LAPORAN
AKTUALISASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS VIII
MELALUI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS APLIKASI DESAIN GRAFIS
SMP NEGERI 127 JAKARTA
Nia Nurfitriannih, S.Pd.
NIP. 199612292020122023
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 124
2022
LAPORAN FINAL AKTUALISASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS VIII
MELALUI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS APLIKASI DESAIN GRAFIS
SMP NEGERI 127 JAKARTA
Disusun Oleh :
Nia Nurfitriannih
NIP. 199612292020122023
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 124
2022
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Nia Nurfitriannih, S.Pd, NIP. 199612292020122023, Angkatan 124
Tahun 2022, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Ahli Pertama –
Guru IPS, Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas VIII Melalui
Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Desain Grafis
SMP Negeri 127 Jakarta
Mentor: Drs. Marsamto, M.Pd.
Coach: Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd.
Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk membantu CPNS memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai PNS.
Permasalahan yang menjadi isu utama dalam kegiatan aktualisasi ini
adalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi IPS tumbuhnya
semangat kebangsaan di SMP Negeri 127 Jakarta. Solusi yang digagas
adalah peningkatan hasil belajar peserta didik dengan media pembelajaran
berbasis aplikasi desain grafis. Implementasi dari gagasan kreatif tersebut
dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan aktualisasi. Hasil yang dicapai
adalah meningkatnya hasil belajar peserta didik dengan nilai rata-rata di
kelas 8A sebelumnya sebesar 64,95 menjadi 83,62; di kelas 8B
sebelumnya 63,69 menjadi 82,87; di kelas 8C sebelumnya 69,70 menjadi
86,70 dan di kelas 8D sebelumnya 60,50 menjadi 84,00. Jumlah peserta
didik yang dibawah KKM pun berkurang di Kelas 8A sebelumnya 28 siswa
menjadi 12 siswa; di kelas 8B 34 siswa menjadi 12 siswa; di kelas 8C 21
siswa menjadi 9 siswa dan di kelas 8D 33 siswa menjadi 10 siswa. Kegiatan
aktualisasi ini bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
dan menciptakan pembelajaran yang interaktif, komunikatif dan
menyenangkan bagi peserta didik sehingga mendukung tugas dan fungsi
SMP Negeri 127 Jakarta dalam penyelenggaraan pendidikan serta
mewujudkan visi, misi dan nilai budaya kerja Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
Kata Kunci: Aktualisasi, Nilai-nilai Dasar PNS Ber-AKHLAK, IPS,
Pembelajaran Media Desain Grafis
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Laporan Pelaksanaan
Aktualisasi Nilai -Nilai Dasar PNS” tepat pada waktunya. Pelaksanaan
Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS inii berjudul “Peningkatan Hasil Belajar
IPS Kelas VIII melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Desain Grafis” yang pada pelaksanaan aktualisasi ini sesuai dengan nilai-
nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) sehingga dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi ini
adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan
pelatihan dasar CPNS di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyelesaiaan laporan ini, yaitu :
1. Bapak Mochamad Miftahulloh Tamary, S.STP., M.T., M.Sc., selaku
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Provinsi DKI Jakarta
2. Ibu Dr. Nahdiana, M.Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
3. Ibu Indang Murniningsih, S.Pd., MM., selaku Kepala Bidang
Pengembangan Kompetensi Dasar, Manajerial dan Fungsional Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta
4. Ibu Fitrianda, S. Psi., M. Si., selaku Subkoordinator Urusan
Pengembangan Kompetensi Dasar dan Kader BPSDM Provinsi DKI
Jakarta
5. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd., selaku Penguji Seminar Pelaksanaan
Aktualisasi Latsar CPNS Golongan III Kelompok 3 Angkatan 124
vii
viii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR RANCANGAN.................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PELAKSANAAN ...............................iii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN FINAL .............................................. iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi....................................................................... 6
C. Manfaat Aktualisasi..................................................................... 6
BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI ................................... 8
A. Visi dan Misi ............................................................................... 8
B. Nilai – Nilai Organisasi................................................................ 9
C. Tugas Organisasi...................................................................... 10
D. Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta................................... 11
BAB III ANALISIS ISU PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ............... 13
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ............................................ 14
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance ........................ 27
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ......... 34
BAB IV RENCANA AKTUALISASI ............................................................ 36
A. Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS ........................ 36
B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai – Nilai Dasar PNS ....... 85
C. PENJADWALAN....................................................................... 87
D. Aktor yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ................. 92
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI.................................................... 93
A. Deskripsi Proses Aktuliasasi Nilai-Nilai Dasar PNS .................. 93
ix
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ........ 223
C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi .................................... 232
BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT...................................................... 253
A. Rencana Tingkat Lanjutan/Alternatif ....................................... 253
B. Gagasan Kreatif...................................................................... 253
C. Rencana Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS Lanjutan............ 254
BAB VII PENUTUP................................................................................... 295
A. Kesimpulan............................................................................. 295
B. Saran...................................................................................... 297
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 298
LAMPIRAN ............................................................................................... 301
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identifikasi Isu Permasalahan .................................................. 16
Tabel 2. Analisis Isu Menggunakan APKL ............................................. 23
Tabel 3. Penilaian Kualitas Isu Prioritas................................................. 24
Tabel 4. Penapisan Penyebab Isu dengan Metode USG....................... 30
Tabel 5. Penilaian Penyebab Isu ........................................................... 32
Tabel 6. Tabel Analisa Tapisan McNamara ........................................... 35
Tabel 7. Kegiatan dan Output Kegiatan ................................................. 38
Tabel 8. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS.......................... 41
Tabel 9. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS......... 86
Tabel 10. Jadwal Kegiatan Aktualisasi..................................................... 88
Tabel 11. Pihak Yang Terlibat.................................................................. 92
Tabel 12. Matriks Capaian Pelaksanaan Penerapan Nilai Dasar PNS .. 230
Tabel 13. Hasil pre-test IPS kelas 8...................................................... .233
Tabel 14. Hasil post-test IPS kelas 8 ..................................................... 234
Tabel 15. Perhitungan n-gain score ....................................................... 236
Tabel 16. Kriteria peningkatan hasil belajar peserta didik ...................... 236
Tabel 17. Hasil ketuntasan belajar peserta didik.................................... 237
Tabel 18. Kriteria tingkat keberhasilan belajar ....................................... 237
Tabel 19. Rencana Tindak Lanjut Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS..... 255
Tabel 20. Capaian peningkatan hasil belajar IPS .................................. 296
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sturuktur Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta ........... 12
Gambar 2. Struktur Organisasi SMPN 127 Jakarta .............................. 13
Gambar 3. Hasil belajar peserta didik materi negara ASEAN ............... 15
Gambar 4. Hasil belajar peserta didik materi negara interaksi sosial.... 16
Gambar 5. Hasil belajar peserta didik materi negara ekonomi maritim . 17
Gambar 6. Hasil belajar peserta didik materi tumbuhnya semangat
kebangsaan ........................................................................ 18
Gambar 7. Diagram APKL .................................................................... 23
Gambar 8. Dokumentasi diskusi dengan rekan sejawat ....................... 24
Gambar 9. Hasil analisis isu dengan APKL .......................................... 27
Gambar 10. Dokumentasi konsultasi dengan mentor ............................. 28
Gambar 11. Diagram tapisan menggunakan fishbone............................ 29
Gambar 12. Diagram penapisan penyebab masalah.............................. 31
Gambar 13. Diagram hasil FGD dengan rekan sejawat.......................... 31
Gambar 14. Diagram tapisan Mc Namara .............................................. 36
Gambar 15. Kegiatan dan kumpulan referensi materi materi pembelajaran
IPS ...................................................................................... 96
Gambar 16. Kegiatan menyusun draft materi IPS................................... 99
Gambar 17. Kegiatan dan notulen hasil diskusi dengan rekan sejawat 102
Gambar 18. Kegiatan konsultasi dengan mentor .................................. 105
Gambar 19. Dokumen notulen konsultasi dengan mentor .................... 106
Gambar 20. Dokumentasi hasil perbaikan rancangan materi IPS......... 108
Gambar 21. Kegiatan dalam menyusun draft RPP ............................... 112
Gambar 22. Dokumentasi draft RPP yang telah disusun...................... 113
Gambar 23. Dokumentasi bahan ajar materi IPS poster digital ............ 117
Gambar 24. Dokumentasi poster digital organisasi pergerakan............ 118
Gambar 25. Kegiatan dalam menyusun soal pre test, post test............ 121
Gambar 26. Dokumentasi tampilan bentuk soal ................................... 122
Gambar 27. Kegiatan berdiskusi dengan rekan sejawat ....................... 125
Gambar 28. Notulen hasil berdiskusi dengan rekan sejawat ................ 126
xii
Gambar 29. Dokumentasi RPP yang sudah diperbaiki ......................... 126
Gambar 30. Dokumentasi tampilan desain soal pretest dann post test 127
Gambar 31. Kegiatan dan dokumen notulen dengan mentor ............... 130
Gambar 32. Kegiatan dan dokumen hasil input bahan ajar .................. 133
Gambar 33. Kegiatan dan dokumen penyusunan kelompok ................ 137
Gambar 34. Kegiatan dan dokumen penentuan tema kelompok .......... 137
Gambar 35. Kegiatan pembelajaran dengan poster digital ................... 141
Gambar 36. Kegiatan cara membuat poster digital............................... 144
Gambar 37. Kegiatan tanya jawab oleh peserta didik........................... 148
Gambar 38. Kegiatan diskusi kelompok membuat poster digital........... 152
Gambar 39. Kegiatan dan dokumen notulen dengan mentor ............... 153
Gambar 40. Dokumentasi pengumpulan poster digital ......................... 154
Gambar 41. Kegiatan membuka pembelajaran..................................... 158
Gambar 42. Kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya .................... 161
Gambar 43. Kegiatan mengerjakan pre test oleh peserta didik ............ 165
Gambar 44. Kegiatan penguatan materi melalui poster digital ............. 169
Gambar 45. Kegiatan mengerjakan latihan soal dengan game edukasi 172
Gambar 46. Kegiatan presentasi peserta didik ..................................... 176
Gambar 47. Kegiatan mengerjakan soal post test oleh peserta didik ... 181
Gambar 48. Kegiatan apresiasi dan pemberian reward........................ 183
Gambar 49. Kegiatan mengolah nilai.................................................... 187
Gambar 50. Kegiatan diskusi dengan rekan sejawat terkait nilai .......... 190
Gambar 51. Kegiatan dan dokumen hasil perbaikan remedial ............. 193
Gambar 52. Video testimoni peserta didik ............................................ 195
Gambar 53. Dokumentasi hasil dari survei melalui angket ................... 197
Gambar 54. Dokumentasi laporan kegiatan dan evaluasi..................... 200
Gambar 55. Kegiatan dan notulen kegiatan konsultasi dengan mentor 202
Gambar 56. Dokumen perbaikan hasil laporan evaluasi kegiatan ........ 205
Gambar 57. Kegiatan dan dokumen hasil draft publikasi...................... 208
Gambar 58. Dokumentasi notulen diskusi dengan admin website........ 211
Gambar 59. Kegiatan publikasi ke website SMPN 127 Jakarta ............ 214
xiii
Gambar 60. Dokumentasi publikasi media sosial instagram sekolah ... 217
Gambar 61. Dokumentasi publikasi karya siswa ke mading sekolah.... 221
Gambar 62. Kegiatan konsultasi dengan mentor terkait hasil publikasi 224
Gambar 63. Presentase hasil rerata pretest ......................................... 233
Gambar 64. Presentase hasil rerata post test....................................... 234
Gambar 65. Perbandingan nilai pretest dan post test ........................... 235
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) menerangkan bahwa dalam rangka mewujudkan
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu
dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN) yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan, ASN wajib menjalani
masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi
untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, PNS guru perlu diberikan
pendidikan dan pelatihan dasar. Berdasarkan Peraturan Kepala LAN
No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS pada pasal 1
menyebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi,
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi
bidang.
Merujuk Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
93 tahun 2021 pelaksanaan Latsar CPNS dilaksanakan secara
Distance Learning. Distance Learning merupakan bentuk pembelajaran
kolaboratif yang dilaksanakan melalui e-learning (Learning
Management System (LMS)) dan aktualisasi di tempat kerja, dengan
memanfaatkan sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh LAN dan
dikelola bersama dengan lembaga pelatihan pemerintah yang
terakreditasi. Bukan hanya latsar CPNS yang dilaksanakan dengan
metode jarak jauh atau distance learning, pembelajaran di sekolah-
sekolah pun dilaksanakan dengan metode blended learning termasuk
di SMPN 127 Jakarta. Guru sebagai ujung tombak pendidikan
melakukan berbagai upaya menerapkan blended learning yang
bermakna.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap
terhadap tuntutan jaman. Pemerintah tentunya telah berupaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan, antara lain perbaikan, pengembangan
kurikulum dan kualitas pendidikan serta berbagai keterampilan yang
nantinya akan dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat serta negara agar
dapat mencapai tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 3 ayat 1
disebutkan tugas utama guru adalah merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan, melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan,
melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan, menilai hasil
pembelajaran atau pembimbingan, dan membimbing serta melatih
peserta didik. Namun tantangan muncul pada saat ini khususnya di
dalam bidang Pendidikan. Setiap PNS memiliki tugas yang berbeda
sesuai dengan unit kerja. Salah satunya adalah tenaga pendidik atau
guru. Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai
dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar
tersebut yaitu: Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (Ber-AKHALAK) serta
2
mengenai Manajemen ASN dan SMART ASN. Nilai-nilai dasar inilah
yang menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan
pendididkan yang berkualitas.
Namun akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan
diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai
penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan
kepada masyarakat agar melakukan physical distancing seperti yang
tertulis pada Surat Edaran Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.01/MENKES/335/2020 yaitu himbauan untuk menjaga jarak
diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk
kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang
melibatkan banyak orang.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19),
mulai akhir Maret tahun 2020, kegiatan pembelajaran yang biasa
dilakukan di sekolah menjadi belajar dari rumah melalui pembelajaran
dalam jaringan (daring) atau lebih dikenal dengan pembelajaran jarak
jauh. Semula kegiatan pembelajaran dilakukan dalam tatap muka
namun sejak pandemi datang kegiatan pembelajaran berubah menjadi
secara daring atau online. Pembelajaran daring atau online tentunya
menjadi tantangan besar bagi seorang guru karena dalam kondisi
seperti ini guru pun dituntut untuk bisa mengelolah, mendesain media
pembelajaran (media online) sedemikian rupa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan untuk mencegah atau mengantisipasi kebosanan
peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh.
Perubahan pembelajaran dialami kembali pada awal Februari 2022
aturan PTM Terbatas 50% melalui Surat Edaran Mendikbud Ristek
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan
Bersama 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
3
di Masa Pandemi Covid-19, termasuk di SMPN 127 Jakarta sudah
mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 50% pada
bulan Oktober 2021, peserta didik hanya diperbolehkan melakukan
pembelajaran tatap muka 50% perjenjang. Selanjutnya awal tahun
2022 pada bulan Januari Pembelajaran Tatap Muka 100% mulai
diterapkan dan dilaksanakan di berbagai sekolah dengan menerapkan
protokol Kesehatan yang ketat. Namun hal ini tidak berlangsung lama
dan SMPN 127 Jakarta kembali menerapkan Pembelajaran Tatap
Muka Terbatas 50% pada saat bulan Februari yang dikarenakan kasus
covid kian meningkat kembali sehingga beberapa sekolah mulai
kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 50%
termasuk SMPN 127 Jakarta hal ini sesuai dengan kebijakan
Pemerintahan Pusat dengan melakukan penyesuain kegiatan
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM-T) dari kapasitas 100%
menjadi 50% dari kapasitas ruang kelas dengan durasi belajar
maksimal 4 jam pelajaran per hari dengan kembali memilih materi-
materi yang efektif dan essesnsial yang diajarkan pada saat PTM
terbatas. Dan terakhir diumumkan kembali bahwa PTM dari kapasitas
50% kembali lagi menjadi PTM kapasitas 100% dengan durasi belajar
maksimal 6 jam pelajaran perhari dengan durasi waktu 35 menit dalam
sekali jam pembelajaran.
Namun pada penerapannya tidak luput dari berbagai masalah yang
berkaitan dengan PTM Terbatas ini, kegiatan PTM terbatas
mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektf dan
kurang maksimal. Tentulah hal ini menjadi tantangan yang sangat berat
dan sulit dimana guru harus mampu menggunakan metode atau media
pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik dapat memahami
materi secara utuh dan menyeluruh yang diberikan oleh guru secara
bersamaan.
Adanya pandemi saat ini juga mengakibatkan peserta didik
mengalami loss learning (hilangnya kemampuan akademik) sehingga
4
masih banyak permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu rendahnya
nilai belajar peserta didik terutama di dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Permasalahan tersebut muncul juga
disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran
yang kurang inovatif dan bervariasi dan minimnya waktu pembelajaran
dikelas karena adanya kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
ini.
Bedasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka gagasan
dalam pemecahan isu yang diambil dalam penulisan rancangan
aktualisasi yaitu mengembangkan media pembelajaran berbasis digital
melalui pemanfaatan aplikasi desain grafis pada mata pelajaran IPS di
SMPN 127 Jakarta. Media pembelajaran berbasis digital yang
digunakan adalah aplikasi desain grafis melalui canva. Canva adalah
satu aplikasi yang banyak digunakan untuk keperluan desain grafis,
seperti poster, banner, pamflet, dan konten visual lainnya. Penggunaan
aplikasi Canva memudahkan guru dan siswa membuat berbagai
keperluan yang menarik. Kiranya banyak template yang bisa digunakan
yaitu untuk berkreasi mulai dari infografis, grafik, poster, presentasi.
Bagi guru, aplikasi canva menyediakan Canva for Education yang
didesain untuk menunjang pembelajaran ataupun keperluan lainya
terkait dengan pendidikan. Tentu diperlukan berbagai konten-konten
menarik dari guru agar siswa tidak merasa jenuh dan bersemangat
mengikuti pembelajaran, misalnya untuk membuat poster sederhana.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merencanakan pemecahan isu
dengan judul “Penggunaan media pembelajaran aplikasi desain
grafis untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik”.
Serangkaian kegiatan dan tahap-tahap kegiatan yang direncanakan
merupakan aktualisasi nilai nilai dasar PNS, mendukung visi misi dan
sesuai dengan nilai-nilai budaya organisasi dalam lingkungan
pemerintah provinsi DKI Jakarta.
5
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan penulisan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini sebagai
berikut :
1. Memenuhi persyaratan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan 124 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022.
2. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang diperoleh
selama mengikuti pelatihan dasar diantaranya Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK)
3. Mengimplementasikan peran dan kedudukan ASN melalui kegiatan
serta tahapan kegiatan yang telah direncanakan di instansi tempat
bertugas
4. Meningkatkan nilai belajar kognitif peserta didik di kelas VIII
5. Mewujudkan peran dan kedudukan ASN melalui kegiatan dan
tahapan kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tugas dan
fungsi CPNS
C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi yang akan penulis
laksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
a. Penulis mampu dalam menerapkan nilai-nilai dasar PNS yang
mencakup nilai Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta
pembentukkan jiwa profesionalisme melalui Manajemen ASN
dan SMART ASN
b. Media pengembangan diri sebagai guru
2. Bagi Peserta Didik
a. Mengenal macam-macam media pembelajaran yang inovatif,
interaktif dan menyenangkan
b. Meningkatkan literasi digital melalui pemanfaatan media
6
pembelajaran berbasis aplikasi desain grafis dengan
memanfaatkan aplikasi canva
c. Mampu meningkatkan nilai belajar dalam mata pelajaran IPS
3. Bagi Sekolah
a. Memanfaatkan media pembelajaran sebagai alat dan wadah
dalam meningkatkan nilai belajar peserta didik
b. Membantu mewujudkan visi dan misi SMPN 127 Jakarta
c. Meningkatkan pelayanan sekolah kepada peserta didik
terutama dalam mata pelajaran IPS
7
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. Visi dan Misi
Visi dan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah diatur dalam
Perda No. 1/2018 tentang RPJMD 2017 – 2022, yaitu :
1) Visi
Jakarta kota maju, lestari, dan berbudaya yang warganya terlibat
dalam mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan
bagi semua.
2) Misi
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat cerdas, berbudaya,
dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang
kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan,
menggerakkan, dan memanusiakan.
2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan
umum melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan
keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan
sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan
investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata
ruang.
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang
berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai
permasalahan kota dan warga secara efektif, meritokritas dan
berintegritas.
4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan
dan tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan
dan sosial.
5. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai sebagai
simpul kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan,
kebangsaan, dan kebhinekaan.
8
B. Nilai – Nilai Organisasi
Bedasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 54 Tahun
2020 tentang budaya kerja dalam Pasal 2 menyebutkan, nilai – nilai
budaya organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut :
1. Berintegritas
Berintegritas bermakna adanya keselarasan antara perkataan dan
perbuatan dengan memegang teguh prinsip, aturan, dan norma yang
berlaku, meliputi perilaku :
a. Jujur dan dapat dipercaya
b. Konsisten dan berani menegakkan kebenaran
c. Tulus melayani
d. Memenuhi komitmen
e. Berdedikasi tinggi
2. Kolaboratif
Kolaboratif bermakna bekerja sama dengan seluruh pemangku
kepentingan untukmencapai tujuan bersama dengan membentuk tim
dan membangunkemitraan yang efektif, meliputi perilaku :
a. Saling percaya
b. Saling menghormati
c. Aktif dalam perbincangan tematik
d. Produktif dan kreatif menangani konflik
e. Mampu melakukan coaching dan mentoring
3. Akuntabel
Akuntabel bermakna melaksanakan pekerjaan secara tuntas dan
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan target kinerja,
meluputi perilaku :
a. Bertanggung jawab
b. Profesional
c. Transparan
d. Cermat dalam bertindak
e. Dapat diandalkan
9
4. Inovatif
Inovatif bermakna menciptakan gagasan pembaharuan untuk
meningkatkan mutu layanan evaluasi, pemecahan masalah, dan
perbaikan secara terus-menerus, meliputi perilaku :
a. Menyukai tantangan dan rasa ingin tahu yang tinggi
b. Berpikir di luar kebiasaan
c. Kreatif dan visioner
d. Terbuka terhadap masukan/kritik dan ide-ide baru
e. Mampu menciptakan ide-ide yang orisinal
5. Berkeadilan
Berkeadilan bermakna kepedulian atau kepekaan untuk memastikan
hak berbagai pihak dapat terakomodasi, meliputi perilaku :
a. Objektif
b. Proporsional
c. Mengedepankan kesetaraan
d. Kesamaan hak
e. Mendorong kemajuan bersama
C. Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 370 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi dan
Tata Kerja Sekolah Menengah Pertama Negeri, berikut adalah tugas
dan fungsi organisasi SMP Negeri adalah :
1. Tugas
Menyelenggarakan Pendidikan Dasar Program 3 (tiga) tahun bagi
tamatan Sekolah Dasar atau yang sederajat
2. Fungsi
1) Penyusunan dan pelaksanaan rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RKAS) serta pengembangan SMPN.
2) Penyelenggaraan pendidikan menengah pertama sesuai
dengan kurikulum.
10
3) Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi para peserta didik.
4) Pelaksanaan dan pembinaan hubungan kerja sama dengan
orang tua/wali peserta didik dan masyarakat.
5) Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan terhadap guru,
tenaga fungsional kependidikan lainnya, laboran, pustakawan
dan tenaga fungsional/profesi lainnya.
6) Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang SMPN.
7) Pelaksanaan pengelolaan prasarana, sarana dan fasilitas
SMPN.
8) Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
SMPN.
9) Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara SMPN.
10)Pengelolaan kearsipan, data dan informasi SMPN.
11)Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi SMPN
D. Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan beban
kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Pasal 3 ayat 1 dan
Pasal 4, pelaksanaan beban kerja selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma
lima) jam kerja efektif bagi guru mencakup kegiatan pokok:
1. Merencanakan pembelajaran :
a. Pengkajian kurikulum dan silabus pembelajaran/
pembimbingan/program kebutuhan khusus pada satuan
pendidikan
b. Pengkajian program tahunan dan semester
c. Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan
sesuai standar proses atau rencana pelaksanaan
pembimbingan.
2. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan
11
3. Menilai hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih peserta didik
5. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru meliputi :
a. wakil kepala satuan Pendidikan
b. ketua program keahlian satuan Pendidikan
c. kepala perpustakaan satuan Pendidikan
d. kepala laboratorium bengkel, atau unit produksi/teaching factory
satuan Pendidikan
e. pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusif atau pendidikan terpadu
di satuan pendidikan.
f. tugas tambahan selain yang terkait dengan pendidikan di satuan
pendidikan
Gambar 1: Struktur Organisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Sumber : Pergub No. 277 Tahun 2016
12
Dalam melaksanakan tugasnya di dalam organisasi, saya
berperan sebagai guru mata pelajaran IPS, serta berkedudukan
dibawah tanggungjawab Kepala SMPN 127 Jakarta berserta wakil
dan staff. Oleh karena itu tugas dan fungsi saya adalah sebagai
berikut :
1) Menyusun dan melaksanakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan Perangkat Pembelajaran
2) Mengajar dan mendidik peserta didik sesuai mata pelajaran
dan jadwal yang diberikan oleh wakil bidang kurikulum
3) Melakukan evaluasi pembelajaran melalui penilaian yang
diberikan kepada peserta didik
4) Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan kepala
sekolah sebagai wali kelas dan staff sarana prasarana
Gambar 2: Struktur Organisasi SMPN 127 Jakarta
BAB III
ANALISIS ISU DAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
13
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Dalam pelaksanaan tugas sebagai guru, terdapat beberapa uraian
tugas yang dalam pelaksanaana terdapat beberapa isu. Dari uraian
tugas di atas setelah dikonsultasikan dengan mentor, maka uraian
tugas yang bermasalah adalah melaksanakan pembelajaran, dengan
isu sebagai berikut :
1. Hasil belajar IPS pada materi negara-negara ASEAN
Bedasarkan hasil pembelajaran peserta didik dapat dilihat
bahwa kurangnya pemahaman peserta didik dalam memahami
materi negara – negara ASEAN masih terbilang rendah.
Pemahaman negara negara ASEAN meliputi letak geografis, letak
koordinat, interaksi negara ASEAN serta pengaruh perubahan
interaksi keruangan terhadap kehidupan. Kondisi alam berbeda
setiap negara – negara ASEAN. Pada proses pembelajaran materi
ini peserta didik belajar mengenali negara ASEAN dengan
menggunakan peta ASEAN. Namun pada kenyataanya masih
terdapat peserta didik yang belum menguasai materi ini sehingga
ketercapaian tujuan pembelajaran masih kurang maksimal. Rata –
rata nilai IPS pada materi negara - negara ASEAN masih jauh
dibawah KKM (80) dan kelas yang mengalami nilai terendah
terdapat pada kelas 8D dengan rata-rata 71.30.
Materi Negara-Negara ASEAN
74,50
73,40
72,50
71,30
KKM = 80 8A 8B 8C 8D
Gambar 3: Hasil belajar peserta didik pada materi Negara ASEAN
14
2. Hasil belajar IPS pada materi interaksi sosial
Pemahaman materi interaksi sosial erat kaitannya dalam
kehidupan sehari – sehari karena peserta didik seringkali
mengalami interaksi sosial dengan orang lain didalam kehidupan
mereka. Interaksi sosial dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok. Pada pemahaman materi ini peserta didik lebih mudah
mempelajari konsep materi interaksi sosial daripada materi
sebelumnya yang cenderung menghafal dikarena konsep materi ini
lebih cenderung kepada penerapan mereka dalam kehidupan sehari
- hari. Hal ini terlihat pada nilai yang mereka peroleh lebih baik
daripada nilai sebelumnya bahkan terdapat satu kelas yang sudah
melampaui KKM (80) yaitu kelas 8C dengan rata rata kelas 80,35.
tetapi masih terdapat tiga kelas lainnya hampir mendekati KKM (80).
Pada materi ini siswa yang memiliki nilai dibawah KKM pun jauh
lebih sedikit namun nilai yang didapat peserta didik pun masih jauh
daripada yang diharapkan.
Materi Interaksi Sosial
80,35
79,25
78,75
78,00
KKM 80 8A 8B 8C 8D
Gambar 4: Hasil belajar peserta didik pada materi Interaksi Sosial
3. Hasil belajar IPS pada materi peran pelaku kegiatan ekonomi
15
Konsep pemahaman materi peran pelaku ekonomi ini erat
kaitannya dengan kehidupan sehari – hari, peserta didik pun juga
pasti pernah mengalami kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari
– hari. Pada konsep materi ini menjelaskan mengenai kegiatan
ekonomi akan berjalan jika ada pelaku – pelaku yang menjalankan
kegiatan ekonomi seperti rumah tangga keluarga, perusahaan,
pemerintah dan luar negeri. Di dalam proses pembelajaran guru
memberikan video pembelajaran mengenai contoh kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi didalam
kehidupan sehari-hari, konsep ini tentunya memudahkan peserta
didik dalam memahami materi tersebut. Namun pada proses
pembelajaran ternyata setengah dari jumlah siswa yang berada
dikelas memiliki nilai dibawah KKM (80). Terlihat bahwa kelas yang
memiliki nilai dibawah KKM paling banyak terdapat di kelas 8B
sebanyak 22 siswa. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi guru
untuk memberikan rencana tindak lanjut bagi siswa yang memiliki
nilai dibawah KKM.
Materi Ekonomi Maritim dan Agrikultur
77,82
75,48
74,10 74,28
KKM 80 8A 8B 8C 8D
Gambar 5: Hasil belajar peserta didik pada materi Ekonomi Maritim
dan Agrikultur
4. Hasil belajar IPS pada materi Tumbuhnya Semangat
Kebangsaan
16
Bedasarkan hasil belajar peserta didik kelas 8 pada materi
tumbuhnya semangat kebangsaan terdapat nilai peserta didik jauh
sekali dibawah KKM. Nilai pada materi ini bisa dibilang sangat lemah
dibandingkan nilai pada materi lainnya. Konsep pada pemahaman
materi ini memang cenderung menghafal dan bercerita yang
menjadikan siswa terkadang sulit dalam memahami materi tumbuh
semangat kebangsaan. Dan pembelajaran pada materi ini erat
kaitannya dengan sejarah yang membuat siswa pasif dan
membosankan, mereka harus mempelajari bagaimana perubahan
masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dan proses
perjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Hal ini terlihat ada dua
kelas yaitu 8B dan 8C yang ternyata memiliki rata – rata nilai
dibawah 70. Nilai ini sangat kecil daripada materi lainnya tentu hal
ini menjadi tantangan bagi seorang guru untuk meningkat minat
mereka dalam mempelajari konsep materi sejarah.
Tumbuhnya Semangat Kebangsaaan
71,75
70,02
69,50 69,47
KKM 80 8A 8B 8C 8D
Gambar 6: Hasil belajar peserta didik pada materi Tumbuhnya
Semangat Kebangsaan
Tabel 1: Identifikai Isu Permasalahan
17
No Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan dengan Data/Fakta/ Output Data
Manajemen ASN dan SMART
1 2
1 Melaksanakan Hasil belajar IPS ASN
pada materi
pembelajaran negara ASEAN 3 4
atau MANAJEMEN ASN :
pembimbingan Guru harus berusaha untuk Dari 40 siswa di setiap
memberikan pelayanan yang kelas yang telah diajarkan
professional dan berkualitas pada konsep pemahaman
deengan memberikan materi materi negara ASEAN
yang memudahkan peserta didik terdapat masing-masing
dalam memahami konsep materi kelas masih banyak yang
yang diajarkan. Sehingga tujuan memiliki nilai dibawah
pembelajaran dapat tercapai KKM (80) hal ini terlihat
dengan maksimal lebih dari setengah jumlah
siswa dikelas
SMART ASN : mendapatkan nilai
Sebagai seorang guru dituntut dibawah KKM. Siswa
untuk melakukan yang paling banyak
pembelajaran yang interaktif di mendapatkan nilai
era digital sekarang ini. Dan dibawah KKM terdapat di
untuk menciptakan generasi kelas 8D sebanyak 26
yang cerdas dan berbudaya siswa dan kelas 8C
sukses di masa yang akan sebanyak 25 siswa.
datang tugas seorang guru
membimbing dan meningkatkan
motivasi siswa untuk dapat
memanfaatkan media
pembelajaran dengan
menggunakan peta digital dan
globe serta memanfaatkan
media visual dalam memahami
materi negara ASEAN.
Selain itu memiliki hospitality
sangat penting agar
membangun hubungan yang
baik dengan siswa secara
ramah dan santun dalam
berinteraksi sehingga siswa
nyaman dalam mengikuti
pembelajaran.
2 Melaksanakan Hasil belajar IPS MANAJEMEN ASN : Dari 40 siswa di setiap
18
No Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan dengan Data/Fakta/ Output Data
Manajemen ASN dan SMART
pembelajaran pada materi
atau interaksi sosial ASN
pembimbingan
Merancang pembelajaran yang kelas yang telah diajarkan
menarik dapat meningkatkan pada konsep pemahaman
nilai belajar peserta didik yaitu materi interaksi sosial
dengan metode dan media yang terdapat masing-masing
interaktif agar peserta didik kelas mengalami
paham mengenai materi yang perubahan yang signifikan
kita ajar. Guru memiliki pada nilai siswa yang
kompetensi sesuai dengan dibawah KKM. Hal ini
bidang tugasnya sehingga dapat berbeda dari materi
menyampaikan materi yang sebelumnya. Pada materi
jelas kepada siswa yang dapat interaksi sosial siswa
membuat siswa paham dam yang memiliki nilai
puas atas layanan belajar dibawah KKM paling
tersebut banyak 18 siswa yang
terdapat di kelas 8D. dan
SMART ASN : kelas yang paling sedikit
Guru mampu memanfaatkan mendapatkan nilai
teknologi dan berbagai media dibawah KKM adalah
yang digunakan seperti media kelas 8C sebanyak 11
pembelajaran audio visual siswa.
dimana peserta didik mengamati
berbagai peristiwa yang terjadi
dilingkungan masyarakat sekitar
hal ini dapat memudahkan siswa
dalam memahami konsep
pemahaman materi mengenai
interaksi sosial.
Selain itu memiliki hospitality
sangat penting agar
membangun hubungan yang
baik dengan siswa secara
ramahdan santun dalam
berinteraksi sehingga siswa
nyaman dalam mengikuti
pembelajaran.
3 Melaksanakan Hasil belajar IPS MANAJEMEN ASN : Dari 40 siswa di setiap
pembelajaran pada materi peran Sebagai seorang guru, harus kelas yang telah diajarkan
atau pelaku kegiatan menjalankan tugas dan pada konsep pemahaman
19
No Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan dengan Data/Fakta/ Output Data
pembimbingan ekonomi Manajemen ASN dan SMART
ASN
fungsinya dengan baik dalam materi peran pelaku
melayani siswanya dengan kegiatan ekonomi
berkomitmen dan terdapat pada masing-
bertanggungjawab serta masing kelas memiliki
professional untuk menunjang nilai dibawah KKM yang
kemampuannya untuk hampir sama banyak
memberikan pelayanan prima seperti pada bab pertama.
demi menunjang keberhasilan Hal ini terlihat lebih dari
tujuan pembelajaran dalam setengah jumlah siswa
memahami konsep materi yang dikelas mendapatkan nilai
diberikan dibawah KKM. Siswa
yang paling banyak
SMART ASN : mendapatkan nilai
Sebagai seorang guru, dibawah KKM terdapat di
mengikuti perkembangan era kelas 8B sebanyak 24
digital saat ini sangatlah penting dan siswa yang
terutama menggunakan media mendapatkan nilai sedikit
pembelajaran yang dapat dibawah KKM terdapat
dipahami peserta didik. Di dalam dikelas 8D sebanyak 18
proses pembelajaran guru siswa
memberikan video pembelajaran
mengenai contoh kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh
para pelaku ekonomi didalam
kehidupan sehari-hari, konsep
ini tentunya memudahkan
peserta didik dalam memahami
materi tersebut. Selain itu
memiliki hospitality sangat
penting agar membangun
hubungan yang baik dengan
siswa secara ramahdan santun
dalam berinteraksi sehingga
siswa nyaman dalam mengikuti
pembelajaran.
4 Melaksanakan Hasil belajar IPS MANAJEMEN ASN : Dari 40 siswa di setiap
20
No Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan dengan Data/Fakta/ Output Data
Manajemen ASN dan SMART
pembelajaran pada materi kelas yang telah diajarkan
atau tumbuhnya ASN pada konsep pemahaman
pembimbingan semangat materi tumbuhnya
kebangsaan Materi sejarah tidak luput dari semangat kebangsaan
kecenderungan proses terdapat pada masing-
pembelajaran teacher centered. masing kelas memiliki
Kondisi demikian tentu membuat nilai dibawah KKM yang
proses pembelajaran hanya sangat rendah dan nilai ini
dikuasai guru. Apalagi materi paling lemah daripada
sejarah cenderung menghafal nilai materi lainnya.
sehingga siswa dituntut memiliki Terlihat rata rata yang
pemahaman yang holistik diperoleh pada setiap
terhadap materi yang kelas adalah rata-rata
disampaikan guru. Oleh karena nilai yang paling kecil dari
itu guru mampu merancang materi sebelumnya
pembelajaran yang menarik bahkan terdapat dua
dapat meningkatkan nilai belajar kelas yaitu 8B dan 8C
peserta didik yaitu dengan rata-rata ini mencapai
metode dan media yang nilai dibawah 70.
interaktif agar peserta didik
paham mengenai materi yang
kita ajar.
SMART ASN :
Rendahnya pemahaman materi
tumbuhnya semangat
kebangsaan tidak terlepas dari
metode atau media
pembelajaran yang diberikan
terutama dalam memahami
konsep materi sejarah. Sejarah
membuat siswa cenderung pasif
dan cenderung membosankan
serta jenuh dikelas oleh karena
itu guru harus mampu
memberikan metode dan media
yang menarik seperti
memanfaatkan media digital,
media pembelajaran audio
visual bahkan multimedia agar
kesan dan pesan yang
disampaikan kepada siswa
dapat dipahami dengan mudah
21
Setelah mengidentifikasikan beberapa masalah sebagaimana
diatas, maka langkah selanjutnya dilakukan analisis dengan
menggunakan pisau analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan
dan Layak) untuk mendapatkan Isu prioritas atau isu yang diangkat
sebagaimana tabel berikut ini :
Tabel 2: Analisis Isu Menggunakan APKL
No Isu Kriteria Total Peringkat
17 II
APKL 14 IV
16 II
1 Hasil belajar IPS pada materi 5 4 4 4 18 I
negara ASEAN
2 Hasil belajar IPS pada materi 3 3 4 4
interaksi sosial
3 Hasil belajar IPS pada materi 4 4 4 4
peran pelaku kegiatan ekonomi
4 Hasil belajar IPS pada materi 5 4 4 5
tumbuhnya semangat
kebangsaan
Keterangan : Skala :
A = Aktual 5 = Sangat Setuju
P = Problematik 4 = Setuju
K = Kekhalayakan 3 = Cukup Setuju
L = Layak 2 = Kurang Setuju
1 = Tidak Setuju
Diagram APKL
6
5
4
3
2
1
0
Hasil belajar IPS pada Hasil belajar IPS pada Hasil belajar IPS pada Hasil belajar IPS pada
materi negara ASEAN materi interaksi sosial materi peran pelaku materi tumbuhnya
kegiatan ekonomi semangat kebangsaan
APKL
22
Gambar 7: Diagram APKL
Sumber : Hasil FGD dengan rekan guru (terlampir)
Gambar 8: Dokumentasi diskusi dengan rekan sejawat
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL dan setelah
berdiskusi dengan rekan guru dan konsultasi dengan mentor, maka isu
terpilih adalah Rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi
tumbuhnya semangat kebangsaan dengan skor 18. Adapun penilaian
terhadap kualitas isu prioritas adalah sebagai berikut :
Tabel 3: Penilaian Kualitas Isu Prioritas
No Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
1 Aktual : Isu ini merupakan isu yang Dilihat dari hasil belajar peserta
Benar-benar terjadi selalu dibicarakan karena didik pada materi IPS terdapat
dan sedang hangat rendahnya hasil belajar rata-rata nilai peserta didik paling
dibicarakan peserta didik sangat menurun rendah didapat pada pemahaman
khususnya pada materi materi sejarah mengenai
sejarah, banyak peserta didik tumbuhnya semangat
yang tidak termotivasi belajar kebangsaan. Rata-rata nilai
sehingga mengakibatkan belajar peserta didik pada materi
ketidakaktifkan peserta didik ini mencapai angka 70.19 , hal ini
dalam kegiatan proses membuktikan bahwa konsep
pembelajaran. Bahkan masih pemahaman pada materi ini
banyaknya peserta didik yang masih terbilang lemah daripada
belum memenuhi KKM (80), materi IPS lainnya.
terutama pada materi
pemahaman tumbuhnya
23
No Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
semangat kebangsaan yang
memiliki hasil belajar paling
rendah dan menurun daripada
materi IPS kelas 8 lainnya
Problematik: Isu ini termasuk problematik Bedasarkan penentuan yang
2 Isu yang memiliki karena terjadi lebih dari dilakukan melalui FGD dengan
dimensi dimensi setengah jumlah peserta rekan sejawat sesama guru IPS
kompleks, sehingga didik pada setiap kelas tedapat 28% terpilih pemahaman
perlu dicarikan mendapatkan nilai dibawah pada materi tumbuhnya semangat
solusinya KKM (80), hasil belajar yang kebangsaan menjadi isu yang
tidak maksimal harus dicarikan solusinya agar
mencerminkan pemahaman dapat meningkatkan hasil belajar
materi sejarah ini yang peserta didik.
dikuasai oleh siswa masih
kurang sehingga perlu
dicarikan solusinya.
Kekhalayakan : Hasil belajar yang tidak Dilihat dari hasil belajar peserta
3 Isu yang menyangkut maksimal bukan hanya didik kelas 8 pada materi IPS
hajat hidup orang menyangkut satu peserta didik bahwa konsep pemahaman
banyak saja, melainkan berpengaruh tumbuhnya semangat
terhadap rata-rata hasil belajar kebangsaan tiap peserta didik
kelas, serta berpengaruh sangat rendah hal ini
terhadap hasil belajar sekolah berpengaruh terhadap rata – rata
secara keseluruhan, hal ini dari setiap kelas yang menjadikan
terdapat pada konsep materi ini sangat lemah hanya
pemahaman materi mendapatkan rata rata nilai 70.19
tumbuhnya semangat
kebangsaan yang
mengakibatkan rata-rata dari
setiap kelas sangat rendah
daripada materi IPS lainnya
4 Kelayakan : Rendahnya hasil belajar Bedasarkan penentuan yang
peserta didik ini berdampak dilakukan melalui FGD dengan
pada penguasaan materi yang
Isu yang masuk akal akan mempengaruhi rekan sejawat sesama guru IPS
dan realistis serta pengetahuan siswa untuk tedapat 28% terpilih pemahaman
relevan untukk pada materi tumbuhnya semangat
24
No Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
dimunculkan inisiatif
pemecahan mempelajari materi pada tahap kebangsaan menjadi isu yang
masalahnya selanjutnya sehingga penting harus dicarikan solusinya
untuk dicarikan solusi, jika tidak sehingga perlu dipikirkan untuk
dicarikan solusinya maka mencari gagasan pemecahan
proses pembelajaran yang masalah tersebut
kurang maksimal
mengakibatkan menurunnya
tingkat kedisiplinan belajar
siswa dalam mengikuti
pembelajaran
AKTUAL
6
5
4
3
2
1
0
Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS
pada materi pada materi pada materi pada materi
negara ASEAN interaksi sosial peran pelaku tumbuhnya
kegiatan ekonomi semangat
kebangsaan
PROBLEMATIK
6
5
4
3
2
1
0
Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS
pada materi pada materi pada materi pada materi
negara ASEAN interaksi sosial peran pelaku tumbuhnya
kegiatan semangat
ekonomi kebangsaan
25
KEKHALAYAKAN
6
5
4
3
2
1
0
Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS
pada materi pada materi pada materi pada materi
negara ASEAN interaksi sosial peran pelaku tumbuhnya
kegiatan ekonomi semangat
kebangsaan
LAYAK
6
5
4
3
2
1
0
Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS
pada materi pada materi pada materi pada materi
negara ASEAN interaksi sosial peran pelaku tumbuhnya
kegiatan ekonomi semangat
kebangsaan
Gambar 9: Hasil Analisis Isu Menggunakan APKL
Bedasarkan analisis APKL isu prioritas terpilih tersebut sudah
dikonsultasikan dan mendapat persetujuan dari mentor pada
tanggal 25 Maret 2022. Adapun bukti hasil diskusi dengan mentor
seperti dokumentasi gambar dibawah ini.
26
Gambar 10: Dokumentasi konsultasi analisis APKL dengan mentor
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Setelah ditentukan isu prioritas, selanjutnya dilakukan tahap
identifikasi penyebab untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menjadi kendala di dalamnya. Pengidentifikasian penyebab isu
masalah ditentukan dengan menggunakan metode Fishbone untuk
memahami dasar-dasar persoalan yang terjadi dengan menempatkan
masalah berdasarkan sebab-akibat. Identifikasi masalah dengan
menggunakan pendekatan fishbone diagram berdasarkan isu utama
yang sudah terpilih. Penyebab-penyebab isu terdiri dari manusia (man),
metode (method), mesin (machine), material (material), pengukuran
(measurement), lingkungan (mother nature), dan keterjangkauan/biaya
(money).
Berdasarkan hasil penilaian kualitas isu terhadap isu rendahnya
hasil belajar peserta didik pada materi tumbuhnya semangat
kebangsaan maka diperoleh faktor penyebab isu sebagai berikut:
1. Pembelajaran monoton hanya dengan pemberian tugas
27
2. Terbatasnya kegiatan pembelajaran karena pandemi covid
3. Rendahnya minat dan motivasi peserta didik
4. Pembelajaran berpusat kepada guru (teacher center)
5. Pembelajaran masih dengan metode ceramah
6. Penggunaan media yang kurang inovatif
7. Strategi pembelajaran yang kurang tepat
8. Kurangnya evaluasi dalam penilaian kepada siswa
9. Sumber materi pelajaran yang dimiliki terbatas
Gambar 11: Diagram Tapisan Menggunakan Fish Bone
Setelah melakukan identifikasi penyebab-penyebab yang
memungkinkan isu tersebut terjadi, selanjutnya dilakukan penapisan
untuk menentukan penyebab utama isu yang akan dicarikan solusinya.
Metode yang digunakan adalah metode USG (Urgency, Seriousness
and Growth). Metode USG ini menggunakan teknik scoring dengan
skala penilaian untuk masing-masing parameter adalah 1 – 5. Penyebab
yang memiliki total skor tertinggi akan dipilih untuk dicari solusinya.
28
Tabel 4: Penapisan penyebab isu dengan menggunakan metode USG
No Penyebab Isu Prioritas Kriteria Total Peringkat
USG
1 Pembelajaran monoton hanya 443 11 4
dengan pemberian tugas
333 9 6
2 Terbatasnya kegiatan
pembelajaran karena pandemi 332 8 7
covid 343 10 5
534 12 3
3 Rendahnya minat dan motivasi 545 14 1
peserta didik 544 13 2
223 7 8
4 Strategi pembelajaran yang 332 8 7
kurang tepat
5 Pembelajaran masih dengan
metode ceramah
6 Penggunaan media yang kurang
inovatif
7 Pembelajaran berpusat kepada
guru (teacher center)
8 Kurangnya evaluasi dalam
penilaian kepada siswa
9 Sumber materi pelajaran yang
dimiliki terbatas
Keterangan : Skala :
U = Urgency 5 = Sangat Setuju
S = Seriousness 4 = Setuju
G = Growth 3 = Cukup Setuju
2 = Kurang Setuju
1 = Tidak Setuju
29
Diagram USG
6
5
4
3
2
1
0
USG
Gambar 12: Diagram Penapisan Penyebab Masalah
Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Sumber: Olah Data dari hasil FGD dengan rekan guru (terlampir)
Hasil olah diagram USG
9% 12% Pembelajaran monoton hanya
7% 10% dengan pemberian tugas
14% Terbatasnya kegiatan pembelajaran
9% karena pandemi covid
Rendahnya minat dan motivasi
15% 11% peserta didik
13% Strategi pembelajaran yang kurang
tepat
Pembelajaran masih dengan metode
ceramah
Penggunaan media yang kurang
inovatif
Pembelajaran berpusat kepada guru
(teacher center)
Kurangnya evaluasi dalam penilaian
kepada siswa
Sumber materi pelajaran yang
dimiliki terbatas
Gambar 13 : Diagram hasil FGD dengan rekan guru
Bedasarkan hasil analisa di atas, maka penyebab isu prioritas
adalah : Penggunaan media yang kurang inovatif dengan skor 14.
Adapun penilaian terhadap penyebab isu dijelaskan pada Tabel 5.
30
Tabel 5: Penilaian Penyebab Isu
No Analisis USG Kualitas Isu Data/Fakta
1 Urgency : Keberhasilan seorang peserta didik Berdasarkan hasil FGD
Seberapa dalam memahami sebuah materi dengan rekan sejawat
mendesak suatu salah satu faktornya adalah dari sesama guru IPS terdapat
isu yang harus seorang guru yang berhasil 15% penyebab masalah isu
dibahas, menciptakan kegiatan pembelajaran prioritas disebabkan karena
dianalis dan yang efektif. Pada masa pandemi penggunaan media yang
ditindaklanjuti seperti ini, pengembangan kurang inovatif
kompetensi guru dalam (telampir hasil FGD)
mengembangkan keahlian sangatlah
penting terutama pada saat
pembelajaran tatap muka terbatas
agar suasana pembelajaran yang
dilakukan menarik dan interaktif
sehingga menciptakan hasil dan
tujuan pembelajaran sesuai dengan
rancangan yang telat dibuat
2 Seriuosness : Pembelajaran tatap muka terbatas Berdasarkan hasil FGD
Seberapa serius yang dilakukan saat ini memberikan dengan rekan sejawat
isu harus kurang efektifnya pembelajaran jika sesama guru IPS terdapat
dibahas tidak didukung oleh penggunaan 15% penyebab masalah isu
dikaitkan media dan metode pembelajaran prioritas disebabkan karena
dengan akibat yang baik. Terlebih lagi dengan penggunaan media yang
yang materi pembelajaran sejarah kurang inovatif
ditimbulkan membuat siswa merasa jenuh dan (telampir hasil FGD)
bosan jika hanya menggunakan
metode ceramah dan tidak didukung
dengan media yang sesuai dan tepat.
Penggunaan media pembelajaran
sangatlah penting agar tercapainya
hasil belajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran
3 Growth : Pada masa pandemi seperti ini, Berdasarkan hasil FGD
Seberapa besar melakukan motivasi lebih dan dengan rekan sejawat
kemungkinan sesering mungkin mengingatkan dan sesama guru IPS terdapat
memburuknya memberikan evaluasi lebih kepada 15% penyebab masalah isu
isu tersebut jika peserta didik yang masih memiliki prioritas disebabkan karena
tidak ditangani nilai yang rendah agar mereka penggunaan media yang
sebagaimana termotivasi melakukan pembelajaran kurang inovatif
mestinya karena jika hasil belajar peserta didik (telampir hasil FGD)
tidak terselesaikan bisa berakibat
kepada ketidaktuntasan nilai rapor
dan proses kenaikan kelas menjadi
terhambat
31
Berdasarkan analisis di atas, maka Rumusan Isu Prioritas adalah
Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik sehingga perlunya dilakukan
pengelolaan terhadap hal-hal tersebut yang berkaitan dengan
kedudukan dan peran PNS pada indikator Manajemen ASN dan
SMART ASN, antara lain:
1. Manajemen ASN (Profesional dan Etika Profesi) :
Berdasarkan Permendikbud No.15 Tahun 2018 Pasal 3 yaitu
melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan, maka guru perlu
menciptakan suasana yang menyenangkan, kreatif, inovatif dan
dinamis. Keberhasilan peserta didik dalam memahami sebuah
materi salah satu faktornya adalah dari seorang guru yang berhasil
menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Pada masa
pandemi seperti ini, pengembangan kompetensi guru dalam
mengembangkan keahlian sangatlah penting guna menunjang
kegiatan pembelajaran pada masa pembelajaran tatap muka
terbatas yang lebih efektif untuk peserta didik baik yang sedang
belajar dari rumah maupun belajar di kelas.
2. Manajemen ASN (Pelayan Publik yang berkualitas) :
Salah satu fungsi ASN yaitu sebagai pelayan publik, dimana terkait
dengan isu yang diangkat sebagai pelayan publik terus berusaha
untuk memperbaiki kinerja dalam memberikan pelayanan yang
professional dan berkualitas. Kegiatan tersebut sebagai bentuk dari
Manajemen ASN dalam memperbaiki kualitas untuk melaksanakan
pembelajaran yang inovatif dengan merancang dan melaksanakan
pembelajaran di kelas yang menarik agar peserta didik tidak
merasa bosan dan jenuh.
3. Manajemen ASN (Akuntabilitas dan keterbukaan) :
Sebagai seorang guru yang transparan dan memiliki sikap
keterbukaan maka hasil belajar peserta didik harus dilaporkan
kepada peserta didik beserta kepada wali murid agar menjadikan
motivasi dan menarik minat peserta didik untuk mencapai hasil
32
belajar yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
4. SMART ASN (Literasi digital)
Sebagai Smart ASN, untuk menunjang pelayanan yang menarik
kepada peserta didik maka diperlukan sikap yang memiliki
kemampuan berdigital atau digital skill dalam memanfaatkan media
pembelajaran yang menarik berkaitan dengan media berbasis
digital. Kegiatan tersebut merupakan bentuk inovasi dari Smart
ASN terkait Literasi Digital dalam melakukan Digital Skills.
5. SMART ASN (Memiliki jiwa Hospitality)
Sebagai seorang harus memiliki hospitality sangat penting agar
membangun hubungan yang baik dengan siswa secara ramahdan
santun dalam berinteraksi sehingga siswa nyaman dalam mengikuti
pembelajaran.
Dampak jika Isu prioritas tidak diselesaikan :
Jika isu prioritas tidak segera diselesaikan, maka akan
meyebabkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pembelajaran di kelas terlihat tidak menarik bagi peserta didik
sehingga menimbulkan ketidaktertarikan dalam mengikuti
pembelajaran
2. Hasil belajar peserta didik menurun karena materi yang didapat
tidak diserap dengan baik sehingga menjadikan tidak ada
peningkatan dalam proses kegiatan belajar mengajar
3. Terjadinya loss learning (hilangnya kemampuan akademik
pengetahuan atau keterampilan) pada peserta didik.
4. Motivasi dan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
semakin berkurang
33
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Setelah menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil penilaian
dari teknik analisis isu USG, maka tahap selanjutnya perlu dilakukan
analisis gagasan pemecahan masalah menggunakan metode
McNamara guna menentukan alternatif solusi. Untuk memudahkan
pemilihan alternatif solusi, dapat dilakukan dengan menerapkan sistem
peringkat (1-5) dalam aspek efektivitas, aspek biaya, dan aspek
kelayakan. Berikut ini adalah analisis solusi menggunakan metode
McNamara seperti terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6: Tabel Analisa Tapisan McNamara untuk menentukan
solusi prioritas
No Alternatif Solusi Pemecahan Tapisan Total Peringkat
Masalah Efektivitas Biaya Kemudahan
1. Penggunaan media 44 4 12 III
pembelajaran berbasis game
edukasi (kahoot!)
2. Penggunaan media 55 4 14 I
pembelajaran berbasis
aplikasi desain grafis (canva)
3. Penggunaan media 54 4 13 II
pembelajaran berbasis
website (google sites)
Skala : 5 = Sangat Setuju; 4 = Setuju; 3 = Cukup Setuju;
2 = Kurang Setuju; 1 = Tidak Setuju
34
Diagram Tapisan McNamara
6
4
2
0 Biaya Kemudahan
Efektivitas
Penggunaan media pembelajaran berbasis game edukasi (kahoot!)
Penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi desain grafis (canva)
Penggunaan media pembelajaran berbasis website (google sites)
Hasil Olah Data Tapisan McNamara
33% 31% Penggunaan media
36% pembelajaran berbasis game
edukasi (kahoot!)
Penggunaan media
pembelajaran berbasis aplikasi
desain grafis (canva)
Penggunaan media
pembelajaran berbasis website
(google sites)
Gambar 14: Diagram Tapisan Mc Namara
Berdasarkan analisa Tapisan Mc Namara untuk menentukan
solusi atau penyelesaian isu prioritas, maka gagasan penyelesaian isu
yang terpilih adalah: “Penggunaan media pembelajaran berbasis
aplikasi desain grafis”. Gagasan ini sebagai penyelesaian isu yang
akan dilanjutkan untuk menyusun rancangan aktualisasi yaitu
“Peningkatan Hasil Belajar Materi IPS Kelas VIII Melalui
Pemanfaatan Media Pembelajaran Aplikasi Desain Grafis di SMPN
127 Jakarta”. Pembuatan media pembelajaran berbasis aplikasi
desain grafis ini dilakukan menggunakan aplikasi canva. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan variasi yang inovatif dan kreatif untuk
memberikan ruang digital kepada siswa, sehingga siswa dapat
mengakses dengan mudah.
35