Al Haitsami (Majma' Az-Zawa'id, 7/271 berkata, -uDiriwayatkan oleh Ahmad dan
Ath-Thabrani dan padanya Utsman bin Amr Al Jazari, dan dia di&,hall<an oleh hnu
Hibban, dan dia didhaifkan oleh selainnya, dan sisa perawinya adalah perawi shahih.
oleh karenanya Al Muhaqqiq Ahmad Syakir berkata untuk menanggapingn di kitab /4/
Musnad Pada sanadnya ada tanggapan. Kemudian sesungguhnya ayat yang
tersebutkan
"Dan Dia membantun5m dengan tentam jang kamu tidak melihatng."
Terdapat apa yang menguatkan kelemahan haditsnya, karena dengan jelas
menyatakan bahwa pertolongan dan banfuan sesungguhnya dengan pasukan yang tak
terlihat. haditsnya menetapkan bahwa ditolongnya beliau dengan laba-laba
sebagaimana yang terlihat.maka pikirkanlah.
Yang lebih sesuai dengan ayat bahwa pasukan itu adalah malaikat, dan bukan laba-
laba dan tidak pula dengan dua burung merpati, dan begitulah yang dikatakan Al
Baghawi dalam tafsimya (4/1741untuk ayrat tersebut.
Akram Al Umari berkata, telah tertera hadib yang lemah sekali yang menyatakan
bahwa Rasul ketika menetap di gua Tsur, Allah memerintahkan pohon untuk tumbuh
di muka gua dan memerintahkan dua burung yang liar untuk bertengger di atasnya, di
mulut gua, dan hal itulah sebab perginya kaum musyrikin dari mulut gua.....dan semisal
karangan-karangan dusta ini yang telah keluar di berbagai cetakan yang banyiak dalam
hadits dan sirah Shahih As-Sirah (1/2081, dan lihat kembali apa yang telah dihrlis oleh
Al Umari pada catatan kaki halaman ini.
Kisah perencanaan orang-orang Quraisy unhrk membunuh Rasulullah, pengabaran
dari Allah SWT kepada Nabinya tentang makar tersebut, dan tidumya Ali di tempat
Rasul, telah tertera di permulaan hadits panjang yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani
secara mursal dari Urwah.
Al Haitsami (Majma'Az-hwa'id,6/52) berkata, "Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani
secara mursal. Padanya terdapat lbnu Lahi'ah, dan ada perkataan tentang dirinya.
Haditsnya hasan."
Al Bazzar meriwayatkan dari Abi Basyr bin Mu'adz Al Aqdi, menceritakan kepada
kami Uwain bin Amr Al Qaisi, menceritakan kepada kami Abu Mush'ab Al Makki, dia
berkata: Aku mendapatkan Zaid bin Arqam, Al Mughirah bin Syu'bah, dan Anas bin
Malik merir.vayatkan bahwa pada malain beliau menginap di gua, Allah memerintahkan
pohon untuk tumbuh, maka tumbuhlah dia dt muka gua hingga menutupi muka Nabi.
Allah juga memerintahkan laba-laba, hingga dia menyrsun rumahnya di muka gua....
Al Bazzar berkata, 'Karni Udak mengetahui ada yang meriwayatkannya kecuali
Uwain bin Amr, berasal dari Bashrah dan terkenal, serta Abu Mush'ab. Kami tidak
mengetahui ada yang meriwayatkan darinya kecuali Uwain, dan Uwain dan Robah
adalah dua orang saudara.
(Kasyf Al Astar An Zawa'id, karya Al Bazzar 2/299/hadiF L741-bab hijrah ke
Madinah).
Menurut kami: Padanya Uwain bin Amr.
Al Hafizh berkata, ''Tidak disetujui hadibn5ra." (Lisan Al Anb,5/357lt 6442).
Menurut kami, riwayat Ath-Thabari (tl8) stsusqn hasan, dutgan keselunrhan
jalannya, kecuali tambahan laba-laba menyusun sarangnya dan hrmbuhnya pohon di
muka gua, itu tidak shahih, sebagaimana diketahui bahwa tambahan ini bukanlah pada
-88 Shahih Tarikh Ath-Thabari
49. Abu Ja'far berkata: Nlah Azza wa Jalla telah mengizinkan Rasul-
Nya ketika itu untuk tijmh. AIi bin Nashr Al Jahdhami
menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdushshamad bin Abdul
Warits menceritakan kepada kami, Abdul Warits bin Abdushshamad
bin Abdul Warits menceritakan kepada kami, dia berkata: Bapakku
menceritakan kepada kami, dia berkata: Abban Al Athar
menceritakan kepada kami, dia berkata: Hisyam bin Urwah
menceritakan kepada kami dari Urwah, dia berkata: Tatkala para
sahabat Rasulullah SAW telah hijrah ke Madinah, sebelum
Rasulullah SAW hijrah dan sebelum turun ayat ini, yang
diperintahkan kepada mereka untuk berperang, Abu Bakar
meminta izin kepada beliau; dan dia tidak keluar bersama para
sahabat yang lain, Rasulullah SAW menahannya, dan berkata
kepadanya, "Tunggulah ah+ karena aku tidak tahu, semoga saja
aht diiztnlmn keluar (htjrah)."
Abu Bakar telah membeli dua hewan hrnggangan unfuk keluar
bersama para sahabat Rasulullah SAW ke Madinah, narnun karena
Rasulullah SAW merninbryp trntuk menunggu beliau, dia pun
menahan dua her,van funggangannya tersebut dan memberi makan
keduanya hingga menjadikan keduanp gernuk.
Abu Bakar berkata, "Apakah engkau ingin agar diizinkan (keluar)?'
Beliau berkata, uYa.u maka dia pun menunggu beliau, lalu
tinggallah dia karena itu.
Aistah mengabarkan kepadaku, bahwa tatkala mereka berada di
mmah, pada siang hari, dan fidaklah di sisi Abu Bakar kecuali dua
anak perempuannya: Ais!,ah dan Asrna'; temSnta di antara mereka
ada Rasulullah, ketika telah berdiri omng yang berdiri waktu Zhuhur
-dan saat itu tdak rnasalah jika beliau rumah Abu
riwayat Ath-Thabari yang kita pertentangkan di sini. Sebagaimana diketahui,
Perencanaan omng-orang musyrik untuk mernbunuh beliau telah ba6lf dengan nash
wahyr Al Karim.
- IShahlhTarikhAth-Thabari 89 I
Bakar pada awal siang dan akhimya- tatkala Abu Bakar melihat
Nabi datang pada sat zhuhur, dia berkata kepada beliaur Tidaklah
engkau datang wahai Nabi Allah kecuali karena perkam yang baru?
Tatkala Nabi telah masuk ke rumah mereka, beliau berkata kepada
Abu Bakar: suruhlah keluar orang yang ada di sisimu, dia berkata:
Kami tidak ada mata-mata, Cuma ada dua anakku, sesungguhnya
Allah telah mengizinkan aku untuk keluar ke Madinah, maka Abu
Bakar berkata: Wahai Rasulullah, aku menemanimu, aku
menemanimu! Beliau berkata: (ia) menernaniku. Abu bakar berkata:
Ambillah salah satu kendaran ini wahai Rasulullah SAW -dan
keduanya adalah kendaran yang sering diberi makan oleh Abu
Bakar, yang dia persiapkan unfuk keluar, apabila Rasulullah SAW
telah diizinkan -maka dia pun memberikannya salah satu dari dua
kendaran itu, dia berkata: Ambillah wahai Rasulullah, dan
kendarailah, Nabi berkata: sungguh aku telah mengambilnya
dengan harga, dan adapun [Amir bin Fuhairah] adalah peranakan
dari peranakan Al Azdi, dan dia adalah milik Thufail bin Abdillah
bin Sakhbarah, dan itu adalah Abu Al Harits bin Ath-Thufail, dan
dia adalah saudara seibu Aisyah binti Abu Bakar dan Abdurrahman
bin Abu Bakar, lalu masuk islamlah Amir bin Fuhairah, sedangkan
dia masih menjadi budak bagi mereka, lalu Abu Bakar membelinya
dan memerdekakannya, dan dia bagus keislamannya, tatkala Nabi
dan Abu Bakar keluar, Abu Bakar memiliki sekumpulan kambing
yang kembali pada sore hari ke keluarganya, maka Abu bakar
mengutus Amir bersaman dengan kambing-kambing itu ke Tsaur,
maka Amir bin Fuhairah pergi pada sore hari dengan kambing-
kambing itu menuju ke Rasulullah SAW di gua Tsur, dan ifulah gua
yang disebutkan dalam Al Qur'an, maka dia mengutus pada wakfu
Zhuhur seorang dari Bani Abdi bin Adi, sekutu Quraisy dari Bani
Sahm, kemudian Alu Al Ash Ibn Wa'il; dan orang bani Adi itu
ketika itu masih musyrik, akan tetapi mereka berdua menyeu/anya,
dan dialah penunjuk jalan. ketika malam yang mereka menginap di
-90 Shahih Tarikh Ath-Thabari
gua itu, Abdullah bin Abu Bakar mendatangi keduanya ketika
petang hari untuk mengabarkan perihal kota Makkah, kemudian
tibalah dia pada pagi hari di Makkah, dan Amir pergi bersama
kambing setiap malam, lalu mereka berdua memerah susu,
kemudian merumput pagi-pagi, hingga tiba pagi dan dia telah
berada di tempat gembalan manusia, dan dia tidak diketahui;
sampai ketika telah tenang akan sudrd'sudrd tentang keduanya, dan
dia pun telah mendatangi keduanya bahwa telah didiamkan kabar
tentang keduanya, datanglah dua orang temannya kepada keduanya
dengan dua unta mereka, berangkatlah keduanya dan juga Amir bin
Fuhairah unfuk melayani dan membanfu keduanya, Abu Bakar
memboncengnya dan memberinya duduk di belakang di atas
kendarannya, tidak ada orang lain bersama keduanya safupun
kecuali Amir bin Fuhairah dan orang dari Bani Adi yang menunjuki
keduanya jalan, mereka pun melerruati daerah terendah Makkah,
lalu terlewati hingga sampai di pantai, tempat rendah dari Usfan,
kemudian melaluinya hingga menjauhi jalan setelah melampaui
Qudaid, kemudian melewati Al Kharraz, ten-ls lewat bukit Al
Murrah, kemudian megambil jalan yang disebut Al Mudlajah antara
jalan Amq dan jalan Ar-Rauha', hingga menjumpai jalan Al fuj,
dan meniti jalan yang berair yang disebut Al Ghabir dari sebelah
kanan kendaran, hingga muncul di daerah Ra'mi, kemudian lewat
sampai tiba di Madinah melalui Bani Amr bin Auf sebelum tengah
han.52l2 : 37 5 / 37 6 / 37 7 1
52 Sanadhadits ini shahih, walaupun Urwah telah menyebutkan perkataan sebelum
dia berkata, "Aisyah mengabarkan kepadaku....' Hal ihr shahih, sebagaimana dalam
riwayat Al Bukhari, hanya saja Al Butihari tidak menyebutkan pada akhir hadits
perincian-perincian yang detail akan rute-rute jalan dan narna-nama tempat yang
mereka lewati, melainkan hanya meringkas dalam menyifati jalan hijrah mereka
berdua, seraya berkata, "Berangkatlah bersama keduanya Amir bin Fuhairah dan
seorang penunjuk jalan. Dia membawa mereka meleu/ati jalan pantai."
Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-qp (pembahasan: Keutamaan Kaum
Anshar, 3905), bahwa Aisrch berkata, 'Tidaklah aku mengerti tentang kedua
orangtuaku sedikit pun hingga mereka berdua telah memeluk Islam, dan tidaklah
ShahihTarikhAth-Thabari I 9il
-
terlewati satu hari pun keanali datang kepada kami Rasulullah di dua penghujung siang;
pag dan sore hari....n
kepPadaadaknayuamdismebuustlkiamn-,-N'Saabui krye6uklaryiatu berada di Makkah, maka berkatalah Nabi
hijmh kalian memiliki
aku melihat tempat
phon kurma di antan dw buht dan kduarya merupakan tanah gng tak betpsir."
Oletr karena ihr, berhiirahlah orang yang berhijrah menuju Madinah, dan
kernbalilah kebanyakan orarg Fng telah ke Habaqnh menuju Madinah. Abu Bakar
pun telah mernpersiapkan diri untuk hijnh ke lvladinah, maka berkatalah Rasulullah
kcpadaryra, 'Tunggu dulu. Sungguh, aku berharap agar alar diizinkan (unhrk hijrah).'
Abu Bakar lalu berkata, 'Apakah e'Yngak.a"uAbbeunaBr amkeanrgphuarnapmkaennaihhran-ddeimrini pibuundtra.rnk
bapakku-?" Beliau lalu b€rlmta"
menunggu Rasulullah trirgga bisa menernaninln. Dia mernberi makan dua hewan
kendaraan yang dia miliki densan daurdaun pohon selarna empat bulan.
hnu Syihab bedrata: IJrurah bedrata: Aiqrah Hata, 'Tatkala kami pada suatu hari
sedarg duduk di rurnah rcrhr Bakar, seldtar unkfu Zhuhur, sesi@rang berkata kepada
Abu Bakar, "lni Rasdullah sedang mernakai penuhrp muka unhrk m€n!runar -pada
Abu Bakar, "lbu
u,aku dia tidak biasanp karni- rnaka bqkatalah
bapakl$ menjadi tebusannlB, d€mi Allah, fidaldah dia datang pada saat se,perti ini
kecuali ada ur:usan.' I alu Rasuhrllah, lalu minta idn, dia pun
mengizinkannya, dan masrHah Miau. lalu Nabi berkata kepada Abu Bakar: Suruh
keluar orang-orang di sas'armq berkatalah Abu Bakar: mereka sernua adalah
keluargamu, demi bapaldo+ uahai Bashllah, beliau trerkata: SunggLrh aku telah
diizinkan unh:k keluar. Abu Bakar bcrkata: menemanimu {erni bapakku- unhai
Rasulullah. Rasulullah: Iia- Abu Bakar b€rkata: Ambillah {emi bapakku- uatral
Rasulullah mlah satu dari dua kendaran ini. Rasiullah bersabda, "Dengan harga."
AiEnh Bcrkata: nralo l€nf p.rr merS;iapkannyE dengan sebaik$aik persiapan, dan
kami pun membuafl<an bagi keduar[B malonan buat safar dalam kantong dari kulit.
Asma binti Abu Bakar rnemotorg s€diht dari ikat pinggangnya, lalu mengikat
derrgannya di ujung kantorg lofit terc€hrt, olelt karenarA;a dia dis€but sang p€rnilik
ikat pinggang (dzatm rftr4). Dia (Aistrah) ber*ata: Kemudian Raslullah dan Abu
Bakar menyusrl ke gua di gtnung Ts.n. dia tnggal di sana selarna Ega malam,
rn€nginap bersama kefuaqn Abdrlhh bin Abu Bakar dan dia adalah pemuda, cerdas,
dan cepat faham, mal<a da b€rada bersama
sernalam sunfuk trirgga wakhr
mhur, lalu pada saat pagi bqsama kaum Quraisrl di Makkah seakan-akan orang lrang
trggal di saria, dia tdd( mendengiar srnfu perkara pun lrarg berkaitan akan makar
terhadap keduanp kecuaf akan dia irgat dengian detail sampai dia mendatangi
keduanfia dengan kabar itr lefika tehh tiba gelap, dan Amir bin Fuhdrah budak Abu
Bakar mengenrbah seldorreok kambirg unfult sampai ke ternpat keduanlp, maka
diapun pergi bersarna sddornpok lombing ifu k€fika sore hari sampai fiba wakhr
IqTa', hirEga
tn€rginap dengan m€rniliki air susu - dan ifu adalah susu
kambing 1nrg dihargatkm untrk kedurtrya hingga Amir bin Fuhainh meneriah
gerombolan kambing ifu untuk iahn di akhir nralam, dia melakukan itu seiliap malam
selama tiga malam bertrut-hruf Rasulullah dan Abu Bakar menyeura seorang dari
Bani Ad-Dil, dan dia dari Bani Abdi bin Adi, seorang penuniuk jalan prg telah
pagalarnan (khirdt) 4an l&ffiitlnt
otang !,arg pandai menunjukkan- dan
@ - shahih raritfrAth-Thahari
50. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salarnah
menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ishaq
menceritakan kepadaku, dia berkata: Muhammad bin Abdurrahman
bin Abdullah bin Al Hushain At-Tamimi menceritakan kepadaku,
dia berkata: Urwah bin Zubair menceritakan kepadaku dari Aisyah
(istri Nabi), dia berkata: Rasulullah tidak dihalangi unhrk datang
pada salah satu dari dua ujung siang untuk datang ke rumah Abu
Bakar, baik waktu pagi maupun waktu sore, sampai suafu hari
Rasulullah diizinkan Allah untuk hijrah ke Madinah. Rasulullah
mendatangi kami saat siang yang sangat panas, pada waktu yang
tidak biasa dia datang. Ketika Abu Bakar melihatnya, dia berkata,
"Tidaklah datang Rasulullah SAW pada saat ini kecuali karena
telah mengucapkan sumpah pada keluarga Al Ash bin Wa'il As-Sahmi, dan dia sat itu
berada di alas agama omng-orang kafir Quraisy, maka mereka berdua
mempercayainya, dan menitipkan kedua kendaran mereka kepadanya, dan mengikat
janji kepadanya untuk datang ke gua Tsur - setelah tila malam dengan kedua
kendaran mereka pada pagi yang ketiga, dan bemngkatlah Amir bin Fuhairah dan
penunjuk jalan itu bersama keduanyn, dan dia membawa mereka melewati jalan tepi-
tepi pantai (Fath Al Bari 7 /231-232), dan hadib diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam
Dala 'il An-Nubuwwah secam ringkas dan sedikit (2/32G327 / J 230) dari Aisyah dan
pada akhimya: Dia membawa mereka melewati jalan tepi-tepi pantai dan itu adalah
jalan.... adapun perincian-perincian jalan dan nama-nama tempat yang dilewati oleh
Rasulullah dan Ash-Shiddiq pada hijrah mubarokah, telah disebutkan oleh Ath-Thabari
pada riwayat ini, dan begitu juga diriwaptkan oleh Al Hakim suah.r hadits yang
menyebutkan perincian-perincian hal itu dengan sebagian tambahan-tambahan dari
jalur periwayatan Muhammad bin Ishaq, menceritakan kepadaku Muhammad bin
Ja'far Ibnu Zubair dan Muhammad bin Abdirrahman bin Abdullah bin Husain dari
Urwah bin Zubair dari Aisyah, padanya disebutkan: maka dia pun melewati jalan
terendah dari Makkah dengan keduanya, kemudian melalatinya hingga tiba di
pantai,tempat terendah dari Usfan, kemudian dia meler,uati dataran rendah Amaj, lalu
menjauhi jalan setelah melannti Qudaid, kemudian melewati Hijaz, lalu lewat bukit Al
Miror, lalu leruat Al Haifa,kemudian meler,rnti tsaqif pada malam hari, kemudian
memasuki Shihah pada waktu malam, lalu lewat Mudzhaj, terus sampai ke dalam
daerah Mudzhaj dari Dzil Ghushni, lalu ler,rnt dalam daerah Dzi Kasyr, terus leurat
bukit-bukit, lalu lewat Dzi Salam dari dalam daerah 1nng tertinggi pada waktu malam,
kemudian leurdt AI Qamah,lalu tunrn ke Al A'raj, terus meleurati bukit Al Gha'ir dari
sisi kanan kendarannyra, terus turun ke lembah Ragm, lalu tiba di Quba leunt daerah
Bani Amr bin Auf- dan Adz-Dzahabi berkata: Ini adalah }ndit- shahih atas syarat
Muslim, dan mereka bendua (Bukhari dan Muslim) tidak meriwaptkannya, dan A&-
Dzahabi mendiamkannya, dan hnu Hajar mens/rahi{<annya di Fath Al Bari(7/2381.
-Shahih Tarikh Ath-Thabari 9t
perkara yang penting." Tatkala beliau telah masuk, Abu Bakar
mundur dari ranjangnya, lalu Rasulullah duduk, dan tidak ada di sisi
bapakku seorang gadis kecuali aku dan saudaraku, Asma binti Abu
Bakar. Rasulullah SAW lalu berkata, "Suruhlah keluar orang yang
ada di sistmu." Abu Bakar lalu berkata, 'Wahai Nabi Allah,
keduanya adalah anakku, dan itu tidak mengapa -bapak dan ibuku
jadi tebusanmu!-" Beliau lalu berkata, "Sesungguhnya Allah Azza
wa Jalla telah mengizinlcanfu hijrah" Abu Bakar lalu berkata,
"Menernanimu, wahai Rasulullah." Beliau lalu berkata, "Dia yang
menemanilat"
Demi Allah, aku tidak perrrah melihat seseorang menangis karena
gembira, hingga aku melihat Abu Bakar pada hari itu menangis
karena gernbira.
Abu Bakar lalu bed<ata, \ rahai Nabi Allah, sesungguhryra dua
kendaraan ini telah aku persiapkan unfuk ini."
Mereka lalu men5rcura Abdulhh bin Arqd -orcng dari bani Ad-Dil
bin Bal$, sdangkan ibunlra adalah seomryl wanita dari bani Sahm
bin Amr, seorang sebagai penunjuk. Tidak ada png tahu
-menurut kabd png sampai kepadaku- tentang kabar kepergian
Rasulullah SAW. Adapr.rn Ali bin Abu Thalib rnaka sungguh
Rasulullah 'SAW -yang sampai kabar kepadaku- tdah
mengabarkannya akan kepergiilnq,a, dan beliau menyuruhnya
unfuk menggantilorurln sep€nirggal Miau di Mal*ah sampai dia
menunaikan atas Rasulullah SAW titipan manusia yang berada di
sisi beliau, dan adalah Rasrilullah, tdaklah ada omng di Makkah
lrang takut alon terjadi sesuatu pada hartaryn kecuali dia
menitipkannya di sisi Rasulullah, karena beliau terkerral akan
keiujumn dan amanahqn.
Tatkala Rasulullah SAW telah bersepakat untuk keluar, beliau
mendatangi Abu Bakar bin Abu Quhafah, lalu beliau keluar dari
lubang cahap milik Abu Bakar di atas nrmahngn, kennudian
-1n Shahih Tarikh Ath-Thabarl
mereka berdua menuju ke gua Tsur, gunung di tempat terendah
Makkah, maka mereka berdua memasukinya, dan Abu Bakar
men5ruruh anaknya Abdullah bin Abu Bakar untuk mendengarkan
unfuk mereka berdua apa llang dikatakan manusia tentang
keduanya pada siang harinya, kemudian dia akan datang apabila
telah sampai sore hari dengan kabar hari itu, dan dia menyuruh
Amir bin Fuhairah, budaknya, unfuk mengembala karnbingnya pada
siang hari, kemudian membawanya pada sore hari kepada mereka
berdua di gua. Asma binti Abu Bakar mendatangi keduanya dengan
membawa makanan yang baik untuk keduanya apabila telah tiba
waktu sore, dan Rasulullah SAW tinggal di gua selama tiga hari, dan
Abu Bakar bersamanya, dan mulailah Qurasyi, ketika kehilangan
jejak mereka berdua, memberikan seratus ekor unta bagi bagi orang
yang mengembalikan keduanya kepada mereka, dan Abdullah bin
Abu Bakar tinggal di dekat Quraisy dan senantiasa bersama
mereka, mendengar apa yang mereka rencanakan, dan apa yang
mereka lakukan dalam perkara Rasulullah SAW dan Abu Bakar,
kemudian dia mendatangi keduanya ketika telah tiba sore hari lalu
mengabarkan keduanya tentang kabar hari ifu, dan adapun Amir
bin Fuhairah budak Abu Bakar mengembala di tempat gembalan
penduduk Makkah, dan apabila telah tiba sore hari dia mengiring
kepada mereka berdua kambing milik Abu Bakar, lalu mereka
berdua memerah susu dan menyembelih, dan apabila Abdullah bin
Abu Bakar pergi dari sisi keduanya menuju Makkah, Amir bin
Fuhairah mengikuti jejaknya dengan kambing, hingga itu
menghapus (jejaknya); sampai telah lewat tiga hari, dan manusia
telah tenang akan kabar mereka berdua, datanglah teman mereka
berdua yang mereka sev/a dengan dua unta yang mereka titipkan
kepadanya, dan datanglah fuma binti Abu Bakar membawa bekal
untuk keduanya, dan dia lupa untuk memberinya tali penahan.
Maka tatkala mereka berdua hendak beranjak, dia pun segera
bangkit untuk mengikat kantong bekal itu, temyata kantong itu
-Shahih Tarikh Ath-Thabari 95
tdak memiliki tali penahan, maka dia pun melepas ikat
pin(Eangn!,a, lalu menjadikannya tali penahan, kerrudian
mengikatkanryra dengan itu -dan Asrna binti Abu Bakar dipanggil:
Dzatun-Nithoqain (sang pernilik dua ikat pinggang); karena hal ifu-
tatkah Abu Bakar mendekatkan dm kendamn itu kepada
Rasululhh, dia mendekatkan 1Bng paling baik di antara keduangra,
kenrudian b€rlota kepada beliau: naiklah, bapak dan ibuku meniadi
tebr.rsanmu! Rasulullah SAW berkata: suryguh aku fidak alon
menaih unta yang bulon milikku, dia berkah: Dia telah meniadi
miliknru u,ahai Rasulullah, derri bapakku dan ibuku! Beliau berkata:
Tidak, hpi berapa hurgu png kamu belikan dulu? Dia berkata:
sddan dan s€kian, Miau berkata: Aku mengambikqp dengan harga
s€gifu, dia Hata: Dia telah meniadi mifikmu urahai Rasulullah,
mereka naik lalu kangkat, dan Abu Bakar
mernboncerrg Amir bin Fuhairah, budaknp, di belakangnln !,ang
akan mdalBni keduanya di ialan.s8 122377/378/3791
!ts &nd hadits ini dln'if, mrrnn hadiE ini drahih s€bagatonana telah l€ilrat
td*ullm pada hadits yang lahr (70). Disebudon, "Dan mulailah Quraislr, kdika
ke}rihnsan iqak rn€relo berdua, merrberikan seratrs ekor unta bagi orang yang
mqgmbatkan keduaqn k€pada merel<a.n Ifu ada pada Al hkhari (pernbalrasan:
Kqrtarnan lh.un Anshar, 3906) dengan bentrk lain dart hadiS tsrraq3h trin
Ja'qBml, dia b€dota, lPara utrsan aumi+, mendabrgi kami, menidikan turtrk
Rasulullah dar Abu Bakar bapran bagi sefiap orarg dari merdra berdua bagi orarg
Snrg rnemh.uuhmlp atau mernwannya....n
Al Haftfi bedtata: Perkataann:n Gayamn bagi s€fiap orang) yaitr scratrs dror
unta, dan a$erretas lag[ tral ihr oldr l&bah dan Strath Urn Kaisan pada rtualpt
Iteduanlp dad Az-afiri dan pada hadlts Asma bint Abu Bakar pada Allr'Thabrard:
(Keluarhtr Araisy ketika merd<a kehilangan ppk merdra berrdua dan pencarian
mereka b€$dua dan menldikan bayaran akan-Nabi serafus ehor unta ....A1 l-ladits).
AffFThabad lranya men@ut}an secara sekilas iafu kisah [Umrrm Ma'badl d sda-
sela peryebutanqn unh.rk qpir yrarg disebutkan oleh kebarrypkan orarg, diarrtararla:
Altrah, kbb nansi4 manbalas dazgan daik+ailr balaa n-I,t1p.
Dua orang ternan prg menernpa.ti kqnah Ummu lvla'bad
Karni tehh m€r!/€bu*an riwayat ini (71)dalam ktab Adh-Dha'if-
Para atth siratr dan walrhr peperangan menyebutkan batura Miau dan sahabaqra
Ash^Shkldh tnggat di kemah yang dis€but (kernah Ummu Ma'bad) pada sat
hiirah, dan hmhrryra, batrun dia (Ummu Ma'bad) meminta uda.r Nabi
karena tdak bisa mernbari rnakan keduanya karena tidak adanf rnakanan di
-96 Shfift Tarikh Ath-Thabari
51. Abu Ja'far berkata, "Penunjuk jalan Rasulullah SAW, dan Abu
Bakar tiba di Quba dan membawa mereka kepada bani Amr bin
rumahnya, dan dia Cuma memiliki seekor kambing tidak mengeluarkan susu karena
kurus, maka Nabi -semoga shalawat dan salam atasnya- mengusp kantong kelenjar
susu kambing tersebut dengan tangannya yang mulia, lalu memerah susu di bejana,
dan semua orang minum dari bejana tersebut- dan hadits ini diriwayatkan oleh Ath-
Thabrani di Al Kabir(4/65), dan Al Haibami berkata dalam Majma'Az-Zaunid(6/59l:
Dan pada sanadnya sekelompok orang yang aku tidak mengenal mereka.
Ibnu Sa'id berkata dari jalur periwayatan Abdul Malik bin Wahb Al Madzhaji,
seorang pendusta (Ath-Thabaqat 7 /2301.
hnu Sa5nyid An-Nas meriwayatkannya (Kitab Uytn Al Atsar, l/1,88l1, dan padanya
terdapat orang yang muttaham (tertuduh), yaitu -Al Kadiimi- dan jalan-jalan hadits ini
lemah.
AlBazzar meriwayatkan dari hadits Qais bin Nu'man As-Sukuni (seorang sahabat),
dia berkata, "Ketika Rasulullah dan Abu Bakar berangkat dengan sembunyi-sembunyi,
mereka berdua datang ke Abu Ma'bad, lalu berkata, 'Demi Allah, kami tidak memiliki
seekor kambing pun, dan jika dia berkehendak kepada kami menyuguhkan yang lagi
hamil, maka tidak tersisa bagi kami susu, maka Rasulullah berkata -saya kira-: mana
kambing itu? Maka didatangkanlah. Lalu Rasulullah berdoa keberkahan unhrk kambing
itu, kemudian beliau memerah susu di suatu tempat, lalu mengalirlah unfuknya (susu),
kemudian mereka semua minum, maka berkatalah orang ifu: engkaukah yang dikira
Quraisy bahwa kamu adalah Shobi' (membawa ajaran baru), beliau berkata'
Sesungguhnya ihrlah yang mereka katakan.
Dia berkata: Aku bersaksi bahwa engkau datang dengan kebenaran. Kemudian dia
berkata lagi: bolehkah aku mengikutimu? Beliau berkata: Tidak, sampai kamu
mendengar bahwa kami telah murang/Ber1aya, maka diapun mengikuti (agama) beliau
nanti. (Kasyf Al Astar2/301,/hadits 17zE), dan Al Haitsami mengisyaratkan ke riwayat
N Bazzar ini, dengan berkata (Majma' ,42-hvn'id, 6/58)z Diriwayatkan oleh Al
Bazzar, dan para perawinya adalah perawi shahih. Akan tetapi N Bazzar melihat
dalam riwayat shahabat ini menyelisihi sisa riwayat-riwayat hadits Ummu Ma'bad, dia
berkata: Kami tidak mengetahui bahwa Qais meriwayatkan dari Nabi kecuali ini, dan
kami tidak mengetahuinya dengan lafazh ini kecuali darinya, dan dia menyelisihi
seluruh hadits tentang kisah Ummu Ma'bad. Akan tetapi ini diceritakan oleh Ubaid bin
Iyad.
Al Hafizh berkata, "Ath-Thabrani meriwayatkannya dari hadits Qais bin Nu'man
dengan sanad shahih, serta bentuk yang sempuma."(Al ljabah5/506).
Kami tidak ingin memperpanjang penyebutan kisah Ummu Ma'bad dan riwapt-
riwayatnya, karena Ath-Thabari hanya menyebutkannya secara sekilas, sebagaimana
telah kami sebutkan, dan kami bermaksud mentahqiq apa yang disebutkan oleh Ath-
Thabari dari riwayat-riwayat itu.
Barangsiapa ingin lebih memerinci sisa riwayat-riwayat tentang kisah Ummu
Ma'bad lainnya, maka hendaknya kembali ke hrlisan ahli tarihh, AI Umari, tentang
kisah ini dan riwayat-riwayakrya yang ada perkataan atau pendapat tentangnya - maka
hal itu tidak menegakkan hujjah terhadapnya (Shahih As-Sirah t/212-2L5).
-Shahih Tarik'h Ath-Thabari 97
Auf tanggal 3 Rabi'ul Awwal, hari Senin saat dhuha (pagi hari)
sernakin panas dan matahari hampir berada di tengah-tengah pada
siang hari."54 [2:38U
52. hnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ishaq
menceritakan kepada kami, dh berkata: Muhammad bin Ja'far bin
Az-Zubar menceritakan kepada kami dari Urwah bin Az-Zubair,
'Beberapa
dari Abdurrahman bin Uu,aim bin Sa'idah, dia berkata,
sahabat Rasulullah SAW dari kaumku menceritakan kepadaku,
mereka berkata: K€fil<a kami mend€ngar kepergian Rasulullah SAW
dari Makkah dan menanti-nanti kedatangannya, kami keluar seusai
(setelah) shalat Subuh m€nuiu tanah lapang menanti Rasulullah
SAW.
sc Atr-ttraUart mer6ph.don p€dataan ffi tarpa sanad lraifu dithat dari dua sisi:
SIil FAna gblrlh ftUr perlataarrrlB "I 'lu pernrrjuk plan mereka
membawa merda lrcpada barf &rr btoi fuf."
Quba dan
Tdah l€rni tunidon (seUtor| balru,a p€dotaan ihr menpalan badan
dari hadib yang dirtualatkan ol€h Al Hakirn dahn Al Mffik (3/8). D bagian aldfrn!,a
disehrdran, "l-ah dla merdahrgi Q.0a dan menaap GnSaD di bani Amr bin A.il."
Al l-Iahm b€*a@ "tladlB fr dnlil, bcrdmrlon perqpntan yang dt€taplon ol€tr
I{rls&rr Tapi, Al Bidrari dan Musen $ak metutqndaqn serta trak dikornenhrt oleh
AdaDzahabf,."
Menunrt lorni, hadts ini b€rel ddi ,ah.r p€liwq,latan hnu Isfraq. Dla tda]t
hadiE ini dergan shglntffiUm(t&h rnenceriahn k€pada karni). Jadi,
sanadhadb trnl;osd/n
# kdua B€rasal dad tunlBt AttrTh*ai
Dernikian pula hru ffiq,am lflr-Mt AdUafufiaala 2/l!fi1,
wa b@han (menggunakan sl@at b@Tari(tdah sarnpa kepadaku).
Al€n t€tapi, Al fuldati (glahil, Al fuldrai, pernbatrmn Ko.rtamaan ArE*rar, no.
wa3906) rnerlwa5atkanr6;a dad Uruah btor A?2.6ato
,za'nua,ldari hadb yang parfirg.
Di dalamrrya disebutkan, "Setringa dh merr$aua drggatr mereka d bani Arnr bin Aril
pada Hari S€nin, bulan Rahri Aruml."
hru Haftu b€lkata rn€rgprn€rdarirya, "Li gnrg dapat dpercaf blmhill." lFat Al
k47nMl.
AfltThabrani (Al Mu'izm Al lhbiti 7/l7zt nr€rtq/adcnq/a dad fuhim bin Ad RA
da Hata, "Radullah SAW tba d ltlad[rnh pada Hari S€nirt 12 Rabi'd Au,wal, dan
rn€n€tap GnSSaD di lvladinah sdanra s€phrh tatrurr
Al Haibarni (Maim',4rhta'i4 6/631b€doq "Hadib ini diriwayraflran oleh Atr-
WhThab,rani, dan para periwaptSp
-98 Shahih Tariffir Ath-Thabari
Demi Allah, kami terus menanti beliau hingga panas matahari
menyengat kami; apabila kami tidak mendapati (awan) yang
menaungi kami maka kami pulang ke rumah-rumah kami untuk
berteduh dari panasnya matahari. Waktu ifu cuaca sangat panas.
Pada hari kedatangan Rasulullah SAW, kami duduk beristirahat (di
rumah-rumah kami) seperti yang biasa kami lakukan, karena saat
itu tidak ada awan yang menaungi kami, sehingga panas matahari
menyengat tubuh kami. Rasulullah SAW lalu datang saat kami
berada di rumah-rumah kami, dan orang yang pertama kali melihat
beliau adalah salah seorang dari Yahudi. Sebelumnya dia melihat
apa yang kami lakukan (gerakgerik kami) yang sedang menanti
kedatangan Rasulullah SAW, maka dia berteriak dengan suara
keras, "Wahai bani Qailah! Inilah kakek kalian yang kalian tunggu-
funggu, dia telah datang." Kami pun keluar untuk menyongsong
kedatangan Rasulullah SAW yang saat itu sedang berteduh di
bawah pohon kurma bersama Abu Bakar yang sebaya dengan
beliau. Saat itu kebanyakan dari mereka belum pemah melihat
Rasulullah sebelumnya. Orang-orang bergerombol di sekeliling
beliau. Kami tidak mengetahui (mengenal) mana Rasulullah dan
mana Abu Bakar, sampai tatkala panas matahari mengenai
Rasulullah SAW, Abu Bakar segera berdiri dan memayungr beliau
dengan mantelnya, dan pada saat ifulah kami mengetahui beliau.ss
12:38\/3821
55 Sanadnya dhalf-Padohal, hadits irn shahih.
Al Bulrfiari meriwayatkannya dalan Shahil>nyra (63, l<fiab Manaqib Al Anshar, no.
3906) dari Urwah bin Az-Zubair serara murcal, disebutkan di dalamnya, "Tatkala
orang-orang Muslim di Madinah mendengar kabar tentang kepergian Rasulullah SAW
dari Makkah, maka setiap pagi mereka keluar menuju tanah lapang menunggu
kedatangan beliau. Lalu mereka pulang ketika panas matahari menyengat pada tengah
(siang) hari. Suatu hari ketika mereka sedang pulang setelah menunggu sekian lama
dan ketika mereka sudah masuk ke rumah masing-masing, ada seorang Yahudi yang
naik ke atas benteng mereka untuk suatu keperluan. Saat itu dia melihat Rasulullah
SAW dan para sahabahya membenfuk titik putih yang kabur karena fatamorgana.
Lalu dia tidak kuasa menahah diri untuk berteriak dengan suara nyaring (keras),
"Wahai semua orang Arab, itulah kakek kalian yang kalian tunggu-tunggu." Seketika
-Shahih TarikhAth-Tft$sfi 99
ihr orang-orang muslim menghampiri senjatanya. [-alu mereka menyongsong
kedatangan Rasulullah SAW. Beliau berialan bersama mereka hingga berhenti di bani
Amr bin Auf. Hal ini teriadi pada hari Senin bulan Rabiul Awwal. Abu Bakar berdiri,
sementara beliau hanya duduk sambil diam. Orang-omng Anshar yang belum pemah
melihat Rasulullah mengira bahwa beliau adalah Abu Bakat yang berdiri itu. Tatkala
panas matahari mengenai beliau, Abu Bakar segera metna! 1ngi beliau dergan
mantelnya. Saat ihrlah mereka baru tahu Rasulullah SAW."
Al Hafizh berkata setelah mengomentari anadt'wayat Al Bukhari ini, "Perkataan
(lbnu Syihab berkata: Urwah bin Az-Zubair mengabarkan kepadaku, bahwa Rasulullah
SAW bertemu dengan Az-7-tbatr pada rombongan ihr/ bersambung kepada hnu
Syihab dengan sanadyarg telah disebutkan sebelumnln."
AI Hakim meriwayatkannSn serrdirian dari frrlur periwayatan lain dari Yahya bin
Bukair dengan sanad tqsr*rut. Sernentara Al Isma'ili tidak meng-rbtrl/ralnya sama
sekali, dan benfuk sanadnya mural.
Akan tetapi, Al Haldm ir.rga mernausrlnlkannya dari ]alur periwaylatan Ma'mar,
dari Az-Zuhri, dia berkata, 'Urwah mengabarkan kepadaku, bahwa dia mendengar Az-
Zubair dengan sanadnya." (Fath Al hd,7nBl.
Menurut kami, hadits Al Haldm Snng dituniu!.kan oleh hnu Hajar menceribkan
asal hsah, sebagaimana disebutkan dalan Al Musbdmk (s/Ll) dari Az-Zului, dia
Mata, "Urwah bin Az-Zubair mengabarkan kepadalar bahrln dia mendergar Az-
Z,rbair menceritakan bahwa dia berterrm rombongan kaum muslim; mereka adalah
para pedagang Spm yang kernbali dari Makkah, mereka
Rasul.rllah
SAW dan Abu Bakar dengan l{ain ptdih kdika mereka mendengar kepergian mereka
dari Makkah. Tatkala kaum mr.rslim di Ivladirnh
kepergian Rasulullah SAW
dari l'{akkah, maka seiliap pagi mere}a keh.rar menuiu tanah lapang menunggu
kedahngan beliau sampai panas matahali merryrengat mereka. lalu suafu hari ketka
mereka sedang pulang, setelah m€nunggu sekian lama, dan ketika mereka sudah
masuk ke rurnah masing-nrasing, da seorang Yahudi yang naik ke atas benteng
mereka untuk srah.r keperluan. Saat itu dia mdihat Rasulullah SAW dan para
sahabahrya membentuk titk putih yang kabur kar€na fatamorgarn. Dia pun tak kuasa
m€nahan diri untuk berteriak dengan sran rpring (keras), "Wahai semua orang Arab,
ihrlah teman kalian yarg kalian hnggu-tnggu." S€kefika itu orang-orang mr.stim
mengambil senjataq;a, lalu menyongsorg kedatangan Razulullah SAW di tanah lapang
ihr.
Al Hakim Hata, "Rirrnlat'un shahih berdasarkan p€ryamta4 yarg ditetapkan
oleh Al Bukhari dan Muslim, tapi mereka fdak meriwayatkannya. Hadib ini disepakaE
oleh Adz-Dzahabi."
Hadits ini mernpurnTai riwaSrat lain Fng hyak (bisa) diiadilGn sebagai syahid
(p€nguaQ baginp, yaitu apa 1larg dituniuklcn (disebudtan) oletr AI Haitsami dalam
lthib Majma' Az-hrn'id (6/6041), dia b€rlota, "Hadits ini dirirarayratkan oleh Al
Bazar, dan dalam sarndnya terdapat seorang p€riun!,at bernama Abdullah bin fulam
lnng dinilai shahih oleh hnu Hibban dan hinn1,ra, serta dinilai dhalf oleh hnu Ma'in
dan yang lain."
Menurut kami, kesimpularurya adalah, hadib png diriwaptkan oleh Ath-Thabari
tentarg kisah penantian penduduk Madinah atas kedatangan Rasulullah SAW adalah
shahih li ghainhibhahih karena diloatkan oleh hadits shahihlainnyal. "
1(x) Shahih TarikhAth-Thabari
-
53. Nabi SAW menetap di Quba pada bani Amr bin Auf pada hari
Senin, Selasa, Flabu, dan Kamis. Kami membangun masjid mereka.
Allah Azza wa Jalla lalu mengeluarkannya dari tengah-tengah
mereka hari Jum'at. Sementara ifu, bani Amr bin Auf mengatakan
bahwa beliau tinggal bersama mereka lebih dari itu.
Sebagian dari mereka berkata, "Sesungguhnya beliau menetap di
Quba lebih dari dari sepuluh hari."56 [2:383]
56 Di sini Ath-Thabari menceritakan tentang lamanya beliau menetap (singgah) di
bani Amr bin Auf di Quba. Dia menyebutkan (mengutip beberapa pendapat),
diantaranya: Pendapat yang mengatakan bahwa beliau menetap (Unggal) bersama
mereka selama tiga hari, kemudian beliau pergi meninggalkan mereka pada hari
keempat.
Pendapat lainnya -yang dinisbatkan kepada bani Amr bin Auf- mengatakan
bahwa beliau menetap bersama mereka lebih dari tiga hari.
Pendapat lain membatasi (menentukan) lamanya beliau tinggal bersama mereka,
yaitu lebih dari sepuluh hari.
Ath-Thabari menceritakan pendapat tentang hal itu tanpa sanad. Demrkian juga
Ibnu Ishaq yang menceritakan pendapat yang sama tentang hal itu lanpa sanad,
melainkan hanya menceritakan selain pendapat yrang ketiga. (As-Simh An-Nabawiltyah,
karya hnu Hisyam, 2/759)
hnu Hajar telah menghimpun semua pendapat para ahli sejarah peperangan
tentang penentuan wakhr lamanya beliau menetap di bani Amr bin Auf saat
menjelaskan hadits mursal Urwah. (Fath Al Ban,7/244). Beliau berkata, "Termasuk
juga dengan sanad hnu Hibban men-jazmkan (tidak menggunakan dikatakan) bahwa
dia berkata, 'Beliau menetap (tinggal) di bani Amr bin Auf hari Selasa, Rabu, dan
Kamis) Maksudnya, pada hari jumat beliau pergi meninggalkan mereka. Sepertinya dia
tidak menghitung hari kepergian beliau (dari mereka). Demikian juga menurut Musa bin
Uqbah, yaihr bahwa beliau tinggal bersama mereka selama tiga hari. Juga sepertinya
dia tidak menghitung hari masuk dan hari kepergian beliau. Dan diriwayatkan oleh
beberapa omng dari Bani Amr bin Auf, bahwa beliau menetap (tinggal) bersama
mereka selama 22 han. Sebagaimana diceritakan oleh Az-Zubair bin Bakkar. Dan di
dalam riwayat mursalnya Urwah terdapat makna yang hampir sama dengannya,
sebagaimana yang akan diceritakan setelah ini. Kemudian beliau mengomentari
perkataan Uru/ah bin Az-Zubair di dalam hadits itu sendiri (yaitu no. 3905, kitab
Manaqib Al Ansha) beliau berkata, "D dalam hadits Anas yang akan datang pada bab
berikutnya disebutkan bahwa beliau menetap bersama mereka selama sepuluh malam.
Sebelumnya aku telah menyebutkan riwayat yang menyelisihinya." Kemudian hnu
Hajar mengomentarinya seraya berkata, 'Musa bin Uqbah berkata, dari hnu Syihab
Beliau tinggal bersama mereka selama tiga hari. Dia berkata, Ibnu Syihab
meriwayatkan dai. Mujamma'bin Haritsah bahwa beliau tinggal bersama mereka
selama dua puluh dua malam. hnu Ishaq berkata, "Beliau tinggal selama lima hari."
Shahih Tarikh Ath-Thabari 101
-
54. Muhammad bin Ismail menceritakan kepadaku, dia berkata: Amr
bin Utsman Al HirrLshi menceritakan kepada karni, dia berkata:
Ayahku menceritakan kepada kami, Muharnmad bin Muslim Ath-
Thaifi menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar, dia berkata,
"Rasulullah h[mh (ke l"Iadinah) sepuluh hari setelah beliau diizinlon
(Allah) unhrk pergi m€ninggalkan rumah."S7 I2:Wl
55. Abu Ja'far berkata: yang hinnln berkata, "Bahkan setelah diangkat
menjadi nabi, beliau menetap di Mald€h selama 13 tahun."
Sedangkan Banu Amr bin A.il mer;Fr{Bap tneneatakan) bahr,ra beliau tinggal dalam
walrtr.r lebih dad itu." (FathAlhriTnAl
Menumtlm, (Al Haftzh), 'An6 d sffi hkanlah dart bani Amr bin Auf, karena bant
Amr bin Auf b€rasal dari (lobiht| Ar.s, sernentara Anas b€rasal dad kabilah Khazni.
Apa png telah aku s€tudon itu tehh pcE, maka ituhh Fng paling utama dan paling
baik untuk diterima daripada ng hiffrlp.'
Adz-Dzahabi telah mernrryatlon s€hrafr hadib dari phr periwalntan Atra bin
Ubman Al Khurasani, dari qnlnrlB, dari lkrimatr, dari hnu Abbas, dengan redalcsi
(redalsi hadib), "[alu bdiau storgah d barf Amr bin Auf sdarna tiga malam." lTadlclt
Al ldan / As-Sinh tu>Itlabwiylph 3V$-
Menurut kami, nSanad hafits ffi ilntr Da nsiuratadran bebempa hadllb mnlar
dari jalur periwayatan Ut$nan btoi Aftra Al l$urasani, dari ayahnp. lv4dh-Dhu'afa, o
155).',
Mnslim dan Ad-Daraqr.dfut berlffi, 'Dia perirm4Bt yg dln'if"
An-Nasa'i Hata, "Dia hrlon pqiwatEt Wh.' lTaffib Al lhnml, 19/444/ c'
4446l..
Menurut kami, 'Hadits Anas ywg dituSulkan oleh AI Haftzh tentang penenhran
hmanya Rasuhrllah SAW tnggd di bild Amr bin At', lebih lorat dari sisi sanad.dan
l&ih shahihdari aspeh (si$) birqta.'
Al Bukhari meriwayatkan hadib terseht dahn ktab Snhilrl;np(ltiab lu{anqtb Al
.4l7sha4 no. 3932) dengan redaksi, 'K€fika Rasrhihh SAW Uba di Madinah, beliau
singgah di dataran Unggi lvladimh s€hnh perkampunsan ynng mereka kenal sebagai
suku Amru bin Auf. Anas b€*atL ts€ffall tngsal sdarna ernpat belas malam.'."
Menurut kami, ini menrpakan nash png slndh lidasl tentang panentwn rnktu
larnarya beliau tirggal di barn Amr bh ALil t€rsebut. Inilah pendapat yarg pding loat.
Abu Ja'far berkatao "Uama salaf berbeda pendapat tentang walrtn (masa)
persinggahan Rasulullah SAW d barf Amr bin Ar.f setelah Miau diangkat menjadi
nabi. Sebagian dari mereka ffitq tarnanp urakfu (rnasa) persinggahan beliau di
bani Amr bin Ar.il hingga betau trifah ke Madiruh adalah s€.puluh talun'. Dia
menyebutkan (riwayat) orang yarrg mengatakan hal itu (orang yang berpendapat
demikian). "
57 Sanadnya hasan
lro2 I - shahihraildrAdrTh&ri
Orang yang mengatakan hal itu menyebutkan beberapa riwayat
diantaranya:
Ibnu Al Mutsanna menceritakan kepada kami, dia berkata: Hajjaj
-bin Al Minhal menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad
yaifu lbnu Salamah- menceritakan kepada kami dari Abu Jamrah,
dari lbnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW menetap di Makkah
selama 13 tahun ketika diturunkannya wahyu kepada beliau."S8
12:3841
56. Muhammad bin Khalaf menceritakan kepadaku, dia berkata: Adam
menceritakan kepada kami, dia berkata: Hammad bin Salamah
menceritakan kepada kami, Abu Jammh Adh-Dhuba'i
menceritakan kepada kami dari Ibnu Abbas, dia berkata,
"Rasulullah SAW diutus (menjadi nabi) pada usia 40 tahun,se dan
menetap di Mal.,kah selama 13 tahun." l2;384l
57. Muhammad bin Ma'mar menceritakan kepadaku, dia berkata: Rauh
menceritakan kepada kami, dia berkata: Zakaia bin Ishaq
menceritakan kepada kami, dia berkata: Amr bin Dinar
menceritakan kepada kami dari Ibnu Abbas, dia berkata,
"Rasulullah SAW menetap di Makkah selama 13 tahun."60 [2:385]
58. Ubaid bin Muhammad Al Warraq menceritakan kepadaku, dia
berkata: Rauh menceritakan kepada kami, dia berkata: Hisyam
menceritakan kepada kami, dia berkata: Ikrimah menceritakan
kepada kami dari Ibnu Abbas, dia berkata: Muhammad diutus
menjadi nabi pada usia 40 tahun. Beliau menetap di Makkah
58 Sanadnya shahih.
Akan kami bicamkan (bahas) setelah riwayrat no. 57.
59 Sanadnya shahih.
60 Sanadnya shahih.
HR. Al Bukhari, dari Rauh dengan sanadnya (Ktab Manaqib Al Anshar, no. 3903)
dan Muslim (4/7826, no. 177 /2351) dengan tambahan, "dan beliau wafat dalam usia
63 tahun".
Shahih Tarikh Ath-Thalbari 103
-
selama 13 tahun (rrnktu, selama) difurunkan wahyu kepadanya.
Kemudian beliau diperintahkan untuk berhijrah. "6t [2' 385]
59. Sebagian dari mereka berkata, "Beliau menetap di Makkah selama
15 tahun."
Orang yang merrgatakan dernikian menyebutkan beberapa riwayat,
yaitu:
Al Harits menceritakan itu dari Ibnu Sa'ad, dari Muharnrnad bin
Umar, dari lbmhim bin Isrnail, dari Daud bin Al Hushain, dari
Ilaimah, dari hnu Abbas, dia berirytishad (berdalil) dengan bait EEir
ini, yang
p€rkataan Abu Qais bin Shirmah bin Abu
Anas, hanya saia dia menyenandungkan qpir,
'Dia tinggal bqsnn brya Quraiey selana 15 bhun.
Dia selalu kepda tqran gng jauh.62
12:3861
60- Muhammad bin Isrnail menceritakan kepadalar, dia berlota: Sa'id
bin Abu fvlartarn menceritalon kepadalm, Abdurrahrnan bin
Abdullah bin Abdul Hakam menceritakan kepadaku, ayahku
menceritakan keeada kami, mereka sqnua berkata: Abdul Adz bin
Abu Hazim marc€ritakan keeada kami, dia berkata: Abu Flazim
menceritakan k"pada l€rni dari Sahl bin Sa'ad, dia berltata,
"Omng-orang (para sahaba$ tdak tepat menghihms hunl
hiid!/ah); frlakhh merd<a menghitung p€nanggalan
bulan mulai dari diutusryla bdiau SAW atau uahtrya beliau SAW.
5l sanadnya ilahih.
HR- Al Bukhari, dari Rauh, dengan sanadnta (no. 3902), dan dia menarnbahkan,
"maka beliau berhijrah sepuluh tahun dan rrafat dalam r.rsia 63 tahun."
62 Srirrrdmya dha'if.
fIR. Muslim (4/21327, no. 123) dari hnu Atrbas dari falur periwayatan Ammar bin
Abu Ammar. Sementara (dan) hnu Haftr lebih
riwapt Al Bukhari dalam
lrorbrb Shahil>nya (hadib no 3851) dari riwaft Muslim (15 tahun).
-loil Shahih Tarikh Ath-Thabari
Tidaklah mereka menghitung penanggalan melainkan dari waktu
kedatangan beliau di Madinah ."63 123891
61. Muhammad bin Ismail menceritakan kepadaku, dia berkata: Sa'id
bin Abu Maryam menceritakan kepada kami, dia berkata: Ya'qub
bin Ishaq menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin
Muslim menceritakan kepadaku dari Amr bin Dinar, dari AMullah
bin Abbas, dia berkata, "Penanggalan tersebut dimulai dari tahun
kedatangan Rasulullah ke Madinah, dan pada tahun itu Abdullah bin
Az-Zub air dilahirkan. " 64 12 3891
62. Abdunahman bin Abdullah bin Abdul Hakam menceritakan
kepadaku, dia berkata: Ya'qub bin Ishaq bin Abu Abbad
menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Muslim
Ath-Thaifi menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Ibnu
Abbas, dia berkata, "Penanggalan itu dimulai sejak kedatangan Nabi
SAW ke Madinah. lalu dia menyebutkan halyang sama."65 l2:39O)
63 Sanadnya shahih.
Al Bukhari meriwayatkannya dari Sahl bin Sa'ad, dengan redaksi, "Tidaklah para
sahabat menghihrng penanggalan bulan mulai dari diutusnya Nabi atau wafat beliau.
Tidaklah mereka menghitung penanggalan melainkan dari waktu kedatangan beliau di
Madinah. " (Manaqib Al Anshar,no. 3934).
54 Sanadnya .6asan
Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Al Hakim dari jalur periwayatan Sa'id bin Abu
Maryam, dari Muhammad bin Muslim, dari Amr bin Dinar, dari Ibnu Abbas (.4/
Musbdrak,3/L3).
Al Hakim berkata, "Hadib ni shahih berdasarkan perqpratan yang ditetapkan
Muslim. Tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya."
Hadits ini disehrjui oleh Adz-Dzahabi dalam l,itarb Taril<lnrya(2/133).
HR. Al Bukhari (no. 3934) dari hadits Sahl bin Sa'ad; Ath-Thaban (2/L34); Al
Hakim (3,213) dari hadib Abdullah bin Abbas. Dia menilainya shahih. Disetuiui oleh
Adz-Dzahabi, seperti yang disebutkan sebelumnya.
Kita akan kembali ke masalah ini setelah rwnyat L42.
6s Sanadnya shahih.
Hadits ini shahih, seperti disampaikan sebelumnl,ra.
Ta'liq lerhadap hadits (821-91): hnu Hajar juga menyebutkan sebagian riwayat ini
dalam Fath Al Bari, kemudian dia berkata, "Kami mengambil faedah dari kumpulan
atsar ini, bahwa yang mengisyaratkan kepada (bulan) Muharram adalah Umar,
Utsman, dan Ali." (Fath Al Bari,7/2691.
-Shahih Tarikh Ath-Thabari 105
63. hnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada karni dari Ibnu Ishaq, dari Az-Zuhri, dia
berkata: Rasulullah SAW datang ke Madinah pada hari Senin
tanggal dua bdas (mahm telah berlalu dari) Rabi'ul Arwr,,val.
Abu Ja'far berkata, 'Apabila unrsan kaum mr.rslim ihr
sebagairnana yang tdah aku idaslon, sekalipr-rn dihitung dari
hijmhqn rnbi (ke irdadinah), rnalo
perhitungan mereka
atas penanggalan ihr dilakukan dtra bulan beberapa hari (yaitu 12
hari) sebdum Nabi SAW ke Madinah, karena awal
tahun adalah bulan Muharram. Kedatangan Nabi SAW ke Madinah
setelah b€rlahnya tahun Fng tdah disebutkan, dan penanggalan itu
tidak ditentukan dari uraldu
(ke Madinah), tetapi dari
awal tahun i6r."65 [2:3931
hrm l(abto b€rlob, 'Pra sah*at RA tdah s€pakat pada hhun 16, dan menunrt
s€bagian pena+at, pada tah.ur 17 atau 18, sernasa pernerintatan Al Umarlph, unfult
merfdilon (penarggalan bhd tu sfik
Btutnh wAnlVfulaslru}- dmiai hifahqra nabi (ke tUaairntr). ?al
hnu Katdr b€rkafta, 'I(ari tdah menlr€hdon baSan ini dengan menjelaskan
sanadsanadnya dan jahrrifrr periuatptanrlp dalam Slmh (perralanan) Al Urnarlyah.
lralsudny4 mereka mentsdkan
Islam tahun hijrgh dan mereka
menjadikan auralntp dari Al Muharram kdasarkan pendapat ynng populer dari
mereka, yaitr pendapat lumtnr pra llrnarrn- W Bldapl, ua An-Nilqph, 3/2051.
6 Sanadnf dln'tlt P*}lrlhdib irf dat k.
Sebelumnla @h disehdon batrun AffFThabrani meriurayatkan hadits ini dalam
lljilab Mu'ftm Al l{abt, ll7 /17 Zl -
Al Haitsami rn€dhi batrura para p€riu,alpt hadits ini biph. (Ibkjma'Az-htn'id,
6/631.
lB-l - shdrh TarildrArhThtui
KISAH TENTANG KEIADI,AN-KEIADI,AN PADA AWAL
TAHUN HUBIYAH
64. Abu Ja'far berkata: Telah kami sebutkan waktu kedatangan Nabi ke
Madinah, tempat persinggahan, siapa yang disinggahinya, lama
beliau tinggal di tempat ifu, dan berita tentang kepergiannya dari
Madinah. Sekarang kami akan menyebutkan kisah tentang beliau
pada tahun kedatangannya ke Madinah, yaitu tahun pertama
Hijrah, diantaranya: Nabi mengumpulkan para sahabatnya di hari
kepergiannya dari Quba; hari kepergian beliau adalah hari Jum'at,
beliau pergi menuju Madinah. lalu tiba waktu shalat, beliau pun
melaksanakan shalat Jum'at di tempat bani Salim bin Auf, di
sebuah lembah milik mereka. Sekarang tempat itu dijadikan masjid
menurut informasi yang sampai kepadaku. Hari Jum'at itu adalah
shalat Jum'at pertama kali dilaksanakan Rasulullah SAW di dalam
Islam. Pada hari Jum'at tersebut beliau bepkhutbah, gang
merupakan I'hutbah pertama kali yang beliau lakukan di Madinah,
menurut satu pendapaL67 12:3941
67 Ath-thabari menyebutkan perkataan ini tanpa stnd. ftlnu Hisyam juga
meriwayatkannya dari hnu Ishaq dengan menggunakan shighat ballaghani (telah
sampai kepadaku) dengan perbedaan redaksi (redakst)nya. (As^1inh An-Nabawily;ah,
2/Ls9l.
-Shahih Tuikh Ath-Thabari W7ir1
KHUTBAH JUM'AT RASULULI.AH YANG PERTAI\,IA
KALI DI MADINAH
65. Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepadaku, dia berkata: hnu
Wahab menceritalon kepada kami, dia berkata: Sa'id bin
AMunahman Al Jurnahi menceritakan kepada kami, bahwa telah
sampai kepadanya tentang khutbah Rasulullah SAW pada waktu
shalat Jum'at lrang p€rtarna kali beltu laksanakan di Madinah di
tempat bani Salim bin Auf. Isi khulbahqn pitu:
"segala puji bagi Allah, aku memuji-Nln, mernohon pertolongan,
arnpunan, dan petwfuk k€eada-N/a. Alru mengimani-Nya serta
Udak m€ngingkari-I\tp, dan aku mernusuhi orang !,ang
mengingkari-It a. Al*r bersalrsi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disernbah kecuali Alhh yang tiada sekutu bagi-Nya. Aku juga
haksi bahwa Mutnmrnad adalah hamba dan rasul-Nn. Dia
diutr-rs unfuk mernbaura petuniuk, cahaln, dan pelajaran (nasihaQ
pada (di atas) rnasa (periode) para rasul, ilmu sdikit, rnanusia
tersesat, terputus dad wakfu, dekatqn Hari Kiamat, dan dekatrp
aial (wat<tu kernatiim). Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-N5n,
maka dia telah Maku lunrs (memperoleh petunjuk). Dan
barangsiapa mendurhakai-N5ra, maka sungguh dia telah tersesat dan
melampaui batas, tersesat dengan kesesatan png sangat jauh. Ahr
beruasiat keeada lolian supal,a bertal<u,a kepada Allah, karena
takr ralah sebaik$aiknln 5Bng diurasiatkan seoftmg muslim kepada
muslim lainnln, kepada kehidupan akhirat, dan
bertakun kepada Allah. Maka berhati-hatilah kalian
terhadap sesuatu 1nng telah diperingatkan Allah dari diri (siksa)-
Np, dan fidak ada nasehat grang l€bih baik daripada ifu, dan tidak
ada peringatan yang l€bih baik daripada itu; sesungguhnya talsm
-r08 Shahft Tdilfi Affi-Thabari
lcpada AIah b€i aang yarg m€ngarna[Gnntp lorena taht
lrcpada TrAanUn adahh yang tuhrs atas apa gang
leaftan cari Grraplan) dari unEan alfifoat. garargsiarpa Fr{I
rrusr4la b€res (bd{ antara dirirya dan Alhh saat sernbnnyi-
dselrfuU milpr.rr terarg:terargan (sat dia s@mng diri nrq+un
sat bersarna trarg hfor), da tidak meniatlon hal ifu keflaft k?rena
nsrgharap u,etah Alah rnaka tral ih"r al6n menldi ddldr
(perirrgafian, kehormatan) baginln (dia al<an mernpunpi nama) pada
trutrrqp sdorarlg dan simpanan s€tdah kernatiannlp, st
sesryarg sangat mernh-fuhlfian arnalannlna, dan orarg sdain ifu
menghghlcan,'Ia tgfil l&u kiruryn anbra b dagan ln i itu ada
nEEa 1mg fifi; &n Abh ma npabtgatlan bmu taln&p diri
(fu) htIU1p. AH, angat Pan5a1ary kda lramba-lnnba-
Np.' (G. Ah kran [3], 391 Yang lt{ahabatar fnrnan-Na, lang
menepAi (rrsnenrfrfl irnfrn1n, titlak mdanggarnya, Allah AzaWa
Jdh berftrmaU '@frnn d #I{u fuk &pt &ubh &n Aku
dfi4afr ffrk nagw*ry lnnfuannb.ru.'(Qs. Qaf t50l: 29)
rtaka beralnralah (tahffiil ltafan k€pada A[ah sdorang dan nanti
bart saat srydg diri nraprn saat bersarna orntg lain karena Diir
b€rftnnilt '&mgshtp yg ffilrre lc& Allah nin5a Db
grren plnb WW-'(QS. AfrFThdaq [6.5]' 5), Barangshpa
yang b€rtal$ra kepada Allatr" rnal6 srrrgguh dh tdah mendapat
lgrg besar. Se$ngguhntn talsra keeada Alhh dapat
rnarfr1ga keberxArrltp, menilga siksa-Itp, dan men!rya murka-
ItE Ses.rrrgr.tr6;a talsraa k€eada Alhh itu rnerru.titrkan waiah,
rner8adlwr Tutnn ridh4 dar menganglat derapt
A,nfflhh b€hn lraftan dan ,etngan mdampaui batas dahm
beribadah k€pda Albh. S.rrgguh, Allah tdah nrcngpiarkan Kitab-
It;a lepada lo[an dan mcnemrgkan jalarFlta kepada lrdian,
srpaya caqgqarg Fng b€nar (dalam kamanannr) dan qang:
orarg fnng m€nfufilran margefiahuinya. Berlruat baildah lclian
ShdfiTrtrrAtblffi - ltfl
kepada Allah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kalian,
musuhilah musuh-musuh-Nya, dan beriihadlah di jalan AIah dengan
sebenar-benamya, Dia telah memilih kalian dan menamai kalhn
dengan nama muslimin (orang-orang muslim), "Yaifu agar omng
Snng bhw itu binmnya dazgan ketnngan ymg nSpb dan-agpr
oftilrg yang hidup itu hidupn5a dagan ketenryan jang ryab
(pula). "(Qs. Al Anfaal l8l:421
Tidak ada kekuatan kecuali kepada Allah, maka peftanynklah
berdzikir kepada Allah dan berbuatlah kalian untuk hari esok
(kehidupan akhirat), karena orang yang urusannya beres (baik)
antara dirinya dan Allah, maka Allah akan menahan (menghalangi)
sesuafu antara diri-Nya (siksa-Nya) dan manusia, sebab Allah
memberi hukuman (menghakimi)'kepada manusia dan mereka tidak
mernberi hukuman kepada-N3a. Allah merajai mereka dan mereka
tidak merajai (menguasai)-Nya. Allah Maha Besar, dan tidak ada
kekuatan kecuali karena Allah Yang Maha Agung."68
12:394/395/3961
6a Sarxad muta! in shahih hfipga kemuahrya.
hnu Katsir telah menyebutkan riwaynt hnu Jarlr ini, kernudian dia bcrl<ata,
"S€eert itulah gang diriwayatkan oleh lbnu Jarir, dan dalam sanadnya terdapat iaal
(periwayat mqal tfll Bidaph rn An-Niha1ah,3/2111.
Menurut kami, hadits ini diriwaptkan oleh Al Balhaqi (hkll An-IVubtruwah,
3/5241dengan sanadhtrryga tabiin png besar (mulia) Abu Salamah bin Abdurrahman
bin Auf, dia berkata, "Awal lrtrutbah Nabi di l\,ladinalr adalah, bahwa beliau berdiri
dihadapan mereka lalu memuji Allah...." Ini merupakan ringkasan dari riun!,at Ath-
Thabari. hnu Katsir juga menyebutkan rtuvaft Al Baihaqi ini, dan dia
mengomentarinln, 'Ualur periwayatan ini juga mut&l." Hanya saja, riurayat ini
dikuatkan oleh riwayat sebelumnS;a sekalipun redaksinya berbeda. (Al Bidalnh wa An-
Nihayah,3/2121.
Menurut kami, Sebelumnya telah disebu&an cara bhqiq kami terhadap penetapan
penanggalan Ath-Thabari, yaitu meninggalkan pendapat jumhur dan beralih kepada
persyamtan Imam Syrafi'i dalam menerima hadib murcal w,rayat. Salah satunya telah
dinyatakan di sini, yaihr menerima ladits mursal apabila sumbemya berbeda. Di sini
(dalam pernbahasan ini)pun demikian keadannya. Kami telah b€ralih kepada pendapat
AsySyafi'i, sebab riunyat ini menemngkan tentang srh#, bukan tenttrng masalah halal
dan haram.
-110 "sfthtrilr Tarikh Ath-Thabari
66. hnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami dari lbnu Ishaq, bahwa Rasulullah SAW
menunggangi untanya, lalu beliau menurunkan (melepaskan) tali
kekangnya. Unta itu tidak meleurati sebuah rumah dari rumah-
rumah kaum Anshar melainkan penghuni rumah itu memaaggil
beliau agar singgah di rumah mereka. Mereka berkata, "Singgahlah
di rumah kami, tilnhai Rasulullah!" Rasulullah SAW pun menjawab,
"Biarlah unta ini berlalu, sebb unta ini berjalan menurut peintah."
Unta itu lalu berhenti di sebidang tanah -yang dijadikan masjidnya
hari ini-. Pada wakfu itu tempat tersebut adalah sebidang tanah
yang difumbuhi pohon kuram milik dua orang anak yatim dari bani
An-Najjar, yang berada dalam pangkuan (asuhan) Mu'adz bin Afra',
yang bemama Satrl dan Suhail. Keduanya adalah anak Amr bin
Abbad bin Tsa'labah bin Mdik bin An-Naijar. Ketika unta itu
menderum, Rasulullah SAW fidak furun dari atas unta itu. Unta ifu
lalu bangkit dan berialan tidak jauh. Rasulullah SAW kemudian
meletakkan tali kekangnya dan beliau tidali. menggerakkannya. Unta
itu lalu menoleh ke bdakangnya, lalu kernbali ke tenrpat
mendemmnya sernula, kernudian unta itu menderum, dan
Rasulullah SAW turun
Abu ASryub lalu mernbawa barang bawan beliau dan menyimpannya
di rumahnya. Omng-omng Anshar memanggil-manggil beliau agar
beliau singgah di rumah mereka, maka Rasulullah SAW berkata,
"Seseomng telah mernbotm bamng bawaannya."
Beliau pun singgah di rumah Abu A1ryub Khalid bin Zaid Kulaib,
bani Ghanam bin An-Najjar.12:3961
Abu Ja'far berkata, "Rasulullah SAW bertanya tentang sebidang
tanah yang difumbuhi pohon kurma ifu, "Milik siapa ini?" Mu'adz
bin Afra memberitahulon kepada beliau seraya bertata, "Tanah ini
milik dua orang anak yatim yang ada di bawah asuhanku. Aku akan
membuat keduarya merelakan tanah ifu." Rasulullah lalu
memerintahkan unfuk membangun sebuah masjid di tanah tersebut.
ShahftTdkhAft-Thabari tll
-
Beliau singgah (masuk) ke rumah Abu Ayy,rb sampai bdiau
mernbangun masjid dan tempat tinggalnln.
Dalam sebuah riwayat dilGtalon, "Sesungguhngn Rasulullah SAW
telah membeli tanah SnnS digunalon unfuk bangunan masrd
te,rsebut, kennrrdian beliau ."6912:3961
69 Sanadnya dha'if ampilbnu Ishaq.
Hadib ini iuga diriwayatkan oleh hnu Hislram (dengan bentuk periwayatan yang
berbeda), dari hnu Ishaq secara mu'dhaL
Hadits 'biarhh tnta ini berlafu (menufislanryp) sebab unta ini berhkn mqtuntt
perinbh"dirtwarsan<an oleh beberapa ahli hadits dan ahli peperangan serta sejarah.
Al Baihaqi meriwayatkarurp dari plw periwayatan Sa'id bin Manshur: Attaf bin
Khalid menceritakan kepada kami, Shiddiq bin Musa menceritakan kepada kami dari
Abdullah bin Az-Zubair, bahwa Rasulullah SAW dahng ke Madinah, lalu unta beliau
menderum di antara rurnah JaTar bin Muhammad bin Ali dan rumah Al Hasan bin
Zaid. Orang-orang lalu menghampiri beliau dan berkata, "Wahai Rasulullah! Sudi
kirary"a engkau unhrk singgah di rumah kami.' Beliau lalu menjalankan kendaraannya
seraya berkab,, "Biarlah unb ini bqbfu (manutuslannla), sebab unb ini bqielan
menurut perintah. "Unta ini lalu mernbawa beliau hirgga tiba di tempat mimbar, lalu ia
_
mendemm, kemudian otang-orang bergerak menuflr beliau. Di tempat itu terdapat
sebuah bangsal lnrg mereka bangun unhrk berteduh. Rasulullah SAW lalu turun dari
kendaraannya dan berteduh di bangsal ihr. Kemudian Abu Ayyub menghampiri dan
berkata kepadanya, "Wahai Rasulullah, se$rngguhnya rumahku lebih dekat, maka
olehkah aku membaurakan barang bawaanmu?" Betnu menllwab, " Ya, boleh." Abu
Alyr.rb lalu membawa barang-bamng beliau ke
Kemudian datang seoftr4l
laki-laki dan berkata, "Wahai Rasulullah, di nnna engkau akan singgah?" Beliau
menjawab, "Saamng telah mernbwa hrug btnam5a ke tempt dia bemda." tv4l
Bidagh w'a An-Nilnph, karyra Ibnu Katsir, 3/200).
Menurut kami, dalam sanadnya terdapat seorang periwapt bernama Aththaf bin
Khalid, yang dinilai biph oldr Ibnu Ma'in, hnu Hanbal, dan Abu Daud. Juga dinilai
dha'if oleh Ad-Darquthni dan hnu Hibban.
Ibnu Adi (Al lkmil, 5/379/ - 1543) berkata, "Para penduduk Madinah dan
lainnya meriwayatkan dari Al AthAEf, dan dia merituayatkan hampir seratus hadits,
seperti yang dikatakan Ahmad bin Hanbal. Selain itu, menurutku tidak ada masalah
dengan hadibnya selama periwayat yang meriwayntkan darinya biqah."
Menurut kami, Orang (periwayat) yang dlceritakan di sini adalah penwayat biqah
Al Imam Sa'id bin Manshur.
hnu Katsir juga meriwayatkan sebuah riwayat lain, yaitu riwayat Al Baihaqi dari
jalur periwaptan Ibrahim bin Shirmah: Yahp btn Sa'id menceritakan kepada kami
- dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas, dia berkata, "Rasulullah SAW tiba
di Madinah, dan ketika kami masuk, oransforang Anshar lald-lah dan kaum
perempuan datarg dan berkata, 'Sirggahlah di rumah kami, wahai Rasulullah!' Beliau
menjawab, 'Biarlah unta ini berlalu (menzufusl<amya) sebab unb ini berjakn menuntt
perkbh. " Unta itu lalu menderum di depan pinh.r rumah Abu Aryub. Kemudian
l@ - shahm rari*Ir Ath-Thabart
67. Yang benar menurut kami dalam rnasalah ifu addah 1ang telah
diceritakan kepada kami oleh Mujahid bin Musa, dia berkata: Yazid
bin Harun mence,ritakan kepada kami, Hamrnad hn Salarnah
menceritakan kepada kami dari Abu At-Tayyah, dari ArEs bin
Malik, dia berkata, "Tempat (tanah) masjid (yang dibangun ofeh)
Nabi SAW adalah milik bani fui-Najjar. Dulunp di tanah itu
terdapat pohon kurma, tanah yang diolah (perkebunan), dan
kuburan orang-orang Jahiliyah. Rasulullah SAW lalu berkata kepada
mereka, 'Berilah harga kepadaku untuk tanah ifu fuallah tanah ifu
keluarlah pam gadis dari bani ArrNajiar, mereka menabuh rebana s€raya berkata,
'Kami para gadis bani An-Najjar, alangkah senangnya kami menrpunyai seorang
tetangga bemama Muhammad...'."
hnu Katsir lalu berkata, "Hadits ln gharib dari plur periwaftan ini. Tidak ada
seorirng pun pengarang kitab Sunan yang merirrralntkannya, narnun hadits ini
dirir,rn5ratkan oleh Al Hakim dalam Al Mustadmk seperti ynng dirirrnyatkan." (.4/
Bidalah tn An-Nihajah, 3 / 7981.
Al Albani berkata, "lllabrya di sini adalah Ibnu Shirmah."
hnu Ma'in berkata tentang hnu Shirmah, "Dia periwayat yarg adzdab (pendusta),
l<habib, serta dinilai dhalf oleh png lain." (Dik' ani Al Hadib A*Nabawi ums
Sirah/241.
Menurut kami, di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Sulaiman, seorang
periwayat majhulul hal(Edak diketahui keadaannya atau identitasnya), (1,/183).
Hadits ini juga diriwayatkan oletr Mr.rsa bin Uqbah dalam kitab Maghaz'Musa bin
Uqbah, sebagaimana diriwa3ntkan oleh hnu Ishaq secara mu'dhal.
Diriwayatkan pula oleh hnu Sa'id dengan redaksi yang panjang dan sedikit berbeda
(r/2361.
Kemudian pendapat Al Umuri, Hammam, dan Abu Sha'ilik itu berbeda. Adapun
yang pertama, yaitu Al Umuri, dia berkata, "Dari riwayat hnu Sa'ad, sementara hnu
Sa'ad meriwa5ratkan sebuah riwayat yang di dalam sanadnya ada seorang periwayat
bemama Al Waqidi (Ath-Thabaqat L/236-237) dan dengan sanad yarg mu'dhal,
(1/237)." Sedangkan Hammam dan Abu Sha'ilik berkata, "Hadits ini diriwayatkan oleh
Ibnu Sa'ad dalam Ath-Thabaqat $rx L, hal. 236/237). Semua periwayatnya brQarl.
Sedangkan sanadnln mullashil." Keduanya berkata, "Jadi, hadib in shahih dari jalur
periwayatan hnu Sa'ad, karena Al Umuri berkata, 'Hadits Abdullah bin Az-Zubair
dikuatkan oleh hadits Anas, sehingga derajatrya naik menjadi hasan lighairihi'."
Kesimpulannyra, hadits ini mempunyai dua riwayat mu'dhal(yaitu riwayrat Abu Ishaq
dan Musa bin Uqbah). Riwayat maushul yang bersumber dari Abdullah bin Az-Zubair
adalah dhaIf, dan riwayat lain yang bersumber dari Anas jr;gia dha'if. Bisa jadi
(memungkinkan) riwayat tersebut menjadi kuat lantaran adanya riwayat yang lain.
Al Ustadz AI Umuri berkata dalam hasyi5nh (catatan kaki) kitab Shahih ,4s-9lah
An-Nabawiyyah, (7/2l9l, "Hadib AMullah bin Az-Zubair meniadi kuat dengan hadits
Anas, sehingga hadits Abdullah bin Az-Zubair derajatrya naik menjadi hasn."
Sh*hTeril6Aft-Ihabari tl3
-
kepadaku)!' Mereka menjarrnb, 'Kami tdak mencari
(menghampkan) harga (nilai) dad tanah itu kecuali gnng ada di sisi
Allah.' Rasulullah SAW pun memerintahkan untr.rk menebang
pohon kurma, menghancurkan perkebtrnan, dan mernbongkar
(serta mernindatrkan) kuburanqn. Sebdumnp Rastrlullah SAW
melaksanakan shalat di kandang kambing. Bdiau mdaksanakan
shalat dimana saja ketika unlnu shalat tiba."7o 12/396/3971
70 Sanadnya h6an.
HR. Al Bulfiari dalam htab Shahilmn (penrbihasan: Pekerti kaum Anshar, no.
3932) dari Anas bin Malik BA.
Redal$i Al Bukhari yaitu: KetiL',a Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau singgah di
dataran tnggi Madinah, sebuah perkampurgan yang mereka k€nal s€bagai suku Amru
bin Auf.
Anas berkata, "Beliau fmggal selama empat belas malam- Betiau lalu mengufus
seseorang untuk menemui pemimpin suku bani Najjar. Mereka ptrn datang sambil
menyanrngkan pedarg di badan mereka. Aku melihat Nabt SAW di atas
tunggangannya, sedangkan Abu Bakar menrbonceng di belakang beliau, sementara
para pembesar sulu Naipr merrdampingi di selteliling beliau hirgga mmpai di sumur
milik Abu Ayyrb. Beliau lalu bersegera merdirikan shalat saat wakhr sudah masuk.
Beliau shalat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan unhrk
membangun masiid. Beliau kemudian mengutl.rs seseorang untuk menemui pembesar
suku Najiar. Utusan itu berkata, Wahai suku Najfir, sebutkan harga kebun kalian Ini?'
Mereka berkata, 'Tidak, derni Alhh. Kami fidak akan menjualnp kecuali kepada
Allah!' Di kebun itu banlrak terdapat kuburan orarg musyrik, serta slsa:sisa rerunhrhan
rumah dan pohorr-pohon kurma, maka Nabi SAW memerintahkan untuk membongkar
kuburan-kuburan tersebut, sedangkan reruntuhan rumah diratakan dan pohon-pohon
kurma dihrmbatTlkan, lalu dipindahkan ke depan arah qiblat masiid. Mereka bekerja
membuat pintu masiid dari pohon dan mengangkut bebatuan prg besar-besar sambil
bersenandung. Sedangkan Rasulullah SAW ikut bekerja bersama mereka sambil
mengucapkan, Ya Allah, tidak ada kebaibn kannli kebaikan aH 'unt, maka tolonglah
kaum Anshar dan Mulnjirin'."
HR. Muslim dalam kitab Shahihnya (pembahasan: Masjid-nrasjid, L/54, bab:
Pembangunan masiid Nabi, no. 1173) dari ialur periu,ayatan Abu At-Tayyah Adh-
Dhuba'i: Anas bin Malik menceritakan kepada kami, dan redaksiqn scp€rti redaksi Al
Bukhari terdahulu.
Al Bul$ari luga meriwayatkan di ffiagai ternpat lnng hin, di antaranya kitab:
Shalat, bab: Apalrah boleh menjadikan kubur kaum musyrik sebagai nnsiid (no. 428).
HR. An-Nasa'i (no. 701., pembahasan: Masjid) dan lainryra.
-I t14l ShahhTarilftAth-Thabari
68. Abu Ja'far berkata, "Orang !,ang mengurus pernbangunan
masjidnp adalah beliau sendiri dan para sahabat dari kaum
Muhajirin dan Anshar."Tr 12:3971
69. Pada tahun ini Masjid Quba' dibangun.Tz 12:3971. Pada tahun ini
pula Abu Uhaihah meninggal dengan (membaun) hartanya di Thaif.
Al Walid bin Mughirah dan Al Ash bin Wail meninggal di Makkah.
Pada tahun ini pula Rasulullah SAW menggauli Aislph, delapan
bulan setelah kedatangan beliau di Madinah, yaitu pada bulan Dzul
Qa'dah, menurut pendapat sebagian dari mereka. Pendapat lainnya
mengatakan tujuh bulan setelah kedatangan beliau di Madinah,
yaitu pada bulan Syawwal. Beliau menikahi Airyah tiga tahun
sebelum hijrah dan setelah l&adijah wafat, saat usianya sembilan
tahun. Ada Snng berpendapat bahwa beliau menikahi Aisyah saat
usiangn tujuh tahun.zs 12:3981
Abu Ja'far berkata, "Rasulullah SAW menikahinSn (Asyah) -
menurut sebuah riwayat (pendapat)- pada bulan Syaurural, lalu
pada bulan itu juga ($nwunl)."2q 12:3991
Menurut pendapat sebagian dari mereka, pada tahun ini juga
Abdullah bin Az-Zubair dilahirkan.
Menurut Al Waqidi, AMullah bin Az-Zubair dilahirkan pada tahun
kedua sejak kedatangan Rasulullah SAW di Madinah, yaitu bulan
Slnwwal.Ts l2:4O01
7r Menurut kami, riwagnt ini disebutkan oleh AthThabari tanpa sanad Juga
sebagaimana diielaskan dalam riwaSrat shahih yortg telah disebutkan.
7z Atr-thabarl menyebutkan tahun pernbangurnn masjid Quba seperti itu. Dia
mencari jtilw petirlaptan tentang pernbangunan masjid tersebut (dia menyebutkan
[mernbrnt ungkapanl tentang tahun pembangunan masjid Quba) tanp annd seperti
dalam panbahasan-p€rnbahasan prg telah lalu dan tidak menyebutkan secara rinci
apa lrarg telah disebutkan oleh para Imam ahli hadib, peperangan, dan sejarah
tentang
masiid Quba.
T3SarndrUa shahih.
T4SanadnF shahih.
7s Sanadnya dnhih.
Shalft Tad*hAdrfhaberl ll5
-
Abu Ja'far berkata, "Abdullah bin Az-Zubair adalah bayi pertama
dari kalangan Muhajirin yang dilahirkan di Darul Hijrah
(Madinah)."76 l2:40L1
76sanadnya shahih.
Fiil - sh*trTartkhA6-TluDad
PERANG DZATUL USYAIRAH
70. Dia berkata, "Pada tahun itu Rasulullah SAW keluar untuk
menghadang kafilah-kafilah dagang Quraisy ketika kafilah-kaf il&f itu
tampak terlihat oleh kaum Muhajirin bergerak menuju Syam-4dun
itu adalah perang Dzatul Usyairah- sehingga beliau sampai di
Yanbu'. Orang yang diamanahi untuk menjaga Madinah adalah Abu
Salamah bin Abdul Asad, sedangkan yang membawa bendera
adalah Hamzah bin Abdul Muthallib.
Sulaiman bin Amr bin Khalid fu-Ruqi menceritakan kepada kami,
dia berkata: Muhammad bin Salamah menceritakan kepada kami
dari Muharnmad bin Ishaq, dari Muhamrnad -bh Yazid bin
Khutsaim, dari Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhli dla berktrta:
Ayahmu Yazid bin I(hutsaim menceritakan kepada kami dari
Ammar bin Yasir, dia berkata, Aku dan dan Ali adalah dua orang
yang saling berteman, yang menyertai Flasulullah SAW pada perang
Al Usyairah. Saat kami singgah dan bermukim di situ, kami rnelihat
sekelompok orang bani Mudlij sedang bekerja di ladang kurma milik
mereka. Kukatalon, 'Bagaimana kalau kita pergi dan melihat apa
yang sedang mereka keriakan?'Kami pun pergi dan melihat mereka
beberapa saat. Akhimya kami terserang kantuk, maka aky dan Ali
beranjak menuju tepi pohon kurma dan tidur di atas tumptik"an
tanah. Demi Allah, fidak ada yang membangunkan kami kecuali
Rasulullah SAW, beliau menggoyang€oyang kami dengan kakinya,
sementam kami telah berlumuran debu. Rasulullah SAW kemudian
berkata, Bangantah, untni Abu Turab (fuWlmya bnah)! Maukah
kamu aku ben'tahulcan tanbng oftng gnng paling celaka?'B3liau
bersabda, 'Omng Tsmud tmng berkulit kememhan, .JFng
menyetnbdih unb, dan oftng t/ang memukulmu pada bagan ini,
-Shdtft T'alifilr AthThabari 117
wahai Ali -yakni hingga mernbasahi ini lnkni
jaggohrt*- t.'tt 7 V:408/4@l
71. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami, dia berkata: Muharnrnad bin Islraq
menceritakan kepada kami, dia b€rl€ta: Yazid bin Muhamrrnd bin
Khtdsafon Al Muharih menceritailran dari Mutrarnrnad bin
Ka'ab Al Qurazhi, dari Muhammad l(hutsaim -taitu Abu Yazid-
dari Ammar bin Yasir, dia berkata, "Aku dan Ali adalah dua omng
yang saling berteman." Lalu dia menyebutkan mabn lnng sama.78
12:4O91
77 Di sini hnu Ishaq tidak menegaskan ritrayatrya dengan drigtat lnddbana
(menceritakan kepada kami), melainkan dengan bentuk haddabana (nifu hnu Ishaq
menceritakan kepada kami) oleh hnu Hisyam dalanAt-Sinh A*Nabaw|ryh.
HR. Al Hakim, dahm Al Mt$b&* hnialnr ffiwayntan diriqn s€ndri.
Al Hakim berkab, "Hadits ini srlarthberdasarkan pcrsyantan yang ditetapkan oleh
Muslim. Tapi Al Bukhari dan Muslim tidak merir,rayntkanrqp dengan tambahan redal$i
Sernentara itu, Al Bukhari dan Muslim sepakat atas n"aif nUu Flazim, Sang
diriurayatkan dari Suhail bin Sa'ad, dengan redalsi, "Ehngunlah, trahai Abu Turab."
tfilMtsdnk,3/l41,l.
Adz-Dzahabi tdak mengomentart hadib tersehrt.
HR. AthThabnri, lMajma',4*hwa' d, 9/ 1361.
Al Bukhari dalal;,l- Tadkbnya be*ata; "Dahm sanad hadits ini tdak dik€tahui
bahwa pernmpt yang bernama Yadd bin Muhamnad dan Muhammad bin Ka'ab
merdengar langsung dari Khutsaim, dan tidah pula Khutsaim pada Amrnar."
Kita akan kembali kepada hadits tentang peperangan Al Us!,airah s€telah riunyat
berlkutrrya.
7e Sanadrrnm dhaff.
Periksa kembali riwayat 3nng telah lalu. Perang Dzahn Asyirah l2/4(|l81.
HR. Al Bukhari meriwagntkan (Shahibrql.
Al Bukhari merir,rnptkan hadits dari Abu Ishaq, "Alnr pernah berada di samping
Zaid bin Arqam, lalu ditanfnkan kepadanya, "Berapa kali Nabi ilart dalam
pepemngan?" Da menjawab, "Sembilan belas lGIi." Lalu ditanyakan lagi, "Berapa kali
kamu menyertai beliau berperang?" Dia menpwab, "Tuiuh belas kalt-" Aku bertanya,
"Di antara pemqfp€rar€ itu, mana !,ang pertama teriadi?" Dia meniaunb, "Paang Al
Usairah atau Al Usgrah." Kenrudian ah tannkan kepada Qatadah, dan dia
menJawab, "Perang Al Uqnimh."
HR. Mnslim lSlnhilnrya, bab: Peperangan Nabi SAW no. L2il1.
lafazhnp dalam riwayat Ahmad: Aku berhnya kepada Zaid bin Arqam, "Berapa
kali Nabi SAW berperang?" Da menjawab, "sembilan belas kali. Aku berperang
-1t8 Shahih Tarikh AthThahari
72. Ada pendapat lain tentang masalah tersebut selain pendapat ini,
yaitu apa yang telah diceritakan kepadaku oleh Muhammad'bin
Ubaid Al Muharibi, dia berkata: Abdul Aziz bin Abu Hazim
menceritakan kepada kami dari ayahnya, dia berkata: Sahl bin
Sa'ad ditanya, "Sesungguhnya ada sebagian pemimpin Madinah
yang ingin mengirim seseorang kepadamu, agar kamu mencaci AIi
di mimbar, dia bertanya, "Apa yang harus aku katakan?" Dia
menjawab, "Engkau katakan, 'Abu Turab'." Dla berkata, "Demi
Allah, tidak ada yang menyebutnya (menamai) dengan hal ifu
kecuali Rasulullah SAW. Dia berkata, "Aku bertanya, "Bagaimana
hal itu wahai Abu Al Abbas?' Dia berkata, Ali masuk menemui
Fatimah kemudian dia keluar dari sisinya. [-alu dia berbaring di
halaman Masjid. Dia berkata, "Kemudian Rasulullah SAW masuk
menemui Fatimah, beliau bertanya kepadanya, 'Dimana anak
pamanmu?' Fatimah menjawab, 'Dia sedang berbaring di Masjid'."
Dia berkato, "l alu Rasulullah SAW menghampirinya, dan beliau
mendapatinya mantel (selendangnya) jatuh dari punggungnya, dan
tanah telah melumuri punggungnya. [.alu beliau menyapu
(membersihkan) tanah itu dari punggungnya seraya berkata,
"Duduklah wahai Abu Turab! Demi Allah, tidak ada yang
bersama beliau sebanyak tuiuh belas kali, beliau mengungguliku sebanyak dua kali
peperangan.'r
Al Hafizh lbnu Hajar berkata, "Maksudnya (yaitu maksud Zaid bin Arqam) adalah
peperangan yang dipimpin langsung oleh Nabi SAW, baik beliau berperang maupun
Udak."
Abu Ya'la meriwayatkan dari jalur periwayatan Abu Az-Zubair, dari Jabir, bahwa
peperangan berjumlah 21. Asal (sumber) hadits ini adalah riwayat Muslim (no. 1813).
Jadi, berdasarkan hal ini,7-aid bin Arqam tidak menyebutkan dua hal darinya, dan
bisa jadi (mungkin) ihr adalah Al Abvrn dan Buwath. Sepertinya hal itu tidak jelas
padanya karena usianya masih. kecil. Penguat perkataanku adalah hadits riwayat
Muslim, dengan redaksi, "lantas aku bertanya, 'Pepemngan apa yang pertama kali
beliau ikuti?' Dia menjawab, "Pemng Dzahrl Usair atau Usyair'."
Al Asyairah sebagaimana (disebutkan) terdahulu (sebelumnya) artingra yang ketiga
(Fath Al Bari,7/281).
;rr
Dalam hadib Zaid bin Arqam disebutkan, "Sembilan belas kali, atau Al Usyair, atau
Al Usyaira."
HR. Muslim (L2il/1431.
-Shahih TarllfiAtfi-Thabali fTtTl
menyebukrya dengan sebutan itu selain (kecuali) Rasulullah SAW;
demi Allah tidak ada yang merniliki sebuah nama yang sangat
disukainya selain dari narna ifu."79 12z409l
79 Para periurayatnya adalah periwayat lfitab Slnhih Al Bukhari, kecuali Al
/f-Muharibi, seorang periwayat shaduq, seperti yang dikatakan lbnu Hajar dalam kitab
Taqrib, "Ritmyat ini menjehskan bahwa Nabi menamai Ali dengan nama Abu Turab di
masjid. Riwapt ini menyalahi (menyelisihi, bertentangan) dua riwayat Ath-Thabari
terdahulu (pada bagian hadits dha'ifi, bahwa Nibi menamainya dengan nama tersebut
pada waktu Perang Al Usyaimh. Hadits penamaan Ali dengan nama Abu Turab (saat
beliau mendapatinyra sedang tidur di masjid) disebutkan di dalam Uitab Shahih Al
Bukhari, dan dengan hadits tersebut dia menjadikannya sebagai dalil.
@ - shahih Tarikh AthTlubari
DETASEMEN ABDULI.AH BIN JAHSY
73. Abu Ja'far Ath-Thabari berkata: K€trl€ Rasulullah SAW kern# ke
Madinah untuk mencari Kurz bin Jabir Al Fihri. Itu terjadi iada
bulan Jumadil Akhir. Pada bulan Raiab beliau mengutus Abdullah
bin Jahsy bersama delapan otang dari Muhajirin. Tidak ada seorang
pun dari orang Anshar di anam mereka menurut apa yang
diceritakan hnu Humaid kepada kami, dia berkata: Salamah
menceritakan kepada kami, Muharnrnad bin Ishaq menceritakan
kepadaku, dia berkata: Az-Athn dan Yazid bin Ruman
menceritakan hal ifu kepadaku, dari Urwah bin Az-Zubair.
Kernbali ke hadits Ibnu Ishaq, dari Az-Zuhd dan Yazid, dari Urwah,
-dia berkata: Rasulullah SAW p€rnah msmulis surat kepadanya
yaitu kepada AMullah bin Jahqr dan mdarang mernbuka (melihat)
isinya kecuali setelah dia menerrpuh perialarnn dua hari- Da.lalu
boleh mernbuka dan melihat isinya, serta melakukan apa yang
diperintahkan kepadanp dan tidak boleh mertsir keberatan kepada
seomng pun dari para sahabat glarg menyeatainya. Setelah dia
menernpuh dua hari perjalanan, dia mernbuka sumt ihr dan melihat
(membaca) isinya. Ternyata isi surat ifu adalah, "Jika kamu sudah
membaca surat ini maka per$lah ke Nakhlah, sebuah tempat di
antara Makkah dan Thaif. Intailah (selidiki) kafilah dagang oftrng
Quraisy, lalu sampaikan kabar tentang mereka kepada kami."
Ketika Abdullah membaca surat ifu, dia berkata, "Aku mendengar
dan aku pun taat." Dia lalu berkata kepada para sahababrya,
"Rasulullah SAW mernerintahkanku unfuk pergi ke Nakhlah guna
mengintai (menyelidiki) orang Quraisy dan menyampailon kabar
tentang keadaan mereka kepada bdiau. Beliau juga melarang aku
memaksa salah seorang dari kalian. Siapa di antara kalian Spng
$dftTrflfiAdrTh&rl - l-r2r I
ingin mati syahid karena mengemban misi ini, hendaknSn
berangkat. Siapa yang tidak menginginkannln, maka hendakryn
kembali. Alar akan tetap berangkat ke sana unhrk melaksnakan
perintah Rasulullah SAW.'
Mereka pun berangkat melaksanakan paintah beliau, tdal( ada
seorang pun yang terunggd. Dia Halan mdqpati Hiiaz, hh k€fika
sampai di Ma din di atas Al Fur'lyarg dhamai Buhran), unta milik
Sa'ad bin Abu Waqqash dan Utbah bin Gtrazunn lepas, sehingga
keduanya Udak bisa bergabung karena mencari unta tersebut.
AMullah bin Jahsy dan para sahabat lainnya tenrs berialan hingga
tiba di Nakhlah. Di sana mereka mernergoki lofilah dagang aumisy
leurat dengan membawa kismis, kulit, dan berbagai rncarn banng
dagangan milik Quraisy. Turut serta dalam lofilah itu Amr bin Al
Hadhrami, Utsman bin Abdillah bin Al Mr.rqhirah, dan saudararqn
Naufalbin Abdullah bin Al Mwtrimh Al lvtakharmi, s€trta Al Halorn
bin lGban -maula Hr+rarn bin Al Mugtrirah-. K€dlra m€fihat
mereka, mereka pun m€rasa kehhrtan, rnalo rn€r€l€ sforggah di
dekat mereka. Ukkas!,a bin Mhshan -waktu itu dh sudah
mencrrkur
lalu menghampiri mere[<a. Kefilra mereka
melihatrya, mereka pun bermtrqpwaratr unhrk menentr.rkan sikap
yang alon diambil dalam menghadapi kafilah amisy ihr. Mereka
berkata, "Saat ini kita berada di akhir bulan Rajab. Derni Allah, iilo
kita mernaangi mereka berarti kita melanggar bulan suci, dan jika
kita mernbiarlon mereka, rnaka rnalam ini pula mereka sudah
masuk tanah suci." Mereka pun sernpat ragu dan takut menghadapi
mereka. Tapi kernudian akhimya mereka bertekad menghadapi
lofilah dagang Qumisy, hingga salah seorang dari orang-omng
Qumisy terkena hujaman anak panah Waqid bin AMullah At-
Tamimi dan terbunuh. Sedangkan Utsman bin AMullah dan Al
Hakam bin Kaisan menyerah dan menjadi tawanan. Sedangkan
Naufal bin Abdullah bisa kabur. Seluruh barang dan dtn omng
tawanan dibawa kepada Rasulullah SAW di Madinah.
Til - shahft TadtftAth-Thahari
Dia Mata, "Sebagian kelmrga AMulhh bin Jahsy
bahwa Abdullah bin Jahsy b€rlota kepada para sahabatr3ra,
'Sesungguhnya Rasulullah SAW merniliki seperlirna dari harta
rampasan 1nng kalian peroleh -hal itu sebelum Allah meurajibkan
(menenfukan) seperlirna dari harta ftrmpasan- rnaka disisihkan
seperlima dari harta rampasan ifu. lalu sernu.r sisanya dibagikan
kepada para sahabatrgra. Ketika mereka dutung menerrui
Rasulullah, beliau tidak sependapat dengan apa lnng mereka
lakukan, bdiau berkata, 'Aku fidak memeinbhl<an bapemng pda
bulan 5ang dihammkan (suci)'. Beliau tidak menerima barang
dagangan dan dua tawanan ifu.
Kefika Rasulullah SAW mengatakan hal ifu, orang-oftrng musyrik
merasa mendapat angin unfuk menuduh kaum muslim sebagai
orangorang lnng menghalalkan apa yang dihammkan Allah.
Orangorang musyrik b€rlata rnereka, "Kalian telah melakukan apa
gnng tidak diperintatrkan kepada kalian, dan kalian telah berperang
pada bulan grang zuci, padalnl pada bulan itu kalian tidak
diperintahkan unhrk berperang.' Orang-omng Amisy bertata,
"Muhammad dan para sahabatqn telah menghalalkan berperang
pada bulan 5rang diharamkan, mereka telah menumpahkan damh
dan mengambil harta pada bulan ifu, dan mereka telah menawan
beberapa orang.n Orang Snng menolak hal itu dari kaum muslim
dari orang-orang yang bemda di Mal*ah, "Mereka mendapat dosa
seperti pada bulan q,a'ban." Omng-orang Yahudi berkata,
"Dengan hal itu bernasib baik kepada Rasulullah
SAW, Amr bin Al Hadhrami dibunuh oleh Waqid bin AMullah,
'Amr' Peperangan dirnakmurkan, "Al Hadhrami peperangan telah
datang. Sedangkan Waqid bin Abdullah artiqn peperangan telah
,4amenSala, lalu Allah Wa Jalla mel.'rjadil<an hal itu benar-benar
terjadi atas mereka. lalu furun ayat png menuntaskan komentar
yang simpang siur ifu, Snng isinya bahwa orang-orang musyrik iauh
lebih besar dosanya dari pada apa yang dilakukan oleh orang-omng
-ShehhTarillrAffHhebari fltrJ-1
Muslim (para sahabat) menurunkan kepada Rasul-Nyra, " Merel<a
bertanSa kepadamu tentang berperang pada bulan Haram.. "(Qs. Al
Baqarah 121 217) ketika Al Quran turun dengan perkara Snng
sangat penting ini dan Allah membukakan (memberi jalan keluar)
dari ketakutan yang mereka rasakan, Rasulullah SAW menerima
kafilah dagang quraisy dan dua tawanan.
Orang Quraisy mengirim orang kepadanya unfuk menebus Utsman
bin AMullah dan Al Hakam bin Kaisan. I alu Rasulullah SAW
berkata, "Kami fidak akan menjadikan kalian sebagai tebusan unhrk
mereka berdua sehingga dua teman kami -yaifu Sa'ad bin Abu
Waqqash dan Utbah bin Ghazwan- datang. Kami mengkhawatirkan
kalian berbuat sesuafu kepada keduanya. Jika kalian mernbunuh
keduanya, maka kami akan membunuh dua teman kalian. Sa'ad
dan Utbah pun didatangkan, lalu Rasulullah SAW menjadikan
kduanya sebagai tebusan untuk mereka. Adapun Al Hakam bin
IGisan masuk Islam dan keislamannSra bagus. Dia menetap bersarna
Rasulullah SAW sampai dia mati qnhid pada hari surnur
Ma'unah."8o [2,4101
e Sanadnya hingga lbnu Ishaq diall
Ibnu Hiqnm iuga meriwayatkan dalam htab.As*Sriah An-Nabawgph dari Uru,atl
se;cara mursal (2/ 2*2921 dengan sebagian perbedaannya.
Hadits semakna juga diriwayatkan dari Az-Zuhri dan Yazid bin Ruman, dari Unrah
bin Az-Zubair (2/2291. Jadi, hadib sarig4Bh Abdullah bin Jahsy statusnyra mulalpda
(menurut) keduanya (Ath-Thabari dan hnu Hisyam).
Hadits ini juga diriwa5ratkan oleh Al Baihaqi dalam kitab Sunatnya (9/L4 daA
Uruah juga secara muraL Juga Ahmad (27/25/ Al Fath Ar-Rabbanli, dan dalam
sanadnya inqitha' (ada png terpuhrs).
hnu Abu Syaibah (914/3521 meriwayatkannya secam munqathi'.
Al Baihaqi meriwayatkannya secara musaldalam kitab Sunatnya (9/58').
Semua jalur periwayatan yang lemah tersebut salah sahrnya menjadi kuat
disebabkan riumyat lainnya dan riwayat Al Baihaqi secara maushul dugan sanad para
periwayat yang tsiqah dari jalur periwayatan Sulaiman At-Taimi dari AI Hadhmmi, dari
Abu As-Sa'arar, dari Jundab bin Abdullah BA.
Al Baihaqi berkata dalam kitab Sunatnya setelah membawakan riwayat ini (9/t71,
'"Sanadnya shahih jil<a hnu Al Hadhrami adalah hnu [ahiq."
Al Haitsami berkata, "Hadib ini diriwayatkan Ath-Thabrani, dan para periwayakrya
adalah para periwayat kitab Shahih Al Bukhan." (Maima'Az-Zawa'id,6/L98).
-t24 shahih Tariklr Ath.ilhabari
74. N Mutsanna bin hrahim Al Umali menceritakan kepada kami, dia
berkata: Al Hajjaj menceritakan kepada karni, dia berkata:
Hammam bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku
mendengar Qatadah berkata, "Mereka (para sahabat) dan Rasulullah
shalat menghadap Baitul Maqdis di Makkah sebelum hijrah.
Sebelumnya Rasulullah menghadap ke Baiful Maqdis selama enam
belas bulan. Kemudian setelah beliau hijrah ke Madinah, bdiau
diamhkan untuk menghadap ke Ka'bah Baitul Haram."8l 12t4l7l
75. Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepadaku, dia berkata: Ibnu
Wahab mengabarkan k"pada kami, dia berkata: Aku mendengar
Ibnu Zaid berkata: Nabi SAW menghadap Baihrl Maqdis selama
enam belas bulan. lalu sampai kepada beliau bahwa orang Yahudi
berkata, "Demi Allah, Muhamrnad dan pam sahabahrya tidak
mengetahui kiblat mereka, sehingga kami menunj kepada
mereka." Nabi tidak hal ifu, maka beliau mengangkat
wajahnya ke langit.... Alah A% Wa Jalla lalu berfirrnan, "Sunguh,
I{ami (sefing) melihat mul<amu menangadah ke langit ... " (Qs. AI
Baqarah 121 l4tr;l.82 12:4171.
Dra q/aikh gnrg mulia, DR. Hamrnam Sa'id dan Muhammad bin Abu Sha'ilik,
ffiata di akhir blryiq rl:rcr.d<a tertradap ldnbar ini, "Jadi, khabil ini merrpdi dha'if."
(Simh lbnu Higam, catatan l<aki,2/2891.
Adapun Stpikh Al Fadhil Say!,id bin Abbas Al Hulaimi, telah menyebutkan
beberapa jtrlur periunyatan dan merrielaskan kelernalnnnp selain riuayat Al Baihaqi
dari hadits Jundub bin Abdilhh, hlu dia berkata, "Sanadnya hasan jika Hadhrami
adalah hnu [ahiq." (Al Fushul fi Simdr-Rasuu|,50lcatatan kaki).
81 Sanadnya dha'i| sdarryl<an matannya shahih, sebagaimana dijelaskan pada
riwayat berikubrya.
82 Hadits tentang perpindahan kiblat ke Ka'bah setelah 15 bulan adalah hadits
shahihyarg diriwayatkan oleh banyak ahli hadits.
Al Bukhari meriwayatkan dari Al Barra' bin Adb RA, bahrra Nabi SAW saat
p€rtama kali datang di Madinah, singgah di kakek-kakekqn (Azib) atau paman-
pamannlra dari kaum Anshar, dan saat ihr Beliau SAW shalat menghadap Baitul
Maqdis selama 16 bulan atau 17 buhn. Beliau s€nang sekali shalat menghadap
Baitullah (Ka'bah).
Shalat yarg dilakukan beliau pertama kali (menghadap Ka'bah) adalah shalat Ashar,
dan orang-orang juga ikut shalat bersarna beliau. Pada suatu hari sahabat ynrg ikut
shalat bersama Nabi pergi dan melannti oriug-orang yang shalat di masjid lain saat
mereka sedang nrku, maka dia be*ata, "Alar bersaksi kepada Allah bahun aku ikut
Sh*ftTrilftAdFTheberl IE
-
Ketika itu terjadi perang Badar Kubra antara Rasulullah SAW
dengan orang kafir Qumisy, dan itu terjadi pada bulan Ramadhan di
tahun lrang sama.a3 [Zt41g]
Sebagian lain berkata, uHal itu terjadi pada hari Jum'at pagi, tanggal
17 Rarnadhan."
76. hnu AI Mutsanna menceritakan kepada kami, dia berkata.
Muhammad bin Ja'fur menceritakan kepud. lmrni, dia berkata:
Syu'bah menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mend€ngar
Abu Ishaq menceritakan dari Hujair, dari AI As\ rad dan Alqamah,
bahwa AMullah bin Mas'ud berkata, "Carilah oleh kalian pada
tanggal 17." lalu dia membacakan ayrat berikut ini, "Yaifu di han
berternunSn dua pasukan." (Qs. Al Anfaal [8], 41) ]raitu hari Badar.
Dia lalu berkata, "Atau pada tanggal 19 atau 27."u
shalat bersama Rasulullah menghadap Mald{ah.'Orangomng prg sedarg (ruku) pun
berputar
Baitullah. Orarg-orang Yahudi dan Ahh RitaU men;aal heran,
s6ab sebelumnya Nabi SAW shaht menghadap Baitul Maqdis. K€fika methat Nabi
SAW menghadapkan wajahrp ke Baitullah, mereka mengingkari hal ini.
Zuhair menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq dari Al Barn dalam hadltsrnTa inl,
menerangkan tentang (hukum) s€seorarg png merringgal dunia saat arah kiblat belum
dialihkan, dan banyak orang-otar\l ynng terbunuh pada masa itu? Karni fldak tahu apa
yang harus kami sikapi tentang mereka hingga akhimy.a Allah Ta'ah m€nurunkan
firman-Nya, "Dan Allah frdaklah alan manyia-nylalan hrmn lalian. "(Qs. Al Baqarah
1!} 1431." (Shahih Al Bukhad, no. 40, pembahasan: Iman, bab: Shalat merupakan
rukun iman) Disebutkan juga di bebempa tempa.t, diantaranla bab: Menghadap ke
Ka'bah, pembatrasan: At-Tafsir, bab: Ayat Sayquufu ,4s.9ufalm.
Muslim meriwayatkan dalam kttab Shahih-rrya, bab: Perpindahan Kibht, no. 525).
Para Imam ahli hadits juga medrrrayatkannya.
83 Hadits shahih.
8a Sanadnya shahih.
HR. Al Hakim tv4l Musbdnh 3/21).
Al Hakim berkata, "Hadits lru shahihberdiasarkan persyraratan yrang ditetapkan oleh
Al Bukhari dan Muslim. Tapi, kedtnnya tidak meriwayatkan hadib ini. Hadits ini telah
disetului oleh Adz-Dzahabi.
HR. Al Baihaqi 1,,4s^5unan,4/310) dan Abu Daud (Sunarnya, hadits no. 1384).
Al Hafizh berkata dalam At-Talkhis Al Habir (4/89), "Mengenai Perang Badar,
telah disepakati oleh ahli sejarah, Snihr Ibnu Ishaq, Musa bin Uqbah, Abu Al fuwad,
dan lain4,ra, bahr,m Perang Badar terpdi pada bulan Ramadhan."
hnu Asakir berkata, "Riwayat yang mahftzh (shahll) yaitu, Perang Badar teriadi
pada hari Jum'at. Disebutkan juga dalam sebuah riwayat, bahwa Perang Badar tedadi
-t26 glpfiift Tarikh AthThabari
77. Ni bin Nash bin AIi dan AMul Warits bin Abdushshamad bin AMul
Warits menceritakan kepada kami, AMushshamad bin AMul Warits
menceritakan kepada karni, dan AMul Warits berkata: ASnhku
menceritakan kepadaku, dia berkata: Abban Al Aththar
menceritakan kepada kami, dia berkata: Hiryam bin Urrrnh berkata
dad Urwah, bahwa dia menulis (surat) kepada AMul Malik bin
Marwan: Sesungguhnya engkau tdah menulis surat kepadalat
tentang Abu Sufi7an, dan kepergiannyra, engkau menanpkan
kepadaku tentang keadaannSn. Abu Suf5nn bin Harb datang dari
Slram dalam waktu dekat dengan jumlahnya 70 ormg lang
menggunakan kendaman dari setnua kabilah bangsa Quraisy.
Mereka adalah orang-omng Snng berdagang ke Syam. Mereka
datang dengan mernbawa harta dan barang dagangan mereka.
Mereka menceritakan hal ifu kepada Rasulullah SAW dan para
sahabatnya padahal sebelumnya pemah terjadi peperangan di
antara mereka yang mengakibat beberapa oftmg terbunuh. hnu AI
Hadhrami adalah di antara korbanqla. Dia terbtrnuh di Nakhlah.
Dan beberapa orang aumist, tertawan, di antara mereka adalah
sebagian dari Bani Al Mughirah, Ibnu Kaisan pelayan mereka.
AMullah bin Jahsy dan Waqid sekuhr Bani Adi bin Ka'ab
mendapati mereka bersama pam sahabat Rasulullah SAW yang
diutus oleh Rasulullah SAW bersama Abdullah bin Jahsy. Pada
peristiwa ifu, berkobarlah pepemngan antara Rasulullah SAW dan
bangsa Quraiiy. Itulah kontak senjata (pepemngan) pertama kali
terjadi antara mereka. Peperangan ifu terjadi sebelum keluamya
Abu Sufi7an dan kawan-kawannya ke Syam. Kemudian setelah itu
pada hari Senin, tapi riwapt iru qadz. Jumhur ulama mengatakan bahwa Pemng
Badar terladi pada tanggal 17 Ramadhan. Sementara pendapat lain mengatakan
bahwa Pemng Badar terjadi tanggal 12 Ramadhan. Kedua pendapat ini digabungkan
oleh Ibnu Hajar, bahwa tanggal 12 adalah hari keluamya pasukan menuju Badar,
sedangkan tanggal 17 adalah hari terjadinya Perang tersebut."
Menurut kami, pendapat yang lebih kuat adalah, hari teriadinyd pepemngan yaitu
tanggal 17. Sedangkan akhir peperangan adalah tanggal 19. Ini (karena) upaya
penyesrnian (penggabungan) dari dua pendapat Ibnu Mas'ud.
Shahft Tarikh AthThabari 127
-
Abu Sufipn datang dan bersamanya beberapa lofilah dagang
qurairy prg kernbali dari Syam. Mereka meleurati ialan tepi pantai.
K€fika Rasululhh SAW merdengar kedatangan merelo beliau
m€rnarggil para sahabatrp r.mtuk mernuq,rawamhkan perihal
persiapan rnateri mereka dan sedikifuryTa jumlah pasulon mereka.
[-alu mereka kduar dan mereka tidak menginginkan kecuali Abu
fut an dan l<aftlah dagangannya serh menganggap mereka sebagai
ghanirnah bagi mereka. Mereka tdak mengira akan teriadi
peperangan besar apabila bertenru dengan mereka. Ifulah yang
melatarbdakangi furunnya firman Allah Aza um Jalla, "Sdang
lrarnu nqgfusfurlan bhua gng tidak metnpun5ai kekuatan
sanjablah jarry untulonu. "(Qs. Al Anfaal [8]: 7).
K€fika Abu Sufr7an mendengar berita keluamln pam sahabat
Rasulullah SAW untuk menghadang kafilahnya, dia merrgutus
ses@mng kepada kaum Qunlsy unfuk mernberitahu mereka bahwa
Muhamrnd dan pam sahabatrSn akan menghadang mereka, rnaka
lindr.rngilah barang dagangan lGlian. Kefika berita ifu sampai
kepada kar.rn Araisl, {an orrng-oftrng lofilah Abu Sufun sernua
b€Gsal dari l€mbah Ka'ab bin Lu'ayy sernuan!,a- beberapa orang
penduduk l{akkah, yaitu orangorang bani Ka'ab bin Lu'ay. Tidak
ada seorang pun lpng b€rasal dari Bani Amir kecuali seorang dari
Bani t{afik bin Hisl. Rasulullah SAW dan para sahabatr5ra tidak
perrah mendengar ada orang-omng Qumisy sehingga Nabi SAW
datang ke Eladar, dan ihr adalah jalannya kafilah Quraisy; sebagian
dari mereka mengambil jalan tepi pantai menuju S5nm. Abu Sufi7an
tidak meleurati Badar tapi dia melannti jalan tepi pmtai, dia takut
ada mata-rnata png mengintainya. [-alu Nabi SAW berjalan lalu
beliau berherrti sejenak untuk berisfimhat di sebuah ternpat dekat
Badar. I-alu Nabi SAW mengutus Az-Zubair bin Al Awwam
bersarna bebempa otang ke ternpat air di Badar, mereka tidak
merrgira bahwa orang-oftmg Qraisy tdak akan pergi ke tempat ifu,
malo k€fika Rasulullah SAW sedang melaksanakan shalat tba-fiba
I tzs I - $Jft Tnflft AdFThabari
pata pengambil air dari Quraisy mendatangi ternpat air Badar. D
antara mereka adalah seomr1g anak laki-laki Bani Al Hajjaj,Aswad.
I-alu beberapa orang yang diutus b€rsanu Az-Zubar oteh'Rasulullah
SAW mernbaunnp ke ternpat air lalu sebagian sahabat melepas.kan
hamba sahaSla kepada Qraisv lalu mereka datang membawanya
kepada Rasulullah SAW saat beliau sedang berada di tandunya.
Lalu mereka menanyain3n peritral Abu Sufipn dan kawan-
kawann3n, mereka fittak mengim bahwa dia ada brsama mereka.
Hamba ifu pun mulai menceritakan kepada mereka tentang
keadaan Ouraisy dan orangorang yang pergi darin3n, para tokoh
mereka, dia beritahukan inforrrnsi tentang mereka dengan jujur
sesuatu lrang sangat fidak disukai oleh mereka hal itu jika
dibocorkan (diketahui oleh Nabi Muhamrnad dan pam sahabatrp).
AlGn tetapi ulakfu itu mereka mencari kafilah Abu Sufi7an dan
, sedar{lkan Nabi SAW sedang melaksanakan
shalat, beliau ruku' dan suiud yang dilihat dan didengar oleh hamba
itu. Apabila diceritakan kepada mereka bahwa Quraisy datang
kepada mereka lalu meretra mernukukrSn dan mendustakannlra, dan
mereka berkata, "sesungguhngra hal ini kamu sernbunyikan dari
kami kepada Abu Sutan dan kawan-kawannSn, lalu hamba ifu
kefika mereka melernahkannSa dengan pukulan dan mereka
bertanya perihal Abu Sufun dan kaunn-kaunnnyra, dia tidak
mernpunyai pengetahr:an tentang mereka, sebab dia hanya seorang
pengambil air dari orang QumiW. Dia berkata, "Ya." Ini adalah Abu
Sutan, dan umkfu ifu lafilahrya berada di bawah mereka." Allah
Ta'ala berfirman, '(Yaitu di had) ketila katnu bemda di pinggir
lembh yang delat dan mqeJa benda di pinggir lantbah yang jauh
sdang kafilah itu Ma di ba@h l<amu. Sekimnya kamu
mangadakan persefufia n (unfuk mqtqtfukan hari pertempunn),
pstilah l<amu b'dak dalam mqterzfukan hari
pertempumn ifu, akan tdapi (Anah mantpertantul<an dua pasukan
ifu) agar Dia m&ld<an satu un$an gang mati dilaksanakin."
(Qs. Al Anfaal [8]: 2) iika hamba itu berkata kepada mereka, "lni
-Shahih Tarikh Ath-Thahul
dalah kaunr quraisy 1nng telah datang kepada lolian untuk
dan apabila dilotalon k€pada mereka, "lni dalah
Abu Sutm mereka meninggalkannp."
K€filta Rasrlulhh SAW melihat p€rlaloan mereka, Miau b€rpaling
dari shalatrryn dan bdiau telah mend€ngar Snng dib€ritahulennla
kepada merdra. mereka mengatakan bahwa Rasulullah SAW
bersaMa, "Derni Dat lnng diriku berada di tangan-It7a,
sesungguhn!,a kalian mernuliulnSn apabila dia be*ata benar dan
membihrkarurln apabila dia berkata dusta. Mereka mengatakan,
'Sesungguhnya dia menceritakan kepada kami bahtm kaum auraisg,
telah datang.' Beliau b€*ata, 'Dia telah berkata benm. Orang-
orang aumi+, telah p€rgi untuk melindungi kaftlah dagang mereka.
hlu beliau anak ifu dan menanyainya lalu anak itu
mernberitahukan p€dhal QumiE;, dan berkata, 'Aku tidak pun5ni
pengetahun (informasi) tentang Abu Srfuar,. Beliau bertan5ra,
"Elaap funlah mqe,tra?" Dia menjawab, "Aku frdak tahu. D€rni
Allah, jumlah mereka baryrak dan kekrntan mereka tangguh.'
Mereka bahwa Nabi SAW bertanp, "Apa lnang
mereka rnalon benrsaha? lalu sesorang menyebutkan narna
. I-alu bdiau bertanSn lagi, "Elaap heurut Sang
mqda potong?'Dia menjawab, "Sernbilan ekor unta." Lalu beliau
bertaqn lagi, "Siapa Snng mernberikan kernarin?" lalu
seseorang menyebutkanqn- "Efup heuan gnng mqel<a potong?"
Da menjawab, 'S€rnbilan ekor unta." Mereka mengatatatr<an bawha
Nabi SAW Mata, "Mqel<a beiumlah Senbilan mtus otang
hinga sqibu omrg. Junlah mqel<a wktu itu ada Sembilan mtus
lima puluh orang-o
Kecnudian Miau p€r,gi dan singgah di sebuah telaga air lalu pam
sahabat mengatumya, rnaka kefika Rasulullah SAW mendatangi
Badar, bdiau bersabda, "Ini adalah tanpt kqnafian mqel<a."
mereka mendapati Nabi SAW telah mendahuluinln singgah di
tempat ifu, k€fika mereka melihatqn mereka mengatakan bawha
lE-l - shdrrr TrfldrAdr-Thsarl
Nabi SAW berkata, "lni adalah kaum Quraisy telah datang dengan
kegaduhan dan kesombongannyra menentang-Mu dan mendustakan
rasul-Mu, Ya Allah aku mernohon kepadaMu apa yang tdah
Engkau ianjilon." K€filla kaum Oumist, datang mereka pun
men3ambutnln dan menwnpahkan htah ke unjah-trniah merdra.
rnalo Allah pun mengalahkan nrereka. mereka sebelum Nabi SAW
berternu dengan mereka ses€orary dari lefihh Abu Sutan dan
kafilahqp mendatangi mereka supalp mereka kernbali, dan kafilah
5rang menytrnrh quraisy kernbali b€rada di Raj'ah Juhfah. Mereka
mengatakan, 'D€trni Allah hta tdak akan kernbali sebelum singgah
di Badar. lalu kami menehpi di sarn selama tiga rnalam. Orang
Snng menipu kami dari penduduk Hijaz melihat kami lalu sahh
seomng dari bangsa Arab tdak dapat melihat kami, kami pun tidak
berternu dan fidak Mereka adahh oftmg-otang lnng
difirrnanlon Allah Aa tn Jalb, "hn jarynlah kanu manjadi
sep'ti orangptang 5rutg kdwr &ri kanpngng dangan n*
anglilh hn dqspn malsil rk k& nmntsia sah maghalaryi
(onng) dari fielan Allah. hn (ihnu) Alklt meliptti aF 3ang mqda
kqiatcan." (Qs. Al Anfaal lSlt 4n hh mereka berjurnpa dengan
Nabi SAW dan AIhh m€lnberikan kepada Rasul-Np
dan menghinakan pam tokoh omngorcrng lrafir dan
merryernbuhkan kar.un muslimin dari m€treka,"s
lz42t/422/423/4241
78. Harun bin Ishaq menceritalmn kepadaku, dia berkata: Mush'ab bin
Al Mrqdam menceritakan kepada lcrni, dia berkata: Ismil
menceritakan kepada karni, dia berkata: Abu Ishaq menceritakan
kepada kami dari Haritsah, dari Ali AS, dia berkata, "Ketika kami
sampai di Madinah, lorni mendapatkan buah-buahan, namun kami
fidak betah tinggal di sarn karena perrynkit dernam gang menimpa
kami. Nabi SAW kefika ifu sedang mencari-cari berita tentang
Badar. Kefika sampai kepada kami berita tentang kedatangan
s Sanadnya muaL
-Shahih TdikhAth-Thabari 111
trang-oran5l musyrik, bdiau berjalan menuju Badar. Badar adalah
nanra sebuah surnur. Omng-omng musyrik sampai di sarn terlebih
dahulu. Kami berternu dengan dua orang lald-laki dari kalangan
mereka, 1nng salah satunya dari Qurais!, dan Snng lain adalah
budak Uqbah bin Abu Mu'aith. Tempta orang dari Quais!, kabur
l€bih dahulu, sedangkan mantan budak Uqbah kami tangkap, lalu
l<ami tanlrakah kepadanyra tentang iumlah rombongan mereka. Da
mer{awab, 'D€rni Allah, jumlah mereka banyak dan kelnratan
rnereka tangguh." Mendengar ifu, kaum muslim mernukulngla,
kernudian kepada Nabi SAW. Beliau lalu bertanp,
'Elmp jumlah mqel<a?" Dia meniawab, "Derni Allah, iurnlah
mereka b-,Snk dan kekuatan mereka pun tangguh." Nabi SAW
benrsaha memaksanya, neunun dia tetap tidak mau menjawabnyia,
, dan temkhir beliau bertanya, "Bmpa hatran tnng mqel<a
ptong?" Aa menjawab, "Setiap hari sepuluh ekor unta-"
Basulullah SAW lalu menyimpulkan, 'Mqel<a fuiunlah sqibu
W, larqn setkp ekor unb unfuk sqatus orang, dan bqifu juqa
sdantsrya.'
Pada malam harinyra, hujan turun, maka kami berteduh di baunh
'pohon dan tameng unfuk menghindari air hujan, sernentara
Rasulullah SAW memohon kepada RabbnSn ,4-za wa Jalla sa-aya
berdoa, Ya Allah, jila Engkau mqnbinasl<an k@il ini,
niscaSa Englrau frdak akan disqtbah."
Kefil<a terbit fajar, beliau bersem, nshalat, wahai hamba-hamba
Allah." Mereka pun berdatangan dari bawah pohon dan tameng.
Rasulullah SAW shalat mengimami kami, dan setelah selesai bdiau
merrrberikan sernangat unfuk berperang,'SaunggahnSa psulan
Qumisy ada di bunh padang aham memh dari gunung ini.'
Ketrka mereka mendekati kami, kami membuat barisan unfuk
menghadapi mereka. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari mereka
dengan m€nunggang unta merah berjalan di hadapan pasukannya.
Rasulullah SAW lalu bersaMa, Walni Ali! pngil Harnah ke
ttz - ShdfiTnlldAfr-Ttebad
hadapanku. Dia adalah oftng png paling dekat hubungann5m
dengan kaum musStrik, aku ingin tahu siapa yang sdang
menunggang unta menhnSn, dan apa 5nng dikatalanntn kepda
psukanng? Jika dalam rombngan mqela ada saarang Sang
memqinlahl<an kepda gng baik, maka mungkin dialah gng
mqtngspng unta menh tqsebut."
Hamzah lalu datang dan berkata, uDia adalah Utbah bin Rabi'ah,
dia melarang mereka berperang dan berkata kepada mereka,
'Wahai kaum! Aku melihat suatu kaum yang mencari mati, yang
kalian fidak akan sampai kepada mereka sementam di antara kalian
terdapat kebaikan. Wahai kaum, unrngkanlah niat kalian!
Biarkanlah mereka hari ini dengan kepalaku menjadi jaminannya
dan katakanlah, "Utbah bin Rabi'ah pengecut," walau kalian tahu
bahrln aku bukanlah seomng pengecut'.
Ketika Abu Jahal mendengar hal itu, dia berkata, 'Kamu berkata
seperti ini?! Demi Allah, jika selain kamu yang berkata seperti ini,
pasti aku kunyah dia. Menurutku janhrng dan penrtnu sudah
dipenuhi dengan msa ketakutan!?' Utbah lalu berkata, 'Kamu
mengejekku, wahai orang yang mengecat kuning pantatrya? Hari
ini kamu akan tahu siapa di antara kita yang pengecut'!
Utbah dan S5nibah -saudaranya- serta Al Walid -anaknya-
menantang perang tanding (bergulat) dengan p€nuh keberanian,
'Siapa yang berani kepada kami?'
[-alu keluarlah enam pemuda dari Anshar, akan tetapi Utbah
menolaknya, "Kami tidak menginginkan mereka. Kami
menginginkan anak-anak paman kami dari anak-anak Abdul
Muthallib.' Rasulullah SAW pun berkata, "Bangun wahai Ali.
bangun wahai Hamzah, dan bangun wahai Ubaidah bin Al Harits
bn AMul Muthallib."
Allah Ta'ala lalu membinasakan Utbah dan Syaibah kedua anak
Rabi'ah, serta Al Walid bin Utbah, sedangkan Ubaidah terluka.
Shahih Tarik'h Ath-Thabari ltt
-
Kami lalu dapat membunuh tujuh puluh orang dan menawan fujuh
puluh orang dari mereka.
Lalu datanglah seorang laki-laki Anshar yang pendek bersama Al
Abbas bin Abdul Muthallib sebagai tawanan, maka Al Abbas
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia, demi Allah, bukan
yang menawanku, akan tetapi yang telah menawanku adalah
' seorang laki-laki berambut terbelah, wajahnya paling tampan
menunggang kuda berralama hitam dan putih. Namun aku tidak
melihatnya berada dalam pasukan." &ang Anshar tersebut berkata,
'Aku yang menawannya, Wahai Rasulullah." Beliau bersabda,
"Diam kamu, sesunggwhnya Attah Ta'ala telah menolongmu dengan
malaikat yang mulia."
Di antara tawanan kami adalah tawanan dari bani Abdul Muthallib,
yaitu Al Abbas, Aqil, dan Naufal bin Al Harits.e 12424/425/4261
79. Ja'far bin Muhammad AI Bazud menceritakan kepadaku, dia
berkata: Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami dari Israil,
dari Abu Ishaq, dari Haritsah, dari Ali, dia berkata: Ketika Perang
, Badar, saat kesulitan menimpa kami, kami menjaga Rasulullah
SAW karena beliau adalah oftmg yang paling merasa kesulitan.
85 Para periwayat hadits ini bt7ah.
Mush'ab dinilai tsiqah oleh hnu Ma'in dan Ad-Daraquthni.
Hadits Ali, "ketika kami datang ke Madinah..." juga diriwayatkan oleh Abu Daud
(dengan riwayat yang lebih ringkas dari riwayat Ath-Thabari) dalam Sunarnya (no.
2665,bab Pergulatan). Diriwayatkan pula oleh Ahmad dalaro Al Musnad(l/717).
Al Haitsami berkata, "Para periwayat Ahmad adalah periwayat Htab Shahih Al
Bukhari, kecuali Haritsah, periwayat tstSah." lMajma' Az-Zawn' id, 6/7 6).
Menurut kami, Al Bazzar meriwayatkannya dalam l{asyf Al Asbr, (no. 1761).
Al Hakim juga meriwayratkannya dari hadits hnu Abbas (3/1871.
Sekarang tersisa masalah an'anabnya Abu Ishaq, dia seorang periwapt mudallis.
Akan tetapi, Al Bukhari menerima benfuk 'an'anah dan berkah, "Jika dia
meriwayatakanngn dari jalur periwayatan Israil, dari Abu Ishaq. Di sini dia
meriwayatkan seperti itu. Jadi, tidak ada masalah."
lEl - shahih TaritdrAth-Thabari
Tidak ada seorang pun lnng jaraknya lebih dekat kepada musuh
selain beliau. "87 12:4261
80. Amr bin Ali menceritalon kepada kami, dia berkata: Abdurmhman
bin Mahdi menceritakan kepada kami dari qru'bah, dari Abu Ishaq,
dari Haritsah bin Mudhanib, dari Ali, dia berlota, Aku
mendengamya b€rkata, 'Tidak ada di antara kami seomng pmiurit
b€rl$rda selain Miqdad bin Al A$,ad. Tidak ada seomng pun di
antara kami yang tidak tidur keculi Rasulullah SAW, png sedang
' melalrsanakan shalat menghadap ke arah sebuah pohon dan berdoa
hingga u,aktu Subutr."s 12.426/4271
81. hnu Hurnaid menceritakan kepada lGrni, dia berkata: Salarnah
menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Isluq
menceritakan kepadaku, dia berkata: Muhammad bin Muslim Az-
Zuhri, Ashim bin Amr bin Qatadah, Abdullah bin Abu Bakar dan
Yadd bin Rumman menceritakan kepadaku dari Uru,ah dan
lainngra, dari para ularna kita, dari Abdullah bin Abbas, rrnsing-
masing menceritakan kepadaku, sebagian hadits ini, hadits mereka
seputar hadits mengenai Perang Badar 5nng telah kr.rsebutkan telah
terhimpun. Mereka berlrata, 'Kefilo Rasutullah SAW mendqlar
kedatangan lofilah dagang Abu Sufun dari S5nm, beliau menyenr
kaum muslim unfuk mendekat, lalu beliau berkata, "Ini adalah
lefilah dagang OunW. Dtsitulah harb benda mereka. Jadi,
keluadran lalian unfuk mqeka. Mudah-mudahan
Allah mqnberikan lnrh itu kepda kalian." Orang-orang pun
mendekaU beliau, sebagian ada yang tidak keberatan dan sebagian
lagi ada png keberatan, karena mereka mengira Rasulullah SAW
tidak pernah berternu peperangan.
e Hadis All ini diriunyatkan oletr Ahmad dalam Al Mutzad, dan dinllai drahlh
soleh Syakir. adalah periwayat lfiblb Shahih Al Bukhart, kecuali Haribah
Para periwayatrya
bin Mudhanib, pet'rwayat biqah.
Shahih Tarilft AthThabari I
-
Ketika ,Abu Sufuan' mendekati Hijaz, dia mendengar berita
keluamya pasukan muslim, maka dia bertanya kepada orang yang
ditemuinya dari kafilah dagang karena khawatir atas harta bendq
mereka, dan temyata berita yang didengamya ifu benar. Dia pun
berkata;'lMuhammad telah menginshuksikan para sphabakrya
: supaga keluar menghadang kamu dan kafilahmu."
' Da kemudian mempersiapkan diri dan menyeura Dhamdham bin
Amr Al Ghifari untuk menemui orang-orang Quraisy di Makkah dan
'memobilisasi mereka guna melindungi harta benda mereka, serta
memberitahukan mereka bahwa Muhammad bersama para
I sahabatrya telah memghadang kaftlahqn.89 Dhamdham, bin Amr
.i pun segera pergi ke Mal*ah. 12;4271
82. hnu Hurnaid menceritakan kepada kami, dia berkata: Salamah
' merrceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Ishaq berkata: Orang
' '' yarrg fidak kufuduh berdusta menceritakan kepadaku dari llaimah
'' maula hhu Abbas, dari lbnu Abbas dan Yazid bin Rumman, dari
' Urwah, dia berlota: Tiga hari sebelurn kedatangan Dhamdham di
''Makkah, Atloh bint AMul Muthallib melihat sesuatu yang
menakutkan di dalam mimpinya. Dia lalu datang menernui
I saudaranSa, Al Abbas bin Abdul Muthallib, dan berkata kepadanya,
nwahai saudaraku, derni Allah, tadi malam aku melihat sesuafu
yang sangat menakutkan dalam mimpiku. l\ku mengkhawatirkan
(takut) keielekan dan musibah menimpa kaummu. Tetapi,
sernbunyikanlah (ianganlah engkau sebarluaskan) apa yang telah
kuceritakan kepadamu." Al Abbas lalu bertanya kepadanya, "Apa
yang kaimu'mimpikan?" Afikah menjawab, "Aku bermimpi melihat
seorang p€nunglang unta datang dan be*renti di Abthah,
8e Sanadqn hingga hnu Ishaq dhall
HR. Ibnu Hispm WShh A*Nafuwgryh, 2, 2951, dengan faiqrq Hammam dan
Abu Sha'ilaik; Ath.Thabrani dan Al Baihaqi (Ad-Dak'il t4*Nubuu,wah, 3/321 delan
redaksi hadib yang panpg.
Sanad hadits ini dlnilai Aasar oleh Al Haitsamt lMaima'Az-hw'i4 6/731.
Hadits ini shahiih.
-lJ33-l shaliili Tanldr:Ath.Thabart
kemudian berteriak dengan suara yang lantang, 'Pergilah, wahai
para pengkhianat, kepada kehancuran kalian dalam tiga hari'. Aku
melihat orang-orang berkumpul (mengerumuni)nyn, kernudian dia
masuk ke masjid dan orang-orang mengikutinya. Ketrka mereka
mengelilinginya, untanga bergeser membarmnya ke perrnukaan
Ka'bah, kemudian berteriak lagi dangan suara yang lantang,
'Pergilah, wahai para pengkhianat, kepada kehancuran dalam tiga
(hari)'. Untanln lalu bergeser lagi mernbawanya ke atas bukit Abu
Qubais, dan dia pun berteriak lagi dengan suam !,ang nlnring,
kemudian mengambil sebonglrah bafu, lalu dia melernpa*annta.
Kefika batu itu jatuh di kaki bukit Abu Qubais, batu itu pecah dan
berserakan. Tidak ada safu rumah pun di Makkah png tersisa
melainkan pecahan bafu ifu masuk ke dalamnya." Al Abbas lalu
berkata, "Demi Allah, sembunyikanlah dan jangan kamu ceritakan
kepada siapa pun."
Al Abbas kemudian keluar dan berternu dengan Al Walid bin Utbah
bin Rabi'ah (temannya), lalu dia menceritakan mimpi Atkah
kepadanya. Dia merninta kepadanya supaya dia tdak
menceritakannya kepada Afilrah. Al Walid lalu menceritaka4 mimpi
itu kepada ayahnya Utbah. Akhimya, perihal mimpi itu tersebar
luas hingga menjadi bahan pembicaraan bangsa Qumisy di lembah-
lernbah mereka.
Al Abbas berkata, "Pada pagi hari, aku berthawaf di Ka'bah,
sedangkan Abu Jahal bin Hisyam bersama beberapa omng Qwaisy
sedang duduk membicarakan mimpi Afilmh. Ketika Abu Jahal
melihatku, dia berkata, 'Wahai Abu Al Fadhl, jika kamu telah
menyelesaikan thawafmu, datanglah kepada kimi'. Kefika aku telah
menyelesaikan thawafku, aku pun datang dan duduk bersama
mereka. Abu Jahal lalu berkata kepadaku, 'Wahai bani Abdul
Muthalib, kapun terjadi ,4n-Nabgy;ah ini'. Aku katalon kepadanya,
'Perkam apa itu?' Dia berkata, 'Mimpi yrang dilihat (alami) Afiloh'.
Aku berkata, 'Apa Snng dia lihat?' Dia menjawab, Wahai bani
Shatfi TarlkhAifFThabill - -137',