ThFSIRAL-MUNIR,ILID 3
arti dua, hal ini bisa dijelaskan dari dua sisi. memiliki anak. Ayat ini menerangkan tentang
Pertama, jika hanya mencukupl<an dengan hak waris saudara laki-laki dan saudara
perempuan dari orang yang meninggal dunia
l€ta (6rs-} tanpa menyebutkan tambahan kata yang al-Kalaalah (yang sudah tidak memiliki
orang tua dan tidak memiliki anak). (.lGF
(r*'F, kalimat yang ada akan mengandung meninggal dunia.4r# oip supaya kamu tidak
kemungkinan yang dimaksud adalah dua pe- tersesat.
rempuan yang masih kecil atau dua perempuan Sebab Turunnya Ayat
yang sudah besar. Namun jika ada tambahan kata
An-Nasa'i meriwayatkan dari Jabir, ia
{ro'}, maka kata ini memberikan pengertian
berkata,
bilangan dua secara mutlah tanpa mengandung
.v& !r , i.t Jy,) ,- 'y .Vi .l*G' t
kemungkinan kecil atau besa4, sehingga seakan- ar
i Vi &;i€)i i e &j' ,,JytIt otz o
akan kalimat ini berbunyi GF i ;;; aG ot;y" -: itt
e-rJU Gti't
(jika saudara perempuan itu adalah dua orang
,t?'; )s'pAr ie
baik masih kecil maupun sudah besar). Dengan
,*+s tJ€rr.!_La';grJ:ttttrii.i.t/i,J.:j"ian".r,i';,'A; t2;,1;y;-t-/r;n
demikian, kata {r.-r} di sini seakan-akan meng-
gantikan posisi dua sifat ini (yang masih kecil :ii'!; :, dji iA .+ orl;'.outr
€ga'/,'o ot
atau yang sudah besar).
lr<j' .-p
Kedua, kalimat tersebut dipahami dan eifi{"' o'^"
dilihat dalam konteks makna, bukan redaksi
'Aku me',nderita sakit, lalu datanglah Rasu-
?sehingga kira-kira aslinya adalah e,;- irr ufy
lullah saw. menj engukku. Lalu aku b erkata,'Wahai
1fr, sehingga dhamir yang terdapai paia t<aia
(6'.fy dipahami dalam konteks makna kata Rasulullah, bolehkah aku mewasiatkan sepertiga
{;y} [orang). Ini adalah pendapat al-Akhfasy.
dari har ta p eninggalanku untuk s audara- s audara
Namun versi atau alasan yang pertama adalah
perempuanku?' Rasulullah saw. bersabda,'Berbuat
yang lebih tepat.
baiklah kamu kepada para saudara perempuanmu.'
4rU S in .r, #F Asal kalimat (rii, ii}
di sini adalah 4fu 'oi ;tSy [karena tidak Lalu aku berkata, 'Bagaimana jika setengah?'
ingin kamu tersesatJ, lalu kata yang menjadi Beliau bersabda, 'Berbuat baiklah kamu kepada
para saudara perempuanmu.' Kemudian beliau
mudhaaf, yaitu kata $;ti\ dibuang, lalu kata
pun keluan kemudian setelah itu beliau masuk
yang menjadi mudhaaf ilaihi, ditempatkan
menemuiku lagi dan berkata, Aku tidak melihat
di posisi mudhaaf yang dibuang itu yang kamu akan meninggal dunia sekarang karena
berkedudukan sebagai maf'uul li ajlihi [yang penyakitmu ini. Sesungguhnya Allah SWT telah
menerangkan alasan). menurunkan wahyu dan menjelaskan apa yang
menjadi hak para saudara perempuanmu, yaitu
Ada yang mengatakan bahwa kira-kira
dua pertiga.' labir pernah berkata,',{yat ini (ayat
asalnya adalah 4'y ,|> [supaya kamu tidak 176 surah an-Nisaa') turun menyangkut diriku.
tersesat), lalu hurufiarr lam dan ({} dibuang,
(HR an-Nasa'i)
karena kata yang disisakan sudah bisa
Al-Hafizh lbnu Hajar mengatakan, ini ada-
menunjukkan kata yang dibuang. Namun versi lah kisah fabir yang lain selain kisahnya yang
yang pertama adalah yang lebih tepat.
Mufrudaat Lughawiyyah
{tXi, g} Al-Kalaalah adalah orang yang
sudah tidak memiliki ayah dan tidak pula
terdapat pada awal surah, yakni pada ayat 11. ayat. Salah satunya pada asy-Syifaa' [musim
Dalam sebuah riwayat disebutkan dengan dingin), yaitu yang terdapat pada bagian
redaksi, awal surah an-Nisaa'. Dalam ayat tersebut, al-
Kalaalah disebutkan dalam bentuk global dan
j;: ae ,'l;i9rtL'=., ot;-i i5 aoi jJ;t belum jelas yang hampir-hampir maknanya
tidak bisa diketahui dari zahir ayat. Kemudian
*t *ii" *i; a' Allah SWT. menurunkan ayat yang lain pada
ash-Shaiif (musim panas), yaitu yang terdapat
'Aku sakit, sementara waktu itu aku memiliki pada bagian akhir surah an-Nisaa'. Dalam ayat
tujuh saudara perempuan. Lalu datanglah Rasu- ini, terdapat penjelasan lebih gamblang yang
lullah s aw. menj engukku."
tidak ditemukan pada ayat yang diturunkan
Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari Umar pada asy-Syitaa'. Oleh karena itu, orang yang
bertanya disilakan untuk merujuk kepada
bin Khaththab, "la bertanya kepada Rasulullah
ayat tersebut supaya tampak jelas baginya apa
saw. tentang bagaimana al-Kalaalah diwarisi? yang dimaksud dengan al-Kalaalah. Ayat yang
pertama disebut ayat asy-Syitaaj sedangkan
Lalu turunlah ayat 176 surah an-Nisaa' ini." ayat yang kedua disebut ayat ash-Shaif.
Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, At- Keserasian Antar Ayat
Ar-Razi mengatakan perlu Anda ketahui
Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu
bahwa pada bagian awal surah, Allah SWT
Majah meriwayatkan dari |abi4, ia berkata, membicarakan hukum-hukum harta benda
dan Allah SWT menutup surah ini juga seperti
,t; ,v "r;2;uJi|', 5',1J,- at (-At Jy, itu, yaitu dengan pembicaraan menyangkut
harta benda. Hal ini supaya bagian akhir surah
\:,Ji4re-:\rtJ4i,r-..e1 ,ofi, *, / u.
,!. iV,.P..: ', -oi .)', seirama dan selaras dengan bagian awal surat.
eS Sementara itu bagian tengah surat mencakup
t Et perdebatan dengan kelompok-kelompok yang
berseberangan dengan agama.lza
Jr:F Sv ,>ti4r 35;il>s it ,nii ;t
Tafsir dan Penjelasan
tYr ,i; ii- ,ot';.st i:-t
Ulama sepakat bahwa ayat ini adalah
"Rasulullah ,or. Aotorrg meryengukku ketika
berkaitan dengan waris saudara sekandung
aku sakit dan sedang tidak sadarkan diri. Lalu atau saudara seayah. Ayat yang menyangkut
Rasulullah saw. mengambil air wudhu, kemudian saudara seibu, adalah yang terdapat pada
beliau menyiramku dengan air,lalu aku pun kem-
bali sadarkan diri, lalu aku berkata,'Sesungguhnya bagian depan surah an-Nisaa', yaitu ayat,
aku tidak diwarisi melainkan kalaalah, maka
"Jika seseorang meninggal, baik laki-laki
b agaimanakah p emb agian w arisny a?' Lalu turunlan maupun perempuan yang tidak meninggalkan
ayat tentangwaris; yakni ayat 176 surah an-Nisaa'l' ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi
(HR Imam Ahma4 Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
an-Nasdi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah) 124 At-Tafsiir al-Kabiin 7L/120.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari
Barra, bahwasanya ayat ini (L76) adalah ayat
terakhir yang turun, yakni mengenai masalah
waris. Maksudnya ayat ini adalah ayatfara'idh
yang paling terakhir turun.
Al-Khaththabi mengatakan tentang masa-
lah al-Kalaalah, Allah SWT. menurunkan dua
"rr"n"n-n'.""' ,.tf,tr. -dTg7-b,ili.*, - - *ut'*ot-*'"'*l"to'
mempunyai seorang saudara laktlaki (seibu) fika ada seseorang yang tidak memiliki
atau seorang saudara perempuqn (seibu), maka anak meninggal dunia, sementara ia memiliki
seorang saudara perempuan sekandung atau
bagi masing-masing dari kedua ienis saudara seayah, saudara perempuannya mendapatkan
itu seperenam hartz." (an-Nisaa': 12) separuh dari harta pusaka yang ada. Hukum
al-Kalaalah masih dirasa ianggal dan belum
Diriwayatkan bahwasanya Abu Bakar ash- jelas oleh Umar bin Khaththab, sehingga dalam
Shiddiq dalam sebuah khutbahnya berkata, sebuah riwayat dalam Shahih Bukhari dan
"Ketahuilah bahwasanya ayat yang diturunkan Shahih Muslim, Umar bin Khaththab berkata,
Allah SWT dalam surah an-Nisaa'menyangkut 'Ada tiga hal yang aku sangat berharap bahwa
masalah fara'id adalah pertqma, menyangkut Rasulullah saw. memberikan penj elasan kepada
anak dan orang tua,kedua menyangkut suami, kami menyangkut tiga hal tersebut dengan
sebuah penjelasan yang bisa kami jadikan
istri, dan saudara seibu. Ayat fara'id yang rujukan. Tiga hal itu adalah waris kakek dan
menjadi penutup surah an-Nisaa' diturunkan at-Kataalah, sedangkan hal yang ketiga adalah
Allah SWT menyangkut saudara laki-laki dan
perempuan sekandung atau seayah. Sedangkan salah satu dari beberapa bab riba'" Yakni,
ayat fara'id yang menjadi penutup surah al- beberapa ayat riba yang diturunkan dalam
bagian akhir surah al-Baqarah. Ibnu Majah
anfaal diturunkan Allah SWT menyangkut dalam Sunan'nya meriwayatkan pernyataan
Umar bin Khaththab tersebut dengan redaksi
kerabat ulul arhaam !' 12s
Ada orang yang meminta fatwa darimu, " AI - Kalaalah, riba, dan khilafahl'
wahai Muhammad, menyangkut orang yang Yang dimaksud dengan anak di sini men-
cakup anak laki-laki dan anak perempuan
diwaris sebagai kalaalah, seperti fabir bin karena pembicaraannya adalah menyangkut
Abdillah ia sudah tidak memiliki bapak dan al-Kalaalah, yaitu orang yang tidak memiliki
tidak pula memiliki anak, tetapi ia memiliki anak baik laki-laki maupun perempuan dan ia
beberapa saudara perempuan. Sebelumnya juga tidak memiliki orang tua.
memang belum ada keterangan yang menen-
tukan jumlah porsi bagian mereka dari harta Sementara itu, yang dimaksud dengan
warisan yang ada. Karena yang baru dijelaskan saudara perempuan di sini adalah saudara
adalah bagian saudara seibu, yaitu seperenam
jika satu orang dan dua per tiga jika berjumlah perempuan sekandung atau seayah. Adapun
saudara perempuan seibu, telah dijelaskan
dua orang atau lebih. hukumnya oleh Allah SWT pada bagian awal
surah berdasarkan ijma sebagaimana yang
Al-Kalaalah terambil dari kata {Jfi1} sudah pernah disinggung di bagian terdahulu.
[mahkota) yang melingkupi kepala dari semua Saudara perempuan berhak mendapatkan
sisinya. Kata al - Kal a al ah bisa meni adi sebutan
untuk pewaris dan juga bisa untuk yang di- separuh jika si maylt memiliki anak perempuan'
waris. fika untuk sebutan pewaris, artinya ada- fika ia memiliki anak laki-laki, saudara perem-
lah pewaris selain orang tua dan anak. Abu
Bakar berkata, "Al-Kalaalah adalah selain orang puan tidak mendapatkan apa-apa. Adapun
tua dan anak." fika untuk sebutan orang yang
diwaris, artinya adalah orang yang meninggal zhahir ayat bahwa saudara perempuan men-
dunia, sementara ahli warisnya terdiri dari para
ahli waris selain salah satu dari kedua orang tua dapatkan separuh jika tidak ada anak [baik
laki-laki maupun perempuan), hal ini tidak di-
dan anak.
kehendaki. Supaya saudara perempuan berhak
125 Ibid, rt/12t.
TAFSIRAL-MuNrR Itrrp 3 ri.i| ,d-\. surah an-Nbaa'
mendapatkan separuh, juga disyaratkan si maylt dari kebenaran setelah adanya penjelasan
sudah tidak memiliki bapak Zhahir aya! bahwa tentang pembagian harta pusaka dan yang lain-
saudara perempuan berhak mendapatkan se- nya. Berdasarkan penafsiran yang pertama,
paruh jika si mayit tidak memiliki anak, tidaldah
dikehendaki juga karena saudara perempuan di sini menurut ulama nahwu Bashrah ada
tidak bisa mewaris jika ada ayah berdasarkan
pembuangan kata yang berkedudukan sebagai
ijma.126
mudhaaf,yaitu kata 4;ti\ [karena tidak ingin)
Saudara laki-laki mewarisi seluruh harta
pusaka saudara perempuannya berdasarkan sehingga aslinya berbunyi 4'jt,'oi iiry; (karena
at-Ta'shiib ['ashabah), jika saudara perem- tidak ingin kalian tersesat). Ini seperti ayatJ4Y
puannya tidak ada anak dan tidak pula bapak (ritsryakni <tit ,F jil; Sedangkan penadiran
yang menghalanginya dari mendapatkan kedua adalah seperti redaksi hadits Abdullah
bin Umar,
bagian (mahjuub). Yang dimaksud dengan
saudara laki-laki di sini adalah saudara laki- it A "lr; oi :1, ,* iLi 'o';X I
laki sekandung atau seayah. Saudara laki-laki
seibu tidak bisa mengambil semua warisan, tu[>l
porsi bagiannya adalah seperenam.
"langanlah salah seorang dari kalian ber-
fika yang mewaris adalah saudara perem- doa tidak baik atas anaknya (mendoakan tidak
puan dua atau lebih, para saudara perempuan
mendapatkan bagian dua per tiga dari harta baik anaknya, mengutuk), supaya jangan sampai
pusaka yang ditinggalkan oleh saudara laki-
laki mereka yangal-Kalaalah. Di sini, dua atau doa tidak baiknya itu pas bertepatan dengan
lebih adalah sama karena saudara perempuan
fabir berjumlah tujuh. Yang dimaksud dengan pengabulan dari Allah SWT.D|27
saudara perempuan di sini adalah saudara Ayat (.=u;u- .1(i n,;F sesungguhnya hukum-
hukum yang disyari'atkan Allah SWT untuk
perempuan sekandung atau seayah, sedangkan kalian, di dalamnya terkandung kebaikan dan
kemashlahatan bagi kalian karena semuanya
saudara perempuan seibu tidak masuk ke
bersumber dari ilmu Allah SWT yang luas
dalamnya.
sehingga keterangan-Nya pasti benar dan pen-
fika yang mewarisi adalah beberapa sau- jelasan-Nya juga pasti benar.
dara laki-laki dan saudara perempuan, bagian
saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
Ayat ini berisikan tiga kasus menyangkut
saudara perempuan. Adapun beberapa saudara
waris saudara laki-laki dan saudara perem-
seibu, mereka bersekutu dalam sepertiga puan, sebagai berikut.
[maksudnya sepertiga dibagi sama di antara
L. Seseorang meninggal dunia dan diwaris
mereka).
oleh seorang saudara perempuan. Saudara
Allah SWT menerangkan kepada kalian perempuannya mendapatkan separuh se-
bagai porsi bagian al-Furuudh, sedangkan
tentangurusan-urusan agama kalian dan semua
hukum-hukum halal dan haram karena tidak sisanya adalah untuk ahli waris 'ashabah
jika ada, namun jika tidak ada, sisanya itu
ingin kalian tersesat. f ika menurut ul ama nahwu kembali ke tangan si saudara perempuan
Kufah, supaya jangan sampai kalian tersesat
126 Tafsir ar- Razi, tl / LZt. 127 Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dari fabir
Ibnu Abdillah.
TAFSIRAL-MUNIR JILID 3
dengan berdasarkan prinsip ar-Radd. dua saudara perempuan. Akan tetapi, jika
ahli warisnya terdiri dari saudara laki-laki
Begitu juga, seorang saudara perempuan sekandung dan saudara laki-laki seayah,
mendapatkan porsi bagian separuh dari yang dimenangkan adalah saudara laki-
harta pusaka saudara perempuannya. laki sekandung karena saudara laki-laki
2. Kebalikan dari kasus pertama, yaitu ada seayah ter-mahjuub (terhalang) oleh sau-
seorang perempuan meninggal dunia dan dara laki-laki sekandung.
ia diwaris oleh seorang saudara laki-laki. fika saudara si mayit al-Kalaalah ada-
lah terdiri dari beberapa saudara laki-laki,
Ia mendapatkan seluruh harta pusaka mereka mewaris seluruh harta pusaka
yang ada. Begitu juga, seorang saudara yang ada.
laki-laki mewaris seluruh harta pusaka
Mayoritas sahabat dan tabi'in selain
saudara laki-lakinya.
Ibnu Abbas dan Dawud azh-Zhahiri men-
3. |ika yang mewaris saudara laki-laki atau
saudara perempuan adalah dua orang jadikan saudara perempuan sebagai
saudara perempuan atau lebih, mereka
mendapatkan bagian dua pertiga. Ulama 'ashabah ma'al ghairi ketika si mayit me-
bersepakat bahwa jumlah saudara perem-
miliki anak perempuan meskipun tidak
puan lebih dari dua sama seperti jika
jumlahnya dua orang saudara perem- ada saudara laki-laki.
puan. Karena anak perempuan yang
berjumlah lebih dari dua, porsi bagian Ibnu Abbas dan Dawud azh-Zhahiri
mereka tidak lebih dari dua pertiga. tidak menjadikan saudara perempuan se-
Secara prioritas hal ini juga berlaku bagi bagai'ashabah ma'al ghairi ketika si mayit
saudara perempuan yang berjumlah lebih memiliki anak perempuan. Hal ini di-
dari dua, sebagaimana yang sudah pernah
*dasarkan pada zahir aya t'i;'i; t A t\;t t1p.
disinggung di bagian terdahulu.
4!; r -*.W ;i.Mereka tidak memberikan
4. fika ahli waris seorang saudara laki-laki
atau seorang saudara perempuan terdiri bagian warisan kepada saudara perempuan
dari beberapa saudara laki-laki dan kecuali jika si mayit tidak memiliki anak
Mereka berdua mengatakan dan sudah
perempuan, porsi bagian seorang saudara maklum bahwa anak perempuan adalah
termasuk anak. Oleh karena itu, saudara
laki-laki adalah sebanyak porsi bagian perempuan tidak bisa ikut mewaris jika si
mayit memiliki anak perempuan.
@
SunNg AL-IVLAV{IDAH
MADANIYYAH, SERATUS DUA PULUH AYAT
Penamaan Surah Diriwayatkan dari Rasulullah saw.,
Surah ini dinamai surah al-Maa'idah karena ir; 6;r:*,ii ii:t1- Jvt
di antara kandungan surah ini adalah kisah r-t;;i:.l .
Ttir)t e i:At ;'r; ;f
tentang turunnya al-Maa'idah [hidangan) dari
langit setelah aI- H awariyyuun memintanya dari 1 ;s_rlro . 'ot ,J6t
Nabi Isa supaya itu menjadi bukti kebenaran u
kenabian Isa dan sekaligus menjadi hari raya bagi .6tr t;';i ,Q);
mereka. Surah ini juga dinamai surah al-'llquud
"Bahwasanya beliau membaca surah al-
dan surah al-Munqidzah (yangmenyelamatkan). Maa'idah pada haji Wada', dan beliau bersabda,
Ada keterangan menuturkan, surah al-Maa'idah 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya surah al-
di dalam malakuutillaah [kerajaan Allah SWT)
disebut al-Munqidzah (penyelamat) yang me- Maa'idah adalah akhir wahyu yang turun, maka
dari itu, halalkanlah apa yang dihalalkan di dalam
nyelamatkan (tunqidzu) pemilik surah ini dari surat ini dan haramkanlah apa yang diharamkan
tangan para malaika t adzab. di dalamnya."'
Sejarah Turunnya Surat Imam Ahmad, at-Tirmidzi, al-Hakim, dan
al-Baihaqi meriwayatkan dari Abdullah bin
Surah al-Maa'idah adalah surah Madaniy- Umar; ia berkata,
yah yang turun setelah hijrah, meskipun ,ii ):r |tso.o.l,
turunnya surah ini terjadi di Mekah, yaitu -o .. rl
setelah bertolak meninggalkan Hudaibiyah. t?tr;-r;r^Jr
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim di- "Surah yang paling terakhir turun adalah
surah al-Maa'idah dan surah al-Fath." (HR Imam
riwayatkan dari Umar bin Khaththab, Ahmad, Bukhari, Muslim, al-Hakim, dan al-
&: €, Jrsi Vi4t ,y: f'9, ,z . o ol Baihaqi)
'oi
o, Af.i.e,'-faa,.a:.-e (,-1r.j:J ,,.,)o1 , \t}'iol.jo.i, Imam Ahmad, an-Nasa'i, al-Hakim, dan al-
lr € P, r+ Baihaqi meriwayatkan dari Aisyah, ia berkata,
9r Js,'jt a;; \;G a;iAt q ?';t';t ',i 2.,r rl 6$'1lt;i;
- 6i i;.J:u J#
/t
"Bahwasanya ayat, 'al-Yauma akmaltu lakum ltr ;ct I, / . fbrolo , . ,r
diinakum,' turun pada sore Arafah, hari lum'at, t ts.i
pada tahun haji Wada'." (HR Bukhari dan Muslim) 0 )")>rJ
Surah al-Maa'ldah ThFSIRAL.MUNIR JILID 3
"Surah al-Maa'idah adalah surah terakhir dan sanksinya; penielasan tentang beberapa
yang turun. Oleh karena itu, kehalalan yang kalian bab thahaarah seperti wudhu, mandi, dan
dapati di dalamnya, halakanlah, dan keharaman
tayammum; pengharaman khaml taruhan, dan
yang kalian dapati di dalamnya, haramkanlah."
(HR Imam Ahmad, an-Nasa'i, al-Hakim, dan judi; hukuman perbuatan murtad; hukuman
al-Baihaqi) hadd tindak pidana pencurian; hukuman hadd
Keserasian Surah al-Maa'ldah dengan Surah tindak pidana hiraabah (penyamun, pengacau,
Sebelumnya dan perusuh keamanan); serta kafarat sumpah.
Terdapat beberapa titik persamaan dan Selain itu, juga tentang syari'at dan aturan
jahiliyyah yang mengharamkan al-Bahiirah,
titik pertemuan antara surah ini dengan surah
an-Nisaa' karena masing-masing dari kedua as-Saa'ibah, al-Washiilah, dan al-Haanr, hukum
surah ini sama-sama mengandung pembicaraan orang yang tidak memberlakukan apa yang
menyangkut sejumlah perjanjian, akad, hukum,
serta perdebatan dengan Ahlul Kitab, orang- diturunkan Allah SrvlIT, dan lain sebagainya yang
orang musyrik, dan orang-orang munafik.
disebutkan di sela-sela perdebatan dengan
Dalam surah an-Nisaa', misalnya, terdapat
pembicaraan tentang akad pernikahan, iamin- kaum Nasrani, kaum Yahudi, orang-orang
an keamanan [suaka), persekutuan dan per-
janjian, wasiat, titipan, wakaalah, dan iiarah. musyrik dan orang-orang munafik'
Sementara itu, surah al-Maa'idah diawali Ulama mengatakan dalam surah al-
dengan perintah untuk memenuhi akad dan Maa'idah terdapat delapan belas fariidhah
berkomitmen terhadapnya. Surah an-Nisaa' (aturan dan ketentuan hukum) yang tidak di-
mengandung ayat yang merupakan langkah
awal persiapan menuiu pengharaman khamr temukan dalam surah lainnya. Kedelapan belas
yang selanjutnya surah al-Maa'idah menetap-
kewajiban tersebut adalah yang dijelaskan
kan pengharaman khamr tersebut secara
tegas dan final. Kedua surah ini sama-sama dalam ayat-ayat berikut.
mengandung pembicaraan yang mendebat
{i1'rA,'iP";Y, {iari,*f tsi't;altt!;."'ptti;i';tttY-tt1Y
Ahlul Kitab, orang-orang musyrik, dan orang-
orang munafik dalam rangka mementahkan ur} {;iiiir, ;;-ii 1; -5' *
berbagai bentuk aqidah, pandangan, dan sikap ;i'i L,,";-l,i blti c,u)3ir\ {;.qJ' ,;;i ;-i,i*;\
il#k[,o', 3,p'',$(i'tr' ";'i.lf}b{46i;! -r -tAu';;i iF
mereka terhadap risalah Nabi Muhammad saw.. Fi, *a, ';(i;
\ti4,t"n,y u) (6u,rri
Gambaran Umum tentang Kandungan Surah g-St !;i'*-'tl€i i,q;y 4,r n''y;iiy.('.
Al-Qurthubi menyebutkan fariidhah yang
Surah al-Maa'idah berisikan sejumlah
kesembilan belas, yaitu yang tercantum dalam
hukum-hukum syari'at dan tiga kisah. Hukum-
ayat (;>r*?;r A, #;( r;5) karena adzan tidak
hukum syari'at yang terkandung di dalamnya
disebutkan dalam Al-Qur'an melainkan hanya
adalah penjelasan tentang hukum-hukum akad;
menikahi perempuan Ahlul Kitab; wasiat ketika dalam surah ini. Adapun yang terdapat dalam
meninggal dunia; beberapa macam makanan
surah al-fumu'ah, itu bersifat lebih spesifik
berupa binatang sembelihan dan binatang
buruan; berburu ketika sedang berihram hanya terkhusus untuk shalat f um'at, sementara
yang disebutkan dalam surah ini bersifat umum
untuk semua shalat.
Secara garis besa4, surah al-Maa'idah se-
cara khusus mengandung penielasan tentang
sejumlah prinsip dan pokok-pokok penting
dalam Islam sebagai berikut.
1. Disempurnakannya agama bahwa agama
Allah SWT sejatinya satu entitas, meski-
-
:TAFSIR AI,-MUNIR II LID 3
pun syari'at dan manhaj para nabi ber- ngan Nabi Musa ketika mereka berkata kepada
beda-beda dan beragam antara nabi satu Musa,
dengan nabi yang lainnya.
"Mereke berkata, 'Wahai Musa! Sampai
2. Penjelasan tentang universalitas dan ke- kapan pun kami tidak akan memasukinya
umuman pengutusan Nabi Muhammad selama mereka masih ada di dalamnya, karena
saw, diperintahkannya beliau untuk me-
itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan
lakukan penyampaian dakwah secara
berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap
umum dan tugas dan misi beliau tidak lain
hanya menyampaikan. (menanti) di sini saj a."' (al-Maa'id ahz 24)
3. Allah SWT mengharuskan kepada orang- Kisah kedua, adalah kisah dua putra Adam
orang Mukmin untuk memperbaiki diri
mereka. Kesesatan orang lain tidak akan yang di dalamnya dikisahkan tentang Qabil
mendatangkan mudharat dan kerugian apa- yang membunuh Habil. Hal ini merupakan
apa terhadap orang-orang Mukmin selama
tindak kriminal pertama yang terjadi di muka
mereka istiqamah. falan memperbaiki bumi.
diri adalah dengan memenuhi akad yang
Kis ah ke tig a adalah kisah al - M a a' i d a h yang
telah disepakati, pengharaman melakukan
pelanggaran terhadap orang lain, bersinergi merupakan sebuah mukjizat supranatural
dan bekerja sama untuk melakukan ke- Nabi Isa di depan mata para sahabatnya yang
dikenal dengan sebutan al-H awaarlryuun.
bajikan dan ketakwaan, pengharaman
Keutamaan Surah al-Maa'idah
bekerja sama untuk melakukan perbuatan
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah
dosa dan penganiayaan, pengharaman bin Amr bin Ash, ia berkata,
menjalin muwaalaah [patronase) dengan ;tx i-t, &,* );tlto:. -trt y.1L.,-11o)1, .'^i,,.i,).,t.1. A-';1^l
orang-orang kafia kewajiban bersaksi de-
ngan adil, juju4, dan benan menjalankan *r;
peradilan dengan adil, bena4 objelitif, dan
tidak memihak serta prinsip persamaan di oi (*. \p' i, .. -s,, ,i,i ;t:ar
mata hukum antara orang-orang Islam dan
orang-orang non-lslam. 'iT.J,F;A
4. Penjelasan tentang hukum-hukum makan- "Surah al-Maa'idah diturunkan *rpoao
Rasulullah saw- ketika beliau sedang berada di
an, pengharaman khamc judi, taruhan, atas unta beliau, lalu ketika itu unta beliau tidak
berkurban untuk berhala (al-Anshaab) mampu menahan beban beliau, lalu beliau pun
dan mengundi atau meramal nasib [a/-
turun." (HR Imam Ahmad)
Azlaam).
MEMENUHI AKAD, TARANGAN MELAKUKAN
5. Memasrahkan sepenuhnya urusan balasan PELANGGARAN, BEKERJA SAMA UNTUK
di akhirat kepada Allah SWT semata, dan MELAKUKAN KEBAIKAN, DAN MEMULIAKAN
SYIAR.SYIAR ALLAH SWT
bahwa sesungguhnya yang bermanfaat
dan berguna pada hari Kiamat adalah Surah a!-Maa'idah Ayal 7. - 2
kebenaran dan kejujuran. #42. , fl d; ';jeU yij W:\i;JtW
Adapun tiga kisah yang terdapat dalam
surah ini yang bisa dijadikan pelajaran dan
nasihat adalah pertoma kisah Bani Isra'il de-
TAFSIRAT-MUNIRJILID 3
T "e'v {$\,9'& KtJl G ir r,-6{\ (.rrk riy
fi-+iWi<;fll(-i';Clffit:jv*4lt'r\l Ibnu Katsir dan Abu Amr membaca ,ry
-tr3'"$A trs q ;A tr3 (9t ;at tri t'\'ia (€r* dengan hamzah dibaca kasrah sehingga
(,i1| di sini menjadi {+; ir}.
\wi igsj"-&ks{issct\{i'r.l$;g eiird l'ruab
;j";\
"5e g) {",.';'i} Kalimat ini dibaca nashabsebagai
(qPmustatsnaa dari kata Atau dlbaca rafa'
;it'e WG'3'vi3 "J,9\ ;f fiV sebagai sifat dari kata (p*!r u=9,), se_afan-akan
fiS"96tAV ;lt',& geTs'ert$ $\ diucapkan @. 6 'p luilr l; ts -9tr karena
jika kata (if) dan setelahnya diposisikan di
,-64/;;;a'^itt<.,y'iitt tempatnya kata {;n}, kata yang jatuh setelah
{i1} di-ralalkan. Namun versi yang pertama
" Wahai orang- orang y ang b eriman! P enuhilah
adalah yang lebih tepat.
janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, ke-
4Ya' E Ji| Kata (?F aiuaca nashab
cuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang sebagai haal dari dhamir {.5] yrng terdapat
berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia pada kata {;sll}, sedangkan 'aamil-nya adalah
kehendaki. Wahai orang'orang yang beriman! la-
nganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian f tI{*Li}. Atau sebagaihaal dari dhamiryang
Allah, dan j angan (melanggar kehormatan) bulan-
terdapat padafi' il {'};i}, s e dan gkan' a amil -nya
bulan haram, j angan (mengganggu) hady u (hew an - adalahf il (';rry tersebut.
hewan kurban), dan qalaid (hewan-hewankurban
yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu {ii ilir} Ini adalahiumlah ismiyyahyang
orang- orang yang mengunj ungi B aitulharam; me- berkedudukani'raab nashab sebagai haal dari
reka mencari karunia dan keridhaan Tuhannya.
Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, dhamir faa'il yang terdapat pada kata {"-}
{txj, 'ir} yang diberi tanda dengan
maka bolehlah kamu berburu. langan sampai
semacam kalung. Kata {rouliy adalah bentuk
kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka jamak dari, 1;!x; yang artinya adalah sesuatu
menghalang-halangimu dari Masjidilharam, men-
seperti kulit pohon atau yang lainnya yang
dorongmu berbuat melampaui batas (kepada
mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam dikalungkan pada unta.
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan per- {>,t.a i"{} Ini adalahiumlah fi'liyyah yang
musuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah sangat berat siksa-Nya!'(al-Maa'idah: f -2) berkedudukan i'raab nashab sebagai haal
dari dhamir yang terdapat pada kata {irt}
"eammiint," yakni & ct;t .lt tA ; t'k- i;>
<4, ,x >i5, laan janganlah kamu mengganggu
orang yang datang mengunjungi Baitul Haram
dalam keadaan mereka menginginkan dan
mencari karunia dari Tuhannya).
Jumlah fi'liyyah ini tidak boleh dijadikan
sebagai sifat dari kata {cn t}, karena kata ini
adalah bentuk kata lsim faa'il yang telah me-
Qiraa'aat nashabkan kata {;$i}, sementara isim faa'il
(Jt';,f ketika disifati tidak bisa beramal, karena ke-
Ibnu Amir membaca 1jti;.
tika rsim faa'il disifati, ia tidak lagi memiliki
kes erupaan dengan fi' i l-nya, s ementara y''il itu syari'at menyangkut apa yang dihalalkan, di-
sendiri tidak bisa disifati. haramkan dan diwajibkan oleh syari'at, juga
fgrtst €,L ,:iy rata 4iiy ai sini akad-akad antara sebagian manusia dengan
'*:.;.Jlr
adalah an mashdariyyah, berkedudukan i'raab sebagian yang lain dalam transaksi jual beli,
nashab karena menjadi maf'uul li ajlihi, asal- akad pernikja;|han dan lain sebagainya.
nya adalah FiL i!;,lalu huruf lam dibuang. 4,Clr Kata {u;li} artinya adalah
(r;r;5 of| Kalimat ini berkedudukan i,raab hewan yang tidak berakal. Namun kata ini
nashab, sedangkan yang menashabkannya sudah menjadi istilah khusus untuk binatang
adatahfi'it (3,;fry. darat dan laut yang berkaki empat.
Balaaghah fata 4,C{iy artinya adalah binatang ternak
berupa unta, sapi, dan domba, serta binatang-
{i' ir*} Ini bentuk isti'aarah, yakni me-
binatang yang disamakan dengannya seperti
minjam kata 1;;jjry yang merupakan bentuk
kerbau, kambing, dan kijang. Dihalalkan
kata tunggal dari kata {;ciir}, yang makna
bagi kamu memakan binatang al-An'aam se-
aslinya adalah tanda,lambang, dipinjam untuk
telah disembelih. {ji; .," u .il} kecuali apa
mengungkapkan makna perkara-perkara halal
dan haram yang digunakan oleh para hamba yang dibacakan kepada kamu tentang peng-
untuk beribadah mendekatkan diri kepada haramannya dalam ayat (i,:jr i(;r; U";Y.
Allah SWT. {i; ptr} sedang kamu dalam keadaan
{tili .i;} binatang al-Hadyu yang diberi berihram haji atau umrah. fata {i,-.lr} adalah
tanda dengan semacam kalung. Ini merupakan bentuk jamak dari kata <irlU.
bentuk meng-'afhafkan kata yang lebih (i ii*F Kata {;u:} adalah bentuk jamak
bersifat khusus kepada kata yang lebih bersifat dari kata 1;;4;, yakni, amalan dan ritual-ritual
umum, dalam arti kata yang di-'afhafkan ini
sebenarnya sudah masuk ke dalam cakupan agama Allah S\MT, dan kata ini dikhususkan
kata yang di-'athafi (ol-Ma'thuuf 'alaihi, yaitu
untuk amalan dan ritual manasik haji. Ayat lp
al-Hadyu).
4!ti6 r'.i:r, yakni, janganlah kamu melanggar
(;r;riir; f)i ,t $rw i, c2ati 7t * til,;irb
syiar-syiar Allah SWT dengan melakukan
Dalam susunan kalimat ini terdapatal-Muqaa-
perburuan dan penangkapan binatang buruan
balah.
ketika sedang dalam kondisi berihram.
$it,st',abt ij) yangan pula kamu melanggar
kehormatan dan kesakralan bulan haram
Mufradaat LuShawiyyah dengan melakukan peperangan di dalamnya.
(i;i} Asal makna kata ini adalah me- (.!+, .;;p Kata (.J*rr| arrinya adalah bina-
tang al-An'aam yang dihadiahkan kepada
menuhi sesuatu secara utuh dan lengkap tanpa
tanah haram dengan memotongnya di tanah
ada kurang.
haram untuk diberikan kepada kaum fakir
(:rili} perjanjian dan kesepakatan yang miskin dan ini adalah termasuk salah satu
dikukuhkan antara kalian dengan Allah SWT manasik atau ritual ibadah haji.
dan dengan manusia, yakni setiap mereka
melakukan kesepakatan terhadapnya seperti {lri, .i;} Kata (or"li} adalah bentuk
kesepakatan menjalin persekutuan, aliansi,
dan yang lainnya. Hal ini mencakup akad-akad jamak dari kata 1;!x; yang berarti adalah se-
suatu yang dikalungkan di leher. Al-Qilaadah
adalah sesuatu dari pohon tanah haram yang
digunakan untuk mengalungi binatang al-
trr"n"ur""'trrn ,..11$, {ffi,4f|i,* h"'*A1-M'"'*ltt'o3
Hadyu, supaya aman dan diketahui bahwa lam hati serta tidakingin ada oranglain melihat
dan mengetahuinya. {.rrlilr;} melanggar aturan
itu adalah binatang yang diperuntukkan bagi dan batasan-batasan Allah SWT.
tanah haram. fanganlah kamu mengganggu {ar r;iir;} takutlah kamu kepada hukuman
binatang al-Qalaa'id dan jangan pula meng- Allah SWT dengan cara taat kepada-Nya. i1|
ganggu para pemiliknya. $1t;t :-lt -d^:1 UF (y9' +*:, .i,r sesungguhnya Allah SWT sangat
jangan pula kamu mengganggu orang-orang keras hukuman dan siksa-Nya terhadap orang
yang datang berkunjung ke Baitul Haram, yang melanggar dan menentang-Nya.
seperti dengan memerangi mereka. SebabTurunnya Ayal2
4&: ; ;5 :'ri.Y mereka adalah orang- Sebab turunnya ayat (ir ib f)i i|. lUnu
orang yang mencari karunia dari Tuhan |arir ath-Thabari meriwayatkan dari lkrimah,
mereka, yaitu rezeki atau keuntungan dari ia berkata, "Al-Hatham bin Hindun al-Bakri
Tuhan mereka dengan melakukan aktivitas datang ke Madinah bersama dengan karavan
perniagaan. mililcryayang membawa bahan makanan,lalu ia
pun menjualnya. Kemudian ia datang menemui
{1itn..tb menggapai keridhaan Allah SWT
dengan datang menguniungi Baitul Haram, Rasulullah saw. lalu melakukan baiat kepada
beliau dan masuk Islam. Kemudian tatkala ia
menurut persepsi dan asumsi keliru mereka,
yaitu mereka ingin menggapai keridhaan dari beranjak pergi, Rasulullah saw. memandanBlnYa,
Allah SWT yang bisa menghalau hukuman lalu berkaa kepada orang-orang yang berada
bersama beliau waktu itu, "sungguh ia masuk
Allah SWT dari diri mereka di dunia.
menemuiku dengan muka seorang yang
Ini dinasakh oleh ayat dalam surah at-
berperilaku buruk dan ia pergi dengan tengkuk
Taubah. Asy-Sya'bi mengatakan tidak ada yang
seorang pengkhianat yang licik dan culas."
dinasakh dari surah al-Maa'idah ini melainkan Lalu saat ia sampai di Yamamah, ia murtad.
Kemudian pada bulan Dzulqa'dah, ia pergi
hanya ayat {.5rlr it 1t;tt;1, 'i;}.
dengan karavan miliknya yang menganglrut
taha(l$ulkda'!rf;iFihdraanma' p{ar}brirla.-6k}amsiulaktealnahkabmeru- bahan makanan menuju ke Mekah. Ketika para
sahabat Rasulullah saw. mendengar berita hal
berburu. Ini adalah perintah yang bersifat itu, ada sejumlah orang dari kaum Muhajirin dan
memperbolehkan, bukan perintah yang mem- Anshar bersiap-siap ingin pergi menghadang dan
berikan pengertian mewajibkan. menangkap dirinya berikut karavannya. Allah
4&4 'ir} dan jangan samPai kamu iSWT pun menurunkan aya! t'i-; fA t;jt UF
dan terpengaruh. {c; i6} kebenci- "l'{i, i6. Mereka pun mengurungkan niat mereka
terdorong
itu. Keterangan senada juga diriwayatkan oleh
anmu kepada suatu kaum karena mereka
as-Suddi.
menghalang-halangi kamu dari pergi ke
Ayat $1sJ;7- i;y. Itnu Abi Hatim me-
Masjidil Haram, untuk berlaku aniaya terhadap
mereka seperti dengan membunuh mereka riwayatkan dari Zaid bin Aslam, ia berkata,
"Rasulullah saw. dan para sahabat beliau
atau yang lainnya. berada di Hudaibiyah ketika mereka dihalau
oleh orang-orang musyrik dari memasuki
{1,} bentuk kebaikan secara umum, Masjidil Haram. Kejadian itu merupakan se-
mencakup setiap hal yang diperintahkan oleh
syari'at dan hati merasa tenteram terhadap-
nya. {.srur;} menjalankan perintah dan men-
jauhi segala larangan. {;y} kemaksiatan dan
perbuatan dosa, yaitu setiap sesuatu yang
membuat tidak tenang dan tidak tenteram da-
-
tuslnAr-MuNInllrto 3 ,,*,*d:;;*b.n,,.* t""n"'''""0"n
buah pukulan berat bagi para sahabat waktu b,'j ji" i.lr;"ir
itu. Lalu ada sejumlah orang musyrik dari timur
yang hendak berumrah berpapasan dengan t:,JJ , t ,
para sahabat, lalu para sahabat berkata, "Mari
"Orang-orang Islam harus komitmen kepada
kita halau orang-orang musyri[ sebagaimana syarat-syarat yang telah mereka sepakati." (HR al-
Hakim)
mereka telah menghalau kita." Allah SWT pun
menurunkan ayat ini. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah
saw bersabda,
Tafsir dan Penjelasan
0t.f it: &u.* !'iq €,A," ,t
Dalam ayat pertama surah al-Maa'idah ini,
Allah SWT memanggil kaum Mukminin dengan Jr
panggilan orang-orang yang beriman dengan ui uv
tujuan memotivasi mereka supaya melaksana-
kan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Di "setiap syarat yang tidak ,rruoi dengan
Kitabullah, syarat itu batal dan sia-sia walau
antara ciri orang-orang yang beriman adalah seratus syarat sekali pun." (HR al-Bazzar dan
tunduk patuh kepada apa yang diperintahkan Thabrani)
kepada mereka oleh Tuhan mereka.
Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah saw.
Wahai kamu sekalian orang-orang yang bersabda,
bertitelkan keimanan dan membuang jauh-
jauh apa yang diserukan oleh setan, penuhilah \, *,:;i y A;,a J.". A
akad, kesepakatan, dan perjanjian yang kalian
buat di antara kalian dengan Allah SWT atau "Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal
y ang ti dak s es uai d engan p erkara kami, m ak a am al
dengan sesama manusia. Itu adalah taklif itu tertolak." (HR Imam Ahmad dan Muslim)
yang ditetapkan oleh Allah SWT kepada kalian Oleh karena itu, wajib hukumnya meme-
dan kalian telah berjanji untuk berkomitmen
terhadapnya, berupa apa yang dihalalkan dan nuhi dan mematuhi akad dan perjanjian
diharamkan Allah SWT serta perjanjian yang
telah diambil oleh Allah SWT terhadap orang sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati
yangtelah mengikrarkan dan mendeklarasikan selama itu tidak berbenturan dengan syari'at.
Tidak boleh memenuhi dan mematuhi akad
keimanan kepada Rasulullah saw. dan Al- dan kesepakatan menyangkut hal-hal yang
Qur'an bahwa mereka akan memenuhi apa
yang telah ditetapkan Allah SWT atas diri diharamkan, misalnya perjanjian dan ke-
mereka berupa berbagai kewajiban serta
sepakatan persekutuan jahiliyyah yang ber-
hukum-hukum halal dan haram. Di antara landaskan pada kebatilan, seperti persekutuan
taklif tersebut adalah berbagai akad transaksi mereka untuk saling menolong dan saling me-
yang dilakukan oleh sebagian orang dengan waris, seperti seseorang berkata kepada orang
lain yang akan menjadi sekutunya, "Darahku
sebagian yang lain.
adalah darahmu, pemaafanku adalah pemaaf-
Akad tersebut ada enam, yaitu perjanjian
Allah SWT akad persekutuan, akad syarikah, anmu, kamu menjadi warisku dan aku menjadi
akad jual beli, akad nikah, dan akad sumpah. warismu."
Diriwayatkan dari Anas dan Aisyah, Rasulullah
saw. bersabda, Kemudian Allah SWT menjabarkan akad-
akad-Nya atas manusia menyangkut agama-
Nya berupa menghalalkan kehalalannya dan
mengharamkan keharamannya. Allah SWT
juga memberikan sebuah kalimat pengantar Di antara padanan susunan kalimat seperti
yang menjadi langkah persiapan awal untuk
menetapkan beberapa rambu-rambu ihram ini adalah ayat ra-j [w1 i,-,, k, rn r/i; ;C{r;}
yang tidak boleh dilanggar. Kalimat pengantar
tersebut berupa penjelasan tentang nikmat- (o)te, yakni 1,;1,j'nt eWr,r*.>
Kemudian Allah SWT mengecualikan se-
puluh keharaman dari cakupan al-An'aam.
nikmatAllah SWT yang karena nikmat-nikmat Ada yang dikecualikan dari kehalalan binatang
itu kita harus memenuhi akad-akad yang ada. al-An'aam. Sepuluh keharaman yang akan
Di antara nikmat Allah SWT yang paling dibacakan kepada kalian di bagian yang akan
agung adalah dihalalkannya memakan bina- datang, sedang kalian tidak menghalalkan ber-
tang al-An'aam dengan cara disembelih ter- buru ketika sedang dalam keadaan berihram.
lebih dahulu dengan penyembelihan yang sah
Karena itu, haram hukumnya berburu di
menurut syari'at. Binatang al-An'aam adalah tengah-tengah sedang dalam keadaan ber-
unta, sapi, kambing domba, dan sejenisnya ihram haji atau umrah. Haram juga hukumnya
sep erti ki j ang dan banteng. Kata (i:.Ji'B [hewan) berburu di tanah haram Mekah dan tanah
memiliki arti setiap makhluk hidup yang haram Madinah meskipun tidak sedang dalam
tidak berakal sehingga mencakup semua jenis keadaan berihram.
binatang baik binatang berkaki empat maupun Kata {i,-.ri} adalah bentuk jamak dari
(t'|iy, yakni orang yang berihram haji atau
yanglain. Kemudian dalam ayatini, kata (r#$
diberi tambahan kata penjelas yang membatasi umrah. As-Sunnah menjelaskan pengharaman
keumuman cakupannya, yaitu {,C!-,} sehingga berburu di dua tanah haram, Mekah dan
yang dimaksudkan di sini adalah binatang aI-
Madinah.
An'aam saja, bukan yang lainnya. Sesungguhnya Allah SWT menetapkan
Dengan demikian, binatang-binatang selain hukum dan aturan sesuai dengan yang di-
binatang al-An'aam tidak tercakup di dalamnya, kehendaki-Nya dan Dia mengetahui bahwa
termasuk hewan yang memiliki kuku seperti itu adalah pasti sesuai dengan hikmah dan
kuda bighal dan himaL maupun yang lainnya maslahat.
seperti binatang buas seperti sing4 macan, Wahai orang-orang Mukmin, janganlah
serigala, dan binatang-binatang bertaring lain- kamu melanggar syiar-syiar Allah SWI yaitu
nya, atau yang memiliki cakar atau kuku tajam manasik haji, meremehkan kehormatan dan
semisal burung seperti burung elang rajawali, kesakralannya, melanggar aturan hukum-
gagah dan saker. hukumnya, menghalang-halangi orang yang
Di sini mesti ada fi'il atau kata kerja yang ingin menjalankannya. Karena itu, janganlah
disembunyikan dan dikira-kira keberada- kamu sekalian melanggar batasan dan aturan-
annya yang sesuai dengan konteks kalimat aturan Allah SWT (huduudullaah).
yang ada karena penghalalan tidak berkaitan |anganlah kamu sekalian melanggar dan
melainkan dengan fi' i I [p erbuatan, tindakan), menginjak-injak kehormatan bulan haram,
dan fi'il tersebut diambil dari kata al-lntifaa' yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan
(pemanfaatan). Sehingga maksud dari ayat Rajab. Oleh karena itu, janganlah kamu se-
(;i{r r.';i ;o +i} adalah qwit q* Ly)' E ,y'>, kalian memerangi orang-orang musyrik pada
yakni dihalalkan bagi kamu memanfaatkan bulan-bulan haram. fanganlah kalian meng-
binatang al-An'aam. Hal ini mencakup pe- gantinya dengan bulan-bulan yang lain, seperti
manfaatan daging, kulit, tulang, dan bulunya. yang dilakukan oleh masyarakat Arab pada
masa jahiliyyah, yang dikenal dengan istilah dan khusus, padahal binatang ini sudah ter-
an-Nasii', yakni menunda kehormatan bulan cakup ke dalam kata sebelumnya, yaitu, a1-
haram dan memindahkannya ke bulan yang Hadyu. Hal ini sebagai bentuk pemuliaan dan
lain. fanganlah kamu sekalian melakukan hal-
hal yang bisa menghalangi manusia dari me- pemberian perhatian khusus serta memberikan
laksanakan haji di bulan-bulan haram.
penekanan lebih untuk menjaga dan tidak boleh
fanganlah juga kamu mengganggu bina- mengganggunya, karena binatang al-Qalaa'id
tang al-Hadyu yang dihadiahkan untuk tanah
adalah binatang al-Hadyu yang paling mulia.
haram, seperti dengan mengghashabnya,
mengambilnya, atau menghalang-halanginya |angan pula kamu mengganggu orang-
dari sampai ke tempatnya sehingga tidak bisa orang yang pergi berkunjung ke Masj idil Haram
sampai ke Ka'bah. dalam keadaan mereka mencari karunia
frezeki, pahala) dan keridhaan dari Tuhan
Bulan-bulan haram tersebut dinamai
mereka. fanganlah kamu mengganggu orang-
bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang yang memiliki kriteria-kriteria tersebut
diharamkan untuk melakukan peperangan di sebagai bentuk pemuliaan kepada mereka dan
dalamnya. Hukum ini telah dinasakh dengan sekaligus kecaman terhadap sikap melakukan
ayat dalam surah at-Taubah, sebagaimana gangguan terhadap orang-orang seperti me-
reka. Orang yang memasuki Baitul Haram, ia
yang telah disinggung di atas,
aman. Begitu pula dengan orang yang pergi ke
'Apabila telah habis bulan-bulan haram, Baitul Haram karena mencari karunia Allah
maka perangilah orang-orang musyrik di mana
saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah SWT dan menginginkan keridhaan-Nya.
mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Maksud dan tujuan dari perintah meme-
lihara hal-hal tersebut adalah supaya orang-
Jika mereka bertobat dan melaksanakan shalat
orang pada musim haji dan di tempat me-
sertq. menunaikan zakat, maka berilah ke-
bebasan kepada mereka. Sungguh, Allah Maha laksanakan haji berada dalam suasana yang
Pengampun, Maha Penyayang." (at:Iaubah: 5) aman, tenteram, dan kondusif. Orang yang
berhaji pun tidak dihantui oleh rasa takut dan
Al-Hadyu adalah binatang an-Na'am [unta, khawatir sehingga jiwa dan harta bendanya
Iembu, kambing, biri-biri) yang digunakan pun aman.
oleh seseorang untuk mendekatkan diri ke-
Apabila kamu telah selesai dari ihram kamu
pada Allah SWT dengan cara di bawa ke tanah
dan telah bertahallul dan kamu berada di selain
haram dan disembelih di sana.
tanah haram, Kami telah memperbolehkan
fanganlah kamu menggangu binatang al- kamu untuk berburu ketika kamu masih
Qalaa'id, yakni binatang al-Hadyu yang diberi
dalam keadaan ihram, hal itu diharamkan
tanda semacam kalung. Kata {nxii} adalah
bagi kamu. Oleh karena itu, berburulah kamu
bentuk jamak dari 1;ix; yaitu sesuatu yang
digantungkan dan dikalungkan ke leher unta sekehendakmu, tidak ada dosa atas kamu
untuk berburu dan memakan hasil buruan.
atau yang lainnya sebagai tanda bahwa bina- Ini merupakan perintah yang jatuh setelah
larangan, dalam arti memerintahkan sesuatu
tang itu adalah binatang abHadyu sehingga yang sebelumnya dilarang. Yang shahih
tidak boleh diganggung, seperti dikalungi adalah jika ada perintah seperti ini, hukum
sesuatu yang diperintahkan dikembalikan
sendal, tali, kulit, kulit pohon, atau yang lain- kepada hukum asalnya sebelum dilarang.
nya. Binatang ini dijelaskan secara tersendiri fika sebelumnya adalah wajib, hukumnya di-
kembalikan wajib lagi. fika sebelumnya adalah Allah SWT dengan menjalankan apa yang
sunnah, hukumnya dikembalikan sunnah lagi.
Dia perintahkan dan menjauhi apa yang Dia
fika sebelumnya adalah mubah, hukumnya larang. Sesungguhnya Allah SWT sangat pedih
siksanya terhadap orang yang bermaksiat,
dikembalikan mubah lagi. membangkang dan melanggar.
fanganlah sekali-kali kebencian kamu Dalam ayat {yg' !-u ar i1}, lafzhul jalaalah
kepada suatu kaum yang sebelumnya meng-
halang-halangi dan menghalau kamu dari [Allah) disebutkan dalam bentuk isim zhahir,
sampai ke Masjidil Haram -yaitu pada kejadi- padahal sebenarnya bisa menggunakan d/ra-
an Hudaibiyah- mendorong kamu melanggar
hukum dan aturan Allah SWT sehingga kamu mir. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
melakukan pembalasan terhadap mereka se-
cara zalim dan melanggar hak. Akan tetapi, suasana dan perasaan takut dan segan dalam
tetaplah kamu berlaku adil terhadap hak hati.
setiap orang sebagaimana yang diperintahkan
Ini adalah termasuk perkataan yang sing-
oleh Allah SWT.128 kat, tetapi padat, mencakup setiap kebaikan
dan kejelekan, kebajikan dan kemungkaran
Lalu, saling membahu, menolong dan disertai dengan kesadaran bahwa sesung-
guhnya Allah SWT senantiasa melihat dan
saling bersinergilah kamu sekalian dalam men- mengawasi, baik dalam kesendirian maupun
keramaian.
jalankan kebajikan. Kata {'rt}, artinya adalah
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
segala perintah dan larangan syari'at atau setiap
sesuatu yang hati merasa tenang dan nyaman Kedua ayat tersebut berisikan pokok dan
terhadapnya. |anganlah kamu saling menolong prinsip-prinsip Islam dalam transaksi dan
dalam berbuat dosa dan maksiat, yaitu setiap interaksi sosial. Tidak samar bagi siapa pun
hal yang dilarang oleh syari'at atau sesuatu yang bahwa kedua ayat ini begitu fasih dan singkat
hati merasa gusar terhadapnya dan tidak ingin tetapi sangat padat.
ada orang lain melihat dan mengetahuinya. Ayat pertama berisikan lima hukum se-
bagai berikut.
fanganlah pula kamu sekalian tolong menolong
dalam melakukan pelanggaran terhadap hak- 1. Perintah untuk berkomitmen serta
hak orang lain (al-'Udwaan). Dosa (alltsm) menghormati dan memenuhi akad dan
dan pelanggaran (al-'Udwaan) mencakup se- kesepakatan yang dibuat, serta kewajiban
memenuhi dan mematuhi aturan-aturan
tiap bentuk kejahatan yang pelakunya ber- Islam. Oleh karena itu, wajib untuk mem-
dosa, serta melanggar batasan-batasan Allah bayar harga barang yang dibeli, membayar
SWT [huduudullaah) dengan melakukan peng- mahar istri dan memenuhi nafkahnya,
aniayaan dan pelanggaran terhadap orang menjaga dan memelihara titipan, pin-
lain. Bertakwalah kamu sekalian kepada jaman dan barang yang digadaikan serta
menyerahkannya kembali kepada para
128 Terdapat ungkapan serupa dalam ayat lain, yaitu, pemiliknya secara utuh, melindungi harta
"Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, men- dan jiwa orang musta'man (orang kafir
dorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah.
Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa." (al-Maa'idah: yang diberi suaka dan jaminan keamanan),
8). melindungi kehormatan, keluarga, dan
harta orang kafir mu'aahad [orang kafir
Yakni, janganlah sekali-kali kebencian kepada suatu kaum
mendorong kamu tidak berlaku adil. Adil adalah kewaiiban
setiap orang terhadap setiap orang dalam setiap keadaan
apa pun. Dengan keadilanlah, langit dan bumi tegak dan
keadilan itu lebih dekat kepada talnara.
yang memiliki hubungan perjanjian damai tolak belakang dengan berlakunya akad,
dengan kaum Muslimin).
bahkan justru ini merupakan salah satu
Ayat (;r*r! rj;iy menunjukkan bahwa konsekuensi yang menjadi tuntutan
akad adalah bersifat mengikat dan ber- akad secara syari'at. Oleh karena itu, me-
laku positif. Hal ini berarti menafikan matuhinya adalah bagian dari kesem-
keberadaan khiyaar mojlis (hak untuk purnaan memenuhi akad.
meneruskan atau membatalkan akad
selama masih di majelis akad). Ini adalah Nadzar yang wajib dan harus di-
pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam
penuhi adalah nadzar hal-hal ketaatan,
Malik. Sementara itu, Imam asy-Syafi'i dan
Imam Ahmad menetapkan adanya khiyaar semisal haji, puasa, i'tikaf, shalat malam
majlis untuk kedua belah pihak yang dan lain sebagainya. Nadzar sesuatu yang
melakukan akad selama mereka berdua mubah, tidak mengikat dan tidak wajib
masih berada di majelis akad sehingga berdasarkan ijma umat.
mereka berdua boleh memilih antara
2. Dihalalkannya memakan binatang aI-
meneruskan atau membatalkan akad. Hal
ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan An'aam melalui cara disembelih secara
oleh Bukhari dan Muslim dari lbnu Umar;
ia berkata, sah menurut syari'at.
ou*Jl 3. Pengecualian hal-hal yang diharamkan
"Kedua belah pihak yang melakukan yang disebutkan pada ayat setelahnya,
transaksi jual beli memiliki hak khiyaar yaitu ayat 3 dan dalam ayat-ayat yang
(memilih antara meneruskan atau membatal- lainnya. Begitu pula dengan apa yang
kan akad) selama mereka berdua belum dijelaskan dalam as-Sunnah, seperti yang
berpisah." (HR Bukhari dan Muslim)
dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan
Dalam redaksi lain Bukhari menye-
oleh Muslim, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu
butkan,
Majah, dan Ahmad dari Ibnu Abbas,
-.,tJtr rl1 yt, K :t;lt 6q til
2 l.
t3f4 | 6 & e&, J;t*,^toi e
"lika ada dua orang melakukan transaksi .)sI U
a \,
jual beli, masing-masing dari mereka berdua
memiliki khiyaar (hak memilih antara me- :'t
neruskan atau membatalkan akad) selagi me- ,t r?''dAtt i"o ': g;' 'PItt/
reka berdua belum berpisah." (HR Bukhari) .-)lir,<,,=.uS:i'u,
Hadits ini secara eksplisit menetap- P'b
kan adanya khiyaor majlis sesaat seusai "Rasulullah saw. melarang dari memakan
dilakukannya akad jual beli, selagi ke-
dua belah pihak yang melakukan akad setiap binatang buas yang bertaring dan
masih di majelis akad. Hal ini tidak ber- setiap burung yang berkuku tajam (cakar)."
(HR Muslim, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Imam Ahmad)
4. Mengecualikan keadaan berihram me-
nyangkut aktivitas berburu, juga buruan
dua tanah haram. Maksudnya, tidak boleh
melakukan aktivitas berburu ketika sedang
dalam keadaan berihram dan tidak boleh
berburu di dua tanah haram meskipun
sedang tidak dalam keadaan berihram.
5. Diperbolehkannya melakukan aktivitas
berburu di selain dua tanah haram bagi pada keterangan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasu-
lullah saw. melakukan al-lsy'aar terhadap unta
orang yang tidak sedang berihram. beliau pada sisi bagian kanan dari punuknya.
Kemudian Allah SWT berfirman 5; nr il| Sementara itu, imam Malikmengatakan pada sisi
41-;- r,dengan tujuan untuk menguatkan dan bagian kiri. Mujahid mengatakan bisa di lakukan
mempertegas hukum-hukum syari'at tersebut
yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang pada sisi sebelah mana saja yang diinginkan, sisi
sudah lazim di kalangan masyarakat Arab kala sebelah kanan atau kiri.
itu. Karena Allah SWT menetapkan hukum Sementara itu, Imam Abu Hanifah me-
dan aturan menurut kehendak-Nya dan sesuai larang al-Isy'aar dan mengatakan bahwa itu
dengan hikmah dan kemashlahatan, j; 'iF merupakan bentuk penyiksaan terhadap
{}+ [tiada seorang pun yang bisa menganulir
hewan. Al-Isy'aar adalah makruh sebagaimana
dan menolak hukum dan ketetapan Allah yang dinyatakan secara eksplisit oleh ulama
SWT) karena Allah SWT mensyari'atkan apa Hanafiyyah. Sedangkan menyangkut hadits di
yang dikehendaki-Nya. atas, al-Isy'aar yang disebutkan di dalamnya
Sedangkan ayat kedua menjelaskan peng- ditakwili atau dipahami dalam konteks sebagai
haraman tindakan pelanggaran dan penodaan al-Wasm (memberikan semacam stempel pada
terhadap manasik haji, tindakan melanggar binatang dengan menggunakan semacam besi
batasan-batasan Allah SWT dalam apa yang yang dipanaskan) yang digunakan sebagai
Dia syari'at'kan. Oleh karena itu, tidak boleh
melakukan pelanggaran terhadap garis-garis tanda pengenal kepemilikan. Sementara
ritual agama-Nya.
itu, ash-.Shaahibaani (dua rekan Imam Abu
Garis-garis ritual itu adalah syiar-syiar Hanifah, yaitu Muhammad dan Abu Yusuf)
mengatakan bahwa al-Isy'aar tidak makruh
Allah SWT yaitu, Hewan al-Budn (unta) yang
dihadiahkan untuk tanah haram dan melaku- dan tidak pula sunnah, tetapi mubah.
kan isy'aar terhadapnya, yaitu menggores Di antara garis-garis ritual itu adalah
sedikit pada bagian punuknya hingga ada darah menghormati kehormatan bulan-bulan haram
yang mengali4, supaya diketahui bahwa unta yang berjumlah empat, satu sendiri dan tiga
itu adalah vnta al-Hadyu. Atha mengatakan, berurutan, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Mu-
harram, dan Rajab. Oleh karena itu, bulan-
syiar-syiar Allah SWT adalah segala apa yang
diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT. bulan haram itu tidak boleh dilanggar dan
Hasan al-Bashri mengatakan syiar-syiar Allah
SWT adalah agama Allah SWT secara kese- dinodai kehormatannya dengan melakukan
luruhan, seperti ayat
peperangan atau penyerangan di dalamnya,
"Demikianlah (perintah Allah). Dan ba-
rangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, atau dengan menggantinya dan mengalihkan-
nya ke bulan yang lain seperti yang dilakukan
maka sesungguhnya hal itu timbul dari ke- oleh masyarakat jahiliyyah waktu itu, yaitu yang
talrw a an hati." (al-Haii: 32) dikenal dengan istilah an-Nasii'. Kemudian
Mayoritas ulama memperbolehkan al- pengharaman melakukan peperangan pada
bulan-bulan haram ini dinasakh dengan ayat,
Isy'aar dan -menurut pendapat imam Asy-Syaf i,
'Apabila telah habis bulan-bulan haram,
Ahmad dan Tsaur- hal itu dilakukan pada sisi maka perangilah orang-orang musyrik di mana
sebelah kanan punuk unta. Hal ini berdasarkan saja kamu temui" (at-Taubah: 5)
Yang dimaksud dengan bulan-bulan haram
dalam ayat 5 surah at-Taubah ini bukanlah
t,t,*t-My!,lllllP 1 **.it{*(uil3r.ilt,* t,',n"'-'""',0"1
\,,*,,,,-.:/
bulan-bulan haji atau bulan-bulan haram dalam riwayat shahih Rasulullah saw. memakan
pengertian di atas [Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dari binatang al-Hadyu untuk haji qiran dan
Muharram, dan Raj ab), tetapi yang dimaksudkan tamattu', dan beliau meminum sebagian
adalah beberapa bulan yang merupakan masa dari kuah masakannya. Sedangkan al-Hadyu
penangguhan yang diberikan kepada kaum yang selain itu, masih tetap pada hukum di
musyrikin untuk bebas melakukan aktivitas di
muka bumi dan melakukan kontemplasi serta atas, yaitu tidak boleh ikut memakannya,
perenungan untuk memikirkan masalah Islam
di waktu itu. Selama beberapa bulan waktu karena itu adalah masuk kategori dam untuk
penangguhan itu, Allah SWT mengharamkan
pelanggaran, hukuman dan kafarat. Oleh ka-
memerangi mereka.
rena itu, tidak boleh ikut memanfaatkan
Di antara garis-garis ritual itu adalah
sebagian darinya.
mempersembahkan binatang al-Hadyu dan
al-Qalaa'id. Oleh karena itu, janganlah kamu Al-Qalaa'id, maksudnya adalah binatang
mengganggu binatang-binatang tersebut yang
digunakan dalam rangka mendekatkan diri al-Hadyu yang diberi tanda kalung, yaitu
kepada Allah SWT untuk disembelih di tanah
binatang al-Hadyu sunnah, nadzar, qiran atau
haram. Melanggar atau mengganggu binatang-
binatang tersebut sama seperti merampasnya tamattu'. Adapun binata ng al- H adyu yang waj ib
atau memanfaatkannya untuk selain tujuan karena suatu pelanggaran, tidak diberi tanda
semula, yaitu disembelih di tanah haram dalam kalung. Kata (-or"ilp pada ayat ini, di dalamnya
rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
ada pembuangan kata yang menjadi mudhaaf,
Al-Hadyu adalah binatang seperti unta,
lembu atau kambing yang dihadiahkan untuk yakni 1s>uJi .,,r j:; (binata ng al - H a dyuyang diberi
Baitullah. Menurut mayoritas ulama, ini ber-
sifat umum mencakup semua binatang yang tanda kalung). Kata {s#i} maksudnya adalah
disembelih dan sedekah yang digunakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari sini, sesuatu yang digantungkan atau dikalungkan
para ulama mengambil sebuah hukum bahwa
seseorang tidak boleh ikut memakan binatang pada punuk dan leher binatang al-Hadyu
sembelihan yang ia hadiahkan untuk tanah
haram, kecuali binatang al-Hadyu sunnah, sebagai tanda bahwa binatang aI-Hadyu adalah
al-Hadyu haji qiran dan haji tamattu'. Boleh
untukAllah SWT.
bagi yang bersangkutan dan bagi orang-orang
At-Taqliid (pemberian tanda kalung pada
yang mampu ikut memakan sebagiannya, ka-
rena itu adalah binatang dam ritual haji yang binatangal-Hadyu) adalah sunnah Nabi Ibrahim
dipersembahkan sebagai ungkapan syukur
kepada Allah SWT atas nikmat yang telah di- yang selanjutnya diakui dan dikukuhkan oleh
karuniakan-Nya berupa taufik dan pertolongan Islam. Hal ini, menurut Imam asy-Syafi'i dan
bisa menjalankan ibadah. Imam Ahmad adalah untuk binatang sapi dan
Oleh karena itu, boleh ikut memakan kambing. Aisyah berkata,
sebagian darinya. Selain itu, berdasarkan
lr4,, , ,\t-
-b J;t.gJ,li)l rt,
(>'
ooAJ/.e l^' -i- J e-o-t'i-e iUl iut
'
L;-iol-;.; rlJ/ dt o
"Sultu ketika, Rasulullah saw. pernah sekali
mempersembahkan al-Hadyu untuk Baitul Ha-
ram berupa binatang kambing lalu beliau me-
ngalunginya." (HR Bukhari dan Muslim)
Sementara itu, Imam Malik dan ulama
Hanafiyyah mengingkari dan menolaknya, dan
sepertinya hadits Aisyah tentang pemberian
kalung pada binatang al-Hadyu di atas tidak
sampai kepada mereka, atau sampai kepada
TATSIRAI.MUNIR IITID 3
mereka namun mereka menolaknya karena al- pantangan yang b erlaku b agi orang yang berihram)
hingga al-Hadyu itu disembel,h." (HR Bukhari)
Aswad sendirian dalam meriwayatkan hadits
Ulama Hanafiyyah mengatakan barang-
tersebut dari Aisyah. siapa yang mempersembahkan binatang aI-
Hadyu, pantangan-pantangan yang tidak boleh
Mereka sepakat menyangkut orang yang
dilakukan oleh orang yang haji juga berlaku bagi
mengalungi al-Badanah [unta atau lembu dirinya sampai binatang al-Hadyu disembelih.
yang dihadiahkan untuk tanah haram dan
Hal ini -menurut apa yang diriwayatkan
disembelih di sana) atas dasar niat ihram
Bukhari- adalah pendapat Ibnu Abbas.
dan ia pun membawanya sendiri, mereka se-
Tidak boleh menjual binatang al-Hadyu
pakat bahwa dengan apa yang ia lakukan dan tidak pula menghibahkannya jika telah
diberi tanda kalung dan dilakukan al-lsy'aar
itu, ia sudah menjadi orang yang berihram. terhadapnya karena status hukumnya telah
wajib dan positif secara spesifik. fika orang
Allah SWT dalam ayat dua berfirman ,# {}
yang mempersembahkannya meninggal dunia,
4i, itb sampai pada kalimat {rlirl-:,ti} tanpa binatang al-Hadyu tidak boleh diwarisi, tetapi
menyinggung ihram, tetapi ketika disebutkan tetap harus disembelih di tanah haram. Hal
ini berbeda dengan binatang kurban karena
pengalungan, bisa diketahui bahwa itu me- binatang kurban statusnya belum wajib
dan belum positif secara spesifik melainkan
nempati posisi berihram. dengan penyembelihan, terutama menurut
Namun jika ia mengirim binatang a/- Imam Malih kecuali jika orang yang berkurban
Hadyu, tetapi tidak ia bawa dan giring sendiri, memositifkan dan menspesifikkannya dengan
ia belum dianggap sebagai orang yang telah perkataan, seperti, "Kambing ini aku jadikan
berihram menurut mayoritas ulama. Hal ini sebagai kurbani' status kambing itu telah wajib
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh dan positif secara spesifik. fika kambing itu
Bukhari dari Aisyah, ia berkata, rusakatau hilang kemudian ia menemukannya,
t,.. , b\ J; ;,t,, o/ s>U l?,. ,i ia wajib menyembelihnya. Sementara itu,
,A,'!, & J;t f *:q,Uu,b! .s-r.l c."ii; ui Imam asy-Syafi'i mengatakan orang itu tidak
a' yt 6,,,r.ri: ,i , ,., .i,, wajib menggantinya ketika kambing yang ber-
sangkutan hilang atau dicuri, tetapi yang wajib
4+, untuk diganti adalah yang berstatus hukum
wajib.
,*i-. f.'ro-- ro'ig: ,'i f-, ,9, 7:,- f,! yo4'..,.Pi,-)
:l'i' lt;i;e *; * ot J; i' );, fanganlah kamu sekalian mengganggu
's$t; ;;
kaum yang pergi mengunjungi Baitul Haram.
'Aku menganyam tali kalung untuk binatang fanganlah kalian menghalang-halangi orang-
hadyu Rasulullah saw. dengan tanganku sendiri orang kafir yang ingin mengunjungi Baitul
Haram untukberibadah dan mendekatkan diri
(maksudnya ia yang membuatkan tali kalungnya),
kepada Allah. Semua ini dinasakh dengan ayat
kemudi an b eli au mengalungkanny a dengan tangan
'Apabila telah habis bulan-bulan haram,
beliau sendiri, kemudian beliau mengirimkan maka perangilah orang-orang muryrik di mana
binatang hadyu itu bersama dengan ayahku
(maksudnya, yang membawa dan menggiring
binatang al-Hadyu beliau itu adalah ayah Aisyah,
yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq), maka tiada suatu
apa pun yang dihalalkan Allah SWT untuk beliau
berubah menjadi haram bagi beliau (maksudnya
b eliau tidak b erstatus seb agai orang y ang b erihram,
sehingga beliau pun tidak menjauhi pantangan-
saja komu temui, tangkaplah dan kepunglah sampai mendorongmu melewati kebenaran
menuju kepada kebatilan, serta beralih kepada
mereka, dan awasilah di tempat pengintaion. perbuatan zalim. Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi
Jika mereka bertobat dan melaksanakan shalat dan al-Hakim dari Abu Hurairah, disebutkan
bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
serta menunaikan zakat, maka berilah ke-
\j,l'jt vFUd.tB o. o )' Jta.;U\rr !i
bebasan kepada mereka. Sungguh, AIIah Maha
Pengampun, Maha Penyayang." (at-Taubah: 5) "Tunaikanlah amanah kepada orang yang
"Wahai orang-orang yang beriman! Se- mengamanahkannya kepada kamu, dan j anganlah
sungguhnya orang-orong musyrik itu najis kamu mengkhianati orang yang mengkhianati
kamu." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan al-
(kotor jiwo), karena itu janganlah mereka men- Hakim)
dekati Masjidil Haram setelah tahun ini." (at- Maksud ayat {!r * ti'rC;Y menunjukkan
Taubah:28)
kewajiban bekerja sama, saling menolong,
Oleh karena itu, orang musyrik jangan
saling membahu, dan bersinergi dalam men-
sampai dibiarkan pergi haji dan mereka tidak jalankan kebaikan dan ketakwaan serta men-
jauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT. Selain
dijamin keamanannya pada bulan-bulan
itu juga menunjukkan keharaman bekerja
haram, sekalipun mereka membawa binatang
al-Hadyu, mengalungi binatang al-Hadyu, dan sama dan saling menolong dalam kemaksiatan
berhaji.
dan dosa. Hal ini dipertegas oleh sebuah hadits
Maksud ayat $itnr, *; , >LJ ;r,i+) me- shahih yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani
dari Sahl bin Sa'd dan Ibnu Mas'ud,
nunjukkan boleh mencari karunia, yakni ke-
untungan dalam perniagaan. dJet;{:i-J.ol (rl',- in
Maksu d ay at $r riu-v'& ttt:h, menunj ukkan ,luj!
diperbolehkannya berburu bagi selain orang "Orang yang menunjukkan kepada kebaikan
yang berihram setelah selesai dari amalan-
amalan haji. Perintah berburu dalam ayat ini adalah seperti orang yang melakukan kebaikan itu
adalah perintah yang bersifat memperbolehkan s endiri." (HR ath-Thabrani)
berdasarkan ijma, dengan tujuan untuk men-
jelaskan bahwa apa yang sebelumnya dilarang MAKANAN.MAKANAN YANG DIHARAMKAN,
karena ihram telah diperbolehkan kembali DISEM PURNAKAN NYA AGAMA,
setelah selesai dari haji. Sementara itu, ulama DAN KEADAAN DARURAT
Malikiyyah mengatakan, bahwa perintah di sini
masih pada posisi asalnya, yaitu menunjukkan Surah al-Maa'idah Ayat 3
pengertian wajib, sedangkan pengertian mubah Vj gl;Ftiiv At f,>-"".7,q,/'r,
dapat dipahami dari maknanya dan ijma, bukan
dari bentuk kata perintah yang ada.
Di sini, berburu disebutkan secara khusus,
karena masyarakat kala itu, baik kecil maupun
besar suka sekali berburu.
Maksud ayat, {ri i-r:; 5;}, I j} memberikan
pelajaran tentang i<eharaman melakukan tin-
dak pelanggaran dan penganiayaan secara
batil. Makna ayat ini adalah janganlah sekali-
kali kebencian kamu kepada suatu kaum
tA'#v't#{, *.: u gK t;$,1* tersebut adalah kalimat 4;Z; :* ^i,r ipp, dan
K"d.Wo#rs';l(#"h#;xAv'K#\4;rr'KerKfti\r sekaligus menjadi khabar.
H)"f-At5V Mufradaat Lu(hawlyyah
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, (;,!r ;}ft!.,.',, ;s;t",).:. ' ., !\ diharamkan atas kamu
darah, daging babi, dan (daging) hewan yang memakan bangkai. {ii';} darah yang mengalir. }
disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik,
yang dipukul, yangjatuh, yang ditanduN dan yang 4:, lt 1.1,i u; Uinatang yang disembelih dengan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyebut selain nama Allah SWT. {ii;i:jr;}
sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih
untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi binatang yang mati tercekik. 4i!jlr;y binatang
nasib dengan azlam (anak panah), (karena) yangterbunuh karena terpukul. {i;!lrj} binatang
itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang- yang mati karena terjatuh dari ketinggian.
{ j; .!'lr;} binatang yang mati karena tertanduk lt}
orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) {.,S, , kecuali yang kamu sempat mendapatinya
Agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada masih hidup,lalu kamu menyembelihnya. gi ,;F
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari
ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, 4:4, J'binatang yang disembelih atas nama
dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan
telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. Tetapi berhala.
barangsiapa terpaksa karena lapar bukan karena
ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha 4rj-,ip dan perbuatan mencari peruntung-
Pengampun, Maha Penyayangl' (al-Maa' idah: 3) an, peramalan dan keputusan [mengundi dan
Qiraa'aat meramal nasib) dengan menggunakan al-
4,u *b Azlaam [semacam batang anak panah). Kata
L. (P;t f) Dengan huruf nun dibaca kasrah, (i.i;{i} adalah bentuk jamak dari 1p;; atau
ini adalah qiraa'aat Abu Amr, Ashim, dan <r.lj> yang artinya adalah <i - >, yritu batang
Hamzah. anak panah yang belum diberi bulu dan belum
diberi mata anak panah. Pada masa jahiliyyah,
2. (b)\ rq Dengan huruf nun dibaca dham- jumlahnya ada tujuh yang dipegang oleh juru
kunci Ka'bah, masing-masing memiliki tanda
mah,ini adalah qiraa'aat imam yang lain.
dan mereka gunakan untuk meminta putusan.
l'raab
fika anak panah yang keluar berisikan pe-
4';+r,:i1y xata $tti$ mashdariyyah d,an rintah, mereka melaksanakannya. fika berisi-
kan larangan, mereka mengurungkan dan
shilah-nya,{r i}::;} berkedudukan i'raab rafa'
membatalkannya.
karena di-'athaf-kan kepada kata (i+jr|,
{ri in;} itu adalah kefasikan, yaitu keluar
4i;t ,1b Kalimat ini berkedudukan i'raab dari ketaatan.{&: qtr-t< ,i,;ulir} pada hari
rafa' sebagai mubtada' dan kata {ir} di sini ini, orang-orang kafir telah berputus asa dari
ambisi untuk menggoyahkan agama kalian
adalah man syarthwah. Sedangkan kalimat serta menjadikan kalian murtad dan keluar
yang menjadi jawab dari man syarthiyyah dari agama kalian, ketika mereka melihat dan
menyaksikan kuat dan kukuhnya agama kalian,
setelah sebelumnya mereka sangat berambisi
untuk menggoyahkan agama kalian dan men-
jadikan kalian muftad.
{&: .Kl .,^i"<i ;!ry pada hari ini, Kami
-IAFSIRAL-MUNIR )ILIp 3 *- rt.rl -1-*-*\ Surah at-Maa'tdah
telah menyempurnakan untuk kalian agama berisikan larangan mengonsumsi hal-hal yang
kalian, Kami telah menyempurnakan hukum- diharamkan ini yang sudah pernah disinggung
hukum dan kewajiban-kewajiban agama ka-
lian. Oleh karena itu, setelah itu tidak ada lagi sedikit dalam ayat sebelumnya, {f"f * u .i}
keterangan masalah halal dan haram yang
turun. Hal-hal yang diharamkan untuk dikonsumsi
disebutkan secara global dalam surah al-
{,d*.'..)"i:(-l,t."."i;-"Lil;} Aku telah memenuhkan Baqarah ayatLT3 dan dan surah an-Nahl ayat
nikmat-Ku kepada kalian dengan menyem- 1r.5,
purnakan agama kalian. Ada yang mengatakan, "Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan
dengan memasuki Mekah dalam kondisi aman. atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (da-
ging) hewanyang disembelih dengan (menyebut
{u, ;>r:1r p *;;h Aku telah meridhai dan nama) selain Allah." (an-Nahl: 115)
memilih Islam sebagai agama bagi kalian. Sementara di sini, hal-hal yang diharamkan
4# ulp kondisi kelaparan sehingga ia untuk dikonsumsi berjumlah sepuluh yang
terpaksa harus memakan sesuatu dari apa yang disebutkan secara lebih detail sebagai berikut.
diharamkan baginya, lalu ia pun memakannya.
1. Al-Maitah (Bangkai)
{;1 7,;; ,l;} sedang ia tidak condong kepada Al-Maitah atau bangkai adalah hewan
k6maksiatan. yang mati dengan sendirinya secara alami
4i:" )* at ;;i| sesungguhnya Allah SWT tanpa disebabkan oleh suatu tindakan berupa
Maha Pengampun kepadanya atas apa yang penyembelihan atau perburuan. Sedangkan
ia makan, lagi Maha Penyayang kepadanya secara syari'at, al-Maitah atau bangkai adalah
dengan memperbolehkan hal itu baginya. hewan yang mati tanpa disembelih dengan
Berbeda dengan orang yang condong kepada penyembelihan yang sah secara syari'at.
Bangkai diharamkan karena bangkai ada-
kemaksiatan, yaitu orang yang melakukan
kemaksiatan, seperti penyamun, perusuh lah kotor dan mengandung mudharat atau
dan separatis, tidak halal baginya memakan bahaya disebabkan masih adanya beberapa
zat atau unsur berbahaya yang terdapat
sesuatu dari yang diharamkan ketika ia dalam
keadaan terpaksa karena kelaparan. dalam tubuhnya. Ada kalanya disebabkan oleh
penyakit atau disebabkan tertahannya darah
Sebab Turunnya Ayat dalam tubuhnya. Oleh karena itu, jika binatang
disembelih, darah yang berbahaya hilang dari
Ibnu Mindah meriwayatkan dalam kitab, tubuhnya. Di samping itu, orang yang normal
ash-Shahaabah, melalui jalur Abdullah bin sudah tentu merasa jijik terhadap bangkai dan
tidak mau memakannya. Bangkai berbahaya
fabalah bin Hibban bin Hujr dari ayahnya dari bagi agama dan tubuh sehingga Allah SWT
kakeknya, Hibban berkata, "Kami bersama-
sama Rasulullah saw. ketika aku menyalakan mengharamkannya.
api di bawah periukyang di dalamnya terdapat
Oleh karena itu, sudah menjadi kesepakat-
daging bangkai, lalu turunlah ayat tentang an bahwa haram hukumnya memakan bangkai.
Adapun bulu dan tulang bangkai, ulama Hana-
pengharaman bangkai,lalu aku pun membalik
dan menumpahkan periuk itu." fiyyah berpendapat bahwa bulu dan tulang
Tafsir dan Penjelasan bangkai adalah suci dan boleh digunakan. Se-
Allah SWT mengabarkan kepada para mentara itu, Imam asy-Syafi'i berpendapat,
hamba-Nya dengan sebuah informasi yang
bulu dan tulang bangkai adalah najis dan tidak "Darah yang mengalir." (al-An'aam: 145)
boleh digunakan. Ibnu Abbas ditanya tentang limpa, lalu
Ada dua jenis binatang yang dikecualikan ia berkata, 'Makanlah." Lalu mereka berkata,
Sukankah limpa adalah darah?" Ibnu Abbas
dari cakupan hukum keharaman bangkai, kembali berkata, "sesungguhnya yang di-
haramkan bagi kalian adalah darah yang
yaitu ikan dan belalang. Hal ini berdasarkan mengali4," yakni darah yang mengalir dari
hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, ad- binatang ketika penyembelihan, baik sedikit
Daraquthni, al-Baihaqi, dan Ibnu Majah dari
maupun banyak.
Ibnu Umar, Sebab diharamkannya darah yang me-
LrAu ,1u$t rlv tv;j )q 6 *i ngalir (darah berbentuk cairJ adalah darah
l;istii<6 .rr-i.lr ei, it;ti merupakan tempat yang menjadi habitat ber-
bagai bakteri, kuman, dan racun, serta darah
"Dihalalknn bagi kita dua banglcni dan dua darah. kotor dan menjijikkan, dan juga termasuk
residu tubuh yang berbahaya seperti tinja'
Dua bangJui itu adalah bangkai ikan dan belalang. Selain itu, golongan darah berbeda-beda dan
Sedanglan dua darah itu adalahhati danlimpa!' (HR golongan darah tertentu tidak cocok untuk
Imam Ahma4 ad-Daruquthni, Baihaqi. dan Ibnu golongan darah yang lain. Oleh karena itu,
darah adalah kotoran yang berbahaya bagi
Majah)
tubuh. Pada masa jahiliyyah, masyarakat Arab
B erdasarkan j uga hadits yang diriwayatkan biasa memakan darah yang dicampur dengan
oleh Imam Malik dalam kitab al-Muwaththa',
Imam asy-Syafi'i dalam Musnad-nya, Imam bulu atau yang dikenal dengan sebutan aI-
Ahmad dalam Musnad-nya, Abu Dawud, at- 'llhiz dan mengisi jeroan dengan darah, lalu
Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ibnu Majah dalam dipanggang dan dimakan.
kitab as-Sunan mereka,lbnu Khuzaimah dalam 3. Daging Babi
Ini mencakup seluruh bagian babi hingga
Shahih-nya dan Ibnu Hibban dalam Shahih-
lemak dan kulitnya. Alasan yang disebutkan
nya, dari Abu Hurairah,
secara khusus di sini adalah daging karena
', i, t J',fJt.:iil
daging merupakan bagian terpenting yang
nll ul^a Aul diinginkan. Syari'at melarang pemanfaatan se-
mua bagian tubuh babi dalam ayat,
illto Ji, J\il .tl
"Daging babi karena semuq itu kotor." (al-
A ,yt;jc )'ai":t An'aam:145)
"Bahwasanya Rasulullah saw. ditanya tentang fuga dalam sebuah hadits yang diriwayat-
kan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya dari
air laut, lalu beliau bersabda, 'Laut adalah suci Buraidah bin Khashib al-Aslami,
airnya dan halal bangkainya."' /, f ,r.ii-i;dK f'J]u'4 A
-;J
2. Darah
Yang dimaksud adalah darah yang meng-
alir; darah cair yang mengalir dari binatang,
bukan darah yang berbentuk padat seperti
hati, limpa, dan sisa-sisa darah yang biasanya
terdapat pada daging setelah penyembelihan.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam
ayat lain,
TAFSIRAL-MUNIRJILID 3
"Barangsiapa bermain dadu, seakan-akan cacing, seperti cacing pita dan cacing rambut
ia mencelupkan tangannya ke dalam daging dan spiral. Daging babi juga sukar dicerna karena
darah b abi ;' (HR Muslim) terlalu banyak mengandung lemak pada urat-
urat ototnya dan terlalu banyak mengandung
Ini adalah sebuah bentuk larangan me- zat minyak.
nyentuh sehingga hanya sekadar menyentuh Di samping itu, babi adalah binatang
adalah sesuatu yang dilarang. Oleh karena itu, yang memiliki watak buruh di antaranya
secara prioritas sudah barang tentu larangan,
sama sekali tidak memiliki rasa cemburu ter-
ancaman, dan kecaman terhadap tindakan hadap pasangannya, sementara watak bisa
memakan dan mengonsumsinya adalah jauh ikut berpindah bersama dengan daging yang
dikonsumsi.
lebih keras.
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim Jika memang peternakan-peternakan mo-
dern sekarang ini sangat menjaga dan memer-
diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, hatikan kebersihan dan kesehatan peternakan
it; babi, dan dagingnya pun di bawah pengawasan
dan pemeriksaan para dol<te6 sudah pasti tidak
"Sesungguhnya Allah SWT dan Rasul-Nya semua orang bisa melakukan hal itu. Di samping
mengharamkan menjual khamr, bangkai, babi itu, berbagai bahaya nonfisik tidak mungkin bisa
dan berhala." Lalu dikatakan kepada Rasulullah dihindari. Oleh karena itu, bagaimana pun juga,
saw., 'Wahai Rasulullah, bagaimana dengan setiap Muslim wajib mematuhi pengharaman ini
lemak bangkai, karena itu bisa digunakan untuk secara mutlak baik 'r71af atau alasan pelarangan
melumasi perahu, meminyaki tubuh dan dijadikan daging babi ditemukan dan terpenuhi pada masa
bahan bakar lentera?' Lalu Rasulullah saw. sekarang maupun tidak Karena yang menjadi
patol<an dan tolok ukur secara syari'at adalah
bersabda, 'Tetap tidak boleh, itu adalah hurAm."'
(HR Muslim) menjaga dan memerhatikan kemashlahatan ma-
nusia secara keseluruhan, bukan hanya individu
Ada sekelompok orang yang memper- tertentu.
bolehkan penggunaan bulu babi untuk men-
jahit karena keadaan darurat fterpaksa), se- 4, Hewan yang Disembelih dengan Menyebut
mentara keadaan darurat disesuaikan dengan selain NamaAllah SWT
kadar ukurannya. Pada hari ini, hal itu sudah
tidak dibutuhkan lagi, karena industri pada Makna kalimat {: i 4 +i ,;} adalah
masa sekarang telah mengalami kemajuan
mengumandangkan selain nama Allah SWT
yang sangat pesat. ketika menyembelih hewan, baik memang
hanya menyebut selain nama Allah SWT
Sebab diharamkannya daging babi ada- seperti ketika menyembelih membaca "Bismil
lah karena daging babi berbahaya dan kotor Masiih" [dengan menyebut nama al-Masih)
karena binatang babi suka kotoran dan bina-
tang yang identik dengan kotoran. Selain itu, atau "Bismi Fulaan" [dengan menyebut nama
karena daging babi mengandung berbagai jenis Fulan), maupun menggabungkan antara pe-
nyebutan nama Allah SWT dan penyebutan
selain nama Allah SWT dengan cara meng-
' athaf-kannya, s eperti perkataan, "B i smill aahi
wasmi Fulaan" (Dengan menyebut nama Allah
dan nama si Fulan).
fika orang yang bersangkutan mengucap- 5. Al-Munkhaniqah
Al-Munkhaniqah adalah hewan yang mati
kan suatu perkataan dengan tanpa meng-
karena tercekik, adakalanya dengan disengaja
'athaf-kannya kepada nama Allah SWT seperti,
"Bismillaahi, al-Masih nabiyyullaahi" [dengan atau tidak disengaja dan kebetulan seperti
menyebut nama Allah. Al-Masih adalah nabi tercekik oleh tali pengikatnya sendiri atau
Allah) atau "Bismillaahi, Muhammad Rasuu- tercekikoleh tali ierat, jaring, atau yanglainnya.
lullaahi" fdengan menyebut nama Allah, Mu- Oleh karena itu, binatang yang mati tercekik
adalah masuk kategori bangkai yang tidak
hammad adalah Rasulullah), ulama Hanafiyyah disembelih dengan penyembelihan yang sah
secara syari'at, dan mudharatnya sama seperti
mengatakan bahwa binatang yang disembelih mudharat yang terdapat pada bangkai. Hewan
halal, sedangkan perkataan tersebut dianggap yang mati tercekik disebutkan secara khusus
oleh Al-Qur'an, meskipun sebenarnya sudah
sebagai perkataan baru. Akan tetapi, jika
bentuknya tidak terpisah, makruh hukumnya. masuk ke dalam cakupan kata {tjr} [bangkai)
Sebab pengharaman hewan yang disem- yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini
supaya tidak muncul asumsi atau persepsi
belih dengan menyebut selain nama Allah keliru bahwa hewan yang mati tercekik adalah
hewan yang mati karena tindakan seseorang,
adalah karena hal itu merupakan bentuk meng- yang berarti menyerupai penyembelihan dan
agungkan selain Allah SWT serta menyerupai tidak mati dengan sendirinya secara wajar.
orang-orang kafir dalam penyembahan me- Karena yang terpenting adalah penyembelihan
reka kepada selain Allah SWT dan usaha me- yang sah secara syari'at, sementara hal ini
tidak terjadi pada binatang yang mati tercekik.
reka mendekatkan diri kepada tuhan-tuhan
6. Al-Mauquudzah
mereka dengan mempersembahkan hewan Al-Mauquudzah adalah binatang yang
kurban. Dulu, masyarakat jahiliyyah ketika
mati karena kena pukulan benda tumpul,
menyembelih hewan di hadapan berhala- seperti balok kayu, batu, atau kerikil hingga
berhala, mereka mengumandangkan ucapan menyebabkannya mati tanpa penyembelihan
"Bismi al-Laatawa al-'Uzza" (dengan menyebut yang sah secara syari'at, baik dilempar dengan
nama al-Lata dan al:Uzza) atau "Bismi Hubal," tangan atau dengan alat seperti ketapel atau
yang lainnya. Al-Mauquudzah adalah termasuk
(dengan menyebut nama Hubal). bangkai. Dulu masyarakat jahiliyyah biasa me-
Oleh karena itu, Islam mengharamkan makannya.
Dalam Islam, perbuatan al-Waqdz (me-
hal tersebut. Allah SWT mewajibkan, jika me-
nyembelih hewan, harus disembelih dengan lempar atau memukul dengan benda tumpul)
menyebut Nama-Nya Yang Agung. Dengan
demikian, jika penyembelihan hewan dilakukan adalah haram. Hal itu merupakan bentuk
dengan cara-cara di luar yang telah ditetapkan penyiksaan terhadap binatang dan tanpa ada
proses penyembelihan. Imam Ahmad, Imam
secara syari'at dan ketika menyembelih Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud,
dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Ya'la
menyebut nama selain Allah, seperti menyebut Syadad bin Aus dari Rasulullah saw., beliau
nama berhala, thaghut, arca atau makhluk-
bersabda,
makhluk lainnya, hal itu adalah haram ber-
dasarkan ijma.
Perbedaan pendapat di antara para ulama
hanya menyangkut hewan yang disembelih
tanpa membaca basmalah secara sengaja atau
karena lupa akan dijelaskan dalam surah al-
An'aam.
otc YI anak panah yang runcing, maka itu adalah waqiidz
(hewan yang mati karena terkena pukulan benda
.ji t;1 I tumpul), jangan kamu memaklnnyt."'(HR Imam
Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
r
Dalam hadits ini, Rasulullah saw mem-
"Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan
berbuat baik pada segala sesuatu (atau kepada bedakan antara hewan yang berhasil dilempar
segala sesuatu). Karena itu, apabila knmu mem- dengan anak panah, tombak dan alat sejenis,
bunuh, lakukanlah dengan cara yang bailc, dan
apabila kamu menyembelih, maka lakukanlah dan bagian yang mengenai tubuh hewan
penyembelihan dengan baik, dan hendaklah salah
seorang dari kalian menajamkan pisaunya, dan itu adalah bagian ujungnya yang runcing
hendaklah ia memberikan kenyamanan kepada dan tajam, beliau menghalalkannya. Jika
h ew an s emb elihanny a ( m alcsu dny a, m e rryemb elihny a yang mengenai tubuh hewan adalah bagian
yang tumpul, beliau menjadikannya sebagai
dengan cepat supaya lekas mati dan tidak terlalu waqiidz (hewan yang mati karena terkena
lama menahan rAsa sakit. Ada yang mengatakan, lemparan benda tumpul) dan beliau tidak
bahwa malcsudnya adalah membiarkannya hingga
diam tidak bergerak dan benar-benar mati)!' (HR menghalalkannya. Ini adalah sudah menjadi
Imam Ahmad Muslim Tirmidzi, an-Nasdi, Abu
Dawud, dan IbnuMajah) ijma di antara fuqaha.
Hewan yang dibunuh dengan mengguna- Para ulama berbeda pendapat tentang
kan alat tajam seperti timah yang digunakan berburu dengan menabrak hewan buruan,
lalu berhasil membunuhnya dengan benturan
dalam senjata api sekarang ini, maka itu boleh beban berat tubuh hewan berburu, bukan
dengan melukainya. Dalam hal ini, ada dua
dimakan secara syari'at. Hal ini berdasarkan pendapat dan kedua pendapat ini merupakan
dua versi pendapat Imam asy-Syafi'i. Versi
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, pendapat pertama mengatakan hewan buru-
an itu tidak halal, sama seperti dalam kasus
Bukhari, dan Muslim, hewan yang terkena lemparan bagian yang
tumpul dari anak panah. Pada masing-ma-
i;, ;r1 i, sing kasus ini, hewan yang ada mati tanpa
Ji &it1" iu eG :)i
perlukaan dan itu masuk kategori waqiidz.
1, t;t jta Ui ;At ,;pt4\ ,s)i Versi pendapat kedua mengatakan halal
/a
-.O karena syari'at memperbolehkan hewan hasil
Z*; ttr';EJ6'p .bt';l\ buruan anjing berburu, tanpa menjabarkan
;k'C >\" ^-b
dan mengklasifikasikannya lebih jauh lagi
"Bahwasanya Adi bin Hatim berkata, Aku sehingga ini menunjukkan hewan itu boleh
berkata kepada Rasulullah saw., 'Wahai Rasulullah, dimakan.
say a melempar hew an b uruan dengan menggunakan 7. Al-Mutaraddifh
al-Mi'raadh (sebatang anak panah tanpa bulu),lalu Al-Mutaraddiyah adalah hewan yang mati
berhasil mengenainyal Rasulullah saw. bersabda, karena terjatuh dari ketinggian seperti dari
'Jika kamu melemparnya dengan sebatang anak atas bukti atau dari atas atap rumah, atau ter-
jerembab ke dalam sumur. Hewan yang mati
panah, lalu anak panah itu menusuk tubuhnya
seperti ini adalah tidak halal sama seperti
(malcsudnya mengenai tubuhnya dengan bagian
ujungnya yang runcing dan tajam, hingga menusuk
tubuhnya dan mengalirkan darah), makanlah.
Namun jika yang mengenainya bukan bagian ujung
bangkai. Tidak halal memakannya tanpa ada mang memungkinkan untuk dilakukan pe-
penyembelihan yang sah secara syari'at.
nyembelihan terhadapnya secara sah menurut
B. An-Nathiihah syari'a! yaitu yang disebutkan mulai dari kalimat
An-Nathiihah adalah hewan yang mati
$ttSstcj";4lttL"\';ttti;;;tr'+:tit1$,yaitukecuali
karena ditanduk oleh hewan lain, meskipun binatang yang tercekih yang terkena pukulan
tandukan itu melukainya dan ada darah yang benda tumpul, yang terjatuh, yang tertanduk
mengalir dari tubuhnya. Hukumnya sama dan yang dimangsa binatang buas, yang kamu
mendapatinya ternyata masih hidup sehingga
seperti bangkai, yaitu haram dan tidak boleh kamu masih sempat menyembelihnya dengan
dikonsumsi menurut syari'at.
penyembelihan yang sah menurut syari'at
9. Hewanyang Mati karena Dimangsa maka itu halal dimakan. Begitu juga, hewan
Binatang Buas,
Yang dimaksud adalah hewan yang mati yang disembelih dengan menyebut selain nama
Allah, ketika kamu mendapatinya ternyata masih
karena dimangsa oleh binatang buas se- hidup, lalu kamu pun menyembelihnya dengan
perti singa, serigala, harimau, macan, dan penyembelihan yang sah menurut syari'ag itu
lain sebagainya. Hewan tersebut tidak halal
punboleh dimakan.
dikonsumsi berdasarkan ijma, meskipun he-
wan tersebut mengeluarkan darah, sekalipun Untuk mengetahui hewan tersebut me-
dari bagian tubuhnya yang menjadi tempat mang masih hidup adalah jika hewan tersebut
penyembelihan. Ada sebagian masyarakat Arab masih menggerak-gerakkan mata atau ekornya'
jahiliyyah yang memakan sisa dari hewan yang
Ali bin Abu Thalib berkata, "fika kamu masih
dimangsa binatang buas. Akan tetapi setiap sempat menyembelih hewan al-Mauquudzah,
orang yang normal dan waras sudah tentu al-Mutaraddiyah, dan an-Nathiihah ketika he-
menolak dan membenci hal itu.
wan itu masih menggerak-gerakkan kakinya,
Dalam kalimat {cl'fiui} terdapat suatu
makanlah."
kata yang disembunyikan sehingga aslinya
Yang shahih dari pendapat Imam Malik
adalah berbunyi {e*r' ..1 yt t;:Y [dan hewan adalah jika seseorang masih sempat menyem-
belih hewan tersebut, sedang napas hewan itu
yang sebagian tubuhnya dimangsa atau di-
makan oleh binatang buas). Apa yang telah masih mengalir dan hewan itu masih bergerak-
dimakan oleh binatang buas tentunya sudah gerak, orang tersebut boleh memakannya. Hal
hilang dan tidak ada wujudnya lagi.
ini adalah pendapat yang disebutkan dalam
Kemudian dari semua hewan Yang di-
kitab al-Muwaththa'.
haramkan tersebut selain bangkai, darah, dan
babi, Allah SWT mengecualikan hewan yang Bangkai, darah, dan daging babi sama
disembelih secara sah menurut syari'at, yaitu sekali tidak halal meskipun dengan penyem-
dalam kalimat (.,S, u igp, yaitu kecuali hewan-
hewan tersebut kamu dapati ternyata masih belihan sekali pun.
hidup,lalu kamu pun menyembelihnya dengan Kesimpulannya adalah jika menurut duga-
penyembelihan yang sah menurut syari'at.
an kuat, hewan tersebut masih hidup dengan
Pengecualian ini kembali kepada hewan- apa yang menimpanya, penyembelihan ter-
hewan yang disebutkan sebelumnya yang me- hadap hewan itu menjadikannya halal. Iika
menurut dugaan kuat, hewan itu binasa dan
tidak bisa bertahan hidup dengan apa yang
terjadi dan menimpanya, di sini para ulama
berbeda pendapat.
TAFSIRAL-MUNIRIIIID 3 /"---**-\ surah al_Maa,tdah
Ulama Hanafiyyah dan ulama Syafi'iyyah sedangkan penyembelihan sudah tidak bisa
menurut pendapat madzhab yang masyhur
adalah tetap bisa dilakukan penyembelihan dilakukan terhadap hewan-hewan tersebut se-
telah mati. Oleh karena itu, rsfifsnaa'dalam ayat
terhadapnya, selagi masih ada tanda-tanda ini adalah istitsnaa' munqathi'.
kehidupan pada diri hewan itu, seperti hewan
Argumentasi ini disanggah bahwa istitsnaa'
itu masih menggerak-gerakkan mata, eko4, tersebut adalah istitsnaa' muttashil dengan
atau kakinya. Sementara itu, ada sekelompok berdasarkan pertimbangan zahir kehalalan.
Zahirnya hewan-hewan tersebut mati akibat
ulama lain, termasuk di antaranya adalah
apa yang dialami dan menimpanya sehingga
Imam Malik menurut sebuah versi pendapat hukumnya adalah haram sesuai dengan zahir-
nya, kecuali yang didapati ternyata masih hidup,
darinya, penyembelihan sudah tidak bisa
lalu disembelih, itu halal.
dilakukan lagi terhadap hewan itu.
70.1{aa dzubiha 'alan nushubi (Hewan
Poin yang melatarbelakangi perbedaan
pendapat ini adalah istitsnaa' (pengecualian) yang Disembelih df an-Nushub,)
dalam ayat ini, yaitu {,#! u {1}, adalah istisnaa' An-Nushub adalah batu yang dulu berada di
muttashil atau istitsnaa' munqathi'. Ulama sekitar Ka'bah. fumlahnya mencapai tiga ratus
enam puluh batu yang diletakkan dalam posisi
yang melihat bahwa ini merupakan lsfitsnaa' berdiri di sekitar Ka'bah. Pada masa jahiliyyah,
masyarakat Arab biasa menyembelih hewan di
muttashil adalah mayoritas ulama. Menurut bebatuan tersebut dalam rangka mendekatkan
mereka, sebagian dari apa yang tercakup diri kepada berhala-berhala yang mereka puja
dan agungkan. Mereka melumuri berhala-
dalam redaksi terkeluarkan atau terkecualikan
dari jenis yang disebutkan sehingga apa yang berhala dengan darah hewan yang disembelih.
disebutkan sebelum kata istitsnaa' adalah Seakan-akan dengan hal itu, mereka ingin
haram, sedangkan apa yang disebutkan se- menegaskan bahwa hewan sembelihan itu
telahnya keluar dan terkecualikan dari cakup- sebagai tanda untuk mendekatkan diri kepada
an keharaman tersebut. Dengan demikian, sesembahan-sesembahan mereka. Mereka
juga mengiris-iris tipis daging hewan yang
statusnya adalah halal. Pandangan yang me-
disembelih, lalu meletakkan daging di atas an-
nyatakan bahwa istitsnaa' tersebut merupakan Nushub tersebut. An-Nushub bukanlah berhala
atau arca karena an-Nushub hanya berbentuk
istitsnaa' muttoshil diperkuat dengan ijma para batu tanpa dibentuk atau dipaha! sementara
berhala atau arca adalah batu yang dibentuk
ulama bahwa penyembelihan bisa menjadikan dan dipahat.
halal hewan yang bersangkutan yang menurut Lalu Allah SWT melarang kaum Mukminin
dugaan kuat hewan itu masih bisa bertahan melakukan perbuatan tersebut dan meng-
hidup. Sementara itu, lstitsnaa' di sini tidak
haramkan bagi mereka mengonsumsi hewan
bisa dijadikan sebagai istitsnaa' munqathi' me-
lainkan harus dengan sebuah dasar dalil yang sembelihan yang disembelih di an-Nushub,
kuat yang mesti diterima dan disetujui. sekali pun ketika menyembelih membaca dan
menyebut nama Allah. Hal ini sebagai langkah
Ulama yang melihat bahwa ini adalah antisipasi untuk menghindari kesyirikan yang
diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
istitsnaa' munqathi', berpandangan bahwa
istitsnaa' tersebut tidak memiliki pengaruh apa
pun terhadap kalimat sebelumnya. Seakan-akan
di sini disebutkan, 'Apa yang kamu sembelih
dari selain hewan-hewan tersebut sebelumnya,
itu adalah halal." Alasannya adalah karena
pengharaman di sini tidak lain bersangkutan
dengan hewan-hewan tersebut setelah mati,
Setelah itu, Al-Qur'an menambahkan keinginan itu. fika yang keluar adalah batang
beberapa bentuk keharaman lain, yaitu aI- yang kosong dan tidak bertuliskan apa-apa, ia
Istiqsaam bil azlaam [mengundi dan me- akan melakukan pengundian ulang.1ze Hal ini
dilakukan ketika seseorang ingin melakukan
ramal nasib), yaitu usaha mengetahui nasib
peruntungan atau hal yang ditakdirkan pada suatu aktivitas, seperti melakukan sebuah per-
suatu urusan apakah urusan itu membawa jalanan, perang, pernikahan, jual beli, atau yang
kebaikan atau keburukan dengan cara peng- lainnya.
undian. fata {ii;{i} adalah bentuk jamak dari Makna atau pengertian materilnya adalah
sama seperti lotere pada masa sekarang yang
<i.r;> yang berarti sepotong kayu berbentuk merupakan salah satu macam judi atautaruhan,
seperti lidi atau anak panah tanpa mata.
Aktivitas ini memiliki dua makna atau yaitu dalam bentuk beberapa batang lidi atau
pengertian, yaitu spiritual peribadahan atau anak panah yang digunakan untuk melakukan
aqidah dan pengertian materil. undian lotere. fumlahnya ada sepuluh anak
Makna atau pengertian spiritual periba- panah, tujuh di antaranya bertuliskan sejumlah
porsi bagian, sedangkan tiga sisanya kosong.
dahan aktivitas ini mirip dengan kebiasaan Pada masa jahiliyyah, al-Azlaamjuga digunakan
sebagai salah satu bentuk permainan judi.
at-Tathayyur [menjadikan sesuatu sebagai Pertama-tama, mereka membeli unta secara
pertanda buruk atau pembawa sial). Dulu, jika tidak tunai, lalu sebelum dilakukan pengundian
ada seseorang ingin melakukan suatu hal atau lotere, mereka menyembelih unta tersebut
ingin melakukan suatu perjalanan, ia terlebih terlebih dahulu dan membaginya menjadi dua
puluh delapan bagian atau sepuluh bagian.
dahulu pergi ke Ka'bah, lalu ia meminta Kemudian dilakukan pengundian lotere untuk
menentukan siapa saja yang berhak men-
petunjuk dengan menggunakan media azlaam
dapatkan bagian, yaitu orang-orang yang
yang terdapat di samping sesembahan-se-
batang-batang anak panah yang diundi yang
sembahan. bertuliskan porsi bagian keluar untuk nama
mereka. Orang-orang yang kalah, yaitu yang
Dulu, di samping arca Hubal terdapat
batang-batang anak panah yang kosong keluar
trtjuh azlaam yang masing-masing berisikan
untuk nama mereka, merekalah yang harus
tulisan menyangkut hal-hal yang mereka ingin
meminta petunjuk dan putusan menyangkut
hal-hal itu yang masih belum jelas bagi mereka.
Lalu mereka akan melakukan hal yang sesuai
dengan apa yang tertera pada salah satu azlaam menanggung pembayaran harga unta tersebut.
yang keluar ketika dilakukan pengundian. ladi, al-Azlaam ada tiga macam. Pertama,
al-Azlaam yang digunakan seseorang untuk
Ibnu farir ath-Thabari mengatakan al- mengundi atau meramal nasib ketika ia ingin
Azlaam adalah sebutan untuk tiga batang lidi
atau anak panah. Setiap anak panah berisikan melakukan suatu hal. fumlahnya ada tiga
tulisanlakukan"atau"janganlakukan"danyang batang anak panah. Salah satunya bertuliskan
ketiga kosong. Batang anak panah itu digerak- 'lakukan" yang satunya lagi bertuliskan "jangan
gerakkan untuk mengeluarkan salah satunya. lakukan" sedangkan yang ketiga kosong. Kedua,
fika batang yang keluar bertuliskan "lakukan" digunakan untuk meminta suatu keputusan
orang yang bersangkutan akan melakukan apa menyangkut banyak orang, yaitu tujuh ba-
yang sebelumnya ingin ia lakukan. fika yang
keluar adalah batang yang bertuliskan "jangan
lakukan", ia membatalkan dan mengurungkan 129 Tafsir ath-Thabari, 6 / 49.
TAFSIRAT-MUNIR JII,ID 3
tang anak panah yang pada masa jahiliyyah
diletakkan di samping berhala Hubal yang
terletak di dalam Ka'bah. Setiap batang anak
panah itu bertuliskan hal-hal atau kejadian-
kejadian yang terjadi pada orang-orang. Ketiga, ,:t rdJl qtJl
l:;tr *t; ,€;i bG , e-i ,4: €
digunakan untuk berjudi dan undian lotere.
fumlahnya ada sepuluh, tuluh di antaranya
bertuliskan porsi-porsi bagian, sedangkan yang
tiga sisanya kosong. ;;;';ti:,1 ry .^s
Kedua pengertian al-Azlaam tersebu! pe- iti yq;i J*G ,C. !:(
ngertian spiritual peribadahan dan pengertian eai ,#; € C," yir t;
material, adalah bentuk dari khurafa! takhayul, ',;)t C,)itj),; .";ti d l;;$ "rrr
ilusi, dan keterbelakangan akal pikiran yang
menghambat kemajuan umat serta mengajak ^-.; &; ii , ,f)i $ :,rr',*
berjalan tanpa petunjuk dan visi. Di antara
tindakan yang memiliki semangat sama dengan "Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami
istikharah, seperti beliau mengajarkan kepada
perbuatan seperti ini adalah mengetahui ke-
beruntungan atau meramal nasib dengan kami sebuah surah dari Al-Qurhn. Beliaubersabda,
menggunakan media tasbih, mushaf, atau
Apabila salah seorang dari kamu sekalian memiliki
berbagai bentuk kartu permainan. Semua itu keinginan terhadap suatu urusan, hendaklah ia
shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian
adalah haram dan mungkar secara syari'at, hendaklah ia memanjatkan doa,'Ya Allah, hamba
tidak boleh dilakukan. memohon kepada Engkau hal yang terbaik dengan
Islam telah mensyari'atkan sebuah solusi ilmu Engkau, hamba memohon kemampuan kepada
alternatif secara syari'at, yaitu shalat istikharah Engkau dengan Kuasa-Mu, dan hamba memohon
(shalat untuk memohon kepada Allah SWT hal kepada Engkau dari karunia-Mu yang agung karena
yang terbaik dari dua hal) sebanyak dua rakaat, sesungguhnya Engkaulah Yang Kuasa dan hamba
kemudian membaca doa yang ma'Buur usai tidak, Engkau lah Yang Tahu dan hamba tidak, dan
shalat, menyebutkan urusan yang diinginkan, Engkau adalah Maha Mengetahui segala yang gaib.
menanti hasil dari shalat istikharah yang Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa urusAn ini (lalu
bisa berbentuk berupa kondisi kelapangan ia menyebutkan hajatnya) adalah baik untukku
dan kemantapan hati atau sebaliknya, serta
bagi agamaku, hidupku, perkara duniawiku dan
mengulang-ngulang shalat istikharah ketika perkara akhiratku, tetapkanlah urusan itu untukku,
jadikanlah urusan itu mampu hamba lakukan, dan
keadaan yang ada belum tersingkap. mudahkanlah urusan itu untuk hamba, kemudian
berkahilah urusan itu untukku. Dan jika Engkau
Hadits tentang shalat istikharah diriwayat-
tahu bahwa urusan ini (lalu ia sebutkan apa
kan oleh Imam Ahmad, Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu untsan itu) adalah buruk untukku bagi agamaku,
Majah dari fabir bin Abdillah ia berkata, hidupku, urusAn duniawiku dan urusan akhiratku,
gd.t A;*; ;\rsrG",;r,U;i,tr i;, 'oG palingkanlah urusan itu dariku dan palingkanlah
aku darinya, dan tetapkanlah untukku hal yang
&tA;J" eit.\.t lebih baik untukku di mana pun itu, kemudian
jadikanlnh hamba rela dan puas menerimanya."
,Zii;t t Ia menyebutkan hajatnya (yakni, di tengah-tengah
f t €"i1 ,ir,,s;i V riliA or;:t
,$-1q-\lf_P.it{+* ThFSTRAL-MuNrRlrLrp 3
doa tersebut ketika sampai pada kalimat, "jika "Sesungguhnya setan telah putus asa dari
urusan ini")." (HR Imam Ahmad, Bukhari, Mus- harapan disembah oleh orang-orang yang shalat
lim, Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu
Majah) (orang-orang Mukmin) di lazirah Arab, tetapi
Semua keharaman yang disebutkan adalah setan tidak putus asa dari harapan untuk berusaha
menimbulkan pertikaian dan perselisihan di antara
kefasikan, keluar dari manhaj dan rel agama, mereka."
bentuk sikap membenci syari'at Allah SWT
dan beralih kepada perbuatan bermaksiat fanganlah kalian takut kepada mereka dan
kepada-Nya, serta sikap meninggalkan hik- berseberangan dengan mereka. Bertakwalah
mah, rasionalitas, dan logika. kalian kepada-Ku, Aku akan menolong dan
menguatkan kalian untuk mengalahkan me-
Ketika Allah SWT memperingatkan dan reka, serta menjadikan kalian di atas mereka
mewanti-wanti kaum Mukminin jangan sam- di dunia dan akhirat.
pai melakukan keharaman-keharaman ter- Pada hari ini, telah Aku sempurnakan
sebut, pada waktu yang sama, Allah SWT juga untuk kalian agama kalian, yaitu Islam. Aku
pun telah menjelaskan kepada kalian tentang
"memprovokasi" mereka untuk senantiasa halal dan haram dalam Islam serta semua
memegang teguh apa yang Dia syari'atkan aturan, tatanan, dan hukum-hukum yang kalian
butuhkan. Dengan demikian, segala sesuatunya
mereka, serta menyampaikan berita gembira telah menjadi jelas dan terang tanpa ada sedikit
pun kesamaran. Semua telah sempurna dan
berupa kemenangan. Hal ini bisa meneguhkan lengkap, tanpa kurang sedikit pun.
tekad dan memotivasi mereka. Pada haji Aku telah sempurnakan pula nikmat dan
pemberian-Ku kepada kalian. Tidak akan ada
i*:Wada', turunlah ayat,N C \-r< ui' rj a;l,F lagi satu orang musyrik pun yang ikut berhaji
bersama kalian selamanya. Mekah ditaklukkan,
.(>r=",.t)-1-i>,:3r.:;y.-"r";.;;'Sl.,l).:..r:.e.:,-.^.1::,l.i n"-,..(J,:,"3z3;c"^.r"";.lt r,..-1lr t.;")tt S,ii janji pun terwujud. Umat manusia berbondong-
bondong masuk ke dalam agama Allah SWT
Kata (|ir) maksudnya adalah hari Arafah dan kemenangan untuk kalian pun terwujud.
pada kejadian haji Wada'tahun sepuluh Hijri- Aku pun telah meridhai Islam sebagai aga-
ma kalian dan menjadikannya sebagai agama
yah. Hari itu bertepatan dengan hari fum'at
yang diridhai dan disetujui untuk menjadi
dan hari itu adalah hari turunnya ayat ini.
tempat mencari putusan hukum dan menjadi
Pada hari ini, orang-orang kafir telah tolok ukur peradilan terhadap para makhluk
pada hari Kiamat.
putus asa dari keinginan melenyapkan agama
"Dan barangsiapa mencari agama selain
kalian, mengalahkan kalian, dan dari keinginan Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia
termasuk orang yang rugi." (Aali'Imraan: 85)
menjadikan kalian kembali kepada agama
Hal ini adalah tiga kabar gembira yang
mereka sebagai orang-orang kafir. Setan juga
terealisasikan dengan ayat ini. Setelah turun-
telah putus asa untuk disembah di bumi kalian.
Baihaqi dalam kitab Syu'abul limaan me-
riwayatkan dari Ibnu Abbas menyangkut ayat
ini, ia berkata, ?enduduk Mekah telah merasa
putus asa dan sudah tidak memiliki harapan
kalian akan kembali lagi kepada agama
mereka, yaitu menyembah berhala."
Dalam sebuah hadits shahih diriwayatkan,
bahwa Rasulullah saw bersabda,
;''; -, -to' ifi Ji 'j s otl;'jt o!
-t "Ar
nya ayat ini, Rasulullah saw. menjalani sisa belum hari itu agama Islam belum sempurna
usia beliau selama delapan puluh satu malam, dan masih kurang, kemudian Allah SWT me-
kemudian beliau pun wafat. nyempurnakannya. Namun maksudnya adalah
Ibnu Abbas membaca ayat (*i:<i;!rp lalu hukum-hukum yang ada sudah final dan tidak
ada- seorang Yahudi berceletuh "Seandainya lagi menerima penasakhan, serta telah tetap,
ayat ini turun kepada kami, niscaya hari berlaku selama-lamanya, layak, dan sesuai
turunnya ayat itu kami jadikan sebagai hari untuk setiap ruang dan waktu.
raya." Lalu Ibnu Abbas menimpalinya dengan Sementara itu, yang dimaksud dengan pe-
berkata, "Sesungguhnya ayat ini turun nyempurnaan di sini adalah penyempurnaan
bertepatan dengan dua hari raya, yaitu hari pada aspek agama itu sendiri dan penyem-
raya dan hari fum'at." purnaan pada aspek eksistensinya. Penyem-
purnaan pada aspek agama itu sendiri adalah
Imam Muslim dan para imam meri- dengan kandungan isinya yang mencakup
kewajiban-kewajiban, halal dan haram, serta
wayatkan dari Thariq bin Syihab, ia berkata,
menegaskan secara eksplisit pokok-pokok
v\I - .. ',;; 4 );4t b ,y, ;G aqidah, asas-asas legislasi, serta aturan dan
u Jtj, kaidah-kaidah ijtihad, seperti ayat,
w:i-* tf e\l 4*' "Katakanlah (Muhammad),'Dialah Allah,
&i; le ty iit et (G,t 'rgr p. Yang Maha Esa."'(al-Ikhlaas: 1)
;t)t -xi;
&: p Mt lVr iv .*J "Tidak ada sesuatu pun yang serupq
#,€tP JY*u.,;>r-)' ;A +t) dengan Dia." fasy-Syuuraa: 11)
ai d';*it yt-/o
;'tS,tr, ait lrlr it;<t Dia mengetahui yang gaib dan yang nyete."
,.1 (al-An'aam:73)
A;r 4; it *u ar Ji, k dj + "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) ber-
laku adil dan berbuat kebajikan." (an-Nahl: 90)
z;il ,; e ov?
"Dan tepatilah janji dengan Allah apabila
4-az
kamu berjanji dan janganloh kamu melanggar
'Ada seorang laki-laki Yahudi datang me- sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap
nemui Umar bin Khaththab lalu berkata, 'Wahai sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui
apa yang kamu perbuat." (an-Nahl: 91)
Amirul Mukminin, ada sebuah ayat dalam kitab
suci kalian yang kalian baca, yang seandainya
ayat itu turun kepada kami kaum Yahudi, niscaya
kami akan menjadikan hari turunnya ayat itu
sebagai hari raya.' Umar bin Khaththab berkata, "Den bermusyawarahlah dengan mereka
'Ayat apa itu?' Si Yahudi itu berkata, 'Ayat al- dalam urusan itu." (Aali'Imraan: 159)
Yauma akmaltu lakum diinakum. Lalu Umar bin "Dan balasan suatu kejahatan adalah
Khaththab b erkata,'Sungguh aku mengetahui hari kej ahatan yang setimpaL" fasy-Syuuraa: 40)
di mana ayat itu turun dan temPat di mana ayat
itu turun. ,\yat itu turun kepada Rasulullah saw. di "Dan seseorang tidak akan memikul beban
Arafah pada hari lum 'af."'(HR Muslim) dosa orang lain." (al-An'aam: 164)
Yang dimaksud Allah SWT telah menyem- "Tolong-menolonglah kamu dalam (me-
purnakan agama Islam, bukanlah berarti se- ngerjakan) kebajikan dan tahtta, dan jangan
TAFSIRAL-MUNIR IILID 3
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan per- :*JAyat {;y i,y adalah serupa dengan
musuhon." (al-Maa'idah: 2)
ayat {:6 n; t; *b.
Penyempurnaan agama pada aspek eksis-
"Tetapi barangsiapa terpaksa (memakan-
tensinya adalah dengan meluhurkan kalimatnya, nya), bukan karena menginginkannya dan ti-
keunggulannya atas semua agama yang lain, dok (pula) melampaui batas, maka tidak ada
senantiasa sesuai dengan kemashlahatan-ke- dosa baginya." (al-Baqarah: 173)
mashlahatan umum, senantiasa selaras dengan Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
perkembangan, moderat, dan keseimbangan Ayat tersebut menjelaskan beberapa
antara kemashlahatan-kemashlahatan khusus
dan kemashlahatan-kemashlahatan umum di hukum sebagai berikut.
dalamnya. L. Pengharaman bangkai [hewan yang mati
Kemudian Allah SWT menggarisbawahi bukan karena disembelih dengan penyem-
tentang kondisi darurat atau terpaksa yang belihan yang sah secara syari'at) dan yang
merupakan pengecualian dari hukum-hukum
memiliki hukum sama dengan bangkai,
umum yang ada. Keharaman-keharaman yaitu hewan yang mati karena tercekih
tersebut adalah haram bagi segenap kaum hewan yang mati karena hantaman benda
Muslimin dalam setiap kondisi, kecuali orang tumpul, hewan yang mati karena terjatuh,
yang dalam kondisi darurat dan terpaksa hewan yang mati karena tertanduh hewan
yang mau tidak mau memaksa dirinya harus yang mati karena dimangsa binatang buas,
mengonsumsi sesuatu dari keharaman atau hewan yang disembelih di atas an-Nushub
[bebatuan yang berada di sekitar Ka'bah),
sesuatu dari hal yang berbahaya. dan hewan yang disembelih dengan me-
nyebut selain nama Allah SWT.
Oleh karena itu, barangsiapa yang berada
dalam kondisi kelaparan sehingga memaksa Z. Keharaman darah dan babi.
dirinya untuk mengonsumsi sesuatu dari ke-
3. Ketika hewan-hewan yang tersebutkan
haraman-keharaman yang telah disebutl<an, pada poin nomor satu ditemukan masih
sedang dirinya sebenarnya tidak condong
dalam keadaan hidup, lalu disembelih
kepada dos4 yaitu sama sekali tidak berhasrat
kepada sesuatu yang haram, dan tidak pula dengan penyembelihan yang sah menurut
tertarik untuk menikmati sesuatu yang ber- syari'at, daging hewan itu diperbolehkan
implikasi dosa, diperbolehkan baginya mengon- untuk dikonsumsi.
sumsi sesuatu dari keharaman-keharaman itu 4. Hal-hal yang diharamkan tersebut di-
untuk sekadar menolak kemudharatan dan perbolehkan ketika dalam kondisi da-
disesuaikan dengan kadar kedaruratan yang rurat dan terpaksa, sekadar untuk meng-
ada. Bukan untuk menikmatinya dan tidak pula hilangkan kemudharatan yang ada.
melampaui batas-batas ukuran yang dibutuhkan
untuk mempertahankan hidup. Sesungguhnya 5. Kondisi darurat memiliki dua batasan.
Allah SWT Maha Pengampun kepada orang Pertama,tujuan mengonsumi hal-hal yang
yang seperti itu, lagi Maha Penyayang kepada
makhluk-Nya. Dia memperbolehkan bagi me- diharamkan hanya sekadar untuk menolak
reka menolak kemudharatan dengan sesuatu dan menghilangkan kemudharatan yang
yang sebenarnya diharamkan karena kondisi ada saja. Kedua, harus sekadarnya dan
daruratdan terpaksa. tidak boleh berlebihan, dalam arti hanya
dalam kadar ukuran yang sudah bisa
hrlll,1t,-MYlllllll? 1 r*.itr 1*******\ surah ar-Maa'rdah
untuk mempertahankan hidup, tidak dalam keadaan masih hidup, penyembelihan
yang dilakukan terhadap induknya tersebut
boleh lebih dari itu. Keadaan darurat di- tidak mencakup janin.
sesuaikan dengan kadarnya. Jika orang
Alat penyembelihan menurut mayoritas
yang bersangkutan memiliki maksud ulama adalah setiap sesuatu yang bisa me-
ingin menikmatinya atau melebihi kadar motong urat-urat leher dan bisa mengalirkan
ukuran kedaruratan yang ada, ia telah darah, kecuali gigi dan tulang. Hal ini ber-
terjatuh ke dalam keharaman. dasarkan sejumlah riwayat yang mutawatir.
Penyembelihan yang sah menurut syari'at Gigi dan tulang yang tidak boleh digunakan
bisa dilakukan terhadap hewan yang sehat dalam penyembelihan adalah gigi dan tulang
dan hewan yang sakit. Oleh karena itu, boleh
yang tidak terlepas jika begitu, yang terjadi
menyembelih hewan yang sakit meskipun adalah pencekikan. Adapun gigi dan tulang
yang terlepas, jika keduanya tajam dan bisa
kondisinya sudah hampir mati selama memang memotong urat-urat leher; boleh digunakan
masih ada sisa kehidupan pada hewan itu. untuk menyembelih. Sementara itu, sejumlah
ulama flbrahim an-Nakha'i, Hasan al-Bashri,
Mayoritas ulama berpendapat bahwa Laits bin Sa'd dan asy-Syafi'i) mengharamkan
penyembelihan hewan induk sudah mencakup penggunaan gigi, kuku dan tulang sebagai alat
janin yang ada dalam kandungannya. Hal menyembelih secara mutlah baik gigi, kuku
ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dan tulang yang terlepas maupun tidak.
oleh ad-Daraquthni dari hadits Abu Sa'id
Adapun apa yang harus dipotong dalam
al-Khudri, Abu Hurairah, Ali bin Abu Thalib
penyembelihan, dalam hal ini terdapat per-
dan Ibnu Mas'ud, dari Rasulullah saw, beliau
bersabda, bedaan pendapat. Imam Malik mengatakan
bahwa penyembelihan tidak sah melainkan
;r,itr;;s;r.tl,.or// harus dengan memotong kerongkongan dan
dua urat leher. Sementara itu, Imam asy-Syafi'i
^3i mengatakan penyembelihan sah dengan me-
motong kerongkongan dan al-Marii' (saluran
"Penyembelihan janin'adalah ruro, masuk
makanan dan minuman yang menghubungkan
ke dalam penyembelihan yang dilakukan terhadap
indukny a." (HR ad-Daraquthni) antara mulut dengan perut), tidak perlu sampai
memotong dua urat leher. Kerongkongan dan
Dalam sebuah versi riwayat lain disebut- al-Marii'adalah tempat saluran makanan dan
kan dengan redaksi, minuman yang jika keduanya tidak ada, ke-
hidupan tidak ada. Hal itu adalah tujuan yang
*t3i;i;i ;, t/t/ i o ;| t/tz i
diinginkan dari kematian.
is;l
Imam Malik dan yang lainnya seperti Imam
"Penyembelihan janin adalah sudah masuk
Abu Hanifah, memperhitungkan kematian
ke dalam penyembelihan yang dilakukan terhadap
dalam bentuk yang bisa menjadikan daging
induknya, baik apakah sudah tumbuh rambut layak dan baik untuk dikonsumsi, serta hal
yang halal -yaitu daging- terpisah dari yang
maupunbelum." haram yang keluar dengan pemotongan urat-
urat leher. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Rafi
Sementara itu, Imam Abu Hanifah ber-
pendapat apabila janin keluar dari perut induk-
nya dalam keadaan mati, tidak halal memakan-
nya karena penyembelihan terhadap satu jiwa
bukan penyembelihan terhadap dua jiwa.
Ulama sepakat bahwa jika janin keluar
bin Khadij r.a yang disepakati keshahihannya asy-Syafi'i memperbolehkan untuk melakukan
yang diriwayatkan oleh al-Jamaa'eh, "Sesuetu
penyembelihan atau menusuknya pada bagian
yang bisa mengalirkan darah." lni adalah
mana pun dari tubuh hewan tersebut. Hal ini
pendapat yang lebih pas.
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh aI-
Para ulama berbeda pendapat seputar
penyembelihan yang dilakukan di atas katup Jamaa'ah dari Rafi'bin Khadij,
tenggorokan atau napas (kelep lekum, jakun),
dan jakunnya sendiri masih ada bersama tubuh. l:V;i-jt,,,, / itt
Dalam hal ini, Imam asy-Syafi'i berpendapat
sah dan boleh dimakan karena tujuan yang i(1; ttp
dimaksud telah tercapai. Sementara itu, Imam )yo1, *. rjiI o
Malik mengatakan tidak boleh dimakan.
.i,)r
Para ulama juga berbeda pendapat me-
nyangkut masalah orang yang mengangkat tK:r\.;;t,;" q
tangannya sebelum penyembelihan yang di-
lakukannya selesai. Namun kemudian ia "Sesungguhnya unta ini memiliki perangai
langsung kembali lagi seketika dan menyem-
purnakan penyembelihannya. Ada pendapat seperti hewan yangkasar, ganas susah ditangkap
yang mengatakan bahwa penyembelihan itu
mencukupi dan ada pula yang mengatakan dan dijinakkan. Oleh karena itu, jika ada hewan
tidak mencukupi. Pendapat yang lebih shahih
adalah pendapat yang pertama karena orang seperti itu yang kalian tidak bisa mengalahkannya,
yang bersangkutan tersebut telah melukai
lakukanlah terhadapnya seperti ini (yakni, me-
hewan yang disembelihnya, kemudian ia
menyembelihnya ketika kehidupan masih lemparnya dengan semacam anakpanah atauyang
ditemukan pada hewan tersebut. semacam itu)." Dalam sebuah riwayat disebutkan,
"L alu, m ak*nlah." (HR al-Iamaah)
Hal yang disunnahkan adalah hendaknya
Diperintahkan untuk melakukan penyem-
penyembelihan dilakukan oleh orang yang
memiliki tingkah laku baik dan memiliki ke- belihan dengan baih berdasarkan hadits di
mampuan untuk menyembelih, baik laki-laki atas yang bersumber dari Abu Ya'la yang di-
maupun perempuan, sudah baligh maupun riwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim, an-
belum, orangMuslim maupun orangAhlul Kitab. Nasa'i dan Ibnu Majah,
Namun, penyembelihan oleh orang Muslim ,'i':
adalah lebih utama daripada penyembelihan ,
Ahlul Kitab. r-Le r
Hewan jinak yang tiba-tiba berubah ganas, -r>'rJ
kasa[ dan melarikan diri atau terjatuh ke dalam
sumun menurut pendapat ulama Malikiyyah, "Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan
berbuat baik pada segala sesuatu (atau kepada
penyembelihannya harus tetap dilakukan segala sesuatu). Karena itu, apabila kamu mem-
bunuh, lakukanlah dengan cara yang baik, dan
pada bagian tubuh antara kerongkongan dan
apabila kamu menyembelih, lakukanlah Pe-
bagian atas dada, seperti penyembelihan biasa.
Sementara itu, Imam Abu Hanifah dan Imam nyembelihan dengan baik, dan hendaklah salah
seorang dari kalian menajamkan pisaunya, dan
hendaklah ia memberikan kenyamanan kepada
hew an s emb elihanny a (maksudny a, menyemb elih-
nya dengan cePat suPaya lekas mati dan tidak
terlalu lama menahan rasa sakit. Ada yang
mengatakan, bahwa mal<sudnya adalah mem-
biarkannya hingga diam tidak bergerak dan benar-
benar mati)." (HR Imam Ahmad, Muslim, an-
Nasdi dan Ibnu Majah)
TAFSIRAT-MUNIR IILID 3
Ulama Malikiyyah mengatakan menyembelih A\L\'lt,ltlr'* i,t it iSsy KiL'SC\
hewan dengan baik maksudnya adalah bersikap
lembut kepada hewan yang akan disembelih, 6lijr irr"4:t K'i;'i;)i ffi ,\+t
tidak boleh merobohkannya dengan kasar i.,';!6 { L "fu:v,K L t6-it t}j
dan tidak pula menyeret-nyeretnya dari suatu *5 u ({jt6fiijr a,t j;)s e);A'a
tempat ke tempat lain, menajamkan alat yang iS6"2afi 'rt'u$'b$Aljfi\Tt\
digunakan untuk menyembelih, menghadirkan
niat dan maksud menjadikan hewan itu boleh t;i'M L; in,yl1& -j3"rl,Ae
dikonsumsi serta niat ibadah, menghadapkannya ';At'a).ri.\Ogt
ke arah qiblat, menyembelihnya dengan cepat
supaya segera mati, memotong dua urat leher "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad),
dan kerongkongan, mendiamkan dan mem- Apakah yang dihalalkan bagi mereka?' Katakanlah,
'Yang dihalalkan bagimu (adalah makanan) yang
biarkannya hingga tenang dan benar-benar mati,
baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh
mengakui pemberian dan nilcnat Allah SWT, binatang pemburu yang telah kamu latih untuk
serta bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang
berburu, yang kamu latih menurut apa yang telah
diberikan. diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah apa
yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama
Allah SWT telah menundukkan untuk kita
sesuatu yang seandainya Dia berkehendak, Allah (waktu melepasnya). Dan bertakwalah
tentu bisa saja Dia menjadikan sesuatu itu kepada Allah, sungguh, Allah sangat cepat
menguasai dan mengalahkan kita, serta Dia
perhitungan-Nya.' Pada hari ini dihalalkan bagimu
telah memperbolehkan kepada kita sesuatu
yang seandainya Dia berkehendak, niscaya segala yang baik-baik- Makanan (sembelihan)
Ahlul Kitab itu halal bagimu, dan makananmu
bisa saja Dia mengharamkannya bagi kita.
Perbuatan al-Istiqsaam bil azlaam [meng- halal bagi mereka. Dan (dihalalkan bagimu
undi nasib, meramal keberuntungan dan nasib) menikahi) perempuan-perempuan yang menj aga
dengan berbagai bentukdan macamnya adalah
haram, dan ketika orang yang bersangkutan kehormatan di antara perempuan-perempuan
memiliki maksud mencari keberuntungan, itu
masuk kategori memakan harta secara batil. yang beriman dan perempuan-perempuan yang
Mujahid mengatakan, al-Azlaam adalah alat
dadu bangsa Persia dan Romawi yang mereka menjaga kehormatan di antara orang-orang
gunakan untuk berjudi.
yang diberi kitab sebelum kamu, apabila kamu
MAKANAN.MAKANAN YANG HALAL
DAN MENIKAH DENGAN PEREMPUAN membayar maskawin mereka untuk menikahinya,
AHLUL KITAB tidak dengan maksud berzina dan bukan untuk
menjadikan perempuan piaraan. Barangsiapa
kafir setelah beriman maka sungguh, sia-sia amal
mereka dan di akhirat dia termasuk orang-orang
y ang rugi." (al-Madidah: 4-5)
Surah a!-Maa'idah Ayat 4 - 5 Qiraa'aat
*w' 14\ fr 'J4 "S &iia (-u.:;ir;|
Al-Kisa'i membaca pQ)A 11.
t'Br'Y
tu)K A #t I #i\i,'sgr q;sr i;
I'raab {*A- * tx*xy Di antara kata (;i;y
{dJ; ';r} Kata {u} di sini dlbaca rafa' dan {;,-,r: ,i;} terdapat ath-Thibaaq. Karena
sebagai naa'ibul faa'il, di-'athaf-kan kepada (iu1li-,F artinya adalah menjaga kehormatan
kata (c,(uJr} yrng menjadi naa'ibul faall dari
diri, sedangkan {g[fi] artinya adalah zina.
fi'il $S-ty.
Mufradaat Lughawtyyah
(4t+ Kata ini dibaca nashab sebagaihaal
(.:IiUF mereka bertanya kepadamu wa-
dari dhamiryangterdapat pada kata $l:L}
i('.,rr4-,-di ,.r;"'*i,'-}*i;;|y Kata't*iJ\ hai Muhammad. (,:ir;i,;ry tentang makanan
4orj.:;i ql,*v apakah yang dihalalkan bagi mereka. {-(u,}
dan ketiga-tiganya
4;4t: ; yang baik dan enak yang bukan bagian dari
merupakan haal dari dhamir yang terdapat
hal-hal yang kotor dan menjijikkan, yaitu
pada kata (.p#r}.
setiap sesuatu yang tidak diharamkan dalam
Kata (or.r.i q* \ty di:athaf-kan kepada
Al-Qur'an, as-Sunnah, atau qiyas seorang
kata {a;r ."}, bukan kepada kata {o**:}
(ij|karena adanya kata di dalamnya sebagai mujtahid.
penguat dan penegas an-Nafyu yang ada (ct'F,h binatang-binatang buas pemburu,
sebelumnya (yaitu {;}) sementara tidak ada seperti anjing, citah, harimau, berbagai macam
an-Nafyu pada kata $:x;y.
burung elang dan falcon. Kata ini merupakan
Boleh juga menjadikan kata {;^-r; ;}
dan {,rrGi 4* }n't| sebagai sifat untuk kata bentuk kata jamak, sedangkan bentuk mufrad-
(t#*;J atau sebagai haal dari dhamir yang nya adalah 1-rr.i; dari akar kata (tA> yang
berarti 1:<i, yaitu melakukan usaha mencari
terdapat di dalam kata (js;y.
dan memburu penghasilan. Allah SWT ber-
(u--rrt ,i:a\\ €. rib HurufTarr {g} Yrng
firman,
terdapat pada kata (:iv, gF, adalah ber-
"Dia mengetahui apa yang kamu keriakan
ta' alluq (berhubungan) kepaday''i/ yang dikira- pada siang hari." (al-An'aam: 60)
kirakan keberadaannya ditunjukkan oleh kata (;trF Dari asal kata 1J;r<1i; yang artinya
{\".-7-.r. -j' ;v,./,$." Sehingga menjadi € iv ;ty adalah mengajari dan melatih anjing serta
(iitL Pengasumsian adanya fi'il yang dikira-
melepaskannya untuk berburu. Kemudian kata
kirakan keberadaannya ini adalah dikarena-
ini digunakan untuk pengertian mengajari,
kan alif dan lam faf pada kata {,r;d'y adalah
mendidik dan melatih, binatang buas secara
bermakna isim maushuul, {rJitt} sementara
mutlak.
kalimat yang menjadi shilah isim maushuul
Kata (Jjijl; artinya adalah orang yang
tidak bisa beramal terhadap kata sebelumnya.
mendidih mengajari dan melatih binatang
Oleh karena itu, jika alif danlam tersebut tidak
buas untuk berburu untuk majikannya bukan
dijadikan bermakna {r. } boleh kata {,r,-dr} untuk dimakan si binatang itu sendiri, dengan
beramal terhadap kata sebelumnya. menggunakan berbagai trik dan bentuk pe-
Balaaghah latihan.
(rjr iuu;! Di sini disebutkan kata yang (1i,, it* d. ""i:;*y kamu mengajari,
berbentuk umum, yaitu {ir;.u} [makanan), te- mendidik, dan melatih binatang pemburu
tapi yang dimaksudkan adalah makanan yang itu dengan sebagian dari tata cara berburu
lebih bersifat khusus dan spesifik, yaitu, adz- yang diajarkan oleh Allah SWT kepada kamu
Dzabqa' ih (hewan sembelihan). sekalian.
(;(li JS::i q']i] makanlah dari apa yang perbuatan zina. $*;d i;) tidak melakukan
berhasil ditangkap dan dibunuh oleh binatang perbuatan zina dengan perempuan-perempuan
berburu yang terlatih untukmu jika binatang
itu secara terbuka, atau tidak berbuat zina
berburu itu tidak memakan sedikit pun dari secara terang-terangan. 4olui,s :..2 i;) tidak pula
hasil buruan dan tangkapannya, tetapi hanya berzina secara sembunyi-sembunyi. Kata (itji
menangkap dan membunuhnya saja untuk bentuk tunggal dari kata {9C''y artinya adalah
kawan, baik laki-laki maupun perempuan.
kamu. Berbeda dengan binatang berburu yang
tidak terdidik dan tidak terlatih, hasil buruan [ingk(ayrf))ike"piad.aripkedimananbaanra, nygaskianpi amuyartnagd.ka"rfiilr]
4e + sungguh benar-benar terhapus amal
dan tangkapannya tidak halal dimakan.
salehnya yang pernah ia lakukan sebelumnya
Tanda atau ciri binatang berburu yang
terdidik dan terlatih adalah ia akan lari jika sehingga sama sekali tidak diperhitungkan
dan tidak diberi pahala. Maknanya adalah
kamu melepas dan menyuruhnya lari, ia akan
batal gugur; dan lenyaplah pahala amalnya.
berhenti jika kamu suruh berhenti, dan ia
(u-i, y! termasuk orang-orang yang
hanya akan menangkap buruan tanpa sedikit
merugi jika ia mati dalam keadaan masih tetap
pun memakannya. Hal ini paling tidak harus
kafir.
dibuktikan sebanyak tiga kali untuk mengetahui
Sebab Turunnya Ayat
apakah binatang berburu itu sudah terdidik
Ibnu farir ath-Thabari meriwayatkan me-
atau belum. lalui jalur asy-Sya'bi, bahwa Adi bin Hatim ath-
Tha'i berkata, 'Ada seorang laki-laki datang
Apabila binatang berburu ternyata mema- menemui Rasulullah saw. untuk bertanya
kan sebagian dari hasil buruannya, itu berarti tentang hasil buruan anjing, lalu beliau pun
tidak termasuk hasil buruan yang ditangkap belum bisa memberikan jawaban apa-apa
oleh binatang berburu untuk majikannya hingga turunlah alat {.irr 5* *_""i!ir\
sehingga hasil buruan itu tidak halal dimakan. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Sa'id
Hal ini seperti yang dijelaskan dalam sebuah
bin fubai4, bahwasanya Adi bin Hatim ath-Tha'i
hadits yang diriwayatkan dalam Shohih Bukhari
dan Zaid bin Muhalhal ath-Tha'i bertanya
danShahih Muslim. Dalam hadits ini disebutkan
bahwa hewan buruan yang berhasil ditembak kepada Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah,
dengan anak panah dan ketika menembakkan
anak panah disebut nama Allah SrrAIf, seperti sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
hewan hasil buruan binatang buas yang terlatih biasa berburu dengan anjing dan burung elang,
dan terdidik.
dan sesungguhnya anjing-anjing keluarga
{1x; i, ;t tii;rr|g sebutlah nama Allah SWT
Dzarih berburu sapi, himar dan kijang, se-
ketika kamu melepasnya. mentara Allah SWT. telah mengharamkan
(-ry' \riri r.nt iti.ujp hewan sembelihan bangkai, apakah yang halal bagi kami dari hal
orang-orang yang diberi al-Kitab, yaitu kaum itu?" Lalu turunlah ayat J:i'S ,;l Ei su a,j,X\
Yahudi dan Nasrani.{Jr} adalah halal. $Lt1ht T.
(-CJ-Jir;p perempuan-perempuan mer- Ibnu farir; Ibnul Mundzir; ath-Thabrani
deka. Ada yang mengatakan perempuan-pe- dan al-Baihaqi meriwayatkan,
rempuan yang menjaga kehormatan dirinya
dari perbuatan zina. ,yyt ej$t F,etrct jia,at'oi
(i;;i} mahar atau mas kawin mereka.
fi:x*y orang-orangyang menjaga diri dari
.,.^ j, 6ks at SrXrl: riw fitic dalam Al-Qur'an, yaitu sepuluh keharaman
,;ii,t{ri t rq,-;i jta ro
j;:u yang telah disebutkan, ditambah dengan hal-
a' uir hal yang dijelaskan pengharamannya dalam as-
Sunnah an-Nabawiyyah. Imam Ahmad, Muslim,
"Bahwasanya tatkala Rasulullah saw. meme- Tirmidzi,An-Nasa'i,Abu Dawud, dan Ibnu Majah
rintahkan Abu Rafi' untuk membunuh anjing- & j;;,imeriwayatkan dari lbnu Abbas,
i,
anjingyangada di Madinah, makaada sekelompok
)Dl ,"y.-'lra.o-,' jr,['Jf ',U u:".,,et'r9rJtaJt.)l n:o *' -;,Li c-5'-!
orang datang dan berkata, "Wahai Rasulullah, "Rasulullah saw. melarang memakan setiap
yang bertaring dari hewan buas, dan setiap burung
apakah yang halal bagi kami dari kelompok hewan
y ang anda memerintahkan untuk membunuhny a? " yang bercakar (berkuku tajam)." (HR Imam
Ahmad, Muslim, Tirmidzi, an-Nasdi, Abu
Lalu Allah SWT pun menurunkan ayat ini, lalu
Rasulullah saw. pun membacakannya!'(HR Ibnu Dawud, dan Ibnu Majah)
|ari5 Ibnul Mundzir, dan ath-Thabrani) Mereka juga meriwayatkan dari Abu
Keserasian Antar Ayat Tsa'labah al-Khusyani,
Dalam ayat di atas, Allah SWT menuturkan ,t; ik'u LQ\ ,t 7u q) ,y
apa yang Dia haramkan berupa hal-hal yang
"setiap yang memiliki taring dari binatang
buruh kotor, dan berbahaya bagi orang yang
mengonsumsinya, baik terhadap fisik, agama buas, maka memakannya adalah haram."
atau kedua-duanya, serta membuat suatu pe- Sehingga apabila tidak ada nash yang
ngecualian untuk kondisi darurat. Selanjutnya
menjelaskan hukumnya, secara umum bisa di-
di sini Allah SWT berfirman, 'Ji ,#:yir;r ;-ui+h kelompokkan menjadi dua macam, yaitu halal
(-tlulr rn '11l. Ini seperti ayat yang disebutkan
dan baih dan yang kedua adalah haram dan
dalam surat al-A'raaf yang menggambarkan buruk. Hal yang menjadi dasar pertimbangan
dan tolok ukur menyangkut baik dan buruk
Nabi Muhammad saw. bahwasanya beliau,
adalah cita rasa dan selera orang Arab di Hijaz.
"Dan yang menghalalkan segala yang baik As-Sabu' [binatang buas) menurut imam
bagi mereka dan mengharamkan segala yang
buruk." fal-Araaft 157) Abu Hanifah adalah setiap binatang buas
pemakan daging. Sementara itu, menurut
Tafsir dan Penielasan
imam asy-Syafi'i adalah setiap binatang buas
Orang-Orang Mukmin bertanya kepadamu yang menyerang manusia dan hewan lainnya'
wahai Muhammad, tentang makanan dan Berdasarkan hal ini, setiap macam hewan
lautadalah halal dan baih baikitu adalah hewan
daging apakah yang dihalalkan Allah SWT bagi pemakan rerumputan atau pemakan daging.
mereka? Katakanlah, dihalalkan bagi kalian Sedangkan hewan darat boleh ditangkap untuk
ap a yan g b aik-baik (ath -Thayy ib a a t), yakni ap a dimakan selain binatang buas dan burung buas'
yang dinilai baik oleh jiwa yang normal,lurus, Tidak halal memakan hewan yang hidup di
dan masih sesuai dengan fitrah, yaitu selain dua alam, darat dan air (amfibi), semisal katah
yang buruk, kotor dan jelek. Dihalalkan bagi buaya, ular; dan kura-kura, karena termasuk
kalian hasil buruan binatang-binatang berburu
yang dilatih dan dididik untuk berburu.
Ath-Tharyibaat adalah sesuatu selain
yang dinyatakan dan dinash pengharamannya
hewan yang buruk dan kotor; sedangkan kalau tidak memakan hasil buruannya, berarti ia
memang sudah terlatih dan terdidik. Sedang-
ular karena berbisa. kan untuk binatang berburu berupa burung
Halal bagi kalian memiliki binatang elang misalnya, dibuktikan dengan cara ia akan
berburu yang dilatih, menjual dan meng-
kembali kepada majikannya ketika dipanggil.
hibahkannya. Selain itu, halal bagi kalian hewan
hasil tangkapan dan buruan hewan berburu Perbedaan di antara binatang berburu
yang dilatih tersebut. Hal ini berdasarkan berupa anjing dan burung elangadalah karaliter
ayat (ff.ir; j<::i q,jiy. rrta (,te} maksud- anjing adalah merampas dan memangsa apa
nya adalah sedang kamu mengajari, melatih, yang ditangkapnya sehingga jika telah di-
bulitikan sebanyak tiga kali si anjing tidak
dan mendidik binatang berburu itu yang
melakukan buruan untukmu. Kata ini ber- memakan hasil tangkapannya, bisa diketahui
kedudukan sebagai haal dari dhamir yang bahwa ia telah terdidik. Sementara itu karakter
menjadi faa'il yang terdapat pada fi'il (ilt} burung elang adalah ia akan lari dan terbang
Sedangkan kata, {;fi}ii} manjadi haal dari
menjauh sehingga ketika ia dipanggil oleh
dhamir yang sama tersebut, atau dari dhamir
majikannya mau kembali kepadanya, itu berarti
yang terdapat pada kata 4;iCy yakni sedang ia telah terdidik.
kalian mengajari dan melatihnya dari apa yang Makanlah dari hasil buruan yang ditangkap
diajarkan oleh Allah SWT kepada kalian. oleh binatang berburu yang ia tangkap semata-
mata hanya untuk kamu tanpa dimakan oleh
Dari sini bisa diambil sebuah pemahaman
binatang berburu itu. )ika binatang berburu
bahwa binatang berburu harus memenuhi tiga memakan dari hasil tangkapannya, tidak halal
kriteria sebagai berikut.
bagi kamu memakan hasil tangkapannya
1. Binatang berburu harus terlatih dan ter-
menurut mayoritas ulama. Hal ini berdasarkan
didik. hadits Adi bin Hatim yang diriwayatkan oleh
ImamAhmad, Bukhari dan Muslim, bahwasanya
2. Orang yang melatih dan mendidiknya
Rasulullah saw. bersabda,
haruslah orang yang benar-benar telah
o;i) etko )- .
mahil terlatih, dan profesional dalam
,..1a l, ;:t
mendidik dan melatih binatang berburu. -t o , a:.ri r;1
3. Melatih, mengajari, dan mendidikbinatang a:J-lt
berburu menurut apa yang diajarkan dan o?
diilhamkan Allah SWT kepadanya, yaitu jtal *Jrt .-rir ;i .{E)\j Jruo t:, . o.,o . tl ol t , ,
Yl
mengejar buruan ketika dilepas dan
* d;ifiidl3k;'i*;i *v
diperintahkan oleh majikannya, berhenti
ketika disuruh berhenti oleh majikannya, "lika kamu *"t po, oniing berburu kamu yang
menangkap buruan dan tidak memakan- telah terdidik dankamupun menyebut nama Allah
nya jika binatang berburu itu adalah anjing SWT ketika melepasnya, makanlah dari apa yang
dan akan kembali kepada majikannya
ditangkap oleh anjing tersebut karena semata-mata
ketika dipanggil jika itu berupa burung
untuk kamu. Kecuali jika anjing itu memakan dari
semacam elang. hasil tangkapannya itu, maka janganlah kamu
memakannya, karena aku khawatir anjing itu me-
Untuk mengetahui jika anjing berburu nangkapnya untuk dirinya sendiri." (HR Imam
Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
memang sudah terdidik dan terlatih adalah
Dalam sebuah riwayat disebutkan dengan
harus dibuktikan sebanyak tiga kali. fika dalam redaksi,
uji coba sebanyak tiga kali itu anjing tersebut
tur"n "tr""',d"n ,.{lat|
;p:.\-.,lrr ;:r 'i't1 iAt $g ,l;)i riy tika Allah SWT menuturkan hal-hal yang
diharamkan dan hal-hal yang dihalalkan,
k i'i;it* r"ri ot: i;;u V ^s;''fi Af; ifii
menjelaskan halal dan haram, pada waktu
l::K! ,-j<it 3g r; F(. yang sama. Dia juga menegaskan dan meng-
'ip abila kamu *drp or rni ingmu yang terlatih, garisbawahi bahwa Dia akan menghisab semua
sebutlah nama Allah. lika anjing itu menangkap manusia atas amal perbuatannya tanpa sedikit
hasil buruan untuk kamu, lalu kamu mendapati pun menundanya ketika hari perhitungan amal
hasil tangkapannya itu masih hidup, sembelihlah. telah datang. Diriwayatkan, bahwasanya Allah
Iika kamu mendapatinya telah dibunuh dan SWT menghisab umat manusia seluruhnya
anjingmu itu tidak memakan darinya, makanlah dalam tempo hanya sekitar setengah hari saja.
karena sesungguhnya tangkapan anjing seperti itu
adalah sudah merup akan p enyemb elihail' Pada hari ini, dihalalkan bagi kamu apa-
Sebutlah nama Allah SWT ketika kamu a p a yan g b a ik (ath -T h alty ib a a t), s eb a gai ka ru n i a
melepas anjing berburu milikmu. Hal ini
diperkuat oleh hadits Adi bin Hatim di atas. dan kemurahan dari Allah SWT. Ath-Thayyibaat
adalah sesuatu yang dinilai baik dan diingini
Dalam hal in i, at:Tasmiyah (menyebut nama menurut orang-orang yang memiliki jiwa yang
Allah S\AI[, membaca basmalah) adalah wajib
menurut mayoritas ulama, sedangkan menurut mulia.
imam Asy-Syafi'i adalah sunnah. Dihalalkan bagi kamu makanan orang-
orang Ahlul Kitab. Yang dimaksud dengan
Bertalowalah kamu kepada Allah SWT makanan Ahlul Kitab di sini adalah sembelihan
Ahlul Kitab menurut mayoritas ulama, bu-
menyangkut aturan dan batasan-batasan ini. kan roti, buah-buahan, dan bukan pula jenis
fanganlah kamu sekali-kali melanggar dan me- makanan yang lainnya. Karena hewan sem-
nyalahi perintah-Nya menyangkut tuntunan belihan yang bisa berubah menjadi makanan
dan bimbingan-Nya yang disampaikan kepada-
dengan adanya tindakan mereka, yaitu penyem-
mu. Lakukanlah langkah perlindungan diri
dari adzab Allah SWT dengan menjalankan belihan. Adapun jenis makanan yang lain,
maka itu adalah mubah bagi semua manusia,
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
sehingga oleh karena itu, tidak ada relevansinya
Sesungguhnya Allah SWT sangat cepat
hisabnya, yakni Allah SWT menghisab kamu untuk menyinggungnya di sini secara khusus
sekalian atas semua amal perbuatan kalian
menyangkut Ahlul Kitab.
tanpa berlambat-lambat dan menunda-nunda
sedikit pun, dan tanpa menyia-nyiakan sedikit Ahlul Kitab adalah umat Yahudi dan umat
Nasrani yang Allah SWT menurunkan Taurat
pun dari amal perbuatan kalian. Dia akan dan Injil kepada para nabi mereka.
menghisab kalian atas semua amal perbuatan Oleh karena itu, tidak halal hewan sem-
belihan orang musyrik penyembah berhala
kalian dan akan membalas kalian di dunia dan arca (paganis). Ibnu farir meriwayatkan
dari Abu Darda r.a dan Ibnu Zaid, bahwasanya
dan akhirat. Allah SWT akan menghisab umat mereka berdua dianya tentang hewan yang
manusia seluruhnya pada hari Kiamat dalam
satu waktu yang sama. Oleh karena itu, hisab- disembelih oleh Ahlul Kitab untuk tempat ibadah
Nya sangatlah cepat. mereka (gereja, sinagog), lalu mereka berdua
memfatwakan boleh memakannya. Ibnu Zaid
Persesuaian atau relevansi hal ini dengan mengatakan Allah SWT menghalalkan makanan
apa yang disebutkan sebelumnya adalah ke-
mereka tanpa membuat suatu pengecualian.
Abud Darda, ketika ditanya tentang se-
I*tu M'"'*I"'o 3 *{rt{,.dfG*B},b,u*
""'n"l-wt""'lo"t'
ekor domba yang disembelih untuk sebuah memberikan suatu celah yang syar'i bagi orang
kafir untuk menguasai orang-orang Mukmin.
gereja bernama firjis, "Mereka memberi
Dihalalkan bagi kalian wahai orang-orang
kami hadiah dari domba sembelihan, apakah
boleh kami memakannya?" Abu Darda pun Mukmin menikahi perempuan-perempuan
berkata, "Ya Allah, kami memohon ampunan. merdeka dari kaum perempuan Mukminah
Sesungguhnya mereka adalah Ahlul Kitab, dan kaum perempuan Ahlul Kitab; perempuan
Yahudi dan Nasrani, baik perempuan Ahlul
makanan mereka halal bagi kita, dan makanan Kitab adalah berstatus kafir dzimmi maupun
kita halal bagi mereka." Ia pun memerintahkan kafir harbi. Hal ini jika kalian membayar mahar
untuk memakannya.
atau mas kawin mereka. penyebutan qaid
Tidak halal hewan sembelihan orang-
orang Majusi dan tidak halal pula menikah atau kualifikasi pembayaran mahar di sini
dengan perempuan Majusi. Hal ini berdasarkan adalah untuk mempertegas hukum wajibnya
sebuah keterangan dalam as-Sunnah an- membayar maha4, bukan karena itu adalah
Nabawiyyah. sebagai syarat kehalalan menikahi.
Makanan kalian juga halal bagiAhlul Kitab, Penyebutan perempuan merdeka secara
yakni hewan sembelihan kaum Muslimin juga
halal bagi Ahlul Kitab. Kamu boleh memberi khusus di sini dengan maksud untuklebih mem-
mereka makan dari hewan sembelihan kalian berikan dorongan untuk menikahi perempuan
dan boleh pula menjualnya kepada mereka.
yang lebih utama dari kaum perempuan
Hal ini fdan sembelihan kalian kaum Mus-
limin juga halal bagi Ahlul Kitab) disebutkan yang ada, yaitu perempuan yang berstatus
di sini, dengan tujuan untuk menggarisbawahi
bahwa ada perbedaan hukum antara hewan merdeka, bukannya memberikan pengertian
sembelihan dan pernikahan. Karena diboleh-
selain perempuan merdeka adalah tidak halal,
kannya hewan sembelihan di sini berlaku bagi karena menikahi budak perempuan Muslimah
kedua belah pihak sehingga hewan sembelihan
Ahlul Kitab adalah halal bagi kaum Muslimin adalah sah berdasarkan kesepakatan, termasuk
dan begitu juga sebaliknya sembelihan kaum menurut Imam Abu Hanifah.
Muslimin halal bagiAhlul Kitab. Berbeda dengan
masalah pernikahan karena diperbolehkan Dihalalkan bagi kalian menikahi perem-
puan-perempuan merdeka, sedang kalian se-
hanya bagi satu pihak saja, dalam arti orang bagai orang yang menjaga diri dari perbuatan
laki-laki Muslim boleh menikahi perempuan zina, serta menikahi mereka dengan maksud
Ahlul Kitab, sementara laki-laki Ahlul Kitab untuk menjaga diri dari perbuatan zina, bukan
orang yang melakukan perbuatan zina yang
tidak boleh menikahi perempuan Muslimah. keji secara terang-terangan, dan tidak pula
orang yang mengambil perempuan sebagai
Perbedaannya di sini sudah jelas, yaitu gundik atau perempuan simpanan, dan bukan
pula orang yang melakukan zina secara sem-
diberlakukannya hukum halal hewan sem- bunyi-sembunyi dan diam-diam.
belihan bagi kedua belah pihak tidak ber-
Yang diperbolehkan adalah menikahi pe-
implikasi sesuatu yang terlarang. ]ika se- rempuan-perempuan merdeka yang menjaga
andainya laki-laki Ahlul Kitab diperbolehkan diri dan kehormatannya dari perbuatan zina,
menikah dengan perempuan Muslimah, tentu- dengan syarat membayar mahar atau mas
nya mereka memiliki semacam otoritas syar,i kawin mereka, dengan maksud dan tujuan
atau legal atas para istri mereka, sementara untuk menjaga dan memelihara diri dari per-
Allah SWT telah menetapkan untuk tidak
buatan zina, bukan untuk menumpahkan,,air,,
sembarangan melalui perzinaan secara terang-
TAFSIRAL-MUNIR]ILID 3
terangan dan tidak pula melalui perzinaan makanan-makanan yang buruk dan kotor
secara diam-diam, yaitu memiliki gundik atau yang diharamkan oleh syari'at.
perempuan simpanan yang tidak sah.
2. Diperbolehkannya berburu dengan meng-
Kemudian Allah SWT memperingatkan
gunakan media binatang dan burung pem-
dan mewanti-wanti jangan sampai melakukan
pelanggaran terhadap aturan-aturan-Nya, serta buru, dengan syarat binatang dan burung
memotivasi untuk memegang teguh hukum-
yang digunakan berburu itu terlatih dan
hukum halal tersebut, terdidik orang yang melatih dan men-
didiknya haruslah orang yang memang
Barangsiapa yang mengingkari aturan,
mahir, terampil, berpengalaman dan pro-
hukum, perintah dan larangan-larangan Islam,
menolak pokok-pokok iman dan cabang-ca- fesional, serta ia melatih dan mengajari
bangnya, sungguh berarti ia telah menggugur- binatang dan burung tersebut dari apa
kan dan menghapus pahala amal perbuatannya,
dan ia menjadi orang yang merugi di dunia dan yang diajarkan dan diilhamkan oleh Allah
SWT kepadanya, yaitu iika binatang dan
akhirat. Kerugiannya di dunia berdasarkan burung disuruh lari atau terbang, hewan itu
akan lari atau terbang, jika dipanggil mau
pertimbangan amal-amalnya menjadi hilang datang dan jika ia disuruh berhenti setelah
berhasil menangkap buruannya, hewan itu
dan ia tidak bisa mendapatkan faedah apa-apa akan berhenti, serta tidak memakan hasil
darinya. Sedangkan kerugiannya di akhirat, buruannya itu. Intinya adalah binatang
karena ia tidak mendapatkan pahala apa-apa atau burung yang digunakan berburu harus
dan ia termasuk orang yang merugi dan seng- memahami dan menuruti instruksi yang
sara di dalam neraka fahannam. diberikan dan hewan itu tidak memakan
Dalam ayat ini, disebutkan kata {,iCjl}, dari hasil buruannya. fika ada salah satu
syarat ini yang tidak terpenuhi, terdapat
namun yang dimaksudkan adalah e qA) (hal-
perbedaan pendapat di antara para ulama.
hal yang harus diimani) sebagai bentuk ung-
kapan majaz. Yang dimaksudkan di sini adalah 3. Hewan hasil buruan yang didapati oleh
aturan-aturan syari'at, perintah, larangan dan orang yang berburu telah mati karena di-
kewajiban-kewajiban agama. Ada yang me- lukai dan dibunuh oleh binatang pemburu
yang digunakannya adalah halal. Hal ini
ngatakan bahwa maksudnya adalah k ;t>
1ot:Jjr Jt [barangsiapa yang kufur kepada berdasarkan kemutlak an ayat i<:Ji q ,FF
Tuhan keimanan) sebagai bentuk maiaz de- (,5{.; makanlah dari apa yang ditangkap
ngan membuang sebagian kalimat. Tujuan
dan maksud dari ayat ini adalah mempertegas oleh binatang berburu yang semata-
krusialitas hal yang dihalalkan dan hal yang
diharamkan Allah SWT serta memperkeras mata untuk kamu dan binatang berburu
ancaman terhadap orang yang membangkang tidak memakan dari tangkapannya. fika
dan melanggar. anjing atau binatang berburu lainnya
ternyata memakan hasil tangkapannya,
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum hasil tangkapannya tidak halal menurut
Ayat (p ;i ,iu e1i;.b menunjukkan se- mayoritas ulama. Itu berarti binatang ter-
sebut menangkap buruannya untuk diri
jumlah hal sebagai berikut. sendiri, bukan untuk majikannya. Namun
L. Dihalalkan makanan-makanan yang di- ketentuan ini tidak mereka berlakukan
nilai baik oleh jiwa-jiwa yang mulia, bukan untuk binatang berburu berupa burung se-
'TAFSIRAI-MUNIRIILIp 3 +..fir -1----*--\ surah at-Maa'tdah
hingga meskipun burung yang digunakan gunakan untuk berburu, janganlah kamu
memakannya." (HR Imam Ahmad, Bukhari
berburu tersebut memakan hasil tangkap- danMuslim)
annya, hasil tangkapan burung tersebut Dalam sebuah riwayat disebutkan,
tetap halal dimakan. Sementara itu, ulama "t; ?n ii ry &,*" etrty
Malikiyyah memperbolehkan memakan
;1
hasil tangkapan yang dimakan oleh bi-
"Karent sesungguhnya basmalah yang
natang berburu yang menangkapnya, kamu baca adalah untuk anjing milikmu,
bukan untuk anj ing lainnya."
sekalipun yang tersisa hanya tinggal se-
fika ada dua orang berburu bersama-
potong saja, baik binatang berburu yang sama dengan melepas dua anjing, hasil
buruan yang ditangkap adalah milik me-
memakannya berupa anjing harimau, reka berdua.
maupun burung. Begitu juga, jika ada hewan buruan
ditembak dengan semacam panah, Ialu
Oleh karena itu, jika buruan ke-
hewan itu terjun jatuh dari atas bukit, atau
dapatan mati di mulut anjing tanpa ada tenggelam ke dalam ai4 atau hilang tidak
goresan luka, tidakboleh dimakan. Karena ditemukan selama tiga hari, lalu hewan
berarti buruan itu mati tercekik sehingga buruan itu mati tanpa sepenglihatan
mirip hewan disembelih dengan pisau
orang yang berburu, hewan tersebut tidak
tumpul, lalu hewan itu mati sebelum ke- boleh dimakan. Hal ini berdasarkan sabda
rongkongannya sempat terpotong. Rasulullah saw kepada Adi bin Hatim
Mayoritas ulama berpendapat bahwa dalam sebuah hadits muttafaq'alaihi yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari
jika binatang berburu yang digunakan dan Muslim,
meminum darah hewan buruannya, he- aG ry/o/\, lr el ftu,tl:, 4t:rt,
wan hasil buruannya boleh dimakan. S'&;in\yol-.,r'-o
Sementara asy-Sya'bi dan ats-Tsauri me- ry *c";AL
i iiy ,fu X ,61 er;;; t;kr Jti
makruhkannya.
A&, 'ri {ro i\)t 6_,i:
Apabila seseorang yang berburu
"Dan jikn kamu menembakhewan buruo,
mendapati ada anjing lain yang bersama dengan p anah, sebuthh nama,\llah SWT (ketikn
dengan anjing berburu miliknya, kasus kamu menembakkannya). Lalu jika hewan
ini dipahami dalam konteks bahwa anjing
buruan itu hilang dari dirimu selama sehari,
lain itu bukanlah anjing yang dilepas dari
lalu pada esok harinya kamu menemukannya
seorang pemburu lain dan anjing lain itu dan kamu tidak mendapati pada tubuhnya
melainkan bekas anak panahmu, makanlah.
adalah anjing yang berkeliaran mencari
lika kamu mendapatinya tenggelam di dalam
buruan karena dorongan naluri sendiri
air, jangan knmu makan, karena kamu tidak
serta untuk kepentingan diri sendiri se-
hingga hasil buruan tidak boleh dimakan.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
saw. dalam hadits Adi bin Harim yang di-
riwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari,
dan Muslim,
btbo t2, JS Gp tpu; it,
"f'C
"lika ada onling-oniirg lain yarg ber-
baur dengan anjing milikmu yang kamu
tahu, apakahhewan itu mati karena tenggelam orang bodoh. Seekor anjing ketika dilatih
atau knrena tembakan anak panahmd' (HR dan diajari, ia memiliki nilai lebih diban-
Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim) dingkan anjing-anjing lain. Keutamaan dan
kemuliaan orang yang berilmu semakin
Abu Dawud meriwayatkan dalam
bertambah ketika ia mengamalkan ilmu
hadits Abu Tsa'labah al-Khusyani,
yang ia miliki. Hal ini berdasarkan perkata-
';l $t, ry p c; et; +G Ly
Upt:*:,;.Jr5;t:i.F& an Ali Ibnu Abu Thalib, "Setiap sesuatu
"lika hewan buruanmu itu hilang dari memiliki nilai, dan nilai seseorang adalah
dirimu selama sehari, lalu kamu menemu- sesuai dengan kepandaian dan keahlian
kannya dan kamu tidak mendapati pada yang ia praktikkan secara profesional."
tubuh hewan itu kecuali bekas anak panah-
/nu, makanlah." Ada tambahan redalcsi, 6. Wajib menyebut nama Allah SWT (mem-
"lalu kamu baru menemukannya setelah tiga baca basmalah) ketika melepaskan bina-
hari, maka makanhh selama belum mulai
membusuk." (HR Abu Dawud) tang pemburu. Hal ini berdasarkan ayat,
Imam Malih Imam Abu Hanifah dan {iE } ;t r ryiti$.Ini adalah pendapat mayo-
Imam asy-Syafi'i memperbolehkan ber- ritas ulama selain asy-Syafi'i. Pendapat
ini didukung oleh sabda Rasulullah saw.
buru dengan menggunakan anjing milik
dalam hadits Adi bin Hatim di atas,
orang Yahudi dan Nasrani, jika orang
kll ill o"ft) ;rat ,rxt c-t;3i r;1
yang berburu adalah seorang Muslim.
Mayoritas ulama selain Imam Malik "Apabila kamu melepas anjingmu dan
kamu menyebut nama Allah SWT ketika
memperbolehkan buruan hasil tangkapan
melepasnya, makanlah hasil tangkapAnnya."
orang Ahlul Kitab.
Adapun ketika mendapati hewan hasil
4. Boleh memiliki anjing untuk berburu ber- buruan masih dalam keadaan hidup, wajib
dasarkan ayat {q1*;l\ n t u;}. Hal ini menyebut nama Allah SWT ketika menyem-
dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan belihnya.
oleh Imam Muslim dari Ibnu Umar dari Sementara itu, dalam hal ini Imam asy-
Rasulullah saw., Syafii berpendapat, bahwa menyebut nama
l* ,#t;,'6 qir.itI Allah SWT (membacabasmalah) adalah sunnah.
v +ey J\i I o, q o.
Dari ayat selanjutnya {-riul' i4'bi;ir} bisa
z-. W
diambil sejumlah kesimpulan sebagai berikut.
9tL'e ty.F eii b
1. Dihalalkannya rezeki yang baik, yaitu
"Barangsiapa yang memiliki (meme-
apa yang dinilai baik oleh jiwa-jiwa yang
lihara) anjing, pahalanya berkurang sebanyak mulia.
dua qiiraath setiap harinya, kecuali anjing 2. Dihalalkan memakan dari hewan sem-
berburu dan anjing untuk menjaga ternak." belihan Ahlul Kitab [umat Yahudi dan
(HR Muslim) Nasrani).
5. eyrt {i* u;} juga menunjukkan bahwa Tidak ada lagi perselisihan pendapat
orang yang berilmu lebih mulia daripada di antara para ulama bahwa makanan
Ahlul Kitab yang tidak memerlukan pe-
nyembelihan seperti buah-buahan dan dan tidak boleh pula menikahi kaum pe-
rempuannya. Alasannya karena mereka
gandum boleh dimakan, karena makanan- bukanlah Ahlul Kitab berdasarkan pen-
dapatyang masyhur menurut ulama.
makanan seperti ini tidak menimbulkan
Tidak apa-apa makan, minum, dan
suatu kemudharatan apa pun hanya karena memasak dengan menggunakan wadah
dimiliki oleh orang tertentu. milik orang-orang kafir secara keseluruh-
an selama itu bukanlah wadah dari emas,
Adapun makanan yang membutuhkan perak atau kulit babi, setelah sebelumnya
suafu usaha tertentu atau suatu proses dicuci terlebih dahulu dan dipanaskan.
Mereka tidak biasa memerhatikan dan
pembuatan seperti roti, min5rak dan lain menghindari hal-hal yang najis, serta
mereka biasa memakan bangkai. Oleh
sebagainya, dan penyembelihan yang mem-
butuhkan unsur agama dan niat, Allah SWT karena itu, ketika mereka memasakdengan
memberikan rukhshah di dalamnya, sebagai
bentuk keramahan untuk memikat hati Ahlul menggunakan periuk, periuk itu terkena
Kitab dan membuat mereka tertarik dan najis sehingga harus dicuci terlebih dahulu.
Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari
senang kepada Islam, walau meskipun orang hadits Abu Tsa'labah al-Khusyani, ia ber-
Nasrani ketika menyembelih mengucapkan kata,
"Bismil Masiih" (dengan menyebut nama
Al-Masih) dan orang Yahudi mengucapkan, yr j;: .:ri
"Bismi 'Uzair" (dengan menyebut nama Wt-ls F 6i,*u r:4 p ot.
Uzair). Karena orang Nasrani dan orang
Aku datang menemui Rasulullah saw.
Yahudi menyembelih atas dasar millah. lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kami
hidup di daerah pemukiman Ahlul Ktab,
Mayoritas berpendapat bahwa pe-
nyembelihan adalah faktor yang berperan kami makan di dalam wadah-wadah mereka.
dalam kehalalan hewan sembelihan, baik
yang halal bagi Ahlul Kitab maupun yang Dan daerah itu juga merupakan daerah
haram bagi mereka. Sementara itu, ada
sekelompok ulama berpendapat, bahwa berburu, aku berburu dengan senjata panah,
yang halal bagi kita dari sembelihan Ahlul dengan anjingku yang terlatih dan terdidik,
dan dengan anjingku yang tidak terlatih dan
Kitab adalah apayang juga halal bagi mereka.
tidak terdidik. Beritahukanlah kepadaku
Karena apa yang tidak halal bagi Ahlul Kitab,
penyembelihan mereka tidak bisa menjadi apa yang halal bagi kami dari semua itu?'
faktor yang memberikan efek pada apa yang
tidak halal bagi mereka itu. Oleh karena
itu, lemak murni dari hewan sembelihan
Ahlul Kitab tidak halal. Dalam hal ini, se-
kelompok ulama tersebut membatasi kata
"ath-Tha'aam" (makanan) di sini hanya
pada sebagian cakupannya. Sementara itu,
mayoritas ulama memahaminya dalam
konteks keumuman cakupannya meliputi
semua yang boleh dimakan.
Ulama sepakat kecuali segelintir
ulama, bahwa hewan sembelihan orang
kafir (paganis) adalah tidak boleh dimakan
Rasulullah saw. pun bersabda, Adapun apa KEWAJTBAN WUDHU, MANDI DARI JINABAH,
yang kamu tuturkan bahwa kamu berada di TAYAMMUM, DAN MENGINGAT NIKMAT
daerah sekelompok orang dari Ahlul Kitab ALLAH SWT
yang kamu makan di dalam wadah-wadah
mereka. Iika kamu masih bisa menemukan Surah al-Maa'idah Ayat 6 - 7
selain wadah mereka, janganlah kamu makan 6Gtt;M\Jt'3gW\3jr6(
#AW;vegtJtgr($f+J
di dalam wadah mereka. Namun jika kamu
t lt' fr5y'q@\JtW;v
memang tidak bisa menemukan wadah lain itj:.,,Fiu;"iL36\"#G
selain wadah milik mereka, cucilah terlebih
dahulu, kemudian b aru kamu gunakan untuk fr;qt'#{y43\G(11AL
makan." (HRMuslim)
"H?aW6$t:$t{#'kYQ
3. Diperbolehkan memberi makan orang
Ahlul Kitab dari hewan sembelihan kaum @"4G$3&7f2-a,_;'s;+a;t"l€ir,;;#Y:.fUiQ4-it33
Muslimin. Oleh karena itu, jika mereka
"e* A\iq\iLir, ffi 'sj#fiA
membeli daging dari kita, daging itu W,,,ii,'ty'4 #5Aitfr%
halal bagi mereka dan harga daging yang ;iLAt,2tr,$'At(rttilrtitV:Cl:V
dibayar oleh mereka juga halal bagi kita.
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
4. Pensyari'atan menikahi perempuan-pe- kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuh-
rempuan Mukminah yang muhshanah lah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan
dan perempuan-perempuan Ahlul Kitab
yang muhshanah. Yang dimaksud dengan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu
sampai ke kedua mata kaki. Iika kamu junub
perempuan muhshanah di sini adalah pe- maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari temPat buang air
rempuan merdeka menurut pendapat (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika
Mujahid dan mayoritas ulama. Sedangkan kamu tidak memp eroleh air, maka b er tay amumlah
dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu
menurut pendapat Ibnu Abbas, adalah
perempuan baik-baik (menjaga diri dari dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak
perbuatan zina). ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak mem-
bersihkan kamu dan menyemPurnakan nikmat-
5. Batal dan terhapusnya pahala amal sese- Nya bagimu, agar kamu bersyukur. Dan ingatlah
akan karunia Allah kepadamu dan perjanjian-
orang jika ia ingkar terhadap hukum- Nya yang telah diikatkan kepadamu, ketika kamu
mengatakan,'KAmi mendengar dan kami menaati.'
hukum dan syari'at-syari'at Allah SWT.
serta kufur kepada pokok-pokok iman dan
cabang-cabangnya. Hal ini berdasarkan
ayat {ot!'j," ';9; ,ri} barangsiapa kafir
kepada apa yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. atau mengingkari
keimanan, 4""t + -riip sungguh pahala
amalnya menjadi batal dan terhapus se-
hingga amalnya sama sekali tidakmemiliki
faedah ukhrawiyah lagi.
Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Balaaghah
Maha Mengetahui segala isi hati." (al-Maa'idah:
lt #$:J,:^t ,iF jika kamu ingin berdiri
6-7)
mengerjakan shalat. Dalam kalimat ini, ke-
inginan melakukan perbuatan diungkapkan
Qiraa'aat dengan perbuatan itu sendiri, dan menempat-
t,f"')l.-.,r.ir.,Jf l<an musabbab (akibat) pada posisi sebab, ka-
L. ,ga'.,it> Ini adalah qiraa'oat Nafi', Ibnu rena adanya mulaabasah atau korelasi erat
Amir; Hafsh, dan al-Kisa'i. yang saling beriringan dan ketersambungan di
2. (6r;.3L) Ini adalah qiraa'aat imam yang antara keduanya sebagaimana yang dituturkan
lain. oleh az-Zamakhsyari.
(/-4,.t-l "t-f Dalam kalimat ini juga terdapat peringkas-
Qiraa'aat Qalun dan Abu Amr adalah
an kata-kata (al-lijaaz) dengan membuang
dengan menggugurkan hamzah yang pertama
disertai dengan madd dan qashr. sebagian kalimat, yakni ely $it;>';t 't ;!i sts
Qiraa'oat Warsy adalah dengan men- jika kamu hendak mengerjakan shalat, sedang
tashiil hamzah yang kedua. kamu dalam keadaan hadats.
Sedangkan qiraa'aat imam yang lain ada-
Mufradaat Lughawiyyah
lah dengan membaca nyata dan jelas (tahqiiq)
kedua hamzah yang ada seperti biasa. (irr, ,ll # apabila kamu hendak
{#'j} '1lF
mengerjakan shalat, sementara kamu sedang
Hamzah dan al-Kisa'i membaca Gi).
dalam keadaan hadats.
{i(;;} Bentuk jamak dari lijiy [muka).
Batasan muka secara garis vertikal adalah
antara mulai tempat tumbuhnya rambut ke-
I'raab pala hingga ke ujung pangkal dua rahang atau
*pU;t;F Dengan dibaca nashab {ifulfr} bagian bawah janggut. Sementara secara garis
di-'athaf-l<an k(espt:a',di'ta..6)k.ia..t;tta..#){..+:,<t,t,i'*:]tl,*!:];.u:S:t.ehingga horizontal adalah antara dua telinga, kiri dan
aslinya adalah
kanan. {*'-r'} Bentuk jamak dari <;,!l [siku),
Ada yang membaca jarr QAi,'.,|i1, di:athaf- yaitu persendian yang menyambungkan
kan kepada l<ata {ilit}, sedangkan kata yang antara lengan bawah dengan lengan atas.
menunjukkan pengertian wajib membasuh {1ttir, t'r:-:tr& Huruf iarr ba' di sini me-
adalah dikira-kirakan sehingga seakan-akan miliki makna al-Ilshaaq fmenempelkan). Yakni
d ikatakan 1>u:.,'Sit-.,tj;. tempelkanlah pengusapan pada kepala tanpa
Abu Zaid al-Anshari, salah seorang pe- mengalirkan air. Ini adalah bentuk rvm jenis,
rawi hadits yang tsiqah dan termasuk pakar oleh karena itu, menurut Imam asy-Syafi'i, di
bahasa, ia termasuk orang yang adil dan salah dalamnya cukup dengan apa yang sudah bisa
satu pengikut aliran Syi'ah, meninggal dunia disebut dengan mengusap, yaitu mengusap
pada tahun 275 H, mengatakan, "Al-Mashu sebagian rambut kepala. (*<rF dua tulang
adalah pembasuhan ringan, lalu as-Sunnah yang menonjol pada tempat pertemuan antara
menjelaskan bahwasanya yang dimaksud de- betis dengan telapak kaki dari dua sisi (mata
ngan al-Mashu untuk kaki adalah membasuh." kaki).
{t:ll pi,.,1j} dan apabila kamu mengalami
janabat (hadats besar) karena jima atau me-
ngeluarkan air mani. {'r*u[] maka mandilah et. qrbo- ,tr;oiil Li,-a,:"., 6,f,t1 ,-,),Y'. €,;LnJ
kamu. ,i^,,5. ;i ,) i6 ,,-,t;lt ,c Jctt .G
Sebab Turunnya Ayat li:u',u6r ;;';*.j;u; G"r* * .f e
Bukhari meriwayatkan dari Aisyah, ia ber- *,ct +t,* j.i,t*,pt*1, l,
kata, "Ketika kejadian apa yang menyangkut
lrjqA#3*i g.- kalungku, dan ahlul ifti (orang-orang yang me-
ar Jui E1l ;)-aJt nyebarkan berita dusta yang menuduh Aisyah telah
i"*;;lpi" * .iitt &.qd, berselingkuh) pun mengatakan apa yang mereka
katakan, aku pun pergi lagi bersama Rasulullah
"Kalungku jatuh dan hilang di tengah gurun, saw. dalam suatu perjalanan perang yang lain.
sedang kami hendak memasuki Madinah. Lalu Lalu kalungku pun kembali terjatuh dan hilang
Rasulullah saw. menderumkan unta beliau dan
turun, lalu beliau merebahkan kepala beliau di hingga menjadikan orang-orang terpalcsa berhenti
atas pangkuanku untuk tidur. Lalu,\bu Bakar ash- untuk mencarinya. Lalu Abu Bakar ash-Shiddiq
Shiddiq pun datang menghampiriku, lalu ia pun
berkata kepadaku, 'Wahai Putriku, setiap kali
memukul pada b agian dadaku dengan keras, seraya dalam perjalanan, kamu selalu menimbulkan
berkata,'Kamu telah menahan perjalanan orang- kesusahan bagi orang-orang! Lalu Allah SWT pun
orang gara-gara kalungmu.' Kemudian Rasulullah menurunkan ayat tentang pemberian rukhshah
saw. bangun dan waktu Shubuh pun datang, lalu
beliau mencari air, namun tidak menemukannya. untuk bertayammum. Lalu Abu Bakar ash-
Lalu turunlah ayat 6 surah al-Maa'idah. (Hal ini Shiddiq berkata kepadaku,'Sungguh, kamu adalah
terjadi pada kejadian Perang al-Muraisi). Lalu p erempuan yang dib erkahi."' (HR ath-Thabrani)
Usaid bin Hudhair berkata, 'Sungguh, Allah SWT
telah memberkahi kalian wahai keluarga Abu Selanjutnya, as-Suyuthi menuturkan dua
Bakar untuk orang- orang.' (HR Bukhari)
catatan yang secara ringkas bisa disebutkan
Ath-Thabrani meriwayatkan dari Aisyah,
ia berkata, sebagai berikut.
i,C a l. Apakah yang dimaksud dengan ayat
tayammum adalah ayat 6 surah al-
(ll,u/ 1."
Maa'idah atau ayat 43 surah an-Nisaa'.
Bukhari lebih cenderung pada pendapat
yang mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan ayat tayammum adalah ayat 6
surah al-Maa'idah. As-Suyuthi mengatakan
ini adalah pendapat yang benar karena hal
inilah yang disebutkan secara jelas dan
eksplisit dalam jalur periwayatan Bukhari
dari Aisyah tersebut. Perlu diketahui juga
di sini bahwa Al-Wahidi juga menuturkan
hadits ini dalam, Asbaabun Nuzuul ketika
menyebutkan ayat 43 surah an-Nisaa'.
2. Hadits Bukhari tersebut menunjukkan
bahwa wudhu sebenarnya telah wajib
bagi mereka sebelum turunnya ayat ini
(ayat 6 surah al-Maa'idah). Oleh karena mendenga4, patuh dan taat kepada Allah SWT
itu, mereka merasa berat dan gusar ketika dan Rasul-Nya.
mereka berhenti di tengah perjalanan Abu Dawud, ath-Thayalisi, Imam Ahmad,
tanpa memiliki persediaan air: Hal yang dan Baihaqi meriwayatkan dari fabir dari
sudah bisa dipastikan kebenarannya dalam
Sirah Nabawiyyah adalah bahwasanya Rasulullah saw,
semenjak shalat diwajibkan atas Rasu-
lullah saw., beliau tidak menjalankan sha- :p':fu'ay, ,i>'bt ?tcYt.c, t .o
lat melainkan dengan wudhu. Ibnu Abdil
Barr mengatakan hikmah di balik turun- "Kunci surga adalah shalat, sedangkan
nya ayat wudhu meskipun praktik wudhu
kunci shalat adalah sucl." (HR Abu Dawud, ath-
sebenarnya telah dijalankan sebelum Thayalisi, Imam Ahmad, dan Baihaqi)
itu, supaya kewajiban wudhu menjadi
Dengan kata lain, manusia memiliki ber-
bagian yang dibaca dalam Al-Qur'an. Ada
bagai hasrat alamiah atau naluriah yang
ulama lain mengatakan bahwa ada ke-
memang sudah menjadi pembawaannya, yaitu
mungkinan bagian awal ayat ini turun hasrat dan keinginan terhadap makanan dan
hasrat biologis pernikahan. Manusia memiliki
terlebih dahulu bersama dengan mulai hak untuk menikmatinya dengan aturan, dan
berlakunya kewajiban wudhu. Kemudian pada waktu yang sama, manusia juga memiliki
sisa ayat baru turun setelah itu, yaitu kewajiban-kewajiban yang harus ia tunaikan.
penyebutan tayammum dalam kisah ini.
Setelah Allah SWT menjelaskan kepada
As-Suyuthi mengatakan pandangan yang manusia tentang apa yang Dia halalkan dan
pertama adalah yang lebih tepat karena Dia haramkan baginya berupa berbagai jenis
makanan dan pernikahan, Allah SWT mulai
kewajiban wudhu berlaku bersamaan menjelaskan kewajiban manusia yang harus
ia tunaikan kepada Allah SWT sebagai bentuk
dengan berlakunya kewajiban shalat di ungkapan rasa syukur kepada-Nya atas nikmat
Mekah, sementara ayat ini termasuk ayat
yang telah Dia karuniakan kepadanya.
Madaniyah.
Oleh karena itu, kandungan ayatini masuk
Keserasian Antar Ayat
ke dalam cakupan apa yang diperintahkan
Ada dua bentuk perjanjian antara hamba
dengan Tuhannya, yaitu perjanjian R ubuubl5tah oleh Allah SWT berupa memenuhi janji, akad
dan perjanjian ketaatan. Setelah Allah SWT serta hukum-hukum syari'at. fuga, masuk ke
memenuhi janji yang pertama kepada hamba, dalam cakupan apa yang telah disebutkan di
dengan menerangkan tentang halal dan haram atas, yaitu penyempurnaan nikmat, dan ter-
menyangkut makanan dan pernikahan, Allah
SWT menuntut para hamba untuk memenuhi masuk di antaranya adalah rukhshah untuk
janji yang kedua, yaitu janji ketaatan dan ke-
taatan yang paling agung setelah iman adalah bertayammum.
shalat, sementara shalat tidak sah melainkan
harus dengan kondisi suci. Oleh karena itu, Allah Tafsir dan Penjelasan
SWT pun menuturkan kewajiban-kewajiban Wahai orang-orang yang beriman, apabila
wudhu. Kemudian, Allah SWT mengingatkan kamu hendak mengerjakan shalat, sedangkan
kamu sedang dalam keadaan berhadats -tam-
kita tentang kewajiban memenuhi janji, yaitu
bahan keterangan ini tertetapkan dalam as-
Sunnah an-Nabawiyyah- kamu harus berwudhu