TAf srRAr-MuNrR JrrrD 3
TAURAT ADALAH PETUNJUK DAN CAHAYA, salcsi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu
PEMBERLAKUAN HUKUM QISHASH DALAM takut kepadA manusi*, (tetapi) takutlah kepada-
TAURAT, DAN DIHARUSKANNYA KAUM
NASRANI UNTUK MENERAPKAN HUKUM Ku. D an j anganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan
BERDASARKAN INJIL
harga murah. Barangsiapa tidak memutuskan
Surah al-Maa'idah Ayat 44 - 47
dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka
6,&'3j4 o:i e,1;1\6i\6\ itulah orang-orang kafir. Kami telah menetapkan
bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa
5*y.t\39't3'i'i\\V\5Ai\.;4 (dibalas) dengan nyawA, mata dengan mata,
hidung dengan hidung telinga dengan telinga, gigi
$GrildU@tu3C4t3 dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisasnya
(balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan
7'{3ia\q#6K,ii'6fsrtWii:t,3{')Tple"b4f.r (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa
b aginy a. B arangsiap a tidak memutuskan p erkara
6i'Lhffi<r!+A tV64JEilt menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
itulah orang-orang zalim. Dan Kami teruskan
5\-w.W jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam,
ay i,ls,;tru <ilig +*v gi'.iv membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu
Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya,
2urr'1u,e- l- J-,elf 1t,.21 p.r< L gr,.z- z,)) irz di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan
,sevQ-
f"J)v", L)f.Jy membenarkan Ktab yang sebelumnya yaitu
tqlat',1;t t:,"64 i :;l"i
Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran
E #'fr7 ;/r,;t * 4(t\-;y1$3ffi 5-4tir untuk orang-orang yang b ertakwa. D an hendaklah
pengikut Injil memutuskan perkara menurut apa
6i *,,-,I+})t *\S'yiit'u, ;4'4 \ yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa
tidak memutuskan perkara menurut apa yang
'wfi 4w,i,'ltlrii-'il!r.';a;i"33 diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-
orang fa sik." (al-Maa'idah : 44- 47)
*'a.xf54p'ltt^tKAffi '5093,
Qiraa'aat
@6;4tfi,$iexri5g#l
4j #r*
"Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab
Taurat; di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Nafi membaca 1i"lJr;.
Yang dengan Ktab itu para nabi yangberserah diri
Ja\ P,i i!tl!u i-!tl!ri ;!t, ;!ri .i;Jr ':irlN
kepada Allah memberi Putusan atas perkara orang
Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta- 4; iAt',
1. Dengan bacaan nashab, atas dasar
pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan me-
pertimbangan ikut terkena efek keria kata
melihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi
4.1iy. Ini adalah qiraa'aat Nafi, Hamzah,
dan Ashim.
Dengan bacaan rafe', sebagai bentuk
meng: athaf-l<an jumlah [kalimat) kepada
jumlah [kalimat). Ini adalah qiraa'aat al-
Kisa'i.
3. Dengan membaca nashab t<ata, 4;{i {riri}
4i1{iy, dan (;-Li} serta memb aca rafa'kat,
{a;pi}. Ini adalah qiraa'aat imam yang dari kata {,[ri,]. Kata (a,.1] dan (l!.r] di-
lain. baca rafa', sedangkan yang me-rafa'-kannya
/.;
adalah zharaf, yaitu kata {4}. Karena zharaf
(Jj)r? iiYtJF ini berkedudukan sebagai haal dari kata
(ryj'F, sehingga kata yang jatuhsetelahzharaf
Imam Nafi membaca 1,:ilu ii!,;;.
tersebut terbaca rafa' seperti terbacanya rafa'
q,.P)'^.J..--t,f kata yang berkedudukan sebagai faa'il.
Imam Hamzah membaca (S;aj. (i<iirj} Huruf lam pada fi'il ini adalah
I'raab lam amr (lamyangmemiliki makna perintah),
4i;i:i;i i#rp Kata ("i,F adalah sebagai sehingga fi'il yang ada dibaca jazm. Adapun
sifat dari kata {j;,i$ yang difungsikan se- imam yang membaca kasrah huruf lam di
bagai al-Madh [pujian), bukan dalam artian sini dan membaca/arhah huruf mim sehingga
sebagai sifat yang berfungsi membedakan
menjadi {.<-lr}, berarti ia menjadikan lam di
dan mengklasifikasikan antara sesuatu yang
sini sebagai lam kay, sehingga y''il yang jatuh
disifati dengan sesuatu yang lain. Karena tidak setelahnya dibaca nashab dengan mengira-
mungkin para nabi ada yang tidak Muslim, ngirakan keberadaan 'aamil naashib, {li$.
dengan kata lain, tidak mungkin ada nabi yang Balaaghah
Muslim dan nabi yang tidak Muslim.
(o*.6 urtrt t';)i itl| lni adalah perkataan
{#u ol,;y Kata {frj} dibaca nashab
yang ditujukan kepada ulama Yahudi, dengan
karena di-'athaf-kan kepada isimnya inna,
menggunakan cara al-lltifuat, yaitu beralih
yaitu kata (;JiF. Ada qiraa'aatyangmembaca
dari penggunaan bentuk kalimat orang ketiga
rafa' dengan menjadikannya sebagai mubtada',
(ghaibah) ke bentuk kalimat orang kedua
sedangkan khabar-nyaadalah kata (fr,) atau
(khithaab).
karena di-'athaf-kan kepada dhamir rafa'yang
Mufradaat Lughawlyyah
terdapat pada kata {,fri} karena aslinya
(ir;;:trp Taurat adalah kitab suci yang
adalah ("^Lu iirl ;:l;y.
diturunkan kepada Nabi Musa.
4,)Y 1:-st1$ Kata (6iFrp dibaca nashab
("; qr} di dalam Taurat terdapat petun-
karena di-'athaf-kan kepada kata yang di-
juk dari kesesatan, dengan adanya keterangan
nashab-kan oleh {ii} sehingga seakan-akan tentang hukum-hukum dan pentaklifan-pen-
diucapkan, 4,)q l:-tt "oiry. Ada qiraa'aatyan1
taklifan. $;1Y keterangan tentang pokok-
membaca rafa' kataini dengan menjadikannya
pokok tauhid [pengesaan Allah SWT), perkara-
sebagai mubtada',sedangkan khabar-nya ada- perkara kenabian dan hari akhir.
lah kata 4;6.y. 431t wt $;p 6"n*an berdasarkan kitab
3U 6;\ Dhamir ha yangterdapat pada Taurat, para nabi yang berasal dari Bani Isra'il
4y._ memberlakukan dan menerapkan hukum. rirp
kata {r} kembali kepada kata (iu:;}. 4r;i,:i para nabi adalah orang-orang yang tunduk
(+h Onamir ini kembali kepada kata pasrah kepadaAllah SWL
@'+3iyaitu melepaskan hak qishash itu. (r;I;;ip terhadap kaum yahudi. {i;_(f,;F
4G'^, ri t, ;"1y Xata (rii..:.:p yang per- para ulama yang arif bijaksana, yang mema-
tama ini berkedudukan sebagai haal dari kata
{;r}'
flG:"ei );i si y E\';uli;F Kata (d1.;.:}
yang kedua ini berkedudukan sebagai haal
hami urusan-urusan manusia dan kehidupan, Isa putra Maryam mengikuti, menapaki, dan
yang dinisbahkan kepada Rabb; yaitu Sang menyusuli jejak para nabi. Ini seperti ayat,
Pencipta Yang mengatur urusan alam semesta, "dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-
Yang mengurusi manusia dengan ilmu. {iG!r;} rasul."
fuqaha yang bertaloara dan saleh. Bentuk jamak {ilrUlry orang-orang yang keluar dari rel
dari al-Habr yang artinya adalah seorang alim keimanan dan ketaatan kepadaAllah SWT serta
melampaui, melanggaq, dan meninggalkan hu-
yangahli menulis dan memperindah perkataan.
kum-hukum agama.
{1, yY q ffoiZt r.} atas dasar apa yang
Sebab Turunnya Ayat
diperintahkan kepada mereka untuk menjaga
Kitabullah supaya jangan sampai mereka belakaaynagt i{o)lie:h"sAikaVpek5a}utmaYiladh1u} dtui ryuanngdmilaetnagr--
mengubah dan mendistorsinya. {'r4i} para ubah hukum Taurat menyangkut hukuman
rajam, dengan cara menggantinya dengan
pengawas, penjaga, pelindung dan saksi bahwa
hukuman dera dan at-Taskhiim [dicoreng-co-
itu adalah haq. reng mukanya) sebagaimana sudah pernah
(.yut t';)i N| karena itu, wahai umat disinggung sebelumnya.
Yahudi, janganlah kamu sekalian takut kepada Imam Muslim meriwayatkan dari Barra
manusia untuk membuka dan membeberkan bin Azib dari Rasulullah saw.,
apa yang ada pada kalian berupa keterangan ) 1o ^, yta/).n, or. ),
Ji,*1t. i, t ).:i
tentang diri Nabi Muhammad saw, tentang 'st
hukuman rajam dan yang lainnya. {ojr-,;} ir tji t ,i'r*:f P) ,PU,, l:<)z..z
dan takutlah kamu sekalian kepada-Ku untuk t,
Ut i6 ';\^. i<^j
menyembunyikan dan menutup-nutupinya. ) 4ri';nt sji 6. i<{ t at crir<r #
(r;fi'j; dan janganlah kamu sekalian menukar- a&jji', ^'t c #. .,,,
kan. (U,6 gtit} ayat-ayat-Ku dengan sesuatu
.nr t A'r;';w 4rit
yang sedikit berupa dunia yang kalian terima i 4tiait lo tt
sebagai imbalan untuk menyembunyikan dan )&t €vs
ie ;,r;-,ar
menutup-nutupi kebenaran.
"Bahwasanya Rasulullah saw. menghukum
{ir;<jr i; {ti ar jri Lr .t - j ;ri\ ba-
rajam seorang taki-laki Yahudi dan seorang
rangsiapa yang tidak menerapkan hukum
perempuan Yahudi. Kemudian ia membaca ayat,
sesuai dengan apa yang diturunkan oleh Allah
SWT mereka adalah orang-orang yang kafir wa man lam yahkum bi maa anzalallaahu fa
dan ingkar kepada apa yang diturunkan oleh ulaaika humul kaafiruuna; ayat, wa man lam
Allah SWT yaitu hukum qishash dan yang
yahkum bi maa anzalallaahu fa ulaaika humuzh
lainnya.
zhaalimuuna; ayat, wa man lam yahkum bi maa
4U * (31) dan Kami tetaPkan atas
anzalallaahu fa ulaaika humul faasiquuna. Ia
mereka dalam kitab Taurat itu, hukum qishash.
berkata,'Semua ayat ini turun menyangkut orang-
Hukum ini sekali pun ditetapkan atas mereka,
orang kafir."'tea (HR Muslim)
hukum ini juga dikukuhkan dalam syari'at kita.
164 Asbaabun Nuzuul, karya an-Naisaburi, hlm. 112.
4:uU lp barangsiapa yang melepas hak
qishashnya. {jrful} orang-orang yang sangat
teramat zalim, karena melanggar syari'at Allah
SWT.
4i.; Jt u:; g;it &t*1Y dan Kami jadikan
Keserasian Antar Ayat asumsi dan klaim kaum Yahudi dan Nasrani,
sekaligus penegasan dan pengukuhan bahwa-
Setelah Allah SWT mencela dan mengecam sanya para nabi tidaklah beridentitas Yahudi
keras kaum Yahudi yang berpaling dari hukum dan tidak pula Nasrani sebagaimana klaim
dan persangkaan mereka. Akan tetapi, para
Taurat yang menetapkan hukuman rajam, nabi adalah orang-orang Muslim, yakni pasrah
kepada Allah SWT dan tunduk patuh kepada
serta keinginan mereka mendapatkan hukum hukum-hukum-Nya.
yang lebih ringan dan lebih mudah dari Nabi
Muhammad saw, Allah SWT menjelaskan isi Dengan berdasarkan Taurat, para nabi
Taurat berupa hidayah bagi Bani Isra'il dan tersebut memberlakukan hukum kepada kaum
Yahudi. Taurat adalah syari'at yang bersifat
keterangan tentang hukum-hukum agama. khusus terbatas hanya bagi mereka, bukan
Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan bersifat umum. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman,
kaum Yahudi yang mengingkari dan me- dan Nabi Isa menerapkan hukum dengan
nyangkal isi kitab suci mereka berupa ketentu- berlandaskan pada kitab Taurat.
an hukuman rajam bagi pelaku perzinaan serta
hukum qishash terhadap pelaku pelanggaran Dengan berdasarkan kitab Taurat pula,
tindak pembunuhan, serta mengecam mereka
atas sikap mereka yang tidak sejalan dengan para rabbani dan para pendeta menerapkan
hukum. Mereka adalah orang-orang saleh dari
langkah para ulama mereka terdahulu dan keturunan Nabi Harun. Yang dimaksud dengan
rabbaon$ryuuna di sini adalah para ulama yang
para nabi yang diutus kepada mereka. arif dan bijaksana yang memahami bagaimana
cara mengurus manusia serta mengatur dan
Tafslr dan Penjelasan mengelola urusan-urusan serta kemashlahatan-
kemashlahatan mereka. Sedangkan yang di-
Sesungguhnya Kami telah menurunkan maksud dengan al-Ahbaar adalah para ulama
Taurat kepada Musa al-Kaliim, yang berisikan yang beralcwa dan saleh.16s
petunjuk, yaitu keterangan tentang hukum- Mereka menerapkan hukum dengan ber-
hukum dan pentaklifan-pentaklifan, serta dasarkan pada kitab Taurat pada periode-
cahaya, yaitu pokok-pokok aqidah berupa
periode di mana tidak ada nabi, atau pada
mengesakan Allah SWT dan perkara-perkara
kenabian serta akhirat. Kami turunkan Taurat periode ada nabi namun dengan seijin nabi
sebagai syari'at dan konstitusi yang menjadi tersebut. Hal ini karena mereka adalah orang-
landasan penerapan hukum oleh para nabi orang yang dititipi ilmu Kitabullah. Allah SWT.
yang pasrah dan tunduk patuh kepada Allah mengambil sumpah janji atas para ulama untuk
SWT dengan memurnikan agama hanya untuk- menjaga kitab-Nya dari dua sisi. Pertama, me-
Nya. Para nabi diutus oleh Allah SWT kepada reka menghafalnya dalam dada, membaca dan
Bani Isra'il setelah Nabi Musa sampai Nabi Isa. mempelajari dengan lisan mereka. Kedua, me-
reka tidak menyia-nyiakan hukum-hukum-Nya
Ibnul Anbari mengatakan kalimat, +i,F dan tidak mengabaikan syari'at-syari'at-Nya.
(,;ri adalah berkedudukan sebagai sifat 155 Dalam Islam, iulukan rabbani merupakan julukan Ali
untuk kata {i#} fpara nabiJ dalam konteks bin Abu Thalib, berdasarkan perkataannya, 'Aku adalah
rabbani umat ini." Sedangkan julukan habrul umah ad,alah
pengertian al-Madh fpujian), bukan dalam julukan bagi lbnu Abbas.
konteks pengertian sifat yang mengklasifikasi-
kan dan membedakan sesuatuyangdisifati dari
sesuatu yang lain. Karena tidak mungkin para
nabi adalah tidak Muslim (orang yang pasrah
tunduk kepada Allah SWT). Ini menyanggah
Ath-Thabari menuturkan kata Rabbaaniy- kepada manusia dan para pemimpin sehingga
yuun adalah bentuk jamak dari Rabbaaniy yang mendorong kalian menggugurkan hukuman
hadd dari mereka yang semestinya dijatuhkan
berarti para ulama yang arif dan bijaksana kepada mereka. Karena rasa takut lebih kuat
pengaruhnya daripada keinginan dan ambisi
yang memahami cara mengatur manusia dan mendapatkan kemanfaatan duniawi, Allah
mengurusi urusan-urusan dan kemashlahatan-
SWT mendahulukan penyebutannya rllJ >tip
kemashlahatan mereka. Sedangkan kata a/-
Ahbaar adalah bentuk jamak dari al-Habryang {;'l''
artinya adalah orang alim yang benar-benar
Kemudian Allah SWT menuturkan ke-
mendalami bidang keilmuannya.l66 inginan dan ambisi terhadap kemanfaatan
Para ulama yang saleh merupakan para
duniawi.
saksi, pengawas, dan penjaga Kitabullah, yang
menjaga dan melindunginya dari pengubahan fanganlah kalian menukar ayat-ayat-Ku dan
dan pendistorsian, serta para saksi yang mem- hukum-hukum-Ku dengan suatu kemanfaatan
berikan kesaksian bahwa Kitabullah adalah duniawi yang sangat remeh yang kalian peroleh
benar-benar haq berasal dari sisi Allah SWT.
dari orang-orang, berupa suap, ambisi terhadap
Mereka adalah semisal Abdullah bin Salam kekayaan, kedudukan, kepemimpinan palsu
yang memberikan kesaksian dan testimoni
dan semu, atau keinginan meraih dukungan dan
tentang hukuman rajam dalam kitab Taurat,
tentang adanya usaha sistematis dalam me- simpati orang-orang. Kesenangan dunia adalah
nyembunyikan keterangan Taurat tentang Nabi sedikit. Suap yang kalian peroleh merupakan
Muhammad saw. dan berita gembira tentang harta haram yang tidak berkah dan tidak akan
kedatangan beliau. bertahan lama. f anganlah kalian membuang dan
Kemudian Allah SWT berfirman yang di- menyia-nyiakan agama dan pahala yang kekal
tujukan kepada para pemuka kaum Yahudi dengan menggantinya dengan kesenangan
yang hidup pada masa wahyu Al-Qur'an, yang
mereka menyembunyikan, mengubah, ke- dunia yang remeh dan sedikit. Bagaimana bisa
benaran, setelah terlebih dahulu Allah SWT kalian lebih memilih untuk mengambil yang
menegakkan para saksi dari kalangan mereka sedikit dan fana dengan meninggalkan yang
sendiri. banyak dan kekal?
fika memang demikian adanya, janganlah
Setiap orang yang tidak menerapkan
kamu sekalian takutkepada manusiawahai para
pemuka agama Yahudi yang hidup pada masa hukum dengan berdasarkan apa yang di-
Nabi Muhammad saw. sehingga menyebabkan
turunkan Allah SWT., seperti mengganti
kalian menyembunyikan kebenaran berupa
keterangan tentang Nabi Muhammad saw. hukuman rajam dengan hukuman dera dan
dan berita gembira kedatangan beliau karena at-Tahmiim (mencoreng-coreng muka orang
demi menginginkan keuntungan duniawi yang yang dihukum), menyembunyikan keterangan
bersifat sementara. Takutlah kamu sekalian
kepadaAllah SWT. fanganlah kalian melakukan tentang Nabi Muhammad saw serta men-
pendistorsian terhadap Kitab-Ku karena takut takwili, dan menginterpretasikannya dalam
t66 Tafsir ath-Thabari, 6 / L61. konteks pengertian bahwa yang dimaksudkan
bukanlah beliau, juga seperti aturan diskri-
minatif yang menerapkan diyat penuh untuk
sebagian korban pembunuhan dan separuh
diyat bagi sebagian korban pembunuhan yang
lain, serta tindakan tidak memberlakukan
hukum qishash, mereka adalah orang-orang
kafir yang menutup-nutupi kebenaran, yang
hFSIRAL-MUNIRIIIID 3 $,ll$dffiBlxfttri surahat-Maa'tdah
zalim dan fasik yang keluar dari rel dan ba- lisannya bahwa itu adalah hukum Allah SWT
tasan-batasan Allah SWT. Itu semua adalah hanya saja ia mengambil langkah yang tidak
sesuai dengan itu, ia tetap dianggap sebagai
sifat-sifat mereka. orang yang menetapkan apa yang diturunkan
Allah SWT. Namun pada waktu yang sama ia
Allah SWT menyebut mereka dengan se-
butanangkuh dan keras kepala dalam kekafiran adalah orang yang meninggalkannya, sehingga
ketika mereka menzalimi ayat-ayat Allah SWT ia tidak mesti masuk ke dalam cakupan ayat
ini. Kemudian ar-Razi mengatakan, "Dan ini
dengan menghina dan meremehkannya serta adalah jawaban yang bena4, wallaahu a'lamr'16s
bersikap membangkang dengan menerapkan
Kesimpulannya adalah pengkafiran bagi
hukum lain selain hukum-hukum Allah SWT.
orang yang menghalalkan pemberlakuan
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa label
orang-orang kafia orang-orang zalim dan, hukum dengan selain apa yang diturunkan
orang-orang fasi( dalam ayat ini semuanya Allah SWT, mengingkari hukum Allah SWT
adalah label yang ditujukan kepada Ahlul dengan hati dan lisannya. Orang yang seperti
ini jelas orang kafir. Adapun orang yang tidak
Kitab. Oleh karena itu, hal ini merupakan menerapkan apa yang diturunkan Allah SWt
ia adalah orang yang keliru dan berdosa, cero-
sebuah ancaman sangat keras yang bertujuan boh, teledol dan fasik. Ia dikenai hukuman atas
sikapnya yang setuju terhadap aturan hukum
mengecam dan mengancam kaum yahudi yang tidak sesuai dengan apa yang diturunkan
Allah SWT.
yang melakukan pendistorsian terhadap kitab
Tatkala kaum Yahudi menerapkan aturan
Taurat menyangkut hukuman bagi pelaku
bahwa diyat orang dari Bani Nadhir lebih tinggi
perzinaan yang berstatus muhshan dan hu-
daripada diyat orang dari Bani Quraizhah,
kuman qishash bagi pelaku pembunuhan
serta melarang penerapan qishash sehingga
aniaya. Disebabkan perbuatan itu, mereka
dengan begitu berarti mereka melanggar
pun menjadi orang-orang yang kafir dan tidak
hukum Taurat dan putusan hukum Rasulullah
beriman, baik kepada Nabi Musa, Taurat, saw. ketika mereka bertanya kepada beliau,
maupun kepada Nabi Muhammad saw.. turunlah ayat ini untuk menerangkan pem-
Ibnu |arir ath-Thabari meriwayatkan dari berlakuan hukum qishash.
Abu Shalih, ia berkata, "Tiga ayat dalam surah Kami menetapkan dan mewajibkan da-
al - Maa' i dah, fint iji 6. €x. p :; ;ydan s eterus nya lam kiab Taurat hukum kesetimpalan dan
sama sekali tidak menyangkut orang Islam, kesepadanan dalam qishash. Orang yang mem-
tetapi ayat-ayat itu adalah menyangkut orang- bunuh, dihukum dengan hukuman bunuh. Orang
orang kafir.167 yang memecahkan mata orang lain dihukum
Ar-Razi menuturkan bahwa pandangan dengan hukuman matanya dipecahkan. Orang
di atas lemah. Alasannya karena yang diper-
hitungkan adalah keumuman redaksi, bukan yang memotong hidung orang lain dihukum
kekhususan sebab. Kemudian ar-Razi mengutip dengan hukuman hidungnya dipotong. Orang
keterangan dari Ikrimah, bahwa ayat;SX- ? ;/,tY yang memotong telinga orang lain dihukum
jiiQ yang
sesungguhnya mencakup orang dengan hukuman potong telinga. Orang yang
4},r
mengingkari dengan hatinya dan menolak
dengan lisannya. Adapun orangyang mengakui
dengan hatinya bahwa itu adalah hukum Allah
SWI menyatakan dan mengikrarkan dengan
167 Tofsir ath-Thabari, 6 / 163. L68 Tafsir ar-Razi, 12 / 6.
merompalkan glgi orang lain dihukum dengan Adapun dalam kasus tindak pidana
hukuman giginya dirompalkan. Hukuman tersalah, satu mata hukumannya adalah mem-
qishash [menghukum pelaku dengan hal se-
rupa seperti yang dilakukannya kepada kor- bayar separuh diyat, sedangkan untuk dua
mata, diyat yang harus dibayarkan adalah
ban) juga berlaku dalam kasus tindak pidana
diyat penuh.
perlukaan fisik. Sebisa mungkin di dalamnya
harus diperhitungkan sisi kesepadanan dan fika ada orang buta sebelah memecahkan
mata orang yang normal, menurut Imam Abu
kesetimpalan.
Hanifah dan Imam asy-Syafi'i, ia harus tetap
Ayat ini menunjukkan berlakunya qishash
pada setiap kasus yang disebutkan. Imam diqishash, berdasarkan keumuman ayat #ri}
Abu Hanifah mengambil sebuah kesimpulan
bahwa orang Islam dihukum bunuh karena 4\YrIr"L:,. tbnul Arabi mengatakan menerapkan
membunuh orang kafir dzimmi. Sementara itu, keumuman Al-Qur'an adalah lebih utama
mayoritas ulama mengatakan bahwa orang karena itu adalah langkah yang lebih selamat
di sisi Allah SWT. Sementara itu, Imam Malik
Islam yang membunuh orang kafir dzimmi,
tidak terkena hukuman bunuh. Alasannya mengatakan dalam hal ini, si korban diberi ke-
adalah karena ayat ini adalah syari'at umat
sebelum kaum Muslimin, sementara syari'at bebasan memilih antara qishash atau meminta
umat sebelum kita bukan merupakan syari'at
kita menurut ulama Syafi'iyyah, dalam arti diyat penuh [diyat mata orang yang buta
syari'at umat sebelum kita tidak berlaku sebelah) karena ketika terjadi kontradiksi
bagi kita. Iuga berdasarkan hadits yang di antara dalil-dalil yang ada, korban diberi
diriwayatkan oleh ImamAhmad, Tirmidzi, dan kebebasan memilih. Sementara Imam Ahmad
Ibnu Majah dari Ibnu Amr;
mengatakan bahwa dalam kasus ini, tidak ada
t-;6-..',pil.je {
qishash, tetapi yang ada hanya membayar
"Seorang Muslim tidak dihukum bunuh ka-
rena membunuh orangkafir." (HR Imam Ahmad, diyat penuh. fika dilakukan qishash terhadap
Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
si pelaku yang buta sebelah itu, itu berarti
Yang dimaksud dari ayat {#t: frl} adalah
menghilangkan keseluruhan penglihatan se-
menghukum si pelaku dengan hal yang serupa bagai balasan atas tindakan menghilangkan
dan sama persis seperti yang ia perbuat sebagian penglihatan. Si pelaku hanya memiliki
terhadap korban, tanpa melampaui batas, sebelah mata saja sehingga jika matanya
itu dihilangkan itu berarti menghilangkan
tidak boleh lebih, Iika si pelaku menghilangkan
mata kanan korban, yang dihilangkan juga keseluruhan penglihatannya, padahal yang
mata kanan si pelaku jika memang mata kanan
ia perbuat hanya menghilangkan sebagian
si pelaku ada. fika pelaku menghilangkan mata
kanan si korban, yang dihilangkan dari mata penglihatan korban. Dengan demikian, itu tidak
si pelaku tidak bisa mata kirinya, sekalipun si
bisa disebut kesetimpalan dan kesepadanan.
terpidana rela dan menyetujuinya. Ini adalah
dalam kasus tindak pidana sengaja. Begitu juga, qishash berlaku terhadap
hidung, telinga, dan gigi. fika tindak pidana
yang dilakukan adalah tindak pidana sengaja,
sama seperti qishash terhadap anggota tubuh
yang Iainnya.
Adapun lidah, kebanyakan ulama me-
ngatakan bahwa untuk lidah terdapat ke-
wajiban membayar diyat sesuai dengan
kadar hilangnya kemampuan lidah dalam
mengucapkan dua puluh delapan huruf. fika
sampai mengakibatkan hilangnya kemampuan sanya Rasulullah saw. bersabda,
berbicara dan mengucapkan secara total, j.r-c4,.3,, t t*c,r-"Y., t,l:* qo.to-o1r) j.M-€ ., io.
di dalamnya ada diyat penuh. Sedangkan "Barangsiapa yang berkenan mensedekahkan
untuk lidah orang bisu, di dalamnya terdapat sesuatu dari tubuhnya (maksudnya, memaaJkan
hukuumah'adl fkompensasi ganti rugi yang dan melapas hak qishashnya atas suatu peng-
besarannya ditetapkan oleh hakim ber- aniayaan yang ia alami pada sebagian dari
dasarkan penilaian para ahli). tubuhnya), maka ia diberi sesuai dengan kadar
Untuk tindak pidana perlukaan fisik p ensedekahanny a itu." (HR ath-Thabrani)
jika selama bisa dilakukan balasan dengan
perlukaan yang sama seperti yang dialami Barangsiapa yang berpaling dari apa yang
diturunkan Allah S\MT. berupa hukum qishash
korban, di dalamnya dilakukan qishash, seperti yang berlandaskan pada semangat keadilan,
kekerasan fisik terhadap kaki atau tangan, juga persamaan, dan kesepadanan di antara indi-
vidu-individu, ia termasuk orang yang zalim
seperti perlukaan yang bisa diukur dengan
akurat semisal perlukaan muwadhdhihah yang menzalimi dirinya sendiri dan orang lain,
umpamanya, yaitu perlukaan yang sampai melanggar batasan-batasan Allah S\AIX, serta
memperlihatkan tulang. Namun jika qishash meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.
tidak memungkinkan untuk dilakukan, seperti
Di sini muncul sebuah pertanyaan, apa
kekerasan fisik berupa tindakan yang membuat
memar pada daging, atau meretakkan tulang faedahnya menyebutkan kezaliman [barang-
seperti pada tulang dada, di dalamnya terdapat
siapa tidak memutuskan perkara menurut
hukuumah 'adl, yalai kompensasi ganti rugi apa yang diturunkan Allah, mereka adalah
orang-orang yang zalim) setelah kekafiran
yang besarannya ditetapkan oleh hakim ber-
dasarkan penilaian para ahli. (barangsiapa yang tidak memutuskan menurut
apa yang diturunkan Allah, mereka adalah
Semua ini dalam kasus tindak pidana yang
dilakukan secara aniaya dan dengan sengaja. orang-orang yang kafir), padahal kekafiran
|ika itu merupakan tindak pidana tersalah, lebih besar daripada kezaliman, dan kezaliman
lebih ringan daripada kekafiran? ]awabannya
yang wajib adalah membayar diyat penuh atau
adalah kalau kekafiran adalah keteledoran
sebagiannya, atau kompensasi ganti rugi yang
besarannya ditentukan oleh pengadilan. dan pelanggaran menyangkut hak Sang Khaliq,
sedangkan kezaliman adalah keteledoran dan
Kemudian Allah SWT menyinggung se- pelanggaran menyangkuthakj iwa Imanusia).16e
buah faktor kemanusiaan, yaitu memberikan
Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa
pengampunan, maaf, dan toleransi.
Taurat merupakan syari'at para nabi Bani
Barangsiapa yang melepaskan hak qi-
Isra'il.
shashnya dan memaafkan si pelaku, itu
Kami iringi di belakang nabi-nabi Bani
menjadi kafarat bagi dirinya, yang karenanya Isra'il itu dengan Nabi Isa putra Maryam,
Allah SWT menghapus dan mengampuni dosa- maka ia adalah nabi terakhir kaum Yahudi.
dosanya, Isa putra Maryam membenarkan Taurat yang
"Pembebasan itu lebih dekat kepada datang sebelumnya, baik secara perkataan
maupun perbuatan. Isa putra Maryam meng-
tekw e." (al-Baqarah= 237)
L69 Tafsir ar-Razi, L2 / 8.
Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah ha-
dits hasan dari Ubadah bin Shamit, bahwa-
akui bahwa Taurat memang kitab dari sisi Mengapa Injil secara khusus merupakan
Allah SWI, bahwa itu adalah haq yang wajib pengajaran bagi orang-orang yang bertala,va
dan harus dipraktikkan. Isa putra Maryam adalah karena Injil berisikan nasihat, peng-
mempraktikkan dan mengamalkan isi-isi Tau- ajaran, dan teguran-teguran yang mendalam
rat yang tidak bertentangan dengan Injil. dan kuat. Lalu mengapa hal ini disebutkan
Isa berkata, "Sesungguhnya aku datang secara khusus bagi orang-orangyang bertakwa
tidak untuk membatalkan an-Namus fsyari'at karena merekalah orang-orang yang bisa
mengambil manfaat darinya, seperti firman
Taurat), tetapi untuk melengkapi dan me-
nyempurnakannya." Maksudnya, untuk me- Allah SWT tentang Al-Qur'an dalam ayat,170
nambahinya dengan beberapa hukum, nasihat "Petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"
(al-Baqarah:2)
dan pelajaran.
Kami berfirman hendaklah kaum Nasrani
Kami memberikan kepada Isa putra
mengamalkan, mempraktikkan dan menerap-
Maryam kitab Injil. Di dalamnya terdapat pe-
tunjuk kepada hukum-hukum praktis, serta kan hukum-hukum yang diturunkan oleh Allah
cahaya yang menerangkan pokok-pokok aqi-
dah seperti tauhid, pencerabutan terhadap SWT dalam Injil, sebagaimana firmanAllah SWT
kesyirikan dan paganisme. Injil, sebagaimana g ;Y.
Al-Qur'an, membenarkan kitab Taurat. Allah &menyangkut umat pemilik Taurat {'*
SWT menjadikan Injil sebagai penunjuk dan Maksud dan tujuan dari perintah mengamalkan
pemberi pengajaran untuk orang-orang yang
dan menerapkan apa yang terkandung dalam
bertakwa. Karena orang-orang bertakwa yang
Injil setelah turunnya Al-Qur'an adalah men-
bisa mengambil manfaat dari Injil.
cegah dan melarang mereka dari tindakan
Ada hal yang perlu diperhatikan di sini, melakukan pendistorsian dan pengubahan
bahwa pengulangan kalimat (i.t ; a. G:';t\ terhadap apa yang terkandung dalam Injil, se-
adalah untuk dua pengertian yang berbeda. bagaimana tindakan yang dilakukan oleh kaum
Pertama, al-Masih putra Maryam membenar-
Yahudi dengan menyembunyikan hukum-hukum
kan dan mengonfirmasi Taurat. Yang kedua,
bahwa Injil membenarkan Taurat. Taurat.
Adapun penyebutan kata {.s.r^} secara Barangsiapa yang tidak menerapkan
berulang di sini, pertama maksudnya adalah
keterangan tentang hukum-hukum, syari'at- hukum-hukum dengan berdasarkan apa
syari'at dan pentaklifan-pentaklifan. Yang yang diturunkan Allah SWT mereka adalah
kedua maksudnya adalah Injil menunjukkan orang-orang fasih yaitu orang-orang yang
membangkang serta keluar dari rel hukum
dengan j elas tentang kenabian Nabi Muhammad
dan syari'at Allah SWT.
saw, sehingga, Injil menjadi sebab orang-orang
bisa mendapat petunjuk kepada risalah Islam. Label orang-orang kafir, orang-orang
zalim, dan orang-orang fasi[ apakah ketiga
Sebab Injil berisikan berita gembira tentang sifat atau label ini adalah satu dan sama
kedatangan Muhammad saw., sang nabi terakhir maksudnya ataukah berbeda. Ada sementara
yang merupal<an Barqilifh agung fistilah dalam kalangan yang menjadikan ketiga label ini
agama Kristen yang berarti The Holy Ghost, untuk satu objek. Sementara lbnu Abbas
The HoIy Spirit). Adapun l<ata wa nuran (dan
mengkhususkan ketiganya hanya untuk Ahlul
cahaya) maksudnya adalah keterangan tentang
Kitab (Yahudi dan Nasrani). Namun yang lebih
tauhid, kenabian dan hari Kiamat,
t7 0 Tafsir ar-Razi, t2 /9.
Tlfl\ll-YYfllllllP ? ,r**,, {?]4 b.ilr,, * 'I"n"'r""'u,n
utama adalah barangsiapa yang menolak dan untuk beriman kepada Al-Qur'an, kepada
mengingkari hukum Allah SWT ia adalah kafir.
Adapun orang yang tidak menerapkan hukum Nabi Muhammad saw. dan kepada risalah
beliau yang menjadi pemungkas risalah
Allah SWT, tetapi ia mengakui tetapi tidak
langit.
melaksanakannya, ia adalah orang zalim yang
fasik. 4. Pemberlakuan hukum qishash sebagai-
mana terkukuhkan dalam syari'at Nabi
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum Musa, juga terkukuhkan dan ditetapkan
Ayat-ayat di atas menunjukkan beberapa dalam syari'at Nabi Muhammad saw. Imam
hal sebagai berikut.
Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi'i me-
1. Taurat yang asli dan orisinil, di dalamnya ngatakan jika ada seseorang melakukan
terkandung petunjuk dan cahaya bagi tindak pidana kekerasan fisik berupa
orang-orang Yahudi. Dengan berdasarkan perlukaan, atau memotong telinga atau
Taurat, para nabi [maksudnya para nabi
Bani Isra'il), para rabbani dan al-Ahbaar, tangan, kemudian ia membunuh si korban,
menerapkan hukum. Para rabbani adalah
ia dihukum dengan bentuk yang sama
para ulama yang mengatur kehidupan
manusia dan mengurusi mereka dengan seperti yang ia perbuat terhadap si korban,
berdasarkan ilmu. Sedangkan al-Ahbaar
karena Allah SWT berfirman W. * *tb
adalah para ulama yang sangat mendalam (.f! ,:r'; qau.,;a,.ii. Apa yang dihilangkan
keilmuannya tentang suatu hal baik pe-
mahaman maupun pengalaman dan ke- oleh si pelaku dari diri si korban, itu juga
ahliannya, serta menjelaskannya kepada
orang-orang dengan penjelasan yang baik. harus dihilangkan dari diri si pelaku, dan
2. Injil yang asli dan orisinal, di dalamnya apa yang ia perbuat terhadap si korban, ia
terkandung petunjuk dan cahaya, mem- juga harus diperlakukan dengan perbuatan
benarkan Taurat, serta petunjuk, nasihat
dan pengajaran bagi orang-orang yang yang sama seperti yang ia perbuat ter-
bertakwa.
hadap diri si korban (qishash, yaitu meng-
3. Maksud dan tujuan dari penyebutan hukum pelaku dengan perbuatan yang
Taurat dan Injil dengan nada pujian dan sama seperti yang diperbuatnya terhadap
sanjungan adalah untuk mencegah kaum
Yahudi dan Nasrani dari tindakan me- korban). Sementara itu, ulama Malikiyyah
lakukan pendistorsian dan pengubahan,
memperingatkan terhadap sikap teledor mengatakan jika maksud dan tujuan si
terhadap hukum-hukum yang dikukuhkan pelaku adalah memang ingin memutilasi si
di dalam Taurat dan Injil. fuga sekaligus korban, ia dihukum dengan tindakan yang
untuk menegaskan bahwa Taurat dan Injil
memiliki titik temu dengan Al-Qur'an da- sama seperti yang ia perbuat terhadap
si korban. Namun jika perlukaan atau
lam aspek ajaran-ajaran pokok dan hukum-
pemotongan anggota tubuh terjadi di
hukum dasar sehingga hal ini merupakan tengah-tengah aksi pembunuhan yang
salah satu faktor yang mengharuskan
dilakukan, atau dengan kata lain, hal itu
terjadi sebagai efek dari aksi pembunuhan
yang dilakukan, ia hanya dihukum dihunus
dengan pedang.
5. Mayoritas ulama, selain ulama Syafi'iyyah
menjadikan ayat()): b"aiVhwitarlsry$ajrii'at ti1) se-
bagai landasan dalil
umat
sebelum kita juga berlaku mengikat bagi
kita, kecuali jika ada dalil yang menunjuk-
s""htl'M'"'ld"h ,*,llti ,--#'.--5\ 45 "il.irii., ThFSIRAI-MUNIR)III-D 3
-
kan bahwa syari'at itu telah dinasakh. kesanggupan yang dimungkinkan. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Karena dalam ayat ini, Allah SWT ber- Ahmad, Muslim dan Tirmidzi dari Abu
firman d4a3lartm"nr;yaqta}dyaaknegtemraankgsaundntyeantaadnag- Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,
lah di
pokok-pokok syari'at dan turunan atau t'tAr"i'.rl iil; t /o t
cabang-cabangnya. Seandainya kitab Tau- \*,f ,tr:u;t1
rat memang telah dinasakh dan sudah "Tidaklah seseorang memberikan maaf
atas suatu tindakan aniaya, melainkan Allah
tidak diperhitungkan lagi hukumnya se- SWT memberikan tambahan kemuliaan ke-
cara keseluruhan, tentunya di dalamnya padanya." (HR Imam Ahmad, Muslim, dan
Tirmidzi)
tidak terdapat petunjuk dan cahaya.
B. Barangsiapa yang mengingkari apa yang
6. Kelompok Al-Khawarij menjadikan ayat, diturunkan Allah SWI ia telah kafir.
(jliKjr # $ii':,t tli a & iirlp sebagai Barangsiapa yang mengakui apa yang
landasan dalil pandangan mereka yang diturunkan Allah SWT namun ia tidak
menerapkannya, ia adalah orang yang
menyatakan, bahwa setiap orang yang zalim dan fasik. Ibnu farir ath-Thabari
berbuat maksiat kepada Allah SWT ia
lebih memilih pendapat yang mengatakan
adalah kafir. Mereka mengatakan ayat ini
bahwa yang dimaksudkan dengan ayat
merupakan nash bahwa setiap orang yang
ini adalah Ahlul Kitab atau orang yang
menerapkan selain apa yang diturunkan
mengingkari hukum Allah SWT yang di-
Allah SrvlII, ia adalah kafir, dan setiap orang
turunkan dalam al-Kitab.171
yang berdosa, berarti ia adalah orang yang
menerapkan selain apa yang diturunkan
olehAllah SWT.
Mayoritas Ahlus Sunnnah menyang- MENERAPKAN HUKUM BERDASARKAN
SYARI'AT AL.QUR'AN
gah pandangan dan argumentasi ke-
Surah aFMaa'idah Ayat 48 - 5O
lompok al-Khawarij di atas dengan
mengatakan bahwa ayat ini tidak lain 411.V8$;+\.;5-3 lyu,SV
membicarakan orang yang mengingkari "&#'cr'6 *;r;c;7$t'o
dengan hatinya dan menolak dengan A;*t i,f4 6 "i'"Ye\ "€i {.' li\ g
lisannya. Adapun orang yang mengakui ;:4ti,t i4,, $ YW 5G; K" rla^\
dengan hati dan mengikrarkan dengan *t-vOTh,'*:'r:*'"t;"Ki4i
lisan bahwa itu adalah hukum Allah SW[, v,f4i W"4;ir Jr'$A
hanya saja ia melakukan apa yang tidak
sesuai dengan hukum Allah SWT, ia tetap
dianggap sebagai orang yang menetapkan
apa yang diturunkan Allah S\A/X, tetapi ia
meninggalkannya.
7. Ayat (ii i;G i i, oA F), mengandung
dorongan dan motivasi untuk memberi-
kan ampunan dan maaf, bersikap lapang
dada dan toleransi, karena itu mengan-
dung bentuk menahan amarah serta me- I17 Tafsir ath-Thabari, 6 / t66.
melihara jiwa manusia menurut kadar
%i5 q"rii.f€, ivg'cjrS *+, 0,o".',:,
Grsl:j:4"6'fruiet-8{jar L. {5;' y-fri}i, Dengan nun dibaca
,&, kasrah,
"i#-a\ At ry"Girt tzs$i ag'dt*'lj-v :::lfi",H .JHll, r,1;',"-T.::il:
a'SAffiii-rJ e6\,e vS'bv:@: ak.ah qiraa' aar Abu Am4' Ashim'
[XI'I;1:
/r,P---\ (u6t'* 9\t,r < ,/.i ,rs<U, La.)z--*1-4' *,l'-y.1|l- 2. q<;t 3ii1 Dengan nun dibaca dhammah,
't
J"'>t mengikuti harakat huruf kaf. lni adalah
ffi,6a}.qiraa,aatparaimamyanglain.
t:. l,.x
"Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al- \ufdf
Qurhn) kepadamu (Muhammad) dengan mem- Ibnu Amir membaca 1jr4;.
bawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, l'raab
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa 4y +#' ..' q i.';. ; u! dJ;y rata
yang diturunkan Allah dan janganlah engkau {dJ,-} dan {u-i.:j} dibaca nashab sebagai haal
dari kata {*r,fr'} yang pertama.
mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk (ar.1;t t; ii -( ,9tj} Kalimat inidi:athaf-
setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan kan kepada kalimat (ii,, -'<j' ;ai1 ulji;y. fira-
dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, #kira asalnya berbunyi (.:i-i :\i';ju,1n;,r.
niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), 4arq,- tiy Kalimat ini berkedudukan i'rab
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap ka-
nashab sebagai badal dari dhamir {.,} yang
runia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka terdapat pada kalimat, {$lid'r}. Kira-kira
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya
kepada Allah kamu semua kembali, lalu di- asalnya adalah 4!';i ii'.,i;t ry. Ini adalah masuk
beritahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang kategori badal isytimaal. Bisa juga kalimat,ii)
dahulu kamu perselisihkan, dan hendaklah engkau {r#; dijadikan sebagai maf'uul li ajlihi.
4l'bti q6t i W'"t:Y Kalimat, ini di-' athaf-
memutuskan perkara di antara mereka menurut kan kepada kalimat, ,1;+. #r.:t itr i; rjl i;dh
{&ri Homzah kata {i1} di sini dibaia kasrah,
apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau
karena khabar-nya diberi huruf lam, $,trz.a\.
mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah
terhadap mereka, jangan sampai mereka mem- Ini seperti ayat pertama surah al-Munaafiquun,
perdayakan engkau terhadap sebagian apa yang (ij:<frjl eyAx.'irl it i.;i ey|'i;tjo trattrlr"r r!1y
niam ayat ini, semua
telah diturunkan Allah kepadamu. lika mereka '6;tJ;sr "01,'#.'it;
berpaling (dari hukum yang telah diturunkan
Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya huruf hamzah pada kata (it} diUaca kasrah
Allah berkehendak menimpakan musibah kepada karena khabarnya diberi lom. Karena lam di sini
mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. aslinya adalah masuk pada kata yang menjadi
Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang- perrnulaan kalimat sehinggay''il yang terdapat
orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliah yang sebelum kata {i1} di-ta'liiq sehingga tidak bisa
mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih
baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang memberikan efek kerja secara redalisional, te-
yang meyakini (agamanya)i" (al-Maa'idah: 48-
tapi tetap memiliki efek kerja secara makna.
s0)
Balaa$hah menjadikan kalian para anggota satu umat,
{?,;r' t$"b bersegeralah kamu sekalian yakni satu agama yang tidak ada perbedaan di
mengerjakan kebaikan-kebaikan. Di sini ter- dalamnya. (ddi u e €3\) , ty tetapi Allah
dapat isti'aarah, yaitu menyerupakan me-
reka dengan orang-orang yang berada di atas SWT hendak menguji kalian tentang apa yang
punggung kuda ketika melakukan perlom-
telah Dia tetapkan dan berlakukan terhadap
baan pacuan kuda. Karena setiap peserta per-
lombaan berupaya untuk mendahului peserta kalian berupa syari'at-syari'at yang berbeda
lainnya untuk sampai ke garis finis atau tujuan
sesuai dengan setiap masa atau zaman. Supaya
yang dimaksudkan.
terlihat apakah kalian menjalankan syari'at,
(irl }ljir #(.5iy Ini adalah kalimat per- tunduh patuh dan meyakini bahwa syari'at itu
tanyaan yang mengandung makna atau nada sejatinya adalah kemashlahatan yang tentunya
pengingkaran (istifhaam inkaariy), atau de- berbeda-beda menurut situasi, kondisi, dan
ngan kata lain pengingkaran yang diungkap-
waktu, serta mengakui dan menyadari bahwa
kan dengan bahasa pertanyaan. sesungguhnya dengan perbedaan syari'at-
Mufrcdaat Lu$hawWah syari'at itu, Allah SWT tidak menginginkan
{yL.|-r, y} Kata ini meskipun berbentuk melainkan apa yang memang sesuai dengan
mufrad atau tunggal, namun makna yang hikmah dan kebijaksanaan, ataukah kalian
mengikuti kesyubhatan-kesyubhatan dan te-
dimaksudkan adalah jamak al-Kutub.
ledor dalam mengamalkan dan menjalankan
4* +$tb menjadi pengawas, pengontrol,
syari'at itu?
dan penjaga kitab-kitab terdahulu, serta men-
4:tpt t#i$ maka cepat-cepat dan ber-
jadi saksi terhadapnya sekaligus menjadi saksi
segeralah kamu sekalian kepada kebaikan-
untuknya mengenai keabsahannya.
kebaikan. 4V &, r,' JIF hanya kepada
{.-{ .(i,;} maka putuskanlah perkara di
Allah SWT tempat kembali kalian semuanya.
antara Ahlul Kitab ketika mereka melaporkan- Ini adalah permulaan kalimat baru yang me-
ngandung makna yang menjelaskan alasan
nya kepada kamu untuk meminta putusan
(d;-a;lrti"k: e!bse,;n*aryandyeangnagntebelarhlakduatamneg- harus bersegera kepada kebaikan.
hukum.
lenceng 4:,# y # a 6iiy lalu Allah swr
kepa{d,ia.n,m-}'u. masing-masing dari kalian wahai memberitakan kepada kalian tentang perkara
para umat. agama yang sebelumnya kalian perselisihkan,
(7;) syari'at, yaitu apa yang disyari'atkan dan Dia membalasi masing-masing dari kalian
Allah SWT untuk para hamba-Nya berupa atas amal perbuatannya.
agama, sistem, aturan dan hukum-hukumnya. {iJ# ri} supaya mereka tidak menye-
{LlEr} jalan yang terang yang ditempuh satkan dan membelokkan kamu dari kebena-
manusia dalam beragama. Ada keterangan ran ke arah kebatilan.
menyebutkan, bahwa ini menjadi dalil bahwa flti'j oyb jika mereka berpaling dari hu-
kita kaum Muslimin tidak beribadah dengan kum yang diturunkan dan menginginkan yang
syari'at umat-umat sebelum kita. lainnya.
{ii-r; i:t 5r*l} menjadikan kalian umat $&r.;i 4#. "i'it +i.r;t.5irip ketahuilah,
yang satu yang memiliki satu syari'at. Atau sesungguhnya Allah SWT hendak menghukum
mereka di dunia, disebabkan oleh dosa ke-
berpalingan dari hukum Allah SWT dan meng-
inginkan yang lainnya. Di sini sebagian dosa
mereka diletakkan pada posisi dosa tersebut, juga akan mengikuti langkah kami dan mereka
dan yang dimaksudkan adalah bahwa mereka tidak mengambil langkah yang berseberangan
memiliki dosa yang menumpuk yang banyak
dengan langkah kami, bahwa telah terjadi
jumlahnya, bahwa dosa ini [berpaling dari perseteruan antara kami dengan kaum kami.
Kami ingin mengajak mereka untuk meminta
hukum Allah SWT dan menginginkan yang
putusan hukum kepadamu dan jika kamu
lainnya) meskipun sangat besar; itu hanya baru
sebagian dan salah satu dari dosa-dosa mereka. bersedia untuk memberikan putusan hukum
yang memihak kami dan merugikan mereka,
Penyebutan dosa di sini yang menggunakan kami akan beriman kepadamu." Namun Nabi
Muhammad saw. menolak bujukan dan ke-
bentuk kata yang tidak spesifik yaitu "sebagian
mauan mereka itu, dan Allah SWT pun
dosa" adalah bertujuan untuk memberikan
menurunkan ayat 49-50 surah al-Maa'idah ini.
pengertian betapa besarnya dosa berpaling
Menyangkut ayat 4,3i-Utst.g;iX ada dua
dari hukum Allah SWT dan betapa mereka versi sebagaimana yang dikatakan oleh az-
begitu berlebihan dalam melakukannya. Zamakhsyari,
(i,;,,,rjF orang-orang yang membangkang 1. Bani Quraizhah dan Bani An-Nadhir me-
dan melampaui batas dalam kekafiran. Arti-
nya perbuatan berpaling dari hukum Allah minta kepada beliau supaya memberi-
SWT merupakan bentuk pembangkangan kan putusan seperti putusan masyarakat
yang sangat besar dan bentuk kekufuran yang jahiliyyah, yaitu berupa aturan diskri-
minatif yang membeda-bedakan antara
begitu berlebihan. {i,,i} yang mereka ingin-
korban pembunuhan satu dengan korban
kan dan kehendaki dari sikap kepalsuan dan
kecondongan ketika mereka berpaling. pembunuhan yang lain. Diriwayatkan
{ti; rjr} Huruf /am di sini adalah bahwa Rasulullah saw. berkata, "Para kor-
ban tindak pembunuhan posisinya adalah
lam bayadniyyah [yang berfungsi untuk
sama." Lalu Bani an-Nadhir berkata, "Kami
menjelaskan) yaitu bahwa perkataan dan per- tidak terima putusan dan aturan itu." Lalu
turunlah ayat ini.
tanyaan ini ditujukan kepada orang-orang
2. Ayat ini merupakan cemoohan terhadap
yang yakin. Mereka itulah orang-orang yang
meyakini bahwa tidak ada yang lebih adil dari kaum Yahudi karena mereka adalah orang-
Allah SWT dan tidak ada hukum yang lebih
orang Ahlul Kitab dan ahli ilmu, tetapi
baik dari hukum Allah SWT. mereka justru menghendaki hukum dan
Sebab Turunnya Ayat aturan jahiliyyah yang hanya berdasarkan
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari lbnu Abbas, hawa nafsu dan kebodohan semata tanpa
ia berkata, "Ka'b bin Usaid, Abdullah bin Shuriya
bersumber dari suatu kitab dan tanpa
dan Syas bin Qais, mereka bertiga berkata,
"Mari kita pergi menemui Muhammad, siapa memiliki dasar wahyu dari Allah SWT.
tahu barangkali kita bisa memalingkan dirinya Diriwayatkan dari Hasan bahwa ayat ini
dari agamanya." Mereka pun datang menemui
Nabi Muhammad saw. dan berkata, "Wahai bersifat umum menyangkut setiap orang yang
Muhammad, kamu telah mengetahui bahwa menghendaki selain hukum Allah SWT. Hukum
ada dua. Pertama, hukum yang berdasarkan
kami ini adalah para ulama kaum Yahudi,
ilmu, ini adalah hukum Allah SWT. Kedua,
orang-orang terhormat dan para pemuka me-
hukum yang berdasarkan kebodohan, ini ada-
reka. fika kami mengikutimu, kaum Yahudi lah hukum setan.
Thawus ditanya tentang seorang laki-laki itu akan turun dari sisi Allah SWT kepada
yang bersikap diskriminatif terhadap anak-
seorang hamba dan Rasul-Nya, Muhammad
anaknya dengan lebih mengutamakan se-
saw.. Kitab-kitab itu berasal dari sisi Allah
bagian anaknya atas sebagian anaknya yang
lain. Thawus pun membaca ayat ini. SWT, bahwa Musa dan Isa adalah dua rasul
dari sisi-Nya, dan mereka berdua sama sekali
Keserasian Antar Ayat tidak membuat-buat kebohongan atas nama
Allah SWT. Akan tetapi kalian dan leluhur
Setelah Allah SWT menuturkan Taurat kalian telah melakukan pendistorsian dan
kalian melupakan banyak hal dari apa yang
yang Dia turunkan kepada Kaliimullah, Musa, telah diberikan kepada kalian.
dan Injil yang Dia turunkan kepada Kalimat-
Nya Isa, menuturkan apa yang terdapat dalam Al-Qur'an juga datang sebagai hakim atas
kedua kitab itu berupa petunjuk dan cahaya, kitab-kitab sebelumnya, sebagai saksi terhadap
serta memerintahkan untuk mengikuti kedua kitab-kitab itu tentang apa yang diturunkan di
dalamnya, sebagai saksi yang mengukuhkan
kitab itu di saat kedua kitab itu memang keabsahan kitab-kitab tersebut yang masih
asli dan orisinil, menjelaskan hakikat perkara
masih diizinkan untuk diikuti, Allah SWT me- kitab-kitab itu, serta membeberkan apa yang
mulai pembicaraan tentang Al-Qur'an yang
dialami oleh kitab-kitab itu berupa kondisi
diturunkan-Nya kepada hamba dan Rasul-
Nya yang mulia, menjelaskan posisi dan dilupakan, didistorsi, diubah, dan diganti.
kedudukan Al-Qur'an terhadap kitab-kitab Ibnu Abbas, Ibnu furaij, dan yang lainnya
terdahulu sebelum Al-Qur'an, bahwa hikmah mengatakan ayat 4* !i-.t\ maksudnya ada-
menghendaki keragaman syari'at dan manhaj
lah Al-Qur'an adalah kitab yang dipercayai dan
untuk menunjuki manusia sesuai dengan diamanahi kitab-kitab sebelumnya. Dalam hal
ketika Ahlul Kitab mengabarkan kepada kita
kondisi, keadaan, dan zaman.
tentang suatu perkara dalam kitab mereka.
Tafsir dan Penjelasan
fika itu sesuai dengan Al-Qur'an, apa yang
Kami turunkan kepadamu wahai Nabi mereka kabarkan itu berarti benar. Namun
yang mulia, kitab suci Al-Qur'an yang de-
ngannya Kami sempurnakan agama. Al- jika tidah berarti mereka berbohong.172
Qur'an datang dengan membawa yang haq
dan kebenaran yang tiada keraguan ter- fika seperti itu keadaan dan kedudukan
hadapnya bahwa Al-Qur'an adalah benar-
benar berasal dari sisi Allah SWT, Al-Qur'an, wahai kamu Muhammad dan wahai
setiap hakim, berlakukanlah hukum di antara
"Aang) tidak akan didatangi oleh kebatilan Ahlul Kitab dan manusia semuanya, menurut
baik dari depan maupun dari belakang (pada hukum-hukum aturan yang diturunkan Allah
masa lalu danyang akan datang)." (Fushshilat:
SWT kepadamu dalam Al-Qur'an, bukan
42) menurut apa yang diturunkan-Nya kepada
Al-Qur'an membenarkan dan mengukuh- mereka, karena syari'atmu menasakh syari'at
kan kitab-kitab sebelumnya semisal Taurat
mereka.
dan Injil, yang kitab-kitab itu mengandung
Berlakukanlah hukum menurut apa yang
keterangan yang menyebutkan dan memuji
Al-Qur'an serta keterangan bahwa Al-Qur'an terdapat dalam Al-Kitab yang agung ini (Al-
Qur'an) dan menuruthukum para nabi sebelum
17 2 Tafsir ath-Thabari, 6 / 17 2.
kamu yang memang masih dikukuhkan oleh melaksanakan dan mengamalkannya, bukan
Al-Qur'an kepadamu dan tidak dinasakh dalam apa yang terdapat dalam kitab mereka.
syari'atmu. fanganlah kamu mengikuti hawa Sementara itu, orang yang dituntut dan
nafsu mereka, yakni pandangan dan pendapat- ditaklif untuk melaksanakan dan mengamalkan
pendapat yang mereka adopsi yang karenanya apa yang terdapat dalam kitab itu tidak lain
mereka meninggalkan apa yang diturunkan adalah orang-orang yang telah lalu sebelum
Allah SWT kepada para rasul-Nya. fanganlah adanya penasakhan. Ayat ini -sebagaimana
kamu berpaling dan berbelok dari kebenaran yang dikatakan oleh sekelompok ulama tafsir-
yang diperintahkan Allah SWT kepadamu, ditujukan kepada manusia seluruhnya, baik
beralih kepada hawa nafsu orang-orang yang masih ada maupun mereka yang telah
tolol yang menyedihkan itu serta apa yang lalu. Namun di sini digunakan bentuk kalimat
mereka perbuat berupa pendistorsian dan orang kedua (khithoab) dengan menggunakan
pengubahan terhadap hukum rajam, hukum kata {#(i,} [di antara kamu sekalian) sebagai
qishash, berita gembira tentang kedatangan bentuk at-Taghliib.
Nabi Muhammad saw dan yang lainnya. Kami meletakkan untuk tiap-tiap umat,
sebuah syari'at dan jalan yang terang yang
Kemudian Allah SWT berfirman dengan khusus untuk masing-masing umat, dan ma-
sing-masing umat tidak melampaui syari'at-
permulaan kalimat baru. Untuk tiap-tiap nya masing-masing. Umat yang ada pada
masa pengutusan Nabi Musa sampai masa
umat yang ada, masing-masing Kami berikan pengutusan Nabi Isa, syari'at mereka adalah
apa yang terdapat dalam Taurat. Umat yang
syari'at yang Kami mewajibkan mereka ada pada masa mulai dari pengutusan Nabi
untuk menegakkan hukum-hukumnya, serta Isa sampai pengutusan Nabi Muhammad saw,
sebuah jalan yang terang dan jelas yang syari'at mereka adalah apa yang ada dalam Injil.
Kami haruskan mereka untuk menapakinya, Seluruh umat di muka bumi pada masa mulai
dari pengutusan Nabi Muhammad saw. sampai
sesuai dengan kondisi dan keadaan masing- hari Kiamat, syari'at mereka satu-satunya yang
masing masyarakat, tabiat dan karakteristik diterima di sisi Allah SWT adalah apa yang
mereka, potensi yang mereka miliki, serta
perkembangan dan perubahan zaman yang terdapat dalam Al-Qur'an.
ada. Namun, semua syari'at itu memiliki titik
temu pada aspek ajaran-ajaran pokok agama, Karena itu, berimanlah kamu sekalian
yaitu mengesakan Allah SWT. dan hanya
menyembah kepada-Nya semata, serta pada kepada Al-Qur'an dan amalkanlah apa yang
aspek prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai terkandung di dalamnya.173 Nabi Muhammad
saw. adalah penutup para nabi, beliau adalah
keutamaan.
Rasul kepada umat manusia seluruhnya.
Mengenai ayat [a;V $:a U ;1y, at-etusi
Syari'at beliau adalah syari'at paling sempurna
berkomentar sebagai berikut. Ini adalah per- dan paling lengkap, Al-Qur'an beliau adalah
mulaan kalimat baru yang bertujuan untuk
mendorong Ahlul Kitab yang hidup pada al-Kitab satu-satunya yang masih tersisa
masa Nabi Muhammad saw. supaya mereka
tunduk patuh kepada putusan hukum beliau untuk umat manusia tanpa ada pengubahan,
yang berdasarkan pada kebenaran yang penggantian dan distorsi. Al-Kitab satu-satunya
diturunkan Allah SWT kepada beliau. Hal
itu adalah dengan cara menjelaskan bahwa
kebenaran itulah yang mereka dituntut untuk 17 3 Tafsir al-Alusi, 6 / 153.
yang permanen dan pasti kebenarannya de- supaya bergegas dan bersegera kepada ke-
ngan kepastian yang bersifat yakin tanpa ada baikan-kebaikan. Bersegeralah kamu sekalian
keraguan terhadapnya sedikit pun. kepada kebaikan-kebaikan, berlomba-lombalah
Asy -Syir' ahatau syari'at secara terminologi kamu sekalian menuju ketaatan, berkompetisi-
adalah hukum-hukum praktis yang berbeda- lah kamu sekalian dalam menaati Allah SWT
beda antara rasul satu dengan rasul lainnya dan mengikuti syari'at-Nya yang Dia jadikan
dan hukum-hukum yang datang berikutnya
menasakh hukum-hukum sebelumnya. Se- sebagai penasakh syari'at sebelumnya. Per-
dangkan ad-Diin [agama) adalah prinsip-prin- cayalah kamu sekalian dengan kepercayaan
sip dasar dan pokok yang tetap dan permanen, yang bersifat yakin, kepada kitab-Nya, Al-
tidak berubah dan tidak berbeda antara nabi Qur'an yang merupakan kitab terakhir yang
satu dengan nabi yang lain. diturunkan-Nya. Semua itu demi kebaikan dan
kemashlahatan kalian sendiri, juga demi untuk
Kemudian Allah SWT berfirman kepada menggapai keutamaan dan ridha llahi. Karena
semua umat yang ada dan menginformasikan hanya kepada Allah SWT. lah, tempat kembali
Kuasa-Nya yang luar biasa, bahwa seandainya
Allah SWT berkehendak bisa saja Dia men- kamu sekalian wahai umat manusia pada hari
jadikan manusia seluruhnya di atas satu agama
dan satu syari'at, tanpa ada suatu apa pun dari Kiamat.
syari'at itu yang dinasakh. Akan tetapi, Allah
SWT meletakkan untuk setiap rasul sebuah Lalu, Allah SWT pun akan mengabarkan
syari'at secara tersendiri karena satu syari'at kepada kalian tentang kebenaran yang se-
tidak sesuai dan cocok untuk setiap masa dan belumnya kalian perselisihkan,lalu Allah SWT
bangsa karena perbedaan dan keterpautan
pada aspek kemajuan dan kematangan akal pun membalas orang-orang yang benar karena
pikiran antara manusia pada suatu masa ter-
tentu di tempat tertentu dengan manusia pada kebenaran mereka, serta mengadzab orang-
orang kafir yang mengingkari, mendustakan
suatu masa dan tempat yang lain. dan tidak memercayai kebenaran, yang ber-
paling dan berbelok dari kebenaran menuju
Kemudian ketika umat manusia sudah kepada yang lainnya tanpa dasar dalil.
mulai sepadan dan sejajaq, Allah SWT pun
mensyari'atkan untuk mereka satu syari'at, Kemudian Allah SWT mempertegas perin-
Allah SWT juga mengabarkan bahwa tujuan tah untuk menerapkan hukum berdasarkan
dari pensyari'atan syari'at-syari'at yang be- apa yang diturunkan Allah SWT.
ragam dan berbeda-beda adalah unilkmenguji
para hamba-Nya menyangkut apa yang di- Kami mewajibkan kamu untuk menerap-
syari'atkan kepada mereka. Hal itu dilakukan kan hukum berdasarkan apa yang diturunkan
supaya bisa terlihat mana hamba yang taat, kepadamu. fanganlah kamu mengikuti hawa
lalu Allah SWT pun memberinya pahala, dan nafsu orang-orang yang membangkang dan
keras kepala. Waspada dan berhati-hatilah
mana hamba yang membangkang dan berbuat kamu terhadap para musuhmu, kaum Yahudi.
maksiat atau memiliki keinginan kuat untuk fangan sampai mereka menyesatkan dan
melakukan kemaksiatan, lalu Allah SWT pun memalingkan kamu dari kebenaran, jangan
sampai mereka mengecoh dan memperdaya
menghukumnya. kamu dengan memanipulasi kebenaran me-
nyangkut berbagai urusan yang mereka berita-
Kemudian Allah SWT memacu manusia
kan kepadamu. Karena itu, jangan sampai
kamu terpedaya oleh mereka karena mereka
adalah orang-orang pendusta, kafix, curang,
culas dan pengkhianat.
hus'*At-Mu"'ol"'o 3 ,.*,,*6:;;*b*,*r, """n"'-'""'u"n
\_-___
Ayat (rl:ll 'nt iji s 4 ;b maksudnya, dari diskriminatif di antara para korban pem-
semua apa yang diturunkan Allah SWT ke- bunuhan menurut asal-usul kabilah atau suku,
padamu. Sehingga di sini, \ltr,{"r;} [sebagian) dan mereka menginginkan untuk ber-tahkiim
kepada hawa nafsu dan pandangan jahiliyyah,
digunakan untuk makna [<ii; (semua, seluruh). padahal mereka adalah Ahlul Kitab. Pertanyaan
Ibnul Arabi mengatakan, yang shahih adalah yang mengandung makna pengingkaran dan
bahwa kata ba'dh dalam ayat ini tetap pada
makna aslinya, yaitu sebagian dan yang di- kecaman fistifhaam inkaari, pengingkaran
maksudkan adalah hukum rajam. yang diungkapkan dengan bahasa pertanyaan)
fika mereka berpaling dari putusan hu- ditujukan kepada mereka dan orang-orang
kum yang benar yang kamu berlakukan
yang seperti mereka.
di antara mereka dan mereka menentang
43rt-4;,lr;t ?*1Y apakah mereka berpaling
syari'at Allah S\I1IX, kamu tidak usah pedulikan
dan menolak putusan hukum yang kamu
mereka. Ketahuilah bahwa sesungguhnya
hal itu terjadi atas kuasa dan hikmah Allah tetapkan berdasarkan apa yang diturunkan
Allah SWT padahal putusan hukum itu adalah
SWT untuk memalingkan mereka dari pe- benat adil, dan tepat. Kemudian mereka
justru menginginkan hukum jahiliyyah yang
tunjuk disebabkan oleh dosa-dosa mereka ter-
dahulu yang menghendaki implikasi mereka sarat dengan kezaliman, ketidak adilan, bias
disesatkan dan dihukum. Allah SWT hendak
dan didasari hawa nafsu? Ini merupakan
mengadzab mereka di dunia sebelum di akhirat bentuk kecaman dan sekaligus ungkapan ke-
oleh karena sebagian dosa mereka, yaitu heranan terhadap tingkah laku mereka. fuga,
dosa berupa keberpalingan dari hukum dan pengingkaran dan kecaman terhadap setiap
syari'at Allah SWT serta dari putusan hukum orang yang keluar dari rel-rel hukum Allah
yang kamu tetapkan. Adzab di dunia benar- SWT yang sarat dengan kebaikan dan lebih
benar terwujud dengan dilatarbelakangi oleh memilih selain hukum Allah SWT berupa pan-
sikap pengkhianatan kaum Yahudi sehingga dangan, pendapat dan hawa nafsu, seperti
aturan hukum yang sarat dengan kesesatan,
Rasulullah saw. pun mengusir dan men-
deportasi Yahudi Bani Nadhir dari Madinah dan kebodohan, dan ketololan yang diterapkan oleh
membunuh kaum Yahudi Bani Quraizhah. masyarakat jahiliyyah dengan berdasarkan
Adapun untuk sisa dosa-dosa mereka pandangan-pandangan mereka yang bengkok
lainnya yang begitu banyak dan menumpuk, dan hawa nafsu mereka yang tak terkendali.
mereka akan dihukum dengan adzab yang
sangat menyakitkan di akhirat atas dosa-dosa (/r:'4- ;' tF,--i .il.<) ; )tt ;a u;\ .r!) hukum
tersebut. Sesungguhnya banyak dari manusia
siapakah /ang lebih baik daripada hukum
Allah SWT bagi orang-orang yang yakin?
adalah orang-orang yang fasi[ yakni orang- Pesan dan pertanyaan dalam ayat ini
orang yang membangkang dalam kekufuran, yang mengandung ungkapan keheranan dan
pengingkaran ditujukan kepada orang-orang
menentang kebenaran, berpaling dari ke- yang meyakini hakikat agama, tunduk kepada
syari'at Allah SWT serta menyadari dan me-
benaran, keluar dari rel-rel syari'at, agama,
mahami bahwa tidak ada yang lebih adil
dan akal. Hal ini mengandung penghibur
hati Rasulullah saw. atas sikap mereka yang
menolak kebenaran yang beliau bawa. daripada Allah SWT dan tidak ada hukum yang
Kemudian Allah SWT mengecam keras lebih baik dari hukum Allah SWT.
kaum Yahudi yang mencoba ingin bersikap Al-Qurthubi menafsirkannya sebagai-
mana berikut. Tidak ada seorang pun yang 2. fika ada orang kafir dzimmi mengajukan
lebih baik hukumnya daripada Allah SWT laporan perkara kepada kita kaum Mus-
(kata hukman di sini dibaca nashab sebagai limin, wajib untuk memprosesnya dan
penjelasan dan tamyiiz) bagi orang-orang
yang yakin. memberikan putusan hukum di antara
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum mereka menyangkut perkara itu dengan
Ayat-ayat di atas menunjukkan sejumlah berdasarkan syari'at Islam, bukan dengan
syari'at terdahulu. Karena Allah SWT ber-
hal sebagai berikut.
firman, {;,' .tii *, .-,o i<-[]
L. Di sana terdapat jembatan pertemuan
Ada keterangan menyebutkan, bahwa
yang sangat jelas dan gamblang antara ayat ini menasakh pemberian opsi pilihan
Al-Qur'an dan kitab-kitab terdahulu se-
perti Taurat dan Injil. Kitab-kitab tersebut yang terdapat dalam ayat 42 di atas,
disebut sebagai petunjuk dan cahaya. Sisi
q& .;i;i !; i<-[ !rt; r1y. tni adalah
dan aspek yang menjadi titik pertemuan
pendapat mayoritas ulama. Sementara
adalah aspek prinsip-prinsip dasar agama itu, ulama Syafi'iyyah mengatakan bahwa
dan aqidah seperti tauhid atau pengesaan tidak ada kontradiksi di antara kedua ayat
ini (ayat 42 dengan ayat 4B), karena ayat
Allah dan rubuubiyyah-Nya, penetapan
yang pertama (ayat 42 yang berisikan
kenabian dan hari akhir. fuga pada aspek
prinsip-prinsip dasar hukum-hukum sya- tentang pemberian kebebasan memilih
antara bersedia menjadi hakim di antara
ri'at, semisal beribadah kepada Allah mereka ataukah tidak) untuk orang-orang
SWT., puasa, shalat dan zakat, serta pada kafir mu'aahad, sementara ayat yang kedua
aspek prinsip-prinsip dasar moral dan [ayat 48) untuk orang-orang kafir dzimmi.
keutamaan, seperti sikap amanah, jujur; 3. Nabi Muhammad saw. dan setiap Muslim
pengharaman perbuatan zina, pencurian
dan berbagai bentuk tindak kriminalitas dilarang dan diharamkan baginya mene-
terhadap harga diri dan martabat. Semua
itu terdapat dalam kitab Taurat dan Injil rapkan hukum tidak berdasarkan apa
yang asli yang diturunkan kepada Nabi
yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dari
Musa dan kepada Nabi Isa.
Al-Qur'an berupa keterangan tentang ke-
Hanya saja, sekalipun Al-Qur'an me- benaran dan keterangan tentang hukum-
mang datang sebagai kitab yang mem-
hukum.
benarkan dan menguatkan kitab-kitab
4. Allah SWT sudah tentu berkuasa untuk
sebelumnya tersebut pada aspek prinsip- menyatukan bangsa, umat, dan komuni-
prinsip pokok syari'at dan agama yang tas-komunitas manusia yang ada serta
telah disebutkan. Namun di sisi lain, menjadikan mereka di atas satu agama, satu
Al-Qur'an juga sekaligus sebagai hakim aqidah dan satu syari'at, sehingga mereka
atas kitab-kitab tersebut dan sebagai semua berada di atas kebenaran. Akan
tolok ukur bagi apa yang terkandung di
tetapi, hikmah Ilahiyyah menghendaki
dalamnya. Oleh karena itu, suatu hukum untuk menjadikan syari'at-syari'at yang
ada berbeda-beda dan beragam, dengan
yang terdapat di dalam kitab-kitab ter-
tujuan untuk menguji.
sebut tidak bisa diterapkan jika hukum itu
bertentangan dengan Al-Qur'an. 5. Bersegera kepada amal-amal ketaatan,
berlomba dalam melakukan kebaikan-ke-
baikan merupakan ciri khas yang menjadi
identitas orang-orang yang bertalaua dan
TAFSIRAL-MUNIRIILID 3 yang kuat dan kaya. Karena itu, Allah SWT
saleh. Ayat $:t'itt ,j{;u\ menunjukkan mengingkari dan mengecam tindakan me-
bahwa menyegerakan kewajiban-kewajiban reka dalam firman-Nya 4o *'+rat'SXiy.
lebih utama daripada mengakhirkan dan Di antara perilaku jahiliyyah adalah
menundanya. Hal ini sudah tidak diper- tindakan diskriminatif di antara para
selisihkan lagi dalam konteks ibadah semua- anak dalam hal hibah dan pemberian.
nya, kecuali shalat pada awal waktu. Imam Oleh karena itu, jika ada orang tua yang
Abu Hanifah berpendapat bahwa yang lebih bertindak diskriminatif seperti itu di
utama adalah mengakhirkannya. Namun antara anak-anaknya dalam hal hibah dan
keumuman ayat ini merupakan dalil yang
pemberian, hibah dan pemberiannya itu
mementahkan pandangannya tersebut. tidak berlaku efektif dan dibatalkan. Ini
adalah pendapat ulama Hanabilah dan
Dalam ayat ini juga terkandung dalil
ulama Zhahiriyyah. Hal ini berdasarkan
yang menunjukkan bahwa tetap berpuasa
ketika dalam kondisi bepergian jauh ada- hadits an-Nu'man yang akan di-takhriij
lah lebih utama daripada tidak berpuasa. di bagian mendatang, yang menceritakan
6. Ayat $t1" ii $;r-r;) mengandung dalil bahwa Rasulullah saw. berkata kepada
Basyiq, Apakah kamu punya anak lagi
bahwa lupa adalah sesuatu yang mungkin
selain dia?' Ia menjawab, 'Ya.' Lalu Rasu-
terjadi pada diri Nabi Muhammad saw.
karena dalam ayat ini disebutkan 4:: #;:tiy lullah saw. berkata lagi kepadanya, Apakah
dan hal ini tentunya bisa muncul dari kamu juga memberi anak-anakmu yang
kondisi lupa bukan dari kesengajaan. lain seperti yang kamu berikan kepada
7. Sesungguhnya menolak putusan hukum
anakmu yang ini?' Ia berkata, 'Tidak.'
Nabi Muhammad saw. dan berpaling dari-
Lalu Rasulullah saw. pun bersabda, 'fika
nya menjadi sebab tertimpa berbagai begitu, jangan kamu jadikan aku sebagai
bencana di dunia. Allah SWT berfirman
saksi hibahmu ini. Sesungguhnya aku
dalam ayat 49 menyangkut kaum Yahudi
tidak mau bersaksi atas kezaliman dan
44;i ,r; &;.. oi'at ni.t:;t *uti'; if). Allah
ketidakadilan.' Dalam sebuah riwayat di-
mengadzab mereka dalam bentuk diusir, sebutkan, "Dan sesungguhnya aku tidak
dibunuh, dan diwajibkan membayar jizyah.
bersaksi melainkan atas kebenaran."
Di sini Allah SWT berfirman 4;*r;! ,fi,Y
karena membalas dan menghukum oleh Ulama Hanabilah dan ulama Zhahiriy-
sebab sebagian dosa saja sudah cukup
untuk menimpakan kebinasaan atas me- yah mengatakan sesuatu yang zalim, tidak
reka. adil dan tidak benaC adalah sesuatu yang
B. Masyarakat Arab pada masa jahiliyyah batil yang tidak boleh. Adapun perkataan
menerapkan hukum diskriminatif dengan
Rasulullah saw. dalam hadits lain, "Per-
menjadikan hukum bagi orang terhormat
beda dengan hukum bagi orang biasa. saksikanlah hal ini kepada selain akui'
Kaum Yahudi juga berbuat hal yang sama
seperti mereka. Mereka hanya menegak- bukanlah merupakan bentuk izin untuk
kan hukuman hadd terhadap orang-orang
menjadi saksi tindakan tidak adil itu, tetapi
biasa, lemah dan miskin, namun tidak
mereka tegakkan terhadap orang-orang itu merupakan bentuk ungkapan teguran
dan larangan. Karena dalam hadits ini,
Rasulullah saw. menyebut tindakan orang
itu sebagai tindakan aniaya dan tidak
adil, dan beliau tidak mau menjadi saksi
F.eff$\. s;pD+F 'fArsrRAL-MuNrRIrrrp 3
di dalamnya. Sementara tindakan Abu memberi anakku ini seorang budak milikku.'
Bakar ash-Shiddiq tidak bisa dijadikan Lalu Rasulullah saw. bertanya, Apakah kamu
juga memberi anak-anakmu yang lainnya?' Ia
dasar untuk dipertentangkan dengan berkata, 'Tidak.' Rasulullah saw. pun berkata,
'Jika begitu, maka batalkan dan tarik kembali
sabda Rasulullah saw.. Adapun pernyataan p emb erianmu itu."' (HR an-Nasa'i)
bahwa secara prinsip, manusia memiliki Dalam sebuah riwayat disebutkan,
kebebasan men-tasharuf-kan harta benda q;,l,s e v,u
miliknya secara mutlah hal ini tidak "lika b egitu, p er saksikanlah p emb erianmu
itu kepada selain aku."
bisa dijadikan argumentasi untuk diper-
9. Tidak ada seorang pun yang lebih adil dari
tentangkan dengan hadits. Oleh karena itu,
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Allah SWT. dan tidak ada orang yang lebih
baik hukumnya dari hukum Allah SWT.
oleh Bukhari, Muslim, al-Muwaththa', Abu
M ENJALT N AL-MUWAALAAH (PATRONASE)
Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa'i dari an- DENGAN KAUM YAHUDI DAN NASRANI
Nu'man bin Basyi4, Rasulullah saw, ber-
Surah al-Maa'idah Ayat 51- 53
sabda,
ry ;#g'#i\ )ru|{ $1 trJr 6u o
dt ,1 tltytr "ar I
i#'ff{'.iir !1 "*'iS fu i3',8" ry
F;vii r,;ir
iAW\Y & ggj, 49'n e, e;\, ey it')nr
"Bertakwalah kamu sekalian kepada
Allah SWT dan berlakulah adil di antara wd**t:- I
anak-anakmu." (HR Bukhari, Muslim, Abu
"Wahai orang-orang yang beriman! langanlah
Dawud, Tirmidzi, dan an-Nasa'i)
kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani
Sementara itu, imam Malik para
sebagai teman setia(mu); mereka satu sama lain
ulama madzhab ar- Ra'yu, Imam asy-Syafi'i,
ats-Tsauri dan al-Laits memperbolehkan saling melindungi. Barangsiapa di antara kamu
tindakan melebihkan sebagian anak atas
yang menjadikan mereka teman setia, maka se-
sebagian yang lain. Hal ini didasarkan sungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sung-
guh, All"ah tidak memberi petunjuk kepada orang-
pada praktik Abu Bakar ash-Shiddiq yang
memberi suatu pemberian kepada Aisyah,
sementara anak-anaknya yang lain tidak
ia beri.
An-Nasa'i meriwayatkan sebuah ha-
dits dari an-Nu'man bin Basyir,
',x lui lti
yt j;; u
,yr gi *'At ,* yt ,l;, j* C
4:u itt'i )u ,t;; tV
"Bahw asanya ayah an-Nu'man yang b er-
nama Basyir bin Sa'd datang beserta dengan
anaknya yang bernama an-Nu'man, lalu ia
berkata,'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku
ThTSIRAL-MUNIRfIfriL5rp536 - .r _::-k,_. surahat-Maa'tdah
\____;,
orang yang zalim. Maka kamu akan melihat kata (j'r) setelah kat {"r} dan meng:qsfiqf-
orang-orang yang hatinya berpenyakit segera l<an fil tersebut kepadanya, sehingga susunan
mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya
berkata, 'Kami takut akan mendapat bencanal kalimatnya menjadi, {cri; ;t ii.,:"F. Atau di-
Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan 'athaf-kan kepada t<ati, {".19} yang merupakan
kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu bentuk mashdar shariii, dan jika dijadikan
keputusan dari sisi-Nya, sehingga mereka menjadi
mashdar mu'awwal, menjadi 4& ;fF. Dan
menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan ketika f? tersebut di-'athaf-l<an kepada isim,
dalam diri mereka. D an orang- orang y ang b eriman
akan berkata, 'Inikah orang yang bersumpah secara maka ia butuh kepada {ri} yang dikira-kirakan
sungguh-sungguh dengan (nama) Allah, bahwa
keberadaannya. Atau di-'athaf-l<an kepada kata
mereka benar-benar beserta kamu?' Segala amal
{t;i-:"j}, namun ini adalah versi yang jauh, tetapi
mereka menjadi sia-sia, sehingga mereka menjadi
orang yang rugi." (al-Maa'idah: 51-53) tetap boleh dan bisa diterima.
jika K(.a-l;im) at[s{eim' o"rgFa,, [mudah-mudahan Allah),
mudah-mudahan) adalah
dari Allah SWT itu berarti bersifat pasti. fika
Qiraa'aat perkataan ini berasal dari orang yang derma-
(J*rf wan dan baik, memiliki posisi seperti janji
1. Tanpa wewu, yaitu qiraahaf Ibnu Amif,
karena hati selalu mengharap-harapkannya.
Ibnu KatsiC dan Nafi.
Mufradaat Lufhawlyyah
2. Dengan wawu, yaitu qiraa'aat imam yang
{,q,ji} para penolon& para sekutu yang
lain.
kalian jadikan sebagai patron yang saling me-
3. Dengan dibaca nashab,yaituqiraa'aatAbu
miliki lo.y.ali.t-a,"s, antara kalian dengan mereka.
Amr.
/ i"i";i},.\ sebagian mereka adalah
4. Dengan dibaca rafa',yaitu qiraa'aat imam 4.,4. "A':i
yang lain. penolong, sekutu dan patron bagi sebagian
yang lain karena mereka bersatu dalam
l'raab kekafiran. {& fp} maka ia adalah bagian dari
44 o*rC. <e,tit; d.trt. E> (bersegera mereka.
dalam mengelabuhi dan merusak mereka), (*r'1,' i?,qyi nr i1| sesungguhnya Allah
lalu kata yang menjadi mudhaaf, yaitu {ir;i1} SWT tidak menunjuki orang-orang yang zalim
dibuang, lalu kata yang berkedudukan sebagai dengan menjalin patronase dengan orang-
mudhaaf ilaihi, yaltu dhamir {.5} menempati orang kafir.
posisi mudhaaf. 4o; ,"* ;) keimanan mereka lemah
{cL oiy Kata ini berkedudukan i'rab na- dan sakit, disebabkan keragu-raguan dan ke-
shab karena menjadi khabar dari (.;p.
munafikan.
{r y Kata ini di-'athaf-kan kepada
44 ortl"$ bersegera dalam menjalin
kata, {,j!i,:l}. jl;y rrt, (jtsF dibaca rafa' se-
patronase dengan mereka. $:t;;Ymereka ber-
gr;t ,it apologi dan berdalih untuk sikap mereka yang
bagai lsfi'naal [permulaan kalimat baru). menjalin patronase dengan orang-orang kafir
Sedangkan ulama yang membaca nashob itu.
kata ini, adakalanya dengan meng-'athaf-kannya {i;t;} silih bergantinya nasib bersamaan
secara makna seakan-akan ia mendahulukan dengan berputarnya roda dunia dan silih ber-
gantinya masa yang menimpa kita berupa bin Shamit, salah seorang dari Bani Khazraj,
bencana seperti paceklik atau kalah dan datang menghadap Rasulullah saw. lalu ber-
kata, "Wahai Rasulullah, saya memiliki banyak
menang.
patron dan sekutu dari kalangan kaum Yahudi,
{r+} kemenangan untuk Nabi-Nya de-
dan sesungguhnya saya berlepas diri dari ikatan
ngan memenangkan agama beliau, penaklukan patronase dengan kaum Yahudi, serta lebih
memilih Allah SWT dan Rasul-Nya dan aku
negeri-negeri dan lain sebagainya. {..r- il ;i iib menjadikan Allah SWT dan Rasul-Nya sebagai
patronku [penolong pelindung)J' Lalu Abdullah
atau suatu perkara dari sisi-Nya yang menguak bin Ubaiy berkata, 'Aku adalah orang yang takut
dan membongkar kedok serta jati diri orang- kepada ad-Dawaa'ir [silih bergantinya nasib
orang munafik. bersamaan dengan berputarnya roda dunia),
44,,( e*i e \i:;i u Je f,:;5$ sehingga makanya aku tidak berlepas diri dari ikatan
mereka pun menjadi orang-orang yang me- patronase dengan para sekutu dan patronku."
nyesal atas apa yang mereka sembunyikan
dalam diri mereka berupa keraguan dan ikatan Lalu Rasulullah saw. berkata kepada Abdullah
bin Ubaiy, "Wahai Abul Hubab, apa yang tetap
patronase mereka dengan orang-orang kafir. kamu pertahankan dan dilepas oleh Ubadah
bin Shamit itu berupa ikatan patronase dengan
{#r;i.'u1} menjadi batal dan terhapuslah kaum Yahudi, itu adalah untukmu, bukan untuk
amal-amal saleh mereka. $arti r};ii| se- Abbdullah bin Shamit." Abdullah bin Ubaiy pun
hingga mereka pun menjadi orang-orang berkata, "Baiklah, aku terima itu." Lalu Allah
yang merugi di dunia dengan terbongkarnya SWT pun menurunkan ayat tt$ i 6i. u4t ti'3 c.\
kedok dan jati diri mereka, serta merugi di
akhirat dengan tertimpa siksaan yang sangat $a.,t*,:tj!f r s a mp ai ayat {,/6r ;r.,t^l;-' n6*.
Dalam sirah disebutkan bahwa ketika
menyakitkan.
Rasulullah saw datang ke Madinah, orang-
Sebab Turunnya Ayat
orang kafir terbagi menjadi tiga kelompok.
Ibnu Ishaq, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu farir,
Ibnu Abi Hatim, dan al-Baihaqi meriwayatkan Kelompok pertama, adalah kelompok
dari Ubadah bin Shamit, ia berkata, "Tatkala
Bani Qainuqa melancarkan perang, Abdullah orang-orang kafir yang Rasulullah saw.
bin Ubaiy bin Salul tetap mempertahankan membuat perjanjian damai dengan mereka,
bahwa mereka tidak memerangi beliau, tidak
pertalian dirinya dengan mereka dan berdiri membantu siapa pun dalam memerangi beliau,
di belakang mereka. Sementara Ubadah bin tidak ber-muwaalaah (menjalin patronase)
Shamit pergi menghadap Rasulullah saw., lebih dengan musuh beliau, sedang mereka tetap
terjamin keamanan mereka serta keselamatan
memilih Allah SWT dan Rasul-Nya dengan jiwa dan harta benda mereka.
cara berlepas diri dari ikatan persekutuan Kelompok kedua, kelompok orang-orang
dengan mereka. Ubadah bin Shamit adalah kafir yang memerangi dan memusuhi beliau.
salah seorang dari Bani Auf dari Khazraj. Ia Kelompok ketiga, kelompok orang-orang
sebelumnya memiliki ikatan persekutuan dan kafir yang mengambil sikap netral, tidak me-
ngadakan perjanjian damai dengan beliau, dan
aliansi dengan mereka sama seperti Abdullah tidak pula memerangi beliau. Tetapi mereka
bin Ubaiy. Menyangkut diri Ubadah bin Shamit terus mengamati, menunggu, dan mencermati
dan Abdullah bin Ubaiy ayat ini turun rl q:j UF
$;Ui1 ,s;t*':tr;^1t tri,j i t;t
Dalam sebuah riwayat lain dari Athiyyah
bin Sa'd disebutkan, ia berkata, "Ubadah
TAFSIRAL-MuNrRIrLrD 3 ,.{l -1-\ surah ar-Maa,]dah
perkembangan yang ada serta apa yang akan Wahai orang-orang yang beriman kepada
dialami oleh beliau dan musuh-musuh beliau. Allah SWT dan Rasul-Nya, janganlah kamu
sekalian ber-muwaalaah dengan orang-orang
Kelompok ini sejatinya mereka dalam batin
Yahudi dan Nasrani, musuh-musuh Islam.
adalah orang-orang yang memusuhi beliau.
Mereka ini adalah orang-orang munafik. Janganlah kalian menjadikan mereka sebagai
patron dan sekutu terhadap orang-orang yang
Rasulullah saw. mengambil sikap terhadap beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
fanganlah kalian menjadikan mereka teman
masing-masing kelompok sesuai dengan karib yang kalian bersikap terbuka kepada
apa yang diperintahkan Allah SWT. kepada mereka dan membuka rahasia-rahasia kalian
beliau. Rasulullah saw pun mengadakan per- kepada mereka. fanganlah kalian memercayai
janjian damai dengan kaum Yahudi Madinah penuh sikap bersahabat dan kasih sayang
mereka karena mereka tidak akan bersikap
dan membuat sebuah piagam perdamaian
antara beliau dengan mereka. Kaum Yahudi tulus kepada kalian. Sebagian mereka itu
itu ada tiga kelompok yang berada di sekitar
Madinah; yaitu Yahudi Bani Qainuqal Yahudi adalah patron bagi sebagian yang lain.
Bani Nadhir dan Yahudi Bani Quraizhah.
Sesungguhnya orang-orang Yahudi se-
Yahudi Bani Qainuqa'memerangi beliau paska bagian mereka adalah patron sebagian yang
Perang Badar. lain dan sesungguhnya orang-orang Nasrani
sebagian mereka adalah patron bagi sebagian
Kemudian enam bulan setelah itu, Bani yang lain. Kaum Yahudi telah melanggar dan
Nadhir juga melanggar dan merusak per- merusak perjanjian-perjanjian mereka. Se-
janjian yang ada. Kemudian Bani Quraizhah muanya bersepakat untuk memusuhi dan
juga merusak perjanjian damai yang ada
membenci kalian.
ketika mereka pergi ke Peperangan Khandaq.
Mereka adalah kaum Yahudi yang paling keras Kemudian Allah SWT mengancam orang
permusuhannya terhadap Nabi Muhammad yang ber-muwaalaah dengan mereka. Barang-
saw. dan beliau memerangi masing-masing dari siapa yang menjadi patron mereka, menolong
setiap kelompokitu danAllah SWT memberikan
mereka, menyokong mereka, membantu me-
kemenangan kepada beliau atas mereka. reka atau meminta pertolongan dari mereka,
Orang-orang Nasrani Arab dan Romawi juga sejatinya ia adalah bagian dari mereka, dan
melancarkan perang kepada Rasulullah saw seakan-akan ia adalah sama seperti mereka,
bukan bagian dari barisan orang-orang Muk-
sama seperti kaum Yahudi.
min yang benar dan tulus keimanannya.
Tafsir dan Penjelasan
Ini merupakan bentuk kecaman dan
Isi ayat-ayat ini adalah Allah SWT me-
ancaman keras terhadap orang-orang munafik
larang para hamba-Nya yang Mukmin ber-
muwaalaah [menjalin patronase) dengan yang menjalin patronase dan perkawanan
kaum Yahudi dan Nasrani yang mereka ada-
lah para musuh Islam dan kaum Muslimin. akrab dengan kaum Yahudi dan Nasrani yang
Kemudian Allah SWT mengabarkan bahwa-
sanya sebagian mereka adalah para wali berlainan agama. Ber-muwaalaah dengan
fpatron) sebagian yang lain. Kemudian Allah mereka berarti sama seperti meridhai dan
SWT mengecam dan mengancam orang yang
menyetujui agama mereka. Hal ini meng-
ber - muw aal aah d.engan mereka.
isyaratkan bahwa berbagai jalinan kerja
sama, asosiasi dan persekutuan antara kaum
Muslimin dengan non-Muslim untuk kepen-
tingan-kepentingan duniawi tidak dilarang demi kepentingan pribadi mereka, supaya
dalam ayat ini. ketika dalam berbagai kondisi krisis, mereka
tetap bisa mendapatkan pertolongan, bantuan
Sebab ancaman dan kecaman keras
ini adalah sesungguhnya orang yang ber- dan dukungan.
muwaalaah dengan orang-orang tersebut Namun fakta membuktikan bagaimana
dalam berbagai urusan dan permasalahan orang-orang kafir lepas tangan begitu saja
dari mereka pada saat-saat terjadi bencana
keagamaan, dalam berbagai kebutuhan dan dan krisis besar serta menjual murah ikatan
aktivitas dakwah sehingga ia pun memberikan pertemanan mereka dengan harga yang remeh.
pertolongan dan dukungan kepada mereka Pada masa sekarang ini, kita menyaksikan
sendiri bagaimana Amerika Serikat misalnya
atau meminta pertolongan dan dukungan dari
dengan mudah dan enteng mengabaikan,
mereka, ia berarti telah menzalimi dirinya
lepas tangan dan menyampakkan begitu saja
sendiri dengan meletakkan al-Walaayah [per-
seorang pemimpin suatu negara tertentu
walian, pertolongan, dukungan dan patro-
nase) tidak pada tempatnya. Allah SWT yang selama bertahun-tahun masa kepemim-
tidak menunjukinya kepada kebaikan atau
kebenaran disebabkan perbuatannya yang pinannya, ia menjadi sekutu dekat Amerika
Serikat, menuruti semua keinginan dan ke-
b er - muw aalaah dengan kekafiran.
pentingan Amerika Serikat, serta menjalankan
Fakta yang sesungguhnya adalah orang- semua rencana dan skenario Amerika Serikat.
Amerika Serikatyang selama ini memanfaatkan
orang munafik yang dalam hatinya ada dan mengeksploitasi dirinya, kemudian pada
keraguan, kebimbangan, dan kemunafikan. saat terjadi masalah dan krisis, dengan begitu
Mereka begitu semangat bersegera untuk
ber-muwaalaah dengan orang-orang kafir entengnya Amerika Serikat menyampakkan
dan menjalin ikatan kasih sayang lahir dan dirinya. Oleh karena itu, sia-sia, gagal dan tidak
akan mendapat apa-apa setiap orang yang
batin. Mereka adalah Abdullah bin Ubaiy dan
meminta pertolongan kepada selainAllah SWT
kelompoknya yang beranggotakan orang- dan kepada selain orang-orang yang meyakini
orang munafik. agama-Nya.
Sebab orang-orang munafik ber- Oleh karena itu, Allah SWT pun memen-
tahkan asumsi, persangkaan, dan persepsi
muwaalaah dengan para musuh Islam, bahwa mereka, dengan menyatakan bahwa barang-
kali mudah-mudahan Allah SWT mendatang-
mereka tetap ingin menjalin hubungan baik, kan kemenangan dan kejadian yang menentu-
persahabatan dan kasih sayang dengan orang- kan antara orang-orang Mukmin dengan
orang kafiq, dengan alasan bahwa mereka orang-orang kafir, seperti yang terjadi pada
khawatir jangan-jangan nanti orang-orang kejadian Fathu Mekah dan yang lainnya.
Atau, barangkali mudah-mudahan Allah SWT
kafir berhasil menang dan mengalahkan mendatangkan suatu perkara dari sisi-Nya
kaum Muslimin. fika itu terjadi, mereka secara langsung tanpa campur tangan manusia
tetap memiliki tangan-tangan di kalangan menyangkut urusan orang-orang kafir; seperti
memunculkan rasa takut, tercekam dan gen-
kaum Yahudi dan Nasrani sehingga itu bisa
tar dalam hati orang-orang Yahudi Bani
menguntungkan mereka.
Ini memang sudah menjadi watak dan
karakter orang-orang munafik yang tertindas
dan lemah di setiap zaman dan tempat.
Mereka menjalin pertemanan, aliansi dan
patronase dengan tokoh-tokoh penting kafir
TAFSIRAL-MUNIRIILID 3
Nadhif, dan berbagai kejadian lainnya yang Nasrani tunduk kepada hukum-hukum Islam
Allah SWT memenangkan kaum Mukminin dan otoritas negara Islam dengan mewajibkan
atas orang-orang kafir. Dengan begitu, orang-
orang munafik yang menjalin muwaalaah mereka membayary izy ah.
dengan orang-orang kafir itu pun menjadi Ketika itu, persepsi, asumsi, dan harapan
orang-orang munafik pun pudar sudah. Ke-
menyesal atas apa yang telah mereka perbuat bohongan dan kepalsuan mereka pun terkuak
itu yang sama sekali tidak mendatangkan jelas.
suatu manfaat dan keuntungan apa pun bagi Orang-orang Mukmin saling berkata ke-
pada sesama mereka, atau kepada orang-
mereka. Sesungguhnya kondisi itu tidak lain orang Yahudi, dengan nada penuh keheranan,
celaan, sekaligus gembira atas kejelekan yang
adalah hakikat kejelekan dan kerusakan bagi menimpa musuh, "ltukah (maksudnya orang-
orang munafik) orang-orang yang bersumpah
mereka. Karena kedok dan jati diri mereka
terbongkar secara jelas dan gamblang di demi Allah, bahwa mereka itu bersama ka-
hadapan kaum Mukminin, setelah sebelumnya lian, penolong dan pendukung kalian dalam
masih tertutupi. melawan musuh kalian; kaum Yahudi, ke-
Ulama tafsir mengatakan, kata {.,r} mudian kedok dan jati diri mereka pun
(semoga, mudah-mudahan) dari Allah SWT terkuah kebencian dan permusuhan mereka
bermakna pasti. fika ada orang baik, murah pun tersibak jelas, sebagaimana firman Allah
hati dan dermawan, mengutarakan suatu
SWT dalam ayat,
kebaikan kepada seseorang sehingga ia meng-
"Dan mereka (orang-orang munafik)
harap-harapkannya, orang dermawan akan
melaksanakan dan merealisasikannya. Kata ini bersumpah dengan (nama) AIIah, bahwa se-
memiliki posisi seperti janji karena hati selalu sungguhnya mereka termasuk golonganmu;
mengharap -harapkannya. 1 7a namun mereka bukanlah dari golonganmu,
Dengan begitu, bisa diketahui bahwa yang tetapi mereka orang-orang yong sangat takut
dimaksud dengan kemenangan dalam ayat (ke p a d amu). " (at-Taubah: 5 6)
ini adalah benar-benar mewujudkan dan me- Mereka adalah orang-orang yang ketakut-
an dan pura-pura memperlihatkan keislaman
realisasikan kemenangan-kemenangan seperti mereka untuk melindungi diri (taqltyah), atau
sebagai langkah manuver atau langkah politik,
kemenangan dalam Fathu Mekah misalnya bukan secara sungguh-sungguh dan tulus.
dan di negeri-negeri Arab lainnya, pengusiran
kaum Yahudi dari Hijaz, Khaibar dan tempat- Lalu orang-orang Mukmin melanjutkan
tempat lainnya. Adapun yang dimaksud dengan perkataan mereka, yaitu sia-sia dan terhapuslah
suatu urusan atau perkara dari sisi Allah SWT amalan-amalan orang-orang munafik tersebut
adalah perencanaan sesuatu yang tersembunyi yang mereka kerjakan secara munafih semisal
shalat, puasa, haji dan jihad. Sehingga mereka
terhadap musuh, seperti pengusiran kaum pun merugi di dunia karena apa yang mereka
Yahudi dari kampung halaman mereka atau
menundukkan mereka seperti penundukan harapkan ternyata tidak mereka dapatkan,
terhadap Yahudi Bani Quraizhah atau memun- serta merugi di akhirat karena kehilangan
culkan rasa takut, gentar dan tercekam dalam
hati mereka seperti yang terjadi pada Yahudi ganjaran dan pahala.
Bani Nadhif, atau menjadikan kaum Yahudi dan
Ulama tafsir berbeda pendapat seputar
17 4 Tafsir ar-Razi, 12 / 16.
sebab turunnya ayat-ayat di atas. As-Suddi ada larangan untuk mengadakan berbagai
bentuk hubungan dan kerja sama untuk
menuturkan bahwa ayat-ayat tersebut turun kepentingan-kepentingan duniawi yang
berkenaan dengan dua laki-laki yang salah menjadi tuntutan kondisi darurat. Hal
ini berdasarkan apa yang dikatakan oleh
satunya berkata kepada yang lain paska
ath-Thabari menyangkut ayat &A ;ty
kejadian Uhud, "Kalau saya memilih untuk 4& ty;<y. Ar.rngsiapa yang menjalin
pergi kepada si Yahudi itu untuk berlindung
muwaalaah atau patronase dengan kaum
kepadanya dan masuk agama Yahudi bersama Yahudi dan Nasrani, sesungguhnya ia ter-
dengannya. Siapa tahu itu bermanfaat bagiku
di kemudian hari jika terjadi suatu kejadian." masuk bagian dari mereka. Orang yang
menjadikan mereka sebagai patron dan
Lalu laki-laki yang satunya lagi berkata, memberikan pertolongan kepada mereka
dalam menghadapi kaum Mukminin, ber-
'Adapun aku lebih memilih untukpergi kepada arti ia adalah termasuk bagian dari peng-
si Fulan di Syam yang beragama Kristen, lalu ikut agama dan aliran mereka. Tidak ada
aku berlindung kepadanya dan masuk Kristen
orang yang menjadikan seseorang sebagai
bersama dengannya." Lalu Allah SWT pun patronnya, melainkan ia adalah orangyang
menurunkan ayat-ayat ini. senang kepadanya, meridhai agamanya
Sementara itu, Ikrimah dalam keterangan dan menyetujui langkahnya. fika ia senang
kepada orang yang menjadi patronnya,
yang diriwayatkan oleh Ibnu f ari4, mengatakan, meridhai dan menyetujui agamanya, ber-
bahwa latar belakang turunnya ayat-ayat arti ia menentang, memusuhi dan mem-
benci apa yang menjadi lawannya, dan
tersebut adalah kisah Abu Lubabah bin Abdil status dirinya berarti sama seperti status
Mundzic tatkala ia diutus Rasulullah saw orang tersebut.lTs
kepada Yahudi Bani Quraizhah. Lalu Yahudi Ayat (r+1 ip) menunjukkan bahwa
Bani Quraizhah bertanya kepadanya,'Apa yang statusnya sama dengan status mereka.
Hal ini berarti larangan menetapkan hak
akan diperbuat oleh Muhammad terhadap
kami?" Lalu Abu Lubabah pun menjawabnya waris bagi seorang Muslim dari orang
dengan bahasa isyarat dengan menggerakkan yang murtad.
Hukum tentang pemutusan muw00-
tangannya di lehernya, yang maksudnya
laah ini tetap berlaku hingga hari Kiamat.
adalah mereka akan dibunuh. Allah SWT. berfirman,
Ada keterangan lain menyebutkan, bahwa "Dan janganlah kamu cenderung
ayat-ayat tersebut turun berkenaan dengan kepada orang yang zalim yang menyebab-
Abdullah bin Ubaiy bin Salul, sebagaimana kan kamu disentuh api neraka," (Huud:
yang dikatakan oleh Ibnu Iaric dan juga se- 113)
bagaimana yang telah disinggung dalam kajian "Janganlah orang-orang beriman men-
sebab turunnya ayat di atas.
jadikan orang kafir sebagai pemimpin,
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
L7 5 Tafsir ath-Thabari, 6 / 17 9.
Ayat-ayat di atas menunjukkan sejumlah
hal sebagai berikut.
L. Memutus aliansi dan patronase secara
syari'at antara kaum Mukminin dengan
kaum kafir menyangkut urusan-urusan
agama dan tema-tema besar keagamaan
yang bersifat prinsip dan pokok. Tidak
melainkan orang-orang beriman." (Aali menolong dan mendukung kalian dalam
'Imraan:28) menghadapi Muhammad?"
"Wahai orqng-orang yang beriman! Ayat 53 memiliki dua kemungkinan, yaitu
adakalanya perkataan orang-orang Mukmin
Janganlah kamu menjadikan teman orang- adalah ditujukan kepada sesama mereka atau
orang yang di luar kalanganmu (seagama) ditujukan kepada kaum Yahudi.
sebagai teman kepercayaanmu," (Aali ORANG.ORANG MURTAD DAN PERMUSUHAN
'Imraan:118) SERTA KEBENCIAN MEREKA TERHADAP
KAUM MUSTIMIN
Allah SWT memublikasikan pemisah-
Surah a!-Maa'idah Ayat 54 - 56
an orang yang menjalin muwaalaah
iS s; *: *f-'{ri.'J W\e$W.
dengan orang-orang kafir dari jamaah
& r;;'ti.'+At S"1,52r!;;'& iiLa
kaum Mukminin dalam ayat fi &;. ;;y
4&;y karena ia berarti menentang Allah "4cj6tr;,/'r;4 j--i:i+8"r;;A,
SWT dan Rasul-Nya sebagaimana orang- @'#Av*vA';*"l"3*4i"d
orang kafir menentang Allah SWT dan ibrc$.6$gt\ttrS,te;htIqiGy
Rasul-Nya. Ia harus dimusuhi sebagaimana 6tJV,^t;;,it,Ifr. "rii6, {r -,flt 6li
para musuh kafir harus dimusuhi. Ia pasti
masuk neraka sebagaimana orang-orang 't;tbt;"1,\c..'b|W\
kafir pasti masuk neraka sehingga ia pun
menjadi bagian dari mereka dan menjadi "Wahai orang-orang yang beriman! Barang-
siapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari
salah satu sahabat mereka. agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan
2. Sesungguhnya berbagai kekhawatiran suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka
pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut
orang-orang munafik yang akhirnya men- terhadap orang-orang yang beriman, tetapi
bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
dorong mereka untuk ber-muwaalaah yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak
dengan orang-orang kafir, pudar dan takut kepada celaan orang yang suka mencela.
tidak terbukti di hadapan rencana Allah
SWI pertolongan dan dukungan-Nya, di- Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya
hancurkannya para musuh, digagalkannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
rencana dan skenario mereka, serta dihina- Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.
Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah,
kan dan dicampakkannya mereka. Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang
3. Terkuak dan tersingkapnya kedok dan melaksanakan shalat dan menunaikan zakat,
seraya tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa
jati diri orang-orang munafik di hadap- menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
an orang-orang Mukmin. Orang-orang
Mukmin pun heran terhadap tingkah
mereka. Orang-orang Mukmin berkata ke-
pada sesama mereka, "ltukah orang-orang
yang mengaku-ngaku sampai bersumpah-
sumpah segala bahwa mereka akan me-
nolong kita?" Atau seraya orang-orang
Mukmin berkata kepada kaum Yahudi
dengan nada kecaman dan cemoohan,
"ltukah orang-orang yang bersumpah-
sumpah demi Allah bahwa mereka akan
yang beriman sebagai penolongnya, maka sung- Mufradaat LuShawlyyah
guh, pengikut (agama) Allah itulah yang menang."
(al-Maa'idahz 54-56) (nr. ;b barangsiapa keluar dari Islam.
Qlraa'aat Ar-Riddah atau murtad artinya adalah keluar
S,\t* n.: -\- dari Islam menuju kepada kekafiran atau
r"-J/e
kepada selain agama, atau meninggalkan salah
1. Dengan dua dal yang terpisah tanpa
satu rukun Islam seperti zakat secara terang-
tasydid 43fr-y, yaitu dialek Hijaz, dan ini
adalah qiraa'aat Nafi dan Ibnu Amir. terangan dan keras kepala karena meng-
2. Dengan satu dal yang di-fasydid, yaitu ingkarinya.
dialek Tamim, dan ini adalah qiraa'aat
4i4i ril} ettatr SWT memberi mereka
imam yang lain.
pahala, dan mereka mengerjakan amal se-
l'raab cara ikhlas dan tulus hanya untuk-Nya, serta
menaati-Nya dalam setiap perintah dan
{ii ,} Kata {..,,.} di sini adalah man
syarthiyyah, sehingga fi'il (ir-Y dibaca jazm larangan.
karena keberadaan man syarthwah. {ai;i} Bentuk jamak dari {.1f!y, yakni, ber-
sikap lemah lembut, kasih sayang, rendah
(ir:.t ril} fanmat ini berkedudukan hati dan penuh simpati kepada orang-orang
i'rab jarc karena menjadi sifat dari kata )
Mukmin. Kata ini berasal dari akar kata {jlrl}
(!.Begitu juga kata <*iy <:;jy, dan kalimat
yang berarti perasaan kasih sayang keramahan
(iir:(F semuanya merupakan sifat dari kata
*dan kelemahlembutan. (i.;.r<t ith bersikap
{r}}. Namun boleh juga, kalimat ini {ilr.^uj}
keras dan angkuh terhadap orang-orang kafir.
b6rkedudukan i'raab nashab sebagai haal dari
44 {'} 3 A;i.i;} mereka adalah orang-orang
{r}}.
4o-tre;} Ini adalah susunan kalimatatau yang liukuh, kuat dan tegas dalam keberagama-
jumlah ismiyyah, berkedudukan i'raab nashab an mereka ketika melaksanakan suatu urusan
agama seperti menolak kemungkaran, me-
sebagai haal dari dhamir yang terdapat pada nyeru kebajikan, atau berjuang di jalan Allah
kata {i;li}. Bisa juga jumlah ismiyyah ini di- SWT tanpa mempedulikan omongan orang,
penolakan dan protes pihak yang memprotes,
'athaf-kan kepada kata {!>i.!lr}, sehingga huruf
dan tidak pula celaan orang yang mencela dan
wawu pada kata (e;F Uut nlah wawu haal,
sehingga jumlah ismiyyah ini tidak memiliki mengkritik mereka. Beda dengan orang-orang
munafik yang takut kepada celaan dan kritikan
kedudukan i'raab.
orang-orang kafir.
Balaaghah
{i, J- r-u,} ciri-ciri dan spesifikasi yang
* *(u.s.tAt :4y 44tr' ,{:1y Di antara
disebutkan adalah karunia Allah SWT.
kedua kalimat ini terdapat ath-Thibaaq.
4* U,; nt;) Allah SWT Mahaluas karunia-
(gy :i-'iy Kedua kata ini sama-sama
Nya, lagi Maha Mengetahui siapa yang berhak
digunhkan dalam bentuk isim nakirah dengan
dan layak mendapatkan karunia-Nya.
tujuan mubaalaghah [hiperbola, penekanan
4ir ,l{; r:,t} sesungguhnya penolong ka-
lebih).
lian yang sejati dan hakiki, adalah Allah
SWT. Adapun selain Allah SWT pertolongan,
dukungan dan bantuannya tidak asli dan
hanya secara lahiriaah saja, tidak secara ha-
kiki. Karena pada hakikatnya, pertolongan
adalah dari Allah SWT.
(o1t ejF mereka adalah orang-orang Abu Bakar ash-Shiddiq melancarkan
yang khusyu' tunduk. perang terhadap Musailamah al-Ka dzdzab,
('r-i -rj'e 'i;;r'a, li-.rh dan barangsiapa dan ia berhasil dibunuh oleh Wahsyi
yang menjadikan Allah SWT Rasul-Nya dan yang sebelumnya merupakan orang yang
orang-orang yang beriman sebagai patronnya.
membunuh Hamzah. Wahsyi berkata,
{i;Ljr I !' ;r i;iy rata (;1,li} artinya "Pada masa kejahiliyyahanku, aku telah
membunuh manusia terbaik. Pada masa
adalah sebuah komunitas yang memiliki satu keislamanku, aku berhasil membunuh
landasan dan orientasi yang sama. Sedangkan
yang dimaksud dengan Hizbullaah adalah manusia terburuk."
para pengikut Allah SWT. Kata al-Ghaalibuuna
maksudnya adalah orang-orang yang menang 3. Bani Asad yang dipimpin oleh Thulaihah
karena pertolongan Allah SWT kepada mereka. bin Khuwailid. Ia murtad pada masa
Sebab Turunnya Ayat Rasulullah saw. dan diperangi oleh Abu
Bakar ash-Shiddiq pada masa kehilafah-
Latar belakang turunnya ayat-ayat ini
annya. Lalu Thulaihah bin Khuwailid me-
adalah kasus orang-orang yang murtad yang larikan diri ke Syam dan kembali masuk
berasal dari berbagai kabilah yang ada pada
masa Nabi Muhammad saw.. Mereka ada tiga Islam dan keislamannya pun baik.
kabilah.
Pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq, ada
1. Bani Mudlij di bawah kepemimpinan
tujuh kabilah yang murtad. Ketujuh kabilah itu
al-Aswad al-Ansi yang mengaku-ngaku adalah sebagai berikut.
sebagai nabi di Yaman. Ia dulunya adalah
1. Ghathafan di bawah kepemimpinan Qur-
seorang dukun. Ia terbunuh di tangan
rah bin Salimah.
Fairuz ad-Dailami.
2. Fazarah, kaum Uyainah bin Hishn.
2. Bani Hanifah yang merupakan kaum 3. Bani Sulaim, kaum al-Fuja'ah Abd Yalail.
4. Bani Yurbul kaum Malik bin Nuwairah.
Musailamah al-Kadzdzab yang mengaku- 5. Sebagian kabilah Bani Tamim, dipimpin
ngaku sebagai nabi di tanah Yamamah. oleh Sajah Binti al-Mundzir; seorang dukun
Ia mengirimkan sebuah surat kepada
perempuan yang tidak lain merupakan
Rasulullah saw. yang di dalamnya ia me- istri dari Musailamah al-Kadzdzab.
nyebutkan bahwa dirinya adalah syariik
(partner) beliau dan bumi ada dua bagian. 6. Kindah, kaum al-Asy'ats bin Qais.
Lalu Rasulullah saw. mengirimkan surat 7. Bani Bakar bin Wa'il al-Hatham bin Zaid.
balasan kepadanya yang isinya adalah
berikut ini. Sedangkan orang yang murtad pada
"Dari Muhammad Rasulullah kepada masa Umar bin Khaththab adalah fabalah bin
Musailamah al-Kadzdzab. Salam sejahtera Aiham al-Ghassani yang masuk Kristen dan
bagi orang yang mengikuti petunjulg ammaq lari ke tanah Syam. Kisahnya adalah suatu
ba'd. Sesungguhnya bumi adalah kepunyaan ketika ia melakukan thawaf di Ka'bah. Lalu
Allah SWL Dia mewariskannya kepada siapa
sajayang dikehendaki-Nya dari para hamba- pakaiannya terinjak oleh kaki seorang laki-laki
Nya, dan kesudahan yang baik adalah bagi dari Fazarah. Lalu fabalah pun menamparnya
or ong - o rang y ang b e rtahrv a," hingga mengakibatkan tulang hidung laki-laki
itu patah. Laki-laki dari Fazarah pun meng-
adukannya kepada Amirul Mukminin Umar bin
Khaththab. Khalifah Umar pun memberikan
putusan berupa pilihan antara memberi maaf menegaskan bahwa ayat ini terkait khusus
atau menuntut qishash. Lalu fabalah pun protes
dengan diri Abu Bakar ash-Shiddiq.178 Faktanya
dan berkata, 'Apakah Anda menjatuhkan adalah bahwa riwayat tentang cincin itu tidak
shahih.
qishash terhadapku, padahal aku adalah orang
Ayat $i-,t it li i:b,adalah pemberita-
terkemuka, sementara laki-laki ini adalah
huan dari Allah SWT kepada para hamba-Nya
rakyat jelata?!" Lalu khalifah Umar pun berkata, yang berlepas diri dari kaum Yahudi serta dari
"lslam telah menetapkan persamaan di antara jalinan persekutuan dan patronase mereka
kamu berdua." Kemudian |abalah pun meminta karena ridha dan lebih memilih Allah SWT
waktu sampai besoh lalu ia pun melarikan diri. Rasul-Nya dan kaum Mukminin sebagai patron
Dengan begitu, total keseluruhan orang mereka.lTe
yang murtad ada sebelas kelompok.176 Keserasian Antar Ayat
Setelah Allah SWT melarang ber-muwaa-
Adapun kaum yang Allah SWT. men-
laah kepada orang-orang kafi4, menjelaskan
datangkan dan cintai dan mereka mencintai- bahwa orang-orang yang bersegera untuk ber-
Nya adalah Abu Bakar ash-Shiddiq dan rekan- muwaalaah kepada orang-orang kafir adalah
rekannya. Ada keterangan lain mengatakan orang-orang murtad, Allah SWT menegaskan
bahwa mereka adalah kaum dari penduduk bahwa Dia sama sekali tidak menginginkan
orang-orang murtad, tetapi Dia hanya meng-
Yaman. inginkan orang-orang yang beriman dengan
Ada keterangan lainnya lagi mengatakan, benat tulus dan sungguh-sungguh. Allah
mereka adalah kaum Abu Musa al-Asy'ari.
Dalam hal ini, ath-Thabari mentarjih pendapat SWT mencintai mereka dan mereka pun lebih
yang mengatakan bahwa ayat ini turun ber- mengutamakan cinta kepada-Nya yang ter-
kenaan dengan kaum Abu Musa yang berasal manifestasikan pada penegakan kebenaran dan
keadilan mengalahkan segala apa yang mereka
dari penduduk Yaman. Hal ini berdasarkan senangi berupa harta benda, kekayaan, dan anak.
riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah Tafsir dan Penielasan
saw. ketika membaca ayat ini, beliau berkata,
"Mereka adalah kaum Abu Musa."177 Tema sejumlah ayat ini adalah menegas-
kan kekuasaan Allah SWT yang agung untuk
Sebab Turunnya Ayat 56
mengganti orang-orang murtad dengan orang
Sebab turunnya ayat (.i,r i(!j r;1).Ter- yanglebih baikbagi agama-Nya dan penegakan
dapat sejumlah riwayat yang sebagiannya syari'at-Nya, yaitu orang yang lebih kukuh
menguatkan sebagian yang lain menuturkan dan teguh keberagamaannya, lebih kuat dan
bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Ali bin
solid pertahanannya dan lebih lurus jalannya,
Abu Thalib yang ketika ia sedang shalat sunnah, sebagaimana firman-Nya dalam ayat,
ada peminta-minta meminta kepadanya. Lalu
178 Tafsir ath-Thabari, 6/186; Asbaabun Nuzuul, karya as-
ia pun mensedekahkan cincinnya kepada si Suyuthi; Tafsir al-Qurthubi, 6 / 22t; Tafsir ar- Razi, 12 /20-
peminta-minta itu. Sementara itu, ar-Razi 23.
L76 Al-Kaqtsyaaf, hlm. 466; Tafsir ar-Razi, 12/1.8 dan beri- t7 9 Tafsir ath-Thabari, 6 / 187.
kutnya; ,Sirah lbnu Hisyam, 2/576; 62I; Al-Bidaayah
wan Nihaayah, karya lbnu Katsir, 5/48-52; Taariikhul
Khulafaa', hlm. 76; Sirah Umar bin Khaththab, karya dua
ath-Thanthawi, hlm. 360.
177 Tafsir ath-Thabari, 6 / L83.
TArslRAr-MuNrRIrrrD 3 ,r+lr -1-\ suraha!-Maa,tdah
"Dan jika kamu berpaling (dari jalan fuga firman Allah SWT. tentang kelu-
huran, kekuatan, wibawa, dan superioritas
yang benar) Dia akan menggantikan (kamu) iman,
dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan
(durhaka) seperti kamu." (Muhammad: 38) "Padahal kekuatan itu hanyalah bagi
Allah, Rasul-Nya dan bagi orang-orang
"Kalau Allah menghendaki, niscaya di- M ukmin," (al-Munaafiquun : 8)
musnahkan-Nya kamu semua wahai manusia! 5. Mereka berjuang di jalan Allah SWT yakni
berjuang demi keluhuran kalimat Allah
Kemudian Dia datangkan (umat) yang lain
SWT dan agama-Nya. Sabiilillaah atau
(sebagai penggantimu). Dan Allah Mahakuasa jalan Allah SWT adalah jalan kebenaran,
berbuat demikian." (an-Nisaa': 133) kebaikan, keutamaan, dan tauhid yang
"Jika Dia menghendaki, niscaya Dia mem- membawa kepada ridha Allah SWT serta
binasakan kamu dan mendatangkan makhluk perjuangan mempertahankan tanah ai4
yang baru (untuk menggantikan kamu), dan keluarga dan wilayah tempat tinggal.
6. Mereka tidak takut kepada celaan orang
yang demikian itu tidak sukar bagi Allah." yang mencela, tidak takut kepada cemooh-
an, protes dan kritikan siapa pun, karena
(Ibraahiim: 19-20) kekukuhan, kesolidan, dan keteguhan ke-
agamaan mereka. fuga karena mereka
Wahai orang-orang Mukmin, barangsiapa
yang meninggalkan kebenaran menuju kepada beramal demi menegakkan kebenaran
kebatilan sehingga ia meninggalkan agamanya
di masa mendatang, maka kelakAllah SWTakan dan memberantas kebatilan, beda dengan
mendatangkan kaum yang menjadi gantinya
sebagaimana Al-Qur'an menggambarkan kaum sikap orang-orang munafik yang takut
itu dengan enam ciri-ciri sebagai berikut. kepada celaan para sekutu mereka dari
L. Allah SWT mencintai mereka, yakni mem- kaum Yahudi.
beri mereka pahala dengan sebaik-baik Semua sifat, ciri-ciri, dan kriteria-
kriteria tersebut yang menjadi identitas
pahala atas ketaatan mereka, memuliakan, kaum itu, yaitu Allah SWT mencintai
menyanjung dan meridhai mereka. mereka dan mereka mencintai-Nya, ke-
2. Mereka mencintai Allah SWT dengan meng- lemahlembutan kepada orang-orang Muk-
min, keras dan angkuh terhadap orang-
ikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya, taat kepada-Nya dan menginginkan orang kafir; berjuang di jalan Allah SWT
ridha-Nya, serta menjauhi segala hal yang dan tidak takut kepada celaan siapa pun.
mendatangkan murka dan hukuman-Nya.
3, 4. Mereka bersikap lemah lembut, rendah Semua itu adalah karunia Allah SWT.
hati dan penuh kasih sayang kepada orang-
orang Mukmin, bersikap keras dan angkuh yang diberikan-Nya kepada siapa yang
terhadap orang-orang kafir yang memusuhi
mereka. Kedua sifat atau kriteria ini adalah dikehendaki-Nya dan memberi taufik
seperti yang disebutkan dalam ayat
siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk
"Muhammad adalah utusan Allah, dan menggapai karunia. Allah SWT Mahaluas
kekayaan-Nya dan Mahaluas pemberian
orang-orang yang bersama dengan dia karunia-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa
saja yang layak mendapatkannya. Allah
bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka." SWT Mahaluas karunia-Nya lagi Maha
(al-Fath:29)
surarr armaauarr ,,*,,* . 4-I]Ihr,rr*r, TAFSIRAI-MUNIRIIIID 3
Mengetahui siapa saja yang berhak men- ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah
dapatkannya dan siapa saja yang tidak
layak mendapatkannya. menguatkan mereka dengan pertolongan yang
datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke
Setelah Allah SWT melarang ber- dalam surgayang mengalir di bawahnya sungai-
muwaalaah kepada orang-orang kafia Allah sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida
SWT memerintahkan untuk ber'muwaalaah
kepada-Nya, kepada Rasul-Nya dan kepada terhadap mereka dan mereka pun merasa puqs
orang-orang Mukmin. terhadap Qimpahan rahmat)-Nya. Merekalah
golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya g olongan
Orang-orang Yahudi bukanlah para patron Allah itulah yang beruntungl' (al'Muiaadillah:
dan penolong kalian, tetapi patron dan penolong 2L-22)
kalian yang sesungguhnya adalah Allah SWT
beserta Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin Setiap orang yang ridha dan lebih memilih
yang menegakkan shalat, menunaikannya secara
utuh, lengkap dan sempurna rukun dan syarat- Allah SWT Rasul-Nya dan kaum Mukminin
syaratnya, menunaikan zal<at,yaitu memberikan sebagai patronnya adalah yang beruntung
zakat dengan penuh keikhlasan dan senang hati
kepada orang yang berhak mendapatkannya. sukses, dan mendapatkan pertolongan di dunia
Mereka adalah orang-orang yang tunduk kepada dan akhirat.
perintah-perintah Allah SWT tanpa mengeluh,
jemu, bosan, dan tidakpula riya. Fiqlh Kehldupan atau Hukum'hukum
Barangsiapa yang menolong agama Allah L. Ayat-ayat di atas berisikan ancaman Allah
SWT dengan beriman kepada-Nya dan ber-
tawakal kepada-Nya, menolong, mendukung bagi orang akan murtad setelah wafatnya
dan menyokong Rasul-Nya dan orang-orang
Mukmin, bukan musuh, sesungguhnya ia adalah Nabi Muhammad saw. iuga berisikan
orang yang menang, selamat dan beruntung.
informasi gaib bahwa ada sejumlah ma-
Dia berhasil meraih kemenangan,Ketika nusia yang akan murtad.
itu terwujudlah kemenangan dan dominasi Sebagaimana pula ayat'ayat tersebut
berisikan janji pahala dari Allah SWT bagi
Hizbullaah, yaitu jamaah kaum Mukminin dan orang yang Allah SWT telah mengetahui
kaum Mukminin orang-orang yang menang, bahwa ia tidak mengganti dan mengubah
karena mereka adalah Hizbullaah, sebagaimana agamanya dan tidak murtad.
firman-Nya dalam ayat
Ketika Allah SWT mewafatkan Nabi-
'Allah telah menetapkan, Aku dqn rasul' Nya, Muhammad saw., ada sejumlah orang
dari berbagai kabilah yang murtad. Allah
rasul-Ku pasti menang.' Sungguh, Allah Mahakuat, SWT pun memberi ganti kepada kaum
Mahaperkasa. Engkau (Muhammad) tidak akan Mukminin dengan orang-orang yang le-
mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada bih baik dari mereka yang murtad itu.
|uga, Allah SWT juga memenuhi ianji-Nya
Allah dan hari akhiral saling berkasih sayang kepada orang-orang Mukmin tersebut
dan merealisasikan ancaman-Nya kepada
dengan orang-orang yang menentang Allah dan orang-orang yang murtad.lEo
Rasul-Nya, sekalipun orang'orang itu bapaknya,
anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka Ibnu farir ath-Thabari meriwayatkan
itulah orang-orang yang dalam hatinya telah
dari Qatadah, ia berkata, 'Allah SWT
lB0 Tafsir ath-Thabari, 6 / lB2.
menurunkan ayat ini, dan Allah SWT orang-orang yang hina dan lemah) atau
harb mujliyah fperang yang menyebabkan
pasti sudah tahu bahwa akan ada orang- mereka terusir dari kampung halaman).
orang yang murtad. Ketika Allah SWT Mereka pun memilih opsi khiththah
mukhziyah, dan itu adalah lebih ringan
mewafatkan Nabi-Nya, Muhammad saw
mayoritas orang Arab murtad dari Islam bagi mereka, mengakui bahwa orang-
kecuali penduduk tiga wilayah, yaitu pen- orang yang terbunuh dari kalangan me-
duduk Madinah, penduduk Mekah, dan
penduduk al-Bahrain dari Abdul eais." reka adalah di neraka, bahwa orang-orang
Orang-orang murtad berkata, "Kami yang terbunuh dari kaum Mukminin
tetap shalat, tetapi kami tidak mau adalah di surga, bahwa harta benda yang
sebelumnya mereka peroleh dari tangan
mengeluarkan zakat. Sungguh demi Allah,
kaum Muslimin harus mereka kembalikan
harta-harta kami tidak boleh dirampas."
lagi, dan harta benda mereka yang berhasil
Lalu Abu Bakar ash-Shiddiq pun dilapori diperoleh oleh kaum Muslimin adalah halal
tentang apa yang terjadi, lalu dikatakan bagi kaum Muslimin.181
kepadanya, "sungguh seandainya mereka
Kesimpulannya adalah ini termasuk
benar-benar memahami hal ini, tentu
salah satu kemukjizatan Al-Qur'an dan
mereka akan membayar zakat dan bah-
kan menambahinya." Lalu Abu Bakar ash- Nabi Muhammad saw. karena menginfor-
Shiddiq berkata, "sungguh demi Allah, aku
tidak akan membedakan di antara sesuatu masikan kejadian futuristik, yaitu nanti
ada orang-orang Arab yang akan murtad
yang Allah SWT telah menyatukannya.
dan apa yang diinformasikan benar-
Seandainya mereka menolak untuk me- benar terjadi beberapa waktu setelah
nyerahkan sedikit saja dari apa yang telah
diwajibkan oleh Allah SWT dan Rasul- itu. Sebagaimana yang sudah pernah di-
Nya, pasti kami perangi mereka." Lalu jelaskan, terjadinya kemurtadan orang-
Allah SWT pun mengirimkan sejumlah orang Arab setelah wafatnya Rasulullah
pasukan bersama-sama Abu Bakac lalu
saw..
ia pun memerangi mereka atas dasar
Ibnu Ishaq mengatakan ketika Rasu-
yang sama dengan dasar yang digunakan lullah saw. wafat, orang-orang Arab mur-
tad kecuali penduduk tiga masjid, yaitu
Rasulullah saw melancarkan perang. Ia Masjid Madinah, Masjid Mekah dan Masjid
pun berhasil menawan, membunuh dan
membakar sejumlah orang yang murtad Iuwa'i."' Kemurtadan mereka bisa di-
dari Islam dan menolak membayar zakat.
klasifikasikan menjadi dua bagian atau
Ia pun memerangi mereka hingga mereka kelompok. Pertama, kelompok orang
kembali mengakui kewajiban membayar murtad yang mengabaikan dan menentang
syari'at secara keseluruhan. Kedua, ke-
zakat, sedang mereka dalam keadaan lompok murtad yang hanya menentang
kewajiban zakat, namun tetap mengakui
kalah dan terhina. kewajiban selain zakat, dan mereka ber-
Ada sejumlah delegasi Arab datang l8l Tafsir ath-Thabari, 6 / L83.
menemui Abu Bakar ash-Shiddiq. Lalu ia 182 fuwa'i, adalah sebuah nama benteng di Bahrain. Dalam
memberikan opsi pilihan kepada mereka
antara khitthah mukhziyah [menerima ke- sebuah hadits disebutkan, "Tempat pertama yang menjadi
lokasi shalat jum'at setelah Madinah adalah di Juwa'i.,,
sepakatan damai yang menjadikan mereka
TAFSIRAL-MUNIRJILID 3
kata, "Kami tetap shalat dan puasa, tetapi seperti sikap orang tua kepada anaknya
dan seorang majikan kepada budaknya.
kami tidak mau membayar zakat." Lalu
Sedangkan sikap mereka terhadap orang-
khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq pun
orang kafir seperti sikap binatang buas
memerangi mereka semua, mengutus
panglima Khalid bin Walid beserta se- terhadap mangsanya.
jumlah pasukan untuk memerangi me-
4. Ayat (s'j ;;'S 't;t;:. !i 91 4i ,J iJ;bJF,
reka, dan berhasil mengalahkan dan
menunjukkan keabsahan dan pengukuhan
menawan mereka, sebagaimana yang di-
jelaskan dalam kisah-kisah yang sudah kepemimpinan Abu Bakar ash-Shiddiq,
masyhur. Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan
dan Ali bin Abu Thalib. Mereka berjuang
2. Pendapat paling shahih menyangkut
di jalan Allah SWT pada masa kehidupan
turunnya ayat $irii, ff.cr:nr ;i; -r-), Rasulullah saw. dan memerangi orang-
adalah ayat ini turun berkenaan dengan orang murtad setelah masa beliau. Sudah
al-Asy'ariyyuun fkaum Abu Musa al- maklum bahwa orang yang memiliki sifat
Asy'ari). Dalam sebuah riwayat dijelaskan dan kriteria-kriteria ini, ia adalah wali
bahwa beberapa waktu setelah turunnya
ayat ini datanglah kapal-kapal yang meng- Allah SWT. Ada keterangan menyebutkan
bahwa ayat ini bersifat umum mencakup
angkut orang-orang asy-Ariyyuun dan
berbagai kabilah Yaman melalui jalur setiap orang yang berjihad melawan kaum
laut. Mereka memiliki peran besar dalam
Islam dan pada masa Rasulullah saw.. kafir sampai hari Kiamat.
Mayoritas penaklukan kawasan Irak pada 5. Allah SWT adalah wali [Penolong, Pelin-
masa khalifah Umar bin Khaththab adalah dung) orang-orang yang beriman. Di sini
berlangsung di tangan kabilah-kabilah Allah SWT berfirman [l-,i i, .<l; u,r|
Yaman.183 Ibnu Abbas mengatakan, ayat ini turun
Al-Hakim dalam al-Mustadrak meri- berkenaan dengan Abu Bakar ash-Shiddiq.
wayatkan dengan sanadnya, "Bahwasanya
Rasulullah saw menunjuk ke arah Abu Dalam sebuah riwayat lain dan sebagai-
Musa al-Asy'ari ketika turunnya ayat ini,
seraya beliau berkata, 'Mereka itu adalah mana yang disebutkan dalam pembahasan
kaum orang ini."'
3. Orang-orang Mukmin saling bersikap sebab turunnya ayat dari Mujahid dan as-
lemah lembut, rendah hati dan saling Suddi, bahwa ayat ini turun berkenaan
berkasih sayang di antara sesama mereka, dengan Ali bin Abu Thalib.
bersikap penuh simpati dan kasih sayang
kepada kaum Mukminin. Pada waktu yang Yang lebih shahih adalah ayat ini
sama, mereka bersikap keras dan angkuh bersifat umum mencakup semua kaum
terhadap orang-orang kafir.
Mukminin karena kata {rijr} adalah untuk
Ibnu Abbas mengatakan mereka ber-
sikap kepada sesama kaum Mukminin kelompok orang banyak. Di antara dalil
yang menunjukkan keumuman ayat ini
t83 Tafsir al-Qurthubi, 6 /220.
adalah berikut ini.
fabir bin Abdillah berkata, 'Abdullah
bin Salam berkata kepada Rasululah saw.,
"Sesungguhnya kaum kami dari Quraizhah
dan Nadhir telah mengucilkan dan men-
jauhi kami, dan mereka bersumpah tidak
akan sudi lagi mempergauli kami. Se-
mentara pada waktu yang sama, kami
tidak bisa duduk-duduk bergaul dengan
$eriiS {fr'6t8para sahabat Anda, karena jauhnya jarak
ayattempat tinggal kami." Lalu turunlah ayat
;Jiut$wini. Lalu Abdullah bin Salam pun berkata,
i\g\ S"Kami telah ridha Attah SIyuI, Rasul-Nya
--t' i;A$r Jv$'t1'f$'i$'$iYi\,i ffi ,e,J
-fKi'rif','!Fqf,,'1|mr,Ji{d;;:i )5 41 ,.r1'-t
"1i@ -$-S6|{
\
JjWrl,Wtl\$$,,\W\Wi\ -o\
dan orang-orang Mukmin sebagai patron
kami." a ?;5rf,&3 W'ril K:1'lirk'u
Para wali Allah SWT adalah mereka
ti:ij'iai'A{-s#yang dijelaskan spesifikasi dan kriteria- tr
i'tid trVi2tr'r*'*'r'rjil1,t3b^\
kriterianya dalam ayat ini, bukan selain 'n*,i6&3iLl|?tlAt'*:';;,ii5',,;4t
mereka, yaitu orang-orang yang mene-
gakkan shalat, menunaikan zakat, khusyu ttt!' 'r' g\6G $1r(6 O ;ar rr:"
dan tunduk patuh kepada Allah S\MT.
Maksudnya adalah mereka menunaikan r3,{r41zr&V'r$:}ifr #U
shalat fardhu pada waktunya dengan
memenuhi semua hak shalat, serta me-
& al'ihiit 6nunaikan zakat wajib dengan penuh ke-
qSAt; ;1t dJ;
ikhlasan dan senang hati. |i;llt i#li m'ais. 6( Y A".at
6. Barangsiapa memasrahkan urusannya r!tu,A'rAtdl,l$14i";13ciJ\i
kepada Allah SWT, mematuhi perintah
Rasul-Nya, dan ber-muwaalaah kepada q&lJ/"d)Jan,,F,
kaum Mukminin, ia adalah termasuk
bagian dari Hizbullaah, yaitu pasukan "Wahai orang- orang y ang b eriman ! | anganlah
Allah SWT yang menolong agama-Nya,
kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan
yang membuat agamamu jadi bahan ejekan
menjauhi larangan-larangan-Nya. Jika sifat,
kriteria dan spesifikasi-spesifikasi ini telah dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang
terpenuhi, mereka itulah orang-orang yang
yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-
menan&
orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah
kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.
"Dan sesungguhnya bala tentara Kami Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk
itulah yang pastt menang." (ash-Shaaffaat:
173) (melalcsanakan) shalat, mereka menjadikannya
bahan ejekan dan permainan. Yang demikian
itu adalah karena mereka orang-orang yang
tidak mengerti. Katakanlah,'Wahai Ahlul Kitab!
LARANGAN BER-MUWAALMH Apakah kamu memandang kami salah, hanya
KEPADA ORANG.ORANG KAFIR karena kami beriman kepada Allah, kepada
DAN SEBAB.SEBABNYA
apa yang diturunkan kepada kami dan kepada
apa yang diturunkan sebelumnya? Sungguh,
Surah al-Maa'idah Ayat 57 - 63 kebanyakan dari kamu adalah orang-orang yang
xzntl fasik.' Katakanlah (Muhammad), Apakah akan
aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih
,'rr
/t. .1t)), ) I,2,. buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi
[-rJ13lrt*ja-) et{A'".1t:i"$1$t'rtrt$ Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai
6!a\ v,'7,;Vv;hAi\:Kv"#a6r$J'*jt Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera
dan babi dan (orang yang) menyembah Thagut) yang lain. Mereka membaca kasrah huruf
ha dan membaca sukun huruf mim ketika
Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih
waqaf.
tersesat dari jalan yanglurus. Dan apabila mereka
(Yahudi atau munafik) datangkepadamu, mereka st ,,-n!l;#
mengatakan,'Kami telah beriman,' padahal mereka Warsy, as-Susi, dan Hamzah ketika waqaf
datang kepadamu dengan kekafiran dan mereka membaca 1;jy.
pergi pun demikian; dan Allah lebih mengetahui
apa yang mereka sembunyikan. Dan kamu akan I'raab
melihat banyak di antara mereka (orang Yahudi)
berlomba dalam berbuat dosa, permusuhan dan di-' {,urii;d<j,;y Kalimat 4rd<jri} dibaca nashab
memakan yang haram. Sungguh, sangat buruk ath af-kan kep ada kalimat {rs:i, rrijr
apa yang mereka perbuat. Mengapa para ulama jr}.
dan para pendeta mereka tidak melarang mereka
mengucapkan perkataan bohong dan memakan ri
yang haram? Sungguh, sangat buruk aPa yang
mereka perbuat." (al-Maa'idah : 57 -63) Ada qiraa' aat yang membaca Tarr kalimat
Qlrua'aat ini, sehingga menjadi 4.,ii<iri}, karena di-'athaf-
(ll;^f, {it 3*kan kepada kalimat {;,;<j, ,}ri ,i,b.
1. 1tj!; Ini adalah qiraa'aat Hafsh. s, ii 'vr & Sy Kalimat {fir ii}
2. 1tiy'; Ini adalah qiraa'aat Hamzah. berkedudukan i'raab n ashab,sedangkan' a amil
3. pj!; Ini adalah qiraa'aat imam yang lain.
yang me-n ashab-kannya adalahfi' il {rry}.
4;diir;F .a ui| Kata (up di sini,
(# .r J2t tt t4\. Jii
L. <.,&tr> Dengan dibaca jarr, ini adalah
kedua-duanya adalah maa maushuul yang
qiraa'aat Abu Amr; al-Kisa'i, dan qiraa'aat
ulama nahwu. memiliki makna jsaerprerktiakreantaa{.dr.i1-'Jalthhabfe-rkkaen-
dudukan
2. <'riit:> Dengan dibaca nashab, ini adalah i'raab
qiraa'aat imam yang lain. kepada lafzhul ialaalah (.lr|.
$-rakt "Yi.t\ 43*6 ii:'i;y Kalimat ini juga di:athaf-
1. pr;Lst +rlniadalah qiraa'aatHamzah. kan kepada lafzhul jalaalah (.:,r), sehingga
2. prltist 4'r) lniadalah qiraa'aatimam yang
Aikira-kira asalnya adalah <3"*u 3ti nu Al.
lain.
4{,;'y Kata ini dibaca nashab sebagai
t/(-.*0 JJ,\ lf tamyiiz, sedangkan 'aamil yang me-nashab-
1. 1c-^3g Ini adalah qiraa'aat Nafi, Ibnu Amir;
kannya adalah {+r;1 ,i}.
Hamzah, Ashim, dan Khalaf. {;,r Xj ir} Kata {;} di sini bisa dibacajarr
sebagai badal dari kata {,-.}, datam bentuk
2. 1c*3j Ini adalah qiraa'aatimamyanglain.
badal al-Kull minal kull.
{aY';1;Y
Atau dibaca rafa' sebagai khabar dari
L. <f:\\ &-b Ini adalah qiraa'aat Abu Amr.
2. (fl)ri{}) Ini adalah qiraa'aat Hamzah dan mubtada'yang dibuang disertai juga dengan
al-Kisa'i. pembuangan kata yang berkedudukan sebagai
3. ,p1r fu!) Ini adalah qiraa'aat para imam mudhaaf sehingga kira-kira asalnya adalah 9;
;;,1it i*s tatu kata yang menjadi mubtada',
yaitu {r"} dan kata yang menjadi mudhaaf,
yaitu 1;,^l; dibuang.
Atau dibaca nashab sebagai bentuk adz-
Dzamm fcelaan dan kecaman) dengan meng-
;asumsikan sebuahy''il, yakni A1ar i:i ti i:6.
$i;iit 6a;*;F Xrti-at ini di:athaf-kan
kepada kalimat (i;jp. Begitu juga dengan (memberikan penekanan lebih, hiperbola) da-
lam mencela mereka.
kalimat {-;r.ulr -u'r}.
Mufradaat Lughawlyyah
4-j,kt 'trh Kalimat ini di-'athaf-kan
kepada kalimat (i;j}. Di sini, digunakan ben- {rj]i} sebagai bahan olok-olokan, tertawa-
tuk dhamir tunggal bukan jamak, yaitu {;r;;}
karena melihat atau mempertimbangkan an dan cemoohan.
bentuk kata (.rF bukan mempertimbangkan (;ry, tjri ,it ; Vty Huruf jarr fi;y\ di
maknanya. sini adalah berfungsi untuk menjelaskan jenis
orang yang dimaksudkan. Kata (J,^:iJi [main-
{,jKi} Kata ini dibaca nashab sebagai
main, sendau gurau) adalah lawan kata li.ji;
tamyiiz.
[sungguh-sungguh).
i$:,to? #r> <4",q-", ;iy Kedua kalimat
(;G<jr;) orang-orang musyrik. {i,r r;iir;}
ini berkedudukan i'rab nashab sebagai haal,
bertakwalah kamu sekalian kepada Allah
yakni {.irr< \;;i ;.rs r!;y. ;aai, hurufjarr ba' SWT dengan tidak ber-muwaalaah (menjalin
di sini adalah huruf ba' untuk menunjukkan patronase) dengan mereka itu. {.,r.i dr J}}
jika kamu sekalian memang benar-benar
pengertian haal, seperti perkataan !;-; tr\
(:)::,yrt ni {d-J} [Zaid pergi dalam keadaan orang yang beriman dengan sesungguhnya.
sambil membawa senjata). {i*1, . ,$;d r:1;} dan orang-orang yang
Balaaghah jika kalian menyeru untuk menegakkan shalat
dengan kumandang adzan dan iqamah.
$"yi € j1) Kalimat ini adalah memiliki
{uriiir} mereka menjadikan shalat. rj;i}
fungsi dan tujuan untuk memotivasi, serta {ejj sebagai bahan ejekan, tertawaan dan ce-
menggugah kesadaran. moohan.
{i! rI ji rr t, :,;4 ',t; :4' *i U ; iy Ini {+r} sikap dan tindakan mereka.) ir,#\y
(jj*; disebabkan mereka adalah orang-orang
adalah masuk kategori salah satu bentuk
yang tidak mempergunakan akalnya.
ungkapan ta'kiidul madhi bi maa yushbihu
43;l ;y tatian mengingkari, mengecam
adz-Dzammq wa bil 'aksi [memperkuat
dan mencela kami tidak lain hanya karena
pujian dengan sesuatu yang secara sekilas
tampak seakan-akan seperti celaan, dan keimanan kami sedangkan kalian mengambil
sebaliknya, memperkuat celaan dengan se- sikap sebaliknya, yaitu tidak mau beriman yang
suatu yang secara sekilas nampak seakan-
akan seperti pujian). Di sini, mereka kaum di sini diungkapkan dengan kata-kata fasik
Ahlul Kitab menempatkan sikap memegang
teguh keimanan sebagai sesuatu yang harus yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
diingkari dan dikecam. sikap tidak mau beriman tersebut. Padahal
{i,.r: i;ylniadalah bentuk ungkapan ar- secara logika dan kelumrahan, keimanan sama
sekali bukanlah sesuatu yang layak diingkari,
Tahakkum (ejekan), yaitu menggunakan kata, dicela dan dikecam.
(ir;h yang aslinya bermakna pahala untuk (r;;F balasan. Dari kata 1.j1 -riy yang
artinya adalah @t e) [kembali i<epadanya)
mengungkapkan makna hukuman.
karena balasan kembali kepada pemiliknya
(dt(l i.F Di sini, asy-Syarru [kejelekan) yang berhak mendapatkannya.
dinisbahkan kepada al-Makaan [tempat), {-r"r-uJr} setiap sesuatu yang disembah
padahal kejelekan itu adalah bagi para peng- dan dipuja-puja selain Allah SWT seperti
huninya. Ini sebagai bentuk al-Mubaalaghah
setan, berhala, dan arca. Menyembah thaghut 4t;A\;G ",4b sungguh betapa buruknya
adalah ungkapan tentang sikap taat dan patuh apa yang mereka perbuat, berupa tindakan
kepadanya. tidak mencegah dari perbuatan-perbuatan
Pada kalimrt (,,*1h digunakan dhamir tersebut.
jamak, karena melihat dan mempertimbangkan Sebab Turunnya Ayat
makna kata {.r}. Sedangkan pada kalimat 7. Ayat 57
sebelumnya digunakan bentuk dhamir tunggal, Abusy Syekh bin Hayyan al-Anshari al-
Ashfihani meriwayatkan dari Ibnu Abbas,
karena melihat dan mempertimbangkan ia berkata, "Rifa'ah bin Zaid bin Tabut dan
Suwaid bin Harits, mereka berdua pura-pura
bentuk kata {;r,}. Mereka adalah kaum Yahudi.
menampakkan keislamannya, padahal mereka
{rt(l;,lr: tli} mereka adalah orang-orang berdua adalah orang munafik. Ada seorang
laki-laki dari kaum Muslimin memiliki jalinan
yang lebih buruk tempatnya karena tempat
persahabatan erat dan patronase dengan
kembali mereka adalah neraka.ot- t 'l*i;Y
mereka berdua. Lalu Allah SWT menurunkan
{ptdan lebih tersesat,lebih melenceng dari ayat57 sampai 61 surah al-Maa'idah."
jalan kebenaran. Kata {,'ili} makna asalnya
Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas, ia
adalah 1.t-;!i; [tengah-tengah).
berkata, 'Ada sejumlah orang Yahudi datang
{p +iyPenyebutan kalimat, di
,i-i; menemui Rasulullah saw. termasuk di
"sini sebagai bandingan perkataan kaum Yahudi
antaranya adalah Abu Yasir bin Akhthab, Nafi'
kepada Nabi Muhammad saw. tatkala beliau bin Abi Nafi, dan Ghazi bin Amr. Lalu mereka
bertanya kepada beliau, "Siapa sajakah para
menyebutkan Nabi Isa. Ketika itu, mereka ber- rasul yang kamu imani?" Beliau pun berkata,
'Aku beriman kepada Allah, dan apa yang
kata kepada beliau, "Kami tidak mengetahui diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq,
sesuatu yang lebih buruk dari agamamu." Ya'qub dan anak-anaknya, dan apa yang
Kalimat (ir":[ ii ii;] di:athaf-kan diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari
kepada kalimat (fit|. Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
4€tt* r!11) dan ketika orang-orang muna- seorang pun di antara mereka dan hanya
fik Yahudi mendatangi kalian.{;<i! ii-; ,.;;y kepada-Nya kami berserah diri." Ketika beliau
menyebutkan nama Isa, mereka mengingkari
padahal mereka masuk dan mendatangi kalian
dan menolak kenabiannya, dan sontak
dalam keadaan menetapi kekafiran. t;; i i1y
langsung berkata, "Kami tidak beriman kepada
(r dan ketika mereka pergi dari hadapan kalian Isa dan tidak pula kepada orang yang beriman
kepadanyal' Lalu Allah SWT menurunkan ayat
juga tetap seperti itu, yaitu dalam keadaan 59 berkenaan dengan mereka itu.
menetapi kekafiran dan tidak beriman. Dalam sebuah riwayat disebutkan ketika
Rasulullah saw. menyebut nama Nabi Isa,
[i,;K:. tit- a Ci i;y Allah SWr lebih
mereka pun berkata, "Kami tidak pernah
tahu tentang kemunafikan yang mereka sem- mengetahui ada sebuah agama yang lebih
bunyikan itu. {i-i tF e;}b Dan kalian lihat buruk dari agamamu."
banyak dari kaum Yahudi itu. {i1i C t*:*.b
bersegera, begitu bersemangat dan intensif
dalam berbuat dosa, yaitu kebohongan
(,:r;iir;p dan kezaliman.
(.-3r g;V dan memakan harta haram
yang remeh dan hina, seperti suap dalam bi-
dang hukum peradilan [memperjual belikan
putusan hukum), riba dan yang lainny^. ,rb
{41';4; dari tindakan mereka berkata bohong.
3rAFSIRAI-MUNIRIILID *+l{t4.Gl;;*b+t+{+ surah ar-Maa'ldah
\-___---
Dalam sebuah riwayat lain dari Ibnu para pemiliknya, sekalipun mereka pura-pura
Abbas disebutkan bahwa ada sejumlah orang menampakkan sikap baik dan bersahabat,
Yahudi dan orang musyrik mentertawakan sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat,
kaum Muslimin pada saat menunaikan shalat, "Dan apabila mereka berjumpa dengan
lalu Allah SWT pun menurunkan ayat ini. orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami
Keserasian Antar Ayat telah beriman.' Tetapi apabila mereka kembali
kepada setan-setan (para pemimpin) mereka,
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Allah SWT mereka berkata, 'Sesungguhnya kami bersama
komu, kami hanya berolok-olok "' (al-Baqarah:
melarang menjadikan kaum Yahudi dan
L4)
Nasrani sebagai para sekutu, penolong dan
patron selain Allah SWT. Kemudian di sini Allah Bertakwalah kamu sekalian wahai kaum
SWT mengulang kembali pelarangan tersebut Mukminin kepada Allah SWT. Takutlah kalian
untuk mempertegas larangan menjadikan kepada adzab dan ancaman-Nya, jika kalian
memang sungguh-sungguh sebagai orang-
orang-orang kafir secara umum sebagai para orang yang beriman dengan bena[ tulus dan
sekutu, penolong dan patron karena orang- sebenar-benarnya iman, menghormati dan
orang kafir senantiasa melancarkan berbagai menjunjung tinggi hukum-hukum-Nya dan
mematuhi batasan-batasan-Nya. Atau jika
gangguan kepada kaum Mukminin serta kalian memang benar-benar sebagai orang-
orang yang mengimani syari'at Allah S\MT.
menentang dan anti terhadap agama mereka. yang dijadikan oleh mereka itu sebagai bahan
Tafslr dan Penjelasan ejekan, tertawaan, permainan, olok-olokkan
Tema ayat-ayat ini adalah melarang keras dan cemoohan.
ber-muwaalaah (menjalin patronase) kepada
Begitu juga, ketika kalian menyeru kepada
musuh-musuh Islam dan kaum Muslimin
dari kalangan Ahlul Kitab dan orang-orang shalat dengan mengumandangkan adzan,
mereka juga menjadikannya sebagai bahan
musyrik yang senantiasa mengejek, mengolok-
ketertawaan, ejekan, permainan, guyonan,
olok dan mencemooh syari'at-syari'at Islam olok-olokkan dan cemoohan. Karena mereka
yang suci serta menjadikannya sebagai bahan adalah orang-orang yang tidak memahami
permainan, sendau gurau, dan lelucon.
esensi dan substansi beribadah kepada Allah
Wahai orang-orang Mukmin, janganlah
kamu sekalian mengambil orang-orang kafir; SWT dan syari'at-syari'at-Nya. Ini semua
yaitu orang-orang Yahudi, Nasrani, orang- adalah ciri-ciri para pengikut dan kroni-kroni
setan yang ketika mendengar kumandang
orang musyrik dan orang-orang munafik yang
adzan langsung lari terbirit-birit sampai ia
mengolok-olok, mencemooh dan mengejek
tidak mendengarnya.
agama kalian serta menjadikan syiar-syiar dan
syari'at-syari'atnya sebagai bahan permainan, Kemudian Allah SWT mengkritisi dan
lelucon dan guyonan, janganlah kalian meng-
mendebat mereka.
ambil mereka sebagai sekutu dan patron
kalian. Karena orang yang mentertawakan, Wahai Muhammad, katakan kepada kaum
mengejek, mencemooh dan mengolok-olok Ahlul Kitab yang menjadikan agamamu sebagai
sesuatu berarti ia adalah orang yang anti ter- bahan cemoohan, permainan, guyonan dan olok-
olokkan, kalian tidak menghujat dan mencela
hadap sesuatu itu, melecehkannya, tidak kami melainkan hanya karena keimanan kami
mengimaninya, memusuhinya dan memusuhi
ThFSTRAL-MUNrR rrrrD 3
yang kukuh kepada Allah SWT., rasul-rasul-Nya, yang diturunkan-Nya kepada kami dan bahwa
apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang
kebanyakan dari kalian adalah orang-orang
diturunkan kepada para rasul sebelumnya,
padahal hal itu sama sekali bukan merupakan fasik).
suatu aib dan cela? Di sini diungkapkan dengan kata-kata
Berdasarkan pengertian ini, maka berarti {t'$iy [kebanyakan), karena masih ada
istitsnaa' dalam ayat ini adalah istitsnaa' sebagian kecil dari Ahlul Kitab yang tetap
munqathi', seperti dalam ayat, memegang teguh pokok-pokok agama berupa
"Dan mereka menyiksa orang-orang Muk- mengesakan Allah dan hanya menyembah
kepada-Nya, komitmen terhadap kebenaran
min itu hanya karena (orang-orang Mukmin
itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, dan keadilan, dan cinta kebaikan.
Maha Terpujl" (al-Buruui: 8)
Kemudian Allah SWT memberikan tang-
"Dan mereka tidak mencela (Allah dan gapanterhadap sikap merekayangmencemooh,
Rasul-Nya), sekiranya Allah dan Rasul-Nya
telah melimpahkan karunia-Nya kepada me- mengolok-olok dan menertawakan.
rekq," (at-Taubah: 74) Wahai Muhammad, katakan kepada
mereka, aku beritahukan kepada kalian
Selain itu, karena kebanyakan dari kalian wahai orang-orang yang mengolok-olok
adalah orang-orang yang fasik, yakni mem- dan mentertawakan agama kami, serta ber-
bangkang dan keluar dari hakikat agama, dan kata, "Kami tidak mengetahui ada sebuah
agama yang lebih buruk dari agamamu,"
tidak ada sesuatu dari agama yang ada pada
aku beritahukan kepada kalian tentang apa
kalian melainkan hanya fanatisme, formalitas, yang jauh lebih buruk dari orang-orang yang
simbol dan tradisi-tradisi yang palsu. berperilaku seperti itu, atau dari agama
orang yang dilaknat Allah SWT, dengan
Kalimat 43*6 i'g ;ir} di-'athaf-kan
mengasumsikan keberadaan mudhaaf yang
kepada kalimat {rli}, yaitu kalian tidak meng-
dibuang sebelum kata (olp. Hal ini berarti
hujat dan mencela kami melainkan hanya ka-
menghendaki munculnya pertanyaan lain dari
rena keimanan kami dan karena kalian adalah mereka tentang apa yang lebih buruk 'Apakah
orang-orang yang membangkang dan keluar itu?"
dari keimanan. Seakan-akan dikatakan, kalian Lalu Allah SWT pun memberikan jawaban.
Hal yang lebih buruk dari itu aku beritahukan
tidak mencela dan menghujat kami melainkan
kepada kalian tentang sesuatu yang lebih
hanya karenakami membedai kalian, sekiranya buruk dari apa yang kalian lontarkan dan
kami masuk ke dalam agama Islam sedangkan tuduhkan kepada kami. Sesuatu itu adalah
kalian sebaliknya yaitu berada di luar agama balasan orang yang dilaknat Allah SWT. Ini
Islam. seperti ayat,
Bisa juga dengan mengasumsikan kebera- "Katakanlah (Muhammad), Apakah akan
daan mudhaaf yang dibuang yakni $3 "G;tt1 aku kabarkan kepadamu (mengenai sesuatu)
yang lebih buruk daripado itu, (yaitu) nerdkQ?"'
(JJ&tr, (al-Haii:72)
Mungkin juga di-'afh af-kan kepada kata Di sini terkandung ungkapan dalam bentuk
yang dibaca jarr,yaitu t;e;,r, jr:jy $L o't:a c1 berpindah dari kecaman terhadap mereka
6'j:t i'E'0i., v1i ji (aan r<arirn ii a"t mencela
dan menghujat kami melainkan hanya karena
keimanan kami kepada Allah SWI kepada apa
3TaFSI R AL- MUN r R II Lt D $Ilr /-*--\ surah at-Maa,tdah
dengan menegakkan hujjah atas sikap mereka menjadi babi adalah mereka yang kafir pada
yang mengolok-olok dan menertawakan, kasus maa'idah [jamuan makan) Nabi Isa.
Ada riwayat lain juga yang menyebutkan
kepada kecaman lain yang lebih keras ter-
hadap mereka, yaitu mengingatkan mereka bahwa pengubahan wujud dan bentuk men-
tentang buruknya keadaan dan tingkah para jadi kera dan babi, kedua-duanya adalah
pendahulu mereka terhadap para nabi mereka,
serta balasan Allah SWT terhadap mereka atas terhadap mereka yang melanggar kesakralan
kefasikan mereka tersebut.
dan pantangan hari Sabtu, yaitu mereka yang
Orang yang dilaknat Allah SWT maksud-
masih muda diubah wujud dan bentuknya
nya adalah Allah SWT menjauhkan dan menjadi kera, sedangkan yang tua diubah
mengusirnya dari rahmat-Nya. Laknat me-
wujud dan bentuknya menjadi babi.
rupakan implikasi pasti dari murka Allah, dan
murka Allah menghendaki implikasi adanya Sedangkan dalil yang menunjukkan bahwa
laknat karena laknat adalah ujung hukuman
orang yang dimurkai oleh Allah SWT. mereka yang berubah wujud dan bentuk men-
Selain itu, juga dimurkai Allah SWT. Mak- jadi kera dan babi akhirnya punah adalah hadits
sudnya adalah dengan kemurkaan yang Allah
SWT tidak akan meridhainya selama-lamanya. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan yang
Di antara mereka ada yang Allah SWT lainnya dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,
jadikan kera dan babi karena murkaAllah SWT 2;7t ,r *t y'it ;*:i" i-l, ,E
kepada mereka. Allah SWT pun menyegerakan At * 4t ,lA e, ai a3uAtj
hukuman kepada mereka di dunia. Ini seperti &)i t1'rt I ,yi r'lut :tl *; y
firman Allah SWT, ,t, 'J1;+ ,:,"rt ,!;;
i;'4r "o1t ^d fr)
"Dan sungguh, kamu telah mengetahui
^;e
orang-orang yang melakukan pelanggaran
di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami oJtpJ;sluaruAt1
katakan kepada mereka, Jadilah kamu kera "Rasulullah ror. dironyo tentang binatong t
yang hina !"' (al-Baqarah: 65) dan babi, apakah binatangkera dan babi itu adal"aroh
|uga firman Allah S\MX, binatang yang asalnya adalah manusia yang diubah
"Maka setelah mereka bersikap sombong wujud dan bentuknya menjadi kera dan babi oleh
terhadap segala apa yang dilarang. Kami kata-
kan kepada mereka, 'Jadilah kamu kera yang Allah SWT?" Lalu Rasulullah saw. bersabda,
hine."' (al-A'raaft 166) 'Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah ben-
tuk dan wujud -atau beliau bersabda, tidak
Mayoritas ulama mengatakan bahwa me-
reka memang benar-benar diubah wujud dan membinasakan- suatu kaum,lalu menjadikan me-
reka berketurunan. Dan sesungguhnya binatang
bentuk menjadi kera dan babi sungguhan,
kera dan babi sudah ada sebelum lru.'" (HR Muslim)
kemudian mereka punah. Kaum Yahudi yang
Ath-Thabari mengutip dari Mujahid dan
diubah wujud dan bentuknya menjadi kera
adalah orang-orang Yahudi yang melanggar yang lainnya menyangkut ayat $,t:r; i;7 tj;y,
kesakralan dan pantangan hari sabtu. Se- yakni jadilah kalian orang-orang yang hina
dangkan yang diubah wujud dan bentuknya dina dan lemah.18a
Di antara mereka ada pula yang dijadikan
orang dan menjadikan thaghut sebagai se-
184 Tafsir ath-Thabari, t / 264.
sembahan selain Allah SWT. Thaghut adalah tetap setia mendekap kekafiran dan memegang
setiap sesuatu yang disembah selain Allah
teguh kekafiran dalam hati mereka. fadi,
SWI seperti berhala, arca, setan dan anak
sapi. Penyembahan mereka kepada anak ketika mereka berada di dekatmu Muhammad
atau masuk menemui kamu atau pergi dari
sapi termasuk perbuatan yang setan, men- hadapanmu, keadaan mereka sejatinya adalah
jadikannya tampak baik di mata mereka, se-
hingga penyembahan mereka kepada anak sama dan tidak berubah, yaitu tetap kafiq,
sapi itu berarti sama saja dengan menyembah tanpa sedikit pun bergeser dari kekafiran
kepada setan. mereka. Ini sudah merupakan sifat orang-
Mereka yang telah dijelaskan ciri-ciri dan orang munafik yang sudah sangat terkenal,
spesifikasi negatifnya lebih buruk tempatnya
dari apa yang kalian tuduhkan kepada kami yaitu mereka bersikap pura-pura kepada
karena tidak ada tempat bagi mereka di akhirat
kelak melainkan neraka. Mereka lebih tersesat orang-orang Mukmin. Namun sejatinya hati
dari jalan yang lurus yaitu kebenaran yang mereka tetap memeluk erat kekafiran. Watak
dan kebiasaan yang menjadi ciri khas mereka
tiada suatu apa pun yangbisa mengunggulinya. adalah menipu, mengelabuhi, dan berpura-
pura, sebagaimana firman Allah SWT,
Kalimat {.pfi ek ";b bukanlah untuk
"Dan apabila mereko berjumpa dengan
memperbandingkan karena agama ini ada- orong-orang yang beriman, mereka berkata,
'Kami telah beriman.' Tetapi apabila kembali
lah kebaikan murni. Akan tetapi kalimat ter- kepada sesamqnya, mereka bertanya, Apakah
sebut adalah masuk kategori menggunakan akan kamu ceritakan kepada mereka apa
yang telah diterangkan Alloh kepademu,"' (al-
af'al tafdhiil dalam konteks sesuatu yang Baqarah:76)
tidak ada pada sisi yang lain dari dua sisi
yang diperbandingkan. Dengan kata lain, Mereka adalah orang-orang bodoh dan
memperbandingkan di antara dua hal yang dungu. Allah SWT lebih tahu tentang apa
makna yang menjadi titik yang diperbanding- yang mereka sembunyikan. Allah Maha Me-
kan tidak ditemukan pada salah satunya. ngetahui semua rahasia mereka dan semua
yang tersembunyi dalam hati mereka, sekali-
Penggunaan kalimat ini hanya dalam konteks pun mereka di hadapan orang berpura-pura
al-Musyaakalah, yaif.t menyesuaikan dan me- memperlihatkan keadaan yang berbeda dengan
nyerasikan dengan benturk perkataan dan
yang sebenarnya.
keyakinan mereka, "Kami tidak mengetahui hal
Sesungguhnya Allah SWT Maha Menge-
yang lebih buruk dari agamamu." tahui segala hal yang gaib dan yang terlihat,
lebih mengetahui tentang mereka daripada
Bentuk kalimat seperti ini adalah seperti
mereka sendiri, dan Allah SWT akan membalas
ayat, mereka dengan balasan yang paling sempurna.
"Penghuni-penghuni surga pada hari itu Keadaan dan tingkah mereka yang identik
dengan tipuan, kepura-puraan, kebohongan,
paling baik tempat ting g alny a dan p aling indah kepalsuan, keburukan dan kecurangan, tidak
pernah berubah baik ketika mereka bertemu
temp at i stirahatny a. " (al-Furqa an= 24) Rasulullah saw. dan kaum Mukminin maupun
ketika pergi dari hadapan beliau dan kaum
Kemudian Allah SWT menjelaskan ting- Mukminin.
kah orang-orang munafik. Ketika orang-orang
munafikYahudi datang, mereka berkata, "Kami
beriman kepada Rasul dan kepada apa yang
diturunkan kepadanyai' padahal sejatinya
waktu itu mereka adalah orang-orang yang
ThFSIRAL-MUNIR Jrrrp 3 "q-gx -P**tr*tt.i".<_l.ifrf#ii f5;;7*hg..: ..,, .. Surah at-Maa'tdah
"Dan juga orang-orang Yahudi yqng sa- makna at-Tahdhiidh fmendorong dan me-
ngat suka mendengar (berita-berita) bohong
nyuruh dengan kuat).
dan sangat suka mendengar (perkataan-per- Mengapakah para rabbaani [para ulama
kataan) orang lain yang belum pernah datang yang menjadi pemuka, tokoh, dan pemimpin
kepadamu." (al-Maa'idah: 41) yang memegang jabatan dan otoritas atas
Berdasarkan hal ini, dikatakan bahwa me- kaum Yahudi) dan al-Ahbaar (para ulama kaum
reka adalah orang-orang yang tidak normal,
YahudiJlEs tidak melarang dan mencegah me-
dan aneh. Karena barangsiapa yang menghadiri
reka dari melakukan perbuatan-perbuatan
majelis Rasulullah saw dengan penuh ke-
tersebut? Sungguh betapa buruknya apa yang
seriusan, kesadaran, etika dan sopan santun,
dengan segera Allah SWT akan menurunkan para rabbaani dan al-Ahbaar perbuat itu
dan menumbuhkan cahaya keimanan dalam
berupa tindakan tidak melarang dan mencegah
hatinya. Namun tidak demikian halnya dengan
kaum Yahudi dari melakukan perbuatan-
mereka karena barangkali mereka bahkan ber-
maksud ingin rasanya membunuh beliau ketika perbuatan tersebut dan sikap mereka yang
melihat dan mendengar perkataan beliau. membiarkan dan bahkan menyetujui dan
Kemudian Al-Qur'an menjelaskan sifat merestui kemungkaran. Seakan-akan di sini
dan watak mereka lainnya yang lebih buruk
lagi dari yang telah disebutkan sebelumnya. sepertinya para rabbani dan al-Ahbaar itu
Kamu wahai Nabi melihat banyak dari orang- dianggap lebih berdosa dari orang-orang yang
orang Yahudi yang mengolok-olok, mengejek,
dan mencemooh agamamu. Mereka begitu melakukan kemungkaran itu sendiri (yaitu
cepat dan gemar melakukan dosa, kezaliman, dengan menggunakan kata {r#}). Karena
kemaksiatan, menganiaya orang dan me- tidak setiap 'aamil (orang yang mengerjakan)
makan harta orang lain secara batil. Sungguh bisa disebut shaani'[pengrajin, orang yang ahli
seburuk-buruk perbuatan adalah perbuatan membuat sesuatu), dan setiap amal (pekerjaan)
tidak bisa disebut seb agai shinaa'ah (kerajinan)
mereka dan seburuk-buruk penganiayaan
hingga orang yang bersangkutan benar-
adalah penganiayaan yang mereka lakukan. benar ahli, terlatih dan menguasai betul,
Betapa buruk dan jeleknya tindakan dan per- sehingga ia disebut ahli dan pakar. Hal ini
buatan mereka. sebagaimana keterangan yang disebutkan oleh
az-Zamakhsyari.186 Sementara itu, al-Qurthubi
Kemudian Allah SWT mendorong dan me- mengatakan, ash-Shun'u semakna dengan a/-
merintahkan para pemuka agama dan ulama
Amal, hanya saja ash-Shun'u menghendaki
mereka supaya melarang dan mencegah
makna lebih, yaitu benar-benar ahli, pakar dan
mereka dari berkata bohong dan memakan menguasai betul apa yang diperbuat dan di-
harta haram. kerjakan.187
Al-Badhaiwi mengatakan kalimat ljJF Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa
$ot*.q e,6i adalah kalimat yang mengan- ayat ini adalah ayat paling tegas dan keras
dung makna al-Hadhdh [mendorong dan dalam Al-Qur'an. Dalam Al-Qur'an tidak
memerintahkan dengan kuat). Karena kata p ada ayat yang lebih keras kecaman, cercaan
dan tegurannya dari ayat ini. Adh-Dhahhak
(.ji ;ita masuk pada fi'il maadhin, memiliki mengatakan, "Dalam Al-Qur'an, tidak ada ayat
makna at-Taubiikh [celaan, cercaan). Sedang- lB5 Tafsir Ibnu Katsir,2/74; al-Baidhawi, hlm. 156.
186 Al - Kasysyoaf, | / 47 l.
kan jika masuk padafi'il mudhaari', memiliki 187 Tafsir al-Qurthubi, 6 / 237.
TAFSIRAL-MUNIR JILID 3
yang lebih menakutkan bagi saya dari ayat hal-hal yang bersifat insidentil seperti shalat
ini." Ayat ini menjadi hujjah atas para ulama jenazah, shalat hari raya, shalat gerhana ma-
ketika mereka teledor, lalai, dan tidak serius
dalam memberi petunjuk, penyuluhan dan tahari dan shalat gerhana rembulan.
bimbingan kepada umat, tidak serius dalam
melarang dan mencegah umat dari berbagai Sebelumnya, Rasulullah saw. sempat me-
kejelekan dan dosa yang merusak tatanan
kehidupan individu dan masyarakat. mikirkan bagaimana seharusnya pola dan
Flqih Kehidupan atau Hukum-hukum bentuk kalimat adzan, hingga akhirnya Abdullah
Ayat ini secara eksplisit dan jelas menguat- bin Zaid mengalami mimpi di mana dalam
kan hal yang telah dipaparkan di bagian ter-
mimpinya itu ia diperlihatkan dan diberitahu
dahulu, yaitu memutus ialinan muwaalaah
tentang pola dan bentuk kalimat adzan. Mimpi
[patronase, persekutuan) dengan orang-orang serupa juga dialami oleh Umar bin Khaththab
kafir secara umum. Karena orang-orang kafir
dan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sebenarnya,
senantiasa mencemooh, menertawakan,
Rasulullah saw. sendiri juga pernah mendengar
menghina, meledek dan mengolok-olok syari'at kumandang adzan pada malam isra' mi'raj di
dan hukum-hukum Islam, terutama waktu langit.
pengumandangan adzan shalat. Kemudian Rasulullah saw. memerintah-
Al-Kalbi menuturkan, dulu jika seorang kan Bilal untuk mengumandangkan adzan
muadzdzin mengumandangkan adzan dan shalat dengan kalimat yang sama seperti
kalimat adzan yang biasa dikumandangkan
kaum Muslimin pun pergi menunaikan shalat, sehari-hari pada masa sekarang. Dalam
orang-orang Yahudi berkata, "Mereka telah adzan shalat Shubuh, Bilal menambahkan
berdiri, semoga mereka tidak bisa berdiri."
Mereka tertawa, meledek dan mencemooh kalimat, Ash-Shalaatu khairun minan naumi,
ketika kaum Muslimin rukuk dan sujud. Me- lalu Rasulullah saw. pun menyetujui dan me-
reka juga berkomentar sinis tentang adzan,
"Sungguh, kamu benar-benar telah membuat ngukuhkannya.
dan mengarang-ngarang hal baru yang kami
Adzan merupakan salah satu syiar Islam.
belum pernah mendengarnya di kalangan Adzan menjadi tanda penunjuk yang mem-
umat-umat terdahulu. Dari mana kamu bisa bedakan antara Darul Islam dengan Darul
membuat-buat teriakan seperti teriakan unta
kufr. Dulu, jika Rasulullah saw mengirim
itu? Betapa buruknya suara adzan itu dan
suatu kompi pasukan, beliau berpesan kepada
betapa menjijikkannya perkara adzan itu."
Tentang pensyari'atan adzan, para ulama mereka, "fika kalian mendengar ada adzan
mengatakan bahwa sebelum hijrah, di Mekah dikumandangkan, tahanlah diri kalian dan
belum ada adzan. Tetapi ketika itu kaum Mus-
limin hanya mengumandangkan, Ash-Shalaatu jangan melakukan serangan. Namun jika kalian
jaami'ah. Lalu ketika Rasulullah saw. hijrah dan
qiblat pun dialihkan ke Ka'bah, baru muncul tidak mendengar adzan dikumandangkan,
perintah adzan. Sedangkan kumandang, Ash-
Shalaatu jaami'ah, tetap digunakan untuk seranglah."
Oleh karena itu, Atha, Mujahid, al-Auza'i
dan Dawud azh-Zhahiri mengatakan, bahwa
adzan hukumnya adalah fardhu, dan mereka
tidak mengatakan fardhu kifayah. Sementara
itu, Imam Malik mengatakan, adzan hanya
wajib di masjid-masjid untuk berjamaah di
mana orang-orang berkumpul. Kemudian para
rekan Imam Malik berbeda pendapat. Ada
sebagian yang mengatakan adzan hukumnya
3TAFSIRAT-MuNInltrrn ,,*,*,, q:;;*b!r,,*, . t""n"'''""''o"n
adalah sunnah mu'akkadah, dan bersifat wajib adzan. Hal ini berdasarkan mimpi Abdullah
bin Zaid dan keterangan dalam haditsnya,
kifayah di kawasan-kawasan perkotaan dan
"lalu, ia mengumandangkan kalimat adzan dua
perkampungan besar. Sementara sebagian yang kali dua kali, dan mengumandangkan kalimat
lain mengatakan bahwa hukum adzan adalah iqamah dua kali dua kali."
fardhu kifayah. Ath-Thabari menceritakan dari
Imam Malik, ia berkata, "fika penduduk suatu Imam Ahmad berpendapat bahwa untuk
kota sengaja tidak mengumandangkan adzan, kalimat takbir pada awal adzan, boleh di-
mereka harus mengulang shalatnya." kumandangkan empatkali atau dua kali. Boleh
ada tarjii'dan boleh tidak, boleh menguman-
Sementara itu, Imam asy-Syafi'i dan re- dangkan kalimat iqamah dua kali dua kali atau
hanya sekali, kecuali kalimat, qad qaamatish
kan-rekannya, Imam Abu Hanifah dan rekan-
sholaatu dibaca dua kali, Semua itu adalah
rekannya, ats-Tsauri, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur
dan ath-Thabari sepakat bahwa seorang mu- boleh karena semuanya memiliki dasar ri-
wayat dari Rasulullah saw dan juga praktik
safir jika ia tidak mengumandangkan adzan,
baik memang sengaja maupun karena lupa, para sahabat.
shalatnya sudah sah dan mencukupinya. Para ulama berbeda pendapat seputar
Begitu juga, menurut mereka, jika ia tidak
kalimat at-Tatswiib, Ash-Shalaatu khairun
mengumandangkan iqamah, shalatnya sudah minan naumi dalam adzan Shubuh. Ulama
sah dan mencukupinya. Namun mereka le-
Malikiyyah dan ulama Syafi'iyyah mengatakan,
bih tidak suka jika seorang musafir tidak
disunnahkan membacanya dalam adzan Shu-
mengumandangkan iqamah. Artinya bahwa
adzan dan iqamah hukumnya adalah sunnah buh dan dikumandangkan dua kali. Hal ini
mu'akkadah. berdasarkan hadits Abu Mahdzurah yang
diriwayatkan oleh Ahmad, at-Tirmidzi, an-
Imam Malik dan rekan-rekannya, Imam
Nasa'i, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Sementara
asy-Syafi'i dan rekan-rekannya sepakat bahwa menurut ulama Hanafiyyah dan ulama Hana-
kalimat-kalimat adzan dikumandangkan dua bilah, itu tidak disunnahkan.
kali dua kali, sedangkan untuk iqamah hanya
satu kali satu kali. Hanya saja, Imam asy-Syafi'i Ulama sepakat bahwa termasuk bagian
berpendapat, untuk kalimat takbir pertama dari as-Sunnah, tidak mengumandangkan
dikumandangkan empat kali, berdasarkan
adzan shalat kecuali setelah masuknya waktu
hadits Abu Mahdzurah. shalat, kecuali shalat Shubuh, ada adzan yang
Begitu juga, Imam Malik dan Imam dikumandangkan sebelum terbitnya fajar
menurut pendapat Imam Malih Imam asy-
asy-Syafi'i sepakat adanya at-Tarjii' [meng-
gemakan suara) dalam adzan, yaitu ketika Syafi'i dan Imam Ahmad. Hal ini berdasarkan
mengumandangkan kalimat dua syahadat,
sabda Rasulullah saw dalam hadits yang
muadzin memanjangkan suaranya semampu-
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari
nya. Ibnu Umar dan Aisyah,
Ulama Hanafiyyah mengatakan kalimat- qz t'z"t a- trtt.rc,tl ll' yXz ,'..zo
kalimatadzan dan iqamah semuanya dikuman-
dangkan dua kali dua kali. Sedangkan untuk ,r> trKJ
kalimat takbir pada awal adzan dan iqamah, &to C:jj ' 5t
menurut mereka dikumandangkan empat kali.
Dan menurut mereka, tidak ada at-Tarjii' dalam c.t
z' e.l5zo..'. i
\J 9c
al
\
"Sesungguhnya Bilal mengumandangkan
adzan di waktu masih malam, makan dan mi-
TAFSIRAL-MUNIRJITID
numlah (sahur) hingga lbnu Ummi Maktum Seorang muadzin mengumandangkani
mengumandangkan adzan." (HR Bukhari dan
adzan secara pelan-pelan dan tidak tergesa'j
Muslim)
gesa, juga tidak dilagukan seperti yang dilaku-l
Sementara itu, ulama Hanafiyyah me- kan oleh banyak orangbodoh. f
ngatakan, adzanshalat Shubuh tidak dikuman- Bagi orang yang mendengarkan adzari
dangkan kecuali waktu shalat Shubuh telah disunnahkan untuk menirukannya sampaii
tiba. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah akhir kalimat dua syahadat. fika pun ia me-i
nirukannya sampai akhir adzan, itu boleh. Inii
saw. kepada Malik bin Huwairits dan rekannya adalah pendapat ulama Malikiyyah. Hal inil
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, berdasarkan hadits yang diriwayatkan olehl
Muslim, Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Bukhari, Muslim, Tirmidzi, an-Nasa'i, Abul
Majah, dan Ahmad dari Malik bin Huwairits, Dawud,lbnu Majah, dan Ahmad dari Abu Sa'i{
,aitSJJ.-lr', .r1, t.". o 2z al-Khudri, i
U)U 6>\-a.lt
-t'rZ-nI li! ,9 o I t
6t'Fo\i ,-t;3lt JA u &';i;:,;rtp.1ri
"lika shalat tiba, kumandangkanlah adzan, "lika kalian mendengar adzan, ucapkanlatl
kemudian kumandangkanlah iqamah, dan hen'
seperti apa yang dikumandangkan oleh muadzinli
daklah yang menj adi imam adalah yang paling tua
di antara kamu berdua." (HR Bukhari, Muslim, (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, an-NasC
Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)
dan Imam Ahmad)
Sementara itu, menurut mayoritas ula
fuga, diqiyaskan kepada adzan shalat-sha-
lat yang lain. orang yang mendengar adzan disu
untuk mengucapkan seperti yang dikuma
Imam Malik dan rekan-rekannya, imam dangkan muadzin kecuali dalam kalimat al'
Abu Hanifah dan rekan-rekannya berpen- Hai'alataini (hayya' alash shalaati, dan,
dapat, boleh kumandang adzan dan iqamah 'alal falaahtJ, ia membaca laa haula wa
dikumandangkan oleh dua orang yang ber- quwwata illaq billaahr. Hal ini
beda. Bilal mengumandangkan adzan, sedang- hadits Umar bin Khaththab dalam
kan yang mengumandangkan iqamah adalah
Abdullah bin Zaid. Muslim.
Sementara itu, Imam asy-Syafi'i mengata- Ayat {9 t;i'.t; :4' *i 'i ,P} m
kan, orang yang mengumandangkan adzan,
ia pula yang mengumandangkan iqamah. Hal kecaman keras terhadap Ahlul Kitab atas si
ini berdasarkan hadits Ziyad bin Harits ash- mereka yang mencemooh dan mencela kau
Shuda'i, Muslimin karena suatu hal yang sama
et "-t.-r#i o:::i,l..;, jii1l'r,$'- .'' .V,r:l. i\ tidak semestinya diingkari, dihujat, dicela da
e,t.t4
dihina.
"sesungguhnya saudara Shuda' menguman-
Ayat {jif; p'i!'i}} menunjukkan
dangkan adzan, dan barangsiapa yang mengu-
mandangkan adzan, maka dirinya pula yang an dan cercaan terhadap para ulama
m e ngum an dangkan i qam ah." sikap mereka yang teledol lalai, dan tidak
rius dalam menjalankan kewajiban me
untuk amar makruf nahi munkar. Allah
mengecam keras dan mencela para ula
Yahudi karena mereka tidak menja
kewajiban amar makruf nahi munkar,
TAFSIRAT-MUNIRIILID 3
ini juga menunjukkan bahwa orang yang v'h *%'il6iL"&eti,i
tidak mencegah kemungkaran sama seperti ffi3J1d
pelaku kemungkaran itu sendiri. fadi, ayat ini
merupakan kecaman dan cercaan terhadap "DAn orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan
para ulama atas sikap tidak menjalankan Allah t erb ele nggu.' S eb e n ar ny a t angan m e r ekal ah
yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat
amar makruf nahi munkar. Dalam hadits yang
disebabkan apa yang telah mereka katakan
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi disebutkan, itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia
il* . )e lcJrL Ji Skt tri; rig ,,6r ,11 memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki.
Dan (Al-Qurhn) yang diturunkan kepadamu
-"eJ'\' .i dari Tuhanmu itu pasti akan menambah ke-
,o
q durhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan me-
u:i' W"ti*"ria:..
reka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan
"Sesungguhnya orang-orang ketika mereka
melihat seorang yang berbuat zalim, namun kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat.
mereka tidak memegang tangannya (tidak men-
cegahnya), maka sangat berpotensi Allah SWT Setiap mereka menyalakan api peperangan,
akan segera menimpakan suatu adzab dari sisi-
Nya yang menimpa semuAnya." (HR Tirmidzi) Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha
DI ANTARA BENTUK PERKATAAN YAHUDI (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah
YANG PALING BURUK, DITIMBULKANNYA
PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN DI ANTARA tidak menyukai orang-orang yang berbuat ke-
SESAMA MEREKA, DAN GANJARAN rusakan. Dan sekiranya Ahlul Kitab itu beriman
KEIMANAN AHLUL KITAB dan bertakwa, niscaya Kami hapus kesalahan-
Surah aFMaa'idah Ayat 64 - 66 kesalahan mereka dan mereka tentu Kami
masukkan ke dalam surga-surga yang penuh
tt eW66 q g"*, 4,ti,!:-,fli $6i kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-
6'& W'b:".r$:t$ U;'*L;7i:r. e sungguh menjalankan (hukum) Taurat,Injil dan
(Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka
,:riar g;.q:v'fi{3(,(& q u,*: Jj v dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat
makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki
,7$5t :i3It &')" i\ /i J\i;i)v mereka. Di antara mereka ada sekelompok yang
{i,i,f \C 6jt\ j_<;;:i;'ti,t6(fi jujur dan taat. Dan banyak di antara mereka
sangat buruk apa yang mereka kerjakan." (al-
W\,r\d\'&\g$m i;6t!.A
Maa'idah:64-66)
*W"riggrc#6rv
Qiraa'aat
\13 S,#$i iit\ V6'{t 1m ,*tt
(a'['l';]
rfig)-rDL6)ryiUd\J$
Nafi, Ibnu Katsic dan Abu Amr membaca
dengan men-tashii/ hamzah kedua. Sementara
imam yang lain membaca dengan men-tahqiiq
(membaca jelas) hamzah kedua.
(-.cl}
Hamzah membaca 1!;1;.
TAFSIRAL-MUNIRIILID 3
l'raab dalam ayat 45 surah Shaad firr*it1+"-{' lriy.
firpl iii r rn '1 'oi.try Kalimat {iii 6} Yang dimaksud dengan perkataan mereka
berkedudukan i'raab rafa' sebagai faa'il dari {l1ru i, i;}, tangan Allah SWT tidak mau
frit {it;"51y.
memberi pemberian, tidak mau memberikan
Balaa$hah
nafkah dan tidak mengalirkan rezeki kepada
{iirt i i.b Ghallulyad [keterbelengguan
kami. Mereka menggunakan perkataan
tangan) merupakan kinayah atau kata kiasan ini sebagai kinayah atau kiasan tentang
tentang sikap kikir. Sedangkan basthul yad kebakhilan. Mahasuci Allah SWT dari semua
[terbukanya tangan) adalah kata kiasan ten- itu.
tang kedermawanan.
(;1*ji JjiF tangan mereka yang terbe-
Di antara kata {ilj;y dan {.:tl"f;:} ter-
lenggu, yaitu enggan dan tidak mau melaku-
dapat ath-Thibaaq dari sisi kata.
kan kebaikan. Ini adalah bentuk doa tidak baik
(yp t'rvt'titiip Ini adalah bentuk isti'aarah,
(kutukan) atas mereka dengan kebakhilan.
karena perang tidak memiliki api. Di sini
4:a; ;'+ .lF tetaPi Yang sebenarnya
perang diserupakan dengan api, karena perang
memakan orang-orang yang berperang, se- adalah kedua tangan Allah SWT terbuka.
bagaimana api memakan kayu bakarnya.
Maksudnya adalah banyak pemberian dan
$6fii :u q' ,yI e ijilY tni juga me- karunia-Nya. Ini adalah bentuk mubaalaghah
rupakan bentuk isti'aarah, yaitu meminjam atau penekanan lebih untuk memberikan
ungkapan ini untuk menunjukkan pengertian pengertian tentang kedermawanan dan ke-
murahan yang tanpa batas. Kata tangan
melapangkan dan meluaskan rezeki bagi
di sini disebutkan dalam bentuk tatsniyah
mereka, seperti perkataan, gi Jtai, i:;1t *7 {i'i} untuk memberikan pengertian banyak.
[rezeki melingkupinya dari atas sampai ujung Puncak kedermawanan yang diberikan oleh
kakinya).
seorang dermawan adalah ia memberi de-
Mufradaat Lughawlyyah
ngan kedua tangannya, tidak hanya dengan
{ljji: ilr j;}A l-yad (tanganJ, pada hakikatnya
satu tangan. Kami mengimani al-Yad tanpa
adalah anggota tubuh yang sudah diketahui
bersama, mulai dari ujung jari sampai punda[ menyerupakan dan tidak pula tajsiim [yakni,
atau sampai pergelangan tangan. Sedangkan tanpa memersepsikan dan membayangkan
secara majaz, l<ata tangan digunakan untuk
menunjukkan arti nikmat, seperti perkataan, bentuk dan wujudnya). Meskipun di sini, yang
"Ii Fulaanin'indii y adun" yakni, si Fulan berjasa
memberi kebaikan dan nikmat kepadaku. mereka maksudkan adalah efek tangan, yaitu
fuga, digunakan untuk menunjukkan arti memberi nikmat, dengan indikasi adanya
pemberian dan nafkah, seperti perkataan, tJy
6tlu ia L -iiyakni, betapa lebarnya ia membuka kata-kata al-Infaaq (memberi nafkah, rezeki).
tangannya dengan pemberian yang melimpah.
fuga digunakan untuk menunjukkan arti ku- $,ri- J*.i;Jp attafr SWT memberi nafkah
asa, kekuatan dan otoritas, seperti kalimat
dan rezeki sekehendak-Nya, melapangkannya
atau menyempitkannya, tanpa ada protes.
(ei', ,t ,*t iri fp apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu, yaitu Al-Qur'an.
46 evi$ kedurhakaan dan kekufuran,
karena kekufuran mereka kepada Al-Qur'an.
{yp r'( i}i L:.ii} setiap kali mereka me-
nyalakan api peperangan, tindakan-tindakan
yang mengganggu keamanan dan kedamaian,
TAFSTR AL-MUNrR ,t LrD 3
penjarahan meskipun tanpa dibarengi aksi Tuhanmu bakhil, Dia tidak memberi nafkah."
pembunuhan, serta memicu fitnah, huru hara,
kekisruhan dan konflik horizontal. Lalu Allah SWT pun menurunkan ayat cjdj}
, ,,1.
(ar u'u,l| Allah SWT memadamkannya. t/*!i,,:"?. t. +'.
rJ.#r.
Maksudnya setiap kali mereka ingin melaku- 9
kan hal-hal tersebu! Allah SWT selalu meng-
Abusy Syekh bin Hayyan meriwayatkan
gagalkan dan memadamkannya.
dari jalur lain dari Ibnu Abbas, ia berkata,'Ayat
$:,tt ;r\t e'r'rl"'r\ berbuat kerusakan di {ijrr i, i;.', rijt .tG r\,turun d ilatarb elakan gi ol eh
muka bumi dengan melakukan kemaksiatan- kisah Fanhash pemuka Yahudi Bani Qainuqa."
Hal ini juga yang dikatakan oleh lkrimah.
kemaksiatan. {;*.r*iiri;.1ir;y dan Allah SWT Keserasian Antar Ayat
tidak menyukai orang-orang yang berbuat Allah SWT menuturkan beberapa ke-
kerusakan, maksudnya menghukum mereka. burukan dan skandal kaum Yahudi, seperti
sikap mereka yang begitu intensif dan ber-
{t;t -tAt 5i i'i 1ry seandainya Ahlul Kitab semangat dalam berbuat dosa, kezaliman dan
penganiayaan, memakan harta haram semisal
beriman kepada Muhammad saw. (,;ri';F keserakahan mereka dalam mengumpulkan
harta tanpa memedulikan halal ataukah haram.
mereka menjauhkan dan menjaga diri dari Selanjutnya Allah SWT menuturkan skandal,
kekafiran. (E)t; ;t;4t trsi #t i;y seandainya sifat, perilaku, dan keburukan mereka yang
paling dahsyat dalam bentuk kelancangan dan
mereka benar-benar menegakkan Taurat keberanian mereka terhadap Tuhan mereka
dan Injil dengan mengamalkan apa yang ter- dan menyebut-Nya bakhil, hal yang tidak akan
pernah keluar dari mulut orang waras dan
kandung di dalamnya secara optimal dan berakal. Mahasuci Allah SWT dari apa yang
utuh yang termanifestasikan pada keimanan mereka katakan.
yang shahih termasuk beriman kepada Nabi
Muhammad saw. dan beramal saleh. jli c;h
{.r-rf dan apa yang diturunkan kepada mereka
berupa kitab-kitab suci.
(r*r;i d ,tr e rjily niscaya rezeki
dan mengalir
akan diluaskan un"tyu,ki mereka
dari setiap arah dan penjuru. Tafsir Dan Penjelasan
4:i;ey Di antara mereka itu ada segolong- Orang-orang Yahudi menyebut Allah
an orang. {l.r.i#} yang tengah-tengah dan SWT miskin sedangkan mereka kaya, juga
menyebut Allah SWT bakhil. Sebagian orang
lurus dalam urusan agama. Segolongan orang Yahudi -ketika mereka mengalami krisis
finansial disebabkan mereka mendustakan
yang lurus maksudnya adalah orang-orang Nabi Muhammad saw- mengatakan, "sesung-
dari Ahlul Kitab yang beriman kepada Nabi guhnya Allah SWT bakhil."
Muhammad saw. semisal Abdullah bin Salam Keterbelengguan tangan adalah ungkapan
majaz yang maksudnya adalah bakhil. Sedang-
# fdan rekan-rekannya. 4:,k- c ,6 :b dan
kan keterbukaan tangan adalah ungkapan
alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh
majaz yang maksudnya adalah dermawan. Di
banyak dari mereka. sini, meskipun yang mengucapkan perkataan
Sebab Turunnya Ayat itu adalah sebagian kaum Yahudi, perkataan
Ath-Thabrani dan Ibnu Ishaq meriwa- itu dinisbahkan kepada umat Yahudi secara ke-
seluruhan, karena adanya mutual agreement
yatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata,'Ada seorang
Yahudi bernama an-Nabbasy bin Qais, berkata
kepada Nabi Muhammad saw., "sesungguhnya