TusrnAr-l"tuNln lrrro t ,r,r,*., *t"*n"n
"r,"n
bentuk jamah bukan dalam bentuk tunggal- kaum Yahudi, sedangkan "orang-orang yang
yakni tidak beginiz lVii lt* *f !(g-untut< sesat" adalah kaum Nasrani. Yang benar;
"orang-orang yang dimurkai" adalah mereka
mengakui keterbatasan sedrang hafuba se- yang sudah mendapat berita tentang agama
hingga dia tidak dapat berdiri sendirian di yang benar ini yang telah disyariatkan oleh
Allah bagi hamba-hamba-Nya tetapi mereka
hadapan Allah; seolah-olah dia berucap:
menolaknya; sedangkan "orang-orang yang
"Tidak layak bagiku berdiri sendirian dalam
sesat" adalah mereka yang belum mengetahui
bermunajat kepada-Mu, aku merasa malu de-
agama ini secara proporsional, yaitu mereka
ngan kelalaian dan dosa-dosaku; karena itu yang belum menerima berita kerasulan, atau
aku bergabung dengan kaum mukminin yang sudah menerimanya tetapi dengan kadar yang
kurang sempurna.
lain dan aku bersembunyi di antara mereka.
Bacaan aamiin adalah doa yang artinya:
Maka terimalah doaku bersama mereka, se- "Terimalah dan kabulkanlah doa kami". Baca-
bab kami semua beribadah kepada-Mu dan an ini bukan termasuk Al-Qur'an. Ia belum
memohon pertolongan- Mu." pernah disyariatkan sebelum masa kita (umat
Islam) kecuali bagi Nabi Musa a.s. dan Nabi
{.A:At LtAt ff') tunjukkanlah dan Harun a.s.. Disunnahkan menutup al-Faatihah
dengan bacaan ini, sesudah saktah (diam se-
bimbinglah kami ke jalan yang mengarah ke-
saat) setelah bunyi huruf nun dalam (;r*l UF
pada kebenaran, perlihatkanlah kepada kami
jalan hidayah-Mu yang mengantarkan kami agar terpisahkan antara bacaan yang me-
rupakan Al-Qur'an dan bacaan yang bukan
kepada keakraban dan kedekatan dengan-Mu. Al-Qur'an. Dalil kesunnahan bacaan aamiin
Ash-Shiraatul-mustaqiim adalah jalan tengah, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam
jalan Islam yang dengannya Engkau utus para Malik dan jamaah (Ahmad dan enam imam
hadits) dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
nabi dan para rasul-Mu, dan dengan risalah-
saw. pernah bersabda,
risalah mereka Engkau menutup risalah nabi
A ;y.,yt2t.rt.c.o'61r,,';J6 iuit ,j,i s1
terakhir. Ia adalah himpunan hal-hal yang me- a;.rt
ngantarkan kepada kebahagiaan di dunia dan itiioYri,*.il'
akhirat, yang meliputi akidah, hukum, etika, "Apabila imam mengucapkan 'amin', hen-
dan tasyri' agama, seperti ilmu yang benar daknya kalian pun mengucapkan 'amin', sebab
tentang Allah, kenabian, dan kondisi-kondisi siapa pun yang ucapan 'amin'-nya bersamaan
kemasyarakatan. dengan ucapan 'amin' para malaikat, maka pasti
4W d ,-lt tVb artinya: jatan orang- !do s anya y ang lamp au di amp uni
orang yang Engkau beri anugerah, yaitu 'Amln'Dlbaca dengan Suara Keras
nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang atau Samar?
yang mati syahid, dan orang-orang saleh ter- Ada dua pendapat di kalangan para ulama.
dahulu; dan mereka itulah teman yang se-
Menurut mazhab Hanafi dan pendapat yang
baik-baiknya. (J,-r' 'it'& *;*..:W]9 artinya: rajih dalam mazhab Maliki, membaca amin
fanganlah Engkau jadikan kami bersama
orang-orang yang menyimpang dari jalan
yang lurus, yang dijauhkan dari rahmat Allah,
yang dihukum dengan siksa paling bera!
sebab mereka sudah tahu kebenaran tetapi
malah meninggalkannya dan mereka me-
milih jalan yang sesat. |umhur berpendapat
bahwa "orang-orang yang dimurkai" adalah
TATSTRAL-MUNIRIILID
dengan suara samar lebih baik daripada TAFSIR DAN PENJELASAN
membacanya dengan suara keras sebab ia Allah Ta'ala mengajari kita agar memulai
adalah doa, dan Allah Ta ala berfirman,
semua perbuatan dan perkataan dengan
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan beren' basmalah. Bacaan ini diperintahkan; ia me-
dah diri dan suara yanglembut." (al-,{raaf: 55)
realisasikan permohonan pertolongan dengan
Ibnu Mas'ud pernah berkata: 'Ada empat nama-Nya yang agung. Allah mengaiari kita
bacaan yang dibaca dengan suara samar oleh bagaimana cara memuji-Nya atas anugerah
imam: ta'awudz, basmalah, amin, dantahmid,"
Yakni, ucapan rabbanaa lakal-hamdu. nikmat-nikmat-Nya. Dialah yang benar-benar
patut dipuji. Seluruh pujian hanyalah pantas
Adapun mazhab SYafi'i dan Hambali
untukAllah, bukan yang lain-Nya, sebab Dialah
berpendapat bahwa amin diucapkan secara pemilik keraiaan dan penguasa seluruh alam
samar dalam shalat yang samar dan dibaca
dengan keras dalam shalat yang bacaannya semesta ini. Dia menciptanya, membinanya,
dilakukan dengan suara keras; dan makmum dan merawatnya. Dialah pemilik rahmat yang
mengucapkan amin bersamaan dengan imam, luas dan langgeng, pemilik hari pembalasan
dengan dalil hadits Abu Hurairah di atas: hpa-
dan perhitungan guna menegakkan keadilan
bila imam mengucapkan amin, hendaknya
yang mutlak di antara hamba-hamba-Nya,
kalian pun mengucapkan amin...." Dalil mereka
atas perincian ini adalah hadits Abu Hurairah: memberikan ganjaran kepada orang-orang
yang dulu berbuat baik dan menjatuhkan hu'
q. ,gitk' Yt kuman kepada orang-orang yang dulunya
,c berbuat kejahatan. Sifat'sifat ini menuntut
J!!t -'tt kita untuk mengkhususkan ibadah dan per-
mohonan pertolongan hanya kepada Allah,
"Ap abila telah memb aca ghairil-;aghdhuubi serta mengkhususkan ketundukan yang bulat
alaihim waladh-dhaalliin, Rasalullah saw' biasa'
nya mengucaPkan amin sehingga terdengar oleh ' hanya kepada-Nya. fadi, kita tidak meminta
para makmum yang berdiri di belakang beliau di
shaf pertama!5l pertolongan kecuali kepada-Nya, tidak ber-
tawakal kecuali kepada-Nya, dan tidak ber-
fuga hadits Wa'il bin Hujr: "Aku dulu ibadah kecuali kepada-Nya, dengan memur-
nikan agama kepada-Nya, sebab Dialah yang
mendengar Nabi saw. membaca ghairibmagh- berhak menerima pengagungan dan hanya
dhuubi 'alaihim waladh-dhaalliin lalu meng- Dialah yang dapat memberi manfaat dan
ucapkan amin dengan suara memaniang."s2
menolak mudarat.
51 HR Abu Dawud dan Ibnu Maiah, dan dalam riwayatnya Adakalanya hawa nafsu menguasai jiwa
bgrbunyi: "sampai terdengar oleh para makmum di shaf
pertnma, kemudian masiid pun tergetar dengan suara amin dan menyesatkan akal sehat, namun kecuali
mereka," Allah tidak ada yang dapat mencegah manusia
HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi.
dari terjerumus ke dalam kubang syahwat
dan kesesatan. Karena itu, Allah SWT meng-
ajari kita agar memohon hidayah dan taufik
dari-Nya agar kita berialan di atas manhaj
kebenaran dan keadilan dan senantiasa me-
nyusuri ialan istiqamah dan keselamatan,
yaitu jalan Islam yang lampau tetapi akan
terus ada yang dikaruniakan Allah kepada
TATSIRAL-MUNIR,IIIp 1 rr,iltF {il+rF surahAt-Fa8flhah
nabi-nabi, shiddiiqiin, dan orang-orang saleh. ia hidup bersama orang lain, sementara
indra lahiriah semata tidak cukup untuk
Demikianlah seharusnya sikap seorang hamba kehidupan bermasyarakat, maka dari itu
manusia mesti dibekali dengan akal yang
yang taat, yang sehat akal, dan yang mengenal mengarahkannya ke jalan-jalan kehidup-
an, melindunginya dari kekeliruan dan
hakikat dirinya dan tempat kembalinya di
masa depan; berbeda dengan orang kafir penyimpangan, serta mengoreksi baginya
yang ingkar dan sesat, yang berpaling dari
jalan yang lurus karena menentangnya, atau kesalahan-kesalahan'indrawi dan men-
cegahnya tergelincir dalam arus hawa
karena cenderung mengikuti hawa nafsu, atau
nafsu.
karena tidak tahu dan tersesaq dan alangkah
banyaknya orang-orang yang tersesat dari 4. Hidayah agama: hidayah yang tidak ke-
jalan hidayah, yang menjauhi manhaj yang
liru, sumber yang takkan menyesatkan.
lurus, yang pantas mendapat murka ilahi!
Terkadang akal keliru dan nafsu terbawa
Ya Allah, biarkanlah kami tetap berada di arus kesenangan dan syahwat sehingga
jalan hidayah, dan terimalah pujian dan doa menjerumuskan seseorang ke dalam ke-
kami, serta jagalah kami dari kesesatan. hancuran. Karena itu, manusia memerlu-
Dari sini terlihat bahwa manusia terbagi kan suatu evaluato4 pembimbing, dan pe-
menjadi dua kelompok: kelompok hidayah
dan kelompok kesesatan.s3 Allah telah mem- nunjuk yang tidak terpengaruh oleh hawa
beri manusia lima macam hidayah yang nafsu. Hidayah agama membantunya dan
membimbingnya ke jalan yang lurus, baik
dapat dipergunakannya untuk mencapai ke-
setelah ia terjebak ke dalam kesalahan
bahagiaan.sa maupun sebelumnya. Hidayah ini senan-
tiasa meniadi penjaga yang terpercaya
1. Hidayah ilham fitrah, yang dimiliki bayi yang menjadi pegangan manusia untuk
membekali diri dengan kunci-kunci ke-
sejak lahir; di mana dia merasakan ke- baikan dan mempersenjatai diri dengan
butuhan untuk makan dan minum se- gembok kejahatan, sehingga dia tidak
akan tergelincir dan pasti selamat. Hi-
hingga dia menjerit meminta makan dan dayah ini juga membuatnya sadar akan
minum jika kedua orang tuanya lupa. batas-batas apa yang wajib atasnya ter-
hadap kekuasaan Allah yang mana dia
2. Hidayah indra, yang melengkapi hidayah
tunduk kepada-Nya jauh di dalam hatinya,
pertama. Kedua hidayah ini sama-sama dan dia merasakan kebutuhan yang men-
desak kepada Sang Pemilik kekuasaan
dimiliki oleh manusia dan hewan, malah tersebut Yang telah menciptakannya de-
pada permulaannya kedua hidayah ini ngan bentuk yang sempurna dan telah
lebih sempurna dalam diri hewan dari- memberinya berbagai nikmat lahir dan
pada dalam diri manusia, sebab ilham he- batin yang tidak terhitung banyaknya.ladi,
wan segera menjadi sempurna tak lama
setelah kelahirannya, sedangkan dalam hidayah ini menjadi faktor yang paling
diri manusia ilham tersebut berkembang
dibutuhkan manusia untuk mewujudkan
secara bertahap.
kebahagiaannya.
3. Hidayah akal, yang lebih tinggi daripada
kedua hidayah di atas. Manusia dicipta-
kan sebagai makhluk berperadaban agar
53 Adh-Dhalaal (kesesatan) artinya menyimpang dari jalan
yang lurus. Lawannya adalah al-hidaayah.
54 Tafsir al-Manaar (1/62), Tafsir al-Maraaghi [1/35).
TATSTRAL-MUNrRlrrrD 1
Al-Qur'an telah mengisyaratkan hida- memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang
yah-hidayah di atas dalam banyak ayat, di dikehe n d aki - Ny o." (d-B aiqar ahz 27 2)
antaranya firman Allah,
Dia menyatakan bahwa Dialah Yang
"Dan Kami telah menuniukkan kepada-
memberi hidayah, dalam firman-Nya,
nya dua jalan." (al-Balad: l0)
"Mereka itulah orang-orang yang telah diberi
Artinya, Kami telah menerangkan kepa-
danya ialan kebaikan dan ialan kejahatan, petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk
serta kebahagiaan dan kesengsaraan. fuga merekl." (al-An'aam: 90)
firman-Nya,
Adapun hidayah yang bermakna petun-
"Dan adapun kaum Tsamud maka me-
reka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka juk kepada kebaikan dan kebenaran, Allah
lebih menyukai buta (kesesatan) dari petun-
juk itu:' (Fushshilat: 17) menyatakan bahwa Nabi saw. dapat memberi-
kannya. Dia berfirman,
Artinya, Kami telah menunjukkan kepada
mereka jalan kebaikan dan keiahatan, lalu "DAn sesungguhnya kamu benar-benar
mereka memilih jalan kedua.
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (tsy-
5. Hidayah pertolongan dan taufik untuk Syuuraa:52)
menapaki jalan kebaikan dan keselamat- Kesimpulan: Hidayah di dalam Al-Qur'an
an. Hidayah ini lebih khusus daripada hi- ada dua macam. Pertama, hidayah umum, yai-
dayah agama. Hidayah inilah yang Allah tu petunjuk kepada hal-hal yang bermanfaat
perintahkan kepada kita untuk senantiasa bagi hamba di akhirat. Hidayah ini mencakup
memohonnya dalam firman-Nya, "Tfun- empat macam yang pertama. Kedua, hidayah
khusus, yaitu pertolongan dan taufik untuk
jukilah kami jalan yang lurus." Artinya, mengikuti jalan kebaikan dan keselamatan,
berilah kami petunjuk, yang diiringi de- disertai petunjuk; dan ini adalah jenis kelima.
ngan pertolongan gaib dari-Mu, yang de- Penyesatan ada dua macam:ss
ngannya Engkau menjaga kami dari ke- Pertama, yang sebabnya kesesatan, baik
sesatan dan kesalahan.
karena sesuatu tersesat darimu [misalnya,
Kemampuan memberi hidayah ini hanya
dimiliki oleh Allah SWT, tidak diberikan-Nya kalimat "dl c-tDi" berarti untaku tersesat/
kepada satu pun makhluk-Nya, bahkan Dia
pun telah menafikan kemampuan memberi hilang), atau karena engkau memvonis kese-
satannya. Kesesatan dalam dua kondisi ini
hidayah ini dari Nabi saw.. Dia berfirman, merupakan sebab penyesatan.
"sesungguhnya kamu tidak akan dapat mem- Kedua, penyesatan menjadi sebab kese-
beri petunjuk kepaila orang yang kamu kasihi, satan, yaitu kebatilan diperindah bagi sese-
tetapi Allah memberi petunjuk kepada orangyang orang agar dia tersesat.
dikehendaki-Nya." (al-Qashash: 56)
Penyesatan Allah Ta'ala atas manusia
"Bukanlah kewajib anmu menj adikan mereka ada dua macam: vonis bahwa dirinya sesat,
mendapat petunjuk, akan tetapi Alhh-lah yang atau membuat dirinya tetap berada dalam
kesesatan.
fenis yang pertama disebabkan oleh ke-
sesatan, yaitu seorang manusia tersesat
55 Al-Mufradaat l<arangan ar-Raghib al-Ashfahani (hal. 307).
lalu Allah memvonis dirinya sesat di dunia, "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati
dan menyimpangkannya dari jalan surga merek*.,,," (al-An'aam: r r0)
ke neraka di akhirat, Ini adalah penyesatan
yang merupakan kebenaran dan keadilan, Demikian pula halnya tentang penguncian
hati yang disinggung dalam firman-Nya,
sebab vonis sesat atas orang yang sesat serta
menyimpangkannya dari jalan surga ke neraka 'Allah telah mengunci-mati hati mereka." (d-
terhitung sebagai keadilan dan kebenaran.
Baqarah:7)
Sedangkan jenis kedua disebabkan oleh
pilihan manusia sendiri, yaitu manusia me- Demikian pula tentang penambahan pe-
milih jalan yang menyimpang lalu Allah me- nyakit, yang disinggung dalam firman-Nya,
ngulurkan dirinya dalam kesesatannya dan
membiarkannya tetap berada dalam kelalim- "Dalam hati mereka ada penyakrt, hlu di-
annya, serta menciptakan kemampuan bagi- tambah Allah penyakitnya." (al-Baqarah: l0)
nya untuk terus berada dalam kekafiran dan
kerusakannya. Oleh karena, itu Allah menis- fadi, barangsiapa memilih kesesatan,
batkan penyesatan kepada orang kafir dan
orang fasih tidak kepada orang mukmin. Dia niscaya Allah membuatnya tetap berada di
bahkan menafikan dari diri-Nya penyesatan
terhadap orang mukmin. Dia berfirman, dalamnya, dan Dia akan menghalangi masuk-
nya hidayah ke dalam hatinya, sebagai hukum-
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesat- an atasnya dari Allah Ta'ala.
kan suatu kaum sesudah Allah memberi petunjuk
kepada mereka." (at-Taubah: I 15) FrQrH KEHTDUPAN ATAU HUKUM-HUKUM
"Allah tidak akan menyia-nyiakan amal Di dalam Al-Qur'an tidak ada satu pun
mereka. Allah akan memberi petunjuk kepada ayat yang tidak mengandung makna, faedah,
hikmah, atau tasyri'. Al-Qur'an adalah fir-
mereka i' (Muhammad: 4-5) man Allah yang menjadi mukjizat serta un-
dang-undang kehidupan manusia. Dengan
Sedangkan tentang orang kafir dan orang
fasik Dia berfirman, demikian, ayat-ayat Al-Qur'an bertujuan me-
".. . maka kecelnkaanlah bagi mereka dan Alhh realisasikan manfaat bagi manusia dalam
menghapus amal- amal merekal' (Muhammad: 8) kehidupan duniawi dan ukhrawinya serta
"Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali menghubungkannya dengan kehidupan, se-
orang-orang yang fasik!' (al-Baqarah: 26) hingga dengan begitu hukum-hukum yang
ditarik dari makna-makna ayat terkait sangat
"Seperti demikianlah Allah menyesatkan erat dengan akidah, ibadah, akhlak, perilaku,
atau tasyri'yang cocok bagi individu maupun
orang- or ang kafir." (al-Ma'min: 74) masyarakat. Makna paling umum inilah yang
saya maksud denganf qih kehidupan di dalam
"Dan Allah menyesatkan orang-orang yang Al-Qur'anul Karim.
lalim!' (Ibrahim:27)
Makna-makna atau hukum-hukum yang
Dengan cara demikianlah terjadinya pe- dipetik dari surah al-Faatihah meliputi hu-
malingan hati manusia, yang disinggung dalam bungan manusia dengan Allah, menentukan
firman-Nya, cara bermunajat kepada-Nya, menggariskan
baginya jenis perjalanannya dalam kehidupan,
mengharuskannya mengikuti manhaj paling
Su,"l l-Faatthah ,, r,*.,
lurus dan jalan yang paling moderat, yang ti- bacaan adalah tiga ayat pendek atau satu ayat
panjang.
dak ada penyimpangan di dalamnya-walaupun
Mereka berdalil dengan Al-Qur'an, as-
hanya seujung iari pun-dari jalan yang lurus,
serta tidak diterima segala macam kesesatan Sunnah, dan ma'qul.
dan penyimpangan. Makna basmalah dalam Dalil dari Al-Qur'an adalah firman Allah
al-Faatihah adalah segala hukum dan lain-lain
yang ditetapkan dalam Al-Qur'an adalah milik Ta'ala,
Allah dan berasal dari-Nya, tidak ada andil
"MAka b acalah aP a yang mudah(bagimu) dari
seorang pun selain Allah di dalamnya. Al- Qu/ an." (al-Muzzammit 20)
1. Gara memull Allah. Ini adalah perintah untuk membaca se-
Al-Faatihah, nasyid yang menciptakan cara bebas, maka perintah ini dapatterlaksana
hubungan dengan Allah itu, yang diajarkan dengan membaca satu kelompok terkecil yang
bisa disebut'Al-Qur'an".
Allah kepada kita, yang dibaca seorang muk-
min dalam setiap kesempatan, dalam shalat Dalil dari As-Sunnah adalah hadits tentang
dan lainnya, karena permulaannya diartikan orang yang tidak bagus shalatnYa,
begini: "Ucapkan: Segala puji bagi Allah, Tuhan
a#)t EiJf ,',r+ir et,:J,,2t SYei\Y
semesta alam", dan itu berarti bahwa Allah ;5u,!;;'ftto
memerintahkan kita agar melakukan pujian
.oEir
tersebut, serta Dia mengajari kita cara memuji Y.i?;rt'7il
dan menyanjung-Nya, iuga cara kita berdoa "Apabila ,rrOou t rraot menunaikan shalat,
kgpada-Nya; dan dari hal ini dipahami bahwa berwudhulah dengan semPurna lalu mengha'
daplah ke arah kiblat, kemudian bertakbirlah,
di antara etika berdoa adalah memulainya lalu bacalah aPa yang mudah bagimu dari Al-
dengan memuji dan menyanjung Allah, agar Qur'an.'56
doanya lebih cepat dikabulkan.
Adapun hadits,
2. Bacaan aFFaatlhah dl dalam shalat. iq'r,z';'i :p.i;oi
Ada dua pendapat di antara para ulama "Tiada shalat bagi orangyangtidak membaca
tentang wajibnya membaca al-Faatihah di surah al-Faatihah'57
dalam shalat. diartikan bahwa yang dinafikan di sini
Pendapat pertama diPegang mazhab adalah keutamaan, bukan keabsahan. fadi,
Hanafi: Tidak waiib membaca al-Faatihah; arti hadits ini: "Tiada shalat yang sempurna
yang waiib bagi imam dan orang yang shalat
sendirian adalah membaca apa saia, yakni bagi...."
membaca ayat apa pun dari Al-Qur'an, dengan Dalil ma'qul mereka adalah tidak boleh
menambahkan sesuatu berdasarkan khabar
batas minimal-menurut Abu Hanifah-satu ayat wahid (hadits yang disampaikan oleh satu
yang terdiri dari enam huruf, misalnya ayat orang) yang sifatnya zhanni atas perkara yang
21 surah al-Muddatstsir: 4'F'ny, meskipun
hanya secara taqdiiriy (perkiraan), misalnya 56 HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairahr.a.. Hadits ini
ayat 3 surah al-lkhlaash'{ry il},sebab bentuk mutawatir,
aslinya adalah (J; Jy Sedangkan menurut 57 HR enam imam hadits dari Ubadah bin Shamit r.a..
Abu Yusuf dan Muhammad, yang fardhu dalam
L
-fAFSIRAL-MuNrRrrLrp I l.il( -/-\ # surahAt-Faathah
kefardhuannya berlandaskan dalil qath'i da- Adapun dalil dari qiyas adalah bahwa jika
lam Al-Qur'an. Akan tetapi khabar wahid me- makmum wajib membaca, tentu kewajiban
nuntut wajibnya pengamalan sesuatu terse- tersebut tidak gugur dari tanggungan orang
but, bukan menuntut kefardhuannya. Karena yang masbuk, seperti halnya rukun-rukun
itu, mereka berpendapat bahwa membaca shalat lainnya. |adi, mereka mengqiyaskan
bacaan makmum kepada bacaan orang yang
surah al-Faatihah hukumnya wajib saja, dalam masbuk dalam hukum shalatnya; maka bacaan
tersebut tidak masyru'.
arti bahwa shalat tetap sah tanpa membaca
al-Faatihah, hanya saja hukumnya makruh Pendapat kedua dipegang mazhab Maliki,
Syaf i, dan Hambali: Wajib membaca surah al-
tahriiman (makruh yang dekat kepada haram).
Bagi makmum tidak ada kewajiban mem- Faatihah itu sendiri dalam shalat bagi imam
dan orang yang shalat sendirian. Dalilnya
baca surah atau ayat apa pun, menurut mazhab
adalah sabda Rasulullah saw.,
Hanafi, baik dalam shalat yang bacaannya
.7q'*";;| ,e,;J,; i
samar maupun yang bacaannya keras. Mereka
juga berargumen dengan dalil dari Al-Qur'an, "Tiada shalat bagi orang yang tidak membaca
as-Sunnah, dan qiyas. al-Faatihah."
Dalil dari Al-Qur'an adalah firman Allah Mereka mengartikan peniadaan di sini
Ta'ala, sebagai peniadaan hakikat shalat tersebut
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka (bukan peniadaan keutamaannya) sebab yang
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah de- asli dan yang paling kuat adalah bahwa pe-
ngan tenang agar kamu mendapat rahmat." (il- niadaan itu berlaku secara umum. |adi, arti
hadits ini: tiada shalat yang sah bagi...; dan
Rraarfz2O4)
peniadaan keabsahan sangat dekat dengan
Ayat ini menyuruh kita mendengarkan peniadaan hakikat. Dalil lainnya adalah sabda
baik-baik dan memperhatikan dengan tenang Rasulullah saw.,
dan "mendengarkan" itu khusus untuk shalat
yang bacaannya keras, sedangkan "memper- .iqt y*,qii";;;; ii {
hatikan dengan tenang" mencakup shalatyang
bacaannya samar maupun yang bacaannya "Tidak cukup/sah shalat yang di dalamnya
keras. tidak dib aca al- Faatihah 3e
Dalil dari as-Sunnah adalah sabda Nabi Dalil selanjutnya adalah perbuatan Rasu-
saw., lullah saw. sebagaimana diriwayatkan oleh
Muslim, dengan disertai dalil dari hadits
*.i;r; 7 ,c$t ;;r; 'oy ,l"t.u; u
Bukhari,
"Barangsiapa menunaikan shalat di belakang
imam, maka bacaan imam terhitung sebagai ,t.t
bacaannya pula.as .dei A#561*
Ini meliputi shalat yang bacaannya samar "shalatlah kalian sebagaimina kalian me-
dan shalat yang bacaannya keras.
lihatku shalat."
58 HR. Abu Hanifah dari fabir r.a.. Hadits ini dha'if, sebagaF i
59 HR lbnu Khuzaimah dan lbnu Hibban dalam htab Shohih
mana dikatakan oleh al-Qurthubi, Lihat Tafsir al-Qurthubi
mereka.
(t/t22).
Kata al-Qurthubi: Yang benar di antara Sedangkan mazhab Maliki dan Hambali
pendapat-pendapat ini adalah pendapat Imam berpendapat bahwa makmum tidak membaca
Syafi'i, Ahmad, dan Malik (yakni pendapat al-Faatihah dalam shalat iahriyyah, tetapi di'
kedua), bahwa al-Faatihah mesti dibaca dalam sunnahkan baginya membacanya dalam shalat
setiap rakaat oleh setiap orang secara umum. sirr$ryah, karena perintah Al-Qur'an untuk
mendengarkan dan memperhatikan bacaan Al-
Menurut mazhab Syafi'i, al-Faatihah ha-
rus dibaca dalam setiap rakaat bagi imam, Qur'an khusus berlaku bagi shalat iahriyyah,
makmum, dan orang yang shalat sendirian, dengan dalil,
baik shalatnya itu shalat sirriyyah maupun
jahriyyah, fardhu maupun sunnah. Dalil me-
reka adalah hadits "Tiada shalat bagi orang
yang tidak membaca al-Faatihah" dan hadits,
,k zciv ,ll,orit
ci,i;r;)r ^l;;iri ,pt ffi lt ,t; * 46 ,J;t Jn,is t, (-
uc.lUl
:i6 til::r,t;ft ot:;i €ti jt :)G ,ore;t **qffi lt)-''c rr;r4t u6t Tv
i\ilt;;, i ,,sv ,!r: qL 4\t in t ,ai )-'q lttt t ,1lrlu,:(;bt q Y.
Lt;'i ffilt
lr.
i't'{*'r' 'i$
,P.;;';
'or;sr
"SuAtu hari Rasulullah saw. menunaikan "Suatu ketika, usai mengerjakan suatu shalnt
shalat subuh dan beliau mengalami kesulitan ke- yang bacaannya jahr (keras), Nabi saw. bertanya,
tika membaca surah. Usai shalat beliau bersabda, Apakah tadi ada di antara kalian yang membaca
'Tampaknya kalian membaca di belakang imam?' bersamaku?' Seorang pria menyahut, 'Ya, wahai
Kami menyahut,'Benar, w ahai Rasulullah I Beliau Rasulullah.' Beliau lantas bersabda, 'Pantas saja.
Tadi aku merAsa heran mengapa aku disaingi
lantas bersabda, 'langan berbuat begitu kecuali dalam membaca Al-Qur'anl Sesudah mendengar
dalam bacaan al-Faatihah, sebab tiada shalat bagi teguran Rasulullah saw. ini, akhirnya orang-orang
orang yang tidak membacanya.%o tidak hgi membaca Al-Qur'an bersama beliau
Ini adalah nash yang shariih (jelas, gam- dahm shalat yang bacaannya dilakukan secara
blang) yang khusus berbicara tentang baca- jahr (keras)!61
an makmum, serta menunjukkan kefardhuan
bacaan al-Faatihah. Peniadaan ini, lahirnya, Hadits ini secara jelas menuniukkan ke-
tertuju kepada al-ijzaa ) sehingga artinya: tiada
shalatyang cukup/sah, dan ini pada akhirnya makruhan membaca Al-Qur'an bagi makmum
juga sama dengan peniadaan hakikat shalat dalam shalat j a hriyy ah.
itu sendiri. Bacaan al-Faatihah dikecualikan
I dari nash Al-Qur'an yang memerintahkan un' Adapun dalil mereka atas kesunnahan
tuk mendengarkannya baik-baik dan mem-
membaca dalam shalat sirriyyah adalah sabda
perhatikannya dengan tenang.
Nabi saw.,
\l:sv qLrA o';ri rs1
I 60 HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Hibban' 51 HR Abu Dawud, Nasa'i, dan Tirmidzi dari Abu Hurairah.
L Kata Tirmidzi: Hadits hasan.
TATSIRAf,-MUNIRIIIIDI''.[|{(6}*)iifi_.su]ahAt-Fa'tlh'h
"Apabila aku membaca dengan suara samar, bebani) dengan suatu syariat tertentu (me-
silakan kalian membaca pula,'62 nurut jumhur), dan mereka ini tidak diadzab
3. Menghayatl makna-makna al-Faatlhah. di akhirat. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:
Orang yang shalat harus meresapi semua "Dan Kami tidak akan mengadzab sebelum
makna al-Faatihah: bahwa Allah lebih agung Kami mengutus seorang rasull'(al-Israa': 15)
dari segala hal yang agun& lebih besar dari Namun sejumlah ulama berpendapat bah-
segala sesuatu, bahwa sanjungan yang bagus
hanya layak diberikan kepada Allah Ta'ala, wa mereka adalah mukallaf dan diadzab di
sebab Dialah Tuhan pencipta alam semesta akhirat (jika melakukan kejahatan) sebab akal
dan pengatur segala urusan makhluk di alam semata cukup dalam taklif. fadi, asal seseorang
ini, bahwa rahmatAllah bergandengan dengan punya akal, dia wajib merenungi kerajaan la-
keagungan, kekuasaan, dan pengaturan-Nya ngit dan bumi, memikirkan pencipta alam, ser-
semata pada hari perhitungan. Hanya Dialah
yang pantas disembah, dan hanya dari-Nya ta merenungkan ibadah dan pengagunganyang
dimintai pertolongan untuk beribadah dan wajib bagi-Nya dalam kadar yang ditunjukkan
oleh akal orang tersebut serta dalam batas
untuk segala urusan. Dialah yang memberikan yang dicapai oleh ijtihadnya. Dengan begitu
dia selamat dari adzab di akhirat.
taufik dan pertolongan untuk menunjukkan
ke jalan kebaikan dan kebenaran dalam ilmu 4. Bacaan orang non-Arab.
dan amal, Dalam bermunajat, orang mukmin
punya contoh teladan yang bagus, yaitu me- Para fuqaha berijma' bahwa tidak sah
reka yang dikaruniai Allah dengan imam dan
amal saleh, yakni para nabi, shiddiqiin, orang- bacaan Al-Qur'an dengan selain bahasa Arab,
juga tidak sah mengganti lafalnya dengan lafal
orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. lain yang berbahasa Arab, baik orang itu bisa
membacanya dengan bahasa Arab maupun
Di samping itu, orang mukmin berhadapan tidak. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:
dengan ibrah/pelajaran, yaitu mereka yang
dimurkai Allah lantaran memilih yang batil "Berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab."
(Yuusuf:2)
daripada yang hak, mengutamakan kejahatan
atas kebaikan; juga pelajaran berupa orang- fuga firman-Nya,
orang yang tersesat dari jalan kebenaran dan
kebaikan akibat kebodohan mereka, yang per- "DefigAn bahasa Arab yang jelas." (rcy-
buatan mereka dalam kehidupan ini tersia-sia
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka Syu'araa': 195)
berbuat sebaik-baiknya, maka tempat kembali
mereka adalah neraka fahanam, dan itu adalah Alasan Iainnya adalah karena Al-Qur'an
seburuk-buruknya tempat kembali.
itu mukjizat, baik lafal maupun maknanya.
Adapun orang-orang yang hidup pada Maka jika ia ditukar, susunannya berubah,
masa fatrah (masa terputusnya pengiriman
rasul-rasul), misalnya yang hidup pada masa sehingga ia bukan lagi AI-Qur'an dan bukan
fatrah di zaman fahiliyah, tidak mukallaf (di- pula sesuatu yang menyerupai AI-Qur'an,
melainkan terhitung sebagai penafsirannya,
62 HR Daraquthni dan Tirmidzi,
dan penafsiran berbeda dengan sesuatu yang
ditafsirkan itu sendiri; dan dia tidak pula
menyerupai AI-Qur'an dengan mukjizat yang
I
sur"nlt+"".tn"t ,,*, 4-B.,itl$,, tut'*[-Mu*'*lttto I
mana manusia ditantang untuk membuat satu Malik bahwa imam tidak mengucapkan
surah yang serupa dengannya. amin, yang mengucapkannya adalah para
makmum di belakangnya. Adapun menurut
Al-Qurthubi, seorang ulama mazhab
Maliki, membolehkan orang yang tidak bisa mazhab Syafi'i dan Hambali, imam membaca
mengucapkan bahasa Arab mengganti bacaan amin dengan suara iahr (keras) dalam shalat
Al-Qur'an dengan mengucapkan zikir yang ia
bisa: entah takbir; tahlil, tahmid, tasbih, atau jahr$ryah, sebagaimana telah kami terangkan
I a a h aul a w alaa quww ata illa a b il'Iaah. Sedang-
kan al-Kasani membolehkan orang yang tak sebelumnya. Kata Ibnul Arabi dan al-Qurthu-
bisa membaca dengan bahasa Arab membaca bi:6a Yang benax, imam membaca amin dengan
al-Faatihah dengan selain bahasa Arab.63 suara keras, sebab lbnu Syihab az-Zuhri ber'
5. Bacaan amln oleh orang yang shalat. kata: "Rasulullah saw. dulu mengucapkan:
Semua ulama sepakat bahwa orang yang amin." Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari,
shalat sendirian membaca amin. Adapun Muslim, dan lain-lain. Dalam Shahih Bukhari
imam membacanya dengan suara samar me- bahkan disebutkan: sampai-sampai di dalam
nurut Abu Hanifah dan menurut pendapat masjid bergemuruh dengan suara orang-orang
yang raiih dalam mazhab Maliki, sebab bacaan yang mengucapkan amin. Adapun makmum
ini adalah doa. Tetapi ada riwayat dari lmam membaca amin dengan suara samar menurut
mazhab Hanafi dan Maliki; dan dengan suara
keras dalam shalat iahriyyah serta dengan
suara samar dalam shalat sirriyyah menurut
mazhab Syafi'i dan Hambali.
63 Tafsir al-Qurthubi (1 / 126), Badaa'iush-Shanaa' i' (l / ll2). 64 Ahkaamul Qur'aan (l/7),Tafsit al'Qurthubi (U129)'
r--/.Tq- 3ff surahAt-Baqarah
,,e.' j I ?. ';F*' -/
; "' r.rr,
SURAHAL-BAQARAH
Surah ini Madaniyyah kecuali ayat 2BL sebelum beliau, bahwa amal saleh merupakan
yang turun di Mina pada waktu haji Wada'.
implementasi dari iman tersebuU dan amal
Ayatnya berjumlah 286 (dua ratus delapan itu terwujud dengan mengadakan hubungan
puluh enam), dan ia adalah surah pertama
yang turun di Madinah. manusia dengan Tuhannya melalui shalat ser-
ta dengan cara merealisasikan kaidah-kaidah
IGNDUNGAN SURAH solidaritas sosial melalui infak di jalan Allah.
Surah al-Baqarah adalah surah terpanjang Dalam rangka penanaman akidah, harus
dalam Al-Qur'an, dan ia Madaniyyah. Ikrimah pula dibicarakan soal sifat-sifat kaum mukmin,
berkata: "Surah pertama yang diturunkan di kaum kafir; dan kaum munafik guna membuat
Madinah adalah surah al-Baqarah."6s Seperti perbandingan antara orang-orang yang sela-
mat dan orang-orang yang celaka; selain itu
halnya surah-surah Madaniyyah yang lain, juga harus dibahas tentang Qodrat fkekuasa-
an) Allah Yang Mahaagung Yang telah memu-
surah al-Baqarah berisi tasyri' (aturan-
aturan hukum) yang menata kehidupan lai penciptaan makhluk, memuliakan Adam
kaum Muslimin dalam masyarakat baru di (bapak umat manusia) dengan bersujudnya
Madinah, masyarakat agama dan negara para malaikat kepadanya, dan menakdirkan
kejadian-kejadian yang dialami Adam bersama
sekaligus: keduanya tak terpisahkan satu istrinya di surga hingga kemudian ia turun ke
bumi.
sama lain, keduanya memiliki hubungan yang
Peringatan ilahi kepada kaum mukminin
inheren (erat, tak terpisahkan) seperti raga menuntut pembicaraan-dalam surah ini seba-
nyak lebih dari sepertiganya-tentang pelang-
dan jiwa. Oleh karena itu, tasyri' pada periode
garan-pelanggaran Bani Israel, dari ayat 47
Madinah berlandaskan pada pemurnian
sampai ayatLz3. Kaum Bani Israel telah meng-
akidah Islam, yang mana prinsipnya adalah ingkari nikmat Allah, tidak menghargai kese-
beriman kepada Allah dan kepada alam gaib,
serta percaya bahwa sumber Al-Qur'an adalah lamatan mereka dari cengkeraman Firaun,
Allah 'Azza wa falla, keyakinan yang teguh
kepada apa yang diturunkan Allah kepada mereka menyembah anak sapi, mengajukan
rasul-Nya (Muhammad) dan kepada para nabi permintaan-permintaan kepada Musa sebagai
bentuk sikap pembangkangan, keangkuhan,
55 Asbaabun N uzuul l<arya al-Wahidi an-Naisaburi (hal. 1 1).
I
i
I
I
II
sur.hAt-B8gar6h ir.iltr - i. li+r _ TAFSIRAL-MUNIRIILID 1
dan penentangan; dan meskipun tuntutan- orang-orang yang berhak diberi nafkah, meng-
tuntutan materi mereka dipenuhi namun
mereka tetap ingkar kepada ayat-ayat Allah, atur tata krama pergaulan dengan anak-anak
mereka bahkan membunuh para nabi tanpa yatim dalam kehidupan sehari'hari, mengatur
urusan keluarga: pernikahan, perceraian, pe-
alasan yang benar; melanggar ianji-ianji, se- n]rusuan, idah, iilaa' terhadap kaum wanita;
hingga pantaslah kalau mereka mendapat tidak menjatuhkan hukuman atas sumpah yang
kutukan dan murka Allah, dan Allah menjadi- lag hwi, mengharamkan sihir dan pembunuhan
kan mereka kaum yang hina dina, terusir, dan tanpa alasan yang bena4, mewajibkan qisash
dalam peristiwa pembunuhan, mengharam-
jauh dari rahmat-Nya. kan memakan harta orang lain dengan cara
yang batil, mengharamkan khama4, iudi, dan
Setelah berbicara kepada kaum Ahli Kitab, riba, serta mengharamkan menyetubuhi istri
pada waktu haid atau menyetubuhinya pada
selaniutnya surah ini beralih berbicara ke- organ yang bukan untuk menanam benih dan
bereproduksi [yakni menyetubuhinya pada
pada kaum Ahli Qur'an, dengan mengingatkan
bagian anus).
mereka akan aspek yang menjadi titik ke-
Dalam surah ini terdapat sebuah ayat
samaan antara kaum Nabi Musa a.s. dan kaum
yang agung tentang akidah dan rahasia-ra-
Nabi Muhammad saw., yaitu mereka sama- hasia ketuhanan, yaitu ayat Kursi. Surah ini
sama bernasab kepada Nabi Ibrahim dan
sama-sama menyepakati keutamaan beliau; memperingatkan kedahsyatan hari Kiamat
di samping surah ini membasmi semua bibit
perselisihan soal kiblat, menjelaskan asas dalam ayat yang merupakan ayat Al-Qur'an
paling utama bagi agama, yaitu tauhid ulu- yang paling akhir diturunkan, yaitu ayat,
hiyah, dengan mengkhususkan ibadah hanya "Dan peliharalah dirirnu dari (adzab yang
terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu
kepada sang Khaliq, bersyukur kepada Tuhan semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian
atas karunia yang diberikan-Nya yang antara masing-masing diri diberi balasan yang semPurna
terhadap aPa yang telah dikeriakannya, sedang
lain berupa pembolehan menikmati rezeki mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)!'
yang baik-baik dan pembolehan mengambil (al-Baqarah: 281)
sesuatu yang haram dalam kondisi darurat,
serta menjelaskan pokok-pokok kebajikan Dalam surah ini terdapat ayat yang paling
dalam ayat laisal-birra (al-Baq atah: 17 7). paniang dalam Al-Qur'an, yaitu ayat utang,
yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan de-
Kemudian surah ini menerangkan pokok- ngan utang, seperti mencatat, mempersaksi-
pokok syariat Islam bagi orang-orang yang kan akad, persaksian, hukum wanita dan pria
beriman kepadanya, dalam ruang lingkup iba- dalam soal kesaksian, pergadaian, kewajiban
dah dan muamalah, seperti: mendirikan sha- melaksanakan amanah, dan keharaman me-
lat, membayar zakat, puasa Ramadhan, haji ke nyembunyikan kesaksian.
Ka'bah, jihad di jalan Allah, mengatur hal-hal
yang menyangkut peperangan, menetapkan Surah ini ditutup dengan mengingatkan
bulan-bulan qamariyyah (penanggalan Hiiri-
yah, yang didasarkan atas peredaran bulan) untuk bertobat kepada Allah, memanjatkan
sebagai standar waktu yang berlaku dalam doa yang agung yang mencakup permohonan
urusan keagamaan, memerintahkan infak agar diberi kemudahan dan kelonggaran, me-
di jal3n Allah-sebab ia adalah sarana untuk lenyapkan harai (kesempitan), belenggu, dan
menghindari kebinasaan-dan wasiat untuk ke-
dua orang tua dan kaum kerabat, menielaskan
t,
beban, serta permohonan agar diberi ke- KEUTAMMNNYA
menangan atas kaum kafir. Keutamaan surah ini sangat agung dan
fadi, seluruh surah ini merupakan manhaj pahalanya amat besar. Surah ini dinamakan
yang lurus bagi kaum mukminin, dengan pula sebagai Fusthaathul-Qur'an (Tenda Al-
menjelaskan ciri-ciri mereka dan ciri-ciri Qur'an) karena ia besarl megah, dan banyak
para penentang dan musuh mereka [yaitu berisi hukum-hukum serta wejangan-we-
kaum kafir dan kaum munafik), menjelaskan jangan. Rasulullah saw. pernah bersabda,
metode-metode pensyariatan dalam kehidup- #t i'4 i,&t'oy,7t;, S;t;i i
#t'rr- *i;,sit
an individu maupun masyarakat, dan berlin-
dung-di bagian penutupnya-kepada Allah
dan memanjatkan doa kepada-Nya secara
kontinu agar diteguhkan di atas iman dan di- "fanganlah kalian 1adikan ru*oh-ru*ol, t o-
beri bantuan dengan karunia ilahi, serta me- lian seperti kuburan. Sesungguhnya setan men-
wujudkan kemenangan atas musuh-musuh jauh dari rumah yang di dalamnya dibaca surah
Allah dan musuh-musuh kemanusiaan.
al-Baqarah.M
Sebagian dari wejangan-wejangan yang Beliau juga bersabda,
dikandung surah ini antara lain bahwa kunci
V ,?;; ,g;; ,k;. G,;i'ot; ,rfrt;r- fi;t
kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah ' 'r..
jo
mengikuti agama, dan bahwa pokok-pokok ilL'ttt G.Li:
"Bacalah surah al-Baqarah, sebab mengambil-
agama ada tiga: iman kepada Allah dan rasul- nya adalah berkah dan meninggalkannya adalah
Nya, iman kepada hari akhic dan amal saleh;
juga bahwa kekuasaan seharusnya dipegang penyesalan, dan tukang-tukang sihir tidak dapat
oleh orang-orang yang beriman dan istiqamah, menguasainya,'\7
akan tetapi pemaksaan untuk masuk agama
Islam adalah terlarang.
SEBAB PENAMAAN SURAH Dalam Shahih al-Busti diriwayatkan dari )
Sahl bin Sa'd bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Surah ini dinamakan "surah al-Baqarah" i
karena di dalamnya terdapat kisah baqarah "Sesungguhnya segala sesuatu memiliki punuk
(sapi betina), yang Allah perintahkan bagi (bagian yang menonjol), dan sesungguhnya punuk i
Bani Israel untuk menyembelihnya guna Al-Qur' an adalah surah al-Baqarah. B arangsi ap a
mengungkap tabir siapa sebenarnya pembu- I
membacanya di rumahnya pada malam hari,
nuh seseorang di antara mereka, dengan cara I
niscaya setan tidak akan masuk rumahnya selama I
memukul orang yang mati itu dengan salah tiga malam. Dan barangsiapa membacanya pada I
satu organ sapi tersebut sehingga dia hidup 66 HR. Muslim dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. t
lagi-dengan izin Allah-lalu memberi tahu me- 67 HR. Muslim dari Abu Umamah al-Bahili.
reka tentang jati diri si pembunuh. Kisah ter-
sebut dimulai dari ayat 67 surah al-Baqarah.
Kisah ini sungguh amat menarik, membuat
pendengarnya merasa takjub dan ingin me-
nyimaknya.
Surah Al-Baqarah TAISIRAL-MUNIRJITID 1
siang hari, niscay a setan tidak akan masuk rumah' 2. (?ii.rdengan menghapus hamzah dan
nya selama tiga hari."
memindahkan harakatnya ke huruf lam.
SIFAT.SIFAT ORANG BERIMAN DAN
GANJARAN ORANG BERTAKWA Ini adalah bacaan Warsy.
Surah al-Baqarah Ayat 1- 5 I'raab
u:;&'rg. -;'),$tta! ffi;lr _(;t) adalah huruf-huruf muqaththa'ah,
mabni, tidak mu'rab,' begitu pula huruf-huruf
eiaan lainnya yang terletak di awal sejumlah
surah.
{+r} kata dzaa adalah isim igtaarah
mabni yang menempati kedudukan rafai la
adalah mubtada'dan {+rdr} sebagai kha-
barnya; atau ia adalah khabar bagi mubtada'
muqaddar, taqdiirnya:,*9t,J,1 ir. Kata
{if'} adalah badal dari lcJJi; atau sebagai
'athfu i| kata laa adalah naa'
blial-yjainans.i,4{yJi-}
fiyah adalah isimnya yang
<;;95\#,^);\t berkedudukan manshuub, dan (..r) berkaitan
"Alif laam miim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak dengan khabar yang dihapus, taqdiirnya:
ada keraguan padanya; Petuniuk bagi mereka
yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman ke' <jr5l. (&-d) berkedudukan marfuu' sebagai
pada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan khabar mubtada' muqaddar, taqdiirnya:
menaftahkan sebahagian rezeki yang Kami anu-
gerahkan kepada mereka. Dan mereka yang ber- (6J, J^); atau ia berkedudukan manshuub se-
iman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah di-
turunkan kepadamu dan Ktab-kitab yang telah bagai haal dari (l!) atau dari €ryF atau dari
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan dhamir dalam (+).
adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang
6'yl1i ,-jr) berkedudukan mairuur se'
tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, bagai sifat atau badal dari {ir{r} atau ia ber-
dan merekalah orang-orang yang beruntung." (al- kedudukan marfuu' sebagai mubtada' sedang
Baqarah: l-5) khabarnya adalah (il- * 4iy, atau seba-
gai mubtada' muqaddar, taqdiirnya:
,;iJ"tkihnalb; aar tau ia berkedudul<an manshuub
dengan mentaqdiirkan kata (,.j"1) sedang
Qlraa'aat 4J;W s eb a gai sh i I ahny a.
(:F dibaca (#> dengan disambung huruf [i., *:.Yiri) Uerkedudukan marfuu' se'
{;Jbagai mubtada) sedang ,1"} sebagai kha-
ya'.lni adalah bacaan Ibnu Katsir.
bar-nya;atau ia adalah khabar (s*1i.rir| lit<a
{:'$i. ;.yr\ dijadikan sebagai mubtada'.
42ti9;F dibaca: Balaaghah
L. -, dengan laam ta'riifdibaca sukun {iuf, u!1} penggunaan kata penunjuk
,'-r+)!;) jauh untuk menunjuk benda yang dekat ber-
fungsi untuk mengisyaratkan tentang keting-
dan huruf hamzah setelahnya dibaca biasa
gian statusnya.
sebagai hamzah qathi lni adalah bacaan
jumhur.
F-q/-\. ffi_pD.t}F Surah At-Baqarah T
(:";!4,s,;y ini adalah majaaz mursal atau TAFSIR DAN PENJEI.ASAT{ i
majoaz 'aqliy; Allah menyandarkan hidayah i
Makna basmalah adalah pernyataan
kepada Al-Qur'an karena dia adalah penyebab bahwa semua yang terdapat di dalam surah I
datangnya hidayah, sedangkan pemberi hida-
yah sebenarnya adalah Allah Ta'ala. berasal dari Allah Ta'ala, bukan dari seorang t
manusia; Dia menurunkannya dengan rahmat-
4"i * 4,V {i4i:jr p ,4,ib untuk Nya untuk menunjuki manusia kepada apa
yang mengandung kebaikan dan kebahagiaan
memberi perhatian kepada keadaan orang- di dunia dan akhirat. Tak ada keraguan bahwa
basmalah termasuk ayat dari Al-Qur'an, de-
orang bertalnva. (ii) untuk membatasi pada ngan ijmak para sahabat yang berusaha keras
pada waktu mengumpulkan mushaf untuk
mereka saja.68
tidak menuliskan di dalamnya sesuatu pun
Mufradaat Lughawlyyah
yang bukan Al-Qur'an.
{*<Jr}: Al-Qur'anul Azhiim. {.1<i irll}
Allah memulai surah ini dengan huruf-
Seluruh ahli tafsir berkata bahwa takwil fir- huruf muqaththa'ah untuk mengingatkan
man Allah Ta'ala (ig,eui| adalah:1.1r'(r u.i; kepada sifat Al-Qur'an dan mengisyaratkan
kepada kemukjizatannya, menantang untuk
(: -; v) tiaat ada keraguan bahwa ia Uer- mendatangkan surah terpendek yang serupa
asal dari Allah. {"3} sebagai hidayah dan dengannya, dan membuktikan secara pasti
petunjuk. (;i!F orang-orang yang menjaga bahwa dia merupakan kalam Allah yang tidak
tertandingi oleh sesuatu pun dari kalam ma-
diri dari perkara-perkara yang mendatangkan nusia. Seolah-olah Allah berfirman kepada
mudarat kepada diri mereka, sehingga mereka orang-orang Arab yang Al-Qur'an turun dengan
melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan bahasa mereka, "Mengapa kalian tidak mam-
menj auhi larangan-larangan-Nya.
pu mendatangkan sesuatu yang sepertinya? Ia
4t;ty Iman adalah pembenaran yang adalah kalam bahasa Arab, tersusun dari hu-
ruf-huruf hija'iyah yang diucapkan oleh setiap
pasti yang diiringi dengan ketundukan dan
orang Arab, tetapi walaupun begitu kalian ti-
penerimaan jiwa, dan dibuktikan dengan amal. dak mampu menandinginya!" Ini adalah pen-
dapat para ulama peneliti yang berkata: Hu-
{+$ Yaitu hal-hal yang gaib (tersembunyi)
ruf-huruf ini disebutkan di awal beberapa
dari manusia, seperti: hisab (perhitungan
surah sebagai penjelasan akan kemukjizatan
amal), ganjaran, surga, neraka, dan lain-lain. Al-Qur'an, dan bahwa manusia tidak mampu
(i't'j,t it',i?:\ melaksanakan shalat secara sem- menandingi dengan membuat yang seperti-
purna syarat-syarat dan rukun-rukunnya. nya, walaupun dia tersusun dari huruf-huruf
muqaththa' ah ini yang mereka pakai berbicara
4:';1;.y Yakin adalah kepercayaan yang satu sama lain.6e
tidak mengandung keraguan. Hakikatnya, ya-
kin adalah ilmu (tahu dengan pasti). Az-Zamakhsyari berkata: Huruf-huruf itu
tidak disebutkan semuanya secara terkumpul
68 Catatan umum: Dalam i'raab, saya berpedoman kepada
l<itab al-Bayaan fii Ghariibi I'raabil-Qur'aan karangan di awal Al-Qur'an, melainkan diulang-ulangi
Abul Barakat ibnul Anbari, sedang dalam hal balaaghah 69 Tafsir Ibnu Katsiir (1/38J.
saya banyak meruiuk kepada kitab Shafwatut-Tafaasiir
karangan Ustadz Muhammad Ali ash-Shabuni, yang aslinya
bersumber dari Tafsir al-Kasyryaaf, al-Qurthubi, dan lain-
lain dalam kedua hal itu (i'raab dan balaaghah).
TAFSTRAL-MUNIR)ILID 1
di beberapa surah, agar lebih hebat tantangan Kemudian Allah Ta'ala menjelaskan empat
dan celaannya, sebagaimana berbagai kisah sifat bagi orang-orang bertalooa yang menarik
diulang-ulang penyebutannya. Tantangan se-
cara terang-terangan diulang-ulang di sejum- manfaat dari Al-Qur'an, yaitu orang-orang
lah tempat.To yang beriman dan membenarkan perkara-per-
kara gaib yang diberitakan Al-Qur'an, seperti:
Salah satu bukti bahwa (f l) terdiri dari
kebangkitan, perhitungan amal, shirath,surga,
huruf-huruf muqaththa'ah adalah sabda Nabi neraka, dan lain-lain. fadi, mereka tidak terpa-
ku hanya kepada hal-hal materi/indrawi yang
saw., dipahami akal secara mudah, tetapi mereka
juga memahami alam-alam lain yang berada
iir:,;G;i i';t I' :Yq G; r; ; di balik materi, seperti ruh, jin, malaikat, dan
*,,Jt ; terutarna eksistensi dan keesaan Allah Ta ala.
tl :A ,J; )I ,3;rt n ,q6t
Lalu mereka menunaikan shalat secara
,-ill (J-J\ sempurna, lengkap dengan syarat-syarat, ru-
kun-rukun, adab-adab, dan kekhusyukannya.
-f et,-;iV Shalat yang tidak dibarengi dengan kekhu-
syukan dan perenungan tentang apa yang di-
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Ki- baca di dalamnya serta perenungan makna-
makna Al-Qur'an dan rasa takut kepada Allah
tabullah, niscaya dia memperoleh satu kebaikan,
dan kebaikan tersebut senilai dengan sepuluh yang ibarat tubuh tanpa nyawa.
sepertinya. Aku tidak mengatakan: alif laam miim
satu huruf, tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, Kemudian mereka menginfakkan harta
dan miim satuhurufal dalam berbagai bidang kebaiikan dan kebaik-
an, seperti zakat, sedekah, dan nafkah-nafkah
Selanjutnya Allah Ta'ala menyifati Al- lainnya yang wajib menurut syariat. Dengan
begitu terciptalah kesejahteraan bagi seluruh
Qur'an dengan tiga sifat: manusia, harta benda meniadi suci dari syu-
bhat-syubhat yang mencampurinya, dan ba-
Pertama, bahwa dialah kitab yang sem-
purna dalam seluruh isi yang dikandungnya, ngunan yang diidam-idamkan oleh syariat
berupa makna-makna, maksud-maksud, ki- menjadi sempurnar membangun individu de-
sah-kisah, ibrah, dan tasyri'yang tidak dapat ngan shalat yang merupakan tiang agama,
membangun masyarakat dengan zakat dan
dibatalkan.
sejenisnya yang merupakan fondasi kemaiuan
Kedua, tidak ada keraguan bahwa dia
dan kebahagiaan umat. fadi, ayat ini bersifat
benar-benar dari Allah, bagi orang yang me- umum, menyangkut segala hal gaib yang di-
neliti secara cermat dan memperhatikan de- beritakan oleh Rasulullah saw. bahwa hal
tersebut ada; iuga bersifat umum tentang
ngan hatinya. segala shalat, baik itu fardhu maupun sunnah;
Ketiga, bahwa dia adalah sumber hidayah serta bersifat umum tentang semua nafkah.
dan petunjuk bagi orang-orang beriman yang
Orang-orang bertalarva itu adalah mereka
bertalorya, yang melindungi diri dari adzab yang memercayai semua perkara yang di-
turunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan
Allah dengan melaksanakan perintah-perin-
tah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya' kepada para nabi dan rasul yang lain. Mereka
Maka merekalah orang-orang yang mengambil
manfaat darinya.
70 Tafsiral-Kasysyaaf (l/79).
7l HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Mas'ud r.a"
TAISIRAf,-MUNIRIIIIo 1 ,,.r,*r surarrlt-gaqararr
juga percaya dengan pasti, tanpa ragu, akan yang diwasiatkan Allah kepada umat manusia
adanya akhirat berikut kejadian-kejadian pada
waktu itu, seperti kebangkitan jasad dan ruh zaman lampau dan zaman kini. Takwa ada-
sekaligus dari alam kubur; perhitungan amal, lah perkara terbaik yang diperoleh seorang
ganjaran, timbangan amal, shirafh, surga, dan
manusia, sebagaimana dikatakan Abu Darda'.
neraka.
Siapa pun yang memiliki sifat-sifat kaum
Orang-orang ini yang disifati dengan hal- mukminin yang disebutkan di atas, maka Al-
hal di atas (iman kepada perkara gaib, men- Qur'an menjadi petunjuk baginya. Artinya,
dirikan shalat, membayar zakat, percaya ke- Al-Qur'an menjadi imam/pembimbingnya da-
pada hari akhir, iman kepada Al-eur'an dan lam semua amal dan tingkah lakunya. Dia ti-
kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum- dak menyimpang dari jalur yang digariskan
Al-Qur'an. Dengan begitu dia telah menjamin
nya-yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan shuhuf dirinya akan mendapatkan keselamatan di
alam akhirat dan kebahagiaan serta ketenang-
Ibrahim-)... mereka inilah yang berada di an di dunia. Musyaar ilarh (objek yang ditun-
atas cahaya dan hidayah dari Tuhan mereka. juh yaitu kaum mukmininJ, menurut jumhur,
Mereka memiliki kedudukan yang tinggi di
adalah satu. Isyarat (kata tunjuk ulaa'ika) di-
sisi Allah, dan merekalah yang mendapatkan ulangi (dua kali) untuk memberi tahu bahwa
tingkat yang tinggi di surga. harus terwujud kedua sifat itu agar terealisir
putusan bahwa mereka itulah yang tetap
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM mendapat petunjuk dari Tuhan dan bahwa
Ini adalah sifat-sifat kaum mukminin serta merekalah orang-orang yang beruntung. Mu-
manhaj dan undang-undang mereka dalam jahid berkata: "Di awal surah al-Baqarah ada
kehidupan yang islami: iman yang menyeluruh empat ayat tentang sifat kaum mukminin, dua
dan sempurna terhadap segala perkara yang ayat tentang sifat kaum kafir; dan tiga belas
gaib, seperti Dzat Allah Ta'ala, malaika! dan
akhirat yang diberitakan oleh AI-Qur'an. Iman ayat tentang sifat kaum munafik."
tersebut diiringi dengan amal saleh, yaitu SIFAT€IFAT KAUM I(AFIR
mendirikan shalat fardhu, berinfak di jalan
Allah dalam jihad, membantu orang-orang Surah al-Baqarah Ayat 6 - Z
fakir miskin dan melakukan sedekah suka-
';t #3i;l1;;d; rt;t_,S{(:jr oy
rela, menunaikan nafkah yang wajib terhadap -o;i;$ i;$ I
istri, anah dan kaum kerabat. Iman kepada efi&'.i,' r- ffi
apa yang diturunkan Allah tidak terbagi-bagi. b es';1a g;'
fadi, harus beriman secara mendetail kepada efi
semua hal yang diturunkan Allah Ta,ala di ;ti'irb
dalam AI-Qur'an dan beriman secara global ffi'4;4(i
kepada kitab-kitab dan shuhuf samawi yang I
diturunkan sebelum AI-Qur'an. Dan perlu di- "Sesungguhnya orang-orang kafin sama saja
ingat bahwa dalam hal iman, kadar yang tidak I;
sampai pada tahap yakin tidak ada nilainya. bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidakkamu
beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. i
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa takrara, Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran i
yang artinya takut melakukan pelanggaran,
adalah pangkal segala kebaikan. Takwalah mereka, dan penglihatan mereka drtutup. Dan bagi I
mereka silcsa yang amat berat." (al-Baqarah: 6-7)
f
I
-"t""t " "'t-ttt'
QIraa'aat lantaran mereka tidak punya kesiapan untuk
{'!J;} dibaca dJ,). Ini adalah bacaan beriman.
Hamzah. $Ui * l, .-) ini adalah isti'aarah tash'
$i;firl) dibaca: riihiyyah. Allah menyerupakan hati mereka-
L. dengan mentahqiiqT2 kedua hamzah. Ini lantaran enggan menerima kebenaran-dengan
adalah bacaan orang-orang Kufah dan wadah yang tertutup rapat. Pemakaian kata
khatama dengan cara isti'aarah tashriihiyyah
Ibnu Dzaloran. berfungsi untuk menyatakan lafal musyabbah
bihf dan menghapus musyabbah, adaatut ta'
2. dengan mentahqiiq hamzah pertama dan rybiih, dan waihusy sYibhi.
meringankan hamzah kedua. Ini adalah 4V ,ltt; ;i;) pemakaian bentuk naki-
bacaan Abu Amr dan HisYam. rah (pada kata 'adzaabun) berfungsi untuk
memberi efek keluarbiasaan. Kemudian di
3. dengan mentahqiiq hamzah pertama dan samping itu Allah menyifatinya dengan kata
'azhiim (yang agung/luar biasa) yang me-
menfashiil (memudahkan) hamzah kedua
nuniukkan bahwa siksa tersebut melampaui
serta memasukkan alif di antara kedua batas keluarbiasaan dalam kuantitas maupun
kualitasnya; iadi, siksa tersebut sangat pedih
hamzah tersebut. Ini adalah bacaan Abu dan berlangsung dalam masa yang sangat
panjang.
Amr dan Qalun.
Mufradaat Lu$hawlYYah
I'raab
Al-Kufru (kekafiran) artinya menutupi
{;,;} adalah mubtada', sedang khabar- sesuatu. Orang yang kafir berarti menutupi
nya: 4p,il1); atau ia adalah khabar bagi kenyataan dan menyembunyikan nikmat-
(31) dan kata-kata seterusnya, taqdiirnya: nikmat Allah kepadanya. Setiap orang yang
tidak beriman kepada Al-Qur'an disebut orang
*1.s;e rriyr y gris:yiJr cr) (;y#)disebut-
kafir.
kan dalam bentuktunggal, tidak dalam bentuk
(#filih indzaar fperingatan): pemberi-
jamakseperti halnya dalam (E t) dan (,iuj),
tahuan yang disertai dengan menakut-nakuti'
bisa jadi karena as-sam'merupakan bentuk
mashdan dan mashdar adalah isim iins yang (n, fF Allah menyegel hati mereka de-
bisa berlaku untuk benda dalam iumlah se- ngan stempel. Maksudnya, hati mereka telah
dikit maupun banyak; bisa jadi pula karena ditutup sehingga tidak dapat dimasuki iman
mentaqdiirkan mudhaaf dengan lafal jamah
misalnya: (r{.r. Cplr,); dan bisa jadi pula karena dan cahaya. {6"r} tutup/tirai. Maksudnya,
sudah cukup dengan lafal tunggal untuk kata
yang diidhaafahkan kepada lafal jamak, dan bersikap seperti orang buta, tidak mau melihat
ayat-ayat Allah.
itu berfungsi memberikan keumuman, dan
HUBUNGAN AYAT DAN SEBAB TURUNilYA
yang dimaksud dengannya adalah iamak'
Allah Ta ala menyebutkan ayat ini setelah
Balaaghah menerangkan keadaan kaum mukminin untuk
membuat perbandingan antara orang-orang
{:$ifr '&',Vy ungkapan ini menYatakan
tiadanya harapan akan imannya kaum kafir
72 Artinya, kedua hurufhamzah tersebut dibaca seperti biasa,
tidak ada yang diganti iadi alif dan sebagainya' fPeni')
TAFSIRAL-MUNIRJILID 1
beriman dan orang-orang kafir sebab kekafir- tidak perlu menyesal bagi mereka, tidak perlu I
an adalah lawan iman; orang-orang beriman i
selamat sedangkan orang-orang kafir celaka terlalu berharap akan iman mereka, serta
dan akan kekal di dalam neraka fahanam. tiada celaan atas diri beliau gara-gara tidak I
i
Sebab turunnya ayat ini, menurut riwayat berimannya mereka.
yang paling shahih sebagaimana diriwayatkan i
oleh ath-Thabari dari Ibnu Abbas dan al-Kalbi, Makna "hati dikunci mati" adalah mereka r
bahwa kedua ayat ini turun berkenaan tentang t
tidak mengerti kebenaran, sedangkan arti t
para pemimpin kaum Yahudi, di antaranya I
"pendengaran dan penglihatan ditutup" ada-
Huyaiy bin Akhthab dan Ka'b ibnul Asyraf dan I
rekan-rekan mereka.73 lah mereka tidak memahami Al-Qur'an apabila
t
TAFSIR DAT{ PENJETASAN dibacakan kepada mereka, atau artinya mereka
l
Sesungguhnya orang-orang yang kafir; tidak memandang/memperhatikan makhluk-
makhluk Allah, atau artinya mereka diseru I
mengingkari ayat-ayat Allah, dan mendustakan untuk mengesakan Allah tetapi mereka tidak
mau beriman. Semua itu disebabkan mereka t
Al-Qur'an serta mendustakan Muhammad kafir dan ingka4, bukan disebabkan adanya
suatu cela dalam Al-Qur'an atau kelalaian I
saw., sama saja bagi mereka diberi peringatan Muhammad atau seseorang sesudah beliau
berusaha memberi dalam menyampaikan hi- F
atau tidak. Hati mereka tidak terpengaruh
oleh peringatan sebab hati mereka terkunci, dayah kepada mereka. fadi, merekalah sendiri t
tidak dapat dicapai oleh nur ilahi, iman tidak
dapat terbit di sana, lantaran mereka bersikap yang menyebabkan semua itu; mereka tidak
mau mempergunakan sarana-sarana penge-
buta terhadap kebenaran dan ayat-ayat Allah
sehingga efek hidayah dan nasihat tidak dapat tahuan yang sehat untuk meyakini kebenaran
tembus ke sana; juga karena mereka mene-
lantarkan sarana-sarana pengetahuan, tidak dan mengamalkannya.
memandang alam sekitar dan tidak berpikia
serta tidak mempergunakan indra pendengar- fadi, ungkapan "mengunci mati hati,
an dan penglihatan, sehingga mereka melihat
kebenaran tetapi tidak mengikutinya, mereka pendengaran, dan penglihatan" menunjukkan
mendengarnya tetapi tidak memahaminya. betapa kuatnya kekafiran tertanam dalam hati
mereka sampai-sampai mereka kehilangan
Maka balasan mereka adalah siksa yang ter- faktor-faktor dan sarana-sarana yang dapat
amat pedih yang takkan terputus selamanya
akibat mereka mendustakan ayat-ayat Allah membimbing mereka untuk memandang
Ta'ala. dan memikirkan dalil-dalil dan keindahan-
keindahan iman, sehingga mereka berada
FNIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM dalam keadaan atau kebiasaan yang akrab
dengan pengingkaran dan pembangkangan.
Di dalam kedua ayat ini terkandung
Penguncian hati, pendengaran, dan penglihat-
hiburan kepada Nabi saw. karena duka beliau
lantaran didustakan oleh kaumnya. fadi, beliau an mereka dinisbatkan kepada Allah Ta'ala
karena untuk mengingatkan tentang sunnah
73 Tafsir ath-Thabari [1/84), Tafsir al-Qurthubi (Utg4). Allah yang berlaku pada orang-orang yang
serupa dengan mereka. Penisbatan hal ini
kepada Allah bukan berarti bahwa mereka
dipaksa (oleh Allah) untuk kafic juga tidak
berarti bahwa Allah sengaja menghalangi
mereka untuk beriman. Itu tidak lain sekadar
perumpamaan tentang sunnah Allah Ta'ala
_"a"r"a _ . ,r_rtr.
dalam hal pengaruh kekafiran dan dampak- |il:$v5 ;i:,fi $ 3{r+u',
nya dalam hati mereka, bahwa kekafiran itu .t7t Ir*t rz/z'
sampai menguasai hati mereka sedemikian ')tr i-;f; be e;* U
rupa sampai hati mereka tidak lagi memiliki f{/J
kesiapan untuk selain kekafiran tersebut. ';,;i2t r|(q,H,5t1S
Perbuatan Allah itu terhitung adil dalam diri
"Di antara manusia ada yang mengatakan:
orang yang diabaikan-Nya dan dibiarkan-Nya 'Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian',
terus-menerus berada dalam kesesatannya, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang'
sebab Allah tidak menghalanginya memper- orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah
oleh suatu hakyang semestinya meniadi milik- dan orang-orang yang beriman, padahal mereka
nya, sehingga hilang sifat keadilan; melainkan hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka
tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu
Dia hanya menghalangi mereka mendapat- ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
kan sesuatu yang dapat dianugerahkan-Nya silcsa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."
kepada mereka, bukan suatu hak yang harus
(al-Baqarah: 8-f 0)
diberikan-Nya kepada mereka.
Qlraa'aat
Hal ini dijelaskan dua ayat lain:
"Dan mereka berkata: 'Hati kami tertutuP'. 41,t;'"2" r;!) dibaca:
Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka
karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali 1. sebagai bentuk mudhaari' dari fi'il 17le1
yang mujarrad, mabni lil-faa'il.lni adalah
mereka yang beriman." (al-Baqarah: 88) bacaan tujuh imam selain Abu Amr.
2.I sebagai bentuk mudhaari' dari fi'il 12ti1
t yang maziid, mabni lil-faa'il. Ini adalah
"Tetapi kebanyakan mereka berpaling tidak
mau mendengarkan. Mereka berkata: 'Hati kami bacaan Abu Amr. fadi, dia membacanya t 11
berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang .6tyrG
kamu seru kami kepadanya dan telinga kami
4
liI ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada (r;$F dibaca:
iq din ding'." (Fushshilat: 4-5) 1. 6;k-).lni adalah bacaan Nafi', Ibnu Katsir,
I
I
fadi, meski bersikap takabur dan menen- Abu Amr, dan Ibnu Amir.
tang, mereka tetap tidak keluar dari kekuasa-
2. 6; ->,lni adalah bacaan para imam yang
an Allah. Dia adalah pencipta segala sesuatu,
lain.
termasuk petunjuk/hidayah dan kesesatan,
kekafiran dan keimanan, dan manusia sendiri- I'raab
lah yang memilih salah satu dari dua jalan itu.
4.3i.';Y dhamiir dalam f il ini berbentuk
tunggal karena mengikuti lafal 1;r1; boleh pula
SI FAT.SIFAT KAUM M UNAF! K berbentuk jamak iika mengikuti maknanya.
Surah a!-Baqarah Ayat 8 - 10 4.rr iri,ri! yakni 61,61 ; . Mudha afnya dihapus
lalu mudhaaf ilaih menggantikan posisinya.
?) ,Auj ir-g:t\j| ti q,vt'ur: $:.t;f. Ut< 'G.Y huruf ba berkaitan dengan
rAri;j6^\{,?g-Wb*ivi
fi' il mu qa dda 4 yakni 6L " re-t). Kata m a a b erikut
y''il sesudahnya ditaqdiirkan sebagai mashdan
yakni.<or-r(r rrts)
L
Balaaghah TAFSIR DAN PENJELASAN i
44i i ui! sepintas lalu lebih cocok Inilah kelompok manusia yang ketiga. t
Allah menggambarkan keadaan orang-orang I
memakai ungkapan (lpT t J) agar sesuai de-
kafir dalam dua ayat dan keadaan orang-orang
ngan kalimat (&r i;. ;Y,tetapi di sini di- munafik dalam tiga belas ayat. Dalam ayat-
ayat tersebut Allah menyebutkan kebusukan
pakai bentuk rsim sebagai ganti dari fi'il; ini
dan tipu muslihat mereka. Dia membongkar
berfungsi untuk mengeluarkan mereka dari aib mereka, menghina mereka, dan mencela
kelompok kaum mukminin. Ungkapan tersebut perbuatan mereka. Dia menyebut mereka
dikuatkan dengan hurufba untuk menegaskan
tuli, bisu, dan buta. Dia juga membuat perum-
kebohongan mereka. pamaan-perumpamaan bagi mereka. Mereka
lebih berbahaya bagi Islam daripada orang-
4nr or;,ri) ini adalah isti'aarah tamtsiiliy- orang yang kafir secara terang-terangan.
yah. Allah menyerupakan sikap mereka ter-
hadap Tuhan mereka-dalam hal menampil- Ciri-ciri kaum munafik tidak terbatas pada
kan iman dan menyembunyikan kekafiran- orang-orang yang sezaman dengan Nabi saw.
saja, melainkan berlaku dalam setiap masa
dengan sikap rakyat yang menipu raja mere- apabila ada sifat-sifat munafik tersebut.
ka; musyabbah bihi dipakai untuk musyabbah
Sifat munafik yang pertama adalah me-
dengan cara i sti' a arah. ngucapkan iman dengan lisan tetapi hati
4e; ?.*4) susunan ini adalah kinaa- penuh dengan kekafiran dan kesesatan,
yah; Allah mengqiyaskan kemunafikan sebagai Abdullah bin Ubaiy bin Salul adalah pemimpin
penyakit dalam hati, karena penyakit merusak orang-orang munafik pada zaman kenabian.
badan sedang kemunafikan merusak hati. Kebanyakan sahabatnya adalah dari kalangan
Mufradaat Lughawlyyah kaum Yahudi. Mereka mengaku beriman,
maka Allah membantah klaim mereka. Dia
{f-i' q4} yaitu masa sejak pengumpul-
menyatakan bahwa sebenarnya mereka bukan
an manusia ke padang Mahsyar sampai masa orang beriman meski mereka menampilkan
yang tiada akhirnya, atau sampai penghuni diri mereka beriman. Tiada keraguan bahwa
dengan sikap demikian berarti mereka sama
surga masuk surga dan penghuni neraka ma-
dengan orang yang menipu Allah, dan Allah
suk neraka. Ntfaaq (kemunafikan) adalah
pun tahu hal itu. Mereka lebih berbahaya
nama yang dijadikan syariat sebagai cap bagi
orang yang menampilkan iman dan menyem- daripada orang-orang kafir. Di akhirat mereka
bunyikan kekafiran. akan mendapat siksa yang pedih lantaran
kebohongan mereka dalam mengaku beriman
(ir,'*F mereka melakukan perbuatan kepada Allah dan hari Akhir.
yang dilakukan penipu. Al-Khidaa' (menipu, Karena dangkalnya akal mereka, mereka
beranggapan bahwa mereka menipu Allah
memperdaya) adalah mengalihkan orang lain
Ta'ala, padahal Dia tidak mungkin ditipu,
dari sesuatu yang ditujunya dengan suatu
muslihat. Yang dimaksud di sini adalah me- tiada sesuatu pun yang tersembunyi dari pe-
ngetahuan-Nya. Ini membuktikan bahwa me-
nampilkan keislaman tetapi menyembunyikan reka tidak mengenal-Nya. Seandainya mereka
mengenal-Nya, tentu mereka akan tahu bahwa
kekafiran.
{n;Y penyakit. Yang dimaksud di sini
adalah keraguan, kemunafikan, pendustaan,
dan pengingkaran. {w; nt ;;;liy yakni Allah
menambah keraguan mereka.
"rr"nnu*o"r"n ,*{,{,. {-f5*}-..1,t+,* ,. *tt'**-*u"'*1"'o'
Dia tidak dapat ditipu. Tipu daya mereka ma- FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
lah menjadi bencana atas diri mereka sendiri'
Allah mampu menyingkap keadaan mereka Kemunafikan adalah penyakit yang berba-
haya. Orang-orang munafik menjadi duri yang
kepada kaum muslimin. menusuk masyarakat dari dalam. Kalau menu-
rut perhitungan kita, semestinya kemunafikan
Meskipun begitu Allah memerintahkan dan orang-orang munafik itu dicabut dan dibe-
rantas sampai ke akar-akarnya agar negara se-
agar hukum-hukum Islam diberlakukan atas lamat dari makar mereka, dan begitulah tindak-
mereka,Ta seolah-olah Dia memperdaya me- an negara-negara sekarang; hanya saja wahyu
reka, serupa dengan perbuatan mereka; iuga ilahi dan tasyri' samawi mempunyai hikmah
seolah-olah kaum muslimin-bila melaksana-
tersendiri yang berdampak mendalam dan ber-
kan perintah Allah tentang mereka-tertipu jangka panjan& menunggu keiadian-kejadian di
masa depan, agar tampak bagi manusia betapa
oleh mereka, dan hal ini terhitung sebagai dangkalnya pengetahuan mereka dibanding
luasnya ilmu Tuhan. Betapa sering Nabi saw'
tasybiih dan tamtsifl (penyerupaan), untuk mendapat gangguan dari orang-orang munafih
mengisyaratkan bahwa orang-orang munafik akan tetapi pada akhirnya beliau menang atas
itulah yang menipu dan yang tertipu.
mereka. Barangkali hal itu merupakan bukti
Yang bena[ sebagaimana dikatakan
seiarah yang paling nyata bahwa kemunafikan
Ibnul Arabi,Ts Nabi saw tidak membunuh dan agama Yahudi adalah dua hal yang korelatif
mereka dan beliau berpaling dari mereka dan inheren [saling terkait dan tak terpisah-
demi menyatukan hati orang-orang kepada kan), sebab ia timbul dari sikap lemah yang
hakiki dan perangai yang keii. Orang munafik
beliau, juga karena dikhawatirkan [jika beliau
membunuh mereka) akan timbul isu negatif berlaku lunak dengan orang lain dalam per-
yang mengakibatkan orang menjauh dari kataan dan perbuatannya serta menampilkan
Islam. Beliau sendiri pernah menyiratkan kelembutan, padahal sesungguhnya semua itu
adalah racun mematikan yang disembunyikan
makna ini. Sabda beliau,
di dalam lemak.
* At *ttj i'i ;At t'"'a. .i t.,i
,.ll ..jtll Ayat-ayat ini mengisyaratkan bahwa dus-
,P;Lti.\;;lt- . ,', J.to . I' ta adalah semboyan orang-orang munafik'
"Aku khawatir orang-orang akan berkata bah- Oleh sebab itu Allah memperingatkan orang-
wa Muhammad saw. membunuh para sahabatnya
orangberiman dengan keras agar mereka men-
sendiri."
jauhinya. Bila dusta telah merajalela di suatu
Sikap demikian itu sama seperti tindakan uma! pasti tindak keiahatan akan tumbuh
beliau dalam memberi sedekah kepada orang- subur di sana dan perbuatan-perbuatan hina
orang yang mu'allafah quluubuhum fyang di-
akan menjadi-jadi. Nabi saw. pernah bersabda,
lunakkan hati mereka karena baru masuk
9E u.G a'1Jt3$ ,;:<r, €$t,
Islam) padahal beliau tahu iman mereka tidak
baik; beliau melakukannya demi melunakkan "lauhilah dusta sebab dusta itu bertentangan
hati mereka. dengan imanla6
74 Artinya, merekatetap diberi "KTP" Islam, dianggap sebagai 76 Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad'nya'
orang Islam, disalami bila bertemu, dan seterusnya. fPeni.)
Ahkaamul Qur'aan [1/12). Lihat pula Tafsir al-Qurthubi
(1/1e8-19e).
TAFSIRAL-MUNIRIILID 1 il,r.f.(d:;-}\,tf,i.* ,. s,'"hAl-B"q"r"h
fika dusta adalah semboyan orang-orang orang yang mengadakan perbaikan'. Ingatlah,
munafik sebaliknya keterus-terangan dalam sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang
membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
ucapan dan keberanian dalam perbuatan Apabila dikatakan kepada mereka: 'Berimanlah
kamu sebagaimana orang-orang lain telah ber-
yang sesuai dengan keyakinan adalah sem- imAn'. Mereka menjawab: Akan berimankah
kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu
boyan orang-orang beriman yang pantas me-
telah beriman?' Ingatlah, sesungguhnya mereka-
nerima pemuliaan setinggi-tingginya. De- lah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak
ngan demikian, pelajaran yang dipetik dari
pemaparan sifat-sifat kaum munafik lebih tahul'(al-Baqarah: f f -f3)
besar dampaknya bagi kaum mukminin itu
Qlraa'aat
sendiri, sebab mereka berbeda: mereka teguh
{.ii} dibaca:
di atas kebenaran, sementara orang-orang
1. dengan huruf awalnya dibaca kasrah
munafik senantiasa dalam kemunafikan me-
secara murni dan huruf ya-nya dibaca
reka dan semakin kuat berpegang kepada apa sukun. Ini adalah logat suku Quraisy, dan
yang mereka peluk, mereka menolak iman bacaan inilah yang dipakai kebanyakan
dan berpaling dari Al-Qur'an, penyakit hati imam qira'at.
mereka semakin parah, jiwa mereka terbakar
setelah nabi-sang pembawa kabar gembira 2. dengan huruf awalnya dibaca dhammah.
dan peringatan-datang kepada mereka dan
kejayaan beliau semakin meningkat serta Ini adalah logat suku Qais, Aqil, dan Bani
pengikutnya kian banyak, sehingga mereka Asad. Bacaan ini dipakai oleh al-Kisa'i dan
kehilangan posisi kepemimpinan, jiwa mereka
Hisyam.
terbakar dengan rasa dengki kepada Nabi saw.
4vi;r";.llrp:
dan para sahabat beliau.
fika dua hamzah dari dua kata bertemu,
SIFAT€IFAT KAUM MUNAFIK yang pertama berharakat dhammah dan yang
kedua berharakat fat-hah, cara membacanya
Surah al-Baqarah Ayat 11 - 13
ada beberapa macam:
Gt 66 ql'ir e\i"=i{r:ii ,E$S
L. mentahqiiq kedua hamzah. Ini adalah
i31;a?i r'6t{iffi 5h$'at
tSrA .t7 'ai/:r{.S; bacaan orang-orang Kufah dan Ibnu Amir.
Eriri@
re 2. mentahqiiq hamzah pertama dan men-
fit,tiT,q1r{-K b$ rjl l1t A takhfiif hamzah kedua dengan menggan-
tinya menjadi huruf wau, sama seperti
ffi6;5;..ri,'l;*iia{ keadaannya jika hamzah tersebut berha-
"Dan bila dikatakan kepada mereka: 7a- rakat fat-hah dan sebelumnya ada dham-
mah dalam satu kata. Ini adalah bacaan
nganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi'. Ibnu Katsir; Nafi', dan Abu Amr.
Mereka menjawab: 'sesungguhnya kami orang- I'raab
Abusy Syaikh dalam at:Taubiikh, dan Ibnu Laal dalam {ts5\ idzaa adalah zharfu zamaan mus-
taqbal, ia mabni karena mengandung makna
M akaarimul-Akhlaag dari Abu Bakar. huruf (,,r), Menempati kedudukan rafa' se-
sjono*o"t"n ,rll,tr.
bagai naa'ibu faa'il bagi kata {,[,]; ini ada- kami jauh dari perkara-perkara yang merusalg
kami berusaha memberikan kebaikan dan per-
lah pendapat lbnul Anbari; tetapi yang benar baikan, dengan cara kami mengikuti para pe'
adalah ia jaarc wa mairuur yang berkaitan mimpin kamr. Demikianlah keadaan para pe-
rusak di setiap zaman. Perusakan yang mereka
fdengan il sebelumnya. {ri1} adalah kaaffah, lakukan, mereka klaim sebagai perbaikan itu
kalimat setelahnya tidak punya kedudukan sendiri.
dalam i'raab. ft*) adalah dhamiir marfuu' {;{-.lt} artinya orang-orang yang lemah
munfashil, ia mabni sebab ia mudhmar. akalnya. Yang dimaksud di sini adalah orang-
orang bodoh dan manusia-manusia yang le-
{r*lri} Iaa adalah harfu istifiaah.Hamzah mah. Makna asal dari kata as-safah adalah al-
dalam {o1} dibaca kasrah karena ia berada di khiffah (ringan).
permulaan kalimat.
TAFSIR DAN PENJELASAN
{ii} adalah dhamiir fashl, tidak punya
Apabila dikatakan kepada orang-orang
kedudukan dalam i'raab; atau ia adalah taukiid munafik "Komplotan rendah dan rencana
bagi ha dan mim dalam {#l},sedang 1ii-ljiry jahat kalian-dengan mengobarkan fitnah, me-
adalah khabar py1. mata-matai untuk kepentingan kaum kafir;
dan memprovokasi suku-suku Arab untuk
{ur} adalah mashdariyyah, taqdiirnya: memusuhi kaum muslimin-adalah kerusak-
an", mereka akan menjawab, "Kenyataannya
(,,"t:Jl ot4!t).
bukan seperti yang kalian sangka. Sebetulnya
Balaa.g.h,a.h , F, . . ti} berfungsi untuk mem- kami hanyalah mengadakan perbaikan. Yang
4t4",,- kami inginkan tidak lain adalah perbaikan."
batasi kata yang disifati dengan sifat itu saia. Maka Allah membantah mereka bahwa me-
rekalah orang-orang yang merusah akan
Artinya, kami tidak lebih sekadar orang-orang tetapi mereka tidak menyadari bahaya per-
buatan mereka, tidak merasakan perusakan
yang meng adakan perbaikan. ini, sebab ini telah meniadi insting mereka,
tertanam dalam karakter mereka.
{+}:i' j'ei l$ susunan ini memva-
Kaum muslimin dahulu menasihati me-
riasikan ta'kiid. Kalir.nat ini dita'kifd dengan reka dengan berbagai cara, menyeru mereka
untuk beriman seperti imannya orang-orang
empat macam ta'kiid, yaitu: alaa, inna, dhamiir
yang mengikuti petuniuk akal sehat dan
fashl (hum), dan al-mufsiduun. mengambil jalan hidayah seperti Abdullah
bin Salam dan lain-lain. Bila kaum muslimin
Mufradaat Lughawlyyah berkata kepada orang'orang munafik "Ma-
\,t4 i) kerusakan adalah lawan per- suklah ke kawasan iman seperti orang-orang
lain", mereka menjawab dengan sikap tinggi
baikan. Yang dimaksud adalah larangan me-
lakukan hal-hal yang mengakibatkan timbul- hati, 'Akankah kami beriman kepada Al-
nya kerusakan, misalnya dengan menyulut
fitnah, menebarkan rahasia kaum mukminin Qur'an dan kepada Muhammad sebagaimana
kepada kaum kafir; membujuk kaum kafir un- orang-orang tolol itu-para pengikut Nabi saw.,
tuk memusuhi kaum mukminin, dan membuat
mereka tidak suka mengikuti Nabi Muhammad
saw., serta ingkar dan menghalangi manusia
untuk berjuang di jalan Allah.
$tr;.t!' ?r'i Gi. \y perbaikan adalah lawan
kerusakan. Artinya, selamanya kami bukan
termasuk orang yang melakukan perusakan;
kami tidak lain hanya mengadakan perbaikan;
orang-orang lemah dari kaum hamba sahaya ditunjuk oleh akal dan dituntut oleh fitrah
dan orang-orang miskin, dan orang-orang serta dikuatkan oleh bukti-bukti indrawi dan
bodoh yang berakal lemah itu-beriman?!" [Pa-
dahal orang yang berakal adalah orang yang historis.
melihat jalan kebaikan dan cahaya terbentang
di hadapannya lalu dia menyusurinya.) Maka Ayat-ayat 4t;; ii. i u6tcr!) ini menun-
Allah membantah mereka bahwa mereka
sendirilah yang terhitung orang bodoh, bukan jukkan bahwa iman bukanlah pernyataan di
orang-orang yang mereka cap sebagai orang bibir yang tidak dibarengi dengan keyakinan,
bodoh tadi. Mereka tidak punya pemaham-
an yang benar tentang iman, mereka tidak sebab Allah Ta'ala telah memberi tahu tentang
mengerti tentang hakikat dan pengaruhnya. pengakuan mereka bahwa mereka beriman,
Tentang perusakan dipakai ungkapan dan Dia menafikan sebutan iman bagi mereka
4r;;r- i}-yang mana asy-syu'uur (perasaan)
artinya menyadari perkara yang samar- jdengan firman- Nya 444 "tb."
samar-sedangkan tentang iman dipakai ung- SIFAT.SIFAT KAUM MUNAFIX
kapan (i;g v)-yang mana 'al-ilm artinya ke- Surah al-Baqarah Ayat 14 - 16
yakinan dan kesesuaian dengan kenyataan-, J\t*.tit|g\ $6 t;.1\'nitl \fi $\3
sebabnya karena perusakan di muka bumi fqfri i'?#liAvTt; itr'16
adalah perkara yang dapat diketahui dengan w(&\tt0) i;i:4 e i:ss y,r. tsfi.iar
panca indra, akan tetapi mereka tidak punya 4t. .sr+! 'au.ittir'-tt'6.\,*. J
indra sehingga merasakannya; adapun iman
ffi6.#6(v;;:i:l
adalah perkara hati, hanya diketahui oleh "Dan bila mereka berjumpa dengan orang-
orang yang beriman, mereka mengatakan: 'Kami
orang yang mengenal hakikatnya. Iman tidak telah beriman'. Dan bila mereka kembali ke-
sempurna kecuali dengan ilmu/pengetahuan pada setan-setan mereka, mereka mengatakan:
yang pasti. Ilmu artinya mengetahui sesuatu 'Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu,
sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Akan kami hanyalah berolok-olok'. Allah akan (mem-
tetapi, mereka tidak punya ilmu pengetahuan
hingga mereka mencapai hakikat iman. balas) olok-olokan mereka dan membiarkan me-
HqH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM reka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
Memutar-balikkan fakta dan memoles Mereka itulah orang yang membeli kesesatan
kenyataan adalah ciri para pengecut dan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung per-
orang-orang yang lemah. Adapun orang- niagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat
orang kuat, yaitu orang-orang beriman yang Petunjuk." (al-Baqarah: 14- 16)
mempergunakan sarana-sarana pengetahuan
yang sehat untuk mencapai hakikat segala Qlraa'aat
hal, merekalah yang kekal. Merekalah yang
benar-benar mencintai umat manusia. Maka {"trrl-} dibaca:
dari itu mereka menyeru umat manusia ini 1. dengan hurufwau dibaca sukun dan huruf
agar memperbaiki perilaku, meluruskan akh- 77 Ahkaamul Qur'aan karangan al-fashshash (1/25).
lak, teguh di atas prinsip yang benar yang
srr"t ll-s"q"otn ,r*,*r. {T*}t,r,rr, hFSIR&-MUNIRIILIP
1
hamzah dibaca seperti biasa. Ini adalah "Dan jika kamu memberikan balasan, maka
bacaan jumhur. b alaslah dengan b alasan yang sama dengan silcsaan
yang ditimpakan kepadanu." (an-Nahlz 126)
2. dengan menukar harakat hamzah ke huruf
Yang pertama sebetulnya bukan balasan.
wau dan menghapus wau78. Ini adalah
Ia disebut begitu sekadar untuk memakai
bacaan Warsy. lafal yang sejenis yang cocok dengannya.
Contoh yang lain adalah perkataan orang
I'raab
Arab: al-jazaa'u bil iazaa'i [balasan setimpal
(t;J;y adalah jumlah fi'liyyah yang me-
dengan pelanggaran), padahal yang pertama
nempati kedudukan nashb sebagai haal dari sebenarnya bukan i azaa' [balasan).
(e) yang terdapat dalam {#-6F, 'aamil di ("di it-ht f;etb ini adalah isti'aarah
dalamnya adalah y''il tersebut, yakni (*t),
tashriihiyyah. Allah memakai lafal syiraa'
taqdiirnya: (i.or-" ,,,r*). Boleh pula anda baca
(membeli) untuk menyatakan tentang penu-
[io*t ) sebab orang Arab kadang mengucap- karan kesesatan dengan kebenaran dan pe-
nukaran kekafiran dengan iman, sehinggatran-
kan [.r") dan kadang mengucapkannya (LG), saksi mereka rugi. Kemudian Dia memperielas
yang artinya orang yang kebingungan. hal ini dengan firman-Nya, 4#.,n U)ob,
Balaaghah dan usluub demikian disebut at-tarsyiih, yaitu
menyebutkan sesuatu yang sepadan dengan
4qrt ir) Allah menyebut balasan atas
musyabbah bihi.
olok-olok sebagai olok-olok pula, dan cara
demikian adalah maiaaz atau mu.qyaakalah, Mufradaat Lughawlyyah
yaitu dua kalimat memakai lafal yang sama
4*v ir[r-F mereka pergi ke setan-setan
tetapi maknanya berbeda, atau ia adalah
mereka atau berada di tempat sepi bersama
membandingkan kalimat dengan kalimat yang mereka. "Setan-setan" mereka adalah rekan-
serupa tetapi memiliki makna yang tak sama. rekan mereka yang sama-sama kafir, para
Contohnya, firman Allah Ta'ala:
pemimpin dan petinggi mereka. {ii;l;;} arti
"Dan balasan suatu kejahatan adalah ke-
jahatan yang serupa." (asy-Syuuraa: 40) istihzaa' adalah meremehkan dan menghina.
Ini adalah perbuatan orang-orang Yahudi.
"Kejahatan" yang kedua sesungguhnya
bukan keiahatan, tetapi karena kata ini dipakai 4.'eLf iirrp artinya, Allah akan membalas
untuk membandingkan kejahatan maka di-
olok-olok mereka dengan menangguhkan
pakailah nama "kejahatan" tersebut untuknya. mereka lalu menimpakan hukuman kepada
Misalnya lagi firman-Nya, mereka. Di sini dipakai metode musyaakalah
(lafalnya sama tetapi maknanya berbeda)
"Oleh sebab itu barangsiaPa yang menyerang
kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan se- agar kalimatnya selaras sehingga lebih ringan
rangannya terhadapmu." (al-Baqarah: 194) untuk diucapkan daripada memakai lafal yang
Yang kedua sebenarnya bukan serangan. berbeda. {it.'t} menambah atau membiarkan
Contoh lainnya adalah firman-NYa,
mereka. (#,;io} sikap mereka yang melampaui
78 Tampaknya yang benar seharusnya "menghapus hamzah", batas dan berlebih-lebihan dalam kekafiran'
{o;lii-} bingung atau buta terhadap kebenar-
sehingga bacaan Warsy begini khalawilaa. (Peni.) an; ia berasal dari kata [i:ilg yang artinya kese-
hFSIRI-MUNIR]ILID 1 ,.,,*d(Jlilb*** sur"r,lr-e"q"r"r,
satan basirah (mota hati). kesesatan, mereka menjual cahaya dengan
kekafiran dan hawa nafsu yang sesat. Mereka
SEBAB TURUNNYA AYAT 14 tidak beruntung dalam perniagaan ini sebab
adzab neraka telah menanti mereka. Ibnu
Para ahli tafsir menyebutkan riwayat bah- Abbas berkata, "Mereka mengambil kesesatan
wa ayat ini turun sehubungan dengan Abdullah dan meninggalkan petunjuk hidayah." Artinya,
bin Ubaiy dan rekan-rekannya yang munafik mereka memilih kekafiran dan menukarnya
tatkala dia memuji-muji Abu Baka4, Uma4 dengan iman. Allah menyebutkannya de-
dan Ali setelah dia berkata tentang mereka
ngan kata syiraa' (membeli) agar lebih luas
kepada kawan-kawannya, "Lihatlah bagaimana maknanya, sebab jual-beli dan perdagangan
berpangkal pada tukar-menukar barang, dan
aku akan mengusir orang-orang tolol ini dari bangsa Arab biasa memakai kata ini tentang
kalian!" Maka turunlah ayat ini. Namun as- penukaran sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Suyuthi berkata: Sanad ini sangat lemah. Allah Ta'ala menisbatkan laba kepada
TAFSIR DAN PENJELASAN perniagaan, sesuai dengan kebiasaan bangsa
Arab dalam ucapan mereka: rabiha bai'uka
Pada masa kenabian, ini adalah salah satu (dagangmu beruntung) dan khasirat shafqa-
tuka (transaksimu merugi), yang maknanya:
di antara sekian kejadian yang melibatkan
engkau untung atau rugi dalam perniagaan-
kaum munafik dan kaum Yahudi, yang mana mu. Mereka tidak mendapat hidayah dalam
mereka seperti setan, bahkan lebih buruk.
membeli kesesatan.
Kejadian ini tidak dapat dibanggakan, sebab
kebenaran akan terungkap tak lama lagi dan FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
fakta akan terlihat jelas. Setiap orang yang
Balasan dan hukuman menimpa setiap
berdusta berpengetahuan minim dan berpan- orang yang menukar kekafiran dengan iman,
dangan pendek, tidak memandang masa de- menukar kesesatan, kebatilan, kegelapan,
dan kebengkokan dengan hidayah, Al-eur'an,
pan. Apabila mereka telah berada di tempat
cahaya, dan manhaj yang lurus, sebab mereka
sepi dengan rekan-rekannya dan para pemim-
pinnya, mereka saling mendukung dan ber- menyia-nyiakan modal, yaitu fitrah bersih
kata satu sama lain, "Kami sama dengan kali- yang mereka miliki dan kesiapan akal untuk
an." Tetapi bila bertemu orang-orang beriman,
mereka menyatakan keimanan mereka. Allah memahami berbagai hakikat. Sudah dimak-
telah mengungkap keadaan mereka, tidak pe- lumi bahwa manusia mencap pedagang yang
rugi, yang menyia-nyiakan seluruh modalnya
duli dengan mereka, dan Dia akan memberi dan tidak menebus kerugian yang dialaminya
mereka balasan yang seberat-beratnya serta itu dalam transaksi lain, bahwa ia dungu, tolol.
membuat mereka tambah bingung dan sesat Demikian pula halnya orang munafik. Selain
itu, yang jadi patokan dalam undang-undang
dalam segala urusan mereka. Al-Qur'an dalam menetapkan benarnya ke-
islaman seseorang adalah ketulusan hati,
Selanjutnya, karena mereka mengabaikan bukan semata-mata pernyataan di bibir.
akal dalam memahami Kitabullah dan me- Kesimpulan: Allah Ta'ala menyebutkan
ninggalkan jalan yang lurus serta menolak empat macam keburukan orang-orang mu-
bukti-bukti kebenaran agama ini lantaran
rasa dengki dan sikap lalim, maka seolah-olah
mereka melakukan transaksi yang merugi-
kan, mereka membayar hidayah sebagai harga
nafik. Masing-masing keburukan itu saja cu- berkata,
kup untuk menimpakan hukuman terhadap
mereka. Keempat macam keburukan itu se- "Kami sekali-kali tiilak akan disentuh
bagai berikut.Te oleh api nerakA, kecuali selama beberapa hari
s aj a." (rl-B aqarah: 80)
1. Memperdaya Allah. Penipuan adalah per-
atau berkata,
buatan yang tercela, dan sesuatu yang ter-
cela harus dibedakan dari yang lainnya "KAftii ini adalah anak-anak Allah dan
agar perkara yang tercela tersebut tidak
kekasih-kekasih-Nya." (al-Maa' idah: f 8)
dikerjakan.
yakni umat-Nya yang terPilih.
Mengadakan perusakan di bumi dengan
PERUMPAMAAN KAUM MUNAFIK
mengobarkan fitnah, memprovokasi mu-
suh terhadap kaum muslimin, dan me- Surah al-Baqarah AyalLT -20
nyebarkan desas-desus yang tak benar.
3. Berpaling dari keimanan dan keyakinan L{(A-\S$( it;rc$ ff&G
yang benar yang tertanam dalam hati,
yang selaras dengan perbuatan. rrlg 'A'#ji e;i-,t"'r {Ki 4-r v(( ,/ t/
Bimbang dan bingung (terombang-am- lbj*'{t ?'f et @'biHi-S
bing) dalam kelaliman dan sikap yang
melampaui batas-batas yang wajal de- t';;s tlL X 13t i; ,/;{ 5 @
ngan cara mengada-ada atas nama kaum ''d eeAt $'r;;ir C'#'ifi:5- t63
mukminin dan mencap mereka sebagai
orang dungu, padahal sebenarnya mereka 'ult S 6#u'b 'itj'*it
$f: g"K,V.11fr,)7 :;6W7U JL'.
sendirilah yang tolol, sebab orang yang
berpaling dari bukti/petuniuk lalu men- (,ii \i\3 13"j\1 i.6'Pt
cap orang yang berpegang kepadanya se- \*rd ,f$a,5\br$3
bagai orang tolol maka sesungguhnya dia
"Perumltamaan mereka adalnh seperti orang
sendirilah yang tolol; juga karena orang
yang menjual akhiratnya dengan imbalan yang ffienyalakan api, rnaka setelah api itu me-
nerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya
dunia maka dialah orang yang bodoh; juga
karena orang yang memusuhi Muhammad (yang menyinari) mereka, dan membiarkan me-
saw. berarti memusuhi Allah, dan tindak- reka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka
an demikian hanya dilakukan oleh orang tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan
yang bodoh. fadi, kedunguan terbatas pada kembali (ke jahn yangbenar). Atau seperti (orang-
orang yang ditimpa) huian lebat dari langit disertai
diri mereka saja. Mereka punya semacam gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat
telinganya dengan anak jarinya, karena (mende-
perasaan bahwa mereka terseret ke dalam ngar suara) petir sebab takut akan mati. Dan Allah
arus hawa nafsu mereka, tidak mengikuti meliputi orang-orang yang kafr. Hampir-hampir
petunjuk para pendahulu mereka, dan kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap
dalam hal keselamatan serta kebahagiaan
mereka bertumpu kepada angan-angan
dan dalih-dalih palsu, misalnya mereka
79 Tafsirar-Raazi (2162-68').
TArsrRAr-MuNrRrrrrD 1
kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di ta qdiirnya: (.,=." wt*"|.,p.<6ir,), jadi mudhaafnya
bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa rnereka, dihapus lalu mudhaaf ilaihi diposisikan untuk
mereka berhenti. Jika Allah menghendaki, niscaya
Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan menduduki tempatnya. (JtG +) menempati
mereka. Saungguhnya Allah berkuasa atas segala kedudukan jarc sebagai sifat untuk shayyib.
s esuaht." (al-Baqarah : 17 -2O)
4&.ui i,j;{y x6x1rh jumlah fi'l[ryah yang me-
Qlraa'aat
nempati kedudukan jarr sebagai sifat untuk
{W} dibaca (#). Ini adatah bacaan kata (wr*-f) yangmuqaddar. (Jr.tr rL) adalah
Hamzah. maf'uul li-ajlihi.
I'raab ri'da{ribl;<ta"ta<k\ayaadkaaayadnugadmalearhupbaeknatnuksamlauhdshaatau-
fi'il muqaarabah, yang berfungsi menafikan
{JF'} dan 4i"6;:\ dhamiir untuk f?
dalam kalimat positif dan menegaskan dalam
yang pertama berbentuk tunggal sedangkan
kalimat negatif. {,:ii} berkedudukan man-
yang kedua berbentuk jamak karena kata
shuub sebab iazharf.
{rr'p disepadankan dengan kata (;,"), dan
dhamiir yang merujuk ke kata ini bisa ber- Balaaghah
bentuktunggal dan bisa pula berbentuk jamak y4U.r; rre ir;-,t ,$))t ;*> susunan ini
{iF,} bisa bermakna 1"i;iy sehingga ia ter- adalah tasybiih tamtsiiliy; Allah mengumpa-
makan orang munafik dengan orang yang
hitungy''il ya ng muta' addi kepada satu maf'uul, menyalakan api, mengumpamakan pernyata-
an imannya dengan nyala api, dan mengum-
yaitu kata (6(|; bisa pula huruf sin dalam kata pamakan tak bermanfaatnya iman itu bagi-
ini berfungsi untuk thalab (meminta), se-
nya dengan padamnya api. Begitu pula {ji
hin gga ia terhitung fi' il yang muta' a ddi kepada
+*dua m af 'uul, ta q d i i rnya: <fru fy adalah tasybiih tamtsiiliy; Allah me-
i'l;t>. rty ada-
1 ngumpamakan Islam dengan hujan karena
hati manusia menjadi hidup dengannya, dan
lah zharfu zamaan; 'aamil di dalamnya adalah
kalimat (.:r t, ;;F .{i; v\ maaadatah rsm Dia mengumpamakan syubhat-syubhat kaum
kafir dengan kegelapan.
maushuul yang semakna dengan kata al-ladzii
4 'e i-.1| susunan kata ini adalah
(yang), sedangkan haulahu adalah shilahnya,
tasybiih baliigh. Yakni, mereka seperti orang
dan ia menempati kedudukan nashb sebab yang tuli, bisu, dan buta dalam hal tidak da-
patnya menarik faedah dari indra-indra itu.
ia adalah maf'uul dari 4>i1\. Fi'it 1c,ivi1
itu sendiri bisa laazim (tidak memerlukan 4el; oiu#) ini adalah maiaaz mursal, me-
maf'uul) dan bisa pulamuta'addi (memerlukan makai kata yang bermakna keseluruhan tetapi
yang dimaksud sebagiannya saja, yakni ru'uus
maf'uu[). Fi'il-f il yang bisa laazim dan bisa ashaabi'ihim (ujung jari). (rr..,, .. ora...,.. o:,i(l)
terdapat kesesuaian nada/huruf pada ujung
muta'addi jumlahnya lebih dari B0 kata.
ayat-ayat ini, dan ini tergolong salah satu
4i'i4.i) adalah jumlah fi'liyyah manfiyyah,
muha ssinaat b a dii' iyy ah.
berada dalam kedudukan nashb sebagai haal
Kesimpulan: Ayat-ayat ini mengandung
daridhamiir 4#'ny. marfuu' se-
i.l) berkedudukan ekspresi yang kuat, efek yang dalam, dan per-
(iF 'e
umpamaan yang memukau. Di sana Al-Qur'an
bagai khabar dari mubtada'yang dihapus,
taqdiirnya: (g).
4# it\ kata au di sini bermakna ,'boleh
jadi". Ka-shayyibin berkedudukan marfuu'
sebab ia adalah khabar untuk kata {,t},
srr"hAt-B"o"r"h ,,.1,t, , li ,, fus'*[-M'"'*I"'o I
diumpamakan dengan hujan. Bila hujan tu- SEBAB TURUNNYA AYAT 19
run, bumi menjadi hidup, sebagaimana Al-
Qur'an menghidupkan jiwa-jiwa yang mati, Ath-Thabari meriwayatkan dari lbnu
sementara orang-orang yang tersesat melihat
Abbas, Ibnu Mas'ud, dan lain-lain tentang
bahwa di dalam Al-Qur'an terdapat syubhat- turunnya ayat ini. Kata mereka: Dulu ada
syubhat yang serupa dengan kegelapan yang dua orang munafik penduduk Madinah yang
mengiringi turunnya huian. Dalam ayat-ayat melarikan diri dari Rasulullah saw. ke orang-
ini juga terkandung janii dan ancaman yang orang musyrik, lalu kedua orang itu diterpa
dahsyatnya seperti petir. hujan lebat yang disebutkan Allah ini: disertai
guruh yang keras, petix, dan kilat. Setiap kali
I Mufradaat Lughawlyyah
petir menyambar dan menerangi keadaan,
furtr) deskripsi yang telah menjadi seperti
perumpamaan. Artinya: perumpamaan mere- mereka menutup telinga mereka dengan jari
karena takut petir itu memasuki telinga me-
ka dalam kemunafikan dan keadaan mereka reka sehingga mereka tewas. Apabila kilat
yang mengherankan. ("rF') menyalakan api bersinax, mereka berialan di bawah cahayanya.
fika tak muncul kilat, mereka tak bisa melihat
untuk menghangatkan badan dan menerangi
keadaan; atau meminta seseorang agar me- apa-apa sehingga mereka diam di tempat,
tak meneruskan perjalanan. Maka mereka
nyalakan api. {-;ut} menerangi keadaan se-
pun berkata, "Mudah-mudahan pagi segera
kitar. [rry) membiarkan. Ash-shamam artinya tiba, lalu kita datangi Muhammad dan kita
baiat beliau!" Setelah pagi menielang mereka
tuli, tak bisa mendengar; al-bakam artinya
bisu; dan al-'ama artinya buta, tidak bisa menghadap beliau, menyatakan masuk Islam,
melihat sesuatu yang semestinya bisa dilihat. dan membaiat beliau. Keislaman mereka
4,y ash-shalyib; huian lebat. 4al ar' bagus setelah itu. Allah menjadikan keadaan
ra'du: suara yang timbul akibat pergesekan dua orang munafik yang kabur ini sebagai
udara, yang terdengar ketika mendung ter-
akumulasi. Al-Barqu: cahaya yang biasanya perumpamaan bagi orang-orang munafik yang
bersinar di awan akibat pergesekan udara berada di Madinah.
dan bertemunya awan yang bermuatan listrik Biasanya ketika menghadiri majelis Nabi
positif dan negatif. Ash'Shaa'iqah: api yang
dahsyat yang kadang'kadang menyambar saw., orang-orang munafik menutupi telinga
pada saatturun hujan dan disertai cahaya kilat,
mereka dengan jari karena khawatir sabda
yang mana hal itu terjadi akibat pengosongan
tenaga listrik mendung yang tertarik ke bumi Nabi saw. mengandung suatu ayat yang di-
oleh daya gravitasi. Al-Khathfu: menyambar turunkan berkenaan dengan mereka, atau
khawatir mereka diingatkan dengan sesuatu
dengan cepat. sehingga mereka dibunuh, sebagaimana dua
orang munafik yang kabur tadi menutup te-
{i:6} mereka berhenti, diam di tempat linga mereka dengan jari. "Bila kilat menyinari
mereka, mereka berialan di bawah sinar itu":
dalam keadaan bingung menunggu-nunggu Apabila harta mereka berlimpah dan mereka
berubahnya keadaan agar sampai pada ke-
punya banyak anak serta mereka memperoleh
selamatan. Azh-Zhulumaafi kegelapan malam, rampasan perang serta kemenangan, mereka
kepekatan awan, dan kesuraman huian lebat
berialan di dalamnya dan berkata bahwa
itu sendiri.
agama Muhammad saw. adalah agama yang
bena4 lantas mereka pun terus memeluknya,
sebagaimana kedua orang munafik tadi terus apa, dibiarkan-Nya mereka dalam kegelapan
berjalan apabila cahaya kilat menerangi. "Dan malam, kepekatan awan yang bertumpuk-
bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti": tumpuk, dan kekelaman padamnya api, sebab
Apabila harta dan anak-anak mereka binasa
serta mereka tertimpa malapetaka, mereka cahaya telah lenyap.
berkata, "lni gara-gara agama Muhammad!" Orang-orang munafik menelantarkan
maka mereka pun kembali menjadi kafi4, perasaan dan indra mereka. Mereka tidak
sama seperti kedua orang munafik tadi yang memfungsikan manfaat telinga; mereka tidak
berhenti di tempat tatkala tak ada kilat yang
menyinari mereka.so mendengar wejangan dan nasihat orang
lain, bahkan mereka tidak paham jika men-
TAFSIR DAN PENJELASAN
dengarnya, seolah-olah mereka tuli, tak men-
Dalam ayat-ayat ini Allah Ta'ala membuat
dua perumpamaan untuk menjelaskan keada- dengar kebenaran. Mereka juga menelan-
an orang-orang munafik dan menerangkan tarkan manfaat berbicara, bertanya, dan ber-
kekejian perbuatan mereka, demi menghukum diskusi; mereka tidak menuntut bukti atas
mereka dan membongkar identitas mereka, suatu masalah, tidak meminta penjelasan
sebab mereka menjadi duri dan penyakit bagi atas suatu persoalan; jadi, seakan-akan me-
reka bisu, tak dapat berkata. Mereka pun
umat. Membuat perumpamaan adalah me- menelantarkan manfaat mata; mereka tidak
tode Al-Qur'an untuk menerangkan berbagai memandang dan tidak mengambil pelajaran
konsep dan menampilkan hal-hal abstrak dari berbagai cobaan yang melanda mereka
yang samar dalam bentuk hal-hal konkret/
kasatmata yang jelas. Kedua perumpamaan ini dan uiian yang menimpa berbagai umat; jadi,
menggambarkan keadaan cemas dan bingung seakan-akan mereka buta, tak bisa melihat
petunjuk. Mereka sama sekali tidak beralih
dalam diri orang-orang munafik serta betapa dari keadaan mereka, tak mau meninggalkan
cepatnya keadaan mereka terungkap. kesesatan menuju kebenaran, maka janganlah
Perumpamaan pertama: tentang cepat engkau merasa sedih bagi mereka.
terungkapnya keadaan mereka. Yaitu, keada- Perumpamaan kedua: tentang kebi-
an orang-orang munafik yang menampilkan ngungan, kecemasan, dan sikap oportunis
mereka. Al-Qur'an telah memberi mereka
keislaman dalam tempo yang pendek, dan
bimbingan-bimbingan ilahi tetapi mereka
mereka merasa aman bagi diri mereka dan
berpaling darinya. Keadaan mereka serupa
anak-anak mereka, diumpamakan seperti ke- dengan kaum yang mengalami hujan lebat
adaan orang-orang yang menyalakan api untuk
menikmati kegunaannya, lalu setelah api itu yang dibarengi dengan hal-hal yang menakut-
menyinari tempat-tempat dan benda-benda di
sekeliling mereka dan mereka dapat melihat kan: kegelapan hujan, awan, dan malam,
dalam tempo yang singkat tiba-tiba Allah
memadamkannya dengan hujan lebat atau suara guruh yang memekakkan telinga, dan
angin kencang misalnya, sehingga dibuat-Nya sinar kilat yang menyambar. Dalam suasana
mereka dalam keadaan tak bisa melihat apa- yang kelam ini, mereka meraba-raba mencari
jalan keselamatan. Mereka menggantungkan
80 Tafsir ath-Thaban $llL9). harapan kepada cahaya yang muncul di
angkasa. Maka mereka bertekad mengikuti
kebenaran yang dibawa oleh ayat-ayat yang
jelas itu. Kemudian tak lama setelah itu mereka
kembali diselubungi kegelapan sehingga me-
TAFSTRAI-MUNIRJITID 1
reka merasa cemas dan bimbang, sementara pemberlakuan hukum-hukum Islam dalam
pernikahan, pewarisan, ghanimah, dan ke-
Allah meliputi mereka, mampu atas diri me- amanan bagi iiwa mereka, anak-anak mereka,
reka. fika mau, Dia dapat menulikan mereka
dengan suara guruh yang keras dan dapat dan harta benda mereka, serta terpedayanya
membutakan mereka dengan sinar kilat yang mereka dengan kata-kata "lslam" yang mere-
ka ucapkan) sebenarnya tidak ada gunanya
menyambar. Namun karena suatu hikmah dan dalam hukum akhirat, sebab mereka akan
disiksa dengan adzab yang pedih sebagaimana
maslahat, Dia tidak menghendaki demikian; dinyatakan oleh Al-Qur'an:
Dia ingin menangguhkan mereka, memberi
mereka kesempatan untuk kembali kepada "sesungguhnya orang-orang munafik itu (di-
tempatkan) pada tingkatan yang paling bawah
kebenaran.
dari nerakal' (an-Nisaa' : 145)
Kesimpulan: Kemunafikan terkadang
fadi, usaha mereka untuk mendapat pe-
menyinari jalan bagi pelakunya dalam tempo nerangan dengan cahaya pengakuan bahwa
yang singka! tetapi dengan cepat sinar itu mereka memeluk Islam-sementara dalam
mati seperti api yang padam, dan ini menjadi-
kan kemunafikan itu tidak berlangsung secara hati mereka menyembunyikan kekafiran-
terus-menerus. Adakalanya orang munafik
menemukan harapan dalam kemunafikannya ibarat penerangan api yang tempore[ atau
untuk mencapai suatu tujuan atau keuntung-
an materi yang sedikit nilainya, tetapi kemu- seperti hujan yang gelap gulita. Orang-orang
dian semua harapannya tercerai-berai' Orang-
orang munafik senantiasa merasa cemas dan munafik benar-benar tak memfungsikan se-
bimbang sebab kegembiraan lahiriah mereka mua sarana pengetahuan yang benar dan
atas turunnya suatu ayat dan kebersama- medium keimanan yang kokoh. Mereka tuli,
an mereka dengan kaum muslimin menjadi
gugur oleh batu uiian tatkala mereka diminta tak mendengarkan kebenaran; bisu, tak mem-
berjihad bersama kaum mukminin. Bersikap
bicarakan kebenaran; dan buta, tak melihat
mendukung ketika mendapat kemakmuran kebenaran, Yang lebih celaka lagi, pada
tetapi sebaliknya bersikap memusuhi dan akhirnya mereka pun tidak kembali kepada
ingkar ketika mengalami malapetaka adalah kebenaran karena Allah Taala sudah tahu
tentang diri mereka, bukannya Dia memaksa
sikapnya orang munafik yang tak beriman.
mereka mengalami nasib begitu. Meski mere-
FTQIH KEHTDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM ka munafik Allah tidak menimpakan hukuman
Ini adalah sifat orang-orang munafik mereka di dunia. Dari fakta ini al-fashshash
Mereka dulu telah beriman sampai iman menyimpulkan bahwa hukuman-hukuman di
itu menyinari hati mereka seperti api yang dunia tidak ditetapkan berdasarkan ukuran
kejahatan, melainkan berdasarkan maslahat
memberi penerangan bagi orang-orang yang yang diketahui oleh Allah dalam hukuman-
menyalakan api itu, kemudian mereka ingkar hukuman tersebut, dan sesuai garis inilah
sehingga Allah memadamkan cahaya mereka. Allah menerapkan hukum-hukum-Nya.81
Apa yang ditampilkan oleh orang-orang mu-
Al-Qur'an penuh dengan kebaikan dan
nafik itu (yakni keimanan yang menjadi asas
ayat-ayat yang membuktikan bahwa ia berasal
dari Allah, seperti huian lebat. Ia berisi ancam-
81 Ahkaamul Qur'aan (1/26-27).
jugaan dan teguran, seperti suara guruh. Ia PERINTAH UNTUK MENYEMBAH ALLAH
berisi cahaya dan argumen-argumen gemilang SEMATA DAN FAKTOR'FAKTOR YANG
yangterkadangsampaimemukauorang-orang MENUI{TUTNYA
munafilc seperti sinar kilat. Ia pun berisi se- Surah al-Baqarah 2L - 22
;[H'ff,H',#::*:':fi:€ncaman u.$;'t#- $rtt'F,birr ;Err (s.
Allah meliputi seluruh makhluk dan se- '#'J:"E;[r 0'oifr'#'#U
mua orang kafir. Tak seorang pun yang lolos
dari perhitungan, kekuasaan, dan kehendak- irAr'a {itS 4r, 43\3 gi #:l r
Nya. Kalau mau, tentu Allah dapat memberi
tahu kaum mukminin siapa-siapa yang tergo- *$:15C'# 652* Ave. e ei!6
long orang-orang munafik sehingga keagung- 6#3SVer,s5
an Islam tak lagi dapat mereka nikmati, sebab
mereka diangkap lalu dibunuh atau diusir "H ai m anu si a, s emb ahlah Tuh anmu Yang t el ah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelum-
dari kampung halaman. Allah-lah satu-satunya mu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadi-
Dzat yang memiliki kemampuan yang meli- kan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
puti segala sesuatu. Dia Mahakuasa atas se- sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan)
tiap perkara yang mungkin, yang bisa ada dan dari langit, hlu Dia menghasilkan dengan hujan
bisa tiada. Setiap mukallaf (orang yang balig itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu;
dan berakal) harus mengetahui bahwa Allah
Ta'ala mampu, Dia memiliki kemampuan yang karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-
dengannya Dia bertindak, dan dia melakukan sekutu bagi Allah, p adahal kamu mengetahuf." (al-
Baqarah:21-22)
apa yang dikehendaki-Nya sesuai dengan pe- I'laab
ngetahuan dan pilihan-Nya. Setiap mukallaf
iuga mesti tahu bahwa hamba pun memiliki (.i6' +{ u\ yaa adalah harfu nidaa'(kata
kemampuan yang dengannya dia mendapat-
kan apa-apa yang dikuasakan Allah baginya seruan),' ayyu adalah isim munaada yang ber-
sesuai dengan jalur kebiasaan, dan bahwa Dia harakat dhammah; dan haa berfungsi sebagai
tanbiih. Kebanyhkan nidaa'(seruan) di dalam
Al-Qur'an memakai usluub (gaya bahasa) ini
tidak semena-mena dengan kekuasaan-Nya. untuk menegaskan dan menguatkannya, sebab
Inilah dua puluh ayat pertama. Empat di semua perkara yang diserukan Allah kepada
hamba-hamba-Nya (entah berupa Iarangan,
antaranya tentang sifat orang-orang beriman,
dua ayat tentang sifat orang-orang kafif, dan perintah, atau wejangan) adalah termasuk
sisanya tentang orang-orang munafik.sz urusan besar yang menuntut kesadaran dan
kewaspadaan penuh. An-Naas adalah badal
82 Asbaabun Nuzuul karya al-Wahidi an-Naisaburi (hal. 11). dari munaado sebab setiap kata yang diawali
dengan (.tD adalah badal dari munaada jika
kata tersebut jaamid, tetapi merupakan na't
atau shifat baginya jika kata ifi musytaqq.
Ungkapan al-Qurthubi begini: An-naas berke-
TAFSIRAL-MUNIRIILID 1
dudukan marfuu' sebagai sifat untuk a1ry4 {;q} al-firaary: hamParan untuk tem-
menurut para ahli nahwu (tata bahasa Arab). pat menetap. Maksudnya: Allah meratakan
bumi agar bisa dipakai untuk bermukim dan
{.F srj'} boleh dibilang manshuub sebagai
menjadi tempat tinggal. Hal ini serupa dengan
sifat untuk (i#r), atau sebagai maf'uul dari yang disebutkan dalam dua ayat lain:
(i,9a'), atau manshuub sebagai madh [puiian) "Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu
teffip at menetaP." (al-Mu'min: 54)
dengan mentaqdiirkan suatu f il, atau man-
"Bukankah Kami telah meniadikan bumi itu
shuub sebagai sifat untuk lafal Allah dalam s eb agai hamp ar an? " (an-Naba' : 5)
4ir 5$-ayat 2O-; dan boleh pula dibilang ia
marfuu' sebagai khabar dari mubtada' yang di- (!r:,.). atap yang terpasang tinggi dan ko-
koh. {rir.,;ip adalah bentuk iamak dari kata 11;
hapus, Aqdiirnya: (r5iJl f), atau sebagai mub' yang artinyai yang setara. Yakni, Tuhan-tuhan
yang serupa; kalian menyembahnya dan bu-
tada' dan khabarnyaadalah 4rlrrii.ir 5ia ri)-ayat kan menyembah Allah. Yang dimaksud dengan
22-, atau sebagai sifat untuk lafal Allah dalam penyembahan orang-orang beriman adalah
4ir;u ):\-ayat}}-. agar mereka meningkatkan penyembahan
(r;i5 1,,X5\ antum adalah dhamiir munfa'
mereka dan teguh dalam melaksanakannya.
shil berkedudukan marfuu' sebagai mubtada' ; Adapun penyembahan orang-orang kafir di-
syaratkan terpenuhi perkara yang harus ada,
sedangkan ta'Iamuun adalah iumlah fi'Iiyyah
yang menempati posisi khabar; kalimat yang yaitu pengakuan terhadap kandungan dua
tersusun dari mubtada'dan khabar ini adalah
syahadat, dan perkara yang menjadi syarat
haal daridhamiir dalam {9r,5}' bagi suatu perbuatan berarti termasuk dalam
kategori yang diperintahkan meski perkara
Balaaghah tersebut tidak disebut secara eksplisit, seper-
ti halnya bagi orangyang diperintahkan untuk
$(ir) idhaafah kepada dhamiir (l<ata shalat disyaratkan perkara-perkara lain yang
merupakan syaratnya, seperti wudhu, niat,
ganti) orang kedua jamak berfungsi untuk
dan lain-lain.
mengagungkan.
$it .;t;3tt ,W ob)it & t*Y dalam susunan
ini terdapat pembandingan antara bumi dan
langit, serta antara hamparan dan atap, yang
mana hal ini termasuk jenis muhassinaat
badii'iyyah.
Mufradaat Lughawtyyah HUBUNGAN AYAT
d) adalah harfu nidaa'untuk menyeru Setelah Allah Ta'ala menyebutkan tiga
orang yang jauh, orang yang lupa, atau orang jenis manusia forangberiman, orangkafiq, dan
orang munafik), Dia memerintahkan seluruh
yang lalai. fika kata ini dipakai untuk menye-
ru orang yang dekat, tuiuannya adalah untuk manusia-termasuk kaum musyrik Mekah-
agar mereka menyembah-Nya, tunduk dan
mengagungkan munaada bihi, menggugah
taat kepada-Nya, mengesakan diri-Nya, serta
jiwa, menarik perhatian, serta memikat hati
beribadah kepada-Nya dan meninggalkan
yang lalai; dan keadaan yang demikian me- penyembahan berhala-berhala dan tuhan-
nuntut dipakainya kata seru yang paling kuat
tuhan yang dulu mereka sembah, sebab Allah
dan,tegas. Adapun seruan kepada orang dekat Ta'ala adalah Pencipta mereka dan Pencipta
adalah dengan kata($fi) (,JI). al-khalqu:
mencipta tanpa ada contoh sebelumnya.
-IAFSIR AL-MUNIR IILID 1
leluhur mereka, serta pencipta semua berhala untuk hamba yang lemah nan rendah, maka
dan tuhan-tuhan mereka, juga karena Dialah arti yang dimaksud di sini adalah: "Lakukanlah
yang memberi nikmat dan mengaruniai semua hal itu oleh kalian sambil berharap akan men-
makhluk dengan segala isi bumi dan langit. capai ketakwaan" atau "... agar kalian berpiki4,
TAFSIR DAN PENJETASAN merenungkan, dan bertalnala".
Allah Ta'ala memerintahkan semua ma- Alasan lain dari perintah beribadah ke-
nusia, kaum musyrik Mekah dan lainnya, agar
menyembah-Nya semata sebagaimana Dia pada Allah adalah karena Dia telah menjadikan
memerintahkan mereka melalui lisan para
nabi terdahulu dalam firman-Nya, bumi ini datar dan terhampar untuk menjadi
tempat tinggal sehingga makhluk dapat hidup
"Dan sungguhnya Kami telah mengutus dan menetap di sana dengan tenang. Walau-
pun bumi itu terus berputar dan berbentuk
rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
'Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut bulat, ia kokoh dengan adanya gunung-gunung
ifa'." (an-Naht 36) yang tertancap dengan kuat,
Thaghut artinya berhala, Makna asli iba- "Dan gunung-gunung sebagai pasak." (tn-
dah adalah tunduk dan merendahkan diri;
Naba':7)
tetapi yang dimaksud dengan ibadah di sini
fuga karena Dia telah menjadikan langit
adalah mengesakan Allah, melaksanakan hu- sebagai atap yang menaungi bumi, seperti ku-
bah, memayungi manusia dengan keberkah-
kum-hukum agama-Nya, dan menjauhi pe- an. Dia memasang langit dengan kokoh meski
nyembahan berhala. Mengapa Tuhan yang
Mahaagung ini layak diesakan dalam ibadah? di sana terdapat banyak sekali galaksi dan
Karena Dialah pencipta seluruh hamba baik
bintang. Dia menyesuaikan perbandingan se-
para hamba yang dikenai perintah ini maupun
para Ieluhur mereka. Dialah pengatur semua luruh benda-benda langit itu dengan hukum
urusan merek4 yang memberi mereka apa- gravitasi sehingga sistemnya tidak kacau, tak
apa yang mereka perlukan: jalan-jalan hidayah
dan sarana-sarana pengetahuan. Ibadah meng- ada benda langit raksasa yang jatuh ke bumi,
hasilkan buah yang pasti, yaitu mencapai ke-
takwaan, memperoleh keberuntungan, kesuk- dan benda-benda itu tidak saling tabrak.
sesan, dan hidayah, serta mengantar ke tingkat
kesempurnaan, sebab siapa pun yang dijadikan Dari awan di langit Dia menurunkan air yang
Allah untuk menjadi penghuni neraka fahanam diberkati, hujan yang rasanya tawa4, sehingga
maka dia tak diciptakan-Nya agar bertakvrra, dengan guyuran air itu tumbuhlah tanaman
dan siapa pun yang menyembah Allah dengan dan rumput-rumput, bumi pun menjadi hi-
ibadah yang sebenar-benarnya niscaya ter- dup/segar setelah sebelumnya mati/kering
wujudlah ketalwaannya yang dicintai oleh
kerontang. Hujan itu mencuci udara yang
Allah dari hamba-hamba-Nya. Karena kata 0r)
telah terpolusi oleh debu dan lain-lain yang
asalnya berfungsi sebagai tarajji (harapan) dan berbahaya yang mengeruhkan kehidupan dan
taw a qqu' (prediksi), yang mana hal ini mustahil
udara yang segar.
dari Allah yang Mahakuasa dan Mahatinggi
ladi, Dzat yang telah mencipta manusia,
memberinya berbagai karunia dan rezeki, dan
mencipta Iangit dan bumi untuk kepentingan
manusia adalah layak untuk disembah, di-
agungkan, dan diberi ketundukan. Maka dari
itu tidak pantas manusia mengambil makhluk-
makhluk yang lemah untuk dijadikan sebagai
sekutu-Nya, baik berupa berhala maupun
Sr.ft o,g"q"-h ,a*,{tr.
manusia, sebab mereka tidak mencipta apa FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
pun, tidak memberi rezeki, tidak sanggup
mendatangkan manfaat bagi diri mereka atau Ibadah, yang artinya mengesakan Allah
menolak mudarat dari diri mereka. Mahasuci
Allah, tak mungkin Dia mengambil sekutu dan melaksanakan hukum-hukum agama-
ataupun anak sebab Dia tidak butuh kepada
mereka. fadi, dzat yang memiliki kekuasaan Nya, hanya patut dilakukan kepada Allah sang
yang hakiki serta dibul<tikan oleh tanda-tanda Pencipta dan sang Pemberi rezeki. Ibadah
ketuhanan dan keesaan itulah satu-satunya yang tulus kepada Allah menjadi sebab ter-
dzat yang patut untuk ditaati. tanamnya akar ketaloraan kepada Allah Azza
Adapun perbuatan kaum musyrikin yang wa lalla. Makanya orang-orang yang bertaloara
menjadikan berhala sebagai sekutu Allah un-
tuk menjadi perantara kepada-Nya, demikian tidak akan berani melanggar perintah dan
pula perbuatan kaum Ahli Kitab yang meniadi-
melakukan maksiat.
kan para pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan
selain Allah dalam hal pensyariatan hukum, Bahwa bumi adalah "hamparan" (yakni
berbentuk datar untuk dijadikan pijakan su-
penghalalan perkara-perkara yang mung- paya bisa ditempati) tidak bermakna ham-
paran (karpet/permadani) sebagaimana yang
kac dan pengharaman sebagian perkara yang kita kenal, yang dipakai untuk tiduran. ]adi,
baik.., itu adalah sekadar kebohongan dan barangsiapa bersumpah tidak tidur di atas
hamparan, lantas dia tidur di atas permuka-
dusta, pemutar-balikan fakta, padahal mereka
semua sepakat bahwa sang pencipta dan sang an tanah, maka dia tidak terhitung melang-
gar sumpahnya menurut mazhab Hanafi dan
pemberi rezeki adalah Allah. Sebenarnya Syafi'i, sebab kata "hamparan" itu-menurut
orang-orang kafir dan orang-orang munafik adat kebiasaan-tidak bermakna bumi. Sum-
pah diterapkan kepada kata-kata yang sudah
itu sendiri tahu bahwa semua syariat dan dikenal menurut kebiasaan, sementara tidak
peraturan tuhan-tuhan palsu itu batil. Allah ada kebiasaan yang memakai kata "hampar-
Ta'ala berfirman, an" ini untuk bumi. Adapun mazhab Maliki
"Dan sesunggtthnya jika kamu tanyakan ke- menerapkan sumpah kepada niatnya, atau
kepada sebab dan keadaan yang melatarbe-
pada mereka: 'siapakah yang meniadikan langit lakangi sumpah itu. f ika hal itu tidak ada, maka
dan bumi dan menundukkan matahari dan bu- yang berlaku adalah adat kebiasaan; dan iika
lan?'Tentu mereka akan meniawab: Allah', maka semua itu tak ada, sumpah diberlakukan atas
betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari ialan
arti kata yang bersangkutan dalam bahasa.
yang benar)." (al-Ankabuut 6l)
Ayat ini menunjukkan pengesaan Allah,
Allah SWT iuga berfirman-sebagai ke-
membuktikan adanya sang pencipta yang tak
caman atas pemakaian perantara untuk men- serupa dengan segala sesuatu, yang Maha-
kuasa sehingga tak ada sesuatu pun yang tak
dekatkan diri kepada Allah, dan sebagai per- sanggup dilakukan-Nya. Di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya adalah langit yang terpasang
nyataan batilnya ibadah yang dilakukan dengan
aturan yang tidak disyariatkan oleh-Nya-: di tempat yang tinggi tanpa tumpuan tiang
yang dapat kita lihat, dan langit itu kekal se-
"Kami tidak menyembah mereka melainkan
supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah panjang masa tanpa mengalami perubahan,
dengan sedekat - dekatny a." (tz'Zamar: 3)
sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya,
TATSIRAL.MUNIRJILID 1
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai Al-Qurthubi menulis: Makna "mencari ka-
atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling yu bakar" di sini mencakup semua jenis pe-
dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang
kerjaan, berupa kerajinan tangan dan sebagai-
terdap at padanya." (d- Lnbipa' : 32) nya. Barangsiapa meminta-minta kepada ma-
nusia lain karena faktor tamak dan rakus serta
Demikian pula bumi yang kokoh dan ber- ingin meraup hiasan duniawi, maka berarti dia
telah sedikit mengadakan sekutu bagi Allah.sa
ada di tempatnya tanpa sandaran, meski ia
beredar dan berputar di angkasa, merupakan Firman Allah {i3:i5 #L} ..nunjukkan
bulrti keesaan Allah, bahwa pencipta bumi ini
bahwa kita diperintahkan untuk memper-
Mahakuasa dan Dia mampu melakukan segala
sesuatu. Di sana terkandung imbauan agar kita gunakan argumen-argumen logika dan me-
menjadikan bumi ini sebagai bukti akan eksis- nolak taklid, sebab orang-orang musyrik se-
tensi Allah, terkandung pula aspek yang meng- benarnya tahu bahwa yang memberi nikmat
kepada mereka adalah Allah, bukan sekutu-
ingatlan kita akan karunia-Nya, yakni dari
sekutu yang mereka sembah; mereka pun dapat
dalam bumi Dia mengeluarkan aneka macam mengetahui keesaan-Nya seandainya mereka
buah-buahan dan beragam tumbuhan sebagai mau merenung, berpiki4, dan memfungsikan
makanan bagi manusia dan hewan. Allah telah akal pikiran mereka, sehingga tak ada gunanya
menjelaskan hal ini dalam firman-Nya,
perantara-perantara yang mereka klaim itu,
"Sesungguhnya Kami benar-benar telah men-
curahkan air (dari langit), kemudian Kami belah yang diungkap dalam firman-Nya,
bumi dengan sebaik-baiknya,lalu Kami tumbuh-
"Kafli tidak menyembah mereka melainkan
kan bijibijian di bumi itu, anggur dan sayur-
suPaya mereka mendekatkan kami kepada Allah
sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) dengan sedekat- dekatny a." (az-Zumar: 3)
lebat, dan buah-buahan serta rurnput-rurnputan,
untuk kesenanganmu dan untuk binatang-bina- TANTANGAN KEPADA KAUM YAI{G INGKAR
tang ternakmu." ('Abasa: 25 -32) AGAR MEREKA MENYUSUN KATTMATYANG
SERUPA DENGAN SURAH TERPENDEK
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Ta'ala DA1AM AL-QUR'AN
telah mencukupi kebutuhan manusia sehingga Surah al-Baqarah Ayal23 - 24
tidak memerlukan uluran tangan orang lain.
Nabi saw pernah menyinggung konsep ini
dalam sabdanya: gue;;&v|q,r$s i:t-t5
u !*iaJcbr. J; ,+:,4 i;t ;( ,a'; rfij;irr g3r n'$a'$ v:,r5 (g'4 r'-,h
.;; ;i ,ki Jrx li ,.'r t:; ttii UJ if @ *,+-'jK'or.
"Demi Allah, ^jikiaAsaeorang *rngo bil tali- L34 r;V,LV,i6 r 6:,fi 6r _,6r6t$
nya lalu mencafi kayu bakar dan menggendongnya '6i$t
di punggung (untuk dijual agar mendapat uang),
itu lebih baik baginya daripada meminta-minta
kepada oranglain, baik ia diberi maupun tidak.as
83 HR Muslim. 84 Taftir al-Qurthubi (U230).
Su]th A}B.qlrah TATSIRAL.MUNIRJILID 1
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan menjadi lebih bagus, sebab yang sedang di-
bicarakan adalah "kitab yang diturunkan",
tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada bukan "si penerima kitab tersebut".
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah
€tj) adalah haal untuk (i6r) dengan
(saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah
makna (;L) dan disertai kata (s) secara ter-
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
sembunyt, seperti halnya firman Allah :
orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak
fti"U -f it'- it) [an'nisaa': eol,
dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan
yang mana ayat ini bermakna (c,r.a- s); atau
dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari ia adalah kalaam munqathi'(yang terputus),
tiada sangkut pautnya dengan kalimat sebe-
neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,
lumnya.
yang disediakan bagi orang-orang kafir! (al-
Balaaghah
Baqarah: Z3-U)
{(r, .J,} unsur pemuliaan dan Peng-
Qlraa'aat
khususan. 4i14ti1y perintah di sini bermak-
(fit) dibaca ('yu). Ini adalah bacaan na ta'jiiz (ydkni, pasti tak bisa dilaksanakan),
sedangkan pemakaian bentuk nakirah dalam
Warsy dan as-Susi; Hamzah iuga membacanya kata suurah bertujuan agar maknanya umum
demikian dalam keadaan waqf.
dan cakupannya luas.
I'raab
{U* i;l susunan ini berarti tantangan
Dhamiir ha dalam (*tr,) merujuk kepada
ini berlaku terus, seiak dulu, kini, hingga masa
{,;*} sehingga kata (a} berfungsi sebagai depan. {rdr lrnu} susunan ini berbentukiiiaaz
(ringkasan), dengan mengalihkan kepada tu-
ibtidaa'iyyah, dan taqdiirnya: {(..tr-lt, ot )t lrJ''l juan yang esensial; artinya: "fika kalian tidak
sanggup membuat surah yang semisal dengan
ri Jr;,,); atau ia merujuk kePada (,ii, q)
yaitu Al-Qur'an, sehingga kata (ir) berstatus Al-Qur'an, maka lindungilah diri kalian dari
sebagai zaa'idah (tambahan) untuk menielas- neraka fahanam dengan cara beriman kepada
Al-Qur'an dan kepada Nabi Muhammad saw"'
kan, dan taqdiirnya: [.t ;r-., lilr). (9 ;,,1) ter-
Mufradaat LughawlYYah
kait dengan (;r-) sebagai sifat baginya, yakni:
{d} keraguan. (ry} Muhammad' ;n}
(.u :, utr.rr-r). Az-Zamakhsyari berkata: Ada (9 Vit ni Al-Qur'an yang diturunkan; dengan
beberapa alasan yang menguatkan kembali- kata lain, surah yang kalian buat itu serupa
nya dhamiir ha ini kepada "kitab yang diturun- dengan Al-Qur'an dalam hal balaaghahnya,
kan", antara lain firman Allah Ta'ala,
keindahan susunannya, dan pemberitaan
"Maka cobalah datangkan sebuah surah se'
umpamanya." (Yunus: 38) alam gaib. (.i'.rii y'ir6) aatangkanlah tuhan-
"Maka datangkanlah sepuluh surah yang tuhan, para penolong, dan para pemimpin
dibuat-buat yang menyamainya." (Huud: 13) kalian; atau siapa pun yang menjadi saksi
"Ilntuk membuat yang seruPa Al-Qur'an ini, bagi kalian di hari Kiamat. {1Jr 9ii .f} yak'
niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang ni selain Allah supaya membantu kalian'
serupa dengan dia." (il-lsraa': 88) 4*;6 eti} jika kalian benar bahwa Al-Qur-
|uga karena Al-Qur'an pantas memiliki 'an yang dibaca Muhammad itu adalah buatan'
susunan yang indah dan benar; dan dengan
mengembalikan dhamfir kepada "kitab yang
diturunkan", maka susunan kalimat ayat ini
tusrRAl-MuNrnlruol ,r*,*fu "u,"n**o.r"n
nya sendiri, sebab kalian pun orang Arab yang bahwa Al-Qur'an memang buatan manusia
fasih seperti dirinya. Suurah: sekelompok ayat dan bahwa kalian sanggup menyainginya, se-
dari AI-Qur'an yang ada awal dan akhirnya,
dan sekurang-kurangnya terdiri atas tiga ayat. bagaimana kata mereka:
HUBUNGAT{ AYAT "Kalau kami menghendaki, niscaya kami da-
Pat membacakan yangseperti ini." (al-Anfaat 3f )
Setelah Al-Qur'an mengelompokkan ma-
nusia ke dalam tiga kubu (orang bertakwa yang Silakan meminta bantuan kepada para
mengesakan Allah, orang ingkar yang menolak pemimpin, pembesa4, dan tuhan-tuhan palsu
kebenaran, dan orang munafik yang bimbang) itu untuk menyaingi Al-Qur'an, sebab selain
Allah tak seorang pun yang mampu membuat
dan sesudah ia membuktikan keesaan dan kalimat yang semisal dengannya. Karena kalian
sudah tidak sanggup membuat satu surah yang
sifat rubublryah Allah serta menafikan seku- setara dengan Al-Qur'an-dalam hal keindahan
tata bahasanya, kebagusan susunannya, ke-
tu bagi-Nya dengan argumen logis, Allah b enaran logikanya, s erta keindahan taqyrf ' dan
hukum-hukumnya yang cocok untuk setiap
Ta'ala menyatakan bahwa AI-Qur'an adalah masa dan tempat, juga dalam hal pemberitaan
firman Allah, bahwa ia diturunkan oleh-Nya, tentang alam gaib-, dan ketidaksanggupan itu
akan terus berlangsung sampai masa depan...
dengan bukti bahwa Al-Qur'an itu mukjizat,
tak satu pun jin dan manusia yang sanggup maka untuk seterusnya kalian tidak akan
mampu membuat satu surah yang serupa
menyainginya dan menyusun satu surah yang
semisal dengannya, padahal orang-orang Arab dengannya, walaupun ia berbahasa Arab dan
amat mahir menyusun kalimat-kalimat yang sejenis dengan karya-karya kebahasaan orang-
orang Arab (syai4, prosa, dan pidato), padahal
indah, dan yang paling mereka banggakan
adalah kepandaian bertutur kata, menSrusun di kalangan orang-orang Arab itu terdapat
syai4, prosa, dan pidato. Karena mereka tidak
mampu membuat kalimatyang serupa dengan banyak pakar balaaghah, penyai4, ahli pidato,
surah yang paling pendek dalam Al-eur'an, dan orang-orang yang mahir mengolah kata.
berarti telah terbukti kebenaran Muhammad
saw. dalam mengklaim dirinya sebagai nabi Sesudah nyata bahwa kalian tak sanggup,
dan rasul. Orang yang mengingkari kenabian kembalilah kalian kepada kebenaran, kem-
dan kerasulannya berarti layak mendapat hu- balilah mengimani Al-Qur'an dan membenar-
kan kerasulan Nabi Muhammad saw., sebab
kuman di dalam neraka fahanam. hanya dengan begitu kalian akan selamat dari
TAFSIR DAN PENJELASAN adzab Allah di neraka yang bahan bakarnya
Wahai orang-orang Arab serta bangsa- berupa manusia-manusia kafir dan batu-
bangsa lain yang ingka4, jika kalian meragukan batu (baca: patun& berhala). Neraka ini tidak
kebenaran Al-Qur'an yang diturunkan oleh sama dengan tungku sembur yang biasa di-
Allah kepada hamba dan rasul-Nya, sang nabi
pergunakan untuk melebur bijih besi dan
yang buta huruft Muhammad bin Abdullah,
benda-benda padat lainnya. Suhunya sama
dan kalian mengklaim bahwaAl-eur'an adalah sekali tak sebanding dengan suhu segala ma-
buatan manusia... maka buatlah satu kalimat cam tungku di dunia ini. Allah menyiapkan dan
yang serupa dengannya sebagaimana manusia menyediakannya untuk orang-orang kafir yang
lain mampu membuatnya. Itu jika kalian benar mengingkari agama Islam, sebagai balasan
srr"hlre"q.-t ,,,r,(, G3_br,illi* - tuSIRI-MUNIRITIID 1
yang setimpal atas kekafiran dan keingkaran ini sesuai dengan sifat bangsa Arab yang
mereka. Allah Ta'ala berfirman,
membanggakan kepandaian mereka dalam
"sesungguhnya kamu dan apa yang kamu bertutur kata yang tak tertandingi oleh bangsa-
sembah sehin Allah adalah umpan lahanam, kamu bangsa lain. Maka Allah Ta'ala meniadikan
pasti masuk ke dalamnya." (al-Anbiyaa': 98)
mukiizat Nabi Muhammad yang terbesar
Kesimpulan: Kalau sudah terbukti bah-
wa kalian benar-benar tak mampu membuat berupa sebuah kitab yang tak dapat disaingi
kalimat yang serupa dengan surah paling oleh mereka maupun oleh manusia-manusia
pendek dalam Al-Qur'an padahal sudah ka-
lian coba dan usahakan dan tantangan ini lain dalam hal susunannya, kefasihannya,
masih terus berlaku untuk masa depan, maka
janganlah kalian menentang, akuilah bahwa dan balaaghahnya. Mukjizat ini efeknya lebih
Al-Qur'an itu berasal dari Allah, agar kalian kuat ketimbang mukiizat-mukjizat materi di
tidak disatukan dengan berhala-berhala kalian
untuk dijadikan sebagai bahan bakar neraka zaman lampau, seperti tongkat Nabi Musa dan
fahanam yang telah disediakan buat orang- tangannya pada era sihin serta kemampuan
orang kafir seperti kalian. Nabi Isa dalam menyembuhkan orang buta
dan orang yang berpenyakit kusta serta meng-
FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
hidupkan orang mati pada era kedokteran.
eyat {:-, * '€ b5} menunjukkan kebe-
Aspek kedua: Semua oran& baik Yang
naran kenabian nabi kita shalla-llaahu'alaihi
wa sallam dari beberapa aspek berikut. beriman maupun yang ingkarkepada kenabian
Nabi Muhammad saw, mengakui bahwa be-
Aspek Pertama: Allah menantang mere- liau termasuk manusia yang paling sempur-
ka agar membuat kalimat yang serupa dengan
Al-Qur'an, dan mencela mereka lantaran tak na akalnya, paling tinggi budi pekertinya,
dan paling bagus gagasannya. Tak seorang
sanggup memenuhi tantangan ini padahal pun yang menyangkal kesempurnaan akal
mereka mempunyai sikap yang angkuh dan beliau, keluarbiasaan sikap santun beliau, ke-
lurusan pemahaman beliau, dan kebagusan
semangat yang menggelora, padahal Al- pendapat beliau. Maka bagi orang yang seperti
Qur'an ini tersusun dalam bahasa mereka.
Sekiranya mereka mampu menyainginya, ini tidak mungkin dia mengaku sebagai nabi
niscaya hal itu akan menjadi senjata paling
sementara dia mengaiukan tanda kenabiannya
ampuh untuk menyanggah klaim Muhammad berupa kalimat/kitab yang setiap orang Arab
dan mencerai-beraikan para sahabatnya dari sanggup membuat kalimat sejenis yang se-
pengaruhnya. Karena sudah kelihatan bahwa rupa dengannya, sehingga dengan begitu tam-
mereka tidak sanggup menyainginya, hal ini pak kebohongannya dan gugurlah pengaku-
membuktikan bahwa Al-Qur'an berasal dari
Allah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, an kenabiannya. Ini menunjukkan bahwa dia
bahwa manusia takkan sanggup membuat menantang mereka dengan suatu kalimat
yang berasal dari Allah, yang mana manusia
yang,serupa dengannya. Ini adalah mukiizat tak sanggup membuat kalimat yang serupa
Nabi Muhammad saw. yang kekal sepeninggal dengannya.
beliau hingga datangnya hari Kiamat. Mukiizat
Aspek ketiga: Dengan firman-Nya "kQmu
tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu
tidak akan dapat membuat (ny a) " (al'Baqarah:
24), Allah Ta'ala memberi tahu bahwa mereka
tidak mampu menyainginya, dan ini adalah
pemberitaan tentang sesuatu yang gaib, dan
t_
TAFSIRAL-MUNIRIITID 1
berita ini terbukti kebenarannya seiring per- Namun terlihat mereka gagal dalam segala
jalanan waktu. Abu Bakar al-fashshash me-
nulis:8s Allah telah menantang semua makh- bentuk tantangan itu.
luk baik jin maupun manusia, bahwa mereka
pasti takkan mampu membuat kalimat yang iayat (r$J iry menunjukkan terbukti-
seperti Al-Qur'an. Dia berfirman,
nya ketidaksanggupan secara total untuk me-
"Katakanlah:'Sesungguhnya jika rnanusia nyaingi Al-Qur'an, sekaligus menunjukkan
dan jin berkumpul untuk membuat yang seruPa
bahwa orang-orang kafir pantas disiksa di
Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun se- dalam neraka lantaran mereka mengingkari
bagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian kenabian Muhammad saw. dan tidak meng-
yang hin'." (al-Israa' : 88)
imani Al-Qur'an. Ayat ini juga menunjukkan
Setelah ketidaksanggupan mereka ter- bahwa orang yang takut kepada neraka pasti
bukti, Dia berfirman, tidak menentang seruan Islam, dan bahwa
"Maka datangkanlah sepuluh surah yang di- neraka-di zaman sekarang dan sejak dahulu
buat-buat yang menyamainyai' (Hlau.d: 13) kala-telah diciptakan, sudah ada dan disiap-
kan untuk orang-orang durhaka, orang-orang
Dan setelah mereka tetap tak sanggup, Dia fasih dan orang-orang kafir. Kata al-Qurthubi:86
berfirman,
Ini menjadi bukti benarnya pendapat yang
"MAkA hendaklah mereka mendatangkan
mengatakan bahwa neraka sudah ada, sudah
kalimat yang semisal Al-Qur'an itu jika mereka diciptakan; berbeda dengan pendapat para
penganut bid'ah (ajaran sesat) yang menga-
orang-orong yang benar." (ath-Thuur: 34)
takan bahwa hingga kini neraka belum di-
fadi, Allah telah menantang mereka agar
membuat kalimat seperti surah paling pen- ciptakan.
dek dalam Al-Qur'an, lalu setelah tampak GANJARAN ORANG.ORANG BERIMAN
YANG BERAMAT SALEH
bahwa mereka tidak sanggup melakukannya
dan mereka kalah argumen, mereka akhirnya Surah al-Baqarah Ayat 25
beralih dari metode adu argumen dan berte-
kad untuk mengambil jalan perang, sehingga 'p5,;4a\ $,G3 \ii\ o-lt ?"
akhirnya Allah memerintahkan Nabi saw. $i6uiv' G'uE;'*
untuk memerangi mereka. G; sjr r'iJ, d6'tijj ,; 'uw
Lif-t+4,W?,vv b;^#., 'u
Kesimpulan: Tantangan itu bervariasi,
@5j+Qfi{e:t
kadang berupa tantangan untuk membuat
susunan kalimat dengan makna yang tinggi, "Dan sampaikanlah berita gembira kepada
kadang pula berupa tantangan untuk mem- mereka yang beriman dan berbuat baih bahwa
buat susunan kalimat saja yang indah tanpa bagi mereka disediakan surga- surga yang mengalir
menilai maknanya, yaitu dengan mengada- sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi
adakan suatu kalimat yang tiada artinya. rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka
8S Ahkaamul Qur'aan (l/29). 86 Tafsiral-Qurthubly (L/236).
Srr"fr ff-g"q".ft ,a rrt ,
mengatakan: 'lnilah yang Pernah diberikan ke-
pada kami dahulu! Mereka diberi buah-buahan
yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada
istri-istri yang suci dan mereka kekal di dahrnnya."
(al-Baqarah:25)
Mufradaat Lughawlyyah
I'laab oran4g.ftyyasanmg ppaeirkcaanyabekreitpa.ad{'arrAAllai'h} .otrkan)Yg-
{ytil} berkedudukan monshuub seba- {:9u1J' amal-amal fardhu dan sunnah. {ii}
gai haal dari dhamifr dalam {+\, 'aamilnya yakni bi-anna. {:g} taman-taman yang ber-
adalah {rjl}, artinya: "rupa buah-buahan itu isi pepohonan dan rumah-rumah. Ia adalah
mirip satu sama lain tetapi rasanya berbeda". negeri keabadian bagi orang-orang beriman.
4{;i q;i]y rur.rnan ini terdiri atas mub' Ia diberi nama iannah (taman surga) karena
ia tujinnu (menutupi/menaungi) orang yang
tada' mu'akhkhar dan khabar muqaddam.
(i,ir.:F bertedudukan s eb agai n a t untuk 1ifi i;; berada di dalamnya dengan pohon-pohonnya.
makna muthahharah dalam bahasa Arab lebih 4V n ,r/\ Vakni di bawah PePohonan dan
istana-istana surga..{jri;'!r} air di sungai-su-
luas dan dalam ketimbang bentuk kata thaa-
AqUingai itu. qii r:ii) setiap kali mereka
hirah. (i;jr6 A. ity kata hum adalah mub-
diberi makan dari taman-taman surga itu. dnh
tada', sedang kata khaaliduun adalah khabar-
$.t nyakni sebelumnya di dalam surga lan-
nya, dan zharfnya tak berfungsi. |ika bukan taran kemiripan buah-buahan surga satu sama
Al - Qur' an, kata kh a alidif n b ol eh dibaca secara lain. (Lr:: ,t;fty rupa buah-buahan itu mirip
satu sama lain tetapi rasanya berbeda-beda.
nashb sebagai haal.
4A;t q;i!) istri'istri yang berupa bidadari
Kata jannaat disebutkan dalam bentuk dan lain-lain. (tiU)
suci dari haid, tidak
nakirah sedangkan kata al-anhaar disebutlan
meludah, dan tidak mengeluarkan kotoran-
dalam bentuk ma'rifah... sebabnya karena
abjannah (surga) adalah nama bagi tempat kotoran lainnya. {rri: Y'etbmereka tinggal
pemberian pahala secara keseluruhan, dan selamanya, tidak binasa dan tidak keluar dari
ini meliputi banyak iannah yang bertingkat- surga. Khuluud artinya kekal abadi. Dari kata
tingkat sesuai dengan pahala yang layak
diterima oleh orang-orang yang beramal inilah asalnya nama iannatul khuldi (surga
saleh, setiap derajat dari orang-orang itu akan
keabadian).
menempati salah satu dari iannah tersebut'
Adapun alasan penyebutan al-anhaar dalam HUBUNGAN AYAT
bentuk ma'rifah adalah karena penyebutan Al-Qur'an biasanya mengadakan perban-
dingan antara hal-hal yang kontradiktif. Maka
kata jenis, seperti ungkapan (,trt c, ot -r oS
qtuJl Jlr! .+ll9 i^'JlJ grtlt), menunjuk kepada setelah Allah menyebutkan balasan orang-
orang kafir dan durhaka, Dia mengiringinya
ienis-jenis yang sudah diketahui oleh orang
yang diajak berbicara; atau yang dimaksud dengan memberi penjelasan tentang ganjaran
adalah (u.ru[) lalu bentuk ma'rifah dengan cara orang-orang beriman, yang bertakwa, dan
suci agar terlihat perbedaan antara kedua ke-
idhaafah ini diganti dengan bentuk ma'rifah lompok ini, serta agar pelajaran yang dipetik
dengan cara imbuhan UD; hal ini sama seperti dari sana lebih membekas.
firman-Nya dalam surah Maryam ayat4;,P(ty
4* ubt ; atau karena huruf alif lamtersebut
ThrsrnAr-MuNInltrtol ,.*, ,flI\l suratrll-gaqaratr
-
TAFSIR DAN PENJELASAN dunia, namun bahan dan rasa buah-buahan
tersebut berbeda. Ibnu Abbas berkata, "Tak
Wahai Muhammad dan para ulama ahli
warismu, sampaikan berita gembira kepada satu pun benda-benda di dunia ini yang ada di
orang-orang beriman dan bertalowa, yang ber-
iman kepada Allah dan beramal saleh, bahwa surga, kecuali hanya sama namanya belaka."
bagi mereka disediakan taman-taman surga Ath-Thabari menulis:88 Yang paling kuat ada-
dengan pepohonan dan rumah-rumahnya. lah takwil orang yang mengartikannya begini:
Di bawah istana-istananya mengalir sungai- "Mereka diberi buah-buahan yang serupa
sungai surga87, dan di dalam surga itu terdapat warna dan bentuknya tetapi berbeda cita
berbagai kenikmatan yang didambakan jiwa rasanya". Artinya, bentuk dan warna buah
dan sedap dipandang. Di dalamnya, seperti surga dan buah dunia mirip satu sama lain,
dinyatakan dalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim, terdapat berbagai kenikmatan yang tetapi rasanya berbeda.
belum pernah dilihat atau didengar manusia,
bahkan belum pernah terdetik dalam hati Termasuk perkara gaib yang kita imani
mereka.ltulah makna firman Allah Ta'ala:
sebagaimana diberitakan Allah adalah bahwa
"Tak seorangpun mengetahui berbagai nik-
mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai di surga orang-orang beriman punya istri-
balasan bagi mereka atas apa yang mereka kerja-
kan." (as-Saidah: f 7) istri dari kalangan bidadari yang cantik jelita,
Di dalamnya terdapat berbagai rezeki dipingit dalam rumah, belum pernah disentuh
yang terus keluar dan buah-buahan lezat yang oleh manusia sebelum mereka (penghuni
beraneka macam. Setiap kali salah satu buah surga yang kini menjadi suami mereka), dan
tidak pernah pula disentuh oleh jin. Para
surga itu disuguhkan kepada mereka pada bidadari ini suci dari kotoran-kotoran yang
pagi dan petang hari, mereka berkata dengan menjijikkan, baik yang konkret maupun yang
rasa heran, "Buah ini mirip dengan buah yang
abstrah seperti: haid, nifas, hadats (kencing
pernah kami makan dulu di dunia." Namun dan berak), dahah ludah, dan kekejian jiwa
setelah mereka mencicipinya, tahulah mereka serta hawa nafsu. Muslim meriwayatkan
bahwa rasanya berbeda dari rasa yang biasa,
bahwa Nabi saw. pernah bersabda,
mereka baru sadar bahwa buah-buahan itu
hanya menyerupai buah-buahan dunia dalam Y ttt, Yt ,t;.;t" A :"sU iir $1 i'v
hal rupa, bentuk, dan jenis saja, sedangkan
cita rasa dan ukurannya berbeda. fadi, buah- Jt/ qt: ,ysu ,4Li:-- r{t t*";r, Yt ,ir;;
buahan itu tergolong jenis yang selamanya J;;ttdi J^t.{it& ,cl:^ir qr; ,i6 rcuilr
belum pernah mereka lihat. Mereka diberi
.:-d'tfri Krry1(t ff'
buah-buahan yang menyerupai buah-buahan
"'Para penghuni surga tnakan dan minum
87 Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw pernah
di dalamnya, tetapi mereka tidak meludah dan
bersabda, tidak kencing tidak berak dan tidak beringus.'
#'lV * rti )t'.* i *{':A Para sahab at b er tany a,'Lantas bagaimana dengan
makanan yang mereka telan itu?' Beliau menja-
"Sungai-sungai surga memancar dari bawah bukit wab, 'Mereka hanya berserdawa dan berkeringat
atau dari bawah gunung misk" seperti resapan minyak misk. Mereka terilhami
88 Tafsir ath-Thabari [1/135-136). Hal senada dinyatakan
dalam Tafsir ar-Pazi (2/130).
l' ,rtt-,,q ,
I *t""t
untuk bertasbih dan bertahmid seperti kalian FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM
ter ilhami untuk b er n afa s."' Berita-berita yang menggembirakan
Akan tetetapi ada riwayat yang menyata- dan merangsang hati kembali disebutkan Al-
Qur'an, bahwa surga, tempatkesenangan yang
kan bahwa pada hari Kiamat nanti kaum
abadi, itu disediakan bagi orang-orang ber-
wanita beriman di dunia lebih afdhal daripada
bidadari surga, sebagaimana disinggung da- iman yang beramal saleh. Iman semata tidak
lam firman Allah Ta'ala, cukup. Ia harus dibarengi dengan ketaatan dan
amal saleh. Kenikmatan surga tiada batasnya
"sesungguhnya Kami menciptakan mereka dan rezekinya tiada putus-putusnya. Dengan
ayat ini dan ayat-ayat lainnya, Allah semata-
(bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami
jadikan mereka gadis-gadis Perawan, penuh cinta mata ingin memudahkan bagi kita untuk
lagi sebaya ulrrurnya, (Kami ciptakan mereka)
untuk golongan knnan." (al-Waaqi'ah: 35-38) memahami apa-apa yang disediakan-Nya di
dalam surga. Karena watak manusia biasanya
Tirmidzi meriwaYatkan dari Ummu terkait dengan hal-hal yang bersifat materi,
Salamah, Allah merangsang mereka dengan sesuatu
yang disukai oleh iiwa mereka, sehingga Dia
ta,sr )rit li 'J:rfr qtr S;, ( menjanjikan kepada mereka benda-benda
,uit konkret, yang diungkapkan secara ringkas
$k ,+t ? ,p^r,ri.l,r!rt it: 'J.ri
dalam ayat lain,
J. ,i6
"Dan di dalam surga itu tetdapat segala apa
i; ,Liirat; pu',1,,t iyt S;;ruht yangdiin$ni olehhati dan sedap (dipandang) mata
ilankamukekal di dalamnya!' (az-Zukhruf:7f )
,yr'p'!tt ir:.;rd, q.V,, U'iu*. ,Js
Di alam akhirat manusia tetap manusia,
"Aku pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, tidak berubah meniadi malaikat. Hanya saia
mana yang lebih afdhal, kaum wanita dunia ini kenikmatan-kenikmatan manusiawi yang di-
ataukah bidadari surga?' Beliau menj aw ab,'Kaum rasakannya lebih sempurna ketimbang yang
wanita dunia lebih afdhal daripada bidadari sur- dirasanya pada waktu di dunia.
ga, seperti lebih utamanya lapisan atas permadani
daripada lapisan bawahnya! Aku bertanya lagi, Adapun amal-amal saleh yang membuat
'Mengapa bisa begitu?' Beliau menjawab,'Berkat pelakunya pantas masuk surga adalah semua
shalat, puasa, dan ibadah mereka kepada Allah kebaiikan yang diakui oleh adat kebiasaan,
syariat, akal, dan fitrah yang bersih; antara lain
Azza wa falla."' yang disebutkan di awal srrrah al-Mu'minuun,
Disebutkan dalam hadits shahih pula "S esungguhny a b eruntunglah orang- orang y ang
bahwa tiap-tiap lelaki di surga mempunyai beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam
dua istri. Menurut para ulama, salah satunya
dari kalangan wanita dunia, sedangkan yang shalatnya, dan orang'orang yang menjauhkan diri
kedua dari kalangan wanita/bidadari surga. dari (p erbuatan dan p erkataan) y ang tiada b erguna,
Bedanya surga dari dunia adalah surga dan orang-orang yang menunailan zakat, dan
merupakan tempat keabadian, semuanya ke- orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali
kal, tak mengalami perubahan. Surga menjadi terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka
puncak kebahagiaan dan harapan tertinggi miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini
tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu
kaum mukminin. mala mereka ituhh orang-orang yang mehmpaui
TATSTRAL-MUNrRJlLlD 1
batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat- Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) ba-
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang- nyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak
orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka ada yang disesatlun Allah leecuali orang-orang
yang fasilq Oaitu) orang-orang yang melanggar
itulah orang-orangyang akan mewarki, (yakni) perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh,
yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kckal di
dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
dalamnya." (al-Mu' minuun: l - t l) (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan
membuat kerusakan di mulabumi. Merelea itulah
Kekekalan kaum mukmin di surga, serta orung-orang yang rugt!' (al-Baqarah: 26-22)
kekekalan kaum kafir di neraka, maknanya Qlraa'aat
menurut syariat adalah kekal abadi. Artinya, {,#} dibaca:
1. ,"+) dengan dua huruf ya, fi'il maadhi-
mereka tidak keluar dari sana dan surga/
nya: (r+-r). Ini adalah logat penduduk
neraka itu tidak akan musnah sehingga mere-
ka pun ikut musnah. Kehidupan di sana abadi, Hijaz, dan inilah bacaan jumhur.
tiada akhirnya.
2. (\i!A dengan satu f)ra, il maadhinya:
FAEDAH DIBUATNYA PERUMPATUTITAN BAGI
["^,-r). Ini adalah logat Bani Tamim, dan
MANUSIA DI DALAM AI.QUR'AN inilah bacaan Ibnu Katsir.
Surah al-Baqarah Ayat 26 - 27 !'raab
'1a!;. (, t3,ufi A 6s_J air [1 {rrd v} adalahTumlah fi'tiyyah manfiy-
39;:iW, Ajt'(6$3t3 yah, menempati kedudul<an rafa' sebagai kha-
vfu i;$ ri'i g; b'arir'i; Dar {i1}. 44,ii} menempati kedudukan
nashb karena dinashbkan olehf? {#;J}; di
-/,ifr'J{'*U r'ti.,.'..iir ; 6 \i(
sini hurufjarrnya dihapus karena kata an di
1,j,al*1WH$#1Wn
sini adalah mashdarilryat. {>tt} adalah maf-
0it '"& S;& ejr .*r--ir {1 'uulpertam". {6} dalam susunan 4^f;.6;t>
oi +l 'it -tU';$M-, +i:+ *;,U boleh dibilang berfungsi sebagai zaa'idah
S -A,I;i b;{r 45A-x; 'J:B- (tambahan) untuk men-ta'kr'rd (menegaskan)
@g;;-u' kehinaan, sehingga susunan ini menjadi 1:";
'knngguhnya Allah tiada segan membuat ,(l."l* sedangkan {ei.} berkedudukan man-
perumpamaan berupa nyamt* atau yang lebih sftuub sebagaibadal dari l€ta {)r}; boleh pula
rundah dari itu. Adapm orang-orung yang ber-
iman" maka merelea yakin bahwa pqamrymaan dibilang bahwa [rl) adalah l<aa nakimi ]"ang
itu ben* hri Tuhan mereka, tetapi moeka yang disifati dengan kaa setelahnya, sebagai badat
kafir mmgatah,an: Apakah mah*lrtd Allah mm- dari kata (*E), sehingga susunannya men-
jadikan ini untuk p*tunpamaan?' Doryan per- jadi fu5.l q] *.], dengan demikian ia adalah
wnparnaan itu funyk orrarrg yotg di*frkar,t mafuul kedua; tapi boleh pula dibilangbahwa
kata 1t 1 ini bermakna (sjJD sedangkan (.-r,)
berkedudul<an ma$uu' sebagai khabar bagp
mubtada' yallrg muqadda4 sehingga susunan-
n3n menjadi (,-r, :^ rr.i]D. {ti;} o} l<ata maa
{*di sini di'atla,fl<an kepada
1ra"g pertama,
atau di'athafl<an kepada kata {u;'e lika isti'aarah, karena dalam ianii terdapat ikatan
yang erat antara kedua pihak yang berjanii' Hal
kata (r.) tersebut dianggap sebagai zaa'idah.
4Uii) ini adalah harfyangmengandung makna ini dikatakan oleh az-Zamakhsyari (L/207).
syarat, maka dalam iawaabnyadiimbuhi huruf
Artinya, asal pemakaian kata an'naqdh (me-
fa. {rlu} adalah satu kata yang berfungsi se- lepas ikatan) adalah pada tali, kemudian kata
bagai istifhaam (kata tanya) dan menempati ini dipakai untuk menyatakan tentang pe'
kedudukan nashb karena dinashabl<an oleh
langgaran ianji, sebab keduanya mirip'
kata (i5i;, sehingga maknanya menjadi (1r lsl
Mufradaat Lughawlyyah
.ptr rr< .ilr :gt); atau kata (ri) bermakna (r5-i]r) se-
4.,#.i) oia tidak meninggalkan Pem-
hingga (t ) menempati posisi sebagai mubta-
buatan perumpamaan. Al-Hayaa' [rasa malu,
da' dan kata setelahnya menjadi khabarnya, segan) adalah perubahan dan kehilangan se-
mangat yang dialami seseorang karena takut
dan dengan demikian susunan ini adalah terhadap sesuatu yang mengakibatkan diri-
nya dicela. fika sikap malu dan segan ini ten-
istifhaam inkaariy. [>tJ) berkedudukan man- tang diri Allah, maksudnya bukan "rasa takut"
shuub sebagai tamyiiz; atau manshuub sebagai yang biasanya menjadi pangkal (asal muasal)
haal dari (ti) dalam (ti"). sikap malu, melainkan maksudnya adalah
"meninggalkan perbuatan" yang merupakan
4k;- ity menempati kedudukan nashb
titik akhir (akibat) rasa malu tersebut.
sebagai badal dari {U}; atau menempati ke- 4* ii! membuat. {>r.:,} arti matsal dalam
dudukan jarr sebagai badal dati dhamiir ha
bahasa Arab adalah sesuatu yang serupa dan
dalam{:} (;l'} adalah na't. (.5*i.iipaaaun sepadan. "Membuat perumpamaan" artinya
badal dari dhamifr dalam (.r). menyebutkan sesuatu yang sesuai dengan
keadaan yang sedang dibicarakan sehingga
Balaaghah tampak kebagusan atau keburukannya yang
4*#- l) maknanya: "Dia tidak mening- sebelumnya samar-samar. (^i;y nyamuk.
galkan". Allah memakai ungkapan "malu, se- {tirjt r:ryyang lebih besar dari nyamuk. Yakni,
gan" untuk menyatakan tentang "meninggal- Dia tidak segan menjelaskannya sebab hal itu
kan" karena perbuatan meninggalkan merupa-
kan akibat yang ditimbulkan oleh rasa malu. mengandung banyak hikmah. {.ii'} adalah
Barangsiapa malu melakukan sesuafu, tentu
dia meninggalkannya. Hal ini dinyatakan oleh sesuatu yang pasti adanya/benarnya, dan
az-Zamakhsyari dalam tafsirnya {L / 20 4) - ladi,
susunan ini adalah majaaz, memakai metode akal tidak mungkin mengingkarinya' Al-Fisqu,
yang dikenal dengan istilah ithlaaqul malzuum dalam bahasa Arab, artinya keluar. Misalnya,
wa iraadatul laazim (memakai kata yang kalimat (up ,r +ll c..t-i) berarti: "Kurma yang
mengacu pada penyebab tetapi yang dimaksud matang itu telah keluar dari kulit luarnya". An-
Naqdhu artinya membongkar dan melepas
adalah akibatnya). rangkaian: benang, tenunan, dan sejenisnya.
At-Miitsaaq.' sesuatu yang dipakai untuk me-
4yt * t;rili susunan ini mengandung nguatkan sesuatu sehingga kokoh dan sulit
dibongkar, Miitsaaqul 'ahdi berarti menguat-
isti'aarah makniyy ah, yakni j anji diserupakan kan ianji; maksudnya: janji yang dikuatkan
dengan tali, lalu musyabbah bihinya dihapus
dan ditandai dengan sesuatu yang merupakan dengan sumpah. Ahdullaah (ianji Allah)
salah,satu hal yang berhubungan dengannya,
yaitu an-naqdh (mengurai, melepas). Penye-
butan janji sebagai tali adalah dengan metode
adalah janji yang diambil Allah dari hamba- Jalaalain: Pendapat ini lebih shahih sanadnya
hamba-Nya berupa pemahaman akan hukum- dan lebih sesuai dengan ayat-ayat sebelumnya
di awal surah ini.
hukum alam dengan cara memperhatikan
dan memikirkan; inilah yang dipesankan TAFSIR DAN PENJELASAN
AIIah kepada umat manusia dalam kitab-kitab Allah SWT tidak segan membuat per-
suci terdahulu agar mereka beriman kepada umpamaan berupa nyamuk dan sebangsa-
Muhammad apabila ia telah muncul; dan cara nya, atau yang lebih kecil atau lebih besar
dari itu, seperti perilaku orang yang malu
beriman adalah mempergunakan karunia melakukan sesuatu lantaran kehinaannya.
akal dan pancaindra yang mengarah kepada Membuat perumpamaan, baik kecil maupun
munculnya pemahaman. besa4 bukanlah sesuatu yang aneh, juga tidak
jelek, sebab keagungan dalam semua itu sama,
Naqdhul miiBoaq artinya tidak memper- yaitu penciptaan dan inovasi; juga karena per-
umpamaan dibuat untuk mengungkap dan
gunakan bakat-bakat yang dianugerahkan memperjelas makna dengan memakai sesuatu
Allah sesuai dengan tujuan penciptaannya yang dikenal dan dapat dilihat. Perumpamaan
sehingga seolah-olah mereka tidak memiliki tak lebih dari sekadar menampilkan makna-
makna yang dikehendaki dalam bentuk benda-
bakat-bakat tersebut. fadi, yang dimaksud de- benda kasatmata agar jiwa merasa akrab de-
ngannya sehingga mudah memahami segi-
ngan firman-Nya {:q f ir} adalah sesudah segi yang samar. Allah Yang Maha Bijaksana
melakukan apa yang mengandung maslahat
janii itu dikuatkan atas mereka. Perkara yang dengan membuat perumpamaan dalam hal-
diperintahkan untuk disambung adalah iman hal yang besar atau yang sepele sesuai kon-
disinya. fika persoalannya agung fmisalnya:
kepada Nabi saw., hubungan kekerabatan, dan kebenaran dan keislaman), Allah membuat
perumpamaannya berupa cahaya dan sinar.
sebagainya. Perusakan di muka bumi adalah |ika persoalannya hina dan sepele (misalnya:
dengan berbuat maksiat dan menghalang- berhala), Dia membuat perumpamaannya de-
ngan sesuatu yang serupa dengannya dalam
halangi orang lain untuk beriman. hal ketiadaan manfaatnya, seperti: lala! nya-
muh dan laba-laba.
SEBAB TURUNNYA AYAT
Orang-orang beriman yang percaya bah-
Ibnu |arir ath-Thabari, dalam tafsirnya wa Allah adalah pencipta segala sesuatu, baik
yang besar maupun yang kecil, berkata, "lni
(l / L3B), meriwayatkan dari sejumlah sahabat: benar-benar firman Allah. Dia hanya memfir-
mankan yang benar. Semua hal bagi-Nya sama.
Setelah Allah membuat dua perumpamaan Perumpamaan ini mengandung maslahat dan
tentang orang-orang munafik dalam firman- hikmah." Sedangkan orang-orang kafi4, yang
Nya, "Pentmpamaan mereka adalah seperti memperolok-olok perumpamaan dengan ben-
orang yang menyalakan api" dan firman-Nya, da-benda yang hina, berkata dengan terheran-
"atatt sepe rti (o rang - o rang y a ng ditimp a) huja n
lebat dari langit"-yang berjumlah tiga ayat-,
orang-orang munafik lantas berkata, 'Allah
terlalu agung untuk membuat perumpamaan-
perumpamaan ini." Maka Allah menurunkan
firman-Nya "sesungguhnya Alloh tiada segan
membuat perumpamaan berupa nyamttk..."
sampai firman-Nya "Mereka itulah orang-
orang yang rugi'ige
As-Suyuthi menulis dalam Tafsir al-
89 Lihat juga Tafsir al-Qurthubi (l / 241) dan Asbaabun Nuzuul
karyra al-Wahidi (hal. 12).
TAFSIRAL-MUNIRJILID 1
heran, 'Apa yang dikehendaki Allah dengan sesatan dan hidayah mereka.eo Allah Ta'ala
hal-hal yang hina seperti ini?" Mereka kebi- berfirman,
ngungan, dan pada akhirnya mereka merugi.
Seandainya mereka beriman, niscaya mereka "Dan peruffiPamaan'PerumPamaan ini Kami
buatkan untuk manusia; dan tiada yang me-
mengetahui kebenarannya dan hikmah di mahaminya kecuali orang-orang yang berilmu."
(d-'Ankabuut 43)
baliknya. Allah Ta ala berfirman,
"supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab "Orang-orang yang berilmu" adalah orang-
menjadi yakin dan suPaya orang yang beriman
bertambah imannya dan supaya orang-orang orang beriman yang mendapat petuniuk
yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin itu
tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dengan hidayah kebenaran.
dalam hatinya ada p enyakit dan orang-orang kafir
(mengatakan): Apakah yang dikehendaki Allah de- Kemudian Allah Ta'ala mengiringi hal
ngan bilangan ini sebagai suatu perurnpamaan?"' ini dengan penielasan tentang ciri-ciri kaum
fasik tersebut, antara lain: mereka melang-
(al-Muddatstsir: 3l) gar perianjian. Mereka tidak memfungsikan
Selaniutnya Allah Ta'ala membantah bakat-bakat mereka (akal, perasaan, dan pan-
orang-orang yang bertanya-tanya tersebut ca indra) agar membimbing diri mereka ke
bahwa perumpamaan ini menjadi sebab ber-
tambah sesatnya banyak orang kafir lantaran tujuan yang dikehendaki. Mereka melanggar
kekafiran mereka kepada Allah, tetapi di sisi
lain menjadi sebab bertambahnya hidayah "janji fitrah"" yang mereka berikan kepada
yang diperoleh banyak orang beriman lantaran Allah, yaitu bahwa mereka akan beriman ke-
keimanan mereka kepada Allah. Yang menjadi pada Muhammad dan kepada semua rasul
tersesat gara-gara dibuatnya perumpamaan
atau lainnya dalam Al-Qur'an hanyalah orang- yang mulia serta akan mengamalkan syariat-
orang fasik orang-orang yang tidak mau taat syariat Allah. Allah Ta'ala berfirman,
kepada Allah dan kepada hukum-Nya dalam
ciptaan-Nya, mengingkari ayat-ayat-Nya, dan "Mereka mempunyai hati tetapi tidak diper-
tidak mau memfungsikan akal dan perasaan gunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alhh)'
mereka untuk memahami berbagai maslahat mereka mempunyai mata (tetapi) tidak diper-
gunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekua-
saan Allah), dan mereka memPunyai telinga (te-
tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternah bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang- orang y ang lalai I (al- lttaafz 17 9)
dan tuiuan.
Dalam hal ini terkandung isyarat bahwa
faktor penyesatan mereka adalah keluarnya 90 Al - Ih sy sy a af (L / 20 6-207 ).
mereka dari jalur hukum-hukum alam yang 9l "f anii fitrah" atau "janii Allah" adalah sesuatu yang teranam
dijadikan Allah sebagai ibrah/pelajaran bagi
di dalam hati, perasaan, dan akal semua manusia tentang
kepastian akan keesaan Allah. fanji ini adalah perkara
siapa pun yang sudi merenung. fadi, penis- yang diwasiatkan Allah dan diikatkan oleh'Nya atas diri
I batan penyesatan kepada Allah Ta'ala ter- manusia. Inilah makna yang terkandung dalam firman-
Nyaz "Dan Allah mengambil kesaksianterhadapiiwa mereka
hitung sekadar penisbatan perbuatan kepada (seraya berfirman): 'Bukankah Alot ini Tuhanmu?' Mereka
I penyebabnya, karena setelah Allah membuat menjawab: 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami meniadi
I saksii" (al-Araaf: 172) Adapun "lanii religius" adalah janji
perumpamaan sehingga sebagian orang ter- yang diambil dari kaum Ahli Kitab bahwa apabila diuttls
I sesat dan sebagian lagi mendapat hidayah, seorang rasul kepada mereka yang terbukti kebenarannya
I dengan mukjizat dari Allah maka mereka harus beriman
berarti Allah meniadi sebab timbulnya ke- kepadanya dan mengikutinYa'
I
I
t_
Orang-orang fasik juga memutuskan apa kebahagiaan yang mereka peroleh di dunia ;ii
yang diperintahkan Allah untuk disambung maupun di akhirat sebab mereka menukar
yaitu iman kepada Allah setelah ada bukti-bukti :rl
alam yang menunjukkan eksistensi-Nya (me- kesesatan dengan hidayah, adzab dengan am-
reka memutus hubungan antara bukti dan per- punan, neraka dengan surga, pelanggaran janji J
kara yang dituniuk oleh bukti tersebut), serta dengan penepatannya, pemutusan hubungan \,!
iman kepada para rasul (mereka membeda- dengan penyambungannya, perusakan dengan
bedakan antara nabi yang satu dan nabi yang perbaikan, dan hukuman dengan pahala. )
lain, padahal Allah telah memerintahkan un-
tuk menyambung iman kepada semua nabi). FIQIH KEHIDUPAN ATAU HUKUM.HUKUM !
Mereka juga tidak menyambung hubungan ke-
kerabatan, baik yang hakiki fdi antara sesama Bahwa Al-Qur'anul Karim menyebutkan
famili) maupun yang maknawi (di antara para
rasul dan sesama mukmin). Orang-orang mu- lebah, lala! Iaba-laba, semut, dan binatang-
syrik Arab, dengan mendustakan Nabi saw., binatang lain sejenisnya yang hina, yang
telah melanggar janji fitrah; sementara kaum
Ahli Kitab melanggar kedua janji di atas: jan- mungkin dalam anggapan orang-orang mu-
syrik tidak layak dalam susunan kalimat yang
ji fitrah dan janji religius yang diambil Allah dibuat oleh orang-orang yang fasih, sesung-
guhnya tidak merusak kefasihan Al-Qur'an dan
atas mereka dalam kitab-kitab mereka untuk tidak bertentangan dengan statusnya sebagai
beriman kepada Nabi Muhammad saw., seba- mukjizat karena kecilnya ukuran hewan-he-
gaimana difirmankan oleh Allah Ta'ala,
wan ini tidak merusak aspek kefasihan jika
"Dan sesungguhnya sebagian di antara me-
penyebutannya mengandung hikmah-hikmah
reka menyembunyikan kebenaran, padahal me- yang dalam. Ini adalah sisi pertalian/hubung-
reka menget ahui." (al-Baqarah: I 46) an ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya.
fadi, barangsiapa mengingkari pengutus- Apabila sikap malu/segan itu berkenaan
an para rasul dan tidak mengikuti petunjuk tentang Allah Ta'ala, maksudnya bukan "rasa
takut" yang merupakan titik awal sikap malu
hidayah mereka, berarti ia melanggar janji
tersebut, melainkan maksudnya adalah "me-
Allah Ta'ala.
ninggalkan perbuatan" yang menjadi titik
Orang-orang fasik juga merusak di muka
bumi dengan melakukan perbuatan maksia! akhirnya. Begitu pula halnya dengan "marah",
mengadu domba antara sesama manusia, apabila berkenaan tentang Allah Ta'ala, mak-
menghalang-halangi orang lain untuk beriman, sudnya bukan keinginan untuk membalas
menyesatkan akidah mereka, dan menyebar- dendam yang diiringi dengan detak jantung
yang cepat, melainkan maksudnya adalah
kan berbagai syubhat mengenai Al-Qur'an
bagian akhirnya, yaitu penimpaan hukuman.
demi mempertahankan pengaruh dan kedu- Inilah rumus umum yang berlaku dalam tema
dukan mereka. seperti ini.ez
Pada akhirnya merekalah yang rugi di Firman Allah pasti bena4 tidak mengan-
dunia (dengan terungkapnya identitas mere- dung kekurangan apa pun. Ia pasti benar kare-
ka sehingga mereka menjadi terhina) dan di na ia menjelaskan kebenaran, menetapkannya,
akhirat (mereka disiksa dengan adzab yang dan membimbing manusia untuk berpegang
pedih dan mendapat murka Allah). Jadi, tiada kepadanya, dengan cara yang mengesankan
92 Thfsirar-Razi (2/132-t33).
TAFSTRAL-MUNIRJItID I
dalam jiwa. yang mana Dia mengarahkan mereka kepada
Tujuan dibuatnya perumpamaan di da- hukum-hukum tersebut dengan akal dan
lam Al-Qur'an adalah menyingkap sisi-sisi perasaan, serta dengan kitab-Nya bagi kaum
yang sama$ merangsang pikiran agar me-
yang diberi kitab suci.
mahami fakta, menerangkan maslahat, dan
menetapkan berbagai hikmah yang dalam. Sifat orang'orang fasik yang menyesatkan
Metode ini sangat bagus dalam pendidikan diri mereka sendiri cukup banyak, di antara-
dan pengajaran. Adapun orang'orang kafir nya telah disebutkan oleh ayat 27, yaitu: me-
membantah kebenaran yang sudah jelas, langgar janii Allah setelah janji itu dikuatkan,
menyanggah bukti yang telah terlihat nyata.
Mereka keluar dari topik ini dan berpaling dari yaitu wasiat Allah Ta'ala kepada makhluk'
Nya, perintah-Nya kepada mereka supaya
hujjah Al-Qur'an yang kuat. taat kepada-Nya, dan larangan-Nya kepada
mereka agar tidak durhaka kepada-Nya, YanB
Keimanan atau kekafiran bukanlah se- tercantum di dalam kitab-kitab'Nya dan di-
suatu yang diwarisi secara turun'temurun, sampaikan oleh para rasul. Pelanggaran janji
bukan pula akdir yang dipaksakan Tuhan. ini artinya mereka tidak melaksanakan ianii
Keinginan, pilihan, dan akal punya andil di tersebut.
dalamnya; dan sarananya adalah dengan Sifat yang lain: memutuskan apa yang
diperintahkan Allah agar disambung yaitu
memfungsikan bakat-bakat yang dimiliki ma-
nusia: panca indra, perasaan, dan pikiran. Per' agama Allah, ibadah kepada-Nya di muka
umpamaan tidaklah seperti anggapan kaum
kafir. Ia tidak berperan apa'apa dalam ter' bumi, serta penegakan syariat-syariat-Nya
baginya manusia ke dalam kelompok yang
tersesat dan kelompok yang mendapat hida- dan penjagaan batas-batas hukum-Nya. ladi,
yah. Allah Ta'ala tidak menyesatkan satu pun ia bersifat umum, mencakup semua hal yang
diperintahkan Allah agar disambung (ini ada-
di antara orang-orang yang beriman dan lah pendapat jumhur), dan hubungan keke'
rabatan/famili termasuk salah satunya.
mendapat hidayah akal dan agama. Dia hanya
Sifat berikutnya: merusak di bumi. Yakni,
menyesatkan orang-orang fasik )'ang ke- mereka menyembah selain Allah Ta'ala, ber-
laku lalim, dan menuruti dorongan syahwat.
luar dari ialur ketaatan dan jalan Allah yang Ini adalah kerusakan yang sangat parah.
lurus, orang-orang yang telah diketahui oleh
Kefasikan pasti mendatangkan kerugian,
Allah bahwa mereka tidak bakalan mendapat sebaliknya ketaatan akan menganarkan pada
petunjuk. Dengan demikian penyandaran "pe-
keberuntungan. Yang dimaksud dengan "orang-
nyesatan" kepada Allah Ta'ala terhitung se-
bagai penyandaran perbuatan kepada penye- orang fasik' di sini bukanlah istilah syarri se-
bagaimana yang hta kenal, yaitu orang-orang
bab terjadinya perbuatan tersebut. Artinya, yang berbuat maksiat yang tidak sampai pada
karena Allah membuat perumpamaan sehing- kekafiran. Istilah ini tidak cocok digunakan di
ga sebagian orang tersesat dan sebagian lagi
sini.
mendapat hidayah, maka itu menjadi sebab
Ayat ini meniadi dalil bahwa penepatan
dari kesesatan dan hidayah orang-orang itu.
Dengan demikian sebab kesesatan mereka janji-semua ianji yang diucapkan seseorang-
adalah al-fusuuq, yakni keluar dari hidayah
adalah wajib menurut syariat dan akal. Dia ti'
Allah mengenai hukum-hukum-Nya yang
ditetapkannya bagi makhluk ciptaan-Nya, dak boleh melanggarnya, baik ianji itu diucap-
kan kepada sesama muslim maupun kepada