The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Book tentang Akuntansi Keuangan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muhammadnashir67, 2021-12-09 19:35:21

E-Book

E-Book tentang Akuntansi Keuangan

Keywords: Akuntansi,keuangan,ebook

7. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penerimaan kembali piutang yang sudah dihapus
menggunakan metode langsung adalah...
a. Piutang dagang (D) 50.000
Kerugian piutang (K) 50.000

b. Piutang dagang (D) 50.000
Cadangan kerugian piutang (K) 50.000

c. Kerugian piutang (D) 50.000
Piutang dagang (K) 50.000

d. Kerugian piutang (D) 50.000

Cadangan kerugian piutang (K) 50.000

8. Jurnal yang dibuat untuk mencatat taksiran kerugian piutang menggunakan metode
langsung adalah…

a. Tidak dilakukan pencatatan untuk mencatat taksiran kerugian piutang, karena

pada metode ini tidak dilakukan penaksiran atas kerugian piutang

b. Kerugian piutang (D) 100.000

Cadangan kerugian piutang (K) 100.000

c. Kerugian piutang (D) 50.000

Cadangan kerugian piutang (K) 50.000

d. Kas (D) 50.000

Piutang dagang (K) 50.000
9. Jurnal penyesuaian metode langsung memiliki ciri-ciri antara lain…

a. Tidak mencatat taksiran kerugian piutang

b. Untuk mencatat kegiatan penghapusan langsung dicatat Kerugian Piutang di

debet dan Piutang dagang di kredit.

c. Untuk mencatat penerimaan kembali piutang yang sudah dihapus adalah

Piutang dagang dicatat di debet dan Kerugian Piutang dicatat di kredit

d. Semua benar

10. Pada tanggal 11 November 2018, PT Karunia Rezeki menerima uang tunai dari

debitur Tuan Firman sebesar Rp500.000,00, untuk pembayaran utangnya sebesar

Rp1.000.000,00. PT Karunia Rezeki setuju untuk menghapuskan sisa piutang kepada

Tuan Firman. Jika penghapusan piutang dicatat dengan metode langsung, jurnal untuk

mencatat transaksi tersebut adalah...

• Beban penghapusan piutang (D) Rp500.000

• Piutang dagang (K) Rp500.000

• Dalam buku besar PT Sarjana Muda pada 31 Desember 2018, terdapat

akun sebagai berikut.

• Piutang dagang: Rp217.500.000,00

• Penyisihan penghapusan piutang: Rp650.000,00 (kredit)

Piutang yang tidak dapat ditagih ditaksir sebesar 3% dari saldo piutang. Berdasarkan

data tersebut, beban penghapusan piutang tahun 2018 berjumlah.

40

a. 5.875.000

b. 3.000.000

c. 5.800.000

d. 2.000.000

11. Ada tiga metode atau cara menentukan kerugian piutang yang tidak termasuk metode
kerugian piutang adalah…

a. Kerugian piutang dihitung atas dasar jumlah penjualan.

b. Kerugiaan piutang dihitung atas dasar saldo piutang

c. Kerugiaan piutang dihitung atas dasar umur piutang

d. Metode penghapusan langsung

12. Pada buku besar PD Ingin jaya Tanggal 31 desember 2020 terdapat akun sebagai

berikut:

- Piutang dagang saldo 250.000.000

- Cadangan kerugian piutang saldo kredit 2.000.000

- Penjualan saldo 1.500.000.000

Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 0,5% dari total penjualan.

Berapa taksiran kerugian piutang...

a. Rp. 7.500.000

b. Rp. 1.500.000

c. Rp 2.000.000

d. Rp. 5.500.000

13. Pada buku PD latanza tanggal 31 desember 2020 terdapatkan akun sebagai berikut:

- Piutang dagang 250.000.000

- Cadangan kerugian piutang 2.000.000

Rincian nama Debitur adalah sebagai berikut:

JUMLAH TANGGAL JATUH

TEMPO

Toko Mataram 61.000.000 15 november 2020

Took Thamrin 64.000.000 10 oktober 2020

Took Damai 63.000.000 25 desember 2020

Took Lancar 62.000.000 4 januari 2020

Presentasi kerugian piutang ditetapkan sebagai berikut:

Kelompok piutang kerugian Persentase

Belum jatuh tempo 2%

Lewat jatuh temp 1-30 hari 5%

Lewat jatuh tempo 31-60 hari 10%

Lewat jatuh tempo 60-90 hari 15%

41

Lewat jatuh tempo > 90 hari 20%

Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugian piutang yaitu:

a. Rp 25.000.000
b. Rp 60.000.000
c. Rp 90.000.000
d. Rp 27.490.000
14. Berdasarkan data, besarnya cadangan kerugian piutang
- Taksiran kerugian piutang = 29.490.000
- Cadangan kerugian piutang = 2.000.000
Maka kerugian yag menjadi beban tahuun 2020 yaitu 29.490.000 -2.000.000 =
27.490.000
Bagaimana jurnal yang dibuat pada tanggal 31 desember 2020
a. Beban kerugian piutang (D) 27.490.000
Cadangan kerugian piutang (K) 27.490.000

b. Cadangan kerugian piutang (D) 27.490.000
Beban kerugian piutang (K) 27.490.000

c. Piutang dagang (D) 27.490.000
Cadangan kerugian piutang (K) 27.490.000

d. Cadangan kerugian piutang (D) 27.490.000
Piutang dagang (K) 27.490.000

15. Cara mengatasi piutang usaha atau dagang tidak tertagih adalah…
a. lakukan follow up
b. tagih lebih agresif
c. berikan denda keterlambatan
d. terapkan kebijakan limit kredit
e. semua benar

Soal Uraian

1. Pada tanggal 17 November 2017, piutang pada debitur atas nama Ipin sebesar
Rp700.000,00 dihapuskan. Pada tanggal 5 April 2018, Ipin datang untuk membayar
utangnya sebesar Rp400.000,00. Sisanya Ipin sanggup membayar tanggal 5 Mei 2018.
Jika penghapusan piutang dicatat dengan metode tidak langsung (penyisihan), jurnal
untuk mencatat transaksi tersebut adalah..

2. Tesario melakukan penjualan secara kredit pada tanggal 1 Mei 2015 kepada PT.
Renayku sebesar Rp 5.000.000. Hingga akhir tahun 2015 diketahui piutang sebesar
Rp 700.000 yang belum dapat ditagih. Manajemen memperkirakan Rp 200.000 tidak
dapat ditagih. Pada bulan Maret 2016 bagian penagihan menyatakan piutang sebesar
Rp 100.000 dihapus dari pembukuan karena tidak mungkin dapat diterima
pelunasannya dari PT Renayku. Ternyata 1 Oktober 2016 PT. Renayku melunasi

42

utangnya tersebut. Buatlah jurnal penyesuaian dan jurnal untuk mencatat transaksi

tersebut dengan metode penghapusan langsung!

3. Piutang A sebesar Rp 3.000.000 diperkirakan tidak bisa dilunasi sebesar Rp 500.000

sehingga akuntan harus menghapus piutang sebesar 10% dari kerugian piutang.

Bagaimana pencatatan transaksi tersebut?

4. Pada 23 Desember 2014 debitur melunasi utangnya sebesar Rp 5.000.000 karena

usahanya perlahan berjalan kembali. Jurnalnya antara lain:

• Piutang dagang Rp 5.000.000

• Beban kerugian piutang Rp 5.000.000

5. Pos-pos berikut diambil di neraca PT ABC sebelum penyesuaian 31 Desember 2020.

Data penyesuaian menunjukkan jumlah cadangan penghapusan piutang ditentukan

menjadi 15 % dari penjualan

Perkiraan Buku Besar Neraca Saldo Kredit
Debit
Piutang Dagang Rp20.000.000 Rp5.000.000
Cadangan Penghapusan Piutang Rp100.000.000
Penjualan Rp10.000.000
Retur Penjualan

Rangkuman

Piutang tak tertagih merupakan hak penjual untuk menagih uang kepada pembeli
karena adanya transaksi penjualan secara kredit yang belum atau tidak bisa dibayarkan tepat
waktu. Resiko tidak tertagihnya piutang terjadi jika debitur mengalami pailit.

Faktor yang menyebabkan piutang tak tertagih yaitu

1. Debitur tersebut bangkrut
2. Perusahaan debitur tersebut ditutup
3. Debitur kabur atau melarikan diri
4. Penagihan berkali-kali yang terus saja gagal
5. Debitur meninggal mendadak

Oleh karena itu, pengendalian akan piutang tak tertagih merupakan suatu hal yang perlu
dilakukan dengan sebaik-baiknya karena piutang yang tidak dapat ditagih dapat merugikan
perusahaan. Untuk penaksiran kerugian dari piutang tak tertagih biasanya digunakan dua
metode yaitu:

1. Metode langsung atau metode penghapusan langsung (direct write off method)
Dalam metode langsung, penghapusan piutang ini biasanya digunakan oleh
perusahaan kecil atau perusahaan yang baru berdiri yang belum dapat memperkirakan
penghapusan piutang dengan tepat. Penghapusan piutang secara langsung tidak
melakukan estimasi kerugian piutang pada akhir periode, penghapusan piutang secara

43

langsung biasanya piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar tidak dapat

ditagih.

2. Metode cadangan atau metode penghapusan tidak langsung (undirect write off

method)

Metode cadangan penaksiran jumlah piutang yang tidak dapat ditagih dilakukan pada

akhir periode ketika perusahaan akan menyusun laporan keuangan untuk digunakan

pada periode tersebut. Risiko atas tidak tertagihnya piutang usaha dari penjualan

kredit kemungkinan selalu ada setiap saat, oleh karena itu perlu melakukan estimasi

dengan membentuk cadangan penurunan nilai piutang. Perusahaan melakukan

estimasi atau membentuk cadangan setiap periode akuntansi dengan mencatat posisi

debet beban kerugian piutang dan posisi kredit cadangan kerugian piutang. Apabila

pada suatu saat piutang yang dicadangkan tidak tertagih tersebut benar-benar tidak

tertagih maka status cadangan telah berubah menjadi suatu kepastian dengan

demikian dilakukan pencatatan posisi debet cadangan kerugian piutang dan posisi

kredit piutang usaha.

Perbedaan pencatatan metode langsung dan cadangan

Transkasi Metode Cadangan Metode Langsung

Transaksi kerugian Kerugian Piutang(D) Tidak di jurnal

piutang Cadangan Kerugian Piutang(K)

Menghapus piutang Cadangan Kerugian Piutang (D Kerugian Piutang(D)

Tuan Piutang (K) Piutang (K)

Pernyataan Piutang (D) Piutang (D)
Cadangan Kerugian Piutang Kerugian Piutang (K)
kesanggupan melunasi
Kas (D) Kas (D)
utang Piutang (K) Piutang (K)

Penerimaan dari

piutang yang sudah

dihapus

44

”Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan bahwa ilmu yang tak
dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan, belajar dengan

keras hanya bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut.”

45

BAB 4

ANALISIS KARTU PIUTANG

Tujuan Pembelajaran
3.4 Dapat menganalisis kartu piutang
4.4 Melakukan pencatatan kartu piutang

A. Pengertian Piutang
Piutang atau tagihan merupakan hak atau tuntutan yang ditujukan kepada

pihak lain baik secara perseorangan maupun badan usaha yang menyebabkan
terjadinya penerimaan kas dimasa yang akan datang sebagai akibat atas penyerahan
barang atau jasa yang dilakukan saat ini. Piutang suatu perusahaan dapat terjadi
karena berbagai macam transaksi antara lain:

1. Penjualan barang atau penyerahan jasa
2. Pinjaman dana yang diberikan kepada pihak lain
3. Pendapatan bunga yang berasal dari investasi
4. Pesanan yang diterima atas saham dan obligasi yang akan diterbitkan
5. Tagihan kepada perusahaan asuransi atau kerugian pertanggungan
6. Kelebihan pembayaran pajak dan lain sebagainya

B. Klarifikasi Piutang
Piutang perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Piutang usaha yaitu piutang yang terjadi karena penjualan transaksi transaksi
barang atau jasa dengan pembayaran kredit

2. Piutang wesel yaitu piutang yang didukung oleh janji tertulis atau
kesanggupan untuk membayar secara tertulis .

3. Piutang lain-lain yaitu piutang yang tidak termasuk dalam kategori piutang
usaha atau piutang wesel, seperti: piutang kepada karyawan atau pejabat-
pejabat perusahaan, piutang bunga, piutang pajak, piutang deviden, uang muka
kontrak pembelian dan lain-lain

C. Prosedur Pencatatan Piutang
Persiapan yang diperlukan dalam prosedur pencatatan piutang antara lain sebagai
berikut:

1. Kartu Piutang : Catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi mutasi
piutang perusahaan kepada tiap tiap pelanggan

2. Buku jurnal yang diperlukan dalam catatan akuntansi:
• Jurnal Penjualan: Digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena
adanya penjualan kredit
• Jurnal Retur Penjualan: Digunakan untuk mencatat penggurangan piutang
karena adanya retur penjualan
• Jurnal Umum: Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena
adanya piutang yang dihapus

46

• Jurnal Penerimaan Kas: Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang
karena adanya pelunasan piutang

Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara mem-posting kedalam
kartu piutang berdasarkan masing-masing jurnal dengan ketentuan berikut:

• Penjualan kredit, dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan
disertai dengan order pengiriman barang

• Retur penjualan, dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit
yang disertai dengan laporan penerimaan barang

• Penghapusan piutang, dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memoria yang
dibuat oleh bagian kredit

• Penerimaan kas, sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal penerimaan
kas disertai dengan bukti kas masuk
Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut

adalah sebagai berikut:

Pencatatan mutasi Piutang ke kartu piutang sebagai berikut

D. Menghitung Data Mutasi Piutang
Transaksi penjualan kredit akan berpengaruh positif terhadap saldo piutang,

sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang dan penghapusan piutang berpengaruh
negative terhadap saldo piutang.

47

Piutang pelanggan akan didebet dikolom mutasi pada kartu piutang apabila
terjadi transaksi transaksi yang menyebabkan timbul atau bertambahnya piutang.
Sebaliknya, piutang pelanggan akan dikredit dikolom mutasi pada kartu piutang
apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan kekurangan piutang. Saldo awal
atau saldo akhir piutang normal adaah saldo debit.

No Transaksi Dokumen Mutasi
Piutang

A Transaksi penjualan kredir Faktur penjualan (+)

B Transaksi retur penjualan Memo kredit (-)

C Transaksi penghapusan piutang Bukti memorial (-)

D Transaksi penerimaan kas dari Bukti kas masuk (-)
piutang

E. Membukuan Data Piutang ke Masing-Masing Kartu Piutang
Untuk tujuan akuntansi, piutang memiliki arti sempit, yaitu klaim yang

diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan uang. Piutang harus disajikan
sebesar jumlah yang benar benar-benar akan diterima pelunasannya. Penetapan saldo
piutang berdasarkan pada catatan-catatan yang telah dibuat untuk masing-masing
dibitur setelah diverifikasi tingkat keandalannya, yaitu catatn yang diselenggarakan
pada bagian keuangan.

Pengelolaan kartu piutang dilakukan oleh bagian kartu piutang yang berada
dbawah bagian akuntansi. Tugas harian bagian ini adalah mencatat mutasi piutang
untuk setiap debitur. Dari kegiatan tersebut, secara periodic harus dapat menghasilkan
hal hal sebagai berikut.

1. Surat pernyataan piutang untuk dikirim kepada debitur. Pengiriman surat
pernyataan piutang bertujuan untuk konfirmasi piutang kepada debitur, dalam
arti untuk penegasan apakah besarnya piutang menurut catatan perusahaan
sama dengan besarnya piutang menurut catatan debitur sehingga berfungsi
juga alat pengawassan

2. Daftar saldo piutang yang memuat informasi mengenai saldo piutang tiap
debitur pada tanggal tertentu. Penyusunan daftar saldo piutang disamping
bertujuan untuk mengetahui saldo piutang tiap debitur,juga diperlukan untuk
menguji ketelitian pencatatn piutang, yaitu dengan pengecekan atau kesamaan
total saldo piutang menurut kartu piutang dengan saldo akun piutang pada
tanggal yang sama.

3. Daftar umum piutang yang memuat informasi mengenai piutang tiap debitur
yang dikelompokkan berdasarkan usia piutang. Daftar umur piutang sangat
diperlukan untuk menganalisis bonafiditas tiap debitur sehingga status kredit
masing masing diketahui.

48

F. Melakukan Konfirmasi Saldo Piutang
Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari perusahaan kepada

debitur untuk memberitahu secara langsung kepada akuntan public untuk memeriksa
ikhtisar keuangan mengenai benar tidaknya saldo piutang pada tanggal tertentu seperti
yang disebutkan dalam surat tersebut . terdapat dua jenis surat konfirmasi yaitu:

1. Konfirmasi Positif
Konfirmasi positif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan

public kepada debitur untuk kemudian diminta mengirimkan balasannya
kepada akuntan public. Debitur diminta untuk menyatakan setuju atau tidak
setuju terhadap saldo dalam surat konfirmasi.
Ciri-ciri debitur yang pertu dikirim surat konfirmasi adalah:
• Jika tidak ada kepastian terhadap kesalah/ ketidakberesan akibat hasil

penilaian Sistem Pengendalian Interen (SPI) yang lemah
• Jika debitur merupakan perusahaan ,bukan orang pribadi
• Jika jumlah saldo debitur sangat besar disbanding dengan total piutang

2. Konfirmasi Negatif
Konfirmasi Negatif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan public
kepada debitur untuk kemudian pihak debitur diminta untuk mengirim
balasannya langsung kepada akuntan public jika tidak setuju atas saldo dalam
surat konfirmasi
Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi:
• Jika hasil penilaian sistem pengendalian intern sangat baik
• Jika debitur banyak jumlahnya, tetapi saldonya relative kecil
• Jika debitur terdiri atas orang pribadi

Setelah pihak perusahaan mengidentifikasi dan melakukan verifikasi data data
dalam kartu piutang. Langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah menghubungi
debitur untuk mengkonfirmasi piutang. Caranya adalah mengirim surat konfirmasi
piutang. Jenis jenis surat konfirmasi piutang tersebut adalah:

• Konfirmasi piutang akhir bulan. Dalam konfirmasi ini, yang dikonfirmasi
kepada debitur hanya saldo akhir bulan tertentu saja

• Konfirmasi satuan piutang. Dalam konfirmasi ini , yang dikonfirmasi kepada
debitur adalah saldo awal satu bulan. Surat konfirmasi piutang ini dikutip dari
kartu piutang pelanggan

• Konfirmasi elemen terbuka. Dalam konfirmasi ini yang dikonfirmasikan
kepada debitur hanya faktur yang belum dibayar.

Biasanya pihak debitur akan segera mengirim surat balasan. Surat balasan ini
berisi surat persetujuan jumlah saldo piutang atau kelihan jika saldo piutang tidak
cocok dengan jumlah catatan piutang debitur

Apabila dalam surat konfirmasi disertakan pula maksud menagih sisa piutang,
maka surat balasannya dapat berupa persetujuan pembayaran atau dapat berupa

49

permintaan penangguhan pembayaran. Surat balasan kemudian dianalisis dengan
melakukan:

• Pengecekan bukti bukti transaksi dan dokumen dokumennya
• Menganalisis pengunduran jangka waktu pembayaran piutang

Laporan Rekapitulasi Piutang yaitu sebuah laporan yang menggambarkan
keadaan saldo piutang secara keseluruhan pada saat dilaporkan. Laporan tersebut
mencantumkan nama perusahaan, daftar rekapitulasi piutang dan tanggal laporannya.

Contoh I Soal Kartu Piutang

Data mutasi piutang suatu perusahaan pada Toko Purple dengan no rek : 018
bulan September adalah sebagai berikut:

1 September 2016 Saldo awal Rp 11.800.000

2 September 2016 Penerimaan faktur no 354 seharga Rp 6.500.000

3 September 2016 Pembayaran faktur no 338 sebesar Rp 5.200.000

10 September 2016 Penerimaan memo kredit no 014 untuk pengurangan harga
faktur No 354 sebesar Rp 200.000

15 September 2016 Pelunasan faktur no 338 sebesar Rp 6.600.000 dengan BKM no
944

25 September 2016 Penerimaan faktur no 366 seharga Rp 4.750.000

KARTU PIUTANG

No. Rekening : 018 Lembar ke :
Nama
Alamat : TOKO PURPLE Syarat :-

Tanggal Keterangan : Jl Kartini 5 Batas Kredit :-

No MUTASI SALDO

Bukti Debit Kredit Debit Kredit

Rp

Sep-01 Saldo 11.800.000
Penjualan
Rp Rp
Sep-02 Kredit 6.500.000
18.300.000
Rp
4.750.000 Rp Rp
5.200.000
Sep-03 Penerimaan kas Rp 13.100.000
Sep-10 Retur 200.000
Sep-15 Penjualan Rp Rp
Sep-25 Penerimaan 6.600.000
Kas 12.900.000
Penjualan
Kredit Rp

6.300.000

Rp

11.050.000

50

Contoh 2 Soal Kartu Piutang

UD Hang Tuah mempunyai saldo piutang per 1 Oktober 2014 untuk pelanggan Toko
Sawarna Jl. Sawarna 3 no 170 sebesar Rp 1.500.000 ( Faktur No F.112).Transaksi
dalam bulan Oktober 2014

3 Oktober Penjualan kredit barang A kepada toko Suwarna sebesar Rp 5.000.000.
Faktur No F.1201

7 Oktober Penerimaan kas pelunasan piutang Toko Suwarna sebesar Rp
1.500.000. atas faktur No F.112,BKM No 031

13 Oktober Penjualan kredit barang B kepada Toko Suwarna sebesar Rp
7.000.000. Faktur No F 1202

23 Oktober Retur Penjualan barang B dari Toko Suwarna sebesar Rp 700.000 NK
18

30 Oktober Penerimaan kas pelunasan piutang Toko Suwarna sebesar Rp
5.000.000 atas faktur No 1201, BKM No 051

KARTU PIUTANG

No. Rekening 9 Lembar ke :
Nama
Alamat : TOKO SUWARNA Syarat :-

Tanggal Keterangan : Jl Suwarna 3 Batas Kredit :-

01-Okt Saldo No MUTASI SALDO
Penjualan
Bukti Debit Kredit Debit Kredit
03-Okt Kredit
F.112 Rp 1.500.000
07-Okt Penerimaan kas
Penjualan Rp

13-Okt Kredit F.1201 5.000.000 Rp 6.500.000

L23-Okt Retur Penjualan BKM Rp

30-Okt Penerimaan kas 031 1.500.000 Rp 5.000.000
Rp
Rp 12.000.000
Rp
F.1202 7.000.000 11.300.000

Rp

700.000

Rp

5.000.000 Rp 6.300.000

LATIHAN SOAL

Pilihan Ganda
1. Tuntutan atau klaim perusahaan kepada pihak ketiga baik terhadap perseorangan
maupun terhadap suatu badan usaha yang terjadi karena adanya suatu transaksi
disebut . . .
A. utang
B. piutang

51

C. wesel
D. proses
E. biaya
2. Pencatatan saldo awal pada kartu piutang(saldo normal piutang) Pada mutasi kartu
piutang, masuk pada kolom …
A. saldo debet
B. saldo kredit
C. mutasi debet
D. mutasi kredit
E. jawaban A dan C yang benar

3. 1. Jika debitur merupakan perusahaan, bukan orang pribadi

2. jika hasil penilaian sistem pengendalian intern sangat baik

3. jika debitur terdiri atas orang pribadi

4. jika jumlah saldo debitur sangat besar dibandingkan dengan total piutang

5. jika debitur banyak jumlahnya, tetapi saldonya sangat baik

Yang termasuk dalam cirri-ciri debitur dikirim surat surat konfirmasi negatif
adalah…

A. 1,2,3

B. 2,3,4

C. 1,3,4

D. 2,3,5

E. 3,4,5

4.Surat pengakuan atau janji tertulis dari debitur kepada kreditur untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal yang ditentukan disebut…

A.promes

B. wesel

C. other receivable

D. account liabilities

E. note liabilities

5. Yang tidak termasuk other receivables adalah ...

A. advance stock

B. purchases prepayment

C. accounts receivable

D. advance to employes

52

E. dividend receivable
6. Buku jurnal yang tidak digunakan untuk pencatatan piutang ...

A. Jurnal penjualan
B. Jurnal retur penjualan
C. Jurnal penerimaan kas
D. Jurnal pengeluaran kas
E. Jurnal umum
7. Pelunasan piutang secara tunai dicatat ke dalam jurnal sebagai ...
A. Piutang dagang Rp.xxx

Beban kerugian piutang Rp.xxx
B. Kas Rp.xxx

Piutang dagang Rp.xxx
C. Beban kerugian piutang Rp.xxx

Piutang dagang Rp.xxx
D. Retur penjualan Rp.xxx

Piutang dagang Rp.xxx
E. Cadangan kerugian piutang Rp.xxx

Piutang dagang Rp.xxx
8. Bukti transaksi yang menjadi mutasipenambah pada saldo piutang adalah...

A. Bukti Kas Masuk
B. Bukti Kas Keluar
C. BPKK
D. Memo Debit
E. Faktur Penjualan
9. Pencatatan transaksi dengan bukti transaksi memo kredit, dalam kartu piutang
masuk pada kolom ...
A. Saldo debit
B. Mutasi kredit
C. Saldo kredit
D. mutasi debet
E. Tidak ada jawaban yang benar

53

10. Formulir yang menyakinkan jumlah kewajiban pelanggan pada tanggal tertentu
yang disertai perinciannya disebut...

A. Kartu piutang
B. Konfirmasi utang
C. Kartu kredit
D. Kartu gudang
E. Konfirmasi piutang
11. Konfirmasi piutang dibuat oleh perusahaan kepada pelanggan dengan
maksud...
A. Pelanggan mengetahui saldo utangnya dan mengingatkannya
B. Pelanggan membayar saldo utangnya
C. Pelanggan menghindari kewajibannya
D. Pelanggan menunda pembayaran utangnya
E. Pelanggan segera melunasi utangnya.
12. Konfirmasi piutang yang menyajikan saldo piutang kepada debitur atau
pelanggan pada akhir bulan disebut..
A. Konfirmasi saldo piutang akhir bulan
B. Konfirmasi saldo piutang awal bulan
C. Konfirmasi satuan piutang
D. Konfirmasi faktur yang belum dibayar
E. Tidak ada jawaban yang benar
13. Yang menjadi dasar penyusunan konfirmasi piutang adalah...
A. Kartu piutang
B. Konfirmasi utang
C. Kartu kredit
D. Kartu gudang
E. Konfirmasi piutang
14. Konfirmasi piutang yang sekaligus digunakan sebagai catatan piutang
adalah...
A. Konfirmasi saldo piutang akhir bulan
B. Konfirmasi saldo piutang awal bulan

54

C. Konfirmasi satuan piutang

D. konfirmasi faktur yang belum dibayar

E. tidak ada jawaban yang benar

15. Manakah diantara bukti transaksi berikut yang tidak mempengaruhi

jumlah saldo piutang...

A. Faktur penjualan

B. Bukti pengeluaran kas

C. Bukti penerimaan kas

D. Bukti memorial

E. Memo kredit

Soal Esay

1. Jelaskan pengertian dari piutang?
2. Sebutkan persiapan dalam prosedur pencatatan piutang?
3. Jelaskan pengertian konfirmasi saldo piutang?
4. Sebutkan cirri cirri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi negative?
5. Data mutasi piutang suatu perusahaan pada Toko Berkah Jl Merdeka No 12

dengan no rek : 08 bulan Mei 2020 adalah sebagai berikut:

1 Mei 2020 Saldo awal Rp 10.000.000 faktur no 102

4 Mei 2020 Penjualan barang X secara kredit faktur no 267 seharga
Rp 5.000.000

7 Mei 2020 Penerimaan memo kredit no 017 untuk pengurangan
harga faktur No 267 sebesar Rp 100.000

10 Mei 2020 Pelunasan faktur no 102 sebesar Rp 10.000.000

20 Mei 2020 Penjualan barang Y secara kredit faktur no 298 seharga
Rp 1.500.000

30 Mei 2020 Pelunasan faktur no 267 sebesar Rp 2.500.000 dengan
BKM no 976

Catatlah transaksi diatas dalam kartu piutang dibawah ini

RANGKUMAN

Piutang atau tagihan adalah hak atau tuntutan kepada pihak lain baik perseorangan
maupun badan usaha yang mengakibatkan adanya penerimaan kas dimasa yang akan datang
sebagai akibat atas penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini.

55

Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari perusahaan kepada debitur untuk
memberitahu secara langsung kepada akuntan public untuk memeriksa ikhtisar keuangan
mengenai benar tidaknya saldo piutang pada tanggal tertentu seperti yang disebutkan dalam
surat tersebut .

Konfirmasi positif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan public kepada
debitur untuk kemudian diminta mengirimkan balasannya kepada akuntan public
Konfirmasi Negatif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan public kepada debitur
untuk kemudian pihak debitur diminta untuk mengirim balasannya langsung kepada akuntan
public jika tidak setuju atas saldo dalam surat konfirmasi

56

The best preparation for tomorrow is doing your best today
(Persiapan terbaik untuk hari esok adalah melakukan yang terbaik hari ini)

~H Jackson Brown, Jr.~

57

BAB 5

PIUTANG WESEL

TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa mampu :

3.5 Menganalisis piutang wesel (Wesel berbunga, wesel tidak berbunga, wesel jangka
panjang, wesel jangka pendek)

4.5 Melakukan pencatatan piutang wesel (Piutang wesel dari pencatatan kredit, piutang wesel
dari pemberian pinjaman, piutang wesel dari pemberian pinjaman, pendiskontoan wesel
berbunga dan tidak berbunga)

PENGERTIAN PIUTANG WESEL

Piutang wesel atau promissory notes receivable adalah transaksi. sebuah aset piutang
bagi sebuah perusahaan yang memiliki hak untuk menerima sejumlah pembayaran seperti
yang telah tertera dalam dokumen (wesel) dari perusahaan lain yang belum memiliki
ketersediaan uang kas.

Piutang wesel bersifat lebih formal dibandingkan piutang dagang, karena terdapat
perjanjian tertulis yang mengikat antara pihak debitur dan kreditur untuk membayar sejumlah
uang pada waktu tertentu. Piutang wesel juga dapat dikatakan sebagai tagihan kepada
pelanggan dari transaksi usaha yang dilengkapi dengan instrumen kredit berupa wesel,
promes, ataupun aksep dan akan diterima dalam bentuk tunai di masa mendatang.
Piutang wesel biasanyadibuat dengan menggunakan jaminan berupa kekayaan atau aset
perusahaan dan menambahkan beban bunga. Selain itu, piutang wesel dapat
dipindahtangankan kepada bank sebelum piutang tersebut jatuh tempo.

Berdasarkan sumbernya, piutang wesel boleh jadi sama dengan piutang usaha tanpa
wesel, misalnya dari penjualan kredit. Pembedanya hanya terletak hanya pada ada atau
tidaknya surat janji tertulis secara formal dari debitor. Janji tertulis tersebut dinamai wesel
ataupun promes (promisssory notes).

Wesel yaitu surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat) kepada
si wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebutkan pada surat tersebut
atau orang lain yang ditunjuk. Atau dapat disimpulkan surat yang ditulis oleh orang yang
mempunyai tagihan, di alamatkan kepada orang yang berhutang, meminta agar jumlah uang
yang tertulis dalam surat tersebut dibayar pada tanggal yang telah ditetapkan.

Sedangkan promes yaitu surat janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal
tertentu. Ditinjau dari sudut pemegang wesel atau promes, kedua surat berharga tersebut
merupakan piutang dan dicatat dalam rekening Piutang Wesel.

PERBEDAAN WESEL DAN PROMES

Wesel adalah surat perintah untuk membayar Promes adalah surat janji untuk membayar

Penarik dan yang berkepentingan terdiri atas Penarik dan yang berkepentingan berada di

dua pihak satu tangan

58

Yang membuat adalah pihak yang mempunyai Yang membuiat adalah pihak yang

piutang (tagihan) mempunyai hutang

Memerlukan akseptasi Tidak memerlukan akseptasi

KARAKTERISTIK PIUTANG WESEL
Surat tersebut ditandatangani oleh orang, pihak ataupun perusahaan yang membuat janji.

Pihak yang berhak menerima uang dari wesel tagih disebut penerima pembayaran atau
payee, dan pihak yang membuat janji disebut pembuat janji atau maker.

Nilai nominal (face amount) merupakan jumlah saat disepakati di awal.

Tanggal penerbitan (issuance date) merupakan tanggal saaat wesel diterbitkan.

Tanggal jatuh tempo (due date atau (maturity date) merupakan tanggal saat wesel harus
dibayar.

Periode wesel tagih merupakan tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo.

Tingkat bunga (interest rate) merupakan tingkat bunga yang harus dibayarkan atas
nilainominal pada perjanjian wesel tagih.

AKUNTANSI UNTUK PIUTANG WESEL
a. Wesel Tagih
Wesel tagih merupakan wesel yang dapat ditagihkan kepada perusahaan lain
yang memiliki utang kepada perusahaan yang dihutangi. Dengan kata lain, wesel
tagih ini adalah dokumen piutang yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan lain yang
belum bisa membayar pada saat penyerahan barang terjadi.
Dokumen wesel tagih ini dapat menjadi dasar posting piutang pada perusahaan
yang dihutangi karena status perusahaan merupakan pemberi utang. Berdasarkan
pembebanan bunga.
Yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan bunga tergantung pada
pihak manajemen perusahaan. Jika harta yang dipinjamkan tersebut memiliki nilai
nominal yang dapat memberikan dampak kerugian, maka biasanya pihak perusahaan
pemberi pinjaman akan membebankan bunga untuk mengantisipasi munculnya hal
tersebut.
Besaran bunga yang akan dikenakan pada wesel tagih biasanya akan disesuaikan
dengan besaran suku bunga bank yang terkait dalam transaksi.

b. Wesel Bayar
Sebetulnya piutang wesel bayar ini sama dengan wesel tagih. Bahkan

dokumennya pun sama. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada penerima
wesel tersebut. Jika wesel tagih diberikan pada perusahaan pemberi pinjaman maka
wesel bayar diberikan pada perusahaan yang meminjam uang.

Wesel bayar ini jika masa perjanjiannya akan dilunasi dalam jangka waktu
kurang dari 1 tahun, maka akan dimasukan pada neraca saldo dengan nama akun

59

kewajiban lancar. Namun, jika pelunasannya lebih dari 1 tahun, maka akan dilaporkan
sebagai kewajiban jangka panjang.

Saat wesel bayar mengalami jatuh tempo, ada kalanya perusahaaan yang
berutang tidak dapat dapat membayar tepat waktu. Jika hal tersebut terjadi, maka
wesel tersebut dapat masuk dalam perkiraan utang dagang dan pihak penerima wesel
bisa memberi beban tambahan berupa biaya administrasi.

Dengan adanya piutang wesel ini, maka pihak perusahaan pemberi utang akan
mendapatkan kepastian pencatatan laporan keuangan dan juga akan merasa aman
memberikan pinjaman kepada perusahaan lain.
Hal ini dikarenakan adanya surat perjanjian yang mengikat disertai jaminan berupa
aset yang bisa digunakan jika terjadi masalah dalam pembayaran dikemudian hari.

JENIS PIUTANG WESEL
a. Wesel Berbunga (Interest Bearing)
Wesel berbunga merupakan wesel yang nilai pada jatuh tempo sama dengan
nilai nominalnya, sehingga nilai tunai pada saat wesel tersebut diperjual belikan
akan berkurang sebesar bunga diskonto yang diperhitungkan.
b. Wesel Tidak Berbunga (Non Interest Bearing)
Wesel tidak berbunga merupakan wesel yang nilai nominalnya adalah nilai
pada saat penarikan sehingga nilai tunai pada saat jatuh tempo atau pada saat
diperjual belikan sama dengan nilai nominal ditambah bunga yang
diperhitungkan.
Perlakuan akuntansi terhadap wesel berbunga dengan wesel tidak berbunga
berbeda hal tersebut disebabkan oleh adanya unsur bunga-nya. Pada wesel
berbunga perlu dicatat dengan jelas mengenai jumlah bunga yang diperhitungkan,
sedangkan pada wesel tidak berbunga tidak diperlukan pencatatan atas bunga.
Sedangkan dari jangka waktunya, wesel ini dibedakan menjadi dua yaitu :
a. wesel jangka panjang
b. wesel jangka pendek.
Ukuran pajang-pendeknya jatuh tempo adalah satu tahun sejak tanggal neraca.
Piutang Wesel yang jangka waktu pembayaran atau jatuh temponya kurang dari
satu tahun maka akan dicatat dalam aktiva lancar. Sedangkan Piutang Wesel yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun dianggap sebagai Piutang Jangka Panjang.

PERBEDAAN MASING-MASING JENIS PIUTANG

PIUTANG USAHA PIUTANG WESEL PIUTANG LAIN-LAIN
Jangka waktu lebih dari 1
Jangka waktu dari 1 Jangka waktu bermacammacam tahun atau termasuk
tahun 2/10, n/30 tetapi pada umumnya paling dalam piutang jangka
sedikit 60 hari. panjang.

60

Dimasukkan dalam Bagian yang jatuh temponya Pada umumnya termasuk
aktiva lancar dalam waktu 1 tahun diperlakukan dalam piutang jangka
sebagai aktiva lancar, sedangkan panjang
Berkaitan dengan operasi yang lebih dari 1 tahun piutang
utama perusahaan jangka panjang. Tidak berkaitan dengan
sehingga harus dapat operasi sehari-hari dan
ditagih. Mensyaratkan adanya jaminan biasanya dilaporkan di
sehingga jika saat jatuh tempo neraca sebagai kelompok
tidak dapat melunasi maka aktiva tidak lancar.
jaminan tersebut dapat dijual.

MASALAH-MASALAH POKOK DALAM AKUNTANSI UNTUK PIUTANG WESEL
1. Pengakuan piutang wesel
2. Penilaian piutang wesel
3. Pelimpahan piutang wesel

Pengakuan Piutang Wesel
Piutang wesel mungkin muncul karena :

(1) bersamaan dengan transaksi penjualan,
(2) pemberian pinjaman uang, atau
(3) perubahan dari piutang dagang menjadi piutang wesel.

Contoh :
(1) Piutang wesel dari penjualan kredit

Misalkan pada tanggal 1 Maret 2021, PT RST menjual barang kepada PT Manis
seharga Rp2.000.000,00. Untuk itu PT RST menginginkan agar piutangnya dikuatkan dengan
surat wesel dimana nilai nominal wesel Rp1.080.500 berjangka waktu 3 bulan.
Jurnal yang dibuat oleh PT RST adalah :
Maret 1 Piutang wesel 1.080.500

Penjualan 1.080.500
(2) Piutang wesel dari pemberian pinjaman

Misalkan pada tanggal 2 Mei 2021, PT DEF memberikan pinjaman kepada PT
Cantika sebesar Rp 10.000.000,00. Untuk itu, PT DEF menyerahkan selembar promes, 60
hari, bunga 12%.
Jurnal yang dibuat sebagai berikut :
Mei 1 Piutang wesel 1.000.000

Kas 1.000.000
Pada awal pencatatan pendapatan bunga belum diakui. Pendapatan bunga akan
diperhitungkan pada saat perusahaan menerima penyelesaian wesel.

(3) Piutang wesel dari perubahan piutang dagang

61

Misalkan PT HIJ mempunyai piutang dagang kepada PT Imuta sebesar Rp 2.000.000

yang jatuh pada tanggal 30 Juni 2006. PT Imuta kemudian memberikan janji tertulis untuk

melunasi piutangnya dalam jangka waktu 90 hari dan memberikan bunga sebesar 18%.

Jurnal untuk transaksi tersebut adalah :

Juli 1 Piutang wesel 2.000.000

Piutang dagang 2.000.000

Penilaian Piutang Wesel
Seperti Piutang Dagang, Piutang Wesel juga harus dilaporkan menurut nilai kas

(netto) yang bisa direalisasi. Rekening cadangan untuk piutang wesel adalah rekening
Cadangan Kerugian Piutang. Jumlah piutang wesel yang tidak dapat diterima pelunasannya
dapat ditaksir dengan menggunakan metode persentase dari penjualan maupun dengan
metode umur piutang.

Penyelesaian Piutang Wesel
Suatu wesel dikatakan dilunasi apabila wesel tersebut dibayar secara penuh pada

tanggal jatuh temponya. Untuk wesel berbunga, jumlah yang dilunasi meliputi nilai nominal
wesel ditambah dengan bunga selama jangka waktu wesel tersebut.

PENDISKONTOAN WESEL
Mendiskontokan wesel yaitu meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel

sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman namun dikurangi dengan bunga yang
diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yang diperhitungkan ini disebut
juga dengan diskonto.

Syarat pendiskontoan wesel yaitu jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada
tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi
wesel tersebut.

Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai berikut :
Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto

Contoh :

Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret

1991 didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%

Periode diskonto dihitung sebagai berikut :

26 –31 Maret = 5 hari

April = 30 hari

Mei (tanggal jatuh tempo) = 1 hari

Periode diskonto = 36 hari

Perhitungan pendiskontoan wesel :

1.Wesel tidak berbunga

Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah :

Nilai jatuh tempo wesel Rp. 5.000.000,00

62

Diskonto : Rp. 5.000.000,00x10%x36/360 Rp. 50.000,00

Uang yang diterima Rp. 4.950.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan

wesel di atas adalah :

Kas Rp. 4.500.000,00

Biaya Bunga Rp. 50.000,00

Pihutang Wesel Rp. 5.000.000,00

(Pihutang wesel didiskontokan)

2. Wesel Berbunga

Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan

diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah :

Nilai nominal wesel Rp. 5.000.000,00

Bunga : 12% x 2/12 x Rp. 5.000.000,00 100.000,00

Nilai Jatuh tempo wesel Rp. 5.100.000,00

Diskonto :

Rp. 5.100.000,00x10%x36/360 51.000,00

Uang yang diterima Rp. 5.049.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan

wesel di atas adalah :

Kas Rp. 5.049.000,00

Pihutang Wesel Rp. 5.000.000,00

(Pihutang wesel didiskontokan)

Pendapatan Bunga 49.000,00

MENCATAT WESEL TAGIH / PIUTANG WESEL

Diketahui terdapat PT. Sukses yang menerima wesel 30 hari, dimana bunganya

sebesar 12% di tanggal 17 Juli 2020 sebagai bentuk penyelesaian Piutang dari PT. Cahaya,

sedangkan wesel yang sudah lewat jatuh tempo adalah senilai 8 juta rupiah.

Untuk itu, perusahaan bisa mencatat penerimaan wesel sebagai berikut ini :

Wesel Tagih – PT. Cahaya Rp8.000.000

Piutang Usaha – PT. Cahaya Rp8.000.000

Namun apabila wesel sudah jatuh tempo, maka nantinya perusahaan akan mencatat

penerimaan pelunasan sebesar 8 juta, dan ditambah bunga senilai 80 ribu rupiah. Dengan

perhitungan = (Rp 8.000.000 X 12%) X (30/360) = Rp80.000. Maka pencatatannya adalah :

Kas Rp8.080.000 Rp8.000.000
Wesel Tagih – PT. Cahaya

Pendapatan Bunga Rp80.000

Kemudian jika PT. Cahaya tersebut ternyata tidak bisa membayar jatuh temponya,

maka PT. Sukses akan memindahkan nominal dan bunga piutang pelanggan dengan cara :

Piutang Usaha – PT. Cahaya Rp8.080.000

Wesel Tagih – PT. Cahaya Rp8.000.000

Pendapatan Bunga Rp80.000

63

LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA

1. Surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat) kepada si wajib
bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada surat tersebut atau
orang lain yang ditunjuk disebut ...
a. Surat wesel
b. Surat promes
c. Surat perjanjian piutang
d. Nota debet
e. Kwitansi

2. Tanggal jatuh tempo disebut juga ...
a. Promissory note
b. Maturity date
c. Payable note
d. Promissory date
e. Deadline date

3. Wesel yang nilai nominalnya merupakan nilai pada saat penarikan sehingga nilai
tunai pada saat jatuh tempo atau pada saat diperjual belikan sama dengan nilai
nominal ditambah bunga yang diperhitungkan disebut ...
a. Wesel bayar
b. Wesel tagih
c. Piutang wesel
d. Wesel berbunga
e. Wesel tidak berbunga

4. Berdasarkan jangka waktunya, wesel dibedakan menjadi dua yaitu ...
a. Wesel berbunga dan tidak berbunga
b. Wesel bayar dan tagih
c. Wesel dan promes
d. Wesel jangka panjang dan pendek
e. Wesel tertagih dan tak tertagih

5. Meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan disebut ...
a. Diskonisasi bank
b. Utang bank
c. Diskonto bank
d. Perhutangan bank
e. Perhitungan bank

6. Pengakuan piutang wesel timbul karena ...
a. Surat wesel hilang
b. Pemberian pinjaman uang menjadi piutang wesel
c. Pemberian pinjaman
d. Pelunasan piutang
e. Pelunasan utang

7. Jurnal untuk mencatat transaksi piutang wesel ...
a. Penjualan (D) Piutang Wesel (K)

64

b. Piutang Wesel (D) Penjualan (K)
c. Kas (D) Piutang Wesel (K)
d. Piutang Wesel (D) Kas (K)
e. Penjualan (D) Kas (K)
8. Surat wesel dimana ada seluruhnya pihak yang terkait dengan wesel itu disebut ...
a. Wesel inkaso
b. Wesel atas penerbit sendiri
c. Wesel berdomisili
d. Wesel atas pengganti penerbit
e. Wesel umum
9. Jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan wesel ...
a. Penjualan (D) Piutang Wesel (K)
b. Piutang Wesel (D) Penjualan (K)
c. Kas (D) Piutang Wesel (K)
d. Piutang Wesel (D) Kas (K)
e. Penjualan (D) Kas (K)
10. Surat pengakuan atau janjl tertulis dari debitur kepada kreditur untuk membayar
sejumlah uang tertentu padla suatu langgal yang telah ditentukan kepada orang/badan
tertentu atau pembawa disebut ...
a. Notes recevable
b. Accounts receivable
c. Other accounts receivable
d. Notes habilities
e. Promssory notes
11. Surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu disebut ...
a. Piutang wesel
b. Piutang giro
c. Surat wesel
d. Wesel tagih
e. Surat giro
12. Periode waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo dapat dinyatakan
dalam ...
a. Hari atau bulan
b. Bulan atau tahun
c. Periode atau hari
d. Periode atau bulan
e. Bulan saja
13. Penerimaan pembayaran disebut juga ...
a. Payer
b. Payee
c. Receiver pay
d. Payment
e. Receiver payee

65

14. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu setahun maka dalam neraca
wesel diklasifikasikan sebagai ...
a. Pasiva
b. Capital
c. Aktiva tetap
d. Utang lancar
e. Aktiva lancar

15. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran lebih dari ... hari
a. 100
b. 90
c. 60
d. 50
e. 120

ESSAI
1. Jelaskan perbedaan piutang wesel dengan piutang dagang!
2. Tanggal 3 Januari 2014 diterima hasil penagihan wesel tanpa bunga dari Tn.
Candra sebesar Rp.7.500.000,00 maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat
penerimaan kas hasil penagihan wesel tersebut adalah ...
3. Tanggal 3 Januari 2014 Tn. Rudy tidak dapat menbayar nilai tunai wesel
berbunga 10%/th, 60 harian yang jatuh tempo hari ini. Untuk ini perusahaan
telah membuat surat protes kepada Tn. Rudy dan membebankan biaya
pembuatan surat protes tersebut sebesar Rp.150.000,00 kepada Tn. Rudy. Maka
jurnal yang harus dibuat untuk mencatat kejadian tersebut adalah ...
4. Jelaskan secara singkat arti istilah-istilah yang tercantum dalam suatu surat
weselberikut ini : tanggal penarikan, penarik, tertarik, nilai, nominal, tanggal jatuh,
akseptasi!
5. Pada tanggal 26 November 2017 Nn. Sinta menjual barang daganganny kepada Tn.
Yogi di Jakarta sebanyak 250 unit dengan harga @$4.000,00 dengan term nya 2/10,
n/80. Separuh dari jumlah penjualan per kas, sedangkan sisanya dengan piutang wesel
berbunga 12% per tahun dengan jangka waktu 60 hari. Wesel ditarik dan diakseptasi
pada tanggal penjualan barang dagangannya tesebut. Pada tanggal 5 Desember 2017
Nn. Sinta membutuhkan uang tunai dengan segera, oleh karena itu wesel tersebut
didiskontoannya ke BCA dengan tariff diskonto 4% per tahun. Piutang wesel milik
Nn. Sinta tersebut mempunyai nilai nominal sebesar?

RANGKUMAN
Piutang Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak ke pihak lain

untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Definisi lain
piutang wesel merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu.
Wesel dibedakan menjadi dua yaitu wesel tanpa bunga (Nilai jatuh tempo sebesar nilai
nominalnya) dan wesel berbungnga (Nilai nominal + bunga selama jangka waktu wesel)
Sedangkan dari jangka waktunya wesel yaitu wesel jangka panjang dan wesel jangka pendek.

66

Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat) kepada si
wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu. Sedangkan promes adalah surat janji
untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu.
Masalah pokok akuntansi dalam piutang wesel yaitu pengakuan piutang wesel, penilaian
piutang wesel, pelimpahan piutang wesel.

67

Tidak Perlu Menjadi Orang Lain Agar Terlihat Hebat. Tetaplah Jadi Diri Sendiri
Sebab Dokumen Asli Lebih Berharga Dari Copy-An
-Rakhma Khoirunnisa-

68

BAB 6

UTANG JANGKA PENDEK

Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa mampu :
3.6 Menerapkan Pencatatan Utang Jangka Pendek (pembelian barang dagang secara

kredit, wesel, pembelian angsuran, utang pajak, utang gaji dan pendapatan diterima
dimuka).
4.6 Melakukan Pencatatan Utang Jangka Pendek Pendek (pembelian barang dagang
secara kredit, wesel, pembelian angsuran, utang pajak, utang gaji dan pendapatan
diterima dimuka).

A. Pengertian Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek atau disebut juga utang lancar (Current Liabilitie) merupakan
utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh perusahaan dalam waktu satu periode
dalam siklus akuntansi atau dalam waktu satu tahun. Pelunasan utang ini dapat dapat
dilakukan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Keberhasilan
perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek dapat mempengaruhi likuiditas
perusahaan. Hal tersebut dikarenakan utang jangka pendek dibayarkan oleh perusahaan
menggunakan uang kas. Artinya jika perusahaan mampu membayar utang jangka pendek
dengan baik, berarti perusahaan mempunyai simpanan kas yang bagus.

B. Ciri-Ciri Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jatuh tempo utang jangka pendek di bawah 1 tahun atau 1 periode akuntansi.
2. Pembayaran utang jangka pendek dilakukan secara langsung yaitu sejumlah utang

yang tertera dan tidak menerima pembayaran berjangka atau cicilan.
3. Utang jangka pendek terkadang memiliki bunga, sesuai dengan kebijakan yang

diberikan oleh kreditur.
4. Utang jangka pendek juga tidak membutuhkan jaminan melainkan berdasarkan

kepercayaan atau perjanjian yang sudah tertulis.

C. Jenis-Jenis Utang Jangka Pendek

Jenis-jenis utang jangka pendek yang biasa digunakan oleh perusahaan diantaranya:
1. Utang Dagang (Account Payable)

Dalam melakukan suatu kegiatan atau usaha, terdapat perusahaan yang
mengandalkan barang dimana didapatkan dari supplier atau produsen lain. Untuk
mendapatkan barang tersebut, perusahaan tentu saja perlu membayar. Namun,
perusahaan bisa membayar barang dagang tidak tidak langsung lunas, sementara itu
barangnya sudah diterima oleh perusahaan. Dengan begitu perusahaan harus
mencatat utangnya ke jenis utang jangka pendek dan perlu melakukan pelunasan

69

utang tersebut sesuai dengan waktu yang sudah disepakati. Dengan kata lain utang
dagang merupakan utang yang timbul sebagai akibat adanya pembelian barang yang
dilakukan secara kredit.

Contoh :
Pada tanggal 1 Desember 2018 perusahaan membeli barang dagangan secara

kredit dengan harga Rp. 6.000.000,- dengan syarat 2/10.n/30. Hal ini berarti apabila
pelunasan dilakukan dalam waktu 10 hari setelah tanggal 1 Desember 2018 akan
mendapat potongan 2% dan pembayaran yang dilakukan setelah tanggal 11
Desember 2018 tidak mendapat potongan atau net dengan jangka waktu pelunasan 30
hari setelah tanggal 1 Desember 2018.

Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

a. Jurnal saat transaksi pembelian
Pada saat melakukan pembelian, pembeli belum mengetahui apakah akan

mendapatkan potongan atau tidak dikarenakan belum melakukan pembayaran
pembelian. Oleh karena itu jurnal untuk membuat transaksi tersebut yaitu:

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit
2018 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
1 Pembelian Barang Dagang
Desember Utang Dagang

b. Jurnal saat pelunasan pada masa potongan
Apabila pembeli melakukan pelunasan saat dalam periode masa potongan

maka akan mendapatkan potongan sebesar 2% dari harga faktur atau sebesar 2%
x Rp 6.000.000 = Rp 120.000. Maka jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai
berikut:

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018 Rp 120.000
Rp 5.880.000
Desember 6 Utang Dagang Rp 6.000.000

Potongan Pembelian

Kas

Namun apabila pembeli melakukan pelunasan diluar masa periode potongan
maka jurnal yang di buat sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018

Desember 6 Utang Dagang Rp 6.000.000
Rp 6.000.000
Kas

2. Utang Wesel (Notes Payable)

70

Utang wesel merupakan suatu kewajiban yang disertai dengan janji tertulis
atau promes. Perusahaan yang melakukan hutang janji tertulis disebut dengan wesel
bayar, sementara perusahaan yang memberikan utang atau berpiutang janji tertulis
disebut dengan wesel tagih. Wesel sendirir dibedakan menjadi dua jenis yaitu wesel
berbunga dan wesel tidak berbunga.

Contoh :
Pada tanggal 1 Desember 2018 perusahaan membeli barang dagangan seharga

Rp. 8.000.000,00 dengan menandatangani wesel 15% per tahun dengan jangka waktu
pelunasan wesel selama 3 bulan.

Jurnal yang di buat pada saat transaksi pembelian dan penandatanganan wesel
adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit
Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
2018

Desember 1 Pembelian Barang Dagang

Wesel Bayar

Pada saat melakukan pelunasan, perusahaan harus membayar sebesar nilai
nominal yang tercantum dalam wesel bayar ditambah dengan beban bunga yang
harus dibayar. Perhitungan bunga wesel dilakukan sebagai berikut:

Beban bunga wesel bayar 3 bulan adalah
Rp 8.000.000 x 15% x 3/12 = Rp 300.000.

Maka jurnal yang dibuat untuk mencatat pelunasan wesel bayar ditambah
bunga adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018

Desember 1 Wesel Bayar Rp 8.000.000
Rp 300.000
Beban Bunga
Rp 8.300.000
Kas

Namun apabila wesel yang ditandatangani tidak berbunga, maka pada saat
pelunasan perusahaan tidak harus dibebani dengan pembayaran bunga, sehingga
jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut;

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018

Desember 1 Wesel Bayar Rp 8.000.000
Rp 8.000.000
Kas

3. Pembelian Angsuran

71

Pembelian angsuran merupakan pembelian barang yang pelunasannya secara
berangsur atau bertahap dimana penyerahan dan pemindahan hak miliki dilakukan
setelah pelunasan angsuran terakhir.
Contoh:

Perusahaan membeli sebuah aset tetap berupa kendaraan dengan harga
perolehan sebesar Rp 180.000.000 dibayar dalam 24 kali angsuran pada tanggal 15
Mei 2018. Angsuran tiap bulan Rp 5.000.000 dengan bunga 12% per tahun
dibayarkan setiap tanggal 15.

Perhitungan untuk angsuran pertama sebagai berikut.

Angsuran bulanan = Rp 5.000.000

Bunga 1 12% 180.000.000 = Rp 1.800.000
12

Jumlah pembayaran angsuran pertama = Rp 6.800.000

Perhitungan angsuran ke dua sebagai berikut.

Angsuran bulanan = Rp 5.000.000

Bunga 1 12% ( 180.000.000 − 5.000.000) = Rp 1.750.000

12

Jumlah pembayaran angsuran ke dua = Rp 6.750.000

Pencatatan jurnal berdasarkan transaksi di atas adalah sebagai berikut.

1. Saat pembelian aset tetap

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018

Mei 15 Kendaraan Rp 180.000.000

Utang Angsuran Rp 180.000.000

2. Saat pembayaran angsuran pertama

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018

Juni 15 Utang Angsuran Rp 5.000.000
Rp 1.800.000
Beban Bunga
Rp 6.800.000
Kas

3. Saat pembayaran angsuran ke dua

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018

Juli 15 Utang Angsuran Rp 5.000.000
Rp 1.750.000
Beban Bunga
Rp 6.750.000
Kas

4. Utang Pajak Penjualan (Sales Taxes Payable)
Pajak penjualan atau PPN keluaran merupakan pajak yang dikenakan atas

barang-barang yang dijual perusahaan.

72

Contoh:
Pada tanggal 1 Desember 2018 perusahaan menjual barang dagangan tunai

seharga Rp. 6.000.000,00 dengan PPN 10%.

Pada saat perusahaan melakukan perusahaan melakukan penjulan tunai, maka
perusahaan harus memungut pajak penjualan sebesar 10% dari harga jual dari
pembeli. Sehingga pembayaran yang diterima perusahaan adalah sebesar harga jual
ditambah dengan pajak yang dipungut dari pembeli.

Jurnal yang harus dibuat oleh perusahaan berdasarkan transaksi tersebut
adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit

2018

Desember 1 Kas Rp 6.600.000

Penjualan Barang Dag. Rp 6.000.000

PPN Keluaran Rp 600.000

*) Perhitungan PPN Keluaran adalah 10% x Rp 6.000.000 = Rp 600.000.

5. Utang Pajak Penghasilan (Income Taxes Payable)
Utang pajak penghasilan merupakan pajak yang dihitung berdasarkan pada

penghasilan yang diperoleh oleh wajib pajak badan dengan tarif tertentu pada akhir
periode fiskal.

6. Pendapatan Diterima Dimuka (Unamed Revenue)
Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan yang sudah diterima di

kas perusahaan tetapi belum menjadi hak perusahaan dikarenakan masih terdapat
kewajiban perusahaan untuk memberikan barang/jasa dikemudian hari sebagai
konsekuensi penerimaan pendapatan perusahaan. Dengan kata lain perusahaan
meraih sebagian pembayaran sebelum barang/jasa diterima oleh konsumen.

Contoh :
Pada tanggal 25 Desember 2018 perusahaan menerima uang muka penjualan

atas barang dagangan sebesar Rp. 15.000.000 dimana barang dagangan akan berikan
kepada pembeli di kemudian hari.

Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit
2018 Pendapatan diterima dimuka Rp 15.000.000 Rp 15.000.000

Desember 25 Kas

73

Latihan Soal
Pilihan Ganda

1. Menurut jangka waktunya, utang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu...
A. Hutang jangka pendek, utang jangka panjang
B. Utang obligasi, utang saham
C. Utang usaha, utang bunga
D. Utang gaji, utang pajak

2. Tanggal jatuh tempo disebut juga...
A. Promissory note
B. Maturity date
C. Promissory date
D. Payee date

3. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu 1 tahun maka dalam neraca
wesel diklasifikasikan sebagai...
A. Pasiva
B. Capital
C. Aktiva tetap
D. Aktiva lancar

4. Sekuritas utang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu dekat
untuk menghasilkan keuntungan atas selisih harga jangka pendek merupakan investasi
dalam sekuritas utang yang dikategorikan dalam tujuan akuntansi dan pelaporan yaitu
Sekuritas Utang:
A. Dimiliki sampai jatuh tempo
B. Tersedia untuk dijual
C. Perdagangan
D. Penjualan

5. APTSTRA membeli obligasi 10 %, 5 tahun senilai Rp 100.000.000,00 pada tanggal 1

Januari 2010, dengan bunga dibayar setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember. Obligasi

tersebut dijual dengan harga Rp 115.000.000,00 yang menghasilkan premium obligasi

sebesar Rp 15.000.000,00 dan suku bunga efektif 8 %.Bagaimana membuat jurnal

untuk mencatat pembelian obligasi tersebut?

A. Sekuritas yang tersedia untuk dijualRp 100.000.000,00

Kas Rp 100.000.000,00

B. Kas Rp 100.000.000,00

Sekuritas yang tersedia untuk dijual Rp 100.000.000,00

C. Sekuritas yang tersedia untuk dijualRp 115.000.000,00

Kas Rp 115.000.000,00

D. Kas Rp 115.000.000,00

74

Sekuritas yang tersedia untuk dijual Rp 115.000.000,00

6. Berikut ini yang bukan merupakan jenis utang lancar yaitu:
A. Utang dividen kas
B. Utang dividen kas
C. Pendapatan diterima di muka
D. Utang Obligasi

7. Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal suatu wesel harus dibayar. Periode waktu antara
tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo dapat dinyatakan dalam...
A. Hari atau bulan
B. Bulan atau tahun
C. Periode atau hari
D. Bulan saja

8. Pada saat terjadi Loss Contingencies, kemungkinan terjadi atau tidak terjadinya suatu
peristwa lebih dari remote, tetapi kemungkinannya tidak terlalu tinggi menimbulkan
kewajiban kontinjen pada kategori:
A. Probable
B. Reasonable probable
C. Remote
D. Reasonably estimated

9. PT SURYA menerbitkan wesel 3 tahun, Rp 200.000.000,00 20 % kepada PT.

BINTANG pada tanggal 1 Januari 2011. Pada saat itu, tingkat suku bunga efektif

adalah sebesar 15 %. Bagaimana jurnal yang dicatat oleh PT. SURYA pada saat

penerbitan wesel?

A. Kas Rp 200.000.000,00

Utang wesel Rp 200.000.000,00

B. Kas Rp 230.000.000,00

Utang wesel Rp 230.000.000,00

C. Kas Rp 240.000.000,00

Utang wesel Rp 240.000.000,00

D. Kas Rp 280.000.000,00

Utang wesel Rp 280.000.000,00

10. Kewajiban jangka pendek wajib dibayarkan dalam waktu ….
A. 30 hari dari tanggal pelaporan.
B. 90 hari dari tanggal pelaporan.
C. 6 bulan dari tanggal pelaporan.
D. 12 bulan dari tanggal pelaporan.

11. Suatu kewajiban jangka panjang yang menjadi kewajiban jangka pendek dapat
kembali menjadikewajiban jangka panjang apabila diadakan suatu perjanjian

75

pendanaan kembali untuk penjadwalanulang jatuh tempo waktu pembayaran yang
dilakukan pada waktu ….
A. Sebelum Laporan Keuangan disetujui.
B. Setelah Laporan Keuangan disetujui.
C. Sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.
D. Pada saat Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.

12. Hutang yang jumlahnya dapat dipastikan di muka yaitu kelompok yang dapat
diketahui jumlahnya pada tanggal Neraca, baik transaksi riil sudah berlangsung
ataupun belum. Hutang dalam kelompok ini adalah...
A. Hutang dagang.
B. Hutang wesel.
C. Hutang gaji
D. Semua benar

13. 1 April, Pembelian barang dagang Rp.1.000.000 syarat 2/10, n 30, maka jurnal

pembelian yang tepat adalah...

A. Persediaan Rp. 1.000.000

Hutang Dagang Rp. 1.000.000

B. Hutang Dagang Rp. 1.000.000

Kas Rp. 1.000.000

C. Hutang Dagang Rp. 1.000.000

Persediaan Rp. 1.000.000

D. Hutang Dagang Rp. 1.000.000

Pot Pembelian Rp. 500.000

Kas Rp. 500.000

14. Hutang yang diperkuat dengan perjanjian tertulis diantara ke dua belah pihak adalah
...
A. Utang dagang
B. Utang wesel
C. Utang gaji
D. Utang pajak penghasilan

15. Perhatikan pernyataan berikut ini.
1. Utang dagang atau jasa
2. Dividen
3. Utang hipotek
4. Utang obligasi
Dari pernyataan di atas manakah yang termasuk utang jangka pendek...
A. 1-2
B. 1-3
C. 2-3
D. 3-4

76

Essai
1. Jelaskan secara singkat mengenai utang jangka pendek !
2. Apa yang dimaskud dengan Account Payable?
3. PT angin menerima pesanan alat pemotong rumput dari PT rapi pada tanggal 10

September 2019 sebanyak 5 unit @ Rp 2.000.000. pada tanggal 10 September 2020
PT rapi melunasi pembayaran sebesar Rp 10.000.000. Bagaimana pencatatan yang
dilakukan oleh PT rapi pada 10 September 2020 ?
4. PT awan mengajukan pinjaman ke bank sebesar Rp 50.000.000 pada tanggal 4
September 2020. Bank menyetujui pinjaman PT awan dan PT awan menandatangani
sebuah promes dengan bunga 12% dan berjangka waktu 4 bulan. Buatlah jurnal PT
awan pada tanggal 4 September 2020 !
5. Pada tanggal 1 November 2020 perusahaan membeli barang dagangan seharga Rp.
12.000.000,00 dengan menandatangani wesel 12% per tahun dengan jangka waktu
pelunasan wesel selama 3 bulan. Buatlah jurnal yang di buat pada saat transaksi
pembelian dan penandatanganan wesel1

Rangkuman
Utang jangka pendek atau disebut juga utang lancar (Current Liabilitie) merupakan
utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh perusahaan dalam waktu satu periode
dalam siklus akuntansi atau dalam waktu satu tahun. Pembayaran utang jangka pendek
dilakukan secara langsung yaitu sejumlah utang yang tertera dan tidak menerima
pembayaran berjangka atau cicilan. Utang jangka pendek dibagi menjadi 6 jenis yaitu:
Utang Dagang (Account Payable), Utang Wesel (Notes Payable), Pembelian Angsuran,
Utang Pajak Penjualan (Sales Taxes Payable), Utang Pajak Penghasilan (Income Taxes
Payable), dan Pendapatan Diterima Dimuka (Unamed Revenue).

77

“Pendidikan adalah kunci untuk membuka dunia, paspor menuju kebebasan.” – Oprah
Winfrey

78

BAB 7

KARTU UTANG

Tujuan Pembelajaran
3.7 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian utang dan kartu utang
4.7 Peserta didik mampu melakukan pencatatan dalam pengelolaan kartu utang

A. Pengertian Utang
Utang merupakan suatu kewajiban perusahaan untuk membayar kepada

perusahaan lain atau pihak lain yang menjadikan terdapat transaksi secara kredit
dalam pembelian jasa ataupun barang. Di dalam akuntansi ini, utang dapat diartikan
sebagai pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang, yang sekiranya
terjadi akibat kewajiban suatu perusahaan pada masa sekarang untuk mengirim aktiva
atau menyediakan jasa pada suatu perusahaan lain di masa yang akan datang sebagai
akibat dari transaksi dari masa lalu.

Pengelompokan Utang dikelompokkan
Berdasarkan jangka waktu pelunasan, utang dapat

menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:

a. Utang Lancar (Current Liabilities)

Utang lancer atau utang jangka pendek merupakan utang atau kewajiban
yang wajib dilunasi dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Terdapat
beberapa jenis-jenis hutang lancar, dianataranya sebagai berikut:

1) Utang dagang (Account Payable)

Utang dagang merupakan utang yang terjadi karena adanya transaksi
perusahaan yang melakukan pembelian dalam bentuk barang ataupun jasa
yang dilakukan secara kredit (on open account) dan tidak disertai
perjanjian secara tertulis. Utang dagang ini merupakan sumber utama
pembelanjaan jangka pendek yang tidak terjamin.

2) Utang Wesel (Notes Payable)

Utang wesel merupakan kewajiban tertulis tanpa syarat yang membayar
kepada pihak lain dengan jumlah tertentu pada tanggal yang telah
ditentukan. Oleh sebab itu, utang ini dianggap lebih formal dibanding
dengan utang dagang yang lainnya.

Terdapat dua jenis wesel, yaitu (1) wesel berbunga, (2) Wesel tidak
berbunga.

3) Utang Penghasilan atau Pendapatan Diterima di Muka (Unearned
Revenue)

Merupakan pendapatan yang belum menjadi hak namun dananya sudah
diterima.

79

4) Utang Beban atau Beban Terutang (Accrued Expense)

Yaitu utang yang timbul dikarenakan perusahaan sudah menerima manfaat
namun belum membayar, diantaranya: utang telepon dan utang listrik.
5) Utang Jangka Panjang Yang Telah Jatuh Tempo (Current Maturities of
Long Term Debt)

Adalah utang karena terdapat utang jangka panjang perusahaan yang akan
jatuh tempo pada masa sekarang. Misalnya, wesel bayar jangka panjang,
obligasi.
6) Utang Dividen

Merupakan kewajiban suatu perusahaan kepada para pemegang sahamnya
untuk membayar di periode yang akan datang, baik dari surat berharga,
kas, ataupun saham.
7) Utang Pajak

Merupakan seluruh jenis pajak yang dipungut selama satu bulan dan beban
pajak akhir tahun yang kurang bayar, diantaranya:

a) Pajak Pertambahan Nilai (PPN Keluaran)

Pajak ini merupakan pajak yang dikenakan atas barang yang
dijual oleh perusahaan. Penjual memungut pajak dari pembeli yang
setelahnya harus harus menyetor pungutannya ke kas negara.
b) Pajak Penghasilan (PPh)

Merupakan pajak yang menghitung berdasarkan penghasilan yang
diperoleh Wajib Pajak Badan dengan tariff tertentu pada akhir
periode fiscal. Jumlah pajak yang terhitung ini sesuai dengan
peraturan perpajakan maka diwajibakan untuk segera dibayarkan
ke kas negara.
c) Pajak Penghasilan Pasal 21 (Potongan Pemungutan)

Yaitu pajak yang dikenakan kepada seorang pekerja/karyawan
yang memiliki penghasilan dari suatu perusahaan.
b. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Utang jangka panjang merupakan utang yang jatuh tempo pelunasannya
lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang ini timbul karena adanya kebutuhan
dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap.
Terdapat beberapa utang panjang, antara lain:

80

1. Hipotik (Mortage)

Merupakan utang yang jaminannya menggunakan aktiva tetap. Perhatikan
contoh dibawah ini:

Transaksi berikut ini diambil dari pembukuan UD Diaz Jaya, berhubung
dengan utang jangka pendek pada bulan November 2021.

• 6 Nov : Dibeli barang dagang dari PT Makmur Rp 8.500.000 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30

• 10 Nov : Dibeli sebuah kendaraan seharga Rp 140.000.000 dengan uang
muka Rp 37.000.000, sisanya diangsur bulanan selama 2 tahun

• 15 Nov : Dipinjam dari Bank Sejahtera, uang sejumlah Rp 100.000.000
dengan biaya administrasi dan provisi sebesar RP 4.105.000

• 20 Nov : Dibeli dan dibayar dengan sebuah wesel per 30 hari, barang
dagang sebesar Rp 6.500.000

• 26 Nov : Dilunasi kepada PT Makmur Rp 8.500.000 dengan potongan
tunai 2%

• 29 Nov : UD Diaz Jaya menyewakan sebagian ruangan sewa diterima di
muka untuk 2 tahun sebesar Rp 19.000.000

• 30 Nov : Data penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2021 sebagai
berikut:
a. Gaji karyawan bulan Desember yang belum dibayar Rp 3.250.000
b. Bunga utang yang belum dibayar Rp 2.750.000

Diminta:

Catatlah transaksi tersebut ke dalam Jurnal Umum!

Jawab:

Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal berikut ini:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2021 6 Pembelian Rp 8.500.00

Nov Utang Dagang Rp 8.500.000

Kendaraan Rp Rp
10 Utang Dagang 140.000.00 103.000.000

Kas Rp 37.000.000

Kas Rp
15 Beban Administrasi 95.895.000

Utang Bank Rp 4.105.000
Rp 100.000.00

81

20 Pembelian Rp 6.500.000
Utang Wesel
Rp 6.500.000
Utang Dagang
26 Potongan Pembelian Rp 8.500.000

Kas Rp 170.000
29 Kas
Rp 8.330.000
Sewa Diterima di
Muka Rp Rp 19.000.000
Beban gaji 19.000.000
30 Utang Gaji
Beban Bunga Rp 3.250.000
Rp 3.250.000
Utang Bunga
Rp 2.750.000
Rp 2.750.000

2. Utang Obligasi

Merupakan surat utang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi.
Pada surat obligasi dicantumkan nilai nominal obliagsi tanggal pelunasan,
bunga per tahun, tanggal kupon, dan lain sebagainya. Seorang yang membeli
obligasi disebut pemegang obligasi selaku orang yang bertindak sebagai
pemberi jaminan, sedangkan pihak yang mengeluarkan surat obligasi tersebut
disebut penerbit obligasi.

Pinjaman obligasi terdiri dari dua jenis, yaitu (1) Dijamin (secured bonds),
obligasi yang dijamin oleh aktiva tertentu. (2) Tidak dijamin (debenture
bonds), Obligasi yang tidak dijamin oleh aktiva tertentu. Laku atau tidaknya
obligasi tergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap badan
perusahaan yang mengeluarkannya.

a) Pengeluaran/penempatan obligasi

Pengeluaran obligasi dapat dicatat dengan dua cara, antara lain:

Pencatatan sejak dari penempatan (yang tercatat hanya untuk yang terjual),
dan pencatatan sejak penerbitan (Obligasi dicatat yang belum terjual dan
sudah terjual.

b) Bunga Obligasi

Tanggal kupon merupakan bunga obligasi yang dibayarkan tiap 6 bulan pada
tanggal tertentu. Bunga obligasi ini tercatat dalam akun Beban Bunga
Obligasi.

Hal-hal yang mengakibatkan adanya pencatatan biaya bunga, antara lain:

82

i. Saat penempatan pengeluaran obligasi yang tidak terjadi pada salah
satu tanggal kupon, sehingga munculah adanya bunga berjalan yang
wajib dibayarkan oleh seorang pembeli untuk masa tanggal 25 April
dan tanggal kupon 1/4 – 1/10, oleh karena itu bunga berjalan terhitung
dari tanggal 1/4- 25/4 – 24 hari.

ii. Setiap tanggal kupon, diwajibkan membayar bunga 6 bulan untuk
utang obligasi yang beredar.

iii. Saat akhir periode akuntansi, wajib dibuat jurnal penyesuaian untuk
bunga yang berjalan yang terhitung dari tanggal kupon berakhir hingga
tanggal penyusunan neraca.

iv. Saat awal periode akuntansi, alangkah lebih baiknya dibuat jurnal
pembalik atas bunga berjalan tersebut (bagian iii).

c) Amortisasi Agio dan Disagio Obligasi

Pada Agio dan Disagio oblligasi, tiap periode jatuh tempo bunga ataupun
periode akuntansi wajib diamortisasi ke bunga obligasi sesuai umur jatuhnya
tempo obligasi dan secara proporsional. Contohnya. obligasi diterbitkan untuk
masa 12 bulan atau satu tahun, maka amortisasi yang wajib dihitung yaitu
dengan membagi bulan berjalan terhadap 12 bulan kali jumlah agio atau
disagio obligasi.

Contoh 1:

Obligasi ditempatkan dari tanggal 1 September 2021 dan akan jatuh tempo
pada tanggal 1 September 2022. Bunga akan dibayar setiap 1/3 dan 1/9 dengan
nominal Rp 1.200.000,00 dan tingkat bunga sebesar 12% dan kurs 90%.

Besarnya amortisasi Disagio per 31 Desember 2021 yaitu:

Nilai obligasi Rp 1.200.000.000,00

Kurs 90% x Rp 1.200.000.000,00 Rp 1.080.000.000,00 -

Disagio Obligasi Rp 120.000.000,00

Umur obligasi : 1/9/2021 s.d 1/9/2022 = 12bulan

Bulan berjalan : 1/9/2021 s.d 31/12/2021 = 4 bulan

Amortisasi : 4 x Rp 120.000.000,00 = Rp 40.000.000,00
12

Jurnal:

Beban Bunga Rp 40.000.000

Disagio Obligasi 12% Rp 40.000.000

Contoh 2:

83

Pada tanggal 1 Oktober 2021, PT Beng-Beng mengeluarkan 2000 lembar
obligasi 12% dengan kurs 102%. Nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar.
Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 2026. Kupon ¼ - 1/10.

Diminta:

Buatlah jurnal pencatatan transaksi yang berhubungan dengan utang obligasi
tersebut pada tahun 2021 dan 2026.

Tgl Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit
(Rp)

202 Kas 1.020.000.0
00
1 Utang Obligasi 1.000.000.0
00
1 Agio Obligasi
Okt

Nominal: 20.000.000

2.000 lembar @ Rp 1.000.000 = Rp
2.000.000.000

Kurs

102% x (2.000 x Rp 1.000.000 = Rp
1.020.000.000 –

Agio = (Rp 980.000.000)

(untuk mencatat pengeluaran obligasi) 60.000.000
60.000.000
31 Beban Bunga
Des 60.000.000
60.000.000
Utang Bunga
98.000.000
Bunga berjalan 1/10 s.d 31/12 = 3 bulan
84
= 3 x 12% x Rp 2.000.000.000 = Rp

12

60.000.000

(Untuk mencatat penyesuaian bunga obligasi
3 bulan)

202 Utang Bunga
11
Jan Beban Bunga

(Jurnal pembalik)

1 Agio Obligasi
Apr

Beban Bunga 98.000.000

Umur obligasi 1/10/2021 s.d 1/10/2026 = 5 th 120.000.000
= 60 bulan 120.000.000

Amortisasi Agio 1/10/2021 s.d 1/4/2021 = 6 98.000.000
bln 98.000.000

Besar amortisasi = 6 x Rp 980.000.000 120.000.000
60 120.000.000

= Rp 98.000.000 60.000.000
60.000.000
1 Beban Bunga
Apr 85

Kas

(Untuk mencatat pembayaran bunga dengan
jatuh tempo periode 1/10/2021 s.d 1/4/2022 =
6 bln

=162 x 12% x Rp 2.000.000.000 = Rp
120.000.000

1 Agio Obligasi
Okt Beban Bunga

Umur obligasi 1/10/2021 s.d 1/10/2026= 5
thn = 60bln

Amortisasi Disagio 1/4/2022 s.d 1/10/2022 =
6 bln

Besar amortisasi = 6 x Rp 980.000.000 = Rp
60

98.000.000

1 Beban Bunga
Okt Kas

Untuk mencatat pembayaran Bunga dengan
jatuh tempo periode 1/4/2022 s.d 1/10/222 = 6
bln

= 6 x 12% x Rp 2.000.000.000 = Rp
12

120.000.000

31 Beban Bunga
Des

Utang Bunga

Untuk mencatat penyesuaian bunga obligasi 3

bulan

Bunga berjalan 1/10 s.d 31/12

= 3 x 12% x Rp 2.000.000.000 = Rp
12

60.000.0000

Penjelasan:

31/12, utang bunga 3 bulan = 2.000.000.000 3 12 = Rp 60.000.000
12 100 = Rp 120.000.000

1/4 dan 1/10, bunga 6 bulan = 2.000.000.000 6 12
12 100

1/4 dan 1/10, amortisasi agio = Rp 980.000.000 : 10 = Rp 98.000.000

Setiap tanggal ¼ dan 1/10, pembayaran bunga dan amortisasi. Jurnalnya dapat
digabung seperti di bawah ini:

Beban Bunga Rp 22.000.000

Agio Obligasi Rp 98.000.000

Kas Rp 120.000.000

d) Pelunasan/Penebusan Obligasi

Pelunasan/penebusan obligasi biasanya dilakukan pada waktu jatuh tempo.
Namun, jika dana untuk pelunasannya memang sudah siap sebelum tanggal
jatuh tempo, alngkah lebih baiknya obligasi yang beredar tersebut segera
ditarik kembali daripada harus menunggu tanggal jatuh tempo.

• Apabila pelunasan obligasi dilakukan saat tanggal jatuh tempo, maka
besarnya nominal ditambah dengan bunga yang terutang

• Apabila pelunasan obligasi dilakukan sebelum jatuh tempo, artinya
membeli kembali obligasi dari para pemegangnya, dengan harga yang
sesuai sesuai kesepakatan atau harga wajar menurut dari bursa surat-
surat berharga, sehingga mungkin muncul laba ataupun rugi pelunasan
obligasi.

B. Pengelolaan Kartu Utang
1. Dokumen Transaksi Yang Diperlukan

Kartu utang merupakan sarana untuk mencatat mutasi utang yang secara
terperinci pada tiap-tiap kreditur. Format kartu utang dibuat dibuat sesuai kebutuhan
perusahaan. Informasi yang ada dalam kartu utang yaitu: nomor rekening, nama
kreditur, syarat pembayaran utang, dan tabel yang digunakan untuk mencatat adanya
mutasi utang, misalnya: nomor buktri transaksi, keterangan, tanggal transaksi, kolom
debit dan kredit, dan juga saldo utang.

Dibawah ini merupakan contoh format kartu utang:

86

PT………….. KARTU UTANG
Nama Kreditur :
No. Rekening : Keterangan Saldo
Kredit
Tanggal No. Bukti

Debit

Contoh Kartu Utang

Kartu utang adalah kartu yang dapat berfungsi untuk mencatat setiap transaksi mutasi
utang tiap kreditur. Terdapat beberapa dokumen lain yang diperlukan dalam
pengelolaan utang, yaitu:

Faktur yang diterima dari seorang kreditur, adalah dokumen transaksi pembelian
barang dengan metode pembayaran secara kredit. Oleh karena itu, dokumen tersebut
dapat dicatat dalam kartu utang sebagai mutasi kredit.

Memo kredit yang diterima dari seorang kreditur, adalah bukti transaksi pembelian
retur yang merupakan apabila sebagian barang yang diterima, dikembalikan kepada
pemasok akibat ketidakcookaan pesanan.

Bukti pengeluaran kas guna membayar utang, dapat berbentuk kuitansi yang
ditandatangani oleg seorang kreditur ataupun tembusan bukti pengeluaran kas yang
digunakan untuk notif (pemberitahuan) pembayaran kepada kreditur. Maka dokumen
tersebut tercatat dalam kartu utang yang sebagai mutasi debit.

2. Pencatatan Dokumen Transaksi dalam Kartu Utang

Tugas pokok kartu utang yaitu untuk mencatat jumlah nilai yang terutang
karena akibat dari transaksi pembelian kredit, yang digunakan untuk mengetahui
apakah pembayaran tidak melebihi jumlah utang yang dibayar. Selain itu, juga untuk
mengetahui apabila pembayaran yang dilakukan tepat pada tanggal jatuh tempo.
Secara periodic kartu utang juga harus dapat menghasilkan laporan di bawah ini:

• Laporan posisi saldo utang, yaitu laporan yang wajib dibuat setiap akhir
periode akuntansi. Laporan ini didalamnya berisi informasi dari saldo utang
tiap kreditur pada akhir periode

• Laporan utang yang jatuh tempo, yaitu laporan yang didalamnya berisi
berbagai utang yang telah jatuh tempo.

87

Dari keterangan di atas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pencatatan dokumen transaksi kartu utang, sebagai berikut:

a. Keabsahan dokumen dalam transaksi, contohnya faktur pembelian yang harus
diperiksa untuk mengetahui apakah telah disetujui oleh Bagian pembelian, serta
apakah cocok dengan data laporan penerimaan barang.

b. Dokumen transaksi yang dicatat di kartu utang kreditur yang tepat dengan jumlah
yang tepat pula. Contohnya, faktur pembelian dari PT Diaz tercatat dalam kartu
utang PT Dewa.

c. Pencatatan kartu utang yang menunjukkan data secara detail, sehingga data yang
dibutuhkan untuk penyusunan laporan utang mudah ditentukan. Contohnya,
tanggal jatuh tempo pembayaran.

3. Pembuatan Laporan Utang yang Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo pembayaran utang dapat ditetapkan berdasarkan tanggal
faktur pembelian dan syarat pembeliannya juga ditetapkan dari pihak penjual barang.
Contohnya, faktur tanggal 12 Agustus 2021 dengan syarat pembayaran n/30. Jatuh
tempo faktur tersebut merupakan 30 hari setelah tanggal 12 Agustus 2021, yaitu yang
pada tanggal 11 September 2021.

Contoh laporan utang yang jatuh tempo, sebagai berikut:

Laporan Utang Jatuh Tempo

Periode tanggal 1 s.d 6 November 2021

PT Jolly

No. 2300

No. Nomor Nama Utang Jatuh Tempo Pembayaran (dalam Rupiah)
Urut Faktur Kreditur 2 Nov 3 Nov 4 Nov 5 Nov 6 Nov

1. 433 PT Sanjaya 7.100.00 6.300.00
2. 455 PT Makmur 0 0
3. 312 PT Sejahtera
4. 542 PT Abadi 7.500.00
5. 459 0
6. 329
7. 464 PT Sejati 6.200.00
0

PT Sinarmas 7.800.00
0
PT Berkah 5.800.00
0

4.300.00
0

88

Total 14.600.0 - 12.500.0 7.800.00 10.100.0
00 00 0 00

4. Pembuatan Laporan Saldo Utang

Rekapitulasi atau laporan saldo utang perlu adanya untuk informasi mengenai
posisi utang kepada manajemen, selain itu juga untuk ngecek seberapa besarnya utang
pada akhir periode laporan, yang merupakan rekonsiliasi dengan saldo akun utang
dalam buku besar.

Berdasarkan data kartu utang tersebut, laporan saldo utang pada 31 Oktober 2021 di
bawah ini:

Laporan Saldo Utang
Per 31 Oktober 2021

No. Urut No. Rekening Nama Kreditur Alamat Saldo

1. 3101 PT Sanjaya Semarang Rp 37.500.000

2. 3102 PT Sejahtera Jakarta Rp 34.400.000

3. 3103 PT Abadi Surabaya Rp 36.600.000

Total Rp
108.500.000

5. Prosedur Utang Voucher (Voucher Payable Procedure)

Utang Voucher merupakan formulir yang dapat digunakan sebagai bukti
pengeluaran kas yang akan dibayarkan. Catatan dalam akuntansi ini yang digunakan
yaitu jurnal pengeluaran, jurnal pembelian, jurnal umum, kas, voucher register, check
register, dan juga kartu utang. Voucher ini dibuat setiap ada transaksi yang
memerlukan pengeluaran kas.

Dua prosedur untuk pembuatan voucher, yaitu:

a. Prosedur Voucher Satu Kali
1) Cash basic one time voucher procedure

Harus menunggu tanggal jatuh tempo terlebih dahulu untuk pengarsipan faktur
dari pemasok. Saat telah jatuh tempo, maka dibuatkan voucher. Selanjutnya
voucher perlu disetujui untuk dibayar dan dibuatkan cek, setelah itu dicatat
dalam jurnal pengeluaran kas.

2) Accrual basic one time voucher procedure

89


Click to View FlipBook Version