ENSIKLOPEDI AEIAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AI\ DAN AESUNNAI{
Perdagangan dengan najasy adalah seseorang datang seolah-olah ingin
membeli sebuah barang dan ia pun menawar barang tersebut. Setelah itu, ada
yang meninggikan tawaran untuk barang itu agar dilihat oleh calon pembeli se-
hingga kemudian ia membeli barang tersebut dengan harga yang tinggi di atas
harga pasaran. Cara ini banyak terjadi padayangdisebut mazaad auu lelang.
Maksud menjual barang yang sudah dibeli orang lain ialah seseorang
mendatangi pembeli setelah penjual dan pembeli sepakat dengan harga,tertentu.
Orang tadi pun datang dan berkata: "Aku berani menjual barang yanB sama
dengan harga yang lebih murah" atau "Aku berani menjual barang yang lebih
bagus, namun dengan harga yang sama." Termasuk juga seseoran1yangberkata:
"Aku membeli barang yang sudah dibelinya dengan harga yang lebih mahal."
Syari'at melarang perbuatan ini karena dapat menimbulkan kedengkian,
kemarahan; dan dendam kesumat di dalam dada serta dapat merusak hubungan
persaudaraan antar sesama.
9. Peniual dan Pembeli Boleh Menentukan Pilihan Selama Mereka Belum
Berpisah kecualiJual Beli Kbiyaar
Penjual dan pembeli masih memiliki pilihan selama mereka belum ber-
pisah di tempat jual beli. Yakni, pembeli masih berhak untuk meneruskan
proses pembelian atau membatalkannya. Hak yang sama juga dimiliki oleh
penjual. Akan tetapi, apabila penjual dan pembeli sudah sepakat untuk barang
tertentu dan mereka berpisah di tempat penjualan, maka barang tersebut tidak
boleh dikembalikan. Kecuali jual beli khiyaar,yakni jual beli yang menetapkan
saling rela sebagai syarat sempurnanya jual beli (berarti jika salah seorang ada
yang ddak rela, boleh membatalkan jual belinya walaupun sudah berpisah dari
tempat penjualan-n'"), atau setelah berpisah diketahui salah seorang dari mereka
ada y ang merasa dibohongi.
Rasultrllah ffi bersabda:
eq(W. ! r,i t:5') ti'b 3y,S'11 I 6 :4u, 9:1 ))
,*;(( .w. a<i
z/ / v.-s') tas oL)
.
Jual beli masih diberi pilihan (untuk meneruskan atau membatalkan) se-
lama mereka belum berpisah. Apabila mereka berdua jujur dan memperjelas
jual belinya, maka jual beli mereka akan diberkahi. Namun, apabila mereka
berdua menyembunyikan sesuatu dalam jual belinya dan berbohong, maka
keberkahan tersebut dihapuskan."23
23 HR. Al-Bukhari (2079,2082,2108) dan Muslim (1532) dariHakim bin Hizam
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 185
ENSIKLOPEDI AT'AB ISI-AM
MENURUT ALQUR.AAI DAN AS.SUNNAI{
10. Tidak Boleh Menimbun atau Memonopoli Barang Dagangan Ter-
tentu
Tidak boleh menimbun atau memonopoli dagangan tertentu untuk
menguasai harga barang. Perbuatan ini dapat merugikan manusia dan meng-
ganggu kaum Muslimin. Nabi ;g1g melarang perbuatan ini dan bersabda:
K.'evrL'#.v ))
"Tidaklah seseorang menimbun barang, melainkan pelaku maksiat."2a
Ironisnya, banyak para pedagang melakukan perbuatan ini.
Demikianlah akhir dari adab jul beli yang telah dimudahkan Allah
kepadaku untuk menuliskannya, yang seluruhnya berjumlah sepuluh adab.
lV'albamdulillaabi Rabbil'aalamiin.zs
24 HR. Muslim (1605) dari Ma'mar bin'Abdullah .gi; .
25 Referensi tambahan: Sbabiih Muslim [ll/tl5l) dan halaman setelahnya, Fat-bul Baarikarya
al-Hafizh Ibnu Hajar (V /297) dan halaman setelahnya, al-Hatssu 'alat Tijaarab ual 'Amal
karya Abu Bakr Malkhan, dan lain-lain.
186 BAB IIHURUF BA'
liii ', I li:l
r|i;:, i-:i
rrlr.,
,ili i:,,j
i'
;'1 iir,,
rli ,,,,,
ll-'r" BAB lll ,,ii
'i'r i'i '',1.il,
t,it
r!1
HURUF TA' r.,liflti. lil
,lilriilili.:, i.,: jiir' 'll
(r
il ,tli
t-
( IJ a
) a
'ri,
rll' ,llt t,t:!: i.r"i:;lrli,r
'i :i_
,i;l ul ,rill
,,li;ii ilrl 1j
.=li rL i i:
,Jt"rt ,t,lL i'
,--t;r ,ii:i i
rili
titll
'r,titrl,iiiir
ENSIKLOPEDI ADAB ISL.AM
MENURUT ALQUR.AN DAN AS€UNNAH
PASAL I
ADAB AT.TATSAA-UB
(MENGUAP)
Menguap adalah perbuatan yang berasal dari syaitan, sebagaimana sabda
Nabi ffi:
4 iki +;t5 r;t; ,06$t J::/ jtilri ,lr ,t,)u-it>>
&"oLt y:; ;r a;$"!ri : fur 3\t .;T.;T' is syt .y. i,i.
I bJ6tK.a JLiat ;'fr:), sr'at
"Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari syaitan. Jika salah seorang
kalian menguap, maka tutuplah mulutnya dengan tangannya dan jika ia
katakan 'aath...', maka syaitan tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya
Allah menyukai bersin dan membenci menguap."r
Apabila seseorang hendak menguap, ia harus memperhatikan beberapa
adab berikut, antara lain:
7. Berupaya Semampunya Menahan dan Menolak Kuapan
Seseorang harus berusaha menolak, mengalahkan, dan menahan kuapan,
khususnya ketika sedang shalat.
HR. At-TirmidziQTa6) dan ia menshahihkanya, al-Hakim W/264) dan iamenshahihkannya
serta disetujui oleh adz-Dzahabi,Ibnu Khuzaimah (921), Ibnu Sunni dalam 'Amalul Yaurn
,*wal Lailah Q666) dari Abu Hurairah . Hadits ini terdapat dalam kitab Sbabiibul laami'
(4ooe).
ENSIKLOPEDI ADAB ISI-AM 189
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
Rasulullah ffi bersabda:
e€ki(ti".^:"lr'oy,L,futv &<rtr: l*lrt +twrlt >>
l, ) o,
((.Jr-r,-
"Apabila salah seorang dari kalian menguap dalam shalatnya, hendaklah ia
berusaha menahan kuapannya sebisa mungkin karena syaitan bisa masuk."2
Seseorang tidak perlu merasa heran kalau syaitan bisa masuk, karena
syaitan adalah makhluk yang tercipta dari api yang dapat berubah, berpindah,
dan bergerak seperti hawa dan angin. Ia tidak berjasad seperti manusia. Selama
hadits tersebut shahih dari Nabi ffi maka wajib mengakuinyadanmempercayai
kebenarannya walaupun orang-orang merasa heran. Sebab, Nabi ffi seperti yang
telah difirmankan Allah \k9:
{@ i.;;Gt{ylibl @l u';^,rM"GsY
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur-on1 *rrulrrt kemauan baan
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain harryalab ualryu yang diualryuhan (ke-
padanya)." (QS. An-Najm: 3-4)
2. Meletakkan Tangan di Mulut
Tujuan meletakkan tangan di mulut ketika menguap ialah agar mulut
tidak terbuka, yang pada saat itu manusia terlihat buruk dan pada saat itu juga
syaitan sedang men€rtawakannya, sebagaimana y^ngdisebutkan dalam hadits
yarLgtercafltum pada pasal I.
Demikian juga beliau ffi bersabda:
,tStL4tt:A,p/ , eo ;)iOz €t k, i Qrb tiy ))
L.i
JL
l.to
((.J-J,-
"Apabila salah seorang kalian menguap, hendaklah ia menahan mulutnya
dengan tangannya karena syaitan bisa masuk."3
3. Tidak Mengeluarkan Suara Aaah...
Jangan mengeluarkan suara'Aaah...' atau suara'waaah...', sebagaimana
y^tg tercantum pada pasal I. Sebab, syaitan sedang menertawakannya jika ia
mengeluarkan suara seperti itu.
2 HR. Muslim Q995) dariAbu Sa'id g;
3 HR. Muslim Q995) dariAbu Sa'id 4r
190 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AESUNNAH
4. Tidak Mengangkat Suara Ketika Menguap
Mengangkat suara kuapan termasuk adab buruk yang dianggap sepele
oleh orang-orang, padahal perbuatan ini dapat membuat orang lain menghindar
dari pelakunya. Terkadang, sebagian orang jahil mengangkat suaranya ketika
menguap dengan maksud ingin membuat orang sekelilingnyatertawedan tentu-
nya syaitan juga menertawakan perbuatannya, sebagaimana y ang tercantum
dalam hadits yang telah disebutkan pada pasal I.
Oleh karena itu, syari'at Islam menetapkan adab dalam menguap, bersin,
tidur, dan lainJain. Ini semua menunjukkan betapa agungnya ag maAllah, yang
mengatur seluruh aktivitas kehidupan manusia, baik pada malam maupun siang
hari. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat yanB agung
ini.
Islam yang universal (menyeluruh) ini mengatur seluruh kondisi manusia
yang tidak akan pernah didapati pada syari'at-syari'at lainnya. Ini merupakan
bukti bahwa Islam adalah agama yang sesuai pada semua tempat dan zaman.
Sebab, tidak ada agama lain yang mengatur permasalahan ini. Segala puji bagi
Allah yang telah memberikan nikmat Islam.
Demikianlah akhir dari adab menguap yang telah dimudahkan Allah
kepadaku untuk menuliskan ny a, y berjumlah empat adab. lVal-
il'h amdulillaah i R abb aal am iin.a ^ngseluruhnya
a Referensi tambahan: Shabiib Muslim (IY /2292) dan halaman setelahnya, al-Aadaabkarya *sy-
Syalhub (im.322-323), al-Aadaab ary-Syarfiryab karya Ibnu Mufih Il/347), Jaami'ul Ushuul
karya Ibnu Atsir (VIl619), Zaadul Ma'aadkerya Ibnul Qayyim (tr/435), dan lainJain.
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM 191
ENSIKLOPEDI AE'AB ISLAM
MENURUT AI .QUR.AI\ DAN AESUNNAI{
PASAL II
ADAB AT.TADAAWI
(BERoBAT)
Seorang Muslim pasti pernah terserang penyakit ringan ataupun berat. Ini
semua sudah menjadi ketetapan Allah \H . Allah juga telah menetapkan bahwa se-
tiap penyakit pasti ada obatnya. Nabi ffi berobat dengan al-Qur-an dan obat lainnya.
Beliau pun menganjurkan kita untuk berobat dengan beberapa obat-obatan.
Ada beberapa perkara yarLg berkaitan dengan proses pengobatan dan se-
harusnya menjadi perhatian kita. Denganpertolongan Allah, saya akan menyebut-
kan di
^nteranya;:
1. Meluruskan Niat
Hendaknya orang yang sakit maupun orang yang mengobati meluruskan
niatnya. Orang yang sakit berniat untuk menjaga kesehatannya ag r ia tetap
kuat melaksanakan ketaatan kepada Allah W. Orang yang mengobati berniat
untuk membantu saudaranya sesama Muslim dan menolong semampunya. Ia
melakukan semua itu untuk mendapatkan pahala dari Allah semata dan untuk
melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya agar seorang Muslim memberikan
manfaat kepada saudaranya sesama Muslim.
2. Menggunakan Obat-Obatan yang Syar'i
Tercantum dalam hadits shahih dalil yang menunjukkan dianjurkannya
menggunakan obat-obatan syar'i untuk mengatasi penyakit teftentu, antara lain:
0 Al-Habbatussaudaa'(intanhitam)
Rasulullah ffi bersabda:
f u((. al.jJt'.lL rts iti,r,, ;tt'r.nt i:;)i ))
192 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AN DAN ACSUNNAH
"Al-habbatus saudaa' adalah obar semua penyakit kecuali d.s-sAdrn."S
A s - saam aftiny a kematian.
2) Madu
Allah lH berdrman:
(@ "otfu.{Wp...Y
*... Di dalamnya (madu) terdapat obat yang menyembubkan bagi manusia
..." (QS. An-Nahl: 69)
3) Bekam
Rasulullah ffi bersabda:
K&,tr L:Sitrhu. r y,irtny pi))
"Terapi terbaik untuk kalian adalah bekam dan al-qustbul babri (k"y"
cendana laut)."6
Demikian jika berdasarkan sabda Rasulullah ffi setelah beliau berbekam
di kepala dan punggungnya.
Beliau ffi bersabda:
K1Cr?,6)tlj-Y ii i';-to;Y^st )$ b 6t',li ,y ))
"Barang siapa mengeluarkan darah dengan berbekam maka tidak akan me-
mudharatkan jika ia tidak berobat dengan menggunakan obat lain."7
4) Al-Hinnaa'(daun inai)
Tidaklah Nabi ffi terluka atau terkena duri kecuali beliau membubuh-
kan al-hinnaa' (ytada lukanya).8 Begitu pula obat-obatan lainnya yang telah di-
syari'atkan Allah kepada hamba-Nya ketika mereka sakit.
5) Ar-Ruqyah al-masyruu'ab
Maksud ar- ruqyah al-maryruu'ab ialrt menggunak an ruqyah (bacaan-bacaan)
yangadasyari'atnya, seperti ruqyah dengan bacaan al-Qur-an dan lainnyayalg
tidak mengandung kesyirikan.
5 Ath-Thabrani dalam al-Kabiir [/187/491) dari'Usamah bin Syarik dan Sikilatul Ahaadiits
asb-Sbabiibah (1819). Hadits ini mempunyai penguat dari hadits yang diriwayatkan oleh al-
Bukhari dan Muslim.
6 HR. Al-Bukhari (5695) dan Muslim (t577) dariAnas gr.
7 HR. Abu Dawud (3859) dan Ibnu Majah (3a8a) dari Abi Kabsyah .gE . Hadits ini terdapat
8 dalam kitab Shahiibul Jaami' (a926). Ibnu Majah (3502) dari tlmmu Rafi',
HR. At-Tirmidzi (20053) dan ia menghasankannya,
maula Rasulullah ffi. Lihat kitab Silsilatul Ahaadiits ash-Sbabiihah Q059).
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 193
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT AL.QUR.AI\ DAI! AC€UNNAI{
$
$ Rasulullah ffi bersabda:
$ ((.ir y.'* p Y ;rl'.rt i, ))
,$
"Tidak mengapa melakukan ruqyah selama tidak *.rrirrd.rng ke-
$ syirikan."e
$ Meruqyah dengan membaca surat al-Faatihah, ayat Kursi, beberapa ayat
$ pada akhir surat al-Baqarah, surat al-Kaafiruun, al-Mu'awwidzaat, daurt ayat-ayat
$ lainnya. Dibolehkan juga dengan membaca do'a-do'a yang shahih dari Rasulullah
$ ffi. Semua yang tidak mengandung kesyirikan hukumnya boleh,Insya Allah.
{ Dianjurkan pula jika diambil dari perbuatan Rasulullahffi.Nabi ffipernah
menyuruh keluargany a agar meruqyah untuk peny akit'ain.
g,'Aisyah berkata: "Rasulullah ffi pernah menyuruh kami agar me-
$ ruqyah penyakit'ain."ro
$ Ketika melihat seorang anak perempuan yang sedang sakit, beliau ffi
bersabda kepada keluarganya:
$
$ <.i'P\t Ar:ty ,q tiy:r >>
,J
"Bacakan ruqyah kepadanya karena ia terkena penyakit'ain."lr
3.n Berbekam Dilakukan Pada Tanggal 17, 19, dan 27
,A Barang siapa hendak berbekam, maka berbekamlah pada tanggal yang
disebutkan, yakni tanggal L7, L9, dan 2l bulan Hijriyah. Sebab, Nabi ffi ber-
* bekam pada tangg al L7 , L9 , dan 2L.t2
,A
rl Beliau 4W, jug bersabda:
I (';-3 ,t'F'*.,i'F C {;- ^} oh* Y.F.lt >>
( ee'),st;L
"Sebaik-baik bekam dilakukan pada tangg al 77 , 19 , dan 2l."tt
n
n e HR. Muslim Q2OO) dari 'Auf bin Malik.
r0 HR. Al-Bukhari (5738) dan Muslim Qt95) dari 'Aisyah
rr HR. Al-Bukhari (5739) danMuslim Q197) darilJmmu Salamah g!-,.
9,.n
12 HR. At-Tirmidzi (2051) dan ia menghasankannya, al-Hakim IY /2lo) dan ia menshahihkan-
nya sena disetujui oleh adz-Dzahabi dari Anas bin Malik .gr . Hadits ini terdapat ddam kitab
Sbabiihul I aami' (49 17).
13 HR. At-Tirmidzi (2053) dan ia menghasankannya dari Ibnu 'Abbas qeg. Hadits ini terdapat
f*i dalam kitab Sbahiibul Jaami' Q066).
194 BAB III HURUF TA'
ENSTKLOPEDIADAB TSLAM
MENURUT ALQUR.AI! DAN A ESUNNAI{
4. Tidak Menggunakan Obat-Obatan yang Diharamkan
Ob at-obata n y arLE diharamkan misalnya meruqyah den gan lafazh-lafazh
yang mengandung kesyirikan. Menggunakan ruqyah jenis ini hukumnya
haram, bahkan bisa jadi dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam. Hal ini di-
larang sebagaimana yengtercantum dalam adab kedua, seperti menggunakan
khamer sebagai obat. Rasulullah ffimelarang berobat dengan obat-obatan yang
kotor.ra
Ketika seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah ffi tentang hukum
mengambil khamer sebagai obat, ia berkata: "Khamer itu obat." Lantas, beliau
menjawab: "Khamer itu bukan obat, tetapi penyakit."rs
Oleh karena itu, tidak sepantasya seorang Muslim berpaling dari sabda
Rasulullah ffi dikarenakan pendapat orang lain.
5. Berkonsultasi dengan Ahli Medis
Hendaknya seseorang berkonsultasi dengan kalangan orang-oran g yang
diketahui bertakwa kepada Allah W dan mengetahui ilmu pengobatan.
Hal ini berdasarkan keumuman firman Allah W:
(@bFi;* o)fili ilii-ku Y
"... Mah,a bmanyalah kepad,a orangyang*r*Ourroi pengetahuan jika kamu
tidak mengetabui." (QS. An-Nahl: 43).
Tidak semua orang mengetahui ilmu pengobatan, sebagaimana Rasulullah
ffipernth bersabda:
y ),ry U +,it1>'; iii"'tt;t; i;; ;r1* ar'ot>>
((.Jtsr ';'r(stydw a
*sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menurunkan penyakit k..r"li Oi,
menurunkan obatnya , ada yang mengetahuinya dan ada juga yang tidak,
kecuali penyakit zts-saArn, yaitu kematian. " r6
Oleh karena itu, orang yang sedang menderita sakit hendaknya berkonsultasi
dengan dokter untuk mengetahui jenis penyakit dan mendapatkan obat yang
cocok untuk penyakitnya.
14 HR. Abu Dawud (3870), Ibnu Majah Q459) dari Abu Hurairah €i: , dan Shabiih Abi Dauud
(3278).
15 HR. Abu Dawud (3873) dan Ibnu Majah (3500) dari Thariq bin Suwqaid g; . Hadits ini
terdapat dalam kitab Sbabiih Abi Dautud (3381).
16 HR. Al-Hakim (IVl401) dari Abu Sa'id "*, .Hadits ini terdapat dalam kitab SikiktulAbaadiits
ash-Shabiibah (+5t).
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 195
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN A9SUNNAH
6. Meyakini bahwa Kesembuhan DatangnyaHanyadari Allah W
Dokter dan penderita sakit wajib meyakini bahwa kesembuhan datangnya
hanya dari Allah W . Adapun obat dan terapi merupakan sebab dari kesembuhan.
Jika Allah menginginkan, Dia akan menjadikan obat tersebut bermanf.aat den
jika tidak, maka obat tersebut tidak akan memberikan pengaruh.
Allah W ber'firman:
(@ *lufi;-3b*i;tibF
"Jika aku sakit, maha Dialab Yang rnenyembubkan ahu.'iqr. Orr-
Syu'araa': 80)
Barang siapa meyakini bahwa obat itulah yang menyembuhkan tanpaa.da
kaitannya dengan kehendak Allah, berarti ia telah menyekutukan Allah W
dan tidak bertawakkal kepada-Nya. Oleh karena itu, ketika seorang Muslim
minum obatnya, ia wajib meyakini bahwa kesembuhan datangnya hanya dari
Allah W.
Demikianlah akhir dari adab berobat yang telah dimudahkan Allah ke-
padaku untuk menuliskannya, yang seluruhnya berjumlah enam adtb. lV'al-
harndulillaahi Rabbil' aalamiin.t1
17 Referensi tambahan: Sunan at-Tirmidzi (V /381) dan halaman setelahnya, Jam'ul Faroaa-id
karya al-Qaasi (Il/22t) dan halaman setelahnya, Fat-bul Baari (X/I41) dan halaman setelah-
nya, dan buku lainnya.
196 BAB III HURUF TA'
ENSIKI.OPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN ASSUNNAH
PASAL III
ADAB TARBIYATULAULAAD
lVAHUQUUQUHUM
(MENDIDIK ANAK DAN HAK-HAK
MEREI(A)
Sesungguhnya Allah pasti akan meminta tanggung jawab seorang hamba
atas amanah yang diberikan Allah kepadanya. Di antara yang akan dimintai
pertanggungjawaban atas seorang laki-laki adalah yang berkaitan dengan anak-
anaknya. Sebab, anak merupakan amanah yang diberikan Allah kepadanya.
Jika anak tersebut anak yang shalih, niscaya akan memberinya manfaat di dunia
dan di akhirat. Namun, apabila mereka disia-siakan, pendidikan dan akhlak
mereka tidak dipedulikan, niscaya anak tersebut akan merugikannya di dunia
dan di akhirat. Oleh karena itu, ada beberapa adab yangharus diketahui dalam
mendidik anak, antara lain:
1. Memilih Isteri yang Baik
Hendaknya seseorang memilih wanita yang baik untuk dinikahi sebab
isteri kelak akan menjadi ibu bagi anaknya,insyaAllah. Jika ibu seorang wanita
shalihah, maka anak pun akan tumbuh menjadi anak yang shalih. Jika ternyata
isteri bukan wanita shalihah, maka didiklah ia agar menjadi wanita shalihah.
Oleh sebab itu, ketika memilih isteri, hendaknya yang paling diperhatikan adalah
akhlaknya yang mulia, agamarrya dan berasal dari keluarga yang shalih; jangan
dinilai dari sisi lain.
Sungguh bagus ucapan:
+tk/o / . c.'r:,;i t63iji $ii, to
,irielr i\ri
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM 197
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAIU
MENURUT ALQUR.AI\ DAN AS.SUNNAI{
ibu adalah sekolah, jika memang engkau persiapkan untuk itu,
berarti engkau juga mempersiapkan masyarakat yang shalih.
Anda akan melihat rincian pembahasan dalam tema memilih isteri pada
adab menikah, insya Allah.
2. Setiap Usaha dan Nafkah yang Diberikan Semata-mataMengharapkan
Pahala dari Allah
Hendaknya seseorang memberikan nafkah, berusaha, dan menghabiskan
waktunya untuk anak dan isterinya. Semua itu di lakukan dengan meluruskan
niat dan semata-marahanya mengharapkan pahala dari Allah W sehingga ia
mendapatkan grnjaran yang baik dari-Nya.
Rasulullah ffi bersabda:
K.:i'** { Ug q#z-'* d;i t; pit Jii rll >>
'Jika seseorang memberi nafkah kepada keluarganya dan ia melakukan-
nya semata-mata hanya mengharap pahala dari Allah, berarti ia telah ber-
sedekah."r8
Sudah sepantasnya seorang ayah berusaha memenuhi kebutuhan keluarga-
nya dengan tidak kikir dan tidak pula berlebihan. Sebab, apabila ia bersikap kikir
terhadap mereka, berarti ia memaksa mereka menjadi pengemis. Sedang apabila
nafkah yang diberikan berlebihan, berarti ia membiasakan mereka hidup boros,
berfoya-foya, dan berlebih-lebihan. Jadi, hendtknyaia berusaha dengan sekuat
tenaga agar keluarg rLya.tidak menjadi pengemis.
3. Menyuruh Anak-Anak Shalat pada Usia 7 Tahun dan Memukulnya
pada Usia 10 Tahun iika Meninggalkannya
Hendaknya menyuruh anak-anak shalat pada usia 7 tahun dan memukul-
nya pada usia 10 tahun jika meninggalkannya. Sebab, shalat adalah hak Allah
yang terbesar terhadap seorang hamba.
Nabi M bersabda:
W ii,*\ ,b i, ;tii #t:>ag itlYlitri >>
,':)z/ ,:b
e W.tiiS i:"'^fi #')
K.g.t-a;Jt
18 HR. Al-Bukhari (55) dan Muslim (1002) dari Abu Mas'ud .jb .
re HR. Ahmad (IIl180,187), Abu Dawud (a95), al-Hakim Q./197), al-Baihaqi UV84),Ibnu Abi
Syaibah 0482), ad-Daraquthni(I/230), al-I(hathib P,/278),al-'Uqaili $l/167) dari'Abdullah
bin 'Amr. Hadits ini terdapat dalam kitab Sbahiihul Jaami' (5868).
198 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN A E€UNNAH
"Suruhlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat pada usia 7
tahun dan pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannyapadausia 10
tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka."re
Seorang Muslim hendaknya berusaha melaksanakan hal tersebut. Sebab,
ia diperintahkan untuk menyelamatkan diri dan keluarganya dari api Neraka,
sebagaimana firman Allah lH:
AAi 6ji 6u, ;54)iifiii.pi-*r,'u.it fluy
(@ i:qFi
"Hai, orang-orang yang beriman, peliharalab dirimu dan heluargamu dari
api Neraka yang bahan bakarnla adalab manusia dan batu..." (QS. At-
Tahriim:6)
Jadi, jangan sampai shalat mereka tidak diperhatikan dengan alasan
mereka akan melakukannya setelah besar nanti. Sikap ini jelas bertentangan
dengan sunnah. Boleh jadi tatkala sudah besar, mereka menjadi tidak terbiasa
melaksanakan shalat. Maka dari itu, wajib membiasakan anak-anak melaksana-
kan shalat sejak kecil.
Ada yang mengatakan:
rl L, otl (U. itt*'.rao-J.,
0
0,/)_a/* r) G (.> $ ofjt/// c t.
(J
seorang pemuda akan tumbuh di tengah-tengah kita,
sesuai dengan kebiasaan yang dibiasakan ayahnya.
4. Membesarkan Anak-Anak ddam'Aqidah yang Benar dan Mernbiasakan
Mereka untuk Mendekatkan Diri kepada Allah
Membesarkan anak-anak dalam'aqidah yang benar dan membiasakan
mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah termasuk perkara terpenting
dalam pendidikan anak. Sebab, jika mereka besar dalam 'aqidah yang salah,
berarti pupuslah kebaikan mereka. Oleh karena itu seorang pendidik hendaknya
memfokuskan pendidikan mereka padamasalah'aqidah. Nabi ffi menekankan
permasalahan ini terhadap'Abdullah bin'Abbas c$g, ytngpada saat itu masih
belia.
Beliau ffi bersabda:
ii;At a;t,tfu-At g;t,:q Aii GLI&q)
'o1
#$ &itl:i p;t't ,!)L) tib,at ,.rV t;y ,,1;Yi
J'Ltu
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM r99
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAI\ AgSUNNAI{
\u1,:!.rgr'r.,*,o.";ALIAu1t f+rr,'rI!,:i'=-x*r$-,r3!1)*JFJ,i,'\it:i*ArJ;.;;tiit.i\.:q*,i,'Aruitiarq:<,l
"'Wahai, anak! Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jaga-
lah Allah, niscaya Allah akan menjaga dirimu; j"g"l"h Allah, niscaya kamu
akan dapati Dia di hadapanmu. Apabila kamu ingin meminta, mintalah
kepada Allah dan apabila kamu meminta tolong, minta tolonglah kepada
Allah. Ketahuilah, sekiranya ummat ini bersatu untuk memberimu suatu
manfaat, maka manfaat tersebut tidak akan sampai kepadamu kecuali
yang telah di takdirkan Allah atasmu dan apabila ummat ini bersatu untuk
mencelakakanmu, maka mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali
apayangtelah ditetapkan Allah terhadapmu. Pena (takdir) telah diangkat
dan lembaran (takdir) pun telah mengering."2o
Coba perhatikan bagaimana Nabi ffi mengokohkan'aqidah anak kecil ini.
Beliau ingin mengajarkan agar ia beribadah semata dan menyandarkan dirinya
hanya kepada Allah. Beliau juga mengajarkan agar iatidak takut kecuali hanya
kepada-Nya W . Oleh karena itu beliau mengajarkanny^untuk beriman dengan
takdir. Demikianlah pendidikanyangbenar dan wajib bagi setiap Muslim, guna
mengikuti jejak Rasulullah ffi dalam bidang pendidikan.
5. Membiasakan Anak-Anak Berakhlak Baik dan Suka Memperbaiki
Kekeliruan
Pada saat Nabi ffi melihat 'IJmar bin Abi Salamah (ketika masih kecil)
sedang menjulurkan tangannya ke piring makanan, beliau ffi bersabda:
K.:ry-V,Fi,t4.,F':.'.irr ;; Ii)\, l, ))
*'Wahai, anak! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan.*r"r, kanan, dan
makanlah makanan yang adadi dekatmu."2r
Nabi ffi berusaha untuk meluruskan akhlak seorang anak kecil dan mem-
biasakan agar bersikap mulia. Sebagian orang membiarkan anaknya begitu saja
dan tidak pernah meluruskan kekeliruan mereka. Mereka beralasan bahwa jika
nanti seorang anak besar, maka dengan sendirinya ia akan mengetahui segalanya
20 HR. Ahmad (/292,303,307),at-Tirmidzi (2516) dan ia menshahihkannya, al-Hakim (IIII540,
Ibnu Abi 'Ashim dalamas-sunnah (no.315), al-Ajurri dalam ary-syarii'ab (hlm. 198), Abu
Ya'la Q549), ath-Thabrani dalam al-Kabiir (XIL/12988,12989), dan Ibnus Sunni (hlm. 422)
dari Ibnu 'Abbas "#. Hadits ini terdapat dalam kitab Sbabiibul Jaami' (1957).
2r Telah berlalu takhijhaditsnya.
200 BAB IlI HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AI{ DAI\ A.ESUNNAI{
I
I
li
h dan memperbaiki semua kesalahannya. Namun, mereka lupa bahwa apabila
I
li seorang anak memiliki kebiasaanyangkurang baik, maka sulit baginya untuk
I
menghilangkan kebiasaan tersebut.
LI
N 6. Memisahkan Raniang Anak-Anak iika Telah Mencapai Usia 10
h
l\ Tahun
li
l Ini merupakan adab mulia yang diajarkan Nabi ffi dan mengandung
I banyak kebaikan. Mayoritas orang meremehkan masalah ini hingga akhirnya
I
h menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu, wajib memisahkan ranjang anak
I laki-laki dan perempuan serta tidak membiarkan mereka bersama di dalam satu
li
I selimut.
1
t) Dalam hadits Rasulullah i& yanglalu disebutkan:
! K.g.r.z:lt e W.,;?t >>
1
I
1 "Dan pisahkanlah tempat tidur mereka."zz
\
I Terkadang, seorang anak yang sudah besar, pada usia 10 tahun, telah
\ mendekati usia baligh dan gairah pun mereka mulai berkembang. Oleh sebab
1
\ itu, sungguh masuk akal jika mereka dipisahkan pada usia ini.
1
I 7. Bersikap Adil Terhadap Anak-Anak
!
I Adil terhadap anak maksudnya tidak membeda-bedakan dalam perlakuan
) dan pemberian nafkah. Sebab, jlka ada pembedaan tentu akan menimbulkan
t
I akibat yang tidak baik dan membuka pintu permusuhan antara sesama saudara.
I Sikap seperti ini juga berarti menzhalimi mereka.
)
.t Seorang lakilaki mendatangi Nabi ffidan meminta beliau untuk menjadi
saksi atas hibah yangiaberikan kepada salah seorang anaknya, sementara anak-
I
J
) nyayzrn1lain tidak diberikan epaape, maka beliau ffi bersabda:
I
I
I
eI
t ((.it:Yii Cti*r; ,'irr ty!,)o ii;,i 'Y ))
I "Aku tidak mau menjadi saksi atas perbuat*tzhalim,bertakwalah kalian
a kepada Allah dan bersikap adillah terhadap anak-anak kalian."23
)
I Seseorang wajib berbuat baik terhadap semua anak-anaknya, sebagaimana
i
JI wajib baginya untuk bersikap adil dalam masalah perlakuan, pemberian dan lain-
) lain. Jika mereka merasa dizhalimi, akibatnya mereka akan berbuat durhaka dan
J benci terhadap ayahnyasendiri. Demikian juga akan muncul perasaan benci dan
)
dengki terhadap saudaranya, sebagaimar,ayangterjadi pada diri saudara-saudara
I
,) Yusuf ,p;. Kisah mereka tercantum dengan lengkap di dalam surat Yusuf.
f
I
22 T elah berlalu tahhrij haditsnya.
I
I 23 HR. Al-Bukhari Q586,2587) dan Muslim (1623) dariNu'man bin Basyir .4r,
,[
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 201
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AI\ DAN AgSUNNAI{
8. Bersikap kmah Lembut, Bergurau, dan Mencium Anak-Anak
Dahulu, Nabi ffi bergurau, bersikap lemah lembut, mendekati dan men-
cium anak-anak. Coba perhatikan sabda beliau: "'Wahai, anak." Di dalamnya
terkandung kecintaan beliau terhadap anak-anak dan menunjukkan kasih sayang
beliau kepada mereka. Nabi ffi juga menggendong, memberi kun-yah (nama
panggilan atau julukan) dan mengucapkan salam kepada anak kecil. Beliau juga
menggendong putri dan cucu-cucu beliau, juga mengecup sefta mencium mereka.
Beliau pernah mencium putranya, Ibrahim, dan menjadikan hal itu sebagai rasa
kasih sayangyengtelah dianugerahkan Allah ke dalam hati para hamba-Nya.
9. Bersikap Tegas ketika Diperlukan
Perlunya bersikap tegas disebabkan barang siapa yang merasa aman dari
hukuman, niscaya adabnya akan menjadi jelek. Oleh karena itu_, hendakny.a
seseorang menunjukkan sikap tegas kepada anak dan isterinya jika hal itu di-
perlukan. Coba perhatikan sabda beliau ffi:
(.;e /:*;t$i jrW ji.ntr>>
"Dan pukullah mereka pada usia 10 tahun jika tidak mau melaksanakan-
rrya."'o
Beliau i$jug pernah bersabda:
& +;ifry,*r #f iti..L+ b';)trAi))
"Gantunglah sebuah cambuk di tempat yang dapat dilihat oleh penghuni
rumah. Sesungguhnya hal itu dapat meluruskan adab mereka."2s
Ini semua menunjukkan sikap tegas ketika sikap tersebut dibutuhkan.
Sebab, pendidikan yang benar seharusnya memberlakukan sikap lembut dan
tegas.
Di antara sikap tegas adalah melarang anak-anak melakukan sesuatu yang
berbahaya untuk diri mereka, seperti tidak membiarkan mereka bermain-main
di jalan ketika Maghrib karena pada waktu itu syaitan berkeliaran dan mungkin
akan mengganggu mereka. Oleh karena itu, anak dikurung di dalam rumah
hingga waktu tersebut berlalu.
Rasulullah ffi bersabda:
3;xi;v wy,:qtiri Gfr e 6\;lf tl-.rl 11
24 Telah berlalu takbi|aya.
25 Ath-Thabranidalamal-Kabiir6./10669,10672),'Abdurrazaq (20123),al-Khathib (XII/203),
dan al-Bukhari dalam al-Aadaabul Mufrad ftlm. 180) dari Ibnu 'Abbas aig. Hadits ini terdapat
dalam kitab Shabiibul laami' Q9I0) dan ia menisbahkan kepada Ibnu 'Asakir.
202 BAB IlI HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISI-AM
MENURUT ALQUR.AI\ DAN AS.SUNNAI{
(.*@ttA4
"Kurunglah anak-anak kalian hingga lewat waktu Maghrib. Sesungguhnya
pada waktu itu syaitan berkeliaran."26
Ani fau' ratul'isy aa adalah awal malam.27 (waktu Maghrib-n")
10. Mengaiarkan Anak-Anak Ilmu Agama dan Ilmu Dunia yang Ber-
manfaat
Mengajarkan anak-anak ilmu agama dan ilmu dunia yang bermanf.aat.
Termasuk perkara penting yang wajib dilaksanakan oleh kedua orang tua. Yakni,
berusaha untuk mengajarkan anak-anak mereka ilmu agama yang bermanfaat dan
yang harus mereka ketahui, serta mengarahkan mereka agar peduli dengan ilmu
tersebut. Demikian juga menganjurkan mereka untuk mempelajari ilmu-ilmu
dunia yang bermanfaat bagi mereka dan kaum Muslimin serta tenrs mengingatkan
agar mereka meluruskan niat.
11. Bersabar dan Berbuat Baik Terhadap Anak Perempuan
Perkara ini (sabar) harus mendapat perhatian khusus karena banyak orang
yang merasa sedih di saat Allah memberinya karunia seorang anak perempuan.
Bahkan, kondisi mereka mendekati kondisi yang telah disinggung Allah W
dalam firman-Nya:
k,!'i( @i#( ),i., W a!'tV e3;i'rii. tiy|
*Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (helahiran) anah
peretnpr,tan, hitamlab (merab padarnlah) mukanya dan dia sdngdt rnArAh."
(QS. An-Nahl: 58)
Ini merupakan sikap yang tidak pantas dilakukan di hadapan Allah W . Se-
harusnya seorang yang berakal merasa gembira ketika ia mengetahui bahwa Allah
telah mengirimkan kepadanya sebuah hadiah yang agung. Sebab, jika ia dapat
bersabar, mendidik mereka dengan adab yangbaik, memberinya pengajaran, dan
bersikap baik kepada mereka, niscaya mereka akan menjadi penghalang antara
dirinya dan api Neraka.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ffi:
, 9/
'i'; F,ry'G u))u L9(.>
.>it .;,1 ,1. ,lo
9,'
26 HR. Ahmad U/362) sena al-Hakim[V/28a) dan ia menshahihkannya dariJabir "g]; . Hadits
ini terdapat dalam kitab Shahiihul laami'(182).
z7 An-Nibaayah [II/ a79).
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM 203
ENSIKLOPEDI ADAB ISI-AM
MENURUT ALQUR.AI\ DAN AESUNNAI{
(('.l6t
"Barang siapa yang diuji dengan anak-anak perempuan lalu ia mengasuh-
nya dengan baik terhadap mereka, maka anak-anak perempuan tersebut
akan menjadi penghalan g antara dirinya dan Neraka."zs
Beliau Mjug bersabda:
,,yY;,, 67;Lit ,W';.A ,,>ti. L*'d'oG U ))
(.yqt(y-r6t:/(+t F ,g,\ qeK)
"Barang siapa memiliki tiga orang anak perempuan lalu ia bersabar me-
menuhi kebutuhan pangan dan sandang mereka dari usahanya sendiri
maka anak-anak perempuan tersebut akan menghalangi dirinya dari api
Neraka."2e
12. Mewaiibkan Mereka Memakai Hiiab filbab)
Sebagaimane yangdiperintah Allah W :
3-*.i'wr:j3i ;L^j $u,S.b,i:\ ju :;Ji 4i>
( @ ";:''i * e'e si 5li c4"r"'6{t;,y'L*
*Hai, Nabi, katakanlab kepada isteri-isterirnu, anak-anak perempuanmu, dzn
isteri-isteri ordng Mukmin: 'Hendahlah mereka mmgulurkan jilbabnya ke
seluruh tubub mereka.'Yangdemikizn itu supayd merekn,lebib mudah untuk
dileenal, karena itu mereka tidak digangu..." (QS. Al-Ahzab: 59)
Ini merupakan hijab Islami yang menutupi seluruh tubuh seorang
wanita. Di dalamnya terkandung penjagaan terhadap agama, kehormatan,
dan kemuliaannya, serta menghindarkannya dari berbagai gangguan dan tidak
memancing keinginan orang untuk mengganggunya. Oleh sebab itu, orang tua
harus mewajibkan mereka untuk berhijab dan meyakini bahwa hal itu sangat
penting dan diwajibkan oleh syari'at. Kedua orang tua wajib menegaskan hal itu
kepada anak perempuan mereka.
Adapun membiarkanr:ya hingga dewasa dan mengerti dengan sendiri
nya adalah alasan merusak dan tertolak. Bisa jadi setelah besar ia malah tidak
menerima karena sewaktu kecil sudah terbiasa membuka aurat dan ber-sufur
28 HR. Al-Bukhari (1418, 5998) dan Muslim Q629) dari'Aisyah €F,.
2e HR. Ahmad NI/LS4),Ibnu Majah Q669), dan al-Bukhari dalam al-Aadaabul Mufral ftlm
15) dari 'Uqbah gE . Hadits ini tercantum dalam Shahiib lbni Majah Q959).
204 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AESUNNAH
(tidak berhijab). Ia tidak melihat adanya perbedaan ketika ia
berusia 9 tahun dan disaat ia berusia 10 atau 11 tahu^nn. tKaerambuedr-iasnu,fubrisa jadi ia
mengalami kejadian yang tidak teryuji walaupun usianya masih kecil.
13. Meniadi Suri Teladan bagi Anak-Anak
Seharusnya kedua orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya atas setiap
yang mereka perintahkan dan mereka larang. Sebab, apabila apa y^ng mereka
katakan bertentangan dengan apa yang mereka perbuat, maka ucapan mereka
tidak bernilai di hadapan anak-anak. Bahkan, akan memusnahkan semua usaha
pendidikan dari akarnya. Oleh karena itu, orang tua harus bisa menjadi teladan
dalam perkara akhlak, kejujuran, ketakwaan, beragama, amanah, kedermawanan,
menjaga kehormatan, berbuat baik, menjaga silaturahmi, dan lainJain hingga
menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka.
14. Tidak Mendo'akan Anak-Anak dengan Do'a yang Buruk
Terkadang, sebagian anak menimbulkan problem bagi orang tua atau
mengganggu dan menyakiti mereka,lantas dengan serta merta ibu atau ayahnya.
mendo'akan dengan do'a yang buruk, seperti do'a agar si anak mati atau agar ia
tertimpa penyakit dan do'a buruk lainnya. Ini perbuatanyangtidak dibolehkan
dalam agam .
Nabi ffi bersabda:
,P tru v, ,F,v 31 ,G \f:G \') ,€J:i J; rr;ri v ;y
ir +e iW i *.t?'t,;A.t;i((. W a;u yt t
^i;Janganlah kalian berdo'a jelek terhadap diri, anak-anak, dan hana kalian.
Sebab, tidaklah kalian memohon sesuatu dan bertepatan dengan saat
yang ditentukan Allah, melainkan Allah akan mengabulkan permintaan-
mu."3o
Jika orang tua marah kepada anaknya, maka sebaiknya ia membiasakan
mengucapkan: "semoga Allah memberimu hidayah, wahai, anakku" atau
"Semoga Allah mengampuni dosamu, wahai, anakku." Dan do'a lain yang se-
misalnya.
Tidak diragukan lagi bahwas arrya jlka orang tua mendidik anak dengan adab-
adab yangtelah disebutkan di atas, hal itu merupakan salah satu pintu terbesar
dari pintu-pintu pahala. Di samping itu, nanti orang tua akan mendapatkan
anak-anak yang berbakti kepada mereka, yang pada gilirannya akan terciptalah
sebuah generasi muda yang shalih , y^ng merupakan kekayaan bagi masyarakat
dan negara. Oleh karena itu, jangan sampai menganggap remeh adab-adab ini.
30 HR. Muslim (3009) dalam hadits Jabir dan kisah Abul Yusr ath-Thawiilah.
ENS]KLOPEDI ADAB ISI.AM 205
ENSI KLOPEDI ADAB ISI.AI{
MENURUT ALQUR.AAT DAN AS;SUNNAI{
Demikianlah akhir dari adab mendidik anak yang telah dimudahkan
Allah kepadaku untuk menuliskan nya', y angseluruhnya berjumlah enam adab.
tYalhamdulillaabi Rabbil'aalamiin.3l
3r Referensi tambahan: Tarbiyatul Auldadfil Islaam karya'Abdullah Nashih 'lJlwan, Kaifa
Yurabbil Muslim lValadahukarya Muhammad Sa'id Maulawi, dan lainJain.
206 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AI\I DAN AESUNI\I/\H
PASAL IV
ADAB AT.TASMIYAH
(MEMBERINAMA)
Seorang Muslim hendaknya mengetahui sebagian adab dalam memilih
nama dan kunlab (nama panggilan atau julukan, gelar dan lain sebagainya).
Memberi nama yang baik termasuk kebaikan orang tua yang diberikan kepada
anak. Bahkan, terkadang muncul berbagai problema dalam hidup seseorang
dikarenakan nama yangia sandang, atau karena nama yangia berikan kepada
seseorang. Oleh karena itu, sangat baik jika kita memperhatikan beberapa adab
yang berkaitan dengan memberi nama.
Di sini saya akan paparkan beberapa adab dalam memberikan nama, insya
Allah, antara lain:
1 Memberikan Nama pada Usia Tuiuh Hari
Rasulullah ffi bersabda:
,Z- *ti)1 o 4t / I 5l
c ))
e* V3 r)';:C ,.F_1 .ticl/
t/ /cl,o/ ,.2.1
c AJ-o--ott
ly-
((.,-#-)
"setiap anak tergadai dengan 'aqiqahnya yang disembelih pada hari ke-
tujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama."3z
Dilakukan pada hari ketujuh agar orarlgtua sempat memilih nama yang
baik untuk anaknya.
32 HR. Ahmad N/12), Abu Dawud (2838), an-Nasa-i A[/rc6),Ibnu Majah (3165), sena al-
Hakim W /227) dan dishahihkan oleh adz-Dzahebi dari Samurah. Hadits ini terdapat dalam
kitab Sbahiihul Jaami' (4541).
ENSIKLOPEDI ADAB ISI-AM 207
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AI\ DAN AESUNNAI{
2. Memilih Nama yang Baik
Di antara nama yang disukai Allah W adalah nama yang tercantum
dalam sabda Nabi M:
1 .q")t rfu,*t'^t yt dL.$,wi Ui.1t >>
"Nama yangi"ling disukai Allah adalah 'Abdullah dan 'Abdur-
rahman."33
Demikian juga nama baik lainnya, seperti Muhammad, Ahmad, Mahmud,
'Abdurrahim, dan lainlain. Mendapat nama yang baik merupakan salah satu hak
anak terhadap orang tuanya. Hal ini juga termasuk perlakuan baik orang tua
terhadap anak, yakni dengan memberi nama yang baik, sehingga jau;,garn sampai
nama tersebut menjadi aib bagi si anak.
3. Memilih Nama yang Islami
Orang tua harus memilih nama untuk anaknya dengan nama Islami yang
menunjukkan identitas keislamannya.Jangan sampai orang tua menamakan
anaknya dengan nama orang-orang kafir atau dengan nama yang menyerupai
nama mereka. Kita lihat di negara Islam, kaum Muslimin memiliki rLam^Simon,
Khauri, nama-nama dewa Mesir kuno seperti Isis, Osiris, Hasbust, dan lain-
nya. Oleh karena itu, yang paling utama dan wajib adalah memilih nama-nama
Islami tersebut.
4. Tidak Memberikan Nama yang Terlarang
Di antara nama yangterlarang ialah sebagaimana tercantum dalam hadits
Rasulullah ffi:
u.,*i, ,e-,": ,Lu.', ,u" ii :fr:\ it ;t: it ,j ))
('3qt'e"
"Jika umurku panjang aku akan melarang seseorang dinamai dengan
nama Rabaab (arak), Najiih (y^ng sabar), Aflah (y^ng beruntung), N*fi'
(y be rmanfaat), dan Yas aar (kemudahan). " 3a
^ng
Demikian juga Nabi ffi pernah melarang empat narna, yakni Aflah, Yasaar,
Naafi', dan Rabaah.3s
33 HR. Muslim Ql32) dari Ibnu'Umar qtb,.
34 HR. At-Tirmidzi (2835),Ibnu Ma,iah Q729), al-Hakim IY/2774) dan ia menshahihkannya
sena disetujui oleh adz-Dzahabi, dan lain-lain dari 'lJmar gE . Hadits ini ter&pat dalam kitab
Sh abiih u I Jaami' (sls a).
35 HR. Muslim Ql36) dari Samurah g9; .
208 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISI-AM
MENURUT ALQUR.AN DAN ACSUNNAH
Rasulullah ffi telah menjelaskan sebab terlarangnya nama-nama tersebut
dengan sabda beliau: "... Sebab jika kamu bertanya: 'Apakah di sana ada dia
(kemudahan)?' dan terlyatamemarg ddak ada maka dia akan menjawab: 'Tidak
ada (kemudahan).'"36
Di antara perkara yang termasuk dalam bab ini adalah narna-namayarrg
mengandung makna kesombongan, keangkuhan, dan penentangan terhadap
Allah ffi, sebagaimana yang tertera dalam sabda Nabi ffi:
v ,rj)"{t eJi ,y; Jrryqt i'i lt y,.w$r gi ;1
r4
yl 4u
((.'Irt
"Nama terjelek di sisi Allah adalah seorang yang diberi nama Maalihal
Amlaah (raja diraja). Sesungguhnya tiada penguasa kecuali hanya Allah."3?
Di antaranyajuganama Syaahin Syaab (rajadiraja (persia)), Qddbil Qudbaat
(hakimnya para hakim), atau yang bernama Fir'aun, dan lainJain.
5. Tidak Memberikan Nama yang Buruk
Di antara nama yang buruk ialah Kalb (anjing), Kilaab (anjing-anjing),
Jumrah (kerikil), dan nama buruk lainnya. Sebagian orang rda yang memberi
nama Hayauan (tewan), Gburaa& fturung gagak), dan seterusnya. Nama seperti
ini tidak berdasarkan petunjuk agame Islam dan boleh jadi nama-nama buruk
tersebut menjadi sebab munculnya kesulitan dan problem bagi seseorang di
masa hidupnya.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya untuk menjauhkan gelar-gela;r yang
tidak Islami, seperti Beik, Pasha, Afandi (gelar Turki), dan lain sebagainya. Sebab,
gelar ini akan menanamkan perasaan angkuh dan kagum pemiliknya.
6. Tidak Menggabungkan Nama Muhammad M dan Julukdnnya Abul
Qasim
Nabi ffi bersabda:
K #r\';r \-t ,rurtr:*:;77
"Pakailah namaku dan jangan pakai julukanku."38
36 HR. Muslim Qt37) dari Samurah gE .
37 HR. Al-Bukhari (6205,6206) dan Muslim Ql+3) dari Abu Hurairah gir,
38 HR. Al-Bukhari Q120,2121,,3537) danMuslim (2131)dari Anas €8.
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 209
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT AL.QUR-AN DAN ASSUNNAH
B
$
Demikian juga beliau pernah melarang menggabungkan antara nama dan
I julukan beliau, yakni dengan memberi nama Muhammad Abul Qasim.3e
Sebagian ulama berpendapat bahwa larangan ini berlaku ketika beliau masih
$ hidup. Adapun setelah beliau waf.at, maka larangan tersebut tidak berlaku lagi.
{ Namun, pendapat yang lebih kuat-insya Allah-tidak menggabungkan
nama dan julukan beliau serta akan lebih baik jika tidak menggunakan julukan
$ Abul Qasim. Alasannya, karena Nabi ffi bersabda:
lzzJo
ui$ K.& bt3 ui wt;,G5- t65r \ 1'nTurrr:;i 17
$
'Pakailah namaku dan jangan pakai julukanku. Sesungguhnya aku adalah
$ seorang pembagi yang membagi-bagikan di antara kalian."a0
$ 7. Menukar Nama yang Buruk dengan Nama yang Baik
$
Apabila Nabi M didatangi seseorang yang memiliki nama buruk, beliau
$ pun menukar nama tersebut.al
$ Demikian juga jika beliau mendengar nama yang kurang baik, beliau
{ Iangsung menukarnya dengan nama yang lebih baik.a2
lx Beliau Mj"g pernah menukar nama 'Ashiab (wanita yang durhaka) dan
bersabda: <<.wy,ti ))
li
fi
i]
fl 'Namamu Jamilab (wanita yang cantik)."43
* Beliau ffi menukar nama Banab dan bersabda:
#
6#fl
((.?*-) ))
* "Berilah ia nama Zainab."4
ft Demikianlah beliau menukar setiap nama yang mengandung makna celaan,
aib, dan cacian. Bahkan, beliau menukar nama yang mengandung makna pujian,
il
tr sebagaimana beliau ffi menukar nama Banab (wanita yang senantiasa berbuat
H 3e HR. At-Tirmidzi (28a1) dan ia menshahihkannya dari Abu Hu rairah g,. Lihat l<neb Shabiib
f; at-Tirmidzi Q277).
40 HR. Al-Bukhari (6196) danMuslim Qtll) dariJabir 4i;.
m ar Hadits ini terdapat dalam kitab SbahiibulJaami'(a6a\ dan dinisbahkan kepada Ibnu Mandah
& dari 'Utbah bin 'Abd.
t a2 Ibnu Sa'din dari 'Urwah dengan sanad yang mursal,sebagaimana yang disebutkan dalam kitab
Shahiibul Jaami' (a7 a3).
H 43 HR. Muslim QL39) darilbnu'Umar r,+*..
* 4o HR. Muslim QIa2) dariZainabbinAbi Salamah Er.
fl
n
rt
210 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
baik) dengan nama Zainab dengan alasan yang telah disebutkan. Nama Barrah
juga mengandung pujian terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, nama-nama ter-
sebut seharusnya ditukar dengan yang lebih baik dan tidak terlarang. Nabi ffi
banyak menukar nama dengan alasan ini.
8. Boleh Memberikan Julukan kepada Anak Kecil dan Seorang yang
Belum Punya Anak
Nabi ffi pernah memberi julukan kepada saudara Anas yang pada saat itu
masih kecil.
Rasulullah ffi bersabda:
K.,;3t )a v t;"; u.i u- ))
"Hai, Abu 'Umair (saudara Anas)! Apa yang telah dilalu kan Nughair
(burung kecil)?"+s
Beliau memberi'Aisyah rgir, julukan dengan nama keponakannya'Abdullah
anak kakaknya. Beliau bersabda: Julukanmu Ummu'Abdillah."a6
9. Tidak Memanggil Seseorang dengan Sebutan yang Ia Benci
Allah W berdrman:
(@ b "ytt ittt'j. ut ls F
,.,*r-iJ
" ... DAn janganlab kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk
... " (QS. Al-Hujuraat: 11)
Tidak boleh memanggil saudara atau teman dengan sebutan yangia benci
karena ini bukan adab dalam berteman. Bahkan, memanggil dengan nama yang
ia benci atau dengan sebutan yang membuatnya emosi akan menimbulkan
permusuhan di antara mereka. Terlebih lagi apabila sebutan tersebut menunjukkan
aib yang terdapat pada diri orang tersebut, seperti sebutan si pincang atau si buta
yang tidak diizinkan oleh orangnya. Julukan ini terkadang disebutkan hanya
untuk membedakan (sebagai ciri) dengan orang lain, sebagaimana yang dilakukan
oleh ulama hadits pada beberapa perawi.
Demikianlah akhir dari adab memberi nama yang telah dimudahkan Allah
ffi kepadaku untuk menuliskan ny yangseluruhnya berjumlah sembilan adab.
lWalbamdulillaahi Rabbil'aalamiin.a^T,
g45 HR. Al-Bukhari (6129) dariAnas .
46 HR. Ahmad 0/I/151) dan Abu Dawud (4970) dari 'Aisyah q9, . Lihat kitab SikiktulAbaadiis
asb-Sbahiihab (t32).
a7 Referensi tambahan: Sbahiih Muslim (I/1682) dan halaman setelahnya, Sunan at-Tirmidzi
N/132) dan halaman setelahnya, al-Aadaab karya al-Baihaqi (hlm. 204) dan halaman setelah-
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 211
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AN DAN AgSUNNAH
PASAL V
ADAB AT.TASAVIV/UK
(BERST\r/AK/BERSUGT)
Bersiwak adalah sunnah yang sangat dianjurkan Nabi ffi. Beliau ffi selalu
bersiwak serta melakukannya secara kontinu (terus-menerus). Siwak berfungsi
sebagai pembersih mulut dan penyebab keridhaan Allah W.
Seorang Muslim layaknyamenjaga adab-adab bersiwak, antara lain:
1. Banyak Bersiwak Khususnya ketika Hendak Shalat
Adalah Nabi it& banyak bersiwak dan bersabda:
(.,y is; :'i,*,i* )t'#u, o 7i 71
"Aku diperintahkan untuk bersiwak hingga aku khawatir kalau itu di-
wajibkan kepadaku."as
Beliau Mjug bersabda:
+ ;*K.Geri J; lt',:ru,,>yiy
"Aku diperintahkan untuk bersiwak hingga aku khawatir terhadap gigi-
ku."a9
nya, al-Aadaabusy Syar'firyah III/t64) dan halaman setelahnya, Tasmiyatul Mauluud karya
Bakr Abu Zaid, Zaadul Ma'aad W,/334) dan halaman setelahnya, dan lain-lain.
a8 Ahmad (II/490) dari Vatsilah. Hadits ini terdapat dalam kitab Shabiibul Jaami' (1376).
4e Ath-Thab rani dalamal-Kabiir (XXIJr/189-L9O), (XI, 12286) danlain-lain dari Ibnu 'Abbx ott-..
Hadits ini terdapat dalam kitab Sbabiibul Jaarni'(1377).
212 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AqSUNNAH
Bersiwak diutamakan sebelum shalat.
Nabi ffi bersabda:
ii(( .D":€ .f + )'4u,#";t Jt Pi oiv rl >>
p"Kerainlatauhbkuaknanmet r"erk.an,unkteukkhabwerastiiwraank membebani ummatku, niscaya aku
pada setiap shalat."so
2. Bersiwak dengan Tangan Kiri
Hendaknya seseorang bersiwak dengan tangan kiri, sebagaimana yang di-
sebutkan oleh sebagian ulama. Alasannya, karena bersiwak termasuk salah satu
perbuatan untuk menghilangkan kotoran.
3. Memulai Bersiwak dari Sebelah Kanan
SebagaimarLa yang tercantum dalam hadits 'Aisyah #;, : "Bahwasanya
Rasulullah ffi suka mendahulukan yang sebelah kanan dalam seluruh keadaan
yang beliau sanggupi, baik ketika bersuci, bersisir, memakai sandal, (dan ketika
bersiwak)."5t
4. Bersiwak dengan Gerakan Vertikal dan Horizontal
Tujuan bersiwak dengan gerakan vertikal dan horizontal ialah supaya
seluruh gigi dapat disiwak dan dibersihkan dari kotoran.
Dalam sebuah hadits disebutkan: "Apabila Rasulullah ffi bersiwak, beliau
berdiri dan berupaya untuk menggosok-gosokkan batang siwak di mulut-
nya."t'
An-Nawawi berkata dalam Syarb Muslim: "Asy-ryuush artinya menggosok
gigi dengan gerakan horizontal."s3
5. Memberikan Batang Siwak kepada yang kbih Tua
Memberikan batang siwak kepada yang lebih tua menrpakan petunjuk
Nabi ffi. Jika telah selesai menggunakan siwaknya, beliau memberikan siwak
tersebut kepada orang yang lebih tua dan jika sudah selesai minum, beliau mem-
berikan sisanya kepada orang ymg ada disebelah kanan beliau.sa
s0 HR. Al-Bukhari (887,7240) dan Muslim Q52) dari Abu Hurairah "ty . dalam kurung di-
Telah berlalu tahbrijhaditsnya. Adapun tambahan yang tercantum
sr di
riwayarkan oleh Abu Dawud. Lihat kitab Sbahiih Abi Dauud Qa87).
s2 HR. Al-Bukhari Q.45,889,1136) dan Muslim (255) dari Hudzaifah 4f .
53 Syarb Shabiib Muslim karyaan-Nawawi (I/ 184).
5a Ab,, Dawud (50) dari 'Aisyah S, ; Ahmad dan al-Baihaqi dalam al-Kubra dari Ibnu 'Llmar
4r. Hadits ini juga diriwayatkan &ri 'Abdullah bin Ka'ab. Hadits ini terdapat dalam kitab
S bab iih ul Jaam i' (4 668).
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM 213
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
Beliau ffi bersabda:
,f\\l[;lt e €,1,ir))
-J')G ,r
:rSf u;ki :U; *;w ,)t'ry,i"*i
(qi'oi jllri'i .';i ,C,E l4i*'tt !t'r.,lt
"Aku melihat dalam mimpi, (yakni) ketika aku sedang bersiwak, tiba-tiba
datanglah dua orang laki-laki, yang satu lebih tua dari yang lain, lantas aku
memberikan siwak kepada yang lebih muda. Maka dikatakan kepadaku:
'Berilah kepada yang lebih tua!' Lalu siwak tersebut aku berikan kepada
yang lebih tua."55
Catatan:
Di antara keistimewaan siwak dibandingkan dengan yang lain seperti sikat
gigi dan odol adalah:
1) Siwak disukai oleh Allah, di samping dapat membersihkan mulut.
2) Siwak bentuknya lebih kecil dan lebih mudah dibawa dibandingkan dengan
yang lain.
3) Siwak bisa digunakan di setiap tempat, baik di masjid, tempat kerja, dan
yang selainnya. Sementara sikat gigi dan odol tidak mungkin digunakan
di masjid sebelum takbiratul ihram, di tempat kerja di tengah para rekan,
atauy^ngsemisalnya. Sebab, keduanya pasti membutuhkan air, bak, keran,
dan lain sebagainya.
Demikianlah apa yang dimudahkan Allah dari adab-adab yang berkaitan
dengan bersiwak, yang jumlahnya ada lima adab. W'albamdulillaabi Rabbil
'aalamiin.s6
s5 HR. Al-Bukhari Q46) dengansanad mu'allaq danMuslim Q271) darilbnu'Umar 4s.
56 Referensi tambahan: Jaami'ul Usbuul NII/174) dan yang setelahnya, Zciad.ul Ma'aad karya
IbnulQayyim [/377)danyangsetelahnya, as-SiuaakwamaArybabaDzak.karyaLbuSyamah,
Fat-hul Baan (Ih7a) dan setelahnya, Ma'rifutun Nisaakf.i Fddblis Siwaak karya Mulla 'Ali
Qari, al-Mugbni karya Ibnu Qudamah (l/78) dan yang setelahnya, dan lain sebagainya.
214 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
PASAL VI
ADAB TILAAIY/ATUL QUR.AAN
(MEMBACA AL-QUR-AN)
Al-Qur-an adalah KalamullabTa'ala. Kalam-Nya secara hakiki yang di-
turunkan melalui Malaikat Jibril yang terpercaya kepada Nabi Muhammad
ffi. Allah berbicara dengannya secara hakiki, bukan kata-kata hati atau yang
selainnya.
Allah Ta'ala berfirman:
{ d. s; ihG's:t#i ls;;Ji G Li "c'by
(61 i;l
"Dan jikz seorang di anurrt. ord.ng-orang musyiikin itu meminta polindungan
kEadamu, maka lindungilab ia supaya ia sernpat mmdengar f.rman Allab
..." (QS. At-Taubah: 5)
Tilawah al-Qur-an wajib atas setiap Muslim, sebagaimana firman Allah
Ta'ala
(6 lgt;piA#Glr{;u b
"... Maka bacalah dpd yd.ng mudab (bagimu) dari al-Qur-a.n ... " (QS.
Mrzzammil: 20)
Tilawah al-Qur-an memiliki beberapa adab yang harus diperhatikan oleh
seorang qaari'(pembaca al-Qur-an) supaya ia mendapat berkah dari bacaannya
serta meraih pahala yang sempurna. Dengan pertolongan dan kekuatan dari
Allah, saya akan menyebutkan adab-adab tersebut, di antaranya:
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM 215
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AI\ DAN A9SUNNAI{
1. Niat yang Benar
Niat yang benar maksudnya ikhlas karena A1lah Ta'ala semata. Sebab,
sesuatu yang dikerjakan dengan tidak ikhlas karena (semata-mata mengharapkan)
wajah Allah pasti tidak akan diterima.
Allah \H berfirman:
V( @ . ;ti:L u-li'4','.u=;'lit 1t3IA. *l v'r1
*Padabal, mereka tidak disurub kecuali snpdyd menyembab Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (mmjalankan) agama yang lurus
..." (QS. Al-Bayyinah: 5)
Rasulullah i$,j"g bersabda:
Mty, d6 ,v: )t; { 3e r vl )*st :z j*iar .11 y;
K'+,
"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menerima suatu amal kecuali yang di-
lakukan dengan ikhlas dan semata-mata mengharapkan wajah-Nyr.""
Maka dari itu, selayaknya seorang pembaca al-Qur-an senantiasa meng-
ikhlaskan niatnya karena Allah semata, bukan karena riya' ataupun sum'ah.
Namun, niatnya semata-mata untuk mendapatkan pahala dan balasan yang
dijanjikan bagi orang-orang yang membaca al-Qur-an.
Demikian juga, hendaknya ia meniatkan tilawahnya unruk mengikuti
Kiubullah T a' ala,mengamalk a, menerapkan hukum-hukumnya, dan mem-
pelajari bagaimana ia dapat m^errLaniyh ridha Allah Wfr .
2. Mengharapkan Pahala
Hendaknya seseorang mengharapkan balasan (pahala) dari Allah Ta'ala
dengan membaca al-Qur-an. Selain itu, untuk mencari pahala yang dijanjikan
dalam hadits Nabi ffi, beliau bersabda:
,Q,gi *'ai;.jt,i* ",.f^)"tl,t3=;4V,;ttbfFi;,liA1>'t
A),i$';i'ti*3; aj n
K.Of
s7 HR. An-Nasa-i dalam al-libaad II/59) dari Abu Umamah. Lihat kitab as-Sikilah asb.shabiihah
(s2).
216 BAB IlI HURUF TA'
ENSIKLOPEDI AE'AB ISLAM
MENURUT ALQUR-AN DAN AESUNNAH
"Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu
kebaikan. Setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku
tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, tetapi alif se:;uhrr$., laam
satu huruf , dan miim satu huruf."s8
3. Membaca al-Qur-an dalam Keadaan suci
Bersuci sebelum membaca al-Qur-an akan mendatangkan pahala yang lebih
besar. Pahala menjadi lebih sempurna apabila seseorang membaca al-Qur-an dalam
keadaan bersuci. Meskipun demikian, ia juga boleh membaca al-Qur-an tanpa
berwudhu' jika ia membacanya dengan hafalan. Adapun jika ia membacanya,dari
mus-haf, hendaknya ia memperhatikan adab yang keempat berikut ini.
4. Bersuci ketika Hendak Menyentuh Mus-haf al-Qur-an
Nabi ffi bersabda:
K.yL t1 ol';st ,#Y ))
Janganlah menyentuh al-Qur-an kecuali dalam keadaan bersuci."se
Adapun menyentuh al-Qur-an tanpa berwudhu', dalam hal ini terdapat
perbedaan pendapat. Untuk kehati-hatian, hendaknya berwudhu' ketika ingin
menyentuh mus-haf al-Qur-an. Mayoritas ulama mensyaratkan hal ini, meski-
pun ada sebagian ulama yang berpendapat bolehnya menyentuh mus-haf tanpa
berwudhu'. Akan tetapi, yang lebih afdhal adalah apayarLgtelah kami sebutkan,
yaitu berwudhu' ketika menyentuhnya karena hal itu lebih dekat kepada ke-
khusyu'an dan kehadirtn par a Malaikat.
5. Menghadap Kiblat
Menghadap kiblat ketika membaca al-Qur-an disebutkan oleh sejumlah ahli
ilmu, seperti an-Nawawi dan yang selainnya. Boleh juga membaca al-Qur-an tanpa
menghadap kiblat, tidak ada salahnya. Namun, menghadap kiblat lebih men-
dorong untuk khusyu' dan lebih utama daripada tidak menghadap ke arahnya.
6. Membaca al-Qur-an dengan Duduk
Duduk ketika membaca al-Qur-an dimaksudkan untuk lebih menghormati
KitabullabTa'aladan mengagungkan syi'ar-syi'arnya. Jika seseorang membaca-
nya dengan berdiri atau sambil berjalan, hal itu juga dibolehkan. Sebab, Rasulullah
ffi selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.60
s8 HR. At-Tirmidzi (2910) dan ia menshahihkannya, al-Bukhari dalam at-Taariikb al-Kabiir
(l/V216), dan yang selainnya dari Ibnu Mas'ud. Lihat kitab Shabiibul Jaatni'(6469).
se HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir C{ll/t3217) dari Ibnu'IJmar cg. Lihat kirab Shabiibul
Jaami'(7780).
60 HR. Muslim Q73) dari 'Aisyah @,.
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM 217
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
7. Bersiwak
Bersiwak bertujuan untuk mengharumkan bau mulut yang keluar darinya
KalamullahTa'ala. Dalam sebuah hadits, Nabi ffi bersabda:
$
b iLi$
5A t? ttcI l 5:^;i'or; *1*4; [1St -Y* pti r11 y;
tn
$
,: oot, t1,
p c49Gd '9.,P;$bJt$
) ) I tJ ,4-o-,.9U'oa. L7J ' .2--) Y
:
$ 11.eri:Jr
H "Jika salah seorang dari kalian melakukan shalat malam, maka bersiwaklah.
$ Sesungguhnya apabila salah seorang dari kalian membaca dalam shalatnya,
maka Malaikat meletakkan mulutnya pada mulut orang tersebut. Tidaklah
xi keluar sesuatu dari mulutnya, melainkan akan masuk ke mulut Malaikat."6t
$ Ini merupakan keutamaanyangsangat tinggi bagi shalat malam dan bagi
$ bacaan al-Qur-an di dalamnya. Maka sudah selayaknya seorang Muslim menjaga
$ perkara ini.
$ 8. Membaca Secara Tartil
$ Maksud membaca secara tartil ialah membaca al-Qur-an secara perlahan-
ff lahan (tidak terburu-buru), membetulkan laf.azhdan huruf-hurufnya, serta men-
jaga hukum-hukum tilawah.
ft Allah Ta'alaberfirman:
fl ( @ "\;:;'ol',?i Jt:i b
*
n "... Ddn bacalab al-Qur-an itu d,engan perlahan-lahd.n."1ql. nt-nfr.rr-
t zammil:4)
*, Ini termasuk pengertian dari firman Allah Ta'ala:
* {@ ;F3>8.,y'X*-.Y
t " ... Mereka rrtembacanya dengan bacaan yang sebendrnya... " (QS. Al-
n Baqarah: t2L)
fl Yakni menjaga hukum-hukum bacaan dan tilawahnya, membetulkan
pe n gucap a n laf.azh dan huruf-hu rufnya, men ghal alk an ap a yan g dihalalkannya,
mengharamkan apa yang diharamkannya, serta mengikuti dan mengamalkan
di dalamnya. Semua itu termasuk membaca al-Qur-an dengan
H b^paacayaanrLygatenrgsesbeubten arflya.
6r HR. Al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab Qttl), dan Tamamur Raazi dil,am al-Fauaa.id darilabir.
Lihat kitab Sbabiibul Jaami' (720).
n
*
Yt
218 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT AL.QUR.AN DAN AgSUNNAH
9. Membaguskan Suara Saat Membaca al-Qur-an
Membaguskan suara ketika membaca al-Qur-an termasuk adab tilawah.
gNabi bersabda:
K.k; ot';st i-i Ft,>'r+)t 3y,Et'*i :tl';:t t$ ))
"Hiasilah al-Qur-an O.rr*rn suara kalian. Sesungguhnya suara yang bagus
menambah bagus al-Qur-an."62
Beliau Mjug bersabda:
& :"pt,f'F-,,:,1'1)u, /. 3:i v ::/,.1r irf u ;;
((.y,
"Tidaklah Allah mendengarkan sesuatu seperti mendengarkan seorang
Nabi yang bersuara merdu ketika membaca al-Qur-an dan mengeras-
kannya."63
Maka dari itu, selayaknya orang yang membaca al-Qur-an membaguskan
suara semampunya karena para Malaikat menyimak bacaannya. Bahkan, manusia
juga suka mendengarkan seorang qaari'yang suaranya merdu. Maka bagusnya
suara dapat mendorong orang lain untuk mendengarkan KalamullabTa'ala.
10. Menampakkan Rasa Sedih dan Khusyu'
Selayaknya bagi seorang pembaca al-Qur-an untuk khusyu' dan bersedih
(atau berusaha menampakkan rasa sedih), yakni berusaha semampunya untuk
sedih dan khusyu', bukan riya' dan sum'ah, serta bukan untuk dilihat orang
lain. Sebab perbuatan tersebut merupakan riya', bahkan syirik yangdapatmeng-
hancurkan amal. Oleh karena itu, hendaknya ia berusaha mendatangkan rasa
sedih dan khusyu' sehingga dapat menyempurnakan faedah yang diperolehnya
dari al-Qur-an.
Nabi iffi bersabda:
((.'nl #";^ *iri7 riy oiti;t1 ,f6t jGi ))
"Orang yang paling baik bacaan al-Qur-annya adalahyangjlkaia membaca
engkau melihatnya takut kepada Allah."e
62 HR. Abu Dawud (1458), ad-Darimi II/474), al-Hakim (l/571572), dan al-Baihaqidalamasy-
Syu'ab QI+L) dari al-Bara'. Lihat kitab Sbabiibul Jaami' Q58t).
63 HR. Al-Bukhari (7544) danMuslim (792) dariAbu Hurairah .gr, .
64 HR. Al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab (2t+S) dan yang selainnya dari Ibnu 'Abbas ,g;. Ada juga
riwayat dari 'Aisyah dan Ibnu 'IJmar ,&. Lihat kitab Sbabiihul Jaami'(194).
ENSIKLOPED] ADAB ISI.AM 219
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
Ada yang mengatakan bahwasanya menampakkan kesedihan adalah
maksud dari sabda beliau ffi:
K.iF"gllu,Srip uqA))
"Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak bersedih ketika membaca
al-Qur-an dan menampakkannya (yakni, menampakkan kesedihan-Pen).D65
ll. Menangis atau Menampakkan Seolah-olah Menangis
Selayaknya bagi seorang qaari'untuk menangis semampunya ketika ia
membaca Kalamullab T a' ala. Jika ia tidak mampu, maka tunjukkan sikap seolah-
olah ia menangis, yaitu berusaha menangis.
Allah W berfirman:
(@ s#s(r#.\rFf)iUr,"e)L 5iti1 h
*... Apabila dibacahzn ayat-ayat All"ah Yang Maba Pernurah kepada mqekz, maka
mereka menyungkur dcngan bersujud dan menangls. " (QS. Maryam: 58)
Allah T a.' ala juga berfirman:
9$;\yot* "# ;h t:)-+F,y U 1;i'eifi Ll Y
-=* (, to. '
( @ r 6 r; itjs Srrg 9E ;yr.At*t
"... Sesunggubnya orang-orang yong d,ibni pmgetahuar rridu*rryo, apabila
al-Qur-an dibacakan kepada mereka, mqeka mmyunghur dtds muka. mqeha
sambil bersujud, dan mereka berkata: 'Mabasuci Rabb kami; sesunguhnya
janji Rabb kami pasti dipenuhi. Dan mereha menyungkrff d.tas muha mereka
sambil menangis dan mereha bertambab khusyu'.'" (QS. Al-Israa': L07-109)
Allah Ta'ala berfirman:
Jr N il:$i Ui;i'li jt :ttl u 1H" tst;\
(@ ":Pib\1tqe"t1
"Dan apabila mereka mendengarkan dpd yang d,iturunko, krpodo Rasul
(Muhammad), kamu libat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan
6s HR. Al-Bukhari (7527) dariAbu Hurairah gl
220 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AN DAN AgSUNNAH
H
H kebenaran (al-Qur-an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka
sendiri)... " (QS. Al-Maa-idah: 83)
fr Sesungguhnya seseorang dapat menangis dan khusyu' karena merasakan
H keagungan Allah d;5i . Dialah yang berbicara dengan al-Qur-an ini. Tangisan
\Ji ini merupakan bukti hadirnya hati ketika membaca al-Qur-an. Betapa banyak
kita menyaksikan orang yang dapar menangis ketika mendengarkan qashidah
I yang berlirik sedih atau lagu-lagu tertentu, namun ia tidak bisa menangis ketika
mendengar kalam Rabb mereka. Innaa lillaahi wa innaa ilaibi raaji'uun.
ll 12. Tadabbur (Merenungi) dan Tafakkur (Memikirkan Maknanya)
$ Tadabbur dan tafakkur merupakan adab tilawah yang paling agung dan
$ paling wajib atas orang yang membaca al-Qur-an. Seorangqaari' tidak akan
dapatmengambil faedah dari tilawah al-Qur-an tanpa tadabbur. Allah telah me-
$ merintahkan hal ini dan mencela orang yang meninggalkannya.
x Allah \H berfirman:
x { @ -Ati3i [';i !rt;?i'ot;4 :lui+
$
\I
"rtl"Maka apah.ab mereka tidak memperbatikan al-Qur-an ataukah bati mereka
terkunci." (QS. Muhamma d: 24)
|I Meninggalkan tadabbur termasuk perbuatan lari dari Kitabullah Ta'ala.
fi Sesungguhnya orang yang membaca al-Qur-an dan tidak mentadabburinya
h berarti ia telah meninggalkan al-Qur-an.
Maka dari itu, seorang yang membaca al-Qur-an hendaklah mentadabburi
bacaannya, memikirka n Kalamullab, dan memperhatikannya agar iamengetahui
n maksud Allah Mj . Dengan demikian, ia bisa memetik faedah dari al-Qur-an
n dengan sempurna.
* 13. Memohon Rahmat, Meminta Perlindungan Diri, dan Sejenisnya
n Memohori rahmat dan meminta perlindungan termasuk adab al-Qur-an
rl. dan adab tilawah. Disebutkan bahwasanya apabila Nabi ffi membaca ayatyang
t&:: berisi ancaman, maka beliau berlindung darinya; apabila membaca ayat yang
berisi rahmat, beliau pun memohonnya; dan apabila membaca ayat yar,g berisi
n pensucian Allah, beliau ffi bertasbih.66
,A Perbuatan ini menunjukkan bahwa qaari' membacanya dengan tadabbur,
khusyu', dan menghayati al-Qur-an. Ia menghidupkan ayat yang dibacanya
d dan larut bersamanya. Hendaknya seorang yang membaca al-Qur-an senantiasa
il memperhatikan hal ini.
n
n 66 HR. Muslim Q72) dariHudzaif.ah g
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 221
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AESUNNAH
14. Membaca al-Qur-an dengan Lisan Disertai Kehadiran Hati
Tidak cukup seseorang membaca al-Qur-an dengan hatinya saja. Akan
tetapi, hendaknya ia juga menggerakkan lisannyahingga anggota badan ini
turut berdzikir kepada Allah W. Bahkan, dengan dzikir yang paling afdhal.
Sebagaimana dimaklumi bahwasanya al-Qur-an merupakan jenis dzikir yang
paling afdhal dan paling tinggi secara mutlak. Sebab, seseorang mendekatkan
diri kepada Allah dengan membaca kalam-Nya.Jrrg, dimaklumi bahwa suatu
ibadah yang dilakukan seseorang dengan melibatkan sejumlah anggota badannya
tentu pahalanya lebih besar.
75. Memaniangkan Suara Saat Membaca al-Qur-an
Nabi ffi memanjangkan suara beliau ketika membaca al-Qur-an.67
Ini akan banyak membantu untuk mentadabburi dan memikirkannya,
serta menjauhkan kita dari sikap tergesa-gesa ketika membaca al-Qur-an.
16. Tidak Berlebihan Ketika Membaca al-Qur-an
Berlebihan ketika membaca al-Qur-an dapat merusak tadabbur dan ke-
indahan bacaan. Seseorang yang terlalu memaksakan diri dalam membaca, ia
membuka mulut lebarJebar dan berlebihJebihan ddam mempraktikkan hukum-
hukum bacaan (menurut anggapannya), maka rusaklah bacaannya, di samping
berat bagi orang yang mendengarnya. Namun, jika ia bersungguh-sungguh dalam
membaca al-Qur-an dan mematuhi hukum-hukum tilawah dengan baik tanpa
dibuat-buat dan tidak berlebih-lebihan, maka itulah yang sunnah.
17. Tidak Mengkhatamkan al-Qur-an Kurang dari Tiga Hari
Tidak mengkhatamkan al-Qur-an kurang dari tiga hari merupakan salah
satu perunjuk dan bimbingan Nabi S. Hal ini lebih dekat kepada tadabbur,
tafakkur, khusyu', dan menunaikan hak-hak tilawah.
Nabi ffi pernah bersabda kepada Ibnu 'Amr e$lg:
b #i e\A A'^ik"\ ;* ,1, c(tT3;:rlit>>
((.,.,)L
"Khatamkanlah al-Qur-an dalam setiap bulan ... tidak akan dapat me-
mahaminya oranB yang mengkhatamkannya kurang dari tiga hari."68
Diriwayatkan juga dari Rasulullah ffi, bahwasanya beliau tidak pernah
mengkhatamkan al-Qur-an kurang dari tiga hari.6e
67 HR. Al-Bukhari (5045, 5045) dari Anas .Ei: .
68 HR. Ahmad (Il/t65) dari Ibnu 'Amr. Lihat kitab Sbabiibul laami' (1157).
6e Ibn., Sa'ad dari'Aisyah qp,, sebagaimana disebutkan dalam kttab SbabiihulJaarui' (4856).
222 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT AL.QUR.AN DAN AgSUNNAH
18. Menjaga al-Qur-an dengan Selalu Membacanya
Menjaga al-Qur-an merupakan suatu keharusan. Yaitu, senantiasa me-
ngadakan hubungan atau ikatan dengan Allah Ta'ala dan dengan Kalam-Nya.
Hal itu akan sangat membantu hafalan dan menjaganya ag r tidak terlepas dari
ingatan (rpr).
Rasulullah ffi bersabda:
7* AW ,t,.*A erri ,ot$t tl:,jru; y1
"ii ('W e+Yt:z)o")t
"Ulang-ulangilah (hafalan) al-Qur-an. Demi Dzat yangjiwaku berada
di tangan-Nya, sesungguhnya al-Qur-an itu lebih cepat hilang dari hati
manusia daripada unta yang terlepas dari ikatanrLya."To
At-tafashi maknanya pergi dan hilang. Maksudnya, manusia sangat cepat
melupakan al-Qur-an jika ia tidak selalu mengulangnya dengan muraja'ah (meng-
ulang-ulang) dan tilawah (membaca).
Demikian juga beliau ffi membolehkan gbibtbab (iri) terhadap orang yang
selalu membaca dan mengulang-ulang al-Qur-an dalam sabda beliau ffi:
lllt;ut"fi'# ,ot';:t'Ar',u'jj- ,trt,,ft e\t-6 ) ))
(("' )6t ;ut't
"Tidak ada hasad kecuali kepada dua orang: orang yang Allah alarkan
kepadanya al-Qur-an dan ia selalu membacanya pada siang dan malam
n!'b1at n... "
Makna gbibtbab adalah berharap mendapatkan nikmat seperti yrng ada
pada saudar^nya tanpa mengharapkan hilangnya nikmat itu darinya.
79. Mengamalkan al-Qur-an
Mengamalkan al-Qur-an merupakan adab tilawah yang sangat agung, kalau
tidak boleh dikatakan bahwa inilah yar.gteragung. Pada dasarnya, al-Qur-an
diturunkan untuk diamalkan. OIeh sebab itu, barang siapa membaca al-Qur-an
namun tidak mengamalkannya, berarti ia telah meninggalkan al-Qur-an.
70 HR. Al-Bukhari (5033) dan Muslim Q9t) dariAbu Musa.
7r HR. Al-Bukhari (5026) dari Abu Hurairah 4F, .
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM 223
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
Allah di,ij berfirman:
bt *i( @ 6;4'ot'""A ti,; u:i L) J;)i Jv:b
"Berkatalah Rasul: Y4 Rabbhu, sesrlngguhnya kaumku rnenjadikan al-
Qur-an ini sesuatu yang tidak diacubkan.'" (QS. Al-Furqaan: 30)
Ini merupakan pendapat kedua dalam menafsirkan firman Allah Ta'ala:
(@ LFJY/ is,E; Y
"-.. Mereka membacanya dengan bacaan yang sebend,rnyd... " (QS. Al-
Baqarah: 121)
Yakni, mengamalkan dan mengikuti hukum-hukumnya. Maka dari itu,
wajib atas seoran gyangmembaca al-Qur-an untuk mengamalk erLnya,menegak-
kan hukum-hukumnya sebagaimana ia menegakkan huruf-hurufnya, menghalal-
kan apa yang dihalalkannya, mengharamkan apa yang diharamkannya, dan
mengamalkan hukum-hukumnya. Orang yang membaca al-Qur-an namun tidak
mengamalkannya, hendaknya merasa takut menyerupai kaum yang disebut-
kan Allah W dalam firman-Nya:
)qi F Gj*r"f i u5"pi\j+ U,it ,yY
(6l "t5ti;igV
"Perumpamddn ordng-ora.ng yang dipikulkan hepadanya Taurat, kemudian
merek a tiada memihulny a adalab sepmi keledai yang membawa kitab-kitab
yangtebal..." (QS. Al-Jumu'ah: 5)
20. Berkumpul untuk Membaca al-Qur-an dan Mempelaiarinya
Berkumpul untuk membaca al-Qur-an dan mempelajari merupakan
perkara yang dianjurkan oleh Nabi ffi, beliau bersabda:
r,oirt .7tK 3)\cill O / o t"r:*o,/
t5A no1 ///ot r/ ))
fjr, 6;-*t
,i;-7t 6 r,igat W j \t,W.i';'rtu-:
i3 frr;,((..ft/o o - . .) ,t
J^4'ct) r^
't ,*,r.J.',jl
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah di antara rumah-
rumah Allah, membaca Kitabullah, dan mempelaprinyadi antara mereka
224 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN ASSUNNAH
kecuali akan turun kepada mereka sakinab (ketenangan), mereka dinaungi
rahmat, dikelilingi oleh para Malaikat, dan Allah memuji mereka di hadapan
para Malaikat yang ada di sisi-Nya."72
Berkumpul dan tadarus ini akan menolong seseorang untuk lebih banyak
mengambil faedah dari al-Qur-an dan mempelajari hukum-hukumnya. Hanya
saja, hendaknya para, hadirin bersatu dan tidak berselisih dalam membacanya.
27. Membubarkan Diri iika Teriadi Perselisihan Tentang al-Qur-an
Hendaknya seseorang membubarkan diri jika terjadi perselisihan tentang
al-Qur-an sebagaimana dianjurkannya manusia berkumpul untuk membaca
al-Qur-an. Jika terjadi perselisihan di antara mereka tentang al-Qur-an, laf.azh-
lafazh,hukum-hukumnya, atauyarLgselainnya dan perselisihan itu berlarutJarut
hingga dikhawatirkan akan membawa akibat-akibat buruk, hendaknya mereka
membubarkan diri. Sebab, dikhawatirkan syaitan akan menjadikan mereka
bercerai-berai.
Rasulullah ffi bersabda:
,t-f,-*i; ,:',i']l t'-l,f ,'r;E-.rJ-;n ^,1l-;- c_;lit y Ol.;St t,)3il))
f*
(*;
"Bacalah al-Qur-an yang akan menyatukan hati-hati kalian. Jika kalian
berselisih, maka bubarlah."73
22. Tidak Mencari Dunia dengan al-Qur-an
Hendaknya seorang qdari'tidak mengejar dunia dengan al-Qur-an, yaitu
mencari kedudukan di tengah-tengah manusia, mencari makan, serta mengejar
harta dan memperbanyaknya.
Rasulullah ffi bersabda:
I js'G \ s ,?,trt".Ji ,iU tr);j \ ) yrt"kt, ,ol";st t::i!>)
(('Yrt)'6* \)
'Y,
"Bacalah al-Qur-an, amalkanlah, jangan kalian remehkan dan berlebih-
lebihan di dalamnya, serta jangan mencari makan dan memperbanyak
kekayaan denganny a." 7 a
72 HR. Muslim Q699) dariAbu Hurairah gi; .
73 HR. Al-Bukhari (5050,5061, 7364) danMuslim (2567)dariJundub.
7o HR. Ahmad [n/428,444) dan lain-lain dari'Abdurrahman bin Syibl. Lihat kitab as-Sikilah
asb-Shabiihab Q60).
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 225
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
Barang siapa terjerumus ke dalam salah satu dari perkara di atas, berarti ia
telah merusak dan menghapus amalnya serta menyia-nyiakan dirinya.
23. Mengambil Sikap Pertengahan Antara Berlebihan dan Meremehkan
Mengambil sikap pertengahan sebagaim yan1disebutkan dalam hadits
^rLa
terdahulu.
Allah W berfirman:
(@ tLs'{i"i'';r;.4'-gi\
"Dan demikian (pula) Kami telab menjadih,an hamu (ummat Islam), ummat
yang adil dan piliban... " (QS. Al-Baqarah: 1a3)
Hendaknya seseorang bersikap pertengahar, arLt^re berlebihan dalam
membaca al-Qur-an, baik jumlah maupun tata caranya, dan sikap meremehkan,
meninggalkan, serta melalaikannya. Sebab, jika bersikap berlebihan, dikhawatir-
kan ia akan bosan dan terputus fterhenti beramal).
Rasulullah ffi bersabda:
(.y iti w :3i yt ;tlr;{r +i ))
"Amal yang paling disukai oleh Allah adalah yang dilakukan secara ber-
kesinambungan meskipun sedikit."Ts
Sementara jika bersikap meremehkan, dikhawatirkan ia akan mendapat-
lran akibat buruk berupa terputus ftetidakpedulian) dari KitabulkbTa'ala.
24. Memperbanyak Membaca Surat-Surat yang Telah Disebutkan Ke-
utamaannya
Di antara surat-surat yang memiliki keutamaan ialah surat al-Baqarah, Ali
'Imran, al-Kahfi, Bani Israil (al-Israa'), az-Zwar, Tabaarak, al-Falaq, an-Naas,
dan lain sebagainya. tilallaahu a'lam.
Inilah yang dimudahkan Allah bagiku dari adab-adab yang berkaitan
dengan tilawah al-Qur-an, yang jumlah nya ada 24 adab. lWalbamdulillaabi Rabbil
'alaamiin.76
7s HR. Al-Bukhari (6464,6465,6467) dan Muslim (ttZ) dari 'Aisyah gg, .
76 Referensi tambahan: Fat-bul Baai (VtrI/185) dan setelahnya,at-TibyaanfiiAadaabiHamlatil
Qur-aan karya an-Naw awi, h-baaf Fudbalaa' al-Baryar karya al-Banna dengan tahqiq Sylban
Isma'il [/97) dansetelahnya, at-Tajzaiid wa Uluumul Qur-aankarya al-Badii' Shaqr, dan lain-
lain.
226 BAB IIIHURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
PASAL VII
ADAB AT.TAUBAH
(BERTAUBAT)
Bertaubat kepada Allah W dari segala perbuatan dosa adalah kewajiban
setiap Muslim. Taubat tidak boleh ditunda-tunda dan diulur-ulur. Dalil dalam
hal ini berasal dari al-Kitab, as-Sunnah, dan Ijma'. Taubat memiliki beberapa
adab yangharus dijaga, di antaranya:
1. Ikhlas
Hendaknya seseorang bertaubat semata-mata ikhlas mengharapkan wajah
Allah Ttala,bukan karena takut terhadap hukuman yang bersifat duniawi atau
yang selainnya. Hendaknya yang mendorong ia bertaubat adalah menyambut
seruan Allah W, mencari keridhaan-Nya, serta takut kepada adzab-Nya,
sebagaimana firman Allah Ta'ala:
( 6 Jrt;"ii"Ktl Jrr;Ft 6;I: fi i)\i;i >
"... Dd.n bertaubatlab kamu sekalian kepada Allah, bai ora.ng-orangyang ber-
iman supaya kamu beruntung." (QS. An-Nuur: 31)
Allah t6l juga berfirman:
7,1*+;u.#6L; y*:'Li"it4i ilri:it.;"lEr-Vt; "# 4.qY
& c,i
(@ )$:'ii
ENSIKLOPEDIADAB ISljM 227
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AN DAN AE.SUNNAH
"Hai, orang-orangyang beriman, bertaubatlah kqada Allab dengan taubat
ydng senTurni-murninya, mudab-mudahan Rabb kamu akan mengbapus
kesalaban-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam Surga yang
mengalir di bawabnya sungai-sungai..." (QS. At-Tahriim: 8)
Telah dimaklumi pula bahwasanya ikhlas merupakan syarat diterimanya
amal shalih.
Allah W berdrman:
t( @ u-li %f;'ftfr "'5i bi L:El U) A Y
"Katah,anlah :'sesunggubnya aku diperintahk an supayd menyembah Allah
dengan mernumikan hetaatan kepada-Nya dalam (mmjalankan) dgama."'
(QS. Az-Zumar: 11)
2. Bertaubat dari Segala Dosa
Bertaubatlah dari segala dosa, bukan dari satu jenis dosa saja. Akan tetapi,
wajib atas setiap Muslim bertaubat kepada Allah dari seluruh perbuatan dosa,
sebagaimanayan1telah dijelaskan. Janganlah ia bertaubat dari sebagian dosa dan
mempertahankan sebagian yang lain.
3. Hendaknya Bertaubat pada Vaktu Diterimanya Taubat
ttr(aktu diterimanya taubat seseorang sebagai berikut:
1) \Waktu yang khusus dalam umur setiap manusia, yaitu sebelum nyawa
sampai di kerongkongan.
2) 'Waktu yang umum dalam umur zamar,yaitu sebelum terbitnyamatrhari
dari barat. Masing-masing dari kedua waktu ini memiliki dalil.
Dalil taubat sebelum nyawa sampai di kerongkongan adalah firman
Allah W:
rVi'o&iFu'. /t5tt O-iy,'iSli ;---iS y
JE
(@ friui)JsL"raii*i
"Dan tidahlah taubat itu diterima Allab dari orang-ordngydngmmgerjakan
kejaharan (yang)hinga apabila datangajal kepada seseorangdi antara mereha,
(barulab) ia mengatakan: 'Sesunggubnya saya bmaubat sekarang ...'" (QS.
An-Nisaa': 18)
Sabda Rasulullah ffi:
(."t; P ti #t {.'i ffi Jv"'nr .11 ;y
228 BAB IIIHURUF TA'
ENSIKLOPEDI AEIAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AESUNNAH
"sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba sebelum r:yawa
sampai di kerongk ongart."11
Sabda Rasulullah ffi yang lain:
((.ya,E7tii Jii i, ;t,qG a))
'Barang siapa bertaubat kepada Allah sebelum nyawa sampai di ke-
rongkongan, niscaya Allah akan menerima taubatnya.""
Adapun dalil diterimanya taubat sebelum terbit matahari dari barat adalah
sabda Rasulullah ffi:
((.y1i.irr Ju AF b ,;"At eL ii JtJ qG ,y ))
*Barang siapa berta.rU"r r.Uarm terbit matahari dari barat, niscaya Allah
akan menerima taubatny a."7 e
Demikian juga firman Allah W :
;*i6)vri "&(;ij,-x*:leaa(oi*rva.Jaer/ t;i,peoi?ti:.;c Y
(@ 9
"... Pada bari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah berrnaffiat
lagi iman seseordng bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu,
atau dia (belum) mengusabakan kebaikan dalam masa intannya ..." (QS.
Al-An'aam: 158)
Para ahli ilmu (ulama) menafsirkan ayat ini dengan terbitnya matahari
dari barat.
4. Menyegerakan Taubat
Bersegera dalam bertaubat termasuk kewajiban yang sangat ditekankan atas
setiap Muslim. Sesungguhnya syaitan senantiasa menghiasi perbuatan manusia
untuk menunda-nunda dan mengulur-ulur taubat sehingga ia mati dalam keadaan
belum bertaubat. Maka dari itu, wajib atas setiap Muslim untuk menyegerakan
taubat karena ia tidak tahu kapan qal akan menjemputnya.
77 HR. Ahmad U/153), at-Tirmidzi (3537) dan ia menghasankannya, Ibnu Majah (4253), Ibnu
Hibban (627) dalamal-lhsaan, al-Hakim [tt/251) dan disetujui adz-Dzahabi, serta al-Baihaqi
dilem asy-Syu'db (7063), seluruhnya dari jalur Ibnu 'Umar. Lihat kitab Shahiibul Jaamr'(1903).
78 HR. Ahmad N/362) dan al-Hakim (IV/257) dari seorang Sahabat Nabi {{. Lihat kitab
Sb ah iih u I Jaam i' (6 132).
7e HR. Muslim Qlol) dari Abu Hurairah qE .
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 229
ENSIKLOPEDIADAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AI\ DAI\ AS.SUNNAI{
hi
K
l!
Allah \iM telah berfirman:
t 1 ie',-taibtW 3),\y.;ti ,* Lsli ,*lY
I
I , "si{'lnt +Aa$E#,y 3i.fr
h
I
h
II
l
(@G;+ll
I *Sesungguhnyd td,4bdt di sisi Allah banyalah taubat bagi orang-ordngyang
h
I mengojahan leej abatan lantaran kejahilan, yang kemudian mqeha bertaubat
I dmgan segerd, maka mreka itulab yang diterima Allah taubatnya; dan Allah
I
Maha Mengetabui lagi Mababijaksana." (QS. An-Nisaa': 17)
h
I 5. Menyesali Dosa dan Maksiat
I
I 'Wajib atas setiap Muslim menyesali perbuatan maksiat yang telah ia laku-
I
I kan. Demikian juga kelalaiannya dalam menunaikan hak-hak Allah. Hendaknya
in
ia menyesal karena telah memperturutkan hawa nafsu dan mematuhi syaitan
tl serta berbuat maksiat kepada Rabbnya. Penyesalan ini merupakan salah satu
t\
ltl' syarat sahnya taubat seseorang.
I Rasulullah ffi bersabda:
I
r
v
It
i3',
K.L.i >>
Itr "Penyesalan adalah taubat."8o
It 6. Berazam (Bertekad) untuk Tidak Mengulangi Perbuatan Maksiat
It
t,
f) Berazamjuga termasuk syarat sahnya taubat, yakni seseorang bertekad
t, untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat. Jika syarat ini belum telpenuhi, maka
tt taubat belum dianggap sah. Sebab, dalam kondisi demikian, berarti pelakunya
,[
, masih mempertahankan maksiatnya.
lr{t'#ir
Iv
,
lr
Allah W berfrman:
'fii \-Ab "ri "*,*,i Ua sl O;fi5 y
1i;.- ls fi *l =;"ai:*,yt *i,q],\k:Lt
3G "{-,rX ,,1il u,aii @ r1;1" "rt 1 rtl Y Ub
;I
I
It
II
It
80 HR. Ahmad Q,/376),Ibnu Majah (+zsz) senaal-Hakim (V/243) dan ia menshahihkannya
I
v sena disetujui oleh adz-Dzahabi dari jalur Anas .pE . Lihat kitab Sbahiibul Jaami'(5802).
t,
,)
,Ji
.,
230 BAB III HURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAIVI
MENURUT AL.QUR.AN DAN AESUNNAH
*: 6iL;;l?i O_# H\t utol L
- t+/. t -l?4 .o1 -7t, d. "ni;2
q4
(@'*1";:i
"Dan (juga) ord.ng-ord.ng yang apabila mmgrjalean prbuatan keji atau neng-
aniaya diri smdii mereka ingat aktn Allab, lalu memobon drnpun terhadap
dosa-dosa mqeka d"an siapa lagiyangdzpdt nxengarnpuni dosa selaindaripada
Allah. Dan mereha tidah mmeruskan perbuatan kejinya itu, sedangmereka
mengetahui. Mereka itu balasannya ialah d.tnp,tndn dai Rabb mereka dan
Surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereha keh,al di
dalamnya; dan itulah sebaih-baik, pahala ordng-ordng yang boamal. " (QS.
Ali'Imran: 135-135)
7. Tunduk Bersimpuh di Hadapan Allah W
\flajib atas seseorang yang bertaubat agar menunjukkan ketundukan di
hadapan Allah W, merasa butuh dan senantiasa bergantung kepada rahmat-
Nya, serta mendatangi pintu-Nya dan meyakini bahwasanya ia akan binasa dan
merugi jika tidak bertaubat kepada-Nya. Demikian juga hendaklah ia menyadari
bahwa dirinya telah berbuat maksiat dan dosa, sementara Allah W telah me-
nangguhkan adzab dan berbuat santun kepadanya, sehingga bertambahlah
kekhusyu'an dan ketundukannya kepada Allah.
8. Bertaubat dengan Hati, Lisan, dan Anggota Badan
Hendaknya seseorang bertaubat dengan hatinya, yakni menyesali apayang
telah lalu dan berazam untuk tidak mengulanginya. Bertaubat dengan lisan adalah
dengan memperbanyak istighfar dan taubat, sebagaimana sabda Rasulullah ffi:
(.t'; "U 9t lflt C +;i €.y ,iut Jtt;; t],thr ri$i u- 71
"'Wahai, sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah! Sesungguhnya aku
bertaubat kepada-Nya seratus kali setiap hari."8r
Ibnu 'Umar ,#, berkata: "Sesungguhnya kami menghitung ucapan Rasu-
lullah ff, dalam satu majelis sebanyak seratus kali, yakni:
<.,),*t\ otrtt ei q,(* s', c*t q:))
'Ya, Rabbku, ampunilah aku d"r, ,.ri*'"lrh ,"rrb"rku. Sesungguhnya
Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun."'82
8r HR. Muslim Q7O2) dari al-Aghar al-Muzani.
82 Ahmad [I/21), at-Tirmidzi Q434) dan beliau menshahihkannya, Abu Dawud (1516),Ibnu
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 231
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AN DAN AgSUNNAH
9. MeninggalkanMaksiat
Hendaknya seseorang yang bertaubat meninggalkan perbuatan maksiat
dan tidak mengulanginya. Taubat tidak sah tanpa hal ini. Hanya saja, apabila
seseorang bertaubat dan telah memenuhi syarat-syarat taubatnya, namun ia
kembali berbuat maksiat karena lemah tekadnya dan dikalahkan oleh hawa nafsu-
nya sehingga terjatuh ke dalam perbuatan maksiat untuk kedua kalinya, maka
taubatnya yang pertama tersebut tidak batal. Akan tetapi, ia wajib bertaubat
dari dosa yang baru.
Termasuk dalam hal ini keislaman orang kafir. Taubatny^dari kekufuran
adalah dengan masuknya ia ke dalam Islam, sebagaimana firman Allah W:
fu,k, {tti)Jc*zl, zt"tilu tL$
i;?.ra lt/o, J , B
( @ ;*: (tP fiit asi?t3 &.q- fi
"Kecuali orang-orang yang brrtaubat, beriman, dan mmgrjakan amal sbalih ;
rnaka kejahatan mqeka diganti Allab dmgan kebajikan. Dan adalah Allah
Maha Pengarnpun lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Furqaan: 70)
10. Mengembalikan Hak-Hak Orang yang Dizhalimi atau Meminta Di-
halalkan
Seorang yang bertaubat wajib mengembalikan hak-hak orang yang ter-
zhalimi jika maksiatnya itu berkaitan dengan hak-hak manusia. Maka ia wajib
mengembalikan harta yatgiacuri maupun rampas kepada pemiliknya atau minta
dihalalkan. Demikian juga ia harus meminta dihalalkan kepada orang yang telah
dirusak kehormatannya, di-gbibab-i, dibongkar aibnya, dan yang selainnya.
Rasulullah ffi bersabda:
+/l;r./|//W,4Y ri,)"y bili;;* y\Us u))
k lt ots otl ,i):t:3e.:, i; +';'i 3i J{t ,(At
,'>rit u:r';*'i|Wu '; ;ufi-li'l -aeyJr,^ilL; )e,+ yi,UG
(*Lt,'J*a-. r-?
"Barang siapa telah berbuat zhalim terhadap saudaranya, baik dalam harta
maupun kehormatannya, hendaklah ia meminta dihalalkan kepadanya
Majah (3814), Ibnu Sunni dalam 'Amalul Yaumi wal Lailah (370), sena al-Baghawi dalam
Syarhus Sunnab N/71) dari 'Abdullah bin 'IJmar q+b. Lihat khab Sikilatul Ahaadiits asb-
Sbahiibab (no. 556).
232 BAB lIIHURUF TA'
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR.AN DAN AgSUNNAH
sekarang, sebelum datang hari ketika tiada lagi dinar dan dirham. Jika ia
memiliki amal shalih, maka akan diambil darinya sekadar kezhalimannya.
Jika ia tidak memiliki amal shalih, maka akan diambil dosa orang yang
dizhalimi dan dibebankan kepadanya."83
Ini adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seorangyang bertaubat jika
dosanya berkaitan dengan hak-hak manusia dan hak orang yangia zhalimi,
baik darah, kehormatan, maupun harta. Jika ia khawatir tertimpa akibat buruk,
hendaklah ia meminta dihalalkan tanpa menyebutkan namanya. Sebagian ulama
bahkan membolehkan seseorang memohonkan ampunan bagi orang yang telah
ia ghibahi karena takut akibat buruk jika ia meminta kehalalan kepadanya.
11. Mengganti Keburukan dengan Kebaikan
Allah lH berfirman:
(@ e'?Wir;elj;,:3iLl Y
rc oian'"... S e s un gu b ny a p erbu at an-p erb u at y o, g bo ik itu m en gb ap p (d, o s a)
perbuatan-perbuatan yang buruk..." (QS. Huud: 114)
Nabi ffi bersabda:
ii'((... t+l:, a#Jt at;;ill ))
" ... Iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapus-
kannya..."8a
Maka hendaknya orang yang bertaubat tidak meninggalkan satu ke-
sempatan pun dalam perkara yangiatelah berbuat maksiat kepada Allah kecuali
dengan mentaati-Nya dalam hal itu. Janganlah pula ia meninggalkan suatu
maksiat, melainkan ia melakukan yang sebaliknya dan lawannya berupa amal
ketaatan. Misalnya, hendaknya orang yang maksiatny a berdusta, menggantinya
dengan kejujuran; barang siapa yang maksiatnya berupa zina, hendaknya ia meng-
gantinya dengan 'ffib (menjaga kesucian diri); demikian seterusnya.
Allah W berdrman:
4iG r;. b,s'iiis b sli u'or3s1- -u"itt Lly
w3r rlrfi1 fri ;# q.'i' -is)i c,rtlt \,$.
83 HR. Al-Bukhari Q449) d^riAbu Hurairah W .
84 HR. Ahmad N/153), at-Tirmidzi (1987) dan ia menshahihkannya, al-Baihaqi dalam ary-
Syu'ab (8026), al-Hakim [/53) dan ia menshahihkannya sena disetujui adz-Dzahabi dari Abu
ENSIKLOPEDI ADAB ISI.AM 233
ENSIKLOPEDI ADAB ISLAM
MENURUT ALQUR-AAT DAN AS.SUNNAI{
d +-f -lrt:'tllc/tI t i. (, d-
. q l'
3>-l-Ct3 dr-+ll
t vlt6.. t ti 4
t I dJ.r a t-t).
4@b.')i4rYJsi't
"sesungubnyd orang-ordngydng rnenyernbunyikan dpd yang telab Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jela) dan petunjuk, setelah
Karni mmuangkannya kepada manusia. dalam al-Kiub, mqeka itu dilahnati
Allah dan dikknati (pula) oleb semua (makbluk) yang dapat mekhnati. Kecuali
mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan
(kebenaran), maka terhadap mereka itulab Aku menerima taubatnya dan
Ahulah YangMaha Pmrima aubat lagi Maha Penyaya,?g. " (QS. Al-Baqarah:
1se-150)
Allah ffi menjadikan kesempurnaan taubat mereka dari dosa-yaitu me-
nyembunyikan kebenaran-dengan melakukan sebaliknya berupa amal kebaikan,
yakni dengan menjelaskan kebenaran kepada manusia dan menjelaskan apayang
telah diturunkan Allah. Ayat di atas merupakan dalil yang jelas atas apeyang
kami sebutkan dalam adab ini.
12. Menjadi Lebih Baik Secara LJmum Setelah Bertaubat
Hendaknya seseorang menjadi lebih baik setelah bertaubat, baik dalam
perilaku, muamalah, dan seluruh keadaannya. Ini merupakan tanda taubat
nasbuba (sebenar-benarnya) dan inilah yang dimaksudkan. Seseorang menjadi
lebih baik daripada sebelumnya. Hendaknya seorang yang bertaubat mem-
perhatikan masalah ini. Hendaklah ia menjadi manusia baru setelah taubatnya
sehingga menjadi berbeda dengan sebelumnya. Sampai-sampai, jadilah taubat
sebagai langkah awal perub ahan y ang sangat bernilai dalam kehidupannya.
73. Menutup Aib Diri apabila Allah Menutupinya dan Tidak Mem-
bongkarnya
Menutup aib diri sendiri termasuk adab Islam. Janganlah seseorang men-
ceritakan kemaksiatan dirinya. Namun, ia harus menyembunyikan maksiat yang
dilakukannnya dan menutup aib dirinya. Janganlah ia menceritakan aibnya
kepada seorang pun.
Nabi ffi bersabda:
,,f,$ lr,qz J;;at,* Ct:t:riur .;J t#D)
(('"I,Jl *li'iutt,"4q
Dzarr ^<,:'. Dikeluarkan juga oleh Ahmad N /236), at-Tirmidzi (L987), dan al-Baihaqi dalam
asy-Syu'ab (8023) dari Muadz
.g . Lihat kireb Shahiibul Jaami' (97).
234 BAB III HURUF TA'