The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Book tentang Akuntansi Keuangan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muhammadnashir67, 2021-12-09 19:35:21

E-Book

E-Book tentang Akuntansi Keuangan

Keywords: Akuntansi,keuangan,ebook

Kas xxx ---
--- xxx
Penjualan --- xxx

(dicatat sebesar harga
jual)

Harga pokok penjualan xxx ---
--- xxx
Persediaan produk
jadi
(dicatat sebesar harga
pokok)

Jurnal berikut disusun saat akhir periode:

12. Persediaan produk dalam proses (produk yang belum selesai sampai periode

akuntansi telah berakhir)

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit

Persediaan produk xxx ---
dalam proses --- xxx

BDP-BBB

BDP-BBP --- xxx

BDP-BTK --- xxx

BDP-BOP --- xxx

Akhir periode tidak perlu jurnal untuk mencatat selisih BOP dikarenakan pada
metode harga pokok proses ini tidak dikenakan istilah BOP dibebankan yang
jumlahnya ditentukan dimuka. BOP pada metode harga pokok proses ini
dibebankan pada produk berdasarkan angka yang sesungguhnya.

4. Penentuan Harga Pokok Produk Berdasarkan Metode Harga Pokok Proses
(Produk Diolah Melalui Dua Departemen Produksi) –

a. Pengantar
Ketika produk diolah lebih dari satu departemen produksi maka perhitungan
harga pokok produksinya di departemen yang pertama akan sama dengan
perhitungan harga pokok produksi saat produk telah diolah melalui satu
departemen. Penyusunan laporan biaya produksi di departemen lanjutan,
perhitungan harga pokok produksi dilakukan menggunakan cara kumulatif.
Perhitungan dengan cara kumulatif yaitu jumlah harga pokok produksi produk di

140

departemen 2 terdiri atas semua biaya produksi depaertemen 1 ditambah dengan
semua biaya produksi departemen 2.
Seluruh biaya produksi yang dikeluarkan di departemen 1 akan menjadi biaya
bahan baku di departemen 2, seluruh biaya produksi yang dikeluarkan di
departemen 2 akan menjadi biaya bahan baku di departemen 2, dst.

b. Pencatatan Transaksi Jika produk Diolah Melalui Lebih dari Satu

Departemen Produksi

1. Pemakaian bahan baku di departemen 1

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit

BDP-BBB-Dept 1 xxx ---

Persediaan bahan baku --- Xxx

2. Pembebanan beban tenaga kerja di departemen 1

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit
---
BDP-BTK-Dept 1 xxx Xxx

Beban gaji dan upah ---

3. Ppemakaian BOP di departemen 1 Ref Debit Kredit
Tgl. Nama Rekening xxx ---
--- Xxx
BDP-BOP-Dept 1

BOP sesungguhnya

4. Produk Jadi Departemen 1 Yang Di Pindah Ke Departemen 2

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit

BDP-BBB-Dept 2 xxx ---

BDP-BBB-Dept 1 --- Xxx

BDP-BTK-Dept 1 --- Xxx

BDP-BOP-Dept 1 --- Xxx

5. Persediaan produk dalam proses akhir (produk yang belum selesai sampai

periode akuntansi telah berakhir) di departemen 1

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit

Persediaan PDP Dept 1 xxx ---

BDP-BBB-Dept 1 --- Xxx

141

BDP-BTK-Dept 1 --- xxx
BDP-BOP-Dept 1 --- xxx

6. Pembebanan beban tenaga kerja di departemen 2

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit
---
BDP-BTK-Dept 2 xxx xxx

Beban gaji dan upah ---

7. Pemakaian BOP di departemen 2

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit
---
BDP-BOP-Dept 2 xxx xxx

BOP sesungguhnya ---

8. Produk jadi departemen 2 yang di pindah ke gudang

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit
---
Persediaan produk selesai xxx xxx
xxx
BDP-BBB-Dept 2 --- xxx

BDP-BTK-Dept 2 ---

BDP-BOP-Dept 2 ---

9. Persediaan produk dalam proses akhir (produk yang belum selesai sampai

periode akuntansi telah berakhir) di departemen 2

Tgl. Nama Rekening Ref Debit Kredit

Persediaan PDP Dept 2 xxx ---

BDP-BBB-Dept 2 --- xxx

BDP-BTK-Dept 2 --- xxx

BDP-BOP-Dept 2 --- xxx

D. Penyusunan Kartu Pesanan
Kartu pesanan adalah catatan penting dalam mengkalkulasi atau menghitung biaya
pesanan. Kartu ini berbentuk formulir kertas atau elektronik yang berfungsi sebagai akun
pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi setiap pesanan.

142

Contoh kartu pesanan: Nama Perusahaan
PT. Duta Indah Alamat Pemesan
Sukorejo-Kendal Jumlah Unit
024-4519xxx Harga Jual Per Unit

KARTU PESANAN (JOB COST SHEET)

No. Pesanan
Nama barang
Tgl. Pesan
Tgl. Selesai

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik

Langsung

Tgl. No. Ket. Jml. Tgl. No. Kartu Jml Tgl. Dasar Tarif Jml.

Bukti Jam Kerja

Jumlah BBB Jumlah BTKL Jumlah BOP

Total Biaya Produksi (a) Catatan:
Jumlah Unit Produksi (b) ……………………………
Biaya Produksi Per Unit (a) : (b)

E. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2007:41) manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis
besar adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Harga Jual Produk
Perusahaan yang berproduksi masa memproses produknya untuk memenuhi persediaan di
gudang degan demikian biaya produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk

143

menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk. Penentuan harga jual produk,
biaya produksi per unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data
biaya lain serta data non biaya.
2. Memantau Realisasi Biaya Produksi
Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan
dibandingkan dengan rencana produksi yang telah ditetapkan, oleh sebab itu akutansi
biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalm
jangka waktu tertentu untuk memantau apakah produksi mengkonsumsi total biaya
produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya.
3. Menghitung Laba Rugi Periodik
Guna mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode
tertentu mampu menghasilkan laba bruto. Manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu.
4. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk dalam Proses yang
Disajikan Dalam Neraca
Saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggung jawaban periodik, manajemen harus
menyajikan laporang keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba, yang menyajikan
harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok yang pada, tanggal neraca masih
dalam proses. berdasarkan catatan biaya produksi yang masih melekat pada produk jadi
yang belum laku dijual pada tanggal neraca serta dapat diketahui biaya produksinya. Biaya
yang melekat pada produk jadi pada tanggal neraca disajikan dalam harga pokok
persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal
neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai harga pokok
persediaan produk dalam proses.

F. Laporan Harga Pokok Produksi

Laporan harga pokok produksi bukan merupakan laporan keuangan dalam perusahaan,
tetapi merupakan lampiran laba rugi khusus perusahaan manufaktur jika perusahaan
menerapkan metode fisik dalam pencatatan persediaannya. Pencatatan metode fisik yaitu
pencatatan persediaan yang dilakukan pada akhir bulan. Jadi, setiap terjadinya mutasi
persediaan bahan tidak dicatat, maka pada akhir periode akan dicatat pada akun ikhtisar
produksi. Semua biaya produksi yang timbul akan ditutup pada akun ikhtisar produksi.
Saldo ikhtisar produksi setelah posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup merupakan
saldo harga pokok produksi. Selanjutnya akan disusun laporan harga pokok produksi di
mana saldo ikhtisar produksi akan sama dengan jumlah harga pokok produksi.

Adapun format laporan harga pokok produksi adalah sebagai berikut.

PT. Duta Indah
Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2021

144

1. Biaya Bahan Baku:

Persediaan bahan baku (awal) Rp……….

Pembelian Rp……….

Biaya angkut pembelian Rp……….

Rp……….

Retur pembelian Rp……….

Potongan pembelian Rp……….

(Rp………)

Pembelian bersih…………………………………………… Rp………..

Bahan baku siap diproduksi………………………………... Rp………..

Persediaan bahan baku (akhir)……………………………... (Rp………)

Biaya pemakaian bahan baku………………………………. Rp………..

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp………...

3. Biaya Overhead Pabrik:

Bahan-bahan penolong Rp………..

Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp………..

Biaya penyusutan bangunan pabrik Rp………..

Biaya peny. mesin dan peralatan pabrik Rp………..

Biaya pemeliharaan dan reparasi pabrik Rp………..

Biaya overhead pabrik lainnya Rp………..

Jumlah biaya overhead pabrik Rp………..

Jumlah biaya produksi Rp………..

Persediaan barang dalam proses (awal) Rp………..

Jumlah barang dalam proses Rp………..

Persediaan barang dalam proses (akhir) (Rp……….)

Harga Pokok Produksi Rp………...

Perhitungan Laba Kotor Penjualan

Berikut ini perhitungan laba kotor penjualan pada perusahaan manufaktur.

Penjualan xxx

Harga pokok penjualan (HPP) xxx

Persediaan produk jadi (awal) xxx

Harga pokok produksi xxx

Produk jadi siap jual xxx

Persediaan produk jadi akhir xxx -

Harga pokok penjualan xxx-

145

Laba kotor penjualan xxx

Contoh pencatatan persediaan dengan system fisik/periodic, penyusunan laporan

harga pokok produksi dan perhitungan laba kotor penjualan.

PT Duta Indah merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi seragam SMK.

Bulan Mei 2021 perusahaan berhasil memproduksi 1.200 stel seragam OSIS dengan

alokasi biaya produksi sebagai berikut.

1. Persediaan awal barang (1 Mei 2021) Rp3.200.000
➢ Persediaan barang dalam proses Rp17.000.000
➢ Persediaan bahan baku Rp200.000
➢ Persediaan bahan penolong Rp7.600.000
➢ Persediaan produk jadi

2. Transaksi yang berkaitan dengan proses produksi selama bulan Mei 2021

➢ Mei 10 pembelian bahan baku dengan syarat 2/10 n/30 Rp50.000.000

➢ Biaya angkut pembelian bahan baku Rp1.800.000

➢ 12 retur pembelian bahan baku Rp6.500.000

➢ 18 pelunasan utang dagang transaksi tanggal 10 Mei

➢ Pembelian bahan penolong Rp2.400.000

➢ Pembayaran biaya listrik, telepon, dan air pabrik Rp3.600.000

➢ Biaya asuransi pabrik bulan Mei 2021 Rp500.000

➢ 24 Pembayaran biaya tenaga kerja terdiri dari:

Biaya tenaga kerja langsung Rp48.000.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp3.000.000

30 rekap penjualan produk jadi bulan Mei 1000 stel @Rp160.000 secara kredit

3. Data akhir periode (31 Mei 2021) Rp3.000.000
a. Biaya penyusutan mesin jahit bulan Mei 2021 Rp1.200.000
b. Biaya penyusutan gedung bulan Mei 2021 Rp8.000.000
c. Persediaan bahan baku 31 Mei 2021 Rp2.100.000
d. Persediaan barang dalam proses 31 Mei 2021 Rp900.000
e. Persediaan bahan penolong Rp3.600.000
f. Persediaan produk jadi

Dari data di atas, posting akun ikhtisar produksi laporan harga pokok produksi dan
perhitungan laba kotor penjualan adalah sebagai berikut.

1. Pencatatn transaksi selama Mei 2021

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Mei 10 Pembelian bahan baku 50.000.000
Biaya angkut pembelian 1.800.000

146

Utang dagang 51.800.000

(Mencatat pembelian BB) 6.500.000
12 Utang dagang
6.500.000
Retur pembelian
(Mencatat retur pembelian 45.300.000
BB)
18. Utang dagang 906.000
44.394.000
Potongan
pembelian 2.4000.000
Kas
(Mencatat retur pembelian 2.400.000
BB)
20. Pembelian bahan penolong 3.600.000 3.600.000
500.000 500.000
Kas
(Mencatat pembelian bahan 48.000.000
penolong) 3.000.000
20. Biaya listrik, telepon, dan
air pabrik 51.000.000

Kas

(Pembayaran listrik pabrik)
21. Biaya asuransi pabrik

Kas
(Pembayaran asuransi
pabrik)
24. BTKL

BTKTL

Kas
(Mencatat pembayaran
biaya tenaga kerja)

147

30. Piutang dagang 160.000.000

Penjualan 160.000.000

(mencatat penjualan secara
kredit)

221.000.000 221.000.000

2. Pencatatan penyesuaian 31 Mei 2021

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
3.000.000
31 Biaya penyusutan mesin 1.200.000 3.000.000
1.200.000
Biaya penyusutan gedung 20.400.000
pabrik 17.000.000
8.000.000 3.200.000
Akum. pnystn 2.100.000 200.000
mesin 900.000
Akum. Pnystn 11.000.000
gedung pabrik 35.600.000 35.600.000
(Mencatat penyusunan
asset tetap)
31. Ikhtisar produksi

Persediaan bahan
baku
Persediaan BDP

Persediaan bahan
penolong
(Mencatat penyesuaian BB
awal)
Persediaan bahan baku

Persediaan BDP

Persediaan bahan penolong

Ikhtisar produksi

(Mencatat penyesuaian BB
akhir)

148

3. Pencatatan penutupan 31 Mei 2021

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
106.094.000
31. Ikhtisar produksi 6.500.000 50.000.000
1.800.000
Retur pembelian bahan 906.000 2.400.000
baku 3.600.000
Potongan pembelian bahan 160.000.000 500.000
baku 11 5.494.000 48.000.000
388.994.000 3.000.000
Pembelian bahan 3.000.000
baku 1.200.000
Biaya angkut 160.000.000
pembelian
Pembelian bahan 115.494.000
penolong
Biaya listrik, 388.994.000
telepon, dan air
pabrik
Biaya asuransi
pabrik
BTKL

BTKTL

Biaya penyusutan
mesin
Biaya penyusutan
gedung pabrik
31. Penjualan

Ikhtisar L/R

(menutup penjualan)

31. Ikhtisar L/R

Ikhtisar produksi

(Menutup harga pokok
produksi)

Total

149

4. Posting akun ikhtisar produksi

Ikhtisar Produksi

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

Mei 31 Penyesuaian JP-1 20.400.000 20.400.000

31 Penyesuaian JP-1 11.000.000 9.400.000

31 Penutup JPt-1 106.094.000 115.494.000

31 Penutup JPt-1 115.494.000 0

5. Laporan harga pokok produksi

PT DUTA INDAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Untuk Periode yang Berakhir 31 Mei 2021

1. Biaya Bahan Baku: Rp17.000.000
Persediaan bahan baku (awal)
Pembelian 50.000.000
Biaya angkut pembelian 1.800.000

51.800.000

Retur pembelian 6.500.000

Potongan pembelian 906.000

(7.406.000)

Pembelian bersih 44.394.000

Bahan baku siap diproduksi 61.394.000

Persediaan bahan baku (akhir) 8.000.000

Biaya pemakaian bahan baku 53.394.000

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) 48.000.000

3. Biaya Overhead Pabrik:

Bahan-bahan penolong

Persediaan bahan penolong (awal) 200.000

Pembelian bahan penolong 2.400.000

Bahan penolong siap proses 2.600.000

Persediaan bahan penolong (akhir) 900.000

Biaya bahan penolong 1.700.000

150

Biaya listrik, telepon, dan air pabrik 3.600.000

Biaya asuransi pabrik 500.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung 3.000.000

Biaya penyusutan gedung pabrik 1.200.000

Biaya penyusutan mesin 3.000.000

Jumlah Biaya Overhead Pabrik 13.000.000

Jumlah biaya produksi 114.394.000

Persediaan barang dalam proses (awal) 3.200.000

Jumlah barang dalam proses 117.594.000

Persediaan barang dalam proses (akhir) (2.100.000)

Harga Pokok Produksi 115.494.000

6. Perhitungan laba kotor penjualan

Penjualan

Harga pokok penjualan 160.000.000

Persediaan produk jadi (awal) 7.600.000

Harga pokok produksi 115.494.000

Barang tersedia untuk dijual 123.094.000

Persediaan produk jadi (akhir) 3.600.000_-

Harga pokok penjualan 119.494.000

Laba kotor penjualan 40.506.000

Contoh Kasus Penghitungan Harga Pokok Produksi:

PT. Mebel Antik menerima pesanan dari pemesan untuk membuat kursi sebanyak 2000
unit. Pesanan ini merupakan pesanan dengan nomor 003. Proses produksi melalui dua
departemen produksi. Departemen I sebagai departemen Pembentukan dan Departemen II
sebagai Departemen Penyelesaian. Pesanan ini diterima pada tanggal 10 Januari 2015.

Informasi berikut berhubungan dengan pesanan 003 tersebut:

Pembelian bahan baku 1 Januari 2015 200m3 kayu @500

Pembelian 3 Januari 2015 300 m3 kayu @ 650

Pembelian 7 Januari 2015 700 m3 kayu @ 550

Permintaan bahan baku dibagian gudang untuk departemen I sebanyak 1200 m3 kayu.

Keterangan Departemen I Departemen II

Jumlah jam kerja langsung 1.200 jam 2.000 jam

Upah langsung/jam Rp 2000 Rp 1.500

Jam mesin yang digunakan 450 jam -

151

Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen I sebesar Rp 8.000.000 dengan kapasitas
yang direncanakan sebesar 20.000 jam mesin sedangkan untuk di Departemen II sebesar Rp
12.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 30.000 jam tenaga kerja langsung.
Perusahaan dalam penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO. Pihak pemesan
menyetujui pembayaran pesanannya sebesar total biaya produksi ditambah laba kotor
sebesar 40% dari total biaya produksi.

Diminta:

1. Hitunglah besarnya biaya bahan baku yang digunakan!

2. Tentukan tarif BOP per departemen!

3. Buatlah kartu harga pokok pesanan No. 003 tersebut!

4. Hitunglah total harga pokok produksi!

5. Hitunglah harga jual per unit!

6. Buatlah jurnal yang dibutuhkan

Jawab

1. Besarnya biaya bahan baku yang digunakan:

Penggunaan bahan baku sebanyak 1200 m2 kayu dengan perincian sebagai berikut :

Unit Harga Jumlah

Persediaan 1 Januari 200 m3 Rp 500 Rp 100.000

Pembelian 3 Januari 300m3 Rp 650 Rp 195.000

Pembelian 10 Januari 700m3 Rp 550 Rp 385.000

1200m3 Rp 680.000

2. Tarif BOP per departemen:
Tarif BOP dept I : 8.000.000 / 20.000 jam = 400 / jam mesin
Tarif BOP dept II : 12.000.000/30.000 jam = 400 / jam kerja langsung
3. Kartu harga pokok nomor 3:

152

PT. MEBEL ANTIK KARTU HARGA POKOK

No. Pesanan : 003 Nama Pemesan :

Jenis produksi : kursi kayu Jumlah unit : 2000

Tgl pesanan : 10/01/15 Tgl selesai : 31/01/2015

Sifat pesanan : Harga jual :

Tgl Ket No. Bukti Dept I Dept II Jumlah
BIAYA BAHAN BAKU 680.000 680.000
680.000 3.000.000 5.400.000
Jumlah biaya bahan baku 2.400.000 3.000.000
BIAYA TENAGA KERJA 2.400.000 800.000
180.000
1200 x 2000
2000 x 1500
Jumlah biaya tenaga kerja
BIAYA OVERHEAD PABRIK
450 x 400
2000 x 400

Jumlah biaya overhead pabrik 180.000 800.000 980.000
Jumlah biaya produksi 3.260.000 3.800.000 7.060.000

4. Total harga pokok produksi
Jumlah biaya produksi untuk pesanan no. 003 adalah:
Biaya Bahan Baku Rp 680.000
BiayaTenaga Kerja Langsung Rp 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 980.000
Total biaya produksi Rp 7.060.000

153

5. Harga jual/pesanan = (140% x 7.060.000)/2000 unit
= Rp 4.942/unit

Total harga jika terjual semuanya = 2.000 unit x Rp 4.942 = Rp 9.884.000

6. Jurnal: 680.000
a. Mencatat pemakaian bahan baku 680.000
Barang Dalam Proses-BBB dept I
Persediaan bahan baku 2.400.000
b. Mencatat pembebanan BTK 3.000.000
Barang Dalam Proses-BBB dept I 5.400.000
Barang Dalam Proses-BBB dept II
Gaji dan upah 980.000
c. Mencatat BOP 980.000
Barang Dalam Proses-BOP
BOP yang dibebankan 7.060.000
d. Mencatat persediaan produk jadi 680.000
Persediaan produk jadi 5.400.000
Barang Dalam Proses-BBB 980.000
Barang Dalam Proses-BTK
Barang Dalam Proses-BOP 7.060.000
e. Mencatat harga pokok penjualan 7.060.000
Harga pokok penjualan
Persediaan produk jadi 9.884.000
f. Mencatat penerimaan 9.884.000
Kas
Penjualan

154

LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Dibawah ini yang bukan termasuk biaya produksi adalah....

a. biaya iklan
b. biaya tenaga kerja langsung
c. biaya bahan
d. biaya tenaga kerja tak langsung
e. biaya penyusutan gedung pabrik

2. Pengertian biaya produksi adalah....
a. biaya komersial dengan biaya tenaga kerja
b. semua biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang
siap untuk dijual
c. menurut waktu manfaatnya biaya produksi terdiri atas biaya variabel dan biaya semi
variable
d. biaya langsung adalah biaya untuk direktur perusahaan
e. biaya produksi terdiri atas pemakaian bahan, tenaga kerja langsung, dan biaya
pemasaran

3. Data gaji dan upah dari perusahaan industri pengalengan ikan adalah sebagai berikut
Gaji kepala bagian akuntansi Rp 750.000,00
Gaji karyawan pabrik Rp 1.250.000,00
Gaji kepala bagian produksi Rp 1.000.000,00
Gaji kepala bagian keuangan Rp 1.350.000,00

Jumlah biaya tenaga kerja langsung adalah....
a. Rp 4.350.000,00
b. Rp 3.000.000,00
c. Rp 2.250.000,00
d. Rp 2.000.000,00
e. Rp 1.250.000,00

4. Perusahaan mebel “A” memproduksi lemari. Biaya yang dikeluarkan adalah sebagai
berikut. Kayu (papan) Rp 250.000,00
Paku Rp 25.000,00
Plitur Rp 10.000,00
Engsel Rp 5.000,00

Maka jumlah biaya overhead pabrik sebesar....
a. Rp 390.000,00
b. Rp 285.000,00

155

c. Rp 290.000,00
d. Rp 250.000,00
e. Rp 40.000,00

5. Data-data yang diperoleh dari suatu perusahaan industri adalah sebagai berikut.
Pembelian bahan baku Rp 4.500.000,00
Retur pembelian Rp 300.000,00
Potongan pembelian Rp 200.000,00
Biaya angkut pembelian Rp 150.000,00
Persediaan akhir tahun Rp 400.000,00

Jumlah harga pokok bahan baku yang dibeli adalah....
a. Rp 4.800.000,00
b. Rp 4.650.000,00
c. Rp 4.500.000,00
d. Rp 4.150.000,00
e. Rp 3.750.000,00

6. Pada saat pembelian bahan baku dicatat dalam jurnal umum yaitu....
a. Mendebit perkiraan pembeliaan bahan baku dan mengkredit perkiraan utang
b. Mendebit perkiraan pembelian bahan baku dan mengkredit perkiraan kas
c. Mendebit perkiraan pembeliaan bahan baku dan mengkredit perkiraan utang
dagang/kas
d. Mendebit perkiraan utang dan mengkredit pembelian bahan baku persediaan bahan
baku
e. Mendebit perkiraan kas dan mengkredit perkiraan pembeliaan bahan baku

7. Rekening yang dipergunakn untuk mencatat harga pokok produk jadi yang dipindahkan
dari bagian produksi ke gudang (debit) dan harga produk jadi yang dijual (kredit) adalah
rekening....
a. gaji dan upah
b. persediaan produk jadi
c. persediaan barang dalam proses
d. biaya
e. persediaan bahan

8. Metode harga pokok pesanan merupakan metode harga pokok yang banyak digunakan
oleh perusahaan yang memproduksi barang....
a. lebih dari satu produk sehingga produk yang dikerjakan sangat beragam
b. hanya satu produk barang
c. lebih dari satu produk barang
d. jawaban a dan b benar
e. jawaban a b dan c benar

156

9. Pengumpulan biaya harga pokok pesanan untuk setiap jenis produk dicatat dalam....
a. kartu utang
b. kartu piutang
c. kartu persediaan barang dagang dagang
d. kartu harga pokok pesanan
e. kartu harga pokok produk jadi

10. Berikut ini ciri-ciri metode harga pokok pesanan (Job Order Costing), kecuali….
a. biaya Overhead Pabrik yang menjadi unsur harga pokok produk dihitung berdasarkan
tarif yang ditetapkan sebelum proses produksi
b. biaya Produksi dikelompokkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung
c. harga pokok produk selesai dihitung pada setiap akhir periode
d. biaya produksi untuk membuat tiap jenis produk dikumpulkan dalam kartu harga pokok
secara tersendiri
e. produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pemesan

11. Pernyataan dibawah ini yang merupakan pengertian dari Metode Harga Pokok Proses
(Process Cost Method) adalah….

a. metode pengumpulan biaya produksi yang biasa diterapkan pada perusahaan
manufaktur yang memproduksi lebih dari satu jenis produk

b. metode penentuan biaya produksi yang dikumpulkan untuk setiap jenis produk tertentu
c. metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok suatu jenis

produk apabila proses produksi ditujukan untuk pembuatan beberapa jenis produk yang
mempunyai cirri-ciri khusus
d. metode pengumpulan biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode dibagikan
samarata kepada produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan
e. metode pengumpulan biaya produksi yang dikumpulkan untuk setiap periode tertentu

12. Data produksi suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi barangnya melalui Satu
Departemen produksi untuk periode Mei 2017 sebagai berikut:
Produk masuk proses produksi 10.000 unit
Produk jadi selesai produksi 9.200 unit
Jumlah produk dalam proses akhir periode (Tingkat penyelesaian Bahan Baku 100%, dan
Biaya Konversi 25%) 800 unit
Berdasarkan data diatas, unit ekuivalen produk yang dihasilkan Biaya Tenaga Kerja
adalah….

a. 9.200 unit
b. 9.400 unit
c. 10.000 unit
d. 10.200 unit

157

e. 10.800 unit

13. Dari perusahaan-perusahaan manufaktur dibawah ini perusahaan yang menerapkan
metode harga pokok pesanan adalah….
a. pabrik daging kaleng
b. pabrik gula pasir
c. pabri baja
d. perusahaan percetakan
e. pabrik makanan bayi

14. Dalam Laporan Biaya Produksi (Cost of Production Report) pada dasarnya berisi tiga hal
pokok yang dilaporkan secara berurutan, dibawah ini manakah urutan yang benar…
a. perhitungan biaya - data produksi - biaya yang dibebankan
b. kegiatan produksi - perhitungan biaya produksi - biaya produksi
c. data produksi - biaya yang dibebankan - perhitungan biaya
d. data biaya - data produksi - perhitungan biaya
e. biaya yang dibebankan - data produksi - perhitungan biaya

15. Biaya Utama (Prime Cost) terdiri atas….
a. biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung
b. biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku
c. biaya bahan langsung dan biaya overhead pabrik
d. biaya bahan baku dan bahan penolong
e. biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik

Essay
1.

Kasus 1.
Persediaan barang dalam proses awal Rp. 40.000,Persediaan bahan baku awal Rp.
60.000 sedangkan bahan baku tersedia dipakai sebanyak Rp. 810.000 jumlah pemakaian
bahan baku Rp. 785.000, BTKL Rp. 500.000 Biaya TKTL Rp. 220.000, bahan penolong
Rp. 50.000, BOP lain2 Rp. 50.000,biaya asuransi mesin Rp. 12.000,biaya sewa gedung
pabrik Rp. 160.000 dan biaya depresiasi mesin pabrik Rp, 50.000 sedangkan persediaan
barang dalam proses akhir periode Rp. 30.000. Hitunglah besarnya Harga Pokok
Produksinya!
2.
Kasus 2.
PT BSI memiliki Persediaan bahan baku awal tahun atau 1 Januari 2010 Rp.
1.000.000,Pembelian bahan baku selama tahun 2019 Rp. 10.000.000 sedangkan
persediaan akhir bahan baku per 31 desember 2019 Rp. 500.000
Pertanyaan:
a. Hitunglah pemakaian bahan baku selama tahun 2020
b. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan bahan baku.

158

3.
Kasus 3
PT.BSI membayar perskot asuransi mesin pabrik Rp. 40.000 untuk masa 2 tahun,BTKTL
Rp. 500.000 yang belum dibayar per 31 desember 2019 Rp. 50.000,Biaya bahan
penolong Rp. 100.000, biaya sewa gedung Rp. 400.000 80% dibebankan pabrik yang
20% dibebankan biaya kantor, BOP lainnya Rp. 25.000, Biaya penyusutan mesin pabrik
10% dari harga perolehan Rp. 1.000.000. Buatlah pencatatan yang dilakukan PT BSI
berhubungan dengan BOP!

4. Kasus 4
Pada data PT. BSI diatas jika ditambahkan jumlah persediaan awal barang jadi per 1
januari 2019 Rp. 200.000 dan persediaan akhir 31 Desember 2019 untuk barang jadi
Rp. 100.000. Hitunglah Harga Pokok Penjualannya!

5. Kasus 5

Data Keuangan untuk Neraca Saldo per 31 desember 2019 PT. BSI adalah sebaga berkut:

Kas Rp. 100.000

Persediaan bahan baku Rp. 120.000

Persediaan barang dalam proses Rp. 80.000

Persediaan barag jadi Rp. 200.000

Porskot asuransi Rp. 48.000

Mesin pabrik Rp. 1.000.000

Perabot kantor Rp. 200.000

Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000

Biaya BTKL Rp. 1.000.000

BTKTL Rp. 400.000

Pemakaian Bahan penolong Rp. 100.000

Biaya sewa gedung Rp. 400.000

BOP lain2 Rp. 100.000

Biaya administrasi kantor Rp. 200.000

Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000

Akumulasi penyusutan perabot kantor Rp. 40.000

Modal saham Rp.1.000.000

Laba ditahan Rp. 308.000

Penjualan Rp. 4.000.000

Jumlah Rp. 5.448.000 Rp. 5.448.000

=========== =============

Data Untuk AJP adalah sebagai berikut:
1.) Porskot asuransi untuk mesin pabrik selama dua tahun . asuransi sampai dengan 31
desember 2020 dan dibayar per 1 januari 2019
2.) Biaya tenaga kerja tidak langsung yang belum dibayarkan sebanyak Rp. 40.000
3.) Sewa gedung untuk beban pabrik sebanyak 80% dan beban kantor 20%

159

4.) Mesin pabrik disusutkan 10% pertahun dan perabot 5% .masing2 harga perlehan
dianggap tidak memiliki nilai residu
5.) Persediaan bahan baku 31desember 2019 senilai Rp. 50.000,persediaan barang
dalam proses Rp. 60.000 dan persediaan barang jadi Rp. 100.000

Dari data diatas buatlah Work Sheet atau neraca lajur, harga pokok produksi,harga
pokok penjualan,rugi laba ,neraca dan laporan laba ditahan per 31 Desember 2019.

RANGKUMAN

1. Harga pokok produksi adalah akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan produk yang kemudian dibebankan pada produk tersebut.

2. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan proses perubahan sebuah
bahan mentah menjadi bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih dari
proses perakitan.

3. Unsur harga pokok produksi terdiri dari 3, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.

4. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau mengolah bahan
baku hingga menjadi barang jadi. Contoh: kayu pada perusahaan industry meubel.

5. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah, tunjangan, dan asuransi yang dibayarkan kepada
pegawai yang terlibat langsung dalam jalannya proses produksi. Contoh: biaya gaji pada
operator mesin.

6. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga
kerja langsung yang dapat digolongkan menurut sifatnya, perubahan volume dan kaitan
dengan departemen. Contoh: biaya sewa dan pemeliharaan mesin.

7. Metode penentuan harga pokok produksi dibedakan menjadi 2, yaitu penentuan harga
pokok produk berdasarkan metode harga pokok pesanan dan penentuan harga pokok
produk berdasarkan metode harga pokok proses.

8. Karakteristik produksi berdasarkan pesanan adalah proses pengolahan produk tergantung
oleh ada tidaknya pesanan. Artinya, jika ada pesanan masuk, maka produksi akan
dilakukan, jika tidak ada pesanan masuk maka untuk sementara proses produksi
dihentikan.

9. Karakteristik produksi berdasarkan proses adalah kegiatan produksi dimulai dengan
diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk
jangka waktu tertentu.

10. Kartu pesanan adalah catatan penting dalam mengkalkulasi atau menghitung biaya
pesanan. Kartu ini berbentuk formulir kertas atau elektronik yang berfungsi sebagai akun
pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi setiap pesanan.
Manfaat informasi harga pokok produksi yaitu dapat menentukan harga jual produk,
memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba rugi periodic, menentukan harga
pokok Persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.

160

“Masalah jangan dicari, tetapi jika ada masalah jangan pernah lari. Masalah datang
untuk dihadapi bukan untuk dihindari.

161

BAB 11

PENCATATAN KAS KECIL
Tujuan Pembelajaran
3.11 Menganalisis pembentukan kas kecil
3.12 Melakukan pencatatan kas kecil

A. Administrasi Dana Kas Kecil
1. Pengertian dana kas kecil
Dana kas kecil merupakan sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan
perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Misalnya pembelian materai,
perangko, rekening telepon, rekening listrik, rekening air, perlengkapan kantor,
biaya keamanan dan biaya kebersihan.
Dana kas kecil diserahkan kepada juru bayar kas kecil perusahaan yang akan
bertanggung jawab penuh atas pengeluaran dan penggunaan dana kas kecil. Hal
ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penggunaan dana kas kecil dan
menghindari bentuk penyelewengan. Pengisian dana kas kecil dapat dilakukan
berdasarkan permintaan pemegang kas kecil jika dana kas kecil sudah menipis,
atau dapat pula dilakukan secara periodik.
2. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil
Untuk dapat mengelola administrasi dana kas kecil peralatan yang dibutuhkan
antara lain:
a. Formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
b. Formulir permintaan pengeluaran kas kecil
c. Jurnal pengeluaran kas
d. Buku jurnal kas kecil
e. Buku laporan penggunaan dana kas kecil
f. Bukti pengeluaran kas kecil
g. Alat tulis dan alat hitung
3. Prosedur pengelolaan dana kas kecil
Pengelolaan dana kas kecil merupakan proses pengelolaan bukti transaksi
dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil. Beberapa prosedur pengelolaan
kas kecil antara lain sebagai berikut.
a. Pembentukan dana kas kecil
Dana kas kecil dibentuk berdasarkan surat keputusan kepala bagian
keuangan. Dalam perusahaan yang memiliki standar prosedur operasional,
semua jenis pengeluaran kas melibatkan bagian utang sehingga unit
organisasi yang terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah
bagian utang. Bagian kasir, bagian jurnal dan laporan, serta pemegang dana
kas kecil. Tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut.
1) Bagian Utang
a) Menerima surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari kepala
bagian keuangan.

162

b) Membuat bukti pengeluaran kas minimal dalam rangkap 3. Gambar 1
dan 3 dinyatakan kepada bagian kasir dengan dilampiri surat
keputusan pembentukan dana kas kecil. Gambar 2 diserahkan kepada
bagian buku pembantu yang terkait, misalnya bagian kartu biaya dan
bagian kartu persediaan untuk diarsipkan.

c) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang
belum dibayar.

d) Menerima bukti pengeluaran kas lembar satu yang telah dicap lunas
dari bagian kasir, dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas
kecil.

e) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti
pengeluaran kas yang telah dicapai lunas dalam daftar bukti kas
keluar pada kolom yang disediakan.

f) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicapai
lunas kepada bagian jurnal dan laporan.

2) Bagian kasir
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dengan dilampiri
surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari Bagian Utang.
b) Menyediakan cek sejumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran
kas untuk ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang berwenang
mengeluarkan kas.
c) Membubuhkan cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas lembar 1
dan 3 serta pembentukan dana kas kecil.
d) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 yang telah
dicapai lunas:
− Lembar 1 diserahkan kepada bagian utang dengan dilampiri
surat bukti pembentukan dana kas kecil
− Lembar 3 bersama dengan cek yang bersangkutan diserahkan
kepada pemegang dana kas kecil.

3) Bagian jurnal dan laporan
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar satu yang telah dicap lunas
dilampiri surat pembentukan dana kas kecil dari bagian utang.
b) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas
atau cek register.
c) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama surat keputusan
pembentukan dana kas kecil dalam map arsip bukti pengeluaran kas
yang sudah dibayar.

4) Pemegang dana kas kecil
a) Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasir.
b) Menguangkan cek ke bank dan menyimpan dana kas kecil.
c) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas berdasarkan urutan tanggal.

163

b. Pengeluaran dana kas kecil
Pada pengeluaran dana kas kecil formulir yang digunakan terdiri atas
formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran
kas kecil. Pihak yang terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas
kecil adalah pemakai dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil. Kegiatan
masing-masing pihak adalah sebagai berikut.
1) Pemakai dana kas kecil
a) Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
sebanyak 2 lembar kemudian diserahkan kepada pemegang dana kas
kecil.
b) Menerima uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil lembar pertama dari pemegang dana kas kecil.
c) Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk
dijadikan pendukung bukti pengeluaran kas kecil.
d) Mengisi formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti
yang mendukung.
e) Menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung
dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil gambaran pertama
kepada pemegang dana kas kecil untuk di tukar dengan permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar kedua.
f) menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar kedua
yang telah dicap lunas dari pemegang dana kas kecil untuk
diarsipkan.
2) Pemegang dana kas kecil
a) Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil gambar 1 dan
2 dari pemakai atau bagian yang memerlukan dana.
b) Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil gambar 1 kepada pemakai dana kas kecil.
c) Menerima bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat
permintaan pengeluaran kas kecil lembar 1 dari pemakai dana kas
kecil sebagai bukti pertanggungjawaban.
d) Membubuhkan cap lunas pada bukti pengeluaran kas kecil, bukti-
bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 1 dan 2.
e) Menyerahkan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 2
yang telah dicap lunas kepada pemakai dana kas kecil.
f) Menyimpan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1. Dokumen-
dokumen tersebut diserahkan kepada bagian utang pada saat
pengajuan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.

c. Pengisian kembali dana kas kecil
Pengisian dana kas kecil dilakukan jika dana kas kecil dianggap tidak akan
cukup untuk memenuhi permintaan bagian-bagian pemakaian dana kas
kecil. Dalam pengisian kembali formulir dan dokumen yang diperlukan

164

terdiri atas formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil, formulir
bukti pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen
pendukungnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengisian kembali dana kas
kecil adalah pemegang dana kas kecil, bagian utang, bagian karir, serta
bagian jurnal dan laporan. Kegiatan masing-masing pihak adalah sebagai
berikut.
1) Pemegang dana kas kecil

a) Mengisi formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil
sebanyak 2 lembar.

b) Menyerahkan formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil
yang telah diisi kepada bagian utang, dengan dilampiri bukti
pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukung atas dana yang
telah digunakan.

c) Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasir,
menguangkan cek ke bank untuk disimpan sebagai dana kas kecil
serta mengarsipkan bukti kas keluar lembar 3 menurut urutan
tanggal.

2) Bagian utang
a) Menerima formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil dari
pemegang dana kas kecil sebanyak 2 lembar yang dilampiri bukti
pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya.
b) Membuat bukti pengeluaran kas sebanyak 3 lembar.
c) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.
d) Mendistribusikan bukti pengeluaran kas
− Lembar 1 dan 3 diserahkan kepada bagian kasir dilampiri
dengan surat permintaan pengisian kembali kas kecil lembar dua
dan dokumen pendukungnya.
− Lembar 2 diserahkan kepada bagian buku pembantu dilampiri
formulir permintaan pengisian kembali kas kecil lembar 1 untuk
dicatat dalam kartu yang bersangkutan.
e) Menerima bukti pengeluaran kas lembar satu yang telah dicap lunas
dari bagian kasir dilampiri formulir permintaan pengisian kembali
dana kas kecil kembar 2 beserta dokumen pendukungnya.
f) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai dengan data
bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.
g) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1, formulir permintaan
pengisian kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen
pendukungnya kepada bagian buku jurnal dan laporan.

3) Bagian kasir
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3, dari bagian utang
dilampiri dengan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
lembar 2 dan dokumen pendukungnya.

165

b) Menyediakan teks sebesar jumlah yang tertulis dalam bukti
pengeluaran kas, untuk ditandatangani pejabat perusahaan yang
berwenang.

c) Menyerahkan cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 yang telah
dicapai lunas kepada pemegang dana kas kecil.

d) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar kerja yang telah dicap
lunas dan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil berdua
beserta dokumen pendukungnya kepada bagian utang.

4) Bagian jurnal dan laporan
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1, formulir permintaan
pengisian kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen
pendukungnya kepada bagian jurnal dan laporan.
b) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas
atau cek register.
c) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas lembar 1, surat permintaan
pengisian kembali dana kas kecil lembar 2 beserta dokumen
pendukungnya dalam arsip bukti pengeluaran kas yang sudah
dibayar.

B. Mutasi Dana Kas Kecil
Mutasi atau perubahan kas pada dasarnya terjadi akibat adanya penerimaan dan

pengeluaran dana. Dana kas yang diterima dari kas umum dan dikeluarkan melalui
bagian-bagian pemakai dana.
1. Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi dana kas kecil

a. Transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut keputusan
kepala bagian keuangan, dokumen transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian utang.
2) Surat keputusan kepala bagian keuangan sebagai dokumen pendukung.

b. Transaksi pemakaian dana kas kecil melalui bagian-bagian pemakaian dana,
dokumen transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bukti pengeluaran kas kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai dana.
2) Bukti-bukti penggunaan dana seperti nota kontan, dan kuitansi yang
dibuat pihak luar perusahaan sebagai dokumen pendukung.
3) Surat permintaan pengeluaran dana kas kecil yang dibuat bagian-bagian
pemakai sebagai dokumen pendukung.

c. Transaksi pengisian kembali dana kas kecil, dokumen transaksi tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat bagian utang.
2) Surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebagai dokumen
pendukung dibuat oleh pemegang dana kas kecil.
Bukti pengeluaran kas kecil sebagai dokumen pendukung, dibuat oleh
bagian-bagian pemakai dana kas kecil.

2. Dokumen atau bukti pengelolaan dana kas kecil

166

Setiap transaksi yang akan mempengaruhi posisi saldo kas kecil harus dicatat
kedalam dokumen yang digunakan dalam mengelola administrasi dana kas kecil.
Identifikasi mutasi dana kas kecil harus didukung oleh bukti-bukti yang
berkaitan dengan mutasi tersebut agar pertanggungjawaban penggunaan dana kas
kecil lebih jelas. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dana kas kecil
antara lain sebagai berikut.

a. Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil
Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil adalah dokumen yang berkaitan
dengan penerimaan kas kecil dari kas besar sebagai pembentukan dana kas
kecil.

b. Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil
Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil adalah dokumen yang berkaitan
dengan pengeluaran pengeluaran kecil yang sering terjadi dalam suatu
perusahaan.

c. Bukti kas keluar (BKK)
Bukti ini diperlukan pada saat kasir mengeluarkan dana kas, misalnya
untuk pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana
kas kecil.

d. Permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)
Buktinya digunakan untuk meminta uang ke pemegang kas kecil yang
digunakan sebelum meminta BKK. Sedangkan bagi pemegang kas kecil
bukti ini digunakan sebagai bukti pembayaran kas kecil kepada pengguna
kas kecil.

e. Bukti pengeluaran kas kecil (BPKK)
Bukti ini digunakan untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas
kecil.

f. Permintaan pengisian kembali kas kecil (PPKKK)
Bukti ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta pengisian
kembali kas kecil kepada bagian keuangan.

3. Metode pencatatan dana kas kecil
Metode pencatatan dana kas kecil berhubungan dengan pembentukan awal kas

kecil serta proses dalam menjurnal mutasi kas kecil. Metode pencatatan ini
tergantung dari kebijakan akuntansi perusahaan yang telah ditetapkan yaitu dapat
menggunakan metode dana tetap (imprest fund method) maupun metode dana
tidak tetap (fluctuation fund method).
a. Metode Dana Tetap (Imprest Fund Method)

Pada metode ini jumlah saldo rekening kas kecil selalu tetap yaitu
sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana
kas kecil. Cek tersebut diuangkan ke bank dan digunakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap melakukan pembayaran kasir kas
kecil harus membuat bukti pengeluaran yang harus disimpan bersama
dengan sisa uang yang ada dalam peti kas (cash box).

167

Pencatatan transaksi kas kecil dilakukan pada saat terjadinya pengisian
kembali dengan konsekuensi pembayaran dianggap melalui kas besar.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan enkas kecil
dengan menggunakan sistem dana tetap yaitu sebagai berikut.
1) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit perkiraan akun

kas kecil dan mengkredit kas bank.
2) Pada saat terjadi transaksi pembayaran biaya tidak langsung dicatat

dalam jurnal tetapi ditunda hingga saat pengisian kembali dana kas
kecil.
3) Pada saat pengisian kembali pencatatan ayat jurnal dilakukan untuk
transaksi pembayaran yang disertai bukti pembayaran dengan cara
mendebit akun biaya yang sesuai dan mengkredit kas bank.
4) Jika pada akhir periode penutupan buku belum dilakukan pengisian
kembali dana kas kecil yang telah terpakai artinya masih terdapat bukti-
bukti pembayaran yang belum dicatat. Agar saldo kas kecil sesuai
dengan keadaan sebenarnya perlu dibuat pencatatan ayat penyesuaian
dengan cara mendebit akun biaya sesuai dan mengkredit kas kecil.
Jika jumlah dana dianggap cukup untuk pengeluaran kas kecil dalam
suatu periode tertentu jumlah dana kas kecil tidak dinaikkan atau
diturunkan apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan berada pada akhir
periode. Kasir kas kecil akan minta pengisian kembali sebesar jumlah yang
sudah dibayar dari kas kecil dengan begitu jumlah uang dalam kas kecil
akan kembali lagi seperti semula.
Kasir kas kecil akan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran dan
menerima cek sebesar pengeluaran yang sudah dibayar saat meminta
pengisian kembali. Pencatatan dilakukan dengan mendebit rekening yang
sesuai untuk masing-masing pengeluaran dasarnya adalah bukti-bukti
pengeluaran dan mengkredit kas dengan begitu saldo rekening kas kecil
tidak akan berubah. Pihak yang bertugas membuat jurnal adalah bagian
akuntansi.
Untuk mengetahui sisa uang yang ada dalam kas kecil maka kasir kas
kecil yang bisa membuat catatan kas kecil. Namun perlu diketahui bahwa
dalam metode dana tetap transaksi kas kecil tidak mencatat pemakaian kas
kecil dengan jurnal. Buku kas kecil hanya merupakan catatan intern kasir
kas kecil dan tidak dapat dijadikan dasar pencatatan dalam buku besar.
Adapun ciri-ciri penerapan metode dana tetap pada kas kecil adalah
sebagai berikut.
− Pengelola kas kecil mengumpulkan bukti pengeluaran yang telah
dilakukan sesuai kewenangannya untuk selanjutnya dimintai
penggantian kepada kasir kas umum.
− Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
jumlahnya dengan dana kas kecil yang sudah dikeluarkan sehingga dana
kas kecil tersedia kembali.

168

− Pada saat dilakukan penggantian dana kas kecil bukti bukti pengeluaran
kas kecil dicatat dalam jurnal pengeluaran kas sebagai pengeluaran kas
kecil.

b. Metode Dana Tidak Tetap (Fluctuation Fund Method)
Pada metode ini pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam

bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai dasar
pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil tidak ditentukan dalam jumlah
yang tetap sehingga jumlah pengganti dana kas kecil atau pengisian kembali
tidak harus sama dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Oleh karena itu
pada metode dana tidak tetap tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian terhadap
saldo akun kas kecil pada akhir periode.

Pada metode dana tidak tetap saldo kas kecil berubah-ubah. Adapun
penggunaan prosedur pencatatan metode dana tidak tetap adalah sebagai
berikut.
1) Pada saat pembentukan dana kas kecil akan dilakukan pencatatan

dengan mendebit kas kecil dan mengkredit kas.
2) Setiap ada pengeluaran kas kecil langsung dilakukan pencatatan dengan

mendebit beban dan mengkredit kas kecil.
3) Pengisian kembali dapat dilakukan sebesar jumlah yang sama, lebih

besar ataupun lebih kecil dari pada saat pembentukan tanpa
memperlihatkan berapa kas kecil yang sudah dikeluarkan.
Perbedaan pencatatan dan Dan saldo antara sistem dana tetap dengan sistem
dana tidak tetap adalah sebagai berikut.
a) Pada sistem dana tetap saldo kas kecil tetap atau tidak berubah kecuali
jika ada penambahan dana. Pengeluaran dan identifikasi ini akan
langsung dikeluarkan dari kas bank.
b) Pada sistem dana tidak tetap saldo kas kecil berubah-ubah sesuai
dengan penggunaan dan pengisian kembali. Pengeluaran dana dari kas
ini langsung mengurangi saldonya.

4. Perhitungan fisik dana kas kecil

Perhitungan ini dilakukan oleh petugas yang tidak terkait dengan pengelolaan

kas kecil. Uang tunai dan benda-benda yang tergolong dalam kas kecil dihitung

dan dilaporkan secara rinci terkait jenis dan nilai per satuan. Jumlah saldo kas

kecil menurut perhitungan fisik harus sama dengan saldo kas kecil menurut

catatan. Saldo menurut catatan dapat dihitung sebagai berikut.

Saldo kas kecil awal periode Rp...............

Ditambah pengisian dana kas kecil Rp...............+

Rp................

Dikurangi jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp................

Saldo kas kecil akhir periode Rp................

169

5. Selisih dana kas kecil
Jika kas menurut perhitungan fisik lebih besar daripada kas menurut catatan,

disebut selisih kas lebih (cash overage). Sedangkan jika sebaliknya disebut
selisih kas kurang (cash shortage). Selisih kas dapat terjadi karena hal-hal
sebagai berikut.
a. Jumlah penerimaan atau pengeluaran lebih besar atau lebih kecil dari jumlah

yang seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil.
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran.
c. Adanya uang palsu.
d. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
e. Sebab-sebab lain yang yang tidak diketahui.

Pada akhir periode pencatatan selisih kas lebih dianggap sebagai pendapatan
identifikasi orang dianggap sebagai kerugian atau beban. Pada laporan laba rugi
selisih kas lebih diinformasikan sebagai pendapatan diluar usaha dan selisih kas
kurang diinformasikan sebagai beban diluar usaha. Jika tidak ditemukan
penyebab terjadinya selisih kas kecil maka pernyataan tentang selisih kas kecil
dilakukan sebagai berikut.
a. Selisih kas lebih

Dicatat dalam jurnal yaitu mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun
selisih kas kecil.
b. Selisih kas kurang
Dicatat dengan jurnal yaitu mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun
kas kecil.

C. Laporan Mutasi Dana Kas Kecil
Laporan mutasi dana kas kecil adalah suatu bentuk pertanggungjawaban

penggunaan dana kas kecil selama periode tertentu. Kapan mutasi dana kas kecil
memuat informasi saldo awal kas kecil, penggunaan atau pengeluaran kas kecil yang
disertai bukti penggunaan, selisih kas kecil pada periode tertentu, serta pengisian
kembali dana kas kecil.

Contoh 1:
PT Wijanarko membentuk dana kas kecil senilai Rp400.000,00 pada tanggal 1
Desember 2017. Transaksi-transaksi pengeluaran kas kecil adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 3 Desember membayar biaya angkut pembelian bahan baku

sebesar Rp120.000,00.
b. Pada tanggal 5 Desember membayar langganan surat kabar sebesar

Rp50.000,00.
c. Pada tanggal 6 Desember membayar tagihan listrik sebesar Rp80.000,00.
d. Pada tanggal 8 Desember membeli kertas dan tinta sebesar Rp75.000,00.
e. Pada tanggal 10 Desember pengisian kembali dana kas kecil Rp350.000,00.

Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai
berikut.

170

Tgl Sistem Dana Tetap Sistem Dana Tidak Tetap

1/12 Kas kecil Rp400.000,00 Kas kecil Rp400.000,00
Kas Rp400.000,00 Kas Rp400.000,00

3/12 Tidak ada jurnal Biaya angkut Rp120.000,00
Kas kecil Rp120.000,00

5/12 Tidak ada jurnal Biaya surat kabar Rp50.000,00

Kas kecil Rp50.000,00

6/12 Tidak ada jurnal Biaya listrik Rp80.000,00

Kas kecil Rp80.000,00

8/12 Tidak ada jurnal Persediaan kantor Rp75.000,00
Kas kecil

Rp75.000,00

10/12 Biaya angkut Rp120.000,00 Kas kecil Rp350.000,00
Kas
Biaya surat kabar Rp50.000,00
Rp350.000,00
Biaya listrik Rp80.000,00

Persediaan kantor Rp75.000,00

Kas

Rp325.000,00

Pada sistem dana tetap jika sampai dengan 31 Desember 2017 tidak

melakukan pengisian kembali maka kas kecil tinggal Rp75.000,00. Karena

jumlah Rp325.000,00 belum dicatat, maka pada tanggal 31 Desember 2017

harus diadakan jurnal penyesuaian sebagai berikut.

Biaya angkut Rp120.000,00

Biaya surat kabar Rp50.000,00

Biaya listrik Rp80.000,00

Persediaan kantor Rp75.000,00

Kas kecil Rp325.000,00

Pada tanggal 1 Januari 2018 dibuat jurnal penyesuaian kembali. Jurnal

penyesuaian dibuat agar saldo rekening kas kecil dapat kembali seperti

semula dan pengisian kembali kas kecil berikutnya bisa dicatat dengan cara

yang sama seperti jurnal pengisian kembali yang sebelumnya.

Kas kecil Rp325.000,00

Biaya angkut Rp120.000,00

Biaya surat kabar Rp50.000,00

Biaya listrik Rp80.000,00

Persediaan kantor Rp75.000,00

Contoh 2:

PT Almeera membentuk kas kecil dengan sistem dana tetap pada tanggal 5
Desember 2018 senilai Rp200.000,00. Pengisian kembali dilakukan setiap satu

171

bulan sekali pada tanggal 5 dengan mengeluarkan cek. Transaksi yang
berkaitan dengan penggunaan kas kecil sejak pembentukan sampai tanggal
pengisian kembali adalah sebagai berikut.

a. Pada tanggal 7 Desember 2018 dibayar untuk langganan surat kabar
senilai Rp30.000,00.

b. Pada tanggal 15 Desember 2018 dibayar rekening listrik senilai
Rp40.000,00.

c. Pada tanggal 28 Desember 2018 dibeli bahan habis pakai senilai
Rp35.000,00.

d. Pada tanggal 5 Januari 2019 dibayar tagihan makanan ringan
Rp65.000,00.

e. Pada tanggal 10 Januari 2019 dibeli perlengkapan kantor sebesar
Rp25.000,00.

f. Pada tanggal 25 januari 2019 dikeluarkan cek untuk pegisian kembali
dana kas kecil senilai Rp90.000,00.

Diminta:

a. Buatlah semua jurnal yang diperlukan apabila kas kecil menggunakan
sistem dana tetap.

b. Tentukan jumlah kas kecil yang disajikan di neraca lajur tahun 2018.

Jawaban:

a. Jurnal yang diperlukan

1) Jurnal saat pembentukan dana kas kecil 5 Desember 2018.

Kas kecil Rp200.000,00

Kas Rp200.000,00

2) Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2018

Biaya administrasi Rp30.000,00

Biaya listrik Rp40.000,00

Biaya perlengkapan kantor Rp35.000,00

Kas kecil Rp105.000,00

3) Jurnal penyesuaian kembali tanggal 1 Januari 2019

Kas kecil Rp105.000,00

Biaya administrasi Rp30.000,00

Biaya listrik Rp40.000,00

Biaya perlengkapan kantor Rp35.000,00

4) Jurnal pengisian kembali 25 Januari 2019

Biaya administrasi Rp95.000,00

Biaya listrik Rp40.000,00

Biaya perlengkapan kantor Rp60.000,00

Kas kecil Rp195.000,00

Perhitungan:

172

1) Biaya administrasi merupakan penjumlahan dari langganan surat
kabar Rp30.000,00 dan tagihan makanan ringan Rp65.000,00.

2) Biaya perlengkapan kantor merupakan penjumlahan dari bahan
habis pakai Rp35.000,00 dan perlengkapan kantor Rp35.000,000.

b. Kas kecil dalam neraca lajur tahun 2018
Pembentukan kas kecil Rp200.000,00
Jumlah yang dikeluarkan Rp105.000,00
Kas kecil dalam neraca lajur Rp 95.000,00

Latihan Soal

Soal Pilihan Ganda
1. Sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar

pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek. Ini merupakan pengertian dari...
a. Kas ditangan
b. Kas dibank
c. Pendapatan
d. Kas kecil
e. Persediaan
2. Beberapa contoh dari pengeluaran-pengeluaran yang menggunakan kas kecil
adalah...
a. Pembelian meterai, perangko, rekening telepon, rekening listrik, dan rekening

air
b. Pembelian meterai, perangko, rekening telepon, beban gaji, dan rekening air
c. Pembelian meterai, perangko, rekening telepon, rekening listrik, dan utang

dagang
d. Pembelian meterai, perangko, pembelian, rekening listrik, dan rekening air
e. Pembelian meterai, perangko, utang dagang, beban gaji, dan rekening air
3. Yang bukan termasuk peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil
adalah...
a. Formulir permintaan pengisian kembali kas kecil
b. Formulir permintaan pengeluaran kas kecil
c. Jurnal pengeluaran kas
d. Buku jurnal kas kecil
e. Jurnal penyesuaian
4. Yang tidak terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah ...
a. Bagian utang
b. Bagian pengiriman
c. Bagian kasir
d. Bagian jurnal dan laporan
e. Pemegang dana kas kecil

173

5. Bagian utang membuat bukti pengeluaran kas minimal rangkap 3. Lembar 1 dan 3
akan diserahkan kepada...
a. Bagian utang
b. Bagian pengiriman
c. Bagian kasir
d. Bagian jurnal dan laporan
e. Pemegang dana kas kecil

6. Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum dibayar
berfungsi sebagai...
a. Buku pembantu utang
b. Buku pembantu piutang
c. Buku pembantu persediaan
d. Buku pembantu kartu biaya
e. Buku pembantu pengeluaran

7. Yang bukan merupakan kegiatan dari pemakai dana kas kecil pada pengeluaran
dana kas kecil adalah...
a. Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil sebanyak dua
lembar untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang dana kas kecil
b. Menerima uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar
pertama dari pemegang dana kas kecil
c. Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk dijadikan
pendukung pertama dari pemegang dana kas kecil
d. Mengisi formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti
pendukung
e. Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil
lembar 1 kepada pemakai dana kas kecil

8. Pihak yang tidak terlibat dalam pengisian kembali dana kas kecil adalah...
a. Pemakai dana kas kecil
b. Pemegang dana kas kecil
c. Bagian utang
d. Bagian kasir
e. Bagian jurnal dan laporan

9. Transaksi-transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi dana kas kecil adalah...
a. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pemakaian dana kas kecil,
transaksi pengisian kembali dana kas kecil
b. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pembayaran utang, transaksi
pengisian kembali dana kas kecil
c. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pemakaian dana kas kecil,
transaksi pengisian persediaan
d. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pembayaran beban, transaksi
pengisian kembali dana kas kecil
e. Transaksi pembentukan dana kas kecil, transaksi pembayaran beban, transaksi
pengisian persediaan

10. Yang bukan merupakan dokumen atau bukti pengelolaan dana kas kecil adalah...

174

a. Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil
b. Bukti pembayaran piutang
c. Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil
d. Bukti kas keluar (BKK)
e. Permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)
11. Metode yang dapat digunakan dalam pencatatan dana kas kecil adalah...
a. Metode pencatatan pengeluaran
b. Metode pembentukan kas kecil
c. Metode dana tetap dan metode dana tidak tetap
d. Metode dana tetap dan metode pembentukan kas kecil
e. Metode dana tidak tetap dan metode pencatatan pengeluaran
12. Di dalam metode ini jumlah saldo rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek
yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membayar dana kas kecil. Metode
yang dimaksud adaah...
a. Metode pencatatan pengeluaran
b. Metode pembentukan kas kecil
c. Metode dana tetap
d. Metode dana tidak tetap
e. Metode pencatatan kas
13. Pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam bentuk jurnal formal
sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku
besar, merupakan metode...
a. Metode pencatatan pengeluaran
b. Metode pembentukan kas kecil
c. Metode dana tetap
d. Metode dana tidak tetap
e. Metode pencatatan kas
14. Perhitungan fisik dana kas kecil dilakukan oleh petugas yang...
a. Tidak terkait dengan tugas pengelolaan kas kecil
b. Terkait dengan tugas pengelolaan kas kecil
c. Mencatat transaksi dana kas kecil
d. Menerima dana kas kecil
e. Mengajukan dana kas kecil
15. Yang bukan merupakan penyebab terjadinya selisih dana kas kecil adalah...
a. Jumlah yang diterima atau yang dikeluarkan lebih besar atau lebih kecil

daripada jumlah yang seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan
kecil
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran, misalnya saat
memberikan uang kembali.
c. Adanya uang palsu
d. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
e. Penambahan persediaan

Soal Uraian

175

1. Apa saja yang mempengaruhi adanya selisih dalam dana kas kecil?
2. Dokumen-dokumen apa saja yang berkaitan dengan dana kas kecil?
3. Jelaskan mengenai jenis metode pencatatan dana kas kecil!

PT Widodo membentuk kas kecil dengan sistem dana tetap pada tanggal 10
Desember 2019 senilai Rp300.000,00. Pengisian kembali dilakukan setiap satu
bulan sekali pada tanggal 10 dengan mengeluarkan cek. Transaksi yang
berkaitan dengan penggunaan kas kecil sejak pembentukan sampai tanggal
pengisian kembali adalah sebagai berikut.
a. Pada 11 Desember 2019 dibayar untuk langganan surat kabar senilai

Rp50.000,00.
b. Pada 13 Desember 2019 dibeli perlengkapan kantor senilai Rp.60.000,00.
c. Pada 27 Desember 2019 dibayar biaya listrik senilai Rp55.000,00.
d. Pada 5 Januari 2020 dibayar keperluan administrasi Rp55.000.,00.
e. Pada 10 Januari 2020 dibeli barang habis pakai sebesar Rp45.000,00.
f. Pada 25 januari 2020 dikeluarkan cek untuk pegisian kembali dana kas

kecil senilai Rp150.000,00.
Diminta:
4. Buatlah semua jurnal yang diperlukan apabila kas kecil menggunakan sistem
dana tetap.
5. Tentukan jumlah kas kecil yang disajikan di neraca lajur tahun 2019.

Rangkuman

Dana kas kecil merupakan sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan
perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil
dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Pengelolaan dana kas kecil merupakan
proses pengelolaan bukti transaksi dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil.
Beberapa prosedur pengelolaan kas kecil antara lain yaitu pembentukan dana kas
kecil, pengeluaran dana kas kecil, dan pengisian kembali dana kas kecil. Dana kas
kecil dibentuk berdasarkan surat keputusan kepala bagian keuangan. Dalam
perusahaan yang memiliki standar prosedur operasional, semua jenis pengeluaran kas
melibatkan bagian utang sehingga unit organisasi yang terlibat dalam prosedur
pembentukan dana kas kecil adalah bagian utang. Bagian kasir, bagian jurnal dan
laporan, serta pemegang dana kas kecil.

Pada pengeluaran dana kas kecil formulir yang digunakan terdiri atas formulir
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Pihak
yang terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil adalah pemakai dana
kas kecil dan pemegang dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil dilakukan jika dana
kas kecil dianggap tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan bagian-bagian
pemakaian dana kas kecil. Dalam pengisian kembali formulir dan dokumen yang
diperlukan terdiri atas formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil, formulir
bukti pengeluaran kas, dan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen
pendukungnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengisian kembali dana kas kecil

176

adalah pemegang dana kas kecil, bagian utang, bagian karir, serta bagian jurnal dan
laporan.

Mutasi atau perubahan kas pada dasarnya terjadi akibat adanya penerimaan
dan pengeluaran dana. Dana kas yang diterima dari kas umum dan dikeluarkan
melalui bagian-bagian pemakai dana. Transaksi yang mengakibatkan terjadinya
mutasi dana kas kecil antara lain yaitu transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar
jumlah menurut keputusan kepala bagian keuangan, transaksi pemakaian dana kas
kecil melalui bagian-bagian pemakaian dana, dan transaksi pengisian kembali dana
kas kecil. Setiap transaksi yang akan mempengaruhi posisi saldo kas kecil harus
dicatat kedalam dokumen yang digunakan dalam mengelola administrasi dana kas
kecil. Identifikasi mutasi dana kas kecil harus didukung oleh bukti-bukti yang
berkaitan dengan mutasi tersebut agar pertanggungjawaban penggunaan dana kas
kecil lebih jelas. Metode pencatatan dana kas kecil terbagi menjadi dua yaitu sistem
dana tetap dan sistem dana tidak tetap. Perhitungan fisik dana kas kecil dilakukan oleh
petugas yang tidak terkait dengan pengelolaan kas kecil. Uang tunai dan benda-benda
yang tergolong dalam kas kecil dihitung dan dilaporkan secara rinci terkait jenis dan
nilai per satuan. Jumlah saldo kas kecil menurut perhitungan fisik harus sama dengan
saldo kas kecil menurut catatan. Selisih kas dapat terjadi karena hal-hal sebagai
berikut.
a. Jumlah penerimaan atau pengeluaran lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang

seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil.
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran.
c. Adanya uang palsu.
d. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
e. Sebab-sebab lain yang yang tidak diketahui.

177

“NOTHING IS STRONGER THAN A SMALL HOPE THAT
DOESN’T GIVE UP”
Keep going !!

178

BAB 12

DANA KAS PERUSAHAAN DI BANK

Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa mampu:

3.12 Menganalisis pengelolaan dana kas perusahaan di bank

4.12 Melakukan pengelolaan dana kas perusahaan di bank

A. Menyiapkan Pengelolaan Administrasi Kas Bank
Kas merupakan salah satu aktiva yang paling cepat dapat dikonversikan

menjadi jenis aktiva lain. Kas mudah digelapkan dan dipindahtangankan dan hampir
secara universal diinginkan setiap orang. Kas juga berguna untuk segera memenuhi
kewajiban perusahaan yang jatuh tempo. Ketersediaan kas yang cukup akan
menentukan likuiditas perusahaan. Selain sebagai alat tukar, kas juga dapat digunakan
sebagai dasar pengukuran dalam akuntansi. Oleh karena itu harus ada pemisahan
fungsi yang berhubungan dengan pengelolaan kas antara lain fungsi penerimaan,
pengeluaran, penyimpanan, pelaksanaan dan pencatatan.

Seorang Teknisi Akuntansi harus dapat memberikan informasi mengenai
sumber kas perusahaan, untuk apa dikeluarkan dan berapa saldo kas setiap saat.
Seorang Teknisi Akuntansi juga harus dapat menjelaskan penyebab terjadinya
perbedaan antara catatan perusahaan dan laporan bank.
1. Pengertian Kas

Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri dari uang kertas, uang logam,
dan kertas berharga yang mempunyai sifat seperti uang, yaitu dapat diterima
sebagai alat pembayaran atau alat tukar, termasuk juga simpanan di bank yang
dapat digunakan sewaktu-waktu.

Kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua
penghasilan. Käs merupakan alat tukar dan juga digunakan sebagai dasar
pengukuran dalam akuntansi. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang
bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancar.

Ibarat seorang manusia, kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh
perusahaan. Kas akan memberikan dukungan terhadap seluruh operasional bagian
tubuh perusahaan. Jika kas yang mengalir mengalami gangguan, operasional
perusahaan pun akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi sebuah
perusahaan, sehingga kas merupakan aktiva yang paling likuid dan diletakkan di
bagian atas neraca.

Motif utama perusahaan memegang uang kas antara lain:
a. Motif transaksi, yaitu kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-

pembayaran yang timbul dari kegiatan bisnis.
b. Motif berjaga-jaga, yaitu kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi

kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga.
c. Motif spekulasi, yaitu kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulatif

agar mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.

179

2. Komposisi Kas
a. Komponen-komponen yang Termasuk ke Dalam Golongan Kas
1) Uang tunai.
2) Uang simpanan di bank dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk giro.
3) Cek yang diterima dari pihak lain.
4) Cek perjalanan (traveller's check), adalah cek yang dikeluarkan oleh suatu
bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jauh.
5) Cek kasir (cashier's check), adalah cek yang dibuat dan ditandatangani
oleh suatu bank dan dapat ditarik melalui bank itu sendiri.
6) Wesel pos yang sifatnya dapat segera dijadikan uang tunai.
b. Komponen-komponen yang Tidak Termasuk ke Dalam Golongan Kas
1) Deposito berjangka (time deposit), adalah simpanan di bank yang
pengambilannya sesuai dengan jangka waktu tertentu, sehingga tidak dapat
diambil sewaktu waktu.
2) Surat berharga (saham dan obligasi), yang diterbitkan oleh perusahaan
lain.
3) Wesel tagih, adalah perintah tertulis tak bersyarat dari penarik kepada
pihak tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu.
4) Cek mundur (post dated check), merupakan cek yang mencantumkan
tanggal penarikannya pada masa mendatang. Cek tersebut tidak boleh
dibayarkan oleh bank sebelum tanggal yang tercantum tiba/jatuh tempo.
5) Perangko pos, diperlakukan sehagai persediaan perlengkapan (supplies)
kantor atau toko atau beban dibayar di muka.
6) Dana kas untuk tujuan khusus, misalnya dana yang disisihkan untuk
pembayaran utang obligasi.

3. Manajemen dan Pengendalian Kas
Dalam mengelola kas bank, dibutuhkan peralatan yang tentunya sangat

penting bagi pengelolaan kas pada perusahaan. Apabila keadaan memungkinkan,
sebaiknya perusahaan menggunakan peralatan, seperti mechanic cash register,
check protector, stempel tanggal dan peralatan mekanis lainnya. Kas register yang
memiliki pita pencatat yang terkunci di didalamnya, akan mencatat semua
transaksi penjualarn tunai. Check protector yang dapat membuat perforasi
(perforation) mengenai jumlah rupiah setiap cek, akar bermanfaat untuk
menghindari terjadinya penggantian angka rupiah pada cek.

Selain pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan,
pengendalian internal terhadap kas dapat dilakukan dengan menerapkan sistem
berikut ini:
a. Penggunaan Rekening Bank

Kas yang dimiliki oleh perusahaan tidak semuanya disimpan di dalam
perusahaan, tetapi disimpan di bank (rekening bank), Simpanan di bank yang
memenuhi kriteria sebagai kas misalnya tabungan dan giro, Perusahaan bisa
memilih lebih dari satu rekening bank.

180

b. Transfer Dana Elektronik (TDE)
Pemindahan dana dari satu pihak kepada pihak lainnya tidak selalu

menggunakan media kertäs, misalnya jika kita hendak mengirimkan uang ke
pemasok, kita harus datang ke bank dengan mengisi formulir pengiriman
uang. Metode yang memanfaatkan teknologi seperti telepon, telegraf,
komputer, satelit dan peralatan elektronik lainnya dapat dengan mudah
digunakan untuk memindahkan dana dari satu pihak ke pihak lainnya.
c. Sistem Kas Kecil

Untuk pembayaran dalam jumlah kecil, seperti pembayaran makan
siang, ongkos taksi, sumbangan, dan membeli perlengkapan kantor yang kecil-
kecil, tidak mungkin dilakukan dengan mengeluarkan cek, Oleh karena itu,
perusahaan harus menyediakan dana sebagar kas kecil untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
d. Proteksi Fisik atas Saldo Kas

Pengendalian kas tidak hanya melalui pemisahan fungsi penerimaan,
pengeluaran dan pencatatan saja yang diperlukan dalam pengendalian terhadap
kas, tetapi juga melalui perlindungan secara fisik kas yang disimpari di
perusahaan (cash on hand) dan kas di bank. Perlindungan secara fisik
dilakukan dengan menyediakan lemari besi atau peti penyimpanan laci kas
yang terkunci.
4. Pengawasan Kas
Kas merupakan aktiva yang paling mudah dipindahtangankan sehingga
memungkinkan terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan kas. Untuk
mengamankan kas, diperlukan suatu pengawasan kas secara ketat. Pengawasan
terhadap kas dilakukan melalui pengawasan penerimaan dan pengawasan
pengeluaran kas.
a. Cara Pengawasan Penerimaan Kas
1) Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam menangani penerimaan kas.
2) Setiap penerimaan kas segera dicatat dalam jurnal penerimaan kas dan

langsung disetor ke bank.
3) Setiap saat diadakan pemeriksaan terhadap bagian-bagian yang menangani

penerimaarn kas.
4) Setiap hari dibuat laporan penerimaan kas.
b. Cara Pengawasan Pengeluaran Kas
1) Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam menangani pengeluaran kas.
2) Setiap pengeluaran kas yang jumlahnya besar sebaiknya memakai cek,

sedangkan pengeluaran yang jumlahnya kecil dibiayai dengan dana kas
kecil.
3) Setiap saat diadakan pemeriksaan terhadap bagian-bagian yang menangani
pengeluaran kas.
4) Setiap hari dibuat laporan pengeluaran kas.

181

5. Pemeriksaan Kas

Pemeriksaan intern terhadap kas yang dilakukan secara tiba-tiba merupakan

bagian dari sistem pengawasan kas. Pemeriksaan kas dilakukan dengan cara-cara

berikut:

a. Mengadakan verifikasi terhadap catatan-catatan dan cek-cek yang terkait

dengan pengelolaan kas dalam periode tertentu.

b. Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik dengan cara menghitung uang tunai

dan surat- surat yang mempunyai sifat seperti kas.

c. Bagi perusahaan yang menyetor semua uang yang diterima ke bank dan semua

pengeluaran menggunakan cek, saldo kas menurut catatan perusahaan harus

sama dengan saldo kas menurut laporan dari bank.

6. Perhitungan Kas

Pemeriksaan fisik kas dilakukan oleh petugas yang tidak terkait dengan tugas

pengelolaan kas. Uang tunai dan benda-benda yang tergolong dalam kas dihitung

dan dilaporkan secara rinci mengenai jenis dan nilainya. Saldo kas dapat dihitung

sebagai berikut:

Saldo kas awal periode Rp………………..

Penerimaan kas dalam satu periode Rp………………..+

Rp………………..

Pengeluaran kas dalam satu periode Rp……………….. -

Saldo kas akhir periode Rp………………..

7. Prosedur Penerimaan Kas Bank
Umumnya perusahaan yang berskala besar memisahkan rekening penerimaan dan
pengeluaran kas dengan tujuan untuk memudahkan pengawasan dan
mempermudah rekonsiliasi tiap bulannya. Ada dua jenis transaksi penerimaan kas
bank, yaitu:
a. Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui cash register
yang ditempatkan pada loket kasir, sehingga terbaca oleh pembeli. Prosedur
penerimaan kas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Setelah menerima uang dari pembeli, kasir mencatat penerimaan ini ke
cash register secara periodik, kemudian menyerahkan daftar cash register
ke bagian akuntansi.
2) Setelah bagian akuntansi menerima rekapitulasi daftar cash register dari
kasir, kemudian melakukan rekonsiliasi antara bukti setor bank dan
rekapitulasi cash register. Selanjutnya melakukan posting ke rekening
buku besar yang bersangkutan.
3) Bagian audit memeriksa nomor unit dokumen berdasarkan tembusan
faktur penjualan tunai setelah seluruh dokumen lengkap. Selanjutnya
bagian ini membuat rekonsiliasi faktur penjualan tunai, bukti setor bank
serta laparan bank tunai, kemudiarn membuat laporan rekonsiliasi bank
setiap bulan.

182

b. Penerimaan Kas dari Piutang
Prosedur penerinaan kas dari piutang adalah sebaga berikut:
1) Bagian Sekretariat
- Menerima surat pemberitahuan cek dari debitur, atau memo kredit dari
bank dalam hal pembayaran dari debitur melalui transter dana
- Membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima dari debitur dan
memo kredit yang diteritma dari bank. 1 (satu) lembar diserahkan
kepada bagian piutang dilampiri dengan surat pemberitahuan dari
debitur, 1 satu lembar lainnya bersama cek yang bersangkutan
diserahkan kepada bagian kasa.
2) Bagian Piutang
- Menerima daftar surat pemberitahuan penerimaan piutang dari bagian
sekretariat yang dilampiri surat pemberitahuan dari debitur
- Menerima bukti setoran ke bank dari bagian kasa
- Membuat bukti penerimaan kas berdasarkan data daftar surat
pemberitahuan:
1 (satu) lembar, diserahkan kepada debitur sebagai bukti penerimaan
pembayaran,
1 (satu) lembar, diserahkan kepada bagian jurnal dan laporan, dilampiri
daftar surat pemberitahuan dan bukti setoran ke bank yang diterima
dari bagian kasa;
- Mencatat bukti penerimaan kas dalam buku pembantu piutang.
3) Bagian Kasa
- Menerima daftar surat pemberitahuan cek (memo kredit) dari bagian
sekretariat
- Membuat bukti setoran ke bank; 1 (satu) lembar bersama cek (setoran)
diserahkan kepada bank, 1 (satu) lembar yang telah ditandatangani
oleh pejabat bank diserahkan kepada bagian piutang, 1 lembar untuk
arsip di bagian kasa.
4) Bagian Jurnal dan Laporan
- Menerima bukti penerimaan kas dilampiri daftar surat pemberitahuan
penerimaan piutang, surat pemberitahuan debitur, dan bukti setoran ke
bank dari bagian piutang
- Mencatat bukti penerimaan kas dalam buku jurnal penerimaan kas
- Mengarsipkan bukti penerimaan kas, daftar surat pemberitahuan, surat
pemberitahuan debitur.

8. Prosedur Pengeluaran Kas Bank
Prosedur pengeluaran kas bank yang dilakukan setiap bagian adalah sebagai
berikut.
a. Bagian yang meminta kas bank mengisi cash request form (CRF) dan meminta
persetujuan dari kepala bagiannya. Kemudian menyerahkan CRF ke bagian
keuangan.
b. Setelah bagian keuangan (finance department) menerima cash request form
(CRF), dan memeriksa dana pada rekening bank, kemudian bagian keuangan

183

meminta persetujuan dari kepala bagian keuangan (head of finance
department) pada lembar CRF. Selanjutnya menyiapkan bukti penarikan bank.
c. Setelah menerima bukti penarikan bank, kasir menyiapkan bukti bank keluar
sebanyak tiga lembar.
d. Setelah mencocokkan bukti bank keluar dan bukti penarikan bank, bagian
akuntansi mencatat pada jurnal bank keluar.
B. Membukukan Mutasi Kas Bank
Kas menjadi penting karena akan memberikan dasar pengukuran untuk semua
bagian. Salah satu cara pengendalian käs adalah dengan membuka akun bank (bank
account), artinya pihak perusahaan membuka rekening di bank untuk menyimpan
semua penerimaan kas. Jadi pada suatu perusahaan ada dua pencatatan kas, yaitu
catatan kas menurut perusahaan dan catatan kas menurut bank.
1. Saldo Awal Kas Bank
Dalam membuka rekening bank, perusahaan (sebagai nasabah) harus
menyetorkan sejumlah uang minimum yang harus disimpan di rekening sebagai
saldo kompensasi (compensating balance). Masing-masing bank memiliki
ketentuan jumlah kas minimum yang berbeda-beda yang harus disimpan
perusahaan (nasabah).
2. Bukti Transaksi Kas Bank
Formulir-formulir yang digunakan perusahaan dalam melakukan transaksi di
bank antara lain sebagai berikut:
a. Bukti Penerimaan Kas Bank

Bank biasanya telah menyediakan formulir yang digunakan pada saat
seseorang menyetor ke rekening di bank. Formulir ini biasanya disebut dengan
bukti setoran. Bukti ini biasanya memiliki rangkap dua, lembar pertama
disimpan di bank, sedangkan lembar kedua untuk bukti penyetor. Perusahaan
pun telah menyiapkan bukti kas bank masuk untuk kepentingan pencatatan
intern. Adapun bukti-bukti penerimaan kas bank antara lain sebagai berikut:
1) Bukti Kas Bank Masuk
2) Faktur penjualan tunai, sebagai bukti pendukung bukti penerimaan kas

yang berasal dari transaksi penjualan tunai.
3) Daftar surat pemberitahuan dari debitur, sebagai pendukung bukti

perierimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang.
4) Surat pemberitahuan dari debitur, sebagai pendukung bukti penerimaan

kas yang berasal dari penerima piutang.
5) Memo (nota) kredit dari bank, sebagai pendukung bukti penerimaan kas

yang berasal dari penerimaan piutang melalui transfer dana dari debitur.
6) Bukti setoran ke bank, sebagai bukti pendukung yang digunakan untuk

pengecekan jumlah dana yang diterima dengan jumlah yang disetorkan ke
bank.
b. Bukti Pengeluaran Kas Bank
Ada dua bukti pengeluaran kas bank, yaitu bukti kas bank keluar dan cek.
Cek umumnya dipakai untuk setiap pengeluaran yang jumlahnya besar.
Berikut adalah contoh bukti kas bank keluar.

184

1) Bukti Kas Bank Keluar
2) Faktur pembelian tunai, sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk

transaksi pembelian tunai.
3) Faktur pembelian kredit, sebagai pendukung bukti pengeluaran kas untuk

pembayaran utang.
4) Bukti penerimaan barang, sebagai pendukung bukti pengeluaran kas untuk

pembayaran utang.
5) Permintaan pengisian kembali kas kecil, sebagai pendukung bukti

pengeluaran kas untuk pengisian dana kas kecil.
6) Bukti pengeluaran kas kecil, sebagai pendukung permintaan pengisian

kembali kas kecil.
c. Formulir Permintaan Kas (Cash Request Form)

Bukti ini digunakan oleh bagian yang meminta pengeluaran kas untuk
bagian keuangan.
d. Cek (Cheque/check)

Cek merupakan dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk
membayar sejumlahı uang kepada orang atau perusahaan yang tertera di
formulir cek tersebut. Dalam cek terdapat tiga pihak yang terlibat yaitu: pihak
penarik yaitu pihak yang menandatangani cek, pihak penerima, dan pihak
bank yang harus melakukan pembayaran.
e. Bilyet Giro

Dokumen ini merupakan perintah kepada bank untuk memindahkan
rekening dari pihak yang menandatangani (pembuat) kepada rekening
penerima. Ketika bilyet giro dicairkan pada saat jatuh tempo, maka rekening
pembuat (nasabah) akan didebetkan.
3. Dokumen Mutasi Kas Bank
Mutasi kas bank dibagi menjadi dua, yaitu dokumen penerimaan kas dan
dokumen pengeluaran kas.
a. Dokumen Penerimaan Kas
Dokumen yang terkait dalam penerimaan kas adalah sebagai berikut:
1) Faktur (nota) penjualan tunai.
2) Daftar surat pelunasan piutang dari debitur.
3) Memo dari bank atas penerimaan piutang melalui transfer.
4) Bukti setor ke bank, untuk mengecek dana yang disetorkan ke bank.
5) Bukti penerimaan kas yang dibuat perusahaan.
b. Dokumen Pengeluaran Kas
Dokumen yang terkait dalam pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan.
2) Faktur (nota) pembelian tunai.
3) Bukti penerimaan barang.
4) Bukti pengeluaran kas kecil.
5) Faktur pembelian kredit, sebagai bukti pendukung pembayaran utang.

185

4. Pencatatan Mutasi Kas Bank

Mutasi kas bank dicatat dalam jurnal penerimaan kas bank untuk penerimaan

kas, dan jurnal pengeluaran kas untuk semua jenis transaksi pengeluaran kas.

Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas maupun jurnal pengeluaran kas. Contoh

format jurnal penerimaan kas bank dan pengeluaran kas bank tersaji pada tabel

berikut.

Format jurnal penerimaan kas bank

Nama Perusahaan

Jurnal Penerimaan Kas Bank
Bulan… Tahun

No. Debet Kredit Setoran ke Bank

Tanggal Keterangan Bukti Potongan Potongan Kas Serba- Piutang Penjualan No. Jumlah
Kas bukti

Masuk Penjualan Pajak serbi Dagang setoran

Format jurnal pengeluaran kas bank

Nama Perusahaan

Jurnal Pengeluaran Kas Bank
Bulan… Tahun

Tanggal Nomor Dibayarkan Nomor Utang Debet Serba- Kredit Kas
bukti kepada cek dagang Pembelian serbi
kas Potongan Potongan
keluar pembelian pajak

5. Prosedur Pencatatan Mutasi Kas Bank
Pada perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara manual dan

transaksi dicatat dalam buku jurnal khusus, penerimaan kas yang berasal dari
semua jenis transaksi dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas. Sementara
pengeluaran kas dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas atau cek register.
Contoh:
Berikut ini data mutasi kas PD Maju Raya pada bulan Desember 2020. Saldo akun
kas pada tanggal 1 Desember 2020 yang telah disesuaikan sebesar
Rp124.680.000,00, Penerimaan dan pengeluaran kas dalam bulan Desember 2020,
sebagai berikut:
Penerimaan kas:
4 Nov Penerimaan cek Bank Danamon No: B.0046544 dari PD Affinia

untuk pelunasan faktur No. FJ-211 seharga Rp8.500.000,00. Bukti
Kas No. BKM-501.
5 Nov Penerimaan dari penjualan tunai sebesar Rp12.400.000,00. Bukti Kas
No. BKM-502.

186

8 Nov Penerimaan cek Bank Mandiri No. G.2004352 dari PD Aneka Jaya
untuk pelunasan faktur No. FJ-207 sebesar Rp15.600.000,00. Bukti
11 Nov Kas No. BKM-503.
12 Nov Penerimaan hasil penjualan tunai sebesar Rp10.800.000,00. Bukti
Kas No. BKM-504.
20 Nov Penerimaan cek Bank Danamon No: B.0046552 dari Toko Ratna
untuk pelunasan faktur No. FJ-208 seharga Rp11.200.000,00. Bukti
25 Nov Kas No. BKM-505.
28 Nov Penerimaan tunai dari Toko Sumber Makmur sebesar
Rp13,600.000,00 untuk pelunasan faktur No. FJ-206. Bukti Kas No.
BKM-506.
Penerimaan hasil penjualan tunai sebesar Rp18.800.000,00, Bukti
Kas No. BKM-507.
Penerimaan cek bank Mandiri No. C.2004372 dari PD Aneka Baru
untuk pelunasan faktur No. FJ-209 seharga Rp10.600.000,00. Bukti
Kas No. BKM-508.

Pengeluaran kas:

1 Nov Pengeluaran cek No. CB.000312 sebesar Rp4.200.000,00 untuk gaji

karyawan bulan oktober 2020. Bukti Kas No. BKK-501.

5 Nov Pengeluaran cek No. CB.000313 sebesar Rp800.000,00 untuk

8 Nov pengisian kembali dana kas kecil. Bukti Kas No. BKK-502.

Pelunasan faktur PD Sangkuriang No. B-223 seharga

Rp12.900.000,00, dibayar dengan cek No. CB.000314. Bukti Kas No.

12 Nov BKK-503.

16 Nov Pembelian tunai barang dagang sebesar Rp8.700.000,00, dibayar
dengan cek No. CB.000315. Bukti Kas No. BKK-504.

18 Nov Pengeluaran cek No. CB.000316 sebesar Rp1.150.000,00 untuk
21 Nov pengisian kembali dana kas kecil. Bukti Kas No. BKK-505.
26 Nov
Pelunasan faktur PT Indomarco No. 1-073 seharga Rpl4.200.000,00,
dibayar dengan cek No. CB.000317. Bukti Kas No. BKK-506.

Pembelian tunai barang dagang seharga Rp6.600.000,00, dibayar
dengan cek No. CB 000318. Bukti Kas No. BKK-507.

Pelunasan faktur PT Indofood No. B-228 seharga Rp10.400.000,00,
dibayar dengan cek No. CB.000319. Bukti Kas No, BKK-508.

Data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tersebut dicatat dalam buku
Jurnal Penerimaan dan buku jurnar Pengeluaran Kas sebagai berikut:
a. Buku Jurnal Penerimaan Kas

187

Debet Kredit

Tanggal Nomor Diterima dari Kas Piutang Penjualan Tunai
bukti No. Akun 111 No. Akun 113 No. Akun 411

4 Nov BKM-501 PD Jaya Sakti Rp 8.500.000,00 Rp 8.500.000,00 -
5 Nov BKM-502 Tunai Rp12.400.000,00 - Rp12.400.000,00
8 Nov BKM-503 PD Aneka Jaya Rp15.600.000.00
11 Nov BKM-504 Tunai Rp10.800.000,00 Rp15.600.000,00 -
12 Nov BKM-505 Toko Ratna Rp11.200.000,00 - Rp10.800.000,00
20 Nov BKM-506 Toko Sumber M Rp13.600.000,00
25 Nov BKM-507 Tunai Rp18.800.000,00 Rp11.200.000,00 -
28 Nov BKM-508 PD Aneka Baru Rp10.600.000,00 Rp13.600.000,00 -
Rp18.800.000,00
- -
Rp10,600.000.00

Setoran dana yang diterima perusahaan ke bank dilakukan pada hari saat

diterima, dan selambat-lambatnya pada keesokan harinya. Setoran dana ke bank

didukung dengan bukti setor yang mendapat pengesahan dari pejabat bank yang

bersangkutan.

Transaksi-transaksi yang bersangkutan dengan pengeluaran kas PD Maju

Raya, dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas, derngan anggapan PD Maju

Raya mencatat transaksi pembelian barang dagang dengan pembayaran kredit

menurut dasar waktu. Artinya, pada saat faktur diterima dari kreditur, dicatat

dalam buku jumal pembelian dengan mendebet akun Pembelian dan mengkredit
akun Utang Dagarıg. Transaksi pengisian dana kas kecil dicatat debet akun kas

kecil (metode fluktuasi), mengenai pencatatan dana kas kecil dibahas pada bab

yang lain. Catatan pengeluaran kas tampak sebagai berikut.

b. Buku Jurnal Pengeluaran Kas

Debet Kredit

Tgl. Nomor Dibayarkan No. cek Utang Pembelian Beban Kas kecil Kas
bukti kepada Dagang (511) gaji (112) (111)
(521)
(211)

1 Nov BKK- Gaji Karyawan CB.000312 4.200.000 4.200.000
5 Nov 501
8 Nov BKK- Kas Kecil CB.000313 800.000 800.000
12 502
Nov BKK- PD CB.000314 12.900.000 12.900.000
16 503
Nov BKK- Sangkuriang CB.000315 8.700.000 8.700.000
18 504
Nov BKK- Pembelian CB.000316 1.150.000 1.150.000
21 505
Nov BKK- barang CB.000317 14.200.000 14.200.000
26 506
Kas kecil CB.000318 6.600.000 6.600.000

PT Indomarco CB.000319 10.400.000 10.400.000

Pembelian

barang

PT Indofood

188

Nov BKK-
507
BKK-
508

Total 37.500.000 15.300.000 4.200.000 1.950.000 58.950.000

6. Pencatatan Selisih Kas
Selisih kas merupakan perbedaan yang terjadi antara jumlah kas menurut

perhitungan fisik dan catatan kas yang ada pada rekening bank, maupun catatan
buku besar kas pada perusahaan. Terjadinya selisih kas dapat disebabkan karena:
(1) kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi penjualan tunai, misalnya
kekeliruan saat melakukan pengembalian uang kepada pelanggan, (2) kesalahan
mencatat yang dilakukan baik pada saat melakukan penerimaan kas maupun
pengeluaran kas yang kemudian baru diketahui adanya selisih setelah dilakukan
pencocokan pada saldo kas perusahaan maupun pada bank. Apabila kas menurut
perhitungan fisik lebih besar dibandingkan menurut catatan buku besar kas disebut
selisih kas lebih (cash overage), tetapi apabila kas menurut perhitungan fisik lebih
kecil dibandingkan menurut catatan buku besar kas disebut selisih kas kurang
(cash shortage). Pencatatan selisih kas, yang diketahui sebelum atau setelah
transaksi terkait dicatat dan penyebabnya tidak diketahui, dapat dilakukan dalam
buku jurnal umum. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:
a. Selisih kas lebih (cash overage), jurnalnya:

Kas xxx
Selisih Kas xxx

b. Selisih kas kurang (cash shortage), jurnalnya:
Selisih Kas xxx
Kas xxx
Selain terjadinya selisih kas pada kasus di atas, berikut beberapa contoh

terjadinya selisih kas dalam transaksi perusahaan yang sering terjadi.
a. Selisih kas diketahui saat terjadinya transaksi belum dicatat dalam jurnal.

Contoh 1:
Tanggal 4 Desember 2020 diterima pelunasan faktur sebesar Rp6.984.725,00.
Karena tidak ada uang kecil jumlah yang diterima Rp6.985.000,00
Jurnal yang dibuat:

Tidak ada jurnal.
Memo: Karena pembulatan ke atas Rp725,00
b. Adanya selisih kas yang diketahui saat transaksi sudah dicatatl dalam jurnal,
tidak diketahui penyebab perbedaan.
Contoh 2:
Saldo kas menurut catatan per 1 November 2020 sebesar Rp25.624.975,00.
Kas secara fisik sebesar Rp25.625.000,00, setelah diperiksa tidak diketahui
penyebabnya.
Jurnal yang dibuat:

189


Click to View FlipBook Version