Alih Media Perpusda 2016
AliKh MitaedbDri.aPJuPraweawdri,paMu.HsKudmaun20o16
•
2016 •
lih Media Perpusda• Cir:-lUndang-Undang Republik Indones-:::-mor 19 Tahun 2002 len-:;7lak
tingkup Hak Cipta
AI'asal 2:
I1 H,k Cipta merupakan hak eksldusif bagi Tendria 1Iiau Pemegang Hak Cipla
unluk mengumumkan atau mcmperb<lnyak ciptaannya.. yang timbul sa-ara 010-
matis 5e'tdah suatu Ciptun dilahirkan tanpa meflgurangi pembalasan menurut
peraturan perundang·undangan yang ~rlaku.
Ktlentuan Pidana
Pasal72:
1 Ballingsiapa dengan ",""gap. atau tanpa hale melakukan perbuatan sebagaim.ma
dirmlksud dalam r.sal2 ayal (1) atau Pasal49 aya! (1) dan (2) dipidana dengan
pidana penjara masing-masing pallngsinghll (satu) bulandan/atau denda paling
sedikil Rp 1.000.000,00 (sam jut. Npiah), atau pidllna pmjara Pilling lama 7
(tujuh) tllhun danlatau dendil paling bim)'ak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barangsiapa dengan M'ngaja menyi.rkan. memamerkan. mengedarkan. atau
menjual kepada umum SUalu cipwnatau barang twsil pelanggaran Halo: Ciptaalau
Hale Tefbit seb<!.gillimana dimaksud dalam ayat (I) dipidana dengan pidllNl penjara
p;lhng lama (. ~hun danllltau dend" paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
rilltusjuta rqplahj. -
AlihKMiteadbDir.aPJuPrwaeawdri,paMu.HsKumduan2o016
PINUS BOOK PUBLISHER
IIKANTOR PERPUSOA PROP. jATENG
Kitab Jawa Kuno No. Daft.
Dr. Purwadi, M.Hum TanggaJ
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau isi seJuruh buJru ini tanpa izin tenulisdari penerbk
Penyunting: UmarTj, Nuha Effendi
Lay Out: Amok Priyo R.
Desain Sampul: Winducampan
2016Cetakan I Maret 2006
erpusdaPenerbit Buku PINUS
11. Agro Selokan Mataram, Karangasem, cr rn, No 17, LT.2 Yogyakarta, Telp
(0274) 520367, 7169781
PPerpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan
ediaDr. Purwadi, M.Hum
Kitab Jawa Kuno! Dr. Purwadi, M.Hum
Alih MCetakan I~ Yogyakana: Penerbit Buku PINUS
.15,5 X24 em
1. Sastra Jawa III. Purwadi
n. Judul
)
II STOCK OPNAME
20 9
KATA PENGANTAR
TERBITNYA Kitab Jawa KurIO ini membuktikan bahwa leluhur lcita sejak
dahulu kala sudah peduH pada bidang kearsipan dan dokumentasL
Pengalaman hidup nenek moyang itu secara kolektif direkam dalam
bentuk tulisan sebagai bahan refleksi dan referensi. Pikiran orang
2016Jawa merupakan akulturasi dati berbagai macam paham yang
berkembang di donia. Hmu Hindu, Budha. [slam dan Barat diramu se-
erpusdademikian Tupa, sehingga terdapat wajah kebudayaan yang tampak
serasi, lumarnpah «nut wirama.
Dalam buku ini terdapat teJjemahan dan tafsir kitat>--kitab Jawa Kuno
karya pujangga besar yang meliputi Seral Purwakandha, Seral Pulo
PKeneDI/a, Seral Panji Asmara BOlJ.gz.m, Sera! Nagri NgIITI1'lVlIll, Seral Tawang
ediaGantllnga", Seral NiH Praia, Seral Waskitltaning No/a, Seral Palliti 50sfra,
Seral Pamrayoga Utama, Seral Nirola Praketa, Seral Kridhamaya, Sera I
MNiti Sruti, Seral Arjuna Wiwaha, dan Seral Tripama. Kempat belas kitab
lihkuno itu menjacli pedoman hidup sehari-hari masyarakat Jawa yang
Acliwariskan secara turon-temurun dan generasi ke generasi. Pada saat·
saat tertcntu malah dijadikan bahan renungan yang menambah kekayaan
rohani.
Kita pantas bersyukur dengan kreatifitas dan produktifitas nenek
moyang itu. Harkat dan martabat kita semakin mantab, karena mempu·
nyai jati diri yang berupa kearifan laka!. Berbagai permasalahan yang
terjadi sekarang sebenamya bisa diatasi dengan butir~butir budaya
luhur masa silam. Equilibrium peradaban bangsa bisa ditumbuhkan
dengan eara nuting jaman kelakone, nguri-uri prestasi leluhur yang benar-
benar pantas lestari. Mumpung padhang rembulane mumpung jembar
kalangane selagi kesempatan terbuka lebar.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Soetrisno R. M.Si yang selalu memberi kritik dan saran.
5
J Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Ibu Ora. Doni Rekro
"Harijani, M.5i sekeluarga yang telah memberi dorongan semangat
untuk berkarya dpta. Rasa horrnat untuk Pak Ridjan yang mengajarkan
kmz lapa dan tapa braIn. Doa kaswargan kagem Swargi Embok Yatinem,
ingkang sampun surud ing kasedan jati pada tanggall lanuari 2004, Kamis
Pahing 9 Sela 1424 di Crogol, Mojorembun, Rejosol Nganjuk, Jawa
Timur.
Selamat membaca!
Yogyakarta, 24 Maret 2006
Dr. Purwadi, M.Hum
Alih Media Perpusda 2016
6
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR 5
DAFTAR lSI 7
BAB I SERAT PURWAKANDA 11
11
20161. Guna Rasaning Pandita 12
14
2. Kraton Jenggala Manik 15
17
erpusda3. Mangarang dan Midadu 19
22
4. Arga Jambangan 26
5. Prabu Amiluhur
6. Prasanta dan Jati Pitutur 29
29
P7. Brahmana dari Sabrang
edia8. Punta dan Kertala
MBAB II SERAT PULO KENCANA
Alih1. Musuh dari Pula Kencana
2. Sri Jayawarsa Digjaya Sastra Prabu 30
3. Angron Akung 31
4. Brajadenta 38
5. Barambang Sela 40
6. Jayakusuma 41
7. Resi Gadahu _ 41
8. Kota Singasari 43
9. Jati Pitutur dan Pitutur Jati 44
BAB III SERAT PAN)! ASMARA BANGUN _ 47
1. Pesta Perkawinan 47
2. Kili Suci 48
3. Pesanggrahan Tambak Baya 50
7
4. Duah Perjuangan 52
5. Deja Sengara 53
6. Raja Urawan 56
7. Menak Agung 58
8. Raja Dauwarna 59
9. jaya Kusuma 61
BAB IV SERAT NAGRI NGURAWA 64
1. Hubungan jawa dan Bali 64
2. Raden Wijaya 65
3. Pantai Banyuwa.ngi 67
4, Oi Bawah Waringin Kuning 68
5. Panji di Pabejan 70
6. Sureng-Rana 72
2016BAB V SERAT TAWANG GANTUNGAN7. Ekawarni, ,,76
1. Nusa Tembini "
erpusda2. Curiganata " " " " " " 78
3. Prasanta Sembuh Kembali" 78
4. Onengan 79
5. Raja usa Barong " " 79
P6. Brahmana Kertawijaya " .." " 80
ediaBAB VI SERAT NlTI PRAJA " 81
"" " 82
M1. Serat itipraja 83
Alih2. Laporan Para Menteri " 83
84
3. Patih Kerajaan Mesir " """" 85
4. Biji Tumbuh Oaun berkembang "." " 87
5. jalanlah Seperti Angsa 89
6. }agalah Batas Negara 91
7. Rasaning Oriya Ika Sengkala " 92
BAB VII SERAT WASKJTHANING NALA 101
.101
1. Berusaha Menghibur Hati 105
110
2. Hatinya Sungguh Sud " " " 113
" 118
3. I<aki Gunung Semeru 124
4. Empat Hal Milik Raja "" "
5. Ki Ageng Oarmawidya " " "."
6. Para Mantri Kajineman " "
B
7. Mardawaning Gita Cati 130
BAB VIII SERAT PANITI SASTRA 161
161
1. Subasita Ian Tatakrama 163
164
I 2. Perdalamlah IImu PengetahuanI( 167
3. Carilah Kawan Sejati 169
4. Wejangan Seorang Guru 172
5. Suka dan Duka 173
6. Cara Mengasuh Anak
7. Tata Tri Cora Ratu
BAB IX SERAT PAMRAYOGA UTAMA 206
1. Nilai Kawibawaan Jawa 206
2. Penyebab Semua Kesengsaraan 213
3. Menangis dalam Hati 218
4. Kaprabawan Obahing Rat Jawa 223
229
20165. Pekaken Hawaning Budi 234
6. Ulah Slameting Ati , 239
erpusdaBAB X SERAT NIRATA PRAKETA 239
1. Paduka Bharata Paramartha 241
P3. Karma dan Loba 242
2. Hendak Mencapai Kepandaian 243
edia4. Karmendriya 244
, M! 245
AlihI 7. Adyatmika Paramita 246
5. Menjaga 'Trikaya'
6. Tujuan Pertapa
> 8. Kesaktian Ada Batasnya 247
9. Yang Dipikirkan dan Diperbuat 247
I 10. Hati Seorang Pendeta Besar 248
r BAB XI SERAT KRIDHAMAYA 251
251
I 1. Memahami Makna Hidup 255
256
~. 2. Kisah Lima Siswa 258
i 3. Kewajiban Orang Muda
>
4. Keseimbangan Dunia dan Akhirat
5. Sastra Jendra Hayuningrat 259
6. Pengendalian Panca Indera 261
7. Hubungan Guru Siswa 262
8. Sarkara Mintasih 262
,9
i.
BAB XII SERAT NITI SRUTI 276
1. Pangeran Karanggayam 276
2. Belajar Umu Tata Negara 280
3. Belajar Dmu Penguripan 284
4. IImu Ketentraman _ 287
5. Belajar Dmu Kebudayaan 289
6. Tanamkanlah Cinta Kasih 291
7. Sang Hyang Varna 293
8. Belajar Hmu Agama 295
9. Nitisruti Kang Sinudarsana _ 297
BAB XIII SERAT ARJUNA WIWAHA 347
I. Sanghyang Jagad Katon 347
2. Tapa Brata yang Oahsyat 354
3. Dasasila Suci 357
4. Bintang dan Suralaya 361
366
20165. Bersaji Sari Kembang wangi 371
378
6. Titah Sang Maha Dewa Indra 385
erpusda7. Gelar Perang Mulut Makara 391
_ 391
8. Kembang Kilayu Mekar
393
BAB XIV SERAT TRIPAMA 395
397
edia P1. Ajaran Prajurit Sejati 398
2. Guna Kaya Purun
3. Sri Mangkunegara IV
lih M4. Konsep Bela egara
A 5. Kesetiaan pada Janji
DAFTAR PUSTAKA 402
BIOGRAFI PENUl.IS 410
10
keraton. Raja-raja taklukan, yang hadir pada upacara itu, sudah
pulang pula ke negerinya masing-masing. Dengan cara inilah Gentayu
menjadi raja, Putranya yang tertua bemama Dewakusuma, yang
bersaudara tiga orang putri yang sudah dewasa, Dewakusuma sudah
kawin dengan putri raja panubun dad Bagelen, bemama Candrawati,
Ketiga putri itu, saudara-saudara Dewakusuma, sudah bersuami
pula. Seorang di antaranya bersuamikan putra raja Sandang-garba
di Jungmara, seorang lagi putra raja Karungkala dari Bandung dan
seorang lagi kawin dengan putra Tunggul-petung, raja Prambanan.
Raja Gentayu bangga akan putranya, karena ia banyak mempu-
nyai sifat-sifat yang baik dan terutama ia sangat alim, Ia bermaksud
hendak mendirikan sebuah keraton baru dan untuk itu dipilihnya
rimba Jenggala Manik, yang segera diciptakan menjadi kota,
2. Kraton Jenggala Manik
2016Kanjeng Sinuwun pindah ke keratonnya yang bai'll., yang tetap
memakai nama Jenggala Manik seperti nama rimba tempatnya diba-
ngun itu. Orang Kuripan yang mau pindah, pindahlah ke Jenggala
erpusdaManik yang amat makmur, Keraton Kuripan yang lama lalu dijadikan
sebuah taman, yang menimbulkan kesan seakan-akan tempat itu
sebuah pertapaan. Dalam keraton yang baru diadakan keramaian.
PKemudian ketiga orang saudara raja itu, mangkatlah: panuwun
ediameninggalkan seorang putra, ia menjadi manantu raja, lalu mengganti-
kan ayahnya sebagai bupati Bagelen dengan nama Arumbinang,
MJuga putra Karungkala menggantikan ayahnya dengan nama Diraja-
lihsena. Anak Tunggul-Petung, yang juga sudah menggantikan ayahnya,
Amemakai nama Tunggul-seta, Ia harus pindah ke keratonnya yang lama
di Panaraga. Prambanan 1alu dijadikan tempat pelipur lara.
Sri Gentayu lama memerintah, dari putra mahkota Dewakusuma
ia sudah mempunyai cucu lima orang, tapi masih kedl-kedL Yang
tua sekali seorang perempuan bemama Wara Kili, yang kedua seorang
pna bemama Luhur, yang menengah juga seorang pria, Mangarang
namanya, Yang di bawah itu seorang pria pula, bemama Midadu
dan yang bungsu seorang perempuan, Wragilwangsa namanya,
tetapi ia dari lain ibu, Ibunya ialah putri dipati Singasari, bemama
Sindureja, yang sudah meninggal. Sejak itu ia digantikan oleh anak-
nya, jadi ipar Dewakusuma, dengan nama Jayasastra, karena ia juru
tulis Dewakusuma.
Perpindahan raja ke Jenggala Manik terjadi dalam tahun 800
(laja-Boma-sariraning). Raja tidak dapat melihat cucu-cucunya dika-
12
winkan. Kanjeng Sinuwun jatuh lalu mangkat. Tak lama kemudian
. meninggal pula patihnya. Jaksanagara, yang meninggalkan seorang
putra bemama Amongtani.
Dengan upacara kebesaran Dewakusuma diangkat menjadi raja
Jenggala Manik. Jayasastra membacakan pengumuman itu. Sekalian
rakyat bersorak gegap gempita atas pengangkatan itu dan di rnana-
mana rakyat memberi honnat dengan bunyi musik gamelan, tem-
bakan meriam dan sebagainya. Setelah itu diadakan keramaian.
Pengangkatan Dewakusuma menjadi raja Jenggala Manik terjadi
dalam tahun 811 (eka tUlIggal sarira). Sebagai patih lalu diangkat
Murdana-sraja. Oleh kebijaksanaan raja dan kecakapan patihnya
negeri menjadi makmur dan sejahtera.
Raja itu mempunyai lima orang anak, yang kini sudah dewasa.
,Yang sulung, Wara Kili, tetap tidak kawin, dalam hidup membujang
ia selalu melakukan ibadah. Yang kedua, Miluhur, jadi anak lak-Iaki
yang tertua, diangkatnya menjadi putra mahkota. Putranya ini
2016sudah kawin dengan putri bupati Bagelen.
Putri ini, yang jadinya isteri pertama putra mahkota, bemama
erpusdaMurdaningrum dan agak pencemburu. Suaminya sebenamya tiada bera-
pa mencintainya. la hanya mengawininya karena 13kut kepada ayah~
nya. Lagipula ia sudah mempunyai liga orang selir: yang seorang
anak rangga Blora, yang kedua putri demang Cengkalsewu dan yang
edia Pseorang lagi sahaya yang berasal dari negeri Candana Laras. Pangeran
itu amat mendntai selir~selimya itu.
Saudaranya, Mangarang juga sudah kawin dengan anak seorang
lih Mbupati Bandung. Putri itu bemama Candra-ningsih. Mangarang beroleh
Adaerah Kadiri dan selanjutnya bemama Lembu Mangarang. Midadu
sudah kawin pula dengan pum bupati Panaraga, bemama Sumekar. Ia
mendapat daerah Gegelang dan seterusnya bemama Lembu Midadu.
Yang bungsu, putri Wragil-wangsa, kawin dengan putra sastrajaya,
yang sudah meninggal dan -digantikan oleh anaknya sebagai bupati
Singasari dengan nama Lembu Mijaya. Putra mahkota, Lembu Miluhur
dengan selimya dari Blora, mendapat seorang anak perempuan, yang
dinamakan kenestri (dalam bagian lain: Kanistren). Anak itu dirawat
oleh neneknya, yakni permaisuri.
Pum mahkota sudah hamil tujuh bulan. Begitu pula kedua selir
putra rnahkota yang lain, sudah hamil pula. Karena dengki, lalu
putri mahkota mencari akal. Putri itu pura-pura sakit, merasa saleit kepala
dan kedua belah kakinya lumpuh. Pangeran ketika diberitahukan
hal itu, lalu menanyakan kepadanya apa sebabnya. Putri itu mene-
13
rangkan, bahwa ia ketika tidur bermimpi dipukuli oleh kedua orang
selir suaminya itu, yang seorang memukul kepalanya dan yang
seorang lagi memukul kakinya. Apabila mereka itu tidak dising-
kirkan, pastilah ia akan menemui ajalnya. Karena marah kepada kedua
orang selirnya, putra mahkota memerintahkan uotuk mengasing-
kannya dan membunuhnya. Tugas itu diserahkan kepada lurah
(kepala pasukan) Gulang-gulang, bemama Sumambita. Kedua selir
itu dibawalah ke dalam hutan, akan tetapi ketika Sumambita hendak
menjalankan perintah itu, selir yang berasal dari Cengkal-sewu
direbut oleh Batara kala dengan cara yang gaib, serta disembunyikan-
nya dalam sebuah hutan, di mana Kala sudah menciptakan baginya
sebuah tempat yang dapat didiami. Perempuan itu melahirkan
seorang anak pna, yang atas sabda dhawuh Kala, dinamakan Punta.
Hal yang sama terjadi pula atas diri sahaya keturunan Papua
yang tengah mengandung, tapi ia dilarikan oleh Anantaboga, raja
2016ular, yang jatuh kasihan kepadanya dan menyembunyikannya dalam
sebuah gua. Setelah sampai waktunya, ia melahirkan seorang anak
pna, hemama Kertala. Karena disihir oleh kedua dewa itu, sang lurah
erpusdamengira bahwa ia sudah membunuh kedua perempuan itu. Karena
itu iapun melaporkan bahwa ia sudah melakukan tugasnya. Oalam
pada itu putri mahkotapun sudah melahlrkan semang anak pna yang
kukuh perawakannya. Ketika dibawa kepada kakeknya, ia diberi nama
edia PCodeg (Yang bercambang). Lagipula raja meramalkan, bahwa anak
itu tidak akan menjadi raja. Selanjutnya Kanjeng Sinuwun menanya-
kan bagaimana keadaan kedua orang selir itu. Ketika Kanjeng
MSinuwun mendengar jawaban yang berdasarkan kejadian yang sebe-
Alihnamya, Kanjeng Sinuwun marah kepada putra mahkota, tetapi tidak
menampakkan kemarahannya itu. Kemudian kedengaranJah suatu
suara, yang mengatakan bahwa Miluhur tidak akan memperoleh
anak yang akan menjadi raja, kecuali bila ia kawin dengan seorang
putri Keling (Hindia Depan). Kanjeng Sinuwun memerintahkan
Miluhur datang menghadap. la mendapat marah karena perbuatan-
nya terhadap kedua orang selimya. Miluhur saat ini harus mencari
seorang isteri, yang akan melahirkan seorang putra yang berhak
menjadi raja.
3. Mangarang dan Midadu
Oengan berhati sedih berangkatlah Miluhur dari keraton, tidak
kembali ke tempat tinggalnya sendiri. Saudara-saudaranya, Mangarang
dan Midadu, juga turut bersama-sama menghadap ayahnya, juga
14
ikut dengan dia. Ketiga putra raja itu masuk hutan keluar hutan, dengan
tiada tujuan yang teotu. Setelah ketiga orang putra raja itu mening-
galkan kota, rakyat seluruhnya berduka cita.
Maka tersebutlah pertapaan di gunung Jambangan. Oi tempat
itu sudah lama tinggal dua orang bersaudara yang sedang tapa.
Mereka itu bemama Jati-pitutur dan Pitutur-jati. Keduanya sebenar-
nya bukan manusia, akan tetapi dewa utama, yang sedang mencari
anak angkatnya, Wisnudewa. Wisnudewa bersama isterinya sudah
menghilang dan keinderaan. Tapi kedua jati itu mengetahui di mana
mereka akan menemui penjelmaan dewa Wisnu karena itulah mereka
menunggunya di pulau Jawa sebagai pertapa.
Ketiga orang Pangeran itu berjalan dalam hutan, tak tahu arah
tujuan. Dari jauh mereka lihat suatu cahaya di atas bukit. Setelah
tiba di bukit itu, mereka bertemu kedua pertapa itu, yang menyambut
mereka dengan ramah.
20164. Arga-Jambangan
Tatkala ditanyakan kepada tamu-tamu itu siapa mereka, mereka
erpusdamengelak memberikan jawaban yang tegas. Tapi kedua orang
keramat itu sudah tahu sebelumnya siapa mereka itu dan menye-
butkan nama dan sebagainya dari tamu-tamu itu. Tatkala ditanya
oleh tamu-tamu itu siapa konan nama orang-orang keramat itu,
Pmereka menyebutkan namanya. Juga nama tempat mereka bertapa
ediaitu disebutkannya, yaitu Arga-Jambangan, sebagian dari gunung
Semeru. Ketiga tamu itu menyerahkan did sepenuhnya kepada para
Mpertapa, yang berjanji akan berusaha melakukan segala sesuatu bagi
Alihmereka. Makananpun dihidangkan. Selama mereka tinggal di tempat
pertapaan, anak-anak Pangeran itu mendapal pelajaran mengenai
tugas kewajiban seorang raja. Selain itu Pangeran-Pangeran itu
diminta menyebut kedua pertapa itu dengan sebutan kakang
(saudara yang lebih tua). Atas pertanyaan Miluhur apa yang saat
ini sebaiknya mereka lakukan, orang-orang keramat itu
menganjurkan kepadanya supaya pergi ke tanah-ageng (negen besar)
di tanah seberang, untuk mencari seorang isteri yang pantas. Raja
Keling saat ini iN sedang mengadakan sayembara. Sebuah sada atau
lidi ditanam dalam tanah. Barangsiapa yang sanggup mencabutnya
dari dalam tanah, akan meI;J\persunting putri raja. Banyak raja-raja
yang mencoba kekuataannya, tapi lidak ada yang berhasil. Karena
itu Miluhur hams pergi ke Keling untuk mencoba nasibnya. Apabila
Miluhur menjawab, bahwa sukar baginya untuk menyeberangi
15
lautan, karena ia tak mempunyai kapa! dan akan lama menunggu
sebuah kapal sewnan, maka para keramat memberinya scbuah kalpika
yang hartJ5 dipasangnya pada ibu jari kakinya. Dengan kalpika itu
ia dapal mcnyeberangi lautan taopa bahaya. Kedua saudaranya yang
lain harus dipegangnya balk-baik, supaya tidak tenggelam ke dalam
laut. ..
Apabila Miluhur mendapat kesukaran di negeri asing, maka
cukuplah ia menyentuh lanah dengan tangannya, kedua orang keramat
itu akan datang menolongnya.
Berangkatlah ketiga orang Pangeran itu. Setelah sampai di lepi
laut, Miluhur memakai kalpika dan berjalan dengan kedua orang
saudaranya di alas air seperti berjalan di alas tanah. Karena tenaga
kaJpika itu, mereka menjalani jarak yang jauh dalarn waktu sekejap
saja. Dan sampailah mereka di pelabuhan KeUng. Tapi di sim pun
mereka mengalami kesukaran, karena tidak mengenal bahasa dan
2016adat istiadat negeri itu. Tapi di antara pedagang-pedagang di negen
Keling itu, ada juga orang Jawa. Mereka mencarinya untuk memilih
seorang penunjuk jalan di antara mereka. Mereka temukan seorang
erpusdayang bemama Martawangsa. searang Jawa yang sudah lama tinggal
di Keling. Mereka berkenalan dengannya. anak·anak raja itu
memperkenalkan diri sebagai orang yang kapalnya karam. Orang
PJawa itu menerima mereka di rumahnya. Dalam waktu dua bulan
ediasaja mercka sudah pandai berbicara dalam bahasa KeUng. Seliap hari
mereka pergi ke tempat raja·raja asing itu mengukur tenaga untuk
mencabut lidi dati dalam tanah, tak seorangpun juga bclum ada yang
lih Mberhasil melakukannya. Miluhur meminta pertimbangan saudara-
Asaudaranya untuk mencoba nasibnya. Pun pedagang itu diminla
pertimbangannya, tapi ia ragu·ragu akan kemampuan Pangeran itu.
Orang-orang yang tidak berhasil mencabut lidi itu disoraki dan
dianiaya. ]a 'kuatir Miluhur akan mengalami nasib yang serupa pula.
Miluhur berkeras hendak mencoba..
Ketiga orang Pangeran itu kim berjalan di aotara orang banyak
dan pergi menghadap patih. Orang terkejut melihat bukan orang KeUng
yang datang menghadap itu. Setelah dicari penjelasan mengenai diri
mereka itu, jenis bangsanya dan sebagainya, diberilah laporan kepada
raja, yang menyuruh orang·orang asing itu menghadap. Mereka
diperkenalkan, setelah itu ketiga Pangeran itu dibawa kernbali ke
alun·alun untuk mencabut lidi. Dengan disaksikan oleh banyak raja·
raja dan penonton, tua mudal laid dan perernpuan, Miluhur menea·
but lidi itu dari dalam tanah. Orang bersorak seraL Patih berlari·
16
lari mendapatkannya dan menyuruh orang memberitahukan kepada
raja, bahwa Iidi sudah dicabut dan dalam tanah oleh seorang Jawa.
5. Prabu Amiluhur
Raja teringat akan suara yang mengatakan kepadanya, bahwa
anaknya akan diperistri oleh seorang Pangeran Jawa. Maka disuruh-
nyaJah Pangeran-Pangeran itu dibawa kekeratonnya. Oimintanya
penjelasan lebili lanjut tentang diri pemenang itu.
Oalam pada itu dan luar diberitahukan, bahwa keempat puluh
orang raja yang datang untuk maksud yang sarna, mulai mengamuk.
Setelah dimusyawarahkan raja menyerahkan kepada Pangeran-Pangeran
Jawa untuk memusnahkan mereka. Pangeran-Pangeran tersebut keluar
dengan heberapa pengiring untuk menghadapi musuh. Sambi! menan-
tang, raja-raja itu sudah melakukan persiapan untuk berperang.
Pertempuran mulaL Karena kekuatan musuh lebih besar, ten tara
2016Keling terpaksa mundur. MiJuhur lalu teringat akan janji kedua Jati.
Disentuhnya bumi tiga kali dan sekonyong-konyong kedua Jati itu
menje:lma, diiringi oleh tentara yang besar, terdiri dan makhluk-makhluk
erpusdagaib yang mempergunakan jerat sebagai senjata. Keempat puluh raja
itu semuanya diikat. Prajurit-prajuritnya dihalau kacau balau. Kedua
Jati itu membawa raja-raja yang sudah diikat itu kepada Miluhur
dan mereka menyerahkan diri kepadanya. Setelah itu kedua }ati itu
edia Pgaib pula seperti sebelumnya. Bersama patih Pangeran-Pangeran
Jawa itu membawa raja-raja yang takluk itu kepada raja Keling.
yang karena rasa maIm IIIIWUrJ menjanjikan kerajaannya kepada
lih MMiluhur. Segera dilangsungkan perkawinan Miluhur dengan putri
Araja, dengan segala upacara kebesaran.
Oiadakanlah pesta yang ramai. Oemikianlah Miluhur mendapat-
kan putri Sangkaningrat dari negeri Kelrng sebagai isteri.
Setelah tujuh hari, raja memperlihatkan diri pula keluar. Miluhur
pun hadir. Atas pertanyaan raja, apa yang kini hendak dilakukan
oleh Miluhu.r dengan keempat puluh orang raja itu, ia menjawab,
bahwa mereka sebaiknya dikirim kembali ke negerinya. Tapi sekali
setahun mereka harus datang berkunjung ke negeri keling dengan
membawa upeti.
Untuk menentramkan hati raja Jawa, raja Keling akan mengirim-
kan berita ke sana, menjelaskan apa yang sudah terjadi di negeri
Keling. Atas usul MiJuhur untuk itu ditunju.k pedagang, yang 5udah
menolongnya memberi tempat bemaung, tatkala ia sampai di negeri
Keling. OemikianJah Martawangsa dengan beberapa pengiring dikirlm
17
meninggal dunia. Tapi setelah itu atas sabda dhawuh raja Jenggala
Manik, ia menggantikannya. la mempunyai saudara perempuan
jelita, bemama Setta-wulan, yang pada perjamuan makan bersama
melayani para Pangeran. Milihur jatuh cinta kepadanya, tapi tidak
menyatakannya. Para Pangeran hanya tujuh hari tinggal di Jungmara.
Kemudjan orang berangkat lagi dengan joli dan naik kuda. Pangeran
Singasari, Lembu Mijaya, menyongsong para Pangeran di tengah
jalan. Pertemuan yang hangat. Tiba di kaki gunung Semeru, Miluhur
hendak mampir sebentar di tempat kediaman kedua Jati. Ditinggal.
kannya isterinya, dijaga oleh Pangeran Singasari, di jalan besar dan
ia pergi tanpa pengiring mendaki gunung. Tapi kedua saudaranya
ikut serta. Setelah sampai di atas, mereka bertemu dengan kedua
keramat itu. Setelah pertemuan yang mesra, Miluhur mengusulkan
supaya mereka melakukan tapa di kota saja dan membantunya dalam
urusan negara.
20166. Prasanta dan Jati Pitutur
Kedua orangJati itu menjawab, bahwa mereka tidak dapat melaku-
erpusdakan yang demikian itu saat ini, tapi kemudian, kalau mereka sudah
menjelmakan diri dalam tubuh yang buruk. Menjelang waktu itu
putri da.ri Keling akan mengandung dan apabila anaknya sudah
lahir, mereka akan menyediakan diri untuk menjaga Pangeran kedl
edia Pitu, dengan mengganti namanya. Pitutur-jati selanjutnya akan ber-
nama Prasanta dan Jati·ptutur akan bemama Sadulumur. Miluhur
menerima janji ini dan pamitan dengan para keramat. Setelah kembali
lih Mpada istedoya, yang menunggu di jalan besar, mereka meneruskan
Aperjalanan ke Jenggala Manik. Tapi mereka hendak mampir pula
sebentar pada putri Pregiwangsa, di Singasari. Sebab putri itu ingin
bcrtemu kembali dengna saudara·saudaranya.
Dalam perjalanan Miluhur melihat cahaya di gunung Pruwata.
Dengan saudara-saudaranya ia pergi ke tempat itu dan disitu mene-
mukan sebuah batu besar hitam di tepi kolam. Karena mengira bahwa
cahaya yang kini tak nampak lagi itu, dipancarkan oleh batu itu,
ketiga saudara itu memutuskan untuk membelah batu itu, barangkali
ada apa·apa di dalamnya. Miluhur menendangnya dengan kakinya,
batu itu belah dua nampaklah seekor katak (kedidang), yang sedang
melakukan tapa didalamnya. Tapi katak itu bukan katak biasa, ia
adalah Wisnu yang mengambil bentuk itu untuk kemudian menjel-
makan diri daJam manusia. Isterinya, Sri dari Medang, tidak diting-
galkannya. Isterinya itu disimpannya dalam perutnya. Wisnu ingin
19
p
masuk daJam diri Pangeran Jenggala Manik dan Sri dalam diri putri
·Kadiri.
Penuh keheranan Miluhur menanyakan kalak itu apa maksudnya.
Dengan kasar binatang ito menjawab, MApa peduHmu, apakah aku
bertapa atau tidak? KaJau kau tanyakan padaku apa mauku, maka
kujawab bahwa aku ingin menjadi raja pulau JawaH • Karena marah
oleh kata-kata itu, Miluhur menangkap binatang itu dan mencabiknya
(horisontal) jadi dua. Belahan di tangan kirinya diberikannya kepada
Mangarang dan belahan di tangan kanannya dipegangnya sendiri.
Tapi kedua belahan itu menghilang dalam tangan mereka. Maka
terdengarlah suatu suara, yang mengatakan bahwa Miluhur harus
mencium kaki katak itu. MiJuhur tidak peduli akan perkataan itu dan
meneruskan perjalanannya ke Singasari. Oi negen itu ia tinggal tujuh
hari. Kemudian ia terus berjalan ke Timur arah jenggala Manik,
Pregiwangsa pun ikut serta.
2016Raja Jenggala Manik, Dewakusuma, sudah mendengar bahwa
putra-putranya akan tiba hari iN. Dikirim orang-orang untuk menyong-
song para Pangeran, sedang raja sendiri beserta para pembesar me-
erpusdanunggu di sitinggil. Tidak lama kemudian tibalah para Pangeran,
mereka disambut dengan hangat. Sang Putri terus masuk ke keraton
unNk menemui ratu permaisuri. Hadiah raja KeUng dipersembahkan
Pkepada raja Jenggala Manik. Orang-orang KeUng dibawa ke tempat
ediapenginapannya.
Raja kembali ke keratonnya. di mana mereka santap bersama. Sete-
Mngah bulan kemudian orang KeUng pulang ke negerinya dengan
lihmembawa banyak barang anugerah balasan.
A Pangeran MiJuhur gembira dengan anaknya pada selimya dati
Blora. Tatkala ia berangkat ke negeri Keling, selir Hu, setelah lahir
Kanistren, mengandung heherapa bulan dan kini sudah setahun
lampau. Putranya ini, yang dengan demikian adalah seibu dengan
Kanistren, diberi nama oleh kakeknya Pamade, Pamade diambil anak .
oleh putri dari Keling, supaya ia segera pula mendapat anak. lsteri
pertama Miluhur, yang berasal dati Bage1en. sejak itu dikembalikan
kepada ayahnya, karena marahnya.
Tidak lama setelah itu, putri dati KeUng mengandung pula,
seluruh keluarga gembira. Pada waktu itu Miluhur dikunjungi oleh
dua orang, yang tidak diketahui asal usulnya. Yang seorang pendek
dan gemuk,. matanya sakit, yang seorang lagi kecH, kurus, hidungnya
bundar besar. Orang pendatang itu menanyakan siapa putra mahkota
di antara yang hadir-karena Miluhur dikeliJingi oleh sanak keluarga-
20
nya. Semua yang hadir menganggap mereka itu gila, tapi akhimya
Miluhur meladeni mereka.
Kedua orang itu memperkenalkan diri sebagai Prasanta dan
Sadulumur, berasal dari gunung Jambangan. Mereka hendak mengab-
dikan diri kepada Pangeran, yang segera teringat kepada janji kedua
Jati. Kedua belah pihak berjanji sella. Orang baru itu meminta makan
dan pergi sendiri ke dapur, hingga yang hadir keheran·heranan,
tidak mengerti sarna sekali. Hanya ketiga orang Pangeran, Miluhur
dengan kedua orang saudaranya, mengetahui apa yang terjadi.
Kandungan putri KeUng sudah mendekati harinya. Dalam pada itu
raja Dewakusuma jatuh sakit. Dirasanya ajalnya sudah tiba, karena
itu disuruhnya panggil patihnya, Murdanasraja. Patih ini mempu-
nyai empat orang putra. la mengetahui pula, bahwa setelah raja
mangkat, kerajaan Jawa akan terbagi empat. Disuruhnya putranya
yang sulung, Kudawarsa, bekerja pada Miluhur, yang kedua. Jayabadra,
2016pada Mangarang, yang akan menjadi raja Kadiri, yang ketiga,
Jayasinga, pada Midadu dan Gegelang dan yang bungsu, Jayakacemba,
pada raja Singasari.
erpusdaPenyakit raja bertambah parah. Setelah memberi nasehat supaya
bersatu hati, iapun pamitan dengan putra -putranya dan menghem-
buskan nafasnya yang penghabisan. Orang membuat candi untuk-
Pnya. Sekaligus orang pun berkumpul untuk mengumumkan penabalan
ediaMiluhur jadi raja Jenggala Manik. Kepada Pangeran-Pangeran yang
lainpun dibagikan masing·masing sebuah kerajaan: Jawa dibagi
Mmenjadi empat, tapi perbandingan kerajaan demikian rupa, sehingga
lihJawa seolah-olah t'etap merupakan satu kerajaan saja. Juga para
Apembesar Jenggala Manik dibagi dalarn empat kelompok yang sarna
dan kepada liap raja diberikan satu kelompok.
Patih yang lama pamitan untuk meletakkan jabatan dan menjadi
orang keramat Para raja tidak menaruh keberatan. lapi ingin mengang-
kat keempat putra patih yang lama menjadi patih tiap kerajaan.
Demikianlah terjadi.
Keempat raja masuk keraton. Permaisuri-permaisuri mereka semua-
nya mengandung. Tapi yang pertama mengandung ialah ratu permasuri
Keling. Oi dalam keraton orang berpesta, musik gamelan ditabuh dan
orang menari. Prasanta dan Sadulumur bermain dalam pesta itu
sebagai badut, mulutnya dimencang-mencongkannya ke kiri dan
ke kanan, hingga para inja (pelayan wanita yang sudah berumur)
tertawa geli.
Tatkala sampai waktu kandungan putri KeUng, lahirlah seorang
21
anak pria ke dunia. Anak itu diliputi cahaya, yang menerangi seluruh
~ keraton. Orang ramai di dalam keraton tatkala anak itu lahir. Yang
menjadi bidan ialah IGli-suci dati Kepucangan. Ayahnya memberi
anak itu nama lnu. Kili-suci meramalkan bahwa lnu dikemudian
hari akan menjadi raja besar di pulau Jawa. Tidak ada raja di masa
sHam, tidak pula di masa depan, yang akan dapat menyamainya.
Pulau-pulau yang lain akan ditaklukkannya dan tunduk kepada
Jawa. Apabila Mangarang mendengar ramalan itu, ia berkata : Jika
demikian aku hendak mengambilnya sebagai mantu, yaitu apabila
anak yang kini masih dalam kandungan insteriku, temyata seorang
perempuan. Para hadirin menyetujuinya niat itu dan anak itu dise-
rahkan selanjutnya kepada Prasanta dan Sadulumur, supaya bebas
dari segala penyakit. lnu lahir pada hari yang sarna dengan hari
penabalan keempat orang ayahnya menjadi raja Jawa, yaitu dalam
tahun 880 (sonya-sarira-estinillg), tapi setelah melahirkan, ibunya
2016jatuh sakit dan pada hari keempat puluh, ia meninggal dunia. Banyak
susu ibu dicarika.n. tapi lnu tidak mau minum susu seorang pun dari
mereka, ia hanya mau minum susu ibu Pamade, karena itu Pamade dihen-
erpusdatikan menyusu dan selanjutnya dirawat oleh Kili-sud dati Kepucangan.
Saat ini ketiga orang raja yang lain minta izin hendak pulang ke
keratonnya masing-masing. Kanistren kini sudah berumur 13 tahun
Pdan Codeg alias Brajadenta 11 tahun. Yang tersebut kemudian ini
ediategap tubuhnya. Raja Jenggala Ma.nik, yang banyak mempunyai selir,
akan banyak mendapat anak, karena selir·selir itu semuanya mengan-
Mdung sekaligus. Pada waktu itu raja mengambil kakak Setraprameja
Alihdari Jungmara juga sebagai selir. lapun segera mengandung.
7. Brahmana dari Sabrang
Oiceritakanlah tenlang Kadiri. Raja kerajaan ini mendapat seorang
anak. perempuan yang manis, yang disebut Raden Galuh. la lahir
dua bulan setelah lnu dan diniatkan akan dijadikan istel'"i Inu.
Kini diceritakanlah ten tang seorang Brahmana di tanah Sabrang.
la tinggal di Alon (atau : Alonda?). Karena tapa, ia menjadi sangat
sakti. Oi tanah Sabrang tidak ada yang dapat menyamainya dan ia
dihormati oleh orang banyak. la ingin sekali menjadi raja Jawa. Tapi
dewa-dewa tidak memberinya izin untuk itu. fa harus merasa puas
dengan menguasai negeri-negeri Sabrang saja. Tapi ini tidak dirasa-
nya cukup, ia ingin hendak menjadi raja Jawa juga, karena itu
menggunakan tipu daya. la mempunyai seorang anak gadis yang
amat kedl dan bUNk rupanya. Bersama anaknya itu ia melayang di
22
,
udara dan memeriksa seluruh Jawa. Sampai di Gegelang dilihatnya,
bahwa permaisuri baru saja melahirkan seorang anak perempuan.
Malam hari ditukarnya anaknya dengan anak raja Cegelang itu.
Setibanya di rumah, pum yang dia.uinya itu disebumya Retna Be, dise-
rahkannya kepada isterinya. Anak yang ditinggalkannya di Gegelang
diberi nama Retna Sarag Bod hag oleh ayahnya. Lama kemudian
permaisuri Gegelang mengandung lagi. Untuk sementara tidak
diceritakan lag1 ten tang Gege:lang.
Saat ini diceritakan tentang raja ]enggala Manik. Ia mendapat
seorang putra lagi, yang disebut Lempungkaras. Bersamaan waktu
dengannya dilahirkan banyak anak raja, tapi semuanya pria, tidak
seorangpun perempuan.
Saat ini raja ]enggala Manik hendak mengawinkan anaknya,
Kanistren, dengan Prasanta. Putri itu tidak mau, tapi dipaksa oleh
ayahandanya. Semuanya dipersiapkan untok upacara perkawinan,
pun raja~raja lain sudah hadir semua. Kedua mempelai itu diarak
2016(seke1i1ing kota). Karena malu suaminya buruk, Kanistren mernan·
dang ke udan. Maka dilihatnya dewa-dewa dan dewi-dewi yang
erpusdamenghadiri upacara itu. Iapun te:rhibur hatinya. Narnun wanjta~
wanita daJam keraton rnerasa sayang, bahwa Kanistren kawin dengan
pria yang sedemikian buruknya.
Sampai di keraton, orang berpesta.
edia PMempelai pria dan perempuan akan mencium kaki keempat raja.
Tapi rnereka tidak mau kakinya didum oleh Prasanta. Hanya mempe-
lai perempuan yang diizinkan mereka melakukannya. Raja ]enggala
lih MManik mengajarkan mempelai perempuan kewajiban·kewajiban
Aseorang wanita. Kemudian ia diserahkan kepada Prasanta. Pr~santa
berjanji akan mengurus isterinya baik-baik. Selama ia duduk di
sampingnya, is berlucu-Iucu. Sadulumur berkata : Si Dojok senanH
(Jawa, samengko) terlalu banyak untong, dapet bini putri terlalu baik,
anaknya sang katong, kaluk pagi duduk kursinc, ngadep meja
makan roti beskuwit, merteganya putih, minum kopi dan susu.
Orang yang mendengamya tertawa.
Dalam pendapa pesta diteruskan. Setelah jauh malam, Prasanta
pergi ke kamamya dengan isterinya, ia menjelma kembali dalam tu-
buhnya yang indah. Mereka berkasih~kasihan. Kanistren tertanya,
mengapa Prasanta memperlihatkan dirinya yang buruk di depan umum.
Prasanta menjawab, bahwa yang demikian itu dilakukannya dengan
sengaja, karena ia kuatir orang akan mengetahui bahwa ia seorang dewa.
Terutama karena ia saat ini bertugas untuk menjaga penje:lmaan Wisnu.
23
Beberapa hari kemudian, tamu-tamu para raja kembali ke negeri-
nya. Saat ini diceritakan lagi tentang Brahmana. la sarna sekali tidak
senang, kalau tidak menjadi raja Jawa. lsterinya saat ini mendapat
seorang anak pria lagi, yang dibawanya pula melayang di udara
untuk menukarkannya dengan seorang Pangeran Jawa. Kebetulan
raja Gegelang mendapat seorang anak pula dan seorang lelaki. Pada
suatu malam anak itu diculik oleh brahmana itu dan digantinya
dengan anaknya sendiri. Sampai di rumah anak raja yang diculiknya
itu diberinya nama Kelana Tunjungpura. Setelah beberapa lama anak
itu menjadi besar. Yang tertua, yang perempuan bemama Bekang
Werdeya. Kepada anak-anaknya itu sang Brahmana banyak mengajar-
kan ilmu dan kepandaian. Mereka menjadi masyhur di tanah Sabrang.
Banyak raja-raja menyerahkan diri kepada anak muda itu, berkat
kesaktiannya. Dalam pada itu ia sudah diangkat menjadi raja Pulo
Kencana. Anak-anak perempuan keempat puluh raja taklukannya,
2016dijadikannya selir, tapi tidak seorangpun mereka itu yang sungguh-
sungguh disenanginya. la ingin mencari isteri yang lebih baik.
Tentang dirinya buat sementara tidak diceritakan lagi.
erpusdaSaat ini dilanjutkan cerita tentang raja Jenggala Manik. la sudah
mempunyai lOB orang anak, yang sulung dan yang bungsu perem-
puan. Semua putra raja itu bemama Panji, sedangkan perempuan
Pyang bungsu namanya Ragilkuning.
ediaPun raja Kadiri sudah beranak. Empat orang banyaknya. Yang
sulung ialah putri Sekar-taji (Raden Galuh), yang kedua Pangeran
MGunung-sari. Dua orang anak perempuan raja yang lain bernama
lihTamiaji dan Mindaka, masing-masing anak pada selir yang lain.
A~aja Gegelang mempunyai tiga orang anak pada seorang isteri,
yaitu Reina Sarag Bodhag dan Sinyanglaga, kedua anak ini ialah
anak-anak Brahmana yang ditukarkan, yang bungsu, anak perempuan-
nya yang sesungguhnya, bemama Kumuda. Raja Singasari mempu-
nyai dua orang anak: Nawang-wulan, seorang perempuan dan
Banyak-wulan, seorang pria.
Anak-anak perempuan yang tertua dari ketiga raja itu diniatkan
akan dikawinkan dengan Panji Inu Kertapati, yang dianggap sebagai
pengganti ayahnya, meskipun ia banyak mempunyai saudara pria.
Tempat kediaman yang ditunjukkan kepada Panji, ialah Kuripan.
Dalam segala hal ia melebihi saudara-saudaranya. la menggubah
lagu, memperbaiki dan menambah musik gamelan. Pun ia memper-
halus bahasa dan kesusastraan. Tapi ia belum lagi kawin.
Saat ini diceritakan tentang selir Miluhur, yang ketika mengan-
24
dung sudah diasingkan. Ia melahirkan seorang anak pria, yang tu-
buhnya tegap dan yang atas kehendak Kala, disebut Punta. Anak
itu menanyakan kepada ibunya, siapa ayahnya "Lembu Miluhur",
yang kini menjadi raja", jawab ibunya. Apabila anak itu menjatahkan
keinginannya yang sangat untuk melihat ayahnya, ibunya menase-
hatinya supaya jangan langsung menemuinya, sebab ayahnya tidak
akan segera mengakuinya sebagai anak. Anak itu harus mencari
dulu seorang ternan. Kalau sudah, haruslah ia mencoba menarik
orang-orang di sekitar kota Jenggala Manik, hingga karenanya raja
akan menanyakan tentang dirinya. Anak itu pamitan dengan ibunya
untuk menuruti nasehatnya.
Juga selir, yang berasal dari Wandan dan yang dulu dibuang itu,
melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu dinamai Kertala dan sarna
tegapnya dengan Punta, lagi pula kulitnya hitam dan bulunya lebal.
la pun ingin melihat ayahnya. la mendapat nasehat yang sarna dari
ibunya seperti Punta ia pun pamitan dari ibunya seperti Punta dan
2016ia pun pamitan dari ibunya. Dalam perjalanan anak-anak itu bertemu.
Karena keduanya sarna berani, terjadilah pertengkaran antara
erpusdakeduanya, yang berakhir dengan perkelahian. Kala dan Anantaboga
memisahkannya dan mengatakan, bahwa mereka bersaudara. Setelah
bermaaf-maafan kedua pemuda itu harus meneruskan perjalanannya.
Dan setelah sampai di dalam kota, mereka harus segera menggabung-
edia Pkan diri dengan Inu, salah seorang saudara mereka yang banyak.
Setelah berkata demikian, dewa-dewa itu menghilang.
Kedua bersaudara itu hendak menaklukkan Balambangan, Tengger
lih Mdan Malang, sebelum meneruskan perjalanan ke Jenggala Manik. Demi-
Akianlah terjadi. Sampai di Jenggala Manik, raja mendapat laporan,
bahwa seorang musuh yang kuat sedang dalam perjalanan dari
jurusan Timur. Semua negeri-negeri di Timur sudah menggabung-
kan diri di bawah pimpinan dua orang bersaudara untuk menyerang
Jenggala Manik. Raja meminta nasehat saudaranya perempuan,
ulamawati Kili-suci, yang mengusulkan supaya semua anak raja
keluar menyerang. Raja mengikuti nasehat itu. Semua putra raja,
juga Panji, mengeluari musuh.
Keberangkatan tentara, yang teratur.
Punta berunding dengan patihnya, Tambak-juda, di Lumajang.
Pertempuran mulai. Apabila Punta dan Kertala sarna-sarna mengha-
dapi Panji, keduanya tertangkap. Mereka tak dapat bergerak dan beriba-
iba menyeru nama ayahnya, Miluhur. Apabila Panji mendengamya,
ia terharu sekali.
25
8. Punta dan Kertala
Panji menanyakan, mengapa mereka memanggil-manggil nama
ayahnya. Keduanya memberikan penjelasan. Mereka lalu berdamai
dan pulang ke Jenggala Manik, di mana raja menunggu-nunggu pulang
anak-anaknya. Sampai dihadapan raja, Punta dan Kertala masih
dibawa menghadap sebagai orang tawanan. Setelah melihat Punta
dan Kertala, raja jatuh kasihan pada mereka. Setelah memberikan
penjelasan, mereka diakuinya sebagai anaknya dan selanjutnya
mereka hams setiap waktu membantu Panji. Punta mendapat daerah
Cengkal-sewu dengan mendapat gelar Andaga dan Kertala daerah
Malang dengan gelar Kalang. Mereka yang sudah berjuang mendapat
anugerah dari raja. Kemudian pertemuan diakhiri.
Cerita dilanjutnya. Raja Jenggala Manik hendak mengawinkan
Panji dengan putri raja Daha.
Bersama-sama dengan Brajadenta, yang hams kawin dengan pum
2016Sarag Bodhag dari Gegelang. Segala sesuatu dipersiapkan. Para
bupati dari seluruh Jawa, mempersembahkan berbagai hadiah sebagai
sumbangan untuk pesta-pesta.
erpusdaDiceritakan tentang Kelana Tunjung-pura. la minta izin kepada
ayahnya, sang Brahmana, supaya boleh kawin dengan putri Daha.
Sang Brahmana melarangnya, katanya putri itu sudah diniatkan
untuk dikawinkan dengan Panji, sedangkan Panji adalah seorang
Ppahlawan yang tidak bisa ditaklukkan dan penjelmaan seorang dewa.
ediaTapi Kelana tidak mau melepaskan maksudnya. Karena kasihan
kepada putranya, sang Brahmana berjanji akan menculikkan putri
MKadiri. Ia melayang di udara dan smapai malam hari di Kadiri, tatkala
lihorang sedang mempersiapkan upacara perkawinan. Apabila ia
Amelihat tempat puteri, dipakaikannya jampe-jampe untuk menidur-
kan sang puteri. Tatkala melihat tuan puteri, ia teringat kembali
segala perbuatannya dahulu. Sebab ia adalah penjelmaan Watu-
gunung, yang mencari dewi Sri. Diangkatnya putri yang sedang
tidur itu, dimasukkanya ke dalam cupu-manik dan dibawanya
pulang ke Takanda, tempat kediamannya sendiri dan bukan ke Pulo
Kencana. Sebab, ia hendak menahan pum itu untuk dirinya sendiri.
Setelah diketahui orang Sekar-taji hilang, seluruh Kadiri berduka
cita. Semua petugas dikirim ke segala penjuru untuk mencari sang
puteri. Pun dikirim berita ke Jenggala Manik tentang kehilangan tuan
puteri. Gunung-sari yang menyampaikan berita ini, sampai di Jenggala
Manik. Kanjeng Sinuwun raja terkejut mendengar berita dari
Gunung-sari; ia memmta nasehat kakaknya, Kili. Kakaknya itu ber-
26
t &/
kata, bahwa menu rut perhitungannya Sang Putri itu dieulik oleh
seorang yang luar biasa kuasanya, tinggalnya jauh, sangat jauh
dari Jawa, bahkan dipisahkan oleh laut dan gunung. Tidak ada orang
yang akan dapat menemukannya kernbali, kecuali Panji seneliri. Panji
pun disuruh datang. Setelah mendengarkan jalan kejadian, Panji
memutuskan akan meneilfi sang puteri. Prasanta akan mengikutinya
ke mana-mana. Gunung-sari kini disuruh kembali ke Kadiri.
Panji sampai di tempat kediamannya sendiri, ia minta nasehat
Prasanta (di sini tiba-tiba ia e1isebut Ki Lurah Cakrajaya ) mengenai
usaha penearian. Karena bingungnya, Panji jatuh pingsan. Saudara-
saudaranya yang lain, yang juga hadir, meneoba menyadarkannya
kembali. Onengan menangis karena terkejut. Sang raja, yang mende-
ngar kejadian itu, pun datang ke tempat kediaman Panji, bersama
kakaknya, Kill-sud. fa menanyakan keadaan putranya, Prasanta
menjawab, "Ah, biasa saja, memang kalau e1ia sedih, e1ia jatuh pingsan".
Tak lama kemuelian Panji siuman kembali, tapi ia segera menghi-
2016lang. Kepada Prasanta dipefintahkan untuk meneari Panji. Prasanta
pun menghilang pula seketika itu, menimbulkan keheranan sekalian
erpusdayang haelir. Atas permintaan Prasanta, sebelum ia gaib, orang eli Jenggala
Manik harus bersiap-siap untuk berperang, sebab perang besar akan
terjadi. Nasehatnya itu dituruti orang.
Sang Brahmana, yang membawa Sekartaji, meletakkannya di
edia Ptempat kediamannya sendiri. fa membelai-belainya, meskipun Sekartaji
terus menolaknya. Tatkala ia hendak memperkosanya, Sekartaji
melarikan diri. Dikejarnya. Sekartaji berusaha bersembunyi di dalam
lih Msebuah hutan Keeil.
APanji yang tidak kelihatan, sampai di tempat itu. Dieegahnya
Brahmana itu mendekati sang puteri, sedang Prasanta mengangkat
Sang Putri dan memasukkannya ke dalam sebuah cuput-manik. Saat
ini Panji menampakkan diri, terjadi pertengkaran mulut, setelah itu
perkelahian, sebentar di udara, sebentar di bumi. Akhirnya sang
Brahmana melarikan cIiri di angkasa. Prasanta hams "memutar"nya
supaya kembali. Sadulumur berlucu-Iucu berkenaan dengan pemu-
taran jentera pemintal, sebagaimana Brahmana itupun "diputar".
Brahmana itu bersesumber eli angkasa, tapi ia terkejut tatkala merasa
bahwa ia makin lama makin dekat ditarik ke tempat Panji. Akhirnya
ia e1itangkap dan dipenggal kepalanya. Atas usul Prasanta, kepalanya
itu, disertai sepucuk surat, dilontarkan kepada putranya, Kelana,
supaya ia datang ke Jenggala Manik untuk membalas dendam dan
dapat dibunuh eli sana.
27
r•
Setelah kepala Brahmana dilontarkan ke Pulo-Kantana, Panji
dan Prasanta pulang ke pulau Jawa, Prasanta mendapat tugas untuk
membawa Sekartaji kembali ke Kediri, Panji sendiri meneruskan
perjalanan ke Jenggala Manik.
Kelana Tunjung-pura keluar, dikelilingi oleh para pembesamya.
Patih Lindu-prahara duduk di depannya. Dibicarakan tentang pe~alanan
Brahmana, yang belum juga kembali. Tiba-tiba kepala Brahmana
itu jatuh di depannya. Sekalian orang terkejut. Kelana membawa kepala
itu kepada ibundanya, yang menangis dengan sedihnya. Pun Bekang
Mardeya menangisi ayahnya. Suratpun ditemukan dan dibaca. lsi-
nya ialah tantangan Panji kepada Kelana. Tentara negeri Sabrang
dipersiapkan. Mereka naik kapal dan berangkat menuju Jawa.
Setelah Panji sampai di Jenggala Manik, orang bersiap-siap untuk
membawa mempelai itu ke Kediri, sebagian orang Jenggala Manik
menyongsong orang Jenggala Manik. Rakyat yang bertempur itu
2016lalu menuju ke kota kediri, dengan bawaan yang menarik perhatian:
gunungan, dan sebagainya. Menjelang matahari terbenam Panji tiba
di istana, disongsong oleh para isteri raja.
erpusdaPerkawinan dilangsungkan. Orang bersukaria, Prasanta dan
Sadulumur menjadi badut. Apabila sudah jauh malam, Panji menun-
tun isterinya ke kamar mempelai. Mereka berkasih-kasihan. Esok paginya
Panji menghadap raja bersama isterinya yang baru, raja berbicara
Ptentang perkawinan mereka. Setengah bulan kemudian kedua mem-
ediapelai itu dibawa kembali ke Jenggala Manik. Pasangan mempelai
yang lain, Brajanata dan putri raja Gegalan, pun datang di Jenggala
Alih MManik. Diadakan pesta besar.
l 28
BAB"
SERAT PULO KENCANA
1. Musuh dari Pulo-Kencana
Musuh dari Pulo-Kencana mendekat, dengan tentara yang besar
Kelana mendarat. Orang Jenggala Manik Kadiri, Singasari dan Gegalang
yang berada di Jenggala Manik untuk keperluan pesta, dikumpulkan.
2016Tentara digambarkan.
Pertempuran dengan tentara Sabrang dimulaL Oi antara orang
erpusdaSabrang disebut Bugis dan lain-lain. Oengan pemimpin Oaeng
Mabelah. Setelah pertempuran yang hebat, Kelana ditangkap oleh
orang Jenggala Manik dan diikat. Bekang Mardeja melihat kejadian
itu, berpakaian sebagai lelaki, ia pergi ke medan perlempuran dan
Pmenantang musuh. Panji maju menemuinya. Selelah berlengkar mu-
edialut, Panji menyuruhnya menyerahkan diri, ia hendak memperisleri-
nya. Bekang marah. Setelah berpanah-panahan, setelah itu berkeris-
lih Mkerisan, ia diangkat oleh Panji ke keraton. Sang Kelana, yang lebih
Asuka mati dari menyerah, sudah mati terbunuh. Tenlaranya lari
kaeau balau.
Sebagian besar orang Sabrang menyerahkan diri. Rampasan
perang diambil dari Pesanggrahan Kelana dan dibawa kepada raja.
Setelah mendapal kemenangan ini, raja Jenggala Manik menerang-
kan dihadapan raja-raja yang lain, bahwa ia hendak menjadi bagawan.
Maksudnya itu disetujui dan Panji diangkat diangkal jadi raja Jenggala
Manik, dengan nama Oewakusuma. lni lerjadi tahun 935 (manca-
guna-awiwara). Setelah upacara ini raja tua berangkat ke Kepucangan,
untuk tinggal bersama saudaranya perempuan, KilL
Panji rna, ~k mendiami keralon ayahnya. Bekang Mardeja
'=:
dijadikan isleri kedua Panji, dengan nama Surengrana. Setengah
bulan kemudian tamu-lamu para raja pulang kembali ke keralonnya
masing-masing.
29
Setelah beberapa lama temyata, bahwa Candra-Kirana sudah me-
ngandung lima bulan dan Bekang tiga bulan. Saat ini Panji mengawini
pula putri raja Singasari, namanya Nawang-wulan. Selanjutnya
dilangsungkan perkawinan-perkawinan. Lempung-karas mendapat-
kan putri Urawan yang lebih muda (tiba-tiba saja disebut di sini!).
Bemama Ratna Kumuda. Ragil-kuning kawin dengan Gunung-sari,
yang diangkat menjadi raja Kadiri, karena ayahnya mengundurkan
diri sebagai bagawan ke Kill Sud. Mindaka kawin dengan Sinjang-
laga, pengeran Urawan. Tapi ia bodoh sekali, tidak karuan kalau bicara,
karena itu ia tidak menjadi raja. Lempung-karas menggantikan mertua-
nya sebagai raja Gegelang. Raja-raja tua berkumpul di Kapucangan.
Panji beroleh seorang putra dari Candra-kirana: Lalejan dan dari
Sureng-rana (Bekang): Tendreman. (Dst. Dst).
2. Sri Jayawarsa Digjaya Sastra Prabu
Seperti bisa dimengerti, cerita yang "berangkai-rangkai" seperti
2016Serat Kanda, dengan sendirinya berisi cerita permulaan tentang
pengalaman-pengalaman Panji. Hal ini akan kita bicarakan lebih
erpusdalanjut kemudian.
Sebagai tambahan ataS pendapat kami, bahwa Serat Kanda adalah
sebuah naskah Solo yang agak tua, kami sebut adanya nama raja
Dandang-gendis, sebuah nama yang juga kita temukan dalam Pararaton.
PSelanjutnya nama Jajasastra bolehlah dianggap berdasarkan sejarah.
ediaSebab nama ini mestinya sebagian dari nama Cri Jajawarsa Digjaja-
Castraprabu. Kalau bukan raja ini, maka mestinya ia Castraja;a, peng-
Mganti Jajasabha. Nama-nama ini tidak kedapatan lagi dalam Babad
lihTanah Jawi, hal mana membenarkan persangkaan, bahwa Serat
A Kanda itu lebih dekat kepada ingatan sejarah, dengan lain perkataan,
lebih tua dari Babad Tanah Jawi. Sebab penyebutan kedua nama itu
tidak bisa dianggap kebetulan belaka, itu adalah sisa tradisi lama.
Singkatan ringkas yang sudah kita buat dengan naskah kita Panji
Ki Lurah Cakrajaya ang, maka pertama-tama akan kita lihat, bahwa
Ulamawati dalam karya yang disebut pertama, tampil dalam pera-
nannya, yang mutatis mitandis biasanya kita dapat dalam cerita-
cerita Panji yang lain. Ia tidak disebut dalam Panji Ki Lurah Cakrajaya
Ang, maupun dalam cerita Panja Kamboja.
Raja Singasari dalam serat Miluhur terhadap kedua sellr, yang
kemudian akan dibunuh, boleh diaggap sebagai penyimpangan yang
jauh dari rasa cemburu ibu Panji terhadap kel<asihnya yang pertama,
Martalangu.
30
_ Peperangan-peperangan, yang demikian banyak terjadi dalam
Panji Semirang, dalam Serat Kanda disederhanakan menjadi satu
peperangan terhadap Brahmana dan putranya, raja Pulo Kencana.
Tapi rasanya lebih baik untuk mengatakan, bahwa dalam Serat
Kanda, yang meliputi banyak masa, perjuangan melawan musuh
(musuh) keempat raja, tidak diperbanyak, seperti juga dalam cerita
Panji Kamboja.
Dengan yang tersebut kemudian ini, persamaan yang menyolok
dalamnya ialah, bahwa purra sulung raja Jenggala Manik (Kuripan)
kawin dengan seorang putri Gegelang. Dalam Serat Kanda masih banyak
unsur-unsur yang nantinya perlu dibandingkan dengan unsur-
unsur dalam cerita-cerita Panji yang baru.
3. Angron Akung
Saat ini kita arnbil Panji-Angron-akung. Cerita ini dalam Kurnpulan
2016379, yang boleh jadi satu naskah dari kod. 2138(2) dalam Kumpulan
Kon. Bataviaasoh Genootschap diwakili oleh Koleksi Brandes No.
erpusdaman, syair dan syair-syair dinomori. Tentang Panji ini Vreede antara
Leiden (Catalogus-Vreede, hal. 169). Ukurannya kwarto, 176 hala-
lain berkata, bahwa ia, ditulis atas kertas Jawa (glugu) Dipung-
Ppalastaning cinarik (berakhir penulisan kembali?) disebut
gungnya tertulis, bahwa ia berasal dari Gresik ( ). Sebagai
ediabahasanya terutama pada permulaannya, agak banyak bercampur1752.
MTapi angka tahun yang disebutnya hanyalah angka tahun penulisan
dengan bahasa Jawa Kuno". Catatan Vreede ini pada umumnya benar.
lihkembali. Tahun penciptaannya ada juga disebut, tapi tersembunyi
Ademikian rupa, hingga Vreede tidak dapat menemukannya. Dalam
kata-kata bunyinya: winajang-murti-rasa-ningrat (syair terakhir, syair
230), menunjukkan tahun 1686) (=A.D. 1760 ), yang jatuh pada Je.
Dan memang tahun 1686 jatuh pada Je. Jadi penyebutan itu boleh
dipercaya.
Bahasanya dengan segala keanehannya, sesuai benar dengan
masa penciptaannya. Bahasa itu cocok dengan bahasa Pararaton.
Dalam syair ini juga masih banyak sekali digunakan sandhi-vokal,
yang dalam naskah-naskah lebih baru boleh dibilang diabaikan sarna
sekali.
Karena keanehan bahasanya, ditambah pula karena pencip-
taannya diketahui, maka ~askah ini boleh dianggap sebagai salah
satu naskah Jawa semacam itu, yang sedikit jumlahnya. Jika kita
perbaiki sebagian-tidak seluruhnya naskah, karena umumnya cerita-
31
cerita Panji itu bertele-tele, juga dalam naskah ini-maka kita akan
mendapatkan satu contoh yang baik dari bahasa Jawa macapat, dalam
masa tatkala Angron-akung ditulis.
Sebagian cerita naskah itu sayang sekali tidak banyak menambah
pengetahuan kita tentang cerita-cerita Panji. Tapi pengetahuan yang
sedikit yang diberikannya kepada kita, akan temyata amat penting
sekali. lsi syair itu seperti berikut:
Panji mengembara bersama garwa-paminggir-nya (selimya). Di-
ikuti oleh para kadejan. Sebabnya mengembara ialah, karena putri
Mamenang-tatkala ia masih kecil-hilang dari kraton. Panji bersama
pengiringnya kini bekerja pada raja Urawan, dengan memakai nama
lain.
Selama pengembaraannya, ia selalu menang dalam pertempuran,
lagi pula ia amat pandai dalam seni percintaan. Karena itu ia amat
disayangi oleh raja, tempat ia mengabdi saat ini.
2016Kini Panji sudah dua bulan di Wengker, pada orang tua keka-
sihnya yang remaja, bemama Anawang-resmi, yang ayahnya adalah
demung di Wengker (menurut perkiraan letaknya dekat Urawan).
erpusdaPada suatu hari ia pergi bertaruh digelanggang suatu adu ayam.
Sekembalinya di rumah, jumlah uang yang dimenangkannya
diberikan kepada isterinya, yang menyuruh terima uang itu oleh
pelayan-pelayannya. Panji dan kekasihnya pergi bersantap, kemu-
Pdian masuk t.empat tidur. Adegan kamar. Tapi selama berkasih-
ediakasihan Nawang-resmi merasa hatinya tidak tenteram, karena ia
sudah mendapat seorang saingan. Yaitu, Panji sudah kawin dengan
Mputri raja Urawan yang jelita, sebagai hadiah kepahlawanannya,
lihperkawinan mereka dirayakan dengan gemilang. Lagipula ia bersama
Aisterinya yang baru Panji mendapat tempat dalam keraton, yang
dihiasi demikian indah, hingga seolah-olah merupakan tempat
kediaman Kama, dewa cinta. Tapi sekalipun demikian, ia senantiasa
teringat kepada Nawang-resmi, dengan siapa ia sudah banyak me-
ngalami kesukaran hidup.
.Panji pergi berjalan-jalan dalam taman-kejadian ini dianggap
terjadi dalam keraton-untuk memetik bunga. Malam hari ia datang
kepada isterinya yang barn. Tatkala ia melihatnya, ia makin teringat
kepada Nawang-resmi, tapi perasaannya disembunyikan supaya
jangan kelihatan. Ketika itu hadir pula para sentana dalem. Kepada
seorang bujang, bemama Sanguwujung, Panji menyuruh ambilkan
gerong, ditabuhlah bunyi-bunyian dan orang menembang. Mesa-
talit mengatakan sesuatu tentang lagu yang dimainkan, sa.J.IIbil
32
menyindir nasib orang yang tinggal di Wengker dalam keadaan yang
riienyedihkan. Pun Sangu-Wujung mengatakan sesuatu, yang
mengiris hati Panji. Setelah larut malam, Panji masuk tempat tidur
bersama isterinya. Adegan dalam kamar. Esok paginya Panji minta
izin pergi ke Gegelang adu ayam. Ia baru akan kembali dua hari
lagi. Sang Putri dengan sangat meminta kepada Panji, supaya
Nawang-resmi dibawa ke keraton Urawan. Sebab ia merasa seolah-
olah satu dengannya. Panji keluar dan mendapatinya kadegan-
kadegan : kebo-pater, Mesa-tatit dan Kebogerah sudah bersiap.
Kemudian ia berangkat, menaiki seekor gajah dan diiringi oleh raja-
rajanya. Dalam perjalanan Tatit bercerita, berdasarkan berita-berita
Sangu-wujung, yang pergi ke Wengker. Beberapa hal mengenai
Nawang-resmi yang keadaannya menyedihkan. Panji perih hatinya.
Nawang-resmi menghibur dengan berjalan-jalan dalam tanam,
diimgi oleh pelajaran-pelajarannya, bemama Turun-sih dan Tiksna-
arsa. Taman digambarkan -singkat dan menarik- Nawang-resmi
2016duduk bersedih hati di atas batu. Turun-sih mencoba menghibumya,
bahkan mengatakan, bahwa ia bisa mendapatkan seorang yang lebih
erpusdadari Panji dalam segala hal, untuk tuannya. Bukanlah Panji hanya
menyedihkan hatinya? Memang, Nawang-resmi amat sedih hatinya
ditanggalkan oleh Panji. Namun karena kesedihannya, ia bertambah
cantik kelihatannya.
edia PPanji yang diberitahu, bahwa kekasihnya di dalam taman, turun
dari gajahnya dan segera pergi kepadanya. Orang-orangnya berjaga-
Mjaga dengan mengelilingi taman. Panji mendatangi kekasihnya, mem-
lihberi salam dan menghiburnya dengan kata-kata manis. Nawang-
Aresmi tidak mau dihibur dan selalu menjauh bila di dekati. Dengan
air mata berlinang dengan jelas ditunjukkannya kebenciannya kepada
Panji, terutama karena badannya masih membawa bau yang asing
baginya. Panji memohon ampun. Diambilnya beberapa kalpika dari
jarinya dan dipakaikannya pada jari-jari Nawang-resmi, tapi ia tetap
marah. Panji kehilangan aka!. Setelah hari petang suruhnya Nawang-
resmi pulang, tapi ia terus menolak. Tiksna-arsa membujuknya
supaya mengikuti Panji pulang ke·rumah, tapi Turun-sih berkata sambil
merajuk, "jangan sekali-kali pulang ke rumah, berrnalam saja di sini"
apa perempuan seperti itu?! Ya, dulu (dia isteri tuan satu-satunya),
tapi saat ini ia tidak lebih dari barang pengganti".
Panji, "Aduhai, perempuan itu sudah marah pula".
Turun-sih menjawab dengan.J?sar, "Dengan pria seperti itu aku
tidak mau, aku tidak akan pemah mau kawin."
-- -- ------------------,.
Oalam pada itu Panji-sepanjang yang pantas baginya -berlucu-
lucu. Kemudian mereka pun pulang kerumah. Setiap kali Panji ber-
usaha berjalan berpegangan tangan, Nawang-resmi menarik kembali
tangannya dengan keras, air matanya terus mengalir membasahi
pipinya, ia berjalan ogah-ogahan pulang ke rumah. Hari senja,
digambarkan taman waktu matahari terbenam (singkat dan amat
menarik). Sampai di rumah demung menjanjikan sekedar makanan.
Malam hari mereka tidur. Oi dalam kamar panji terus juga menghibur
Nawang-resmi, tapi semua itu sia-sia. Panji gelisah di tempat tidur-
nya, tapi ia tidak berhasil menundukkannya. Esok paginya Panji
berkata, bahwa Nawang-resmi terkejut. Perpisahan sedih Nawang-
resmi dengan orangtuanya. Nawang -resmi ikut dengan suaminya
ke keraton, naik gajah. Oiambil jalan memutar, perjalanan diteruskan
melalui pemandangan alam yang indah. Orang yang melihat mereka
lewat, berkata, "oh" itulah Panji dengan isterinya yang pertama"
2016(syair 164). Perjalanan berkali-kali dihentikan, mereka istirahat di
tempat yang bagus. Pada suatu ketika Nawang-resmi berkata, "kalau
aku mati, barulah orang tahu siapa aku sebenamya"(syair 183). Panji
erpusdaberada dekat kolam dalam tamansari di suatu tempat yang keramat
bersama kekasihnya, yang masih juga menunjukkan kemarahannya
kepadanya.
Oi luar para pengikutnya Panji diserang oleh para perampok
P(atau) penduduk menantang para tamu untuk bertempur (Pura-
ediapura): mereka bertempur dengan hebat-tidak begitu celas hubu-
ngannya:-dan Panji pun turut serta. Kemudian mereka meneruskan
Mperjalanan, tapi perlahan-Iahan. Pada tiap tempat yang indah,
lihmereka berhenti. Tiap percobaan Panji untuk menghibur isterinya,
Atidak berhasil. Akhirnya mereka sampai di keraton, Nawang-resmi
di tempatkan di Jungut, yang tentu saja tidak bagitu indah seperti
kediaman sang puteri. Ini menambah besar kesedihan Nawang-resmi.
(syair 229).
Kini diceritakan tentang sang puteri. Oikediamannya ia sedang
mengajari dayang-dayangnya main gamelan. Panji pergi kepadanya,
tapi tinggal berdiri sebentar di pintu, pikirannya masih tetap pada
Nawang-resmi. Setelah masuk ia memberi salam kepada isterinya
yang muda, sang puteri, mereka berkasih-kasihan, Panji memberi-
tahukan, bahwa Nawang-resmi kini sudah tinggal di Jungut. Oi
sini ia lebih bersedih hati dari dahulu.
Seorang pesuruh dikirim untuk membawa Nawang-resmi kepada
sang puteri. Ia berpura-pura letih, tapi atas desakan pesuruh ia dengM
34
amat segan pergi juga kepada sang puteri, Sang Putri menyambutnya
dengan ramah, tapi Nawang-resmi tetap dingin saja.
Penung-wujung datang kepada Panji untuk mengembalikan kalpika-
cincin yang katanya batu selesai diperbaiki pada seorang tukang mas-
sebenamya kalpika-kalpika itu ialah yang dipakaikan Panji pada jari-
jari Nawang-resmi. Panji menerima kalpika-kalpika itu dengan
senyum. Permainan gameIan dite'llskan. Sang Putri nampaknya
girang. Nawang-resmi tambah tidak senang. Waktu hari-hari sudah
siang, mereka berpisah.
Panji membawa kalpika-kalpika dan pergi ke Nawang-resmi,
yang kini berada di taman, Panji te'lls menghiburnya, kalpika-
kalpika itu dipakainya lagi sebagai tanda ia menyerah. Dimintanya
supaya kekasihnya jangan lagi bersedih hati. Turun-sih menyela, "Dia
bukan sedih karena Tuan, tapi karena dia mengharap segera menda-
patkan susur kepada Turun-sih. Malam hari mereka masuk tempat
tidur. Esok paginya. Panji bangun: Nawang-resmi mengetahui ini,
2016tapi ia terus tidur-tiduran. Setelah Panji selesai berdandan, ia keluar
dan mendapati kedeyan-sentana dalem sudah berkumpul. Tidak
erpusdalama kemudian datang seorang pesu'llh raja untuk memanggilnya
ke keraton. Kedua isterinya harus turut serta. Panji pergi ke Nawang-
resmi mengatakan, bahwa ia harus ikut kekeraton. Tapi Nawang
tetap menolak, katanya sakit kepala. Meskipun berkali-kali didesak,
Pdia tetap menolak.
ediaDalam pada itu Sang Putri sudah selesai dan Panji berangkat ber-
samanya ke keraton, di mana raja sudah menunggu di luar, dikelilingi
lih Moleh para pengiringnya, antara lain putranya Mesakartika. Tatkala
Aditanyakan, mengapa isterinya Nawang resmi tidak turut serta, Panji
menjawab bahwa ia minta dimaafkan tak dapat datang karena sakit
kepala. Saat ini diedarkan minuman, musik gamelan ditabuh dan
orang menembang ganti-berganti. La'llt malam orang pulang ke
rumah setelah banyak minum-minum. Karena terlalu banyak minum,
Sang Putri segera masuk tempat tidur.
Panji te'lls pergi ke Nawang-resmi, tapi dia tidak juga mau
dihibur. Panji keluar dan tidur di luar malam itu. Pagi-pagi datang
seorang pesu'llh Panji dari Panaraga untuk mempersembahkan
sebuah keris (syair 361). Senjata ini adalah taruhan utama, yang
dimenangkan oleh Panji pada perkelahian ayam. Keris itu diterima
dan di bawa ke dalam. Tatkala Panji tidak ada dan Nawang-resmi
tinggal seorang diri, ia menikam diri dengan keris itu. Apabila Panji
tiba pada isterinya yang sedaI.~ekarat, ia menangis. Tatkala men-
35
dengar, bahwa Nawang-resmi bunuh diri, raja beserta pengiring
datang kepada Panji. Orang masih mengharap dapat menolongnya,
tapi ia meninggal tidak lama kemudian. Setelah meninggalnya baru-
lah diketahui, bahwa ia adalah putri mahkota Kadiri, yang tatkala
ia masih kecil ditemukan oleh demung Wengker dan diangkat sebagai
anak. Panji memangku mayatnya dan jatuh pingsan. Apabila ia
siuman kembali, mayat itu lenyap tak meninggalkan jejak (syair 447).
Panji tambah sedih hatinya. Semua orang berduka cita. Kini, Panji
memulai pengembaraannya-tapi ia tidak naik kapal-disertai oleh
sentana dalem-sentana dalemnya, putri Urawan tidak dibawanya
serta.
Oi Mamenang ada kabar angin, bahwa putri sudah kembali.
Banyak para Pangeran meminangnya, antara lain Pangeran Mataun,
Sekar-yene (Kembang-kuning) dan Madenda. Pangeran-Pangeran
ini akan mengadakan perkelahian satu lawan satu antara mereka di
Mamenang. Oalam pada itu Panji tiba di tempat mereka akan berke-
2016lahi. la dilihat oleh putra mahkota Kadiri (Mamenang), yang amat
akrab bersahabat dengannya, tatkala mereka berdua mengabdi pada
erpusdaraja Urawan. Tapi putra mahkota itu tidak mengenal kakaknya waktu
itu, tapi ia tahu, bahwa Panji ketika itu kawin dengan Nawang-
resmi, anak demung di wengker dan kemudian kawin dengan putri
Urawan. Sambil pergi, Panji menyuruh orang menanyakan, bila
edia Pperkelahian diadakan. Oapat jawaban, "Masih ditunggu kedatangan
putra mahkota Kuripan (panji), dia belum ada". Panji terus pergi dan
tinggal di Pesanggrahan Cempaka jajar. Oi sini ia berlaku seperti
lih Morang gila.
ATibalah hari perkelahian. Panji hendak ikut berkelahi untuk
mencari kematian. Raja Mamenang muncul dengan pengiring. Pun
Sang Putri keluar. Perkelahi;m akan dimulai di bawah pimpinan
putra mahkota. Perkelahian seru. Panji sampai di gelanggang, diserta
selimya, ken Turun-sih dan para sentana dalemnya. Karena caranya
berkelahi, Panji sangat menarik perhatian orang banyak. la selalu
menang. Apabila perkelahian dihentikan, putra mahkota Kadiri,
Wiranatarja, mendatangi Panji, mereka bertemu, lalu mengingat-
ingat pengalaman mereka selama tinggal di Urawan. Kemudian Panji
diperkenalkan kepada raja. Oi mana-mana orang bicara tentang
kebagusannya dan keberaniannya. Akhirnya Panji pulang kepesang-
grahannya. Putri Kadiri pun melihatnya. Oia sudah melihat, bahwa
suaminya, setelah berpisah dengannya, lebih suka mati dan hidup
malang. la merasa kasihan kepadanya dan teringat pengalamAan-
36
pengalamannya dulu di Wengker. Untuk menghibur hati, ia minta
orang membacakan cerita. Kudasrenggara di tempat kediamannya.
Apabila Panji sudah yakin, bahwa iSlerinya, Nawang-resmi sudah
hidup kembali dan menjadi pUlri Mamenang, diutusnya selimya
ke keraton unluk memberikan kalpika-kalpikanya kepadanya.
Turun-sih minta supaya mereka cepat berkumpul kembali. Tapi Sang
Putri masih ogah juga.
Wiranatarja bersama Pangeran Jagaraga berkunjung kepada
Panji (syair 747), mereka mengenangkan perisliwa-peristiwa lama.
Esok paginya perkelahian akan ditemskan, lanpa adegan peralihan,
pernandangan dipindahkan ke keraton (syair 757). Oalam perkelahian
itu Panji hams mengambil tempal di bagian utara gelanggang, di-
bantu oleh Wiranalarja, yang menyebut Panji "jaji" (adik). Kemudian
mereka bubar. Sampai di luar, Panji bertemu dengan saudaranya,
Pangeran Kuripan, yang mengatakan kepadanya, bahwa raja Kuripan
sangat mengharapkan kedatangannya. Tapi Panji belum mau pulang
2016ke mmah (767).
Turun-sih menyampaikan kepada Panji hasil perutusannya.
erpusdaSang Pulri menghendaki, supaya Panji kembali ke Jenggala Manik
dan dari sana sekali lagi memajukan lamaran secara resmi. Panji
lidak tahu apa yang hams diperbuatnya dan diam saja.
Wiranalarja ingin sekali, supaya kakaknya kawin dengan Panji.
edia Pla mengunjunginya dan membicarakan hal ini secara samar-samar.
Oimintanya kakaknya supaya ikut sekali lagi, untuk menghadiri per-
Mkelahian, yang akan diadakan untuk kedua kalinya. Putri berjanji akan
lihpergi, tapi lebih lucu ia dalang ke suatu tempat keramat, di mana Panji
Asudah datang sebelumnya. Oi tempat itu berlemulah Panji dengan
kekasihnya, tapi hanya dari jauh. Kemudian mereka pergi ke medan
perkelahian, di mana orang ramai menabuh musik gamelan. Per-
kelahian dimulai lagi.
Pangeran Kembang-kuning mempunyai seorang adik perempuan
yang bemama Puspitarsa. Pada saal saal kakaknya hendak berang-
kal, ia menahannya, karena anak buah kakaknya itu sudah dihalau
kacau oleh musuh. Ia bermimpi jelek tenlangnya, rasanya kakaknya
itu belajar di laut, kemudian lerbenam dalam gelombang. Tapi
Pangeran itu meneruskan kehendaknya. Ia berhadap-hadapan
dengan Panji. Pulri Kadiri melihal hal ini dan ia menjadi gugup,
sebab kedua pahlawan itu sarna elok, sarna berani dan sarna cekalan.
Karena itu ia menyingkir ke laman (853). Selelah perkelahian yang
sem, Pangeran kembang-kuning tewas oleh langan Panji; apabila
37
ia merioleh, dilihat 'oleh Panji, bahwa kekasihnya tidak ada di
tempatnya lagi. Ia bertanya kepada Turun-sih, ke mana perginya.
Turun-sih menjawab, "Pergi ke taman". Panji pergi diam-diam dan
menuju ke taman, di mana ia menemukan kekasihnya. Setelah
bercakap-eakap, putri itu mengemukakan syarat yang sarna: Panji
hams menyuntingnya dengan resmi. Atas permintaan Bayan, Panji
meninggalkan taman. Setelah sampai di luar, didapatnya anak buah-
nya sudah menunggu.
Persahabatan Panji dengan Wiranatarja tarnbah akrab. Wiranatarja
minta supaya Panji datang berkunjung kepadanya. Panji datang.
Mereka makan-makan dan minum-minum di kediaman Wiranatarja.
Perjamuan itu belum lagi selesai, maka datang seorang pesuruh dari
keraton untuk menyampaikan panggilan atas putra mahkota dan
Panji. Raja berkenalan lebih rapat dengan Panji. Banyak yang
diceritakan Wiranatarja tentang Panji kepada raja, yaitu tatkala mereka
2016bersama-sama ada di Bauwama (di sini nama lain untuk Urawan).
Apabila raja melihat Panji jelas-jelas, iapun mengenalinya sebagai
putra mahkota Kuripan. Tapi ia tak dapat percaya (954). Kemudian
erpusdamereka berpisah.
Setibanya dikediamannya, Panji mendapat kunjungan saudaranya,
Wanasari (Brajadenta, tapi di sini dia juga bemama Nila-Prabangsa).
Saudaranya itu menyalahkan Panji, karena tidak mau pulang ke
edia Prumah, sedangkan di sini ia berlaku sebagai orang gila. Selanjutnya
Brajadenta mau mengusahakan akan menuntut Sang Putri bagi
MPanji. Panji menceritakan kepada saudaranya, bahwa Sang Putri
lihitu sebenamya adalah isterinya. "Nah, apalagi kalau begitu", kata
ABrajadenta. "Besok aku pergi menghadap raja" (989).
Raja duduk bersama permaisuri. Kanjeng Sinuwun bercerita
kepada permaisuri tentang Panji. Rupanya tak beda dengan rupa
saudara kita raja Keling, tapi aku belum yakin", ujar raja, yang ingin
mengambil Panji sebagai menantu. Kemudian muncul Brajadenta
digerbang Keraton. Kepada penjaga ia bertanya. "Mana pamanku,
raja?" Penjaga menjawab, "Kanjeng Sinuwun masih di luar". Ber-
kata Brajadenta, "Jika demikian, aku masuk" (1()()().
4. Brajadenta
Sekoyong-konyong Brajadenta datang menghadap pamannya.
Dengan suara kasar ia berkata, "Aku datang menuntut anak paman
untuk kakakku. Inu Kartapati sudah ada di sini. Bukanlah dulu
sudah dijanjikan, bahwa ia akan dikawinkan dengan kakakku?" Ratu
38
(
permaisuri memajukan keberatan, sebab Panji sudah kawin, sebelurn
ia kawin dengan Sekar-taji (di sinilah baru muncul nama putri
Oaha!). Brajadenta pergi dengan marah, sambi! berkata bahwa Panji
pasti akan mendapatkannya juga. Ia pergi kepada Panji, diceritakan
soalnya.
Panji menyalahkan Brajadenta, karena bertindak dernikian kasar.
Tapi Raden Banjar-patoman (Brajanat-Prabangsa) berjanji, akan me-
minta Sang Putri untuk Panji, jika perlu dengan kekerasan.
Panji diajak oleh Wiranatarja mengadu ajarn. Panji banyak mendapat
kemenangan.
Sernentara itu Brajadenta mengadakan persiapan-persiapan untuk
perkawinan PanjL Oibuat hadiah-hadiah untuk Sang Putri berupa
gunungan, boneka besar Ow. Badawangan) dan wayang-wong. Oi
dalam kota diadakan berbagai pertunjukan, hingga orang-orang
Kadiri terkejut. Patih menyampaikan hal ini kepada raja. Segera
Brajadenta menemui sang raja, yang arnat terkejut. Untuk pengha-
2016bisan kalinya ia rninta izin Kanjeng Sinuwun. Ratu perrnaisuri masih
juga memajukan keberatan. Brajadenta menyusup ke dalam tamansari
erpusdakeputren dan dipaksakan Sang Putri berpakaian. Sang Putri meno-
lak, karena malu kepada orang lain. Lalu Brajadenta mengangkatnya
dan membawanya keluar. Oiikuti oleh orang Kadiri, ia menantang
setiap orang melakukan serangan terhadapnya. Setelah sampai di
edia Pkediarnan Panji, diserahkannya Sang Putri kepada PanjL Wiranatarya,
yang rnasui berada di kediaman Panji, tak dapat berkata apa-apa
Mkarena kagetnya. Panji memberikan. kerisnya kepada kekasihnya,
lihsupaya diberikannya kepada kakaknya, untuk menikarnnya, kalau
Adia mau.
Oalam pada itu kediaman Panji dikepung oleh orang KadirL Tapi
Wiranatarja memerintahkan mereka supaya bubar.
Brajadenta segera mengirirn seorang pesuruh ke Jenggala Manik
untuk mengatakan, bahwa Panji berada dalam bahaya akan dibunuh
oleh orang Kadiri. Raja Jenggala Manik berangkat dengan diiringi orang
banyak ke Kadiri. Raja Singasari pun dirninta turut serta menyerang
Kadiri.
Siang malarn mereka meneruskan perjalanan ke Kadiri. Tatkala
mereka berhenti di Gondang, datang seorang pesuruh dari Kadiri
dengan kabar gembira, bahwa perkawinan Panji dengan Sang Putri
akan segera dilangsungkan. Perjalanan ke Kadiri kini diteruskan
dengan gembira.
39
5. Barambang-Sela
Oalam keraton Kadiri, Panji bersenang-senang dengan isterinya,
yang tak dapat dipisah-pisahkan daripadanya. Sementara itu ayah-
nya, raja Jenggala Manik, tiba di desa Barambang-sela (Bawang-
batu). Ia meneruskan perjalanan dan kakaknya dari Singasari beserta
pengiring ikut serta. Oalarn pada itu raja Gegelang (Bauwama), pun
datang.
Tidak jauh di luar kota raja Kadiri menyongsong para tamu.
Mereka meneruskan perjalanan ke keraton. Oi tempat keeliaman Panji
Manguneng-sih (Onengan) buat pertama kali melihat kakaknya lagi,
setelah berpisah sekian lama.
Pada upacara perkawinan Panji, sekaligus dikawinkan pula:
Manguneng-sih dengan Gunung-sari dan Carang-smara dengan
Tamiajeng (semuanya nama-nama terkenal, yang di sini tiba-tiba
saja e1isebut tanpa jelas hubungannya bagi kita). Akhir cerita ialah,
2016Panji diangkat jaeli raja dan ayahnya menjalani hari-hari yang terakhir
sebagai raja bagawan.
Oengan Angron-akung, yang rupanya adalah satu fragrnen dari
erpusdacerita Panji yang lebih besar, kita maju selangkah lagi. Sebab di sini
kita dapat sebutkan hilangnya Candra-kirana, yang dengan nama
Nawang-resmi menjadi anak angkat Oemung Wengker. Oengan
Ptidak diketahui Panji, bahwa ia sebenamya adalah puteri. 'Oaha, ia
ediasudah menjadi selimya. Karena sedihnya Panji mengambil isteri lain,
ia bunuh diri. Mayatnya menghilang dalam pangkuan Panji, yang
Mjatuh pingsan. Selanjutnya Panji berlaku sebagai orang gila, seperti
lihdalam Panji Semirang dan Panji Kamboja.
ARaja Kembang-kuning eli sini tampil sambil bertindak tegas. Nama
kerajaan Urawan (Bauwarna), yang dalam Serat Kanda tiba-tiba,
pada akhir cerita, disebut sebagai ganti nama Gegelang, eli sini mulai
mendesak nama Gegelang.
Oalam Angron-akung ini juga narnpak peralihan tempat. Suatu
peristiwa besar masih terjadi di Urawan (Gegelang), seperti dalam
Panji Semirang dan Panji Karnboja, tapi pusat perhatian cerita dalarn
Angron-akung sudah berpindah ke Oaha.
Pemberian keris oleh Panji kepada putra mahkota Oaha, selan-
jutnya dapat e1ianggap sebagai kenangan sama-tiba kepada pertu-
karan keris antara Panji dan Sijatra dalam Panji Kamboja.
Tingkah laku Brajadenta (Prabangsa) selanjutnya sangat meng-
ingatkan kita kepada tingkah laku Brajadenta dalam Panji Semirang.
Amat penting di sini tampilnya Wiranatarya, putra mahlcota
40
·!
Daha, yang menganggap dirinya lebih tua dari Panji (lihat cerita
oerikutnya).
6. Jayakusuma
Saat ini kita ambil cerita Panji lain, seperti diwakili oleh Ns. Kol.
Brandes No. 150. Naskah ini berukuran kwarto dan terdiri dari tiga
jilld, masing-masing 301, 303 dan 272 halaman, dengan syair-syairnya
bemomor urn!. Juga syair-syair dalam syair dinomori. Sekalipun
naskah ini mestinya salinan dari naskah yang saat ini entah di mana,
seperti juga kebanyakan naskah-naskah dalam Koleksi Brandes, saya
tidak berhasil menemukan kembali atau mengenali kembali aslinya.
Sebagian kecil dari permulaan rupanya sudah tidak ada pula dalamnya.
Baik bahasanya maupun syaimya, Jayakusuma boleh dikatakan
tidak istimewa. Tanda lagu yang disebutkan kadang-kadang tidak cocok
dengan syairnya itu sendiri, sedangkan dibanyak tempat naskah itu
kadang-kadang kacau sarna ~kali. Sesuai dengan semua itu urutan
2016kejadian meloncat-lonca!. lsi naskah itu secara luas seperti berikut').
erpusda7. Resi Gadahu
Seorang raja Pertapa bemama Resi Gadahu (Resi Gataju), mem-
punyai lima orang anak, yang sulung adalah seorang puteri: Kill
Suci, yang kedua: Dewa-kusuma alias Lembu-miluhur, yang ketiga:
edia PLembu-amijaja, yang keempat: Lembu-mengarang dan yang bungsu,
seorang putri pula: Pregi wangsa. Setelah ibunda meninggal dunla,
Manak-anak itu oleh ayahnya, raja yang pertapa, dibawa ke suatu pertapa-
lihan bernama Arga-Jambangan dan dibesarkannya di sana. Diceritakan
Atentang dua orang bersaudara, Jati pitutur dan Pitutur jati. Keduanya
dikasihi oleh para dewa. Mereka mencari pekeJjaan. Yang bungsu mengu-
sulkan supaya mereka bekerja pada raja pertapa di Arga Jambangan. Di
tengah jalan sihir mengeluarkan sebuah tunggul wulung (panji-panji
bini) dan melernparkannya ke tanah seberang. Laksana kilat panji-panji
itu terbang di angkasa dan jatuh dalam kota (atau kerajaan) Keling (di
Hindia-Depan). Kedua bersaudarra itu lalu meneruskan perjalanan ke
Arga Jambangan, di mana mereka diterima sebagai pengasuh anak-anak.
Sejak jatuhnya panji-panji besar di kota Keling, mengamuk
wabah yang hebat di negeri itu. Sang raja kehilangan akal dan meng-
adakan sayembara, barang siapa yang dapat melenyapkan panji-
panji besar itu, akan diangkat jadi pengganti raja dan selain itu ia
akan dikawinkan dengan putri raja satu-satunya, yang elok pa-
rasnya. Banyak raja-raja yang ke Keling, antara lain raja Dayak,
41
Tulang Bawang, Inggris dan Spanyol, untuk mencoba mencabut
panji-panji itu dari dalam tanah, tapi temyata tidak seorang pun
juga dapat melakukannya.
Atas usul kedua wulu-jumbu (Jati Pitutur dan Pitutur Jati),
Dewakusuma beserta saudaranya pria dan perempuan, pergi ke
Keling untuk turut serta dalam sayembara.
Setibanya di Keling, Dewa kusuma berhasil melenyapkan panji
ajaib itu dan hasilnya ialah, wabah itu hilang tiba-tiba. Segera
Dewakusuma diangkat jadi pengganti raja dan perkawinan dengan
Sang Putri dilangsungkan hari itu juga. Selanjutnya Pangeran itu
mendapat tempat kediaman Istana di utara-pasar (besar).
Setelah beberapa lama kedua pengasuh mengusulkan kepada
Pangeran untuk pulang ke Jawa, karena eli. pulau itu belum ada raja
besar. Setelah pamitan dengan raja, Dewakusuma beserta anak buah
berlayar ke Jawa dengan kapal. Di tengah laut nampak suatu cahaya
2016yang gemilang, Pangeran ingin mengetahui apakah artinya itu.
Kapal ditujukan kepada cahaya itu dan setelah sampai pada suatu
pulau, mereka mendapat sebuah batu yang rata dan besar, dari situlah
erpusdakeluar cahaya itu. Setelah batu itu dibelah dua, keluarlah seekor katak
(dingdang), yang mengatakan bahwa ia sedang bertapa, karena ingin
menjadi raja Jawa. Jati-pitutur mengata-ngatai binatang itu, katanya
Pia gila dan dimintanya Pangeran merobek mulut binatang yang
ediakurang ajar itu. Pangeran melakukan permintaannya itu, tapi bina-
tang itu menghilang tanpa jejak, sambi! berkata, bahwa ia dikemu-
Mdian hari (di Jawa) akan membalas dendam kepada Pangeran (tidak
lihbegitu jelas). Karena itu Pangeran menyesal, tapi meneruskan perjala-
Anan dengan anak buahnya. Setelah tiba di pantai Jawa, mereka
sampai di dekat hutan Kuripan. Hutan itu dianggap mereka baik
untuk mendirikan sebuah keraton, yang disebut Kuripan.
Juga bagi kedua bersaudara dicarikan tempat yang baik. Lembu-
amijaya mendapat hutan Mamenang, di mana juga didirikan sebuah
keraton untuknya, keraton barn ini letaknya di sebelah 8arat Kuripan.
Dari Mamenang ke Selatan, orang sampai di hutan Urawan, di mana
didirikan sebuah keraton untuk Lembu-mangarang.
Seorang satria lain dari Timur, sudah mendirikan sebuah perkam-
pungan di Singasatj.. Dalam mimpi dikatakan kepadanya, bahwa ia,
apabila hendak menjadi raja, harus kawin dengan adik bungsu raja
Kuripan. Peringatan itu diturutinya dan iapaun pergi ke Kuripan,
di mana ia diterima dengan baik dan mendapatkan pula putri yang
diinginkannya itu sebagai isteri.
42
8. Kota Singasari
- Tidak lama kemudian ia pun pulang ke perkampungannya,
Singasari, sambi! membawa isterinya, putri Pregi-wangsa. Dia
sendiri bernama Parta-kusuma. Saat ini Jati-pitutur dengan jalan
sihir mendptakan empat orang patih : Kudana Warsa menjadi patih
Jenggala Manik, Jayabadra patih di Kadiri, Jayasinga patih Urawan
dan Jaya Kacemba patih Singasari.
Kill-sud tetap tidak kawin. Tempat kediamannya ialah hutan
Kepucangan. Keempat raja masing-masing mengingini pendewati
itu supaya tinggal bersama mereka. Jati-pitutur dengan jalan sihir
mendptakannya pula menjadi empat dan kini tiap raja mendapat-
kannya untuk tinggal bersamanya.
Saat ini semua sudah beres, Jati-pitutur dan Pitutur-jati pamitan
dengan raja Jenggala Manik. Mereka meramalkan kepada raja, bahwa
Kanjeng Sinuwun akan mendapat seorang putra yang berani dan cakap,
putranya itu akan dijaga oleh orang-orang, yang keluar dari batu.
2016Setelah berkata demikian, Jati-pitutur dan saudaranya menghilang
untuk kembali ke tempat dewa-dewa. .
erpusdaRaja Jenggala Manik sakit raja singa. Penyakit itu baru akan
sembuh, kalau Kanjeng Sinuwun meniduri seorang perempuan
Papua. Dicarilah perempuan Papua. Permaisuri teringat, bahwa ia
ada mempunyai seorang, yaitu anak seorang raja dari Wandan, gadis
Pitu bernama Wandan-kuning dan sebagai seorang tawanan, ia sudah
edialama hidup tersia-sia. 1a tinggal.di dapur dan tidak mempunyai
pakaian, kecuali yang lekat di badannya. Setelah mandi dan menge-
Mnakan pakaian baru, iapun ditiduri oleh sang raja. Penyakit raja
Alihsegera sembuh. Tapi perempuan Papua itu mengandung dan
melahirkan seorang anak pria yang disebut Brajadenta juga Panji
Tohpati atau Prakosa. Jadi dia ini adalah putra raja yang tertua.
Setelah itu raja masih banyak lagi mendapatkan anak dari selirnya,
tapi tidak seorang pun anak perempuan. Tapi ia jatuh sakit lagi, .
sekali ini penyakitnya itu hanya akan sembuh dengan meniduri sea-
rang perempuan Bali, perempuan itupun mengandung pula. Karena
marahnya raja memerintahkan supaya budak itu ditanam hidup-
hidup, ia tidak sampai hati menyuruhnya bunuh dengan keris. Tapi
budak perempuan itu tetap hidup di dalam tanah dan melahirkan
seorang anak pria, yang badannya ditukar oleh para dewa dengan
bahan yang kuat.
Sambil membawa ibunya di telapak tangannya, ia keluar dari
dalam tanah dan pergi kepada raja, ia diterima oleh raja sebagai
43
putranya dan disebut Raden Pamade. Putra-putra raja disebutkan
namanya satu persatu.
Saat ini diceritakan tentang dua orang bersaudara, seorang pria,
seorang lagi perempuan, keduanya dikasihi oleh para dewa. Yang
perempuan bernama dewi Sri dan yang pria (Sedana, mereka
sebenamya adalah Cri dan Wisnu. Mereka mengembara di dalam
hutan, tidak tahu akan pergi ke mana. Yang pria jatuh cinta pada
saudaranya dan berjanji tidak akan kawin dengan orang lain.
Saudaranya pun berjanji pula seperti itu. Tapi karena mereka bersau-
dara, yang perempuan menolak dengan tegas keinginan saudaranya
pria dan berjanji baru akan menuruti kemauannya, kalau mereka
keduanya sudah dilahirkan kembali untuk kedua kalinya. Yang pria
menerima syarat itu dengan senang hati dan menikam dirinya.
Mayatnya jatuh cerai berai dalam jurang. Dewi Sri tinggal seorang
diri, ia menangis. Air matanya berobah menjadi perempuan jelita,
yang berdiri di depannya. Perempuan itu diambil sebagai saudara
2016oleh Sri dan diberinya nama Unon. Atas permintaan Sri ia dikemu-
dian hari harus menjelma sebagai putri Urawan. Kini keduanya
erpusdatinggal pada seorang janda miskin bemama Sambega. Sejak keda-
tangan Sri dan Unon di kediamannya, janda itu menjadi amat kaya.
Kemudian diceritakan tentang putri Keling (isteri pertama raja
Jenggala Manik). Hingga kini ia tidak mempunyai anak, karena itu
edia Pia amat berduka cita. Raja menghibumya dan tidak lama kemudian
mulai nampak tanda-tanda ia mengandung.
MSedana masuk dalam dirinya. Ia melahirkan seorang putra, yang
lihdisebut Panji (Raden Putra, Gagak-pranala, Kudarawisperga) atau
AMarabangun.
Di sebelah barat alun-alun ada sebuah batu rata yang besar, yang
amat keramat tapi juga amat berbahaya. Barangsiapa menyentuh-
nya, mati. Panji mempunyai seorang ibu susu bemama Madu-keliku,
tapi ia tidak mau menyusu padanya. Untuk makannya, ia hanya
mengisap ibu jarinya. Karena marahnya, Madu-keliku tatkala tidak
ada orang lain, melemparkan anak itu ke atas batu tersebut, batu
itu belah dua, sedang anak itu tidak apa-apa.
9. Jati-pitutur dan Pitutur-jati
Dari batu yang pecah itu keluar dua orang. Mereka itu membawa
anak tersebut kepada raja, yang mengenaIi pendatang baru itu
sebagai penjelmaan kembali Jati-pitutur dan Pitutur-jati. Raja
memberi mereka nama Jurudeh Guga disebut Dojok atau Sadulumur)
44
dan Prasanta. Kini raja menyuruh buatkan Panji sebuah tempat
tinggal di Utara pasar besar. Tempat kediamannya ini disebut
Kasatriyan. Setelah itu raja mendapat anak lagi, mula-mula seorang
putra bernama Panji-anom, Lempung-karas atau Carang-waspa.
Kemudian seorang putri bernama dewi kanistren, tapi anaknya ini
pada hari ketujuh setelah lahirnya, diberikan kepada patih Kudana
Warsa. Yang bungsu pun seorang perempuan, disebut Ragil-kuning
atau Onengan. Dari saudaranya pria yang banyak, yang tinggal
pada Panji hanya Punta, Kertala, Lempung-karas dan Onengan,
beserta dua orang pria yang keluar dari batu.
Panji mengerjakan pertanian. Apabila tiba masa panen, disuruh-
nya panggil semua perempuan Jenggala Manik untuk itu. Semua
perempuan dari seluruh kerajaan, tua dan muda, berdatangan untuk
mencabut padi, bahkan juga nyonya-nyonya Gambir(an), Gang
Pinggir dan Gang Tengah (ketiganya nama-nama kampung dari
Betawi), datang. Musik gamelan dan lain-lain permainan hiburan
2016meramaikan pesta panen ini.
Janda yang dulu miskin tapi saat ini sudah menjadi kaya itu,
erpusdamenyuruh kedua anak angkatnya ikut memotong padi, karena ia
takut Pangeran akan marah kalau mereka tidak serta. Tapi anak-
anak itu menolak, katanya mereka tidak biasa memotong padi,
lagipula janda itu banyak padinya di dalam lumbung. Karena keing-
Pkarannya anak-anak itu diusir dan mereka pun pergi. Tapi baru
ediasaja mereka berangkat, semua harta milik janda itupun hilang lenyap.
Sri dan Unon kini berjalan ke Timur, ke jurusan pesawahan Panji.
MSetelah sampai di sawah, anak-anak gadis itu kaget karena bertemu
Alihdengan babi Kamandalu (dalam Manikmaja : Kala Gumarang dan
dalam cerita Sri-Sedana : Celeng Damalung). Atas pertanyaan mereka
apa mu binatang itu, mereka mendapat jawaban : Aku hendak
membinasakan sawah Panji. Sri melarang binatang itu melakukan
pekerjaan itu, tapi binatang itu tetap berkeras. Akhirnya binatang
itu dibunuh oleh Sri dengan sadak (daun sirih yang digulung dengan
kapur di dalamnya). Darahnya memancar ke mana-mana dan itulah
asal segala penyakit padi.
Waktu berjalan di pematang sawah, Sri terinjak duri. Ia marah,
ia duduk di atas keranjangnya yang terbalik dan dicobanya mengo-
rek duri itu keluar dari kakinya.
Tiba-tiba sawah Panji berobah dari hutan, binatang liar berlari-
larian kian kemari, perempuan-perempuan pemotong padi kacau
balau karenanya, mereka berlari ke mana-mana dengan tidak
45
memperdulikan pakaian dan perhiasannya. senanglah hati penjahat-
penjahat Ki Lurah Cakrajaya Ang. yang keluar untuk menggarong.
Panji bertanya kepada Prasanta, apa sebab kekacauan itu. Prasanta
tidak dapat menjawab. LaJu diadakan penyelidikan dan Panji mene-
mukan kedua gadis itu, yang seorang sedang menarik duri dari
kakinya. Panji menolong menariknya dan ~telah duri itu keluar,
gadis itu rnernbalikkan keranjangnya lagi dan hulan itu berubah
kernbali rnenjadi sawah seperti dulu. Panji bemial hendak rnengambiJ
gadis itu sebagai isteri. Prasanla disuruhnya pulang lebih dulu ke
keralon untuk rnengatakan kepada raja, bahwa Panji akan kernbali
dengan bakal iSlerinya.
Alih Media Perpusda 2016
46 · .
BAB III
SERAT PANJI ASMARA BANGUN
1. Pesta Perkawinan
Raja membicarakan dengan permaisurinya perkawinan Panji
yang akan datang, Panji yang selama ini tidak mau kawin. Karena
itu raja agak heran juga mendengar pemberitahuan Prasanta, yang
2016sementara itu sudah datang kepadanya.
Diadakan persiapan untuk perkawinan. Diadakan pesta besar.
erpusdaMalam hari orang pun tidur. Sri berniat buat sementara tidak akan
menerima Panji, sebab Sri belum menjelma kembali. Ia pun tidur.
Panji, yang lupa, bahwa ia baru saja kawin (il, tidur seotang
diri dalam paviliun dalam taman. Nila Prabangsa, ketika datang pada
Pibunya Madu-keliku, diganggu oleh ibunya itu, katanya ia keting-
ediagalan jauh oleh Panji. Sebab Panji sudah beristeri. Prabangsa marah,
dicabutnya kerisnya dan ia pergi ke tempat ruang wanita untuk
Mmembunuh Panji. Tatkala sampai di tempat tidur Sri, dilihatnya dua
Alihorang di bawah selimut. Dikiranya mereka itu Panji dan kekasihnya,
lalu ditikamnya keduanya. Tapi mereka adalah Sri dan Unon. Gempar
dalam keraton. Waktu sedang sekarat, Sri masih sempat minta
minum. Panji berbisik dalam telinga keduanya, supaya mereka
menjelma kembali, masing-masing dalam putri Kadiri dan puteri
Urawan. Kedua perempuan itu meninggal tidak lama kemudian. Panji
tak henti-hentinya menangisi kekasihnya yang sudah pergi. Tatkala
orang bersedia-sedia hendak membuat janji untuknya, api unggun
untuk membakar mayatnya sudah siap.
Sebelum Panji menaruh mayat Sri dalam api, mayatnya itu
hilang dalam tangannya tanpa bekas.
Saat ini diceritakan tentang raja Daha. Ia mempunyai tiga or-
ang isteri, yang tua bemama Dewi Rago, yang kedua : Bentari, yang'
ketiga, Laras -sih. Ketiga-tiganya sedang mengandung. Bentari
47
memfitnah Rago. Kalanya Rago lidak selia dalam perkawinannya.
Raja pereaya saja dan Rago dikirimnya ke tempat yang sunyi. Disana
Rago melahirkan seorang anak perempuan, lapi tatkala ia terhantar
lemah karena melahirkan itu, Bentari dengan lidak setahunya menu-
kar anak itu dengan seekor anjing. Kelika raja mendengar hal itu, ia
dalang untuk membuktikan sendiri dan tatkala ia melihat anjing
itu, ia memperpanjang hukuman Rago bual masa yang tidak <lilen-
tukan. Rago, yang lidak tahu apa kesalahannya, menyerah saja ke-
pada nasibnya').
Pun raja Urawan mendapat anak, mula-mula seorang anak
perempuan bemama Wadal-wredi (dalam dongeng biasa Kadal-
wredi) alias Retna Cindaga. Setelah itu seorang lagi anak perempuan,
yaitu penjelmaan kembali Unon, bernama Kumudaningrat, yang
menderita penyakit beser (yaitu sering buang air keeil, lapi sedikit-
sedikit). Kemudian seorang anak laki-laki, Arya Panjangkringan alias
2016S~jang-laga, yang banyak eaeat tubuhnya, seperti dagunya terlalu
pendek, pineang, dan sebagainya.
Raja Singasari pun mendapat seorang anak perempuan, bernama
erpusdaMertasari. Mengenai penjelmaan kembali Sri-yaitu putri yang <litukar
dengan anjing-anak itu hanyut disungai, dibungkus dengan likar.
Pada sualu lempat ia terkait dan dilemukan oleh seorang lurah
Banlrang, yang mempunyai firasal, bahwa anak ilu bukan semba-
edia Prang anak, lapi anak raja. Dibawanya anak itu pulang dan diserah-
kannya kepada islerinya, yang amal girang, karena ia sendiri lidak
mempunyai anak. Laksana oleh suatu keajaiban keluarlah kini dari
lih Mbuah dada perempuan Bantrang yang sudah agak tua, air susu yang
Adiberikannya kepada Nyi Banlrang segala yang perlu untuk meme-
lihara anak itu.
Pada isteri-islerinya yang lain pun raja Kadiri mendapat pula
anak : Tami-ajeng, keduanya pUleri, yang lerkecil adalah seorang
anak laki-laki, bemama Prabu-sekar (meslinya : Prabala-sekar alau
Gunung-sari). Kedua putri Kadiri itu sudah dewasa.
Pangeran ]enggala Manik lak terhibur halinya mengingal keka-
sihnya yang sudah meninggal. Berkali-kali ia dianjurkan oleh orang
tuanya untuk kawin, tapi ia lelap menolak. Saat ini Kill-sud dikirim
oleh kakaknya untuk mendesak Panji supaya kawin, yaitu dengan
putri Kadiri, Tami-aji, yang amat elok parasnya.
2. Kili-Sud
Akhirnya Panji mengalah.
48
Kini Kili-suci pergi ke Kadiri untuk menyunting. Sementara itu
Panji bersenang-senang di dalam taman. Oi mana-mana ia men-
dengar orang memuji keelokan putri Kadiri. la pergi kepa?a ayahnya
untuk meminta supaya perkawinan itu segera dilangsungkan,
karena ia mengira bahwa putri Kadiri itu mungkin penjelmaan
kembali Sri. Ayahnya berjanji, tapi ia menunggu dulu kedatangan
saudaranya, Kili sud, yang memajukan lamaran. Lamarannya itu
diterima dan tiga hari kemudian ia kembali ke Jenggala Manik untuk
memberitahukan kabar baik tentang perjalanannya itu. Segera
diadakan persiapan untuk berangkat ke Kadiri.
Oikerahkannya sebuah tentara besar untuk menceritai Pangeran.
Seorang raja seberang, bernama Jayalana, yang tinggal di kota
Gedah-biru, belum beristeri. la bermaksud hendak kawin dengan
seorang putri Jawa, yaitu dengari putri raja Kadiri. Tentaranya yang .
kuat, dipimpin oleh raja-raja taklukannya, raja Johor, Patani, Siak
dan lain-lain, dikirim ke Jawa menaiki berbagai jenis perahu. Mereka
2016sampai di tengah laut.
Oalam pada itu tentara Jenggala Manik sampai dikota Kadiri.
erpusdaSang Pangeran pergi ke keraton. Setelah pertemuan, para tamu dari
Janggala di tempatkan di beberapa bagian keraton. Penjelmaan Sri
tumbuh dengan subur pada ki Batrang. la diberi nama Wara Temon
(Anak-dapat), digambarkan keindahan rupanya. Di sini kita mene-
Pmui penyisipan yang amat mengganggu dalam cerita yang memang
ediasudah buruk dan bertele-tele itu. Keelokan Temon jadi amat terkenal
di desa-desa berdekatan. Tiap lelaki, tua maupun muda, jatuh cinta
lih Mpadanya. Oemikian juga seorang kepala pencuri, bernama Gajah-
Agumanglar, yang amat kuat dan tidak dapat dilukai. Segala apa yang
diperolehnya dengan mencuri dan merampok, diberikannya kepada
Bantrang, sehingga yang tersebut kemudian ini menjadi kaya dalam
waktu singkat. Tapi karena gadis itu selalu menolak meladeni pencuri
itu, Bantrang selalu menjawab permintaannya dengan mengelak.
Di Kadiri Perkawinan Panji dirayakan dengan gemilang. Tapi
apabila Panji melihat mempelainya, ia amat kecewa. la tidak merasa
senang dengannya, tapi selalu teringat kepada penjelmaan Sri. lapun
tidak mau tinggal dalam keraton, tapi pergi dengan Prasanta
bermalam di taman.
Banyak orang menasehati Panji pulang ke Kraton, tapi Panji
tetap menolak. Raja Kadiri memutuskan memberitahu hal itu kepada
raja Jenggala Manik dengan surat.
49
3. Pesanggrahan Tambak Baya
Panji terus bersedih hati di taman mengingat penjelmaan Sri.
Doyok dan Prasanta berlucu-lucu tidak pada tempatnya di antara
mereka sendiri. Saat ini Prasanta bercerita tentang pengalaman isteri
raja Kadiri yang tertua kepada Panji. Panji menganggap
pemberitahuan itu sungguh-sungguh dan ingat akan berbagai
kemungkinan.
Jayalalana, raja seberang, tiba di pantai Jawa bersama angkatan
lautnya. Mereka mendiami Pesanggrahan Tambak Baya. Dalam
suatu rapat umum, patih memberitahukan kepada raja, bahwa putri
Kadiri, bernama Mindaka, sudah dikawinkan dengan Sang Panji,
tapi perkawinan itu tidak baik jadinya: penganten lelaki tidak suka
kepada penganten perempuan. Raja segera menyuruh susun sepucuk
surat untuk menyunting penganten perempuan itu. Dua orang raja
taklukan membawa surat itu kepada raja Kadiri. Sambi! menunggu
2016balasan, sang raja bersenang-senang dalam hutan yang dekat dengan
berburu.
Raja Kadiri bersedia menerima tamu, patih menceritakan
erpusdakepadanya tentang kedatangan Jajalalana. Para utusan yang
membawa surat diberitahukan kedatangannya dan dirninta masuk.
Disusun surat balasan, persiapan-persiapan dilakukan untuk
Pmenghadapi perang. Raja kembali ke Kraton dan memberitahu
ediapermaisuri tentang maksud Jajalalana. Puterinya, sang mempelai,
ketika ditanyakan apakah mau kawin dengan Jajalalana, menjawab
Mbahwa ia tidak mau.
lihSaat ini diceritakan ten tang penjelmaan Sri. Ia mempunyai
Aseorang saudara pria bernama Jaka-bodo, Sri menyuruh saudaranya
ini pergi ke pasar untuk menjual sebuah sumping (perhiasan telinga
berkembang) seharga 1000 rupiah. Jaka-bodo berangkat ke pasar
membawa sumping, tiap orang yang melihatnya, ingin membelinya,
tapi harganya terlalu mahal. Orang berkerumun. Doyok berlucu-Iucu
lagi. Panji tertarik perhatiannya dan disuruhnya panggil orang yang
menjual sumping itu. Setelah ia melihat penjual sumping itu, ia merasa
terhibur. Dibelinya sumping itu dan ia senantiasa teringat kepada
pembuatnya. Bagaimanakah konon rupanya? Esok paginya Panji
bersama panakawannya (pelayan-pelayannya) pergi ke hutan untuk
berburu.
Rara Temon menunggu dengan tak sabar saudaranya pulang,
akhirnya ia datang dengaan uang, hasil penjualan sumping.
Sementara ia menceritakan kepada Wara Temon bagai.mana