Firma adalah persekutuan badan usaha yang menjalankan dan
mengembangkan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama usaha
bersama. Saat pendirian firma, para anggota harus menginvestasikan uang
atau barang yang dimiliki sebagai modal awal. Investasi tersebut akan dicatat
ke dalam akun modal masing-masing anggota. Maka modal untuk
mendirikan badan usaha firma berasal dari patungan para anggota, hal
tersebut terbilang besar karena setiap anggota yang tergabung dalam firma
harus menginvestasikan modal. Firma pada umumnya dibentuk oleh orang-
orang yang memiliki keahlian sama atau seprofesi dengan tanggung jawab
masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan
ditanggung bersama.
b. Commanditaire Vennootschap (CV)
CV adalah suatu bentuk badan usaha antara dua orang atau lebih , yang
terdiri dari Sekutu Aktif dan Sekutu Pasif .
i) Sekutu Aktif (Pengurus)
• Berhak menjalankan perusahaan dan melakukan perjanjian
dengan pihak ketiga.
• Semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif.
• Jika perusahaan menderita rugi, tanggung jawabnya sampai
dengan harta pribadi.
ii) Sekutu Pasif (Diam)
• Tidak ikut campur dalam kepengurusan, maupun kegiatan
usaha perusahaan.
• Jika perusahaan menderita rugi, maka mereka hanya
bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan.
2. Firma
Firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan
bersama untuk memperluas usahanya. Dalam Firma semua anggota bertanggung
jawab penuh baik sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada
pihak lain. Firma dapat dibentuk oleh dua orang atau lebih yang semuanya belum
memiliki usaha sama sekali. Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan
hukum.
Hal ini dikarenakan tidak adanya pemisahan harta kekayaan antara
persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu. Setiap sekutu bertanggung jawab secara
pribadi untuk keseluruhan. Tujuan dari firma adalah untuk memperluas usaha dan
menambah modal agar lebih kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
Perusahaan dengan berbentuk Firma bisa dijumpai pada berbagai jenis perusahaan
340
seperti perusahaan penerbitan, perusahaan perdagangan, perusahaan jasa, dan kantor
kantor konsultan hukum.
a. Karakteristik Firma
Drebin (1982) membagi karakteristik firma menjadi 5, yaitu :
• Mutual Agency (saling mewakili) setiap anggota firma merupakan wakil
dari anggota firma yang lainnya.Apabila ada salah seorang anggota
beroperasi dalam bidang usaha firma, maka secara tidak langsung anggota
tersebut mewakili anggota firma yang lain.
• Limited Life (umur terbatas) firma yang telah didirikan oleh beberapa
anggota akan memiliki umur yang terbatas. Artinya yaitu jika ada anggota
yang keluar, berarti firma tersebut dinyatakan bubar secara hukum, demikian
juga apabila ada anggota baru yang bergabung.
• Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban firma tidak
terbatas) tanggung jawab atas utang tidak terbatas atas kekayaan yang
dimiliki firma saja, tapi juga sampai harta milik pribadi para anggota firma.
• Ownership of an Interest in a Partnership, menyatakan bahwa kekayaan
setiap anggota yang sudah ditanamkan di dalam firma merupakan kekayaan
bersama dan tidak dapat dipisahkan secara jelas.Hak anggota terhadap
kekayaan firma akan terlihat dalam saldo modal akhir para anggota firma
yang terdiri dari: penanaman modal awal, penanaman modal tambahan,
pengambilan prive, penambahan dari pembagian laba, dan pengurangan dari
pembagian rugi.
• Participating in Partnership Profit, laba atau rugi sebagai hasil operasi
firma akan dibagikan kepada setiap anggota firma berdasarkan partisipasi
para anggota di dalam firma.
Akuntansi terhadap penyertaan modal dalam persekutuan
Masalah yang spesifik dalam persekutuan yaitu masalah yang berhubungan dengan
pengukuran hak milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota di dalam perusahaan.
Hak ini kemudian diikhtisarkan dalam rekening modal. Para anggota boleh membuat
persetujuan tentang bagaimana membagi keuntungan atau kerugian sesuai hak penyertaan
mereka Namun apabila tidak ada persetujuan tersebut maka pembagian Kerugian dan
keuntungan dibagi secara rata.
Lain halnya apabila persekutuan itu dibentuk dengan menggabungkan perusahaan
yang sudah berjalan, maka perlu adanya penyesuaian sebagai berikut:
• Apabila persekutuan akan menggunakan catatan pembukuan dengan
melanjutkan pembukuan atau catatan dari salah satu perusahaan terdahulu atau
membuat catatan pembukuan baru.
341
• Apabila harus ada penyesuaian dalam posisi aktiva utang modal dari masing-
masing perusahaan yang digabungkan atau tidak disesuaikan sama sekali.
b. Metode pembagian laba atau rugi persekutuan firma
Berikut merupakan beberapa cara pembagian laba atau rugi persekutuan firma
adalah Dibagi sama rata, Dengan perbandingan atas dasar perjanjian, Dengan
perbandingan penyertaan modal, Menentukan bunga modal dari masing-masing
anggota selebihnya dibagi berdasarkan perjanjian, Memberikan gaji sebagai
pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja kemudian sisanya akan
dibagi atas dasar perjanjian, Menetapkan bunga modal untuk para anggota
kemudian menetapkan gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota-anggota
yang telah dianggap berjasa dan sisanya kemudian dibagi berdasarkan perjanjian
yang telah disepakati.
c. Koreksi laba/rugi periode sebelumnya
Koreksi atas laba/ rugi periode sebelumnya merupakan suatu masalah
penting bagi setiap bentuk badan usaha. Hal tersebut mempunyai pengaruh
penting terhadap pelaporan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang
sebenarnya terjadi. Selain itu dalam persekutuan firma berpengaruh terhadap
hak kepemilikan dan bagian atas laba atau rugi kepada masing-masing pribadi
anggota sekutu. Berikut tiga alternatif yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan penyesuaian alokasi atas laba/rugi periode sebelumnya :
• Dibebankan kepada laba/rugi tahun berjalan jika jumlahnya tidak
material dan relatif lebih kecil.
• Dibebankan seluruhnya kepada laba/rugi tahun berjalan atau
dialokasikan sebagian kepada laba/ rugi sebelum periode Sesuai
dengan kesepakatan pemilik jika jumlahnya cukup besar dan sulit
diidentifikasikan dengan tahun-tahun tertentu.
• Dilakukan alokasi kembali laba/rugi kepada masing-masing pemilik
jika koreksi laba/rugi cukup besar jumlahnya serta dapat
diidentifikasikan pada tahun-tahun tertentu.
d. Penyusunan Laporan Keuangan Persekutuan Firma
Sebagaimana halnya pada perusahaan-perusahaan yang ada, laporan keuangan
ini biasanya disusun untuk badan usaha berbentuk persekutuan terdiri dari dua
laporan keuangan utama, yaitu neraca dan laporan perhitungan laba/rugi
ditambah dengan laporan perubahan modal.
342
D. PERSEROAN: JENIS, PEMBENTUKAN, KARAKTERISTIK, DAN
AKUNTANSI
1. Karakteristik Perseroan
PT adalah singkatan dari Perseroan Terbatas, dan Co singkatan dari corporation.
Perseroan adalah salah satu bentuk badan hukum yang ada di Indonesia. Bentuk
badan hukum yang lain seperti koperasi. Secara umum bentuk badan usaha di
Indonesia dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
i) Corporation (Koperasi), Koperasi merupakan badan hukum yang
terdiri atas banyak anggota.
ii) Partnership (Pemitraan), Perusahaan ini dimiliki dan dikelola oleh
lebih dari seseorang dengan perjanjian bersama. Pemitraan dapat
berbentuk sebagai berikut :
• Maatschap (Persekutuan)
• Venootschap Onder Firma (VOC atau Fa)
• Commanditaire Vennootschap (CV) atau Pemitraan Terbatas
iii) Yayasan, badan ini dibentuk untuk tujuan nonlaba dan banyak
bergerak di bidang sosial atau keagamaan.
iv) Perusahaan Negara dan Perusahaan Daerah, perusaahan ini
didirikan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Perusahaan
negara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
• Perusahaan Jawatan (Perjan- Department Agency),
• Perusahaan Umum (Perum-Public Corporation),
• Perusahaan Perseroan (Persero- Public/State Company)
v) Perseroan Terbatas, Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan
yang modalnya terdiri dari saham. PT dapat diklasifikasikan
menjadi berikut:
• PT Tertutup, yaitu PT yang sahamnya hanya dimiliki oleh
kalangan tertentu
• PT Terbuka, yaitu PT yang sahamnya dapat dimiliki oleh
setiap orang dengan dengan cara membelinya di pasar modal
343
Berikut merupakan karakteristik perseroan:
1) Perseroan Merupakan Badan Hukum Sendiri
Sebagai badan hukum sendiri perseroan dapat melakukan pembelian, kepemilikan,
serta penjualan harta kekayaan dengan mengatasnamakan sendiri
2) Hak Pemilikan Dapat Dipindahtangankan
Saham atau sero yang dapat dengan mudah diperjualbelikan tanpa mengganggu
kegiatan atau perubahan modal perusahaan
3) Tanggung Jawab Utang yang Terbatas
Masalah tanggung jawab pemilikan perseroan yang terbatas pada jumlah yang
telah disetorkan ke dalam besaran tersebut atau jumlah uang yang telah
dibayarkan untuk membeli saham perusahaan
4) Struktur Organisasi Tertentu
Pemilik sesungguhnya dari suatu perseroan adalah pemegang saham atau
persero.
5) Tambahan Pajak (Pengenaan Pajak Ganda) atas Laba
Perusahaan harus membayar bea materai modal yang jumlahnya telah ditetapkan
oleh undang-undang. Selain itu, digunakan juga pajak penghasilan yang besarnya
hingga mencapai 30% .
6) Peraturan Pemerintah
Perseroan diatur oleh peraturan pemerintah atau undang-undang sebagai berikut :
Siapa yang dapat menjadi pemegang saham, Tata cara dalam menjual saham
kepada masyarakat, Jenis modal dapat dikeluarkan, Kapan perseroan dapat
beroperasi, dan berapa jumlah minimal modal yang harus disetorkan.
2. Karakteristik Modal Saham
Saham atau sertifikat saham adalah suatu tanda keikutsertaan dalam modal
suatu perseroan. Sertifikat saham sering juga disebut dengan surat andil, surat peserta,
atau surat sero.
3. Jenis Saham
Pada pokoknya jenis saham dapat dibedakan menjadi saham biasa adalah
saham yang tidak memiliki keistimewaan tertentu dibandingkan dengan saham-saham
yang lain. Sedangkan saham prioritas merupakan saham yang memiliki hak lebih
tertentu hak lebih ini dapat berupa hak suara dalam pembagian laba, hak dalam
344
pembagian kekayaan, dan lain sebagainya. Sehubungan dengan akuntansi saham
prioritas, maka saham prioritas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
i) Saham Prioritas Partisipasi dan Saham Prioritas Nonpartisipasi
saham prioritas partisipasi adalah saham yang selain memperoleh dividen
yang tetap jumlahnya, serta ikut ambil dalam pembagian keuntungan bila
keuntungan melebihi persentase tertentu yang telah ditetapkan .Namun
apabila saham tersebut nonpartisipasi, maka hak pembagian dividen
jumlahnya sudah tertentu yaitu sebesar 6% dari nominal saham.
ii) Saham Prioritas Kumulatif dan NonKumulatif
saham prioritas kumulatif adalah saham yang jika pada suatu tahun
perusahaan tidak membagikan laba atau deviden, maka laba dari tahun-
tahun yang tidak dibagikan dapat digabungkan dengan laba tahun
berikutnya. Sebaliknya dengan saham prioritas nonkumulatif, maka apabila
perusahaan pada suatu tahun tidak membagikan laba-laba untuk tahun
tersebut tidak dapat digabungkan dengan laba pada tahun berikutnya.
iii) Jenis Saham yang Lain
- saham bonus adalah saham yang diberikan kepada pemegang saham
lama tanpa dengan membeli atau menyetorkan aktiva pada
perusahaan
- saham pendiri adalah saham yang diberikan kepada orang-orang
yang telah berjasa dalam mendirikan suatu perseroan terbatas dan
sebagai tanda penghargaan perseroan memberikan saham kepada
mereka secara gratis dan tidak dipungut biaya sepeserpun
4. Penerbitan Saham
Saham memiliki nilai pari yaitu nilai nominal yang tercantum dalam saham. nilai
pari saham tidak atau belum tentu mencerminkan harga pasarnya harga
pasarnya.Harga Pasar saham adalah harga yang terbentuk dari hasil interaksi penjual
dengan pembeli atau harga yang telah terjadi di pasar. Harga saham cenderung akan
mengikuti perkembangan kondisi keuangan perusahaan, laba perusahaan ,maupun
dividen, ataupun pengaruh faktor luar perusahaan seperti tingkat inflasi, perubahan
suku bunga, politis, kondisi ekonomi negara, dan lain sebagainya.
E. KOPERASI
Koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas dasar kekeluargaan.
Tujuan dari koperasi adalah untuk mensejahterakan para anggotanya.
345
1. Siklus Pencatatan Akuntansi Koperasi
Dokumen/bukti Buku Jurnal/Buku Buku Besar Neraca Lajur
Harian
Buku Pembantu/ Neraca
Buku Tambahan
Laporan
Laba/Rugi
Keterangan:
• Pada semua bukti (kuitansi) pembelian dan penjualan dicatat dalam buku harian
berdasarkan urutan tanggal kejadian
• Semua kejadian yang telah terekam dalam buku harian itu kemudian secara
periodik dikelompokkan dalam buku besar masing-masing
• Bukti transaksi yang sama dibuat juga pada buku tambahan yang fungsinya
sebagai pengontrol kebenaran buku besar
• Setelah buku besar itu bisa dipastikan benar buktinya maka saldo yang ada di
dalam masing-masing buku besar kemudian dipindahkan ke neraca lajur
2. Fungsi Akuntansi Koperasi
Akuntansi koperasi berfungsi untuk menyajikan informasi (laporan) keuangan.
Informasi keuangan yang disajikan dalam akuntansi koperasi bermanfaat
beberapa pihak yang secara langsung atau tidak langsung berkepentingan.
Bagi anggota sebagai pemilik koperasi berkepentingan mengetahui informasi
yang disajikan oleh akuntansi koperasi, di antaranya untuk mengetahui
perkembangan modal koperasi, serta berapa SHU yang didapat dan akan
dibagikan oleh koperasi.
Bagi pengurus koperasi atau manajer, informasi keuangan pada akuntansi
koperasi dapat dipakai untuk alat bantu perencanaan dan pengawasan atas
kegiatan usaha koperasi yang telah atau akan dilakukan bagi karyawan.
Bagi pemerintah, informasi keuangan ini bermanfaat untuk menentukan
kebijakan dalam bentuk nilai dari setiap skim pembiayaan bagi koperasi, besaran
subsidi, dan pajak koperasi serta pelaksanaan peraturan yang lain.
346
Kemudian bagi kreditur atau calon kreditur, seperti bank atau lembaga
nonbank, pemasok (supplier) atau penjual, informasi keuangan akuntansi akan
dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi penentuan atas pemberian pinjaman,
skim pembiayaan, jangka waktu pembiayaan, atau besarnya pinjaman.
SHU merupakan sumber modal sendiri yang nilainya ditentukan oleh
pendapatan yang dihasilkan oleh koperasi, besaran biaya, alokasi modal kerja,
partisipasi anggota, profesionalitas manajemen koperasi, dan perputaran modal
kerja.
Manfaat ekonomi adanya koperasi kepada anggota secara langsung yaitu
manfaat ekonomi yang diterima langsung oleh anggota koperasi dalam bentuk
manfaat harga yang menguntungkan bagi anggota serta manfaat bunga yang
menguntungkan anggota. Manfaat ekonomi tidak langsung berupa nilai Sisa Hasil
Usaha yang diterima anggota.
Dampak mikro adanya koperasi berupa peningkatan pelayanan perusahaan
koperasi bagi kegiatan kelompok usaha dan atau ekonomi rumah tangga anggota
(baik sebagai konsumen maupun produsen). Sedangkan dampak makro nya
berupa pembangunan organisasi koperasi yang mampu meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan anggota maupun lingkungannya.
Dikarenakan koperasi adalah suatu organisasi ekonomi rakyat, maka koperasi
memiliki 2 sifat sebagai berikut:
• Koperasi bersifat sosial artinya koperasi itu merupakan kumpulan
orang yang berusaha untuk menolong dan bukan hanya untuk
kumpulan modal yang melulu berorientasi pada laba saja.
• Koperasi bersifat ekonomis artinya koperasi tersebut harus bisa
mendatangkan laba.
3. Modal Koperasi
Modal koperasi dibagi menjadi berikut :
a) Modal Sendiri
Modal sendiri didapat koperasi dari :
• Simpanan pokok anggota, yaitu sejumlah uang yang sama
banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak dapat
diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
• Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tid
harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada periode tertentu.
• Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutup
kerugian koperasi bila diperlukan.
• Donasi atau Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan
nilai tertentu yang dsumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa
ada suatu ikatan atau kewajiban untuk mengembalikannya.
347
b) Modal Pinjaman atau Modal Luar
Modal pinjaman didapat dari :
• Anggota, yaitu pindaman dari anggota ataupun calon
anggota koperasi yang bersangkutan.
• Koperasi lainnya dan/atau anggotanya, pinjaman dari
koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan
perja jian kerja sama antara koperasi.
• Bank atau lembaga keuangan lainnya, yaitu pinjaman dari
bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Penerbitan obligasi atau surat hutang lainnya, yaitu dana
yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya.
• Sumber lain yang sah, pinjaman yang diperoleh dari bukan
anggota yang dilakukan
4. Laporan Keuangan Koperasi
Jenis laporan keuangan yang umum digunakan koperasi ada 3, yaitu:
a) Neraca (Balance Sheets)
Neraca merupakan suatu daftar berisi ringkasan harta, kewajiban, dan
modal dari suatu perusahaan atau koperasi pada saat tertentu. Berikut
merupakan komponen dari neraca :
i) Harta/Aktiva/assets
• Harta/Aktiva lancar (current assets)
• Harta/Aktiva tetap (fixed assets)
• Harta/Aktiva lain
ii) Kewajiban/liabilities/utang
• Kewajiban/Utang lancar (jangka pendek)
• Kewajiban jangka panjang
iii) Modal (capital) sendiri
• Modal dari anggota
• SHU yang tidak dibagi
b) Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang berisi ringkasan pendapatan dan
biaya dari suatu perusahaan atau koperasi untuk jangka waktu tertentu.
Berikut merupakan komponennya :
i) Penerimaan, berkaitan dengan usaha koperasi, bentuknya antara
lain :
• Penjualan, apabila koperasi tersebut menjual produk/baran,
misalnua koperasi konsumsi
• Hasil jasa, apabila koperasi tersebut menjual jasa, seperti
koperasi audit, koperasi transportasi
348
• Hasil sewa, apabila koperasi tersebut menyewakan barang-
barangnya
ii) Pengeluaran (beban), yaitu suatu pengorbanan ekonomis yang
diperlukan untuk memperoleh barang atau jasa.
c) Laporan Perubahan Modal
Suatu ringkasan perubahan modal dari suatu perusahaan atau koperasi
dalam jangka waktu tertentu,sebagai akibat dari peningkatan SHU yang
tidak dibagikan.
Contoh bentuk Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Neraca
Contoh Laporan Laba/Rugi
349
Contoh Laporan Perubahan Modal
Selisih antara jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaram adalah Sisa Hasil Usaha (SHU)
atau laba. SHU ini pembagiannya dilakukan sesuai dengan AD/ART seperti berikut :
• Untuk cadangan 25%
• Untuk simpanan anggota 20%
• Untuk jasa pinjaman 25%
• Dana pengurus 10%
• Kesejahteraan pegawai 5%
• Dana pendidikan 5%
• Dana pemb. daerah kerja 5%
• Dana sosial 5%
Jumlah 100%
SHU, selain untuk simpanan anggota, jasa pinjaman, dana pengurus, kesejahteraan
pegawai biasanya disimpan kembali ke dalam kas sebelum digunakan. Adapun yang
benar-benar untuk memperkuat permodalan koperasi bersumber dari cadangan.
Contoh Kasus
1. Ana dan Sarah bekerja sama dan sepakat untuk mendirikan Firma “Arah” di
tanggal 10 Desember 2010, Ana menyetorkan modal berupa uang tunai sebesar
Rp. 100.000.000 dan peralatan sebesar Rp. 50.000.000, Sarah juga menyetorkan
modal berupa uang tunai sebesar Rp. 150.000.000 dan barang dagangan dengan
jumlah nominal Rp. 100.000.000. Buatlah jurnal penyetoran untuk Ana dan Sarah
di tanggal 10 Desember 2010!
350
Jawab
• Jurnal saat setoran modal Ana
10/12 Kas Rp. 100.000.000
Peralatan Rp. 50.000.000
Modal Ana Rp. 150.000.000
• Jurnal saat setoran modal Sarah
10/12 Kas Rp.150.000.000
Pers. Barang Rp. 100.000.000
Modal Nn. Vinda Rp.250.000.000
2. Pak Juan dan Pak Jamal bekerja sama sepakat untuk mendirikan usaha persekutuan firma
dengan nama “Amal”. Sebagai setoran awalnya masing-masing pihak menyetorkan uang
sebagai berikut :
Juan : Rp 250.000.000
Jamal : Rp 210.000.000
Bagaimana pengakuan setoran modal awal pendirian persekutuan tersebut dengan
menggunakan metode bonus dan metode goodwill? Buatlah juga jurnal yang diperlukan!
Jawab
• Jurnal saat setoran awal
Kas Rp 250.000.000
Modal Juan Rp 250.000.000
Bila dalam pendirian persekutuan tidak ada ketentuan proporsi pengakuan modal di
dalam perjanjian, maka proporsi pengakuan modal dengan metode bonus besarnya akan
dibagi rat
a) Pengakuan modal dengan menggunakan metode bonus
Keterangan Setoran modal (a) Metode bonus (b) Besarnya modus
(a-b)
Juan 250.000.000 230.00.000 20.000.000
351
Jamal 210.000.000 230.000.000 (20.000.000)
Jumlah 460.000.000 460.000.000 -
• Jurnal untuk mencatat besarnya bonus
Modal Juan Rp 20.000.000
Modal Jamal Rp 20.000.000
Neraca
FA “AMAL”
Aktiva Pasiva
Kas Modal Juan
460.000.000 230.000.000
Modal Jamal
230.000.000
Jumlah Jumlah
460.000.000 460.000.000
b) Pengakuan modal dengan metode goodwill
Keterangan Setoran modal (a) Metode goodwill (b) Besarnya goodwill (b-a)
Juan 250.000.000 250.00.000 -
Jamal 210.000.000 250.000.000 40.000.000
Jumlah 460.000.000 500.000.000 40.000.000
352
• Jurnal untuk mencatat besarnya goodwill
Goodwill Rp 40.000.000
Modal Jamal Rp 40.000.000
Neraca Pasiva
FA “Amal”
Aktiva Modal Juan
250.000.000
Kas Modal Jamal
460.000.000 250.000.000
Good will 40.000.000
Jumlah
Jumlah 500.000.000 500.000.000
3. Pak Doni dan Pak Tio berencana mendirikan usaha Bersama dengan nama “PT Jaya”,
masing-masing dari mereka menyetorkan modal yang berupa:
Doni: kas Rp 100.000.000
Tio: Tanah Rp 80.000.000
Gedung Rp 30.000.000
Kendaraan Rp 70.000.000
Buatlah jurnal dan neracanya!
• Jurnal saat penyetoran awal modal Doni dan Tio
Kas Rp 100.000.000
Modal Doni Rp 100.000.000
353
Tanah Rp 80.000.000
Gedung Rp 30.000.000
Kendaraan Rp 70.000.000
Modal Tio Rp 180.000.000
a) Pengakuan modal dengan metode bonus
Keterangan Setoran modal (a) Metode bonus (b) Besarnya bonus (a-b)
Doni 100.000.000 140.000.000 (40.000.000)
Tio 180.000.000 140.000.000 40.000.000
Jumlah 280.000.000 280.000.000 -
• Jurnal untuk mencatat besarnya bonus
Modal Tio Rp 40.000.000
Modal Doni Rp 40.000.000
Neraca
FA Jaya
Aktiva Pasiva
Kas 280.000.000 Modal Doni 140.000.000
Modal Tio 140.000.000
Jumlah 280.000.000 Jumlah 280.000.000
354
b) Pengakuan modal dengan metode goodwill
Setoran modal (a) Metode goodwill (b) Besarnya goodwill (b-a)
Keterangan
Doni 100.000.000 180.000.000 80.000.000
Tio 180.000.000 180.000.000 -
Jumlah 280.000.000 360.000.000 80.000.000
• Jurnal untuk mencatat besarnya goodwill
Goodwill Rp 80.000.000
Modal Doni Rp 80.000.000
LATIHAN SOAL
Pilihan Ganda
1. Suatu persekutuan firma dapat dinyatakan bubar apabila… kecuali
a. Kematian pemegang saham firma
b. Jangka waktu yang telah ditetapkan sudah berakhir
c. Adanya pengunduran diri dari anggotaa
d. Perubahan bentuk usaha dari firma ke bentuk usaha lain
e. Masuknya anggota baru firma
2. Apabila ada anggota baru masuk ke dalam suatu firma dapaat terjadi dengan cara …
a. Meneyeahkan utang tertentu kepada anggota firma
b. Membuka goodwill modal
c. Membeli sebagian modal anggota lama firma
d. Membeli saham firma
e. Membayar hak anggota yang sudah mengundurkan diri dari firma
3. Apabila pembubaran firma terjadi karena berakhirnya jangka waktu maka perlu
diadakan liquidasi yaitu …
a. Pembayaran utang
b. Pencairan utang
c. Pencairan piutang pelanggan
355
d. Pencairan harta untuk membayar utang
e. Penjualan sisa barang di gudang
4. Abel, Bima, dan Caca sepakat untuk membangun Firma ABC dengan modal masing-
masing Rp. 100.000.000, Rp 150.000.000 dan Rp. 150.000.000. DI tahun 2020 Firma
ABC memperoleh laba bersih sebesar Rp. 132.000.000. Bagian laba yang akan
diperoleh Abel dengan berdasarkan perbandingan modal adalah …
a. 47.000.000
b. 33.000.000
c. 51.000.000
d. 28.000.000
e. 39.000.000
5. Firma JT yang memiliki anggota Juan dan Tio dibuat dengan modal masing;masing
sebesar Rp 200.000.000 dan Rp 150.000.000 dan telah disetorkan penuh, lalu ada
Jamal masuk sebagai anggota baru firma JT dan akan membeli 50% dari modal Juan.
Maka besarnya modal Jamal di dalam neraca adalah …
a. 150.000.000
b. 190.000.000
c. 250.000.000
d. 200.000.000
e. 100.000.000
6. Persekutuan YDJ dengan anggota Yudha, Doni, dan Jamal mempunyai perjanjian
pembagian laba rugi sebesar 40%, 20%, dan 40%. Pembagian laba dilakukan setelah
Doni mendapat bonus sebagai manajer persekutuan tersebut dengan sebesar 10% dari
hasil laba bersih. Persekutuan YDJ pada saat memiliki laba bersih itu adalah sebesar
Rp 10.000.000. Berapa jumlah bonus yang akan didapatkan Doni?
a. 1.000.000
b. 2.000.000
c. 3.000.000
d. 4.000.000
e. 5.000.000
7. Modal sendiri dalam koperasi biasanya diperoleh dari (D)
a. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, bank
b. Simpan pokok, wajib, dana cadangan, pemerintah
c. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, saham
d. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, donasi
e. Simpanan pokok, wajib, dana cadangan, masyarakat
8. Dalam prinsip alokasi flow permodalan, ada yang disebut dengan dana jangka pendek
biasanya digunakan untuk... (C)
a. Pembiayaan modal baru
b. Pembiayaan modal lama
c. Pembiayaan modal kerja
d. Pembiayaan modal investasi
356
e. Pembiayaan modal investasi berkelanjutan
9. Modal koperasi yang dibayar pada saat masuk menjadi anggota koperasi tidak boleh
diambil selama menjadi anggota adalah yang berwujud (A)
a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Simpanan sukarela
d. Simpanan tabungan
e. Simpanan utama
10. Mahen, Tio, dan Jamal membentuk persekutuan "TMJ" dengan modal masing-masing
Mahen sebesar 1.200, Tio sebebar 2.400, dan Jamal sebesar 3.600. Laba yang
diperoleh tahun 2010 adalah 600. Berapa laba yang diperoleh Mahen jika laba dibagi
dengan perbandingan 1:2:3 ...
a. 100
b. 200
c. 300
d. 400
e. 500
11. Tio, Juan, dan Jamal mendirikan persekutuan dengan saldo modal Tio sebesar 50.000,
modal Juan 30.000, dan modal Doni 20.000. Pembagian laba rugi masing-masing Tio
sebesar 45%, Juan 35%, dan Doni 20%. Lalu Yudha masuk menjadi anggota baru
dengan menyerahkan modal berupa uang sebesar 40.000 untuk penyertaan sebanyak
25% dari modal persekutuan yang baru. Berapa modal tambahan untuk Mahen?
a. 2.200
b. 2.250
c. 3.000
d. 45.000
e. 10.000
12. Persekutuan JJJ yang dimiliki oleh Juan, Jamal dan Jainuddin, misalkan Juan
mengundurkan diri dari persekutuan tersebut dan pembayaran Juan lebih rendah dari
saldo modal yang ia miliki, maka dapat dilakukan sebagai berikut
a. Juan mendapatkan Goodwill
b. Juan mendapatkan bonus
c. Jamal dan Jainuddin mendapatkan bonus
d. Salah semua
e. Benar semua
13. Yudha, Mahen, dan Jamal adalah anggota dari persekutuan yang didirikan dengan
modal masing-masing 1.000 lalu laba rugi dibagi dengan komposisi 2:1:1. Lalu Jamal
mengundurkan diri dan semua anggota sepakat dengan membayar Jamal 1.150.
Kelebihannya merupakan goodwill yang dibentuk sebesar …
a. 150
357
b. 1100
c. 600
d. 1250
e. 1500
14. Kelebihan uang tunai, aset lain dan efek ekuitas yang ditransfer selama nilai wajar
aset bersih (A-L) yang diperoleh dicatat sebagai ….
a. pendapatan saat ini
b. saham
c. akuisisi
d. likuidasi
e. goodwill
15. Yang termasuk isi perjanjian dalam persekutuan, berikut ini yang tidak tepat adalah:
a. Nama dan tanggal berdiri persekutuan
b. Bidang usaha
c. Besarnya investasi masing-masing anggota
d. Buku-buku catatatan dan Laporan keuangan
e. Modal awal yang disepakati
Esay
1. Sebutkan apa saja cara pembagian laba-rugi persekutuan firma!
2. Firma JJ yang memeiliki anggota Juan dan Jamal didirikan dengan modal masing-
masing sebesar Rp. 6.000.000.000 dan Rp. 4.000.000.000. Laba atau rugi dibagi
menurut perbandingan modal. Pada tanggal 1 April 2010 Tio masuk menjadi anggota
baru dengan menyetorkan uang tunai sebagai setoran modal sebesar Rp.
5.000.000.000 Hak kepemilikan Juan dan Jamal dalam Firma JJ ditetapkan sebesar
60 %
Diminta:,Buat jurnal saat Tio masuk menjadia anggota baru firma dengan
menggunakan:
a) Sistem goodwill
b) Sistem bonus
3. Diketahui besarnya SHU Koperasi Maju pada tahun 2010 sebesar Rp 16.650.000.
SHU dari anggota sebesar Rp3.260.130 dan memiliki sisa yang berasal dari SHU
bukan anggota. Pada rapat anggota diputuskan 50% dari SHU yang diperoleh dari
anggota dibagikan kembali kepada anggota, sedangkan seluruh SHU setelah dikurangi
bagian yang dikembalikan kepada anggota dialokasikan sebagai berikut:
Cadangan koperasi 40%
35%
Pengurus dan karyawan 15%
Dana pendidikan koperasi
Dana pembangunan daerah 10%
Besarnya SHU yang digunakan untuk dana pendidikan koperasi adalah ….
358
4. Tio dan Tian mendirikan persekutuan di tahun 2010 dengan modal masing-masing
600.000 dan 400.000, lalu Juan ingin masuk menjadi anggota di persekutuan tersebut
dengan membeli ¼ bagian hak penyertaan Tio dan Tian dengan membayar 250.000
Diminta:
a. Perhitungan dengan memperhatikan posisi modal sebelum dan sesudah
masuknya Juan
b. Buat jurnal yang diperlukan
5. Persekutuan dengan beranggotakan Mahen, Haikal, dan Jamal memiliki modal dan
pembagian laba-rugi sebagai berikut:
Nama Modal Saldo Laba
Mahen 50.000.000 45%
Haikal 30.000.000 35%
Jamal 20.000.000 20%
TOTAL 100.000.000 100%
Lalu ada anggota baru yang masuk bernama Doni yang mmenyerahkan modal uang tunai
sebesar 40.000.000 dengan penyertaan modal sebesar 25% dari modal persekutuan
Diminta
A. Perhitungan
B. Jurnal
RANGKUMAN
a. Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk
melaksanakan suatu pekerjaan.
b. Modal perusahaan perorangan dicatat dengan mendebet kas, gedung, tanah, mesin
pabrik, atau aset lainnya sebagai modal perusahaan yang akan menyebabkan kas, aset-
aset lain dan modal perusahaan bertambah.
c. Persekutuan adalah suatu penggabungan di antara dua orang (badan) atau lebih untuk
memiliki dan menjalankan secara bersama-sama suatu perusahaan guna mendapatkan
keuntungan atau laba.
d. Persekutuan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu persekutuan firma (Fa) dan
persekutuan komanditer/Commanditaire Vennootschap (CV).
e. Koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas dasar kekeluargaan.
f. Jenis laporan keuangan yang umum digunakan koperasi ada 3, yaitu
• Neraca (Balance Sheets)
• Laporan Laba/Rugi (Income Statement),
• Laporan Perubahan Modal
359
LEMBAR KUNCI JAWABAN
KUNCI JAWABAN BAB 1
A. Pilihan Ganda
1. C 6. A 11. E
2. E 7. B 12. A
3. B 8. D 13. C
4. B 9. B 14. A
5. E 10. C 15. C
B. Esai
1. Syarat pembayaran mempunyai hubungan yaitu potongan tunai, lamanya
waktu pembayaran yang telah disepakati kedua pihak, dan juga jumlah potongan yang
diberikan dari penjual apabila pembeli melunasinya tepat waktu/sebelum batas waktu
yang di sepakati:
a. 2/10,n/30
Apabila pelanggan dapat melunasi utangnya dalam jangka waktu 10 hari maka
mendapatkan potongan sebesar 2% , sedangkan Angka 30 menunjukkan 30 hari
jangka batas waktu kredit harus dilunasi, terhitung sejak terjadinya transaksi
penjualan.
b. EOM
Harus dilunasi oleh pelanggan paling lambat pada akhir bulan transaksi dan maka
penjual tidak memberikan potongan tunai pada pelanggan.
c. n/10,EOM
Harus dilunasi paling lambat 10 hari setalah akhir bulan penjualan tanpa
mendapatkan potongan tunai.
2. Jurnal untuk transaksi CV Kurnia Bakti
Tanggal Keterangan Reff Debet Kredit
Agust 14 Piutang Dagang Rp 25.000.000
2019 Penjualan Rp 25.000.000
19 Kas Rp 24.500.000
Pemotongan Penjualan Rp 500.000
Piutang Dagang Rp 25.000.000
3. Jurnal PT Bintang
360
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Rp500.000.000 Rp500.000.000
Sep 1 Piutang Wesel Rp500.000.000
2020 Penjualan Rp500.000.000
Nov 1 Kas
2020 Piutang Wesel
4. Jurnalnya dengan metode laba diakui proporsional dengan penerimaan kas
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 1 Kas Rp 50.000.000
2021 Piutang Usaha Rp250.000.000
Persediaan Brg- Dagangan Rp200.000.000
LKBD Rp100.000.000
Des 1 Kas Rp 30.000.000
Piutang Usaha
Pendapatan Bunga Rp 25.000.000
Rp 5.000.000
5. Bentuk perjanjian untuk melindungi penjual dari tindakan pembeli yang tidak
bertanggungjawab adalah sebagai berikut:
a. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract)
Penjualan dengan barang telah diserahkan tetapi hak atas barang masih di penjual
sampai pembayaran lunas.
b. Perjanjian ditandatangani dan telah melakukan pembayaran pertama
Hak milih diserahkan ke pembeli tetapi dengan menggadaikan untuk harga
penjualan yang belum dibayar kepada penjual.
c. Hak milik atas barang sementara diserahkan ke suatu badan “trust” sampai
pembayaran lunas
Setelah pembayaran lunas, barang diserahkan ke pembali.
d. Perjanjian beli sewa
Barang diserahkan ke pembeli namun pembayaran angsuran dianggap sebagai
sewa sampai pelunasan. Setelah lunas hak milik pindah kepada pembeli.
KUNCI JAWABAN BAB 2
A. Pilihan Ganda
1. C 6. E 11. C
2. E 7. A 12. B
3. B 8. A 13. E
4. D 9. C 14. A
5. C 10. D 15. D
361
B. Esai
1. Dalam penyajian laporan keuangan piutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Piutang dapat digolongkan menjadi dua kategori pokok, yaitu piutang usaha dan
piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan
produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.
Piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha digolongkan sebagai
piutang lain-lain.
b. Piutang yang diperkuat dengan kesepakatan tertulis disebut wesel tagih atau
piutang wesel.
c. Dalam neraca piutang usaha, wesel tagih, piutang lain-lain harus disajikan secara
terpisah dengan identifikasi yang jelas.
d. Piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah
yang tidak dapat diterima. Jumlah bruto piutang harus tetap disajikan pada neraca
diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang
tidak dapat diterima.
e. Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material harus dikelompokkan
sebagai kewajiban.
f. Jumlah piutang yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
g2.. NKielwaianjiobmaninbalerwsyesaeral t dalamRphu5b0u0n.0g0a0n,n0y0a dengan penjualan piutang yang disertai
Buspneegcraujakwnujeipsanenlyau.ntuk dibeRlipke1m0.b0a0l0i ,k0e0pad(a+s)uatu lembaga keuangan harus dijelaskan
Nilai wesel jatuh tempo Rp 510.000,00
Diskonto Rp 5.000,00 (-)
Diterima bersih Rp 505.000,00
Maka, jumlah kas didebet sebesar Rp 505.000,00. Pendapatan bunga akan berada
dikredit sebesar Rp 5.000,00. Dan piutang wesel disebelah kredit sebesar Rp
500.000,00
362
3 Untuk mencatat pelunasan wesel, harus dihitung dulu besarnya bunga yang harus
dibayar oleh PT. Niagara :
Bunga wesel = Pokok x Bunga x Waktu
60
= Rp 1.500.000,00 x 25% x 360
= Rp 62.500
Jumlah yang harus dibayar PT. Niagara atau yang akan diterima PT. Cahaya :
Pokok wesel……………………Rp 1.500.000,00
Bunga wesel……………………Rp 62.500,00 (+)
Jumlah………………………….Rp 1.562.500,00
Jurnal pada saat jatuh tempo :
PT. Cahaya
Kas……………………….Rp 1.562.500,00
Piutang wesel………………………..Rp 1.500.000,00
Pendapatan bunga……………………Rp 62.500,00
PT. Niagara
Utang wesel……………Rp 1.500.00,00
Biaya bunga……………Rp 62.500,00
Kas………………………………..Rp 1.562.500,00
4. a. Mencatat penjualan kredit dan tunai :
Piutang dagang Rp 10.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00
Pendapatan penjualan Rp 15.000.000,00
b. Mencatat pelunasan piutang :
Kas Rp 100.200.000,00
Piutang dagang Rp 100.200.000,00
c. Mencatat penghapusan piutang dagang :
Cadangan piutang tak tertagih Rp 4.500.000,00
363
Piutang dagang Rp 4.500.000,00
d. Mencatat penerimaan kembali piutang yang telah dihapus :
Piutang dagang Rp 2.000.000,00
Cadangan piutang tak tertagih Rp 2.000.000,00
5. Masalah penilaian akan timbul, bila timbul salah satu keadaan sebagai berikut :
a. Tingkat bunga tidak dinyatakan.
b. Tingkat bunga yang dinyatakan tidak masuk akal, dilihat dari transaksi yang
terjadi maupun dibandingkan dengan keadaan saat itu.
c. Nilai nominal wesel berbeda jauh dengan harga jual kontan dari aktiva tetap,
barang atau jasa yang sejenis atau harga pasaran dari wesel saat terjadi transaksi.
Dalam keadaan demikian, akuntansi mengakui makna ekonomis dari transaksi
tersebut, daripada melihat bentuk formal dari wesel yang bersangkutan. Wesel harus
dicatat pada salah satu harga berikut, mana yang lebih mudah ditentukan :
a) Harga pasar dari aktiva tetap, barang atau jasa yang dipertukarkan
b) Harga pasar dari wesel.
KUNCI JAWABAN BAB 3
A. Pilihan Ganda
1. B 6. D 11. D
2. D 7. A 12. A
3. B 8. A 13. D
4. D 9. D 14. A
5. A 10. A 15. E
B. Esai
1. Jurnal yang dibuat yaitu
Kas (D) Rp400.000
Piutang dagang (D) Rp300.000
Penyisihan penghapusan piutang (K) Rp700.000
2. Jurnal yang dibuat yaitu
Cadangan kerugian piutang Rp 100.000
Piutang dagang Rp 100.000
364
Untuk mencatat pelunasan piutang yang sudah dihapus:
Piutang dagang Rp 100.000
Cadangan kerugian piutang Rp 100.000
Untuk mencatat penerimaan kas:
Kas Rp 50.000
Piutang dagang Rp 50.000
3. Pencatatan transaksi yaitu
Penghapusan piutang = 10% x 500.000 = 50.000
Penghapusan secara langsung
a. Tidak ada jurnal 50.000
b. Kerugian piutang
Piutang dagang 50.000
c. Kas 50.000
Kerugian piutang dagang 50.000
4. Ketika debitu melunasi utangnya maka jurnalnya:
Kas 5.000.000
Piutang dagang 5.000.000
5. Neraca Lajur PT ABC per 31 Desember 2020
NS AJP NSSP Laba Rugi Neraca
Perkiraan
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Piutang Dagang 20.000 - -- 20.000 - -- 20.000 -
Cadangan - 5.000 - 1.000 - 6.000 - - - 6.000
Penghapusan
Piutang
Penjualan - 100.000 - - - 100.000 - 100.000 - -
Retur Penjualan 10.000 - - - 10.000 - 10.00 - --
Kerugian -- 1.000 1.000 - 1.000 - - -
Piutang
365
Perhitungan Rp 100.000.000
Jumlah Penjualan Rp 10.000.000
Retur Penjualan Rp 90.000.000
Jumlah Penjualan Bersih
Cadangan penghapusan piutang ditentukan menjadi 15 % dari penjualan
15% x Rp 90.000.000 Rp 13.500.000
Cadangan yang sudah ada Rp 5.000.000
Besarnya kerugian piutang tahun 2020 Rp 8.500.000
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2020
Kerugian Piutang Rp 8.500.000
Cadangan Penghapusan Piutang Rp 8.500.000
KUNCI JAWABAN BAB 4
A. Pilihan Ganda
1. B 6. D 11. A
2. A 7.B 12. A
3. D 8.E 13. A
4. B 9.B 14. E
5. C 10.E 15.B
B. Esai
1. Piutang atau tagihan merupakan hak atau tuntutan yang ditujukan kepada pihak lain
baik secara perseorangan maupun badan usaha yang menyebabkan terjadinya
penerimaan kas dimasa yang akan datang sebagai akibat atas penyerahan barang atau
jasa yang dilakukan saat ini
2. -Kartu Piutang : Catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi mutasi piutang
perusahaan kepada tiap tiap pelanggan
-Buku jurnal yang diperlukan dalam catatan akuntansi:
• Jurnal Penjualan: Digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya
penjualan kredit
• Jurnal Retur Penjualan: Digunakan untuk mencatat penggurangan piutang karena
adanya retur penjualan
• Jurnal Umum: Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya
piutang yang dihapus
• Jurnal Penerimaan Kas: Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena
adanya pelunasan piutang
366
3. Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari perusahaan kepada debitur
untuk memberitahu secara langsung kepada akuntan public untuk memeriksa ikhtisar
keuangan mengenai benar tidaknya saldo piutang pada tanggal tertentu seperti yang
disebutkan dalam surat tersebut
4. Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi:
• Jika hasil penilaian sistem pengendalian intern sangat baik
• Jika debitur banyak jumlahnya, tetapi saldonya relative kecil
• Jika debitur terdiri atas orang pribadi
5.
No. Rekening 8 Lembar ke :
Nama 1.TOKO BERKAH Syarat :-
Alamat : Jl Merdeka No 12 Batas Kredit :-
Tanggal Keterangan No MUTASI SALDO
Bukti Debit Debit
Kredit Kredit
01-Mei 2. Saldo awal F.102 Rp
10.000.000
Penjualan 3. Rp Rp
04-Mei Kredit F.267 5.000.000 15.000.000
4. No Rp 5. Rp
07-Mei Retur Penjualan 17 100.000 14.900.000
10-Mei Penerimaan kas F.102 Rp Rp
10.000.000 4.900.000
Penjualan Rp Rp
20-Mei Kredit F.298 1.500.000 6.400.000
30-Mei Penerimaan kas F.976 Rp Rp
2.500.000 3.900.000
KUNCI JAWABAN BAB 5
A. Pilihan Ganda
1. A 6. B 11. C
2. B 7. B 12. A
3. E 8. E 13. B
367
4. D 9. C 14. E
5. C 10. E 15. C
B. Esai
1. Piutang dagang tidak memerlukan Surat Perjanjian Pembayaran dan jangka waktunya
kurang dari satu bulan.
Sedangkan piutang wesel lebih formal dan harus ada janji tertulis dari debitur kepada
kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut
pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
2. Kas Rp 7.500.000
Wesel Tagih Rp 7.500.000
3. Piutang dagang Rp 7.750.000,00
We se l tagih Rp 7.500.000
Kas Rp 150.000,00
Pe ndapatan bunga Rp 125.000,00
((10 % x 60/360x Rp.7.500.000,00)
4. Tanggal penarikan : Tanggal pembuatan surat wesel.
Penarik : Orang yang membuat surat wesel.
Tertarik : Orang yang harus membayar.
Nilai : Bobot uang / patokan dari suatu barang.
Nominal : Harga / jumlah suatu kas.
Tanggal jatuh : Tanggal pembayaran / pelunasan wesel.
Akseptasi : Penanda tanganan wesel oleh pihak tertarik.
5. Total penjualan 250 unit x $4.000,00 = $1.000.000,00 setengahnya diterima per kas;
$500.000,00 sedangkan sisanya lagi dibuat piutang wesel ($500.000,00)
KUNCI JAWABAN BAB 6
A. Pilihan Ganda
1. A 6. D 11. A
2. B 7. A 12. D
3. D 8. B 13. A
4. C 9. A 14. B
368
5. C 10. D 15. A
B. Esai
1. Utang jangka pendek atau disebut juga utang lancar (Current Liabilitie) merupakan
utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh perusahaan dalam waktu satu periode
dalam siklus akuntansi atau dalam waktu satu tahun. Pelunasan utang ini dapat dapat
dilakukan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
2. Utang dagang (Account Payable) merupakan utang yang timbul sebagai akibat adanya
pembelian barang yang dilakukan secara kredit.
3. 10 September 2020 Utang Dagang Rp 10.000.000
Kas Rp 10.000.000
4. 4 September 2020 Kas Rp 50.000.000
Utang wesel Rp 50.000.000
5. 1 November 2020 Pembelian barang dagang Rp 12.000.000
Wesel bayar Rp 12.000.000
KUNCI JAWABAN BAB 7
A. Pilihan Ganda
1. B 6. C 11. D
2. B 7. A 12. E
3. D 8. A 13. C
4. A 9. A 14. D
5. A 10. E 15. B
B. Esai
1. Kartu utang merupakan sarana untuk mencatat mutasi utang yang secara terperinci
pada tiap-tiap kreditur.
2. Nilai obligasi Rp 1.200.000.000
Kurs 90% x Rp 1.200.000 Rp 1.080.000.000 –
Disagio obligasi Rp 120.000.000
369
Umur obligasi : 1/9/2021 s.d 1/9/2022 = 12 bulan
Bulan berjalan : 1/9/2021 s.d 31/12/2021 = 4 bulan
Amortisasi : 4 x Rp 120.000.000 = Rp 40.000.000
Jurnal:
12
Beban bunga Rp 40.000.000
Disagio obligasi 12% Rp 40.000.000
3. Kartu utang yang menghasilkan laporan secara periodic, yaitu:
• Laporan posisi saldo utang, yaitu laporan yang wajib dibuat setiap akhir periode
akuntansi. Laporan ini didalamnya berisi informasi dari saldo utang tiap kreditur
pada akhir periode
• Laporan utang yang jatuh tempo, yaitu laporan yang didalamnya berisi berbagai
utang yang telah jatuh tempo.
4. Sistem perpetual
Keterangan Debit Kredit
Persediaan barang dagang Xxx
Barang dagang xxx
5. Buku-buku yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi mutasi utang
• Buku jurnal pembelian, fungsinya untuk tempat mencatat faktur pembelian yang
diterima dari pemasok,
• Buku jurnal pengeluaran kas, fungsinya untuk tempat mencatat kuitansi
pembayaran utang,
• Buku jurnal umum, fungsinya untuk tempat mencatat memo kredit yang diterima
dari kreditur,
• Akun buku besar utang, fungsinya untuk tempat mencatat transaksi mutasi utang
secara keseluruhan,
• Kartu utang oleh tiap kreditur, fungsinya sebagai buku pembantu tempat mencatat
transaksi mutasi utang pada tiap kreditur.
370
KUNCI JAWABAN BAB 8
A. Pilihan Ganda 11. A
1. D 6. E 12. D
2. E 7. A 13. B
3. A 8. B 14. E
4. B 9. E 15. A
5. D 10. E
B. Esai
1. Pencatatannya
a. Pembelian Rp2.000.000
Utang Dagang Rp2.000.000
b. Utang Dagang Rp100.000
Retur Pembelian Rp100.000
2. Pencatatannya
a. Piutang Dagang Rp1.000.000
Penjualan Rp1.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp700.000
Persediaan Barang Dagang Rp700.000
b. Retur Penjualan Rp200.000
Piutang Dagang Rp200.000
Persediaan Barang Dagang Rp160.000
Harga Pokok Penjualan Rp160.000
3. Pencatatannya
a. Tidak ada pencatatan
b. Pembelian Rp50.000
Kas Rp50.000
c. Kas Rp60.000
Penjualan Rp60.000
4. Pencatatannya
a. Tidak ada pencatatan
b. Pembelian Rp12.000
Kas Rp12.000
c. Kas Rp20.000
Penjualan Rp20.000
Harga Pokok Penjualan Rp15.000
Persediaan Rp15.000
5. Pencatatannya
a. Metode Periodik
− Pembelian Rp3.000.000
Utang Dagang Rp3.000.000
− Utang Dagang Rp300.000
371
Retur Pembelian Rp300.000
− Piutang Dagang Rp1.500.000
Penjualan Rp1.500.000
− Retur Penjualan Rp500.000
Piutang Dagang Rp500.000
b. Metode Perpetual
− Persediaan Barang Dagang Rp3.000.000
Utang Dagang Rp3.000.000
− Utang Dagang Rp300.000
Persediaan Barang Dag. Rp300.000
− Piutang Dagang Rp1.500.000
Penjualan Rp1.500.000
Harga Pokok Penjualan Rp900.000
Persediaan Barang Dag. Rp900.000
− Retur Penjualan Rp500.000
Piutang Dagang Rp500.000
Persediaan Barang Dagang Rp300.000
Harga Pokok Penjualan Rp300.000
KUNCI JAWABAN BAB 9
A. Pilihan Ganda
1. A 6. D 11. A
2. E 7. C 12. D
3. B 8. E 13. B
4. C 9. C 14. C
5. C 10. C 15. E
B. Esai
1. Perusahan yang umumnya menggunakan metode FIFO, adalah perusahaan yang
dinilai bahwa produknya dapat berkadaluarsa dalam jangku waktu tertentu. Oleh
karena itu, perusahaan seperti itu harus menggunakan metode FIFO untuk
meminimalisir terjadinya kerusakaan/ kadaluarsa pada produk. Contoh perusahaan
yang dapat kadaluarsa tentunya adalah supermarket, indomaret, dsb.
2. Kekurangan LIFO
• LIFO mengurangi laba yang dilaporkan dalam kurun waktu periode inflasi
• Lebih mudahnya dalam memanipulasi Laporan Keuangan
• Memiliki laba dan rugi yang rendah
• Termasuk metode yang rumit, sehingga cost pembukuan melonjak.
3. Jawab :
372
Persediaan Awal 5.000 unit
Pembelian Bulan Januari (10.000 + 7.500) (+) 17.500 unit
Tersedia 22.500 unit
Penjualan (8.000 + 6.000 + 2.000) (-) 16.000 unit
Persediaan Akhir 6.500 unit
Nilai Persediaan akhir LIFO $50.000,00
5.000 Unit x @10.00 (+) $16.500,00
1.500 Unit x @11,00
Persediaan akhir Januari $66.500,00
4. Harga rata-rata = jumlah harga per unit : frekuensi persediaan dan pembelian
Harga rata-rata = (12.500 + 14.000 + 15.000 + 16.000 + 16.500 + 15.000) : 6
Harga rata-rata = Rp 14.833
Nilai persediaan akhir = 1000 kg x Rp 14.833 = Rp 14.833.000
5. Jawab:
Persediaan awal
200kg @12.500 Rp 2.500.000
Pembelian (+) Rp 32.600.000
Rp 35.100.000
500kg @14.000 Rp 7.000.000
450kg @15.000 Rp 6.750.000
400kg @16.000 Rp 6.400.000
300kg @16.500 Rp 4.950.000
500kg @15.000 Rp 7.500.000
Total Pembelian
Barang yang tersedia untuk dijual
373
Persediaan Akhir (-) Rp 14.833.000
Harga Pokok Penjualan Rp 20.267.000
KUNCI JAWABAN BAB 10 Rp. 40.000
A. Pilihan Ganda
1. E 6. C 11. C
2. B 7. C 12. B
3. E 8. A 13. D
4. E 9. D 14. C
5. D 10. A 15. B
B. Esai
1. Persediaan Barang Dalam Proses Awal
Pemakaian Bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp. 60.000
Pembelian bahan baku Rp. 750.000+
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 810.000
Persediaan baham baku akhir Rp. 25.000-
Pemakaian bahan baku Rp. 785.000
Biaya TKL Rp. 500.000
BOP
BTKTL Rp. 220.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 50.000
BOP lainnya Rp. 50.000
Biaya Asuransi Mesin Rp. 12.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 160.000
Biaya penyusutan Mesin pabrik Rp. 50.000+
Rp 542.000+
Biaya Produksi Rp.1.827.000+
Barang Siap Digunakan Rp.1.867.000
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Rp. 30.000-
374
Harga Pokok Produksi Rp.1.837.000
2. b. Biaya pemakaian bahan baku Rp. 1.000.000
Persediaan bahan baku 1 Januari 2019
Pembelian selama 2019 Rp. 10.000.000+
Bahan baku siap untuk dipakai Rp. 11.000.000
Persediaan bahan baku per 31 desember 2019 Rp. 500.000-
Biaya Pemakaian bahan baku tahun 2019 Rp. 10.500.000
c. Jurnal pembelian bahan baku
Pembelian Rp. 10.000.000
Kas/utang Rp. 10.000.000
Jurnal pemindahan pembelian bahan baku ke persediaan bahan baku pada akhir
periode (AJP)
Persediaan bahan baku Rp. 10.000.000
Pembelian Rp. 10.000.000
Jurnal pemakaian bahan baku (AJP)
Persediaan barang DP Rp. 10.500.000
Persediaan bahan baku Rp. 10.500.000
3. Pada Saat pembayaran
a. Porskot asuransi Rp.40.000
Kas Rp. 40.000
b. BTKTL Rp.500.000
Kas Rp. 500.000
c. Biaya sewa gedung Rp. 400.000
375
Kas Rp. 400.000
d. BOP lain2 Rp. 25.000
Rp. 25.000
Kas
e. Jurnal AJP pembebanan kemasing2 jenis biaya
1. Asuransi ½ x Rp. 40.000 = Rp. 20.000
Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
Porskot asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
2. Biaya TK yang belum dibayar Rp. 50.000
BTKTL Rp. 50.000
Hutang BTKTL Rp. 50.000
3. Pembebanan Biaya BP Rp. 100.000
Biaya BP Rp. 100.000
Persediaan BP Rp. 100.000
4. Biaya sewa gedung pabrik 80% x Rp. 400.000 = Rp. 320.000
Biaya sewa gedung kantor Rp. 80.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000
5. Biaya penyusutan mesin 10% x Rp. 1.000.000 = Rp. 100.000
Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
6. BOP Rp. 1.115.000
376
Biaya BP Rp. 100.000
BTKTL Rp. 550.000
Biaya asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
BOP lain-lain Rp. 25.000
Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
7.Persediaan barang dalam proses Rp. 1.115.000
BOP Rp. 1.115.000
4. Persediaan awal barang jadi 1 januari 2019 Rp. 20.000
Harga Pokok Produksi Rp.16.635.000+
Rp.16.655.000
Persediaan akhir barang jadi 31 desember 2019 Rp. 100.000 -
Harga Pokok Penjualan Rp.16.555.000
2. Ayat Jurnal Penyesuaian: Rp. 24.000
1. Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Porskot/uangmuka asuransi
2. Biaya TKTL Rp. 40.000
Hutang BTKTL Rp. 40.000
3. Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya sewa gedung kantor Rp. 80.000
Biaya sewa gedng Rp. 400.000
4. Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Ak.Penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
377
5. Biaya penyusutan perabot kantor Rp. 10.000
Ak. Penyusutan perabot kantor Rp. 10.000
6. Persediaan bahan baku Rp. 1.500.000
Pembelian bahan baku Rp.1.500.000
7. Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.084.000
BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan penolong Rp. 100.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Biaya sewa gedung Rp. 320.000
Biaya Penyusutan Mesin Pabrik Rp. 100.000
8. Persediaan barang dalam proses Rp. 1.570.000
Persediaan bahan baku Rp. 1.570.000
9. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.000.000
BTKL Rp. 1.000.000
10. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.084.000
BOP Rp. 1.084.000
11. Persediaan Barang Jadi Rp. 3.674.000
Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 3.674.000
12. HPP Rp. 3.774.000
378
Persediaan Barang Jadi Rp. 3.774.000
PT.BSI
Neraca Lajur ( Work Sheet )
Periode tahun 2010
Nama Rekening NERACA AJP NSSD RUGI LABA
SALDO
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas 100000
100000
Persd Bahan Baku 1500000(6) 1570000 50000
(8)
120000
Persd Barang Dalam 80000 1570000(8) 3674000( 60000
Proses 11)
1000000(9)
1084000(10
)
Persediaan Barang Jadi 200000 3674000(11 3774000( 100000
) 12)
Porskot Asuransi. 48000 24000(1) 24000
Mesin Pabrik 100000 100000
0 0
Ak. Peny Mesin Pabrik 100000 100000(4) 200000
Perabot Kantor 200000 200000
Ak Peny. Perabot Kantor 40000 10000(5) 50000
Modal Saham 100000 100000
0 0
Laba Ditahan 308000 308000
Penjualan 400000 400000 400000
0 0 0
Pembelian Bahan Baku 150000 1500000(
0 6)
BTKL 100000 1000000(
0 9)
379
BTKTL 400000 440000(7)
Biaya Bahan Penolong 100000 100000(7)
Biaya Sewa Gedung 400000 400000(3)
BOP lain2 100000 100000(7)
Biaya adm kantor 200000 200000 200000
Total 544800 544800
00
Biaya Asuransi mesin 24000(1) 24000(7)
pabrik
TKTL Terhutang 40000(2) 40000
Biaya Sewa Gedung pabrik 320000(3) 320000(7)
Biaya sewa gedung kantor 80000(3) 80000 80000
Biaya Peny mesin Pabrik 100000(4) 100000(7)
Biaya Peny Perabot kantor 10000(5) 10000 10000
BOP 1084000(7) 1084000(
10)
HPP 3774000(12 377400 377400
) 00
14.260000 14260000 559800 559800 406400 400000
0 000
64000
406400 406400
00
Nama Rekening RUGI LABA NERACA
Debit Kredit Debit Kredit
Kas 100000
Persd Bahan Baku 50000
Persd Barang Dalam Proses 60000
Persediaan Barang Jadi 100000
Porskot Asuransi. 24000
Mesin Pabrik 1000000
380
Ak. Peny Mesin Pabrik 200000 200000
Perabot Kantor 40000000
Ak Peny. Perabot Kantor 50000
Modal Saham 1000000
Laba Ditahan 308000
Penjualan
Pembelian Bahan Baku 200.000
BTKL
BTKTL 40000
Biaya Bahan Penolong
Biaya Sewa Gedung 80.000
BOP lain2
Biaya adm kantor 10.000
Total
Biaya Asuransi mesin pabrik 3.774.000
TKTL Terhutang 4.064.000
Biaya Sewa Gedung pabrik
Biaya sewa gedung kantor 4.064.000
Biaya Peny mesin Pabrik
Biaya Peny Perabot kantor
BOP
HPP
4.000.000 1.534.000 1.598.000
64.000 64.000 1.598.000
4.064.000 1.598.000
381
PT. BSI
Laporan Harga Pokok Produksi
Periode 31 Desember 2019
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Persediaan Barang Dalam Proses Awal Rp. 80.000
Pemakaian Bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp . 120.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000+
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 1.620.000
Persediaan bahan baku akhir Rp. 50.000-
Pemakaian bahan baku Rp. 1,570.000
Biaya TKL Rp. 1.000.000
BOP:
BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 100.000
BOP lainnya Rp. 100.000
Biaya Asuransi Mesin Rp. 24.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya penyusutan Mesin pabrik Rp. 100.000+
Rp 1.084.000+
Biaya Produksi Rp. 3.734.000
Persediaan barang dalam proses akhir Rp. 60.000-
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000
PT.BSI
Laporan Perhitungan Rugi Laba
Periode 31 Desember 2019
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Penjualan Rp. 4.000.000
382
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang jadi awal Rp. 200.000
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000+
Rp. 3.874.000
Persediaan Barang jadi akhir Rp. 100.000-
Harga Pokok Penjualan Rp. 3.774.000-
Laba Kotor Rp. 226.000
Biaya Operasional:
Biaya Administrasi Kantor Rp. 200.000
Biaya Sewa Gedung Kantor Rp. 80.000
Biaya Penyusutan Perabot kantor Rp. 10.000+
Rp. 290.000-
Rugi Operasional Rp. 64.000
===========
PT.BSI
Neraca
Per 31 Desember 2019
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktva Lancar:
Kas Rp. 100.000
Persediaan:
Persediaan Bahan Baku Rp. 50.000
Persediaan BDP Rp. 60.000
Persediaan Barang Jadi Rp. 100.000+
Rp. 210.000
Porsekot asurasi Rp. 24.000+
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 334.000
Aktiva Tetap:
383
Mesin Pabrik Rp. 1.000.000
Ak. Peny Mesin pabrik Rp. 200.000-
Rp. 800.000
Perabot Kantor Rp. 200.000
Ak. Peny Perabot kantor Rp. 50.000-
Rp. 150.000+
Jumlah aktiva Tetap Rp950.000+
Jumlah Akiva Rp1.284.000
==========
Hutang lancar:
Hutang Biaya TKTL Rp. 40.000
Modal:
Modal Saham Rp. 1.000.000
Laba Ditahan Rp. 244.000+
Jumlah Modal Rp. 1.244.000+
Jumlah Pasiva Rp. 1.284.000
============
PT.BSI
Laporan Laba Ditahan
Per 31 Desember 2019
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Laba Ditahan 1 Januari 2010 Rp. 308.000
Rugi Tahun Berjalan Rp. 64.000-
Laba Ditahan 31 Desember 2010 Rp. 244.000
==============
384
KUNCI JAWABAN BAB 11
A. Pilihan Ganda
1. D 6. A 11. C
2. A 7. E 12. C
3. E 8. A 13. D
4. B 9. A 14. A
5. C 10. B 15. E
B. Esai
1. Hal-hal yang mempengaruhi selisih dana kas kecil:
a. Jumlah penerimaan atau pengeluaran lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang
seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya uang pecahan kecil.
b. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran.
c. Adanya uang palsu.
d. Kesalahan pencatatan dalam jurnal
e. Sebab-sebab lain yang yang tidak diketahui.
2. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dana kas kecil:
a. Dokumen atau bukti penerimaan kas kecil
b. Dokumen atau bukti pengeluaran kas kecil
c. Bukti kas keluar (BKK)
d. Permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)
e. Bukti pengeluaran kas kecil (BPKK)
f. Permintaan pengisian kembali kas kecil (PPKKK)
3. Metode pencatatan dana kas kecil terbagi menjadi dua yaitu metode dana tetap
(imprest fund method) dan metode dana tidak tetap (fluctuation fund method).
a. Pada metode dana tetap jumlah saldo rekening kas kecil selalu tetap yaitu sebesar
cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Cek
tersebut diuangkan ke bank dan digunakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran kecil. Setiap melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat
bukti pengeluaran yang harus disimpan bersama dengan sisa uang yang ada
dalam peti kas (cash box).
b. Pada metode dana tidak tetap pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat
dalam bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai
dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil tidak ditentukan dalam jumlah
yang tetap sehingga jumlah pengganti dana kas kecil atau pengisian kembali tidak
harus sama dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Oleh karena itu pada metode
dana tidak tetap tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian terhadap saldo akun kas
kecil pada akhir periode.
385
4. Jurnal yang diperlukan
a. Jurnal saat pembentukan dana kas kecil 10 Desember 2019.
Kas kecil Rp300.000,00
Kas Rp300.000,00
b. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2019
Biaya administrasi Rp50.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp60.000,00
Biaya listrik Rp55.000,00
Kas kecil Rp165.000,00
c. Jurnal penyesuaian kembali tanggal 1 Januari 2020
Kas kecil Rp165.000,00
Biaya administrasi Rp50.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp60.000,00
Biaya listrik Rp55.000,00
d. Jurnal pengisian kembali 25 Januari 2020
Biaya administrasi Rp105.000,00
Biaya perlengkapan kantor Rp105.000,00
Biaya listrik Rp55.000,00
Kas kecil Rp265.000,00
Perhitungan:
1) Biaya administrasi merupakan penjumlahan dari langganan surat kabar
Rp50.000,00 dan keperluan administrasi Rp55.000,00.
2) Biaya perlengkapan kantor merupakan penjumlahan dari perlengkapan
kantor Rp60.000,000 bahan habis pakai Rp45.000,00.
5. Kas kecil dalam neraca lajur tahun 2019
Pembentukan kas kecil Rp300.000,00
Jumlah yang dikeluarkan Rp265.000,00
Kas kecil dalam neraca lajur Rp 35.000,00
KUNCI JAWABAN BAB 12
A. Pilihan Ganda
1. A 6. C 11. B
2. C 7. A 12. C
3. B 8. A 13. E
4. A 9. B 14. A
5. B 10. A 15. E
B. Essai
1. Komponen-komponen yang Termasuk ke Dalam Golongan Kas
a. Uang tunai.
b. Uang simpanan di bank dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk giro.
c. Cek yang diterima dari pihak lain.
d. Cek perjalanan (traveller's check), adalah cek yang dikeluarkan oleh suatu bank
untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jauh.
386
e. Cek kasir (cashier's check), adalah cek yang dibuat dan ditandatangani oleh suatu
bank dan dapat ditarik melalui bank itu sendiri.
f. Wesel pos yang sifatnya dapat segera dijadikan uang tunai.
2. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui cash register yang
ditempatkan pada loket kasir, sehingga terbaca oleh pembeli. Prosedur penerimaan
kas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Setelah menerima uang dari pembeli, kasir mencatat penerimaan ini ke cash
register secara periodik, kemudian menyerahkan daftar cash register ke bagian
akuntansi.
b. Setelah bagian akuntansi menerima rekapitulasi daftar cash register dari kasir,
kemudian melakukan rekonsiliasi antara bukti setor bank dan rekapitulasi cash
register. Selanjutnya melakukan posting ke rekening buku besar yang
bersangkutan.
c. Bagian audit memeriksa nomor unit dokumen berdasarkan tembusan faktur
penjualan tunai setelah seluruh dokumen lengkap. Selanjutnya bagian ini
membuat rekonsiliasi faktur penjualan tunai, bukti setor bank serta laparan bank
tunai, kemudiarn membuat laporan rekonsiliasi bank setiap bulan.
3. Transaksi-transaksi yang menyebabkan ketidaksamaan antara saldo kas menurut
catatan perusahaan dan saldo kas menurut rekening koran.
• Setoran dalam perjalanan (deposit in transit), merupakan adanya transaksi yang
sudah dicatat perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank, di mana ada dua
kemungkinan yang terjadi, antara lain:
- Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran perusahaan yang belum diterima oleh
bank pada saat rekening koran pada bulan tersebut telah ditutup dan
difaporkan kepada perusahaan.
- Kas yang belum disetor, yaitu penerimaan kas oleh perusahaan yang sudah
dicatat oleh perusahaan tetapi uangnya belum dikirim ke bank.
• Cek dalam peredaran (outstanding check), adalah cek yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan tetapi belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya.
• Adanya transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh
perusahaan, antara lain:
- Penagihan piutang perusahaan oleh bank (collection by bank).
- Adanya jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (interest
revenue) dan potongan atas jasa giro (PPh ps 4 (2)) UU no. 36 Tahun 2008
sebesar 20% (income tax expense).
- Adanya pembebanan biaya administrasi oleh bank kepada perusahaan (bank
service charges).
• Adanya kesalahan pencatatan, baik yang dilakukan oleh bank maupun oleh
perusahaan (errors).
• Cek kosong (cek yang tidak cukup dana), yaitu cek yang ditolak bank karena
tidak cukup dana atau dananya tidak ada (non-sufficient fund).
4. Prosedur pengeluaran kas bank yang dilakukan setiap bagian adalah sebagai berikut.
387
a. Bagian yang meminta kas bank mengisi cash request form (CRF) dan meminta
persetujuan dari kepala bagiannya. Kemudian menyerahkan CRF ke bagian
keuangan.
b. Setelah bagian keuangan (finance department) menerima cash request form
(CRF), dan memeriksa dana pada rekening bank, kemudian bagian keuangan
meminta persetujuan dari kepala bagian keuangan (head of finance department)
pada lembar CRF. Selanjutnya menyiapkan bukti penarikan bank.
c. Setelah menerima bukti penarikan bank, kasir menyiapkan bukti bank keluar
sebanyak tiga lembar.
d. Setelah mencocokkan bukti bank keluar dan bukti penarikan bank, bagian
akuntansi mencatat pada jurnal bank keluar.
5. Motif utama perusahaan memegang uang kas antara lain:
a. Motif transaksi, yaitu kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran
yang timbul dari kegiatan bisnis.
b. Motif berjaga-jaga, yaitu kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi
kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga.
c. Motif spekulasi, yaitu kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulatif agar
mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.
KUNCI JAWABAN BAB 13
A. Pilihan Ganda
1. B 6. D 11. A
2. C 7. C 12. D
3. C 8. E 13. C
4. D 9. A 14. A
5. D 10. C 15. A
B. Esai
1. Diketahui:
Harga Kendaraan = Rp100.000.000
PPn 10% = Rp10.000.000
Bea balik nama = Rp3.000.000
Ongkos administrasi = Rp500.000
Denda keterlambatan pembayaran = Rp150.000
Asuransi pengangkutan = Rp150.000
Asuransi kehilangan = Rp240.000
Ditanyakan : Harga Perolehan aktiva tetap
Jawab : Jumlah
Rincian Biasa
388
Harga Beli Rp100.000.000,00
PPn 10% Rp10.000.000,00
Bea Balik Nama Rp3.000.000,00
Ongkos admin admirisistrasi Rp500.000,00
Beban asuransi pengangkutan Rp150.000,00
Beban asuransi kehilangan Rp240.000,00
Denda Rp50.000,00
Jumlah harga perolehan Rp114.040.000,00
Kas yang dibayar Rp114.040.000,00
Jurnal : Rp114.040.000,00
Kendaraan Rp114.040.000,00
Kas
2. Hal-hal penting untuk pengendalian internal aset tetap adalah sebagai berikut.
• Untuk pembelian (perolehan) berbagai jenis aset tetap dilakukan oleh berbagai
jenjang manajemen.
• Pemisahan yang jelas antara pengelola fisik barang dan fungsi pencatatan.
• Menyelenggarakan buku tambahan sebagai buku pembantu aset tetap (kartu aset
tetap) dan melakukan perhitungan fisik aset secara periodik.
• Mengasuransikan aset tetap untuk menghindari terjadinya pencurian dan bencana
alam misalnya kebanjiran, kebakaran, dan lain-lain.
3. Truck Rp. 2.500.000
Akum.dep.mesin Rp. 1.500.000
Kas Rp. 1.700.000
Mesin Rp. 2.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 300.000
Laba pertukaran mesin sebesar Rp. 300.000 dihitung sebagai berikut;
Nilai wajar mesin Rp. 800.000
Harga perolehan mesin Rp. 2.000.000
Akum.dep.mesin Rp.( 1.500.000)
Rp. 500.000
Laba pertukaran mesin Rp. 300.000
389