POHON SUMBER OKSIGEN
Ridwan Rizki Kuncoro
Pohon, engkau sumber oksigen,
Kami bisa menghirup udara segar,
Tanpa ada pohon, tanpa tumbuhan,
Kami tak akan bisa hidup nyaman.
Semakin zaman berjalan,
Pohon semakin berkurang,
Entah apa yang ada di pikiran,
Orang tamak menebang pohon.
Kelak tak ada udara segar,
Kini saatnya menanam pohon,
Lalu saatnya merawat tumbuhan,
Agar suatu saat nanti tidak menyesal.
501
KEPADA GURU
Angelina Putri Ayu Chella AjiĀ
Kepada guruku, terima kasihku,
Engkau telah sabar mengajariku,
Engkau selalu mengingatkanku,
Memberi perhatian padaku.
Guruku,
Terima kasih atas ilmu darimu,
Bimbinglah kami ke arah benar,
Engkau cahaya dalam perjalanan.
Kepada guruku, terima kasihku,
Mendorongku dengan welas asih,
Engkau jadi pahlawan tanpa berpamrih,
Pengabdian dan dedikasimu terpatri.
502
MELANGKAH BERSAMA GURU
Zaidan Ahmad Febrian
Guruku,
Engkau orang tua kedua bagiku,
Setiap nasihatmu petunjuk jalanku,
Setiap katamu rangkaian doa bagiku,
Kehadiranmu membuat terang hatiku.
Guruku,
Selalu sabar membimbingku,
Dalam suka duka keseharianku,
Tak pernah merasa letih dan lelah,
Meski tubuhmu bermandikan peluh.
Guruku,
Tanpamu tak mungkin bisa melangkah,
Untuk menuju hidup yang lebih indah,
Tanpamu aku tak menjadi apa-apa,
Tanpamu hidupku akan sia-sia.
Guruku,
Terima kasihku selalu,
Kuhaturkan untukmu,
Dari hatiku nan tulus,
Tanpa batas waktu.
503
PUISI SISWA MTSN 1 BANTUL
- DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
504
BUMIKU ALAMKU
Salma Novia Azzahra
Bumiku,
Bulat lingkar bentukmu,
Mengisi ruang kehidupan,
Sungguh indah alam duniaku.
Pepohonan hijau,
Menatap dedaunan riang,
Angin sepoi pun berembus,
Nyanyian merdu suara alam.
Kulihat awan gemawan,
Menyatu jadi satu ruang,
Bagaikan kelambu semesta,
Cahaya mentari tertawa lebar.
Kicauan merdu burung,
Air jenih menari di sungai,
Gunung-gunung berbaris rapi,
Bagai sketsa pulau yang indah.
505
ADIWIRA ILMU
Zahra Sania Kholishoh
Ilmumu bagai pedang tajam,
Siap menumpas kebodohan,
Penamu penentu kesuksesan,
Jasamu sungguh ntak ternilai.
Hidupku sunyi tanpamu,
Tak berpamrih membimbingku,
Tak hiraukan rasa lelah dan letih,
Tulus dan ikhlas iringi langkahmu.
Walau kadang kubuatmu marah,
Kau selalu berdoa untukku
Engkau selalu memaafkanku,
Terimakasih, guru.
506
SEMESTA ALAM
Nurlaila Dwi Lestari
Semesta bermula dari yang satu,
Mungkin saja Ia akan mengeluh,
Lalu berpadu menghimpun satu,
Untuk melakukan perubahan.
Kupandang alam nan luas,
Fajar pun mulai datang lagi,
Bagaikan hamparan permadani,
Pesona alam yang menakjubkan.
Alamku harus kita jaga,
Matahari hangat menyatu,
Semesta di dalam satu rasa,
Untuk mendapatkan harmoni.
507
ENGKAU GURUKU
Nadhir Zulhilmi Supriyanto
Guruku,
Karena engkau aku bisa membaca dan menulis,
Karena engkau aku tahu tentang banyak ilmu,
Katena engkau bertambahlah cakrawalaku.
Penuh kesabaran dan ketelatenan,
Engkau membimbing dan mendidikku,
Lelah dan penat kadang tak kauhiraukan,
Semuanya kau lakukan demi anak didikmu.
Guruku,
Terima kasih atas jasa-jasamu,
Engkau telah mengantarkan putra putri bangsa,
Menjadi generasi yang lebih maju dalam berkarya.
508
HUTAN
Mutia Asyifa Syahrani Widodo
Hutan, engkau pelindung bumi kami,
Menjaga dengan banyak pohon rindang,
Tempatnya manusia dan aneka binatang,
Engkau par-paru dunia bagi semua makhluk.
Kini hutanku tak seperti dulu lagi,
Yang hijau sejuk tempat burung bernyanyi,
Bencana datang, alam rusak oleh manusia tamak,
Kebakaran hutan, banjir dan tanah longsor melanda.
Nyawa di bumi bukan hanya manusia,
Tumbuhan, binatang perlu dijaga, dilestarikan,
Hai manusia yang dicipta Tuhan paling sempurna,
Tunjukkan kesempurnaan bagi makhluk yang lainnya.
509
SENANDUNG SYUKUR
Dieni Aulia Mujahidah
Aku datang dari cengkeraman labuhan polusi,
Merangkak perlahan nuju bahtera kebebasan,
Demi menyambung perjalanan kehidupan,
Tinggalkan kelam yang menyelimuti bumi.
Keluar dari penjara keterpurukan,
Untuk mencari kehidupan baru,
Dalam derai syukur di kalbu,
Bersama bintang dan mentari.
Alamku perlahan menuju asri,
Demi hidup berbudi pekerti,
Alam hijau dan aroma asri,
Gita syukur untuk-Mu.
510
JASA POHON
Chelsea Aprilia
Pagi dan malam hari kuhirup udara segar,
Karenamu aku hidup nyaman bahagia,
Daun-daun rimbun menyalami hariku,
Aku menderita tanpa engkau di dekatku.
Kutanam engkau di belakang rumahku,
Kurawat dengan sepenuh hatiku,
Engkau menjadikan bumi lestari,
Engkau selamatkan semesta ini.
Sungguh besar jasamu untukku,
Amat egois yang tak merawatmu,
Terima kasih untuk kehadiranmu,
Telah menjadi paru-paru bumi ini.
511
SMPN PLERET 3, BANTUL
- DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA -
512
PERMADANI HIJAU
Aulya Maya Azura
Lunglai dalam ketandusan,
Kering kerontang kepanasan,
Mendongak dalam penantian,
Merajuk merindu awan hitam.
Koyak rapuh tersimpuh,
Menanti embun sejuk terteguk,
Untuk kembali tegak dan berdiri,
Bersemi memayungi antero bumi.
Hamparan permadani yang ijo royo-royo,
Berhiaskan cincin bukit dan jernih sungai,
Bersanding Parangtritis dan Gua Cermai,
Bantul, desaku indah dan juga permai.
Kujaga keasrian ekologismu,
Hutan pinus jadi paru-parumu,
Hamparan elok permadani hijau,
Devisa bagi desaku yang tercinta.
513
PENYELAMAT HIDUPKU
Aulia Surya Cantika
Guruku jadi pelitaku,
Tak lelah membimbingku,
Keringat membasahi wajahmu,
Tak pernah berkurang semangatmu.
Langkah demi langkah yang kautempuh,
Walau kadang beban berat di pundakmu,
Tak pernah kautunjukkan di wajahmu,
Ketulusanmu seputih awan di langit.
Entah bagaimana aku membalas,
Aku mencoba menjadi yang terbaik,
Seperti harapanmu pada kami semua,
Terima kasihku padamu segenap guru.
514
GELAP MENJADI TERANG
Putri Najah Rahmadani
Guru,
Engkau adalah gerbang dunia,
Engkau adalah cahaya kegelapan,
Berkatmu aku paham banyak ilmu.
Guru,
Suaramu mengalir deras membawa ilmu,
Bergerak kian kemari tak kenal rasa lelah,
Menyinari kegelapan untuk menjadi terang.
Guru,
Kadang kecewa, kadang lucu,
Suatu saat kita akan berpisah,
Kami membawa cahaya darimu.
Terimakasih buat sabarmu,
Buat semua jasa baikmu,
Aku akan ingat selalu,
Sabarmu jadi ilmuku.
515
PUISI SISWA SMPN 3
PAJANGAN, BANTUL
- DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
516
LESTARI POHONKU
Syafnada Aulia Syafa
Pohon,
Engkau paru-paru dunia,
Pemberi banyak oksigen,
Penyejuk siang yang panas.
Pohon,
Sumber kehidupan,
Sejuta jenis manfaat,
Tanpamu dunia hampa.
Pohon,
Engkau sangat berharga,
Satu pohon amat berguna,
Hidupku menjadi beruntung.
Jagalah kelestarian pohon,
Hindari penebangan liar,
Mulai lakukan reboisasi,
Agar lestari pohonku.
517
PARU-PARU HIJAU
Siti Nurul Alifah
Engkau penyelamat dunia,
Penghijau buana raya,
Penyejuk lingkungan,
Tentramkan suasana.
Selamatkan pahlawan bumi,
Senantiasa menanam pohon,
Menjadi paru-paru hijau bumi,
Dengan semarak indah dedaunan.
Tanpa kehadiran pohon,
Dunia dilanda kekeringan,
Hijaulah selalu bumi pertiwiku,
Rakyat kecilmu terus menjagamu.
518
RATAPAN POHON
Salsabila Aulia Ismi
Tolong kami, Tuan,
Kami tandus dan gersang,
Beribu tubuh kami engkau tumbangkan,
Laksana memburu emas dan butir berlian.
Tolong kami, Tuan,
Tanamlah benih kami di lahan,
Biarkan kami tumbuh berdahan,
Niscaya bumi akan kami hijaukan.
Sebenih yang Tuan taburkan,
Beribu napas yang terselamatkan,
Hamparan hijau elok di pandangan,
Dunia tersenyum elok dan rupawan.
Bersahabatlah dengan kami, Tuan,
Tuan tanam, pasti akan merasakan,
Segala kebaikan akan kami berikan,
Untuk melestarikan bumi kehidupan.
519
RINDU GURU
Puspita Anjarwati
Guru,
Engkau sangat berjasa bagiku,
Ajariku dengan segenap hati,
Bimbingku penuh kasih sayang.
Guru,
Kauberi banyak pelajaran,
Motivasi di dalam hidupku,
Engkau selalu menjadi teladanku.
Karena pandemi melanda,
Tak belajar seperti biasa,
Rinduku bertemu muka,
Bukan di depan kaca.
520
BILA TANPAMU
Nindyta Rizya Ramadhani
Engkau teduhkan aku,
Hasilkan udara sejuk segar,
Daun hijau melambai ditiup angin,
Daunmu jatuh tak menyalahkan angin.
Tubuhmu yang gagah menjulang tinggi,
Meski diterjang angin tetap kokoh berdiri,
Dengan ranting dan daunmu yang hijau berseri,
Tetap sejahterakan bumi ini tanpa pernah berhenti.
Kauhadirkan pemandangan mempesona,
Kauberikan rasa sejuk tak henti-hentinya,
Keberadaanmu membuatku amat percaya,
Berlimpahnya manfaatmu bagi seisi dunia.
Apa jadinya bila aku tanpamu,
Udara tak segar, pengap terasa,
Tetaplah kuat dan berdiri tegap,
Meski sering engkau tak dianggap.
521
GURUKU PAHLAWANKU
Nadia Ekapratiti Ayudya
Pahlawan dalam kegelapan,
Kausinari kami dengan ilmu,
Mengajariku tanpa kenal lelah,
Engkau adalah pelita kehidupanku.
Setiap hari berikan ilmu,
Dengan ikhlas dan tabah,
Setiap hari engkau mengajariku,
Dengan semangat penuh makna.
Terima kasih untuk semua jasamu,
Terima kasih untuk pengorbananmu,
Tetap mengenangmu sepanjang masa,
Engkau abadi dalam hati setiap insan.
522
TERIMA KASIH GURUKU
Musiva Aulia Ningrum
Di saat mentari menerangi bumi,
Aku bangun dan langkahkan kaki,
Menuju gerbang pintu harapan,
Dengan semangat yang bulat.
Selamat pagi bapak dan ibu guru,
Kausambut kami dengan bahagia,
Engkau kembali lagi berbagi ilmu,
Tanpa lelah dan menghitung waktu.
Engkau tak pernah mengeluh dalam peluh,
Memotivasi tuk mengejar cita-cita kami,
Engkaulah para pahlawan tanpa tanda jasa,
Terima kasih guruku untuk ilmu yang kauberi.
523
POHONKU HIDUP
Mailani Kuswandari
Sejuta pohon kita tanam,
Udara pun menjadi segar,
Tubuh menjadi lebih bugar,
Hidup kami menjadi tenang.
Pohon jati ditanam di kebun,
Dirawat dengan hati senang,
Lalu tumbuh dengan subur,
Jadi bahan untuk furniture.
Tanpa pohon tak ada udara segar,
Panas menjadi teduh oleh hadirnya,
Gunung jadi indah karena berpohon,
Menjadi paru-paru bagi seluruh dunia.
Marilah kita rawat ciptaan Tuhan,
Agar tetap sehat, nyaman dan lestari,
Supaya anak cucu kita bisa merasakan,
Kekayaan dan keindahan alam semesta.
524
TERIMA KASIH UNTUKMU
POHON
Ismiyumna Noviyanti
Seperti lambaian dedaunan hijau,
Di taman kota, hutan, dan, pegunungan,
Berdiri kokoh jadi penyelamat kehidupan,
Sebagai peneduh dan memberi pernaungan.
Sayangnya acap kali kau meradang,
Ditebang oleh manusia yang garang,
Diabaikan hingga menjadi gersang,
Lalu dijual demi setumpuk uang.
Marilah kita menyadari,
Arti sebatang pohon untuk bumi,
Mari menjaga untuk tetap lestari,
Manfaatkan dengan bijak bernurani.
525
CENDEKIA
Intan Ayu Octavia
Guruku pelita hidupku,
Ia selalu jadi pembimbingku,
Segenap hati memberiku ilmu,
Ia menjadi teladan untuk diriku.
Menulis aksara dan membaca,
Guruku, ia pahlawan cendekia,
Tanpa lelah mengabdi dan setia,
Ia berjuang untuk segenap siswa.
Jasanya sungguh tak terkira,
Pengorbanan tak terhingga,
Namamu ada dalam dada,
Di hidup kawula muda.
526
GURUKU MULIA
Innaza Tasqiatul Nauza
Engkau bagai cahaya,
Menerangi banyak jiwa,
Dengan ilmu yang kaupunya,
Semangati kami tanpa putus asa.
Engkau tak kenal lelah,
Tak kenal putus asa,
Engkau mendidik kami,
Dengan hati nan sabar.
Engkau pahlawan pemberi ilmu,
Jadikanku pandai berpengetahuan,
Jasamu kan selalu kuingat di benakku,
Hatimu mulia, terima kasih wahai guruku.
527
ALAMKU TETAP HIJAU
Ferisia Erya Putri
Pohon,
Sejuk udara di bawahmu,
Daunmu hijau mendayu-dayu,
Hujan membasahi segenapmu.
Pohon,
Tanpamu hutan gundul,
Lapisan ozon pun menipis,
Banjir besar datang melanda.
Di tempat tinggi tak berpenghuni,
Lupakan sejenak masalah duniamu,
Lembut awan hadir menyambutmu,
Alam yang indah penghantar tidurku.
Panas matahari tak masalah buatmu,
Berdiri kokoh menancap perut bumi,
Kuharap engkau tetap jadi sahabatku,
Agar alamku hijau, dan sejuk olehmu.
528
PELITA HATI
Anis Khairun Nisa
Guru,
Pelita hati dan pikiranku,
Membimbing dengan sabar,
Ikhlas dan tak mengenal lelah.
Ilmu yang kauberi berguna bagiku,
Untuk perjalanan masa depanku,
Engkau yang selalu membimbingku,
Untuk mampu meraih cita-cita.
Akan tetap kuingat selalu,
Perjuangan bagi generasiku,
Jasamu ada di dalam hidupku,
Terima kasih kepadamu, guruku.
529
PUISI SISWA SMPN 1 IMOGIRI,
BANTUL - DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
530
JENDELA DUNIA
Ana Karunia
Gemerlap binar di matamu,
Engkau bagai batara pendidikan,
Kobaran semangat di jiwamu,
Harapan yang tak pernah surut.
Wawasanmu bagai samudra raya,
Menuntunku jadi manusia berlmu,
Mampukanku untuk lebih sempurna,
Membantuku membuka jendela dunia.
Guruku,
Engkau renjana, inspirasiku,
Matahari generasi bangsa,
Bangga dan haruku padamu,
Mengalirkan bakti tanpa ingkar.
531
HIJAU PERMAI
Kurnia Dewi Istikhomah
Tuhan mencipta berjuta jenis spesies,
Menyebar ke seluruh penjuru dunia,
Mengantar oksigen bagi makhluk,
Membawa tenteram kehidupan.
Tubuhmu gagah, tak mudah goyah,
Sebagai tempat pernaungan kami,
Dari banyak bencana melanda,
Dan panas sengatan baskara.
Embusan angin, bawa oksigen,
Hingga hidungku menghidumu,
Paru-paruku menyerap rasa sejuk,
Lapang ragaku berada bersamamu.
Banyak manusia tak peduli dirimu,
Mari kita menanam dan merawatmu,
Menjaga kehadiran paru-paru dunia,
Tanam pohon, bangun istana kehidupan.
532
PENJAGA SEMESTA
Alyana Diah Ramadhani Pramono
Lahir dari rahim pertiwi,
Tumbuh subur menjulang tinggi,
Sayup dan riuh mengaduk peluh,
Mengayomi hilir mudiknya saloka.
Langit tak pernah mengatakan tinggi,
Tanah diam tak pernah merendah,
Mereka senantiasa bertalian asih,
Menjaga air mata bertumpah ruah.
Sujud syukur manusia haturkan,
Tuhan telah menganugerahkan,
Tanggung jawab penuh harapan,
Pada kami penjaga alam semesta.
533
PELITA HIDUP
Nadhif Aulia
Guru, engkau pelita hidupku,
Membimbingku setulus hati,
Mendidik penuh kasih sayang,
Memberi kenyamanan untukku.
Engkau hadir di hidupku,
Memberi seribu cahaya,
Menjadi orang tua kedua,
Saatku belajar di sekolah.
Terima kasih guruku,
Jasamu berarti bagiku,
Selalu memotivasi diri,
Untuk menjalani hari-hari.
534
ENGKAULAH JALAN
Kurnia Dewi Istikhomah
Ketika dingin bersanding sunyi,
Diriku bagai hampa tiada isi,
Kautuangkan ilmu padaku,
Bagai selimut penghangat.
Di bawah pengajaranmu,
Ada jalan nuju masa depan,
Tak pernah tampak lelahmu,
Mengasah dengan rasa kasih.
Engkau pahlawan tiap generasi,
Berjuang agar pendidikan terpenuhi,
Engkaulah pemberi nutrisi pendidikan,
Jalan untuk keberhasilan di masa depan.
535
NIRWANA ALAM
Nadhira Azka Hanun Pradhyta
Dulu engkau menghijau,
Membentang luas di bumi pertiwi,
Tempat hidupnya flora dan fauna,
Nirwana bagi seluruh alam di sini.
Kini muram menyandang duka,
Lapisan ozon semakin menipis,
Gunung gundul banjir melanda,
Bakau hilang entah ada di mana.
Pohon ditebang tangan durjana,
Tak punya tanggung jawab,
Memporak-poranda lahan,
Tanpa pohon, kiamatlah.
Mulailah menanam pohon,
Rawat dan olahlah tanah ini,
Menjadikan bumi asri kembali,
Satu pohon, pasti sejuta manfaat.
536
NAFAS DUNIA
Naura Luthfiya Naila Qoriroh
Satu demi satu, bertambah jumlahnya,
Beribu banyaknya mereka menanammu,
Semua dilakukan untuk hijaukan bumi ini,
Tempat berlindung dan banyak faedahnya.
Engkau indah, sehat, menawan dipandang,
Sejuk rasa hingga masuk ke dalam jiwa,
Matahari akan menyinarimu sepanjang hari,
Langit biru tersenyum tampakkan pesonanya.
Namun mengapa semua diubah begitu rupa,
Bumi menangis melihat hutan yang dirampas,
Mereka menebang pohon untuk keuntungannya,
Tanpa memandang kebutuhan makhluk di bumi.
Ke mana hutan rimba yang kaya?
Ke mana penghijauan yang diimbau?
Lestarikan dan lindungilah alam raya,
Hutan, paru-paru, napas semua makhluk.
537
MENGUAK RINTIHAN
JENGGALA
Nadia Alya Pravitasari
Hutan, kulihat engkau asri nan indah,
Pepohonanmu hijau royo-royo,
Embusan angin lembut sejuk,
Memberi hidup bagi semua.
Hutanku, akan tetapi itu dulu,
Kini keindahanmu menghilang,
Kau menjadi gundul dan kering,
Akibat ada manusia yang serakah.
Hutanki, akan kuselamatkan engkau,
Menjaga kelestarian dan keberadaanmu,
Bersama-sama kita menanam seribu pohon,
Demi terjaganya kehidupan yang harmonis.
538
KEINDAHAN ALAM
Dwi Andini Ridho Putri
Pagi indah dan cerah,
Hamparan sawah hijau,
Burung-burung bernyanyi,
Kabut putih menyapa Mentari.
Alam permai bak sempurna,
Membuat semuanya terpana,
Bagai nuansa taman surga,
Fatamorgana yang nyata.
Ditemani semilir angin,
Musim terus bergulir,
Mentari tenggelam,
Malam.pun tiba.
539
TANGISAN HUTAN
Maghfira Elvimafasha
Engkau kini telah berubah,
Senyummu kini hilang,
Tak banyak pepohonan hijau,
Tanah subur tidak kudapatkan.
Hutanku kini menangis,
Dulu rindang dan subur,
Kini gundul dan gersang,
Ulah insan tak bernurani.
540
DERITA HUTAN
Deswita Winda Maharani
Engkau tebang aku sembarangan,
Tanpa menanamku Kembali,
Aku menahan kumpulan air,
Datang dari timur ke barat.
Mereka tak memperdulikanku,
Menebang tubuhku bergiliran,
Sangat banyak kebahagiaan,
Membuat banyak derita.
Sayangi aku, tanami aku,
Hentikan penebangan liar,
Satu pohon berjuta manfaat,
Untuk masa depan generasi.
541
JASA GURU
Mutia Khoirinisa
Jasamu begitu besar,
Mengajariku banyak ilmu,
Menasihati dengan sungguh,
Membimbing penuh kasih sayang.
Sabarmu tak ada habisnya,
Setitik peluh tanda perjuangan,
Sangat besar bagi anak didiknya,
Jasa yang tak pernah terlupakan.
Terimakasih bapak dan ibu guru,
Perjuanganmu sungguh amat berarti,
Tanpamu aku tak bisa mendulang ilmu,
Tanpamu tak bisa aku seperti sekarang.
542
CAHAYAKU
Clarista Adelia Putri
Engkau bagai cahaya,
Menerangi gelap gulitaku,
Diajari berbagai pelajaran,
Diberikannya berbagai ilmu.
Engkau bagai tiada lelah,
Semangat tak tampak patah,
Sabar menghadapi kami semua,
Senyummu kauulas di wajahmu.
Tiada kata untukmu,
Tiada balas untuk guru,
Cahaya setiap anak didik,
Selain doa dan terima kasih.
543
PAHLAWAN PERADABAN
BANGSA
Ristiya Prastiwi
Mereka sering diabaikan,
Bertumpuk tugas dan beban,
Di saat mendidik para siswa,
Agar pandai, arif dan bijak.
Dalam relung hati aku tersadar,
Mata penat namun bersemangat,
Baktimu tak pernah tersurut waktu,
Membimbng kami dengan ketulusan.
Guru, jasamu sepanjang masa,
Membuka lebar jendela dunia,
Curahkan berbagai ilmu kuperlu,
Demi tumbuhnya peradaban bangsa.
544
JEMBATAN KESUKSESAN
Ghathfan Aufa Nashshar
Guruku, pembimbingku,
Mendidik dalam kesabaran,
Memberi ilmu dengan tulus,
Nyala pelita di tanah gelapku.
Guruku, taman kehidupanku,
Banyak ilmu telah kautanam,
Tanpa rasa lelah dan putus asa,
Berharap baik demi masa depan.
Guruku, hidupku terasa hampa,
Bila tanpamu di jalan kehidupan,
Menjadi debu terbang tak berarah,
Tak mungkin meraih segala mimpi.
Guruku, jembatan kesuksesanku,
Sungai jernih ilmu pengetahuanku,
Ungkapan doa untuk semua baktimu,
Ucapan terima kasih dari lubuk hatiku.
545
ALAM BERCERITA
Ifa Hanifah
Surga di negeri ini,
Dari ujung timur ke barat,
Gunung, gurun, laut, hutan,
Elok, subur dan indah permai.
Perjalanan waktu berubah,
Hutan telah banyak dijarah,
Laut pun bagai tempat sampah,
Tak peduli, tak mau mengubah.
Alam menunjukkan amarah,
Lahar gunung tumpah ruah,
Terjadi bencana dan air bah,
Manusia banyak yang berulah.
Mari kita bulatkan tekad,
Buang ego keserakahan,
Melangkah memperbaiki,
Demi bumi yang lebih baik.
546
JASA PADA NEGERI
Faceluna Kenza Sholiha
Dunia ini menjadi hampa,
Bagai tak ada maknanya,
Saat ada dan mengenalnya,
Banyak yang telah berubah.
Sosok yang berikan makna,
Memberi ilmu pengetahuan,
Aku pun menjadi tahu angka,
Aksara yang menuang makna.
Terkenal tanpa tanda jasa,
Berdedikasi pada negeri ini,
Senyumnya setiap pagi hari,
Pulang di kala senja menyapa.
Telah ia tempuh dan lalui,
Bukit dan samudra hidup,
Memberi suri dan teladan,
Guruku serupa tiang generasi.
547
SMP NEGERI 1 BANGUNTAPAN,
BANTUL -DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA-
548
AKU MENJADI PINTAR
Yudha Mahendra
Saat aku baru mengenal aksara,
Kauajar aku menghitung angka,
Saat aku belajar akan Bahasa,
Kauajari memahami logika.
Engkau membimbingku,
Mendidik dan dampingiku,
Engkau laksana sinar surya,
Menyinari ruang gelap kelam.
Betapa besar jasamu,
Membuat pintar kami,
Membangun negeri ini,
Besemangat tanpa henti.
549
CAKRAWALA
Tiara Kinar Nareswari
Derap langkah menghampiriku,
Mengetuk pintu, ucapkan salam,
Kauberi seulas senyum di bibir,
Kauajarkan aku segala yang baru.
Guruku,
Sabar hadapi sikapku,
Menuntun dengan pasti,
Tekadmu mendidik diriku.
Cakrawala mengedarkan bintang,
Kaubukakan khasanah berilmu,
Perjumpaan guru dengan murid,
Menjadi tombak kesuksesanku.
550