182. Beliau bersabda, "Siapkah lelaki jnng keluar bersama lami
melintasi rute jalan Sang bukan jalan Snng biasa mereka lalui?
Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq, dari Abdullah bin Abu
Bakar, bahwa sesungguhnya seorang lelaki dari kabilah Aslam
berkata, "Aku, wahai Rasulullah."
hnu Humaid menceritakan: Beliau bersama kaum muslim lalu
menempuh jalan Wa'i Hazan yang berada di antara bukit
bebafuan. Kefika mereka keluar dari jalan tersebut, perialanan ifu
sangat melelahkan kaum muslim, dan mereka telah sampai di
tanah 57ang datar di sekitar uiung sebuah lembah.
Rasulullah SAW bersabda kepada kaum muslim, 'Ucapkanlah
nastaghfirullaha va natuubu ilaihi kami mernmohon anptnan
kepada Allah dan bertobt kepda-Nla).'Mere)a pun melakukan
perintah itu. Rasulullah SAW lalu bersabda, Dani Allah, ucapn
ifu adalah bmfuk pengamptnan dosa yang punah ditawarkan
kepada bani Ism'il, nzrnun merel<a frdak pemah
m engucaplanrya. eoa 12:6231
Jumlah tersebut (1400 orang) telah disampaikan oleh para salsi yang melihat
langsung peristiwa tersebut dari kalangan sahabat, yaihr Jabir bin AHullah, AI Barra
bin Al Azib, Ma'qil bin Yasar, Salamah bin Al Akun, dan Al Musayy"ab bin Hazan.
Jabir, dalam sebuah riwayat mengatakan, "Sesungguhnya kaum muslim jumlahnya
1500 orang."
Abdullah bin Abu Aufa berkata, "Mereka berjumlah 1300 orang."
Kesepakatan kelima saksi mata mengenai junrlah kaum muslim yang 1400 omng,
lebih tepat dibanding pendapat lainnln, karena pendapat itu sangat shahih, meskipun
penggabungan pendapat bukanlah hal yang sulit, dan perbedaan ihr tidak terlalu
signifikan (As-$imh An-Nabawijah, 12:4351
2o4 5u*4 6udib irn dha lf.
N Bazzar pemah meriwayatkannya lKasful Astar, no. 1812) dari Abu Sa'id Al
Khudhri, dia berkata: Kami p€rgi bersama Rasulullah SAW, dan keuka karni tiba di
Usfan, Rasulullah SAW bersabda kepada kami, "Samguhn5n mab-rnab laum
musyrik sekamng ada di Dhajnan. Siaplah di antan kalian jnng mangerti' jalur
menuju Dzatttl hanzhal?"
Ketika tiba waktu sore, Rasulullah SAW bertanya, 'Apakah ada seseorang lang
tunrn dari (hmggangan) lalu berjalan di depan rombongan?" Seorang lelaki lalu
menjawab, "Aku, unhai utusan Allah." Aku lalu hrrun dari (tunggangan) dan
[$il - ShahihTarikhAth-Thabari
f83. Ibnu Syihab menieritakan: Rasulullah SAW lalu bersabda,
'Tempuhlah jalan anh kanan di tengah-tengah perkebunan,
melangkah keluar di abs bukit Mumr 5ang bemda di turunan
Hudaibi5ah dari datamn rendah Makl<ah-"
Pasukan kaum muslim pun menempuh jalan tersebut. Ketika
rombongan pasukan berkuda Qraisy melihat debu pasukan kaum
muslim, sementara Rasulullah SAW membiarkan mereka melevrrati
jalan mereka, mereka menncu kudanya kembali menemui kaum
Quraisy. Rasulullah SAW melangkah keluar sampai ketika beliau
melintasi bukit Mumr, unta beliau menderum, lalu kaum muslim
berkata: unta beliau lepas! Beliau menjawab: untaku tidak lepas, ia
tidak memiliki kebiasaan seperti ifu, akan tetapi orang yang
menahan gajah telah menghalanginya merrasuki Makkah;
Janganlah kalian meninggalkan aku, kaum Quraisy hari ini
menginginkan r€ncana perdarnaian, mereka (fidak) mernintaku
menyambung silafumhmi, kecuali aku akan memberikan
mengambil bafu besar yang menghalargi jalan tersebut, dan sebuah pohon menjuntai
(menuh.rpi) pakaiannya." Rasulullah SAW lalu bersabda, 'NaiMah (ke tunggEnganmu)."
Kemudian gliran lelaki lain Fng turun (dari turggangannya), lalu mengambil batu
besar (yang menghalangi ftrlan) dan pohon y'ang menjuntai (menutupi) pakaiannya.
Rasulullah SAW lalu bersabda, "Naikkh (ke turggarganmu)."
Kemudian Ubalah kami di sebuah persimpangan jalan, sampai akhimya kami
berjiilan ke sebuah bukit Fng dis€but Han"halah. Rasulullah SAW lalu bersaMa,
"Bukit ini tidak memiliki ciridri kecuali sama seperti pintu gerbang yang dimasuki oleh
bani Isra'il. Disampaikan perintah kepada mereka, 'Dan masukihh pintu geftangnSm
sambil betsujud, dan Kabkankh, oEl&skanlah kami dari dosa," niscala Kami ampuni
kalahan-kqkharund." (Qs. Al Baqarah [2]: 58)
Kaum muslim segera berg€rak ccpat dan melinhsi (bukit tersebu$, dan orang
terakhir yang melintasi bukit tersebut adalah Qatadah bin An-Nu'man yang berada di
belakang kaum muslim.
Abu Sa'id Al Khudhri berkata: Seg€ra sebagian kaum muslim menaikkan sebagian
lainnyra ke tunggangan, sehingga kami datang bertunrt-furut.
Abu Sa'id Al Khudhri trerllata: Rasulullah SAW berhenti, maka kami pun ikut
berhenti.
Al Haitsmi be,rkata, "Hadits diriwayatkan N Baaar, dan para perawinya
tepercaya." (6:14l.
-SlnhlhTarikhArtFThabart I 3391
kelonggaran kepada mereka unfuk menlusun rencana
perdamaian.
Kemudian beliau mengrruh kaum muslim: furunlah kamu setnua,
lalu disampaikan pertan5nan: wahai Rasulullah di lernbah itu Udak
ada ,ir, mengapa kami harus tunm ke lernbah ifu! Kerrudian
beliau mengduarkan anak panah dari tabung (ternpat
penyimpanan anak panah).
Kemudian mernberikannya kepada seomng lelaki dari kalangan
sahabat beliau, lalu dia tunm ke surnur bagian dalam, lalu dia
menancapkannya di tengah-tengah sumur tersebut, mengalirlah
air dengan deras, sampai-sampai kaum muslim mencelupkan
bahan di atasn5n.2os lZ,6Z3-62+1.
2os 66,-n-6ari menlnmpaikan hadib ini dari Az-Z;uhrttrnp, anad, lehpi matan
haditsnya shahih, sebagaimana diriwayatkan oleh Al Bukhari (Shahih, pembahasan:
Syrarat-Syrarat) dari Al Miswar bin Maktramah BA dan Marwan RA, masing-masing
dari mereka berdua membenarkan hadits sahabahrya.
Mereka berdua berkata: Pada rrrsa perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah
melangkahkan kaki keluar, dan ketika mereka bemda di tengah perjalanan, Nabi SAW
bersabda, "Saungguhn5n Khalid bin Al Walid dengan memakai kain penutup bemda
di gais depn dalam psukan berkuda kaum Qunisy. Ambillah arah kanan."
Demi Allah, Khalid tdak merasakan kehadiran pazukan muslim, sehingga ketika
mereka melihat debu pasukan muslimin, dia segera memacu kudanya hendak memberi
peringatan kepdda kaum Quraisy, sedangkan Rasulullah SAW meneruskan perjalanan,
dan ketika tiba di sebuah jalan berbukit (tempat beliau menernui mereka dari bukit
tersebut) unta yang membawa beliau menderum, maka pasukan kaum muslim berkata,
"Unta beliau lepas! Unta beliau tidak mau jalan. Al Qushwa' (nama unta Nabi) lepas."
Nabi SAW lalu bersabda, "Al Qushvua' tidak lepas, dan ini bulan kebiasaanrya, alan
tetapi omng 5nng menahan gajah telah merintargin5n. Demi Dzat yang jiwaku berada
dalam genggaman-Nya, mereka tidak memintaku membuat rencana perdamaian,
dalam rencana itu mereka hendak mengagungkan semua hal yang dimuliakan Allah,
kecuali aku pasti memberikan kelonggaran kepada mereka untuk menyusun rencana
perdamaian tersebut.... "
Dalam hadits tersebut juga dikemukakan: Sesungguhnya Quraisy memberanikan
diri untuk menyerang kaum muslim dan memaksa mereka (unhrk tundult). Jika mereka
menghendaki, maka masa perdamaian dengan mereka akan aku perpanjang, sehingga
mereka bebas berhubungan di hadapanku dan kaum muslim.
Jika hal ihr yang nyata-nyata terlihat; apabila mereka berkeinginan memasuki
wilayah di mana kaum muslim terlibat masuk di dalamnya, maka mereka boleh
melakukannyra, jika tidak demikan maka sungguh mereka telah berlebihan, dan apabila
mereka mengabaikan (perjanjian), maka demi Dzat yang mana jiwaku berada dalam
IN - Shahih Tadkh Ath-Thabari
184. Muharnmad bin AMul A'la Ash-Shan'ani menceritakan kepada
kami, dia berkata: Muhammad bin Tsur menceritakan kepada
kami dari Ma'mar, dayi Az-hhn, dari Urwah, dari Al Miswar bin
Makhramah. Ya'qub bin hrahim menceritakan kepadaku, dia
berkata: Yahya bin Sa'id Al Qaththan menceritakan kepada kami,
dia berkata: Abdullah bin Al Mubarak menceritakan kepada kami,
dia berkata: Ma'mar menceritakan kepada kami, dia berkata: dari
Az-Zuhi, dari Urwah, dari Al Miswar bin Makhramah dan
Marwan bin Al Hakarn, mereka berdua menceritakan: Rasulullah
SAW behenti di ujung Hudaibiyah, di sebuah waduk yang sedikit
aimya. Kaum muslim hendak menrrbuat saluran, tak lama
kemudian kaum muslim mengnlurkan air, Rasulullah SAW
menerima pengaduan tentang bencana kehausan, maka beliau
mencabut anak panah dan kfunnah (tabung penyimpanan anak
panah), kemudian meny.rruh mereka menancapkannya di dalam
waduk tersebut. Derni Allah, tak henti-hentingn air memancar
dengan deras kepada mereka, hir,gga m€rnaksa mereka keluar
dari waduk tersebut. Pada saat mereka dalam kondisi demikian,
datanglah Budail bin Wamqa' Al l(huza'i bersama rombongan
kaumnya dari Khuja'ah. Mereka mencela nasihat Nabi SAW
terhadap penduduk Tihamah. Budail bin Waraqa' berkata,
"Sesungguhnya aku mernbiarkan Ka'ab bin Luay dan Amir bin
Luay menghentikan debit air HudaibiS;ah. Al Udz Al Muthaftl ikut
bersama mereka hendak menyeftmgmu dan menghalangimu
masuk Baitullah.'Nabi SAW lalu bersaMa, 'Kami belum pemah
dabng unfuk menemngi s6@mrg, al<an teApi lanni dabng
hadak menunail<an wrmll- Sunguh, laun @misy bemni
pemng melawan l<aun muslim dan memal<sa mereka unfuk
tunduk. Jika merela manghandaki mal<a kami akan
memperpnjang maa (padanaizn) dangan mereka hingga waktu
genggaman-Nya, aku sungguh-surgguh akan menyerarg mereka atas dasar perintahku
ini hingga hubungan kerabatku dulu menjadi tcrpit;ah (terfnrtus). (shahih Al Bukhari,
Pernbahasan terrtang: $7arat-q7"arat, no. 2731-27 321.
-Shahft Tariffr &h-Ihabari 311
tutentu, dan mqel<a bebs bqada di tqgph-tensph diriku dan
muslimin, jika itu 5ang pling dominan tqlihat. Jila mqeka
menghendaki memasuki wilaph tanpt gng kawt mush'm ikut
terlibat masuk di dalamnyn, naka mqel<a boleh melakul<anng.
Jika frdak dernikian, mah mqela telah basikap bst&ilwt.
Apbila mqel<a menolak, naka dqrri Dzat WnS jiunku Ma
dalan genggamirn-N3a, aku psti memaangi merd<a atas daar
puinbhku ini, ampi hubwgan kembtku dulu menjadi terpimh,
atau Allah mazSnnpaikan paintah-N5a. " Budail lalu berkata,
"Kami akan menyampaikan kepada mereka apa yang baru kamu
sampaikan."
Dia lalu bqtolak meninggalkan tempat tersebut sampai datang
menemui kaum Quraisy, lalu berkata, "Sesungguhnya kami
membawa kabar buat kalian dari seomng lelaki. Da mengatakan
sesuatu; jika kalian berkeinginan kami menghalanginya, kami pasti
melaksanakannya unfuk melindungi kamu sekalian. Orang-orang
bodoh dari mereka lalu berkata, "Kami tidak membufuhkan cerita
kamu darinya mengenai apa pun." Namun orang cerdas dari
mereka berkata, "Kemarilah, apa yang dikatakannya?" Budail bin
Waraqa' menjawab, "Aku mendengamya dia mengatakan begini
begini.'
Urwah bin Mas'ud Ats-Tsaqafi lalu berdiri dan berkata, 'Wahai
kaumku, apakah kalian fidak mengenal Al Walid?' Mereka
menjawab, 'Ya (kami mengenal), apakah aku tidak mengenal
anak(ku)!" Mereka merfawab, 'Ya (kamu mengenal anakmu)." Dia
bertanya, "Apakah kalian mencr.rigaiku?" Mereka menjawab,
'Tidaklu
Apakah kamu fidak .mengetahui sesungguhnya aku telah
mengalahkan penduduk Ukazh; k€fika mereka mengingkariku,
maka aku akan datang menemui kalian membawa istri dan anakku
sertia orang yang berbakti kepadaku! Mereka menjawab: ya (kami
mengetahui itu).
W - shahih Tarlkh Ath-Thabari
Pernbicaraan kernbali ke hadits lbnu Abdul A'la dan Ya'qub.
Urwah berkata: Sesungguhn!,a lelaki ini benar-benar menawarkan
kepada lolian ren@rxr kebenamn, rnaka terimalah rencana
tersebut dan tinggalkanhh alnr sendiri, aku akan datang
merrernuinyra.n
Beliau lalu menernuinya, dan dia berbicara kepada Nabi SAW, lalu
Nabi menjawab persis dengan pernSntaan png beliau sampaikan
kepada Budail.
Ketika beliau mengatakan demikian, Urwah berkata, "Wahai
Muhammad, apa pendapatnu jika aku menghabisi kaummu,
apakah kamu pemah mendengar ada sesorang dari bangsa Arab
yang menghancurkan orang fuanya sebelum kamu? Jika kamu
memiliki pendapat yang lain, rnaka derni Allah, sesungguhnya aku
memperhatikan muka-muka dan raut wajah (auqaaban) kaum
muslim dan berbagai kebiasaan melarikan diri sehingga
meninggalkanmu seorang diri. "
Urwah lalu bertanya, "Siapakah oftmg ini?" Mereka menjawab,
"Abu Bakar." Abu Bakar lalu berkata, "Demi Dzat yang jiwaku
berada dalam genggaman-Nya, seandainya tidak ada kekuatan
yang melindungimu di sampingku, lnng aku tidak dapat
membalasmu karena keberadaannya, maka aku pasti menjawab
pertanyaanmu.'l
Urwah lalu kembali berbicara dengan Nabi SAW, ketika mereka
terlibat pembicaraan, dia merenggut cambang beliau, maka Al
Mughimh bin Syu'bah berdiri di atas Nabi SAW dengan mernbawa
pedang dan perisai. Kefika Unpah menjulurkan tangannya hendak
meraih cambang Nabi SAW, tangarm5n dipukul dengan lapisan
pedang yang fumpul, dan dia berkata, "Jauhkan tanganmu dari
cambang beliau.'
Unpah lalu mengangkat kepalanya dan bertanya, "Siapakah orang
ini?" Mereka menjawab, 'Al Mughirah bin Syr.r'bah." Dia berkata,
-Slmhft Tarildr,Ath-Thaberi 3+3
'Wahai pengkhianat, bukankah aku tidak pernah
mengkhianatimu!"
Al Mughirah bin Syu'bah pernah bersahabat dengan sekelompok
orang pada masa jahiliyah. lalu dia membunuh mereka dan
@:lrrerdrnpas harta benda mere)a, kemudian dia memeluk Islam, lalu
,Mrlabi SAW bersabda, 'Adapun keislamannga, kami dapt
menerima, sdangkan harh bendanSn ifu harh hasil
pengkhianatan, maka kami b'dak merniliki kepentingan al<an harta
tersebut. "
Urwah segera melirik pam sahabat Nabi SAW dengan matanya,
lau berkata, 'Derni Allah, Nabi tidak mengeluarkan dahak kecuali
dia iatuh ke telapak tangan seseomng, lalu dia menggosok-
gosokkannya ke muka dan kulitrSn. K€fika beliau menyuruh
mereka, mereka segem melaksanakan perintahnya. Ketika beliau
berwudhu, mereka berebut sisa air wudhunya. Kefika mqel<a
bercakap-cakap di hadapan beliau, mereka merendahkan
suaftrnla, dan mereka tidak mengarahkan pandangan kepada
beliau karena menghormati beliau. u
Urwah lalu kernbali menernui para sahabakrya dan berkata,
'Wahai kaumku! Aku akan mengirim utusan kepada para raja;
Flaja Kism, Qaishar, dan Raja Najasyi."
Urwah berkata, 'Derni Allah, aku belum pemah melihat seorang
raja yang dihormati para sahabatrya seperti penghormatan para
sahabat Muhammad kepada Muhammad. Derni Allah, Nabi tidak
mengeluarkan dahak kecuali dia jatuh ke telapak tangan
seseoftmg, lalu dia menggosokgosokkannya ke muka dan
kulfur5n. K€fika beliau menytrruh mereka, segera mereka
;rrnelaksanakan perintahnya. Ketika beliau berwudhu, mereka
uoEberebut sisa air umdhunya, ketika mereka bercakap-cakap di
hadapan beliau maka mereka merendahkan suaranya, dan mereka
fidak mengarahkan pandangan kepada beliau karena
-34 Shahft TarikhAthThabarl
menghormati beliau. Sesungguhnya dia menawarkan rerncana
kebenaran kepada kalian, maka terimalah rencana tersebut."
Seorang lelaki dari Kinanah lalu berkata, Tinggalkanlah aku
sendiri, aku akan menemuhya." Mereka berkata,
"Temuilah dia."
Ketika dia telah dekat dengan Nabi SAW dan para sahabat beliau,
Nabi SAW bersaMa, "hilah oftngnta, dia dari kaum yang
mengagungkan unta badanah, maka kirimkanlah unta badanah
kepadanya." Lalu dikirimlah w:,/ra badanah kepadan5ra. Kaum yang
sedang membaca talbiyah menpmbutnya, maka dia berkata,
"Maha Suci Allah, tidak semestinya mereka ditahan unfuk masuk
Baitullahtzoo
206 Srrr/6udiBlru dhalt
Al Bukhari telah meriwayatkan hadits tersebut lebih panjang dari ini (Shahibnya,
pembahasan: Syarat-Syarat, no. 273L-2732). Redalsinyn sebagai berikul Diceritakan
oleh Al Miswar bin Makhramah dan Marwan bin Al Hakam, masing-masing hadits
mereka membenarkan hadits lui.-yu. Mereka berkata: Pada masa perjanjian
Hudaibiyah, Rasulullah melangkahkan kaki keluar, dan ketika mereka bemda di tengah
perjalanan, Nabi SAW bersabda, 'Saqggalng l<halid bin Al Walid dengan memakai
kain penutup bemda di garis depan dalam psukan berkuda kaum Qumisy. Antbilah
amh kanan."
Demi Allah, Khalid tdak merasakan kehadiran pasukan muslim, sehingga ketika
mereka melihat debu pasukan muslimin, dia segera memacu kudanya hendak memberi
peringatan kepada kaum Quraisy, sedangkan Rasulullah SAW menenrskan perjalanan,
dan ketika tiba di sebuah jalan berbukit (tempat beliau menemui mereka dari bukit
tersebut) unta yang membawa beliau menderum, maka pasukan kaum muslim berkata,
"Unta beliau lepas! Unta beliau tidak mau jalan. Al Qushwa' (nama unta Nabi) lepas."
Nabi SAW lalu bersabda, "Al Qushwa' tidak lepas, dan ini bukan kebiasaannja, akan
tetapi orang yang menahan gajah telah merintangirya. Demi Dzat 57-ang jiwaku bemda
dalam genggaman-Nya, mereka tidak memintaku membuat rencana perdamaian,
dalam rencana itu mereka hendak mengagungkan semua hal yang dimuliakan Allah,
kecuali aku pasti memberikan kelonggaran kepada merelo untuk menyrusun rencana
perdamaian tersebut."
Beliau lalu menahannya, maka aku lalu melompat.
Al Miswar berkata: Rasulullah SAW kemudian menjauhi mereka. Rasulullah SAW
behenti di ujung Hudaibiyah di sebuah waduk yrang sedikit debit aimya; kaum muslim
hendak membuat saluran, tak lama kemudian kaum muslim menyalurkan air,
Rasulullah SAW menerima pengaduan tentang bencana kehausan.
Kemudian beliau mencabut anak panah dari kinanah (tabung penyimpanan anak
panah), kemudian menyuruh mereka menancapkannya di dalarn waduk tersebut. Demi
Shahih TarikhAth-Thabari 3,+5
-
Allah tak henti-hentinya air memancar dengan deras kepada mereka, hingga memaksa
mereka keluar dad waduk tersebut.
Pada saat mereka dalam kondisi demikian, tiba-tiba datanglah Budail bin Waraqa'
al-Khuza'i dalam rombongan kaumnya dari Khuia'ah. Mereka mencela nasihat Nabi
SAW. terhadap penduduk Tihamah.
Budail bin Waraqa berkata, "Sesungguhnya aku membiarkan Ka'ab bin Luay dan
Amir bin Lu'ay menghentkan debit air Hudaibiyah. Al 'Udz Al Muthafil ikut bersama
mereld*lhendak menyerangmu dan menghalangimu masuk Baitullah. "
Nabi SAW lalu bersabda, 'Kanti belunz Fnnn dahng untuk mememngi saamng.
Kami datang hqdak menunaikan ummh. Sunryh, kaum Qunisy bmni puang
melawan l<aun muslim dan mqnaltsa mereka unfuk finduk Jika mereka
menghendaki, l<anti al<an mempet4niarg masa (Wtdamaian) dengan mereka hingga
waktu tertentu, dan mereka bebas bemda di tengah-tengah diiku dan muslimin. Jika
itu yang paling dominan terlihat, maka mereka boleh memasuki wilalah kaum muslim.
Jika tidak denikian maka mqeka telah bersilap bqlebihan. Apbila mereka menolak,
maka demi Dzat gng iiwku bemda dalam gaganan-Nya, aku pasti mememngi
mereka abs dasar perintahku ini, ampi hubugan kekerabatku dulu menjadl
terpisah, abu Allah merynmpikan perinbh-ItlW. "
Budail berkata, "Kami akan menyampaikan kepada mereka apa lnng baru saja
engkau
Dia lalu bertolak menirggalkan ternpat tersebut sampai datang menemul kaum
Quraisy, lalu berkata, 'Sesungguhnya kami mernbarrra kabar buat kalian dari seorarg
lelaki, kami mendengar dia mengatakan sesuafu; jika kalian berkeinginan kami
menghalangirrya, maka kami pasti melaksanakannya unhrk melindungi kalian."
Omng-orang bodoh dari mereka lalu berkata, "Kaml $dak membutuhkan ceritamu
darinya mengenai apa pun."
Sementara ifu, orang-orang cerdas dari mereka berkata, "Kemarilah, apa yang
kamu dengar ketika dia berkata?" Budail bin Waraqa menjawab, "Aku mendengamln
dia mengatakan begini b€ini." Dia lalu menceritakan perkataan Nabi SAW kepada
mereka.
Urwah bin Masud Ats-Tsaqaft berdiri lalu berkata, "Wahai kaurnlflr, apakah kalian
tidak mengenal Al Walid?" Mereka menjawab, "Ya (kami mengenal)." Dia lalu berkata,
"Apakah aku tidak mengenal anak(ku)!" Mereka menjawab, "Ya (kamu mengenal
anakmu)." Dia lalu bertanya, "Apakah kalian mencurigaiku?" Mereka menjawab,
"Tidak! Apakah kamu tidak mengetahui sesungguhnya aku telah mengalahkan
penduduk Ukazh; ketika mereka mengingkarilnr, aku akan datang menemui kalian
membawa ishi dan anakku serta orang yang berbakti kepadaku!" Mereka menjawab,
"Ya (kami mengetahui itu)."
Urwah berkata, "Sesungguhnya lelaki ini benar-benar menawarkan kepada kalian
rencana kebenaran, maka terimalah rencana tercebut, dan tinggalkanlah aku sendiri,
alal akan datang menemuinya."
ngfeu lalu menemuinya, dan dia lalu berbicara kepada Nabi SAW. Nabi menjawab
persis*tlengan pemyataan yang beliau sampaikan kepada Budail.
Unpah lalu berkata, "Wahai Muhammad, apa pendapatnu jika aku menghabisi
kaummu? Apakah kamu pemah mendemgar ada orang Arab yang menghancurkan
orang tuanya sebelum kamu! Jika kamu memiliki pendapat 5nng lain, maka demi Allah
-3# Shahlh TarllfiAth-Thahari
sesungguhnlra aku mernperhatikan muka-muka dan raut wajah (auqaabar) kaum
muslim ada berbagai kebiasaan melarikan diri dan meninggalkanmu seorang diri."
Abu Bakar lalu berkata, "Hisaplah cktofis Laab, dan laata adalah sebutan berhala
(thaqhigh) Tsaqif yang mereka sembah, apakah kami akan melarikan diri dari beliau
dan membiarkannya sendiri? ! "
Uruah lalu berbnya, "Siapakah orang ini?" Mereka menjawab, "Abu Bakar." Dia
lalu berkata, "lrgatlah, demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya,
seardainya tidak ada kekmtan png melindungimu di sampingku, yang aku tidak dapat
membalasmu karena keberadaannya, maka aku pasti menjawab pertanyaanmu."
Miswar menceritakan: Urwah segem kembali berbicara dengan Nabi SAW, lalu
ketika mereka terlibat pembicaman, tiba-tiba dia menarik cambang beliau, maka Al
Mughirah bin Syu'bah berdiri di atas Nabi SAW dengan membawa pedang dan
dilindungi tameng. Ketika Urwah hendak meraih cambang Nabi SAW, tangannya
dipukul dengan lapisan pedang 5rang hrmpul, dan dia berkata, "Jauhkan tanganmu dari
cambang beliau." Urulah lalu mengangkat kepalanya dan bertanyra, "Siapakah orang
ini?" Mereka menjawab, "Al Mughirah bin Sy.r'bah." Dia lalu berkata, "Wahai
pengkhianat, bukankah aku tidak p€rnah mengkhianatimu!"
Al Mughirah bin Sytr'bah pemah bersahabat dengan sekelompok omng pada masa
jahiliyah. Lalu dia membunuh mereka dan merampas harta benda mereka, kemudian
dia datang lalu memeluk Islam, lalu Nabi SAW. Bersabda, 'Adapun keislamannya kami
dapat menerima, sedangkan harta bendanya ihr harta hasil pengkhianatan, kami tidak
memeliki kepentingan akan harta tersebut.l
Urwah segem melirik para sahabat Nabi SAW dengan matanya dan berkata, "Demi
Allah, Nabi tidak mengeluarkan dahak kecuali dia iatuh ke telapak tangan seseorang,
dan dia menggosokgosokkannya pada muka dan kulitnlra. Jika beliau menyuruh
mereka, maka segera mereka melaksanakan perintahnya. Ketika beliau berwudhu,
mereka berebut sisa air wudhun5,ra. Ketika mereka bercakapcakap di hadapan beliau,
mereka merendahkan suaranya dan tidak mengarahkan pandangan kepada beliau
karena menghormati beliau. "
Urwah lalu kembali menemui para sahababryra dan berkata, "Wahai kaumku! Aku
akan mengirim uhrsan kepada para raja dan aku akan mengirim ufusan kepada Raja
Kisra, Qaishar, dan Raja Najasyr. Demi Allah, aku belum pemah melihat seorang raja
yrang dihormati para sahabatnya seperti penghormatan para sahabat Muhammad
kepada Muhammad. Demi Allah, Nabi tidak mengeluarkan dahak kecuali dia jahrh ke
telapak tangan seseorang, maka dia menggosokgosokkannya pada muka dan kulitnya.
Ketika beliau menyunrh mereka, mereka segera melaksanakan perintahnya. Ketika
beliau berwudhu, mereka segerc berebut sisa air wudhunya. Ketika mereka bercakap-
cakap di hadapan beliau, mereka merendahkan suaranya dan tidak mengarahkan
pandangan kepada beliau karena menghormati beliau. Sesungguhnya dia menawarkan
rencana kebenaran kepada kalian, maka terimalah ren@na tersebut."
Seorang lelaki dari Kinanah lalu berkata, "Tinggalkanlah aku sendiri, aku akan
menemuinya." Mereka lalu berkata, "Temuilah dia."
Ketika dia telah dekat dengan Nabi SAW dan para sahabat beliau, Nabi SAW
bersabda, 'llni dia s*eorang, dia dari laum lnng mengagungkan unta badanah, maka
kirimlankh unta badanah
Shahih Tarikh Ath-Thabari 347
-
Lalu dikirimlah unta badanah kepadanya. Kaum yang sedang membaca talbiyah
menyambutnya, dan ketika dia melihat peristiwa tersebut, dia berkata, "Maha Suci
Allah, tidak semestinlra mereka ditahan untuk masuk Baitullah."
Ketika dia kembali kepada para sahabatnyra, dia berkata, "Aku melihat unta
badanah yang dituntun dan diberi tanda, maka aku tidak patut menghalangi mereka
masukBaitullah."
S4s.ang lelaki dari mereka png kerap diparggit Mikraz bin Hafsh lalu berdiri dan
berka$ "Tinggalkanlah aku sendiri, aku akan menemuinya." Mereka berkata,
"Temuilah dia."
Ketka dia telah dekat dengan kaum muslim, Nabi SAW bersabda, "hilah Ml<mz,
dia adalah orarlg tnng melampaui batas.
Segera dia berbincang-bincang dengan Nabi SAW, dan saat dia sedang berbincang-
bincang dengan beliau, tiba-tiba dahnglah Suhail bin Amr.
Ma'mar berkata: Ayryrub menceritakan kepadaku dari Ikrimah, bahwa sesungguhnya
ketika Suhail bin Amr datang, Nabi SAW bersabda, "Semoga Allah memudahkan
un$an kalian."
Ma'mar berkata: Az-hhti berkata dalam haditsnya: Suhail bin Amr kemudian
datang dan berkata, "Kemarilah, tulislah surat (perjanjian damai) antara kami dengan
kamu." Beliau lalu memanggil sekretarisnyra. "Bismillahir-Rahmanir-Rahim" (Dengan
nama Allah yang Pengasih dan Penyayang. Suhail berkata: adapun l<ab ar-Rahmaan,
demi Allah aku tidak mengerti, akan tetapi hdislah, "Bismikallahumma" (Dengan nama-
Mu ya Allah), seperti keterangan lnng kamu tulis.
Kaum muslim berkata, "Demi Allah, karni tidak akan menulisnya kecuali
bismillah tumh manhruhim."
Nabi SAW kemudian bersabda, "Tulishh bismilalkhwma" (dengan nama-Mu ya
Allah). Inilah hasil keputusan Muhammad Rasulullah."
Suhail berkata, "Seandainln kami merrgetahui dari awal bahwa kamu utusan Allah,
maka kami fidak akan menghalangimu masuk ke Baitullah dan kami tdak akan
menyerangmu, akan tetapi tulislah 'Muhammad bin Abdullah'."
Rasulullah lalu bersabda, "Demi Allah, aku surryuh-sutlgryrh utusn Allah
makipun kalian telah mengtgkariku- Tuliskh 'Muharxnad bin Abdullah'."
Az-A)hn menceribkan: Hal itu karena sabda beliau, "Mereka tidak mentintaku
membuat ren@na
Dalam ren@rat ifu mqel<a hendak mergagutglan
semua hal Snng dimuliakan Allah, kecuali aku pasti menberikan kelonggann kepada
mereka unfuk men5tusun renana petdamaian tercebut."
Rasulullah SAW lantas bersabda kepadanla, "Kalian beianji membiail<an kami
mengunjungi Baitullah, lalu kami melakukan thawaf di sana."
Suhail berkata, "Demi Allah, janganlah kamu berbicara dengan orang Arab bahwa
kami mengambil flndakan dengan cara menekan. Akan tetapi itu baru boleh dilakukan
musim haji tahun depan."
KeS,-epakatan ih.r lalu ditulis.
Suttail berkata, "Tidak ada seorang pun dari golongan kami yang datang
kepadamu, meskipun dia telah memeluk agamamu kecuali kamu harus
mengembalikannya kepada kami. "
Kaum muslim berkata, "Maha Suci Allah, bagaimana bisa dia dipulangkan kepada
kaum musyrik, padahal dia datang h€rdak memeluk Islam?"
-l34B I shhihTarilfiAth-Thabad
Ketika kesepakatan ihr telah dbuat nr€reka, tiba-tiba masuklah Abu Jandal bin
Suhail bin Amr, dia sedang ditawan dalam kondisi terbelenggu rantai. Dia telah
melarikan diri dari batnah Ka'bah hingga menggabungkan diri di tengah-tengah kaum
muslim. Suhail lalu b€rlrat4 "Kepada orarg inilah, urahai Muhammad, aku memintamu
mengambil keputusan munetunkFmuaebn,genrnIfbfailikfaunknpakbenpandaekun."zberikan apa pun
Nabi SAW lantas
saudah (perj,njian itu frbt*bryprfl.'
Suhail berkata, "Jika dernikiarU alo.r tdal( akan pernah mengadakan perjanjian
damai mengenai apa pun denganmu setamaqp. Nabi SAW lalu bersabda, "lzinkanlah
dia (Abu Jarda| bqsnafu." Sultail menjawab, 'Aku Udak mengizinkannya ikut
bersamamu." Beliau bersaMa, '(Janganlah basil<ap dernikian), lakukanlah ifu." Dia
menjawab, "Aku tidak akan melakukannya." unhrh bertemu kamu.
Mikraz berkata: bahlGn kami telah
Abu Jandal berkata, "Wahai kaum mr.rslim, apakah aku hendak dipulangkan
kepada kaum musyrik, padahal aku datang hendak memeluk Islam? Apakah kalian
tidak mengetahui sesuafu yrang m€nimpaku?" ynng sangat kejam karena berharap
Abu Jandal pemah mengalami
ridha Allah.
Al Miswar bin Makhramah menceritakan: Umar bin Khathab berkata: Aku lantas
menemui Rasulullah SAW dan krtan!,a, "Bukankah engkau benar, Nabi Allah?"
Beliau menjawab, "Benar. " Aku bertany.a, "Bukankah kami mengikuti ajaran yang
benar, sedangkan musuh kami mengikuti ajaran yang salah?" Beliau menjawab,
"Benar. " Aku bertanya, "L-alu mengapa kita membiarkan agama kita direndahkan?"
Beliau menjawab, 'Sesugguhn5ra aku adalah utusan Allah, maka aku tidak akan
mendurhakai-N5n, dan Dialah penolongku. "Aku berhanyra, "Bukankah engkau pemah
berkata kepada kami bahura karni akan datang ke Baitulullah lalu kami melakukan
thawaf di sana?" Beliau menjawab, "Banar. Bukankah aku telah memberitahukan
kepadamu bahotn kita akan datang ke Baiftllah pada khun depan?" Aku berkata,
"Tidak." Beliau bersabda, 'Aplah kamu akan dabng ke Baitullah dan melakukan
thawaf di sana seomng diri?"
Aku lalu menemui Abu Bakar dan berkata, "Abu Bakar, bukankah dia Nabi Allah?"
Abu Bakar menjawab, "Benar." Aku bcrbnya, "Bukankah kita mengikuti ajaran yang
benar, sedangkan musuh kita mengikuti alamn 3ang salah?" Abu Bakar menjawab,
"Benar." Aku bertanya, "Bukankah beliau berkata kepada kita bahwa kita akan datang
ke Baihrllah?" Abu Bakar m€njaurab, "B€nar." Alm bertanya, "Lalu, mengapa kita mau
direndahkan dalam soal agaflE kita?" Abu Bakar berkata, "Wahai orang lelaki (Umar),
beliau adalah utusan Allah, beliau tdak p€rnah mendurhakai perintah Tuhannya, dan
Dalah penolongnga, rrnka berpegang teguhlah pemikirannya. Demi Allah, dia dalam
posisi yang benar." Aku berta4n, "Bukankah beliau berbicara kepada kita bahwa kita
akan datang ke Baihrllah dan menurnikan thawaf di sana?" Abu Bakar menjawab,
"Benar. Bukankah beliau telah mernberitahukan kepadamu bahwa kamu akan datang
ke Baihrllah tahun depan?" Aku menFurab, "ndak." Abu Bakar lalu berkata, "Jadi,
kamu akan datang ke Baifullah dan menunaikan thawaf di sana sekarang?" Oleh
karena itu, aku baqnk mengerjakan berbagai amalan.
Al Miswar bin Makhramah menceritakan: Ketika surat perjanjian telah selesai
ditandatangani, Rasulullah SAW bersaMa kepada pa.ra sahabakrya, " Berdirilah,
Sh$ih Tarikh Ath-Thabari 349
-
sembelihlah hewan Kurban, kemudian bercukurhh." Demi Allah, tidak ada seorang
pun dari kaum muslim yang berdiri, sampai beliau mengulang perkataannya sebanyak
tiga kali. Ketika masih tidak ada seorang pun dari kaum muslim yang berdiri, beliau
menemui Umu Salamah dan menuturkan kepadanya apa yang dialami oleh kaum
muslim. Ummu Salamah lalu berhnya, "Wahai Nabi Allah, apakah engkau
menglrrginkan itu? Keluarlah, kemudian iarganlah berbicara satu kata pun kepada
seseopng dari mereka, hingga engkau menyernbeth unta badanatr, dan undanglah
tukampuhmu."
Beliau lalu keluar, 6dak berbicara satu kata pun kepada seseorang dari mereka
hingga beliau melakukan ifu semua, menyembelih unta badanahnya dan mengundang
tukang cukumya.
Ketika kaum muslim melihat tindakan itu, merdra berdiri lalu menyembelih unta
badanah, dan segera sebagian kaum muslim mencukur sebagian lain, hingga sebagian
mereka hampir membunuh sebagian lain karena sr.rsah.
Kemudian datanglah kaum perempuan mukmin, lalu Allah SWT menurunkan
firman-Nya, "Hai onng-omng Snng buiman, apbila datang berhijrah kepadamu
perempuan-perempuan lnng beriman, nnka hendaklah kamu uji keimanan) mereka...
tebp dengan perempuan-
Dan janganlah kamu berpqang pda tali (perkawinan)
perempuan kaflr...." (As. Al Mumtahanah [50]: 10)
Umar lalu menceraikan kedua iskiqn yang dia nikahi dalam keadaan musyrik. lalu
salah seorang dari mereka berdua menikah dengan Muawiyah bin Abu Sufpnl
sedangkan yang sahrrya lagi menikah dengan Shafiuan bin Umayah.
Nabi SAW lalu kembali ke Madinah. lalu dabnglah Abu Bashir -lelald keturunan
Qunisn menernui beliau, dia serrang muslim. (Yahya berkata: Dceritakan oleh hnu
Al Mubarak Abu Bashir bin Usaid Ats-Tsaqafi datang ke Madinah hendah merreluk
Islam dan berhijmh. Al Akhnas bin Syuraiq lalu menyeura orang kafir dari banl Amir
bin Lu'ay, dan dia ditemani seorang hambasahaya mereka, dan dia menulis sepucuk
surat lang dibawa mereka unfuh Rasulullah SAW guna meminta beliau memenuhi
jamjinya).
Mereka lalu mengirim dua omng lelaki untuk mencari Abu Bashir, mereka berkata,
pun"Marn ianii yang telah kamu buat unhrk kami?"
Beliau Abu Bashir kepada kedua orang lelaki tersebut.
Mereka lalu membaun pergi Abu Bashir, hingga ketika mereka smpai di Dzul
Hulaifah, mereka beristirahat sambil memakan kurma mereka. Abu Bashir lalu berkata
kepada salah sahr dari dua lelaki tersebut, "Demi Allah, aku perhatikan pedangmu ini
sangat bagus, wahai fulan!" L,elaki yang hin lalu mengeluarkan pedang dari sarungnya
dan berkata, "Ya, demi Allah, pedang ini sangat bagus. Sungguh, aku pemah
mencobanya." Abu Bashir lalu berkata, "Perlihatkanlah kepadaku, aku ingin
melihakrya, sehingga aku mendapat kesempatan untuk mencobanya."
Abu Bashir lalu menghantamnya dengan pedang tersebut hingga tewas, sedangkan
yang hin melarikan diri, hingga sampai ke Madinah, lalu dia masuk masjid sambil
berlari. Rasulullah SAW lalu bersabda, "Sungguh, omng ini tampk sangat kebkutan."
Ketika dia telah sampai di hadapan Nabi SAW, dia berkata, "Abu Bashir, demi
Allah, dia telah membunuh temanku, dan sesungguhnya aku hendak dibunuh." Abu
Bashir lalu datang dan berkata, "Wahai Nabi Allah! Sungguh, Allah benar-benar telah
memenuhi tanggunganmu, engkau telah mengembalikan aku kepada mereka,
-350 Slnhlh Tarikh Ath-Thabarl
185. Ibnu Hurnaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq dari Az-Zuhri, dalam
haditsnya dia berkata: Mereka lalu mengirim Al Hulais bin
kemudian Allah menyelamatlan aku dari merela." Nabi SAW lalu bersabda, "Celal<a!
kamu telah mengobrtran rytaryan! eadahg dh milik saanng-"
Keuka Abu Bashir mendengar ifu, dia menyadari bahwa beliau akan
memulangkannya kepada mereka, maka dia melangkah pergi hingga sampai di pinggir
laut.
Yahya menceritakan: Abu Jandal bin Suhail melarikan diri dari mereka, lalu dia
menynrsul Abu Bashir, sehingga tidak ada seorang pun lnng telah masuk Islam keluar
meninggalkan kaum Qurais!, kecuali dia menyusul Abu Bashir, hingga mereka dapat
menghimpun kekuatan.
Derni Allah, mereka tidak mendengar rombongan pedagang kaum Quraisy yang
hendak menuju Syam kecuali mereka menghadangnya, lalu membunuhnya dan
merampas harta benda mereka.
Kaum Quraisy lalu mengirim utusan kepada Nabi SAW sambil menyinggung nama
Allah dan hubungan kerabat, ketika beliau mengirim uhrsan kepada mereka, maka
barang siapa menemui beliau maka dia aman, lalu Nabi SAW. mengirim ufusan
kepada mereka.
Kemudian Allah Azzawajalla menurunkan firman-Nyaz "Dan Dialah yang menahan
tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) bngan kamu dari
(membinasakan) mereka di tengah kob Makkah sesudah Allah memenangkan kamu
atas mereka, ..." sampai ayat "..., kaombongan (gifu) kaombongan Jahiliph, ..."
(Qs. Al Fath [218]: 2+26).
Dan kesombongan mereka adalah mereka enggan mengakui bahwa Muhammad
Nabi Allah SAW., mereka enggan mengakui bismillaru'rahmaninahim, dan mereka
tetap menghalangi kaum muslim masuk Baihrllah.
Al Bukhari telah meriwayatkan dalam Shahibnya Kitabul Maghazi (Perang
Hudaibiyah) dari Al Miswar bin Makhramah RA, dia menceritakan: Pada masa
perjanjian Hudaibiyah, Nabi SAW berangkat bersama lebih dari seratus sepuluh orang
sahabat. Ketika beliau sampai di Dail Hulaifah, behau menuntun her,van hadiah dan
menandainya, serta memulai ihram ummh dari lokasi tersebut. Beliau juga mengirim
seorang mata-mata dari suku Khr'ra'ah.
Nabi SAW lalu melanjutkan perialanan, dan ketika tiba di saluran Aqthath,
datanglah mata-mata beliau, dia berkata, "Sesungguhnya kaum Quraisy tengah
menghimpun kekuatan unfuk menyerangmu, menghalangimu masuk Baifullah." Beliau
lalu bersabda, "Wahai kaum muslim, hnlukkanlah
apakah kamu melihat aku
menya5angi keluarga mereka dan kefurunan mereka yang hendak menghalangi kami
masuk Baitullah? Jika mereka nanti dalang kepada kami, maka Allah menghentikan
mata-mata dari kaum mugtrik, dan jila tidak maka kami akan membiarkan mereka
dipemngi." Abu Bakar lalu berkata, uwahai utusan Allah, engkau pergi menuju
Baitullah tidak hendak seseorang dan memerangi seseroang, lanjutkanlah menuju
Baitullah, bamng siapa mengahalangi kita masuk Baitullah, maka kita akan
mememnginya, beliau bersabda: Ianjutkanlah perjalanan atas nama Allah. (selesai)
-Shahih Tarikh Ath-Tha[3f I 351 I
Alqamah atau hnu Taryan unfuk menemui beliau. Pada masa ifu
dia adalah kepala dari semua kabilah yang ada. Dia adalah Ahad
Bilharits bin Abdi Manat bin Kinanah.
Ketika Rasulullah SAW melihatnya, beliau bersaMa, 'Dia seorang
.*lelaki dari kaum 5nng menyembah Tuhan, maka kirimkanlah
,*hevvan hadiah ke hadapannya hngga dia melihah5a. " Ketika dia
melihat her,r,ran hadiah datang mengalir kepadanya dari sisi lenrbah
dengan memakai kalung, yang memakan bulu-bulunya karena
lama tertahan.
Dia lalu kembali menemui kaum Quraisy, dan belum sampai
menemui Rasulullah SAW karena memandang besar persoalan
yang dilihatr5ra. lalu dia berkata: wahai golongan kaum Quraisy
sesungguhngra aku melihat pernandangan yang tiada ternpat trnfuk
menghalangiqp: hewan hadiah dangan mernakai kalung Snng
memakan bulu-bulunnya karena lama tertahan masuk menuju
ternpat pen5rernbelihanryn.
Mereka berkata kepadaq;a: duduk! Kamu hanya orang dusun,
kamu tidak mengetahui apa-apa.2oz 1Z,6ZZ -6281
1.86. Pernbicaraan kembali ke hadits hnu AMil A'la dan Ya'qub:
Kemudian berdirilah seorang lelaki dari mereka yang kerap
dipanggrl Mil$?z bin Hafsh, lalu dia berkata kepada mereka,
"Tinggalkanlah aku, aku akan menernuinya." Kefil<a dia telah
dekat dengan kaum muslim, Nabi SAW bersaMa, 'Dnlah Miknz
bin Hafsh, ldaki Snng melakukan keburul<an.'
SqI"ra dia berbicara dengan Nabi SAW, dan ketika dia sdang
berbicara dengan Miau, tiba-tiba datanglah Suhail bin Amr.
2o7 Sanad hadits ini hingga Abu Ishaq dhaIf, sepem keterangan png telah
dikemukakan, akan tetapi Ibnu Hisyam telah meriwayatkannya dengan *nad yang
.6asar melalui jalur hnu Ishaq (jld. 3, hal. 312).
-t52 Shahih TarikhAthThabari
Ayub menceritakan dari Ikrirnah, bahun k€filta Suhail datang,
Nabi SAW bersaMa, 'Sunggah, Allah telah menudahl<an un$an
kalian.,eoB 12:6291
187. Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada karni, dia berkata: Abu
Amir menceritakan ke,pada kami, dia berkata: Ikrirnah bin Ammar
Al Yamami dari l5ras bin Salarnah, dari alnhnya, dia pemah
berkata' Kefika kami mengadakan perianjian damai dengan
penduduk Makkah, aku mendekati sebtrah pohon lalu memotong
duri pohon tersebut, kernudian berbaring (tidur miring) di bawah
pohon tersebut. Tiba-tiba datanglah ernpat orang musyrik
Makkah, segera mereka mernbicarakan Rasulullah SAW, maka
aku marah kepada mereka.
Salamah berkata: Aku lalu pindah ke pohon ynng lain, tempat
mereka mengganfungkan senjatanp kernudian berbaring. Kefika
kondisi mereka dernikian, tiba-tiba terdengar suara oftrng yang
memanggil dari dasar lernbah, "Eahai keluarga besar Muhajirin,
Ibnu Zunaim dibunuhlu Aku pun menghunus pedangku, kemudian
menyeftmg mereka, saat mereka sedang tidur. Aku mengambil
senjata mereka. Derni Dzat yang telah memuliakan diri
Muhammad, tdak boleh ada seseorang di antara kalian yang
mengangkat kepalangn kecuali aku pukul kedua matanya. Aku lalu
mernbawa mereka menemui Rasulullah SAW.
Kemudain datanglah pamanku, Amir, membawa seorang lelaki
dari Abalat, yang kerap dipang$l Mikmz; dia menuntunnya
208 6u6i1r hnu AMil A'la' dan Yaqub stah.rsnln shahih, seperti keterangan
terdahulu yang telah kami sampaikan. Ungkapan terakhir yang mereka riwayatkan
adalah "sutgguh, lalian telah mq?gargpp ringan unan l<aliano, yang juga shahih.
S€eerE keterangan png telah diriwayatkan oleh Al Bukhari. Meskipun Ath-Thabari
tdak pemah menjelaskan plur firnd irn dan m€nganggap cukup dengan
perkataannya: dan Ayyrb berkata: Dceritakan oleh llsimah.
Kemudian disempumakan oleh Al Bukhari dengan hadits dari Al Miswar dan
Marwan, (dan Ma'mar berkata: Ayrb menceritakan kepadaku dari lkrimah, bahwa
sesungguhnya ketka Suhail bin Amr datang, Nabi SAW bersabda, "Allah telah
memudahkan urusan kalian.'
-Shahft TarikhAth-Ttubari I 3SI I
dengan kasar, hingga kami menghadap Rasulullah SAW dengan
. membawa mereka yang berjumlah tujuh puluh oftmg musyrik.
Rasulullah SAW lalu mengarahkan pandangannya kepada mereka,
kemudian bersabda, "Bdaskanlah mereka, sebab merel<a baru
-: pertama melakul<an pubuatan keburul<an-"
': B.liuu mengampuni mereka."
Allah lalu menurunkan firman-Nya, "Dan Dialah 5ang manahan
tangan mereka dan (membinaskan) lmmu dan (mqahan) tangan
kamu dari (mqnbinasakan) mqel<a di tengph kob Mal&ah
sesudah Allah mern kanu atas mqel<a...."(Qs. Al Fath
l48l 241.2@ 12:6294301
188. Bisyr bin Mu'a& menceritakan kepada kami, dia berkata: Yazid
bin Zuran' menceritakan kepada kami, dia berkata: Sa'id
menceritakan kepada kami dari Qatadah, dia berkata: Telah
209 6u611r inl sanadnya shahih.
Al Bukhari telah meriunyatkannya dalam Shahibnla: Aku mendekati sebuah
pohon lalu aku memotong duri pohon tersebut, kemudian aku berbaring (tidur miring)
di bar,uah pohon tersebut. Tiba-tiba datang empat orang musyrik Mal*ah
menghampiriku, mereka membicarakan Rasulullah SAW, maka aku pun marah kepada
mereka, lalu pindah terrpat ke pohon yang lain.
Mereka mengganhngkan senjatanya, kemudian berbarins. Tiba-Uba terdengar
\suara orang menyeru dari dasar lembah, Iahd keluarga besar kaum Muhajirin, hnu
Zunaim dibunuh!' Aku pun menghunr.rs p€dangl$. Mereka sedang tidur, mbka aku
mengambil senjata mereka. Aku lalu b€rkata, 'Demi Dzat yang telah mernuliakan diri
Muhammad, udak boleh ada seseorang di antara kalian png
kepalanya
kecuali aku pukul kedua rnatanya.u Ahu kemudian membaura mereka menemui
Rasulullah SAW.
Salamah menceritakan: Datanghh pamanku, funir, mernbawa seorirrg lelaki dari
Abalat, yang kaap dipanggl Mikmz; dia menunhnnF dengan losar, hingga kami
menghadap Rasulullah SAW dengan membawa mereka Srang bedumlah tuiuh puluh
orang dari kaum musyrik.
Rmilullah SAW mengarahkan pardangannlra kepada mereka, kenrudian bersaMa,
"BeMranlah mereka, sefub mqela baru pabna kall m&fulan prbutan
kebtxkan. "Beliau m€ngampuni mereka.
Allah lalu menurunkan firmarl'lya, "Dan Dlahh gtg mernhan tugan mercJ<a dari
(membinaskan) kamu dan (nqalnn) bngpn lanu dad (manbimalan) merdra dl
tengah kota Makl<ah saudah Allah menemnglon lamu abs maela-..-"lQs. Al Fath
[48]:241
-I35Tl ShahihTerikhAth-Thabad
disampaikan kepada kami bahwa seorang sahabat Nabi SAW
gnng kerap dipanggil Zunaim, dia mernperlihatkan diri di bukit dari
Hudaibigrah, kernudian kaum musyrik memanahnya dan
mernbunuhryra.
Raaulullah SAW lalu mengirim pasukan berkuda, lalu mereka
datang menemui beliau dengan mernbaura dua belas p€nunggang
kuda dari kalangan kafir. Nabi SAW bertanya kepada mereka,
'Apaloh kalian terikat ffianjian damai denganku? Apakah aku
bertanggung iaurab melindungi kalian?u Mereka berkata, "Tidak!'
Rasulullah SAW lalu melepaskan mereka. Allah kemudian
m€nurunkan firrnan-Np, "Dan Dklah 5ang menahan tangan
mqdra dari (mqnbinankan) lannu dan (manlnn) bngan katnu
hri (mqtbhanlan) mqela di tqgph kob Mahl<ah saudah
Attah kanu atar mqela... dar, *tah Atlah Matn
melihat ap 5a ng lamu kajala n."210 (Q". Al Fath 1481 241
Ibnu Islraq menerangkan bahwa sesungguhn5n kaum Amisy
mengutus Suhail bin Amr setelah surat lnng dikirimkan Rasulullah
SAW bersama Utsman sampai ke tangan mereka.
hnu Humaid menccritakan kepada kami, dia berkatat Salamah
menceritakan k pada lorni dari Muhamrrnd bin Ishaq, dia
berkata: Sebagian ularna menceritakan kepadaku bahwa
Rasulullah SAW pemah mengundang lGirasy bin Umagryah Al
Khuza', lalu mengutusnln unfuk menernui kaum Quraisy di
Makkah, dan bdiau mernberikan funggangan kepadanya unta
beliau 9ang dib€ri narra Ab-Ts'lab, guna menyampaikan kepada
para pembesar Qumisy mengenai hal Snng dia dengar dari Nabi.
Mereka lalu mernbunuh unta Rasulullah SAW tersebut akibat hal
tersebut, dan mereka hendak menrbunuhnya, lalu dia mendapat
210 9u611" ini sanadnya dha1f. Al<an tetapi merniliki dalil pendukung dari riurayat
sebelumnSra (no. 187) dan hadib yang dirirrrayatkan oleh Al Bukhari dalam Shahit>nya
tentang pembunuhan Zunaim dan sebab turunny'a ayat telsebut.
Shahih Tarlkh Ath-Thabari 35s
-
perlindungan para kepala suku, lalu mereka membebaskannya,
hingga dia menemui Rasulullal, 56ttr7.211 12:630-6311
190. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq, dia
,4,"berkata: Orang yang tidak dicurigai berdusta menceritakan
.--kepadaku dari lkrimah -maula Ibnu Abbas- bahwa
,{ffip
sesungguhnya kaum Quraisy mengufus empat puluh orang lelaki
dari kalangan mereka, (atau lima puluh orang) unhrk mengepung
pasukan Rasulullah SAW. Mereka bertindak dengan kasar.
Mereka lalu dibawa menghadap Rasulullah SAW, dan beliau
mengampuni mereka dan mernbebaskannya.
211 gu611t ini sanadn5a dhalf. Alantetapi Imam Ahrnad telah meriwayatkan dalam
N Musnad (4/3231dari hadits Marwan bin Al Hakam dan Al Misq/ar RA, yang di
dalamnya terungkap keterangan sebagai berilut: Sebelum peristiwa tersebut terjadi,
beliau pemah mengututs Khirasy bin UmaySnh ke Makkah, dan beliau memberikannya
unta yang diberi nama Ab-Tsa'lab. Ketika dia masuk Makkah, kaum Quraisy
membunuh untanya dan hendak membunuh Khirasy, namun para kepala suku
melindunginya sampai dia menemui Rasulullah SAW.
Beliau lalu hendak menguhrs Umar ke Makkah, maka Umar berkata, 'Wahai
Rasulullah! Sesungguhnyra aku takut orang Quraisy menpkiti diriku, padahal di
MaLkah tidak ada yang melindungiku dari bani Adiyyin.
Sesungguhnya orang Qr.rraisy telah mengetahui permusuhanku dengan bani
Adilryin, tetapi aku akan menunjukkan kepadamu seorang lelaki png lebih kuat
dibanding aku, yakni Utsman bin Affan.
Rasulullah SAW lalu mengutus Utsman kepada orang Quraisy, guna
memberitahukan kepada mereka bahwa dia datang bukan untuk berpemng, melainkan
unhrk mengunjungi Baifullah serta mengagungkannya.
Setibanya Utsman di Makkah, dia bertemu dengan Abban bin Sa'id bin Al Ash
bertemu dengannya, maka Abban furun dari tunggangannya dan berjalan di
belakangnya. Utsman menye\ ranya hingga dia menyampaikan surat dari Rasulullah
SAW.
Utsman lalu bertolak pergi hingga menernui Abu Sufyan dan para pembesar suku
Quraisy, dia memberikan surat Rasulullah SAW tersebut kepada mereka. Mereka lalu
berkqh kepada Ubman, "Jika kamu menginginkan thawaf di Baitullah, silakan tarraf di
Baituliah." Ubman lalu berkata, "Aku tidak akan melakukannya sampai Rasulullah
SAW'melakukan thawaf di sana." Omng Quraisy lalu menahannya di Mald{ah.
Kemudian tersiar kabar yrang sampai kepada Rasulullah SAW dan kaum muslim bahwa
Utsman telah dibunuh.
hnu Hiq,ram telah meriuayatkan hadib tersebut (ild. 3, hal. 308) melalui lalur hnu
Ishaq.
-5s6 Shahih Tarih:h Ath:Thahari
Mereka menyenrng pasukan Rasulullah SAW dengan bafu dan
anak panah. Rasulullah SAW lalu memanggil Umar bin Al
Khathab, karena beliau hendak mengutusnya ke Makkah, agar dia
dapat menyampaikan kepada para pembesar Quraisy apa yang
dia bawa dari Miau. Urnar lalu berkata, 'Wahai Rasulullah! Aku
takut orang aumisy menpkiu diriku, padatral di Mal*ah tidak ada
yang dapat melindungiku dari bani Adi!ryin bin Ka'ab.
Sesungguhnya orang Quraisy telah mengetahui permusuhanku
dengan bani AdiyTin dan kernamhanku kepada mereka. Aku akan
menunjukkan kepadamu seorang lelaki yang lebih kuat dibanding
aku, 5nkni Utsman bin Affan."
Rasulullah SAW lalu mernanggil Utsman, lalu beliau mengutusnya
menemui orang Quraiql, guna menrberitahukan kepada mereka
bahwa dia datang hkan unfuk berperang, melainkan unfuk
mengunjungi Baifullah serta mengagungkann3n.
Kefika Utsman sampai di Makloh, bertemu dengan Aban bin
Sa'id bin Al Ash, rmka Aban turun dari tunggangannya dan
berjahn di bdalongnta. Utsman m€nyeuranlra hingga dia
meqpmpaikan surat Rasnlullah SAW.
Utsman bertolak pergi hingga menernui Abu Sufuan dan para
pernbesar suku Qumiqr, lalu dia menSnmpaikan kepada mereka
maksud dia mernbawa surat dari Rasulullah SAW. Mereka berkata
kepada Utsman, 'Uika kamu menginginkan thawaf di Baitullah,
silakan tawaf di Baitullah.n Utsman lalu berkata, "Aku tdak akan
melakukannya sampai Rasulullah SAW melakukan thawaf di
sana." Orang aurcisy lalu menahannya di Makkah.
Kemudian tersiar kabar yang sampai kepada Rasulullah SAW dan
kaum muslim bahwa Utsrnan telah dibunvh.zLz12:631-6321
212 5u,ru46udits ini dhalf.Namn matannlra mempunyai banyak dalil pendukung
yang baru saja kami sampaikan. Adapun a&ar sahabat tentang jumlah prajurit kaum
Quraisy, Muslim meriwa5ratkanr4;a dalam Shahilmya (bab: Surah Al Fath ayat 24, no.
1808).
-Shahih TarikhAth-Thabari 357
191. Yunus bin Abdil A'la menceritakan kepadaku, dia berkata: hnu
Wahbin menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Qasim bin
Abdullah bin Umar menceritakan kepada kami dari Muhammad
bin Al Munkadir, dari Jabir bin Abdullah, bahwa pada masa
-.'?r,, Perang Hudaibiyah mereka berjumlah serafus empat belas orang.
e::Kami lalu melakukan bai'at Oerjanii setia)kepada Rasulullah SAW,
Umar mexnegang tangan beliau di bawah pohon tersebut, yaifu
pohon Samunh. Kami semua melakukan bai'at kepada beliau,
kecuali Al Jadd bin Qais Al Anshari, dia bersembunyi di bawah
perut untanya.
Kami melakukan bai'at kepada Rasulullah SAW untuk tidak
melarikan diri, bukan unh.rk siap mati.zls 121632l
192. Diceritakan Al Hasan bin Yahya kepada kami, dia berkata: Abu
Amir menceritakan kepada kami, dia berkata: Ikrimah bin Ammar
Al Yamami dari Iyas bin Salamah bin Al Al$/a, dari ayahnya,
(Dikutip dari hadits Anas RA): Sesungguhnla 8O orang penduduk Makkah
mendatangi Rasulullah SAW dari gunung Tan'im sambil membawa senjata hendak
melalnfian semngan mendadak terhadap Nabi SAW dan para sahabatnya. Beliau lalu
menangkap mereka dengan selamat dan membuat mereka malu.
Allah kemudian menurunkan firman-Nya, "Dan Dialah lnng menahan tangpn
mereka dari (mernbimsakan) kamu dan (mqahan) tugan kamu dad (membinasakan)
mqeka di tagah kota Maklah squdah Alklt
kamu abs mereka.-.."
(Qs. Al Fath [zl8]' 24)
HR. At-Tirmldd (no. 3264'1, dan dia berkata, "Sarndnya hasn shahih."
213 uuditt ini sanadnya slnhih.
HR. Imam Muslim (Shahilrrrya, pernbahasan: Pemerintahan, bab: Disunahkannyra
berbai'at kepada Pemlmpin Pasukan keflka Hendak Berperang).
Redaksinya yaihr: Jabir RA trerlota: Kami beiurnlah 114 orang, dan kami semua
berbai'at kepada beliau, kecua[ Jadd bin Qais Al Anshari, dia bersernbunyi di bawah
perut untaqn. Umar mern€ang tangan beliau di baurah sebuah pohon, yraitu pohon
Samumh, lalu semua berbai'at.
Dalam riwayat lain milik Imam Muslim k'p. 1858/761dari Ma'qil bin Yasar BA, dia
berkata: Aku melihat sendiri pada hari berada dt bawah pohon, sernentara Nabi SAW
sedang membai'at kaum muslim, aku mengangkat ranting dari sekian banfnk
rantingnya dari kepala beliau. Kami berjumlah 114 omng.
Jabir berkata: Kami fldak berbai'at kepada beliau untuk siap mati, akan tetapi kami
berbai'at kepada beliau untuk tidak melarikan diri.
HR. Ahmad (Musnadrryal.
l'F-l - shahihTarikhAth-Thabari
bahwa Nabi SAW mengundang kaum muslim unfuk berbai'at di
bawah sebuah pohon. Aku menjadi orang pertama dari kaum
muslim yang berbai'at kepada beliau. Kemudian seorang demi
seorang berbai'at kepada beliau, hinggu ketika beliau telah
membai'at sepanrh dari kaum muslim, beliau berkata,
'Mibtlah ulahd &lamah!" Salamah menjawab, "Aku orang
pertama dari kaum muslim yang sudah berbai'at kepadamu, wahai
utusan Allah!'Beliau berkata, (Berbaibt) lagi!'Nabi SAW melihat
diri Salamah menjauhi beliau, maka beliau memberikan perisai
(hajaf'ahl atau perisai dari kulit (damqahl kepadaku.
Salamah menceritakan: Rasulullah SAW lalu membai'at kaum
muslim, dan ketika beliau membai'at orang terakhir dari kaum
muslim, beliau bersaMa, 'Apahh l<amu tidak ikut bqbaibt, wahai
&latnah!'Aku berkata, 'Wahai utusan Allah! Aku omng pertama
dan pertengahan dari kaum muslim yang telah berbai'at
kepadamu!' Beliau berkata, "Berbaibt lagi! Al<v pun berbai'at
kepada beliau untuk !,ang ketiga kalinya. Rasulullah SAW
kemudian bertanya kepadaku, "Di mana damqah dan hajafah
(perisai) yang telah alar b€rikan kepadamu?' Aku menjawab,
"Pamanku, Amir, bstemu denganku, dia telah pergi menjauh,
maka aku berikan perisai ifu kepadanga." Rasulullah SAW
tersenyum, dan bersaMa, "I{amu sepati oftng Sang berkata
pertama, 'Allah, berikanlah s@ftng kekasih jang lebih
m encintaik u daripda diriku sendiri'. eA 12, 6331
214 gu611r Salamah ini sanadnya shahih.
HR. Muslim (Shahibnya, bab: Perang Dzi Qarad, no. 1807).
Redaksinya sebagai berikut Kami tiba bercama Rasulullah SAW di Hudaibiyah, dan
kami berjumlah 114 orang....
Dalam hadits tersebut terungkap keterangan sebagai berikrrt: Sesungguhnp Nabi
SAW mengundang kami (kaum muslim) untuk berbai'at di bawah sebuah pohon.
Kemudian omng pertama dari kaum muslim png berbai'at kepada beliau. Kemudian
seorang demi seorang berbai'at kepada beliau, hingga ketika beliau telah membai'at
sepanrh dari kaum muslim, beliau berkata, "Bubai'atlah kepadaku, wahai Salamah!"
Aku menjawab, 'Wahai utusan Allah! aku adalah orang perhma dari kaum muslim
yang sudah berbai'at kepadamu!" Beliau berkata, "Berbaibt lagi!'Nabi SAW melihat
-Shahft TarikhAth-Tlnbari l-35'tl
Pembicaraan kembali ke hadits Ibnu Ishaq. Dia berkata: Rasulullah
SAW kernudian mernbai'at kaum muslim, tak ada seorang pun
dari kaum muslim yrang tertinggal mengikuti pembai'atan kecuali
Al Jaddu bin Qais, saudam laki-laki bani Salamah.
:"r* [Sns Ishaq menceritakan: Jabir bin AMullah berkata: Sepertinya
irbku melihat dia di bawah kaki depan untanSra, dia merayap ke
sana menyembunyikan diri dari kaum muslim di bawah unta
tersebut.
Dia lalu menemui Rasulullah SAW untuk menyampaikan bahwa
sesungguhnSn perkam yang menimpa Utsrnan adalah tu1u1r.215
12:6331
193. Ibnu Ishaq berkata: AzZnfui berkata: Kaum Quraisy mengufus
Suhail bin Amr, saudara lelaki bani Amir bin Lu'ay, unfuk
menemui Rasulullah SAW; mereka berpesan kepada Suhail,
"Datanglah kepada Muhammad lalu buaflah kesepakatan damai
dengannlp. Jangan membtnt kesepakatan derrgannya kecuali
meninggalkan kami pada musim haji tahun ini. Demi Allah,
janganlah berbicam dengan orang Arab bahwa dia masuk ke
wilaph kami melalui pemaksaan selamanya."
diriku menjauhi (beliau), lalu beliau mernberikan p€risai (hajafalll atau perisai dari kulit
(danqah kepadaku.
Rasulullah SAW lalu membai'at (kaum muslim), dan ketika beliau membai'at orang
terakhir dari kaum muslim, beliau bersabda, 'Apakah kamu ddak ikut berbaibt unhai
Salanah?" Aku berkata, "Wahai utusan Allah, aku adalah orang pertama dan
pertengahan dari kaum muslim png telah berbai'at kepadamu!" Beliau lalu berkata,
"Berbaibtlah lagfi" Alrru lalu bertai'at kepada beliau untuk yang ketiga kalinya. Beliau
lalu bertarryra kepadaku, Di mana datqah dan hajafah (pisi) Wng tehh aku bqikan
kepdanu? Akt menftrwab, nParnanlnr, funir, bertemu derrganlnr, dan dia meniauh,
makajilnr b€rilGn perisai ifu kepadanya." Rasulullah SAW tersenyum, dan bersabda,
"I{an4t sepati omng t@tg bqhb pqtann: Allah, bqil<anlah kepdaku s@mr7g
kelracfh FnS l&ih mencintaiku darifua dirlku sqldlri."
HR. Ahrnad (Musnadnya, 4/ 531 dan Al Baihaqi Ad-Dalail, 4/ 1821.
21s gu6i1r dahih.
HR. Musfim lSlmhil>rrya, bab: Kepenrimpinan, bab disunatrkarurya berbai'at
kepada pernlmpan pasulon p@r{t, ild. 3, no. 1483).
-fr6ol shahft Tadkft AtlFThabart
Az-Zuhrt menceritakan: Srhail bin Amr berarrgkat, dan ketika
Rasulullah SAW melihat kedatangann5n, beliau bersabda, 'Kaum
Qunisy hendak pajanjian damai ketika mereka
mengufus omng ini."
Ketika Suhail telah fiba di hadapan Rasulullah SAW, dia berbicara
panjang lebar, dan mereka berdua saling taqn jawab. Kemudian
berjalanlah kesepakatan darnai di antara mereka berdua.
Ketika urusan perdamaian hampir selesai, dan yang tersisa
hanyalah penulisan isi perjanjian damai, Umar bin AI Khaththab
melompat dan menghampiri Abu Bakar, kemudian berkata,
"Wahai Abu Bakar, bukankah dia adalah utusan Allah?" Abu
Bakar menjawab, "Benar." Umar bertanya, "Bukankah kita ini
kaum muslim!" Abu Bakar meniawab, nB€nar." Umar bertanya,
'Bukankah mereka kaum muqrik?" Abu Bakar menjawab,
"Benar." Umar bertaryla, "l-alu mengapa kita mau agama kita
direndahkan!" Abu Balor berkata, 'Wahai Umar, taatilah
pijakannya! karena aku bersal$i bahwa beliau ufusan Allah.' Umar
berkata, "Aku juga b€rsaksi bahwa beliau ufusan Allah.'
Az-Zvhn menceritakan: Umar lalu menghampiri Rasulullah SAW
dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, bukankah engkau utusan Allah!'
Beliau menjawab, "Eletmn'Urnar bertanya, "Bukankah kami ini
kaum muslim?" Beliau meniawab, oBenar." Umar bertanya,
"Bukankah mereka kaum muqTrik?' Beliau menjawab, "Benar."
Umar bertanl,ra, uldu mengapa kita mau agarnEr kita
direndahkan?' Beliau menjawab, ',4ku harynlah hamba Allah dan
ufusan-N5n, aku tidak akan Wrnh manantang perlntah-Nya, dan
Dia tidak alran pemah manyia-n5alanku.'
Az-hhn menceritakan: Urnar lalu berkata,u T* henti-hentinyra
aku berpuasa, bersedd<ah, menunaikan shalat, dan
mernerdekakan budak karena perbuatan ynng telah aku lakukan
pada hari ifu, karena talrut dengan sendiri yang telah
-Shahft Tarikh Ath-Thabari l16Tl
aku ucapkan, sampai-sampai aku berharap amal itu menjadi amal
kebaikan.,,216 [2:633_634]
194. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq, dari
Buraidah bin Sufipn bin Farwah Al Aslarni, dari Muhammad bin
Ka'ab Al Qurazhi, dari Alqarnah bin Qais An-Nakha'i, dari Ali bin
Abu Thalib FlA, dia menceritakan: Rasulullah SAW memanggilku
dan bersabda, tulislah bismillahirrahmanirahim (dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Namun
Suhail berkata, 'Aku tidak mengenal ini. Akan tetapi tulislah
bismikallahumma" (dengan menyebut nama-Mu, wahai Allah)."
Rasulullah SAW lalu bersabda, "Tulislah bismikallahumma (dengan
menyebut nama-Mrr, wahai Attah). Tulislah, 'Ini adalah
k*epakatan damai Muhammad utusan Allah dengan Suhail bin
Amr'. " Namun Suhail bin Amr berkata, Seandainya aku bersaksi
bahwa engkau adalah utusan Allah, maka aku tidak akan pemah
memerangimu. Oleh karena ifu, tetapi tulislah narrralnu dan nama
ayahmu." Rasulullah SAW lantas bersabda, "Tulislah, 'Ini adalah
kaepal<atan damai Muhammad bin Abdullah dmgan Suhail bin
Amr'." Mereka berdua sepakat menghentikan penyerangan
terhadap orang-orang selama sepuluh tahun. Dalam kumn wakfu
sepuluh tahun ifu orang-orang aman, sebagian mereka menahan
diri unfuk menyerang sebagian lain, dengan catatan orang yang
mendatangi Rasulullah dari kalangan kaum Quraisy dengan tanpa
seizin walinya, dipulangkan kembali kepada mereka.
Aib yang ada di antara kami dihapuskan, tidak ada perampokan
dan tidak ada penahanan. Sesungguhnya orang yang meny-rkai
berlindung di bawah perjanjian Rasulullah dan kesepakatannya,
215 Sebelumnya kami telah men5rampaikan berbagai riwayat Al Bukhdri dan
Muslim tentang perdamaian yang terjadi antam Rasulullah SAW dengan pengikut
kaum Quraisy, yakni Suhail bin Amr.
HR. Al Buk*rari (pembahasan: Syarat-Syarat) dan Muslim (pembahasan: Jihad, bab:
Perjanjian Hudaibiyah).
-752 Shahih Tarikh Ath-Thabari
maka berlindunglah di bawahnya. Sesungguhnya orang yang
men5nrkai berlindung di bawah perjanjian kaum Quraisy dan
kesepakatannya, maka berlindunglah di bawahnya.
Suku Khaza'ah berkata, uKami memilih berlindung di bawah
perjanjian Rasulullah dan kesepakatannya." Bani Bakar
berlompatan lalu berkata, "Kami memilih berlindung di Ea^rah
perjanjian kaum Quraisy dan kesepakatanngra, maka berlinduhglah
di bawahnya."
Sesungguhnya kamu mesti meninggalkan kami pada musim haji
tahun ini. Janganlah masuk ke Makkah unfuk menyerang kami.
Ketika tiba musim haji tahun depan, kami mengizinkanmu keluar,
lalu kamu masuk Makkah bersama para sahabatmu; bermukim di
Makkah selama tiga hari dan kamu boleh menrbawa senjata
seperti seonmg musafir, pedang-pedang tetap berada dalam
srungnya, jarganlah kamu memasuki Makkah dengan mernbawa
selain senjata ini.
Pada saat Rasulullah SAW dan Suhail bin Amr sedang menulis
surat perjanjian, tiba-tiba datanglah Abu Jandal bin Suhail bin
Amr, berjalan dengan dibelenggu besi, berlari menuju Rasulullah
SAW.
Ali menceritakan: Para sahabat Rasulullah SAW benar-benar
melangkah keluar, mereka sama sekali udak mgu dalam soal
penaklukan (kota Mal,kah) sesuai dengan mimpi Rasulullah SAW;
Ketika mereka melihat apa yang mereka lihat yakni kesepakatan
damai dan kembali (ke Madinah), dan tanggungjawab yang dipikul
oleh Rasulullah SAW sendiri. Akibat peristiwa ifu, persoalan yang
besar menimpa kaum muslim, hampir saia mereka menuai
kehancuran
Ketika Suhail melihat Abu Jandal, maka dia menghampiringra lalu
menarnpar mukanST'a dan dia menarik leher bajunya, lalu berkata:
- lclShdrft T.rilfiAft-Thabari I I
Muhammad! Apakah urusan antara aku denganmu telah selesai
sebelum orang ini mendatangimu!
Beliau menjawab: I{atnu benar. Ali menceritakan: beliau segem
merenggut leher baj,rnya dan menariknya hendak
mengemblikann5n kepada kaum Quraisy. segera Abu Jandal
berteriak dengan suara lrang lantang: wahai golongan kaum
muslim, aku hendak dikernbalikan kepada kaum musyrikin,
mereka akan mengujiku dalam persoalan agamaku.
Kondisi tersebut menambah keburukan yang telah menimpa kaum
muslim. Kernudian Rasulullah SAW bersaMa, 'Abu Jandal!
Cukup, karena Allah telah membuat bagimu dan orang Sang
bersamamu yakni oftng-orzng letnah, dan jalan
keluar."
Kami telah membuat kesepakatan antam kami dengan kaum
musyrikin tersebut berupa perjanjian dan perdamaian, dan kami
telah memberikan ketenfuan tersebut kepada mereka dalam
perjanjian, dan merekapun telah memberikan kepada kami dalam
perjanjian, dan kami fidak akan mengkhianati mereka.
Ali menceritakan; I alu Umar bin Al Khaththab melompat,
sedangkan Abu Jandal sedang berjalan ke arah dirinya, sambil
berkata: bersabarlah wahai Abu Jandal! Mereka ifu hanyalah kaum
musyrikin, darah salah seorang dari rnereka seperti damh serigala!
Ali menceritakan: Dia mendekatkan pqlangan pedang pada
dirinya. Ali menceritakan: Umar berkata: aku berharap dia
mengambil pedang itu lalu dia memukul bapaknya dengan pedang
tersebut. Ali menceritakan: lelaki ifu kil,ir (membiarkan) bapaknya.
Ketika beliau telah merampungkan penulisan (isi perjanjian), maka
beliau mendeklarasikan perdamaian di hadapan oftrng-orang
muslim dan orang-omng musyrik: Abu bakar bin Abu Quhafah,
Umar bin Al Khaththab, AMunahman bin Auf, Abdullah bin
Suhail bin funr, Sa'ad bin Abu Waqqash, Mahmud bin Maslamah
-364 Slphih TarikhAth.Thabari
saudara lakilaki Bani Abdil fuyhal, Mil,,raz bin Hafsh bin Al
Akhyaf (orang musyrik) saudara laki-laki Bani Amir bin Luay dan
Ali bin Abu Thalib. Ali telah menulis (isi perjanjian tersebut), dan
dia menempati posisi sebagai juru tulis naskah perjanjian
tersebut.2l7 12:634,635 dan 6361
195. Harun bin Ishaq menceritakan kepada kami, dia berkata: Mush'ab
bin Al Miqdam menceritakan kepada kami, Sufuan bin Waki
menceritakan kepada kami, dia berkata: Ayahku menceritakan
kepadaku, mereka berdua berkata: Isra'il menceritakan kepada
217 Sanadhadib ini dha'if. Tetapi matannya tersusun dari lebih dari satu riwayat.
Mengenai sebutan AIi sebagai juru tulis naskah perjanjian damai, Abdurrazak telah
meriwayatkannya dalam Al Mushannaf (5/3431 yang diceritakan oleh hnu Abbas. Al
Umari menilai sanadnya shahih.
HR. Al Bukhari (Shahibnya, bab: Perjanjian Damai, no.2697).
Diceritakan oleh Al Barra bin Azib RA, redaksinya sama dengan hadits tersebut.
HR. Ahmad (Musnadnya, 4/3251.
Ahmad meriwayatkan hadits dari jalur Ibnu Ishaq, dengan sanad yang hasan
Keburukan yang terjadi di antara kita dihapuskan, dan tidak ada lagi perampokan serta
penahanan. Barangsiapa suka berlindung di bawah kesepakatan dan perjanjian
Muhammad, berlindunglah di bawahnya, dan barangsiapa suka berlindung di bawah
kesepakatan dan perianjian kaum Quraisy, berlindunglah di bawahnya.
Dalam hadits tersebut juga terungkap keterangan sebagai berikut: Sesungguhnya
kamu hendaknya meninggalkan kami pada tahun ini, dan janganlah kamu masuk
Makkah untuk menyerang kami. Ketika tiba musim haji tahun depan, kami
mengizinkan kamu keluar, lalu memasuki Makkah bersama para sahabatmu, dan kami
bersama mereka hanya boleh bermukim selama tiga hari. Kamu boleh membawa
senfata sepert hyaknya musafir, ruunun jangan memasuki Makkah dengan membawa
senjata selain pedang yang ada dalam sarungnya.
Riwayat-riunSrat shahih Al Bukhart dan Muslim, telah menyrampaikan sebagian
ketentuan perjanjian ini, dalam berbagai hadib yang terpisah, dan seperti keterangan
sebagai berilnrt:
1. Hadits Ibnu Umar lshahlh Al Bu*lnri, bab: Perianjian Damai bersama Kaum
Muq/rik, no.27OL).
2. Hadits Al Barra (Shahih Al Bul<hari, no.27OOl.
3. Hadits Al Barra lShahih Mudim, no. 1783).
Redaksi Imam Muslim dalam hadits Al Barm bin Adb sebagai berikut: Ketika Nabi
SAW terbahan di sekitar Baitullah, penduduk Makkah membuat perjanjian damai
dengan beliau. Hendaknp beliau masuk Makkah, lalu bermukim di MaLkah sulama
tiga hari, dan fldak boletr masuk Makkah l<er,tmli ftlbnus silah lpdarq dan sarungnya).
Tidak boleh pergt dengan membawa seseomng dari perduduk Makkah dan tidak boleh
merrghalangi s€seorang ynng ikut bersama beliau untuk urggal di Makkah...."
-ShehhTdlft Aft-Thabari tT65l
kami, dia berkata: Abu Ishaq menceritakan kepada kami dari Al
Barra, dia berkata, Rasulullah SAW hendak menunaikan umrah
pada bulan Dzul Qa'dah, dan tiba-tiba penduduk Makkah menolak
untuk membiarkan beliau memasuki Makkah, hingga beliau
mengadakan kesepakatan dengan mereka, bahwa beliau hanya
akan bermukim di Makkah selama tiga hari.
Ketika naskah perjanjian ditulis, redaksinya berbunyi, "lnilah isi
perjanjian yang telah dibuat oleh Muhammad Rasulullah." Mereka
lantas berkata, "seandainya kami meyakini bahwa kamu
Rasulullah, maka kami tidak akan pernah menghalangimu, tetapi
kamu Muhammad bin Abdullah." Beliau bersabda, "Aku
Rasulullah, dan aku Muhammad bin AMullah.' Beliau lalu
bersabda kepada AIi AS, "Hapuslah redaksi 'Rasulullah'." Ni
menjawab, "Tidak! Demi Allah, aku tidak akan menghapusmu
selamanya." Rasulullah SAW kernudian menegumya (dia tidak
akan memperbaiki hrlisannya), maka akhimya Ali menulis kata
"Muhammad" sebagai pengganti kata "Rasulullah. "
Ali kemudian menulis, "lnilah hasil perjanjian yang telah dibuat
Muhammad, dia tidak akan memasuki Makkah dengan membawa
senjata kecuali pedang yang berada dalam sarungnya, tidak boleh
keluar dari penduduk Makkah dengan membawa seseorang yang
hendak mengikutinya, dan tidak menghalangi seseorang dari para
sahabatrya yang hendak bermukim di Makkah."
Ketika beliau telah masuk Makkah dan masanSa telah habis,
mereka mendatangi Ali AS dan berkata, "Katakan kepada
sahabatmu unfuk pergi menjauhi kami karena masanya sudah
habis. Rasulullah SAW pun melangkah pergi.218 12:636-6371
218 p1u611" Barra dalam persoalan irn shahih.
HR. Al Bukhari (Slahibnya, pembahasan: Perianjian Damai).
Redaksinya Shahih Al Bukhari sebagai berikut: Rasulullah SAW hendak
menunaikan umrah pada bulan Dzul Qa'dah, narnun tiba-tiba penduduk Makkah
menolak untuk membiarkan beliau memasuki Makkah, hingga beliau mengadakan
-366 Shahih TadldrAth-Thabari
196. Muhammad bin Abdul A'la Ash-Shan'ani menceritakan kepada
kami, dia berkata: Muhammad bin Tsur menceritakan kepada
kami dari Ma'mar, dari Az-Zuh,ri, dari Unuah bin Az-Zubair, dari
Al Miswar bin Makhramah. Ya'qub bin Ibrahim menceritakan
kepadaku, dia berkata: Yahya bin Sa'id AI Qaththan menceritakan
kepada kami, dia berkata: Abdullah bin Al Mubarak menceritakan
kepada kami, dia berkata: Ma'mar menceritakan kepada kami dari
Az-Zuhri, dari Urwah, dari Al Miswar bin Makhramah dan
Marwan bin el Hakam, mengenai kisah perjanjian Hudaibiyah.
Ketika surat perjanjian telah selesai ditandatangani, Rasulullah
kesepakatan dengan mereka, dan akhimya beliau hanSra boleh bermukim di Makkah
selama tiga hari.
Ketika mereka menulis naskah perjanjian, pihak kaum muslim menulis, "lnilah isi
perjanjian yang telah dibuat oleh Muhammad Rasulullah." Namun mereka berkata,
"Seandainya kami meyakini bahwa kamu Rasulullah, maka karni Udak akan pemah
menghalangimu. Oleh karena itu, fulislah 'Muhammad bin Abdullah'." Beliau lalu
bersabda, "Aku Rasulullah, dan aku Muhammad bin AMullah. " Beliau kemudian
bersabda kepada Ali RA, 'Hapuslah kata 'Rasulullah."'Ali menjawab, "Tidak! Demi
Allah, aku tidak akan menghapus narnarnu unhrk selamanya." Rasulullah SAW pun
mengambil naskah perjanjian tersebut, lalu menulis, "Inilah hasil kaepakatan damai
Muhammad bin Abdullah. Senj,ata ddak boleh masuk Makkah kecuali bemda dalam
sarulgnp. Dia tidak boleh kelwr dari Frauau* Ma**an dengan membaua seseomng
Snng herrdak mengikutlnja, dan fidak menghalangi saeorang dari pam sahababzya
gng hendak bemrukim di Makkah."
Ketika beliau telah masuk Makkah dan masanya telah habis, mereka mendatangi
Ali, lalu berkata kepadan5n, "Katakanlah kepada sahababnu, 'Keluarlah', karena
masanya sudah habis." Rasulullah SAW pun melangkah keluar.
Putri Hamzah temyata mengikuti mereka, dia berkata, "Wahai Paman! Wahai
Paman!" Ali lalu menyambutrya, kemudian meraih tangannya, dan berkata kepada
Fathimah, "Di hadapanmu ada puti pdffi, bawalah dia.'
Ali, Zaid, dan Ja'far lalu bertengkar dalam persoalan putri Hamzah tersebut. Ali
kemudian berkata, "Aku lebih berhak membawurya, dia putri pamanku." Ja'far
berkata, "Dia putri pamanku dan bibinya menjadi ishiku." Zaid berkata, "Dia puki
saudaraku."
Rasulullah SAW lalu memutuskan bahwa dia ikut bersama bibinya, dan beliau
bersabda, 'Wbi menempti posisi ibu.oBe)au hlu bersabda kepada Ali, "Kamu bagian
dariku dan aku bagian darimu.' Beliau lalu bersabda kepada Ja'far, "Kamu menyrgupai
fisik dan kepribadianku." Beliau lalu bersaMa kepada Zaid, "Kamu saudara kami dan
kekasih kami."
HR. Muslim (ShahihrVa, bab: Perfrrniian Hudaibiyah, no. 1783).
-Stuldh Trilfi Aft-Tlnbarl I I6V
SAW bersaMa kepada pam sahabatnya, "Berdirilah, setnbelihlah
hq,mn Kurbn, kemudian bercukudah. "
AI Miswar berkata: Derni Allah, tidak ada seorang pun dari kaum
muslim yang berdiri, sampai beliau mengulang perkataannya
sebanyak tiga kali. Ketika masih tidak ada seorang pun dari kaum
muslim yang berdiri, beliau berdiri lalu menemui Ummu Salamah.
Beliau kemudian menuturkan kepadanya apa yang dialami kaum
muslim. Ummu Salamah lalu bertanya, 'Wahai Nabi Allah, apakah
engkau menginginkan itu? Keluarlah, jangan berbicam safu kata
pun kepada ses@rcmg dari mereka, hingga engkau menyernbelih
unta badanah, dan undanglah fukang cukurmu."
Beliau pun keluar, tdak berbicam safu kata pun kepada seseofttng
dari mereka, hingga beliau melakukan ifu semua, menyembelih
rnta badanah dan mengundang h-rkang cukumya.
Kefika kaum muslim melihat tindakan ifu, mereka berdiri lalu
menyembelih unta badanah, dan segera sebagian kaum muslim
mencukur sebagian lainn5n hingga sebagian mereka hampir
membunuh sebagian lainnya karena r*u1l.219 12:6371
197. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq, dia berkata: AMullah
bin Abu Najih menceritakan kepadaku dari Mujahid, dari Ibnu
Abbas, dia berkata: Pada masa Hudaibiyah, sebagian kaum lelaki
21e Samdhadib ini shahih.
Hadib tersebut merupakan bagian dari hadlb panjang yang diriwayatkan oleh Al
Bukhari dahm Shahiltnya, seperti keterangan yrang telah kami sampaikan sebelumnya
(pembahasan: SyaratrSyarat) dari hadits Al Misrar bin Makhramah dan Marwan bin Al
Hakam (no. 273L), dan kami telah menynmpaikan hadits tersebut di muka secara
utuh.
Al Bukhari telah menyampaikan sebagian ketentuan isi perjanjian damai dari hadits
Barra (no. 2700) dan Muslim (no. 1783). Demikian pula menurut Al Bukhari dari
hadits Ibnu Umar RA (no.27OLl.
Ahmad menyampaikan sanua ketenhnn isi perianiian dalam satu rir,uagrat, dari
hadits Al Mismr bin Makhramah dan Marwan bin Al Hakam.
Lihat Shahih lbnu Hibban (no. 1696) dan Al Mathalib Al Alitnh (no. 2064 dan
4347).
I -lT5S Shahlh TarlkhAth-Thabari
mencukur kepalanya, sedangkan sebagian lain memotong
rambutnya. Rasulullah SAW lalu bersabda, 'Semoga Allah
menyayangi orangorang yang mencukur kepalanya." Mereka
berkata, "Juga orang-orang yang memotong rambutnya, wahai
utusan Allah!" Beliau bersabda lagi, 'Semoga Allah menyayangi
orang-oftng yang mencukur " Mereka berkata, "Juga
orang-orang yang memotong rambutnya, wahai utusan Allah!"
Beliau bersabda, "Semoga Allah menyaSnngi oftng-onng yang
mencukur " Merelta berkata, "Juga orang-orang yang
memotong rambutnya, wahai ufusan Allah!?' Beliau bersabda,
'Juga oftng-oftng tlang memotong mrnbuhSn " Mereka lalu
bertanya, "Wahai ufusan Allah! Mengapa engkau lebih
memprioritaskan kasih sayang kepada orang-orang yang
mencukur rambut kepalanya (hingga licin) dibandingkan dengan
orang-orang yang memotong rambutnya?" Beliau menjawab,
'Karqta mereka tidak pemah ragu-ngu-'22o 12:6371
198. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
. menceritakan kepada kami dari Abban bin Ishaq, dari Abdullah
bin Abu Najih, dari Mujahid, dari lbnu Abbas, dia berkata: Pada
masa Hudaibiyah Rasulullah SAW mengirim hadiah unta jamal
kepada Abu Jahal, di kepalanya terdapat sebiji gandum yang
220 5r*4 \gr-Thabari hingga Ibnu Ishaq dha'if. Alan tetapi, dalam As-Sirah An-
Nabawi5ah, dari jalur hnu Ishaq, hnu Hisyam berkata: Abdullah bin Abu Najih
menceritakan kepadaku dari Muiahid, dari Ibnu Abbas. &nad iru shahih, dan Al
Bukhari telah meriwa5ntkan dalam Shahil>nya (pembahasan: Haji, bab: Mencukur
Rambut Hingga Licin dan Memotong Rambut).
Diceritakan oleh Abu Hurairah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Ya
Allah, ampunikh dosa onng-orang lang mencukur
"Para sahabat berkata,
"Juga orang-orang yang memotong rambutrya." Beliau bersabda, "Ya Allah,
ampunilah dw orang-omng 5ang menatkur kqalarya."Para sahabat berkata, "Juga
orang-orang yang memotong rambutrya.n Beliau mengucapkan kalimat itu sebarryak
tiga kali. Beliau lalu bersaMa, oJuga onng-omtg jang memotong ntnbubtya."
HR. Muslim hernbahasan: Hajt, bab: Kdstimeuraan Menculrur Kepala) dan selain
mereka berdtra.
Shdrft TrIdAth-Thabari - 369
terbuat dari perak, karena hendak membuat marah kaum musyrik
dengan tndakan semacann 16.221 12:6381
199. Pernbicaman kembali ke hadits Az-Zuhn yang telah kami
sampaikan sebelum riwayrat ini: Nabi SAW lalu kembali pulang ke
Madinah.
Ibnu Humaid dalam haditsnya menambahkan, dari Ibnu Ishaq, dari
Az-Zuhn.
Ibnu Humaid berkata: Az-hhn berkata: Tidak pemah ada
penaklukan sebelumnya yang lebih besar dari itu dalam masa
Islam. Pertempuran terjadi di mana saja ketika orang-orang
bertemu. Kefika terjadi gencatan senjata dan pertempuran ifu
telah berakhir, orang-orang semuanya dalam kondisi aman,
sebagian mereka melindungi sebagian lainnya, hingga mereka
duduk bersama dan terlibat pembicaraan serta pertengkaran.
Tidak ada orang yang berbicara mengenai Islam yang mengerti
sesuafu kecuali dia terlibat di dalamnya, sehingga dalam kurun dua
tahun (sejak di tandatanganinya perjanjian), banyak orang yang
masuk Islam, sebanding dengan jumlah yang memeluk Islam
sebelum peristiwa itu terjadi, bahkan lebih banyak.zzz 12:6381
22t 5.nu4 y^6its ini hingga hnu Ishaq statusnya dhaIf, tetapi Imam Ahmad telah
meriwayatkannya melalui jalur hnu Ishaq, menjelaskan secara konkret proses
periwayatan hadits dari AMullah bin Abu Najih, sehingga sanad hadits tersebut iasan
(Al MusnadL, hal. 2213).
Hadits tersebut juga telah diriwayatkan oleh hnu Hisgi"am (As-Simh An-Nabaw[7al)
dan Abu Daud (Surzarnya, pembahasan: Manasik lBagian Ibadah Haji], bab: Hsuuan
Kurban Hadyu) melalui jalur hnu Ishaq, seperti keterangan milik Ath-Thabari.
222 Atll-'Ihabari juga telah menyinggung pemyataan Az-Zuhri. Demikian pula hnu
Hisyam, dia mencoba mengaitkan pemyataan ihr dan penangguhan yang bagus
kepada pemyataan Az-hhn.
Ibnu Hisyam telah mengrratkan pemyataan Az-Zvhri ini, lalu dia menanggapi
dengan b€rkata, "Dalil 5/arE mendukung kebenaran pemyataan Az-hhn adalah,
'Sesungguhnya Rasulullah SAW pergi menuju HudaibiynTah beserta 1400 personil'."
Dalam pemyataan Jabir bin Abdullah terungkap keterangan sebagai berikut: Beliau
lalu keluar pada tahun penaklukan Makkah dengan selisih dua tahun pasca terjadinya
peristiwa Hudaibiyah tersebut, bersama sepuluh ribu omng."
m] - ShehihTarilft Ath-Thabari
200. Mereka semua dalam hadits yang diceritakan Az-Zuhn dari
Urwah, dari AI Miswar, dari Marwan, dia berkata: Ketika
Rasulullah SAW tiba di Madinah, Abu Bashir -lelaki Quraisy-
menemui beliau.
Ibnu Ishaq berkata dalam haditsnya: Abu Bashir adalah Utbah bin
Usaid bin Jariyah, seorang muslim yang dipenjara di Makkah.
Ketika dia mendatangi Rasulullah SAW, Azhar bin Abd Auf dan Al
Akhnas bin Syariq bin Amr bin Wahab Ats-Tsaqafi mengirim
sepucuk surat mengenai dirinya kepada Rasulullah SAW dan
mengufus seorang lelaki dari bani Amir bin Luay, dengan ditemani
hambasahaya mereka. Mereka berdua lalu mendatangi Rasulullah
SAW dengan membawa surat dari Al Azhar dan Al Akhnas.
Rasulullah SAW kemudian bersabda, uWahai Abu Bashir!
Saungguhnya kami telah membuat kaepakatan dengan kaum
tersebut, gng telah kamu ketahui. Pengkhianatan tidak patut
kami lakukan dalam agama kami. Sesungguhnya Allah akan
membuat din'mu dan orang seperti kamu, 5nkni lemah,
kelapangan serta jalan keluar (dari kadaan sulit).'
Al Miswar menceritakan: Abu Bashir lalu bertolak pergi, dan
ketika sampai di Dzulhulaifah, dia duduk bersandar ke dinding,
begifu pula kedua temannya. Abu Bashir lalu bertanya, "Apakah
pedangmu ini tajam, wahai saudara bani Amir?" Dia menjawab,
"Ya, (pedangku tajam)." Abu Bashir lalu berkata, "Bolehkah aku
Menurut kami (dua omng peneliti): Pemyataan Az-Z)hri dan dukungan hnu
Hisyam terhadapnya sama sekali tidak asing, bahkan memang demikian seharusnya,
beliau keluar pasca pada masa perjanjian Hudaibiyah, mempersiapakan para
sahabatnya unfuk melakukan penaklukan secara besar-besaran dan membuka pinfu
lebar-lebar untuk kemenangan Islam.
HR. Al Bukhari (Shahibnya, pembahasan: Peperangan, bab: Perang Hudaibiyah,
no. 4150).
Diriwayatkan dari Al Barra bin Azib RA, dia berkata, "Bersiapsiaplah kalian untuk
melakukan penaklukan, yakni penaklukan kota Makkah, dan penaklukan kota Mal'4<ah
benar-benar teriadi. Kami mempersiapkan dtri trntuk melakukan penaklukan Makkah
dengan melakukan bai'aturidhtan, pada masa Hudaiblyah) sampar keterangan
temkhir dari hadib tersebut.
- WShCrft Tedffi Afi-Thaberl
melihatnya?" Abu Bashir lalu menghunus pedang tersebut dan
membunuhnya. Hambasahaya tersebut lalu segera pergi sampai
tiba di hadapan Rasulullah SAW, saat itu beliau sedang duduk di
dalam masjid. Ketika Rasulullah SAW melihat kedatangannya,
beliau berkata, "Sungguh, lelaki ini tampak sangat ketakutan."Dia
berkata, 'Aduh celaka! Aduh celaka! Sahabat kalian telah
membunuh temanku." Belum selesai dia berbicara, Bashir muncul
sambil menyandang pedang, sampai akhimya dia berdiri di
hadapan Rasulullah SAW. Bashir lalu berkata, "Wahai Rasulullah!
Tanggung jawabmu telah terpenuhi dan janjimu telah ditunaikan.
Engkau telah menyerahkan aku dan mengembalikanku kepada
mereka, kemudian Allah menyelamatkanku dari mereka." Nabi
SAW lalu bersabda, 'Aduh celaka aku, kamu telah mengobarkan
peperangan!"
Ibnu Ishaq dalam haditsnya berkata: Pengobar peperangan,
seandainya ada orang-orang yang bersamanya!
Mendengar perkataan Nabi tersebut, dia menyadari bahwa beliau
akan mengembalikannya kepada mereka, maka dia segera pergi
sampai dia berhenti di al ish yang termasuk kawasan Dzil Marwah
di tepi pantai, berdekatan dengan rute yang biasa digunakan kaum
Quraisy ketika hendak menuju Syam.
Kaum muslim yang tertahan di Makkah mendengar sabda
Rasulullah SAW kepada Abu Bashir, 'Aduh celaka aku, kamu
telah memicu peperangan harbin), sandainya ada
orang-oftrng 5mng bercaman5n!" Mereka pun bergabung dengan
Abu Bashir di al Tsh. Abu Jandal bin Suhail bin Amr melarikan
diri, kemudian menlrusul Abu Bashir, sehingga orErng yang furut
bergabung dengan Abu Bashir hampir tujuh puluh orang. Mereka
mempersexnpit ruang gerak kaum Quraisy.
-372 Shahih Tarikh Ath-Thabari
Jika mereka mendengar rombongan pedagang kaum Quraisy
yang hendak menuju Syam, maka mereka menghadangnya lalu
membunuhnya dan merarnpas harta benda mereka.
Kaum Quraisy lalu mengirim utusan kepada Nabi SAW sambil
menyinggung nama Allah dan hubungan kerabat, ketika beliau
mengirim ufusan kepada mereka, maka barangsiapa menemui
beliau maka dia aman, lalu Nabi SAW. mengirim utusan kepada
mereka.
Rasulullah SAW lalu meminta mereka untuk kembali, maka
mereka mendatangi beliau di Madinah.
Ibnu Ishaq menambahkan dalam haditsnya: Ketika kabar
pernbunuhan teman mereka, yakni keturunan bani. Amir, oleh
Abu Bashir, sampai kepada Suhail bin Amr, dia menyandarkan
punggungnya ke Ka'bah dan berkata: Punggungku tidak akan
menjauhi Ka'bah sampai mereka mengeksekusi lelaki tersebut.
Abu Sufyan bin Harb lalu berkata, "Demi Allah, sesungguhnya dia
orang idiot. Demi Allah, dia tidak akan dieksekusi!" Dia
mengatakan demikian sebanyak tiga kali.22s 12:638-6391
201. hnu AMil A'la dan Ya'qub dalam hadits mereka berkata:
Kemudian datanglah menemui Rasulullah kaum perempuan
mukmin. Allah lalu menurunkan firman-Nya: "Hai omng-orang
yang beiman, apabila datang buhijmh kepadarnu perempuan-
perempuan trug furiman, maka hendaHah kamu uji (keimanan)
mereka... dan janganlah kamu tetap berpqang pada tali
(perkawinan) dengan perexnpuan-perempuan ka{ir...." (Qs. Al
Mumtahanah t60l' 10).
28 t<ami telah menyinggur4frya di muka batrwa At Buklnri telah meriwayatkan
hadits Marwan dan Misrar RA, dan di akhir hadtts diterangkan ldsah Abu Bashir
(Shahih Al Bukhari, Pembahasan: Ketentran Isi Perpnjian, rc.2731).
ShfiftTerfldrAfi-Tt$arl - 373
hnu Abdil A'la menceritakan: Pada hari itu juga Umar bin Al
Khaththab menceraikan kedm istinya yang dia nikahi dalam
keadaan muryrik.
Ibnu Abdil A'la menceritakan: Beliau melarang mereka
mengernbalikan kaum perempuan mukmin dan menyrnrh mereka
mahar ketrka mencerai p€rernpuan-perernpuan kafir.
Seomng lelaki bertanp kepada Az-Zuhi, "Apakah hal itu karena
kemaluan (mereka)?' Dia menjawab, nB€xtar." Salah seorang dari
mereka berdua lalu menikah dengan Muawisnh bin Abu Sufun,
sedangkan yang lain menitrah dengan Shafunn bin UrnayaS.zze
12:6401
201. Ibnu Ishaq dalam haditsq;a m€nambhkan: Pada masa itu Ummi
Kultsum bin Uqbah bin Abu Mu'aith hjimh kepada Rasulullah
SAW, kernudian pergilah kedua saudaranya -Umarah dan Al
Walid
puba Uqbah; sampai suatu ketika mereka telah
tiba di hadapan Rasulullah SAW, mereka merninta beliau untuk
mengernbalikannyn kepada mereka berdua, berdasarkan nota
kesepakatan yang terjadi antam beliau dengan kaum Qumis!, di
HudaibiSnh; kerrudian beliau tidak merealisasikan perrnintaannln,
Allah Azza wa jalla mencegah findakan tersebut.22s lZr6q0l
224 6u6i1r ini menyempumakan hadits AMul A'la' dan Ya'qub png terdahulu.
.%radhadits terc€but shahih.
Demikian pula hadits yrarg telah diriwayatkan Al Bukhari, seperti keterangan yang
telah ler,rnt, dalan Shahibnya, 5nkni hadib panjang yang telah kami sampaikan secara
utuh dalam bagian hadtts shahih.
225 Bagian dari hadits shahth yang telah diriuayratkan Al Bulrrhari lshahibnya). N
Bukhari pemah berkata: hnu Ishaq menceritakan kepadaku, Ya'qub menceritakan
kepada kami, putm saudaraku (lbnu Syihab) menceritakan kepadaku dari pamannya,
Urwah bin Az-Zubair menceritakan kepadaku.
Sesungguhnp dia pemah mendengar Manpan bin Al Hakam dan Al Misrtar bin
Makhramah menceritakan sebuah hadits, ynkni hadits Rasulullah SAW tentang ummh
di Hudaibiyah. Kisah singkatrya, hadits png diceritakan Uru,ah dari mereka berdua
adalah: Sesungguhnya kefika Rasulullah SAW menulis bersama dengan Suhail bin Amr
tentang isi tuntutan perjanjian, dan isi hrntutan yang diajukan Suhail bin Amr adalah:
Dia berkata: Tidak boleh ada seorang pun dari golongan kami yrang mendatangimu,
meskipun dia telah memeluk agatnarnu, kecuali kamu harus mengembalikannya
-774 Shahih TarikhAth-Thabarl
202. lbnu Abdul A'la dalam haditsnya juga berkata: Di antara orang
yang menceraikan istrinya adalah Umar bin Al Khaththab; dia
menceraikan kedua istrinya -Quraibah binti Abu Umagryah bin Al
Mughirah- Sesudah Umar menceraikannya, Mu'awiyah bin Abu
Sufyan menikahinya, dan mereka berdua masih berstafus musyrik
di Makkah. Sedangkan Ummi Kultsum binti Amr bin Jarwal Al
Khuza'iyah, ibu dari Ubaidillah bin Umar; lalu Abu Jahm bin
Hudzafah bin Ghanim seorang lelaki dari kaumnya menikahinya,
dan mereka berdua masih berstatus orang musyrik di Makkah.226
12:6401
kepada kami, dan kamu harus membiarkannya di tengah-tengah kami, dan Suhail
menolak keputusan Rasulullah SAW kecuali nota kesepakatan berbunyi demikian.
Maka Rasulullah SAW menyepakati penulisan nota kesepakatan tersebut, sehingga
Rasulullah SAW mengembalikan Abu Jandal bin Suhail pada hari itu juga, kepada
ayahnya Suhail bin Amr. Tidak pemah ada lagi seorang pun dari kaum lelaki pada
waktu itu, meskipun dia muslim, mendatangi Rasulullah SAW.
Datanglah perempuan-perempuan mukmin sambil berhijrah. Umi Kultsum binti
Uqbah bin Abu Mu'aith termasuk orang keluar untuk bergabung dengan Rasulullah
SAW, dia adalah wanita yang telah matang. Maka datanglah keluarganya meminta
Rasulullah SAW unhrk memulangkannya kepada mereka, sampai akhimya Allah Azza
wa jalla menurunkan firman-Nya yang berhubungan dengan perempuan-perempuan
yang mukmin.
hnu Syihab berkata: Urwah bin Az-Zubair menceritakan kepadaku, bahwa Aisyah
RA (istri Nabi SAW) berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW menguji perempuan-
perempuan yang berhijrah dengan ayat ini, "Hai nabi, apabih datang kepadamu
perempuan-perempuan 5ang beriman unfuk mengadakan janji setia...." (Qs. Al
Mumtahanah [60]: 12)
Diceritakan dari pamannya, dia berkata: Kami mendengar kabar ketika Rasulullah
SAW menyuruh mengembalikan -kepada kaum musyrik- nafkah yang diberikan
kepada orang yang 6er-hijr dari isbi-ishi mereka, dan kami mendengar bahwa Abu
Bashir, dia menuturkan hadits secara utuh.
226 1(u^i telah menuturkan hadits Al Bukhari yang sangat panjang mengenai kisah
Perang Hudaibiyah, yang didalamnya terungkap keterangan sebagai berikut: Pada hari
itu juga Umar mencerai kedua iskinya ynng dia nikahi saat dalam kondisi musyrik.
Salah saturUrra lalu dinikahi oleh Mu'awiyah bin Abu Sdlrdn, sedangkan yang satunya
lagi dinikahi oleh Shafwan bin Umayah.
Al Hafizh Ibnu Katsir berkata: Dalam riwayat Uqail yang diceritakan oleh Az-Zuhri
-riwayat itu menurut Al Bukhari mu'atlacf terdapat keterangan bahwa isbt:'Umar
tersebut bemama Qumibah binti Abu Umalnh, Mu'awiyrah
lalu menikahinya,
sedangkan ishi lainnya bernama Binti Al Jaru,al, Abu Al Jahm lalu menikahinya.
Demikian pula hnu Ishaq menceribl,anlAl Bidayah ova An-Niha1mh,3/3921.
-ShahftTarlldrAth-Thabari I I7S1
203. Menurut riwayat lain 1nng diceritakan oleh Salamah bin Al Akr,va,
tentang kisah pasukan tentara kaum muslim ini, Sesungguhnya
panglima pasukan tersebut adalah Abu Bakar bin Abu Quhafah.
Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu
Amir menceritakan kepada kami, dia berkata: Ikrimah bin Ammar
menceritakan kepada kami dari lyas bin Salamah, dari ayahnya
(Salamah), dia berkata: Rasulullah SAW menuniuk Abu Bakar
sebagai panglima perang kami. Kami perang melawan
sekelompok orang dari bani Fazarah. Ketika kami telah dekat
dengan sumber air, Abu Bakar menyuruh kami menepi. Ketika
kami telah selesai menunaikan shalat Subuh, Abu Bakar
menyuruh kami melancarkan seftulgan mendadak atas mereka.
Ketika kami tiba di sekitar sumber air, kami membunuh orang
yang kami bunuh di kawasan tersebut. Kami memperhatikan leher
orang-orang tersebut, dan temyata ada kaum perempuan dan
anak-anak, yang berlomba-lomba menuju bukit, maka aku
melontarkan anak panah di tengah-tengah antara mereka dan
bukit. Ketika mereka melihat anak panah, mereka berhenti. Aku
lalu mendatangi mereka dan membawa mereka menuju Abu
Bakar, dan temyata di antara mereka ada perempuan dari bani
Fazarah yang mengenakan permadani dari kulit (qasry'adaml, dia
bersama putrinln yang tercantik dari sekian wanita fuab. Abu
Bakar lalu memberikan putri perempuan tersebut kepadaku.
Saat aku tiba di Madinah dan bertemu dengan Rasulullah SAW di
pasar, beliau bersabda, 'Wahai Salamah! Demi Nlah (aku)
bapakmu! Beril<anlah perempuzn itu kepadaku!" Aku lalu
menjawab, uDemi Allah, dia telah membuat aku kagum, aku
belum membuka pakaian untuknya." Beliau lalu terdiam sambil
menjauhiku. Sampai keesokan harinya ketika beliau bertemu
denganku di pasar, beliau bersabda, 'Wahai Salamah, dqni Allah,
aku bapakmu! Berikanlah perempuan itu kepadaku.'Aku lalu
-176 Shahih Tarilfi Ath-Thabari
menjawab, "Wahai ufusan Allah, demi Allah, aku belum membuka
pakaian untuknya. Dia milikmu, wahai utusan Allah!"
Rasulullah SAW lalu mengirim perempuan tersebut ke Makkah
guna menebus (menukar) tahanan dari kaum muslim yang berada
di tangan kaum musyrik dengan dirinya. Riwayat ini diceritakan
oleh Salam uYr.227 12,643-6441
204. Muhammad bin Umar berkata: Dalam riwayat tersebut diceritakan
pasukan tentara Kurz bin Jabir Al Fahri yang bergerak menuju
orang-orang Umiyyin yang pemah membunuh penggembala
temak Rasulullah SAW dan menggiring unta pada bulan Syawwal,
227 Sanadhadits ini,hasan shahih.
HR. Ahmad (melalui jalur Bahzin dari Ikrimah bin Ammar, dengan redaksi serupa);
Muslim (Shahibnyal; dan Al Baihaqi (Ad-Dala'il, 2/290).
Redaksi hadits Muslim adalah, Kami berperang melawan bani Fazarah. Kami
dipimpin oleh Abu Bakar RA, Rasulullah SAW menunjuknya menjadi panglima kami.
Ketika sesaat lagi kami hampir tiba di kawasan sumber air tersebut, Abu Bakar
menyuruh kami menepi, maka kami menepi, kemudian melancarakan serangan
mendadak, kemudian dia Abu Bakar tiba di sekitar sumber air, dia membunuh orang
yang boleh dibunuh.
Aku memandang leher orang-orang tersebut, dan temyata ada anak-anak, aku
khawatir mereka menyusulku menuju bukit, maka aku melontarkan anak panah di
tengah antara mereka dan bukit.
Ketika mereka melihat anak panah, mereka berhenti. Aku lalu mendatangi mereka
serta menggiring mereka menuju Abu Bakar, dan temyata di antara mereka ada
seorang perempuan yang berasal dari bani Fazarah, yang tersingkap kulit luamp
(qasyt min adanl). Dia bersama puhinyn yang tercantik dari sekian wanita Arab.
Ammar berkata, "Al qasy'ubermal<ra an-nath 'a(permadani dari kulit).'
Aku lalu membawa mereka ke hadapan Abu Bakar dengan membawa mereka.
Abu Bakar lalu memberikan putri dari perempuan tersebut kepadaku.
Ketika aku tiba di Madinah, aku bertemu dengan Rasulullah SAW di pasar. Beliau
bersabda, 'Wahai Salamah, berikanlah perenpuan itu kepadaku!' Aku lalu menjawab,
"Demi Allah, dia telah membuat aku kagum, aku belum membuka pakaian untuknya."
Keesokan harinya beliau bertemu denganku di pasar, lalu beliau bersabda
kepadaku, 'Wahai Salamah, derrli Allah, aku bapaknu! Berilanhh perempuan itu
kepadaku." Aku lalu menjawab, "Dia milikmu, wahai utusan Allah. Demi Allah, aku
belum membuka pakaian untuknln.!"
Rasulullah SAW lalu mengirim dia kepada penduduk Makkah, lalu beliau menebus
(menukar) tahanan dari kaum muslim png ditahan di Makkah (Ringkasan Shahih
Muslim, no. 1145, bab: Pemberian Harba Rampasan Perang dan Penukaran Kaum
Muslim dengan Taharnn Perang, pembahasan: Perjalanan Hidup Nabi).
- WnShahih Tarikh Ath-Thabari
6 H. Rasulullah mengutusnlp bersarna dtra puluh pasukan
berkuda.z2a P/O6/rI
228 66-15u6ari menuturkan kisah pasulan Kurz dari AI Waqidi tianpa saradselain
mencari jalan mengetahui penjelasan yang rinci.
Sementara itu, Akil dan Uryanah shahih, seperti keterangan yang diriwayatkan Al
Bul*rari, dia berkata: Abdul A'laa bin Hammad menceritakan kepadaku, Yazid bin
Zurai' menceritakan kepada kami, Sa'id menceritakan kepada kami dari Qatadah:
Anas RA menceritakan kepada mereka, bahwa sekelompok orang dari Akil dan
Uryanah datang ke Madinah untuk menghadap Nabi SAW, guna menyatakan diri
memeluk Islam. Mereka berkata, "Wahai Nabi Allah, kami ini orang-orang yang lemah,
dan kami bukan orang yang berkecukupan." Mereka pun dibiarkan membuat tenda di
Madinah. Rasulullah SAW lalu memberikan temak dan seorang penggembala kepada
mereka. Beliau menyrruh mereka menggembalakann5ra dan merninum air susu dan air
seninya. Mereka lalu bertolak meninggalkan Madinah), dan ketika mereka sampai di
kawasan padang pasir yang tandus, mereka kembali lofir (murhd), maka mereka
membtrnuh penggembala temak Nabi SAW dan membaun kabur temaknya.
Ketika Nabi SAW mendengar kabar tersebut, beliau mengirim utusan unh.rk
menangkap mereka hidup-hidup. Mata mereka lalu dicunghl dan tangan mereka
dipotong, lalu dibiarkan di kawasan padang pasir yang tandus tersebut hingga mereka
mati dengan kondisi demikian.
Qatadah menceritakan: Sesudah teriadi peristiwa ters€but, kami mendengar bahun
Nabi sangat menganjurkan bersedekah dan melarang hukuman sebagai pembalasan.
Abu Abdullah menceritakan: Syr'bah, Abban, dan Hammad menceritakan dari
Qatadah tentang Uryanah: Yahya bin Abu Kabir dan Ayub menceritakan dari Abu
Qilabah, dari Anas, di berkata, "Rombongan dari Akil tiba."
HR. Al Bukhari (pembahasan: Peperangarl bab: Kisah Aldl dan Uryanah, no.
4L92); Muslim (bab: Ketentuan Hukum Orang-Orang png Melakukan Serangan dan
Orang yang Murtad, no. 67L): Ahmad (L/LO7li Ibnu Malah (no. 2578); dan
sebagainya.
-378 Shahih Tarikh Ath-Thabari
KEBERANGKATA}'{ PARA UTUSAN RASULI.JLIAH SAW
MENEMUI PARA PENGUASA
205. hnu Hurnaid rnenceritakan kepada kami, dia berkata: Salarnah
menceritakan kepada kami dari lbnu Syihab Az-Zuhi, dari
Ubaidillah bin AMullah bin Utbah bin Mas'ud, dari AMullah bin
Abbas, dia berkata: Abu Sufun bin Ha$ menceritakan kepadaku,
dia berkata: Kami adalah pam pedagang. Perang yang terjadi
antara kami dengan Rasulullah telah mengisolasi kami hi.,ggu
menghabiskan sernua harta benda kami. Ketika kesepakatan
gencatan senjata antara kami dengan Rasulullah ditandatangani,
kami belum merur€r arnan unfuk tidak mencari ternpat yang aman.
Aku keluar bersama rombongan pedagang kaum Quraisy ke
negeri Syam. Tujuan perdagangan kami ke Sya.n adalah kota
Ghaza. Kami tiba di Ghaza pada waktu Hiraklius berhasil
mengalahkan bangsa. Dia dapat merebut kembali bendera
kebesarannya secara paksa dari mereka.
Ketika mendengar hal ifu akibat ulah mereka, dan dia mendengar
bahwa bendera kebesarannya dapat diselamatkannya, dia berada
di tempat pemanggangan rumahnya, maka dia keluar dari Ghaza
dengan berjalan kaki seraya bersyukur kepada Allah, ketika Dia
mengembalikan kepadanya apa yang telah dikembalikan-Nya,
hendak bersembahyang di Baitul Maqdis, dibentangkan karpet
unh.rknya, dan ditaburi wanrangian di atasnya.
Ketika dia telah sampai di IliW dan telah menyelesaikan
sembahyangnya di tenrpat tersebut, dia ditemani familinya dan
para pembesar nqJara Rum, pada suafu hari di pagi hari dia
terlihat gelisah, pandangan matan5n berulangkali menengadah ke
langit.
Shahih Tarikh Ath.Thabari 379
-
Keluarganya berkata kepadanya' demi Allah wahai raja engkau
tampak terlihat gelisah sejak pagi tadi. Dia menjawab: benar, pada
suatu malam aku diperlihatkan bahwa kerajaan orang-orang yang
dikhitan akan meraih kemenangan!
Mereka berkata kepada raja: wahai raja! Aku tidak mengetahui
golongan orang yang berkhitan kecuali orang Yahudi; sedangkan
mereka berada dalam kekuatanmu dan kekuasaanmu.
Maka kirimlah ufusan kepada setiap orang yang berada di negeri
di mana engkau berkuasa, lalu perintahkan dia unfuk membunuh
setiap orang Yahudi yang berada di bawah kekuasaannya, dan
engkau beristirahat dari kegelisahan tersebut.
Demi Allah, sesungguhnya kefika dia dibuat pusing oleh pendapat
mereka dalam menetralisir kegelisahan itu, tiba-tiba datanglah
kepadanya utusan penguasa Bushra membawa seorang lelaki
arab, dia menunfunnya, dan raja-raja pada saat ifu sering bertukar
informasi di antara mereka.
Kemudian utusan ifu berkata: wahai raja! Sesungguhnya orang
arab ini adalah dari kalangan penggembala kambing dan onta, dia
hendak menceritakan peristiwa yang terjadi di negerinya yang
sangat mengagumkan. Tanyakanlah kepadanya tentang peristiwa
tersebut.
Ketika utusan penguasa Bushm png membawa orang arab itu
sampai di hadapan Hiraldius, berkatalah Hiraklius kepada
penerjamahnya: tanyakanlah kepadanya apa peristiwa yang terjadi
di negerinya? Kemudian dia bertanya kepada orang Arab tersebut.
Dia kemudian menjawab: di tengah-tengah kami muncul seorang
lelaki yang mengaku dirinya seomng nabi, banyak orang yang
menjadi pengikutnya dan mernb dan banyak pula
orang yang menentangnya; dan di antam mereka banyak
pahlawan yang berada di berbagai ternpat, aku meninggalkan
mereka atas dasar hal tersebut.
-380 Shahih Tarikh Ath-Thabari
Abu Sufun bin Harb menceritakan: Ketik? dia telah selesai
menceritakan peristiwa tersebut, Hiraldius berkata, "Telanjangilah
dia." Mereka pun menelanjanginya, dan ternyata dia telah
dikhitan. Hiraklius kemudian berkata, "lnilah, demi Allah, sesuatu
yang diperlihatkan kepadaku, bukan ucapan kalian. Berikanlah
bajunya; per$lah dari kami. Kemudian dia mernanggil pemimpin
kepolisiannya, lalu berkata kepadanya: rubahlah
ketidakberunfunganku lahir dan batin, sampai kamu dapat
membawa seorang lelaki dari kaum orang Arab tersebut ke
hadapanku, maksudnya Nabi SAW.'
Abu Sufuan berkata, 'Demi Allah, kami benar-benar ada di Ghaza.
Tiba-tiba datang pemimpin pasukannya menyergap kami, lalu
bertanya, "Kalian dari kaum seorang lelaki yang tinggal di Hilaz?"
Kami menjawab, "Benar." Dia berkata, "Pergilah bersama kami
menemui Raja Rum." Kami pun berjalan. Ketika kami telah
sampai di hadapannya, dia berkata, "Apakah kalian dari
rombongan lelaki ini?" Kami menjawab, "Benar." Dia bertanya
kembali, "Siapakah di antam kalian yang paling dekat hubungan
keluarga dengannya?u Aku menjawab, "Aku."
Abu Sufuan berkata: Demi Allah, aku belum pemah melihat
seorang lelaki yang begrtu mengecam (keberadaan Nabi) daripada
orang yang belum disunat tersebut (maksudnya Hiraklius).
Dia berkata, "Dekatkanlah dia." Pimpinan pasukan itu
mendudukkanku di hadapannya dan mendudukkan para
sahabatku di belakangku. Dia lalu berkata, "Sesungguhnya aku
ingin bertanya kepadanya, jika dia berdusta maka mereka boleh
membantahnya. Demi Allah jika seandainya aku berdusta, pasti
mereka tidak akan membantahku:
Akan tetapi aku adalah seotang pembesar (Quraisy)yang menjaga
diri dari kebohongan. Aku telah menyadari bahwa yang paling
ringan dalam persoalan tersebut, jika aku berdusta kepadanya
-ShahihTarikhAth-Thabari I IST]
ialah mereka akan menufupi kebohonganku tersebut; kemudian
mereka memberitahukanku mengenai kebohongan tersebut.
Namun aku tidak akan pemah berbohong kepadanya.
L-alu Hiraklius berkata: Ceritakanlah kepadaku tentang orang lelaki
tersebut (nabi) lnng muncul di tengah-tengah kamu sekalian,
sambil yang mengaku-ngaku apa yang diakuinya! Abu Sufyan
menceritakan: aku menjauhkan diri dari urusannya, dan aku
menganggap sepele persoalannya, dan aku bertanya kepadanyat
apakah 1nng u unfuk mengetahui persoalannya!
Sesungguhnya keadaannya tidak seperti yang engkau dengar.
Segera dia tidak tertarik pada pertanyaanku tersebut.
Kemudian dia berkata, Ceritakanlah kepadaku mengenai
persoalan png hendak aku tanyakan kepadamu tentang kondisi
dirinya. Aku berkata, bertanyalah apa saja yang terlintas dalam
pikiranmu; dia berkata: bagaimana nasabnya menurut kamu
sekalian? Aku menjawab: dia dari keturunan yang baik-baik;
keturunannyra ada di tengah-tengah kami.
Hiraklius berkata: C€ritakanlah kepadaku, apakah ada seseorang
dari anggota keluarganya yang berbicara seperti yang
disampaikanngra, sehingga dia dapat menyamainya? Aku
menjawab: Tidak
Hiraklius berkata: Apakah dia memiliki kerajaan yang menguasai
wilayah kamu sekalian, lalu kalian memaksanya menyerahkan
kerajaan tersebut, kemrudian dia datang kembali dengan membawa
berita ini (mengaku menjadi nabi), agar kalian mengembalikan
kerajaann5p kepadanya? Aku menjawab: tidak.
Dia berkata: Ceritalonlah kepadaku tentang para pengikutnya di
antara kamu sekalian, siapakah mereka? Abu Sufyan
menceritakan: Aku menjawab: oftmg-orang lemah, orang-orang
miskin dan para pernuda baik laki-laki maupun peranpuan,
-lgs2 I shatftTnroAdFThsed
sedangkan kalangan oftmg fua dan pam pembesar dari kaumnya,
tidak ada seoftmg pun dari mereka yang menjadi pengikutryra.
Dia berkata: Cerital<anlah kepadaku tentang pengikukrya, apakah
dia mencintai dan memahfii perintahnya atau membenci dan
meninggalkannya? Abu Sufuan menceritakan: aku menjawab:
fidak ada seorEtng pun yang mengihdinya kemudian dia
meninggalkannya.
Dia berkata: Ceritakanlah kepadaku bagaimana pepeftrngan yang
teriadi antam kalian dengan diri4n? Abu Sufi7an menceritakan:
aku menjawab: berimbang, kadang dia mengalahkan kami, dan
kami mengalatrkannya; dia berkata: C€ritakanlah kepadaku
apakah dia suka berkhianaP
Ah fidak menernukan jiruab dari pertarynan png dia lontarkan
kepadaku, aku mernberilon isyarat kepadanya agar bertan3n
persoalan lain 5lang ada pada diringn, aku menjar,rab: tidak. Dan
kami sedang mengadakan gencatan senjata dengannp, kami fidak
merasa arnan dari pengkhianatar, nln.
Abu Sufuan berkata: D€rni Allah, dia sama sekali tidak tertarik
pada isyarat dariku tersebut. Da benrlang-ulang mengajukan
pertanyaan kepadaku.
Himklius berkata, "Aku bertanya kepadamu bagaimana nasabnya
menunrtnu, dan kamu menduga nasabngra dari keturunan baik-
baik dan nasabn5n dari orang yang berada di tengah-tengah
kalian. Semacam itulah Allah menjadikan nabi, lika Dia hendak
menjadikannln sebagai nabi; Da tdak akan menjadikan seseorang
sebagai nabi kecuali nasabnln berasal dari tengah-tengah
kaumnya.
Aku bertanya kepadamu apakah ada seseorang dari anggota
keluarganla yang be6icara seperti yang disampaikannya,
sehingga dia dapat menyamainya; kamu menduga tidak ada. Dan
Aku bertanya kepadamu: apakah dia memiliki kerajaan yang
Shahih Tarikh Ath-Thabari 383
-
menguasai wilayah kamu sekalian, lalu kalian memaksanya
menyerahkan kerajaan tersebut, kemudian dia datang kembali
dengan membawa berita ini (mengaku menjadi nabi), hendak
meminta kembali kerajaannya? Kamu menduga tidak memiliki.
Aku bertanya kepadamu tentang para pengikutnya, Kamu
menduga orang-orang lemah, orang-orang miskin dan para
pemuda dan kaum perempuan; semacam ifulah para pengikut
para nabi di setiap masa.
Aku bertanya kepadamu mengenai sikap para pengikutnya,
apakah dia mencintai dan memafuhi perintahnya atau membenci
dan meninggalkannya? Kamu menduga sesungguhnya tidak ada
seorang pun yang menjadi pengikutnya kemudian
meninggalkannya. Yang demikian ih.rlah manisnya iman, tidak
akan masuk ke dalam hati kemudian keluar dari hati.
Aku bertanya kepadamu: apakah dia suka berkhianat? Kamu
menduga: Tidak. Sungguh jika kamu berbicara jujur kepadaku
tentang dirinya, sungguh dia benar-benar akan mengalahkanku
dengan menguasai apa yang ada di bawah kedua telapak kakiku
ini. Sungguh aku sangat senang aku berada di sisinya, sehingga
aku dapat membasuk kedua telapak kakinya. Segeralah pergi
selesaikan urusanmu.
Abu Sufuan menceritakan: kemudian aku berdiri dari hadapannya,
dan aku menepuk salah safu dari kedua tanganku dengan tangan
yang lain. Aku berkata: wahai para hamba Allah; pengaruh lbnu
Abu Kabsyah telah kuat! Besok raja-raja keturunan kulit putih
hendak menyerahkan kekuasaannya kepadanya di negeri Syam!
Abu Sufyan menceritakan: datanglah kepadanya surat Rasulullah
SAW bersama Dahyah bin Khalifah Al Kalbi:
*Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
PenyaSnng
lE-l - shahih ril*fi &h-Thabari
(Sumt ini) dari Muhand Rasulullah dituiulan kepda HimHius
penguasa Rum Sang agWI. Senoga kaelamatan Allah tetap bagi
omng Wng magikuU ptuniuk (agana Allah). Arnmaa ba'du:
PeluHah agilna Islam mal<a lcanu selamat, dan peluHah Islam
maka Nlah ahn memberimu plnla dua l<ali- Dan jika kamu
maka saungthng daa pn pembajak merladi
tanggung jawabmu, makudnSa memikul dosanya. e29
229 Satrr,dlrldib ini dha'if. Al<antetapi hadits hnu Abbas mengenai kisah ini status
shahih.
Al Bukhari telah meriuray"atkan melalui hadits Ibnu Abbas, bahwa Abu Sufyan
menceritakan kepadanp dari mulut ke mulut.
Da menceritakan: Aku pergt pada masa gencatan senjata antara diriku dengan
Rasulullah SAW, dia berkata: Pada suatu hari aku di negeri Syam, tiba-tiba dibawalah
sepucuk surat dari Rasulullah SAW unhrk Hiraklius; yakni Raja Rum yang agung. Dia
menceritakan: Dahyah Al Kalbi yang membawa surat tersebut, lalu dia
menyemhkannya kepada rala Bushra lang agung, kemudian raja Bushra yang agung
menyemhkann!/a kepada Himklius. )
Hiraklius kemudian bertanya: Apakah di sana ada seseorang yang berasal dari
kaum seorang lelaki yang mengaku dirinya seorang nabi, mereka menjawab, Benar.
Abu Sufuan menceritakan: lalu aku dipanggil bersama rombongan kaum Quraisy.
kemudian aku menemui Himklius. Aku didudukkan di hadapannya.
Kemudian Hiraklius berhnyra: siapakah di antara kalian yang paling dekat nasabnya
dengan orang lelaki yang mengaku dirinyra nabi tersebut?
Abu Sufuan menceritakan: Aku. Kernudian mereka mendudukanku di hadapannya,
dan mereka mendudukkan sahabat-sahabatku di belakangku. Kemudian dia memanggil
penerjamahnya, lalu berkata kepadanyra: berkatalah kepada mereka: sesungguhnya aku
bertanya tentang soal ini dari seorang lelaki yrang mengaku dirinya nabi. Jika dia
berdusta kepadaku, maka mereka telah mendustakannya.
Ibnu Abbas berkata: Abu Sufuan menceritakan: Demi Allah jika seandainya tidak
takut akibat berdusta, past aku akan berdusta. Kemudian dia berkata kepada
penerjtrrnahnyra: tanyakanlah kepadaqB bagaimana nasabnyra menurut kamu sekalian?
Abu Sufipn menceritakan: Aku meniawab, dia memiliki nasab yrang baik-baik yang ada
di tengah-tengah karni.
Da bertany'a: apakah ada keraiaan yang berada di bawah kekuasaan nenek
moynngryra? Aku menjawab, Udak. Dia bertanya: apakah kalian mencurigai dirinya
berbuat kebohongan sebelum dia menlnmpailon apa yang dia sampaikan? Aku
menjaunb, tidak.
Dia bertanSra: siapaLah orang yarg meniadi pengilutr!,a; orang-orang besar
ataukah oftmg-orang lemah? Abu Sr{pn menceritakan: aku menjawab, bahkan
adalah omngorar{l lernah. Dia b€rtaq,a: apakah para pengikutuiya
bertambah burrf,ak ataukah iustu sernakin berkumns? Abu Sufyan menceritakan: aku
menjawab, jusbu semakin bertambah.
-StuhftTarikhAtltThabari I IS5 I
Dia bertanya: Apakah ada seseorang yang keluar dari agamanya sesudah dia
memeluk agamanya karena membencinya? Abu Sufyan menceritakan: aku menjawab,
tidak. Dia bertanya: apakah kalian memeranginya? Aku menjawab, benar.
Dia bertanya: lalu bagaimana perang kalian dengannya? Abu Sufuan
menceritakan: aku menjawab, peperangan yang terjadi antara kami dengan dirinya
berimbang, kadang dia mengalahkan kami, dan kami mengalahkannya; dia bertanya
apakah dia suka berkhianat? Aku menjawab, tdak. Kami, selama ini udak mengetahui
apakah dia berbuat demikian selama ini.
Abu Sufuan menceritakan: demi Allah, dia tidak memberikan kesempatan
kepadaku untuk menyisipkan satu katapun dari pertanyaan tersebut selain kata ini. Dia
bertanya: apakah dia mengatakan sesuatu yang pemah disampaikan oleh seseorang
sebelumnya? Abu Sufuan menceritakan: aku menjawab, tdak.
Hiraklius berkata kepada penerjemahnya: berkatalah kepadanya: sesungguhnya
aku bertanya kepadamu tentang nasabnya, kamu menjawab, dia mempunyai nasab di
tengah-tengah kamu sekalian. Demikianlah pam rasul yang diutus nasabqn. ada di
tengah-tengah kaumnya.
Aku bertanya kepadamu: apakah ada kemjaan yang berada di bawah kekuasaan
nenek moyangnya? Kamu menjawab, Tidak. Aku berkata: jika seandainp ada
kerajaan yang berada di bawah kekuasaan nenek moyangnya, maka aku menjar,uab,
dia seseorang yang menunfut kerajaan nenek moyangnya.
Aku bertanya kepadamu tentang para pengikukrya; apakah orang-orang lemah
ataukah orang-orang besar? Kamu menjawab, bahkan orimg-omng lemah yang
menjadi pengikutrya, mereka ihrlah para pengikut para rasul. Aku bertanyra
kepadamu: apakah kalian menorigainya suka berdr.rsta sebelum dia menyampaikan
apa yang disampaikannya? Kamu menjaurab: Udak. Sungguh aku mengerti bahwa dia
tidak pemah mengajak manusia berbuat dusta, kemudian dia pergi lantas mendustakan
Allah.
Aku bertanya kepadamu: apakah ada seseorarg di antara mereka yang keluar
murtad dari agamanya setelah dia merneluk agaman!,a karern membencinyra? Kamu
menjawab, Tidak. Demihan puh dengan kdmanan, kcfika keceriaann:n telah
menyerap di hat.
Aku bertanya kepadamu: apakah para pengikutrya bertambah atau justeru
semakin berkurang? Kamu menfirwab:: sesungguhrya mereka semakin bertambah
demikian pula dengan iman, sampai keimanan ifu menlrdi sempurna.
Aku bertanya kepadamu: Apakah kalian memerangirya? Kamu menjawab,
sesungguhnya kalian pemah memeranginya. Kemudian peperangan yang terjadi antara
kalian dengannya berimbang, kadang dia mengalahkan kamu sekalian, dan kalian
mengalahkannya. Semacam ifulah para msul menerima ujian, kemudian mereka
memiliki kesudahan yang baik.
Aku berianya kepadamu: Apakah dia suka berkhianat? Kamu menjawab,
sesungguhnya dia tidak suka berkhianat. Semacam itulah sifat para rasul aku berhnl,ra
kepadamu: apakah dia petnah mengatakan sesuatu yang pemah disampaikan oleh
seseorang sebelumnya? Kamu menjar,vab, Tidak. Aku berkata: jika seandainya dia
mengatakan sesuahr yang p€rnah disampaikan oleh seseorang sebelumnya, apakah
kamu akan menjawab seseorang yang mengikuti perdapat png disampaikan
sebelumnya.
-Ifa3-l shehth rrtft Adr-rhabert
Abu Su[Bn menceritakan: Kemudian dia bertanya: apa ]rang dia perintahkan
kepada kamu sekalian? Aku menjawab, Dia menyuruh kami menjalankan shalat,
menunaikan zakat, silahrrahmi dan menjaga diri (dari hal-hal yang haram dan syubhat).
Hiraklius berkata: Jika benar apa lnng kamu sampaikan mengenai dirinya, maka
dia adalah seorang nabi, dan aku benar-benar mengetahui bahwa dia akan keluar
(datand dan aku tidak menyangka dia dari golongan kamu sekalian. Jika seandainya
aku mengetahui aku akan menyerahkan diri kepadanya, pasti aku sangat
menginginkan bertemu dengannya, dan jika seandainla aku berada di sisinya, pasfu
aku mau membasuh kedua telapak kakinya, dan sungguh dia benar-benar akan
mengalahkanku dengan menguasai apa lang berada di bawah kedua telapak kakiku.
Abu Sufyan menceritakan: kemudian dia membawa sepucuk surat Rasulullah SAW
lalu dia membacanya, ketika dia membacanya temyata isinya sebagai berikut:
Bismillahirnhmanirmhim
Dai Muhammad Rasuhtllah untuk HimHius mja Rum png Agzng, semaga
kedamaian (keselamatan) tetap bagi omng yang merzgikuti petunjuk agana rulah).
Amma ba du: sesungguhnln aku mengajakmu tntuk mengikuti ajaran lslam. PeluHah
Islam maka kamu akan selamat. Dan peluHah lslam maka Allah akan mernberimu
pahala dua kali lipat, jila kamu betpling maka kamulah yang memikul dosa Al
Arisiltyin (pam petani atau pngaan).
"Katakanlah: 'Hai ahli kitab, marikh fterpegangl kepada suatu kalimat
yang tidak ada perselisihan anbm kami dan kamu, bahwa tidak Hta sembah kecuall
Allah dan tidak kita percekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian 5nng lain sebagai Tuhan selain AJlah." jika mereka berpaling
Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang
bersemh din (kepada Allah)' (Qs. AIi Imran [3]: 64).
Abu Sufyan menceritakan: Ketika dia mengatakan apa yang dia sampaikan, dan
selesai membaca surat tersebut, terjadi kegaduhan di sekelilingnya dan teriakan yang
sangat keras, dan dia mengeluarkan kami. Aku berkata kepada para sahabatku ketika
dia mengeluarkan kami: penganrh hnu Abu Kabsyah telah berkuasa, sesungguhnya
raja keturunan kulit putih itu takut kepadanya. Sehingga aku tak henti-hentinya aku
menanamkan keyakinan bahwa hal itu akan muncul hingga Allah menanamkan Islam
kepada (hatiku).
hnu An-Nathur (sahabat raja lliya dan Hiraklius), menjadi Uskup yang membawahi
kaum Nasrani negeri Syam, dia menceritakan bahwasanya Hiraklius ketika mendatangi
Iliya ', suatu hari dia menjadi orang yang sangat bunrk hatinya (gelisah), lalu sebagaian
keluarganya berkata: karni sangat menyayangkan kondisimu. hnu An-Nathur
menceritakan: Hiraklius dengan tatapan lurus dia memandangi bintang-bintang.
Kemudian Himklius mengatakan kepada keluarganya ketika mereka bertanya
kepadanya: sesungguhnya aku telah melihat pada suatu malam ketika aku
memandangi bintang-bintang, kekuasaan orang-orang yang dikhitan benar-benar telah
muncul. Siapakah yang dikhitan dari golongan umat ini?
Mereka menjawab, tidak ada yang berkhitan keruali orang Yahudi. Janganlah
persoalan mereka ifu membuafunu gelisah, hrlislah sepucuk surat ke kota-kota yang
berada di bawah kekuasaannya, lalu perintahkan mereka unfuk membunuh orang
Yahudi grang bemda di bawah kelmasaan mereka.
-ShahihTarifhAth-Thabari l ro7l