The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muflipaputungan800, 2023-01-22 23:07:30

Kamus Dwibahasa Melayu Manado

Kamus Dwibahasa Melayu Manado

9 7 8 6 2 3 9 0 0 8 5 4 3


BALAI BAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2021


TIM PENYUSUN KAMUS DWIBAHASA MELAYU MANADO-INDONESIA PENYUNTING AKHIR Marike Ivone Onsu TIM PENYUNTING Dwi Sutana Yunita K.K. Dien Oldrie Ch. Sorey John Willy Semen Jenny Sendewana Alex John Ulaen Selfi Pondaag TIM PENYUSUN Marike I. Onsu, Oldrie Ch. Sorey, Nurul Qomariah, Feby Aditya Kurniawan, Anas Yuliadi Nurdin, Zainuddin Hakim, Ratun Untoro, Greis M. Rantung, Lefrand Rurut, Sjane Walangarei, Jeannie Lesawengan, I Made Sudiana, Asri Nur Hidayah, Mulyanto, Hunggu Tadjuddin Usup, Yantje Rondonuwu, Ratnawati Sakura, Nuraidar Agus PENGUMPUL DATA DAN PEMBANTU LAPANGAN Bonifasius Rugian, Jahja Katiandagho, Ismail Pontoh, Kalvin Manopo, Arthur Van Bone, Verantje Manampiring, Tinus Toding, Fredi Resitj, Syihabuddin, Melinda Wowiling, Marcella V. Wales, Alvian Wowiling, Jerdy Sanggelorang Cetakan Pertama Desember 2021 xxvi + 418 hlm., 14,5 x 21 cm. ISBN: 978-623-9008- Penerbit BALAI BAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Jalan Diponegoro Nomor 25, Manado, Telepon (0431) 843301, Faksimile (0431) 843301, Pos-el: [email protected]


iii Laman: https://bbsulut.kemdikbud.go.id PENGANTAR Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara Penyusunan kamus dwibahasa Melayu Manado—Indonesia ini merupakan suatu usaha untuk merekam sebagian besar kata dan ungkapan yang biasa digunakan penutur Melayu Manado yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya. Di dalam kamus ini disertakan ejaan dan lafal. Karena belum ada pembakuan ejaan dan lafal, tim penyusun berusaha mengambil lafal dan ejaan yang paling umum digunakan penutur Melayu Manado. Oleh karena Melayu Manado merupakan lingua franca di Sulawesi Utara, tentunya ada beberapa lafal dan pengejaan yang dilafalkan secara berbeda oleh orang di luar Kota Manado seperti orang Minahasa, Nusa Utara, atau Bolaang Mongondow. Kamus ini disusun untuk dipergunakan oleh orang Indonesia dari luar Sulawesi Utara meskipun dapat juga digunakan oleh orang Sulawesi Utara yang ingin mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia atau bahkan orang asing yang sudah mahir berbahasa Indonesia dan ingin menguasai bahasa-bahasa yang tingkat kekerabatannya dekat dengan bahasa Indonesia, seperti Melayu Manado. Kami berupaya memberi contoh dalam kalimat agar padanan makna yang disajikan dapat dipahami lebih baik sesuai dengan konteksnya. Sebenarnya hal itu malah membatasi pemaknaan kata


iv tersebut karena sebenarnya kata itu dapat berarti lebih luas dari sekadar contoh kalimat yang diberikan. Walau demikian, contoh kalimat tersebut dapat memancing pembaca untuk mencari contoh kalimat lain atau membandingkan dengan kalimat yang ditemukan dalam penggunaan sehari-hari di masyarakat. Untuk menggali data yang akurat, kami berupaya melibatkan banyak penutur Melayu Manado. Di samping itu, kami juga melibatkan pakar bahasa dan pakar kamus untuk hasil lebih maksimal. Oleh karena itu, disampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya bagi mereka yang telah membantu dan terlibat dalam penyusunan kamus ini. Namun demikian, kami yakin mustahil tidak ada kesalahan atau perbedaan pendapat mengenai kamus ini sehingga kami sangat menghargai kupasan dan kritikan agar kamus ini dapat tersaji lebih baik dalam edisi revisi. Dwi Sutana


v KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena tuntunan dan pertolongan-Nya penyusunan kamus dwibahasa Melayu Manado-Indonesia ini dapat diselesaikan. Kami menyadari bahwa menyusun sebuah kamus tidaklah mudah. Banyak faktor yang menjadi kendala dalam penyusunan kamus, seperti tenaga, waktu, dan biaya. Selain itu, bahasa Melayu Manado belum menjadi bahasa yang standar karena masih memiliki beberapa dialek berdasarkan letak geografis pemakai bahasa. Tim penyusun kamus dwibahasa Melayu Manado-Indonesia berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan kamus ini tanpa memikirkan kendala yang ada. Dengan upaya tersebut, kamus dwibahasa Melayu Manado-Indonesia dapat diselesaikan. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, tim penyusun kamus menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan kamus ini, di antaranya anggota masyarakat Sulawesi Utara khususnya yang bertindak sebagai informan yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam penyusunan kamus ini. Sementara itu, kerja sama yang baik dengan sesama anggota tim penyusun kamus dwibahasa Melayu Manado-Indonesia telah membuahkan hasil yang nyata, yaitu terpublikasinya kamus ini. Tentu saja di dalamnya masih terdapat kekurangan dan kesalahan


vi yang kelak akan disempurnakan lagi pada edisi berikutnya. Semoga kamus ini dapat bermanfaat bagi pengembangan bahasa daerah di Indonesia. Manado, Oktober 2021 Tim Penyusun


vii DAFTAR ISI PENGANTAR KEPALA BALAI BAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA................................... iii KATA PENGANTAR...........................................................v DAFTAR ISI..................................................................... vii PETUNJUK PENGGUNAAN KAMUS ........................... ix A...........................................................................................1 B.........................................................................................33 C.........................................................................................85 D.........................................................................................93 E.......................................................................................113 F .......................................................................................121 G.......................................................................................133 H.......................................................................................152 I ........................................................................................161 J........................................................................................174 K.......................................................................................185 L.......................................................................................258 M......................................................................................286 N.......................................................................................313


viii O.......................................................................................321 P .......................................................................................329 R.......................................................................................354 S .......................................................................................364 T.......................................................................................388 U.......................................................................................408 V.......................................................................................411 W......................................................................................413 Y.......................................................................................417 Z.......................................................................................418


ix i PETUNJUK PENGGUNAAN KAMUS LAMBANG ORTOGRAFIS 1. – (garis hubung satu ) Garis hubung satu digunakan untuk menghubungkan kata dalam perulangan kata. Contoh: aya-aya n tapisan; ayakan: So bocor le ni --, bli baru jo kwa. ‘Tapisan ini sudah bocor, beli saja yang baru!’ 2. -- (garis hubung dua) atau (dash) Garis hubung dua atau dash digunakan untuk menggantikan entri pokok. Contoh: abis v selesai: Tu felem koboy di tivi somo --. ‘Film Cowboy di televisi hampir selesai.’ 3. ~ (tilde) Tilde digunakan untuk menggantikan subentri yang terdapat di dalam deskripasi Contoh: hidop n kehidupan: Dong pe ~ dapa sayang. ‘Kehidupan mereka menyedihkan.’ 4. , (tanda koma) Tanda koma digunakan; untuk menandai bagian-bagian pemerian sebagai pilihan bentuk kata, memisahkan antara entri prakategorial dan subentri, serta membatasi peribahasa dan penjelasannya. Contoh: afker v cak apkir, rusak: So -- depe oto. ‘Mobilnya sudah apkir.’


x ii 5. ; (tanda titik koma) Tanda titik koma digunakan untuk: memisahkan bentukbentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada deskripsi makna, penanda akhir deskripsi makna sebuah entri atau subentri yang masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir, penanda akhir deskripsi makna polisemi. Contoh: bakas n bekas; tanda: Pa ngana pe kintal ada -- ban oto. ‘Ada bekas ban mobil di halamanmu.’ 6. . (tanda titik) Tanda titik digunakan sebagai penanda batas akhir kalimat. Contoh: dong dua da -- tukar baju. ‘Mereka berdua saling menukar pakaian.’ 7. : (tanda titik dua) Tanda titik dua digunakan sebagai pengganti kata misalnya di dalam deskripsi untuk mengawali kalimat contoh bagi entri yang diberi deskripsi. Contoh: balak n balok: Beking apa ni -- taru di sini? ‘Untuk apa balok ini diletakkan di sini? 8. (...) (tanda kurung) Tanda kurung digunakan sebagai: (a) penanda alternatif bentuk kata yang masih memiliki persamaan makna, yang masingmasing bentuk itu dapat menduduki fungsi kelas kata dan makna yang sama di dalam sebuah kalimat contoh yang sama. (b) penunjuk bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam deskripsi yang diapit oleh tanda kurung itu adalah keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang


xi ii 5. ; (tanda titik koma) Tanda titik koma digunakan untuk: memisahkan bentukbentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada deskripsi makna, penanda akhir deskripsi makna sebuah entri atau subentri yang masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir, penanda akhir deskripsi makna polisemi. Contoh: bakas n bekas; tanda: Pa ngana pe kintal ada -- ban oto. ‘Ada bekas ban mobil di halamanmu.’ 6. . (tanda titik) Tanda titik digunakan sebagai penanda batas akhir kalimat. Contoh: dong dua da -- tukar baju. ‘Mereka berdua saling menukar pakaian.’ 7. : (tanda titik dua) Tanda titik dua digunakan sebagai pengganti kata misalnya di dalam deskripsi untuk mengawali kalimat contoh bagi entri yang diberi deskripsi. Contoh: balak n balok: Beking apa ni -- taru di sini? ‘Untuk apa balok ini diletakkan di sini? 8. (...) (tanda kurung) Tanda kurung digunakan sebagai: (a) penanda alternatif bentuk kata yang masih memiliki persamaan makna, yang masingmasing bentuk itu dapat menduduki fungsi kelas kata dan makna yang sama di dalam sebuah kalimat contoh yang sama. (b) penunjuk bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam deskripsi yang diapit oleh tanda kurung itu adalah keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang iii terdapat di depannya. (c) penanda alternatif bentuk entri yang memiliki kesamaan kelas dan makna kata. Contoh: bal (gulungan kain): Kalu bli satu --, brapa de pe harga? ‘Jika membeli satu bal, berapa harganya? 9. /.../ (tanda garis miring) Tanda garis miring digunakan untuk menandai lafal kata yang mengandung unsur bunyi [e] atau [é] . Contoh: blerang /blEraG/ v belerang: Aer -- beking bae orang panyaki kuli. ‘Air belerang dapat menyembuhkan orang berpenyakit kulit.’ 10. 1 ( 1 (2/3) ... Angka Arab digunakan untuk menandai bentuk-bentuk homonim (diletakkan di depan entri yang memiliki bentuk homonim (diletakkan di depan entri yang memiliki bentuk homonim, agak sedikit ke atas). 11. 1 (2/3)... (angka Arab) Angka Arab bergaris bawah tanda digunakan untuk menandai makna polisemi (jadi ada arti kesatu, kedua, dst) 12. ( tanda anak panah ) Tanda anak panah digunakan sebagai penanda rujuk silang bagi entri (yang tidak disarankan pemakaiannya) yang merupakan bentuk varian dari bentuk entri yang ejaannya dianggap baku. 13. ’ Digunakan untuk menandai bunyi hamzah, bunyi hambat glotal. Contoh : Ade’ /Adik/ adik


xii iv LABEL DAN SINGKATAN 1. label kelas kata Label kelas kata digunakan untuk menandai golongan kelas kata sesuai dengan fungsinya dalam kalimat. Contoh: a. a adjektiva b. adv adverbia c. n nomina d. num numeralia e. p partikel f. pron pronomina g. v verba 2. label kosakata asing dan daerah a. Bld Belanda 3. label lain-lain a. akr akronim b. ark arkais c. cak cakapan c. id idiom d. ki kiasan e. kas kasar f. khus khusus h. pb peribahasa


xiii iv LABEL DAN SINGKATAN 1. label kelas kata Label kelas kata digunakan untuk menandai golongan kelas kata sesuai dengan fungsinya dalam kalimat. Contoh: a. a adjektiva b. adv adverbia c. n nomina d. num numeralia e. p partikel f. pron pronomina g. v verba 2. label kosakata asing dan daerah a. Bld Belanda 3. label lain-lain a. akr akronim b. ark arkais c. cak cakapan c. id idiom d. ki kiasan e. kas kasar f. khus khusus h. pb peribahasa v Fonologi Fonem Vokal Depan Tengah Belakang Tinggi Sedang Rendah i e é a u o Fonem Konsonan bil lb dtl alv ret pal Vol got tb p t o K ’ Letupan b b d j G tb h Geseran b tb Lateral b l tb f Fonem Konsonan Bil lb dtl alv ret pal Vol glot tb p t o K ’ Lateral b b tb f Getaran


xiv vi b tb r Nasal b m n tb y Luncuran tb W v Keterangan : bil bilabial lb labiodental dtl dental alv alveolar retr retroflek pal palatal vel velar glot glottal tb tidak bersuara b bersuara DISTRIBUSI FONEM Fonem Posisi Awal Tengah Belakang /i/ /ilaŋ/ raib /cinciŋ/ cincin /bini/ istri /E/ /Eso/ besok /dEkat/ akrab /dE//pE/ dia punya /|/ /|ŋku?/ bapak guru /ond|rzuk/ selidiki /akt|/ akta /a/ /akt|/ akta /vantov|l/ pantovel /hoba/ intip a:/ā /a:ŋko/ engkau /ma:r/ tetapi /maŋala:/ mengalah /o/ /oras/ waktu /aros/ arus /jago/ ahli /o:/ /o:stok/ mengadu domba /vo:r/ untuk /bogo-bogo:/ bodoh /u/ /utaŋ/ utang /alus/ halus /baju/ baju /p/ /pupur/ bedak /popaya/ pepaya /hidop/ hidup /b/ /bobira/ jerawat /hoba/ jenguk /gaib/ gaib /m/ /muka/ paras /ampuŋ/ ampun /om/ bapak /w/ /waji/ wajik /EwE’/ air liur - /f/ /fasuŋ/ rupawan /dafo/ tadah /straf/ setrap


xv vi b tb r Nasal b m n tb y Luncuran tb W v Keterangan : bil bilabial lb labiodental dtl dental alv alveolar retr retroflek pal palatal vel velar glot glottal tb tidak bersuara b bersuara DISTRIBUSI FONEM Fonem Posisi Awal Tengah Belakang /i/ /ilaŋ/ raib /cinciŋ/ cincin /bini/ istri /E/ /Eso/ besok /dEkat/ akrab /dE//pE/ dia punya /|/ /|ŋku?/ bapak guru /ond|rzuk/ selidiki /akt|/ akta /a/ /akt|/ akta /vantov|l/ pantovel /hoba/ intip a:/ā /a:ŋko/ engkau /ma:r/ tetapi /maŋala:/ mengalah /o/ /oras/ waktu /aros/ arus /jago/ ahli /o:/ /o:stok/ mengadu domba /vo:r/ untuk /bogo-bogo:/ bodoh /u/ /utaŋ/ utang /alus/ halus /baju/ baju /p/ /pupur/ bedak /popaya/ pepaya /hidop/ hidup /b/ /bobira/ jerawat /hoba/ jenguk /gaib/ gaib /m/ /muka/ paras /ampuŋ/ ampun /om/ bapak /w/ /waji/ wajik /EwE’/ air liur - /f/ /fasuŋ/ rupawan /dafo/ tadah /straf/ setrap vii /v/ /verban/ pembungkus luka /ovo:r/ oper - /t/ /tumbus/ tembus /pEtE/ petik /got/ saluran /d/ /dola/ cegat /padEdE/ benyek - /c/ /cet/ cat /cincing/ cincin - /j/ /jEŋgot/ janggut /manjaE/ menjahit - /s/ /sEka/ usap /sosiru/ nyiru /los/ ulur /z/ /zonder/ tanpa /ond|rzuk/ selidiki - /l/ /lalampa/ lemper /tolor/ zakar; telur /b|nd|l/ bundel /r/ /racuŋ/ racun /patroŋ/ patron /tofor/ dangkal /y/ /yakin/ yakin /maraya/ merayap /n/ /nanas/ nenas /pandE/ cerdas /pan/ panci /ŋ/ /ŋana/ kau /baroŋka/ membengkar /badaŋ/ badan /ñ/ /ñanda’/ tidak /mañanyi/ menyanyi - /k/ /kuruŋan/ sangkar /baŋkE/ ungkit /vElEk/ pelek /g/ /gofEla/ nyamuk /saguEr/ nira - /’/ /’oma/ nenek /ba’obEr/ bergosip /ganu’/ kesal /h/ /hEnE’/ kebubu /bEha/ bra /basah/ basah Bentuk-bentuk Kata A. Pola Kata-kata Dasar 1. Ekasuku Rumusnya: (KV) (VK) (KVK) (KKVV) (KKVKK) (KKVK) (KKKVK) Contoh: jo 'saja' (KV) of 'atau' (VK) mar 'tetapi,' (KVK) stou 'entah; mungkin' (KKVV) prong 'hiasan' (KKVKK) stan 'gaya' (KKVK) straf 'hukuman' (KKKVK)


xvi viii 2. Dwisuku Rumusnya: (V+KV) (V+KVK) (KV+VKK) (KV+KV) (KV+KVK) (VK+KV) (VK+KVK) (KVK+KVKK) (KVK+KV) (KKV+KVK) (KV+KVK) Contoh: ofu 'lebah' (V+KV) ober 'bual' (V+KVK) daong 'daun' (KV+VKK) fara 'tahi lalat' (KV+KV) tifar 'sadap' (KV+KVK) ondo 'timang' (VK+KV) amper 'hampir, dekat' (VK+KVK) rosbang 'dipan' (KVK+KVKK) sondo 'sendok yg besar' (KVK+KV) tralis 'teralis' (KKV+KVK) skarang 'sekarang' (KKV+KVKK) smerlap 'kurang ajar' (KKVK+KVK) srambang 'serang; hantam; pukul' (KKVK+KVKK) 3. Trisuku Rumusnya: (KV+KV+KV) (KVK+KV+KV) (KV+KVK+KV) Contoh: dodoku 'jembatan' kaskado 'penyakit kulit yang menge1upas' kapista 'sangat nakal; bajingan' 4. Catursuku Rumusnya: (KV+KV+KV+KV) (KV+KV+KV+KV+V) Contoh: caparuni 'kotor' gogohia 'panu'


xvii viii 2. Dwisuku Rumusnya: (V+KV) (V+KVK) (KV+VKK) (KV+KV) (KV+KVK) (VK+KV) (VK+KVK) (KVK+KVKK) (KVK+KV) (KKV+KVK) (KV+KVK) Contoh: ofu 'lebah' (V+KV) ober 'bual' (V+KVK) daong 'daun' (KV+VKK) fara 'tahi lalat' (KV+KV) tifar 'sadap' (KV+KVK) ondo 'timang' (VK+KV) amper 'hampir, dekat' (VK+KVK) rosbang 'dipan' (KVK+KVKK) sondo 'sendok yg besar' (KVK+KV) tralis 'teralis' (KKV+KVK) skarang 'sekarang' (KKV+KVKK) smerlap 'kurang ajar' (KKVK+KVK) srambang 'serang; hantam; pukul' (KKVK+KVKK) 3. Trisuku Rumusnya: (KV+KV+KV) (KVK+KV+KV) (KV+KVK+KV) Contoh: dodoku 'jembatan' kaskado 'penyakit kulit yang menge1upas' kapista 'sangat nakal; bajingan' 4. Catursuku Rumusnya: (KV+KV+KV+KV) (KV+KV+KV+KV+V) Contoh: caparuni 'kotor' gogohia 'panu' ix B. Imbuhan Awalan Rumusnya: KV(K)(V) Contoh: bababaca 'membaca' baku-bakusayang 'saling sayang' ta-fiaro 'terhambur' paN-momake 'pemaki' Dalam bahasa Melayu Manado hanya ada awalan. Kata-kata turunan seperti kaabisan, turunan dianggap pinjaman dari bahasa Indonesia dan pembentukan seperti ini belum berlaku secara menyeluruh. Bahasa Melayu Manado masih lebih banyak bentuk-analitis, seperti dapa lia 'kelihatan', kase tunjung 'tunjukan', ta da rasa 'pengalaman saya', C. Reduplikasi I. Kata-kata dasar yang dapat direduplikasikan ialah kata dasar ekasuku dan dwisuku. Yang tidak dapat direduplikasikan ialah kata dasar trisuku dan catursuku yang sudah berbentuk reduplikasi dan kata-kata yang tergolong partikel. Arti reduplikasi ialah jamak, agak, atau aktivitas terusmenerus. Contoh: kas-kas 'peti-peti' 2. Imbuhan Rumusnya: (KV(K)(V) 2 Contoh: bababaca 'membaca terus-menerus' tatatawa 'tertawa terus-menerus' baku-bakuprang 'selalu berperang'


xviii x Gugus konso nan Posisi Awal Tengah Belakang bl blante ‘makelar’ seblas ‘sebelas’ -- br bras ‘beras’ cibrak ‘labrak’ -- mn mner ‘tuan’ -- -- sk skali ‘sangat’ moskon ‘umpatan’ -- sl slak ‘cocok’ beslak ‘sita’ -- sm smokol ‘sarapan’ -- -- sp spok ‘hantu’ aspel ‘tusuk konde’ -- spr sprei ‘kain pengalas tempat tidur’ asprak ‘perjanjian’ -- st stau ‘entah’ musti ‘harus’ -- str streng ‘kejam’ kastroli ‘obat pelancar buang air besar’ -- pl plang ‘perlahan’ emplas ‘toples’ -- pr prenta ‘perintah’ koprol ‘koprol’ -- gl glap ‘gelap’ -- -- gr grap ‘lucu’ -- -- tr trang ‘terang’ matros ‘pelaut’ -- mb -- ambe ‘ambil’ -- mbr -- ambruk ‘rusak’ -- mp -- sampe ‘sampai’ -- nt -- rante ‘rantai’ -- nj -- tunjung ‘tunjuk’ -- nd -- tunda ‘bonceng’ -- lb -- bolbak ‘dungu’ -- rl -- smerlap kurang ajar’ -- ngs -- bangsat ‘bangsat’ -- ngkr -- bangkrut ‘bangkrut’ -- fl flao ‘pingsan’ taflak ‘alas meja’ -- kn knop ‘kenop’ -- --


xix x Gugus konso nan Posisi Awal Tengah Belakang bl blante ‘makelar’ seblas ‘sebelas’ -- br bras ‘beras’ cibrak ‘labrak’ -- mn mner ‘tuan’ -- -- sk skali ‘sangat’ moskon ‘umpatan’ -- sl slak ‘cocok’ beslak ‘sita’ -- sm smokol ‘sarapan’ -- -- sp spok ‘hantu’ aspel ‘tusuk konde’ -- spr sprei ‘kain pengalas tempat tidur’ asprak ‘perjanjian’ -- st stau ‘entah’ musti ‘harus’ -- str streng ‘kejam’ kastroli ‘obat pelancar buang air besar’ -- pl plang ‘perlahan’ emplas ‘toples’ -- pr prenta ‘perintah’ koprol ‘koprol’ -- gl glap ‘gelap’ -- -- gr grap ‘lucu’ -- -- tr trang ‘terang’ matros ‘pelaut’ -- mb -- ambe ‘ambil’ -- mbr -- ambruk ‘rusak’ -- mp -- sampe ‘sampai’ -- nt -- rante ‘rantai’ -- nj -- tunjung ‘tunjuk’ -- nd -- tunda ‘bonceng’ -- lb -- bolbak ‘dungu’ -- rl -- smerlap kurang ajar’ -- ngs -- bangsat ‘bangsat’ -- ngkr -- bangkrut ‘bangkrut’ -- fl flao ‘pingsan’ taflak ‘alas meja’ -- kn knop ‘kenop’ -- -- xi kr kring ‘kering’ sekreng ‘sekring’ -- ks -- paksa ‘paksa’ teks ‘cincong’ kw kwitansi ‘kuitansi’ -- -- ts -- -- kets ‘sepatu karet, tolak’ ngk -- prangko ‘perangko’ -- Tekanan Kata A. Ekasuku Tekanan pada ekasuku tetap walaupun mendapat imbuhan. Misalnya, not ‘undang’, banot ‘mengundang’, bakunot ‘saling mengundang’. B. Dwisuku Tekanan jatuh pada suku kedua dari akhir, kecuali kata-kata yang suku kedua dari akhirnya bervokal pepet atau dalam bahasa Indonesia juga pepet atau konsonan pada posisi awal disisipi vokal. Contoh dari yang terkecuali: enciq ‘guru wanita’ engkuq ‘guru pria’ basar ‘besar’ sasa ‘sesak’ gros atau goros ‘besar mengenai butir atau tali’ grap atau garap ‘lucu’ Tekanan ini juga tetap walaupun mendapat imbuhan. C. Trisuku dan Catursuku Kata-kata trisuku dan catursuku mendapat tekanan seperti dwisuku, yakni suku kedua dari akhir.


xx xii Morfologi Penggolongan kata bahasa Manado didasarkan atas kriteria sintaksis. Kata-kata bahasa Manado dapat digolongkan dalam empat jenis kata. 1. Kata Benda (KB) Kata-kata yang tergolong kata benda ialah kata-kata yang dalam suatu konstruksi bisa mendahului kata sifat, tetapi tidak bisa diikuti oleh akang. Contoh: kadera ‘kursi’ dodoku ‘jambatan’ falo-falo ‘gayung’ Subgolongan KB ialah kata-kata yang didahului kata sifat. Contoh: kita ‘saya’ dorang ‘mereka’ ngoni ‘kamu’ 2. Kata Kerja (KK) Yang termasuk KK ialah kata-kata yang dalam suatu konstruksi diikuti oleh akang. Contoh: bage ‘pukul’ momasa ‘memasak’ bakusedu ‘bergurau’ 3. Kata Sifat (KS) Yang tergolong KS ialah kata-kata yang bisa menempati posisi antara pe — skali ‘sangat’. Contoh: kacili ‘kecil’ fasung ‘cantik’ grap ‘lucu’


xxi xii Morfologi Penggolongan kata bahasa Manado didasarkan atas kriteria sintaksis. Kata-kata bahasa Manado dapat digolongkan dalam empat jenis kata. 1. Kata Benda (KB) Kata-kata yang tergolong kata benda ialah kata-kata yang dalam suatu konstruksi bisa mendahului kata sifat, tetapi tidak bisa diikuti oleh akang. Contoh: kadera ‘kursi’ dodoku ‘jambatan’ falo-falo ‘gayung’ Subgolongan KB ialah kata-kata yang didahului kata sifat. Contoh: kita ‘saya’ dorang ‘mereka’ ngoni ‘kamu’ 2. Kata Kerja (KK) Yang termasuk KK ialah kata-kata yang dalam suatu konstruksi diikuti oleh akang. Contoh: bage ‘pukul’ momasa ‘memasak’ bakusedu ‘bergurau’ 3. Kata Sifat (KS) Yang tergolong KS ialah kata-kata yang bisa menempati posisi antara pe — skali ‘sangat’. Contoh: kacili ‘kecil’ fasung ‘cantik’ grap ‘lucu’ xiii 4. Partikel (P) Yang tergolong P ialah kata-kata yang tidak tergolong KB, KK, atau KS. Partikel dibagi dalam empat kelas. a. Partikel Penjelas (atribut dalam konstruksi endosentrik) Contoh: samua ‘semua’ banya ‘banyak’ tu ‘itu, yang’ so ‘sudah’ minta-minta ‘moga-moga’ b. Partikel Penunjuk (director dalam konstruksi eksosentrik) Contoh: di ‘di, ke’ pa ‘pada’ kong ‘lalu’ for ‘untuk’ deri ‘karena’ c. Partikel Perangkai (koordinator dalam konstruksi endosentrik yang koordinatif) Contoh: deng ‘dan, dengan’ of ‘atau’ mar ‘tetapi’ d. Partikel Seruan Contoh: ah ‘ah’ ya ‘wah’ ai ‘wah’ Bentuk-Bentuk Kata 1. Kata Benda Hanya ada satu bentuk KB, yakni paN--+KK. Bagan pembentukan kata akan digambarkan dengan kotak.


xxii xiv Contoh: tu pempukul so dapa hukum ‘si pemukul sudah dihukum’ so ada komang tu pambatrosol ‘si pengganggu sudah ada’ Catatan: Bentuk-bentuk seperti kesenangan, turunan, belum berlaku secara menyeluruh. Jadi, dalam uraian ini belum dibicarakan. Bahasa Manado masih banyak mengenal susunan analitis seperti da ujang akang ‘kehujanan’ dan kana dinging ‘kedinginan’. 2. Kata Kerja a. Bentuk Dasar Imperatif: Pigi! ‘Pergi!’ Tidor! ‘Tidur!’ Aktivitas dalam: lupa ‘lupa’ binci ‘benci’ inga ‘ingat’ Sesudah kata partikel: kong dia dengar ‘lalu ia dengar’ mar dia bilang ‘tetapi ia mengatakan’ ato ngana tu baca ‘atau engkau yang membaca’


xxiii xiv Contoh: tu pempukul so dapa hukum ‘si pemukul sudah dihukum’ so ada komang tu pambatrosol ‘si pengganggu sudah ada’ Catatan: Bentuk-bentuk seperti kesenangan, turunan, belum berlaku secara menyeluruh. Jadi, dalam uraian ini belum dibicarakan. Bahasa Manado masih banyak mengenal susunan analitis seperti da ujang akang ‘kehujanan’ dan kana dinging ‘kedinginan’. 2. Kata Kerja a. Bentuk Dasar Imperatif: Pigi! ‘Pergi!’ Tidor! ‘Tidur!’ Aktivitas dalam: lupa ‘lupa’ binci ‘benci’ inga ‘ingat’ Sesudah kata partikel: kong dia dengar ‘lalu ia dengar’ mar dia bilang ‘tetapi ia mengatakan’ ato ngana tu baca ‘atau engkau yang membaca’ xv b. Bentuk Berimbuhan Bentukan ba- dan ta- dengan kata dasar KB dan KK: Contoh: da orang batangka ikang ‘ada orang menagkap ikan’ tu ikang so tatangka ‘ikan sudah tertangkap’ ayang mo batolor ‘ayam mau bertelur’ tu babi so tadodeso ‘babi sudah terjerat’ Bentukan baku- dan tabaku- dengan kata dasar KK: Contoh: torang da bakumara ‘kami bermusuhan’ kalu sampe torang tabakusontong, tau sandiri ‘jika sampai kami bersalahan/bersentuhan, tahu sendiri.’


xxiv xvi c. Bentuk Berulangan Contoh: ngoni cuma babahaga orang ‘kamu hanya mentap-natap orang saja’ kita sampe tatahaga dang ‘pendeknya saya sampai tertegun terus-menerus’ dia pe karja cuma babadodeso ‘kerjanya hanya memasang jerat’ tu babi utang nyandaq tatadodeso ‘babi hutan itu tidak terjerat’


xxv xvi c. Bentuk Berulangan Contoh: ngoni cuma babahaga orang ‘kamu hanya mentap-natap orang saja’ kita sampe tatahaga dang ‘pendeknya saya sampai tertegun terus-menerus’ dia pe karja cuma babadodeso ‘kerjanya hanya memasang jerat’ tu babi utang nyandaq tatadodeso ‘babi hutan itu tidak terjerat’ xvii Contoh: dorang cuma baku-bakumara ‘mereka bermusuhan terus’ dorang pe kapala sampe tabaku-bakutoki ‘kepala mereka sampai tabrak-tabrakan’ Sistem Fokus 1. Sistem Agen Pada fokus KK mendapat awalan ba- atau baku-. Contoh: kita da bamanjae baju ‘saya menjahit baju’ dia da basosapu ‘ia menyapu’ torang da bakudapa ‘kami ada bertemu’ tu ayang da batolor ‘ayam bertelur’ tu kuda da bakurebe ‘kuda berlomba’ 2. Fokus Pasien Pada fokus pasien KK mendapat awalan ta-. Contoh: nyandaq tangka tu karong ‘karung itu tidak terangkat’ tu ruma so taromba ‘rumah itu sudah roboh’ tu bola roda da tatanang di pece ‘roda pedati itu tertanam di lumpur’ Catatan: Bagian penjelasan tentang bahasa Melayu Manado dikutip dari Kamus Manado-Indonesia yang disusun oleh Martha SaleaWarouw, sebuah proyek penyusunan kamus yang dibiayai oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), Jakarta, 1985.


xxvi


1 A a /a:/ p nah (kata seru menyatakan puas): --, ini baru kita suka. ‘Nah, ini yang saya inginkan.’ aba-aba /aba-aba/ n aba-aba: Dengar tu -- supaya nda sala. ‘Dengar abaaba supaya tidak salah.’ aba /aba?/ n ayah: Ngana pe -- da pi mana? ‘Ayahmu pergi ke mana?’ abadi /abadi/ a abadi: Nyanda? ada yang -- di dunia ini. ‘Di dunia ini tidak ada yang abadi.’ abat /abat/ n abad: Depe umur so stenga --. ‘Usianya sudah setengah abad.’ abate /abatE/ n abate: Dorang so ja nae-turung ruma bajual --. ’Mereka menjual abate dari rumah ke rumah.’ abis /abis/ 1 v habis: Torang pe milu so --. ‘Jagung kami sudah habis’; 2 v selesai: Tu felem koboy di tivi somo --. ‘Film Cowboy di televisi hampir selesai’; 3 v tamat: Ngoni musti baca tu novel sampe --. ‘Kalian harus membaca novel itu sampai tamat’; 4 p sesudah: -- makang, dorang langsung pulang. ’Sesudah makan, mereka langsung pulang’; 5 adv seharusnya: -- bagimana dang? ‘Seharusnya bagaimana sih?’; 6 ki mati; tamat; berakhir: Jang sampe dapa tau ne, mo -- tong dua. ‘Jangan sampai ketahuan ya, bakal mati kita berdua.’ -- mau v tidak berminat: Kita so ~ mo karja lantarang depe kalakuang. ‘Saya tidak berminat lagi untuk bekerja karena kelakuannya’; -- parkara a tidak ada lagi yang dipersoalkan:


2 Kalu so klar ni dia, ~. ‘Jika ini sudah selesai, tidak ada lagi yang dipersoalkan’; -- bulan adv akhir bulan: Kita nanti trima gaji ~. ‘Saya terima gaji akhir bulan’; --abis a habis-habis: Nyanda? ~ depe doi. ‘Uangnya tidak habishabis.’; --abisan adv habishabisan: De pe orang tua ~ da biaya pa dia sampe sarjana. ‘Orang tuanya habis-habisan membiayai dia sampai sarjana.’ beking -- v menghabiskan: Dia da ~ dua piring tinutuan. ‘Ia menghabiskan dua piring tinutuan.’ ka--an v kehabisan: Da ~ doi komang kita ini. ‘Saya benar-benar kehabisan uang.’ abon /abon/ n abon: Kalamaring kita pe mama da beking -- cakalang. ‘Ibu saya membuat abon cakalang kemarin.’ abonemen /abonEmEn/ n abonemen: Ternyata tu -- listrik so nae. ‘Ternyata abonemen listrik itu sudah naik.’ absen /absEn/ n daftar hadir: Ngana da taru di mana tu --? ‘Di mana kau letakkan daftar hadirnya?’ abstein /abstEin/ v abstain: Lebe bae kita --. ‘Lebih baik saya abstain.’ 1 abstrak /abstrak/ a abstrak: Depe gambar -- skali. ‘Lukisan-nya sangat abstrak.’ 2 abstrak /abstrak/ n abstrak: Na pe -- vor tesis so beking? ‘Abstrak tesismu sudah kau buat?’ abu /abu/ n 1 abu: Taru di asbak tu -- roko! ‘Masukkan di asbak abu rokok itu!; 2 debu: Punung deng -- ngoni pe lamari. ‘Lemari kalian penuh dengan debu.’ 3 habis; mampus; mati; sial; bangkrut: Barani dong lapor, -- no kita. Jika


3 mereka melapor, habislah saya. ba-- v berdebu: Depe lante ~ ‘Lantainya berdebu’; --abu 1 a abu-abu: Depe mama da bli baju warna ~. ‘Ibunya membeli baju berwarna abu-abu.’ 2 a tidak jelas: Bae-bae mo bacirita deng dia, depe orang ~. ‘Hati-hati jika berbicara dengannya, orangnya tidak jelas.’ acar /acar/ n acar: Pe ena do depe -- . ‘Enak sekali acarnya.’ acara /acara/ n 1 acara: Nyanda ta susung bagus depe --. ‘Acaranya tidak tersusun dengan baik’; 2 pesta: Kita da pigi pa de pe -- kaweng di Bali. ‘Saya pergi ke pesta pernikahannya di Bali.’ acu /acu/ v tidak peduli: Lantarang so kaya, dia so -- pa depe orang tua. ‘Karena sudah kaya, dia sudah tidak peduli dengan orang tuanya.’ acua /acua/ v kata seru untuk memuji/meledek seseorang: -- dang eh! ‘Begitu ya!’ ada /ada/ 1 v berada: Dia -- di rumah. ‘Ia berada di rumah’; 2 v hadir: Minggu lalu kita nyanda --. ‘Saya tidak hadir minggu yang lalu’; 3 v memiliki: So nda -- orang tua dia. ‘Ia sudah tidak memiliki orang tua lagi’; 4 v dalam keadaan: Dia -- saki. ‘Ia dalam keadaan sakit’; 5 a kaya, berada: Dorang orang --. ‘Mereka orang berada (kaya).’ ada le? sl masih adakah? --ada v mengada-ada: ~ jo ngana. ‘Kau mengada-ada saja.’ ka--an n keadaan: Dong pe ~ dapa sayang. ‘Keadaan mereka menyedihkan.’ adat /adat/ n 1 adat: Memang bagitu dong pe -- di


4 sini. ‘Seperti itu adat mereka di sini’; 2 aturan: Memang nentau -- ngana pe ade? ‘Adikmu tidak tahu aturan.’ ade /adE?/ n 1 adik kandung: Ngana pe -- da skola di mana? ‘Adikmu bersekolah di mana?’; 2 bayi: Barapa tu -- pe brat? ‘Berapa berat bayi itu?’; 3 orang yang lebih muda: Ta pe -- jao pa dia. ‘Usianya jauh lebih muda dari saya’; 4 anak: Barapa ngana pe --? ‘Berapa anakmu?’; 5 sapaan terhadap anak kecil: --, mo pi mana ngana? ‘Hendak ke mana, Dik?’ -- ipar n adik ipar: Mince pe ~ da kaweng minggu lalu. ‘Adik iparnya Mince menikah minggu yang lalu’; kaka -- n kakak adik: Dorang dua rupa ~. ‘Mereka berdua seperti kakak dan adik’; mama -- n bibi (adik perempuan dari ayah atau ibu): Kita pe ~ so pulang. ‘Bibi saya sudah pulang’; papa -- n paman (adik laki-laki dari ayah atau ibu): Tempo apa ~ mo kamari? ‘Kapan paman kemari?’ adegan /adEgan/ n adegan: Ada brapa -- yang nyanda? da sensor. ‘Ada beberapa adegan yang tidak disensor.’ adil /adil/ a adil: Nyanda -- tu pembagean karja di kantor. ‘Pembagian kerja di kantor tidak adil’; pe--an n pengadilan: So sampe di ~ depe perkara. ‘Perkaranya sudah masuk di pengadilan’; ke--an n keadilan: Dia kasiang cuma minta ~ pa pemerenta. ‘Ia hanya meminta keadilan kepada pemerintah.’ administrasi n administrasi: Nanti kase pa kita tu doi --. ‘Nanti uang administrasi diserahkan kepada saya.’ ado /ado:/ p aduh: --, so nyanda’ tahang komang


5 kita! ‘Aduh, saya sudah tidak tahan lagi!’ adodoh /adodoh/ p aduh; aduhai: waduh: Kota Manado yang kucintai. Kita nyanda mo lupa. Dari kita masih kacili sampe kita so basar, jaga pigi di kobong. Makang batata rubus colo deng dabu-dabu, -- pe pidis skali. Cari aer nyanda dapa minung aer kalapa muda, -- pe sadap skali. Kota Manado yang kucintai. Tidak akan kulupakan. Sejak kecil hingga dewasa, aku sering ke kebun. Makan ubi manis rebus dicelup dalam sambal, waduh pedas sekali. Cari air minum, tidak ada, akhirnya minum air kelapa muda, aduhai sedap sekali. adopsi /adopsi/ n adopsi: Tu ana? kwa ana? --. ‘Anak itu anak adopsi’; da-- v mengadopsi: Kita ~ tu ana? dari umur satu taong. ‘Saya mengadopsi anak itu sejak usia satu tahun.’ adres /adrEs/ n alamat: Ngana pe -- dang di mana? ‘Di mana alamatmu? adu /adu?/ n hulu hati: Kita pe -- saki skali. ‘Hulu hatiku sakit sekali.’ adven /advEn/ n Kris adven: Ngana -- so? ‘Apakah kau pemeluk adven?’ aer /aEr/ n air: Timba sandiri tu -- kalu ngana mo mandi. ‘Timba sendiri airnya jika ingin mandi’; -- bersi n air bersih: Tu proyek ~ so maso pa torang pe kampung. ‘Proyek air bersih itu sudah masuk di kampung kami’; -- garang n air garam: Coba kumur deng ~ jo. ‘Cobalah berkumur dengan air garam’; -- gula n air gula: Kase pa dia ~! ‘Berikan air gula padanya!’; -- lemong n air jeruk: Pe manis sekali tu ~ di kantin itu. ‘Air jeruk di kantin itu manis sekali’; -- kata-kata n tuak terbuat dari nira yang popular dengan sebutan captikus: So cerewet dia


6 lantarang so tamuat deng ~. ‘Dia sudah meracau akibat kebanyakan minum captikus.’ -- jatung n air terjun: Pe gaga skali tu ~ di Kali. ‘Indah sekali air terjun yang ada di Kali’; -- karas n air raksa: Dapa sirang deng ~ de pe muka. ‘Wajahnya tersiram air raksa’; -- ketuban n air ketuban: So pica de pe ~. ‘Air ketubannya sudah pecah’; -- ledeng n air leding: Ba kabur tu ~. ‘Air ledingnya keruh’; -- mani n sperma: Depe ~ dokter da suru bawa ka leb. ‘Dia disuruh dokter membawa spermanya ke lab’; -- mata n air mata: Dia manangis, mar nyanda kaluar ~. ‘Dia menangis, tetapi air matanya tidak keluar’; -- minung n air minum: Da bawa jo ~ ngoni? ‘Apakah kalian membawa air minum?’; -- nae n air pasang: Tu kapal mo brangkat kalo so ~. ‘Kapal akan berlayar jika air sudah pasang.’ -- puti n air minum: Musti rajing minung ~ supaya ngana pe ginjal sehat. ‘Rajin-rajinlah minum air putih agar ginjalmu sehat.’ -- sambayang n Isl air wudu: Kalu so dekat solat, torang langsung ambe ~. ‘Menjelang salat kami segera mengambil air wudu.’; -- tarang n air minum: Minta dang ~. ‘Berikan saya air minum.’ -- tawar n air tawar: Ikang mujair hidop di ~. ‘Ikan mujair hidup di air tawar.’ baaer v berair: ~ skali depe tinutuan. ‘Tinutuannya terlalu berair.’ afdol/afdol/ a tepat, cocok: Kalo deng kacang, -- skali ni minuman. ‘Jika ditemani kacang, tepat sekali minuman ini.’


7 afker /afkEr/ v cak apkir, rusak: So -- depe oto. ‘Mobilnya sudah apkir.’ agama /agama/ 1 n agama: -- Kristen banya? depe aliran. ‘Agama Kristen banyak denominasi’; 2 v beragama: Kabanyakan orang Manado -- Kristen. ‘Mayoritas orang Manado beragama Kristen.’ agar-agar /agar- agar/ n agaragar: Bli akang -- di pasar Bersehati besok. ‘Besok belikan agar-agar di pasar Bersehati.’ agen /agEn/ n agen: -- minya? tanah di Sario da ampa. ‘Ada empat agen minyak tanah di Sario.’ agenda /agEnda/ n agenda: So tulis di -- tu acara rapat vor sabantar? ‘Acara rapat sebentar sudah dicatat dalam agenda?’ aglonema /aglonEma/ n Aglaonema; aglonema; bunga sri rejeki: Ta pe birman pe -- orang da pancuri tadi malang. ‘Aglonema tetangga saya dicuri orang semalam.’ agresif /agrEsif/ a agresif: Talalu -- tu orang. ‘Orang itu terlalu agresif.’ agung /aguG/ a agung: Da tamu -- di luar. ‘Di luar ada tamu agung.’ Jumat -- n Jumat Agung: Torang ada ibadah --. ‘Kami mengadakan ibadah Jumat Agung.’ Agustus /agustus/ n bulan ke8 tahun Masehi: Tiap 17 -- torang ja beking upacara bendera. ‘Setiap tanggal 17 Agustus kami mengadakan upacara bendera.’ 1 ah /ah/ p kata seru yang menyatakan tidak setuju: --, salalu mo iko de pe mau. ‘Ah, selalu harus mengikuti kemauannya.’ 2 ah /ah/ p kata seru yang menyatakan bosan: --, hari-hari tahu deng tempe.‘Ah, setiap hari makan tahu dan tempe.’ aherat /ahErat/ n akhirat: Orang jaha ja dapa de


8 pe katula di --.‘Orang jahat akan mendapat hukuman di akhirat.’ ahir /ahir/ n akhir: -- carita dorang bakudapa. ‘Akhir cerita mereka bertemu.’ --nya /ahir¥a/ adv akhirnya: -- depe kalakuang baruba. ‘Akhirnya prilakunya berubah.’ tar-- /tarahir/ a terakhir: Sori e, bukang kita yang -- kaluar dari oto.‘Maaf ya, bukan saya yang terakhir keluar dari mobil.’ ahli /ahli/ n ahli: Sapa yang -- beking komputer? ’Siapa yang ahli memperbaiki komputer?’ -- beda n ahli bedah: Kita pe birman so jadi dokter ~. ‘Tetangga saya sudah menjadi dokter ahli bedah.’ ahterstan /aht|rstan/ ark v tunggakan pembayaran: Barapa ngana pe -- pajak? ‘Berapakah tunggakan pembayaran pajakmu?’ ai /ai/p kata seru yang menyatakan heran: --, dari mana ngana dapa tu bunga itu? ‘Ai, kau peroleh di mana bunga itu?’ ajaip /ajaip/ a ajaib: --skali depe sulap. ‘Sungguh ajaib permainan sulapnya.’ ajal /ajal/ n ajal: Memang so depe --. ‘Memang sudah ajalnya’ ajar /ajar/ v 1 ajar: Kase -- dang bagimana babeking kukis. ‘Tolong ajarkan cara membuat kue’; 2 pukul: Kalamaring dorang dapa -- lantarang nyanda beking tugas. ‘Kemarin mereka dipukul karena tidak membuat tugas’; kurang -- id nakal; durhaka: Dasar anak ~! ‘Dasar anak nakal!’ baku-- id berkelahi: Tadi malang dorang da ~. ‘Semalam mereka berkelahi.’ bal-- v belajar: Ni hari kita ~ bahasa Indonesia.


9 ‘Saya belajar bahasa Indonesia hari ini’; mang-- v mengajar: Enci Mince ~ Matematika. ‘Ibu Guru Mince mengajar Matematika.’ se-- akang v diajari: Kita Enci da ~ sampe jadi pande. ‘Saya diajari ibu guru sehingga pintar.’ aju /aju/ v tiru: Co ngana ~ pa dia! ‘Coba kau tiru dia!’ ba-- v meniru: Kita jaga ~ pa dia! ‘Saya sering meniru dia!’ da-- v ditiru: Depe opa pe bajalang dia ~. ‘Cara berjalan kakeknya ditirunya.’ pamba-- n peniru: Di sini dia so top jadi ~ pa samua orang. ‘Di sini dia sudah terkenal sebagai peniru semua orang.’ ajudan /ajudan/ n 1 pengawal: Sapa so de pe --? ‘Siapa sih pengawalnya?’; 2 pembantu pribadi: Sori e, biar bagini-bagini, kita ada --. ‘Maaf ya, begini-begini, saya punya pembantu pribadi’ ajus /ajus/ n 1 ibu: Torang musti sayang pa -- deng sebe. ‘Kita harus menyayangi ibu dan bapak’; 2 sapaan untuk ibu: -- ada datang deng sapa? ‘Ibu datang bersama siapa?’ akal /akal/ n akal: Biar ana? kacili, banya? depe --. ‘Meskipun anak itu masih kecil, banyak akalnya’; ba-- v mengakali: Jang -- pa kita ne! ‘Jangan mengakali saya ya!’ abis akang -- id kebingungan; kehabisan ide: Ngana jo yang se trus ni karja, kita so ~. ‘Kau saja yang meneruskan pekerjaan ini, saya sudah kehabisan ide.’ pamba-- id licik: Hatihati mo babisnis deng dia, dia ~ skali. ‘Hatihatilah bekerja sama dengannya, dia sangat licik.’ banya’ -- id pintar: So dia tu paling ~ pa depe kalas. ‘Dialah yang


10 paling pintar di kelasnya.’ akang /akaG/ 1 p akhiran – kan: Kase pinjang -- doi pa kita. ‘Tolong pinjamkan saya uang.’ 2 n sapaan bagi kakak tertua di dalam suku bangsa Sangihe akar /akar/ n akar: Tu -- santigi bagus for obat kangker. ‘Akar santigi (bunga karang) baik untuk mengobati kanker.’ ba-- /ba?akar/ v berakar: Tu kangkong da bli kalamaring so ~. ‘Kangkung yang dibeli kemarin sudah berakar.’ akekah /akEkah/ n akikah: Beso jang lupa pi di ruma lantarang da --. ‘Besok jangan lupa pergi ke rumah karena ada acara akikah.’ aki /aki/ n baterai: Ada brapa so ngana pe -- di ruma? ‘Berapa banyak akimu di rumah?’ akibat /akibat/ n akibat: Kalo ngana jaha pa orang, ngana motanggung depe --. ‘Jika kau jahat kepada orang lain, kau akan menanggung akibatnya.’ akor /akor/ ark n setuju akordion /akordion/ n akordeon: Sapa punya ini --? ‘Siapa yang punya akordeon ini?’ akrap /akra:p/ a akrab: So -- skali dorang pe hubungan.‘Hubungan mereka sudah sangat akrab.’ akreditasi /akrEditasi/ n akreditasi: Gimana e supaya ni skola dapa -- A? ‘Bagaimana agar sekolah ini mendapat akreditasi A, ya?’ ta-- /ta?akrEditasi/ v terakreditasi: Ni skola so ~. ‘Sekolah ini sudah terakreditasi.’ akrobat /akrobat/ n akrobat: Ta pe birman pe ana? jago main --. ‘Anak tetangga saya pandai bermain akrobat.’ akseptor /aksEptor/ n akseptor: Banya skali - - KB da bakumpul di puskesmas. ‘Sangat


11 banyak akseptor KB sedang berkumpul di puskesmas.’ aksi /aksi/ 1 n kegiatan: Kalamaring da -- sosial di greja. ‘Kemarin ada kegiatan sosial di gereja’; 2 a gaya/ bagus: -- skali ta pe ana? waktu di panggung tadi. ‘Gaya sekali anakku saat tampil di panggung tadi’ ba-- v bergaya; bertingkah: Jang talalu banya ~, karja jo kwa! ‘Jangan terlalu bertingkah, bekerja saja!’ akte /akt|/ n akta: Kalu mo maso skola, musti da -- kelahiran. ‘Kalau mau mendaftar sekolah, harus punya akta kelahiran.’ aktif /aktif/ a giat; aktif: De pe ade -- di greja. ‘Adiknya giat di kegiatan gereja.’ akua /akua / n air mineral; akua: Dorang salalu minung --. ‘Mereka selalu minum air mineral.’ akuarium /akuarium/ n akuarium: Pa kita pe ruma ada --. ‘Di rumah saya ada akuarium.’ akui /akui/ v mengakui: Kita -- komang ngana pe jago. ‘Saya mengakui kehebatanmu'; ta-- v kuakui: ~ ngana pe rajing, tamang. ‘Kuakui kerajinanmu, kawan.’ akuntan /akuntan/ n akuntan: Kalamaring da dua orang -- datang ka kantor. ‘Kemarin ada dua orang akuntan datang di kantor.’ akuntansi /akuntansi/ n akuntansi: Di skola dorang da ajar --. ‘Di sekolah mereka mengajar Akuntansi.’ akupuntur /akupuntur/ n akupunktur: -- so mulai top di Manado. ‘Akupunktur sudah mulai terkenal di Manado.’ akurat /akurat/ a akurat/teliti: De pe karja -- skali. ‘Pekerjaannya sangat akurat.’ ala /a:la/ p 1 kata seru menganggap remeh: --,


12 kalo cuma dia kacangkacang for kita. ‘Ala, kalau hanya dia, kecil bagiku’; 2 secara/seperti: Ngana da lia ta pe baju -- Barat? ‘Kau melihat bajuku ala Barat?’ alam /alam/ n alam: Dia katu so tenang di -- baka. ‘Dia sudah tenang di alam baka’ alamat /alamat/ n 1 alamat: Di mana so de pe --? ‘Di mana sih alamatnya?’ 2 tujuan; sasaran: Sori e, sala -- stou ngana! ‘Maaf ya, kau mungkin salah tujuan!’ 1 alami /alami/ a alamiah: Depe muka pe -- skali. ‘Wajahnya alamiah sekali’; 2 alami v mengalami: Kita so -- tu babagitu. ‘Saya sudah mengalami hal seperti itu.’ alangan /alaGan/n halangan: Dorang pe kaweng da ta tunda lantarang banya -- . ‘Perkawinan mereka tertunda karena banyak halangan.’ alaram /alaram/ n alarm: Tadi pagi tu -- da babunyi. ‘Tadi pagi alarm itu berbunyi.’ alas /alas/ 1 n alas: Ni sarong pake -- tidor, jo. ‘Sarung ini pakai alas tidur saja’; 2 v alas: -- tikar jo kong tidor! ‘Alas tikar saja kemudian kau tidur!’ ba-- /ba?alas/ v beralas: Dia so biasa tidor cuma ~ kaeng tua. ‘Dia sudah biasa tidur hanya beralas kain tua.’ se-- v dialasi: Tu meja da ~ taflak baru. ‘Meja itu dialasi taplak baru.’ --an n alasan: Pe banya ~ jo ngana! ‘Banyak sekali alasanmu!’ -- puru id makan: Ngana pigi ~ dulu kong bakarja! ‘Kau makan dulu sebelum bekerja!’ alasan /alasan/ n alasan; dalih: Jang cari-cari -- ngana, ne! ‘Kau jangan mencari-cari alasan, ya!’ alat /alat/ n alat; perkakas: Om Alo salalu bawa depe -- kalo pi karja. ‘Pak Alo selalu membawa alatnya jika pergi bekerja.’


13 par-- /par?alat/ v peralat; memperalat: Dia so ~ pa depe orang tua. ‘Dia telah memperalat orangtuanya.’ albem /alb|m/ n kumpulan foto; album: Ta lia kwa ngoni pe -- kaweng. ‘Perlihatkan kepada saya album perkawinan kalian.’ albino /albino/ n orang bulai: Dia kwa? turunan -- makanya dia budo? ‘Dia keturunan albino sehingga kulitnya putih sekali.’ alfa /alfa/ adv yang pertama: Dorang kata tu jema?at - -omega. ‘Katanya, merekalah jemaat yang pertama dan yang terakhir.’ alfabet /alfabEt/ n abjad: Ta pe anak so hafal tu --. ‘Anak saya sudah menghafal abjad.’ algojo /algojo/ n algojo: Depe model sama deng - -. ‘Penampilannya seperti algojo.’ alias /alias/ n alias; nama lain: Min, -- Mince so dapa tangka. ‘Min, alias Mince sudah tertangkap.’ alim /alim/ a alim; saleh: Depe cewe dapa lia -- skali. ‘Gadisnya kelihatan sangat alim.’ alinea /alinea/ n alinea; baris baru: Enci bilang, tiap - - baru musti pake huruf basar. ’Kata ibu guru, setiap baris baru harus dimulai dengan huruf kapital.’ alir, mangalir /maGalir/ v mengalir: Tu aer -- lewat Kuala Jengki. ‘Air itu mengalir melalui Sungai Jengki’; kase -- v alirkan: Co ~ tu aer lewat sini. ‘Coba alirkan air itu lewat sini.’ alis /alis/ n alis: Dia da tato de pe alis di salon. ‘Dia menato alisnya di salon.’ aljabar /aljabar/ ark n ilmu hitung alkitab /alkitab/ n alkitab: Jaga baca tu --, jang cuma simpang di bawa bantal. ‘Baca selalu Alkitab itu, jangan hanya


14 disimpan di bawah bantal.’ alkuran /alkur?an/ n Alquran: Ta pe tamang baru bli --. ‘Temanku baru saja membeli Alquran.’ Allah /Allah/ n Allah: Tuhan -- mo mara kalo torang jaha pa orang. ‘Tuhan Allah akan marah jika kita jahat kepada orang.’ almanak /almanak/ n kalender: Kita mo bli -- baru. ‘Saya mau membeli kalender baru.’ almarhum /almarhum/ n mendiang: -- pe kubur so klar beking. ‘Kubur mendiang telah selesai dibuat.’ almarhuma n almarhumah: Kita pe kaka -- da mati muda. ‘Almarhumah kakak saya meninggal di usia muda.’ alot /alot/ a 1 alot; sulit tercapai sepakat: Dorang pe rapat pe -- skali. ‘Pertemuan mereka sangat alot’; 2 kenyal: Pe -- do ni daging! ‘Wah, kenyal sekali daging ini!’ alpa /alpa/ a alpa; tidak hadir tanpa alasan: Depe -- di rapor pe banya skali. ‘Catatan alpa di buku laporan pendidikannya amat banyak.’ alpaka /alpaka/ n alpaka: Lebe sadap makang pake leper --. ‘Lebih enak makan dengan sendok alpaka.’ alpokat /alpokat/ n buah alpokat: Ta suka skali makang --. ‘Saya sangat suka makan buah alpokat.’ altar /altar/n tempat mengadakan persembahan: Tong pe pendeta samantara bahotba di --. ‘Pendeta kami sedang berkhotbah di altar.’ alu /alu/ n alat penumbuk cabe, padi: Ambe akang tu -- dang, kita mo pake! ‘Tolong ambilkan alu itu, akan saya pakai!’ aluminium /aluminium/ n aluminium: Kita da bli leper -- ampa lusin. ‘Saya membeli empat


15 lusin sendok aluminium.’ alumni /alumni/ n tamatan: Kita -- Unsrat. ‘Saya tamatan Unsrat.’ alus /alus/ a 1 halus: Depe kuli pe -- skali. ‘Kulitnya sungguh halus’; 2 kurus: Kiapa dang kong ngana so -- bagini! ‘Mengapa, Kau sudah kurus begini!’; 3 kecil: Ta suka makang ikang --. ‘Saya suka makan ikan kecil.’ ama /ama?/ n sopir cadangan: Dia kwa ta pe --. ‘Dia sopir cadangan saya’; baama /ba?ama?/ v menjadi sopir cadangan: Skarang ngana ~ pa kita dulu. ‘Sekarang kau menjadi sopir cadanganku dulu.’ amal /amal/ n pemberian: Depe -- so pe banya? skali. ‘Pemberiannya sudah sangat banyak’; ba-- /ba?amal/ v beramal: Oma Mientje suka skali ~. ‘Oma Mientje suka beramal.’ aman /aman/ a aman; tenang: Kota Manado -- deng damai. ‘Kota Manado aman dan damai.’ amatir /amatir/ a amatiran: Jang suru beking tu oto pa dia, dia masi --. ‘Jangan minta dia membetulkan mobil itu karena dia masih amatiran.’ ambal /ambal/ n 1 penganan yang terbuat dari tepung: Tanta Mince pe -- sadap skali. ‘Ambal Tante Mince sungguh lezat’; 2 permadani: Ambe kamari tu --! ‘Bawa ke sini permadaninya!’ ambang, mangambang /maGambaG/ v mengambang: Banya rumpu -- di lao. ‘Banyak sampah mengambang di laut.’ ambe /ambE/ v ambil: -- jo tu kukis di meja. ‘Ambil saja kue di meja itu’; -- akang v ambilkan: ~ dang ta pe dompet! ‘Tolong ambilkan dompetku!’;


16 ba-- v mengambil: Kita da ~ paket kukis for natal. ‘Saya mengambil paket kue untuk natalan.’ -- hati ki 1 peduli: Jang ~ tu dia dabilang ne. ‘Tidak usah pedulikan perkataannya, ya.’ 2 menjilat: Dia jago ba ~ pa depe bos. ‘Dia pintar menjilat kepada atasannya.’ -- alus id menyerang secara diam-diam: Kita mo ~ depe ster, kong ta mo skak de pe raja. ‘Saya akan menyerang menterinya secara diamdiam, lalu akan saya skak mat rajanya.’ -- kasar id berlaku kasar: Dia mo binci pa ngana kalo ngana ~ pa dia. ‘Dia akan membencimu jika kau berlaku kasar kepadanya.’ -- palang id berlaku lembut: Tu enci depe murid suka lantarang dia jaga ~ pa dorang. ‘Ibu guru itu disukai murid-muridnya karena dia selalu berlaku lembut kepada mereka. ambeien /ambEi|n/ n ambeien; wasir: Dia da saki --. ‘Dia menderita ambeien.’ ambisi /ambisi/ n ambisi: Depe -- mo jadi kuntua paling muda. ‘Ambisinya adalah ingin menjadi kepala desa termuda.’ ambitu /ambitu?/ ad ambisius: Jang talalu -- kwa. ‘Janganlah terlalu ambisius.’ amblas /amblas/ adv amblas; habis sama sekali: Tu jambatan – tadi malang. ‘Jembatan itu amblas semalam.’ ambor /ambor/ v menebar: Tu petani da -- bibit padi. ‘Petani itu sedang menebar bibit padi.’ ambruk /ambruk/ v ambruk: So -- tu nene? pe rumah. ‘Sudah ambruk rumah nenek itu.’ ambulans /ambulans/ n ambulans: Tu orang mati oto -- dabawa ka Kotamobagu. ‘Mayat itu


17 dibawa mobil ambulans ke Kotamobagu.’ amin /amin/ n amin: Dong pe babilang -- pe karas skali. ‘Suara ‘amin’ mereka sangat lantang.’ amos baron /amos baron/ n ark tukang jalan. ampa /ampa / num empat: -- orang papancuri motor dadapa tangka tadi malang. ‘Empat orang pencuri motor ditangkap tadi malam.’ ampao /ampao / n angpao: hadiah Dorang dapa -- banya skali. ‘Mereka mendapat angpao banyak sekali.’ ampas /ampas / n ampas: Kase pa boke jo tu --. ‘Berikan saja ampas itu kepada babi.’ ampedu /amp|du / n empedu: Kambing pe -- pait skali. ‘Empedu kambing sangat pahit.’ amper /ampEr/ adv hampir: nyaris; dekat: Dia -- oto tubruk. ‘Dia nyaris tertabrak mobil.’ amplas /amplas / 1 n ampelas: Bli akang -- di toko besi. ‘Belikan ampelas di toko bangunan’; 2 v melicinkan: Dia da -- tu kadera. ‘Dia melicinkan kursi itu.’ ampung /ampuG / n ampun: Kalo nda minta --, dorang so dapa semaso panjara. ‘Jika tidak memohon ampun, mereka sudah dimasukkan ke penjara.’ baku -- v saling mengampuni: Kalo ada sala, torang musti ~. ‘Jika ada kesalahan, kita harus saling mengampuni.’ amtener /amtEnEr/n ark pejabat; pegawai negeri amu /amu / n buah sukun: -- kalo ja goreng, pe sadap skali. ‘Buah sukun jika digoreng, sangat enak.’ amurang /amuraG/ n 1 cendawan: Kalo di utang, dorang jaga makang tu --. ‘Jika di hutan, mereka suka memakan cendawan’; 2 ibu kota Kabupaten Minahasa Selatan ana /ana?/ pron saya: -- kwa nda ta biasa makang


18 tinutuan. ‘Saya tidak terbiasa makan tinutuan.’ anak /anak/ n anak: De pe -- kwa polisi. ‘Anaknya polisi’ -- adam n anak adam: Torang samua ~. ‘Kita semua anak adam’; -- angka n anak angkat: Dia cuma ~ pa tu keluarga kaya. ‘Dia hanya anak angkat keluarga kaya itu’; -- asu n anak asuh: Pa de pe ruma da tinggal tiga orang ~. ‘Di rumahnya tinggal tiga orang anak asuh’; -- bua n anak buah: De pe ~ pe banya di Pasar 45. ‘Anak buahnya banyak di Pasar 45’; -- cucu n anak cucu: De pe ~ so jadi orang samua. ‘Anak cucunya sudah jadi orang semua’; -- didik n anak didik: Da brapa banya ngana pe ~? ‘Berapa jumlah anak didikmu?’; -- haram n anak haram: Dorang jaga bilang dia ~. ‘Mereka sering mengatakan dia anak haram’; -- kacili n anak kecil: Tu ~ jago bamanyanyi. ‘Anak kecil itu pandai menyanyi; -- mantu n anak mantu: Tu ~ beking pusing pa de pe mama mantu. ‘Anak mantu itu membuat pusing ibu mertuanya’; -- mas n anak emas: Tu dosen pe ~ pa dia. ‘Dia anak emasnya dosen itu’; -- pana n anak panah: Kalo ~ so talapas, so nimbole tahang. ‘Jika anak panah sudah terlepas, tidak bisa ditahan’; -- punggu n anak pungut: Tanta Mince pe ~ pe pande skali. ‘Anak pungut Tante Mince sangat pandai’; -- sarani n anak baptis: Dia kwa ta pe ~. ‘Dia itu anak baptisku’; -- anak n anak-anak: ~ pa ta pe kampung salalu barmaing bola. ‘Anakanak di kampungku selalu bermain sepak bola.’


19 branak v melahirkan; beranak: So ~ ngana pe tusa? ‘Apakah kucingmu sudah beranak ?’ taranak n seluruh anggota keluarga: So takumpul samua dong satu ~. ‘Seluruh anggota keluarga mereka sudah berkumpul.’ anam /anam / num enam: Torang da -- orang batamang skali. ‘Kami enam orang bersahabat baik.’ anang-anang /anaG- anaG/ v mengancam sambil menunjuk: Tu orang da - - pa kita tadi. ‘Tadi orang itu mengancam sambil menunjuk-nunjuk kepadaku.’ ancam /ancam / v ancam: -- jo pa dia supaya dia tako. ‘Ancam saja dia supaya dia takut’; da-- v mengancam: Dia ~ pa kita. ‘Dia mengancam saya’; ba-- v mengancam: Kita molapor polisi kalo ngana ~ pa kita. ‘Saya akan melapor ke polisi jika kau mengancam saya.’ baku -- v saling mengancam: Dong so salalu ~. ‘Mereka sudah sering saling mengancam.’ ancang-ancang /ancaGancaG/ n ancang-ancang: persiapan. Ta so ambe -- dari tadi, mar wasit blum tiop tu pluit. ‘Saya sudah mengambil ancang-ancang sejak tadi, tetapi wasit belum meniup peluit’ ancor /ancOr/ a hancur: So -- tape hati na da bekingbeking. ‘Sudah hancur hatiku karena perbuatanmu.’ beking -- v menghancurkan: Dia da ~ tu fondasi rumah dengan martelu. ‘Dia menghancurkan pondasi rumah dengan martil.’ andalan /andalan/ n andalan: Ta pe -- pa dia. ‘Dia andalan saya.’ andalkan /andalkan/ v mengandalkan: Torang ~ pa ngana. ‘Kami mengandalkan kau.’


20 ande /andE/ n andai: -- kita da doi banya, kita bli akang oto pa ngana say. ‘Andai aku mempunyai uang banyak, saya akan membelikan kau mobil, sayang.’ andel /andEl/ n andil: Dia jadi orang karna de pe om pe --. ‘Dia sukses berkat andil pamannya.’ andeng-andeng /andeG- andeG / n ark tahi lalat. anduk /anduk/ n handuk: Lempar akang kita pe -- dang! ‘Tolong lemparkan handuk saya!’ ane /anE/ a aneh: -- skali ta lia tu ayang da tiga kaki. ‘Aneh sekali saya melihat ayam berkaki tiga.’ aneis /anEis/ n adas: Kukis spikulas sadap kalo ja pake --. ‘Kue spekulas enak jika dibubuhkan adas.’ anem /an|m/ ark a aneh; luar bisa. anemer /anEmEr/ ark n pemborong. anfal /anfal/ a kambuh: Dia dapa -- maah tadi malang. ‘Maagnya kambuh tadi malam.’ angan-angan /aGan-aGan/ n angan-angan; keinginan: Kita pe -- kwa mo pi ka bulan. ‘Angan-anganku mau pergi ke bulan.’ anggap /aGgap/ adv anggap: Ngana -- apa pa kita! ‘Kau anggap apa saya!’ anggar /aGgar/ n anggar: Kita pe tamang jago barmain --. ‘Teman saya pintar main anggar.’ anggre /aGgr|?/ n anggrek: Ngana pe maitua tukang bajual --? ‘Istrimu pedagang anggrek?’ anggor /aGgOr / n anggur: Pe sadap tu -- na da bli ‘Enak sekali anggur yang kau beli.’ anggota /aGgota/ n anak buah: anggota. Sob, ente pe -- itu? Bos, itu anak buahmu?’ anging /aGiG/ n angin: Pe kras skali ni -- lao. ‘Kencang sekali angin laut ini.’ 1 angka /aGka/ n angka: De pe -- di rapor pe bagus. ‘Angkanya di rapor sangat bagus.’


21 2 angka /aGka/ v angkat: -- akang dang tu lamari buku! Tolong angkat lemari buku itu!’ ba-- /ba?aGka/ v meminjam uang: Depe laki baru da ~ di bang. ‘Suaminya baru saja meminjam uang di bank.’; ta-- /ta?aGka/ v terangkat: Depe kaka so ~ jadi PNS. ‘Kakaknya sudah terangkat menjadi PNS.’; -- anak ki mengangkat anak; -- banting ki memuji seseorang lalu menghinanya: Dia ~ pa kita no. ‘Aduh, dia memuji lalu menghina saya.’; -- mujur n angka mujur; -- rantang v berlangganan lauk dan sayur secara bulanan: Torang ja ba~ pa Tanta Mince. ‘Kami berlangganan lauk dan sayur kepada Ibu Mince.'; -- soe n angka sial; -- tEru ki menggunjingkan: Depe karja nae turung orang pe ruma kong mulai ~ depe birman. ‘Kerjanya bertandang ke rumah orang dan menggunjingkan tetangganya.’; -- topi v salut: Ta ~ komang pa ngana no. ‘Saya benar-benar salut kepadamu.’ angkasa /aGkasa/ n angkasa: Ta pe ana suka bauni felem luar --.‘Anak saya senang menonton film luar angkasa.’ angkatan /aGkatan/ n kesatuan: De pe om -- Laut. ‘Pamannya anggota Angkatan Laut (TNI).’ angkel /aGkEl/ ark. n uang tunggu. angkel /aGk|l/ n paman: Ta pe -- da bli akang popi pa kita. ‘Pamanku membelikan aku boneka.’ angkela /aGkEla/ ark. n panjar. angker /aGk|r/ a menakutkan: Tu ruma pe -- skali.


22 ‘Rumah itu sangat menakutkan.’ 1 angklo /aGklo/ ark. n angklo 2 angko/aGko/ pron engkau (sapaan halus); kau: Kalamaring kita da lia pa -- di pasar. ‘Saya melihat kau di pasar kemarin.’ angkot /aGkOt/ n angkutan kota: Ngana da nae -- kamari? ‘Apakah kau naik angkot ke sini?’ angku /aGku/ a angkuh; sombong: Depe orang rupa --, kang? ‘Orangnya terlihat sombong, ya?’ angsa /aGsa/n angsa; jenis bebek berleher panjang: Kita da piara --.‘Saya memelihara angsa.’ angus /aGus/ a hangus: So -- tu ikang. ‘Ikannya sudah hangus.’ kase -- /kasE aGus/ v hanguskan; dihanguskan: Jang ~ tu nasi. ‘Jangan hanguskan nasinya.’ kuli -- ki kulit gelap; kulit hitam: Pa depe kaka ade, cuma dia yang ~. ‘Di antara saudarasaudaranya, hanya dia yang berkulit hitam.’ angsur /aGsur/ v cicil ba-- /ba?aGsur/ v mencicil: Mulai jo ~ supaya takurang ngana pe utang. ‘Supaya utangmu berkurang, mulailah mencicil.’ angsuran /aGsuran/ n cicilan: Brapa so de pe -- tiap bulan? ‘Berapa cicilannya tiap bulan?’ aniaya /aniaya/ v siksa: Jang - - tu binatang itu! ‘Jangan siksa binatang itu!’ ba-- v menyiksa; menganiaya: Jang kase biar torang pe ana-ana bauni felem yang depe isi ~ orang ato binatang. ‘Jangan biarkan anakanak menonton film yang isinya menyiksa manusia atau hewan.’ animo /animo/ n minat; animo: -- orang Manado for bablanja tinggi skali. ‘Minat orang Manado untuk berbelanja tinggi sekali.’


Click to View FlipBook Version