TFSIRAL-MUNIRIILID2 rrll{il {;-hL.illi,rt surahat-Baqarah -
memikirkan tentang akibat atau kesudahan, dihasilkan kebun-kebun lainnya. Hal ini I
sehingga infak yang kalian keluarkan hanya :
untuk hal-hal yang diridhai Allah SWT serta bertujuan untuk membujuk hati dan pikiran t
dilandasi dengan keikhlasan serta keinginan kita. Imam Muslim, Imam Malik dan yang
mengokohkan jiwa untuk melakukan kebaikan lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. t
secara tulus.
dari Rasulullah saw beliau bersabda, t
Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum
+'if ?"\t b;tL Yi .t't;;" t I
Di dalam dua ayat ini terdapat dua /l
,/r/ t.
perumpamaan atau pesan yang jelas yang ,., W,. t..ip (a;.*.1 ,,.irl
harus dipikirkan, direnungi dan dibandingkan. 6i-idIo /).-\.-li6,,2 t
Tidak diragukan lagi bahwa setiap Mukmin .Yd- l t
yang berakal pasti akan memilih pesan yang
pertama. Sehingga ia menjadikan infak yang )i .pt JL;i tr<t ;; ,1i; )i ,i')t i
dikeluarkannya dilandasi dengan keikhlasan 'J;i
hanya karena Allah SWT semata. Karena
hal inilah yang bisa mendatangkan manfaat "Seseorang tidak bersedekah dengan satu biji
buah kurma yang ia hasilkan dari jalan yang halal
bagi dirinya sendiri dan menjamin ia akan
mendapatkan pahala, kelak di hari kiamat. kecuali Allah SWT akan menerimanya dengan
Orang yang berakal tidak akan terpedaya
tangan kanan-Nya. Lalu Allah SWT merawat dan
dengan hal-hal yang bersifat duniawi yang menjaganya seperti halnya salah satu dari kalian
fana, tidak terpedaya dengan nama baik dan merawat anak kuda atau anak unta miliknya,
ketenaran duniawi yang pasti akan sirna.
sehingga sedekah tersebut tumbuh dan berkembang
Karena bagaimanapun juga perkataan manusia hingga menjadi seperti gunung atau bahkan lebih
mengandung bahaya. f ika seseorang melakukan
riya'atau memamerkan amalnya kepada orang besar lagi."
lain, maka mereka akan mencela, membenci dan
Orang yang berinfak tetapi tidak dilandasi
menyimpan perasaan iri kepadanya, bahkan keikhlasan karena Allah SWT Semata, maka
mungkin mereka akan menuduhnya sebagai manfaat dan keutamaan amalnya akan cepat
orang yang tolol, boros dan kurang perhitungan
ketika ia berinfak dengan harta yang banyak. sirna di dunia, sedangkan di akhirat ia tidak
Namun, jika mereka memujinya, maka pujian
mereka tersebut tidak ada gunanya dan tidak akan mendapatkan buah dari amalnya tersebut.
memiliki nilai apa pun, karena apa yang ada di
sisi Allah SWT jauh lebih baih lebih bermanfaat Diriwayatkan dari lbnu Abbas r.a. dan yang
dan lebih kekal.
lainnya, bahwa pesan yang kedua ini dijadikan
Allah SWT dengan kemurahan-Nya, Allah SWT sebagai perumpamaan bagi orang-
mengembangkan infak yang dikeluarkan orang kafir dan orang-orang munafi( seperti
keadaan seseorang yang memiliki sebidang
oleh orang-orang yang ikhlas dan memberi
mereka balasan yang lebih banyak, seperti kebun dan menanaminya dengan berbagai
sebuah kebun yang menghasilkan buah dua
kali lipat lebih banyak dibanding buah yang jenis buah-buahan lalu ia mengalami usia
lanju! padahal ia memiliki anak-anak yang
masih kecil. Sumber penghidupan dirinya dan
anak-anaknya yang masih kecil tersebut hanya
kebun itu saja. Lalu Allah SWT mengutus angin
topan yang membawa hawa sangat panas lalu
membakar dan menghancurkan kebunnya
tersebut. Padahal ia sudah lanjut usia dan
tidak memiliki kekuatan dan kemampuan
untuk menanami kebun itu kembali. Tidak
hanya itu, anak-anaknya yang masih kecil itu HARTAYANG DIINFAKKAN HARUS HARTA
pun tidak memiliki apa-apa yang bisa mereka YANG BAIK, BUKAN YANG BURUK
gunakan untuk membantu dan mencukupi
kebutuhan ayah mereka tersebut. Begitu juga al-Baqarah Ayat267
halnya dengan orang kafir dan orang munafik
ketika mereka datang kepadaAllah SWT di hari ASsY4uWWVi:t,ta]i
kiamat, tidak ada lagi bagi mereka kesempatan L, |4\ \# $i'd;*t <j. f \?F
untuk kembali ke dunia seperti halnya si WV'*,\H\:;\<\ **UFA ( ;' ;4
pemilik kebun yang tidak memiliki kekuatan *Ll*At -:,,,
dan kemampuan lagi untuk menanami kembali "Wahai orang-orang yang beriman!
kebunnya yang telah hancur. Orang-orang yang Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang
diharapkan bisa memberinya bantuan pada baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
saat ia telah lanjut usia dan anak-anaknya keluarkan dari bumi untukmu. langanlah kamu
memilih yang buruk untuk kamu keluarkan,
masih kecil juga tidak memiliki kemampuan padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
apa pun untuk menolongnya. melainkan dengan memincingkan mata terha-
Pemberian dua 'illat (alasan atau tuiuan) dapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya,
terhadap bentuk infak yang terdapat di dalam Maha Terpuji !' (al-Baqarah: 267)
ayat, si. V: *r ,|bi iG:)t il)t;i 4;4. ei, yt\ l'raab
{&+i yaitu, yang kita inginkan dari amal- {,i-*} asalnya adalah (lr ^J) karena
amal yang kita lakukan ada dua hal, orang Arab tidak suka jika ada dua huruf dari
jenis yang sama dan kedua-duanya dibaca
mencari ridha Allah SWT semata sebagai
hidup yang bertemu di dalam satu kata, di
bentuk penghambaan kepada-Nya, dalam kata ini adalah huruf ta', oleh karena
itu mereka mensukun ta' yang pertama lalu
membersihkan jiwa kita dari hal-hal yang
mengidghaamkannya ke dalam ta' yang kedua.
mengotorinya dan menghalang-halanginya
(.:;Li| t<ata ini kedudukannya sebagai haal
dari usaha mencapai kesempurnaan, seperti
sedangkan shaahibul haalnya adalah dhamiir
sifat kikir dan terlalu berlebihan mencintai yang terdapat di dalam kata tayammamuu.
harta, serta mengokohkannya di atas 4gt'4;i i1p t<ata an dan shilahnya (kata
kesadaran berderma di jalan Allah SWT. yang jatuh setelahnya) kedudukan i'rabnya
Intinya adalah bahwa di dalam ayat L65, adalah nashb karena menjadi ma'muul kata
Allah SWT memberikan perumpamaan orang- bi'aakhidziihi. Aslinya adalah (r.;;"' ,rl.,y lalu
orangyang ikhlas di dalam berinfah sedangkan
huruf ba' dibuang.
di dalam ayat 166, Allah SWT memberikan
perumpamaan orang-orang yang bersikap Balaaghah
riya'dan orang yang bersikap al-Mannu dan {: #} di dalam kata ini terdapat
majaaz mursal, maksudnya adalah
al-Adzaa di dalam berinfak. Tujuan dari
memandang remeh, karena seseorang jika
pemberian dua perumpamaan ini adalah agar
bisa dijadikan perbandingan. Begitu juga, ayat
ini memberikan isyarat bahwa perumpamaan
yang kedua tidak hanya khusus di akhirat
saja atau khusus untuk orang yang bersikap
riya' saja, akan tetapi mencakup di dunia dan
mencakup orang yang bersikap al-Mannu dan
al-Adzaa.
-IAFSIRAL-MuNrR rrrrp 2 r.!l{ -1-\ surah a!-Baqarah
melihat sesuatu yang tidak disukainya, maka untuk digantungkan di masjid Rasulullah saw.
ia akan memejamkan kedua matanya agar ia
tidak melihatnya. Atau bisa juga bentuk kata disediakan untuk orang-orang miskin dari
ini dimasukkan ke dalam kategori tasybiih kaum Muhajirin. Banyak di antara buahnya
dalam bentuk isti'aarah. yang bijinya tidak keras dan ada yang kering
sebelum masah sehingga dagingnya tipis. Ada
juga yang membawa setandan buah kurma
Mufradaat lughawlyyah yang telah rusak. Lalu turunlah ayat, ,jr qii up
cieii;ieuu Dawud, Naia'i dan
{'ryi} maksudnya adalah mengeluarkan {;1i i:*
zakat {a5;1} fanS bagus, kata ini adalah al-Hakim meriwayatkan dari Sahl bin Hunaifi,
kata jama' [plural) dari kata yang berarti
ia berkata, 'Ada orang-orang yang memilih
bagus. Lawan katanya adalah al-Khabiits yang buah miliknya yang jelek untuk dikeluarkan
berarti sesuatu yang jelek dan dibenci. (rr: :s,e.ba,g,ai,. sedekah, lalu turunlah ayat, i;; v;F
(ili u) harta yang kalian peroleh ui,lp .41
{rj!r u 5J r,,-;i dan biji dan buah-buahan Al-Hakim meriwayatkan dari Jabir; ia
\v_ - -. \ berkata, "Rasulullah saw. memerintahkan untuk
yang baik yang Kami tumbuhkan di bumi. y1p mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu shaa'
4;* artinya, janganlah kalian menghendaki buah kurma. Lalu ada seorang laki-laki datang
atau memilitr {e-+r} yang jelek {lyy ;r;y
membawa buah kurma yang jelek, lalu turunlah
padahal kalian tidak mau mengambil se-
ayat, (i+i f, :* ,t\4i\n\ ,it #i ',F
suatu yang jelek itu seandainya kalian yang Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu
diberi 4y.t4 ri if) kecuali dengan sikap Abbas r.a., ia berkata, 'Ada sebagian para
meremehkannya dan memejamkan mata. Lalu sahabat membeli makanan yang murah lalu
bagaimana hal yang jelektersebut justru kalian mereka sedekahkan, lalu turunlah ayat ini."
berikan guna menunaikan hak Allah SWT?!
{i;} aUafr SWT Maha Kaya, tidak butuh ke- Persesuaian Ayat
pada infak kalian {+} lagi Dzat Yang berhak Di dalam ayat-ayat sebelumnya, Allah
dipuji atas begitu banyak nikmat-nikmat-Nya SWT telah menjelaskan syarat-syarat yang
yang telah Dia berikan. wajib dipenuhi oleh seseorang ketika
Sebab Turunnya Ayat berinfak, yaitu ikhlas hanya karena Allah I
I
Al-Hakim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan SWT semata, bertujuan membersihkan jiwa
dan meninggalkan sikap riya'. Allah SWT i
yang lainnya meriwayatkan dari al-Barra' bin juga menjelaskan syarat-syarat yang harus !
'Azib, ia berkata, "Ayat ini turun berkaitan dipenuhinya setelah ia berinfak, yaitu menjauhi j
sikap al-Mannu dan al-Adzaa. Di dalam ayat
dengan kami, kaum Anshar. Kami adalah kaum ini, Allah SWT ingin menjelaskan tentang sifat i
yang memiliki pohon kurma. Salah satu dari
atau bentuk harta yang dinfakkan, yaitu harta
kami menginfakkan buah kurmanya sesuai yang dinfakkan haruslah harta yang bagus.
dengan sedikit banyaknya buah kurma yang
Tafsir dan Penjelasan
dihasilkannya. Ada sebagian orang yang
tidak memiliki kesadaran untuk memberi Wahai kalian yang beriman, Aku
kebaikan, sehingga ada sebagian orang yang perintahkan kalian untuk menginfakkan harta
membawa setandan buah kurma yang jelek
TAFSIRAL-MUNIR JILID 2
yang bagus, baik berupa uang, binatang ternak, ada pada orang lain, lalu orang lain tersebut
biji-bijian, hasil tanaman, barang dagangan datang ingin membayar haknya tersebut
maupun yang lainnya, seperti emas, perak namun dengan sesuatu yang lebih rendah
dan harta terpendam. Hal ini seperti yang nilainya dari apa yang seharusnya ia dapatkan.
difirmankan Allah SWT, Maka pastilah ia tidak mau menerimanya.
"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, Lalu bagaimana kalian memberikan untuk-Ku
sesuatu yang sebenarnya kalian sendiri tidak
sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang menyukai sesuatu tersebut?! Hak-Ku atas
kamu cintai. Dan aPaPun yang kamu infakkan, kalian adalah harta kalian yang paling bagus
tentanghal itu sungguh Allah Maha Mengetahui." dan paling berharga.
(Ali'Imraan:92) Ketahuilah bahwa Allah SWT meski
memerintahkan kalian untuk bersedekah
Dan Kami melarang kalian memilih harta
dengan harta yang bagus. Namun, Dia adalah
yang jelek untuk kalian infakkan, karena Dzat Yang Maha Kaya, Dia tidak butuh kepada
sesungguhnya Allah SWT Dzat Yang Maha
Baik dan Dia tidak berkenan menerima sedekah kalian dan tidak butuh kepada
kecuali sesuatu yang baik. Allah SWT tidak seluruh makhluk-Nya. Akan tetapi, Allah SWT
berkenan menerima sesuatu yang dibenci
oleh jiwa kalian. Kata al-Khabiits mengandung memerintahkan hal itu kepada kalian tidak
dua makna, pertama sesuatu yang tidak lain demi kebaikan dan kemanfaatan kalian
mengandung manfaat sama sekali, seperti
yang terdapat di dalam hadits riwayat Bukhari sendiri, demi menciptakan persamaan antara
orang kaya dan orang miskin, demi menguji
Muslim, kalian di dalam apa yang kalian infakkan. Oleh
iG karena itu, janganlah kalian mendekatkan
diri kepada Allah SWT dengan sesuatu yang
"seperti halnya hububan yang menghilangkan jelek. Allah SWT juga Dzat Yang berhak
karat besi." mendapat puji syukur atas semua pekerjaan,
firman, aturan, ketentuan dan nikmat-Nya. Di
Sedangkan makna yang kedua adalah antara bentuk puji syukur yang layak untuk
sesuatu yang dibenci oleh jiwa dan ini adalah
dipersembahkan kepada-Nya adalah berinfak
yang dimaksud di dalam ayat ini, \# 'tib
dengan harta yang bagus dari nikmat yang
R/: .:r..r',yy: -''1,
telah Dia berikan.
Bagaimana kalian bisa memberi sedekah
dengan sesuatu yang jelek, padahal kalian Fiqih Kehldupan atau Hukum-Hukum
juga tidak menyukainya dan tidak berkenan
Tema ayat ini adalah kewajiban memilih
menerimanya untuk diri kalian kecuali jika harta yang baik ketika hendak berinfak di
kalian bermurah hati di dalam sesuatu yang jalan Allah SWT, baik infak tersebut berupa
zakat wajib maupun sedekah sunnah. Karena
jelek tersebut seperti orang yang memejamkan tujuannya adalah mendekatkan diri kepada
kedua matanya dari suatu hal sehingga ia tidak Allah SWT dan menabung pahala dengan
melihat cacat atau kekurangan yang terdapat beramal baik. Tujuan ini tidak bisa diraih ke-
di dalam suatu tersebut. Seandainya salah satu cuali jika harta yang diinfakkan adalah harta
di antara kalian memiliki hak atau utang yang
yang baik pula.
-t
ThFSIRAL-MUNIR IILID 2
Ayat ini ditujukan kepada seluruh umat )'';ib';k,t6i -b :1 fi{;i
Muhammad saw..26 Para ulama berbeda
pendapat tentang yang dimaksud infak di 'ql,lo' .:
dalam ayat ini. Ali bin Abi Thalib r.a. Ubaidah .s:vli
as-Salmani dan Ibnu Sirin berpendapat bahwa
"Anak-anak kalian adalah hasil yang baik dari
yang dimaksud infak di sini adalah zakat
usaha dan kerja kalian, maka makanlah kalian
wajib. fadi, ayat ini melarang seseorang me-
ngeluarkan zakat wajib dengan harta yang "dari harta anak-anak kalian dengan enak."
jelek. Imam Abu Hanifah menjadikan ayat,
Al-Barra' bin Azib, Hasan al-Bashri dan {.rj!, i e c;i tLty sebagai dasar atau
Qatadah berpendapat bahwa infak yang
dalil wajibnya zakat sepersepuluh dari hasil
dimaksud dalam ayat ini adalah sedekah pertanian yang disirami dengan air hujan, se-
dangkan jika disirami dengan air sumur atau
sunnah. fadi, ayat ini menganjurkan seseorang
yang lainnya yang membutuhkan biaya, maka
agar jika bersedekah, maka hendaknya se- zakat yang wajib dikeluarkan adalah separuh
suatu yang akan disedekahkan itu adalah dari sepersepuluh, baik hasil pertanian
sesuatu yang bagus. tersebut banyak maupun sedikit tanpa harus
terikat dengan syarat mencapai nishab dan
Namun, secara zhahir ayat ini bersifat tidak hanya terbatas pada bentuk atau jenis
pertanian bahan makanan pokok tertentu
umum mencakup zakat wajib dan sedekah
saja. Oleh karena itu, menurut Imam Abu
sunnah. Hanya saja kalau di dalam zakat,
Hanifah, semua bentuk hasil pertanian wajib
perintah yang ada bersifat wajib dan jumlah dizakati. Pendapat ini dikuatkan dengan sabda
yang dikeluarkan pun sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan. Sedangkan jika sedekah Rasulullah saw berikut,
sunnah, maka perintahnya bersifat sunnah
dan jumlah yang dikeluarkan tidak terikat ;#a),,#ir y;at &q
dengan ukuran atau batasan tertentu, boleh i;t 4..:*:t
banyak boleh sedikit tetapi yang penting a?.t;')i
sesuatu yang disedekahkan adalah sesuatu
"Hasil pertanian yang aXiro*i'a*g;, oi,
yang baik. Dalam hal ini, yang dimaksud
hujan zakatnya adalah sepersepuluh, sedangkan
bukanlah harta yang terbaik atau istimewa,
akan tetapi batas minimal yang dituntut adalah hasil pertanian yang disirami dengan an-Nadhhu
yang sedang. Namun, jika ingin mengeluarkan
yang istimewa, tentu lebih utama. Hal ini (unta yang digunakan untuk menyirami) atau
seperti yang ditetapkan oleh para ulama fiqih daaliyah u maka zakatnya adalah separuh dari
dalam bab zakat. sepersepuluh."
Ayat ini juga mengandung isyarat bahwa 27 Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzaz dengan teks seperti
boleh bagi orang tua ikut menikmati hasil berikut,
kerja anaknya. Hal ini seperti yang disabdakan
oleh Rasulullah saw. berikut, Ars u''je,€. nt-i, i i:iii
26 al-Bahrul muhiith, (2/3t6). 'Anak-anak kalian adolah termasuk karunia Allah SWt
untuk kalian, maka makanlah kalian dari hasil kerja
mereka."
28 Ad Daaliyah adalah timba yang diputar oleh sapi atau unta
yang hewan yang lainnya dan kincir yang diputar dengan
menggunakan tenaga air. Hadits ini diriwayatkan oleh para
ulama hadits dari Ibnu Umar kecuali Imam Muslim.
fumhur ulama memberikan jawaban ini juga menjelaskan kepada kita bahwa tujuan
terhadap pendapat Abu Hanifah ini bahwa dari perintah berinfak adalah untuk menguji
apa yang diutarakan Abu Hanifah ini tidak
ada kaitannya dengan ayat ini. Karena ayat manusia. Allah SWT tidak memerintahkan
ini menjelaskan tentang objek zakat bukan kepada mereka untuk bersedekah ketika
menjelaskan tentang nishab atau kadar zakat. sedang dalam keadaan miskin, akan tetapi
mereka diperintah untuk bersedekah ketika
Di dalam sebuah hadits Rasulullah saw. telah sedang dalam keadaan luas dan kecukupan.
menjelaskan tentang nishab zakat. Hadits ini Setiap orang dibebani sesuai dengan kadar
kemampuannya untuk berinfak. Allah SWT
seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Dzat Yang Maha Terpuji dalam segala hal dan
atas segala nikmat yang telah dikaruniakan-
q,A')/ cna" i'ti yoti o#o' 1oS!t,,.W.,,A.7 Nya. Puji syukur kepada Allah SWT menuntut
seseorang harus ingat kepada orang yang
K^-_rl)"$- 1J !a., a-. :9.r.rJi,q.Jl t.r'*,rt O-l,.qil o, :, sedang membutuhkan bantuan, menghibur dan
membantu orang-orang miskin. Dan di antara
ca9J-,o Y'-*> d Jq) dalil yang mendorong seseorang untuk gemar
-4---^o>, :, bersedekah adalah bahwa tangan yang di atas
!:. , o,t, , -, , "qi l d 9) [orang yang bersedekah) lebih utama dari pada
.ailela --,^-:Jl u,'r'. dt-, tangan yang di bawah (orang yang menerima
"Tidak ada sedekah (zakat) di dalam hewan ' sedekah).
unta yang kurang dari lima ekor tidak ada zakat SETAN M ENAKUT.NAKUTI AKAN
di dalam harta yang kurang dari lima uqiyyah KEMISKINAN DAN PEMAHAMAN YANG
(40 dirham) dan tidak ada zakat di dalam hasil BENAR TERHADAP AL-QUR.AN
pertanian dari kurma yang kurang dari lima al-Baqarah Ayat 268 - 269
wasAq."" l';,6 "ffiu,'fiu:t At {";'j!j[
Masih ada beberapa dalil lainnya yang 'izl'^:.-,b]Llfi'Xai-i114i;;j
dimiliki oleh kedua belah pihak. 4.i@ v('l r$; 7t Sx.r;'"$ ;'-- W
fika diperhatikan, maka bisa dilihat bahwa "Setan menjanjikan (menakut-nakuti)
biasanya atau kebanyakan ayat-ayat yang kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu
berbuat keji (kikir), sedang Allah menjanjikan
menjelaskan tentang infak dan sedekah diakhiri
ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah
dengan k ta, {ty irr!'arl} atau {i; i',1';}.
Mahaluas, Maha Mengetahui. Dia memberikan
Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa berinfak
hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki.
atau bersedekah adalah dengan sebagian dari
rezeki yang dikaruniakan Allah SWT kepada Barangsiapa yang diberi hikmah, sesungguhnya
para hamba, bahwa Allah SWT akan memberi dia telah diberi kebaikan yangbanyak. Dan tidak
balasan kepada mereka atas sedekah tersebut ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali
dan melipatgandakannya hingga berlipat-lipat
serta akan memberi ganti kepada orang yang
berinfak. Karena Allah SWT Dzat Yang Maha
Iuas karunia, rahmat dan pemberian-Nya. Hal
29 Adz Dzaud adalah unta antara tiga sampai sepuluh eko4,
kata ini adalah mu'onnafs dan tidak memiliki bentuk
mufrad, sedangkan kata iama'nya adalah adzwaad. Nishab
perak adalah 200 dirham, satu dirham Arab sama dengan
975,2 gram. Sedangkan lima wasaq sebanding dengan 553
kilo gram.
orang yang mempunyai akal sehat." (al-Baqarah: {!r; nr;} Allah SWT. Maha Luas karunia-
268-269)
wV" {,.,}"} lagi Maha Mengetahui siapa-siapa
I'taab
yang berinfak. {i:(lr ,s.i.b al-Hikmah adalah
{|-t-t} iu"fl'} mubtada' sedangkan
khabarnya adalah (FrF Kata 1u.rU4Jr; ilmu yang bermanfaat yang mendorong
mengikuti wazan (YS) dari kata bb)
seseorang untuk beramal, yang berpengaruh
yang berarti ba'uda fjauh) karena ia jauh terhadap jiwa. Para ulama berbeda pendapat
dari rahmat Allah SWT. Ada pendapat lain tentang yang dimaksud dengan al-Hikmah
mengatakan bahwa kata syaithaan mengikuti di dalam ayat ini. As-Suddi berpendapat
wazan fa'laan dari asal kata syaatha yasyiithu
bahwa yang dimaksud dengan al-Hikmah
yang berarti ihtaraqa fterbakar), namun
adalah an-Nubuwwaft [kenabian). Ibnu Abbas
pendapat ini lemah.
r.a. berpendapat yaitu pengetahuan yang
Balaaghah
mendalam tentang Al-Qur'an, baik fiqhnya,
(,;'t-i-;....*'.<-.1, Ci-b adayangmembaca 1or*;; naskhnya, muhkam, mutasyaabih, ghariib,
muqaddam dan mu'akhkharnya (maksudnya
dengan ta' al-Khithaab, bentuk susunan seperti
memiliki pengetahuan yang mendalam
ini disebut al-Iltifaat, karena sebelumnya
tentang ushul fiqih). Qatadah dan Mujahid
menyebutkan fi'il dalam bentuk waz an ghaa'ib
atau bentuk kata kerja orang ketiga, yaitu 1;X; berpendapat, al-Hikmah adalah mengetahui
secara mendalam tentang kandungan Al-
namun setelah itu menyebutkan fi'il dengan Qur'an. Mujahid berpendapat, yaitu ketepatan
faa'il yang sama, namun dalam bentuk wazan di dalam ucapan dan tindakan. Ibnu Zaid
mukhaathab atau bentuk kata kerja orang
berpendapat, al-Hikmah adalah mengetahui
kedua, yaitu 1't-.:.q.
secara mendalam hakikat agama. Malik
Mufradaat Lughawiyyah
bin Anas berpendapat, al-Hikmah adalah
[Pt €iy maksudnya menakut-
merenungi dan mempelajari perintah-
nakuti kalian dengan kemiskinan jika kalian
bersedekah. Sehingga membuat kalian perintah Allah SWT dan mengikutinya, atau
menggenggam erat-erat apa yang ada di al-Hikmah adalah ketaatan kepada Allah
dalam genggaman kalian dan enggan untuk SWT, memahami agama secara mendalam
dan mengamalkannya. Semua pendapat ini
bersedekah di ialan keridhaan Allah SWT. memiliki kandungan maksud yang sama, yaitu
bahwa al-Hikmah adalah pemahaman yang
Kata al-Faqru artinya jeleknya keadaan dan benan ilmu yang bermanfaat dan mengikuti
sedikitnya sesuatu yang dimiliki.
apa yang diketahui yang bisa membawa
{:m! €i?"3y maksudnya memperdaya
kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.3o
dan menggoda kalian untuk bersikap kikir
dan enggan membayar zakat. 4€i"'.1r1| dan fltf tpb kebaikan yang banyak, karena
Allah SWT menjanjikan kepada kalian jika
al-Hikmah membawa seseorang kepada
mau bersedekah {L i;;i} ampunan dari-Nya
kebahagiaan yang abadi. 4f i" tJ,ty maksudnya
atas dosa-dosa kalian {a;,;;} dan rezeki serta
dan tidak ada yang dapat mengambil pelajar-
pengganti dari-Nya.
an, kata (f+y aslinya adalah (f-rll lalu huruf
ta'nya diidghaamkan kepada huruf dza. rjriy
{yr.J!t maksudnya orang-orang yang berakal.
30 Al Bahrul muhiith, (2 /320).
Tafsir dan Penjelasan setan tidak berkata, "innii saufaqqirukum."
Setan adalah musuh manusia sejakdahulu, (saya akan menjadikan kalian miskin).
ia telah bersumpah , At-Takhwiif ini dijelaskan oleh
Rasulullah saw. di dalam sebuah hadits
"Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan
*)y^".menyesatkan mereka ,"*,onyo, kecuati
[:i ^li;il,TtIilhamba-Mu yang terpilih di antara mereka;'
r:-:,r,-,,^fr,^h ^r-,- rr.,
;*;rri;; ;l",]rr',oxl, f',r"Ti:iT
(Shaad:82-83) saw. bersabda,
Setan membisikkan kepada manusia dan $11 ,:e-A,rLuJJ,r,(tI iur^l 9ri"l:t:, l:;
menakut-nakutinya dengan kemiskinan jika ia
bersedekah atau berinfak di jalan Allah SWT. ,)Au. J-.t ,'At, !u"-v oLtt z:J
Setan berkata kepada manusia, "Sesungguh-
nya akibat yang akan kalian rasakan jika ,fiu b*a t, ;. ;li,lqy yt ax Yii
*,ilr ,:;i; ,iut b {i eJ u.; *:
kalian bersedekah adalah kalian akan menjadi ;fitt b iuL,iFS ,6;it ';) u)
miskin." Setan menggoda dan membujuk F€4"';o;,?)t l-l r, rh./ :,].\.rr} :;i. 'f : ,g")r
(. l_ro ,o f o
manusia untuk bersikap kikir seperti
{,u.u;Ju);SiU)
membujuknya seseorang yang memerintah
kepada orang yang diperintah. Al-Faahisy "Sesungguhnya setan memiliki bisikan kepada
menurut orang Arab adalah al-Bakhiil [orang
yang kikir). Kata al-Wa'du [janji, ancaman) anak cucu Adam dan malaikat juga memiliki
digunakan untuk menjanjikan sesuatu yang
baik seperti halnya juga digunakan untuk bisikan terhadap anak cucu Adam. Adapun bisikan
memberikan ancaman dengan sesuatu yang
jelek. Allah SWT berfirman, setan adalah berupa menjanjikan kejelekan dan
"Katakanlah (Muhammad),'Apakah akan mendustakan kebenaran. Sedangkan bisikan
aku kabarkan kepadamu (mengenai sesuatu) yang malaikat adalah berupa menjanjikan kebaikan
lebih buruk daripada itu, (yaitu) neraka?" Allah dan membenarkan kebenaran. Maka barangsiapa
telah mengancamkannya (neraka) kepada orang- yang mendaPatkan bisikan malaikat ini, maka
orang yang kafir. Dan (neraka itu) seburuk-buruk
ketahuilah bahwa itu tidak lain berasal dari Allah
temp at kemb ali ;' (al-Hrjj: 7 2)
SWT maka panjatkanlah puji syukur kepada-Nya.
Di dalam ayat ini at-Takhwiif (menakut-
Namun jika ia mendapati yang lain (malcsudnya
nakuti) diungkapkan dengan kata al-Wa'du,
sebagai bentuk al-Mubaalaghah [melebih- bisikan setan), maka hendaklah ia meminta
lebihkan) di dalam memberikan keyakinan perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang
bahwa apa yang setan kabarkan itu seolah- terkutuk." Kemudian beliau membacakan ayat, "asy
olah benar-benar akan terjadi. Seolah-olah
terjadinya sesuatu yang dikabarkan itu Syaithaanu ya'idukumul faqra way a'murukum
berdasarkan kehendaknya. Karena telah b il fah sy aa', al - Aay ah."
diketahui bahwa al-Wa'du [janjiJ adalah
Di hadapan bujukan dan rayuan setan yang
pengabaran tentang sesuatu yang akan terjadi
dari arah orang yang memberi kabar. Di sini menyuruh untuk bersikap kikir, Allah SWT
menjanjikan kepada kalian melalui lisan Nabi-
Nya sebuah ampunan bagi dosa-dosa kalian
dikarenakan infak yang kalian keluarkan. Allah
SWT juga menjanjikan kepada kalian berupa
pemberian ganti di dunia ini dari apa yang
TAFSIRAI--MUNIR IILID 2 .d-****L sulah al-Baqarah
telah kalian infakkan. Al-Fadhlu yang terdapat fiqih dan Al-Qur'an. Kata hikmah mengandung
di dalam ayat ini maksudnya adalah harta dan banyak arti, tidak hanya terkhususkan untuk
kebaikan. Sesungguhnya Allah SWT Maha arti kenabian, akan tetapi lebih umum dari
Luas rahmat dan karunia-Nya, maka Dia akan itu, dan arti yang paling tinggi adalah kenabian.
merealisasikan apa yang telah Dia janjikan Adapun ar-Risaalah fkerasulan) memiliki
kepada kalian. Allah SWT Maha Mengetahui
apa yang telah kalian infakkan. Oleh karena arti lebih spesifik atau lebih khusus lagi.
itu, Allah SWT akan memberi balasan kepada
kalian atas infak kalian tersebut dengan Hikmah membawa kepada kemampuan untuk
balasan yang paling baik. Hal ini seperti yang membedakan antara hakikat atau kebenaran
dan apa yang hanya bersifat prasangka belaka
difirmankan-Nya, dan membedakan antara was-was atau goda-
an dan ilham.
"Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah
akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki Alat hikmah adalah akal, jadi barangsiapa
yang terbaik" (Saba': 39)
yang memahami hukum dan rahasia-
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan
bahwa Rasulullah saw. bersabda, rahasia yang terkandung di dalam Al-Qur'an
serta mengetahui dengan akal sehat yang
'l\i otia {t ic.jr ?. L7. ,1 ,,:6
te;,\tutA fi #i,*';i !1 dimilikinya apa yang terkandung di dalam
ott-'u- perintah sedekah berupa berbagai macam
manfaat bagi umat berupa kebaikan dan
*sd*i'Ari:;{r bagi orang yang berinfak berupa pahala yang
"Tiada hari di mana para hamba berada banyak, maka ia tidak akan terpengaruh
kecuali ada dua malaikat yang turun, lalu salah dengan bisikan dan bujukan setan. Ia tidak
satu malaikat tersebut berdoa, "Ya Allah, berilah
ganti kepada orang yang berinfak." Sedangkan akan ragu-ragu di dalam berinfak di jalan
malaikat yang satunya lagi berdoa, "Ya Allah,
berilah kebinasaan harta kepada orang yang kikir Allah SWT. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud r.a.,
(tidak mau berinfak)." ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw.
bersabda,
Maksudnya, Allah SWT akan memberi
,{u'.lr iii 1*; ,ft,d .il '#,g
ganti kepada orang yang berinfak dengan cara
memudahkan untuknya jalan mencari rezeki 'w-rYt'*,.t1 .t.,, .i.,t:
dan Allah SWT akan membinasakan harta
"Tidak boleh ada perasaan al-Ghabthah
orang yang tidak mau berinfak. (menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain
Allah SWT menganugerahkan hikmah tanpa mengharapkan sesuatu tersebut hilang dari
kepada siapa saja dari para hamba yang orang lain tersebut) kecuali terhadap dua orang
dikehendaki-Nya. Menurut pendapat yang yaitu orang yang dikaruniai harta oleh Allah SWT
lalu orang itu dijadikan mau membelanjakannya
benarl yang dimaksud hikmah di sini bukan- di dalam kebenaran. Dan yang kedua orang yang
dikaruniai hikmah, lalu ia menggunakannya untuk
lah an-Nubuwwah fkenabian), akan tetapi m emutuskan hukum dan mengaj arkannya kep ada
oranglain." (HR Bukhari, Muslim, Nasa'i,Ibnu
yang benar adalah seperti yang dikatakan Majah dan Ahmad)
oleh jumhur [mayoritas) ulama, yaitu ilmu,
TA-FSIR AL-MUN I R,lI LID 2
Barangsiapa yang dikarunia oleh Allah Qur'an, maka ia telah dikaruniai sesuatu
SWT berupa ilmu yang bermanfaat, terkhusus
pemahaman yang mendalam tentang al- yang paling baik berupa kitab yang mencakup
Qur'an dan agama, memberinya petunjuk seluruh ilmu para orang terdahulu berupa
kepada hidayah akal, maka ia telah ditunjuk- shuhuf dan yang lainnya.
kan kepada kebaikan dunia dan akhirat serta
mampu memahami segala sesuatu sesuai Ayat ini juga mengandung anjuran untuk
menuntut ilmu dan mengagungkan kedudukan
dengan hakikatnya. hikmah. Ayat ini juga mengandung perintah
untuk memanfaatkan akal untuk merenungi
Tidak ada orang yang bisa mengambil dan memikirkan sesuatu paling mulia yang
pelajaran dari ilmu, bisa terketuk hatinya diciptakan untuknya. Sebagian orang bijak
berkata, "Barangsiapa yang dikaruniai ilmu
dengan nasihat dan bisa mengambil manfaat
dari pengingat kecuali orang yang memiliki dan Al-Qur'an maka ia harus mengetahui
dan memahami siapa dirinya sebenarnya
akal sehat yang bisa digunakan untuk [maksudnya menyadari kedudukannya).
Oleh karena itu, ia tidak boleh bersikap
memahami pesan agama dan maksud firman merendahkan diri di hadapan orang-orang
Tuhan. yang memiliki harta karena menginginkan
Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum harta mereka. Karena sebenarnya ia telah
Ayat ini masih memiliki keterkaitan dikaruniai sesuatu paling mulia dibanding
dengan ayat sebelumnya, yaitu mendorong apa yang diberikan kepada mereka. Allah SWT
orang Mukmin untuk berinfak di jalan Allah menyebut kekayaan dunia sebagai metqa'un
qaliil (kesenangan yang sedikit atau sesaat)."
SWT, yaitu jalan kebaikan. Karena Allah SWT
menjanjikan ampunan sebagai balasan dari "Kesenangan di dunia ini hanya sedikit." (tn-
berinfak dan menjanjikan akan memberi Nisaa':77)
ganti dan karunia berupa harta dan rezeki. Menyebut ilmu dan Al-Qur'an sebagai
Allah SWT memberi karunia karena Dia Maha
Kaya, gudang-gudang karunia-Nya tidak khairan katsiiran fkebaikan yang banyak).
akan pernah habis. Allah SWT mengetahui di
mana meletakkan karunia tersebut dan untuk SEDEKAH SECARA SEMBUNYI-SEM BUNYI
siapa. Allah SWT Maha Mengetahui apa yang DAN SEDEKAH SECARA TERANG-TERANGAN
tersembunyi dan apa yang tampak.
al-Baqarah Ayat2TO - 277,
Ayat ini memberikan peringatan
".-ta-:--e.til ?,
tentang bisikan dan godaan setan, karena
setan mengetahui tempat masuk untuk V_g
menghalang-halangi manusia dari bersedekah b-\+..)! qi,k
di jalan Allah SWT. Bersamaan dengan itu, aji; G;& lYs'e-4 +"At
setan juga menyuruh manusia untuk bersikap "i,#i3-g,i'4*l6r"G;t
kikir; melakukan kemaksiatan dan menyuruh
manusia untuk berinfak di jalan kemaksiatan. 9*513c,lrv'b4q"
Barangsiapa yang dikaruniai hikmah
[ilmu 'yang benar dan bermanfaat) dan
pemahaman yang mendalam tentang AI-
TAFSIRAL-MUNIR lrlrp 2 "r,$$) /**- **-\ -!
surah at-Baqarah
"Dan apa pun infak yang kamu berikan atau 3. <'ht> dengan ya' dan huruf ra' yang
nazar yang kamu janjikan, maka sungguh, Allah dibaca dhammah, ini adalah bacaan
mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada
seorang penolong pun. Jika kamu menampakkan Imam yang lainnya.
sedekah-sedekahmu maka itu baik. Dan jika kamu
I'raab
meny e mbuny ikannya dan memb er ikannya kep ada
{q} aslinya adalah (u e), ini adalah
orang-orang fakir maka itu lebih baik bagimu
dialek Hudzail. Kata 1.'*y adalah fi'lu maadhi
dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan- yang khusus digunakan untuk al-Madhu
kesalahanmu dan Allah Maha Teliti apa yang
[memuji). Kata ini mengandung dhamiir rafa',
l)kamu kerj akan." (al-Baqaruhz 27 O -27
kira-kira aslinya adalah (tnjt+! q.i 3!t .-;. Kata
Qirua'aat
ibdaa'uhaa inilah yang dipuji, kata ini dibaca
{tu} dibaca,
rafa' karena menjadi mubtada',sedangkan kata
1. Dengan huruf nun dan 'ain dibaca kasrah, sebelumnya menjadi khabar. Kemudian kata
al-lbdaa'dibuang lalu dhomiir ha yang menjadi
ini adalah bacaan Ibnu Katsir; Warsy dan
mudhaf ilaihnya ditempatkan di posisinya,
Hafsh, yaitu di dalam ayat ini dan di
sehingga dhamiir yang awalnya adalah dhamiir
dalam ayat 58 surah an-Nisaa'. Bacaan ini muttashil dan dibaca Tarr berubah menjadi
berdasarkan dialek orang yang membaca
kata 1r-; dengan huruf 'ain dibaca hidup dhamiir munfashil yang dibaca rafa', yaitu
dan menyamakan harakat nun dengan
harakat 'ain. Membaca hidup huruf 'ain $E\ dhamiir ini dibaca rafa'l<arena menjadi
di dalam kata ini adalah yang asli, yaitu
mubtada', karena ia menduduki tempat kata
sesuai dengan dialek Hudzail. yang dibuang yang sebelumnya menjadi
mubtada'. Sedangkan kata 1t; kedudukannya
2. Dengan hurufnun dibaca fathah dan huruf
'ain dibaca kasrah, ini adalah bacaan dibaca nashb sebagai tamyiiz.
Ibnu Amir; Hamzah, al-Kisa'i dan Khalaf. 4!6.tY dibaca rafa' karena menjadi per-
Bacaan ini adalah bacaan yang asli, karena
mulaan perkataan, takdirnya adalah <S C:1.
kata ini mengikuti wazan t,!). Namun,
mungkin saja bacaan ini berdasarkan (1-(.y ir) kata min ini mengandung
dialek kaum yang membaca sukun, lalu arti /it tab'iidh [mengandung arti sebagian),
ketika dimasukkan kata 1t ;, maka harakat
artinya sebagian dari dosa-dosa kalian. Ada
'ain diidghaamkan karena bertemunya pendapat yang mengatakan bahwa kata min
dua huruf yang sama-sama mati. di sini adalah zaa'idah [tambahan). Namun
3. Dengan huruf nun dibaca kasrah dan kebanyakan para ulama berpendapat bahwa
membaca samar harakat 'ain, ini adalah min di sini bukanlah zaa'idah, karena kata min
tidak ditambahkan di dalam bentuk susunan
bacaan Abu Amr; Qalun dan Abu Bakar.
kata iijaab faktifJ, akan tetapi kata min
(fxtfI t'-zr- x olDaca,
1. <lJd. t>dengan nun dan ra'yang dibaca dianggap sebagai min zaa'idah jika terdapat di
dalam susunan kata an-Nafyu negatif, seperti
sukun, ini adalah bacaan Nafi', Hamzah (bf .f gcl+ tr;.
dan al-Kisa'i. BalaaShah
2. <lbt>dengan nun dan ra'yang dibaca Di dalam ayat ini terdapat apa yang disebut
dhammah, ini adalah bacaan Ibnu jinaas isytiqaaq [dua kata yang memiliki akar
Katsir dan Abu Amr.
TAFSIRAL-MUNIRIILID 2
kata yang sama) antara kata 1@iy dan laay hartanya kepada Rasulullah saw.. Lalu beliau
dan antara kata 16"ri) dan kata 1r;r.;;. Di samping
itu, di dalam ayat ini juga terdapat apa yang berkata, 'Apakah kamu tidak menyisakan
disebut dengan istilah ath-Thibaaq, /aitu harta untuk keluargamu wahai Umar?" Lalu
antara kata (l1r-1) dan 1tor"r;. Umar berkata, "Saya telah menyisihkan
Mufradaat Lu(hawlyyah separuh dari harta saya untuk mereka wahai
Rasulullahl' Sedangkan Abu Bakar r.a. datang
4y , gr"iyapa yang kalian bayarkan
membawa seluruh harta miliknya secara
berupa zakat atau sedekah.
sembunyi-sembunyi lalu menyerahkannya
$\:,n u J"ri ;iy an-Nadzru menurut
kepada Rasulullah saw. Lalu beliau berkata
bahasa artinya adalah ketetapan atau niat kepadanya, 'Apakah kamu tidak menyisakan
harta untuk keluargamu wahai Abu Bakar?"
yang kuat untuk menetapi sesuatu hal
Lalu ia berkata, "fanji Allah SWT dan janji
tertentu. Sedangkan menurut syara' adalah Rasul-Nyal' Mendengar iawaban itu, Umar
menangis lalu berkata, "Wahai Abu Bakar;
menetapi suatu ketaatan dengan tujuan untuk
sungguh kita tidak berlomba mencapai
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
pintu kebaikan kecuali kamu selalu berhasil
{-rii"1,rr U.r; ;t} jika kalian menampakkan
sedekah-sedekah sunnah,{a mendahului kami."t1
tl;} maka itu
al-Kalbi berkata, Ayat (ay q Si ;iy,
adalah baik sekali, asalnya adalah ('* u r.r)
turun tatkala ada orang-orang bertanya kepada
artinya adalah, maka sesuatu yang baik untuk Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah, manakah
yang lebih utama, sedekah secara sembunyi-
ditampakkan adalah sedekah itu.
sembunyi atau sedekah secara terang-
{';}j irl} Namun jika kalian
terangan?" Lalu Allah SWT menurunkan ayat
melakukannya secara sembunyi-sembunyi
ini.32
dan memberikannya kepada orang-orang
Persesuaian Ayat
fakir maka itu lebih baik bagi kalian dari pada
Setelah Allah SWT memerintahkan
menampakkannya. Dhamiir yang terdapat
di dalam kata ini kembali kepada kata ash- untuk berinfak di jalan-Nya maka selanjutnya
Shadaqaat. Adapun dalam hal sedekah wajib di dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan
bahwa Dia mengetahui di mana saja infak
(zakat) maka lebih baik jika mengeluarkan- itu diberikan, baik infak itu dikeluarkan di
nya dengan terang-terangan agar bisa menjadi dalam ketaatan atau kemaksiatan. Allah SWT
juga memberikan pilihan kepada kita antara
contoh bagi yang lain dan agar terjauhkan
menyembunyikan sedekah sunnah atau
dari tuduhan tidak mau mengeluarkan zakat. menampakkannya, tetapi menyembunyikan-
nya lebih utama. Hal ini dikuatkan dengan
Sedangkan memberikan sedekah kepada hadits yang menjelaskan tentang tujuh
orang yang akan diberi naungan oleh Allah
orang-orang fakir adalah ketentuan yang SWT kelak di hari Kiamat di mana kala itu
sudah pasti. 31 Tafsir lbnu Katsia (1/323).
32 Asbaabun nuzuul,karya an Naisaburiy, hal. 48, 49.
Sebab Turunnya Ayat
Tentang sebab turunnya ayat ini ,r* ol}
4e 4 ovl-Z\lbnu Abi Hatim berkata, 'Ayat
ini tu4un berkaitan dengan diri Abu Bakar
r.a. dan Umar Ibnul Khaththab r.a.. Adapun
Uma[ ia membawa dan menyerahkan separuh
TA_FSIR AL-MUNTR JrLID 2
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, di sedekah yang kalian keluarkan, tidak
antara tujuh orang tersebut adalah orang memberitahukannya kepada siapa pun
dan memberikannya kepada orang-orang
yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi fakir maka itu lebih baik bagi kalian guna
hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang disedekahkan oleh tangan kanannya.33 menghindari munculnya sikap riya' dan sum' ah.
fadi, tema ayat ini adalah anjuran untuk Dengan sedekah yang kalian keluarkan,
bersedekah secara sembunyi-sembunyi guna maka Allah SWT akan mengampuni sebagian
menghindari munculnya riya'. dosa-dosa kalian. Karena sedekah tidak bisa
menghapus seluruh dosa dan kesalahan.
Tafsir dan Penjelasan
Allah SWT Maha Tahu setiap amal yang
Apa yang kalian infakkan, baik itu didasari kalian kerjakan dan Maha Tahu tentang segala
keikhlasan hanya karena Allah SWT semata perkara yang ada sekecil apa pun itu. Allah
atau karena riya' atau dibarengi dengan sikap SWT Maha Tahu tentang segala rahasia dan
al-Mannu atau al-Adzaa atau infak yang tidak segala apa yang disembunyikan. Allah SWT
dibarengi dengan kedua sikap ini atau apayang akan memberi kalian balasan atas segala apa
kalian nadzarkan di dalam ketaatan atau apa yang kalian lakukan. fauhilah sikap riya' dan
yang kalian nadzarkan di dalam kemaksiatan, berinfak yang tidak ikhlas karena Allah SWT
maka sesungguhnya Allah SWT mengetahui karena tidak samar bagi-Nya niat kalian di
dalam sedekah yang kalian sembunyikan atau
semua itu dan akan memberi balasan yang yang kalian tampakkan.
sesuai, jika baik maka balasannya juga bai[
tetapi jika jelek maka balasanya juga jelek. Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum
Hal ini berarti mengandung unsur at-Targhiib Dahulu, orang Arab suka sekali bernadzal
[memberi semangat, dorongan) untuk lalu Allah SWT menjelaskan tentang dua
melakukan kebaikan dan at-Tarhiib fmembuat hal, pertama, sesuatu yang dilakukan oleh
seseorang secara suka rela, dan yang kedua,
takut) melakukan kejelekan. Tidak ada satu
sesuatu yang dilakukan oleh seseorang karena
pun penolong kelak di hari Kiamat bagi nadzar.
orang-orang yang berbuat zalim terhadap diri Allah SWT menjelaskan bahwa Dia me-
sendiri dengan bersikap kikir dan tidak mau ngetahui semua sedekah dan nadzar yang di-
bersedekah. Hal ini seperti yang difirmankan lakukan oleh manusia dan Dia akan memberi
balasan sesuai dengan baik buruknya amal
Allah SWT. masing-masing. Di dalam ayat ini terkandung
janji pahala dan ancaman siksa. Barangsiapa
'Tidak ada seorang pun teman setia bagi yang niatnya ikhlas, menginfakkan hartanya
orang yang zalim dan tidak ada baginya seorang di jalan Allah SWT maka ia akan diberi pahala.
penolong yang diterima (pertolongannya)." (al- Sedangkan barangsiapa yang berinfak karena
Mu'min: 18) riya' atau dibarengi dengan sikap al-Mannu
|ika kalian menampakkan sedekah sun- atau al-Adzaa maka ia adalah orang yang
nah kalian dengan tujuan agar orang lain
tertarik dan menirunya maka itu baik bagi berbuat zalim, amal yang dikerjakannya akan
kalian. Namun, jika kalian menyembunyikan binasa tanpa guna dan kelak di hari kiamat, ia
tidak akan menemukan seorang penolong pun
33 HR Ahmad, Bukhari, Muslim dan an Nasa'i dari Abu
Hurairah r.a..
t""n"''oo""n ,rtit[\_,{./6J71il,+r}., htt'oAt-M'"1*l"tP 2
bagi dirinya yang bisa menyelamatkan dirinya menurut jumhur ulama, seseorang diberi
kebebasan memilih antara menunaikannya
dari siksa dan murka Allah SWT. atau tidak. Hal ini berdasarkan hadits yang
Tidak ada perbedaan di dalam diriwayatkan Abu Dawud,
pensyari'atan nadzar di dalam ketaatan
(nadzrut tabarrur) antara yang digantungkan ,V: i it *, " d, '.+'if ;I {
kepada syarat atau tidak. Contoh nadzar di
"Tidak ada nadzar kecuali di dalam sesuatu
dalam ketaatan yang tidak digantungkan yang dilakukan karena mencari ridha Allah SWT
kepada syarat adalah seperti ucapan, "Saya (m aksudny a ke t aat an). "
bernadzar kepada Allah SWT untuk berpuasa
atau bersedekah begini dan begini." Adapun Adapun kisah seorang wanita yang
contoh nadzar yang digantungkan kepada bernadzar akan menabuh rebana pada
syarat adalah seperti ucapan, "Saya bernadzar hari kedatangan Rasulullah saw. dan sabda
jika Allah SWT memberiku kesembuhan dari
penyakitku ini, maka saya akan bersedekah beliau kepada wanita tersebut yang artinya,
"Tunaikanlah nadzarmu ittt," maka apa yang
begini dan begini." dilakukan wanita tersebut termasuk amal
yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah
Ulama sepakat bahwa wajib hukumnya SWT karena kedatangaan Rasulullah saw.
merupakan kebahagiaan bagi kaum Muslimin,
memenuhi nadzar di dalam ketaatan dan hal demikian dapat membuat kaum kafir dan
orang-orang munafik benci dan merasa gerah
haram hukumnya melakukan kemaksiatan
yang dinadzarkan. Hal ini berdasarkan hadits hati mereka.
yang diriwayatkan oleh Nasa'i dari'lmran bin
Mayoritas ulama tafsir berpendapat
al-Hushain r.a., ia berkata, "Rasulullah saw
bahwa ayat 271 dari surah al-Baqarah ini
bersabda,
kaitannya adalah dengan sedekah sunnah,
€fbity'L OtS t-; :Olii ')kl ayat ini juga mengandung penjelasan bahwa
menyembunyikan sedekah sunnah lebih
ioc v't ,ivSt *i ,;t;i e.i (r/it,r,li utama daripada menampakkannya. Begitu
) o, juga halnya dengan ibadah-ibadah lainnya,
'9'[;'1"U dJJjj ,d6 itt zz]; t,J u'J' melakukannya dengan sembunyi-sembunyi
lebih baik jika memang ibadah tersebutadalah
o, -r-ln2\.rr,r
J'J ibadah sunnah. Karena melakukannya secara
.u)t ';s )c v,
r4*9 ;\r) \ sembunyi-sembunyi lebih bisa menjamin
"Nadzar ada dua macam, nadzar di kemurniannya dan lebih terjauhkan dari sikap
riya'. Kecuali jika dengan melakukannya secara
dalam hal ketaatan kepada Allah SWT maka terang-terangan diyakini bisa mendatangkan
nadzar ini adalah untuk Allah SWT dan wajib maslahat, seperti bisa menarik orang lain
untuk menirunya. fadi, barangsiapa yang
memenuhinya. Yang kedua adalah nadzar di bersedekah untuk kemaslahatan umum atau
dalam hal kemalcsiatan kepada Allah SWT maka
bentuk nadzar ini adalah untuk setan dan tidak
boleh memenuhinya, tetapi harus membayar
kafarat, adapun kafaratnya adalah sama dengan
kafarat sumpah."
Adapun bernadzar di dalam hal-hal yang untuksuatu amal sosial atau untukhal-hal yang
bersifat mubah, seperti makan, minum, naih bersifat umum lainnya maka tidak mengapa ia
mengenakan pakaian atau yang lainnya maka menampakkan atau mengumumkan sedekah,
sumbangan atau andilnya tersebut. Hal ini orang yang hanya memiliki harta sedikit."
bertujuan untuk memberikan dorongan atau Kemudian beliau membacakan ayat, r.9+ ot}
semangat kepada orang lain untuk melakukan
hal yang sama, juga agar bisa mendorong {-ti-rtr.
terciptanya kesadaran untuk berlomba-lomba
Imam ath-Thabrani meriwayatkan sebuah
di dalam melakukan kebaikan. hadits dengan sanad marfu',
Diperbolehkannya memilih antara .,i)t;;.e ?,i*'ot
menampakkan atau menyembunyikan sedekah "Sesungguhnya sedekah secara sembunyi-
sembunyi bisa meredam murka Tuhan."
ini diperkuat dengan hadits yang diriwayat-
Adapun dalil menampakkan sedekah wajib
kan oleh Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa'i dari
'Uqbah bin Amir dan yang diriwayatkan oleh adalah apa yang diriwayatkan oleh lbnu farir
al-Hakim dari Mu'adz berikut ini, ath-Thabari dari lbnu Abbas r.a. di dalam tafsir
ayat ini, ia berkata, 'Allah SWT menjadikan
'r*Xt: ,utfut .rJ6 d6.;J! i*i'
sedekah sunnah secara sembunyi-sembunyi
"Orang yang membaca Al-Qur'an dengan
lebih utama 70 kali lipat dibanding yang
suara keras seperti orang yang bersedekah secara
ditampakkan. Allah SWT menjadikan sedekah
terang-terangan dan orang yang membaca Al-
wajib secara terang-terangan lebih utama 25
Qur'an dengan suara lirih seperti orang yang
kali lipat dibanding yang disembunyikan."
b ers e dekah secara sembunyi- sembuny i. "
Adapun sedekah wajib [zakat) maka
Keutamaan menyembunyikan sedekah
(memberikannya secara sembunyi-sembunyi) kebanyakan para ulama berpendapat bahwa
dikuatkan oleh sebuah hadits yang telah kami
menampakkannya lebih utama daripada
sebutkan di atas. Hadits tersebut terdapat menyembunyikannya. Hal ini dikarenakan
di dalam shahih Bukhari dan Muslim yang
ibadah-ibadah yang bersifat fardhu susah
diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., yaitu untuk dimasuki oleh sikap riya', sedangkan
hadits tentang tujuh orang yang akan diberi
naungan oleh Allah SWT pada hari Kiamat yang bersifat sunnah sangat rentan terhadap
di mana kala itu tidak ada naungan kecuali
sikap riya'. Imam Muslim meriwayatkan di
naungan-Nya. Di antara tujuh orang tersebut dalam shahihnya dari Rasululah saw. bahwa
adalah, seseorang yang bersedekah dengan
sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya beliau bersabda,
tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh
o z . -o1 t,
tangan kanannya.
J-,;,l ,J!,
Imam Ahmad dan Ibnu Abi Hatim * ,7t€ ;\Mi>'at .ir
-o 'o
meriwayatkan dari Abu Umamah bahwa Abu
.urs.1t
Dzar berkata, "Wahai Rasulullah, sedekah yang
bagaimanakah yang lebih utama?" Lalu beliau "Sesungguhnya shalatnya seseorang yang
berkata, "Yaitu sedekah kepada orang fakir paling utama adalah yang dikerjakan di dalam
secara sembunyi-sembunyi atau sedekahnya
rumahnya kecuali shalat fardhu."
Dari sini dikatakan bahwa shalat
sunnah yang dilakukan secara sendiri (tidak
berjamaah) lebih utama, dan menunaikan
shalat fardhu secara berjamaah bisa
menjauhkan seseorang dari tuduhan tidak
TAFSIR AL-MUNIR IILID 2
baik. Bahkan menampakkan ibadah-ibadah fuga berdasarkan hadits Mu'adz ketika
ia diutus oleh Rasulullah saw. untuk pergi ke
fardhu merupakan sesuatu yang harus tanah Yaman, 'Ambillah sedekah dari orang-
dilakukan guna menegakkan syiar agama,
di samping hal itu juga menunjukkan akan orang kaya mereka dan bagikan kepada orang-
kekuatan Islam. Begitu juga menampakkan orang fakir mereka.'ra
ibadah-ibadah fardhu bisa dijadikan lahan Intinya adalah bahwa sedekah wajib
untuk mempraktekkan prinsip keteladanan
[zakat), berinfak untuk berbagai kepentingan
yang baik.
umum, seperti untuk membangun sekolah,
Sedekah sunnah boleh diberikan kepada balai-balai pengobatan, dalnarah dan jihad,
serta sedekah sunnah dengan tujuan untuk
orang Muslim atau kafic kepada orang memancing atau memberi teladan kepada
yang lain agar juga memiliki kesadaran untuk
yang saleh atau kepada orang yang banyak
melakukan maksiat, kepada orang miskin atau bersedekah, maka semua ini hendaknya
orang berada, karena Allah SWT berfirman,
dilakukan secara terang-terangan dan ini
"Dan jika kamu menyembunyikannya dan lebih utama dari pada menyembunyikannya.
kamu berikan kepada orang-orang fakir maka Adapun bersedekah kepada orang-orang
menyembunyikan itu lebih baik bagimu." fakir untuk membantu memenuhi kebutuhan
Di dalam firman ini, kata al-Fuqaraa' mereka, maka melakukannya secara sembu-
(orang-orang fakir) disebutkan secara mutlak nyi-sembunyi lebih utama dari pada
tanpa dibatasi dengan syarat harus orang-
orang fakir dari kaum Muslimin. Di samping menampakkannya, guna bertujuan menutup-
itu, penjelasan bahwa yang lebih baik adalah
memberikan sedekah kepada orang-orang nutupi keadaan mereka serta menjaga
fakir yang terdapat di dalam ayat ini tidak kehormatan dan harga diri mereka.
serta merta melarang memberikannya kepada ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA
SEDEKAH
orang berada. Di dalam shahih Bukhari dan
aFBaqarah Ayat272-274
Muslim diriwayatkan,
5 "€+n-,h-"As, i+.,6-,!d" A
.oroi' +)6 67 6,F/ u t e
// +?e-:-J. . (\1- ':t (vt-':U_g
"Di dalam setiap hati yong ^oril, Uor)i
\r-.:r
(hidup) dan kehausan terdapat pahala."
- z:\.j,Ui-ti.--UJ Et *.)7144.- \ : i, zd.)Ji4,)i
Maksudnya, mengasihi seluruh bentuk srrl
makhluk bisa menjadi sebab mendapatkan 'i)
pahala. *@ -,frS tr 5ts"4\33.
Adapun sedekah wajib [zakat) dan zakat oi#S+t,WesjtC$\:fi AL
fitrah maka keduanya memang dikhususkan
bagi kaum Muslimin dan kaum fakir. Hal ini 34 Hadits ini diriwayatkan oleh sekelompok ulama hadits dari
berdasarkan firman Allah SWX,
Ibnu Abbas.
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, al-
AayaH'(at-Taubah: 60)
TAFSTRAL-MuNlR f rLrD 2
'L5J46rre-'-,/ji\J-L; fi'il madhinya mengikuti wazan 1p; ini
<rlia.7'fu-,, ii+ i'$At O adalah dialek Tamim.
5y;C.irtil*r1j\u= j;i3t 2. (&,+) dengan huruf sin terbaca kasrah,
,iuAE.<,3*.<;ji Lj .'/ ao .\, ini adalah bacaan Imam yang lain dan ini
)r.Jlg al)l adalah dialek Hijaz.
iA15'Cj ;{' L;t\i1 Vr rfrr6 4W -i i;) dibaca,
"Lw*, /ui.,lg.?fl;;Y"3i
1. 6Qc -:y );; dengan huruf ha dibaca
dhammah, ini adalah bacaan Hamzah.
2. (@ ,:. Yy; dengan huruf ha terbaca
kasrah, ini adalah bacaan Imam yang lain.
"nukantah kewajibanmu (Muhammad)
menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi l'raab
Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa 4:t4b terdiri dari al-Jaar (huruf lam)
yang dikehendaki. Apa pun harta yang kamu dan al-Majruur (kata al-Fuqaraa), kedudukan
infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu
i'rab kata ini adalah rafa' menjadi khabar
sendiri. Dan janganlnh kamu berinfak melainkan
karena mencari ridha Allah. Dan apa pun harta dari mubtada'yang dibuang kira-kira aslinya
yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi adalah seperti berikut 1e'i iilj ou-r-.eJty. Bisa juga
(pahala) secart penuh dan kamu tidak akan dikatakan bahwa susunan kata ini kedudukan
dizalimi (dirugikan). (Apa yang kamu infakkan) i'rabnya adalah nashb karena berta'alluq
adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang dengan kata fi'il {rl;; r:j} yang terdapat
(usahanya karena jihad) di jalan Allah; sehingga
pada ayat sebelumnya. fadi, maksudnya kira-
dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain)
kira seperti berikut, 1"'i;;lJ ,5 u t);;t t-J) yang
yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah
artinya, apa yang kalian infakkan kepada
orang-orang kaya karena menjaga diri (dari minta-
minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka orang-orang fakir. Atau ia berta'alluq dengan
dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa fi'il yang terbuang, taqdiirnya atau kira-
kiranya adalah seperti berikut, (etli! tJ-r-'t)
kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang
kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui. yang artinya berikanlah sedekah itu kepada
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam orang-orang fakia atau (eri,ilJ trrL>ty jadikanlah
dan di siang hari (secara) sembunyi-sembunyi sedekah itu untuk orang-orang fakir.
maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala 4:,";W;. i) ini adalah susunan jumlah
di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka fi'liyyah [susunan kata yang diawali kata fi'il)
-dan m ereka ti dak b er s e dih hat i." (al-Baqarah : 27 2
274) dan kedudukan I'rabnya adalah nashb menjadi
Qiraa'aat haal dari dhamiir yang terdapat di dalam kata
{r*iJ;} dibaca, (,rl4i}.
L. (#;) dengan huruf sin terbaca fathah,
{iA-J} jumlah fi'liyyah kedudukan
ini adalah bacaan Ibnu Amir; Ashim
i'rabnya adalah nashb menjadi haal dari
dan Hamzah. Mereka membaca kata ini
kata al-Fuqaraa'. Begitu juga halnya dengan
seperti ini di manapun letaknya, karena
ksuastaun{adn*1k1at,a,1(r,!['t:i],-;. #;y dan susunan
mendasarkannya pada al-Qiyas, karena
{}-rcauaukan i'rab
keduanya sama-sama nashb menjadi haal dari
ThFSTRAL-MUNrRfrrrD 2
kata al-Fuqoraa'. Namun bisa juga susunan- Mufradaat Lughawtyyah
susunan kata ini menjadi haal dari dhamiir {e'3} menjadikan orang-orang masuk
yang terdapat di dalam kata (ti',..:i). Atau
Islam, akan tetapi kewajibanmu hanyalah
mungkin juga merupakan susunan kata yang menyampaikan daloalah dan menerangkan
menjadi pembuka sebuah perkataan, jadi jalan kebenaran. Hanya Allah SWT Yang
memberi petunjuk (taufik) untuk masuk ke
kedudukannya tidak memiliki i'rab apa-apa.
dalam agama Islam. AI-Hudaa (petunjuk)
Maksud kata {ti*i1 ;Ar tS;;.i} aaatatr jrL-, Y)
(oiJ Yy lang artinya, mereka tidak meminta ada dua macam, hudat taufiiq, yaitu petunjuk
dengan sikap memaksa atau mendesak. berupa taufik kepada jalan kebaikan dan
kebahagiaan. Hudat taufiiq ini hanya dimiliki
{.4t'.t ot ,-.l.f,t F ismu maushuul menjadi
Allah SWT. Yang kedua adalah hudad dilaalah
mubtada', sedangkan shilahnya mulai dari
wal irsyaad, yaitu petunjuk berupa memberi
kata setelahnya sampai pada kata (4*>\rJ lr-).
pengarahan dan penielasan tentang jalan
Kedua kata ini -sirranwa'alaaniyafan- kedua-
duanya adalah mashdar dibaca nashb menjadi kebenaran dan kebaikan, al-Hudaa yang kedua
haal dari dhamiir yang terdapat di dalam kata inilah yang meniadi tugas Rasulullah saw..
{i}i} Sedangkan khabarnya adalah kata 4.F ir) narta benda 45j!p mar<a
(e;1 ;6F. pi dalam kata yang menjadi khabqr
ini tampak diberi huruf fa'. Hal ini boleh pahalanya hanya untuk kalian, tidak ada orang
dikarenakanmubtada'nya yaitu lsm u maushuul lain yang bisa mendapatkan manfaatnya. ;9'F
mengandung unsur kesamaan dengan harfusy (l' :1 mencari ridha Allah SWT dan pahala-
syarth. Hal ini hanya ditemukan jika memang Nya. (t1,.*iip orang-orang yang diri mereka
shilahnya dalam bentuk jumlah fi'liyyah dan terikat di dalam ketaatan kepada Allah SWX,
tidak ada suatu 'aamil yang masuk pada ismu seperti berjihad atau menuntut ilmu. .1iF
maushuul yang bisa mengubah maknanya (.(Jt patratanya sampai kepada kalian secara
seperti kata 1;ir ,F ,cJ). ututrtanpa sedikit pun dikurangi. (i;Gi pi;y
BalaaShah kalian tidak dirugikan. Susunan ini dan susunan
{i' :i trymerupakan {i(J1 -i} menjadi penguat terhadap susunan
;Ur {t ["s;uysusnuasnunkaantakbaetaritian)i kata yang pertama, yaitu {;Lj*} karena
kata Khabar ketiga-tiganya memiliki maksud yang sama.
namun yang dimaksud adalah an-Nahyu 4C.? i)';A':. i) maksudnya mereka tidak
(larangan), jadi maksudnya adalah, ianganlah mampu bepergian dan melakukan perjalanan
kalian mencari dari sedekah kalian kecuali
untuk bekerja, berdagang dan mencari
pahala dari Allah SWT.
penghidupan, karena mereka telah disibukkan
(lr'r:ii; .; #i;F merupakan bentuk aI-
dengan jihaa {+iJ,} menampakk an sifat'iffah
Ithnaab karena disebutkan setelah susunan (menjaga kehormatan) dan meninggalkan
sikap meminta-minta. {iiq,} tanda atau
4#tr<ata (;{1 J;y aan f i''$ui) yang
sifat-sifat mereka berupa sikap rendah hati dan
mengandung maksud sama. Di dalam ayat ini bekas-bekas yang ditimbulkan oleh jihad pada
juga terdapat apa yang disebut ath-Thibaaq, diri mereka. {d*jl ;ut tSu. i} maksudnya
yaitu antara kata {4$ dengan {1tii]r.,} serta mereka sama sekali tidak meminta-minta
antara kata (rr) dengan (i #F sesuatu kepada orang-orang dan mereka
juga tidak melakukan sikap memaksa atau
mendesak di dalam meminta. {p; t} aUan
TAFSTR AL-MUNrR ltLtD 2
SWT Maha Tahu apa yang kalian infakkan dan memberi sedekah kepada orang-orang fakir
akan memberi balasan.
dari kelompok kafir dzimmi. Lalu ketika
Sebab Turunnya Ayat
jumlah orang-orang fakir dari kaum Muslimin
L. Sebab turunnya ayat272 banyak, maka beliau bersabda, "f anganlah kali-
Dalam hal ini, banyak riwayat yang an bersedekah kecuali kepada orang Islam."
Lalu turunlah ayat ini yang mengandung izin
menjelaskan tentang sebab turunnya ayat bersedekah kepada non-Muslim.
ini, namun semua riwayat tersebut memiliki
Ath-Thabari menceritakan bahwa maksud
kandungan yang sama. Di antara riwayat
atau tujuan Rasulullah saw. melarang ber-
tersebut adalah apa yang diriwayatkan oleh sedekah kecuali kepada orang Islam adalah
Nasa' i, al-Hakim, al-Bazzar, ath-Thabrani dan
yang lainnya dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata, agar mereka mau masuk Islam. Lalu Allah SWT
"Orang-orang Islam tidak ingin memberi se- menurunkan ayat ini.
dekah kepada kerabat mereka yang musyri(
lalu kerabat mereka yang musyrik tersebut Intinya adalah bahwa semua riwayat ini
meminta sedekah kepada mereka,lalu mereka memiliki kandungan yang sama, yaitu orang
pun diberi izin untuk memberi sedekah ke- yang telah masuk Islam tidak ingin memberi
rabat mereka tersebut," lalu turunlah ayat ini. sedekah kepada kerabatnya yang musyrik atau
kepada orang musyrik atau Rasulullah saw.
Diriwayatkan bahwa ada sekelompok melarang mereka bersedekah kepada orang
orang Islam memiliki kerabat ipar dan ke- musyrik,lalu turunlah ayat ini.
rabat persusuan dari kaum Yahudi. Sebelum 2. Sebab turunnya ayat273
Islam, mereka biasa memberi sedekah kepada
kerabat mereka tersebut. Namun, setelah Ayat ini turun berkaitan dengan ahlush
masuk Islam, mereka benci untuk memberik-
Shuffah3s mereka berjumlah 400 orang dari
an sedekah kepada kerabat mereka tersebut. sahabat Muhajirin, mereka adalah orang-
orang yang menyerahkan diri mereka untuk
Dikatakan bahwa, suatu ketika Asma'
binti Abu Bakar pergi menunaikan haji, lalu mempelajari Al-Qur'an dan ikut keluar
ibunya datang kepadanya untuk meminta
sesuatu, pada waktu itu ibunya masih dalam bersama satuan prajurityang diutus Rasulullah
keadaan musyrik, lalu Asma' pun tidak mau
saw..36
memberinya, lalu turunlah ayat ini.
3. Sebab turunnya ayat274.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim
Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw pernah me-
merintahkan kepada kaum Muslimin untuk meriwayatkan dari Yazid bin Abdullah
tidak memberi sedekah kecuali kepada orang
Islam, lalu turunlah ayat ini. setelah itu, beliau 35 Tafsir al-Qurthubi, (3/337).
36 Ahlush shuffah berasal dari kaum euraisy yang hiirah ke
memerintahkan untuk memberi sedekah
Madinah. Di Madinah, mereka tidak memiliki kerabat juga
kepada siapa saja yang meminta meskipun ia tempat tingal, sehingga mereka tinggal di shulfoft masjid
bukan orang Islam. Rasulullah saw. (tempat yang diberi atap yang digunakan
Sa'id bin fabir meriwayatkan dengan untuk tempat tinggal para kaum fakir dari sahabat
sanad mursal dari Rasulullah saw tentang Muhajirin). Pada malam hari, mereka belajar Al-Qur'an dan
pada siang hari, mereka memiliki kesibukan memecah biji-
sebab turunnya ayat ini bahwa kaum Muslimin bijian. Mereka juga ikut pergi bersama satuan tentara yang
diutus oleh Rasulullah saw. Jika ada seseorang dari kaum
Muslimin yang memiliki kelebihan makanan, maka pada
sore hari, ia membawanya untuk diberikan kepada mereka.
MUNIRJIIID 2
\______/,
bin Gharib dari ayahnya dari kakeknya non-Muslim, baik mereka adalah kaum
dari Rasulullah saw., bahwa ayat ini turun
paganis (musyrik) maupun ahli kitab fYahudi
berkaitan dengan orang-orang yang memiliki dan Nasrani). Karena Allah SWT memberi
karunia rezeki kepada seluruh manusia, baik
kuda yang mereka persiapkan untuk Muslim maupun kafir. Selayaknya seorang
berjuang di jalan Allah SWT. Mereka selalu Mukmin berakhlak seperti akhlak Allah
memberi makan kuda-kuda tersebut siang
SWT dan kebaikannya bersifat umum untuk
dan malam, baik secara sembunyi-sembunyi
semua manusia. Hal ini bertujuan untuk
maupun secara terang-terangan. Ayat ini menghidupkan semangat untuk berbuat
turun berkaitan dengan mereka, yaitu orang- kebaikan dan memberi kemanfaatan untuk
orang yang memelihara kuda tidak karena seluruh umat manusia, menegaskan bahwa
di dalam hati seorang Muslim terdapat rasa
untuk menyombongkan diri dan bermegah- cinta dan kasih sayang untuk setiap orang,
megahan. serta memadamkan api fanatisme agama
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa yang bisa menimbulkan fitnah, perpecahan,
permusuhan, kebencian dan membuat pihak
ayat ini turun berkaitan dengan hal memelihara non-Muslim akan semakin lari menjauh dari
dan memberi makan kuda. Keshahihan riwayat
Islam yang aiaran-ajarannya sebenarnya
ini ditunjukkan oleh hadits Asma' binti Zaid, ia berdasarkan atas sikap toleransi dan
berkata, "Rasulullah saw.. bersabda,
menyerahkan urusan hidayah kepada Allah
,i* d;ijU (,.1t U--- t-'V L;)t A S\MT, karena memang hidayah datangnya tidak
lain hanya dari Allah SWT. Di samping itu,
,1,,. semangat belas kasih sendiri menghendaki
untuk memberi bantuan kepada siapa saja
q l:*;t4JeJC
iJ:bi t-r:[-r3 os yang membutuhkan, apa pun agama dan
o \r'Ji' - ai.v G its1,t,s. keyakinannya.
.i"trJt ,. Tafsir dan Penjelasan
"Barangsiapa yang mengikat kuda Wahai Muhammad, bukan merupakan
(memelihara dan merawat kuda untuk kewajibanmu menggiring manusia kepada
hidayah Islam secara paksa. Akan tetapi,
digunakan berjihad) di jalan Allah SWT dan kewajibanmu hanya menyampaikan dan
memberinya makon, semua ini dilakukan menunjukkan kepada agama Islam saja. Lalu
dengan ikhlas hanya karena Allah SWT dan kamu memberikan berita gembira berupa
hanya mengharap pahala dartNya, maka pahala surga kepada orang yang taat dan
menyampaikan peringatan serta ancaman
kenyang, lapar, kenyang karena air minum, berupa siksa neraka kepada orang yang
dahaga, air kencing dan kotoran kuda tersebut, membangkang. Perkara hidayah dalam artian
semuanya berada di dalam timbangan amal memberikan taufik menuju kebaikan dan
kebahagiaan serta kesadaran menerima
baiknya kelak di hari kiamat."
petunjuk kepada Islam, semua ini adalah
Persesuaian Ayat
urusan Allah SWT dengan memberikan akal
Ayat sebelumnya mengandung isyarat
mengajak kaum Mukminin untuk bersedekah
kepada orang-orang fakir secara umum, baik
Muslim maupun non- Muslim. Adapun ayat
ini secara jelas mengandung izin bolehnya
memberikan sedekah sunnah kepada kaum
-.t
TAFSIRAL-MUNIR JILID 2 ^/-------\ surah at-Baqarah
\___1-0_4_-/,
kepada manusia dan dengan apa yang telah itu, bahkan apa yang kamu letakkan di dalam
Allah SWT jelaskan berupa sunnatullah mulut istrimu."
dan bukti-bukti nyata yang menunjukkan
mereka kepada agama yang benar. Maka i \*Kemudian Allah SWT menguatkan ayat,
wahai Muhammad, perintahkanlah untuk (i<--i; e kam";uy om of,a saja harta
jalan
bersedekah kepada orang yang meminta, apa yang baik yang nafkahkan (di
pun agama dan keyakinannya. Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri,
Pahala sedekah dan menginfakkan harta dengan dua penguat,
di jalan Allah SWT semuanya untuk diri kalian, t. 3; i; i4Dengan ayat, {i<;rl
Dan harta yang kalian \:rb
baik di dunia maupun di akhirat. Tidak ada nafka"h:kan maka
orang lain yang bisa mengambil manfaat
pahala kalian itu. Adapun pahala di dunia ini pahalanya akan sampai kepada kalian
adalah terjaganya dan terpeliharanya harta
kekayaan kalian dan terlindunginya kalian secora sempurna tanpa sedikit pun
dari gangguan orang-orang fakir berupa dikurangi di akhirat kelak.
perampasan, pencurian dan yang lainnya. Se- 2. Dengan ayat, 4r'Ai1 .i S',;F dan katian
dangkan di akhirat, pahalanya adalah masuk tidak akan dizalimi, maksudnya tidak
surga dan terhapusnya sebagian dosa dan
ada sedikit pun dari pahala infak kalian
kesalahan kalian.
itu yang hilang atau dikurangi. Karena
Kalian berinfak dan bersedekah tidak
pengurangan itu adalah sebuah kezaliman,
lain hanya mengharap ridha Allah SWT tidak
untuk kepentingan yang bersifat duniawi atau seperti firman Allah SWT,
untuk menyenangkan setan. Oleh karena itu,
tidak ada perbedaan antara orang fakir satu "Dan Kami akan memasang timbangan
dengan orang fakir lainnya, apa pun agama yang tepat pada hari kiamat, maka tidak
dan keyakinannya. Tidak perlu mengiringi ada seorang pun dirugiknn walau sedikit.
sedekah dengan sikap al-Mannu dan al-Adzaa Sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami
atau riya' d,an sum'ah. Karena tujuan kalian mendatanglcnn (pahala). Dan cukuplah Kami
yang membuat perhitungan)' (al-Anbiyaa' :47)
dari sedekah yang kalian berikan adalah
Semua ini menunjukkan bahwa sedekah
keridhaan Allah SWT serta kalian melakukan
atau infak adalah bagi orang-orang fakir secara
kebaikan murni demi kebaikan itu sendiri, umum, baik Muslim maupun non-Muslim. Hal
ini seperti firman Allah SW'T,
tanpa mengharapkan pujian atau balasan
"Dan mereka memberikan makanan yang
dari manusia di dunia. Diriwayatkan di dalam disukainya kepada orang miskin, anak yatim
sebuah hadits shahih bahwa Rasulullah saw
berkata kepada Sa'd bin Abi Waqqash r.a., dan orang yang ditawan. (sambil berkata),
lo J;i,,a/// 2o)^. /t sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu
hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah,
'-ri Y1 '1r z-i,i' JX!
kami tidak mengharapkan balasan dan terima
.4i;t €.,t lrx t & ,q.
"Dan sesungguhnya kamu sekali-kali tidak kasih dari kamu." (al-Insaan: 8-9)
berinfak dengan ikhlas hanya mencari ridha Allah Tawanan di kawasan kekuasaan Islam
biasanya tidak lain adalah orang-orang
SWT kecuali kamu diberi balasan atas infak kamu
musyrik, dan juga seperti firman-Nya,
'Allah tidak melarang kamu untuk berbuat
baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tidak memerangimu dalam urusan agama dan
TA-FSIR AL-MUNrR rlLlD 2
tidak mengusir kamu dari kampunghalamanmu. akan bersedekah lagi." Lalu ia keluar membawa
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sesuatu yang akan ia sedekahkan, lalu ternyata
berlaku adil." (al-Mamtahanah: 8) tanpa disadari, ia justru meletakkan sedekahnya
Hal ini dikuatkan lagi oleh hadits yang tersebut di tangan orang kaya. Lalu pada pagi
diriwayatkan di dalam shahih Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, harinya, orang-orang berkata, "Tadi malam ada
sedekah yang diberikan kepada orang kaya." Lalu
"Rasulullah saw bersabda,
laki-laki itu berkata, "Ya Allah, bagi-Mu segala
,?,s i* e.4..W,a.t- 1eo,.'re,,q?trJ*.:\d.-ei1r't,--,.*-.'4b-.)t,),,;?+*t;.;
puji atas sedekah yang saya berikan kepada orang
,-* kaya. Sungguh malam ini saya akan bersedekah
,t"':;i; I:f ,P:.lliir u f;ji ,lG lagi." Lalu ia keluar membawa sesuatu yang
,916 :" G.,i;*? c';; '**, &t akan ia sedekahkan, lalu tanpa disadarinya lagi,
ternyata ia meletakkan sedekah tersebut di tangan
,o)* * q..at J,, "r,,; :i,;"r1;r-..b. - t;., ;t3' seorang pencuri. Lalu pada pagi harinya, orang-
orang berkata, "Tadi malam, ada sedekah yang
le &r,y.\ J;,*:;ir aJ'A)i,i6 diberikan kepada seorang Pencuri." Lalu laki-laki
L* ,4*'t* c$^; (i ,{ "p ei ,oti &s itu berucap, "Ya Allah, bagi-Mu segala puji atas
apa yang saya sedekahkan kepada seorang wanita
,() w, e;i"*.,),'ei, pezina, kepada orang kaya dan kepada seorang
J;t: i*tli;1 q4,* 4\ p)
;\$'oi, .^- oi. pencuri." Lalu laki-laki itu didatangkan, lalu
:f
certlt dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya sedekahmu
Ada seorang laki-laki berkata, "Malam ini itu semuanya diterima, adapun sedekah yang
saya akan bersedekah." Lalu ia keluar membawa kamu berikan kepada seorang wanita pezina,
maka siapa tahu dengan sedekah yang ia terima,
s e su atu y an g akan i a s e d ekahkan, lalu i a m ele t akkan ia tidak lagi melacurkan diri. Adapun sedekah
yang kamu berikan kepada orang kaya itu, maka
(memberikan) sedekah itu di tangan seorang siapa tahu dengan sedekah yang diterimanya
wanita pezina (pelacur) tanpa ia sadari. Pada itu, maka ia akan bisa mengambil. pelajaran
dan akhirnya sadar untuk menyedekahkan
pagi harinya, orang-orang ramai membicarakan
sebagian harta yang telah Allah SWT karuniakan
hal itu, mereka berkata, "Tadi malam, ada kepadanya. Adapun sedekah yang kamu berikan
kepada seorang Pencuri, maka siapa tahu dengan
sedekah yang diberikan kepada seorang wanita menerima sedekah tersebut, ia tidak lagi mencuri."
(HR Bukhari Muslim)
pezina.l' Lalu laki-laki itu berkata, "Ya Allah, bagi-
Kemudian Allah SWT menjelaskan tentang
Mu segala puji atas sedekah yang saya berikan
kepada seorang wanita pezina. Malam ini saya orang yang paling berhak menerima sedekah
yaitu orang-orang fakir dengan memberikan
lima kriteria sebagai berikut,
Krlteria pertama, terikat dl jalan Allah SWT:
Yaitu orang-orang yang menyerahkan diri
mereka untuk berjihad atau beramal di jalan
keridhaan Allah S\MX, seperti menuntut ilmu.
Karena jika seandainya mereka juga sibuk
bekerja seperti yang lain, maka akan banyak
re.sInAr-MuNtnlruo 2 ,r*,,,, {:;;*]O. *,ur, tu,"n rr""o","n
kemaslahatan atau kepentingan umum yang Kriteria ketiga, memiliki sifat'lffah:
terbengkalai. Mereka adalah orang-orang yang
Yaitu menampakkan sikap 'tffah dan
mengorbankan diri demi umat, para pejuang
menjaga diri dari sifat tamak terhadap apa yang
dan para pemimpin umat yang selalu bekerja
dan berjuang demi umat, baik ketika dalam ada di tangan orang lain. Sehingga orang yang
tidak tahu hakikat diri mereka mengira bahwa
keadaan perang maupun dalam keadaan mereka adalah orang-orang kaya, karena sifat
damai, baik ketika dalam keadaan krisis dan
sulit maupun ketika dalam keadaan makmur 'ffih (menjaga diri dari meminta-minta) yang
dan sentosa. mereka miliki, kesabaran, qana'ah dan sikap
menjaga diri mereka dari hal-hal yang tercela,
Kita telah mengetahui bahwa ayat ini baik dalam hal pakaian, keadaan keseharian
dan ucapan mereka. Maksud yang sama juga
turun berkaitan dengan Ahlush shuffah,
mereka adalah orang-orang miskin dari pernah dijelaskan oleh Rasulullah saw. di dalam
sebuah hadits yang disepakati keshahihannya
sahabat Muhajirin yang berjumlah kurang
lebih empat ratusan orang. Mereka tinggal di yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia
bangsal masjid Rasulullah saw. Pada malam
hari mereka mempelajari Al-Qur'an dan pada berkata, "Rasulullah saw bersabda,
siang hari mereka ikut berjihad. Diriwayatkan
;1i qlt jtrut tG
dari Ibnu Abbas r.a. bahwa suatu hari,
i.rl..ol1\,r; c, .t cl
Rasulullah saw. berdiri di dekat,4hlush shuffah
dan menyaksikan kemiskinan, kesempitan dan cot:iilrj a:;lJrj
kepayahan hidup mereka serta mulianya hati
mereka, lalu beliau berkata, "Berbahagialah { o.jr :;3r
wahai Ahlush shuffah,barangsiapa dari umatku ,*c ;t'A';
#;" U -<t,,.rdi!r;
yang memiliki sifat dan keadaan seperti \1 ,^4
yang kalian miliki dan ia merasa rela, maka iu"t,
sesungguhnya ia akan menjadi salah seorang .(#, ;(rl
yang akan menemaniku."
"Orang miskin bukanlah orang yang
Kriteria kedua, tidak mampu bekerja: berkeliling menemui orang-orang untuk
meminta, dan ia akan berlalu pergi jika diberi
"Mereka tidak dapat (berusaha) di bumi," satu atau dua biji buah kurma. Satu atau dua
maksudnya mereka tidak mampu untuk be-
pergian atau melakukan perjalanan untuk ber- suapan makanan, dan satu atau dua makanan,
dagang dan mengais rezeki. Yang dimaksud
orang miskin yaitu orang yang tidak memiliki
dengan adh-Dharbu fil ardhi di dalam ayat
kecukupan, namun keadaannya itu tidak tampak
ini adalah bepergian. Mereka tidak mampu dan tidak diketahui oleh orang lain dan ia tidak
untuk bepergian dan melakukan perjalanan meminta-minta sesuatu kepada orang lain."37
untuk mencari rezeki dikarenakan berbagai
Kriteria keempat, memiliki beberapa clri
faktor; di antaranya adalah sudah lanjut khusus yang membedakan antara mereka
dan orang laln:
usia, sakit, takut akan ancaman musuh dan
keadaan-keadaan yang termasuk kategori Kriteria ini ditunjukkan oleh potongan
a d h - D h a r u u r a a t lainny a. ayatyang artinya, "dan kamu mengenal mereka
dengan memperhatikan ciri atau tanda-tanda
khusus yang mereka miliki."
37 Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu
Mas'ud.
TAFSIRAT-MUNIRIILID 2
Untuk bisa mengenali mereka dibutuhkan dengan pendapat mayoritas ulama tafsir di
firasat seorang Mukmin, pengalaman, kejelian,
atas. fadi mereka memang meminta kepada
kecerdasan orang-orangyang memiliki akal dan orang lain, tetapi tidak dengan cara mendesak.
pikiran serta dibutuhkan penyelidikan tentang
mereka dengan cara bertanya kepada orang- Mereka juga tidak meminta kepada orang lain
orang yang mengenal mereka, seperti para padahal mereka tidak sedang butuh. Karena
tetangga dan kerabat mereka. Mereka mungkin
juga bisa dikenali dengan melihat kondisi luar barangsiapa yang meminta kepada orang lain
mereka seperti, kurus, tampak kurang sehat,
padahal ia dalam pikiran ketika membaca ayat
lemah, lusuh dan pakaian yang dikenakan
ini, berbeda dengan pendapat mayoritas ulama
tampak jelek dan sudah usang. Namun, indikasi-
indikasi luar seperti ini terkadang tidak selalu tafsir di atas. |adi, mereka memang meminta
kepada orang lain, tetapi tidak dengan cara
tetap dan tidak bisa dijadikan bukti yang mendesak. Mereka juga tidak meminta kepada
meyakinkan. Karena terkadang ada sebagian orang lain padahal mereka tidak sedang
butuh. Karena barangsiapa yang meminta
orang yang memang berpura-pura seperti
kepada orang lain padahal ia memiliki sesuatu
orang miskin padahal bukan. Ada pula sebagian
yang bisa mencukupi kebutuhannya yang
orang yang berusaha tetap berpenampilan membuat dirinya sebenarnya tidak perlu
meminta maka ia telah meminta dengan
wajar seperti kebanyakan orang karena ingin sikap ilhaaf. Di dalam ayat ini mengandung
menjaga harga dirinya dan tidak ingin orang lain
mengetahui keadaan dirinya yang sebenarnya. peringatan akan jeleknya sikap orang yang
Karena ia tidak menginginkan belas kasihan
dan bantuan orang lain, padahal sebenarnya ia meminta dengan cara ilhaaf [mendesak).
Ini adalah sikap kebanyakan para pengemis
adalah orang miskin. pada masa sekarang ini. Para ulama hadits
Kriteria kelima, sama sekali tidak mau meriwayatkan dari Mu'awiyah bin Abi Suftran,
meminta-minta dan jika meminta tidak ber-
sikap memaksa: ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda,
Kriteria ini ditunjukkan oleh potongan ayat, a**:ti
; ;1*;it4,wg{:uii,q,
(dd1 ;6r ;iq iF yang maksudnya menurut .\irtz; ,il'':t*I,Jct .,, lJ,iJot !
mayoritas ulama tafsir adalah, mereka benar- ;#i \4{ lre ,irtr
benar menjaga diri mereka dari meminta- "langanlah kalian bersikap mendesak atau
minta. Maksudnya mereka sama sekali tidak memaksa di dalam meminta, karena sungguh
mau meminta-minta kepada orang lain.
demi Allah, jika ada salah satu dari kalian yang
Ada sebagian ulama yang berpendapat
bahwa maksud potongan ayat di atas adalah meminta sesuatu kepadaku, lalu ia berhasil
menafikan sikap memaksa atau mendesak
di dalam meminta. fadi, maksudnya adalah mendapatkan sesuatu dariku tetapi ketika
bahwa mereka memang meminta kepada
orang lain, tetapi tidak dengan cara mendesak memberikan sesuatu tersebut kepadanya, aku
atau memaksa. Dan ini adalah pemahaman merasa tidak suka kepadanya maka apa yang aku
yang memang langsung terlintas di dalam
pikiran ketika membaca ayat ini, berbeda berikan kepadanya tersebut tidak akan diberkahi."
(HR. Imam Muslim)
Kemudian ayat ini diakhiri dengan
penjelasan bahwa tidak ada sedekah baik
sedikit maupun banyak kecuali diketahui
2Tus,nT-Myrr*t,r,p ,****.dlJ6*b).*,** s,'"h"r-1"1?'1h
\*_-__-l
oleh Allah SWT dan tidak samar bagi-Nya niat sembunyi-sembunyi dari pada sedekah secara
dan faktor pendorong seseorang di dalam terang-terangan.
bersedekah. Dengan niat yang benar dan ikhlas Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum
di dalam bersedekah serta tidak dibarengi Ayat ini memperbolehkan memberikan
dengan sikap al-Adzaa maka balasan yang sedekah sunnah kepada siapa saja, adapun
didapat juga baik. Sebaliknya, jika niatnya di sedekah wajib [zakat), maka secara ijma] tidak
dalam bersedekah tidakbaik maka balasannya boleh memberikannya kepada orang kafir. Hal
juga tidak baik pula. Di dalam penjelasan ini berdasarkan hadits Rasulullah saw. dari
ini mengandung at-Targhiib (penyemangat Ibnu Abbas r.a.,
atau dorongan) untuk bersedekah yang baik .r.i- o..e.,Z.,..j.J,-,Al '. l, oi , ^|
dan mengandung at-Tarhiib (ancaman atau ,ri Lr:jly c c,,-".1
menakut-nakuti) terhadap sedekah yang jelek. -sl ol
Kemudian Allah SWT menjelaskan .;os./ t.,"'t,
I
tentang pahala orang-orang yang berinfak dan
"Aku diperintahkan untuk mengambil
pahala berinfak di dalam setiap keadaan dan
setiap waktu. Barangsiapa yang bersedekah, sedekah dari orang-orang kaya di antara kalian
baik pada waktu malam atau pun siang hari,
baik dengan cara sembunyi-sembunyi atau dan memberikannya kepada orang-orang fakir di
pun dengan cara terang-terangan, baik ketika
dirinya sendiri juga sebenarnya sedang dalam antara kalian."
keadaan butuh atau bukan -dan di antaranya Begitu juga menurut pendapat mayoritas
adalah memberi nafkah kepada keluarga ulama, tidak boleh memberikan zakat fitrah
kepada orang kafir. Karenazakatfitrah adalah
seperti yang dijelaskan oleh hadits riwayat pembersih puasa. Oleh karena itu, tidak boleh
diberikan kepada orang kafir; seperti sedekah
Sa'd di atas- maka baginya pahala yang
sempurna di sisi Tuhan, tidak ada ketakutan [zakat) hewan ternak dan an-Nuquud (emas
baginya di akhirat dan tidak pula ia merasa dan perak). Rasulullah saw. bersabda di dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam
khawatir dan bersedih. Maksudnya tidak Daaruquthni dan yang lainnya dari Ibnu Umar
ada ketakutan baginya ketika menghadapi
kengerian-kengerian hari Kiamat dan tidak r.?.,
pula ia bersedih dan khawatir terhadap .?41 ti )ty a #";.1
keadaan anak-anaknya setelah ia tinggal mati "Buatlah mereka tidak meminta-minta dihari
serta tidak merasa bersedih, menyesali dan
tn|.
meratapi atas apa yang tidak bisa ia raih dari
kehidupan dunia dan keindahannya. Karena
ia telah menemukan apa yang jauh lebih baik Maksudnya adalah pada hari raya idul fitri,
karena mereka semua sibuk merayakan hari
dari itu semua. raya dan shalat idul fitri. Sedangkan kesibukan
ini tidak ditemukan di dalam diri orang-orang
Di dalam ayat ini kata al-Lail fwaktu
kafir.
malam) didahulukan atas kata an-Nahaar
Namun Abu Hanifah r.a. memperbolehkan
[waktu siang) dan kata as-Sirr [secara menyerahkan zakat fitrah kepada non-Muslim
dari kelompokkafir dzimmi.Halini ia dasarkan
sembunyi-sembunyi) atas kata al-Alaaniyah
[secara terang-terangan), hal ini mengandung
isyarat lebih utamanya bersedekah secara
surah al-Baqarah - *.t -1-------\ TAFSTRAL-MUNrR JrrrD 2
atas keumuman ayat di dalam memerintahkan .€9 ;;. '--o* qn,r yi r,p t.- - t, y
untuk berbuat baik dan memberi makan ast*)t Ji*r
serta disebutkannya sedekah secara mutlak "fu"*irnl ,rli*on, ,,ioo'rorr, bogi orong
tanpa dibarengi dengan penyebutan al-Qaid kaya dan bagi orang yang memiliki kekuatan dan
harus(syarat) kepada siapa sedekah tersebut fisik yang sempurna."
diberikan. Al-Mirrah artinya kekuatan dan as-Sawiy
Ayat, {$y,": / i ie tljp "dan apa maksudnya memiliki fisik yang sempurna.
yang kalian sedekahkan, make -pahalanya- |adi yang dimaksud adalah orang yang mampu
bagi diri kalian sendiri", menunjukkan bahwa untuk bekerja.
buah sedekah pada hakikatnya tidak lain akan Meminta tidak diperbolehkan kecuali
kembali kepada diri orang yang bersedekah, bagi tiga orang yang telah dijelaskan oleh
karena ia akan mendapatkan pahala yang
Rasulullah saw. dengan sabda beliau berikut,
sempurna tanpa sedikit pun terkurangi atas
amalnya tersebut. Hal ini dikuatkan lagi oleh
e sLil3;{Allah SWT di dalam dua susunan kata yang
€n )l ,er- ilt*:jr ir
jatuh setelahnya, yaitu , €)t, u|- 7 ,aig CtY 'e7-r ?' q, tt ':P r?
{r;G o ii; "Dan apa saja haTta yang baik
"sesungguhny1o *riinto-minta tfdak bloleh
yang kamu nofkahkan, niscaya komu akan
kecuali bagi tiga orang, yaitu orang yang sangat
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu
sedikitpun tidak akan dianiaya." fakir atau orang yang menanggung utang terlalu
berat atau bagi orang yang menanggung darah
Ayat, {.i,r ii "41"1'ay* Y th "Dan j ang anlah
yang menyakitkan atau menyedihkan. (mal<sudnya
kamu membelanjakan sesuotu melainkan
darah yang menyakitkan orang yang melakukan
karena mencari keridhaan Allah", mengandung pembunuhan dan para walinya, karena mereka
petunjuk bahwa sedekah yang diterima tidak
harus membayar diyat, nlmun mereka tidak
lain adalah sedekah yang didasari keikhlasan memiliki harta yang bisa mereka gunakan untuk
hanya mencari keridhaan Allah SWT. "membayarnya)."
Ayat, fltrryi ult ,\';^.y menjelaskan Al-Faqrul mudqi' adalah orang yang sangat
fakir, al - G hurmu adalahtanggungan utang yang
tentang sifat-sifat orang yang berhak harus dibayar dan utang tersebut bukanlah
utang pribadi yang uangnya digunakan sendiri,
mendapatkan sedekah, mereka adalah orang-
akan tetapi utang yang tidak dimanfaatkan
orang fakir yang sifat atau kriteria-kriteria penggunannya oleh orang yang berutang,
seperti berutang untuk membiayai usaha
mereka telah kami jelaskan di atas. Di samping mendamaikan dan memperbaiki hubungan
itu, ayat ini juga mengandung penjelasan dua pihak yang berseteru dan amal-amal baik
lainnya, seperti menolak kezaliman, menjaga
bahwa di antara adab atau kesopanan dan kemaslahatan dan yang lainnya. fadi, boleh
bagi orang yang memiliki tanggungan seperti
etika meminta adalah tidakbersikap memaksa
atau mendesak di dalam meminta.
Pada dasarnya, meminta-minta di dalam
Islam diharamkan kecuali jika dalam keadaan
terpaksa. |adi seseorang yang mampu untuk
bekerja, maka tidak boleh baginya meminta-
minta. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
saw yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan 38 HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi -dan ia memasukkan
Tirmidzi dari Abdullah bin Amr r.a.,
hadits ini ke dalam kelompok hadits hasan- dan Ibnu Maiah
dari hadits Anas bin Malik r.a..
-l
ini meminta bantuan guna membayar utang ImamAhmad,Abu Dawud dan Ibnu Hibban
tersebut. Adapun yang dimaksud dengan
meriwayatkan dari Sahl bin al-Hanzhaliyyah
orang yang memiliki darah yang menyedihkan
dari Rasulullah saw. beliau bersabda,
adalah orang yang menanggung diyat
c, J. i,.52..o:,!,.1,Li .;!i ot., JLrzo .',;. c,
seseorang yang melakukan tindak kriminal
-F ca32 V or:-e c ;,"
pembunuhan, seperti kerabat, keturunan atau
C ,,ls'r&Gi ,yt j-;u-,tj;" ;#
teman agar ia tidak diqishash, karena jika si
kerabat, keturunan atau temannya tersebut .^-k',*k
jadi diqishash, maka ia akan merasa bersedih 't ,-
sekali. "B arangsiap a y ang meminta kep ada orang lain
padahal ia memiliki sesuatu yang cukup baginya,
Sikap memaksa atau mendesak di dalam maka berarti sama saja ia mengumpulkan untuk
meminta yang dilakukan seseorang padahal dirinya bara api neraka jahannam." Lalu orang-
ia memiliki sesuatu yang sebenarnya bisa orang bertanya, "Apa yang dimaksud dengan
sesuatu yang cukup baginya?" Beliau berkata,
membuat dirinya tidak perlu untuk meminta
adalah perbuatan yang diharamkan. Imam "Yaitu sesuatu yang cukup untuk makan siang dan
Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. makan malam."
bersabda, Namun, jika seseorang memang benar-
benar butuh maka tidak apa-apa jika ia
iu. ap ,t'K &t;i
meminta sampai tiga kali, ini sebagai pe-
"Barangsiapa yang meminta kepada oranglain
takatstsuran (agar hartanya menjadi banyak atau makluman sekaligus sebagai peringatan.
meminta dengan cara mendesak dan berlebihan),
makaberarti sama saja ia memintabara api, maka Akan tetapi, yang lebih utama adalah
meninggalkannya. Maka jika orang yang
jika ia ingin sedikit, maka hendaklah ia jadikan
sedikit atau jika ia ingin banyak, maka biarlah ia dimintai sesuatu mengetahui bahwa orang
menjadikannya banyak (ini merupakan ungkapan yang meminta kepadanya tersebut memang
teguran dan celaan, bukan memperbolehkan)." benar-benar butuh dan ia mampu memberi-
nya maka ia waiib memberinya. Namun, jika ia
Imam Muslim juga meriwayatkan dari
tidak tahu, tetapi ia tetap memberinya karena
Ibnu Umarr.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
khawatir siapa tahu orang yang meminta
tersebut memang benar-benar sedang butuh
maka ia tidak disalahkan dalam hal ini.ao
Jr ,a' ,-+ F ,€yi'iijjt,Stj,t
t,ot
.f-ori y)o, . Allah SWT. Ada pendapat lain mengatakan bahwa hadits
4e? ini dipahami apa adanya sesuai dengan zhahirnya, yaitu
€ kelak pada hari kiamat, dirinya digiring dalam keadaan
"Salah satu di antara kitian selalu meminta- wajahnya tinggal tengkorak, tidak ada daging sedikit pun
yang menempel. Hal ini sebagai hukuman baginya karena
minta hingga ia bertemu dengan Allah SWT.
di dunia ia meminta-minta dengan mempertaruhkan
dalam keadaan tidak ada sepotong daging pun
wajah dan harga dirinya.
yangmenempel di wajahnya." 3e
40 Adapun hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu
39 Al Qadhi 'lyadh berkata, 'Ada pendapat mengatakan bahwa
maksudnya adalah pada hari Kiamat ia datang dalam Dawud dari al-Husain bin Ali berikut,
keadaan hina, ia sama sekali tidak memiliki arti di sisi ,j J,;c'tt;;,1_a.
"Bagi orang yang meminta hak (untuk diberi) meskipun ia
datang dengan mengendarai kuda." adalah hadits mursal
dan di dalam sanadnya terdapat rawi majhuul.
s""h"FB"q"'h ,..,,*\d_l_lf_*--b/ .r,.,, rrrstnAr-MuNtnlIrto 2
Ayat, {Jrit 3lr,jr} merupakan pujian G *3 V',fr Jyi#'re i <r( s:-_,
dari Allah SWT terhadap orang-orang yang C5.6V @ G;t1, i: 2- al,"r4) 3,
berinfak di jalan-Nya dan ikhlas hanya mencari i:i-+c,raiL{},7'A6y*p#"
ridha-Nya di setiap waktu dan keadaan, baik
secara sembunyi-sembunyi maupun terang-
terangan. Akan tetapi, dengan didahulukan- @'s;ts:(fi
nya kata al-Lail (waktu malam) atas kata an-
Nahaar fwaktu siang) dan kata as-Sirr [secara "Orang-orang yang memakan riba tidak
sembunyi-sembunyi) atas kata al-Alaaniyah
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
fsecara terang-terangan) memberikan sebuah
yangkemasukan setan karena gila. Yang demikian
isyarat lebih utamanya sedekah secara
itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama
sembunyi-sembunyi daripada secara terang- dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa
terangan seperti yang telah kami jelaskan di
atas. mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti maka apa yang telah diperolehnya dahulu
I menjadi miliknya; dan urusannya (terserah)
RIBA DAN BERBAGAI DAMPAX NEGATIFNYA kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka
i BAGI INDIVIDU DAN MASYARAKAT mereka itu penghuni neraka; mereka kekal
ahBaqarah Ayat275-28L di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan
e$i!4(btryc#.1t)'lttiE;t;$ menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan
'€)\G\$t6\,tl3,Ari"LAt;f;#. bergelimang dosa. Sungguh, orang-orang yang
b eriman, mengerj akan keb ajikan, melalcsanakan
h';,Y'#'UJ''-6 €t it -iW DJt shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat
',(';;'iot'Jyr,5\j'3:"(,,^F;;i69t-;5b; pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut
pada mereka tidak bersedih hati. Wahai orang-
orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah
o4/-'z{q&p<ri^g\i,;iiutt+;i 4fr dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
*L K 4)r A5 U:At "i_sult t\t jika kamu orang beriman. Iika kamu tidak
Vuiv+g\Wr}i\<;$b,@A melalcsanakannya maka umumkanlah perang dari
U i',Eg$ ^r,'r^A $\, <,1-$t Allah dan Rasul-Nya.Tetapi jika kamu bertobat,
g\a$rit:.@5!*713WJi maka kamu berhak atas pokok hartamu; kamu
6*j'i;"rjL"t l{\ir:))*tt3Gd(ie,Vg;'t'Si $A11\iVL3t \ tidak b erbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi
<;;-{Ai.,l;rt-u<:4gt,iir"ff (dirugikan). Dan jika (orang yang berutang itu)
dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu
sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika
kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu,
jika kamu mengetahui. Dan takutlah pada hari
(ketika) kamu semua dikembalikan kepada
Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang
semPurna sesuai dengan apa yang dilakukannya,
dan mereka tidak dizalimi (dirugikan). (al-
Baqarah: 275-281)
TATSIRAL-MUNIRIILID 2
Qlrua'aat sedangkan khabarnya adalah kata kerja laa
yaquumuuna.
-i4W {1} dibaca,
{iii! 41} kata dza alikamenjadi mubta d a'
7. 1r-i*o .:tz Yl; ini adalah bacaan Hamzah
dan kata bi'annahum menjadi khabarnya.
2. G+* of lyy ini adalah bacaan Imam
di (it i su4s;una:n;cka.t'a,|int i"uditukelisriadaialaam'a
sab'ah yang lain.
dalam
{riii;} dibaca,
L, 1t;i-l;y dengan huruf hamzah dibaca bentuk mudzakkar karena tiga hal, pertama,
panjang, fi'lu amr [kata kerja perintah) karena melihat fa'ilnya yaitu kata mau'izhah
dari 1..r;iy yang artinya adalah mem- berdasarkan artinya karena kata mau'izhah
beritahukan. Ini adalah bacaan Hamzah. artinya adalah wa'dzun. Kedua, karena kata
fadi artinya adalah, maka beritahukan
kepada orang yang tidak berhenti dari mau'izhah mu'annatsnya adalah majaaziy
pekerjaan itu bahwa Allah SWT dan Rasul- bukan haqiiqiy, dan yang ketiga karena adanya
Nya akan memeranginya. fadi, di sini pemisah antara f il (kata kerja) dengan
terdapat maf'uul bih yangdibuang. faa'ilnya (pelaku), yaitu dhamir ha.
2. 1t;;'ti; ini adalah bacaan Imam yang lain.
4:i ;'t ors \t\ kata kaana di sini adalah
4:;b dibaca,
taammah yang berarti hadatsa dan waqa'a
1. <;i> dengan huruf sin terbaca dhammah,
ini adalah bacaan Nafi', dan ini adalah (terjadi), jadi ia tidak memililo khaban seperti
bentuk dialek penduduk Hijaz, tetapi ucapan seorang penyai4,
dialek seperti ini sedikit atau langka. ..lid^t :oui. i'J,.lr os tiy
2. (;,--.,) dengan huruf sin terbaca fathah, ini
"lika terjadi musim dingin, maka hangat-
adalah bacaan mayoritas Imam qira'ah yang
kanlah saya."
lain. Ini adalah dialek penduduk Najd dan
dialek ini adalah yang banyak digunakan. Kata dzuu 'usratin, bersifat umum di dalam
(,lr.r,.-,.i' o,;tJ',f hak setiap orang.
1. dengan mengidghamkan ta' di shad, ini 4i'+1y menjadi khabar dari mubtada'
yang terbuang taqdiir atau kira-kira aslinya
adalah bacaan |umhur. adalah, 1;Jil .lt- -ri cLl;.
2. menghilangkan ta', menurutbacaan Ashim. 4tiU iil) menla di.mubtada' adapun
43';iy dibaca, khabarnya adalah kata {r33}.
l. <;r -r-f>dalam bentuk mabni ma'luum (kata 43]*'; Cr- tr;;rr\ kata yauman dibaca
aktif), ini adalah bacaan Abu Amr. nashb karena menjadi maf'uul bihf dari kata
2. e-r;hdalam bentuk mabni majhuul (kata wattaquu, sedangkan kata turja'uun adalah
jumlah fi'liyyah (susunan yang diawali dengan
pasif), ini adalah bacaan Imam yang lain. kata kerja) kedudukan i'rabnya adalah nashb
l'raab karena menjadi sifat kata yauman. Kata
43ii.i r;1t oyr;rjjr| isim maushuul dan kerja Raja'a bisa menjadi kata kerja laazim
shilahnya kedudukannya menjadi mubtada' (intransitifJ juga bisa digunakan dalam bentuk
kata kerja muta'addi (transitif), seperti kata
kerja zaada dan naqosha.
IAFSIRAL-MUNIR 2
'ILID
Balaaghah mengandung riba dan orang yang menulisnya.
((1,Jl&, qF aslinya adalah,l6JrJ:. r,Jry. Beliau berkata, Mereka semua samA. al
Akan tetapi memang terkadang orang Arab Riba menurut bahasa artinya adalah
membalik susunan tasybiih (penyerupaan),
kata yang aslinya menjadi musyabbah [yang kelebihan atau tambahan, sedangkan menurut
diserupakan) mereka jadikan musyabbah bihi
(yang diserupai). Susunan seperti ini disebut syara' adalah bentuk tambahan atau ke-
dengan at-Tarybiihul maqluub. lebihan harta tertentu tanpa adanya sesuatu
Terdapat ath-Thibaaq antara r<ata {,1ei;} yang menjadi ganti atau imbalannya di dalam
dan {i}i} serta antara kata (o^!} dan sebuah penukaran harta dengan harta, atau
{s'Ii}. suatu bentuk kelebihan pada jumlah atau aI-
4\t-^- :i -,riib/ kedua kata ini adalah bentuk Ajal (tempo pembayaran) di dalam sebuah
transaksi seperti jual-beli, utang-piutang
ash-Shiiy ag hul mub a a I ag hah.
dalam bentuk uang atau makanan. Ini adalah
$:orrlliiy t<ata al-Harb di dalam kata ini
pendapat madzhab Syafi'i. Adapun madzhab
ditulis dalam bentuk nakirah, hal ini memiliki
faedah atau mengandung isyarat at-Tahwiil Maliki membatasi bentuk riba al-Fadhl
fmenakut-nakuti), maksudnya, bentuk perang
hanya pada bentuk makanan pokok yang
yang sangat keras. bisa disimpan, sedangkan di dalam riba an-
(i;G i; o* i) ai dalam susunan Nasii'ah, madzhab Maliki memiliki pendapat
kata ini terdapat apa yang disebut al-Jinaasun yang sama dengan madzhab Syafi'i. Sedangkan
naaqish karena terdapat perbedaan harakat
atau syakal huruf di antara keduanya. madzhab Hanafi dan Hanbali berpandangan
Mufrudaat Lughawlyyah bahwa riba terdapat pada semua harta yang
(Ul, 'tyU- .rlr} maksudnya, orang- ditakar dan ditimbang.
orang yang mengambil riba. Di sini kata (it';';. i) maksudnya mereka tidak bang-
kit dari kubur {d!ii} dirasuki {;'} penyakit
yang digunakan adalah ya'kuluuna bukan gila atau ayan [epileptit. {.*i,} disebabkan
ya'khudzuuna atau yantafi'uuna karena mereka. $^Lry nasihat dan peringatan. .ii)
4.1; Y maksudnya apa yang telah diambilnya
tujuan dasar dari riba adalah memang untuk
dimakan, maksudnya biasanya pengambilan sebelum datangnya larangan ini tidak diminta
riba tujuannya adalah untuk dimakan. Hal ini
berarti mencakup orang yang mengambil dan kembali darinya. {if;} urusan dirinya
memberi riba, berdasarkan hadits, diampuni terserah kepada Allah SWT. {il;;r}
y1rv) 5-r:6.)t ,F W *t J;: A dan barangsiapa yang kembali lagi mengambil
.etf g:Jvj'q.g't riba dengan cara menyamakan riba dengan
jual-beli dalam hal kehalalannya.
"Rasulullah saw. melaknati orang yang
{Ul, rlr '6X.y membuatnya menjadi
memakan (mengambil) riba, orang yang memberi
riba, orang yang menjadi saksi transalcsi yang sedikit dan menghilangkan keberkahannya
41 Hadits yang sama diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu
Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas'ud dengan
teks,
iG,ii.:,k_rtlLt Ebt;,t
'Allah SWT. melaknati orang yang memakan (mengambil)
riba, orang yang memberi riba, orang yang menjadi saksi
riba dan orang yang bertugas mencatatnya."
-t
(-u"r;r e-ri-i\ menjadikannya bertambah, Sebab Turunnya Ayat 278 - 279
berkembang dan melipat gandakan pahala- Abu Ya'la di dalam musnadnya dan Ibnu
Mindah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., ia
nya. berkata, "Telah sampai kepada kami bahwa
{:trF orang yang selalu menetapi ke- ayat ini turun berkaitan dengan bani Amr
kufurannya dengan menghalalkan riba (6i)
bin Auf dari Tsaqif dan bani al-Mughirah dari
orang )xang selalu berbuat dosa, maksudnya bani Makhzum. Dikisahkan bahwa bani Amr
dengan perbuatannya yang selalu mengambil
bin Auf memberikan pinjaman kepada bani
riba dan selalu melakukan banyak aosa. (i*, i| al-Mughirah dengan riba. Lalu ketika Allah
maksudnya Allah SWT akan menyiksanya. SWT memenangkan atau menguasakan kota
Mekkah kepada Rasulullah saw maka ketika
(;i,r r;.ir| maksudnya jagalah diri kalian itu, semua riba yang ada dibatalkan. Lalu bani
dari siksa-Nya {r;j!iF dan tinggalkanlah. Amr bin Auf dan bani al-Mughirah datang
4rrj!ily maka ketahuilah, dari kata adzina bisy menemui Attab bin Usaid yang menjadi
syoi' i yang artinya' alima bihi [mengetahuinya). penguasa kota Mekkah kala itu. Lalu bani al-
Mughirah berkata, "Kenapa kami dijadikan
(i' ,f ily akan murka dari Allah SWT orang-orang yang paling sengsara dengan
adanya riba, padahal riba telah dihapuskan
dan perang yang dilancarkan oleh Rasul- dari orang-orang selain kami." Lalu bani Amr
Nya kepada kalian karena menganggap bin Auf berkata, "Kita telah sepakat dengan
kalian seperti para pemberontak dan perang pinjaman riba." Lalu Attab bin Usaid me-
laporkan hal itu kepada Rasulullah saw. lalu
ini memang benar-benar Rasulullah saw.
turunlah ayat ini dan ayat yang setelahnya.
lancarkan pada masa beliau dan menganggap
Ibnu farir ath-Thabari meriwayatkan dari
kalian sebagai para musuh kapan pun dan di 'lkrimah, ia berkata, 'Ayat ini turun berkaitan
manapun. dengan bani Tsaqif, di antara mereka terdapat
*p it;F dan jika kalian bertobat dan Ma'sud, Habib, Rabi'ah dan Abd bin Yalail,
meninggalkan riba 4rt;3 ;?i| maka bagi mereka adalah bani Amr dan bani Umair. Lalu
Tsaqif berkata, "Kami tidak mampu meng-
kalian pokok harta kaliar. (;ry i! Utian hadapi perang dari Allah SWT dan Rasul-
Nya." Lalu mereka pun bertobat dan hanya
tidak melakukan perbuatan aniaya dengan
mengambil pokok harta mereka saja.
mengambil tambahan dari orang yang ber-
Sebab Turunnya Ayat 28O
utang kepada kalian (it]rt ilp aan kalian
Al-Kalbi berkata, "Bani Amr bin 'Umair
tidak pula dianiaya dengan dikuranginya berkata kepada bani al-Mughirah, "Bayarlah
sebagian dari harta pokok kalian. harta pokokkami saja sedangkan ribanya kami
{i,t if} jika orang yang berutang serahkan kepada kalian." Lalu bani al-Mughirah
ditemukan (,--" ri} dalam kesempitan karena berkata, "Sekarang kami dalam keadaan susah,
tidak memiliki harta atau barang dagangan- tidak memiliki uang untuk membayar utang
kepada kalian. Oleh karena itu, kami meminta
nya tidak laku {;tE,,} menangguhkannya, kalian memberi kami waktu tenggang hingga
buah yang kami miliki masak." Namun, bani
maksudnya, maka berilah ia waktu tenggang
dan menunggunya (:r"*F keadaan lapang.
fltiU ;i;F dan jika kalian bersedekah
kepada pengutang yang baru dalam keadaan
sulit dengan cara membebaskan utangnya
{;;rI .," ;l} jika kalian mengetahui bahwa
itu lebih baik maka lakukanlah.
al-Mughirah tidak berkenan memberi waktu mereka hasilkan dengan cara riba. Kondisi
tenggang kepada mereka, lalu turunlah ayat
ini membuat mereka tampak sangat beda
ini,(;/ tl; ors i1iy. dengan umat manusia yang lain. Mereka
berjalan sempoyongan dan tertatih-tatih,
Persesuaian Ayat setiap mereka hendak bangkit maka
Ayat-ayat sebelumnya menjelaskan langsung terjatuh kembali. Ini adalah sebuah
tentang berinfak atau bersedekah dengan gambaran yang sangat jelek dan mengerikan
harta tanpa mengharapkan imbalan atau
serta menjadi bukti akan sebuah kondisi yang
ganti karena hanya ingin mendekatkan diri
kepada Allah SWT mencari ridha-Nya dan diakibatkan oleh sistem ekonomi kapitalis
meneguhkan jiwa mereka di atas keimanan.
Adapun ayat ini menjelaskan tentang orang- yang berdasarkan riba yang diterapkan
di seluruh dunia pada masa sekarang ini,
orang yang bertransaksi dengan riba yang me-
berupa kondisi tidak stabil, di mana-mana
ngambil harta dari orang lain tanpa adanya
imbalan atau ganti. Allah SWT memberkahi terjadi keresahan, kekhawatiran, ketakutan,
berbagai penyakit saraf dan penyakit jiwa
sedekah dan memusnahkan harta riba
pun bermunculan.
serta menghilangkan keberkahannya. fadi,
persesuaian di antara ayat-ayat sebelumnya Mayoritas ulama tafsir berpendapat bahwa
dengan ayat-ayat ini adalah persesuaian yang dimaksud dengan kata, (lt';i. i) ai
yang bersifat pertentangan. Karena iika dalam ayat ini adalah bangkit dari kubur pada
menyebutkan sesuatu maka biasanya sesuatu hari Kiamat hingga digiring dan dikumpulkan.
Tanda-tanda orang yang memakan harta riba
yang langsung terbetik di dalam pikiran
adalah mereka tidak bangkit dari alam kubur
adalah sesuatu yang meniadi lawan dari apa kecuali dalam keadaan seperti orang yang
yang telah disebutkan tersebut. kerasukan jin dan jiwanya dikuasai oleh setan.
Ibnu Abbas -seperti yang diriwayatkan oleh
Tafsir dan Penjelasan Ibnu Abi Hatim- berkata,
Orang-orang yang mengambil riba dan iqt;:;" d;._G;-u,#t . c 1t -l o I 6 ,o,. ti)'
menghalalkannya karena kecintaan yang
;" '
berlebihan kepada harta dan menuruti
_lt'
bisikan hawa nafsu serta orang-orang yang
memakan harta orang lain dengan cara yang Kiam"Oatradngibaynanggkit^kra*nokdoanlamribkae, akdealaaknpgaidlaa hari
batil dan tanpa keria serta usaha, mereka
itu di dalam hal ini tidak bisa tenang, selalu dan
gelisah, hati tersiksa dan terlalu tenggelam
di dalam masalah keduniaan adalah seperti tercekik."
orang yang dikuasai dan dirasuki oleh setan
atau jin. Sedangkan mereka di akhirat ketika Sedangkan ada sekelompok ulama tafsir -
dibangunkan dari kubur akan tampak lebih
parah, mereka berjalan sempoyongan dan mereka adalah, Ibnu Abbas, Ikrimah, Sa'id bin
tampak sangat berat sekali karena mereka
JubaiC Hasan al-Bashri, Qatadah dan Muqatil
memikul beban berat harta haram yang
bin Hibban- hanya berhenti pada perkataan
bahwa mereka tidak bisa bangkit pada hari
kiamat. Di sini yang digunakan adalah kata
al-Qiyaam fberdiri) karena berdiri adalah
sesuatu yang paling tampak ketika seseorang
melakukan suatu aktivitas kerja.
Hal ini dikarenakan mereka memahami
dan menggambarkan secara keliru dengan
--t
TATSTRAL-MUNrR JrLrD 2
mengatakan bahwa riba adalah seperti jual beli. membutuhkan makanan tersebut. Sedangkan t
Maksudnya, mereka melihat bahwa tambahan
riba yang dibayarkan ketika masa pembayaran orang yang merentekan atau membungakan I
utang jatuh tempo adalah seperti pokok harga
pada awal akad karena pada umumnya orang uangnya, ia sebenarnya tidak mengadakan i
Arab hanya mengetahui bentuk transaksi riba
akad mu'aawadhah [sesuatu diganti dengan I
seperti ini. fika pembayaran utang telah jatuh
tempo maka orang yang memberi pinjaman sesuatu). Akan tetapi, ia hanya mengambil I
berkata kepada orang yang meminjam, "Kamu
boleh memilih antara membayar utang yang semacam tambahan dari utang pokok pada I
ada atau kamu tidak membayarnya, namun saat pembayaran utang tersebut telah jatuh I
jumlah utang yang ada bertambah." Lalu Allah tempo tanpa ada sesuatu yang menjadi I
SWT mengharamkan hal ini bagi mereka. imbalan atau penggantinya yang diterima oleh
pihak kedua [yang berutang). Bahkan sistem
Dengan kata lain, mereka memiliki pemahaman yang digunakan oleh bank-bank yang ada
seperti berikut, "Seperti halnya boleh bagi kamu
menjual sesuatu dengan harga dua dirham sekarang sangat mirip dengan sistem yang
secara kontan, lalu kenapa tidak diperbolehkan
kamu mengambil fberutang) satu dirham ketika digunakan pada masa jahiliah, yaitu dengan
kamu memang sedang dalam keadaan butuh,
kemudian kamu mengembalikannya dengan mengumpulkan bunga-bunga utang yang akan
dua dirham ketika kamu telah dalam keadaan
lapang." Sebab adanya tambahan adalah sama, terus menumpuk, mengambil bunga yang
yaitu waktu pembayaran. ada lalu mengambil bunga dari bunga yang
ada begitu seterusnya bersamaan dengan
Lalu Allah SWT menyanggah pendapat
mereka yang keliru ini dengan kata, l:,r ,.pijy berjalannya waktu. Sehingga pihak-pihak yang
0n)t i;, cir maksudnya, sesungguhnya jual memiliki saham pada bank tertentu berarti
beli hanya dilakukan ketika memang butuh, memakan riba atau bunga yang berlipat-lipat.
yaitu penukaran barang dengan barang yang Memanfaatkan dan terus menumpuk bunga
bank seperti ini adalah sebuah kezaliman dan
lain dan tidak ada unsur penipuan serta
kemaksiatan yang besar.
kecurangan di dalamnya. Sedangkan riba
Maka barangsiapa yang telah sampai
tidak lain adalah sebuah bentuk eksploitasi
atau pemanfaatan terhadap keadaan sulit kepadanya hukum diharamkannya riba, lalu
dan butuh seseorang. Di samping itu, riba
ia mau berhenti maka baginya riba yang
adalah sesuatu yang dibayarkan tanpa adanya
sesuatu yang menjadi imbalan atau gantinya.42 telah ia ambil pada masa jahiliah. Sedangkan
|adi, pengiasan atau penganalogian mereka perkara apakah dirinya akan diampuni atau
tersebut adalah sebuah penganalogian yang diberi keadilan dan menggugurkan tanggung
keliru [paralogisme).
jawabnya pada hari Kiamat atas apa yang
Barangsiapa yang membeli makanan pernah dilakukannya pada masa jahiliah,
secara kontan umpamanya maka ia memang semua ini diserahkan kepada Allah SWT.
42 Al Bahrul-muhiith, (2/335). Barangsiapa yang kembali mengambil
riba setelah diharamkan maka ia pantas
mendapatkan hukuman dan berhak untuk
kekal di dalam neraka jahannam. Yang
dimaksud dengan al-Khuluud (kekal) di dalam
neraka jahannam adalah berada di dalamnya
dalam waktu yang panjang, jika memang ia
seorang Mukmin. Hal ini diungkapkan dengan
menggunakan kata al-Khuluud bertujuan
untuk menegaskan bahwa perilaku memakan
riba adalah sebuah dosa yang berat.
TAFSIRAL-MUNIR JILID 2
Kemudian Allah SWT memperingatkan kebangkrutan. Semua ini sangat jelas kita
akan berbagai bahaya yang diakibatkan oleh saksikan pada kenyataan hidup orang-orang
riba dan memperingatkan bahwa harta yang yang membungakan utang atau mengambil
dihasilkan dengan cara riba akan musnah riba. Harta mereka akan cepat musnah, akibat
t tak bersisa. Allah SWT menghilangkan ke- yang akan menimpa kesehatan dan kekayaan
I berkahan dari harta riba, tidak menjadikannya mereka sangat jelek dan menyedihkan sekali.
I
I bertambah dan berkembang dalam arti yang fika pada suatu waktu mereka tampak kaya,
i sebenarnya. Meskipun, secara sekilas harta tetapi pada akhirnya kemiskinan akan me-
i yang ada bertambah dengan adanya riba. nimpa mereka.
Sebenarnya harta tersebut sedang berjalan Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan
menuju kemusnahan. dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Rasulullah
Adapun sedekah maka Allah SWT saw. bersabda,
memberkahinya, menjadikannya bertambah \ ) ,,* 4i b ;'ru Jra 6"r^a1 a
dan berkembang serta melipat gandakan ' \4' ,#o:-'A\ t jd,u/ / \a\'A,r t Jo
pahalanya. Di dunia, sedekah sedikit pun tidak ? ,9. ,W,
ki ji #4
akan mengurangi harta seseorang. Allah SWT
pasti akan memberi ganti kepada orang yang ';,r* i t;s g6. q.i
bersedekah berupa harta yang baik yang akan tt*t
ia dapatkan, seperti melalui dagang dengan ? 'c
menjadikan barang dagangannya laku keras,
)ar ,b
atau dengan meningkatnya harga tanah, "Barangsiapa yang b ersedekah dengan sesuatu
naiknya omset penjualan dan sebagainya.
seukuran satu biji buah kurma dari harta yang
Sedangkan di akhirat, orang yang bersedekah baik (halal) dan Allah SWT tidak menerima
kecuali sesuatu yang baik, maka Allah SWT akan
akan mendapatkan pahala sedekahnya
berlipat ganda. menerima sedekah tersebut dengan tangan kanan-
Di antara bentuk manifestasi per- Nya kemudian Dia merawatnya untuk orang
kembangan yang bersifat non-materi yang yang menyedekahkannya seperti salah satu kalian
merawat anak kuda miliknya, sehingga sedekah
terdapat di dalam sedekah adalah bahwa tersebut tumbuh menjadi sangat besar seperti
gunung."
orangyangbersedekahtidakhanya dicintai oleh
Allah SWT, tetapi juga dicintai oleh manusia. Ini adalah penjelasan tentang ber-
Tidak ada orang yang hasud, iri, dengki, kembangnya sedekah, sedangkan dalam
masalah riba, di samping penjelasan bahwa
ingin menyakiti, ingin mencuri hartanya atau Allah SWT membinasakan riba, ayat ini juga
menjelaskan bahwa Allah SWT membenci
bentuk-bentuk gangguan lainnya. Adapun di
dan akan menghukum orang yang mengambil
antara bentuk pemusnahan yang bersifat non
riba. Allah SWT tidak akan meridhai setiap
materi yang terdapat di dalam riba adalah
bahwa orang yang membungakan utang orang yang terus-menerus melakukan hal-hal
tidak hanya dibenci oleh Allah S\trT, tetapi
semua orang juga membencinya. Semua orang
merasa dengki kepadanya dan mereka akan yang diharamkan dan menganggap semua itu
merasa senang iika ia tertimpa sesuatu yang halal. Allah SWT murka kepada setiap orang
menyakitkan, semua orang selalu menanti- yang selalu menetapi sikap kekufuran dan
nanti datangnya saat di mana ia mengalami pengingkaran terhadap nikmat-nikmat-Nya
TAFSIRAL.MUNIR JITID 2
yang telah diberikan kepadanya dengan sikap akan merawat dan menjaga urusan mereka,
tidak mau menyedekahkan sebagiannya di sehingga mereka tidak merasa takut terhadap
jalan-Nya. Allah SWT murka kepada setiap apa yang akan teriadi dan tidak merasa sedih
orang yang tenggelam di dalam berbuat dosa
dan menyesal atas apa yang telah lalu.
dan kemaksiatan, seperti memanfaatkan
Allah SWT secara khusus menyebutkan
kondisi orang-orang yang sedang dalam shalat dan zakat, padahal kedua ibadah ini
kesempitan dan kesulitan ekonomi. Di dalam sebenarnya sudah tercakup ke dalam maksud
ayat ini mengandung penegasan bahwa riba amal-amal saleh. Hal ini bertujuan untuk
adalah sebuah dosa yang sangat berat serta mengingatkan bahwa keduanya merupakan
mengandung isyarat bahwa riba termasuk dua bentuk ibadah yang sangat penting, karena
keduanya merupakan dua pokok ibadah yang
perbuatan orang-orang kafir bukan perbuatan paling agung.
seorang Muslim. Setelah menyebutkan perbandingan
Kemudian Allah SWT membandingkan antara balasan orang-orang yang bertransaksi
seperti yang memang telah menjadi kebiasaan dengan riba dan balasan orang-orang Mukmin
Al-Qur'an- perbuatan orang-orang kafir yang yang mengerjakan amal-amal saleh maka se-
lanjutnya Al-Qur'an menyebutkan perintah
selalu berbuat dosa dengan perbuatan orang-
yang jelas dan pasti untuk meninggalkan
orang Mukmin yang saleh. Hal ini bertujuan riba dan membebaskan diri dari semua hal
agar perbedaan di antara keduanya semakin yang berkaitan dengan riba. Isi perintah ini
adalah wahai kalian yang memiliki keimanan
tampak jelas, sehingga diharapkan hal ini bisa yang bertentangan dengan segala bentuk
keharaman, jagalah diri kalian dari ancaman
lebih mendorong seseorang yang bersikap
ingkar untuk berhenti dari sikapnya tersebut siksa Tuhan kalian karena meninggalkan pe-
dan bisa lebih mendorong seorang Mukmin rintah dan melanggar larangan, tinggalkanlah
sisa riba yang belum kalian pungut sekarang
untuk tetap menjalankan segala perintah. juga, janganlah kalian kembali bertransaksi
dengan riba lagi jika kalian memang benar-
Allah SWT menjelaskan bahwa sesung- benar orang yang beriman. fika kalian tidak
guhnya orang-orang yang beriman kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya, membenarkan melaksanakan perintah ini maka berarti
semua bentuk perintah dan larangan yang
datang kepada mereka, menjalankan amal kalian bukan merupakan orang-orang yang
memiliki keimanan yang sempurna. Karena
saleh yang bisa meluruskan jiwa mereka,
seperti menghibur dan membantu orang- iman adalah ketaatan, melaksanakan perintah
dan meninggalkan larangan. Oleh karena itu,
orang yang sedang dalam keadaan susah, tidak ada keimanan yang sempurna jika masih
memberi waktu tenggang kepada orang yang dikotori dengan perbuatan-perbuatan maksiat.
berutang yang baru mengalami kesulitan Keimanan adalah menebarkan kedamaian,
kasih sayang, belas kasih dan menyambung
ekonomi, menegakkan shalat yang bisa tali kekerabatan. Oleh karena itu, tidak ada ke-
mengingatkan seorang Mukmin kepada imanan yang sempurna iika masih dibarengi
Tuhannya dan bisa semakin mendekatkan
dengan perbuatan mengambil riba. Karena
dirinya kepada-Nya, membayar zakat yang bisa riba adalah perbuatan aniaya, keserakahan
membantu meringankan beban kemiskinan
dan bisa menciptakan kondisi saling mencintai
di antara sesama maka bagi mereka pahala
yang sempurna yang tersimpan di sisi Tuhan
mereka Yang menjanjikan kepada mereka
TAFSIRAL-MUNIR JITID 2
dan pengeksploitasian atau pemanfaatan adalah jika kalian mendapati orang yang
berutang adalah orang miskin dan baru
terhadap kesulitan dan kebutuhan orang lain
yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai- mengalami keadaan sulit sehingga ia belum
nilai persaudaraan dan kemanusiaan. mampu membayar utangnya tersebut pada
tempo yang telah ditentukan maka berilah
Kemudian Allah SWT menyebutkan ia waktu tenggang hingga ia dalam keadaan
lapang sehingga bisa membayar utangnya
ancaman bagi siapa saja yang melanggar tersebut. Hal ini seperti yang disabdakan oleh
perintah ini. Ancaman tersebut adalah maka Rasulullah saw di dalam sebuah hadits yang
jika kalian tidak mau meninggalkan riba dan diriwayatkan oleh Imam Muslim dan yang
tetap memungut sisa riba yang ada -pesan ini
lainnya dari Abu Hurairah r.a.,
ditujukan kepada orang-orang Mukmin- maka
t
berarti kalian telah mengibarkan bendera '--.)
perang melawan Allah SWT dan Rasul-Nya. ,y+f f.Ji qF(EJl0z o!
o-t oz .-.1P: .-r.r
Maksudnya berarti mereka adalah para musuh
yang keluar dari jalur syariat-Nya. Ini adalah t ,-r?
maksud potongan ayat, "fa'dzanuu biharbin 'o z'
"\J''{, ,,
minallaah wa rasuulih."Yang dimaksud dengan ,ut3t
harbun minallaah fperang yang dilancarkan l). 'r
Allah SWT kepada mereka) adalah murka dan .-t'i i't it'-i^' ir', :, lL
ancaman siksa Allah SWT bagi orang-orang
J 'a) J
yang mengambil riba dengan menimpakan
kejelekan kepada mereka di dunia dan siksa o.l .';t'\ti ; '; ; ,bto.
. .,o]7,. Ai", l _c. o, i.
neraka di akhirat. Adapun yang dimaksud E.tJt
'"Barangsiap,
dengan harbun min Rasuulih (perang yang
;;;r *"nghitrigk',o, satu
dilancarkan oleh Rasulullah saw) adalah sikap
kesempitan ataukesusahan dunia dari diri seorang
permusuhan beliau terhadap mereka, karena
barangsiapa yang berani memerangi Allah Mukmin, maka Allah SWT akan menghilangkan
dari dirinya satu kesempitan dari kesempitan-
SWT dan Rasul-Nya maka ia pantas untuk
diperangi karena ia telah melanggar syariat kesempitan hari Kiamat. Dan barangsiapa yang
dan hukum-hukum-Nya. memberi kemudahan kepada orang yang berutang
fika kalian mau melaksanakan perintah yang baru mengalami kesulitan ekonomi, maka
Allah SWT dengan meninggalkan riba maka
Allah SWT akan memberinya kemudahan di
kalian berhak mendapatkan pokok harta kalian
dunia dan akhirat."
secara utuh tanpa dikurangi dan ditambahi.
Al-'Usrah artinya kesempitan, karena
Maka dengan begitu, berarti kalian tidak
tidak memiliki harta, sedangkan an- Nazhirah
menganiaya oranglain dengan mengambil riba artinya mengakhirkan atau memberi waktu
tenggang. Al-Maisarah adalah al-Mashdar yang
darinya dan kalian tidak pula dianiaya dengan memiliki arti sama dengan kata al-Yusru yaitu
dikuranginya sebagian pokok harta kalian.
keadaan mudah dan lapang.
Kemudian Allah SWT memerintahkan
untuk bersikap sabar dan memberi waktu fika kalian bersedia bersedekah kepada
tenggang kepada orang yang berutang, orang yang baru mengalami kondisi sulit
tetapi, belum memiliki harta guna membayar atau orang yang berutang dengan cara mem-
utangnya tersebut. Kandungan perintah ini
bebaskan seluruh atau sebagian utangnya
maka hal itu lebih baik bagi kalian dibanding
memberi waktu tenggang dan pahalanya pun
lebih banyak di sisi Allah SWT. fika kalian
mengetahuinya bahwa hal itu lebih baih dan
barangsiapa yang mengetahui sesuatu maka
hendaknya ia melaksanakannya.
-IAFSIRAL-MUNIR IILID 2 rr ll -1-\ surah aFBaqarah
Hal ini mengandung anjuran untuk "Barangsiapa yang ingin agar doanya
bersikap toleran kepada pengutang yang baru diperkenankan dan kesempitan atau kesedihannya
mengalami kesulitan ekonomi, karena sikap
dihilangkan, maka hendaklah ia memberikan
ini mengandung nilai-nilai saling menolong
kelapangan kepada orang yang baru mengalami
dan saling mengasihi, seperti yang disabdakan
kesulitan ekonomi."
oleh Rasulullah saw. di dalam sebuah hadits
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu
yangdiriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim,
Tirmidzi dan Nasa'i dari Abu Musa, Mas'ud, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda,
6.'A. ^5"orAK ,-ri;-r ,yi:Jl k; * *,;;:,5 on b;, ?;
,jt\t u.*-'oe ';i it ,iC tt u t
"sesungguhnyo ororg tntu**in ,ot, arrgon
orang Mukmin yang lain bagaikan sebuah t-t3:us- i,i fv+ fi"o,< ct"r; otti
bangunan, antara satu dengan yanglainnya saling 3;i U: ,ki riut JG,jG ,$at oi
menopang dan menguatkan. " .tu ry)1*',y 1a
Ath-Thahawiy meriwayatkan dari "Ada seorang laki-laki dari kamu sebelum
Buraidah bin al-Khashib bahwa Rasulullah
kalian yang dihisab amal perbuatannya,
saw. bersabda,
namun ternyata ia sama sekali tidak memiliki
sl kebaikan yang pernah ia lakukan, hanya saja
iJ
ia adalah seorang pedagang yang kaya, ia selalu
'. memerintahkan para budaknya untuk bersikap
I toleran ketika meminta hak dari orang yang baru
mengalami kesulitan ekonomi." Rasulullah saw.
Jt' t"ry)'Pi,oJ K,nt,r berkata, "Allah SWT berfirman, "Kami lebih
berhak atau lebih pantas untuk bersikap toleran
uI dari pada dirinya Oleh karena itu, ampunkan saja
,t. _ \J'I
d'ke s al ah an - k e s al ah an ny
L&J'Q
Di dalam sebuah hadits panjang milikAbu
,f,,y. 'l:sz,dteIr- ila ?tt'ooz ",l)! :Lta9i! Yasar [Ka'b bin Amr) disebutkan bahwa ia
:AeJ-? Y '' mendengar Rasulullah saw. bersabda seperti
: yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan
Imam Muslim,
,'yt *.;-j:i 6$ ,b,j.',tsr pv itr,
4 iinz z * e'it ^a1 ,; *iil try'*,i U
.agJea "Barangsiapa yang memberi waktu teng-
r-r"J< gang kepada orang yang berutang yang baru
"Barangsiapa yang memberi ,olk u tenggang mengalami kesulitan ekonomi atau membebaskan
kep ada orang y ang b er utang y ang b ar u mengalami utang tersebut darinya maka Allah SWT akan
kesulitan ekonomi, maka setiap hari dari waktu memberinya naungan di bawah naungan-Nya."
tenggang yang diberikannya adalah sedekah
Kemudian Allah SWT memerintahkan
b aginy a. Kemudian aku b erkata: "setiap hari sep erti untuk bertakwa dengan bentuk perintah
ini terdapat sedekah?", Beliau berkatai'setiap
hari terdapat sedekah, jika utang belum dilunasi.
Dan barangsiapa yang memberi waktu tenggang
lagi setelah waktu tenggang yang pertama habis,
maka setiap hari dari waktu tenggang kedua yang
diberikannya adalah sedekah b aginya."
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu
Umar; ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda,
z z o/ o c-
,,
.,1-:5.i .lly
f---...\ IAFSIRAL.MUNIRJILID 2
yang bersifat umum dan mengingatkan yang paling terakhir turun adalah ayat yang
kepada seluruh makhluk bahwa pada hari berbunyi, (el; rlr;) Rasulullah saw. hidup
Kiamat mereka semua akan dihisab. Allah
SWT juga menjelaskan tentang nasib atau selama sembilan malam setelah turunnya ayat
tempat kembali orang-orang yang beriman
dan mengingatkan kepada mereka bahwa ini. Kemudian beliau wafat pada hari Senin,
dunia dengan segala bentuk kekayaan yang
tepatnya dua malam dari bulan Rabi'ul awal.
ada di dalamnya akan musnah. Isi perintah
Nasa'i dan yang lainnya meriwayatkan
dan penjelasan ini adalah bertakwa dan dari Abdullah bin Abbas r.a., ia berkata, 'Ayat
waspadalah kalian terhadap hari yang Al-Qur'an yang paling terakhir turun adalah
sangat besar di mana pada hari itu kalian ayat yang berbunyi, (9r Jl I t'Fi e';- ritt}.
dikembalikan kepada Allah SW'X,lalu Dia akan Waktu antara turunnya ayat ini dan wafatnya
menghisab amal perbuatan kalian, memberi
balasan terhadap semua amal perbuatan yang Rasulullah saw. adalah 31 hari."
telah kalian lakukan, baik beserta buruknya.
Dia akan memberi pahala kepada kalian atas BEBERAPA FASE PENGHARAMAN RIBA
amal baik yang kalian lakukan dan memberi
Di dalam Al-Qur'an, bentuk penghraman
hukuman kepada kalian atas perbuatan
riba persis seperti bentuk penghraman
jelek yang kalian lakukan. Setiap orang akan minuman keras, yaitu terdapat di empat
tempat dari Al-Qur'an, letak pertama
mendapatkan apa yang meniadi haknya sesuai
dengan baik buruknya amal perbuatan. Kalian termasuk Makkiyyah sedangkan tiga yang
tidak akan dianiaya dengan cara mengurangi
lainnya Madaniyah, sehingga penghraman riba
pahala kalian atau menambahi hukuman memiliki empat fase,
kalian. Allah SWT berfirman, 1. Di Makkah, Allah SWT menurunkan ayat,
"Dan Kami akan memasang timbangan yang "Dan sesuatu riba (tambahan) yang
tepat padahari Kamat, maka tidak seseorangPun
dirugikan walau sedikit. Sekalipun hanya seberat kamu berikan agar harta manusia bertambah
biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala).
Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan." maka tidak bertambah dalam pandangan
(al-Anbiyaa': 47) Allah. (ar-Ruum:39)
Ibnu furaij berkata, 'Ayat yang berbunyi, Sedangkan ayat khamr yang menjadi
bandingan ayat riba ini adalah,
(Cj" t$tt$ turun sembilan malam sebelum
wafatnya Rasulullah saw Kemudian setelah "Dan dari buah kurma dan anggur, kamu
membuat mimuman yang memabukkan dan
turunnya ayat ini, tidak ada lagi wahyu yang rezeki yang baik." (an-Nahl 67)
turun. Ibnu fubair dan Muqatil berkata, "Tujuh
malam." Ada riwayat yang lain mengatakan Kedua ayat ini merupakan langkah
tiga malam atau tiga jam. Rasulullah saw.
bersabda, "Letakkanlah ayat ini di antara ayat atau fase awal sebagai persiaPan
penghraman riba dan khamr. Kedua
riba dan ayat utang piutang." ayat ini mengandung sindiran atau
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari isyarat akan hukum haram riba dan
Sa'id bin Jubaic ia berkata, 'Ayat Al-Qur'an khamr serta mengandung isyarat bahwa
menjauhi kedua hal ini merupakan suatu
keharusan.
2. Kemudian di Madinah, Al-Qur'an mengi-
sahkan kepada kita cerita tentang
perilaku kaum Yahudi yang tetaP
TAFSIRAL.MUNIR IILID 2
mengambil riba padahal Allah SWT berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah
telah mengharamkannya bagi mereka, agar kamu beruntung." (Ali'Imraan: 130)
sehingga Allah SWT mengancam akan
menghukum mereka akibat perbuatan Fase ketiga dari penghraman riba ini
mereka tersebut, persis seperti fase ketiga dari penghraman
khamc
"Dan karena mereka menjalankan riba,
"Wahai orang yang beriman! langanlah
padahal sungguh mereka telah dilarang kamu mendekati shalat, ketika kamu dalam
keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa
darinya, dan karena mereka memakan harta yang kamu ucapkan." (an-Nisaa': 43)
orang dengan cara yang tidak sah (batil). Dan
Kami sediakan untuk orang-orang yang kafir Kedua ayat ini mengandung la-
di antara mereka itu adzab yang pedih." (arn-
Nisaa': 16l)4.' rangan yang jelas. Namun baru bersifat
sebagian, belum secara umum. Ayat
Adapun bandingannya dari ayat riba ini secara jelas melarang salah satu
bentuk riba yang sangat jelek, yaitu riba
khamr adalah, faahisyah yang berlipat-lipat. Bentuk
riba ini adalah yang umum terjadi dalam
"Mereka menanyakan kepadamu bangsa Arab zaman jahiliah. Sedangkan
(Muhammad) tentang khamr dan judi.
Katakanlah: "Pada keduanya terdapat ayat khamr menjelaskan larangan
dosa besar dan beberapa manfaat bagi menenggak khamr ketika hendak
manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada menunaikan shalat.
manfaatny a" (al-Baqarah: 2 f 9)
4. Kemudian fase yang terakhif, barulah
Kedua ayat ini merupakan peringatan
atauwarning akan hukum haram riba dan pengharaman yang ada benar-benar pasti
khamr serta merupakan pemberitahuan dan menyeluruh terhadap semua bentuk
bahwa orang yang membangkan dalam riba dan khamr. Adapun riba, Allah SWT
masalah ini akan dihukum. melarang semua bentuk kelebihan atau
3. KemudianAllahSWTmelarangmengambil tambahan dari pokok harta orang yang
riba Faahisy, yaitu riba yang selalu
memberi utang,
bertambah hingga menjadi berlipat-lipat,
"HAi orang-orang yang beriman,
yaitu riba yang umum terjadi di dalam
bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
komunitas bangsa Arab masa jahiliah,
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
"Wahai orang-orang yang beriman!
langanlah kamu memakan riba dengan orang y ang b eriman, al- Aay ah."
43 Al-Qurthubi berkata, "Yang dimaksud di dalam ayat ini Sedangkan dalam masalah kham4, pada
tidak hanya riba yang diharamkan atas kita, akan tetapi fase terakhir ini Allah SWT memerintahkan
yang dimaksud adalah semua bentuk harta haram, seperti
firman Allah SWT. "Mereka itu adalah orang-orang yang untuk menjauhi khamr dalam segala keadaan,
suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang
haram." (AJ-Maa'idah: 42), as-Suht artinya harta haram, "Wahai orang-orang yang beriman! Sesung-
seperti riba dan harta-harta orang non yahudi yang mereka guhnya minuman keras, berjudi, (berkurban
halalkan bagi diri mereka, kaum Yahudi. untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak
panah adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
tu'"n"*.""n ,,ir{, Gb.i B,, *tt'*ot-*'"'*1"'"
perbuatan) itu agar kamu beruntung." (al- Tema kedua, pengharaman riba dan seragan
keras terhadap para pemakan harta riba
Maa'idah:90)
Riba menurut bahasa artinya az-Ziyaadah
Huruf alif dan lam di dalam kata ar-
yang berarti tambahan secara mutlak
Ribaa yang terdapat di dalam potongan ayat,
dikatakan, rabaa asy Syai'uyarbuu. Sedangkan
{t;.)t i;iy adalah lil jinsi [yang menjelaskan
riba menurut syara' adalah tambahan harta
bahwa yang dimaksud adalah jenis), bukan
alif lam yang memiliki fungsi lil'ahdidz dzihniy tanpa adanya pengganti di dalam akad
fyang menjelaskan bahwa yang dimaksud
adalah sesuatu yang telah diketahui). fadi, penukaran harta dengan harta. Riba ada dua
artinya adalah dan Allah SWT mengharamkan
jenis riba, bukan hanya riba yang telah mereka macam, riba nasii'aft dan riba fadhl.
ketahui, yaitu riba jaahiliy atau riba nasii'ah,
tetapi umum mencakup semua jenis riba. Hal Riba nasif'ah adalah suatu pembayaran
ini sama dengan aliflamyangterdapatdi dalam lebih yang nyata yang terdapat pada salah
I<ata al-Bai' di dalam ayat, (d;it'nr ,F1;| yang satu pengganti dikarenakan adanya batas
maksudnya, dan Allah SWT memperbolehkan waktu, atau mengakhirkan penyerahan salah
macam-macam jual beli. satu pengganti sampai pada waktu tertentu
tanpa adanya tambahan. Seperti halnya riba
Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum nasii'ah yang terdapat dalam akad utang
Di dalam pasal ini terkandung piutang atau yang terdapat di dalam akad
penjelasan tentang dua bentuk riba dan jual beli. Gambaran riba nasii'ah dalam akad
sebab diharamkannya riba. Ayat-ayat ini utang piutang adalah ada seseorang yang
memberikan pinjaman harta dalam jumlah
mengandung lima pokok pembahasan, yaitu tertentu untuk walrtu te rtentu, s ep e rti s etahu n
diperbolehkannya bisnis dagang, penghraman atau sebulan dengan syarat adanya tambahan
riba dan serangan yang berat terhadap para
ketika melakukan pembayaran dikarenakan
pemakan riba, anjuran bersikap sabar dan paniangnya waktu pengembalian pinjaman
toleran terhadap orang yang berutang yang tersebut. Gambaran riba seperti inilah yang
belum bisa membayar utangnya,-dikarenakan lazim di kalangan bangsa Arab pada masa
baru mengalami kesulitan ekonomi-, pahala
iman dan amal saleh dan yang kelima perintah jahiliah, mereka hanya mengetahui bentukriba
bertaloara dan peringatan bahwa dunia akan
sirna dan datangnya akhirat. seperti ini tidakyang lainnya. Biasanya mereka
memberikan pinjaman harta dengan syarat
Tema pertama, diperbolehkannya bisnis da- setiap bulannya mereka meminta sejumlah
gang harta, kemudian ketika wakru pengembalian
Segala bentuk perdagangan atau jual beli pinjaman tersebut telah jatuh tempo,
hukumnya mubah selama tidak mengandung
unsur-unsur yang dilarang oleh agama. fual maka mereka meminta seluruh pinjaman
beli atau dagang adalah kepemilikan suatu yang pernah diberikan. Namun, jika orang
harta flengan imbalan harta disertai dengan yang berutang belum bisa mengembalikan
adanya ijab qabul atau serah terima atas dasar
saling ridha dari kedua belah pihak. pinjaman tersebut maka mereka memberikan
batas tempo pembayaran yang kedua dengan
syarat si peminjam nantinya membayar lebih
banyak dari jumlah pinjaman yang sebenarnya.
Mereka biasanya berkata, "Kamu membayar
utang yang ada sekarang atau kamu boleh
menundanya lagi namun jumlah yang harus
2*FSIRAL-MUNIRJILID * ,l;b\,r}}+r{- su'"h"1-8"q"'"h
$'r+{,
kamu bayar nantinya lebih banyak dari jumlah seperti ini biasanya tidak dilakukan kecuali
utang yang sebenarnya." Begitulah, orang yang disebabkan pada kenyataannya barang yang
memberi piniaman bersedia bersabar dengan ada ketika berlangsungnya transaksi jual beli
memberikan tenggang waktu pembayaran lagi,
dilakukan nilainya lebih tinggi dibanding
tetapi dengan syarat orang yang meminjam barang yang sama yang dijadikan sebagai
nantinya harus membayar lebih dari jumlah
harga penukar yang dibayarkan belakangan.
utang yang sebenarnya.
Karena barang yang nyata adanya lebih baik
Bentuk riba seperti inilah yang digunakan
dari pada barang yang masih belum ada
oleh bank-bank pada masa sekarang, dan yang posisinya masih dalam bentuk utang
bentuk riba seperti inilah yang termaktub yang menjadi tanggungan. Sesuatu yang
dalam Al-Qur'an sebagai bentuk riba yang kontan lebih tinggi nilainya dari pada yang
tidak kontan. Bentuk jual beli seperti ini
diharamkan. Para ulama sepakatbahwa bentuk
riba seperti ini haram hukumnya dan termasuk haram hukumnya berdasarkan hadits yang
dosa besar. Di samping itu, penghraman diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
ini tidak hanya terbatas pada orang yang
dari hadits Usamah,
mengambilnya saja, tetapi mencakup juga
.#r upil(r,t
orang yang memberikan, menulis dan orang
"Tidak ada riba kecuali di dalam nasii'ah
yang menjadi saksinya. Hal ini berdasarkan
(jual beli yang dilakukan tidakkontan)."
hadits yang telah kami sebutkan di atas yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan yang Riba fadhl di dalam transaksi jual beli
lainnya dari Ibnu Mas'ud, adalah penukaran suatu barang dengan
iy*t +,si {ri dL.')t E\xt barungyang sejenis, tetapi dengan jumlah
yang lebih banyall seperti menjual satu rifhl
"Allah SWT melaknati orang yang memakan gandum atau madu atau kurma dengan dua
rithl dari barang yang sejenis atau menukar
riba, orang yang membayar riba, orang yang satu dirham dengan dua dirham. Bentuk
menjadi penulisnya dan orang yang menjadi
transaksi jual beli seperti ini haram hukumnya
salcsinya." berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Adapun riba nasii'ah dalam akad jual Abu Sa'id al-Khudri r.a. dan'Ubadah bin ash-
beli gambarannya adalah seperti menjual
satu rifhl al-Qumh [salah satu jenis gandumJ Shamit r.a. dari Rasulullah saw.,
dibayar dengan satu setengah rithl al-Qumh,
,?u ?t: ,Pu) a*blti ,?tr;.=^jU'
tetapi pembayarannya setelah dua bulan, atau
menjual satu shaa' al-Qumhu dengan dua shaa' )_)c;to', ,/r, ;att ,;i;.JlL, 4tt
sya'iir [salah satu jenis gandum yang nilainya lili c4 \,4- c*\'jia )- c)o4 ac oc
dibawah al-Qumhu) yang dibayarkan setelah
)i cpt
tiga bulan. Bentuk riba ini hukumnya haram
66y P;, \# ,J'L-\, :f *il't
karena adanya kelebihan yang nyata. Terkadang
"EmAs dengan emas, perak dengan perak, al-
ada pula yang tanpa adanya tambahan, seperti Burru (salah satu jenis gandum) dengan al-Burru,
menjual satu rithl kurma kering dibayar
dengan satu rifhl kurma kering juga, tetapi
pembayarannya tidak kontan. Bentuk jual beli
asy-Sya'iir (salah satu jenis gandum) dengan asy- membayar seribu yang tempo pembayarannya
Sya'iia kurma kering dengan kurma kering garam
dengan garam, barang sejenis dengan barang yang belum tiba, tetapi ia hanya membayar 500
sejenis, jumlahnya harus sama dan harus kontan. secara kontan. Karena hal ini mengandung
lika jenis-jenis yang tersebutkan ini berbeda, maka
unsur riba nasii'ah dalam bentuk memberikan
juallah sesuai dengan keinginan kalian dengan
pinjaman dengan mensyaratkan jumlah
syarat harus kontan." yang dibayar harus lebih. fadi, tambahan
Sebelumnya Ibnu Abbas r.a. hanya pembayaran yang ada berarti menjadi
penukar waktu tenggang pembayaran.
mengharamkan riba nasii'ah dan memper-
Sedangkan di dalam bentuk akad ash-Shulhu
bolehkan riba fadhl, tetapi ketika mendengar
hadits ini, ia mencabut kembali pendapatnya. di atas berarti orang yang berutang men-
Adapun jawaban tentang hadits di atas yang dapatkan keuntungan separuh dari jumlah
artinya, "Tidak ada riba kecuali di dalam yang seharusnya ia bayarkan sebagai imbalan
nasii'ah (jual beli tidak secara kontan)," bahwa kesediannya membayar secara kontan.
maksud hadits ini adalah menjelaskan bentuk Sehingga hal ini berarti menjadikan dirinya
riba yang paling berbahaya dan banyak terjadi, mendapatkan keuntungan dari harta orang
lain tanpa dirinya harus memberikan suatu
atau hadits ini menjelaskan ketika adanya
barang sebagai pengganti atau penukarnya.
perbedaan jumlah di antara dua jenis barang
Di antarabentuk riba adalah menjual utang
yang berbeda, seperti menjual satu rithl al-
Qumhu dibayar dengan dua rithl asy-Sya'iir, dibayar dengan utang. Imam Daaruquthni
tetapi tidak secara kontan, karena bentuk jual meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Rasulullah
beli nasii'ah ftidak kontan) seperti ini haram
hukumnya. Adapun jika dibayar dengan kontan saw.,
maka bentuk jual seperti ini tidak haram.
nr&ii/O /O d
Terkadang riba fadhl juga ditemukan
.dKiudKi'
dalam akad utang piutang, yaitu pembayaran
lebih yang disyaratkan oleh pihak pemberi "Bahwa Rasulullah saw. melarang menjual
pinjaman tanpa adanya sesuatu yang menjadi sesuatu yang belum dibayar dengan sesuatu yang
imbalannya, contohnya Khalid memberikan belum dibayar juga."
pinjaman kepada Ali sebesar 100 dinar dengan Intinya adalah bahwa firman Allah
syarat Ali mengembalikan pinjaman tahun SWT yang berbunyi, (t;.Lt i;t$ bersifat
depan sebanyak 110 dinar. mujmal atau umum. Di antara riba, ada yang
ditemukan di dalam akad jual beli dan ada riba
Intinya adalah bahwa ayat ini -yang yang ditemukan di dalam akad selain jualbeli,
yaitu riba jaahiliyyah atau riba nasii'ah, yaitu
menyebutkan kata ar-Ribaa secara mutlak
pembayaran lebih yang disyaratkan oleh pihak
tanpa dibatasi dengan kata yang menjelaskan
yang memberi pinjaman.
bahwa yang dimaksud hanya riba nasii'ah-
menunjukkan bahwa segala bentuk riba Lalu apakah penghraman riba hanya
haram hukumnya, baik riba nasii'ah maupun terbatas pada enam jenis barang yang
riba fadhl dikarenakan adanya tambahan atau disebutkan di dalam hadits di atas atau barang-
kelebihan. Begitu juga haram hukumnya akad barang yang lain juga bisa dikiaskan dengan
keenam jenis barang tersebut?
ash-Shulhu [kesepakatanJ dengan seseorang
Para ulama yang tidak setuju dengan
yang sebenarnya memiliki tanggungan
adanya kias -yaitu madzhab Zhaahiriy-
--!
hTSr-M'*'*1"1o 2 ,*{t,i,(6lDilb,,Ilt,,, ",'"n"|""0","n
\_____/
berpendapat bahwa penghraman riba hanya hanya dalam jenisnya saja, tetapi jumlahnya
terbatas pada keenam jenis barang tersebut, sama maka boleh jual beli dengan adanya
tidak boleh ada tambahan. keterpautan jumlah. Namun tidak boleh
Adapun mayoritas ulama dan di antaranya dengan cara nasii'ah ftidak kontan), seperti
adalah para Imam madzhab empat ber- menjual hinthah dengan sya'iir.
pendapat bahwa penghraman ini tidak hanya
Sedangkan madzhab Syafi'i dan Maliki
terbatas pada keenam jenis barang tersebut
akan tetapi mencakup semua jenis barang berpendapat bahwa 'illat diharamkan
adanya tambahan atau kelebihan di dalam
yang memiliki kesamaan dengan keenam jenis
emas dan perak adalah karena keduanya
barang tersebut. Karena nash mengandung
biasanya menjadi alat penukaran untuk
fllat (sebab, alasan) yang bisa dipahami, membeli sesuatu. Sedangkan 'illat di dalam
sehingga penghraman ini mencakup semua
barang makanan dalam rlba nasii'ah adalah
jenis barang yang di dalamnya terdapat'illat
yang sama. Karena tidak bisa diterima oleh moth'uuml4tah (yang bisa dimakan), tetapi
akal sikap membedakan di antara dua hal madzhab Maliki mensyaratkan tidak bertuj uan
yang memiliki kemiripan. Hadits Nabi saw. di untuk dijadikan obat. Sedangkan madzhab
Syafi'i berpendapat meskipun itu bertujuan
atas hanya bertujuan menjelaskan jenis-jenis
barang pokok yang ditemukan pada masa untuk dijadikan obat. |adi, riba ini haram
beliau. hukumnya di dalam sayur-sayuran dan buah-
buahan. Adapun jika tujuannya adalah untuk
Madzhab Hanafi dan Hambali menurut
dijadikan obat maka menurut madzhab Maliki
tiga riwayat yang paling terkenal yang mereka
tidak bisa terjadi unsur riba di dalamnya.
miliki menyatakan bahwa 'illat yang terdapat
Sedangkan menurut madzhab Syafi'i tetap bisa
di dalam hadits di atas adalah kesamaan
terjadi unsur riba.
jenis dan jumlah [takaran dan timbangan).
Kapan dua jenis barang (barang yang dijual Sedangkan'illat ribafadhl, kedua madzhab
dan yang menjadi alat penukarnya) sama
jenis dan jumlah maka riba dengan kedua ini [Maliki dan Syafi'i) berbeda pendapat.
bentuknya haram hukumnya. Seperti menjual Madzhab Maliki berpendapat bahwa 'illatnya
hinthah [salah satu jenis gandum) dengan adalah kesamaan jenis, sama-sama bisa
hinthah dan besi dengan besi. fika terdapat
perbedaan dalam jenis dan jumlahnya di dijadikan makanan pokok dan bisa disimpan.
|adi, riba ini bisa ditemukan di dalam semua
dalam kedua barang maka boleh melakukan
jual beli dengan perbedaan jumlah dan dengan jenis makanan biji-bijian, zabib (anggur
cara nasii'ah (tidak kontan). Seperti menjual kering), daging susu dan makanan yang
hinthah dengan beberapa dirham yang terbuat dari susu. Namun, riba ini tidak bisa
pembayarannya tidak kontan. Namun, jika ditemukan di dalam jenis sayur-sayuran dan
buah-buahan karena kedua jenis makanan ini
jumlahnya berbeda akan tetapi jenisnya sama tidak bisa disimpan. Termasuk barang-barang
maka diperbolehkan jual beli dengan adanya yang disamakan dengan makanan pokok
keterpautan jumlah. Namun, tidak boleh adalah garam dan bumbu-bumbu masak
dengan cara nasii'ah [tidak kontan), seperti lainnya, cuka, bawang merah, bawang putih,
menjual satu buah apel dengan dua buah
minyak dan samin atau mentega.
apel secara kontan. fika perbedaan yang ada
Sedangkan menurut madzhab Syafi'i
'iilat yang terdapat di dalam makanan adalah
kesamaan jenis dan ath-Thu'miyyah (bersifat
makanan) jadi mencakup semua hal yang bisa
dimakan, baik yang diiadikan makanan pokok, yang mengandung unsur riba sama saja. Hal ini
bertujuan untuk saddudz dzaraa'i' [menutup
dijadikan sebagai menu buah-buahan maupun
celah-celah yang bisa dijadikan tempat
yang dijadikan sebagai obat.
masuk hal-hal yang dilarang). Begitu juga
Mayoritas ulama sepakat dilarangnya bentuk barang di dalam masalah riba tidak
menjual satu biji kurma kering dengan dua biji
kurma kering atau menjual satu biji al-Qumhu dianggap dan sama sekali tidak berpengaruh.
dengan dua biji al-Qumhu karena tidak ada
Seperti dinar atau dirham yang dicetak dalam
perbedaan antara banyak sedikitnya barang
yang diperjual belikan. Sedangkan madzhab bentuk uang logam dengan dinar atau dirham
Hanafi, memperbolehkan jual beli yang yang tidak dicetak kedudukannya sama.
mengandung riba, tetapi barangnya hanya Begitu juga emas atau perak yang dibentuk
untuk perhiasan atau yang tidak memiliki
sedikit seperti ini karena barang yang ada
kedudukan yang sama. Hal ini berbeda dengan
tidak mungkin ditakar atau ditimbang, oleh
karena itu boleh adanya keterpautan. pendapat Mu'awiyah bin Abi Suffan. Para
Mayoritas ulama berpendapat bahwa ulama sepakat bahwa pendapat Mu'awiyah
akad yang mengandung unsur riba adalah
bin Abi Suf,ian dalam hal ini tidak boleh.
mafsuukh (batal) dan sama sekali tidak boleh, Bukan tidak mungkin Mu'awiyah bin Abu
|adi, akad yang mengandung unsur riba wajib Suflian tidak mengetahui apa yang diketahui
drfaskh fdibatalkan) dan sama sekali tidak
sah. Sedangkan madzhab Hanafi berpendapat oleh Abu Darda' dan 'Ubadah, mereka berdua
bahwa akad jual beli yang mengandung unsur
riba hukumnya faasid frusak) karena pada membantah pendapat Mu'awiyah yang keliru
dasarnya akad jual beli hukumnya mubah, dalam hal ini. Karena telah diriwayatkan dari
sedangkan yang dilarang adalah unsur
Rasulullah saw. bahwa beliau mengharamkan
riba yang terdapat di dalamnya. fadi, yang
adanya at- Tafaadhul [perbedaan jumlah) di
dibatalkan hanya ribanya sedangkan akad jual
dalam jual beli emas, perak dan makanan.
belinya tetap sah.
Berdasarkan hal ini maka wajib menjual
|ika diperhatikan, kebanyakan akad jual
sesuatu dengan sesuatu yang sama jenis dan
beli yang dilarang adalah dikarenakan adanya
timbangannya, meskipun keduanya berbeda
semacam tambahan atau kelebihan, baik di
dalam barang atau harta itu sendiri maupun di dalam bentuk atau cetakannya. Boleh
di dalam manfaat bagi salah satu pihak, menjual emas atau perak dibayar dengan
seperti mengakhirkan pembayaran atau uang kertas yang berlaku sekarang meskipun
yang lainnya. Di samping itu, ada beberapa
bentuk akad jual beli yang dilarang, tetapi terdapat perbedaan atau keterpautan
tidak dikarenakan adanya suatu tambahan, jumlahnya, dikarena jenisnya berbeda,
seperti menjual buah yang belum tampak tetapi dengan syarat harus secara kontan
jelas kebaikannya, seperti akad jual beli pada
dan serah terimanya harus ketika masih di
saat seruan shalat fum'at dikumandangkan. majlis akad. Hal ini bertujuan untuk menutup
Begitu juga jika diperhatikan, kualitas dan
celah-celah terjadinya hal-hal yang dilarang,
bentuk barang yang mengandung unsur riba
tidak dianggap dan tidak memiliki pengaruh dan dikarenakan adanya fluktuasi atau naik
apa-apa. fadi, baik buruknya kualitas barang turunnya harga emas dan perak maka transaksi
jual beli perhiasan di pasar-pasar perhiasan
yang ada sekarang disyaratkan serah terima
barang dan harganya harus secara kontan.
fika tidak maka hukumnya tidak sah. Hal ini
bertujuan untuk menghindari munculnya
perselisihan dikemudian hari.
SEBAB DIHARAMKANNYA RIBA yang merentekan hartanya (lintah darat)
adalah para vampire yang menghisap
Islam adalah agama yang mengajarkan darah orang lain yang bekerja keras dan
mereka hidup dengan bergantung kepada
untuk berusaha dan bekerja, saling mengasihi sebuah sumber penghidupan yang terus
mengalirkan kekayaan kepada mereka
dan menyayangi, menjaga keharmonisan tanpa harus bekerja, yaitu dengan cara
menyimpan harta mereka di bank dengan
hubungan antarsesama, menjaga kebersihan
tujuan mendapatkan bunga.
jiwa dari perasaan benci, iri dan dengki serta
agama yang mengajarkan untuk menjaga 2. Riba adalah bentuk usaha meraup
kebenaran dan keadilan. keuntungan tanpa harus mengeluarkan
biaya pengganti. Agama mengharamkan
Oleh karena itu, Islam melarang
mendapatkan harta dengan cara-cara
mendapatkan keuntungan tanpa adanya
tidak sah yang mengandung unsur zalim
usaha dan kerja, sangat menganjurkan untuk
berderma dan memberikan pinjaman yang serta melarang sikap memanfaatkan
kondisi orang yang lemah dan baru
baik, mengharamkan sikap memanfaatkan
kondisi butuh orang lemah, melarang segala mengalami kekurangan.
hal yang bisa memicu munculnya permusuhan, 3. Riba bisa memicu tumbuhnya rasa benci,
rasa benci dan perselisihan, mencabut dengki dan hasud di dalam hati orang-
orang miskin terhadap orang yang
sampai ke akar-akarnya sifat dengki, hasud kaya, bisa menimbulkan permusuhan
dan rakus dari dalam jiwa, mewajibkan dan perselisihan di antara sesama.
mencari harta melalui cara yang sah dan Karena riba adalah sesuatu yang bisa
halal tanpa mengandung unsur kezaliman membunuh perasaan saling mengasihi
serta membenci kondisi pengakumulasian dan kesadaran untuk saling membantu
kekayaan di tangan sekelompok kecil orang-
orang tertentu, mereka memegang kendali serta bisa membuat seseorang menjadi
nasib ekonomi banyak orang bahkan mereka budak harta. Riba bagaikan serigala yang
dengan kelicikannya, secara diam-diam
mampu mempermainkan ekonomi suatu
menerkam apa saja yang terdapat di
negara dan umat.
dalam kantong dan saku-saku orang lain
Dikarenakan nilai-nilai luhur ini
tanpa mereka sadari.
serta untuk menjaganya maka Allah SWT
mengharamkan riba. Sebab riba menyimpan 4. Riba adalah sesuatu yang bisa merusak
banyak bahaya dan dampak negatif, untaian tali hubungan di antara sesama,
mengamputasi kesadaran untuk saling
L. Riba bisa membuat orang terbiasa
membantu dengan memberikan pinjam-
mencari keuntungan tanpa harus bekerja,
an yang baik tanpa bunga serta merampas
seperti dagang, kerajinan, pertanian
harta orang miskin atau orang yang
atau pekerjaan profesi yang mulia yang sedang butuh di saat ia sedang dalam
keadaan benar-benar membutuhkan
menjadi tuntutan kehidupan modern
bantuan.
sekarang ini, seperti profesi sebagai
5. Riba secara umum mengakibatkan han-
dokter; insinyu4, farmasi dan pengacara curnya nilai-nilai kemanusiaan, memicu
timbulnya perseteruan di antara individu
dengan syarat harus membela kebenaran
dan keadilan serta menjauhi cara-cara
yang tidak benar di dalam memberikan
pembelaan dan menjauhi usaha membela
orang yang salah agar bisa terbebas dari
jerat hukum. Hal ini berarti orang-orang
TAFSIRAL-MUNIR IILID 2
serta memicu sikap kesewenang- adanya sesuatu yang bersifat sangat
wenangan atau despotisme terhadap dharuurah (keadaan benar-benar terpaksa),
ekonomi umat. Sedangkan secara khusus, yaitu suatu keadaan yang diyakini bisa
riba pada akhirnya membawa kepada ju- menyebabkan al-Halaak fkebinasaanJ
rang kehancuran dan kemiskinan. Karena atau terlantar di tengah jalan atau kondisi-
Allah SWT telah menegaskan bahwa Dia
kondisi terpaksa lainnya yang sifatnya sangat
akan menghancurkan harta riba dan men-
Iangka. Adapun apa yang diklaim oleh para
yuburkan sedekah, seperti yang telah
kami jelaskan di atas. Kehancuran tidak pemilik industri dan perusahaan sebagai
hanya menimpa orang yang merentekan suatu keharusan yang memaksa mereka
mengambil pinjaman berbunga dari bank
hartanya, akan tetapi menimpa pula pada hakikatnya tidak bisa dikategorikan
kepada orang yang membayarnya. sebagai keadaan yang bersifat adh-Dharuurah.
Kebanyakan para petani yang melakukan Karena yang mereka maksudkan tidak lain
pinjaman kepada bank-bank pertanian
adalah perluasan dan pengembangan daerah
nasib mereka berakhir dengan kehilangan
lahan-lahan pertanian yang mereka miliki kerja dan industri mereka atau melengkapi
karena mereka terpaksa menjualnya pabrik dan perusahaan yang mereka kelola
guna untuk melunasi utang sekaligus
dengan alat-alat yang canggih dan modern
membayar bunga yang mereka tanggung
misalnya. Alasan-alasan seperti ini sama
Karena pertanian membutuhkan
sekali tidak termasuk ke dalam kategori adh-
banyak biaya, rentan terhadap
Dharuurah sesuai dengan kriteria-kriteria
berbagai gangguan hama tanaman
dan kekeringan. Begitu juga dengan yang telah ditetapkan oleh syara'. fadi, tidak
bisa dijadikan sebagai sebuah alasan untuk
para pemilik industri dan perusahaan
yang mengambil pinjaman dari bank, memperbolehkan sesuatu yang diharamkan
biasanya mereka akan merasa kesulitan secara qath'i [pasti dan jelas).
mengembalikannya, bahkan mereka tidak
Riba hukumnya adalah haram dan
mampu untuk membayarnya, terutama
pada tahun-tahun pertama dari usaha menjadikan harta yang dihasilkannya tidak
yang mereka jalankan. Bagaimana mereka sah. haram hukumnya mengambil sesuatu
yang lebih dari harta pokok, tidak peduli
bisa mengembalikan pinjaman pokok
ditambah dengan bunga yang harus banyak atau sedikit. Hal ini ditunjukkan oleh
mereka tanggung?! Karena bunga yang akayamt,u4b.5er't;oibJa}t;d) a;srii # ir;F (Dan iika
ada akan terus bertambah dan menumpuk pengambilan riba
bersamaan dengan berjalannya waktu.
maka bagimu pokok hartamu). Ayat ini juga
Sehingga bunga yang harus mereka bayar
jumlahnya sama dengan pinjaman pokok. menunjukkan bahwa memakan harta riba dan
Di dalam pengharaman riba, tidak ada berkerja dengan cara riba adalah termasuk
bedanya antara apa yang disebut pinjaman
untuk industri dan pinjaman untuk non salah satu dosa besar karena bisa menjadi
industri. Karena tidak boleh mengambil sebab murka Allah SWT dan Rasul-Nya.
sebuah pinjaman berbunga kecuali karena Diriwayatkan bahwa ada seorang laki-
laki datang menemui Malik bin Anas r.a., lalu
berkata, "Wahai Abu Abdillah, sesungguhnya
saya melihat seseorang yang sedang mabuh
lalu ia merancau dan bilang bahwa dirinya
ingin memetik rembulan, lalu saya berkata,
I
"Saya bersumpah, istriku saya ceraikan jika telah kami jelaskan pada pembahasan sebab
memang ada sesuatu yang masuk ke mulut
turunnya ayat, bahwa tatkala Tsaqif menarik
anak cucu Adam yang lebih buruk dari khamr." utang dari bani al-Mughirah maka bani al-
Lalu Malik bin Anas berkata kepada laki-laki Mughirah menjelaskan kepada Tsaqif bahwa
tersebut, "Fulanglah kamu terlebih dahulu,
saya akan membahas permasalahanmu ini." mereka baru mengalami kesempitan ekonomi
Lalu keesokan harinya, laki-laki itu kembali dan belum bisa mengembalikan utang kepada
datang menemui Malik bin Anas, lalu Malik
mereka sehingga bani al-Mughirah minta diberi
bin Anas berkata kepadanya, "Fulanglah waktu tenggang. Bani al-Mughirah berkata,
"Kami belum memiliki harta yang bisa kami
kamu terlebih dahulu, saya akan membahas gunakan untuk mengembalikan utang kami
masalahmu itu." Lalu keesokan harinya kepada kalian." Lalu mereka meminta waktu
lagi, laki-laki tersebut kembali datang, lalu tenggang sampai waktu panen mereka tiba,
Malik bin Anas berkata kepadanya, "lstrimu
tertalak karena ketika membuka-buka dan lalu turunlah ayat ini, $;/ ri is ;1y).
mempelajari Al-Qur'an dan sunnah Nabi-Nya,
saya menemukan ternyata tidak ada sesuatu , Ayat, 4:f ti itr i1;) dengan ayat ilih
yang lebih buruk dari pada riba karena Allah
SWT telah memberitahukan bahwa Dia dan {€'ri }i; fL i*/ o/,.,.r t .rt "/i: .t., menjelaskan bahwa orang
Rasul-Nya akan memerangi setiap orang yang yang memberi pinjaman memiliki hak untuk
berhubungan dengan riba."
menagih kepada orang yang meminjam dan
Cara bertobat dari harta riba adalah
diperbolehkannya orang yang memberi
dengan cara mengembalikannya kepada orang
pinjaman untuk mengambil secara paksa
yang darinya, riba tersebut diambil, jika ia harta milik orang yang meminjam. Ayat
tidak ada, maka wajib berusaha mencarinya
sampai ketemu. Lalu jika tetap tidak ketemu ini juga menunjukkan bahwa orang yang
juga maka harta riba tersebut disedekahkan
berutang kapan ia tidak bersedia membayar
dan hadiah pahalanya bagi orangyang darinya
utangnya padahal dirinya mampu untuk
riba tersebut diambil. Begitu juga dengan
harta haram yang dihasilkan dengan cara membayarnya maka berarti ia telah bersikap
tidak sah atau dengan cara yang mengandung zalim. Karena Allah SWT berfirman, J"'t;) €ly
unsur zalim. (E'iiyang mengandung isyarat bahwa orang
Tema ketiga, memberi waktu tangguh yang memberi pinjaman berhak menagih atau
Disamping menjelaskan bahwa orang-
meminta pokok hartanya. |ika orang yang
orangyang bertobat dari mengambil riba maka
bagi mereka pokok harta yang mereka miliki memberikan pinjaman memiliki hak untuk
yang ada pada pihak yang berutang. Allah menagih maka orang yang meminjam berarti
SWT juga menjelaskan tentang anjuran untuk
wajib membayar.
memberi tangguh kepada orang yang berutang
yang baru dalam keadaan sempit sampai ia Barangsiapa yang memiliki tanggungan
berada dalam kondisi lapang. Seperti yang utang menumpuk dan orang yang memberi-
kan pinjaman kepadanya datang menagih
maka boleh bagi hakim untuk menyita
seluruh harta kekayaan miliknya dan
menyisakan sebagiannya dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Pendapat yang masyhur dari Imam Malik
adalah bahwa harta yang disisakan adalah
pakaian yang biasa dikenakannya sehari-
TAFSIRAL.MUNIR JILID 2
hari jika memang pakaian tersebut tidak Tema keempat, balasan iman dan amal
saleh
mahal. Begitu juga halnya dengan jubah atau
gamis, tidak boleh ikut disita jika hal itu bisa Allah SWT memuji orang-orang yang
menyebabkan ia terhinakan. Adapun pakaian
beriman, taat kepada perintah, menegakkan
yang dikenakan istrinya atau harta dalam shalat, menunaikan zakat, selalu bersyukur
bentuk kitab jika ia orang alim maka dalam
hal ini terdapat perbedaan pendapat. Adapun dan selalu berbuat baik kepada makhluk.
rumah tempat tinggal dan pembantu atau
sahaya tetap ikut disita, sedangkan pakaian Allah SWT menjelaskan tentang pahala dan
yang biasa dikenakan untuk menunaikan
kemuliaan yang disiapkan untuk mereka,
shalat f um'at tetap ikut disita selama harganya
dan bahwa pada hari kiamat, mereka
memang mahal. Dasar di dalam masalah ini
terselamatkan dari berbagai tuntutan. Hal
adalah firman Allah S\MT,
ini Allah SWT jelaskan di sela-sela penuturan
"Dan jika (orang yang berutang itu) dalam perbandingan dengan para pemakan harta
kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia
riba dengan tujuan agar penjelasan ini bisa
berkelapangan," memberikan dorongan lebih besar kepada
seseorang untuk menjalankan perintah dan
Menurut salah satu pendapat Imam
menjauhi harta riba. Di dalam penjelasan ini
Malih Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i dan mengandung sindiran kepada para pemakan
yang lainnya, orang muflis (bangkrut) ditahan
sampai bisa dibuktikan bahwa ia benar-benar harta riba dan seandainya mereka termasuk
sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Sedangkan
orang-orang yang beriman dan beramal saleh
jika ia tidak tertuduh telah menggelapkan maka mereka pasti meninggalkan transaksi
atau menyembunyikan hartanya serta tidak riba.
terbukti ia bersikap mumaathalah (menunda-
nunda atau enggan melunasi utangnya) maka Intinya adalah bahwa Allah SWT
menurut Imam Malik ia tidak ditahan. Begitu mengiringi ancaman siksa bagi para
juga ia tidak ditahan jika memang benar-benar pemakan harta riba dengan janji pahala
terbukti dirinya sedang mengalami kesulitan
ekonomi. Hal ini berdasarkan ayat di atas. bagi orang-orang yang beriman dan beramal
saleh. Sedangkan Allah SWT secara khusus
Firman Allah SWT 4e'i! ry:'*: iijp dan
menyebutkan shalat dan zakat secara
menyedekahkan -sebagion atau semua utong-
itu, lebih baik bagimu menunjukkan bahwa tersendiri padahal keduanya sudah termasuk
Allah SWT menganjurkan untuk bersedekah ke dalam kategori amal saleh karena kedua
kepada al-Mu'sir forang yang berutang yang
mengalami kesempitan) dan menjadikan hal amal saleh ini memiliki kedudukan yang
itu lebih baik dari pada memberi tangguh agung di dalam Islam.
kepadanya. Di atas kami telah menyebutkan Tema kelima, peringatan akan kengerian
sejumlah hadits yang menjelaskan tentang hari kiamat
keutamaan memberikan tangguh kepada
al-Mu''sir dan membebaskan utangnya serta Allah SWT menutup ayat riba dengan
seberapa besar pahalanya di sisi Allah SWT. sebuah mau'izhah yang jelas, kuat dan
sempurna, jika seorang Mukmin mampu
memahaminya maka dunia dengan segala
gemerlap dan keindahannya akan tampak
rendah di matanya dan ia akan merasa ringan
untuk bersikap toleran dan ringan tangan di
dalam memberikan bantuan, baik dengan harta
1
i
Ie.tf ,.\e.-ur*,* J,.,o Z ,r,,, -r'--\ surah at-Baqarah
maupun jiwa. Karena dunia pasti akan sirna, W';;K6V,1$Y?,((;y'X'A\-.;Y,-73
harta kekayaan pasti akan musnah, sedangkan
akhirat pasti akan datang dan kekal. Hisab ?fits +t'^, -v; A\' $) ly 9r+ 5
atau penghitungan amal di hadapan Allah SWT
adalah sesuatu yang pasti, Allah SWT akan i.,q-d<55 -{r '6G, $ ji:E t1G\
memberi balasan kepada semua orang atas I,-r:-i3.-;-y$' ",vJ--Hi9l, *,(;l1i^4q;,i"l*6',kJf^t,l\iG&
semua yang telah diperbuatnya dengan balasan
yang adil dan setimpal tanpa ada sedikit pun KS;,:,ivtlc;'b$\*li\g
pengurangan atau penganiayaan. Oleh karena
itu, hendaklah setiap Mukmin waspada dan i+r;;,f.,*'rrl;rl:zA3:'attlitl
takut kepada siksa Tuhannya, hendaklah ia Lk;i1 NreI vG is ;L ;!,
bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan :,r,
semua perintah-Nya dan menjauhi segala eli' CA -6)t e$ ;15t$4 Kii n\ b\i
larangan-Nya dan di antara larangan-Nya yang dg|34.-;r'-t1\;r\\#i\'t3rilt
paling besar adalah riba. Barangsiapa yang 'l-'li3f7qiv't5;9)
bertakwa, waspada dan takut kepada ancaman "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
siksa maka ia akan mendapatkan kebaikan kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang
dan meraih kebahagiaan abadi di dalam surga ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
yang kekal nan abadi. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
AYAT UTANG PIUTANG, AYAT JAMINAN menuli skanny a dengan b enar. I anganlah p enuli s
UTANG, MENGUATKAN MU'AMALAH TTDAK
SECARA TUNAI DENGAN MENCATAT ATAU menolak untuk menuliskannya sebagaimana
MEMPERSAKSIKAN ATAU DENGAN JAMINAN
Allah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah
al-Baqarah Ayat282 - 283
dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang
i.z4 JL) 3:. i.+, 5i;_ $ ttl\ tJv G.u. berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia
;uvi{iyb(Hi.i<s1iZt b er t akw a kep ad a Allah, Tuh an ny a, d an j an ganl ah
'U$lt"ti:VrS'&.5A4
dia mengurangi sedikit pun daripadanya. lika
* tH;*.13'^5 it #i?At a.';t yang berutang itu orang yang kurang akalnya
(+ 5(e'at t*;siti:( L$W,, atau lemah (keadaannya), atau dia sendiri tidak
mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya
1:a\'91 iyJ -;',*ii A;5-r 5
mengimlakkan dengan benar. D an persaksikanlah
a r:r+fii;v
dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu.
{iArt'ir#J";,4.qfrV!{jM(K Iika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka
(boleh) seoranglaki-laki dan dua orang perempuan
ffir \ALL-,H- fr(b;l-:*et
di antara orang-orang yang kamu sukai dari saksi
(yang ada), agar jika yang seorang lupa maka
yang seorang mengingatkannya. Dan janganlah
saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan
janganlah kamu bosan menuliskannyl, untuk
batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun
besar.. Yang demikian itu,lebih adil di sisi Allah, 2. 6;"11a"ngan dzal terbaca fathah dan kaf
lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih terbaca tasydid, ini adalah bacaan Imam
mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, yang lain.
kecuali jika hal itu merupakan perdagangan
{it€ i,r;) dibaca,
tunai yang kamu jalankan di antara kamu, L. (it: i-,y> dengan membaca nashb
maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak
menulisnya. Dan ambilah saksi apabila kamu keduanya, ini adalah bacaan Ashim,
berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit berarti kata (jtt) adalah naaqishah
dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang
[membutuhkan isim dan khabar).
demikian), maka sungguh hal itu suatukefasikan
2. <i*o irt*) dengan membaca nashb
pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah,
keduanya, ini adalah bacaan Imam yang
Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan Iain, berarti kaana adalah taammah
jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak
(hanya membutuhkan fa a' i [), dan fa a' ilnya
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah adalah kata tij a aratun.
ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika (ir.;f} dibaca,
sebagian kamu mempercayai sebagian yang
lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan L. (,JL^i) kata jama' (plural) dari kata ar-
amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia Rahnu.lni adalah bacaan jumhur.
b ertakw a kep ad a Allah, Tuhanny a. D an j anganlah 2. 1;*1; dengan ra' dan ha sama-sama terbaca
dhammah, atau <fil dengan ha terbaca
kamu menyembunyikan kesaksian, karena
sukun, ini adalah bacaan lbnu Katsir dan
b arangsi ap a y ang m eny embuny ikanny a, sungguh,
Abu Amr.
hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan." (al-Baqarah z 282-283)
(Git dibaca dengan mengganti
hamzah den"1gaJn'Fhuruf ya', ini adalah bacaan
Qiraa'aat
Warsyi.
(rilr:1 V:,,ydibaca,
1.\ (o!) dengan hamzah terbaca kasrah sebagai
l'raah
tl huruf asy-Syarth, sedangkan kata {f1;;}
', (i,r ii; L:r) kata 1rJ; kedudukan i'rabnya
dibaca dengan huruf kaf terbaca tasydid
I dan huruf ra' terbaca rafa' (dhammah) adalah nashab dan berta'alluq dengan fi'il
sebagai jawab huruf asy-Syarth (,rD. Ini (kata kerja) {JJ(} atau dengan {*J<i} atau
adalah bacaan Hamzah. dengan {;E}.
2. l.riy dengan hamzah terbaca fathah sebagai {tl} Anr-ir ha kembali kepada al-Madiin
'aamil naashib fmenashbkan fi'il atau kata foran(,g;.ui"y:-a,ii'.nt'lgJb-e;r|utarang,).kalanya menjadi khabar
kerja yang jatuh sesudahnya), ini adalah
bacaan Imam yang lain. Sedangkan kata dari mubtada' yang terbuang, kira-kiranya
41tIY huruf ra'nya terbaca fathah karena
adalah, 1,rufrl, ,f-1 -r.^uJu; atau bisa dijadikan
di'athfl<ankepada tata {-u? ,i} faa'il dari fi'il [kata kerja) yang dikira-kirakan
{t,6} dibaca, kmeebenrjaaddaiaknannyak,aytaaitfualloyuaikrrut nJ-a, d"afula1hdeknagaanna
1. 1;iI; dengan dzal terbaca sukun dan kaf taammah.
tanpa tasydid, ini adalah bacaan Ibnu
{€tii ;F berta'alluq dengan kata
Katsir dan Abu Amr.
(l1re.r"i-"l;) sedangkan huruf min memiliki arti