The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini adalah Borang S1 Terapan Gizi & Dietetika Poltekkes Makassar, Upadate data tahun 2000.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SIRAJUDDIN SIRA, 2020-11-28 20:57:14

BORANG PRODI S1 TERAPAN GIZI & DIETETIKA POLTEKKES MAKASSAR

Buku ini adalah Borang S1 Terapan Gizi & Dietetika Poltekkes Makassar, Upadate data tahun 2000.

2. Pedoman Mutu Poltekkes Kemenkes Makassar.
3. Prosedur Mutu Poltekkes Kemenkes Makassar.
4. Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Nomor HK.02.01/III/000641/2017

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Sipenmaru Poltekkes
Kemenkes).
5. Pedoman Akademik Poltekkes Kemenkes Makassar.
Berbagai peraturan tersebut diterapkan dan diimplementasikan dengan
memegang prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga semua pihak yang terlibat
dalam proses akademik dapat melaksanakan hak dan kewajibannya secara
bertanggungjawab. Proses akademik dapat berjalan sesuai jadwal, administrasi
akademik menjadi mudah dan proses pembelajaran dapat dimonitor, serta penilaian
mahasiswa yang akuntabel dapat dihasilkan.

Penyediaan sarana dan prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana tercantum dalam:

1. PDM.PKMS.6.3 tentang infrastruktur dan PDR.PKMS.14a tentang prosedur mutu
untuk pengadaan barang dan jasa dan PDR.PKMS.15 tentang pemeliharaan
sarana dan prasarana serta berbagai upaya pengembangan sarana dan
prasarana antara lain pembangunan gedung pusat kegiatan mahasiswa,
laboratorium terpadu, perpustakaan terpadu, penambahan ruang kuliah,
pembangunan gedung serba guna, pembangunan asrama dan pembangunan
gedung kuliah S2 terapan, pengembangan unit-unit usaha dan lain-lain.

2. Tujuan ke 4 yaitu meningkatkan penerapan IPTEKS, sistem informasi
manajemen dan akuntabilitas pengelolaan sarana dan prasarana secara tepat
sasaran (efisiensi), berhasil dan berdaya guna (efektif), dengan sasaran:
a. Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan.
b. Peningkatan jumlah aset gedung/ ruang pembelajaran.
c. Peningkatan ketersediaan media pembelajaran/ audio visual.
d. Peningkatan sumber daya keuangan.
Dukungan sumber daya untuk menjamin terciptanya suasana akademik di

lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar yang kondusif untuk meningkatkan
proses dan mutu pembelajaran antara lain :
1. Sumber daya manusia (Tenaga pendidik 196 orang dan kependidikan 156

orang)
2. Sumber daya lainnya antara lain :

a. Fasilitas tanah.
b. Ruang kuliah.
c. Perpustakaan.
d. Laboratorium.
e. Bus.
f. Asrama.
g. Sarana ibadah.
h. Auditorium.
i. Sarana olah raga.
j. Theater room.
k. CBT room.
l. Internet.
m. Lahan parkir.

Luas tanah keseluruhan 138.184 m2 yang merupakan milik pemerintah
tersebar di 5 lokasi yaitu Tidung (Jurusan Keperawatan, Kebidanan, Keperawatan
Gigi), Baji Gau (Jurusan Farmasi), Banta-Bantaeng (Direktorat, Jurusan Analis
Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan), Daya (Gizi dan Fisioterapi) dan Pare-Pare
(Prodi Keperawatan Pare-Pare).

Pemanfaatan sumber daya terus dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas
proses dan mutu pembelajaran. Sumber daya manusia ditingkatkan melalui proses

87

tugas belajar, izin belajar, pelatihan dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan di dalam
maupun di luar PKMS. Sumber daya lainnya terus ditingkatkan melalui perbaikan dan
penambahan berbagai sarana perkuliahan serta melengkapi ruang kuliah agar lebih
representative dijadikan sebagai tempat pembelajaran (menyediakan ruang kuliah
baru, LCD, kipas angin, AC, dll).

Perpustakan sudah mengacu pada electronic library (e-library). Mulai dengan
menyediakan wifi di setiap jurusan yang terkoneksi dengan perpustakaan dan bisa
diakses oleh segenap civitas akademika, dilaksanakan pelatihan Pengelola
Perpustakaan Digital Berbasis Web bagi petugas perpustakaan dengan
menghadirkan narasumber yang berkompeten, diikutsertakannya beberapa petugas
perpustakaan pada pelatihan e-library yang dikoordinir BPPSDM, serta tersedianya
e-learning di website Poltekkes Kemenkes Makassar.

Sarana laboratorium selain berfungsi sebagai sarana pembelajaran bagi
civitas akademika, juga digunakan bagi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang lain yaitu
penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam perencanaan ke depan, sarana
laboratorium akan terus ditingkatkan untuk menyikapi pelaksanaan uji kompetensi
dan pengembangan unit bisnis yang menjadi tantangan Poltekkes Kemenkes
Makassar sebagai instansi BLU termasuk dengan perencanaan untuk membangun
rumah susun mahasiswa yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk lebih
mengefisiensikan dan mengefektifitaskan proses belajar mengajar yang ada.
Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan mutu dan proses
pembelajaran yang ada.

Penyediaan sarana bus yang berasal dari pemerintah maupun dari dana
hibah sangat mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif untuk
meningkatkan proses dan mutu pembelajaran. Mobilisasi mahasiswa ke lahan-lahan
praktek dalam kegiatan kurikuler di lingkungan kota Makassar maupun luar kota
Makassar (kabupaten) difasilitasi dengan bus yang ada di Poltekkes Kemenkes
Makassar, begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti pelaksanaan kemah
bakti pramuka, bakti social, kegiatan mahasiswa lainnya termasuk memfasilitasi
berbagai kegiatan yang mendukung Poltekkes Kemenkes Makassar dengan
bekerjasama dengan instansi lainnya seperti Dinkes kota/provinsi, pemda, BPPSDM
Kesehatan dan lain-lain.

Poltekkes Kemenkes Makassar menjamin pelaksanaan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing. Salah satu upaya yang telah dilakukan
adalah dengan menyediakan sarana ibadah di setiap jurusan dan di tingkat Direktorat
sehingga bisa dimanfaatkan oleh segenap civitas akademika. Sarana ibadah ini
merupakan salah satu impplementasi visi Poltekkes Kemenkes Makassar yaitu
menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia. Selain itu Poltekkes Kemenkes
Makassar juga menyediakan fasilitas olahraga seperti lapangan badminton, tenis
meja, volley ball dan berbagai kegiatan olahraga lainnya yang bisa digunakan untuk
meningkatkan kesehatan jasmani Selain itu, Poltekkes Kemenkes Makassar juga
telah memiliki gedung auditorium yang sangat representative untuk menunjang
berbagai kegiatan tridharma perguruan tinggi karena mampu menampung ± 2000
orang peserta.

Dukungan dana
Dukungan dana mengacu pada keuangan DIPA dan BLU dalam bentuk

memfasilitasi berbagai kegiatan untuk mendorong suasana akademik menjadi lebih
kondusif. Termasuk mengalokasikan pemberian beasiswa kepada mahasiswa
berprestasi dan mahasiswa dari keluarga miskin yang jumlahnya terus ditingkatkan
setiap tahun.

Dukungan dana juga diberikan dalam bentuk memfasilitasi berbagai kegiatan
untuk mendorong suasana akademik menjadi lebih kondisif. Termasuk
mengalokasikan pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan
mahasiswa dari keluarga miskin yang jumlahnya terus ditingkatkan setiap tahun.

88

Grafik 5.1 Trend Penerimaan Beasiswa
di Poltekkes Kemenkes Makassar

500

400 384
300 284 320

200 135 135
100

0
2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan akademik di dalam dan luar kelas
Poltekkes Kemenkes Makassar memfasilitasi kegiatan akademik di dalam

kelas dan di luar kelas seperti memberi dukungan dana dan fasilitas transport untuk
pelaksanaan praktek lapangan di instansi pelayanan kesehatan, industri dan di
komuniti termasuk dukungan dana dalam memfasilitasi kegiatan seminar seperti
seminar kasus yang diselenggarakan di prodi dan dihadiri oleh pembimbing lahan
dan pembimbing prodi dan lain-lain.

89

STANDAR 6. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM
INFORMASI

6.1 Pembiayaan

6.1.1 Tuliskan jumlah dana termasuk gaji yang diterima di unit pengelola program studi
diploma selama tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:

Sumber Dana Jenis Dana Jumlah Dana
TS-1
(1) (2) TS-2 (4) TS
Usaha Sendiri Jasa Pelayanan Perbankan BLU (3) 1,024 (5)
Pemanfaatan Aset 359
Kaji Etik Penelitian 714 76 1,638
218 1,459 312
674 64
Mahasiswa Sipensimaru 932 4,632
DPP 621 19,112 2,014
SPP 4,155 - 658
Matrikulasi 16,249 128
PKL 176 3,891
KTI dan UAP 35 837 20,374
Wisuda 750 -
Legalisir Ijazah dan Transkrip 828 - -
Denda Perpustakaan 647 25,559 4
36,736 7
Pemerintah Belanja Pegawai 76 18,446
Belanja Barang 1 21,560 928
Belanja Modal 76,742 -
23,362 -
Sumber Lain 37,093 1
21,648 25,863
46,415 35,910
105,156 24,353
11,419
- 71,682

-

Total 258,899 207,520 199,118
Rata2 penerimaan selama tiga tahun terakhir 221,846

Penggunaan dana: Persentase Dana
No Jenis Penggunaan TS-1

(1) (2) TS-2 (4) TS

1 Pendidikan (3) 71.014 (5)

2 Penelitian 66.604 2.698 75.900
2.763
3 Pelayanan/Pengabdian Masyarakat 2.920 1.466 2.190
80.853
Jumlah Dana Operasional 1.331 75.178 75.629
4.063
70.855 19.682

Rata2 Jumlah Dana Operasional 416
24.161
4 Investasi Prasarana 27.785 4.187 33.325
21.469 21.814
5 Investasi Sarana
321 237
6 Investasi SDM 49.575 26.238

Jumlah Dana untuk Investasi

Rata2 Jumlah Dana untuk Investasi

90

Penggunaan dana untuk penyelenggaraan kegiatan tridarma per program studi:

No Nama Program Studi TS-2 Jumlah Dana TS
(3) TS-1 (5)
(1) (2) 8,965 (4)
1 Prodi DIII Keperawatan Makassar 9,765
9,641

2 Prodi DIII Keperawatan Pare pare 4,813 5,216 4,820

3 Prodi DIII Kebidanan 5,057 5,835 6,089

4 Prodi DIII Analis Kesehatan 3,657 3,105 2,441

5 Prodi DIII Kesehatan Lingkungan 3,670 3,080 2,217

6 Prodi DIII Fisioterapi 3,754 3,156 2,694

7 Prodi DIII Gizi 3,697 3,321 2,439

8 Prodi DIII Keperawatan Gigi 3,806 3,059 2,472

9 Prodi DIII Farmasi 6,678 5,960 5,270

10 Prodi DIV Keperawatan Makassar 4,451 3,774 5,388

11 Prodi DIV Kebidanan 2,253 2,973 3,929

12 Prodi DIV Analis Kesehatan 2,415 3,076 3,451

13 Prodi DIV Kesehatan Lingkungan 3,061 3,472 4,288

14 Prodi DIV Fisioterapi 3,026 4,005 5,477

15 Prodi DIV Gizi 3,175 3,054 5,023

16 Prodi DIV Keperawatan Gigi 2,524 3,965 5,763

17 Prodi DIV Farmasi 224 1,856 1,984

Jumlah 65,226 68,548 73,510
Rata - Rata 69,095

6.1.2 Uraikan pendapat pimpinan unit pengelola program studi diploma tentang perolehan
dana pada butir 6.1.1, yang mencakup aspek: kecukupan dan upaya
pengembangannya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

Kecukupan
Perolehan dana Poltekkes Kemenkes Makassar secara umum berasal dari 3 (tiga)

sumber dana dengan merujuk pada butir 6.1.1. Ketiga sumber dana tersebut berasal dari
Usaha sendiri, Mahasiswa, dan Pemerintah. Total dana yang diperoleh dalam 3 (tiga) tahun
terakhir sebesar Rp.332,781,527,553 (Tiga ratus tiga puluh dua milyar tujuh ratus delapan
puluh satu juta lima ratus dua puluh tujuh ribu lima ratus lima puluh tiga rupiah). Dari dana
tersebut, sebanyak Rp.4,407,838,840,- (1,32%) berasal dari usaha sendiri,
Rp.74,789,390,001,- (22,47%) berasal dari mahasiswa, dan Rp.253,584,298,712,- (76,20%)
berasal dari pemerintah.

Sebagai Perguruan Tinggi yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PK-BLU) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
515/KMK.05/2009 tentang Penetapan Politeknik Kesehatan Makassar pada Departemen
Kesehatan Sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum dengan status Badan Layanan Umum secara Penuh (BLU secara Penuh),
memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan kepada Politeknik Kesehatan Makassar
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan peraturan pelaksanaannya.

Seluruh penerimaan dana di Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar mengacu
pada Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 184/PMK.05/2011 tentang Tarif Layanan
Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
27/PMK.05/2019 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan
Makassar pada Kementerian Kesehatan. Dalam Pola tarif yang baru, diatur tarif layanan
baik akademik maupun tarif layanan penunjang akademik. Tarif layanan akademik meliputi:

1. Tarif seleksi ujian masuk.

91

2. Tarif program studi D-3, D-4, dan Profesi.
3. Tarif program khusus/alih jenjang.
4. Tarif program studi profesi kesehatan lanjutan program studi D-4 dan program

sarjana.
5. Tarif program pasca sarjana magister terapan kesehatan.
6. Tarif layanan akademik lainnya meliputi:

a. Tarif penggunaan lahan, ruangan, gedung, dan sarana olah raga.
b. Tarif penggunaan peralatan dan mesin.
c. Tarif penggunaan laboratorium.
d. Tarif penggunaan sarana transportasi
e. Tarif kaji etik penelitian.
Sebagai institusi BLU, Poltekkes Kemenkes Makassar memiliki dana mengendap
(idle cash) yang merupakan dana cadangan yang dapat dikelola oleh BLU untuk
pengembangan BLU maupun kebutuhan lainnya yang diperlukan. Pengelolaan kas BLU
dilaksanakan dengan merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 82/PMK.05/2018 tentang Pengelolaan Kas dan
Investasi Badan Layanan Umum. Pengelolaan kas dan investasi Badan Layanan Umum
agar sesuai dengan praktik bisnis yang sehat. Pengelolaan kas dan investasi BLU
dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian, transparansi, efisiensi, efektivitas,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. Idle cash yang dimiliki
Poltekkes Kemenkes Makassar saat ini sebesar Rp. 20 Milyar rupiah dan ditempatkan di
Bank Negara Indonesia (BNI) yang dipilih dan ditetapkan melalui mekanisme Beauty
Contest. Mekanisme Beauty Contest diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 82/PMK.05/2018 dan SOP Nomor PDR.PKMS.14f Tanggal 05 April 2019.
Keberadaan dana idle cash tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan dana sangat
mencukupi untuk keperluan operasional maupun pengembangan Poltekkes Kemenkes
Makassar ke depan.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 82/PMK.05/2018
tentang Pengelolaan Kas dan Investasi Badan Layanan Umum, Penerimaan BLU berasal
dari pendapatan dari jasa layanan (pendapatan yang langsung diperoleh dari layanan yang
berhubungan langsung dengan tugas dan fungsi BLU), hasil investasi (pendapatan yang
berasal dari bagi hasil pengelolaan kas, bunga, dan/atau imbal hasil investasi), hibah (hibah
yang diterima dari masyarakat dan/atau badan lainnya dari dalam negeri atau luar negeri),
pinjaman (pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana BLU), rupiah murni dari anggaran
pendapatan dan belanja negara (alokasi dana melalui bagian anggaran kementerian
negara/lembaga atau bagian anggaran bendahara umum negara); dan/atau sumber
penerimaan lainnya yang sah.
Upaya pengembangan untuk peningkatan pendapatan BLU terus menerus dilakukan.
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam Pasal 6 ayat 2 dinyatakan
Poltekkes yang telah menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum dapat
mengembangkan unit pengelola usaha atau nomenklatur lain sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan peraturan tersebut, Poltekkes Kemenkes Makassar telah membentuk Unit
Pengelola Usaha berdasarkan SK Direktur Politeknik Kesehatan Makassar Nomor
KP.03.03/2.1/1303/2019 tentang Pengangkatan Jabatan Kepala Pusat dan Kepala Unit di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar tanggal 01 Maret 2019. Unit
Pengelola Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengembangan unit usaha dan
mengoptimalkan perolehan sumber pendanaan PKMS dalam rangka menerapkan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum. Saat ini telah ada 27 rekening virtual yang
dibuka untuk menerima pemanfaatan jasa layanan yang dikelola oleh Unit Pengelola
Usaha. Ke-27 Rekening virtual tersebut masing-masing untuk jasa berikut:
1. Pemanfaatan aset kantin kampus fisioterapi
2. Pemanfaatan aset kantin kampus analis kesehatan
3. Pemanfaatan aset kantin kampus kesehatan lingkungan

92

4. Pemanfaatan aset kantin kampus farmasi
5. Pemanfaatan aset kantin kampus parepare
6. Pemanfaatan aset booth di area food court tidung
7. Pemanfaatan aset booth gedung A (bawah tangga)
8. Pemanfaatan aset booth event
9. Pemanfaatan aset ruang theater class (mhs)
10. Pemanfaatan aset ruangan theater class
11. Pemanfaatan aset ruang CBT
12. Pemanfaatan aset rusunawa/asrama
13. Pemanfaatan aset kantin area food court tidung
14. Pemanfaatan aset toko ATK area daya
15. Pemanfaatan aset toko ATK area daya
16. Pemanfaatan aset auditorium kampus tidung (mhs)
17. Pemanfaatan aset auditorium kampus tidung
18. Pemanfaatan aset bus besar (50 KM)
19. Pemanfaatan aset bus besar (100 KM)
20. Pemanfaatan aset bus besar (200 KM)
21. Pemanfaatan aset bus besar (300 KM)
22. Pemanfaatan aset bus besar (400 KM)
23. Pemanfaatan aset bus besar (500 KM)
24. Pemanfaatan aset asrama jurusan kesehatan lingkungan
25. Pemanfaatan aset asrama jurusan fisioterapi
26. Pemanfaatan aset asrama jurusan gizi
27. Pemanfaatan aset asrama keperawatan parepare.

Selain pendapatan dari sumber-sumber tersebut, pendapatan lain juga berasal dari
Sewa lahan untuk Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Hibah, Bunga Bank, dan Kerjasama
Sistem Operasional (KSO) lainnya. Dalam meningkatkan pendapatan dari optimalisasi aset,
Unit Pengembangan Usaha telah melakukan beberapa upaya antara lain dengan
menerbitkan brosur layanan seperti berikut ini:

Selain itu, Unit Pengembangan Usaha telah menerbitkan Buku Menu Pemanfaatan
93

Aset Gedung, Ruangan, Bus dan Asrama di Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar
yang berisi Deskripsi dan foto fasilitas layanan, Tarif, No. Virtual Account, dan Contact
Person untuk layanan CBT, Theater Class, Auditorium, Kendaraan Dinas (Bus),
Ruangan/Gedung disertai dengan SOP Pemanfaatannya. Buku Menu dapat dilihat sebagai
berikut:

Beberapa kendala yang dihadapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar dalam
mengembangkan sumber pendanaannya antara lain: sarana prasarana di berbagai rencana
unit bisnis perlu dioptimalkan karena sarana dan prasarana yang ada lebih dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi untuk penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi dan bukan mencukupi

94

kebutuhan masyarakat serta belum ada kajian tim ahli untuk pengembangan unit bisnis.
Selain itu, terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018
tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja telah membatasi
kewenangan BLU untuk mengangkat pegawai BLU/Non PNS sehingga pengelolaan aset
hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan ASN yang ditempatkan di Poltekkes
Kemenkes Makassar.

Berdasarkan penggunaan dana yang ada, rata – rata biaya satuan pendidikan per
mahasiswa per tahun sebesar Rp. 17.666.529,-, (rata-rata penggunaan dana untuk
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi per tahun sebesar Rp.75,630,410,607
dengan jumlah total mahasiswa sebesar 4.281 orang). Dana penelitian dosen dalam tiga
tahun terakhir rata-rata sebesar Rp. 14.328.871,- per dosen (rata-rata dana untuk penelitian
setiap tahun sebesar Rp. 2,794,129,944,- dengan jumlah total dosen sebesar 195 orang),
serta dana yang dipergunakan dalam rangka pelayanan pengabdian kepada masyarakat
dalam tiga tahun terakhir rata-rata sebesar Rp. 8,528,422,- (rata-rata dana untuk
Pengabdian kepada Masyarakat setiap tahun sebesar Rp.1,663,042,334,- dengan jumlah
total dosen sebesar 195 orang).

6.2 Sarana
6.2.1 Uraikan penilaian unit pengelola program studi diploma tentang sarana untuk

menjamin penyelenggaraan program tridarma PT yang bermutu tinggi. Uraian ini
mencakup aspek: kecukupan/ketersediaan/akses dan kewajaran serta rencana
pengembangan dalam lima tahun mendatang. Uraikan kendala yang dihadapi dalam
penambahan sarana.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar didirikan berdasarkan SK Menkes Kessos
No. 298/Menkes-Kessos/SK/2001 tanggal 16 April 2001 yang merupakan gabungan dari 8
(delapan) Akademi milik Depkes menjadi Politeknik Kesehatan. Berdasarkan proses
penggabungan tersebut, maka sarana prasarana yang ada juga turut digabungkan,
sehingga kampus Poltekkes Kemenkes Makassar tersebar di 5 (lima) lokasi yang berbeda
yaitu Kampus Tidung (Jurusan Keperawatan Makassar, Jurusan Kebidanan dan Jurusan
Keperawatan Gigi), Kampus Banta-Bantaeng (Kantor Direktorat, Jurusan Kesehatan
Lingkungan, dan Jurusan Analis Kesehatan), Kampus Baji Gau (Jurusan Farmasi),
Kampus Daya (Jurusan Fisioterapi dan Jurusan Gizi) dan Kampus Parepare (Prodi
Keperawatan Parepare).

Dari 5 (lima) kampus tersebut, total lahan yang ditempati Kampus Poltekkes
Kemenkes Makassar seluas 137.483 m2. Berikut daftar terperinci mengenai data lahan
kepemilikan Poltekkes Kemenkes Makassar:

Tabel 6.1. Lahan yang digunakan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar

No Lokasi 2018
Luas (m2)

1 Jl. Mon Emmy Saelan III, Kel. Tidung, Kec. Rappocini, Kota Makassar, 47.614 m2*

Prov Sul-Sel

3 Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Makassar, Kel.Banta-Bantaeng, Kec. 11.294 m2*

Rappocini Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

4 Jl. Wijaya Kusuma I No. 2 Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. 20.977 m2*

Rappocini Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

5 Jl. Baji Gau No. 10 Makassar,Kel.Sambung Jawa, Kec. Mamajang 3.318 m2**

Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

6 Jl. Paccerakkang Km 14 Daya, Kel. Daya, Kec. Biringkanaya Kota 4.286 m2**

Makassar, Prov Sul-Sel

7 Jl. Paccerakkang Km 14 Daya, Kel. Daya, Kec. Biringkanaya Kota 13.945 m2*

Makassar, Prov Sul-Sel

8 Jl. Wijaya Kusuma No. 59 Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. 3.313 m2*

Rappocini Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

9 Jl. Wijaya Kusuma No. 59 Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. 486 m2*

Rappocini Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

95

10 Jl. Wijaya Kusuma No. 52 Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. 4.905 m2*

Rappocini Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

11 Jl. Wijaya Kusuma No. 52 Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. 1.343 m2*

Rappocini Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

12 Jl. Wijaya Kusuma Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. Rappocini 4.507 m2*

Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

13 Jl. Wijaya Kusuma Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. Rappocini 452 m2*

Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

14 Jl. Wijaya Kusuma Makassar,Kel.Banta-Bantaeng, Kec. Rappocini 1.043 m2*

Kota Makassar, Prov. Sul-Sel

15 Jl. Laupe No. 37 Pare-Pare, Kel. Watang Soreang Kota Parepare 20.000 m2*

Prov.Sul-Sel

Jumlah 137.483 m2

Sarana dan prasarana pada awal proses penggabungan secara berkelanjutan telah
dilakukan beberapa penghapusan, pemeliharaan, dan penambahan baru setiap tahunnya
sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dana untuk pengembangan. Berbagai sarana
prasarana tersebut tersebar di semua Jurusan dan Program Studi yang menjadi milik dan
tanggungjawab kuasa pengguna barang Poltekkes Kemenkes Makassar yaitu Direktur
Poltekkes Kemenkes Makassar. Sedangkan sarana dan prasarana yang berada di Jurusan
dan Program Studi menjadi tanggung jawab kuasa pengguna barang tingkat Jurusan yaitu
Ketua jurusan yang mempertangungjawabkan kepada Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar.

Berdasarkan data Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi per tanggal
22 Agustus 2019 Tahun Anggaran 2019, fasilitas yang digunakan oleh Poltekkes
Kemenkes Makassar dalam rupiah digambarkan sebagai berikut:

Jurusan dan Program Studi sudah memiliki sarana dan prasarana yang sangat
menunjang dalam pelaksanaan Tri Dharma PT. Untuk efisiensi dan efektivitasnya,
pengelolaan sarana dan prasarana tertentu diarahkan untuk penggunaan dengan resource

96

center/sharing center antara jurusan antara lain perpustakaan/ruang baca, laboratorium,
ruang seminar, theather, fasilitas CBT, fasilitas olah raga, bus, dan fasilitas pendidikan
lainnya.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar terus berupaya untuk meningkatkan
kualitasnya dalam memberikan pelayanan yang terbaik melalui peningkatan kualitas dan
ketersediaan sarana dan prasana yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan dan
perkembangan IPTEKS yang demikian pesat. Keberadaan Poltekkes Kemenkes Makassar
sebagai institusi dibawah Kementerian Kesehatan RI dengan Pengelolaan Keuangan BLU
memungkinkan untuk menyusun perencanaan pengembangan institusi yang optimal sesuai
dengan regulasi yang ada dan dana yang tersedia baik melalui belanja modal (APBN)
maupun menggunakan dana yang dikelola oleh BLU Poltekkes Kemenkes Makassar. Total
dana yang digunakan untuk Pengembangan Investasi Sarana dan Prasarana dalam 3 (tiga)
Tahun terakhir sebesar Rp.99.002.474.303,- atau rata-rata sebesar
Rp.33.000.824.767.667,- per tahun.

Penanggung jawab kuasa pengguna barang di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Makassar berada di tingkat Direktorat dan di tingkat jurusan, maka penanggung jawab
pemeliharaan maupun perbaikan semua sarana dan prasarana yang ada berada dalam
kewenangan masing-masing penanggungjawab sesuai jalur koordinasi dan jalur komando
yang ada. Perawatan ringan dikelola langsung oleh bagian terkait, sedangkan perawatan
dan perbaikan sedang diserahkan ke tingkat Direktorat. Perawatan berat diserahkan ke
pihak ketiga di bawah koordinasi unit terkait dan Wakil Direktur II.

Dalam pelaksanaan tugas perawatan dan perbaikan, telah dibuatkan pedoman mutu
Nomor PDM.PKMS.6.3 tentang infrastruktur termasuk prosedur yang terkait yaitu Prosedur
mutu untuk pengadaan barang dan jasa (PDR.PKMS.14a) dan prosedur pemeliharaan
sarana dan prasarana (PDR.PKMS.15). Begitu pula dengan proses penggantian ataupun
pengadaan sarana dan prasarana baru sehingga proses yang ada berjalan lebih optimal.

Berbagai rencana pengembangan sarana dan prasana utama, penunjang, dan
ekstrakurikuler untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pencapaian kompetensi
lulusan, kepuasan stakeholder internal, dan pengembangan minat dan bakat mahasiswa di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar terus diupayakan antara lain pembangunan
gedung pusat kegiatan mahasiswa, laboratorium terpadu, perpustakaan terpadu,
penambahan ruang kuliah, pembangunan gedung serbaguna, pembangunan asrama,
pembangunan gedung kuliah S2 terapan, sarana olah raga, food court, sarana ibadah, dan
sarana lainnya (Lihat tabel 6.3.2).

Dalam penambahan sarana di Poltekkes Kemenkes Makassar, yang menjadi
hambatan adalah pengadaan sarana antara lain peralatan laboratorium dan Alat Bantu
Belajar Mengajar lainnya, permintaan pengadaan harus dilakukan melalui Aplikasi
Pendataan Kelengkapan Alat Laboratorium (APKAL) yang dibuat oleh Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan RI. Output dari
APKAL adalah diketahuinya gap antara Standar laboratorium dengan ketersediaan
peralatan yang ada saat ini di laboratorium yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes
Makassar. Gap peralatan yang ada selanjutnya menjadi dasar untuk dimasukkan ke dalam
E-Planning. Kebutuhan peralatan yang telah masuk dalam E-Planning selanjutnya dapat
dilakukan pembelian melalui E-Katalog. Proses perencanaan kebutuhan melalui APKAL
dan E-Planning dilakukan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran. Hambatan yang
dihadapi adalah kesulitan untuk pengadaan peralatan yang tidak menjadi Gap pada APKAL
misalnya untuk peralatan yang mendukung keunggulan tertentu. Hambatan lainnya adalah
seringkali terjadi selisih harga pada tahun anggaran dengan harga pada tahun pengusulan
misalnya karena kenaikan kurs dollar sehingga pembelian tidak dapat dilakukan. Hambatan
lainnya adalah ketersediaan sarana yang diperlukan di E-Katalog yang tidak tersedia.

97

6.2.2 Tuliskan sarana tambahan untuk meningkatkan mutu penyelenggarakan program
tridarma PT pada semua program studi yang dikelola dalam tiga tahun terakhir.
Uraikan pula rencana investasi untuk sarana dalam lima tahun mendatang, dengan
mengikuti format tabel berikut:

Investasi Sarana Rencana Investasi Sarana
Selama Tiga dalam Lima Tahun Mendatang

No. Jenis Sarana Tambahan Tahun Terakhir
(juta Rp)
Nilai Investasi Sumber
(juta Rp) Dana

(1) (2) (3) (4) (5)
TAHUN 2016 DIPA APBN
411 DIPA APBN
1 Mini Bus 58,8 DIPA APBN
2 Tool Kit Se 60,8 DIPA APBN
3 Orbital Shaker 113,2 DIPA APBN
4 Fuel injection tese 249,2 DIPA APBN
5 High Volume air Sampler 214 DIPA APBN
6 Hardnes Tester 75,5 DIPA APBN
7 Injection Pump Tester 11,3 DIPA APBN
8 Penyemprot Tangan DIPA APBN
9 Alat Pengasapan 8,1 DIPA APBN
10 Rak Besi 3,2 DIPA APBN
11 Locker 184,2 DIPA APBN
12 Lemari Katalog 29 DIPA APBN
13 Tabung Pemadam Api 5,6 DIPA APBN
14 Hydrant 58,9 DIPA APBN
15 CCTV 84,1 DIPA APBN
16 Display 18,4 DIPA APBN
17 LCD Projector/Infocus 112 DIPA APBN
18 Flip Chart 34,4 DIPA APBN
19 Alat Penghancur Jarum 68,8 DIPA APBN
20 Mesin Fogging 141,1 DIPA APBN
21 Meja Kerja Besi/Metal 31,3 DIPA APBN
22 Kursi Besi/Metal 173,8 DIPA APBN
23 Kursi Kayu 46,8 DIPA APBN
24 Sice 99,1 DIPA APBN
25 Meja Rapat 225,9 DIPA APBN
26 Meja Resepsionis 7,8 DIPA APBN
27 Meja Makan Kayu 19,1 DIPA APBN
28 A.C Split 347,8 DIPA APBN
29 Kipas Angin 155,9 DIPA APBN
30 Exhause Fan 40,6 DIPA APBN
31 Televisi 88,9 DIPA APBN
32 Sound System 129,8 DIPA APBN
33 Dispenser 80,1 DIPA APBN
34 Gordyin/Kray 112,7 DIPA APBN
35 Lemari Plastik 6,8 DIPA APBN
36 Chiller 59,5 DIPA APBN
37 Camera Digital 13,4 DIPA APBN
38 Meja Gambar 44,2 DIPA APBN
39 Timbangan Badan 60,6 DIPA APBN
40 Instrumen Cabinet 634,9 DIPA APBN
41 Examination Table 111 DIPA APBN
42 UV Sterilizer 14,5 DIPA APBN
43 Dental Unit 37,6 DIPA APBN
44 Knabel Tang (Alat Kedok. Gigi) 163,8
Rencana Investasi Sarana
No. Jenis Sarana Tambahan Investasi Sarana dalam Lima Tahun Mendatang
Selama Tiga

98

(1) (2) Tahun Terakhir Nilai Investasi Sumber
45 Light Curing Unit (juta Rp) (juta Rp) Dana
46 Prostetic Engine
47 Alat Kedokteran Gigi Lainnya (3) (4) (5)
48 Service Mode Kit 41 DIPA APBN
49 Mayo Table Stand Mobile DIPA APBN
50 Rectal Apuraty Set 25,4 DIPA APBN
51 Surgical Instrument 85,7 DIPA APBN
52 Gunecological Examining Table 38,5 DIPA APBN
53 Nelaton Chateter Urethal Ruber 15,2 DIPA APBN
54 Metal Chateter for female 25,4 DIPA APBN
55 Neonatal Resucitation 59,6 DIPA APBN
56 Gynecology examination Set 54,2 DIPA APBN
57 Ear Syring Kaca 195,9 DIPA APBN
58 Portable Microwave Therapy 293,9 DIPA APBN
59 Tracheal Tubes Luer 692,3 DIPA APBN
60 Defibrilator 50,8 DIPA APBN
61 Prector Prable 130,2 DIPA APBN
62 Intravenous & Transfusion Needle 107,5 DIPA APBN
63 Pediatric/Infant Ventilator 182,5 DIPA APBN
64 Baby Examination 557,3 DIPA APBN
65 Infantcare Centre 164,9 DIPA APBN
66 Suture needle 122,5 DIPA APBN
67 Short Wave Diathermy 16,4 DIPA APBN
68 Alat Laboratorium Lainnya 69,9 DIPA APBN
152,3 DIPA APBN
TAHUN 2017 261,8 DIPA APBN
1 Lemari Kayu 258,4 DIPA APBN
2 Locker 15.053,1
3 White Board
4 LCD Projector/Infocus 94,1 DIPA APBN
5 Mesin Fogging 29,4 DIPA APBN
6 Meja kerja besi/metal 115,5 DIPA APBN
7 Meja Kerja Kayu 226,3 DIPA APBN
8 Kursi Besi/Metal 131,7 DIPA APBN
9 Kursi Kayu 782,806 DIPA APBN
10 Meja Komputer 264,9 DIPA APBN
11 Meja Resepsionis 781,7 DIPA APBN
12 Mesin Penghisap Debu/Vacum 361,1 DIPA APBN
197,6 DIPA APBN
Cleaner 29,5 DIPA APBN
13 Mesin Pemotong Rumput DIPA APBN
14 A.C Split 7,3
15 Kipas Angin
16 Tangki Air 26,2 DIPA APBN
17 P.C Unit 358,3 DIPA APBN
18 Printer (Peralatan Personel DIPA APBN
77,3 DIPA APBN
Komputer) 8,3 DIPA APBN
19 Scanner (Peralatan Personel DIPA APBN
796,2
Komputer) 20,5
20 Alat Laboratorium
15,7 DIPA APBN
TAHUN 2018
4.809,5 DIPA APBN
1 ABBM
210.9 DIPA APBN
No. Jenis Sarana Tambahan
Investasi Sarana Rencana Investasi Sarana
Selama Tiga
dalam Lima Tahun Mendatang
Tahun Terakhir
(juta Rp) Nilai Investasi Sumber

(juta Rp) Dana

99

(1) (2) (3) (4) (5)
2 Kursi Kuliah 193.5 DIPA APBN
3 Mebiler 192.8 DIPA APBN
4 AC 164.0 DIPA APBN
5 Tempat tidur (asrama) 196.5 DIPA APBN
6 Alat pengolah data (laptop, DIPA APBN
2.281.7
Komputer, printer, LCD) DIPA APBN
7 Genset dan instalasi 580.9 DIPA APBN
8 Lapangan Tennis Meja 8.2 DIPA APBN
9 Gorden DIPA APBN
10 UPS 152.3 DIPA APBN
11 Langganan jurnal dan e book 82.5
361
(Wiley & Sage)
TAHUN 2019 322.2 DIPA APBN
195 DIPA APBN
1 AC DIPA APBN
2 Majalah/ Jurnal/ Buletin 2.226,2 DIPA APBN
3 Kendaraan bermotor 725
4 Peralatan dan mesin
4.000 DIPA APBN
TAHUN 2020 10.000 DIPA APBN
1 ABBM
2 Meubelair 401,2 DIPA APBN
3 Peralatan dan mesin
30.500 DIPA APBN
TAHUN 2021 3.955,8 DIPA APBN
1 ABBM 10.000 DIPA APBN
2 Kendaraan bermotor
3 Meubelair 30.000 DIPA APBN
2.559,7 DIPA APBN
TAHUN 2022 10.000 DIPA APBN
1 ABBM
2 Kendaraan bermotor 30.500 DIPA APBN
3 Meubelair 2.142,8 DIPA APBN
10.000 DIPA APBN
TAHUN 2023
1 ABBM
2 Kendaraan bermotor
3 Meubelair

6.3 Prasarana

6.3.1 Uraikan penilaian unit pengelola program studi diploma tentang prasarana yang telah
dimiliki, khususnya yang digunakan untuk program-program studi. Uraian ini
mencakup aspek: kecukupan dan kewajaran serta rencana pengembangan dalam
lima tahun mendatang. Uraikan kendala yang dihadapi dalam penambahan
prasarana.

Prasarana yang telah dimiliki baik di tingkat direktorat, jurusan maupun program
studi sudah sangat baik ditinjau dari sisi ketersediaan kelayakan, keamanan, dan
kenyamanan. Prasarana yang tersedia meliputi gedung perkantoran, gedung IPTEK,
auditorium dengan kapasitas 2000 orang, fasilitas ruang seminar, theater room dengan
kapasitas 200 orang, fasilitas Computer Based Test (CBT) dengan kapasitas 110 unit,
ruang kuliah (luas total 10.744 m2) dan laboratorium (luas total 2.696 m2) yang tersedia di
masing-masing jurusan, perpustakaan dan ruang baca (luas total 1.413 m2) yang tersebar
di masing-masing jurusan, masjid/mushollah, kantin, lapangan olah raga, tempat parkir,
taman, dan ruang kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa lainnya di kantor direktorat dan
masing-masing jurusan.

Lokasi kampus yang terpisah memiliki jarak yang bervariasi antara 0,5 – 11 km
kecuali Kampus Keperawatan Parepare yang berjarak sekitar 140 km dari Kota Makassar.
Kampus dihubungkan oleh Prasarana jalan yang sangat layak dan dapat dilalui oleh
kendaraan roda empat. Pemanfaatan prasarana dengan model resource center sangat
mendukung kecukupan prasarana dalam menunjang penyelenggaraan kegiatan Tridharma

100

Perguruan Tinggi di Poltekkes Kemenkes Makassar. Gambaran prasarana yang dimiliki
oleh Poltekkes Kemenkes Makassar antara lain sebagai berikut:

Gambar 6.1 Kantor Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar

Gambar 2. Kampus Tidung Poltekkes Kemenkes Makassar
Gambar 6.2 Kampus Tidung Poltekkes Kemenkes Makassar

Gambar 6.3 Kampus Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
101

Gambar 4. Kampus Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar
Gambar 6.4 Kampus Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar

Gambar 6.5 Kampus Jurusan Analis Kesehatan
Gambar 6.5 Kampus Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Gambar 6.6 Kampus Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar
102

Gambar 6.7 Kampus Daya (Jurusan Gizi dan Fisioterapi)
Poltekkes Kemenkes Makassar

Gambar 6.8 Kampus Keperawatan Pare – Pare Poltekkes Kemenkes Makassar

Rencana pengembangan prasarana dalam 5 (lima) tahun mendatang telah
dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Poltekkes Kemenkes Makassar.
Pengembangan prasarana diarahkan untuk pemeliharaan dan peningkatan fasilitas
laboratorium, asrama, kegiatan mahasiswa, serta fasilitas lainnya yang mendukung
pertumbuhan (growth) Poltekkes Kemenkes Makassar sehingga mampu mencapai Visi
dan Misi Poltekkes Kemenkes Makassar untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya
saing tinggi dan unggul dengan pengembangan pusat keunggulan pada kesehatan urban.

Kendala yang dihadapi oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar khususnya
dalam pengembangan prasarana saat ini adalah keberadaan lokasi kampus yang terpisah-
pisah sehingga memerlukan biaya pengembangan dan pemeliharaan prasarana yang
cukup besar sementara dana untuk Investasi Prasarana sangat bergantung kepada
Rupiah murni (DIPA APBN). Prasarana yang ada saat ini memiliki usia yang bervariasi
mulai dari Bangunan Tahun 1955 sampai dengan Tahun 2018 sehingga memerlukan biaya
pemeliharaan yang cukup besar. Selain itu, salah satu kampus Poltekkes Makassar yakni
Kampus Baji Gau termasuk dalam Bangunan Cagar Budaya yang tidak dapat dihapus
untuk pembangunan gedung baru.

6.3.2 Sebutkan penambahan prasarana untuk semua program studi yang dikelola dalam
tiga tahun terakhir. Uraikan pula rencana investasi untuk prasarana dalam lima tahun
mendatang, dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Jenis Prasarana Investasi Prasarana Rencana Investasi Prasarana dalam
Tambahan Selama Tiga Tahun Lima Tahun Mendatang
Terakhir (Juta Rp)
Nilai Investasi (Juta Rp) Sumber Dana

103

(1) (2) (3) (4) (5)
108,4 DIPA APBN
TAHUN 2016 707,9 DIPA APBN
707,3 DIPA APBN
1 Tempat Parkir DIPA APBN
keperawatan Tidung 6.530,3
DIPA APBN
Renovasi asrama 4.084,7
DIPA APBN
2 prodi keperawatan 3.665,9 DIPA APBN
254,1 DIPA APBN
pare-pare 179,2 DIPA APBN

3 Pagar 3.972,9 DIPA APBN

Gedung ruang kelas 150,7 DIPA APBN
DIPA APBN
4 dan Lab Prodi D IV 181,6
10.891 DIPA APBN
Analis Kesehatan
214,4 DIPA APBN
Pembangunan 221,6
DIPA APBN
5 Ruang Kelas dan 108,4
Lab Prodi D IV DIPA APBN
215,5
Fisioterapi DIPA APBN
241,8 Rencana Investasi Prasarana dalam
Ruang kelas dan lab Investasi Prasarana
Selama Tiga Tahun Lima Tahun Mendatang
6 prodi Jurusan Terakhir (Juta Rp) Nilai Investasi (Juta Rp) Sumber Dana

Farmasi (3) (4) (5)
799,5 DIPA APBN
7 Renovasi Mushallah 313,8 DIPA APBN
Jurusan Fisioterapi 182,5 DIPA APBN
104
Renovasi Mushallah

8 Jurusan Kesehatan

Lingkungan

9 Ruang kelas dan
Lab. Prodi Farmasi

Pos jaga, pagar

10 depan dan plat
pelintas Jurusan

Fisioterapi dan Gizi

11 Gedung D IV
Kebidanan

Ruang Kelas dan
12 Lab Prodi D IV

Kebidanan

Lapangan olahraga

13 kampus Kesehatan

Lingkungan

Kanopi dan paving

14 blok garasi Prodi
Keperawatan Pare –

Pare

Kanopi dan paving

15 blok garasi kampus

Tidung

Lapangan olahraga

16 Jurusan Gizi dan

Fisioterapi

TAHUN 2017

1 Rehab Mushollah
Direktorat

No. Jenis Prasarana
Tambahan

(1) (2)

2 Rehab Gedung
Pendidikan D4

3 Tempat Parkir

4 Rehab Kantor
Keperawatan

5 Gedung Pendidikan 799,5 DIPA APBN
D4 Keperawatan 133,2 DIPA APBN
133,2 DIPA APBN
6 Rehab Asrama 17.894,5 DIPA APBN
313,8 DIPA APBN
7 Rehab Asrama Prodi 17.894,5 DIPA APBN
Pare2 18.655.1
836,7 DIPA APBN
8 Gedung Pendidikan
Prodi Pare2 Investasi Prasarana DIPA APBN
Selama Tiga Tahun
9 Tempat Parkir Prodi Terakhir (Juta Rp) 1.824,4 DIPA APBN
Pare2 416,7 DIPA APBN
(3)
10 Gedung Pendidikan 3.166,8 DIPA APBN
771,4 DIPA APBN
TAHUN 2018 332,6 DIPA APBN
276,1 DIPA APBN
Gedung Workshop
2.265,3 DIPA APBN
1 Kesehatan
Lingkungan dan 349 DIPA APBN

Asrama Mahasiswa 9.391,8 DIPA APBN

Lanjutan

2 Pembangunan
Gedung D4

Keperawatan

TAHUN 2019

Site Development
Jurusan Kesling

1 Food Court Kampus
Daya

2 Food Court Depan
Kampus Analis

3 Mushollah Direktorat

Perencanaan

4 Asrama Jurusan

Analis Kesehatan

Pembangunan

5 Kanopi Jurusan

Kebidanan

Rehab Gedung

6 Serbaguna Kampus

Daya

Lanjutan

7 Pembangunan
Gedung D4

Keperawatan

TAHUN 2020

1 Gedung Asrama
Analis Kesehatan

TAHUN 2021

Gedung Kreatifitas 7.168,8 DIPA APBN
1 dan Kewirausahaan

(Enterpreneurship)
Mahasiswa

No. Jenis Prasarana Rencana Investasi Prasarana dalam
Tambahan Lima Tahun Mendatang

(1) (2) Nilai Investasi (Juta Rp) Sumber Dana
TAHUN 2022
(4) (5)
Pembangunan
Gedung Lab OSCE 9.134,7 DIPA APBN
1 Terpadu Kebidanan, 105
Keperawatan, &
Keperawatan Gigi

TAHUN 2023 11.792,3 DIPA APBN

Gedung Pusat
1 Rehabilitasi Berbasis

Masyarakat

Catatan: Jika prasarana yang terkait dengan program studi dikelola di tingkat perguruan
tinggi, maka informasi tentang prasarana mesti digali pada tingkat tersebut.

6.4 Sistem Informasi

6.4.1 Jelaskan sistem informasi manajemen dan fasilitas ICT (Information and
Communication Technology) yang digunakan unit pengelola program studi diploma
untuk (1) proses pembelajaran termasuk e-learning, (2) penyelenggaraan
administrasi (misalkan SIAKAD, SIMKEU, SIMAWA, SIMFA, SIMPEG), dan (3)
pemanfaatannya dalam proses pengambilan keputusan dalam pengembangan
institusi (antara lain informasi berupa deskripsi, ringkasan, dan trend berbagai jenis
data).

Perkembangan teknologi informasi dan kemajuan industri yang ditandai dengan
Revolusi Industri 4.0 telah mendorong penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi
manajemen dalam pengelolaan di Poltekkes Kemenkes Makassar. Fasilitas ICT pun terus
dikembangkan jenis, kualitas, dan jumlahnya untuk mendukung terselenggaranya proses
pembelajaran, administrasi sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan dan pengembangan institusi dan perbaikan mutu yang berkelanjutan (Continous
quality improvement).

Pemanfaatan Teknologi Informasi di Poltekkes Makassar dimulai dari sejak calon
mahasiswa mendaftar di Poltekkes Kemenkes Makassar karena penerimaan mahasiswa
baru telah menggunakan sistem online. Penerimaan mahasiswa baru di Poltekkes
Kemenkes Makassar dilakukan melalui laman http://sipenmaru.poltekkes-mks.ac.id dan
laman http://pmdp.poltekkes-mks.ac.id. Calon mahasiswa baru datang di Poltekkes
Kemenkes Makassar pada saat pelaksanaan Ujian Tulis bagi jalur umum ataupun pada
saat pelaksanaan Tes Wawancara bagi jalur penelusuran minat dan prestasi (PMDP) dan
Tes Kesehatan bagi yang dinyatakan telah lulus Tes Tulis ataupun Tes Wawancara.
Pendaftaran Ulang dan Pengumuman kelulusan semuanya dilakukan melalui laman
tersebut.

Poltekkes Kemenkes Makassar telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen
dan Fasilitas ICT untuk pembelajaran e-learning. Pembelajaran E-learning Poltekkes
Kemenkes Makassar dilakukan melalui Virtual Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP) yang
dapat diakses melalui http://vilep-pusdik.kemkes.go.id/poltekkesmakasar/.

106

Gambar 6.9 Tampilan Virtual Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP)

Penyelenggaraan VILEP dilaksanakan dibawah koordinasi Pusat Pengembangan
Pendidikan Poltekkes Kemenkes Makassar. Perkembangan E-Learning di Poltekkes
Kemenkes Makassar diawali sejak Tahun 2016 dengan dikembangkannya E-Learning
sebagai Proyek Perubahan Direktur dalam Kegiatan Diklatpim III BPPSDM Kemenkes RI
yang diawali dengan Penetapan Tim Proyek Perubahan Implementasi Sistem
Pembelajaran E-Learning menuju pendidikan berkualitas dan berteknologi di Poltekkes
Kemenkes Makassar.

Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan untuk e-learning antara lain: 1) Workshop
E-Learning Tanggal 19 Agustus 2016 dengan menghadirkan narasumber Bapak Prof. Ir.
Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D (Ketua BNSP/Dosen IT Universitas Indonesia); 2) Surat
Edaran Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar Nomor PP.03.03.01. Perihal Pemanfaatan
E-Learning sebagai bagian dari PBM di Poltekkes Kemenkes Makassar tanggal 17 April
2017; 3) Pendampingan Ujicoba Aplikasi E-Learning di 4 (empat) Poltekkes yang salah
satunya adalah Poltekkes Kemenkes Makassar yang dilaksanakan Oleh Pusdik SDM
Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Makassar pada Tanggal 5 s.d 6 Oktober 2017, 4) Nota
Dinas Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar Nomor DM.01.04/4.12/2245/2019 tanggal 12
April 2019 tentang Monev e-Learning; 5) Nota Dinas Direktur Poltekkes Kemenkes
Makassar perihal Tindaklanjut Edaran Ka. BPPSDM dan Nota Dinas Direktur tentang E-
Learning Tanggal 17 Mei 2019; dan 6) Pendampingan Optimalisasi e-Learning Berdasarkan
Lokasi pada Tanggal 23 Mei 2019 di Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar, pada pada
Tanggal 20 Mei 2019 di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar, pada Tanggal
24 Mei 2019 di Jurusan Gizi, dan Prodi Keperawatan Parepare.

Untuk meningkatkan sumber belajar dosen dan mahasiswa, Poltekkes Kemenkes
Makassar pada Tahun 2018 melanggan WILEY Online Library dan SAGE Journals – SAGE
Publication Inc dengan biaya langganan sebesar Rp. 361.000.000,- (lihat butir 6.2.2 Tahun
2018 butir No. 11). Pada Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Makassar kembali melanggan
WILEY Online Library dengan nilai kontrak sebesar Rp. 195.000.000,-. Unit Perpustakaan
Terpadu Poltekkes Kemenkes Makassar juga telah mengembangkan sistem informasi
melalui laman http://perpus.poltekkes-mks.ac.id.

107

Gambar 6.10 Tampilan aplikasi perpustakaan digital
Aplikasi Perpustakaan digital (E-Library) Poltekkes Kemenkes Makassar telah
dikembangkan menggunakan Software INLISLite. Mahasiswa dapat melihat ketersediaan
bahan pustaka yang diperlukan baik di perpustakaan terpadu Jurusan Keperawatan
maupun di ruang baca yang ada di jurusan.
Untuk penyelenggaraan administrasi akademik, Poltekkes Kemenkes Makassar telah
memanfaatkan Sistem Informasi Akademik Terpadu yang disingkat menjadi SIMPADU
yang bisa diakses melalui web http://simpadu.poltekkes-mks.ac.id.

Gambar 6.11 Tampilan aplikasi SIMPADU
Aplikasi SIMPADU telah digunakan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar sejak Tahun
2015. Simpadu merupakan aplikasi yang digunakan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar
untuk lebih mengefisiensikan dan mengefektifitaskan kegiatan akademik yang dimulai
dengan Registrasi Akademik untuk mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Studi
Mahasiswa (KSM), Konsultasi online dengan Dosen Penasehat Akademik (PA) melalui
fasilitas Chat yang tersedia di aplikasi, Persetujuan (Approval) KRS oleh Dosen PA melalui
aplikasi, Akses Jadwal kuliah oleh dosen dan mahasiswa melalui aplikasi, Cetak Daftar
Hadir Kuliah, Pengisian Kehadiran dosen dan mahasiswa dalam Proses Pembelajaran,
Cetak Daftar Hadir Ujian, Pengisian Nilai, Akses nilai dan kemajuan belajar oleh mahasiswa
dan Dosen PA, Cetak Kartu Hasil Studi (KHS), Cetak transkrip sementara melalui aplikasi,

108

dan Cetak draft ijazah melalui aplikasi.
Sejak keluarnya SK Mendiknas RI Nomor 355/E/O/2012 tentang Alih Bina

Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari
Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka
Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar wajib melaksanakan Pelaporan Data Perguruan
Tinggi ke Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PD DIKTI) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. SIMPADU sejak digunakannya telah terintegrasi dengan
PD DIKTI melalui Aplikasi Feeder (Aplikasi perantara SIMPADU dengan PD DIKTI) yang
dapat diakses melalui laman http://feeder.poltekkes-mks.ac.id:8082/login. Pelaporan Data
Aktivitas Penyelenggaraan Pendidikan dilakukan melalui SIMPADU – Feeder – PD Dikti.
Integrasi aplikasi ini bertujuan untuk:
1. Memberikan data yang valid, up to date, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang

kegiatan Tridharma perguruan tinggi di Poltekkes Kemenkes Makassar setiap semester.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang Profil institusi, program studi,

mahasiswa, dosen, kurikulum, dan fasilitas secara bertanggungjawab.
3. Memberikan masukan / input terhadap proses kepada manajerial untuk perbaikan

program dalam bentuk data laporan PD DIKTI. Aplikasi SIMPADU memiliki Dashboard
untuk Pimpinan Puncak (Direktur) yang memberikan data/informasi ringkas yang dapat
digunakan untuk memberikan masukan dalam hal pengambilan kebijakan.

Kegiatan keuangan di dukung oleh beberapa sistem yaitu :
1. Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan sistem yang menghasilkan laporan

keuangan terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan
keuangan.
2. Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA K/L)
merupakan aplikasi yang mempermudah kerja dalam menyusun rencana kegiatan
dan anggaran. Hasilnya akan didapatkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
yang akuntabel, efisien dan efektif.
3. Aplikasi Gaji Pegawai Pemerintah Pusat (GPPP) merupakan aplikasi yang
mempermudah kerja dalam mengelola pembayaran belanja gaji PNS meliputi gaji
induk (bulanan), gaji susulan, gaji terusan, kekurangan gaji, uang duka wakaf, uang
duka tewas dan gaji ke-13.
4. Aplikasi TR-PNBP merupakan aplikasi untuk merekam data target dan realisasi
penerimaan negara.
5. Aplikasi SILABI (Sistem Laporan Bendahara Instansi) merupakan aplikasi yang
mempermudah dalam penatausahaan, pembukuan dan pertanggungjawaban
bendahara.
Kegiatan kepegawaian atau personil di dukung oleh beberapa Sistem informasi
antara lain:
1. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA) diakses melalui web
https://simka.kemkes.go.id. SIMKA merupakan sistem yang digunakan oleh bagian
kepegawaian untuk pengelolaan data pegawai (jumlah, golongan, pendidikan, dan jenis
kelamin), naik pangkat, pensiun, penilaian prestasi kerja dan lain-lain.

109

Gambar 6.12 Tampilan aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian

2. Aplikasi persuratan (E-Office) yang dimulai sejak Bulan Maret Tahun 2019. Aplikasi E-

Office Poltekkes Kemenkes Makassar dapat diakses melalui laman

http://eoffice.poltekkes-mks.ac.id/poltekkes/index.php/login. Aplikasi E-Office

dilaksanakan melalui kerjasama dengan PT. Integra Teknologi Solusi dan telah berjalan

dengan baik dan efektif.

Gambar 6.13 Tampilan aplikasi persuratan (e-office)

3. Sistem Informasi Kebutuhan Pelatihan (SIBULAT) yang dapat diakses melalui laman
http://sibulat.bppsdmk.kemkes.go.id:8082/. Aplikasi ini dikembangkan untuk mengetahui
kebutuhan pelatihan yang diperlukan oleh masing-masing Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang bekerja di Poltekkes Kemenkes Makassar. Setiap pegawai memiliki login sendiri
dan menginputkan kebutuhan pelatihan/peningkatan kompetensi yang mereka perlukan
sesuai dengan pekerjaannya saat ini. Hasil inputan dari masing-masing pegawai akan

110

disetujui/diapprove atau ditolak oleh atasan langsung. Pengelolaan sistem informasi ini
dibawah koordinasi Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Poltekkes Kemenkes
Makassar.

Gambar 6.14 Tampilan aplikasi sistem informasi kebutuhan pelatihan
4. Aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PPK-PNS). Aplikasi ini dapat

diakses melalui laman https://ppkpns.kemkes.go.id/. Aplikasi ini bertujuan untuk mengisi
target Sasaran Kinerja Pegawai mencakup rencana output, waktu, dan biaya pada
setiap awal tahun serta mengisi Penilaian Prestasi kerja setelah tahun penilaian
berakhir yang mencakup perilaku dan capaian kinerja. Pengisian aplikasi ini diisi oleh
semua atasan langsung secara berjenjang meliputi Ka. Unit, Ka. Pusat, Ka. Subag, Ka.
Bag, Ka. Jurusan, Wakil Direktur, dan Direktur.

Gambar 6.14 Tampilan aplikasi penilaian prestasi kerja PNS
5. Sistem Pengukuran Kinerja Pegawai (SIPEKA). SIPEKA dapat diakses melalui laman

https://sipeka-ropeg.kemkes.go.id/index.php. SIPEKA adalah aplikasi untuk seluruh
111

pegawai yang bertujuan untuk melakukan pencatatan pekerjaan harian yang dapat
secara langsung dilakukan penilaian oleh pejabat penilai baik itu capaian sasaran kerja
pegawai maupun perilaku pegawai. Dalam aplikasi ini akan ditampilkan juga tentang
riwayat pegawai beserta uraian tugas dari jabatan yang diduduki, sehingga pegawai
dapat mengetahui pekerjaan yang seharusnya menjadi tugas pokoknya.

Gambar 6.15 Tampilan aplikasi sistem pengukuran kinerja pegawai
6. Aplikasi Analisis Jabatan (ANJAB). Aplikasi ANJAB dapat diakses melalui laman

https://anjab.kemkes.go.id/index.php. Aplikasi Analisis Jabatan bertujuan untuk
melakukan analisis terhadap kebutuhan dosen dan pegawai di Poltekkes Kemenkes
Makassar. Aplikasi ini diisi oleh masing-masing kepala Unit/Pusat/Subbag/
Prodi/Jurusan sehingga diperoleh pemetaan kebutuhan ketenagaan yang dapat
dijadikan dasar dalam mengusulkan kebutuhan tenaga kepada Pemerintah Pusat dalam
hal ini Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Gambar 6.16 Tampilan aplikasi analisis jabatan
Selain dukungan SIMKA, kegiatan kepegawaian juga sangat terbantu dengan
pemanfaatan fasilitas berteknologi yakni rekaman kehadiran dengan menggunakan finger
print yang mampu memberikan informasi yang valid dan akurat tentang rekaman kehadiran

112

pegawai.
Pengadaan Peralatan dan Barang di Poltekkes Kemenkes Makassar juga telah

memanfaatkan beberapa aplikasi yakni:
1. Aplikasi Pendataan Kelengkapan Alat Laboratorium (APKAL). APKAL dapat diakses

melalui laman http://siap.bppsdmk.kemkes.go.id:8082/apkal/. APKAL digunakan untuk
mendeteksi kebutuhan peralatan dan bahan laboratorium yang dibutuhkan berdasarkan
ketersediaan yang ada saat ini dibandingkan dengan Standar Peralatan laboratorium
yang telah ditetapkan oleh Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
2. E-Planning. Aplikasi E-Planning dapat diakses melalui laman
http://siap.bppsdmk.kemkes.go.id:8082/eplanning/. Aplikasi E-Planning digunakan untuk
mengajukan usulan perencanaan kebutuhan peralatan untuk pengadaan pada tahun
mendatang. Pengajuan perencanaan kebutuhan peralatan dan bahan pada E-Planning
berdasarkan data yang tersedia pada Aplikasi APKAL.
3. E-Katalog. Aplikasi E-Katalog digunakan untuk pengadaan barang sesuai dengan yang
telah disetujui pada aplikasi E-Planning untuk diadakan. Aplikasi E-Katalog yang
digunakan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar diakses melalui laman https://e-
katalog.lkpp.go.id/.

Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes
Makassar untuk pengelolaan prasarana dan sarana (hardware, software) dikoordinir oleh
Kasubag Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN). Proses pengelolaannya didukung
oleh aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi dan Keuangan Barang Milik Negara
(SIMAK BMN) dari kementerian keuangan. SIMAK BMN merupakan sistem yang
menghasilkan informasi aset tetap, persediaan dan lainnya untuk penyusunan neraca dan
laporan barang milik negara. Dalam hal ini Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai unit
pengguna barang dan Kemenkeu sebagai pengelola barang. Aplikasi ini digunakan di
seleuruh kementerian di Indonesia untuk keseragaman pelaporan BMN. Setiap bulan
dilakukan rekonsiliasi dengan bagian keuangan dan setiap tiga bulan dilakukan rekonsiliasi
dengan Kemenkeu yang diwakili oleh Kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang
(KPKNL).
Dua aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan prasarana dan sarana yaitu :
1. Aplikasi persediaan digunakan untuk mengecek stok bahan habis pakai di laboratorium

dan ATK yang digunakan. Pelaporannya dilakukan sekali dalam satu bulan.
2. Aplikasi Sistem Aplikasi Tanah Pemerintah (SIMANTA) merupakan aplikasi yang

digunakan untuk mendata semua tanah yang bersertifikat maupun tidak bersertifikat,
luas tanah, nomor sertifikat, lokasi, dll. Hanya dilakukan sekali.

Pelaporan Kinerja Kegiatan dan Monitoring Evaluasi di Poltekkes Kemenkes
Makassar juga telah menggunakan beberapa aplikasi antara lain:
1. E-Performance. Aplikasi E-Performance dapat diakses melalui laman http://e-

performance.kemkes.go.id/. Aplikasi E-Performance merupakan aplikasi yang
dikembangkan untuk melaporkan kinerja setiap tahun berdasarkan Kontrak Kinerja yang
telah ditandatangani oleh Direktur dengan Kepala Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan. Aplikasi E-Performance digunakan untuk menginputkan
dokumen perencanaan, laporan kinerja, perencanaan kegiatan, dan capaian kegiatan
yang diinput setiap bulan. Aplikasi E-Performance mengukur pencapaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang merupakan bagian dari Rencana Operasional/Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) yang disusun oleh Poltekkes Kemenkes Makassar dari Rencana
Strategis (Renstra).
2. Electronic Monitoring & Evaluation (E-Monev). Aplikasi e-Monev dapat diakses melalui
laman https://e-monev.bappenas.go.id/2019. Aplikasi ini bertujuan untuk melaporkan
Realisasi Anggaran yang digunakan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar dan
dilaporkan setiap bulan.
3. Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu Kementerian Keuangan (SMART DJA).
SMART DJA dapat diakses melalui laman http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/2019/
Aplikasi SMART DJA digunakan untuk melaporkan data kinerja berupa 1) Realisasi
Volume Keluaran (RVK); 2) Indikator Keluaran Kegiatan (IKK); dan 3) Laporan
Anggaran Kinerja Satker.

113

Sistem pendukung pengambilan keputusan merupakan suatu sistem yang
mendukung unsur pimpinan dalam menyusun kebijakan dan program kegiatan. Di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar, pengambilan keputusan dilakukan melalui
rapat baik dalam rapat pimpinan (Direktur dan Wadir), Rapat koordinasi di Tingkat
Direktorat (Direktur dan Wadir, Ka. Bag, Ka. Subag, Ka.Pus dan Ka. Unit), Rapat koordinasi
dengan melibatkan Ketua Jurusan dan Ketua Program studi maupun Rapat yang
melibatkan semua pegawai baik di tingkat Direktorat maupun di tingkat Jurusan/Prodi.
Pengambilan keputusan dalam rapat didasarkan dari data dan informasi yang diperoleh dari
berbagai aplikasi dan sistem informasi yang berjalan.

Pada bidang akademik, Sipenmaru online telah menghasilkan berbagai informasi
yang dibutuhkan pimpinan dalam memonitoring seberapa banyak jumlah pendaftar di
jurusan tertentu. Informasi ini membantu pimpinan untuk membuat kebijakan dalam
memacu jurusan yang masih kurang peminat untuk lebih proaktif dalam meningkatkan
jumlah pendaftarnya serta menyusun program dan kegiatan yang mendukung peningkatan
jumlah pendaftar, termasuk membantu dalam menetapkan target kinerja yang bisa
dijadikan acuan dalam melaksanakan kinerja yang tercantum dalam Renstra dan LKjIP.
Sistem ini juga membantu untuk meminimalisasi kecurangan melalui proses pengacakan
nomor pendaftar secara otomatis yang menentukan lokasi pelaksanaan ujian tulisnya
sehingga tidak ada peluang untuk mengatur lokasi tempat ujian sesuai dengan keinginan.
SIA masih dalam proses pengisian data, diharapkan sistem ini juga bisa memberikan
informasi kepada pimpinan dalam pengambilan keputusan di bidang akademik seperti
kegiatan registrasi mahasiswa, perkulihan, input nilai, bimbingan akademik, DO, dan
pemberian beasiswa.

Dalam hal penetapan jumlah mahasiswa yang akan diterima setiap tahun, jumlah
mahasiswa yang diterima setiap tahun didasarkan pada rasio dosen : mahasiswa dan
ketersediaan fasilitas. Data jumlah mahasiswa aktif diperoleh dari SIMPADU Poltekkes
Kemenkes Makassar, sedangkan data jumlah dosen sesuai dengan yang tercantum pada
Pangkalan Data Dikti (PD DIKTI). Data dan Informasi tersebut menjadi dasar dalam
menyusun rencana kapasitas yang akan diterima oleh mahasiswa setiap tahun. Selain itu
data yang ada dalam PD DIKTI sangat mendukung pimpinan mengambil keputusan dalam
hal memberikan masukan terhadap proses manajerial untuk perbaikan program khususnya
dalam pemenuhan standar yang tertuang dalam borang LAM-PTKes.

Pada bidang kepegawaian, pengambilan keputusan pimpinan yang terkait dengan
kebutuhan SDM, peningkatan kompetensi serta kebijakan kepegawaian juga sangat
didukung oleh sistem informasi yang ada Termasuk implementasi aplikasi finger print yang
banyak memberikan data dukung untuk mengeluarkan keputusan reward atau punishment
sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
dan Nomor 83 tahun 2013 tentang Tunjangan Kinerja bagi pegawai dilingkungan
Kemenkes.

Dalam pengusulan kenaikan pangkat bagi dosen dan pegawai, salah satu yang
menjadi dasar pengambilan persetujuan terhadap usulan kenaikan pangkat/golongan
maupun kenaikan gaji berkala adalah penilaian prestasi kerja. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Pegawai di
Lingkungan Kementerian Kesehatan Pasal 3 Ayat (7) dinyatakan bahwa Hasil penilaian
Pestasi Kerja Pegawai merupakan dasar pembinaan karier Pegawai dan dasar pemberian
tunjangan kinerja tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Berdasarkan data yang tertuang dalam Aplikasi PPK-PNS yang digunakan oleh
Poltekkes Kemenkes Makassar menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Pegawai
Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai seorang ASN berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Pasal 3 angka 12, wajib
mencapai sasaran kinerja pegawai yang telah ditetapkan. ASN yang tidak mencapai SKP
yang ditetapkan dapat dikenai sanksi hukuman disiplin sedang (Pasal 9 angka 12, apabila
capaian SKP pada akhir tahun hanya 25% sampai dengan 50%); sanksi hukuman disiplin
berat (Pasal 10 angka 10, apabila pencapaian SKP pada akhir tahun kurang dari 25%.
Penerapan sanksi ini telah dijalankan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar melalui Subag

114

Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan unsur pimpinan baik di tingkat Poltekkes
Kemenkes Makassar maupun Biro Kepegawaian Badan PPSDM Kesehatan Kementerian
Kesehatan terhadap pegawai yang mendapatkan hukuman disiplin. Berbagai aplikasi
lainnya juga digunakan oleh pimpinan dalam menentukan kebijakan strategis lainnya untuk
pengembangan institusi.

Pada bidang prasarana dan sarana, Sistem informasi yang ada memungkinkan
pimpinan dapat menyusun kebijakan dalam pengambilan keputusan terkait dengan
pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sedangkan pada bidang keuangan, sistem informasi yang ada memungkinkan pihak
pimpinan lebih fleksibel demi mewujudkan kegiatan keuangan yang akuntabel dan
mendukung semua program sesuai dengan perencanaan dan target yang telah ditetapkan.
Selain itu sistem informasi keuangan juga mampu memberikan informasi kepada pimpinan
untuk menyusun anggaran dan perencanaan program kegiatan setiap tahun.

Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Makassar untuk kegiatan pembelajaran antara lain:
1. Ruangan Computer Based Test (CBT) yang dilengkapi dengan 110 unit work station dan

2 server yang digunakan untuk pembelajaran online, ujian semester mahasiswa, try out,
ujian kompetensi, pelatihan VILEP, SIMPADU, Seleksi IJEPA untuk perawat yang akan
bekerja di Jepang dan juga digunakan oleh pemerintah untuk kegiatan tes berbasis
komputer untuk CPNS.
2. Penyediaan Fasilitas Internet Gratis Bagi Seluruh Civitas Akademik Poltekkes
Kemenkes Makassar. Pengadaan fasilitas internet telah berjalan sejak Tahun 2015 di
Poltekkes Kemenkes Makassar dengan bekerjasama dengan ICON Plus sampai
dengan Tahun 2017. Sedangkan untuk Tahun 2018 s.d saat ini pengadaan fasilitas
internet bekerjasama dengan Provider Telkom. Untuk memudahkan akses dari laptop
dipasang banyak titik hotspot yang bisa digunakan oleh seluruh civitas akademik.
Dengan penetrasi jaringan hotspot di berbagai tempat maka diharapkan dapat
mempermudah civitas akademik untuk mengakses layanan sistem informasi, hal ini
dibuktikan dengan lancarnya penggunaan sistem informasi yang ada. Kapasitas
bandwidth yang tersedia saat ini masing-masing 100 MBps di setiap titik. Titik tersebar
masing-masing di Direktorat, Jurusan Keperawatan dan Kesehatan Gigi, Jurusan
Kebidanan, Jurusan Farmasi, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Kesling, Jurusan
Fisioterapi, Jurusan Gizi, Keperawatan Parepare, dan ditambah dengan koneksi
dedicated sebesar 12 MBps untuk server SISTER.

Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes
Makassar sebagian besar dikembangkan oleh institusi yang menaungi Poltekkes
Kemenkes Makassar yaitu Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI, sedangkan sistem
yang dikembangkan dan dilaksanakan secara mandiri oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes
Makassar sendiri adalah Sipenmaru online, SIMPADU, E-Office, Feeder, WILEY, E-Journal,
dan E-Library. Pemanfaatan Teknologi Informasi membutuhkan dukungan sumber daya
yang cukup besar dan peran birokrasi sangat menentukan, sehingga perkembangan yang
dirasakan sampai saat ini semakin baik dan akan terus ditingkatkan. Sesuai dengan visi
yang ada, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar berusaha untuk memberikan
layanan yang efektif dan efisien melalui pemanfaatan aplikasi pendukung kegiatan
administrasi baik akademik maupun non akademik yang meliputi administrasi, keuangan,
kepegawaian, maupun aspek lainnya.

6.4.2 Beri tanda √ pada kolom yang sesuai dengan aksesibilitas tiap jenis data, dengan

mengikuti format tabel berikut.

Jenis Data Sistem Pengelolaan Data

115

(1) Secara Dengan Komputer Dengan Komputer Dengan Komputer
Manual Tanpa Jaringan Melalui Jaringan Melalui Jaringan
1. Mahasiswa
2. Kartu Rencana Studi (2) (3) Lokal (LAN) Luas (WAN)

(KRS) A= (4) (5)
3. Jadwal mata kuliah
4. Nilai mata kuliah/ √

KHS
5. Transkrip akademik √
6. Lulusan √
7. Dosen
8. Pegawai √
9. Keuangan √
10. Inventaris √
11. Pembayaran SPP √
12. Perpustakaan √

Jumlah tanda √ √


B=2 C= D=10

6.4.3 Jelaskan upaya penyebaran informasi/kebijakan untuk sivitas akademika dan tenaga
kependidikan di unit pengelola program studi diploma (misalnya melalui
rapat/pertemuan, surat, faksimili/telepon/SMS, e-mail, mailing list, bulletin, dll.).
Upaya penyebaran informasi/kebijakan untuk sivitas akademika dan tenaga

kependidikan dilakukan melalui mekanisme rapat, persuratan yang dikirim melalui aplikasi
e-office melalui laman http://eoffice.poltekkes-mks.ac.id/poltekkes/index.php/login,
faksimili/telepon/SMS, pada berbagai kegiatan yang dibuka oleh Direktur dan Unsur
Pimpinan, email, media sosial (Whats Ap) di Grup WA Pimpinan, Pejabat, Pegawai
Direktorat dan berbagai grup WA yang dibuat sesuai kebutuhan, website Poltekkes melalui
laman http://poltekkes-mks.ac.id/portal/, website Pusat Penjaminan Mutu melalui laman
http://spmi.poltekkes-mks.ac.id/, website Pusat Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat melalui laman https://ppdpm.poltekkes-mks.ac.id/, website Pusat
Pengembangan Pendidikan melalui laman http://pui.poltekkes-mks.ac.id/, website
Kemahasiswaan melalui laman http://kemahasiswaan.poltekkes-mks.ac.id/, maupun pada
saat kegiatan monitoring dan evaluasi, supervisi, serta dalam Upacara Hari Kesadaran
Nasional setiap tanggal 17 (tujuh belas).

Penggunaan media sosial untuk penyebaran informasi tidak dapat dipungkiri perlu
diakomodasi dan menjadi salah satu bagian dalam penyebaran informasi maupun
kebijakan ke civitas akademik Poltekkes Kemenkes Makassar termasuk alumni.
Penggunaan aplikasi Facebook dan Instragram dalam penyebaran informasi juga
dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya grup SIMPADU Poltekkes Kemenkes
Makassar https://www.facebook.com/groups/163991963932923/, grup Facebook Poltekkes
Kemenkes Makassar https://www.facebook.com/groups/126549250753860/, Instagram
@poltekkeskemenkesmakassar, dan Telegram http://t.me/poltekkeskemenkesmakassar.
Untuk membantu dalam penyediaan email kepada seluruh civitas akademik Poltekkes

116

Kemenkes Makassar dan memudahkan akses mahasiswa dan dosen terhadap sumber
informasi dilakukan dengan mengimplementasikan google apps for education dengan
fasilitas e-mail, drive, kalender, web dengan domain @poltekkes-mks.ac.id untuk seluruh
mahasiswa, staf dan dosen.

6.4.4 Uraikan rencana pengembangan sistem informasi jangka panjang dan upaya
pencapaiannya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
Blue print pengembangan sistem informasi di Politeknik Kesehatan Kemenkes

Makassar direncakan menerapkan konsep cyber campus beserta kelengkapan dan sumber
daya pendukungnya diharapkan dapat menunjang semua aktifitas di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Makassar. Cyber campus merupakan sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) akademik yang mengawal proses belajar mengajar mulai dari pendaftaran
mahasiswa baru, KRS, Jadwal perkuliahan, KHS, Interaksi mahasiswa dengan dosen wali
sampai dengan mahasiswa menjadi alumni yang dilakukan dalam sistem cyber secara
online dan real time. Seluruh bagian di Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar akan
mendapatkan laporan aktivitas secara realtime dan membantu memberikan laporan yang
akurat kepada pimpinan.
Beberapa keunggulan Cyber Campus :
1. WebBase, bisa dijalankan pada semua operating system (Microsoft windows, Linux,

Machintos) bahkan bisa diakses dengan handpone berbagai basis operating system
dan bisa dibuka kapanpun, dimanapun tanpa harus menginstall cybercampus terlebih
dahulu
2. Single Sign On (SSO), semua user melakukan akses pada tempat yang sama dan
satu user bisa memiliki akses lebih dari satu dengan cukup satu account sehingga
user tidak perlu mengingat banyak password karea terlalu banyak aplikasi
3. Setiap user (dosen, mahasiswa, pegawai, orang tua) otomatis memiliki email sebesar
25 GB)
4. Cloud office, fasilitas office (word, excel, power point) online, sehingga user (dosen,
mahasiswa, pegawai, orang tua) bisa membuat dokumen atau presentasi walaupun di
komputernya tidak ada Microsoft office dan dokumen atau presentasi yang dibuat bisa
dibuka kapanpun, dimanapun dengan computer manpun cukup dengan login di
cybercampus.
5. Real time, semua data yang tersedia bersifat realtime, saat ada perubahan data , saat
itu juga informasi untuk para pimpinan langsung berubah sehingga pimpinan bisa
mendapatkan data yang up to date.
Proses pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan cyber campus ditujukan
untuk:
1. Meningkatkan mutu tridharma perguruan tinggi

117

2. Meningkatkan tata pamong dan sistem pengelolaan serta penjaminan mutu
3. Meningkatkan sumber daya manusia terkait pemanfaatan teknologi dan

pemanfaatannya di bidang pendidikan
Berdasarkan tujuan tersebut, maka cyber campus diharapkan mampu :
1. Menciptakan suasana akademik yang lebih kondusif.
2. Mendorong terciptanya efisiensi dan efektifitas berbagai kegiatan tridharma perguruan
tinggi.
3. Menjamin kualitas Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar untuk mampu
berkompetisi dengan perguruan tinggi lainnya.
Pengembangan kearah cyber campus ini diharapkan mampu mengantisipasi
berbagai tantangan yang akan dihadapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar seiring
dengan regulasi birokrasi dan tuntutan akan kebutuhan stakeholder yang terus meningkat,
antara lain :
1. Pembelajaran jarak jauh online dengan memanfaatkan video conference sebagai
fasilitas komunikasi realtime, efficient and accurate yang membutuhkan fasilitas
infrastruktur representatif dan lengkap dengan peralatan yang mendukung.
2. Pembelajaran digital multimedia yang berkualitas tinggi.
3. Sistem backup data dan digital dokumentasi yang didukung oleh server backup dan
storage serta genset khusus untuk melindungan dari gangguan sistem.
Pengembangan Sistem Informasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi di Poltekkes
Kemenkes Makassar juga didukung dengan masuknya Indikator Modernisasi Pengelolaan
BLU sebagai salah satu IKU dalam Perjanjian Kerja antara Direktur Poltekkes Kemenkes
Makassar dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI setiap
tahun. Dalam IKU Modernisasi BLU Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Makassar
menetapkan target minimal 100%. Persentase penyelesaian pengembangan sistem
informasi pada tahun 2019 sebagaimana maksud pasal 21 dan 22 Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi
Badan Layanan Umum Integrated Online System yang telah diubah dengan Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 29/PB/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan
Aplikasi Badan Layanan Umum Integrated Online System.
Formula Perhitungan Realisasi:
Tahapan dalam modernisasi Pengelolaan BLU:
1. BLU membuat inovasi layanan yang memberi dampak efisiensi dan peningkatan kualitas
layanan BLU (Bobot 20,00%).
2. BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2019 pada BIOS secara
lengkap dan tepat waktu (Bobot 10,00%).

118

3. BLU mengisi menindaklanjuti rekomendasi monev tahun sebelumnya dan mengisi tindak
lanjut tersebut pada BIOS (Bobot 30,00%).
a. BLU menindaklanjuti 91-100% rekomendasi monev (Bobot 120,00%).
b. BLU menindaklanjuti 76-90% rekomendasi monev (Bobot 100,00%).
c. BLU menindaklanjuti 61-75% rekomendasi monev (Bobot 80,00%).
d. BLU menindaklanjuti 51-60% rekomendasi monev (Bobot 60,00%).
e. BLU menindaklanjuti 30-50% rekomendasi monev (Bobot 40,00%).

4. Penggunaan modul Office Automation (Bobot 20,00%).
BLU mempunyai aplikasi perkantoran secara elektonik yang dapat terkoneksi dengan
modul Office Automation pada BIOS Dit. PPK BLU.

5. Komputerisasi prosedur penerimaan PNBP hingga belanja PNBP (Bobot 30,00%)
a. Ketersediaan Aplikasi Cash Management System dari perbankan yang terkoneksi
dengan Sistem Informasi Keuangan pada BLU.
b. Ketersediaan Aplikasi Penerimaan PNBP dan Belanja PNBP.

6. BLU Mempunyai website yang representatif dan up to date (Bobot 20,00%).
7. BLU mempunyai database layanan terpusat (Bobot 10,00%).
8. Tersedianya webservices untuk transfer data dari BLU ke Kementerian Keuangan

(Bobot 20,00%).
a. webservices terkoneksi dengan BIOS Dit.PPK BLU.
b. kelengkapan data pada webservices (data sesuai requirement pada BIOS).
9. Tersedianya dashboard untuk kebutuhan manajerial BLU (Bobot 10,00%).
10.Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan BLU yang berbasis teknologi
yang terintegrasi (Bobot 30,00%) -
(10,00%).
a. proses pendaftaran, dan kegiatan akademik yang berbasis IT.
b. proses keuangan (penerimaan pendapatan hingga belanja) yang dapat menghasilkan

Laporan Keuangan dan Manajerial secara otomatis yang berbasis IT (tidak melalui
input manual setiap tahapan).
c. memiliki SOP terkait proses bisnis layanan dan kesuangan berbasis IT.

Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan sistem informasi jangka
panjang adalah keterbatasan dana. Dalam blue print pengembangan sistem informasi di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar, ada dua hal yang terkendala karena adanya
keterbatasan dana yaitu SMS gateway dan web service. SMS gateway merupakan sebuah
sistem aplikasi yang digunakan untuk mengirim dan atau menerima SMS. Penggunaan
SMS gateway dalam dunia bisnis dapat berupa broadcast promosi, servis informasi,
penyebaran content produk/jasa dan lain sebagainya. SMS gateway bisa dikembangkan
sesuai kebutuhan terutama untuk auto replay, pengiriman massal/ broadcast message dan

119

pengiriman SMS secara terjadwal
120

STANDAR 7. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT

7. 1 Penelitian

7.1.1 Tuliskan jumlah dan dana penelitian yang dilakukan oleh dosen tetap pada masing-
masing Program Studi di lingkungan unit pengelola program studi diploma dalam tiga
tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Nama Program Jumlah Judul Total Total Dana Penelitian Total
(juta Rp) Dana (3
Studi Diploma Penelitian Penelitian Tahun)

2017 2018 2019 (3 Tahun) 2017 2018 2019 (10)
433,3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
35 542,9
1 D3 Kesehatan 13 11 11 137,5 126,3 169,5 501,5
Lingkungan 35 983,5
32 194,1
2 D4 Kesehatan 13 13 9 38 177,5 135,4 230
Lingkungan 16 387
124 130 247,5 371,1
3 D3 Fisioterapi 12 9 11 22 186 255 542,5 1256
16
4 D4 Fisioterapi 15 11 12 58 112 74 8,1 1522,6

5 D3 Analis 952 66 487,9
Kesehatan
34 282,5
6 D4 Analis 787 69 93 225
Kesehatan 14 1024,9
82 84,5 204,6 639,8
7 D3 Gizi 565 54 325 270,4 660,6
40 77
8 D4 Gizi 17 15 26
10 298,5
9 D3
12 368,5
Keperawatan 21 20 25 408,5 334,6 779,5 467,1
18 9.838,2
Makassar 25
525
10 D4

Keperawatan 11 14 9 16,5 183 288,4

Makassar

11 D3

Keperawatan 8 5 1 140 67,5 75

Pare-Pare 327,5 284,3 413,1
157,5 189,3 293
12 D3 Farmasi 21 20 13
45 12 20
13 D4 Farmasi 13 12 15

14 D3

Keperawatan 5 2 3

Gigi

15 D4

Keperawatan 7 3 2 140 43,5 115

Gigi

16 D3 Kebidanan 6 6 6 82,5 72 214

17 D4 Kebidanan 10 8 7 162,5 103,8 200,8

Total 193 168 164 2.693 2.458,6 4.686,6

Catatan: Kegiatan yang dilakukan bersama oleh dua PS atau lebih sebaiknya dicatat sebagai
kegiatan PS yang relevansinya paling dekat.

121

7.1.2 Tuliskan jumlah artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dihasilkan selama tiga tahun
terakhir oleh dosen tetap UPPS dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Program Jurnal Prosiding Jurnal Prosiding Buku Jurnal Buku
Studi Ilmiah Nasional Ilmiah Interna- Tingkat Ilmiah Tingkat
Tidak Tera- sional Nasional Inter- Interna-
Terakre- kreditasi nasional Sional
ditasi DIKTI
(9)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 0

1 D3 Kesehatan 42 0 0 0 53 0
Lingkungan 0
0
2 D4 Kesehatan 64 0 0 0 2 12 0
Lingkungan
0
3 D3 Fisioterapi 48 0 0 0 0 13 0
0
4 D4 Fisioterapi 48 0 0 0 0 13
0
5 D3 Analis 108 0 0 0 25
Kesehatan 0

6 D4 Analis 12 0 2 0 44 0
Kesehatan
0
7 D3 Gizi 64 22 4 22 15 19 0

8 D4 Gizi 57 20 8 22 12 15 0

D3 0

9 Keperawatan 95 20 0 21 59 0
0
Makassar NG = 0

D4

10 Keperawatan 15 0 10 13 34

Makassar

D3

11 Keperawatan 57 0 0 0 30

Pare-Pare

12 D3 Farmasi 88 0 0 27 15 2

13 D4 Farmasi 69 0 0 22 16 6

D3

14 Keperawatan 57 0 0 0 00

Gigi

D4

15 Keperawatan 57 0 0 0 00

Gigi

16 D3 Kebidanan 35 10 0 1 35

17 D4 Kebidanan 29 10 17 1 34

Total NA = 945 NB = 82 NC = 41 ND = 129 NE = 88 NF = 114

Catatan: Sediakan data pendukung pada saat asesmen lapangan

7.1.3 Uraikan pandangan pimpinan unit pengelola program studi diploma tentang data
pada butir 7.1.1, dalam perspektif: kesesuaian dengan visi dan misi, kecukupan,
kewajaran, upaya pengembangan dan peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-
kendala yang dihadapi.

Data pada butir 7.1.1, telah menunjukkan upaya Poltekkes Kemenkes Makassar untuk
menjadi Pusat pendidikan tenaga kesehatan unggulan yang mandiri dan berdaya saing
tinggi dengan menghasilkan produk penelitian yang dapat meningkatkan daya saing
bangsa di tingkat Internasional karena hasil-hasil penelitian nantinya akan menjadi bahan
untuk publikasi dosen pada jurnal ilmiah baik skala nasional maupun internasional.
Penelitian yang dilaksanakan oleh dosen telah menunjukkan pengejawantahan dari misi
pertama yakni menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif dan berakhlak mulia melalui
peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Hasil-hasil penelitian dosen sebagian
digunakan untuk memperkaya bahan ajar sehingga lebih up to date, relevan, dan based to

122

practice. Misi pertama selanjutnya diturunkan ke tujuan ketiga yakni meningkatkan kualitas,

profesionalisme, dan produktivitas tenaga dosen pendidik dan kependidikan dengan

sasaran strategis peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian yang selanjutnya dijadikan

indikator kinerja dalam renstra Poltekkes Kemenkes Makassar.

Dari aspek kecukupan, kegiatan penelitian pada program studi sejenjang pada butir 7.1.1

jika dilihat dari jumlah dosen tetap di masing-masing program studi menunjukkan rata-rata

penelitian per dosen dalam tiga tahun terakhir sebesar 2,7 kegiatan penelitian per dosen.

Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut:

No Nama Program Studi 2017 2018 2019 Total (3 Jumlah Rata2
Diploma 11 tahun) dosen Per
13 11 tetap
dosen
13 13
1 D3 Kesehatan 12 9 35 9 3,9
Lingkungan 15 11
9 5
2 D4 Kesehatan 7 8 9 35 11 3,2
Lingkungan 5 6
17 15
3 D3 Fisioterapi 21 20 11 32 7 4,6

4 D4 Fisioterapi 11 14 12 38 12 3,2

5 D3 Analis Kesehatan 8 5 2 16 6 2,7
21 20
6 D4 Analis Kesehatan 13 12 7 22 7 3,1
5 2
7 D3 Gizi 7 3 5 16 5 3,2
6 6
8 D4 Gizi 10 8 26 58 15 3,9
193 168
9 D3 Keperawatan 25 66 35 1,9
Makassar

10 D4 Keperawatan 9 34 14 2,4
Makassar

11 D3 Keperawatan Pare- 1 14 13 1,1
Pare

12 D3 Farmasi 13 54 14 3,9

13 D4 Farmasi 15 40 8 5,0

14 D3 Keperawatan Gigi 3 10 7 1,4

15 D4 Keperawatan Gigi 2 12 13 0,9

16 D3 Kebidanan 6 18 8 2,3

17 D4 Kebidanan 7 25 11 2,3
164 525 195 2,7
Total

Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penelitian dari aspek kecukupan dinilai cukup dan
wajar oleh pengelola program studi namun masih perlu terus ditingkatkan sehingga
produktivitas dosen menjadi lebih tinggi karena Poltekkes Kemenkes Makassar adalah
Perguruan Tinggi Negeri yang diharapkan ke depan mampu menjadi Politeknik
Percontohan baik perguruan tinggi di bawah kementerian kesehatan maupun kementerian
riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.
Untuk meningkatkan jumlah kegiatan dan mutu/kualitas penelitian, setiap tahun telah
dilakukan berbagai kegiatan sebagai bentuk upaya pengembangan mutu kegiatan

123

penelitian antara lain :
1. Menjalin kerjasama dengan 9 universitas luar negeri yaitu Arellano University, Emilio

Aguinaldo College, Centro Escolar University, Philiphines Women’s University, Mahidol
University Faculty Public Health, Seameo Recfon, College of Pharmacy Taipei
Medical University, Taiwan, Lincoln University College Malaysia dan MSU
(Management And science University) berupa memfasilitasi joint research, research
finding, dan publikasi diantara institusi.
2. Pelatihan Pengolahan Data Hasil Penelitian pada tanggal 12 s.d 13 Mei 2017 di Ruang
Rapat Rewako D4 Poltekkes Kemenkes Makassar
3. Pelatihan Pembuatan Proposal yang Baik dan Benar pada tanggal 15 s.d 16 Mei 2017
di Ruang Rapat Rewako D4 Poltekkes Kemenkes Makassar
4. Pelatihan Etik Dasar dan Etik Lanjut pada tanggal 9 s.d 11 Nopember 2017 di Ruang
Rapat Rewako D4 Poltekkes Kemenkes Makassar
5. Training of Trainer Forum TOT Angkatan ke-3 (Menjadi Fasilitator/Pelatihn yang Handal
Etik Dasar dan Lanjut pada tanggal 27-28 Pebruari 2018 di Hotel Ibis Makassar yang
melibatkan Anggota Komisi Etik Penelitian.
6. Pelatihan penulisan artikel hasil penelitian untuk Jurnal Internasional (Teknis-teknis
pengelolaan jurnal elektronik) pada tanggal 5-6 April 2018 di Gedung A Poltekkes
Kemenkes Makassar.
7. Workshop metodologi riset dan penentuan besar sampel pada tanggal 27-28 Agustus
2018 di Gedung B dan Ruang Rapat Akasia Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar.
8. Pertemuan penguatan implementasi skema penelitian untuk Tahun 2019 pada tanggal
20-21 September 2018 di Ruang Rapat Akasia Direktorat Poltekkes Kemenkes
Makassar.
9. Pertemuan rencana implementasi skema penelitian Tahun 2019 dan pembentukan
Centre of Excellent di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar pada tanggal 19
Oktober 2018 di Ruang Rapat Akasia Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar.
10. Pertemuan tindak lanjut rencana implementasi skema penelitian Tahun 2019 dan
pembentukan Centre of Excellent di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar pada
tanggal 22 Oktober 2018 di Ruang Rapat Akasia Direktorat Poltekkes Kemenkes
Makassar.
11. Workshop Analisis Data Univariat dan Multivariat pada tanggal 28 November 2018 di
Gedung B Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar.
12. Workshop penyusunan buku ajar pada tanggal 29 November 2018 di Gedung B
Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar.
13. Kegiatan Pelaksanaan Seminar Proposal Penelitian Tahap I 2019 pada Tanggal 30
November s.d 1 Desember 2019.

124

14. Kegiatan Pelaksanaan Seminar Proposal Peneletian Tahap II 2019 pada Tanggal 21

Mei 2019 .
15. Pelaksanaan Kegiatan “Implementasi Etik Online” pada Tanggal 2 s.d 3 September

2019 di Ruang Rapat Akasia Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar.

16. Workshop In-House Training Reviewer Penelitian Pada tanggal 4 s.d 6 September

2019 di Ruang Rapat Akasia Direktorat Poltekkes Kemenkes Makassar.

17. Workshop Penulisan Proposal Penelitian yang Baik dan Benar pada Tanggal 16-17

Oktober 2019 di Gedung Borneo Poltekkes Kemenkes Makassar.

Hambatan yang masih dihadapi saat ini adalah masih adanya dosen yang

mengalami kesulitan dalam menyesuaikan tema penelitian dengan road map penelitian

yang dikembangkan oleh institusi. Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

menetapkan Roadmap/Rencana Induk penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar untuk
periode 2016 – 2018 dengan tema Kesehatan Ibu dan Anak. Dengan ragam keilmuan

kesehatan di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar, tidak semua bidang keilmuan

mampu mengaitkan penelitian dosen dengan roadmap penelitian yang diusung oleh

Poltekkes Kemenkes Makassar sehingga ke depan diharapkan roadmap penelitian institusi

dapat menaungi semua keilmuan yang berada di Lingkup Poltekkes Kemenkes Makassar.

Menanggapi isu strategis nasional maka Poltekkes Kemenkes Makassar yang mempunyai

latar belakang penelitian berdasarkan kompetensi yang banyak dimiliki oleh dosen/peneliti

di lingkungan Poltekkes Makassar dengan tema Kesehatan Urban. Road map penelitian

dalam RIP ini disusun berdasarkan pemetaan potensi penelitian yang ada di Pusat

Penelitian Poltekkes Makassar dalam lima tahun terakhir (2020 sampai dengan tahun

2024).

Selanjutnya, ditinjau dari besarnya dana penelitian di Poltekkes Kemenkes

Makassar selama tiga tahun, diperoleh rata-rata dana penelitian per dosen dalam 3 (tiga)

tahun terakhir sebesar Rp. 50,5 juta. Hal tersebut secara detail dapat dilihat pada Tabel

berikut:

No Prodi 2017 2018 2019 Total Jumlah Rata2 per
(juta) (juta) (juta) (3 tahun) dosen dosen
1 D3 Kesehatan tetap
Lingkungan 137,5 126,3 169,5 per 48,1
tahun 9
177,5 135,4
124 130 433,3
186 255
2 D4 Kesehatan 112 74 230 542,9 11 49,4
Lingkungan 69 93 247,5 501,5 7 71,6
542,5 983,5 12 82,0
3 D3 Fisioterapi 194,1 6 32,4
8,1 387 7 55,3
4 D4 Fisioterapi 225

5 D3 Analis
Kesehatan

6 D4 Analis

125

Kesehatan 82 84,5 204,6 371,1 5 74,2
325 270,4 660,6 1256 15 83,7
7 D3 Gizi 35 43,5
408,5 334,6 779,5 1522,6
8 D4 Gizi 14 34,9
16,5 183 288,4 487,9
D3 13 21,7
9 Keperawatan 140 67,5 75 282,5 14 73,2
8 80,0
Makassar 327,5 284,3 413,1 1024,9 7 11,0
D4 157,5 189,3 293 639,8
10 Keperawatan 13 23,0
Makassar 45 12 20 77 8 46,1
D3 11 42,5
11 Keperawatan 140 43,5 115 298,5 195 50,5
Pare-Pare
12 D3 Farmasi 82,5 72 214 368,5
162,5 103,8 200,8 467,1
13 D4 Farmasi 2.693 2.458,6 4.686,6 9.838,2

D3
14 Keperawatan

Gigi
D4
15 Keperawatan
Gigi
16 D3 Kebidanan

17 D4 Kebidanan

Total

Besarnya dana penelitian untuk setiap dosen dinilai wajar karena pembiayaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Poltekkes Kemenkes Makassar dibiayai
dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang merupakan
belanja yang diberikan dalam bentuk bantuan langsung kepada dosen-dosen untuk
melakukan penelitian sesuai dengan kompetensi/mandat perguruan tinggi. Besarnya dana
BOPTN yang dikompetisikan untuk dosen di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
menjadi salah satu daya untuk dalam meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian di
Poltekkes Kemenkes Makassar.

Hambatan yang masih dihadapi saat ini adalah masih sulitnya dosen untuk
memperoleh dana penelitian dari sumber eksternal baik dari luar negeri, dunia usaha dan
dunia industri, swasta, dan kemristekdikti. Kesulitan perolehan dana dari luar negeri
terutama disebabkan oleh birokrasi kerjasama penelitian luar negeri yang harus mendapat
persetujuan dari Badan PPSDM Kementerian Kesehatan, hambatan dari dunia usaha dan
dunia industri (DuDi) adalah masih kurangnya kemitraan antara institusi dengan DuDi dan
upaya menghindari konflik of interest, sedangkan hambatan dari Simlitabmas
Kemristekdikti karena dosen dibawah Kementerian Kesehatan belum memiliki akses untuk
berkompetisi dalam skema penelitian yang dilaksanakan oleh Kemristekdikti. Hambatan
lainya adalah peningkatan dana penelitian pertahun tidak diiringi dengan peningkatan

126

jumlah kegiatan penelitian karena kebijakan dari keuangan yaitu untuk meningkatkan
kualitas penelitian dan skala penelitian maka biaya pervolume kegiatan meningkat
sedangkan jumlah kegiatan penelitian cenderung menurun. Kedepan diharapkan upaya
kerjasama luar negeri antara Poltekkes Kemenkes Makassar dengan beberapa Perguruan
Tinggi baru luar negeri, DuDi dapat mendorong perolehan dana dari sumber eksternal
sehingga dana penelitian dosen tidak hanya bersumber dari dana internal perguruan tinggi
tetapi juga dari sumber eksternal.
Kebijakan dan sistem pengelolaan penelitian di koordinir oleh Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat mengacu pada :
1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.03.05/I.2/03086/2012
tentang Petunjuk Teknik Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.03/I.2/06284/2014
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknik Organisasi dan Tatalaksana
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
4. SK Kemenkes RI No. 855/Menkes/SK/IX/2009 tanggal 25 September 2009 tentang
susunan dan Uraian Jabatan serta tata hubungan kerja Politeknik Kesehatan.
5. SK Direktur Politeknik Kesehatan Makassar No. KP.03.03/2.1/1303/2019 tentang
Pengangkatan Jabatan Kepala Pusat dan Kepala Unit di Lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Makassar.
6. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan No. HK.02.02/III/001995/2018 tentang Pedoman Penelitian bagi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
7. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan No. HK.01.07/I/003676/2017 tentang Panduan Kerjasama
Bidang Penelitian di Lingkungan Poltekkes Kemenkes dengan Perguruan Tinggi di
Luar Negeri.
8. SK Direktur Politeknik Kesehatan Makassar No. HK.01.02/4.1/0371/2019 tentang
Penetapan Panduan Kerjasama Bidang Penelitian di Lingkungan Politeknik
Kesehatan Makassar dengan Perguruan Tinggi di Luar Negeri.
9. Statuta (Bab Kesepuluh Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pasal
38).

127

Buku Pedoman Penelitian Bagi Poltekkes Kemenkes Makassar yang digunakan saat ini
berisi point penting antara lain :
1. BAB 1. Pendahuluan (Latar belakang, Dasar hukum, Tujuan)
2. BAB 2. Pengelolaan Penelitian (Pendahuluan, Kewenangan pengelolaan penelitian,

Ketentuan umum, Pengelolaan penelitian, dan Waktu penelitian)
3. BAB 3. Pengorganisasian dan Tata laksana (Pengorganisasian, Tata laksana,

Pelaksanaan seleksi proposal, Kaji etik, Pelaksanaan penelitian, Monitoring
pelaksanaan penelitian, Seminar hasil, Pelaporan/laporan akhir, dan Publikasi)
4. BAB 4. Penelitian Dosen Pemula (Pendahuluan, Tujuan, Luaran penelitian, Besar dan
sumber dana penelitian, Kriteria dan persyaratan pengusul, Sistematika usulan
penelitian, Seleksi proposal, Pelaksanaan dan pelaporan)
5. BAB 5. Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (Pendahuluan, Tujuan, Luaran
penelitian, Besar dan sumber dana penelitian, Kriteria dan persyaratan pengusul,
Sistematika usulan penelitian, Seleksi proposal, Pelaksanaan dan pelaporan)
6. BAB 6. Penelitian Berbasis Kompetensi (Pendahuluan, Tujuan, Luaran penelitian,
Besar dan sumber dana penelitian, Kriteria dan persyaratan pengusul, Sistematika
usulan penelitian, Seleksi proposal, Pelaksanaan dan pelaporan)
7. BAB 7. Penelitian Kerjasama dalam Negeri (Pendahuluan, Tujuan, Luaran penelitian,
Besar dan sumber dana penelitian, Kriteria dan persyaratan pengusul, Sistematika
usulan penelitian, Seleksi proposal, Pelaksanaan dan pelaporan)
8. BAB 8. Penelitian Kerjasama Luar Negeri (Pendahuluan, Tujuan, Luaran penelitian,
Besar dan sumber dana penelitian, Kriteria dan persyaratan pengusul, Sistematika
usulan penelitian, Seleksi proposal, Pelaksanaan dan pelaporan)
9. BAB 9. Penelitian Strategis Nasional (Pendahuluan, Tujuan, Luaran penelitian, Besar
dan sumber dana penelitian, Kriteria dan persyaratan pengusul, Sistematika usulan
penelitian, Seleksi proposal, Pelaksanaan dan pelaporan)

7. 2 Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat adalah penerapan bidang ilmu untuk
menyelesaikan masalah di masyarakat (termasuk masyarakat industri, pemerintah,
dsb.)

7.2.1 Tuliskan jumlah dan dana kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh dosen tetap pada masing-masing program studi di lingkungan unit
pengelola program studi diploma dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format
tabel berikut:

128

Jumlah Judul Kegiatan Total Total Dana Total
Kegiatan Pelayanan/ Dana (3
No. Nama Program Pelayanan/Pengabdian 3 Pengabdian kepada Tahun)
Studi Diploma kepada Masyarakat Tahun Masyarakat (juta Rp)

(1) (2) 2017 2018 2019 (6) 2017 2018 2019 (10)
(3) (4) (5) 36 (7) (8) (9)

1 D3 Kesehatan 9 13 14 66,5 104,3 114,5 285,3
Lingkungan

2 D4 Kesehatan 11 17 18 46 91 141,3 151,5 383,8
Lingkungan

3 D3 Fisioterapi 10 9 7 26 68,5 75 100 243,5
12 13 14 39 115 128,5 155 398,5
4 D4 Fisioterapi 85 9
96 12 22 55 37,3 72 164,3
5 D3 Analis 57 6
Kesehatan 10 13 15
13 21 18
6 D4 Analis 27 64,5 51,8 114,5 230,8
Kesehatan 59 8

7 D3 Gizi 46 4 18 44,5 65,5 56 166
10 16 19
8 D4 Gizi 12 13 17 38 118,5 131 174 423,5
43 2
D3
74 4
9 Keperawatan 85 9 52 149,3 239,5 207 595,8
10 10 20
Makassar 147 170 196

D4

10 Keperawatan 22 29,8 75,5 67,5 172,8

Makassar

D3

11 Keperawatan 14 57 82 60 199

Pare-Pare 45 99,5 146 185 430,5
42 100 114 144,5 358,5
12 D3 Farmasi
9 35 19 12,5 66,5
13 D4 Farmasi

D3

14 Keperawatan

Gigi

D4

15 Keperawatan 15 73,5 39 39,5 152

Gigi 22 51,3 41 60 152,3
40 89,3 84 176,5 349,8
16 D3 Kebidanan 513 1.308,2 1.57,7 1.890 4.772,9

17 D4 Kebidanan

Total

Catatan: Kegiatan yang dilakukan bersama oleh dua PS atau lebih agar dicatat sebagai kegiatan
PS yang relevansinya paling dekat.

7.2.2 Uraikan pandangan unit pengelola program studi diploma tentang data pada butir
7.2.1 dalam perspektif: kesesuaian dengan visi dan misi, kecukupan, kewajaran,
upaya pengembangan dan peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang
dihadapi.

129

Data pada butir 7.2.1, menunjukkan upaya Poltekkes Kemenkes Makassar untuk
mewujudkan visi Poltekkes Kemenkes Makassar untuk menjadi Pusat pendidikan tenaga
kesehatan unggulan yang mandiri dan berdaya saing tinggi dengan menghasilkan produk
dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, meningkatkan peran perguruan tinggi di masyarakat, serta knowledge transfer
dari tenaga pakar/ahli ke masyarakat. Hasil pengabdian kepada masyarakat diharapkan
dapat menjadi proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengayaan sumber
belajar/pembelajaran serta pematangan sivitas akademik dan hasilnya dapat berkontribusi
dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan maupun permasalahan di masyarakat
umum, sehingga Poltekkes Kemenkes Makassar bukan menjadi menara gading di tengah-
tengah masyarakat khususnya masyarakat yang belum berdaya secara kesehatan.
Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen telah menunjukkan
pengejawantahan dari misi pertama yakni menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif
dan berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

Pengabdian kepada masyarakat yang memanfaatkan kepakaran dan pusat
unggulan (Center of Excellent) Poltekkes Kemenkes Makassar dilaksanakan dengan
mengutamakan kolaborasi antar profesi. Pengabdian kepada Masyarakat di Poltekkes
Kemenkes Makassar diarahkan dalam rangka pengaplikasian ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni (IPTEKS) yang dilakukan secara melembaga melalui pendekatan ilmiah langsung
kepada khalayak sasaran yaitu masyarakat di luar kampus, lembaga pemerintah, dan
kemasyarakatan maupun dunia usaha dan industri yang membutuhkannya serta
mahasiswa dalam kampus sendiri dalam rangka program pengembangan budaya
kewirausahaan. Pengabdian kepada Masyarakat di Poltekkes Kemenkes Makassar juga
diharapkan berkontribusi nyata dalam memberdayakan masyarakat demi terwujudnya
masyarakat yang mandiri dalam kesehatan. Misi pertama selanjutnya diturunkan ke tujuan
ketiga yakni meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan produktivitas tenaga dosen
pendidik dan kependidikan dengan sasaran strategis peningkatan jumlah pengabdian pada
masyarakat yang selanjutnya dijadikan indikator kinerja dalam renstra Poltekkes Kemenkes
Makassar.

Dari aspek kecukupan dan kewajaran, kegiatan pengabdian masyarakat pada
program studi sejenjang pada butir 7.2.1 dinilai cukup dan wajar oleh pengelola program
studi terutama jika dilihat dari jumlah dosen tetap di masing-masing program studi yang
telah menunjukkan rata-rata kegiatan pengabdian masyarakat per dosen dalam tiga tahun
terakhir sebesar 2,6 kegiatan pengabdian kepada masyarakat per dosen. Secara detail
dapat dilihat pada Tabel berikut:

130

No Nama Program 2017 2018 Total Jumlah Rata-rata
Studi 2019 (3 dosen Per

Tahun) tetap tahun

1 D3 Kesehatan 9 13 14 36 9 4
Lingkungan 11 17 18 46 11
10 9 7 26 7 4,2
2 D4 Kesehatan 3,7
Lingkungan

3 D3 Fisioterapi

4 D4 Fisioterapi 12 13 14 39 12 3,3
8 5 9 22 6 3,7
5 D3 Analis
Kesehatan 3,9
3,6
6 D4 Analis 9 6 12 27 7
Kesehatan

7 D3 Gizi 5 7 6 18 5

8 D4 Gizi 10 13 15 38 15 2,5
13 21 18 52 35 1,5
9 D3 Keperawatan 5 9 8 22 14
Makassar 4 6 4 14 13 1,6
10 16 19 45 14 1,1
10 D4 Keperawatan 3,2
Makassar

11 D3 Keperawatan
Pare-Pare

12 D3 Farmasi

13 D4 Farmasi 12 13 17 42 8 5,3
4 32 9 7 1,3
14 D3 Keperawatan
Gigi 7 4 4 15 13 1,2
8 5 9 22 8 2,8
15 D4 Keperawatan
Gigi

16 D3 Kebidanan

17 D4 Kebidanan 10 10 20 40 11 3,6

Total 147 170 196 513 195 2,6

Namun demikian, karena Poltekkes Kemenkes Makassar adalah perguruan tinggi

negeri yang diselenggarakan di bawah Kementerian Kesehatan, maka peran dosen selain

sebagai pendidik bagi mahasiswa juga perlu lebih ditingkatkan untuk kegiatan di luar

kampus sehingga mampu berperan ganda untuk meningkatkan kemandirian masyarakat

dalam mengatasi masalah kesehatannya sendiri. Salah satu peran yang perlu ditingkatkan

dosen adalah meningkatkan jumlah dan kualitas kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Poltekkes Kemenkes Makassar tahun

2016-2018 mengacu pada Rencana Induk Pengabdian Masyarakat (RIP Pengabmas)

Politeknik Kesehatan Makassar Tahun 2016-2018. RIP Pengabmas Poltekkes Kemenkes

Makassar berisi landasan pengembangan Poltekkes Kemenkes Makassar, Garis besar RIP

Poltekkes Kemenkes Makassar, Sasaran, Program strategis dan Indikator kinerja, serta

Pelaksaaan RIP Poltekkes Kemenkes Makassar. Tema pengabdian kepada masyarakat

dalam periode 2016-2018 adalah Pemberdayaan potensi dan kemandirian masyarakat

131

dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal berbasis kearifan lokal.
Penyusunan RIP Politeknik Kesehatan Makassar 2020-2024 bertujuan

memberikan arah dan pedoman bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat,
pengembangan, dan penerapan Iptek yang dilaksanakan dengan memanfaatkan
sumberdaya, fasilitas, dan dana yang tersedia. 5 tahun Kegiatan pengabdian
masyarakat memiliki tema Meningkatkan derajat kesehatan urban melalui upaya kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemeratan pelayanan kesehatan.

Untuk meningkatkan jumlah kegiatan dan mutu/kualitas pengabdian kepada
masyarakat, setiap tahun telah dilakukan berbagai kegiatan sebagai bentuk upaya
pengembangan dan peningkatan mutu kegiatan pengabdian kepada masyarakat antara
lain:
1. Workshop penyusunan RIB dilaksanakan tanggal 14-16 Maret 2016 dan tanggal 27-28

Maret 2017
2. Seminar proposal pengabdian masyarakat dosen tanggal 3-4 Mei 2016 dan tanggal 17-

18 April 2017
3. Penyusunan pedoman pengabdian masyarakat pada Bulan Pebruari 2016.
4. Pengembangan jejaring kerjasama dengan Yayasan Kalla pada Bulan Pebruari 2016.
5. Pembentukan Tim Reviewer pada tanggal 2 Mei 2016.
6. Seminar proposal pengabdian masyarakat untuk mahasiswa tanggal 3-4 Mei 2016 dan

17-18 April 2017.
7. Koordinasi dan kontrak kerja pelaksanaan pengabmas dosen dan mahasiswa pada

Bulan Juni 2016 dan Mei 2017.
8. Monitoring evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat pada Bulan Oktober 2016 dan

Juni-Juli 2017.
9. Seminar hasil pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa pada tanggal 21-22

November 2016 dan 15-16 November 2017.
10. Penyusunan prosiding dan modul hasil pengabmas pada Bulan November 2016 dan

November 2017.
11. Sosialisasi PHBS (Germas) di Kabupaten Sinjai (6 Agustus 2017), Kabupaten Bone (7

Agustus 2017), dan Kabupaten Soppeng (1 November 2017).
12. Pemeriksaan IVA & Sadanis bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota dan Jurusan

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar (27 Oktober 2017).
13. Pelatihan Pembuatan Proposal yang Baik dan Benar pada tanggal 13 s.d 14 Februari

2018 di Gedung Borneo Poltekkes Kemenkes Makassar.
14. Kegiatan Sosialisasi Germas di Kabupaten Sinjai (20 Februari 2018), Kabupaten Bone

(21 Pebruari 2018), Kabupaten Luwu Timur (5 Mei 2018), Kabupaten Toraja Utara (3

132

Agustus 2018)
15. Seminar Proposal Pengabmas Tahap I (26 s.d 27 Maret 2018) dan Tahap II (24 Juli

2018)
16. Seminar Hasil Pengabmas Tahap II (27 Nopember 2018).
17. Kegiatan Pelatihan Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dalam

Aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Teritergrasi (SISTER) pada tanggal 14 s.d 15
Maret 2019 di Gedung Borneo Poltekkes Kemenkes Makassar.

Hambatan yang saat ini masih dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
pada masyarakat adalah masih rendahnya kompetisi dosen dalam perolehan dana
kegiatan untuk pengabdian kepada masyarakat sehingga kualitas proposal penelitian
masih perlu ditingkatkan. Kedepan diharapkan jumlah usulan pengabdian kepada
masyarakat lebih meningkat sehingga kompetisi dosen semakin baik dan kualitas kegiatan
pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat. Selain itu data kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan secara mandiri belum seluruhnya dapat diinventarisasi oleh
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat karena kegiatan PkM tersebut
dilaksanakan oleh dosen dan hanya dilaporkan melalui Pelaporan Beban Kinerja Dosen
(BKD) setiap semester dan tidak melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat. Kedepan diharapkan semua kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan secara mandiri oleh dosen harus mendapat persetujuan dari Pusat Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk dapat dimasukkan dalam Pelaporan Beban
Kinerja Dosen (BKD) setiap semester.

Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengabdian masyarakat, Pusat Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat menggunakan Pedoman Pengabdian kepada
Masyarakat di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan yang diterbitkan oleh Pusat
Pendidikan SDM Kesehatan BPPSDM Kementerian Kesehatan 2018 yang berisi:
Bab I : Pendahuluan berisi Latar belakang, Tujuan, Dasar hukum, Ruang lingkup, dan
Daftar Istilah
Bab II : Kebijakan, Tujuan dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat dan Dukungan
Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat.
Bab III : Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat berisi Kewenangan pengelolaan,
Pengorganisasian Pengabdian kepada Masyarakat, Pelaksanaan Pengabdian kepada
Masyarakat, Pendanaan, Monitoring dan Evaluasi
Bab IV : Bentuk, Jenis dan Skema Pengabdian kepada Masyarakat.

Selanjutnya, ditinjau dari besarnya dana pengabdian kepada masyarakat di
Poltekkes Kemenkes Makassar selama tiga tahun, diperoleh rata-rata dana PkM per dosen
dalam 3 (tiga) tahun terakhir sebesar Rp 24,5 juta,-. Hal tersebut secara detail dapat dilihat
pada Tabel berikut:

133

Nama 2017 2018 2019 Total Dana Jumlah Rata-
No Program (juta) (juta) (juta) (juta) dosen rata per
tetap dosen
Studi 104,3

D3 141,3

1 Kesehatan 66,5 75 114,5 285,3 9 31,7
128,5
Lingkungan 91 37,3
51,8
D4 68,5 65,5
115 131
2 Kesehatan 55 239,5 151,5 383,8 11 34,9
64,5
Lingkungan 44,5 75,5 100 243,5 7 34,8
155 398,5 12 33,2
3 D3 82 72 164,3 6 27,4
Fisioterapi 146 114,5 230,8 7 33,0
114 56 166 5 33,2
4 D4 19 174 423,5 15 28,2
Fisioterapi 207 595,8 35 17,0
39
5 D3 Analis
Kesehatan 41
84
6 D4 Analis 1.574,7
Kesehatan

7 D3 Gizi

8 D4 Gizi 118,5

D3 149,3 67,5 172,8 14 12,3
9 Keperawatan 29,8
57 60 199 13 15,3
Makassar 99,5
D4 185 430,5 14 30,8
10 Keperawatan 144,5 358,5 8 44,8
Makassar
D3 12,5 66,5 7 9,5
11 Keperawatan
Pare-Pare
12 D3 Farmasi

13 D4 Farmasi 100

D3

14 Keperawatan 35

Gigi

D4

15 Keperawatan 73,5 39,5 152 13 11,7

Gigi

16 D3 51,3 60 152,3 8 19,0
Kebidanan

17 D4 89,3 176,5 349,8 11 31,8
Kebidanan

Total 1.308,2 1.890 4.772,9 195 24,5

Dalam hal dana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes
Makassar sebagai pengelola program studi menilai jumlah dana tersebut telah cukup untuk
mendanai pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat khususnya bagi dosen di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar, namun demikian hal tersebut belum dianggap
optimal bila hanya mengandalkan dana dari BOPTN yang dianggarkan melalui DIPA
Poltekkes Kemenkes Makassar. Dana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

134

seyogyanya ditopang juga dari sumber pendanaan eksternal antara lain dari kerjasama
operasional/PkM baik dengan Perguruan Tinggi/Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi)
baik di Luar Negeri maupun di Dalam Negeri serta pihak swasta sehingga ketergantungan
dosen terhadap dana dari DIPA menjadi lebih rendah mengingat Poltekkes Kemenkes
Makassar adalah Institusi yang menerapkan pola keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

Ke depan diharapkan melalui berbagai upaya kerjasama yang dikembangkan oleh
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan mitra, perolehan dana dari
sumber eksternal dapat lebih ditingkatkan sehingga kuantitas dan kualitas kegiatan PkM
oleh Dosen dapat lebih meningkat.

7.3 Kegiatan Kerjasama dengan Instansi Lain

7.3.1 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* dengan unit pengelola
program studi diploma dalam tiga tahun terakhir.

Jenis Kurun Waktu Manfaat yang
Kegiatan Telah Diperoleh
No. Nama Instansi Kerjasama
(3)
Mulai Berakhir
Pelaksanaan
(1) (2) Praktik Klinik (4) (5) (6)

RSUD Andi Pelaksanaan Mahasiswa dan
1 Makkasau Kota Praktik Klinik
Fisioterapi 23 Juni Juni 2019 pembimbing
Pare-Pare 2014 mendapat
Pelaksanaan
Praktik Klinik keterampilan klinik

Rumah Sakit TK Pelaksanaan Mahasiswa dan
2 II 07.05.01. Praktik Klinik
23 Juli 2014 Juli 2015 pembimbing
Peamonia Pelaksanaan mendapat
Praktik Kerja
Lapangan keterampilan klinik

Balai Kesehatan Pelaksanaan 18 Mahasiswa dan
Pendidikan September
3 Tradisional penelitian dan 2014 September pembimbing
Makassar pengabdian
masyarakat di RS 2017 mendapat
Jiwa Prov. Jawa
(BKTM) Barat keterampilan klinik
Penyelenggaraan
kegiatan Mahasiswa dan

4 RSUD Sayang 1 Oktober Oktober pembimbing
Rakyat
2014 2016 mendapat

keterampilan klinik

Pemda 20 November Mahasiswa dan
5 Kabupaten November 2018 pembimbing
2014 mendapat
Enrekang keterampilan klinik

Rumah Sakit 12 Desember Mahasiswa dan
6 Jiwa Provinsi Desember 2017 pembimbing
2014 melakukan kegiatan
Jawa Barat pendidikan dan
pengabdian
masyarakat

7 Kelurahan 19 Desember Kegiatan
Maccini Parang
Desember 2017 Pengabmas

135

Kecamatan Kota pengabdian 2014 Mahasiswa dan
Dosen
Makassar masyarakat dosen

dan mahasiswa

Poltekkes

Kemenkes

Makassar Jurusan

Kesehatan

Lingkungan

Akses civitas

akademika

Poltekkes Civitas akademika
Poltekkes
Kemenkes Kemenkes
Makassar dalam
8 Badan Makassar dalam 2 Februari 2 Februari pemanfaatan
Perpustakaan pemanfaatan 2015 2020 perpustakaan dan
dan Arsip Daerah perpustakaan dan penelusuran data
Provinsi Sulawesi penelusuran data dokumentasi
Selatan dokumentasi informasi
informasi di Badan

Perpustakaan dan

Arsip Daerah

Provinsi Sulawesi

Selatan

9 Badan Akses civitas 2 Februari 2 Februari Civitas akademika
Perpustakaan akademika 2015 2020 dalam pemanfaatan
dan Arsip Daerah Jurusan perpustakaan dan
Provinsi Sulawesi Fisioterapi 23 Maret penelusuran data
Selatan 2020 dokumentasi
informasi
Perpustakaan Akses mahasiswa 23 Maret 20 April
10 Universitas Poltekkes 2015 2017 Peningkatan
Kemenkes kualitas
Hasanuddin Makassar di penyelengaarn
Perpustakaan pendidikan dan
Universitas pemberian informasi
Hasanuddin guna menghasilkan
calon tenaga
RSKD Ibu dan Kependidikan 20 April kesehatan yang
2015 mampu memajukan
11 Anak Pertiwi Prov (Praktek Klinik kesejahteraan dan
27 April kesehatan
Sulsel Mahasiswa) 2015 masyarakat serta
dapat menambah
wawasan
kepustakaan
sebagai salah satu
dasar
penyelenggaraan
pendidikan

Mahasiswa dan
pembimbing
mendapat
keterampilan klinik

Akademi Program April 2018 Pelayanan
12 Kebidanan Pelayanan Perpustakaan
Perpustakaan
YAPMA

136


Click to View FlipBook Version