1 4 4/10 X Rp 80.000.000 32.000.000 53.000.000
2 3 3/10 X Rp 80.000.000 24.000.000 29.000.000
3 2 2/10 X Rp 80.000.000 16.000.000 13.000.000
4 1 1/10 X Rp 80.000.000 8.000.000 5.000.000
• Jumlah yang harus disusutkan dapat diperoleh berdasarkan
= Harga perolehan – Nilai Residu
= 85.000.000 – 5.000.000
• Penyusutan untuk tahun pertama senilai Rp 32.000.000 untuk masa 1
Oktober 2019 – 30 September 2020. Dimana jika tahun 2019 dihitung
dari bulan
Oktober – Desember (3 bulan), yaitu
3/12 X Rp 32.000.000 = Rp 8.000.000
• Berdasarkan dari perhitungan diatas penyusutan pada 31 Desember
2019 dapat dicatat dengan menggunakan jurnal sebagai berikut yang
diperhitungkan pada tiap tahunnya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
8.000.000 8.000.000
2019 31 Beban Penyusutan peralatan
Ak.Penyusutan
Desember
Peralatan
• Penyusutan pada tahun 2020 terdiri dari Sebagian penyusutan tahun
pertama dan Sebagian tahun kedua.
Penyusutan pada tahun ke -1 dihitung dari 1 Januari 2020-30
September 2020 (9 bulan)
9
12 32.000.0000 = 24.000.000
Penyusutan pada tahun ke-2 dihitung dari 1 Oktober – 31
Desember 2020
(3 Bulan)
3
12 24.000.000 = 6.000.000
240
Dari perhitungan kedua penyusutan diatas, dapat diperoleh
besarnya penyusutan pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp 24.000.000
+ Rp 6.000.000 = Rp 30.000.000
• Berdasarkan dari perhitungan diatas penyusutan pada 31 Desember
2020 dapat dicatat dengan menggunakan jurnal sebagai berikut yang
diperhitungkan pada tiap tahunnya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2020 31 Beban penyusutan peralatan 30.000.000
Ak.Penyusutan Peralatan 30.000.000
Desember
c. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Dalam metode saldo menurun ganda beranggapan bahwa asset baru sangat
besar perannya dalam usaha mendapatkan penghasilan. Dalam metode ini,
peranan asset tetap semakin lama akan semakin kecil seiring dengan
berjalannya waktu yang menyebabkan asset semakin tua. Dalam pemakian
metode ini diharapkan jumlah beban depresiasi, biaya reparasi dan
pemeliharaan dari tahun ke tahun akan tetap stabil. Hal ini dikarenakan jika
depresiasi besar maka biaya reparasi dan pemeliharaannya juga semakin kecil
(dalam tahun pertama), sebaliknya beban depresiasi kecil sedangkan biaya
reparasi dan pemeliharaanya besar jika terjadi dalam tahun pertama. Terdapat
faktor-faktor pendorong digunakannya metode saldo menurun ganda yaitu
sebagai berikut.
• Antisipasi kontribusi yang besar dalam periode-periode awal
sementara kontribusi yang akan direalisasikan dalam periode
berikutnya tidak begitu pasti
• Adanya ketidaktepatan dan keusangan yang dapat mengakibatkan
penghentian penggunaan yang terlalu cepat atas aktiva yang
bersangkutan.
Dalam penyusutan yang terjadi setiap tahunnya penggunaan asset tetap
ditentukan berdasarkan presentasi tertentu yang dihitung dari harga buku pada
tahun yang bersangkutan yaitu sebagai berikut.
Penyusutan/Tahun : 2 x presentase dari metode garis lurus x nilai buku
Berikut contoh kasus perhitungan prnyusutan dengan menggunakan Saldo
Menurun Ganda
241
Tanggal 26 September 2020 CV MEDIKA JAYA membeli sebuah mesin yang
digunakan untuk menunjang kegiatan produksi yang mulai dioperasikan pada
tanggal 1 Oktober 2020. Mesin produksi tersebut diperoleh dengan harga Rp
300.000.000 dan diperkirakan dapat dioperasikan selama 10 tahun. Besarnya
penyusutan pada mesin produksi akan dihitung dengan menggunakan metode
saldo menurun ganda yaitu sebagai berikut.
• Perhitungan nilai penyusutan
Presentase Penyusutan = 2 X Presentase dari metode garis lurus
= 2 X (100% : 10 Tahun)
= 20%
• Tabel penyusutan tiap periode
Berdasarkan dari besarnya presentase penyusutan yang sudah dihitung,
beban penyusutan mesin tiap periode akuntansi dapat dihitung
menggunakan tabel sebagai berikut.
Tahun Nilai Buku Tarif Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Ke Awal Tahun Penyusutan Akhir Tahun
0 300.000.000
1 300.000.000 X 20% 60.000.000 60.000.000 240.000.000
2 240.000.000 X 20% 48.000.000 108.000.000 192.000.000
3 192.000.000 X 20% 38.400.000 146.400.000 153.600.000
4 153.600.000 X 20% 30.720.000 177.120.000 122.880.000
5 122.880.000 X 20% 24.576.000 201.696.000 98.304.000
6 98.304.000 X 20% 19.660.000 221.356.800 78.643.200
7 78.643.200 X 20% 15.728.640 237.085.440 62.914.560
8 62.914.560 X 20% 12.582.912 249.668.352 50.331.648
9 50.331.648 X 20% 10.066.330 259.734.682 40.265.318
10 40.265.318 X 20% 8.053.064 267.787.745 32.212.255
/
• Pencatatan Penyusutan
1
= 12 60.000.000
= 5.000.000
a. Jurnal yang digunakan untuk mencatat penyusutan bulan Oktober
2019 jika penyusutan diperhitungkan setiap bulan
242
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
5.000.000
2019 31 Beban Penyusutan mesin 5.000.000
Desember Ak. Penyusutan mesin
b. Jurnal yang digunakan untuk mencatat penyusutan 31 Desember
2019, jika penyusutan diperhitungkan tiap tahun
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
15.000.000
2019 31 Beban penyusutan 15.000.000
kendaraan
Desember
Ak.
Kendaraan Penyusutan
d. Metode Aktivitas
Metode aktivitas merupakan metode yang digunakan untuk asset tetap dimana
pengoperasiannya sangat tergantung dari setiap aktivitas asset tetap yang
digunakan. Dalam hal ini berarti bahwa semakin besar jasa yang diberikan
maka akan semakin besar juga penyusutannya. Dalam metode aktivitas
terdapat ukuran aktivitas yang meliputi jumlah jam kerja, jumlah jam mesin,
jumlah produk (unit produksi) atau jam jasa yang diberikan. Berdasarkan
metode aktivitas penyusutan dapat dihitung sebagai berikut.
/ = ℎ −
Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan
dalam metode aktivitas.
1) Metode satuan jam kerja (service hours method)
Dalam metode satuan jam kerja (Service Hours Method) beban penyusutan
ditetapkan berdasarkan pada jam kerja yang dapat dicapai dalam periode
yang bersangkutan. Dalam metode satuan jam kerja mengakui beban
penyusutan berdasarkan unit produksi, sehingga beban penyusutan yang
nantinya akan diakui menjadi lebih kecil disaat kegiatan produski yang
dihasilkan sedikit yang mana dalam hal ini akan menyebabkan
overstatement terhadap laba yang akan dilaporkan oleh perusahaan.
Berikut cara yang digunakan untuk menghitung suatu periode
243
ℎ −
= ℎ
Beban Penyusutan = Jam kerja yang dapat dicapai X Tarif penyusutan tiap jam
kerja
Contoh kasus perhitungan beban penyusutan dengan menggunakan metode
aktivitas.
Tanggal 30 September 2019 dibeli sebuah kendaraan yang digunakan
untuk menunjang kegiatan produksi dengan harga perolehan Rp
400.000.000 yang mana kendaraan tersebut diperkirakan dapat
dioperasikan selama 40.000 jam. Kendaraan diperkirakan memiliki nilai
residu sebesar Rp 40.000.000. Jika diketahu jam kerja yang dihasilkan
kendaraan tersebut ditahun 2019 adalah 1.200. Hitunglah besarnya
penyusutan pada tahun 2020 dan pencatatan jurnalnya.
• Besarnya penyusutan
= 400.000.000 − 40.000.000
40.000
= 9000
• Penyusutan tahun 2019
= 1.200 jam X Rp 9.000
= Rp 10.800.000
• Jurnal Yang Digunakan Untuk Mencatat Penyusutan Tahun 2019
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
10.800.000
2019 31 Beban Penyusutan Kendaraan 10.800.000
Desember Ak. Penyusutan Kendaraan
2) Metode satuan hasil produksi (productive output method)
Dalam metode satuan hasil produksi (Productive Output Method) beban
penyusutan ditetapkan berdasarkan hasil yang dapat dicapai dalam periode
yang bersangkutan. Dalam metode ini beban penyusutan diperlakukan
sebagai beban variabel sesuai dengan unit produksi yang dihasilkan dalam
setiap periode akuntansi. Berikut cara yang digunakan untuk menghitung
suatu periode yang bersangkutan.
244
ℎ −
= ℎ
Beban Penyusutan = Hasil produksi yang dapat dicapai X Tarif penyusutan
Contoh kasus perhitungan beban penyusutan dengan menggunakan metode
satuan hasil produksi
Tanggal 30 September 2020 Penggilingan Daging Hanafi membeli mesin
penggilingan daging dengan harga perolehan Rp 600.000.000 selama umur
ekonomis mesin diperkirakan mampu menggiling dagimg sebanyak
600.000 Kg. Mesin tersebut diperkirakan memiliki nilai residu sebesar Rp
60.000.000. Jika diketahui hasil produksi yang dihasilkan mesin tersebut
tahun 2020 adalah 16.000 Kg, hitunglah besarnya penyusutan tahun 2020
dan pencatatan jurnalnya !
• Besarnya penyusutan
= 600.000.000 − 60.000.000 = 900/
600.000
• Penyusutan Tahun 2020
=16.000 X 900
= Rp 14.400.000
• Jurnal Pencatatan Penyustan tahun 2019
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
14.400.000 14.4000.000
2019 31 Beban Penyustan mesin
Ak. Penyustan mesin
Desember
Latihan Soal
A. Pilihan Ganda
1. Alokasi harga perolehan asset tetap pada periode-periode akuntansi dalam masa
penggunaannya dimana dalam masa penggunaannya dianggap sudah tidak
memberikan nilai eknomis perusahaan disebut…
a. Penyesuaian
245
b. Pengakuan aktiva tetap
c. Deplesi
d. Perolehan harta
e. Depresiasi (penyusutan)
2. Besarnya nilai yang diperkirakan atas asset tetap pada akhir pemakaian atau pada saat
pelepasan asset tetap yang tidak dipakai lagi yang dilakukan setelah asset tetap
mencapai umur atau kondisi diakhir pemanfaatnya disebut….
a. Sifat dan pola penggunaannya
b. Umur manfaat
c. Nilai residu
d. Biaya perolehan
e. Prinsip penandingan (matching principle)
3. Faktor yang mempengaruhi penyusutan asset tetap , kecuali….
a. Keausan
b. Pemakaian
c. Ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta
d. Ketertinggalan teknologi
e. Penambahan asset baru
4. Suatu metode penyusutan asset tetap yang mana dalam metode ini beban penyustan
asset tetap pertahunnya sama sampai akhir umur ekonomis asset tetap tersebut disebut
dengan metode….
a. Metode saldo menurun
b. Metode garis lurus
c. Metode jam jasa
d. Metode jumlah angka tahun
e. Metode hasil produski
5. Faktor yang mempengaruhi beban penyusutan dan metode perhitungan penyusutan
adalah….
a. Pembelian tunai
b. Harga perolehan
c. Pembelian angsuran
d. Penambahan
e. Penggantian
6. Diketahui baiay akuisisi asset tetap Rp 28.000.000 dengan estimasi nilai sisa Rp
4.000.000 dan manfaat ekonomisnya 5 tahun, maka besarnya penyusutan tahunan
tersebut adalah….
a. 4.800.000
b. 4.400.000
c. 4.600.000
246
d. 3.400.000
e. 3.200.000
7. Dalam metode penyusutan yang mana dalam metode ini terdapat salah satu Langkah
untuk menghitung besarnya nilai penyusutan tiap-tiap tahun dengan mengalikan
perbandingan sisa umur ekonomis (pembilang) dan jumlah angka tahun (penyebut)
dengan harga perolehan asset tetap dikurangi nilai residu disebut…
a. Metode harga tetap
b. Metode unit produksi
c. Metode garis lurus
d. Metode jumlah angka tahun
e. Metode saldo menurun
8. Harga perolehan mengandung pengertian….
a. Harga beli + Biaya keseluruhan
b. Harga beli – Penyusutan
c. Harga perolehan – penyusutan
d. Nilai aktiva setelah habis umur ekonomisnya
e. Nilai ekonomis + Biaya tambahan
9. Pada tanggal 30 November 2020 dibeli sebuah mesin cetak pada PT. Gelatik dengan
harga perolehan sebesar Rp 400.000.000 yang diperkirakan mampu dioperasikan
selama 40.000 jam. Mesin cetak diperkrirakan memiliki nilai residu sebesar Rp
40.000.000. Diketahui jam kerja yang dihasilkan mesin tersebut pada tahun 2020
adalah 1000 jam. Berapakah tarif penyusutan dan penyusutan pada tahun 2020 dengan
menggunakan metode aktivitas
a. Rp 9000 dan Rp 9.000.000
b. Rp 5000 dan Rp 3.000.000
c. Rp 15.000 dan 6.000.000
d. Rp 10.000 dan Rp 8.000.000
e. Rp 5000 dan Rp 6.000.000
10. Berdasarkan pernyataan pada nomor 9, jika sudah diketahui tarif penyusutan dan
besarnya penyusutan pada tahun 2020. Bagaimana jurnal yang digunakan untuk
mencatat penyusutan pada tahun 2020 ?
a. Ak. Penyusutan Mesin Rp 9000.000
Beban Peny.Mesin Rp 9.000.000
b. Beban Peny. Mesin Rp 3.000.000
Ak.Penyusutan Mesin Rp 3.000.000
c. Beban Penyusutan Mesin Rp 9.000.000
Ak. Penyusutan Mesin Rp 9.000.000
247
d. Ak.Penyusutan Mesin Rp 6.000.000
Beban.Peny Mesin Rp 6.000.000
e. Beban Peny.Mesin Rp 8.000.000
Ak. Penyusutan mesin Rp 8.000.000
11. Pada tanggal 05 Agustus 2020 dibeli mobil yang digunakan untuk menunjang
kegiatan produski pada PT.ABC dengan harga faktur Rp 250.000.000 dengan biaya
balik nama Rp 5.000.000. Mobil yang dibeli diperkirakan mempunyai umur ekonomis
5 tahun dengan nilai residu Rp 5000.000. Berapakah besarnya penyustan mobil yang
digunakan untuk menunjang kegiatan produksi pada PT. ABC?
a. Rp 150.000.000/Tahun
b. Rp 50.000.000/Tahun
c. Rp 45.000.000/Tahun
d. Rp 65.000.000/Tahun
e. Rp 55.000.000/Tahun
12. Secara umum penyusutan asset tetap dapat dihitung dengan menggunakan rumus……
a. Tarif pajak x dasar penyusutan
b. Harga perolehan – nilai sisa
c. Tarif penyusutan x nilai sisa
d. Tarif penyustan x dasar penyusutan
e. Biaya penyusutan x dasar penyusutan
13. Berikut merupakan proses dalam penghentian penggunaan aktiva tetap, kecuali…..
a. Konversi terpaksa
b. Penjualan
c. Pertukaran dengan aktiva nonmoneter
d. Harga perolehan mesin
e. Pembuangan tetap
14. Rekening yang digunakan untuk menampung penyusutan aktiva tetap adalah…
a. Depresiasi
b. Beban Penyusutan
c. Beban administrasi dan umum
d. Amortisasi
e. Akumulasi Penyusutan
15. Metode penyustan yang beranggapan bahwa asset baru memiliki peranan yang sangat
besar dalam mendapatkan penghasilan yang mana peranan asset tersebut semakin
lama semakin mengecil seiring dengan semakin tuanya asset yang dimiliki disebut…
a. Metode saldo menurun ganda
b. Metode garis lurus
248
c. Metode jumlah angka tahun
d. Metode jumlah unit produksi
e. Metode jam jasa
B. Esai
1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penentuan besarnya penyusutan!
2. Dalam masa pemakaian asset tetap terdapat faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan umur manfaat asset tetap. Apa saja faktor-
faktor yang harus diperhatikan ?
3. Dalam metode jumlah angka tahun (Sum of the years digit method) terdapat
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai penyusutan.
Sebutkan Langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung besarnya
penyusutan pada metode jumlah angka tahun!
4. PT Colour Full membeli sebuah mesin percetakan yang digunakan untuk
menunjang kegiatan operasional perusahaan seharga Rp 10.000.000. Taksiran
nilai residu Rp 1.000.000. Jika ditaksir umur manfaat mesin percetakan yaitu
selama 5 tahun. Hitunglah nilai penyusutan untuk setiap tahunnya menggunakan
metode garis lurus!
5. PT Maju Jaya membeli mesin seharga Rp 15.000.000, nilai residunya sebesar Rp
5.000.000 dan selama umur ekonomisnya mesin tersebut ditaksirkan akan
menghasilkan 10.000 unit produk. Hitunglah besarnya penyustan berdasarkan
dengan metode satuan hasil produksi !
RANGKUMAN
➢ penyusutan asset tetap (depresiasi) adalah alokasi harga perolehan asset tetap pada
periode-periode akuntansi dalam masa penggunaanya
➢ Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian penyusutan (depresiasi) dapat
dikelompokan menjadi dua diantaranya yaitu faktor fisik dan faktor fungsional
➢ Di dalam faktor fungsional terdapat empat faktor yang digunakan sebagai penentuan
besarnya penyustan meliputi : Biaya perolehan, nilai residu, umur manfaat, serta sifat
dan pola penggunaan.
➢ faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan umur manfaat suatu
asset tetap meliputi :perkiraan daya pakai asset, keusangan teknis dan komersial yang
diakibatkan oleh perubahan atau jasa yang dihasilkan asset, perkiraan tingkat keausan
fisik , dan pembatasan hukum atau sejenisnya.
➢ metode penyusutan asset tetap yang dapat dipergunakan untuk menghitung beban
penyusutan periodik menurut PSAK 16 diantaranya yaitu metode garis lurus (straight
line method), metode saldo menurun (diminishing balance method), dan metode
jumlah unit produksi (sum of the unit of production).
249
➢ Metode garis lurus merupakan suatu metode penyusutan asset tetap yang dimana
dalam metode ini beban penyusutan asset tetap per tahunnya sama hingga akhir umur
ekonomis.
➢ Metode jumlah angka tahun seperti halnya sama dengan metode garis lurus dimana
dalam metode ini taksiran nilai buku asset (nilai perolehan – taksiran residu).
➢ metode saldo menurun ganda beranggapan bahwa asset baru sangat besar perannya
dalam usaha mendapatkan penghasilan. Dalam metode ini, peranan asset tetap
semakin lama akan semakin kecil seiring dengan berjalannya waktu yang
menyebabkan asset semakin tua.
➢ Metode aktivitas merupakan metode yang digunakan untuk asset tetap dimana
pengoperasiannya sangat tergantung dari setiap aktivitas asset tetap yang digunakan.
250
Jika Kau Tak Sanggup Menahan Lelahnya Belajar, Maka Kamu Harus Sanggup
Menahan Perihnya Kebodohan
-IMAM SYAFII-
251
BAB 15
PENGEMBANGAN ASET TETAP DAN PENGHENTIAN ASET TETAP
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat :
3.15 Mendeskripsikan bentuk pengeluaran terhadap asset tetap, Menjelaskan pencatatan
pengeluaran terhadap pemakaian asset tetap. Menjelaskan tentang penghentian asset
tetap
4.15 Membuat keputusan pengeluaran pemeliharaan/ pengembangan asset tetap
Asset tetap merupakan suatu asset yang digunakan dalam kegiatan perusahaan. Oleh
karena itu asset tetap sering digunakan, maka sudah pasti asset tersebut membutuhkan
perawatan agar dapat digunakan selama masa waktu yang dibutuhkan. Sehingga selama
pemakaian suatu asset tetap, perusahaan mungkin melakukan pengeluaran-pengeluaran untuk
reparasi rutin, penambahan, ataupun perbaikan.
Pada suatu perusahaan, sering dilakukan pengembangan asset tetap dan penghentian asset
tetap. Hal ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi asset tetap perusahaan. Untuk
memahami secara lebih jelas tentang pengembangan asset tetap dan penghentian asset tetap,
simaklah materi berikut berikut dengan saksama!
A. Bentuk Pengeluaran terhadap Aset Tetap
Pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan asset tetap dibedakan
menjadi dua, yaitu pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal.
1. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)
Pengeluran pendapatan, yaitu pengeluaran yang hanya memberikan manfaat
ekonomi pada periode saat terjadinya pengeluaran, atau tidak memberikan
manfaat ekonomi di masa depan. Biaya pengeluaran yang termasuk dalam
pengeluaran pendapatan adalah biaya reparasi rutin. Oleh karena itu, pengeluaran
pendapatan akan dicatat sebagai beban.
2. Pengeluaran modal (capital expenditure)
Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dapat menimbulkan manfaat
ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran yang
termasuk dalam pengeluaran modal adalah biaya untuk penambahan dan
perbaikan. Di mana penambahan dan perbaikan adalah pengeluaran untuk
meningkatkan efisiensi operasi, kapasitas produksi, atau masa pemakaian asset.
B. Pencatatan Pengeluaran terhadap Pemakaian Aset Tetap
Perusahaan selalu melakukan pencatatan terhadap setiap pengeluaran ataupun
pendapatan yang dilakukannya. Adapun pencatatan yang dilakukan perusahaan terkait
dengan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan asset tetap
pada umumnya, sebagai berikut.
252
1. Pengeluaran untuk pemeliharaan (maintenance)
Pengeluaran untuk pemeliharaan yang dilakukan oleh setiap perusahaan
bertujuan untuk mempertahankan asset tetap pada kondisi tetap baik. Adapun
pencatatan yang dilakukan untuk pengeluaran ini dilakukan dengan mendebit
akun biaya pemeliharaan.
Beban pemeliharaan xxx
Kas xxx
Contoh :
PT JAYA bergerak di bidang jasa pengiriman barang dengan menggunakan
sepeda motor. Setiap tiga bulan, sepeda motor tersebut harus diganti olinya agar
mesinnya tetap terawat dengan baik. Biaya yang dikeluarkan untuk service dan
penggantian oli sebesar Rp 170.000,00. Adapun pencatatan yang dilakukan oleh
PT JAYA, sebagai berikut.
Beban pemeliharaan Rp 170.000,00
Kas Rp 170.000,00
2. Pengeluaran untuk reparasi (repair)
Pengeluaran reparasi rutin adalah pengeluaran untuk mempertahankan agar
aset tetap beroperasi dengan efisien dan dapat mencapai masa pemakaian yang
diharapkan. Di mana pengeluaran untuk reparasi bertujuan untuk mengembalikan
aset tetap pada kondisi semula. Pengeluaran dicatat dengan mendebit akun beban
reparasi.
Beban reparasi xxx
Kas xxx
Berikut ilustrasi pada PT ALFA MANDIRI
Mesin produksi mengalami kerusakan sehingga produk yang dihasilkan tidak
memenuhi standar perusahaan. Oleh karena itu, mesin produksi dilakukan
perbaikan dengan total Rp 20.000.000,00. Dari transaksi di atas maka pencatatan
yang dilakukan PT ALFA MANDIRI adalah sebagai berikut :
Beban reparasi Rp 20.000.000,00
Kas Rp 20.000.000,00
3. Pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak (replacement)
Pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak bertujuan untuk
mengganti sebagian atau seluruh dari komponen aset tetap yang rusak berat,
pengeluaran ini biasanya mengakibatkan penambahan terhadap usia penggunaan
aset tetap yang bersangkutan. Pengeluaran ini dicatat dengan mendebit akun aset
tetap yang bersangkutan, atau mendebit pada akun akumulasi penyusutannya. Hal
ini dipengaruhi oleh masa manfaat aset tersebut tetap.
253
a. Jika pengeluaran untuk mengganti komponen yang sudah rusak tidak
menambah masa manfaat maka jurnalnya:
Asset tetap xxx
Kas xxx
b. Jika dengan pengeluaran ini masa manfaat asset tetap dapat diperpanjang
melebihi manfaat ekonomis yang dimiliki maka pencatatan jurnalnya:
Akumulasi penyusutan asset tetap xxx
Kas xxx
Contoh :
Pada tanggal 1 November 2019 PT KASUARI melakukan turun mesin untuk
kendaraan operasional perusahaan yang dibeli 9 tahun yang lalu dengan harga
perolehan Rp 150.000.000 dengan nilai residu Rp 30.000.000. Pada saat
pembelian kendaraan diperkirakan memiliki umur ekonomis selama 10 tahun
dengan menggunakan metode garis lurus. Dari aktivitas turun mesin ini
perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 10.000.000 dan diperkirakan akan
menambah umur ekonomis atau masa manfaat kendaraan 5 tahun kedepan.
Dari kasus tersebut jurnal yang dilakukan untuk pencatatan pengeluaran asset
tetap adalah sebagai berikut
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 1 Akum. Penyusutan kendaraan Rp 10.000.000
Nov Kas Rp 10.000.000
(Pencatatan penggantian aset
tetap)
4. Pengeluaran untuk perbaikan (betterment)
Pengeluaran untuk perbaikan bertujuan untuk meningkatkan aset tetap kepada
kondisi yang lebih baik, pengeluaran ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas,
atau untuk memperpanjang usia penggunaan aset tetap. Pengeluaran ini dicatat
dengan mendebit akun aset yang bersangkutan.
Asset xxx
Kas xxx
Contoh :
Pada tanggal 1 Oktober 2019 telah diselesaikan reparasi mesin produksi
dengan total biaya sebesar Rp 8.000.000,00. Reparasi tersebut diperkirakan akan
menambah masa manfaat menjadi 10 tahun. Mesin tersebut diperoleh pada
254
tanggal 30 November 2017 dengan harga perolehan Rp 54.000.000,00 dengan
nilai residu Rp 6.000.000,00 umur ekonomis 8 tahun, dan di susutkan dengan
metode garis lurus. Berdasarkan uraian tersebut jurnal yang digunakan untuk
mencatat reparasi mesin tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Pencatatan pengeluaran untuk reparasi
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000
2. Perhitungan penyusutan
Harga perolehan mesin Rp 54.000.000
Nilai residu Rp 6.000.000
Nilai reproduksi Rp 48.000.000
Penyusutan/ tahun (Rp 48.000.000 : 8 tahun) Rp 6.000.000
Akumulasi penyusutan mesin
Tahun 2017 (30/11-31/12) Rp 6.000.000 x 1/12 Rp 500.000
Tahun 2018 Rp 6.000.000
Tahun 2019 (1/1-30/9) Rp 6.000.000 x 9/12Rp 4.500.000
Jumlah akumulasi sebelum perbaikan Rp 11.000.000
Pengeluaran perbaikan Rp 8.000.000
Akumulasi setelah perbaikan (Rp 3.000.000)
Sisa nilai reproduksi setelah perbaikan Rp 45.000.000
Sisa nilai reproduksi setelah perbaikan sebesar Rp 45.000.000 tersebut harus
disusutkan selama sisa manfaat asset tetap yang bersangkutan 8 tahun (10
tahun-2), sehingga penyusutan mesin yang baru setelah perbaikan sebagai
berikut :
Rp 45.000.000 : 8 tahun = Rp 5.625.000 per tahun
3. Pencatatan penyusutan tahun 2019
Besarnya beban penyusutan tahun 2019 adalah sebagai berikut.
1 Januari- 30 Sept 2019 Rp 6.000.000 x 9/12Rp 4.500.000
1 Okt-31 Des 2019 Rp 5.625.000 x 3/12Rp 1.406.250
Total penyusutan tahun 2019 Rp 5.906.250
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 31 Beban Penyusutan Mesin Rp 5.906.250 Rp 5.906.250
Des Akum. Penyusutan Mesin
(Pencatatan Penyusutan mesin)
255
5. Pengeluaran untuk penambahan (addition)
Pengeluaran untuk penambahan bertujuan untuk perluasan atau peningkatan
fasilitas yang sudah ada, misalnya untuk menambah bangunan sayap dan sebuah
pabrik, perluasan tempat parkir kendaraan, dan sebagainya. Pengeluaran ini
dicatat dengan mendebit akun aset yang bersangkutan.
Asset tetap xxx
Kas xxx
Contoh :
Juwara Water Fantasi merupakan wahana permainan air yang sedang
mengalami perkembangan dengan jumlah pengunjung terus meningkat. Pada
tahun 2020 pihak manajemen memutuskan untuk membangun area parkir
perusahaan mengeluarkan uang dengan rincian sebagai berikut:
Pembelian Material Rp 25.000.000
Biaya pasang Rp 10.000.000
Biaya lain-lain Rp 2.000.000 +
Rp 37.000.000
Maka pencatatan penambahan area parkir dicatat sebagai berikut:
Gedung Rp 37.000.000
Kas Rp 37.000.000
C. Penghentian Aset Tetap
Perusahaan tentunya membutuhkan aset tetap dalam kegiatan operasional. Hal
ini dikarenakan aset tetaplah yang akan digunakan dalam berbagai kegiatan
perusahaan yang akan menghasilkan produk. Setiap aset memiliki masa manfaatnya
masing-masing yang tentunya jika aset tersebut adalah aset tetap, maka masa
manfaatnya lebih dari satu tahun. Jika masa manfaat dari aset tersebut sudah
mencapai batasnya, maka aset tersebut tidak mungkin dapat digunakan dalam kondisi
yang optimal lagi. Untuk itu, biasanya perusahaan akan melakukan penghentian.
Penghentian aset tetap adalah memberhentikan aset tetap dari pemakaiannya
sehingga tidak digunakan lagi dalam aktivitas usaha perusahaan. Apabila perusahaan
akan menghentikan penggunaan aset tetap, maka perusahaan harus menentukan nilai
buku dari aset tetap tersebut. Di mana nilai buku adalah selisih antara harga perolehan
aset tetap dengan akumulasi depresiasi pada tanggal yang bersangkutan. Tujuan dari
penghentian asset tetap adalah sebagai berikut.
a. Agar akun-akun yang berhubungan dengan aset tetap dapat menyajikan informasi
mengenai perolehan harga aset tetap, akumulasi penyusutan aset tetap, dan nilai
buku aset tetap secara layak. Setiap ada penghapusan aset tetap, harga perolehan
dan akumulasi penyusutan aset tetap tersebut harus dikeluarkan dari akun yang
bersangkutan. Untuk mengeluarkan akun aset tetap dan akumulasi penyusutan saat
penghapusan dengan mendebet akun "Akumulasi penyusutan Aset Tetap" sebesar
256
nominal akumulasi penyusutan dan mengkredit akun "Aset Tetap yang
bersangkutan" sebesar harga perolehan aset tetap tersebut.
b. Agar akun Laba-Rugi dapat menyajikan informasi mengenai penghasilan dan
biaya secara layak, termasuk laba atau rugi penghentian pemakaian aset tetap.
Pemakaian aset tetap sebuah perusahaan dapat diakhiri pemakaiannya dengan
beberapa cara, yaitu dihentikan pemakaiannya, dijual, atau ditukarkan.
1. Dibuang/dihapuskan (discarded)
Dengan dibuangnya aset tetap berarti aset tersebut harus dikeluarkan dari
pembukuan. Adapun untuk mengeluarkan aset dari pencatatan dilakukan dengan
membuat dengan jurnal, sebagai berikut.
a. Jika sudah habis umur ekonomisnya :
Akumulasi penyusutan asset tetap xxx
Asset tetap xxx
b. Jika belum habis umur ekonomisnya :
Akumulasi penyusutan asset tetap xxx
Rugi karena pembuangan xxx
Asset tetap xxx
Contoh :
Kendaraan diperoleh dengan harga perolehan Rp 90.000.000,00 rusak berat
sehingga harus dihentikan dari pemakaiannya, akumulasi penyusutan
berjumlah Rp 89.000.000,00. Biaya untuk pemindahan sebesar Rp
1.000.000,00 dibayar tunai dengan bukti kas No 611.
Kerugian akibat pemberhentian kendaraan pada contoh diatas dihitung sebagai
berikut
Harga buku kendaraan, Rp 90.000.000,00 – Rp 89.000.000,00 = Rp
2.000.000,00
Biaya pemindahan = Rp 1.000.000,00
Jumlah kerugian = Rp 3.000.000,00
Transaksi penghentian kendaraan diatas, dicatat sebagai berikut
Dalam jurnal umum, untuk menghilangkan catatan harga perolehan kendaraan
dan akumulasi penyusutan dengan jurnal sebagai berikut.
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 89.000.000
Rugi penghentian asset tetap Rp 3.000.000
Kendaraan Rp 92.000.000
2. Dijual (Sold)
Aset tetap yang dimiliki perusahaan memiliki nilai ekonomis. Di mana
semakin berkurang nilai ekonomisnya, maka semakin tidak efisien dan efektif
dalam penggunaannya. Perusahaan terkadang mengakhiri penggunaan aset tetap
dengan cara menjualnya. Di mana jika aset tetap dijual, maka nilai buku aset tetap
tersebut harus dibandingkan dengan hasil penjualannya. Dalam kegiatan jual beli,
timbulnya laba ataupun rugi adalah hal yang biasa terjadi. Perusahaan akan
memperoleh laba jika hasil penjualan yang dilakukan lebih besar dari nilai buku
257
aset tersebut. Begitu juga sebaliknya, perusahaan akan menderita kerugian jika
hasil penjualan lebih rendah dari nilai buku aset tetap perusahaan. Berikut adalah
pencatatan terhadap aset tetap yang dijual.
a. Jika timbul laba,dicatat dengan jurnal :
Kas xxx
Akumulasi penyusutan asset tetap xxx
Asset tetap xxx
Laba penjualan asset tetap xxx
b. Jika rugi, dicatat dengan jurnal :
Kas xxx
Akumulasi penyusutan asset tetap xxx
Rugi penjualan asset tetap xxx
Asset tetap xxx
Contoh :
Mesin dengan harga perolehan Rp 120.000.000,00 telah disusutkan sebesar Rp
72.000.000,00. Pada tanggal 5 Agustus 2017 dijual tunai dengan harga Rp
60.000.000,00
Perhitungan laba rugi penjualan mesin berdasarkan data diatas,sebagai berikut
Hasil penjualan Rp 60.000.000,00
Harga perolehan Rp 120.000.000,00
Akumulasi penyusutan mesin (Rp 72.000.000,00)
Harga buku mesin Rp 48.000.000,00
Laba penjualan asset tetap Rp 12.000.000,00
Jurnal :
Kas Rp 60.000.000,00
Akumulasi penyusutan Rp 72.000.000,00
Mesin Rp 120.000.000,00
Laba penjualan Rp 12.000.000,00
3. Ditukar dengan asset lain (exchange)
Jika terjadi pertukaran aset tetap, maka aturan umum yang harus diikuti, yaitu:
a. Harga perolehan aset (baru) yang diterima adalah harga pasar aset (lama)
yang diserahkan ditambah dengan kas yang dibayar.
b. Laba atau rugi pertukaran adalah selisih antara harga pasar dengan nilai
buku aset yang diserahkan
Dalam pertukaran memungkinkan timbulnya laba atau rugi atas pertukaran.
a. Aset tetap ditukar dengan aset tetap yang sejenis
258
Dalam pertukaran aset tetap dengan aset tetap lainnya yang sejenis,
maka laba atas pertukaran tidak diakui, sedangkan jika rugi atas pertukaran
tersebut harus diakui (prinsip konservatisme).
Contoh:
Perusahaan memiliki kendaraan berupa mobil sebagai aset tetap yang
dibeli pada bulan Januari 2017 seharga Rp90.000.000,00 sampai dengan 31
Desember 2017 telah disusutkan Rp56.000.000,00. Pada tanggal 8 Januari
2018 ditukar dengan mobil baru yang sejenis, dengan harga
Rp130.000.000,00.
1. Hitunglah rugi/laba atas pertukaran, jika dalam pertukaran tersebut
menambah uang tunai Rp97.000.000,00 dan menambah uang tunai
Rp93.000.000,00.
2. Buatlah jurnalnya!
Jawab :
1. Menghitung rugi/laba atas pertukaran:
Harga beli mobil Rp 130.000.000,00
Harga mobil lama Rp 90.000.000,00
Penyusutan Rp 56.000.000,00
Nilai buku mobil lama Rp 34.000.000,00
Selisih nilai buku Rp 96.000.000,00
a. Tambahan uang tunai Rp 97.000.000,00
Tambahan uang tunai Rp 97.000.000,00
Selisih nilai buku Rp 96.000.000,00
Rugi pertukaran mobil Rp 1.000.000,00
b. Tambahan uang tunai Rp 93.000.000,00
Selisih nilai buku Rp 96.000.000,00
Tambahan uang tunai Rp 93.000.000,00
Laba pertukaran mobil Rp 3.000.000,00
2. Jurnal
a. Tambahan uang tunai Rp 97.000.000,00 (timbul rugi)
Mobil (baru) Rp 130.000.000,00
Akumulasi penyusutan mobil Rp 56.000.000,00
Rugi pertukaran mobil Rp 1.000.000,00
Mobil (lama) Rp 90.000.000,00
Kas Rp 97.000.000,00
b. Tambahan uang tunai Rp 93.000.000,00 (timbul laba)
Mobil (baru) Rp 127.000.000,00
Akumulasi penyusutan mobil Rp 56.000.000,00
Mobil (lama) Rp 90.000.000,00
Kas Rp 93.000.000,00
259
b. Aset tetap ditukarkan dengan aset tetap lain yang tidak sejenis
Dalam pertukaran asset tetap dengan asset tetap lain yang tidak sejenis, maka
laba atau rugi atas pertukaran diakui.
Contoh
Sebuah truk dengan harga perolehan Rp 120.000.000,00 telah
disusutkan Rp 60.000.000,00. Pada tanggal 5 Januari 2017 ditukar dengan
sebidang tanah dengan harga Rp 190.000.000,00. Buatlah jurnalnya, jika
dalam pertukarantersebut menambah uang tunai Rp 135.000.000,00 dan
menambah uang tunai Rp 125.000.000,00.
Jawab :
1. Menghitung rugi/laba atas pertukaran
Harga beli tanah Rp 190.000.000,00
Harga truk lama Rp 120.000.000,00
Penyusutan Rp 60.000.000,00
Nilai buku mesin lama Rp 60.000.000,00
Selisih nilai buku Rp 130.000.000,00
Adapun laba rugi pertukaran, sebagai berikut.
a. Tambahan uang tunai Rp 135.000.000,00
Tambahan uang tunai Rp 135.000.000,00
Selisih nilai buku Rp 130.000.000,00
Rugi pertukaran Rp 5.000.000,00
b. Tambahan uang tunai Rp 125.000.000,00
Selisih nilai buku Rp 130.000.000,00
Tambahan uang tunai Rp 125.000.000,00
Laba pertukaran Rp 5.000.000,00
2. Jurnal
Adapun jurnal yang dibuat untuk pertukaran asset tetap tidak sejenis, sebagai
berikut
a. Menambah uang tunai Rp 135.000.000,00 (Rugi)
Tanah Rp 190.000.000,00
Akumulasi penyusutan truk Rp 60.000.000,00
Rugi pertukaran kendaraan Rp 5.000.000,00
Truk Rp 120.000.000,00
Kas Rp 135.000.000,00
b. Menambah uang tunai Rp 125.000.000,00 (Laba)
Tanah Rp 190.000.000,00
Akumulasi penyusutan truk Rp 60.000.000,00
Laba pertukaran kendaraan Rp 5.000.000,00
Truk Rp 120.000.000,00
260
Kas Rp 135.000.000,00
LATIHAN SOAL
I.
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Biaya pengeluaran yang termasuk dalam pengeluaran pendapatan adalah biaya ….
a. Penambahan mesin
b. Reparasi rutin
c. Penggantian onderdil
d. Wesel pos
e. Perlengkapan kantor
2. Berikut pertimbangan perusahaan yang tepat dalam mengganti mesin yang lama
dengan mesin yang baru adalah ….
a. Biaya operasional mesin baru lebih murah
b. Harga mesin baru mahal
c. Mesin lama irit bahan bakar
d. Mesin lama akan semakin digemari orang
e. Mesin baru boros bahan bakar
3. Sebuah Gedung dengan harga perolehan Rp 600.000.000,00 dan akumulasi
penyusutan sebesar Rp 400.000.000,00 karena terkena bencana banjir, maka Gedung
tersebut mengalami kerusakan dan dijual dengan harga Rp 100.000.000,00 maka
terdapat….
a. Rugi Rp 100.000.000,00
b. Laba Rp 50.000.000,00
c. Laba Rp 100.000.000,00
d. Rugi Rp 400.000.000,00
e. Rugi Rp 600.000.000,00
4. Mengembalikan asset tetap pada kondisi semula merupakan tujuan dari ….
a. Pengeluaran untuk reparasi
b. Pengeluaran untuk pemeliharaan
c. Pengeluaran untuk mengganti komponen
d. Pembinaan seluruh komponen perusahaan
e. Pengeluaran untuk perbaikan
5. Pengeluaran yang dapat menimbulkan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih
dari satu periode akuntansi disebut ….
a. Biaya pemeliharaan
261
b. Pengeluaran pendapatan
c. Pengeluaran modal
d. Biaya reparasi
e. Biaya penyusutan
6. PT Rucika bergerak pada bidang jasa pengiriman barang. Setiap tiga bulan sekali
melakukan service pengantian oli agar mesinnya terawat dengan baik. Biaya yang
dikeluarkan untuk service penggantian oli sebesar Rp 450.000,00. Pencatatan yang
dilakukan PT Rucika yaitu …..
a. Beban pemeliharaan Rp 450.000,00
Kas Rp 450.000,00
b. Kas Rp 450.000,00
Beban pemeliharaan Rp 450.000,00
c. Beban service Rp 450.000,00
Kendaraan Rp 450.000,00
d. Beban service Rp 450.000,00
Akumulasi penyusutan Rp 450.000,00
e. Beban service Rp 450.000,00
Kas Rp 450.000,00
7. Perusahaan mendapatkan sebuah truk seharga Rp 750.000.000,00 dengan syarat
menyerahkan mobil seharga nilai buku Rp 500.000.000,00 dan menyerahkan uang
tunai sebesar Rp 350.000.000,00 maka ….
a. Laba tidak diakui
b. Laba pertukaran Rp 100.000.000,00
c. Rugi pertukaran Rp 100.000.000,00
d. Akumulasi penyusutan truk sebesar Rp 350.000.000,00
e. Kas tidak terpengaruh
8. Selisih antara harga perolehan asset dengan akumulasi pada tanggal yang
bersangkutan disebut …
a. Nilai buku
b. Nilai sisa
c. Nilai residu
d. Umur manfaat
e. Nilai ekonomis
9. Untuk mengganti sebagian atau seluruh dari komponen asset tetap yang rusak berat
dan pengeluaran ini biasanya mengakibatkan penambahan terhadap usia penggunaan
asset tetap yang bersangkutan disebut dengan …
a. Addition
b. Betterment
c. Repair
d. Replacement
262
e. Maintenance
10. Berikut ini yang merupakan pengertian dari penghentian aset tetap adalah ...
a. Memberhentikan aset tetap dari pemakaian produksi perusahaan
b. Memberhentikan aset tetap dari pemakaiannya sehingga tidak digunakan lagi
dalam aktivitas usaha perusahaan
c. Memberhentikan untuk sementara pemakaian aset tetap dalam aktivitas usaha
perusahaan
d. Melakukan penghentian untuk setiap mesin yang berkaitan dengan produksi
barang jadi perusahaan
e. Melakukan penghentian untuk setiap proses produksi, distribusi, dan konsumsi
perusahaan
11. Sebuah mesin bubut dengan harga perolehan Rp 78.000.000,00 dan akumulasi
penyusutan Rp 48.000.000,00ditukar dengan mesin bubut seharga Rp 100.000.000,00
dengan menambah uang Rp 50.000.000.00, maka harga perolehan mesin bubut yang
baru setelah di hitung dengan laba atau rugi adalah….
a. Rp 78.000.000,00
b. Rp 100.000.000,00
c. Rp 80.000.000,00
d. Rp 50.000.000,00
e. Rp 85.000.000,00
12. Jika asset tetap dihentikan penggunaannya dan dihapus dari daftar inventaris maka
rekening sebelah kredit adalah
a. Akumulasi penyusutan
b. Kas
c. Utang
d. Asset tetap
e. Biaya penyusutan
13. Pengeluaran yang bertujuan untuk perluasan atau peningkatan fasilitas yang sudah
ada, misalnya untuk menambah bangunan sayap dan sebuah pabrik disebut
a. Betterment
b. Repair
c. Replacement
d. Maintenance
e. Addition
14. Dilakukan service untuk penggantian oli mobil sebesar Rp 250.000,00. Jurnal untuk
mencatat pengeluaran tersebut adalah
a. Beban pemeliharaan Rp250.000,00
Kas Rp 250.000,00
b. Kas Rp 250.000,00
263
Beban pemeliharaan Rp 250.000,00
c. Beban pemeliharaan Rp 250.000,00
Utang dagang Rp 250.000,00
d. Akumulasi penyusutan Rp 250.000,00
Kas Rp 250.000,00
e. Kas Rp 250.000,00
Akumulasi penyusutan Rp 250.000,00
15. Pengeluaran yang menimbulkan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu
periode akuntansu disebut…
a. Pengeluaran pendapatan
b. Pengeluaran pemeliharaan
c. Pengeluaran modal
d. Pengeluaran reparasi
e. Pengeluaran penambahan
II.
1. Jelaskan tentang pengeluaran modal !
2. Apakah tujuan dari pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak?
3. Jelaskan tentang asset tetap ditukarkan dengan asset lain yang tidak sejenis!
4. Pada tanggal 1 November 2017 perusahaan mengganti semua kaca jendela kantor
yang semula kacanya putih menjadi kaca hitam yang anti peluru sebesar Rp
7.500.000,00. Berdasarkan transaksi tersebut catatlah jurnalnya !
5. Mesin dengan harga perolehan Rp 120.000.000,00 telah disusutkan sebesar Rp
15.000.000,00. Pada tanggal 1 September 2017 dijual tunai dengan harga Rp
100.000.000,00. Hitunglah laba atau rugi dari penjualan asset tersebut dan buatlah
jurnalnya!
264
Rangkuman
1. Pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan aset tetap dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), yaitu pengeluaran yang hanya
memberikan manfaat ekonomi pada periode saat terjadinya pengeluaran, atau tidak
memberikan manfaat ekonomi di masa depan.
b. Pengeluaran modal (capital expenditure), adalah pengeluaran yang dapat
menimbulkan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran yang termasuk dalam pengeluaran modal adalah biaya untuk
penambahan dan perbaikan.
2. Adapun pencatatan yang dilakukan perusahaan terkait dengan pengeluaran-
pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aset tetap pada umumnya,
sebagai berikut.
3. Pengeluaran untuk pemeliharaan (maintenance)
a. Pengeluaran untuk reparasi (repair)
b. Pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak (replacement)
c. Pengeluaran untuk perbaikan (betterment)
d. Pengeluaran untuk penambahan (addition)
4. Penghentian aset tetap adalah memberhentikan aset tetap dari pemakaiannya sehingga
tidak digunakan lagi dalam aktivitas usaha perusahaan. Apabila perusahaan akan
menghentikan penggunaan aset tetap, maka perusahaan harus menentukan nilai buku
dari aset tetap tersebut. Di mana nilai buku adalah selisih antara harga perolehan aset
tetap dengan akumulasi depresiasi pada tanggal yang bersangkutan.
5. Pemakaian aset tetap sebuah perusahaan dapat diakhiri pemakaiannya dengan
beberapa cara, yaitu dihentikan pemakaiannya, dijual, atau ditukarkan,
265
“ Berhentilah berkata aku berharap dan mulailah untuk berkata aku akan. Jangan
gantungkan mimpi dalam sebuah harapan tapi wujudkan mimpi dengan tindakan”
266
BAB 16
ASET TETAP SUMBER DAYA ALAM
Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, siswa mampu :
3.16 Menganalisis Pencatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya alam
4.16 Melakukan pencatatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya alam
A. Konsep Dasar Aset Tetap Sumber Daya Alam
Setiap perusahaan pasti memiliki aset tetap, baik perusahaan jasa, dagang,
manufaktur, maupun ekstraktif. Perusahaan ekstraktif sendiri merupakan perusahaan
yang kegiatan utamanya mengambil sumber daya yang tersedia di alam secara langsung.
Contoh perusahaan ekstraktif adalah perusahaan pertambangan batubara, minyak bumi,
emas, timah dan lain lain. Bagi perusahaan ekstraktif, sumber daya yang ada di alam
adalah aset, dimana untuk mendapatkan aset tersebut dibutuhkan pengorbanan berupa
kas.
Tidak semua perusahaan mempunyai aset yang bisa diperbaharui pada saat nilai
ekonomisnya habis. Beberapa perusahaan juga memiliki aset tetap yang tidak dapat
diperbaharui atau diganti ketika nilai ekonomisnya habis. Dan aset tetap yang dimaksud
adalah sumber daya alam.
Sumber daya alam merupakan aset tetap yang biasa disebut dengan aset yang dapat
habis. Aset tetap sumber daya alam sendiri terdiri dari hasil bumi seperti emas, batubara,
bijih besi, minyak tanah, gas alam, dan lain lain. Hasil bumi tersebut banyak
dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan. Aset ini
dikarakteristikan dengan dua fitur utama yaitu :
1. Pengambilan (penggunaan) sepenuhnya aset tersebut
2. Penggantian aset ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam
. Harga perolehan aset tetap yang berupa sumber daya alam harus dialokasikan ke
peroide-periode akuntansi yang memperoleh pendapatan dari aset tetap tersebut.
Pengalokasian harga peroleh inilah disebut dengan deplesi. Jumlah deplesi ditentukan
dengan mengalihkan kuantitas yang ditambang selama suatu periode dengan tarif
deplesi. Tarif ini dihitung dengan membagi biaya barang tambang dengan estimasi
cadangannya.
B. Harga perolehan aset tetap berupa sumber daya alam
Harga Perolehan sumber daya alam harga tunai atau harga pasar aset yang lebih
rendah untuk mendapatkan sumber daya alam dan menyiapkan sesuai maksud pemilikan
aset tersebut. Apabila sumber daya alam sudah ditemukan oleh perusahaan misalnya
tambang emas, maka harga perolehannya adalah sebesar harga yang dibayar untuk
mendapatkan tambang tersebut. Namun jika perolehan sumber daya alam yang baru
masih dalam tahap eksplorasi, maka untuk menentukan harga perolehan sumber daya
alam tersebut terdapat dua pendekatan yaitu :
1. Pendekatan harga perolehan penuh
Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk perusahaan industri minyak.
Untuk eksplorasi tambang minyak biasanya suatu perusahaan harus melakukan
penggalian berulang kali pada tempat yang berbeda. Dalam pendekatan ini, harga
267
perolehan dihitung dengan mengkapitalisasi seluruh biaya eksplorasi, baik yang
berhasil maupun yang tidak.
2. Pendekatan usaha berhasil
Pendekatan ini tercipta akibat pendapat dari para ahli yang menyarankan agar
pengeluaran untuk sumur yang berhasil saja yang dikapitalisasi. Sebagai
gambaran untuk mengeksplorasi sumur minyak dilakukan 20 kali pengeboran dan
yang berhasil hanya satu sumur sehingga tidak logis apabila 19 sumur yang gagal
harus diperhitungkan sebagai harga perolehan dari satu sumur yang berhasil.
C. Deplesi aset sumber daya alam
Dalam dunia akuntansi dan juga keuangan perusahaan, metode penyusutan suatu aset
bukan hanya tentang depresiasi , namun juga terdapat metode deplesi. Baik metode
depresiasi maupun metode deplesi, keduanya bisa digunakan untuk menghitung metode
penyusutan aktiva tetap berwujud, seperti bangunan, tanah, dan juga mesin. Bila
depresiasi akan berdampak langsung pada pengurangan penghasilan kena pajak atau
PKP, maka deplesi ini akan lebih fokus pada penyusutan aktiva perusahaan dalam hal
Sumber Daya Alam, seperti penurunan nilai aset pada perusahaan yang bergerak dalam
bidang pertambangan .
Deplesi adalah konsep akuntansi yang mirip dengan depresiasi. Bedannya, deplesi
pada umumnya digunakan dalam industri yang asetnya adalah dari sumber daya alam
seperti industri kayu, pertambangan minyak, tambang batu bara, dll. Tidak seperti aset
yang dapat didepresiasi, sumber daya alam tidak dapat menyusut (yaitu terdepresiasi)
seiring berjalannya waktu, tetapi kehilangan nilai sebenarnya ketika sumber daya
tersebut sedang dalam proses ekstraksi.
Jadi, pada dasarnya deplesi adalah salah satu metode penyusutan pada aset karena
adanya pengurangan biaya karena pengelolaan sumber daya menjadi bahan baku atau
persediaan. Seperti misalnya penurunan pada nilai pada barang tambang dan juga hutan
kayu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa penyusutan pada
suatu aset sumber daya alam terjadi secara alami.
D. Perbedaan deplesi dan depresiasi
Meskipun deplesi dan juga depresi bisa digunakan untuk berbagai metode penyusutan
aset tetap dalam perhitungan akuntansi, namun terdapat perbedaan yang sangat mencolok
dari kedua metode ini.
Dalam hal aktiva, deplesi ini bisa digunakan untuk aktiva yang tidak bisa diganti
secara langsung bila sudah habis digunakan. Sementara depresiasi bisa digunakan untuk
aktiva tetap yang mampu diperbaharui bila sudah habis nilai manfaatnya.
Dari bentuk pendapatannya, deplesi ini berdasarkan pengakuan langsung dari sumber
daya alam yang dijual. Disisi lain, depresiasi hanya mengalokasikan harga pendapatan
aset tetap dalam penghasilan di dalam periode bersangkutan.
Beberapa perbedaan antara deplesi dan depresiasi adalah sebagai berikut :
1) Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber daya
alam yang menjadi barang siap jual, sedangkan depresiasi adalah alokasi harga
perolehan ke pendapatan periode yang bersangkutan untuk sebuah servis yang
dilakukan.
268
2) Deplesi digunakan untuk aset tetap yang tidak dapat diganti langsung dengan aset
tetap yang sama jika sudah habis. Sedangkan depresiasi digunakan untuk aset
tetap yang pada umumnya dapat diganti jika masa manfaatnya sudah habis.
3) Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif yang terjadi
dalam sumber daya alam,sedangkan depresiasi merupakan pengakuan terhadap
pengurangan manfaat ekonomi yang terjadi dalam aset tetap
E. Tujuan perhitungan deplesi
Beberapa tujuan dari perhitungan dari deplesi adalah berikut ini:
1) Agar bisa diketahui seluruh persediaan sumber daya setelah dimanfaatkan ataupun
karena kerusakan
2) Sebagai perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang.
3) Mencegah dan juga mengurangi kelangkaan sumberdaya
4) Memaksimalkan pemanfaatan suatu sumberdaya.
Sedangkan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menghitung deplesi adalah
sebagai berikut:
1) Deplesi bisa dihitung dari setiap unit pada hasil sumber daya alam.
2) Taksiran hasil yang secara ekonomis bisa dieksploitasi dengan baik.
3) Harga perolehan aktiva. Bila terdapat sumber daya alam, harga perolehannya
adalah pengeluaran yang dimulai sejak memperoleh izin hingga sumber daya alam
tersebut bisa diambil hasil alamnya. Bila pengeluaran tersebut memang sangat
kecil, maka dilakukanlah penilaian terhadap sumber daya alam tersebut.
4) Taksiran nilai pada sisa jika sumber daya alam sudah selesai dieksploitasi
F. Dasar perhitungan deplesi
Dasar untuk perhitungan deplesi melibatkan 4 faktor yaitu :
1. Biaya akuisisi
Biaya akuisisi merupakan biaya yang dikeluarkan guna memperoleh hak properti
untuk mencari dan menemukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga
yang harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan. Di beberapa kasus,
properti disewa dan pembayaran khusus dilakukan kepada pemilik jika sumber daya
alam produktif ditemukan dan secara komersial dianggap menguntungkan.
2. Biaya eksplorasi
Biaya eksplorasi sering diperlukan untuk menemukan sumber daya alam. Dalam
banyak kasus, biaya ini dibebankan ketika terjadi. Apabila biaya ini berjumlah
substansial dan risiko menemukan sumber daya tidak pasti (seperti pada industri
minyak dan gas), maka kapitalisasi dapat dilakukan.
3. Biaya pengembangan
Perusahaan mengelompokkan biaya pengembangan menjadi dua bagian.
a. Biaya pengembangan berwujud
269
Biaya pengembangan berwujud termasuk didalamnya biasa transportasi dan
peralatan berat lainnya yang digunakan dalam proses penambangan sumber daya
alam dan penyiapan untuk proses produksi atau pengiriman hasil penambangan
b. Biaya pengembangan tidak berwujud
Biaya ini merupakan bagian dasar dari deplesi yang didasarkan pada pos-pos
seperti biaya pengeboran,pembuatan terowongan ataupun gua, dan sumur yang
tidak memiliki karakteristik wujud, tetapi dibutuhkan untuk menunjang dalam
proses penambangan sumber daya alam.
4. Biaya restorasi
Terkadang perusahaan mengeluarkan biaya yang substansial untuk merestorasi
properti agar kembali pada kondisi semula setelah dilakukan penambangan. Ini
dinamakan biaya restorasi. Biaya restorasi ini adalah bagian dari dasar deplesi.
Jumkah yang dimasukkan dalam dasar deplesi ini adalah nilai wajar kewajiban untuk
merestorasi properti setelah dilakukan penambangan
G. Prosedur dan manfaat mengetahui nilai perhitungan deplesi
Harga perolehan sumber daya alam dialokasikan menjadi beban sedikit demi sedikit
sesuai dengan hasil yang didapatkan. Pengalokasian tersebut merupakan gambaran
perhitungan deplesi. Untuk melakukan perhitungan deplesi bisa dilakukan dengan
metode biaya. Dalam metode ini deplesi dihitung dengan menggunakan metode unit
produksi. Berikut ini rumus perhitungan biaya deplesi :
Tarif Deplesi : Harga Perolehan−Nilai Residu
Taksiran jumlah satuan hasil
Biaya Deplesi : Biaya deplesi persatuan x jumlah hasil yang diperoleh
Berikut ini contoh perhitungan biaya deplesi :
PT ADARO INDONESIA CEMERLANG adalah sebuah perusahaan penambangan
batubara yang berlokasi di mimika, Papua. Pada 2 januari 2020 perusahaan itu membeli
sebidang tanah seluas 200.000m2 yang akan dijadikan lokasi pertambangan batubara
dengan harga Rp 5.400.000.000. dengan perkiraan mengandung 50.000m3 batubara.
diperkirakan setelah seluruh batubara berhasil digali, tanah sisa pertambangan tersebut
dapat dijual seharga Rp 200.000.000. sementara itu, selama tahun 2020 PT ADARO
INDONESIA CEMERLANG berhasil menambang batubara dari tanah tersebut sebanyak
10.000 m3. Buatlah Jurnal yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dan
pemanfaatan tanah pertambangan serta berapakah beban deplesi dari tanah pertambangan
tersebut !
1. Saat perolehan tanah pertambangan
Tanah Pertambangan Rp 5.400.000.000
Kas Rp 5.400.000.000
Pada 2 januari 2020, perusahaan dapat menghitung beban deplesi untuk tanah
pertambangan tersebuut sebesar :
Deplesi = 5.400.000.000−200.000.000
50.000
270
= 104.000/ 3
2. Jurnal Pencatatan Deplesi
Jika pada tahun 2020 PT ADARO INDONESIA CEMERLANG berhasil menambang
batubara sebanyak 10.000 m3 batubara, maka beban deplesi perusahaan untuk tahun
2020 yang dibuat tanggal 31 desember 2020 adalah :
Rp 104.000 x 10.000m3 = Rp 1.040.000.000
Jurnal :
Beban Deplesi Rp 1.040.000.000
Akumulasi Deplesi Rp 1.040.000.000
Perusahaan melaporkan beban deplesi sebagai bagian dari harga pokok produksi
untuk menghasilkan produk. Dalam neraca akumulasi deplesi mengurangi harga
perolehan sumber daya alam itu sendiri. Untuk lebih jelasnya perhatikan sebagian neraca
PT ADARO INDONESIA CEMERLANGper 31 desember 2020 berikut ini :
PT ADARO INDONESIA CEMERLANG
NERACA
Per 31 Desember 2020
Tanah Pertambangan Rp 5.400.000.000
Akumulasi Deplesi (Rp1.040.000.000)
Rp 4.360.000.000
Menghitung berbagai macam deplesi sumber daya alam seperti halnya tambang emas,
minyak, batu bara, dll. memiliki berbagai manfaat yang penting. Diantaranya adalah untuk
bisa mendapatkan sisa sumber daya alam yang ada, dan juga memaksimalkan
penggunaannya. Penghitungan seperti ini juga dilakukan agar mencegah kelangkaan sumber
daya alam.
H. Masalah yang Biasa Terjadi Saat Menghitung Deplesi
1. Mengestimasi Cadangan yang Dapat Dipulihkan
Masalah seperti ini sama dengan akuntansi untuk perubahan estimasi pada umur
manfaat peralatan dan pabrik. Prosedurnya adalah dengan merevisi tingkat deplesi
atas dasar perspektif dengan membagi nilai biaya yang tersisa dengan estimasi baru
pada cadangan yang bisa dipulihkan.
2. Nilai Penemuan
Nilai penemuan merupakan istilah yang sangat luas dan berkaitan dengan seluruh
area sumber daya alam. Jika standar akuntansi yang berlaku diubah agar nilai
penemuan tersebut bisa diatasi, maka suatu akun aktiva akan didapat dan akun
271
apresiasi yang belum direalisasi aan di kredit secara rapi. Apresiasi yang belum
direalisasi adalah salah satu bagian dari ekuitas para pemegang saham. Perusahaan
akan melakukan transfer pendapatan sebagai suatu sumber daya alam yang akan
dijual.
3. Aspek Pajak dari Sumber Daya Alam
Peraturan pajak akan menetapkan pengurangan dari biaya ataupun persentase nilai
depresi pada pendapatan sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan berbagai bahan
mineral lainnya. Nilai yang dikenakan ini berkisar antara 5 hingga 22% dari
pendapatan yang akan diterima. Sehingga, jumlah deplesi pun nantinya akan melebihi
dari biaya yang ditetapkan untuk sumber daya alam tertentu. Nilai yang tercatat
nantinya akan menjadi nol, namun pengurangan deplesi akan tetap dilakukan bila
perusahaan mempunyai pendapatan yang kotor.
4. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi ini dibayarkan pada para pemegang saham jika perusahaan tidak
membeli properti tambahan, dengan begitu perusahaan harus bisa menyalurkan
investasi modal dananya secara bertahap pada para shareholder yang lebih besar dari
jumlah akumulasi pada laba bersih.
Namun, masalahnya adalah membedakan antara dividen yang merupakan nilai
pengembalian modal ataupun bukan. Perusahaan yang menerbitkan dividen likuidasi
ini harus bisa di debit pada agio saham untuk bagian yang berkaitan dengan investasi
awal dan bukan pada laba ditahan, karena pada dasarnya dividen adalah pengembalian
sebagian dari kontribusi awal para pemegang saham.
LATIHAN SOAL
Pilihan Soal
1. Salah satu metode penyusutan pada aset karena adanya pengurangan biaya karena
pengelolaan sumber daya alam menjadi bahan baku atau persediaan disebut
A. Depresiasi
B. Deplesi
C. Amortisasi
D. Akumulasi
2. Perusahaan yang kegiatan utamanya mengambil sumber daya yang tersedia di alam
secara langsung adalah
A. Perusahaan Jasa
B. Perusahaan Manufaktur
C. Perusahaan Dagang
D. Perusahaan Ekstraktif
3. Berikut ini salah satu metode untuk menentukan harga perolehan sumber daya alam
adalah
A. Metode Langsung
B. Metode Garis Lurus
C. Metode Usaha Berhasil
272
D. Metode Tak Langsung
4. Harga perolehan dihitung dengan mengkapitalisasi seluruh biaya eksplorasi, baik
yang berhasil maupun yang tidak. Merupakan ciri dari metode
A. Metode Harga Perolehan Penuh
B. Metode Langsung
C. Metode Tak Langsung
D. Metode Usaha Berhasil
5. Pada metode usaha berhasil, pengeluaran yang dikapitalisasi berlaku pada
A. Semua eksplorasi yang dilakukan
B. Setengah dari eksplorasi yang dilakukan
C. Semua Jawaban Salah
D. Hanya eksplorasi yang berhasil saja
6. Deplesi akan lebih fokus pada penyusutan aktiva perusahaan dalam hal
A. Aktiva tetap tanah
B. Aktiva lancar
C. Aktiva tetap sumber daya alam
D. Aktiva tetap gedung
7. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai perbedaan deplesi dan depresiasi adalah
A. Deplesi digunakan untuk aktiva yang bisa diganti secara langsung bila sudah habis
digunakan. Sementara depresiasi tidak bisa digunakan untuk aktiva tetap yang
mampu diperbaharui bila sudah habis nilai manfaatnya
B. Deplesi digunakan untuk aktiva yang tidak bisa diganti secara langsung bila sudah
habis digunakan. Sementara depresiasi bisa digunakan untuk aktiva tetap yang
mampu diperbaharui bila sudah habis nilai manfaatnya
C. Depresiasi tidak bisa digunakan untuk aktiva tetap yang mampu diperbaharui bila
sudah habis nilai manfaatnya. Sedangkan Deplesi digunakan untuk aktiva yang
bisa diganti secara langsung bila sudah habis digunakan.
D. Depresiasi tidak bisa digunakan untuk aktiva tetap yang mampu diperbaharui bila
sudah habis nilai manfaatnya. Sedangkan Deplesi digunakan untuk aktiva yang
juga tidak bisa diganti secara langsung bila sudah habis digunakan
8. Menjaga kelestarian sumber daya alam agar tetap memiliki ekosistem yang baik
sehingga tidak terjadi kekurangan sumber daya alam adalah salah satu tujuan
perhitungan deplesi, yaitu
A. Mencegah dan juga mengurangi kelangkaan sumberdaya
B. Memanfaatkan sumberdaya semaksimal mungkin
C. Sebagai perencanaan Pembangunan
D. Agar diketahui seluruh persediaan sumber daya
9. Perhitungan deplesi akan membuat perusahaan tambang menjadi lebih maksimal
dalam menjalankan usahanya karena dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan
sebaik mungkin. Hal ini sesuai dengan tujuan deplesi yaitu
A. Mencegah dan juga mengurangi kelangkaan sumberdaya
B. Memanfaatkan sumberdaya semaksimal mungkin
C. Sebagai perencanaan Pembangunan
D. Agar diketahui seluruh persediaan sumber daya
273
10. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menghitung deplesi adalah sebagai
berikut, Kecuali
A. Deplesi tidak bisa dihitung dari setiap unit pada hasil sumber daya alam.
B. Taksiran hasil yang secara ekonomis bisa dieksploitasi dengan baik.
C. Harga perolehan aktiva
D. Taksiran nilai pada sisa jika sumber daya alam sudah selesai dieksploitasi
11. Biaya yang dikeluarkan guna memperoleh hak properti untuk mencari dan
menemukan sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayar
untuk sumber daya yang telah ditemukan adalah
A. Biaya Restorasi
B. Biaya Eksplorasi
C. Biaya Pengembangan
D. Biaya Akuisisi
12. Terkadang perusahaan mengeluarkan biaya yang substansial untuk memulihkan
properti agar kembali pada kondisi semula setelah dilakukan penambangan. Ini
disebut dengan
A. Biaya Akuisisi
B. Biaya Pengembangan
C. Biaya Restorasi
D. Biaya Eksplorasi
13. Biaya pembuatan terowongan atau gua, untuk menunjang proses penambangan agar
lebih lancar. Merupakan biaya
A. Biaya Pengembangan Berwujud
B. Biaya Pengembangan Tak Berwujud
C. Biaya Eksplorasi
D. Biaya Akuisisi
14. Salah satu masalah yang sering terjadi terkait dengan perubahan estimasi pada umur
manfaat peralatan dan pabrik adalah..
A. Mengestimasi Cadangan yang Dapat Dipulihkan
B. Nilai Penemuan
C. Deviden Likuidasi
D. Aspek pajak sumber daya alam
15. Berikut ini pernyataan yang salah terkait dengan masalah masalah yang biasa terjadi
dalam perhitungan deplesi adalah
A. Nilai Penemuan
B. Deviden Likuidasi
C. Aspek Pajak sumber daya alam
D. Estimasi persediaan sumber daya alam
Essay
1. Jelaskan pengertian deplesi menurut pendapat anda
2. Apa saja perbedaan deplesi dan depresiasi
3. Sebutkan tujuan dari perhitungan Deplesi
4. Apa saja hal hal yang harus diperhatikan saat melakukan perhitungan deplesi
274
5. PT ABDIMAS BATURAJA adalah sebuah perusahaan penambangan Pasir. Pada 6
januari 20218 perusahaan itu membeli sebidang tanah seluas 100.000m2 yang akan
dijadikan lokasi pertambangan batubara dengan harga Rp 2.000.000.000. diperkiraan
mengandung 80.000m3 pasir. diperkirakan setelah seluruh batubara berhasil digali,
tanah sisa pertambangan tersebut dapat dijual seharga Rp 300.000.000. sementara itu,
selama tahun 2018 PT ABDIMAS BATURAJA berhasil menambang batubara dari
tanah tersebut sebanyak 20.000 m3. Buatlah Jurnal yang berhubungan dengan aktivitas
pembelian dan pemanfaatan tanah pertambangan serta berapakah beban deplesi dari
tanah pertambangan tersebut .
RANGKUMAN
1. Sumber daya alam merupakan aset tetap yang biasa disebut dengan aset yang dapat
habis. Aset tetap sumber daya alam sendiri terdiri dari hasil bumi seperti emas,
batubara, bijih besi, minyak tanah, gas alam, dan lain lain. Hasil bumi tersebut
banyak dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan. Aset
ini dikarakteristikan dengan dua fitur utama yaitu :
3. Pengambilan (penggunaan) sepenuhnya aset tersebut
4. Penggantian aset ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam
Harga perolehan aset tetap yang berupa sumber daya alam harus dialokasikan ke
peroide-periode akuntansi yang memperoleh pendapatan dari aset tetap tersebut.
Pengalokasian harga peroleh inilah disebut dengan deplesi. Jumlah deplesi ditentukan
dengan mengalihkan kuantitas yang ditambang selama suatu periode dengan tarif
deplesi. Tarif ini dihitung dengan membagi biaya barang tambang dengan estimasi
cadangannya.
2. Deplesi adalah konsep akuntansi yang mirip dengan depresiasi. Bedannya, deplesi
pada umumnya digunakan dalam industri yang asetnya adalah dari sumber daya alam
seperti industri kayu, pertambangan minyak, tambang batu bara, dll. Tidak seperti
aset yang dapat didepresiasi, sumber daya alam tidak dapat menyusut (yaitu
terdepresiasi) seiring berjalannya waktu, tetapi kehilangan nilai sebenarnya ketika
sumber daya tersebut sedang dalam proses ekstraksi.
3. Beberapa perbedaan deplesi dan depresiasi
1) Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber daya
alam yang menjadi barang siap jual, sedangkan depresiasi adalah alokasi harga
perolehan ke pendapatan periode yang bersangkutan untuk sebuah servis yang
dilakukan.
2) Deplesi digunakan untuk aset tetap yang tidak dapat diganti langsung dengan aset
tetap yang sama jika sudah habis. Sedangkan depresiasi digunakan untuk aset
tetap yang pada umumnya dapat diganti jika masa manfaatnya sudah habis.
3) Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif yang terjadi
dalam sumber daya alam,sedangkan depresiasi merupakan pengakuan terhadap
pengurangan manfaat ekonomi yang terjadi dalam aset tetap
275
4. Beberapa tujuan dari perhitungan dari deplesi adalah berikut ini:
1) Agar bisa diketahui seluruh persediaan sumber daya setelah dimanfaatkan
ataupun karena kerusakan
2) Sebagai perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang.
3) Mencegah dan juga mengurangi kelangkaan sumberdaya
4) Memaksimalkan pemanfaatan suatu sumberdaya.
276
“Berani melihat kedepan untuk terus meningkatkan kemampuan dan berani melihat
kebelakang untuk memperbaiki kesalahan”
277
BAB 17
ASET TETAP TIDAK BERWUJUD DAN AMORTISASI
Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, siswa mampu:
3.17 Menganalisis aset tetap tidak berwujud serta amortisasinya
4.17 Melakukan pencatatan aset tetap tidak berwujud serta amortisasinya
1. Pengertian Aset Tetap Tidak Berwujud
Aset tetap tidak berwujud (Intangible fixed assets) adalah aset yang memiliki umur atau
masa manfaat lebih dari satu tahun dan memberikan manfaat bagi operasional perusahaan
tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Kepemilikan aset tetap tidak berwujud dalam
perusahaan dapat berupa kontrak perjanjian, lisensi, atau dokumen lainnya. Aset tetap
tidak berwujud yang dimiliki perusahaan biasanya memiliki karakteristik tertentu.
Adapun karakteristik aset tetap tidak berwujud yaitu:
• Didapat/diperoleh dari pihak lain atau dikembangkan oleh perusahaan sendiri
• Memberikan hak-hak istimewa kepada perusahaan
• Memberikan manfaat dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan
• Mempunyai masa dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.
2. Jenis – Jenis Aset Tetap Tidak Berwujud
Aset tetap tidak berwujud yang dimiliki perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa
macam. Berikut adalah jenis-jenis aset tetap tidak berwujud yang dimiliki perusahaan:
1. Goodwill adalah nilai lebih yang dimiliki perusahaan sebagai akibat adanya nama baik,
letak yang strategis, manajer yang baik, dan pengalaman yang membuatnya lebih
unggul dari perusahaan lainnya. Goodwill dihitung dari nilai selisih antara harga beli
dengan harga pasar aset bersih perolehan
2. Hak paten adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah melalui direktorat paten
kepada perorangan atau badan untuk memanfaatkan suatu penemuan tertentu
3. Hak cipta adalah hak tunggal yang diberikan kepada perorangan atau badan untuk
memperbanyak dan menjual barang-barang hasil karya seni atau karya intelektual.
4. Merek dagang adalah hak tunggal yang diberikan kepada orang atau badan untuk
menggunakan cap, nama, atau lembaga usaha
5. Franchise adalah hak tunggal yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan lain
untuk mengkomersilkan produk, proses, teknik, atau resep tertentu.
3. Harga Perolehan Aset Tetap Tidak Berwujud
Setiap akun dalam akuntansi memiliki proses pencatatannya sendiri. Aset tetap tidak
berwujud awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan. Menurut PSAK 19 paragraf 27
(revisi 2009) biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar sumber daya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset pada saat aset diakuisisi atau
dibangun atau saat tersedia. Biaya perolehan aset tetap tidak berwujud terdiri dari:
• Harga beli termasuk bea masuk (impor) dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikembalikan setelah dikurangi diskon dan rabat
278
• Segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut
sehingga siap digunakan.
4. Masa Manfaat Aset Tetap Tidak Berwujud
Sebuah entitas harus menilai apakah masa manfaat suatu aset tetap tidak berwujud terbatas
atau tidak terbatas, jika terbatas berapa jangka waktu atau jumlah produksi yang dihasilkan
selama masa manfaat aset tetap tersebut. Suatu entitas mengakui aset tetap tidak berwujud
memiliki masa manfaat tidak terbatas jika tidak ada batas yang terlihat pada saat ini atas
periode aset tetap tersebut digunakan.
Beberapa faktor untuk menentukan masa manfaat aset tetap tidak berwujud:
1. Harapan manfaat aset bagi entitas dan apakah aset dapat dikelola secara efisien oleh
entitas
2. Tipe siklus masa manfaat aset dan informasi mengenai estimasi masa manfaat aset
serupa yang digunakan untuk kegiatan serupa
3. Jenis teknis, teknologi, komersial penggunaan yang kemungkinan usang
4. Tingkat stabilitas entitas aset beroperasi dan perubahan permintaan pasar
5. Perkiraan atas kompetitor
6. Tingkat pengeluaran perawatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan masa manfaat
aset
7. Apakah masa manfaat aset berhubungan dengan masa manfaat aset lainnya.
Masa manfaat aset tetap tidak berwujud yang timbul akibat dari adanya kontrak atau hak
legal lainnya tidak dapat menjadikan masa manfaat lebih panjang dari masa kontrak
tersebut namun dapat menjadi lebih pendek masa manfaat aset tersebut tergantung kapan
aset tersebut digunakan. Jika kontrak atau hak legal lainnya memiliki batasan untuk dpaat
diperbarui maka masa manfaat aset tersebut juga diperbarui sesuai dengan pembaruan
kontrak tersebut namun harus terdapat bukti yang mendukung pembaruan masa manfaat
aset tersebut yang tidak menimbulkan biaya yang signifikan.
5. Amortisasi Aset Tetap Tidak Berwujud
Semua aset tetap tidak berwujud dianggap mempunyai umur manfaat yang terbatas. Akan
tetapi, apabila perusahaan tidak mengestimasikan umur manfaat sebuah aset tetap tidak
berwujud maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun. Amortisasi dimulai ketika aset siap
digunakan, yaitu aset tersebut berada dilokasi dan kondisi yang dibutuhkan untuk mampu
beroperasi sesuai keinginan pihak manajemen dan amortisasi dihentikikan Ketika aset
dihentikan pengakuannya.
Amortisasi adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset tetap tidak berwujud
selama masa manfaatnya. Jumlah yang dapat diamortisasi dari suatu aset tetap tidak
berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa
manfaatnya. Terdapat berbagai metode amortisasi untuk aset tetap tidak berwujud antara
lain metode garis lurus, metode saldo menurun ganda, dan metode unit produksi.
279
• Metode garis lurus
Metode penyusutan ini dilakukan dengan membagi harga perolehan dengan umur
ekonomis suatu aset. Rumusnya yaitu:
= ℎ −
• Metode saldo menurun ganda
Metode penyusutan ini dilakukan dengan membagi harga perolehan dibagi dengan
umur ekonomis dikali dua. Rumusnya yaitu:
= ℎ − 2
• Metode unit produksi
Metode penyusustan ini dilakuakn berdasarkan kapasitas kemampuan atas
menghasilkan jumlah unit prosuksi. Rumusnya yaitu:
= ℎ − ( ℎ −
Dalam perhitungan amortisasi biasanya diperhitungkan pula mengenai nilai residu suatu
aset. Nilai residu suatu aset tetap tidak berwujud dapat diasumsikan sama dengan nol atau
tidak memiliki nilai residu. Namun ada beberapa kasus dimana nilai residu suatu aset tidak
nol yaitu karena:
1. Adanya komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset tersebut pada masa manfaatnya
2. Ada pasar aktif untuk aset tersebut atau bisa diartikan bahwa aset tersebut dapat dijual
secara umum dan bebas, dimana nilai resdiu ditentukan dengan mengacu pada harga
pasar aset tersebut.
Periode amortisasi dan metode amortisasi yang digunakan ditinjau setidaknya dilakukan
setiap akhir periode. Jika terjadi perbedaan yang signifikan terhadap perkiraan masa
manfaat dengan estimasi masa manfaat periode sebelumnya maka perlu dilakukan
peninjauan terhadap periode amortisasinya. Namun jika terjadi perunahan yang signifikan
terhadap pola konsumsi manfaat aset tetap maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap
metode amortisasi yang digunakan.
Aset tetap tidak berwujud umumnya diamortisasi menggunakan metode garis lurus. Untuk
menghitung nilai amortisasi aset tetap tidak berwujud menggunakan metode garis lurus
dilakukan dengan harga perolehan dibagi dengan umur manfaaat aset tetap tidak berwujud
tersebut. Ketika aset tetap tidak berwujud diamortisasi, beban harus ditunjukan sebagai
beban dan kredit dilakukan ke akumulasi secara terpisah.
1. Hak paten
Dalam undang-undang hak paten, umur kepemilikan hak paten dibatasi maksimal 17
tahun. Harga perolehan hak paten meiputi biaya pengembangan, biaya uji coba, biaya
hukum, dan pendaftaran haka ten itu sendiri. Untuk amortisasi hak paten dilakukan
dengan mendebit akun amortisasi paten dan menkredit akun paten.
2. Hak cipta
Dalam undang-undang, umur kepemilikan dibatasi maksimal 28 tahun dan bisa
diperpanjang selama 28 tahun. Hak cipta dapat digunakan sendiri atau dijual kepada
orang lain.
280
• Jika hak cipta milik sendiri, maka harga perolehannya meliputi biaya pengerjaan,
biaya peninjauan, biaya perizinan, biaya pendaftaran
• Jika hak cipta merupakan pembelian, maka harga perolehan sebesar harga beli hak
cipta itu sendiri.
3. Franchise
Merupakan hak yang diperoleh satu pihak (Franchise) untuk menggunakan proses
produksi pihak lain (Franchisor). Harga perolehan dari franchise diperoleh dari harga
beli dari franchise tersebut.
4. Goodwill
Merupakan segala atribut yang memberi nilai atau citra yang menguntungkan yang
melekat pada suatu perusahaan. Dimana semakin banyak hal positif yang dimiliki
perusahaan, maka akan Tangguh pula perusahaan tersebut. Goodwill dihitung sebagai
selisish antara harga beli dengan harga pasar aset bersih yang diperoleh.
Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap Tidak Berwujud
Suatu aset tetap tidak berwujud dihentikan pengakuannya jika tidak terdapat lagi manfaat
ekonomis dari aset tetap tersebut. Keuntungan atau kerugian muncul ketika dilakukan
penghentian pengakuan terhadap aset tetap tidak berwujud dan harus ditetapkan sebagai
selisih antara nilai bersih saat pelepasan (jika ada) dan nilai wajar aset. Kauntungan atau
kerugian tersebut harus diakui atau dicatat dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut
dihentikan penggunannya.
CONTOH KASUS
Pada tanggal 2 Januari 2020 PT Alaska mengembangkan sebuah alat pencabut rumput
dengan biaya pengembangan mencapai Rp 500.000.000 dan biaya uji coba sebesar Rp
50.000.000. Biaya hukum dan pendaftaran paten mencapai Rp 40.000.000 dan hak paten
yang diperoleh adalah 10 tahun.
Perhitungan harga perolehan hak paten: Rp 500.000.000
Biaya pengembangan Rp 50.000.000
Biaya uji coba Rp 40.000.000
Biaya hukum dan pendaftaran hak paten Rp 590.000.000
Harga perolehan
Jurnal saat memperoleh hak paten
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2 Jan Hak Paten Rp 590.000.000
2020 Kas Rp 590.000.000
Perhitungan amortisasi hak paten
Amortisasi hak paten = Harga perolehan : umur ekonomis
= Rp 590.000.000 : 10
= Rp 59.000.000
281
Jurnal amortisasinya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
31 Des Biaya amortisasi hak paten Rp 59.000.000
2020 Hak paten Rp 59.000.000
PT Beiersdorf mengeluarkan biaya untuk memperoleh hak cipta untuk Hansaplast pada
tanggal 10 Januari 2020 sebesar Rp 200.000.000. Dalam kebijakan akuntansi PT Beiersdorf,
hak cipta memiliki masa manfaat 10 tahun.
Jurnal untuk mencatat perolehan hak cipta adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
10 Jan Hak Cipta Rp 200.000.000
2020 Kas Rp 200.000.000
Perhitungan amortisasi
Amortisasi hak paten = Harga perolehan : umur ekonomis
= Rp 200.000.000 : 10
= Rp 20.000.000
Jurnal amortisasinya yaitu:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp 20.000.000
31 Des Biaya amortisasi hak cipta Rp 20.000.000
2020 Hak cipta
Pada tanggal 15 Januari 2020 Nn Ami membeli franchise atas “Ngopies” selama 5 tahun
seharga Rp 100.000.000. selain itu Nn Ami wajib membayar komisi 0,5% dari omzet
penjualan. Pada tahun 2020 Nn Ami membeli bahan senilai Rp 600.000.000 dan berhasil
menjual sebesar Rp 800.000.000.
Jurnal Untuk mencatat perolehan franchise tersebut adalah:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
15 Jan Franchise Rp 100.000.000
2020 Persediaan bahan Rp 600.000.000
Biaya komisi Rp 4.000.000
Kas Rp 704.000.000
282
Perhitungan amortisasinya:
Amortisasi franchise = Harga perolehan : umur ekonomis
= Rp 100.000.000 : 5
= Rp 20.000.000
Jurnal amortisasinya yaitu:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp 20.000.000
31 Des Biaya amortisasi franchise Rp 20.000.000
2020 Franchise
Pada tanggal 1 Januari 2020 PT Ersa membeli PT Asva dengan harga Rp 1.800.000.000.
Nilai wajar aset PT Asva saat trasaksi adalah kas sebesar Rp 300.000.000, piutang sebesar Rp
400.000.000, persediaan barang sebesar Rp 500.000.000, aset tetap sebesar Rp
1.300.000.000, dan nilai seluruh utangnya adalah Rp 300.000.000. Berdasarkan data tersebut
maka nilai goodwill dapat dihitung sebagai berikut:
Harga beli PT Asva Rp 1.800.000.000
Nilai wajar aset neto Rp 2.500.000.000
Nilai utang Rp 300.000.000
Total modal PT Asva
Nilai Goodwill Rp 2.200.000.000
Rp 400.000.000
Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
01 Jan Kas Rp 300.000.000
Rp 400.000.000
2020 Piutang
Persediaan barang Rp 500.000.000
Aset Tetap Rp 1.300.000.000
Goodwill Rp 400.000.000
Utang Rp 300.000.000
Kas Rp1.800.000.000
Dimisalkan goodwill tersebut memiliki umur ekonomis selama 10 tahun maka nilai
amortisasi goodwill setiap tahunnya yaitu:
Amortisasi goodwill = Harga perolehan : umur ekonomis
= Rp 400.000.000 : 10
= Rp 40.000.000
283
Jurnal untuk mencatat amortisasinya yaitu:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
31 Des Biaya amortisasi goodwill Rp 40.000.000
2020 Goodwill Rp 40.000.000
LATIHAN SOAL
A. Pilihan Ganda
1. Aset yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun dan tidak memiliki bentuk fisik
namun digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan disebut …
a. Tangible fixed assets
b. Intangible fixed assets
c. Depresiasi fixed asset
d. Deplesiation of intangible fixed assets
e. Amortisasi fixed assets
2. Hak tunggal yang diperoleh suatu perusahaan/perorangan dari perusahaan lain untuk
mengkomersilkan produk, proses, teknik, atau resep tertentu disebut …
a. Goodwill
b. Hak paten
c. Hak cipta
d. Merek dagang
e. Waralaba
3. Nilai lebih yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari adanya nama baik, letak
strategis, dan manajer yang baik disebut …
a. Depresiasi fixed assets
b. Goodwill
c. Hak cipta
d. Waralaba
e. Hak paten
4. Hak tunggal yang diberikan kepada orang atau badan untuk memperbanyak atau menjual
barang-barang hasil karya seni atau karya intelektual disebut …
a. Goodwill
b. Copyright
c. Trademark
d. Franchise
e. Depresiasi
5. Hak tunggal yang diberikan kepada orang atau badan untuk menggunakan cap, nama,
atau lembagaa usaha disebut …
a. Copyright
284
b. Franchise
c. Depresiasi
d. Amortisasi
e. Trademark
6. Berikut ini yang tidak termasuk dalam jenis aset tetap tidak berwujud adalah …
a. Goodwill
b. Hak paten
c. Hak cipta
d. Tanah
e. Franchise
7. Berikut ini yang merupakan jenis aset tetap tidak berwujud adalah …
a. Peralatan
b. Bangunan
c. Goodwill
d. Kendaraan
e. Perlengkapan
8. PT Amanah pada 10 Juni 2020 membeli PT Mekar Jaya dengan harga Rp 1.000.000.000.
Kondisi keungan PT MekarJaya adalah memiliki dengan total aset RP 1.600.000.000 dan
total utang Rp 750.000.000. Goodwill PT Mekar Jaya adalah ….
a. Rp 100.000.000
b. Rp 200.000.000
c. Rp 150.000.000
d. Rp 250.000.000
e. Rp 350.000.000
9. Pada tanggal 30 Oktober 2020 Nn May membeli franchise selama 10 tahun seharga Rp
800.000.000. Selain itu, Nn May wajib membayar komisis sebesar 2% dari omzet
penjualan. Pada tahun ini Nn May berhasil menjual Rp 1.200.000.000. Berdasarkan data
tersebut, biaya komisi yang harus dibayar Nn May adalah …
a. Rp 16.000.000
b. Rp 20.000.000
c. Rp 40.000.000
d. Rp 24.000.000
e. Rp 44.000.000
10. Pada tanggal 5 Februari 2020 PT Stain mengembangkan sebuah produk berupa Setrika
tenaga panas matahari dengan rincian biayanya berupa biaya pengembangan Rp
300.000.000, Biaya uji coba Rp 100.000.000, Biaya hukum dan pendaftaran paten Rp
50.000.000 dengan umur paten 10 tahun. Maka biaya perolehan dari hak paten atas
setrika tenaga panas matahari tersebut adalah …
a. Rp 50.000.000
285
b. Rp 100.000.000
c. Rp 300.000.000
d. Rp 350.000.000
e. Rp 450.000.000
11. Suatu aset tetap tidak berwujud dihentikan pengakuannya karena …
a. Tidak terdapat lagi manfaat ekonomis
b. Perusahaan berubah nama
c. Perusahaan memperoleh aset tetap baru
d. Terjadinya amortisasi
e. Dilakukannya depresiasi
12. Yang bukan termasuk metode amortisasi adalah …
a. Metode garis lurus
b. Metode saldo menurun ganda
c. Metode unit produksi
d. Metode fifo
e. Straight line method
13. Yang bukan termasuk ciri-ciri aset tetap tidak berwujud adalah ….
a. Dilakukan depresiasi
b. Dilakukan amortisasi
c. Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
d. Tidak memiliki bentuk wujud fisik
e. Memberikan manfaat untuk operasi perusahaan
14. Alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset tidak berwujud selama masa manfaatnya
disebut …
a. Amortisasi
b. Depresiasi
c. Deplesi
d. Aktivasi
e. Goodwill
15. Jumlah yang dapat diterima apabila aktiva sudah tidak digunakan disebut ….
a. Harga perolehan
b. Umur ekonomis
c. Nilai residu
d. Penyusutan
e. Aktivasi
286
B. Esai
1. Jelaskan tenyang amortisasi?
2. Aset tetap tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunya wujud fisik. Jelaskan perbedaan antara merek dagang dan waralaba?
3. Aset tetap tidak berwujud dibatasi waktunya oleh peraturan. Jelaskan perbedaan antara
hak paten dan hak cipta?
4. Sebutkan jenis-jenis aset tetap tidak berwujud?
5. Bagaimana menentukan amortisasi hak paten?
RANGKUMAN
• Aset tetap tidak berwujud (Intangible fixed assets) adalah aset yang memiliki umur atau
masa manfaat lebih dari satu tahun dan memberikan manfaat bagi operasional
perusahaan tetapi tidak mempunyai bentuk fisik.
• Adapun karakteristik aset tetap tidak berwujud yaitu:
1. Didapat/diperoleh dari pihak lain atau dikembangkan oleh perusahaan sendiri
2. Memberikan hak-hak istimewa kepada perusahaan
3. Memberikan manfaat dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan
4. Mempunyai masa dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.
• Jenis-jenis aset tetap tidak berwujud terdiri dari:
1. Goodwill
2. Hak paten
3. Hak cipta
4. Merek dagang
5. Franchise
• Sebuah entitas harus menilai apakah masa manfaat suatu aset tetap tidak berwujud
terbatas atau tidak terbatas, jika terbatas berapa jangka waktu atau jumlah produksi yang
dihasilkan selama masa manfaat aset tetap tersebut. Suatu entitas mengakui aset tetap
tidak berwujud memiliki masa manfaat tidak terbatas jika tidak ada batas yang terlihat
pada saat ini atas periode aset tetap tersebut digunakan.
• Amortisasi adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset tetap tidak berwujud
selama masa manfaatnya. Jumlah yang dapat diamortisasi dari suatu aset tetap tidak
berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa
manfaatnya. Terdapat berbagai metode amortisasi untuk aset tetap tidak berwujud antara
lain metode garis lurus, metode saldo menurun ganda, dan metode unit produksi.
• Suatu aset tetap tidak berwujud dihentikan pengakuannya jika tidak terdapat lagi manfaat
ekonomis dari aset tetap tersebut. Keuntungan atau kerugian muncul ketika dilakukan
penghentian pengakuan terhadap aset tetap tidak berwujud dan harus ditetapkan sebagai
selisih antara nilai bersih saat pelepasan (jika ada) dan nilai wajar aset. Kauntungan atau
kerugian tersebut harus diakui atau dicatat dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut
dihentikan penggunannya.
287
"Jalani hidup dengan santai, tetap berjalan dan jangan berlari karena hidup itu
perjalanan bukan pelarian" ~tetyfebria
288
BAB 18
Utang Wesel Jangka Panjang
Tujuan pembelajaran
Dengan menggunakan metode pembelajaran discovery learning, diharapkan siswa mampu
memahami kompetensi dasar:
3.18. Menerapkan pencatatan Utang wesel jangka panjang
4.18. Melakukan pencatatan Utang wesel jangka panjang
A. Pengertian utang jangka panjang.
Pengertian utang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi pembelian barang atau jasa
secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dan harus segera di
bayarkan. Sedangkan, pengertian utang dalam akuntansi adalah pengorbanan ekonomis untuk
masa depan dalam bentuk penyerahan jasa dan aktiva sebagai bagian dari transaksi atau
kesepakatan di masa lalu antara ke dua belah pihak yang saling terlibat. Dari pengertian
utang tersebut terdapat tiga karakteristik yang melekat di dalam utang :
1. Utang sudah ada pada saat sekarang
2. Akan terjadi arus kas keluar di masa yang akan datang
3. Transaksi menimbulkan kewajiban (utang) tersebut telah terjadi di masa lalu
Jenis utang berdasarkan waktunya yaitu utang jangka panjang , utang jangka menengah , dan
utang jangka pendek. Pengertian utang jangka panjang adalah perjanjian yang menimbulkan
kewajiban antara peminjam. Dengan syarat , antara peminjam dan kreditor bersepakat bahwa
pihak kreditor bersedia memberi pinjaman dan peminjam bersedia membayar utang secara
berjangka , kredit atau angsur. Contoh utang jangka panjang adalah hutang hipotek , obligasi ,
utang sewa guna usaha , dan lain - lain . Hutang jangka menengah adalah hutang yang
memiliki jangka waktu lebih lama dari hutang jangka pendek dan lebih singkat dari hutang
jangka panjang. Dengan waktu lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Contoh
utang jangka menengah antara lain term loan Dan leasing. Sedangkan pengertian utang
jangka pendek adalah sebuah utang perusahaan yang harus di bayarkan dalam waktu yang
singkat. Dengan waktu kurang dari satu tahun dari tanggal neraca. Contoh utang jangka
pendek yaitu kredit rekening koran , kredit dari penjualan , kredit dari pembelian , kredit
wesel , dan utang pajak.
Timbulnya utang jangka panjang di karenakan perusahaan membutuhkan dana atau biaya
yang besar untuk mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan yang lebih besar ,
sshingga timbulah utang jangka panjang perusahaan. Salah satu utang jangka panjang adalah
utang wesel yang akan di bahas pada bab ini.
B. Pengertian utang Wesel jangka panjang
Utang wesel adalah surat berharga yang berisi mengenai perintah tak bersyarat dari pihak
penerbit wesel kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang pada waktu yang telah di
tentukan. Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan
kreditor dimana kreditor bersedia memberi pinjaman dan peminjam bersedia membayar
pinjaman beserta bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan pengertian utang wesel jangka
panjang adalah utang Wesel yang jatuh temponya lebih dari periode akuntansi dengan waktu
289