cela: rencana penjaringan itu ke.ce.la.ka.an n kecelakaan:
masih ada -- bagi orang luar, mobil yang dinaiki pak hasan
rencana penrimpunan suda -- di jalan, mubil sai dicakak’i
wat liang jak hun barih: 2 pak hasan kecalakaan di
lakun sai hasilna mak helau; ranglaya
cela. di.ce.la.ka.i vi dicelakai.
men.ce.la vt nyela: orang itu ce.la.na n celana: ia sedang memakai --
selalu -- omongannya saja, putih, ya lagi makai celana
jelema sina selalu nyela handak
rawatanna jo ce.lup v celup; berok: -- kan tanganmu
ter.ce.la vi tecela: perbuatan ke dalam air sabun ini,
anak itu sangat --, perbuatan celupko pungumu haguk lom
sanak sina amat tecela way sabun sija
ce.la.an n celaan: -- orang itu men.ce.lup vt nyelup: orang
tidaklah masuk akal, celaan itu sedang -- daging di dalam
jelema sina mak masuk akal panci, jelema sina lagi nyelup
ce.la.ka a 1 malang; sial; mak utung; daging di lom panic
mak bahagia susah terus; ter.ce.lup vi tecelup: kaki
calaka: nasibnya sungguh -- anak itu -- di lumpur, kukut
sudah jatuh tertimpa tangga sanak sina tecelup di licak
pula, nasibna sungguh calaka ce.mar a 1 kamak; kamah: laut ini
radu tiyak ditimpa ijan muni; sudah -- terkena limbah,
2 keparat; kurang ajar; 3 lawok sija radu kamak tekena
nyatako perasaan mak senang: limbah; 2 burak; cadang
-- kunci saya tertinggal, (nama, dan sebagainya):
calaka kucciku ketinggalan namanya sudah -- di
men.ce.la.ka.kan vt kampung kami, gelarna radu
nyelakako: orang itu -- burak di tiyuh sikam
sahabat sendiri, jelema sina men.ce.mar.kan vt
nyelakako tawokna pesai ngamakko; ngamahko: pak
udin telah -- nama baik saya,
77
pak udin radu ngamakko cem.bu.ru a iri dekki: dia -- melihat
gelar helau sikam keberhasilan orang lain, ya
ter.ce.mar vi tekamak; iri ninuk kebuhasilan hun
tekamah; tecadang: nama bareh; 2 pengarok: dia --
baik saya --, gelar baik sikam kepada istrinya jangan-
tekamak jangan bermain mata dengan
pen.ce.ma.ran n pecadangan; pria lain, ya pengarok jawa
pengamahan; pengamakan: -- sebaina dang-dang wat main
lingkungan itu tidaklah mata jama ragah barih
sehat, pecadangan pen.cem.bu.ru n pengarok:
lingkungan sina mak lah sihat orang itu sangat --, jelema
ce.mas a ngerasa gelisah; rabai: bukan sina sangun pengarok
main -- hatinya ketika ke.cem.bu.ru.an n
menantikan keputusan kepengarokan: -- orang itu
hakim, lain main gelisah melebihi batas, kepengarokan
hatina waktu nunggu jelema sina ngelebihi batas
keputusan hakim ce.mer.lang 1 a besinar; kemilau;
men.ce.mas.kan vt cemerlang; terang: warna itu
ngegelisahko; ngerabaiko; begitu --, warna suda goh
ngawatirko: kamu sangat -- hena besinar; 2 betik; helau;
hatiku, niku sangat hibat: permainanmu sangat --
ngawatirko hatiku , pemainanmu temon hibat
ke.ce.ma.san n kegelisahan; ce.mo.oh n uppok; ujok; cela: dia di--
kerabaian; kekawatiran: aku ditengah orang banyak, ya
selalu -- karena diuppok ditengah hun ramik
perbuatanmu, nyak selalu men.ce.mo.oh vt ngupok;
kerabaian ulah lahgumu nyela: dia -- kelakuan
cem.be.rut a kelom pudak: jadi orang tetangganya, ya ngupok
jangan suka -- nanti cepat kindak tetanggana
tua, jadi jelema dang galak
kelom budak nanti geluk tuha
78
men.ce.mo.oh.kan vt ceng.kram vi akuk; bekom: ia di--
tangannya, ia dibekom
ngupokko: ia -- orang lain, ya punguna; 2 ngerau; ngebeko
jama tanggai: kucing -- anak
ngupokko ulun bareh tikus itu, kucing ngerau anak
munduk sina
cem.pa.ka n ceppaka: betapa harum -- men.ceng.kram vi ngakuk;
ngebekom: anak itu --
itu, goh hena merum ceppaka makanan, sanak sina
ngabekom kanan
sina ceng.ke.ra.man v ngejamuk
narkom; tekop: anjing itu --
cen.da.na n cendana: banyak pohon -- , anak ayam , asu sina narkom
anak manuk
lamon batang cendana ceng.kra.man n tekopan: --
anjing itu terlepas, tekopan
cen.da.wan n kulak: ani makan sayur - asu radu telepas
-, ani mengan gulai kulak ceng.kra.ma n bubalah; busenang;
senang: ketika saya datang
cen.de.ki.a a cerdik; pittor; pandai: kita mereka sedang ber -- di
ruang depan , wattu nyak
memerlukan orang-orang ratong tiyan lagi bebubalah di
billik hepan
yang --, ram merluko jelema ber.ceng.kra.ma vi bubalah;
besenang-senang; begurau
sai cerdik waya: kedua anak muda itu
terus duduk -- , keruwa sanak
ke.cen.di.kia.an adv ngura sina terus mejong
sambi begurau
kecerdikan; kepittoran;
kepandaian: anak itu berhasil
karena --nya, sanak sina
buhasil ulah kepittoranna
ce.ngang a cengong; hiran: mereka --
melihat apa yang terjadi,
tiyan heran ngeliak api sai
tejadi
men.ce.ngang.kan vt hiranko:
pelajaran itu sangat
mencengangkan, pelajaran
sina sangat hiranko
ter.ce.ngang vi tehiran: kami
-- karena kedatangannya,
sikam tehiran bak ulah
keraton ganna
79
cen.tong n sinduk; sittung; cintung: ibu ce.rah a 1 waya; wewah; wawah: hari
ini -- sekali, rani sija wewah
baru saja membeli --, emak nihan; 2 cerah; terang:
wajahnya -- sekali, pudaknya
ampai gawoh ngebeli sittung cerah nihan
ke.ce.ra.han n kewayaan:
men.cen.tong vt nyiduk; wajah anak itu -- karena
bedak, pudak sanak sina
nyittung: husin lagi -- nasi di kewayaan bak ulah popor
dalam termos nasi di dalam ce.rai a pisah; cerai: ibu dan bapak
saya telah -- dua bulan yang
termos nasi, husin lagi nyiduk lalu, umi jama buyaku radu
pisah ruwa bulan sai liwat
kan di lom termos kan ber.ce.rai vi bucerai; bupisah:
tetangga saya sudah bercerai,
ce.pat a 1 geluk: lin bisa bekerja -- dan sekelik sikam kak radu
bupisah
rapi, lin dacok ngeguwai men.ce.rai.kan vt bupisah:
paman saya telah -- bibik
geluk rik helau; 2 geluk: saya, pakcik sikam kak radu
bupisah jama bibik sikam
kejadian itu berlalu dengan
ce.ra.mah a ceramah: irawan sedang
cepat , kejadian sina lalu memberi -- kepada
masyarakat, irawan lagi
jama geluk ngejuk ceramah jama
masyarakat
men.ce.pat.kan vt ber.ce.ra.mah vi buceramah:
anak-anak belajar -- di
ngegelukko: dia -- masjid, sanak-sanak bulajar
buceramah di langgar
kendaraannya supaya cepat
sampai, ya ngegelukko
kendaraanna mare geluk
sampai
per.ce.pa.tan n pegelukan: --
pertumbuhan penduduk
sangat tinggi tahun ini,
pegelukan pertumbuhan
penduduk ranggal benor
tahun sija
ke.ce.pa.tan.nya n
kegelukanna: -- dalam
bermotor harus dikurangi,
kegelukanna delom bumotor
haruus dikurangi
80
pen.ce.ra.mah n peceramah: - dahulu, sija uti-utian jak
- itu sangatlah bagus, tumbai
peceramah sina sangatlah ber.ce.ri.ta vi buti-uti;
helau bucerita: pak guru -- di depan
cer.das a pittor; pandai: wawan kelas, pak guru bucerita di
memang anak yang --, depan kelas
wawan sangon sanak sai men.ce.ri.ta.kan vt nyeritako:
pintor nenek -- kisah zaman
men.cer.das.kan vt mintorko; dahulu, nyai nyeritako kisah
mandaiko: tugas guru adalah zaman timbai
-- anak didiknya, tugas guru pen.ce.ri.ta.an, ce.ri.ta.nya n
adalah mintorko anak didikna ceritana: -- orang itu tidak
ke.cer.da.san n kecerdasan; penar benar!, ceritana jelma
kepandaian: -- anak itu sina mak ulah benor!
sangatlah membanggakan cer.mat a ati-ati; teliti: ia mengerjakan
orang tuanya, kepandaian soal - soal hitungan dengan
sanak sina sangatlah cermat, ya ngerjako soal-soal
ngebanggako hulun tuhana hitung dengan teliti; 2 --
cer.dik a cerdik; nalom: gadis yang -- sekali ia melaksanakan
itu temannya irawan, muli sai tugasnya, teliti benor ya
nalom sina kancana irawan ngelaksanakon tugasna
ke.cer.di.kan n kepandaian; pen.cer.ma.tan n telitian:
kenaloman: -- muli sina orang itu sangat -- , jelma
sangat dikagumi orang, sina sangat telitian
kepandaian muli sina sangat ke.cer.ma.tan n ketelitian: --
dikagumi hulun dalam mengerjakan tugas
ce.ri.ta n 1 cerita; babak: -- radin intan sangatlah bagus, ketelitian
dianggap paling bagus, cerita dilom ngerjako tugas
radin intan diangggap paling sangatlah helau
helau; 2 ngebiti hikayat cer.min 1 n sekena; kaca: -- lemariku
tumbai; uti-utian: ini -- sejak kemarin pecah, kaca
81
lemariku mijo pecoh: 2 adv pen.cer.na.an n
ngenah diri jak hun; sekena. pengunyahan; pehalusan;
ber.cer.min vi bukaca; pencernaan.
besekena; bekaca; ngaca: saya ce.tak n citak; tepa; sani: -- dulu foto
-- sambil berbedak, nyak itu, citak pai poto sija
bukaca sambil bupopor men.ce.tak vt nyitak; nepa;
men.cer.min.kan vt nyani: ayah -- bata di sawah,
ngegambarko: kelakuan anak buya nyitak bata di sabah
itu -- pribadi yang baik, per.ce.ta.kan n penepaan;
kelakuan sanak suda percitakan: iwan membuat
ngegambarko pribadi sai baju -- sablon, iwan
helau ngeguwai baju di pecitakan
pen.cer.mi.nan pron gawi sablon
ngecahko geral atawa ce.tak-gol adv ngegol haguk
pemulihan nama bayik; keper kak mayin bal sipak;
pencerminan; nyekenaan. ngegol; citak gol.
cer.na a 1 hancur; hancor; luluh jadi ce.tus 1 a gawi kak nyawako rasana hati
satu; lebor jadi sai: makanan haguk muli; nimbak muli;
yang kita makan di -- di luwar; cetus: dengan malu-
dalam usus, kanan sai dikanik malu ia men--kan perasaan,
dilebor di lom usus; 2 kunyah; rek liyom-liyom ia
halus: sebelum ditelan ngeluwahko perasaan; 2 adv
makanan di-- dahulu, pengumuman penting lom
semakkung ditelon kannan sejarah bangsa indonesia;
dikunyah pai cetus.
men.cer.na vt menrancurkan; men.ce.tus.kan vt
ngunyah; ngehalus: makanan ngeluwahko: orang itu tidak
yang kita makan susah untuk malu-malu -- isi hatinya,
--na, kannan sai ram kanik jelema sina mak liom - liom
saro guwai mencernana ngeluwahko isi hatina
ter.ce.tus vi ticetus.
82
cin.ta n cinta; gering; demon: saya -- itu ?, api ciri sanak sai lebon
sama kamu, nyak demon suda?
jama niku ber.ci.ri vi butanda; beciri:
ber.cin.ta vi bucinta; anak yang hilang itu -- kulit
begeringan; bukahaga; sawo matang, sanak sai lebon
menaruh rasa cinta: mereka sina butanda bawak sawo
berdua sedang --,tiyan ruwa matang
lagi bukahaga ci.tra n gelar; betik: kita harus
per.cin.ta.an n pecintaan: -- menjaga -- bagusnya, ram
mereka tidaklah direstui oleh perlu ngejaga gelar betikna
orang tuanya, pecintaan tiyan ci.um v undung: adik minta di-- ibu,
maklah direstui hulun tuhana adek kilu disundung emak
di.cin.ta.i a digeringi; ber.ci.u.man vi sundungan
didemoni; dicintai. (kenaan antara bagian depan
cip.ta n ngadako sesuwatu sai baru; dua benda) : anak itu --
cipta: buku itu karya -- pak dengan ibunya, sanak sina
sanusi, buku sina hasil guwai sundung jama ibuna
pak sanusi men.ci.um vt ngundung:
men.cip.ta.kan vt nyipta: ayahnya -- anaknya yang
allah -- bumi dan langit, masih kecil, ayahna
allah ngeguwaiko bumi rek ngundung anakna sai lagi
langit lunik
pen.ciptaan n pengguwian: -- men.ci.um-pak.sa vi
gedung itu diawali dengan sundung.
peristiwa pembunuhan, pen.ci.u.man n irung (alat
peguwaian gedung sina guwai ngambau) : manusia
diawali jama kejadian menggunakan -- untuk
sepatian mencium, jelema gunako
ci.ri n tanda; cirri; tanda-tanda khas sai irung guai ngundung
ngabidako sesuatu anjak sai
lain: apa -- anak yang hilang
83
co.ba v abai: -- dulu sayur daun menjauhkan orang dari dia,
kelakuanna sai pungah sina
singkong ini, abai pai gulai ngejauhko jama jak ya; 2
ngasi : gadis itu -- benar ,
kucuk kikim sija muli sina ngasi benor
con.toh n gokgoh keadaanna jama
men.co.ba v ngabai-abai; barang-barang sai bareh;
cintu; luntuh: baju ini tidak
ngabai: saya -- celana baru, sesuai dengan -- nya, baju
suda mak sesuai jama cintuna
nyak ngabai - abai celana men.con.toh ni nyalin
pekerjaan jak hulun; niru;
bahyu cintu; nyuntuh: anak itu --
pekerjaan temannya, sanak
co.cok n 1 cucuk: celana itu -- benar sina niru pekerjaan tawokna
co.pet n ngakuk barang hun sai diusung
untukmu, celana sina cucuk mak pandai sai di kedaina;
maling; cupet: tukang -- itu
benor diniku; 2 akor: kenapa ditangkap polisi, tukang
maling sina ditinjuk pelisi
kamu tidak -- dengan pen.co.pet ni jelma tukang
maling; penyupet: anak itu
mertuamu?, bak api niku mak tukang --, sanak sina tukang
maling
akor jama muntuhamu? di.co.pet ni kena maling;
dicupet.
men.co.co.kan vt ngakurko: co.pot a 1 cabuk: rasanya gigiku ada
yang--, rasana iponku wat sai
jangan -- barang yang tidak cabuk; 2 gawi jabatan kak
dicabuk paksa; cabuk; lepas:
cocok, dang ngakorko barang
sai mak akor?
co.leng v coleng: -- itu tertangkap
polisi, coleng suda tetangkap
pelisi
men.co.leng v ngemaling:
saya di tuduh -- baju, nyak
dituduhna maling kawai
pen.co.leng n jelma sai
pemaling
cond.ong a cundung: matahari sudah -
- ke barat, matahari radu
cundung haguk barat
cong.kak a pungah (ngerasa
badanna pandai):
kelakuannya yang -- itu
84
rasanya kepalaku mau --, 1 co.ret n curit: anak itu -- bajuku,
rasana huluku haga lepas sanak sina curit bajuku
men.co.pot vt ngelepas: la -- men.co.ret v nyurit: adik saya
hiasan dinding, ya ngelepas -- buku, adekku nyurit di buku
hiasan disassai co.re.tan n (mansa curitan):
cor v nuangko besi sai barih guwai tihas pak guru memberi -- di buku
nuwa; cor. saya, pak guru ngejuk curitan
me.nge.cor v ngecor: tukang di bukuku
bangunan sedang -- tihas pen.co.re.tan n cara nyurit.
rumah, tukang bangunan sina
lagi ngecor tihas nuwana 2 co.ret n coret (garis sai tegas) : --
pe.nge.co.ran v cara gambar yang kamu pilih,
mengaduk atau cara ngecor; coret gambar sai niku pilih
ngecor.
co.rak n curak (gambar atau bunga sai co.reng n 1 nulis mak bupapah; curing:
wat di kayin): curak -- kain jangan kamu -- kursi itu!,
itu sangat bagus, curak kain dang niku curing keresi sina!;
sina alangkah helau 2 geral hun kak kamak;
ber.co.rak n ngedok curak; curing.
bucurak: kain itu mempunyai ter.co.reng ni kak kamak;
-- warna warni, kain sina tecuring: namanya -- karena
ngedok curak warna warni kasus semalam, geralna
co.rat v coret (garis kedol jama tijang); tecuring baulah perkara bingi
curing: jangan kau – dinding jeno
itu, dang niku coret saksai
suda cu.a.ca n harani : jangan pergi --
men.co.reng v nyuring: anak buruk, dang lapah harani
itu -- dinding rumahnya, mak helau
sanak suda nyuring dinding cu.a.ca-bu.ruk ni harani mak
nuwana helau: siang ini --, dawah sija
--
cu.at, mencuat a cuit: bambu itu – ke
atas, buluh suda nyuit haguk
lambung
85
cu.bit v kubik; cubik: saya tidak mau cu.kong n cukong: gayanya seperti –
di--, sikam mak haga dikubik besar, lagakna injuk cukong
men.cu.bit vt nyubit; ngubik: balak
ibunya -- anaknya yang men.cu.ko.ngi vt ngecukongi;
nakal, emakna ngubik jelma sai ngedok duit lamon
sanakna sai nakal sai nyediako dana api modal
cu.bi.tan n kubikan: -- sai diperluko guwai suatu
ibunya sakit sekali, kubikan usaha, kegiatan jelma barih:
makna sakik benor bersediakah kau -- kami ?
busediakah niku nyukongi
cu.ci v pokpoh; basuh: tolong kalian -- sikam ?
mobil itu, tulung kuti basuh
mubil sina: -- dulu baju itu, cu.kup a genok; cukup; pas: sudah --
pokpoh pai baju sina uang kau perlukan?, radu
men.cu.ci vt mokpoh; genok duit sai niku perluko?
ngebasuh: saya -- baju dulu, men.cu.ku.pi v ngegenoki;
nyak mokpoh baju pai nyukupi : bapak rajin bekerja
pen.cu.ci n pemokpoh: orang untuk – kebutuhan kami, bak
itu -- baju, jelma suda rajin bukerja guwai
pemokpoh kawai ngegenoki kebutuhan sikam:
cu.ci.an n pokpohan: kakak ikut bekerja untuk
alangkah banyak --mu, mencukupi -- biaya kuliahku,
alangkah lamon pokpohanmu kakak turut bukerja guwai
nyukupi biaya kuliahku
cu.cu n umpu; uppu: -- minak sudah
lahir, umpu minak radu laher cu.kur v cukor; pelok; tetok: tolong --
rambutku, tulung tetok
cu.cur n cucur : ibu membuat – di buwokku
dapur, induk ngeguwai cucur di men.cu.kur v nyukur: amir
dapur sedang -- rambut adiknya,
cu.kai n pajok: berapa -- yang bapak amir lagi nyukur buwok adik
ber.cu.kur v becukur:
keluarkan tahun ini ?, pira butetok, bupelok: bapak
pajok sai bapak luwahko
tahun sija
86
sedang -- sama pak anwar, secara cuma - cuma ; 2 mak
bak lagi becukur jama pak ngedok gunanna; nganggor: --
anwar saja saya nasehati kamu,
pen.cu.kur n tukang cukur; cuma – cuma gawoh nyak
pencukur: -- itu bernama nasehati niku
ilham, tukang cukur sina cum.bu v cumbu; bujuk: -- rayu
geralna ilham diperlukan dalam rumah
cu.lik v cu.lik: -- itu minta bayaran, tangga, cumbu rayu diperluko
culik sina kilu bayaran dilom rumah tangga
men.cu.lik v nyulik: dia – ber.cum.bu v bersenda
anak pak lurah, ya nyulik gurau; saling bercumbu :
sanak pak lurah mereka sedang --, tiyan lekok
pen.cu.li.k n jelma sai nyulik; busenda gurau mencumbu
penculik: -- itu tertangkap cung.kil v cungkil: jangan kamu --
polisi, penculik suda bisul itu, dang niku cungkil
tetangkap pelisi bisul sina
pen.cu.li.kan n peristiwa men.cung.kil v nyungkil: dia
menculik; penculikan: -- itu senang benar -- jerawatnya,
terjadi tadi pagi, peristiwa ya gering benor nyungkil
penculikan sina terjadi jeno juwayakna
pagi pen.cung.kil n jelma sai
cu.ma adv cuma; hana – hana: -- ini nyungkil; alat guwai
yang dia kasih dengan saya, nyungkil:
hana - hana sija do sai cu.plik v ngutip; metik: penulis --
dijukkona jama nyak pendapat dokktor sumitro,
per.cu.ma adv nganggor: -- penulis ngutip pendapat
saya datang ke sini, nganggor doktor sumitro
nyak ratong haguk ja cu.ri v maling; ngakuk jak hulun tanpa
cu.ma–cu.ma adv 1 hadiyah; izin: kita – saja uangnya, ram
cuma–cuma: saya berikan ini maling gawoh duitna
secara --, nyak jukkon sija
87
men.cu.ri v ngemaling:
jangan suka – hak orang
lain, dang galak ngemaling ja
hak hulun barih
cu.ri.an n hasil ngemaling:
dia menjual –nya dengan
penadah, ya ngejual hasil
ngemalingna jama penadah
cu.ti v nepikko pekerjaan pepira waktu
secara resmi guwai istirahat;
libur; cuti: berapa lama kamu
--?, pira beni niku libur?
ber.cu.ti v bulibur: dia dan
saudaranya -- ke bali, ya rek
puwarina bulibur haguk bali
88
D
INDONESIA—LAMPUNG
da.da n bagian badan kebelah depan pe.da.gang ni jelma sai
antara betong rek galah: dia ngunut nafkah jak bedagang: -
merasa sakit dibagian --, ya - itu mengobral barang
ngerasa sakik di bagian dada dagangannya, pedagang suda
ber.da.da pron ngedok urak ngubral barang dagangannya
nimbul di dada; buotot dada. per.da.ga.ngan ni pertukaran
perabut rik jasa hun sai
da.dak, men.da.dak adv mak diduga tekuruk lom daptar
semakkungna; asademak; pemerintah; perdagangan.
ngedadak: orang itu mati --, da.gu n bagian pudak dibah banguk;
jelma suda mati ngedadak dagu: --nya luka karena jatuh
da.da.kan n sesuatu sai dari sepeda, daguna katan
dilakukon secara tiba–tiba: bak ulah tiyak jak sepidah
pak bupati -- datang ke da.hu.lu n 1 waktu sai kak liwat;timbai:
sekolah kami, pak bupati zaman -- di sini masih sangat
dadakan ratong haguk sepi, zaman timbai dija masih
sekulah sikam hiyon benor; 2 lebih awal;
paling depan: dia lebih --
da.gang v pekerjaan sai behubungan datang ke sekolah, ya lebih
jama ngejual rek ngebeli dahulu ratong haguk sekulah
barang guwai ngedacokkon men.da.hu.lu.i vt ngedahului
untung; dagang: ibu -- (lapah, ngerjakon, dsb):
sayuran di pasar, mak jangan -- waktu yang telah
dagang sayuran di pasagh ditentukan, dang ngedahului
ber.da.gang ni bedagang: dia waktu sai kak ditentukon
-- dari rumah ke rumah, ya pen.da.hu.lu ni 1 pendahulu
budagang jak nuwa haguk (jelma dsb sai ngedahului):
nuwa kita harus melanjutkan
da.ga.ngan ni barang-barang perjuangan para -- kita,
sai siperjualbelikon: barang – gham musti ngelanjutkon
nya habis diborongoleh pejuangan kaban pendahulu
pembeli, barang daganganna
bela diburung jama pembeli
89
gham; 2 bagiyan pertama perampokan suda radu
semakkung bab selanjutna; tetimbak
pendahuluan. men.da.lang ni ngemainkon
ter.da.hu.lu ni kak timbai; wayang; ngedalang: kakekku
semakkung ganta. -- diacara itu, datukku
da.hu.lu-ka.la ni jaman sai ngedalang di ramikan suda
terjadi semakkung ganta; pe.da.lang ni jelma sai
jaman timbai. propesina ngedalang;
da.lam a 1 ngenyatakon wai atawa pedalang: pamanku -- yang
guha; relom: wai besai -- sudah terkenal, kemamanku
lubuknya, batangare besai pedalang sai kak tekenal
relom ulokna; 2 ngenyatakon di.da.la.ngi ni 1 otok pelaku;
suwatu ruwangan; lom. 2 dalang sai lagi lapah
men.da.lam.kan vt ngedalang; didalangi.
ngerelomko: ali -- sumur da.mai n rukun; damai:di kampungku
yang sudah kering, ali masyarakatnya hidup rukun
ngerelomko somor sai radu dan --, di tiyuhku
kering masyarakatna horek rukun
men.da.la.mi vt ngeresapi; rek damai
nyelami; ngerelomi: kakakku ber.da.mai v budamai: kedua
-- ilmu agama, kiayku kampung itu telah --, keruwa
ngerelomi ilmu agama tiyuh suda radu budamai
mem.per.da.lam vi nambah per.da.ma.ian n pedamaian: -
relom; ngerelom. - itu disaksikan bapak bupati,
da.lang n 1 jelma sai ngemainkon pedamaian suda disaksikon
wayang: dia seorang -- jama bapak bupati
wayang, ya seorang dalang men.da.mai.kan v
wayang; 2 jelma sai ngatur ngedamaikon: pak lurah --
api ngerencanakon sesuatu: -- kedua belah pihak yang
perampokan itu sudah ribut, pak lurah ngedamaikon
tertembak, dalang tiyan ruwa sai ribut
90
dam.par v asat; dampar: perahu ini ter- way biyasa: -- ini luas sekali,
- di pantai, biduk suda kasat
di pantai ranau suda berak benor
ter.dam.par vi kasat darak
pok mak kenal; tayap; ngenah da.nau-ra.nau ni danau sai
muni terdampar.
ngewatko utian kayu hara
dan p rek; jama: tono -- ali membeli
buku di pasar, tono rek ali atawa kayu aro di kukutna
ngebeli buku di pasar
gunung mesagi atawa gunung
de.ngan p jama: kami makan di
warung -- sayur ayam dan seminung; danau ranau.
ikan, sikam mengan di
warung gulai manuk jama iwa da.ngau n sapu (rumah panggung agak
da.na n dana; biaya: berapa besarnya -- besar dari pada kubu,
pembuatan jalan ini ?,pira
balakna dana peguwaian biasanya di umbulan atau
ranglaya sija?
men.da.na.i ni ngejukkon kampung kecil): pak amran
dana; ngebiayai: pemerintah -
- anak sekolah yang tidak ada di-- , pak amran berada
mampu, pemerintah ngedanai
sanak sekulah sai mak mampu di sapu; kubu (rumah
pen.da.na.an ni pembiayaan.
rin.ci.an-da.na ni rincian panggung kecil (gubuk)
biaya: sesudah ini saya
membuat laporan --, kak radu biasanya di pinggir sawah,di
sija sikam nyani laporan
rincian biaya kebun, di ladang)
da.nau n ranau; genangan way sai da.pat adv dacok: ya -- mengerjakan
beghak benor rasana kinjuk
soal itu, ya dacok ngerjako
soal sina
men.da.pat v mansa: saya --
pelajaran yang berharga dari
kejadian ini, nyak mansa
pelajaran sai buharga jak
kejadian sija
men.da.pat.kan v
ngedacokko: ani -- beasiswa
prestasi, ani ngedacokko
beasiswa prestasi
pen.da.pa.tan ni hasil hun
kereja atawa gaji pegawai
secara besaian; hasil.
91
da.pur n dapor: ibu merebus air di -- da.ri-ma.na pron jak pa: --
,ibu majak wai di dapor kamu tadi?, jak pa niku jeno?
da.ri-pa.da p kata depan
da.rah n gitoh: lukanya mengeluarkan guwai nandai perbandingan;
--, katanna ngeluwahkon gitoh dari pada: -- kamu main terus
ber.da.rah ni ngeluwahkon lebih baik kamu belajar, dari
gitoh; bedarah: kaki adikku -- pada niku gurau ancak niku
karena jatuh, kukut dekku belajar
bedarah bak ulah tiyak jak da.ri-sa.na pron jak san: saya
ijan -- dua hari yang lewat, nyak
pen.da.ra.han ni nayah jak san ruwa rani sai
ngeluarko gitoh; bugitohan. datanglikut
da.ri-si.tu pron jak suda: --
da.rat n darat: angin -- terdapat pada sumber air itu keluar, jak
siang hari, angin darat wat suda sumber way suda luwah
diwaktu derani da.ri-si.ni pron jak ja: dia --
da.ra.tan ni tanoh sai beghak; tadi malam, ya jak ja jeno
darak; daratan: -- di bumi bingi
hanya 30 persen saja, da.ru.rat n keadaan sulit sai mak
daratan di bumi cuma 30 disangka -- sangka (bahaya,
persen jo kelaparan, dsb) sai merluko
men.da.rat vi labuh: nelayan penanggulangan geluk: dalam
itu -- pada siang hari, keadaan -- seperti ini
nelayan sina ngedarat waktu pemerintah harus cepat
pagi rani mengambil tindakan, dilom
pen.da.ra.tan ni bulabuh. keadaan darurat gokgoh sija
pemerintah musti geluk
da.ri p jak; anjak: -- mana kamu ngakuk tindakan
kemaren ?, jak pa niku mbijo da.sar n bagian sai paling debah; dasor:
? dia menyelam ke -- laut, ya
se.da.ri p sejak; jak: -- kecil nyelom haguk dasar ulok
budi tinggal bersama
neneknya, jak lunik budi tepik
jama andungna
92
ber.da.sar.kan v bedasarko: pen.di.di.kan n pendidikan:
itu -- peraturan pemerintah,
sina budasarko peraturan pak arwan sudah mencapai
pemerintah
da.si n dasi: pak amran memakai -- gelar --, pak arwan radu
hitam, pak amran makai dasi
halom nyapai gelar pendidikan
ber.da.si v bedasi: orang
yang -- itu ayah saya, jelma di.nas n dinas: -- pendidikan way
sai bedasi suda bakku
da.ta n data; bahan: -- yang kau kanan, dinas pendidikan way
perlukan ada di sini, data sai
niku perkon wat dija kanan
men.da.ta v ngedata; nyatat:
ibu guru sedang -- anak ber.di.nas v bedinas: kakak
murid kelas tiga, ibu guru
lekok ngedata murid kelas telu irpan masih ber-- di lampung
di.dik v didik; ajar: -- anakmu dengan
benar, ajar anakmu dengan selatan, kakak irpan lekok
benor
men.di.dik v ngajar; ngebina; bedinas di lampung selatan
ngebimbing: ibu mira
mendidik anaknya dengan ke.di.na.san n kedinasan: --
baik dan teliti, ibu mira
ngedidik / ngebimbing anakna pak alpin di kantor agam,
jama helau rek teliti
pen.di.dik n guru: kakak saya kedinasan pak alpin di kantor
ditugaskan sebagai --,
kakakku ditugaskan sebagai agama
pendidik
di.dih n runggak: sebelum berangkat
dia -- airnya dulu, semakkung
lapah ia ngerunggak wayna
pai
de.bat n battah: jangan -- omongan
ayahmu, dang battah cawaan
bakmu
ber.de.bat v bubattah:
mereka -- terus menerus,
tiyan bubattah jo
mem.ban.tah v ngebattah:
bapak -- pembicaraan
temannya, bapak ngebattah
cawaan tawokna
93
da.pat adv dapok: ya -- mengerjakan de.ring v dering: -- telepon itu kuat
soal ini, ya dacok ngerjakon sekali, dering telepon suda
soal sija kuat benor
men.da.pat.kan v ber.de.ring-de.ring v
ngedacokkon: ayah sudah -- bedering -- dering: jamnya
ayam yang lepas kemaren, pak hamid selalu --, jamna
ayah radu ngedacokkon pak hamid selalu berdering –
manuk sai lucuk mbijo dering
de.bu n hapok: jendela rumahnya eko de.ri.ngan v deringan: -- hp
selalu ber--, tungkap nuwana rita sangat kuat sekali,
eko selalu buhapok deringan hp rita paling kuat
ber.de.bu.an v buhapokan: benar
teras rumahku selalu --, teras ber.de.ri.ngan v buderingan:
nuwaku selalu buhapokan jam ali, ana dan adiknya
de.kat a ridik: pada berderingan, jam ali,
ber.de.ka.tan v seridikan: ana khek adekna bela
rumahku dengan rumah buderingan
paman --, nuwaku jama nuwa dan.dan v helau; hias: setiap hari ibu
pak su seridikan itu ber--, tiap rani ibu sina
men.de.ka.ti v ngeridiki: budandan
sudah lama orang itu -- saya, ber.dan.dan v budandan: sari
radu beni jelma suda -- dengan rapi dan bagus,
ngeridiki sikam sari budandan rapi khek helau
deng.ki a dengki: kita tidak baik iri --, di.dan.da.ni v didandani:
ram mak helau iri dengki pengantin itu -- oleh tukang
ke.deng.ki.an n kedengkian: - rias, pengantin sina didandani
-nya pak ahmad belum juga jama tukang rias
bisa diubahnya, dan.da.nan n dandanan: --
kedengkianna pak ahmad ibu itu kurang rapi karena
makkung juga dacok masih belajar, dandanan ibu
dirubahna
94
sina kurang rapi ulah lekok kemeda diwatko pendataan
ulang luwot
bulajar men.da.ta v ngelakuko
pendataan; ngedata: ibu guru
dang.kal a bakbu: sawah itu agak -- sedang -- murid baru, ibu
guru lekok ngedata murid
airnya, sabah sina injak bahyu
dob.rak n terjang; dobrak: -- saja pintu
bakbu waina kamarnya, dobrak gawoh
ghangok kamarna
men.dang.kal.kan v men.do.brak v ngedobrak:
ayah -- pintu yang sukar
ngedangkalkon: bagaimana dibuka, ayah nerajang rangok
sai susah dibuk
cara -- sungai itu, gokgoh dok.te.ran.da n dokteranda: -- linda
guru yang ramah dan
sipa cara ngedangkalkon cantik, dokteranda linda guru
sai ramah khik sikop
batangaghe sina dok.te.ran.des n geral hun sarjana
jurusan guru sekula;
ke.dang.ka.lan n dokterandes:-- rustam ngajar
sma 2 bandar lampung,
kedangkalan; kebakbuan: -- dokterrandes rustam ngajar
sma 2 bandar lampung
sumur itu sekitar 3 meter, do.ku.men n konsep; surat –surat sai
perlu: surat itu disimpan
kebakbuan somor sina kira- untuk --, surat sina dijamukko
guwai konsep
kira 3 meter do.mi.nan a 1 busifat nentuko benor
ulah kekuasaan, pengaruh,
da.rat n darat: katak dapat hidup di air dsb; dominan: daerah itu --
dan di --, katak dacok hoghek
di wai jama di darak
men.da.rat v ngedarak: kapal
itu sudah lama --, kapal sina
khadu timbai ngedarak
da.ra.tan n darakan: hewan
itu bisa hidup di--, binatang
sina dacok horek di darakan
da.ta n data: -- siswa harus sudah
dikirimkan hari ini, data
murid musti radu dikirimko
rani sija
pen.da.ta.an n pendataan:
kapan diadakan -- ulang,
95
menggunakan bahasa terdapat v ngedok: di sana --
banyak pedagang buah, di
lampung, daerah suda san ngedok lamon pedagang
buah
dominan ngegunakon bahasa dan.dang n periuk balak guwai ngukus
kan, biasana tiguwai jak
lappung; 2 bupengaruh kuat; tembaga api alumunium;
dandang: -- itu besar sekali,
sai paling nonjol (warna, dsb): dandang sina balak benor
du.duk 1 ni mejong: mereka sedang --
baju yang dipakainya -- di bawah pohon jambu, tiyan
lekok mejong di bah batang
warna merah, kawai sai jambu; 2 pron hun kak tepileh
jadi angguta dewan yang
dipakaina dominan warna terhormat; mejong.
men.du.du.ki v ngehjongi.
suluh du.du.kan nib baka mejong;
hejongko.
dang.kal a cetek; mak relom; bakbu: da.ki v cakak: jangan -- gunung itu,
dang cakak gunung suda
sungai itu bertambah -- dari pen.da.ki n penyakak: --
gunung raja basa telah
hari ke hari, batangare suda kembali, penyakak gunung
raja basa radu muloh
nambah cetek jak rani ke rani pen.da.ki.an n penyakakan: --
akan segera dilakukan,
men.dang.kal v jadi cetek; penyakakan haga geluk
dimulai
nyetek; ngedangkal: karena dak.wa n nuduh; sangka: orang ini di--
mencuri, jelma sina di tuduh
perbuatan manusia sungai itu - ngemaling
-, ulah kelakuan jelma
batangare suda ngedangkal
dong.krak n sukik: paman mengambil
-- di gudang, paman ngakuk
sukik di gudang
de.li.ma n delima: seperti -- bibirnya
merah dan bagus, unjuk
delima pupikna suluh ghek
helau
da.pat adv dacok: saya tidak -- ikut
besok, nyak mak dacok nutuk
jemoh
mendapat v mansa: andi --
hadiah dari ayah, andi mansa
hadiah jak bak
96
men.dak.wa v ngedakwa; dam.ba.an n haropan: rumah
nuduh: jangan sembarang --
orang berbahaya, dang bagus itu -- setiap orang,
sembarang nuduh hulun
bahaya nuwa helau suda haropan tiap
ter.dak.wa n sai tisangko; sai
tedakwa: -- dihukum penjara jelma
selama lima tahun, tedakwa
dihukum penjara munina lima men.dam.ba.kan v
tahun
dak.wa.an n sangkoan; ngeharapko: saya--anak yang
tuduhan: -- hakim sidang itu
tidak benar, sangkoan hakim soleh dan pintar, sikam
sidang sina mak benor
dak.wah n ceramah: --nya pak ngedambako sanak sai soleh
mahmud cukup berhasil,
ceramahna pak mahmud ghek pintor
cukup buhasil
ber.dak.wah n budakwah; dam.pak n akibat: itu -- perbuatanmu
buceramah: nabi berdakwah
selama hidupnya, nabi beberapa waktu yang lalu,
budakwah selama horekna
da.lang n dalang; biang: siapakah -- sina do akibat
dari perampokan itu?, sapa
dalang jak perampokan suda? perbuatanmu pepera waktu
dam.ba a peretok; harop: setiap orang
men --kan akan kebahagiaan sai liwat
lahir batin, segala hulun
geharopko kebahagiaan lahir de.fi.ni.si n retti: apa-- kalimat itu, api
batin
retti kalimat sina
da.hak n harrak: orang tua itu banyak
mengeluarkan --, hulun tuha
sina nayah ngeluar ko harrak
da.han n pappang: kera itu bergantung
di dahan pohon, kera sina
bugattung di pappang ni kayu
da.hi n kidak: pada dahi gadis yang
cantik itu terdapat tahi lalat,
di kedak ni mulli sai sekop ho
da.hu.lu n 1 mena: yang lebih dahulu
tiba yang menang, sai lebih
muna sappai sina sai menan;
2. timbai: sejak dahulu
bangsa kita sudah mengenal
adat, jak timbai bangsa ram
97
ngenal adat istiadat; 3 jak sekincau, sikam ampai gawoh
jaman ho: ya ada sejak jaman jak nanjak gunung sekincau
dulu,ya wat sejak jaman ho da.ta.ng v ratong: mengapa kamu
men.da.hu.lui n ngehenai: datang terlambat, bak api
mereka saling mendahului niku khatong na telat
agar cepa sampai, ian saling men.da.ta.ng.kan v
ngehenai kenyar guluk sappai ngeratong ko: memang susah
men.da.hu.lu.kan n mendatangkan orang pintar,
ngehenako: kita harus sangun susah ngeratong
mendahulukan kewajiban kojelma pintar
sebelum menuntut hak, ram pen.da.ta.ng v sai ratong: di
harus ngehenako kewajiban kampung kita banyak orang
samakkung sebelum menuntut pendatang, di tiyuh pai nayah
hak jelma sai khatong
pen.da.hu.lu n perintis: pak ke.da.ta.ng.an v keratongan:
amir di kenal sebagai kedatanganmu membuat
pendahulu didesa ini, pak kami senang dan aman ,
amir dikenal sebagai perintis keratongan mu ngeguai sikam
di tinda sija khiik aman
pen.da.hu.lu.an n pemulaan: da.tar a datar; rata: jalan disini
bagian pendahuluan buku sekarang sudah --, ranglaya
itu sangai baik, bagian dija ganta ghadu
pemulaan buku sina helak rata
benor men.da.tar.kan v ngedatarko;
da.ki n tanjak: siswa sma 5 berhasil ngeratako: pak karun -- jalan
daki gunung raja basa, siswa memakai buldozer, pak karim
kelas 5berhasil nanjak ngeratako ranglaya makai
gunung raja basa dosor
men.da.ki n ngedaki: kami da.un n bulung: seperti air di -- talas,
baru saja mendaki gunung injuk way di bulung talas
98
da.ya n daya; tenaga: orang itu tidak dibersihkan, kersi suda
ada --, jelma sina mak ngedok buhapok bak ulah mak pernah
daya dibersihko
ber.da.ya v betenaga; bedaya: de.kat a ridik: rumah pak ali -- dari
orang tunya tidak -- dengan sini, nuwa pak ali ridik jak ja
kelakuannya, hulun tuhana men.de.ka.ti v ngeridiki:
mak bedaya jama keakuanna jawabanmu sudah --
ter.pe.da.ya v tetipu: kebenaran, jawabanmu radu
pamanku -- oleh pedagang ngeridiki kebenoran
itu, pak cikku tetitpu jama ber.de.ka.tan v seridikan:
pedagang suda mereka berdua -- terus, tiyan
ruwa seridikan jo
da.yung v kayuh: -- perahunya biar de.mam a maring; mehandok: ya tidak
cepat sampai, kayuh bidukna sekolah karena --, ya mak
maghe geluk sampai sekula ulah maring
ber.da.yung v bekayuh: ayo de.mi.ki.an pron injuk sina: -- saya
kita -- bersama-sama, poh ucapkan terima kasih, injuk
ram bekayuh jama-jama sina sikam ngucapkon terima
kasih
de.bat n bantah: mereka -- terus den.da n nyukak; ngeganti: setiap yang
menerus, tian bantah jo melanggar aturan ia harus di
--, sapa sai ngelanggar aturan
de.bet n tagihan: -- bu meri banyak ya musti nyukak
sekali, tagihan bu meri lamon de.ngar v dengi; tengis; tiong: --kan
benor dulu pembicaraan saya,
tengis pay cawaku
de.kap v dakok: di-- adiknya yang baru ke.de.nga.ran v kedengian:
saja datang, didakok adikna suara organ itu -- dari sini,
sai ampai ratong bunyi organ sina kedengian
jak ja
de.bu n hapok: alangkah banyak --
dimusim kemarau, alang
lamon hapok damon kak
musim kemarau
ber.de.bu n buhapok: kursi
itu -- karena tidak pernah
99
men.de.ngar v nengis: saya -- ngedepankon benor
sendiri dia berbicara seperti pendidikan anakna
itu, sikam nengis pesai ya de.ra.jat n derajat: semakin tinggi --
cawa juk sina semakin dihormati, tambah
ter.de.ngar v tetengis: sudah ranggal derajatna tambah
lama dia tidak -- kabarnya, dihormati
radu beni ya mak tetengis se.de.ra.jat a sederajat;
kabarna gokgoh tingkatan (pangkat,
de.nyut n ketop: -- jantungnya sudah kedudukan): dia tidak --
normal, ketop jantungna radu dengan kita, ya mak sederajat
normal jama gham
berdenyut v beketop: du.pa n kemenyan: pengajian ini idak
jantungnya tidak -- lagi, memerlukan --, pengajian
jantungna mak beketop lagi sija mak merluko kemenyan
de.nyu.tan n ketopan: -- nadi dup.li.kat n salinan; tiruan: buatkan --
ditangannya melemah, kunci rumah ini, guwaikon
ketopan nadi dipunguna tiruan kunci sija
ngelemoh dur.ha.ka a durhaka: jangan menjadi
de.pa n kepas: tali itu panjangnya lima anak yang -- kepada orang
--, tali sina tijangna 5 (lima) tua, dang jadi sanak sai
kepas durhaka jama ulun tuha
de.pan n hadap: di -- rumahku banyak pen.dur.ha.ka n jelma sai
bunga, di hadap nuwaku ingkar jama tuhan, orang tua,
nayah kembang dsb; pendurhaka; pendusa:
ter.de.pan a tedepan: andi jangan jadi orang --, dang
duduk -- di kelasnya, andi jadi jelma pendurhaka
mejong tedepan de kelasna ber.dur.ha.ka v ngelakuko
me.nge.de.pan.kan v pebuatan durhaka; bedurhaka:
ngedepankon: dia sangat -- dia -- kepada orang tuanya,
pendidikan anaknya, ya ya bedurhaka jama ulun
tuhana
100
du.ri n ruwi: adikku tertusuk --, adikku da.dar n dadar: kemaren adek makan
tetusuk ruwi hanya dengan telur --, mbijo
adik mengan jama telur dadar
ber.du.ri n beruwi: bunga
mawar yang --, kembang da.e.rah n daerah: anak - anak sma
mawar sai beruwi mengadakan kunjungan ke --
pegunungan, sanak - sanak
du.rian n derian; durian: berapa harga sma ngadako kunjungan
buah -- ini segandeng, pira haguk daerah pegunungan
rega buah derian sija ke.da.e.ra.han n sipat -- sipat
segandeng api segala sesuatu ngenai
daerah; kedaerahan:
dus.ta a buhung: itu hanya --mu saja,
sina cuma buhungmu gawoh daf.tar n daftar: rina mencari namanya
ber.dus.ta v bebuhung: kamu pada -- nama kelas, rina
sudah -- dengan saya, niku ngunut geralna di daftar
kak bebuhung jama nyak nama kelas
men.dus.ta.i v ngebuhungi: men.daf.tar v nyatat api
tidak baik -- orang lain, mak ngurukko haguk daftar;
helau ngebuhungi jelma barih ngedaftar: jangan -- di
pen.dus.ta n pembuhung: sekolah yang tidak disiplin,
jangan jadi anak --, dang jadi dang ngedaftar di sekulah sai
sanak pembuhung mak disiplin
pen.daf.tar n jelma sai
dwi.fung.si n ruwa guna: -- abri harus ngedaftar; pendaftar: -- di
terus digiatkan, ruwafungsi sekolah ini sangat banyak,
abri pendaftar di sekulah sija
musti terus digiatko lamon benor
ter.daf.tar v radu dikurukko
dwi.war.na n ruwa warna; ruwa corak dilom daftar; tedaftar: andi --
da.cing n dacing; timbangan: ada sebagai mahasiswa di unila,
andi tedaftar sebagai
beberapa jenis -- di toko itu, mahasiswa di unila
wat pepera macam dacing di
toko sina
101
da.ging n daging: ayah membeli -- tiga indra lekok ngejulung
kilo, ayah ngebeli daging telu gerubak
kilo do.ro.ngan n julungan: -- air
sungai itu sangat kuat,
do.ngeng n cerita (sai mak temon -- julungan way batangaghe
temon terjadi ): amira suda kuat benor
mendengarkan -- dari ter.do.rong v tejulung:
kakeknya, amira nengisko tubuhnya -- keluar dari
cerita jak bakasna mobil, badanna tejulung
pen.do.ngeng n pencerita: -- haguk luwah jak mubil
itu menceritakan tentang do.sa n dusa: jangan memperbanyak --,
malin kundang, pencerita dang ngelamonko dusa
suda nyeritakon tentang malin ber.do.sa v bedusa: saya
kundang merasa sangat -- kalau kamu
men.do.ngeng v nyerita: ibu - tidak memaafkan, sikam
- sebelum adik tidur, emak ngerasa bedusa damon niku
nyerita semakkung adek mak ngemaapkon
pedom pen.do.sa n pendusa; jelma
sai ngeguwai dusa: jangan
do.ku.men.ta.si n bukti - bukti: menjadi orang yang --, dang
dukumentasi itu harus jadi jelma sai pendusa
ditemukan, bukti - bukti sina do.sen n guru; dosen; tenaga pengajar
musti di tehaluko di perguruan ranggal: -- kita
tidak masuk hari ini, dosen
do.mi.si.li n jenganan; pok tinggal: ram mak kuruk rani sa
halimah --nya di way kanan, do.sis n takaran / ukuran: jangan
halimah jengananna pok di minum obat itu melebihi --,
way kanan dang nginum ubat sina
ngelebihi takaran
do.rong v julung; jujung: jangan --
meja itu, dang julung mija
suda
men.do.rong v ngejulung:
indra sedang -- gerobak,
102
ber.do.sis v ngedok dosis; ber.du.ka v busedih: dia
bedosis: obat ini -- tinggi,
ubat sija bedosis ranggal sedang --, ya lekok busedih
dra.ma n sandiwara; cerita pentas: uni
dan ima sedang menonton --, ke.du.ka.an n kesedihan:
uni ghek ima lekok nuntun
sandiwara kejadian ini menimbulkan --
dras.tis a tegas ghek geluk; mak tiduga;
asademak: panas badanya yang mendalam, kejadian sija
turun secara --, panas
badanna asademak turun nimbulkon sai ngedalam
du.el n laga; laga sai lawan sai: gara-
gara gadis bujang itu -- du.ka ci.ta n sedih hati; kesedihan:
sampai mati, gara-gara muli,
meranai sina laga sampai kami hanya dapat
mati
du.et n ruwa’an: ya lebih suka -- menyampaikan rasa -- kami,
dalam bernyanyi, ya lebih
geghing ruwa’an waktu sikam cuma dapok
pantun
ber.du.et v pantun api nyappaikon rasa sedih sikam
ngegurauko musik ruwa
jelma; beduet: dia -- dengan du.kuh n umbul: -- itu jauh dari
pamannya sendiri, ya beduet
jama pak cikna pesai rumahku, umbul sina jawoh
du.ka a susah hati; sedih: alangkah --
orang tua jika mengetahui jak nuwaku
kelakuanmu yang tidak baik,
alang susahna ulun tuha pe.du.ku.han n kelompok
damon pandai kelakuanmu sai
mak helau umbul; umbulan: dia anak --
sebelah, ya sanak umbulan
kebelah
du.kun n duku: ibu itu -- beranak, ibu
sina dukun nganak
du.lang n talam / limbang: orang-
orang itu men-- emas dari
pagi hingga petang,
hulun-hulun suda ngelimbang
emas jak pagi sappai dibi
du.ngu a gonjor; tolol: anak itu sangat
-- , sanak sina ganjor benor
du.nia n dunia: kita hidup di -- ini
hanya sekejap, gham horek di
dunia sija cuma serebok
103
da.pur n dapor: ibu merebus air di -- da.ri-ma.na pron jak pa: --
,ibu majak wai di dapor kamu tadi?, jak pa niku jeno?
da.ri-pa.da p kata depan
da.rah n gitoh: lukanya mengeluarkan guwai nandai perbandingan;
--, katanna ngeluwahkon gitoh dari pada: -- kamu main terus
ber.da.rah ni ngeluwahkon lebih baik kamu belajar, dari
gitoh; bedarah: kaki adikku -- pada niku gurau ancak niku
karena jatuh, kukut dekku belajar
bedarah bak ulah tiyak jak da.ri-sa.na pron jak san: saya
ijan -- dua hari yang lewat, nyak
pen.da.ra.han ni nayah jak san ruwa rani sai
ngeluarko gitoh; bugitohan. datanglikut
da.ri-si.tu pron jak suda: --
da.rat n darat: angin -- terdapat pada sumber air itu keluar, jak
siang hari, angin darat wat suda sumber way suda luwah
diwaktu derani da.ri-si.ni pron jak ja: dia --
da.ra.tan ni tanoh sai beghak; tadi malam, ya jak ja jeno
darak; daratan: -- di bumi bingi
hanya 30 persen saja, da.ru.rat n keadaan sulit sai mak
daratan di bumi cuma 30 disangka -- sangka (bahaya,
persen jo kelaparan, dsb) sai merluko
men.da.rat vi labuh: nelayan penanggulangan geluk: dalam
itu -- pada siang hari, keadaan -- seperti ini
nelayan sina ngedarat waktu pemerintah harus cepat
pagi rani mengambil tindakan, dilom
pen.da.ra.tan ni bulabuh. keadaan darurat gokgoh sija
pemerintah musti geluk
da.ri p jak; anjak: -- mana kamu ngakuk tindakan
kemaren ?, jak pa niku mbijo da.sar n bagian sai paling debah; dasor:
? dia menyelam ke -- laut, ya
se.da.ri p sejak; jak: -- kecil nyelom haguk dasar ulok
budi tinggal bersama
neneknya, jak lunik budi tepik
jama andungna
104
ber.da.sar.kan v bedasarko: pen.di.di.kan n pendidikan:
itu -- peraturan pemerintah,
sina budasarko peraturan pak arwan sudah mencapai
pemerintah
da.si n dasi: pak amran memakai -- gelar --, pak arwan radu
hitam, pak amran makai dasi
halom nyapai gelar pendidikan
ber.da.si v bedasi: orang
yang -- itu ayah saya, jelma di.nas n dinas: -- pendidikan way
sai bedasi suda bakku
da.ta n data; bahan: -- yang kau kanan, dinas pendidikan way
perlukan ada di sini, data sai
niku perkon wat dija kanan
men.da.ta v ngedata; nyatat:
ibu guru sedang -- anak ber.di.nas v bedinas: kakak
murid kelas tiga, ibu guru
lekok ngedata murid kelas telu irpan masih ber-- di lampung
di.dik v didik; ajar: -- anakmu dengan
benar, ajar anakmu dengan selatan, kakak irpan lekok
benor
men.di.dik v ngajar; ngebina; bedinas di lampung selatan
ngebimbing: ibu mira
mendidik anaknya dengan ke.di.na.san n kedinasan: --
baik dan teliti, ibu mira
ngedidik / ngebimbing anakna pak alpin di kantor agam,
jama helau rek teliti
pen.di.dik n guru: kakak saya kedinasan pak alpin di kantor
ditugaskan sebagai --,
kakakku ditugaskan sebagai agama
pendidik
di.dih n runggak: sebelum berangkat
dia -- airnya dulu, semakkung
lapah ia ngerunggak wayna
pai
de.bat n battah: jangan -- omongan
ayahmu, dang battah cawaan
bakmu
ber.de.bat v bubattah:
mereka -- terus menerus,
tiyan bubattah jo
mem.ban.tah v ngebattah:
bapak -- pembicaraan
temannya, bapak ngebattah
cawaan tawokna
105
da.pat adv dapok: ya -- mengerjakan de.ring v dering: -- telepon itu kuat
soal ini, ya dacok ngerjakon sekali, dering telepon suda
soal sija kuat benor
men.da.pat.kan v ber.de.ring-de.ring v
ngedacokkon: ayah sudah -- bedering -- dering: jamnya
ayam yang lepas kemaren, pak hamid selalu --, jamna
ayah radu ngedacokkon pak hamid selalu berdering –
manuk sai lucuk mbijo dering
de.bu n hapok: jendela rumahnya eko de.ri.ngan v deringan: -- hp
selalu ber--, tungkap nuwana rita sangat kuat sekali,
eko selalu buhapok deringan hp rita paling kuat
ber.de.bu.an v buhapokan: benar
teras rumahku selalu --, teras ber.de.ri.ngan v buderingan:
nuwaku selalu buhapokan jam ali, ana dan adiknya
de.kat a ridik: pada berderingan, jam ali,
ber.de.ka.tan v seridikan: ana khek adekna bela
rumahku dengan rumah buderingan
paman --, nuwaku jama nuwa dan.dan v helau; hias: setiap hari ibu
pak su seridikan itu ber--, tiap rani ibu sina
men.de.ka.ti v ngeridiki: budandan
sudah lama orang itu -- saya, ber.dan.dan v budandan: sari
radu beni jelma suda -- dengan rapi dan bagus,
ngeridiki sikam sari budandan rapi khek helau
deng.ki a dengki: kita tidak baik iri --, di.dan.da.ni v didandani:
ram mak helau iri dengki pengantin itu -- oleh tukang
ke.deng.ki.an n kedengkian: - rias, pengantin sina didandani
-nya pak ahmad belum juga jama tukang rias
bisa diubahnya, dan.da.nan n dandanan: --
kedengkianna pak ahmad ibu itu kurang rapi karena
makkung juga dacok masih belajar, dandanan ibu
dirubahna
106
sina kurang rapi ulah lekok kemeda diwatko pendataan
ulang luwot
bulajar men.da.ta v ngelakuko
pendataan; ngedata: ibu guru
dang.kal a bakbu: sawah itu agak -- sedang -- murid baru, ibu
guru lekok ngedata murid
airnya, sabah sina injak bahyu
dob.rak n terjang; dobrak: -- saja pintu
bakbu waina kamarnya, dobrak gawoh
ghangok kamarna
men.dang.kal.kan v men.do.brak v ngedobrak:
ayah -- pintu yang sukar
ngedangkalkon: bagaimana dibuka, ayah nerajang rangok
sai susah dibuk
cara -- sungai itu, gokgoh dok.te.ran.da n dokteranda: -- linda
guru yang ramah dan
sipa cara ngedangkalkon cantik, dokteranda linda guru
sai ramah khik sikop
batangaghe sina dok.te.ran.des n geral hun sarjana
jurusan guru sekula;
ke.dang.ka.lan n dokterandes:-- rustam ngajar
sma 2 bandar lampung,
kedangkalan; kebakbuan: -- dokterrandes rustam ngajar
sma 2 bandar lampung
sumur itu sekitar 3 meter, do.ku.men n konsep; surat –surat sai
perlu: surat itu disimpan
kebakbuan somor sina kira- untuk --, surat sina dijamukko
guwai konsep
kira 3 meter do.mi.nan a 1 busifat nentuko benor
ulah kekuasaan, pengaruh,
da.rat n darat: katak dapat hidup di air dsb; dominan: daerah itu --
dan di --, katak dacok hoghek
di wai jama di darak
men.da.rat v ngedarak: kapal
itu sudah lama --, kapal sina
khadu timbai ngedarak
da.ra.tan n darakan: hewan
itu bisa hidup di--, binatang
sina dacok horek di darakan
da.ta n data: -- siswa harus sudah
dikirimkan hari ini, data
murid musti radu dikirimko
rani sija
pen.da.ta.an n pendataan:
kapan diadakan -- ulang,
107
menggunakan bahasa terdapat v ngedok: di sana --
banyak pedagang buah, di
lampung, daerah suda san ngedok lamon pedagang
buah
dominan ngegunakon bahasa dan.dang n periuk balak guwai ngukus
kan, biasana tiguwai jak
lappung; 2 bupengaruh kuat; tembaga api alumunium;
dandang: -- itu besar sekali,
sai paling nonjol (warna, dsb): dandang sina balak benor
du.duk 1 ni mejong: mereka sedang --
baju yang dipakainya -- di bawah pohon jambu, tiyan
lekok mejong di bah batang
warna merah, kawai sai jambu; 2 pron hun kak tepileh
jadi angguta dewan yang
dipakaina dominan warna terhormat; mejong.
men.du.du.ki v ngehjongi.
suluh du.du.kan nib baka mejong;
hejongko.
dang.kal a cetek; mak relom; bakbu: da.ki v cakak: jangan -- gunung itu,
dang cakak gunung suda
sungai itu bertambah -- dari pen.da.ki n penyakak: --
gunung raja basa telah
hari ke hari, batangare suda kembali, penyakak gunung
raja basa radu muloh
nambah cetek jak rani ke rani pen.da.ki.an n penyakakan: --
akan segera dilakukan,
men.dang.kal v jadi cetek; penyakakan haga geluk
dimulai
nyetek; ngedangkal: karena dak.wa n nuduh; sangka: orang ini di--
mencuri, jelma sina di tuduh
perbuatan manusia sungai itu - ngemaling
-, ulah kelakuan jelma
batangare suda ngedangkal
dong.krak n sukik: paman mengambil
-- di gudang, paman ngakuk
sukik di gudang
de.li.ma n delima: seperti -- bibirnya
merah dan bagus, unjuk
delima pupikna suluh ghek
helau
da.pat adv dacok: saya tidak -- ikut
besok, nyak mak dacok nutuk
jemoh
mendapat v mansa: andi --
hadiah dari ayah, andi mansa
hadiah jak bak
108
men.dak.wa v ngedakwa; dam.ba.an n haropan: rumah
nuduh: jangan sembarang --
orang berbahaya, dang bagus itu -- setiap orang,
sembarang nuduh hulun
bahaya nuwa helau suda haropan tiap
ter.dak.wa n sai tisangko; sai
tedakwa: -- dihukum penjara jelma
selama lima tahun, tedakwa
dihukum penjara munina lima men.dam.ba.kan v
tahun
dak.wa.an n sangkoan; ngeharapko: saya--anak yang
tuduhan: -- hakim sidang itu
tidak benar, sangkoan hakim soleh dan pintar, sikam
sidang sina mak benor
dak.wah n ceramah: --nya pak ngedambako sanak sai soleh
mahmud cukup berhasil,
ceramahna pak mahmud ghek pintor
cukup buhasil
ber.dak.wah n budakwah; dam.pak n akibat: itu -- perbuatanmu
buceramah: nabi berdakwah
selama hidupnya, nabi beberapa waktu yang lalu,
budakwah selama horekna
da.lang n dalang; biang: siapakah -- sina do akibat
dari perampokan itu?, sapa
dalang jak perampokan suda? perbuatanmu pepera waktu
dam.ba a peretok; harop: setiap orang
men --kan akan kebahagiaan sai liwat
lahir batin, segala hulun
geharopko kebahagiaan lahir de.fi.ni.si n retti: apa-- kalimat itu, api
batin
retti kalimat sina
da.hak n harrak: orang tua itu banyak
mengeluarkan --, hulun tuha
sina nayah ngeluar ko harrak
da.han n pappang: kera itu bergantung
di dahan pohon, kera sina
bugattung di pappang ni kayu
da.hi n kidak: pada dahi gadis yang
cantik itu terdapat tahi lalat,
di kedak ni mulli sai sekop ho
da.hu.lu n 1 mena: yang lebih dahulu
tiba yang menang, sai lebih
muna sappai sina sai menan;
2. timbai: sejak dahulu
bangsa kita sudah mengenal
adat, jak timbai bangsa ram
109
ngenal adat istiadat; 3 jak sekincau, sikam ampai gawoh
jaman ho: ya ada sejak jaman jak nanjak gunung sekincau
dulu,ya wat sejak jaman ho da.ta.ng v ratong: mengapa kamu
men.da.hu.lui n ngehenai: datang terlambat, bak api
mereka saling mendahului niku khatong na telat
agar cepa sampai, ian saling men.da.ta.ng.kan v
ngehenai kenyar guluk sappai ngeratong ko: memang susah
men.da.hu.lu.kan n mendatangkan orang pintar,
ngehenako: kita harus sangun susah ngeratong
mendahulukan kewajiban kojelma pintar
sebelum menuntut hak, ram pen.da.ta.ng v sai ratong: di
harus ngehenako kewajiban kampung kita banyak orang
samakkung sebelum menuntut pendatang, di tiyuh pai nayah
hak jelma sai khatong
pen.da.hu.lu n perintis: pak ke.da.ta.ng.an v keratongan:
amir di kenal sebagai kedatanganmu membuat
pendahulu didesa ini, pak kami senang dan aman ,
amir dikenal sebagai perintis keratongan mu ngeguai sikam
di tinda sija khiik aman
pen.da.hu.lu.an n pemulaan: da.tar a datar; rata: jalan disini
bagian pendahuluan buku sekarang sudah --, ranglaya
itu sangai baik, bagian dija ganta ghadu
pemulaan buku sina helak rata
benor men.da.tar.kan v ngedatarko;
da.ki n tanjak: siswa sma 5 berhasil ngeratako: pak karun -- jalan
daki gunung raja basa, siswa memakai buldozer, pak karim
kelas 5berhasil nanjak ngeratako ranglaya makai
gunung raja basa dosor
men.da.ki n ngedaki: kami da.un n bulung: seperti air di -- talas,
baru saja mendaki gunung injuk way di bulung talas
110
da.ya n daya; tenaga: orang itu tidak dibersihkan, kersi suda
ada --, jelma sina mak ngedok buhapok bak ulah mak pernah
daya dibersihko
ber.da.ya v betenaga; bedaya: de.kat a ridik: rumah pak ali -- dari
orang tunya tidak -- dengan sini, nuwa pak ali ridik jak ja
kelakuannya, hulun tuhana men.de.ka.ti v ngeridiki:
mak bedaya jama keakuanna jawabanmu sudah --
ter.pe.da.ya v tetipu: kebenaran, jawabanmu radu
pamanku -- oleh pedagang ngeridiki kebenoran
itu, pak cikku tetitpu jama ber.de.ka.tan v seridikan:
pedagang suda mereka berdua -- terus, tiyan
ruwa seridikan jo
da.yung v kayuh: -- perahunya biar de.mam a maring; mehandok: ya tidak
cepat sampai, kayuh bidukna sekolah karena --, ya mak
maghe geluk sampai sekula ulah maring
ber.da.yung v bekayuh: ayo de.mi.ki.an pron injuk sina: -- saya
kita -- bersama-sama, poh ucapkan terima kasih, injuk
ram bekayuh jama-jama sina sikam ngucapkon terima
kasih
de.bat n bantah: mereka -- terus den.da n nyukak; ngeganti: setiap yang
menerus, tian bantah jo melanggar aturan ia harus di
--, sapa sai ngelanggar aturan
de.bet n tagihan: -- bu meri banyak ya musti nyukak
sekali, tagihan bu meri lamon de.ngar v dengi; tengis; tiong: --kan
benor dulu pembicaraan saya,
tengis pay cawaku
de.kap v dakok: di-- adiknya yang baru ke.de.nga.ran v kedengian:
saja datang, didakok adikna suara organ itu -- dari sini,
sai ampai ratong bunyi organ sina kedengian
jak ja
de.bu n hapok: alangkah banyak --
dimusim kemarau, alang
lamon hapok damon kak
musim kemarau
ber.de.bu n buhapok: kursi
itu -- karena tidak pernah
111
men.de.ngar v nengis: saya -- ngedepankon benor
sendiri dia berbicara seperti pendidikan anakna
itu, sikam nengis pesai ya de.ra.jat n derajat: semakin tinggi --
cawa juk sina semakin dihormati, tambah
ter.de.ngar v tetengis: sudah ranggal derajatna tambah
lama dia tidak -- kabarnya, dihormati
radu beni ya mak tetengis se.de.ra.jat a sederajat;
kabarna gokgoh tingkatan (pangkat,
de.nyut n ketop: -- jantungnya sudah kedudukan): dia tidak --
normal, ketop jantungna radu dengan kita, ya mak sederajat
normal jama gham
berdenyut v beketop: du.pa n kemenyan: pengajian ini idak
jantungnya tidak -- lagi, memerlukan --, pengajian
jantungna mak beketop lagi sija mak merluko kemenyan
de.nyu.tan n ketopan: -- nadi dup.li.kat n salinan; tiruan: buatkan --
ditangannya melemah, kunci rumah ini, guwaikon
ketopan nadi dipunguna tiruan kunci sija
ngelemoh dur.ha.ka a durhaka: jangan menjadi
de.pa n kepas: tali itu panjangnya lima anak yang -- kepada orang
--, tali sina tijangna 5 (lima) tua, dang jadi sanak sai
kepas durhaka jama ulun tuha
de.pan n hadap: di -- rumahku banyak pen.dur.ha.ka n jelma sai
bunga, di hadap nuwaku ingkar jama tuhan, orang tua,
nayah kembang dsb; pendurhaka; pendusa:
ter.de.pan a tedepan: andi jangan jadi orang --, dang
duduk -- di kelasnya, andi jadi jelma pendurhaka
mejong tedepan de kelasna ber.dur.ha.ka v ngelakuko
me.nge.de.pan.kan v pebuatan durhaka; bedurhaka:
ngedepankon: dia sangat -- dia -- kepada orang tuanya,
pendidikan anaknya, ya ya bedurhaka jama ulun
tuhana
112
du.ri n ruwi: adikku tertusuk --, adikku da.dar n dadar: kemaren adek makan
tetusuk ruwi hanya dengan telur --, mbijo
adik mengan jama telur dadar
ber.du.ri n beruwi: bunga
mawar yang --, kembang da.e.rah n daerah: anak - anak sma
mawar sai beruwi mengadakan kunjungan ke --
pegunungan, sanak - sanak
du.rian n derian; durian: berapa harga sma ngadako kunjungan
buah -- ini segandeng, pira haguk daerah pegunungan
rega buah derian sija ke.da.e.ra.han n sipat -- sipat
segandeng api segala sesuatu ngenai
daerah; kedaerahan:
dus.ta a buhung: itu hanya --mu saja,
sina cuma buhungmu gawoh daf.tar n daftar: rina mencari namanya
ber.dus.ta v bebuhung: kamu pada -- nama kelas, rina
sudah -- dengan saya, niku ngunut geralna di daftar
kak bebuhung jama nyak nama kelas
men.dus.ta.i v ngebuhungi: men.daf.tar v nyatat api
tidak baik -- orang lain, mak ngurukko haguk daftar;
helau ngebuhungi jelma barih ngedaftar: jangan -- di
pen.dus.ta n pembuhung: sekolah yang tidak disiplin,
jangan jadi anak --, dang jadi dang ngedaftar di sekulah sai
sanak pembuhung mak disiplin
pen.daf.tar n jelma sai
dwi.fung.si n ruwa guna: -- abri harus ngedaftar; pendaftar: -- di
terus digiatkan, ruwafungsi sekolah ini sangat banyak,
abri pendaftar di sekulah sija
musti terus digiatko lamon benor
ter.daf.tar v radu dikurukko
dwi.war.na n ruwa warna; ruwa corak dilom daftar; tedaftar: andi --
da.cing n dacing; timbangan: ada sebagai mahasiswa di unila,
andi tedaftar sebagai
beberapa jenis -- di toko itu, mahasiswa di unila
wat pepera macam dacing di
toko sina
113
da.ging n daging: ayah membeli -- tiga indra lekok ngejulung
kilo, ayah ngebeli daging telu gerubak
kilo do.ro.ngan n julungan: -- air
sungai itu sangat kuat,
do.ngeng n cerita (sai mak temon -- julungan way batangaghe
temon terjadi ): amira suda kuat benor
mendengarkan -- dari ter.do.rong v tejulung:
kakeknya, amira nengisko tubuhnya -- keluar dari
cerita jak bakasna mobil, badanna tejulung
pen.do.ngeng n pencerita: -- haguk luwah jak mubil
itu menceritakan tentang do.sa n dusa: jangan memperbanyak --,
malin kundang, pencerita dang ngelamonko dusa
suda nyeritakon tentang malin ber.do.sa v bedusa: saya
kundang merasa sangat -- kalau kamu
men.do.ngeng v nyerita: ibu - tidak memaafkan, sikam
- sebelum adik tidur, emak ngerasa bedusa damon niku
nyerita semakkung adek mak ngemaapkon
pedom pen.do.sa n pendusa; jelma
sai ngeguwai dusa: jangan
do.ku.men.ta.si n bukti - bukti: menjadi orang yang --, dang
dukumentasi itu harus jadi jelma sai pendusa
ditemukan, bukti - bukti sina do.sen n guru; dosen; tenaga pengajar
musti di tehaluko di perguruan ranggal: -- kita
tidak masuk hari ini, dosen
do.mi.si.li n jenganan; pok tinggal: ram mak kuruk rani sa
halimah --nya di way kanan, do.sis n takaran / ukuran: jangan
halimah jengananna pok di minum obat itu melebihi --,
way kanan dang nginum ubat sina
ngelebihi takaran
do.rong v julung; jujung: jangan --
meja itu, dang julung mija
suda
men.do.rong v ngejulung:
indra sedang -- gerobak,
114
ber.do.sis v ngedok dosis; ber.du.ka v busedih: dia
bedosis: obat ini -- tinggi,
ubat sija bedosis ranggal sedang --, ya lekok busedih
dra.ma n sandiwara; cerita pentas: uni
dan ima sedang menonton --, ke.du.ka.an n kesedihan:
uni ghek ima lekok nuntun
sandiwara kejadian ini menimbulkan --
dras.tis a tegas ghek geluk; mak tiduga;
asademak: panas badanya yang mendalam, kejadian sija
turun secara --, panas
badanna asademak turun nimbulkon sai ngedalam
du.el n laga; laga sai lawan sai: gara-
gara gadis bujang itu -- du.ka ci.ta n sedih hati; kesedihan:
sampai mati, gara-gara muli,
meranai sina laga sampai kami hanya dapat
mati
du.et n ruwa’an: ya lebih suka -- menyampaikan rasa -- kami,
dalam bernyanyi, ya lebih
geghing ruwa’an waktu sikam cuma dapok
pantun
ber.du.et v pantun api nyappaikon rasa sedih sikam
ngegurauko musik ruwa
jelma; beduet: dia -- dengan du.kuh n umbul: -- itu jauh dari
pamannya sendiri, ya beduet
jama pak cikna pesai rumahku, umbul sina jawoh
du.ka a susah hati; sedih: alangkah --
orang tua jika mengetahui jak nuwaku
kelakuanmu yang tidak baik,
alang susahna ulun tuha pe.du.ku.han n kelompok
damon pandai kelakuanmu sai
mak helau umbul; umbulan: dia anak --
sebelah, ya sanak umbulan
kebelah
du.kun n duku: ibu itu -- beranak, ibu
sina dukun nganak
du.lang n talam / limbang: orang-
orang itu men-- emas dari
pagi hingga petang,
hulun-hulun suda ngelimbang
emas jak pagi sappai dibi
du.ngu a gonjor; tolol: anak itu sangat
-- , sanak sina ganjor benor
du.nia n dunia: kita hidup di -- ini
hanya sekejap, gham horek di
dunia sija cuma serebok
115
du.ni.a.wi a keduniaan; busipat de.si.me.ter n desimeter: jadikan --
keduniaaan: janganlah hanya hasilmu tadi, jadikon
memikirkan -- saja, dang desimeter halmu jeno
cuma mikirko kepentingan
dunia gawoh de.sis n desis; bunyi sai lebih lembut jak
desus: itu suara -- ular, suda
der.ma.wan n murah hati; lamon bunyi desis ulay
nyumbang: pak budi terkenal men.de.sis v ngeluwahko
sebagai orang yang --, pak bunyi desis: ular itu mendesis
budi kesohor jelma sai murah sebelum mati, ulai sina
hati ngedesis semakkung mati
de.ru n guruh: -- angin tadi malam de.ta.il n rinci: ya menjelaskan lebih --,
kencang sekali, guruh angin ya ngejelasko lebih rinci
jeno bingi kedok benor
de.tak n detak: -- jantung ayah sudah
de.sa.in n patongan; rancangan: -- kembali membaik, detak
bajumu bagus sekali, jantung ayah radu muloh
potongan bajumu helau benor ngehelau
de.sem.ber n desember: kami mulai de.tik n detik: satu menit sama dengan
semesteran bulan -- nanti, 60 detik, semenit gokgoh jama
ram mulai semesteran bulan 60 detik
desember tini
de.wa n diwa: mereka percaya adanya
de.sen.tra.li.sa.si n pembagian --, tiyan percaya watna diwa
kekuasaan: negara kita
bersipat --, negara ram de.wan n diwan: -- adat akan
busipat desentralisasi bersidang besok, diwan adat
haga besidang jemoh
de.si.mal n pecahan; persepuluhan:
jadikan pecahan campuran de.wa.sa a dewasa; diwasa; baller:
ini ke pecahan --, jadikon sepertinya ia sudah -- sekali,
pecahan capporan sija haguk juk na ia radu diwasa benor
pecahan desimal
de.wa.ta n diwa; kediwaan: bali
terkenal denga sebutan pulau
--, bali kesohor jama sebutan
pulau dewata
116
di.a.be.tes n kencing manis: kabarnya dis.tri.bu.tor n jelma sai ngebagiko;
amat terkena penyakit --,
kabarna amat kena haban ngaturko; distributor: desi
kencing manis
ditunjuk sebagai --, desi
di.a.log n tanya jawab; percakapan;
ngobrol: dahlia sedang -- ditunjuk sebagai distributor
dengan zikwan, dahlia lekok
ngobrol jama zikwan di.ri.gen n pemimpin musik api paduan
di.plo.ma n surat tamat; ijazah; tanda suara; dirigen: paduan suara
lulusan: pelamar diminta
membawa -- asli, sai itu dipimpin oleh --, paduan
ngelamar dikilu ngusung
ijazah asli suara suda dipimpin jama
di.plo.ma.si n urusan api dirigen
penyelenggaraan hubungan
resmi antara sai negara jama do.bel a rangkap ghua; dobel: dia
negara barih: negara
indonesia mengadakan -- memakai baju --, ya makai
dengan singapura, negara
indonesia ngadakon diplomasi kawai dobel
jama singapura
de.ko.ra.si n dandanan; hiasan: --
di.rek.tris n direkur wanita; direktur
sebai: ya seorang -- yang ruangan itu bagus sekali,
berhasil, ya direktur sebai sai
buhasil hiasan ruangan sina helau
dis.tri.bu.si n pengaturan / penyaluran benor
suatu barang: -- barang tetap
lancar tidak ada hambatan, de.le.ga.si n wakil; utusan: -- indonesia
penyaluran barang tetap
lancar makdok hambatan dipertemuan itu dipimpin
oleh irpan, utusan indonesia
dipertemuan suda dipimpin
ulih irpan
de.mo.kra.si n pemerintahan jak rakyat
ulih rakyat guwai rakyat:
pemerintahan kita
berdasarkan --, pemerintahan
gham budasarko demokrasi
den.dang n tabuh: pak hasan ber--
merdu sekali, pak hasan
betabuh helau benor
ber.den.dang v betabuh;
begindang
117
men.den.dang.kan v da.ya-u.pa.ya n usaha sai sungguh -
nabuhko; ngegindangko sungguh: sampai dimana --
den.dam a sunggil: terhadap musuh untuk mendapatkan ia,
kita tidak boleh --, jama sampai dipa usahamu
lawan gham mak dacok ngedacokko ya
sunggil deng.kur n manggor: pak rahmad
den.deng n dendeng; daging kering: kalau tidur --, pak rahmad
kemaren saya makan sayur -- damon pedom manggor
, mbijo sikam mengan gulai de.pot n warung: -- milik alamsyah
dendeng kemaren kerampokan,
da.ri pa.da p anjak ki; dibandingko: warung alamsyah
lebih baik kamu belajar -- mbijo kerampokan
kamu main terus, lebih helau da.da n dada: dalam pergaulan kita
niku belajar dibandingko niku tidak boleh membusungkan -
bugurau jo - (sombong), dilom
dar.ma.wi.sa.ta n plesir; peleseran: pergaulan gham mak dacok
saat libur kami pergi -- ke ngebusungko dada (sombong)
bali, waktu libur sikam lapah da.ra n muli; merpati: karim
pelesiran haguk bali memelihara burung --, karim
da.ru.rat n gawat; satting: amir baru ngisik burung merpati/dara
saja melewai masa --, amir de.rek n derek; tarik: meri sedang
ampai gawoh ngelewati waktu menderek air sumur, meri
gawat / satting lagi ngederek wai sumor
da.ya n kemampuan ngelakuko sesuatu; de.ret n deset; baris; susun: --kan kursi
daya: saya tidak ada -- lagi, itu di sana, susun kersi suda
nyak makdok daya luwot di san
ber.da.ya-gu.na n beguna; ber.de.ret v besusun.
lamon guna; bedaya guna: de.re.tan n hasil ngederet /
dapatkan sesuatu yang -- nyusun
sekarang, dacokko sesuatu sai
lamon guna / bedaya ganta
118
der.ma n sumbangan: yang ingin -- din.ding n saksai: rani menempelkan
hartanya untuk bencana gambar di --, rani nempelko
alam dapat gambar di saksai
menghubungi wawan, sai
haga nyumbangko hartana di.ngin a ngison: cuaca di malam hari
guwai bencana alam dacok sangat --, hawa debingi
ngehubungi wawan ngison benor
ke.di.ngi.nan a kengisonan:
der.ma.ga n pelabuhan: kapal itu telah ya -- kena hujan tadi pagi, ya
berlabuh di --, kapal sina kengisonan kena hujan jeno
ghadu bulabuh di pelabuhan pagi
men.di.ngin v jadi ngison: air
de.ras a deros: karena habis hujan itu -- karena diberi es, way
sungai way besay semakin --, suda jadi ngison bak ulah
ulah jak hujan way besay dijuk es
tambah deros
di.ni a pagi benor; pangkal: supaya
de.ri.ta n derita; saro: hidup menjadi orang pandai kita
diperantauan selalu --, hurik harus belajar sejak --, maghe
di perantauan selalu saro jadi jelma pintor kham musti
belajar jak pangkal
de.sak v desak: mereka -- dalam bis
kota, tiyan bedesakan di lom di.ri n dighi: cintailah --mu sendiri,
bis kota geringilah dighimu pesai
di.a n ya: -- adik pamanku, ya adik ber.d.iri v temegi: ya -- di pinggir
kemamanku kolam, ya temegi di pinggir
kolam
di.am v haman; hening: seharian dia --
di kamarnya, kebiyanan ya di.sip.lin n nutuk atoghan: kita harus -
haman di kamarna, - dalam bekerja, gham musti
nutuk atoghan di lom bukerja
di.dih n runggak: air itu belum --, wai
sina makkung runggak dis.ku.si n tukor pikiran: anak - anak
sedang -- kelas, sanak-sanak
di.na.mis a berubah-ubah; berganti- lagi tukor pikiran di kelas
ganti: pikiran anak itu selalu
--, pikiran sanak
sina selalu beubah-ubah
119
do.a n dua: kita harus rajin -- kepada
tuhan, gham musti rajin
bedua jama tuhan
ber.do.a n bedu
men.do.a.kan n ngedu’ako
dok.tor n doktor: pak made
memperoleh gelar --, pak
made mansa gelar dokter
da.mai n damai; rukun: dengan
tetangga seharusnya kita
hidup --, jama tetangga
sehelauna gham hoghek rukun
ber.da.mai v budamai:
sebaiknya kita -- saja,
sehelauna gham budamai
gawoh
ke.da.mai.an n kedamaian:
da.sar p dasar: apa -- dari
penjelasanmu itu? api dasar
penjelasanmu suda?
ber.da.sar.kan vt budasarko:
saya bekerja -- surat perintah
kerja, sikam bukerja
budasarko surat perintah
kerja
men.da.sar v busipat dasar:
persoalannya sangat --,
persualanna mendasar benor
120
E
INDONESIA—LAMPUNG
e.bi n udang sai ghadu dikeringko -- dengan perempuan itu, ya
(biasana dipakai guwai humbu); radu lawang-lawangan jama
ebi: campuran bumbu itu bakbai suda
memakai --, camporan humbu e.dar / edar / v idor; keliling: --kan
suda makai ebi buku-buku itu!, iderko buku-
buku suda!
e.cer /ecer/ v keteng; ecer: rokok itu e.da.ran n sesuatu sai diidorko;
dijual –an, rokok suda dijual idoran: -- dari dinas
ketengan pendidikan, idoran jak dinasn
me.nge.cer v ngecer; ngeteng; pendidikan
ngejual cutik-cutik api sai-sai; me.nge.dar.kan v ngidorko:
ngejual ketengan: pedagang itu paman -- barang dagangannya,
-- barang dagangannya, kemaman ngiderko barang
pedagang suda ngecer barang daganganna
daganganna be.re.dar v 1 lapah keliling
e.ce.ran n ketengan; secara sai- (tigoh haguk pok semula);
sai; cutik-cutik beredar: bumi -- pada
pe.nge.cer n jelma sai ngejual porosnya, bumi beredar jama
secara cutik-cutik api sai-sai: porosnya; 2 bupindah-pindah
dia seorang -- rokok di stasiun, jak pungu haguk pungu api jak
ya jelma sai pengecer rukuk di pok sai haguk pok barih: buku
stasiun itu sudah -- di masyarakat,
buku suda radu beredar di
e.dan /edan/ a lawang: dia -- akibat masyarakat
kecelakaan, ya lawang bak ulah pe.nge.dar ni pengidor; jelma
kecelakaan sai ngidorko: -- obat-obatan
e.dan-e.da.nan adv lawang- terlarang, pengidor ubat-
lawangan: kelakuan mereka --, ubatan telarang
kelakuan tiyan lawang- pe.re.da.ran ni kak radu
lawangan beredar; radu teidor; peredaran.
ke.e.da.nan a tegila-gila (msl
ragah jama sebai ; lawang
berahi; mabuk cinta: dia sudah
121