdapat kalimat yang menunjukkan bahwa
yang dimaksud bukanlah zakat, yaitu kalimat
{it$r Arrit-Z:r gfry,di mana di sini di,athafl<an
TArsrRAL-MUNIRIILID 1
Al-Qurthubi menulis: Ayat (i- * iv,tt ;rty Diriwayatkan dari lbnu Mas'ud tentang
dipakai sebagai dalil oleh orang yang berpen- firman-Nya 4# e irj' .r'L), ia berkata: Kau
dapat bahwa di dalam harta ada hak selain za- berikan harta itu pada waktu kau sehat, ber-
kat, dan dengannya terwuiud kebajikan yang harap hidup paniang, dan takut miskin.
sempurna. Tapi sebagian orang berpendapat Pendapat pertama,yang mengatakan bah-
bahwa yang dimaksud adalah zakat yang wajib. wa yang dimaksud dengan 4f e ittr ;ity
Pendapat yang pertama lebih benar; dengan adalah sedekah sunnah, dikuatkan dengan
dasar hadits terdahulu: "Di dalam harta ada
hak selain zakat." Meskipun hadits ini ada ca- hadits,
catnya, keshahihannya ditunjukkan oleh mak- a;* lt 1'- r;i
na yang dikandung ayat ini sendiri, yaitu da- }riI1t
lam firman-Nya (;r$r ir, it-!:r i6'!F di mana "Zakat telah menasakhkan semua sedekah."
Allah menyebutkan zakat secara beriringan Yakni zakat telah menghapus wajibnya
dengan shalat, dan ini membuktikan bahwa
semua sedekah yang lain.
yang dimaksud dengan firman-Nya jr:jr ,!y
4f e bukanlah zakat yang wajib, sebab ka- Penginfakan harta ada dua bentuk zakat
yang waiib (yaitu memberikan harta dengan
lau yang dimaksud adalah zakat wajib maka tata cara tertentu dan dalam kadar tertentu)
dan zakat yang bebas [yaitu memberikan
akan terjadi pengulanga n. Wallahu a'lam.3a harta tanpa ada ketentuan ukuran tertentu
dan tidak dibatasi dengan nisab; penentuan-
Terlepas dari hal di atas, memberikan
nya disesuaikan dengan kondisi umat dan para
harta yang disukai-di samping membayar
indMdunyaJ. Kalau harta sudah diberikan
zakat-adalah perkara yang dianiurkan oleh dalam kedua bentuk di atas, tentu kita akan
syariat, demi mengamalkan ayat ini, serta sanggup memberantas kemiskinan dan me-
hadits Abu Hurairah yang berbunyi: Seorang realisasikan tujuan dari solidaritas sosial da-
lam Islam. Dengan begitu kita tidak perlu lagi
lelaki menghadap Nabi saw lalu bertanya, mengimpor prinsip-prinsip sosialisme barat
"Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling atau timur yang muncul untuk mengobati
cacat-cacat kapitalisme, dan kita pun akan
afdhal?" Beliau bersabda,
dapat mencapai solusi moderat yang logis
l4,d4#'ir.ti1s zot, Yr ,dl
yang tidak berlandaskan atas pemaksaan
t.rt<r
atau pencabutan hak kepemilikan dari para
rUf hartawan tanpa memberi mereka ganti rugi,
melainkan memilih mempertahankan hu-
"Yaitu sedekah yang kau berikan ketika kau bungan-hubungan kasih sayang dan cinta
dalam keadaan sehat, kikir, takut kefakiran, dan antara orang-orang kaya dan orang-orang faki4
ingin kaya. langan menunda-nunda sedekah, hing- dan bertumpu pada manhaj yang ideal yang
ga apabila kau telah sekarat kau berkata,'latah
untuk Fulan sekian, jatah untuk Fulan sekian', tidak melampaui batas. Allah Ta'ala berfirman,
padahal harta itu semestinya akan menjadi milik "Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir
Fulan (ahli waris)." dengan apa yang diberikan AIIah kepada me-
reka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir)
34 Tafsiral-Qurthubi(2/24L-242). iru baik bagi mereka. Padahal (kikir) itu buruk
TAFSIRAL-MUNTRIILID 1 ,}fi*r surahAt-B"qar"h
bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan Allah Ta'ala kepada orang yang memiliki sifat-
itu okan dikalungkan (di lehernya) pada hari
Kiomat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) sifat kebajikan dalam ayat ini adalah cl*!i|
di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terha-
4ilJJt ! $trt triL u.ilt,yang artinya, "Mereka
dap apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran:
itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
180) Artinya, janganlah kau menyangka bah- mereka itulah orang-orang yang bertal<yva."
wa kebakhilan itu baik bagi mereka; sebenar-
nya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Allah menyebut iman mereka benar dan me-
Tentang memberi harta kepada orang- reka bertalowa dalam urusan-urusan mereka,
orang miskin, mereka adalah orang-orangyang dan bahwa mereka serius dalam agama. Ini
tidak meminta-minta. Adapun para peminta- adalah pujian yang sangat tinggi.
minta adalah mereka yang menyingkap wajah
mereka. Dalam sebuah hadits shahih, Nabi LEGALTTAS QTSHASH DAN HTKMAHNYA
saw. bersabda,
Surah al-Baqarah Ayat 178 - L7g
?pr, ,orAr, ;Ar i'g ,pir 5,ir d j6r W'gst e
'{t ,^;:- e 4l qlt'a<ir 4, 9"pV ag grt i;it Vy.
,t;3W d j& *\'A',*';:r" [r<i!,]r)16 1Jl! 3:;5
$y$v,;;;\Wrg 4;i,i
"OrAng miskin bukanlah orang (yang berkeli- #U;r,#'i k#-{i'*.x!,
ling meminta-minta) yang pergi setelah diberi satu-
dua suap makanan atau satu-dua butir kurma. fg @ 4,\t:t;'^$ 4\ 1,i. dfrt
Orang miskin adalah orang yang tidak punya
harta yang mencukupinya tapi keadaannya tidak 4:+Yr 4t\it;ntfit6-
diketahui orang lain sehingga ia (tidak) diberi ffi'"#1
sedekah (dan ia pun tidak meminta-minta kepada "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajib-
oranglain).'Bs kan atas kamu (melakukan) qishash berkenaan
Tentang 4yCSt *.:), tutatit< dan Syafi,i ber- dengan orang yang dibunuh, orang merdeka de-
ngan orang merdeka, hamba sahaya dengan
kata: Merekaadalah budah dibebaskan sebagai hamba sahaya, perempuan dengan perempuan.
bentuk ibadah. Sedang Abu Hanifah berkata:
Mereka adalah budak yang melakukan akad Tetapi barangsiapa yang memperoleh maaf dari
mukaotabaft36 dan menderita dalam usaha- saudaranya, hendaklah dia mengikutinya de-
nya untuk memerdekakan diri, Yang bena4, ini
ngan baik, dan membayar diat (tebusan) kepada-
umum, mencakup semuanya. nya dengan baik (pula). Yang demikian itu ada-
Atribut yang menonjol yang diberikan lah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu.
35 Kata-kata dalam tanda kurung saya cantumkan untuk Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu,
maka ia akan mendapat adzab yang sangat pedih.
melengkapkan arti hadits ini sesuai dengan bunlnya
Dan dalam qishash itu ada (jaminan) kehidupan
dalam rlwayat-riwayat lain. (Penj.) bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar
Yaitu transaksi antara budak dan majikannya bahwa si
budak akan merdeka setelah membayar sejumlah uang kamu bertakw a." (d-Baqarah: I 78- I 79)
secara berangsur. (Peni.)
I'raab
L
TAFSTRAL-MUNIRTILID 1
{i:i,4dfe;m*ikia6n'\pduhlaamdhiiranmyaiirk(efmlqba}li )kePada laki-laki dibunuh bila membunuh wanita, dan
kembali bahwa persamaan agama masuk hitungan;
kepada (;r), dan dalam susunan ini ada jadi, seorang muslim [meskipun ia budak)
penghapusan, taqdiirnya begini: ('+l o- y); tidak dibunuh gara-gara membunuh orang
iadi, mudhaaldihapus lalu posisinya ditempati kafir fmeskipun ia merdeka), dan ini adalah
mudhaaf ilaih.Yang dimaksud dengan al-okh
pendapat iumhur selain madzhab Hanafi.
[saudara lelaki) adalah wali korban pem' il tf)4;e yi artinYa: barangsiaPa
bunuhan. Yang dimaksud dengan (1"l) ada- mendapat suatu pemaafan dari wali korban
lah darah orang yang dibunuh. Kata syai'un pembunuhan. Kata al-'afw sering dipakai da-
ini berkedudukan marfuu' sebagai naa'ibu lam beberapa arti, tapi hanya dua arti di anta-
{#}faa'it bass kata kerja 4q4t e €t} ranya yang sesuai di sini: "pemberian" dan
artinya: Dalam ienis hukum ini, yaitu qishash, "pengguguran". {;i!i ed6} artinya: hen-
terkandung kehidupan yang besar bagi kalian. daknya penuntutan diat dilakukan dengan
cara yang baik, tanpa menganiaya atau meng-
Balaaghah gunakan kekerasan, dan tidak melampaui
Terdapat thibaaqantara (1.d,i) dan (ilfe) batas. (l-l !l ;',!) artinya: dan hendaknya
dan antara {fr} dan (j:jf}. si penjahat membayar diat kepada korbannya
Mufradaat Lughawlyyah tanpa menunda-nunda dan tidak mengurangi
(-{} diwajibkan atas kalian. Contoh haknya. {41,r} hukum yang disebutkan ter-
lain pemakaian kata kutiba dengan makna sebut, yaitu Pemaafan dan diat.
"diwaiibkan" adalah firman Allah Ta'ala dalam {r+} keringanan. 4'3;Y rahmat bagi
surah al-Baqarah ayat les: (iu!r $i; ;iy, a"n kalian, di mana Dia memberi keluangan dalam
ungkapan ash'shalawaatul mal<tuubaat (sha' hal itu dengan tidak mengharuskan salah satu
lat-shalat waiib). ('}u4') artinya: menindak dari dua hal tersebut sebagaimana diharuskan-
pelanggar dengan hukuman yang serupa Nya qishash atas kaum Yahudi dan diat atas
dengan yang diperbuatnya terhadap korban' kaum Nasrani.
Dengan kata lain, orang yang membunuh #)4.rrir barangsiapa membalas dendam
dibunuh, sebab dalam pandangan syariat
ia setara dengan orang yang dibunuhnya' terhadap si pembunuh setelah memberinya
(,E,' .J) sebab orang-orang yang dibunuh' maaf.
Kata al'-qatlaa adalah bentuk jamak dari qa- {ir-j ;rr, iii}, baginya adzab yang pedih di
trfl, sama seperti ash'shar'aa yang merupakan akhirat dengan neraka, atau di dunia dengan
dibunuh. {yUiirp ini adalah bentuk iamak dari
bentuk iamak dari shani'. Bentuk/a?aa hanya
bisa meniadi iamak dari bentuk/aTil apabila l<ata al-lubb, yang artinya "akal".
kata itu adalah kata sifat yang menuniukkan SEBAB TURUNNYA AYAT
f fkecacatan/penyakit kro nis. {' . . r.r r} artinya : Ada dua riwayat tentang sebab turunnya
ayatLTS ini.37 Diriwayatkan dari Qatadah, asy-
orangmerdeka dibunuh bila membunuh orang Sya'bi, dan sejumlah tabi'in bahwa di kalang-
merdeka tapi tidak dibunuh bila membunuh an masyarakat |ahiliyah dulu ada kelaliman
budak, budak dibunuh bila membunuh budak dan ketaatan kepada setan. Kalau sebuah suku
dan wanita dibunuh bila membunuh wanita; 37 Tafsir al-Qurthubi (2/245), Tafsir lbnu Katsir (1/209), dan
kemudian As-Sunnah menerangkan bahwa
Asbaabun Nuzuul karya al-Wahidi (hal' 26)'
'tAFsrR AL-MuNrR IrLrD 1
punya kekuatan lalu seorang budak mereka langan kaum Nasrani hukumannya adalah diat,
dibunuh oleh budak suku lain, mereka berkata, sementara di kalangan bangsa Arab fahiliyah
"Kami hanya akan membunuh orang merdeka berkembang kebiasaan balas dendam: yang
di antara kalian sebagai balasannya!" sebagai dibunuh adalah selain si pembunuh, kadang
mereka bahkan membunuh si kepala suku,
bentuk sikap meninggikan diri atas suku lain.
atau membunuh lebih dari satu orangdari suku
Dan bila seorang perempuan mereka dibunuh si pembunuh, kadang meski korbannya cuma
oleh perempuan dari suku lain, mereka ber- satu orang mereka menuntut balas terhadap
kata, "Kami hanya akan membunuh orang le- sepuluh oran& kalau korbannya perempuan
laki sebagai balasannya!" Maka Allah menu- mereka menuntut balas kepada laki-laki, dan
runkan ayat ini, memberi tahu mereka bahwa kalau korbannya budak mereka ingin mem-
bunuh orang merdeka sebagai balasannya.
hamba dibunuh sebagai balasan pembunuhan
terhadap hamba dan wanita dibunuh sebagai Kemudian, sebagai bentuk aplikasi prin-
balasan pembunuhan terhadap wanita, dan sip keadilan dan persamaan, Islam menetap-
kan hukuman qishash karena hukuman ini
dengan demikian Allah melarang mereka akan mencegah manusia melakukan tindak
kejahatan berupa pembunuhan. Hukuman ini
berbuat lalim. masih menjadi satu-satunya hukuman yang
Kemudian setelah itu Allah Ta'ala menu- efektif di zaman sekarang, sebab penjara
runkan firman-Nya dalam surah al-Maa'idah,
tidak seberapa ampuh untuk membuat para
"Kami telah menetapkan bagi mereka di dalam-
nya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan penjahat yang haus darah itu jera. Syariat
nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hi Allah adalah aturan yang paling adil, paling
dung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, bijaksana, dan paling tepat, karena Allah lebih
dan luka-luka (pun) ada qishash-nya...,, (al-
Maa'idah:45) mengetahui apa yang cocok bagi manusia,
Diriwayatkan dari as-Suddi tentang ayat dan paling tahu tentang apa yang dapat men-
ini: Suatu ketika penganut dua agama dari didik semua umat dan bangsa. Syariat Islam
membolehkan pengambilan diat sebagai ganti
bangsa Arab, salah satunya beragama Islam
dan yang lain kafir dzimmi, bertengkar me- qishash.
ngenai suafu urusan,lalu Nabi saw. mendamai-
kan mereka-pada waktu itu mereka biasanya Makna ayat ini: Wahai orang-orang yang
membunuh orang-orang merdeka, para ham-
ba sahaya, dan kaum wanita-dengan meme- beriman, telah diwajibkan qishash atas kalian
rintahkan agar orang merdeka membayar diat berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.
orang merdeka, budak membayar diat budak, Hendaknya kalian mengqisas pembunuh de-
dan wanita membayar diat wanita; jadi, beliau ngan menghukumnya seperti apa yang dilaku-
menjalankan hukum qishash terhadap mereka
satu sama lain. Maka turunlah ayat ini untuk kannya terhadap orang yang dibunuhnya,
menguatkan keputusan hukum beliau, dan janganlah kalian menganiaya satu sama
lain; hendaknya orang merdeka dibunuh se-
TAFSIR DAN PEI{JELASAN
bagai balasan pembunuhan terhadap orang
Dulu, sebelum Islam, hukuman pembunuh
bermacam-macam. Di kalangan kaum yahudi, merdeka, budak dibunuh sebagai balasan
hukumannya adalah qishash, sedang di ka- atas pembunuhan terhadap budah dan wani-
ta dibunuh sebagai balasan pembunuhan ter-
hadap wanita, dengan cara yang setimpal;
dan tinggalkanlah kelaliman yang dulu kalian
TAISTRAL-MUNIRTILID 1
lakukan, ianganlah kalian membunuh lebih an. Dan rahmat apa yang lebih baik daripada
dari satu orang sebagai balasan pembunuhan
terhadap orang merdeka, jangan membunuh mempertahankan kehidupan dan tidak me-
numpahkan darah?! Pengambilan diat dulu
orang merdeka sebagai balasan pembunuhan tidak disyariatkan bagi kaum Yahudi; para
terhadap budak dan iangan membunuh laki- wali si terbunuh hanya punya pilihan untuk
menuntut qishash. Barangsiapa melampaui
laki sebagai balasan pembunuhan terhadap batas sesudah mengambil diat dan ia mem-
wanita. Kemudian As-sunnah menerangkan
bunuh si pembunuh, atau ia melampaui batas
bahwa laki-laki dibunuh apabila ia membunuh
wanita, dan orangmerdeka dibunuh bila mem- apa yang Kami syariatkan dan kembali ke
bunuh budak jika ia bukan majikan budak itu'
kebiasaan fahiliyah, maka baginya adzab yang
fadi, keadilan diperlukan dalam qishash,
sangat pedih pada hari Kiamat. fadi, kedua
dan persamaan menjadi syarat di dalamnya.
Karena itu, orang banyak tidak dibunuh se- macam keringanan itu ada, karena kaum
bagai balasan pembunuhan terhadap orang
sedikit, dan pemimpin tidak dibunuh sebagai Yahudi hanya punya hukum qishash, sedang
balasan pembunuhan terhadap anak buah. kaum Nasrani hanya punya pilihan untuk
Hukuman qishash terbatas pada si pembunuh memaafkan tanpa diat.
saja, tidak melampauinya kepada salah satu Hikmah qishash: ia membantu menye-
diakan kehidupan yang tenteram bagi ma-
anggota sukunya atau kerabatnya.
syarakat, membuat jera si pembunuh dan
Barangsiapa mendapat pemaafan atas ke-
jahatannya dari pihak wali korban, meskipun orang-orang sepertinya, mencegah kelaliman,
yang memberi maaf itu hanya satu orang dari
beberapa wali korban tersebut, yaitu golongan dan mengurangi teriadinya pembunuhan,
'ashabah fkerabat dekat dari jalur ayah) kor-
ban yang dengan keberadaannya mereka me- sebab orang yang tahu bahwa kalau dia mem-
bunuh orang lain maka ia akan dibunuh pula,
rasa bangga dan dengan kehilangannya me-
reka merasa pedih; dan pemaafan itu berupa tentu ia akan batal membunuh, dan dengan
pengguguran qishash ke diat... maka si pe-
maaf dan orang lain wajib berlaku baik da- begitu ia berarti telah mempertahankan dua
lam menuntut, tanpa memberatkan maupun kehidupan: kehidupan si pembunuh sendiri
mendamprat, dan si pembayar harus mem- dan kehidupan si terbunuh. Di samping itu
bayar diatnya tanpa mengulur-ulur waktu' qishash juga mencegah terjadinya kekacauan,
Di samping itu boleh pula memaafkan tanpa
meminta diat, dengan dalil firman Allah Ta'ala: pelampauan batas, dan kelaliman dalam pem-
"...Serte (membayar) tebusan yang diserahkan
kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali bunuhan; membatasi kejahatan dalam ruang
lingkup sesempit mungkin, mengobati ke-
jika mereka (keluarg a terbunuh) membebaskan
jengkelan hati wali si terbunuh, memadamkan
pemb ay aran... " (an'Nis aa' z 92) api kemarahannya, dan menumpas dari diri-
Hukum yang Kami syariatkan itu, yang
nya api kejahatan, kedengkian, dan pikiran
berupa pemaafan kepada si pembunuh ke diat
atau tanpa diat, adalah keringanan dan pe- untuk membalas dendam. Ibnu Katsir berkata:
mudahan dari Tuhan serta rahmat bagi kali-
Makna firman Allah ini: Dalam pensyariatan
L
qishash (yaitu membunuh si pembunuh) ter-
kandung hikmah yang besar bagi kalian, yai-
tu mempertahankan dan memelihara nyawa,
sebab kalau pembunuh tahu bahwa ia akan
dibunuh, pasti ia akan menahan diri dari
perbuatannya, dan hal itu berarti hidupnya
beberapa jiwa.
Yang menghargai hak hidup yang sakral pembunuh, dan pada hakikatnya inilah yang
dan memahami rahasia pensyariatan qishash
meniadakan pembunuhan. Ayat Al-eur'an
serta maslahat umum dan khusus yang di-
realisasikannya hanyalah orang-orang yang menyatakan bahwa qishash menjadi sebab hi-
berakal. Maka dari itu mereka harus mema- dupnya jamaah/masyarakat, karena qishash
hami hikmah dan rahasia-rahasia hukum- ini berlandaskan kesetaraan, keadilan, dan
hukum syariat. Kalau orang-orang yang ber- persamaan. Dan hukuman ini, bila dijatuhkan
akal sudah memahami bahwa qishash me- pada orangnya yang pantas menerima, ada-
rupakan sarana untuk menjaga kehidupan' lah keadilan semata-mata. Adapun peribahasa
dan mereka memperingatkan manusia agar Arab di atas, yang dikenal di zaman |ahiliyah
tidak melakukan pembunuhan, tentu mereka dulu, menjadikan pembunuhan sebagai sebab
hidupnya masyaraka! padahal pembunuhan
tidak akan melakukan pembunuhan dan tidak berakibat timbulnya kehidupan; di sam-
akan selamat dari hukuman qishash. |adi, ping itu kalimat ini mengandung pengulangan
kata "pembunuhan", sedangkan ayat Al-eur'an
yang dimaksud dengan (rrry di sini adalah
tidak berisi pengulangan kata. Peribahasa
menghindari pembunuhan, sehingga kalian
Arab ini bisa diperbaiki begini: "Pembunuhan
selamat dari qishash, sebab orang yang berakal dengan cara qishash adalah cara paling am-
puh untuk meniadakan pembunuhan secara
pasti ingin hidup dan menjaga diri agar tidak
sewenang-wenang".
terkena hukuman qishash.
Kesimpulan: Ayat ini lebih khusus, se-
Para pakar ilmu balaaghah fkecuali se-
bagian kecil di antara mereka, akibat kebo- dangkan lahiriah peribahasa di atas mustahil,
yaitu pembunuhan adalah sebab bagi tiadanya
dohannya dan dorongan hawa nafsunya) se- pembunuhan; adapun qishash adalah sebab
adanya kehidupan, dan bahwa pembunuhan
pakat bahwa ungkapan 4ig ,t4t A &ry secara zalim adalah pembunuhan, bukan pen-
cegah terjadinya pembunuhan, bahkan justru ia
lebih tinggi nilai balaaghahnya, lebih fasih, akan memancing terjadinya pembunuhan lagi.
lebih ringkas, dan lebih mengena pada mak-
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
sud daripada ucapan orang-orang Arab yang
Syariat Islam memiliki ciri bahwa, ber-
fasih: ol-qatlu anfaa libqatli (pembunuhan kaitan dengan masalah pembunuhan, ia
adalah cara paling ampuh untuk meniadakan menggabungkan antara pensyariatan qishash
pembunuhan), karena setiap qishash me- yang berlaku di kalangan Bani Israel'dan pen-
ngandung penjagaan jiwa, sedangkan pem- syariatan diat yang berlaku di kalangan kaum
Nasrani, sehingga dalam Islam orang punya
bunuhan terkadang terjadi secara sewenang- pilihan antara qishash, diat, atau memaafkan
tanpa ganti rugi apa pun. Dalam banyak aya!
wenang sehingga malah berakibat timbulnya Islam bahkan menganjurkan untuk memberi
maaf. Misalnya dalam firman Allah Ta'ala,
pembunuhan lagi. Pembunuhan tidak akan
meniadakan pembunuhan kecuali jika dilaku- "...Pembebasan itu lebih dekat kepada takwa... "
kan secara adil. Adapun hukuman qishash (al-Baqarah: 237)
selalu adil, karena hakim tidak akan menge-
luarkan vonis qishash kecuali setelah ter-
sedia bukti-bulrti kuat atas kesalahan si
38 Dalam al-Bahrul Muhtith (2/15), Abu Hayryan menulis:
Maknanya: Dalam jenis hukum ini, yakni qishash, terdapat
kehidupan yang agun& atau terdapat semacam kehldupan,
yaitu kehidupan yang terwujud dari kengerlan manusia
untuk melakukan pembunuhan sebab ia tahu dirinya akan
diqishash kalau membunuh.
TAFSIRAL.MUNIRJITID 1
"Dan janganlah kamu membunuh orang lam status merdeka atau budak dan jenis ke-
yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali lamin. Imam Malik berkata: Pendapat paling
dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang- bagus yang pernah kudengar tentang ayat
siapa dibunuh secara zalim, maka sungguh Kami ini adalah bahwa yang dimaksud ialah jenis
telah memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi manusia; jadi lelaki dan wanita sama status-
janganlah walinya itu melampaui batas dalam nya dalam qishash. Para ulama sepakat me-
pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang
ninggalkan makna lahiriah dari ungkapan
yang mendapat pertolongara. " (al-Israa': 33)
{;lt ."!6}.
Demikian pula ayat ini: "...Tetapi barang' Demi menghentikan kebiasaan balas den-
siapa yang memperoleh maaf dari saudara'
nya..." (al-Baqarah: 178) mengingatkan kaum dam, syariat Islam tidak mengizinkan para in'
mukminin akan hubungan persaudaraan yang
mendorong mereka untuk memaafkan, dan dividu menjalankan sendiri hukuman qishash'
menghapus faktor-faktor kemarahan dan ke- Syariat membatasi pelaksanaan qishash dan
dengkian dari dalam hati mereka sehingga hukuman hudud di tangan penguasa, karena
saudara mengasihi sesama saudaranya dan Allah SWT memerintahkan seluruh kaum muk-
menepis rasa dengkinya sehingga ia rela me- minin agar melaksanakan qishash, dan karena
tidak mungkin seluruh kaum mukminin se-
maafkan saudaranya. cara bersama'sama melaksanakan qishash
maka mereka menjadikan penguasa sebagai
Tapi kalau wali korban menginginkan qi- wakil mereka dalam pelaksanaan qishash dan
shash, si pembunuh harus menyerah kepada hukuman hudud lainnya, demi mencegah ter-
perintah Allah dan tunduk kepada hukum iadinya kekacauan dan pelampauan hak dan
qishash yang disyariatkan-Nya. Ini hukumnya keadilan. Qishash tidak bersifat harus, tapi
wajib atasnya, sebagaimana waiib pula atas si yang harus adalah tidak melampaui qishash
wali korban untuk berhenti pada membunuh dan hukuman hudud lainnya ke kezaliman;
si pembunuh saja, tidak boleh ia mengganggu
orang selainnya seperti yang dilakukan bang- boleh memaafkan/menggugurkan qishash
sa Arab dahulu dengan melampaui batas dan
membunuh selain si pembunuh. Inilah maksud dan meminta ganti diat atau tanpa ganti diat'
sabda Rasulullah saw., BEBERAPA MASALAH FIQIH
* ;;"F; "f",'iil,l, ^r,t;rltii^1:t r6t 6;'i o,i:Y 1. Membunuh Orang Merdeka yang Mom'
bunuh Budak, dan Membunuh Seorang
yo' )i:Li k;',{}' g,y,Y;',oo Musttm yang Membunuh Oran$ Kaflr
"sesungguhnya manusia yang paling besar Para fuqaha berbeda pendapat dalam dua
permusuhannya kepada Allah pada hari Kiamat masalah: membunuh orang merdeka yang
ada tiga: orang yang membunuh selain pembu'
nuhnya, orang yang ffiembunuh di kawasan Tanah membunuh budah dan membunuh orang
Suci, dan orang yang membunuh sebagai balas Islam yang membunuh orang kafir dzimmi'
dendam ataskejadian di masa lahiliyah." tumhur mensyaratkan kesepadanan antara
si pembunuh dan si terbunuh dalam hal ke-
Ayat ini menunjukkan bahwa dalam qi- islaman dan kemerdekaan. fadi, orang Islam
tidak dibunuh gara-gara ia membunuh orang
shash harus dipertimbangkan kesetaraan da- kafic dan orang merdeka tidak dibunuh gara'
gara ia membunuh budak. Sedangkan madzhab
Hanafi tidak mensyaratkan kesepadanan da-
lam hal kemerdekaan dan agama; tapi cukup
TAISTRAL-MuNIRIIuo l ,r*,* SuntrAl.aaqaratr
adanya kesepadanan atau kesamaan dalam hal man ini menghapus kezaliman yang ada itu,
kemanusiaan. fadi, orang Islam dibunuh bila ia dan menegaskan kewajiban qishash atas si
membunuh orang kafir, dan orang merdeka pembunuh sendiri, bukan orang lain. Dengan
dibunuh jika ia membunuh budak.
demikian, ayat ini tidak mengandung dalil
fumhur berargumen dengan sabda Nabi
saw. yang diriwayatkan oleh Ahmad dan para bahwa orang merdeka tidak dibunuh lantaran
penyusun kihb .Sunon (kecuali Nasa'i) dari ia membunuh budak atau bahwa laki-laki
Abdullah bin Amc tidak dibunuh bila ia membunuh perempuan,
:K,* Jet karena Allah mewajibkan membunuh si pem-
"Seorang muslim tidak dibunuh lantaran ia bunuh dengan bagian awal ayat: ;# t'y
membunuh orangkafir."
4l-#t u.. n4t,dan ini mencakup semua pem-
Hadits ini diriwayatkan pula oleh Imam
Bukhari dari AIi. fumhur juga berargumen bunuh, baikia orang merdekayang membunuh
dengan sabda Nabi saw. tentang hamba sa- budak atau lainnya, baik ia orang Islam yang
haya, yang diriwayatkan oleh Daraquthni dan
Baihaqi dari lbnu Abbas, membunuh orang kafir dzimmi atau lainnya;
"k'; Jx-i kemudian datang ayat {}u, fr} untuk men-
"Orang merdeka tidak dibunirh lortoro, io jelaskan dan menegaskan apa yang telah di-
membunuhbudak." sebutkan terdahulu.
Sedangkan madzhab Hanafi berargumen Sedangkan jumhur berkata: Pertama-tama
dengan keumuman ayat-ayat qishash yang
tidak membedakan antara satu jiwa dan jiwa Allah mewajibkan persamaan dalam qishash,
lainnya, misalnya firman Allah Ta'ala, "...Di-
wajibkan atas kamu (melaksanakan) qishash kemudian Dia menjelaskan bentuk persamaan
berkenaan dengan orang yang dibunuh..." (al- yang diperhitungkan; Dia menerangkan bahwa
Baqarah: 178) Dan firman-Nya, " Kami telah orang merdeka sama dengan orang merdeka,
budak sama dengan budah dan wanita sama
menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat)
dengan wanita, kemudian ada ijmak yang
bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa..." (al-
Maa'idah:45) berlandaskan kepada As-sunnah bahwa laki-
laki dibunuh lantaran membunuh wanita.
Menurut madzhab Hanafi, yang dimaksud
fadi, pondasi argumentasi mereka terletak
dengan firman-Nya ;,it, ;y,u},4-atrV;r?),r,;';i:yh
pada kata 4,fQr\yang mewajibkan persama-
{q!.y setelah firman-Nya an dan kesetaraan dalam pembunuhan, se-
{,rtiir x6212h sebagai bantahan atas apa yang dangkan pondasi argumentasi madzhab Hanafi
dulu dilakukan sebagian suku, di mana mereka terletak pada kata (F,') yang mewajibkan
hanya bersedia membunuh orang merdeka se- pembatasan qishash pada si pembunuh, tidak
merembet kepada orang lainnya.
bagai balasan budak mereka yang dibunuh,
Kalau orang merdeka tidak dibunuh lan-
hanya mau membunuh laki-laki untuk balasan
taran ia membunuh budak fmenurut pen-
perempuan mereka yang dibunuh. fadi, fir-
dapat jumhur), berarti orang Islam pun tidak
dibunuh lantaran membunuh orang kafir
dzimmi, karena kekurangan budak terletak
pada statusnya sebagai budah yang mana
hal itu merupakan dampak kekafirannya, dan
karena itu orang Islam tidak dibunuh gara-
gara ia membunuh orang kafir,
Tampak bagi kita bahwa pendapat ma-
sur"n otoo"r"n * ,.{1,t,*
dzhab Hanafi mewujudkan keselarasan antara kan bahwa Umar dan Ali pernah meniatuhkan
bagian awal ayat dan bagian akhirnya. fadi, bu' qishash atas orang muslim lantaran ia mem-
dak setara dengan orang merdeka, dan orang
bunuh orang kafir dzimmi, dan Ali berkata,
Islam sebanding dengan orang kafir dzimmi "Kita telah memberi mereka janii keamanan
dalam hal terpeliharanya jiwanya, sebab orang agar darah (nyawa) mereka seperti darah (nya-
kafir dzimmi itu terlindungi iiwanya untuk wa) kita dan diat mereka seperti diat kita."
selamanya. Adapun pendapat iumhur tidak Hadits yang berbunYi,
menghasilkan keselarasan antara permulaan
,"it lb t/ Yr 'rrb,n Jet
dan akhir ayat, sebab mereka menetapkan
r,
bahwa orang merdeka tidak dibunuh lantaran
"seorang mukmin tidak dibunuh lantaran
membunuh budah sedangkan lelaki dibunuh
ia membunuh orang kafir, dan begitu pula orang
gara-gara membunuh perempuan, dan begitu
kafir yang telah diberi ianji keamananje oleh umat
pula sebaliknya.
Islam"
Akan tetapi Sunnah Nabi memaksa kita
untuk merenungkan kembali makna ayat ini. ditakwilkan oleh madzhab Hanafi begini:
fumhur berkata: Ayat ini menjelaskan hukum orang Islam dan orang kafir yang punya janji
satu jenis apabila membunuh ienisnya. Ia
menjelaskan hukum orang merdeka apabila keamanan tidak dibunuh lantaran membunuh
membunuh orang merdeka, hukum budak
apabila membunuh budak dan hukum wanita orang kafi r harbi, sebab-berdasarkan ij mak-
apabila membunuh sesama wanita. Ayat ini
tidak menyinggung masalah salah satu jenis orang kafir yang punya ianii keamanan di-
apabila membunuh ienis lain. Dengan demi-
kian, ayat ini muhkam, dan ia bersifat global, bunuh bila ia membunuh orang kafir lain yang
juga punya janii keamanan; karena itu "orang
kemudian Nabi saw. menjelaskannya dengan
Sunnah beliau ketika beliau membunuh le- kafir" yang disebutkan pertama dalam hadits
laki Yahudi lantaran ia membunuh seorang di atas mesti dipersempit cakupannya dengan
perempuan, dan beliau tidak membolehkan label "harbi" sebagaimana "orang kafir" yang
membunuh orang merdeka gara-gara ia
disebutkan kedua pun dipersempit dengan
membunuh budak dan orang Islam gara-gara
label "harbi" ini, sebab sifat yang disebutkan
membunuh orang kafir.
setelah beberapa kata meruiuk kepada selu-
Pendapat madzhab Hanafi Yang mem- ruh kata itu. Dengan demikian, taqdiir (kira-
bolehkan membunuh orang Islam apabila
ia membunuh orang kafir diperkuat dengan kira) bunyi hadits di atas begini: (t6,*,p-i
hadits yang diriwayatkan oleh ath-Thahawi ,lf i**'ti'{t |{i "orang Islam tidak dibunuh
dari Muhammad ibnul Munkadir; bahwa Nabi
saw. menjatuhkan hukuman qishash terhadap lantaran membunuh orang kafir harbi, dan
orang kafir yang punya janji keamanan juga
seorang muslim lantaran ia membunuh orang tidak dibunuh lantaran membunuh orang kafir
harbi", karena orang kafir dzimmi dibunuh
kafir dzimmi, dan beliau bersabda, bila ia membunuh orang kafir dzimmi, maka
dapat dimengerti bahwa yang dimaksud de-
ngan "oran$ kafir" adalah orang kafir harbi,
sebab dialah orang yang bila dibunuh maka
"1i; i, A 3;i,:l 39 Mu'aahad (orang kafir yang mendapat janji/iaminan
'Aku adalah orang yang" poting berhak keamanan dari umat Islam) meliputi orang kafir dzimmi
untuk menepati ianii dzimmahnya." Diriwayat- dan musta'man, Silakan lihatSyarah Sunan Nasa'i tentang
hadits ini. (Peni.)
TAFSIRAL-MUNIRIILID 1
pembunuhnya (yang orang Islam atau orang membunuh wanita dan wanita dibunuh bila
kafir dzimmi) tidak diqishash. membunuh laki-laki, dengan dalil ayat 45 su-
rah al-Maa'idah: "Dan Kami telah tetapkan
fumhur membantah bahwa hadits 'i{ku terhadap mereka di dalamnya (At-Taurat) bah-
wasanya jiwa (dibalas) dengan jiwai'Mereka
adalah orang yang paling berhak untuk mene- juga berpedoman kepada sabda Rasulullah
saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad,
pati janji keamanannya" adalah hadits mur- dan para penyusun kitab .Sunan (kecuali Ibnu
sal dari Nabi saw., dan Abdurrahman ibnul Majah) dari Abu fuhaifah,
Bailamani meriwayatkannya dari Ibnu UmaI
e":lit{J:ti*.tt
sementara Abdurrahman ini lemah hadits-
"Orang-orang Islam itu setara darah mereka."
nya, tidak bisa meniadi hujjah apabila ia me-
riwayatkan secara maushuul fbersambung Dalam qishash, lelaki dan wanita disama-
sanadnya), apalagi kalau ia meriwayatkannya kan, baik dalam kasus pembunuhan maupun
secara mursal. Daraquthni berkata: Hadits dalam pencacatan salah satu organ tubuh. Ini
menurut Malih Syafi'i, Ahmad, Ishaq, Tsauri,
ini tidak diriwayatkan secara bersambung dan Abu Tsaur, Sedangkan Hammad bin Abi
Sulaiman dan Abu Hanifah berpendapat bah-
sanadnya kecuali oleh lbrahim bin Abi Yahya, wa Tidak ada qishash antara keduanya dalam
pencacatan yang tidak sampai melenyapkan
dan orang ini matruukul-hadiits (tidak bisa
jiwa; qishash hanya berlaku dalam kasus
diterima haditsnya).
Adapun hadits "begitu pula orang kafir pembunuhan saja. Kata al-Qurthubi: Mereka
berdua (Hammad dan Abu Hanifah) dibantah
yang telah diberi janji keamanan" merupakan bahwa pencacatan organ tubuh sangat layak
kalimat yang sempurna, tidak memerlukan untuk dikiaskan kepada pembunuhan.
taqdiir (pengira-ngiraan). Ia adalah jumlah
musta'nafah (kalimat baru yang independen 3. Membunuh Orang Tua lantaran la
dari kalimat sebelumnya) untuk menjelaskan
keharaman menumpahkan darah kaum kafir Membunuh Anaknya
dzimmi selama mereka tidak melanggar janji Ibnul Mundzir berkata: Para ulama ber-
beda pendapattentang orangyang membunuh
keamanan mereka. anaknya dengan sengaja. Ringkasan perbeda-
an pendapat itu sebagai berikut.lumhur, selain
2. Membunuh Lakl-lakl Lantaran la Imam Malik, berkata: Ia tidak dikenai qishash,
ia harus membayar diat anaknya. Dalilnya ada-
membunuh Perempuan lah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi,
Ayat ini menyatakan bahwa wanita di- Ibnu Majah, dan Nasa'i dari Umar ibnul
bunuh lantaran ia membunuh wanita, tapi
Khaththab r.a. bahwa Nabi saw bersabda,
tidak menjelaskan hukum laki-laki yang mem-
bunuh perempuan dan sebaliknya. Karena itu itrju ",:rSr iuj
para ulama berbeda pendapat.
"Orang tua tidak dikenai qXhrrh'gorr-goro
Hasan al-Bashri dan Atha' berkata: Laki-
laki tidak dibunuh gara-gara membunuh pe- membunuh anaknya sendiri." Ini adalah hadits
rempuan, dengan dalil ayat ini.
yangmasyhur.
Al-Laits bin Sa'd berpendapatbahwa Kalau
seorang laki-laki membunuh istrinya, ia tidak
dibunuh sebagai qishashnya. (lklau wanita
yang dibunuh itu bukan istrinya, ia dibunuh
sebagai qishashnya.)
Namun jumhur berbeda pendapat. Mere-
ka menetapkan bahwa laki-laki dibunuh bila
TAFSIRAL-MUNIRIILID 1
Adapun Imam Malik berpendapat bahwa Sementara itu para imam empat madzhab
Kalau seseorang membunuh putranya dengan berpendapat bahwa jamaah dibunuh lantar'
an membunuh satu orang, baik jamaah itu
sengaja, misalnya ia membaringkannya lalu berjumlah sedikit maupun banyak. Hal ini
dilakukan demi menutup celah, sebab kalau
menyembelihnya, atau mengikatnya lalu me' jamaah tidak dibunuh pasti hukuman qishash
manahnya sampai mati, yang mana tidak ada
alasan baginya untuk melakukan hal itu dan tidak bisa dijalankan sama sekali, karena
tidak ada syubhat yang menuniukkan teriadi-
berkomplot dalam melakukan pembunuhan
nya hal itu karena ketidaksengaiaan, maka akan dijadikan sebagai cara agar terhindar
orang itu dikenai hukuman qishash. Adapun dari qishash. Umar r.a. pernah membunuh
kalau ia melempar anaknya dengan seniata tujuh orang gara-gara mereka membunuh
tajam atau dengan tongkat dengan niat untuk satu orang, dan Umar berkata, "Seandainya
mendisiplinkannya, atau hal itu dilakukannya seluruh penduduk Shan'a berkomplot untuk
dalam keadaan marah,lalu si anaktewas, maka membunuhnya, pasti akan kubunuh mereka
si orang tua tidak diqishash, karena statusnya semua sebagai qishashnya." Ali r.a. dulu juga
sebagai bapak meniadi syubhat/tanda bahwa
membunuh kaum Khawarij lantaran mereka
ia tidak bermaksud membunuh.
membunuh Abdullah bin Khabbab.ao
4. Membunuh Sefumlah Orang Lantaran Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Sa'id al-
Khudri dan Abu Hurairah bahwa Rasulullah
Mereka Membunuh Satu Orang
saw. bersabda,
Madzhab Zhahiri berpendapat bahwa fa-
maah tidak dibunuh lantaran mereka mem- i,ui r1 e tf;rt udit y\ ,r:*Ur'J;1 'ri
bunuh satu orang dengan dalil makna lahiriah
ayat ini yang mensyaratkan persamaan dan )6t g'it:r fiS\
kesetaraan, dan tidak ada persamaan antara "seandainya seluruh makhluk langit dan
satu orang dan sebuah jamaah. Allah Ta'ala
berfirman, "Kami telah menetapkan bagi me' makhluk bumi berserikat dalam menumpahkan
reka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (di' darah seorang mukmin, pasti Allah akan melem-
balas) dengan nyawe..." (al-Maa'idah: 45)
parkan mereka ke dalam neraka." Komentar
Tirmidzi tentang hadits ini: Hadits gharib.
Pendapat ini dibantah bahwa yang dimak- 5. Kesamaan Dalam Pelaksanaan Qlehash
sud dengan qishash dalam ayat ini adalah (Alat Qlshash)
Ada dua pendapat tentang cara pelaksa-
membunuh orang yang membunuh, siapa
pun orang itu, sebagai penolakan atas kebia- naan qishash. Malik dan Syaf i berpendapat
saan bangsa Arab yang pada zaman itu ingin
bahwaayatd.r"r,et)t'"<-L'6.ymenuntutpersa-
membunuh orang yang tidak membunuh maan dalam cara membunuh. |adi, pembunuh
sebagai balasan atas orang yang dibunuh, dan diqishash dengan cara seperti yang ia lakukan
membunuh seratus orang sebagai balasan atas ketika membunuh: orang yang membunuh de'
l terbunuhnya satu orang, demi membangga- ngan cara menenggelamkan korbannya di-
kan dan menonjolkan gengsi dan martabat, bunuh dengan cara ditenggelamkan, dan orang
maka,Allah SWT memerintahkan keadilan dan
persamaan dalam qishash, yaitu dengan hanya 40 Kedua hadits ini diriwayatkan oleh Daraquthni dalam
membunuh si pelaku pembunuhan.
Sunan-nya,
yang membunuh dengan batu dibunuh dengan 6. Mengamblt Dlat darl Orang yang
batu pula. Dalilnya adalah hadits Anas yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Membunuh Secara Sengafa
Nabi saw. meremukkan kepala seorang lelaki
Yahudi dengan dua batu yang ia pakai mem- Dalam masalah ini ada dua pendapat.
bunuh seorang bocah perempuan Anshar.
Malik (dalam riwayat Asyhab), Syafi'i, dan
Sedangkan madzhab Hanafi (begitu pula Ahmad berpendapat bahwa wali si terbunuh
madzhab Hambali dalam riwayat yang paling
shahih) berpendapat bahwa yang diperintah- berhak memilih: mau qishash, atau mau meng-
kan dalam qishash adalah melenyapkan jiwa ambil diat meskipun si pembunuh tidak rela.
sebagai balasan atas jiwa yang lain, dan ayat Dalilnya adalah hadits Abu Syuraih al-Khuza'i
ini tidak menuntut lebih dari itu. fadi, dengan pada tahun Fat-hu Mekah yang diriwayatkan
cara apa pun seseorang membunuh, ia hanya oleh Ahmad dari Nabi saw., beliau bersabda,
dibunuh dengan pedang. Dalilnya adalah ha-
dits an-Nu'man bin Basyir yang diriwayatkan ii ;M\"nt )i 'r";; ji li;rt ,J.;'; F
oleh Ibnu Majah, Baihaqi, dan Daraquthni "Barang siapa punya kerabat yang dibunuh
bahwa Rasulullah saw. bersabda, orang lain, maka ia berhak membunuh orang itu,
atau memaafkan, atau mengambil diat." luga
#rjt;ii karena orang yang membunuh berkewajiban
mempertahankan jiwanya, dengan dalil firman
"Tidak ada qishash kecuali dengan pedang." Allah Ta'ala: "Dan janganlah kamu membunuh
dirimu sendiri". Dengan demikian, akibat da-
Dalil lainnya adalah hadits Imran bin
Hushain dan lain-lain bahwa Nabi saw. me- ri pembunuhan sengaja adalah salah satu
larang mutslah (merusak mayat). fuga hadits dari dua hal: qishash atau pemaafan kepada
diat; pilihan mana pun yang diambil wali, si
Syaddad bin Aus yang diriwayatkan oleh pembunuh harus menerimanya.
Ahmad, Muslim, dan para penyusun kitab Sedangkan Abu Hanifah, begitu pula
Sunan bahwa Rasulullah saw. bersabda, Malik dalam riwayat Ibnul Qasim fdan inilah
yang masyhur darinya), berpendapat bahwa
oti,i l)U ,7f ,52a wali si terbunuh hanya berhak menuntut qi-
Ut rr! shash; ia tidak bisa mengambil diat kecuali
r:t:' jika si pembunuh rela, sebab ayat ini hanya
membolehkan pemaafan (yakni pemberian),
ult't ri;:e ;Z; sg ,atAt \;11
sehingga arti ayat ini: "Barangsiapa diberi sua-
"sesungguhnyo lnon meiaiinian iisan
tu harta dari saudaranya, maka hendaknya
(berbuat baik) atas segala sesuatu. Maka apa-
ia mengikutinya dengan cara yang baik dan
bila kalion membunuh, lakukanlah dengan
hendaknya si pembunuh membayarkannya
cara yang baik dan kalau kalian menyembelih,
kepadanya." Dalam ayat ini tidak ada petunjuk
lakukanlah dengan cara yang baik." Keumum-
apa pun yang mengharuskan si pembunuh
an lafal hadits ini mewajibkan orang yang
membayar diat apabila wali menghendakinya.
menghendaki qishash agar ia membunuh si Mereka berargumen dengan hadits Anas da-
pembunuh dengan cara pembunuhan yang Iam kisah ar-Rubayyi"' ketika ia menanggal-
paling baik. 4L Ia adalah bibi Anas bin Malik Hadits ini diriwayatkan oleh
para imam.
r
t TAFSTR Ar--MuN IR TILID I
t
9.t kan gigi depan seorang perempuan, dan ke- Hukum Orangyang Membunuh Setelah
tika Rasulullah saw. memvonis qishash dan Mengambl! Dlat
bersabda, "Qishash: kewaiiban dari Allah, Barangsiapa membunuh setelah meng-
qishash: kewajiban dari Allah!" Beliau tidak ambil diat, maka hukumnya menurut sejumlah
memberi si korban pilihan antara qishash ulama [di antaranya Malik dan Syafi'i) adalah
dan diaq dan ini membuktikan bahwa yang ieperti orang yang membunuh pertama kali:
wajib berdasarkan Kitabullah dan Sunnah kalau mau, wali korban berhak membunuh-
nya, atau kalau mau, ia boleh memaafkannya,
Rasulullah dalam kasus pembunuhan sengaia
dan adzabnya akan diterimanya di akhirat.
adalah qishash.
Sedangkan Qatadah, Ikrimah, as-Suddi,
Kata al-Qurthubi: Pendapat pertama le-
bih shahih, dengan dalil hadits Abu Syuraih dan lain-lain berpendapat bahwa adzabnya
adalah ia langsung dibunuh, dan hakim/pe-
tersebut.
nguasa tidak boleh memberi si wali pilihan
7. Apakah Kaum Wanlta Punya Hak untuk untuk memaafkan. Abu Dawud meriwayatkan
dari fabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw.
Memberl Maafl bersabda,
Sejumlah ulama salaf (di antaranya Hasan ii; ,y;U'"rst a;
al- Bashri, Qatadah, az-Zuhr| Ibnu Syub rumah, "semoga tidak akan'kaya orang yang ffietn-
bunuh setelah mengambil diat."
al-Laits, dan al-Auza'i) berpendapat bahwa
wanita tidak berhak memberi maaf. Para ula-
ma yang lain berbeda pendapat, Menurut me-
reka, kaum wanita berhak memaafkan dari
qishash. Hasan al-Bashri berpendapat bahwa
8. Apakah "menglkutl dengan cara yang Adzabnya adalah ia harus mengembalikan diat
saia, sedang dosanya tetap ada hingga adzab
balk" dan "membayar" Wallb Hukumnya
atau Mandub? akhirat.
Ayat {gu:*y ^)t !,r) :i4L,ldti} merupa- Adapun Umar bin Abdul Aziz berpendapat
kan imbauan dari Allah Ta'ala agar si penun- bahwa Keputusannya terserah kepada pe-
nguasa; ia berhak menindak orang itu ber-
tut menuntut dengan cara yang baik dan si dasarkan pertimbangannya sendiri'
pembayar membayar dengan cara yang baik
pula. Bacaan secara rasa'$1tiv$ menunjukkan 1O. Pelaksanaan Qlshash Berada dlTangan
Penguasa
bahwa hal ini waiib, karena maknanya adalah: Para imam fatwa sepakat bahwa siapa pun
"maka ia harus mengikutinya dengan cara yang tidak berhak menjalankan qishash terhadap
baik". Kata an-Nahhas: Kalimat (ii :* ?y orang lain tanpa campur tangan dari penguasa.
adalah syarat, dan iawaabnya adalah (46,r), Manusia tidak boleh melaksanakan qishash
yang berkedudukan rafa' sebagai mubtada'; terhadap satu sama lain. Hak pelaksanaan
taqdiirnya adalah (;-t'., 6Sl d;) "maka ia qishash hanya berada di tangan penguasa
harus mengikutinya dengan cara yang baik", atau orang yang diangkat penguasa untuk
sama seperti susunan dalam firman-Nya, menangani masalah itu.
4:q.i*l). Adapun menurut bacaan nashb
(6d[],perintah di sini bersifat nadb (anjuran,
sunnah).
L
TAISIR AI.-MUNIR IILID 1
11. Penguasa Mengqlshash Dlrlnya Sendlrl berinya hak qishash sementara aku pernah
Para ulama berijmak bahwa penguasa melihat Rasulullah saw. menyuruh seseorang
mengqishash diri beliau!" Bunyr riwayat Abu
harus mengqishash dirinya sendiri apabila ia
menganiaya salah seorang ralqyatnya, sebab Dawud as-Sijistani begini: "Umar ibnul Khath-
thab berkhutbah kepada kami. Katanya: 'Se-
ia adalah salah satu individu dari mereka,
sungguhnya aku tidak mengutus para pega-
hanya saja ia punya kelebihan untuk memberi
pertimbangan kepada mereka, sama statusnya waiku untuk mencambuk kulit kalian dan
tidak pula untuk merampas harta kalian.
seperti washiy (orang yang diberi amanah
untuk mengurus dan melaksanakan wasiat) Barangsiapa mengalami penganiayaan seperti
dan wakil, dan itu tidak menghalangi qishash.
Antara penguasa dan rakyat jelata tidak ada itu, silakan ia mengadu kepadaku, niscaya
bedanya dalam hukum-hukum Allah 'Azzawa kuberi ia kesempatan untuk mengisas."'
Jalla, sebab Allah berfirman, "diwajibkan atas
kamu qishash berkenaan dengan orang-orang WASIATYAT{G WAJIB
yang dibunuh".
Surah aFBaqarah Ayat 180 - Lg2
Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-shiddiq
r.a. bahwa ia pernah berkata kepada seorang ;;{; ay i.ijt f"s r1y'$i,;,,r{
lelaki yang mengadu kepadanya tentang se- *;t';- iF\, a;t.i tS n$\
orang petugas yang memotong tangannya, W
"Kalau laporanmu bena4 tentu akan kuberi
kamu qishash terhadapnya." 'iqt1'-,i tti'd:i @ 'i651 & tZ
Nasa'i meriwayatkan dari Abu Sa'id al- W A A il"'&iii-$t iF {i;y 6s
Khudri, katanya: Ketika Rasulullah saw. se-
dang membagikan sesuatu, tiba-tiba datang 'ffi 'e6 4 lr LAl *,, n,3,6 i:r
seorang laki-laki dan Rasulullah saw. menu-
suk orang itu dengan sebatang ranting kur- @U;5#Ar'yW';trl
ma kering yang beliau pegang sehingga orang "Diwajibkan atas kamu, apabila maut hen-
itu berteria[ maka Rasulullah saw. bersabda, dak menjemput seorang di antara kamu, jika
"Marilah silakan mengqishash diriku." Orang
itu berkata, "Tidak usah. Saya maafkan, wahai ia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua
Rasulullah." orang tua dan karib kerabat dengan cara yang
baik, (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang
Abu Dawud ath-Thayalisi meriwayatkan
bertakwa. Barangsiapa yang ffiengubahnya (fiasiat
dariAbu Firas, iaberkata: Umaribnul Ktraththab itu), setelah mendengarnya, maka sesungguhnya
r.a. suatu ketika menyampaikan khutbah dosanya hanya bagi orang yang firengubahnya.
begini: "Barangsiapa dizalimi gubernurnya,
Sungguh Allah Maha Mendengar Maha Menge-
silakan ia mengadu kepadaku, niscaya aku beri
ia kesempatan untuk mengisas." Mendengar tahui. Tetapi barangsiapa lchawatir pemberi wasiat
itu Amr ibnul Ash berdiri lalu berkata, "Wahai (berlaku berat sebelah atau berbuat salah, lalu dia
Amirul Mukminin, jika kami mendisiplinkan mendamaikan antara mereka, maka dia tidak
salah satu rakyat kami, mengapa engkau
memberin5ra hak untuk menuntut qishash?" berdosa. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang." (al-Baqarah: f 80-182)
Umar menyahut "Bagaimana aku tidak mem-
Qlraa'aat
4qil dibaca:
TAFSIRAI..MUNIR JILID
L. (ir:).lni adalah bacaan Hamzah, al-Kisa'i, yang diwasiatkan".
dan Khalaf. €ri.:J$ Yakni dengan adil, Yaitu tidak
2. ("", i). Ini adalah bacaan para imam yang lebih dari sepertiga harta warisan dan tidak
lain. mengutamakan orang kaya. Wasiat yang adil
I'raab adalah yang tidak mendatangkan kecaman
{J;;r' '€Gi '#y yakni (or\r qrrt), mu' manusia, sesuai dengan kondisi orang yang
memberi wasiat, yaitu wasiatnya tidak terlalu
dhaafnya dihapus lalu posisinya ditempati sedikit jika dibanding dengan haranya yang
olehmudhaaf ilaih. banyak dan tidak pula terlalu banyak sehingga
ja ku4ti*b)at;bnqaddiairlnayhanaadaa'liabhu:falaL'rilrbra5g5i kja)t.a ker- merugikan para ahli waris; batasannya adalah
4i4t Jt 6y berkedudul<an manshuub
tidak lebih dari sepertiga harta warisan.
sebagai mashdan taqdiirnya adalah (,- o-).
{*4' J; 6y ini adalah mashdar Yang
44 r't Ii;t\ dhamiir'dhamiir ho da-
menta'kiid (menguatkan) kandungan kalimat
lam baddalahu, sami'ahu, dan yubaddiluu'
nahu ada dua kemungkinan mengenai i'raab' sebelumnya. Pemberian wasiat kepada kaum
kerabat telah dinasakh dengan ayat warisan
nya. Pertama, di sini dipakai dhamiir mu' dan dengan hadits yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi dan lainnya: "Tiada wasiat bagi ahli
dzakkar dan bukannya dhamiir mu'annats
weris."
padahal yang disebutkan sebelumnya adalah
{I! or} siapa pun, baik itu saksi maupun
kata wasiat (yang mu'annats) karena yang
dimaksud dengan wasiat adalah al'iishaa'. pengurus wasiat, yang mengganti wasiat.
Kedua, dhamiir-dhamiir ha ini kembali kepada 4U , i-.) setelah ia mengetahui wasiat itu.
#i J$ yakni dosa wasiat yang diganti itu.
abkatb, karena kata {;^<} menunjukkannya, (# fr' 5g) sesungguhnya Allah Maha Men-
dan kata al-katb adalah mudzakkar. G$dengar perkataan pemberi wasiat. Maha
Mengetahui tentang perbuatan pengurus
wasiat, dan Dia akan membalasnya atas per-
Balaaghah buatannya
4f;A:r.it *\di sini dipakai isimzhaahir (-'o FF yakni barangsiapa mengetahui.
{k} penyelewengan dari keb-enaran dan
menggantikan dhamiir. keadilan secara tidak sengaia. {11 if} secara
Mufradaat Lu€hawlyyah sengaia melakukan kelaliman, dengan mem-
(:+ diwajibkan. (*F'F yakni sebab- beri wasiat lebih dari sepertiga atau hanya
memberi wasiat kepada orang kaya saia,
sebab atau tanda-tanda kematian, misalnya
penyakit yang parah. (FF yakni harta. Kata
Mujahid: Di dalam Al'Qur'an, semua kata misalnya.
$*khair b erma kna h a rta. tb adalah tindakan 4:# cuby mendamaikan antara pengurus
yang berkenaan dengan harta warisan yang wasiat dan orang yang diberi wasiat, dengan
disandarkan kepada setelah kematian. Arti memerintahkan untuk berlaku adil. {4; ilr}
ayat ini: "Maka hendaknya orang yang akan tidaklah ada dosa baginya dalam hal itu.
mati mewasiatkan sebagian hartanya kepada
kerabatnya". Kata al-washiyyah kadang di- TAFSIR DAN PENJELASAN
pakai dengan makna "pemberian wasiat" dan Ayat-ayat ini mengingatkan seluruh ma-
nusia untuk berwasiat, yang merupakan
kadang dengan makna "benda atau pekerjaan
TAFSIRAI-MUNIRIILID 1
salah satu amal kebajikan sesudah mati pada "Dan Kami wajibkan kepada manusia agar
(berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya.
saat sudah terlihat tanda-tanda kematian, Dan jika keduanya memalcsamu untuk memper-
setelah Allah menyebutkan qishash dalam sekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah eng-
pembunuhan, yang mana akibat qishash ada- kau patuhi keduanya..." (al-'Ankabuut: g)
lah kematian. Seruan ini ditujukan kepada ke-
seluruhan umat, karena sebuah umat itu ber- "Dan jika keduanya memalcsamu untuk mem-
sifat solide4, keseluruhannya diseru dengan persekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau
perintah yang ditujukan kepada tiap-tiap indi- tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka jangan-
vidunya. Dengan demikian, hubungan ayat ini lah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah
dengan ayat-ayat sebelumnya terlihat jelas: keduanya di dunia dengan baik..." (Luqman: 15)
setelah Allah Ta'ala menyebutkan pembunuh-
Yang dimaksud dengan (;lu) adalah
an dalam qishash, dan menyebutkan diat, Dia
dengan adil, yang tidak mengurangi hak dan
mengiringi hal itu dengan mengingatkan ten- tidak melampaui batas, dan syariat mene-
tang wasiat dan menjelaskan bahwa itu ter- tapkan batasannya adalah sepertiga dari harta
warisan atau kurang dari itu.
masuk salah satu yang diwajibkan Allah Ta'ala
Allah mewajibkan wasiat itu sebagai hak
atas hamba-hamba-Nya, agar setiap orang yang wajib atas orang yang bertalnra kepada
ingat sehingga memberi wasiat sebelum ke- Allah dan beriman kepada kitab-Nya. Siapa
matian menjemput secara tiba-tiba sehingga pun, baik itu saksi maupun pengurus wasiat,
yang mengubah wasiat setelah ia mendengar
ia mati tanpa meninggalkan wasiat. wasiat tersebut, maka dosa pengubahan ini di-
Wahai orang-orang beriman, apabila telah tanggungnya, dan tanggungan pemberi wasiat
telah bebas dan ia mendapatkan pahalanya di
terlihat tanda-tanda kematian (berupa sakit sisi Tuhan.
parah dan sebagainya) sementara seseorang
dari kalian meninggalkan harta yang banyak Pengubahan itu bisa berbentuk penging-
untuk para ahli warisnya, diwajibkan baginya
memberi wasiat kepada kedua orang tua dan karan wasiat atau pengurangan jumlahnya, se-
kaum kerabat dengan sebagian dari harta itu, telah orang itu mengetahuinya.
sebagai wasiat yang adil, yang tidak terlalu
sedikit dan tidak pula terlalu banyak, dalam Dan Allah Maha Mendengar perkataan
batas sepertiga harta warisan, serta tidak
orang-orang yang mengubah dan orang-orang
mengutamakan orang kaya karena kekayaan- yang berwasiat, Maha Mengetahui niat-niat
mereka dan segala perbuatan mereka.lni ada-
nya, tanpa membeda-bedakan dan tanpa
berlaku lalim dalam wasiat kecuali dalam lah ancaman yang keras terhadap mereka.
keadaan darurat (misalnya: tidak mampu
mencari nafkah, atau karena sibuk dengan Maka, waspadailah hukuman-Nya.
ilmu pengetahuan, atau karena masih kecil); Selanjutnya Dia membuat pengecualian
dari dosa pengubahan, yaitu pada saat men-
sebab ketidakadilan menyebabkan kebencian, damaikan dan menasihatkan. yakni apabila
pemberi wasiat, dalam wasiatn5ra, keluar dari
kedengkian, dan perselisihan di antara para aturan syariat dan menyimpang dari garis
ahli waris. Bahkan meskipun kedua orang keadilan secara sengaja ataupun tak sengaja,
maka bagi orang yang mengetahui hal itu
tua kafi4, anak boleh berwasiat untuk mereka boleh mendamaikan antara pemberi wasiat
dengan sebagian harta untuk melunakkan
hati mereka, karena ihsan kepada mereka di-
perintahkan secara umum, sebagaimana fir-
man Allah Ta'ala,
Sr.ftef""*on ,r!lt,
dan orang yang diberi wasiat, atau antara kebiasaan, perkiraan si pemberi wasiat, jumlah
para ahli waris dan orang-orang yang diberi ahli waris, kondisi penghidupan, dan keadaan
wasiat, dengan cara mengembalikan wasiat harga (mahal atau murahnya barang-barang)
itu ke batas keadilan dan ukuran yang telah di pasaran.
ditetapkan oleh syariat, dan tidak ada dosa
dalam pengubahan ini, sebab pengubahan ini FTQIH KEHTDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
dilakukan dengan dasar kebenaran. Pelaku
Ayat ini, menurut jumhur ulama dan ke-
pengubahan ini tidak berdosa, dan Allah Maha banyakan ahli tafsir, telah dinasakh dengan
mengampuni orang yang mengubah dengan ayatwarisan, dan dengan sabda Rasulullah saw.
tuiuan untuk mendamaikan, dan Dia Maha yang diriwayatkan oleh para penyusun kitab
Sunan dan lain-lain dari Amr bin Kharijah,
Penyayang kepadanya.
MAKSUD KATA (ti) y;*u,:r).U:),; ,k n o: i'i::r';,t
Para ulama berbeda pendapat tentang "sesunguhnya Allah telah memberi setiap
orang haknya masing-masing, maka tidak ada
harta yang diwajibkan wasiat di dalamnya.
wasiat untuk ahli waris."
Sebagian berpendapat bahwa Yaitu harta yang
Dengan demikian, kewajiban berwasiat
banyak, sebagaimana ditafsirkan oleh Aisyah kepada kedua orang tua dan kaum kerabat
r.a.. Sebagian lagi berpendapat bahwa Harta yang menjadi ahli waris telah dinasakh. Kata
apa pun, sedikit maupun banyak. Kemudian Ibnu Katsir: Hal ini adalah iimak semua ulama;
mereka berpendapat lagi mengenai ukuran bahkan terlarang berwasiat kepada mereka,
banyak dan sedikit itu. Ibnu Abbas berkata: dengan dalil hadits terdahulu dari Amr bin
"Kalau seseorang meninggalkan harta tujuh
ratus dirham, ia tidak harus berwasiat. Tapi Kharijah.
kalau warisannya mencapai delapan ratus Adapun kaum kerabat yang bukan ahli
dirham, ia mesti berwasiat." Qatadah berkata:
"Batasannya adalah seribu dirham." Ada riwa- waris, disunahkan memberi wasiat kepada
yat dari Aisyah bahwa ia pernah ditanyai se- mereka dalam batas sepertiga, dengan ber-
seoran& "Saya ingin berwasiat." Aisyah lantas pedoman kepada ayat ini, dan dengan dalil
menanyainya, "Berapa hartamu?" Kata orang
itu, "Tiga ribu dirham." Aisyah bertanya lagi, sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh
"Berapa keluarga yang kau nafkahi?" Ia men- Bukhari dan Muslim dari Ibnu UmaL
jawab, "Empat orang." Aisyah lantas berkata,
'Allah berfirman: 'jika ia meninggalkan harta il{ - y q;"i"'; nil Ls.lt 3;6
i'rt- L;gJ '^;;;t)
yang banyak', dan hartamu itu sedikit, maka
lebih baik tinggalkan untuk keluargamu saia sesua"Ttuakusnetpuakntdaiswnaysaiastekoarnattgbe^ruiliralmi* yorg priyo
(tidak usah berwasiat)." selama dua
Tampaknya (sebagaimana kata Ibnu malam kecuali wasiatnya tertulis di dekatnya."
Abbas dan seiumlah tabi'in), yang dimaksud Ibnu Umar berkata, "Seiak aku mendengar
adalah harta dalam jumlah apa pun, baik se- Rasulullah saw. bersabda demikian, takpernah
dikit'maupun banyak, karena istilah khair lewat satu malam pun kecuali wasiatku berada
meliputi harta yang sedikit dan harta yang di dekatku." Ayat-ayat dan hadits-hadits yang
banyak. Masalah ini kembalinya kepada adat
TArsrRAr-MuNrRlrrrD 1
memerintahkan untuk melakukan kebaiikan siat itu wajib untuk kerabat dan batil un-
tuk selain kerabat, tentu Nabi saw. tidak
kepada kerabat dan berbuat baik kepada me- mengesahkan pemerdekaan dua budak
itu, karena pemerdekaan mereka adalah
reka sangat banyak. wasiat bagi mereka, sedangkan keduanya
bukanlah kerabat.
Mengenai apakah ayat ini mansukh atau
tidah ada dua pendapat: 3. Ar-Razi, dalamtafsiral-Kabiinmenuturkan
1. Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, Thawus, dari Abu Muslim al-Ashfahani bahwa
ayat ini masih berlaku hukumnya, tidak
Masruq, dan lain-lain berpendapat bahwa dinasakh, melainkan ia ditafsirkan de-
Wasiat untuk kedua orang tua dan kerabat ngan ayat warisan. |adi, makna ayat ini:
yang menjadi ahli waris telah dinasakh, dan Diwajibkan atas kalian perkara yang
diwasiatkan Allah, yaitu pemberian wa-
wasiat ini tetap wajib untuk kerabat yang
bukan ahli waris, sebab dulunya wasiat risan kepada kedua orang tua dan kaum
kerabat, dalam firman-Nya, 'Allah men-
itu wajib-berdasarkan ayat ini-untuk syariatkan (mewajibkan) kepadamu ten-
kerabat yang menjadi waris dan kerabat nng (pembagian warisan untuk) anak-
yang tidak menjadi ahli waris, kemudian
wasiat untuk ahli waris dinasakh, maka anakmu,." (an.Nisaa': 11)
wasiat untuk kerabat yang bukan ahli
waris tetap berhukum wajib. Dengan demikian tidak ada kontradiksi
antara berlakunya wasiat untuk kaum kerabat
Ibnu larir ath-Thabari, dalam kitab
tafsirnya, memilih pendapat ini. Akan dan berlakunya warisan, sebab wasiat adalah
tetapi, sejalan dengan pendapat ini, hal pemberian dari orang yang akan meninggal
sedangkan warisan adalah pemberian dari
seperti ini tidak disebut nasakh dalam Allah Ta'ala. Dengan dasar kedua ayat ini ahli
waris menggabungkan antara wasiat dan
istilah ulama generasi belakangan, rl€-
lainkan disebut takhshiish. warisan.
2. Ibnu Uman Abu Musa al-Asy'ari, Sa'id Kalau diasumsikan adanya kontradiksi
antara ayat warisan dan ayat wasiat, bisa saja
ibnul Musayyab, dan lain-lain berpendapat ayat warisan dijadikan sebagai mukhashshish
(yang mengkhususkan) ayat wasiat. Artinya,
bahwa ayat ini seluruhnya-berkenaan
yang dimaksud dengan ayat wasiat adalah ke-
dengan orangrang menjadi ahli waris dan rabat yang tidak mewarisi, entah karena suatu
yang tidak menjadi ahli waris-dinasakh faktor yang menghalanginya untuk mewarisi
dengan ayatwarisan. Dalilnya adalah hadits (misalnya: ia kafir atau bermukim di darul
yang diriwayatkan oleh Imam Syaf i dari harbi), entah karena ia mahjuub (terhalang)
Imran bin Hushain r.a. bahwa Rasulullah oleh kerabat yang lebih dekat darinya, entah
karena ia tergolong dzawul-arhaam. lniadalah
saw. pernah memutuskan tentang enam pendapat Thawus dan lain-lain yang sehaluan
budak milik seorang lelaki yang tidak dengannya.
punya harta selain budak-budak tersebut
dan orang itu memerdekakan mereka
menjelang kematiannya, maka Nabi saw.
membagi para budak itu menjadi tiga
kelompok: dua orang beliau merdekakan,
sedang )rang empat lagi beliau tetapkan
masih berstatus budak.a2 Seandainya wa-
42 HR Daraquthnl darl lmran bin Hushain r.a.. Lihat Thfsir at- Qurthubi (2/27L-27r).
TAFSIRAL-MUNIRJILID 1
BEBERAPA PERMASALAHAN FIQIH Para ulama beriimak bahwa orang yang
mati dan punya ahli waris tidak boleh
1. Ukuran Waslat berwasiat dengan seluruh hartanya. Me-
fumhur ulama berpendapat bahwa wasiat reka berijmak bahwa seseorang boleh me-
tidak boleh lebih dari sepertiga, dengan dalil ngubah wasiatnya dan mencabut wasiat
sabda Rasulullah saw. kepada Sa'd ketika ia yang ingin dicabutnya, sebelum ia mati'
ingin berwasiat 3. Para imam empat madzhab dan al'
1*v,iji' Auza'i berpendapat bahwa Barangsiapa
memberi wasiat untuk selain kerabatnya
"sepertiga saja, sebab sePert@ itu sudah dan ia biarkan kerabatnya dalam keadaan
banyak." membutuhkan harta, maka buruk sekali
Dalil lainnya adalah sabda beliau: perbuatannya itu. Namun meski demikian,
tindakannya itu sah, untuk setiap orang
yang ia beri wasiat, baik orang itu kaya
+ {{t'a;s;.,.3;1, et/ ,t: Vu;r'i't i:1 ataupun miskin, kerabat dekat maupun
\$"u,;,1 a kerabat jauh, orang Islam maupun orang
kafir.
"sesungguhnya Allah memberi kalian seper' Sedangkan Thawus dan Hasan al-Bashri
tiga harta kalian menj elang w afat agar amal- amal memandang bahwa kalau seseorang ber-
wasiat untuk selain kerabatnya, wasiat itu
kalian bertambah." dikembalikan kepada kerabat, dan per-
Sedangkan madzhab Hanafi membolehkan buatan orang itu dibatalkan.
wasiat dengan seluruh harta iika si pembuat 4. tumhur ulama berpendapat bahwa orang
wasiat tidak mempunyai ahli waris, karena
yang sakit parah (sekarat) dicabut haknya
pembatasan sepertiga dalam wasiat sebenar- untuk berbuat apa pun mengenai hartanya
nya ditujukan agar para ahli waris ditinggalkan dan, karena itu, wasiat dan sedekahnya
tidak dianggap sah. Sedangkan madzhab
dalam keadaan kaya (mendapat hara yang
banyak), sebagaimana dinyatakan oleh Rasu- Zhahiri berpendapat bahwa Haknya tidak
lullah saw. dalam hadits yang mutawati4 dicabut.
i'E 8i'ie g,x :'i 5. Mayoritas ulama membolehkan wasiat
;Vt ,i' :,i rty
lebih dari sepertiga atau wasiat untuk
o$t orfrk-
seorang ahli waris apabila para ahli waris
"Lebihbaikkau tinggalkan para ahli warismu
dalam keadaan kaya daripada kau tinggalkan mengizinkan, karena larangan berwasiat
mereka dalam keailaan melarat sehingga mereka
meminta-minta keP ada otang lain." lebih dari sepertiga atau wasiat kepada
seorang ahli waris dituiukan untuk me-
Dan orang yang tidak punya ahli waris lindungi hak ahli waris; maka iika para
bukan termasuk orang yang dimaksud dengan ahli waris menggugurkan hak mereka, hal
itu boleh saja, dan ihr terhitung seperti
hibah dari pihak mereka. Daraquthni
meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
hadits ini. Rasulullah saw. bersabda
TArsrRAr-MuNrRrrrrD 1
:*,1ataf;o);ur,-.rol1 yAl ,.
to . rik kembali persetujuan itu kalau
,d,.,;!l 1.s)t mau, sebab mereka menyetujui se-
suatu yang pada waktu itu masih be-
"Tidak boleh berwasiot'untr* seorang lum menjadi milik mereka (harta itu
ahli waris kecuali jika para ahli waris lainnya
baru menjadi milik mereka setelah
menyetujui."
meninggalnya si pembuat wasiat), dan
Ia juga meriwayatkan dari Amr bin itu berarti yang memberi persetujuan
Iftarijah bahwa Rasulullah saw. pernah
adalah orang yang tidak punya hak
bersabda, dalam harta itu, maka persetujuan
1 \,, . _ ! ,i tersebut tidak mengikatnya.
bt
^r;) c. Adapun Malik membedakan dua ke-
\6t?rj,t*,s
adaan. Katanya: Kalau mereka meng-
"Tiada wasiat yang sah untuk seorang
izinkan pada saat pembuat wasiat
ahli waris kecuali jika para ahli waris
masih sehat, mereka boleh mencabut
mengizinkan." Sedangkan madzhab Zha- izin itu. Tapi kalau mereka mengizin-
hiri tidak membolehkan wasiat lebih dari kan pada saat ia sakit (sekarat) ke-
tika ia terhalang (tidak boleh lagi)
sepertiga meskipun para ahli waris meng- berbuat sesuatu terhadap hartanya,
maka wasiat itu tetap berlaku atas
izinkan. mereka meski mereka menarik izin.
6. Para ahllwarls, yang menglzlnkan Alasannya, kalau pembuat wasiat ma-
waslat kepada seorang ahllwarls pada
saat pembuat waslat maslh hldup, sih sehat, berarti ia adalah orang yang
menarlk kemball lzln meroka setetah ta paling berhak terhadap hartanya, ia
menlnggal. bisa berbuat apa pun yang dikehen-
dakinya dengan harta itu; dan kalau
a. Thawus, Hasan al-Bashri, Atha', dan para ahli waris mengizinkannya (ber-
lain-lain berpendapat bahwa Bagi wasiat kepada seorang ahli waris)
orang yang telah menyetujui pemberi- pada saat ia masih sehat, berarti me-
an wasiat kepada seorang ahli waris reka meninggalkan sesuatu [hak)
pada saat pembuat wasiat masih hi- yang belum menjadi milik mereka.
dup, ia tidak boleh menarik kembali
persetuiuan itu setelah meninggalnya Sedangkan kalau mereka mengizin-
kannya pada saat ia sudah sekarat,
si pembuat wasiat, dan wasiat itu tetap
berarti mereka meninggalkan hak
dilaksanakan meski mereka mencabut yang telah menjadi milik mereka,
maka mereka tidak boleh mencabut
persefujuan mereka, karena larangan lagi izin itu apabila telah dilaksana-
kan (oleh si pembuat wasiat) sebab
wasiat seperti ini tidak lain ditujukan
untuk memelihara hak para ahli wa- kesempatannya sudah lewat.
ris, dan karena mereka telah mem-
7. Waslat anak kecll yang sudah mumaylz,
bolehkannya maka hal itu boleh; sama
seperti kalau mereka membolehkan orang yang pemboros, dan orang glla
Tidak ada perbedaan pendapat tentang
wasiat untuk orang asing (yang bukan sahnya wasiat orang yang balig dan berakal
kerabat) sebanyak lebih dari seper-
tiga warisan, maka wasiat itu boleh
karena mereka mengizinkannya.
b. Abu Hanifah, Syafi'i, dan Ahmad ber-
pendapat bahwa Mereka bisa mena-
TATSIRAL-MUNIR JILID 1
yang tidak dicabut haknya untuk mengurus dianggap tidak valid. Madzhab Hanafi mem-
hartanya. Sedangkan tentang wasiat orang bolehkan wasiat orang gila apabila kegilaan-
selain itu terdapat perbedaan pendapat. Malik nya tidak terus-menerus. Tapi kalau gilanya
berkata: Perkara yang meniadi kesepakatan terus-menerus, yakni ia tidak pernah waras
dalam madzhab kami adalah bahwa orang selama sebulan atau lebih, wasiatnya batal.
yang lemah akalnya, pemboros, dan orang
gila yang kadang-kadang waras terhitung sah 8. Pengubahan waslat.
wasiatnya apabila mereka mempunyai akal Barangsiapa mendengar wasiat dari si
yang dengannya mereka mengetahui apa yang pembuat wasiat atau mendengarnya dari
mereka wasiatkan. Demikian pula anak kecil
jika ia mengerti apa yang ia wasiatkan, dan orang yang tepercaya, yaitu dua orang yang adil
ia tidak mewasiatkan perkara yang mungkar
[maksiat), maka wasiatnya sah, karena Umar (berperangai baik), kemudian ia mengubah-
ibnul Khaththab r.a. dulu mengesahkan wa- nya, maka dosa pengubahan itu ditanggung
siat seorang bocah dari Ghassan yang baru si pengubah, dan si pembuat wasiat keluar
berumur sepuluh tahun [anak yang mumayiz) dari celaan, dan tuntutan menyangkut wasiat
yang memberi wasiat untuk beberapa saudara
tersebut ditujukan kepada ahli waris atau wali.
ibunya, lalu ketika perkara itu diadukan ke- Ini, sebagaimana kata sebagian ulama madzhab
Maliki, menunjukkan bahwa apabila utang te-
pada Umar, ia mengesahkannya. Artinya, lah diwasiatkan oleh orang yang mati berarti
madzhab Maliki (demikian pula madzhab utang itu telah keluar dari tanggungannya
Hambali) membolehkan wasiat anak yang
dan wali-lah yang dituntut dengan utang itu,
mumayiz, yaitu bocah yang berusia sepuluh ia mendapat pahala kalau melunasinya dan
mendapat dosa kalau menunda-nundanya. Ini
tahun atau hampir sepuluh tahun. hanya sah apabila orang yang mati itu tidak
mengabaikan pelunasan utangnya. Adapun
Sedangkan madzhab Hanafi dan Syafi'i iika ia sebenarnya mampu membayar utang-
berkata: Wasiat anak kecil tidak sah, karena nya tapi ia tidak melakukannya, kemudian ia
perkataannya sebelum mencapai usia balig ti- mewasiatkan utang itu, maka pengabaian wali
dalam pelunasan utang itu tidak melenyapkan
dak diperhitungkan dalam pendermaan har- utang itu dari tanggungan si orang mati.a3
ta. Madzhab Hanafi mengecualikan wasiatnya
dalam hal-hal yang menyangkut urusan pera- 9. Waslat dengan makslat.
watan ienazahnya dan pemakamannya, atas
dasar rtrhsaan, dengan syarat ada maslahat Tidak ada perbedaan pendapat bahwa
dalam wasiat itu, dan itu pun wajib hukumnya. apabila seseorang mewasiatkan sesuatu yang
tidak boleh, misalnya ia mewasiatkan khama4
Para imam empat madzhab sepakat bah- babi, atau suatu maksiat lain, maka wasiat ini
wa wasiat orang yang safiih (pemboros) sah, boleh diganti dan tidak boleh dilaksanakan,
yaitu orang yang tidak pandai mengelola sebagaimana tidak boleh dilaksanakannya wa-
siat yang lebih dari sepertiga.
hartanya dan ia membelanjakan hartanya
43 Ahkaamul Qur'aan karya Ibnul Arabi (1/73)' Tafsir al-
tidak secara bijaksana dan tidak sesuai dengan
Qurthubi (21269).
aturan syariat.
Mereka tidak mengesahkan wasiat orang
gila, ,orang yang kurang waras pikirannya,
dan orang pingsan karena perkataan mereka
TATSIRAL-MUNIRIILID 1
10. Pendamalan, dan penetapan hukum Nasa'i meriwayatkan dari Abu Darda'
berdasarka n zhan n (prasangka).
bahwa Nabi saw. bersabda,
Makna ayat {d; qy i 36 :iy adalah:
*d ui' U :/ + 3"';1. ii 4il.o1' U
Barangsiapa mengetahui sepeninggal orang
yang membuat wasiat bahwa si pembuat wa- ,-'. -.'o.
siat telah berlaku berat sebelah atau sengaja
^.":., lrJr.J
menyakiti sebagian ahli warisnya, lalu ia
"Perumpamaan orang yang berinfak atau
mendamaikan keretakan hubungan dan per-
selisihan yang timbul di antara para ahli waris, bersedekah menj elang kematiannya adalah seperti
maka ia tidak terkena dosa penggantian wa- orang yang memberi hadiah setelah ia kenyang."
siat yang disebutkan di atas karena ia melaku-
kan penggantian demi suatu maslaha! sedang 1il. Meruglkan orang laln dalam waslat.
penggantian )rang mengandung dosa hanyalah Barangsiapa tidak merugikan orang lain
penggantian yang disebabkan hawa nafsu.
dalam wasiatnya, maka wasiat itu menjadi
Ayat ini menunjukkan sahnya penetapan kafarat bagi zakat yang tidak ia tunaikan.
hukum berdasarkan zhann (praduga), karena Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh
apabila diduga adanya niat kerusakan maka
wajib mengusahakan pendamaian, dan apabila Daraquthni dari Muawiyah bin Qurrah dari
kerusakan telah dipastikan terjadinya maka itu ayahnya,
bukan pendamaian, melainkan keputusan untuk
7's.,p'#: il6 ,;it, ,iu1r i?p; ;
mencegah dan menghentikan kerusakan itu. :.q i s; a';rk cs,ii'r
11. Sedekah pada waktu maslh hldup teblh "Barangsiapa berwasiat menj ehng kematian-
afdhal. nya dan wasiat itu sesuai dengan aturan Kitabullah,
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa maka wasiat itu menjadi kafarat bagi zakat yang
ia tinggalkan."
sedekah pada walrtu seseorang masih hidup
[sehat walafiat) lebih afdhal ketimbang sede- Tapi kalau ia merugikan orang lain dalam
kah menjelang kematiannya. Dalilnya adalah
hadits shahih dari Nabi saw. ketika beliau di- wasiatnya, pemberian wasiat itu haram hu-
tanya, "Sedekah apa yang paling afdhal?" Be- kumnya, dengan dalil hadits yang diriwayat-
liau bersabda, "Sedekah yang kau bertkan ke-
tika kau masih sehat dan kikir dengan harta..." kan oleh Daraquthni dari lbnu Abbas bahwa
Daraquthni meriwayatkan dari Abu Sa'id al-
Khudri bahwa Rasulullah saw. bersabda, Rasulullah saw. bersabda,
to u t_ jtc ,l
;vslt
,i . tl "r*it"Merugikan oranglain dalam wasiat termasuk
l# i\cll ;r aJ dosa besar."
er* ^i6 Q';;t A"'-Z;-
Abu Dawud meriwayatkan dariAbu Hurai-
,!V.:r 3L. o:"";r. rah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda
"Sedekah satu dirham yang dikeluarkan sese- f ,:t. |4 y'yy,.Fi ir;t ,i ,F.st'ot:
orang pada waktu ia masih hidup (sehat walafiat)
lebih baik daripada sedekah seratus dirham men- ti.)tht 4,*';rt q rtw+-,J;"tt,4LZ
jelang kematiaflnya."
'tAFsIR AL-MUNIR JITID 1
"sungguh ada orang, laki'laki atau wanita, jalankannya, wajib rnembayar fidyah, yaitu mem-
yang senantiasa taat kepada Allah selama enam beri makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa
puluh tahun, tapi menjelang kematiannya ia me'
rugikan orang lain dalam wasiatnya, sehingga ia dengan kerelaan hati mengeriakan kebajikan'
maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu
masuk nerAka." tebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Bulan
Ramadan adalah (butan) yang di dalamnya di-
KEWAJIBAN PUASA
turunkan Al-Qur'an sebagai petuniuk bagi manu-
Surah al-Baqarah Ayat 183 - 185 sia dan penj elasan-p enj elasan mengenai petuniuk
i'#$"tf4fci;6-,i.r8',fiFtAirdsq\'sK itu dan pembeda (antata yang benar dan yang
6( ';:, ",7r;fi-f, vu:) @ 'bt'3'3 batil). Karena itu, barangsiapa di antarakamu ada
ij;rte5\:i;& di bulan itu, maka berpuasalah. Dan batangsiapa
e7,tr ,... w sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa),
maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang
qVt
ditinggalkannya itu, pada hati-hari yang lain'
+'iW',,t-$^+ iGL Li O.-#$ iy'
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
t? Vj5 .;\,, q t?,;, W 1# menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah
w6(;;-ir@ .KafH kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
-€
,L4f4${3-si{;ifiSi'U.rij-r.i*ir. $tt kamu mengagungkan Allah atds petunjuk-
.r;*ll
G Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
\4 i iru'J'r "r*Ji "4{tr
Li$ a$t'ei'l;r;:""iitJ" 5 bersyukur." (al-Baqarah: I 83- I 85)
ftirHL"j-15 -'4t i\,li't Qlraa'aat
u.-E aii?airutrJ'Hti
4*i6 t{} dibaca:
<;Ki"Z-tl;S,u
1. dengan kata (ts) bertanwin dan kata (,t+)
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajib-
dibaca rafa' sebagai badal, sedang kata
kan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan (dr5-) dalam bentuk mufrad. Ini adalah
atas orang sebelum kamu agar lamu bertakwa, bacaan jumhur.
(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa 2. dengan kata (uii) bertanwin dan kata (1t-u)
di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu
dibaca rafa', sedang kata t*5-) dalam
tidak berpuasa), maka (waiib mengganti) sebanyak
bentuk iamak. Ini adalah bacaan Hisyam'
hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari'
hari yang lain. Dan bagi orang yang berat men- 3' dengan kata (ls) diidhaafahkan kepada
kata [1r,r,), sedang kata (;5-1 dibaca da'
lam bentuk jamak. Ini adalah bacaan Nafi'
dan lbnu Dzakuran.
(Uy dibaca:
1. (ei.) sebagaifi'il maadhi.Ini adalah baca-
an lbnu Katsif, Nafi', Abu Amx, Ashim, dan
Ibnu Amir. Menurut bacaan ini, kata (;r)
bermakna (g.!r), atau berfungsi sebagai
isim ryarth.
2. (ph) sebagai fi'it mudhaari'yang diiazm-
kan oleh isim syarth (A- Ftil ini aslinya
TAFSIRAT-MUNIRIILID 1
berbentuk (erA). Ini adalah bacaan Ham- 41*$. Kata tha'aam (makanan) di sini ber-
zah, al-Kisa'i, dan Khalaf.
makna itft aam (memberi makan), sama seperti
(ip'F dibaca (opr) oleh Ibnu Katsir; begitu
kata 'athaa' (pemberian) yang bermakna
pula oleh Hamzah dalam keadaanwoqf.
i'thaa'(memberi sesuatu). 4o.ii, li) adalah
y. jii u $th
mub.ta da',sedang kh ab arnyaadalah
N-qrr.rr,
(ip'. Kata (a.iip adalah haat dari
I'raab ta qdiirnya begini : 1r,r;JJ (:rry. 47W;F di,athaf-
(:{ ';rF huruf kaf menempati keduduk- kan kepada hudan.
an nashb karena ia menjadi sifat bagi mashdar {i-!t'} berkedudukan manshuub sebagai
zharf, taqdiirnyaadalah (At +';lt & -+- *)
{*yang dihapus, taqdiirnya adalah (iVat
*f s fus), dan kata maa adalah mashdariyyah, : karena musafir pun menyaksikan bulan tapi
sehingga ia bermakna: (.,rtrJ:,); atau karena ia puasa tidak wajib atasnya dalam bulan itu.
menjadi haal dari kata ash-s/r iyaam, taqdiirnya 4; 'rjr gi<l;p di'athafl<ankepada kata yang di-
adalah (5f ." ult & f t-{ti+,;q*lr rq" er. * Wlhapus, taqdiirnyaadalah (i*,tr rrtS.e.:
{7r1* d('f} bertedudukan manshuub
Balaaghah
dengan mentaqdiirkan suatu fi'il, taqdiirnya
{t'u3} ini adalah tasybiihyang dikenal
adalah (.:,r:1,r., utl trr*); kata shuumuu dihapus
dengan istilah tasybiih mursal mujmal. Ta-
karena ia sudah dapat dipahami dari ungkap-
sybiih di sini berkenaan dengan kewajiban
# €ban (iu!r Ungkapan 4-r;r"r; Utiiy
tidak bisa dinashabkan oleh kata ash-sh iyaam puasa, bukan tata caranya.'t
karena adanya pemisah asing antara ia dan 4/ * E;i a.r I'G ;1ydi sini terdapat
shilahnya,yaitu ungkapan (.-s- r"r|. majaals dengan menghapus sebagian kata,
4V;; iip aaaan mubttada', sedang kfta- taqdiirnyaadalah tyt f &'rt ,,ybt;.lr ot<i).
barnya adalah {.< f} {;l ,t:-t,, ir.!} Uer-
414 eit *ry Kata sebagian utama:
kedudukan marfuu' sebagai mibtada', sedang
"Dalam susunan ayat ini terdapat harfu nafi
khabarnya muqaddar; toqdiirnya adalah (+u yang disembunyikan, taqdiirnya adalah (v
.:;,Lr), yang berarti: bagi orang-orang yang
sl 7u-l ;,;.i"). Ungkapan (3ff ,"| berkedudukan tidak mampu berpuasa, karena faktor usia
(mr'atr}fuaud'saetbaahgjaami saifkatdbairgi iuklahtraao{iyUan}.g lanjut atau sakit yang tiada harapan untuk
Kata sembuh." Namun pentakwilan seperti ini
ber- sebenarnya tidak perlu, sebab kata thaaqah
wadzan fu'laa yang merupakan isim tafdhiil, bermakna menanggung sesuatu dengan susah
dan kata ukhar ini menjadi sifat al4taam; ia dan berat, sehingga arti ayat ini: bagi orang-
orang yang mampu berpuasa dengan susah
mamnuu' minash-sharf karena faktor washf
payah.
(kata sifat) dan'adl (perubahan bentukJ dari
4.jlt &. n;: y, -#lty dalam susunan ini
kataaakhar.
terdapat thibaaqus-salb.
{l;.li} aaaUh mubtada', sedang khabarnya
disebutkan lebih dulu, yaitu ungkapan steJ)
ir.lladalah badal dari
.1c;Jq r-ilr (;S; kata
fidyah. Kata mrskiin tidak disebutkan dalam
bentuk jamak karena pada masa permulaan Artinya, puasa wajib atas kita sebagaimana wajib pula atas
umat-umat terdahulu, hanya saja tata caranya berbeda.
Islam dulu yang wajib adalah memberi makan (Penj.)
kepada seorang miskin, kemudian hal itu di- Mungkin yang benar adalah iijaaz (peringkasan kalimat
dengan menghapus sebagian kata). (penj.)
nasakh dengan firman-Nya 'At E y :;h
Mufradaat Lughawlyyah laksanakan sebelum Hari Paskah, dan puasa
hari tersebut dulu diialani oleh Musa, Isa,
(-{} diwaiibkan. (i'.!,} dalam bahasa
dan kaum hawariyyin (sahabat-sahabat setia
Arab, shiyaam artinya menahan diri dari se- Nabi Isa), kemudian para pemimpin gereja
suatu dan meninggalkannya. Sedang artinya menetapkan macam-macam puasa yang lain.
dalam istilah syariat adalah menahan dari ma- (t ry agar kalian menghindari maksiat,
kan, minum, dan iimak sejak fajar hingga ter- sebab puasa mematahkan syahwat-yang me-
benamnya matahari, dengan niat dari orang rupakan titik awal terjadinya maksiat-, men-
yang memenuhi syarat puasa, demi meng-
datangkan rasa takwa, mengekang hawa nafsu,
harap pahala dari Allah dan mempersiapkan
mencegah pesta pora, kesombongan, dan per-
j{iw5a$-u;ntuik-!,t*,rPy,yakkenpiadpearsAallmahaa. nrydentgJan)
buatan-perbuatan keji, serta menyepelekan
puasa orang-orang terdahulu adalah dalam
kenikmatan-kenikmatan dunia. 4-rrr-rl.1 r;ri{y
hal kefardhuannya. Namun ada pula yang
yang diwajibkan puasanya di sini hanyalah
berkata: Persamaan itu berkenaan dengan
bulan Ramadhan, dan dengan demikian yang
ukurannya (lamanya puasa). Dan ada pula
yang bilang: Sama dalam caranya, yaitu me- dimaksud dengan (7r,e1; r1(f) adalah bulan
nahan diri dari makan dan minum. Pendapat
pertama lebih kuat sebab untuk memahami Ramadhan. Ini adalah pendapat Ibnu Abi Laila
dan jumhur ahli tafsir. Penyifatan kata aSryaam
ayat ini cukup dengan mengetahui bahwa
dengan ungkapan ma'duudaat bertujuan un-
Allah telah mewajibkan suatu puasa atas
orang-orang sebelum kita, dan hal ini diakui tuk memberi kemudahan kepada mukalaf,
para penganut semua agama fsebab sudah
diketahui bahwa puasa disyariatkan dalam yaitu dengan menyatakan bahwa hari-hari
wajibnya puasa itu hanya beberapa hari saja
semua agama). Bahkan termasuk pula dalam
agama keberhalaan; ajaran puasa dikenal di yang tertentu.
kalangan orang-orang Mesir kuno, bangsa (;r#F yakni orang-orang yang sanggup
Yunani, Romawi, dan India. Dalam kitab
menjalani puasa dengan susah payah. Makna
Taurat yang ada sekarang pun terdapat puji- ini diperkuat dengan qiraa'at yang membaca
an terhadap puasa dan orang'orang yang ber- kata ini begini: {f;"Y-Y Contohnya, orang tua
puasa. Ada riwayat yang kuat bahwa Musa yang berusia lanjut, wanita hamil dan wanita
a.s. dulu berpuasa selama empat puluh hari,
yang menyusui, serta orang sakit yang tiada
sedangkan pada zaman sekarang kaum Yahudi
berpuasa selama seminggu sebagai peringatan harapan untuk sembuh. {t{} Fidyah adalah
hancurnya Yerusalem dan direbutnya kota ini pemberian makanan kepada seorang miskin
oleh musuh; dan mereka pun berpuasa satu
untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan;
hari di bulan Agustus. Demikian pula injil- makanan yang diberikan adalah dari jenis
injil yang ada sekarang memuji puasa dan
pertengahan yang diberikannya kepada
menganggapnya sebagai ibadah, sama seperti
keluarganya, dan makanan itu diberikan ke-
Iarangan riya' dan menampakkan kesedihan pada orang miskin satu kali, sebanyak satu
pada saatitu. Puasa di kalangan kaum Nasrani, mudd (675 gram) dari jenis makanan pokok
yang paling terkenal dan sudah berlaku seiak yang umum di negeri yang bersangkutan.
dahulu kala, adalah puasa besar yang di-
4t# U Fp barangsiapa yang dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan, yaitu
dengan memberi lebih banyak dari ukuran
yang disebutkan dalam fidyah. {#} yakni
pemberian yang lebih secara sukarela tersebut
'rAFSrRAr-MUNTR IrLrD 1
lebih baik baginya. Namun berpuasa lebih baik lengkapkannya dengan qadha setelah habis
daripada tak berpuasa dan membayar fidyah. bulan itu. fadi, Allah mensyariatkan qadha
bagi kalian apabila kalian tidak berpuasa
yi,r:$6" i( jika kalian tahu bahwa itu lebih
dalam perjalanan. 4itttk:l dan hendaklah
baik bagi kalian, laksanakanlah pada hari-hari
kalian mengagungkan Allah ketika kalian telah
tersebut.
melengkapkan bilangan bulan itu. (risi.re u ,Jr)
(irr)r , jjry ai butan itu Al-Qur'an di- atas hukum-hukum yang bermanfaat bagi
turunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia kalian yang ditunjukkan-Nya kepada kalian,
yaitu dengan cara mengingat keagungan-Nya,
pada Malam Kemuliaan (Lailatul Qadr).
kebesaran-Nya, dan kebijaksanaan-Nya dalam
{"3} sebagai petunjuk dari kesesatan. memperbaiki hamba-hamba-Nya, dan bahwa
Dia mendidik mereka dengan hukum-hukum
47u6F ayat-ayat yang jelas. {,sir ;,"\ yang
yang dikehendaki-Nya serta mendisiplinkan
menunjukkan kepada hukum-hukum yang mereka dengan taklif-taklif yang dipilih-Nya.
benar. {o,tl';} yang membedakan antara ke- 4o;5, '@rb dan agar kalian bersyukur
benaran dan kebatilan. kepada Allah atas semua nikmat ini, di mana
Dia memberi 'azimah (hukum asal) dan rukh-
411; j:i) barangsiapa hadir, yakni ia shaft (keringanan dari hukum asal) haknya
dalam keadaan mukim, tidak musafir. {r-Jr} ma$ng-mastng. d
kemudahan dan keringanan, yaitu dengan di- SEBAB TURUNNYA AYAT 184
bolehkannya berbuka dalam keadaan sakitdan Ibnu Sa'd, dalam Thabaqaat-nya, meriwa-
yatkan dari Mujahid, ia berkata: Ayat "Dan wa-
perjalanan. Orang sakit dan musafir bisa me-
jib bagi orang-orang yang berat menjalankan-
milih apayang paling mudah baginya, dan amal nya fiika mereka tidak berpuasa) membayar
itulah yang paling afdhal baginya. Ayatlitr ".4 fi dy ah, (y aitu) : memb e ri m aka n s e o rang mi skin "
E{,.l.lJ' berfungsi sebagai ta'liil (penjelasan turun berkenaan dengan bekas majikanku,
Qais ibnus Sa'ib. Maka ia pun tidak berpuasa
sebab musabab) bagi kalimat sebelumnya.
lalu ia memberi makan seorang miskin untuk
Artinya: Dengan rukhshah (keringanan) yang setiap hari yang ditinggalkannya.
disyariatkan-Nya dalam puasa serta dalam TAFSIR DAN PENJELASAN
hukum-hukum lain yang disyariatkan-Nya bagi Setelah menjelaskan hukum qishash dan
wasiat, ayat-ayat terus berlanjut memaparkan
kalian, Allah menghendaki agar agama kalian hukum-hukum syar'i yang lain. Maka tidak
perlu kita mencari tahu hubungan antara se-
benar-benar mudah, tidak mengandung ke- tiap hukum dengan hukum berikutnya.
sulitan. Firman-Nya ini mengandung anjuran
Allah mewajibkan puasa atas kalian se-
untuk mengambil rukhshah. bagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
beriman, para pemeluk agama-agama lain
{i"ir yiAi} huruf lam bertungsi sebagai sejak zaman Nabi Adam a.s.. Dia menyeru
mereka dengan atribut "iman" yang menun-
ta'liil dansusunan ini di'athaJkan kepada ta ?ifl
yang terdapat dalam firman-Nya e fi: Lh
{tr4Jr";#seiar,k,a;nt-atkLan;.Dii\a.,bfeVrfirqm)a'ni:6)(,aarAtiny;a:
"Dia memberi keringanan kepada kalian da-
lam keadaan sakit dan perjalanan sebab Dia
menghendaki kemudahan bagi kalian dan
agar kalian melengkapkan bilangan bulan itu".
Barangsiapa tidak melengkapkan hari-hari
puasa secara adaa'di bulan itu karena kon-
disi sakit atau perjalanan, hendaknya ia me-
srr"t +a"o"t"n ,**,,{r. 4J7B,,}ri* tut''[-Mu"t*l'L'o 1
tut untuk melaksanakan apa yang diserukan Allah dan ingat kepada-Nya. Apabila hawa
itu. Dia menjelaskan bahwa puasa adalah ke- nafsu menguasai iiwa, ia cepat ingat, mu-
wajiban atas seluruh manusia. Ini merupa- dah kembali dengan bertobat yang tulus.
kan aniuran untuk menjalani puasa, sekaligus Allah Ta'ala berfirman "Sesungguhnya
merupakan penj elasan bahwa perkara-perkara orang-orang yang bertal<wa bila mereka
dibayang-bayangi pikiran iahat (berbuat
yang berat-apabila sudah menjadi umum
(dikerjakan semua orang)-terasa ringan un- dosa) dari setan, mereka pun segera ingat
tuk dikerjakan, dan orang-orang yang melak- kepada Allah, maka ketika iru iuga mere'
sanakannya merasa santai dan tenteram ka- ka melihat kesalahan-kesalahannya." (al'
rena perkara-perkara (yang berat) tersebut Araaf:201)
berlandaskan kebenaran, keadilan, dan per- Di antara sekian faedah terbesar puasa
samaan. bagi rohani adalah bahwa orang yang ber-
Puasa menjadi penyuci jiwa, mendatang- puasa mengharap ganjaran dan pahala
kan keridaan Tuhan, dan mendidik iiwa agar dari Allah dan ia berpuasa karena Allah
bertakwa kepada Allah pada saat sepi dan
ramai, membina kemauan, dan mengajarkan semata-mata.
kesabaran dan ketahanan dalam menanggung
2. Puasa meredakan syahwat dan mengu-
kesusahan, penderitaan, dan penghindaran
syahwat. Oleh sebab itu Nabi saw. bersabda, rangi pengaruh dan kendalinya, sehingga
ia kembali ke batas normal dan keadaan
i;;.3t irL:r tenang. Hal ini dinyatakan oleh Rasulullah
saw. ketika beliau menggambarkan puasa
"Puwsa adalah separuh dari kesabaran'." bagi orang yang belum sanggup menikah,
yang haditsnya diriwayatkan oleh iamaah
Bahwa puasa mendidik jiwa untuk ber- dari Ibnu Mas'ud:
takwa terwujud dari beberapa aspek, yang
terpenting di antaranya berikut ini. '... dan barangsiaPa belum sangguP
1. Puasa memupuk di dalam jiwa rasa takut menikah maka hendaknya ia berpuasa, sebab
kepada Allah Ta'ala pada saat sepi dan puasa itu meredakan syahwat.il '
ramai, sebab tidak ada yang mengawasi
orang yang berpuasa kecuali Tuhannya. Beliau bersabda pula dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Nasa'i dari Mu'adz,
Kalau ia merasa amat lapar atau haus
dan ia mencium aroma makanan Yang ,E'CA,
lezat atau melihat air yang jernih meng- "Puasa adalah pelindung," Yakni puasa
giurkan, namun ia tidak mau menyentuh
perkara yang membatalkan puasanya itu mencegah pelakunya dari perbuatan
karena dorongan imannya dan takutnya
kepada Tuhannya, maka ia telah menge- maksiat.
jawantahkan makna takut kepada Allah.
Apabila syahwat terlihat begitu menarik 3. Puasa memunculkan perasaan yang peka
hatinya namun ia tidak memperturutkan
dorongan nafsunya karena takut melang- dan melahirkan rasa kasih sayang yang
garlarangan puasa, berarti ia malu kepada mendorong seseorang untuk memberi.
Ketika lapa[ ia akan teringatkepada orang'
orang yang sengsara yang tidak punya
makanan, sehingga puasa mendorongnya akan menjadi buruk apabila seseorang makan
terlalu kenyang dan tidak makan-minum da-
untuk membantu mereka, dan ini adalah lam porsi yang sedang.
salah satu ciri orang-orang beriman Selain itu, agar tujuan-tuiuan tersebut te-
realisic dalam puasa iuga disyaratkan menjaga
yang disebutkan Allah: "...Tetapi berkasih lidah, menjaga pandangan, dan menghindari
sayang sesama mereka,." (al-Fat-h: 29) ghibah, namimah [adu domba), dan hiburan
yang haram. Nabi saw. bersabda dalam hadits
4. Puasa merealisasikan konsep persamaan
Qudsi,
antara si kaya dan si miskin, antara orang
terpandang dan rakyat biasa, dalam pe- ,*1 i;;r;il;t;,L &:'i
laksanaan satu kewajiban yang sama. Ini
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan
adalah salah satu faedah sosial puasa, dusta dan perbuatan kej i, maka tidak ada gunanya
seperti halnya poin terdahulu, ia meninggalkan makanan dan minumannya
Puasa membiasakan kedisiplinan dalam karena Alhh."46
penghidupan, pengekangan kehendak da-
lam tempo antara waktu sahur dan ber- Betapa banyak orang yang berpuasa yang
buka dalam satu waktu. Puasa mewujud- tidak mendapatkan apa-apa dari puasa kecuali
kan kehematan apabila etika-etika puasa
dipatuhi. rasa lapar dan dahaga. fadi, menahan diri dari
hal-hal pembatal puasa yang abstrak sama
Puasa memperbarui struktur fisik, me- hukumnya dengan meninggalkan pembatal-
nguatkan kesehatan, membebaskan ba-
dan dari endapan-endapan dan fermen- pembatal puasa yang bersifat materi.
tasi yang berbahaya, menyegarkan organ- Puasa terbatas pada beberapa hari ter-
tentu yang sedikit jumlahnya, yaitu hanya
organ tubuh, dan menguatkan memori satu bulan dalam satu tahun, dan ia biasanya
berlalu dengan cepat karena hari-hari bulan
apabila seseorang memantapkan tekadnya
dan mengonsentrasikan pikirannya tan- Ramadhan penuh berkah, berlimpah kebaikan
dan ihsan. Rasulullah saw. bersabda, sebagai-
pa menyibukkan diri dengan mengingat mana diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dari
Salman,
kesenangan-kesenangan fisik. Semua
c!a.,b,l tloi
makna ini disinggung oleh Nabi saw. dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim a)31
dalam ath-Thibb dari Abu Hurairah:
"Bulan Ramadhan itu awalnya adalah rah-
9:; str)
mat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhir-
"Berpuasalah, niscaya kalian rrhot. " nya adalah pembebasan dari neraka."
Biasanya hal ini terwujud setelah Beliau bersabda pula dalam hadits yang
tiga atau empat hari berpuasa sesudah 46 HR. Ahmad, Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah
seseorang terbiasa dengan puasa dan
dari Abu Hurairah.
tidak menuruti keadaan lemas pada masa
pertama-tama berpuasa.
Semua faedah-faedah fisik rohani, kese-
hatan, dan sosial ini baru terwujud apabila
terpenuhi syaratnya, yaitu tidak berlebihan
dalam menu berbuka dan menu sahur. fika
tidah keadaannya malah berbalih dampaknya
diriwayatkan oleh Thabrani dari Ibnu Mas'ud, sejauh tiga mil atau tiga farsakhaT, Rasulullah
saw. mengqashar shalat meniadi dua rakaat."
,ri-tt "5:lt, |adi, yang diperhitungkan adalah jarak yang
ditempuh, bukan waktu yang diperlukan untuk
"Ramadhan adalah pemuki seluruh bulan." menempuh jarak tersebut. Madzhab Hanafi
memperkirakan jaraknya adalah tiga hari per-
Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh jalanan, sedang jumhur memperkirakannya
Thabrani dan lain-lain dari Abu Mas'ud al- dua hari yang sedang yaitu sekali berangkat
Ghifari, Rasulullah saw. bersabda, (pergi saja) sejauh 16 farsakh atau 48 mil
i;:i ,itt ,4 o*., a., c Ei ;a; Hasyimi, atau sekitar 89 km. Hal ini didasarkan
t atas riwayat Imam Syafi'i dari Ibnu Abbas r.a.,
rj".'l6a5t 4{-- ia berkata: "Wahai penduduk Mekah, iangan-
"sekiranya umatku mengetahui keberkahan lah kalian mengqashar shalat dalam jarak ku-
rang dari empat bariid dari Mekah ke Usfan."
yang ada di bulan Ramadhan, niscaya mereka Satu barfid sama dengan empatfarsakh.
berharap sep anj ang tahun adalah Ramadhan. " Kebanyakan imam (Malik, Abu Hanifah,
dan Syaf i) berpendapat bahwa bagi musafir
fadi, yang dimaksud dengan alryaam ma'- berpuasa lebih afdhal jika tidak berat baginya.
duudaat, menurut kebanyakan peneliti (lbnu Sedangkan Ahmad dan al-Auza'i memandang
Abbas, al-Husain, dan Abu Muslim), adalah bahwa tak berpuasa lebih afdhal baginya,
bulan Ramadhan. demi mengamalkan rukhshah. Untuk bolehnya
Puasa hanya wajib atas orang yang mam- tak berpuasa bagi musafir ketika ia memulai
pu, berbadan sehat, dan sedang mukim. Ada- perjalanannya, disyaratkan perjalanan itu
pun musafir dan orang yang sakit parah yang fmenurut jumhur; selain madzhab Hambali)
kepayahan untuk menjalani puasa boleh ber- dimulai sebelum fajar. ladi, kalau orang yang
buka, dan keduanya harus mengqadha pada mukim sedang berpuasa di pagi hari kemu-
hari lain dalam tahun yang sama, karena sakit dian dia mengadakan perjalanan, ia tidak bo-
leh berbuka, karena statusnya sebagai orang
dan perjalanan jauh (yaitu yang mencapai mukim lebih'diunggulkan sebab itulah status
aslinya. Sedangkan madzhab Hambali tidak
jarak dibolehkannya mengqashar shalat yak- mensyaratkan hal ini, hanya saja yang paling
ni 89 km) terhitung sebagai masyaqqah (ke- afdhal adalah berpuasa, demi menghindari
sukaran), dan masyaqaah mjlibut-tnisiir (ke-
sukaran menuntut diberikannya keringanan), perbedaan pendapat.
sebagaimana firman Allah Ta'ala: 'Allah meng'
hendaki kemudahan bagimu, dan tidak meng- Orangyang sanggup berpuasa dengan amat
hendaH kesukaran bagimu." (al-Baqarah: 185) susah, seperti lansia, orang yang sakit kronis,
wanita hamil dan wanita yang menyusui apa-
Yang diperhitungkan adalah perjalanan
dengan ialannya hewan tunggangan yang bila mereka mengkhawatirkan anak mereka
biasa dipakai pada zaman dulu, bukan dengan saja... maka (menurut Syafi'i dan Ahmad) ia
sarana transportasi yang cepat pada zaman harus mengqadha dan membayar fidyah, yaitu
kini. Sebagian ulama menetapkan ukurannya memberi makan kepada seorang miskin. Tapi
adalah 3 mil, dengan dalil hadits yang di- 47 Satu mil = 1848 m, dan satu/arsakh = 3 mil atau 5544 m.
riwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan Abu
Dawud dari Anas, ia berkata:'Apabila bepergian
kalau wanita hamil dan wanita yang menyusui dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia, dan
itu mengkhawatirkan kesehatan diri mereka Lailatul Qadr di bulan Ramadhan itu lebih baik
(di samping mengkhawatirkan anak mereka), daripada seribu bulan.
mereka harus mengqadha saja.
Hihnah penyebutan 4:oiV oit 4:t:rJy
Barangsiapa melakukan amal tothawwu', skaenteblaahhw4auShu"diay(peatduanlajuhk untuk menunjuk-
yaitu secara sukarela menambah dalam fi- hidayah) itu ada
dyah dengan memberi makan kepada lebih
dari satu orang miskin unhrk setiap hari yang dua macam: petunjuk yang jelas dan terang
yang dipahami akal biasa dengan mudah,
ditinggalkannya, maka itu lebih baik baginya
dan petunjuk yang hanya dapat dipahami
dan lebih banyak pahalanya. Bentuk tathawwu'
oleh orang-orang khusus. |enis pertama lebih
di sini adalah dengan memberi makan lebih banyak faedahnya.
dari satu orang miskin untuk satu hari yang
ditinggalkan, atau memberi makan lebih ba- Barangsiapa hadir di negeri tempat ting-
nyak dari ukuran yang wajib, atau berpuasa di galnya di bulan itu dalam keadaan sehat wal-
samping membayar fidyah. afiat tanpa ada uzur perjalanan atau saki!
Puasanya orang-orang yang punya uzur maka ia wajib berpuasa, karena puasa adalah
ini lebih baik bagi mereka jika mereka menge-
tahui sisi ke-terbaik-an di dalamnya danbahwa salah satu dari lima rukun Islam. Sedangkan
puasa itu diwajibkan demi kemaslahatan para
mukalaf, apabila mereka tidak mengalami mu- bagi orang yang tidak menghadiri kedatangan
darat gara-gara puasa. Diriwayatlan bahwa
Abu Umamah pernah berkata kepada Nabi bulan itu (misalnya penduduk daerah kutub,
saw., "Perintahkan sesuatu kepada saya yang
saya terima langsung dari Anda." Beliau lantas yang mana setiap setengah tahun malam dan
bersabda,
siang sama; yakni di kutub utara malam ber-
f :L,i'l;v ,iAu,it;G
langsung selama setengah tahun sedangkan di
"Berpuasalah, sebab tidak ada amallain yang
sebanding denglnnya." kutub selatan yang berlangsung adalah siang),
Selanjutnya Allah Ta'ala menerangkan maka mereka harus memperkirakan jarak
bahwa beberapa hari yang sedikit ini adalah waltu yang sama dengan bulan Ramadhan
bulan Ramadhan yang diberkati, yang di
sesuai dengan negeri terdekat yang normal,
dalamnya dimulai penurunan Al-Qur'an dan
turunnya berlanjut secara berangsur-angsur atau sesuai dengan Mekah dan Madinah yang
selama 23 tahun, yang menjadi petunjuk merupakan tempat turunnya syariat.
bagi manusia ke jalan yang lurus, yang ayat- Selanjutnya Allah mengulangi sekali lagi
a)ratnya jelas tanpa mengandung kesamaran
dan meniadi pembeda antara kebenaran dan penegasan rukhshah, agar tidak ada yang me.
kebatilan. Sebagian ulama menafsirkan turun-
nya Al-Qur'an di bulan Ramadhan adalah tu- nyangka bahwa puasa itu wajib secara umum
runnya pada Malam Kemuliaan (Lailatul Qadr)
setelah Dia berfirman {i:*i;} dan setelah Dia
menj elaskan keistimewaan-keistimewaan dan
arti penting puas4 karena dalam semua hukum
yang disyariatkan-Nya (termasuk di antaranya
rukhshah untuk tak berpuasa bagi orang-
orang yang punya uzur) Allah ingin memberi
kemudahan bagi manusia dan menyingkirkan
kesukaran dari mereka.
Dia memerintahkan orang-orang yang
punya uzur karena sakit, perjalanan, dan lain-
lain agar mengqadha puasa atau membayar
fidyah karena Dia menginginkan agar bilang-
TAFSTRAL-MUNIRIIIID 1
an bulan Ramadhan dilengkapkan, dan supaya rena ia mematikan sYahwat, dan iuga
kita mengagungkan Allah dan bersyukur ke' karena-sebagaimana disabdakan oleh
Rasulullah saw,-"puasa adalah pelindung
pada-Nya atas semua nikmat'Nya, di antaranya
Dia memberil<an'aziimah dan rukhshah hak- dari maksiat dan pelemah nafsu birahi."
nya masing-masing. 3. Orang sakit dan musafir boleh tak berpua'
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM sa di bulan Ramadhan, dan keduanya wa-
jib mengqadha pada waktu yang lain. Pe-
Ayat-ayat ini mengandung banyak hukum.
Saya akan menerangkannya secara ringkas nyakit yang membolehkan untuk tak ber-
sebagai berikut.
puasa, menurut mayoritas fukaha adalah
1. Puasa punya keutamaan dan pahala yang yang mengakibatkan mudarat pada iiwa
atau menambah parahnya penyakit. Yang
besar. Cukup menjadi keutamaannya bah-
wa Allah memilihnya secara khusus seba- diperhitungkan dalam hal itu adalah du-
gai (satu-satunya) amal yang diidhoafah- gaan yang kuat. Standar inilah yang se-
kan kepada-Nya, sebagaimana dinyatakan
dalam hadits Qudsi: suai dengan hikmah rukhshah dalam ayat
i1 il ",,r it ,ts k,,SA, Eq'nt Ji. ini: yaitu menghendaki kemudahan dan
qiii, ub J..;y ,1'ebsr menolak kesukaran. Lahiriah ayat ini me'
nunjukkan bahwa yang diperhitungkan
"Allah Ta'ala berfirman: SetiaP amal
adalah penyakit apa pun, yang bisa disebut
manusia adalah untuk dirinya sendiri, kecuali
puasa; ia adalah untuk-Ku dan Akulah yang "penyakit", dan ini adalah pendapat Ibnu
ak an m emb er ikan P ah alanY a. "
Sirin, Atha', dan Imam Bukhari.
Pengkhususan Puasa sebagai amal
yang diperuntukkan bagi-Nya, padahal Adapun perjalanan Yang memboleh-
semua ibadah dilakukan manusia untuk-
Nya, dikarenakan dua hal (sebagaimana kan untuk tak berPuasa adalah Yang
disebutkan al-Qurthubi): pertama, puasa
mencegah manusia dari syahwat nafsu membolehkan untuk mengqashar shalat
secara lebih efektif daripada ibadah-iba- empat rakaat. Ukurannya menurut ium-
dah lainnya; dan kedua, Puasa adalah hur, adalah enam belas /arsakh atau 48
mil Hasyimi, atau sejauh perjalanan dua
rahasia antara hamba dan TuhannYa, hari dengan kecepatan normal atau dua
marhalah dengan jalan kaki. Laut sama
tidak tampak kecuali karena-Nya, maka ia dengan darat. Dalil mereka adalah riwayat
menjadi khusus dengan-Nya, sedangkan
ibadah-ibadah yang lain terlihat nyata se- Imam Syafi'i dari IbnuAbbas r.a', iaberkata:
hingga kadang-kadang disusupi rtya'. "Wahai penduduk Mekah, janganlah kalian
2. Puasa mempersiapkan jiwa untuk ketak- mengqashar shalat dalam jarak kurang
dari empat bariid dari Mekah ke Usfan."
waan, dengan dalil firman-NYa "agar Para ulama memperkirakan iarak terse'
kamu bertalana".ladi, puasa adalah sebab but 89 km,
munculnya ketaloraan kepada Allah, ka-
Ukuran perjalanan yang membolehkan
untuk mengambil rul<hshah, menurut ma'
dzhab Hanafi, adalah tiga marhalah atau
24 farsakh, atau jarak perjalanan yang
ditempuh selama tiga hari dengan ke-
cepatan sedang yaittr kecepatan ialan-
nya unta, jalan kaki (manusia) di darat,