TAFSIRAL-MUNIR JILID 3
keikhlasannya. Bagaimana bisa diterima suatu semisal riya, kiki4 memperturutkan hawa
kurban yang dipersembahkan tanpa dilandasi nafsu dan yang lainnya. Allah SWT berfirman,
ketalnnraan dan keikhlasan? "Kamtt tidak akan memperoleh kebajikan,
sebelum kamu menginfakkan sebagian harta
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar yang kamu cintai." (Aali'Imra an= 92)
dan yang lainnya, salah seorang dari mereka
berdua adalah pemilik ladang dan tanaman, Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
lalu ia mempersembahkan kurban dari hasil oleh imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda,
tanamannya yang paling jelek dan tidak w it JX i 5'xt 'oy uat q$
dilandasi dengan senang hati. Sedangkan yang "Wahai manusia sekalian, sesungguhnya
satunya lagi adalah pemilik ternak kambing, Allah SWT adalah Mahabaik dan Dia tidak ber-
lalu ia pun mempersembahkan kurban dari kenan menerima melainkan hal yang baik." (HR
kambingnya yang paling bagus dan paling Muslim)
gemuk dengan penuh senang hati. Sebagian
Ketika Habil mengucapkan kata-kata
ulama mengatakan bahwa konon kurban yang
diterima dimakan oleh api yang datang dari tersebut, Qabil pun tersinggung dan marah.
langit, sedangkan kurban yang tidak diterima
Ia pun mengambil sebuah besi dan me-
tidak dimakan olehnya.
mukulkannya kepada Habil. Melihat hal itu,
Lalu kedua saudara itu pun naik ke atas
bukit bersama-sama dengan ayah mereka, Habil pun berkata, "Celaka kamu wahai Qabil,
Adam. Mereka berdua meletakkan kurban di manakah posisi kamu terhadap Allah SWT
bagaimana Dia akan membalas kamu atas amal
masing-masing di atas bukit tersebut.
perbuatanmu?" Lalu Qabil pun membunuh
Kemudian, mereka bertiga duduk-duduk Habil dan melemparkan jasadnya ke dalam
menanti dan memerhatikan kurban ter- sebuah lubang, lalu menutupinya dengan
sebut. Allah SWT pun mengirim sebuah api tanah.
hingga ketika api itu berada di atas kedua Habil, si laki-laki saleh berkata jika kamu
kurban yang dipersembahkan tersebut, menjulurkan tanganmu kepadaku untuk mem-
api itu menjulur ke arah kurban milik bunuhku, maka aku tidak akan membalas
tindakan burukmu itu dengan tindakan yang
Habil lalu membawanya, dan membiarkan serupa. Karena jika aku melakukan hal ter-
kurban milik Qabil. Melihat hal itu, Qabil
pun berkata kepada Habil, "Wahai Habil, sebut, maka sama halnya aku berbuat salah
kurbanmu diterima, sedangkan kurbanku sama seperti dirimu.
ditolak. Sungguh aku akan membunuhmu."
Kemudian Habil menjelaskan alasan diri-
Lalu Habil berkata, 'Aku mempersembahkan nya tidak mau membalas, yaitu sesungguhnya
aku takut kepada hukuman dan adzab Allah
dari hartaku yang paling baik, sementara SWT apabila aku berbuat sama seperti yang
ingin kamu perbuat. Akan tetapi, aku lebih
kamu mempersembahkan dari hartamu yang
paling jelek. Sesungguhnya Allah SWT tidak memilih untuk bersabar dan mengharap
pahala dari Allah SWT. Karena perbuatan
berkenan menerima melainkan hal yang baik,
menghilangkan nyawa manusia adalah ter-
dan Allah SWT. hanya berkenan menerima masuk kejahatan terbesar.
dari orang-orang yang bertakwa." Orang- Perkataan ini secara eksplisit dan tegas
orang yang takut kepada hukuman Allah
SWT. dengan cara menjauhi perbuatan syirik
dan segenap perbuatan-perbuatan maksiat
menyatakan tidak adanya keinginan sama dan Ibnu Hibban dari Abu Musa al-Asy'ari,
sekali untuk berusaha balas membunuh, se- bersabda,
hingga situasi ini tidak masuk ke dalam cakup-
an konteks sebuah hadits yang diriwayatkan t
oleh Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan yang
i;r *).l -)--o./*5
lainnya,
"ladilah kamu seperti salah satu dari dua
e ,lr';::r: i66 @r.-rr.'-t.:.ir ,;At 61 Putra Adam yangbaik." (HR Imam Ahmad, Abu
* ft Dawud, dan Ibnu Hibban)
);j'i,.. *t J;'rr. )5 ,$t
T* *"i:Uir Dari sini, bisa dipahami bahwa Habil
af ts'iitc berupaya untuk memperingatkan dan men-
Ji
cegah Qabil melakukan pembunuhan, dengan
"lika ada dua orang Muslim saling bertemu
tiga nasihat, yaitu takut kepada Allah SWT,
dan berhadap-hadapan dengan pedang masing- memikul dua dosa, yaitu dosa membunuh dan
dosanya sendiri, sedangkan yang ketiga ter-
masing maka pihak yang membunuh dan pihak
masuk penghuni neraka dan termasuk orang-
yang dibunuh sama-sama di neraka." Lalu orang yang zalim.
dikatakan kepada Rasulullah saw., 'Wahai Rasu- Kemudian Allah SWT mengabarkan semua
nasihat tersebut tidak memberikan pengaruh
lullah, jika pihak yang membunuh di neraka apa pun terhadap diri Qabil dan tidak ada yang
bisa menyadarkan dirinya. Hawa nafsu Qabil
memang sudah s emestinya, lalu b agaimana dengan menjadikan tindakan membunuh saudaranya
tampak baik di matanya, dan memotivasi diri-
pihak yang dibunuh, kenapa ia juga di neraka?' nya untuk melakukan pembunuhan tersebut
Rasulullah saw. bersabda,'Karena ia juga berupaya sehingga akhirnya ia pun benar-benar mem-
ingin membunuh lawannya tersebut."' (HR Imam
Ahmad, Bukhari, dan Muslim) bunuh saudaranya. Oleh karena itu, ia pun
Kemudian, Habil melanjutkan nasihatnya menjadi salah seorang dari golongan orang-
yang kuat, menyentuh dan berkesan yang orang yang mengalami kerugian terhadap diri
mengingatkan kepada adzab akhirat, siapa sendiri di dunia maupun di akhirat. Adakah
tahu barangkali nasihat itu bisa mencegah kerugian yang lebih besar dari tindak kejahatan
pembunuhan tersebut?
saudaranya dari keinginan untuk membunuh-
nya, Dengan sikap yang lebih memilih sabar Kemudian, Qabil si pembunuh pun ke-
dan tidak ingin berupaya membalas tindak
kejahatan dengan kejahatan serupa, sesung- bingungan, merasakan seakan-akan dunia ini
guhnya dengan sikapku itu aku ingin supaya sempit baginya dan tidak tahu apa yang harus
kamu nantinya yang memikul beban dosaku ia lakukan terhadap jasad mayat saudaranya
dan dosamu sendiri, dosa pembunuhanmu
terhadapku dan dosa-dosamu sebelum itu. itu. Lalu ia pun mengambil pelajaran dari
Pengertian dan tafsir ini adalah menurut pen-
pengalaman makhluk lain, yaitu seekor burung
dapat kebanyakan ulama.
gagak. Hal ini membuktikan kebodohan, ke-
Ketika itu, dirimu memikul dua dosa, kamu luguan, kenaifan dan kekurangan wawasan
menjadi salah satu penghuni neraka kelak di
akhirat, dan neraka adalah balasan bagi setiap serta pengetahuannya.
pelaku kezaliman.
Allah SWT pun mengirimkan dua ekor
Rasulullah saw dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh imam Ahmad, Abu Dawud burung gagak lalu kedua burung itu ber-
tengkar hingga akhirnya salah satunya berhasil
TAFSTRAr-MUNTR f rr-rD 3
mengalahkan dan membunuh yang lain. Bu- buruh ia ikut memikul dosa perbuatan tidak
rung gagak yang menang itu pun membuat baik yang ia lakukan itu berikut dosa orang-
sebuah lubang galian, lalu memasukkan orang setelahnya yang meniru perbuatannya
burung gagak yang mati ke dalamnya kemudian itu sampai hari Kiamat. Bukhari dan Muslim
menutupinya dengan tanah. Ketika melihat hal
meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud,
itu, Qabil pun berkata, "Duh, celaka aku -ini
adalah perkataan yang menggambarkan se- d i* i);)4,:,*9
",g{ ;\ ;i Y, . \,J 'oG rf J^X
buah pengakuan atas dirinya sendiri bahwa ia ,
layak mendapatkan adzab- apakah aku tidak
bisa seperti burung gagak itu?!" Yakni, apakah ,F *alii;1<tuiiv;
kelemahanku, ketidakberdayaanku dan ku- "Tiada suatu jiwa yang dibunuh secart zalim,
rangnya pengetahuanku sampai separah ini, melainkan putra Adam ikut memikulbebanbagian
hingga aku kalah dari seekor burung gagak
dalam hal pengetahuan dan kemampuan ber- dari darahnya, karena dirinyalah yang pertama
tindak? kali memberikan contoh tindak pembunuhanl'
(HR Bukhari dan Muslim)
Lalu ia pun menguburkan jasad mayat
Di antara konsekuensi yang muncul dari
saudaranya, dan jadilah ia orang yang menye- pembunuhan tersebut, dan disebabkan oleh
sali apa yang telah diperbuatnya. Ini adalah hal
yang biasa dialami oleh orang yang berbuat tindak kejahatan yang keji dan perbuatan
salah, ia melakukan kemaksiatan, kemudian ia
menyesalinya. buruk tersebut yang dilakukan oleh seseorang
terhadap saudaranya secara zalim dan aniaya,
Hanya saja, pertobatan Qabil tersebut ditetapkanlah pemberlakukan hukum qishash,
tidak diterima, meskipun terdapat sebuah
prinsip yang sudah terkenal dalam sabda dan hukum ini diberlakukan atas Bani Isra'il
karena Taurat adalah kitab pertama yang
Rasulullah saw,
mengharamkan pembunuhan.
(Li iril1F
Barangsiapa membunuh seseorang tanpa
"Penyesalan adalah sebuah tobat," (HR
Ahmad, Bukhari, al-Hakim dan Baihaqi) ada sebab yang mengharuskan hukuman
qishash yang disyari'atkan Allah SWT. se-
Mengapa, karena ia tidak menyesal dan
tidak bertobat dari kemaksiatan, tetapi pe- bagaimana yang dimaktub dalam surah al-
nyesalannya itu tidak lain hanya atas pem-
bunuhan terhadap saudaranya tersebut, Maa'idah ayat 45 atau tanpa sebab melakukan
karena ia tidak mendapatkan apa-apa dari
terbunuhnya saudaranya, dan kedua orang kerusakan di muka bumi berupa tindakan
tuanya serta saudara-saudaranya pun murka
pengacau keamanan dan ketenteraman se-
kepadanya.146 Oleh karena itu, ia pun termasuk perti para penyamun dan komplotan pencuri
orang yang menggaribkan sebuah perbuatan
tidak baik dan memberikan contoh tindakan sehingga berarti ia telah melakukan pem-
145 Tafsir ar-Razi, ll /2t0. bunuhan terhadap seseorang tanpa sebab
dan dosa, seakan-akan ia telah membunuh
manusia semuanya. Di sisi Allah SrvlIX, tidak
ada perbedaan antara satu jiwa dengan jiwa
yang lain. Tindakan pelanggaran terhadap satu
jiwa seperti melakukan pelanggaran terhadap
masyarakat manusia seluruhnya. Oleh karena
itu, Allah SWT berfirman,
"D an b arong siap a memb unuh se o rang y ang
beriman dengan sengaja, maka balasannya
3hFSIIAL-MY|IRIIIIP ,*,,,ri,(f,;;;lil,r,,,, s,,"r'"rm."'urt
\-_____-/
ialah neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya. yang menunjukkan dan menjelaskan hukum-
hukum yang diterapkan terhadap mereka,
Allah murka kepadanya, dan melaknatnya
yang hukum-hukum itu bertujuan untuk
serta menyediakan adzab yang besar baginya."
(an-Nisaa':93) mendidik jiwa mereka dan membersihkan
Barangsiapa yang memelihara kehidupan moral mereka. Namun meskipun begitu, ba-
seseorang, melarang pembunuhan terhadap- nyak di antara mereka berlaku melampaui
nya dan tidak melakukan pembunuhan, se- batas dalam melakukan pembunuhan, serta
melakukan berbagai tindak kejahatan, pelang-
akan-akan ia telah memelihara kehidupan
garan dan penganiayaan.
manusia semuanya, dengan menciptakan ke-
Hal itu, meskipun yang melakukannya ada-
amanan dan ketenteraman bagi mereka, serta lah umat Yahudi terdahulu pada masa lampau,
menghilangkan kegelisahan, ketakutan dan juga dinisbahkan kepada umat Yahudi secara
kekhawatiran dari diri mereka. keseluruhan, karena generasi mereka terkini
Ini merupakan dalil yang menunjukkan meridhai dan menyetujui perbuatan para
bahwa jiwa manusia bukanlah miliknya, tetapi pendahulu mereka. Karena umat adalah sebuah
milik komunitas masyarakat di mana ia hidup.
Oleh karena itu, barangsiapa yang melakukan satu kesatuan yang saling ikut menanggung dan
pelanggaran terhadap suatu jiwa, sekalipun menjamin bagaikan satu tubuh.
itu dalam bentuk tindakan bunuh diri, ia Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
berhak mendapatkan adzab yang pedih kelak Pelajaran yang terdapat dalam kisah dua
putra Adam adalah perasaan hasud menjadi
di akhirat. Barangsiapa yang menjaga dan sebab terjadinya tindak kriminal pembunuhan
pertama kalinya dalam kehidupan umat ma-
memelihara hidup suatu jiwa, dengan cara apa nusia, hasud menjadi pangkal dan basis yang
pun, maka seakan-akan ia telah menjaga dan melatarbelakangi berbagai bentuk kerusak-
memelihara hidup seluruh makhluk.
?tr, tragedi, dan perbuatan tercela dalam
Kemudian Allah SWT melancarkan kecam- masyarakat. Suatu umat yang saling hasud
an dan cercaankepada Bani Isra'il atastindakan akan menjadi umat yang tercabik-cabik, ter-
mereka melakukan hal-hal yang diharamkan cerai-berai, saling memusuhi dan saling mem-
benci, tidak bisa bersatu di atas kebaikan dan
padahal mereka telah mengetahuinya, atas
tindakan mereka yang melampaui batas keutamaan, tidak saling bekerja sama dan
dalam melakukan pembunuhan, serta kaku bersinergi dalam kebajikan, kesalehan dan
dan kerasnya jiwa mereka pada masa lampau kemajuan. Semua itu berujung pada kondisi
dan pada masa Nabi Muhammad saw seperti lemah, hina, dan berada di bawah dominasi
tindakan yang dilakukan oleh Yahudi Bani
Quraizhah, Bani Nadhir dan Bani Qainuqa' umat lain.
yang tinggal di sekitar Madinah, mereka ikut
berperang bersama Aus dan Khazraj pada Hal yang bisa dipetik dari ayat di atas
berbagai peperangan di masa fahiliyyah, serta
ikut berperang bersama orang-orang musyrik adalah jika kaum Yahudi memiliki keinginan
dalam pertempuran mereka melawan kaum jahat untuk membunuh Nabi Muhammad saw.,
sebenarnya itu bukanlah hal yang baru bagi
Muslimin paskahijrah.
mereka. Sebelumnya, mereka telah melakukan
Sungguh para rasul Allah SWT yang mulia
pembunuhan terhadap banyak nabi. eabil
telah datang kepada mereka dengan membawa membunuh Habil. Sejarah kejelekan sudah
banyak hujjah, dalil dan bukti-bukti yang nyata
lama ada sejak dulu kala selama sejarah cantik nan jelita. Sementara, ketika Habil di-
manusia. Mengingatkan dengan kisah ini
sangat berguna. Ini adalah kisah dan cerita lahirkan, saudara perempuan kembarannya
yang bena6, nyata bukan omong kosong dan yang bernama Layudza memiliki wajah tidak
bukan pula cerita palsu dan fiktif hasil rekayasa secantik kembarannya Qabil. Ketika Adam
ingin menikahkan mereka berdua, Qabil ber-
imajinasi. Kisah ini mengandung penegasan kata, 'Aku lebih berhak untuk menikahi sau-
tentang kecaman dan cercaan terhadap orang dara perempuan kembaranku sendiri." Ketika
yang menentang Islam, juga mengandung Adam menolak keinginannya itu, ia tetap bersi-
hiburan untuk hati Rasulullah saw.. kukuh, lalu mereka pun bersepakat untuk
Mayoritas ulama tafsir mengatakan mempersembahkan kurban.laT
bahwa dua putra Adam dalam kisah ini adalah Hasilnya, kurban yang diterima adalah
dua putra kandungnya, yaitu Qabil dan Habil. kurban persembahan Habil karena kesaleh-
Kurban Qabil berupa seikat bulir tanaman annya. Ini berdasarkan perkataannya kepada
karena ia memang adalah pemilik ladang.
Namun seikat bulir yang ia persembahkan saudaranya seperti yang direkam dalam ayat
sebagai kurban ia ambilkan dari hasil tanam- {a4 "d;iim\ fa;k.sLu-1d}.dIbennugaAnthibyyearthakmwenagadtai ksainn,i
annya yang paling jelek. Bahkan ketika ia
yang
mendapati ada sebuah bulir yang baik, ia
adalah bertakwa dengan menjaga diri dari
mengambilnya lalu memakannya. Adapun
kesyirikan, berdasarkan ijma Ahlus Sunnah.
kurban Habil adalah seekor domba karena
ia adalah seorang pemilik ternak kambing. Barangsiapa yang menjaga diri dari syirik dan
Ia memilih domba yang paling bagus dan ia adalah orang yang mengesakan Allah, amal-
paling gemuk untuk dipersembahkan sebagai amalnya yang mengafirmasi niatnya adalah
diterima. Adapun orang yang menjaga diri
kurban sehingga kurbannya yang diterima. Al-
dari kesyirikan dan kemaksiatan, ia berada di
Qurthubi mengatakan, kurban Habil diangkat
tingkat tertinggi untuk diterima dan kepastian
ke surga dan terus dipelihara di dalamnya,
mendapatkan rahmat.
sampai akhirnya domba itu diiadikan sebagai
Sikap pasif dan pasrah Habil terhadap
tebusan pengganti untuk adz-Dzabiih, Isma'il.
ancaman saudaranya, Qabil yang ingin mem-
Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Sa'id bunuhnya dengan sengaja, dilandasi oleh tiga
prinsip. Pertama, takut kepada Allah SWT
bin |ubair dan yang lainnya.
Sebab yang menjadi latar belakang kisah dalam bentuk yang hakiki dan sebenarnya.
Kedua, takut memikul dua dosa, yaitu dosa
dua putra Adam adalah perebutan untuk me-
nikahi saudara perempuan kembaran Qabil. pembunuhan yang dilakukan dan dosa orang
Dulu, Adam memiliki anak selalu kembar yang dibunuh yang dilakukan sebelum pem-
bunuhan. Ketiga, tidak ingin termasuk para
berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan,
lalu ia pun menikahkan di antara anak-anak- penghuni neraka dan tidak ingin termasuk
nya secara silang yaitu anak laki-laki dari golongan orang-orang zalim. Prinsip-prinsip
kelahiran yang ini dinikahkan dengan anak ini termasuk nilai-nilai pokok nasihat yang
perempuan dari kelahiran yang lain, tidak
bisa mencegah diri dari perbuatan melakukan
boleh menikahi kembarannya sendiri. Ketika
tindak kriminal pembunuhan dan yang lainnya.
Hawa melahirkan Qabil, saudara perempuan
Ayat {16r i*1 ijr<iy menunjukkan pada
kembarannya bernama lqlimiya berwajah
147 Tafsir al-Qurthubi, 6 / 134.
hFSIRI-MUNIRIIIIp 3 *r*,*, {ilba,rr,*, surarrar-ruaa'uarr
masa itu, mereka sudah berstatus sebagai dengan membiarkannya begitu saja tergeletak
di tanah lapang setelah ia bunuh, lalu tatkala
mukallaf yang janji pahala dan ancaman siksa ia melihat langkah seekor burung gagak yang
telah berlaku bagi mereka. Ada sementara menguburkan jasad burung gagak yang lain,
maka ia pun menyesal atas kerasnya hati dan
kalangan yang menjadikan ayat di atas sebagai
perasaannya.lae
dasar dalil bahwa Qabil adalah kafir karena
kalimat (16r *r*-;iy di berbagai tempat dalam Ay, at {\eu.i yJii-"p./ menunjukkan pensyari'at-
Al-Qur'an adalah digunakan dalam konteks
an qishash bagi Bani Isra'il menyangkut se-
orang-orang kafir. orang pelaku pembunuhan. Ayat ini bukanlah
Al-Qurthubi mengatakan pandangan di mengisyaratkan kepada kisah Qabil dan
Habil, tetapi mengisyaratkan kepada apa
atas tertolak di sini berdasarkan apa yang telah
yang disebutkan dalam kisah tersebut berupa
kami sebutkan di atas dari para ulama tentang
berbagai bentuk kerusakan dan kerugian
takwil ayat tersebut. Makna kalimat9,rJi,;p yang muncul akibat tindak pembunuhan
{riradLaalnaghksaehlaQmaabkailmmueblaekraudkaadnidpe^mtb^unnuyhai:n; yang haram, yaitu pembunuhan sengaja dan
terencana secara aniaya tanpa alasan yang
menjadikan dirinya termasuk orang-orang
yang merugi di dunia dan akhirat. Ayat ini dibenarkan. Termasuk di antara kerusakan dan
mengandung penjelasan tentang keadaan
orang yang hasud, bahkan perasaan hasud kerugian itu adalah seperti yang ditunjukkan
bisa sampai mendorong dirinya melakukan
oleh ayat (r-oj' n &bb juga ayat n &by
tindakan yang sangat merugikan dirinya sen-
{ri:6,.
diri dengan membunuh kerabatnya yang pa- Alasan kenapa Bani Isra'il disebutkan
ling dekat, paling sayang kepadanya, dan
secara khusus di sini, padahal pengharaman
paling layak untuk ia sayangi.
tindak pembunuhan dan pemberlakuan hukum
Ayat (Ur," i,r i+F menunjukkan tentang qishash adalah bersifat umum dalam semua
mengambil pelajaran dari pengalaman orang agama karena Bani Isra'il adalah umat pertama
yang mendapat ancaman adzab atas tindak
lain dan makhluk lain. pembunuhan diturunkan kepada mereka dalam
bentuk tertulis. Sementara sebelum itu, hanya
Meskipun Qabil menjadi salah seorang berbentuk perkataan secara lisan saja. Hal ini
yang menyesal, penyesalannya tidak lantas dinyatakan secara lebih tegas terhadap Bani
menjadikan dirinya termasuk orang-orang Isra'il, disesuaikan dengan kezaliman mereka
yang bertobat. Karena penyesalannya bukan- dan tindakan mereka mengalirkan darah,
lah penyesalan atas pembunuhan yang di- Mereka, sekalipun telah mengetahui tentang
lakukan, tetapi menyesal karena gara-gara
pembunuhan itu ia harus memanggul jasad kebiadaban dan kekejian tindak pembunuhan,
saudaranya selama setahun. Atau karena
akhirnya ia tetap tidak mendapatkan suatu tetap berani melakukannya, bahkan yang
manfaat dan keuntungan apa-apa dari pem- menjadi korban sasaran pembunuhan mereka
bunuhan terhadap saudaranya itu, tetapi adalah para nabi dan rasul.
justru sebaliknya, ia dimarahi dan dibenci oleh Hal ini membuktikan betapa keras dan
kedua orang tuanya dan para saudaranya. Atau kejamnya hati serta perasaan mereka, betapa
jauhnya mereka dari kata taat kepada Allah
karena ia telah meremehkan jasad saudaranya
148 Tafsir al-Qurthubi, 6 / 138. L49 Tafsir ar- Razi, tl / 210.
SWT. Penyebutan Bani Isra'il secara khusus di ,F'at55:L;6W\3*1"5,F
sini juga sesuai dan relevan dengan keinginan
kuat mereka untuk membunuh Rasulullah w*Le4.a
saw. dan para tokoh sahabat terkemuka.lso
"Hukuman bagi orang-orang yang memerangi
Pembunuhan adalah perbuatan haram
dalam semua syari'at kecuali karena tiga hal; Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan
yaitu kafir setelah iman, zina setelah ihshaan
(menikah), dan yang ketiga adalah membunuh di bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau
seseorang secara zalim dan aniaya tanpa
alasan yang dibenarkan. dipotong tangan dan kaki mereka secara silang,
atau diasingkan dari temPat kediamannya. Yang
Ayat {;rrjr C );;i} maksudnya adalah demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan
syirik. Ada pula yang mengatakan maksudnya di akhirat mereka mendapat adzab yang besar.
adalah qath'uth thariiq [penyamun, begal, Kecuali orang-orang yang bertobat sebelum kamu
dapat menguasai mereka; maka ketahuilah, bahwa
bandit).
Membunuh seseorang adalah sama saja Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (il-
seperti membunuh semua manusia, dan me- Maa'idah:33-34)
melihara hidup seseorang adalah sama seperti
memelihara hidup semua manusia. l'raab
Ayat ini juga menunjukkan bahwa hukum- $;,.it ,ti r:rt| Uuruf {L;} pada kata {u;l}
hukum Allah SWT. terkadang disertai dengan
adalah maa kaaffah.
'illat atau alasan, karena di sini Allah SWT
Kata {ririr}} adalah dibaca rafa'sebagai
berfirman {4, ,fi ;r} yakni, sesungguhnya
mubtada', sedangkan khabar-nya adalah ol)
pensyari'atan hukum-hukum itu karena illat
t' ,t rr.
atau alasan-alasan tersebut. (r!r;p Kata ini dibaca nashab sebagaihaal.
HUKUMAN HADD AL.HIRAABAH ATAU ii*.'ri -:>,- *,ii eri.i'p',ii-);.;iii; riy
HUKUM QUTHTHAA' UTH THAR"Q (PELAKU
TINDAK KRIMINAL QATH'UTH THARIIQI {,a'.,'lt ;* Huruf 'athaf, "aw" dalam kalimat ini
adalah memiliki makna at-Takhyiir [mem-
Surah al-Maa'idah Ayat 33 - 34
berikan pilihan) menurut pendapat sebagian
,i;'j z,i,r 5jj2 C-lt {E \:3\ ulama sehingga untuk menentukannya di-
serahkan kepada hasil ijtihad seorang imam.
#G,_ {tirr?:j,fid ,p;it eoj6, Atau memiliki makna at-Tanwii' [variatif, di-
versifikasi) menurut pendapat sebagian ulama
645+v->Mv g$'{frx
yang lain.
I' aq'ut a'E* (4 3\\'Jil\
{.ri i} Kata {ria l'$ adalah mustatsnaa
u6.( c$.ttffi lu -Lt:i ejlr e
(yang dikecualikan) yang dibaca nashab
t50 Tafsir ar-Razi, ll/2tl; Tafsir al-Qurthubi, 6/146.
karena istitsnaa' [pengecualian) di sini adalah
berbentuk istitsnaa' muujab, yakni kalimat
4oirt;:";jr) mereka adalah orang-orang yang
dihukum dengan hukuman hadd qath'uth
thariiq secara khusus.
Balaa{hah
{.lr jirr-r} Dalam kalimat ini terdapat
majaz dalam bentuk membuang kata yang
thFSIltl-{YNIllIllP3 - i*firt#f;;3\*{{rf . sr'"h"rM""'rdrh
berkedudukan sebagai mudhaaf, yang asalnya lain dari wilayah-wilayah negeri Islam jika
adalah !c1.,1r 3jrd-> karena Allah SWT tidak para pelaku adalah orang Islam. Namun jika
para pelaku adalah orang kafir; boleh mem-
mungkin bisa diperangi dan tidak mungkin
buang mereka ke suatu wilayah Islam, atau ke
dikalahkan.
wilayah kekuasaan kaum kafir harbi.
M uf rada at Lu !,hawiyyah
Sedangkan menurut ulama Hanabilah,
{jj.,,(} memerangi kaum Muslimin dan
kaum nonMuslim di Darul Islam. Kata ini pembuangan atau pengasingan dengan mereka
berasal dari mashdar $u..,cliy yang diambil dibuang, diterlantarkan dan terus diusi4 tanpa
dari akar kata <qFi> yaitu perang melawan
kedamaian serta keamanan jiwa dan harta. membiarkan mereka memiliki kesempatan
Asal makna kata <,,Fi) adalah et:tt -t:i 6 y:;1 untuk tinggal di suatu wilayah.
fmelakukan pelanggaran, penyerangan dan Adapun menurut ulama Hanafiyyah dan
perampasan harta). ulama Syafi'iyyah makna pengasingan dan
{r;r;} Kata (jrrji adalah lawan kata pembuangan di sini adalah dipenjara.
Q;At [kebaikan, kesalehan). Yang dimaksud
dengan al-Fasaad atau kerusakan di sini Huruf 'athaf, "aw" dalam ayat ini menurut
adalah perbuatan qath'uth thariiq [pembegal, mayoritas ulama adalah memiliki pengertian
at-Tanwii' [diversifikasi) disesuaikan dan
penyamun, bandit) dengan meneror para diurutkan menurut kondisi kejahatan yang
pengguna jalan serta melakukan pelanggaran terjadi. fadi, hukuman dibunuh adalah bagi
terhadap jiwa, harta dan kehormatan. pelaku yang hanya membunuh korban saja.
flir,A" ,iF Kata (Jpi yang merupakan Hukuman salib bagi pelaku yang disamping
mashdar dari fi'il *;" &) adalah bentuk membunuh juga merampas harta benda
mub a al ag hah [hip erb ola) pada al - Qatlu, yaitu, korban. Hukuman potongan tangan dan kaki
dibunuh dengan sebenar-benarnya. Peng- secara silang diperuntukkan bagi pelaku
gunaan bentuk kata mubaalaghah di sini yang hanya merampas harta benda korban
adalah untuk memberikan rasa takut kepada saja tanpa disertai pembunuhan. Sedangkan
para pembuat kerusakan di muka bumi.
hukuman pembuangan dan pengasingan ada-
{i;i-.j ;i} Kata ini juga merupakan bentuk
Iah diperuntukkan bagi pelaku yang hanya
mubaalagah pada tindakan penyaliban. Pe-
melakukan teror saja. Hal ini sebagaimana
nyaliban menurut pendapat Imam asy-Syafi'i
dan Imam Ahmad adalah dilakukan setelah yang dikatakan oleh Ibnu Abbas.
dibunuh atau dihukum mati selama tiga hari,
dengan cara jasadnya diikat pada semacam Sementara itu, menurut ulama Malikiyyah,
balok kayu atau sejenisnya dalam posisi huruf 'athaf, "ew" di sini adalah memiliki
pengertian at-Takhy iir [memberikan pilihan),
ditegakkan dan kedua tangan diterlentangkan.
sehingga imam bisa memilih hukuman mana
(?r: ,, *:i; *r:.1 '*, tiy atau dipotong
yang menurutnya sesuai untuk dijatuhkan
tangan dan kaki mereka secara silang, yaitu
tangan kanan dan kaki kiri. kepada pelaku.
$,rr\t :*i'r;" ii\ Maknanya menurut ulama {ri.r, , &r} kehinaan, terbukanya aib
yang memalukan, arang di muka. ("+ +,;y
Malikiyyah adalah mereka dibuang dari wila-
yah tempat tinggalnya ke suatu wilayah yang adzab yang besar; yaitu adzab neraka. ,i .if}
4iju kecuali orang-orang yang bertobat dari
para pelaku tindak kriminal hiraabah.
rif,..-..,,' 1 qF sebelum kalian mampu
4i4;,*,tJy
untuk menangkap dan menghukum mereka.
4C3 ti nr ;i i/;+ maka ketahuilah, bahwa '*, y'i, ov ir J-, i;e u-yl
6;iit;,# t;:r"e,4 y.
sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun
;'jJt a;iz riJt..f ri!
terhadap apa yang pernah mereka perbuat, lagi :\,iAt/,6b, ;bQ.trtr',.\:ja,oA.:aol1-
Maha Penyayang kepada mereka. Penggunaan it 'v dt g.t-, trlr', C;;l'X r:)6
kata-kata maghfirah (Ghafuur) dan rahmat ir:lt trlfj;ti -:)t* :-\rr, €,r- 'e, y
(Rahiim) di sini adalah untuk memberikan \,P;_ Jkr i+!-i q,b;,' J; #t *
\-
sebuah pengertian bahwa pertobatan tidak &ii t#) fr:$i t)p &r';:u e:G,
bisa menggugurkan kecuali hanya hak-hak F'F ,;il,pt..:1y,&^ \j;,:J*1:.,tiy,;-v
Allah SWT dan huduud-Nya, bukan hak-hak b'( e-;.'-f
Adami, sebagaimana yang dituturkan oleh
as-Suyuthi. Oleh karena itu, jika ada seorang .u,lt
pelaku tindak kejahatan qath'uth thariiq mem-
"Bahwasanya ada sekelompok orang dari
bunuh seseorang dan melakukan pengambilan Ukl dan Urainah datang menemui Rasulullah
saw. di Madinah, dan mereka pun melakukan
harta, lalu ia bertobat setelah tertangkap, ia baiat masuk Islam. Lalu fisik mereka tidak bisa
dihukum bunuh dan potong, namun tidak
disalib. Ini adalahsalahsatu dari duaqaullmam beradaptasi dengan cuaca, udara dan lingkungan
asy-Syafi'i yang lebih shahih. Seorang pelaku
kejahatan qath'uth tahriiq yang baru bertobat Madinah. Melihat hal itu, Rasulullah saw. pun
setelah tertangkap, maka pertobatannya itu
menginstrulcikan supaya mereka dibekali beberapa
tidak memberikan faedah apa-apa, dan ini juga
salah satu dari dua qaul lmam asy-Syafi'i yang ekor unta dan seorang penggembala, lalu menyuruh
lebih shahih. mereka untuk pergi ke gurun dan tinggal di sana,
Sebab Turunnya Ayat dan selama di sana mereka bisa memanfaatkan
Ayat ini turun berkenaan dengan quth- air kencing dan air susu unta-unta tersebut. Mak.a,
mereka pun berangkat, lalu tatkala mereka tiba di
thaa'uth thariiq [para pelaku kriminal qath'uth sisi Al-Harrah, maka mereka kembali kafir (murtad)
thariiq), bukan menyangkut orang-orang dan membunuh si pengembala yang mereka bawa
musyrik dan bukan pula orang-orang murtad. tersebut -dalnm sebuah riwayat disebutkan, merekn
Masing-masing dari orang musyrik dan orang
murtad, jika bertobat, pertobatannya diterima, memutilasinya- serta membawa lari unta-unta
baik apakah pertobatannya dilakukan sebelum
tersebut. Berita tentang kejadian itu pun sampai
ia dikuasai maupun sesudahnya.Adapun pelaku juga kepada Rasulullah saw., sehingga beliau pun
kriminal qath'uth thariiq, hukuman hadd gugur
dari dirinya jika ia bertobat sebelum ia dikuasai langsung mengirim beberapa orang untuk mencari
(ditangkap). Namun jika pertobatannya setelah
dan mengejar mereka. Kemudian akhirnya mereka
ia dikuasai, hukuman haddtidakbisa gugur dari
pun berhasil ditangkap dan dihadapkan kepada
dirinya. Rasulullah saw. Lalu beliau pun menginstrulcsikan
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari untuk menghukum mereka, yaitu mata mereka dicos
Anas, dengan besi panas, tangan dan kaki mereka dipotong
g tt, (-')i-'9 :' secara sihng dan mereka dibiarkan hingga mati.
(J..Jl Laluturunhh ayat irt." (HRBukhari danMuslim)
a-:)
, I t ot o ,7 Ada keterangan yang juga menyebutkan
lcJ*J-\> c.igU e bahwa ayat ini turun berkenaan dengan kaum
TAFSTR AL-MUNrR rlLtD 3
Hilal bin Uwaimir al-Aslami. Sebelumnya tersebut berupa pensyaria'atan hukum qishash,
Allah SWT menuturkan hukuman bagi orang-
telah dibuat sebuah perjanjian antara dirinya
dengan Rasulullah saw bahwa ia tidak mem- orang yang melakukan kejahatan hiraabah
bantu beliau dan tidak pula membantu musuh
beliau, bahwa jika ada orang Islam berpapasan atau qath'uth thariiq, yang membuat kerusakan
dengan dirinya atau ia berpapasan dengan di muka bumi dan biasanya rata-rata disertai
dengan pembunuhan. Hal ini supaya tidak ada
orang yang ingin menghadap beliau, ia tidak orang yang beranimelakukan tindak kejahatan
mengganggunya. Pada suatu ketika, ada hiroabah.
sekelompok orang dari Bani Kinanah yang
Tafsir dan Penjelasan
ingin masuk Islam, berpapasan dengan seke-
lompok orang dari Bani Hilal, sementara waktu Ini adalah ayat al-Muhaarabah, yaitu ayat
yang menjelaskan tindak kejahatan penen-
itu Hilal tidak bersama dengan mereka. Lalu tangan dan pembangkangan yang mencakup
sekelompok orang dari Bani Hilal pun mem- tindak kriminal kekafiran, qath'uth thariiq,
begal sekelompok orang dari Bani Kinanah
menebarkan teror dan kerusakan di muka
tersebut, membunuh beberapa di antara
bumi. Karena tindak kriminal ini menyentuh
mereka serta merampas harta benda mereka.
langsung keamanan masyarakat secara ke-
Ada pula keterangan lain yang mengatakan seluruhan, menggoyahkan eksistensinya, me-
bahwa ayat ini turun berkenaan dengan nebarkan terot ketakutan, kegelisahan dan
sekelompok orang dari Ahlul Kitab yang telah kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat
dibuat sebuah perjanjian antara mereka dengan
Rasulullah saw.. Namun mereka melanggar yang damai dan tenang, Allah SWT pun mem-
perjanjian tersebut dan melakukan tindakan berlakukan hukuman yang keras terhadap
qoth'uth thariiq terhadap kaum Muslimin. para muhaarib (para pelaku tindak kriminal
al-Hiraabah), yaitu kelompok-kelompok yang
Tidak ada suatu hal yang menjadi peng-
halang bagi ayat memiliki lebih dari satu sebab memiliki kekuatan, pertahanan dan daerah
yang melatarbelakangi turunnya ayat tersebu!
kekuasaan, dan mereka melakukan gangguan
sementara ayat ini sendiri mencakup setiap dan penghadangan terhadap kaum Muslimin
orang yang memiliki kategori dan kriteria dan kaum dzimmi, membunuhi mereka, me-
rampas harta benda mereka dan melanggar
pelaku tindak kriminal hiraabah atau qath'uth kehormatan mereka.
thariiq, baik ia adalah orang kafir atau orang
Islam. fika pun ayat ini memang turun dengan Hukuman atau balasan bagi mereka adalah
dilatarbelakangi oleh kasus orang-orang kafia
yang diperhitungkan adalah keumuman redaksi dalam bentuk urut dan didiversifikasikan se-
suai dengan kejahatan yang dilakukan, se-
bukan kekhususan sebab. hingga huruf 'athaf aw [atau) dalam ayat ini
adalah memiliki pengertian at-Tanwii' (variasi
Keserasian Antar Ayat dan diversifikasi). Apabila si pelaku melaku-
Setelah menjelaskan betapa seriusnya kan pembunuhan sekaligus perampasan harta
bahaya tindak kriminal pembunuhan, dan
barangsiapa yang membunuh satu oran& se- benda korban, ia dihukum bunuh dan salib.
akan-akan ia sama saja telah membunuh ma-
Apabila si pelaku hanya merampas harta benda
nusia semuanya, juga tentang hal yang menjadi korban saja, hukumannya adalah potongtangan
implikasi dari tindak kriminal pembunuhan dan kaki secara silang. Sedangkan jika pelaku
hanya melakukan tero4, tanpa membunuh dan
TAFSIRAT-MUNIRIILID 3
tanpa merampas harta benda, hukumannya Yusuf) mengatakan untuk pelaku khusus yang
adalah dibuang dan diasingkan. Ini adalah satu ini, hukumannya adalah hukuman bunuh
dan salib saja, tanpa ada hukuman potong
pendapat kebanyakan ulama dan para imam
tangan dan kaki secara silang.
madzhab.
Imam Abu Hanifah sepakat dengan ke-
Sementara itu, ulama Malikiyyah berpen- dua rekannya bahwa jika para pelaku hanya
dapat bahwa ayat tersebut menunjukkan melakukan pembunuhan saja, mereka dihukum
pengertian at-Takhyiir fmemberikan pilihan bunuh. fika mereka hanya merampas harta
alternatif) di antara bentuk-bentuk hukuman benda saja, mereka dihukum potong tangan
yang disebutkan. Hal ini didasarkan pada dan kaki secara silang. ]ika mereka hanya me-
pengertian makna huruf 'athaf, aw Oleh lakukan teror saja, maka hukumannya adalah
karena itu, seorang imam memilih salah satu mereka dibuang dan diasingkan.
di antara bentuk-bentuk hukuman yang ada Dalil dan argumentasi ulama Malikiyyah
untuk dijatuhkan kepada pelaku disesuaikan adalah bahwa huruf 'athaf aw menurut
dengan hasil ijtihadnya serta hasil penilaian asalnya adalah digunakan untuk arti at-
dan pertimbangan kemashlahatan, meskipun
Takhyiir, sebagaimana dalam masalah kafarat
para pelaku tidak sampai mengambil harta dan
sumpah dan kafarat melakukan perburuan
tidak pula sampai membunuh. Yaitu, bahwa
dalam menjatuhkan vonis hukuman kepada ketika ihram atau di tanah haram. Oleh karena
pelaku, seorang imam bisa memilih salah satu
itu, huruf 'athaf ini harus diletakkan sesuai
dari bentuk-bentuk hukuman yang ada, apakah
hukuman bunuh, hukuman salib, hukuman dengan makna aslinya, selama tidak ada dalil
yang menunjukkan sebaliknya. Sementara di
potong, atau hukuman dibuang dan diasingkan. sini, dalil tersebut tidak ada, sehingga huruf
Hal ini didasarkan pada zhahir ayat. 'athafaw di sini tetap diletakkan sesuai dengan
Sementara itu, Imam Abu Hanifah me- makna aslinya, yaitu at-Takhyiir.
ngatakan bahwa at-Takhyiir atau cara pilihan Sementara itu, dalil pendapat mayoritas
tersebut hanya berlaku terhadap pelaku khu-
ulama adalah sebagai berikut.
sus, yaitu pelaku yang membunuh korban
1. Menurut logika, suatu hukuman atau
sekaligus merampas harta bendanya. Terhadap
pelaku khusus ini, imam memilih salah satu di balasan adalah sesuai dengan tindak ke-
antara empat bentuk hukuman berikut, yaitu jahatan yang ada, penambahan atau pe-
imam boleh memilih hukuman potong tangan ngurangan berat suatu hukuman adalah
dan kaki secara silang dan bunuh, atau potong
tangan dan kaki secara silang dan salib, atau disesuaikan dengan berat ringannya
hukuman salib saja, atau hukuman bunuh tindak kejahatan. Buktinya adalah ijma
saja. Untuk pelaku khusus yang satu ini, tidak umat bahwa para pelaku qath'uth thariiq
jika mereka merampas harta benda juga
boleh hanya menghukumnya dengan hukuman
sekaligus membunuh, hukuman mereka
potong tangan dan kaki secara silang saja,
tidak hanya dibuang dan diasingkan saja.
tetapi harus ditambah dengan hukuman bunuh
2. Bahwa at-Takhyiir (pilihan alternatif) di-
atau salib. Karena kejahatan yang dilakukannya
adalah pembunuhan dan perampasan harta. berlakukan jika sebab yang ada adalah
Sementara itu, ash-Shaahibaan (dua rekan satu, seperti dalam kafarat sumpah dan
imam Abu Hanifah yaitu Muhammad dan Abu kafarat melakukan perburuan ketika
ihram atau di tanah haram. fika sebabnya
berbeda-beda, maka at-Takhyiir tidak bisa
Tlfs-tRA!-Muf rR IrLIp 3 |rll( /-*--*-*\ Surahat-Maa'ldahr
diberlakukan, sehingga tujuan yang ada Tindakan para muhaarib (qaathi'uth
berarti adalah menjelaskan hukum untuk
thariiq, bandit, penyamun) disebut sebagai
masing-masing sebab itu sendiri. Ini se- perbuatan memerangi Allah SWT dan Rasul-
Nya, dengan tujuan untuk memberikan gam-
perti ayat, baran pengertian at-Tahwiil dan at-Tasynii'
[betapa mengerikan dan buruknya perbuatan
"Wahai Zulqarnain! Engkau boleh itu), serta memberikan pemahaman tentang
betapa seriusnya bahaya tindak kriminal yang
menghukum atau berbuat kebaikan (meng-
ajak beriman) kepada mereka." (al-Kahf: satu ini bagi kebenaran dan keadilan yang
B6) diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya.
Hal ini seperti firman Allah SWT menyangkut
Makna ayat ini adalah adakalanya para pemakan riba,
kamu mengadzab orang yang ingkar dan "Jika komu tidak melaksanakannya, maka
zalim, dan adakalanya kamu berbuat baik umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya."
kepada orang yang beriman dan beramal (al-Baqarah= 279)
saleh. )adi, yang dimaksudkan bukanlah
Oleh karena itu, kata-kata memerangi
at-Takhyiir karena perbedaan sebab
diikuti dengan perbedaan hukum untuk Allah SWT bukanlah menurut makna hakikat-
nya, karena Allah SWT.tersucikan dari berada
masing-masing bentuk yang ada.
di suatu arah dan tempat. Sementara, aI-
Dalil dan argumentasi pendapat imam
Muhaarabah atau peperangan berarti masing-
Abu Hanifah adalah bahwa ayat tentang tindak masing dari kedua belah pihakyang berperang
dalam kondisi berhadap-hadapan. Akan tetapi,
kriminal al-Hiraabah ini tidak bisa dipahami ini hanyalah ungkapan majaz tentang makna
dalam konteks pengertian zhahir ot-Takhyiir menentang dan membuat Allah SWT murka.
untuk pelaku secara mutlak. Oleh karena itu, Atau maknanya adalah memerangi para
adakalanya ayat ini dipahami dalam konteks kekasih Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga ini
urutan hukum-hukum yang ada, dan untuk
serupa dengan ayat,
setiap hukum ada kata yang disembunyikan
"Sesungguhnya (terhadap) orang-orang
yang menjelaskan bentuk kriminal yang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah
sesuai dengan setiap hukum tersebut, dan di akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan
dalamnya berarti huruf 'athaf at-Takhyiir tidak
difungsikan. menyediakan adzab yang menghinakan bagi
mereka." (al-Ahzaab: 57)
Adakalanya dipahami dalam konteks
memberlakukan zahft makna at-Takhyiir Suatu kelompok bisa disebut sebagai ke-
di antara ketiga bentuk hukuman yang ada lompok muhaarib (bandit, penyamun) jika
(hukum bunuh, salib, dan potong tangan memenuhi tiga kriteria sebagai berikut.
dan kaki secara silang), dan ini hanya untuk
pelaku khusus bukan untuk setiap pelaku L. Mereka memiliki kekuatan, pengaruh, dan
secara mutlak. Pelaku khusus tersebut adalah wilayah kekuasaan, melakukan aksi-aksi,
gangggan dan penyerangan kepada para
pelaku yang membunuh dan merampas pengguna ja{an, dengan menggunakan
senjata tajam atau yang lainnya seperti
harta benda. Ini adalah pendapat yang paling tongkat, batu, kayu dan lain sebagainya,
dekat dan paling utama karena pendapat ini
mengakomodir dan mengombinasikan antara
pemberlakuan hakikat makna huruf 'athaf at-
Takhyiir dan logika.
baik mereka berbentuk jaringan kelom- atau meng-ghashab-nya, mereka tidak di-
pok maupun perseorangan, baik mereka kenai hukuman hadd pencurian dan tidak
pula hukuman hadd al-Hiraabah.
merampas harta benda dari orang Muslim
maupun nonMuslim dzimmi. Kriteria ini Berbuat kerusakan di muka bumi maksud-
untuk membedakan mereka dari para nya di sini adalah menebar tero4 ketakutan,
dan kegelisahan di jalan dengan membawa
pelaku pencurian. senjata, baik apakah itu disertai dengan pem-
bunuhan dan pengambilan harta maupun
2. Aksi qath'uth thariiq (pembegalan, penya-
tidak.
munan) dilakukan di wilayah Darul Islam. Adapun hukuman muhaarib seperti di-
Menurut pendapat imam Abu Hanifah sebutkan dalam ayat ini adalah ada bentuk
aksi itu dilakukan di luar kawasan pe-
mukiman penduduk di wilayah-wilayah hukuman dunia dan bentuk hukuman akhirat.
perbatasan antara satu daerah dengan
Hukuman dunia ada empatmacam sebagai
daerah lain atau di padang gurun. Karena
jika terjadi di dalam kawasan pemukiman berikut.
penduduk yang ramai, korban bisa me-
minta pertolongan kepada orang-orang. L. Hukuman mati sebagai hukuman hadd
Sementara itu, mayoritas ulama tidak tanpa disalib jika mereka hanya mem-
bunuh saja. Hukuman mati ini tidak bisa
membedakan aksi itu dilakukan di dalam
gugur dengan adanya pengampunan dan
kawasan wilayah berpenduduk ramai atau pemberian maaf dari para wali korban, Di
di luar kawasan wilayah berpenduduk. sini kata yang digunakan adalatr {r;i{ iip
Dengan demikian, menurut mayoritas dalam bentuk mengikuti wazan, at-Taf iil,
ulama, tindak kriminal al-Muhaarabah
untuk memberikan penekanan lebih di
bisa terjadi di mana pun, baik di kawasan
dalamnya, atas dasar pertimbangan bahwa
berpenduduk maupun tidah sama saja.
Realitas dan fakta empiris yang ada hukuman mati itu bersifat pasti dan tidak
bisa gugu4, sekalipun para wali korban
membuktikan kebeharan pendapat mayo- memberikan maaf. Oleh karena itu, hakim
harus menjatuhkan vonis hukuman ini
ritas ini karena geng dan gerombolan-
kepada para muha arib dan ia tidak memiliki
gerombolan penjahat melakukan aksinya wewenang sama sekali untuk memberikan
grasi atau menggugurkannya. Kaum Mus-
mengganggu orang-orang setelah tengah
malam di jalan-jalan umum dan di distrik- limin harus bekerja sama dan bersinergi
distrik pemukiman. dengan aparat penegak hukum dalam me-
3. Mereka merampas harta benda secara merangi para muhaarib dan mencegah
terang-terangan. Oleh karena itu, jika mereka dari melakukan aksi mengganggu
mereka mengambil harta benda secara dan menyakiti kaum Muslimin.
sembunyi-sembunyi dan diam-diam, me- 2. Hukuman mati disertai dengan penyaliban,
reka disebut pencuri dan hukumannya jika mereka membunuh dan merampas
adalah hukuman hadd pencurian, yaitu
harta benda.
potong tangan saja. |ika mereka menculik
3. Potong tangan dan kaki secara silang,
seseorang dan melarikan diri, mereka yaitu memotong tangan kanan dan kaki
disebut pelaku intihaab, dan tidak ada kiri jika mereka mengambil harta benda
hukuman potong tangan atas mereka. fika saja, tanpa disertai pembunuhan.
mereka menilap sesuatu dari suatu kafilah
TATSIRAT-MUNIR Irlrp 3 il{ll t'-----*\ su?ah at-Maa,tdah
4. Dibuang dan diasingkan jika mereka lxtt .i. tig aiatt.;;u &tty
hanya menebar teror dan ketakutan saja, l-9;*>Li
tanpa membunuh dan tanpa mengambil
harta benda. ,O..
Hukuman salib adalah dilakukan di atas L-J. l
sebuah balok kayu yang ditanam tegak, seluruh "Maka, jika kamu membunuh, maka lakukan-
tubuh terpidana diikat pada balok kayu dan di
bagian kaki diberi tempat injakan, sedangkan lah dengan baik, dan jika kamu menyembelih,
kedua tangannya diterlentangkan dan diikat
maka lakukanlah dengan baik." (HRal-famaah)
di balok kayu yang melintang di bagian atas.
Menurut pendapat yang lebih shahih dari Tujuan dari penyaliban terhadap si ter-
madzhab Hanafiyyah dan pendapat yang pidana setelah dihukum mati terlebih dahulu
adalah menjadikannya sebagai contoh dan
raTih Qebih kuat) dalam madzhab Malikiyyah, diketahui banyak masyarakat supaya itu bisa
penyaliban dilakukan selama tiga hari dalam
keadaan si terpidana masih hidup, kemudian menjadi shock therapy dan pelajaran bagi yang
setelah itu si terpidana baru dibunuh dengan
cara ditusuk dengan senjata tajam. Karena lain sehingga membuat mereka takut dan tidak
penyaliban adalah hukuman yang diberlaku- berani berbuat seperti yang dilakukan oleh si
kan untuk memperberat hukuman, sementara terpidana.
hukuman hanya bisa dilakukan terhadap orang
yang masih hidup. Adapun orang yang telah Adapun hukuman pembuangan dan peng-
mati, sudah tidak bisa dihukum lagi. Penyaliban asingan, menurut ulama Hanafiyyah, artinya
si terpidana bukan termasuk kategori al- adalah hukuman penjara. Karena penjara
Mutslah (mutilasi) yang dilarang, karena yang mengandung unsur menghilangkan dari
disebut al-Mu*lah adalah memotong sebagian muka bumi di mana orang-orang biasanya
anggota tubuh.
menjalani hidup dengan bebas dan tenang.
Sementara itu, ulama Syafi'iyyah dan ulama
Adapun pembuangan dan pengasingan dalam
Hanabilah berpendapat bahwa penyaliban
dilakukan setelah si terpidana dihukum mati. arti membuang ke wilayah lain, itu akan
Karena dalam ayat ini, secara redaksional Allah merugikan wilayah lain yang menjadi tempat
SWT mendahulukan penyebutan hukuman tujuan pembuangan, menjadikan si terpidana
dibunuh, baru setelah itu disebutkan hukuman rawan menjadi kafir; dan bisa memberinya
penyaliban. Penyaliban si terpidana ketika kesempatan untuk melarikan diri ke Darul
ia masih dalam keadaan hidup mengandung Harb (wilayah kekuasaan musuh yang me-
unsur penyiksaan dan al-Mutslah, sementara
Rasulullah saw. telah melarang tindakan aI- merangi Islam).
Mutslah dan penyiksaan terhadap hewan Pendapat ulama Malikiyyah adalah bahwa
pembuangan dan pengasingan adalah menge-
(yaitu, setiap makhlukyang bernyawa). Dalam luarkannya dari wilayah di mana ia tinggal ke
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al- wilayah lain yang jarak antara kedua wilayah
fama'ah dari Syadad bin Aus r.a, Rasulullah itu mencapai jarak mengqashar shalat (yaitu
89 km), lalu di wilayah pembuangan itu, si
saw. bersabda, terpidana dipenjara, sampai tampak terlihat
bahwa ia benar-benar bertobat dan kapok.
Dengan demikian, berarti pendapat mayoritas
ulama menyangkut hukuman pembuangan,
maksudnya adalah penjara.
Sementara itu, ulama Hanabilah berpen-
dapat bahwa hukuman pembuangan di sini
maksudnya adalah para terpidana diusir terus memberikan efek. Beda dengan pertobatan
dan menjadikan mereka terus menggelandang yang baru dilakukan setelah tertangkap
karena jika pelaku baru bertobat setelah
tanpa tempat tinggal menetap sehingga me-
tertangkap, pertobatannya itu dicurigai hanya
reka tidak boleh dibiarkan tinggal di suatu sebagai trik untuk lari dari ancaman hukuman.
Karena itu, pelaku yang tertangkap meskipun
wilayah. Hal ini berdasarkan pada keterangan ia mengikrarkan pertobatan, ia tetap harus
dijatuhi hukuman.
yang diriwayatkan dari Hasan dan az-Zuhri.
Namun pertobatan itu hanya meng-
Adapun hukuman akhirat bagi para
gugurkan apa yang menjadi bagian dari hak-
muhaarib adalah seperti yang disebutkan da- hak Allah SWT. saja, yaitu hukuman hadd
al-Hiraabah. Hak-hak Adami atau hak-hak
lam ayat 4V ,itt; :a\t e i, ,o', ui, e r#h hamba berupa qishash dan tanggungan denda
harta benda yang diambil, masih tetap dan
yaitu hukuman yang disebutkan adalah tidak gugur. Oleh karena itu, para wali korban
tetap memiliki hak untuk menuntut hukuman
kehinaan, cela dan aib bagi mereka di dunia qishash terhadap si pelaku yang membunuh,
karena kejamnya tindak kriminal hiraabah serta hak meminta kembali harta benda yang
dan dampak buruknya yang sangat serius,
dan hal ini juga bisa menjadi pelajaran bagi diambil.
yang lain. Di akhirat, mereka mendapatkan
Dalam hal ini, wali korban terbunuh
adzab yang besar disebabkan oleh kejahatan
yang mereka lakukan yang menggoncangkan diberi hak memilih antara menuntut qishash,
pilar dan sendi-sendi masyarakat serta meng- diyat atau memberikan pengampunan. Per-
akibatkan terhambat dan terganggunya akti- tobatan itu tidak sah kecuali harus disertai
dengan mengembalikan harta benda yang
vitas perniagaan. dirampas kepada para pemiliknya. Apabila
Kemudian Allah SWT mengecualikan me- hakim membebaskannya dari tanggung jawab
reka yang bertobat dari cakupan hukuman mengembalikan harta benda yang diambilnya,
tersebut. Barangsiapa di antara mereka ber-
tobat sebelum ia jatuh ke dalam genggaman tanggungan ganti rugi harta tersebut
aparatkekuasaan, atau sebelum hakim bisa
dibayarkan dari Baitul Mal (kas negara).
menangkap dirinya, hukuman tersebut gugur
Barangsiapa yang baru bertobat setelah
dari dirinya, jika memang pertobatannya tertangkap, zhahir ayat menunjukkan bahwa
pertobatan itutidakada gunanya, danhukuman
itu sungguh-sungguh dan benar-benar tulus
hadd tetap harus dijatuhkan terhadap dirinya.
karena Allah SWT. bukannya hanya dijadikan
Pertobatannya yang baru dilakukan setelah
sebagai trik, dan muslihat untuk lari dari tertangkap tersebut mengandung unsur ke-
hukuman. Karena tujuan yang ada telah curigaan bohong dan pura-pura saja.
terwujud, yaitu meninggalkan perbuatan Apabila para pelaku penenggak minuman
keras, pelaku perzinaan dan pelaku pencurian
membuat kerusakan di muka bumi serta per- bertobat serta mengadakan perbaikan diri,
buatan memerangi para kekasih Allah SWT.
dan itu benar-benar terbukti dan tampak
dan Rasul-Nya.
pada diri mereka, kemudian mereka diajukan
Ketahuilah sesungguhnya Allah SWT. ke hadapan imam, hendaknya si imam tidak
Maha Pengampun terhadap dosa-dosa me-
reka, lagi Maha Penyayang kepada mereka
dengan menggugurkan hukuman dari diri
mereka. Karena pertobatan yang dilakukan
ketika itu tidak mengandung unsur kecurigaan
sehingga pertobatan itu pun bermanfaat dan
menjatuhkan hukuman hadd terhadap mereka. Hal itu karena didasarkan pada pertim-
fika mereka baru mengikrarkan pertobatan bangan unsur yang lebih besar dan dominan.
setelah mereka diajukan ke hadapan imam, Karena unsur kehinaan di dunia bagi mereka
mereka tetap harustijatuhi hukuman. Mereka, adalah unsur yang lebih besar daripada unsur
dalam hal ini, sama seperti para pelaku tindak adzabnya, sedangkan unsur adzab di akhirat
kriminal hiraabah yang baru bertobat ketika
tertangkap. adalah unsur yang lebih besar daripada unsur
kehinaannya.
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
Dari penggabungan dan pengombinasian
Ayat tentang tindak kriminal al-Hiraabah
ini berisikan dua hukum, yaitu hukum tentang antara dua hukuman, hukuman di dunia
sanksi hukuman bagi para muhaarib (para
dan hukuman akhirat bagi para muhaarib
pelaku tindak kriminal al-Hiraabah) dan tersebut, bisa diambil sebuah kesimpulan
hukum tentang para pelaku yang bertobat. bahwasanya hukuman hadd tidak bisa
Sanksi hukuman bagi mereka di dunia menggugurkan hukuman di akhirat sehingga
hukuman hadd hanyalah sebagai zawaajir
adalah hukuman bunuh (mati), hukuman [memberikan efek jera), bukan sebagai 7a-
salib, hukuman potong tangan dan kaki waabir [menambal kesalahan, menutupi dan
menghapus dosa) sebagaimana pengertian
secara silang, dan hukuman pembuangan dan
pengasingan. Yang dimaksud dengan hukuman eksplisit ayat. Ini adalah pendapat ulama
pembuangan di sini adalah dipenjara atau Hanafiyyah.
dibuang dari wilayah tempat tinggalnya ke Sementara itu, mayoritas ulama mengata-
wilayah lain yang jarak antara kedua wilayah kan bahwa hukuman hadd, disamping se-
itu minimal mencapai jarak pengqasharan bagai zawaajir, juga sekaligus sebagai
shalat [89 kilometer). jawaabir, yaitu bahwa hukuman hadd juga
Tidak diperselisihkan lagi bahwa da- berfungsi menutup dan menghapus dosa. Hal
lam tindak kriminal al-Hiraabah, pelaku yang ini didasarkan pada sebuah hadits yang di.
membunuh dikenai hukuman bunuh, sekali-
pun status korban yang dibunuhnya adalah riwayatkan oleh imam Muslim dalam Shohih-
tidak sepadan dengan status dirinya.
nya dari Ubadah bin Shamit,
Ayat ini secara tersurat juga menyatakan
hukuman akhirat bagi para pelaku tindak itw ;i " J;, ,,tui uz **f ;3
kriminal al-Hiraabah, yaitu berhak mendapat- y, l"
kan adzab dalam neraka fahannam karena
begitu besar dan seriusnya tindak kriminal ilb it ?fi 4t :z w e6i Ui {i
yang mereka lakukan. Dalam ayat ini, hukuman * l,w;wil& ct) ilst.1 . ,, o . !o,o\
dunia hanya disebut sebagai kehinaan, aib
Jl Jl
dan arang di muka, padahal dalam hukuman
itu juga mengandung bentuk adzab bagi me- "Barangsiapa yang melakukan sesuatu dari
reka, sebaliknya hukuman akhirat hanya kemaksiatan-kemaksiatan ini, lalu ia pun dihukum
disebut sebagai adzab yang pedih, padahal di karenanya, hukuman itu adalah sebagai kafarat
dalamnya juga mengandung unsur kehinaan baginya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
bagi mereka juga. sesuatu dari kemaksiatan kemaksiatan tersebut,
lalu Allah SWT pun menutup-nutupinya, maka
p erkarany a terserah kep ada-Ny a, j ika b erkehendak,
maka Allah SWT akan mengampuninya, dan jika
berkehendak, maka Allah SWT mengadzabnya."
(HR Muslim)
TAFSIRAL-MUNIR JITID 3
Adapun hukum para pelaku yang ber- jihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu
b eruntung. Sesungguhny a orang- orang y ang kafir
tobat sebelum mereka tertangkap, maka sama
seandainya mereka memiliki segala apa yang ada
seperti hukum para pelaku kriminal biasa di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu (lagi)
lainnya. Yaitu, barangsiapa yang membunuh, untuk menebus diri mereka dari adzab pada hari
Kamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan
ia dihukum bunuh. Barangsiapa yang melukai, diterima dari mereka. Mereka (tetap) mendapat
ia dihukum dengan dilukai juga (dengan kata adzab yang pedih. Mereka ingin keluar dari
neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana.
lain, dihukum qishash, yaitu menghukum Dan mereka mendapat adzab yang kekal." (al-
dengan tindakan yang sama seperti yang ia Maa'idah: 35-37)
perbuat terhadap korban), atau membayar
urys [denda atau konpensasi dalam bentuk Balaaghah
harta yang kadar ukurannya telah ditentukan
4: ir4 ;, yt u- gtrt d d di ii iF
oleh syari'at). Barangsiapa yang mencuri,
ia dijatuhi hukuman potong tangan, dan ba- seandainya orang-orang kafir memiliki dua kali
rangsiapa yang merampas harta, ia harus lipat apa yang ada di bumi seluruhnya, untuk
mengembalikannya. Dalam hal ini, para wali mereka pergunakan menebus diri mereka.
korban boleh memberikan pengampunan Az-Zamkhsyari mengatakan ini merupakan
kepada mereka [para pelaku yang bertobat
bentuk tamsil tentang kondisi adzab yang
sebelum tertangkap),
akan selalu melekat pada mereka, dan bahwa
TAKWA DAN JIHAD ADALAH ASAS tidak ada sedikit pun jalan bagi mereka untuk
KEBERUNTUNGAN DI AKHIRAT, DUNIA
SELURUHNYA TIDAK AKAN BISA MENJADI bisa selamat dari adzab itu. Diriwayatkan dari
TEBUSAN BAGI ORANG.ORANG KAFIR
Rasulullah saw.,
i'tG ;-,;i;i t J,rb iq'1; ;rstu i4
r{\t;t $A J# y,qy ,3i u;, ' t z.1o "o
Surah al-Maa'idah Ayat 35 - 37 -o. -t2
-44ff":s d,t $3r Sr sJte{) eui b';;1'; Y c-rtu 3 i { Jt6
-< ;i:# +gtag bTrv:.r {Vlt "Pada hari Kamat, orang kafir didatangkan,
lalu dikatakan kepadanya, Apa yang akan kamu
e,$'J-("1<i5$5( o$Ly@ lakukan seandainya kamu memiliki emas sepenuh
bumi, ap akah kamu akan menggunakanny a untuk
l*ir i etli a efiS,;;Cl &,q
menebus dirimu?' Lalu orang kafir itu berkata,
6\$ri@Fj lt|r"fr"&wY
<.#,rt)/w1,? 'i"-,yitlir3t ,l.r)+.r-?4/. ' Ya.' Lalu dikatakan lagi kep adany a,'Seb elumny a,
kamu sebenarnya telah dimintai sesuatu yanglebih
I ringan dari itu."'
t --i, f ,<, Mufradaat Lufhawlyyah
-9e+'t-\o {nr r;.iir} takutlah kamu sekalian kepada
hukuman Allah SWT dengan cara menaati
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertak-
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larang-
walah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan)
an-larangan-Nya. {r;ir;} dan carilah. (il:i, 9\Y
untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan ber-
sesuatu yang bisa digunakan sebagai media Wahai orang-orang Mukmin, takutlah
untuk menggapai ridha Allah SWT. atau yang kamu terhadap murka dan hukuman Allah
bisa mendekatkan diri kalian kepada-Nya be-
rupa ketaatan. SWT dengan cara menjalankan perintah-Nya
Al-Wasiilah adalah al-Qurbah (amal-amal dan menjauhi larangan-Nya. Carilah al-Qurbah
ketaatan) yang sudah seyogianya digunakan
[amal-amal yang bisa mendekatkan diri kepada
untuk memohon dan meminta. Kata ini juga Allah SWT) yang sudah seyogianya digunakan
digunakan untuk pengertian kedudukan atau untuk memohon dan meminta dan al-Qurbah
itu adalah yang bisa membawa kamu kepada
derajat tertinggi di surga.
keridhaan-Nya, mendekatkan kamu kepada-
4* e rjf;jh berjihadlah kamu di jalan
Nya, serta membawa kamu kepada penggapai-
Allah SWT. untuk meluhurkan agama-Nya.
an pahala-Nya dalam surga.
(.;1" is:r,t| supaya kalian beruntung dan
Al-Wasiilah adalah derajat atau suatu
sukses. tingkatan dalam surga. Imam Ahmad dan
{J ;i }} seandainya secara nyata mereka Muslim meriwayatkan dari hadits Ibnu Umar;
memiliki. 43rt"i-h mereka selalu berharap- bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw.
harap. (U ; iih adzab yang tetap, permanen, bersabda,
kekal. t;; F ,t; Y htj* ;'i;tt ;2,4 s1!.
it t,; ;;. z t
Keserasian Antar Ayat *w, .u' u fy W
e; ,L-
Di ayat sebelumnya Allah telah memapar-
It g"{'F 6y'^\it; ,e' trv 'it".*,
kan perasaan hasud kaum Yahudi, tipu daya,
(i 3;4;;oiit;{3*i,{_!' *:?}tbJJyt.iil;te'; i
kelicikan dan konspirasi mereka untuk
"Apabila kamu mendeig* *u*ordang adzan
menghabisi Rasulullah saw. serta perbuatan seorang mu'adzdzin, maka ucapkanlah bacaan
mereka membunuh para nabi, juga setelah
memberikan bantahan untuk mementahkan yang sama sep erti y ang diucapkan oleh mu' adzdzin,
klaim mereka bahwa mereka adalah para kemudian bacalah shalawat kepadaku, karena
putra Tuhan dan para kekasih-Nya.
b arangsi ap a y angb ersh alaw at kep adaku s ekali, maka
Selanjutnya Allah SWT memerintahkan
Allah SWT membalasnya sepuluh kali. Kemudian
kepada orang-orang Mukmin untuk bertakwa mohonlah kepada Allah SWT al-Wasiilah untukku,
karena al-Wasiilah adalah sebuah kedudukan di
dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan
surga yanghanya diperuntukkan bagi salah seorang
amal-amal saleh, serta jangan berpangku dari para hamba-Nya, dan aku berharap orang itu
adalah aku. Maka, barangsiapa yang memohonkan
tangan mengandalkan semacam klaim-klam al-Wasiilah untukku, maka ia akan mendapatkan
syafaat." (HR Imam Ahmad dan Muslim)
Ahlul Kitab tersebut. Ini adalah maksud dan
ladi, al-Wasiilah adalah kedudukan ter-
tujuan pokok dari fungsi-fungsi Al-Qur'an.
tinggi di surga, yaitu kedudukan Rasulullah
Tafsir dan Penielasan
saw. dan tempat beliau di surga. Al-Wosiilah
Allah SWT memerintahkan para hamba- adalah sebuah tempat di surga yang paling
Nya yang Mukmin untuk bertakwa kepada-
Nya. Takwa, jika dibarengi dengan ketaatan dekat kepada Arsy.
kepada-Nya, yang dimaksud adalah menjauhi
keharaman dan meninggalkan larangan-la-
rangan.
Tatkala Allah SWT memerintahkan orang- ingkari ayat-ayat-Nya yang membuktikan
wujud dan keesaan-Nya, mendustakan dan
orang Mukmin untuk meninggalkan keharam- tidak memercayai rasul-rasul-Nya, menyem-
an-keharaman dan menjalankan ketaatan- bah kepada selain Dia seperti berhala, arca,
ketaatan, Allah SWT juga memerintahkan anak sapi atau manusia, dan mereka pun
mereka untuk memerangi para musuh dari
orang-orang kafir dan orang-orang musyrik mati dalam keadaan seperti itu tanpa tobat,
seandainya pada hari Kiamat salah seorang
yang keluar dari jalan yang lurus, dan yang dari mereka datang dengan membawa emas
meninggalkan agama yang lurus. sepenuh bumi, bahkan dua kali lipatnya, untuk
ia gunakan menebus dirinya dari adzab Allah
Berjihadlah kamu di jalan Allah SWT. Kata SWT. yang telah melingkupi dirinya dan pasti
menimpa dirinya, sekali-kali tebusan yang
{; . } adalah berasal dari akar kata (iJi meski sebesar itu tidak akan diterima darinya,
tetapi ia tetap tidak akan bisa mengelak sedikit
yang artinya adalah masyaqqah, kepayahan. pun dari adzab tersebut.
Sedangkan sabiilillaah atau jalan Allah SWT
adalah jalan kebenaran, kebaikan, keutamaan, Bagi mereka adzab yang sangat menyakit-
dan kebebasan umat. fihad di jalan Allah SWT kan, disebabkan kejahatan yang telah diperbuat
mencakup jihad dari memperturutkan hawa oleh diri atau jiwa mereka, sebagaimana keber-
nafsu serta memaksanya untuk berlaku adil untungan dan kebahagiaan disebabkan oleh
dalam semua keadaan, dan jihad melawan ketaatan dan keistiqamahan yang tumbuh dari
musuh yang melancarkan perlawanan dan jiwa manusia,
gangguan terhadap dakwah Islam. "Sungguh beruntung orqng yang menyuci-
kannya fiiwa itu), dan sungguh rugi orang yang
Allah SWT pun membujuk dan memotivasi me ng otorinya." (asy-Syams : 9 - 1 0)
mereka dengan apa yang Dia persiapkan bagi
Kemudian Allah SWT menggambarkan
para mujahid di jalan-Nya kelak pada hari tentang adzab tersebut, yaitu bahwa adzab
Kiamat berupa keberuntungan dan kebahagia- adalah kekal, bahwa para penduduk neraka
an agung dan abadi. tinggal menetap di dalamnya selama-lama-
fika kamu mau berjihad dan mendekatkan nya.
diri kepada Allah SWT dengan cara taat Mereka selalu mengharap-harap bisa ke-
luar dari kerasnya adzab yang mereka berada
kepada-Nya, kamu akan menggapai keberun-
di dalamnya, sedang mereka sekali-kali tidak
tungan, kesuksesan serta kebahagiaan dunia akan keluar darinya, dan bagi mereka adzab
dan akhirat. Seorang Muslim selalu dituntut yang kekal dan terus-menerus tanpa henti
dan tanpa mereka bisa keluar darinya. Hal ini
untuk senantiasa berjihad dengan berbagai
bentuk dan macam jihad, termasuk di antara- sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat,
nya mengeriakan kebaikan-kebaikan dan me- Setiap kali mereka hendak keluar darinya
ninggalkan kejelekan-kejelekan. Karena me- (neraka) kare na tersiks a, mereka dikemb alikan
ngerjakan kebaikan-kebaikan dan meninggal- (lag i) ke dalamnya. (Kep ada mereka dikatakan),
kan kejelekan-kejelekan termasuk hal yang "Rasakanlah adzab yang membakar ini!" (al'
Haii:22)
berat bagi jiwa.
Setelah Allah SWT memerintahkan kaum
Mukminin supaya bertalnva dan menyucikan
jiwa, Allah SWT mengabarkan apa yang Dia
persiapkan untuk para musuh-Nya yang kafir
berupa adzab dan hukuman pada hari Kiamat.
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar
kepada rubuubiyyah Tuhan mereka, meng-
Makna kalimat {i:1.} adalah adzab itu angan palsu dan semu, persangkaan, klaim
dan asumsi-asumsi batil, seperti mereka ada-
kekal dan tetap, tidak akan hilang. lah para putra Tuhan dan para kekasih-Nya,
mereka adalah bangsa atau umat terpilih.
Bukhari, Muslim dan an-Nasa'i meri-
wayatkan dari hadits Anas bin Malik r.a, ia Umat Nasrani meyakini, bahwa al-Masih
berkata, "Rasulullah saw. bersabda, mengorbankan dirinya sebagai tebusan untuk
i;r ;r t";;j ,1,* dosa dan kemaksiatan mereka. Sementara
kaum Muslimin berpatokan bahwa asas ke-
J, yozrqt/ t€lI - o1 bahagiaan, keberuntungan dan keselamatan
J* 6;t I . . 'o di akhirat adalah menyucikan jiwa dengan
o")\l keutamaan-keutamaan dan amal saleh.
i,. , ,' '. -o'
CJ: v.v Ef :J.JL Kekekalan tertetapkan untuk kedua go-
,
longan di atas. Orang-orang Mukmin kekal
J,6rl>i,r
di dalam surga, sedangkan orang-orang kafir
"Didatangkan seseorang dari penduduk neraka,
kekal di dalam neraka. Yazid al-Faqir me-
lalu dikatakan kepadanya, 'Wahai keturunan
ngatakan, dikatakan kepada fabir bin Abdillah,
Adam, bagaimana kamu dapati tempatmu?' Lalu "Kalian wahai para sahabat Muhammad saw.,
ia berkata,'Seburuk-buruk tempat.' Lalu dikatakan mengatakan bahwa kaum akan keluar dari
lagi kepadanya, Apakah kamu ingin menebus
dengan emas sepenuh bumi?' Ia pun menjawab,'Ya, neraka, sementara Allah SWT berfirman r;j)
wahai Tuhanku.' Lalu Allah SWT. berfirman,'KAmu 4Q q:q-ij. Lalu fabir bin Abdillah berkata,
bohong seb:elumnya Aku telah meminta kepadamu
"Kalian memutarbalikkan kalimat, karena
sesuatu yang lebih sedikit dari itu, namun kamu kalimat yang bersifat umum kalian jadikan
tidak mau melakukannya.' Lalu diperintahkanlah sebagai kalimat yang bersifat khusus, dan
sebaliknya, kalimat yang bersifat khusus
supaya ia dibawa kembali ke neraka."' (HR Bukhari, kalian jadikan sebagai kalimat yang bersifat
Muslim, dan an-Nasdi)
umum." Lalu aku pun membaca ayat tersebut
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum secara keseluruhan dari awal hingga akhic dan
ternyata ayat tersebut bersifat khusus hanya
Ayat-ayat di atas mengisyaratkan bahwa untuk orang-orang kafir.1s1
manusia ada dua kategori atau kelompok.
Menyangkut ayat 35, ar-Razi menuturkan,
Pertama, kategori orang-orang Mukmin yang
taat. Mereka adalah orang-orang yang ber- ayat ini adalah sebuah ayat yang mulia yang
untung dan selamat di dunia dan akhirat.Kedua,
kategori orang-orang kafir yang mengingkari berisikan sejumlah rahasia-rahasia ruhaniyah,
uluuhiyyah, rubuubiyyah dan keesaan Allah
SWT., serta mendustakan dan tidak memercayai dan di sini akan kami singgung salah satu di
rasul-rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang antaranya, yaitu orang yang menyembah Allah
yang merugi dalam arti yang sesungguhnya di SWT ada dua kelompok. Kelompok pertama,
dunia dan akhirat dan mereka tinggal selama- orang yang menyembah Allah SWT bukan
lamanya dalam neraka |ahannam.
karena maksud dan tujuan apa-apa melainkan
Ini adalah yang membedakan antara Islam hanya Allah SWT semata. Kedua, orang yang
dan agama-agama lain. Umat Yahudi misalnya, menyembah Allah SWT. karena maksud dan'
mereka menggantungkan harapan dan angan- tujuan lain.
l5l Tafsir al-Qurthubi, 6 / t59.
Maqam atau tingkatan yang pertama itu TAFSTR AL-MUNrR f lLtD 3
adalah tingkatan yang mulia .dan luhur, dan
tidak bertawassul dengan diri orang.
inilah yang diisyaratkan dengan ayat e\y;:b
{}r, yaitu di jalan penghambaan kepada-Nya Sudah tidak diragukan lagi bahwa amal-
amal saleh merupakan sebab pahala Allah
serta jalan keikhlasan dan ketulusan dalam SWT. kepada kita.
makrifat kepada-Nya dan dalam pengabdian
2. Bertawassul dan meminta pertolongan
kepada-Nya.
dengan makhluh dalam artian memohon
Sedangkan maqam atau tingkatan yang doa darinya, atau dengan kata lain me-
kedua berada di bawah tingakatan yang per- mohon didoakan olehnya. Tidak diragu-
tama, yaitu yang diisyaratkan dengan ayat kan lagi bahwa hal ini adalah boleh jika
memang orang yang dimintai doa masih
4:'';y,Sijy. frt" 16>uiiy lteUeruntungan) ada-
hidup. Ada keterangan shahih bahwasanya
lah sebuah kata yang memiliki cakupan arti Rasulullah saw. berkata kepada Umar bin
luas, yaitu keselamatan dari setiap bentuk hal Khaththab ketika ia meminta ijin dan restu
yang tidak diinginkan dan tidak disenangi,
serta keberhasilan menggapai setiap bentuk beliau untuk berangkat umrah, "Wahai
saudaraku, jangan lupakan kami dalam
hal yang disenangi.ls2
doamu." Beliau juga menyuruhnya untuk
Adapun ayatqi,.it 9tt*ttb ada sementara meminta dari Uwais al-Qarni supaya me-
kalangan yang menjadikan ayat ini sebagai mohonkan ampunan untuk dirinya, dan
landasan dalil tentang pensyari'atan istighat- beliau juga memerintahkan umat beliau
sah atau bertawassul dengan orang-orang supaya mereka memohonkan al-Wasiilah
saleh dan menjadikan mereka sebagai wasilah untuk beliau, sebagaimana keterangan
atau perantara antara Allah SWT dan hamba. dalam hadits yang telah disebutkan di
Ikjian seputar tawassul bisa dijelaskan se- atas, "Berongsiapa yang memohonkan al-
bagaimana berikut dengan berlandaskan pada
Wasiilah untukku, maka ia berhak men-
keterangan yang terdapat dalam tafsir al-alusi,1s3
dapatkan syafaat."
1. Tawassul dalam artian mendekatkan diri
Dijelaskan dalam sebuah riwayat yang
kepada Allah SWT. dengan ketaatan ke-
pada-Nya dan mengerjakan amal-amal kuat, bahwasanya Umar bin Khaththab
dalam doa istisqaa' yang dipanjatkan,
yang diridhai-Nya, dan ini adalah yang berkata, "Ya Allah, dulu ketika kami
dimaksudkan dengan ayat {+-jr g\ Vr:b
mengalami kekeringan, maka kami ber-
merupakan asas agama dan kewajiban tawassul kepada Engkau dengan Nabi-
Mu, Engkau pun menurunkan hujan ke-
dalam Islam. pada kami. Sesungguhnya sekarang kami
Dalam konteks makna dan pengertian
bertawassul kepada Engkau dengan
inilah, tawassul tiga orang yang terjebak 'amm (paman dari jalur ayah) Nabi-Mu,
dalam gua, dipahami. Mereka bertawassul
turunkanlah hujan kepada kami." Yaitu,
kepada Allah SWT dengan amal-amal bertawassul dengan doa dan syafaatnya,
saleh. Dalam artian, mereka memohon bukan dengan diri dan individunya.
pertolongan, jalan keluar dan kelapangan fika orang yang dimintai doa adalah
dengan amal-amal saleh mereka. Mereka orang yang telah meninggal dunia atau
t52 Tafsir ar-Razi, LL/220, cetakan Daar Ihyaa' At-Turaats Al- tidakhadir, hal itu tidakboleh. Al-Alusi me-
ngatakan janganlah sampai ada seorang
Arabi, Beirut.
153 Tafsir al-Alusi, 6 / 124-128.
alim bimbang dan ragu bahwa itu adalah 3. Bersumpah kepada Allah SIvVL dengan
tidak boleh, bahwa itu adalah termasuk
bentuk bid'ah yang tidak pernah dilaku- salah satu makhluk-Nya, seperti perkata-
kan oleh siapa pun dari para generasi an, 'Allaahumma inni uqsimu 'alaika bi
salaf. Memang benar; mengucapkan salam Fulaanin illaa maa qadhaita lii haajatii,"
kepada ahli kubur adalah disyari'atkan dan
berbicara kepada mereka adalah boleh. [Ya Allah, hamba bersumpah dengan si
Hal ini berdasarkan riwayat shahih bahwa Fulan, semoga Engkau memenuhi hajat
Rasulullah saw mengajarkan kepada para
sahabat kalimat yang hendaknya mereka hamba). Atau perkataan,'Allaahumma
baca ketika menziarahi kubu4, yaitu,
innii as'aluka bi Fulaanin illaa maa
qadhaita haajatii" [Ya Allah, demi si Fulan,
hamba memohon kepada-Mu semoga
Engkau memenuhi hajatku).
t1e;: ry*' d :V'nt'$1 {t,ivr, Dalam hal ini, al-lzz bin Abdis Salam
o*iatw);*:*Ur'lrr S, ,nr ;u memperbolehkan hal itu hanya dengan Nabi
j*a aar ar J* ,yrit";;,it, g Muhammad saw., karena beliau adalah pim-
pinan anak cucu Adam. Karena itu, tidak
iidr t*'tr#;i6F\ AtE boleh bersumpah kepada Allah S\ML dengan
menggunakan selain Nabi Muhammad saw.
;ili a 'gt: seperti dengan para nabi yang lain, para
malaikat, dan auliya' (para wali). Karena
"Salam sejahtera untuk kalian wahai derajad mereka semua itu tidak sama dengan
orang-orang Mukmin penghuni tempat (ku- derajat Nabi Muhammad saw. Dalil pendapat
buran) ini, kami insya Allah adalah orang-
orang yang akan menyusul kalian. Semoga ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh at-
Allah SWT merahmati orang-orang yang telah
Tirmidzi -dan ia mengatakan bahwa ini adalah
terdahulu dan orang-orang yang terakhir dari
hadits hasan shahih- dari Utsman bin Hanif,
kami. Kami memohon kepada Allah SWT
ofiyoh (kondisi yang baik) untuk kami dan *tya'az'-n *r; Ct ,il At r,bJari,i
t*, ilis ge-;?t..lj,-t>oj.>/ zc o ''' '/ ju,
kalian. Ya Allah, janganlah Engkau jadikan
oi nr 1;r
kami terhalang dari mendapatkan pahala
*;;e je ';",ti J; 6 * t,# *i"
mereka (malcsudnya, pahala kematian mereka,
karena orang Mukmin adalah saudara bagi
orang Mukmin yang lain, sehingga kematian
seorang Mukmin adalah musibah bagi orang
Mukmin lainnya yang ia mengharap pa-
hala atas musibah itu), janganlah Engkau
menj adikan kami tersesat setelah mereka, serta
ampunilah kami dan merekA."
Tidak ada riwayat atau keterangan dari "Bahwasanya ada seorang laki-hki buta datang
satu orang sahabat pun -padahal mereka
adalah generasi umat yang paling haus ke- menemui Rasulullah saw. lalu berkata, 'Wahai
pada kebaikan- bahwa ia memohon sesuatu Rasulullah,c doakanlah aku supaya Allah SWT
dari orangyang telah meninggal dunia. menyembuhkan kebutaanku ini.' Lalu Rasulullah
saw. berkata, 'Terserah kamu, apakah kamu memilih
suPaya aku doakan, atAu kamu memilih untuk
TAFSIRAL.MUNIR IILID 3
bersabar dan itu adalah lebih baik bagimuJ Laki-laki zhahirnya mengandung hal tersebut, hal itu
itu pun berkata, Aku memilih anda mendoakanku ditakwili dan dipahami dalam konteks adanya
supaya kebutaanku disembuhkanl Lalu Rasulullah pembuangan kata yang berkedudukan sebagai
mudhaaf atau yang semacam itu.
saw. pun menyuruhnya untuk berwudhu dengan
Abu Yazid al-Basthami mengatakan,
b aik dan sempurna, lalu memanj atkan do a b erikut,
'Ya Allah, hamba memohon kepada Engkau dan istighatsah atau tawassul makhluk dengan
hamba menghadap kepada Engkau dengan Nabi-
makhluk adalah sama seperti istighatsah atau
Mu; Nabi rahmat. Ya Rasulallah, aku meminta tawassul seorang terpenjara dengan seorang
yang terpenjara juga.
syafaat anda kepada Tuhanku menyangkut hajatku
Para ulama membenci doa dengan kalimat
ini, semoga hajatku ini dipenuhi dan dikabulkan.
Ya Allah, maka dari itu, terimalah syafaat beliau ey'4> karena makhluk tidak memiliki hak
untukkui'(HR Tirmidzi dan Imam Ahmad) atas Sang Khaliq.
Yang benar adalah hadits di atas tidak Kesimpulannya adalah berdoa kepada
mengandung suatu pengertian tentang ber- Allah SWT adalah secara langsung dan tanpa
perantara. Karena Allah SWT tidak memerlukan
tawassul dengan diri Nabi Muhammad saw., para perantara, berdasarkan pengertian nash
Al-Qur'an yang pasti, spesifik dan eksplisit,
tetapi yang ada adalah bertawassul dengan yaitu firman Allah SWT dalam ayat,
doa dan syafaat Nabi Muhammad saw.. "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoaloh
kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
Sementara itu, imam Abu Hanifah dan Abu
bagimu." (al-Mu'min: 60)
Yusuf melarang tawassul dengan diri pribadi
seseorang, serta bersumpah kepada Allah "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
SWT. dengan salah satu makhluk-Nya. Ini juga sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan per-
mohonan orang yang berdoa apabila dia ber-
merupakan pendapat Imam Ibnu Taimiyah. doa kepada-Ku," (al-Baqarah: 186)
Adapun hadits di atas dipahami dalam konteks "Hanya kepada Engkaulah kami menyem-
bah dan hanya kepada Engkaulah kami me-
adanya kata yang berkedudukan sebagai mohon pertolongan " (al-Faatihah: 5)
mudhaaf yang dibuang, yaitu, )-., tirit "Gx1 At-Tirmidzi meriwayatkan -dan ia menga-
takan bahwa ini adalah hadits hasan shahih-
1,lr [dengan doa dan syafaat Nabi Muhammad dari lbnu Abbas, bahwasanya Rasulullah saw.
saw). bersabda kepadanya,
Dengan demikian, itu berarti menjadikan tit !;t;i ii; at Juit etF;{ .lt -u;it
3! jJu ,u|,it ti!; "sl Jfj.t, clL
doa sebagai wasilah, dan itu adalah boleh
*Tofalah' (hak) Allah SWT niscaya Allah
bahkan dianjurkan dan disunnahkan. Dalil
SWT akan menjagamu.lagalah (hak) Allah SWT
yang menjadi landasan adanya pembuangan
ni scay a kamu akan mendapati-Ny a di hadap anmu.
kata yang berkedudukan sebagai mudhaaf
di atas (yaitu, kata doa dan syafaat) adalah Jika kamu memohon, maka mohonlah kepada
kalimat pada bagian akhir hadits, (e lki)
fmaka terimalah syafaat beliau kepadaku).
Bahkan pada bagian awal hadits juga terdapat
pengertian yang menunjukkan hal tersebut.
Dalam doa-doa ma'tsurah dari Ahlul Bait
dan para imam, tidak ditemukan doa yang
mengandung ungkapan tawassul dengan diri
pribadi Nabi Muhammad saw yang mulia.
Seandainya kita asumsikan adanya doa yang
Allah SWT dan jika kamu meminta pertolongan, HUKUMAN HADD TINDAK KRIMINAL
maka mintalah pertolongan kepada Allah SWT." PENCURIAN
(HRTirmidzi)
Surah al-Maa'idah Ayat 38 - 40
Hadits ini di samping ayat-ayat di atas
\L*i* t:1,;\ p;u 'irav 69v
merupakan nash yang jelas dan eksplisit yang
mengharuskan untuk memohon dan meminta t*i:; @ tr* 1\6"A\ 6rlkr5?
pertolongan kepada Allah SWT bukan kepada
yang lain. #L z. ){r'at 56 UV *4L a;,"n ie
a ,i't'5 Mji@ :$fu'at!!
Adapun ayat 36 dan 37 menuturkan dua
bentuk ancaman. frsxa-"i+.5!';;ltj9,'5rJ)j
*$r-.?J:,:Y^VllCl"e
L. Kemustahilan diterimanya tebusan dari
. orang-orang kafir pada hari Kiamat, serta Adapun orang laki-laki maupun perempuan
yang mencuri, potonglah tangan keduanya (se-
kepastian mereka mendapatkan adzab bagai) balasan atas perbuatan yang mereka laku-
yang sangat menyakitkan. kan dan sebagai silcsaan dari Allah. Dan Allah
Mahaperkasa, Mahabijalcsana. Tetapi barang-
2. Orang-orang kafir pada hari Kiamat selalu siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu
dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah
mengharap-harap bisa keluar dari adzab menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Peng-
neraka, dan bahwa mereka selalu melekat ampun, Maha Penyayang. Tidakkah kamu tahu,
dengan adzab yang kekal dan permanen bahwa Allah memiliki seluruh kerajaan langit dan
yang tiada akan hilang. Setiap kali kobaran
nyala api neraka melemparkan mereka bumi, Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki
ke arah atas fahannam, para malaikat az-
Zabaniyah menghantami mereka dengan dan mengampuni siapa yang Dia kehendaki. Allah
gada-gada besi hingga mereka terpental Mahakuasa atas segala sesuatul' (al-Madidah: 38-
jatuh lagi ke bawah. 40)
Ada sementara kalangan yang menjadikan l'raab
ayat ini sebagai landasan dalil bahwa Allah (iru:lr:p Kata ini berkedudukan sebagai
SWT akan mengeluarkan orang-orang yang mubtada. Adapun khabar-nya, di sini ada dua
mengucapkan kalimat syahadat "laa ilaaha
illallaahu" secara tulus ikhlas dan sungguh- versi.
sungguh dari lubuk hati. Allah SWT menjadi-
kan kondisi menetap selama-lamanya dalam Pertama, khabar-nya adalah muqaddar
neraka sebagai salah satu dari sekian macam
ancaman yang ditujukan kepada orang-orang (dikira-kirakan keberadaannya), yaitu *E r:!;
kafir; serta salah satu dari sekian ancaman
adzab yang keras yang digunakan untuk !5.1i; rttt, ii rat I n i adalah p en dapat ibawaih.
menakut-nakuti mereka. Seandainya tidak nS
seperti itu, tentunya apa gunanya dan apa
Kedua, pendapat al-Akhfasy, al.Mubarrid
relevansinya mengkhususkan hal tersebut
dan ulama nahwu Kufah, yaitu bahwa khabar-
hanya untuk orang-orang kafir.lsa
nya adalah kalimat {4ii t';l;iv!. Di sini, khabar
154 Tafsir ar- Razi, lL / 222.
diberi huruf /a', karena kata yang menjadi
mubtada', yaitu (iru:.lrj| mengandung makn{
TAFSIRAT-MUNIRJILID 3
atau semangat kata syarat, yaitu bersifat hukuman hadd potong tangan adalah jika
harta yang dicuri senilai seperempat dinar ke
umum, karena yang dimaksudkan bukanlah atas menurut mayoritas ulama selain ulama
seorang pencuri secara tertentu dan spesifik,
tetapi yang dimaksudkan adalah setiap pen- Hanafiyyah.
curi. Sehingga kalimat ini mengandung makna {fi i {<} sebagai hukuman bagi mereka
atau semangat kalimat syarat dan jawab, berdua dari Allah SWT yang bisa menjadi efek
karena itu khabarnya diberi/a'.
jera bagi orang-orang supaya mereka tidak
(t:iiii} Di sini digunakan bentuk kata melakukan tindak kriminal pencurian.
_
i
jamak (u+jifp karena yang dimaksudkan adalah
G{r(f) (tangan kanan keduanya), berdasarkan 4&'tr ntip Allah SWT Mahaperkasa dan
sebuah qiraa'aat syadzdzah. Karena di sana ada
Digdaya atas urusan-Nya, lagi Mahabijaksana
qiraa' aat syadzdzah yang berbunyi 1ri:(i ri#u;.
terhadap makhluk-Nya.
Setiap anggota tubuh yang hanya memiliki satu
4d; i; 4 +Gcr,| barangsiapa yang bertobat
organ atau anggota [tunggal), di-ta*niy ah-kan
dan meninggalkan perbuatan mencuri.
dengan bentuk kata jamak. Manusia hanya
memiliki satu anggota tubuh kanan, meskipun {c,-ir} memperbaiki amal perbuatannya.
anggota tubuh itu adalah sepasang [terdiri dari 4* *; nr if| sesungguhnya Allah SWT
dua anggota tubuh), maka dari itu, diposisikan
seperti anggota tubuh tunggal. Seperti ayat menerima tobatnya. Artinya, pertobatan bisa
menggugurkan hak Allah SWT namun tidak
(t:ip e iy dengan menggunakan bentuk bisa menggugurkan hak Adami. Akan tetapi,
kata jamak {us:;+}. Namun boleh juga di- as-Sunnah menjelaskan bahwa jika korban
tatsniyah-kan dengan menggunakan bentuk pencurian memaafkan dan memberikan
kata tatsniyah, seperti perkataan, (A:r c-J'r> ampunan kepada si pelaku sebelum dirinya
diajukan ke hadapan imam, maka hukuman
[aku melihatwajah mereka berdua). Boleh juga
menggunakan bentuk kata tunggal, seperti -ifrp potong tangan gugur. Ini adalah pendapat
(uii:'r." Imam asy-Syafi'i, Imam Malik, Imam Ahmad
dan Abu Yusuf. Begitu juga, hukuman potong
{.iK ui nrrb Kata {;r;} dibaca nashab tangan gugur, dengan dihibahkannya harta
yang dicuri kepada si pelaku sekali pun telah
adakalanya sebagai maf'uul muthlaq, seakan- diajukan ke hadapan imam, menurut pendapat
akan diucapkan (t;; cj,):;>. Atau adakalanya Imam Abu Hanifah dan Muhammad.
sebagai maf'uul li ajlihi, yakni .;:! c$.;"i trliiil
Sebab Turunnya Ayat
prlJ.
Turunnya ayat ini dilatarbelakangi oleh
Kata {i<;y berkedudukan sebagai badal
dari kata {;'F}. kisahThu'mahbin Ubairiqyangmencuri sebuah
Mufradaat Lufhawlyyah perisai milik tetangganya bernama Qatadah
bin an-Nu'man, dan ia menyembunyikannya
4jrtrr;p orang yang mengambil harta se- di dalam sebuah kantong tepung, hingga me-
cara diam-diam dan sembunyi-sembunyi dari nyebabkan kantong tepung itu robek. Lalu
tempat penyimpanan yang semestinya (a1-
Thu'mah bin Ubairiq pun menyembunyikan
Hirz). fl.,jj,ii ';I.,[] maka potonglah tangan dan menitipkan perisai itu kepada seorang
keduanya. Bagian tangan yang dipotong adalah Yahudi bernama Zaid bin Samin.
mulai dari pergelangan tangan. Sedangkan Selama dalam perjalanan dari rumah
Qatadah bin Nu'man ke rumah Zaid bin
pencurian yang pelakunya sudah bisa terkena
TAFSIRAT-MUNIRIILID 3 rr{{{y {,;k 4}li ,{ surah ar-Maa'rdah
Samin, tepung yang ada di dalam kantong "Bahwasanya ada seorang perempuan me-
itu pun berceceran di jalanan mulai dari lakukan pencurian pada masa Rasulullah saw.
Lalu tangan kanannya pun dipotong. Lalu ia pun
rumah Qatadah hingga rumah Zaid bin Samin. berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah aku masih
memiliki kesempatan bertobat?' Rasulullah saw.
Lalu ketika Qatadah menyadari telah ter- Bersabda,'Ya. Kamu pada hari ini, sudah dalam
jadi pencurian terhadap perisainya, ia pun kondisi bersih dari kesalahanmu seperti pada hari
mencarinya di rumah Thu'mah, namun tidak di mana kamu baru dilahirkan oleh ibumu.' Lalu
Allah SWT. pun menurunkan ayat 39 surat al-
ditemukan. Maa' idah." ttu (HR Imam Ahmad)
Thu'mah bin Ubairiq pun bersumpah- Keseraslan Antar Ayat
sumpah bahwa ia tidak mengambilnya dan
ia tidak tahu-menahu tentang perisai itu. Terdapat korelasi yang tampak jelas antara
Kemudian orang-orang melihat ada tepung hukum tindak kriminal pencurian dan hukum
yang berceceran di jalanan, lalu mereka pun
ti n d a k kri m inal al - H i r a a b ah (p eny amu n, b a n d it,
menyusuri arah tepung yang berceceran mafia pengacau keamananJ. Adapun tindak
itu yang berujung pada rumah Zaid Ibnus
Samin. Mereka pun menemukan perisai itu kriminal al-Hiraabah sebagaimana sebutan
dan mengambilnya. Lalu Zaid bin Samin pun yang digunakan oleh ulama Hanafiyyah adalah
pencurian besar (soriqah kubraa), sedangan
membela diri dengan mengatakan bahwa tindak kriminal pencurian biasa adalah disebut
pencurian kecil [sariqa h shug hraa).
perisai itu diserahkan kepadanya oleh Thu'mah
Setelah Allah SWT menjelaskan sanksi
bin Ubairiq, dan pernyataannya dikuatkan
hukuman bagi para muhaarib (pelaku tindak
oleh kesaksian beberapa orang Yahudi lainnya. kriminal al-Hiraabah) yang membuat kerusakan
di muka bumi, memerintahkan manusia untuk
Waktu itu, Rasulullah saw. sudah ber- b ertalnara kepada-Nya sehingga mereka terjauh-
kan dari keharaman dan kemaksiatan, Allah
maksud ingin membela Thu'mah bin Ubairiq, SWT menjelaskan sanksi hukuman bagi para
karena ternyata perisai itu memang ditemukan pencuri yang mengambil harta secara sembunyi-
di tempat orang lain. Lalu turunlah ayat, sembunyi dan diam-diam.
"Don janganlah kamu berdebat untuk Di antara macam-macam hukuman bagi
(membela) orang-orang yang mengkhianati para muhaarib sebagaimana yang telah di-
jelaskan dalam ayat al-Hiraabah di atas ada-
dirinya." (an-Nisaa': 107) lah potong tangan dan kaki secara silang.
Kemudian turunlah ayat ini untuk me- Sedangkan hukuman tindak kriminal pencurian
adalah potong tangan.
nerangkan tentang hukum pencurian.l5s
Imam Ahmad dan yang lainnya meriwayat-
kan dari Abdullah bin Amr;
,*q,It,'o,,er i, J;, -W ,b d; if;t oi
b C,'J;ii";t :r* At-G'i. U$ ;L)
j;:';"
.vni Tafsir dan Penlelasan
Allah SWT menetapkan dan memerintah-
kan para pengelola kekuasaan dan pemerin-
L55 Asbaabun Nuzuul,karya al-Wahidi, hlm. 111. L56 Asbaabun Nuzuul, karya as-Suyuthi.
tahan untuk menerapkan hukuman potongan otomatis tercakup dalam hukum kaum laki-laki.
tangan terhadap pencuri, baik laki-laki mau- As-Sariqah atau pencurian adalah meng-
pun perempuan. Barangsiapa mencuri, baik
ambil harta secara sembunyi-sembunyi dan
laki-laki maupun perempuan, ia dijatuhi diam-diam dari penyimpanannya yang stan-
hukuman potongan tangan mulai dari per- dar dan semestinya {hirzul mitst). Al-Hirz
gelangan tangan. atau penyimpanan ada dua macam. Pertama,
penyimpanan yang memang itu adalah tempat
Pertama-tama, tangan yang dipotong ada-
lah tangan kanan. Kemudian jika ia melakukan untuk menyimpan dan menjaga, seperti
pencurian lagi, dipotong kaki kirinya mulai rumah, kotak penyimpanan dan yang lainnya.
dari pergelangan kaki. Kemudian jika ia Kedua, penyimpanan dengan melibatkan
mengulangi lagi perbuatan mencuri, di-
unsur eksternal yaitu penjaga, seperti tempat-
potong tangan kirinya. Kemudian iika masih tempat umum yang dijaga oleh seorang petugas
mengulangi lagi perbuatan mencuri, maka penjaga, juga seperti barang-barang yang pe-
dipotonglah kaki kanannya. Kemudian jika ia
kembali mengulangi lagi perbuatan mencuri, miliknya berada di dekatnya. Al-Hirz artinya
ia dihukum takzir dan dipenjara. Hal ini adalah sesuatu yang biasanya dibuat untuk
menjaga dan menyimpan harta benda.
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh ad-
Seorang pencuri baru bisa dijatuhi hu-
Daraquthni, bahwa Rasulullah saw. bersabda, kuman potong tangan, jika ia memang orang
yang sudah baligh dan berakal, sebagaimana
t#u ,G ?ts1 ;i"t*tu oj)t 6;tit kedua syarat ini adalah yang umum berlaku
dalam semua pentaklifan-pentaklifan Syari'at
o*-. c tlcla,l1*-.,r termasuk di antaranya adalah hukuman hadd.
Dalam hal ini, tidak ada perbedaan antara
'Apabila ada seseorang mencuri, maka po- apakah pelaku adalah berkelompok ataukah
tunggal. fuga, disyaratkan di sana tidak ada
tonglah tangannya. Kemudian jika ia kembali unsur syubhat [indikasi-indikasi yang me-
ragukan), seperti pencurian sesuatu dari ke-
mencuri lagi, maka potonglah kaki kirinya." (HR rabat mahram sendiri, pencurian seorang
ad-Daraquthni) tamu dari orang yang menjamunya. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Ini adalah pendapatulama Malikiyyah dan
Ibnu Adiy dari Ibnu Abbas,
ulama Syafi'iyyah.
:6t,i1;J.Jlttrir'>r
Sementara itu, ulama Hanafiyyah dan
ulama Hanabilah mengatakan jika tangan "Halau dan hindarilah penjatuhan hukuman
kanan dan kaki kiri si pencuri telah dipotong hadd dengan kesyubhatan-kesyubhatan." (HR
Ibnu Adiy)
jika ia kembali melakukan pencurian lagi,
sudah tidak ada lagi hukum potong atas fuga, harta yang dicuri memang dicuri
dari al-Hirz dengan kedua macamnya di atas.
dirinya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud, an-Nasa'i dan Ibnu Majah
Dalam hal ini, Al-Qur'an secara eksplisit
menjelaskan hukum pencuri perempuan dan dari Abdullah bin Amc
menyebutkannya secara tersendiri karena
kasus pencurian yang dilakukan oleh perem-
puan iuga banyak terjadi sama seperti laki-laki
sehingga hal ini menuntut adanya pemberian
efek jera. Meskipun dalam pensyari'atan hu-
kum, biasanya kaum perempuan sudah secara
-'. ".1, a .
4' r *'r & Ji',Y il, lt,ct,
', t ,i.. ,. teii tiga dirham ke atas. Hal ini berdasarkan hadits
Jr--dti-1j- ':i -fi L';i, u- i; i: lr;t 33t yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, Bukhari,
F #r-rr;:* Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud dan
"Bahwasanya Rasulullah saw. ditanya ten- Ibnu Majah dari hadits Aisyah,
tang buah kurma yang masih berada di pohon,
lalu beliau bersabda, 'Dan barangsiapa mencuri 9:at r" Li{ 3n '*i *'o, ;* 1t i:i
sesuatu daripadanya sesudah buah itu disimpan
di dalam keranjang pengeringan dan apa yang ia t':**l-2s),rV-'): q^);'€:
curi itu mencapai harga sebuah perisai, maka ia
harus dipotong (tangawtya)."'(HR Abu Dawud, "Bahwasanya Rasulullah saw. memotong
tangan seorang pencuri dalam kasus kriminal
an-Nasa'i, dan Ibnu Majah) pencurian yang dilakukannya dengan nilai men-
capai seperempat dinar ke atas." (HR Imam
Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu
Dawud, dan Ibnu Majah)
Juga, disyaratkan harta yang dicuri harus fuga, berdasarkan hadits yang diriwayat-
mencapai nishab syar'i untuk pencurian [ba- kan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar;
tas minimal nilai suatu harta yang dicuri ;* fiti:1
yang pelakunya sudah bisa dijatuhi hukuman et; a:i;
potong tangan).
"Bahwasanya Rasulullah saw. menjatuhkan
Mengenai ukuran nishab pencurian, hukuman potong tangan dalam kasus kriminal
pencurian berupa sebuah perisai seharga tiga
fuqaha memiliki dua atau tiga versi pendapat. dirham." (HR Bukhari dan Muslim)
Hasan al-Bashri dan Dawud azh-Zhahiri me- Ini adalah pendapat empat Khulafaur
ngatakan hukuman potong tangan harus di-
jatuhkan dalam kasus kriminal pencurian, baik Rasyidun.
harta yang dicuri sedikit maupun banyak. Hal
ini berdasarkan zhahir ayat, juga berdasarkan Sementara itu, ulama Hanafiyyah berpen-
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah, dapat bahwa nishab atau batas minimal pen-
curian yang pelakunya sudah bisa dijatuhi
)),o-*-J PJ- o.,t ,' o-t7 hukuman potong tangan adalah satu dinar
o4 atau sepuluh dirham. Oleh karena itu, jika
'Allah SWT melaknat seorang pencuri, ia harta yang dicuri nilainya masih di bawah
mencuri sebutir telur (ada yang mengatakan, kata sepuluh dirham, pelakunya belum bisa dikenai
al-Baidhah di sini maksudnya adalah helm atau hukuman potong tangan. Hal ini berdasarkan
penutup kepala yang terbuat dari besi) hingga pada hadits yang diriwayatkan oleh imam
mengakibatkan tangannya dipotong, ia mencuri
tali hingga mengakibatkan tangannya dipotong." Ahmad dari Abdullah bin Amr; ia berkata,
(HR Bukhari dan Muslim)
'?.asulullah saw. bersabda,
Sementara itu, mayoritas ulama mengata-
kan bahwa seorang pencuri sudah bisa dijatuhi . ,.r.) o-.,1&9,
hukuman potong tangan jika nilai harta yang
ail
dicurinya mencapai seperempat dinar atau
"Tidak ada potong tangan dalam kasus pen-
curian di bawah sepuluh dirham." (HR Imam
Ahmad)
Seandainya bukan karena hadits ini 'et y'A, ov Yt ,:;; Y,;u'*t Y
U r/-, A 3t# ';
adalah dhaif, memungkinkan untuk men- !,i il iw ;i 1!i a;
tarjih atau mengunggulkan pendapat ulama
Hanafiyyah tersebut, sebagai bentuk al- {'i tt; *J;i ;oV y tt ,,.'. /,at/, i'r*, ,\
Ihtiyaath flangkah kehati-hatian). )uga ka- At itt Jt;'J ^); J
rena penjatuhan hukuman hadd dihindari
:) G$tc ii "p ^t
dengan adanya unsur syubhat. Di samping itu
juga, nilai harga perisai dalam kasus di mana "Tatkala Shafwan bin Umayyah tidur di masjid
pelakunya dijatuhi hukuman potong tangan berbantal dengan ridahya, tiba-tiba ada seorang
oleh Rasulullah saw masih diperselisihkan, p en cur i m en cur i r i d a'ny a itu dar i b aw ah kep alany a.
ada yang menaksirnya dengan harga tiga Lalu Shafwan bin Umayyah pun menangkap dan
dirham, empat dirham, lima dirham, atau memb awa si p encur i itu menghadap Rasulullah saw.
bahkan sepuluh dirham. Dalam masalah hu- Lalu Rasulullah saw. Pun memerintahkan untuk
memotong tangan si pencuri tersebut. Melihat hal
kuman hadd seperti ini, mengambil yang
itu, Shafwan pun berkata, 'Sebenarnya saya tidak
lebih banyak adalah lebih utama, dalam
menginginkan seperti ini. Sekarang rida' ku itu aku
rangka mengeliminir kesyubhatan.
sedekahkan kepadanya.' Lalu Rasulullah saw. pun
Tindak pencurian bisa ditetapkan dan
bersabda, 'Kenapa tidak tadi sebelum kamu datang
dibuktikan dengan dua alat bukti; yaitu pe-
menghadapkannya kep adaku."' (HR Tirmidzi, an-
ngakuan (testimoni si pelaku) atau bayyinah Nasdi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
[dua orang saksi). Hukuman hadd pencurian Wajib mengembalikan harta yang dicuri
jika barangnya masih ada, sedangkan jika su-
bisa gugur dengan adanya pengampunan dah terkonsumsi, diganti dengan nilainya,
menurut ulama Syafi'iyyah dan ulama Hana-
kepada si pelaku, atau dengan pertobatan,
bilah. Hal ini berdasarkan hadits yang di-
sebelum perkaranya dilaporkan kepada imam
riwayatkan oleh imam Ahmad, at-Tirmidzi, an-
atau hakim. Iuga,bisa gugur dengan berubah- Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Hakim
nya status harta yang dicuri menjadi milik si
dari Samurah,
pelaku dengan adanya penghibahan dan yang
lainnya, sekalipun perkaranya telah dilaporkan
kepada hakim, menurut madzhab Imam Abu
Hanifah dan Muhammad.
Sementara itu, menurut mayoritas ulama,
harus dengan syarat berubahnya status harta "Tangan menanggung kewajiban mengem-
balikan aPa yang diambilnya, hingga ia menunai-
yang dicuri menjadi milik si pelaku itu adalah kannya kepada pemiliknya." (HR Imam Ahmad,
Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah,
terjadi sebelum perkaranya dilimpahkan ke dan al-Hakim)
pengadilan. Hal ini berdasarkan pada sebuah Sementara itu, menurut ulama Hanafiyyah,
jika barangnya telah terkonsumsi, tidak wajib
hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-
menggantinya dengan nilai harganya. Alas-
Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari hadis
annya adalah karena hukuman hadd dan denda
Ibnu Abbas, ganti rugi tidak bisa berkumpul dan tidak bisa
'tt';* it,, ay dijatuhkan kedua-duanya secara sekaligus.
;+ ; $L"At 3i
. Dalam arti, jika sudah dijatuhi hukuman
^ii
^*ir ? d';{11 a pu ^); its
,,: o
l'
{#).
^t oiV. i::,,t Jty_), , Jt q;td z
orult '
TAFSIRAI-MUNIR IITID 3
hadd, sudah tidak bisa dikenai tanggungan jiwa masyarakat. Tidak ada orang yang bisa
denda ganti rugi, Hal ini berdasarkan pada
memahami dan merasakan berbagai dampak
hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasa'i dari bahaya psikis dan mental yang diakibatkan
Abdurrahman bin Auf, bahwasanya Rasulullah
oleh tindak kriminal pencurian, serta ke-
saw. bersabda,
gelisahan, kekhawatiran dan ketakutan yang
*Ci'ityr1;.ir *I *Wz t^" y
dimunculkan oleh tindak kriminal yang satu
f.*l ini, terutama pada malam-malam yang gelap,
"Seorang pencuri tidak dikenai denda jika kecuali korban yang mengalaminya.
hukuman hadd telah ditegakkan terhadap dirinya." Tindak kriminal pencurian, di samping
(HRan-Nasdi) menimbulkan kerugian yang tidak sedikit,
Tetapi, hadits ini adalah hadits mursal. juga mengakibatkan seseorang jatuh miskin
hingga terpaksa dirinya sampai berutang ke
Sementara itu, ulama Malikiyyah meng-
sana ke mari demi menutupi kebutuhan pokok
ambil jalan tengah, dengan mengatakan, bahwa
dirinya dan keluarganya. Ia selalu berharap
apabila si pencuri adalah orang yang mampu
ketika menjalani hukuman potong tangan, ia bisa menangkap si pelaku lalu menghabisinya.
dijatuhi hukuman potong tangan sekaligus
dikenai denda, sebagai bentuk pemberatan Tindak kriminal pencurian menebarkan
atas dirinya. Namun jika ia adalah orang yang kegelisahan, kekhawatiran, kecemasan dan
tidak mampu, ia tidak dikenai tuntutan untuk ketakutan sehingga daerah yang sedang di-
mengganti nilai barang yang dicuri, sehingga landa maraknya tindak kriminal pencurian,
ia tidak dikenai denda akan tetapi ia hanya
dijatuhi hukuman potong tangan saja, sebagai semuanya menjadi terancam berbagai mara
bentuk peringanan bagi dirinya, karena ia me-
miliki dalih untuk dimaklumi dikarenakan kon- bahaya sehingga hampir tidak ada orang yang
disinya yang miskin dan butuh.
bisa tidur dengan tenang. Ketika ada pelaku
Kemudian Allah SWT. menjelaskan'illat pencurian menerobos sebuah rumah pada
hukuman hadd pencurian. Sesungguhnya malam atau siang hari, hal itu sudah cukup
membuat penduduk masyarakat sekitar pa-
hukuman potongtangan atas pelaku pencurian nik, bahkan hingga terjadi pembunuhan dan
laki-laki dan perempuan adalah sebagai letusan senjata api.
balasan bagi keduanya atas perbuatan dan Kondisi itu sudah tentu mengandung
tindakan jelek yang dilakukan, sebagai bentuk
penghinaan terhadap si pelaku, memberikan mudharat dan gangguan luar biasa yang tidak
efek jera sehingga tidak mengulangi lagi per- bisa diketahui batas ujungnya atau tidak bisa
buatan mencuri, sekaligus menjadi pelajaran
diprediksi dan dibayangkan akibat-akibat
bagi orang-orang yang lain. yang ditimbulkan. Berapa banyak orang
yang "rambutnya berubah putih berubani'
Hukuman ini, meskipun ada sementara
berapa banyak kaum perempuan dan anak-
kalangan yang memandang negatif dan sinis anak yang kehilangan sandaran hidupnya,
terhadapnya, hukuman ini merupakan sanksi
dan berapa banyak ketakutan-ketakutan
hukuman yang pas dan sangat efektil lebih
bisa memberikan efek jera, serta lebih bisa yang menyebabkan orang-orang tidak bisa
menciptakan keamanan bagi harta benda dan tidur dengan tenang di dalam rumahnya.
Bahkan, menurut penilaian saya, tindak kri-
minal pencurian terkadang bisa lebih akut
dampaknya daripada tindak pembunuhan.
Alasannya karena pembunuhan adalah ke-
TAFSIRAI-MUNIRJILID 3
jadian personal yang dampaknya seketika bisa kum para pelaku pencurian yang bertobat,
menyesali perbuatannya dan mengadakan
langsung hilang bagi selain keluarga korban perbaikan terhadap keadaan dirinya dan
terbunuh dan lingkupnya pun hanya terbatas
antara pelaku dan korban saja. tingkah lakunya.
Adapun tindak kriminal pencurian, efek Barangsiapa yang bertobat setelah berbuat
dan dampaknya bersifat masif, merata, se- tindak kriminal pencurian, sadar dan kembali
nantiasa menghantui dan mengancam dan kepada Allah SWT., meninggalkan perbuatan
mengintai para pemilik harta, para pemilik
kios, tempat-tempat usaha, industri dan pabrik mencuri, mengembalikan harta benda yang
hingga menjadikan mereka senantiasa jauh dicurinya atau ganti ruginya, memperbaiki
dari yang namanya rasa tenang serta harta
diri serta menyucikannya dengan amal-
kekayaan mereka selalu terancam keselamat-
amal ketalo,,vaan dan kebajikan, sedang per-
annya.
tobatannya itu memang benar-benar dengan
Kemudian Allah SWT mempertegas ke-
niat yang tulus dan sungguh-sungguh disertai
harusan menjatuhkan hukuman hadd terhadap dengan tekad bulat untuk tidak mengulangi
pelaku pencurian. Allah SWT berkuasa total lagi perbuatannya, sesungguhnya Allah SWT
dalam merealisasikan perintah-perintah-Nya berkenan menerima pertobatannya, sehingga
Dia tidak menyiksanya kelak di akhirat.
dan memberlakukannya sekehendak-Nya,
Hukuman hadd potong tangan, menurut
Mahadigdaya penuh untuk membalas para
pelaku pencurian, lagi Mahabijaksana dalam mayoritas ulama, tidak bisa gugur dengan
perbuatan-Nya dan dalam memberlakukan pertobatan tersebut. Sedangkan menurut
aturan-aturan hukum. Allah SWT tidak mem- ulama Hanabilah, hukuman hadd potong
berlakukan melainkan aturan hukum yang tangan bisa gugur dengan pertobatan, dan ini
adalah pendapat yang lebih utama. Karena
pasti mengandung mashlahat dan hikmah.
penyebutan kalimat 4e;:*.lr ,ii) memberi-
Allah SWT menerapkan hukuman-hukum-
an yang menurut-Nya lebih sesuai dan lebih kan suatu pengertian gugurnya hukuman hadd
potong tangan dengan adanya pertobatan.
efektif dalam memutus rantai kriminalitas,
lebih efektif dalam membasmi akar-akar kri- Allah SWT menegaskan keadilan hukuman
minalitas, lebih efektif dalam memberikan efek hadd pencurian tersebut, bahwa hukuman
hadd sudah sesuai dengan hikmah, semangat
jera, sehingga pelaku maupun orang-orang
yang lainnya tidak berani meski hanya sebatas keadilan, rahmat, dan kasih sayang.
berfikir untuk melakukan tindak kriminal
Tidakkah kamu tahu wahai Rasul dan
yang sama. Seakan-akan, di sini Allah SWT
wahai kamu setiap orang yang menyampaikan
berfirman, "fanganlah kamu sekalian terlalu hukum Allah SWT bahwa sesungguhnya Allah
menganggap remeh menyangkut perkara para
pelaku pencurian. Bersikaplah tegas dalam SWT adalah Sang Pemilik segala makhluk
yang ada di langit dan bumi. Allah SWT Yang
menerapkan hukuman hadd terhadap mereka. mengatur dan mengurusnya, Yang memberi-
kan putusan hukum kepadanya, Yang tiada
Karena hal itu mengandung kebaikan dalam
arti yang sesungguhnya, meskipun itu tidak satu pun makhluk yang bisa menganulir
disukai oleh pihak-pihak yang iri dan dikritik
putusan-Nya. Allah SWT. lah Zat Yang Maha
oleh orang-orang yang bodoh dan tidak paham." Berbuat terhadap apa yang dikehendaki-Nya
dan Dia tidak berbuat melainkan apa yang
Kemudian Allah SWT menjelaskan hu- mengandung hikmah, keadilan, dan rahmat,
TAFSIRAL-MUNIR JILID 3
sehingga terciptalah keamanan bagi individu curian ini sejatinya tidak lain adalah demi
dan masyarakat. Orang-orang pun merasa harta dan untuk kemashlahatan mereka sendiri
benda mereka aman dari berbagai ancaman,
sehingga mereka bisa menjalankan aktivitas dan kemashlahatan saudara-saudara mereka
dan pekerjaan mereka dengan perasaan tenang dalam masyarakat. Karena itu, siapa pun tidak
dan tidak lagi mengkhawatirkan keselamatan perlu menangisi dan meratapi tangan pen-
rumah, keluarga dan tempat-tempat kerja. dosa yang dipotong tersebut atau menaruh
belas kasih kepada tangan salah satu anggota
Di antara hikmah dan kebijaksanaan Allah
SWT adalah Dia memberlakukan sanksi hukum masyarakat. Karena anggota tubuh itu ada-
terhadap para muhaarib (komplotan pengacau lah anggota tubuh yang sudah rusak dan
berbahaya yang sifatnya merusah dan me-
keamanan, bandit, penyamun) yang membuat
kerusakan di muka bumi, serta terhadap para nimbulkan bencana. Tidak ada kebaikan yang
pencuri yang selalu mengancam kehormatan bisa diharapkan darinya selama keadaan dan
tingkah lakunya tidak ada perubahan ke arah
harta benda dan kebebasan manusia. f uga, Allah yang lebih baik.
SWT mengampuni mereka yang mau bertobat
dengan pertobatan yang tulus dan sungguh- Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum
sungguh serta mengadakan perbaikan ter- Hukuman adalah obat bagi orang yang
hadap diri dan perbuatan mereka. Karena menyimpang yang tidak ada bentuk pe-
ngobatan dan penanganan untuk menyem-
tujuan utamanya bukanlah sanksi hukuman
itu sendiri, tetapi mewujudkan kebaikan, ke- buhkannya melainkan dengan pendisiplinan
salehan, menebarkan keamanan, suasana dan pemberian sanksi. Sama sekali bukan
kondusif, ketenangan, dan ketentraman. bagian dari keadilan, rahmat, hikmah dantidak
pula kemashlahatan, membiarkan kriminalitas
Di antara bentuk hikmah, kebijaksanaan
dan keadilan Allah SWT adalah bahwa Dia merajalela di tengah-tengah masyaraka!
menyiksa para pendosa dan pelaku kemak-
siatan, dalam rangka untukmendidih memberi dan membiarkan orang-orang hidup dalam
pelajaran, dan efek jera kepada mereka dan suasana penuh, kekacauan, kecemasan, dan
kepada orang-orangyang seperti mereka serta
demi untuk menjaga dan mengamankan ke- kegelisahan.
mashlahatan para hamba. Aturan dan hukum perundang-undangan
Di antara bentuk rahmat dan kasih sayang Ilahi mengandung semua bentuk kebaikan
Allah SWT adalah Dia merahmati orang- bagi orang yang menginginkan kebahagiaan
bagi dirinya dan umatnya. Tidak ada bukti yang
orang yang bertobat dan menggugurkan hu- lebih kuat tentang kegagalan undang-undang
hukum pidana positif daripada fakta empiris
kuman dari diri mereka dan Dia berkuasa yang membuktikan bahwa kriminalitas di
atas segala sesuatu termasuk di antaranya negara-negara yang menerapkannya sama se-
mengadzab dan merahmati. Kasih sayang kali tidak berkurang, tetapi sebaliknya justru
semakin bertambah, semakin merajalela, dan
Allah SWT. kepada para hamba-Nya jauh lebih semakin bervariasi bentuk dan polanya. Se-
besar dibanding kasih sayang mereka kepada
mua itu karena tidak adanya bentuk sanksi
diri mereka sendiri, bahkan dibanding kasih
hukuman yang efektif dalam memberikan efek
sayang seorang ibu kepada anaknya.
jera serta mampu membasmi atau memini-
Oleh karena itu, sanksi hukuman ter- malisasi angka kejadian tindak kriminalitas.
hadap tindak kriminal al-Hirqabah dan pen-
Negara-negara yang menerapkan undang- seperti mencuri barang ghashaban dari ta-
undang hukum pidana Islam menjadi bukti
empiris dan contoh nyata tersebarnya suasana ngan orang yang meng-ghashab. Karena ke-
aman dan tenang. Seseorang jangan mengira
hurmah-an [kepemilikan yang sah yang tidak
bahwa negara-negara tersebut dipenuhi oleh
orang-orang cacat dan terpotong tangan dan boleh diganggu) si pemilik masih tetap ada
kakinya. Karena penjatuhan hukuman hadd di dalamnya dan tidak terputus. Sementara
menurut Imam asy-Syafi'i, hukuman potong
relatif sangat langka terjadi. Sebab vonis tangan tidak dijatuhkan kepada orang yang
mencuri barang curian alasannya adalah
hukuman hadd tidak mudah untuk dijatuhkan
karena ia mencuri bukan dari tangan si pemilik
karena harus memenuhi sejumlah syarat dan
ketentuan yang sangat ketat dan jumlahnya sah barang dan juga bukan dari al-Hirzu.
melebihi angka sepuluh. Hal-hal yang diperhitungkan dalam
Dengan demikian, hal ini mempersempit kaitannya dengan barang yang dicuri ada
empat. Pertama, nilainya mencapai nishab
ruang bagi penjatuhan vonis hukuman had4
pencurian, sebagaimana yang sudah pernah
dengan adanya suatu unsur syubhat dan
tidak terpenuhinya salah satu kriteria atau dijelaskan sebelumnya. Kedua, barang yang
syarat-syarat yang ada. Dalam suatu wilayah dicuri masuk kategori harta, bisa dimiliki
dengan jumlah penduduk mencapai sekitar dan boleh diperjualbelikan. Sesuatu yang
sepuluh juta jiwa misalnya, kasus terjadinya tidak masuk kategori harta dan tidak boleh
potong tangan sebagai hukuman hadd bisa diperjual belikan, seperti khamr dan babi,
dihitung dengan jari, bahkan tidak lebih hukuman potong tangan tidak bisa dijatuhkan
dari satu atau dua kasus saja. Dalam tindak berdasarkan kesepakatan, kecuali pencurian
kriminal pencurian misalnya, vonis hukuman
hadd potong tangan tidak bisa dijatuhkan terhadap anak kecil yang berstatus merdeka
kecuali jika telah memenuhi semua kriteria-
kriteria menyangkut si pelaku, barang yang menurut Imam Malik dan Ibnul Qasim.
dicuri, tempat di mana barang dicuri dan Ada keterangan yang mengatakan hu-
kuman potong tangan tidak bisa dijatuhkan
spesifikasinya. terhadap pelaku pencurian anak kecil yang
berstatus merdeka dan ini adalah pendapat
Kriteria-kriteria yang harus diperhitung- Imam Asy-Syafi'i dan imam Abu Hanifah ka-
kan menyangkut pelaku pencurian ada lima, rena anak kecil yang berstatus merdeka
yaitu baligh, berakal, atas kemauan sendiri,
bukanlah harta. Ulama Malikiyyah memberikan
statusnya tidak sebagai pemili[ dan ia tidak
sanggahan terhadap pandangan ini, dengan
memiliki wilaayah atau otoritas atas korban
[seperti orang tua dengan anak). Karena itu, mengatakan bahwa anak kecil yang berstatus
hukuman potong tangan tidak bisa dijatuhkan
merdeka termasuk kategori harta yang paling
dalam kasus pencurian antara majikan dengan
berharga. Di samping itu, seorang pencuri
budak sahaya miliknya, baik pelakunya adalah
dipotong tangannya sejatinya bukan karena
si majikan sedangkan korbannya adalah budak harta, tetapi karena unsur keterikatan hati
dan pikiran manusia dengan harta, sementara
sahaya miliknya, maupun sebaliknya.
keterikatan hati dan pikiran seseorang dengan
Mencuri barang curian dari tangan se- anak yang berstatus merdeka jauh lebih besar
orang pencuri tetap bisa dikenai hukuman
potong tangan menurut ulama Malikiyyah, daripada dengan yang berstatus budak.
fika apa yang dicuri termasuk sesuatu
yang boleh dimiliki, namun tidak boleh diper-
jual belikan, seperti anjing yang diijinkan
TAFSIRAI-MUNIRIILIp 3 tr+|, 1*---\. Surah at-Maa,tdah
untuk dipelihara dan daging kurban, Asyhab pencurian, seperti harta benda dan budak
yang masih kecil. Sesuatu yang tidak bisa
mengatakan bahwa si pelaku tetap bisa dijatuhi
hukuman hadd potong tangan, begitu juga menjadi sasaran aksi pencurian, seperti budak
pelaku pencurian daging kurban atau kulitnya, yang sudah besa4 tidak ada hukuman potong
jika memang nilainya mencapai tiga dirham.
tangan di dalamnya.
Sementara itu, Ibnul Qasim mengatakan
Adapun kriteria-kriteria yang harus di-
pencuri anjing tidak dikenai hukuman potong perhitungkan menyangkut tempat pencurian
tangan dan ini adalah pendapat ulama Malikiy- adalah al-Hirzu standar [tempat menyimpan
yah. Oleh karena itu, pelaku pencurian anjing dan menjaga harta benda sebagaimana mesti-
sekalipun itu adalah anjing terlatih atau anjing nya). Secara garis besar di sini bisa dijelaskan
untuk penjagaan, tidak terkena hukuman hadd sebagaimana berikut. Setiap sesuatu yang
memiliki tempat yang semestinya, tempat
potong tangan, karena Rasulullah saw. melarang
itu adalah al-Hirzu (tempat penyimpanan,
memperjual-belikannya.
penjagaan dan peletakan) bagi sesuatu itu.
Adapun pencurian alat-alat malaahii, Setiap sesuatu yang memiliki seorang penjaga,
jika potongan-potongan yang tersisa setelah penjaga itu adalah al-Hirzu bagi sesuatu itu.
bentuk asli alat itu dirusak serta fungsi asal- Rumah, misalnya, adalah al-Hirzu untuk apa
nya sudah hilang sehingga sudah tidak bisa yang ada di dalamnya, baik penghuni rumah
digunakan sebagaimana mestinya, masih tidak ada di tempat maupun ada di tempat.
memiliki nilai mencapai seperempat dinar Begitu juga, Baitul Mal merupakan al-Hirzu
atau lebih, si pelaku tetap terkena hukuman
potong tangan. Hukum ini juga berlaku bagi bagi kaum Muslimin secara umum dan seorang
pencuri tidak memiliki hak apa pun di dalamnya,
wadah yang terbuat dari emas dan perak yang menurut pendapat ulama Malikiyyah.
tidak boleh digunakan dan diperintahkan Barangsiapa yang mencuri dari harta
untuk dipecahkan, komponen logam emas
dan perak yang ada pada wadah itu ditaksir ghanimah setelah hak-hak yang ada telah ter-
tentukan karena telah dilakukan pembagian, ia
nilainya dalam bentuk logam emas dan perak terkena hukuman potong tangan. Barangsiapa
yang mengambil sesuatu dari harta ghanimah
biasa yang tidak mengandung unsur kerajinan sebelum dilakukannya pembagian dan apa yang
buatan. Begitu juga halnya dengan salib yang ia ambil itu melebihi porsi bagian yang menjadi
terbuat dari emas atau perak. haknya, ia dikenai hukuman potong tangan.
Kriteria ketiga, tidak ada unsur kepemilik- Namun jika tidak sampai melebihi porsi bagian
an si pelaku atas barang yang dicurinya, se-
yang menjadi haknya, ia tidakterkena hukuman
perti orang yang mencuri barang yang ia potong tangan.
gadaikan atau ia sewa. Selain itu, tidak ada
Kuburan dan masjid juga merupakan a/-
unsur kesyubhatan kepemilikan, seperti orang
yang mencuri dari harta ghanimah atau dari Hirzu sehingga oleh karena itu, orang yang
Baitul Mal karena si pelaku memiliki hak porsi mencuri kain kafan mayat yang ada dalam
bagian di dalamnya. Sementara itu, menurut kuburan, misalnya ia dikenai hukuman potong
imam Malih pelaku pencurian dari Baitul tangan menurut kebanyakan ulama. Sementara
Mal tetap dikenai hukuman potong tangan, menurut pendapat Imam Abu Hanifah, ia tidak
terkena hukuman potong tangan karena ia
didasarkan pada keumuman kata pencurian. mencuri harta yang statusnya tanpa al-Hirzu
Kriteria keempat, hal yang dicuri'itu ter-
masuk sesuatu yang bisa menjadi sasaran aksi
dan harta itu berpotensi akan rusak dan tanpa mereka mencuri dari kamar atau apartemen
pemilik karena orang mati tidak bisa memiliki.
tetangganya dan ia telah membawanya ke
Punggung hewan kendaraan adalah al- halaman perumahan, ia dikenai hukuman
Hirzu untuk barang-barang yang diangkutnya.
Halaman atau pelataran kios-kios pertokoan potongtangan meskipun ia tidakmembawanya
adalah al-Hirzu bagi barang-barang yang masuk ke dalam kamar atau apartemennya
dan juga meskipun belum ia bawa keluar dari
ditaruh di atasnya, baikdi dekatnya sedangada
pemiliknya, maupun dicuri pada malam atau area perumahan.
siang hari. Begitu juga, tempat untuk menaruh
Hukuman potong tangan tidak bisa di-
kambing di pasa4 baik kambing itu ditaruh jatuhkan atas kedua orang tua yang mencuri
dalam posisi terikatmaupun tidak, juga tempat harta anaknya. Hal ini berdasarkan hadits
menambatkan atau menderumkan binatang,
dan jalan tempat memarkirkan mobil, adalah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Jabin
al-Hirzu untuknya, baik di sana ada pemiliknya
.,
maupun tidak.
+\.d6'r;1
Kapal merupakan al-Hirzu untuk apa yang
ada di dalamnya, baik kapal itu dalam posisi "KAmu dan hartamu adalah untuk bapakmu."
ditambatkan dan terikat maupun tidak. |ika
ada aksi pencurian sebuah kapal, misalnya, (HRIbnuMajah)
hukumnya sama seperti pencurian hewan
kendaraan. fika dalam posisi dibiarkan tanpa Menurut mayoritas ulama, hukuman po-
ditambatkan, statusnya berarti tidak muhraz tongtangan dijatuhkan atas anakyang mencuri
dari harta kedua orang tuanya karena di sini
ftidak disimpan dan diletakkan sebagaimana si anak tidak memiliki syubhat di dalam harta
mestinya). Namun jika dalam posisi tertambat, kedua orang tuanya. Sementara itu, menurut
ulama Hanafiyyah, Ibnu Wahb dan Asyhab
statusnya adalah muhraz. fika kapal atau dari kalangan ulama Malikiyyah mengatakan
hukuman potong tangan tidak dijatuhkan atas
hewan kendaraan itu ada penjaganya di anak yang mencuri dari harta kedua orang
tuanya karena kelumrahan berlaku bahwa
sana, berarti kapal atau hewan kendaraan
ifri muhraz karena ada penjaganya. Seperti biasanya seorang anak memiliki semacam
hewan kendaraan yang ada di depan pintu kebebasan dan kelonggaran terhadap harta
masiid atau di pasar, statusnya tidak muhraz orang tuanya. Imam Malik mengatakan hu-
kuman potong tangan iuga tidak dijatuhkan
kecuali jika ada penjaganya. Barangsiapa atas seorang kakek yang mencuri dari harta
cucunya karena kakek juga masuk cakupan
yang menambatkan hewan kendaraannya di
halaman masjid, atau meletakkannya di tem- kata al-Abb [bapak, orang tua).
pat yang ia jadikan sebagai tempat untuk Imam Abu Hanifah dan Abu Tsaur me-
ngatakan hukuman potong tangan tidak
menambatkan hewan kendaraannya, itu ada- dijatuhkan atas kerabat mahram, seperti bibi
lah al-Hirzu untuknya sehingga statusnya dari jalur bapak ('ammah), bibi dari jalur
adalah muhraz. ibu {khaalah), saudara perempuan dan para
kerabat mahram lainnya. Sementara itu, Imam
Tidak diperselisihkan lagi bahwa para Malik dan Imam Asy-Syafi'i mengatakan, hu-
penghuni dalam satu perumahan, seperti kuman potong tangan tetap dijatuhkan kepada
sebuah gedung hotel atau gedung apartemen mereka [para kerabat mahram).
yang setiap penghuni menempati setiap
kamar atau apartemen, barangsiapa di antara
Pencuri mushaf, jika mushaf nilainya oleh at-Tirmidzi. Dalam hadits ini disebutkan,
mencapai nishab pencurian, dikenai hukuman bahwa funadah bin Abi Umayyah berkata,
potong tangan. Ini adalah pendapat Imam asy-
iti*t.-.i:yr2,G*'it,-t*'t'*sil;oi ;J,ir)'q{&{
Syafi'i, Abu Yusuf, Abu Tsauf, dan Ibnul Qasim.
Sementara Imam Abu Hanifah mengatakan € qiir Lt; i ia *; *'i, ,k
hukuman potong tangan tidak dijatuhkan '^LiA u;,t;, ,ir
'Busr
terhadap orang yang mencuri mushaf.
"Suatu ketika, kami bersama-sama
Adapun ath-Tharraar [pencopet), Imam bin Arthah di lautan, lalu ada seorang pencuri
Malih al-Auza'i, dan Imam asy-Syafi'i me- unta bukhthiyyah bernama Mishdar dihadapkan
kepadanya, lalu Busr bin Arthah berkata, Aku
ngatakan pencopet dijatuhi hukuman potong mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Potong
tangan. Sementara itu, Imam Abu Hanifah, tangan tidak diberlakukan di tengah perang)
Muhammad bin Hasan dan Ishaq memberikan Seandainya bukan karena sabda Rasulullah saw.
ini, tentu aku akan memotongtangan si pencuri ini."
klasifikasi sebagaimana berikut. Apabila
(HRTirmidzi)
dirhamnya diikatkan di bagian luar al-Kummah
Ulama sepakat bahwa jika ada sejumlah
[sesuatu yang dikenakan dan difungsikan untuk orang terlibat bersama-sama dalam suatu
aksi pencurian, dan setiap orang dari mereka
menyembunyikan sesuatu), lalu si pencopet mendapatkan hasil curian yang mencapai
memotong al-Kummah dan mencurinya, si nishab pencurian, mereka dijatuhi hukuman
pencopet tidak dikenai hukuman potong hadd potong tangan. Adapun jika yang men-
tangan. Sedangkan jika dirhamnya diikat di
bagian dalam al-Kummah, lalu si pencopet capai nishab adalah keseluruhan hasil curian
memasukkan tangannya dan mencurinya, si mereka, imam Abu Hanifah dan Imam asy-
pencopet dikenai hukuman potong tangan. Syafi'i berpendapat bahwa tidak ada seorang
pun dari mereka yang dipotong tangannya.
Adapun mengenai penegakan hukuman
hadd ketika di tengah bepergian jauh [seperti Karena masing-masing dari mereka tidak
ada sekumpulan pasukan yang sedang dalam
perjalanan peran& lalu ada salah satu personel mencuri sesuatu yang mencapai nishab. Se-
mentara itu, ulama Malikiyyah mengatakan
melakukan pencurian) dan di Darul Harb, jika masing-masing dari mereka sebenarnya
Imam Malik dan al-Laits bin Sa'd mengatakan mampu untuk membawa barang curian
sendirian, tidak ada di antara mereka yang
hukuman hadd tetap diberlakukan di Darul
Harb dan dalam hal ini tidak ada perbedaan dijatuhi hukuman potong tangan. Jika tidah
antara Darul Harb dan Darul Islam, berdasar- yaitu untuk mengeluarkan dan membawa
kan keumuman nash Al-Qur'an dan ini adalah pergi barang curian itu, mereka butuh bekerja
pendapat yang shahih. sama dan tidak bisa dilakukan hanya oleh satu
Imam Abu Hanifah mengatakan jika ada orang saja di antara mereka, mereka semua
dijatuhi hukuman potong tangan. Sementara
pasukan melakukan penyerangan ke kawasan
itu, ulama Hanabilah mengatakan apabila
Darul Harb dan mereka dipimpin oleh seorang
ami4 amir tidak menegakkan hukuman hadd ada sekelompok orang secara bersama-sama
di tengah pasukannya, kecuali jika ia adalah
imam Mesic Syam, Irah atau wilayah-wilayah
serupa, ia menegakkan hukuman hadd di
tengah pasukannya. Hal ini berdasarkan hadits
funadah bin Abi Umayyah yang diriwayatkan
terlibat dalam aksi pencurian yang nilainya sedangkan hukuman potong tangan sudah
mencapai tiga dirham, mereka semua dikenai tercakup ke dalamnya [sudah terwakili). Se-
hukuman potong tangan karena alasan demi dangkan menurut Imam asy-Syafi'i, ia harus
menjaga dan melindungi harta. menjalani kedua hukuman hadd yang ada,
fika ada dua orang bersama-sama melaku- yaitu dipotong tangannya dan dibunuh, ka-
kanaksi pembobolan dan merekabekerja sama rena masing-masing dari kedua hukuman
dalam melakukannya mereka berdua dikenai itu adalah hak dua pihak yang berbeda. Oleh
karena itu, masing-masing dari kedua hak
hukuman potong tangan menurut ulama
Malikiyyah dan ulama Hanabilah. Sedangkan itu harus dipenuhi. Ini adalah pendapat yang
jika yang mengeluarkan barang curian hanya shahih sebagaimana yang dipilih oleh Ibnul
salah satu saja dari mereka berdua, hanya Arabi dan al-Qurthubi.
dirinyalah yang dikenai hukuman potong Hikmah dibalik penyebutan "pencuri laki-
tangan. Imam Abu Hanifah mengatakan jika laki" terlebih dahulu sebelum penyebutan
sama-sama ikut membuat lubang, dan ia pun "pencuri perempuan" dalam ayat ini, semen-
masuk dan mengambil, dikenai hukuman tara dalam ayat zina, yang terjadi adalah
potong tangan. Namun jika tida[ tidak terkena sebaliknya, yaitu penyebutan "perempuan yang
hukuman potong tangan. Imam asy-Syafi'i berzina" terlebih dahulu sebelum penyebutan
mengatakan hukuman potong tangan tidak "laki-laki yang berzina," hikmahnya adalah
dikenakan kepada orang yang membobol atau bahwa ketertarikan pada harta lebih dominan
membuat lubang namun tidak mencuri. pada diri kaum laki-laki, sementara syahwat
Adapun orang yang mencuri melalui kepada kenikmatan birahi lebih dominan pada
lubang yang dibuat oleh orang lain, ia berarti perempuan. Karena itu, penyebutan lebih dulu
mencuri dari al-Hirzu yang telah dirusak dalam hal ini disesuaikan dengan pertimbangan
dan dilanggar. Seandainya salah satu pelaku tersebut. Karena motif yang mendorong kepada
masuk ke dalam, lalu mengeluarkan barang tindakan melakukan pencurian pada kaum
yang dicuri ke pintu al-Hirzu,lalu pelaku yang laki-laki adalah yang lebih dominan, dalam
lain memasukkan tangannya dan mengambil masalah pencurian, penyebutan "pencuri laki-
barang itu, ia dikenai hukuman potong ta- laki" didahulukan. Sedangkan karena motiv
ngan menurut mayoritas ulama, sedangkan yang mendorong kepada tindakan melakukan
menurut Imam Abu Hanifah tidak. perzinaan adalah lebih dominan pada kaum
fika hakim keliru dalam mengeksekusi perempuan, maka dalam masalah perzinaan,
penyebutan "perempuan yang berzina" lebih
pemotongan tangan sehingga yang ia potong
justru tangan kiri si pencuri bukannya tangan didahulukan.
yang kanan, tidak boleh dilakukan pemotongan Hal yang bisa dipetik dari ayat'oi aI i,f}
lagi, berdasarkan prinsip al-lstihsaan menurut $*r$t; oryLlr Jl li i, adalah tidak ada yang
pendapat kebanyakan ulama.
namanya alasan ikatan kedekatan antara Allah
f ika ada seseorang melakukan tindak SWT. dan seseorang yang bisa menjadi dalih
untuk sikap memihak, bias dan nepotisme,
kriminal pencurian sehingga ia sudah harus hingga menjadikan seseorang bisa berkata,
dikenai hukuman potong tangan, lalu ia
melakukan tindak kriminal pembunuhan, "kami adalah para putra Tuhan dan para
dalam hal ini imam Malik mengatakan, ia kekasih-Nya." Hukuman hadd ditegakkan ter-
hanya dikenai hukuman mati (qishash) saja, hadap setiap orang yang melakukan tindak
TAFSIRAL-MUNIRIILIp 3 t.{1, -6-\ surah.t M..'tdah
kriminal yang mengharuskan hukuman hadd dalam kekafiranny a. Yaitu orang- orang (munafik)
yang mengatakan dengan mulut mereka, 'Kami
tanpa pandang bulu. Kalimat seperti ini su-
telah beriman,' padahal hati mereka belum
dah pernah disebutkan juga dalam konteks beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang
sanggahan dan bantahan terhadap klaim dan
s angat suka men dengar (b er it a-b er it a) b ohong dan
persangkaan kaum Yahudi dan Nasrani.
sangat suka mendengar (perkataan-perkataan)
SIKAP ORANG.ORANG MUNAFIK DAN KAUM orang lain yang belum p ernah datang kepadamu.
YAHUDI YANG BEGITU BERSEMANGAT Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna
KEPADA KEKAFIRAN, SERTA SIKAP KAUM yang sebenarnya. Mereka mengatakan, 'lika ini
YAHUDI TERHADAP HUKUM.HUKUM TAURAT yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah)
terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini,
Surah al-Maa'idah Ayat 47. - 43 maka hati-hatilah.' Barangsiapa dikehendaki
Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau
jji$ta1;i$.!;$5:;;,2"tr3::.U3i:ia tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari
Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah
' "fiii is p0Vg\66 aj' a
orang-orang yang sudah tidak dikehendaki
raL A<z8.l ;,;al.z' V . '- "* bl4;;,l:z*' bVVr, U--.)! \
Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia
i-cat-;,"tr X.:t otr;i,W ri^_ mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan
dfri "ov lj3.x \* ft.J b\ .e-r6 mendapat adzab yang besar. Mereka sangat suka
t'i <tg "tiGi*t ";: b:;U "63 mendengar berita bohong, banyak memakan
5A;j6Jtc)3',t1dt3
(makanan) yang haram. Iika mereka (orang
4c|uq^ . ,t1\.rr-1 , J-#"(4
9f€-J f-t/.rrr Yahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk
meminta putusan), maka berilah putusan di
"fi -a;H" W r+;,it:s r;.Jr antara mereka atau berpalinglah dari mereka, dan
n1 ')2.'z ./- ( 1*-oGEAtojrL't jika engkau berpaling dari mereka maka mereka
)r>tl tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Tetapi
'' r*+' jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka
i//(, .tt, €z* .4 .-rn.tt/;
Ji.t4tl,+," putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah
' f{P
meny ukai orang- orang y ang adil. D an b agaiman a
'a(aL'WU tr'g6 iK; i,Y:V
?u3Wr{r 1b,fii t)?t mereka akan mengangkatmu menjadi hakim
*5.,b oi;4"i At ?w,'r;tr
"*;AVJr$-yS $\ mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang
"Wahai Rasul (Muhammad)! langanlah eng- di dalamnya (ada) hukum Allah, nanti mereka
kau disedihkan karena mereka berlomba-lomba
berpaling (dari putusanmu) setelah itu? Sungguh,
mereka bukan orang-orang yang beriman." (al-
Maa'idah:41-43)
Qhaa'aat
(ruX.iF
Nafi membaca 1,:1,;*i iy.
(:+F
1. (t-*rl Ini adalah qiraa'aatNafi, IbnuAmic
Ashim, dan Hamzah,
2. gr*t11 Ini adalah qiraa'aat imam yang
lain.
l'raab Balaaghah
{y1(i1 'u;rJJ.,Y Kata ini adakalanya sebagai (j;f,Wiuy oi sini Rasulullah saw. dipanggil
mubtada', sedangkan khabar-nya adalah ;") dengan menggunakan panggilan "Rasul" se-
{rr!6 ,ijr. Atau sebagai sifat dari kata yang di- bagai bentuk pemuliaan dan penghormatan.
buang, yaitu, {;t "i,j>. Atau sebagai khabar (r4'.)1',., u1 o: r,,_,-u,\;"h rDi sini lebih dipilih peng-
dari mubtada' yang dibuang yaitu j;i*; ;ly {;}gunaan huruf Tarr bukan huruf Tarr 1.,r1;
ert.: dengan maksud untuk memberikan sebuah
Terkadang, huruf jarr lam ditambahkan
isyarat dan pengertian bahwa mereka adalah
kepada kata yang berkedudukan sebagai orang-orang yang benar-benar menetap dan
maf'uul bihi seperti pada kalimat ini. |uga konsisten di dalam kekafiran.
seperti dalam ayat 154 surah al-Araaf oJiir) (i;':,F Ini adalah bentukshrghah mubaa-
43;; *l i. |uga seperti dalam ayat 43 surah laghah, yaitu mereka sangat gemar dan suka
Yuusuf {.:ylJ ii! # J\y.
sekali mendengarkan kebohongan.
{i;t i} Kalimat ini adalahiumlahfi'liyyah
(;iF Kata ini disebutkan dalam bentuk
yang berkedudukan i'raab jarr sebagai sifat
nakirah dengan maksud untuk memberikan
dari kata (lIF.
(dn, j",*F Jumlah fi'tiyyah berkedudukan pengertian bahwa kehinaan yang mereka
i'raab nashab sebagai haal dari dhamir yang dapatkan benar-benar merupakan kehinaan
terdapat pada kata {i}ff}. Boleh juga jum- yang luar biasa dan teramat sangat.
lah fi'liyyah ini berkedudukan i'raab rafa' {iiv e iJ;} pi sini ada pengulangan kata,
sebagai sifat dari kata yang dibuang yang (,:ij) untuk memberikan penekanan lebih dan
memperkuat penegasan.
berkedudukan sebagai mubtada', yaitt) "wa {iZy,} (U.;i.lry Di antara kedua kata ini
<3i; "a;;>" sehingga dengan begitu berarti terdapat ath-Thibaaq.
kata ini di:athaf-kan kepada kata {j;iul;y, 4"N;<;.:-."sip Ini adalah ungkapan ta'ajjub
sedangkan khabar-nyaadalah (rliL; rijr yi). (keheranan) terhadap langkah mereka yang
$irrlt $t-.r$ Huruf wawu di sini adalah menunjuk Rasulullah saw sebagai pemberi
putusan hukum di antara mereka (arbitrasi),
wawu haaliyyah dari kata 1fls151;, sedangkan
padahal mereka tidak beriman kepada beliau
'aamil-nya adalah makna ta'ajjub [keheranan)
yang terkandung dalam kalimat pertanyaan dan tidak pula kepada kitab beliau.
yang ada. 4q'..11",lli't.": u.-,t\ Di sini digunakan kata
isyarat jauh {.yrl} karena mereka sudah
$ i# ri+) Kata {t0,,} adakalanYa ber-
terlalu jauh dalam sikap angkuh, sombong,
ta'alluq kepada khabar muqaddam. Atau ada-
dan tidak sudi.
kalanya kata ini tidak memiliki kedudukan
i'raab sehingga kalimat ini berstatus sebagai
jumlah mubayyinah [kalimat yang menjelas- Mufradaat Lufhawlyyah
kan) karena mereka sudah memiliki sesuatu
4s; {} janganlah sikap dan perbuatan
yang menjadikan mereka sebenarnya tidak
mereka membuat kamu sedih dan sakit. orjr)
perlu meminta putusan hukum kepada Rasu-
4.ft e ueru- orang-oran g yang terjatuh ke
lullah saw.. Atau adakalanya kalimat ini ber-
dalam kekafiran dengan cepat. Dengan kata
kedudukan sebagai haal darikata {ir;;11y.
lain, mereka langsung akan memperlihatkan
kekafiran ketika mereka melihat ada celah
kesempatan. (il, cr) Huruf .7arr 4;/Y di sini
adalah min bayaaniyyah (menjelaskan siapa- Opsi pilihan ini yaitu antara bersedia
kah o(,.raf,nrg!'-;Fo. ramnegreykaangmdeinmgaaktsaukdaknabneirtium).an de- memberikan putusan hukum di antara mereka
ngan mulut mereka. 4&)t q;,Jr| padahal hati atau tidah dinasakh dengan ayat,
mereka sebenarnya tidak beriman. Mereka "Den hendaklah engkau memutuskan
perkara di antara mereka menurut apa yang
adalah orang-orang munafik yang mengatakan
diturunkan Allah." (al-Maa'idah: 49)
beriman hanya di mulut saja, sementara hati
Oleh karena itu, jika mereka melaporkan
mereka tidak beriman. (y1(1 i;fiF mereka
suatu perkara kepada kita untuk meminta
gemar sekali mendengarkan kebohongan- putusan hukumnya, yang perkara itu terjadi
kebohongan yang dinyatakan oleh para pen- antara mereka dengan seorang Muslim, maka
deta mereka dan mereka menerimanya. wajib untuk memproses dan menyidang-
(c,!h demi untuk sekelompok orang. kannya guna memberikan putusan hukum ter-
{r;1} beberapa orang dari kaum Yahudi hadap perkara itu. Ini adalah salah satu dari
pendapat Imam asy-Syafi'i yang lebih shahih.
yang lain. (g;U ilF yang orang-orang itu belum
pernah datang kepadamu. Mereka adalah Karena itu, apabila mereka melaporkan ke-
pada kita suatu perkara yang terjadi antara
penduduk Khaibar. mereka dengan seorang Muslim, wajib untuk
4:t; y ,:: 16lrt:'t';.y mereka mengubah menyidangkannya guna memberikan putusan
perkataan dalam Taurat dari tempat-tem- hukum. {f+$ dengan adil, jujur; dan objektif.
{*At li n' i1} sesungguhnya Allah
patnya yang sebenarnya sebagaimana yang
SWT menyukai orang-orang yang berlaku adil
diletakkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, dalam memberikan putusan hukum. Dalam
mereka melakukan manipulasi terhadapnya. arti, Allah SWT memberi mereka pahala.
{IrJ; ri-, pri t, jj-,i} mereka mengatakan, {i, 6- r<4} yang di dalam Taurat terdapat
"fika kalian diberi ini -yaitu hukum yang telah hukum Allah SWT yaitu hukum rajam.
didistorsi, yakni hukum cambuk- terimalah."
Maksud dari ayat (.:ri;g -dfj| adalah
Dengan kata lain, jika Muhammad memberikan
istifhaam ta'jiib [pertanyaan keheranan, atau
fatwa hukum seperti ini, terimalah. keheranan yang diungkapkan dengan nada
pertanyaan, atau pertanyaan yang mengan-
;;i(rj!;ut.t-.,:'"'"t |"i "t:h namun jika Muhammad dung makna heran) yaitu mereka melakukan
memberikan fatwa hukum yang bukan seperti hal itu sejatinya tidak bertujuan ingin me-
ngetahui kebenaran, tetapi menginginkan
ini, hati-hati dan waspadalah.
apa (bentuk hukuman) yang lebih ringan bagi
{*:} pengujian dan penyesatan ter-
hadapnya. {;i} kehinaan, rasa malu karena mereka.
aib dan boroknya terbongkar. (iriJ"pY kemudian mereka berpaling dari
putusan hukum yang kamu berikan wahai
(:4F harta dari hasil yang haram, Muhammad, yaitu hukuman rajam yang se-
seperti suap, harta hasil penjualan anjing, benarnya sesuai dan cocok dengan kitab
khamc dan babi. Harta haram disebut, as- suci mereka. (+! y eh setelah tahkiim itu
Suht karena harta haram menghilangkan, [menunjuk Nabi Muhammad saw. sebagai juru
adil bagi mereka untuk memberikan putusan
menghapus dan meienyapkan [yang bahasa
Arabnya adalah sahata yashatu) ketaatan dan hukum kepada mereka).
keberkahan.
4& ."ii !;/.,c' ji";.' -<;[F berilah putusan hu-
kum di antira mereka, atau berpalinglah dari
mereka.
ThFSTRAL-MUNrRJ[rD 3
Sebab Turunnya Ayat kami tidak mau lagi membayar sebanyak itu."
Lalu hampir saja terjadi pertumpahan darah
7. Ayat47
Imam Ahmad dan Abu Dawud meriwa- di antara kedua kelompok Yahudi tersebut.
yatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, 'Allah Kemudian mereka akhirnya bersepakat untuk
SWT menurunkan ayat ini menyangkut dua ber-tahkiim kepada Rasulullah saw. [menunjuk
beliau sebagai arbitrator untuk memberikan
kelompok Yahudi yang pada masa jahiliyyah,
salah satu kelompok tersebut berhasil me- putusan hukum di antara mereka). Lalu me-
nundukkan dan mengalahkan kelompok yang reka pun mengirimkan beberapa orang mu-
nafik untuk mengetes dan mencari tahu
satunya lagi hingga mereka pun membuat apa pendapat beliau. Lalu Allah SWT. pun
sebuah perjanjian kesepakatan, bahwa jika
menurunkan ayat ini."
ada kasus pembunuhan yang mana pelakunya
adalah anggota dari kelompok yang menang Ayat ini turun dilatar belakangi oleh kasus
sedangkan korbannya adalah anggota dari Yahudi Bani Quraizhah dan Yahudi Bani Nadhir.
kelompok yang kalah, diyatnya adalah lima Lalu mereka pun menunjuk Rasulullah saw
puluh wasaq (satu wasaq adalah 60 sha', dan sebagai arbitrator untuk memberikan putusan
hukum di antara mereka,lalu beliau pun mem-
satu sha'adalah 2.75L gram). Iika yang terjadi berikan keputusan yang menyamakan antara
adalah sebaliknya, yaitu jika pelakunya adalah orang dari Bani Quraizhah dengan orang dari
anggota dari kelompok yang kalah, sedangkan Bani Nadhir.
korbannya adalah anggota dari kelompokyang
Ada keterangan lain menyebutkan bahwa
menang, diyat-nya adalah seratus wasaq. ayat ini turun dilatarbelakangi oleh kasus Abu
Lubabah ketika ia diutus oleh Rasulullah saw.
Kesepakatan ini pun berjalan, hingga kepada Bani Quraizhah, lalu ia mengkhianati
beliau, ketika ia menyampaikan kepada Bani
datanglah Rasulullah saw. Lalu ada kasus pem- Quraizhah bahwa hukumannya adalah di-
bunuhan di mana pelakunya adalah anggota bunuh.1s7
dari golongan yang kalah sedangkan korbannya Ada keterangan lainnya lagi menyebutkan
adalah anggota dari golongan yangmenang,lalu bahwa ayat ini turun dilatarbelakangi oleh
golongan yang menang pun menuntut supaya
kasus perzinaan yang dilakukan oleh orang
golongan yang kalah membayar diyat sebanyak Yahudi dan kisah hukuman rajam. Al-Qurthubi
mengatakan, ini adalah pendapat yang paling
seratus wasaq sesuai dengan kesepakatan
awal yang telah ada. Namun golongan yang shahih.lss Kisahnya adalah sebagaimana
kalah berkata, 'Apakah memang pernah ada
berikut.
peraturan yang diskriminatif seperti itu di Imam Malih imam Ahmad, Bukhari, Mus-
antara dua distrih yaitu diyat salah satu distrik lim, Tirmidzi, dan Abu Dawud meriwayatkan
adalah dua kali lipat diyat yang satunya lagi, dari Barra bin Azib, ia berkata,
padahal kedua distrik itu beragama sama, 157 Kasus ini terjadi pada kejadian pengepungan dan blokade
yang dilakukan terhadap Bani Quraizhah. Lalu mereka
memiliki nasab yang sama dan tinggal di dalam bertanya kepadanya mengenai putusan hukum yang harus
mereka terima, lalu Abu Lubabah pun menjawab dengan
satu negeri yang sama (seagama, senasab dan bahasa isyarat dalam bentuk tangannya digerakkan pada
setanah air)? Sesungguhnya kami sebelumnya lehernya, yakni bahwa putusannya adalah dibunuh.
bersedia membayar diyat kepada kalian se-
158 Tafsir al-Qurthubi, 6 / 17 6.
banyak itu [seratus wasaq), disebabkan kami
waktu itu adalah pihak yang subordinan se-
hingga kami takut kepada kalian.
Adapun ketika Muhammad telah datang,
l,$e melakukan zina, maka kami biarkan dirinya dan
tidak menegakkan hukuman hadd terhadapnya.
jii u'ir nq Sedangkan jika yang melakukan zina adalah orang
LJ lemah di antara kami, maka kami menegakkan
"Suatu ketika, Rasulullah saw. berpapasan hukuman hadd terhadap dirinya. Lalu kami pun
dengan seorang Yahudi yang dicoreng-coreng muka- berkumpul untuk membuat sebuah kesepakatan
nya dengan arang sambil dicambuki. Lalu beliau
tentang sebuah hukuman yang akan kami tegakkan
memanggil orang-orang Yahudi dan berkata, terhadap semua orang tanpa pandang bulu, baik
Apakah seperti itu kalian mendapati hukuman terhadap orang yang terhormat maupun orang
yang lemah. Lalu kami pun menjadikan hukuman
hadd bagi seorang pezina dalam kitab suci kalian?'
Mereka berkata, 'Ya.' Lalu beliau memanggil salah berupa at-Tahmiim (mencoreng-coreng muka
seorang ulama mereka, dan berkata kepadanya, dengan arang) dan dera sebagai ganti hukuman
rajam! Lalu Rasulullah saw. pun bersabda, 'Ya
'Demi Allah Yang telah menurunkan Taurat Allah, sesungguhnya hamba adalah orang yang
pertama kali menghidupkan kembali perintah-Mu
kepada Musa, aku bertanya kepadamu, apakah ketika mereka mematikannya! Lalu beliau pun
seperti itu kalian mendapati hukuman hadd memerintahkan supaya orang Yahudi yang b erzina
bagi seorang pezina dalam kitab suci kalian?' Ia itu dirajam. Lalu Allah SWT pun menurunkan
berkata,'Sungguh, tidak. Seandainya bukan karena ayat 41 hingga kalimat, 'in uutiitum haadzaa fa
anda bertanya kepadaku dengan bersumpah atas
nama Allah, tentu aku tidak akan mengabarkan khudzuuhu, wa in lam tu'tauhu fahdzaruui" (HR
kepadamu. Sebenarnya kami mendapati hukuman Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan
hadd bagi seorang pezina adalah rajam. Akan AbuDawud)
tetapi, karena perbuatan zina marak terjadi di
kalangan orang- orang terhormat kami, maka ketika Imam Ahmad, Bukhari, dan Muslim
kami mendapati ada orang terhormat dari kami
meriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata,
,k lti;'g,;b('5.U(, s qi
Weqei;rtiuc*i*:#'it r
o- ;/ rtl-Acl W"
+".;:'
"Orang-orang Yahudi datang menghadap yang haram dan mendengarkan perkataan
Rasulullah saw. sambil membawa seorang laki- bohong.
laki dan seorang perempuan dari mereka yang
telah berbuat zina. Lalu Rasulullah saw. berkata, Orang-orang Yahudi yang miskin men-
dapatkan sokongan harta dari orang-orang
'Hukuman ap a yang kalian dap ati dalam kitab suci Yahudi yang kaya supaya mereka tetap
teguh pada agama Yahudi, dan mereka men-
kalian?' Mereka pun berkata, 'KAmi mencoreng- dengarkan keterangan-keterangan palsu dan
coreng muka mereka berdua (dua orang laki-laki
bohong dari mereka untuk menyebarkan
dan perempuan yang berzina) dan mereka berdua
agama Yahudi serta menyerang, menjelek-
dipermalukanl Lalu beliau berkata, 'Kalian
jelekkan, dan menghujat Islam. Dengan begitu,
bohong. Karena sesungguhnya dalam kitab Taurat orang-orang Yahudi yang miskin itu memakan
harta yang haram yang mereka peroleh dari
disebutkan hukuman rajam. Maka, datangkanlah orang-orang kaya mereka dan mendengarkan
kitab Taurat, lalu bacalah Taurat itu, jika kalian kebohongan-kebohongan. Ini adalah yang
diisyaratkan oleh ayat {.:;tu Sig:$.:r;try.
memang orang-orang yang benari Lalu mereka pun
mendatangkan sebuah kitab Taurat dan menunjuk Ada keterangan menyebutkan mereka
seorang juru baca mereka yang salah satu matanya suka mendengarkan kebohongan dan kete-
buta, ia bernama Ibnu Shuriya. Lalu ia pun rangan-keterangan palsu yang mereka nisbah-
kan kepada Taurat dan mereka suka memakan
membaca Taurat itu, hinggaketika ia sampai pada riba, sebagaimana firman Allah S\MT,
suatu bagian dari Taurat, maka ia menutupinya "Dan karena mereka menjalankan riba,
dengan tangannya. Lalu dikatakan kepadanya, padahal sungguh mereka telah dilarang dari-
Angkat tanganmu itu.' Lalu ia pun mengangkat nya." fan-Nisaa': 161)
tangannya, dan ternyata terlihatlah ayat yang
Keserasian Antar Ayat
menjelaskan tentang hukuman raj am. Lalu mereka
Ketika Allah SWT menjelaskan beberapa
pun berkata, 'Wahai Muhammad, sesungguhnya bentuk pentaklifan dan syari'at sementara ada
dalam Taurat memang ada ayat tentang rajam. sebagian manusia yang berpaling darinya dan
Tetapi kami memang menyembunyikannya di begitu bersemangat dalam bersegera kepada
antara sesama kami.' Lalu Rasulullah saw. pun kekafiran, Allah SWT pun menguatkan hati
Rasul-Nya supaya ia bersabar dan tegar dalam
menginstruksikan sup aya laki-laki dan p erempuan
menghadapi semua itu, serta menyuruhnya
yang telah berzina itu dirajam. Ketika Proses untuk tidak bersedih hati karenanya. Dalam
eksekusi rajam, si laki-laki berupaya melindungi si hal ini, Allah SWT berfirman 4"1';.S i;ltw:g\.
perempuan dari lemparan batu dengan tubuhnya."' Allah SWT memanggil Nabi-Nya, Mu-
(HR Imam Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
hammad saw. dengan menggunakan panggilan
2. Ayat42
(#' gi () dalam banyak tempat di Al-Qur'an.
{:-{ t;'?i -A :';try Ayat ini turun Adapun panggilan (J-)t tll t-b, panggilan ini
berkenaan dengan kaum Yahudi. fika ada tidak digunakan oleh Allah SWT kecuali di dua
pihak yang bersalah dalam suatu perkara tempat saja. Pertama, dalam ayat ini, yaitu ayat
hukum, atau pihak yang mengajukan dak- 41 surah al-Maa'idah. Sedangkan yang kedua
waan atau gugatan palsu, datang kepada adalah dalam ayat 67 surah al-Maa'idah. Hal
hakim mereka dengan membawa suap, si
hakim akan mendengarkan perkataannya
dan hanya berpatokan pada keterangannya
saja, tanpa mau mendengarkan penjelasan
pihak yang satunya lagi. Dengan begitu,
hakim tersebut memakan harta dari hasil
TAFSIRAL-MUNIR IILIp 3 r{1, /-*-*\ Surah aFMaa'tdah
ini merupakan panggilan penghormatan dan yang terlalu dan hal-hal yang menjadi akibat-
pemuliaan. nya.
Tafsir dan Penjelasan Kemudian Allah SWT menjelaskan siapa-
Ayat-ayat ini turun berkenaan dengan kah orang-orang itu. Mereka adalah orang-
orang-orang yang begitu bersemangat dan orang yang menampakkan keimanan dengan
mulut mereka, sedang hati mereka sebenarnya
bersegera dalam kekafiran, yang menolak taat
kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, dan yang tidak beriman, yaitu orang-orang munafik.
lebih memprioritaskan pendapat dan hawa fuga, orang-orang Yahudi yang menjadi musuh
nafsu mereka mengalahkan syari'at-syari'at
Islam dan kaum Muslimin. Mereka begitu
Allah SWT. Mereka adalah orang-orang muna- saksama mendengarkan kebohongan-kebo-
fik dan orang-orang Yahudi.
hongan dari para pemuka agama mereka, baik
Wahai RasuMni adalah panggilan pe-
muliaan dan pengagungan, sekaligus untuk yang berkaitan dengan diri Nabi Muhammad
mengajarkan kepada kaum Mukminin bagai- saw. maupun hukum-hukum agama mereka.
mana memanggil Nabi Muhammad saw. yaitu Mereka semua mendengarkan untuk kepen-
supaya mereka memanggil beliau dengan titel
beliau, sebagaimana firman Allah SWT dalam tingan beberapa kelompok orang Yahudi
yang lain yang tidak mendatangi majelismu
ayat,
Muhammad. Mereka adalah mata-mata yang
"Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul
(Muhammad) di antara kamu seperti panggilan bertugas mendengarkan dari Nabi Muhammad
sebagian kamu kepada sebagian (yang lain)."
(an-Nuur:63) saw. untuk selanjutnya mereka sampaikan
kepada beberapa kelompok orang Yahudi
Mereka pun memanggil beliau dengan yang lain yang tidak datang ke majelis beliau
panggilan, "Wahai Rasulullah" setelah se-
belumnya mereka memanggil beliau dengan tersebut. Jadi, makna ayat 4t1-r;t$ adalah
panggilan, "Wahai Muhammad." mendengarkan untuk kepentingan sekelompok
Wahai Rasul, kamu tidak usah bersusah orang Yahudi lainnya yang tidak datang ke
hati memikirkan dan memedulikan sikap majelis Nabi Muhammad saw..
orang-orang munafik yang begitu bersemangat Kaum Yahudi itu melakukan pendistorsian
dalam bersegera menampakkan kekafiran terhadap isi Taurat setelah Allah SWT me-
dan memihak kepada musuh setiap kali ada
kesempatan. Sesungguhnya Aku adalah Pe- letakkan pada tempat-tempatnya, yaitu setelah
nolongmu terhadap mereka dan Aku adalah Allah SWT menetapkan kewajiban-kewajiban,
menghalalkan yang halal dan mengharamkan
Pelindungmu dari kejelekan mereka.
Maksudnya bukanlah melarang bersedih, yang haram dalam Taurat. Dalam arti, distorsi
karena perasaan sedih sebenarnya merupakan yang mereka lakukan adakalanya dalam
sesuatu yang alami dan sifat pembawaan yang
manusia tidak bisa menolaknya. Akan tetapi bentuk distorsi terhadap teks Taurat dengan
yang dimaksudkan adalah larangan terhadap mengganti suatu kalimat dengan kalimat yang
hal-hal yang bisa menjadi sebab kesedihan
lain, menambah-nambahi atau mengurang-
ngurangi. Atau adakalanya dalam bentuk
distorsi terhadap maknanya, dengan cara
memahami suatu teks tidak sesuai dengan
makna yang sebenarnya, mentakr,vili dan
menginterpretasikannya dengan makna yang
lain, serta mengubahnya, yang semua itu
dilakukan dengan didasari sikap keras kepala
dan keangkuhan, padahal mereka seiatinya Balasan bagi kedua kelompok itu, orang-
orang munafik dan Yahudi, adalah kehinaan
mengetahui hakikat yang sebenarnya.
di dunia dan adzab yang begitu luar biasa
Mereka berkata kepada orang-orang yang
besarnya di akhirat. Adapun kehinaan orang-
mereka utus untuk bertanya kepada Rasu- orang munafik di dunia adalah tersingkapnya
lullah saw. tentang hukum orang yang berzina
yang berstatus muhshan, "fika Muhammad kedok mereka, terbongkarnya kepalsuan
memberikan fatwa kepada kalian bahwa
hukumannya adalah muka dicoreng-coreng dan kebohongan mereka terhadap Nabi Mu-
hammad saw. serta sikap mereka yang takut
dan dicambuk, setujui dan terimalah fatwa dan mati. Adapun kehinaan orang-orang Yahudi
keputusan hukum itu. Namun jika Muhammad
memfatwakan kepada kalian bahwa hukuman- adalah juga terbongkarnya kedok mereka
nya adalah rajam, awas jangan kalian terima
dengan terkuaknya kebohongan mereka dalam
dan setujui." menyembunyikan nash kitab suci mereka yang
mewajibkan hukuman rajam bagi para pelaku
Sesungguhnya barangsiapa yang Allah perzinaan yang berstatus muhshan.
SWT ingin menguji dirinya menyangkut ke-
agamaannya, lalu ujian itu ternyata menam- Kemudian untuk mempertegas dan mem-
pakkan kekafiran dan kesesatannya, sekali-
perkuat makna di atas, Allah SWT kembali
kali tidak ada seorang pun yang kuasa menolak
menyebutkan penjelasan tentang gambaran
hal itu dari dirinya, dan kamu wahai Rasul
sekali-kali tidak akan mampu menolak hal mereka.
itu, dan sekali-kali kamu tidak akan mampu
menunjukinya dan membimbingnya kepada Mereka adalah orang-orangyang suka men-
dengarkan kebohongan dan gemar memakan
kebenaran.
harta haram, seperti harta dari hasil suap,
Ujian yang ada telah memperlihatkan pelegalan upah pelacuq, upah mengawinkan
seberapa besar ukuran kerusakan orang-
binatang, hasil penjualan khamL bangkai, tips
orang munafik dan Yahudi. Mereka menerima atau bayaran dukun, dan penyewaan sesuatu
kebohongan dan mendistorsi hukum-hukum
agama mereka, karena menuruti hawa nafsu untuk kemaksiatan, sebagaimana hal ini
mereka. Karena itu, kamu tidak perlu bersedih
diriwayatkan dari Umar bin Khaththab, Utsman
hati memikirkan mereka dan setelah ini bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Ibnu Abbas, Abu
janganlah kamu mengharapkan keimanan
Hurairah dan Mujahid. Asal pengertian ini
mereka.
adalah sesuatu yang haram dan remeh yang
Orang-orang yang Allah SWT telah menguji tidak mengandung keberkahan dan menj adikan
seseorang dicela dan dicemooh.lse
mereka dengan ujian ini, setelah itu Allah SWT
tidak berkenan menyucikan hati mereka dari Kemudian Allah SWT memberikan kebe-
kekafiran dan kemunafikan. Barangsiapa yang basan memilih kepada Rasul-Nya, antara ber-
begitu teguh di atas kebatilan, masuk terlalu sedia menjadi juru adil untuk memberikan
dalam ke dalam kejelekan dan keburukan, putusan perkara di antara kaum Yahudi atau
sudah tidakada kebaikan yangbisa diharapkan menolaknya.
pada dirinya, dan sudah tidak ada lagi jalan
f ika mereka datang kepadamu Muhammad
baginya menuju kepada cahaya dan sudah
tidak bisa lagi melihat kebenaran. untuk meminta putusan hukum, kamu bebas
memilih antara bersedia menjadi juru adil
untuk memberikan putusan hukum di antara
t59 Tafsir ar-Razi, lt / 235.
TArsrRAr-MuNrRJrrrD 3
mereka, atau berpaling dan menolak serta dari kemudharatan dan gangguan mereka
membiarkan mereka meminta putusan hukum sedikit pun. Karena Allah SWT senantiasa me-
kepada para pemuka dan tokoh agama mereka. lindungimu dan menjaga dirimu dari kejelekan
manusia. Maksud dan tujuan dari kalimat ini
Pemberian opsi pilihan ini adalah hanya ber- adalah menjelaskan keadaan dua opsi pilihan
laku menyangkut kaum kahr mu'aahad, bukan yang diberikan kepada Rasulullah saw. di atas.
kaum kafir dzimmi. Karena kaum kahr dzimmi
jika mereka meminta putusan hukum kepada Orang-orang Yahudi itu meminta putusan
kita, kita wajib memproses perkara yang hukum kepada beliau tidak lain adalah karena
mereka laporkan kepada kita itu. Karena kaum mereka menginginkan bentuk hukuman yang
lebih mudah dan lebih ringan bagi mereka
kafir dzimmi juga berkewajiban mematuhi seperti hukuman dera sebagai ganti hukuman
hukum-hukum Islam dalam masalah krimina- rajam.
litas dan muamalah, kecuali dalam jual beli
khamr dan babi, mereka diperbolehkan me- Oleh karena itu, jika beliau berpaling
lakukannya di antara sesama mereka sendiri. dan tidak bersedia memberikan putusan
Menurut imam Abu Hanifah dan Imam hukum, tentunya mereka akan tersinggung
Malih orang kafir dzimmi yang berzina dan dan geram, bahkan barangkali mereka akan
berstatus muhshan tidak dijatuhi hukuman berusaha menyakiti beliau. Di sini Allah SWT
menjelaskan bahwa permusuhan, kebencian,
rajam karena Islam [beragama Islam) merupa-
dan usaha mereka untuk menyakiti beliau tidak
kan salah satu syarat hukuman rajam. Se- akan membahayakan diri beliau sedikit pun.
mentara menurut Imam asy-Syaf i dan Imam
Ahmad, hukuman rajam juga tetap diberlaku- fika kamu Muhammad bersedia menjadi
kan terhadap mereka, berdasarkan praktik juru adil untuk memberikan putusan hukum
Rasulullah saw yang menjatuhkan hukuman di antara mereka, berikanlah putusan hukum
dengan adil, jujur dan objektif sebagaimana
rajam kepada dua orang Yahudi yang berbuat yang diperintahkan kepadamu. Karena se-
zina, dan bahwa Islam bukanlah syarat sese-
sungguhnya Allah SWT menyukai orang-
orang bisa berstatus muhshan.
orang yang berlaku adil dan adil merupakan
Dengan begitu, berarti di sini tidak ada anggaran dasar Al-Qur'an dan Islam, baik
penasakhan, tetapi dilakukan pengkompro-
di antara sesama kaum Muslimin, maupun
mian dan singkronisasi antara ayat ini dengan
terhadap musuh.
ayat,
Bagaimana mereka menunjukmu sebagai
"Dan hendaklah engkau memutuskan juru adil untuk memberikan putusan hukum
perkara di antara mereka menurut apa yang menyangkut perkara seperti kasus dua orang
yang berbuat zina? Padahal mereka memiliki
diturunkan Allah," (al-Maa'idah: 49)
Taurat yang di dalamnya terdapat syari'at
Itu adalah pendapat ulama Syafi'iyyah.
mereka dan hukum Allah SWI namun kemudian
Ada keterangan lain menyebutkan bahwa
mereka berpaling dari putusan hukum yang
ayat, {i# *,ni ,1 & €i !rl; :)$y dinasakh kamu berikan. Mereka sekali-kali bukanlah
dengan ayat 49. Ini adalah pendapat Ibnu orang-orang yang beriman selamanya. Atau
Abbas, Hasan al-Bashri, Mujahid, dan lkrimah. maksudnya adalah mereka adalah orang-orang
yang tidak beriman kepada kitab suci mereka,
f ika kamu, Muhammad, berpaling dan tidak
bersedia menjadi juru adil untuk memberikan meskipun mereka mengklaim dan mengaku-
putusan hukum di antara mereka, maka se-
kali-kali kamu tidak akan tertimpa sesuatu
ngaku sebagai orang-orang yang beriman ke- tersebut antara menerima laporan perkara
pada kitab suci mereka. mereka dan memprosesnya secara hukum, atau
menolaknya. Hanya saja, imam Malik melihat
Ayat ini merupakan ungkapan keheranan bahwa berpaling dari mereka, dalam arti tidak
terhadap langkah mereka yang menunjuk
Rasulullah saw. sebagai hakim bagi mereka mau menerima dan tidak mau memproses
karena itu berarti mereka berpaling dari kitab laporan mereka secara hukum adalah lebih
suci mereka dan menunjuk orangyang mereka utama. fika mau menerima dan memprosesnya,
yakini sebagai orang yang keliru sebagai ha- harus diproses secara hukum Islam. Sementara
itu, Imam asy-Syafi'i mengatakan jika kasusnya
kim mereka. Setelah itu, mereka berpaling berupa tindak kriminal dengan ancaman hu-
dan tidak mau menerima putusan hukum
orang yang mereka pilih dan tunjuk untuk kuman hadd, ditolak dan tidak diproses.
Sedangkan imam Abu Hanifah mengatakan
memberikan putusan hukum. tetap harus diterima dan diproses secara
Fiqih Kehidupan atau Hukum-hukum hukum, apa pun be,ntu! kasusnya, berdasarkan
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa ayat {.irr J';i, e5;' rtj}.
orang-orang Yahudi menunjuk Nabi Muham- Ayat ini juga menunjukkan bahwa tahkiim
mad saw. sebagai hakim untuk memberikan (arbitrasi) adalah boleh. Imam Malikmengata-
putusan hukum bagi mereka. Lalu beliau pun kan, jika ada orang menunjuk seseorang se-
memberikan putusan hukum kepada mereka
sesuai dengan apa yang terkandung dalam bagai arbitrato4 putusan yang diberikan
Taurat, dengan bersandar pada keterangan
dan testimoni lbnu Shuriya. fuga, bahwa beliau olehnya berlaku efektif dan harus ditaati. fika
mendengar; menerima dan mengakomodasi putusannya dilaporkan kepada hakim, hakim
kesaksian orang Yahudi, bahwa Islam bukanlah mengeksekusi dan meluluskan putusan itu,
syarat al-lhshaan (bukan merupakan syarat
seseorang berstatus muhshan). kecuali jika putusannya itu zalim dan tidak
Karena itu, jika ada orang kafir dzimmi adil. Sahnun mengatakan hakim mengesahkan
mengajukan laporan suatu perkara kepada
dan mengeksekusi putusan yang diberikan
imam, jika perkara itu berupa tindak kezaliman oleh arbitrato4, jika hakim melihat putusan
itu memang benar. Ibnul Arabi mengatakan
seperti pembunuhan, penganiayaan, peng- hal itu adalah dalam perkara harta fperdata)
ghashaban dan berbagai bentuk tindak krimi- dan hak pribadi pihak yang meminta putusan.
nalitas lainnya, imam memprosesnya untuk
fika kasusnya menyangkut hukuman hadd
memberikan putusan hukum di antara mereka,
tanpa ada perbedaan pendapat di antara para (pidana), yang boleh memprosesnya secara
ulama. fika tidak seperti itu, menurut imam hukum hanyalah sultan atau penguasa.
Malik dan Imam asy-Syafi'i, si imam memiliki
kebebasan memilih antara menerima laporan Kriteria atau patokannya adalah setiap hak
itu dan memprosesnya secara hukum, atau yang dipersengketakan oleh dua pihak, boleh
dilakukan arbitrasi di dalamnya, dan putusan
menolaknya. Hal ini berdasarkan ayat !ir;; ify yang diberikan oleh arbitrator adalah berlaku
t.". o ,i.;.,.".,)..: efektif.l6o
\fi* .f _Pt Jl F.6+ deu. Imam asy-Syafi'i mengatakan tahkiim
Ayat ini merupakan nash tentang pem- atau arbitrasi adalah boleh dan putusan yang
diberikan oleh arbitrator adalah bersifat ti-
berian kebebasan memilih di antara dua opsi
160 Ahkaamul Qur'aan, 2 / 6L9.
ThFSIRAL-MUNIRIILID 3
dak berlaku mengikat, tetapi itu hanya me- jadi makelar atau perantara di antara keduanya
rupakan bentuk fatwa. Karena dalam masalah (makelar kAsus)-"t6r
seperti ini, orang perseorangan tidak bisa Ketika hakim menerima suap, lalu ia
lebih didahulukan atas penguasa dan hakim, memenangkan pihak yang menyuap, jika pun
putusannya yang memenangkan pihak yang
dan dalam hal ini tidak boleh ada orang menyuap itu memang bena[ ia tetap dianggap
sebagai hakim fasik karena dengan begitu
perseorangan yang mengambil otoritas dari berarti ia memberikan putusan menurut ke-
tangan penguasa dan hakim.
inginan si penyuap. fika putusannya yang
Zhahir ayat menunjukkan bahwa putusan
yang diberikan oleh arbitrator berlaku efektif memenangkan pihak penyuap adalah putusan
yang salah karena pihak penyuap sebenarnya
terhadap perkara yang ia diminta menjadi
arbitrator di dalamnya. Karena orang-orang adalah pihak yang bersalah, berarti ia juga
Yahudi menunjuk Rasulullah saw. sebagai dianggap sebagai hakim yang fasik karena ia
hakim bagi mereka untuk memberikan putus-
an hukum kepada mereka, dan putusan yang mau menerima suap untuk memenangkan
beliau berikan berlaku efektifdan dilaksanakan pihak yang bersalah.
terhadap mereka.
Suap juga bisa terjadi dalam selain putusan
Hukuman bagi orang-orang yang melaku- hukum, seperti seseorang menyuap seorang
kan pendistorsian terhadap kitab suci adalah hakim dengan tujuan supaya ia terhindar dari
kehinaan di dunia dengan terbongkarnya aib kezaliman si hakim, suap seperti ini haram
dan kedok mereka ketika mereka menyangkal bagi pihak yang menerima suap, namun tidak
adanya hukuman rajam, serta adzab yang luar diharamkan bagi pihakyang memberi suap. Hal
biasa besarnya di akhirat.
ini sebagaimana yang dikatakan oleh Hasan,
Ayat (.;tu :'j"i :f! 3r,tLy menunjuk-
"Tidak apa-apa seseorang mengeluarkan se-
kan kelakuan kaum Yahudi yang gemar men- jumlah harta guna menjaga dan melindungi
dengarkan kebohongan-kebohongan serta kehormatan, harga diri dan martabatnya."
banyak memakan harta haram, seperti suap
Dalam konteks yang sama, Abdullah bin Mas'ud
dalam bidang hukum peradilan (jual beli vonis ketika di Habasyah pernah menyuap sebanyak
hukum), uang tips untuk perdukunan, bayaran dua dina4, dan ia berkata, "sesungguhnya yang
pelacur dan yang lainnya seperti yang sudah berdosa adalah pihak yang menerima, bukan
pernah disinggung di atas. pihakyang memberi."
Risywah (suap, sogokan) adalah haram Ayat {,:& .rrt ii & ;Ct i:r;; i'$y mem-
dalam segala hal. Suap bisa terjadi dalam berikan pengertian tentang kebebasan memilih
antara bersedia atau tidak bersedia memberikan
vonis atau putusan hukum dan perkara (jual putusan hukum suatu perkara yang terjadi di
beli perkara dan putusan). Suap ini haram bagi antara sesama kaum kahr mu'aahad [kaum kafir
kedua belah pihak, yaitu pihak yang menyuap yang mengadakan perjanjian damai dengan
dan pihak yang menerima suap. Dalam hal ini, kaum Muslimin), bukan kaum l<afrr dzimmi.
Rasulullah saw. bersabda, Karena Nabi Muhammad saw ketika datang
a_ ke Madinah, beliau mengadakan perjanjian
;;" 6nt ;stlrj ,st;At, qUt n, ,, 161 HR Ahmad dalam Musnod-nya dari Tsauban. Ini adalah
t;-e:i. hadits shahih.
Allah SWT melaknat pihak yang menyuap,
pihak yang menerima suap, dan pihak yang men-
TAFSIRAL-MUNIR JITID 3
damai dengan kaum Yahudi. Kita tidak wajib dzimmi tidak diterima, baik itu kesaksian
memproses dan memberikan putusan hukum
terhadap seorang Muslim maupun terhadap
suatu perkara yang terjadi di antara orang-
sesama orang kafir. Akan tetapi, ada sejumlah
orang kafir, jika mereka bukanlah kaum kafir ulama dari kalangan tabi'in dan selainnya yang
menerima kesaksian orang kahr dzimmi iika
dzimmi, tetapi boleh kita memprosesnya memang tidak ditemukan saksi Muslim.
dan memberikan putusan hukum jika kita fika ada sanggahan mengatakan bukankah
mau. fika mereka adalah kaum kafir dzimmi, Nabi Muhammad saw. memberikan putusan
pertanyaannya adalah apakah kita wajib mem- hukum dengan berdasarkan kesaksian mereka
proses dan memberikan putusan hukum di [kaum Yahudi) dan beliau pun mengeksekusi
hukuman rajam terhadap dua orang Yahudi
antara mereka ketika mereka melaporkan yang berbuat zina. fawabannya adalah waktu
suatu perkara atau kasus kepada kita? itu Nabi Muhammad saw. tidak lain hanya
Al-Mahdi mengatakan ulama bersepakat sebatas menerapkan terhadap mereka apa
bahwa hakim harus memproses dan mem-
berikan putusan hukum suatu perkara yang yang beliau tahu bahwa itu memang me-
terjadi antara seorang Muslim dan kafir rupakan hukum Taurat dan mengharuskan
mereka untuk melaksanakan hukum Taurat,
dzimmi.Adapun jika kasus atau perkaranya itu seperti apa yang dilaksanakan oleh Bani Isra'il.
terjadi di antara sesama orang kafir dzimmi, Hal ini dalam rangka menegakkan hujjah atas
dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. mereka supaya mereka tidak bisa membantah
dan mengelah serta menguak pendistorsian
Nabi Muhammad saw. memberikan putus- dan pengubahan yang mereka lakukan. |adi,
waktu itu, Rasulullah saw. hanya sebatas se-
an hukum di antara kaum Yahudi berdasarkan bagai pihak yang mengimplementasikan dan
mengeksekusi hukum mereka, bukan sebagai
syari'at Nabi Musa. Akan tetapi, itu adalah
hakim pemberi putusan vonis.
sebelum turunnya wahyu tentang hukuman
Ayat ini juga menjelaskan sebagaimana
hadd. Adapun sekarang, Allah SWT telah
yang juga disebutkan dalam berbagai ayat lain,
menyempurnakan agama Islam dan syari'at
Islam pun telah terkukuhkan, siapa pun yang bahwa sebagian kalangan orangYahudi, bukan
ditunjuk sebagai arbitrator atau hakim tidak semuanya, melakukan pendistorsian terhadap
boleh memberikan putusan dengan selain isi Taurat, memplintirnya sedemikian rupa dan
hukum Islam. memberikan interpretasi secara tidak benar
Perlu digarisbawahi di sini bahwa per- serta melenceng dari makna yang sebenarnya.
Padahal mereka sejatinya mengetahui dan
kataan dan kesaksian orang kafir menyangkut memahami maknanya yang sebenarnya se-
bagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT
hukuman hadd tidak diterima berdasarkan dan Dia pun juga telah menjelaskan hukum-
ijma. Adapun apa yang dilakukan oleh Nabi hukum-Nya. Seperti tindakan mereka yang
Muhammad saw. ketika itu, adalah sebagai mengganti hukuman rajam dengan hukuman
bentuk langkah menjadikan mereka harus
menerapkan apa yang mereka akui sebagai dera sebanyak empat puluh kali misalnya,
hal yang memang harus mereka patuhi dan
sebagai bentuk pengubahan dan pendistorsian
laksanakan.
terhadap hukum Allah SWT.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa
kesaksian orang kafir dzimmi ditolak dan tidak
diterima karena orang kahr dzimmi tidak
memiliki kapasitas dan kompetensi sebagai
saksi. Oleh karena itu, kesaksian orang kafir
:TAFSIR AI-.MUN IR II LID 3
Ayat {,f it "i- o,ih menunjukkan bahwa Yusuf, mereka tetap bisa dikenai hukuman
hadd jika mereka datang kepada kita, setuju,
kesesatan adalah atas kehendak Allah SWT
dan menerima hukum kita.
bahwa Allah SWT tidak berkehendak terhadap
keislaman orang kafir, bahwa Allah SWT tidak Imam Abu Hanifah, an-Nakha'i dan Umar
berkenan membersihkan hatinya dari keragu-
bin Abdil Aziz berpendapat, bahwa pemberian
raguan dan kesyirikan. Seandainya Allah
kebebasan memilih kepada hakim di atas yang
SWT berkehendak terhadap keislaman orang
kafir dan membersihkan hatinya dari keragu- &tersebutkan dalam ayat'ri €u L;G iiy
,fi 4($.]f,rjii aadalah dinasakh oleh ayat 6:t :tb
raguan dan kesyirikan, tentunya ia akan
a^nhakim harus memproses dan
beriman. Allah SWT juga tidak berkehendak
membersihkan hati mereka dari tutup yang memberikan putusan hukum suatu perkara
menutupi dan menyegel hati mereka, se- di antara kaum kafir dzimmi. Hal ini adalah
bagaimana dibersihkannya hati kaum Muk-
pendapat Ibnu Abbas, Hasan, Mujahid, dan
minin sebagai pahala bagi mereka.162
Ikrimah. Mujahid mengatakan, di antara
Imam Malih Imam asy-Syafi'i dan yang
ayat-ayat surah al-Maa'idah, hanya ada dua
lainnya berpendapat, ayat ini adalah m uhkamah,
#:bayat yang dinasakh. Pertama, ayat ji &,
tertetapkan dan berlaku dalam segenap hukum ($^:f,rrji.iiia yang dinasakh dengan ayat .:i:ir iij}
yang ada, tidak dinasakh. Hakim juga memiliki ;.iX. Kedua, ayat (ir i*t)- i|, yang
kebebasan memilih antara bersedia atau ti- dinasakh dengan ayat (,51L j cJ ,rS /'3ltl;\ib.
dak bersedia memproses perkara yang ada
dan memberikan putusan dan vonis hukum. Ar-Razi menuturkan ada sejumlah ulama
Namun ini hanya berlaku menyangkut kaum Hanafiyyah menggunakan ayat $"rrK- -Sjy
kafir mu'aahad yang mengadakan perjanjian
sebagai landasan dalil bahwa hukum kitab
damai dengan kaum Muslimin sampai jangka
waktu tertentu. Karena itu, hakim tidak harus Taurat dan syari'at umat sebelum kita kaum
Muslimin juga wajib dan berlaku atas kita,
memproses dan memberikan putusan hukum
suatu perkara di antara mereka, tetapi ia bebas selama hukum dan syari'at itu tidak dinasakh.
Namun ini adalah pandangan yang lemah. Se-
memilih antara bersedia atau tidak bersedia
andainya memang seperti itu adanya tentu
memproses dan memberikan putusan hukum
hukum Taurat statusnya adalah sama seperti
di antara mereka. hukum Al-Qur'an dalam hal keharusan men-
Untuk kaum kafir dzimml, hakim kaum cari dan menggali hukum darinya. Padahal
Muslimin wajib memproses dan memberikan
putusan hukum suatu perkara yang terjadi syari'at melarang memerhatikan Taurat. Akan
di antara mereka jika mereka memang me- tetapi yang dimaksudkan hanyalah masalah
laporkan perkara kepadanya dan meminta
putusan hukum. Akan tetapi, menurut pen- yang khusus dan tertentu, yaitu masalah hu-
dapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan
Muhammad bin Hasan, kaum kafir dzimmi kuman rajam. Sejatinya langkah mereka me-
minta putusan hukum kepada Rasulullah saw.
tidak dikenai hukuman hadd zina. Sementara tidak lain hanya karena hendak mencari dan
menurut pendapat Imam asy-Syafi'i dan Abu mendapatkan keringanan.l63
7 62 Tafsir ar- Ra z i, 1 I / 233 ; Tafsir al - Qu rchubi, 6 / LB2. L63 Tafsir ar-Razi, LL / 236.