The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-08-21 18:26:29

Tafsir Al-Munîr Jilid 9

Tafsir Al-Munîr Jilid 9

erArsrnAr-MuNrnltuo ,,*,*,, {Jii-b!,It}r, sr,"h"n{,"

"Dan apabila anak-anakmu telah sampai dan memberi penyuluhan kepada kalian

umur dewasa, maka hendaklah mereka juga) tentang berbagai adab dan etika itu agar kalian
meminta izin, seperti orang-orang yang lebih ingat, sadarl bisa mengambil pelajaran, dan
mengamalkan yang lebih baik dan lebih layak
dewasa meminta izin. Demikianlah Allah men'
jelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu. Allah Maha bagi kalian.

Mengetahui, Mahabijaksana." fan-Nuur: 59) Kata (FF dalam ayat ini adalah bentuk

Dalam ayat ini, Allah SWT tidak mem- isim tafdhiil (lebih baik). Sedangkan, kata
bedakan antara orang asing atau kerabat
{;;r} memiliki makna at-Ta'liil (menjelaskan
mahram sendiri.
'illat, alasan, dan tujuan). Sedangkan, hukum
Kata {t];} dalam ayat di atas fayat 27) yang dijelaskan 'illat-nya dengan kata tersebut
dipahami dari konteks kalimat sebelumnya.
adalah bentuk nakirah dalam konteks kalimat Yakni, Allah SWT membimbing kalian kepada

larangan sehingga kata ini memberikan adab dan etika tersebut serta menjelaskannya

pengertian umum mencakup rumah yang kepada kalian supaya selalu diingat oleh

menjadi tempattinggal pribadi dan rumah yang kalian. Lalu kalian mengamalkan apa-apa yang

tidak menjadi tempat tinggal pribadi. Akan menjadi tuntutan adab dan etika tersebut.
tetapi, ayat berikutnya (ayat 29) menghendaki
ayat di atas dipahami dalam konteks rumah Kemudian Allah SWT menuturkan hukum
yang menjadi tempat tinggal pribadi saja. Oleh tentang kasus lain, yaitu kasus ketika rumah

karena itu, maknanya menjadi, wahai orang- gsedang kosong.
orang yang beriman, janganlah kalian masuk
ke rumah tempat tinggal pribadi orang lain {i<l .:!i 6$"i >i; ';i w bts [ ;fy Jita

sebelum permisi minta izin. di rumah orang lain tersebut kalian tidak
Kemudian Allah SWT menuturkan hikmah
mendapati siapa pun di dalamnya yang meng-
perintah untuk permisi minta izin dan meng-
izinkan dan mempersilakan kalian masuk,
ucapkan salam, ta janganlah kalian masuk sebelum pemilik
';_ a.- ,t.
4:,;f" Fr, ;< iJ1.ty Permisi minta izin rumah mengizinkan dan mempersilakan.

dan mengucapkan salam itu lebih baik dan Dalam keadaan seperti itu, kalian tidak boleh

lebih utamabagi keduabelah pihak, yaitu pihak tetap memaksa masuk karena itu berarti

yang bertamu dan pihak tuan rumah daripada melakukan pen-tasharuf-an terhadap hak
milik orang lain tanpa izin. Sebab rumah juga
masuk begitu saja secara mengagetkan tanpa
memiliki kehormatannya tersendiri yang
permisi dan mengucapkan salam terlebih harus dihormati. Di dalamnya terdapat hal-

dahulu. Selain itu, hal tersebut lebih baik hal tersembunyi yang siapa pun tidak ingin
hal-hal itu dilihat dan diketahui oleh orang
daripada bentuk tahiyyat dan ucapan salam
jahiliyyah. Dulu, masyarakat jahiliyyah jika lain. Hal yang menjadi alasan larangan masuk
tidak hanya supaya seseorang tidak melihat
ingin berkunjung ke rumah orang lain, ucapan
aurat dan privasi orang lain semata, tetapi
#)yang dibaca adalah <t;c; [selamat pagi), juga supaya seseorang tidak melihat hal-
hal yang biasanya disembunyikan. Izin yang
G6 #) fselamat sore, selamat petang), dan diberikan oleh anak kecil dan pembantu tidak
langsung masuk. Oleh karena itu, barangkali cukup untuk menjadikan seseorang boleh

ia mendapati tuan rumah sedang berada satu masuk ke dalam rumah yang tuan rumahnya

selimut dengan istrinya. sedang tidak ada. fika tuan rumah ada di
rumah, izin anak kecil dan pembantu itu baru
Kalimat (i';ii $ij) ber-ta'alluq dengan

kalimat yang dibuang. Yakni, Allah SWT

menurunkan kepada kalian atau membimbing

diperhitungkan apabila ia disuruh oleh tuan pribadi, seperti hotel, kios, dan toko, tempat-
tempat pemandian umum dan tempat-tempat
rumah untuk mempersilakan tamu masuk. umum lainnya jika kalian memang memiliki
kepentingan atau hak menggunakan seperti
fika tidak, tidak boleh masuk. menginap, misalnya, meletakkan barang-
barang, melakukan transaksi jual-beli, mandi
Ayat {rLi W UC I i;;} patokannya adalah dan lain sebagainya.

dugaan tamu. Oleh karena itu, jika ia memiliki {:'r:K 6, ,E 6 rx. rt6b Sesungguhnya

dugaan bahwa tidak ada seorang pun di dalam Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kalian
nampakkan berupa permisi minta izin ketika
rumah, ia tidak boleh memasukinya. ingin masuk dan apa yang kalian sembunyikan

Akan tetapi, secara syara' dan sudah berupa maksud tidak baik seperti ingin

menjadi suatu aksioma dan hal yang tidak melihat aurat dan privasi orang lain.

diragukan lagi, di sini ada pengecualian, yaitu Ini secara implisit mengandung sebuah

ketika kondisi darurat, seperti masuk ke dalam ancaman bagi pihak-pihak yang memiliki niat
tidak baik yang masuk ke rumah orang lain
rumah secara paksa karena ada kebakaran,
dengan maksud untuk melihat dan mengetahui
banji4, melawan kemungkaran, atau mencegah
aurat dan privasi rumah tersebut. Ini mirip
usaha tindak kriminal, dan lain sebagainya.
3miem'; i'n;,ta.i dengan ancaman yang menjadi penutup ayat
4F k'Farli'a€n, E otb fika tuan
sebelumnya.
rumah untuk kembali,
Ayat ini bersifat lebih khusus dari ayat
kembalilah kalian. Sebab kembali ketika itu
sebelumnya dan membatasi keumuman ayat
lebih baik bagi kalian, lebih suci, dan lebih terdahulu yang menyebutkan larangan masuk
ke rumah orang lain tanpa izin dalam bentuk
bersih bagi agama dan dunia kalian. Tidak mutlak. Ayat ini berarti boleh masuk ke rumah
yang tidak berpenghuni tanpa izin jika orang
layak dan tidak pantas bagi kalian wahai
orang-orang Mukmin tetap memaksakan yang bersangkutan memiliki kepentingan
diri untuk terus meminta izin dengan tetap
dan urusan di dalamnya, seperti rumah
bertahan di depan pintu padahal kalian telah
yang khusus disediakan untuk tamu setelah
ditolak dan disuruh pergi. Tindakan seperti sebelumnya pada saat pertama kali datang
sudah ada izin kepadanya untuk singgah di
itu justru menjadikan kalian terlihat hina, rumah tersebut, bukan hanya dalam bentuk
kamar yang menjadi bagian dari kamar-kamar
tercela, dan menyebabkan pemilik rumah yang lain.

merasa terganggu. Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum

4W l,rLI I li,f} Sesungguhnya Allah SWT Ayat-ayat di atas menjelaskan sejumlah

Maha Mengetahui niat, isi hati, perkataan dan hal sebagai berikut.

perbuatan kalian, lalu Dia akan membalasi L. Pengharaman masuk ke rumah orang lain

kalian atas semua itu. Ini secara implisit tanpa permisi minta izin terlebih dahulu
hukumnya wajib dan mengucapkan salam
mengandung sebuah ancaman bagi orangyang hukumnya adalah sunnah. Pengucapan
salam sebelum ucapan permisi minta izin
melanggar tuntunan Allah SWT yang telah di-
jelaskan kepadanya. Sebab maksud dari peng-

informasian hal ini, yaitu untuk menegaskan

dan mengafirmasi adanya balasan atas semua

amal perbuatan.

Kemudian Allah SWT menjelaskan hukum

tentang rumah yang bukan menjadi tempat

tinggal pribadi,

4F Lc V:#'j'G,:;.;t]' oi Lc W ey

Tiada dosa atas kalian masuk ke dalam rumah

yang tidak digunakan untuk tempat tinggal

sebagaimana yang ditunjukkan oleh as- ada suatu hal yang sedang dilakukannya
yang tidak memungkinkan baginya untuk
Sunnah. menghentikannya. Seyogianya tamu pergi.
fika ia permisi minta izin lagi lebih dari
Tuntunan as-Sunnah dalam hal Per-
misi minta izin dilakukan maksimal tiga itu, barangkali akan menyebabkan tuan
rumah gusar dan tidak tenang. Bahkan itu
kali sebagaimana yang sudah pernah
bisa menimbulkan mudharat bagi pemilik
disinggung di atas. Bentuk dan cara per- rumah karena ia terpaksa menghentikan
misi minta izin yaitu seseorang entah aktivitas yang sedang dilakukannya. Hal
laki-laki atau pun perempuan, bisa me- ini sebagaimana perkataan Rasulullah saw
lihat ataupun buta, berucap, "Assalamu kepada Abu Ayyub al-Anshari r.a. ketika
'alaikum, bolehkah aku masuk?" fika ia beliau permisi minta izin kepadanya, lalu
diizinkan dan dipersilakan masuk, ia baru ia pun pergi keluar dengan tergesa-gesa,
masuk. fika ia disuruh untuk kembali, ia
harus pergi. f ika setelah permisi minta izin .!)\iii \la
tidak ada seorang pun yang menjawab, ia
mengulanginya tiga kali, kemudian jika "Barangkali kami telah menyebabkan
tetap tidak ada yang menjawab, ia pergi.
kamu tergesa-gesa!'
Imam Malik mengatakan, "Permisi
Adapun pada masa sekarang di mana
minta izin adalah tiga kali. Aku tidak suka orang-orang memiliki rumah dengan pintu
yang rapat dan menggunakan perangkat
jika ada seseorang melakukannya lebih bel, permisi minta izin dilakukan dengan
mengetukpintu atau dengan memencetbel'
dari tiga kali. Kecuali jika ia yakin bahwa fika tamu diminta untuk memperkenalkan
dirinya, ia harus memperkenalkan dirinya
suaranya belum bisa didengar oleh tuan
demi menghindari munculnya suasana
rumah, aku melihat tidak aPa-aPa ia
khawatir dan takut atau merepotkan dan
melakukannya lebih dari tiga kaliJ'
mengganggu.
Ulama Malikiyyah menuturkan, Per-
misi minta izin secara khusus dilakukan Orang yang ingin berkuniung tidak
boleh dengan posisi berdiri tepat di depan
sebanyak tiga kali karena rata-rata suatu pintu, tetapi harus dengan posisi berdiri di
perkataan jika telah diulang sebanyak tiga sisi kanan atau sisi kiri. Sekiranya ketika
pintu dibuka, pandangannya tidak jatuh
kali, sudah bisa ditangkap dan didengar. pada sesuatu yang pemilik rumah tidak
Oleh karena itu, dulu apabila Rasulullah ingin ia melihatnya.

saw. menyampaikan suatu perkataan, Cara mengetuk pintu hendaknYa di-
lakukan dengan pelan dan secukupnya,
beliau biasa mengulangnya sebanyak tiga yang penting sudah terdenga6, tidak
boleh terlalu keras. Anas bin Malik r.a.
kali hingga perkataan yang beliau sampai- meriwayatkan, ia berkata, "Dulu, pintu-
pintu rumah Rasulullah saw. diketuk de-
kan itu bisa dipahami dan ditangkap. fika
beliau mengucapkan salam kepada se-
kumpulan orang, beliau melakukannya
sebanyak tiga kali. Rata-rata lumrahnya
memang seperti itu. fika seseorang tidak
juga diizinkan dan dipersilakan masuk

setelah ia permisi minta izin sebanyak

tiga kali, jelas bahwa pemilik rumah tidak

mengizinkan dan mempersilakannya
masuk atau barangkali ia tidak bisa

menjawab dan mempersilakan karena

ngan menggunakan kuku."22 yang paling berhak untuk kamu ucapkan

Dalil tentang keharusan memper- salam kepada mereka.
kenalkan diri bagi orang yang ingin ber- |ika di samping istrimu, juga ada ibu-

kunjung adalah hadits yang diriwayatkan mu atau saudara perempuanmu, para
oleh Bukhari dan Muslim dari fabir bin ulama mengatakan, hendaklah kamu
Abdillah r.a., ia berkata,
berdehem dan agak mengeraskan hen-
iu &t * ,* );itt "dt c-;;tz,t takan langkah kakimu supaya mereka
tahu kalau kamu akan masuk. Sebab istri
s)l af AiKui cl ir:a UI i)h v; 3; memang tidak ada rasa sungkan-sungkan

'Aku permisi minta izin untuk masuk lagi antara kamu dengannya. Adapun ibu
menemui Rasulullah saw., lalu beliau ber- dan saudara perempuan, mungkin waktu
itu mereka berdua sedang dalam keadaan
tanya,'Siapa itu?' Lalu aku menjawab,'Saya)
yang kamu tidak ingin melihat mereka
Lalu beliau berkata, 'Saya, saya!' dengan berdua ketika sedang dalam keadaan
nada sepertinya beliau tidak suka dengan
tersebut.
jawabanku itu." (HRBukhari dan Muslim)
fika seseorang masuk ke rumah sen-
Itu karena jawaban, "Saya" belum diri dan di dalamnya sedang kosong dan

cukup untuk digunakan memperkenalkan tidakada siapa pun, ia mengucapkan salam

diri. Akan tetapi, paling tidak harus sebagai berikut G;+Ut {ot tV &i e,b iJ-Lt1
Hal ini sebagaimana yang dikatakan
dengan menyebutkan nama, seperti yang
dipraktikkan oleh Umar bin Khaththab r.a. oleh Qatadah. |ika ia mengucapkannya,
dan Abu Musa al-Asy'ari r.a.
malaikat akan menjawab salamnya itu.
Setiap kaum, masing-masing memiliki
fika penghuni rumah melihat ada
kalimat khusus yang biasa digunakan
ketika permisi minta izin pada saat ber- seseorang mengintip mereka melalui
tamu ke rumah orang lain. Pada masa lubang pintu, lalu salah satu dari mereka
lampau, orang-orang mengucapkan sa-
lam. Kemudian mereka tidak lagi meng- menusuk matanya hingga terluka, dalam
gunakannya ketika rumah-rumah mulai
dibangun dengan pintu yang kukuh dan hal ini, Imam asy-Syafi'i dan Imam Ahmad

tertutup rapat. mengatakan, tidak ada sanksi pertang-
Ini adalah menyangkut rumah orang gungjawaban apa pun atas dirinya. Hal
ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan
lain. oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahih
Adapun menyangkut rumah sendiri, mereka berdua dari Abu Hurairah r.a.,

tidak perlu izin. fika di dalam rumah ada bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
istrinya, disunnahkan untuk mengucap-
kan salam ketika masuk. Qatadah me- 3b1%t#V_\L ri,r'.r:. \,,i\9 /n) ,2 *J-}al a're
nuturkan, apabila kamu masuk ke rumah- -tL

mu sendiri, ucapkanlah salam kepada atr1;..C ifo;J_-/a,

keluargamu. Sebab mereka adalah orang "Barangsiapa melihat ke dalam rumah
suatu kaum tanpa seizin mereka, lalu mereka
22 Riwayat ini disebutkan oleh Abu Bakar Ali bin Tsabit al- memecahkan bola matanya, maka matanya
itu sia-sia (tidak ada sanlcsi hukum dan tidak
Khathib dalam J a a m i' - nya. pula diyat)." (HR Bukhari dan Muslim)

Redaksi riwayat Imam Muslim adalah siksaan yang ditimpakan kepadamu." (an-

berbunyi, Nahl:126)

l'",p rtu v\L b, i\.JJ ,n,.>J-'-i=,!'t lJbl z,i Ada kemungkinan hadits-hadits ter-

v sebut hanya dalam konteks ancaman dan
teguran keras, bukan dalam konteks pasti.
1u.o. , t7l- o.i Dengan kata lain, hanya sebatas bentuk
ungkapan ancaman keras, bukan untuk
\iia- ol dipraktikkan secara nyata. Sebuah riwayat
jika bertentangan dengan Kitabullah, tidak
"Barangsiapa melihat ke dalam rumah
suatu kaum tanpa seizin mereka, maka halal boleh diakomodasi. Sering Rasulullah
bagi mereka memecahkan matanya." (HR
Muslim) saw. mengucapkan suatu perkataan yang

Sahl bin Sa'd meriwayatkan bahwa- zahirnya memiliki suatu pengertian,
sanya Rasulullah saw. berkata kepada
seseorang yang melihat ke dalam salah tetapi yang beliau maksud adalah hal lain,

satu bilik beliau dan waktu itu beliau bukan pengertian zahirnya. Seperti yang
sedang memegang semacam sisir dari diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa-

besi, sanya suatu ketika Abbas bin Mirdas

:*evg; pzo31 &i8i mengungkapkan kata-kata pujian kepada
beliau, lalu beliau berkata kepada Bilal r.a.,
"seandainya tadi aku tahu kalau kamu
"Berdirilah kamu, lalu potonglah lidah-
melihat ke dalam kamarku, niscaya aku sudah nya." Yang beliau maksud dengan per-

menusuk matamu dengan sisir besi ini." kataan ini adalah memberinya sesuatu,

Sementara itu, Imam Abu Hanifah bukan memotong lidahnya dalam arti yang

dan Imam Malik mengatakan, jika orang sesungguhnya. Begitu pula halnya dengan
yang bersangkutan memecahkan mata
hadits di atas tentang memecahkan mata
orang tersebut, ada sanksi hukum baginya
orangyang mengintip bahwa kemungkinan
berupa qishash atau ursy (kompensasi maksudnya adalah melakukan suatu hal
terhadapnya yang bisa membuat dirinya
atau diyat), berdasarkan keumuman ayat,
tidak melakukan perbuatan seperti itu
"Kami telah menetapkan bagi mereka lagi, bukan memecahkan dalam arti yang

di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (di sesungguhnya.

balas) dengan nyawq, mata dengan mQta." 2. Diharamkannya masuk ke rumah orang

(al-Maa idah:45) lain ketika pemiliknya sedang tidak
ada di rumah, sebelum diizinkan. Hal
Kemudian di samping itu, Perbuatan
pelanggaran adalah sebuah tindakan ini dipahami dari ayat {rkf qa. 84 f 3!,}.
jinayat (kriminal) yang berkonsekuensi
sanksi hukum berupa ursy atau qishash. Yang shahih adalah ayat ini masih me-
miliki hubungan dengan ayat sebelum-
Adapun hadits-hadits di atas, itu di-
nya. Oleh karena itu, maksudnya adalah
nasakh, dan itu adalah sebelum turunnya
wahai orang-orang yang beriman, jangan-
ayat,
lah kalian masuk ke rumah orang lain
"D an j ika kamu me mb alas, maka b al a s - sebelum permisi minta izin dan meng-
lah dengan (balasan) yang sama dengan ucapkan salam terlebih dahulu. fika

kalian diizinkan dan dipersilakan masuk,

s""h"n'tu" .-,,.,. zf-Il}",r^,,-. -IAFSIRAL-MuNrRJILrD9

masuklah. fika tidak, kembalilah. fika di di'-'illati dengan 'illaf tersebut juga tidak
dalamnya kalian tidak mendapati seorang
ada.
pun yang mengizinkan dan memper-
HUKUBI KETUJUH
silakan kalian, janganlah kalian masuk HUKUM PANDANGAN DAN HIJAB

hingga kalian mendapatkan izin. Surah an-Nuur Ayat 3O€1

Menyangkut masalah kewajiban per- "*4 YL;z; g#" <iq$ S

misi minta izin dan diharamkannya masuk i;m ,<,;:G",,p-q,)''Eeair it 7'j'6r,|
i *j43-*. *;as 3-E p) b-br:;r-
tanpa izin, tidak ada perbedaaan antara 3A3 V, J6 5. $y <fr:; <i,rir,

apakah pintu rumah dalam keadaan -i{r{<,35i)g{5i,;x-e,t<8\i*i1,1S55e4uy**ir\#W5,F<l&gia?tr-,

tertutup atau terbuka. A;u:iffijga-ji-.6.i<jA

Izin boleh dari anak kecil dan orang ,)G.)\7e$.$oj # eyt i'tffir

dewasa. Dulu, Anas Ibnu Malik r.a. permisi *i Trirt qtF ly uW- 1 sj' #t,:
minta izin untuk masuk menemui Rasu-
lullah saw., begitu pula halnya yang di- '<r*;-e<;r;AV jJqWi\<;'A
lakukan oleh para sahabat bersama de-
3A6K\A3i,IA:,SWirlyriis
ngan anak-anak dan para budak mereka
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,
yang masih anak-anak.
agar mereka menjaga pandangannya, dan meme-
3. Ayat {fil; six G,'ng} dan ayat'qlgu d* a,;}
lihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci
{i;3:j u; merupakan ancaman yang dituju-
b agi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa
kan bagi pihak-pihak yang mematai-matai
yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para
rumah orang lain dan menyelinap masuk perempuan yang beriman, Agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
secara diam-diam dengan niat tidak baik j anganlah menamp akkan p erhi asanny a ( auratnya),

dan untuk melihat hal-hal yang tidak boleh kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah

dilihat. mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,

4. Diperbolehkannya masuk ke rumah-ru- dan janganlah menampakkan perhiasannya
mah yang bukan merupakan tempat
tinggal pribadi dan ke tempat-tempat (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau
umum, semisal hotel, kios, toko, dan ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-
tempat-tempat pemandian umum jika
putra mereka, atau putra-putra suami mereka,
ada kepentingan atau memiliki hak pakai,
atau saudara- saudara laki-laki mereka, atau putra-
misalnya untuk menginap, melakukan
transaksi, mandi, meletakkan barang-

barang, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hal ini, maka berarti ayat

(et:- i*tt ;J) adalah untuk menjelaskan

tidak berlakunya hukum permisi minta
izin untuk setiap rumah yang bukan me-

rupakan tempat tinggal pribadi seseorang
tertentu seperti itu. Sebab 'i/laf permisi
minta izin dilakukan untuk menghindari

terlihatnya privasi dan hal-hal pribadi
seseorang oleh orang lain. fika 'illot-nya
tidak ada, secara otomatis hukum yang

TAFSIRAL-MUNIR IItIp 9 . ,r,f /--------\ surah an-Nuur

putra saudara laki-laki mereka, atau putra-Putra Makki menuturkan, dalam Al-Qur'an, tidak
saudara Perempuan mereka, atau para peremPuan ada ayat yang banyak mengandung dhamir
(sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang melebihi ayat ini. Sebab ayat ini memiliki dua
mereka miliki, atau para pelayan laki'laki (tua) puluh lima Dhamir untuk kata 1.,r-iir; antara
Dhamir majruur dan marfu'.
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
Bala$hah
p erempuan), atau anak- anak y ang b elum mengerti
tentang aurat PeremPuan. Dan janganlah mereka {re-Ci rtt r$Di sini adaal-Iiiaaz [pering-
menghentakkan kakiny a agar diketahui p erhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu kasan kata-kata) dengan membuang sebagian

semua kepada Allah, wahai orang-orang yang kata. Yakni QnYy wl maksudnya menahan pan-
dangan terhadap hal-hal yang diharamkan
b er im an, agar kamu b e r unt ung." (an-Nuur: 30- 3 I )
Allah SWT, bukan terhadap semua hal.
Qiraa'aat
4#r r.t:-'{t} Di sini ter dapat mai a z murs Ql,
{k.#y Ibnu Katsir; Ibnu Dzakwan,
yaitu menyebutkan sesuatu yang menempati,
Hamzah, dan al-Kisa'i membaca (kb).
tetapi yang dimaksud adalah tempatnya.
{+;i ;F Ibnu'Amir membaca r',l.ri'*r.
(j;;jr #p tunu'Amir membaca rr;'j;;.'':-i',. Sebab yang dimaksud adalah bagian-bagian
tubuh yang menjadi tempat perhiasan. Ini
l'raab bertujuan memberikan pengertian mubaa-
laghah [penekanan lebih, intensifikasi) pada
{e/u:"i i 'rrr} Fifl (r}*.} dibaca iazm perintah untuk menutupi tubuh dan menjaga
diri.
menjadiiawab untuk kata perintrh <,p1.
Mufradaat Lu$hawlyyah
Huruf iarc $a$ di sini berfungsi untuk
{i_.r-i i tt"r} Menahan pandangan ter-
menjelaskan jenis. Sementara az-Zamakhsyari
hadap hal-hal yang tidak halal mereka melihat-
mengatakan bahwa huruf iarr $,.a\ di sini
nya.
memiliki makna at-Tab'iidh [menunjukkan arti
sebagian). Sedangkan, al-Akhfasymemiliki pan- 4#;; t&o\ Dan memelihara kemaluan

dangan bahwa hurufTarr {;} tersebut adalah mereka dari hal-hal yang tidak halal bagi

zaa'idah [tambahan), yakni (livi,fur. A.g*>. mereka untuk melakukan hal-hal tersebut.
Sebab kalimat yang pertama yang men-
Namun kebanyakan ulama mengatakan bahwa
jelaskan tentang menahan pandangan, diguna-
huruf Tarr (;) ini bukanlah zaa'idah karena
huruf jarr {;} tidak bisa diposisikan sebagai kan huruf iorr $.rb sementara untuk kalimat

tambahan dalam konteks kalimat positif yang kedua tentang memelihara kemaluan
tidak digunakan huruf iorr $r1f. karena masih
(iijaab), tetapi dalam konteks kalimat negatif ada kelonggaran dalam masalah menahan

(an-Nafy). pandangan. Boleh memandang kerabat

{!}' JJi ,"} Kata {,-"} dibaca iarr sebagai mahram pada selain antara pusar dan lutut,
sifat untuk kata {;Oty atau sebagai bqdal dari
memandang wajah perempuan asing dan
kata tersebut karena kata tersebut tidak dalam
bentuk isim makrifatyang shahih atau murni kedua telapak tangannya, juga kedua telapak

karena alif dan lam yang terdapat padanya kakinya menurut salah satu dari dua versi
riwayat. Adapun masalah kemaluan, hal itu
bukanlah olif lam al-'Ahd.
Ada yang membaca nashab kata tersebut diperketat sebagaimana hal ini disebutkan

{}} dengan menjadikannya sebagai haal atau

istitsnaa'.

r

dalam Tafsir al-Kasysyaaf. Adagambaran untuk satu dari dua versi pendapat. Sebab wajah

memudahkan pemahaman tentang perbedaan dan kedua telapak tangan bukanlah termasuk

antara masalah pandangan dan kemaluan, aurat. Sedangkan, menurut versi pendapat
yang kedua, hukumnya tetap haram karena itu
yaitu hukum asal memandang adalah boleh
kecuali apa yang dikecualikan, sedangkan merupakan lahan potensial terjadinya fitnah.

hukum asal kemaluan adalah terlarang kecuali Al-Baidhawi menuturkan bahwa yang
lebih shahih adalah dalam konteks shalat,
apa yang dikecualikan. bukan dalam konteks pandangan. Sebab
seluruh tubuh perempuan adalah aurat yang
Di sini, menahan pandangan disebutkan tidak halal bagi selain suami dan kerabat
mahram melihat bagian tubuh mana pun dari
lebih dulu dari memelihara kemaluan karena tubuh perempuan, kecuali karena keadaan

pandangan adalah kurir dan pintu masuk darurat seperti pengobatan, pendidikan,

perzinaan. transaksi, dan kesaksian.

4Jiy t eUitr baik dan lebih suci. 4k; J; b;2 JAY Dan hendaklah
. . -i. it1,} SesungguhnyaAllah
{or:j"i SWT mereka menutup kepala, leher; dan dada
",4It
Maha Mengetahui tentang segala yang mereka dengan kain kerudung. Kata (rri}r) yang me-
rupakan bentuk tunggal kata 1,Liry artinya
perbuat dengan pandangan dan kemaluan adalah kain yang digunakan oleh perempuan
untuk menutupi kepalanya. Sedangkan, kata
mereka. Lalu Dia akan membalas mereka atas (--;+r) yang merupakan bentuk jamak dari kata

semua itu. '.r_ -";-y Menahan pandangan liJq artinya lubang yang terdapat pada bagian
atas baju yang menjadi tempat masuknya
q4rGi
kepala yang masih memperlihatkan sebagian
mereka dengan tidak melihat kepada hal-hal
dari dada bagian atas.
yang tidak halal bagi mereka memandangnya.
4r*-; i9. i;y nan ianganlah mereka mem-
(rn;; :F-tb Dan memelihara kemaluan
perlihatkan perhiasan-perhiasan yang tersem-
mereka dengan menutupi dan memelihara
bunyi atau bagian-bagian tubuh yang menjadi
diri dari perbuatan zina. Dengan kata lain, tempat perhiasan, yaitu bagian tubuh selain

memelihara kemaluan mereka dari hal-hal wajah dan kedua telapak tangan. Pengulangan

yang tidak halal untuk melakukan hal-hal itu. penyebutan kalimat ini bertujuan untuk men-
jelaskan siapa saja yang boleh dan yang tidak
4#r ,9. 'i;h Dan janganlah mereka boleh perhiasan atau bagian-bagian tubuh
tempat perhiasan itu ditampakkan kepadanya.
memperlihatkan perhiasan-perhiasan yang
q,1A. i1| Para suami mereka. Bentuk
mereka kenakan atau janganlah mereka
jamak dari 1.fiy yang artinya adalah suami. Para
memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang suamilah merupakan orang yang perhiasan-

menjadi tempat perhiasan kepada orang yang perhiasan itu diperuntukkan baginya. Para

tidak halal. suami boleh melihat seluruh tubuh istrinya,

4E ;+ u i1| Kecuali apa yang tampak termasuk kemaluannya tetapi makruh.

darinya ketika melakukan berbagai aktivitas (:.1+ .ur ;i 3;ui ;ip Kalimat ini sampai
kalimat (r+ Ci -3lv v;i) untuk menjelaskan
sehari-hari, seperti perhiasan berupa pakaian
bahwa tiada dosa memperlihatkan perhiasan
dan cincin. Karena terlalu merepotkan jika

harus menutupnya ketika melakukan aktivitas

sehari-hari.

Ada yang mengatakan bahwa yang di-

maksud adalah wajah dan kedua telapak

tangan. Dengan demikian, boleh bagi laki-laki

asing melihat wajah dan kedua telapak tangan

seorang perempuan asing selama tidak ada

kekhawatiran timbulnya fitnah menurut salah

kepada orang-orang yang disebutkan itu [terpotong testisnya), masih diperselisihkan
oleh para ulama apakah ia termasuk ke dalam
disebabkan banyaknya interaksi, pembauran,
cakupan kata ini ataukah tidak.
dan seringnya keluar masuk menemui, serta
{rr"u' ,iy Atau anak-anak yang masih kecil
minimnya potensi terjadinya fitnah dari orang- karena mereka belum mumayyiz.

orang tersebut. Sebab tabiat alamiah manusia $lAt -r';i * ,;* i ;1,y Yang mereka
itu belum mengenal tentang aurat kaum
adalah tidak ada hasrat dan ketertarikan
perempuan dan tidaktahu menahu tentangnya
sedikit pun terhadap kerabat sendiri. Maka
karena mereka belum mencapai batas usia
dari itu, boleh bagi mereka melihat kecuali
untuk memiliki syahwat dan birahi atau karena
antara pusar dan lutut. Karena yang boleh mereka masih terlalu kecil. Oleh karena itu,

melihat bagian tubuh antara pusar dan lutut boleh menampakkan kepada mereka selain

hanyalah para suami sendiri. bagian tubuh antara pusar dan lutut.
Kata {,yiiry di sini adalah kata jenis yang
Kata {fui:;_} mengecualikan kaum perem-
diposisikan pada posisi kata jamak karena
puan kafir. Menurut jumhur ulama tidak sifat yang disebutkan setelahnya sudah me-

boleh bagi kaum perempuan Muslimah me- nunjukkan kalau yang dimaksud adalah

nampakkan perhiasannya atau bagian-bagian jamak. Selain itu, bisa juga karena kata ini bisa
digunakan untuk satu atau jamak.
tubuh yang menjadi tempat perhiasan di
$"y.t e oei s &. W"\ i7-. v\ oan
hadapan perempuan kafir. Sebab perempuan
janganlah mereka menghentak-hentakkan
kafir tidak merasa segan dan malu untuk
kaki mereka supaya diketahui perhiasan yang
menceritakannya kepada para suami mereka. mereka sembunyikan, yaitu keroncong yang
mengeluarkan suara gemerincing. Sebab hal
Sementara itu, ulama Hanabilah mem-
itu akan menarik perhatian dan memunculkan
perbolehkan perempuan Muslimah menam- ketertarikan pada diri kaum laki-laki terhadap

pakkannya di depan perempuan kafir. Karena mereka. Larangan ini lebih mendalam dari

yang dimaksudkan dengan kata {fu1t} adalah larangan memperlihatkan perhiasan dan lebih

jenis perempuan atau semua perempuan. memberikan pengertian larangan mengeras-

Kalimat {,* Ci L3* ui$ maksudnya adalah kan suara. Dengan kata lain, larangan ini
secara prioritas juga menunjukkan larangan
para budak milik mereka, baik budak laki-laki
mengeraskan suara.
maupun budak perempuan.
f, {;r--i"t, t4i ;; i:t'Sy tr;ry Dan bertobatlah
4)4 ": ii ea' ,i| Kata (ii'F
J_rr kamu sekalian kepada Allah SWT wahai orang-
artinya butuh dan hasrat kepada perempuan.
orang Mukmin dari pandangan terlarang yang
Yakni, yang tidak butuh dan tidak memiliki
pernah kalian lakukan.
hasrat kepada perempuan. Mereka itu adalah
{.,f1;,' i<:J} Agar kalian beruntung
kakek-kakek yang sudah tua renta dan lanjut
menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat,
usia yang sudah tidak bisa terangsang sama serta selamat dari dosa karena diterimanya
tobat dari dosa tersebut. Di sini, terdapat at-
sekali dan tidak memiliki hasrat lagi kepada Taghliib, yaitu menggunakan bentuk kalimat

perempuan. mu d azakkar (laki-laki), tetapi maksudnya j uga

Ada yang mengatakan, maksudnya ada- mencakup kaum perempuan.

lah orang-orang dungu dan idiot yang ikut

menumpang hidup untuk mendapatkan
kelebihan makanan dan mereka tidak
mengenal dan tidak mengetahui tentang

masalah perempuan.

Sedangkan, untuk laki-laki yang ter-

potong dzakarnya atau laki-laki yang terkebiri

F1t-"\lrs_Pffi TATsTRAL-MuNrRJrrrp 9

Sebab Turunnya Ayat bahwasanya ada seorang perempuan me-
ngenakan dua keroncong dari perak dan
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari sebuah keroncong yang terbuat dari manik-

Muqatil, ia berkata, "Telah sampai kepada kami manik. Ketika ia lewat dekat sekumpulan

sebuah riwayat dari fabir Ibnu Abdillah r.a.. Ia orang, ia pun menghentak-hentakkan kakinya
menceritakan bahwa pada suatu kesempatan, hingga keroncong dari perak dan keroncong
dari manik-manik yang dikenakannya itu pun
Asma binti Martsad sedang berada di sebuah saling berbenturan dan mengeluarkan suara
gemrincing. Lalu turunlah ayat (.4J6.::Ui.r-t,b.
kebun kurma miliknya. Lalu kaum perempuan
Persesuaian Ayat
pun mulai berdatangan menemuinya dengan
Ayat-ayat ini sangat jelas masih memiliki
menggunakan pakaian yang tidak begitu keterkaitan dan relevansi dengan ayat se-
belumnya. Sebab masuk ke rumah orang lain
lengkap hingga menyebabkan perhiasan yang sangat berpotensi akan melihat aurat dan hal-
hal yang bersifat privasi. Oleh karena itu, Allah
mereka kenakan di kaki (yaitu keroncong) SWT memerintahkan kaum Mukminin dan
terlihat, dada bagian atas mereka juga Mukminat untuk menahan pandangan dalam
terlihat. Melihat hal itu, lantas Asma binti
bentuk hukum yang bersifat umum mencakup
Martsad pun berkata, "Betapa buruknya hal
orang yang permisi minta izin ingin masuk
Iitu." Lalu Allah SWT pun menurunkan ayat berkunjung dan yang lainnya. Oleh karena
$:ertai ,y ilx- qurl:ji itu, seorang tamu yang permisi minta izin
hendak masuk berkunjung ke rumah orang
Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari Ali
bin Abi Thalib r.a., bahwasanya pada masa lain haruslah benar-benar memerhatikan
Rasulullah saw, ada seorang laki-laki lewat perintah ini ketika permisi minta izin
dan ketika masuk. Hal itu demi mencegah
di salah satu jalan Kota Madinah. Lalu ia
terjadinya tindakan melanggar kehormatan
pun memandangi seorang perempuan dan dan hal-hal terlarang. Sebagaimana kaum
perempuan juga harus menjaga sikap dengan
perempuan pun memandanginya. Kemudian tidak menampakkan perhiasan dan bagian-
setan pun membisikkan ke benak mereka bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan
berdua bahwa masing-masing dari mereka kepada seseorang selain kerabat mahram.

berdua tidak memandangi yang lain melainkan Tindakan itu bisa memicu terjadinya fitnah
yang menyebabkan munculnya tindakan
karena tertarik dan kagum kepadanya. Laki-
terlarang, seperti memandang hal yang tidak
laki itu pun berjalan menuju ke sebuah boleh dipandang karena pandangan adalah

tembok sambil tetap memandangi perempuan kurir dan pintu masuk perbuatan zina.

itu tanpa memerhatikan jalan dan langkah ladi, point yang menyatukan antara hukum
pandangan dan hijab [menutup tubuh secara
kakinya hingga akhirnya menyebabkan ia
sempurna) yaitu untuk menutup celah-
menabrak tembok dan membuat hidungnya
sobek. Lalu ia pun berkata, "Sungguh demi celah yang berpotensi menjadi pintu masuk
terjadinya kerusakan dan perbuatan tidak
Allah, aku tidak akan mencuci darah ini
baik.
sebelum aku datang menghadap Rasulullah

saw. dan memberitahukan kepada beliau

tentang apa yang telah aku alami." Singkat

cerita, ia pun datang menemui Rasulullah
saw. dan menceritakan apa yang telah ia

alami. Kemudian Rasulullah saw. berkata, "ltu
adalah hukuman atas perbuatan dosamu."

Allah SWT pun menurunkan ayat {:;*:*\ :}

e**1 ,:rtl;o-b.
Ibnu farir meriwayatkan dari Hadhrami

TAFSTRAL-MUNrRIrLrp 9 * ,riltir, {;;;-.}r{|l!n surahan-Nuul

Tafsir dan Penjelasan Abu Dawud, at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dari

$,?;,_Gi .t t# "f.yn,Yb Wahai Muhammad, f arir bin Abdillah al-Bajali r.a., ia berkata,

katakanlah kepada para hamba Kami yang i*i'&i 7 Lf*

Mukmin, tahanlah penglihatan kalian *v iur ,* alJt
,5f -,u. f.t'c jot'cJ-/G;^At
terhadap yang diharamkan oleh Allah SWT.
Aku bertanya kep ada Rasulullah saw. tentang
f anganlah kalian memandang melainkan
p andangan tib a- tib a, lalu b eliau memerintahkanku
kepada apa yang dihalalkan bagi kalian me-
supaya aku mengalihkan penglihatankrz." (HR
mandangnya. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan

Penggunaan kata-kata "orang Mukmin" an-Nasa'i)

di sini untuk mengisyaratkan bahwa sudah Abu Dawud juga meriwaYatkan dari
menjadi sikap dan karakter orang Mukmin
Buraidah r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. ber-
untuk bersegera melaksanakan dan mematuhi sabda kepada Ali bin Abi Thalib r.a.,

perintah-perintah. :;aj jr'vr .:tj itytfrttlAt Ci3 i W U
ivit u
Yang dimaksud dengan menahan pan-
"Wahai Ali, janganlah kamu teruskan pan-
dangan di sini bukannya memejamkan mata, dangan dengan pandangan yang lain. Karena
tetapi menjadikannya tertunduk dan terjaga pandangan yang pertama adalah boleh untuk
karena malu, tidak jelalatan. kamu, sedangkan pandangan yang berikutnya
adalah tidakbolehbagikamu!" (HR Abu Dawud)
Huruf/arr{rr} di sini bermakna af-Ta b'iidh
Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari
[menunjukkan arti sebagian). Hendaklah Abu Sa'id al-Khudri r.a., ia berkata, "Rasulullah
saw. bersabda,
mereka menahan sebagian penglihatan me-
c* Gy',aa v ga qufut &u#rs
reka, jangan membiarkan mata mereka bebas
F tWic 6'";":t !* ui D(i vL :-""*:r
melihat ke mana-mana memandang hal-hal
.-tgA\ t'5 put'rii atSt kS 4t
yang diharamkan.
6-g t #j
Di sini secara implisit juga mengandung
"Wahai kamu sekalian, hindarilah duduk-
maksud kecaman dan cercaan terhadap
duduk di jalanan.' Mereka berkata,'Ya Rasulullah,
orang yang gemar memerhatikan hal-hal
yang diharamkan, seperti yang disebutkan kami tidak bisa meninggalkan majelis-majelis
pada sebab dan Sebab Turunnya Ayat yang temPat kami bertemu dan berbincang-bincang.'

diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih. Lalu Rasulullah s aw. b ersab da,' lika memang kalian
tetap terpaksa harus duduk-duduk di majelis itu,
Huruf jarc {a\ di sini juga sekaligus maka berikanlah haknya jalan! Mereka bertanya,

untuk membedakan antara perintah menahan
pandangan dan perintah menjaga kemaluan.

Sebab hukum asal kemaluan adalah diharam-

kan kecuali apa yang dikecualikan. Adapun

hukum asal memandang diperbolehkan

kecuali apa yang dikecualikan, sebagaimana

yang sudah pernah kami jelaskan di bagian

terdahulu.
Apabila penglihatan secara tidak sengaja

terjatuh pada sesuatu yang diharamkan,

harus cepat-cepat ditundukkan dan dialihkan.

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan

oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, Ahmad,

Apakah hak jalan itu ya Rasulullah?' Beliau ber- bh?,? isi gi;t*eJ,H#bv
sabda,'Menahan penglihatan, menjauhkan gang-
guan, menjawab salam, amar makruf dan nahi \arJ6 #'ilv is titr otei iy;gl
mungkar."' (HR Bukhari)
"Tidak ada seorang Muslim yang pan-
Sebab di balik perintah menahan pan- dangannya terjatuh pada keindahan-keindahan
seorang perempuan, lalu ia menahan dan me-
dangan adalah untuk menutup celah-celah
yang bisa menjadi pintu masuk terjadi ke- nundukkan p andanganny a, melainkan Allah SW T
rusakan dan hal-hal negatif, mencegah ter- akan memberinya ganti sebuah ibadah yang ia
jadinya perbuatan dosa dan kemaksiatan. bisa rasakan manisnya." (HR Ahmad)
Sesungguhnya pandangan adalah kurir dan
pintu masuk perzinaan. Sebagian generasi Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu
salaf menuturkan, pandangan adalah anak Mas'ud r.?., ia berkata, "Rasulullah saw.
panah beracun yang ditembakkan ke hati.
Oleh karena itu, dalam ayat ini Allah SWT bersabda,
mengombinasikan antara perintah men-
jaga kemaluan dengan perintah menjaga ,?o t-o'J), (?eo4t-,-oa / cwb& d,t'oL
penglihatan yang merupakan faktor pemicu 4)-JJ \J
terjadinya hal terlarang yang pokok, yaitu
* e'i:fu 4 ffil ^a*i lw
perbuatan zina.
"Sesungguhnya pandangan adalah salah
4#;i tfuib Dan hendaklah mereka
satu anak panah lblis yang beracun. Barang-
memelihara kemaluan mereka dari perbuatan
si ap a meninggalkanny a karena takut kep ada- Ku,
keji seperti perzinaan dan perbuatan kaum
maka Aku akan memberinya ganti dengan sebuah
Luth (sodomi, homoseksual), serta dari
keimanan yang ia merasakan manisnya dalam
dilihat orang lain, sebagaimana keterangan
hati." (HR ath-Thabrani)
yang terdapat dalam sebuah hadits yang di-
riwayatkan oleh Imam Ahmad dan para imam Penggunaan kata <6> y^ng merupakan
hadits pemilik kitab As-Sunan, bentuk isim tafdhiil (comparative adjective)

E4-ge' v j1 oqj Uitct:* b;;-t bertujuan untuk memberikan penekanan

"Peliharalah auratmu kecuali dari istrimu lebih dan intensifikasi pada aspek menahan

atau sahaya perempuan milikmu." penglihatan dan menjaga kemaluan bisa mem-

Selanjutnya, Allah SWT menjelaskan hik- bersihkan jiwa dari perbuatan-perbuatan
mah di balik dua perintah tersebut,
tercela dan amoral. Al-Mufaadhaloh atau per-
4? 61 :rl!| Menahan pandangan dan
bandingan dalam isim tafdhiil di sini hanya-
memelihara kemaluan lebih baik dan lebih
suci bagi hati dan agama mereka. Seperti se- Iah berdasarkan pada pengandaian dan peng-
buah perkataan bijak, "Barangsiapa menjaga
penglihatannya, Allah SWT akan memberinya asumsian semata atau didasarkan pada dugaan

nur pada mata batin atau hatinya." Imam dan persepsi mereka bahwa memandang

Ahmad meriwayatkan dari Abu Umamah r.a. seperti itu mengandung kemanfaatan.
dari Rasulullah saw., beliau bersabda,
(;r;.! ,- -iJl.t..',1t | SesungguhnyaAllah SWT

","+
Maha Mengetahui dengan pengetahuan yang

sempurna dan utuh tentang setiap perbuatan

yang muncul dari mereka. Tiada suatu apa

pun yang tersembunyi dari-Nya dan berada di

luar cakupan pengetahuan-Nya. Hal ini secara

implisit mengandung makna ancaman. Dalam

sebuah ayat yang lain, Allah SWT berfirman,

\

I
I

l

"Dia mengetohui (pandangan) mata yang ditujukan kepada kaum laki-laki. Hal ini

khianat dan apo yong tersembunyi dalam bertujuan untuk mempertegas sesuatu yang
diperintahkan sekaligus untuk menjelaskan
doda." (al-Mu'min: 19) beberapa hukum yang khusus untuk kaum
perempuan, yaitu larangan menampakkan az'
Allah SWT mengetahui perbuatan men-
curi-curi pandangan dan segenap perbuatan Ziinah,perintah hijab, dan larangan melakukan
indra yang lain. 1;;;-tt; yang menjadi akar kata tindakan-tindakan yang menarik perhatian
"Khobiir" maknanya adalah, pengetahuan
yang sangat kuat, cermat, akurat, jeli, dan total kepada az-Ziinah mereka,

hingga ke bagian terdalam sesuatu. 4r*;; :Wl ialt-.i , :-;;- :'l1:i ,ft|
Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya
Wahai Rasul, katakan juga kepada kaum
dalam bentuk mu'allaq dan Imam Muslim dari
Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. perempuan Mukminah, hendaklah kalian me-
bersabda, nahan pandangan kalian terhadap apa yang
diharamkan Allah SWT berupa memandang
,); li'rl u')t :y'ia; i'rl it *b 6'ist i:y
kepada selain suami-suami kalian. Selain
\u;i $YAt c*jllt 93 :At ;ic;rt q'^1 itu, jagalah kemaluan kalian dari perbuatan
zina dan lain sebagainya, seperti as-Sihaoq
u:t 3U oag ,e*5 A dti 37:t
flesbian).
'4:'JEJi Oleh karena itu, seorang perempuan tidak

"Telah ditetapkan atas anak cucu Adam boleh memandang kepada laki-laki asing,
bagiannya dari zina yang pasti akan menimpa baik dengan syahwat maupun tidak menurut
dirinya. Zina kedua mata adalah memandang pendapat banyak ulama. Hal ini berdasarkan
zina lisan adalah ucapan, zina kedua telinga
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan
adalah mendengarkan, zina kedua tangan adalah
menyentuh, dan zina kedua kaki adalah melangkah. at-Tirmidzi dari Ummu Salamah r.a.,
Jiwa mengharapkan dan menginginkan, sementara
kemaluan yang menentukan."'(HR Bukhari dan '#i # frt* itt;-: + usv:i
Muslim)
,*,4;S 9t'lF.ii ?Ftii 5t'Sai';,*5
Di sini, ada sesuatu yang tidak biasa a.3, Nl {t i*: itu
& rit u
dan keluar dari kepakeman pesan-pesan ke- 3^ d, i*: u Ufi
agamaan yang umum berlaku di mana kaum itt ^"a4r\At 'p;5
perempuan sudah secara otomatis masuk
ke dalam cakupan pesan-pesan agama yang ,* *ut i*: i6 6r"oi ubi. \ G*i
,t# \*il r$l ;1ir;dt *S *i::t
menggunakan bentuk kalimat mudzakkar.
"B ahw as any a p ada suatu kes empatan, Ummu
Akan tetapi, di dalam masalah ini, secara
Salamah r.a. dan Maimunah r.a. sedang berada
khusus Allah SWT menyebutkan perintah
bersama-sama Rasulullah saw. Lalu datanglah
tersendiri bagi kaum perempuan Mukminah
supaya menahan pandangan dan memelihara Ibnu Ummi Maktum dan masuk menemui

kemaluan, sama seperti perintah yang Rasulullah saw. Kejadian ini berlangsung setelah

turunnya ayat hijab. Lalu Rasulullah saw.

berkata kepada kami berdua, 'Gunakanlah hijab

terhadap lbnu Ummi Maktum.' Lalu aku berkata,
'Ya Rasulullah, bukankah lbnu Ummi Maktum

TAFSTRAL-MUNrR rrrrD 9

adalah laki-laki buta. Ia tidak bisa melihat kami tidak dilihat oleh kaum perempuan. Maka hal
dan tidak mengenali kami?' Lalu Rasulullah saw.
berkata, Apakah memangnya kamu berdua juga ini menunjukkan adanya perbedaan hukum
buta, bukankah kalian berdua bisa melihatnya?"'
(HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi) antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.

Dalam kilab al- Muwaththa' diriwayatkan Kemudian Allah SWT menuturkan se-
dari Aisyah r.a., "Bahwasanya ia mengguna- jumlah hukum yang khusus untuk kaum
kan hijab terhadap seorang laki-laki buta. Lalu
dikatakan kepadanya, 'Laki-laki itu tidak bisa perempuan,
melihat Anda.' Lalu ia berkata, Akan tetapi,
Pertama, 4u.1. * u iy ;*-1.er.,- ii} Dan
aku bisa melihatnya."'
janganlah mereka menampakkan suatu
Sementara itu, ada sejumlah ulama lain
yang memperbolehkan perempuan melihat perhiasan yang mereka kenakan kepada laki-
laki-laki asing tanpa syahwat selain antara
laki asing. Perhiasan di sini bersifat umum
pusar dan lutut. Hal ini berdasarkan pada
hadits yang diriwayatkan dalam Shahih mencakup segenap perhiasan yang digunakan
Bukhari dan Shahih Muslim bahwasanya
untuk menghias dan mempercantik diri.
Rasulullah saw menonton kaum Habasyah Larangan ini secara prioritas dan otomatis

bermain-main dengan belati mereka di masjid mencakup larangan menampakkan bagian-
pada hari raya. Waktu itu, Aisyah r.a. berada
bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan.
di belakang beliau ikut menonton mereka
|anganlah mereka menampakkan bagian-
dan beliau menutupi Aisyah r.a. agar tidak bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan.
terlihat oleh mereka hingga ia merasa bosan
dan kembali pulang. Pendapat ini adalah yang Di sini terdapat majaz dalam bentuk me-
lebih ringan pada masa sekarang ini.
nyebutkan perhiasan, tetapi yang dimaksud
Para ulama pemilik pendapat yang kedua adalah bagian-bagian tubuh yang menjadi

ini melihat perintah untuk menggunakan tempat perhiasan. Penafsiran ini didasarkan

hijab terhadap Ibnu Ummi Maktum r.a. dalam pada ayat 4W * u"'tt$.

hadits di atas dalam konteks perintah yang Namun, tafsir yang pertama adalah yang
bersifat sunnah dan anjuran. Begitu juga
lebih utama. Karena perhiasan itu sendiri
halnya dengan langkah Aisyah r.a. yang tetap
bukanlah yang dilarang. Bagaimana pun juga,
menggunakan hijab terhadap laki-laki buta ada korelasi inheren antara perhiasan dan
sebagai bentuk ekspresi sikap wira'i. Hal ini
diperkuat dengan fakta bahwa praktik yang bagian-bagian tubuh yang menjadi tempatnya.
terus berlangsung adalah kaum perempuan
Tujuan utamanya adalah larangan menampak-
tetap biasa melakukan aktivitas keluar rumah
kan bagian-bagian tubuh yang menjadi tempat
seperti biasanya, seperti ke pasar; masjid,
dan melakukan berbagai perjalanan jauh perhiasan seperti dada, telinga, lehe4 lengan
dengan menggunakan penutup wajah agar
bawah dan lengan atas, betis.
tidak ada laki-laki asing yang melihat mereka.
Sementara kaum laki-laki tidak diperintahkan Adapun yang dimaksud dengan kalimat,

untuk menggunakan penutup wajah agar {uU '* u) adalah wajah, telapak tangan dan
cincin, sebagaimana keterangan ini dikutip

dari Ibnu Abbas r.a. dan sejumlah ulama dan
ini adalah yang masyhur di kalangan ulama.
Hal ini mungkin bisa diperkuat dengan sebuah
hadits mursal yang diriwayatkan oleh Abu

Dawud dalam Sunan-nya dari Aisyah r.a.,

& tur Jy: ,*,t*s * 4 u,,t"i:)1

*s *i *,+q,bs,Ut A-o:9, L),'-Ja'-913
^i:t

TAFSIRAL-MUNIR JILID 9

6 fit* j-: ;;Ft &s * fr'* $t );i.:;i

j1s'*i,.\ l ;t-ei u iu'

)6! W,si :'i#i I Uv.t tilitylt Fit;t lt, fu fAt ei"l aat ?X ,"V

P.4'2 frt* itt i;:
plt *Gi i'n,F iirt'&t
"Bahwasanya Asma binti Abu Bakar ash-
Shiddiq r.a. masuk menemui Rasulullah saw. wL
dengan mengenakan pakaian yang tiPis. Lalu
"Bahwasanya Rasulullah saw. membonceng-
Rasulullah saw. pun berpaling darinya dan
berkata, 'Wahai Asma, jika seorang PeremPuan kan Al-Fadhl lbnu Abbas di belakang beliau

telah mencapai usia haid, maka tidak boleh ada pada hari nahr (hari raya kurban). Lalu Al-Fadhl

bagian tubuhnya yang terlihat melainkan ini dan Ibnu Abbas memandangi seorang PeremPuan

ini (sambil menunjuk ke wajah dan dan kedua Khat s' amiy y ah y ang c antik ketika s i p ere mpu an itu

telapakbeliau);" (HR Abu Dawud) bertanya kepada Rasulullah saw. Lalu Rasulullah

Berdasarkan hal ini, ulama Hanafiyyah, saw. pun memegang janggut Al-Fadhl lbnu Abbas

ulama Malikiyyah, dan Imam asy-Syafi'i dalam dan mengalihkan wajahnya dari memandangi si
p er e mp uan itu." (HR Bukhari)
sebuah versi qaul-nya mengatakan, bahwa
wajah dan kedua telapak tangan bukanlah Dengan begitu, berarti kalimat {uai * ""'tyh
dan
aurat. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan maksudnya adalah apa yang terlihat

ayat D{uiriiw-a*ya" tiktbanaddalaahriyIamngambiasAabnuamHpaankif.ah tiba-tiba terbuka dengan sendirinya tanpa

bahwasanya kedua telapak kaki juga bukan disengaja.

termasuk aurat. Sebab unsur kerepotan Yang rajih secara fiqih dan syara' adalah
dalam menutup kedua telapak kaki lebih
wajah dan kedua telapak tangan bukanlah
besar daripada dalam menutup kedua te-
lapak tangan, terutama bagi para penduduk aurat selama memang tidak menimbulkan

kampung. Diriwayatkan dari Abu Yusuf bahwa fitnah. fika ada kekhawatiran memicu timbul-
Iengan bawah fmulai siku sampai ujung jari) nya fitnah, tindakan-tindakan gangguan dan
juga bukan termasuk aurat karena menutup
banyaknya orang fasik, nakal dan bejat, wajib
lengan bawah terlalu merepotkan.
menutup wajah.
Imam Ahmad dan Imam asy-Syafi'i dalam
Adapun dalil-dalil pendapat yang kedua
salah satu dari dua qaul-nya yang lebih shahih
[yang mengatakan bahwa seluruh tubuh pe-
mengatakan bahwa seluruh tubuh perempuan rempuan merdeka adalah aurat), itu dipahami
adalah aurat. Hal ini didasarkan pada hadits-
dalam konteks pengertian wira ), kehati-hatian,
hadits di atas seperti hadits tentang pandangan
proteksi, antisipasi kekhawatiran terjadinya
tiba-tiba dan tidak sengaja yang di dalamnya
diperintahkan untuk segera menundukkan fitnah dan terseret ke dalam jebakan-jebakan
dan memalingkan pandangan serta hadits
setan.
tentang pengharaman meneruskan pandangan
Secara syara', sebagai pengecualian dan
yang pertama dengan pandangan berikutnya.
fuga berdasarkan hadits yang diriwayatkan karena keadaan darurat, boleh memandang
oleh Bukhari dari Ibnu Abbas r.a.,
perempuan asingseperti dalam konteks proses

peminangan, kesaksian, peradilan, transaksi,

pengobatan, dan pendidikan. Dalam konteks-

konteks seperti ini, boleh memandang wajah

dan kedua telapak tangan saja. Bagi seorang

dokter laki-laki, selama memangtidak didapati kepada bapaknya suami [mertua laki-laki),
atau kepada anak-anak mereka, atau kepada
dokter perempuan, boleh melihat ke bagian
anak-anak suami mereka fanak tiri mereka).
tubuh yang sakit untuk proses pengobatan.
Atau kepada saudara laki-laki dan perempuan
*Kedua, 4U..; b* G;ty Dan hendaklah mereka, atau kepada anak-anak saudara laki-
laki mereka, atau kepada anak-anak saudara
mereka menjuntaikan penutup kepala mereka perempuan mereka sekandung, seayah atau

sampai pada bagian-bagian dada untuk seibu. Sebab orang-orang tersebut adalah para

menutupi rambut kepala, leher dan dada. kerabat mahram yang seorang perempuan
boleh menampakkan perhiasannya kepada
Kata 1-.fr; yang merupakan akar kata mereka, tetapi dengan syarat tanpa mengan-
dung sikap tabarruj. Orang-orang itu adalah
dA)di sini maksudnya adalah menjuntaikan. kerabat dari nasab dan terdiri dari lima macam
kerabat. Di antara mereka ada dua kerabat
Xita <,.iU adalah bentuk jamak dari 1rr+9 mushaaharah, yaitu bapaknya suami [mertua
laki-laki) dan anaknya suami [anak tiri).
yang artinya kain yang digunakan oleh kaum
Akan tetapi, ayat ini tidak menyebutkan
perempuan untuk menutup kepala [kerudung). kerabat nasab berupa paman dari jalur ayah

Sedangkan, kata 1-1ir; merupakan bentuk (saudara laki-laki ayah) dan paman dari jalur
jamak dari <-iD artinya lubang pada bagian ibu (saudara laki-laki ibu). Itu karena posisi
atas baju yang menjadi tempat masuknya paman adalah seperti posisi orang tua. Begitu

kepala yang masih menampakkan sebagian juga, ayat ini tidak menyebutkan kerabat

leher bawah dan dada bagian atas. mahram dari jalur persusuan. Akan tetapi, ada

Ini adalah perintah tuntunan untuk me- nash dari as-Sunnah yang menjelaskannya,
yaitu seperti hadits yang diriwayatkan oleh
nutupi sebagian dari bagian-bagian tubuh yang Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-

menjadi tempat perhiasan yang tersembunyi Nasa'i dan Ibnu Majah dari Aisyah r.a.,

bagi kaum perempuan. Bukhari meriwayatkan air bi'Av 7t51 biy

dari Aisyah r.a., ia berkata, "Jalur-jalur kekerabatan mahram dari nasab
juga berlaku pada jalur persusuan." (HR Ahmad,
'i:t iil v,s iilir eb@t t\.4 .i)t 'e7 Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i dan
Ibnu Majah)
:trtrtl,Peti t, ,o-7', tG'bP JA3
? t:it 4;i ;; 'aa' ii 'ii:A .31v v ii U"" ib
q S:lilt *(dt+W Vrui Ui, )bt ,) ,)n1t Orang-orang

"Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat- yang disebutkan dalam lanjutan ayat ini
Nya kepada kaum perempuan Muhajirin generasi
adalah orang-orang yang boleh bagi seorang
pertama. Ketika Allah SWT menurunkan ayat,'wal
yadhribna bi khumurihinna ralaa juyuubihinna,' perempuan menampakkan perhiasannya yang

maka mereka langsung menyobek muruuth tersembunyi di hadapan mereka, selain antara

(kain lebar yang digunakan untuk menyelimuti pusar dan lutut. Mereka itu adalah sesama
seluruh tubuh, jubah) mereka dan menggunakan perempuan, budak milik, orang-orang yang
sebagiannya untuk kerudung." (HR Bukhari)
ikut hidup yang tidak memiliki kebutuhan dan
Ketiga, "ut ii '"g-ui ii 34fl it W.; d-t7 i5}
:Et+L. ii
;i An c '"d4 ,e} 3i :,q.e\ ti @#
i6
(oe.t*i Dan janganlah mereka menampakkan

perhiasan mereka yang tersembunyi, kecuali

kepada suami-suami mereka karena para istri

tidak lain untuk para suami mereka. Selain itu,

kepada bapak mereka dan kakek mereka, atau

TerstnAr-MuNtn ltrto 9 ,r rr* , r,rr*r, surah a*tuul

birahi kepada perempuan seperti orang yang dari Umar bin Khaththab r.a., "Bahwasanya
Umar bin Khaththab r.a. menulis sepucuk
terkebiri dan orang idiot. Selain itu, boleh iuga surat kepada Abu Ubaidah Ibnul farrah r.a.

menampakkan perhiasan pada anak-anak Isi surat tersebut adalah sebagai berikut.

kecil yang belum paham tentang masalah pe- Ammaa ba'du, sesungguhnya telah sampai

rempuan dan aurat perempuan karena usia- kepadaku sebuah laporan bahwa ada sejumlah

nya yang masih terlalu kecil dan belum tahu kaum perempuan Muslimah masuk ke tempat

menahu tentang persoalan-persoalan seks. pemandian bersama-sama dengan kaum
perempuan musyrik. Cegahlah perbuatan
Akan tetapi, di sini terdapat perbedaan seperti itu karena tidak halal bagi seorang
pendapat di antara para ulama menyangkut perempuan yang beriman kepada Allah SWT

orang-orang tersebut. dan hari akhir terlihat auratnya kecuali oleh

Menyangkut sesama kaum perempuan, sesama kaum perempuan Mukminah."'
jumhur ulama mengatakan bahwa yang di-
Sementara itu, ada sejumlah ulama ter-
maksud bukanlah semua kaum perempuan,
masuk di antaranya adalah ulama Hanabilah
tetapi yang dimaksud adalah sesama kaum mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
sesama kaum perempuan dalam ayat ini ada-
perempuan Muslimah saja, tanpa mencakup
lah sesama kaum perempuan secara umum
kaum perempuan kafir dzimmi. Oleh karena mencakup kaum perempuan Muslimah dan

itu, seorang perempuan Muslimah tidak boleh perempuan kafir. Sehingga peng-idhaafah-an
menampakkan bagian tubuhnya selain wajah
kata 1"r; kepada Dhamir 1;,.; adalah memiliki
dan kedua telapak tangan di hadapan seorang
makna al-Musyaakalah dan al-Musyaabahah
perempuan kafir tidak diceritakan kepada [kesamaan dan keserupaan), yakni sesama
jenis perempuan. Dengan begitu berarti aurat
suaminya atau orang lain. fadi, perempuan
kafir seperti laki-laki asing bagi perempuan seorang perempuan bagi sesama perempuan
secara mutlak adalah antara pusar dan lutut
Muslimah.
Adapun sesama perempuan Muslimah, saja.

tentu ia tahu bahwa menceritakan apa yang ia Adapun menyangkut budak milik uii!
{fr: Gi Jsi 42126 hal ini kebanyakan ulama
lihat dari tubuh sesama perempuan Muslimah mengatakan bahwa ini bersifat umum men-

kepada suaminya atau laki-laki lain adalah cakup budak laki-laki dan budak perempuan.
Dengan demikian, boleh bagi seorang perem-
haram sehingga ia tidak berani melakukannya.
puan menampakkan bagian tubuhnya selain
Bukhari dalam Shahih-nya dan Muslim dalam
antara pusar dan lutut di depan budak
Shahih-nya meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud
miliknya, baik budak laki-laki maupun budak
r.a. dari Rasulullah saw., beliau bersabda, perempuan. Hal ini berdasarkan hadits yang

t. iaizt,.v tp3)ozt t.,.o.1 .j diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Ibnu
L€-:,u':9
F3- Murdawaih, dan al-Baihai dari Anas r.a.,

wL

"langanlah seorang peremPuan bersentuhan *sq, :Po't G'45 _$
kulit dengan sesama peremPuan karena nantinya
ia bisa menceritakan kepada suaminya, sehingga si
suami seakan-akan bisa melihat langsung tubuh-
nyal' (HRBukhari dan Muslim)

Sa'id bin Manshun Ibnul Mundzir, dan wtito*97< ,u, io-r:.d9'- iDt l
al-Baihaqi dalam Sunan-nya meriwayatkan

n P'dtu1:wwl:*i Wt y, dan birahi kepada perempuan, tidak ada
potensi munculnya fitnah dari dirinya, dan
iur
tidak menceritakan ciri-ciri tubuh perempuan
*Gyu\*e4i6 &v&i*a kepada orang asing. Imam Muslim, Ahmad,
Abu Dawud, dan an-Nasa'i meriwayatkan dari
qJei q;i Aisyah r.a., ia berkata,

"Bahwasanya Rasulullah saw. datang me- f,dt;y'u *;!t 4j :yxrkGK &

nemui Fathimah r.a. bersama-sama dengan se- *frt *s1.iu'ei;r U,-t- 4iYy- *S
iw Eue, bi",i bil1 $y ij\:tii uii
orang budak laki-laki yang telah beliau berikan
v ** tt^ 6il {, ,*t * lyt ,* dt
kepadanya, sementara waktu itu Fathimah r.a.
mengenakan pakaian yang jika ia tarik ke atas Ada seorang laki-laki banci yang biasa
keluar masuk menemui para istri Rasulullah
untuk menutupi kepalanya, maka kakinya akan saw. Waktu itu, orang-orang menilai dirinya
terlihat. Sebaliknya, jika ia tarik ke bawah untuk
menutupi kakinya, maka kepalanya terlihat. sebagai laki-laki yang tidak memiliki kebutuhan
dan birahi kepada perempuan. Lalu pada suatu
Melihat aPa yang dialami oleh Fathimah r.a. itu, kesempatan, Rasulullah saw. datang, sementara
laki-laki itu sedang menggambarkan bentuk tubuh
lantas Rasulullah saw. pun berkata kepadanya, seorang PeremPuan dengan berkata, 'lika dilihat
dari depan, lipatan-lipatan perutnya terlihat ada
'Tidak apa-apa karena aku adalah ayahmu dan emPat. Namun jika dilihat dari belakang,lipatan-

ini adalah budak milikmu."'(HR Ahmad, Abu lipatannya itu terlihat ada delapan.' Lalu Rasulullah

Dawud, Ibnu Murdawaih, dan al-Baihaqi) saw. berkata, Aku lihat laki-laki ini mengetahui
apa yang ada di sini. langan perbolehkan lagi ia
Sementara itu, ada sekelompok ulama masuk menemui kalian.' Lalu laki-laki itu diusir
yang mengatakan bahwa itu hanya khusus dari dalam rumah." (HR Muslim, Ahmad, Abu

untuk budak perempuan. Sebab dalam ma- Dawud, dan an-Nasa'i)
salah ini, budak laki-laki adalah orang laki-laki
Adapun anak kecil yang belum menge-
yang sama seperti laki-laki asing. tahui aurat perempuan adalah anak kecil yang
belum paham tentang masalah perempuan
Adapun menyangkut ayat ,)ti .V :,:ryr1:t ,1y dan auratnya, belum tampak pada diri mereka
tanda-tanda ketertarikan dan kecenderungan
(!)' maksudnya adalah, orang yang ikut seksualitas yang kuat kepada lawan jenis
karena usianya yang masih terlalu dini. Karena
hidup bersama orang lain untuk mendapat- itu, jika ada seorang anak yang masih kecil
kan kelebihan makanan mereka, sementara
seperti itu, tidak apa-apa ia masuk dan berbaur
ia adalah orang yang tidak memiliki ke- dengan kaum perempuan. Adapun anak kecil

butuhan kepada perempuan, tidak memiliki
ketertarikan dan hasrat kepada perempuan.
Dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat
seputar siapa sebenarnya yang dimaksud
dari ayat ini. Ada pendapat yang mengatakan
kakek-kakek yang sudah sangat lanjut usia
yang sudah tidak memiliki hasrat dan birahi
lagi atau orang idiot yang tidak mengenal
sama sekali masalah perempuan, atau orang
yang terpotong dzakarnya, atau orang yang
terkebiri, atau pelayan suatu keluarga untuk

sekadar numpang hidup, atau banci.

Namun, yang mu'tamad adalah setiap
orang yang tidak memiliki kebutuhan, hasrat

tersrner-ivtur.rrnlruoq ,.,,,,i G&,r,,,, s'
1

yang sudah muraahiq [remajal atau hampir sama seperti menampakkannya, bahkan lebih'
muraahiq sebelum mencapai usia baligh dan ia
Maksud dan tujuan dari hal ini adalah me-
sudah bisa menceritakan dan menggambarkan
nutupi dan menjaga sikaP.
apa yang dilihatnya, bisa membedakan antara
Hal ini mencakup setiap hal yang bisa
perempuan jelek dan perempuan cantih memicu timbulnya fitnah dan kerusakan,
ia tidak diperbolehkan masuk dan berbaur
seperti menggerak-gerakkan gelang yang ada
dengan kaum perempuan. Hal ini berdasarkan
hukum wajibnya permisi minta izin bagi anak di tangan, menggerak-gerakkan perhiasan
kecil ketika hendak masuk ke dalam rumah
di tiga waktu yang dijelaskan oleh Allah SWT yang digunakan pada rambut kepala, memakai
parfum, berhias, bersolek, dan mengenakan
dalam ayat, berbagai perhiasan dan riasan yang menarik
perhatian ketika keluar rumah sehingga me-
"Wahai orong-orong Yang beriman! nyebabkan kaum laki-laki mencium bau par-
fumnya dan tergoda oleh riasan dan perhiasan-
Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan
perempuan) yang kamu miliki, dan orang' perhiasan yang dikenakannya. Abu Dawud,
orang yang belum balig (dewasa) di antara
kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga at-Tirmidzi, dan An-Nasa'i meriwayatkan dari
Abu Musa al-Asy'ari r.a. dari Rasulullah saw.,
kali (kesempatan), yoitu sebelum shalat Subuh, bahwasanya beliau bersabda,
ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu
di tengah hari, dan setelah shalat'Isya. (ltulah) ''>"v) '>)k)\ tiyii;tti q5 ,tr'F
tiga aurat (waktu) bagi kamu." (an-Nuur: 58)
e-t,t'Q, _, '*Z- t-t?Ji tK U1r>4
Sementara itu, ada sejumlah ulama lain
menuturkan bahwa tidak haram bagi seorang "setiap mata berzina, dan seorang Perempuan
perempuan menampakkan perhiasannya di ketika ia mengenakan parfum, lalu lewat di dekat
hadapan anak kecil, kecuali jika pada dirinya kerumunan orang banyak, maka ia adalah begini
sudah ada tanda-tanda ketertarikan kepada
dan begini (maksudnya adalah berzina)l' (HR
lawan jenis, baik apakah ia adalah anak Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan An-Nasdi)

muraahiq maupun tidak. Pembolehan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayatkan
pendapat yang kedua ini lebih luas dari yang dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, 'Aku men-
dengar Rasulullah saw. bersabda,
ditetapkan oleh pendapat pertama di atas.
Kemudian Allah SWT melarang tindakan- y.gt:y

tindakan atau hal-hal yang bisa menjadi media Allah SWT tidak berkenan menerima shalat
seorang perempuan yang mengenakan Parfum
pemicu terjadinya fitnah,
ketika pergi ke masjid ini, hingga ia kembali
(ir*-; n '*/-u & "J"-q\ J.1- 'i5) Tidak boleh
pulang lalu mandi seperti mandi jinabat."' (HR
bagi perempuan menghentak-hentakkan kaki- Abu Dawud dan Ibnu Majah)
nya ketika berialan supaya orang-orang me-
ngetahui suara keroncong yang dikenakan- Huruf lam pada fi'il 4&.y adalah lam

nya. Sebab itu adalah tindakan yang sangat yang memiliki makna al-Aaqibah fakibat-
berpotensi memicu timbulnya fitnah dan
kerusakan, menarik perhatian, merangsang nya) atau ash-Shairuurah (sehingga menjadi).
Oleh karena itu, seorang perempuan dilarang
birahi dan syahwat dan munculnya penilaian
negatif terhadapnya sebagai perempuan nakal.
Sebab memperdengarkan suara perhiasan

surahan-rruur Fesffiff.r^r.l.l...i'{1&-,::-5.0. 5 # ^^ TArsrRAr--MuNrRIrLrDg

I menghentak-hentakkan kakinya di depan bagai kesalahan, kekeliruan dan kealpaan. Se-

laki-laki asing secara mutlak, baik apakah ia sungguhnya tobat adalah sebab musabab ke-
i memang ada niat dan sengaja supaya para beruntungan dan keberhasilan menggapai ke-

laki-laki mengetahui dan mendengar suara bahagiaan dunia dan akhirat.

perhiasannya maupun tidak. Sebab akibat

penghentakan kaki yang mengenakan keron- Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum

cong fbegitu juga kaki yang mengenakan Dari ayat-ayat di atas, bisa digali sejumlah

sepatu berhak tinggi) adalah orang-orang me- hal sebagai berikut.

ngetahui perhiasan yang mereka sembunyikan L. Kewajiban menahan pandangan bagi laki-

sehingga memicu terjadinya fitnah. Iaki dan perempuan terhadap apa yang
Ulama Hanafiyyah menjadikan larangan tidak halal dilihat berupa segala hal yang
diharamkan untuk dilihat dan setiap hal
ini sebagai landasan dalil bahwa suara orang yang berpotensi memunculkan fitnah.
perempuan adalah aurat. Karena melakukan

suatu tindakan yang menyebabkan suara ke- Penglihatan adalah kunci masuk ke dalam
perbuatan-perbuatan mungka4, menjadi-
roncongnya terdengar saja dilarang bagi
kan hati dan pikiran dipenuhi oleh ber-
perempuan, secara prioritas ia juga dilarang

mengeraskan suaranya. bagai macam hayalan dan keinginan-ke-
inginan, kurir dan pintu masuk terjatuh ke
Yang zahir adalah suara perempuan

bukanlah aurat selama tidak ada fitnah. Hal ini dalam fitnah atau perzinaan, sumber ke-

berdasarkan fakta bahwa para istri Rasulullah rusakan, kenistaan, dan tindakan amoral.

saw. menyampaikan periwayatan hadits- 2. Kewajiban menjaga kemaluan, yaitu me-

hadits kepada para kaum laki-laki asing. nutupinya agar jangan sampai terlihatoleh
orang lain yang tidak halal melihatnya,
&4:l"a13 a*tt,i,i q 4t \t;iib Kembali- memeliharanya dari terkontaminasi oleh

lah kalian kepada ketaatan pada Allah SWT

dan bertobat kepada-Nya wahai orang-orang perbuatan keji dan bejat, seperti zina,

Mukmin semuanya. Laksanakanlah apa yang sodomi, homoseksual, lesbian dan ber-

Dia perintahkan kepada kalian berupa sifat- bagai bentuk tindakan amoral lainnya.
sifat dan akhlaq terpuji seperti menahan pan-
3. Diharamkannya masuk ke tempat pe-

dangan dan menjaga kemaluan. Tinggalkanlah mandian tanpa mengenakan penutup

apa-apa yang Dia larang bagi kalian, seperti tubuh. Ibnu Umar r.a. menuturkan, sebaik-

masuk ke rumah orang lain tanpa permisi baik harta yang dinafkah oleh seseorang

minta izin terlebih dahulu serta berbagai sifat adalah dirham yang ia berikan untuk

dan perilaku tercela dan hinayangmembudaya biaya mandi di tempat pemandian ketika

di tengah masyarakat jahiliyyah, niscaya kalian sepi. Yakni, di waktu tidak ada atau sedikit

akan menjadi orang-orang yang beruntung orang.

menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. At-Tirmidzi menuturkan dari Ibnu

Di sini, mereka dipanggil dengan panggilan Abbas r.a., ia berkata, "Rasulullah saw.

orang-orang yang beriman untuk menggaris- bersabda,

bawahi dan memberi sinyal bahwa keimanan ,At ir*j V ,,b icpL3t j6" 8. t#l
:ibdlt ,rr\t f*-3 a+J-Jl r,) (-oJ ,it
yang shahih dan benar adalah keimanan yang
G".eJ irl-rii '&et;'U i #
bisa membawa pemiliknya melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan, bertobat

dan beristighfar memohon ampunan dari ber-

ThFSIRAL-MUNIR IILID 9 *€.uiti:W'&j*^t &
,!34V:;r;;drnl *u&
'Waspada dan hati-hatilah kalian
.fui :;.;sr i;t;
terhadap rumah yang dikenal dengan nama
al-Hammaam (tempat pemandian)l Lalu "Bahwasanya Rasulullah saw.

dikatakan kepada beliau, 'Sesungguhnya lewat di dekat Hudzaifah di masjid,

tempat pemandian bisa membersihkan tubuh sedang waktu itu pahanya terbuka. Lalu

dari kotoran dan mengingatkan kepada Rasulullah saw. berkata kepadanya,

neraka.' Lalu beliau bersabda, 'lika memang "Tutuplah pahamu karena paha adalah
termasuk aurat." (HR al-Hakim)
kalian harus masuk ke dalamnya, maka
Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-
masuklah kalian dengan tetap menggunakan Hakim meriwayatkan dari Ali bin Abi
penutup tubuh."' (HR at-Tirmidzi) Thalib r.d., bahwasanya Rasulullah
saw. berkata kepadanya,
4. Sesungguhnya menahan pandangan
dan memelihara kemaluan lebih ber- iis#JLfuns!'i4:fin

sih dan suci bagi agama seseorang dan *
lebih menjamin terjauhkan dari kotoran
dosa-dosa. Allah SWT Maha Mengetahui "langanlah kamu membuka paha-
dan melihat perbuatan-perbuatan para mu, dan janganlah kamu melihat paha
hamba, niat dan isi hati, bisikan-bisikan orang lain baik orang yang masih hidup
mulut, curi-curi pendengaran dan curi- maupun orang yang sudah meninggal
curi pandang. Tiada suatu apa pun yang dunia." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah
tersembunyi dari-Nya dan berada di luar dan al-Hakim)

pengetahuan-Nya dan Dia akan membalas Adapun laki-laki al -Amrad (pemu-

tiap-tiap diri atas semua itu. da yang jambang dan ienggotnya
5. Aurat terbagi menjadi empat bagian. belum tumbuhJ, tidak tercakup ke

a. Aurat laki-laki terhadap sesama laki- dalam hukum di atas, dalam arti tidak
boleh memandanginya.
laki.
Seorang laki-laki dan laki-laki lain
Seorang laki-laki boleh melihat tidak boleh tidur bersama dalam satu
tubuh sesama laki-laki selain antara
pusar dan lutut. Adapun pusar dan ranjang, meskipun masing-masing
lutut tidak termasuk aurat. Sementara dari keduanya berada di tepi. Hal ini
itu, Imam Abu Hanifah mengatakan berdasarkan hadits yang diriwayat-

bahwa lutut termasuk bagian dari kan oleh Imam Muslim, Abu Dawud,

aurat. Imam Malik mengatakan paha at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu
bukanlah termasuk aurat, yakni dalam
konteks shalat, bukan dalam konteks Sa'id al-Khudri r.?., bahwasanya
penglihatan. Dalil yang menunjukkan
bahwa paha termasuk aurat adalah Rasulullah saw bersabda,

hadits yang diriwayatkan oleh al- ht:;F e,y.1t jt',Y.lt '4,- j
Hakim dari Muhammad bin Abdillah

bin fahsy dari Hudzaifah r.a,

J:'gfd\.cJ coJrtg 3Ai c.17:Jt

'#-,At C, tiytt J! iipr nS ThFSTRAL-MUNrRIrrrD 9

,gl antara pusar dan lutut. Namun, itu

"langanlah seorang laki-laki berada tidak boleh jika ada kekhawatiran ter-
dalam satu selimut dengan laki-laki jadinya fitnah. Seorang perempuan
lain, dan janganlah seorang perempuan tidak boleh satu ranjang dengan se-
sama perempuan.
berada dalam satu selimut dengan pe-
Yang lebih shahih adalah perem-
rempuan lain." (HR Muslim, Abu puan kafir dzimmi (perempuan non-
Muslimah) tidak boleh melihat tubuh
Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i) perempuan Muslimah. Karena pe-
rempuan non-Muslimah adalah pe-
Makruh hukumnya berpelukan
dan mencium wajah, kecuali bagi rempuan asing dalam hal agama,
seorang bapak kepada anaknya se- sementara Allah SWT berfirman
bagai bentuk ungkapan kasih sayang.
{U*jy sementara perempuan non-
Yang disunnahkan adalah berjabatan
Muslimah bukanlah termasuk kaum
tangan. Hal ini berdasarkan hadits perempuan kaum Muslimin.

yang diriwayatkan dari Anas r.a., ia c. Aurat perempuan terhadap laki-laki.

berkata, fika perempuan itu adalah perem-

& jyjE ',F.1t ,iut V :l!, jv puan asing bagi laki-laki, seluruh

.,<i> 'i6 \il G*,"i ^;,"* $ tei tubuh perempuan itu aurat bagi

,i6 ,<i> ,iu s*ai u;tl :jv laki-laki asing tersebut. Laki-laki itu
tidak boleh melihat perempuan asing
(1;;) :iv tL4ur3-s e*,:*\5 kecuali wajah dan telapak tangan
karena itu diperlukan dalam transaksi
Ada seorang laki-laki bertanya, 'Ya jual-beli. Seorang laki-laki asing tidak
Rasulullah, jika salah seorang dari kami boleh sengaja memandang wajah pe-
bertemu dengan saudara atau kawannya, rempuan asing tanpa ada maksud
maka apakah yangharus ialakukan, apa- dan tujuan yang dibenarkan. |ika pan-
kah ia boleh memberi hormat dengan me- dangannya secara tidak sengaja ter-
nundukkan tubuh terhadapnya?' Beliau jatuh pada seorang perempuan asing,
b erkata,' Tidak-' Laki-laki itu b erkata lagi, maka ia harus langsung menunduk-
Apakan boleh ia memeluk dan mencium-
nya?' Beliau berkata, 'Tidak.' Laki-laki kan dan mengalihkan penglihatannya.

itu kembali bertanya, Apakah dengan Hal ini berdasarkan ayat di atas

b erj ab atan tangan?' B eliau b erkat a,'Ya."' (te./u..+. .'i q. t.y, 1z': _-"tr" x,1.. !'.ytt.

b. Aurat perempuan terhadap sesama Imam Abu Hanifah memperboleh-

perempuan. kan satu kali pandangan selama itu

Aurat perempuan terhadap se- tidak berpotensi menimbulkan fitnah.

sama perempuan sama seperti aurat Namun, tidak boleh berulang-ulang
laki-laki terhadap sesama laki-laki. memandangnya. Hal ini berdasarkan

Seorang perempuan boleh melihat hadits,
tubuh sesama perempuan, kecuali
St\t u'bg;$ rp1'&n Wu

tv$ u:-';i

RAL.MUNIR JITID 9

"Wahai Ali, janganlah kamu me- Begitu juga boleh bagi seorang
neruskan pandangan yang pertama de- dokter laki-laki yang memiliki kre-
ngan pandangan yang kedua. Karena dibilitas moral melihat pasien perem-
pandangan yang pertama adalah boleh
puan dengan tujuan pengobatan.
bagi kamu, namun pandangan yang be-
rikutnya adalah tidakboleh bagi kamu." Seorang tukang khitan boleh melihat
kemaluan orang yang dikhitan karena
Boleh memandang perempuan hanya itulah satu-satunya cara untuk
bisa mengkhitan. Boleh sengaja melihat
dengan tujuan ingin meminangnya.
kemaluan dua orang yang berbuat
Hal ini berdasarkan hadits yang di-
zina untuk nantinya bisa menjadi saksi
riwayatkan oleh Ibnu Hibban dan ath- atas perzinaan yang mereka berdua

Thabrani dari Abu Humaid as-Sa'idi, perbuat. fuga boleh melihat kemaluan

bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, perempuan untuk nantinya menjadi

#g.x **fiV:t t!1 saksi atas kelahiran. Juga boleh melihat
payudara perempuan yang menyusui
Gy i:r< t"iyrr,WaiL
fu frvily otc untuk nantinya menjadi saksi atas

0l persusuan yang terjadi. Boleh melihat

.ifj i U\s 3y1 ,^*t tubuh seorang perempuan dalam

'Apabila salah seorang dari kalian aksi evakuasi penyelamatan dari ke-
meminang seorang perempuan, maka
tenggelaman dan kebakaran.
tidak apa-apa ia melihat peremPuan
itu, jika memang ia memandangnya Adapun perempuan mahram
baik dari jalur nasab, persusuan
tidak lain adalah karena bertujuan pe-
atau mushaaharah, auratnya adalah
minangan, meskipun si perempuan tidak antara pusar dan lutut, sama seperti
mengetahuinya." (HR Ibnu Hibban dan aurat laki-laki. Sementara menurut
sejumlah ulama, termasuk di antara-
ath-Thabrani) nya adalah Imam Abu Hanifah, aurat
perempuan mahram adalah bagian
Ketika melakukan transaksi jual- tubuh yang tidak terlihat ketika me-
beli, boleh bagi seorang laki-laki me- lakukan aktivitas dan pekerjaan.
mandang perempuan supaya ia bisa
mengenalinya ketika ada suatu haiat Iika perempuan adalah istri, boleh
bagi suami melihat seluruh tubuhnya,
dan keperluan. Begitu juga ketika termasuk kemaluannya. Hanya saja,
makruh hukumnya melihat kemaluan
dalam konteks persaksian, boleh me-
mandang wajah perempuan karena istri.

dengan melihat wajah, seseorang d. Aurat laki-laki terhadap perempuan.

bisa mengenali. Adapun memandang f ika laki-laki itu orang asing, aurat-
karena syahwat jelas terlarang. Hal ini nya adalah antara pusar dan lutut. Ada
berdasarkan hadits yang diriwayat-
pendapat yang mengatakan, aurat-
kan oleh Ahmad dan ath-Thabrani
dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya nya adalah seluruh tubuhnya, kecuali

Rasulullah saw. bersabda, wajah dan kedua telapak tangan,
sama seperti aurat peremPuan ter-
iq,, s#t
hadap laki-laki asing.
"Kedua mata berzina." (HR Ahmad
dan ath-Thabrani)

Pendapatyang pertama yang lebih "Janganlah kalian bertelanjang.
shahih, beda dengan aurat perempuan Karena sesungguhnya ada makhluk
terhadap laki-laki asing. Sebab tubuh
perempuan itu adalah aurat. Buktinya, Allah SWT yang selalu menyertai kalian
shalatnya seorang perempuan tidak kecuali ketika kalian buang hajat dan

sah jika tubuhnya terbuka. Beda ketika seseorang menggauli istrinya." 23

dengan tubuh laki-laki. 6. Allah SWT memerintahkan kaum perem-
puan agar mereka tidak menampakkan
Seorang perempuan tidak boleh
sengaja melihat laki-laki asing ketika perhiasan mereka, kecuali wajah dan kedua
ada kekhawatiran terjadinya fitnah.
Tidak boleh juga memandangi terus telapak tangan, sebagai antisipasi agar
wajahnya. Hal ini berdasarkan hadits tidak menyebabkan fitnah. Perhiasan ada
dua macam, yaitu perhiasan luar dan per-
di atas, "Gunakanlah hijab terhadapnya
hiasan dalam (yang tersembunyi). Adapun
(yakni, terhadap lbnu Ummi Maktum
na, meskipun ia adalah laki-laki buta)i' perhiasan luat boleh menampakkannya,
baik di depan kerabat mahram sendiri
fika laki-laki itu adalah suami,
maupun di depan orang asing. Adapun per-
boleh bagi si istri memandang seluruh
tubuhnya, termasuk kemaluan suami, hiasan dalam, tidak boleh ditampakkan
hanya saja makruh, sama seperti se- kecuali di hadapan orang-orang yang di-
orang suami memandang kemaluan
istrinya juga makruh. sebutkan Allah SWT dalam ayat di atas.
Adapun gelang, dalam hal ini, Aisyah
Seorang laki-laki tidak boleh
sengaja bertelanjang di rumah yahg r.a. mengatakan bahwa gelang termasuk

sedang kosong, tetapi paling tidak perhiasan luar karena tempatnya di
ia harus menutup auratnya. Hal ini
tangan. Sementara itu, Mujahid mengata-
berdasarkan hadits yang diriwayatkan kan gelang termasuk perhiasan dalam

oleh Bukhari, at-Tirmidzi, dan Ibnu karena letaknya di luar kedua telapak
Majah, bahwasanya Rasulullah saw.
tangan, yaitu di pergelangan tangan. Ada-
ditanya tentang hal tersebut, lalu pun khidhaab (pacar), menurut pendapat
Ibnul Arabi itu termasuk perhiasan dalam
beliau bersabda, jika keberadaannya di kaki.

L 6r-u" bi $;i ut 7. Wajib bagi seorang perempuan untuk

'Allah SWT lebih berhak untuk me- menutup rambut, leher; dan bagian atas
rasa malu kepada-Nya." (HR Bukhari,
at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah) dada, berdasarkan ayat, i; ':f* J.r4ty

At-Tirmidzi meriwayatkan dari 4:/o* l<ata 1ru.r) lang merupakan bentuk
Abdullah Ibnu Umar r.a., bahwasanya
tunggal kata @\ artinya, kain yang
Rasulullah saw. bersabda,
digunakan oleh perempuan untuk me-
i(rr^;r"i u &'itp *sAV fEL nutupi kepalanya. Bukhari meriwayatkan

JLttrlr 4.cbs,9.6t'+iL dari Aisyah r.a., ia berkata,

.dii ,),i tA Jjl$ oVqtt ;r*; ilt fi

#'#,,# e'"cA G.Ai,isr

V';tv;3,v 1fri> i*l';

23 Tafsir ar-Razi, 23 /202-204.

T'qrstnAl-MuNtnltrto 9 ,,,,,*r. '@.ii+}n- surahan-t{uur

"Semoga Allah SWT melimpahkan kebutuhan dan hasrat kepada perempuan,
rahmat-Nya kepada kaum perempuan yaitu orang yang sudah lanjut usia, atau

Muhajirin generasi pertama. Ketika Allah orang idiot, dan orang yang impoten.
SWT menurunkan ayat, 'wal yadhribna bi
khumurihinna'alaa juyuubihinna,' maka Mereka secara makna memiliki kemiripan,
mereka langsung menyobek muruuth (kain yaitu tidak memiliki kebutuhan dan hasrat
lebar yang digunakan untuk menyelimuti kepada perempuan. Boleh juga seorang
seluruh tubuh, jubah) mereka dan meng- perempuan menampakkan perhiasan di
gunakan sebagiannya untuk kerudung." (HR hadapan anak-anak yang masih kecil yang
Bukhari) belum paham tentang masalah perem-
puan dan aurat perempuan dan belum
B. Ada sejumlah orang yang Allah SWT
memperbolehkan bagi perempuan me- tampak memiliki ketertarikan seksual
terhadap lawan jenis karena usia yang
nampakkan perhiasannya di hadapan
masih terlalu dini.
mereka. Mereka adalah para kerabat 9. Haram hukumnya bagi seorang perempu-

mahram dan orang-orang yang posisinya an melakukan tindakan-tindakan yang

disamakan dengan kerabat mahram, yaitu berpotensi memicu terjadinya fitnah dan
para suami, bapak, kakek [baik dari jalur kerusakan, perbuatan amoral, tabarruj,
bapak maupun dari jalur ibu, atau dengan dan menarikperhatian lawan jenis, seperti
kata lain bapaknya bapak atau bapaknya menghentak-hentakkan kaki, mengguna-
kan parfum, riasan, dan perhiasan ketika
ibu), anaknya suami baik laki-laki maupun keluar rumah. fika seorang perempuan
menghentak-hentakkan kakinya karena
perempuan (anak tiri), saudara laki-laki ungkapan kegembiraan bisa memiliki per-

sekandung, seayah atau seibu, anaknya hiasan, itu hukumnya makruh sebagai-
saudara (keponakan) sekandung, seayah
atau seibu. Selain itu, paman dari jalur mana yang dituturkan oleh al-Qurthubi.
ayah dan paman dari jalur ibu (saudaranya
10. Tobat bagi orang-orang Mukmin dan
bapak atau saudaranya ibuJ juga termasuk
Mukminah adalah wajib dan fardhu'ain,
mahram. Mereka adalah para kerabat dari tanpa diperselisihkan lagi di antara umat.
jalur nasab. Hukum ini juga berlaku bagi Setiap orang pasti butuh tobat karena ia
pasti tidak lepas dari kealpaan, kelalaian,
kerabat dari jalur persusuan. Mereka
dan keteledoran dalam menunaikan hak-
semua itu disebut kerabat mahram. hakAllah SWT. Oleh karena itu, bagaimana

Selain itu, diperbolehkan juga menam- pun juga tobat tidak bisa ditinggalkan.
pakkan perhiasan di hadapan sesama pe- Setiap kali mengingat dosa yang pernah
diperbuat, wajib bagi seseorang untuk
rempuan dan di hadapan budak milih baik
budak laki-laki maupun budak perempuan memperbarui tobatnya. Menjadi sebuah
sesama Muslimah maupun kafir dzimmi,
menurut kebanyakan ulama. Ada yang keharusan bagi setiap orang untuk selalu
merasa menyesal atas perbuatan dosa
mengatakan bahwa yang dimaksud budak yang pernah diperbuatnya dan bertekad
tidak akan mengulanginya lagi hingga ia
milik di sini hanyalah budak perempuan
saja, sedangkan budak laki-laki hukum- menghadap Allah.

nya sama seperti laki-laki merdeka. Selain Ahmad, Bukhari, dan al-Baihaqi dalam
itu, perempuan boleh juga menampakkan
kitab Syu'abul limaan meriwayatkan dari
perhiasannya di hadapan orang yang ikut
menumpang hidup yang tidak memiliki

Abdullah Ibnu Umar r.a., ia berkata,'Aku 'H'etiL <Jj\ -i\iX,# ri: "glt
mendengar Rasulullah saw. bersabda, L-,:'ii.-t:,-,
tSg4!a-ue4nj
"F *1, +yr eV ,bt JI,VF ,,16r dj
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih
.o-iz/ 7*iry v membujang di antara kamu, dan juga orang-orang
yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahaya-
lX mu yang laki-laki dan perempuan. Iika mereka
miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada
'Wahai sekalian manusia, bertobatlah mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas
kalian semua kepada Allah SWT Karena se- (pemberian-Nya), Maha Mengetahui. Dan orang-
sungguhnya aku saja bertobat kepada Allah orang yang tidak mampu menikah hendaklah men-
SWT sebanyak seratus kali setiap hari."' (HR jaga kesucian (dirinya), sampai Allnh memberi
Ahmad, Bukhari, dan al-Baihaqi)
kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.
Syarat-syarat tobat ada empat.
Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki meng-
Pertama, meninggalkan perbuatan dosa
dan berhenti darinya. Kedua, menyesali inginkan perj anjian (kebebasan), hendaklah kamu
perbuatan dosa yang telah lalu. Ketiga, buat perjanjian kepada mereka, jika kamu menge-
bertekad untuk tidak akan mengulanginya tahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah
kepada mereka sebagian dari harta Allah yang di-
lagi. Keempat, mengembalikan hak-hak karuniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu
palcsa hamba sahaya perempuanmu untuk melaku-
kepada pemiliknya yang sah. kan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan
kesucian karena kamu hendak mencari keuntungan
MENIKAHKAN ORANG YANG BERSTATUS kehidupan duniawi. Barangsiapa memalcsa mereka,
S,,YGI.E MENGADAKAN AKAD K'TAABAH maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Pe-
DENGAN PARA BUDAK, DAN LARANGAN nyayang (kepada mereka) setelah mereka dipalcsa.
PEMAKSAAN UNTUK MELAKUKAN Dan sungguh, Kami telah menurunkan kepada
PERZINAAN kamu ayat-ayat yang memberi penjelasan, dan

Surah an-Nuur Ayat 32-34 contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu

KPo?#tip))vfo;uStu(;rs sebelum kamu dan sebagai pelajaran bagi orang-
orang yang bertakwa." (an-Nuur: 32-34)
rya,^vlwur\#":ffii&ay
Qlraa'aat
';r.#- E G6 3J-q* <:Jt,+;;As
{ilrfl,}:
VK(4 ek 8 Qgt',iz. |:5v "a
4r jl: "i il\3 W 4- 3e "o\ )4t4^,\ 1. 1fur..-,; Ini adalah qiraa'aat Abu'Amr.
2. @r"raS Ini adalah qiraa'aat Hamzah, al-
i,rj "o\ Ht,y K# ty$ *;'"4i-E'trr
Kisa'i, dan Khalaf.
1y!frH:$V$\ri :6;\i*!:*i
3. 1kt ,+*s Ini adalah qiraa'aat para imam
-uf:5 fi;ffi 4'rfrW+y,;i,iy i,r
yang lain.

4\.,(a- b/ :
t. et*) Ini adalah qiraa'aat Ibnu 'Amir,

Hafsh, Hamzah, dan al-Kisa'i.

2. <ot*> Ini adalah qiraa'aatpara imam yang

lain.

l'ruab sehingga mereka pun mendapatkan apa yang

(-u!r tr* ,rg7 b Kata "alladziina" ber- bisa mereka gunakan untuk menikah.

kedudukan sebagai mubtada'. Sedangkan, {;ry,} al-Mukaotab ah atau akad kitaabah,

khabar-nya dibuang, yakni "fiimaa yutlaa yaitu seorang majikan berkata kepada budak-
nya, 'Aku melakukan akad kitaabah dengan
' al a iku m all o d ziin a y a b tag huun al kita a b a." Atau
khabar-nya adalah kalimat "fa kaatibuuhum," kamu dengan ketentuan kamu membayar

sedangkan keberadaan huruf/a' pada khabar sekian dengan pembayaran secara diangsur
ini adalah dikarenakan mubtada'-nya di sini
beberapa kali cicilan. fika kamu telah me-
mengandung makna kata syarat.
lunasinya, kamu merdeka."
Mufradaat LuShawiyyah
fadi, akad kitaabah adalah akad antara
{.rdry Ini adalah bentuk jamak dari seorang majikan dengan budaknya dengan
ketentuan budak membayar sejumlah harta
"ayyim," yang artinya adalah orang yang ber- kepada majikan, lalu budak tersebut bisa

status single [tidak memiliki suami atau merdeka.

istri), baik laki-laki maupun perempuan, baik Selain itu, akad kitaabah dapat diartikan
juga pemerdekaan seorang budak setelah
perjaka maupun duda, baik perawan maupun
janda. budak membayar sejumlah harta dalam

{r+u1;6} Yang sudah memiliki kelayakan bentuk beberapa cicilan.
dan kompetensi untuk menikah serta me-
nunaikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban {iiiK} Perintah di sini bersifat sunnah

pernikahan. dan anjuran menurut kebanyakan ulama.

(tsut; F,U" ;/h Kata "' ibaad" adalah bentuk $*|*.'*tty lit<a t<atian mengetahui pada

jamak dari "'ebd" [budak laki-laki). Kata, diri mereka sifat amanah'serta kemampuan
untuk bekerja mencari pemasukan guna
"imaa"' adalah bentuk jamak dari "amatun"
membayar harta kita ab ah.
yang artinya budak perempuan.
Ada yang mengatakan bahwa yang dimak-
{&6 nb} Allah SWT Mahakaya. Nikmat-
sud dengan kebaikan di sini adalah kesalehan
Nya tiada akan pernah habis karena kuasa-Nya
agama.
tiada berujung.
ia
(""F Lagi Maha Mengetahui segala
{dtr sl' *t )t J s,;iry Ini adalah perintah
makhluk-Nya, Dia melapangkan dan menyem-
pitkan rezeki sesuai dengan hikmah-Nya. yang ditujukan kepada para majikan untuk

(.!:,t F Dan hendaklah bersungguh- memberi bantuan harta kepada budak

sungguh secara optimal dalam menjaga mukaatab agar bisa ia gunakan untuk melunasi

kesucian diri. biaya akad kitaabah. Bisa dengan cara memberi

4€*.3r4 {;l'} Orang-orang yang belum bonus atau potongan biaya kitaabah yang ada.

memiliki sarana prasarana, biaya pernikahan Dalam hal ini, besarnya bantuan yang diberi-
berupa mahar dan nafkah. Bisa juga dikatakan kan palingtidak dalam jumlah yang sudah bisa
yang dimaksud dengan kata nikah dalam
disebut harta yang memiliki nilai.
kalimat ini adalah sesuatu yang bisa digunakan Ada pendapat yang mengatakan bahwa

untuk menikah. maksud ayat ini adalah anjuran kepada para
majikan agar tetap mau memberi bantuan
4p c rt' **. ,!;) Sampai Allah SWT
nafkah kepada budak mukaatab setelah ia me-
memberinya kelapangan dengan karunia-Nya
lunasi biaya kitaabah dan berstatus merdeka.

Ada j uga pendapatyang mengatakan bahwa

perintah dalam kalimat ini bersifat umum

TATSIRAL-MUNIR JILID 9

ditujukan kepada segenap kaum Muslimin dipaksa melacur tidak berdosa sehingga tidak
untuk memberi bantuan kepada para budak
mukaatab dan memberi mereka porsi bagian butuh kepada maghfirah. Oleh karena itu,

dari zakat. Porsi bagian zakat yang diberikan orang yang dipaksa membunuh tetap haram
kepada budak mukaatab boleh digunakan
olehnya untuk membayar biaya kitaabah dan baginya melakukan pembunuhan itu dan ia
bagi majikan boleh menerima pembayaran
yang menggunakan dari harta zakat tersebut. tetap terancam hukuman qishash menurut

Sebab majikan mengambil harta itu dari tangan sejumlah ulama seperti ulama Syafi'iyyah.

budak mukaatab bukan sebagai sedekah, sama (:#y Yang menjelaskan dan meng-

seperti orang yang menghutangi dan pembeli. uraikan berbagai hukum aturan, huduud,

{,g'*," ;*.,Ati$ i;} Oan janganlah kalian etika, tata nilai, dan norma-norma yang butuh

memaksa budak-budak perempuan kalian dijelaskan.

untuk melakukan pelacuran. |ika berdasarkan versi qiraa'aat yang

{djt tt'J iii'.-; ,!F Padahal mereka meng- membaca/athah huruf yo'-nya (dalam bentuk

inginkan kesucian diri. Kalimat ini adalah isim mafuuD <-e;i> artinya yang di dalamnya
dijelaskan hal-hal yang telah disebutkan itu.
kalimat syarat untuk tindakan pemaksaan.
(yr;F Contoh dan kisah yang menarik dan
Karena pengertian pemaksaan tidak akan bisa
mengherankan, yaitu kisah Aisyah r.a., kisah
didapatkan melainkan dengan adanya syarat
Yusuf dan sayyidah Maryam a.s..
ini. Dinamakan pemaksaan jika orang yang
(6!,, )..: e V,:' ul.ti. "'.p Dari contoh umat-umat
dipaksa sebenarnya tidak mau melakukan. fika
sebelum kalian atau kisah yang serupa dengan
kalimat ini dijadikan sebagai syarat larangan
kisah Yusuf dan Maryam.
yang terdapat pada kalimat ('/t yr} berarti
, ot ',.&4;tb Nasihat dan pelajaran yang
kalimat syarat ini tidak memiliki pengertian
{;+
konotasi apa-apa. Dengan kata lain, seandainya
bisa dipetik oleh orang-orang yang bertakwa.
para budak itu memang tidak menginginkan
menjaga kesucian diri, itu tidak lantas boleh Di sini, yang disebutkan secara khusus adalah

memaksa mereka melakukan pelacuran. Sebab orang-orang yang bertakrwa karena merekalah

pelacuran adalah haram secara mutlak. orang-orang yang bisa mengambil manfaat

Ayat ini turun menyangkut Abdullah bin dari nasihat dan pelajaran.

Ubaiy bin Salul. Ia memiliki enam orang budak Sebab Turunnya Ayat

perempuan yang ia paksa untuk bekerja 7. Ayat33, {6i*;.$te\

mencari pemasukan untuknya dengan cara Ibnus Sakan meriwayatkan bahwa ayat

melacurkan diri. ini turun menyangkut seorang budak milik
Huwaithib bin Abdil Uzza yang bernama
{+.1rr ;+r ?; tdjy Karena kalian ingin
Shubaih. Ia meminta kepada majikannya agar
mendapatkan hasil dan pemasukan dengan
berkenan melakukan akad kitaabah dengan-
paksaan yang kalian lakukan itu.
nya, tetapi majikannya tidak mau. Lalu Allah
44 tny Maha Pengampun lagi Maha
SWT pun menurunkan ayat ini. Kemudian
Penyayang kepada para budak perempuan
Huwaithib pun akhirnya mau melakukan akad
yang dipaksa melacur itu.
kitaobah dengannya dengan biaya kitaabah
Keberadaan unsur dipaksa tidak lantas yang harus ia bayar sebanyak seratus dinar.
meniadakan tuntutan pertanggungjawaban. Huwaithib memberikan potongan kepadanya

Tidak bisa dikatakan bahwa perempuan yang sebanyak dua puluh dinar. Lalu ia pun akhirnya

berhasil membayar biaya kitaabah itu. Ia

terbunuh dalam Perang Hunain.

-IATSIRAL-MuNIRIILrD 9 ,r!l fa surahan-I{uul

2. Ayat, 4&;'*F ti\ ikatan rumah tangga, keharmonisan dan kasih

Imam Muslim dan Abu Dawud meriwayat- sayang, serta terciptanya lingkungan yang
bersih dan kondusif bagi tumbuh kembang
kan dari fabir r.a., bahwasanya Abdullah bin
Ubaiy bin Salul memiliki dua orang budak dan pendidikan anak-anak.

perempuan bernama Musaikah dan Umaimah. Tafsir dan Penjelasan

Abdullah bin Ubaiy memaksa mereka berdua Topik ayat-ayat di atas adalah penjelasan
tentang sejumlah hukum dan perintah. Yang
untuk bekerja sebagai tunasusila. Lalu mereka pertama adalah perintah untuk menikah.

berdua mengadukan hal itu kepada Rasulullah Hukum Kedelapan, Beberapa Hal
yang Berkaltan dengan Pernikahan
saw.. Allah SWT pun menurunkan ayat ini.
Muqatil menuturkan, pada masa jahiliyyah, (Eu! €:V i 4av 5: ,,,ii!r tPJJrrF

para budak perempuan milik masyarakat Wahai para wali dan majikan, atau wahai

jahiliyyah bekerja sebagai tunasusila untuk umat seluruhnya, nikahkanlah para laki-laki
mencari pemasukan untuk majikan mereka.
dan perempuan merdeka di antara kalian
Abdullah bin Ubaiy, pentolan kemunafikan,
yang berstatus single (tidak bersuami atau
memiliki enam orang budak perempuan. Me- beristri), juga para budak laki-laki dan budak
perempuan kalian yang sudah memiliki kom-
reka adalah, Mu'adzhah, Musaikah, Umaimah, petensi untuk menikah dan memiliki kemam-
puan untuk melaksanakan hak-hak dan ke-
'Amrah, Arvrra, dan Qutailah. Abdullah bin wajiban-kewajiban pernikahan, .dengan be-
kerja sama, bersinergi dan menghilangkan
Ubaiy memaksa mereka untuk bekerja sebagai berbagai aral rintangan. Bantulah mereka
untuk menikah dalam bentuk bantuan ke-
tunasusila dan mengharuskan mereka untuk uangan, tidak menghalang-halangi dan me-
setor kepadanya dalam jumlah tertentu. Lalu, rintangi mereka untuk menikah, menyediakan
pada suatu hari, salah seorang dari mereka fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuh-
kan untuk menikah.
hanya membawa pulang uang sebanyak
Yang sahih adalah khithaab atau pesan
satu dina4 dan yang lainnya ada yang hanya ayat ini ditujukan kepada para wali. Ada yang

membawa pulang uang kurang dari itu. mengatakan kepada para suami.

Kemudian Abdullah bin Ubaiy berkata kepada Zahir perintah ayat ini menurut pendapat
jumhur adalah perintah yang bersifat sunnah,
mereka berdua, "Sana pergi melacurlagi!" Lalu
anjuran, dan istihsaan. Sebab pada masa
mereka berdua berkata, "Sungguh demi Allah,
Rasulullah saw. dan masa-masa setelah
kami tidak mau melakukannya lagi. Allah itu, ditemukan banyak kaum laki-laki dan

SWT telah menurunkan kepada kami agama perempuan yang tidak menikah, sementara
tidak ada seorang pun yang mengingkari,
Islam dan Dia mengharamkan perzinaan." menolak dan mengecam kondisi tersebut.
Selain itu, seorang wali tidak memiliki hak
Kemudian mereka berdua datang menghadap memaksa perempuan janda untuk menikah
seandainya ia tidak mau. Juga berdasarkan
Rasulullah saw. dan mengadukan masalah
tersebut kepada beliau. Lalu Allah SWT pun

menurunkan ayat ini.

Persesuaian Ayat

Setelah Allah SWT melarang hal-hal yang

berpotensi menjadi pintu masuk perbuatan

keji, amoral, dan perzinaan yang menyebabkan
campur aduknya nasab, Allah SWT menjelas-

kan jalur yang halal, yaitu pernikahan yang

bisa menjamin terpeliharanya nasab, terjaga-

nya eksistensi spesies manusia, keutuhan

kesepakatan ulama bahwa seorang majikan maksud adalah pengertian etimologinya, yaitu
tidak bisa dipaksa untuk menikahkan budak
laki-laki dan budak perempuan miliknya. kompetensi dan kelayakan untuk menikah

Ada segolongan ulama seperti ar-Raziyang serta melaksanakan hak-hak dan kewajiban-
berpendapat bahwa zahir perintah ayat ini
bersifat wajib bagi setiap orang yang mampu kewajiban pernikahan. Kata (rt,) sama dengan
menikah. Hal ini didasarkan pada hadits yang (-r,*) yaitu bentuk jamak dari <.ril yang artinya
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari adalah budak laki-laki. Sedangkan, kata 1,tiyt;
Ibnu Mas'ud r.a.,
adalah bentuk jamak dari 1Li; yang artinya
;ty -;,;Qt '."Qt'FU adalah budak perempuan. Penggunaan kata

,& 3;l, rt4 3ii';9,t'* - di!, ($t,,rt| dalam bentuk mudzakkar fiaki-laki)

"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara adalah sebagai bentuk a t-Tagh /iib, dalam artian
kalian yang sudah memiliki kemampuan biaya-
biaya untuk membangun rumah tangga, maka juga mencakup mu'annats (perempuan).
hendaklah ia menikah. Karena menikah lebih bka
menahan pandangan dan lebih bisa menjamin . Di sini, kesalehan hanya diperhitungkan
terjaganya kemaluan. Sedangkan, barangsiapa dalam konteks budak, sedangkan dalam
yang belum memiliki kemampuan, maka hendak- konteks orang merdeka hal itu tidak diper-

lah ia berpuasa karena Puasa bisa menjadi hitungkan. Sebab kesalehan itulah unsur atau

peredam baginya." (HR Bukhari dan Muslim) faktor pendorong bagi majikan untuk meng-

f uga berdasarkan hadits yang diriwayatkan abaikan aspek kemanfaatan budak bagi dirinya.

oleh Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Ma'qil Oleh karena itu, majikan tidakterdorong untuk
Ibnu Yasar r.a., bahwasanya Rasulullah saw. menikahkan budaknya melainkan karena

bersabda, keistiqamahan, kelurusan, dan kesalehan

.f!' i<, i:,9 $V ,,i3st 4!5)t 13L"fr budak atau oleh keyakinan bahwa budak ter-

"Nikahilah perempuan yang penuh kasih sebut memang mampu melaksanakan hak-hak
sayang (kepada sang suami) dan subur karena
sesungguhnya aku membanggakan kalian kepada dan kewajiban-kewajiban suami-istri.
umat-umat yanglain." (HR Abu Dawud dan an- Imam asy-Syafi'i menjadikan zahir ayat

Nasa'i) $.rsa *1u-\t r;$iib sebagai landasan dalil bahwa
boleh bagi seorang wali menikahkan anak
Pendapat yang mengatakan bahwa perin-
tah tersebut bersifat wajib dan berimplikasi gadis yang berada di bawah perwaliannya
bahwa nikah tidak boleh tanpa wali. tanpa kerelaan dan persetujuannya.
Khithaab atau pesan dalam ayat ini adalah
Yang dimaksud dengan kata {r+tl'}
ditujukan kepada para wali. Merekalah yang
dalam ayat ini adalah kesalehan menurut ter- diperintahkan untuk menikahkan orang yang
minologi syara', yaitu memperhatian perintah-
perintah dan larangan-larangan agama. Ada berada di bawah perwalian mereka, baik
pendapat yang mengatakan bahwa yang di-
perempuan yang berada di bawah perwalian

mereka itu sudah besar maupun masih

kecil, baik ia rela dan setuju maupun tidak.
Seandainya bukan karena adanya sejumlah
dalil lain dari as-Sunnah yang menjelaskan
bahwa seorang wali tidak boleh menikahkan
perempuan janda yang sudah besar yang

berada di bawah perwaliannya tanpa kerelaan

dan persetujuannya, niscaya hukumnya sama

dengan hukum gadis yang sudah besar karena

keumuman ayat ini.

Akan tetapi, Rasulullah saw. bersabda Bersifat lebih khusus dan spesifik dari
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, ayat ini, sementara dalil yang bersifat khusus
Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari Ibnu Abbas didahulukan dan dimenangkan atas dalil yang
bersifat umum. Sebagaimana para ulama juga
f.?,
telah berijma bahwa keumuman kata {;Ulr}
.WVb W\Lt ^4tk 4;w3 3<-lr
dalam ayat ini memiliki sejumlah syarat, yaitu
"Perempuan yang masih gadis dimintai perempuan tersebut bukanlah mahram bagi
suami, baik kemahraman melalui jalur nasab,
izinnya menyangkut dirinya, dan izinnya adalah persusuan, maupun mushaaharah, seperti
diamnya." (HR Muslim, Abu Dawud, dan an- mengawini dua perempuan bersaudara atau
Nasdi) mengawini seorang perempuan dan bibinya
fbaik bibi dari jalur ayah maupun dari jalur
Hadits ini menunjukkan kewajiban me- ibu), anak perempuan saudara laki-laki dan
minta izin kepada gadis serta diperhitung- anak perempuan saudara perempuan.

kannya kerelaan dan persetujuannya. Dengan Ayat {f:V a .l:.;eatib diiadikan sebagai

begitu, hadits ini membatasi keumuman ayat landasan dalil oleh para ulama tentang dua hal.
Pertama, seorang majikan boleh menikahkan
di atas. budak laki-laki atau budak perempuan milik-

Ulama Syafi'iyyah menjadikan ayat ini nya tanpa kerelaan dan persetujuannya.
sebagai landasan dalil bahwa seorang pe-
Kedua, tidak boleh bagi seorang budak, baik
rempuan tidak boleh melaksanakan akad budak laki-laki maupun budak perempuan,
menikah tanpa izin majikan agar majikan tidak
nikah. Sebab yang diperintahkan untuk me- kehilangan haknya untuk menggunakan dan

nikahkannya adalah walinya. memanfaatkan budaknya. Hal ini diperkuat

Akan tetapi, yang lebih tepat adalah oleh sabda Rasulullah saw. dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
melihat khithaab dalam ayat ini sebagai
# *.)t) ,lt# )\L F", iig d:
khithaab yang ditujukan kepada segenap
"lika ada seorang budak menikah tanpa seizin
orang dengan menganjurkan dan mendorong majikannya, maka ia berzina." (HR Ahmad)
mereka untuk membantu terlaksananya per-
Kemudian Allah SWT mengantisipasi mun-
nikahan. Oleh karena itu, hukum tentang culnya apologi dan dalih tidak memiliki harta,

masalah melaksanakan akad nikah diambil dengan berfirman, 'itv ui ,z rtt 4-,,;t,j6- otb
dari dalil lain selain ayat ini. {i.f ctb Ini adalah janji memberi kecukupan

Sebagian ulama Hanafiyyah menjadikan kepada orang yang menikah. Oleh karena
itu, kalian tidak usah memandang kondisi
zahir ayat {.rU!' fr:<\Y sebagai landasan kemiskinan ekonomi, baik apakah yang miskin
itu adalah laki-laki yang meminang maupun
dalil bahwa boleh laki-laki merdeka menikah perempuan yang dipinang. Karunia Allah
dengan perempuan budak walaupun ia me- SWT akan menjadikannya berkecukupan.
miliki kamampuan membayar mahar perem- Allah SWT Mahakaya serta perbendaharaan-
puan merdeka. Sementara ulama Syafi'iyyah
menyanggah pandangan ini dengan mengata- perbendaharaan-Nya tiada akan pernah habis
kan, bahwa ayat25 surah an-Nisaa',

"Dan barangsiapa di antara kamu tidak

mempunyai biaya untuk menikahi perempuan

merdeka yang beriman, maka (dihalalkan
menikahi perempuan) yang beriman dari

hamba sahaya yang kamu miliki." (an-Nisaa':

2s)

sulah an-Nuur +*i+ /-------\ TAFSTRAL-MUNrR IrLrD 9

dan kuasa-Nya tiada batas. Allah SWT. Maha para laki-laki dan perempuan merdeka yang
Mengetahui hal ihwal dan keadaan makhluk- berstatus single saja. Sebab yang dimaksud
Nya. Dia melapangkan dan menyempitkan dengan memberikan kecukupan pada ayat
rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya
sesuai dengan hikmah dan kemashlahatan. {n' ai} adalah menjadikan mereka berke-

Imam Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan cukupan, sementara budak tidak bisa memiliki.
Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, Ada sebagian ulama yang menjadikan ayat

J\41 3:";; €.8t ini sebagai landasan dalil bahwa tidak boleh
memutus ikatan pernikahan hanya karena
y.$t ets;t$t5.,ot5'irt 's;, qtgJtS
alasan kesulitan ekonomi hingga menyebabkan
Ada tiga orang yang Allah SWT pasti mem-
bantu mereka, yaitu orang yang menikah yang tidak bisa memberi nafkah. Allah SWT
menginginkan untuk menjaga kesucian diri,
budak mukaatab yang ingin membayar biaya dalam ayat ini tidak menjadikan kemiskinan
kitaabahnya dan orang y ang b erj uang fi sabilillah."'
(HR Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu sebagai penghalang untuk menikahkan, maka
Majah) secara prioritas kemiskinan juga tidak bisa
menjadi penghalang keberlangsungan ikatan
Ibnu Mas'ud r.a. berkata, "Carilah ke- pernikahan yang telah ada.
cukupan pada nikah." Hanya saja, perlu di-
Bagaimana pun juga, maksud ayat ini
garisbawahi bahwa dijadikannya orang yang
menikah berkecukupan tentu ter-gantung ke- adalah anjuran agar jangan menolak laki-laki
pada kehendak llahi. Allah SWT berfirman,
miskin yang datang meminang dengan percaya
"Dan jika kamu khawatir menjodi miskin
kepada yang ada di sisi Allah SWT. Begitu juga,
(karena orang kafir tidak dotong) maka Allah
nanti akan memberikan kekayaon kepodamu dianjurkan bagi seorang istri untuk tetap

dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. tabah dan sabar ketika suaminya mengalami
kesulitan ekonomi hingga menjadikan suami
Sesungguhnya Alloh Moha Mengetahui, Maha- tidak bisa mencukupi nafkahnya.
bijaksana. " (at-Taubah: 28)
Dari ayat ini bisa dipahami bahwa di-
Dalam ayat ini Allah SWT berfirman
anjurkan kepada orang miskin agar tetap
4W Ati ay| yakni, dan Allah SWT Mahakaya
lagi Maha Mengetahui kemashlahatan se- berani melangkah untuk menikah walaupun ia
belum memiliki biaya yang mencukupi dalam
hingga Dia memberi berdasarkan hikmah.
membangun rumah tangga. fika seorang wali
Dhamir yang terdapat pada fi'il 4;'rl.:- 3$ saja dianjurkan untuk tetap mau menikahkan

adalah kembali kepada para laki-laki dan orang yang miskin, tentu orang miskin itu juga
perempuan merdeka yang berstatus single dianjurkan untuk menikah.

serta para budak laki-laki dan perempuan yang Setelah memerintahkan untuk menikah-
kan orang-orang merdeka dan para budah
saleh. Yang dimaksudkan dari kalimat (nr ;*i:! baik mereka kaya maupun miskin, Al-Qur'an
meletakkan sebuah treatment untuk orang
adalah meluaskan kondisi ekonomi dan ter- yang belum mendapatkan sarana prasarana
penuhinya kebutuhan. Ada yang mengatakan dan fasilitas untuk menikah serta belum
bahwa dhamir tersebut hanya kembali kepada
menemukan orang yang mau menikahkannya.

{S ., iit fia,:.; ,-'(; "y*'t rl' ::*:ity

Hendaklah orang yang sama sekali belum me-

miliki biaya pernikahan bersungguh-sungguh
secara optimal untuk menjaga kesucian diri.
Berdasarkan penafsiran ini, berarti yang di-

maksud dengan kata nikah dalam ayat ini ini sebagai landasan dalil bahwa dianjurkan
adalah pengertian nikah dalam arti yang se-
sungguhnya menurut terminologi syara'. jangan menikah dulu bagi orang yang belum

Bisa juga yang dimaksud dengan kata memiliki kesiapan pernikahan disertai dengan
nikah dalam ayat ini adalah sesuatu yang bisa
digunakan untuk melangkah menuju per- sikap menjaga kesucian diri. Dengan begitu,
nikahan. Seperti kata <+51 yang merupakan berarti di sini ada kontradiksi antara ayat ini
sebutan untuk alat yang digunakan untuk naik
dengan ayat sebelumnya yang menganjurkan
ke atas kendaraan. Maksud ayat ini adalah untuk menikah. Oleh karena itu, dalam hal ini

memberikan penyuluhan dan arahan bagi ulama Syafi'iyyah mengatakan ayat ini mem-
orang-orang yang belum memiliki sarana
prasarana untuk menikah agar bersungguh- batasi keumuman ayat sebelumnya itu. Yakni,
ayat sebelumnya untuk orang-orang miskin
sungguh dalam memegang teguh sifat yang sudah memiliki persiapan dan kesiapan
pernikahan. Sedangkan, ayat ini untuk orang-
'ffih (menjaga diri) dari yang diharamkan orang miskin yang belum memiliki kesiapan
dan persiapan pernikahan.
Allah SWT sampai Allah SWT memberinya
kecukupan dari karunia-Nya untuk menikah. Sementara itu, ulama Hanafiyyah melihat

Menjaga sikap 'iffoh adalah kewajiban untuk men-takwili ayat ini yang dimak-

bagi setiap orang Mukmin. Dalam ayat ini sud dengan kata nikah dalam ayat ini adalah
terkandung janji yang mulia dari Allah SWT perempuan yang bisa dinikahi, seperti kata
bahwa Dia akan memberi mereka kecukupan
sehingga mereka tidak perlu pesimis, putus tittll untuk menunjukkan makna 1-.1i; [se-

asa, gelisah, dan galau. suatu yang ditulisJ. Oleh karena itu, perintah
untuk bersikap 'iffah di sini dipahami dalam
Di atas sudah disebutkan sebuah hadits konteks orangyangbelum menemukan perem-
puan yang bisa ia nikahi. Dengan begitu, tidak
shahitu
ada kontradiksi antara ayat ini dengan ayat
oy -i;Qt & t*t 6n +6t ;*1 U
sebelumnya. Akan tetapi, kalimat ('n' &* &F
,& ;,;it, ki) bii';9,t'* -C:lt
dalam ayat ini menjadikan pentalowilan ulama
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara Hanafiyyah tersebut terlalu jauh.
kalian yang sudah memiliki kemampuan biaya-
biaya untuk membangun rumah tangga, maka Hukum Kesembilan, Melakukan Mukaatabah
terhadap Budak
hendaklah ia menikahlah. Karena menikah
i* :'l;;;.s, $cJ Js{ &..ii3llr '"r-". ;.ytgy
lebih bisa menahan pandangan dan lebih bisa {t;- C Para budak yang mengajukan per-
menjamin terjaganya kemaluan. Sedangkan,
barangsiapa yang belum memiliki kemampuan, mohonan kemerdekaan diri mereka dengan
maka hendaklah ia berpuasa karena puasa bisa
jalur mukaatabah kepada para majikan mereka
menj adi p er e d am b aginy a."
dengan membayar sejumlah harta kepada
Kata (:;qi dalam hadits di atas maksud- majikannya dalam jangka waktu tertentu,
maka penuhilah permohonan mereka itu
nya adalah biaya membangun rumah tangga
berupa maha4 nafkah, dan yang lainnya. wahai para majikan.Lakukanlah akad kitaobah

Ada sebagian ulama yang menjadikan ayat dengan para budak kalian jika mereka ter-
masuk orang yang saleh dan bertalnnra,
amanah, memiliki kemampuan untuk bekerja
mencari pemasukan, dan membayar biaya

kitaabah yang disepakati kepada majikannya.

ThFSTRAL-MUNrRIrrrD 9

Banyak versi penafsiran tentang kata 1fii; Sebagaimana seorang majikan tidak wajib
dalam ayat ini. Ada yang mengatakan maksud-
nya adalah amanah dan kemampuan untuk dan tidak pula bisa dipaksa menjual budaknya
bekerja mencari pemasukan. Ini adalah penaf-
kepada seseorang yang ingin membelinya
siran Ibnu Abbas r.a. dan Imam asy-Syafi'i. dan memerdekakannya untuk membayar
Ada yang mengatakan bahwa maksudnya
suatu kafarat, begitu pula akad kitaabah tidak
adalah al-Hirfah [memiliki keahlian dalam wajib baginya dan tidak pula ia bisa dipaksa
suatu bidang pekerjaan). Dalam hal ini ada untuk melakukannya. Sebab akad semuanya
sebuah hadits marfu'yang diriwayatkan oleh
berlandaskan pada saling setuju.
Abu Dawud dalam al-Maraasiil dan al-Baihaqi
Sementara itu, Dawud azh-Zhahiri dan
dalam as-Sunan,
sejumlah Tabi'in mengatakan bahwa perintah
.qat *k#*;$,{b e.W:,t
tersebut bersifat wajib. Hal ini didasarkan
"lika kalian mengetahui mereka memiliki
pada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
suatu keahlian kerja. Dan janganlah kalian mem- dalam bentuk mu'allaq, Abdurrazzaq, 'Abd
biarkan mereka begitu saja menjadi beban bagi
orang-orang." (HR Abu Dawud dan al-Baihaqi) bin Humaid, dan Ibnu farir dari Anas bin

Ada pula yang mengatakan maksudnya Malik r.a., ia berkata, "Sirin mengajukan per-
adalah harta. Pandangan ini diriwayatkan dari
mohonan mukaatabah kepadaku, tetapi aku
sejumlah ulama.
menolaknya. Lalu Sirin datang menemui
Ada pula yang mengatakan maksudnya Umar bin Khaththab r.a. dan mengadukan
adalah kesalehan dan keimanan. Ini adalah
penafsiran Hasan al-Bashri. Penafsiran ini hal itu. Umar bin Khaththab r.a. pun datang
berarti menghendaki bahwa akad kitaabah menemuiku sambil membawa tongkat {an
tidak bisa dilakukan terhadap budak non- membacakan ayat {iiit(i}.Akhirnya Anas bin
Muslim. Hal ini tentu terlalu keras dan kaku. Malik r.a. bersedia melakukan akad kitaabah

fumhur ulama berpendapat, bahwa den'gan Sirin.

perintah pada kalimat {;-t*K;} adalah perintah Berdasarkan zahir ayat (i4r.Gtp biaya
yang bersifat tuntutan, anjuran dan sunnah,
bukan perintah yang bersifat wajib. fika ada atau harga kitaabah boleh secara tunai atau
seorang budak mengajukan permohonan kredit dengan satu kali angsuran atau lebih.

mukaatabah kepada majikannya, majikan ter- Ini adalah pendapat ulama Hanafiyyah dan
rekan-rekan Imam Malik. Sementara itu,
sebut memiliki kebebasan antara bersedia
memenuhi permohonannya itu atau menolak- ulama Syafi'iyyah berpendapat bahwa akad

nya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw. kitaabah tidak boleh dengan harga tunai.
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan Abu Dawud, Sebab akad kitaabah memberikan suatu kesan

#iy 'LsJt 4v'J1\ dan pengertian pembayaran dengan angsuran

"Harta seorang Muslim tidak halal bagi atau cicilan. Selain itu, budak mukaatab tentu
seseorang yang lain, melainkan harus dengan
tidak mampu membayar secara tunai sehingga
kerelaan hatinya." (HR Ahmad dan Abu Dawud)
menyebabkan dirinya kembali kepada status

budak murni lagi dan tujuan utama akad
kitaabah pun akhirnya tidak bisa terwujud.
Begitu juga, ulama Syafi'iyyah tidak mem-

perbolehkan akad kitaabah dengan angsuran

kurang dari dua angsuran. Dengan kata lain,

akadkitaabah harus dengan angsuran minimal

dua kali angsuran. Sebab akadkitaabah adalah

akad yang dilandasi rasa kasihan dan tolong

:IAFSIR AL-MUNIR JITID 9

menolong. Hal ini tentu menghendaki pem- ditujukan kepada segenap masyarakat dan
itu bisa diambil dari zakat, seperti yang di-
bayaran dengan cara diangsur. jelaskan dalam ayat {+61t Jj} yakni untuk me-

Pendapat ulama Syafi'iyyah ini tidak merdekakan budak. Ini adalah pendapat ulama
Hanafiyyah. fika begitu, berarti perintah dalam
sesuai dengan zahir ayat.
ayat ini bersifat wajib. Hal ini dikuatkan oleh
Dalam ayat ini disebutkan sebuah sya-
rat untuk melakukan akad kitaabah, yaitu hadits di atas dari Abu Hurairah r.a.,

perkiraan kuat bahwa si budak adalah orang & t n< /a
baik. |ika tidak diketahui ada kebaikan pada
diri budah akad kitaabah tidak harus dan tidak ;ut ,9'> at )u

dianjurkan untuk dilakukan, bahkan barangkali 'Ada tiga orang yang Allah SWT pasti
membantu mereka, yaitu orang yang menikah
justru diharamkan. Seperti yang kita tahu
yang menginginkan untuk menjaga kesucian diri,
bahwa budak mukaatab yang bersangkutan budak mukaatab yang ingin membayar biaya
mencari pemasukan melalui jalur yang tidak kitaabahnya, dan orang yang berjuang fi sabilillah."

benar atau akan mengakibatkan ia mati Ibnu Katsir mengatakan, pendapat yang
pertama adalah yang lebih masyhu6, yaitu
kelaparan. Sebagaimana haram hukumnya
perintah dalam ayat ini ditujukan kepada
bersedekah atau menghutangi seseorang yang
para majikan, bukan kepada kaum Muslimin
sedekah atau hutangan itu ia pergunakan untuk secara umum. Sebab perintah zakat adalah
fardhu'ain, sementara ayat ini membebankan
hal-hal yang diharamkan. tuntutan lain kepada para majikan di samping
kewaj iban membayar zakat.
({ur sli'a yt)r ;jrt!} Wrt ri para majikan,
Hukum Kesepuluh, Tindakan Pemaksaan
berilah para budak mukaotab kalian sesuatu untuk Melakukan Pelacuran

dari harta pembayaran kitaabah seperti Allah SWT melarang kaum Mukminin

seperempat, sepertiga, sepertujuh, atau seper- mencari harta dari jalur-jalur yang haram.

sepuluh. Semua itu berdasarkan riwayat dari i; t";:a 6-{i ;';,i il ,!, J' E.V t;F Vy
para Tabi'in. Paling tidak dalam jumlah yang
memiliki nilai, sebagaimana hal ini dikatakan {rtr ;+r fanganlah kalian memaksa budak-

oleh Imam asy-Syafi'i. budak perempuan kalian untuk melakukan
pelacuran, baik mereka menginginkan untuk
Memberikan bantuan kepada budak menjaga kesucian diri maupun tidak karena
mukaatab dalam bentuk potongan biaya kalian ingin mendapatkan materi duniawi
kitaaboh lebih utama daripada memberinya
dalam bentuk harta secara langsung. Sebab berupa harta, anah dan yang lainnya.
Kalimat 4e";.: s:'ji 31p hanyalah berfungsi
memberikan bantuan dalam bentuk potongan
untuk memenuhi syarat supaya pengertian
seperti itulah yang diriwayatkan para sahabat. tindakan pemaksaan dapat dipersepsikan.

Memberi bantuan kepada budak mukaatab Dinamakan pemaksaan jika pihak yang
dalam melunasi biaya kitaabah sunnah hu-
kumnya menurut jumhur ulama. Sementara dipaksa sebenarnya tidak mau melakukan

itu, Imam asy-Syafi'i mengatakan bahwa dan untuk menjelaskan realitas dan kejadian

membantu budak mukaatab melunasi biaya

kitaabah wajib hukumnya, berdasarkan zahir
ayat dan termasuk memberikan potongan

biaya kitaabah.

Ada sejumlah ulama yang mengatakan

bahwa perintah untuk membantu budak
mukaatab dalam melunasi biaya kitaabah

ra-1-_----1-\ r1ff TAFSTRAL-MuNrRJrLrp 9

yang menjadi sebab dan Sebab Turunnya Ayat. Penggunaan kata 1,r5 pada kalimat (;i;i i1p
bukan menggunakan kata (riD seolah-olah
Pelacuran dan perzinaan haram secara mutlak.
memberikan sebuah kesan keharusan untuk
Hal ini berdasarkan yang diriwayatkan oleh
Ibnu Murdawaih dari Ali bin Abi Thalib r.a., tidak melakukan pemaksaan ketika belum
diketahui pasti apakah budak perempuan
bahwasanya masyarakat Arab jahiliyyah biasa yang dipaksa itu menginginkan kesucian diri

memaksa para budak perempuan mereka atau tidak sehingga secara prioritas ketika ia
menjadi tunasusila agar para majikan bisa
memang nyata-nyata menginginkan kesucian
mendapatkan pemasukan dari upah pelacuran diri, tentu itu jauh lebih diharamkan dan jauh

yang dihasilkan. Lalu mereka pun dilarang lebih buruk.
melakukan hal itu dalam Islam dan turunlah
ayat ini. Dalam pembahasan tentang sebab 4€.",n'"y'f l y :: -iu''t; 3b1:.'!Y Barang-
dan Sebab Turunnya Ayat di atas, kami juga
telah menjelaskan bahwa Abdullah bin Ubaiy siapa yang melakukan pemaksaan kepada para
bin Salul memaksa para budak perempuan
budak perempuan untuk menjadi pekerja seks
miliknya supaya bekerja mencari pemasukan
komersial, sesungguhnya Allah SWT Maha
untuknya dengan cara menjadi tunasusila.
Pengampun lagi Maha Penyayang kepada
fadi, syarat (e.u :)3ji 31p dan ,Ar ;V gfi$
para budak perempuan itu setelah terjadinya
{uJ.3Lr dalam ayat ini sama sekali tidak memiliki
pemaksaan terhadap mereka.
pengertian konotasi apa-apa. Pemaksaan
untuk melakukan pelacuran dan perzinaan Ini mengisyaratkan bahwa seandainya
haram secara mutlak, baik ada dua syarat
ini maupun tidak. Kedua syarat ini tidak lain terjadi suatu perbuatan zina karena dipaksa,
hanya untuk menjelaskan kebiasaan masya-
rakat jahiliyyah. fika mereka memiliki budak itu tetap dianggap sebagai perbuatan dosa.
perempuan, mereka akan mempekerjakan-
nya sebagai tunasusila dan mengharuskan- Buktinya, di sini disebutkan kata-kata,
nya untuk "setor upeti" kepada mereka. Lalu,
"Maha Pengampun" dan pengampunan atau
kebiasaan itu dinyatakan di sini dengan tujuan maghfirah tentu terhadap suatu dosa. Per-
buatan seperti ini, perzinaan karena dipaksa,
untuk mengecam dan mencerca perbuatan
tetap tidak lepas dari adanya semacam unsur
seperti itu. Kemudian syarat 4$;J 'oai iy\
kemauan dan kepasr ahan (muth a aw a' ah).
adalah syarat supaya makna pemaksaan bisa
Tampak jelas bahwa maghfirah untuk
dipersepsikan, bukan syarat larangan me- para budak perempuan yang dipaksa. Ini

lakukan pemaksaan. Akan tetapi, sebenarnya adalah pendapat kebanyakan ulama. Hal ini di-
perkuat oleh versi qiraa'aat Ibnu Mas'ud r.a.
penyebutan kata-kata pemaksaan sudah tidak
membutuhkan syarat ini karena persepsi pe- (&3 iP'"ril'",ryrf t& :a [dengan adanya tambahan,

maksaan memang terhadap perempuan yang 'i). eaa sebagian ulama yang mengatakan
tidak ingin melakukan perzinaan. Kemudian
terbentuk ijma bahwa tindakan pemaksaan bahwa maghfirahdi sini untuk para majikan yang
untuk melakukan perzinaan diharamkan se-
cara mutlak, baik perempuan yang dipaksa melakukan pemaksaan dengan syarat tobat,
dan bertujuan untuk membuka pintu harapan
adalah perempuan yang tidak ingin menjaga
bagi mereka. Namun, ini adalah takwil atau
kesucian diri maupun yang ingin menjaga
interpretasi yang lemah dan terlalu jauh. Sebab
kesucian diri.
sangat terkesan menganggap remeh persoalan

pemaksaan untuk melakukan perzinaan, se-
mentara konteksnya ingin mengecam keras
orang yang melakukan tindakan pemaksaan

seperti itu dan mempertegas betapa serius dan

buruknya tindakan seperti itu.

Setelah menguraikan dan menjelaskan hu- Flqlh Kehldupan atau Hukum-Hukum

kum-hukum tersebut, Allah SWT menuturkan Ayat-ayat di atas berisikan sejumlah hu-
kum yang bisa diklasifikasikan menjadi tiga
keutamaan-keutamaan surah ini atau meng-
bagian besar. Pertama, hukum yang berkaitan
gambarkan Al-Qur'an dengan tiga spesifikasi. dengan pernikahan. Kedua, hukum yang ber-

Pertama, 4:4 te:6la1h€m)tetnituiru^ntbkaSnudnaglgaumh kaitan dengan mukaatabah terhadap para
budak. Ketiga, hukum tentang tindakan pe-
Kami benar-benar
maksaan untuk berbuat zina.
surah ini dan surah-surah yang lainnya ayat-
1. Hukum yang berkaitan dengan pernikahan
ayat yang menjelaskan dan menguraikan
Dalam hal ini, Allah SWT menuturkan ten-
berbagai hukum, aturan, huduud, tata nilai, tang orang yang sudah memiliki kemampuan
untuk memikul berbagai beban tuntutan dan
dan syari'at yang kalian butuhkan. tanggung jawab pernikahan dan orang yang
belum memiliki kesiapan dan persiapan untuk
Kedua, 46* ,t tl- u-it i >\{ty Dan Kami
menikah.
juga turunkan sebuah kisah yang menarik
a. fika seseorang telah memiliki kemampuan
seperti kisah-kisah dan berita-berita tentang untuk menikah, secara kesehatan fisik dan
keuangan, Allah SWT memerintahkan wali
umat-umat terdahulu, yaitu kisah al-lfk yang
untuk menikahkan dalam rangka mewujudkan
menarik yang menyerupai kisah Yusuf dan
'iffah (terpeliharanya kesucian diri dari per-
Maryam a.s.. Dengan kata lain, sebuah contoh
zinaan), kebaikan, dan kesalehan. Sebab per-
dari contoh-contoh orang sebelum kalian,
nikahan adalah jalan untuk menjaga diri dari
yakni sebuah kisah yang menarik dari kisah-
perbuatan tercela dan amoral.
kisah mereka, yaitu kisah Aisyah r.a. yang
Yang shahih adalah pesan ayat ini
mirip seperti kisah Yusuf dan Maryam a.s..
Ketiga, 43iti) 'rL:;tb Dan Kami juga me- dituiukan kepada para wali. Oleh karena itu,
kebanyakan ulama mengatakan, bahwa ayat
nurunkan sejumlah nasihat, pelajaran, tegur-
ini mengandung dalil seorang perempuan
an, dan peringatan bagi orang yang bertaloara
tidak boleh menikahkan dirinya sendiri tanpa
kepada Allah SWT dan takut kepada adzab-
wali.
Nya, seperti pada ayat, Sementara itu, Imam Abu Hanifah menga-

"dan jangonlah rasa belas kasihan kepada takan jika ada seorang perempuan, baik janda
ke du any a men ceg ah kamu untuk (menj al a nkan) maupun gadis, menikahkan dirinya sendiri
agama (hukum) Allah." (an-Nuur: 2) tanpa seorang wali dengan seorang laki-laki
yang sekufu, itu boleh.
"Mengapo orong-orang Mukmin dan
Mukminat tidak berbaik sangka terhadop diri Hukum menikah berbeda-beda sesuai
dengan keadaan individu, antara khawatir
mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita terjerumus ke dalam perbuatan zina dan tidak
kuat menahan diri. fika seseorang mengkha-
bohong itu dan berkata, 'Ini adalah (suatu watirkan kerusakan pada agamanya atau

berita) bohong yang nyata."'(an-Nuur: 12) dunianya atau keduanya, menikah adalah se-
buah kewajiban baginya. |ika ia tidak meng-
Kriteria-kriteria ini adakalanya untuk se- khawatirkan apa pun terhadap hal-hal itu dan
jumlah hukum, nasihat, pelajaran, dan contoh
yang disebutkan dalam surah ini. Adakalanya

untuk semua yang terkandung dalam Al-Qur'an
berupa ayat-ayat yang jelas, contoh-contoh,
nasihat-nasihat, dan pelajaran-pelajaran. Pe-
nafsiran yang pertama adalah pendapat az-
Zamakhsyari, sedangkan yang kedua adalah
pendapat ar-Razi dan Ibnu Katsir.

I"ht*t"t .-,,.,^4 ..o-h.. r^,r.-, TATsIRAL-MuNIRJILID9

kondisinya pun stabil, dalam hal ini Imam asy- 'Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang
Syafi'i mengatakan, bahwa menikah baginya Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapayang
adalah mubah. Sementara Imam Malik, Imam Dia kehendakrJ." (ar-Ra'd: 26)
Abu Hanifah dan Imam Ahmad mengatakan
menikah baginya adalah sunnah. Dalil Imam Ayat di atas, {^ui 4 '11 U. ;r;i \r:r<:- ay
asy-Syafi'i menikah adalah untuk menyalur-
kan kenikmatan sehingga hukumnya adalah merupakan dalil untuk tetap menikahkan
mubah, seperti makan dan minum. Sedangkan,
orang miskin. Seseorang tidak boleh berkata,
dalil pendapat kedua adalah sebuah hadits "Bagaimana aku menikah, sementara aku tidak

yang sudah terkenal yang diriwayatkan oleh memiliki harta?" Sesungguhnya rezekinya
Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Anas r.a.,
adalah tanggungan Allah SWT sebab Dia-lah
,h J--:b,f * *) u Yang memberi rezeki kepada semua makhluk-
Nya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
"Barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, ada seorang perempuan datang menghadap
maka ia bukanlnh bagian dariku." (HR Bukhari,
Muslim, dan Ahmad) Rasulullah saw untuk memasrahkan diri-

Allah SWT melarang sikap enggan untuk nya kepada beliau. Lalu beliau pun menikah-

menikahkan karena alasan laki-laki dan kan perempuan itu dengan seorang laki-laki

perempuan adalah orang miskin. Allah SWT yang tidak memiliki apa-apa selain baju yang
menjanjikan memberikan kecukupan kepada
orang-orangyang menikah karena ingin meng- dipakainya dan perempuan itu tidak boleh
gapai ridha Allah SWT dan menjaga diri dari
perbuatan-perbuatan kemaksiatan kepada- memutuskan ikatan pernikahannya tersebut
karena alasan kondisi ekonomi suami yang
Nya, sulit.

"Jika mereka miskin, Allah akan memberi Ayat ini tidak mengandung sebuah
kemampuan kepada mereka dengan karunia-
Nya." (an-Nuur: 32) pengertian yang melarang pemutusan ikatan
pernikahan dengan alasan kondisi ekonomi
fika ditemukan seseorang yang menikah,
yang sulit setelah sebelumnya perempuan
tetapi ia tetap saja tidak memiliki kondisi
ekonomi yang cukup, hal itu sama sekali menikah dengan suaminya ketika kondisi eko-
nomi suami berkecukupan. Akan tetapi, dalam
tidak menciderai makna ayat ini. Sebab janji situasi dan kasus seperti ini, ikatan pernikahan
tersebut tidak lantas berarti selalu dan senan- tersebut boleh diputus, berdasarkan ayat,
tiasa memiliki kondisi ekonomi yang cukup.
Seandainya kecukupan itu hanya sesaat, janji "Dan jika keduanya bercerai, maka Allah
itu sudah bisa dikatakan benar. Harta memang akan memberi kecukupan kepada masing-
sifatnya datang dan pergi. Kecukupan itu
terkait erat dengan kehendak Allah SWT. Oleh masing dari karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas
karena itu, makna ayat tersebut yaitu Allah (karunia-Nya), Mahabijaksana." (an-Nisaa':
SWT menjadikan mereka berkecukupan jika 130)
Dia berkehendah seperti firman-Nya dalam
Ayat di atas adalah janji memberikan ke-
ayat, cukupan kepada orang yang menikah, sedang
ia adalah orang miskin.
b. Adapun orang yang belum memiliki ke-
mampuan untuk menikah, belum memiliki
berbagai biaya, dan hal-hal yang menjadi
tuntutan pernikahan, Allah SWT memerin-
tahkannya untuk bersungguh-sungguh dalam
menjaga kesucian dirinya,

4M c'ht d4. i; c6"_ i,4 i ,.!i 44 pernikahan, dianjurkan bagi dirinya untuk

Pesan ayat ini ditujukan kepada orang yang menikah. Namun, jika ia belum memiliki biaya

menguasai dirinya sendiri, bukan orang yang tersebut, ia harus menjaga kesucian diri-

kendalinya berada di tangan orang lain. Sebab nya bagaimana pun caranya meski itu harus

seseorang yang kendalinya berada di tangan dengan berpuasa. Sebab puasa bisa menjadi
orang lain, ia diarahkan orang tersebut ber- peredam bagi dirinya, sebagaimana yang di-
dasarkan penilaian, pandangan, dan kebijak-
sanaannya, seperti orang yang berstatus se- nyatakan dalam sebuah hadits shahih. Sedang-

bagai al-Mahjuur'alaihi [orang yang dilarang kan, barangsiapa yang tidak memiliki hasrat
melakukan pen-tosharuf-an terhadap har- untuk menikah, yang lebih utama baginya
adalah mendedikasikan dirinya untuk ber-
tanya).
ibadah kepada Allah S\MT.
Al-lsti'faaf artinya upaya menjadi orang
yang 'afiif fterjaga dan terpelihara dari per- 2. Hukum yang Berkaitan dengan Mukaatabah
buatan keji dan amoral). Dalam ayat ini, Allah
Melakukan mukaatabah terhadap budak,
SWT memerintahkan setiap orang yang belum baik budak laki-laki maupun budak perempuan

memungkinkan untuk menikah supaya ber- sangat dianjurkan secara syara'. Karena syara'

sungguh-sungguh menjaga kesucian dirinya. memang memilik visi untuk memerdekakan

Ketika rata-rata penghalang untuk me- manusia. fika seseorang merdeka, ia memiliki

nikah adalah ketiadaan harta, Allah SWT pun dirinya sendiri, independen, bisa bekerja

menjanjikan akan memberikan kecukupan mencari penghasilan dan menikah [jika mau)
sehingga menikah bisa lebih menjamin diri-
dengan karunia-Nya. Kecukupan yang Allah nya terjaga dari perbuatan-perbuatan keji dan

berikan bisa dalam bentuk memberinya rezeki amoral.
yang bisa digunakan untuk menikah, dengan
Akadkitaabah adalah akad antara seorang
ryrenjadikannya bisa mendapatltan perempuan majikan dengan budak miliknya. Secara ter-
yang rela diberi mahar sekadarnya, atau de- minologi syara' akad kitaabah adalah seorang

ngan menjadikan syahwat dan hasrat kepada majikan memerdekakan budak miliknya
dengan ketentuan si budak terlebih dahulu
perempuan hilang dari dirinya.
membayar sejumlah harta kepada majikan
Kalimat (t-t<; i;:d'j| maksudnya adalah dengan cara diangsur atau dicicil. Jika budak

g\t'i'j) j;i"; [berbagai biaya untuk menikah dan telah melunasi semuanya, ia merdeka.

membangun rumah tangga). Lalu kata yang Akad kitaabah dianjurkan jika majikan
menjadi mudhaaf dibuang, yaitu <Jrut. Selain mengetahui ada kebaikan pada diri si budak,
itu, bisa juga yang dimaksud dengan kata 6;K; yakni baik jujur, saleh, amanah, dan memiliki
dalam kalimat ini adalah sesuatu yang diguna- kemampuan untuk bekerja mencari peng-
hasilan. Iika hal itu tidak ditemukan pada diri
kan untuk menikahi seorang perempuan berupa
si budah akad kitaabah tidak dianjurkan.
mahar dan nafkah. Seperti kata 1;ri; yang arti- Para ulama berbeda pendapat seputar

nya adalah g, i;4 u; [sesuatu yang digunakan akad kitaabah dengan budak yang tidak
memiliki suatu keahlian kerja. Al-Awza'i,
untuk menyelimuti tubuh). fuga seperti kata Ahmad, dan Ishaq mengatakan makruh. Se-

<r';x') yrng artinya adalah G4- q (sesuatu yang mentara Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan

dipakai, baju). |ika begitu, berarti tidak ada Imam asy-Syafi'i memperbolehkannya.

pembuangan kata dalam kalimat tersebut.

Berdasarkan hal ini, barangsiapa yang

sudah berhasrat untuk menikah, jika ia sudah
memiliki biaya untuk melangsungkan suatu

Biaya kitaabah boleh dengan harta yang bisa ikut merdeka, kecuali jika sebelumnya hal
itu disyaratkan.
sedikit maupun banyak dan pembayaran-
Allah SWT memerintahkan kepada para
nya dalam bentuk beberapa angsuran. Hal ini majikan agar membantu para budak mukaatab
sudah tidak diperselisihkan lagi di antara para mereka dalam melunasi biayakitaabah. Hal itu
ulama. Imam asy-Syafi'i mengatakan bahwa bisa dilakukan dengan cara memberi mereka
biaya kitaabah harus dalam bentuk angsuran suatu harta secara langsung atau dengan cara
dan minimal tiga kali angsuran. Sementara memberi mereka potongan biaya kitaabah.
itu, jumhur ulama mengatakan kitaabah boleh
3. Hukum tindakan pemaksaan untuk me-
meskipun pembayarannya hanya dengan
lakukan perzinaan
satu kali angsuran. Menurut Imam asy-Syafi'i,
kitaabah tidak boleh dengan biaya yang pem- Perbuatan pemaksaan untuk melaku-
bayarannya tunai. Sementara menurut ulama kan perzinaan atau sebagai pekerja seks

Hanafiyyah dan rekan-rekan Imam Malik komersial sudah pasti haram secara mutlak,
baik perempuan yang bersangkutan mau me-
adalah boleh. lakukannya maupun tidak mau. Karena dalam
hal keharaman perbuatan tersebut, tidak ada
Budak mukaatab tetap berstatus budak perbedaan apakah perempuan menginginkan
selama masih ada biaya kitaabah yang belum
ia bayarkan meskipun tinggal sedikit. Hal ini kesucian diri maupun tidak, sebagaimana
berdasarkan sabda Rasulullah saw. dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu tidakada perbedaan apakah ada maksud untuk
Dawud dari Abdullah bin Amr r.a,
mendapatkan pemasukan materi duniawi
*st *.*Vo ): .,?t b. oi. G4 v 3r u6;lt
dalam bentuk harta atau anak maupun tidak.
"Budak mukaatab tetap berstatus sebagai
budak selama masih ada biaya kitaabah yang Meskipun perzinaan yang dilakukan
belum ia bayar, sekalipun kekurangannya hanya
tinggal satu dirham." (HR Abu Dawud) oleh perempuan yang dipaksa tetap haram,

Hal ini sudah menjadi kesepakatan di Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang kepada para perempuan yang
antara madzhab-madzhab yang ada.
dipaksa untuk berzina. Adanya unsur paksaan
Apabila budak mukaatab tidak mam-
pu membayar salah satu cicilan, sementara menghilangkan ancaman hukuman di dunia.
majikan tidak menagihnya, akad kitaabah Unsur paksaan itu menjadi udzur dan alasan

tidak rusak dan tetap berlanjut selama kedua bagi perempuan yang dipaksa. Adapun pihak
belah pihak masih mempertahankannya.
yang memaksa, tidak ada udzur, dalih, dan
fika budak mukaatab telah melunasi
alasan apa pun baginya menyangkut apa yang
biaya kitaabah yang menjadi kewajibannya, ia ia perbuat.
secara otomatis langsung merdeka tanpa perlu
Pada masa sekarang ini, terjadi fenomena
dimerdekakan lagi dari majikannya. Anak-
yang sangat mirip dengan yang terjadi pada
anak budak yang dilahirkan selama dirinya
berstatus budak mukaotab [setelah dilakukan zaman dulu. Pada masa sekarang, perempuan
akad kitaabah) juga ikut merdeka bersama- sudah menjadi alat untuk meramaikan dunia
sama dengannya. Sedangkan, anaknya yang di-
lahirkan sebelum adanya akadkitaabah, tidak pariwisata, untuk menarik para pelanggan,

alat promosi, dan iklan.

4. Dalam ayat (?qr" &t uv;i .u1;) Allah SWT

menyebut-nyebut berbagai nikmat-Nya
kepada kaum Mukminin yang tertuang

TATSIRAI-MUNIRTILID 9 tr{l -1T- surahan-Ituul

dalam apa yang Dia turunkan kepada Qitaa'aat

mereka berupa ayat-ayat yang menerangi, / ttt\
jelas, dan gamblang. Di dalam ayat-ayat itu
terdapat contoh keadaan umat-umat ter- {u-r:P:
dahulu agar terbangun kesadaran untuk
L. <1,,61, Ini adalah qiraa'aat Abu'Amr dan al-
menjaga diri jangan sampai terjatuh ke
Kisa'i.
dalam perbuatan seperti perbuatan-per-
buatan yang dilakukan oleh umat-umat 2. <l.sji> lni adalah qiraa'aatHamzah.
terdahulu. Sekaligus itu semua merupakan 3. <&jl> Ini adalah qiraa'aat para imam yang
nasihat dan pelajaran bagi orang yang ber-
talnnra kepada Allah SWT dan takut kepada lain.
hukuman-Nya.
{;i}'
ALLAH SWT PENYINAR LANGIT DAN BUM!
DENGAN BERBAGAI BENTUK DALIL DAN 1. 1Jj Ini adalah qirao'aat Ibnu Katsir dan
BUKTI-BUKTI KEIMANAN DAN YANG LAINNYA
Abu'Amr.
Surah an-Nuur Ayat 35
2. 1.1irr; Ini adalah qiraa'aat Nafi', Ibnu'Amir,
W,Ki $ Y'd'tv qlAt 3i'ifr @
dan Hafsh.
Algt6#i5't"s,OLVA'e"*
3. f-irj; tni adalah qiraa'aatimam yang lain.
ia,' *;?11 * ?1 {fr{J* t4 Uii
l'raab
,ata*'l * 3i'4i4, "; lsr6;,*Wj
,e,y,^V iluld<it x 4a. "{5 e vi'- q:4 i P$ Kata (.Y,! menja di mubtada',

w**19.r. sedangkan khab ar-ny aadalah {:<ryy
Dhamir ha yang terdapat pada kata {.r;}
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan
adakalanya kembali kepada Allah SWT atau
bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah kepada orang Mukmin atau kepada iman yang
berada dalam hati seorang Mukmin.
lubang yang tidak tembus yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam tabungkaca, (dan) {&i!} Kata ini berkedudukan sebagai sr/ar
tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, untuk kata (c3;rp.

yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang Kata ini adalah bentuk nisbat dari kata
diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yangtumbuh tidak ljllr; (mutiara). Asalnya adalah 1l,ll;) dengan
di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya huruf hamzah, dari kata 1i;.Lrr; lalu huruf
(s aj a) hampir-hampir menerangi, w alaup un tidak hamzah-nya diganti ya', lalu di-idgham-l<an.

di-sentuh apl Cahaya di atas cahaya (berlapis- Kata 1',;iry artinya 1EJ,lr; [menghalau, menolak),
sehingga maknanya adalah pelita atau bintang
lapk), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-
Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah itu menghalau dan menyirnakan kegelapan
membuat Perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala karena kemilau sinarnya.
sesuatu l' (an-Nuur: 35)
4:.ab Kata ini berkedudukan sebagai

b adal atau' athaf b ay a an.

Balaghah

4,1\rt :buir'.i'futb Penggunaan kata {r;}

di sini adalah bentuk penggunaan mashdar
untuk makna isim faa'il dengan tujuan a/-

Mubaalaghah (intensifikasi). Yakni Od'",F lF>
(Penyinar segala sesuatu) seakan-akan Dia

adalah cahaya.

Sedangkan ulama menafsirkan kalimat 4U" .iis| Seperti bintang yang bercahaya.

ini bahwa Allah SWT Pemberi petunjuk Kata {&j3} adalah bentuk nisbat dari kata 1j.fug

penduduk langit dan bumi dengan berbagai yang artinya adalah mutiara atau dari kata
r!
bukti dan penjelasan-Nya, berarti di sini yang artinya t c. menghalau).
(,rJr)
adalah isti'aarah. 16,.rJ) fmenolak,

Qcq U lq i irh Di sini terdapat Bintang tersebut menghalau kegelapan karena

tasybiih tamtsiiliy. Yaitu, menyerupakan nur kilauan sinar cahayanya.

Allah SWT yang Dia jadikan di dalam hati 4i*- .tb Dengan minYak Pohon.

orang Mukmin dengan sebuah pelita yang 49* '{t fr ib Pohon itu tidak hanya

terdapat di dalam sebuah kaca yang diletakkan syarqiyyah [timur) saja yang hanya men-

di dalam misykat (ceruk atau lubang pada dapatkan suplai sinar matahari pada waktu

tembok yang tidak tembus ke sisi sebelahnya matahari terbit, tidak pula gharbiyyah
yang biasanya digunakan untuk meletakkan
fbarat) saja yang hanya mendapatkan suplai
lentera) yang menyerupai bintang yang sinar matahari pada waktu matahari akan

bersinar dalam hal kecerahan dan kejernihan terbenam. Akan tetapi, pohon tersebut

cahaya yang dihasilkan. Ini disebut tasybiih terletak di daerah yang tengah-tengah yang
tamtsiiliy karena wajhusy syabah atau titik sepanjang hari selalu mendapatkan suplai

keserupaannya diambil dari beberapa hal. sinar matahari serta di tempat yang udaranya

Mufradaat Lughawtyyah sedang-sedang, tidak panas dan tidak pula

4.,r.,ir, i\eit ',t 'itb Allah SWT Pemilik dingin. Oleh karena itu, buah yang dihasilkan-

cahaya yang dengan cahaya itu Dia menunjuki nya berkualitas super serta minyak yang
dan membimbing penduduk langit dan bumi.
Allah SWT adalah Penyinar langit dan bumi, dihasilkannya pun berkualitas super dan

sebagai bentuk majaz. sangat jernih.
Kata nur secara etimologi berarti cahaya
(i[ I l:tt.' ;t -":-J'! ',' .1. ;ts.a t;;Ii Yang minyaknya
yang bersifat indrawi yang membuat mata bisa
saja hampir-hampir sudah"<b.yercahaya dan bisa
melihat. Sedangkan, secara terminologi syara',
menerangi meski tanpa dinyalakan dengan api
kata nur digunakan untuk menunjukkan sesuatu karena begitu jernih, bersina4 berkilau dan

yang bisa menjadikan seseorang mendapat sangat bening.
petunjuk dan pemahaman. Penduduk langit
dan bumi, yakni alam seluruhnya mendapat 4i e ii} can^y^ di atas cahaya yang

petunjuk dengan nur llahi. berlapis-lapis. Sebab sinar pelita semakin
4:); .PY Gambaran dan perumpamaan nur
terang oleh kejernihan minyak yang diguna-
Ilahi yang sangat menakjubkan yang terdapat
kan. Itu adalah cahaya di atas cahaya yang ter-
dalam hati seorang Mukmin.
kombinasikan dari sinar pelita, beningnya kaca,
{:<#} Seumpama ceruk atau lubang di
dan jernihnya minyak sehingga penyinaran
tembok yang tidak tembus ke sisi sebelahnya.
yang dihasilkan pun sempurna.
{6q ua} Yang di dalamnya terdapat
Penyerupaan cahaya Allah SWT dengan
pelita,lentera.
sinar cahaya pelita tersebut hanya ber-
d+r-i .tb Di dalam kaca lentera.
tujuan supaya lebih mudah ditangkap dan di-
{(,1t} Seakan-akan kaca lentera dan
persepsikan. Ini adalah bentuk penyerupaan
cahaya lentera yang ada di dalamnya itu.
hidayah yang ditunjukkan oleh ayat-ayat yang
jelas dan gamblang dalam hal kejelasan dan

kegamblangan petunjuknya serta kandungan-

nya, diserupakan dengan misykat yang telah di-

deskripsikan tersebut. Selain itu, hal tersebut

merupakan penyerupaan ilmu pengetahuan Nya merupakan sebuah dalil dan bukti yang
yang digunakan oleh Allah SWT untuk me-
nerangi hati seorang Mukmin dengan sinar gamblang, nyata, pasti, dan tidak terbantahkan
tentangwujud Allah SWT, keesaan-Nya, kuasa-
cahaya misykat yang menyemburat dari pelita
yang ada di dalamnya. Nya, ilmu-Nya, dan segenap sifat-sifat-Nya
yang luhur lainnya. Selain itu, hal tersebut
4'^-; f.ftto:*-h Allah SWT menunjuki menjadi petunjuk dan pembimbing menuju

siapa saja yang Dia kehendaki dari para kebaikan dunia dan akhirat.
Kedua, perumpamaan atau ilustrasi yang
hamba-Nya kepada cahaya yang sangat terang,
menggambarkan bahwa agama-agama orang
yaitu isi dan makna ayat-ayat, atau agama kafir semuanya sangat gelap dan tidak jelas.
Ini adalah topik ayat-ayat berikutnya.
Islam(,qagtau.-1k.'re.::ilm!r ajlnran-4seyoranAgllaMhukSmWinT. mem-
Tafsir dan Penlelasan
buat dan menjelaskan berbagai contoh dan
perumpamaan kepada manusia untuk me- 4../$r' :buit :i 'fr,b Allah SWT adalah
mudahkan mereka menangkap, memahami,
dan mengilustrasikan hal-hal rasionil dengan Penyinar; Penerang, dan Pembimbing seluruh
sesuatu yang bersifat indrawi dan materil
agar mereka bisa mendapatkan pelajaran dan alam dengan apa yang Dia letakkan di alam
sada4,lalu beriman.
ini berupa dalil dan bukti-bukti kauniyyah
("f :? "J*. ;'trth Allah swr Maha
(kosmik) yang menunjukkan tentang wujud
Mengetahui segala sesuatu, baik sesuatu yang dan keesaan-Nya. |uga dengan apa yang Dia
bersifat rasionil maupun materil, baik yang turunkan kepada para rasul-Nya berupa ayat-
tampak maupun yang tidak tampak. ayatqauliyyah [wahyu) yang jelas.

Kalimat ini secara implisit mengandung Barangsiapa yang bisa mendapat petunjuk
janji bagi orang yang mau merenungi dan dengan cahaya tersebut, hatinya tersinari
memerhatikan contoh dan perumpamaan- dengan hidayah Allah S\4/I, ia menjadi orang
perumpaman itu, sekaligus ancaman bagi
orang yang mengabaikan dan tidak mau yang beruntung menggapai kebahagiaan

memedulikannya. dunia dan akhirat. Ini adalah nur atau cahaya

Persesuaian Ayat maknawi fimmateril).

Setelah menjelaskan sejumlah syari'at Adapun cahaya materil atau indrawi,
dan hukum-hukum turunan yang bersifat
praktis [hukum-hukum fiqih), moral, dan adab sudah jelas bahwa Allah SWT adalah sumber
(ilmu moral dan etika), penjelasan Rabbani segala cahaya, Pencipta cahaya, Penghapus
kegelapan, dan Pengatur jagad raya dengan
selanjutnya beralih ke topik aqidah dan
sebuah sistem dan tatanan yang super cermat,
keimanan yang dikenal dengan istilah llahiyat. akurat, stabil, dan persisten. Allah SWT adalah

Dalam hal ini, Allah SWT menuturkan dua Zat Yang Menguasai, memegang hegemoni,
kontrol, dan dominasi yang mutlak selamanya
perumpamaan. atas alam ini di setiap waktu.

Pertama, perumpamaan atau ilustrasi qk Lt;!'fE eiqe4t Lv:e'.t1;.'lt<:'s yj ',trb

tentang bukti-bukti petunjuk keimanan sudah 4ts-3t +3F Cahaya tersebut, yaitu cahaya Allah
sangat jelas. Diteranginya alam semesta ini
dengan ayat-ayat kauniyyah (kosmik) dan SWT yang ada di lembaran jagad raya ini.
ayat-ayat yang diturunkan kepada Rasul-
Penjelasan Al-Qur'an dan keimanan yang Dia

letakkan di dalam hati seorang Mukmin seperti
sinar cahaya pelita yangterdapat dalam sebuah

kaca lentera yang bening yang diletakkan

Surah an-l{uur TArsrRAr-MuNrR JrLrD 9

di dalam misykot supaya sinar cahaya yang belum ada ilmu masuk ke dalamnya. fika ilmu
sudah masuk ke dalamnya, semakin bersinar
dipancarkan tertuju pada satu titik arah
teranglah hati tersebut oleh cahaya dan
tertentu sesuai dengan kebutuhan. Seakan-
akan kaca lentera yang jernih mengkilap dan hidayah yang berlipat-lipat.

bersinar itu adalah laksana bintang besar yang Yahya bin Salam menuturkan, hati seorang

bercahaya sangat terang. Mukmin sudah mengetahui dan mengenali
kebenaran sebelum diterangkan kepadanya
Menurut zahirnya, Dhamir ha yang ter- karena adanya hubungan kesesuaian dan
kecocokan di antara keduanya. Ini adalah yang
dapat pada kata {6j} kembali kepada Allah dimaksud dari sabda Rasulullah saw. dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
S\MT, dalam artian Dia-lah yang menerangi
dalam at-Tarikh dan Abu Dawud dari Abu Sa'id
jagad raya ini dan menunjuki hati orang al-Khudri r.a,

Mukmin.

49?'{' 9, ; :.o 94 iF,4 i;-Y Minyak atau

bahan bakar pelita tersebut adalah minyak

zaitun yang berasal dari pohon zaitun yang .,$t ,h,J)J 'b:-,"'itt j ,,.;,ilt *W tpt
diberkahi dan banyak manfaatnya. Pohon
zaitun itu ditanam di atas bukit yang tinggi 9

atau di hamparan tanah yang luas. Pohon "Waspada dan hati-hatilah kalian terhadap
firasat seorang Mukmin karena sesungguhnya
zaitun tersebut bukanlah pohon yang hanya
ia melihat dengan cahaya Allah SWT."zr (HR

mendapatkan suplai sinar matahari pada Bukhari dan Abu Dawud)

saat matahari terbit saja atau hanya pada 4': * ,Jy It, adalah cahaya berlapis-

saat matahari terbenam saja karena adanya lapis. Di dalamnya terdapat kombinasi antara
misykat, kaca, pelita, dan minyak sehingga
penghalang sinar matahari sampai ke pohon
menjadikan sinar cahaya yang dihasilkan
tersebut. Akan tetapi, pohon zaitun tersebut
begitu kuat dan terang tanpa membutuhkan
ditanam di tengah-tengah sebuah tempatyang
lagi komponen penguat lainnya. Misykot
menjadikannya bisa selalu mendapatkan suplai
menjadikan sinar cahaya yang dihasilkan
sinar matahari sepanjang hari, baik pada pagi terfokus pada satu titik sehingga sinar cahaya
tersebut tidak pecah buyar dan terpencar
hari, siang hari maupun sore hari. Oleh karena ke mana-mana. Bening dan jernihnya kaca

itu, pohon zaitun tersebut tumbuh subur dan lentera menjadikan refleksi sinar cahaya yang

menghasilkan minyak yang berkualitas supe4, ada semakin cerah dan terang. Lentera yang

sangat jernih, dan mengkilap. ada di dalamnya merupakan sumber energi
pemancaran sinar yang sangat mencukupi
:-'* I |t ;*(lu/)',,=",' .:. t (ii lt<i} Karena begitu yang tidak ditemukan pada yang lainnya.
"
fernih, bening, dan mengkilapnya minyakyang
bening, jernih dan mengkilapnya minyak menjadi bahan bakarnya merupakan salah satu

tersebut hingga menjadikannya seakan-akan faktor pembakaran yang sempurna dan faktor

sudah menyala dan bisa menerangi dengan terciptanya sinar cahaya yang sempurna.

sendirinya meskipun belum dinyalakan de- {,*i ,,-,li ,,l A, +ii;.} Allah SWT memberi

ngan api. Minyakyang jernih dan bening dilihat taufik dan membimbing siapa saja yang di-

dari kejauhan minyak itu terlihat mengkilap

dan bersinar. Ketika minyak itu dinyalakan

dengan api, akan menghasilkan sinar cahaya di

atas cahaya yang berlapis-lapis dan berlipat-

lipat.

Begitu pula halnya dengan hati seorang

Mukmin, sudah bereaksi dengan hidayah se- 24 Tafsir ar-Razi,23/237.

IrA,rSIRAL-MUNIR IILIp 9 ,r il -1--\- surah an-I{uul

kehendaki-Nya dari para hamba-Nya menuju Sebagaimana minyak yang jernih, bening, dan
hidayah-Nya dengan pengamatan, pencer-
matan, menggunakan akal pikiran, serta me- mengkilap hampir-hampir sudah bisa me-
mancarkan kilauan sinar meskipun belum
merhatikan dan merenungkan ayat-ayat dinyalakan dengan api dan jika dinyalakan
dengan api, akan menghasilkan sinar cahaya
kauniyyah [kosmik).
yang berlapis-lapis. Begitu pula halnya dengan
4,.fu ja{r rtr -.4jg Allah SWT memapar-
kan berbagai bukti petunjuk keimanan hati seorang Mukmin, hampir-hampir sudah
bereaksi dengan hidayah meskipun belum
serta sarana dan media menggapai hidayah dimasuki oleh ilmu. fika ditambah lagi dengan
ilmu yang masuk ke dalamnya, hidayah yang
kepada orang-orang mukallaf. Allah SWT me- ada semakin kuat dan berlapis-lapis, hidayah
nerangkan kepada mereka perkara-perkara
di atas hidayah, cahaya di atas cahaya.
kebenaran yang belum mereka ketahui dalam
Fiqih Kehldupan atau Hukum-Hukum
berbagai bentuk dengan cara membuat contoh
dan perumpamaan serta mengilustrasikan hal- Yang dimaksud dari ayat ini bukanlah
zahirnya, tetapi ayat ini mesti ditakwilkan.
hal rasionil dengan hal-hal materil dan indrawi
yang sudah sangat familiar dan dikenal. Hal Adapun takwilnya masih diperselisihkan dan
pentakwilan yang paling shahih adalah yang
tersebut bertujuan agar bisa tertanam kukuh disebutkan oleh jumhur ulama kalam, Ibnu
dalam akal pikiran serta tertancap kuat dan Abbas r.a. dan Anas r.a,2s bahwa sesungguhnya
mengakar dalam hati dan jiwa. Dengan begitu, Allah SWT adalah Yang menunjuki dan mem-
bimbing penghuni langit dan bumi. Petunjuk
keimanan bisa benar-benar tertancap kukuh dan hidayah Allah SWT sangat jelas, terang
benderang, dan gamblang sekali. Hidayah dan
dan mengakar di dalam hati laksana gunung petunjuk tersebut adalah ayat-ayat kosmik
yang berdiri kukuh. yang nyata dan terhampar di jagad raya serta
ayat-ayat yang diturunkan kepada para rasul.
Inilah di antara kelebihan dan keisti- Ayat-ayat tersebut seumpama misykat yang

mewaan kefasihan bahasa Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat pelita yang diletakkan
mengagumkan, yaitu menggambarkan dan di dalam kaca lentera dan dinyalakan dengan

mengilustrasikan hal-hal yang bersifat makna- minyak yang sangat jernih mengkilap.
wi, abstrak, dan rasionil dengan hal-hal yang Ilustrasi dan gambaran cahaya Allah SWT

bersifat materil, konkret, dan indrawi. [bukti-bukti petunjuk-Nya) seumpama pelita
yang memiliki komponen-komponen pem-
{.'r" :q- k f,f} Allah SWT Maha bentuk sinar cahaya yang lengkap. Pertama,
misykat yang berfungsi memfokuskan sinar
Mengetahui dengan pengetahuan yang sem- cahaya yang dihasilkan. Sebab pelita yang
purna, baik yang tidak tampak maupun yang
nampak. Allah SWT mengaruniakan hidayah diletakkan di dalam misykat menghasilkan
kepada orang yang memiliki kelayakan dan
sinar cahaya yang lebih terang daripada yang
kapasitas untuk mendapatkannya. Ini secara diletakkan di tempat lain. Kedua, kaca lentera
implisit merupakan janji bagi orang yang yang merupakan material yang bening dan
mempergunakan akalnya serta memahami
25 Tafsir ar-Razi,23 /23t danberikutnya.
media-media hidayah. fuga sekaligus ancaman

bagi orang yang berpaling, tidak mau me-

renungi, memikirkan dan memerhatikan

media-media hidayah tersebut, serta tidak

memedulikannya.

Kesimpulannya, ini merupakan perumpa-
maan dan ilustrasi cahaya Allah SWT dan
hidayah-Nya di dalam hati seorang Mukmin.

TAISIRAL-MUNIRJITID 9

transparan. Pelita yang diletakkan di dalam Inilah perumpamaan dan ilutrasi Al-
Qur'an di dalam hati seorang Mukmin. Se-
kaca lentera iauh lebih terang dibandingkan
bagaimana pelita tersebut selalu digunakan
tidak diletakkan di dalam kaca lentera. untuk menerangi tanpa pernah berkurang dan

Dengan begitu, kaca lentera tersebut pun redup. Begitu halnya dengan Al-Qur'an, selalu
seperti bintang yang mengkilap, berkilau, dan digunakan untuk mendapatkan petunjuk tanpa

bersinar terang. pernah berkurang. Pelita adalah Al-Qur'an.
Kaca lenterayang menjadi tempatpelita adalah
Ketiga, bahan bakar berupa minyak
zaitun yang sangat jernih yang dihasilkan hati seorang Mukmin. Misykat adalah lisan dan
pemahamannya, sedangkan pohon zaitun yang
dari pohon zaitun yang diberkahi dan banyak diberkahi adalah pohon wahyu.
manfaatnya. Pohon zaitun tersebut tumbuh di
tempat yang sangat kondusif, yaitu di tempat Minyak yang dihasilkan pohon zaitun ter-
sebut hampir-hampir sudah bisa menerangi
yang menjadikannya bisa mendapatkan suplai
meskipun belum dinyalakan dengan api.
sinar matahari sepanjang hari. Pohon tersebut Maknanya adalah hujjah-hujjah Al-Qur'an
hampir-hampir sudah tampak sangat jelas
bukan hanya syarqiyyah, yaitu yang hanya
meskipun belum dibaca. Cahaya di atas cahaya
mendapatkan suplai sinar matahari pada saat
$$ * ji) maknanya bahwa Al-Qur'an adalah
matahari terbit saja. fuga bukan pula hanya
gharbiyyah, yaitu yang hanya mendapatkan cahaya dari Allah SWT untuk makhluk-Nya.
Ditambah lagi dengan bukti-bukti petunjuk dan
suplai sinar matahari pada saat matahari akan tanda-tanda yang sudah Allah SWT ciptakan
terbenam. Akan tetapi, pohon tersebut adalah untuk mereka sebelum turunnya Al-Qur'an,
sehingga tersedialah untuk mereka cahaya di
syarqiyyah dan gharbiyyah, yaitu yang bisa atas cahaya, cahaya yang berlapis-lapis dan
berlipat ganda. Cahaya ini sangat berharga dan
mendapatkan suplai sinar matahari sepanjang tidak bisa didapatkan, kecuali oleh orang yang
Allah SWT ingin menunjukinya. Allah SWT
hari mulai sejak pagi hari sampai sore hari, di lebih tahu siapa yang ditunjuki dan siapa yang
tengah hamparan tanah yang luas tanpa ada
suatu apa pun yang menghalangi pancaran sesat.

sinar matahari sampai ke pohon tersebut. Adapun yang tidak ada sangkut pautnya

Dengan demikian, semua itu menjadikan dengan ayat, kepunyaan Allah SWT-lah cahaya.
Sebab Allah SWT mengadakan segala sesuatu
minyak yang dihasilkannya minyak berkualitas
dan menerangi segala sesuatu. Dari Allah
paling super. SWT-lah awal mula segala sesuatu dan dari
Allah SWT pula-lah segala sesuatu berasal.
Itu adalah cahaya yang berlapis-lapis Allah SWT bukanlah berbentuk cahaya yang
dapat ditangkap. Mahasuci dan Mahatinggi
dan berlipat ganda. Seperti itu pula lah hati
Allah SWT dari apa yang dikatakan oleh orang-
seorang Mukmin, semakin bertambah-tambah orang zalim dengan ketinggian yang sebesar-
besarnya.26
keimanan dan hidayah yang ada di dalamnya
dengan cahaya Al-Qur'an dan hidayah Allah 26 Tafsir al-Qurthubi, L2 /256-264

SWT.

Allah SWT menerangkan berbagai hal
melalui cara mengilustrasikannya dengan
hal-hal yang bersifat materil, konkret, dan
indrawi agar lebih mudah untuk dipahami
dan ditangkap. Allah SWT Maha Mengetahui
tentang setiap hal yang bisa mewujudkan
apa yang diinginkan dan dimaksud, Maha
Mengetahui siapa yang layak mendapatkan

hidayah dan siapa yang layak tersesat.

TAFSIRAT-MUNIRIIIID9 *{ fr-\ surahan-luul

Allah SWT adalah Yang menciptakan Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang
Dia kehendaki tanpa batas." (an-Nuur: 36-38)
cahaya indrawi dan konkret (cahaya dalam
arti yang sesungguhnya) di langit dan bumi. Qiraa'aat
Allah SWT menyinari langit dengan malaikat (/-, r*t^P:
dan bintang-bintang, menyinari bumi dengan
para nabi, syari'at, fitrah yang lurus, akal yang 7. 1-j Ini adalah qiraa'aatWarsy, Abu'Amr;
cemerlang yang membimbing menuju kepada
kebaikan. Seandainya manusia mau berpikir dan Hafsh.
dengan akal pikiran yang bebas dan lepas dari
keterpengaruhan dengan suatu pemikiran dan 2. 1--py Ini adalah qirao'oat para imam yang
aliran tertentu atau suatu aqidah terdahulu,
niscaya ia pasti beriman kepada Allah SWT lain.
dengan keimanan yang penuh serta akan
terus bertambah dan berkembang dengan (6i:.i} Ibnu'Amir membaca, 1S*;.

hidayah Al-Qur'an dan ayat-ayatnya yang jelas. l'raab

Wallaahu A'lam. 47i a"\ loorr mairuur ini adakalanya ber-

ORANG.ORANG MUKMIN YANG MENDAPAT kedudukan sebagai sfatuntuk kata 1;Ql yang
terdapat pada ayat sebelumnya {6[-r ta,; ;6.:rE}..
PETUNJUK DENGAN CAHAYA ALLAH SWT OIeh karena itu, kira-kira bentuk susunannya

Surah an-Nuur Ayat 36-38 adalah eH e,;ztr (ill atau ber-ta'alluq de-
ngan kalimat {q ; ity.
gl"'*tq;Lfi 'glJ.Aiti,|qi.A
Kata {jJ} adalahfi'il mudhaari', sedang-
*:?q, z+gi' 3 e, ml v:tv i#\W^ kan faa'il-nya adalah {it }. fika berdasarkan
t3t\;<"j\Nivrl$t,Wit*;'e?.
-iA ftE m )p.vf Ai6tx,ef*U5" qiraa'aat yang membacafi'il ini dalam bentuk

#" M^\ t 6iiv',* t; iErj tirt u mabnii majhuul {g;} kata {it F dibaca

ffisG rafa' sebagai faa'il dari fi'il yang taqdiir-nya
ditunjukkan oleh fi'il (ca-Y.Seakan-akan ada
"Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana pertanyaan ('il- ;r1(siapakah yang bertasbih
telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan kepada Allah SWT?), lalu dijawab {i*r} yakni

menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyuci- 1it*-,'e:11.
kan) nama-Nya pada waktu pagi dan petan& orang
yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual- (yt f:.r} Ini adalah bentuk kata di mana
beli dari mengingat Allah, melalcsanakan shalat, mashdar, yaitu {4} di-idhaafah-kan ke-

dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada pada mafuul bihi, yaitu (:irr|. Asalnya adalah

hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang o.1iir 6+h
(hari Kiamat), (mereka mehkukan itu) agar Allah {i*1, t6i} Asalnya adalah berbunyi
memberi balasan kepada mereka dengan yanglebih
baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan 6.JJat z;6y dengan huruf fa'. Lalu dibuang untuk
agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. meringankan bacaan karena kata yang men-
jadi mudhaaf ilaihi, yaitu 1e>t3t; menjadi ganti-

nya, sebagaimana mudhaaf ilaihi juga bisa

menjadi ganti tanwin, sebagaimana huruf 1ti;
pada kata <dJq) menjadi ganti mudhaaf ilaihi.

Balaghah

$aJ"ar ,sy itt S: *b Di sini terdapat al-

Ithnaab fmemperpanjang kata-kata karena #'iy4Za. Vang mereka tidak disibuk-

suatu maksud dan tujuan) dengan menyebut- kan dan dilalaikan oleh aktivitas transaksi
yang menguntungkan, baik berupa aktivitas
kan kata yang bersifat khusus dan lebih
perniagaan, industri, atau yang lainnya.
spesifik, yaitu {:>r-"tr r6t} setelah kata yang
{& yr} }ika yang dimaksud dengan kata
bersifat umum, yaitu {ny!} [berdzikir ingat
(c1,) di sini adalah aktivitas mu'aawadhah (per-
kepada Allah SWT.). Sebab shalat termasuk
tukaran) secara mutlak, berarti penyebutan
salah satu bentuk dzikir kepada Allah SWT. kata ini sebagai bentuk mubaalaghah dengan

{-rur' ^l jful* Terdapat jinaas isytiqaaq menyebutkan kata yang bersifat lebih umum,

antara kata {c-iry dan (--1r,.rr}. yaitu 15i; setelah kata yang bersifat lebih

Mufradaat Lughawlyyah khusus, yaitu 1z1G; atau dengan menyebutkan

{:i q} Hurufiarr {q} ai sini ber-ra'alluq salah satu dari dua unsur tijaarah [perniagaan)
gfidengan kata sebelumnya ,yakni yang lebih penting, yaitu 15,,; [menjualJ. Sebab
;24 orgr^<') keuntungan sudah bersifat nyata dengan aksi

[seumpama misykat yang terdapat di sebagian penjualan. fika baru pada aksi pembelian

,4rumah) atau 1.:.;i 4 n, aS:-3'1[seumpama (kulakan), keuntungan masih bersifat pro-

misykat yang dinyalakan di sebagian rumah) yeksi. Versi tafsir yang kedua ini adalah yang

atau ber-fa'alluq denganfi'il (&F yang akan lebih utama.

disebutkan setelahnya. {1>.!rt6py Menegakkan shalat pada waktu-

Yang dimaksud dengan kata 1o;;g adalah nya.

masjid yang dikhususkan untuk berdzikir {;.r$t lagy Dan menunaikan zakat kepada
pihak-pihak yang berhak mendapatkannya.
kepada Allah SWT Karena melihat spesifikasi
{.:*t} fungkir balik dan panik luar biasa
yang disebutkan setelahnya sesuai dan cocok
karena kengerian-kengerian dan ketakutan-ke-
dengan spesifikasi masjid.
takutan pada hari Kiamat. Yang dimaksud de-
{.l;i} Uemerintahkan, menetapkan.
ngan hari dalam kalimat ini adalah hari Kiamat.
(ci; .lp Dimuliakan, diagungkan, serta
flfit *..1h Kalimat ini ber-ta'a lluq dengan
disucikan dari berbagai kotoran dan najis
serta dari perkataan-perkataan yang sia-sia fi'il4#.y atau (.<il {} arau (iie}.

dan tiada guna. Maksudnya adalah dimuliakan 4t+- 6 ;,:;1F Sebaik-baik balasan atau
pahala amal baik mereka. Kata (.,;;i} di sini
dengan cara membangunnya. bermakna (.,*F.

{lX' q": ;?-ry Oan disebut Asma-Nya di Persesuaian Ayat

dalamnya dengan mengesakan-Nya. Setelah Allah SWT menjelaskan bahwa
cahaya-Nya adalah jalan untuk memberi
#}{I Shalat atau bertasbih menyucikan
hidayah kepada para hamba-Nya dengan me-
Allah S\MT. maparkan kepada mereka ayat-ayat yang jelas,
Allah SWT menuturkan orang-orang yang bisa
(lliyF Kata ini adalah bentuk mashdar memanfaatkan cahaya tersebut.

bermakna al-Ghadaah, yakni permulaan hari Tafsir dan Penjelasan

atau paruh pertama hari. mas(ih1Xm, 'e*-m: ii-litk;i 'gj ui iirr i;i ii c.b Kalimat ini
ayat sebelum-
{r*-irrF Ini adalah bentuk jamak dari kaitan dengan

(J+!r) yang artinya gr;ltl yakni, akhir hari atau

paruh kedua hari setelah matahari tergelincir.

{i;.:} Yang bertasbih dan mengerjakan

shalat pada pagi dan sore hari di masjid-masjid

itu adalah para kaum laki-laki,

ThFsIRAL-MuNIRIII-ID9 -Lft- surahan"Nuur

nya. Yakni, seumpama misykat yang berada di lebih besar sehingga jauh lebih terang. Per-
umpamaan atau ilustrasinya pun tentunya
masjid-masiid yang Allah SWT perintahkan lebih sempurna, lebih optimal, dan memberi-

supaya masjid-masjid itu dibangun dan di- kan nuansa lebih khidmat. Hal ini sebagai-

muliakan dengan mensterilkannya dari ber- mana yang dinyatakan oleh ar-Razi.
bagai najis materil dan najis-najis maknawi
seperti syirik, paganisme, dan perkataan- ft ,r Gii'at4'ea.b i ie., )witi 33!Uwi #.Y
perkataan yang sia-sia dan tiada guna, di-
khususkan untuk tempat berdoa dan ber- 4;.Glt,arj ;J$t 16y ir r M a s j i d - m a s j i d i tu d i gu n akan
ibadah kepada Allah SWI, menyemarakkan- untuk bertasbih kepada Allah SW'X, berdzikir,
nya dengan dzikir kepada Allah SWT dengan dan shalat oleh kaum laki-laki yang tidak
dilalaikan oleh dunia dan transaksi-transaksi
mengesakan-Nya, atau dengan membaca Kitab yang menguntungkan dari mengingat Allah
SVVT, menegakkan shalat pada waktunya,
Suci-Nya. dan menunaikan zakat yang diwajibkan atas
mereka untuk diserahkan kepada pihak-pihak
Qatadah menuturkan, yang dimaksud
dengan kata "buyuuf" [rumah-rumah) di sini yang berhak mendapatkan.

adalah masjid-masjid. Allah SWT memerintah- Penggunaan kata {it } di sini mem-

kan untuk membangunnya, menyemarakkan- berikan kesan tentang semangat mereka yang
tinggi dan tekad mereka yang tulus sehingga
nya, memuliakannya, dan mensterilkannya.
menjadikan mereka para pemakmur dan
Ibnu Abbas r.a. menuturkan, masiid
penyemarak masjid yang merupakan rumah
adalah Baitullah di muka bumi yang menyinari
Allah di muka bumi. Hal ini sebagaimana
para penduduk langit, sebagaimana bintang-
firman Allah SWT dalam ayat,
bintang di langit menyinari penduduk bumi.
"Di entoro orang-orang Mukmin itu ada
'Amr bin Maimun berkata, 'Aku hidup orong-orang yqng menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah." (al-Ahzaab:
pada masa para sahabat, dan mereka berkata, 23)
"Masiid adalah "rumah" Allah [Baitullah), dan
sudah pasti Allah SWT akan memuliakan orang t f}Yang dimaksud dengan kalimat, {n'

yang mengunjungi-Nya di "rumah-Nya" itu." dalam ayat ini adalah dzikir kepada Allah SWT
Bukhari dalam Shahih-nya dan Muslim selain shalat, supaya tidak terjadi pengulangan

dalam Shahih-nya meriwayatkan dari Amirul kata.
Mukminin Utsman bin Affan r.a., ia berkata, Di sini, tijaarah atau perniagaan disebut-
'Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
kan secara khusus karena perniagaan adalah
6 fi'^S ttt ,bt , Lt aktivitas duniawi yang paling sering membuat

.*,q& manusia lupa dan lalai dari menjalankan

"Barangsiapa membangun masjid hanya shalat.
karena Allah SWT, maka Allah SWT membangun
untuknya sebuah bangunan yang sama di dalam Di antara ayat yang memiliki semangat
surga! (HR Bukhari dan Muslim)
serupa adalah,
Migtkat yang dijadikan perumpamaan
'Wahai orang -orang yang beriman! J angan-
dalam ayat sebelumnya adalah misykat yang
Iah harta-bendamu dan anak-anakmu melalat
ada di masjid karena pelita yang diletakkan kan kamu dari mengingat Allah. Dan barang-
siapa berbuat demikian, maka mereka itulah
di dalam kaca lentera yang bening ketika di- orang-orang yang rugi" (al-Munaafiquun: 9)

letakkan di masjid, tentu yang berukuran

'tArsrR AL-MUNrR rrrrD 9

Penggunaan kata {i*r} dalam ayat ini di- SWTI menegakkan shalat dan menunaikan
zakat, agar Allah SWT membalas mereka de-
jadikan sebagai landasan dalil bahwa shalat
berjamaah di masjid diperintahkan bagi kaum ngan pahala yang setimpal dengan amal-amal
laki-laki. Adapun kaum perempuan, shalat baik mereka. Mereka adalah orang-orang yang

mereka di rumah lebih utama. Hal ini ber- Allah SWT berkenan menerima amal-amal

dasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu baik mereka, memaafkan kejelekan-kejelekan
Dawud dari Ibnu Mas'ud r.a. dari Rasulullah mereka, dan melipatgandakan pahala yang
saw., beliau bersabda, baik untuk mereka,

G.?3 eqta b yd 4*. q;iytt tJ'* "Barang siapa berbuat kebaikan mendapat

w J_G.>b b y;i t4erz QWJ*i balasan sepuluh kali lipat amalnyo." [al-

"Shalatnya seorang perempuan di bagian An'aam:160)

dalam rumahnya adalah lebih utama daripada "Bagi orang-orang yong berbuat baik ada
pahala yang terbaik (surgo) dan tambahannya
shalatnya di aula rumahnya, dan shalatnya di (kenikmatan melihat Allah).' fYuunus: 26)

dalam bilik pribadi adalah lebih utama daripada 'Allah melipatgandakon bagi siapa yang
shalatnya di bagian dalam rumahnya! (HR Abu Dia kehendakl." (al-Baqarah: 261)
Dawud)
Allah SWT dalam sebuah hadits qudsi yang
Di sini, masjid disebutkan secara khusus diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim,
at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah
karena masjid adalah sumber pancaran aqidah, r.a., berfirman,

pemikiran, pengaturan, perilaku, keilmuan, i"o'i'15 ,btj X, u ;yr:at q:4 L'r'ril
dan politik dalam kehidupan kaum Muslimin.
.f.*Po,
Laki-laki itu memiliki dedikasi kepada
Aku telah menyiapkan untuk para hamba-
ibadah karena takut kepada adzab Allah SWT
sebagaimana yang dijelaskan dalam lanjutan Ku yang saleh, apa yang belum pernah ada mata
ayat berikut ini,
melihatnya, tidak pula telinga men-dengarnya,
{j,-..{6 -pty:i* c;.ij(} raum laki-laki dan tidak pula pernah terbesit dalam hati dan

yang menunaikan shalat berjamaah di masjid- benak manusial'(HR Ahmad, Bukhari, Muslim,
masjid itu, mereka takut terhadap adzab dan at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

hukuman hari Kiamat. Pada hari itu hati dan 4:Z ia,o. J li:;.'itv| Sesungguhnya Allah
penglihatan menjadi kacau karena dilingkupi
SWT Mahaluas karunia dan kebaikan-Nya,
ketakutan serta situasi yang sangat mencekam, memberi rezeki kepada siapa saia yang Dia
seperti firman Allah SWT dalam aya!
kehendaki tanpa batas dan hitungan, dan Allah
"Sesungguhnya Allah menangguhkan me- SWT Mahakuasa atas segala sesuatu.
reka sampai hari yang pada waktu itu mata
(mereka) terb elalalj" (Ibraahiim: 42) Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum
Ayat-ayat di atas menunjukkan sejumlah
"Sungguh, kami takut akan (adzab) Tuhan
hal sebagai berikut.
pada hart fteilka) orang-orang berwajah
t. Sesungguhnya tempat pertama yang
masam penuh kesulitan." (al-Insaan: 10)
menjadi lokasi menyemburatnya hidayah
Konsekuensi dan hasil yang mereka da-

;patkan adalah 4+.-' ;iijtj-" 6 Fi'tr,**Y

Mereka senantiasa berdzikir kepada Allah


Click to View FlipBook Version