The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-08-14 05:36:50

Tafsir Al-Munîr Jilid 3

Tafsir Al-Munîr Jilid 3

netapkan dengan lisan Nabi-Nya apa yang Dia Masruq pernah membatu seseorang, kemudian
kehendaki." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, orang tersebut memberi hadiah seorang budak
Tirmidzi, an-Nasa'i, ad-Darimi dari Abu Musa) perempuan kepadany4 namun Imam Masruq

Syafaat ada dua macam, yaitu syafaat yang marah dan mengembalikan hadiah tersebut,
dia pun berkata, "Kalau kamu tahu apa yang
baik dan syafaat yang buruk. Syafaat yang
baik adalah satu bentuk pertolongan yang ada di hatimu maka kamu tidak akan [mampu)
mengatakan hajatmu, dan saya juga tidak [sang-
memerhatikan hak-hak seorang Muslim, yaitu gup) mengungkapkan yang lebih dari itu."38
dengan cara melindunginya dari mara bahaya
Maksud kata <t1/l pada ayat ,f * nr jrr;|
atau mengusahakan kebaikan untuknya. Semua 4416 adalah Yang Menjaga dan Yang Menjadi

ini dilakukan dengan ikhlas karena Allah Saksi. Ada jugayangmengatakan bahwa artinya
adalah Yang Berkuasa atau Yang Mengganjar.
SWT. Pertolongan ini dilakukan bukan karena Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati orang-
sogokan (risywah) dan harus berada dalam orang yang memberi pertolongan. Dia akan
koridor yang dibenarkan oleh agama. Tidak memberi pahala kepada setiap orang sesuai
boleh menolong orang untuk meringankan dengan niatnya, berkuasa memberi pahala yang
hukuman hadd atalu yang mengakibatkan hak setimpal karena dalam sunnatullah pahala se-
lalu dikaitkan dengan amal perbuatan.
orang lain dilanggar.
Ada juga yang mengatakan bahwa yang Kemudian Allah SWT mengajarkan cara
memberi salam ltahiyyah) dan adab-adab-
dimaksud dengan syafa'at yang baik adalah nya. Fungsi memberi salam adalah sama de-
ngan memberi pertolongan dalam kebaikan
berdoa untuk kebaikan saudaranya yang Mus- (syafaa'ah hasanah), yaitu dapat mempererat
lim, karena yang demikian termasuk bentuk hubungan di antara manusia. Dan syafaa'ah

menolong seseorang karena Allah. Nabi hasanah juga dianggap sebagai tahiyyah

Muhammad saw. bersabda, [penghormatan).

,{ J-;;t c*)t #.1 4ir ^i\,G; i; Arti asal <dJi> adalah mendoakan semoga
J1 l!);lrll!/ / lot, o diberi kehidupan. Adapun arti 1^ir .>r:Ji; ada-
\J\J, U"
il JU; lah kata-kata yang menunjukkan kepada
a)
keagungan, kemuliaan dan kehebatan. Se-
"Barangsiapa secara diam-diam mendoakan dangkan yang dimaksud dengan tdJil pada
ayat ini adalah mengucapkan salam. Dalilnya
saudaranya Muslim, maka doanya akan dikabul-
kan oleh Allah. Dan Malaikat pun berkata,'kamu adalah firman Allah SWT
juga mendapatkan bagian seperti yang diberikan
kepada orang yang kamu doakan."'(HR Muslim "Dan apabila mereka datang kepadamu
dan Abu Dawud dari Abu Darda)
(Muhammad), mereka mengucapkan salam de-
Adapun mendoakan saudara Muslim su- ngan cara yang bukan seperti yang ditentukan
paya mendapat musibah atau kecelakaan tidak Allah untukm u." (al-Muiaadilah: 8)
dibenarkan dan berdosa.
Apabila ada seorang Muslim mengucap-
Yang dimaksud dengan syafa'at yang buruk kan salam kepadamu, hendaklah kamu men-
adalah kebalikan syafa'at yang baik Yang banyak
berlaku sekarang adalah perantara, syafa'at 38 Al-Kasysyaf, jil. 1, hal.413.
atau saling menolong dalam masalah kejelekan
seperti menyogok dengan harta kekayaan su-
paya dibantu dalam usaha merampas hak orang
lain atau menguasai harta orang lain. Imam

t_

TAFSIRAL-MUNIR lrlrp 3 lr{l{ /-\ surah an-Nbaa'

jawabnya dengan jawaban yang lebih baik segala sesuatu, sehingga Dia akan memberi
atau yang sepadan. Memberi jawaban yang pahala atas setiap ucapan salam dan per-
sepadan adalah wajib, adapun menambah buatan-perbuatan baik lainnya. Ini merupakan
penegasan dan anjuran kuat untuk menyebar-
jawaban dengan yang lebih baik adalah kan salam dan wajibnya menjawab salam. Abu
Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah yang
sunah." Apabila seseorang berkata kepadamu,
'Assalaamu'alaikum", hendaklah kamu men- menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
jawab, "Wa'alaikumussalaam" atau "Wa'alai-
,l-#9 (.J:> l-/-$,a,o J t o. / o, ,o$$)
kumussalaam wa Rahmatullah". Dan apabila
rle.JI Y o-tr J*il
ditambah lagi sehingga meniadi "Wa'alaikumus-
,r',ii,iriy ); ?<!i -iai ar:* ,t,
salaam wa Rahmatullahi wa Barakaatuh"
;.(;.1 iflt tr$i :r+L.t, oy,^:rrr
adalah lebih baik. Setiap satu kalimat dicatat
"D emi Zat yang diriku b erada dalam kekuasa-
sebagai sepuluh amal kebajikan. Yang terbaik an-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga
adalah membalas salam dengan muka yang kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman
ceria, gembira, dan penuh suka cita.
hingga kalian salingkasih mengasihi. Tidak ingin-
Ibnu farir meriwayatkan dari Salman al-
kah kalian saya beritahu tentang perkara yang jika
Farisi yang menceritakan bahwa ada seorang kalian melakukannya maka kalian akan saling
Iaki-laki datang menghadap Rasul. Orang itu mengasihi: Sebarkanlah salam di antara kalian."
berkata,'Assalaamu'alaikum yaa Rasulallaah". (HRAbu Dawud)

Nabi menjawab, "Wa'elaikas-salaam wa Rah- Kemudian Allah menerangkan bahwa me-
matullaah." Kemudian datang orang lain dan
reka akan mendapatkan pahala atas tah$ryah,
berkata,'Assalaamu'alaika yaa Rasuulallaah wa jihad, amal-amal kebajikan dan pertolongan
Rahmatullaah". Nabi menjawab, "Wa'alaikas- [syafa'at) yang mereka lakukan. Allah juga
menegaskan bahwa manusia nantinya akan
Salaam wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh ."
kembali kepada Allah SWlDitegaskan pula
Kemudian datang lagi seorang yang lain dan dia
bahwa hari kebangkitan dan pembalasan amal
berkata,'Assalaamu'alaika yaa Rasuulallaah wa
di akhirat adalah perkara yang pasti terjadi.
Rahmatullaahi wa Barakaatuh" Nabi menjawab,
'Wa'alaika (dan kamu juga mendapatkan sama Ayat ini menegaskan dua dasar penting dalam
seperti yang kamu ucapkanJ'l Kemudian orang agamA yaitu pertama, menetapkan ajaran
yang datang terakhir itu bertanya kepada Nabi,
tauhid; keesaan Allah yang merupakan Tuhan
'Wahai Nabi Allah. Sebelum ini datang dua
semua makhluk di jagad raya, yaitu dalam
orang yang mengucapkan salam kepadamu, firman-Nya,(r"'il -+ i '"r,ry. Kedua, menetapkan

dan kamu membalas salamnya dengan balasan bahwa hari kebangkitan dan hari pembalasan

yang lebih banyak dari apa yang mereka di akhirat pasti terjadi, yaitu dalam firman Allah

ucapkan, sedangkan kepadaku, kamu tidak sv\rr {: c., i z;vlt r'; jt i:u.j}3e, maksudnya
menjawab lebih dari yang aku ucapkan." Nabi
39 Hari akhir dinamakan dengan qiyaamah karena pada
menjawab, "Kamu tidak menyisakan lagi (kata- waktu itu semua manusia berdiri (yaquumuuna) di

kata salam) untukku. Allah SWT berfirman, Dan hadapan Allah. Allah berfirman, "Tidakkah mereka itu
apabila kamu dihormati dengan suatu (salam)
penghormatan, maka balaslah penghormatan mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,

itu dengan yang lebih bail<, atau balaslah pada suatu hari yang besar" (al-Muthaffifiin: 4-S) Ada
juga yang mengatakan bahwa alasannya adalah pada
(penghormatan itu, yang sepadan) dengannya."
(an-Nisaa': 86)

Sesungguhnya Allah memperhitungkan

adalah Allah akan mengumpulkan orang-orang kejelekan (as-sayyi'ah) adalah semua per-
terdahulu dan orang-orang setelahnya yang telah kara yang tidak disukai dan diharamkan
mati, kemudian membangkitkan mereka semua
di satu padang yang luas, kemudian Allah akan oleh syara' seperti kemaksiatan.
membalas semua amal yang mereka lakukan.
2. Mendorong dan menganjurkan supaya
Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang
menghormati dan memberi salam kepada
yang ragu tentang terjadinya hari kebangkitan.
orang yang sudah dikenal maupun ke-
Adapun maksud firman Allah SWT ;rj| pada yang belum dikenal. An-Nakha'i
(u; -ar :,, i:Al adalah tidak ada pembicaraan, berkata, "Mengucapkan salam adalah

informasi, janji dan ancaman yang lebih benar sunah, sedangkan menjawabnya adalah
wajibJ' )ika bentuk jawaban salam lebih
selain pembicaraan, informasi, janji, dan baik dari bentuk salam yang diucapkan,

ancaman Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain pahala jawaban itu akan lebih besar.
Allah. Semua kalam Allah berdasarkan kepada
ilmu-Nya yang Mahaluas melingkupi semua Ucapan salam saja mendapatkan pahala

alam raya, sebagaimana ditegaskan dalam ayat sepuluh kebajikan. fika ditambah dengan
Al-Qurhn, permohonan rahmat dari Allah, menjadi
dua puluh kebajikan, dan jika ditambah
"Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa."
(Thaahaa:52) lagi dengan permohonan berkah kepada
Allah, pahalanya berlipat menjadi tiga
Fiqih Kehldupan atau Hukum-hukum puluh kebajikan sebagaimana yang di-

Rangkaian ayat di atas mengandung be- riwayatkan oleh an-Nasa'i dari Imran
bin Hushain. Ibnu Abbas juga berkata,
berapa ajaran tentang hukum dan akhlak.
"Menjawab salam adalah wajib. Apabila
1. Dibolehkannya menolong dalam masalah
ada seseorang melewati sekumpulan
kebaikan dan kebenaran (aqt-grafaa'ah kaum Muslimin, kemudian dia memberi
salam kepada mereka, namun mereka
al-hasanah), tidak dikotori dengan praktik tidak mau menjawabnya, maka ruh al-
quds (ruh yang suci) akan dicabut dari
risywah. Sedangkan menolong dalam diri mereka, dan yang meniawab salam

masalah kejelekan, kebatilan, permusuhan, orang tersebut adalah malaikat. Ibnu farir

dosa atau menolong untuk membatalkan menceritakan dari lbnu Abbas bahwa
hukuman hadd atau yang menyebabkan
hak-hak orang lain teraniaya, atau per- Rasulullah saw bersabda,
tolongan yang dikotori dengan praktik
,ttr,*ii;6ar * urw* u
risywah, yang semuanya itu diistilahkan .VW tetslt-4d^>.'3 Lo:!.^tJ>

dengan asy-syafaa'ah as-say4ti'ah adalah l/.-1.i'--
haram hukumnya. 9tt 4yt,
J' os il \;r!4"ri q;r\tr;i
Yang dimaksud dengan kebaikan [a1-
hasanah) adalah segala sesuatu yang di- wr4,y
anggap baik dan diakui oleh syara' seperti
perilaku kebajikan dan ketaatan. Adapun "Barangsiapa saja makhluk Allah yang
mengucapkan salam kepadamu, maka ja-
waktu itu manusia bangkit (yaquumuuna) dari kuburnya,
sebagaimana firman Allah, "(yaitu) pada hari ketika mereka wablah salamnya, meskipun dia adalah
keluar dari kubur dengan cepat." (al-Ma'aarii: 43)
orang majusi, karena Allah SWT berfirman,

"Dan apabila kamu dihormati dengan suatu

!-_

-l'

(salam) penghormatan, maka balaslah peng- kitab ash-Shahihain disebutkan bahwa

hormatan itu dengan yang lebih baik, atau Rasulullah saw. bersabda,
balaslah (penghormatan itu, yang sepadan)
dengannya." (an-Nisaa': 36) (HR Ibnu farir) a o o , . o1 a

Barangsiapa mengucapkan salam c7l7ut '7t;,L\ eY*Yt
kepada musuhnya, dia telah melindungi )-j Pi lt,"s1tl\.l\::,
dirinya sendiri.
*f+ A') i; A .b;J,tti,p
Orang yang baru datang dan orang
yang naik tunggangan disunahkan meng- "Islam y ang p aling utama dan p aling b aik
ucapkan salam kepada orang yang ber- adalah memberi makan, mengucapkan salam
jalan. Orang yang berjalan disunahkan kepada orang yang kamu kenal dan kepada
mengucapkan salam kepada orang yang orang yang tidak kamu kenal". (HR Bukhari

duduk. Kumpulan yang sedikit disunahkan dan Muslim)
mengucapkan salam kepada kumpulan
yang lebih banyak jumlahnya. Orang yang Al-Hakim menyebutkan bahwa Rasu-
lullah saw bersabda,
lebih muda disunahkan mengucapkan
t"r.Jjj iyr, ,of;
salam kepada orang yang lebih tua, karena
orang tua harus dihormati. Seorang laki- lJ^:il

laki tidak dibenarkan mengucapkan sa- "Sebarkanlah salam maka kalian akan
s elamAt." (HR al-Hakim)
lam kepada perempuan yang bukan
Madzhab Maliki membolehkan meng- i
mahramnya. Seorang laki-laki dibenarkan
mengucapkan salam kepada istrinya. Da- ucapkan salam kepada kaum perempuan i
lam kitab ash-Shahihqin disebutkan bahwa kecuali kepada perempuan yang masih
Rasul bersabda, muda karena takut timbul godaan untuk j
berbincang dengannya dengan dorongan I
,rG eA\r .6i\1\ & ;.9t l'i setan dan juga pandangan yang diikuti I
hawa nafsu. Madzhab hanafi tidak mem- j
Et j; W5,*tat bolehkan mengucapkan salam kepada
I
"Orang yong noil, kendaraan hendaklah kaum perempuan jika memang mereka
memberi salam kepada orang yang berjalan bukan mahram. Mereka berkata, "fika !
kaki, orang yang berjalan kaki hendaklah perempuan tidak diperintahkan azan, I
memberi salam kepada orang yang duduk,
kelompok yang sedikit hendaklah memberi iqamah, membaca Al-Qur'an dengan suara I
salam kepada kelompok yang banyak." (HR keras sewaktu shalag maka mereka juga {
Bukhari dan Muslim) tidak wajib menjawab salam, dan mereka I
juga tidak boleh diberi salam." Pendapat
Diriwayatkan juga bahwa Nabi r
yang tepat adalah pendapat madzhab x
Muhammad saw pernah melewati anak- Maliki karena ada dalil yang kuat dalam
anak kecil dan beliau mengucapkan salam kitab .Shahlh Bukhari yang menyatakan I
kepada mereka. At-Tirmidzi menceritakan t
bahwa Rasulullah saw. melewati seorang bahwa para sahabat mengucapkan salam
perempuan dan beliau mengisyaratkan {
tangannya sebagai tanda salam. Dalam kepada perempuan-perempuan tua se- I

masa di Madinah. I

As-Suyuthi menerangkan bahwa dalam I
It
sunnah disebutkan tidak wajib menjawab
salam yang diucapkan oleh orang-orang I

I

I
I

l

x.ef*-l*s**r*\_Ps* - :tArsrRAr-MuNrRJrrrp 3

kafic ahli bid'ah, orang fasik, orang yang Ath-Thahawi berkata, "Disunahkan
sedang buang ai4, orang yang ada di dalam
membalas salam dalam keadaan suci, di-
kamar mandi dan orang yang sedang riwayatkan bahwa Rasulullah saw. ber-
tayamum dulu sebelum menjawab salam."
makan. Hukum menjawab salam tersebut
adalah makruh kecuali kepada orang yang Abu Hanifah berkata, "Menjawab salam

sedang makan. Cara yang dibolehkan tidak boleh dengan suara yang sangat keras."

untuk menjawab salam orang kafir adalah Hasan al-Bashri membolehkan se-
dengan mengucapkan, "wa'alaika." Nabi
Muhammad saw. bersabda,'Apabila Ahlul orang Mukmin mengucapkan salam
Kitab memberi salam kepadamu maka ja- kepada orang kafir dengan berkata,
wablah,'wa'alaikumj"'a0 Maksudnya adalah
'dan semoga kamu juga mendapatkan sama "wa'alaika os-salqqm." Namun tidak boleh
seperti yang telah kamu ucapkan'. Hal ini
karena salam yang diucapkan Ahlul Kitab menambah, "wa rahmatullaah." karena
adalah "as-saamu 'alaikttm." yang berarti
semoga kematian menghampirimu. Dalam yang demikian berarti memintakan ampun
suatu riwayat disebutkan,'J ang anlah kamu
memulai memberi salam kepada orang kepada Allah untuk dosa-dosa mereka.
Yahudi. Jika dia mulai memberi salam, maka
jawablah, Wa'alaika! Ini adalah pendapat Asy-Sya'bi pernah menjawab salam orang
Mayoritas ulama.
Nasrani dengan berkata, "Wa'alaikas-
Ucapan salam juga tidak wajib dibalas salaam wa rahmatullaah." Kemudian dia
ditanya mengenai penggunaan kata "wo
apabila diucapkan sewaktu khutbah,
rahmatullaah", dia menjawab, "Bukankah
membaca Al-Qur'an dengan keras, me- dengan rahmatAllah mereka bisa hidup?"
riwayatkan hadits, sedang belajaq, adzan
dan iqamah. Begitu juga tidak boleh meng- Sebagian ulama membuat keringanan
hukum dalam masalah salam, yaitu boleh
ucapkan salam kepada orang yang sedang
shalat. Apabila orang yang sedang shalat memulai mengucapkan salam kepada
ahli adz-Dzimmah jika memang keadaan
diberi ucapan salam, dia boleh memilih: menuntut sikap seperti itu. Diriwayatkan
membalas salam itu dengan isyarat jarinya
atau menunggu hingga selesai shalat ke- bahwa an-Nakha'i mempunyai pendapat

mudian baru membalas ucapan salam yang seperti itu. Kesimpulannya adalah
sebagian ulama membolehkan meng-
tersebut.
ucapkan salam kepada non-Muslim dan
Abu Yusuf berkata, "Tidak boleh juga boleh mejawab salamnya.

mengucapkan salam kepda orang yang Ketika mengucapkan salam dan mem-
sedang main dadu dan catu4 begitu juga balasnya disunahkan dengan suara yang
kepada penyanyi, orang yang sedang
buang ai4, orang yang telanjang tanpa uzur keras, menurut asy-Syafi'i tidak cukup
baik di dalam kamar mandi atau di tempat hanya dengan isyarat jari tangan atau

lainnya." telapak tangan, namun madzhab Maliki
membolehkan cara seperti itu jika memang
Hadits riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, at-Tirmidzi dan
Ibnu Majah dari Anas. jaraknya jauh.

3. Allah Maha Mengetahui dan Mahakuasa

atas segala sesuatu, Dia juga Maha Meng-

awasi, Maha Menjaga dan akan membalas

semua amal yang dilakukan oleh makhluk-
Nya. Tidak ada perkataan yang lebih tepat
dan lebih benar daripada kalam Allah baik

ThFSIRAL.MUNIRIILID 3 "Cifi i t EW isi *t JttlitT'"9
(ii),
yang berupa informasi, janji, ancaman, l..C! t

atau lainnya. .2t-,>.

4. Penetapan prinsip tauhid. Allah adalah ffi'[^iJLrij,
satu-satunya ilaah dan rabb bagi seluruh
makhluk. Ayat di atas juga menegaskan "Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi
bahwa hari kebangkitan dan pembalasan dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang
amal adalah sesuatu yang pasti terjadi.
munafik, padahal Allah telah mengembalikan
5. Al-Qur'an adalah kalam Allah, karena Al-
Qur'an adalah wahyu-Nya tidak ada yang mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha
lebih benar dari pada kalam Allah. Adapun mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud mem-
beri petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan
ucapan-ucapan selain Allah dan selain sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat
oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan
Nabi, mungkin benar dan mungkin salah, (untuk memberi petunjuk) baginya. Mereka ingin
agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka
baik kesalahannya itu karena sengaja,
telah menjadi kafir sehingga kamu menjadi
lupa, maupun tidak tahu.
sama (dengan mereka). langanlah kamu jadikan
SIFAT€IFAT ORANG MUNAFIK, TIPU DAYA
MEREKA DAN USAHA MEREKA UNTUK dari antara mereka sebagai teman-teman(mu),
MENGAFIRKAN UMAT ISLAM SERTA CARA sebelum mereka berpindah pada jalan Allah.
BERINTERAKSI DENGAN MEREKA
Apabila mereka berpaling maka tawanlah mereka
Surah an-Nisaa'Ayat 88 - 91 dan bunuhlah mereka di manapun mereka kamu
temukan, dan janganlah kamu jadikan seorang
'ggu 6Jxv r&, it irt4KG a
pun di antara mereka sebagai teman setia dan
fu:l'r,1$-:*rl*'lpt:-;tri"655*jt penolong kecuali orang-ofang yang meminta

,5;K \5{ K -i,}K iV;wyqau + perlindungan kepada suatu kaum, yang antara
'iot,W aufrE;a5 "fir$ *1""v kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai)
atau orang yang datang kepadamu sedang hati
**s 7# u e; "fJ-r5'i;6'tri
mereka merasa keberatan untuk memerangi
tjq;jr{r ffil}# 1:4j"&rW
ak;,€)d; 5'6q -&3 K$. rj J\ kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah
ii,r :,C, i;"gj $fi it #!fr.it "g:r. menghendaki, niscaya diberikan-Nya kekuasaan
kepada mereka (dalam) menghadapi kamu, maka
"&"*-1r. i' #f;, ogTiil;r' "Ki; pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka

WW{txtk'vrtAtKt6v membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta
menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah),
iWiti, g,A$ f*u. it irg-'6,i\
maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk
menawan dan membunuh) mereka. Kelak akan
kamu dapati (golongan-golongan) yang lain,
yang menginginkan agar mereka hidup aman
bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya.
Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah
(syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena

itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan

tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu,

serta tidak menahan tangan mereka (dari meme- Maksud {,ri;} adalah mengharap. Arti
rangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah (QiF adaUn penolong. Arti {iri;} adalah men-
mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah {;q}jadi perantara yang menghantarkan. Arti
adalah janji. Arti 4}4Y adalah merasa sempit.
orang yang Kami berikan kepadamu alasan
yang nyata (untuk memerangi, menawan dan Arti {!.:Jr} adalah damai.

membunuh) mereka." (an-Nisaa': 88-91 ) Maksud qi;t ii ori.;. uyt or3i;g ada-

l'raab lah akan ada orang yang menampakkan ke-

Kata (.;lii1} berada pada posisi haal, imanannya di hadapan kalian. Sedangkan mak-

dan dibaca nashab. {|<} maksudnya adalah sud (,:.i;! r;i;;y aaalah mereka menampakkan

mengapa kalian berbeda pendapat dalam kekafiran dihadapan kaumnya. Mereka adalah
menanggapi orang-orang munafik. Kalimat l1) kaum Asad dan Ghathfan. Yang dimaksud de-

$3y uit merupakan istitsnaa'dari huruf ha' ngan {*ir} adalah kemusyrikan. Arti {F,I;IF
dan miim yang berada dalam kalimat {e+,;}.
adalah kalian mendapati mereka. Maksud dari
Ini merupakan kategori istitsnaa' muujib.
{# dru.:} adalah bulrtiyangnyataatau argumen
Kalimat (i:tU lf\ merupakan jumlah
yang kuat.
fi'liyyah. Bisa berada dalam posisiTarr sebagai
Sebab Turunnya Ayat
sifat dari {l; .}. Bisa juga berada dalam posisi
a. Ayat BB
nashab, sebab ia menjadi sifat dari maushuf
Bukhari, Muslim, dan yang lain meriwayat-
yang disimpan. kan dari Zaid bin Tsabit bahwa Rasulullah saw

Huruf laamyang ada dalam kalimat {,{drj} pergi perang ke Uhud. Kemudian sebagian
merupakan laam jawaab dari {}}. Sedangkan
orang yang keluar bersama beliau kembali ke
huruf laam dalam laqaataluukurn merupakan Madinah [tidak melanjutkan perangJ. Menyi-
kapi sikap tersebut, para sahabat terpecah
penegas dari jawaban atas huruf(i!. menjadi dua kelompok. Kelompok pertama
berkata, "Kita akan memerangi mereka." Ke-
Balaaghah lompok kedua berkata, "Tidak. Kita tidak akan

Kalimat {;*d, d rn ri} dan {rr.ri; :'i rr4ib memerangi mereka". Kemudian Allah me-

merupakan kalimat tanya, namun maksudnya nurunkan ayat ini.
adalah mengingkari terhadap perbuatan ter-
Ibnu |arir meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas
sebut.
berkata, 'Ayat ini turun berkenaan dengan
Dalam kalimat $'nr S;i ;r \y+oip terdapat
thibaaq. Sedangkan dalam kalimat c? tr$b sekelompokkaum di Mekah yang menampakkan

{r_e}s' terdap at j in a as mug haay ir. keislamannya, padahal mereka membantu kaum

M ufra d a atuI Lu lh aw tyy a h Musyrikin untuk menentang umat Islam. Ke-
mudian dalam menyikapi mereka, umat Islam
l1ti {i4} adalah dua kelompok. Maksud berbeda pendapat dan saling berselisih. Lalu
{ii;s,ry adalah mengembalikan mereka ke- turunlah ayat ini.

pada kekafiran dan peperangan. Maksud dari Sa'id bin Manshur dan lbnu Abi Hatim

(.1' ;ii a r:'s,liy aaatafr menjadikan mereka meriwayatkan dari Sa'd bin Mu'adz bin

orang-orang yang mendapat petunjuk. Mak- Ubadah yang menceritakan bahwa, "Suatu
sud {>r=;} adalah jalan menuju petunjuk.
hari Rasulullah saw khutbah di hadapan

orang ramai. Beliau berkata, Apa yang perlu

-l

saya lakukan kepada orang-orang yang me- ceritakan bahwa dia mendapat kabar dari
Suraqah bin Malik al-Mudlaji, yang berkata,
nyakitiku dan mengumpulkan orang-orang
yang menyakitiku dalam rumahnya?' Sa'd "Setelah Perang Badar dan Uhud, Rasulullah
bin Mu'adz berkata, 'fika mereka dari suku
Aus, lebih baik kita bunuh, jika mereka dari saw banyak mendapat kemenenangan, dan
saudara kita kaum Khazraj, kami menunggu
perintahmu dan kami akan menaatimu'. Ke- banyak orang yang masuk Islam." Suraqah

mudian Sa'd bin Ubadah berkata, 'Wahai kemudian berkata, "Saya mendengar bahwa

Ibnu Mu'adz, taatlah kepada Rasulullah saw, Rasul akan mengutus Khalid bin Walid
aku sudah tahu apa yang ada pada dirimu'.
ke kaumku yaitu kaum Mudlaj, saya pun
Kemudian Asid bin Hudhair berkata, 'Hai
menghadap Rasul dan berkata kepada beliau,
Ibnu Ubadah, kamu adalah seorang munafik
Adalah suatu kenikmatan bahwa kamu akan
dan suka dengan orang-orang munafik'.
mengutus utusan ke kaumku, namun saya
Muhammad bin Maslamah juga ikut berkata, ingin supaya kamu membuat perjanjian de-

'Diamlah kalian semua, di antara kita ada ngan mereka, yaitu jika kaummu [kaum

Rasulullah saw.. Beliau akan memerintahkan Quraisy) masuk Islam, mereka harus masuk
Islam, apabila mereka tidak mau ikut masuk
kita dan kita wajib melaksanakannya.' Ke-
Islam maka pengaruh dan kekuasaan kaummu
mudian turunlah ayat ini.
kepada mereka tidak ada gunanya.'
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdur-
Kemudian Rasulullah saw. memegang
rahman bin Auf yang menceritakan bahwa tangan lftalid dan berkata, 'Pergilah kamu

ada satu kaum Arab yang mendatangi Nabi di dengannya [Suraqah) lakukan apa yang dimaui'.

Madinah dan menyatakan diri masuk Islam. Kemudian Khalid mengadakan perjanjian

Kemudian mereka terkena wabah penyakit damai dengan mereka bahwa mereka tidak
panas yang ada di Madinah. Akhirnya mereka
kembali kafir dan meninggalkan Madinah. Para boleh saling tolong menolong untuk memerangi
sahabat pun menemui mereka dan bertanya,
Rasul dan apabila kaum Quraisy masuk Islam
"Mengapa kalian kembali kafir". Mereka maka mereka juga harus masuk Islam."' Lalu

menjawab, "Kami terkena wabah penyakit di fi $AIIah menurunkan ayat : ri St,l-- ul, itb
Madinah". Para sahabat berkata, "Tidakkah
ada Rasulullah saw. yang bisa (ditanya dan) {J'+ aan orang yang ada ikatan denga, mereka
dijadikan teladan?" Sebagian sahabat me-
ngatakan bahwa mereka adalah orang-orang dianggap satu janji dengan mereka.
munafih sedangkan sebagian yang lain me-
ngatakan bahwa mereka bukanlah orang- Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari
orang munafik. Lalu Allah menurunkan ayat Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ayat
ini. Namun dalam sanad riwayat ini ada tadliis (c_,t-i ,-r.lt v1| turun berkenaan dengan Hilal
dan inqithaa'sehingga riwayat ini tidak dapat bin Uwaimir al-Aslami, Suraqah bin Malik al-
dijadikan dasar.
Mudlaji dan juga bani fudzaimah bin Amir bin
b. Ayat90 Abdi Manaf.

Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih Imam Mujahid juga menyatakan bahwa

meriwayatkan dari Hasan al-Bashri yang men- ayat ini turun berkenaan dengan Hilal bin
'Uwaimir al-Aslami, di mana dia membuat

perjanjian damai dengan kaum Muslimin. Ke-
mudian ada orang dari kaumnya yang men-

dekatinya sehingga dia tidak mau memerangi
kamu Muslimin dan jugatidakmau memerangi

kaumnya.

Surah an-Nlsaa' ThFSIRAL.MUNIR IITID 3

Keserasian Antar Ayat Allah telah mengembalikan mereka hingga

Rangkaian ayat ini masih menerangkan masuk kembali ke dalam kategori orang-orang
musyrik, sebab mereka telah murtad, jelas-
tentang sikap kaum munafik yang hina. Awal jelas mengikuti orang musyrik dan berusaha

rangkaian ayat ini menegaskan bahwa kaum mencelakakan Rasulullah saw..
Mukminin tidak perlu berbeda pendapat
Apakah kamu ingin mengembalikan me-
dalam menyikapi orang-orang munafik, juga
tidak perlu terpecah menjadi dua kelompok. reka untuk mendapatkan petunjuk Islam,
Kekafiran orang munafik sangat jelas, sehingga sedangkan mereka berusaha untuk menye-
satkan diri sendiri? Barangsiapa yang me-
mereka harus dianggap kafir dan diperangi. milih jalan sesat dan meninggalkan jalan
yang benat kamu tidak akan mendapatinya
Ayat-ayat sebelumnya, yaitu ayat 60-63;
menemukan jalan kembali kepada kebenaran
64-68; 72-73 dan juga ayat-ayat setelahnya
t42-L43 juga menerangkan ancaman dan sehingga mereka tidak akan menemukan
penolakan terhadap sikap dan perilaku orang- jalan mendapatkan petunjuk. |alan yang
orang munafik.
benar adalah sangat jelas yaitu dengan cara
Tafsir dan Penielasan mengikuti manhaj fitrah, menuruti petunjuk
Allah SWT menolak perbedaan pendapat akal yang lurus dan berpikir secara serius
tidak secara objektif dan tidak memihak.
kaum Mukminin dalam menyikapi kekafiran
kaum munafik, padahal bukti kekafiran me- Kemudian Allah menerangkan bahwa orang-
reka sangat nyata. Mengapa kalian berbeda
orang munafik mempunyai keinginan yang
pendapat mengenai sikap kaum munafik sangat aneh, yaitu mengharapkan agar kaum

hingga kalian terpecah menjadi dua kelompok? Muslimin tersesat, supaya kalian mempunyai visi
Satu kelompok menganggap mereka sebagai
orang yang baik, sedangkan kelompok yang dan misi yang sama dengan mereka, sehingga
lain menganggap mereka sebagai kafir. Padahal agama Islam benar-benar dapat dihancurkan.
sangat jelas bahwa mereka adalah or?rg:orang Sikap seperti ini tentunya menunjukkan bahwa

kafir. Allah telah memalingkan mereka dari mereka sangat membenci dan memusuhi Islam,
dan juga menunjukkan bahwa mereka sangat
kebenaran dan menjatuhkan mereka ke dalam
kesesatan karena mereka banyak melakukan kuat mempertahankan kekafiran. Mereka tidak
maksiat, menentang Rasulullah saw, mengikuti merasa puas dengan kesesatan dan kekafiran
kebatilan, memerangi kaum Muslimin, mem-
mereka, bahkan mereka ingin supaya orang lain
benci, dan berusaha menghancurkannya. juga ikut tersesat dan kafir.

Mereka juga tidak mau ikut hijrah ke Madinah Oleh sebab itu, Allah SWT mengingatkan
sehingga digambarkan bahwa mereka jatuh dan kaum Mukminin supaya waspada terhadap
kepalanya terjungkal ke tanah hingga berjalan tipu daya dan usaha mereka. fanganlah kalian
ke depan mereka menggunakan wajahnya. Ini menjadikan mereka sebagai penolong supaya
menggambarkan bahwa fitrah jiwa dan nurani kalian tidak dimanfaatkan untuk membantu
mereka telah rusak. Allah SWT berfirman, perjuangan orang-orang musyrik, kecuali jika
sudah ada indikator bahwa mereka memang
'Apakah orang yang merangkak dengan
sudah beriman, mau berhijrah ke Madinah dan
wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam
kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap mau menolong kalian dengan ikhlas dalam

di atas jalanyang lurus?" (al-Mulk 22) menangani urusan-urusan kalian. Ini semua
adalah bukti yang menunjukkan keimanan

mereka.

--

TAISIRAT-MUNIR IILIp 3 +r{f -1****"*\ surah an-Nlsaa'

|ika mereka berpaling dari keimanan, tidak janjian damai tersebut, kecuali jika mereka
mau berhijrah dan tetap bersikukuh tinggal di ikut menetapkan perjanjian damai tersebut,

luar Madinah, perangilah mereka di mana dan sehingga mereka pun termasuk kelompok lain
yang berjanji damai dengan kaum Muslimini,
kapan pun kalian menemukan mereka, baik sama seperti Bani Kinanah yang dimasukkan
dalam perjanjian damai yang dilakukan oleh
di tanah haram maupun di luar tanah haram. kaum Quraisy.al
fanganlah kalian berkasih-kasihan dengan
mereka atau manjadikan mereka sebagai pe- Kedua. Orang-orang yang bingung. Yaitu

mimpin hingga kalian memasrahkan urusan orang-orang yang mendatangimu -wahai
kalian kepada mereka, jangan pula kalian
Muhammad dan hati mereka terasa berat untuk
meminta pertolongan kepada mereka selagi memerangimu, juga tidak sanggup memerangi
kaumnya bersama kalian. Mereka tidak men-
mereka masih bersikap demikian. dukung dan tidak pula memerangimu. Mereka
tidak mau memerangi kaum Muslimin karena
Kemudian Allah menerangkan dua ke- terikat dengan janji damai, dan mereka juga
tidak mau memerangi kaumnya karena ingin
lompok yang dikecualikan. menjaga ikatan kesukuan dan nasab sehingga
mereka dimaafkan.
Pertama. Orang-orang yang menjalin hu-
Kedua kelompok ini harus diperlakukan
bungan dengan satu kaum yang berjanji damai
sebagaimana yang telah diatur oleh Allah,
dengan kaum Muslimin. Mereka bergabung
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
bersama kaum yang berjanji damai dengan yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui
kalian baik perjanjian damai itu adalah per- batas. Sungguh, Ailah tidak menyukai orqng-

janjian gencatan senjata atau perjanjian akad orang yang melampaui batas." (al-Baqarah:
1eo)
ahli dzimmah, sehingga mereka juga dianggap
Berkat rahmat Allah dan kasih sayang-Nya
seperti kaum tersebut. Ini adalah sesuai dengan kedua kelompok tersebut berdamai dengan
kalian dan tidak mau menyerang kalian. Kalau
yang terjadi pada perjanjian Hudaibiyyah yang Allah menghendaki, Dia akan memunculkan

diterangkan dalam Shahih Bukhari di mana keinginan perang di hati mereka sehingga

Rasulullah saw. bersabda, mereka pun juga memerangi kalian.

?t z.'o, oi a,,i+' l Apabila mereka membiarkan kalian, tidak
memerangi kalian dan membuat perjanjian
"-: Jo+ ct
'eW) * ,;,-fi;o or. damai dengan kalian, kalian tidak boleh
1 d/^
memerangi mereka, selagi mereka masih
-8,,- t^(.i>-2 "; ','ro,:i ;t ?,.ti,.. ,J)c0+o.'J,,.*, bersikap demikian. Mereka sama seperti se-
kelompok orang dari bani Hasyim yang pergi
J.+ bersama kaum musyrikin dalam Perang
* ,e*il-; y$i}t,' Badar. Mereka ikut perang, namun mereka
c, ' o o' , I
tidak menyukai perang tersebut, seperti
"Barangsiapa ingin masuk perjanjian damai j
4t Ahkaam Al-Qur'an, jil. l, hal. 22O. I
orang-orang Quraisy, dia boleh ikut bersama
mereka, dan barangsiapa ingin masuk dalam
lterjanjian damai Muhammad dan sahabat-
sahabatnya, dia boleh ikut bersama kamt' (HR

Bukhari)

Abu Bakr ar-Razi berkata, 'Apabila seorang
imam membuatperjanjian damai dengan kaum
kafi4, orang-orang yang ikut dengan kaum kafir
tersebut, seperti keluarga dan sekutunya juga
disamakan dengan mereka karena mereka

adalah kelompok dan pendukung mereka.
Adapun kaum lain, tidak masuk dalam per-

TAFSIRAT-MUNIR JILID 3

al-Abbas dan lainnya. Oleh sebab itu, pada al-fitnah pada ayat ini adalah kemusyrikan,
sehingga maksudnya adalah setiap kali me-
waktu itu Nabi Muhammad saw. melarang
reka diajak untuk melakukan kemusyrikan,
kaum Muslimin membunuh Abbas, beliau mereka akan cepat mengikuti dan menuruti,
hanya menyuruh supaya Abbas ditawan. Az- kenifakan mereka sudah berlebihan. Ibnu
Zamakhsari berkata, "Ketidakmauan mereka |arir mengatakan bahwa ayat tersebut turun
berperang menjadi salah satu alasan mereka berkenaan dengan Bani Asad dan Ghathfan,
mempunyai hak untuk tidak boleh diserang ada juga yang mengatakan ayat ini turun pada
dan tidak boleh dinodai haknya."
selain kedua kaum tersebut.
Kemudian Allah menerangkan kelom-
pok lain yang secara lahiriah sama dengan Status mereka adalah apabila mereka
kelompok yang sudah diterangkan sebe- tidak membiarkan kalian, tidak berjanji damai
kepada kalian, tidak bimbang bahkan mereka
lumnya, namun mereka punya niat lain. Mereka
membantu kaum musyrikin memerangi
adalah kaum munafik yang menampakkan
kamu, jadikanlah mereka sebagai tawanan
keislamannya di hadapan nabi Muhammad perang, seranglah mereka di mana pun kalian
menemukannya. Orang-orang yang seperti
dan sahabat-sahabatnya, supaya nyawa, harta, mempunyai bukti-bukti yang nyata sebagai
istri dan anak-anak mereka terlindungi, namun kelompok yang berhak untuk diserang karena
mereka menyembunyikan kekafiran di dalam mereka memang benar-benar memusuhi

hati mereka. Mereka pun melakukan ibadah Islam.
sama seperti ibadahnya kaum Muslimin, na-
mun niatnya adalah supaya mereka terjamin Ini semua menunjukkan bahwa Islam
keamanannya, padahal di hati mereka penuh
menekankan perdamaian, keamanan, dan
dengan kekafiran.a2 perjanjian. Ar-Razi berkata, "Sebagian besar
ulama mengatakan bahwa apabila mereka
Sikap mereka sama dengan apa yang membiarkan kita memerangi kaum musyrikin,
mereka meminta damai dengan kita, juga
digambarkan Allah dalam firman-Nya, mereka tidak mau memerangi kita. Karena itu
kita tidak boleh memerangi dan membunuh
"Dan apabila mereka berjumpa dengan
orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami mereka."
telah b eriman."' Tetapi apabila mereka kemb ali
kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
mereka berkata,'Sesungguhnya kami bersama Rangkaian ayat di atas menerangkan be-
kamu, kami hanya berolok-olok "'(al-Baqarah:
berapa aturan hukum sebagai berikut.
t4)
1. Sikap Islam terhadap orang-orang munafik
Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa
setiap kali mereka diminta kelompoknya adalah sangat jelas. Mereka dihukumi
sebagai kafir dan boleh diperangi. Umat
untuk memerangi kaum Muslimin, mereka
akan turut berperang dengan penuh semangat Islam tidak boleh berbeda pendapat dalam
menghadapi orang seperti itu, jika memang
melebihi semangat para musuh. Ini adalah
bulrti kekafiran mereka memang nyata.
penafsiran az-Zamakhsyari mengenai peng- Rangkaian ayat di atas turun berkenaan

*,galan ayat $w\;-s,i il\rl,)s S<y. As-Suddi dengan sikap orang-orang munafik, yaitu
Abdullah bin Ubai dan kawan-kawannya.
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

42 lbnu Katsir,jil.1, hal. 533.

E--

--

TAFSTRAL-MUNrRrtLrD 3

Mereka telah mengkhianati Rasulullah saw dukung orang musyrik kemudian ber-
sewaktu Perang Uhud. Mereka kembali ke
Madinah setelah asalnya siap berperang pindah mendukung Nabi Muhammad saw.
bahu membahu bersama pasukan Rasu-
Hijrahnya orang yang masuk Islam
Iullah. Kisah ini telah disinggung dalam
yang tinggal di Daar al-Harb. Mereka
surah Aali 'lmraan. Ibnu Abbas berkata,
"Mereka adalah satu kaum yang ada di wajib hijrah meninggalkan Daar al-Harb
Mekah dan mereka tidak mau ikut hijrahJ'
tersebut.
Imam adh-Dhahhak berkata, "Orang-orang
Hijrahnya orang Muslim meninggal-
munafik itu berkata, 'jika Muhammad
kan perkara-perkara yang diharamkan
menang maka mereka telah tahu siapa
Allah. Ini adalah sesuai dengan sabda Nabi,
kita, dan jika kaum kita yang menang maka /,
kami memang lebih mencintai mereka." ,l ;t; $:)i nrol ,o/ ). :aVNt:
<<'AI-v,
Pada waktu itu umat Islam terpecah
#'A, (; u ;G, u>
menjadi dua kelompok: pertama membela
mereka dan yang kedua tidak ikut campur "Yang dinamakan orang yang berhijrah
dengan masalah mereka. Kemudian Allah adalah orang yang meninggalkan perkara-
SWT menurunkan ayat yang kita bahas ini, perkara yang dilarang Allah." atau dalam
riw ay at lain, "meninggalkan p erkara-p erkara
yaitu {;i;r *ad' .C;n Li}. yang diharamkan Allah." (HR Bukhari, Abu
Dawud dan an-Nasa'i dari Ibnu Amr)
2. Mereka ingin bersama kaum Muslimin
Dua bentuk hijrah yang disebut paling i
meskipun mereka dalam kekafiran dan akhir ini masih berlaku hingga sekarang. I

kemunafikan. Kemudian Allah meme- Menjauhi orang-orang yang biasa me- i
lakukan maksiat dengan maksud memberi
rintahkan umat Islam untuk tidak turut pelajaran kepada mereka. Perbuatan se- I
I
campur dengan masalah-masalah mereka, perti ini juga dinamakan dengan hijrah.
Allah berfirman, I
Orang-orang yang biasa melakukan mak-
"Dan (terhadap) orang-orang yang siat itu tidak perlu diajak bicara dan tidak I
beriman tetapi belum berhijrah, maka perlu dikumpuli hingga mereka bertobat,
tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu sebagaimana yang pernah dilakukan oleh I
melindungi mereka, sampai mereka ber-
hijrah." (al-Anfaal: 72) Nabi Muhammad kepada Ka'b bin Malik I

Hijrah ada beberapa macam, sebagai dan dua kawannya. I
berikut.
3. Bolehnya menawan orang-orang munafik
Hijrah ke Madinah untuk menolong
dan membunuhnya. Pada ayat di atas
perjuangan Rasulullah saw.. Hijrah seperti
Allah menegaskan bahwa apabila mereka
ini hukumnya wajib di awal masa-masa berpaling dari tauhid dan tidak mau ber-
hijrah, jadikanlah mereka tawanan dan
Islam sehingga Rasulullah saw. bersabda,
perangilah mereka di mana pun mereka
i,J'rxi+o berada, baik di tanah haram maupun di

"Tidak ada hijrah lagi setelah fathu Meknh!' luarnya.

Hijrahnya orang-orang munafik dalam 4. Tidak boleh memerangi atau membunuh
peperangan, di mana mereka asalnya men-
orang-orang yang bergabung dengan

kelompok yang sudah mengadakan per-

janjian damai dengan kaum Muslimin. nya. Mereka ini adalah yang disebut dalam
Begitu juga tidak boleh menyerang atau aYat$4|t ;ttt=;b.
membunuh orang yang bimbang, yaitu
orang yang tidak mau memerangi kaum Imam Qatadah berkata, 'Ayat itu turun
berkenaan dengan kaum Tihamah yang
Muslimin dan tidak mau memerangi meminta perlindungan dari Nabi. Mereka
ingin perlindungan dari Nabi dan juga dari
kaumnya. kaumnya."

5. Ayatdiatas jugamenerangkanbahwasyara' Imam Mujahid berkata, 'Ayat itu turun
berkenaan dengan satu kaum yang tinggal
mengakui legalnya gencatan senjata antara di Mekah."

kaum Muslimin dengan kafv harbi, jika Imam as-Suddi berkata, "Ayat itu
memang gencatan senjata itu membawa turun berkenaan dengan Nu'aim bin

kemaslahatan kepada kaum Muslimin. Mas'ud yang meminta perlindungan ke-
pada kaum Muslimin dan juga kepada
6. Allah dapat melakukan segala sesuatu yang kaum musyrikin."

dikehendaki-Nya. Dia juga berkuasa untuk Imam Hasan al-Bashri berkata,'Ayat itu
mengalahkan suatu kelompok manusia di turun berkenaan dengan kaum munafikl'
bawah kekuasaan kelompok yang lainnya.
Maksud Allah memberi kuasa kaum musy- Ada juga yang mengatakan bahwa
ayat tersebut turun berkenaan dengan
rik untuk mengalahkan kaum Mukmin Bani Asad dan Ghathfan yang datang
ke Madinah untuk masuk Islam, namun
adalah dengan cara memberi kemampuan kemudian mereka kembali lagi ke kam-
pung halamannya dan menjadi kafir lagi.
dan kekuatan untuk mengalahkan kaum
Mukmin. Maksud Allah melakukan itu Ketidakkonsistenan mereka sangat
adalah untuk memberi hukuman kepada jelas seperti yang diterangkan dalam
kaum Mukminin di saat kemungkaran dan
kemaksiatan merajalela di antara mereka, ayat di atas, (r+.1 i;s'ri '^,t, Jt i:i'r,; YF
atau untuk menguji mereka, sebagaimana Maksud {ir3li} pada ayat tersebut ada-

firman Allah, lah membatalkan semua janji yang per-

"Dan sungguh, Kami benar-benar akan nah mereka lakukan. Ada juga yang ber-
menguji kamu sehingga Kami mengetahui
pendapat bahwa maksudnya adalah
orang-orang yang benar-benar berjihad
dan bersabar di antara kamu; dan akan apabila mereka diajak untuk melakukan
kemusyrikan maka mereka akan ikut dan
Kami uji perihal kemu." (Muhammad: 31) kembali kepada kemusyrikan tersebut.

Adakalanya j uga untuk menghapuskan BALASAN ATAS PEMBUNUHAN TAK
dosa kaum beriman, sebagaimana firman DISENGAJA DAN PEMBUNUHAN
DISENGAJA
Allah,
Surah an-Nisaa'Ayat 92 - 93
"Dan agar Allah membersihkan orang-
orang yang beriman (dari dosa mereka)." |sG "fr"G?n E t;*- ii,fyl,tLta

(Aali'Imraan: 141) ly#3zs6i{i,3.#Wt i

7. Berdamai dengan orang-orang munafik;

yaitu orang yang menampakkan keimanan
namun hatinya siap untuk kembali kepada
kemusyrikan, apabila mereka memang
sudah menghentikan sikap-sikap negatif-

L-.

r,r=- )1';):"-)1.v;,"-lc.j7aU- :b\L L\(tL'6dWi <",:.a4t ly:+,i an mashdartyyah yang sekaligus menjadi isim

fri,tL -bY:'*<;j'#j 3.F',ai dari 1jr<y. Adapun kata {;.}} merupakan

/./ .7- khabar muqaddam (khabar yang didahulukan)
-*,
dari kaana 1i6; tersebut. Kalimat (t+i lfp
e*\i-,f{dre'/},rOl
t.,.tii\,-z-,4 8-24 9r1,,.)z,tt,)- merupakan istitsna' munqathi' (pengecualian

j-#9(:t" yang terputusJ, sebagaimana hal itu juga ber-
j E), <;'""3. i,;i,
d"[l laku pada kalimat {i;q ui !r}.

rt; W" frffiri4 \z;g'ar Kata GL4 dibaca nashab karena tiga
kemungkinan. Pertama, karena kata itu me-
^vi!;'ffii i
rupakan maf'ul liajlih [keterangan alasan)
**ffi r ;E; \i\li'i 33V'dss dengan tafsiran, "...orang Mukmin itu tidak i

"Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh karena sesuatu alasan pun, tetapi lI
membunuh seorang yang beriman (yang lain), ii
ia membunuh karena tersalah [tidak sengaja)."
kecuali karena ter salah (tidak sengaj a). B arangsiap a I
Kedua, karena kata itu menjadi na'at (sifat) 1
membunuh seorang yang beriman karena tersalah dari mashdar [keterangan penguat) yang
I
(hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba dilesapkan, yaitu (ii >,)$ "pembunuhan yang

sahaya yang beriman serta (membayar) tebusan tersalah'i Ketiga, karena kata itu menjadi haal
yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh
(keterangan kondisi).
itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)
Kalimat 4y, ,;y menjadi mubtada'
membebaskan pembayaran. Jika dia (si terbunuh)
dari khabar yang dilesapkan. lika mubtada'
dari kaum yang memusuhimu, padahal dia dan khabar tersebut digabungkan, menjadi

orang beriman, maka (hendaklah si pembunuh) 6A t-'i y, )f oitJq "...maka wajib baginya

memerdekakan hamba sahaya yangberiman. Dan memerdekakan seorang hamba sahaya dan
membayar tebusan yang diserahkan...." Demi-
jika dia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada
perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, kian juga kalimat (;r.ii i,Y merupakan

maka (hendaklah si pembunuh) membayar tebusan mubtada' dari khabaryang dilesapkan sehingga

yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) jika digabung maka menjadi d",r" iV qf1"maka

s ert a memerdekakan hamb a sahay a y ang b erim an. wajib bagi si pembunuh berpuasa dua bulan".

B ar angs i ap a ti dak m e n dap atkan (h amb a s ah ay a), Kalimat {i ." i;} aiUaca nashab karena
maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua
bulan berturut-turut sebagai tobat kepada Allah. dua kemungkinan. Pertoma, karena menjadi
Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabij alcsana.Dan
barangsiapa membunuh seorang yang beriman mashdar [keterangan penguat) dari fi'il
dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka
muqaddar (kata kerja yang dikira-kira). Kedua,
Iahannam, dia kekal di dalamnya. Allah murka
karena menjadi maf'uul liajlih [keterangan
kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan
adzab y ang b es ar b aginya." (an-Nisa * : 92-93) peruntukan).

l'ruab Balaa$hah

Huruf 1ri; pada kalimat {J{ ,:i} merupakan Kalimat (6; 'il a; *;.i,i) disandingkan

dengan kalimat 4C an ,yt ;;y merupakan

ithnaab.

Dalam kalimat 4y, ;.4b terdapat majaz
mursal, yaitu penyebutan kata liry "leher"

sebagai salah satu bagian tubuh manusia,

TAFSIRAL-MUNIRJILID 3

padahal yang dimaksudkan adalah seluruh bulan qamariyyah [bulan hijriyyah) tanpa
satu hari pun terlewat kecuali karena adanya
tubuh manusia secara utuh. alasan yang diperbolehkan menurut aturan
syariah. Dalam ayat ini, hanya ada dua cara
Mufradaat LuEhawWah untuk menebus pembunuhan tersalah, yaitu

Maksud dari kata (wi) adalah membunuh membayar tebusan atau berpuasa dua bulan
berturut-turut. Allah tidak menyebutkan cara
karena tersalah atau tidak sengaja meng- lain, misalnya dengan memberi makan fakir

hilangkan nyawa seseorang, padahal sejakawal miskin sebagaimana terjadi dalam kasus
tidakada maksud membunuhnya. Maksud dari
zhihaar. Imam Syafi'i pun mengambil dasar
kalimat 4G \n,P ury adalah seperti hendak
ayat ini untuk menguatkan pendapatnya
memanah hewan buruan atau pepohonan,
tetapi ternyata justru panahnya mengenai yang paling sahih fashach) di antara dua qaul
seseorang hingga membuatnya meninggal
[pendapat)-nya.
dunia. Demikian pula misalnya memukul
Maksud dari kalimat {"bri i;;} aaatan aa-
dengan sesuatu barang yang biasanya tidak
dapat membuat orang lain terbunuh, tetapi lam rangka menyucikan diri dan memperbaiki
rupanya saat dipukulkan saat itu membuatnya anggota badan yang terluka. Maksud dari
kata (u"1") adalah Maha Mengetahui terhadap
terbunuh. semua ciptaan-Nya, sedangkan maksud dari

Maksud dari kalimat $+t ,,r-\ adalah kata {q,::} adalah Mahabijaksana atas segala

membebaskan seorang budak. Maksud dari takdir yang Dia ciptakan untuk mereka.

kata {tj:} adalah budak itu harus seorang Sebab Turun Ayat

budak yang beriman. Maksud dari kalimat a. Ayat 92

<*ie :A:'t-,ryadalah tebusan itu dibayarkan Ibnu farir meriwayatkan dari Ikrimah

kepada ahli waris orang yang terbunuh. bahwa Harits bin Yazid dari Bani Amir bin
Lu'ai bersama Abu fahal menyiksa Ayyasy
dryat (tebusan) adalah sejumlah harta yang bin Abu Rabi'ah. Beberapa waktu kemudian,
diberikan kepada keluarga si terbunuh sebagai Ayyasy ikut hijrah bersama Rasulullah saw..

ganti kehilangan si terbunuh itu. Maksud Setelah itu, suatu ketika Ayyasy melihat Harits

dari (irir; oiy adalatr keluarga si terbunuh di suatu daerah bernama Harrah. Ayyasy

menyedekahkan harta tebusan itu kepada si pun menebaskan pedangnya kepada Harits
pembunuh atau dengan kata lain keluarga si sampai meninggal karena mengira bahwa

terbunuh membebaskan si pembunuh dari Harits masih kafir. Ayyasy kemudian menemui

membayar harta tebusan. Maksud dari kata Rasulullah saw. dan menceritakan kejadian
(;r.:Jy adalah perjanjian, termasuk kaum non
Muslim yang memiliki perjanjian keamanan tersebut, turunlah alat {uy ;z ti ql. at< siy
atau perdamaian dengan orang Muslim (ahli
sampai akhir an-Nisaa' ayat92
dzimmah).
b. Ayat93
Maksud dari kalimat (+ il dp} adalah Ibnu farir meriwayatkan dari lbnu furaij

apabila seseorang tidak mampu membebaskan dari Ikrimah bahwa ada seorang sahabat
budah baik karena memang sudah tidak ada
Anshar tidak sengaja membunuh saudara laki-
perbudakan lagi maupun karena ia tidak laki dari Miqyas bin Shababah. Rasulullah saw

memiliki harta yang cukup untuk membeli

budak. Maksud dari kata {4e,} adalah dua

bulan berturut-turut menurut perhitungan

L

TAFSIRAL-MUNIRJITID 3

pun membayarkan tebusan untuk sahabat besar yang termasuk di antara tujuh hal yang
Anshar tersebut dan diterima oleh Miqyas. dapat membuat segala amal kebaikan seorang
Mukmin lenyap tak tersisa. Hal ini disebutkan
Namun, kemudian Miqyas melompati sahabat juga dalam ayat

yang telah membunuh saudaranya itu lalu "B arang siapa membunuh seseorang, bukan

membunuhnya. Rasulullah saw. pun bersabda, karena orqng itu membunuh orang lain, atau

?;\),trgyjin bukan karena berbuat kerusakan di bumi,

'Aku tidak bisa menjamin keselamatannya maka seakan-akan dia telah membunuh semua

(Miqltas) baik di saat halal maupun di saat bulan monusia." (al-Maa'idah: 3 2)
haram)."
f elas disebutkan dalam Shahih Bukhari dan
Miqyas lalu terbunuh pada peristiwa
Shahih Muslim sebuah hadits yang diriwayat-
Fathu Mekah. Ibnu furaij berkata, "Pada saat
kan oleh lbnu Mas'ud bahwa Rasulullah saw
itulah turun ayat {ri.l; uy .li",rsh."
bersabda,
Keserasian Antar Ayat , ,,
,,n{rr{,li;ljIt t{,r;if'r4;u" ;"uVr--il'U,i,lt i' J.-i .i
Ayat sebelum ini menjelaskan hukum
i;: it;
membunuh orang-orang munafik, orang-orang
yang mengingkari perjanjian dengan kaum *:ZJJ 3rrr:tt in lrtrt, c;tJt 4t,
Muslimin, dan orang-orang yang membantu
" Tidaklah darah seseorang itu halal ( dibunuh)
musuh kaum Muslimin. Mereka semua jika ia telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain
Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, kecuali
memang layak untuk dibunuh. Adapun dalam
kedua ayat ini Allah SWT menjelaskan hukum karena satu dari tiga alasan, pertama qishas

membunuh orang yang tidak layak untuk membunuh, kedua janda yang berzina, atau ketiga

dibunuh, baik dengan sengaja maupun tidak orang murtad yang keluar dari jamaahnya." (HR
sengaja, baik karena orang itu adalah seorang Bukhari dan Muslim)

Mukmin, karena seorang yang memiliki Namun, perlu diingat bahwa mengeksekusi

perjanjian dengan kaum Muslimin, maupun seseorang karena ketiga alasan ini tidak boleh
karena seorang yang ahli dzimmah.
dilakukan oleh sembarang oran& tetapi harus
Tafsir dan Penjelasan
dilakukan atas perintah imam [pemimpin ne-
Seorang Mukmin tidaklah berhak mem- gara) atau pihak yang berwenang.
bunuh saudara sesama Mukmin dengan cara
apa pun, kecuali pembunuhan itu terjadi secara Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Umar
tersalah atau tidak disengaja. Pembunuhan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
tersalah yaitu pembunuhan yang terjadi tanpa
maksud awal membunuh atau tanpa maksud ,o/
awal menghilangkan nyawa orang lain atau
yang dilakukan dengan cara melakukan sesuatu ,a, ?/1
yang pada umumnya tidak bisa membuat orang b * *q,;t;
/ / ,/ ,11 Se: ;"
lain terbunuh. Hal itu karena pembunuhan f, *,y t*yt :4,1r", yqt i";

merupakan salah satu tindak kejahatan ter- "Barangsiapa membantu orang lain untuk

membunuh seorang Muslim lagi Mukmin, walau

dengan setengah kata, maka ia akan datang pada

hari Kiamat dengan tertulis di antara kedua

matanya kalimat 'orang yang tidak mungkin

mendapat rahmat Allah'." (HR Ibnu Majah)

srr"hrn-Nr*", - * ,1***"***\ TAFSIRAL-MUNIRJITID 3
u,flri.,,(6", 201 ,.

Baihaqi meriwayatkan dari Bara' bin Azib perempuan ini seorang Mukmin maka saya

bahwa Rasulullah saw. bersabda, akan membebaskannya." Rasulullah saw lalu
bertanya kepada budak perempuan itu,'Apakah
r,,y -tr) .e , nr i; i;i qjil' J\))
engkau mengakui bahwa tidak ada tuhan selain
"Menurut pandangan Allah, sesungguhnya
kehilangan seluruh dunia masih lebih baik dari- Allah?" Budak perempuan itu menjawab,
pada membunuh seoranglaki-laki Mukmin." (HR
"Ya." Rasulullah saw. bertanya lagi, 'Apakah
Baihaqi) engkau mengakui bahwa aku adalah utusan
Allah?" Budak perempuan itu menjawab, "Ya!'
Sebab tetap dijatuhkannya hukuman ke- Rasulullah saw bertanya lag|'Apakah engkau
pada orang yang membunuh secara tersalah percaya adanya hari kebangkitan setelah ke-
adalah karena ia tidak bisa menghindar dari
kecerobohan, kealpaan, dan kelengahan atas matian7" Budak perempuan itu menjawab, "Ya."
sesuatu yang memang patut diganjar dengan
Rasulullah saw. lalu berkata kepada laki-laki
hukuman tertentu. dari kalangan Anshar lttt, "Bebaskanlah budak

Hukuman yang dijatuhkan kepada orang perempuan ini."
yang melakukan pembunuhan tersalah ada
Hadits tersebut merupakan hadits shahih
dua, yaitu membebaskan seorang budak meskipun siapa sahabatyang dimaksud dalam
hadits ini tidak diketahui atau tidak disebutkan
Mukmin dan membayar harta tebusan yang
diberikan kepada keluarga si terbunuh. Ke- nama dan identitasnya.
wajiban pertama berupa membebaskan budak
Mukmin itu merupakan tebusan karena telah Dalam kitab Muwaththa'karya Imam Malih
Musnad Imam Syafi'i, Musnad Imam Ahmad,
melaksanakan dosa besar; yaitu membuat Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, dan Sunan

orang lain kehilangan nyawa, meskipun tidak Nasa'i, diriwayatkan dari Mu'awiyah bin al-
disengaja. Syarat pelaksanaan kewajiban
Hakam bahwa ketika sahabatAnshar membawa
pertama ini yaitu budak yang dibebaskan
budak perempuan itu kepada Rasulullah saw.,
haruslah seorang budak yang Mukmin. Karena beliau bertanya kepada budak perempuan,
itu, jika budakyang dibebaskan adalah seorang "Di manakah Allah?" Budak perempuan itu

kafir, hal itu tidak sah. Menurut pendapat menjawab, "Di langit." Rasulullah saw. bertanya

mayoritas ulama, jika budak yang dibebaskan lagi, "Siapakah aku?" Budak perempuan itu

adalah seorang yang Mukmin, hal itu sah, menjawab, "Engkau adalah utusan Allahl' Rasu-
baik budak itu masih anak-anak maupun lullah saw. lalu berkata kepada sahabat Anshar
itu, "Bebaskanlah budak perempuan ini karena
dewasa, meskipun budak itu dimiliki oleh atau
dibebaskan dari seorang yang kafir. dia adalah seorang Mukmin."

Imam Ahmad meriwayatkan dari Adapun kewajiban kedua berupa mem-
Abdullah bin Abdullah dari seorang laki- bayar diyat (harta tebusan) merupakan ganti
rugi atas keluarga yang merasa kehilangan
laki dari kalangan sahabat Anshar bahwa ia dengan meninggalnya si terbunuh. Disebutkan
membawa seorang budak perempuan ber- dalam hadits bahwa harta tebusan itu berupa
kulit hitam lalu mendatangi Rasulullah saw. seratus ekor unta. fuga disebutkan bahwa jika
dan bertanya, "Wahai Rasulullah, saya ber- si terbunuh adalah seorang perempuan, harta
tebusan yang dibayarkan adalah separuh dari
kewajiban untuk membebaskan seorang budak harta tebusan yang harus dibayarkan jika
Mukmin, maka saya meminta pendapat eng- si terbunuh adalah seorang laki-laki. Hal itu

kau, jika engkau menganggap bahwa budak

karena si terbunuh laki-laki dapat memberikan pegangan pada ketentuan yang hampir sama,
kecuali unta jenis ibnu labun diganti dengan
manfaatyang Iebih banyak kepada keluarganya untaibnu makhadh.a3

saat ia hidup dibanding si terbunuh perempuan. Adapun tebusan yang harus dibayarkan
atas pembunuhan seperti disengaja (syibhul-
Abu Dawud, Nasa'i, dan beberapa ulama 'amdfi, menurut madzhab Hanafi, dibagi men-
lain meriwayatkan dari Amar bin Hazm bahwa jadi lima bagian, yaitu empat puluh ekor unta
Rasulullah saw. pernah menulis surat kepada jenis khilfah (unta hamil), tiga puluh unta jenis
penduduk Yaman yang isinya sebagai berikut. hiqqah, dan tiga puluh unta jenisTadza'ah.aa

"Barangsiapa membunuh seorang Muk- Imam Malik tidak menyinggung masalah
pembunuhan seperti disengaj a {sy ibhul -' am d[)
min tanpa alasan yang dapat dibenarkan kecuali orang tua yang membunuh anaknya.
Adapun soal tebusan yang harus dibayarkan
syari'at Islam maka ia harus diqishas [dibunuh
juga), kecuali jika keluarga si terbunuh mau atas pembunuhan disengaja, Imam Abu
memaafkannya. Sesungguhnya dalam setiap
jiwa terdapat diyat (tebusan) berupa seratus Hanifah dan Imam Malik memiliki pendapat
ekor unta." Kemudian dalam surat yang sama yang sama, sementara menurut Imam Syafi'i
juga disebutkan, "...Adapun orang yang me-
tebusannya adalah sama dengan tebusan yang
miliki emas, ia membayar tebusan berupa
harus dibayarkan atas pembunuhan seperti
seribu dinar." disengaj a (syibhul -' amdi).

Maksud dari itu adalah bahwa tebusan Tebusan yang harus dibayarkan atas pem-
bunuhan tersalah dibebankan kepada 'aqilah.
dibayarkan sesuai harta yang dimiliki. Orang
yang memiliki emas membayar tebusan Menurut para ulama Hijaz, 'aqilah adalah
berupa seribu dinaC orang yang memiliki
perak membayar tebusan berupa sepuluh ribu kerabat si pembunuh dari jalur ayah. Pendapat
dirham (menurut madzhab Hanafi) atau dua
ini didasarkan pada kejadian pada zaman
belas ribu dirham (menurut jumhur), dan orang
yang memiliki unta membayar tebusan berupa Rasulullah saw dan zaman Abu Bakac di mana
seratus ekor unta. Imam Syafi'i berkata, "Orang saat itu belum ada badan keuangan negara.
yang memiliki emas atau perak cukup diminta
Adapun menurut madzhab Hanafi, 'aqilah
membayartebusan dengan emas atau peraknya
adalah keluarga yang mampu dari pihak
seharga seratus ekor unta."
pembunuh. Hal itu sebagaimana dipraktikkan
Tebusan berupa seratus ekor unta dibagi pada zaman Umar bin Khaththab. Sementara
menjadi lima bagian. Imam Ahmad dan ulama- itu, jika' aqilah tidakmampu membayar tebusan
ulama lain meriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud
berkata, "Rasulullah saw. telah menetapkan tersebut, tebusan tersebut dibebankan kepada
bahwa seratus ekor unta yang dijadikan tebus- Baitul Mal [kas negara) atau zaman sekarang
kementerian keuangan negara.
an atas pembunuhan tersalah itu terdiri dari
Dari pembahasan ini, bisa muncul per-
dua puluh ekor unta jenis bintu makhadh, dua tanyaan: bagaimana mungkin anggota ke-
puluh ekor unta jenis bani makhadh laki-laki luarga yang termasuk dalam 'aqilah ini harus
dua puluh ekor unta jenis bfntu labun, dua menanggung tebusan dan seakan-akan ikut
puluh ekor unta jenis jadza'ah, dan dua puluh
menanggung dosa si pembunuh? Padahal,
ekor unta jenis hiqqaft." Hadits ini dijadikan
pegangan oleh madzhab Ahmad, Malik dan 43 Al-]ashash,Ahkaamul-Qur'aan, iuz I, hal. 232-233.
Syafi'i. Adapun madzhab Abu Hanifah ber- 44 Al-|ashash, Ahka amul- Qur' aan, jlz l, hal. 23 4.

Allah SWT sudah berfirman, bahwa 'aqilah [kerabat dari jalur ayah) turut
menanggung beban tebusan. Imam Bukhari
"Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya
sendiriyang bertanggung jawab. Dan seseorang dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu
tidak akan memikul beban dosa orang lain."
(al-An'aam= L64) Hurairah bahwa ada seorang perempuan me-

Bazzar meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud mukul perut perempuan lain yang menye-
babkan janin yang ada dalam perutnya itu
bahwa Rasulullah saw. pun pernah bersabda,
gugur tak bernyawa. Rasulullah saw. kemudian
I t o,
menetapkan hukuman agar 'aqilah [kerabat
-I--ii Y dari jalur ayah) dari perempuan si pemukul itu

"seorang laki-laki tidak akan pernah disiksa membebaskan seorang budak. Sebagai reaksi
karena dosa yang dilakukan oleh ayahnya ataupun
s aud ar any a." (HR al-Bazzar) atas ketetapan ini, Haml bin Malik membuat

Abu Dawud dan Nasa'i juga meriwayatkan syai4 , | '.,i

hadits tentang Abu Ramtsah dan anaknya )6\-J \', Jrf ... C!-tJ s4+

bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda ke- "Bagaimana mungkin bisa berkumpul, orang
pada Abu Ramtsah,
yang tidak ikut minum, tidak ikut makan, tidak
Y,*\rA; *\{t ikut berteriak, tidak ikut memandang.

"sesungguhnya dia tidak akan dihukum Kejadian seperti ini terjadi berulang

karena kesalahanmu dan kamu pun tidak akan kali." Lalu Rasulullah saw bersabda, "Syair ini
pernah dihukum karena kesalahannya." (HR Abu
termasuk sy a ir j o hiliyy a h."
Dawud dan an-Nasa'i)
Ada pula kisah tentang Umar bin
fawaban dari pertanyaan tersebut ada-
lah pembahasan ini tidaklah termasuk dari Khaththab yang menetapkan hukuman agar

membebani seseorang atas dosa yang dilaku- Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muththalib
kan orang lain. Tebusan yang harus dibayar
oleh si pembunuh memang awal pembahasan membayar tebusan karena seorang budak
milik Shafiyah binti Abdul Muththalib melukai
ini, tetapi beban pembayaran yang harus budak yang lain. Ali bin Abu Thalib dalam hal
ditanggung bersama-sama oleh 'aqilah me- ini adalah selaku 'aqilah dari Shafiyah karena

rupakan suatu bentuk kerja sama atau saling Ali adalah keponakan Shafiyah dari jalur
membantu. Hal itu karena bisa juga si pembunuh
saudara laki-laki. Umar bin Khaththab juga
dalam kesempatan yang lain harus turut
menetapkan bahwa Zubair berhak menjadi
menanggung beban tebusan ketika ada anggota
keluarganya yang lain melakukan pembunuhan ahli waris Shafiyah.
tersalah juga. Kerja sama seperti ini juga biasa Tidak ada perbedaan pendapat di antara
terjadi jika suatu kabilah diserang kabilah lain,
seluruh anggota kabilah akan bahu-membahu para ulama terkait janin yang gugur dalam
mengeluarkan kemampuan dan hartanya da- keadaan hidup, yaitu atasnya terdapat kafarat
lam rangka membalas serangan itu. dan diyat sekaligus. Hanya saja, para ulama

Ada beberapa hadits yang menerangkan berbeda pendapat soal kafarat jika janin

yang gugur itu dalam keadaan tak bernyawa.
Menurut Malih atasnya harus ditebus dengan
membebaskan budak dan membayar kafarat,
sementara menurut Abu Hanifah dan Malik,

Y

3TAFSTRAL-MuIrRllll? ,",,...\_..r_f-2,,;ir0;;4*\.p}."i."t,ll.t.t su,ah an_Nrsaa'

cukup dengan membebaskan budak tanpa terbunuh itu mau memaafkan si pembunuh.

harus membayar kafarat. fika keluarga si terbunuh tidak menuntut
diyat, si pembunuh tidak wajib membayar
Para ulama juga berbeda pendapat me-
ngenai pewarisan tebusan yang dibayarkan diyat. Diyat wajib dibayarkan adalah karena
atas janin yang meninggal. Menurut Malik dan untuk menahan emosi keluarga si terbunuh
Syafi'i, tebusan yang dibayarkan atas janin dan untuk menghibur mereka. Dengan adanya
yang meninggal juga diwariskan karena bahwa pembayaran dVat, diharapkan tidak ada den-

sesuai ketetapan Allah SWT, hal itu merupakan dam, permus-uhan, atau kemarahan antara
diyat yang menjadi hak para ahli waris. Ada-
keluarga si terbunuh dan si pembunuh. Harta
pun menurut madzhab Hanafi, tebusan itu diyat juga diharapkan dapat menjadi pengganti

dibayarkan kepada dan menjadi hak ibu yang atas hilangnya manfaat dari meninggalnya

telah mengandung janin tersebut dengan si terbunuh. fika keluarga si terbunuh sudah
memaafkan, berarti dapat disimpulkan bahwa
dasar bahwa adanya keguguran, berarti sang jiwa mereka bersih [tidak ada dendam atau-
ibu telah dilukai anggota badannya. Dengan pun emosi). Allah SWT menyebut pemberian
begitu tebusan itu tidak termasuk diyat yang maaf ini sebagai tashadduq (sedekah) untuk
menunjukkan bahwa pemberian maaf ini sa-
menjadi hak para ahli waris.
ngat disukai Allah.
Sementara itu, Abu Bakar al-Ashamm dan
mayoritas kalangan Khawarij berpendapat Adapun jika yang terbunuh secara tersalah

bahwa kewajiban membayar diyat tidak di- ini adalah seorang Mukminyangberada di antara

bebankan kepada 'aqilah, tetapi hanya kepada kaum kafir yang senang memerangi Rasulullah
saw., tidakperlu ada diyatatas si pembunuhnya.
si pembunuh. Hal itu karena jefilrramsamneAnlulanhj.u-1ik,k,*a&n/ Si pembunuh cukup memerdekakan seorang
c--u-rk-u--p,,!
(,r9,"ii J;l,ia:.ii, i,) y-."it---y., budak Mukmin. Hal ini sebagaimana terjadi

bahwa kewajiban itu hanya ditujukan kepada si pada Harits bin Yazid yang merupakan anggota
keluarga Quraisy yang senantiasa memusuhi
pembunuh. Rasulullah saw. Karena ia tidak ikut berhijrah,

Melihat perkembangan kehidupan sosial kebanyakan kaum Muslimin tidak mengetahui
bahwa ia sebenarnya sudah beriman. Ayyasy
masyarakat dewasa ini yang berbeda jauh lalu menyerang dan membunuh Harits karena

dengan kehidupan sosial bangsa Arab masa Ayyasy juga benar-benar tidak mengetahui
itu, juga karena semakin tidak jelasnya batas- bahwa Harits adalah seorang Mukmin. Hal
batas antarkabilah atau suku, juga karena yang sama juga berlaku seandainya ada se-
orang Mukmin tengah berada di negeri kafir
semakin lemahnya fanatisme kesukuan saat ini, yang memusuhi Islam, lalu kaum Muslimin
juga semakin individualistisnya kebanyakan menyerang negeri itu dan membunuh orang
Mukmin tersebut. Pasukan kaum Muslimin
masyarakat dengan tidak terlalu bergantung yang membunuh orang Mukmin itu tidakwajib
membayar diyat, ia cukup memerdekakan se-
kepada kabilahnya, maka kemudian pendapat
orang budak.
yang kiranya paling tepat diterapkan saat ini
fika yang terbunuh secara tersalah ini
adalah pendapat yang sejak dahulu dipegang
adalah seseorang yang berasal dari kaum atau
oleh Abu Bakar al-Ashamm dan Khawarij.

Pendapat ini kemudian juga dipegang oleh

para ulama madzhab Hanafi belakangan ini,

sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Abidin.

Maksud dari firman Allah {r;i-l ri{1} ada-

lah bahwa diyat wajib dibayarkan kepada
keluarga si terbunuh kecuali jika keluarga si

TAFSIRAI-MUNIR IITID 3

negara yang memiliki perjanjian perdamaian Khaththab memegang tampuk kekhilafahan
dengan kaum Muslimin, wajib bagi si pem- Islam. Umar kemudian berkhutbah, 'Saat ini
bunuh untuk membayar diyat penuh dan harga unta terus melambung tinggi.' Umar
memerdekakan budak sekaligus, baik yang
terbunuh adalah seorang Mukmin maupun lalu memutuskan bahwa diyat bisa dibayar se-
suai harta yang dimiliki. Orang yang memiliki
seorang kafir. Pendapat ini merupakan
banyak uang bisa membayar diyat berupa
pendapat dari Abu Hanifah yang didasarkan dua belas ribu dirham. Orang yang memiliki
banyak emas bisa membayar diyat berupa
pada apa yang tersurat dalam ayat i(i ri ,tb seribu dinar. Orang yang memiliki banyak sapi
bisa membayar diyat berupa dua ratus ekor
43"; 'r*l;, yaitu kaum kafir yang menga&akan sapi. Orang yang memiliki banyak kambing
perjanjian perdamaian dengan kaum Muslimin bisa membayar diyat berupa dua ribu ekor
dan kaum kafir yang tinggal di negeri kaum kambing. Orang yang memiliki banyak per-
Muslimin dengan membayar sejumlah pajak kemahan bisa membayar diyat berupa dua
fjaminan). Kaum kafir yang tinggal di negeri ratus perkemahan. Dalam hal ini, Umar tidak
kaum Muslimin dengan membayar sejumlah menyebutkan ketentuan baru untuk diyat atas
pajak (jaminan) ini memiliki hak yang sama si terbunuh dari kaum kafir dzimmil'
persis dengan kaum Muslimin dalam hal
qishas. Karena itu, kiranya haknya juga sama Abu Dawud, Nasa'i, Tirmidzi, dan Ibnu
Majah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
dalam hal diyat.
bersabda,
Menurut Malik, diyat yang harus dibayar-
kan atas terbunuhnya kaum mu'ahidin [kaum g-lir y: *,.ju:i, a:3t

kafir yang memiliki perjanjian perdamaian "sesungguhny, diyat orang kafir mu'ahid itu
adalah setengah dari diyat orang Muslim." (HR
dengan kaum Muslimin) adalah setengah dari
diyat yang harus dibayarkan atas terbunuhnya Abu Dawud, an-Nasa'i, Tirmidzi, dan lbnu

kaum Muslimin. Ketentuan ini sama-sama Majah)

berlaku atas kasus pembunuhan yang tersalah Sementara itu, I mam Ahmad meriwayatkan

ataupun disengaja. Pendapat ini didasarkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,

pada hadits yang diriwayatkan Ahmad dan oI zoi. a- t/ iolo -li*i.Jl a,JS $5 dl
Tirmidzi bahwa Rasulullah saw Pernah ber- _t,
Y!; ct.t^.e -U;
sabda,
:)
+\. ::ir u' .,.Z:;Kir -;1", -l;;
"Sesungguhnya diyat orang kafir muhhid
"Diyat orong kafir itu adalah setengah dari itu adalah sama seperti diyat orang Muslim jika
diyat orang Muslim." (HR Imam Ahmad dan pembunuhan terjadi secara disengaja. Adapun
Tirmidzi)
jika tidak disengaja, diyatnya adalah setengah dari
Amar bin Syu'aib meriwayatkan bahwa diyat orang Muslim." (}JRImam Ahmad)

ayahnya berkata, "Diyat pada zaman Rasu- Adapun Syafi'i mengatakan, "Diyat orang
lullah saw adalah sejumlah delapan ratus
dinar atau delapan ribu dirham. Adapun diyat kafir mu'ahld itu adalah sepertiga dari diyat
atas terbunuhnya orang-orang Ahlul Kitab itu orang Muslim, baik pembunuhan itu terjadi
sejumlah setengah dari diyat atas terbunuhnya
orang kaum Muslimin." Amar melanjutkan, secara tersalah maupun disengaja. Ketentuan
"Ketentuan ini terus berlaku sampai Umar bin
ini patut dipegang karena menyebutkan ke-

t_--

tentuan jumlah harta paling rendah dari maaf atas terjadinya pembunuhan. Selain itu,
hukuman tersebut juga untuk membersihkan
riwayat-riwayat yang ada, juga karena Umar jiwa dari perbuatan ceroboh yang menyebab-
pernah menentukan bahwa diyat orang kafir kan terjadinya pembunuhan tersalah.

mu'ahid ituadalah empat ribu yang merupakan Allah Maha Mengetahui atas kondisi semua

sepertiga dari diyat orang Muslim." jiwa dan apa-apa yang dapat membersihkan

Diyat yang dibayarkan si pembunuh me- jiwa. Dia juga mengetahui bahwa si pem-

rupakan hak keluarga si terbunuh. Harta diyat bunuh dalam kejadian pembunuhan tersalah
sesungguhnya sama sekali tak memiliki mak-
yang diterima ini sama seperti harta warisan: sud untuk membunuh orang lain. Karena itu,
digunakan untuk melunasi utang-utang si
terbunuh, untuk menjalankan wasiatnya, dan dia menyiapkan hukuman selain hukuman

kemudian dibagikan kepada seluruh keluarga qishas. Allah juga Mahabijaksana atas semua
ketentuan yang diputuskan. Sesungguhnya ke-
yang berhak menjadi ahli waris. Diriwayatkan wajiban membayar diyat bisa dijadikan sebagai
pelipur lara atas keluarga yang kehilangan salah
bahwa ada seorang perempuan mendatangi satu anggota keluarganya.

Umar untuk menanyakan bagian dari diyat Pembunuhan Disengaja

yang dibayarkan atas suaminya yang terbunuh. Balasan orang yang membunuh orang
Umar berkata, 'Aku tidak tahu apakah kamu Mukmin dengan sengaja tak lain adalah ne-
berhak mendapat bagian. Menurutku, harta raka |ahannam. Ia kekal di dalamnya. Allah
juga murka kepadanya atas pembunuhan
diyat ini hanyalah untuk 'aqilah (kerabat yang merupakan tindak kejahatan tingkat
itu. Allah juga melaknatnya sehingga akan
laki-laki dari si terbunuh)." Sebagian sahabat menjauhkannya dari rahmat-Nya. Allah pasti
kemudian menyaksikan bahwa Rasulullah
saw. memerintahkan kepada Umar agar ia menyiapkan kepadanya siksa yang amat pedih.
memberikan sebagian harta diyat untuk istri
si terbunuh [sebagaimana bagian harta waris). Lalu, bagaimana dengan orang yang mem-
Umar pun kemudian memutuskan pembagian bunuh dengan sengaja kemudian bertobat?

harta diyat itu sesuai perintah Rasulullah saw.. Ibnu Abbas dan beberapa ulama lain dari
kalangan sahabat dan tabi'inas berpendapat
Berkaitan dengan hukuman atas pem- bahwa tidak ada kesempatan tobat bagi sese-
bunuhan berupa kewajiban membebaskan orang yang telah membunuh orang lain dengan
budah jika seseorang tidak memiliki budah sengaja. Pendapat ini didasarkan pada banyak
atau tidak memiliki cukup uang untuk mem- hadits yang menunjukkan betapa besarnya
dosa dari tindak pembunuhan, sebagaimana
bebaskan budak, atau tidakmenemukan adanya telah disebutkan sebelumnya dalam hadits
budak seperti yang terjadi saaat ini [kehadiran yang diriwayatkan dari Ibnu Umar dan Bara
bin Azib. Hal ini berbeda dengan orang yang
Islam memang untuk menghilangkan per- bertobat dari dosa kemusyrikan-meskipun

budakan), ia wajib menggantinya dengan puasa 45 Lihat,Tafsir lbnu Katsiit juz I hal.535 dan al-Kasysyaafiuz

dua bulan secara berturut-turut menurut hi- I hal.417.
tungan qamariyyah [hijriyyah). Puasa selama
dua bulan itu tidak boleh terputus satu hari

pun tanpa alasan yang bisa dibenarkan syari'at

Islam. fika terputus barang satu hari, ia harus
mengulanginya dari awal lagi.

Maksud dari kalimat {.lr ; '^i';b adalah

bahwa Allah menentukan hukuman itu agar

dijalankan dengan semestinya sehingga Dia

dapat menerima penyesalan dan permintaan

ThFSTRAT-MUNTR JrLrD 3

orang musyrik ini pernah membunuh dan ber- menghalangimu dari tobat?" Orang alim itu
lalu meminta si Bani Isra'il untuk mendatangi
zina juga. Orang seperti ini masih mungkin suatu negeri yang memungkinkannya untuk
diterima tobatnya karena saat melakukan beribadah kepada Allah. Si Bani Isra'il pun
segera bergerak menuju ke negeri itu. Sayang,
pembunuhan dan perzinaan ia belum beriman
atas syari'at yang melarang pembunuhan dan di tengah perjalanan ia meninggal dunia.
Namun, ia justru diangkat oleh malaikat
perzinaan. Iming-iming diterimanya tobat
orang seperti ini adalah untuk menarik minat pembawa rahmat. Dengan begitu, dapat di-
orang-orang musyrik untuk memeluk agama
Islam. Tentu tidak ada alasan bagi orang simpulkan bahwa tobat si Bani Isra'il ini
Mukmin yang sudah mengetahui keharaman
membunuh untuk menghindar dari balasan telah diterima oleh Allah. Tobat orang Bani
Isra'il saja bisa diterima oleh Allah, apalagi
yang harus diterima.
tobat orang Mukmin dari kalangan umat
Mayoritas ulama berpendapat bahwa tobat
seseorang yang telah membunuh orang lain Muhammad, tentu bisa lebih diterima. Allah
dengan sengaja bisa saja diterima. Pendapat ini pun telah mengutus Rasulullah saw untuk
didasarkan pada firman Allah, mengajak bertoleransi.

"Katakanlah, 'Wahai hamba-hamba-Ku Selain itu, dosa kekufuran masih Iebih
yang melampaui batas terhadap diri mereka besar daripada dosa pembunuhan. Karena
sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari
r a h m at Al I a h."' (az-Zttmar: 5 3 ) tobat dari kekufuran saja bisa diterima, tentu
tobat dari pembunuhan lebih bisa diterima.
Ayat ini dapat dijadikan rujukan untuk
mengharap rahmat dan terbukanya pintu Ada pula firman Allah yang menunjukkan

maaf Allah dari segala dosa tanpa terkecuali, diterimanya tobat dari kejahatan pembunuhan,

termasuk dosa kekufuran, kemusyrikan, keragu- "Don orang-orang yang tidak memper-
raguan atas iman, kemunafikan, kefasikan, dan sekutukan Allah dengan sembahan lain dan
juga pembunuhan. |adi, siapa pun yang mau
tidak membunuh orang yang diharamkan Allah
bertobat kepada Allah -in sya Allah- Dia akan kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak

menerima tobatnya. Allah juga berfirman, berzina; dan barangsiapa melakukan demikian

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengam- itu, niscaya dia mendapathukumanyang berat,
(yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya
puni (dosa) karena mempersekutukan-Nya
(syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam

yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia ke- adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali
hendaki." [an-Nisaa': 48)
oro.ng-orang yang bertobat dan beriman dan
Ayat ini dapat mencakup semua dosa, mengerjakan kebajikan; maka kejahatan me-

kecuali dosa kemusyrikan. reka diganti Allah dengan kebaikan." (al-
Furqaan:68-70)
Dalam Shahih Bukhari danShahih Muslim
diceritakan bahwa ada seorang Bani Isra'il Berkaitan dengan kalimat{rilf LT ,y4;tY,
Abu Hurairah dan sekelompok ulama salaf
yang telah membunuh seratus orang. Ia
lalu mendatangi orang alim dan bertanya, berpendapat bahwa hukuman berupa tinggal di

'Apakah pintu tobat masih terbuka bagiku?" neraka f ahannam selama-lamanya adalah setelah

Orang alim itu menjawab, "Siapa yang bisa amal kebaikannya dan amal keburukannya

ditimbang. Artinya, bisa saja karena amal ke-

baikannya sangat banyah amal kebaikannya bisa

menutupi kejahatan pembunuhan yang pernah

tut'or-M'"tol"'? 3 ,*fl.{\_,{_t)_f-f/i},}ri,, t""n"n-n'*"

dilakukannya. Hal ini sebagaimana diungkapkan "Dia mengampuni apa (dosa) yang selain
(syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki." (an-
oleh para ulama yang berpegang bahwa setiap Nisaa':48)
manusia akan ditimbang semua amalnya, lalu
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
dilihat hasilnya lebih berat mana, amal kebaikan Kedua ayat ini mengandung beberapa per-

ataukah amal keburukan. masalahan.

Menurut mayoritas ulama, meskipun amal L. Keimanan menjadi dasar utama dari ke-

kebaikan orangyang membunuh secara sengaja haraman seseorang untuk dibunuh. Selagi
seseorang beriman, ia tidak boleh dibunuh,
itu tidak ada yang bisa membebaskannya baik secara tersalah maupun secara se-

dari mengecap api fahannam, tetap saja ia ngaja. Hal itu karena pembunuhan me-
tidak akan selama-lamanya berada di neraka. rupakan bentuk perlawanan nyata ter-
Maksud kata {r.1;6} di sini adalah waktu yang
teramat lama, bukan selama-lamanya. Ada hadap diciptakannya makhluk oleh Allah
SWT. Pembunuhan juga merupakan salah
banyak hadits mutawatir yang meriwayatkan satu kejahatan paling besar.
bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda,
2. Para ulama sepakat bahwa firman Allah
,J o / ,ar, , ) t o .
dL5 L')J J,L!l L').-e L- .J .->is {ut; 'il qi }4 ci ,t4ir< u;} tidak berlaku

.Jt^-erl '-. atas budak. fadi, yang dimaksud ayat ini
,?
L) adalah orang Mukmin yang merdeka,

"Kelak setiap orang yang'di dalam hatinya bukan budak. Demikian pula sabda Rasu-
lullah saw.,
terdapat iman, walau hanya ,sebiji zarrah, akan
fiq'tb6 J'A:{l
bisa keluar dari neraka."
"Darah orang-orang Muslim itu setara,"a6
Sebagian ulama lagi, termasuk Ikrimah
Hanya berlaku atas orang-orang Mus-
dan Ibnu furaij, berpendapat bahwa hukuman
neraka fahannam selama-lamanya hanya ber- lim yang merdeka, tidak berlaku atas
laku bagi orang yang merasa bahwa membunuh
memang dihalalkan. Orang yang memiliki ke- orang-orang Muslim budak.
yakinan bahwa membunuh dengan sengaja
3. Maksud dari kalimat4*i f: rfb adalah
diperbolehkan atau dihalalkan akan mendapat
membebaskan budak sebagaimana di-
balasan berupa tinggal di neraka fahannam wajibkan atas kasus zhihar. Sebenarnya

selama-lamanya. terdapat banyak perbedaan pendapat atas
ketentuan pembebasan budak ini. Hanya
Ar-Razi menyimpulkan bahwa ayat ini saja, sepertinya untuk masa modern se-
dikhususkan pada dua hal. Pertama, pem-
bunuhan yang dilakukan secara sengaja di perti sekarang ini sudah tidak perlu lagi
luar pembelaan diri atau qishas. Kedua, pem-
bunuhan yang dilakukan secara sengaja atas membahas perbedaan pendapat tersebut
orang yang tidak berdaya. fika pengkhususan karena perbudakan sudah tidak ada lagi di
seperti pendapat ar-Razi diterima, kita juga muka bumi.

dapat menyimpulkan bahwa adanya pemaafan 46 Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud,
atau pengampunan atas pembunuhan dapat
dan Ibnu Majah dari Ibnu Amar; luga diriwayatkan oleh
membebaskan si pembunuh dari hukuman Ahmad, Bukhari, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Nasa'i dari Abu

yang seharusnya ia terima. Hal ini didasarkan Juhaifah.

pada firman Allah,

4. Kewajiban kedua dari pembunuhan ter- min yang terbunuh ketika berada di negeri
kaum kafiratau terbunuh di medan perang
salah adalah membayar diyat. Diyat adalah
dan disangka bahwa ia adalah orang
sejumlah harta yang harus dibayarkan
kafir. Berkaitan dengan permasalahan
kepada keluarga si terbunuh sebagai ganti ini, pendapat yang masyhur dari Malik

rugi atas jiwa yang telah dihilangkan. dan Abu Hanifah menyatakan, "fika yang
terbunuh adalah seorang laki-laki Mukmin,
Maksud dari kata {i.irj} adalah diberikan tetapi masih berada di negeri kafir [tidak

atau ditunaikan. Dalam Al-Qur'an, Allah berhijrah ke negeri kaum Muslimin),
SWT sama sekali tidak pernah menying-
tidak ada diyat atas pembunuhan ini. Si
gung tata cara pembayaran diyat ini. pembunuh hanya diwajibkan membayar
kafarat berupa membebaskan seorang
Allah hanya menjelaskan secara umum
budak. Hal itu karena keluarga si ter-
bahwa diyat harus dibayarkan atas kasus
bunuh Mukmin masih kafir. Tentu saja
pembunuhan tersalah. Tidak ada satu pun orang kafir tidak berhak mendapatkan
diyat sebagai tebusan atas terbunuhnya
ayat Al-Qur'an yang menjelaskan bahwa anggota keluarganya meskipun yang ter-
kewajiban membayar diyat dibebankan bunuh adalah orang Mukmin. Selain itu,
hak orang Mukmin yang masih belum
kepada 'aqilah atau si pembunuh. Ke- berhijrah bersama kaum Muslimin lain-
nya masihlah sedikit [belum penuhJ, se-
tentuan kewajiban membayar diyat di- bagaimana disebutkan dalam firman
Allah, "Dan (terhadap) orang-orang yang
bebankan kepada 'aqilah atau si pem- beriman tetapi belum berhijrah, maka
bunuh adalah hasil menyarikan dari tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu
melindungi mereka, sampai mereka ber-
hadits-hadits Rasulullah saw.. hijrah." (al-Anfaal: 72)

5. Kalimat (ij:z. rl {1} menunjukkan bahwa fika ada seorang Mukmin yang
sangat dimungkinkan si pembunuh ter-
salah dibebaskan dari membayar diyat terbunuh di negeri kaum Muslimin, se-
jika ia mendapatkan pengampunan dari
keluarga si terbunuh. Maksud ayat itu mentara seluruh keluarganya masih kafin

adalah keluarga si terbunuh boleh tidak tetap ada hukuman diyat dan kafarat bagi

menuntut diyat sebagaimana ditentukan si pembunuhnya. diyat yang dibayarkan
Allah karena harta diyat menjadi hak
keluarga si terbunuh. Adapun membayar si pembunuh dalam kasus seperti ini

kafarat berupa kewajiban berpuasa se- diserahkan ke Baitul Maal [kas negara).47

lama dua bulan berturut-turut tetap Syafi'i, A\za'i, ats-Tsauri, dan Abu
Tsaur mengatakan bahwa terbebasnya
harus dijalankan oleh si pembunuh si pembunuh dari kewajiban membayar
diyat adalah jika keluarga si terbunuh
untuk menunaikan hak Allah. fadi, peng- Mukmin itu adalah orang kafir semua,
ampunan dari keluarga si terbunuh hanya baik pembunuhan terjadi di negeri kafir

membebaskan si pembunuh dari mem- 47 Al-fashash,/hkaamul-Qur'aan, juz I, hal.240 dst.

bayar diyat, bukan dari membayar kafarat.

Membayar kafarat tetap harus ditunaikan
sebagai bentuk tanggung jawab kepada
Allah karena telah menghilangkan jiwa
seseorang yang bisa beribadah kepada

Allah.

6. Objek yang dimaksud dari kalimat iK rFF
{bv it € a"tk ;; ad'alah seorang Muk-

maupun di negeri kaum Muslimin. fika adalah setengah dari hak laki-laki dalam
harta warisan, begitu pula karena ke-
kewajiban diyat atas pembunuhan ter- saksian seorang perempuan nilainya sama

salah ini masih diberlakukan maka yang dengan kesaksian setengah laki-laki. Ke-

membayar diyat adalah Baitul Maal yang tentuan ini disebutkan di dalam hadits,

diserahkan kepada Baitul Maal juga. bukan di dalam Al-Qur'an. Berkaitan

Dengan begitu, tidak perlu diberlakukan dengan pembunuhan disengaja, hukum
hukuman berupa kewajiban membayar qishas tetap harus dilaksanakan, tidak
diyat, meskipun kasus pembunuhannya
memandang laki-laki atau perempuan,
terjadi di negeri kaum Muslimin.
sebagaimana disebutkan dalam surah al-
Pendapat ini diperkuat oleh hadits yang
diriwayatkan Muslim yang menceritakan Baqarah.

bahwa Usamah telah membunuh seorang Para ulama berbeda pendapat menge-

laki-laki dari fuhainah, padahal laki-laki ini nai seorang laki-laki yang terjatuh me-
nindih laki-laki lain sehingga salah se-
telah bersyahadatbahwa tiada tuhan selain
orang di antaranya meninggal dunia.
Allah. Namun, Usamah beranggapan bahwa
Menurut Syuraih, an-Nakha'i, Ahmad,
laki-laki ini bersyahadat bukan dari hati,
melainkan karena takut ditebas pedang dan Ishaq, orang yang berada di atas

Usamah. Atas kejadian ini, Rasulullah saw fyang menjatuhi) bertanggung jawab atas

bersabda, orang yang berada di bawah (yang di-

\:e.:),,3;-"cil jatuhi), tidak sebaliknya sehingga orang
yang berada di bawah tidak bisa dibebani
"Wahai Usamah, beb askanlah budak (se-
bagai kafarar)." (HR Muslim) tanggung jawab atas orang yang berada di

Rasulullah saw. tidak memberikan atas.

hukuman kepada Usamah berupa qisas Malik mengatakan bahwa jika ada se-

ataupun diyat. seorang menarik temannya, lalu keduanya
terjatuh dan sama-sama meninggal dunia,
7. Objek yang dimaksud dari kalimat .r1;p
{iiJ ;;i; i* or-* ct< adalah orang yang wajib bagi 'aqilah orang yang menarik
terbunuh dari kalangan kafir dzimmi untuk membayar diyat kepada keluarga

dan orang kafir mu'ahid. Orang yang orang yang ditarik. Sementara itu, berkaitan
telah membunuh seorang kafir dzimmi dengan kasus seperti ini, sebagian ulama
atau kafir mu'ahid berkewajiban untuk
yang bermadzhab Syafi'i berpendapat
membayar diyat dan menunaikan kafarat bahwa 'aqilah orang yang berada di atas
sekaligus. Pendapat ini diungkapkan oleh
Ibnu Abbas, asy-Sya'biy an-Nakha'i, dan hanya berkewajiban membayar setengah

asy-Syafi'i. diyat. Hal itu karena orang yang berada
di bawah itu meninggal karena dua hal:
B. Para ulama sepakat bahwa diyat yang di-
karena jatuh dan karena kejatuhan.
bayarkan atas terbunuhnya seorang pe-
Syafi'i mengatakan bahwa jika ada
rempuan adalah setengah dari diyat yang kasus seseorang menabrak orang lain

dibayarkan atas terbunuhnya seorang hingga keduanya sama-sama meninggal
laki-laki. Hal itu karena hak perempuan dunia, 'aqilah dari orang yang menabrak
wajib membayar diyat kepada keluarga

orang yang ditabrak. Tidak ada hak mem-

peroleh diyat bagi keluarga orang yang Nasrani, Majusi, kafir mu'ahid, dan
kafir dzimmi. Pendapat ini didasarkan
menabrak. Syafi'i juga menyebutkan

adanya dua orang Persia yang bertabrakan dari kemutlakan ayat 1i;iy yang dapat

lalu keduanya sama-sama meninggal diartikan diyat harus penuh, tidak di-

dunia. Masing-masing dari kedua orang pecah-pecah setengah atau seperberapa
itu harus membayar setengah diyat. Hal
itu karena kedua orang yang bertabrakan putr, sebagaimana diyat atas orang
Muslim.aB Dalil lain yang digunakan
itu meninggal dunia sama-sama karena untuk memperkuat pendapat ini adalah
dua hal: karena perbuatan diri sendiri adanya hadits riwayat Ibnu Abbas

dan karena perbuatan orang lain. Adapun bahwa Rasulullah saw menjadikan diyat
yang berlaku atas orang Yahudi dari
Malik dan Abu Hanifah berpendapat bahwa Bani Quraizhah dan Bani Nadhir sama,
yaitu diyat penuh. Namun, hadits yang
kewajiban membayar diyat masing-masing
dari kedua orang ini menjadi beban 'aqilah diriwayatkan dari Ibnu Abbas ini dhaif

mereka. flemah) sekali.
Menurut Syafi'i, diyat yang harus di-
Pendapat tentang tabrakan ini dapat
dijadikan dasar hukuman bagi kasus bayarkan atas terbunuhnya seseorang dari

tabrakan dua kapal atau kasus tabrakan kalangan Yahudi dan Nasrani sepertiga
dua mobil yang banyak terjadi dewasa ini. dari diyat yang harus dibayarkan atas

9. Terjadi banyak perbedaan pendapat ten- terbunuhnya seseorang dari kalangan
Muslim. Sementara diyat yang harus
tang diyat atas orang yang terbunuh dari
dibayarkan atas terbunuhnya seseorang
kalangan Ahlul Kitab.
dari kalangan Majusi adalah delapan
Menurut Imam Ahmad dan madzhab ratus dirham. Pendapat ini didasarkan
Maliki, diyat yang harus dibayarkan atas
dari angka paling rendah yang didapatkan
terbunuhnya seseorang dari kalangan
Ahlul Kitab adalah sejumlah setengah dari hadits-hadits yang ada. Adapun diyat
dari diyat yang harus dibayarkan atas
terbunuhnya seseorang dari kalangan yang harus dibayarkan atas terbunuhnya

Muslim. Adapun diyat yang harus di- seseorang dari kalangan kafir dzimmi

bayarkan atas terbunuhnya seorang laki- tidak ada, kecuali ada hujjah lain.
laki dari kalangan Majusi adalah delapan
ratus dirham, sedangkan diyat yang harus 10. Puasa dua bulan berturut-turut dapat di-
tempuh untuk membayar kafarat bagi
dibayarkan atas terbunuhnya seorang
perempuan dari kalangan Majusi adalah orang yang tidak menemukan adanya
budak atau orang yang tidak memiliki
setengah dari diyatyang harus dibayarkan
cukup uang untuk membeli budak. Ber-
atas terbunuhnya seorang laki-laki dari
kalangan mereka. Pendapat ini didasarkan turut-turut artinya puasanya tidak terputus
pada hadits yang diriwayatkan Amar bin
Syu'aib sebagaimana telah dijelaskan se- satu hari pun, kecuali adanya alasan yang

diperbolehkan syari'at. fika tidak berpuasa
-meski hanya satu hari- di tengah hitungan

dua bulan ia harus mengulanginya dari

belumnya. awal lagi. Demikianlah pendapat mayoritas

Menurut madzhab Hanafi, diyat ber-

laku sama atas siapa pun juga yang ter-

dari) kalangan Muslim, Yahudi,
bunuh 48 Al-f ashash, ^4hka amul-Qur'aon, juz I, hal. 238 dst.

L-

TAFSIRAL-MUNIR IILID 3 .1*-"-\ Ti

surah an-Ntsaa, i

iI

ulama. fika berbuka karena adanya alasan Terdapat tiga pendapat berbeda di
yang diperbolehkan syari'at Islam, seperti
kalangan ulama mengenai batasan seperti
haid atau sakit, menurut Malik hal itu apa pembunuhan sengaja (syibhul-'amdi).

tidaklah mengapa [tidak harus mengulang Pertama, menurut Abu Hanifah, pem-
bunuhan sengaja adalah pembunuhan
dari awal). Sementara itu, menurut Abu yang dilakukan menggunakan sarana yang
Hanifah dan Syafi'i-dalam salah satu
terbuat dari besi. Semua pembunuhan
pendapatnya-orang yang tidak berpuasa
lain yang dilakukan dengan menggunakan
karena sakit harus mengulang dari awal. saranayangterbuat dari selain besi, seperti

L1. Allah SWT dalam ayat ini hanya menye- tongkat api, atau yang lainnya disebut
pembunuhan seperti sengaja lsyibhul-
butkan kasus pembunuhan yang disengaja
'amdf).ae
dan yang tersalah. Allah SWT tidak me-
nyebutkan kasus pembunuhan seperti Kedua, menurut Abu Yusuf dan
sengaja (syibhul-'amdi). Malik berkata,
"Dalam Al-Qur'an hanya ada kasus pem- Muhammad, pembunuhan seperti sengaja

bunuhan disengaja atau tersalah sehingga lsyibhul-'amdl) adalah pembunuhan yang
dilakukan dengan menggunakan alat yang
kita tidak mengetahui adanya kasus biasanya tidak mematikan, tetapi dapat
menghilangkan nyawa orang ketika alat
pembunuhan seperti sengaja (syibhul- tersebut digunakan dalam satu peristiwa.

'amdi). Ketig a, menurut Syafi'i, pembunuhan

Hanya saja, para ulama di berbagai seperti sengaja (syibhul-'amdf) adalah
belahan dunia dan mayoritas ulama pembunuhan yang dilakukan dengan
madzhab menetapkan adanya hukum cara memukul dengan sengaja, tetapi se-
benarnya tidak bermaksud membunuh.
atas kasus pembunuhan seperti sengaja
Artinya, memang ada kesengajaan kontak
(syibhul-'amdi). Hal itu didasarkan pada fisik dari si pembunuh kepada si terbunuh,

hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dari tetapi sebenarnya tidak ada niat sama
Abdullah bin Amar bahwa Rasulullah saw. sekali untuk membunuh, lalu rupanya si
pernah bersabda,
terbunuh ini meninggal dunia.
iib"#u tg
Pembunuhan tersalah yaitu pem-
/J ',.
Y,r;ir i:":,\LAt {, 5t bunuhan yang dilakukan dengan cara tidak
,
ada kesengajaan kontak fisik dan tidak
4'.J"p'\P,-s t"J.iJ:i qe.t,J9):j' ya.uut4AtJ
ada kesengajaan membunuh, sementara
r.;i{;f pembunuhan sengaja yaitu pembunuhan
yang dilakukan dengan cara kesengajaan
"Ingatlah bahwa diyat yang harus di- kontak fisik dan kesengajaan membunuh.

bayarkan atas terbunuhnya seseorang Para ulama ahli fiqih kemudian mene-
tapkan bahwa kategorisasi pembunuhan,
dengan cara seperti sengaja-yaitu dilakukan

menggunakan cambuk atau tongkat-adalah

seratus ekor unta. Di antara seratus ekor unta

itu, empat puluh ekor di antaranya adalah

unta yang sedang hamil." (HR Abu Dawud)

Namun, hadits ini masih diperdebat- apakah termasuk sengaja, seperti sengaja,
kan di kalangan ulama ahli hadits. Ibnu ataukah tersalah, didasarkan pada alat
Abdul Barr menyebutkan bahwa hadits ini
49 Al-Jashash,Ahkaamul-Qur'aan, juz I, hal. 238 dst.
tidak memiliki sanad yang baik.

yang digunakan dalam pembunuhan. Hal bunuh sama sekali tidak menjadi tang-

itu karena kiranya tidak mungkin me- gungan'aqilah.
Pertanyaan berikutnya yang mungkin
ngetahui niat si pembunuh yang adanya
di dalam hati. Karena itu, alat digunakan muncul adalah apakah membayar kafarat
sebagai pengganti niat untuk menetapkan diwajibkan atas pembunuhan disengaja?
kategori jenis pembunuhan. Namun, yang Para ulama sepakat bahwa kafarat di-
wajibkan atas kasus pembunuhan tersalah.
paling baik sebenarnya adalah menyelidiki Namun, para ulama berbeda pendapat
mengenai kafarat atas pembunuhan di-
dengan teliti bagaimana situasi saat sengaja. Menurut jumhur ulama, kafarat
tidak diwajibkan atas kasus pembunuhan
terjadinya pembunuhan dan melihat pe- disengaja. Hal itu karena tidak ada analogi
yang mewajibkan kafarat dalam kasus
tunjuk-petunjuk atau indikasi-indikasi ini. Pendapat ini didasarkan pada adanya
ayat Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa
lainnya yang terkait dengan pembunuhan
kafarat diwajibkan atas pembunuhan
itu sehingga kelak dapat diketahui niat
si pembunuh, apakah disengaja ataukah tersalah adalah dalam rangka menghapus
dosa dari kejahatan yang dilakukan secara
tersalah. tidak disengaja.t'

Para ulama juga berbeda pendapat Sementara itu, Syafi'i mewajibkan

tentang diyat mughallazhah yang diwajib- kafarat dalam segala jenis pembunuhan,
baik disengaja, seperti sengaja, maupun
kan atas kasus pembunuhan seperti
tersalah. Hal itu karena sesungguhnya dosa
sengaja (syibhul-'amdf) ini. Atha, Syafi'i,
dari pembunuhan disengaja lebih besar
dan Malik [dalam pendapatnya yang daripada dosa dari pembunuhan tersalah.

masyhur tentang pembunuhan seperti fadi, jika pembunuhan tersalah saja

sengaja ini, yaitu seperti pembunuhan harus menunaikan kafarat, pembunuhan
disengaja lebih wajib untuk menunaikan
seorang anak oleh ayahnya) menyatakan kafarat. Orang yang membunuh secara
bahwa diyatnya berupa tiga puluh ekor sengaja tentu lebih membutuhkan kafarat
untuk menghapus dosanya dibandingkan
untahiqqah, tiga puluh ekor untaTadza'ah, dengan orang yang membunuh secara
tersalah.
dan empat puluh ekor unta khilfoh.so
|ika ada sekelompok orang secara
Adapun menurut Abu Hanifah,
bersama-sama melakukan pembunuhan
diyatnya terbagi menjadi empat, yaitu
seperempat bagian dari unta jenis bintu secara tersalah, setiap orang dari ke-
labun, seperempat bagian dari unta jenis
hiqqah, seperempat bagian dari unta jenis lompok tersebut harus menunaikan ka-
faratnya masing-masing. Pendapat ini di-
jadza'ah, dan seperempat bagian lagi dari
sepakati oleh madzhab empat.
unta jenis bintu makhadh.
51 Al-f ashash, Ahka amul-Qur'aan, |uz I, hal. 245.
Menurut madzhab Hanafi, Syafi'i, dan
Hambali, diyat atas kasus pembunuhan

seperti sengaja ini dibebankan kepada

'aqilah [kerabat dari jalur ayah). Adapun
diyat atas kasus pembunuhan disengaja

dibebankan langsung kepada si pem-

50 Hiqqah adalah unta yang sudah berumur empat tahun,

jadza'ah adalah unta yang sudah berumur lima tahun,
khilfah adalah unta yang sedang hamil, bintu makhadh
adalah unta yang sudah berumur satu tahun, dan bintu
labun adalah unta yang sudah berumur dua tahun.

-?

3hrsrRAL-MuNrRIrLrp ,rr,*rG1lrb.n,r* sr'"r'"n-rr"""' I

r

i

MENJAGA PERDAMAIAN DAN HAT!.HATI Balaaghah

MENGHUKUMI KEIMANAN ORANG LAIN i*Dalam kalimat (i, +r- e r;1) terdapat

Surah an-Nisaa'Ayat 94 dua isti'arah [peminjaman istilah). Pertama,

urt ;4j'"o"tr $t fi'\ <$tq)J kata {p,-} yang arti awalnya memukul di-

HtJipgfi.g# gunakan untuk diartikan berjuang melawan

g;,.AtJsC;*,:Gj4Pt musuh. Kedua, kata (ar 4i} yang artinya

Y4n*'. ?tE,i't'*1 V'lt awalnya jalan Allah digunakan untuk diartikan

*'t31]tbU?:>- agama Allah, di sini terdapat isti'arah.

Mufradaat Lughawiyyah

Maksud dari kalimat {i-1.;}, jika di-
hubungkan dengan (.r-,ir ,l) "di bumi" ber-
arti bepergian untuk berdagang, dan jika

<ruA\3!@!1+'.tr1i\ dihubungkan dengan {i +t C} "di jalan Allah"

berarti bepergian untuk berjuang melawah

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila musuh.

kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka Maksud dari kalimat {,}5} yang oleh se-
bagian ulama dibaca flifuY "yakinkanlah"
telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu
adalah telitilah dahulu kondisi calon lawan
mengatakan kepada orang yang mengucapkan dan jangan terburu-buru untuk menyerang.
'salam' kepadamu, 'Kamu bukan seorang yang
beriman', (lalu kamu membunuhnya), dengan Maksud dari kata {ilr'F adalah penghormatan
maksud mencari harta benda kehidupan dunia,
atau menyerah atau tunduk dengan menye-
padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. butkan kalimat syahadat yang merupakan

Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah tanda seseorang telah memeluk agama Islam.
memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka teliti-
lah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang Maksud dari kalimat {*,ir ;Vtt ,rsb adalah
kamu kerj akan." (an-Nis at ; 94)
harta benda dunia yang mungkin ditinggalkan
Qiraa'aat
musuh sebagai ghanimah fharta rampasan
Warsy, as-Susi, dan Hamzah ketika waqaf perang). Maksud dari kalimatqi4 it^:| adalah
harta melimpah yang membuatmu kaya se-
membaca kata {91} dengan wawu menjadi telah kamu membunuh seseorang karena
{le. memang ingin menguasai hartanya. Maksud

dari kalimat {,.ii; I lk\ adalah seseorang

sebenarnya harus dilindungi ketika ia sudah

l'ruab mengucapkan syahadat, apa pun alasannya.

Kalimat {irr} merupakan jumlah fi'liyyah Maksud dari kalimat {i<:ii ir,ri i} ada-

[klausa verbal) dengan posisi nashab karena lah Allah memberikan kenikmatan kepada
menjadi haal [keterangan keadaan) dari dhamir
marfu'fkata ganti orang kedua jamak) yang kaum Muslimin berupa keberanian, keimanan

terdapat dalam kalimat {r;}. Maksud dari dan konsistensi [istiqamah). Maksud dari

kalimat itu adalah janganlah kamu mengatakan kalimat {i;;J} adalah urgensi ketelitian dan

seperti itu dengan maksud mencari. kehati-hatian sehingga jangan sampai me-

nyerang lawan yang ternyata lawan itu sudah
memeluk agama Islam. fika lawan itu sudah

mengucapkan syahadat, ia harus diperlakukan "Rasulullah saw pernah mengutus kami

sama seperti kaum Muslimin lainnya. Maksud bersama kaum Muslimin lainnya, di

dari kalimat fltry 3)* -,ir< -ar i1| adalah ka- antaranya Abu Qatadah dan Muhallim bin
fatstsamah. Kemudian Amir bin Adhbath
rena Allah Mahateliti, Dia akan membalas

setiap apa yang kamu kerjakan. al-Asyj a'i melewati kami dan mengucapkan

salam kepada kami. Muhallim rupanya

Sebab Turun Ayat menganggap ucapan salam Amir itu tidak
sepenuh hati, lalu Muhallim membunuh
L. Bukhari, Tirmidzi, Hakim, dan beberapa Amir. Ketika kami kembali menghadap
perawi yang lain meriwayatkan dari Rasulullah saw. dan menceritakan peris-

Ibnu Abbas bahwa ada seorang laki-laki tiwa tersebut, turunlah ayat ini. Ibnu farir
dari Bani Sulaim berjalan melewati se- juga meriwayatkan hadits yang sama
kelompok sahabat Nabi. Laki-laki ini ber-
jalan dengan membawa seekor kambing. seperti ini dari Ibnu Umar.

Laki-laki ini pun mengucapkan salam 4. Ats-Tsalabi meriwayatkan dari Ibnu Abbas

kepada sekelompok sahabat Nabi itu. Lalu bahwa nama orang yang terbunuh ada-

sekelompok sahabat Nabi ini berkata, lah Mirdas bin Nahik al-Ghathfani dari

"Laki-laki ini mengucapkan salam kepada daerah Fadah sedangkan nama orang
kita tidak lain karena takut dan untuk yang membunuh adalah Usamah bin Zaid.
melindungi dirinya." Mereka pun segera
mendatangi laki-laki itu dan membunuh- Adapun nama pemimpin kelompokpasukan

nya. Mereka lalu membawa kambing Islam itu adalah Ghalib bin Fadhalah al-
Laitsi. Kejadiannya adalah ketika kaum
yang semula dibawa laki-laki itu kepada
Mirdas diserang pasukan kaum Muslimin,
Rasulullah saw. Lalu turunlah ayat ini.
Mirdas tertinggal sendirian. Ia lalu ber-
2. Bazar meriwayatkan dari Ibnu Abbas
usaha melarikan kambingnya ke arah
bahwa suatu ketika Rasulullah saw.
gunung. Ketika kaum Muslimin mampu
mengutus sekelompok pasukan perang, mengejar dan menemukannya, ia berkata,
"Tiada tuhan selain Allah, Muhammad
termasuk di dalamnya Miqdad. Ketika adalah utusan Allah. As-salamu 'alaikum."

sekelompok pasukan itu mendatangi suatu Usamah pun lalu membunuh Mirdas. Ketika

kaum, rupanya kaum itu lari berpencar- pasukan Muslimin itu kembali menghadap

pencar. Namun, tampak seorang laki- Rasulullah saw., turunlah ayat ini.
laki yang memiliki harta yang banyak

tertinggal. Laki-laki itu lalu berkata, 'Aku Banyaknya kisah yang melatarbelakangi

bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah." turunnya suatu ayat tidaklah mengapa. Ayat

Miqdad lalu membunuh laki-laki itu. ini pun memiliki beberapa sebab turunnya,

Atas peristiwa tersebut, Rasulullah saw di antaranya pembunuhan itu terjadi setelah
berkata kepada Miqdad, 'Apakah kamu
akan melakukan hal serupa besok ketika si terbunuh mengucapkan salam [seperti

disebutkan dalam nomor 1 dan 3), atau ka-

ada yang bersyahadat?" Allah kemudian rena si terbunuh merasa ketakutan ditebas

menurunkan ayat ini. pedang dalam peperangan. Ada riwayat yang

3. Imam Ahmad, Thabrani, dan beberapa menyatakan bahwa orang yang membunuh

perawi yang lain meriwayatkan bahwa adalah Miqdad [seperti disebutkan dalam
I Abdullah bin Hadrad al-Aslami berkata, nomor 2), ada pula yang menyatakan bahwa

tI -

IRAL-MUNIRJILID 3

orang yang membunuh adalah Muhallim tidak menyerangmu, dan menampakkan I
[nomor 3) ada pula yang menyebut Usamah
bahwa dirinya Muslim, "Kamu bukanlah se-
fnomor 4). Rasulullah saw sendiri membaca- orang Mukmin." Sesungguhnya kamu semua
kan ayat ini atas setiap peristiwa itu. diperintahkan untuk menilai lahiriahnya saja,
adapun apa yang ada dalam hatinya adalah
Qurthubi menjelaskan bahwa riwayat kewenangan mutlak Allah SWT.

yang paling banyak beredarl juga disebutkan Bagaimana mungkin kamu membunuh
seseorang yang telah mengaku beriman-
di dalam kitab .tryar Ibnu Ishaq, Mushannaf dan kamu menganggap keimanannya hanya
kepura-puraan-hanya untuk mendapatkan
Abu Dawud, dan al-Isti'aab karya Abdul Barr; harta benda dunia dan ghanimah yang fana
adalah nama orang yang membunuh yaitu
Muhallim bin fatsmah, sedangkan nama orang dan tidak kekal. Padahal, di sisi Allah terdapat
dibunuh yaitu Amir bin al-Adhbath. teramat banyak rezeki dan kenikmatan yang
tidak terhitung jumlahnya. Di sisi Allah pula
Kesinambungan Antar Ayat semua harta simpanan yang ada di langit dan
bumi. Karena itu, raihlah semua kenikmatan
Ayat ini merupakan penjelasan atas salah
satu bentuk dari jenis pembunuhan tersalah. hakiki di sisi Allah dengan taat menjalankan
Ayat sebelumnya menerangkan pembunuhan
tersalah yang terjadi di tengah berkecamuknya semua perintah-Nya. Hal itu lebih baik bagimu.
perang antara kaum Muslimin dan kaum
musyrikin. Adapun ayat ini menerangkan ke- Tidak layak dan tidak patut bagimu untuk
mungkinan pembunuhan tersalah yang terjadi
karena kaum Muslimin dengan tergesa-gesa melakukan pembunuhan terhadap orang yang

memvonis suatu kaum atau seseorang adalah dianggap musuh hanya demi mendapatkan
kafir lalu membunuhnya. harta bendanya. Tidak boleh juga bagimu
tergesa-gesa memvonis apa yang ada di hati
Menurut Qurthubi, ayat ini berhubungan orang lain, lalu menganggap keimanan yang

langsung dengan ayat-ayat sebelumnya yang diucapkannya sebagai kepura-puraan, sebagai
menjelaskan pembunuhan dan jihad. alat untuk melindungi diri, atau sebagai alasan
karena takut ditebas pedang.
Tafsir dan Penielasan
Apakah kamu lupa bahwa dahulu kondisi
Wahai orang-orang beriman kepada Allah kamu serupa dengan orang itu. Kamu beriman
dan Rasul-Nya, jika kamu berangkat berperang
untukmelawan musuh Islam,lalu kamu melihat secara sembunyi-sembunyi. Kamu tutup-
seseorang yang kamu ragu-ragu apakah dia itu tutupi keimananmu dari kaum musyrikin.
Muslim ataukah kafi4, apakah dia itu termasuk Baru kemudian kamu berani menyatakan
orang yang menyerah ataukah menyerang,
berhati-hatilah dalam menilai atau memvonis keimananmu secara terbuka. Begitulah kondisi
orang itu. Kamu harus meneliti kondisi orang orang yang kamu bunuh itu. Ia beriman secara
sembunyi-sembunyi dan menutupi-nutupi ke-
itu yang sesungguhnya, apakah dia itu sudah
imanannya dari kaumnya yang masih kafir.
beriman dengan mengucapkan salam kepada-
Allah SWT juga berfirman,
mu atau menyatakan syahadat tauhid dan
"Dan ingatlah ketika kamu (para Muha-
syahadat rasul. fanganlah kamu tergesa-gesa
untuk membunuhnya. Kamu tidak boleh me- jirin) masih (berjumlah) sedikit, lagi tertindas
ngatakan kepada orang yang telah menyerah,
di bumi (Mekah)." (al-Anfaal: 26)

Kemudian Allah memberimu anugerah

berupa rasa aman dan tenteram dengan ber-

tambahnya jumlah kaum Muslimin. Allah ke- mencegah dan menghilangkan pembunuhan

mudian juga menganugerahkan kepadamu dan peperangan.

konsistensi dan keberanian menyatakan ke- Sesungguhnya Allah SWT Mahateliti atas
imanan, semakin kukuhnya kekuatan kaum semua perbuatanmu, Maha Mengetahui atas
Muslimin, serta diterimanya tobat orang yang
tergesa-gesa membunuh orang lain. Setelah semua keadaanmu, termasuk keadaan yang ada
kejadian itu, Usamah berjanji bahwa ia tidak dalam hati berupa niatmu. Dia akan membalas-
mu sesuai apa yang kamu lakukan dan niatkan,
akan pernah lagi membunuh orang yang
Ayat ini merupakan ancaman dan pencegahan
mengucapkan kesaksian bahwa tiada tuhan agar tidak terulang lagi kasus pembunuhan
tersalah. fanganlah kamu terlalu bersemangat
selain Allah.
dalam membunuh. Sebaliknya kamu harus ber-
Zamakhsyari menafsirkan kalimat 4kY hati-hati ketika hendak membunuh.
4.p ;r3 d"rgrn berkata, "Maksud kalimat ini
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
adalah kondisi yang sama saatawal-awal kamu Ayat ini secara terfokus mengandung dua
memeluk agama Islam, yaitu saat keluar dari
mulutmu ucapan syahadat, jiwa dan hartamu arahan, yaifa pertama, agar berhati-hati dalam
terlindungi. Tidak perlu menunggu, kepastian menghukumi keimanan orang lain dan kedua,
tidak boleh tergesa-gesa menjatuhkan hukum-
ucapanmu itu telah merasuk ke dalam lubuk an pembunuhan terhadap orang lain. Hal itu
karena pembunuhan atau penghilangan nyawa
hati yang paling dalam."s2 manusia merupakan suatu permasalahan yang
sangat serius.
Allah kemudian menekankan kewajiban
penyelidikan secara teliti sebelum melakukan Menghukumi orang lain bahwa ia ada-
penyerangan terhadap calon lawan. Allah lah orang Mukmin cukup dengan melihat
SWT memerintahkan bahwa segala langkah lahiriahnya saja, yaitu jika mulutnya sudah
yang ditempuh harus dilandasi penelitian
mendalam atas objek yang menjadi sasaran, mengucapkan dua kalimat syahadat, ia adalah
tidak boleh tergesa-gesa dengan hanya ber- orang Mukmin. Menghukumi seperti itu tidak
pegangan pada dugaan yang mentah. Setiap perlu mengetahui isi hati dan batiniahnya yang
Muslim harus berhati-hati sampai jelas kondisi sebenarnya. Hal itu karena hati dan batiniah
seseorang tidak bisa diketahui oleh orang lain,
sasaran yang sebenarnya. yang bisa mengetahuinya hanyalah Allah yang
Maha Mengetahui segala yang gaib. Hal ini
Sesungguhnya vonis bahwa seseorang itu sangat cocok dengan riwayat yang masyhur
merupakan orang Mukmin adalah cukup melihat
lahiriahnya, sementara vonis bahwa seseorang yang menjadi sebab turunnya ayat ini yang
itu layak dibunuh adalah harus dengan bukti-
disebutkan dalam Shahih Muslim.
bukti nyata dan tegas yang menunjukkan bahwa Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan bahwa
dirinya orang kafir yang menentang Islam. fika
Usamah berkata, "Rasulullah saw. mengutusku
orang yang ada di hadapanmu adalah orang bersama sekelompok pasukan Muslim. Kami

yang telah mengucapkan syahadat, kamu harus bergerak hingga tiba di Huraqats3. Di sana
memperlakukannya selayaknya kaum Muslimin
aku menemukan seorang laki-laki yang se-
pada umumnya, sebagaimana dahulu kamu

diperlakukan seperti itu. Kamu juga harus

memegang prinsip utama ajaran Islam, yaitu

L" Al- Kasysyaaf, juz l, hal 4t8. 53 Huraqat adalah nama suatu tempat di fuhainah.

-f

telah melihatku kontan berkata, 'Tiada tuhan 'ir;. i1 ;$t;i, j;6: q t:.:;; t^ Ss 6$

selain Allah.'Aku lalu membunuhnya. Kejadian Aku diperintahkan untuk memerangi orang

itu selalu terpikirkan dalam hatiku hingga lain hingga mereka mau mengucapkan kesal<sian
aku pun segera menceritakannya kepada
bahwa tiada tuhan selain Allah. lika mereka sudah
Rasulullah saw.. Beliau lalu bertanya, Apakah mengucapkan kesaksian itu maka jiwa dan harta

laki-laki itu telah mengucapkan kesaksian mereka wajib dilindungi, kecuali dengan alasan

bahwa tiada tuhan selain Allah, lalu kamu hak;'

tetap membunuhnya?' Aku menjawab,'Wahai Untuk itu, beliau bertanya kepada Usamah,

Rasulullah, ia mengucapkan syahadat itu 'Apakah kamu sudah menyelami hatinya

karena takut ditebas pedang.' Rasulullah ber-

tanya lagi, Apakah kamu sudah menyelami sehingga kamu mengetahui bahwa hatinya itu

hatinya sehingga kamu mengetahui bahwa sudah benar-benar menyatakan keislaman atau

hatinya itu sudah benar-benar menyatakan belum?" Maksudnya adalah 'Apakah kamu,
wahai Usamah, mengetahui isi hatinya jujur
keislaman atau belum?"'

Diriwayatkan juga dari Usamah bahwa ia ataukah bohong?" Tentu saja mengetahui isi
hati orang lain merupakan hal yang mustahil
berkata, "Setelah itu, Rasulullah saw. beristigfar

(memintakan ampunan) untukku sebanyak sehingga kita diperintahkan untuk menghukumi

tiga kali. Lalu beliau bersabda,'Merdekakanlah apa yang keluar dari ucapannya.

seorang budaki tanpa memerintahkan hukum- Maksud dari hadits mutawatir tadi, yaitu

an qishas ataupun diyat."s4 kaum musyrik Arab, bukan orang-orang

Para pakar hukum Islam berpendapat Yahudi dan Nasrani yang telah mengucapkan

bahwa jika kemudian ada kejadian yang kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah.

sama dengan kasus Usamah ini, si pembunuh Dengan kesaksian ini, secara tidak langsung

harus diqishas. Usamah tidak diqishas karena orang-orang Yahudi dan Nasrani telah me-

kejadian itu terjadi pada masa permulaan ngakui kenabian Muhammad saw..

Islam dan konon orang yang dibunuh Usamah Dari sini dapat disimpulkan suatu ke-
tetapan fiqih yang jelas bahwa menghukumi
itu mengucapkan syahadat dengan gemetaran

sehingga menguatkan dugaan ucapan syahadat seseorang hanya dimungkinkan dengan me-

itu hanya karena takut dan membela diri dari lihat lahiriah melalui dugaan-dugaan yang
muncul, tidak mungkin mengandung unsur
tebasan pedang. Menurut Usamah, seharusnya kepastian hakiki dan penyingkapan mistri-

jika orang yang dibunuh itu benar-benar

beriman, ia akan mengucapkan syahadat dengan mistri yang tak terlihat.ss

tenang. Rasulullah saw. lalu menjelaskan bahwa Adapun jika ada yang menafsirkan

jika seseorang telah mengucapkan syahadat, firman Allah (6il ;j ;*1, e\ ti"drtat k;;tmlejingaip;ya
dengan
entah gemetaran, entah dengan tenang, entah penghormatan, hal itu

dalam kondisi apa pun, ia tidak boleh dibunuh. karena penghormatan kepada Islam berarti

Dalam hadits mutawatir diriwayatkan membuahkan ketaatan dan kepatuhan ter-

bahwa Rasulullah saw bersabda, hadap Islam, meskipun mungkin saja maksud

a .7'.1'.l . ,- . .l ri t dari penghormatan itu adalah karena rasa
y1
3;ui takut dan hendak menghindar.
'. t,

& .r;i,6t ii,.i,r
tS^lr^tr.-

54 Al-lashsha ash, Ahkaa m u I Qur' aa n, juz l, hal. 2 48. 55 Tafsir al-Qurthubi, juzY, hal 324 dan 338-339.

Begitu pula jika ada seseorang mengucap- kan lisan. Misalnya saja dengan melihat

kan, "Salamun'alaikumi'orang itu tidak boleh orang-orang munafik. Mereka memang telah
mengucapkan kalimat, "Tiada tuhan selain
dibunuh, kecuali sudah jelas diketahui bahwa Allah," tetapi mereka tidak bisa disebut sebagai
orang yang beriman.
ia seorang penentang ajaran Islam.
Dalam ayat ini juga terdapat teks yang
Menurut Malih tidak diperbolehkannya
jelas bahwa tujuan jihad kaum Mukmin se-
membunuh orang lain haruslah karena orang bagaimana diperintahkan Allah SWT adalah

itu menyebutkan kesaksian bahwa tiada tuhan demi menegakkan kalimat Allah, bukan dalam
rangka mengumpulkan harta rampasan perang
selain Allah. Menurut Malik, jika orang itu atau karena tujuan-tujuan duniawi dan materi
lainnya. Hal itu karena sesungguhnyaAllah SWT
hanya mengucapkan, 'Aku seorang Muslim," telah menjanjikan rezeki dan harta yang lebih
melimpah melalui jalan lain yang halal, tidak
atau, 'Aku seorang Mukmin," atau ia terlihat
melalui jalur kamuflase jihad. Iadi, janganlah
telah melaksanakan shalat, hal itu tidak cukup
terlalu bersemangat dalam membunuh.
untuk menghindarkannya dari terbunuh oleh
KEUTAMAAN ORANG YANG PERGI BERJIHAD
pedang pasukan kaum Muslimin. Malik betul- ATAS ORANG YANG TIDAK IKUT BERJIHAD

betul berpegangan pada apa yang tersurat dari Surah an-Nisaa'Ayat 95 - 96

hadits Nabi, t lz, o. ot rrl i;nW;A\J)fr16"A\'at3idA VF.I
'.
t\, ol <4#) ;i't M'#g "d;\ )'t,E o
Jjtil
.iil Y! 4J! Y ';*tXr;:WIAS-*\;9@Sdf;

Aku diperintahkan untuk memerangi orang !-/>\/t/r:&O ' W lA i;"#t,y &*1 \ A/sb3
lain hingga mereka mau mengucapkan kesaksian
Y-*Y;l';ta6"t;5:'l7b;);tr
bahwa tiada tuhan selain Allah."s6
-Tidaklah sama antara orang beriman yang
Dengan begitu, kesimpulannya ada- duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mem-
punyai uzur (halangan) dengan orang yang b erjihad
lah yang menjadi acuan seseorang itu boleh di jalan ,\llnh dengan harta dan jiwanya. Allah
melebihkan derajat orang-orang yang berjihad
dibunuh atau tidak adalah ucapan ke- dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang
saksian bahwa tiada tuhan selain Allah.
duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan).
Acuannya bukanlah sekadar ia memberikan Kepada masing-masing Allah menjanjikan (pa-
hala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan
penghormatan berupa salam atau ia terlihat
orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk
melaksanakan shalat. Acuan ini digunakan dengan pahala yangbesar, QartQ beberapa derajat
sebagai batas untuk menghunus senjata. dari pada-Nya, sertA amPunan dan rahmat. Allah

|ika orang itu telah mengucapkan syahadat,
pembunuhan ataupun pertempuran harus
dihentikan. Dalam hal ini, cukup melihat la-

hiriah ucapan yang muncul dari mulutnya.

Namun, acuan ini tidak bisa digunakan

sebagai dalil bahwa iman cukup dengan ucap-

an di dalam lisan. Sebagian orang berpendapat

bahwa iman cukup dengan ucapan melalui
lisan dengan berpegangan pada ayat ini.
Sebaliknya, justru secara hakiki, acuan iman

tetap didasarkan pada pengakuan hati, bu-

56 Tafsir al-Qurthubi, iuzV, hal. 339 dan Ibnu Arabi, Ahkaamul

Qur'aan, iuz I, hal.481 dst.

I

L__

TAFSIRAL-MUNIR IILID 3 r
I
Maha Pengampun, Maha Penyayang." (an-Nisaa,: Kata {r!i} dibaca nashab karena salah I
es-e6)
satu dari dua sebab. Pertama, karena menjadi ;
Qlraa'aat maf'ul bih [objek) dari kata ltig"melebihkan". 1
Kedua, karena menjadi mashdar [keterangan
Kata {,""} dibaca dengan rafa' dan nashab. penguat). l

L. Dibaca rafa' 1;1 karena menjadi na'at Kalimat {j,: c,Bj;F dibaca nashab karena

[sifat) dari kata p1La5. Bacaan rafa' ini menjadi badal (pengganti) dari kata (;i)

menurut qiraa'aat Ibnu KatsiC Abu Ama4, "dengan pahala". Dengan demikian, awalnya

Ashim, dan Hamzah. adalah 1i o;r: t'iy pahala beberapa derajat

2. Dibaca nashab 1j;y karena menjadi istitsna' dari pada-Nya, tetapi mudhaf dihilangkan lalu
[pengecualian). Bacaan nashab ini me- mudh af il aih menggantikan kedudukannya.

nurut qiraa' aat imam-imam lainnya. Kalimat 4^;;;1i rb dibaca n a shab karena

I'ruah merupakan mashdar (keterangan penguat)
dari duay''il muqoddar [kata kerja yang dikira-
Kalimat $r,at S.ii Ji! dibaca dengan rafa' kira), yaitu "mengampuni [dengan ampunanJ"
dan "merahmati [dengan rahmat)".
karena merupakan badal (pengganti) dari kata
BalaaShah
(jp[ir] atant ne'at [sifatJ dari kata {j;r"6ir}.
Terdapat ithnaab di antara kalimat ,iLp
Dikatakan na'atkarena memang mereka tidak
fue*i, 1t|\ uyar 'ar dan kalimat "nt J*,:b
ikut membantu jihad.
$,:r*tilt ji,:,-r^t-:it.
Kalimat $,At Sri t'F juga dibaca dengan
jarr karena merupakan badal [pengganti) dari Mufrudaat Lug,hawiyyah

kata {a.l.lr}. Maksud dari kata {:,r'F adalah sakit atau

Kalimat {i"at S'r1,."} juga dibaca dengan alasan lain yang menyebabkan seseorang tidak

nashab karena merupakan istitsna' [penge- mungkin pergi berjihad ke medan perang,
cualianJ ataupun haal (keterangan keadaan)
seperti buta, pincang kaki, dan cacat anggota
dari kata 6tjua5. tubuh yang kronis serta permanen.

Kata {>L?;y dibaca dengan nashabkarena Maksud dari kata (kr;F adalah keutama-
an, yaitu orang yang pergi berperang dan
merupakan maf'ul bilr [objek) dari kata (;;F.
orang yang tidak pergi berperang karena uzur
Demikian pula kata {m"eir,u}pakdainbamcaadf'eunlgbaihn syar'i sama-sama memiliki keutamaan karena
nashab karena juga keduanya sama-sama memiliki niat untuk ber-
jihad. Hanya saja, orang yang pergi berjihad
[objek) dari kata 1ij1. Hal itu karena kata tetap memiliki kelebihan karena benar-benar
terjun langsung ke medan pertempuran.
(it memang merupakan fi'it muta'addi
Maksud dari kata (;JB adalah surga.
ilaa maf'uulaini [kata kerja transitif yang Maksud dari kata 4U -t;;;y adalah ada-

membutuhkan dua objek). Misalnya dalam nya tingkatan tempat yang berbeda-beda ke-
tinggiannya. Tempat bagi orang yang pergi
kalimat lain, 'Aku menjanjikan kepada Zaid
berjihad lebih tinggi daripada tempat bagi
kebaikan dan keburukan." Dalam contoh ini,
kata "menjanjikan" memiliki dua objek: Zaid orang yang tidak pergi berjihad.

serta kebaikan dan keburukan. Ada pula

contoh lain dalam firman Allah,

'Allah telah mengancamkannya (neraka)
kep ada orang - orang kafir." (al-Haii= 7 2)

Maksud dari kata {t'r+1b adalah bahwa menerangkan hukuman atas kejadian pem-
bunuhan tersalah di medan perang.
Allah Maha Pengampun atas orang-orang yang
Tafsir dan Penielasan
mau menolong-Nya dengan pergi berjihad.
Tidaklah sama antara orang Mukmin
Maksud dari kata {'itf} adalah bahwa Allah yang berangkat ke medan jihad dan orang

Maha Penyayang kepada orang-orang yang Mukmin yang tidak mau berangkat ke medan
selalu taat kepada-Nya. jihad. Orang yang mau berangkat ke medan
jihad mau mengorbankan jiwa dan hartanya
Sebab Turun Ayat
untuk berjuang demi mendapatkan ridha
Imam Bukhari meriwayatkan dari Bara
bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah saw. Allah SWT. Di medan perang mereka melawan
bersabda, "Panggilkan si fulan." Lalu si fulan
musuh-musuh yang kafir untuk menegakkan
menghadap beliau dengan membawa tinta, se- dan membela kebenaran. Sebagaimana di-
lembar kertas dan penopang. Rasulullah saw.
teladankan oleh pasukan Muslim yang berani
pun berkata kepadanya, "Tulislah ayat,jr; Jp
pergi ke medan Perang Badar pada masa
t'{a, }i q op;ib uy$\ q. ;t1uta('Mendengar permulaan Islam tidak lama setelah mereka

ayat itu, Ibnu Ummi Maktum berkata, "Wahai berhijrah dari Mekah ke Madinah.
Rasulullah, sebenarnya aku ingin pergi ber-
Hanya saja, Allah membuat pengecualian
jihad, tetapi aku butal' Lalu turunlah ayat lp
atas orang yang memiliki uzur syar'i, se-
tt{i,ry ;;:p;it ,';:t gi ; uy}t q;t5taat q-J:;.. perti sakit buta ataupun cacat permanen.

Tirmidzi juga meriwayatkan hadits yang Orang-orang yang memiliki uzur seperti ini
sama, tetapi dari Ibnu Abbas. Menurut riwayat
Ibnu Abbas, Abdullah bin fahsy dan Ibnu Ummi diperbolehkan tidak berangkat ke medan jihad,
Maktum berkata, "Kami berdua buta," sehingga
tetapi derajatnya sama dengan orang yang
ditambahkanlah kata (,, At $i ;;,ydalam ayat itu.
berangkatke medan perang. Hal itu karena pada
As-Suyuthi menyatakan bahwa ayat ini
turun berkaitan dengan sekelompok orang dasarnya mereka memiliki niat kuat untuk ikut
yang telah beriman, tetapi tidak ikut berhijrah.
Mereka pun meninggal bersama orang-orang pergi ke medan perang, tetapi kelemahan fisik
kafir saat bergolaknya Perang Badar. fadi, ayat
ini turun pada Perang Badar. tidak memungkinkan mereka untuk turut serta.

Keserasian Antar Ayat fika saja mereka memiliki fisik yang sempurna,
mereka pasti ikut berangkat ke medan perang.
Ayat ini menjelaskan keutamaan berjihad
dan menekankan adanya derajat yang lebih Imam Bukhari, Ahmad, dan Abu Dawud me-
tinggi bagi orang yang mau ikut pergi berjihad
riwayatkan bahwa ketika baru sampai kembali di
ke medan perang dan derajatyang lebih rendah
Madinah setelah bertempur dari Perang Tabuh
bagi orang yang tidak ikut pergi berjihad
ke medan perang. Hubungan dengan ayat Rasulullah saw. bersabda,

sebelumnya adalah karena ayat sebelumnya \) ,F;J:i;\- J t-. p"; c:r.t). \- J r1t71r *-r^j\., 5t
t
57 Tidak terdapat ka ta ,,), S)i ?, ,-. ,
58 Ditambahi kata 1,,2t' 1',r ';.r. j';i # #; il )i e,yt ( :reru ,9
,-?,o?,ui, . :J'rG,'- ^t-a,",',-1x: ;! ot.
t__ ei i .,,,'r r..

r4*.."-
"r.'".,

)at

"Sesungguhnya di Madinah ada sekelompok

orang yang sangat ingin pergi perang bersamamu

TAFSIRAL-MUNIRIILID 3

ke medan perang (Tabuk), tetapi mereka tidak pahala yang agung ini menempati tempat-tem-
berangkat. Saat kamu melewati lembah demi
lembah menuju medan perang mereka pun sangat pat tertinggi di surga-surga tertinggi. Manusia

ingin bersamamu, tetapi mereka tidak ikut." tidak akan mampu berimajinasi ataupun

Para sahabat bertanya, "Padahal mereka ada di membayangkan keindahan dan kenikmatan
Madinah, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,
berada di tempat tertinggi ini. Hal itu se-
"Ya, mereka ada di Madinah, tetapi mereka
bagaimana disebutkan dalam firman Allah,
memiliki uzur (penyakit kronis)." (HR Imam
"Perhatikanlah bagaimana Kami melebih-
Ahmad, Bukhari, dan Muslim) kan sebagian mereka atas sebagian (yang lain).
Dan kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya
Allah kemudian menerangkan kelebihan dan lebih besar keutamaannya." (al-Israa': 21)
yang diterima orang yang mau berjihad di
Perbedaan derajat di antara kedua ke-
medan perang. Kelebihan itu tidak akan di- lompok ini tergantung dari beberapa hal,
peroleh oleh orang yang tidak ikut berjihad
yaitu pertama kadar kuatnya iman, kedua
di medan perang tanpa alasan yang jelas. Ke-
lebihan itu berupa derajat yang tidak terhitung pengaruh ridha Allah, dan ketiga sejauh mana
nilainya. Di dunia, mereka akan mendapatkan mau mengorbankan kepentingan pribadi demi

kemenangan, kebanggaan, dan ghanimah, mendahulukan kepentingan umum.

sementara di akhiratmereka akan memperoleh Imam Bukhari dan Muslim meriwayat-
tempat yang tinggi di surga serta pahala besar
yang tak terkira. kan dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah

Setelah itu, Allah menjanjikan kepada saw. bersabda,

orang yang pergi berjihad ke medan perang, ^t ,1r 6;i a;,r, uv,r*j' 3 51
juga kepada orang yang tidak pergi berjihad
ke medan perang karena uzur syar'i padahal i*t,=l.il ,
sebenarnya ia sangat ingin ikutpergi berperang, n,
berupa surga dan pahala yang banyak. fanji itu gl*Jl j-, u r!,/ qt, /o, ,,/
diberikan karena kesempurnaan iman dan o'.,t t/ /o,,/ cato!,^, "
keikhlasan niat mereka. Ibnu Katsir berkata,
,_,..*.,1) ,-}5 U".V
'Ayat ini menunjukkan bahwa berjihad di
ui\ts
medan perang hukumnya bukanlah fardhu
'ain, melainkan fardhu kifay ah !'se "Sesungguhnya di surga nanti ada seratus
derajat yang dipersiapkan Allah untuk orang-
Allah juga menerangkan perbedaan de-
rajat antara orang yang mau berjihad di orang yang mau berjihad di medan perang dalam
medan perang dan derajat orang yang tidak rangka membela agama-Nya. Setiap dua derajat
ikut berjihad di medan perang tanpa alasan di surga itu jaraknya sama dengan jarak antara
yang jelas. Perbedaan derajat di antara kedua langit dan bumi." (HR Bukhari dan Muslim)
kelompok ini terpaut jauh, berupa pahala yang
Ibnu Mas'ud juga meriwayatkan, Rasulul-
agung.
lah saw pernah bersabda,
Pahala yang agung ini kelak akan diterima
! o,r, 'r,'-i (('ar.,>- ;r ott"ri*l ,',: t o, o,
di surga sehingga orang yang berhak atas +rr
:J*; Jto €l U
59 Tafsir lbnu Katsirljuz I, hal. 541.
d":) t*.;.r t-li>> :Ju, 9a+;$ vi ,At J;i

. u,, v_(#tat J5 G.,el.i a.:-
,\G

"nororgriopo *drporkon satu anak panah
(di medan perang) maka ia akan mendapatkan

satu derajat (di surga)." Seoranglaki-laki bertanya,

'Wahai Rasulullah, derajat seperti apakah itu?' pahala orang yang terhalang uzur se-
hingga tidak bisa pergi berperang sama
Rasulullah menjawab, 'Derajat itu tidak seperti dengan pahala orang yang sehat bugar
tangga milik ibumu. Derajat itu dengan derajat lalu pergi berperang. Hanya saja, pahala

lainnya berjarak seratus tahun perjalanan."'60 (HR orang yang terhalang uzur sehingga tidak
Bukhari dan Muslim) pergi berperang ini merupakan anugerah
Ilahi, bukan merupakan balasan atas per-
Pahala yang diterima ini juga berbentuk
buatannya. Ia diberi pahala karena niat
ampunan atas dosa-dosa dan kesalahan- yang ada di dalam hatinya, bukan karena

kesalahan yang pernah dilakukan. fuga ber- apa yang dilakukan anggota badannya.
bentuk rahmat dan keberkahan. Keberkahan
berarti bertambahnya kebaikan, keutamaan, Sebagian ulama yang lain berpendapat
kehormatan, dan ampunan yang khusus di- bahwa orang yang terhalang uzur sehingga
berikan oleh Allah yang Maha Pengasih kepada
hamba-hamba-Nya yang ia anggap berhak. tidak pergi berperang ini diberi pahala

Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum tanpa dilipatgandakan, sedangkan orang
Kedua ayat ini mengandung empat hukum.
yang sehat bugar lalu pergi berperang
L. Baik secara logika maupun secara syari'at
diberi pahala yang langsung berlipat ganda.
tentu ada perbedaan yang jelas antara pahala
Menurut Qurthubi, pendapat yang
orang yang tidak mau berangkat perang paling shahih di antara kedua pendapat ini

tanpa alasan dan pahala orang yang pergi adalah pendapat yang pertama, berdasar-
ke medan perang dengan mengorbankan kan hadits yang disebutkan tadi.61
2. Berdasarkan ayat ini, sebagian ulama ber-
harta dan jiwanya. Ayat ini mengandung pendapat bahwa orang yang lebih senang
pergi ke medan perang lebih utama dari-
maksud bahwa orang yang sehat bugar pada orang yang lebih senang beribadah di
tetapi tidak berangkat ke medan perang
derajatnya di bawah orang yang sehat bugar rumah. Hal itu karena orang yang senang
lalu berangkatke medan perang.
pergi ke medan perang mengeluarkan
Para ulama menyatakan bahwa
ahludh-dharar yaitu orang-orang yang keringat, bahkan siap mengorbankan harta,
jiwa, dan raganya demi menegakkan agama
memiliki uzur syar'i yang menyebabkan Allah. Adapun orang yang senang beribadah
mereka tidak mungkin untuk turut serta
di rumah biasanya cukup tenang berdiam
berlaga di medan pertempuran. Uzur syar'i diri di rumah untuk berdzikir kepada Allah.
misalnya buta, kaki pincang, dan cacat fisik Orang yang suka pergi ke medan perang
lainnya. Hadits yang sudah disebutkan tentu lebih berat perjuangannya karena
harus selalu memerhatikan setiap instruksi
sebelumnya menjelaskan bahwa orang komandannya, bahkan tak jarang pergi ke
yang terhalang fisiknya sehingga tidak medan yang sulit dan berat, misalnya saat
bisa ikut serta ke medan laga tetap diberi
pahala sebagaimana orang yang turun ke musim panas.
3. Berdasarkan ayat ini pula, sebagian ulama
medan pertempuran.
Sebagian ulama berpendapat bahwa berpendapat bahwa orang yang kaya lebih
utama daripada orang yang miskin. Hal itu
60 Tafsir Ibnu Katsir juz I, hal. 541.
61 Tafsiir al-Qurthubi, jttzY, hal. 342.

E-

-

jika orang kaya mau memberikan hartanya berperang atas orang yang tidak pergi
untuk perbuatan-perbuatan kebajikan.
berperang karena uzur berupa satu dera-
Berkaitan dengan kaya-miskin ini,
terdapat tiga pendapat berbeda. jat, lalu Dia melebihkan derajat orang

Pertama,sebagian ulama berpendapat yang mau pergi berperang atas orang yang
bahwa orang kaya Iebih utama daripada tidak pergi berperang tanpa uzur berupa
beberapa derajat.
orang miskin. Hal itu karena kaya berarti
mampu, sedangkan miskin berarti lemah. Sebagian ulama yang lain mengatakan
bahwa maksud dari derajat dalam ayat ini
Mampu tentu lebih utama daripada lemah. adalah ketinggian, yaitu semakin banyak
Para ulama ini menyebutkan bahwa orang derajatnya berarti semakin tinggi posisinya
kaya yang pandai bersyukur masih lebih untuk mendapatkan pujian dan sanjungan.
baik daripada orang miskin yang mampu
Itulah makna derajat di dunia. Adapun
bersabar. makna derajat di akhirat berarti surga,

Kedua, sebagian ulama berpendapat sedangkan derajat-derajat di surga berarti
bahwa orang miskin lebih utama daripada ada tempat-tempat yang ketinggian dan
orang kaya. Hal itu karena miskin berarti kenikmatannya bertingkat-tingkat atau
mau meninggalkan harta dunia, sedangkan berbeda-beda.

kaya berarti bergantung kepada harta H IJ RAH NYA ORANG-ORANG YANG TERTI NDAS

dunia. Tentu saja meninggalkan kegemer- Surah an-Nisaa'Ayat 97 - 100

lapan dunia lebih utama daripada ter- K @6, 6c Uit'K]7t i-f; s.-l'u
kungkung dengan keindahan dunia yang
semu yang memungkinkan seseorang 'w| {,u\ -s4v l,c;t a iiai^iattrr ffi
lebih mudah terjerumus untuk mengikuti
et'tiSogx
nafsu syahwatnya.
'&";t+'ot'';: bfd'i\e-o-i\,fi
Ketiga, sebagian ulama berpendapat ,{:"i tAK;;"iw;a.tyb
bahwa kaya atau miskin sama saja. Orang
kaya yang mampu menggunakan kekaya- 6r;:rfu;i,tl,(s7t,!,,A

annya untuk kepentingan agama Allah "Sesungguhnya orang-orang yang dicabut
nyawanya oleh malaikat dalam keadaan men-
sama baiknya dengan orang miskin yang
berusaha sekuat tenaganya membantu zalimi sendiri, mereka (para malaikat) bertanya,
agama Allah. 'Bagaimana kamu ini?' Mereka menjawab, 'Kami

4. Dalam ayat 95 disebutkan bahwa Allah

melebihkan fsatu) derajat kepada orang
yang mau pergi berjihad, lalu dalam ayat
96 disebutkan bahwa Allah melebihkan
[beberapa) derajat. Penyebutan "melebih-
kan derajat" selama dua kali menunjukkan
mubaalaghah [metaforis) dan ta'kiid (pe-

nguatan atau penekanan).

Namun, sebagian ulama menafsirkan

kedua ayat ini sebagai berikut. Allah me-
Iebihkan derajat orang yang mau pergi

I
t

I

I

orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).' Arab juga melesapkan alif dari kata 6; padahal

Mereka (para malaikat) bertanya, 'Bukankah 4i; tersebut bermakna gitl' yang ",yaitu kalimat

bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat (c-.:", f L)l) yang bermakna (c^* 6jJL 1:t; "panggillah
apa yang kamu mau".
berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?' Maka
orang-orang itu tempatnya di neraka Jahannam, Kalimat {a;.*At Jy} dibaca nashab ka-

dan (lahannam) itu seburuk-buruk tempat rena menjadi istitsnaa' [pengecualian) dari

kembali. kecuali mereka yang tertindas baik laki- kalimat {e,i; rl}
laki atau perempuan dan anak-anak yang tidak
Balaaghah
berdaya dan tidak mengetahui jalan (untuk
berhijrah), maka mereka itu, mudah-mudahan Kalimat q# Cijdy aan kalimat ;:i S $y
Allah memaaJkannya. Allah Maha Pemaaf,
(*:'; i, merupakan kataistifhaam [kata tanya)
Maha Pengampun. Dan barangsiapa berhijrah di
jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan yang bermakna taubiikh [celaan) dan taqrii'
[kecaman atau teguran keras). Dalam ayat-
di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) ayat ini juga terdapat jinaas mughaayir,yaitu
yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya
antara kata {;-vF dan kata (rl;} serta antara
dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul- kata {,-t6} dan kata (,i6F
Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum
sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, Dalam kalimat {i<>,;irSd;} terdapat peng-
pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayangl' (an-Nisaa': gunaan kata jamak untuk maksud kata tunggal,
97-r00)
yaitu kata <i*xjl "para malaikat" digunakan
Qiraa'aat
untuk maksud "satu malaikat pencabut nyawa".
As-Susi dan Hamzah ketika waqaf mem- Penggunaan kata jamak ini dimaksudkan untuk

baca kata {F;L} dengan madd menjadi <r^tic>. penekanan makna.

l'raab Mufradaat LuShawiyyah

Kata {;u} dibaca nashab karena menjadi Maksud dari kalimat (i<xjr ,Sd!y aaalah
haal [keterangan keadaan) dari kata (e) bahwa malaikat akan mencabut ruh orang-
orang itu ketika ajalnya sudah tiba. Maksud
"mereke" dalam kalimat {#dt}.Awalnya, kata
dari kalimat {fo+i lu} adalah menzalimi
1;6; adalah lorJL'i;, tetapi karena menjadi
diri sendiri dengan cara tetap tinggal bersama
mu dh a af maka nuun -nya dilesapkan. orang-orang kafir dan tidak mau ikut berhijrah.

Dalam kalimat {,5i..1} kata {s1) merupakan Maksud dari kata 4ij6p adalah bahwa para
jarr dan majruur yang menduduki posisi i'raab
nashab karena menjadi khabar dari 1ii,r;. Kata malaikat menanyai orang-orang itu dengan
1t-ly dalam (rt') merupakan kata istifhaam lkata nada mencela. Maksud dari kalimat +; Cy
tanyaJ. Awalnya terdiri dari miim dan alif,
tetapi karena berada setelah huruf Tarr maka adalah bagaimana posisimu yang sebenarnya

huruf alfnya dilesapkan. Kaidah pelesapan alf terhadap agamamu?

dari kata 1t-:; bermakna istifhaam yang berada Maksud dari kata $:*;;::y adalah lemah

setelah huruf jarr ini dalam rangka untuk dalam menjalankan agama. Maksud dari kata

membedakan dengan kata 1rJ; bermakna lgjr; 4$r;Ly adalah tempattinggalnya kelak. Maksud
"yang'! Hanya saja, ada satu kalimat yang orang
dari kata {.i"-} adalah tidak memiliki kekuatan
dan bekal yang cukup untuk melakukan per-

jalanan hijrah.

Maksud dari kalimat {l,* 'rriil"i'i\ adalah

!-.

tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh tidakpunya alasan untuktetap tinggal sehingga
segera berusaha pergi meninggalkan Mekah.
untuk berhijrah. Maksud dari kata (e;tlb Namun, mereka dikejar dan berhasil disusul

adalah tempat baru yang bisa ditinggali setelah oleh kaum kafir yang kemudian menyiksa

berhijrah, yaitu tempat yang mengandung mereka. Lalu turunlah ayat,

banyak kebaikan dan tidak mungkin diganggu "Dan di antara manusia ada sebagian

orang-orang kafir. Maksud dari kata {gr} yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah,'

adalah tetap atau wajib. tetapi apabila dia disakiti (karena dia beriman)
kepada Allah, dia mengonggap cobaan manusia
Sebab Turun Ayat itu sebagai siksaan Allah." (al-'Ankabuut: 10)

a. Ayat 97 Ayat ini pun kembali ditulis dan dikirim-
kan kepada mereka yang masih berada di
Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Mekah sehingga membuat kaum Muslimin

Abbas bahwa suatu ketika banyak orang-orang yang belum berhijrah itu merasa bersedih.

dari kaum Muslimin yang masih ada dalam Lalu turunlah ayat lain,

barisan kaum musyrikin. Hal itu membuat "Kemudian Tuhanmu (pelindung) bagi
kekuatan kaum musyrikin terlihat seperti orang yang berhijrah setelah menderita coba-
an, kemudian mereka berjihad dan bersabar,
semakin kuat di mata Rasulullah saw. .Beliau
sungguh, Tuhqnmu setelah itu benar-benar
lalu mengambil sebuah anak panah dan
mengarahkannya ke arah kaum musyrikin. Maha Pengampun, Maha Penyayang." (an-Nahl:
Namun, rupanya panah itu justru mengenai 110)

seorang Muslim yang berada di tengah kaum Ayat ini juga ditulis dan dikirimkan ke-
pada mereka yang masih berada di Mekah
musyrikin tersebut, lalu orang Muslim itu sehingga membuat kaum Muslimin yang

meninggal. Lalu turunlah ayat ,;G; ,.it i4$ belum berhijrah itu segera melangkahkan

4e*1 C.G,<r>Jtt. kaki meninggalkan Mekah. Kaum kafir lagi-
Ibnu Mundzir dan Ibnu f arir meriwayatkan
lagi mengejar dan menyusul mereka. Sebagian
dari Ibnu Abbas bahwa terdapat sekelompok
kaum dari penduduk Mekah telah memeluk dari kaum Muslimin ini ada yang berhasil
Islam, tetapi mereka menyembunyikan ke- meloloskan diri dan ada yang tertangkap
islamannya. Akhirnya, saat hendak berkobar
Perang Bada4 kaum musyrikin memerintahkan sehingga dibunuh kaum kafir.

sekelompok kaum ini untuk turut serta b. Ayat 700

bersama mereka melawan pasukan kaum Ibnu Abi Hatim dan Abu Ya'la meri-
Muslimin. Malang tak dapat ditolah sebagian wayatkan dari Ibnu Abbas melalui sanad

di antara sekelompokkaum ini terkena sabetan yang bagus bahwa Dhamrah bin fundab suatu
ketika ingin meninggalkan rumahnya dalam
senjata kaum Muslimin. Sebagian pasukan rangka hendak berhijrah. Dhamrah lalu ber-
kata kepada keluarganya, "Lindungilah aku,
Muslimin yang mengetahui keislaman mereka keluarkanlah aku dari negeri kaum musyrikin

berteriak, "Dia itu termasuk orang Muslim." ini menuju sisi Rasulullah saw." Ia kemudian

Orang yang menyabetkan senjata kepadanya meninggal di tengah perjalanan sebelum sam-
pun menyesal lalu beristighfar. Lalu turunlah
ayat97 ini.

Ayat tersebut lalu ditulis dan dikirimkan
kepada kaum Muslimin yang masih berada
di Mekah (belum hijrah). Mereka pun merasa

pai ke sisi Rasulullah saw. Lalu turunlah ayat mengeja4, tetapi kemudian kondisinya lebih

100 ini. memihak kaum Muslimin.
Sebagian besar kaum Muslimin memang
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa
berhijrah ke Madinah, tetapi rupanya sebagian
namanya adalah fundab bin Dhamrah, seorang
yang lain masih tinggal di Mekah. Mereka
Iaki-laki dari Bani Laits. Ia termasuk orang
yang masih tinggal di Mekah memiliki alasan
tertindas di Mekah. Saat itu ia tengah sakit, masing-masing. Ada yang karena kecintaan
kepada tanah airnya. Ada pula yang lemah
tetapi ketika mendengar ayat tentang perintah sehingga tidak kuat melakukan perjalanan

hijrah, ia berkata kepada keluarganya, "Ke- hijrah, seperti karena sakit, usia yang tua, atau
tidak mengetahui arah jalan menuju Madinah.
luarkanlah aku dari negeri ini." Keluarganya Sebagian mereka ini tetap berangkat berhijrah,

lalu menyiapkan tandu. Dengan tandu tersebut, meski kemudian meninggal dunia di tengah

ia diangkat untuk melakukan perjalanan perjalanan.

hijrah. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya Tafsir dan Penjelasan

di Tan'im62, ia meninggal dunia. Lalu turunlah Ketika malaikat maut hendak mencabut
nyawa orang-orang yang tidak mau berhijrah
a4yCat*'l^',J;;,p|-:.;'.;jjt'i^s?rj!- ? d*-,, itt Sytr*t* a ,r iA i:b padahal sebenarnya mereka mampu berhijrah

at 3.i;i Ei.63 tetapi lebih memilih terus berada di negeri

Keserasian Antar Ayat kemusyrikan, malaikat maut bertanya kepada
mereka dengan nada mencela dan mengecam,
Setelah ayat sebelumnya menjelaskan ten-
"Bagaimana posisimu yang sebenarnya di
tang kelebihan yang dimiliki orang yang pergi
ke medan jihad fi sabilillah atas orangyangtidak dalam agamamu?" Dengan kata lain, malaikat

mau pergi berjihad fi sabilillah tanpa alasan, menyatakan bahwa mereka itu tidak serius
dalam menjalankan dan membela agama
ayat ini menerangkan orang-orang Muslim yang Islam. Hal itu terbukti dengan ketidakmauan

tidak mau berhijrah fi sabilillah. Orang-orang mereka berhijrah, meski sebenarnya mereka
mampu melakukannya.
ini memang diintimidasi kaum kafif, tetapi
Mereka adalah sekelompok kaum dari
sebenarnya mereka memiliki cukup kekuatan
dan daya untuk melawan. Karena itu, tidak penduduk Mekah yang telah memeluk agama
ada alasan bagi mereka untuk meninggalkan
Islam. Namun, mereka enggan ikut berhijrah
kewajiban turut berhijrah dari Mekah ke
ke Madinah padahal hijrah tersebut diwaiibkan
Madinah yang merupakan salah satu kewajiban
kaum Muslimin pada masa permulaan Islam atas mereka.
itu, Hijrah tersebut diwajibkan karena sudah
terlalu pedihnya siksaan kaum kafir terhadap Ketika malaikat maut mencela, mengecam,
kaum Muslimin, juga karena kaum kafir tetap dan mempertanyakan dasar mereka tidak ikut
mengejar dan menyusul saat kaum Muslimin berhij rah, mereka membuat-buat alasan, "Kami
berusaha hijrah ke Habasyah. Saat kaum Mus-
adalah orang lemah dan tertindas di Mekah.
limin, termasuk Rasulullah saw., berhijrah Karena itu, kami tidak mampu menjalankan
ke Madinah pun, kaum kafir tetap berusaha
ajaran-ajaran kewajiban hukum Islam." Alasan
62 Tan'im adalah nama suatu tempat di dekat tanah wilayah
haram (tanah suci) Mekah. Tempat ini juga biasa disebut ini sungguh konyol dan tidak diterima oleh
sebagai Masiid Aisyah. Dari masiid ini, orang yang hendak
berumrah bisa memulai niat ihramnya. malaikat. Malaikat pun mempertanyakan

Tafsiir al- Qurthubi, iuz V, hal. 349.

L

lagi, "Bukankah bumi Allah luas, sehingga jaraknya hanya sejengkal tanah, dengan tetap
kamu dapat berpindah-pindah ke mana pun
di bumi itu?" Pertanyaan ini bisa ditafsirkan, teguh membawa agamanya, maka ia wajib
"Kamu sebenarnya memiliki kemampuan
dan kekuatan untuk meninggalkan Mekah mendapatkan surga. Dia pun pasti akan men-
menuju negeri mana pun yang kamu suka; jadi teman ayahnya, Ibrahim, juga teman nabi-

negeri yang tidak ada intimidasi untuk terang- nya, Muhammad saw. Ya Allah ya Tuhanku,
terangan menjalankan ajaran Islam. Menuju
sesungguhnya jika Engkau tahu bahwa hijrahku
negeri yang tidak dikejar-kejar kaum kafir kepada-Mu ini tidak lain hanyalah lari membawa
agamaku, maka jadikanlah hijrahku ini menjadi
seperti dikejarnya Rasulullah saw. saat hendak sebab husnul khatimah ladikanlah hijrahku ini
menuju Madinah. Toh sudah ada pula yang
berhijrah ke negeri Habasyah." menjadi sebab pertemuanku dengan harapanku,

Ayat ini menjadi dalil kewajiban hijrah yaitu anugerah-Mu. Jadikanlah hijrahku ini

bagi orang yang tidak mampu menjalankan menjadi sebab pertemuanku dengan rahmat-Mu.

ajaran Islam secara sepenuhnya di negeri Sampaikanlah kami ke sisi-Mu karena itikaf-
i'tikaftu di Baitul Haram-Mu, wahai Dzat yang
yang didiaminya saat itu, juga bagi orang yang
Mah alua s P engamp un an - Ny a." et
mengetahui bahwa jika pindah ke negeri lain
Sesungguhnya orang-orang yang terke-
maka ia akan Iebih utuh bisa menjalankan syari'at
kang oleh nafsunya dari melaksanakan hijrah,
Islam. Jika seseorang sudah bisa menjalankan
tempat tinggal mereka adalah fahannam.
ajaran Islam di tempatnya berada, termasuk Hal itu disebabkan keengganan mereka me-
lakukan perjalanan hijrah, padahal hijrah itu
misalnya kaum Muslimin yang saat ini tinggal di diwajibkan bagi kaum Muslimin pada awal
permulian Islam. Betapa buruknya fahannam
Eropa dan Amerika, maka hijrah tidaklah wajib
itu menjadi tempat tinggal. Semua yang ada di
baginya. Hijrah hanya disunnahkan baginya, fahannam pasti akan membuat mereka makin
sementara tinggal di negeri kekafiran memang merasa pedih dan kesakitan.

hukumnya makruh. Allah kemudian memberikan pengecuali-

Rasulullah saw. pernah bersabda, an dari ancaman fahannam ini, yaitu bagi
orang-orang yang memang tidak mampu
irp r\S
:,, melaksanakan hijrah. Entah karena kemiskinan
*"ti'.E..t:o,rt.: (tidak cukup bekal), entah karena kelemahan
oir ,-?)i ,)l .,roA;zpi/\o"-rc, .o(i.),-\{l,:' A
9 c!a,;,.,i*,Jrli4 fisik (tidak mampu berjalan), entah karena
j" umur [terlalu renta) seperti Ayyasy bin Abu

,+t'tl,;r[it}rt;a; # i; ee,;t Rabi'ah dan Salamah bin Hisyam6s, juga kaum
3t
ry$l* ? aLer"rl ;6 perempuan seperti Ummu Fadhal [ibunda lbnu
!rt1loo/ Abbas), juga kaum remaja yang baru hendak
a*t; € t1; ti[iU ,,*,
ce,11 -r";l 64 Al-Kasysyaaf, jlzl, hal. 419.
i. ;+l.lti,t)i u 65 Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
k,: '),t*t
Rasulullah saw. bersabda, "Ya Allah ya Tuhanku, jauhkanlah
'); eltry, 1+ e&,tt q't,r orang-orang ini dari cengkeraman kaum kafir: al-Walid bin
14tetrt",4t'f
al-Walid, Ayyasy bin Abu Rabi'ah, Salamah bin Hisyam,
"Barangsiapa berpindah tempat dari satu dan orang-orang lemah di antara kaum Muslimin yang
tidak memiliki cukup kemampuan dan kekuatan untuk
pijakan (negeri) ke pijakan (negeri) lain, meski menyusuri jalan hiirah, juga orang-orang yang tidak

mengetahui arah jalan menuju hijrah."

menginjak dewasa (hampir baligh) seperti Ibnu Allah kemudian menyemangati orang-

Abbas. orang yang tertindas yang tidak mampu ikut

Mereka ini tidak memiliki kemampuan berhijrah dengan iming-iming indah. Se-
yang cukup untuk melakukan perjalanan
sungguhnya orang-orang yang berhijrah di
hijrah. Baik karena sakit atau cacat, karena
bekal yang tidak ada, maupun karena memang jalan ,Allah, yakni dengan niat tulus mencari

tidak mengetahui jalan mana yang harus ridha Allah dan dengan kesungguhan melak-
ditempuh jika hendak berhijrah. Ibnu Abbas
pernah berkata, 'Aku dan ibuku termasuk sanakan ajaran agama secara semestinya,
di antara orang-orang tertindas yang tidak
memiliki kemampuan atau kekuatan untuk pasti dapat menemukan tempat-tempat lain

berhijrah, juga tidak mengetahui jalan mana untuk menetap. Tidak harus Mekah ataupun
yang harus ditempuh untuk melakukan per-
jalanan hijrahJ'Kaum Muslimin dari kalangan Madinah, di mana saja mereka mau, yang
anak-anak memang dianggap masih lemah
untuk melakukan perjalanan hijrah. pasti terhindar dari intimidasi kaum kafir.

Mereka diharapkan mendapat ampunan Bahkan, di tempat-tempat itu mereka akan
dari Allah SWT. Mereka diharapkan tidak disiksa
di neraka, meskipun merekatidakberhijrah dan mendapatkan sumber rezeki dan kebaikan
tetap tinggal di negeri kemusyrikan. Doa seperti
yang begitu melimpah, tidak sekadar jauh dari
ini menegaskan bahwa betapa besarnya dosa
orang-orang yang meninggalkan kewajiban gangguan kaum musyrikin.
hijrah, padahal sebenarnya mereka mampu
Dari sini dapat disimpulkan adanya janji
melakukannya.
dari Allah kepada orang-orang yang mau me-
Allah Maha Pengampun, Dia menghapus
laksanakan perjalanan hijrah. fanji itu berupa
banyak dosa, Dia juga menutupi aib-aib
kemudahan rezeki di tempat tujuan hijrah,
manusia di akhirat.
bebas dari intaian kaum kafit dan kemenangan
Az-Zamakhsyari b ertanya-tanya, " Ke napa
yang akan didapat atas musuh. Semua janji ini
disebutkan 4&; 't;",:i '"1,' *;y dengan meng-
menunjukkan betapa penting perjalanan hijrah.
gunakan kata 1.,.:-l;'mudah-mudahan"'? Ia lalu
menjawab sendiri, "Hal itu untukmenunjukkan Dalam ayat ini juga terdapat kisah orang

bahwa meninggalkan hijrah merupakan yang berniat hijrah, mau meninggalkan

perkara serius. Sebenarnya tidak ada alasan tanah ai4, keluarga, dan harta bendanya, lalu
untuk meninggalkan hijrah pada masa itu.
Sehingga hanya orang yang benar-benar ter- meninggal dunia di tengah perjalanan sebelum
halang kemampuannya untuk berhijrahlah
yang tidak beranjak meninggalkan Mekah, itu sampai ke Madinah. Kepada orang-orang
pun dia pasti akan berdoa, 'Mudah-mudahan
seperti ini, Allah menjanjikan pahala teramat
Allah mengampuniku.' Lalu, bagaimana dengan
besar. Balasan langsung dari sisi-Nya sudah
orang lain?"66
jelas menjadi hak mereka ini. Allah lebih tahu
66 Al-Kasygtaaf, jtzl,hal. 420.
bagaimana membalas kebaikan hamba-Nya.

Allah pun pasti mengampuni dosa-dosa mereka

ini. Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,

terdapat hadits yang menguatkan makna ayat

ini, yaitu sabda Rasulullah saw,

t t t: ,c,6q i,till/o r:;l

F,,s-y G Urt
':' ci,l"_' ryi).) e\',. ',' ;r';-';o*' .or''S, '- F '
i, iral., *"
Gt Jt
ti:r,:. nt jt;i';* ,UC o, ,d-'1 it

4t -,'6 6 ,)t*t ,\ixJ-;i;r ,i

3TAFSIRAf,-MUNIRIIIID *ir{i}d;;*bi}rin surahan'Nhaa'

\________-/

"Sesungguhnya amal seseorang tergantung hijrah diperlukan untuk menghindarkan
pada niatnya. Sesungguhnya setiap orang akan
diri dari tinggal di negeri yang dipenuhi ke-
mendapatkan sesuatu sesuai apa yang ia niatkan.
Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul- maksiatan-kemaksiatan.
Nya maka hijrahnya itu pasti menuju Allah dan
Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah karena dunia Orang-orang yang benar-benar lemah
yang ingin ia miliki atau perempuan yang ingin tak berdaya dari melakukan hijrah, seperti
ia nikahi maka hijrahnya itu menuju apa yang ia tua renta, perempuan, dan anak-anak, se-
niatkan." (HR Bukhari dan Muslim)
bagaimana terjadi padaAyyasybin Abu Rabi'ah
dan Salamah bin Hisyam, sehingga Rasulullah

saw. mendoakan agar mereka selamat, mereka

Betapa besar perbedaan antara janji Allah layak diharapkan mendapat ampunan dari
berupa pahala agung bagi orang yang mau
Allah SWT.
berhijrah dan janji Allah berupa ampunan
bagi orang yang lemah sehingga tidak bisa Sementara itu, orang yang meninggal
dunia di tengah perjalanan hijrah, sebelum
berhijrah. fanji Allah berupa ampunan harus
dibarengi dengan doa kuat agar mendapat ia sampai ke Madinah berhak mendapatkan
ketetapan pahala dari sisi Allah. Pahala itu ia
anugerah-Nya. dapatkan karena keikhlasan dan ketulusan

hatinya untuk turut berhijrah.

Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum Ada banyak alasan yang mengharuskan

Menurut Qurthubi, pendapat yang paling kaum Muslimin berhijrah dari Mekah menuju
shahih tentang turunnya ayat ini adalah terkait Madinah pada masa permulaan Islam. Di
sekelompok orang di antara penduduk Mekah antaranya sebagai berikut.

yang telah menyatakan memeluk agama Islam. L. Agar kaum Muslimin lebih leluasa me-
Mereka pun secara terang-terangan mengakui
laksanakan semua ajaran Islam dan bebas
keimanan mereka di hadapan Rasulullah saw.
Namun, ketika Rasulullah saw. berhijrah ke dari siksaan serta penganiayaan yang
Madinah, mereka ini justru masih tetap tinggal
mungkin timbul akibat memeluk agama
bersama kaumnya, yaitu kaum musyrikin.
Islam. Karena itu, siapa pun yang teraniaya
Dengan begitu, tidak mudah bagi kaum Mus-
limin membedakan yang Mukmin dengan yang dan tersiksa harus segera mencari tempat
kafir di antara kaum itu. Apalagi saat Perang
Badal sebagian dari sekelompok orang itu baru untuk menghindari penganiayaan
justru ikut berada di barisan pasukan kaum dan penyiksaan. fika tidak mau mencari
musyrikin. Lalu turunlah ayat ini. tempat baru, berarti ia telah melakukan

Allah SWT benar-benar mencela orang- dosa besar.

orang yang tidak mau berhijrah. Dia pun 2. Agar kaum Muslimin lebih memung-
menyebutkan bahwa sebenarnya mereka
mampu melakukan perjalanan hijrah dan kinkan dalam belajar; mengajaS, dan mem-
menjauh dari intimidasi orang-orang kafir. perdalam ilmu-ilmu syari'at dan hukum-
Karena itu, tidak ada alasan bagi mereka
untuk mengaku lemah atau tertindas dari hukumnya. Karena itu, siapa pun yang

melaksanakan hijrah. tengah tinggal di suatu negeri yang tidak
ada seorang pun ulama, guru, atau ustadz
Dalam ayat ini pula, terdapat dalil bahwa di situ yang mampu mengajarinya ilmu-

ilmu syari'at dan hukum-hukum Islam
harus segera berhijrah menuju tempat
yang memungkinkannya untuk belajar

dan memperdalam ajaran Islam.

3. Agar kaum Muslimin mampu memper- dan di mana pun kejadiannya.

siapkan berdirinya suatu tatanan negara Ibnu Arabi dengan sangat baik meng-

yang berdasarkan pada nilai-nilai ke- klasifikasikan hijrah menjadi enam macam.

islaman secara lebih fokus. Selain itu, agar L. Hijrah dari negeri kafir menuju negeri

kelak dapat lebih mudah mempertahankan Islam. Hal seperti seperti terjadi pada

dan memperluas da}<'wah Islam ke seluruh masa Nabi, dari negeri Mekah yang kafir

penjuru dunia. menuju negeri Madinah yang memung-

Ketiga sebab yang sudah disebutkan me- kinkan untuk dibentuknya suatu negara
mang terbukti secara nyata hingga akhirnya tiba berlandaskan ajaran Islam yang toleran.
peristiwa Fathu Mekah. Setelah kaum Muslimin
berhijrah, mereka menjadi semakin kuat dan Hukum hijrah seperti ini berlaku sejak
kemudian tanpa kesulitan bisa menaklukkan
kembali kota Mekah, malah nyaris tidak ada peristiwa hijrahnya Rasulullah saw sam-
perlawanan sedikit pun. Saat itulah semakin
banyak orang berbondong-bondong memeluk pai hari Kiamat. Adapun terputusnya
kewajiban hijrah kaum Muslimin dari
agama Islam. Para sahabat pun dikirim ke
berbagai negeri untuk mengajari penduduk- Mekah ke Madinah adalah karena peris-
penduduknya ilmu-ilmu ajaran agama Islam. tiwa Fathu Mekah. fika suatu ketika ada
Semakin kukuhlah kekuatan Islam hingga
lagi seorang Muslim tinggal di suatu
seluruh pelosok jazirah Arab dapat dibersihkan
negeri kafir yang menyebabkannya setiap
dari kemusyrikan dan paganisme [pemujaan
hari harus melakukan kemaksiatan, ia
berhala).
wajib berhijrah dari negeri itu.
Dengan keadaan seperti itu, hijrah tidak
menjadi kewajiban lagi bagi kaum Muslimin. 2. Hijrah dari negeri yang dipenuhi kebid'ah-
Imam Bukhari, Muslim, dan Ahmad me-
riwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah an. Ibnu Qasim mengungkapkan bahwa

saw. bersabda, ia mendengar Malik berkata, "Tidaklah

t;t: ,*.t !\i- ilJr ,^,;ir rx. i;.; halal bagi seorang Muslim untuk tetap
tinggal di suatu negeri yang di dalamnya
,!oJ|)t.-.4l,ri f.9 olo,,o. o ajaran ulama salaf selalu dilecehkan."
\-':J ,-o::n'\ Ibnu Arabi mengamini perkataan Malik
ini dengan berkata, "Hal itu benar adanya.
"Tidak ada lagi hijrah setelah peristiwa Fathu
Sesungguhnya jika engkau melihat ke-

mungkaran maka engkau harus meng-

ubahnya menjadi kebaikan. |ika tidak

mampu memperbaikinya maka engkau

harus beruzlah [mengasingkan diri agar

Mekah. Kelak yang ada hanyalah beriihad dan fokus beribadah) J' Allah SWT berfirman,

meneguhkan niat. Iika kamu harus keluar dari 'Ap ab ila e ng kau (M uhamma d) m elih at
suatu negeri maka keluarlah dari negeri itu (demi
kebaikan)." (HR Imam Ahmad, Bukhari, dan orang-orang memperolok'olokkan ayat-
ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka
Muslim)
hing g a me reka b eralih ke p embi caraan I ain.
Perlu diperhatikan bahwa jika suatu ketika
terdapat sebab-sebab sebagaimana ketiga Dan jika setan benar-benar meniadikan
sebab hijrahnya kaum Muslimin dari Mekah
ke Madinah seperti yang sudah disebutkan itu, engkau lupa (akan larangan ini), setelah
ingat kembali janganlah engkau duduk
bersama orang-orang yang zalim." (al-

I maka hijrah kembali menjadi wajib, kapan pun An'aam:68)

l_

--

I

3hF'IRA.-MUIIRI1YD ,.**,,*!-Jilb*r,t* su'"t'"n-nr'"'

\_-____-/

3. Hijrah dari negeri yang di dalamnya di- MENGQASHAR SHALAT KETIKA SEDANG

dominasi hal-hal yang haram. Hal itu BEPERGIAN, DAN SHALAT KHAUF

karena mencari hal-hal yang halal me-

rupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Surah an-Nisaa'Ayat 1O1- 1O3

4. Hijrah karena menghindari penganiayaan

dan penyiksaan fisik. Tubuh manusia

merupakan anugerah dari Allah SWT.

Jika tubuh seseorang sudah tidak ada

harganya lagi di suatu negeri, Allah SWT

mengizinkannya untuk meninggalkan ne-

geri itu agar ia bisa terhindar dari siksaan t t rr.o W"firt'it$r {,5u;4+,
yang lebih pedih.
IJAJ,, (e
5. Hijrah dari suatu negeri yang sedang
'a 6K+ )j!{"t'r;';ia;t$:j1S
diserang penyakit menuju negeri yang lebih
sehat dan steril. Rasulullah saw. sendiri W e'AieA@i,ainp{.i3
pernah memberikan izin agar sekelompok
cnf6'-6-y'*9fi+riillsaa
orang yang tengah diserang penyakit untuk
""b\M"4;t 95"e*r;j"&5triii
sementara diasingkan dari Madinah ke
'& 7rt'r'g3':{i '4;
suatu wilayah bernama Masrah. Mereka

tinggal di Masrah hingga sembuh dan bebas

dari penyakit itu. Namun, hijrah seperti

itu dikecualikan dari wabah penyakit pes

%5rAUGi"?,<,((sampar). Rasulullah saw. melalui hadits
-i\-&;

sahih telah melarang hijrah dari adanya it9$\Aif4Ut":rWW

wabah penyakit pes [sampar). Namun, ada ')ltye'*;'6';Mt336ffi C$tit:';
beberapa ulama yang menghukumi hijrah
H5";;';tt"t$$lL"g-;g3(,iA0q,
dari adanya wabah penyakit pes [sampar)
ini sebagai makruh. <;"t*rx\ atL'Mt b;$A

6. Hijrah dari kemungkinan dirampasnya "y *'r 4;t,'"

harta benda. Hal itu karena sesungguhnya Q#urly

perlindungan terhadap harta benda se- "Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka
seorang sama pentingnya dengan per- tidaklah berdosa kamu mengqashar shalat, jika
lindungan terhadap jiwanya. Demikian kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya

pula perlindungan terhadap anggota orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
keluarga, juga sama pentingnya, atau
Dan apabila engkau (Muhammad) berada di
mungkin malah lebih pentin g lagi.67

tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu engkau
hendak melaksanakan shalat bersama-sama

mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka

berdiri (shalat) besertamu dan menyandang

67 Ahkaamul Qur'aan, juz I hal. 484-486, lihat juga Tafsiir ath- senjata mereka, kemudian apabila mereka (yang
shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan
Thabari, jtrzV hal 349 dst.

satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah "Sesungguhnya mereka (apa yang kamu
sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan se-
dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) luruh alam." (asy-Syu' ataa' : 7 7)

dan hendaklah datang golongan yang lain yang $:,at eq$ Kedua kata ini dibaca nashab

belum shalat, lalu mereka shalat denganmu, sebagai haal dari dhamir wawu yang terdapat
dan hendaklah mereka bersiap siaga dan
pada kata, {rifi6} Begitu pula kata, 45:.}; };1Y
menyandang senjata mereka. Orang-orang kafir
ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan juga berkedudukan i'raab nashab sebagai haal,
karena makna kata ini adalah {r""+-a;}[dalam
harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu keadaan berbaring).

sekaligus. Dan tidak mengaPa kamu meletakkan Balaaghah

senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu ( i>t-tr &; ttyy Dalam kalimat ini terdapat

kesusahan karena hujan atau karena kamu sakit, ithlaaqul 'aammi wa iraadatul khaashsh, yakni
dan bersiap siagalah kamu. Sungguh, Allah telah menyebutkan sesuatu dalam bentuk umum,
yaitu kata shalat, namun yang dimaksudkan
menyediakan adzab yang menghinakan bagi dan dikehendaki adalah yang bersifat lebih
orang-orang kafir itu. Selanjutnya, apabila kamu khusus dan spesifik, yaitu shalat khauf.

telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah (G;i 6s.4'A' ,* Jts i>At'i'ti>at i+ijy Di
ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan
ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah sini terdapat al -l thnaab Imemperpanjang kata-
merasa aman, maka lal<sanakanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kata), yaitu dengan mengulang penyebutan
kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman." (an-Nisad: f 0f -f 03) kata shalat, dengan maksud dan tujuan untuk
menggarisbawahi dan menegaskan keutamaan
Qlraa'aat
shalat.
{'#u;}
Mufradaat Lu(hawiyyah
Warsy, as-Susi, dan Hamzah ketika waqaf
membaca <irj!.gr>. 4,i't\t e *'ptitrb apabila kamu bepergian

(:urf dan mengadakan perjalanan di muka bumi.

Warsy, as-Susi, dan Hamzah ketika waqaf ftLG 6Y Ab maka tidakada pemersulitan

membaca <:6t>. dan tidak ada dosa atas kalian. Ini mendukung
pendapat asy-Syafi'i yang menyatakan bahwa
(r-urF qashar shalat merupakan rukhshah bukan
wajib.
As-Susi, dan Hamzah ketika waqaf mem-
( i*!, u: i:'# .:iy kamu meninggalkan
baca 1;1jr.;-ur;.
sesuatu dari bagian shalat itu seperti kamu
l'raab mengerjakan shalat yang terdiri dari empat

44 ,"r;;< i;"F Di sini digunakan kata rakaat dengan hanya dua rakaat saja.
(rp} dalam bentuk mufrad [tunggal), padahal
{irrs ,it €4. ul.- ,lF jika kamu meng-
kata sebelumnya adalah dalam bentuk jamak
[yaitu, {ojyKJr} yang berarti orang-orang kafir). khawatirkan ancaman dan gangguan orang-
Ini karena kata, {.;.ii]r} di sini adalah bermakna
mashdar. Seakan-akan di sini Allah SWT ber- orang kafir terhadap kalian dengan cara

firman, 4irt;6t;;< itrF. Hal ini seperti firman menyerang kalian atau yang lainnya, atau
menimpakan hal yang tidak baik terhadap
Allah SWT dalam ayat,

L-

I

TAFSIRAL-MUNIR JITID 3

diri kalian. Kalimat, (t;,s ;ith forang-orang dang melakukan perjalanan di muka bumi,

kafir) dalam ayat ini posisinya hanya semata- maka SbWagTaipmuannma ecnaurarnuynakaknamayi astha*;la*t??" Lalu
mata menjelaskan realitas kala itu sehingga Allah
keberadaan kalimat ini di sini tidak memiliki t;t1h

konotasi apa-apa. $se:Jtebltah":ittur',,Junotui ktt:be6b:ecra,pfar ,,r)it. Kemudian
waktu
As-Sunnah menjelaskan bahwa yang tidak ada

dimaksud dengan safar atau bepergian di sini wahyu turun. Satu tahun setelah itu, Rasulullah
adalah bepergian atau perjalanan yang jauh,
yaitu empat barid atau dua marhalah yang saw. pergi berperang, lalu beliau menunaikan
jika diukur kurang lebih adalah delapan puluh
sembilan kilometer. shalat Zhuhur. Melihat kesempatan itu,

{q jii} musuh yang nyata permusuh- orang-orang musyrik berkata, "Muhammad

annya. dan para sahabatnya melakukan suatu hal
yang menjadikan kamu sekalian memiliki
{il-:.rrji;5(y tqamah shalat adalah bacaan
kesempatan untuk menyerang mereka dari
yang dikumandangkan sebagai tanda hendak
belakang lalu mengapakah kalian tidak
dimulainya shalat. Penyebutan kalimat ini di
sini adalah berlaku hanya sebagai kebiasaan langsung saja menyerang mereka?" Lalu ada di

Al-Qur'an ketika berbicara kepada seseorang antara orang-orang musyrik itu yang berkata,
fmenyampaikan khithaab), sehingga tidak
memberikan suatu pengertian konotasi. "Mereka nanti juga akan melakukan sesuatu

{&;r:i} Kata, {d+:i} adalah bentuk yang serupa setelah ini (maksudnya, mereka

jamak dari {i>r-}, yang berarti, setiap bentuk nanti juga akan melakukan ritual shalat yang
senjata yang digunakan untuk berperang,
baik itu bentuk-bentuk senjata kuno seperti serupa setelah ini)J' Lalu Allah SWT pun

pedang bayonet dan panah, maupun bentuk- menurunkan laniutan ayat, rijr &"ri -- il}
bentuk senjata modern, semisal senapan laras {rlii sampai akhir ayat 101 di tengah-tengah
panjang, pistol dan lain sebagainya.
antara dua shalat. Lalu turunlah ayat tentang
$;t-Zt'r*; r;f) maka apabila kamu sekalian
shalat khauf.
telah menunaikan shalat.
b. Ayat 702 jl;
(:>,r;rirq$ maka tunaikan dan tegakkan-
lah shalat secara sempurna dan utuh dengan Imam Ahmad, al-Hakim, al-Baihaqi dan I
!
semua rukun dan syarat-syaratnya. ad-Daraquthni meriwayatkan dari Abu Ayyasy
I
(d;i (5F fardhu yang telah pasti dan az-Zuraqi,68 ia berkata, "Kami bersama-sama
I
mesti ditunaikan di dalam waktu yang telah Rasulullah saw. di Usfan. Waktu itu, orang-
i
ditentukan tersebut. orang musyrik berada di arah kiblat di depan
kami. Mereka waktu itu dipimpin oleh Khalid I
Sebab Turunnya Ayat bin Walid. Lalu Rasulullah saw menunaikan
shalat Zhuhur bersama kami. Melihat hal J
a. Ayat 707
itu, orang-orang musyrik berkata, "Mereka
Ibnu |arir ath-Thabari meriwayatkan dari fkaum Muslimin) berada dalam kondisi
Ali bin Abu Thalib, bahwa ada sekelompok yang memungkinkan kita untuk menyerang
orang dari Bani an-Najjar bertanya kepada
Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, kami se- mereka secara tiba-tiba tanpa mereka sadari
(maksudnya, kaum Muslimin sedang dalam

keadaan lengah)." Abu Ayyasy az-Zuraqi kem-
bali berkata, "Kemudian mereka berkata, "saat

68 Dalam kitab Asbaabun Nuzuul karya al-Wahidi disebutkan

Abu Ayyasy al-Waraqi.


Click to View FlipBook Version