The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini membahas secara lengkap konsep teoritis dan praktis konsumsi pangan. Pegangan bagi ahli gizi dalam memahami semua aspek yang berhubungan dengan konsumsi pangan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SIRAJUDDIN SIRA, 2020-12-05 07:22:48

SURVEI KONSUMSI PANGAN

Buku ini membahas secara lengkap konsep teoritis dan praktis konsumsi pangan. Pegangan bagi ahli gizi dalam memahami semua aspek yang berhubungan dengan konsumsi pangan

Nama Responden : Kode Responden :
Hari/ Tanggal
Alamat :
:

Waktu Nama Bahan Cara Berat Sisa Jumlah
hidangan makanan makanan
Makan hidangan makanan Pengolahan
(gram) (gram) yang
dikonsumsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(gram)
(7)

Gambar 3.5. Contoh formulir weighed food record

 Survey Konsumsi Pangan 91

Penjelasan cara pengisian Formulir Weighed Food Record
Formulir weighed food record dilengkapi dengan indentitas responden, seperti nama,

alamat, hari dan tanggal pencatatan dan kode responden. Identitas responden dapat
ditambah keterangan lain yang dibutuhkan oleh peneliti atau pengumpul data.
1. Waktu makan

Waktu makan diisi dengan waktu responden mengkonsumsi makanan, misalnya pagi,
siang atau malam. Waktu makan dapat juga diisi dengan keterangan jam misalnya 07.00,
10.00, 12.00, 15.00, 19.00.
2. Nama Hidangan
Nama hidangan diisi dengan nama makanan yang dikonsumsi oleh responden misalnya
Nasi Goreng, Telur Dadar, Tempe Bacem, Sayur Kangkung, dan lain-lain.
3. Bahan Makanan
Bahan makanan diisi dengan nama bahan makanan yang digunakan dalam hidangan.
4. Cara Pengolahan
Cara pengolahan diisi dengan metode pengolahan yang digunakan untuk mengolah
makanan seperti digoreng, direbus, dikukus, ditumis, dibakar dan lain-lain. Metode
pengolahan ini penting dijelaskan oleh responden untuk memudahkan petugas
pengumpul data dalam menganalisis zat gizi, karena metode pengolahan dapat
mempengaruhi nilai zat gizi. Contohnya makananan yang diolah dengan cara digoreng
perlu ditambahkan minyak goreng dalam analisa jumlah zat gizi.
5. Berat Hidangan
Berat hidangan diisi dengan berat makanan yang akan dikonsumsi oleh responden.
Berat hidangan ditulis dalam satuan gram.
6. Sisa Makanan
Sisa makanan adalah berat makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden. Sisa
makanan ditimbang setelah makanan dikonsumsi responden. Jika semua makanan yang
dihidangkan habis, maka sisa makanan adalah 0 gram.
7. Jumlah makanan yang dikonsumsi
Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi dikurangi
dengan sisa makanan. Jumlah makanan yang dikonsumsi ditulis dalam satuan gram.

92 Survey Konsumsi Pangan 

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

1) Jelaskan prinsip weighed food record!
2) Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan weighed food record?
3) Sebutkan kelebihan weighed food record!
4) Sebutkan kelemahan weighed food record!

Petunjuk Jawaban Latihan

Weighed food record merupakan metode pencatatan makanan yang dilakukan oleh
responden dengan melakukan penimbangan makanan yang dikonsumsi responden.
1) Langkah-langkah dalam melakukan weighed food record

a) Peneliti atau pengumpul data menyiapkan formulir weighed food record dan
menjelaskan cara mengisi formulir serta cara melakukan penimbangan makanan.

b) Responden menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat dalam
formulir yang telah disediakan.

c) Setelah responden mengkonsumsi makanannya dan melakukan penimbangan
untuk sisa makanan yang tidak dikonsumsi.

d) Responden mencatat jumlah makanan yang dikonsumsi.
e) Setelah formulir weighed food record diisi oleh responden dalam waktu tertentu,

peneliti atau petugas pengumpul data melakukan analisa zat gizi dari makanan
yang dikonsumsi oleh responden.
2) Kelebihan metode weighed food record
a) Data yang dihasilkan akurat, karena responden menimbang dan mencatat
makanan dan minuman yang dikonsumsi sehingga dapat mengurangi bias dari
kesalahan estimasi baik oleh responden maupun pengumpul data.
b) Metode weighed food record dapat menyediakan data secara kuantitatif sehingga
jumlah asupan zat gizi responden dalam sehari dapat diketahui.
c) Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden,
karena dalam metode weighed food record responden langsung menuliskan
makanan yang dikonsumsi.

 Survey Konsumsi Pangan 93

3) Kelemahan metode weighed food record
a) Membutuhkan tingkat kerjasama yang tinggi dengan responden, karena
responden diminta untuk menimbang dan mencatat semua makanan dan
minuman yang dikonsumsi selama periode tertentu.
b) Metode weighed food record sangat membebani responden karena responden
harus menimbang dan menuliskan semua makanan dan minuman yang
dikonsumsi selama periode penelitian. Jika ada sisa makanan, responden juga
harus melakukan penimbangan sisa makanan tersebut.
c) Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam
menimbang dan menuliskan bahan makanan, metode pengolahan makanan dan
perkiraan atau estimasi jumlah makanan yang dikonsumsi.
d) Keakuratan data dari metode weighed food record ini juga sangat tergantung dari
kejujuran responden dalam melaporkan semua makanan dan minuman yang
dikonsumsi. Sebagian responden mungkin tidak melaporkan beberapa konsumsi
makanan karena beberapa alasan, seperti pada saat mengkonsumsi makanan di
luar rumah.
e) Metode weighed food record tidak cocok digunakan untuk responden yang buta
huruf.
f) Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

Ringkasan

1. Weighed food record merupakan metode pencatatan makanan yang dilakukan oleh
responden dengan melakukan penimbangan makanan yang dikonsumsi responden.

2. Langkah-langkah dalam melakukan weighed food record
a. Peneliti atau pengumpul data menyiapkan formulir weighed food record dan
menjelaskan cara mengisi formulir serta cara melakukan penimbangan makanan.
b. Responden menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat dalam
formulir yang telah disediakan.
c. Setelah responden mengkonsumsi makanannya dan melakukan penimbangan
untuk sisa makanan yang tidak dikonsumsi.
d. Responden mencatat jumlah makanan yang dikonsumsi.
e. Setelah formulir weighed food record diisi oleh responden dalam waktu tertentu,
peneliti atau petugas pengumpul data melakukan analisa zat gizi dari makanan
yang dikonsumsi oleh responden.

94 Survey Konsumsi Pangan 

3. Kelebihan metode weighed food record
a. Data yang dihasilkan akurat, karena responden menimbang dan mencatat
makanan dan minuman yang dikonsumsi sehingga dapat mengurangi bias dari
kesalahan estimasi baik oleh responden maupun pengumpul data.
b. Metode weighed food record dapat menyediakan data secara kuantitatif sehingga
jumlah asupan zat gizi responden dalam sehari dapat diketahui.
c. Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden,
karena dalam metode weighed food record responden langsung menuliskan
makanan yang dikonsumsi.

4. Kelemahan metode weighed food record
a. Membutuhkan tingkat kerjasama yang tinggi dengan responden, karena
responden diminta untuk menimbang dan mencatat semua makanan dan
minuman yang dikonsumsi selama periode tertentu.
b. Metode weighed food record sangat membebani responden karena responden
harus menimbang dan menuliskan semua makanan dan minuman yang
dikonsumsi selama periode penelitian. Jika ada sisa makanan, responden juga
harus melakukan penimbangan sisa makanan tersebut.
c. Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam
menimbang dan menuliskan bahan makanan, metode pengolahan makanan dan
perkiraan atau estimasi jumlah makanan yang dikonsumsi.
d. Keakuratan data dari metode weighed food record ini juga sangat tergantung dari
kejujuran responden dalam melaporkan semua makanan dan minuman yang
dikonsumsi. Sebagian responden mungkin tidak melaporkan beberapa konsumsi
makanan karena beberapa alasan, seperti pada saat mengkonsumsi makanan di
luar rumah.
e. Metode weighed food record tidak cocok digunakan untuk responden yang buta
huruf.
f. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

 Survey Konsumsi Pangan 95

Tes 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) Metode pencatatan makanan yang dapat menghasilkan data yang lebih akurat
adalah ....
A. Food record
B. Food weighing
C. Dietary history
D. Estimate food record
E. Weighed food record

2) Metode pencatatan makanan dengan cara responden mencatat makanan yang
dikonsumsi dan melakukan penimbangan untuk jumlah makanan yang dikonsumsi,
disebut juga dengan metode ....
A. Estimated food record
B. Food recall
C. Weighed food record
D. Food weighing
E. Dietary history

3) Kelebihan dari metode weighed food record adalah ....
A. Tidak tergantung kejujuran responden
B. Dapat mempengaruhi asupan gizi responden
C. Hasil lebih akurat
D. Dapat menyediakan data secara kualitatif
E. Dapat digunakan untuk responden buta huruf

4) Kelemahan dari metode weighed food record adalah ....
A. Dapat menyediakan data secara kuantitatif
B. Tidak dipengaruhi ingatan responden
C. Tidak dapat digunakan untuk responden dalam jumlah besar
D. Dapat membebani responden
E. Tidak membutuhkan kerjasama dengan responden

96 Survey Konsumsi Pangan 

5) Peralatan berikut ini yang harus disediakan oleh pengumpul data khusus untuk weighed
food record adalah ....
A. Alat tulis
B. Formulir
C. Timbangan makanan
D. Daftar bahan makanan penukar
E. Daftar komposisi bahan makanan

 Survey Konsumsi Pangan 97

Topik 3

Metode Household Food record

M etode food record atau pencatatan makanan dapat digunakan untuk menilai
konsumsi tingkat rumah tangga. Pencatatan makanan yang dilakukan untuk
tingkat rumah tangga disebut juga dengan household food record. Prinsip dari

metode ini adalah responden mencatat makanan yang dikonsumsi oleh semua anggota

keluarga dalam sebuah formulir pencatatan rumah tangga yang telah disiapkan oleh peneliti.

Hal-hal yang perlu dicatat dan dilpaorkan adalah penjelasan lengkap mengenai makanan dan

bahan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga, metode pengolahan yang digunakan dan

jumlah atau ukuran porsi yang dikonsumsi. Penjelasan dapat ditambah mengenai merek atau

harga makanan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa tingkat konsumsi zat gizi

rumah tangga.

Langkah-langkah dalam melakukan household food record adalah:

1. Peneliti atau petugas pengumpul data menyiapkan formulir household food record

2. Peneliti atau petugas menjelasakan cara pengisian formulir household food record

3. Responden mencatat dan melaporkan semua makanan yang dikonsumsi oleh anggota

keluarga selama periode penelitian

4. Setelah data dari responden terkumpul, peneliti atau pengumpul data menerjemahkan

ukuran porsi yang dikonsumsi respoden dari ukuran rumah tangga ke dalam ukuran

berat (gram).

5. Peneliti atau pengumpul data menganalisis bahan makanan untuk mengetahui jumlah

konsumsi zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan atau

menggunakan software untuk analisa konsumsi zat gizi.

Metode household food record mempunyai beberapa kelebihan, antara laIn:
1. Dapat digunakan untuk mengukur tingkat konsumsi rumah tangga.
2. Hasil lebih akurat jika dilakukan penimbangabn terhadap makanan atau bahan

makanan.

Selain mempunyai kelebihan, metode ini juga mempunyai metode kelemahan, antara
lain:
1. Metode ini membebani responden karena responden harus menuliskan dan mencatat

semua makanan yang dikonsumsi oleh keluarga selama periode tertentu. Apabila
responden harus melakukan penimbangan, maka akan menambah beban responden.

98 Survey Konsumsi Pangan 

2. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup mahal.
3. Metode ini tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.

Formulir Household Food Record
Untuk mendapatkan data asupan gizi tingkat tangga yang menggambarkan asupan yang

sebenarnya, perlu disiapakan formulir yang dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Beberapa hal yang perlu dimasukkan ke dalam formulir adalah:
1. Identitas Keluarga, seperti jumlah anggota keluarga, usia dan jenis kelamin dari anggota

keluarga serta alamat keluarga tersebut.
2. Penjelasan mengenai makanan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga.
3. Jumlah atau ukuran porsi dari makanan yang dikonsumsi anggota keluarga.
4. Keterangan lain seperti merek makanan yang dikonsumsi anggota keluarga.

 Survey Konsumsi Pangan 99

CONTOH FORMULIR HOUSEHOLD FOOD RECORD

Nama Keluarga : Kode Responden :
Alamat
:

Hari/ Tanggal :

Jumlah anggota Deskripsi Berat makanan Berat sisa Diisi oleh pengumpul data
keluarga yang makanan dan yang disajikan
mengkonsumsi Berat makanan Konsumsi Kode
metode (3) dikonsumsi makanan per makanan
(1) pengolahan (5)
(4) orang (7)
(2) (6)

Makanan yang dikonsumsi di luar rumah (porsi makanan dapat menggunakan estimasi)

Usia Jenis Kelamin

Ayah :...........

Ibu :...........

Anak 1 :............. (.....................)

Anak 2 :............. (.....................)

Anak 3 :............ (.....................)

Anggota keluarga lain :............ (.....................)

Tamu 1 :.............. (.....................)

Tamu 2 :............ (.....................)

Sumber : Gibson, 2005. Nutrition Assessment

Gambar 3.6. Contoh Formulir Household Food Record

100 Survey Konsumsi Pangan 

Penjelasan cara mengisi Formulir Household Food Record
1. Jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi

Jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi diisi dengan jumlah anggota keluarga
yang ikut mengkonsumsi makanan. Jika ada ada anggota keluarga di luar anggota
keluarga inti atau tamu yang ikut pada saat mengkonsumsi makanan.
2. Deskripsi makanan dan metode pengolahan
Deskripsi makanan dan metode pengolahan diisi dengan nama makanan, bahan-bahan
yang digunakan dan metode pengolahan.
3. Berat makanan yang disajikan
Berat makanan yang disajikan diisi dengan berat makanan matang yang siap untuk
dikonsumsi oleh semua anggota keluarga. Berat makanan yang disajikan ditulis dalam
gram.
4. Berat sisa makanan
Berat sisa makanan diisi dengan berat makanan yang tidak dikonsumsi oleh anggota
keluarga. Berat sisa makanan ditulis dalam gram.
5. Berat makanan dikonsumsi
Berat makanan dikonsumsi diisi dengan berat makanan yang dikonsumsi oleh
responden. Berat makanan dikonsumsi adalah berat makanan yang disajikan dikurangi
dengan berat sisa makanan. Berat makanan dikonsumsi ditulis dalam garam.
6. Konsumsi makanan per orang
Konsumsi makanan per orang diisi dengan berat makanan yang dikonsumsi oleh setiap
orang, yaitu berat makanan dikonsumsi dibagi dengan jumlah orang yang
mengkonsumsi makanan tersebut.
7. Kode makanan
Kode makanan diisi dengan kode makanan yang disesuaikan kode makanan pada analisis
nilai gizi.

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

1) Jelaskan prinsip household food record!
3) Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan household food record!

 Survey Konsumsi Pangan 101

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Prinsip dari metode household food record adalah responden mencatat makanan yang
dikonsumsi oleh semua anggota keluarga dalam sebuah formulir pencatatan rumah
tangga yang telah disiapkan oleh peneliti.

2) Langkah-langkah dalam melakukan metode household food record adalah
a) Peneliti atau petugas pengumpul data menyiapkan formulir household food
record.
b) Peneliti atau petugas menjelasakan cara pengisian formulir household food record.
c) Responden mencatat dan melaporkan semua makanan yang dikonsumsi oleh
anggota keluarga selama periode penelitian.
d) Setelah data dari responden terkumpul, peneliti atau pengumpul data
menerjemahkan ukuran porsi yang dikonsumsi respoden dari ukuran rumah
tangga ke dalam ukuran berat (gram).
e) Peneliti atau pengumpul data menganalisis bahan makanan untuk mengetahui
jumlah konsumsi zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan
atau menggunakan software untuk analisa konsumsi zat gizi.

Ringkasan

1. Pencatatan makanan yang dilakukan untuk tingkat rumah tangga disebut juga dengan
household food record.

2. Prinsip dari metode ini adalah responden mencatat makanan yang dikonsumsi oleh
semua anggota keluarga dalam sebuah formulir pencatatan rumah tangga yang telah
disiapkan oleh peneliti.

3. Hal-hal yang perlu dicatat dan dilpaorkan adalah penjelasan lengkap mengenai makanan
dan bahan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga, metode pengolahan yang
digunakan dan jumlah atau ukuran porsi yang dikonsumsi.

102 Survey Konsumsi Pangan 

Tes 3

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) Metode pencatatan makanan (baik jenis maupun jumlahnya), yang dilakukan dengan
cara diestimasi atau ditimbang sesuai ukuran porsi untuk periode tertentu, disebut
dengan metode:
A. Food Record
B. Food Recall
C. Weighed food record
D. Food Weighing
E. Dietary History

2) Metode survey konsumsi pangan dimana responden melakukan penimbangan makanan
yang akan dikonsumsi dan sisa yang telah dikonsumsi menggunakan timbangan
makanan dan dicatat dalam satuan gram/orang atau porsi untuk mengetahui bobot
makanan yg dikonsumsi, disebut dengan metode ....
A. Food Recall
B. Weighed food record
C. Food Weighing
D. Food Record
E. Food Account

3) Metode survey konsumsi pangan yang tidak mengandalkan ingatan responden sehingga
dapat mengurangi bias yang disebabkan keterbatasan daya ingat, adalah ....
A. Food recall
B. Food record
C. Food estimated
D. Food frequency questionnaire
E. Food account

4) Metode survey konsumsi pangan yang tidak mengandalkan kemampuan estimasi
petugas maupun responden, sehingga dapat mengurangi bias dari keterbatasan
kemampuan estimasi adalah ....
A. Food record
B. Weighed food record

 Survey Konsumsi Pangan 103

C. Food estimated
D. Food frequency questionnaire
E. Food recall

5) Bias yang dapat ditimbulkan dari penggunaan metode weighed food record yang berasal
dari responden adalah ....
A. Timbangan yang digunakan tidak standart
B. Perbedaan persepsi petugas dengan responden
C. Kemampuan estimasi responden rendah
D. Kemampuan estimasi petugas rendah
E. Responden mengubah kebiasaan makan

6) Idealnya pencatatan dalam metode food record dilakukan selama ....
A. 10 hari
B. 7 hari
C. 5 hari
D. 3 hari
E. 1 hari

7) Responden berikut ini yang tidak dapat digunakan sebagai responden untuk metode
food record adalah ....
A. Pegawai swasta
B. Mahasiswa gizi
C. Penduduk desa
D. Buta huruf
E. Buruh

8) Hal berikut yang harus dihindari dalam pencatatan dengan metode food record
adalah ....
A. Mencatat waktu dan tempat makan
B. Teknik pengolahan makanan yang digunakan
C. Mencatat porsi makanan dalam URT
D. Pencatatan dengan multi interpretasi
E. Mencatat kegiatan yang dilakukan saat makan

104 Survey Konsumsi Pangan 

9) Salah satu kelemahan metode Food Record adalah ....
A. Tergantung kepada ingatan responden
B. Responden dapat merubah kebiasan makan
C. Tidak dapat menyediakan data yang cukup detail
D. Tidak dapat menjangkau responden dalam jumlah yang banyak
E. Kurang menggambarkan jumlah asupan makan sehari-hari yang dikonsumsi
responden

10) Salah satu kelebihan dari metode Food Record adalah ....
A. Tidak membebani responden
B. Dapat mengetahui konsumsi zat gizi sehari
C. Dapat menggambarkan pola asupan makan secara kualitatif
D. Tidak dapat digunakan mengumpulkan data untuk semua zat gizi
E. Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data

 Survey Konsumsi Pangan 105

Kunci Jawaban Tes

Tes Formatif 1
1) A
2) A
3) C
4) D
5) B

Tes Formatif 2
1) E
2) C
3) C
4) D
5) C

Tes Formatif 3
1) A
2) B
3) B
4) B
5) E
6) B
7) D
8) D
9) B
10) B

106 Survey Konsumsi Pangan 

Glosarium

Estimated food record : Metode pencatatan makanan yang dilakukan oleh responden
dengan cara mengestimasi jumlah makanan yang dikonsumsi.
Food diary : Nama lain dari metode food record.
Food record : Metode surevi konsumsi pangan dengan cara mencatat semua
makanan yang dikonsumsi oleh responden.
Household food record : Pencatatan makanan yang dilakukan untuk tingkat rumah tangga
Timbangan makanan : Timbangan yang digunakan untuk menimbang makanan dan
bahan makanan.
Weighed food record : Metode pencatatan makanan yang dilakukan oleh responden
dengan cara menimbang makanan yang dikonsumsi.

 Survey Konsumsi Pangan 107

Daftar Pustaka

Fahmida U, Dillon HS. 2011. Nutrition Assessment. Second Edition. South East Asian Minister
of Education Organization and Nutrition (SEAMEO RECFON). Jakarta: University of
Indonesia.

Gibson RS. 2005. Principples of Nutrition Assessment. New York: Oxford.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Konversi Berat Matang-Mentah, Berat Dapat
Dimakan (BDD) dan Resep Makanan Siap Saji dan Jajanan. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Kode Bahan panganSurvei Konsumsi Makanan
Individu. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Umum Survei Konsumsi Makanan Individu.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Perkiraan Jumlah Garam dan Penyerapan Minyak Goreng.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kusharto CM, Supariasa IDN. 2014. Survei Konsumsi Gizi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

National Cancer Institute. Food Record at a Glance. https://campushealth.unc.edu/
sites/campushealth.unc.edu/files/documents/Daily_
Food_Record_updated_Aug_2014.pdf

PERMENKES RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013
Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Sirajuddin, Mustamin, Nadimin, Rauf S. 2015. Survei Konsumsi Pangan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

108 Survey Konsumsi Pangan 

Waspadji S, Suyono S, Sukardji K, Nofi LS, Muliany RM, Rahimy R, Ahmad LF. 2011. Daftar
Bahan Makanan Penukar Edisi Ketiga (Awam) Sebagai Panduang Untuk Awam dan
Petugas Kesehatan Terkait. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

 Survey Konsumsi Pangan 109

Bab 4

METODE FOOD RECALL 24 JAM

Dr. Ir. Trina Astuti, MPS.

Pendahuluan

M enilai konsumsi pangan individu maupun konsumsi pangan keluarga
merupakan kompetensi utama seorang Ahli Madya Gizi dan Ahli Gizi. Anda
sebagai seorang mahasiswa program studi gizi harus menguasai metode food

recall 24 jam. Metode food recall 24 jam adalah salah satu metode survei konsumsi pangan

(SKP) yang dapat digunakan untuk menggali informasi konsumsi pangan individu maupun

konsumsi pangan keluarga. Metode food recall 24 jam ini merupakan metode yang mudah,

murah dan dapat diterapkan pada sasaran subyek yang melek huruf maupun yang buta huruf.

Tujuan utama mempelajari modul ini adalah agar Anda sebagai mahasiswa program studi gizi

dapat melakukan survei konsumsi pangan dengan metode food recall 24 jam.

Untuk mendalami lebih jauh tentang metode food recall 24 jam, mari kita pelajari

dengan seksama uraian yang disajikan dalam bab 4 ini. Bab 4 yang membahas metode food

recall 24 jam berisi beberapa pokok bahasan yang menjelaskan tentang prinsip, langkah-

langkah, kelebihan dan keterbatasan metode food recall 24 jam, cara menghitung "faktor

koreksi" bila metode food recall 24 jam ini diterapkan untuk subyek keluarga, teknik menggali

informasi konsumsi pangan sehari, dan berbagai sumber kesalahan dalam survei konsumsi

pangan dengan metode food recall 24 jam. Agar Anda dapat memahami dengan mudah,

maka Bab 4 dibagi menjadi 3 (tiga) topik:

Topik 1: Metode Food Recall 24 jam untuk Individu dan Keluarga

Topik 2: Penggunaan Faktor Koreksi Food Recall Keluarga

Topik 3: Sumber Kesalahan dalam Pengukuran dan Penilaian Hasil Survei Konsumsi Pangan

Metode Food Recall 24 Jam dan Cara Meminimalkan Kesalahan

110 Survey Konsumsi Pangan 

Setelah Anda mempelajari materi dalam Bab 4 ini dengan sungguh-sungguh maka
diakhir proses pembelajaran Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan prinsip, langkah-langkah, kelebihan dan kelemahan metode food recall 24

jam.
2. Mampu melakukan survei konsumsi pangan (SKP) dengan metode Food Recall 24 jam.
3. Mampu menghitung faktor koreksi pada hasil survei konsumsi pangan keluarga.

Agar diperoleh hasil yang optimal maka dalam mempelajari Bab 4 ini Anda diberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Pelajari Topik 1 terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan Topik 2 dan Topik 3.

Alasannya, Topik 1 merupakan dasar Anda untuk mengerti uraian pada Topik 2 dan
Topik 3.
2. Kerjakan latihan tanpa melihat isi uraian Bab 4.
3. Kerjakan Tes tanpa melihat isi uraian Bab 4.
4. Lakukan latihan secara mandiri dengan subyek anggota keluarga sendiri saat berada di
rumah atau dengan subyek teman di kantor.

Selamat belajar semoga sukses!

 Survey Konsumsi Pangan 111

Topik 1
Metode Food Recall 24 jam untuk Individu dan

Keluarga

A. PRINSIP METODE FOOD RECALL 24 JAM

Metode food recall 24 jam adalah metode mengingat tentang pangan yang dikonsumsi
pada periode 24 jam terakhir (dari waktu tengah malam sampai waktu tengah malam lagi,
atau dari bangun tidur sampai bangun tidur lagi) yang dicatat dalam ukuran rumah tangga
(URT). Data survei konsumsi pangan diperoleh melalui wawancara antara petugas survei
(disebut enumerator) dengan subyek (sasaran survei) atau yang mewakili subyek (disebut
responden). Pangan yang dicatat meliputi: nama masakan atau makanan, porsi masakan
dalam ukuran rumah tangga (URT), bahan makanan dalam URT, serta informasi harga per
porsi. Infomasi tentangresep dan cara persiapan serta pemasakan perlu dicatat (dalam kolom
keterangan pada form K1) agar estimasi berat pangan lebih tepat.

Gambar 4.1. Proses kegiatan food recall 24 jam

112 Survey Konsumsi Pangan 

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE FOOD RECALL 24 JAM

Terdapat 4 (empat) langkah dalam metode food recall 24 jam yaitu:
1. Pewawancara/enumerator menanyakan pangan yang dikomsumsi pada periode 24 jam

yang lalu (sejak bangun tidur sampai bangun tidur lagi) dan mencatat dalam ukuran
rumah tangga (URT) mencakup nama masakan/makanan, cara persiapan dan
pemasakan, serta bahan makanannya.
2. Pewawancara/enumerator memperkirakan atau melakukan estimasi dari URT ke dalam
satuan berat (gram) untuk pangan yang dikonsumsi.
3. Petugas menganalisis energi dan zat gizi berdasarkan data hasil recall konsumsi pangan
sehari (24 jam) secara manual atau komputerisasi.
4. Petugas menganalisis tingkat kecukupan energy dan zat gizi subyek dengan
membandingkan angka kecukupan energy dan zat gizi (AKG) subyek.

LANGKAH FOOD RECALL:

1. Petugas menanyakan konsumai pangan periode 24 jam yang lalu
dan mencatat dalam URT

2. Petugas mengestimasi URT ke dalam berat gram

3. Petugas menganalisis energi dan zat gizi sehari

4. Membandingkan asupan energi dan zat gizi sehari
dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Agar pelaksanaan wawancara berjalan lancar dan efektif serta hasil konsumsi pangan
sehari yang dicatat lengkap, maka sebaiknya mengikuti 5 tahap wawancara dalam food recall
24 jam sebagai berikut:
1. Quick list (membuat daftar ringkas pangan yang dikonsumsi sehari kemarin) sesuai

waktu makan.
2. Mereview kembali kelengkapan quick list bersama responden.
3. Gali pangan/hidangan yang dikonsumsi dikaitkan dengan waktu makan dan aktifitas

termasuk porsi dalam URT, cara memasak dan harga per porsi bila membeli.

 Survey Konsumsi Pangan 113

4. Tanyakan rincian pangan/hidangan (sesuai quict list) menurut jenis bahan makanan,
jumlah, berat dan sumber perolehannya yang dikonsumsi sehari kemarin.

5. Mereview kembali semua jawaban untuk menghindari kemungkinan masih ada
makanan dikonsumsi tapi terlupakan.

5 (LIMA) TAHAP WAWANCARA DALAM FOOD RECALL 24 JAM
1. Quick list

2. Review kelengkapan quick list
3. Gali konsumsi pangan/hidangan sesuai waktu dan aktifitas

4. Tanyakan rincian konsumsi pangan sesuai quick list
5. Review kembali semua jawaban responden

C. KELEBIHAN DAN KETERBATASAN METODE FOOD RECALL 24 JAM

1. Keuntungan menggunakan metode food recall 24 jam adalah:
a. Dapat digunakan pada subyek yang buta huruf
b. Relatif murah dan cepat.
c. Dapat menjangkau sampel yang besar.
d. Dapat dihitung asupan energy dan zat gizi sehari.

2. Keterbatasan atau kelemahan metode food recall 24 jam adalah:
a. Sangat tergantung pada daya ingat subyek.
b. Perlu tenaga yang trampil.
c. Adanya The flat slope syndrome
d. Tidak dapat diketahui distribusi konsumsi individu bila digunakan untuk keluarga.

114 Survey Konsumsi Pangan 

D. INSTRUMEN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM METODE FOOD
RECALL 24 JAM

Alat yang digunakan dalam survei konsumsi pangan metode food recall 24 jam dapat
berupa alat dan bahan riil atau food model atau gambar/foto dan instrument atau formulir
recall.
1. Penggunaan alat untuk food recall

Berbagai alat ukuran rumah tangga (URT) yang ada di rumah subyek masing-masing
dapat digunakan untuk menggali besar porsi pangan yang dikonsumsi. Contoh berbagai
ukuran piring makan, centong nasi, sendok makan, sendok sayur, sendok teh, gelas, cangkir,
dan berbagai macam mangkok. Dengan berbagai alat ukuran rumah tangga ini, Anda dapat
mememperkirakan atau mengestimasikan jumlah pangan yang dikonsumsi. Misalnya dengan
mendeskripsikan jenis alat makan atau minum yang digunakan (misalnya gelas mug besar),
ukuran mug (missal 400 ml), isi air dalam gelas yang diminum (misalnya setengah gelas),
artinya bahwa dapat diestimasi jumlah air yang minum yaitu 200 ml.

Gambar 4.2. Berbagai macam ukuran sendok dan piring

 Survey Konsumsi Pangan 115

Gambar 4.3. Berbagai ukuran gelas dan mug
Alat lainnya yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengestimasi berat gram
adalah food model, gambar atau foto pangan. Food model atau gambar atau foto pangan
adalah contoh berbagai macam makanan, minuman dan bahan makanan yang biasa
dikonsumsi subyek yang terdiri dari makanan pokok, lauk (protein hewani), pauk (protein
nabati) sayur dan buah serta air minum. Pangan pokok memberikan gambaran jenis dan porsi
atau ukurannya (URT atau gram) seperti: nasi, roti, kentang, mie, lontong dan bubur. Protein
hewani seperti daging sapi, daging ayam atau unggas, telor, ikan, udang dan kerang. Protein
nabati seperti tahu,tempe, oncom dan kacang-kacangan. Berbagai macam sayuran dan buah-
buahan. Penjelasan tentang food model secara rinci ada pada Bab 7.

Gambar 4.4. Contoh buku foto

116 Survey Konsumsi Pangan 

Gambar 4.5. Contoh food model 117
 Survey Konsumsi Pangan

2. Penggunaan instrument dalam food recall
Instrumen yang digunakan untuk food recall 24 jam individu terdiri dari formulir

pengambil data dan formulir pengolahan data hasil recall, yaitu:
a. Formulir untuk food recall 24 jam individu

1) Formulir K1a adalah formulir untuk mencatat hasil food recall 24 jam individu yang
terdiri dari 9 kolom. Jumlah lembar form K1a disesuaikan dengan jumlah hari
survei.

2) Formulir K2a adalah formulir untuk rekap hasil food recall 24 jam individu selama
3 (tiga) hari sesuai jumlah hari survei terdiri dari 7 kolom. Form K2a diisi dari hasil
K1a yang sudah diestimasi dari URT ke dalam berat gram (K1a kolom 6).

3) Formulir K3a adalah formulir untuk analisa asupan energy dan zat gizi individu
yang terdiri dari 9 kolom. Form K3a kolom (2) dan (3) diisi berdasarkan hasil pada
form K2a kolom (2) dan (7). Zat gizi dianalisis secara manual atau kompeterisasi,
dengan jenis zat gizi sesuai tujuan survei.

b. Formulir untuk food recall 24 jam keluarga
Instrumen yang digunakan untuk food recall 24 jam keluarga hamper sama dengan
formulir yang digunakan untuk food recall 24 jam. Perbedaannya adalah pada
keterangan jumlah anggota keluarga yang harus dirinci berdasarkan jenis kelamin dan
usia, sehingga dapat dihitung angka kecukupan gizi (AKG) keluarga yang merupakan
penjumlahan dari AKG masing-masing anggota keluarga. Formulir food recall 24 jam
untuk keluarga terdiri dari formulir pengambil data dan formulir pengolahan data hasil
recall, yaitu:
1) Formulir K1b adalah formulir untuk mencatat hasil food recall 24 jam keluarga
yang terdiri dari 9 kolom. Jumlah lembar form K1b disesuaikan dengan jumlah hari
survei.
2) Formulir K2b adalah formulir untuk rekap hasil food recall 24 jam keluarga selama
3 (tiga) hari sesuai jumlah hari survei terdiri dari 7 kolom. Form K2b diisi dari hasil
K1b yang sudah diestimasi dari URT ke dalam berat gram (K1b kolom 6).
3) Formulir K3b adalah formulir untuk analisa asupan energy dan zat gizi individu
yang terdiri dari 9 kolom. Form K3b kolom (2) dan (3) diisi berdasarkan hasil pada
form K2b kolom (2) dan (7). Zat gizi dianalisis secara manual atau kompeterisasi,
dengan jenis zat gizi sesuai tujuan survei.

Keterangan cara pengisian setiap kolom pada setiap form K1a dan K1b adalah sebagai
berikut:

118 Survey Konsumsi Pangan 

Kolom (1) : diisi waktu makan sejak subyek sejak bangun tidur sampai bangun

tidur lagi dengan kegiatan makan dan atau minum, termasuk bila

subyek terbangun di tenagh malam kemudian tidur lagi.

Kolom (2), (3), (4) : terkait nama hidangan atau nama masakan yang harus diisi secara

lengkap dan jelas.

Kolom (2) : nama hidangan atau masakan. Contoh: Nasi uduk betawi

Kolom (3) : ukuran rumah tangga (URT) dari nasi uduk yang dimakan. Misalnya

satu bungkus nasi uduk harga Rp 7.000,- atau satu piring penuh.

Kolom (4) : estimasi nasi uduk dari 1 piring penuh ke dalam berat gram. Misalnya

total 1 bungkus nasi uduk atau satu piring penih nasi uduk betawi

lengkap berat 200 gr.

Kolom (5), (6), (7), (8): terkait rincian nama, URT dan estimasi berat dari bahan

makanan yang ada di dalam nasi uduk betawi harga Rp 7.000,- per

bungkus atau 1 piring.

Kolom (5) : rincian setiap bahan makanan dalam prosi nasi uduk betawi. Misalnya:

nasi, santan, telur, minyak, sambel, tempe, bihun, dll.

Kolom (6) : ukuran rumah tangga setiap bahan makanan tersebut. Misalnya nasi 1

piring, telur ayam negeri 1 butir sedang, tempe orek 1 sendok makan

penuh, dstnya.

Kolom (7) : estimasi ukuran rumah tangga dari masing-masing bahan makanan

tersebut ke dalam berat gram. Misalnya: 1 sendok penuh bihun 10

gram.

Kolom (8) : berat bersih dari bahan makanan tersebut. Misal: 1sendok penuh

bihun goreng yang diestimasi berat 10 gram, ternyata memang benar

berat bersih 10 gram. Minyak goreng yang digunakan akan dihitung

sendiri dengan konversi bihun goreng 10 gram (secara rinci akan

dijelaskan pada Bab 7).

Kolom (9) : kolom keterangan yang dapat diisi dengan keterangan harga, merk

atau keterangan makanan habis dikonsumsi atau keterangan persen

konversi matang-mentah maupun penyerapan minyak.

Berikut adalah contoh formulir food recall yang terdiri dari Form K1a, K2a dan K3a untuk
subyek individu, serta Form Kib, K2b dan K3b untuk subyek keluarga.

 Survey Konsumsi Pangan 119

Form K1a: food recall 24 jam individu

FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM INDIVIDU

Identitas Subyek : ……………. Kode Subyek : ……………
Nama Subyek : …………….
Jenis Kelamin : ……………. Alamat : ……………
Umur : …………….
Berat badan : ……………. Pembimbing : ……………
Petugas

Hari/ Tanggal: …………..

Waktu Hidangan/Masakan Bahan Makanan Keterangan
Makan *
Nama URT Estimasi Nama URT Estimasi Berat bersih
(1) (gram) (9)
Gram Gram (8)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

Informasi Tambahan seperti harga per porsi, cara persiapan dan pemasakan
Tanda Tangan Petugas

120 Survey Konsumsi Pangan 

Form K2a: Rekapitulasi hasil food recall individu

REKAP HASIL FOOD RECALL KONSUMSI PANGAN INDIVIDU

Identitas Subyek : ……………. Kode Subyek : ……………
Nama Subyek : …………….
Jenis Kelamin : ……………. Alamat : ……………
Umur : …………….
Berat badan : ……………. Pembimbing : ……………
Petugas

Nama Bahan Berat bersih (gram)* Berat bersih Berat bersih
No Makanan (3 hari) rata-rata
Hari 1 Hari 2 Hari 3 sehari (gr)
(1) (2) (6) (7)
1. (3) (4) (5)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

*bila food recall dilakukan selama3 (tiga) hari. Tanda tangan petugas:

 Survey Konsumsi Pangan 121

Form K3a: Formulir analisis asupan energy dan zat gizi individu

ANALISA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI INDIVIDU

Identitas Subyek : ……………. Kode Subyek : ……………
Nama Subyek : …………….
Jenis Kelamin : ……………. Alamat : ……………
Umur : …………….
Berat badan : ……………. Pembimbing : ……………
Petugas

No Nama bahan Berat Energi Protein Vit A Vit C Fe Ca
makanan (gram) (Kkal) (gram) (IU/SI) (mg) (mg) (mg)
(7) (8) (9)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
JUMLAH ………..
AKG INDIVIDU*
% AKG

*dihitung berdasarkan koreksi berat badan Tanda tangan petugas:
Survey Konsumsi Pangan 
122

Form K1b: food recall 24 jam keluarga

FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM KELUARGA

Identitas keluarga Subyek

Nama Responden : ……………. Kode responden: ……………

Jumlah anggota keluarga: ……………. Alamat : ……………

No Nama Jenis Kelamin Umur (th) Berat badan (kg)

Petugas : ……………. Pembimbing : ……………

Hari/ Tanggal: …………..

Waktu Hidangan/Masakan Bahan Makanan Keterangan*
Makan (9)
Nama URT Estimasi Nama URT Estimasi Berat bersih
(1) (gram)
Gram Gram
(8)
(2) (3) (4) (5) (6) (7)

Informasi Tambahan seperti harga per porsi dan persiapan dan pemasakan 123
 Survey Konsumsi Pangan

Form K2b: Rekapitulasi hasil food recall keluarga

REKAP HASIL FOOD RECALL KONSUMSI PANGAN KELUARGA

Identitas keluarga Subyek

Nama Responden : ……………. Kode Responden: ……………

Jumlah anggota keluarga: ……………. Alamat : ……………

Petugas : ……………. Pembimbing : ……………

Nama Bahan Berat (gram) Berat Berat bersih
No Makanan bersih rata-rata
Hari 1 Hari 2 Hari 3 (3 hari) sehari (gr)
(1) (2) (7)
1. (3) (4) (5) (6)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Tanda Tangan Petugas

124 Survey Konsumsi Pangan 

Form K3b: Formulir analisis asupan energy dan zat gizi keluarga

ANALISA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI KELUARGA

Identitas Keluarga Subyek

Nama Responden : ……………. Kode Responden: ……………

Jumlah Anggota Keluarga: ……………. Alamat : ……………

Petugas : ……………. Pembimbing : ……………

No Nama bahan Berat Energi Protein Vit A Vit C Fe Ca
makanan (gram) (Kkal) (gram) (IU/SI)
(mg) (mg) (mg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. (7) (8) (9)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

JUMLAH
(asupan sehari)
Faktor Koreksi (FK)

Jumlah asupan x FK

AKG Keluarga

% AKG Keluarga

Tanda Tangan Petugas

 Survey Konsumsi Pangan 125

E. TEKNIK WAWANCARA DALAM METODE FOOD RECALL 24 JAM

Prinsip metode food recall 24 jam adalah wawancara untuk menggali makanan yang
telah dikonsumsi pada periode 24 jam (dari bangun tidur sampai bangun tidur lagi). Dalam
hal ini, wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan mendapatkan data
individu atau keluarga terkait konsumsi pangan sehari dengan cara tanya-jawab antara si
penanya (pewawancara) dengan si penjawab (responden atau subyek wawancara) dengan
menggunakan alat bantu yang dinamakan panduan wawancara atau kuesioner.

Wawancara sebagai proses interaksi untuk mendapatkan hasil yang akurat perlu
diperhatikan hal-hal seperti: persiapan sebelum wawancara, saat wawancara, dan saat
mengakhiri wawancara. Penguasaan materi cara recall 24 jam adalah sangat penting.

1. Persiapan sebelum wawancara:
a. Siapkan kartu identitas,name tag,surat izin dan daftar subyek (sasaran).
b. Siapkan kuesioner dan alat tulis.
c. Siapkan lembar PSP (Persetujuan Setelah Penjelasan).
d. Siapkan alat bantu (Timbangan Berat Badan dan timbangan Makanan, serta buku
pedoman.
e. Kalibrasi alat timbangan makanan.
f. Berpakaian sopan.

2. Saat wawancara:
a. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri.
b. Menanyakan kapan dan jam berapa bersedia diwawancarai.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan.
d. Mintakan tanda tangan atau cap jempol pada lembar PSP bila bersedia
diwawancara.
e. Membangun hubungan baik dan kepercayaan.
f. Bertanya kepada responden dengan bahasa yang mudah dimengerti.
g. Jangan bertanya yang sifatnya mengarahkan jawaban responden.
h. Mampu melakukan penggalian informasi (Probing).
i. Penampilan dan sikap yang baik.
j. Wawancara dengan responden tanpa ada orang lain yang tidak berkepentingan.
k. Ciptakan suasana yang kondusif.
l. Pilih tempat wawancara yang dapat menjaga privasi responden.

126 Survey Konsumsi Pangan 

m. Saat wawancara terjadi sesuatu membuat responden tidak fokus tunda
wawancara sampai kondisi kembali normal.

n. Kondisi responden puasa, wawancara tetap dilanjutkan.

3. Mengakhiri wawanacara
a. Periksa kembali semua pertanyaan apa sudah terisi lengkap.
b. Selesai wawancara ucapkan terima kasih.
c. Berikan bahan kontak.

Penting sekali dalam metode food recall 24 jam adalah menggunakan Teknik
Penggalian Informasi dengan 5 tahap seperti yang dijelaskan pada bagian A nomor 2 yaitu 5
tahap wawancara dalam food recall 24 jam yaitu:
1. Quick list (membuat daftar ringkas bahan makanan yang dikonsumsi sehari kemarin).
2. Mereview kembali kelengkapan quick list bersama responden.
3. Gali hidangan yang dikonsumsi dikaitkan dengan waktu makan dan aktifitas.
4. Tanyakan rincian hidangan menurut jenis bahan makanan, jumlah, berat dan sumber

perolehannya yang dikonsumsi sehari kemarin.
5. Mereview kembali semua jawaban untuk menghindari kemungkinan masih ada

makanan dikonsumsi tapi terlupakan.

Hal-hal perlu diperhatikan saat berkunjung ke rumah responden adalah:
1. Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung ke rumah responden.
2. Bila anggota rumah tangga saat kunjungan tidak ada di rumah, usahakan membuat janji

untuk berkunjung kapan biasanya ada di rumah.
3. Bila responden tidak ada dirumah sampai waktu di blok sensus selesai, maka responden

tidak diwawancara.
4. Pewawancara harus menghormati norma sosial setempat.

 Survey Konsumsi Pangan 127

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

PETUNJUK: Lakukan survei konsumsi pangan individu menggunakan metode ‘24h food
recall’ Terhadap teman Saudara, untuk merecall konsumsi pangan 24 jam yang lalu dengan
prosedur:
1) Siapkan form K1a, alat tulis dan food model.
2) Siapkan subyek survei (teman Saudara).
3) Minta kesediaan subyek untuk diwawancarai selama + 30 menit.
4) Sampaikan maksud dan tujuan Saudara melakukan wawancara yang akan mencakup

makanan dan minuman yang dikonsumsi kemarin selama 24 jam yang lalu (dari waktu
tengah malam sampai dengan waktu tengah malam lagi).
5) Lakukan wawancara untuk menggali informasi tentang pangan yang dikonsumsi subyek
pada hari kemarin dengan seakurat mungkin (untuk memperoleh hasil yang standar
antar responden dianjurkan mulai dari bangun tidur hingga sebelum tidur).
Apabila di tengah waktu tidur subjek terbangun dan mengkonsumsi makanan maupun
minuman, maka harus dicatat juga. Perlu dijelaskan bahwa seluruh informasi yang
disampaikan akan dijaga kerahasiaannya. Jangan lupa gunakan 5 langkah saat
wawancara untuk menggali konsumsi pangan sehari yang diawali dengan quick list.
6) Informasi konsumsi pangan hasil wawancara kemudian dicatat dalam form K1a.
7) Pangan yang dicatat meliputi: nama masakan, porsi masakan dalam ukuran rumah
tangga (URT), bahan makanan dalam URT, serta informasi harga per porsi. Resep, cara
persiapan dan pemasakan perlu dicatat (dalam kolom keterangan pada form K1a) untuk
dapat mengestimasi berat pangan dengan tepat.
8) Lakukan estimasi dari URT ke dalam berat gram dan lakukan analisis energy serta zat gizi
subyek dengan menggunakan DKBM atau TKPI.
9) Hasil survei yang sudah diestimasi ke dalam berat gram kemudian dianalisis energi dan
zat gizinya (gunakan form K2a) secara manual dengan DKBM dan atau TKPI
atau secara kompoterize dengan software FP2 atau Nutrisurvei.
10) Lakukan penilaian tingkat kecukupan energy dan zat gizi subyek dengan cara
membandingkan hasil analisis food recall dengan kebutuhan energy danzat gizi subyek
tersebut.
11) Diskusikan hasil latihan Saudara di kelas dan kemukanan kesulitan-kesulitan yang
ditemui saat melaksanakan survei dengan metode 24-h food revcall tersebut.

128 Survey Konsumsi Pangan 

Ringkasan

1. Metode ‘food recall 24 jam’ adalah metode survei konsumsi pangan
denganwawancara untuk menggali informasi pangan yang dikonsumsi subyek pada
periode 24 jam kemarin (sejak bangun tidur sampai bangun tidur lagi), dan dapat
digunakan untuk subyek individu maupun subyek keluarga.

2. Terdapat 4 langkah dalam metode food recall 24 jam yaitu: 1) petugas/enumerator
menanyakan pangan yang dikonsumsi periode 24 jam kemarin dalam URT, 2)
Petugas/enumerator mengestimasi URT dalam berat gram, 3) petugas menganalisis
energi dan zat gizi sehari, 4) petugas menganalisis tingkat kecukupan energi dan zat
gizi sehari.

3. Gunakan 5 tahap wawancara dalam food recall 24 jam, diawali dengan quick list.
4. Keuntungan metode food recall 24 jam adalah dapat digunakan pada subyek yang

buta huruf, murah, cepat dan dapat menjangkau sampel yang besar serta dapat
dihitung asupan energi dan zat gizi sehari. Sedangkan kelemahannya adalah sangat
tergantung pada daya ingat subyek, adanya the flat slope syndrome dan perlu
tenaga trampil. Keterbatasan untuk keluarga adalah tidak diketahui distribusi
konsumsi pangan setiap anggota keluarga.

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) Prinsip metode food recall-24 jam adalah ....
A. Melihat pangan yang dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir
B. Mengingat pangan yang dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir
C. Menimbang pangan yang dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir
D. Mengukur pangan yang dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir
E. Mencatat pangan yang dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir

2) Pada dasarnya SKP metode 24jam food recall adalah melakukan wawancara dengan
responden. Salah satu persiapan sebelum melakukan wawancara adalah ....
A. Menjelaskan maksud dan tujuan
B. Penampilan dan sikap yang baik
C. Ciptakan suasana yang kondusif

 Survey Konsumsi Pangan 129

D. Siapkan kuesioner dan alat tulis
E. Berikan bahan kontak

3) Quick list adalah salah satu tahap wawancara dalam food recall-24 jam yang artinya ....
A. Mereview kelengkapan bahan makanan
B. Menggali konsumsi pangan sesuai waktu
C. Membuat daftar ringkas pangan yang dikonsumsi sehari kemarin
D. Menanyakan rincian pangan menurut jenis bahan makanan, jumlah, berat dan
sumber perolehan
E. Mereview kembali semua jawaban subyek

4) Salah satu sumber kesalahan dalam penggunaan metode food recall 24 jamadalah ada
istilah “The Flat Slope Syndrome” yang artinya ada kecenderungan:
A. underestimate bagi subyek yang low intake
B. underestimate bagi subyek yang high intake
C. overestimate bagi subyek yang high intake dan kecenderungan underestimate
bagi yang subyek low intake
D. overestimate bagi subyek yang low intake dan kecenderungan underestimate bagi
subyek yang high intake
E. sama overestimate bagi subyek yang low intake maupun subyek yang hight intake

5) Salah satu keuntungan metode food recall adalah ....
A. Tidak dapat digunakan bagi subyek yang melek huruf
B. Tidak dapat digunakan bagi subyek yang buta huruf
C. Dapat digunakan bagi subyek yang buta huruf
D. Dapat dihitung asupan zat gizi sehari
E. Tidak ada jawaban yang tepat

130 Survey Konsumsi Pangan 

Topik 2

Penggunaan Faktor Koreksi pada metode Food
Recall 24 jam untuk Keluarga

P ada pelaksanaan survei konsumsi pangan untuk keluarga sering dijumpai adanya
anggota keluarga yang makan di luar rumah atau adanya tamu yang ikut
mengkonsumsi hidangan keluarga selama survei berlangsung. Maka, bila metode

food recall 24 jam digunakan untuk keluarga atau rumah tangga, perlu dilakukan koreksi bagi

anggota keluarga yang makan di luar rumah dan bagi tamu yang ikut makan di dalam rumah

selama survei berlangsung pada keluarga responden. Tujuan penggunaan faktor koreksi

adalah untuk memperoleh perkiraan konsumsi pangan keluarga yang sebenarnya. Ada dua

cara untuk memperoleh faktor koreksi yaitu dengan “Meal Equivalent Murni (MEM)” atau

“Meal Equivalent Proportion (MEP)”.

A. “MEAL EQUIVALENT MURNI (MEM)”

Pengertian MEM adalah porsi makanan utama (makan pagi, siang maupun malam) yang
dimakan tamu atau yang dimakan oleh anggota keluarga di luar rumah dianggap sama
porsinya dengan yang dimakan anggota keluarga di dalam rumah. Responden yang ditanya
adalah anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap makanan sehari-hari.

Rumus MEM adalah: dxfxn
RUMUS FK = ----------------------------

(d x f x n) – m + v

Keterangan: 131
FK = Faktor Koreksi
d = Jumlah hari recall
f = Frekuensi makan sehari
n = Jumlah anggota keluarga
m = Jumlah anggota keluarga yang makan di luar rumah selama survei

(jumlah kali makan anggota keluarga di luar rumah selama hari survei)
v = Jumlah tamu yang ikut makan di dalam rumah subyek selama survei.

(jumlah kali makan tamu yang ikut makan di rumah selama hari survei)

 Survey Konsumsi Pangan

Untuk memudahkan penghitungan faktor koreksi (FK) digunakan alat bantu yaitu
formulir FK sebagai berikut:

Jumlah anggota keluarga (n) : …….. orang

Waktu Jumlah tamu / anggota Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
makan keluarga

PAGI Tamu yg ikut makan (v): ……. ……. …….

Anggota makan di luar (m): ……. ……. …….

SIANG Tamu yg ikut makan (v): ……. ……. …….

Anggota makan di luar (m): ……. ……. …….

MALAM Tamu yg ikut makan (v): ……. ……. …….

Anggota makan di luar (m): ……. ……. …….

B. “MEAL EQUIVALENT PROPORTION (MEP)”

Pengertian MEP adalah membedakan proporsi makanan utama untuk pagi (0,2), siang
(0,4) dan malam (0,4). Namun porsi makanan utama (makan pagi, siang maupun malam) yang
dimakan tamu atau yang dimakan oleh anggota keluarga di luar rumah tetap dianggap sama
porsinya dengan yang dimakan anggota keluarga di dalam rumah sesuai proporsinya (pagi,
siang, malam). Responden yang ditanya adalah anggota keluarga yang bertanggung jawab
terhadap makanan sehari-hari. Untuk memudahkan penghitungan FK dengan rumus MEP juga
digunakan alat bantu yaitu formulir FK seperti diatas dan penghitungan dilakukan setiap hari
kemudian hasil akhir di rata-ratakan sesuai jumlah hari survei.

RUMUS MEP : k (p1 + p2 + p3)
FK --------------------------------------------------------------

(kp.p1 + tp.p1) + (ks.p2 + ts.p2) + (km.p3 + tm.p3)

132 Survey Konsumsi Pangan 

Keterangan:
k = jumlah anggota keluarga dikalikan jumlah hari survei
kp = jumlah keluarga yang makan pagi selama hari survei
ks = jumlah keluarga yang makan siang selama hari survei
km = jumlah keluarga yang makan malam selama hari survei
tp, ts dan tm = jumlah tamu yang turut makan (pagi, siang dan malam) selama hari survei.
P1 = proporsi hidangan pagi yaitu sebesar 0,2
P2 = proporsi hidangan siang yaitu sebesar 0,4
P1 = proporsi hidangan malam yaitu sebesar 0,4

Contoh soal:
Survei konsumsi keluarga yang dilakukan di desa Y menggunakan metode Food Recall

24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut yaitu merecall pangan yang dikonsumsi keluarga
pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Jumlah anggota keluarga responden ada 3 orang yaitu:
ayah, ibu dan anak balita. Ayah bekerja 6 hari dalam seminggu yaitu hari Senin sampai dengan
Sabtu. Selama survei berlangsung, ayah tidak pernah makan di rumah pada siang hari karena
kerja. Pada survei konsumsi pangan hari Selasa ada tamu dua orang yang ikut makan pada
siang dan malam hari. Kebiasaan makan keluarga tersebut adalah 3 kali sehari. Hitung Faktor
Koreksi dengan rumus MEM dan MEP

Agar Anda mudah menyelesaikan soal tersebut, maka Anda lakukan:
1. Isi tabel faktor koreksi sesuai soal tertulis
2. Tentukan d, f, n, m dan v untuk mengitung faktor koreksi dengan rumus MEM
3. Tentukan k, kp, ks, km, tp, ts dan tm untuk menghitung faktor koreksi dengan rumus

MEP
4. Porsi makan pagi=0.2; makan siang=0.4; dan makan malam=0.4.

Penyelesaian soal dengan rumus Meal Equivalent Murni (MEM):
n = jumlah anggota keluarga Y = 3 orang
d = jumlah hari survei= 3 hari
f = frekuensi makan keluarga Y = 3 kali sehari
m = jumlah anggota keluarga yang makan diluar selama survei berlangsung dihitung= 3

orang kali makan yaitu ayah (1 orang) yang makan di luar rumah karena kerja pada hari
Selasa, Kamis dan Sabtu (rincian ada dalam tabel faktor koreksi di bawah ini).
V = jumlah tamu yang ikut makan pada keluarga Y selama survei berlangsung= 4 orang kali
makan yang dihitung dari adanya tamu 2 (dua) orang pada hari Selasa yang ikut makan

 Survey Konsumsi Pangan 133

siang 2 orang dan ikut makan malam 2 orang (rincian hitungan ada dalam tabel faktor
koreksi di bawah ini).

Waktu Jumlah tamu / anggota Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
makan keluarga (Selasa) (Kamis) (Sabtu)

PAGI Tamu yg ikut makan (v): 0 00
Anggota makan di luar (m): 0 00

SIANG Tamu yg ikut makan (v): 2 00
Anggota makan di luar (m): 1 11

MALAM Tamu yg ikut makan (v): 2 00
Anggota makan di luar (m): 0 00

dxfxn 3x3x3 27

Faktor Koreksi (MEM)= --------------------------- = -------------------------- = ------------------

(d x f x n) – m + v (3 x 3 x 3) – 3 + 4 27 – 3 + 4

27
= --------- = 0.96.

28

Nilai FK= 0.96, mempunyai arti bahwa pangan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga
tidak 100% tetapi hanya 96.4% saja karena ada pangan keluarga yang dikonsumsi tamu.

Misalnya, hasil food recall 24 jam keluarga Y menunjukkan jumlah energi ada 6.000 kilo
kalori, maka asupan energi keluarga Y yang sebenarnya hanya 96.4% x 6.000 kili kalori = 5.786
kilo kalori. Jumlah tamu (4 orang kali makan) lebih besar dari jumlah anggota keluarga Y yang
makan di luar rumah (3 orang kali makan) selama survei berlangsung ditunjukkan dengan nilai
faktor koreksi (FK) yang lebih renah dari satu (FK < 1). Bila jumlah orang kali makan untuk
tamu sama besarnya dengan jumlah orang kali makan untuk anggota keluarga Y yang makan
di luar rumah selama survei, maka nilai FK = 1. Sebaliknya bila jumlah orang kali makan untuk
tamu lebih kecil disbanding jumlah orang kali makan untuk anggota keluarga Y yang makan di
luar rumah selama survei, maka nilai FK lebih besar dari satu (FK > 1).

134 Survey Konsumsi Pangan 

Penyelesaian soal dengan rumus Meal Equivalent Proportion (MEP):
Penghitungan FK dengan rumus MEP relatif sulit dikerjakan bila jumlah hari survei

digabung menjadi 3 (tiga) hari. Untuk memudahkan penghitungan maka penghitungan FK
dengan MEP dilakukan hari per hari, tidak digabung sekaligus 3 hari. Hasil hitung 3 kali 3 hari
tersebut kemudian di rata-ratakan.

Waktu Jumlah tamu / anggota Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
makan keluarga (Selasa) (Kamis) (Sabtu)

PAGI Tamu yg ikut makan (v): 0 00
Anggota makan di luar (m): 0 00

SIANG Tamu yg ikut makan (v): 2 00
Anggota makan di luar (m): 1 11

MALAM Tamu yg ikut makan (v): 2 00
Anggota makan di luar (m): 0 00

k = jumlah anggota keluarga dikalikan jumlah hari survei = 3 orang x 1 hari = 3 135
kp = jumlah keluarga yang makan pagi selama hari survei:

hari Selasa= 3 orang
hari Kamis= 3 orang
hari Sabtu= 3orang
ks = jumlah keluarga yang makan siang selama hari survei:
hari Selasa= 2 orang (ayah tidak makan siang di rumah karena kerja)
hari Kamis= 2 orang (ayah tidak makan siang di rumah karena kerja)
hari Sabtu= 2 orang (ayah tidak makan siang di rumah karena kerja)
km = jumlah keluarga yang makan malam selama hari survei:
hari Selasa= 3 orang
hari Kamis= 3 orang
hari Sabtu= 3 orang
tp = jumlah tamu yang ikut makan pagi tidak ada = 0
ts = jumlah tamu yang ikut makan siang:
hari Selasa= 2 orang
hari Kamis= 0

 Survey Konsumsi Pangan

hari Sabtu= 0
tm = jumlah tamu yang ikut makan malam selama hari survei:

hari Selasa= 2 orang
hari Kamis= 0
hari Sabtu= 0
P1 = proporsi hidangan pagi yaitu sebesar 0,2
P2 = proporsi hidangan siang yaitu sebesar 0,4
P1 = proporsi hidangan malam yaitu sebesar 0,4

k (p1 + p2 + p3)
FK (MEP) hari Selasa = --------------------------------------------------------------

(kp.p1 + tp.p1) + (ks.p2 + ts.p2) + (km.p3 + tm.p3)

3 (0.2 + 0.4 + 0.4)
= ----- ------------------------------------------------------------------------

{(3 x 0.2) + (0x0.2)} + {(2x0.4) + (2x0.4)} + {(3x0.4) + (2x0.4)}

3 (1) 3
= -------------------------------------------- = -------- = 0.7

{0.6 + 0} + {0.8 + 0.8} + {1.2 + 0.8} 4.2

3 (0.2 + 0.4 + 0.4)
FK (MEP) hari Kamis = -------------------------------------------------------------------------------

{(3 x 0.2) + (0x0.2)} + {(2x0.4) + (0x0.4)} + {(3x0.4) + (0x0.4)}
3 (1) 3

= ----------------------------------------- = ---------- = 1.1
{0.6 + 0} + {0.8 + 0} + {1.2 + 0} 2.6

3 (0.2 + 0.4 + 0.4)
FK (MEP) hari Sabtu = -------------------------------------------------------------------------------

{(3 x 0.2) + (0x0.2)} + {(2x0.4) + (0x0.4)} + {(3x0.4) + (0x0.4)}
3 (1) 3

= ----------------------------------------- = ---------- = 1.1
{0.6 + 0} + {0.8 + 0} + {1.2 + 0} 2.6

136 Survey Konsumsi Pangan 

0.7 + 1.1 + 1.1 2.9

FK (rata-rata 3 hari survei) = ----------------------------- = ----------- = 0.96

3 hari 3

Kesimpulan, dengan menghitung faktor koreksi menggunakan rumus MEM maupun
MEP akan memberikan hasil yang sama. Penggunaan rumus MEP memerlukan perhitungan
yang lebih panjang karena harus dihitung hari demi hari. Selamat mencoba pada soal-soal di
bagian latihan.

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai penghitungan faktor koreksi
untuk food recall 24 jam keluarga, kerjakanlah Latihan berikut!

Berdasarkan kasus A di bawah ini, hitung faktor koreksi hasil recall 24 jam pada survei
konsumsi pangan keluarga dengan rumus MEM dan MEP.

Kasus A :
Survei konsumsi keluarga yang dilakukan di desa X menggunakan metode Food Recall

24 jam selama 3 hari berturut-turut. Jumlah anggota keluarga responden ada 5 orang yaitu:
ayah, ibu dan 3 orang anak ( 2 remaja dan 1 balita). Ayah bekerja 5 hari dalam seminggu yaitu
hari Senin sampai dengan Jumat. Survei dilakukan untuk menggali infomasi konsumsi pangan
keluarga pada hari Senin, Selasa dan Rabu. Selama survei berlangsung, ayah tidak pernah
makan di rumah pada siang hari. Pada survei hari Selasa ada tamu satu orang yang ikut makan
pada siang dan malam hari. Kebiasaan makan keluarga tersebut adalah 3 kali sehari. Hitung
Faktor Koreksi dengan rumus MEM dan MEP

Ringkasan

Faktor koreksi perlu dihitung bila metode food recall 24 jam dilakukan untuk subyek
keluarga. Penggunaan faktor koreksi perlu dihitung bila selama survei berlangsung ada
anggota keluarga yang makan di luar rumah maupun ada tamu yang ikut makan di dalam
rumah.

 Survey Konsumsi Pangan 137

Terdapat dua rumus faktor koreksi yang digunakan yaitu Meal Equivalent Murni
(MEM) dan Meal Equivalent Proportion (MEP).

Tes 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar
1) Dalam menghitung faktor koreksi dengan rumus MEP, P1 adalah proporsi hidangan

makan pagi yaitu sebesar:
A. 0.1
B. 0.2
C. 0.3
D. 0.4
E. 5. 0.5

2) Dalam menghitung faktor koreksi dengan rumus MEP, P2 adalah proporsi hidangan
makan siang yaitu sebesar:
A. 0.1
B. 0.2
C. 0.3
D. 0.4
E. 5. 0.5

3) Dalam menghitung faktor koreksi dengan rumus MEP, P3 adalah proporsi hidangan
makan malam yaitu sebesar:
A. 0.1
B. 0.2
C. 0.3
D. 0.4
E. 5. 0.5

4) Bila faktor koreksi (FK) lebih besar dari satu ( > 1) artinya ….
A. Tidak ada anggota rumah tangga yang makan di luar rumah selama survei
B. Tidak ada tamu yang ikut makan di rumah selama survei

138 Survey Konsumsi Pangan 

C. Jumlah tamu yang makan di rumah sama dengan jumlah anggota rumah tangga
yang makan di luar selama survei berlangsung.

D. Jumlah tamu yang makan di rumah lebih banyak daripada jumlah anggota rumah
tangga yang makan di luar selama survei berlangsung.

E. Jumlah anggota rumah tangga yang makan di luar lebih banyak daripada jumlah
tamu yang makan di rumah selama survei berlangsung.

5) Bila faktor koreksi (FK) lebih kecil dari satu ( <1) artinya ….
A. Tidak ada anggota rumah tangga yang makan di luar rumah selama survei
B. Tidak ada tamu yang ikut makan di rumah selama survei
C. Jumlah tamu yang makan di rumah sama dengan jumlah anggota rumah tangga
yang makan di luar selama survei berlangsung
D. Jumlah tamu yang makan di rumah lebih banyak dari pada jumlah anggota rumah
tangga yang makan di luar selama survei berlangsung
E. Jumlah anggota rumah tangga yang makan di luar lebih banyak daripada jumlah
tamu yang makan di rumah selama survei berlangsung

 Survey Konsumsi Pangan 139

Topik 3

Sumber Kesalahan dan Cara Meminimalis

Kesalahan dalam Pengukuran serta Penilaian

Hasil Survei Konsumsi Pangan Metode Food
Recall 24 Jam

P ada survei konsumsi pangan sering terjadi kesalahan pada pelaksanaan pengukuran
dan penilaian konsumsi pangan individu maupun keluarga. Beberapa sumber
kesalahan yang kemungkinan akan ditemui dalam pengukuran dan penilaian

konsumsi pangan metode Food.

Recall 24 jam adalah: kesalahan pada subyek atau responden, kesalahan pada petugas

pewawancara atau enumerator, penggunaan suplemen atau kesalahan pada petugas yang

melakukan koding dan menghitung konsumsi pangan. Namun kesalahan tersebut dapat

dimimalisasi dengan training petugas atau enumerator, uji coba instrument di lapang dan

survei pasar sebelum SKP dilaksanakan.

A. SUMBER KESALAHAN

1. Kesalahan pada subyek atau responden
Kesalahan terkait penggunaan metode food recall 24 jam dapat terjadi pada subyek atau

responden termasuk kejujuran responden, daya ingat responden, dan the flat slope
syndrome.

a. Kejujuran Responden
Seringkali responden atau subyek melaporkan identitas maupun pangan yang
dikonsumsi secara berlebih atau sedikit atau sama sekali tidak dilaporkan. Contoh data
tentang pendapatan dan umur responden sering dilaporkan secara berlebih. Saat
ditanya ‘berapa usia ibu’? Ia akan menjawab, ah….sudah tua karena sudah mempunyai
cucu dua. Responden tsb merasa lebih tua dari pewawancara dan menyebut hampir
empat puluhan. Padahal kenyataannya usia baru 35 tahun. Hal ini dapat mempengaruh
hasil analisis tingkat kecukupan konsumsi pangan karena menyangkut kesalahan
mengitung kebutuhan energy dan zat gizi subyek tsb. Makanan seperti snack dan fast
food serta rokok dan alcohol sering tidak dilaporkan.

140 Survey Konsumsi Pangan 


Click to View FlipBook Version