The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini membahas secara lengkap konsep teoritis dan praktis konsumsi pangan. Pegangan bagi ahli gizi dalam memahami semua aspek yang berhubungan dengan konsumsi pangan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SIRAJUDDIN SIRA, 2020-12-05 07:22:48

SURVEI KONSUMSI PANGAN

Buku ini membahas secara lengkap konsep teoritis dan praktis konsumsi pangan. Pegangan bagi ahli gizi dalam memahami semua aspek yang berhubungan dengan konsumsi pangan

Penjelasan pengisian formulir food weighing
1. Waktu makan

Waktu makan diisi dengan waktu responden mengkonsumsi makanan, yaitu jam 07.00
WIB.
2. Nama hidangan
Nama hidangan diisi dengan nama makanan yang dikonsumsi oleh responden yaitu nasi
putih, telur goreng, tahu goreng, bening bayam, pepaya.
3. Berat Masak
Berat masak diisi dengan berat makanan yang akan dikonsumsi oleh responden.
Ditimbang sesaat sebelum disajikan pada responden, nasi putih : 100 gram; telur goreng:
50 gram, tahu goreng : 80 gram; bening bayam: 100 gram dan pepaya : 130 gram.
4. Sisa Makanan
Sisa makanan adalah berat makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden. Sisa
makanan ditimbang setelah makanan dikonsumsi responden. Makanan yang bersisa
adalah nasi putih : 20 gram dan bening bayam : 30 gram, sedangkan makanan yang
lainnya dikonsumsi sampai habis.
5. Jumlah makanan yang dikonsumsi
Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi dikurangi
dengan sisa makanan. Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah sebagai berikut :
a. Nasi putih = 100 – 20 = 80 gram
b. Telur goreng = 50 -0 = 50 gram
c. Tahu goreng = 80 -0 = 80 gram
d. Bening bayam = 100 – 30 = 70 gram
e. Pepaya = 130 -0 = 130 gram.

6. Faktor konversi matang mentah
Faktor konversi mentah matang diisi dengan faktor konversi berat matang mentah yang
bisa diperoleh dari daftar faktor konversi berat matang mentah yang keluarkan oleh
Kementerian Kesehatan tahun 2014 dalam Buku Pedoman Konversi Berat Matang-
Mentah Berat Dapat Dimakan (BDD) Dan Resep Makanan Siap Saji dan Jajajan. Daftar
konversi mentah matang adalah sebagai berikut :
a. Nasi putih : 0,4
b. Telur goreng : 0,9
c. Tahu goreng : 1,1
d. Bening bayam : 1,1
e. Pepaya : - (karena dikonsumsi langsung tanpa proses pengolahan atau
pemasakan).

 Survey Konsumsi Pangan 41

7. Persentase penyerapan minyak
Persentase penyerapan minyak diisi dengan persentase penyerapan minyak dari
makanan yang digoreng. Persentase penyerapan minyak dapat diperoleh dari Daftar
penyerapan minyak goreng yang keluarkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2014
dalam Buku Pedoman Perkiraan Jumlah Garam Dan Penyerapan Minyak Goreng.
Jumlah serapan minyak = persentase serapan x berat matang
Persentase minyak untuk telur ayam goreng adalah 8% dan untuk tahu goreng adalah
5%. Jumlah minyak terserap adalah sebagai berikut.
a. Jumlah minyak terserap untuk telur goreng
8/100 x 50 gram = 4 gram
b. Jumlah minyak terserap untuk tahu goreng
5/100 x 80 gram = 4 gram.

8. Bahan makanan
Bahan makanan diisi dengan bahan makanan yang digunakan dalam hidangan. Jika di
dalam hidangan terdapat beberapa bahan, diuraikan bahan makanan yang terdapat
dalam hidangan tersebut. Bahan makanan untuk menu sarapan di atas adalah:
a. Nasi putih : beras
b. Telur goreng : telur dan minyak
c. Tahu goreng : tahu dan minyak
d. Bening bayam : bayam dan air (air tidak ditulis karena tidak mengandung kalori)
e. Pepaya.

9. Berat mentah bahan makanan
Berat mentah bahan makanan diisi dengan berat mentah bahan makanan. Berat mentah
bahan makanan diperoleh dengan mengalikan berat matang dikalikan faktor konversi
matang mentah.
Berat mentah = berat matang x faktor konversi
Berat mentah = 50 x 0,9 = 45 gram
a. Nasi putih : beras
b. Berat mentah beras = 100 x 0,4 = 32
c. Telur goreng : telur
d. Berat mentah telur = 50 x 0,9 = 45 gram
e. Tahu goreng : tahu
f. Berat mentah tahu = 80 x 1,1 = 88
g. Bening bayam : bayam

42 Survey Konsumsi Pangan 

h. Berat mentah bayam = 70 x 1,1 = 77
i. Pepaya = 130 gram

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

1) Jelaskan prinsip food weighing!
2) Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan food weighing!
3) Sebutkan kelebihan food weighing!
4) Sebutkan kelemahan food weighing!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Prinsip dari food weighing adalah ahli gizi atau petugas pengumpul data melakukan
penimbangan makanan yang akan dikonsumsi dan menimbang sisa makanan yang tidak
dikonsumsi oleh seseorang.

2) Langkah-langkah dalam melakukan metode penimbangan.
a) Menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat dalam formulir yang
telah disediakan.
b) Setelah responden mengkonsumsi makanannya, lakukan kembali penimbangan
sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden.
c) Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi
dikurangi dengan sisa makanan yang tidak dikonsumsi.
d) Tentukan jenis bahan makanan dari makanan yang dikonsumsi oleh responden.
e) Tentukan faktor konversi matang – mentah untuk setiap bahan makanan.
f) Tentukan berat mentah dari bahan makanan.
g) Lakukan analisa nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh responden.

3) Kelebihan dari metode penimbangan antara lain seperti yang dijabarkan di bawah ini:
a) Metode penimbangan merupakan metode yang dapat dijadikan gold standar
dalam survei konsumsi pangan.
b) Hasil dari metode penimbangan paling akurat dibandingkan dengan metode
lainnya.
c) Dapat mengurangi bias yang berasal dari keterbatasan ingatan responden karena
metode ini tidak tergantung kepada daya ingat responden.

 Survey Konsumsi Pangan 43

d) Dapat mengurangi bias yang berasal dari keterbatasan responden dalam
menjelaskan ukuran porsi makanan yang dikonsumsi.

e) Dapat mengurangi bias yang berasal dari keterbatasan pewawancara atau
pengumpul data dalam melakukan estimasi ukuran porsi yang dikonsumsi oleh
responden.

f) Dapat mengurangi bias yang disebabkan perbedaan persepsi antara responden
dengan pewawancara atau pengumpul data.

g) Dapat digunakan untuk mendukung interpretasi data laboratorium, data
antropometri dan data klinis.

h) Pengukuran yang dilakukan selama beberapa hari dapat menggambarkan asupan
sehari-hari responden.

i) Lebih tepat dilakukan untuk tempat khusus seperti institusi tempat kerja,
perusahaan, panti sosial, lembaga kemasyarakatan dimana seseorang tinggal
bersama-sama.

4) Kelemahan dari metode food weighing adalah
a) Memerlukan waktu untuk pengumpulan data yang lebih lama, karena semua
makanan yang dikonsumsi oleh responden dan makanan sisa yang tidak
dikonsumsi oleh responden harus dilakukan penimbangan sesaat sebelum
dikonsumsi dan sesaat sesudah responden mengkonsumsi makanannya.
b) Memerlukan tenaga yang lebih banyak untuk melakukan metode ini karena harus
melakukan penimbangan makanan responden
c) Memerlukan alat khusus yang harus disediakan oleh peneliti atau pengumpul data
seperti timbangan makanan, formulir penimbangan, alat tulis dan beberapa
peralatan lainnya.
d) Responden dapat merubah kebiasaan makan sehari-hari, terutama pada
penimbangan yang dilakukan selama beberapa hari.
e) Kurang cocok diterapkan pada masyarakat luas.

Ringkasan

1. Metode food weighing atau metode penimbangan adalah metode survei konsumsi
pangan yang dilakukan dengan cara menimbang makanan yang dikonsumsi oleh
responden.

2. Prinsip dari food weighing adalah ahli gizi atau petugas pengumpul data melakukan
penimbangan makanan yang akan dikonsumsi dan menimbang sisa makanan yang tidak
dikonsumsi oleh seseorang.

44 Survey Konsumsi Pangan 

3. Hasil penimbangan adalah penimbangan makanan sebelum dikonsumsi dikurangi
dengan makanan sisa yang tidak dikonsumsi.

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) Metode survei konsumsi pangan yang dilakukan dengan cara menimbang makanan yang
dikonsumsi oleh responden , disebut juga dengan ....
A. Food record
B. Food recall
C. Food weighing
C. Food diary

2) Pernyataan berikut ini yang termasuk kelebihan dari metode food weighing adalah ....
A. Hasil lebih akurat
B. Cocok untuk masyarakat luas
C. Memerlukan waktu yang relatif singkat
D. Tidak membutuhkan tenaga pengumpul data yang banyak

3) Pernyataan berikut ini yang termasuk kekurangan dari metode food weighing adalah ...
A. Hasil kurang akurat
B. Waktu relatif singkat
C. Bukan gold standar
D. Memerlukan sumber daya yang lebih banyak

Pertanyaan untuk soal nomor 4 – 9
Seorang Ahli Gizi yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah ingin mengetahui asupan
gizi untuk makan siang pasien Tuan A yang menderita penyakit diabetes mellitus. Ahli
Gizi menimbang makanan tersebut sebelum disajikan dengan berat masing-masing
makanan yaitu, nasi putih 120 gram, pepes ayam 80 gram, tumis tahu 110 gram, tumis
buncis 50 gram dan jeruk 120 gram. Setelah selesai dikonsumsi, Ahli Gizi menimbang
makanan yang masih bersisa, yaitu nasi putih 30 gram dan tumis buncis 10 gram. Dari
daftar konversi berat mentah matang, diketahui faktor konversi untuk nasi putih yaitu
0,4; pepes ayam 1,5; tumis tahu 1,6 dan tumis buncis 1. Dari daftar penyerapan minyak
diketahui penyerapan minyak untuk tumis tahu 5% dan tumis buncis 19,3%.

 Survey Konsumsi Pangan 45

4) Berapakah jumlah nasi putih yang dikonsumsi oleh Tuan A yang harus dituliskan oleh
Ahli Gizi pada formulir food weighing?
A. 120 gram
B. 100 gram
C. 90 gram
D. 80 gram

5) Berapakah jumlah pepes ayam yang dikonsumsi oleh Tuan A yang harus dituliskan oleh
Ahli Gizi pada formulir food weighing?
A. 120 gram
B. 100 gram
C. 90 gram
D. 80 gram

6) Berapakah jumlah minyak terserap untuk tumis tahu yang dikonsumsi Tuan A?
A. 2,75 gram
B. 5,5 gram
C. 9,65 gram
D. 11 gram

7) Berapakah jumlah minyak terserap untuk tumis buncis yang dikonsumsi Tuan A?
A. 5,5 gram
B. 7,72 gram
C. 9,65 gram
D. 11 gram

8) Berapakah berat beras sebagai bahan dasar nasi putih yang dikonsumsi oleh Tuan A?
A. 36 gram
B. 40 gram
C. 50 gram
D. 90 gram

9) Berapakah berat ayam sebagai bahan dasar pepes ayam yang dikonsumsi oleh Tuan A?
A. 80 gram
B. 90 gram
C. 100 gram
D. 120 gram

46 Survey Konsumsi Pangan 

10) Tempat berikut ini yang tidak cocok dilakukan metode food weighing adalah ....
A. Asrama
B. Rumah sakit
C. Panti Jompo
D. Wilayah desa

 Survey Konsumsi Pangan 47

Topik 2

Menimbang Pangan (Makanan, Minuman, dan
Bahan Makanan)

P ada Topik 2 akan diuraikan proses menimbang pangan yaitu makanan, minuman
dan bahan makanan). Pada topik ini hanya menjelaskan alat, bahan dan prosedur
untuk melakukan proses penimbangan. Proses penimbangan makanan, minuman,

dan bahan makanan dapat Anda lakukan di laboratorium.

Alat yang diperlukan antara lain timbangan makanan digital, alat ukur, gelas ukur, alat

makan, pisau, talenan, formulir penimbangan, kalkulator dan alat tulis. Berikut ini akan

dijelaskan beberapa alat yang diperlukan untuk menimbang berbagai macam pangan.

Untuk kelancaran proses menimbang bahan pangan, Anda harus mengetahui dan

menguasai tentang Ukuran Rumah Tangga (URT). Pembahasan lengkap mengenai URT akan

Anda dapatkan pada Bab lain di buku ajar ini bab 8, tetapi pada bagian ini akan diuraikan

secara singkat mengenai URT dan contoh-contoh URT yang sering digunakan.

URT merupakan takaran atau ukuran bahan makanan yang umum digunakan dan

dipahami oleh semua orang. Berikut ini beberapa contoh URT yang sering digunakan.

bh = buah g = gram
bj = biji kcl = kecil
btg = batang ptg = potong
btr = butir sdg = sedang
bsr = besar sdm = sendok makan
gls = gelas (240 ml) sdt = sendok teh
kh = kandungan karbohidrat

Ukuran Rumah Tangga (URT) dan berat bahan makanan per golongannya dapat dilihat
pada lampiran buku ajar ini.

48 Survey Konsumsi Pangan 

ALAT UNTUK MENIMBANG PANGAN

1. Timbangan bahan makanan
Timbangan makanan ada dua jenis, yaitu timbangan manual atau jarum dan timbangan
digital. Disarankan menggunakan timbangan digital menimbang bahan pangan ini
karena berat makanan yang ditimbang tidak terlalu besar. Ketelitian timbangan digital
yang digunakan bisa 1 gram atau 0,1 gram.

Gambar 2.3. Timbangan makanan digital

2. Alat ukur makanan
Alat ukur makanan yang digunakan antara lain sendok ukur, yaitu sendok dalam
berbagai ukuran dan gelas ukur yang mempunyai garis-garis untuk menunjukkan ukuran
cairan dalam mililiter (ml).
a. sendok ukur

Gambar 2.4. Sendok ukur 49
 Survey Konsumsi Pangan

b. gelas ukur

Gambar 2.5. Gelas ukur
3. Alat makan

Alat makan yang harus disediakan antara lain sendok makan, sendok teh, sendok nasi
dalam berbagai ukuran, sendok sayur, gelas minum dan piring makan.
a. sendok makan dan sendok teh

Gambar 2.6 Sendok makan

Gambar 2.7 Sendok teh
50 Survey Konsumsi Pangan 

b. sendok nasi (berbagai macam : sendok nasi magic jar, sendok nasi kayu/plastik)

Gambar 2.8. Sendok nasi berbagai bentuk
c. sendok sayur

Gambar 2.9. Sendok sayur

 Survey Konsumsi Pangan 51

d. gelas dan cangkir

Gambar 2.10. Gelas dan cangkir

e. piring makan

Gambar 2.11. Piring makan
52 Survey Konsumsi Pangan 

4. Pisau
Pisau digunakan untuk memotong bahan makanan dalam berbagai bentuk ukuran
rumah tangga yang biasa digunakan.

Gambar 2.12. Pisau dapur
5. Talenan

Talenan dapat menggunakan talenan yang terbuat dari plastik atau kayu, digunakan
sebagai alas saat memotong bahan pangan. Sebaiknya pisahkan talenan untuk makanan
yang sudah diolah dengan bahan makanan yang masih mentah.

Gambar 2.13. Talenan

6. Formulir penimbangan

Nama pangan (makanan, Ukuran Rumah Tangga Berat (gram)
minuman, bahan makanan)

Gambar 2.14. Formulir penimbangan 53
 Survey Konsumsi Pangan

7. Daftar analisis zat gizi dan daftar penukar
Daftar analisis zat gizi digunakan untuk mengetahui nilai gizi makanan. Daftar analisa zat
gizi yang bisa digunakan antara lain Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dan Tabel
Komposisi Pangan Indonesia (TKPI).

Gambar 2.15. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI)
8. Kalkulator dan alat tulis

Sediakan kalkulator dan alat tulis untuk menghitung merat mentah dan menghitung
penyerapan minyak.

Gambar 2.16. Kalkulator dan alat tulis
BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Bahan makanan Golongan I (karbohidrat)
2. Bahan makanan Golongan II (protein hewani)
3. Bahan makanan Golongan III (protein nabati)
4. Bahan makanan Golongan IV (sayuran)
5. Bahan makanan Golongan V (buah-buahan dan gula)
54 Survey Konsumsi Pangan 

6. Bahan makanan Golongan VI (susu)
7. Bahan makanan Golongan VII (minyak/lemak)
8. Minuman

PROSEDUR PENIMBANGAN

Prosedur menimbang bahan pangan dengan timbangan digital adalah sebagai berikut :
1. Siapakan bahan yang akan ditimbang.
2. Tempatkan timbangan pada tempat yang datar, beri alas untuk menempatkan bahan

pangan. Alas dapat berupa plastik, piring kertas atau sterofoam. Untuk minuman atau
makanan yang berkuah dapat menggunakan gelas atau mangkok plastik.
3. Tekan tombol on/off untuk menyalakan.
4. Setelah menunjukkan angka 0, tempatkan bahan pangan yang akan ditimbang.
5. Timbangan akan menunjukkan angka berat bahan pangan.
6. Catat berat bahan pangan diformulir yang disediakan.

GOLONGAN KARBOHIDRAT

Gambar 2.17. Nasi dalam piring dengan berbagai ukuran

1. Sediakan nasi dengan 3 ukuran berat berbeda, ½ piring makan, 1 piring sedang dan 1
piring besar.

2. Amati perbedaan ukuran nasi satu penukar dengan yang lainnya.
3. Tuliskan hasil penimbangan pada formulir yang telah disediakan.

 Survey Konsumsi Pangan 55

Gambar 2.18. Nasi dalam sendok dengan berbagai ukuran
1. Ambil nasi dengan berbagai jenis sendok (sendok nasi magic jar, sendok nasi plastik,

sendok nasi kayu dan sendok makan).
2. Timbang nasi di masing-masing sendok tersebut.
3. Catat hasil penimbangan pada formulir yang telah disediakan.

Gambar 2.19. Jagung dengan bonggol utuh, potongan dan pipilan
1. Ambil satu bonggol jagung, satu potongan jagung yang biasa ada pada sayur asem atau

sayur lodeh.
2. Timbang berat jagung dan bonggol kemudian pipil butiran jagungnya, lalu timbang

berapa berat pipil jagung pada satu bonggol dan satu potongan, catat hasil
penimbangan
3. Kemudian timbang juga berat satu sdm butiran jagung, catat hasil penimbangan.

56 Survey Konsumsi Pangan 

Gambar 2.20. Kentang dalam berbagai ukuran

1. Ambil kentang ukuran kecil sedang dan besar. Timbang masing-masing kentang dan
catat hasil penimbangan.

2. Potong kentang menjadi potongan untuk french fries. Timbang potongan kentang
tersebut untuk satu penukarnya dan catat hasil penimbangan.

3. Potong kentang untuk potongan sambal goreng kentang (dadu 1 cm x 1 cm). Timbang
potongan tersebut sebanyak satu penukarnya dan catat hasil penimbangan.

Gambar 2.21. Mie basah

1. Ambil mie basah sebanyak satu piring, lalu timbang beratnya. Catat hasil penimbangan
pada formulir yang telah disediakan.

2. Ambil mie basah sebanyak satu sdm, lalu timbang dan catat hasil penimbangan pada
formulir yang telah disediakan.

 Survey Konsumsi Pangan 57

Gambar 2.22. Roti tawar
1. Ambil satu lembar roti dari merk yang berbeda/bentuk yang berbeda.
2. Timbang masing-masing dan bandingkan beratnya, catat hasil penimbangan pada

formulir yang telah disediakan.

GOLONGAN PROTEIN HEWANI

Gambar 2.23. Ikan bandeng
1. Ambil satu ekor ikan bandeng dan timbang beratnya. Kemudian potong menjadi 3

bagian. Timbang masing-masing bagian dan catat hasil penimbangan.
3. Ambil satu ekor ikan kembung dan timbang beratnya. Kemudian potong menjadi 2

bagian. Timbang masing-masing bagian dan catat hasil penimbangan.

58 Survey Konsumsi Pangan 

Gambar 2.24. Daging dengan berbagai bentuk potongan

• Potong daging sapi dengan berbagai ukuran untuk rendang, gepuk dan sate. Timbang
masing-masing potongan dan catat hasil penimbangan.

Gambar 2.25. Potongan ayam berbagai bagian

1. Ambil potongan ayam bagian sayap, paha bawah, paha atas dan bagian dada.
2. Timbang masing-masing bagian dan catat hasil penimbangan.

 Survey Konsumsi Pangan 59

GOLONGAN PROTEIN NABATI

Gambar 2.26. Tahu
1. Siapkan tahu dari berbagai (2 -3) merek dan bentuk yang ada di pasaran.
2. Timbang masing-masing potongan tahu dan catat hasil penimbangan.
3. Potong tahu menjadi potongan dadu (2 cm x 2 cm), timbang dan catat hasil

penimbangan.
4. Ambil potongan dadu tersebut dengan sendok makan, lalu timbang dan catat hasil

penimbangan.

60 Survey Konsumsi Pangan 

Gambar 2.27. Tempe berbagai bentuk potongan

1. Potong tempe dengan berbagai potongan yang biasa ditemui. Timbang masing-masing
tempe tersebut per potongnya dan catat hasil penimbangan

2. Ambil satu sdm potongan tempe untuk kering tempe, lalu timbang dan catat hasil
penimbangan.

Gambar 2.28. Kacang hijau, kacang kedelai dan kacang tanah

• Ambil 1 sdm kacang hijau, kacang kedelai dan kacang tanah. Timbang masing-masing dan
catat hasil penimbangan.

 Survey Konsumsi Pangan 61

GOLONGAN SAYURAN
Gambar 2.29. Sayur bayam

Gambar 2.30. Kacang panjang
Gambar 2.31. Terung

62 Survey Konsumsi Pangan 

1. Siapkan berbagai macam sayuran (sayuran daun, sayuran batang, dll), masing-masing 1
ikat. bersihkan dan ambil bagian yang dapat dimakanan.

2. Potong sayuran tersebut menjadi potongan yang sering ditemui sehari-hari.
3. Timbang masing-masing sayur dan catat hasil penimbangan.
4. Ambil masing-masing sayuran 1 sdm, timbang dan catat hasil penimbangan.

Gambar 2.32. Wortel
1. Potong wortel dan buncis untuk potongan sayur sop. Ambil sebanyak satu sdm lalu

timbang. Ambil satu potongan wortel dan buncis tersebut lalu timbang untuk satu
penukar.
2. Potong wortel dengan panjang 5 cm lalu timbang. Ambil 5 buah buncis lalu timbang.
Lalukan hal yang sama untuk jenis sayuran lainnya.

Gambar 2.33. Buncis 63
 Survey Konsumsi Pangan

Gambar 2.34. Bening bayam jagung
1. Ambil satu sendok sayur, satu mangkok, dan satu sdm tumisan sayur.
2. Timbang masing-masing beratnya dan catat hasil penimbangan.
GOLONGAN BUAH DAN GULA

Gambar 2.35. Pepaya potong
1. Kupas pepaya lalu potong dengan ukuran seperti di gambar. Timbang potongan tersebut

dan catat hasil penimbangan.
2. Potong juga menjadi potongan dadu (2 cm x 2 cm). Timbang satu potongan tersebut dan

catat hasil penimbangan.
64 Survey Konsumsi Pangan 

Gambar 2.36. Aneka buah

Ambil bagian buah yang dapat dimakan (berat bersih) dari buah pisang, apel, anggur dan
semangka. Buat ukuran atau potonganyang biasa dikonsumsi, timbang dan catat hasil
penimbangan.

Gambar 2.37. Gula dalam sendok teh

Gambar 2.38. Gula dalam sendok makan 65
Ambil satu sdt dan satu sdm gula pasir lalu timbang dan catat hasil penimbangan
 Survey Konsumsi Pangan

GOLONGAN SUSU

Gambar 2.39. Susu bubuk
1. Ambil satu sdm susu bubuk (peres dan munjung) lalu timbang dan catat hasil

penimbangan.
2. Timbang juga untuk satu sdt susu bubuk dan catat hasil penimbangan.

Gambar 2.40. Susu cair

1. Ambil susu sapi cair 1 gelas dan susu cair berbagai kemasan
2. Timbang dan catat hasil penimbangannya
3. Masukkan ke dalam gelas ukur dan catat hasil pengukuran.

Potong keju dalam ukuran 2 x 2 cm, lalu timbang dan
catat hasil penimbangan.
Ambil 1 sdm keju parut, kemudian timbang dan catat

hasil penimbangannya.

Gambar 2.41. Keju parut Survey Konsumsi Pangan 
66

Ambil satu lembar keju lembaran lalu timbang dan
catat hasil penimbangan

Gambar 2.42. Keju lembaran
Ambil satu sdm keju parut, lalu timbang. Catat hasil penimbangan

Gambar 2.43. Yogurth berbagai kemasan
1. Sediakan yogurt dalam berbagai kemasan, timbang dan catat hasil penimbangan.
2. Ambil 1 sdm yogurt, timbang dan catat hasil penimbangan pada formulir yang telah

disediakan.

 Survey Konsumsi Pangan 67

GOLONGAN MINYAK

Gambar 2.44. Alpukat
1. Timbang beberapa buah alpukat utuh. Catat hasil penimbangannya.
2. Potong alpukat menjadi dua bagian seperti pada gambar. Catat hasil penimbangannya.

Gambar 2.45. Kacang almond
Ambil satu sdt, satu sdm dan satu genggam kacang almond, lalu timbang dan catat
hasil penimbangannya.

68 Survey Konsumsi Pangan 

Gambar 2.46. Santan dan Kelapa parut

1. Potong kelapa menjadi 1 potongan kecil, timbang dan catat hasil penimbangannya.
2. Ambil 1 sdm kelapa parut, timbang dan catat hasil penimbangannya.
3. Ambil 1 sdm santan, timbang dan catat hasil penimbangannya.

Demikianlah persiapan dan cara menimbang berbagai kelompok bahan pangan.
Selanjutnya untuk proses penimbangan dapat Anda lakukan di laboratorium bahan pangan.
Sebelum menimbang bahan pangan terlebih dahulu Anda siapkan alat dan bahan-bahan yang
diperlukan untuk menimbang bahan pangan.

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

1) Tuliskan alat-alat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan penimbangan bahan
pangan!

2) Jelaskan prosedur penimbangan bahan pangan dengan timbangan digital!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Alat-alat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan penimbangan bahan pangan adalah
sebagai berikut.

 Survey Konsumsi Pangan 69

a) Timbangan bahan makanan.
b) Alat ukur makanan (sendok ukur, gelas ukur).
c) Alat makan (sendok makan, sendok teh, sendok nasi, sendok sayur, gelas, cangkir,

piring makan).
d) Pisau.
e) Talenan.
f) Formulir penimbangan.
g) Daftar analisa zat gizi dan daftar bahan penukar.
h) Kalkulator dan alat tulis.

2) Prosedur penimbangan bahan pangan dengan timbangan digital adalah sebagai berikut
a) Siapakan bahan yang akan ditimbang.
b) Tempatkan timbangan pada tempat yang datar, beri alas untuk menempatkan
bahan pangan. Alas dapat berupa plastik, piring kertas, sterofoam, gelas plastik
dan mangkok plastik.
c) Tekan tombol on/off untuk menyalakan.
d) Setelah menunjukkan angka 0, tempatkan bahan pangan yang akan ditimbang.
e) Timbangan akan menunjukkan angka berat bahan pangan.
f) Catat berat bahan pangan diformulir yang disediakan.

Ringkasan

Untuk kelancaran proses menimbang bahan pangan, Anda harus mengetahui dan
menguasai tentang Ukuran Rumah Tangga (URT). Ukuran Rumah Tangga merupakan takaran
atau ukuran bahan makanan yang umum digunakan dan dipahami oleh semua orang. Alat
yang diperlukan antara lain timbangan makanan digital, alat ukur, gelas ukur, alat makan,
pisau, talenan, formulir penimbangan, kalkulator dan alat tulis.

70 Survey Konsumsi Pangan 

Tes 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

CONTOH SOAL TES YANG DAPAT DIKEMBANGKAN PADA TOPIK 2

1) Timbangan yang tepat digunakan untuk menimbang makanan dan bahan makanan
adalah ....
A. Timbangan makanan digital
B. Timbangan manual
C. Timbangan dacin
D. Timbangan bathroomscale

2) Alat ukur makanan yang dapat digunakan untuk volume cairan adalah ....
A. Gelas plastik
B. Gelas ukur
C. Piring
D. Mangkok

3) Ukuran bahan makanan yang menggunakan ukuran atau takaran alat-alat rumah tangga
disebut juga dengan ....
A. Porsi
B. Bahan penukar
C. Takaran rumah tangga
D. Ukuran Rumah Tangga

 Survey Konsumsi Pangan 71

Kunci Jawaban Tes

Tes Formatif 1
1) C
2) A
3) D
4) C
5) D
6) B
7) B
8) A
9) D
10) D
Tes Formatif 2
1) A
2) B
3) D

72 Survey Konsumsi Pangan 

Glosarium

Food weighing atau metode penimbangan adalah metode survei konsumsi pangan yang
dilakukan dengan cara menimbang makanan yang
dikonsumsi oleh responden.

Ukuran Rumah Tangga (URT) : adalah takaran atau ukuran bahan makanan menggunakan
ukuran yang umum digunakan di rumah tangga seperti
piring, sendok, gelas, potongan, buah dan biji.

Timbangan makanan digital : adalah timbangan digital yang digunakan untuk menimbang
makanan atau bahan makanan dengan ketelitian 1 gram.

 Survey Konsumsi Pangan 73

Daftar Pustaka

Fahmida U, Dillon HS. 2011. Nutrition Assessment. Second Edition. South East Asian Minister
of Education Organization and Nutrition (SEAMEO RECFON). Jakarta : University of
Indonesia.

Gibson RS. 2005. Principples of Nutrition Assessment. New York : Oxford.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Konversi Berat Matang-Mentah, Berat Dapat
Dimakan (BDD) dan Resep Makanan Siap Saji dan Jajanan. Jakarta : Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Kode Bahan panganSurvei Konsumsi Makanan
Individu. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Buku Foto Makanan Survei Konsumsi Makanan Individu
(SKMI-2014). Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Umum Survei Konsumsi Makanan Individu. Jakarta
: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Perkiraan Jumlah Garam dan Penyerapan Minyak Goreng.
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kusharto CM, Supariasa IDN. 2014. Survei Konsumsi Gizi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

PERMENKES RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013
Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Sirajuddin, Mustamin, Nadimin, Rauf S. 2015. Survei Konsumsi Pangan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Waspadji S, Suyono S, Sukardji K, Nofi LS, Muliany RM, Rahimy R, Ahmad LF. 2011. Daftar
Bahan Makanan Penukar Edisi Ketiga (Awam) Sebagai Panduang Untuk Awam dan
Petugas Kesehatan Terkait. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

74 Survey Konsumsi Pangan 

Bab 3

FOOD RECORD

Surmita, S.Gz, M.Kes.

Pendahuluan

F ood record atau food diary yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
metode pencatatan makanan, merupakan salah satu metode survei konsumsi pangan
yang bersifat prospektif. Dalam metode ini responden membuat catatan makanan

yang dikonsumsi selama waktu tertentu. Metode ini dapat dibagi menjadi estimated food

record dan weighed food record untuk menilai asupan makanan tingkat individu. Sementara

untuk menilai asupan tingkat rumah tangga dapat menggunakan household food record.

Estimated food record adalah metode pencatatan makanan yang dilakukan oleh responden

dengan cara mengestimasi jumlah makanan yang dikonsumsi. Sedangkan weighed food record

merupakan metode pencatatan makanan yang dilakukan oleh responden atau petugas

pengumpul data dengan cara menimbang makanan yang dikonsumsi oleh respoden.

Metode food record dapat menghasilkan data yang cukup detail dan akurat. Data yang

dihasilkan bersifat kuantitatif, sehingga metode ini dapat digunakan untuk mengukur asupan

zat gizi seperti asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak. Metode ini juga dapat

digunakan untuk mengukur asupan cairan. Responden sulit untuk mengingat kapan dan

berapa jumlah cairan yang diminum, sehingga metode pencatatan ini cocok untuk mengukur

asupan cairan dalam sehari. Dalam pelaksanaannya metode record harus memperhatikan

kondisi responden karena metode ini cocok digunakan untuk responden dengan latar

belakang pendidikan yang cukup tinggi. Metode ini tidak dapat digunakan untuk responden

yang buta huruf, karena responden harus menuliskan semua makanan dan minuman yang

dikonsumsi. Metode ini juga dapat menjadi beban bagi responden.

Dalam tugas sehari-hari Anda sebagai seorang Ahli Gizi untuk mengukur asupan

makanan klien atau responden secara kuantitatif, maka metode food record dapat dijadikan

 Survey Konsumsi Pangan 75

sebagai salah satu pilihan untuk mengukur tingkat asupan zat gizi seperti energi, karbohidrat,
lemak dan protein serta jumlah asupan cairan.

Untuk ini mari kita pelajari dengan seksama uraian yang disajikan dalam Bab ini. Pokok
bahasan pada Bab 3 ini meliputi metode food record untuk individu yaitu (estimated food
record dan weighed food record), dan metode food record untuk tingkat rumah tangga
(household food record). Setiap metode akan dijelaskan pengertian dan prinsip, langkah-
langkah melakukan metode tersebut, kelebihan dan kelemahan serta contoh formulir yang
digunakan.

Setelah Anda mempelajari materi dalam Bab 3 ini dengan sungguh-sungguh maka di
akhir proses pembelajaran Anda diharapkan dapat menjelaskan:
1. Pengertian, prinsip, langkah-langkah, kelebihan dan kelemahan metode estimated food

record.
2. Pengertian, prinsip, langkah-langkah, kelebihan dan kelemahan metode weighed food

record.
3. Pengertian, prinsip, langkah-langkah, kelebihan dan kelemahan metode household food

record.

Agar Anda dapat memahami Bab ini dengan mudah maka Bab 3 ini dibagi menjadi tiga
topik:
Topik 1 : Metode Food Record (Estimated Food Record)
Topik 2 : Metode Weighed Food Record
Topik 3 : Metode Household Food Record

Supaya diperoleh hasil yang optimal maka dalam mempelajari Bab 3 ini Anda diberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Pelajari Topik 1 terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan Topik 2 dan terakhir Topik 3.
2. Kerjakan latihan tanpa melihat isi uraian Bab 3.
3. Kerjakan Tes tanpa melihat isi uraian Bab 3.
4. Jika ada Topik yang belum dipahami, sebaiknya dipelajari kembali dan kerjakan tes dan

latihan.

76 Survey Konsumsi Pangan 

Topik 1
Metode Food Record (Estimated Food Record)

M etode food record merupakan metode survei konsumsi pangan yang
digunakan untuk menilai asupan makanan pada tingkat individu dan dapat
juga digunakan untuk tingkat keluarga. Prinsip dari metode ini adalah

responden mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 24 jam.

Responden dapat melakukan pencatatan makanan dengan dua cara yakni dengan cara

melakukan estimasi dan dengan cara melakukan penimbangan makanan. Pencatatan

makanan dengan cara estimasi disebut juga dengan estimated food record. Pencatatan

makanan dengan cara melakukan penimbangan disebut juga dengan weighed food record.

Dalam pelaksanaan metode food record, responden sangat berperan untuk

pengumpulan data. Peneliti harus meminta kerja sama dan komitmen responden untuk

mencatat dan melaporkan semua makanan dan minuman termasuk makanan jajan dan

selingan yang dikonsumsi selama periode penelitian. Peneliti juga harus menjelaskan kepada

responden untuk selalu membawa catatan makanan ini apabila responden mengkonsumsi

makanan di luar rumah. Responden juga diminta jujur untuk menuliskan semua konsumsi

makanan dan diminta untuk tidak mengurangi atau menambahi jumlah konsumsi makanan

tertentu.

Sebelum memulai pengumpulan data dengan metode food record peneliti atau

pengumpul data harus menjelaskan cara pengisian formulir food record dan menjelaskan

mengenai ukuran rumah tangga (URT) yang akan digunakan dalam memperkirakan porsi atau

jumlah konsumsi makanan.

Berikut ini diuraikan langkah-langkah dalam melakukan food record.

1. Peneliti atau penumpul data menjelaskan cara-cara pengisian formulir food record dan

menjelaskan tentang ukuran rumah tangga yang akan digunakan dalam memperkirakan

porsi makanan.

2. Responden mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi termasuk

makanan selingan dan jajanan, baik yang dikonsumsi di dalam rumah maupun diluar

rumah selama periode penelitian.

3. Responden diminta juga menuliskan waktu makan, bahan-bahan dari makanan yang

dikonsumsi, cara pengolahan dan keterangan lain jika diperlukan (seperti merek atau

harga dari makanan, tempat mengkonsumsi makanan tersebut dan kesempatan dalam

mengkonsumsi makanan tersebut, misalnya dikonsumsi pada saat menonton televisi,

dikonsumsi saat menghadiri pesta pernikahan dan keterangan lain yang dapat

 Survey Konsumsi Pangan 77

membantu peneliti dalam menerjemahkan ukuran rumah tangga ke dalam ukuran berat
(gram) dan menganalisa zat gizi dari makanan yang dikonsumsi responden.
4. Setelah data dari responden terkumpul, peneliti atau pengumpul data menerjemahkan
ukuran porsi yang dikonsumsi respoden dari ukuran rumah tangga ke dalam ukuran
berat (gram).
5. Peneliti atau pengumpul data menganalisis bahan makanan untuk mengetahui jumlah
konsumsi zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan atau
menggunakan software untuk analisa konsumsi zat gizi.

Biasanya food record ini dilakukan selama 3 hari dengan menggunakan 2 hari weekday
dan 1 hari weekend. Namun, untuk mendapatkan data konsumsi makanan yang dapat
menggambarkan kebiasaan konsumsi responden, metode food record idealnya dilakukan
selama 7 hari. Pada kondisi tertentu jumlah hari yang digunakan dapat lebih sedikit. Jumlah
hari dapat dikurangi jika disparitas konsumsi antara individu tidak terlalu tinggi atau tingkat
kerja sama responden sangat rendah.

Sebagaimana metode survei konsumsi pangan yang lain, metode food record juga
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan dari metode ini dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan servei konsumsi pangan.

Kelebihan dari metode food record antara lain seperti yang diuraikan di bawah ini
1. Metode food record dapat menyediakan data secara kuantitatif sehingga jumlah asupan

zat gizi responden dalam sehari dapat diketahui.
2. Data yang dihasilkan dari metode food record cukup detail seperti waktu malam, jenis

bahan makanan, metode pengolahan yang digunakan dan jumlah atau porsi dari
makanan yang dikonsumsi responden.
3. Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden,
karena dalam metode food record responden langsung menuliskan makanan yang
dikonsumsi.
4. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data konsumsi makanan pada jumlah
responden yang cukup besar.
5. Hasil yang diperoleh cukup akurat jika responden menuliskan data konsumsi makanan
dengan teliti.

Di samping mempunyai kelebihan, metode food record juga mempunyai kelemahan.
Beberapa kelemahan dari metode food record ini adalah seperti yang diuraikan pada paragraf
berikut ini.

78 Survey Konsumsi Pangan 

1. Penggunaan metode food record membutuhkan tingkat kerja sama yang tinggi dengan
responden dan membutuhkan komitmen responden untuk bersedia melakukan
pencatatan makanan.

2. Metode food record sangat membebani responden karena responden harus menuliskan
semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama periode penelitian.

3. Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam
menuliskan bahan makanan, metode pengolahan makanan dan perkiraan atau estimasi
jumlah makanan yang dikonsumsi.

4. Keakuratan data dari metode food record ini juga sangat tergantung dari kejujuran
responden dalam melaporkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Sebagian responden mungkin tidak melaporkan beberapa konsumsi makanan karena
beberapa alasan, seperti lupa menuliskan makanan yang dikonsumsi, makanan yang
dikonsumsi dalam jumlah sedikit sehingga responden beranggapan tidak perlu
melaporkannya, responden malu atau tidak mau melaporkan makanan tertentu karena
dianggap kurang baik atau kurang sehat.

5. Metode ini tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.
6. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

 Survey Konsumsi Pangan 79

Nama Responden : Kode Responden :
Hari/Tanggal :
Alamat :

Waktu Nama Hidangan Bahan Cara URT Gram
makan (2) Makanan Pengolahan (5) (6)

(3) (4)

(1)

Gambar 3.1. Contoh Formulir Food Record

Penjelasan Cara Pengisian Formulir Food Record
Formulir Food Record dilengkapi dengan indentitas responden, seperti nama, alamat,

hari dan tanggal pencatatan dan kode responden. Identitas responden dapat ditambah
keterangan lain yang dibutuhkan oleh peneliti atau pengumpul data.
1. Waktu makan

Waktu makan diisi dengan waktu responden mengkonsumsi makanan, misalnya pagi,
siang atau malam. Waktu makan dapat juga diisi dengan keterangan jam misalnya 07.00,
10.00, 12.00, 15.00, 19.00.
2. Nama Hidangan
Nama hidangan diisi dengan nama makanan yang dikonsumsi oleh responden misalnya
Nasi Goreng, Telur Dadar, Tempe Bacem, Sayur Kangkung, dan lain-lain.
3. Bahan Makanan
Bahan makanan diisi dengan nama bahan makanan yang digunakan dalam hidangan.

80 Survey Konsumsi Pangan 

4. Cara Pengolahan
Cara pengolahan diisi dengan metode pengolahan yang digunakan untuk mengolah
makanan seperti digoreng, direbus, dikukus, ditumis, dibakar dan lain-lain. Metode
pengolahan ini penting dijelaskan oleh responden untuk memudahkan petugas
pengumpul data dalam menganalisis zat gizi, karena metode pengolahan dapat
mempengaruhi nilai zat gizi. Contohnya makanan yang diolah dengan cara digoreng
perlu ditambahkan minyak goreng dalam analisa jumlah zat gizi.

5. URT
Kolom URT (Ukuran Rumah Tangga) diisi dengan jumlah atau porsi makanan yang
dikonsumsi oleh responden yang dituliskan dalam ukuran rumah tangga seperti piring,
gelas, sendok makan, sendok teh, sendok nasi, sendok sayur, potong, biji, buah, bungkus
dan lain-lain.

6. Gram
Kolom gram diisi berat hidangan diisi dengan berat makanan yang akan dikonsumsi oleh
responden. Berat hidangan ditulis dalam satuan gram. Kolom ini dapat dikosongkan oleh
responden untuk selanjutnya diisi oleh pengumpul data.

Sumber bias dan cara mengurangi bias dalam metode Food Record
Sumber bias dalam metode ini ada yang berasal dari pengumpul data, ada yang berasal

dari responden dan ada yang berasal dari keterbatasan analisa zat gizi
1. Bias yang berasal dari pengumpul data

a. Kesalahan dalam menerjemahkan ukuran rumah tangga yang ditulis oleh
responden ke dalam ukuran berat. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan
kemampuan pengumpul data dalam melakukan estimasi ukuran rumah tangga ke
dalam ukuran berat (gram). Pengumpul data harus sering berlatih melakukan
estimasi ukuran rumah tangga ke dalam ukuran berat untuk semua golongan
bahan makanan dalam berbagai bentuk dan ukuran rumah tangga. Selain itu untuk
membantu meningkatkan keakuratan data, pengumpul data dapat menggunakan
daftar penukar bahan makanan, penggunaan food phorograph, food model dan
alat ukur.

b. Kesalahan persepsi pengumpul data dalam memahami hidangan dan bahan
makanan yang ditulis responden. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan
pengetahuan pengumpul data tentang makanan dan bahan makanan yang biasa
dikonsumsi oleh responden. Lakukan studi pendahuluan tentang makanan dan
hidangan dan cara pengolahan makanan di wilayah responden berada. Hal ini akan
sangat membantu pengumpul data mengenai makanan dan hidangan yang
dikonsumsi responden.

 Survey Konsumsi Pangan 81

Gambar 3.2. Foto makanan dalam berbagai ukuran porsi

Gambar 3.3. Gelas dalam berbagai ukuran
82 Survey Konsumsi Pangan 

2. Bias yang berasal dari responden
a. Responden tidak melaporkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Sebagian reponden tidak jujur dalam melaporkan konsumsi makanan dan
minuman. Hal ini dapat diatasi dengan cara meminta kerja sama yang baik dengan
responden di awal proses pengumpulan data. Pengumpul data meminta
responden menuliskan semua data konsumsi makanan sesuai dengan konsumsi
sebenarnya. Untuk melakukan pengecekan data, pengumpul data dapat dapat
melakukan survei pada saat tertentu selama periode pengumpulan data dan
melihat secara langsung konsumsi responden.
b. Responden salah dalam menentukan atau menggunakan ukuran rumah tangga.
Hal ini dapat diatasi dengan cara memberikan penjelasan mengenai ukuran rumah
tangga dan cara penggunaannya di awal penelitian. Pengumpul data juga dapat
memberikan responden pedoman penggunaan ukuran rumah tangga dan
beberapa contoh ukuran rumah tangga yang sering digunakan sehari-hari.
Responden dapat juga menambahkan keterangan dari makanna yang dikonsumsi
seperti merek makanan, harga dan tempat mengkonsumsi makanan tersebut.

3. Bias yang berasal dari keterbatasan analisa data zat gizi
a. Tidak semua dari bahan makanan yang dikonsumsi responden ada di dalam daftar
komposisi bahan makanan atau dalam software pengolah data zat gizi. Hal ini
cukup sulit untuk diatasi oleh pengumpul data. Untuk sementara yang dapat
dilakukan adalah menggunakan analisa zat gizi untuk makanan yang mirip atau
meyerupai dengan makanan yang dikonsumsi responden.
b. Untuk bahan makanan tertentu, komposisi nilai gizi nya dapat berbeda-beda.
Contohnya untuk makanan seperti bakso, nugget, dan makanan olahan lainnya
yang komposisi bahan dalam proses pembuatannya bisa sangat berbeda. Hal ini
dapat diatasi dengan mengumpulkan beberapa resep standar dari bahan
makanan olahan tersebut. Untuk memperkirakan komposisi bahan responden
dapat menambah keterangan harga atau merek dari makanan yang digunakan.
Jika responden membuat sendiri sebaiknya uraikan resep dari makanan tersebut.

 Survey Konsumsi Pangan 83

Gambar 3.4. Berbagai jenis bakso dengan komposisi bahan dan zat gizi yang berbeda

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

1) Jelaskan pengertian food record!
2) Sebutkan 2 jenis food record yang digunakan untuk mengukur asupan makanan tingkat

individu?
3) Sebutkan prinsip estimated food record!
4) Sebutkan kelebihan estimated food record!
5) Sebutkan kelemahan estimated food record!

Petunjuk Jawaban Latihan

Food record atau food diary yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai
metode pencatatan makanan, merupakan salah satu metode survei konsumsi pangan yang

84 Survey Konsumsi Pangan 

bersifat prospektif. Dalam metode ini responden membuat catatan makanan yang dikonsumsi
selama waktu tertentu.
1) Dua jenis food record yang digunakan untuk menilai asupan tingkat individu adalah

estimated food record dan weighed food record.
2) Prinsip dari metode ini estimated food record adalah responden mencatat semua

makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 24 jam dengan cara mengestimasi
jumlah makanan yang dikonsumsi.
3) Kelebihan metode estimated food record adalah :
a) Dapat menyediakan data secara kuantitatif.
b) Data yang dihasilkan dari metode food record cukup detail.
c) Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden
d) Dapat digunakan untuk mengumpulkan data konsumsi makanan pada jumlah

responden yang cukup besar.
e) Hasil yang diperoleh cukup akurat jika responden menuliskan data konsumsi

makanan dengan teliti.
4) Kelemahan dari metode estimated food record adalah:

a) Membutuhkan tingkat kerjasama yang tinggi dengan responden dan
membutuhkan komitmen responden.

b) Sangat membebani responden karena responden.
c) Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam

mencatat konsumsi makanan.
d) Keakuratan data sangat tergantung dari kejujuran responden.
e) Metode ini tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.
f) Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

Ringkasan

1. Prinsip dari metode food record adalah responden mencatat semua makanan dan
minuman yang dikonsumsi selama 24 jam.

2. Responden dapat melakukan pencatatan makanan dengan dua cara yakni dengan cara
melakukan estimasi dan dengan cara melakukan penimbangan makanan.

3. Pencatatan makanan dengan cara estimasi disebut juga dengan estimated food record.
Pencatatan makanan dengan cara melakukan penimbangan disebut juga dengan
weighed food record.

 Survey Konsumsi Pangan 85

4. Langkah-langkah melakukan estimated food record adalah
a. Peneliti atau penumpul data menjelaskan cara-cara pengisian formulir food record
dan menjelaskan tentang ukuran rumah tangga yang akan digunakan dalam
memperkirakan porsi makanan.
b. Responden mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi termasuk
makanan selingan dan jajanan, baik yang dikonsumsi di dalam rumah maupun
diluar rumah selama periode penelitian
c. Responden diminta juga menuliskan waktu makan, bahan-bahan dari makanan
yang dikonsumsi, cara pengolahan dan keterangan lain jika diperlukan
d. Setelah data dari responden terkumpul, peneliti atau pengumpul data
menerjemahkan ukuran porsi yang dikonsumsi respoden dari ukuran rumah
tangga ke dalam ukuran berat (gram).
e. Peneliti atau pengumpul data menganalisis bahan makanan untuk mengetahui
jumlah konsumsi zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan
atau menggunakan software untuk analisa konsumsi zat gizi.

5. Kelebihan metode estimated food record adalah :
a. Dapat menyediakan data secara kuantitatif.
b. Data yang dihasilkan dari metode food record cukup detail
c. Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden
d. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data konsumsi makanan pada jumlah
responden yang cukup besar.
e. Hasil yang diperoleh cukup akurat jika responden menuliskan data konsumsi
makanan dengan teliti.

6. Kelemahan dari metode estimated food record adalah :
a. Membutuhkan tingkat kerjasama yang tinggi dengan responden dan
membutuhkan komitmen responden.
b. Sangat membebani responden karena responden.
c. Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam
mencatat konsumsi makanan.
d. Keakuratan data sangat tergantung dari kejujuran responden .
e. Metode ini tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.
f. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

86 Survey Konsumsi Pangan 

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1) Metode survei konsumsi makanan dengan cara responden mencatat makanan selama
periode tertentu, disebut juga dengan ....
A. Food record
B. Food recall
C. Weighed food record
D. Food weighing
E. Dietary history

2) Metode pencatatan makanan dengan cara responden mencatat makanan yang
dikonsumsi dan melakukan estimasti untuk jumlah makanan yang dikonsumsi, disebut
juga dengan metode ....
A. Estimated food record
B. Food recall
C. Weighed food record
D. Food weighing
E. Dietary history

3) Kelebihan dari metode estimated food record adalah ....
A. Tidak tergantung kejujuran responden
B. Dapat mempengaruhi asupan gizi responden
C. Dapat menyediakan data secara kuantitatif
D. Dapat menyediakan data secara kualitatif
E. Dapat digunakan untuk responden buta huruf

4) Kelemahan dari metode estimated food record adalah ....
A. Dapat menyediakan data secara kuantitatif
B. Tidak dipengaruhi ingatan responden
C. Tidak dapat digunakan untuk responden dalam jumlah besar
D. Dapat membebani responden
E. Tidak membutuhkan kerjasama dengan responden

 Survey Konsumsi Pangan 87

5) Contoh bias yang berasal dari responden dalam metode food record adalah ....
A. Daftar analisa zat gizi tidak memadai
B. Responden tidak jujur dalam menuliskan makanan yang dikonsumsi
C. Kesalahan persepsi pengumpul data dalam menerjemahkan catatan responden
D. Komposisi zat gizi makanan berbeda beda
E. Metode pemasakan yang digunakan berbeda-beda

88 Survey Konsumsi Pangan 

Topik 2

Metode Weighed Food Record

W eighed food record merupakan metode survei konsumsi pangan dengan
teknik penimbangan dan pencatatan makanan yang dilakukan oleh
responden. Pada metode weighed food record responden melakukan

penimbangan semua makanan yang dikonsumsi dan mencatatnya pada sebuah formulir yang

telah disediakan. Metode ini membutuhkan kerjasama yang cukup tinggi dengan responden,

karena responden harus menimbang sekaligus mencatat makanan yang dikonsumsi selama

periode yang ditentukan. Apabila dalam periode tersebut responden mengkonsumsi makanan

di luar rumah, tentu responden juga harus membawa timbangan makanan dan peralatan

untuk mencatat makanan yang dikonsumsi selama berada di luar rumah.

Langkah-langkah dalam melakukan metode weighed food record hampir sama dengan

metode food weighing, namun dalam metode weighed food record responden yang

melakukan penimbangan dan pencatatan hasil penimbangan. Berikut ini diuraikan langkah-

langkah dalam melakukan metode weighed food record:

1. Peneliti atau pengumpul data menyiapkan formulir weighed food record dan

menjelaskan cara mengisi formulir serta cara melakukan penimbangan makanan.

2. Responden menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat dalam formulir

yang telah disediakan.

3. Setelah responden mengkonsumsi makanannya dan melakukan penimbangan untuk

sisa makanan yang tidak dikonsumsi.

4. Responden mencatat jumlah makanan yang dikonsumsi. Jumlah makanan yang

dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi dikurangi dengan sisa makanan

yang tidak dikonsumsi.

Jumlah yang dikonsumsi = Jumlah makanan yang akan dikonsumsi –
Jumlah makanan sisa yang tidak dikonsumsi

5. Setelah formulir weighed food record diisi oleh responden dalam waktu tertentu,
peneliti atau petugas pengumpul data melakukan analisa zat gizi dari makanan yang
dikonsumsi oleh responden.

 Survey Konsumsi Pangan 89

Metode weighed food record mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan
metode survei konsumsi pangan yang lain. Kelebihan dari metode weighed food record ini
adalah:
1. Data yang dihasilkan akurat, karena responden menimbang dan mencatat makanan dan

minuman yang dikonsumsi sehingga dapat mengurangi bias dari kesalahan estimasi baik
oleh responden maupun pengumpul data.
2. Metode weighed food record dapat menyediakan data secara kuantitatif sehingga
jumlah asupan zat gizi responden dalam sehari dapat diketahui.
3. Dapat mengurangi bias yang disebabkan karena keterbatasan ingatan responden,
karena dalam metode weighed food record responden langsung menuliskan makanan
yang dikonsumsi.

Selain mempunyai kelebihan, metode weighed food record juga mempunyai
kelemahan. Kelemahan dari metode weighed food record ini adalah:
1. Membutuhkan tingkat kerjasama yang tinggi dengan responden, karena responden

diminta untuk menimbang dan mencatat semua makanan dan minuman yang
dikonsumsi selama periode tertentu.
2. Metode weighed food record sangat membebani responden karena responden harus
menimbang dan menuliskan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama
periode penelitian. Jika ada sisa makanan, responden juga harus melakukan
penimbangan sisa makanan tersebut.
3. Keakuratan data konsumsi makanan tergantung kemampuan responden dalam
menimbang dan menuliskan bahan makanan, metode pengolahan makanan dan
perkiraan atau estimasi jumlah makanan yang dikonsumsi.
4. Keakuratan data dari metode weighed food record ini juga sangat tergantung dari
kejujuran responden dalam melaporkan semua makanan dan minuman yang
dikonsumsi. Sebagian responden mungkin tidak melaporkan beberapa konsumsi
makanan karena beberapa alasan, seperti pada saat mengkonsumsi makanan di luar
rumah.
5. Metode weighed food record tidak cocok digunakan untuk responden yang buta huruf.
6. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengumpulan data.

90 Survey Konsumsi Pangan 


Click to View FlipBook Version