telah berkompeten di bidangnya, MashyaAllah… saat pembekalan benar-benar
terharu, paparan-paparan singkat yang diberikan oleh pemateri, khususnya Bundo,
memberikan semangat yang begitu besar bagi saya bahwa kegiatan ini insyaallah
akan membuat saya dan teman-teman pendidik PAUD, serta orangtua akan
menambah pengetahuan demi terwujudnya anak usia dini yang sehat cerdas ceria
dengan tumbuh kembang optimal… satu hal yang selalu terngiang di telinga saya,
bahwa jangan lupa untuk selalu mengedepankan aspek “Spiritual”
Sudah hampir 6 bulan ini anak-anak belajar dari rumah, hal yang paling
berat saya rasakan adalah saat perpisahan dengan anak-anakku sayang tahun
ajaran kemarin. Betul-betul terasa sangat berat melepas mereka hanya dengan
menatap… tak ada jabat tangan, tak ada ciuman sayang…. Dengan segala rencana
yang akhirnya tertunda… Anak didik yang sekarang pun, dengan jumlah 34 orang,
akhirnya masih harus belajar dari rumah… berkenalan lewat video, dan lagi-lagi
tanpa salim, tanpa ciuman sambutan… hanya dapat menyambut mereka dengan
senyuman dan berharap situasi ini bisa berubah secepatnya.. Aamiin…
Di sisi lain, saya yang tadinya akan berangkat lebih cepat ke sekolah,
sekarang memiliki lebih banyak waktu berkualitas dengan anak-anak di rumah,
dapat memasak makanan kesukaan anak-anak dan suami. Begitu pula dengan
orangtua siswa. Mereka akhirnya harus dituntut lebih kreatif saat mendampingi
anak-anak di rumah dan secara tidak langsung dapat mengetahui sampai dimana
perkembangan anaknya.
Ada banyak kendala yang telah kami hadapi selama sekitar 6 bulan ini.
Anak-anak kami yang sebagian besar berasal dari keluarga menengah ke bawah,
tidak semua dapat memiliki akses untuk belajar daring. Mulai dari kuota yang
tidak bisa di efisienkan dengan baik, hingga tidak adanya waktu untuk
mendampingi anak karena memiliki kewajiban lain yang harus mereka lakukan…
beberapa anak yang tidak sempat mengikuti daring akan kami kunjungi untuk
menyerahkan beberapa kegiatan untuk seminggu. Meskipun begitu, orangtua
tetap mengalami banyak kendala, seperti anak yang gampang bosan, mulai jenuh,
dsb.
Bersyukur, saya dapat mengikuti bimtek yang diselenggarakan HIMPAUDI
ini, karena akan ada banyak materi atau sekitar 12 materi yang akan dibawakan
oleh Narasumber hebat. Berharap, materi akan dapat kami serap dan dapat
mengimbaskan kepada guru-guru atau pendidik PAUD di sekitar kami. InsyaAllah,
Kami yakin bahwa kegiatan ini berjalan lancar dan akan memberikan solusi yang
tepat untuk berbagai permasalahan saar BDR, terimakasih kepada HIMPAUDI
sebagai penyelenggara, semoga kita semua selalu sehat dan senantiasa dalam
lindunganNYA dan apa yang kita lakukan bernilai ibadah di mata ALLAH SWT…
Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin…
…Terimakasih…
Komunikasi Penuh Cinta Membangun Rasa Kasih Dan Sayang
By : Susi Syafriani
Assalamualaikum wr.wb
Salam kenal bundo.nama saya susi syafriani,terlahir di Duri pada tanggal
20 Juli 1972.Saya seorang pengelola dan sekaligus seorang pendidik pada lembaga
Paud Terpadu Cahaya Bintang Perumnas Sungai Lambai Permai,Solok Selatan
propinsi Sumatera Barat.Bundo yang cantik dan baik hati,Paud Terpadu Cahaya
Bintang saya dirikan pada tanggal 21 Desember 2012,dan beroperasi pada tanggal
2 Januari 2013,alhamdulillah sampai sekarang kami masih eksis dan
bersemangat.Bundo Netti yang cantik murid di Paud kami tidak terlalu
banyak,hanya antara 20-30 orang,itupun tidak selalu sama tiap tahunnya,walaupun
Paud Terpadu Cahaya Bintang terletak di perumahan yang rata-rata orangtuanya
PNS,namun para orangtua menyekolahkan anak nya pada sekolah yang jauh dari
pemukimannya,karena mereka merasa sekolah tersebutlah yang terbaik di
kecamatan kami.Mungkin setelah saya mengikuti Bimtek BDR ini murid saya akan
bertambah banyak,insyaallah.Semua ini saya juga mohon bimbingan dari bundo
Netti.Itulah keluhan saya pada saat ini bundo,kebahagian saya sebagai seorang
guru PAUD adalah saya merasa setelah bertemu dengan anak-anak usia saya
terasa berkurang,saya merasa semakin muda dan selalu bahagia.
Bundo Netti yang saya cintai,tantangan yang saya hadapi saat mengikuti
bimtek BDR adalah saya merasa akan bisa dan mampu dalam berkomunikasi lebih
baik lagi dengan orangtua dan anak saat melakukan kegiatan BDR dengan teknik-
teknik yang akan saya buat semenarik mungkin,sehingga orangtua akan mau dan
merasa bahwa BDR sangat penting bagi perkembangan anak-anak mereka,dan
mereka tidak akan memaksa untuk bersekolah melalui tatap muka.Dear.....bundo
Netti kesulitan yang saya hadapi saat mengikuti BDR adalah sinyal internet
ditempat kami kadang-kadang susah,sehingga ada materi pembekalan yang tidak
dapat saya ikuti.Kebahagian yang saya rasakan adalah saya mendapatkan ilmu
yang sangat berharga dan berguna untuk mengembangkan pendidikan anak usia
dini.
Dear.....bundo Netti yang baik hati,saya sangat merasa tertarik sekali
untuk mengikuti bimtek BDR ini karena selama ini saya banyak kekurangan dalam
pelaksanaan BDR.Dengan mengikuti bimtek ini saya akan lebih merasa mantap
untuk berkomunikasi dengan orangtua sehingga terjalin rasa kasih dan sayang
antara guru dan orangtua,kalua rasa kasih dan sayang sudah terjalin dengan baik
orangtua akan senang dan bahagia menerima arahan tentang kegiatan BDR dan
akan mau melakukan kegiatan bersama anak mereka dirumah dengan semangat
dan tidak merasa terbebani dengan tugas-tugas yang kami beri.
Bundo Netti yang saya sayang,mengikuti kegiatan bimtek BDR saya rasakan
sangat penting sekali,karena pada saat pandemi covit 19 kami sebagai guru
merasa sangat kebingungan bagaimana nanti kami akan mengajar anak?,karna
kondisi daerah kami termasuk ekonomi menengah kebawah,tidak semua orangtua
memiliki HP.Dengan berbekal materi-materi yang hebat ini kami akan berusaha
sekuat tenaga dan dengan ikhlas dan tulus mendidik anak sesuai dengan keadaan
ekonomi dan situasi keluarga mereka.Bundo Netti laskar pejuang Himpaudi yang
penuh semangat,narasumber yang sudah bundo hadirkan untuk menyampaikan
materi-materi hebat ini semuanya sangat menggugah hati kami,kami diajarkan
untuk lebih mencintai profesi kami sebagai pendidik anak usia dini yang hanya
mengharapkan ridho Allah,seperti yang bundo sampaikan,insyaallah bundo cantik
kami akan berjuang semampu kami mendidik anak bangsa dengan gembira dan
bahagia.
Bundoku tercinta..setelah mengikuti bimtek ini saya akan mengumpulkan
pengelola dan pendidik PAUD di kecamatan saya untuk berbagi kepada mereka
ilmu yang sudah saya dapatkan ini,yang kebetulan saya adalah ketua himpaudi
kecamatan.
Bundo cantik...cukup sampai disini surat cinta yang saya kirim,mohon
bimbingan dari bundo.
Temanmu
Susi Syafriani kabupaten solok selatan,sumbar
SURAT CINTA UNTUK HIMPAUDI
By : Minarni
Bismillahi Rahmani Rahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada
Bundo yang telah memberikan saya kesempatan untuk
menceritakan tentang diri saya dan hal-hal yang kami
rasakan selama BDR dan kendala yang sering kali kami
temui.Tetapi pertama-tama izinkan saya untuk
memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Perkenalkan, nama Saya MINARNI yang saat ini bertugas sebagai tenaga
pendidik TPA “Nabigh Daycare” dibawah naungan Paud Yayasan Nabigh Akademik
yang beralamatkan di Jln.Tuju Wali-Wali Kelurahan Lalabatarilau Kecamatan
Lalabata Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan yang saat ini jumlah siswa
Aktif berjumlah 19 Orang jumlah yang terbilang menurun dibandingkan dengan
jumlah siswa pada tahun ajaran yang lalu sebelum pandemic covid-19.
Hingga saat ini saya tidak menyangka saya akan menjadi guru Paud karana
latar belakang pendidikan saya tidak berkaitan dengan dunia Paud,bahkan ada
yang mengatakan kalau saya salah jurusan pekerjaan, seringkali ada yang
bertanya kenapa kamu mau menjadi guru Paud bahkan sering kali dipandang
sebelah mata oleh teman-teman yang rata-rata kerja kantoran.Dan Alasan saya
menjadi guru paud yaitu karna saya senang dengan anak kecil,saya senang melihat
mereka bercanda tawa,bermain dan bertukar cerita dengan saya,rasaya semua
beban langsung sirna melihat senyum mereka, dan saya yakin hanya orang hebat
yang bisa bergabung dengan dunia paud dan saya bangga ada di dalamnya.
Tetapi sedih rasanya melihat kondisi saat ini kami tak lagi bisa bertatap
muka dengan anak-anak yang kami sayangi,dengan teman-teman pendidik karna
pandemic covid 19 yang memaksa kita agar tetap dirumah,bekerja dari rumah dan
belajar dari rumah, tapi mekipun kita berada #dirumahAja kami sebagai tenaga
pendidk akan terus berusaha agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung
melalui kegiatan BDR yang tentu saja menjadi dilema bagi tenaga pendidik
terlebih lagi orang tua yang selama ini mempercayakan putra putri mereka kepada
guru yang tiba-tiba harus berperan guru,penyetor hasil kegiatan yang selama in
selama ini dilakukan oleh guru disekolah dan faktor-faktor lain seperti pembagian
waktu bagi orang tua yang sama-sama bekerja,anak-anak yang hanya mau belajar
dengan gurunya yang mngkin saja akan memicu emosi orang tua yang tidak
terkontrol dan terjadi kekerasan verbal pada anak,Akan teta[pi setiap kejadian
aka nada hikmahnya yaitu Orang taua yang selama ini sibuk dengan pekerjaan
mereka,orang tua yang selama ini menyerahkan tanggung jawab anaknya kepada
guru disekolah dapat menghabiskan waktu untuk mendampingi putra putri mereka
dirumah.
Saya serta teman-teman tenaga pendidik TPA “Nabigh Daycare” selama
pandemi ini terus berusaha keras menimba ilmu dengan mengikuti berbagai
pelatihan mencari berbagai informasi tentang bagaimana pelaksanaan kegiatan
BDR yang baik dan menyenangkan untuk anak,mengedukasi orang tua agar
senantiasa semangat dalam mendampingi putra putri mereka selama pendemi agar
menghindari kekerasan pada anak.karna sedih rasanya mendengar berita anak-
anak banyak yang mendapatkan kekerasan oleh orang tua karna ketidak tahuan
orang tua dalam menangani,dan mendampingi putra putri mereka dalam kegiatan
BDR.
Dan saya berharap melalui kegiatan Bimtek BDR ini dapat menambah ilmu
kami sebagai tenaga pendidk dalam melajsakan pembelajaran dari rumah yang
menyenangkan dan menarik untuk anak-anak dirumah yang tentu saja juga
menyengkan untuk orang tua dalam mendampingi putra purtinya dirumah,
Mungkin sekian dari saya,semoga ilmu yang diberikan selalu berkah dan
bermanfaat kita semua In Syaa Allah.
WassalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
HIMPAUD JAYA
HIKMAH DIBALIK PANDEMI
By : Hj. Reni Wahyuni,SP
A. SEJARAH BERDIRINYA PAUD IT RAYSAH
PAUD IT RAYSAH sebelumnya bernama Day Care
& Educatin Center berdiri tgl 4 Januari 2016
berdomisili di Provinsi Sumatera Barat tepatnya
di kota Padang kecamatan Padang Timur, tepatnya
di keluarahan Kubu Dalam Parak Karakah , diawali
dengan siswa 3 orang, guru 1 dan pimpinan 1 orang.
Lembaga ini bergerak di pengasuhan anak atau
yang sekarang dikenal dengan Taman Pengasuhan Anak/TPA. Dan akhirnya
pimpinan memutuskan mendaftarkan lembaga ini ke Dinas Pendidikan Kota Padang
pada tanggal 8 Oktober, alhamdulillah 22 Oktober sudah keluar surat izin
beroperasi dengan nama PAUD IT RAYSAH dengan layanan TPA dan pada bulan
November 2019 sekolah sudah memperoleh akreditasi B.
Awal berdiri tahun 2016, sekolah yang dipimpin oleh bunda Reni
Wahyuni,SP dan juga sebagai pemilik, mengembangkan sekolah bergerak seperti
air mengalir yang berpegang pada motto “memberikan layanan terbaik” berpegang
kepada pengalaman pribadi saja. Alhamdulillah siswa setiap bulan bertambah,
jumlah awal siswa hanya 3 orang terus bertambah dan puncaknya adalah di Tahun
Pembelajaran 2019/2020 total siswa mencapai 42 anak. Kepala sekolah terus
meningkatkan kualitas diri dan alhamdulillah baru memperoleh Juara 2 lomba
tingkat pengelola yang diadakan PAUD DIKMAS tahun 2019 dan di penghujung
tahun yang sama sekolah mendapatkan APRESIASI GERNAS BAKU TAHUN 2019
untuk wilayah Kota Padang. Dari segi Pembangunan, sekolah terus melakukan
perubahan/penambahan, kegiatan itu diperoleh oleh sekolah dari profit sekolah
selama 4 tahunan berdiri serta dibantu dari dana BOP yang sudah ke 3 kalinya
kami peroleh, dan alhamdulillah sekarang sekolah sudah memiliki fasilitas kolam
renang yang diimpikan sejak awal berdiri ,perjuangan kepala sekolah dan
pengelola masih panjang, disana sini bangunan masih semi permanen ruangan
playground indoor dan ruang kelas. In Sya Allah Kedepan kami berbenah diri,dan
dimudahkan semua urusan aamiin ya rabbal ‘alamin.
B. Kondisi Pandemi terhadap PAUD IT RAYSAH
Pandemi Covid yang melanda seluruh Dunia, termsuk Indonesia sangat dirasakan
dampaknya terutama pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD, cara
pandang orang tua terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini jauh
berkurang/dianggap kurang penting, sehingga banyak dari anak kami yang ditarik
oleh orang tua/off sementara ke rumah, kesulitan ini sudah kami rasakan sejak
Maret 2019. Bagi saya yang seorang kepala sekolah dan juga pemilik lembaga
berusaha sangat keras mempertahankan agar KBM dan manajemen sekolah tetap
berjalan, ini tentu sangat berat jika hanya bekerja sendiri. kami sadari Kami
harus BERADAPTASI/BANGKIT/ DAN BERINOVASI agar kami bisa
berbuat/bekerja SECARA MAKSIMAL, Alhamdulillah dari 23 siswa yang
terdaftar dan diantaranya masih 8 siswa masih belum maksimal pelaksanaan BDR.
Hikmah dibalik PANDEMI yang kami rasakan diantaranya:
1. Banyak Bersyukur, jika dibandingkan PAUD yang lain yang sudah banyak
tidak beroperasi karena tidak ada murid
2. Kepala Sekolah dan para guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas
diri: penguasaan teknologi, komunikasi dijalin dan ditingkatkan antara
sekolah dan orang tua.
3. Sekolah harus membuat invasi BDR yang nyaman bagi anak dan orang tua,
salah satunya dengan pembekalan kepala sekolah melalui BIMTEK BDR
2020
C. Langkah Yang di Tempuh PAUD IT RAYSAH selama Pandemi
1. Mendata siswa yang masih dipercayakan ke pada PAUD
2. Menyiapkan Pentunjuk teknis pelaksanaan pembelajaran BDR
3. Membuat rancangan program sekaligus teknis pelaksanaan BDR (RPP orang
Tua dan RPPH guru).
4. Menginformasikan dan melibatkan orang tua selama BDR dengan menitik
beratkan pentingnya komunikasi antara sekolah-orang tua melalui
Parenting/Darring, kunjungan langsung melihat kondisi anak saat BDR
5. Secara kontinu mengevaluasi perkembangan BDR
6. Mencari sistem BDR yang efektif dengan menyerap informasi dari
berbagai fihak jika terjadi kendala setelah pelaksanaan BDR
7. Ikhlas, ikhtiar dan berdo’a
D.Kesulitan Sekolah selama BDR
1. Masih 40-50% orang tua terutama yang bekerja tidak sanggup
melaksanakan BDR, sehingga meminta agar anak Tatap muka
2. Anak yang usia 0-4 tahun/TPA meminta agar tatap muka, karena di rumah
tidah ada yang mendampingi.Tidak bisa mendampingi
3. Masih rendah kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan anak di
usia dini/0-6 tahun,lebih mengutamakan anak yang pendidikannya lebih
tinggi selama dimasa pandemi
4. Menjaga konsistensi kinerja Guru tetap optimal
5. Paket Internet dan kapasitas simpan Handphone yang terbatas
6. Orang tua yang kesulitan dengan pembayaran SPP,jadi menarik siswa,
kebijaksanaan sekolah mencarikan donatur buat menutupi operasional
sekolah ( intern lembaga) dan menggratiskan siswa. Berimbas kepada
keuangan sekolah
E. BIMTEK BDR 2020
Alasan mengikuti mendapatkan informasi yang komplek tentang BDR,
menjawab kesulitan yang kami rasakan, dan mendapatkan solusi tentang
permasalahan yang timbul
Suka Duka mengikuti Bimtek BDR,
sinyal kurang baik, suka mental keluar jaringan join lagi, dan terjadi
berulang ulang.
Informasi didengar kurang maksimal lewat darring, penangkapan
materi terasa kurang maksimal
Kurang terasa aura bimteknya jika dibandingkan dengan kegiatan yang
sama pada tahun tahun yang lalu saat tatap muka
Sukanya, dihadiri oleh pemateri/nara sumber hebat,bertambah
wawasan
Hal yang menggugah “ renungkan apa kita sudah menjadi guru PAUD yang
benar, luruskan niat,tabungan dollarnya Allah “terkutip dari penyampaian
bunda Netty Herawati
Perencanaan setelah Bimtek
Mengevaluasi ulang semua progran yang ada di lembaga, memperbaiki yang
keliru/tidak sesuai, mensosialisasikan ke guru, teman sejawat dan orang
tua sebagai mitra sekolah dalam BDR,tetap semangat, konsisten, tetap
aktif
Akhir kata saya beserta segenap tendik dan pendik mengucapkan terima kasih
diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman kepada teman laskar PAUD,
semoga kita semua diberikan kemudahan dan tetap terus semangat sebagai laskar
PAUD. Salam Cinta buat semua-reni
KEBEBASAN DALAM BERKARYA
BY : Selandri Palowa,S.Pd
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu………
Alhamdulillah saya adalah seorang Pendidik PAUD
merasa sangat bahagia bisa mengabdikan diri saya
untuk dapat mendidik anak Usia DIni,bisa lebih
dekat dengan kegiatan anak – anak sehari – hari
apalagi saya memiliki dua orang anak perempuan
yang masih usia dini. Dalam mendidik anak – anak
Usia Dini banyaklah tantangan yang harus saya hadapi adapula kegembiraan yang
terselip pada setiap harinya akan tetapi saya selalu semangat dalam
menghadapinya.Saya telah menjalani dan mengabdikan diri sebagai pendidik
selama 8 Tahun terakhir hingga sekarang. Saya sangat tertarik mengikuti bimtek
BDR ini dengan kegiatan ini saya bisa mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat
dan bisa saya bagi dengan teman – teman saya, saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Penilik Saya yang tak henti – hentinya memberikan semangat,yang
membimbing saya untuk selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan – kegiatan
dan menambah ilmu dalam mendidik anak didik.
Kegiatan BImtek BDR ini sangat menarik sekali bagi saya dan saya
bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini apalagi kegiatan ini dilaksanakan bukan
hanya dalam sebuah kecematan bahkan seluruh Indonesia saya merasa bangga
sebagai peserta dalam Bimtek ini. Kami bisa saling berbagi ilmu bahkan bisa
menambah ilmu lebih kaya ilmu walaupun hanya bertatap muka dalam dunia maya
saya tetap bersemangat mengikuti ditambah lagi dengan materi yang diberikan
sangatlah menantang dan menarik bagi saya meskipun sering jarinagan error saya
tetap berusaha mencari jaringan untuk dapat bisa bergabung kembali. Saya tidak
henti – hentinya bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini semoga saya bisa lagi
bergabung ataupun bisa mengikuti kegiatan seperti ini.Saya juga akan membagi
ilmu yang saya dapatkan selama kegiatan ini dengan teman – teman saya. Sekian
dan terima kasih.
Salam HIMPAUDI…….
SURAT CINTA UNTUK HIMPAUDI
By : Karmila,SE
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh…salam kenal teman teman BDR
senusantara.sebelum menulis lebih lanjut,izinkan
saya untuk memperkenalkan diri karena ada kata
pepatah tak kenal maka tak sayang.Maka dari itu
izinkanlah sya memperkenalkan diri.Nama sya
Karmila,SE alamat mallanroe,Kecematan Lalabata
Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi
Selatan.umur saya 27 tahun saya sebagai gurudi Kelompok Bermain Nabigh
Akademik yang beralamatkan di jalan Tujuh Wali Wali kelurahan Lalabata Rilau
kabupaten Soppeng.Saya mengajar di KB denagn jumlah siswa 23
orang.Alhamdulillah selama menjadi guru paud saya tidak merasa ada kesulitan
yang berat karena saya menjalani pekerjaan saya dengan ikhlas.
Namun,saat pandemic ini..anak-anak terpaksa belajar dari rumah dan anak anak
merasa jenuh belajar dan b osan karena tidak bertemu dan bersosialisasi dengan
teman temannya seperti belajar dan bermain bersama.Namun sisi positif dari
BDR yaitu anak anak bisa lebih dekat lagi dengan orang tuanya begitupun orang
tua dengan guru.
Maka dari itu, saya ikut BIMTEK ini supaya mendapat wawasan lebih banyak
tentang bagaimana supaya anak anak tidak merasa bosan dan jenuh saat
melaksanakan belajar dari rumah.Dan saya sangat bersyukur karena dalam
BIMTEK ini pemateri/narasumber semuanya ramah,ceria dan semangat dalam
menyampaikan materinya.Adapun kesulitan yang saya dapatkan dalam kegiatan
BIMTEK yaitu kekuatan jaringan kadang tidak bersahabatsehingga saya pribadi
kadang tertinggal oleh materi yang disampaikan.
SURAT KISAH KASIH DAN CINTA BUAT HIMPAUDI
By : Marni,S.Pd
BISLMILLAHIRROHMANIRROHIIM
Nama saya marni,saya lahir dan besar di
soroako,luwu timur yang kemudian mengikuti
orangtua untuk pindah kembali kekampung halaman
orangtua.Alhamdulillah saat ini saya menjadi
tenaga pendidik disalah satu lembaga pendidikan
anak usia dini yaitu Kelompok Bermain Nabigh
yang berada dibawah naungan Yayasan Nabigh Akademik yang beralamat di
Jl.Tuju Wali-Wali Salotungo Kel.Lalabatarilau,kec.Lalabata,Kab
Soppeng,Prov.Sulawesi Selatan. Kelompok Bermain yang saya tempati bekerja
awalnya adalah sebuah playground dimana satu tahun kemudian tepatnya tahun
2012 beralih menjadi kelompok bermain hingga saat ini. jumlah peserta didik
untuk setiap tahun pelajaran mengalami peningkatan yang cukup baik ,tetapi
untuk saat ini dengan adanya covid 19 ini jumlah pseerta didik diKelompok
Bermain kami mengalami penurunan yaitu hanya 23 siswa yang terhitung aktif.
Selama ini saya tidak menyangka bahwa keinginan saya untuk menjadi
seorang tenaga pendidik akhirnya terwujud meskipun awalnya saya kuliah untuk
bisa mengajar dijenjang yang lebih tinggi ,tetapi mungkin karena sudah takdir
dan memang menyukai anak anak akhirnya saya dipertemukan dengan teman yang
mengajak saya untuk bergabung dan mengajar didunia pendidikan anak usia
dini.meskipun awalnya tidak mengerti sama sekali dengan dunia pendidikan anak
usia dini karena latar belakang pendidikan saya,tetapi dari dunia anak saya
banyak belajar ,dari dunia anak saya menemukan hal yang baru ,dunia anak
membuat saya penasaran untuk bisa lebih memamahami mereka bahwa anak usia
dini itu sangat istimewa ,unik.
Tetapi sedih sekali karena saat ini keadaan memaksa kita untuk jauh dari
anak didik kita,jauh dari rekan rekan sesama pendidik anak usia dini.Keadaan yang
dimana mengharuskan kita berusaha mencari cara agar kegiatan pembelajaran
dapat tetap berlangsung walaupun tidak sepenuhnya tercapai ,salah satunya
adalah melalui kegiatan Paud from home,yang tentu saja akan menimbulkan
banyak dilema dan tantangan bagi guru,peserta didik terlebih oleh para orangtua
yang selama ini mempercayakan anak mereka untuk di didik oleh guru mereka tiba
tiba harus berganti peran mereka yang harus mengajar dan menyetor hasil
kegiatan anak mereka kepada guru,belum lagi faktor faktor lain yang juga turut
mempengaruhi kegiatan Paud from home baik itu latar belakang
keluarga,kebosanan yang terjadi pada anak bahkan mungkin saja sudah terjadi
kekerasan verbal terhadap anak,tetapi dibalik itu ada hikmah yang bisa kami
petik dan berikan kepada orangtua yaitu mereka dapat lebih meluangkan waktu
untuk mendampingi anak mereka dan dapat merasakan bagaimana menjadi seorang
pendidik anak usia dini yang sering dianggap sebelah mata karena anggapan bahwa
yang diajar hanyalah anak anak.
Jujur selama pandemi ini saya selalu berusaha mencari tau bagaimana sih
pelaksaan Paud from home itu?bagaimana sih kegiatan Belajar dari rumah? Apa
yang harus disiapkan? Kalaupun mendapat informasi hanyalah sekilas saja atau
bahkan tidak menyeluruh sehingga untuk berbagi ilmu kepada rekan dan orangtua
saya pun ragu ragu karena tidak memiliki dasar yang kuat,sehingga hal tersebut
memacu saya untuk bisa lebih banyak mengerti dan paham serta tidak menyia-
nyiakan kesempatan yang diberikan oleh pengurus HIMPAUDI diwilayah saya
untuk mengikuti bimtek yang diadakan oleh HIMPAUDI Pusat ini.
Saat mengikuti kegiatan Bimtek tersebut tentu ada kesan tersendiri bagi
saya pribadi baik itu dari pihak pemateri yang meskipun mereka rata rata sudah
senior tetapi mereka tidak pernah terlihat lelah ,selalu semangat dan
memperlihatkan senyum setiap saat yang menjadi salah satu doping untuk saya
agar bisa terus maju,berjuang bagaimanapun kondisi yang kita hadapi, jangan
mudah puas dengan apa yang telah dicapai ,teruslah belajar untuk kemudian
berbagi dengan sesama.jadilah pribadi yang bijaksana karena orang yang pintar
adalah yang bisa tersenyum dimana saja dan dalam kondisi apapun .dan pesan
yang sangat sederhana ,singkat yang insya Allah akan selalu saya ingat tetapi
terkadang kita abaikan adalah Kemauan dan Komunikasi.Adapun materi yang
diberikan sangat menarik dan mudah dipahami dan kemudian untuk diaplikasikan
ke lembaga masing masing.
Dan saya sadar dalam mengikuti kegiatan Bimtek tersebut tentu saja ada
kesulitan dan tantangan yang saya hadapi baik itu kerkendala oleh jaringan yang
terkadang tidak mendukung sehingga beberapa kali keluar room meeting dengan
sendirinya dan untuk mengatasi hal tersebut saya mengikuti kegiatan bimtek
tersebut dilembaga saya untuk mendapat jaringan yang mendukung walaupun
untuk tiba dirumah sudah jelang shalat magrib karena saya berada diwilayah
Indonesia bagian tengah, serta kondisi tubuh yang tiba tiba sempat drop saat
mengikuti Bimtek tersebut. Tetapi allhamdulillah dengan izin Allah hal tersebut
bisa saya lewati dengan baik
Allhamdulillah…..akhir kata dengan kegiatan Bimtek saya ikuti ini saya
berharap dapat segera berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan rekan
seperjuangan yang belum mendapat kesempatan untuk mengikuti Bimtek BDR ini
serta kepada orangtua peserta didik untuk mengubah paradigma ,pola pikir
bersama bahwa Paud from home,Belajar dari rumah itu tidak lah serumit yang
kita bayangkan selama ini,justru membuat kita semakin terpacu untuk lebih
kreatif lagi,lebih termotivasi untuk banyak belajar lagi tanpa membuat diri kita
kesulitan untuk mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan Belajar dari
rumah.Jadilah pendidik anak usia dini yang selalu menampakkkan wajah
berseri…..HIMPAUDI JAYA…..
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah saya :
Nama : Yuliyanti R. Nusi, S.P
Tempat dan tanggal lahir : Gorontalo, 31 Juli 1994
Alamat : Desa Bakti, kec. Pulubala, Kab. Gorontalo
NIP : -
Jabatan : Pendidik
Nama Instansi : PPIT Alkautsar Gorontalo
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia:
1. Mengikuti semua sesi kegiatan Bimtek Penguatan Pembelajaran Paud 2020
secara aktif dan apabila saya dinyatakan lolos sebagai nara sumber maka saya
bersedia untuk ditugaskan sebagai nara sumber pada kegiatan Bimtek
Penguatan Pembelajaran di satuan PAUD secara on line/daring.
2. Melakukan pengimbasan materi Bimtek kepada minimal 20 pendidik PAUD
yang ada di sekitar
Apabila saya tidak menepati, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh
Ketua organisasi penerima bantuan Penguatan Pembelajaran di Satuan PAUD.
Demikian surat ini untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gorontalo, September 2020
Yuliyanti R. Nusi, S.P
KAMI DAN MEREKA
BY : Elly Zufrida
Assalamualaikum Wrwb
Perkenalkan nama saya Elly Zufrida, salah
seorang tenaga pendidik di TK Islam An-nida, yang
berlokasi di Jl Kramat 2 rt 01/05 Tajur Ciledug
Tangerang Banten. Walaupun TK kami tidaklah
berlokasi di tempat yang strategis dan tidak memiliki
ruang yang ideal dengan fasilitas yang kurang
memadai, namun kami para pendidik selalu semangat berjuang menjalankan ibadah
mendidik mereka – anak-anak kami yang berjumlah kurang lebih 45 murid –
menjalani masa-masa emas mereka. Alhamdulillah kurang lebih saya sudah
mengajar selama 6 tahun di TK Islam An-Nida dengan suka duka beragam,
sukanya saya bermain dan belajar bersama anak-anak dan rekan guru lainnya, baik
ketika pembelajaran di dalam kelas maupun saat kegiatan outing class. Dukanya
Alhamdulillah tidaklah sebesar suka gembira yang saya peroleh selama ini, kalau
mesti diutarakan dukanya hanya berupa fasilitas dan infrastuktur yang kurang
memadai, namun kami para gurunya selalu bersama menghadapi kendala dan
tantangan itu. Oh iya di TK Islam An-nida ini saya mendapatkan tugas untuk
menyampaikan pelajaran bahasa inggris dan menari, juga sebagai guru pendamping
di kelompok B. Bermain, bernyanyi, mengerjakan lembar kerja dan bercakap-
cakap dengan anak didik, itulah bentuk kegiatan bahasa inggris di TK Islam An-
nida.
Tiba-tiba pandemi datang menghampiri…, saya memilih memakai kata
menghampiri dengan harapan virus corona ini hanya mampir di dunia. Sejenak saya
merasa ragu bagaimana mungkin pelajaran bahasa inggris dan menari dapat
dilaksanakan tanpa bertatap muka dan berdialog langsung dengan anak-anak.
Belum lagi saya dan teman –teman belum begitu paham dengan aplikasi – aplikasi
digital. Namun Alhamdulillah seperti biasa kami para guru saling menguatkan dan
berusaha mengatasi kendala bersama. Kami mempelajari aplikasi whatsapp, google
dan youtube serta instagram demi memperoleh ilmu tentang BDR. Kami juga
memberikan penjelasan kepada orang tua tentang fitur-fitur whatsapp yang akan
kami gunakan selama BDR. Namun tak semua orang tua murid memiliki gadget /
handphone sehingga kami pun memutuskan untuk mencampur (blended-learning)
metode pembelajaran secara daring dan luring. Bagi mereka yang tidak memiliki
HP dapat mendatangi sekolah seminggu sekali untuk mengambil lembar kerja dan
diakhir minggu menyerahkan kembali ke sekolah untuk dinilai. Baru 2 minggu BDR
dilaksanakan, mereka – anak-anak kami –sudah mengeluh kangen pada guru-guru
dan lingkungan sekolah. Tentunya kami juga merasakan hal sama seperti mereka,
kami juga kangen dengan anak-anak kami. Saling memotivasi dan mensupport,
itulah yang selalu kami dan orang tua lakukan terhadap anak-anak kami tercinta.
Informasi Bimtek kami peroleh dari sahabat sesama guru dan tentunya
kami sangat antusias untuk mengikuti, apalagi saat melihat para nara sumber
memaparkan materinya. Namun setelah memperhatikan jadwal Bimtek, sebagian
guru mengundurkan diri karena padatnya kegiatan Bimtek dari pagi jam 8.00
hingga 15.00. Belum lagi jaringan internet yang tidak stabil dan biaya kuota untuk
aplikasi zoom selama kurang lebih 8 jam, insya Allah mendapat ilmu yang
bermanfaat tidak sekedar meraih sertikat hehehe… Bagaimana pun juga saat kita
di rumah, peran kita tak hanya seorang guru namun istri bagi suami, ibu bagi
anak-anak, warga bagi lingkungan, dan anak bagi orang tua, bahkan nenek bagi
cucu, karenanya cukup merepotkan bagi sebagian teman untuk berjam jam duduk
di depan laptop atau hp apalagi setiap hari. Mungkin untuk Bimtek ke 3 panitia
dapat mempertimbangkan kegiatan 4 jam dalam sehari. Hanya dengan melihat
jadwal kegiatan yang dibagikan di grup wa, sungguh saya sangat bersemangat dan
tertatik, sungguh ilmu ini saya berujar dalam hati, apalagi kalau sudah dipaparkan
oleh narasumber, insya Allah kita diberikan kesehatan untuk dapat bersama sama
mengikuti Bimtek ini hingga selesai. Dan semoga dapat berbagi ilmu dengan rekan
guru lainnya. Amiiiin…..
waasalamualaikum wrwb.
SEMANGAT BDR
By : Syariatul Makna
Masa Pandemi Covid-19 yang kita rasakan bersama tentunya memberikan
dampak yang luar biasa bagi kita semua terutama dalam bidang pendidikan salah
satunya di pendidikan anak usia dini. Saya selaku pengelola dan pendidik paud
merasa sedih dan prihatin, melihat kenyataan ini karena anak tidak bisa
melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah dan harus belajar dari rumah
bersama orang tua.
PAUD Tunas Bangsa berdiri pada tahun 2008 beralamat di Desa Bunipah
Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun
2019 mendapat Sertifikat Akreditasi B dari BAN (NO PAUD-KB
/150100/0021/09/2019) dan pada tahun ajaran baru 2020 menerima siswa baru
15 orang dan jumlah pendidik 2 orang.
Selama Pandemi Covid 19 ini kegiatan pembelajaran dilakukan dengan BDR
(Belajar Dari Rumah) melalui daring dan luring, namun karena kami berada di
pedesaan kami tidak bisa melaksanakan kegiatan melalui daring karena jaringan
yang sulit dan sebagian orang tua tidak mempunyai Hp dan ada juga yang punya
Hp tapi dipakai kakak nya untuk kegiatan pembelajaran juga, selain itu
dikarenakan pekerjaan orang tua adalah buruh tani jadi mereka tidak bisa
membeli pulsa secara rutin karena banyak kebutuhan keluarga yang lebih penting.
Selama kegiatan belajar dari rumah ini awalnya dirasakan sulit oleh orang tua
karena kesibukan pekerjaan mereka. Melihat kenyataan ini saya mengadakan
pertemuan dengan orang tua anak dan tetap dengan protokol kesehatan. Dan
pertemuan ini terjalin komunikasi yang baik dengan orang tua, kami sepakat untuk
melaksanakan kegiatan melalui kunjungan kerumah. Setiap 1 minggu sekali kami
membagikan tugas anak pada orang tua dan saya selaku pengelola memberikan
arahan untuk kegiatan tersebut agar memudahkan orang tua di rumah dalam
mendampingi anak. Dengan adanya komunikasi dengan orang tua dan kegiatan
kunjungan kerumah terjalin kerjasama antara guru dan orang tua sehingga dapat
memberi semangat bagi anak untuk tetap belajar walaupun dari rumah.
Pada bulan Agustus 2020 saya dihubungi Ketua Himpaudi Kabupaten untuk
mengikuti bimbingan teknis Penguatan Pembelajaran BDR (Belajar dari rumah)
mewakili kabupaten banjar. Awalnya merasa ragu untuk mengikuti kegiatan
karena jaringan yang sulit, namun karena ini adalah kesempatan yang luar biasa
untuk belajar dan menambah wawasan maka saya siap mengikutinya. Di hari
pertama saya mengikuti kegiatan meskipun terkadang putus nyambung karena
jaringan yang lelet, Alhamdulillah saya dapat menyimak ilmu yang bermanfaat
bagi saya dan merasa sangat senang dengan mengikuti kegiatan ini banyak ilmu
pengetahuan yang di dapat untuk dilaksanakan di lembaga PAUD selama Belajar
dari rumah ini saya akan membenahi segala kekurangan dan melakukan perbaikan
kegiatan BDR di lembaga PAUD Tunas Bangsa dan akan selalu menjalin kerjasama
yang baik dengan orang tua agar kegiatan anak selama BDR ini bisa lebih baik lagi.
Dengan adanya kerjasama dengan orang tua akan terjalin komunikasi tentang
perkembangan anak dirumah dan orang tua dapat menginformasikan kegiatan anak
pada guru sehingga guru dapat mengetahui perkembangan anak salama di rumah
Setelah saya selesai mengikuti kegiatan bimbingan teknis penguatan
pembelajaran Belajar dari rumah ini saya akan melaksanakan pertemuan dengan
ketua dan pengurus himpaudi kecamatan untuk melaksanakan pengimbasan ilmu
yang di dapat dari narasumber bimbingan teknis penguatan pembelajaran BDR
PAUD agar mereka para pengelola dan guru juga dapat mengetahui tentang BDR
dan juga juga dapat melaksanakan kegiatan belajar dari rumah ini di lembaga
masing-masing dengan lebih baik lagi.
Tiupan Asa BIMTEK BDR PAUD 2020
By : Yeni Nur Malasari, S.Si
Assalamu’alaikum Bundo Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, Msi tercinta
dan pembaca tersayang....
Saya Miss Yeni dari Kota Bontang Kalimantan Timur,
Ijinkan untuk menorehkan liku perjalanan sebagai Guru PAUD hingga
kesempatan menerima ilmu di BIMTEK BDR PAUD 2020 angkatan 2
ini ya.....
Yeni Nur Malasari atau biasa dipanggil Miss
Yeni oleh kawan sejawatku. Saya berdarah
Jawa tepatnya lahir di Kota Pacitan 30
tahun yang lalu. Kota kelahiran Bapak
Presiden kita, Pak SBY sapaan kepada
beliau. Saya anak kedua dari dua
bersaudara. Orang tua dan saudara tinggal
di Kota Pacitan, kota Seribu Satu Goa. Kota
kecil di ujung Barat pesisir Selatan Provinsi Jawa Timur. “Tanah kelahiran yang
menyimpan sumber daya alam laut dan sumber daya manusia yang sangat hebat”,
menurutku.
Pendidikan terakhirku adalah Sarjana Biologi dari Universitas yang ada di
Kota Gudeg. UGM biasa orang menyebutnya. Alhamdulillah saya diberi
kesempatan oleh Allah untuk menimba ilmu dikampus yang banyak orang impikan,
walaupun sebenarnya saya bisa dibilang orang yang tidak terlalu pintar. Rata-rata
aja mungkin yang cocok untuk akademisku. Lima tahun dua bulan aku baru lulus
dari Kampus Biru ini. Ada perasaan bangga hingga sedikit sombong bisa lulus dari
UGM.
Perasaan bangga ternyata hanya bertahan beberapa bulan saja dan
sombongpun cepat sekali lenyap, karena sampai bulan kedua setelah lulus aku
belum mendapatakan pekerjaan. Disitulah mentalku teruji kembali. Alhamdulillah
bulan ketiga akau diterima di perusahaan pialang Bursa Berjangka. Perusahaan ini
ada di Kota Jogja, Kota yang membuat diriku merasa nyaman dengan suasana atau
keramahan warganya.
Hanya waktu enam bulan aku bekerja di kantor pialang tersebut. Aku
mengakui bahwa diriku kurang berkompetensi dibidang tersebut. Selain itu, orang
tuaku juga tidak meridhoi aku bekerja di kantor ini, kemungkinan orang tuaku
sudah mencari tahu bagaimana sistem kerja di perusahaan pialang. Aku tidak
menghakimi bahwa pekerjaan tersebut kurang baik, tapi akau ambil nilai
positifnya dengan mengetahui sistem di Bursa Berjangka. Jujur aku adalah orang
yang senang dengan sesuatu atau pengalaman baru. Apalagi bertemu orang baru
tentu sangat menyenangkan.
Akhirnya aku putuskan untuk resign dan kembali ke kampung halaman, yaitu
Kota Pacitan tercinta. Lebih tepatnya aku diajak pulang secara paksa oleh Bapak,
karena jujur saya sangat suka sekali tinggal di Jogja. Tepat satu tahun diriku
menganggur di Pacitan. Mungkin persaan orang tuaku saat itu stress dan bingung
aku masih menganggur. Akhirnya aku dipaksa untuk merantau ke luar Pulau, yaitu
Kalimantan.
Tahun 2016 aku diantar merantau oleh orang tuaku dan Simbah yang
sekarang sudah Almarhum. Bontang adalah kota tujuan kami, “kenapa di Kota
Bontang?, ada apa di Kota Bontang?, dimana Kota Bontang itu?”, mungkin tanya
kalian.
Kota Bontang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Adik dari Ibukku
beserta keluarganya tinggal disni. Bulek aku memanggilnya, sebutan adik
perempuan dari orang tua kita dalam bahasa Jawa. Aku tinggal di Bontang di
rumah Bulekku. Dalam pikirku, Kalimantan adalah Pulau dengan hutan belantara
yang sangat sunyi dan sepi. Hanya sedikit orang yang tinggal selebihnya adalah
satwa liar. Setelah kuinjakkan kaki di tanah Kalimantan semua asumsiku
terpatahkan.
Kalimantan memiliki kota yang sudah berkembang secara moderen, tetapi
tidak meninggalakan unsur budayanya. Kota Bontang salah satu contoh kota yang
sudah modern di Kalimantan dibandingkan tanah kelahiranku, yaitu Pacitan. Luas
wilayah Kota Bontang cukup kecil, tetapi daerah tersebut mampu menjadi taraf
sebuah Kota. Hal ini terjadi, karena di Kota Bontang terdapat 2 perusahaan
BUMN yang besar, yaitu PT. PUPUK KALTIM dan PT. BADAK NGL. Dua
perusahaan tersebut menjadi penopang perekonomian yang ada di Kota Bontang,
serta masih banyak lagi perusahaan daerah yang ada di Kota Bontang. Bisa
dibilang Bontang adalah Kotanya para perantau. Disini banyak tinggal orang dari
berbagai suku diseluruh Indonesia. Mereka mengadu nasib berjuang mencari mata
pencaharian di perusahaan-perusahaan atau pekerjaan lain yang ada di Bontang,
sama seperti diriku.
Dua bulan tinggal di Bontang ada lowongan untuk Guru PAUD. PAUD
Terpadu Kuncup Melati PIKA PKT mencari tenaga pendidik. Jujur dalam hati
sesungguhnya aku kurang percaya diri mendaftar menjadi seorang Guru, karena
aku tidak memiliki pengalaman atau ijazah Guru. Selain itu, aku juga pernah
berucap tidak akan berprofesi menjadi seorang Guru. Hal ini bukan karena
profesi Guru kurang bergengsi, melainkan menjadi seorang Guru adalah sikap dan
moral yang baik harus diperbaiki pada diriku. Seorang Guru adalah suri tauladan
yang sangat baik di mata murid, orang tua dan lingkungan sekitar.
Akan tetapi Allah menghendaki jalan hidupku menjadi seorang Guru,
mungkin agar aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aku diterima di PAUD
Terpadu Kuncup Melati PIKA PKT. PAUD tersebut dikelola oleh Persatuan Istri
Karyawan PT. PUPUK KALTIM. Kuncup Melati berlokasi di dalam perumahan
PUPUK KALTIM, Jl. Ir. Kotan Pasaman PC VI PKT. PAUD tersebut memiliki
jenjang Toddler, KB, TK dan ada TPA.
Hari efektif sekolah adalah 5 hari dalam satu minggu, yaitu hari Senin
sampai Jumat, kecuali jenjang Toddler dan KB masuk 3 hari dalam seminggu. Jam
sekolah masuk pukul 08.00 pagi dan pulang pukul 12.00 siang untuk jenjang TK,
sedangkan jenjang Toddler dan KB pulang pukul 10.30 siang. Lembaga kami
menyediakan layananan antar jemput menggunakan Bis. Tenaga pendidik dan staf
karyawan masuk pukul 07.00 pagi hingga pukul 13.00 siang. Setiap pagi kami
melakuakan breafing untuk mengatur job Guru saat pembelajaran dan setelah
anak-anak pulang kita melakukan evaluasi pembelajaran pada hari tersebut.
Sistem pembelajaran di Lembaga kami menggunakan Sentra. Dimana terdapat 6
Sentra, yaitu Sentra Persiapan, Sentra Balok, Sentra Alam, Sentra Seni, Sentra
IMTAQ, Sentra Main Peran Besar dan Kecil.
Benar saja, hari pertama masuk kerja dimulai dengan brefing pagi. “Blank!”,
batinku. Aku tidak paham apa yang dimaksud dengan Jurnal, Sentra, Pijakan dan
lain sebagainya tentang PAUD. Tapi Alhamdulillah aku bersyukur sekali berada di
tempat tersebut, karena Guru-guru telah bermurah hati membimbing saya untuk
belajar dan memahami anak usia dini. Berjalannya waktu, sedikit demi sedikit
saya sudah terbiasa dan mulai memahami tentang PAUD, bersikap sepantasnya
seorang pendidik. Serta cara menghadapi anak usia dini dengan baik. Hati kecil
saya merasa damai dan senang menjadi seorang pendidik dengan gaji
Alhamdulillah untuk disyukuri.
Tahun ajaran baru 2019/2020 saya diberi amanah oleh sekolah menjadi
Guru Sentra Main Peran Kecil (Mikro), dimana sebelumnya saya menjadi
pendamping Guru Sentra. Saat saya menjadi pendamping Guru Sentra selalu
dirolling, disitulah diriku sembari belajar permainan di setiap Sentra dan
bagaimana cara Guru mengajar barmain pada anak yang menyenangkan. Saya
memahami diri dalam saya melakukan pembelajaran di Sentra Mikro masih banyak
kekurangan, khususnya dalam pembuatan APE. Berkat masukan dan bantuan
teman Guru-guru senior akhirnya saya terbantu dalam pembuatan APE Sentra
Mikro.
Awal tahun 2020 dunia berduka dengan adanya wabah virus Corona atau
COVID-19. Maret 2020 proses pembelajaran tatap muka disekolah ditutup
karena ada kebijakan lockdown dari pemerintah untuk memutus matarantai
penyeberan virus tersebut. Bapak Menteri Pendidikan juga mengeluarkan
kebijakan agar melakukan proses pembelajaran dari rumah secara Daring. Pada
situasi inilah kami Guru PAUD harus berpikir keras bagaimana caranya melakukan
pembelajaran jarak jauh.
Bisa dibilang kita sangat canggung dalam membuat video atau menyapa
anak melalui aplikasi meeting online, kita belajar keras bagaimana cara
mengoprasikan aplikasi-aplikasi tersebut. Kita juga berusaha keras untuk
meyakinkan orang tua dan murid agar mau melakukan pembelajaran secara online,
karena diketahui situasi dan kondisi setiap orang berbeda-beda. Kita juga
berpikir keras membuat kegiatan bermain di rumah yang menyenangkan dan
menarik bagi anak dengan bahan yang tersedia dilingkungan rumah. Kita juga
berpikir keras bagaimana kita mengambil penilaian anak selama pembelajaran di
rumah, dimana ada orang tua yang kurang aktif bahkan tidak pernah mengikuti
pembelajaran. Sampai bulan Juni 2020 pun kami masih kebingungan , bagaimana
sistem pembelajaran anak usia dini di tahun ajaran baru.
Bulan Juli 2020 saya diberi amanah oleh Kepala Sekolah untuk mengikuti
BIMTEK BDR 2020 angakatan 2 yang diselenggarakan oleh PP HIMPAUDI. Saya
satu-satunya perwakilan dari Lembaga. Saya mengisi formulir regristrasi secara
online. Pelaksanaan BIMTEK selama 6 hari dari tanggal 16 sampai 22 September
2020. Saat melakukan registrasi ada syarat untuk melakukan pengimbasan
kepada 10 tenaga pendidik di sekitar Lembaga yang tertulis dan bermaterai. Saya
sangat setuju dengan kesepakatan tersebut karena masih banyak tenaga pendidik
atau Lembaga yang belum memahami sistem Belajar Dari Rumah tersebut.
Enam hari pelaksanaan terdiri dari satu hari pembekalan dan lima hari
pemaparan materi. Jumlah materi yang dipaparkan sebanyak 12 materi oleh
beberapa narasumber dari Pusat. Sungguh kegiatan tersebut memberikan angin
segar bagi para pendidik dalam melaksanakan sistem BDR. Semua dijelaskan
secara rinci dan detail. Selain itu narasumber juga memberikan motivasi kepada
para pendidik yang nantinya disalurkan kepada pendidik lain maupun orang tua
murid. Semoga kegiaatan tersebut terus berkesinambungan agar memberikan
wawasan kepada Guru PAUD dalam mencerdaskan anak bangsa Indosnesia
tercinta.
Semoga pendemi COVID ini segera berlalu
Semoga kita segera bertemu dilain waktu
Sekian,terimakasih Bundo atas kesempatan yang diberikan oleh kami
dalam mencurahkan isi hati sebagai Pendidik Anak Usia Dini
Wassalamu’alaikum.....
==========oo00oo==========
Semangat Mengabdi dan Rasa Cinta, Itulah Guru PAUD.
By : Bulqini Razaq
Semangat mengabdi dan rasa cinta yang kuat di dalam dada, itulah modal
menjadi guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Menuruti panggilan hati, hanya
ingin memberi dan menyayangi, itulah motivasi yang mendorong para pendidik
untuk mendidik anak-anak kecil di lingkungan rumah mereka. Melalui lembaga
yang diberi nama Pendidikan Anak Usia Dini ini.
Tangan-tangan lembut mereka yang telah kehabisan energi mengerjakan
urusan domestik, seolah penuh daya kala berjumpa dengan anak-anak didik
mereka. Riang gembira dan serba senang. Bocah-bocah cilik yang polos itu diajak
bernyanyi, bergembira bersama. Bermain dan berdendang, melompat dan
berenang. Juga diajak mengeja, mengaji dan berdoa. Mereka dibimbing dengan
sabar dan telaten, agar bisa berkata baik dan sopan, menghormati guru dan
menyayangi teman. Juga diajari mengenal diri sendiri dan lingkungan, dilatih
mandiri mulai cebok sampai mandi, dari cara bersuci hingga tidur kala sendiri.
Mereka, sama sekali tak canggung menyeka air mata anak didik yang menangis,
atau mengelap umbel (ingus) yang terus meler dari hidung muridnya, bukan
dengan tisu atau kain serbet, melainakn dengan telapak tangan atau kulit tangan
mereka.
Tentu saja, sangat sering tangan-tangan mulus yang dilingkari gelang emas
atau jam tangan mewah, itu digunakan untuk nyewoki murid-murid yang beol atau
kencing di celana. Mata lentik dan pipi ranum mereka tak terhitung terkena
percikan pasir atau lempung atau cat air dari siswa-siswi mereka yang bermain
atau belajar seni rupa.
BELAJAR MENGAJAR KAMI DI TENGAH PANDEMI
By : Bayu Dian Nilasari, S.Psi
Alhamdulilah, saya Bayu Dian Nilasari, adalah
seorang pendidik PAUD di kota kecil Sampit,
Kalimantan Tengah. Saya lahir di
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 10 Oktober
1983. Saya mulai mengabdikan diri sebagai
pendidik paud sejak 8 tahun yang lalu.
mengajar, mendidik, mencintai anak-anak usia
dini disekitar kami sungguh sangat
menyenangkan, lengkap pula dengan banyak
tantangan yang saya hadapi selama ini. Anak-anak dengan ragam sifat, kebiasaan,
dan kemampuan yang beraneka memang menjadi tantangan bagi semua pendidik
PAUD dimana pun. Paud kami, PAUD Gayatri, terletak di kawasan lingkar kota
Sampit, yang merupakan akses keluar masuk ke kabupaten lain, sehingga akses
jalannya ramai lalu lintas kendaraan besar keluar masuk kabupaten. Alhamdulilah,
PAUD Gayatri baru memiliki 1 ruang kelas yang dibagi untuk 3 guru, masing
masing guru KB, TK A, dan TK B. Semua proses belajar dilakukan di jam yang
sama, namun dengan materi berbeda, karena keterbatasan ruang kelas. Karena
keterbatasan ruang kelas, setiap tahun kami hanya mampu memfasilitasi 20 anak
semua jenjang. Tidak bisa saya pungkiri, menjadi guru PAUD tidak selalu berarti
senang selayaknya kami selalu bertepuk tangan, menyanyi-nyanyi, berwajah ceria
setiap hari, seolah olah kami bahagia tanpa ada kesulitan, baik kesulitan pribadi
maupun kesulitan secara organisasi. PAUD kami, PAUD Gayatri adalah PAUD
Islam yang mengedepankan pendidikan dasar Islam dan moral yang sesuai
tuntunan Al-Qur’an. Tentu saja tidak mudah menggabungkan pengetahuan umum
dan pengetahuan agama dalam interaksi sehari-hari di sekolah kami, oleh karena
itu para pendidik PAUD Gayatri tidak pernah melewatkan kesempatan dalam
mencari ilmu di luar kewajiban sebagai pendidik di sekolah. Kami selalu
berpartisipasi dalam setiap acara yang diperuntukkan meningkatkan kualitas
pendidik PAUD di daerah kami, tentu saja kami senang sekali. Di manapun ada
seminar guru di Sampit, kami berusaha mengikuti.
Di masa pandemic COVID-19 ini yang memaksa semua elemen pendidikan
meniadakan proses belajar mengajar tatap muka, sempat membingungkan para
pendidik kami, anak-anak yang biasanya selalu hadir setiap hari dengan wajah
ceria, berlari-lari mengejar guru untuk saling berebut salaman lebih dulu, kini
pemandangan itu sulit dicari, kebiasaan sopan santun itu tidak kami lihat lagi.
Tidak bisa lagi kami bersalaman membungkukkan badan sebagai bentuk rasa
bahwa kami menyamakan rasa dengan anak-anak kami. Tidak bisa lagi mengusap
kepala anak – anak kami seraya mendoakan keshalihan mereka hingga akhir nanti.
Saat ini, kami pun disibukkan dengan program Belajar Dari Rumah. Perubahan
cara belajar yang tidak diduga ini, tentu membuat harus beradaptasi lagi,
mencari cara bagaimana agar anak didik kami tetap bisa menerima hak-nya
sebagai pencari ilmu dengan segala macam cara. Salah satunya adalah mengajar
dari rumah ke rumah. Sistem belajar yang kami lakukan memang lebih menyita
segala hal yang tak tersita saat sekolah masih normal. Guru harus home visit ke
rumah siswa siswi karena banyak orangtua terkendala alat komunikasi maupun
biayanya, maka diawali prinsip mau tidak mau, lalu berjalan beberapa hari, pada
akhirnya kami bisa mengajar lagi dengan rasa ikhlas dan senang hati, namun
alhamdulilah ada pula beberapa siswa yang mampu memfasilitasi dengan belajar
online, sehingga sedikit memudahkan kami.
Sebulan yang lalu, saya mendapat informasi perihal BIMTEK BDR ini dari kepala
sekolah saya. Sebelum memastikan diri mengikuti BIMTEK ini, kepala sekolah
merinci informasi tentang apa yang akan saya kerjakan dan saya dapatkan dari
BIMTEK ini, dan alhamdulilah program ini sangat menarik bagi saya. Saya bisa
mendapat ilmu lebih banyak dari para ahli meski jauh dari Sampit. Mengenal
secara virtual para pendidik PAUD hebat dari seluruh Indonesia yang tidak
mudah saya temui kecuali dari layar smartphone. Berbagi pengalaman dari
pendidik PAUD senior telah memberi saya semangat maju lagi setelah sempat
berputus asa karena pandemic. Tentu soal mendapat ilmu ini adalah salah satu
alasan ketertarikan saya mengikuti BIMTEK BDR, terlebih karena BIMTEK tatap
muka tidak mungkin dilakukan sementara ini.
Lalu, bagaimana kesan saya setelah menjalani BIMTEK ini? Tentu saya bersyukur
karena dipilih oleh Tuhan Yang Maha Kasih sebagai orang yang berhak
memperoleh ilmu - NYA di dunia, serta akan membaginya lagi kepada rekan lain
yang belum seberuntung saya. Saya merasa dipacu semangat oleh para
narasumber ahli selama BIMTEK ini, karena semua narasumber berkompeten
terhadap kebutuhan saya sebagai pendidik PAUD.
Alhamdulilah selama mengikuti BIMTEK ini tidak ada hal kompleks yang
menyulitkan. Saya punya waktu luang, dan fasilitas smartphone yang layak selama
mengikuti BIMTEK, mungkin kesulitan yang umum saya hadapi hanya soal sinyal
dan tentu saja pulsa, karena rumah saya tidak ada fasilitas wifi, namun karena
semangat maju, maka saya tetap fokus mengikuti BIMTEK , dan tentu saja akan
menerapkan ilmu ini untuk mengajar anak-anak kami serta akan saya bagi
pengalaman saya dengan rekan-rekan di Sampit setelah BIMTEK ini selesai saya
ikuti. Tidak lupa saya bersyukur dan berterimakasih atas kesempatan dan ilmu
dari para narasumber yang luar biasa. Terimakasih telah menyemangati kami
berkarya ditengah pandemic.
GURU PAUD IMPIAN DAN PENGABDIAN KU
By : I Gusti Ayu Tri Andayani, A.Ma.
Pendidik anak Indonesia tampakkan wajah berseri
Itulah guru usia dini. Bangun jiwa raga, bimbinglah
sesuai akalnya. Asuhlah sesuai budinya untuk negeri
kita tercinta. Perkenalkan saya Bu Guru Ayu dari Bali.
Saya sudah mengabdi sebagai guru PAUD sejak tahun
2006. Waktu yang masih singkat, masih harus belajar
dan mengasah diri. Tempat saya mengabdi dan
menunaikan tugas yang mulia ini, adalah di PAUD
Siswa Indah Prima (SIP SCHOOL), Legian, Kuta, Bali.
Kami para guru bersama kepala sekolah dan yayasan selalu ingin memberikan yang
terbaik khususnya dalam pendidikan anak usia dini. Membangun anak bangsa yang
sehat, cerdas, dan selalu ceria.
PAUD Siswa Indah Prima (SIP School) sudah berdiri sejak tahun 2004.
PAUD kami adalah pioner untuk program kelompok bermain. Awalnya PAUD kami
hanya memiliki program Taman Kanak-Kanak usia 5 dan 6 tahun, kemudian
berkembang untuk usia 3 dan 4 tahun. PAUD Siswa Indah Prima (SIP School)
sering bekerjasama dengan sekolah TK yang ada di Sidney Australia. Guru dan
Volunteer dari sana selalu mengunjungi kami setiap tahun.
(Kegiatan PAUD SIP School bermain dan bercerita bersama)
(Kegiatan pembelajaran di kelas PAUD SIP School)
(Parade ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi PAUD SIP School)
Catatan : Semua kegiatan diatas dilaksanakan sebelum Pandemi COVID-19
Tahun 2020 adalah tahun ujian kami sebagai guru PAUD. Untuk program Tk
kami tidak memiliki kendala, justru program KB yang sangat terlihat dampaknya.
Yang awalnya orang tua sangat antusias mengajak anaknya ke sekolah, sejak
pandemi program KB nyaris terhenti, karena orang tua lebih memilih mengasuh
anak mereka di rumah.
Selama pandemi kami dari sekolah melakukan BDR atau Belajar Dari
Rumah. Hal positif yang bisa kita pelajari adalah orang tua benar benar menjadi
guru utama dan belajar mengasuh dan mendidik anak sendiri dengan baik.
Beberapa orang tua begitu semangat untuk turut serta terlibat dalam
pembelajaran anak usia dini. Mereka mengirim foto dan video sesuai rencana
pembelajaran yang kami berikan.
(Pelaksanaan pembelajaran BDR oleh siswa selama pandemic COVID-19)
(Pelaksanaan olahraga gembira setiap hari sabtu di Pantai Padma Legian oleh guru
dan siswa PAUD SIP School dengan mematuhi protocol kesehatan)
Tentu saja BDR juga tidak terlepas dari berbagai kendala, terutama
masalah waktu orang tua yang harus terbagi untuk membimbing anak anak
mereka. Selain itu, jaringan dan kuota internet juga berpengaruh.
Saya sebagai pendidik PAUD dibawah naungan HIMPAUDI sangat bahagia
dan penuh suka cita saat terpilih menjadi salah satu anggota Bimtek BDR yang
dilaksanakan selama 1 minggu. Saya ingin sekali belajar dan menambah ilmu
bagaimana menjadi pendidik yang berkompeten dan selalu memberikan yang
terbaik untuk anak bangsa. Karena bagaimana pun kita tidak terlepas dari banyak
kekurangan baik dari diri sendiri dan lingkungan.
Kendala mengikuti bimtek mungkin pembagian masalah waktu karena harus
duduk menyimak selama 8 jam. Oleh sebab itu, kita harus bisa mengelola waktu
dengan baik.
Kesan saya sungguh terharu saat bunda dan ayahanda narasumber
memberikan ilmu kepda kami para guru PAUD dengan semangat dan tanpa lelah.
Terharu dan bahagia bisa berkumpul dengan teman teman sesama guru PAUD dari
berbagai daerah di nusantara.
Bahagia dan menitikkan air mata saat ikut bernyanyi Himne Himpaudi.
Terima kasih bunda dan ayahanda narasumber dan panitia. Semoga Tuhan
selalu memberkati kita semua.
HIMPAUDI JAYA
DIBAWAH PANJI HIMPAUDI
KAMI BERBAKTI DAN MENGABDI
MEMBANGUN KEJAYAAN ANAK NEGRI
DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SURI TAULADAN ERAT TERPATRI
WAHAI INSAN HIMPAUDI
TERTITIP RASA BANGGA KAMI
DI BAWAH PANJI HIMPAUDI
GURUKU SEMANGAT, MURIDKU CERIA TERSENYUM BAHAGIA
By : Densi Kurniawati, S.Pd.AUD.
Assalamu’alaikum wr.wb
Nama saya Densi Kurniawati, S.Pd. AUD yang
mengajar di PAUD Terpadu Mutiara. Beralamat di
Manggisan Baturetno Banguntapan Bantul
Yogyakarta, sejak 06 Juni 2006 sampai sekarang.
Lahir di Bantul, 25 Februari 1983, Bisa di panggil
ibu Densi, panggilan sayang anak-anak ke saya.
Pendidikan Terakhir SI PAUD. Motivasi mengajar selalu membuat anak senang,
senyum, ramah dan gembira. Alhamdulillah saya adalah seorang pendidik yang
selalu bersyukur dan bahagia, selalu tersenyum dan gembira untuk anak. Saya
selalu bangga menjadi pendidik PAUD untuk mencerdaskan anak bangsa, karena
disitulah kunci untuk mensukseskan, mewujudkan karakter bangsa dari anak usia
dini. Bangga menjadi pendidik yang terdepan membentuk dan mencerdaskan anak.
Dalam mendidik anak-anak usia dini, selain menyenangkan juga banyak suka dan
dukanya, akan tetapi saya selalu tetap semangat menjalani itu semuanya.
Alhamdulillah saya sudah kurang lebih 14 tahun mengabdi, sudah menjalani suka
dan dukanya, dan banyak tantangan yang saya alami.
Saya sangat tertarik dan alhamdulillah bisa mengikuti pelatihan BDR ini karena
saya merasa masih perlu belajar lagi dan lagi untuk mengikuti perkembangan ilmu
saat ini, apalagi saat pembelajaran BDR saat ini. Pelatihan BDR ini sangat penting
bagi kami, sebagai semangat dan solusi untuk melakukan peembelajaran saat ini.
Saya Sangat berterima kasih kepada ibu kepala sekolah kami, ibu Erny Muslikhah,
S.Pd.AUD yang telah mendaftarkan saya pada pelatihan BDR ini.
Alhamdulillah di masa pandemi ini, di lembaga kami, meskipun di gaji 50% kami
tetap semangat melayani pembelajaran online dengan anak-anak, seperti
pembinaan konsultasi wali, menyemangati anak, membuat video pembelajaran,
voice call, video call bahkan biar anak-anak selalu semangat ketemu secara online
dengan guru dan teman-temanmya kami melakukan google meet seminggu sekali di
hari sabtu. Itupun masih juga ada kendala ada wali yang masih keberatan ataupun
susah dalam jaringan, atau waktu pendampingan ke anaknya.
Kegiatan BIMTEK BDR ini membuat saya sangat senang sekali, mendapat ilmu
baru, solusi bagi kami semua yang selama ini menjadi kendala saat melakukan
pembelajaran BDR. Senang dapat bertatap muka secara ONLINE dengan para
narasumber hebat dan luar biasa ilmunya, dan materi-materi yang disampaikan
sangat sesuai dengan kondisi sekarang ini. Meskipun dalam mengikuti Zoominar
terkadang, sinyal tiba-tiba terputus, jaringan tidak bersahabat, harus
mengerjakan tugas yang lain karena anak saya 2 masih-kecil nya yang 1 usia 6
tahun dan yang 1 usia 3 tahun, jadi terkadang di rumah juga sambil melakukan
pengwasan ke anak sendiri. Namun Alhamdulillah saya tetap semangat untuk
mengikuti BIMTEK BDR bagaimanapun halangan dan rintangan menghadang.
Bismillah dengan ijin Allah SWT semuanya pasti dimudahkan..Aamiin.
Untuk kedepannya saya akan menerapkan ilmu yang saya dapatkan dan akan saya
kembangkan di sekolah saya, dan saya akan berbagi ilmu dengan teman-teman
saya dan orang yang membutuhkan agar ilmu kita menjadi semakin bermanfaat
untuk orang lain dalam mencerdaskan anak bangsa
Sekian dan Terimakasih
Wassalamu’alaikum wr,wb.
PERJALANAN PANJANG MENJADI GURU PAUD
By : Ningsih S. Uwade, S.Pd
Pada tahun 2010 saya mulai masuk kuliah di
UNIVERSITAS TERBUKA di mana saya ikut suami
bertugas di Pohuwato.Di samping kuliah saya
mengabdi di sekolah Paud yang berada di desa
terpencil yakni di pesisir pantai.di mana di
tempat itu sebagian besar anak-anak dan orang tua
buta aksara.Alhamdulillah saya di sambut dengan
senang hati.Disamping para orang tua mengantarkan anaknya kesekolah
mereka para orang tua juga ikut belajar bersama.
Singkat cerita,ketika saya masuk di semester akhir dan sementara menyusun
skripsi saya mendapat ujian berat (BROKENHOME).Alhamdulillah semua saya
hadapi dengan ikhlas dan penuh semangat karena ada anak-anak di samping saya
yang masih membutuhkan saya.merekalah malaikat penyemangat bagi saya.
Di tahun 2016 saya menyandang gelar sarjana bertepatan saya sudah bercerai
dan kembali di tengah-tengah keluarga saya yang sempat saya tinggalkan karena
ikut suami.setelah saya menyandang gelar sarjana saya sempat fakum mengajar
selama berapa tahun lalu.Tap[ saya tidak putus asa,demi anak-anak saya berusaha
mencari kerja.saya dulu sebagai karyawan di percetakan dan sablon.Disamping
saya bekerja sebagai karyawan, saya mencoba memasukkan berkas di sekolah
yang kebetulan berada di dekat tempat tinngal saya.Alhamdulillah,saya di terima
dan selama setahun saya mengabdi di sekolah itu.
Setelah setahun,saya mencoba lagi memasukkan berkas di Yayasan Al
ishlah,Alhamdulillah saya diterima.saya mengajar di Kelompok Bermain.setelah
saya bergabung di Al ishlah,Banyak hikmah yang bisa saya petik dari perjuangan
yang saya lalui.saya semakin dekat dengan ALLAH,karena keseharian saya di Al
ishlah mengajarkan tentang kesabaran,keikhlasan,sehingga masa-masa sulit yang
saya hadapi bisa terlewatkan.Alhamdulillah,kehidupan saya dan anak-anak saya
jauh lebih baik dari sebelumnya walau saya tidak ada pendamping hidup.karena
saya tidak sendiri ada ALLAH bersama saya,anak-anak dan juga keluarga yang
selalu mensuport.Intinya,kita selalu optimis jangan pesimis.
Tujuan saya mengikuti BIMTEK ini,lebih semangat lagi untuk menimba ilmu.agar
saya/peserta BIMTEK bisa mengedukasikan orang tua agar mudah memberikan
pembelajaran daring.
JAZAKILLAH KHAIRAN KATSIRAN…
TERIMAKASIH..
WASSALLAM..
KISAHKU PENYEMANGATKU
By : Wiwin Nofiani
Diawali aku adalah ibu rumah tangga biasa.
Saat putraku berusia 3 tahun kubawa
berkunjung ke PAUD dan seorang guru
mengajakku duduk di kursi yang ada di halaman
bermain. Ia bercerita setelah mengamati dan
melihatku bersama anakku bermain di sekolah,
menurutnya aku bisa bergabung bersamanya
dan guru-guru lainnya di sekolah. Semula aku ragu, apa aku bisa seperti mereka
yang memang latar belakang pendidikannya adalah guru. Berdiskusi dengan suami
adalah langkah awal dan memikirkan dengan matang keputusan yang akan kuambil
nantinya. Butuh waktu untuk semuanya dan banyak pertimbangan yang kupikirkan.
Akhirnya kuputuskan kalau tidak mencoba aku tidak akan pernah tahu apakah aku
bisa atau tidak, berdo’a dan berusaha…
Waktu terus berjalan banyak ilmu yang kudapat dari teman-teman di sekolah,
rasa minder akan pendidikan yang semula menghantuiku seiring berjalannya waktu
sudah tak pernah melintas lagi dalam pikiran sehari-hari di sekolah. Alhamdulillah
teman-teman memberikan dukungan yang luar biasa dan yang terpenting kita
punya kemauan untuk belajar. Belum genap setahun pengalaman yang luar biasa di
sekolah membuat keinginan untuk belajar semakin bertambah. Menurutku
menuntut ilmu itu tak pandang usia asalkan punya kemauan. Kalau ada kemauan
pasti… ada jalannya.
Menjadi guru bukanlah cita-cita masa kecilku, tetapi sekarang aku bangga dan
bahagia sebagai guru PAUD. Bertemu dengan anak-anak berbagai usia, bermain