The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-08-15 00:28:50

Tafsir Al-Munîr Jilid 2

Tafsir Al-Munîr Jilid 2

TATSIRAL-MUNIRJITID2 ,-(,, fr suraha[Baqarah

ibtidaa'i1ryah. Atau bisa berta'alluq dengan Bisa juga dijadikan naa'ibul faatf kalau begitu
kata yudhaarra aslinya adalah yudhaararu,
kata yang terbuang yang menjadi sifat kata lalu huruf ra' pertama diidghaamkan kepada

("r-!+i), sedangkan huruf min memiliki makna hurufra'yang kedua.

at-Tab'iidh, jadi maksudnya adalah fr*_, ;a; {'i, i(.}'Jr} huruf wawu bisa dijadikan

1-,tr-!t "+Jl, karena ayat ini berkaitan dengan waawul haaliyyah atau bisa dijadikan waawul
isti'naafiyyah.
mu'amalah mereka.
{b'ti iu;,rh ada yang membacanya
tiga$m:ta"icam",:Fjarrk,endausdhubkaantai'urarbanfyaai bisa
fika lrajy keduany" .r-r-rama bentuk katajama'
kedudukannya adalah jarr, maka menjadi
[plural) dari kata ar-Rahnu menurut pendapat
badal dari kata {Et*i 4}.lika kedudukannya kebanyakan ulama. Kedudukannya menjadi
mubtada' sedangkan khabarnya ditaqdiirkan
adalah nashb, maka menjadi sifat kata 1;e.r.+ry.
atau dikira-kirakan keberadaannya, kira-
Sedangkan jika kedudukannya adalah rafa', kiranya adalah, (ilJi.r gi; *r;, ;:t^s1.

maka menjadi sifat pr:iyt11*.,1. {#;,} asalnya adalah (rrjr) mengikuti

(,ry JrF kata an adalah mashdariyyah wazan 1;Idit;, hanya saja hamzah yang kedua
diganti wawu karena terbaca sukun dan huruf
kedudukan i'rabnya adalah nashb dari sebelumnya terbaca dhammah, lalu menjadi
(./rl).
fi'il yang ditaqdiirkan atau dikira-kirakan
4it;r;) memiliki tiga macam benitki'rab,
keberadaannya, yaitu 1tlt.i-! ,L-; ..,f .rtr+!).
pertama, kata aatsimun menjadi khabar dari
Ada juga yang membaca kasrah hamzah pada l<ata inna sedangkan kata qalbuhu menjadi

kata 1.r1; sehingga menjadi in syarthiyyah dan faa'il kata aaBimun. Kedua, kata qalbuhu

membaca rafa' kata t-Sisl. menjadi mubtada' sedangkan kata aatsimun
menjadi khabarnya, lalu susunan yang terdiri
flt,,s i\ r;;2) keduanya dibac a nashb dari mubtada' yang diakahirkan dan khabar
yang didahulukan kedudukannya adalah rafa'
menjadi haal dari dhamiir ha yang terdapat di menjadi khabar darikata inna. Atau yang ketiga,
menjadikan kata aaBimun khabar dari kata
dalam kata {;ll3i;} yang kembali kepada kata inna sedangkan kata qalbuhu menjadi badal
dari dhomiir rafo'yangtersimpan di dalamkata
ad-Dain. aotsimun, berarti badal ba'dh min kull.

(ryi u t;1\ maa di dalam kata ini adalah Balaaghah

zaa'idah [tambahan). Terdapat beberapa bentukTinaas di dalam
susunan-susunan kata berikut,
kata an dan shilahnya keduduk an i'rabnya
t,d..jF(*(1*,r'fr.i,i} (++f ri+i-:r;| (*", .*;F
adalah noshb oleh kata adnae, asalnya kira-
Terdapat ath-Thibaaq di dalam susunan-
kira adalah, (:.,8t Yi c.r orrt) lalu hurufiarr min
dibuan g (n az' ul kha afidh). susunan kata berikut,

{ilU ;S;i i1) kata an dan shitahnya 6f.,ob {}i il} 4';;i',+y.

kedudukan i'rabnya adalah nashb karena al- al-lthnaab, yaitu,

Istitsnaa'ul munqthi'. Kata tijaarafan terbaca

nashb sebagai khabar kaana an Naaqishah,

sedangkan isimnya ditaqdiirkan atau dikira-

kirakan keberadaanya, yaitu ;rt*rJr of oi V5

Gpv rtl. fika kata tijoarah terbaca rafa',maka

berarti kaana dijadikan kaana at-Taammah.

fil\ i;!i i *.tr ir*i t<ata ka atib dansy ahiid

ada kalanya bisa dijadikan faa'il bagi kata fi'il
yudhaarra dan ini adalah yang lebih baik, jadi

kata yudhaarra aslinya adalah yudhaariru.

Jl:];F {i;*1w' ;*i. ii tYu. tG €a ;*;;iiub penulisan surat tanda bukti tersebut atau

4!''*.5i, L ;+.n;;;a, Ai'gr a| sit dengan sikap adil, tanpa memihak salah satu

{r;l' *,;y;;ui#l -r;r Ji} pihah tanpa menambahi atau mengurangi,
baik yang berkaitan dengan harta maupun
Disebutkannya kata al-Jalaalah (Allah) di
temp{o-;U:wakYtuiFyamngakdsisuedpnaykaatit.idak mau atau
dalam beberapa susunan kata berikut, enggan (nr ij; 13| maksudnya sesuai dengan

4W *F*';h (;'r5:i;;p (nrr;iir;p cara yang telah diajarkan oleh Allah SWT
kepadanya, berupa kemampuan menulis
Memiliki maksud dan tujuan untuk dokumen atau surat tanda bukti, janganlah
memupuk rasa mahaabah (takut yang ia bersikap enggan dan jangan pula bersikap

disertai rasa hormat) di dalam jiwa dan untuk teledor dan ceroboh. ('|jJ;F maksudnya
menegaskan bahwa pesan yang disampaikan
merupakan suatu perkara yang besar. hendaknya mengimla'kan [membacakan)

{t; ii, d,;} -"ny"butkan lafzhul ialaalah kepada juru tulis apa yang harus ditulis. //-
Imlaal dan al-Imlaa' memiliki arti sama.
(Allah) dan kata Rabb di dalam satu tempat 4,*t* qit\ al-Haqq di sini maksudnya adalah

bertujuan lil-mubaalaghoh [melebih-lebihkan) sesuatu yang menjadi tanggungan, jadi yang
di dalam at-Tahdziir (peringatan dan menakut-
dimaksud di sini adalah al-Madiin fpihak yang
nakuti). menanggung utang). fadi, maka hendaknya

Mulradaat Lughawlyyah ia mengimla'kan dengan sungguh-sungguh,

{r--'I} maksudnya mu'amalah kalian jujur dan apa adanya, agar diketahui apa yang
tidak secara tunai {;ii} maksudnya dengan
m enj adi tan ggun gannya.
mu'amalah seperti jual beli, salam [pesanan)
atau qardh (utang piutang) yang kesemuanya (t; ;l' f!) dan hendaknya ia bertakwa
dilakukan tidak secara tunai. Kata ad-Dain kepada Allah SWT. Tuhannya di dalam
artinya adalah harta yang masih berada di mengimla'kan. (.fi iip maksudnya janganlah
dalam tanggungan, belum diserahkan kepada
ia mengurangi sedikit pun dari hak atau utang
pihak yang berhak. {,:f 5,i j\\ al-A1at
*yang ia tanggung. 4W et oitrs it;F
artinya batas akhir waktu sesuatu, yaitu batas
maka jika orang yang menaggung hak atau
waktu yang telah disepakati, baik batasan
utang itu adalah orang yang lemah akalnya
waktu tersebut dengan hari, bulan atau tahun.
dengan bersikap menghambur-hamburkan
Ad-Dainul mu'ajjal [mu'amalah tidak secara
tunai) mencakup jual beli barang tidak secara ("1"y atau lemah keadaannya, sehingga tidak
tunai sampai pada batas waktu tertentu, as- mampu untuk mengimla'kan, dikarenakan
Salam (akad pesanan) dan al-Qardh (utang masih kecil atau sudah lanjut usia. i;4.1 i 9iy
4; .f- iiatau ia sendiri memang tidak mampu
piutang).
mengimla'kan dikarenakan bodoh, bisu atau
{;;f6} sebagai anjuran untuk mem-
yang lainnya.
perkuat mu'amalah yang dilakukan tidak
secara tunai dengan tujuan menghindarkan 4!t U+y maka hendaklah Yang

terjadinya perselisihan. 4;*;F maksudnya mengimla'kan adalah walinya, yaitu orang tua

hendaknya menuliskan surat tanda bukti atau orangyang diberi amanatatau penerj emah

mu'amalah tidak secara tunai yang dilakukan atau juru bicara. {r] r",- r;} maksudnya, dan

(rbih dengan benar dan jujur di dalam tunjukklah dua orang yang akan meniadi saksi

--l--t

:
,l

atas tanggungan utang yang ada. 't", *:Y atau enggan untuk menuliskan atau menjadi
{:'r*-iL, ;, dari orang-orang yang kalian ridhai saksi. Begitu juga sebaliknya, orang yang

karena agama dan keadilannya. memiliki hak tidak boleh menimbulkan

{,ry oiy agar jika salah satunya lupa bahaya atau mudarat terhadap orang yang
menjadi juru tulis dan orang yang menjadi
karena kurang teliti dan kurang begitu
memperhatikan terhadap apa yang saksi dengan cara meminta mereka berdua
untuk melakukan sesuatu yang tidak layak
dipersaksikan, maka yang satunya lagi (yang
atau kecurangan di dalam penulisan atau
ingat) bisa mengingatkan yang lain [yang
persaksian.
lupa). Susunan kata 1fq memiliki fungsi at-
(,p igj). dan jika kalian melakukan
Ta'liil (alasan atau tujuan). Ada yang membaca
larangan ini (is1 3'r:r;yY maka yang demikian
inn tadhilla, dengan hamzah terbaca kasrah
itu merupakan kefasikan dan sikap keluar
yang berarti menjadi huruf syarat, lalu kata dari ketaatan yang menimpa kalian. {irr r;ir;}

1f;q dibaca rafa', menjadi jawabnya syarat, dan bertakwalah kalian kepada Allah SWT
sedangkan susunan kata yang terdiri dari
di dalam perintah dan larangan-Nya. #-tY
syarat dan jawab ini. kedudukannya menjadi
{iirr eilah SWT mengajari kalian tentang hal-
sifat kata nakirah {ouilt;}.
hal yang memberikan kemaslahatan dan
{,r;F jika mereka dipanggil untuk
kemanfaatan bagi perkara kalian.
memberikan penjelasan tentang apa yang
4f,/'.. P',' i.u:'r- ;:-t.l} jika kalian melakukan
mereka persaksikan, maka janganlah mereka
mu'amalah tidak secara tunai di tengah kalian
bersikap enggan. {';;.:;. i;} aan janganlah
kalian merasa jemu {l}i3i oi} untuk menulis sedang melakukan perjalanan. Ada hadits

apa yang kalian persaksikan berupa utang yang menjelaskan tentang bolehnya ar-Rahn

atau tanggungan, karena hal ini sering [memberikan suatu jaminan atau borg)
terjadi. {fi llF sampai datang tempo waktu
ditambah adanya juru tulis ketika sedang tidak
pembayarannya.
dalam perjalanan. Dalam kaitannya dengan
(ErF penulisan utang itu {iji} teUin
adil {i;+t l'}tt\ dan lebih menguatkan masalah ini, keadaan sedang melakukan

persaksian tersebut, karena catatan tersebut perjalanan dijelaskan secara tersendiri, hal

bisa dijadikan sebagai rujukan pengingat ini dikarenakan menguatkan mu'amalah

tentang isi persaksian tersebut . 4t jt|.li ;;i;y tidak secara tunai ketika sedang berada di

dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan tengah perjalanan lebih sangat dibutuhkan.

keraguan kalian, baik dalam hal jumlah utang 4i*-';;1 i6j| maka hendaktah ada barang

maupun tempo pembayarannya. jaminan yang dipegang untuk menguatkan

{Wr;l} maksudnya kecuali jika mu'amalah yang kalian lakukan. Kata

mu'amalah yang kalian lakukan di antara maqbuudhah di dalam ayat ini menunjukkan
kalian tersebut adalah dalam bentuk
disyaratkannya menerima atau memegang
perdagangan secara tunai. !;tS 'r\+,- .i;F barang yang dijadikan jaminan, dan sudah
{*rli; mengandung larangan bagi juru tulis
cukup orang yang memiliki hak atau wakilnya
dan saksi untuk tidak menyebabkan bahaya
memegang barang jaminan tersebut.
atau kerugian terhadap pihak yang memiliki
hak (yang memberi utang) dan pihak yang {ux # ,i :'iy maksudnya jika orang

menanggung hak fyang berutang) dengan cara yang memberi utangan percaya kepada orang
mengubah atau mengurangi atau menambahi
yang berutang, sehingga ia tidak meminta

barang yang bisa dijadikan jaminan dan tidak

pula menuliskan utangan yang diberikan. serta dilarang melakukan transaksi yang

4*it eit !;li) maksudnya, maka hendaknya mengandung unsur riba, maka ia harus
orang yang berutang (;;uiy maksudnya
utangnya. {f; ar fry dan hendaknya ia mengembangkan harta miliknya dengan cara
dagang dan juga ia harus menjaga hartanya
bertalnara kepada Allah SWT. Tuhannya di
agar tidak musnah.
dalam membayarkan utang yang ia tanggung.
fadi, persesuaian ayat ini dengan ayat
(;;riir ,;i( i;F dan janganlah kalian, para sebelumnya adalah penjelasan tentang
saksi menyembunyikan persaksian jika
transaksi (tidak secara tunai) yang teriadi
kalian dipanggil untuk menyampaikannya.
di antara manusia dengan melakukan
(li; ;i if) di sini at-Qatbu fhati) secara
transaksi jual beli barang yang tidak di-
khusus disebutkan karena, di dalam hatilah bayar secara tunai dengan cara yang bisa

persaksian itu ada, dan karena jika hati menjaga harta seseorang tidak hilang,

melakukan dosa, maka akan diikuti oleh yang setelah disebutkannya penjelasan tentang
hukum larangan bertransaksi dengan riba.
lain. {ilt" t'# ,'.1r1} tidak ada sesuatu apa Atau yang dimaksudkan adalah penjelasan

pun dari amal perbuatan kalian yang samar tentang cara menjaga harta yang halal setelah
atau luput dari pengetahuan Allah SWT.
disebutkannya penjelasan tentang anjuran
Persesuaian Ayat berinfak di jalan Allah SWT dan penghraman

Setelah Allah SWT menjelaskan tentang riba yang keduanya bisa menyebabkan harta
seseorang berkurang, baik sekarang maupun
masalah infak dan pahalanya yang baih
nanti.
tentang riba, keburukan dan bahanya, maka
selanjutnya, Allah SWT mengiringinya dengan Ayat ini merupakan ayat Al-Qur'an
terpanjang hal ini mengandung isyarat
penjelasan tentang pemberian pinjaman
yang baik ftanpa bunga), tentang tata cara bahwa pada dasarnya, harta bukanlah sesuatu

mu'amalah atau transaksi yang dilakukan tidak yang dibenci di sisi Allah Srvl/T, bahwa Islam
secara tunai, tentang cara menguatkan dan memiliki perhatian besar terhadap masalah
menjaganya dengan cara menuliskan, mem- perekonomian umat, Islam adalah agama
persaksikan dan meminta barang jaminan atau
borg sertacara mengembangkan harta dengan sekaligus negara, kehidupan sekaligus sistem
bisnis dagang. Karena sesungguhnya di dalam
sedekah dan pemberian pinjaman yang baik atau aturan masyarakat. Islam bukanlah
[tanpa bunga) terkandung nilai-nilai saling
agama rahbanah fmeninggalkan dunia dan
mengasihi dan saling membantu di antara
kenikmatannya) dan kemiskinan, Islam
sesama. Sedangkan di dalam riba terkandung
bukanlah agama yang mengajarkan untuk
unsur sikap kasar dan penganiayaan.
mengisolasi diri dari kehidupan dunia.
Di dalam hukum-hukum yang berkaitan
dengan mu'amalah tidak secara tunai dan Namun, memberikan aturan-aturan dalam
bertransaski di antara manusia, menjelaskan
mu'amalah secara tunai mengandung hik- tentang cara menjaga dan memelihara hak-

mah yang sangat agung, mengandung kemas- hak, menjelaskan tentang tata cara melakukan

lahatan dan keadilan. Karena barangsiapa transaksi dagang dan cara mengembangkan
yang diperintahkan untuk berinfah bersede- harta, semua ini menjadi bukti bahwa Islam
adalah agama yang memerintahkan untuk
kah dan memberikan pinjaman tanpa bunga
berusaha dan bekerja keras, memerintahkan
untuk bekerja dalam mencari harta dengan
cara-cara yang benar dan halal. Imam Ahmad

TAFSTRAL-MuNrR JtLrD 2

dan ath-Thabrani meriwayatkan dari Hadits "Binasalah orang yang menjadi budak dinar
binasalah orang yang menjadi budak dirham."
Amr bin al-Ash,
Tafsir dan Penielasan
.d6':A.e6' iri' t:9
Wahai kalian orang-orang yang beriman,
"sebaik-bail harta yang baik adalah harta jika kalian melakukan transaksi tidak secara
milik orang yang saleh."
tunai, baik itu dalam bentuk jual beli, akad
Adapun berinfak untuk kepentingan salam (pesanan) atau akad utang-piutang,
contohnya seperti menjual sesuatu dengan
umum dan diharamkannya riba merupakan harga yang tidak langsung dibayar tunai,
tanda atau bukti solidaritas umat, kesadaran atau menjual barang yang keberadaannya
untuk menghilangkan kezaliman, eksploitasi dijanjikan pada waktu tertentu dengan
menjelaskan jenis, bentuk dan jumlahnya
terhadap sesama dan mengecam sikap
dengan harga yang dibayarkan di depan, yaitu
meraup keuntungan tanpa usaha dan kerja yang dikenal dengan al<ad salam atau salaf
[pesanan), atau memberikan pinjaman utan&
keras. Adapun yang dimaksud dengan jika kalian melakukan transaksi tidak secara
celaan terhadap harta yang terdapat di
tunai seperti ini, maka hendaklah kalian
dalam beberapa ayat dan hadits adalah, jika
seseorang melupakan sisi kehidupan akhirat membuat surat tanda bukti atas transaksi
dan menjadi budak harta sehingga ia bersikap
kikic tidak memiliki kesadaran untuk berinfak tersebut serta dilengkapi dengan penjelasan
dan tidak mempedulikan apakah harta yang
dimiliki tersebut di dapat melalui cara yang tempo waktu pelunasan, baik dengan hitungan
halal atau haram. Allah SWT. berfirman, hari, bulan atau tahun yang sekiranya tempo

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu waktu pelunasan tersebut jelas dan pasti,
tidak boleh dengan menggunakan tempo
hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah
waktu yang tidak jelas, seperti sampai waktu
pahala yang besar." (at-Taghaabun: 15) panen menurut pendapat mayoritas ulama.

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia Hal ini dikarenakan menuliskan surat tanda

itu hanyalah permainan dan senda gurauan, bukti atas transaksi tidak secara tunai seperti

perhiasan dan saling berbangga di antara kamu ini bisa lebih memperkuat isi kesepakatan

serta berlomba dalam kekayaan dan anak dan dapat lebih mengantisipasi terjadinya

keturunan, seperti huj an yang tanam-tanamannya perselisihan di kemudian hari.
mengagumkan para petani; kemudian (tanaman)
Kemudian Allah SWT menjelaskan tentang
itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya cara penulisan surat tanda bukti tersebut dan
menjelaskan siapa saja yang berhak untuk
kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat melakukannya, yaitu hendaknya juru tulis surat
(nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari tanda bukti tersebut adalah orang yang dapat
Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia
tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (al- dipercaya, adil, netral tidak memihak salah
Hadiid:20) satu pihak, memahami ilmu fiqih, memiliki
keberagamaan yang baih cerdas serta cermat.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu
Ia harus menulis dengan benar dan juju4,
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
netral tanpa memihakkepada salah satu pihak,
.elJt * t:i,od,. lo. -,--, .9 t-/ tulisannya harus jelas, menjauhi penggunaan

c 1Q.rJl u,-; kata-kata yang bisa diinterpretasikan

bermacam-macam. Karena si juru tulis dalam tetapi ia hanya akan menimbulkan kerusakan
tidak perbaikan.
hal ini bagaikan seorang qadhi atau hakim
Ayat, "walaa ya'ba," menunjukkan bahwa
antara orang yang memberikan utangan dan
orang yang alim dan adil iika diminta untuk
orang yang berutang. Hal ini menunjukkan
disyaratkannya sifat adil bagi orang yang menjadi juru tulis surat tanda bukti atau

menjadi juru tulis dalam masalah ini. yang lainnya, maka ia wajib menyanggupinya.
Kemudian Allah SWT menguatkan larangan
Kemudian Allah SWT memberi pesan
bersikap enggan atau menolak dalam hal
kepada si juru tulis dan melarangnya bersikap
ini dengan menyampaikan perintah untuk
enggan atau menolak jika diminta untuk
menjadi juru tulis. fadi, selama memiliki menuliskan dengan benar dan jujur. Karena
dokumen atau surat tanda bukti tersebut erat
kemampuan, tidak boleh bagi seseorang yang
kaitannya dengan terpenuhi dan terjaganya
memiliki keahlian menulis bersikap enggan atau
menolak jika diminta untuk menuliskan surat hak-hak orang lain.

tanda bukti transaksi seperti ini. Hendaknya Kemudian Allah SWT menjelaskan

ia menuliskannya sesuai dengan metode yang bahwa orang yang berhak mengimla'kan

telah diajarkan oleh Alah SWT kepada dirinya atau membacakan keterangan-keterangan

atau seperti metode yang telah diajarkan oleh apa saja yang harus ditulis oleh si juru tulis

Allah SWT kepada dirinya. fadi huruf kaf di di dalam surat tanda bukti tersebut adalah
orang yang menanggung utang itu sendiri.
dalam ayat ini kedudukannya menjadi sifat
Karena dirinyalah yang mengemban tanggung
dari sebuah kata yang dibuang. Ia tidak boleh
jawab melaksanakan isi dokumen atau surat
menambahi atau mengurangi dan tidak boleh tanda bukti tersebut. Hal ini bertujuan agar

bersikap yang bisa merugikan orang lain. apa yang ia imla'kan atau ia diktekan menjadi

Kemampuan menulis merupakan sebuah hujjah atau bukti atas dirinya, sehingga tidak
ada alasan bagi dirinya membantah atau
nikmat Allah SWT yang diberikan kepadanya mengingkari. Kemudian Allah SWT memberi
wasiat atau pesan kepadanya berupa dua
dan di antara salah satu bentuk mensyukurinya hal, yaitu bertakwa kepada Allah SWT ketika

adalah dengan cara tidak menolak jika mendiktekan dengan cara menyebutkan apa

dimintai tolong untuk menuliskan surat tanda yang menjadi tanggungannya secara sempurna
bukti transaksi tidak secara tunai, meskipun
dan utuh serta tidak mengurangi sedikit
ia melakukannya dengan meminta upah. Hal
pun hak orang lain (orang yang memberikan
ini menunjukkan bahwa seorang iuru tulis
utangan) yang ia tanggung.
disyaratkan memiliki pemahaman yang baik
|ika diperhatikan, maka bisa kita
tentang hukum-hukum syari'at dan memiliki lihat bahwa si juru tulis diperintahkan
untuk bersikap adil tidak mengurangi
pengetahuan tentang syarat-syarat yang dan menambahi. Sedangkan orang yang
berlaku, baik yang bersifat adat kebiasaan
mendiktekan dalam hal ini adalah orang yang
maupun yang bersifat aturan resmi. Syarat adil
lebih didahulukan atas syarat memiliki ilmu, berutang hanya dilarang bersikap mengurangi
utang yang menjadi tanggungannya. Hal ini
karena adil lebih penting dari pada ilmu. Orang dikarenakan hanya orang yang berutanglah

yang memiliki sikap adil bisa mempelajari apa yang mungkin melakukannya.

saja yang diperlukan di dalam menuliskan

dokumen atau surat tanda bukti. Sedangkan
orang yang berilmu namun tidak memiliki
sikap adil, ilmu yang dimilikinya tidak bisa
menunjukkan dirinya kepada keadilan, akan

ThFSIRAL-MUNIR JILID 2

Kemudian Allah SWT menjelaskan tentang pelanggaran yang diancam dengan hukuman
hukum orang-orang yang memiliki kekurang-
had, tidak melakukan perbuatan yang
an dalam hal kewenangan, jika orang yang termasuk ke dalam kategori dosa besal

berutang adalah orang yang lemah akalnya, menunaikan kewajiban-kewajiban, akhlak
baiknya lebih banyak dari pada dosa-dosa
tidak mampu mengatur keuangan dengan
kecil yang dilakukannya, maka ia adalah orang
baik dan suka menghambur-hamburkan uang
atau ia adalah orang yang lemah keadaannya, yang diterima persaksiannya. Karena tidak
baik dikarenakan masih kecil atau gila atau ada seorang pun yang tidak pernah melaku-

bodoh atau telah lanjut usia dan pikun, kan dosa. Adapun seseorang yang dosa-
sehingga kemampuan otak dan berpikirnya
dosa kecilnya lebih banyak dari pada akhlak
tidak mampu membantunya di dalam melihat baiknya, maka persaksiannya tidak diterima.
sesuatu dengan baik dan benar; atau ia adalah Begitu juga tidak diterima persaksian orang
orang yang tidak mampu untuk mendiktekan yang bermain catur dengan taruhan, orang
dikarenakan dirinya adalah orang bodoh atau
bisu atau buta, maka wali atau juru bicara atau yang bermain dengan burung dara dan
wakilnya yang mengambil alih kewenangan di
dalam mendiktekan kepada juru tulis tentang menerbangkannya, orang yang meninggalkan
isi surat tanda bukti dengan baik benar; jujur
dan adil tanpa melakukan pengurangan atau shalat lima waktu secara berjamaah karena
penambahan. meremehkannya atau karena fasik, bukan

Kemudian tiba giliran pengukuhan tran- karena ia memiliki sebuah penakwilan
tersendiri ditambah ia adalah orang yang
saksi tidak secara tunai tersebut dan dalam hal
ini, Allah SWT memberikan petunjuk dalam adil. Tidak diterima pula persaksian orang
yang sering bersumpah palsu, orang yang
bentuk anjuran untuk mengukuhkan dan
melakukan verifikasi terhadap kesepakatan selalu meninggalkan dua rekaat fajaq, orang
transaksi yang dilakukan, yaitu dengan cara yang dikenal sebagai pendusta, orang yang

mempersaksikannya dengan dua laki-laki atau menampakkan kebencian kepada para sahabat
satu laki-laki dan dua perempuan.
Nabi Muhammad saw., orang yang suka
Ayat, {€tr; ;} mengandung dalil
mencaci orang lain dan para tetangga, orang
bahwa para saksi disyaratkan harus Islam
dan merdeka fbukan budak), karena pesan yang dituduh oleh orang-orang sebagai orang
fasik dan suka berbuat maksiat serta orang
yang terkandung di dalam ayat adalah tentang
mu'amalah atau transaksi mereka, orang Islam yang tertuduh mengumpat dan mencaci para

dan merdeka. Adapun syarat adil bagi saksi sahabat Rasululah saw. sampai orang-orang
berkata, "Kami mendengarnya mengumpat
dijelaskan oleh ayat,
dan mencaci para sahabat."
"dan persalcsikanlah dengan dua orang saksi
yang adil di antara k*mu." (ath-Thalaaq: 2) Ibnu Abi Laila dan Abu Hanifah berkata,

ORANG YANG DITERIMA DAN DITOLAK PER- "Diterima persaksian orang-orang yang

SAKSlANNYA termasuk kelompok ahlul ahwaa' (kelompok-

Abu Yusuf berpendapat bahwa barang- kelompok sesat) namun dikenal sebagai
siapa yang tidak melakukan pelanggaran- sosok yang adil dan jujur kecuali salah satu
sekte kelompok Rafidhah, yaitu sekte al-
Khithaabiyyah. Muhammad berkata, "saya

tidak menerima persaksian kelompok

Khawarij dan saya menerima persaksian

kelompok al-Haruriyyah, karena mereka tidak
memiliki pandangan bahwa harta benda kami

halal mereka rampas. Namun, jika mereka yang menyatakan bahwa ia memang benar-
benar memiliki sikap adil). Namun, menurut
sudah masukke dalam Khawarij, maka mereka pendapat Imam Abu Hanifah, hal itu tidak
memandang bahwa harta benda kami halal perlu, karena setiap Muslim yang jelas
keislamannya serta terhindar dari kefasikan
mereka rampas."aa yang jelas, maka ia adalah orang yang adil,

Disyaratkannya Islam bagi para saksi meskipun kondisi dirinya tidak diketahui.
adalah pendapat jumhur ulama fMalik, Syafi'i
Allah SWT menyebutkan sebab kenapa
dan Ahmad bin Hanbal). Sedangkan Imam Abu persaksian dua wanita disamakan dengan
Hanifah memperbolehkan persaksian orang persaksian satu laki-laki, yaitu sebagai at-

kafir terhadap sesama orang kafir. Hal ini Tadzkiir fagar bisa saling mengingatkan

berdasarkan hadits yang menjelaskan bahwa di antara keduanya) untuk menjaga dan
Rasulullah saw. meRajam dua orang Yahudi
berdasarkan persaksian orang-orang Yahudi. melindungi hukum persaksian yang ada, hal

Ibnul Qayyim di dalam kitab, "l'laamul ini dikarenakan kaum wanita biasanya kurang
memiliki kejelian, kurang memiliki perhatian
muwaqqi'iin," dan "ath-Thuruqul hakiimah," dan sering lupa, sehingga jika saksi yang ada

berkata, "al-Bal4tinah atau bukti sifatnya lebih dari kaum perempuan, maka disyaratkan
umum dari pada agt- Syahaadah [persaksian).
Setiap sesuatu yang karenanya kebenaran berbilang, agar antara satu dengan yang lainnya
bisa diketahui dengan jelas, seperti indikasi- bisa saling mengingatkan. Pada hakikatnya,

indikasi yang bersifat qath'i [pasti), maka 'illat atau alasan kenapa saksi jika dari kaum
itu disebut al-Bayyinah (bukti). Oleh karena perempuan disyaratkan berbilang adalah
itu, sah-sah saja jika persaksian non-Muslim
dimasukkan ke dalam kategori al-Bayyinah sebagai at-Tadzkiir [bisa saling mengingatkan
berdasarkan penjelasan arti ini, jika memang antara satu dengan yang lainnya) dan karena
dengan persaksiannya tersebut, kebenaran biasanya kaum wanita adalah pelupa, maka

bisa diketahui oleh hakim. hukum sering lupa ini diposisikan sebagai

Ayat, {rr*;it i r?i ;L} menguatkan f/lat, maksudnya meletakkan sebab (karakter
kaum wanita yang sering lupa) pada posisi
akan disyaratkannya Islam dan adil bagi
musabbab atau akibat (at-Tadzkiir).
seorang saksi. Karena maksudnya adalah, dari
para saksi laki-laki yang kalian ridhai dalam Kebiasaan yang berlaku menyatakan

agama dan sikap adilnya atau dari kaum bahwa wanita biasanya tidak banyak memiliki
perempuan. Kategori ini sengaja disebutkan perhatian terhadap masalah-masalah yang

karena lemahnya persaksian kaum wanita dan berkaitan dengan transaksi atau bisnis.
Sehingga hal ini menyebabkan wawasan,
karena biasanya orang-orang kurang menaruh pengetahuan, pengalaman dan perhatian
keparcayaan kepada kaum wanita. Pesan ini
bersifat umum mencakup seluruh manusia, wanita tentang dunia bisnis dan keuangan
baik para hakim maupun tidak.
lemah. Adapun kenyataan yang ada pada masa
Menurut pendapat jumhur ulama,
sekarang, yaitu adanya sebagian dari kaum
sikap adil seorang saksi harus dibuktikan
atau diperkuat dengan adanya tazkiyah wanita yang memiliki kesibukan dan perhatian
[semacam keterangan atau rekomendasi
terhadap dunia bisnis dan keuangan, maka hal
44 Al Bahrul muhiith, (2/347).
ini tetap tidak bisa mengubah hukum yang

telah ditetapkan, karena hukum-hukum yang

ada tidak lain didasarkan pada kenyataan yang

bersifat umum, bukan sesuatu yang bersifat hakim. Hal ini seperti yang difirmankan Allah

langka atau kasuistik. Di sampingitu, meskipun SWT,
ada tugas atau jabatan yang berkaitan dengan
"Karent barang siapa menyembunyikan
dunia bisnis dan keuangan yang dipegang oleh
kesaksian, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah
wanita, namun ia biasanya tidak memiliki
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (il-
perhatian dan konsentrasi kecuali kepada
Baqarah:283)
pekerjaan atau tugas yang diserahkan
kepadanya. Ia tidak memiliki perhatian Karena dengan adanya bukti pengakuan

dan kepedulian terhadap perselisihan dan atau persaksian, hak-hak orang lain bisa

perdebatan yang terjadi di antara manusia terpenuhi dan sikap zalim serta kesewenang-
tentang masalah-masalah yang berkaitan wenangan terhadap orang-orang lemah bisa

dengan bisnis dan keuangan. fadi, perhatian dicegah. Ayat ini juga menunjukkan bahwa
yang dimiliki terhadap berbagai sisi keuangan
yang ada meskipun ia telah menjabat suatu saksi adalah yang harus pergi menghadap
jabatan yang berkaitan dengan keuangan
tetap terkonsentrasi pada urusan rumah, qadhi atau hakim.
perlengkapan-perlengkapannya, kerapian dan
kebersihannya, menyediakan bahan-bahan Ar-Rabi' meriwayatkan bahwa ayat ini
perbekalan rumah, menyediakan makanan turun ketika ada seorang laki-laki datang
menemui para kaum untuk meminta mereka
dan minuman untuk keluarga serta mendidik
menjadi saksi, tetapi tidak ada seorang pun di
dan merawat anak. Sehingga ingatan dan
perhatiannya terhadap masalah transaksi antara mereka yang bersedia.

bisnis-kecuali kebutuhan-kebutuhan pribadinya- Kemudian Allah SWT kembali

tetap kurang. Intinya adalah bahwa hukum yang menyinggung masalah penulisan kesepakatan
transaksi dan menegaskan kembali anjuran
ada berdasarkan sesuatu yang bersifat umum,
untuk melakukan penulisan kesepakatan
bukan sesuatu yang bersifat langka atau
mu'amalah atau transaksi yang dilakukan
kasuistik. Syariat hanya memandang kepada
jumlah keseluruhan atau rata-rata. tidaksecaratunai. Allah SWT melarang mereka
bersikap jemu dan bosan di dalam melakukan
Kemudian Al-Qur'an mengingatkan
penulisan kesepakatan utang piutang atau
sebuah permasalahan penting yang banyak kesepakatan transaksi yang dilakukan tidak
secara tunai. Tidak sepantasnya mereka
dilanggar pada masa sekarang bahkan pada bersikap malas-malasan, teledor atau malu

masa dahulu, yaitu masalah pemberian di dalam menuliskan utang meskipun
kesaksian. Allah SWT memberikan pesan
kepada para saksi dan melarang mereka jumlahnya tidak seberapa. Baik utang yang
ada sedikit atau banyak, tetap diperintahkan
bersikap menolak untuk menjadi saksi atau untuk mencatatnya. Hal ini bertujuan untuk

menolak memberikan kesaksian. Begitu juga, menghindari adanya perselisihan di kemudian
Allah SWT melarang seorang juru tulis bersikap hari serta untuk menjaga dan melindungi hak-

menolak atau enggan untuk melakukan hakyang ada.

tugas penulisan kesepakatan atau perjanjian Hal ini menunjukkan urgensi mencatat

transaksi. fadi, tidak boleh bagi para saksi utang yang ada sebagai salah satu penguat
menolak untuk menjadi saksi atau menolak
di dalam pembuktian. Begitu juga, hal
memberikan kesaksian di hadapan qadhi atau ini menunjukkan bahwa mencatat utang
merupakan sesuatu yang diperintahkan,

baik utang tersebut banyak maupun sedikit,

hal ini berguna untuk mengetahui tempo tuntutan transaksi atau bisnis yang selalu

pembayaran utangyang disanggupi oleh pihak berkembang, membutuhkan kecepatan dan

yang berutang. menjaga kepentingan bersama.

Kemudian Allah SWT menjelaskan hikmah Meskipun pencatatan transaksi tidak

di balik semua perintah dan larangan yang dituntut untuk dilakukan jika memang

berkaitan dengan masalah ini. Dengan adanya dilakukan secara tunai, namun tetap dian-
bukti dalam bentuk tertulis dan lisan [saksi) jurkan untuk mempersaksikannya. Karena
terkadang bisa saja salah satu pihak yang
bisa lebih menjamin kebenaran di dalam
melakukan serah terima bersikap tidak
pelaksanakan hukum Allah SWT karena bukti jujun sehingga memungkinkan terjadinya
tertulis dan lisan tersebut lebih dekat kepada
kebenaran dan terjauhkan dari kebohongan perselisihan. fadi, untuk lebih amannya, maka
atau manipulasi. Begitu juga, hal ini bisa lebih diperlukan adanya saksi. Adapun masalah
utang piutang atau transaksi yang dilakukan
menjamin terlaksananya keadilan di antara
tidaksecaratunai serta akad salam fpesanan),
orang-orang yang melakukan transaksi, bisa
lebih menjamin persaksian yang diberikan maka wajib mencatatnya, karena dengan
adanya tenggang waktu, bisa saja terjadi
memang benar dan sesuai dengan kenyataan,
kelupaan terhadap sebagian kesepakatan yang
bisa menghilangkan keraguan di dalam
ada, sehingga menimbulkan perselisihan.
menentukan jenis, bentuk, jumlah dan tempo
Prinsip dasaryangharus dipegangdi dalam
pembayaran utang yang ada. Ini adalah tiga masalah hubungan seorang juru tulis dan saksi
keuntungan atau kelebihan yang semakin dengan kedua belah pihak yang melakukan
menegaskan akan urgensi mencatat utang
atau kesepakatan transaksi yang dilakukan transaksi adalah tidakboleh bersikap yang bisa

tidak secara tunai. merugikan pihak lain. fadi, tidak boleh si iuru
tulis dan saksi melakukan tindakan yang bisa
Hal ini menunjukkan bahwa saksi berhak merugikan salah satu atau kedua pihak yang

meminta surat tanda bukti utang, untuk melakukan transaksi dengan cara melakukan

mengingatkan dirinya kembali tentang kebe- pengurangan, penambahan, manipulasi, tidak

naran utang yang ada. bersedia memberikan jawaban dan penjelasan

Kemudian Al-Qur'an memberikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan

keringanan dari keterikatan perintah mencatat kesepakatan transaksi yang ada.
utang atau transaksi tidak secara tunai yang
dilakukan, melihat tuntutan-tuntutan bisnis Begitu juga sebaliknya, kedua belah
atau transaksi yang ada yang membutuhkan
pihak yang melakukan transaksi tidak boleh
kebebasan dan kecepatan. Al-Qur'an
melakukan hal-hal yang bisa membahayakan
menjelaskan bahwa mencatat utang atau dan merugikan si juru tulis dan saksi, seperti
transaksi tidak secara tunai memang dituntut
untuk dilakukan, kecuali jika transaksi yang memanipulasi sebagian fakta atau tidak
ada dilakukan secara tunai, maka tidak perlu menjelaskan sebagian syarat atau tidak
untuk mencatatnya dan tidak berdosa jika
mendiktekan beberapa kata yang seharusnya
ditinggalkan. Karena bentuk transkasi seperti
dituliskan atau berusaha menghalang-
itu tidak akan menimbulkan perselisihan. halangi saksi di dalam memberikan

Hal ini meniadi salah satu bukti bahwa Islam persaksiannya dengan cara mengintimidasi,
selalu berjalan sesuai dengan realita yang menero4, menakut-nakuti atau dengan cara
menyuapnya atau hal-hal lainnya yang bisa
ada serta selalu responsifterhadap tuntutan-

memengaruhi objektifitas saksi. Karena Islam Kemudian setelah menielaskan tentang

adalah agama kebenaran dan keadilan. Allah perintah dan larangan di atas, Allah SWT

SWT memerintahkan untuk menegakkan mengingatkan tentang sebuah prinsip umum
yang harus selalu dijaga, yaitu taloara dengan
kebenaran dan keadilan secara utuh tanpa menjalankan apa yang diperintahkan oleh
Allah SWT dan menjauhi semua larangan-
dikurangi. larangan-Nya. Kandungan ayatnya adalah,

Hal ini diperkuat dengan ayat, maka bertakwalah kalian kepada Allah SWT di

"Jika kamu lakukan (yang demikian), maka dalam semua yang diperintahkan dan dilarang
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada
dirimu." oleh-Nya, termasuk di dalamnya adalah
larangan melakukan tindakan-tindakan
Maksudnya pendistorsian dan manipulasi
yang membahayakan dan merugikan orang
di dalam pencatatan dan persaksian merupakan lain. Allah SWT mengajarkan kepada kalian

kefasikan dan dosa. Atau maksudnya adalah, tentang apa saja yang mengandung kebaikan
jika kalian melakukan apa yang Kami larang,
yaitu menimbulkan kerugian bagi pihak lain, dan kemaslahatan bagi kehidupan kalian

maka perbuatan kalian ini adalah kefasikan serta bisa menjaga harta benda kalian. Seperti
dan keluar dari ketaatan yang ada pada diri halnya Allah SWT juga mengajarkan kepada

kalian. kalian tentang apa saja yang mengandung
kebaikan untuk agama dan kehidupan akhirat
Larangan bersikap yang bisa menyebabkan kalian. Allah SWT adalah Dzat Yang Maha
mengetahui segala sesuatu, tidak ada sedikit
kerugian bagi pihak lain diambil dari kata, pun yang samar bagi-Nya dari perkara kalian,

{itdy, jika aslinya adalah yudhaariru, dalam baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
fika Allah SWT mensyariatkan sesuatu, maka
bentuk mabni ma'luum [kata kerja aktif)
itu semua bersumber dari pengetahuan yang
dengan huruf ra' pertama terbaca kasrah
kemudian diidghamkan, lalu ra' dibaca mendalam dan menyeluruh tentang apa yang

jazm dengan harakat fathah, karena fathah bisa menghindarkan kerusakan dan membawa
adalah harakat yang ringan, maka artinya
adalah seorang juru tulis dan saksi tidak kemanfaatan dan kebaikan. Syariat dan
boleh melakukan tindakan yang merugikan
pihak lain dengan tidak bersedia menjadi hukum-hukum-Nya semuanya adalah hikmah
juru tulis atau saksi, atau tidak bersedia
memberikan jawaban dan persaksian atau fkebijaksanaan) dan keadilan.
dengan melakukan perubahan, manipulasi
Ayat ini ditutup dengan nasihatyang agung
dan pendistorsian isi catatan atau persaksian. ini guna mengingatkan mereka untuk menaati
fika asal katanya adalah yudhaararu, dalam semua hukum-hukum yang telah ditetapkan

bentuk mabni majhuul (kata kerja pasif), di atas. Penyebutan lafzhul jqlaalah [{llah) di

ini adalah bentuk bacaan Ibnu Mas'ud, dalam tiga susunan kata, ar; ar (.3i:iij nr ifrj)
4* :e ji bertujuan untuk memupuk dan
maka maksudnya adalah, tidak boleh salah
satu pihak yang melakukan transaksi tidak menumbuhkan perasaan mahaabah fperasaan
secara tunai melakukan tindakan yang bisa takut disertai ketundukan dan penghormatan)
mengganggu dan merugikan saksi dan juru
tulis, seperti melakukan pemaksaan kepada di dalam jiwa si pendengar serta untuk
mereka berdua untuk melakukan perubahan
menegaskan bahwa ketiga susunan kata
dan pendistorsian isi catatan atau persaksian.
tersebut masing-masing mengandung hukum
tersendiri.

TAFSTRAT-MUNTR f rLrD 2

Kemudian penjelasan yang ada berpindah untuk tidak mencatat transaksi yang ada dan
menjadikan barang jaminan sebagai ganti dari
ke masalah hukum lainnya yang sesuai dengan pengukuhan dalam bentuk catatan. Tentang
alasan kenapa syarat yang disebutkan di sini
kondisi bepergian, yaitu masalah barang adalah kondisi bepergian tidak yang lainnya,

jaminan (borg) utang yang ada. Penguatan karena bepergian adalah uzur yang biasanya
dan pengukuhan transaksi tidak secara tunai
dengan cara membuat surat tanda bukti banyak terjadi, terlebih di masa turunnya

tercatat dan mempersaksikannya adalah Al-Qur'an yang memang banyak terjadi

sesuatu yang mungkin dilakukan jika transaksi peperangan. Namun, hal ini tidak berarti tidak
tersebut diadakan ketika tidak sedang dalam
boleh memasukkan bentuk-bentuk uzur yang
perjalanan. Sedangkan jika sedang berada
lain ke dalam cakupan hukum ini. Uzur atau
di tengah perjalanan, maka biasanya hal itu
tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, alasan-alasan yang memiliki esensi yang sama
tetap tercakup ke dalam hukum ini, seperti
selanjutnya Allah SWT mensyari'atkan sebuah gelapnya malam, kesibukan dan pekerjaan

hukum yang sesuai dengan kondisi tersebut, yang menumpuk-numpuk, dikhawatirkan
yaitu barang jaminan atau borg. Namun, ada
hadits yang menjelaskan bahwa penguatan pihak yang menanggung utang mengalami
transaksi dengan jaminan jugaboleh dilakukan
kebangkrutan atau alasan-alasan lainnya.
di dalam transaksi yang berlangsung ketika Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa tidak
tidak sedang melakukan perjalanan. Imam
Nasa'i meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., ditemukannya seseorang yang bisa menjadi
juru tulis dibatasi pada kondisi sedang dalam
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari
bepergian, tidak dalam kondisi bermukim.
sayyidah Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw.
menggadaikan atau menjadikan baju besi milik Namun, penj elasan bahwa disyaratkannya
beliau sebagai jaminan kepada salah seorang
Yahudi di Madinah dengan 20 shaa'gandum barang iaminan haruslah maqbuudhah
yang beliau ambil darinya untuk memberi [dipegang) menunjukkan bahwa selama

makan keluarga beliau. barang jaminan belum berada di tangan,
maka tujuan dasar dari adanya barang
Kandungan ayat jaminan ini adalah,
jaminan, yaitu untuk mengukuhkan transaksi
jika kalian sedang melakukan perjalanan,
sedangkan kalian tidak menemukan orang tidak secara tunai yang ada belum bisa

yang bisa menjadi juru tulis untuk mencatat terealisasikan. Disyariatkannya jaminan yang

transaksi tidak secara tunai yang kalian ada harus berada di tangan, menurut madzhab

lakukan atau situasi dan kondisi perjalanan Hanafi berarti jaminan tersebut harus jelas
tidak memungkinkan untuk melakukannya barangnya dan dipisahkan. Berdasarkan hal
atau kalian tidak menemukan sarana untuk ini, maka menurut madzhab Hanafi, barang
jaminan tidak boleh dalam bentuk barang
menulisnya, maka kukuhkanlah dengan milik bersama, baik barang milik bersama

barang jaminan yang kalian pegang. tersebut dalam bentuk barang yang bisa dibagi
maupun tidah karena tidak dimungkinkannya
Disebutkannya hukum tentang barang
untuk mengambilnya. Sedangkan hal ini boleh
jaminan di dalam ayat ini dengan syarat sedang menurut jumhur ulama, seperti halnya boleh

di tengah perjalanan dan tidak ditemukannya menjual dan menghibahkannya. Sedangkan
orangyangbisa menjadi juru tulis menjelaskan
tentang uzur atau alasan diperbolehkannya caranya adalah barang milik bersama tersebut

semuanya diserahkan kepada murtahin [orang

yang menerima gadai, dalam hal ini adalah saksi, dengan larangan menyembunyikan
orang yang memberi utangan), lalu barang
yang ada dibagi sama di antara orang-orang persaksian dengan cara tidak bersedia

yang ikut memilikinya. memberikan kesaksian dan mengancamnya

Kemudian ayat ini kembali menegaskan dengan hukuman menyembunyikan kesaksian

kemungkinan adanya sikap saling percaya dan berhak mendapatkan dosa. Larangan
di antara kedua belah pihak yang melakukan ini kembali ditegaskan berhubungan dengan
penyebutan penjelasan tentang masalah
transaksi. Lalu ayatini secara j elas menyebutkan
transaksi tidak secara tunai yang berdasarkan
bahwa jika orang yang memberikan utangan sikap saling percaya. Disamping itu, penegasan

percaya kepada orang yang berutang, karena kembali tentang larangan ini bisa semakin

ia memiliki prasangka yang baik kepadanya membuat seorang saksi semakin tidak berani
dan ia percaya bahwa orang yang berutang
tersebut tidak mengingkari kebenaran. Ini bersikap menyembunyikan persaksiannya.
adalah transaksi atas dasar saling percaya.
Kataal-Aabim dan al-Faasiq memiliki arti yang
Oleh karena itu, hendaknya orang yang sama, yaitu melakukan dosa. fadi, maksudnya
adalah, janganlah kalian menolak memberikan
berutang tersebut menunaikan amanatnya kesaksian kalian ketika dibutuhkan, barang-
-dalam hal ini utang yang ia tanggung- kepada
orang yang telah memberinya utangan yang siapa yang menyembunyikan kesaksian

telah menaruh kepercayaan kepadanya atau menolak untuk memberikan kesaksian,
maka berarti ia telah melakukan dosa. Dalam
dengan cara tidak meminta barang jaminan
darinya. Ia harus tetap menjaga kepercayaan hal ini, al-Qalbu [hati) disebutkan secara
khusus di dalam menaggung dosa, karena
dan prasangkan baik orang yang memberikan
hati adalah pusat perasaan dan emosi serta
utang kepada dirinya tersebut. Ia haruslah pusat kesadaran dan penangkapan fakta dan
realita yang ada. Di samping itu, hati adalah
bertakwa kepada Allah SWT di dalam menjaga
salah satu anggota tubuh yang bisa melakukan
hak-hak amanah yang ada, tidak mengkhianati perbuatan dosa, seperti halnya perbuatan zina
yang disandarkan kepada mata, telinga dan
dan mengingkarinya serta tidak terlambat anggota tubuh yang lainnya. Perbuatan dosa
untuk membayarkannya. Karena Allah SWT ada kalanya bisa dilakukan oleh hati seperti
adalah sebaik-baik saksi dan lebih berhak halnya juga bisa dilakukan oleh anggota tubuh
untuk ditakuti. Dalam hal ini, utang disebut yang lainnya, seperti firman Allah S\MX,

amanah, karena orangyang berutang dipercaya "Karena pendengaran, penglihatan dan hati

di dalam harta yang dipinjamnya dengan tidak nurani, semuonya itu akan diminta pertang-
mengambil barang jaminan darinya.
gungj aw ab anny a." (al-Israa' : 36)
Di dalam ayat, (dr .i,r .#jF digabungkan
Di antara perbuatan dosa yang dilakukan
antara kata AIIah dan Robb, hal ini bertuiuan hati adalah, menyembunyikan kejelekan, niat
memperkuat penegasan larangan bersikap dan maksudyangtidakbenaq, dengki dan hasud.
khianat yang bisa mengakibatkan murka
Semua amal yang tersebutkan di atas,
Tuhan Yang berhak untuk disembah, Rabbnya
seperti memberikan persaksian, menyembu-
yang telah merawat dirinya, mengurusi
nyikannya atau yang lainnya, semua itu
perkaranya dan mengatur serta menggariskan diketahui oleh Allah SWT Dzat Yang Maha

kemaslahatan-kemaslahatan dirinya.

Kemudian Allah SWT menegaskan
kembali larangan di atas, yaitu larangan

bersikap enggan dan menolak untuk menjadi

TAFSTR AL-MUNrR ltLtD 2

Mengetahui dan Maha Melihat segala sesuatu maksudnya akad salam yang biasa berlaku di
dan akan memberikan balasan yang sesuai kalangan penduduk Madinah adalah sebab
turunnya ayat ini. Kemudian secara ijmal ayat
dan adil. |ika baik, maka balasannya juga
ini juga sekaligus membahas tentang semua
baih dan jika jele[ maka balasannya juga bentuk akad atau transaksi yang dilakukan
jelek. Oleh karena itu, waspadalah dan
tidak secara tunai.
takutlah kalian, jangan sampai melakukan
pelanggaran terhadap segala perintah dan Ibnu Khawiz Mandad berkata, "Ayat ad-
melakukan kemaksiatan, seperti menyem- Dain ini mengandung 30 hukum, di antaranya
bunyikan persaksian. Lakukanlah apa yang
diperintahkan kepada kalian, karena ilmu adalah,
Allah SWT meliputi seluruh bentuk amal
1. Ayat ini dijadikan dalil atau dasar oleh
perbuatan.
sebagian ulama madzhab Maliki di dalam
Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum hukum diperbolehkannya at-Ta'jiil (tidak
secara tunai) di dalam hal utang piutang
Tema ayat od-Dain (mu'amalah atau berdasarakan apa yang dikatakan oleh
transaksi tidak secara tunai) ini membahas Imam Malik. Karena Imam Malik tidak
membedakan antara al-Qardhu [utang
seputar pengukuhan atau penguatan transaksi
piutang) dan bentuk-bentuk transaksi
tidak secara tunai, utang-piutang dan akad tidak secara tunai lainnya. Dalam hal
as-Salam (pesanan)as dengan cara mencatat
ini, ulama madzhab Syafi'i memiliki
(membuat surat tanda bukti), mempersaksikan
pendapat yang berbeda, mereka berkata,
dan dengan barang jaminan atau borg. Di
samping itu, jika memang akad atau transaksi "Ayat ad-Dain ini pada dasarnya tidak

tersebut tidak dikuatkan dengan barang mengandung hukum diperbolehkannya
melakukan mu'amalah atau transaksi
jaminan atau dengan membuat surat tanda tidak secara tunai. Akan tetapi, ayat ini
bukti, maka transaksi tersebut juga boleh hanya mengandung hukum perintah
dilaksanakan atas dasar al-Amaanah (dasar
mempersaksikan transaksi yang dilakukan
saling percaya). fadi, ayat ini mengandung
tidak secara tunai. Sedangkan hukum
penjelasan tentang tiga bentuk transaksi tidak
secara tunai, yaitu transaksi yang dikuatkan boleh tidaknya melakukan transaksi tidak
dengan al-Kitaabah (bukti hitam di atas putih)
secara tunai diketahui atau didasarkan
dan mempersaksikannya, transaksi yang
atas dalil lain, bukan ayat ini.
dikuatkan dengan ar-Rihaan (barang jaminan)
yang dipegang dan yang ketiga transaksi atas 2. Disyari'atkannya atau disahkannya
dasar al-Ama anah fsaling percaya).
melakukan transaksi tidaksecaratunai, hal
Ibnu Abbas r.a. berkata, "Ayat ini turun
ini didasarkan atas kata, "bidainin" yang
secara khusus berkaitan dengan akad salam,
terdapat di dalam ayat ini (al-Baqarah ayat
45 Akad as Salam adalah meniual barang yang bersifat tidak
282). Hakikat ad-Dain adalah ungkapan
secara tunai fmaksudnya belum ada waktu akad) dengan tentang setiap bentuk mu'amalah atau
sesuatu (harga) yang dibayar di muka. Akad salam juga
disebut dengan as Salaf, hanya saja sebutan as Salam transaksi, di mana salah satu al-'lwadhnya
hanya digunakan untuk penyebutan bentuk akad di atas,
sedangkan as Salaljuga digunakan untuk sebutan al-Qardh (barang yang dijual atau harganya)
(akad utang piutang).
diserahkan secara tunai atau langsung

sedangkan yang satunya lagi ditangguhkan

penyerahannya. Karena menurut orang
Arab, al-Ain adalah setiap barang yang

TATSIRAL-MUNIRIIUp 2 ir ll( -#---\ Surah aFBaqarah

sudah ada, sedangkan ad-Dain adalah diketahui kepastiannya adalah tidak
setiap barang yang belum ada wujudnya.
boleh. Hal ini dikuatkan oleh hadits,
Ayat ini mencakup tentang menjual al-
t!' *y' **",y,e?1.-or'-lj'l'.i',"oi o.
Ain (barang yang sudah ada wujudnya)
dibayar dengan ad-Dain (sesuatu yang ?-)* Fl 4lb::::
belum ada wujudnya atau dengan kata
lain dibayar tidak secara tunai), seperti "Barangsiu:pa yang memesan buah
menjual buku yang sudah ada wujudnya kurma, maka hendaklah ia memesannya
dibayar dengan harga tidak secara tunai,
dan mencakup tentang bentuk transaksi dengan takaran, timbangan dan batas waktu
yang ditentukan dan diketahui secara jelas."6
jual beli yang harganya diserahkan
Para ulama sepakat disyari;atkannya
dimuka atau secara tunai namun barang atau disahkannya akad salam fpesanan),
yang dijual belum ada. Bentuk transaksi
yaitu seperti seseorang memesan
yang kedua ini lazim disebut dengan akad
salam (pesanan). Adapun menjual al-Ain makanan yang dijelaskan sifat-sifatnya,
dibayar dengan al-Ain, maksudnya jual
jumlah takarannya, batas waktunya
beli secara tunai, baik barang maupun kepada orang lain dari makanan bumi

harganya, maka bentuk transaksi seperti secara umum yang tidak diketahui secara

ini sudah jelas boleh. Sedangkan bentuk jelas sehingga tidak mungkin keliru
[maksudnya makanan yang dipesan
transaksi jual beli ad-Dain dibayar dengan
diketahui secara jelas, sehingga orang
ad-Dain, hukumnya adalah tidak boleh. yang menerima pesanan umpamanya
Seperti menjual satu shaa' al-Qamhu tidak keliru menangkap bentuk makanan

(salah satu jenis gandum yang kwalitasnya yang dimaksud oleh si pemesan)
bagus) yang berada di dalam tanggungan
dengan harga yang ditentukan dan
seseorang, dibayar dengan dua shaa'asy- dibayarkan di muka sebelum keduanya
berpisah dari tempat di mana mereka
Sya'iir (salah satu jenis gandum yang
berdua melakukan transaksi sekaligus
harganya di bawah al-Qamhu) yang sama-
sama masih berada di dalam tanggungan menentukan tempat di mana makanan
orang lain. Gambarannya adalah seperti
berikut, si A memberikan pinjaman satu tersebut diserahkan.

shaa'al-Qamhu kepada si B, sedangkan Para ulama sepakat bahwa al<ad salam
adalah salah satu bentuk transaksi jual
si C memberikan pinjaman dua shaa'asy-
beli yang diperbolehkan. Akad salam
Sya'iir kepada D, lalu si A menjual satu dikecualikan dari larangan Rasulullah

shaa'al-Qamhu miliknya yang dipinjam si saw. menjual sesuatu yang tidak dimiliki.
B, ia jual kepada si C dengan dibayar dua Rasulullah saw. memperbolehkan transaksi
shaa' asy-Sya'iir miliknya yang dipinjam atau akad salam karena bentuk jual beli ini
oleh si D. Bentuk transaksi jual beli seperti dibutuhkan oleh manusia. Para ulama fiqih
ini dilarang, jadi tidak sah. menyebut akad salam dengan sebutan
bai'ul mahaawiij atau bai'ul mafaaliis.
3. Ayat, (.,L;1 St llb "sampei batas waktu
46 HR Bukhari, Muslim dan yang lainnya dari Ibnu Abbas r.a..
yang ditentukan; menunjukkan bahwa

akad salam yang didasarkan atas batas
wakru yang tidak ditentukan atau tidak

Madzhab Maliki memperbolehkan akad yang dilakukan tanpa ada saksi, maka
catatan atau tulisan tersebut tidak bisa
salam dengan menggunakan batas waktu
dikategorikan sebagai hujjah atau barang
masa panen, karena masa panen waktunya
bukti.
bisa diketahui. Begitu juga, ulama madzhab
Lalu, apa hukum menuliskan bagi
Maliki memperbolehkan mengakhirkan
si juru tulis, wajib ataukah sunnah?
penyerahan harga barang pesanan sampai
Ada pendapat yang mengatakan bahwa
dua atau tiga hari, baik dengan syarat hukumnya adalah fardhu kifayah. Ada

maupun tidak Karena menurut mereka hal pendapat lain menyatakan, hukumnya

itu termasuk kategori a l-Maqbuudh fil majlis adalah fardhu 'ain bagi seseorang kapan

[sesuatu yang diterima di majlis akad), ia diminta untuk melakukannya dan ia

karena waktu dua atau tiga hari termasuk memang sedang dalam keadaan kosong,
kategori waktu pendek Sedangkan para
tidak sibuk. Hal ini berdasarkan ayat,
Imam yang lain tidak memperbolehkan
"Dan hendaklah seorang penulis
mengakhirkan pembayaran sebagian harga di antara kamu menuliskannya dengan

barang pesanan, jadi harus dibayarkan benar. langanlah penulis menolak untuk
menuli skanny a." (al-Baqarrh: 282)
di tempat melakukan transaksi dan
kesepakatan. Hal ini bertujuan untuk Ada pendapat lain yang mengatakan
bahwa hukumnya sunnah, namun yang
menghindari agar akad salam tidak masuk
benar adalah perintah bagi seorang
ke dalam kategori bentuk bai'ud dain bid
juru tulis adalah amru irqraad (perintah
dain [menjual sesuatu yang masih dalam yang bersifat petuniuk atau tuntunan).
fadi, boleh baginya untuk tidak bersedia
tanggungan -maksudnya belum ada
menjadi juru tulis hingga ia menerima
barangnya- dibayar dengan sesuatu yang
upahnya. Karena seandainya hukumnya
masih berupa tanggungan juga. |adi, barang tersebut wajib baginya, maka tentu tidak

yang dijual dan barang yang dijadikan boleh menjadikannya sebagai lahan untuk

sebagai harga sama-sama belum ada dan mendapatkan upah. Karena meminta

masih di dalam tanggungan). bayaran sebagai upah melakukan sesuatu

Imam Syafi'i memperbolehkan akad yang bersifat fardhu hukumnya tidak sah.

salam secara seketika, sedangkan para 5. Apakah hukum mencatat dan memper-

I mam yang lain tidak memperbolehkannya, saksikan mu'amalah atau transaksi yang

berdasarkan hadits di atas, "ilaa ajalin dilakukan tidak secara tunai hukumnya
ma'luum." [dengan batas waktu yang adalah wajib? Ada sekelompok ulama
yang berpendapat bahwa hukumnya
ditentukan dan diketahui).
adalah wajib. Hal ini berdasarkan
4. Ayat, {ir$v\ "(maka hendaklah kalian ayat, (;;fd} "mako hendaklah kalian
menuliskan utang dan tempo pem- menuliskannya" dan ayat, \tlt"L:tt\
4\Y.-;i-+: , "dan persaksikanlah dengan dua
bayarannyal " menunjukkan disyari'at-
kannya atau disahkannya melakukan orang saksi". Kemudian hukum wajib ini
protes dengan dasar catatan atau
surat bukti yang ada. Dikatakan bahwa dinaskh oleh ayat, \:i* tr:: tA U lyy

yang dimaksud adalah tidak hanya
perintah untuk menuliskannya, akan
tetapi perintah menuliskan sekaligus

mempersaksikannya. Karena penulisan

(.;.U_. ia ,;;t 5lt 'Akan tetapi, jika sebagian dari mereka. Kenyataan ini menunjukkan t,

kamu mempercayoi sebagian yang lain, bahwa perintah menuliskan dan i
maka hendaklah yong dipercayai itu
mempersaksikan di dalam ayat ini adalah {
menunaikan amanatnya (utang nya)." Ath-
perintah yang bersifat sunnah. {
Thabari lebih memilih bahwa menuliskan \
tanggungan wajib hukumnya bagi orang Adapun sesuatu yang menjadi indikasi
yang memilikinya berdasarkan ayat ini, '|
baik tanggungan tersebut berupa jual beli atau petunjuk bahwa perintah yang ada di
yang bersifat tidak tunai maupun berupa I
utang. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi dalam ayat ini adalah bersifat an-Nadbu

kelupaan atau pengingkaran. (sunnah) terdapat di dalam ayat itu

fumhur ulama berpendapat bahwa \t'sendiri, yaitu ayat,,5it ;; €e,ti :ryb

perintah untuk menuliskan dan {ECi n3t'Akan tetapi jika sebagian kamu
mempercoyai sebagian yang lain, maka
mempersaksikan mu'amalah tidak secara
tunai ini bersifat an-Nadbu [sunnah). fadi, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
hukum keduanya adalah sunnah. Hal ini
bertujuan untuk menjaga dan melindungi amanotnya (utong nya)."

kesepkatan mu'amalah tidak secara 6. Kewajiban memegang teguh sikap adil
dan benarl ayat ini menuntut untuk
tunai yang terjadi di antara kedua belah selalu menetapi sikap adil dan lurus
pihak sampai batas waktu pembayaran di dalam menuliskan, mengimla'kan
[mendiktekan), baik yang dilakukan
yang ditentukan. Karena adanya sendiri oleh orang yang melakukan
tenggang waktu antara pelaksanaan
mu'amalah maupun walinya dikarenakan
akad dan tempo pembayaran, biasanya
ia adalah orang yang lemah akalnya atau
banyak terjadi kelupaan. Di samping
lemah keadaannya. Hal ini secara jelas bisa
itu, dimungkinkan terjadi sesuatu yang
bersifat tidak terduga, seperti kematian dipahami dari ayat, {ryil +C ;sq -.,q;}
atau yang lainnya yang tidak diduga dan
"Dan hendaklah seorang penulis di antara
diperkirakan sebelumnya. Oleh karena itu,
Allah SWT mensyari'atkan penulisan dan kamu menuliskannya dengan adil dan
benar", ayat, {'.nr ;* Uy "sebagaimana
mempersaksikan mu'amalah tidak secara Allah mengajarkannya", ayat,,jl JlrF
(f;'ar Fi dt & "do, hendaktah orang
tunai untuk menjaga harta benda dan yang berutang itu mengimlakkan (apa

mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga, yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia

yang mungkin saja terjadi. Begitu juga, bertakwa kepada Allah Tuhannye", dan
tidak ada riwayat dari sahabat, tabi'in
Itayat, {r.r;jt U+y "meka hendaktah
maupun para ulama fiqih al-Amshaaryang
walinya mengimlakkan dengan adil
menyatakan bahwa mereka bersikap tegas
fiujur)."
dan keras dalam masalah ini. Akan tetapi, Lalu, apakah as-Safiih (orang yang
justru sebaliknya, seringterjadi mu'amalah
tidak memiliki manajemen keuangan yang
tidak secara tunai yang berlangsung di
antara mereka tanpa adanya penulisan bai( sehingga ia bersikap menghambur-
dan mempersaksikannya dan kenyataan
hamburkan hartanya untuk hal-hal
ini tidak mendapatkan pengingkaran yang tidak layak) dilarang menggu-

nakan harta miliknya? |umhur ulama
memperbolehkan melarang as-Safiih

menggunakan harta miliknya yang

dilakukan oleh qadhi atau hakim. Hal ini "Persaksian pembelaan yang diberikan
bertuiuan agar ia nantinya tidak menjadi oleh seorang pekerja untuk orang yang
mempekerjakannya tidak sah, meskipun
beban orang lain. Imam Abu Hanifah ia adalah orang yang adil dan jujur. Hal ini
didasarkan atas prinsip atau kaidah fiqih
berkata, "As-Safiih dilarang menggunakan
al-lstihsoan".
harta miliknya selama ia belum mencapai
Begitu iuga menurut pendapat
usia 25 tahun. fika ia telah mencapai usia
25 tahun, maka harta miliknya diserahkan madzhab Hanafi, tidak boleh memutuskan
kepadanya, meskipun tidak tampak dari
suatu perkara hanya dengan satu saksi dan
dirinya adanya tanda-tanda ar-Rusydu sumpah pihak yang mengajukan tuntutan
(kedewasaan, kemampuan berpikir yang
atau dalnvaan. Karena di dalam ayat ini,
benar dan kemampuan mengelola harta Allah SWT tidak menyebutkan kecuali
dua bentuk persaksian, yaitu dua saksi
dengan baik dan benar). Karena jika laki-laki atau satu saksi laki-laki dan dua
saksi perempuan, jadi tidak ada bentuk
ia tetap dilarang menggunakan harta
yang lain. Sedangkan jumhur ulama
miliknya, maka berarti tindakan ini telah
berpendapat bahwa boleh memutuskan
merampas hak-hak kemanusiaannya. perkara hanya dengan satu saksi laki-laki

7. fumlah saksi adalah dua laki-laki atau dan sumpah dalam masalah yang berkaitan
dengan harta benda tidak dalam masalah
satu laki-laki dua perempuan. Madzhab yang berkaitan dengan badan. Namun,
Maliki memperbolehkan persaksian dari hal ini bukan berarti menganggap bentuk
kaum wanita bersama laki-laki khusus
dalam masalah harta benda dan hal-hal persaksian ini merupakan bentuk ketiga
yang berkaitan dengannya. Namun, hal di samping dua bentuk yang disebutkan
oleh Allah SWT di dalam ayat ini. Akan
ini tidak diterima di dalam hukum-hukum
yang berkaitan dengan fisik, seperti hadd tetapi, hal ini berdasarkan pandangan
dan qishash, pernikahan, talak dan ruju'.
yang menyatakan bahwa sumpah dengan
Sedangkan menurut madzhab Hanafi,
persaksian dari kaum wanita bersama satu saksi laki-laki adalah penguat bagi
pihak yang mengajukan tuntutan. Hal ini
laki-laki bisa diterima, baik dalam masalah
berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari
harta, talak, pernikahan dan ruju'.
Rasulullah saw bahwa beliau memutuskan
Para ulama fiqih sepakat ditolaknya
perkara hanya dengan satu saksi laki-
persaksian yang mengandung kecurigaan, laki dan sumpah pihak yang mengajukan
tuntutan.4T Memang bentuk yang ketiga
yaitu persaksian yang dimungkinkan ini -satu saksi laki-laki dan sumpah pihak

terjadi pemihakan kepada pihak penuntut penuntut- tidak disebutkan di dalam

karena orang yang memberikan kesaksian Al-Qur'an, namun hal ini bukan berarti

tersebut adalah teman, orang dekat atau tidak boleh menggunakannya. Buktinya,
orang bayaran si penuntut. fumhur ulama madzhab Hanafi memperbolehkan me-
juga berpendapat ditolaknya persaksian mutuskan perkara dengan an-Nukuul

pembelaan suami terhadap istri atau 47 Hadits ini diriwayatkan oleh sekelompok ulama

sebaliknya. Namun, menurut madzhab kecuali Imam Bukhari dari lbnu Abas r.a..

Syafi'i, persaksian ini bisa diterima, karena

jalinan pernikahan adalah jalinan yang
tidak dijamin kelanggengannya, karena
bisa saia terputus. Abu Hanifah berkata,

ThFSIRAf,-MUNIRIILID2 r,ilar) {'".j:3,r3lll|| surahat-Baqalah

[menolak untuk bersumpah), padahal "kecuali orang yang mengakui yang hak
bentuk ini tidak disebutkan di dalam al-
(tauhid) dan mereka meyakini(nya)." (az-
Qur'an.
Zukhruuf:86)
B. Ayat, {iy'i ( s1 ,t',iiv ;t v;y Janganlah
saksr-saksi itu enggan (memberi Diriwayatkan hadits shahih,

keterangan) apabila mereka dipanggil", c.-#;'ti a6 :)t;i aO
menunjukkan larangan bersikap enggan
atau menolak untuk menjadi saksi dan leJl
memberikan kesaksian ketika dibutuhkan
"Tolonglah saudaramu, baik ia adalah
di hadapan qadhi atau hakim. Ayat ini yang menganiaya atau teraniaya." (HR

juga menunjukkan bahwa saksilah yang Bukhari)

datang kepada hakim. Ini jika memang |adi, wajib bagi seseorang untuk
hakim meminta persaksian dari saksi,
namun jika hakim tidak meminta, maka membantu saudaranya ketika ia teraniaya

hukum memberikan kesaksian bagi saksi dengan memberikan kesaksian yang
adalah sunnah. Allah SWT mewajibkan
dimilikinya untuk menghidupkan kembali
memberikan persaksian ketika saksi
dipanggil fdiminta) untuk memberikan haknya yang ingin dimatikan oleh

kesaksian. fadi, jika tidak dipanggil untuk pengingkaran, sehingga ia dapat kembali
memberikan persaksian, maka hukum
memberikan persaksian adalah sunnah. mendapatkan haknya.
Hal ini berdasarkan hadits,
Madzhab Hanafi berpendapat bahwa
"Maukah kalian aku beri tahu tentang
sebaik-baik seorang saksi, yaitu seorang saksi memberikan kesaksian dalam hal yang
berkaitan dengan hak-hak Allah SWT
yang datang memberikan persaksiannya sebelum ia diminta adalah sesuatu yang

sebelum diminta." (HR Muslim) diperintahkan. Namun, jika berkaitan
dengan hak-hak manusia, maka
Madzhab Maliki berpendapat bahwa
memberikan persaksian hukumnya wajib seorang saksi tidak usah memberikan

meskipun tidak diminta jika memang kesaksiannya sebelum ia diminta. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan
dikhawatirkan hak-hak yang ada bisa
hilang atau tidak bisa berikan kepada oleh Imam Bukhari dan Muslim dari

yang berhak mendapatkannya, baik dalam 'lmran bin Hushain,
masalah yang berkaitan dengan hak-hak
Allah SWT maupun hak-hak manusia. Hal ,"i'. ,#',i tl';t ,€.i €'F'ol
ini berdasarkan firman Allah SWT. ri iS*. 3r<J'i ,&rr.
,#rii
"dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian
itu karena Allah." (ath-Thalaaq: 2) ' | 1,. ' j.st. 4:o..:-^i-I Y'. Jo. JJl, {-o!-- t^.

rlyye,q 1cO
l}-'..

Yy

I t,,ot
ff, P) coy;!os:*so . 7,ro... c'o. PI.r-t.',\. s i t.o.,

"Sesungguhnya sebaik-baik kalian

adalah orang-orang yanghidup pada masaku
kemudian orang-orang yang datang setelah
mereka, kemudian orang-orang yang datang
setelah mereka, kemudian orang-orang yang

s""t"r-e'q"'l' 4;;;b.r,,r* tusIRr-MurIRIILID 2

'.*,*,.

datang setelah mereka. Kemudian setelah tunai, maka tidak diperintahkan untuk
mencatatnya. Karena biasanya sangat
mereka, datang kaum yang memberikan jarang terjadi perselisihan di antara dua
pihak yang melakukan mu'amalah atau
kesalcsian padahal mereka tidak diminta untuk
memberikan kesalcsian, mereka berkhianat transaksi secara tunai kecuali disebabkan

dan mereka tidak lagi dipercaya, mereka oleh hal-hal yang tidak bisa diketahui

bernadzar namun tidak menunaikannya dan sebelumnya. Imam Syafi'i berkata,
tampak pada mereka kegemukan (berlebihan
"Transaksi jual beli ada tiga macam, jual
dan bermegah-megahan dalam hal makan)."
beli yang dikuatkan dengan adanya surat
Ulama madzhab Maliki menafsirkan
tanda bukti hitam di atas putih dan saksi,
dan menginterpretasikan hadits ini bahwa jual beli yang dikuatkan dengan barang
jaminan dan jual beli yang dilakukan atas
yang dimaksud adalah saksi dusta, karena
dasar saling percaya, lalu Imam Syafi'i
ia memberikan kesaksian tidak sesuai
membacakan ayat ini.
dengan kesaksian yang dimiliki dengan
Diriwayatkan bahwa dahulu Ibnu
sebenarnya, maksudnya sebenarnya ia
tidak memiliki kesaksian dalam masalah Umar r.a. jika melakukan transaksi jual beli

yang sedang diperkarakan, namun ia secara tunai, maka ia mempersaksikannya,

berani untuk memberikan kesaksian dalam sedangkan jika melakukan transaksi

masalah tersebut. Atau yang dimaksud jual beli tidak secara tunai, maka ia akan

hadits ini adalah orang yang memiliki mencatatnya.
hasrat dalam arti negatif agar masalah
yang ia persaksikan bisa dilaksanakan, 10. Ayat, {&6 til [vit "don persaksikanlah
sehingga ia begitu bersemangat untuk
memberikan kesaksiannya dalam apabila kalian berjual beli" menunjukkan
masalah tersebut sebelum ia diminta diperintahkannya mempersaksikan jual
beli, baik sedikit maupun banyak. Lalu
untuk memberikan kesaksiannya. Bentuk apakah mempersaksikan jual beli hukum-
kesaksian seperti ini ditolak dan tidak bisa
diterima. Atau yang dimaksud oleh hadits nya wajib atau sunnah? Abu Musa al-
ini adalah anak kecil. Para ulama sepakat Asy'ariy, Ibnu Umar; adh-Dhahhak dan
bahwa memberikan kesaksian hukumnya sekelompok tabi'in berpendapat bahwa
fardhu kifayah, jika sudah ada dua orang perintah mempersaksikan jual beli pada
saksi yang memberikan kesaksian dan
hakim merasa cukup dengan dua saksi ayat ini bersifat wajib, berdasarkan zhahir
tersebut, maka kewajiban saksi-saksi yang perintah yang terdapat di dalam ayat ini.
lain telah gugur.Namun, jika hakim belum
Pendapat ini dianggap sebagai pendapat
merasa cukup dengan dua saksi tersebut,
maka wajib hukumnya bagi saksi yang lain yang kuat oleh Imam ath-Thabari.

untuk memberikan kesaksian. Sedangkan asy-Sya'bi dan Hasan al-
Bashri berpendapat bahwa perintah
9. Mencatat mu'amalah atau transaksi yang tersebut bersifat sunnah dan merupakan
aniuran atau tuntunan saja tidak bersifat
dilakukan tidak secara tunai hukumnya wajib. Ini adalah pendapat Imam Malih
Imam Syafi'i dan ulama ahlur ra'yi. lbnul
sunnah, baikiumlah utangyangadabanyak Arabi memiliki persangkaan bahwa ini
adalah pendapat seluruh ulama. Ibnul
maupun sedikit. Adapun jika mu'amalah Arabi berkata, "Dan ini adalah pendapat
atau transaksi yang ada dilakukan secara

yang benar; dan tidak ada pendapat yang apa yang tidak didiktekan kepadanya, l
seorang saksi tidak boleh melakukan
mengatakan wajib kecuali pendapat yang
manipulasi dengan cara menambahi atau
diriwayatkan dari adh-Dhahhakl'
mengurangi. Seorang juru tulis dan saksi
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a.
berdosa jika melakukan manipulasi,
bahwa ketika dikatakan kepadanya bahwa karena hal ini termasuk sebuah

ayat ad-Dain ini telah dinaskh (terhapus), kebohongan yang bisa menimbulkan
maka ia berkata, "Tidak, sungguh demi kerugian dan menyebabkan hak yang
Allah, ayat ini sama sekali tidak dinqskhl'
ada tidak bisa diterima oleh yang berhak
Ibnu Abbas r.a. berkata, "Mempersaksikan
mendapatkannya. Begitu juga kedua belah
jual beli bertujuan agar kedua belah pihak yang melakukan transaksi dilarang
melakukan tindakan-tindakan yang bisa
pihak merasa tenang dan yakin. Hal ini
merugikan dan membahayakan juru tulis
berdasarkan kenyataan bahwa Allah SWT dan saksi. Karena tidakan seperti ini
termasuk perbuatan maksiat dan keluar
memberikan beberapa cara di dalam
dari ketaatan. fadi, tidak boleh melakukan
mengukuhkan utang atau jual beli yang tindakan-tindakan yang merugikan dan
membahayakan juru tulis dan saksi, begitu
dilakukan tidak secara tunai, di antaranya juga sebaliknya juru tulis dan saksi tidak

adalah dengan mencatatnya, dengan boleh melakukan tindakan-tindakan yang
bisa merugikan salah satu atau kedua
barang jaminan, dan di antaranya lagi belah pihak yang melakukan transaksi.

adalah dengan mempersaksikannya. Karena tidak ada kerusakan dan kerugian
serta tidak boleh melakukan hal-hal yang
Tidak ada perbedaan di antara
membahayakan dan merugikan di dalam
ulama al-Amshaar bahwa ar-Rahnu atau Islam (laa dharara walaa dhiraara').lika

barang jaminan (borg) disyari'atkan kalian melakukan tindakan-tindakan

namun sifatnya hanya sunnah, bukan seperti ini, maka berarti itu adalah

wajib. Dari sini bisa diketahui bahwa kefasikan fkemaksiatan) pada dirimu.

hukum yang sama juga berlaku untuk L2. Ayat, {ar €ai4 ar -;ti\ merupakan
masalah mempersaksikannya. Orang-
orang biasa melakukan transaksi jual janji Allah SWT bahwa barangsiapa

beli, baik ketika sedang mukim maupun yang bertakwa kepada-Nya, maka Dia

sedang dalam perjalanan, baik di darat akan memberinya ilmu, maksudnya
maupun di laut, baik di kawasan datar
memberikan cahaya di dalam hatinya yang
maupun di atas perbukitan. Transaksi
karenanya, seseorang bisa memahami apa
jual beli ini mereka lakukan tanpa disertai
yang disampaikan kepadanya. Adapun
dengan mempersaksikannya dan tidak
ada seorang pun yang mengingakrinya. ayat, {i{ :? ,triri\mengandung isyarat

Hal ini menunjukkan bahwa hukum bahwaAllah SWT Maha Mengetahui segala

mempersaksikan jual beli adalah sunnah. sesuatu, tidak ada sesuatu apa pun yang
Karena jika seandainya hukumnya adalah
luput dari pengetahuan-Nya. Ayat ini juga
wajib, maka mereka tentu tidak akan mengandung isyarat bahwa orang yang
fasik dan orang yang bertalnrra, masing-
tinggal diam melihat hal tersebut.

11. Memberikan kesaksian dan mencatat
mu'amalah atau transaksi jual beli

haruslah dilakukan dengan benac adil dan
jujur. Seorang juru tulis tidakboleh menulis

TAFSIRAL-MUNIRIILID 2

masing pasti akan mendapatkan balasan akad tersebut, sedangkan ar-Raahin fpihak
yang meminjam atau menggadaikan) dipaksa
yang setimpal.
untuk menyerahkan barang jaminan. Lalu
13. Ayat, (l.;.';;t SufF "maka hendaknya jika pihak yang memberikan pinjaman telah
ada barang jaminan yang dipegang" menerima dan memegang barang jaminan
tersebut, maka sempurnalah akad ar- Rahnu.
menunjukkan disyari'atkannya ar-Rahnu
[barang jaminan utang atau borg) ketika Hal ini dikiaskan atau disamakan dengan akad-
akad yang lain, karena akad-akad yang lain
melakukan mu'amalah atau transaksi
tidak secara tunai di tengah perjalanan, sudah bisa dikatakan tetap atau berlaku hanya
jika memang tidak dimungkinkan untuk
dengan diadakannya akad atau kesepakatan.
menuliskan dan mempersaksikannya.
Pendapat yang mu'tamad (yang dijadikan
Ada hadits yang menjelaskan bolehnya
ar-Rahnu ketika sedang mukim, tidak pegangan) di dalam madzhab Maliki adalah

sedang bepergian, seperti yang telah kami bahwa kapan barang jaminan yang ada secara
jelaskan di atas.
suka rela dikembalikan oleh pihak yang
ar-Rahnu adalah suatu barang yang
ditahan untuk dijadikan sebagai jaminan memberikan pinjaman, maka akad ar-Rahnu
hak [pinjaman), agar jika hak tersebut tidak menjadi batal. Ini juga merupakan pendapat
bisa didapatkan dari ghariim [pihak yang
Imam Abu Hanifah. Hal ini didasarkan pada
meminjam), maka hak tersebut dibayar dari ayat, "farihaanun maqbuudhah," jika barang

harga barang yang ditahan tersebut atau dari yang dijadikan jaminan terlepas dari tangan
pihak yang memegangnya, maka hal itu tidak
harga kemanfaatan barang tersebut.
sesuai dengan arti kata ayat di atas, selanjutnya
Tujuan dasar dari adanya ar-Rahnu tidak
hal ini juga berpengaruh terhadap hukum
bisa direalisasikan kecuali ar-Rahnu tersebut yang terkandung, maksudnya kandungan

harus berada di tangan. Para ulama fiqih hukum ayat di atas tidak bisa diterapkan pada
akad ar-Rahnu ketika terjadi lepasnya barang
sepakat bahwa al-Qabdhu fmemegang atau
keberadaan barang jaminan di tangan pihak jaminan yang ada dari tangan pihak yang

yang meminjam) merupakan syarat ar-Rahnu. memegangnya.

Namun, mereka berbeda pendapat seputar Imam Syafi'i berkata, "Sesungguhnya
bentuk atau jenis syarat tersebut. fumhur
ulama berpendapat bahwa syarat tersebut kembalinya barang yang dijadikan jaminan
adalah qtarthu luzuum [syarat implikatif),
maka ar-Rahnu belum memiliki implikasi ke tangan pihak yang meminjam secara
kecuali dengan adanya al-Qabdhu. Karena ar-
mutlak bagaimanapun bentuk dan caranya,
Rahnu disyari'atkan tidak lain bertujuan untuk tidak membatalkan hukum al-Qabdhu yang

memberikan jaminan penguat dan tujuan sebelumnya telah terlaksana."
ini tidak bisa didapatkan kecuali dengan al-
Qabdhu. Madzhab Maliki berkata, "al-Qabdhu Akad ar-Rahnu sah ketika barang yang
merupakan syarat kesempurnaan ar-Rahnu, dijadikan jaminan telah dipegang oleh pihak
yang memberikan pinjaman atau wakilnya.
bukan syarat sah atau syarat wajib atau luzuum.
fumhur ulama berpendapat bahwa sah barang
fika akad ar-Rahnu telah dilakukan, maka jaminan yang ada dipegang oleh pihak ketiga

hukumnya sudah tetap hanya dengan adanya yang adil dan tidak memihak. Karena kapan
barang jaminantersebuttelah berada di tangan
pihak ketiga yang adil, maka berarti hal ini

telah sesuai dengan arti abQabdhu, baik secara
bahasa maupun berdasarkan hakikat arti yang

-.-". ,i-b,.

--!

TATSIRAL-MUNIR Ilrrp 2 _ i*,il 1--------\ surah at-Baqarah

sebenarnya. Karena pihak ketiga yang adil jaminan tersebut ketika pembayarannya telah
dikategorikan sebagai pengganti bagi pihak jatuh tempo. Hal ini tidak mungkin dilakukan
yang memiliki hak (pihak yang memberikan jika sesuatu yang dijadikan jaminan tersebut
pinjaman) dan disamakan seperti wakilnya. masih dalam bentuk tanggungan.

Pihak ketiga yang adil posisinya hanya sebagai Tidak boleh melakukan ghalaqur rahn,a8
al-Amiin (pihak yang menjaga), tetapi tidak
yaitu orang yang memberikan pinjaman
dhaamin fpihak yang menanggung). ]adi, dengan barang jaminan mensyaratkan
jika barang jaminan yang ada hilang tidak
bahwa barang jaminan tersebut menjadi
dikarenakan sikap lalai dan kurang hati-hati,
maka ia tidak menanggungnya dan ia tidak haknya jika pihak yang meminjam tidak
wajib menggantinya.
mengembalikan pinjaman tersebut ketika
Menurut jumhu4, boleh menjadikan
waktu pengembaliannya telah jatuh tempo. Ini
harta milik bersama sebagai barang jaminan, adalah termasuk salah satu kebiasaan jahiliah,

berbeda dengan pendapat madzhab Hanafi, lalu Rasulullah saw. menghapuskan bentuk
seperti yang telah kami jelaskan di atas. or-Rahnu seperti ini seperti yang terdapat di
dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh
Menurut madzhab Maliki, sesuatu yang Imam Syafi'i, Daaruquthni dan yang lainnya

masih dalam bentuk tanggungan boleh dari Abu Hurairah r.a.,

dijadikan sebagai barang jaminan, karena .';? ^l;i,*'i,,*-w u ;,pt U*
manurut madzhab Maliki barang tersebut
termasuk kategori al-Maqbuudh [sesuatu "nOoO boleh menutup *-*orru dari

yang dipegang). Gambarannya adalah seperti pemiliknya, bagi orang yang memberikan
berikut, si A dan si B melakukan mu'amalah
pinjaman mendapatkan haknya dan orang yang
atau transaksi, padahal si B memiliki utang meminj am menanggung ut angny a. "
kepada si A, lalu si A menjadikan pinjaman
yang diberikan kepada si B sebagai jaminan. fumhur ulama berpendapat bahwa

Madzhab Maliki berkata, "Setiap sesuatu yang manfaat barang jaminan menjadi milik orang
boleh dijual, maka boleh dijadikan sebagai
yang meminjam, dan biaya perawatannya juga
jaminan. fadi, boleh sesuatu yang masih menjadi tanggungan dirinya. Sedangkan pihak

dalam bentuk tanggungan dijadikan sebagai yang memberikan pinjaman tidak memiliki
jaminan, karena boleh menjualnya. Karena hak untuk memanfaatkan barang jaminan
barang yang masih dalam bentuk jaminan
tersebut, tugasnya hanya memegang barang
tersebut merupakan harta yang bisa dijadikan
tersebut sebagai jaminan. fika pihak yang
pegangan dan diyakini keberadaannya, maka
oleh karena itu boleh untuk dijadikan barang memberikan pinjaman menyewakan barang
jaminan yang ada di tangannya atas izin orang
jaminan. Hal ini dikiaskan atau disamakan yang meminjam atau sebaliknya, maka berarti
ia telah keluar dari akad ar-Rahnu.
dengan barang atau harta yang sudah ada.
48 Ghalaqur rahn termasuk perbuatan iahiliyyah, yaitu pihak
fumhur ulama berpendapat tidak boleh
sesuatu yang masih dalam bentuk utang atau yang meminjam dengan memberikan barang jaminan jika
tanggungan dijadikan sebagai jaminan, karena ia tidak bisa membayar utangnya pada waktu yang telah
tidak bisa diserahkan dan dipegang padahal ditentukan, maka barang jaminan tersebut menjadi milik
al-Qabdhu adalah syarat tetapnya akad ar-
orang yang memberikan pinjaman. Lalu hal ini dilarang
Rahnu. Karena hak fpinjaman) yang ada harus
oleh Islam.
dibayar dari harga sesuatu yang dijadikan

Sedangkan madzhab Hanbali, memper- lain serta bersikap melampaui batasan-
bolehkan pihak yang memberikan pinjaman
dengan barang jaminan untuk memanfaatkan batasan yang telah ditetapkan agama.
barang jaminan tersebut sebagai ganti dari
biaya perawatan yang dikeluarkannya, jika Oleh karena itu, demi merealisasikan

barang jaminan tersebut berupa hewan tujuan-tujuan mulia ini, agama

kendaraan atau hewan perah. Hal ini mengharamkan bentuk jual beli yang
mengandung unsur-unsur kesamaran
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh yang bisa mengakibatkan terjadinya
perbedaan, perselisihan, rusaknya
Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a., bahwa hubungan antara sesama, munculnya

Rasulullah saw. bersabda, rasa saling benci dan terbentuknya jurang
perbedaan di antara sesama. Berdasarkan
i: ,(ii .yiots tiy ^ia frb)
,(ii"-tt hal ini juga, Allah SWT mengharamkan
l,o.t
judi dan minuman keras,
,-t -At
"sesungguhnya setan itu bermaksud
.Al.-.-.o.r,i)t q!,o-.*. -).r: .N.zsz
hendak menimbulkan permusuhan dan
-*
kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
"Punggunghewan boleh dinaiki ketika hewan khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu
tersebut dijadikan barang jaminan, susu hewan dari mengingat Allah dan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerj akan p ekerj aan
boleh diminum ketika hewan tersebut dijadikan itu) l' (al-Maa' idah: 9l )

barang jaminan, dan biaya perawatannya Barangsiapa yang mematuhi

ditanggung oleh pihak yang menaikinya dan aturan-aturan Allah SWT dengan cara

meminum susunya." menialankan perintah dan meninggalkan

Beberapa pemahaman yang bisa ditarik dari larangan-larangan-Nya, maka ia akan
ayat ad-Dain ini
meraih kebahagiaan dan kebaikan akhirat
1. Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan dan dunia. Allah SWT berfirman,

untuk mempersaksikan dan menuliskanae "DAn sekiranya mereka benar-benar
mu'amalah yang dilakukan tidak secara
melaksanakan perintah yang diberikan,
tunai, ayat ini memiliki tujuan untuk
menjaga dan memperkuat tali kasih niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih
sayang serta hubungan baik di antara menguatkan (iman mereka)." (an-Nisaa': 66)

sesama, mencegah terjadinya perselisihan 2. Tidak layak bagi seseorang berutang
kecuali jika memang benar-benar dalam
yang mengakibatkan rusaknya hubungan
keadaan terpaksa. Karena seperti sabda
antar sesama, menutup celah-celah yang Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh ad-

bisa dimanfaatkan oleh setan untuk Dailami di dalam al-Firdaus dari Aisyah r.a.,

membujuk orang yang berutang bersikap .)QLfir;, ,pt F ii,

mengingkari kebenaran dan hak orang "(Itang'adalah kesedihan pada waktu

49 fika diperhatikan, kata yang diambil dari asal kata asl malam dan kehinaan pada waktu siang."
Syahaadah di dalam dua ayat ini disebutkan sebanyak
delapan kali sedangkan kata yang diambil dari asal kata aI- Karena utang membuat hati sese-

Kitaabah disebutkan sebanyak sepuluh kali. orang merasa selalu bersedih karena

terus memikirkannya dan memikirkan "Barangsiapa yang mengambil harta
bagaimana cara membayarnya, menja- orang lain (mal<sudnya berutang) dan ia

dikan seseorang merasa rendah di hadapan memiliki keinginan untuk m engemb alikanny a,

orang yang memberinya pinjaman utang maka Allah SWT akan membayarkan

serta membuat seseorang selalu merasa utangnya tersebut. Dan barangsiapa yang
mengambil harta orang lain (berutang) dan
memikul beban utang budi. ia hanya ingin merusaknya (tidak ada niat
untuk mengemb alikanny a), maka Allah SWT
Terkadang seseorang yang terlanjur
berutang tiba-tiba mengalami sebuah ak an m e mb in a s ak anny a."
kondisi yang membuatnya benar-benar
3. Perintah Allah SWT untuk menuliskan,
tidak mampu untuk mengembalikan
mempersaksikan dan mengambil barang
utangnya tersebut. Oleh karena itu,
jaminan ketika melakukan mu'amalah
Rasulullah saw berdoa meminta
tidak secara tunai merupakan penegasan
perlindungan dari beban utang, seperti yang jelas dan pasti bagi manusia agar
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mereka menjaga harta kekayaan dan me-
ngembangkannya serta merupakan ban-
dari sahabat Anas r.a., tahan terhadap sikap sekelompok orang
bodoh yang berpura-pura bersikap seperti
;:Ft: fiir :Z + i;l cl'Ari orang sufi yang memiliki pandangan yang
berbeda dengan pesan yang disampaikan
*' F' 4'; {at, f" oleh Allah SWT ini. Mereka "membuang"
semua harta kekayaannya dan sama sekali
)c\t*t o,it tidak menyisakan sedikit pun untuk diri
dan keluarganya. Kemudian jika mereka
*Ya Allah, hamba berlindung kepada- Mu atau keluarga mereka butuh, maka ada
dari rasa sedih (karena sesuatu yang terjadi kalanya mereka datang mengemis meminta
kebaikan kepada para saudara mereka
sekarang dan yang akan datang), rasa sedih atau datang meminta sedekah mereka atau
(karena sesuatu yang telah lalu), dari kondisi mereka terpaksa datang menemui orang-
orang kaya untuk meminta bantuan. Sikap
lemah, sikap malas, sikap penakut, sikap kikir seperti ini sangat tercela dan dilarang oleh

beban utang dan dari kondisi berada di bawah agama.

kekuasaan dan paksaan oranglain." KEPUNYAAN ALIAH-LAH SEGAIA APA YANG
ADA DI TANGIT DAN APAYANG ADA DI BUMI,
Para ulama menjelaskan bahwa ILMU.NYA MELIPUTI SEGA1A SESUATU DAN
PERHITUNGAN.NYA TERHADAP PARA HAMBA
maksud kata dhala'ud dain adalah beban ATAS SEMUA AMAL PERBUATAN DAN NIAT
berat yang ditimbulkan utang, atau yang YANG TERSEMBUNY! DI DATAM HATI

dimaksud adalah ketidak mampuan aFBaqarah Ayat284

membayar utang. '.b}W $|ij, eV, gJSt JG i

fika niat seseorang yang berutang

baik, maka Allah SWT akan memberinya

pertolongan untuk mengembalikan

utangnya. Imam Bukhari meriwayatkan

dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw
beliau bersabda,

'drr c;!i ,ti;t>i '*j" c6t jt;S *i 3;

kiinl "ifri ,,prJl;t'L.; U) CEo / / Joz

P.21-r!.t4i-/L1a\1rtt}} G?-Ul i,Ur Mufradaat LuEhawfuah

@!:*e+>&h\i:t6"J3:)'riM {,jrj} maksudnya, jika kalian

"Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa menampakkan apa yang tersembunyi di
dalam jiwa kalian berupa kejelekan dan
yang ada di bumi. Iika kamu nyatakan apa yang
ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, keinginan kuat untuk melakukannya.
(i'"X ]i) atau kalian menyembunyikan dan
niscaya Allah akan memperhitungkannya (tentang merahasiakannya, {i('-.(} maka Allah SWT

perbuatanmu itu) bagimu. Dia mengampuni akan memberitahukan hal itu kepada kalian
kelak di hari kiamat.4;6. ,p.'ry.Y maka Allah
siapa yang Dia kehendaki dan mengadzab siapa SWT akan menutupinya bagi orang yang

yang dikehendaki. Allah MahaKuasa atas segala dikehendaki oleh-Nya untuk diampuni. J':X.rY

s esuatu." (al-Baqarah: 284) 4;A- ;dan Allah SWT akan memberi hukuman

Qlraa'aat kepada orang yang dikehendaki-Nya untuk

4J *.t ;u.,f_?+F dibr.r, disiksa. 4;t * S * '"irri! dan Allah SWT

(i-r,1_l ,l*-, ,-y' j-ior) dengan membaca rafa' Dzat Yang Maha Agung Kekuasaannya atas
segala sesuatu, di antaranya adalah membuat
kata fayaghfiru dan wayu'adzdzibu, ini perhitungan amal kalian dan memberi balasan

adalah bacaan lbnu Amir dan Ashim. kepada kalian. Abu Hayyan berkata, 'Allah

kata fayaghfir dan wayu'adzdzib, karena SWT mengiringi penielasan tentang ampunan
di'athafl<an kepada kata yang menjadi
dan siksaan bagi siapa saja yang Dia kehendaki
jawab, yaitu yuha asib kum.
dengan menyebutkan tentang Kuasa-Nya,
l'raab karena apa yang disebutkan sebelumnya,

$:t.Y aan {-",-i;} keduanya boleh dibaca yaitu pemberian ampunan dan siksaan kepada
siapa saja yang dikehendaki termasuk bagian
rafa', jazm atau nashb. f ika dibaca rafa', maka dari cakupan Kuasa-Nya.
dijadikan susunan kata baru, aslinya kira-
Persesuaian Ayat
kira adalah, (h )t). fika dibaca jazm, maka Ayat ini merupakan penyempurna bagian

di'athafl<an kepada kata {El-r^;}. }ika dibaca akhir dari kedua ayat sebelumnya, yaitu arlp
nashb -dan ini adalah bacaan yang lemah-
4e *;<. arn 4& :''"tJ r, a,;F sekaligus
dengan mengira-ngirakan keberadaan'aamil
menjadi dalil akan Ilmu Allah SWT. yang
naashib (i,i setelah huruf fa', sedangkan meliputi segala sesuatu, karena Dzat Yang
fi'il yang jatuh setelahnya dita'wil sebagai Maha memiliki dan menciptakan sesuatu,
maka sudah pasti Dia juga mengetahuinya,
mashdan agar supaya bisa meng'athaJkan
mashdar kepada mashdar dengan cara seperti firman Allah SIY\IT.
memperhatikan maknanya bukan katanya,
"Apakah (panta) Allah Yang menciptakan
perkiraannya adalah seperti berikut, 'ta1;,.( ,r1;
(L, Jl/ii :, .l-^; .(- rU*1rf itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha
Mengetahuil" (al-Mullc 14)
Balaa$hah
Begitu juga, Dzat Yang Maha memiliki
Terdapat ath-Thibaaq antara {r1U ,:fi} segala sesuatu, maka bagi-Nya hak untuk

dengan {,;J ,i} dan antara (4} dengan
('rj"rf.

membuat perhitungan kepada yang dimiliki perbuatan yang mereka kerjakan dan segala
atas segala amal perbuatan yang dilakukan sesuatu yang mereka sembunyikan di dalam

dan apa saja yang disembunyikan di dalam hati mereka. Hal ini seperti yang dijelaskan
hati, di antaranya adalah menyembunyikan
kesaksian. Dzat Yang memiliki otoritas oleh Ibnu Katsir.

mutlak dan penuh di dalam melakukan Allah SWT Dzat Yang memiliki, mencip-
perhitungan amal, sudah pasti juga memiliki takan, mengatur dan mengetahui segala apa
kebebasan berkehendak secara mutlak untuk yang ada di langit dan bumi. Allah SWT Dzat
yang Maha mengetahui segala sesuatu. Oleh
mengampuni siapa saja yang dikehendaki dari karena itu, jika kalian menampakkan apa yang
orang-orang yang melakukan kesalahan dan
terdapat di dalam hati kalian berupa kejelekan
memberikan hukuman kepada siapa saja yang
dan keinginan kuat untuk melakukannya, atau
dikehendaki dari mereka. Tentu saja semua ini kalian menyembunyikannya dari orang lain,

dibarengi oleh sebuah kekuasaan yang mutlak maka sesungguhnya Allah SWT akan membuat

dan penuh atas segala sesuatu. perhitungan dengan kalian atas semua itu
sekaligus memberi balasan, jika baik, maka
Banyak ayat lain di dalam Al-Qur'an yang balasannya juga baih namun, jika jelek, maka

memiliki kesamaan dengan ayat ini, seperti, balasannya juga jelek.

"Katakanlah, "lika kamu menyembunyikan Allah SWT dengan karunia dan

apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, kemurahan-Nya mengampuni siapa saja yang
Allah pasti mengetahuinya.' Dia mengetahui apa
Dia kehendaki dari para hamba-Nya dan
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi-
Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (Ali memberi hukuman kepada siapa saja yang Dia

'Imraan:29) kehendaki dari mereka. Di antara sesuatu yang
bisa mendatangkan ampunan adalah taufik
"Sungguh, Dia mengetahui rahasia dan yang dan pertolongan Allah SWT bagi hamba-Nya
untuk bertobat dan beramal saleh. Allah SWT
lebih tersembunyi." (Thaahaa: 7) berfirman,

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada
pada-Mu meliputi segala sesunttt, maka berilah
khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada." amPunan kepada orang-orang yang bertobat dan

(al-Mu'min: l9) mengikuti jalan (agama)Mu dan peliharalah

Tafsir dan Penjelasan mereka dari adzab neraka. Ya Tuhan kami, dan
masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang
Di dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang
bahwa segala apa yang ada di langit dan bumi
dan segala apa yang berada di antara langit yang saleh di antara nenek moyang mereka,
dan bumi, semuanya adalah kepunyaan Allah
SWT. Dia mengetahui segala apa yang ada di dan istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh,
langit dan bumi, tidak ada sesuatu apa pun Engkaulah Yang MahaPerkasa, Mahabijaksana,
yang samar dan tersembunyi dari-Nya, baik dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan.
Dan orang- orang yang Engkau pelihara dari
yang tampak maupun yang tersembunyi,
meskipun sangat lembut dan tidak tampak. (bencana) kejahatan pada hari itu, maka

Allah SWT akan membuat perhitungan sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat
kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang
dengan para hamba-Nya atas semua amal agung". (al-Mu'min: 7-9)

trr"n",-""0"r"n **,* y']G1-b,il,i., htt,*At-Mr",*1,.,o 2

Perhitungan amal yang dilakukan oleh W );itroJ J t*;t$,W b
Allah SWT terhadap para hamba-Nya adalah,
memperlihatkan kepada mereka semua amal :rr)t;" l'F:lt gUt ,ti.i Ut';; eLit
perbuatan yang mereka lakukan, kemudian
Allah SWT bertanya kepada mereka, "Kenapa 6'*it Utrou., 6., *t7; wltW
kalian melakukan itu semua?" i'it i';1 61 q.,t;, iptw rl

Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum t':**'betjilz t;l'tTF oi\ e "pt

Ayat ini mengandung penakutan dan *1, uI F s;'Ar) ii

peringatan yang sangat tegas dan keras akan 3" \ *j:

hisab Tuhan, karena manusia adalah milik 1;3k"{} Ju"3 t.,tq'At\+L:J a)t

Allah SWT. Dia Maha mengetahui segala amal Yq;') 'W
perbuatannya dan akan membuat perhitungan
('+irr
dengannya atas semua amal perbuatan yang
dilakukannya, baik yang besar maupun yang "Ketika ayat 284 turun kepada Rasulullah saw.
kecil. Penakutan dan peringatan yang sangat maka hal ini dirasa berat oleh para sahabat, lalu
mereka pergi menemui Rasulullah saw. kemudian
keras ini selanjutnya bisa memunculkan
mereka duduk di atas kedua lutut mereka, lalu
ketakutan di dalam jiwa, rasa kasihan terhadap
berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah dibebani
jiwa dari ancaman pedihnya siksaan dan sikap perintah untuk menunaikan amal-amal yang kami
memasrahkan perkaranya kepada Allah SWT sanggup untuk melakukannya, yaitu shalat, puasa,
jihad dan sedekah. Allah SWT telah menurunkan
semata.
ayat ini kepadamu dan kami merasa tidak mampu
Imam Ahmad dan Imam Muslim
untuk mengerjakannya." Lalu Rasulullah saw.
meriwayatkan dari Abu Hurairah r.2., ia berkata, "Apakah kalian ingin berkata seperti

berkata, yang dikatakan oleh dua ahli kitab sebelum kalian,

E6 itF:qff;irt^:t Jyi & ji Lr it3 "Kami mendengar tetapi tidak menaati." Akan
qiit e tetapL ucapkanlah, "Kami dengar dan kami tabt.
e6 v') c>t3;,,!itl
Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
d.W6' t *'a;;X31 #i Engkaulah tempat kembali." Lalu mereka Pun

t? ,lE &'ntt ;v;- A 4,i;:"') ;b- mengucapkan apa yang diajarkan Rasulullah
saw. ini kepada mereka. Kemudian ketika mereka
,B8 fr );t ivli J;4t ;'*'t fi\.*
telah meyakini ayat ini dan lisan mereka Pun
,t'')t ,* t* ? ,fM at s;', trt:u
u lu,{r b d? ,yt Ui 61 ,tSw telah terbiasa membacanya, maka setelah ayat
i, ,i.'-a\) tqAt) iq.)\ ilet ,pi ini, Allah SWT menurunkan ayat 285. Kemudian
l;, itlt ,W.,\i 'i; t{' e}^ ,!t; i;i
setelah mereka mempraktekannya, Allah SWT
d.qt $i i$ w tls :'i Sri.;i#E sr
menaskhnya dengan ayat 286."

Zhahir ucapan Abu Hurairah r.?.,

"nasakhahallaah." flalu Allah SWT menaskh

-!
It
i

-IAFSIRAL-MUNIRIILID 2 ilfl( l-#--\ Surah at-Baqalah

atau menghapusnya) menuniukkan bahwa ayat Ada beberapa bukti yang memperkuat
pendapat yang mengatakan bahwa ayat ini
ini fayat 284) dinaskh atau dihapus oleh ayat
tidak dinaskh atau dihapus, yaitu,
setelahnya, yaitu ayat 286. Berdasarkan hal ini,
ada sebagian ulama tafsirso yang memahami l. Bahwa firman Allah S\MT, {o, : i('LiF

bahwa ayat ini (ayat 284) adalah mansuukh "maka niscaya AIIah SWt akan membuat
[dihapus), karena ayat ini menetapkan hisab
perhitungan dengan kamu tentang
atas hal-hal yang hanya bersifat bisikan atau perbuatanmu ittt" adalah berbentuk
hal-hal yang hanya terbesit di dalam hati.
berita, dan menurut ulama ushul fiqih,
Namun, yang lebih kuat adalah bahwa ayat al-Akhbaar [ayat-ayat yang berbentuk
berita) tidak boleh dinaskh (dihapus).
ini tidak dinaskh, sedangkan yang dimaksud
2. Sesungguhnya perbuatan hati seperti yang
oleh ucapan Abu Hurairah r.a. di dalam hadits
di atas (nasakhahallaah) adalah bahwa Allah dijelaskan oleh AI-Qur'an, hadits, ijma'dan
SWT menghilangkan apa yang membuat para kias dicatat dan akan diberi balasan, baik
sahabat merasa takut. Ayat 286 bukan ayat dampak atau indikasi amal perbuatan hati
tersebut tampak pada anggota tubuh luar
naasikhah (yang menghapus) ayat ini, akan maupun tidah seperti firman Allah SIv\IT,
tetapi, posisinya dalam hal ini adalah sebagai
penjelas. Kandungan ayat 286 ini dikuatkan Allah tidak menghukum knmu karena
sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi
oleh sebuah hadits yang diriwayatkan di dalam Allah menghukum kamu karena niat yang
kitab hadits kutubus sittah dari Abu Hurairah
terkandung dalam hatimu." (al-Baqarah: 225)
r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
"Kzrena pendengaran, penglihatan dan
c:k#\:v- ,gi'i :d, | )")'q-t' :1uJirt.!i nr 5l
hati nurani, semuanya itu akan diminta
--- d-
p ertanggungan -j aw abnya." (al-Israa' : 36)
'r,l* )i tYW':1
3. Sesungguhnya bisikan-bisikan hati yang
"Sesungguhnya Allah SWT mengampuni
tidak sampai pada derajat maksud dan
untuk umatku apa yang terbesit di dalam hatinya,
keinginan yang kuat tidak masuk ke dalam
selama itu tidak diucapkan atau dikerjakan." kandungan pemahaman ayat, seperti yang
dijelaskan oleh para ulama.
Ibnu Abbas, 'lkrimah, asy-Sya'bi dan
Mujahid berkata, "Sesungguhnya ayat ini 4. Sesungguhnya memerintahkan sesuatu

masih tetap dan bersifat khusus, yaitu ayat diluar batas kemampuan, bertentangan

ini berkaitan dengan masalah persaksian dengan hikmah Tuhan.

yang telah dilarang untuk disembunyikan 5. Makna an-Naskhu, yaitu mengubah
oleh Allah SWT kemudian di dalam ayat ini,
Allah SWT menjelaskan bahwa orang yang suatu hukum, tidak tepat jika dikaitkan

menyembunyikan kesaksiannya dan apa yang dengan perubahan maslahat orang-orang

ada di dalam hatinya, maka ia akan dihisab mukallaf. Karena apa yang ada di dalam

atas hal itu. jiwa tidakmengalami perubahan dan tidak
terdapat perbedaan karena perbedaan
50 Mereka adalah, Imam Ali, Ibnu Uma4, Ibnu Mas'ud, Ka'b dan perubahan kondisi dan waktu.

al-Ahbaar, asy Sya'biy, an Nakha'iy, Muhammad bin Ka'b Adapun pendapat beberapa sahabat
al-Qurazhiy, 'lkrimah, Sa'id bin Iubair, Qatadah dan yang dan tabi'in yang mengatakan adanya an-
lainnya dari kelompok sahabat dan tabi'in.

Naskhu dalam ayat ini, maka hal ini sesuai demikian pula orang-orang yang beriman. Semua

dengan tingginya tingkat keberagamaan beriman kepada,\llah, malaikat-malaikat-Nya,

dan kesempurnaan iman mereka, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka

sehingga mereka melihat bahwa bisikan- berkata): "Kami tidak membeda-bedakan
bisikan tidak baik yang muncul di dalam
seorang pun dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
hati termasuk amal yang akan dihisab. Hal berkata: "Kami dengar dan kami talatl' (Mereka
berdoa): 'Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
ini dikarenakan mereka ingin mensucikan kepada-Mu tempat (kami) kembalil' Allah tidak

diri dari segala bentuk indikasi dan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat (pahala kebajikan)
pengaruh perbuatan dosa. Oleh karena yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa dari
kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa):
itu, dikatakan bahwa kebaikan-kebaikan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami
jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya
orang saleh merupakan kejelekan Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
orang terdekat kepada Allah SWT. fadi, kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
perasaan susah dan merasa berdosa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maaftanlah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
dirasakan oleh mereka ketika di dalam Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi
orang-orang kafir)' (al-Baqarah: 285-286)
hati mereka muncul bisikan-bisikan tidak
Qiraa'aat,
baik termasuk kategori kesempurnaan
&r;F dibaca,
pensucian diri dan pengakuan akan L. 1+5;y dalam bentuk kata jama'fplural), ini

keteledoran dan kelemahan mereka. adalah bacaan Imam qira'ah tujuh kecuali
Hamzah dan al-Kisa'i.
IMAN KEPADA RISAI.AH PARA RASUL DAN
PEMBEBANAN PERINTAH SESUAI DENGAN 2. 1+ r5r) dalam bentuk kata mufrad [single
BATAS KEMAMPUAN
atau tunggal)
al-Baqarah Ayat 285 - 2AG
{[t'i i] dibaca,
ioutAk'oli;v*,-,uAtii4til'A
(uidti Y; dengan huruf wawu, ini adalah
"+fiUyt'63;i'7'+9,1;)+i'4r+{*3
bacaan Warsy.
3,:-)t-as4Yttsatti'r*VW"$'6s
4ui#1y dibaca,
u5Y\1W-*t6it JiA{6
:, Ot!.*i) dengan alif, ini adalah bacaan as-
.,,j
*z\(W)3l Susiy.
1-" -,. J,, ,t/2
l'raab
Ua-.1 [-r_Ul'iUj
{J, i}(tryr,ji';bFisabisjuagdr,t,Atdhiajfal<dainkaknepmaduabtakadtaa'
'&,iG K vfrx,v tr5 c5"irf{t sedangkan kata (JtF adalah mubtada'
L,,r,?:-\
riv\5w", ,'5q aelJ)e.,-ttJ o, ali(t7c-e -s-lt

-&C;'6CJ|; ;Y.3,J \ -Ir-"--
ti :
tjj-D], 1,-' LV lJ-9
*

@'il(\ri\

"Rasul (Muhammad) beriman pada apa yang
diturunkan kep adany a (Al-Qurhn) dari Tuhannya,

TFSIRAI-{9fIRIILID 2 rr,t.il.dl;;h,,bla* sr'"h"r-8"q"'"h

kedua, adapun kata (aq jir,) adalah khabar satu kata atau lebih) di dalam susunan kata
dari mubtada' yang kedua, lalu susunan
(rjiE';F, karena maksudnya adalah, orang-
mubtada' kedua dengan khabarnya menjadi
orang yang beriman kepada Allah SWT dan
khabarnya mubtada' yang pertama. Adapun
Rasul-Nya.
'aa'idnya terbuang, aslinya kira-kira adalah
Mufradaat Lughawiyyah
seperti berikut, 1irt1 ;rT ef>. Lalu tentang
kenapa menggunakan ungkapan (;,rF {i;f' ;t;y Nabi Muhammad saw.
membenart<an {;; i ll i;i r*} apa yang
dalam bentuk mufrad bukan menggunakan
diturunkan kepadanya dari Tuhanlya, yaitu
ungkapan 1tr;,'i; dalam bentuk jema', karena
dalam hal ini disesuaikan dengan bentuk kata Al-Qur'an. Merekaberkata, 4*) e fi G S;iY

(Jt) yang merupakan kata mufrad meskipun kami tidak membedakan satu pun di antara
para rasul dalam hal risalah dan syari'at
menunj ukk an arti j ama'. yang mereka bawa. Oleh karena itu, kami
tidak melebihkan sebagian dari mereka atas
Kata {#} diidhaafahl<an (disandarkanJ
kepada kata (:iF meskipun kata ahad sebagian yang lain dengan cara beriman
menunjukkan arti satu, namun yang
dimaksudkan di sini adalah al-Katsrah kepada sebagian dari mereka dan mengingkari

[banyak). Karena l<ata ahad ketika digunakan sebagian yang lain. {ry} kami mendengar
apa yang diperintahkan kepada kami
dalam bentuk susunan kata an-Nafyu [negatif)
dengan bentuk pendengaran menerima dan
menunj ukka n arti al - Katsrah [banyak), sep e rti
merenungi. (;4,h tempat kembali pada hari
dalam firman Allah SWT pada surah al-Baqarah
kebangkitan.
ayat 101 (:i ;J;{9YeY. .Kaiir\enalaplaudasedtaeslaahrnnyyaa
disebutkan { q {q;:;} kemampuannya, yaitu apa yang
tidak boleh mengidhaafahl<an kata baina
masukke dalam kategori kemampuan manusia
kepada kata yang mengandungarti mufrad. tanpa merasa keberatan dan kesulitan.

(J,rF dibaca nashb dengan {J.{5} baginya pahala amal kebaijikan
yang diusahakannya (.;:sr UF dan ia
menjadikannya maf'uul muthlaq dengan
mendapat balasan siksa atas kejelekan yang
mengira-ngirakan keberadaan'aamilnya, kira-
diperbuat. Oleh karena itu, seseorang tidak
kiranya adalah seperti berikut, e|tp rJ fr). akan dihukum karena dosa orang lain dan
seseorang tidak akan dihukum hanya karena
Atau menjadikannya maf'uul bih dari fi'il yang bisikan jahat yang muncul di dalam hatinya,

dibuang, kira-kiranya adalah seperti berikut, namun ia tidak mempraktekkannya.

(il\P sUL). (U5ri_.j) janganlah Engkau menghukum
kami (rjit"ii jip atau karena kami meninggalkan
BalaaShah yang benar tidak dengan sengaja, seperti

Terdapat ath-Thibaaq antara kata (<rp yang Engkau berlakukan atas kaum sebelum
dengan {J-;;r} kata yang pertama untuk kami. (rl,1p perintah atau beban yang berat

amal kebaikan sedangkan kata yang kedua bagi kami untuk memikulnya 4.*b ii; G
ry , ,jr) seperti yang engkau bebankan
untuk amal kejelekan.
kepada orang-orang sebelum kami, yaitu bani
Terdapatiin aas isytiqaaq [persamaan asal Israel, seperti membunuh diri sendiri sebagai
syarat tobat, mengeluarkan seperempat dari
kata) antara kata {t';} dengan (iiii,;}.

4$ i yi ; ifTerdapatal-lthnaab di dalam susunan kata
-i .._ ' .' .iF juga terdapat at-rijaaz

bil hadzf (peringkasan dengan membuang

jumlah harta yang dimiliki di dalam hal zakat puasa, haji dan talak. Begitu juga, Allah SWT

dan memotong tempat yang terkena najis. menjelaskan tentang perbantahan yang
(: 6 iG i ulSesuatu yang tidak ada dilakukan oleh orang-orang sesat. Kemudian
:

I
I kemampuan bagi kami atasnya berupa surah al-Baqarah ini diakhiri dengan

kewajiban dan bala' atau bencana. At-Takliif penjelasan tentang keimanan Rasulullah

bimaa laa yuthaaq fpembebanan dengan saw dan kaum Mukminin kepada kitab-kitab
samawi dan kepada para rasul yang mulia
sesuatu yang tidak dlmampui) adalah

pembebanan dengan sesuatu yang berada di tanpa melakukan pembedaan dalam hal dasar

luar batas kekuatan dan kemampuan manusia, risalah dan syari'at.

seperti jika melakukannya maka dibarengi Merupakan sebuah pamungkas atau akhir

dengan adanya masyaqqah atau kesulitan yang baik, karena surah ini diakhiri dengan

lebih dan diluar kewajaran. penjelasan tentang karunia Allah SWT bagi
umat ini, yaitu berupa perintah-perintah yang
(gj'; 6 *t rb rahmat adalah sesuatu yang mudah dan longgar, tidak ada kesempitan dan

lebih dari hanya maghfirah atau ampunan.

{,;i;} Engkau adalah Pemilik kami, Penguasa kesulitan di dalamnya, penjelasan bahwa iman

kami, Pengurus dan Penguasa perkara kami. dan para pemiliknya diberi pertolongan dan
kemenangan terhadap kekufuran dan para
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu
Abbas r.a., bahwa ketika ayat ini turun, lalu pengikutnya. Semua ini jika memang keimanan
Rasulullah saw membacanya, maka di setiap
dan ketetapan hati mereka benar dan juju4
akhir kata [doa), Allah SWT berfirman, 'Aku terpenuhinya syarat ikhlas, sungguh-sungguh

tel ah m el akukanny a (maksu dny a meng abulkan- serta diialankannya hukum-hukum agama

nya)." yang ada.

Sebab Turunnya Ayat KEUTAMAAN DUA AYAT INI
Penjelasan tentang sebab turunnya ayat ini
Banyak riwayat-riwayat hadits yang
telah disebutkan di dalam pembahasan "fiqih
kehidupan atau kandungan hukum ayat" pada menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan
ayat sebelumnya (ayatZ& ), yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam kedua ayat ini. Di antaranya adalah, hadits
Ahmad dari Abu Hurairah r.a.. Hadits yang
memiliki kandungan sama juga diriwayatkan yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
oleh Imam Muslim dan yang lainnya dari Ibnu
Ibnu Mas'ud r.a., ia berkata, "Rasulullah saw.
Abbas r.a..
bersabda,
Persesuaian Ayat
Allah SWT membuka surah al-Baqarah ini . o-.-1j,t
*\tti; ;il!o-.r'_n,*1),l ft .i o
dengan berbagai penj elasan tentang Al-Qur'an, ;t
orang-orang Mukmin, membandingkan antara .y

orang-orang Mukmin dengan orang-orang .;(*
kafir terutama berita-berita tentang kaum
Yahudi. Kemudian Allah SWT menjelaskan "Barangsiapa yang membaca dua ayat akhir
tentang berbagai hukum agama, seperti surah al-Baqarah pada waktu malam, maka itu
mencukupinya."

Hadits yang mengandung maksud sama

juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari

Abu Mas'ud al-Anshari r.a. dengan teks seperti
berikut,

TATSIRAL-MUNrR IITID 2 ./-*-------\ surah at_Baqarah I

;r- ;:t d/ J[{r ;t;i} i; "Ketika malaikat libril sedang berada bersama I
Rasulullah saw. tiba-tiba ia mendengar dari atas
.;G ilx suara seperti suara pintu ketika dibuka, lalu ia x
melihat ke atas, lalu ia berkata, "Itu adalah pintu
"Barangsiapa yang membaca dua ayat akhir dari langit yang pada hari ini dibuka, pintu itu I
surah al-Baqarah ini pada malam hari, maka itu sebelumnya tidak pernah dibuka kecuali pada hari {
mencukupi untuknya." ini saja." Lalu ada seorang malaikat turun ke bumi d
melalui pintu tersebut, lalu malaikat libril berkata,
Di antaranya lagi adalah hadits yang "Itu adalah seorang malaikat yang turun ke bumi, ia t
tidak pernah turun kecuali hari ini." Lalu malaikat I
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Dzar tersebut mengucapkan salam, lalu berkata kepada
r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, Rasulullah saw. "Bergembiralah kamu karena 1l
kamu dikaruniai dua cahaya yang tidak pernah
. o: .i o diberikan kepada seorang Nabi pun sebelum kamu, $
r:-*.r '.l) dua cahaya tersebut adalah surah al-Faatihah dan
'-t Penutup surah al-Baqarah, kamu tidak membaca {
JL) satu huruf pun dari keduanya tersebut kecuali huruf
l' itu akan dikar uniakan kep adamu. " I

'Aku dikaruniai khawaatim (penutup) surah Tafsir dan Penielasan

al-Baqarah dari gudang di bawah 'arasy yang Allah SWT menjelaskan tentang keimanan
Rasulullah saw dan kaum Mukminin kepada
tidak diberikan kepada satu pun dari para Nabi
dasar-dasar keyakinan. Allah SWT menjelaskan
sebelumku." bahwa Rasulullah saw. dan kaum Mukminin

Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari Ali, ia membenarkan dan mengimani apa yang
berkata, "Tidak ada seseorang yang memahami diturunkan kepada Rasulullah saw. dari

Islam yang tidur sebelum ia membaca ayat Tuhannya berupa akidah dan hukum-hukum
agama dengan pembenaran yang kuat dan tidak
kursi dan penutup surah al-Baqarah, karena goyah sedikit pun. Al-Hakim meriwayatkan
penutup surah al-Baqarah termasuk gudang
harta yang dikaruniakan kepada Nabi kalian di dalam al-ilIustadrak bahwa ketika ayat ini

dari bawah'arasy." diturunkan kepada Rasulullah saw. maka beliau
berkata, "Sudah menjadi haknya beriman."
Di antaranya lagi adalah hadits yang
Setiap dari mereka beriman kepada wujud
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Allah S\MI, keesaan-Nya dan kesempurnaan

Abbas r.a., ia berkata, hikmah-Nya di dalam penciptaan-Nya,

'; i ioiLbi4zo)it BS nr J_r,6. beriman kepada wujud para malaikat yang
masing-masing memiliki tugas, di antaranya
L- t adalah menjadi perantara antara Allah SWT
u, t-'l'
dan para rasul-Nya di dalam penurunan
tf:J6e LeL;tJt JL.;';. e1 ,';i
i it. wahyu, beriman kepada para rasul yang mulia

:J$ ,A yang diturunkan kepada mereka kitab dan
t c,rt3t :* t ^- r;i
shuhuf (lembaran-lembaran berisikan wahyu)
.r; -lu sebagai petunjuk bagi umat manusia. Mereka

'41 ,'; Jt- ,W ,it ;e ,Ji L J?
:or+ U Ai i ,Q)i'i it;
/o o', L;ri:

ci,j)t ,at'Ar
e.iiitqt;J ;ri kryliio,.a \-'.J J
: .

su'.t'"1-s"q"'"t' ,**,*,(6-;;b.l.+* hFsIR[-MUNI]fItrD 2

\--rz

semua berkata, "Kami tidak membedakan di menjadi penjelas bagi para sahabat tentang
antara para rasul dalam hal dasar risalah dan apa yang sebelumnya mereka rasa berat dan
mereka takuti, yaitu apa yang terkandung di
syari'at. Dakwah yang mereka sampaikan satu,
yaitu pengakuan dan keyakinan akan wujud dalam ayatZ&4. Maksudnya adalah, meskipun

Allah SWT dan keesaan-Nya serta ajakan Allah SWT memang akan menghitung amal
kepada akhlak mulia. Adapun melebihkan
sebagian rasul atas sebagian yang lain pada perbuatan seorang hamba dan meminta
ayat sebelumnya, yaitu ayat 253 [Rasul-rasul
itu Kami lebihkan sebagian dari mereka atas pertanggungjawabannya, akan tetapi Allah
sebagian yang lain), maka yang dimaksud SWT tidak menghukum dan menyiksanya
adalah di dalam bentuk-bentuk keistimewaan kecuali atas amal perbuatan jelek yang
yang lain, tidak dalam hal risalah dan dasar
syari'at. Di dalam penjelasan ini mengandung sebenarnya ia memiliki kemampuan untuk
isyarat akan keutamaan kaum Mukminin
atas Ahli Kitab yang hanya beriman kepada menolaknya. Sedangkan apa yang dirinya tidak
memiliki kemampuan untuk menolaknya, yaitu
sebagian rasul dan mengingkari sebagian yang
berupa bisikan-bisikan jahat yang muncul
lain. di dalam hati, maka manusia tidak dibebani

Kaum Mukminin berkata, "Rasulullah saw. dengan hal ini. Karena perlu diketahui bahwa
membenci bisikan-bisikan jahat yang muncul
telah menyampaikan wahyu kepada kami,
lalu kami pun mendengarnya, merenungi, di dalam hati merupakan sebagian dari iman.
memahami dan menerimanya. Kami taat,
tunduk dan patuh kepada semua perintah Ajaran tentang pembebanan perintah
yang ringan dan mudah serta larangan
dengan keyakinan bahwa setiap perintah dan membebani perintah yang terlalu berat dan
larangan tidak lain untuk kebahagiaan dunia
sulit banyak disinggung di dalam berbagai
dan akhirat."
ayat, di antaranya adalah,
Kaum Mukminin memohon ampunan
kepada Allah SWT agar kesalahan mereka 'Allah menghendaki kemudahan bagimu,
ditutupi di dunia dan di akhirat mereka tidak
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (a1-
dihukum. Karena Engkau ya Allah adalah Dzat
Yang berkuasa dan mengatur segala urusan Baqarah:185)
kami dan hanya kepada-Mu tempat kembali,
Engkau memiliki kebebasan mutlak melakukan "dAn Dia tidak menjadikan kesukaran

apa saja yang Engkau kehendaki terhadap kami." untukmu dalam agamal' (al-Hajj: 78)

Malaikat fibril berkata kepada Rasulullah saw., Seseorang yang mengerjakan hal-hal
yang masuk ke dalam kategori at-Takliif
"sesungguhnya Allah SWT telah memuji kamu [pembebanan atau perintah) yang tidak
sulit dan mungkin untuk dilakukan, maka
dan umatmu dengan baih maka, mohonlah
baginya balasan atas apa yang dilakukannya
kepada-Nya, niscaya akan diperkenankan." Lalu tersebut. fika apa yang dilakukannya adalah
amal kebaikan, maka ia berhak mendapatkan
beliau memohon seperti yang terdapat di dalam
pahala, dan jika itu adalah amal perbuatan
ayat, {t{;} 'it ri'nr i4 {} sampai akhir ayat.
jelek, maka ia akan mendapatkan hukuman.
Allah SWT tidak membebani seseorang
di atas kemampuannya dan ini termasuk ke- Di dalam ayat ini, melakukan amal
murahan dan bentuk kasih sayang Allah SWT
kejelekan diungkapkan dengan menggunakan
terhadap para hamba. Ayat ini adalah yang
kata al-Iktisaab, hal ini menjelaskan bahwa
sebenarnya melakukan perbuatan jelek

membutuhkan banyak tenaga, pengorbanan,

TAFSIRAL-MUNIR IITID 2 r. Ilti! d-;;hrr3f llil surah al-Baqarah

kesulitan, perencanaan, benturan-benturan "Sesungguhnya Allah SWI mengampuni

dengan alam dan adat kebiasaan yang berlaku. umatku kekeliruan,lupa dan perbuatan jelek yang

Sedangkan melakukan amal kebaikan, pada mereka lakukan karena dipalcsa."

dasarnya tidak membutuhkan terlalu banyak {6i ; J.i, };lL; G tpl t)i+: t; q;}
tenaga, karena kebaikan memang merupakan
Maksudnya, "ya Tuhan kami, janganlah
salah satu hal yang diletakkan di dalam
Engkau membebani kami dengan amal-amal
tabiat alami manusia, iiwa merasa tenang yang berat meskipun kami mampu untuk
dan senang mengerjakannya serta tidak
melakukannya, seperti yang Engkau lakukan
membutuhkan kehati-hatian, kekhawatiran
dan perencanaan terlebih dahulu. Seseorang terhadap umat-umat terdahulu sebelum kami,
akan langsung bersemangat untuk menger-
jakan kebaikan ketika jiwanya dalam keadaan seperi bani Israel, jika salah satu di antara

jernih dan menyadari kelemahan dan mereka bertobat, maka syaratnya adalah ia

ketidakberdayaannya di hadapan Sang Khalik, harus membunuh dirinya sendiri, di dalam
menyadari bahwa ia sangat butuh kepada-Nya
masalah pembayaran zakat, mereka diharuskan
pada hari kiamat, hari di mana dibuka buku
catatan amal yang sangat ieli, teliti, sempurna mengeluarkan seperempat dari harta milik
dan menakutkan di hadapan Allah SWT dan mereka, jika pakaian mereka terkena najis,

seluruh umat manusia. maka cara menyucikannya adalah harus dengan

Kemudian Allah SWT menjelaskan kepada memotong bagian yang terkena najis."
manusia tentang doa yang terdapat di dalam
Sedangkan risalah yang dibawa
ayat ini dan Allah SWT. menjamin akan Rasulullah saw. mengandung nilai-nilai
kemudahan, keringanan dan kelapangan,
memperkenankannya. Doa tersebut adalah,
karena beliau adalah sebagai Nabi rahmat
([iL;i ',i-q; tiul'! { e;}, yang dipersembahkan kepada seluruh umat
manusia seluruhnya. Al-Khathib dan yang

lainnya meriwayatkan dari fabir r.a. dari

"Ya Tuhan kamt, janganlah Engkau hukum Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda,

kami jika kami lupa atau kami tersalah." .aJ^-iltfftr2

Maksudnya jika kami meninggalkan kewajiban

atau melakukan keharaman karena lupa, atau "Aku diutus dengan membawa agama yang
kami melakukan amal dengan keliru dan tidak haniif (lurus) dan mudah."
sesuai dengan tuntunan dan aturan yang ada
dikarenakan kebodohan kami, maka janganlah 4"6iG{r*Fi;6j}
Engkau hukum kami."
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau

Doa ini dikuatkan oleh hadits yang pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kami memikulnya, yaitu berupa kewajiban-
diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Baihaqi, ath-
kewajiban, musibah dan bencana, maka
Thabrani dan Al-Hakim dari Abu Dzar r.a., Ibnu
Abbas r.a. dan Tsauban r.a. bahwa Rasulullah janganlah Engkau menimpakan kepada kami
saw. bersabda,
fitnah-fitnah yang tiada kuasa bagi kami
ot
menghadapinya.
\yAt
rY, (tuc'. ei i'oll-f;
or;3t: ei d:r*ar i1 Dan beri maaflah kami atas apa yang
terjadi di antara kami dan Engkau dari apa
.^"1*6-#0' l

TAFSTRAT-MUNIR)ItID 2

yang Engkau ketahui berupa keteledoran dan dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw.
bahwa di akhir setiap potongan doa di atas,
kesalahan kami. Allah SIvlIT. berfirman, "Baiklah." Maksudnya

{,:iry';} Allah SWT. mengabulkannya.

Dan ampunilah kami dalam hal antara Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum

kami dan para hamba-Mu yang lain, janganlah Kedua ayat ini mengandung beberapa

Engkau tampakkan kepada mereka aib dan penjelasan berikut,

amal perbuatan kami yang buruk. 1. Keimanan merupakan sebuah kesatuan

{u=;';} yang utuh tidak boleh terbagi-bagi, jadi
seorang Mukmin wajib beriman kepada
Dan rahamtilah kami untuk masa yang semua yang diwahyukan oleh Allah SWT.
akan datang, maka jauhkanlah kami dengan Kaum Mukminin, mereka beriman bahwa
Allah SWT Maha Esa, Dia-lah Tuhan Yang
taufik dan pertolongan-Mu dari terjebak hanya kepada-Nya bergantung segala
sesuatu, tiada Tuhan selain Dia dan tiada
melakukan dosa yang lain. Penguasa selain Dia. Kaum Mukminin,

fika diperhatikan, maka bisa dipahami mereka beriman dan membenarkan

bahwa tidak menghukum perbuatan tidak baik seluruh para Nabi, rasul dan kitab-kitab

dikarenakan lupa dan keliru berarti diikuti yang diturunkan dari langit kepada
dengan pemberian maaf, tidak membebani
dengan amal-amal yang berat berarti diikuti para hamba-Nya yang menjadi rasul

dengan pemberian ampunan dan tidak dan Nabi, mereka tidak membedakan di
antara para rasul dan Nabi dengan cara
memikulkan sesuatu yang tidak mampu untuk
beriman kepada sebagian dari mereka
dipikul berarti diikuti dengan pemberian dan mengingkari sebagian yang lain.

rahmat. Akan tetapi, bagi mereka semua rasul dan
Nabi semuanya bena4 terpercaya, lurus,
(U,.Y.^J',,.ci,ilf mendapat petunjuk dan memberi petunjuk
Engkau adalah Pemilik kami, Penguasa ke jalan kebaikan. Kaum Mukminin tidak
perkara kami dan Penolong kami, hanya
kepada-Mu lah kami berserah diri, Engkau seperti kaum Yahudi dan Nasrani yang
adalah Dzat Yang dimintai pertolongan, dan
hanya kepada-Mu lah kepasrahan, tiada daya hanya beriman kepada sebagian Nabi dan
kufur terhadap sebagian yang lain.
upaya dan kekuatan kecuali atas seizin-Mu.
2. Keimanan mengharuskan ketaatan,
(i-;,<rt tlt *,j#[]
seorang Mukmin yang bena4, maka ia pasti
Maka tolonglah kami terhadap kaum kafir; mendengarkan dan menaati segala perintah
yaitu orang-orang yang mengingkari agama- Allah SWT dan menjauhi segala bentuk
Mu, keesaan-Mu dan risalah Nabi-Mu, mereka
larangan-larangan-Nya. Ia tidak akan
menyembah selain-Mu dan mensekutukan- bersikap teledor di dalam menjalankan

Mu dengan hamba-Mu, maka tolonglah kami kewajiban dan tidak tenggelam di dalam
terhadap mereka dan berikanlah kami akhir
yang baik dan kemenangan atas mereka di kemaksiatan. Karena keteledoran di dalam
menjalankan kewajiban dan tenggelam di
dunia dan akhirat.

Diriwayatkan bahwa Mu'adz jika selesai

dari membaca surah ini, maka ia berkata, "amin."

Allah SWT telah memberikan jaminan
akan mengabulkan doa ini. Tersebutkan di

dalam shahih Muslim hadits yang diriwayatkan

TAFSIRAL-MUNIR#Ir'L1I7p2O FRJLry..,, ^ I _::-\.!& , .. surahat-Baqarah

dalam kemaksiatan bertentangan dengan dalam Islam dan merupakan salah satu
pilar Islam.
keimanan.
Semua ini menurut kenyataan yang
3. Islam adalah agama kemudahan, karena
ada sebenarnya, adapun menurut hukum
Islam memiliki keistimewaan berupa
akal, maka kelompok al-Asyaa'irah
sedikitnya perintah dan kewajiban,
berpendapat bahwa merupakan sesuatu
perintah-perintahnya mudah dan ringan
serta tidak memberikan beban perintah yang mungkin secara akal Allah SWT

yang berat dan susah. Di dalam Islam, tidak membebankan sesuatu di luar batas
kemampuan. Hal ini jaa'iz (mungkin)
ada pembebanan perintah di luar batas
menurut akal, namun secara syara', itu
kemampuan, akan tetapi beban perintah tidak terjadi.

dan kewaiiban disesuaikan dengan "Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan)
yang dikerjakannya dan ia mendapat (siksa)
kemampuan yang ada. Di dalam Islam,
dari (kejahatan) yang diperbuatnya." (al-
ketaatan dijalankan sesuai dengan kadar
Baqarah:286)
kemampuan. Mungkin, dalam beberapa hal,
ada beberapa perintah yang dibebankan 4. Tanggung jawab individu,

oleh Allah SWT kepada kita yang terasa fadi, setiap individu mendapatkan
agak berat namun itu semua tetap dalam
batas-batas kewajaran dan kemampuan, pahala dari kebaikan yang dikerjakannya
seperti salah satu prinsip Islam yang dan mendapatkan siksa atas keielekan

menetapkan satu orang Mukmin melawan yang dilakukannya. Hal ini seperti yang
sepuluh orang kafir pada saat jumlah kaum
Muslimin sedikit, seperti perintah hijrah difirmankan oleh Allah SWT di dalam ayat
meninggalkan tanah kelahiran, keluarga yang lain,

dan pekerjaan. Adapun hal-hal yang berat "dan seseorang tidak akan memikul

dan sulit, maka semua itu dihilangkan dari beban dosa oranglain." (al-Anham: 164)
kita, sebagiannya ada yang dahulu pernah
Maksudnya, masing-masing orang
dibebankan kepada umat-umat terdahulu, memikul dosanya sendiri-sendiri.
seperti beban perintah membunuh diri
"Dan tidaklah seorang membuat dosa
sendiri bagi seseorang yang ingin bertoba! melainkan kemudaratannya kembali kepada
memotong atau membuang tempat yang dirinya sendirii' (al-An'aam: 164)

terkena najis seperti air kencing yang Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari
Ibnu Abas r.a., ia berkata, "fika Rasulullah
mengenai pakaian atau kulit, maka syarat
saw membaca akhir surah al-Baqarah dan
menyucikannya adalah dengan cara ayat kursi, maka beliau tersenyum, beliau
memotong bagian yang terkena najis. bersabda, "Akhir surah al-Baqarah dan ayat
kursi adalah dari gudang Allah SWT yang
Hanya milik Allah SWT semata segala puji, berada di bawah'arasy." Dan jika membaca

pemberian, karunia dan nikmat. ayat ke 123 dari surah an-Nisaa' Jlii ;}
{+ilii (barang siapa yang mengerjakan
Intinya adalah bahwa ayat,
kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan
4;;3 ! d,ir -r(jy}merupakan nash dengan kejahatan itu) dan ayat 39 sampai

yang menegaskan bahwa Allah SWT tidak
membebani seseorang dengan sesuatu

di luar batas kemampuannya. Ini adalah
prinsip atau kaidah dasar yang agung di

47 dari surah an-Najm, maka beliau ketetapan hukum dosa dihilangkan

membaca istirj aa' dan terdiam." pada kondisi keliru atau lupa. Adapun
di dalam masalah-masalah yang bersifat
5. Ayat, (.-fr c Wi J* i AF
duniawi, maka yang benar adalah bahwa
menunjukkan bahwa kata al-Kasbu dan hukumnya berbeda-beda sesuai dengan
permasalahan yang ada. Ada yang tetap
al-lktisaab digunakan untuk penyebutan
tidak gugur menurut kesepakatan para
amal perbuatan manusia. Ayat ini juga ulama, seperti dalam masalah denda
dan shalat fardhu lima waktu. Ada yang
menunjukkan bahwa barangsiapa membu- gugur berdasarkan kesepakatan para

nuh seseorang dengan menggunakan ulama, seperti qishash dan mengucapkan
perkataan yang menyebabkan seseorang
benda yang berat seperti batu atau kayu menjadi kafir. Masih terdapat perselisihan
atau dengan mencekik dan menengge-
di antara para ulama, seperti seseorang
lamkan, maka ia harus menanggung yang makan karena lupa pada bulan
Ramadhan atau orang yang melanggar
perbuatannya tersebut baik dalam bentuk
sumpah karena lupa. Hal ini menunjukkan
diqishash atau membayar diyat (denda).
bahwa hukum dan hak-hak manusia
Hal ini berbeda dengan pendapat Imam
Abu Hanifah yang menetapkan bahwa bersifat tetap, seperti yang akan kami

yang menanggung diyatnya adalah jelaskan di dalam surah an- Nisaa'.

kabilah atau kaumnya. Pendapat ini tidak I NTISARI HUKUM.HUKUM TERPENTING
sesuai dengan zhahir ayat. Ayat ini juga YANG TERKANDUNG DI DALAM SURAH AL.
menunjukkan bahwa gugurnya hukum BAQARAH YANG DIKENAL DENGAN SEBUTAN
" FUSTHAATHUL QUR' AA,V. " (TENDA AL-
qishash atas seorang ayah yang membunuh QUR'AN).

anaknya tidak berarti juga gugur atas A. Akidah
L. Ajakan kepada seluruh umat manusia
orang yang ikut bersamanya di dalam
untuk menyembah Allah SWT.
melakukan aksi pembunuhan tersebut.
fadi, menurut madzhab Maliki, orang 2. Larangan mengadakan sekutu-sekutu bagi
yang ikut bersama seorang ayah di dalam
melakukan aksi pembunuhan terhadap Allah SWT.
anaknya tersebut tetap terkena hukum
3. Pengukuhan akan kebenaran wahyu
qishash. Hal ini berbeda dengan pendapat
iman Abu Hanifah. Begitu juga qishash dan kerasulan dengan Al-Qur'an dan
tetap diterapkan atas orang yang ikut tantangan bagi seluruh manusia untuk

bersama seseorang yang telah melakukan membuat satu surah saja yang semisal Al-

al-Qatlul khatha' [pembunuhan yang Qur'an.

terjadi karena adanya kekeliruan). Hal ini 4. Fondasi dasar agama adalah pengesaan

berbeda dengan pendapat Imam Syafi'i Allah SWT pengukuhan bukti kebenaran
akan adanya kebangkitan dari kematian
dan Imam Abu Hanifah. Ayat ini juga
dan bantahan orang-orang kafir yang
menunjukkan bahwa seorang wanita
sesat dalam masalah ini.
yang berakal dan baligh yang melakukan

perzinaan dengan seorang laki-laki gila

tetap terkena hukuman hadd.

6. Ketetapan hukum dosa dihilangkan
dari pelanggaran dikarenakan keliru
atau lupa. Ayat ini menunjukkan bahwa

TAFSTR Ar--MuNrR lrLrD 2 yatim serta berbaur dengan mereka di

B. Hukum-hukum amaliah yang bersifat dalam masalah penghidupan.

cabang 7. Hukum-hukum yang berkaitan dengan

L. Hukum bolehnya memakan dari makanan perkawinan, berupa talak, penyusuan,

yang baik-baik. 'iddah dan nafkah.

2. Menjaga dan melindungi hak hidup B. Wasiatwajib.
9. Menuliskan dan mendokumentasikan
dengan memberlakukan hukum qishash
dan berperang di jalan Allah SWT. utang atau mu'amalah tidak secara
tunai, mempersaksikannya, masalah
3. Hukum-hukum yang berkaitan dengan barang jaminan, masalah tentang

rukun Islam, yaitu menegakkan shalat, menyembunyikan kesaksian dan jumlah

membayar zakat, puasa Ramadhan, haji saksi yang dibutuhkan di dalam masalah
dan umrah.
mu'amalah.
4. Menginfakkan harta di jalan Allah SWT
10. Menyampaikan amanah
untuk mewujudkan solidaritas sosial di
11. Bentuk doa yang dianjurkan di dalam
dalam Islam.
syari'at.
5. Penghraman khamn judi, dan riba.
6. Perawatan dan pengurusan terhadap anak

\ {Y,;i l,

SURAHALT'IMRAN

Surah Ali 'lmran adalah surah yang ketiga, 2. Tali persamaan antara penciptaan Adam
surah Ali 'lmran termasuk surah Madaniyah.
fumlah ayatnya ada 200 ayat. Surah ini turun dan Isa
setelah surah al-Anfaal.
Di dalam surah al-Baqarah disebutkan
TINGKAT INTENSITAS HUBUNGAN SURAH ALI
penjelasan tentang penciptaan Adam,
'IMRAN DENGAN SURAH AL.BAQARAH
sedangkan di dalam surah Ali 'lmran
Ada beberapa titik temu, persamaan
disebutkan penjelasan tentang penciptaan
dan komparasi di antara kedua surah ini, al-
Baqarah dan Ali'lmran, yaitu, Isa. Titik persamaan di antara keduanya

1. Sikap manusia terhadap Al-Qur'an adalah bahwa proses penciptaan keduanya
Kedua surah ini sama-sama diawali sama-sama tidak melalui jalur yang biasa.

dengan penyebutan kata Al-Qur'an [atau al- 3. Perbantahan Ahli Kitab
Kitab) dan penjelasan tentangsikap manusia
Di dalam surah al-Baqarah disebutkan
terhadap Al-Qur'an. Di dalam surah al- secara panjang lebar tentang perbantahan
kaum Yahudi dan penyingkapan aib dan
Baqarah, disebutkan tentang keadaan atau
keburukan-keburukan mereka serta
sikap orang-orang yang beriman kepada Al-
Qur'an dan orang-orang yang tidak beriman kebiasaan mereka merusak perjanjian.

kepada Al-Qur'an. Sedangkan di dalam Sedangkan, di dalam surah Ali 'lmran
disebutkan secara ringkas tentang
surah Ali 'lmran disebutkan tentang sikap perbantahan kaum Nasrani, karena

orang-orang yang hatinya condong kepada mereka datang terakhir setelah kaum

kesesatan yang berusaha mencari-cari Yahudi.

dan memanfaatkan kandungan Al-Qur'an 4. Mengajarkan bentuk doa di akhir kedua
surah ini
yang bersifat mutasyaabihaat dengan
Di akhir surah al-Baqarah, disebutkan
tujuan menimbulkan fitnah dan mencari-
bentuk doa yang sesuai dengan permulaan
cari ta'wilnya, serta sikap orang-orang
agama, bersinggungan dengan dasar
yang mendalam ilmunya yang beriman
kepada seluruh kandungan Al-Qur'an, baik pensyari'atan dan penjelasan tentang
yang termasuk muhkamaat maupun yang
kelebihan dan keistimewaan Islam, berupa
mutasyaabihaat, seraya berkata, "Semuanya
sedikitnya beban perintah yang ada
itu berasal dari sisi Tuhan kami."
menghilangkan kesusahan dan kesempitan,

serta memberikan hukum-hukum yang

mudah dan ringan. Sedangkan di akhirsurah

afllll! {r*r* 1,.,o__2 ,*,ii. -1-----L surah Al,tmran

Ali 'lmran disebutkan tentang doa agar Sedangkan tentang masalah pensyari'atan

ditetapkan di atas agama, menerima seruan hukum, surah Ali 'lmran ini mengandung

Allah SWT kepada iman dan memohon penjelasan tentang beberapa hukum syara',
seperti kewajiban haji dan jihad, penghraman
pahala atas itu semua kelak di akhirat. riba, ancaman bagi orang yang membangkang
di dalam membayar zakat, beberapa pelajaran
5. Penegasan akan keberuntungan dan dan teladan yang dipetik dari dua kejadian
perang, yaitu Badar dan Uhud serta berbagai
keselamatan kaum Mukminin
kecaman terhadap berbagai sikap dan
Surah Ali 'lmran ditutup dengan
tindakan orang-orang munafik.
firman, {iry 5" ,i,t ti,:h "dan
Kemudian surah Ali 'lmran ini ditutup
bertakwalah kepada Allah, supaya
dengan sesuatu yang sesuai dengan kedua sisi
kamu beruntung". Esensi ayat ini juga yangtercakup di dalam surah ini. Di akhir surah

yang digunakan sebagai salah satu ini, disebutkan ayat yang menuntut manusia
untuk berpikir dan merenungi penciptaan
ayat pembuka surah al-Baqarah, yaitu langit dan bumi serta berbagai rahasia dan
keajaiban yang tersimpan di dalamnya. fuga
penjelasan Allah SWT tentang kaum disebutkan ayat yang memberi wasiat untuk
Iti i i,*r_, ti GG
Mukm.inin, "teqtrafp} bersabar dan menguatkan kesabaran di
"Mereka- itulah yang
{itsf' $ dalam berjihad serta muraabathah [selalu
mendapat petunjuk dari Tuhan mereka,
bersiap siaga di perbatasan) di jalan Allah
dan merekalah orong-orang yong
SWT supaya seseorang bisa meraih predikat
beruntung." keberuntungan,

CAKUPAN UMUM SURAH ALI'IMRAN " H ai orang- orang y ang b er im An, b er s ab arlah

Surah Ali 'lmran ini mengandung kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan

pembicaraan tentang dua sisi agama, yaitu tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

akidah dan syari'at. dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu

Adapun tentang masalah akidah, surah Ali beruntung."
'lmran menegaskan akan keesaan Allah SWT
kenabian, kebenaran Al-Qur'an, bantahan SEBAB PENAMAAN SURAH
terhadap keraguan Ahli Kitab seputar Al-Qur'an
Surah ini dinamakan dengan surah Ali
dan Nabi Muhammad saw., pemublikasian
'lmran karena di dalam surah ini disebutkan
dan penegasan bahwa agama yang diterima di kisah keluarga 'lmran, ayah Siti Maryam,
sisi AIah SWT adalah Islam, mendebat kaum ibu kandung Nabi Isa, juga kisah tentang
Nasrani seputar masalah Isa Al-Masih dan sifat penyiapan diri Maryam yang dinadzarkan oleh
ketuhanannya yang mereka yakini dan sikap ibunya kepada Allah SWT untuk beribadah,
menolak serta mendustakan risalah Islam.
Perdebatan ini menghabiskan hampir separuh kisah tentang kemudahan rezeki yang
surah, seperti halnya yang terjadi pada surah
al-Baqarah yang lebih dari bagian sepertiganya dikaruniakan kepada Maryam tatkala ia berada
di mihrab, dipilih dan dilebihkannya Maryam
digunakan untuk mendebat kaum Yahudi, atas seluruh kaum wanita pada masanya dan
membuka aib dan virus-virus yang mereka
memberinya berita gembira bahwa dirinya
bawa. Di samping itu, surah ini juga mengandung

celaan dan kecaman terhadap mereka serta
mengandung peringatan akan bahaya tipu daya,
rekayasa dan kelicikan Ahli Kitab.

akan mengandung dan melahirkan Isa, si Qur'an, dan yang terdepan adalah surah al-

pemilik mukjizat.sl Baqarah dan Ali'Imran."

Surah Ali 'lmran dan al-Baqarah dikenal Imam Muslim juga meriwayatkan dari

dengan nama az-zahraawaan, karena kedua Abu al-Bahili' ia berkata' "Saya
surah ini memberi sinar petunjuk bagi orang
yang membacanya kepada kebenaran, a"ngan mend,eUnmgaarmRaahsulullah saw' bersabda'
;:.3J1*TH::?fi:11":-Ti:::Tlffi q iq' i; ci iv ,,:r,, ,,iv,
ii;imembaca kedua surah ini, maka seseorang J\ i4t :ajtVlt tri;t ,qU+!
akan mendapatkan sinar yang sempurna
ffi 4Y iikelak di hari kiamat, atau karena kedua

ini sama-sama mengandung asma Allah
S\IVT 'O,i ul.lj i@t o't.'|,i.,,t,:r";tri ,Ot'p

yang paling agung. Abu Dawud, Ibnu Majah f ;t ..,"r" ,4',D,,;;rt')ot'i'cruiLf ,t^t.-(,-,riD/ ,'i
)"t
)l

\i ,i; ;;:\isii;:tles\dan yang lainnya meriwayatkan dari Asma' ;-;-,' tri;l
o''
bintiYazidbahwaRasulullahsawbersabda,
,1,,4:];;i,,'^.-<;i ,O'.^*1C,'o,t;,3,;t7r-.*oir

.tC,,M';!j{r qG ed""{' nr fi,r i1
F}t r;\!,t€ C\t,{.-}, yt, "Bacalah Al-Qur'an, karena kelak di hari

kiamat, Al-Qur' an memberi syafalat kep ada orang-

orang yang membaca dan mengamalkannya.

didalamduaayatini,ayatyangpertamaterdapat Bacalah az-Zahraawain, yaitu surah al-

di dalam surah al-Baqarah, yaitu, "wa'ilaahukum Baqarah dan Ali,lmran, karena kelak di hari
Kiimat keduanya datang bagaikan awan (yang
ilaahun waahidun laailaaha illaa huwar
meneduhi) atau bagaikan sekumFulan burung
rahmaanur rahiim," sedangkan yang terdapat.di yang membentangkan sayapnya, keduanya akan
permulaan surah Ali'lmran, yaitu, hlif lam mim, memberikan pembelaan kepada orang-orang

Allaahulaailaahaillaahuwalhayulqayyuum." yang membaca dan mengamalkannya. Bacalah

KEUTAMAAN SURAH ALI ,IMRAN surah al-Baqarah, karena mengambilnya adalah
keberkahan, meninggalkannya adalah penyesalan
Imam Muslim meriwayatkan dari an- danparapenyihirtidakmampumengalahkannya"'
Nawwas bin Sam'an, ia berkata, "Saya
mendengar Rasulullah saw bersabda, PENGUKUHAN TAUHID DAN PENURUNAN AL'
KITAB (AL-QUR'AN)

trs ait *1; {?L, yqt i'; ;i"

l I./ot t* Jl)r$ti'.,;;l"a ,^;,ort;
surahAri'rmranAvatl-o ^tr.i'Jm{

'ijffi?pt t'j.

"Pada hari kiamat, Al-Qur'an didatangkan -.$ite6

bersama ahlul Qur'an yang mengamalkan Al-

51 Surat Ali 'lmran ini juga disebut dengan nama az-Zahraa', 'ot\;ufu"!iv n$,s.,.F.,ffi "r!!;'!G

al-Amaan, al-Kanzu, al-Mu'iinah, al-Mujaadalah, surat al- t-;, 33i A\3\s.* 3ft n' r.q tF-5.$t
Istighfaar dan Thayyibah. (Al-Bahrul muhiith, 2/373).

Ausr*Aa-tutr"r* Iraro 2 -,**r{ -/--\ -

surah Alt'tmran

eo$ $i\ c',A e-{ -..ir 5r ffi "1q\ (; 'ir ;.!1{ tr} Iafdzul jalaalah [Allah)

.,i,/5/ / /? e"cu;.a'jil}ffi,krr kedudukannya menjadi mubtada', kalimat
-,-\J2!1
laailaaha meniadi mubtada' kedua yang
)Sz:r 3g j,it a\n:{5 khabarnya dibuang kira-kiranya adalah
seperti berikut, (r^ Y! ,-:.- .l1Vy lalu mubtada'
'Alif laam miim. Allah, tidak ada Tuhan
kedua dan khabarnya yang terbuang
selain Dia. Yang Mahahidup,Yang terus-menerus
kedudukannya menjadi khabar dari mubtada'
mengurus (makhluk-Nya). Dia menurunkan
pertama. Dhamiir huwa berkedudukan i'rab
Kitab (Al Quran) kepadamu (Muhammad) yang
rafa' karena berdasarkan dua kemungkinan,
mengandung kebenaran; membenarkan (kitab-
pertama menjadi badol dari kedudukan kata
kitab) sebelumnya dan menurunkan Taurat dan
Injil, sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia, laailaaha. Kemungkinan yang kedua menjadi

dan Dia menurunkan Al-Furqaan. Sungguh, khabar dari kata laailaaha. Kedudukan

orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah susunan kata ini boleh nashb menjadi haal
sedangkan shaahibul haal boleh lafzdzul
akan memperoleh adzab yang berat; Allah Maha
Perkasa lagi mempunyai hukuman. Bagi Allah jalaalah (Allah) boleh dhamiir yang terdapat

tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi pada kata {ii;}
t. -l s
dan di langit. Dialah yang membentuk kamu i .aar mai ruur kedudukannya adalah
rt;-sufr
dalam rahim menurut yang Diakehendaki. Tidak
nashb menjadi haal, adapun'aamilnya adalah
ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana." (Ni'Imran: 1-6) kata fi'il fkata kerja) yang dikira-kirakan

keberadaannya, kira-kiranya adalah seperti

berikut, <"!t,1 t;f -t-(lt .:f;"..1;y.

I'raab {dtJ} menjadi haal dari dhamiir yang

{/ } huruf-huruf yang dibaca secara terdapat di dalam kata al-Haqq, kira-kiranya

terpotong-potong dan hukumnya adalah mabni adalah seperti berikut, tl u-r-a.. t-;;-c -t(Jt eue Jr)

[bentuk bacaannya tetap, tidak berubah- (r{ rt kedua haalini memiliki fungsi littaukiid

ubah) tidak mu'rab. Begitu juga halnya dengan (memperkuat).

huruf-huruf hija'iyah lainnya yang terdapat (ir;;lr) kata ini menurut ulama nahwu
di beberapa awal surah yang lain seperti yang
telah kami jelaskan pada pembahasan awal B as h rah me ngikuti w azan lalc;y, asl i nya adalah
surah al-Baqarah. Hanya saja, huruf mim di
<t-;t,lalu huruf wawu yang pertma diganti
sini dibaca fathah, karena mim ini aslinya ta', sedangkan huruf ya' diganti alif karena

mati dan huruf lam setelahnya [maksudnya huruf ya' tersebut terbaca hidup dan huruf
huruf lam pada kalimat AIIaah) juga mati.
Adapun pendapat yang mengatakan bahwa sebelumnya terbaca fathah.
mim di sini dibaca fathah, karena bertemunya
dua huruf yang sama-sama mati tidak tepat. (J! ;F dibaca mabni, karena terputus

Karena seandainya alasannya seperti itu, maka dari idhaafah.
huruf-huruf hija'iyah lainnya yang dijadikan
sebagai pembuka surah tentunya juga harus {"I} menjadi haaL

dibaca fathah, seperti pada permulaan surah al- Balaaghah

Baqarah, pada ayat {rF,{r-} dan yang lainnya. {;ry' tt; jiy di sini, Al-eur'an

diungkapkan dengan menggunakan kata al-
Kitaab, karena Al-Qur'an mengungguli kitab-
kitab samawi lainnya.

4i.i. ; uj| merupakan ungkapan kinayah terkandung di dalamnya pasti benar tidak

tentang kitab-kitab samawi yang turun diragukan lagi. Kata (Jr) mengandung isyarat

sebelum Al-Qur'an. Hal ini diungkapkan at-Tadarruj [diturunkan secara bertahap). Al-
Qur'an diturunkan dalam kurun waktu kurang
dengan menggunakan bentuk kinayah seperti lebih 23 tahun sesuai dengan kejadian dan

ini dikarenakan hubungan yang sangat erat keadaan yang menjadi sebab turunnya ayat.
antara Al-Qur'an dan kitab-kitab samawi
{ir;ritr} sebuah kata 'lbrani yang berarti
terdahulu, juga karena Al-Qur'an adalah kitab
samawi yang paling agung dan paling terkenal. syari'at. Taurat mencakup lima sifr atau
bagian kitab, yaitu sifrut taloMin [kitab
(;6ir iji;) maksudnya adalah, dan Allah
kejadian), sifrul khuruui ftitab keluaran), silrul
SWT menurunkan semua yang membedakan laawiyyiin (kitab Lewi), sifrul 'adad [kitab
antara yang hak dan yang batil. Susunan ini bilangan) dan sifru tatsniyatil isytiraa' [kitab

termasuk bentuk kategori mengAthafl<an ulangan). Bangsa Yahudi mengatakan bahwa

sesuatu yang bersifat umum kepada sesuatu srfr-srfr ini ditulis oleh Musa. Kaum Nasrani

yang bersifat khusus, yaitu pertama-tama menyebutnya dengan al-Ahdul qadiim fkitab
Allah SWT menyebutkan tiga kitab samawi, perjanjian lama) atau al-Atiiq. Kitab perjanjian

kemudian menyebutkan semua kitab samawi lama ini mengandung kisah-kisah para Nabi

secara keseluruhan yang diungkapkan dengan dan sejarah bani Israel sebelum datangnya al-
kata al-Furqaan fpembeda antara yang hak
dan yang batil). Masih.

Mufradaat LuShawlyyah {ypv-.y'j;b,/ sebuah kata Yunani yang berarti
at-Ta'liimul jadiid (aiaran baru) atau al-
{;t} al-Huruuful muqaththa'oh (huruf-
B isy aarah [berita gembira). Inj il dikenal dengan
huruf yang dibaca secara sendiri-sendiri)
sebutan al-Ahdul jadiid [kitab perjaniian
di awal surah yang berfungsi lit tanbiih baru). Kitab perjanjian baru mengandung

(menarik perhatian) seperti kata 1YI; dan kisah perjalanan al-Masih a.s. dan beberapa
ajarannya. Kitab ini mencakup empat bagian,
(t-), yaitu mengandung maksud untuk yaitu Injil Mata, Injil Yohanes, Injil Markus, Injil
Luka. Di samping itu, kitab ini juga mencakup
menarik perhatian mukhaathab (orang yang tentang amaliyah al-Hawaariyyuun, catatan

kepadanya pesan ditujukan) kepada apa yang Paulus, Petrus, Yohanes dan Ya'qub serta
mimpi-mimpi Yohanes. Semua ini ditulis satu
akan disampaikan kepadanya. (;jD yaitu
atau dua abad setelah wafatnya al-Masih dan
Dzat Yang berhak disembah dengan benar.
tidak memiliki sanad yang tersambung yang
{,},} Dzat Yang Maha Hidup Kekal. Sifat
sampai kepada penulisnya.
hidup merupakan sifat yang secara otomatis
orang yang memilikinya juga pasti memiliki Sedangkan menurut Al-Qur'an, Taurat
sifat al-'llmu atau tahu dan al-lraadah atau adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi
Musa a.s., sedangkan Injil adalah wahyu yang
kehendak. {iF'} Dzat Yang Maha Mengurus diturunkan kepada Nabi Isa a.s.. Di dalam

segala sesuatu dengan menjaga dan kitab Iniil terdapat berita gembira tentang
kedatangan Nabi Muhammad saw. dan
memperhatikannya.
dijelaskan pula bahwa beliau adalah Nabi yang
{eti; i;} Dzat Yang telah menurunkan
kepadamu wahai Muhammad (;4,F menyempurnakan syari'at.
maksudnya Al-Qur'an yang dibarengi

dengan sifat al-Haqq fbenar) di dalam semua

yang terkandung di dalamnya, semua yang

TAFSIRAL-MUNIR lrtrp 2 - .{.}l{ -ra------*-\ surah Alt'rmran

;y<p maksudnya, sebelum diturunkan- ada sesuatu pun yang bisa menghalangi-Nya

nya Al-Qur'an. (.s-r,| yang memberi petunjuk dari merealisasikan janji dan ancaman-Nya.
dari kesesatan {.yuu} bagi orang-orang yang
mengikutinya, maksudnya mengikuti Taurat {r! ii} mempunyai balasan siksa yang amat
dan Injil. Penurunan kitab Taurat dan Injil
p6ain atas orang yang bermaksiat kepada-Nya,
diungkapkan dengan menggunakan kata <J;il tidak ada seorang pun yang mampu menyiksa
sedangkan penurunan Al-Qur'an diungkapkan seperti siksaan-Nya.

dengan menggunakan kata di), hal ini (tP * e;. i ar ilp tidak ada sesuatu

dikarenakan kitab Taurat dan Injil diturunkan yang ada di bumi maupun di langit yang
tersembunyi dari Allah SWT, karena Dia
secara sekaligus, sedangkan Al-Qur'an
mengetahui semua yang terjadi di alam ini,
diturunkan secara bertahap atau gradual.
baik secara global maupun rinci. Di dalam ayat
Penurunan wahyu diungkapkan dengan ini, langit dan bumi disebutkan secara khusus
kata at-Tanziil atau al-Inzaal mengandung
isyarat bahwa kedudukan al-Muuhii (Yang karena indra tidak mampu menggapai apa

mewahyukan) lebih tinggi dari pada yang yang berada di luar langit dan bumi, yang bisa
diberi wahyu. Sedangkan kata nazzala dan digapai oleh indra hanyalah langit dan bumi
anzala disebutkan secara berulang dan
saja.
sendiri-sendiri dikarenakan perbedaan cara
(sr;!r € €)?-.5| ;h at-Tashwiiradalah
dan masa penurunan wahyu. Di sini,Allah SWT
mengubah atau menjadikan sesuatu dalam
menyebutkan asma-Nya secara berulang-ulang
bentuk lain yang berbeda dari bentuk asalnya.
memiliki maksud at- Tafkhiim fpengagungan).
Karena penyebutan lafdzul jolaalah [Allah) Al-Arhaam adalah bentuk kata jama' fplural)
dalam bentuk kata zhahir [kebalikan dhamiir) dari kata ar-Rahmu, yaitu rahim atau tempat
janin yang terdapat di dalam tubuh wanita.
mengandung nilai pengagungan yang tidak
(;t{ ."5} sesuai kehendaknya, berupa jenis
ditemukan jika penyebutannya menggunakan
kelamin laki-laki, perempuan, putih, hitam,
kata dalam bentuk dhamiir.
karakter; akhlak dan yang lainnya. {}.;lr} nzat
{;6!r} yaitu sesuatu yang membedakan Yang Maha Perkasa di dalam kekuasaan-Nya

antara yang hak dan yang batil, seperti dalil {"9,} lagi Maha Bijaksana di dalam ciptaan-
dan bukti-bukti. Kata al-Furqan mengandung
arti lebih umum atau lebih luas, susunan kata Nya.

seperti ini dikenal dengan sebutan dzikrul Sebab Turunnya Ayat

'qam ba'dal khaash atau penyebutan sesuatu Ibnu Abi Hatim, Ibnu farir ath-Thabari,

yang bersifat lebih umum, dalam hal ini Ibnu Ishaq dan Ibnu Mundzir meriwayatkansz

adalah al-Furqan setelah penyebutan sesuatu bahwa ayat permulaan surah Ali 'lmran ini
sampai pada ayat delapan puluhan turun
yang bersifat khusus, yaitu Al-Qur'an, Taurat berkaitan dengan utusan kaum Nasrani
dan Injil. Sehingga hal ini bisa mencakup hal-
hal yang bisa membedakan antara yang hak tanah Najran yang datang kepada Rasulullah
saw. Mereka terdiri dari sekitar 60 orang 14
dan yang batil selain ketiga kitab samawi
di antaranya adalah para tokoh terkemuka
tersebut.
mereka, di antaranya adalah, pimpinan,
{i' :U!},yaitu Al-Qur'an dan yang lain-
Y"yaan.g$b'telrkrulral)sadatenrhAalldaahpSWurTusMana-hNayPae,rktiadsaak, 52 Asbaabun nuzuul, karya al-Wahidiy, hal. 53. al-Bahrul

muhiith, (2/373 d,an setelahnya).

menteri dan tokoh cendikiawan. Mereka Isa diberi makan seperti umumnya bayi-bayi
datang menemui Rasulullah saw. untuk yang lain, kemudian Isa makan, minum dan
buang hajat?" Mereka berkata, "Benar." Beliau
melakukan perdebatan seputar Isa bin berkata, "Lalu bagaimana bisa kalian memiliki
anggapan terhadap Isa seperti itu fmaksudnya
Maryam. Mereka berkata kepada Rasulullah
saw. "Siapakah ayah Isa?" Ada tiga orang dari menganggapnya sebagai Tuhan)?" Lalu mereka
mereka yang berbicara, terkadang mereka pun terdiam,lalu Allah SWT menurunkan ayat
berkata, "lsa bin Maryam adalah Tuhan, karena
ia bisa menghidupkan orang yang telah mati." permulaan surah Ali 'lmran sampai pada ayat
Terkadang mereka berkata, "lsa bin Maryam delapan puluhan lebih.
adalah putra Tuhan, karena ia tidak memiliki
ayah!' Dan terkadang mereka berkata, "lsa Tafsir dan Penjelasan
adalah salah seorang dari yang tiga, karena
Allah SWT berfirman, "qulnaa we fa'elnae" Allah SWT membuka surah Ali 'lmran
(maksudnya dengan menggunakan dhamiir
mutakallim ma'al ghair, yaitu naa) seandainya dengan pengukuhan tentang tauhid sebagai
Dia satu, maka tentu Dia berfirman, "qultu asas atau dasar agama untuk menyangkal

wa fo'altul' dengan menggunakan dhamiir akidah trinitas. Kemudian Allah SWT

mutakallim wahdah, yaitu tu. menjelaskan bahwa Dia menurunkan kitab
kepada para Nabi, bahwa Isa adalah seorang
Mereka berkata dusta terhadap Allah SWT Nabi seperti para Nabiyanglain dan diturunkan
lalu Rasulullah saw. berkata kepada mereka,
kepadanya kitab suci. Allah SWT adalah
"Bukankah kalian tahu bahwa tidak ada
Dzat Pemilik kekuasaan mutlak, Dzat Yang
seorang anak kecuali ia menyerupai ayahnya?" membentuk janin di dalam rahim. Penjelasan

Mereka menjawab, "Benar." Lalubeliau berkata, ini untuk menyangkal pemahaman keliru

"Bukankah kalian tahu bahwa Tuhan kita Maha tentang kelahiran Isa yang tanpa ayah. Karena
Hidup kekal dan tidak akan mati, sedangkan kelahirannya yang tanpa ayah bukan menjadi

Isa telah mengalami kefanaan?" Mereka dalil bahwa ia adalah Tuhan. Adam justru

berkata, "Benar." Beliau berkata, "Bukankah diciptakan tanpa ayah dan ibu, jadi Dzat Yang
kalian tahu bahwa Tuhan kita terus-menerus menciptakan itulah Tuhan sedangkan yang
mengatur segala sesuatu dengan menjaga diciptakan adalah hamba, meski bagaimana
dan memberinya rezeki?" Mereka berkata, pun cara dan proses penciptaannya.
"Benar." Beliau berkata,'Apakah Isa memiliki
Surah Ali 'lmran ini diawali dengan tiga
sesuatu dari semua itu?" Mereka berkata.
hurufyang terpotong-potong hal ini bertujuan
"Tidak." Beliau berkata, "Bukankah kalian tahu menantang orang Arab untuk membuat sesuatu
yang seperti Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an juga
sesungguhnya Tuhan kita membentuk Isa di diturunkan dalam bahasa mereka, disusun
dari hurufyang sama dengan hurufyang biasa
dalam rahim sesuai dengan yang dikehendaki- mereka ucapkan dan dari huruf-huruftersebut
pulalah kata-kata mereka terangkai.
Nya, Tuhan kita tidak makan, tidak minum
dan tidak buang hajat?" Mereka berkata, Allah, tidak ada sesembahan yang berhak
"Benar." Beliau berkata, "Bukankah kalian disembah secara hak kecuali Dia, karena Dia
adalah Dzat Yang Menciptakan segala sesuatu,
tahu bahwa Isa dikandung oleh ibunya seperti Dzat Yang Menguasai alam dan jiwa, karena
Dia adalah Dzat Yang mendatangkan kebaikan
umumnya wanita lain yang mengandung anak,

kemudian melahirkannya seperti umumnya
kaum wanita melahirkan anaknya, kemudian

dan menghilangkan mudarat, Dzat Yang petunjuk dan kesesatan dengan dalil-dalil dan
Maha Hidup Kekal, hidup yang tidak memiliki bukti-bukti yang jelas, nyata dan pasti.

permulaan dan tidak memiliki akhir; Dzat Sesungguhnya orang-orang yang kufur

Yang terus-menerus mengurusi makhluk-Nya, terhadap ayat-ayat Allah SWT yang jelas dan
Dzat Yang mengurusi langit dan bumi sebelum nyata yang menunjukkan kepada keesaan
diciptakannya Isa. Lalu bagaimana langit Allah SWT dan tersucikannya Dia dari segala
dan bumi tetap tegak dan terurus sebelum hal yang tidak patut untuk-Nya, maksudnya
datangnya Isa dan setelah kematiannya?! mereka mengingkari dan menolaknya dengan

AllahSWTadalahYangtelahmenurunkan batil, maka bagi mereka siksa yang pedih

Al-Qur'an kepadamu wahai Muhammad pada hari Kiamat disebabkan kekufuran

dengan sebenarnya yang tidak ada keraguan mereka' Allah SWT Dzat Yang Maha Kokoh

dan kesamaran di dalamnya, sebagai kemuliaan-Nya dan Maha Agung kekuasaan-

pembenar dan penguat kitab-kitab yang Nya lagi mempunyai balasan siksa terhadap

diturunkan sebelumnya kepada para Nabi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya

terdahulu dalam hal dasar wahyu dan risalah dan mengingkari para rasul-Nya yang mulia.

yang mengajak kepada pengesaan Tuhan dan Dengan keagungan dan keperkasaan-Nya, Allah

akhlak mulia serta dalam hal pengabaran SWT merealisasikan apa yang dikehendaki-Nya

dan penyampaian berita gembira. Kitab- dan memberi balasan siksa kepada orang-orang
kitab samawi terdahulu membenarkan yang mengingkari wahyu-Nya'

Al-Qur'an dengan memberitakan dan Sesungguhnya di hadapan Allah SWT tidak

memberikan kabar gembira akan turunnya ada sesuatu apa pun di alam ini yang samar

Al-Qur'an dan Al-Qur'an juga membenarkan dan tersembunyi dari-Nya. Dia mengetahui

kitab-kitab samawi sebelumnya. Karena AI- siapa saja yang benar di dalam keimanannya,

Qur'an menjadi bukti tentang kebenaran siapa saja yang kufur dan munafik dan siapa
apa yang disampaikan oleh kitab-kitab saja yang dipaksa kepada kekufuran, tetapi

samawi sebelumnya tentang berita gembira hatinya tetap teguh kepada keimanan. Isa a.s.
berupa janji Allah SWT Yang akan mengutus
Muhammad dan menurunkan Al-Qur'an yang dan yang lainnya tidak mengetahui itu semua,
agung kepada beliau.
lalu bagaimana mungkin ia adalah seorang
Allah SWT menurunkan kitab Taurat
tuhan?!
kepada Musa a.s. dan Injil kepada Isa sebelum
Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi orang-orang Allah SWT adalah Dzat Yang menciptakan
yang hidup pada masa diturunkannya Taurat
dan Injil. Allah SWT adalah Yang menurunkan manusia di dalam rahim sesuai yang
wahyu dan berbagai hukum syari'at sebelum dikehendaki-Nya, apakah laki-laki atau
dan setelah datangnya Isa a.s.. Isa a.s. bukanlah
yang menurunkan wahyu, akan tetapi hanyalah perempuan, tampan atau jelek atau hal-
hal lainnya berupa watah karakter, warna
seorang Nabi seperti Nabi-Nabi lain yang
kulit, ukuran, kesempurnaan fisik atau cacat.
Sedangkan Isa a.s. dan yang lainnya tidak

memiliki kemampuan sama sekali untuk

menciptakan manusia di dalam rahim dan
menciptakan sesuatu, akan tetapi justru
menerima wahyu, lalu bagaimana mungkin ia sebaliknya, ia adalah makhluk yang dibentuk

adalah seorang tuhan?! di dalam rahim ibunya dan lahir dari dalam

Allah SWT menurunkan al-Furqan, yaitu rahim ibunya. Lalu bagaimana mungkin ia

yang membedakan antara hak dan batil, antara adalah seorang tuhan?!

Tidak ada Tuhan kecuali Allah SWT, Dzat baik yang bersifat global maupun terperinci,
ketiga hal ini merupakan dalil dan bukti yang
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, kuat dan pasti yang mengukuhkan bahwa sifat
maksudnya hanya Dia semata Dzat Yang ketuhanan hanya milikAllah SWT semata tanpa
ada satu pun dari makhluk-Nya yang menjadi
menciptakan, mengadakan dan Yang berhak sekutu bagi-Nya. Tidak seperti anggapan orang-
sebagai Tuhan, tiada sekutu bagi-Nya, Dia Maha orang yang sesat yang memiliki anggapan ada
seorang manusia yang diciptakan, lemah dan
Esa dan hanya kepada-Nya lah bergantung butuh kepada Sang Pencipta dalam segala
segala sesuatu. Dia tersucikan dari memiliki urusannya, mereka menganggapnya sebagai
orang tua dan anak Dia Dzat Yang Maha tuhan. Maha suci Allah SWT tiada Tuhan selain
Dia, tidak ada pencipta dan pembentuk kecuali
Perkasa Yang tidak terkalahkan, Dia Dzat Yang Dia. Semua ini menjadi dalil akan keesaan-Nya,
Maha Bijaksana Yang tersucikan dari sendau lalu bagaimana mungkin Isa a.s. adalah tuhan
gurau dan tiada guna, Dzat Yang meletakkan yang menciptakan dan membentuk padahal ia
segala perkara pada tempatnya yang pas yang adalah seorang manusia yang diciptakan dan
sesuai dengan hikmah atau kebijaksanaan. dibentuk?!

Semua ini merupakan dalil yang sangat jelas AL.MUHKAM DAN AL-MUTASYAABIH DI
bahwa Isa a.s. adalah seorang hamba dan DALAM AL-QUR.AN
makhluk seperti makhluk-makhluk lainnya
Ali'lmranAyatT-9
yang diciptakan oleh Allah S\MT. Karena Allah
i'",ireUr4i$r -d!"Sj elt'i
SWT membentuknya di dalam rahim dan 'ij;iE+-*ai;.$ft'W'xr5t

menciptakannya sesuai yang dikehendaki- I,;vi"*$:#.v it '"Y\)/r.),.1t.tu- zz, 11 ,z
t
Nya,lalu bagaimana mungkin ia adalah Tuhan Lt\-1J
seperti yang disangkakan oleh kaum Nasrani?!
Penciptaan Isa a.s. sama seperti penciptaan "i y'+,v\:bjfi- Dt,z'ojr$g t\ttryz^u$
manusia yang lain, yaitu secara bertahap dan
berpindah dari keadaan kepada keadaan yang *ulciW"u.j r$i xy {Xvi t4;
lain, seperti yang difirmankan Allah SIvl/T,
;,iaykaia1;rG:,i\\1'4G!'
"Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu
kej adi an demi kej adian dalam tiga kegelap an" (tz- 'lt'til\;ri4out'gv,*\-\15 +t;)t
Zumar:6)
f-rfyi':t<! ar.s
Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum
"Dia-lah yang menurunkan Al-Ktab
Ayat-ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT
adalah Yang menurunkan kitab-kitab samawi (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di
kepada para Nabi. Kitab-kitab samawi tersebut antaranya ada ayat-ayat yang muhkamaat,
saling membenarkan dan menguatkan antara
satu dengan yang lainnya. Karena kitab-kitab itulah pokok-pokok Krtab (Al-Quran) dan yang
samawi tersebut tujuannya adalah sama, yaitu
membimbing dan menunjukkan umat manusia lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang
kepada yang hak, penegasan akan keesaan
Tuhan dan pengakuan akan wujud-Nya.

Menurunkan kitab-kitab samawi, mencip-

takan manusia di dalam rahim, mengetahui

rahasia langit dan bumi tanpa ada sesuatu apa
pun yang samar dan tersembunyi dari-Nya

TAFSr\lr-Muf lR lru_p 2 ,. .,. /--*---\ surah A[,tm]an

\***1-8-2_-/

dalam hatinya condong kepada kesesatan, mereka BalaaShah
mengikuti yang mutasyaabihaat untuk mencari
fitnah dan untuk mencari-cari tawilnya, padahal {:u,{J' ii ;y di dalam susunan kata ini
tidak ada yang mengetahui ta w ilnya kecuali Allah. terdapat isti'aarah, yaitu diserupakannya

D an orang- orang y ang ilmunya mendalam b erkata: pokok-pokok ayat muhkamaat dengan al-
"Kami b e r im an kep ad any a (Al - Qur'an ), s emu any a
Ummu (ibu), sedangkan ayat-ayatyang lainnya
dari sisi Tuhan kami."tidak ada yang dapat mengikuti atau bergantung kepadanya seperti
bergantungnya anak kepada ibunya.
mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.
{C g trJ.;tlrl\di dalam susunan kata ini
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan juga terdap at isti'aarah, yaitu diserupakannya
orang-oran gyangmendalam keilmuan mereka
setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, dengan sesuatu yang berat yang tertanam kuat
di tanah.
sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. "Ya Tuhan
kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia Mufradaat LuShawiyyah
untuk hari yang tidak ada keraguan padanya."
(;K-JF yang jelas dan tegas maksudnya,
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji." (Ni
'Imran:7 - 9) tidakada perbedaan di dalam pemahamannya.

l'raab Kalimat ini berasal dari kalimat (3"rt r<-i)

{J,6 L}7a ar majruur kedudukan i'rabnya yang berarti mengokohkan dan melakukanya
adalah nashb menjadi haal darikataal-Kitaab.
dengan baik dan sempurna. Kalimat
Kira-kiranya adalah seperti berikut, Jti>
muhkamoaf adalah kalimat jamo', adapun
1c,!1 u trjl5 -l.(Jt .l.fe sedangkan kata aayaat mufradnya adalah muhkam, yaitu ayat yang
menjadi faa'il dari isim faa'il yang dikira-
diketahui ta'wil dan maknanya. {yfr ii}
kirakan keberadaannya, yaitu kata kaa'inan.
maksudnya pokok Al-Qur'an yang dijadikan
Sedangkan kata muhkamaat menjadi sifat kata
sandaran hukum. {Jquii} yaitu ayat-ayat
aayaat.
yang kandungan makna dan maksudnya tidak
(t:5-'-. ti ."p,'F jumlah ismiyyah kedudukan bisa dipahami secara jelas dan pasti, akan

ii tetapi zhahir ayat berbeda dengan makna
yang dimaksudkan, seperti ayat-ayat yang
i'rabnya adalah rafa' menjadi sifat dari kata
menjadi permulaan surah. Imam al-Qurthubi
aayaqt. berkata, "Ayat mutasyaabih adalah ayat-ayat
, yang kandungan maksud dan artinya hanya
$;\tY di'athafl<an kepada kata aayaatun diketahui oleh Allah SWT tidak ada seorang

muhkamaat Kata ukharu ini termasuk isim pun yang mengetahuinya dan tidak ada
ghairu munsharif karena mengandung dua jalan bagi seorang pun untuk mengetahui
maksudnya, seperti waktu datangnya hari
'illat, yaitu sifat dan 'udul fdiubah) dari kata
kiamat, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, keluarnya
aakhar. Dajjal dan keluarnya sejenis binatang melata
yang berbicara kepada manusia tatkala tanda-
{dr, € or}.*r1tr\ kemungkinan bisa tanda datangnya kiamat telah tampak kepada I
mereka, dan ayat-ayat yang lainnya. .1
menjadi mubtada', sedangkan khabarnya
adalah kata yaquuluuna aamannao. Atau Di dalam ayat lain, yaitu ayat yang I
di'athaJkan kepada lafdzul jalaalah (Allah). berbunyi {I,;t j.--{ i} dijelaskan bahwa I
Kalau di'atholkan kira-kira aslinya adalah jI

seperti berikut, (orr-trt "&t nr Yl *rr;i; & Vl II

sedangkan dhamiir ha pada kata ta'wiilahuu
kembali kepada al-Mutasyaabih.

semua kandungan Al-Qur'an adalah muhkam, mengikuti ayat-ayat mutasoyaabih, "Ya Tuhan
tetapi yang dimaksud adalah bahwa tidak kami, janganlah Engkau condongkan hati kami
ada aib dan kekurangan sedikit pun di dalam
dari kebenaran dengan mencari-cari ta'wil
Al-Qur'an. Kemudian, di dalam ayat yang
lainnya, yaitu ayat yang berbunyi (tiu{ (ur} ayat-ayat mutasyaabih yang sebenarnya tidak

dijelaskan bahwa semua kandungan Al-Qur'an layakbagi kami melakukannya, seperti Engkau

adalah mutasyaabih, tetapi yang dimaksud memalingkan hati-hati mereka. (r,r;; i1 "r.Jp

di sini adalah bahwa antara bagian-bagian sesudah Engkau memberi petunjuk kepada
Al-Qur'an memiliki kesamaan dalam hal
kami. {er,i ,/ 6 5tY dan karuniailah kami
kebaikan, keindahan dan kebenarannya. fadi, dari sisi-Mu {L;;} pertolongan Tuhan, taufik
setiap ayat meskipun kalimat yang digunakan
sama, tetapi masing-masing memiliki makna dan pengukuhan di atas kebenaran.
khusus yang berbeda dari lainnya, jadi tidak
(.r'1' gt*} menggiring dan mengum-
ada pertentangan sama sekali antara ayat satu
pulkan mereka untuk dihisab dan menerima
dengan ayat yang lain.
balasan. 4y ;-: {} tidak ada keraguan sama
{e;} conaong dari kebenaran kepada
sekali akan akan kebenaran kedatangan dan
keinginan-keinginan yang batil {.-;Jr ;H,}
karena ingin menimbulkan fitnah bagi keberadaannya, yaitu hari kiamat, karena

orang-orang bodoh di antara mereka dengan Engkau Yang mengabarkannya dan firman-Mu

menjebak mereka ke dalam kesyubhatan dan pasti benar. Dan Engkau akan memberi balasan
kepada manusia atas amal perbuatan yang
ketidak jelasan. (#;ii ;$,;F dan .mencari- mereka kerjakan seperti yang telah Engkau
cari ta'wil atau penafsirannya. {.!r[ iril U;}
janjikan. {;$r u5- { nr .i1} sesungguhnya
padahal tidak ada yang mengetahui ta'wil atau Allah SWT tidak menyalahi janii untuk

penafsirannya, tidak ada yang mengetahui membangkitkan manusia pada hari kiamat. Di

hakikatnya dan apa sebenarnyayang dimaksud dalam susunan ini terdapat apa yang disebut
al - Iltifa ot' a n iI khith a ab iI al g a ibah [b erp in dah
kecuali hanya Allah SWT.
dari menggunakan bentuk kata khithaab
{o-,*-r1t;} yaitu orang-orang yang sangat
mendalam keilmuannya yang benar-benar atau orang kedua- menggunakan dhamiir
mukhaathab- kepada penggunaan bentuk
memahami agama secara mendalam dan yakin.
susunan gha'ibah atau orang ketiga). Tujuan
Ungkapan ar-Raasikhuuna fil tlmi lebih kuat
dari penyebutan doa ini adalah menjelaskan
dari pada ungkapan a*-Tsaabituuna fil 'ilmi. bahwa yang menjadi tujuan dan perhatian
(: r-r) beriman kepada ayat mutasyaabih utama mereka adalah kehidupan akhirat.

bahwa itu semua datang dari sisi Allah SWT Oleh karena itu, mereka berdoa meminta agar

dan kami tidak mengetahui makna yang mereka ditetapkan dan diteguhkan di atas

dimaksudkan. {g, ): i .Fb semua ayat itu, petunjukagar mereka dapat meraih pahalanya.

baik yang muhkam maupun yang m.u"ta sy a abih Tafslr dan Penlelasan

datangnya dari sisi Allah SWT. {F+ ui} dan Allah SWT. menjelaskan bahwa di dalam
Al-Qur'an terdapat ayat-ayat muhkam dan
tidak ada yang dapat mengambil pelajaran. ayat-ayat mutasyaabih. Ayat muhkam, yaitu

, ?i r;l.i:ir} orang-orang yang berakal. ayat yang kandungan arti dan maksudnya

{yq,!'t(,'r" ai 6ry maksudnya, dan mereka jelas, sedangkan ayat mutasyaabih adalah
ayat yang makna dan maksudnya tidak jelas
berkata tatkala melihat orang yang


Click to View FlipBook Version