The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-08-21 18:26:29

Tafsir Al-Munîr Jilid 9

Tafsir Al-Munîr Jilid 9

I

mereka. Mereka adalah orang-orang yang seperti kata (;) yang merupakan iamak dari

beruntung). 1.r."i1. Yang dimaksud adalah peniupan ruh ke

Dhamir {P} di sini sebagai Dhamir fashl dalam jasad.

menurut ulama nahwu Bashrah, sedangkan $;i;;r.ti >r,) tvtaka tiada lagi ikatan nasab
menurut ulama nahwu kufah adalah Dhamir
yang berguna bagi mereka karena hilangnya
'imaad. semangat saling bersimpati dan belas kasih
disebabkan oleh dahsyatnya kebingungan dan
BalaEhah kepanikan yang menguasai.

,:u.ji *;r; * ; ;tr:nit # ,Yji L;r; u: ;;\ Ada keterangan yang menyebutkan mak-
43,!c # f &ilya t'1tDi aniara iedua ayat sudnya adalah tiada lagi ikatan nasab yang me-

ini terdapat al-Muqaabalah. reka bangga-banggakan.

$;'i;t;tr # #F Dalam kalimat ini terdapat 4oj,t;. i;) Oan tidak pula mereka saling

bentuk ungkapan qashr, yakni hanya mereka- bertanya karena masing-masing sibuk dengan
lah orang-orang yang beruntung, bukan yang dirinya sendiri.
lainnya.
Ini tidak bertentangan dengan ayat,
{i;,<;} {,4,<} {*.iry (;,^r:j} {r,r,';;.}
(j+r;jrp {i6+'} {,;,s:;} (,4tt} Di antara kata- "Dan sebagian mereka berhadap-hadapan

kata tersebut terdapat sajak yang alami, tidak satu sama lain saling bertegur sapa." (ath-
dibuat-buat, dan tidak dipaksakan. Thuur:25)

Mufradaat Lughawlyyah Ayat ini maksudnya adalah pada saat

sang(k'a.rkda,laa. Saitngk'a!klFalaKinatiadi{triur-pt's}ebaartninyYaak peniupan sangkakala. Sedangkan, ayat 25 surah
ath-Thuur tersebut konteksnya pascaproses
dua kali. Tiupan yang pertama supaya semua hisab. Penduduk surga sudah masuk ke dalam
makhluk mati. Sedangkan, tiupan yang kedua surga dan penduduk neraka sudah masuk ke
untuk menghidupkan kembali makhluk dari
dalam neraka.
kuburnya. Hal ini berdasarkan firman Allah Bisa juga maksudnya adalah mereka tidak

SWT dalam ayat, saling bertanya tentang ikatan nasab.

"Dan sangkakala pun ditiup, maka $L4V -u l! Uaka barangsiapa yang

matilah semua (makhluk) yang di langit dan berat timbangannya karena dipenuhi dengan
kebaikan berupa aqidah dan amal-amal saleh
di bumi kecuali mereka yang dikehendaki yang memiliki bobot dan nilai di sisi Allah SWT

Allah. Kemudian ditiup sekoli lagi (sangkakala {;;.rij # $iyMaka mereka itulah orang-

itu) maka seketika itu mereka bangun (dari orang yang beruntung dan sukses meraih

kuburnya) menunggu (keputusan Allah)." (az- keselamatan dan derajat tinggi.
Zumar:68)
(LiV ,*,r!) Dan barangsiapa yang ringan
Sedangkan yang dimaksud di sini adalah
peniupan sangkakala yang kedua, sebagai timbangannya karena dipenuhi keburukan.
tanda datangnya kiamat dan hari dibangkitkan Dengan kata lain, barangsiapa yang tidak
memiliki bobot dan nilai apa pun di sisi Allah
kembali. SWT, yaitu orang-orang kafir; berdasarkan
Ada keterangan menyebutkan bahwa kata
firman-Nya dalam ayat,
(l'F di sini adalah bentuk jamak dari <i.,:*>
"M ereka itu a dalah orang yang meng ing kari
ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya)
terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-

.F-fqr-.-l\8- ?_9ffi TAFSTRAT--MuNrR lrlrp 9

sia amal mereko, dan Kami tidak memberikan (j6p Ualaikat penjaga dan penanggung
penimbangan terhadap (omal) mereka pada
hari Kiamat" (al-Kahft 105) jawab neraka berkata, {q d;} Diamlah

$&ii tr,= u:1t,r'J;tp Urt, mereka itulah kalian dengan diam kehinaan di dalam neraka.

orang-orang yang merugi karena mereka me- Tinggallah kalian di dalam neraka dalam

nyia-nyiakan masa penyempurnaannya. keadaan hina dina.

{:At 6O."?epi neraka membakar muka (li6j fr! Oan janganlah kalian berbicara

mereka. Kata la"irry sama artinya dengan qJr; Iagi kepadaku tentang masalah pengangkatan
(membakar), hanya saja makna membakar
dan penghilangan adzab dari diri kalian.
pada kata yang pertama lebih berat dan keras
4s? ; b; :'G li1| Sesungguhnya ada
efeknya. segolongan dari hamba-hamba-Ku yang

{rl"} Muram, suram, dan kedua bibirnya Mukmin. "e;'biy Lalu kalian menjadikan

mengerut hingga giginya terlihat [merintih, 4ti*"

meringis). mereka sebagai bahan olok-olokan, ejekan,

#(i+; JI o.6 [iy nutant<ah ayat-ayat-Ku dan cemoohan, semisal Bilal r.a., Shuhaib r.a.,

dari Al-Qur'an telah dibacakan kepada kalian. 'Ammar r.a.'td;afn Salman r.a. menyebabkan

Di sini ada kata (JlD yang disembunyikan, (qf 'G-F Hingga

yakni ,$,:e; [dikatakan kepada mereka). kalian lupa terhadap hukuman-Ku dan tidak

4t;Kij3.ip t atu kalian mendustakannya, memiliki rasa takut kepada adzab-Ku karena

menolaknya, dan tidak memercayainya. kalian begitu sibuk mengejek, mengolok-olok

Ini adalah kalimatcercaan sekaligus meng- dan mencemooh mereka.

ingatkan mereka tentang apa yang menyebab- {r#'e, itb Dan kalian menertawakan,
kan mereka berhak dan layak mendapatkan
menghina, dan mengolok-olok mereka.
adzab tersebut.
4t*; "c} Sesungguhnya Aku membalas
{d4} Katal;!a; dan 1;jui; memiliki makna
mereka dengan kesenangan abadi.
yang sama (celaka, sengsara), lawan kata dari
4t;; \Y Karena kesabaran dan ketabahan
1;itiig fkebahagiaan, keberuntungan). Yakni, mereka menghadapi cemoohan, ejekan,

tingkah dan keadaan kami membawa akibat, olok-olokan, dan gangguan kalian terhadap

nasib, dan kesudahan yang buruk. Maksudnya mereka.
adalah, kesenangan dan hawa napsu telah
{"rZd } Orang-orang yang beruntung, ber-
mengalahkan, mengontrol dan mendominasi
hasil, dan sukses mendapatkan yang mereka
kami.
cari dan inginkan.
Kesenangan dan hawa napsu disebutl;;!rr;
Persesuaian Ayat
(celaka, kesengsaraan) karena keduanya yang
Setelah Allah SWT berfirman f; eyr ,t *
mengakibatkan nasib celaka dan kesengsaraan.
43'tLr- s!. j1 sesungguhnya di sana ada batas
(jr;F Sesat dari yang haq dan hidayah.
((-r. ,rt;F Maka jika kami kembali lagi pemisah sampai hari mereka dibangkitkan,

kepada sikap mendustakan dan tidak mau yaitu hari Kiamat, Allah SWT menggambarkan

beriman. keadaan hari itu seperti tidak ada lagi per-

{r4r.!, ul} Maka sesungguhnya kami hitungan dan perhatian terhadap nasab. Di-

adalah orang-orang yang zalim terhadap diri jadikannya amal-amal kebaikan sebagai asas

kami sendiri. keselamatan dan keberuntungan di akhirat

dan amal-amal jelek sebagai sebab masuk

fahannam.

:[AFsrR Ar-MUNIR JILID 9

Tafsir dan Penielasan "Fathimah adalah bagian dari diriku, apa
yang membuatnya marah dan benci, maka itu
Ketika sangkakala ditiup untuk yang ke-
juga membuatku marah dan benci, dan apa yang
dua kalinya, yaitu peniupan sangkakala sebagai membuatnya gembira, maka itu juga membuat
pertanda datangnya waktu an-Nusyuur (pem- aku gembira. Dan sesungguhnya pertalian nasab
bangkitan dan pengumpulan makhluk), ikatan terPutus Pada hari Kiamat kecuali nasabku, ikatan
kekerabatanku dan ikatan mushaaharahku." (HR
nasab dan jalinan kekerabatan tidak lagi Ahmad)

ada gunanya. Ketika itu, mereka dikuasai ke- Dalam Shahih Bukhari danShahih Muslim
bingungan, kaget, dan panik yang luar biasa. diriwayatkan dari al-Miswar bin Makhramah
Setiap orang sibuk dengan dirinya sendiri, se- r.a., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,

bagaimana firman Allah SWT dalam ayat, r6r-i'i u ,Pr* \41tti v d;" eit:bt'^+6

"Pada hari itu manusia lari dari saudara- "Fathimah adalah bagian dari diriku, apa
nya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri
dan anak-anoknya. Setiap orang dari mereka y ang mengganggu diriny a iuga mengganggu diriku,
dan apa yang menyakitinya juga menyakitiku."
pada hari itu mempunyai urusan yang me- (HR Bukhari dan Muslim)

ny ib ukkannya." (Abasa: 3 4-37 ) Imam Ahmad meriwaYatkan dari Abu

"Dan tidak ada seorang teman karib pun Sa'id al-Khudri r.a., ia berkata, Aku mendengar
menanyakan temannya. Sedang mereka saling Rasulullah saw bersabda, sedang ia berada di
melihat pada hari itu, orang yang berdosa ingin atas mimbar ini,
sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dan
adzab dengan anak-anaknyo." (al-Ma'aarii: *'frt {t )-, ?)lL3;,& 4t;, iu v
10-11)
&'tt,6Li i6t4:
Ini terjadi setelah peniupan sangkakala
'Apa yang ada di benak orang-orang yang
yang kedua. Adapun setelah menetap di surga
atau neraka, penduduk surga saling menyapa mengatakan, bahwa ikatan kekerabatan Rasu-
dan bertanya antara satu dengan yang lainnya, lullah saw. tidak memberikan manfaat dan guna
seperti firman Allah SWT dalam ayat, kepada kaum beliau? Tidak seperti itu, sungguh
ikatan kekerabatanku tersambung di dunia dan
"Dan sebagian mereka berhadop-hadapan akhirat, dan aku wahai kalian semua adalah
farathto (orang yang datang terlebih dulu untuk
sotu samo lain saling bertegur sapa." (ath- menyambut) kedatangan kalian." (HR Ahmad)
Thuur:25)
Ath-Thabrani, al-Bazza4 dan al-Baihaqi
"Dan sebagian mereka menghadap kepada
s eb ag i an y a ng I a in s aling b erb antah-b antahan." meriwayatkan dari Umar bin Khaththab r.a.,

(ash-Shaaffaat:27) 10 Xata <i?Li ui) artinya adalah, orang yang datang lebih

Dalam as-sunnah terdapat hadits yang dahulu sebelum kalian. Diucapkan 11,161 dan (!j6) yang
artinya adalah, mendahului kaum untuk menyediakan air
dinwayatxan oleh Imam Ahmad dari al-
minum bagi mereka.
Miswar bin Makhramah r.a., ia berkata, Rasu-

lullah saw. bersabda,

u (>LI/.'bJ;.icot - t 1A,ro-..a, ) !4.a-r-,b7l3
l->^-,.

+i'ir "oy\La-

6"kt*t

:+ ti it g v ,1ltg vi :iv v"i:e tstt bagaimana firman Allah SWT dalam ayat,
*',F, ,iX &t *a fit .v +t iy":
"Pakaian mereka dari cairan aspal,
t*i *ityr+lt &yu$y *j
dan wajah mereko ditutup oleh api nerake."
"Bahwasanya ketika ia menikahi [Jmmu (Ibraahiim: 50)

Kultsum r.a. putri Ali bin Abi Thalib r.a., maka "Seandainya orang kafir itu mengetahui,
ia berkata, "Sungguh, tidak ada apa-apa pada ketika mereka itu tidak mampu mengelakkan

diriku melainkan aku mendengar Rasulullah saw. api neroka dari wajah dan punggung mereka."
bersabda, "Setiap jalinan ikatan kekerabatan dan (al-Anbiyaa': 39)
nasab, maka itu terputus pada hari Kiamat kecuali
jalinanan ikatan kekerabatanku dan nasabku." Wajah disebutkan secara khusus karena
(HR ath-Thabrani, al-Bazzar, dan al-Baihaqi) wajah merupakan bagian anggota tubuh yang
paling mulia dan terhormat.
Kemudian Allah SWT memaparkan keada-
an orang-orang yang bahagia dan beruntung Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari Abu
serta orang-orang yang celaka dan sengsara, Darda' r.a., ia berkata,

{ifl;ir # tV;i i;V r.rt l} Maka itt ;.p e-&i *a rtt ,k *t j*: jc

barangsiapa yang timbangan amal-amal ke- 5*'aA 4t;r :$t erl &'Ju"
bajikannya lebih unggul dan lebih berat dari
amal-amal buruknya meskipun hanya terpaut *g*vt_aet
dengan satu amal baih mereka itulah orang-
orang yang beruntung mendapatkan apa yang "Menyangkut ayat,'talfuhu wujuuhahumun
diinginkan dan dicari. Mereka selamat dari nAaru,' Rasulullah saw. bersabda, 'Satu kali
bakaran api membakar mereka hingga membuat
neraka dan dimasukkan ke dalam surga. daging mereka meleleh mengalir sampai ujung
kaki mereka.- (HR Ibnu Murdawaih)
qfii1 g,.,- a1t qi ;.,V .,^L ;;| oan
$;'iG q ,5;F Sedang mereka di datam
barangsiapa yang amal-amal jeleknya lebih
neraka adalah orang-orang yang muram dan
unggul dan lebih berat dari amal-amal baiknya, menyeringai hingga gigi-gigi mereka terlihat
dan tampak mengerikan. Kata 162in9 artinya
mereka itulah orang-orang yang rugi, gagal,
kedua bibir mengerut dan menjauh dari gigi
dan celaka.
[meringis, menyeringai).
Ini adalah spesifikasi pertama penduduk Kemudian Allah SWT berkata kepada para

neraka. Kemudian dijelaskan tiga spesifikasi penduduk neraka sebagai bentuk kecaman dan
mereka yang lain sehingga jumlahnya menjadi cercaan atas apa yang pernah mereka perbuat
berupa kekufuran dan dosa-dosa.
empat.
4:';k y fK €:r; t, #Q(.\ [i] nurankah
Mereka tinggal dan menetap di dalam
neraka fahannam selama-lamanya. Di sini ayat-ayat-Ku dari AI-Qur'in telah dibacakan
terkandung petunjuk yang jelas tentang kepada kalian untuk mengingatkan, menya-
darkan, menjelaskan, dan mengeliminir ke-
pengertian keabadian orang-orang kafir di
syubhatan-kesyubhatan dan persepsi-persepsi
dalam neraka.
sesat. Lalu kalian mendustakannya, tidak mau
Api neraka membakar wajah mereka, memercayainya, dan berpaling darinya.
menggerogoti daging dan kulit mereka, se-
Ini seperti firman Allah SWT dalam ayat,

"Hompir meledak karena marah. Setiap Lalu, apakah jawaban mereka terhadap
pertanyaan tersebut? fawabannya adalah
kali ada sekumpulan (orang-orang kafir)
(dw c'; q d'e q; ;i;,:,';Cb Syahwat, hawa
dilemparkan ke dalamnyo, penjaga-penjago
napsu, dan kesenangan-kesenangan kami telah
(neraka itu) bertanya kepada mereka, Apakah mengalahkan kami. Tingkah kami membawa
belum pernah ada orang yang dotang memberi
kepada akibat, nasib, dan kesudahan yang
peringatan kepadamu (di dunia)! Mereka buruk. Kami telah keliru dan keluar dari jalan

menjawab,'Benar, sungguh, seorang pemberi yang haq dan petunjuk.
peringaton telah datang kepada kami, tetapi
Hal ini sebagaimana firman Atlah SWT
kami mendustakan(nya) dan kami katakan,
dalam ayat,
Allahtidakmenurunkan sesuotu apa pun, kamu
"Mereka menjawab, 'Ye Tuhon kami,
sebenarnya di dalom kesesatan yang beser."'
(at-Mulk 8-9) Engkau telah mematikan kami dua kali dan
telah menghidupkon kami dua kali (pula),lalu
"Orang-orang yang kafir digiring ke neraka
Jahannam secaro berombongan. Sehingga kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah
apabila mereka sampai kepadanya (nerako) jalan (bagi kami) untuk keluor (dari neraka)?"'

pintu-pintunyo dibukakan dan penjaga- (al-Mu'min:11)

penjaga berkata kepada mereka, Apakah belum {"4rt $ u'i :'y q *ri q,,y Ya Rabb

pernah datang kepadomu rasul-rasul dari kami, keluarkanlah kami dari neraka dan
kalangan kamu yang membacakan oyat-ayat kembalikanlah kami ke dunia. |ika kami

Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu masih tetap kembali kepada perbuatan kami
yang telah lalu, berarti kami memang orang-
akon pertemuan (dengan) harimu ini?' Mereka orang yang zalim dan berhak mendapatkan
menjawab,'Benar, ada,' tetapi ketetapan adzab
pasti berlaku terhadap orang-orang kafir." (az- hukuman.
Zumar':71) Lalu Allah SWT pun menanggapi perkataan

Ini adalah salah satu kerangka umum mereka itu. Allah SWT berkata kepada orang-

risalah para nabi dan penurunan kitab-kitab orang kafir ketika mereka memohon bisa
suci, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat,
keluar dari neraka dan kembali lagi ke dunia,
"Barangsiapa berbuat sesuai dengan 'iTetaplah kalian tinggal di dalam neraka dalam

petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk keadaan hina dina. Diamlah kalian semua dan
(keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa
tersesat, maka sesungguhnya (kerugian) itu tidak usah meminta-minta hal itu lagi. Sebab
bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak ada jawaban untuk kalian, tidak akan
tidak dapat memikul dosa orong lain, tetapi dipenuhi permintaan kalian itu, dan tidak ada

Kami tidak akon menyiksa sebelum Kami yang kembali lagi ke dunia."

mengutus seorang rosul." (al-Israa': 15) Kemudian Allah SWT menerangkan

"Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa sebab dibalik adzab yang menimpa mereka.
Sesungguhnya telah ada segolongan dari
berita gembira dan pemberi peringatan, hamba-hamba-Ku yang beriman berkata, "Ya

agar tidak ada alasan bagi manusio untuk Rabb kami, kami telah beriman kepada Engkau,

membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. rasul-rasul Engkau, dan apa yang dibawa oleh
rasul-rasul itu dari sisi Engkau.Oleh karena itu,
Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (an- tutupilah dosa-dosa kami serta belas kasihani

Nisaa':165) dan rahmatilah kami karena sesungguhnya

TATSIRAL-MUNIR JILID 9

Engkau adalah sebaik-baik Yang mengasihani talian darah dan nasab tidak lagi berguna.

dan merahmati." ,i;- ii.u.ey Akan tetapi, dalam hadits yang shahih ter-
{;;;; # i*i .;Lalu dapat keterangan tentang pengecualian
tidak ada s8ik,ap".ksat lian melainkan sikap
ikatan nasab dan kekerabatan Nabi
mengejek para hamba-Ku, hingga kebencian
Muhammad saw. dalam hal ini.
kalian terhadap mereka sampai membuat 2. Tolok ukur keselamatan dari neraka dan

kalian lupa mengingat Aku dan tidak takut keberuntungan menggapai surga tergan-
tung pada keunggulan timbangan amal-
kepada hukuman-Ku.
amal kebaikan atas amal-amal keburukan,
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT sekalipun terpautnya hanya dengan satu
amal saja. Begitu juga sebaliknya.
dalam ayat, 3. Ada empat spesifikasi penduduk neraka

"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, ketika mereka sedang menjalani adzab.
Pertama, mereka merugi terhadap diri
adalah mereka yong dahulu menertawakan mereka sendiri seandainya mereka masuk
surga diambil alih oleh orang-orang Muk-
orong-orang yang beriman. Dan apabilo min. Kedua, mereka kekal dalam neraka
|ahannam. Ketiga, api neraka membakar
mereka forang-orang yang beriman) melintas seluruh tubuh mereka hingga menghabis-
di hadapan mereka, mereka saling mengedip- kan daging dan kulit mereka. Keempat,
tanda-tanda adzab dan kesakitan tampak
ng edipka n m ateny a." (al-Muthaffi fiin : 2 9-3 0)
jelas di wajah mereka dalam bentuk wajah
Kemudian Allah SWT menginformasikan mereka muram dan kedua bibir mengerut
ganjaranyang Dia berikan kepada para hamba-
Nya yang saleh. Sesungguhnya Aku membalas hingga gigi-giginya terlihat fmeringis,
mereka pada hari Kiamat karena kesabaran
dan ketabahan mereka menghadapi berbagai menyeringai).
gangguan kalian dengan keberuntungan, nik-
mat, dan kesenangan yang abadi dalam surga, 4. Penduduk neraka ketika masuk ke neraka
serta selamat dari neraka.
mengakui sebab-sebab yang membawa
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT mereka kepada hukuman, yaitu hawa
napsu dan syahwat telah menguasai me-
dalam ayat,
reka hingga mereka lupa mengingat Allah
"Maka pada hari ini, orang-orang yang
beriman yong menertawakan orang-orang SWT dan tidak takut kepada hukuman-

kafir. mereka (duduk) di atas dipan-dipan me- Nya.
lepas pandangan. Apakah orang-orang kafir itu
diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang 5. Orang-orang kafir merengek-rengek
telah mereka perbuat?" (al-Muthaffifiin: 34-
36) agar dikembalikan lagi ke dunia, sedang
mereka berada di dalam neraka. Hal ini
Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum pernah mereka minta ketika sakaratul
maut agar mereka bisa melakukan amal-
Ayat-ayat di atas menunjukkan sejumlah amal saleh dan beriman. Akan tetapi,
mereka tiada lagi bisa kembali ke dunia
hal sebagai berikut. setelah ba'ts dan hisab.

L. Ketika telah terjadi peniupan sangkakala 6. Dengan keadilan Allah, Dia memberi

hari Kiamat yang kedua [sebagai pertanda balasan pada orang-orang Mukmin yang
dibangkitkan dan dihidupkannya kembali sabar dan tabah menghadapi berbagai
makhluk), tiap-tiap orang sibuk dengan
dirinya sendiri. Pada hari itu, ikatan per-

-

TAFSIRAL-MUNIR IITID 9

gangguan dengan balasan yang adil, yaitu Tuhannya. Sungguh orang-orang kafir itu tidak

keberuntungan menggapai surga pada akan beruntung. Dan katakanlah (Muhammad),
'Ya Tuhanku, berilah amPunan dan (berilah)
hari Kiamat dan selamat dari neraka. rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaikl"
(al-Mu'minuun: I l2-118)
7. Seorang Mukmin hendaknya memper-
Qlraa'aat
banyak doa seperti yang disebutkan dalam
{it i,;} Ibnu Katsic Hamzah, dan al-Kisa'i
ayat, {i+9r "; d1i c;15 ris;;6 &tz t:'5\
membaca (.t"P).
MENGGUGAH KESADARAN BETAPA
SINGKATNYA HIDUP DI DUNIA, HUKUMAN (j'u,;y Ibnu Katsic al-Kisa'i, dan Hamzah
BAG! ORANG-ORANG MUSYRIK, DAN
RAHMAT BAGI ORANG.ORANG MUKMIN ketika waqaf membaca 1i:iy.

Surah al-Mu'minuun Ayat LL2-LLA (jlJ.),(..1 i,;F Hamzah dan al-Kisa'i membaca

i bY;i \tr6 ffi -fu i a,jr a-"4 -Js 43;:; i| uamzah, al-Kisa'i, dan Khalaf
membaca e;;; $.

ot'e6ri ffi ,r"tAt,iA\ 51j11 ill -v I'raab

v fl ?;-*'Ar;:c|' +,4 ;r,+. v e Ur 4o*, s'* 4$ O g €Y Kata ('.r) di sini

I{ etj"BV;,tt"j Ssffi5*(i\ Ui berkedudukan i'rab noshab sebagai zharaf

m'aaY' zamen, b er -ta' alluq dengan l'il {i{}.
Kata {;; ;c} dibaca nashab sebagai
"Dia (Allah) berfirman, 'Berapa tahunkah
tamyiiz. Kata {;;} adalah bentukTamok dari
lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka
1?1 yang asalnya berbunyi 1'+;"; atau 1';;:1.
menjawab, 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau
Ketika lam fi'ilnya dibuang, di-iamak-kan
setengah hari, maka tanyakanlah kepada mereka
yang menghitung.' Dia (Allah) berfirman, 'Kamu dalam bentukTam ak mudzakkar saalim untuk
tinggal (di bumi) hanya sebentar saja, iika kamu
benar-benar mengetahui.' Maka apakah kamu menggantikan pembuangan huruf yang terjadi

mengira bahwa Kami menciptakan kamu main- di dalamnya.
main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu
tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka 4;iujr jtr;| Kata (13urr) adalah bentuk
Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, jamak dari 1,rJt; dari akar kata 13t;.
Tuhan (yang memiliki) Arasy yang mulia. Dan
barangsiapa menyembah tuhan yang lain selain Ulama yang membaca kata ini dalam
Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya
bentuk takhfiif (tanpa tasydid), yakni 1i-;t3t;
tentang itu, maka perhitungannya hanya pada
berarti ini adalah bentuk iamak dari kata

(&.'EJr) [yang berarti kuno,lama) dari perkataan

<4.:v k) (sumur kunoJ. Ketika di-iamak-kan

dalam bentukiam ak mudzakkar saalim, maka

ya' nisbat-nya dibuang digantikan oleh ya'

jamak, seperti kata 1;e;tr5 6.;;tr1yang me-

rupakan bentukiamak dari, 1;a;!D <+l-r!t;. Ada
versi keterangan menyebutkan bahwa kata

*<iL:u iylyang terdapat pada ayat (ilu it tt-b

adalah bentukiamak dari (r5:til) nisbat kepada

kata 1,rE).

su"n "'M, .l,rrn .-,, ^...r&f;;;h"-r^,, -. TAFSTRAL-MUNrR JrLrD 9

i}{t Kata ini dibaca nashab sebagai haal sungguhnya Kami tidak menciptakan kalian
hanya untuk main-main. Akan tetapi, Kami
bermakna 16ry fdengan main-main) atau menciptakan kalian supaya Kami mengem-

sebagai mafuul Ii ajlihi. balikan kalian lagi dan membalas amal-amal

Balaghah perbuatan kalian.

{*:fl,} {Fft} Di antara kedua kata ini Ini sebagai dalil dan bukti tentang adanya

terdapatTin oas isytiqaaq. ba'ts.

Mufradaat Lufhawiyyah 43;;i i ql6UY Kalimat ini di-'athaf-kan

{i6} Allah SWT atau malaikat yang kepada kalimat {irdi; 'iip atau kepada kata

diperintahkan untuk menanyakan mereka, {,lr}.

berkata. Ada versi qiraa'aatyang membaca dengan

4;y ;i c)-,\'' a e fX Berapa tahunkah huruf ra' di-dhammah dalam bentuk /i'il
mab nii m a' luum (i;*i.i}.
lamanya kalian berada di bumi dalam keadaan
Maksudnya adalah sesungguhnya Kami
hidup di dunia dan dalam keadaan mati di
menciptakan kalian untuk memperhamba
dalam kuburan.
kalian dengan perintah dan larangan. Kalian
(ii .,*,'ti C;.g y'ti| uereka menjawab, kembali kepada Kami, lalu Kami membalas

"Kami tinggal di dunia sehari atau setengah kalian atas hal itu.

hari saja." (ilr i6F Maka Mahaluhur dan Mahasuci

Mereka merasa betapa singkatnya berada Allah SWT dari sikap main-main dan percuma
di dunia jika dibandingkan dengan keabadian
serta segala hal yang tidak pantas bagi-Nya.
dalam neraka berikut adzab yang ada di
{.7 .rui,y Sang Penguasa Yang Haq, yakni
dalamnya.
pasti, tetap dan tidak akan hilang.
{.riujr j'r:[y ft4ata tanyakanlah kepada
41f' qi' 3;F nrUu (Sang Pemilik) 'Arsy
orang-orang yang bisa menghitung berapa
jumlah hari-hari dunia atau kepada malaikat yang bagus. 'Arsy merupakan titik sentral

yang menghitung usia manusia dan mencatat pengaturan alam semesta. Di sini,'Arsy diberi
amal perbuatannya.
sifat al- Kariim karena kemuliaannya.
4jdy eUan SWT berfirman melalui lisan
{1i ;ty Dan barangsiapa yang
malaikat penjaga neraka.
menyembah.
4<r+ il olb Kalian tidak tinggal di dunia
4i t tG; {} eadatral tidak ada suatu dalil
melainkan hanya sebentar saja.
pun baginya yang menjadi dasar tindakannya
$:';tx # ;1 jF Seandainya katian
itu.
mengetahui berapa lama tinggal di dunia jika
dibandingkan dengan waktu tinggal kalian di Kalimat ini dalam bahasa Arab dikenal

dalam neraka. dengan sebutan sifat kaasyifah sehingga tidak

{U"} Kata lcJry artinya sesuatu yang tidak memiliki pengertian konotasi apa pun.

mengandung faedah sama sekali, atau bukan 4i y it; ;iX Maka sesungguhnya
karena suatu hikmah, maksud, dan tujuan
yang benar (percuma). balasan baginya ada di sisi Tuhannya.

Ini adalah sebuah kecaman atas sikap *.$;tjltAr i ;lbsesungguhnya orang-orang

mereka yang lalai, alpa, dan tidak peduli. Se- kafir itu tidak bahagia dan tiada beruntung.

Dhomir yang terdapat pada kata {li1}

adalah Dhamir sya'n.

Ada hal menarikyang perlu digarisbawahi

di sini, yaitu bahwa Allah SWT membuka surah

-t

ThFSIRAL-MUNIR IILID 9

al-Mu'minuun ini dengan sebuah penegasan tetapi, pertanyaan tersebut memiliki maksud
dan konfirmasi tentang kebahagiaan dan dan tujuan, yaitu mengecam, mencela, dan
keberuntungan bagi orang-orang Mukmin.
mencerca mereka. Tujuannya supaya mereka
Kemudian diakhiri dengan penegasan tentang
peniadaan kebahagiaan dan keberuntungan ingat dan sadar bahwa apa yang mereka kira
bagi orang-orang kafir.
lama dan panjang ternyata sebenarnya sangat
\r-.,V *,y Ampuni dan rahmatilah orang-
singkat sekali dibandingkan dengan apa yang
orang Mukmin.
Permohonan rahmat adalah sesuatu yang mereka ingkari dan tidak mereka percayai,

lebih dari hanya sekadar maghfirah. yaitu ba'fs. Dengan demikian, mereka pun
merasa sangat menyesal atas buruknya
Persesuaian Ayat
keyakinan mereka ketika di dunia.
Setelah menjelaskan sikap orang-orang "l"axm. jai kia;"h4mfe6ryektavtetrinekgagsaalmdpiaidulunpiaa
kafir yang mengingkari dan tidak memercayai *"
adanya ba'ts, Allah SWT menjelaskan ketika
di dalam neraka orang-orang kafir itu ditanya berapa
dengan pertanyaan yang bernada kecaman
dan cercaan tentang berapa lamakah mereka karena begitu dahsyatnya kengerian dan

tinggal di dunia. adzab yang meliputi mereka. Bahkan, sampai-
Kemudian Allah SWT menuturkan suatu
sampai mereka mengira bahwa lamanya
dalil dan bukti tentang adanya ba'ts. Lalu
Allah SWT memerintahkan kepada Rasul- mereka tinggal di dunia hanyalah sehari atau

Nya supaya memohon ampunan dan rahmat setengah hari saja.

kepada-Nya untuk mengajari umat beliau Perkataan ini maksudnya adalah lamanya
sehingga umat beliau tidak menjadi seperti
mereka tinggal di dunia sangat singkat dan
orang-orang kafir tersebut.
tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
Tafsir dan Penjelasan
pedih dan pilunya adzab yang mereka alami.
Allah SWT mengingatkan dan menyadar-
kan orang-orang kafir tentang apa yang telah {;,-iuir iudy uat<a tanyakanlah kepada
mereka sia-siakan dan abaikan dalam umur orang-orang yang menghitung atau para

mereka yang sangat pendek di dunia berupa malaikat petugas pencatatan amal perbuatan
ketaatan kepada Allah SWT dan beribadah
menyembah hanya kepada-Nya semata. dan umur para hamba.

Seandainya mereka tabah dan saban niscaya qi,;t)i ;* €(, i ry I ;i "t tuy Malaikat
mereka akan beruntung seperti orang-orang
Mukmin, yang bersangkutan berkata kepada mereka,

Allah SWT atau malaikat yang diperintah- "Kalian sebenarnya tidak tinggal di dunia
kan untuk menanyai mereka berkata, "Berapa
melainkan hanya sebentar sekali. Seandainya
tahunkah lamanya waktu tinggal kalian di
kalian memiliki sedikit ilmu, tentu kalian pasti
dunia?"
akan lebih memilih yang kekal daripada yang
Pertanyaan ini bukan hanya semata-
fana dan tentu kalian akan melakukan amal-
mata murni pertanyaan begitu saja. Akan
amal yang mendatangkan ridha Allah SWT.

Seandainya kalian sabar dalam menjalankan

ketaatan dan ibadah kepadaAllah SWT, seperti

yang dilakukan oleh orang-orang Mukmin,

niscaya kalian beruntung seperti mereka.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Aifa'

bin Abdil Kala'i yang sedang menyampaikan

khutbah kepada orang-orang, "Rasulullah saw.

bersabda,

*t,itlt ,$r 1;.;1ti i+t ;F y3i r;y itut Ly

,isr:i,z s* ;3\t e& €,*' ,b1 u fliilffif,T:,:,:Xf};:JffI["il};,if:l
jG ,tlu
i?t u g*l c?.;; uzX 3i Yy" 4 hisab dan menerima balasan?!
: Ini seperti firman Allah SWT dalam ayat,

ttt5,z;^t '653 |t*y €i' l'3":-e 3i e* Q ,Apakah manusia mengira, dia akan dt

€,t6t',Fi U,iu'( n #E ;jt; W biarkan besitu saia (tonpa pertanssunsiawab-
;;ffii "n r;bc,+) :t-)ts s* ;3\t e g
il ?,y.qit," e,1w , """n']2,oivaamah:36)

y,nf#, iffi'f"'i,ir'ril#: ];':fl

#E,rrt, w t&t c;e;*j c2u,7; ;:H"Xi:,jl;l'r',Tj:*?H"H,';:1ff,1:
kan sesuatu dengan percuma' sia-sia' main-
'sesungguhnya Allah SWT ketika memasuk-
kan ahli ,iiga t , dalam surga dan ahli neraka ke ATlilailh t:_lp' ada maksud, tujuan, dan hikmah'
adalah Sang Penguasa Yang Haq
dalamneraka,makaDiaberseru,'Wahaipenghuni SWT

surga, berapa tahunkah lamanya kalianiirfgd ai Yang Tersucikan dari hal semacam itu. Dia

bumi? Mereka menjawab, 'Kami tinggal di bumi adalah Tuhan Yang memiliki'Arsyyang agung,

hanya sehari atau sebagian dari sehari saja.'Allah indah, dan megah yang menjadi sentral dalam

SWT berfirman, 'Sungguh sangat baik perniagaan mengatur dan menjalankan tatanan alam

yang kalian lakukan pada satu hari atau sebagian semesta dengan hikmah, maksud, dan tujuan

dari sehari itu. Rahmat-Ku, keridhaan-Ku dan yang luhur.

surga-Ku, tinggallah kalian di dalamnya dengan Kemudian Allah SWT menyanggah dan

kekal dan tetap seperti keadaan kalian ini!!' mementahkan pandangan orang yang me_
Kemudian Allah SWT berfirman, 'Wahai penghuni nisbahkan anak atau sekutu
kepada_Nya.
tinggalneraka, berapa tahunkah lamanya kalian
;u ;i .di bumi?' Mereka menjawab, 'Kami ting4al di

bumi hanya sehari atau sebagian dari,drri'o',o1|.':

Latu Ailah swr berfirman, 'Betapa bur:r;;;o
perniagaan yang kalian lakukan poAo ,otu lri*r:i
d::oi::a^:oT-l^it4l:_ltlip^,]l"t,u".a_-no. llbaahygaSiGnnWyiga:T)m' lypeaaunnd;;v;ag.eh*mmalbetaindhajaayikdyla,iahldaanlaads.aiuns;aa;tdynui

atau sebagian dari sehari itu. Neraka-Ku dan perbuatannya itu, balasannya pasti dan sangat
murka-Ki, tinggallah kalian di dalamnya dengan keras di sisi Allah S\MT, Pencipta dirinya'
kekal dan tetap seperti keadaan kalian ifu."' (HR Ini adalah sebuah kecaman, cercaan

Abi Hatim) sekaligus ancaman keras dengan sesuatu yang

tidak bisa dibayangkan dan dideskripsikan.

Kemudian Allah SWT memperkeras lagi Barangsiapa yang mengklaim ada ilah lain,
kecamaan dan cercaan terhadap mereka atas sungguh ia benar-benar telah mengklaim ke-
i i6;kelalaian mereka.
batilan karena tidak ada suatu dalil pun bagi
43;;i tX!;1\ a
6 &41y Apakah dirinya yang bisa menjadi landasan ktaimnya
kalian mengira bahwa kalian diciptakan itu. Sesuatu yang tidak memiliki suatu lan-

secara sia-sia dan main-main tanpa ada dasan dalil, maka tidak bisa ditetapkan.

maksud, tujuan, dan hikmah. Sebenarnya Kami $cj1tlllt af. i ftF Sesungguhnya orang-

menciptakan kalian untuk beribadah, mem- orang kafir sekali-kali tiada pernah beruntung

bersihkan dan mendidik jiwa, serta menegak- mendapatkan sedikit pun kenikmatan dan

kan perintah-perintah-Ku. Selain itu, apakah kesenangan akhirat. Tempat yang menjadi

ThFSIRAL.MUNIR 9

'ILID

ujung mereka adalah neraka. Ini meniadi ban- )# iv '.^c

dingan ayat yang menjadi pembuka Surah al- ?xi c; ,tt * :f o".t 3i C;l
wi,
Mu'minuun. Pada pembukaan surah di atas,
Allah SWT menyampaikan berita gembira u.+l:d, $.g
tentang kebahagiaan dan keberuntungan
orang-orang Mukmin. Sedangkan, dalam a- alf $G>> :il i,h r&j *v tur JV +t
ayat ini yang menjadi bagian penutup surah, c1 ;i ,e;+, €4 t#)tt :it-a ,',';r' d*\1
Allah SWT menerangkan tentang kerugian,
kegagalan, dan kesengsaraan orang-orang jrl ,y *arq;)?'

Mukmin. "Bahwasanya pada suatu ketika, ia melihat
seorang laki-laki yang sedang menderita sakit,
(*:il' i Li, i'v it 3.., FtY UcaPkanlah
lalu ia pun membacakan di telinga orang itu
wahai Nabi, "Ya Rabbi, ampunilah dosa-
dosa hamba, tutupilah aib-aib hamba, dan ayat, 'a fahasibtum annamaa khalaqnaakum
rahmatilah hamba dengan berkenan me- 'abatsan'hingga akhir surah. Lalu ternyata laki-
laki itu pun sembuh. Lalu hal itu ia beritahukan
nerima tobat hamba dan dengan memberikan kepada Rasulullah saw., dan beliau pun berkata

keselamatan kepada hamba dari neraka. kepadanya, 'Bacaan aPa yang kamu bacakan di
telinga orang itu?' Ia pun menyebutkan ayat-ayat
Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat yang ia bacakan di telinga orang itu. Mendengar

kepada para hamba. hal itu, Rasulullah saw. Pun bersabda, 'Demi
Zat Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya,
Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu
Hibban meriwayatkan dari Abu Bakar ash- seandainya seseorang yang yakin membaca ayat-

Shiddiq r.a., ia berkata, ayat itu di atas sebuah bukti, niscaya bukti itu

lo, , t, akan hilang."'(HR Ibnu Abi Hatim)

rt-,> a)llt Dari hadits di atas, tampak jelas bahwa

"Ya Rasulullah, ajarilah aku sebuah doa yang hal terpenting yang meniadi pegangan adalah
aku baca dalam shalatku." Rasulullah saw. pun keimanan si pembaca, keyakinan, keiernihan

menjawab, "Bacalah, 'Ya Allah, sesungguhnya dan kebersihan dirinya, serta kesiapan,
hamba telah menzalimi diri hamba dengan ke-
zaliman yang banyak, dan sesungguhnya tiada kemauan, dan tekad si pasien untuk berobat
yang mengampuni dosa-dosa melainkan hanya dengan Al-Qur'an.

Engkau, maka ampunilah hamba dengan peng- Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum
ampunan yang sebenar-benarnya dari sisi-Mu, dan
rahmatilah hamba, sesungguhnya Engkau Maha Ayat-ayat di atas menunjukkan sejumlah
Pengampun lagi Maha Penyayang!'(HR Bukhari,
Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban) hal sebagai berikut.

Dua ayat terakhir di atas termasuk ayat- L. Mengingatkan dan menggugah kesadaran
ayat obat. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
tentang singkatnya tinggal di dunia. Me-
Ibnu Mas'ud r.a.,
manfaatkan masa yang singkat itu se-
optimal mungkin untuk menjalankan

amal-amal ketaatan dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT dengan berbagai amal
baik dan menjauhi hal-hal yang terlarang'

surahar-Mu'mrnu#u3n97 ,.,,*.q1_-:::3-r}L. _lLP, -f.fi ThrsrRAL-MuNrRJrLrDg

2. Sesungguhnya kerasnya adzab yang me- ibadah menyembah kepada-Nya, pada hari
ini [di dunia) mereka menjadi para hamba-
lingkupi orang-orang kafir di dalam
Nya yang merdeka dan mulia dari per-
neraka fahannam menjadikan mereka lupa
berapa lamakah dulunya mereka tinggal budakan dunia dan menjadi orang-orang

di dunia. Oleh karena itu, mereka meng- yang terhormat di Darus Salam [akhirat,

alihkan jawaban kepada orang-orang yang surga). fika mereka menolak untuk meng-
aktualisasikan ubuudiyyah kepada-Nya,
mengetahui hal itu atau kepada malaikat pada hari ini mereka menjadi para budak

yang menyertai mereka ketika di dunia. yang membangkang, hina dan tercela, dan

3. Allah SWT mengonfirmasikan dan me- esok [di akhirat) mereka menjadi musuh-
musuh yang berada dalam penjara-penjara
negaskan bahwa masa tinggal di dunia se-
di antara tingkatan-tingkatan neraka."
benarnya sebentar dan singkat dibanding-
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
kan dengan masa tinggal di dalam neraka. seorang laki-laki yang berasal dari ke-
fadi berdasarkan hal ini, yang dimaksud
luarga Sa'id bin Ash, ia berkata, "Khutbah
dari ayat ( ji:i5 # 6 ,yadalah sesungguh- terakhir yang disampaikan oleh Umar bin

nya masa dunia sebentar seandainya kalian Abdil Aziz adalah pertama-tama ia me-

mengetahui kebenaran adanya ba'B. Akan manjatkan puji kepada Allah SWT, kemu-

tetapi, kalian mengingkari dan tidak me- dian berkata,

mercayai adanya ba'ts sehingga kalian pun 'Amma ba'd, wahai sekalian manusia,
sesungguhnya kalian tidaklah diciptakan
menganggap masa di dunia panjang dan
secara main-main, percuma, sia-sia, tanpa
lama.
maksud, tujuan, dan hikmah. Kalian sekali-
4. Sesungguhnya rnakhluk memiliki sebuah kali tiada akan dibiarkan begitu saja. Se-

risalah atau misi yang luhur dalam sungguhnya kalian memiliki janji per-
kehidupan ini, yaitu taat kepada Allah
temuan dengan Allah SWT untuk selanjut-
SWT, beribadah menyembah kepada-Nya
nya Dia mengadakan sidang peradilan
dengan sebenarnya, dan menjauhi yang
untuk memberikan putusan di antara
Dia larang. Sesungguhnya Allah SWT
kalian. Benar-benar rugi, gagal, celaka,
tidak menciptakan makhluk secara main- dan sengsaralah seorang hamba yang
diusir oleh Allah SWT dari rahmat-Nya.
main, sia-sia dan percuma tanpa memiliki
Allah mengharamkan surga baginya yang
maksud, tujuan dan hikmah. Tetapi
sesungguhnya Allah SWT mencipta- luasnya seluas langit dan bumi. Tiadakah

kan mereka untuk menunaikan sebuah kalian tahu bahwa sesungguhnya esok
tugas tertentu yang sangat krusial, yaitu tidak ada yang aman dari adzab Allah

mengaktualisasikan ubuudiyyah [peng- SWI, kecuali orang yang berhati-hati dan
hambaan) kepada Allah SWT.
waspada pada hari ini.
Al-Hakiim at{irmidzi Abu Abdillah,
Tiadakah kalian lihat bahwa kalian
Muhammad bin Ali berkata, "Sesung- berasal dari sulbi orang-orang yang telah
binasa [mati). Kalian juga akan seperti
guhnya Allah SWT menciptakan makhluk itu digantikan oleh orang-orang setelah
sebagai para hamba supaya mereka ber-
kalian hingga kalian semua dikembalikan
ibadah menyembah-Nya. Lalu Dia memberi
kepada sebaik-baik Pewaris fAllah SVVT).
mereka pahala atas ibadah dan penyem-

bahan mereka kepada-Nya dan meng-
hukum mereka atas tindakan tidak mau
beribadah kepada-Nya. fika mereka ber-

Kemudian setiap hari kalian me- Yang dimaksudkan dengan'Arsy di sini
adalah'Arsy [singgasana) dalam arti yang
lawat dan mengantar orang yang pergi
menghadap kepada Allah SWT hingga sesungguhnya. Di sini, 'Arsy diberi label
kalian memasukkannya ke dalam sebuah al-Kariim [yang mulia) karena rahmat,
celah di bumi dan meletakkannya tanpa kebaikan, dan keberkahan turun mengalir
alas apa pun. Nasibnya berada di tangan
dari'Arsy. Selain itu, ia dinisbatkan kepada
amalnya, tidak butuh lagi kepada apa yang
ZatYangMahamulia di antara yang mulia.
ditinggalkan dan sangat membutuhkan
kepada apa yang telah ia persembahkan. 7. Sesungguhnya orang yang menyembah
ilah lain di samping Allah SWT dengan
Oleh karena itu, bertakwalah kepada tiada memiliki suatu dalil, bukti, dan
hujjah apa pun, Allah SWT-lah Yang akan
Allah SWT sebelum berakhir apa yang menghukum dan menuntut pertanggung-
ditetapkan untuk kalian dan turunnya
jawabannya.
kematian menghampiri kalian." Kemudian
Umar bin Abdil Aziz menutupi wajahnya Sesungguhnya orang-orang kafir
dengan ujung rida'nya lalu menangis dan
menangis pula orang-orang yang ada di tiada akan pernah beruntung dan bahagia
menggapai kenikmatan dan kebahagiaan
sekitarnya." abadi. Barangsiapa yang mengklaim ada
5. Di antara bentuk dangkal dan pendeknya ilah lain, berarti sungguh ia benar-benar

pandangan manusia serta kebodohannya telah mengklaim sesuatu yang batil. Segala
adalah ia berpikir seperti pikiran orang-
sesuatu yang tidak memiliki landasan
orang materialis bahwa dunia adalah
segalanya, tidak ada saat kembali kepada dalil, bukti, danhujjah,tidak mungkin bisa
Allah SWT dan tidak ada alam akhirat
untuk menerima pembalasan atas amal- dibuktikan dan ditetapkan.

amal yang pernah diperbuat. Ini adalah dalil yang menunjukkan
6. Mahasuci Allah SWT dari memiliki anah
tentang keharusan melakukan kajian,
sekutu dan tandingan, dari menciptakan
perenungan, dan p engamatan menyangkut
sesuatu secara sia-sia, percuma dan main-
main tanpa maksud, tujuan, dan hikmah. penegasan dan pengukuhan aqidah, serta

Allah SWT Mahabijaksana, Sang Penguasa tentang kebatilan dan kekeliruan sikap
taklid.
Yang Haq Yang kekuasaan dan kuasa-Nya B. Sesungguhnya orang Mukmin yang sejati
pasti, tetap, dan abadi tiada akan pernah adalah orang Mukmin yang senantiasa

sirna. Allah SWT adalah Sang Pemilik memerhatikan dan merenungkan ke-
dan Penguasa Yang sebenarnya karena
segala sesuatu adalah berasal dari-Nya megahan ciptaan Allah SWT dan kuasa-

dan pasti kembali kepada-Nya. Allah SWT Nya. Dengan begitu, ia bisa sampai kepada
Mahakekal Yang tiada akan pernah hilang,
Sang Pemilik'Arsy yang agung dan mulia. sebuah kesimpulan yang menegaskan dan
Tiada Ilah melainkan hanya Dia semata
membuktikan tentang kebenaran ada-
dan tiada Rabb melainkan hanya Dia
nya ba'ts bahwa ba'ts adalah sesuatu yang
semata. Segala sesuatu selain Allah SWT
berujung pada kefanaan, dan sesuatu yang sangat mungkin. Selain itu, mereka senan-
tiasa konsisten dalam beribadah kepada
fana tidak mungkin adalah Tuhan.
Tuhannya hingga mati menjemput-

nya, dan memperbanyak memanjatkan
doa kepada Allah SWT seraya berucap

(*.q ; i:ii :;1jti *t i,.;; Mencurahkan

segenap dedikasinya kepada Allah SWT

TAFSTRAT-MUNTRJ[rD 9

dan menjalankan apa-apa yang bisa men- Sang Penguasa dan Sang Hakim selain

datangkan pengampunan dan rahmat-Nya Dia. Bukan kembali dalam artian yang

akan melindungi dirinya dari segenap identik dengan kembali dari suatu tempat

mala petaka, ancaman, marabahaya, dan ke tempat yang lain karena itu adalah hal

kekhawatiran. yang muhal bagi Allah SWT.

9. Di antara bukti-bukti adanya ba'ts adalah 10. Betapa jauhnya perbedaan antara pem-

seandainya tidak ada hari Kiamat tentu buka surah al-Mu'minuun dengan

tidak akan ada bedanya antara orang yang penutupnya. Dalam pembukaan surah,

taat dan orang yang durhaka. Kembali Allah SWT berfirman 4l;-yttdtf ir} Di
kepada Allah SWT maknanya adalah
kembali kepada-Nya karena tidak ada ayat penutup surah, Allah SWT berfirman

4a#, *.t';tb.

(ffi,
(4,

I

SUnNHAN-NUUR

MADANIYYAH, ENAM PULUH EMPAT AYAT

Penamaan Surah nuduh orang lain berzina tanpa saksi),

Surah ini dinamai surah an-Nuur karena kisah al-lft [rumor dan berita palsu
surah ini menerangi jalan kehidupan sosial
manusia dengan menjelaskan adab, etika, tentang perselingkuhan " Aisyah r.a.),

dan keutamaan-keutamaan, menggariskan perintah menahan pandangan mata, yang
merupakan pemicu terjadinya perbuatan
sejumlah hukum, tata nilai, dan pedoman. zina, meminta izin ketika ingin masuk ke
Selain itu, surah ini mengandung sebuah ayat rumah seseorang, perintah menikah demi
untuk menjaga kemaluan, memerintahkan
yang bersinaq, yaitu ayat 35 orang yang belum mampu menikah agar
menjaga kesucian diri dan memelihara ke-
'Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit maluannya, serta larangan memaksa para
den bumi," (an-Nuur: 35) budak perempuan melakukan pelacuran.

Dengan Nur atau cahaya Allah SWT langit 2. Allah SWT dalam surah al-Mu'minuun
dan bumi menjadi terang bersinar. Dengan
Nur-Nya, orang-orang yang kebingungan dan telah menyebutkan sebuah prinsip umum
menyangkut masalah penciptaan makh-
tersesat bisa mendapat petunjuk dan me-
luh bahwa Allah tidak menciptakan
nemukan arah menuju ke jalan mereka.
makhluk dengan main-main tanpa tu-
Persesuaian Surah lnidengan Surah juan dan hikmah. Allah menciptakan me-
Sebelumnya reka untuk ditaklif dengan perintah dan
larangan. Selanjutnya dalam surah an-
Persesuaian dan relevansi surah ini de- Nuur, Allah SWT menyebutkan sejumlah
perintah dan larangan tentang hal yang
ngan surah sebelumnya bisa terlihat dari dua dianggap memiliki potensi yang menye-
sisi sebagai berikut. babkan kemaksiatan, kesesatan, dan

7. Pada bagian awal surah sebelumnya penyimpangan.

[surah al-Mu'minuun), Allah SWT ber- Keutamaan Surah

firman, Surah ini mengandung nuansa nyaman

"den orang yang memelihara kemalu- serta perasaan tenang dan tenteram. Karena
annyal' (al-Mu'minuun: 5)
seorang Mukmin merasa nyaman kepada
Lalu dalam surah an-Nuur ini, Allah kondisi kesucian diri, merasa muak dan jijik
SWT menjelaskan sejumlah hukum terkait
orang yang tidak menjaga kemaluannya,
yaitu para pezina, persoalan qadzf (me-

TAFSIRAL-MUNIR IILID 9

terhadap kekejian, kecabulan, kenistaan, kisah ini bertujuan untuk membersihkan

buruk sangka, dan tuduhan. nama baik Ummul Mukminin Aisyah r.a. Selain
Mujahid menuturkan bahwasanya Rasu-
itu, bertujuan untuk memerangi tersebarnya
lullah saw. bersabda, perbuatan asusila dan mencegah tindakan
menyebarkan isu-isu yang tendensius yang
;trt
bisa meruntuhkan menara umat.
"Ajarkanlah surah al-Maa'idah kepada kaum
Surah ini melanjutkan pembicaraannya
lakilaki kalian, dan ajarkanlah surah an-Nuur
tentang sejumlah adab, tata nilai, dan etika
kepada kaum perempuan kalian." sosial dalam kehidupan pribadi dan kehidupan
umum. Sejumlah adab dan etika tersebut
Harits bin Mudharrib r.a. berkata, "Umar meminta izin ketika hendak masuk rumah
atau kama4 menahan pandangan, menjaga
bin Khaththab r.a. mengirimkan sepucuk
kemaluan, larangan kaum perempuan
surah kepada kami yang isinya, "Pelajari dan
dalamilah surah an-Nisaa', surah al-Ahzaab memperlihatkan perhiasannya kepada selain
dan surah an-Nuur."
kerabat mahram, perintah menikahkan orang
Perintah mengajarkan surah an-Nuur
yang berstatus single, dan menjaga kesucian
kepada kaum perempuan juga diriwayatkan
dari Aisyah r.a.. diri bagi orang yang belum memiliki biaya

Kandungan Surah untuk menikah. Semua itu demi menciptakan

Surah ini mencakup sejumlah hukum keistiqamahan di atas syari'at Allah SWT,

penting yang berkaitan dengan rumah tangga menjaga keluarga Muslim, menjaga kaum
muda-mudi, dan terhindar dari fitnah.
demi terbangunnya sebuah keluarga di atas
Lalu surah ini menjelaskan nilai positif
pondasi dan pilar yang paling kukuh.
pemberlakuan hukum-hukum, keutamaan
Maksud dan tujuan surah ini adalah me-
maparkan sejumlah hukum yang terkait ayat-ayat Al-Qur'an, dan keistimewaan
dengan masalah menjaga kesucian dan ke-
hormatan diri serta aurat. Baitullah fbaca: masjid). Selain itu, dijelaskan

Dalam kaitannya dengan masalah ter- pula bahwa amal-amal orang kafir percuma
sebut, surah ini mengawali pembicaraannya
dengan penjelasan tentang hukuman hadd dan tidak memberikan kegunaan apa-apa.
perbuatan zina, hukuman hqdd qadzf, hukum Hal itu dilanjutkan dengan mengarahkan
li'aan ketika terjadi tuduhan perzinaan atau
perhatian manusia kepada dalil dan bukti-
untuk menafikan nasab anak. Semua ini bukti tentang wujud Allah SWT dan keesaan-
bertujuan untuk membersihkan masyarakat Nya yang terdapat pada lembaran alam ini,
dari dekadensi moral, penyimpangan, ke- baik alam bawah (bumi) maupun alam atas
rusakan dan campur aduknya nasab, ke-
flangit). Bukti-bukti tentang wujud Allah SWT
nistaan, dan kekacauan. tersebut, seperti perputaran malam dan siang,

Kemudian surah ini menyinggung kisah penurunan hujan, penciptaan langit dan bumi,

al-lfkyangdiakibatkan oleh buruk sangka dan ketundukan segala makhluk hidup kepada

terlalu terburu-buru menuduh. Penyebutan Allah SWT burung-burung yang terbang, serta
penciptaan hewan-hewan melata yang me-

miliki keragaman yang menakj ubkan.
Kemudian pembicaraan yang ada ber-

alih ke tema tentang sikap orang-orang

munafik dan orang-orang Mukmin terhadap
hukum Allah SWT dan Rasul-Nya. Selain itu,

f

TArsrRAL-MUNIRIILID 9

dipaparkan pula janji Allah SWT kepada orang- l'raab
orang Mukmin yang beramal saleh sebagai
khalifah di muka bumi. {ur:iii ii;.Y Kata {:jn} berkedudukan

Setelah itu, pembicaraan kembali lagi ke sebagai khabar dari mubtada'yang dibuang,
topik tentang hukum meminta izin masuk
rumah atau bilik bagi budak dan anak-anak dan kata {uui;l} menjadi sifatnya, yakni
yang masih kecil pada tiga waktu. Hukum <il?'t- *;>.
diperbolehkannya orang-orang yang memiliki
udzur (seperti buta, pincang atau sakit) serta Ada versi qiraa'aatyang membaca nashab
para kerabat dan teman untuk makan di
rumah kerabat atau teman tanpa izin pun kata tersebut, yakni {i;-} sebagai mafuul bihi
diterangkan. Selain itu, ada pula perintah bagi dari fi'il yang diasumsikan keberadaannya.
orang-orang Mukmin untuk minta izin kepada Sedangkan, fi'il {sd11}. menjelaskan f il yang
Rasulullah saw. ketika hendak beranjak pergi,
memberi kebebasan kepada Rasulullah saw. diasumsikan keberadaannya itu. Oleh karena
untuk memberi izin kepada siapa yang beliau
itu, asumsinya adalah pogl i5- frry11 atau iI
kehendaki, perintah untuk menghormati
yang diasumsikan keberadaannya itu adalah
dan memuliakan maielis Rasulullah saw. me- <?r? t#5 (ikutilah surah yang Kami turunkan
manggil beliau dengan penuh adab, sopan ini) atau <i:- iF> (bacalah surah yang Kami
santun, rasa malu, dan pengagungan yang
sepatutnya bagi beliau sefta risalah beliau. turunkan ini).

KEISTIMEWAAN DAN KELEBIHAN Ini berdasarkan pendapat ulama nahwu
SURAH AN.NUUR yang mengatakan bahwa mubtada' dalam

Surah an-Nuur Ayat 1 bentuk l<ata nakirah tidak boleh.

lt9iKll,q)Wrgvffigsri;i Sementara itu, al-Akhfasy menuturkan

"(Inilah) suatu surah yangKami turunkan dan bahwa mubtada'dalam bentuk isim nakirah
Kami wajibkan (menj alankan hukum-hukumnya), adalah hal yang bisa diterima. Dengan begitu

dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda kata (?.,r) di sini berkedudukan sebagai

(kebesaran Allah) yang jelas, agar kamu ingat!' mu b ta d a',sedangkany'' il lor:syly s ebagai kh a b a r -

(an-Nuur: l) nya.

Qlraa'aat Balaghah

(r;Gny Ibnu Katsir dan Abu 'Amr mem- {;-} fat, djr',) di sini disebutkan dalam
baca 4iJ/e.
bentuk isim nakirah dengan maksud mem-
4:"*b,
berikan pengertian at-Tafkhiim (pengagungan,
L. 6isq lni adalah qiraa'aat Hafsh, Hamzah, penegasan bahwa surah ini adalah surah yang

al-Kisa'i, dan Khalaf. krusial). Ini adalah sebuah surah yang agung

2. (t;f9 Ini adalah qiraa'aat imam sab'ah signifikansinya dan memiliki posisi y.ang

yang lain. penting yang diturunkan oleh Allah SWT.'
Hal ini mengandung sebuah catatan agar

betul-betul memerhatikan surah ini, tanpa

menafikan perhatian kepada surah-surah yang

lainnya.

474 -6 U6lt ;A;, AiiV Di sini terdaPat

al- I thnaab (memperpanj ang kata-kata dengan
suatu maksud dan tujuan), yaitu menyebutkan
kata yang bersifat lebih khusus setelah kata

yang bersifat umum untuk mempertegas

TAFSIRAI-MUNIR JILID 9

perhatian kepada kata yang bersifat khusus kan sejumlah hukum yang terkandung di

tersebut. dalamnya.

Mufradaat LuEhawfuah 4;tf" $fiy Srprya kalian ingat, sadal

{?.,-\ 1ilury (surah), adalah sekumpulan mendapatkan pelajaran, dan menjaga diri dari
ayat-ayat Al-Qur'an yang permulaan dan
hal-hal yang diharamkan.
akhirannya telah ditentukan secara syara' ber-
dasarkan at-Tauqiif (ketentuan yang valid yang Yang dimaksud dengan kata 1;! di sini
bersumber langsung dari Rasulullah saw. dan
adalah makna 1arirt (mempersiapkan,
wahyu Ilahi melalui perantara malaikat |ibril
mengondisikan diri ag"arriysti1ap).
4.s..
Tafsir dan Penjelasan
{uuJ;i} Kami berikan dan wahyukan
kepada Rasul. Penggunaan kata riF)'t yang Surah ini Kami wahyukan dan berikan

identik dengan pengertian dari atas ke bawah kepada Nabi Muhammad saw. Kami tetapkan
dan mengandung nuansa pengertian al:Uluw
(tinggi) bertujuan untuk memberikan sebuah dan wajibkan yang terkandung di dalamnya
pengertian bahwa Al-Qur'an berasal dari sisi
Allah S\MT. Allah SWT Mahaluhur dan Maha- berupa sejumlah hukum dan aturan, seperti
hukum-hukum perzinaan, qodzf, li'aan, ber-
tinggi di atas segala sesuatu dan segala sesuatu
sumpah untuk tidak berbuat baik kepada
tingkatannya di bawah-Nya. Oleh karena itu,
penggunaan kata ljpyry di sini bukan berarti seseorang, hukum tentang minta izin,

bahwa Allah SWT berada di suatu arah. menahan pandangan, memperlihatkan per-
hiasan kepada mahram dan selain mahram,
46l;;t\ Kata 1;i,stl artinya secara etimo-
menikahkan orang-orang yang berstatus
logi adalah G&\ [menentukan, mengira-
single [tidak beristri atau bersuami), menjaga
ngirakan) atau memotong sesuatu yang keras. kesucian diri bagi orang yang belum mampu
Yang dimaksud di sini adalah makna termino-
menikah, mengadakan akad mukaatabah
loginya, yaitu al-lijaab {mewajibkan, mene-
tapkan). Kami wajibkan dan tetapkan apa dengan para budak, tindakan memaksa budak
yang terkandung di dalamnya berupa hukum-
perempuan untuk melakukan pelacuran, taat
hukum dengan penetapan yang pasti. kepada Rasulullah saw, dan mengucapkan
Ada versi qiraa' aat yang membac a, 4i.': ki'1
salam kepada kaum Mukminin.
dengan huruf ra' di-rasydid untuk memberikan Di dalam surah ini, Kami turunkan ayat-

pengertian banyak. Sebab banyak hal yang ayat, bukti-bukti, dan tanda-tanda yang nyata
dan gamblang tentang keesaan-Ku dan ke-
diwajibkan di dalamnya. sempurnaan kuasa-Ku supaya kalian meng-
ingatnya dan bisa mendapatkan pelajaran.
{;',ty Kata ini merupakan bentuk jamak Sehingga kalian pun benar-benar mendapat
dari ritt yang artinya adalah tanda, alamat. keyakinan tentang keesaan-Ku serta kesem-

Yang dimaksud di sini adalah susunan kalimat purnaan dan totalitas kuasa-Ku.
Al-Qur'an yang terstruktur sedemikian rupa
Pengulangan kalimat {:ui *tt W uiiib
untuk menjelaskan suatu pengertian dan
supaya kalian benar-benar memerhatikan
makna tertentu. ayat-ayat tersebut. Sebagaimana hal ini men-
jadi maksud dan tujuan penggunaan bentuk
{:9.} Yang jelas dan gamblang penger-
susunan kalimat yang dikenal dengan istilah
tiannya dalam menunjukkan dan menjelas-
(rujr -r:i qst k) [menyebutkan suatu kata yang

bersifat lebih khusus dan spesifik setelah kata

yang bersifat umum).

:TAFSIR AI.MUNIR )ILID 9

Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya

Sesungguhnya surah an-Nuur berisikan mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
(hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah
ayat-ayat yang nyata, jelas, dan gamblang yang
menjelaskan bentuk tatanan terbaik dan peri- dan hari kemudian; dan hendaklah (pelalcsanaan)
hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-
laku ideal dalam konteks kehidupan rumah orang yang beriman. Pezina laki-laki tidak boleh

tangga dan masyarakat. Hal itu memiliki maksud menikah kecuali dengan pezina Perempuan,
dan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang atau dengan Perempuan musyrik; dan pezina
bersih, bermoral, dan menghindari bujuk rayu perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan
setan yang selalu mengajak kepada kemak- pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrilq
siatan dan perbuatan-perbuatan tercela. dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-
orang Mukmin." (an-Nuur z 2-3)
Hukum-hukum tersebut mengandung
pengajaran, penyadaran, dan nasihat bagi Qiraa'aat

kaum Mukminin, mendidik dan membersih- {ir}'
kan j iwa, serta mengaktualisasikan ketalowaan
yang dengan ketalowaan itu seorang Mukmin 1. /i!; Ini adalah qiraa'aat Ibnu Katsir.
yang bertalowa merasakan dan menyadari 2. flliy Ini adalah qiraa'aatas-Susi.
keagungan dan kebesaran Allah SWT ilmu dan 3. liiy Ini adalah qiraa'aot imam yang lain.
kuasa-Nya, hisab-Nya terhadap segala yang
besar maupun yang kecil. Oleh karena itu, l'taab

surah an-Nuur ini diawali dengan ayat yang 4Lflr} Kata ini berkedudukan sebagai
menggugah kesadaran untuk memerhatikan
surah ini beserta hukum-hukum yang terkan- mubtada'. Sedangkan, khabar-nya dalam

dung di dalamnya. Hukum-hukum tersebut se- bentuk khabar muqaddam (yang didahulukan)
perti yang akan dijelaskan dalam pembicaraan
yang dibuang, yakni &At *.Ut {& .d- r^"1y atau
selanjutnya.
kh ab ar-nya adalah $'l;s>.
HUXUM PERT*MA DE!' NItrUA
{'r*,;} Huruf/a di sini adalah fa zaa'idah
SANKSI HADD PERBUATAN ZINA sekaligus sebagai fa al-Fashiihah yang men-
DAN HUKUM PARA PELAKU PERZINAAN
jelaskan tentang jawaban untuk seorang
Surah an-Nuur Ayat 2-3
penanya yang mendengarnya. Lalu ia berkata
/, En - // W vVS vtysu"wtY'
(sJt .;$.;y flalu, bagaimana hukumnya?).
13 i'E W
Fi'il ini bisa dijadikan sebagai khabar,
;AV$\i'rtiKoY+tit"a*TVq,){tg meskipun ini adalah fi'il amar (kata kerja

7 o$ ffi 'tuA Uliy (fr:::; 6u ;), perintah) dengan mengasumsikan kata <ii>

,b 1\-Gt1 ii.$(3w 5 a$ $ 7a;- yakni ,1ri,J;u ,ll> atau dengan memahaminya

ffi.e:AiFi\\AJ"Ijii dalam konteks maknanya, bukan bentuk re-

"Pezina peremPuan dan pezinalaki-laki, dera- daksionalnya. Dengan demikian seakan-
lah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan
akan dikatakan 1.^ij :* cA ytt ,y '+fSV +.flt>

[perempuan yang berzina dan laki-laki yang
berzina, masing-masing dari keduanya berhak

mendapatkan hukuman dera).

Alif dan tam (at) pada kata (e_flr) dan

{+CI!} adalah alif lam masuhuulah. Mengingat
masing-masing dari kedua kata ini memiliki

TAFSIRAI.-MUNIR JILID 9

keserupaan dengan kata syarat, maka khabar- hadd zina bagi orang yang berstatus muhshan
nya diberi huruf fa' <'rj[ul.
adalah rajam.
BalaShah
Status muhshon dalam konteks perzinaan
{,1-i fr, lu ,-l ds jl} Ungkapan ini
didapat dengan status merdeka [bukan
mengandung pengertian at-Tahriidh wal
budak), baligh, berakal, dan sudah melakukan
ighraa' (memotivasi, mengagitasi, memprovo-
kasi) agar mereka benar-benar beriman ke- persetubuhan dalam pernikahan yang sah,
pada Allah SWT dan hari akhir.
dan Islam menurut ulama Hanafiyyah.
Mufradaat Lughawiyyah
4iiip nasa belas kasihan.
4e1i, a_Vtb Perempuan yang berzina yang
berstatus tidak mulrshan dan laki-laki yang 4!, *:9| Dalam menjalankan hukumAllah
berzina yang berstatus tidak muhshon.
SWT dan ketaatan kepada-Nya.
Kata 1j;:ry berbentuk isim maqshuur dalam
dialek/ushhaa adalah dialek orang Arab Hijaz. (J(Jr] Dan hendaklah menghadiri, me-
Sedangkan, dalam dialek orang Arab Najd,
nyaksikan.
kata ini terkadang diucapkan dalam bentuk
(u*';y Proses pelaksanaan hukuman
isim mamduud.
dera terhadap keduanya.
Perbuatan zina oleh seorang laki-laki
4,*pt i '*.GY Segolongan orang-orang
artinya melakukan hubungan badan dengan
seorang perempuan sampai terjadi penetrasi Mukmin. Kata {u:J..rr} bisa digunakan untuk

penis ke dalam lubang vagina perempuan satu orang atau lebih. Orang-orang yang

tanpa ada ikatan kepemilikan atau syubhat menyaksikan hukuman dera adalah sejumlah
kepemilikan. orang yang kehadirannya sebagai syiar dan
publikasi adanya proses hukuman dera bagi
Sedangkan, perbuatan zina oleh seorang seseorang. Orang yang menyaksikan paling

perempuan, ketika ia menjadikan seorang sedikit tiga orang. Kehadiran sejumlah orang

Iaki-laki bisa berbuat zina dengannya. untuk menyaksikan proses hukuman ini
Di sini, perempuan yang berzina disebut- mengandung tujuan untuk semakin mem-

kan lebih dulu karena perzinaan rata-rata perberat hukuman yang ada. Dengan ter-
terjadi karena adanya sikap dan perbuatan
dari seorang perempuan yang akhirnya me- publikasikannya proses dera ini terkadang

motivasi seorang laki-laki berbuat zina. Selain dampaknya lebih berat daripada deraan yang
itu, dampak negatif dan aib yang diakibatkan
oleh perzinaan lebih besar bagi diri perempuan dialami.

daripada bagi laki-laki karena perempuan &4+.V lt 'i +f,F Seorang laki-laki yang
adalah komponen dan objek pokok dalam
berzina tidak meni-kahi melainkan perempuan
perzinaan.
yang berzina. Artinya, perempuan yang berzina
(r:udyal71d adalah memukul kulit (men-
dan laki-laki yang berzina menikahi orang
dera). Ini adalah hukum bagi pelaku perzinaan yang seperti dirinya. Adanya unsur kesamaan
adalah' illat atau adanya kecocokan, kedekatan,
yang berstatus tidak muhshan. Berdasarkan kecenderungan, dan hubungan batin yang
keterangan dalam hadits shahih, hukuman
erat. Sementara perbedaan adalah faktor yang

memunculkan kondisi ketidakcocokan dan

merasa asing.

Di sini, laki-laki yang berzina disebutkan
lebih dulu untuk menjelaskan berbagai ke-

adaan dan tingkah laki-laki berkaitan dengan

keinginan menikahi perempuan. Sebab dalam

konteks ini, laki-laki menjadi pihak yang

'IaFsrRAr--MuNIRIILIpg rrllt' fa-06_b\Ili* s""h"*n"'

pokok. Dalam pernikahan, pihak laki-laki yang *b-6t6Nt *b ,Ul
mengajukan keinginan menikah.
KA \i alt-, i\
4,*pt J;4t ffi| Diharamkan bagi orang- , J '/J
iq:Sr n !;'* iqV iy,aqz" q.flti
orang Mukmin yang baik-baik menikahi orang
yang berbuat zina. Sebab menikah dengan Ada seorang laki-laki bernama Martsad.
Ia adalah orang yang membawa para tawanan
orang yang berzina menyerupai tindakan di Mekah menuju ke Madinah. Di Mekah ada
orang-orang fasik, berpotensi munculnya
tuduhan, merusak citra nasab, dan berbagai seorang pelacur bernama Anaq' Ia adalah sahabat

dampakburuklainnya. Oleh karena itu, aniuran Martsad. Lalu Martsad meminta izin kepada

untuk menjaga diri agar tidak menikahi orang Rasulullah saw. untuk menikahi Anaq tersebut.
yang berzina diungkapkan dengan kata 1,.-135 Namun Rasulullah saw. belum memberikan
[pengharaman) sebagai bentuk ungkapan j awaban aP a pun kepadanya, hingga turunlah ayat
mubaalaghah (intensifikasi), bukan haram 3 surah an-Nuur ini,'Laki-laki yangberzina tidak
dalam arti yang sesungguhnYa. mengawini melainkan peremPuan yang berzina
atau Perempuan yang musyrilc dan perempuan
Sebab Turunnya AYat 3 yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-
An-Nasa'i meriwayatkan dari Abdullah bin laki yangberzina atau laki-laki musyrik, dan yang
demikian itu diharamkan atas orang-orang yang
Amr r.a., ia berkata, Mukmin.' Lalu Rasulullah saw. pun membacakan
ayat itu kepada Martsad, dan berkata kepadanya,
ei'-v {, it> Jsk {i a iA *;t .tr< 'fangan kamu nikahi dirinya."'(HR Abu Dawud,
at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan al-Hakim)
!*.wirt ,_y qt tpi ii qviy6$e.
Para ulama tafsir mengatakan, ayat 3
Ada seorang perempuan bernama Ummu
surah an-Nuur ini turun dengan dilatar-
Mahzul (atau [Jmmu Mahdun). Ia adalah seorang
belakangi kasus Martsad bin Abi Martsad
p erempuan y ang b erzina. Lalu ada s eorang laki-laki
tersebut. Selain itu, ayat ini juga dilatar-
dari sahabat Rasulullah saw. ingin menikahinya-
Lalu Allah SWT pun menurunkan belakangi kasus beberapa orang miskin
ayat j surah dari kalangan Muhajirin yang meminta izin

an-Nuur ini." (HR an-Nasa'i) kepada Rasulullah saw. untuk menikahi para
perempuan pelacur dari kaum Ahlul Kitab dan
Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan para budak perempuan yang ada di Madinah.
al-Hakim meriwayatkan dari hadits Amr bin Lalu Allah SWT pun menurunkan ayat ini'

Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata, Zahir ayal menunjukkan diharamkannya
perempuan baik-baik bagi laki-laki pezina dan
M>\li3&i {y ,l U iyi i$""H3s diharamkannya perempuan pezina bagi laki-

fi4t .;rS5 l*-r*lt V, Ay 3r'\tr b ,s?\t laki baik-baik.

:::t*S A) aL-* -tKS 3e A iA'*, e Tafsir dan Penielasan

.* \$Sr;:ti 'pi *v frt Jv +t i*: "i i4:* y yv v,ci *Av +}tY AYat
ii q,r:Jy&i oflr ui & W *i;"
ini menjadi titik awal penjelasan tentang

TAFSIRAL-MUNIR IITID 9

sejumlah hukum yang diisyaratkan dalam FTti i:t i;iyn 'oi W" utt it,J*n
ayat sebelumnya, yaitu ayat pertama di atas,
c-!t $t i-:|>G ctLU, iL iut
flU.*n;rijr?;;y.
5)t tik *t:GJ). 3rr;:tt y1l, lr1g dU
Ayat ini menjelaskan hukuman hadd
s':6*,lUtGbsCdn'"*F
perbuatan zina. Makna ayat ini adalah, bahwa
hukuman bagi perempuan yang berzina dan U Wi'et?tU frLGb s.3w
laki-laki yang berzina yang berstatus merdeka,
baligh, berakal, belum berstatus muhshan t W G;.U ,H r;i iu 6fr
(belum pernah menikah) yaitu hukuman dera
'&:v!t t.t4;*$t
sebanyak seratus kali.
*Tidak halal darah seorang Muslim yang
Hikmah di balik penyebutan perempuan bersaksi bahwasanya tiada Ilah melainkan Allah
yang berzina terlebih dahulu dalam konteks dan bahwasanya aku adalah Rasulullah, kecuali
pembicaraan hukuman zina ini karena biasa- karena salah satu dari tiga perkara. Pertama,
nya faktor-faktor yang mendorong dan me- orang yang berzina yang berstatus muhshan.
micu terjadinya perzinaan bersumber dari
Kedua, orang yang membunuh. Ketiga, orang yang
pihak perempuan. Di tambah Iagi pihak perem-
puanlah yang paling besar terkena dampak meninggalkan agamanya dan memisahkan diri
negatif dan aib dari perbuatan zina yang ada, dari jama 'ah." (HR Bukhari dan Muslim)
serta bekasnya bagi perempuan lebih serius
Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i,
dan lama.
Abu Dawud, Imam Malik dalam al-Muwaththa',
Sedangkan, dalam konteks tindak pidana
pencurian, yang disebutkan lebih dulu adalah dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya, rne-

laki-laki 4!sV 3:aVb flaki-taki yang mencuri riwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dan Zaid bin

dan perempuan yang mencuri). Sebab Khalid al-fuhani r.a,

biasanya pencurian lebih banyak dilakukan *i * frt * fit i-: q,h,trt'"y
oleh kaum laki-laki. Selain itu, laki-laki lebih qb 'b; i*:
berani melakukannya dan lebih berbahaya 3s tt; ert u 6'rri jtiS
itt
ancamannya daripada kaum perempuan. Oleh
karena itu,laki-laki disebutkan lebih dulu. i4i5 it:, yyU, ,>:'ri6 fi;\ ,t| tb ,*
*U ii; it ,b6i c.s*G #1 .#i 8r*
Secara zahir, ayat ini menjelaskan bahwa i*: ic, s.lt rt; ri?t &'oti ;; +"ri
hukuman hadd bagi pelaku perzinaan secara '";;31 e*,,f ,qirl *i * ^i:t S* itr
mutlak adalah dera seratus kali. Akan tetapi,
dalam as-Sunnah terdapat keterangan yang ,*i ,*:. \: &6 t.4.!t itt v4 t"Sq
iqt JL Al u it 9v +-ri yU';v :Ul
qath'i, valid, dan mutawatir yang mem-
7:v :i*6 W, r.t1i t4;31, .;;-t';:tl tt;
bedakan antara pelaku perzinaan yang ber-
status muhshan dan yang belum berstatus *?'&c:.tar,* ut ,-)'b {t Jr-iV

muhshan. Adapun hukuman hadd bagi pelaku

perzinaan yang berstatus muhshan adalah

dirajam dengan batu hingga mati, berdasarkan
dalil dari hadits qauli (perkataan) dan hadits

fi'liy (tindakan, praktik). Bukhari dan Muslim
meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud r.a. dari

Rasulullah saw., beliau bersabda,

-

*rr,**-*r",*lr.,o, - ,r,l{, a-b,Ili,,

"Bahwasanya ada dua orang laki-laki Badui Sementara itu, kelompok al-Khawarij
datang menemui Rasulullah saw., lalu salah satu'
menolak pensyari'atan hukuman hadd rajam.
nya berkata, 'Putraku ini adalah 'asiif (bekerja) Dengan alasan, hukuman hadd raiamtidak bisa
kepada orang ini, lalu putraku itu berzina dengan diparuh. OIeh karena itu, tidak bisa dijadikan

istrinya. Lalu saya menebusnya dengan seratus ekor sebagai hukuman hadd bagi perempuan
kambing dan seorang budak perempuan (w aliidah).
Lalu saya bertanya kepada orang-orang berilmu, muhshan yang berstatus merdeka. Sementara
Allah SWT menjadikan hukuman hadd budak
dan mereka menjawab, bahwa anakku itu didera adalah separuhnya hukuman haddbagi orang

seratus kali dan diasingkan selama setahun, sedang merdeka, dalam ayat,

istri orang ini dirajam.' Rasulullah saw. bersabda, 'Apabila mereka telah berumah tangga
'Demi Zat Yang jiwaku berada dalam genggaman- (bersuami), tetapi melakukan perbuatan keji
Nya, sungguh aku akan memberi putuskan di
antara kalian berdua dengan Ktabullah, yaitu, (zina), maka (hukuman) bagi mereka setengah

tebusan berupa budak perempuan dan kambing itu dari apa (hukuman) perempuon-perempuan
dikembalikan (kepadamu), sedang anakmu harus
didera seratus kali dan diasingkan selama setahun. merdeka (yang bersuami)." (an-Nisaa': 25)

Wahai Unais -ia adalah seorang laki-laki dari Selain itu, hukuman hadd raiam tidak

Aslam- pergi dan temuilah istri orang ini. Tanyailah tercantum dalam Al-Qur'an dalam kasus per-
buatan zina dan ayat tentang hukuman hadd
ia, jika ia mengakuinya, maka rajamlah ial Lalu dera untuk tindakan perzinaan bersifat umum
untuk semua pelaku perzinaan. Oleh karena
tJnais pun berangkat menemui peremPuan tersebut, itu, ayat ini tidak bisa dibatasi keumumannya

lalu ia pun mengaku. Lalu Rasulullah saw. pun dengan hadits aahaad yang diriwayatkan
memerintahkan untuk merajamnya, lalu ia pun
dirajam." (HR Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an- tentang hukuman hadd raiam.
Nasa'i, Abu Dawud, Malik, danAhmad) |umhur ulama menanggapi pendapat, dalil,

Sejumlah sahabat meriwayatkan dalam dan argumentasi tersebut dengan mengatakan,
bahwa aturan separuh berlaku dalam hukuman
hadits-hadits shahih dengan periwayatan hadd dera sehingga hukuman hadd selain dera,
yang mutawafir bahwasanya Ma'iz bin Malik
yaitu rajam, tetap pada cakupan keumumannya.
al-Aslami memberikan pengakuan sebanyak Selain itu, hukum-hukum syara' saat itu turun

empat kali di hadapan Rasulullah saw. yang menurut kondisi dan situasi perkembangan
kemashlahatan-kemashlahatan yang muncul.
waktu itu sedang berada di masjid bahwa Barangkali kemashlahatan yang menuntut
ia telah melakukan perbuatan zina. Lalu
keharusan adanya hukuman rajam baru muncul
Rasulullah saw pun akhirnya memerintahkan
setelah turunnya ayat dera. Membatasi ke-
untuk merajamnya.
Imam Muslim, Ahmad dan Abu Dawud umuman ayat Al-Qur'an dengan hadits aahaad

meriwayatkan dari Buraidah r.a., boleh menurut kami. Bahkan, sebenarnya
hadits-hadits rajam ditetapkan berdasarkan
*frt gtW; &\u"A *G:y'ii;ti:i
riwayat yang mutqwafir dalam konteks makna
U25i:i 'x'&i# dan kandungannya meskipun dalam konteks

"Bahwasanya ada seorang perempuan dari rincian kasus-kasusnya diriwayatkan dalam
Bani Ghamid memberikan pengakuan telah ber-
buat zina. Lalu Rasulullah saw. Pun memerintah- bentuk riwayat aahaad.
Syarat-syarat ihshaan [seseorang bisa di-
kan untuk merajamnya setelah ia melahirkan."
kategorikan berstatus m uhshan) dalam konteks
(HR Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)

surahan-Nuu, d409& *e.-.,.. 1-.::4-Nm.. _P#^.* TAFSTRAL-MuNrRJrIrD9

perzinaan, yaitu baligh, berakal, merdeka, dan Pendapat yang mengatakan adanya
sudah pernah melakukan persetubuhan dalam
pernikahan yang sah. Imam Abu Hanifah dan tambahan hukuman pengasingan selama satu
Imam Malik menambahkan satu syarat lagi,
yaitu Islam, sehingga orang kafir dzimmi tidak tahun adalah pendapat jumhur. Sementara
bisa dijatuhi hukuman rajam. Syarat yang satu
ini disanggah dengan hadits yang menjelaskan Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa peng-
bahwasanya Rasulullah saw. pernah merajam
dua orang Yahudi yang melakukan perzinaan. asingan bukanlah bagian dari hukuman hadd,

Hukuman hadd tindak pidana perzinaan melainkan hukuman ta'ziir yang kebijakannya
bagi orang yang tidak berstatus muhshan tidak
hanya dera seratus kali, tetapi ada tambahan diserahkan kepada pandangan, penilaian, dan
hukuman lagi, yaitu diasingkan selama satu
tahun. Hal ini berdasarkan keterangan dalam keputusan imam.

hadits shahih. Di antaranya adalah hadits Ulama zahiriyyah tetap memegang zahir

tentang kisah a/-Asirldi atas, "sedang onakmu hadits Ubadah bin Shamit r.a. di atas sehingga
harus didera seratus kali dan diasingkan selama
mereka mengatakan bahwa pelaku perzinaan
setahun."
yang berstatus muhshan hukuman hadd-nya
Di samping itu, ada pula hadits yang
adalah didera seratus kali dan dirajam.
diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim, at-
Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Keumuman ayat $,;Ar: ^r!$ mencakup

Ubadah bin Shamit r.a., bahwasanya Rasu- orang Islam dan orang kafir. Hanya saja orang

lullah saw. bersabda, kafir harbi tidak dijatuhi hukuman hadd zina

9';eJ2$v karena ia tidak memiliki komitmen dan tidak

Ambillah dariku. Sungguh Allah SWT telah terikat dengan hukum-hukum kita. Adapun
memberi jalan lain kepada mereka (kaum pe-
orang kafir dzimmi, menurut pendapat jumhurl
rempuan y ang b erzina), y aitu laki-laki y ang b erzina
yang tidak berstatus muhshan dengan perempuan hukuman dera juga diberlakukan terhadapnya.

yang tidak berstatus muhshan adalah didera Ada keterangan yang diriwayatkan dari Imam

seratus kali dan diasingkan selama setahun. Laki- Malik bahwa orang kafir dzimmf tidak dikenai
laki yang berzina yang berstatus muhshan dengan
P erempuan y ang b erstatus muhshan adalah didera hukuman dera ketika berzina.
seratus kali dan dirajam." (HR Ahmad, Muslim,
at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah) (*, pue,ra"s.'aiat nVbegla;si;kavsri}haDnanmjeanndgoarnolnagh

Praktik yang berlaku dalam as-Sunnah sampai
an-Nabawiyyah, hukuman dera bagi pelaku
perzinaan yang berstatus muhshan tidak kalian tidak menjatuhkan hukuman hadd
diberlakukan sehingga yang diterapkan hanya
hukuman rajam, sebagaimana yang sudah kepada para pelaku perzinaan. Sebab itu

pernah disinggung di atas. adalah hukum Allah SWT dan tidak boleh

menyia-nyiakan huduudullaah (aturan dan

ketentuan yang digariskan Allah SWT). Yang

menjadi keharusan adalah komitmen pada

nash, memiliki ghirah, semangat, d,an sense of

honor terhadap hurumaatullaah (hal-hal yang

terhormat di sisi Allah SWT dan tidak boleh

melanggarnya). Hal ini sesuai dengan sabda

Rasulullah saw dalam sebuah hadits yang

diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari,

Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud,

dan Ibnu Majah dari Aisyah r.a,

ut; # -+S'"oii*,ee$g
\ 4gLA

-

9TATsTRAL-MuNrR Irlrp lr iltt i - \,Il!il sutsh an-nmt

"Demi Zat Yang jiwaku berada dalam kan secara terbuka di hadapan seiumlah

genggaman-Nya, seandainya Fathimah binti orang Islam supaya semakin menambah
Muhammad rnencuri, niscaya aku pasti akan
memotong tangannya." (HR Ahmad, Bukhari, beban hukuman bagi kedua pelaku perzinaan
Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, yang dihukum. fika mereka berdua didera di
dan lbnuMajah) hadapan orang banya[ itu lebih efektif dalam

4r'tt ilr: !", orl di rl} Oleh karena itu, memberikan efek jera kepada mereka berdua,

tegakkanlah hukuman hadd terhadap orang sekaligus membuat celaan, kecaman, dan
yang berzina dan laksanakanlah penderaan cercaan terhadap mereka berdua terasa lebih

terhadapnya dengan tegas dan keras.Namun, keras, tegas dan Pedas.
tidak sampai pada batasan yang membahaya-
Kata 1u;ulr; [segolongan) paling sedikit
kan keselamatannya supaya ia dan orang-
adalah satu orang. Ada yang mengatakan dua
orang sepertinya takut dan jera, jika kalian orang. Ada pula yang mengatakan tiga orang.
benar-benar beriman kepada Allah SWT dan Ada juga yang mengatakan empat orang, di-

hari akhir yang pada hari itu berlangsung qiyaskan dengan jumlah saksi dalam kasus

proses hisab dan pemberian balasan. perzinaan karena kesaksian dalam kasus per-
Ini adalah dorongan, motivasi, dan provo-
zinaan tidak cukup melainkan harus empat
kasi yang sangat tegas untuk menerapkan dan
orang saksi atau lebih. Ada iuga yang mengata-
mengimplementasikan huduudullaah. Penye- kan lima orang. Dan ada pula yang mengatakan
butan hari akhir di sini salah satu tujuannya
adalah mengingatkan orang-orang Mukmin sepuluh orang.

tentang hukuman di hari akhir agar mereka Qatadah menuturkan Allah SWT me-
tidak terpengaruh oleh perasaan kasihan merintahkan agar hukuman hadd yang di'

dalam melaksanakan hukuman hadd. Dalam laksanakan kepada mereka berdua disaksi-
kan oleh sekelompok orang Mukmin, yakni
sebuah hadits disebutkan, sejumlah orang Islam. Dengan demikian, itu
bisa dapat memberikan pelaiaran, efek jera,
? :1) 3W ,Gy* "gt ;y u"k JV Gg- dan shock therapy. Ini adalah pendapat yang
paling utama menurut penilaian kami.
,'; i& !:V8 u.:u :ifu\il,t ata
)6t q, /# td V ei Ct Perbuatan zina bisa ditetapkan dan di-

"Pada hari Kamat, ada seorang hakim di- buktikan dengan satu dari tiga alat bukti
datangkan. Ketika di dunia, ia pernah mengurangi
satu deraan pada saat melalcsanakan hukuman sebagai berikut.
hadd. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Kenapa kamu
1. Pengakuan dari pelaku sendiri. Ini pernah
lakukan hal itu?' Ia menj awab,'Ya Rabbi, itu hamba
lakukan karena belas kasihan kepada para hamba- benar-benar teriadi dalam masa-masa
Mul Lalu ,\llah SWT berfirman kepadanya, 'Apakah
memangnya belas kasihanmu kepada mereka lebih Islam.

besar dari belas kasih-Ku kepada mereka?' Lalu 2. Bayyinah atau kesaksian, yaitu kesaksian

diperintahkan suPaya ia dimasukkan ke neraka." empat orang saksi laki-laki yang berstatus

4;*ii, 'J :a:;a uaG '*iirh Hendaklah merdeka, adil, dan Islam atas teriadinya

pelaksanaan eksekusi hukuman hadd dilaku- perbuatan zina dan melihatnya langsung

dengan mata telanjang. Ini sangat langka

dan hanya sedikit sekali.

3. Kehamilan bagi seorang perempuan

yang tidak memiliki suami yang sudah

diketahui dan dikenal luas.

-IAFSIR AL-MUNIR IILID 9

Hlkmah Pemberlakuan Hukuman Hadd Zina Makna ayat ini adalah lazimnya pezina

Hikmah pemberlakuan hukuman hadd yang merupakan orang fasik dan tertarik
zina adalah menjaga kehormatan dan hak- menikah dengan perempuan yang memiliki
perilaku seperti dirinya, yaitu perempuan
hak, mencegah terjadinya percampuran nasab, pezina dan fasik. Biasanya, ia tidak tertarik
menikahi perempuan salihah, tetapi lebih
menciptakan lingkungan yang bersih, ter-
pelihara dan bermoral, menciptakan masya- cenderung untuk menikah dengan perempuan

rakat yang bersih, mencegah terjadinya fasik, nakal dan bejat, atau dengan perempuan
tindakan-tindakan pembuangan bayi di ja-
musyrik yang biasanya tidak memiliki ke-
lan-jalan, mencegah tersebarnya berbagai pedulian kepada kehormatan dan kesucian
penyakit kelamin yang berbahaya seperti
sipilis dan gonorrhea, menjaga kehormatan diri.
dan kemuliaan kaum perempuan serta tidak
Begitu pula halnya dengan perempuan
merusak masa depan mereka. pezina, biasanya ia tidak disukai melainkan
oleh laki-laki pezina sepertinya atau laki-laki
Diriwayatkan dari Hudzaifah r.a., bahwa-
musyrikyang biasanya tidak menjaga kesucian
sanya Rasulullah saw. bersabda, dirinya.

6n |tt- + *'"oy tjtg*t u6r #U Dalam ayat ini, yang disebutkan lebih

v'at q 36i)t tl:u b$t a_ $;t'ij'r, g dulu adalah laki-laki pezina, sedangkan dalam

6S ;t:tt :&"i fri oir,,tQ)t +4 ayat sebelumnya, yang disebutkan lebih dulu
adalah perempuan yang berzina. Sebab ayat
?u+t;-5 a;+-Ut L-,# :{,,it ,";l-41 ini berbicara tentang nikah dan mengutarakan

,6u. t-to5 keinginan menikah dengan melakukan khitbah

"Wahai sekalian mAnusia, takutlah kalian [pinanganJ. Biasanya hal itu datang dari

terhadap perbuatan zina. Karena ada enam pihak laki-laki, bukan dari pihak perempuan.
Adapun dalam konteks pembicaraan tentang
perkara yang terdapat dalam perbuatan zina, tiga perbuatan zina pada ayat sebelumnya yang
di dunia dan tiga di akhirat. Adapun tiga perkara
yang di dunia adalah, perbuatan zina menghilang- disebutkan lebih dulu adalah perempuan yang
kan keelokan dan sinar wajah, menyebabkan ke-
berzina. Sebab kebanyakan faktoryang menjadi
fakiran dan mengurangi umur. Sedangkan, tiga
perkara yang di akhirat adalah, murka Allah SWT pemicu terjadinya perzinaan adalah dari pihak
kaum perempuan. Perempuan adalah "bahan
buruknyahisab, dan adzab neraka." dasar" dalam perbuatan zina. Adapun dalam
pernikahan, pihak laki-laki sebagai pihak asal
9u iy 4. t '*.fi\ i<l ii *.i it {;..i +l'} karena laki-laki yang biasanya meminta dan

{rt - ,t Adalah informasi yang didasarkan mengajukan keinginannya untuk menikah.

pada hukum kelumrahan dan kelaziman Pengertian kedua kalimat dalam ayat
yang berlaku sehingga pengharaman di sini
ini tidaklah sama, seperti yang terlihat
maksudnya bukanlah pengharaman dalam arti
istilah atau sesungguhnya yang identik dengan secara sepintas. Kalimat yang pertama
makna larangan. Akan tetapi, yang dimaksud
{KF t \^4\ 6e v .;FrF menggambarkan laki-
di sini adalah memandang hal itu (menikah
laki pezina, bahwa ia tidak tertarik kepada
dengan pezina) sebagai sesuatu yang harus
dihindari dan dijauhi. perempuan baik-baik, salihah, dan Mukminah.

Akan tetapi, ia cenderung lebih senang dan

tertarik kepada perempuan pezina atau

perempuan musyrik. Sedangkan, kalimat yang

\-

'tAFSrRAt-MuNIR IILID 9 Surah an-Nuur

kedua 4!;r i g\ \\ \4)5:; \ qtl\t$ menggambar- mengenal agama, di mana mereka menghapus

kan perempuan pezina, bahwa ia tidak disukai kata kehormatan dan kesucian diri dari kamus
moral dan nilai-nilai, baik di timur maupun
oleh laki-laki Mukmin yang saleh dan menjaga
barat.
diri. Akan tetapi, yang suka kepadanya adalah
laki-laki bejat, pezina, dan laki-laki musyrik. (ojPt * u.i pfi| Dan diharamkan bagi

Dengan demikian, maknanya berbeda karena orang-orang Mukmin menikah dengan pe-

secara logika laki-laki pezina tidak suka rempuan pezina atau menikahkan perempuan

kecuali kepada perempuan pezina sepertinya, Mukminah baik-baik dengan laki-laki pezina.
Yang dimaksud dengan pengharaman di
maka tidak lantas perempuan pezina tidak
sini adalah melihat hal itu sebagai sesuatu
disukai melainkan oleh laki-laki pezina seperti
yang tidak pantas dan seharusnya dihindari.
dirinya.
Pengertian di sini diungkapkan dengan
Ayat ini menielaskan adanya unsur pe-
kata-kata "diharamkan" sebagai bentuk
rasaan kecocokan, keserasian, kesepahaman,
mubaalaghah atau intensifikasi serta mem-
mutualunderstanding, dan kedekatan di antara berikan penekanan lebih agar benar-benar
kedua belah pihak; laki-laki dan perempuan. menghindari dan meniauhi hal itu. Sebab hal
tersebut merupakan perbuatan menyerupai
Akhir-akhir ini, kita sering mendengar para
artis dan para pelaku dunia seni dan dunia orang-orang fasik, berpotensi memunculkan
hiburan lainnya tidak menikah melainkan tuduhan dan penilaian miring, omongan yang
dengan orang yang seprofesi' Sebab unsur
tidak baik, merusak citra nasab, dan berbagai
perasaan cemburu menurut persepsi dan pan-
dampak negatif lainnya.
dangan mereka harus dihilangkan agar kedua
belah pihak masih bisa tetap terus melanjut- Ini adalah pendapat jumhur seperti Abu
kan aktivitasnya. fika tidak, maka pernikahan Bakar as-Shiddiq r.a., Umar bin Khaththab
yang ada terancam hancur dan putus.
r.a., sejumlah Tabi'in, dan fuqaha al-Amshaar
Sebagaimana laki-laki yang baik-baik me-
secara keseluruhan. Oleh karena itu, boleh
rasa tidak cocok melainkan dengan perempuan
yang baik-baik. Begitu pula sebaliknya, perem- saja menikahi perempuan pezina. Perzinaan
puan yang baik-baik tidak terima jika suami-
tidak menyebabkan perempuan diharamkan
nya berperilaku amoral, bejat, nakal, mene-
bagi suaminya dan tidak mengharuskan
robos batasan-batasan kehormatan, dan adanya furqah (cerai) di antara keduanya'
Pendapat jumhur ini diperkuat oleh apa
kesucian diri. Bahkan, barangkali dalam
masalah ini perempuan lebih sensitif dan yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan ad-

protektif daripada laki-laki, dan terkadang Daraquthni dari hadits Aisyah r'a., ia berkata,
juga sebaliknya. Patokannya dalam hal ini
adalah tingkat kesadaran keberagamaan, C; F * *s *.Y )nt ov jnti*:;P
moral, sensitivitas, dan ghirah keagamaan
yang kuat untuk menjaga batasan-batasan i7)3 c.t;-, ^t$ :ie cw3? l:'l st15 ,{}u,
dan kehormatan diri, jauh dari pandangan
menjadikan hubungan antara laki-laki dan iJu tj,i t+v,cq
perempuan hanya semata-mata hubungan
"Rasulullah saw. ditanya tentang seorang laki-
fisik napsu birahi belaka, sebagaimana yang
umum berlaku pada hari ini di kalangan para laki yangberzina dengan seorang Perempuan, dan
pengikut paham materialisme yang tidak si laki-laki berkeinginan untuk menikahinya. Lalu
Rasulullah saw. Pun bersabda, ',\tualnya adalah
perzinaan dan akhirnya adalah pernikahan- Hal
yang haram tidak menjadikan sesuatu yang halal

menjadi haram."' (HR ath-Thabrani dan ad- Karena ini juga mencakup perempuan

Daruquthni) "nakal."

fuga hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ada sejumlah ulama salaf [Ali bin Abi

Dawud dan an-Nasa'i, dari Ibnu Abbas r.a, Thalib r.a., Aisyah r.a., al-Barra r.a., dan Ibnu

"ot i,u'*t # ut jz ";r1t JL iF: ;r* Mas'ud r.a. dalam sebuah versi riwayat darinya)
i6 (+:,yul* i1i oei q $ n aj;t menuturkan, jika ada seorang laki-laki berzina
#v!-:*; j6 dengan seorang perempuan atau ada laki-laki
o'ej!w,b lain berzina dengan perempuan tersebut, tidak
,,--9tr'lc e halal baginya menikahi perempuan tersebut.
,Jl
Ali bin Abi Thalib r.a. mengatakan, jika ada
'Ada seorang laki-laki datang menemui
Rasulullah saw.. la lalu berkata kepada beliau, seorang laki-laki berzina, ia dan istrinya harus
dipisah. Begitu juga jika yang berzina adalah
'lstriku adalah PeremPuan yang tidak menolak
tangan orang yang memegang-megang (dulunya istrinya. Dalil mereka dalam hal ini adalah

seorang pezina)!' Lalu Rasulullah saw. bersabda, keharaman yang disebutkan dalam ayat ini
'lauhkanlah dirinya (dengan talak).' Laki-laki itu tetap berlaku menurut zahirnya fyaitu haram

berkata, Aku khawatir diriku tidak kuat berpisah dalam arti yang sesungguhnya) bahwa ayat

dengannya, sehingga akhirnya terus mengikuti (!{! i eflr) adalah bermakna larangan. ]uga
dirinyd Rasulullah saw. bersabda, 'lika begitu,
nikmatilah istrimu itu."' (HR Abu Dawud dan sejumlah hadits, di antaranya adalah hadits
yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari
an-Nasa'i)
'Ammar bin Yasir r.a., ia berkata, "Rasulullah
Hadits ini merupakan dalil yang menunjuk-
kan boleh menikahi perempuan pezina. saw. bersabda,

Sabda Rasulullah saw., "Jika begitu, maka Lj-;'t*r ;'1eri .i

nikmatilah istrimu it4" maksudnya janganlah "Tidak masuk surga seorang dayyuuts (suami
yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istri-
kamu mempertahankannya melainkan dalam
kadar untuk bisa mendapatkan kesenangan nya)." (}IRAbuDawud)

diri darinya. Kata G?\ Lu:,t'i1; artinya, me- Di antaranya lagi adalah hadits yang

nikmati dan menggunakannya sampai batas diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu
waktu tertentu. Dari sinilah muncul sebutan
nikah mut'ah. Di antara contoh penggunaan Umar r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda,
kata yang memiliki akar kata yang sama, yaitu
,)61\ iaruit ieAt tyt6 gi)t5 ,xrri,
ayat 39 surah al-Mu'min,
fr'J'atar uwrt (y" &L'iut iri;S er!-'nt5
"Sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah kesenangan sementara." (al- ,pi q\(ag pt bAV i45

Mu'min:39) Ada tiga orang yang tidak masuk surga dan
Allah SWT tidak berkenan memandang mereka
Adapun hukum haram yang disebutkan
dalam ayat ini dikhususkan untuk sebab yang p ada hari Kiamat, y aitu anak yang durhaka kep ada
menjadi latarbelakang turunnya ayat tersebut kedua orang tuanya, peremPuan yang kelaki-lakian
atau di-nasakh dengan ayat32 surah an-Nuu[ yang menyerupai laki-laki, dan orang yang tidak
memiliki rasa cemburu terhadap pasangannya.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang

sendirian di antara kalian." (an-Nuur: 32)

*ur,**-*r",*l,.ro, r7-b}1i,, ",r"n"nnr*

,,,,1{,

Ada tiga orang yang Allah SWT tidak berkenan Allah SWT mengharuskan penerapan

memandang mereka pada hari Kiamat, yaitu hukuman hadd dalam kasus perzinaan,

anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, yaitu seratus kali dera, serta mensyari'atkan
penenggak minuman keras, dan orang yang meng-
ungkit-ngungkit pemberiannTa." (HR Ahmad) hukuman rajam di dalamnya. Selain itu, Allah

Imam Ahmad berpendapat tidak sah akad SWT melarang kaum Mukminin bersikap belas
nikah dari seorang laki-laki baik-baik atas se-
orang perempuan pezina selama perempuan kasih kepada pelaku, memerintahkan agar

masih seperti itu hingga ia diminta untuk eksekusi hukuman hadd yang ada disaksikan

bertobat. fika ia mau bertobat, akad itu sah. oleh sejumlah orang agar terekspos.
Namun, jika tidak mau bertobat, tidak sah.
Begitu juga, tidak sah menikahkan seorang fuga berdasarkan hadits yang telah di-

perempuan baik-baik dengan seorang laki-laki sebutkan di atas,
pezina hingga ia bertobat dengan tobat yang
benarl tulus, dan sungguh-sungguh. Hal ini qG* 4rr- *'"ot; tlt gXSr ,6t F.;u

berdasarkan ayat $"*i.:t J; 4t fil|. Ayat ini q t;ttW:nt 3riitlt tlls ;.1',it a_ GieS q

seperti ayat, gri Ft &i Ft eW;Wt c+4
t;ir e d$l
"mereka adalah perempuan-perempuan a-j a;;-Ut L*|j
yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan ,t\ ,itt;5
(pula) perempuan yang mengombil laki-laki "41
I ain s eb ag ai piara a nnya. " (an- Nisa a": 25)
"Wahai sekalian mlnusia, takutlah kalian ter-
"apabila kamu membayar maskawin hadap perbuatan zina. Karena ada enam perkara
mereka untuk menikahinya, tidak dengan yang terdapat dalam perbuatan zina, tiga di dunia
dan tiga di akhirat. Adapun tiga perkara yang di
maksud berzina dan bukan untuk menjadikan
perempuan piaraan." (al-Maa'idah: 5) dunia adalah, perbuatan zina menghilangkan

Fiqih Kehidupan atau Hukum-Hukum keelokan dan sinar w aj ah, meny eb abkan kefakiran
Kedua ayat di atas menunjukkan sejumlah
dan mengurangi umur. Sedangkan, tiga perkara
hukum sebagai berikut. yang di akhirat adalah, murka Allah SWT, buruk-
nyahisab, dan adzab neraka."
7. Pengharaman Zina
Zina adalah persetubuhan seorang laki-
Zina termasuk salah satu dosa besar ka- laki dengan perempuan pada lubang vagina-
rena Allah SWT mempersandingkannya de- nya tanpa ada ikatan pernikahan dan tidak
ngan perbuatan syirik dan pembunuhan, pula ikatan syibhu pernikahan karena adanya
persetubuhan dengan perempuan. Arti yang
"den orang-orang yang tidak memper- lain, yaitu mempenetrasikan kemaluan laki-
sekutukan Allah dengan sembahan lain dan
laki ke dalam kemaluan perempuan dihasrati
tidak membunuh orang yang diharamkan Allah dan diharamkan secara syara'. fika hal itu
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak terjadi, muncullah hukuman hadd.
berzina; don barongsiapa melakukan demikian
Adapun perbuatan kaum Luth (liwaath,
itu, niscaya dia mendapat hukuman yang hubungan sesama jenis homoseksual dan

berat." (al-Furqaan: 68) lesbian) hukumnya menurut Imam asy-
Syafii dalam kitab al-Ashoh, Imam Malih

Imam Ahmad, dan Abu Yusuf berstatus sama

seperti zina. Oleh karena itu, orang yang

melakukannya disebut orang yang berzina [onani, masturbasi) pelakunya dikenai hu-
kuman ta'zir, dicela, dan dikecam.
dan masuk ke dalam cakupan keumuman
Adapun menyetubuhi binatang, para imam
ayat. Masih menurut Imam asy-Syafi'i, pelaku
juga dikenai hukuman hadd zina berdasarkan empat madzhab sepakat bahwa pelakunya
hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari dikenai hukuman ta'zir dalam bentuk yang
Abu Musa al-Asy'ari r.a. dari Rasulullah saw., menurut penilaian hakim itu bisa memberikan
bahwasanya beliau bersabda, efek jera kepadanya. Sebab jiwa yang normal
menolak perbuatan seperti itu. Dalam Sunan
)q.\\4 |F1t ylt 6t\L an-Nasa'i diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a.,

'Apabila seorang laki-laki 'mendatangi' *lr t dA!
";4t"Tidak ada hukuman hadd bagi orang yang
lakiJaki, maka kedua-duanya berzina." (HR al-
Baihaqi) menggauli binatangi (HR an-Nasa'i)

Sementara itu, menurut ulama Malikiyyah Ini adalah hadits mauquuf yang memiliki
dan ulama Hanabilah, hukuman hadd bagi
status seperti hadits marfu'.
pelaku liwaath adalah rajam. Sementara
Adapun menyetubuhi mayat, menurut
ada sebagian ulama Hanabilah berpendapat
hukumannya adalah dibunuh. Adakalanya de- ulama Malikiyyah, ia berhak mendapatkan
ngan cara melemparkannya dari ketinggian, hukuman hadd. Sebab itu adalah bentuk

menimpakan tembok ke tubuhnya, atau tindakan persetubuhan pada kemaluan anak

dengan melemparinya dengan batu. Adam sehingga menyerupai persetubuhan

Sementara itu, Imam Abu Hanifah ber- dengan perempuan yang masih hidup.
pendapat orang yang melakukan liwaath
Sementara itu, ulama Hanafiyyah, ulama
hanya dihukum ta'ziir. Sebab tindakan liwaath
Syafi'iyyah, dan ulama Hanabilah berdasarkan
tidak sampai menyebabkan percampuran
pendapat yang paling rajih menurut mereka
nasab dan biasanya tidak sampai menyebab- mengatakan bahwa orang yang menyetubuhi
kan perseteruan yang sampai berujung pada mayat tidak dikenai hukuman hadd. Sebab itu
pembunuhan pelaku. Liwaath sendiri bukan- adalah tindakan yang tidak akan dilakukan
lah termasuk zina dan tidak ada mahar yang oleh orang yang memiliki jiwa yang normal
terkait dengannya. Oleh karena itu, tidak ada sehingga tidak perlu memberikan efek jera
hukuman hadd yang terkait dengannya. Selain kepada pelaku dengan hukuman hadd. Sama

itu, Rasulullah saw. memperbolehkan pem- seperti orang yang meminum air kencing
bunuhan terhadap seorang Muslim karena
sehingga cukup diberi pembelajaran dengan
salah satu dari tiga sebab, yaitu pelaku zina
yang berstatus muhshan, pelaku pembunuhan hukuman ta'zir.
terhadap seseorang tanpa hak, dan yang ketiga Kesimpulannya adalah semua bentuk per-
murtad. Di sini, tidak disinggung tentang pelaku
liwaath karena ia tidak disebut pelaku zina dan buatan-perbuatan tersebut adalah termasuk
tidak ada keterangan yang kuat dari Rasulullah perbuatan haram dan munkar yang wajib
saw. bahwa beliau pernah memberikan suatu dijauhi.
keputusan tentang tindakan liwaath.
2. KewaJiban Hukuman Hadd Zlna
Fuqaha sepakat bahwa sihaaq Qesbian, Ini adalah hukum final yang ditetapkan
menggesek-gesekkan kemaluan) dan istimnaa'
oleh syara'. Sebelumnya, pada periode awal
masa Islam, hukumannya adalah dipenjara

dalam rumah bagi pelaku perempuan, sedang- Adapun hukuman hadd zina bagi pelaku
kan bagi pelaku laki-laki adalah dipermalukan yang berstatus muhshan adalah rajam
di depan umum dan dicaci maki, sebagaimana
firman Allah SWT dalam ayat, berdasarkan kesepakatan jumhur
ulama. Hal ini berdasarkan hadits-hadits
"Dan para perempuan yang melakukan qauliyyah [ucapan) dan hadits-hadits
fi'liyyah [tindakan, praktik) yang telah
perbuatan keji di antara perempuan-perem-
disebutkan di atas. Hadits-hadits ter-
puan kamu, hendaklah terhadap mereka ada
empat orang saksi di antara kamu (yang me- sebut mencapai tingkatan mutawatir.
nyaksikannya). Aitabila mereka telah memberi Oleh karena itu, hadits-hadits tersebut
kesaksian, maka kurunglah mereka (perempuan membatasi keumuman ayat Al-Qur'an

itu) dalam rumah sampai mereka menemui yang ada, sebagaimana menurut jumhur

ajalnya, atou sompai Allah memberi jolan (yang ulama, hadits aahaadjuga bisa digunakan
lain) kepadanya. Dan terhadap dua orang yang
melakukanperbuatan keji di antara kamu, maka sebagai dalil yang membatasi keumuman
berilah hukuman kepada keduanya. Jika kedua-
nya tobat don memperbaiki diri, maka biarkan- Al-Qur'an.
Sedangkan, menurut pendapat ulama
lah mereko. Sungguh, Allah Maha Penerima
zahiriyyah, Ishaq, dan Imam Ahmad dalam
tobat, Maha Penyayang." (an-Nisaa': 15-16)
sebuah versi riwayat darinya, hukuman
Kemudian aturan ini di-nasakh ber- hodd-nya adalah dera dan rajam dengan
berpegangan pada zahir hadits Ubadah
dasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam
bin Shamit r.a. di atas.
Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari
Ubadah bin Shamit r.a. dari hadits yang telah Sementara itu, kelompok Khawarij

disebutkan di atas, berpendapat bahwa hukuman hadd-nya

ufru$'\,t'# frt;F 33 fi-trt& tetap berupa dera seratus kali saja. Adapun

(zlti Yu'* #u, l$5 fi *;a,j uu rajam tidak disyari'atkan berdasarkan

'Ambillah dariku. Sungguh Allah SWT telah tiga dalil dan argumentasi yang sudah di-
memberi jalan lain kepada mereka (kaum Perem- singgung di atas, berikut sanggahannya.
puan yang berzina), yaitu laki-laki yang berzina
yang tidak berstatus muhshan dengan perempuan Fuqaha sepakat, jika pelakunya adalah

yang tidak berstatus muhshan adalah didera budah maka hukuman hadd-nya adalah
hanya dera saja sama seperti hukuman
seratus kali dan diasingkan selama setahun. Laki- hadd zina bagi pelaku yang belum ber-
laki yang berzina yang berstatus muhshan dengan status muhshan. Hukuman rajam tidak di-
p ere mp u an y ang b er st atu s muh sh an a dalah di der a
berlakukan terhadap budak.
seratus kali dan dirajam." (HR Muslim, Abu Adapun hukuman hadd zina bagi pelaku
Dawud, dan at-Tirmidzi) yang belum berstatus muhshan fbelum
pernah menikah) adalah dera sebanyak
Hukuman hadd zina ada dua macam, yaitu
hukuman hadd zina bagi pelaku yang sudah seratus kali saja, tanpa ada tambahan
menikah (berstatus muhshan) dan hukuman
hadd zina bagi pelaku yang belum menikah hukuman pengasingan selama satu tahun,
fbelum berstatus muhshan).
berdasarkan pengertian eksplisit ayat.
Selain itu, tidak boleh menambah-nam-
bahkan sesuatu apa pun kepada ayat ter-
sebut dengan hadits aahaad. Adapun hu-

kuman pengasingan diserahkan kepada

penilaian dan kebijakan imam sesuai

dengan kemashlahatan. Hadits qauliy lebih dipilih daripada

Sedangkan, menurut jumhur ulama, hadits fi'liy yang menerangkan bahwa

hukuman hadd-nya adalah dera seratus Rasulullah saw. menjatuhkan hukuman
kali dan diasingkan selama satu tahun.
Menurut ulama Syafi'iyyah dan ulama rajam terhadap dua orang Yahudi yang

Hanabilah, pengasingan dilakukan dengan melakukan perzinaan. Selain itu, orang

cara pelaku diasingkan ke sebuah dae- yang berstatus muhshan dan beragama
rah yang jauh dari kampung halamannya
dengan jarak yang sama untuk shalat Islam dalam kasus qadzf merupakan

qashar fyaitu 89 km). Hal ini berdasarkan syarat yang diperhitungkan berdasarkan
hadits Ubadah bin Shamit r.a. di atas,
ijma. Sehingga status muhshan dalam
+-a6, *u+ f,ufi
+#\l;o)la uv kasus perzinaan juga seperti itu, yaitu di-
\ Jt, /
perhitungkannya syarat beragama Islam
"Laki-laki yang berzina yang belum
karena telah sempurnanya nikmat dalam
berstatus muhshan dengan perempuan yang
keduanya.
belum berstatus muhshan adalah dera seratus
Sedangkan menurut pendapat Imam
kali dan diasingkan selama satu tahun."
asy-Syafi'i, Imam Ahmad, dan Abu Yusul
Sedangkan, menurut ulama Malikiy-
yah, pelaku laki-laki tidak hanya diasing- hukuman hadd-nya adalah rajam jika

kan, tetapi ia juga dipenjara di daerah mereka mengadukannya kepada kita dan

pengasingannya. meminta putusan hukum dari kita. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan
Sedangkan, bagi pelaku perempuan, dalam Shahih Bukhari, Shahih Muslim
menurut kesepakatan mereka, tidak ada
hukuman pengasingan baginya karena dan Sunan Abu Dawud bahwasanya ada
dikhawatirkan akan terjadi perzinaan Iagi dua orang Yahudi yang telah berbuat

dengannya. zina dihadapkan kepada Rasulullah saw..
Lalu beliau pun menjatuhkan hukuman
Adapun hukuman hadd zina bagi hadd rajam terhadap keduanya. Orang
orang kafir dzimmi yang berstatus muh-
shan adalah hanya dera bukan rajam kafir sebagaimana orang Islam, butuh
menurut ulama Hanafiyyah dan ulama tindakan yang bisa mencegah dan
memberikan efek jera ketika terjadi
Malikiyyah. Hal ini berdasarkan hadits perzinaan. Ditambah lagi bahwa kaum
yang diriwayatkan oleh Ishaq bin kafir dzimmi adalah orang-orang yang

Rahawaih dari Abdullah bin Umar r.a. dari harus berkomitmen mematuhi hukum-
Rasulullah saw., bahwasanya beliau ber- hukum syari'at kita. Adapun hadits di
atas, "Barangsiapa yang mempersekutu-
sabda, kan Allqh SWT maka ia bukonlah orang

?,Z:J-).u.,-.-J a/ Ui l';i u muhshan," tidak mencakup kafir dzimmi.

"Barangsiapa yang mempersekutukan Sebab dalam istilah kita, orang kafir
dzimmi tidak disebut dengan sebutan
Allah SWT maka ia bukanlah orang orang musyrik. Adapun peng-qiyas-
an kepada hukuman hadd qadzf tidak
muhshan." (HR Ishaq bin Rahawaih) ada hukuman hadd bagi orang yang

melakukan qadzf terhadap orang kafir.
Itu adalah qiyas ma'al faariq [qiyas yang

kurang tepat karena ada titik perbedaan

-l

di antara keduanya). Syara' member- sabda Rasulullah saw. menyangkut seorang
budak perempuan,
lakukan hukuman hadd qadzf ini adalah
dalam rangka memuliakan seorang oL

Muslim dan memperbaiki citra dan "lika ia berzina, maka deralah ia." (HR

nama baiknya, sementara non-Muslim Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud,

tidak membutuhkan hal itu. Sebab dan Ibnu Majah)

biasanya orang non-Muslim tidak begitu Selain itu, berdasarkan pula hadits yang
memedulikan dan mempermasalahkan diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, dan
hal seperti itu. an-Nasa'i dari Ali bin Abi Thalib r.a., ia berkata,

3. Pemegang Otorltas dalam MeneSakkan "Rasulullah saw. bersabda,

HukumanHadd it & sbti ,, :51;6i 1;4Ar Y$

Sesungguhnya orang yang dituntut dan ."'r,a"4li /
dibebani tanggung jawab untuk menerapkan
hukuman hadd adalah imam hakim atau "Tegakkanlah hadd terhadap budak-budak
wakilnya berdasarkan kesepakatan ulama. yang kalian miliki, baik yang telah berstatus
muhshan maupun yang belum." (HR Muslim,
Khithaab [pesan) dalam ayat {g.1riti} adalah Abu Dawud, dan an-Nasdi)

ditujukan kepada para pemegang otoritas Ada pula keterangan yang diriwayatkan
oleh Ibnu Umar r.a., bahwasanya ia menegak-
pemerintahan dan kekuasaan. Ini adalah kan hukuman hadd terhadap sebagian budak
miliknya.
hukum yang berkaitan dengan usaha mem-
perbaiki semua manusia dan tanggung jawab Sementara itu, ulama Hanafiyyah me-
ngatakan bahwa majikan tidak memiliki
masalah ini disematkan pada pundak imam.
Menegakkan simbol-simbol agama adalah otoritas untuk menegakkan suatu hukuman
kewajiban bagi kaum Muslimin dan dalam hadd terhadap budaknya. Hal ini berdasarkan
hal ini imam adalah yang melaksanakannya
ayat {brt[ o"$V +A$. Khithaab ayat ini tidak
atas nama mereka. Sebab tidak dimungkinkan
seluruh kaum Muslimin yang ada memiliki diragukan lagi ditujukan kepada para imam,
bukan kepada masyarakat umum, dan di sini
satu suara dalam menegakkan huduud. Selain tidak dibedakan terpidana antara orang mer-
deka dan budak. Hadits-hadits di atas, mak-
itu, hal tersebut dilakukan untuk mencegah
terjadinya kekacauan dan kembalinya tradisi sudnya adalah para majikan melaporkan
model jahiliyyah dalam menuntut balas.
kasus budak milik mereka kepada hakim agar
Dalam masalah ini,lmam Malik, dan Imam ditegakkan hukuman hadd terhadap mereka.

asy-Syafi'i menambahkan pihak lain, yaitu para Sedangkan, praktik yang dilakukan oleh
Abdullah bin Umar r.a. adalah semata-mata
majikan menyangkut kasus yang menimpa
budak. Akan tetapi, menurut Imam Malik, pendapat pribadinya dan tidak bisa diperten-
ini hanya dalam hukuman hadd dera, bukan tangkan dengan ayat.
hukuman hadd potong tangan. Sedangkan,
menurut Imam asy-Syafi'i berdasarkan se- Sedangkan, petugas yang mencambuk
buah versi pendapat, berlaku kedua-dua- adalah orang yang baik dan saleh sesuai
nya, yaitu hukuman hadd dera dan potong
tangan. Dalil mereka berdua adalah hadits pilihan imam.
yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, at-
Tirmidzi, Abu Dawud, dan lbnu Majah dari

4. Alat yang Digunakan untuk Mendera mencambuk.

Ulama berijma bahwa penderaan harus- Bagian-bagian tubuh yang dicambuk
Iah dengan cambuk yang tidak ada buahnya,
kondisinya tengah-tengah, yaitu tidak terlalu dalam hukuman hadd danta'zirmenurut Imam
keras dan tidak terlalu lembek, sebagaimana
yang pernah dipraktikkan oleh Rasulullah saw. Malik adalah punggung. Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah saw. dalam sebuah hadits
Imam Malik dan Imam asy-Syafi'i me-
yang diriwayatkan oleh Bukhari, Abu Dawud
ngatakan deraan dalam semua hukuman hadd dan at-Tirmidzi dari Ibnu Abbas r.a.,

sama, yaitu deraan atau pukulannya tidak !* e"; JyUt

terlalu keras dan tidak terlalu lemah atau pelan. 'Ajukanlah bayyinah (saksi). lika tidak, maka
hukuman hadd pada punggungmu." (HR Bukhari,
Sebab tidak ada suatu keterangan tentang Abu Dawud, dan at-Tirmidzi)

meringankan pukulan atau mengeraskannya. Sedangkan, menurut jumhur adalah se-

Sementara itu, ulama Hanafiyyah mengata- genap bagian tubuh kecuali wajah, kepala, dan
kan, pukulan atau cambukan dalam hukuman
ta' zir adalahyang paling keras. Cambukan pada kemaluan.
hukuman haddzinalebih keras dari cambukan
atau pukulan pada hukuman hadd menenggak Terdapat perbedaan pendapat tentang
tata cara pencambukan jika terpidana adalah
minuman keras. Cambukan atau pukulan laki-laki atau perempuan. Imam Malik me-
ngatakan bahwa laki-laki dan perempuan sama
terhadap terpidana dalam kasus menenggak dalam hukuman hodd, yaitu harus dilakukan

minuman keras lebih keras dari cambukan di bagian punggung. Sementara itu, ulama
atau pukulan pada terpidana dalam kasus
qadzf. Hal ini didasarkan pada praktik Umar Hanafiyah dan ulama Syafi'iyah mengatakan
bin Khaththab r.a. yang sedikit meringankan laki-laki dicambuk dalam keadaan berdiri,
pukulan atau cambukan terhadap terpidana sedangkan perempuan dalam keadaan duduk.
Hal ini berdasarkan pada perkataan Umar bin
kasus menenggak minuman keras. Khaththab r.a.

5. fata Cara Mencambuk, Bentuknya, dan Adapun masalah membuka pakaian ter-
pidanayangakan dicambukdalam kasus pidana
Tempat Pelal<sanannya perzinaan, ada perbedaan pendapat juga di
dalamnya.lmam Malik dan Imam Abu Hanifah
Menurut jumhu4 cambukan yang dilaku- mengatakan pakaian terpidana ditanggalkan
kecuali bagian antara pusar dan lutut. Sebab
kan harus memberikan rasa sakit, tetapi perintah mencambuk berarti harus langsung
tidak sampai melukai dan merobek. Algojo terkena pada tubuhnya, tidak boleh ada yang
tidak boleh sampai mengangkat tangannya menutupi dan menghalangi. Sedangkan, bagi

terlalu tinggi hingga di atas ketiaknya fsampai terpidana perempuan, tetap mengenakan

ketiaknya terlihat). Hal ini berdasarkan per- pakaian yang menutupinya. Namun, jangan
kataan Umar bin Khaththab r.a. yang mem-
bawa sebuah cambuk yang sedang (tidak sampai pakaian itu menjadikan cambukan
terlalu keras dan tidak terlalu lembek) dan
yang dipukulkan tidak bisa memberikan efek
berkata kepada algojo, "Pukullah, tetapi iangan
sakit. Imam al-Auza'i mengatakan bahwa
angkat tanganmu sampai terlihat ketiakmu. imam bebas memilih antara menanggalkan
Berikanlah setiap anggota tubuh hak dan
bagiannya (dari pukulan)." Selain itu, karena baju terpidana atau tidak.

ayat {iirr +: q. nt V, €:J{ y-e} mengandung

pengertian larangan terlalu ringan dalam

Sementara itu Imam asy-Syafi'i dan Imam ancamAn hukuman hadd?' Kemudian Rasulullah
Ahmad berpendapat, bahwa terpidana yang saw. b erdiri dan meny amp aikan khutb ah,'Se sung-
guhnya umat-umat sebelum kalian binasa oleh
akan menjalani hukuman hadd apa pun tidak karena jika ada orang terhormat di antara mereka
melakukan pencurian, maka mereka membiar-
dilepas bajunya, kecuali al-Farwu dan al- kannya dan tidak menjatuhkan hukuman hadd
Hasywu [semacam jaketJ. fika tidak dilepas,
terhadapnya. Namun jika ada orang lemah
ia tidak akan merasakan cambukan yang
melakukan pencurian, maka mereka menerapkan
dilakukan terhadapnya. Hal ini berdasarkan hukuman hadd terhadapnya. Sungguh demi Allah,
seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri,
perkataan Ibnu Mas'ud r.a., "Di dalam umat ni s c ay a aku p o t o n g t an g anny a."' (HR al- Kham sah )

ini tidak ada istilah madd [pementangan), dan Abu Dawud meriwayatkan dari Ibnu Umar
tidak pula tajriid [penelanjangan)." r.a., bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw.

6. Syafaat dalam Masalah Hukuman Hadd bersabda,

(Menjadi Perantara untuk Melakukan Lobi ;* :sbiut Le JI ' iJ2t> 'tra..b14\i,; do Wi.- y
'J "-itt iw
dalam Rangka Memintakan Ampunan atau
"Barangsiapa yang syafaatnya (perantara,
Keringanan Hukuman) melobi suPaya si terpidana dilepaskan dan tidak
dijatuhi hukuman) menghalangi pelalcsanaan
Yang dimaksudkan dengan ayat firk ir} suatu hukuman hadd yang telah ditetapkan oleh
(ii, ii; a- "it, U adalah larangan memberi-
Allah SWT (yang telah divoniskan terhadap
kan keringanan hukuman hadd atau meng- seorang terpidana), maka berarti ia melawan

gugurkannya. Ini menjadi dalil diharamkan- perintah Allah SWT"'(HR Abu Dawud)

nya syafaat untuk menggugurkan hukuman Selain itu, haram bagi imam atau hakim
menerima dan mengabulkan syafaat dalam
hadd zina [menjadi perantara untuk melaku- masalah hukuman hadd. Hal ini berdasarkan
kan lobi-lobi agar hukuman hadd zina di- keterangan yang diriwayatkan oleh Imam
Malik dariaz-Zubair bin Awwam r.a.,
gugurkan dari terpidana). Itu adalah bentuk
,+;4";:1 :";, *5 9s 'bi i3 y.t G4 xi
melumpuhkan penegakan hukuman hadd
J, n i6 +il plt il 'it:i gvtttt ;y
yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Begitu iGil^tr , e* q p)t ici'o\Uilt , &i

juga haram hukumnya syafaat dalam semua 'y:*\e6t'frt#

hukuman hadd yang lainnya. Hal ini ber- "Bahwasanya az-Zubair bin Awwam ber-

dasarkan hadits yang diriwayatkan oleh al- papasan dengan seorang laki-laki yang sedang
membawa seorang pencuri untuk dihadapkan
Khamsah, bahwasanya ketika Usamah bin Zaid
kepada sultan. Lalu az-Zubair melakukan
r.a. berusaha melakukan pensyafaatan untuk
pensyafaatan agar ia sudi melepaskan si pencuri
Fathimah binti al-Aswad al-Makhzumiyyah itu. Lalu laki-laki itu berkata, 'Tidak, sampai aku

yang telah melakukan tindak pidana pencurian,

Rasulullah saw. berkata kepadanya,

( a*s fu ? fit :s'tt b'-,- e 'el

a7 $yt;s #i ?<.3 eit et"ir d1, iv

toP2-'-l 5"-atv

ut; # it,6 9b

aljt di
tj,q gLi

"Wahai Usamah, apakah kamu ingin melaku-
kan pensyafaatan dalam kasus kejahatan dengan

tq-14---\r19*k TAFSTRAL-MuNrRJrrrp 9

membawanya ke hadapan sultan.' Lalu az-Zubair 9. Hikmah HukumanHadd
berkata,'Sesungguhnya syafaat adalah sebelum Sesungguhnya hukuman hadd meng-
kasusnya sampai ke meja sultan. Adapun jika telah
sampai ke meja sultan, maka terlaknatlah orang gabungkan dan mengombinasikan antara
yang melakukan syafaat dan yang mengabulkan
syafaat;" (HRMalik) al-lilaam [pemberian rasa sakit) yang relatif
ringan dan al-lstlshlaah [usaha memperbaiki
7. Menggu{ah dan Merangsang, Kesadaran dan meluruskan perilaku). Adapun al-Iilaam
berdasarkan ayat {u.i1 ,"r; :qJSb maksudnya
untuk MeneSakkan Hadd hukuman disebut adzab. Pemberian hukuman
di sini juga dimaksudkan untuk memberi efek
Ayat {,;lt c-ri|:9\';';4'9 # it} mengandung jera dan memperbaiki perilaku. Sebab bisa
juga yang diinginkan dari pemberian adzab
pengertian mendorong kesadaran untuk me-
negakkan hadd, mematuhi perintah Allah SWT, tersebut adalah sesuatu yang bisa mencegah
dan merealisasikan hukum-hukum-Nya dalam terulangnya perbuatan yang sama. Dengan
bentuk seperti yang telah Dia gariskan.
demikian, maksud dan tujuan penerapan
8. Mempersakslkan Pelakanaan Ekekusi hukuman hadd adalah memperbaiki dan

HukumanHadd meluruskan.

Zahir ayat 4r*.9":t A '^nv v-ia tre q$F 70. Apakah ayat, $^i.r|1d&-j;9iF Di-nasakh

menunjukkan keharusan adanya sejumlah ataukah Tidak?
orang Mukmin yang menghadiri dan me-
nyaksikan pelaksanaan eksekusi hukuman Menurut pendapat kebanyakan ulama,
hadd.Hal itu bertujuan agar bisa memberikan ayat ini di-nasakh dengan ayat 32 surah an-
Nuur. Ulama Hanafiyyah mengatakan, jika
efek jera sekaligus menjadi peringatan,
ada seorang laki-laki berzina dengan seorang
pelajaran, dan shock theropy. Akan tetapi,
dalam hal ini fuqaha berbeda pendapat. perempuan, ia boleh menikahi perempuan

Ulama Hanafiyah dan ulama Hanabilah itu, dan juga boleh bagi laki-laki lain menikahi
si perempuan tersebut. Ulama selain ulama
mengatakan, hendaknya pelaksanaan eksekusi Hanafiyyah juga mengatakan bahwa menikah
dengan seorang perempuan pezina adalah
semua hukuman hodd dilakukan dengan di-
sah. fika ada seorang istri berselingkuh,
saksikan oleh sekelompok orang. Sebab
pernikahan yang ada tidak rusak, begitu
maksud dan tujuan dari hukumanhadd adalah juga sebaliknya. fika ada seorang suami
memberikan efek jera dan pelajaran kepada berselingkuh, ikatan pernikahan dengan
manusia. Kata 1i;;d.rr; menurut pendapat Imam
Ahmad dan an-Nakah'i minimal adalah satu istrinya juga tidak rusak.
orang.
Diriwayatkan bahwa pada masa peme-
Sementara itu, ulama Malikiyyah dan
rintahan Abu Bakar ash-Shiddiq f.?, ada
ulama Syafi'iyyah mengatakan bahwa proses seorang laki-laki berzina dengan seorang
eksekusi semua hukuman hadd dianjurkan
untuk dihadiri dan disaksikan oleh sejumlah perempuan. Lalu Abu Bakar r.a. menjatuhkan

orang, yaitu minimal dua orang menurut hukuman dera sebanyak seratus kali kepada
pendapat Imam Malik yang masyhut dan
minimal empat orang menurut pendapat masing-masing dari keduanya. Kemudian

ulama Syafi'iyyah, salah satu versi pendapat menikahkan mereka berdua dan mengasingkan
Imam Malik, dan menurut pendapat Imam al- mereka berdua selama setahun. Cara inilah

Laits. yang diberlakukan sekarang di pengadilan-

pengadilan agama.

Keterangan serupa juga diriwayatkan dalam hal ini, Darul Harb dan Darul Islam

dari Umarbin Khaththab r.a.,lbnu Mas'ud r.a., adalah sama. Siapa pun yang berzina, ia di-
dan fabir r.a.. Dalam hal ini, Ibnu Abbas r.a.
berkomenta4'Awalnya adalah perzinaan dan jatuhi hukuman hadd. Hal ini berdasarkan
akhirnya adalah pernikahan. Perumpamaan
,iUG g*:izahir ayat di atas, +Ai}q...............-A$
masalah ini adalah seperti seorang laki- '-) .l<

laki yang mencuri buah dari suatu kebun. (o-tt>

Kemudian ia mendatangi pemilik kebun, Sementara itu, ulama Hanafiyyah me-

lalu membeli buah hasil perkebunannya itu. ngatakan jika ada seorang Muslim tinggal di

Dengan demikian, apa yang ia curi adalah Darul Harb dengan mendapatkan suaka dan

haram apa yang ia beli adalah halal." jaminan keamanan di sana, lalu ia berbuat

Sementara itu, ada sebagian ulama ter- zina di sana, kemudian ia pergi ke Darul Islam,

dahulu mengatakan bahwa ayat ini adalah maka ia tidak dikenai hukuman hadd. Sebab

muhkqmah dan tidak di-nasakh. Berdasarkan perzinaan terjadi di sebuah tempat yang tidak

hal ini, mereka pun berpendapat, jika ada dipimpin orang Islam sehingga tidak memiliki

seorang suami berselingkuh (berzina), ikatan otoritas dan wewenang atas tempat tersebut.

pernikahan antara dirinya dengan istrinya Akan tetapi, perzinaan yang dilakukan itu

menjadi rusak. Begitu juga sebaliknya, jika ada tetaplah haram meskipun tidak ada hukuman

seorang istri berselingkuh (berzina), ikatan hadd atas dirinya. Ia harus bertobat dari

pernikahan antara dirinya dengan suaminya perbuatan yang haram.
menjadi rusak. Sementara ada sebagian lagi
dari mereka yang mengatakan bahwa ikatan t' ..HUXUff l(EIlOA
pernikahannya tidak rusak, tetapi suami di-
HUKUMAN HADD TINDAK PIDANA QADZF
perintahkan untuk menceraikan istrinya
Surah an-Nuur Ayat 4-5
yang telah berbuat zina. Seandainya ia tetap
fi1Fs'r'a g:Vtfu1 i,#, rA:i-lv
mempertahankannya dan tidak mencerai-
kannya, ia berdosa. Tidak boleh menikahi * |{'v?4 ?,u;r,i
perempuan yang berbuat zina dan tidak
a$Wv+!g,b\iS
boleh menikah dengan laki-laki yang berbuat
i"+3fr^
zina. Akan tetapi, jika tampak ada tobat
yang sungguh-gungguh dari laki-laki yang "Dan orang-orang yang menuduh peremPuan'
perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak
berzina atau perempuan yang berzina, laki-
mendatangkan empat orang saksi, maka deralah
laki itu dan perempuan itu boleh dinikahi. mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu

Dalil mereka sudah disebutkan di bagian terima kesal<sian mereka untuk selama-lamanya.
Mereka itulah orang-orang yang fasik, kecuali
terdahulu. mereka yangbertobat setelah itu dan memperbaiki

77. Keumuman Pen(haraman (dirinya), maka sungguh, Allah Maha Pengampun,
Maha Peny ay ang)' (an-Nuur: 4-5)
Allah SWT mengharamkan perbuatan zina
Qiraa'aat
dalam Kitab-Nya di mana pun di alam ini. fika
ada seseorang berbuat zina ia harus dijatuhi {-r,;*:jr} al-Kisa'i membaca p(-iJJl5.

hukuman hadd. lni adalah pendapat jumhur

(lmam Malih Imam asy-Syafi'i, Abu Tsauc dan
Imam Ahmad). Ibnu Mundzir mengatakan,

l'raab lempar dengan sesuatu yang membahayakan

4i,k ;,jG prg[] rata (;o fy aiuaca nashab atau menyakitkan. Kata ini dipinjam untuk

sebagai mafuul muthlaq, sedangkan kata mengungkapkan pengertian melemparkan
tuduhan telah berbuat zina karena ini juga
(;lLF dibaca nashab sebagai tamyiiz.
mengandung kemudharatan dan menyakitkan.
adak(Galua"n.ylatirb)eIrskiemdumdauskuhaunuli'{rra1b1} di sini
Adapun menuduh dengan tuduhan selain zina,
nashab
seperti memanggil, "Hai orang fasik," atau "Hai
sebagai mustatsnaa, seakan-akan diucapkan peminum khamar," sanksi hukumannya adalah

480' i,y atau berkedudukan i'rab rafa' se- berbentuk hukuman ta'zir, bukan hukuman

bagai mubtada', sedangkan khabar-nya adalah hadd.

$U"*;rr3f). $'s -""\ t;I:.'i 7b Kemudian mereka tidak
Atau berkedudukan i'rab jarc sebagai
mendatangkan empat orang saksi untuk
badal dari Dhamir (eF yang terdapat pada membuktikan kebenaran tuduhan mereka.

t<ata 4,#y. Yaitu perempuan yang dituduh memang benar-
benar telah melakukan perzinaan berdasar-
Bala(hah
kan kesaksian empat orang saksi yang benar-
4i;;. ;.iVh Di sini terdapat isti'aarah, benar melihat dan menyaksikan kejadiannya

yaitu meminjam kata <,ylry [melempar dengan dengan mata kepala sendiri.

kerikil atau semacamnya) untuk sesuatu Kata (,r-r|j| adalah bentuk jamak dari

yang bersifat maknawi atau abstrak, yaitu kata 14*'j,; yang artinya (-L:JD [saksi). Disebut
melemparkan tuduhan dengan lisan karena saksi karena saksi menginformasikan sesuatu
berdasarkan kesaksikan, pengetahuan dan
kedua-duanya memiliki kesamaan, yaitu sama-
amanah.
sama menyakitkan.
Menurut ulama Syafi'iyyah, kesaksian
44tnn ,irt} Kata (r1"'} dan {,;;_.,} adalah
suami maqdzuufah fperempuan yang dituduh
bentuk shigot atau pola kata muboalaghoh, berbuat zina) adalah tidak diterima dan tidak
mengikuti wazan'fa' uul" dan "fa' iil." diperhitungkan. Sedangkan, menurut Imam

Mufradaat Lughawlyyah Abu Hanifah diterima dan diperhitungkan.

(-G*Jr :';;- tlbb Dan orang-orang yang (iirli6} Maka deralah masing-masing

menuduh perempuan-perempuan yang baik- dari para penuduh itu.
baik, menjaga kesucian diri, merdeka, baligh,
berakal, dan Muslimah, dengan tuduhan telah 4t'-;i i;4-r. ? tji; y:p Dan janganlah kalian
berbuat zina.
terima kesaksian mereka untuk selamanya.
Di sini tidak ada perbedaan antara yang Maksudnya adalah pelaku tindak pidana
dituduh itu adalah laki-laki atau perempuan. qadzf, ke-'adaalah-annya fintegritas moral
Akan tetapi, yang disebutkan secara khusus dan kredibilitas) menjadi gugur. Oleh karena
adalah perempuan karena semata-mata me- itu, apa pun bentuk kesaksian mereka tidak
nyesuaikan dengan sebuah realitas kejadian diterima karena ia adalah orang yang suka

yang teriadi. Selain itu, bisa pula tuduhan membuat-buat kebohongan. Hal itu [tidak

perzinaan terhadap perempuan adalah yang diterimanya kesaksian pelaku tindak pidana

lebih sering terjadi dan jauh lebih serius qodzfl tidak disyaratkan harus terlaksana

kekejiannya. pemenuhan hukuman hadd qadzfatas dirinya.

Ar-Ramyu secara etimologi aftinya me- Sebab kedua hukuman yang disebutkan di sini

sama-sama sebagai implikasi tindakan qadzf,

-

tanpa ada pengurutan di antara keduanya, 4;k ;.f p ;{+}. Dengan demikian, hukuman

sehingga keduanya langsung muncul secara hadd tetap tidak bisa gugur dengan adanya

bersamaan. tobat berdasarkan kesepakatan, dalam rangka
tetap menjaga hak hamba. Oleh karena itu,
Sementara itu, menurut Imam Abu istitsnaa' menurut zahirnya kembali kepada
tertolaknya kesaksian dan vonis fasik. Dengan
Hanifah, tidak diterimanya kesaksian pelaku
adanya tobat dari pelaku, kesaksiannya
tindak pidana qadzf iika memang pemenuhan
hukuman hadd atas dirinya terlaksana. kembali diterima dan vonis fasik terhapus dari
dirinya, tetapi ia tetap dikenai hukuman hadd
Kata (r+i! (buat selamanya) maksudnya
adalah selama ia tidak bertobat. Sedangkan, qodzf.

menurut Imam Abu Hanifah, selamanya di sini Persesuaian Ayat
adalah memang selama-lamanya sampai akhir Setelah memunculkan perasaan tidak

hayatnya. suka untuk menikahi perempuan pezina dan
menikah dengan laki-laki pezina, Allah SWT
{rr-16, l q;iy Dan mereka itulah orang-
melarang tindakan qadzf, yaitu menuduh
orang yang ditetapkan vonis fasik karena
orang lain berbuat zina, menjelaskan hukuman
mereka telah berbuat dosa besar. hadd di dunia, yaitu didera sebanyak delapan

{q 4j" trl.G ,.ir i1} Kecuali orang-orang puluh kali, dan hukumannya di akhirat, yaitu
adzab yang menyakitkan dan memilukan
yang bertobat setelah itu dari perbuatan qadzf selagi pelaku tidak bertobat.

yang pernah diperbuatnya. Indikasi-indikasi yang ada menunjukkan

$,A;Vy Dan mereka mengadakan per- bahwa yang dimaksud dengan tuduhan
baikan diri dan memperbaiki amal-amal per- dalam ayat ini adalah tuduhan telah ber-

buatan mereka dengan mengoreksi dan me- buat zina berdasarkan iima ulama. Pertama,

luruskannya, termasuk di antaranya adalah sebab sebelumnya didahului oleh pem-

memasrahkan diri untuk menerima hukuman bicaraan tentang zina. Kedua, penyebutan
hadd atau meminta kehalalan dari korban
kaum perempuan di sini dengan sebutan
yang telah dituduhnya (meminta maaf).
al-Muhshanaat yang artinya adalah para
$i rt, if! tcarena sesungguhnya Allah
perempuan yang menjaga kehormatan dan
SWT Maha Pengampun terhadap perbuatan kesucian dirinya dari perbuatan zina. Ketiga,
disyaratkannya pembuktian tuduhan yang ada
qadzf yangpernah mereka lakukan. dengan empat orang saksi dan jumlah empat

{r-j} Lagi Maha Penyayang dengan mem- orang saksi tidak dituntut kecuali dalam

berinya ilham dan inspirasi untuk bertobat. kasus perzinaan. Keempat, telah terbentuknya
Dengan adanya tobat kefasikan mereka
ijma bahwa hukuman dera tidak meniadi
telah berakhir dan kesaksian mereka kem-
keharusan dalam kasus tuduhan selain zina,
bali bisa diterima menurut ulama Syafi'iyyah. seperti tuduhan mencuri, tuduhan menenggak
minuman keras, dan tuduhan kafir.
Sedangkan, menurut ulama Hanafiyyah, ke-
Dengan keseluruhan empat indikasi ter-
saksian mereka tetap tidak bisa diterima sebut, bisa diambil kesimpulan bahwa yang
karena menurut mereka istitsnaa' (penge- dimaksud dengan tuduhan dalam ayat ini

cualian) yang ada di sini adalah kembali adalah tuduhan berbuat zina.
kepada kalimat yang ketiga, yaitu 4e .4t?t

;;.Ldr).
Sedangkan, menurut ulama Syafi'iyyah,

istitsnaa' tersebut kembali kepada pokok
hukum dan seluruh kalimat yang ada se-

belumnya, kecuali kalimat yang pertama, yaitu

Tafsir dan Penfelasan baik kaum perempuan yang memiliki sifat
'iffah (menjaga diri dari perbuatan-perbuatan
Kedua ayat ini menjelaskan hukum tindak bejat), berstatus merdeka, dan Muslimah
dengan cara melemparkan tuduhan telah
pidana qadzfterhadap perempuan muhshanah, berbuat zina (qadzfl terhadap mereka tanpa

yaitu perempuan yang baligh, berakal, dan bisa membuktikan kebenaran dan keabsahan
'afiifah fperempuan baik-baik, memelihara tuduhannya dengan mendatangkan empat
kehormatan dan kesucian diri dari perbuatan orang saksi yang menyaksikan sendiri, ada
tiga hukum bagi mereka, sebagai berikut.
yang tidak baik dan amoral). Pelakunya dikenai
1. Dijatuhi hukuman dera sebanyak delapan
hukuman hadd dera sebanyak delapan puluh
puluh kali.
kali. Begitu juga dengan pelaku qadzfterhadap
2. Kesaksiannya ditolak dan tidak diterima
laki-laki yang 'afiif flaki-laki baik-baik yang
menjaga kehormatan dan kesucian diri dari selama hidupnya dalam kasus apa pun.

perbuatan yang tidak baik) berdasarkan 3. Divonis sebagai orang fasik bukan orang

kesepakatan. Tindakan qadzf terhadap laki- adil, baik di mata Allah SWT maupun di
laki juga masuk ke dalam cakupan substansi mata manusia, baik tuduhan atau qadzf

ayat ini, seperti pengharaman lemak babi yang yang dilontarkannya adalah bohong

masuk ke dalam cakupan substansi peng- belaka maupun benar. Kefasikan makna-

haraman dagingnya. Kenapa yang disebutkan nya adalah, keluar dari rel ketaatan

secara khusus di sini adalah kaum perem- kepada Allah SWT.

puan? Sebab tindakan qadzf terhadap kaum Ini menunjukkan bahwa tindakan qadzf
perempuan adalah lebih keji dan perbuatan
termasuk salah satu perbuatan dosa besar.
zina mereka adalah lebih buruk. Sementara Tindakan tersebut berimplikasi pelakunya
dalam masalah tindak kriminal pencurian, mendapat kecaman dan hujatan. Selain itu,
laki-laki lebih berani dan lebih memiliki ke- merupakan bentuk tindakan mencemarkan
dan menodai kehormatan serta nama baik
mampuan untuk melakukannya. Oleh karena kaum perempuan Mukminah.
itu, dalam ayat tentang hukuman hadd pen-
Akan tetapi, ada syarat bagi pelaku qadzf
curian, Iaki-laki disebutkan lebih dulu. seperti yang dinash dalam ayat, yaitu pelaku
tidak bisa mendatangkan empat orang saksi.
Di sini digunakan kata-kata 1,rr*iyry
Begitu juga, kaidah dan prinsip-prinsip
4-*;i16y untuk memberikan isyarat bahwa
syara' menghendaki syarat yang lain, yaitu ia
melakukan tindakan qadzf terhadap orang adalah orang mukallaf, baligh, berakal, atas
yang 'afiif [orang baik-baik, orang yang men- kemauan dan kesadaran sendiri, mengetahui
jaga diri dari perbuatan keji dan bejat) baik pengharaman tindakan qadzf dalam arti yang
laki-laki maupun perempuan, merupakan
sesungguhnya atau secara hukum. Apabila
tindakan yang berimplikasi sanksi hukuman pelaku tidak tahu pengharaman tindakan
hadd qadzf. Adapun orang yang memang
qadzf, statusnya dianggap seperti orang yang
sudah dikenal bejat dan nakal, tidak ada sudah tahu fseperti orang yang baru masuk
sanksi hukuman hadd atas seseorang yang Islam). Sebab sebenarnya ia sudah memiliki
melakukan tindakan qadzf terhadap orang
cukup waktu yang memungkinan dirinya
seperti itu. Karena orang fasik tidak memiliki
untuk mengetahui hukum-hukum syara'.
kehormatan dan martabat yang harus dijaga

dan dihormati.

Makna ayat-ayat di atas adalah sesung-
guhnya orang-orang yang mencaci maki,

menjelek-jelekkan, dan mencemarkan nama

-t

Sedangkan, syarat al-Maqdzuuf fkorban, baligh berdasarkan sabda Rasulullah saw.
atau orang yang dituduh) seperti yang di-nash dalam sebuah hadits yang sudah populer
dalam ayat adalah ia merupakan orang yang yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu
berstatus muhshan (ihshaan qadzfl. Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan al-Hakim

Adapun syarat-syarat status ihshaan qadzf dari Aisyah r.a. bahwa al-Qalam (pentaklifan)
tidak diterapkan atas tiga kriteria orang yang
ada lima. Pertama dan kedua, yaitu baligh di antaranya yaitu anak kecil dan orang gila.

dan berakal atas dasar pertimbangan kedua Sedangkan, untuk syarat berstatus mer-
deka, budak adalah orang yang kurang (baca:
kriteria ini merupakan prasyarat sifat 'ffih rendah) status, martabat dan kedudukannya
[menjaga diri) dari perbuatan zina. Ketiga, sehingga tuduhan zina yang dilontarkan ter-
berstatus merdeka karena ini adalah salah
hadapnya tidak begitu serius dampaknya.
satu makna al-Ihshoan. Keempat, beragama
Islam berdasarkan sabda Rasulullah saw. Sedangkan, syarat'iffah dari perbuatan
dalam hadits yang telah disebutkan di atas, zina disebabkan hukuman hadd yang diber-
lakukan untuk pembuktian terbalik yaitu
.** av yU lsri ,y menyatakan kebohongan si pelaku qadzf.lika

"Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu orang yang dituduh adalah memang seorang
pezina, qadzf yang dilontarkan terhadap
dengan Allah SWT maka ia bukanlah orang dirinya berarti bena4 sehingga orang yang

muhshan." melontarkan qadzf tersebut tidak terkena
hukuman hadd. Begitu juga jika orang yang
Kelima, memiliki sifat'ffih [menjaga diri) dituduh itu adalah orang yang menyetubuhi

dari perbuatan zina. seorang perempuan karena syubhat atau ber-
Orang gila, anak kecil, budak, orang kafir; dasarkan pernikahan yang rusak (tidak sah),
pelaku qadzf terhadapnya tidak bisa dikenai
dan orang yang berbuat zina bukanlah orang hukuman hadd. Sebab perbuatan orang yang
yang berstatus muhshan. sehingga orang yang
dituduh mengandung unsur kesyubhatan zina.
melakukan qadzf terhadap salah seorang dari
mereka tidak terkena sanksi hukuman hadd. fika ada budak atau orang kafir yang
Ia hanya dikenai sanksi hukuman ta'zirkarena memiliki sifat' ffih dariperbuatan zina sehingga
ia telah melakukan perbuatan yang menyakiti dari satu sisi ia adalah orang yang muhshan.
Namun, dari sisi lain orang tersebut bukan
orang lain.
muhshan. Hal itu menjadi unsur syubhat dalam
fika diperhatikan, zahir ayat di atas
ke-muhshan-annya. Oleh karena itu, orang
mencakup semua perempuan 'afiifah [pe-
yang melakukan qadzf terhadapnya juga tidak
rempuan baik-baih perempuan yang memiliki bisa dikenai hukuman hadd qadzf disebabkan

sifat 'iffah atau menjaga diri dari perbuatan adanya unsur kesyubhatan tersebut.
zina), baik perempuan Muslimah maupun Semestinya, pernikahan juga dimasukkan
perempuan kafir, baik perempuan merdeka
maupun perempuan budak. Hanya saja, sebagai salah satu kriteria status ihshaan,
hanya saja dalam hal ini para ulama tidak
fuqaha menyatakan bahwa syarat-syarat sta-
memperhitungkannya. Sebab qadzf yang ter-
tus ihshaon dalam masalah qadzf ada lima, jadi di antara suami istri memiliki hukum ter-
sendiri seperti yang akan dijelaskan dalam
yaitu Islam, berakal, baligh, berstatus merdeka
ayatli'aan di bawah nanti. Dengan begitu, ayat
dan memiliki sifat 'iffah dari perbuatan

zina. Berdasarkan hadits di atas, Islam kami

perhitungkan sebagai salah satu syarat ihshaan

qadzf. Sedangkan, untuk syarat berakal dan

-fArsrR Ar-MuN rR Jr rrD 9

li'aan tersebut membatasi keumuman isim Menurut zahir keumuman ayat di atas,
jika keempat saksi yang ada salah satunya
maushuul dalam ayat di atas (.r(*iit:t;;.l.lbb.
adalah suami dari perempuan yang dituduh,
Zahir ayat4,t'n ?",rjt, i tF menunjukkan
hal itu cukup dan bisa diterima. Ini adalah
bahwa suatu tuduhan berbuat zina bisa masuk
pendapatyang diambil oleh ulama Hanafiyyah.
ke dalam kategori perbuatan qadzf dengan
Sementara itu, Imam Malik dan Imam asy-
ancaman hukuman hadd qadzf. fika penuduh
atau pelaku qadzf tidak bisa mendatangkan Syafi'i mengatakan, suami tidak bisa menjadi
salah satu dari keempat saksi tersebut. Oleh
empat orang saksi yang memberikan kesaksian
karena itu, suami harus melakukan li'aan,
bahwa mereka memang benar-benar melihat si
tertuduh telah berbuat zina. Penggunaan kata sementara tiga saksi lainnya dikenai hukuman

{1;i!F dengan huruf ta' zahirnya memberikan hadd qadzf. Sebab memberikan kesaksian
pengertian bahwa keempat saksi itu haruslah
tentang perbuatan zina masuk kategori qadzf,
laki-laki. Hal ini diperkuat dengan aturan
sementara jumlah saksi yang diminta tidak
hukum bahwa kesaksian kaum perempuan
tidak diperhitungkan dalam masalah huduud lengkap karena hanya tiga saja.

berdasarkan kesepakatan. Menurut zahir kemutlakan ayat di atas,

Ayat tersebut tidak mensyaratkan empat para saksi boleh datang dan memberikan ke-

orangsaksi itu merupakan orangyangmemiliki saksiannya secara terpisah dalam satu majelis

ahliyyah fkelayakan, kompetensi) untuk men- atau secara bersama-sama. Zahir kemutlakan

jadi saksi. Akan tetapi, muncul perbedaan ayat inilah yang diambil oleh ulama Malikiyyah

pendapat di antara para ulama tentang syarat dan ulama Syafi'iyyah, sama seperti kesaksian

apakah saksi haruslah orang yang berstatus dalam hukum-hukum lainnya.

adil [memiliki kredibilitas serta integritas Sementara itu, Imam Abu Hanifah me-
ngatakan, kesaksian mereka tidak diterima
keagamaan dan moral). Ulama Syafi'iyyah me-
melainkan jika mereka datang dan memberi-
ngatakan, disyaratkan saksi haruslah orang kan kesaksian secara bersama-sama, bukan
yang memiliki 'adaalah [kredibilitas serta sendiri-sendiri. fika mereka datang dan mem-
integritas keagamaan dan moral). Sementara
di pihak lain, ulama Hanafiyyah mengatakan berikan kesaksian secara sendiri-sendiri,

bahwa itu tidak disyaratkan. kesaksian mereka tidak diterima. Sebab satu
orang saksi ketika ia memberikan kesaksian
fika ada empat orang fasik bersaksi, me- justru ia berubah menjadi pelaku qadzf dan
nurut ulama Syafi'iyyah mereka juga dianggap
ia tidak mendatangkan empat orang saksi,
sebagai pelaku qadzf. Oleh karena itu, mereka
juga dikenai hukuman hadd qadzf bersama sehingga ia dikenai hukuman hadd qadzfdan ia
dengan pelaku qadzf. Sedangkan, menurut tidak lagi layak untuk memberikan kesaksian.
ulama Hanafiyyah, mereka berempat tidak
Pendapat ini juga dikutip dari Imam Malik.
dikenai hukuman hadd qadzf dan pelaku Menurut zahir ayat juga, seorang pelaku
qadzf juga tidak dikenai hukuman hadd
qadzf Sebab kesaksian mereka berempat itu qadzf dikenai hukuman hadd qadzfjika ia hanya

menetapkan adanya syubhat perbuatan zina bisa mendatangkan dua atau tiga orang saksi.
Begitu pula, kedua atau ketiga saksi itu juga
sehingga hukuman hadd tidak bisa dikenakan dikenai hukuman hadd qadzfjika mereka tidak
terhadap mereka dan pelaku qadzf. Begitu bisa melengkapi jumlah mereka, yaitu empat
juga hukuman hadd zina tidak bisa dijatuhkan
orang. Hal ini berdasarkan praktik Umar bin
terhadap orang yang dituduh.
Khaththab r.a. yang menginstruksikan untuk
menjatuhkan hukuman hadd qadzf terhadap

TAFSIRAL-MUNIRJILID 9

tiga saksi dalam kasus qadzf, yaitu Syabl bin memelihara hak hamba [hak personal) yang
Ma'bad, Abu Bakrah [Nufai' bin Harits) dan
kehormatan dan nama baiknya dilanggar.
saudara laki-lakinya yang bernama Nafi'.
Akan tetapi, para ulama berselisih pendapat
Mereka bertiga menjadi saksi atas al-Mughirah tentang manakah unsur yang lebih dominan
dalam hukuman hadd qadzf, apakah unsur hak
bin Syu'bah r.a. yang dituduh berbuat zina.
Sedangkan, saksi yang keempat, yaitu Ziyad, Allah SWT ataukah unsur hak hamba.

dalam kesaksiannya ia tidak memberikan Dalam hal ini, ulama Syafi'iyyah me-

kesaksian dalam bentuk yang tegas dan ngatakan bahwa yang lebih dominan dan
diprioritaskan adalah hak hamba dengan
eksplisit tentang hakikat tindakan perzinaan'
pertimbangan bahwa hamba sifatnya butuh,
Khithaab atau pesan dalam ayat (;ir-;
sedangkan sifat Allah SWT adalah Mahakaya
tL;. r; iy aitu;ukan kepada para waliyyul tiada butuh kepada apa pun. Sementara itu,
ulama Hanafiyyah berpendapat bahwa yang
amri dan pemegang otoritas pemerintahan. dominan dan diprioritaskan adalah hak Allah
Zahir keumuman ayat ini mencakup pelaku SWT karena dengan memenuhi hak-Nya,
secara otomatis kemashlahatan hamba juga
yang berstatus merdeka dan budak sehingga
terwujud.
hukuman hadd mereka berdua adalah sama,
Perbedaan sudut pandang di atas ber-
yaitu delapan puluh kali dera. Ini adalah
implikasi munculnya perbedaan pendapat
pendapatlbnu Mas'ud r.a., al-Awza'i, dan ulama dalam sejumlah contoh kasus. Di antaranya

Syi'ah. Sementara itu, fuqaha lainnya sepakat sebagai berikut.
bahwa hukuman hadd qadzf bagi pelaku yang
berstatus budak adalah separuhnya, yaitu t. |ika korban meninggal dunia sebelum ia

empat puluh kali dera. mengajukan pemenuhan hukuman hadd
atas pelaku, menurut ulama Hanafiyyah
Zahir ayat tersebut juga menunjukkan
bahwa hakim melaksanakan hukuman hadd hukuman hodd meniadi gugur karena
qadzf meskipun korban tidak mengajukan
lebih mempertimbangkan hak Allah SWT'
tuntutan dan gugatan. Ini adalah pendapat Sedangkan, menurut ulama Syafi'iyyah,

Ibnu Abi Laila. Sementara itu, jumhur ulama hukuman hadd tidak gugur, tetapi ahli

berpendapat bahwa pelaku qadzf tidak dikenai warisnya mewarisi hak penuntutan untuk
dilaksanakannya hukuman hadd karena
hukuman hadd melainkan dengan berdasarkan
tuntutan dari korban. Sedangkan, Imam Malik lebih mempertimbangkan hak hamba.

mengatakan fika imam mendengar pelaku 2. fika ada seseorang melakukan qadzf

melontarkan qadzf, ia menjatuhkan hukuman terhadap beberapa orang dengan satu
hadd qadzf atas dirinya walaupun korban kalimat atau beberapa kalimat, menurut
tidak mengajukan tuntutan. Hal ini dilakukan ulama Hanafiyyah, di sini berlaku prinsip
jika imam memiliki para saksi yang adil serta at-Tadaakhul untuk hukuman hadd yang
mengetahui dan menyaksikan qadzf yang di-
ada. Dalam artian, pelaku hanya dikenai
lontarkan si pelaku. Kesimpulannya adalah me- satu kali hukuman hadd qadzfkarena lebih

nurut empat madzhab, imam tidak menegakkan mempertimbangkan hak Allah SWT sama

hukuman hadd qadzfatas pelaku qadzf, kecuali seperti orang yang berzina, mencuri, atau

berdasarkan adanya tuntutan dari korban. menenggak minuman keras berkali-kali.
Sedangkan, menurut ulama Syafi'iyyah,
Penegakan hukuman hadd qadzf mengan-
hukuman hadd qadzfdalam kasus seperti
dung dua unsur pertimbangan. Pertama, me-
melihara hak Allah SWT [hak publik) dalam
menjaga kehormatan dan nama baik. Kedua,

ini tidak mengalami at-Tadoakhul sehingga Tertolaknya kesaksian pelaku qadzf ber-
pelaku dikenai hukuman hadd qadzfbebe- sifat umum mencakup kesaksian darinya se-
rapa kali sesuai dengan jumlah korbannya belum qadzf atausetelah qadzf.Selain itu, men-

tersebut karena lebih mempertimbang- cakup kesaksian orang yang ketika melakukan
qadzf, ia masih kafir, kemudian masuk Islam.
kan hak hamba. Hanya saja, ulama Hanafiyyah mengecualikan

3. fika korban memaafkan dan membebas- orang kafir yang dikenai hukuman hadd
qadzf, kemudian setelah itu ia masuk Islam,
kan pelaku dari hukuman hadd qodzf,
menurut ulama Syafi'iyyah, hukuman kesaksiannya setelah Islam adalah kembali
diterima. Karena dengan masuk Islam, ia men-
hadd itu gugur karena lebih mempertim- dapatkan status ke-'adaalah-an (kredibilitas
bangkan hak hamba. Sedangkan, menurut serta integritas keagamaan dan moral) baru.
ulama Hanafiyyah, hukuman hadd tetap
tidak bisa gugur setelah adanya pengajuan Ditolak dan tidak diterimanya kesaksian
penuntutan pelaksanaannya. seorang pelaku qadzf adalah bagian dari
hukuman hadd qadzf menurut ulama Hana-
Karena seluruh sanksi hukuman tindakan fiyyah. Hal ini didasarkan pada zahir ayat yang
qadzf yangberjumlah tiga orang dalam ayat di menyatakan ada dua hukuman yang menjadi
atas disebutkan dengan menggunakan huruf
konsekuensi tindaan qadzf. Sehin gga zahirnya,
athaf atau kata sambung wawu, menurut keseluruhan dua hukuman itu adalah hukuman
hadd qadzf.
pendapat Imam asy-Syafi'i kesaksian pelaku
Sementara itu, Imam asy-Syafi'i dan
berstatus tertolak dan tidak diterima lagi
Imam Malik berpendapat, bahwa hukuman
meskipun ia belum menjalani hukuman hadd hadd qadzf hanyalah dera sebanyak delapan
qadzf. puluh kali. Adapun tertolaknya kesaksian

Sedangkan, menurut Imam Abu Hanifah itu adalah hukuman tambahan di samping
dan Imam Malih kesaksian pelaku qadzfbaru
berstatus tertolak dan tidak diterima jika ia hukuman hoddtersebut. Sebab hukuman hadd
telah menjalani hukuman hqdd qadzf. Sebab adalah hukuman fisik, sementara tertolaknya
huruf athaf wawu meskipun tidak menghen- kesaksian adalah hukuman maknawi [moril).
daki pengertian urut, tetap saja di sini yang Selain itu, berdasarkan perkataan Rasulullah
dimaksudkan adalah urut. Hal ini berdasarkan saw kepada Hilal bin Umayyah dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh ad-Dailami dan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Abu
Ibnu Abi Syaibah dalam bentuk riwayat morfu: Dawud dan at-Tirmidzi dari lbnu Abbas r.a.,

r'>3ti iL,fr J. W ,$b i4:t-at !* ie"rt Z..AI

.L-t q "Datangkanlah bayyinah (saksi), atau jika
tidak, maka hukuman hadd pada punggungmu."
"Orang-orang Islam adalah adil, sebagian (HR Bukhari, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi)
mereka atas sebagian yang lain, kecuali orang
yang dihukum hadd dalam kasus qadzf'(HR ad- Hadits ini menunjukkan bahwa dera
Dailami dan Ibnu Abi Syaibah)
adalah keseluruhan hukuman hadd qadzf.
Keterangan senada juga diriwayatkan oleh
Pendapat ulama Hanafiyyah di atas ber-
ad-Daraquthni dari Umar bin Khaththab r.a. implikasi bahwa hakim tidak menjatuhkan
vonis tertolaknya kesaksian pelaku qadzf,
dalam surahnya yang ia layangkan kepada Abu
Musa al-Asy'ari r.a..

kecuali dengan adanya pengajuan tuntutan dalam kasus qadzf yaitu dengan menyatakan
dari si korban. Sedangkan, ulama yang lain, bahwa tuduhan itu bohong.

tidak melihatnya seperti itu, dalam artian Ada sebagian ulama mengatakan bahwa
tobat bagi pelaku qadzf sebagaimana tobat
vo nis te rtolaknya ke saks ian p elaku qa d zf tidak para pelaku kemaksiatan pada umumnya, yaitu
disyaratkan harus dengan adanya permintaan antara dirinya dengan Tuhan. Intinya adalah
menyesali apa yang telah dilontarkannya dan
dan tuntutan dari si korban. berazam untuk tidak akan mengulanginya lagi.

Kemudian dalam ayat selanjutnya, Allah Para ulama berbeda pendapat menyang-

SWT mengecualikan tingkah tobat, kut isfitsnaa' atau pengecualian dalam ayat
ini. Apakah pengecualian itu kembali kepada
*44 )n 'i:r '"$ s:Li, d.t n e:.G u.it iy\
kalimatyang terakhir saj a (vonis fasik) sehingga
Kecuali orang-orang yang bertobat, menarik tobat yang dilakukan hanya menghapus vonis
kembali pernyataan mereka dan menyesal atas fasih sedangkan vonis tertolaknya kesaksian
tetap berlaku sekalipun pelaku bertobat dan
apa yang telah mereka lakukan, memperbaiki mengadakan perbaikan, ataukah pengecualian

diri, tingkah laku dan amal perbuatan mereka, itu kembali kepada kalimat yang kedua dan
dan tidak lagi melakukan qadzf. Ibnu Abbas ketiga, ataukah kepada semua kalimat yang
r.a. mengatakan, yakni mereka menyatakan
tobat, maka sesungguhnya Allah SWT Maha disebutkan sebelumnya?
Pengampun, menutupi dosa-dosa mereka dan Perlu digarisbawahi bahwa sebagaimana

Maha Penyayang kepada mereka. Oleh karena yangsudah pernah kami sebutkan sebelumnya,

itu, Dia berkenan menerima tobat mereka ayat ini menyebutkan tiga hukum dengan

dan mencabut sifat fasik yang sebelumnya di- tiga kalimat yang di-'athaf-kan dengan huruf
sematkan kepada diri mereka. athaf wawu. Lalu diikuti dengan penyebutan
istitsnaa' atau pengecualian. Ulama sepakat
Imam asy-Syafi'i mengatakan, tobat bahwa pengecualian ini tidak kembali kepada
pelaku qadzf adalah ia menyatakan bahwa kalimat yang pertama (yaitu vonis hukuman
hadd qadzfl, sehingga hukuman haddyangada
qadzf yang dilontarkannya itu adalah bohong. tidak bisa gugur dengan adanya tobat pelaku
qadzf dalam rangka menjaga hak hamba (hak
Maksudnya sebagaimana yang dijelaskan oleh personal), yaitu korban yang dituduh.

al-lshtukhri, salah satu rekan Imam asy-Syafi'i, Berarti perbedaan pendapat yang ada
terlokalisir hanya terbatas pada kembalinya
adalah si pelaku berkata, 'Aku berbohong pengecualian kepada kalimat yang kedua
fvonis tertolaknya kesaksian) dan kalimat
pada apa yang aku lontarkan itu, maka aku
tidak akan mengulanginya lagi." Sementara yang ketiga (vonis sebagai orang fasikJ.

salah satu rekan Imam asy-Syafi'i lainnya yang Dalam hal ini, ulama Hanafiyyah mengata-
bernama Abu Ishaq al-Marwazi menyatakan kan bahwa pengecualian tersebut hanya kem-

bahwa pelaku dalam tobatnya itu tidak bali kepada kalimat yang terakhir sehingga
vonis sebagai orang fasik terhapus dengan
boleh berkata, 'Aku telah berbohongi' karena adanya tobat, sedangkan vonis tertolak-
barangkali tuduhannya itu adalah benar. Oleh nya kesaksian tetap berlaku. Sebab menurut
karena itu, perkataan, 'Aku telah berbohong"
justru sebuah kebohongan juga. Kebohongan mereka, kalimat (r;:6, i, li9rity adalah per-

adalah sebuah kemaksiatan, sementara per-

buatan maksiat tentu tidak bisa dijadikan
sebagai tobat dari kemaksiatan yang lain.

Namun, pelaku berkata, "Qodzfitu adalah batil,
aku menyesalinya, menganulirnya dan tidak
akan kembali melakukannya." Abul Hasan al-
Lakhami lebih mengunggulkan bahwa tobat

mulaan kalimat baru (jumlah musta'nafah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya
dalam bentuk kalimat berita dan terputus yang beriman serta (membayar) tebusan
dari kalimat sebelumnya. Tujuannya adalah
yang diserahkan kepada keluargonya (si
untuk mengantisipasi munculnya asumsi terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga
terbunuh) membebaskan pembayeren."
keliru bahwa tindakan qadzf tidak menjadi (an-Nisaa':92)

sebab tertetapkannya sifat fasik dengan men- Dalam ayat ini, terdapat indikator yang
menunjukkan bahwa pengecualian yang
cemarkan kehormatan seorang Mukmin tanpa
ada {fi:'#. ji {$ aaatah kembali kepada
faedah. fika kalimat yang terakhir itu adalah
diyat, bukan kepada pemerdekaan budak.
kalimat musta' nafaft , berarti pengecualian ter-
Sebab pemerdekaan budak merupakan
sebut hanya kembali kepadanya saja. hak Allah SWT dan sedekah wali korban

Sementara itu, di pihak lain, fumhur tidak bisa menggugurkan hak Allah SWT.

(ulama Malikiyyah, ulama Syafi'iyyah, dan 2. Ayat menyangkut pelaku kriminal

ulama Hanabilah) mengatakan bahwa penge- hiraabah,

cualian tersebut kembali kepada kalimat yang "Kecuali orang-orong yang bertobat
sebelum kamu dapat menguasai mereka;
kedua dan yang ketiga. Menurut mereka, yang maka ketahuilah, bahwa Allah Maha

merupakan permulaan kalimat baru dan ter- Pengampun, Maha Penyayang." (al-

putus dari kalimat sebelumnya adalah kalimat Maa'idah:34)

{riii',,ra j W vr}. Kalimat ini bukan men- Di sini, terdapat dalil yang menunjuk-
kan bahwa pengecualian yang ada kembali
jadi bagian pelengkap hukuman hadd qadzf kepada semua kalimat sebelumnya. Se-

fkarena menurut mereka, hukuman hadd qadzf bab penyebutan qaid 4t riy 31 ,y ,y
adalah dera delapan puluh kali saja, sedangkan
(sebelum kalian menangkap mereka)
tertolaknya kesaksian adalah hukuman tam-
menjadikan pengecualian tersebut tidak
bahanJ. Sedangkan, kalimat, (o*^t p" i4t?th bisa dikembalikan kepada kalimat yang

menjelaskan'illat tertolaknya kesaksian. fika terakhir; yaitu (,-u; i.G ;y\t g dr) tarn
bagi mereka di akhirat ada adzab yang
vonis kefasikan yang merupakan 'illat ter- besar). Tobat menggugurkan adzab

tolaknya kesaksian terhapus dengan adanya akhirat, baik apakah tobat itu dilakukan

tobat, secara otomatis al-Ma'luul atau yang sebelum maupun setelah tertangkap. Oleh
karena itu, keberad aan qaid tersebut tidak
di-'illat-kan, yaitu tertolaknya kesaksian,
memiliki faedah melainkan gugurnya
juga ikut terhapus. Sebab kalimat ini adalah
kalimat yang menjelaskan 'i//at, bukan per- hukuman hadd hiraabah. Dengan demi-
mulaan kalimat yang berdiri sendiri. Yakni, kian, pengecualian dalam ayat ini adalah
kembali kepada semua kalimat sebelum-
janganlah kalian menerima kesaksian mereka nya berdasarkan kesepakatan.

karena kefasikan mereka. fika kefasikan itu Fiqlh Kehidupan atau Hukum-Hukum
telah hilang, lalu kenapa kesaksian mereka
L. Ayat di atas menjelaskan tentang kewajib-
tetap tidak diterima dan ditolak?!
an hukuman hadd qadzf dalam bentuk
Perbedaan pendapat seperti ini tidak

terjadi di antara kedua belah pihak apabila

terdapat indikasi atau dalil yang menunjukkan

kemanakah pengecualian yang ada kembali,

seperti dalam dua contoh berikut ini.

L. Ayat tentang dlyat pembunuhan tersalah,

"Barangsiapa membunuh seorang

yang beriman karena tersalah (hendoklah)

t"'o*-*'"tol"'o'--- ,ril,i, r'li-b,i B,, """n'n-*'u'

dera sebanyak delapan puluh kali apabila kategori qadzf jika memang dimaksudkan
penuduh [pelaku qadzfl tidak bisa mem-
buktikan tuduhannya dengan empat orang sebagai qadzf oleh orang yang bersang-
saksi. Selain itu, dijelaskan juga tentang
vonis tertolaknya kesaksian pelaku qadzf kutan dan ia menjelaskan bahwa yang ia
dan vonis sebagai orang fasik, kecuali maksud dengan perkataannya itu adalah

jika ia bertobat, kesaksiannya kembali memang qadzf dengan berkata, "Yang aku

diterima dan vonis sebagai orang fasik maksud dengan perkataanku itu adalah
terhapus dari dirinya menurut jumhur
ulama. Sedangkan, menurut ulama Hana- qadzf!' Sementara itu, Imam Abu Hanifah

fiyyah, yang terhapus dengan adanya tobat mengatakan bahwa itu bukanlah qadzf
hanyalah vonis sebagai orang fasik saja, karena mengandung unsur syubhat.
sedangkan vonis tertolaknya kesaksian
Sementara hukuman hadd dihindari pen-
tetap berlaku selamanya sekalipun ia jatuhannya karena adanya unsur syubhat.

telah bertobat. 4. fumhur ulama berpendapat bahwa
tidak ada hukuman hadd qodzf atas
Qadzf memiliki sembilan syarat menurut
ulama, dengan rincian, dua syarat untuk orang yang melakukan qodzf terhadap
pelaku, yaitu berakal dan baligh karena seorang laki-laki atau perempuan dari

kedua hal ini merupakan prasyarat pen- Ahlul Kitab. Akan tetapi, ia hanya dikenai
hukuman ta'zir. Sementara itu, az-Zuhri,
taklifan. Sa'id bin Musayyab, dan Ibnu Abi Laila
Dua syarat untuk qadzfatau tuduhan
mengatakan, ia dikenai hukuman hadd
itu sendiri (ol-Maqdzuuf bihi), yaitu qadzf jika perempuan Ahlul Kitab yang
dituduh itu memiliki anak dari suami
tuduhan melakukan suatu persetubuhan
yang Muslim.
terlarang dengan ancaman hukuman
hadd, yaitu perzinaan dan melakukan |ika ada seseorang menuduh berzina
perbuatan kaum Luth menurut jumhur
terhadap seorang anak perempuan yang
selain ulama Hanafiyyah atau menafikan
belum baligh tetapi sudah memungkinkan
nasab si anak dari bapaknya, bukan untuk disetubuhi, itu masuk kategori qadzf
menurut Imam Malik. Sementara itu, para
tuduhan melakukan bentuk-bentuk ke- imam yang lain mengatakan itu bukanlah

maksiatan lainnya. qadzfkarena apa yang dilakukan olehnya
Lima syarat untuk al-Maqdzuuf (kor-
belum disebut perbuatan zina sebab tidak
ban, orang yang dituduh), yaitu berakal,
ada hukuman hadd atas dirinya. Namun,
baligh,lslam, merdeka, serta memiliki sifat
pelaku hanya dikenai hukuman ta'zir.
iffah dari perbuatan keji yang dituduhkan
6. Adapun menyangkut syarat penyampaian
kepadanya.
kesaksian, yaitu dilakukan secara ber-
3. Ulama sepakatbahwa q odzf denganbahasa sama-sama di satu majelis, dalam hal ini
eksplisit sudah pasti berkonsekuensi hu-
kuman hadd qadzf. Adapun qadzfdengan terdapat dua versi pendapat sebagaimana

bahasa sindiran dan kinayah, seperti, yang sudah pernah dijelaskan di atas.
'Aku bukanlah pezina dan ibuku bukan
pula seorang pezinai' Imam Malik me- Versi pendapat pertama mengatakan
bahwa memang disyaratkan keempat
ngatakan itu adalah qadzf. Sedangkan, saksi yang ada memberikan kesaksian
menurut Imam asy-Syafi'i, itu masuk
secara bersama-sama di satu majelis

yang sama. Sedangkan, versi pendapat

yang kedua mengatakan sebaliknya, yaitu

hal itu tidak disyaratkan dan boleh-boleh dari perbedaan pendapat tersebut.
saja jika mereka memberikan kesaksian
Ibnul Arabi mengatakan, yang shahih
secara terpisah dan sendiri-sendiri. adalah hukuman hadd qadzf merupakan

7. fika ada salah seorang saksi mencabut dan hak Adami. Buktinya adalah hukuman
hadd qadzf menunggu adanya tuntutan
menganulir kembali kesaksiannya dalam
kasus perzinaan, sementara terdakwa dan laporan kasus oleh korban, juga bisa
sudah dirajam, dalam hal ini jumhur me-
dianulir dan dicabut kembali.
ngatakan bahwa ia harus membayarseper- 9. Kesaksian yang ada haruslah kesaksian

empat diyat, sedangkan untuk para saksi dalam bentuk melihat dan menyaksikan
yang lain tidak ada kewajiban apa-apa. Se- secara langsung dengan mata kepala
sendiri perbuatan zina yang dituduhkan,
mentara itu, Imam asy-Syafi'i mengatakan, yaitu mereka melihatnya seperti batang
celak masuk ke dalam wadah celak, dan
bahwa jika ia berkata, 'Aku sengaja me- dengan tempat kejadian perkara yang
lakukan hal itu agar terdakwa dibunuh,"
para wali terpidana yang sudah dirajam itu sama menurut Imam Malik. fika hal
boleh memilih antara menuntut qishash itu tidak terpenuhi, para saksi dikenai
terhadapnya atau memaafkannya dan
mengambil seperempat diyat, sedangkan hukuman hadd qadzf, sebagaimana yang
sudah kami jelaskan di atas.
orang tersebut dikenai hukuman hadd. 10. fika pelaku qadzf bertobat, kesaksiannya
kembali diterima menurut jumhur ulama.
8. Ada dua versi pendapat juga menyangkut
Karena tertolaknya kesaksian dirinya di-
status atau posisi hukuman hadd qadzf,
apakah termasuk hak Allah SWT [hak sebabkan 'illat fasik. fika kefasikan itu
publik) ataukah hakAdami (hak personal).
Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa sudah terhapus dengan adanya tobat,
hadd qodzf termasuk hak Allah SWT dan kesaksiannya kembali diterima secara
mutlah baik itu sebelum dilaksanakannya
yang dimenangkan adalah unsur hakAllah hukuman hadd maupun setelahnya. Se-

SWT yang ada di dalamnya. Sedangkan, dangkan, menurut ulama Hanafiyyah, ke-
menurut jumhur; hadd qadzf termasuk saksiannya tetap ditolak sepanjang umur

hakAdami. sekalipun ia telah bertobat.
Perbedaan pendapat ini berimplikasi
Pendapat yang pertama menjadi
munculnya perbedaan lain, yaitu ber- kuat dengan fakta bahwa tobat bisa

dasarkan pendapat pertama, tobat yang menghapus kekufuran. Secara prioritas,
dilakukan oleh pelaku adalah bermanfaat
baginya menyangkut hubungan antara kemaksiatan-kemaksiatan yang lebih
dirinya dengan Tuhan dan hukuman hadd
qadzf tidak bisa diwarisi dan tidak bisa ringan dari kekufuran juga bisa terhapus
gugur dengan pengampunan dari korban. dengan tobat. fuga berdasarkan sabda
Sedangkan, berdasarkan pendapat yang Rasulullah saw. dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu
kedua, tobat yang dilakukannya tidak
berguna baginya hingga korban juga Mas'ud r.a.,

memaafkannya dan hukuman hadd qadzf r-3ii FyStb;6t

bisa diwarisi dan bisa gugur dengan ^s
"Orang yang bertobat dari suatu dosa
adanya pengampunan. Di bagian terdahulu adalah seperti orang yang tidak memiliki
dosa." (HR Ibnu Majah)
telah disebutkan beberapa implikasi lain

-l

fika Allah SWT saja berkenan mene- dengan adanya qadzf yang ia lakukan,
rima tobat dari seorang hamba, secara seketika itu juga kesaksiannya berstatus
prioritas tentu para hamba semestinya
juga harus menerimanya. tertolak hingga terbukti bahwa ia tidak
bersalah dengan adanya pengakuan dari
11. Kesaksian pelaku qadzf menjadi gugur korban bahwa ia memang telah berzina,
atau dengan pengajuan bayyinah (empat
dan tertolak karena qadzf itu sendiri orang saksi) atas qadzfyang dilontarkan-
menurut Imam asy-Syafi'i dan Ibnu
nya.
Majisyun. Sedangkan, menurut pendapat
Sementara itu, Imam Abu Hanifah
Imam Malik dan Imam Abu Hanifah, dan Imam Malik berpendapat bahwa
tertolaknya kesaksian pelaku qadzf
baru berlaku jika ia benar-benar telah kesaksian pelaku qadzf baru berstatus
dihukum hadd qadzf, yaitu didera. |ika tertolak jika ia telah didera dan menjadi

ada suatu hal yang menyebabkan ia tidak berstatus terpidana yang dijatuhi

didera seperti ada pemaafan atau yang hukuman hadd qadzf. Hal ini berdasar-

lainnya, kesaksiannya tidak tertolak. kan hadits di atas yang diriwayatkan oleh

12. Menurut kebanyakan ulama, setelah ad-Dailami dan Ibnu Abi Syaibah dari
adanya tobat, kesaksian orang yang
pernah dihukum hadd qadzf kembali Ibnu Amr r,a.,
bisa diterima dalam kasus apa pun se-
cara mutlak. Sedangkan, menurut lbnu iL,fr ;. W ,g?o it3tytt

Majisyun, orang yang pernah dihukum *i qr'>3ti

hadd qadzf atau hukuman hadd zina, ia "Orang-orang Islam adalah orang-orang
yang adil, sebagian dari mereka bisa menjadi
tidak bisa menjadi saksi dalam kasus salcsi atas sebagian yang lain, kecuali orang
perzinaan, qadzf, dan tidak pula li'aan, yang dihukum hadd qadzf'

sekalipun ia adalah orang yang adil. 14. Tobat personal atau tobat hati belumlah
cukup untuk mengembalikan nama baik
13. Apabila pelaku qadzf tidak didera karena pelaku qadzf dan meniadikan kesaksian-
nya kembali diterima karena perkaranya
si korban keburu meninggal dunia berkaitan erat dengan hak orang lain,
yaitu korban yang dituduh. Oleh karena
sebelum ia mengajukan tuntutan agar itu, tobat itu mesti dipublikasikan. Itulah
sebabnya dalam ayat di atas, Allah SWT
pelaku dihukum hadd qadzf, atau kasus-
berfirman {11-C5} fdan mengadakan
nya belum dilaporkan kepada pihak yang
perbaikan), yakni dengan memperlihat-
berwenang, atau korban memaafkan, kan dan menyiarkan tobat. Ada yang
mengatakan, maksudnya yaitu memper-
kesaksian pelaku itu diterima karena baiki amal perbuatan. Namun, ini adalah
pandangan yang tidak relevan dan tidak
larangan menerima kesaksian pelaku
qadzf dalam ayat tersebut di-'athaf-kan sesuai dengan konteks di sini.

kepada penderaan

Namun, sebagaimana yangtelah kami

jelaskan di atas, Imam asy-Syafi'i begitu
pula al-Laits dan al-Awza'i mengatakan

bahwa vonis tertolaknya kesaksian pelaku

qodzf karena qadzf itu sendiri, sekalipun
ia tidak jadi dihukum hadd. Dengan qadzf,

dirinya menjadi orang fasik karena qadzf

termasuk salah satu dosa besar. Sehingga

.p-t14--3-N1 -P+F TAFSTRAT--MuNrRrrrrp 9

HUI(U*I XETMFAT (,{--x.J"a ,i,
olf:
HUKUM LTAAN ,frAU QADZF
YANG DITAKUKAN SEORANG SUAMI 1. Nafi' memb aca, (-J c\.
TERHADAP ISTRINYA
2. Ibnu Katsi4, Abu 'Amt dan al-Kisa'i me-

waqafkan dengan huruf ha. Sedangkan,

imam yang lain tetap dengan huruf ta'.

'@ A'e'x g$vSurah an-Nuur Ayat G10 L 44# y' ;4L.oi'oit'i:Oriy\), Ini adalah qiraa'aat
"r+y:r'uj*- kt
<6
$ KA
Nafi'.

-; dy'+u ,q*6 u z*t i:(6 2. 4"j. rtr ;^*; 'ti Lri|lni adalah qiraa'aat
lr$"64iV
ai'(at Hafsh.
*<jg*b\
-,*$ 3. 4*J' 3r ;i ('i 'L_tiV> Ini adalah qiraa'aat

'd'il iy eib'€\ ;i +(At@ blt imam yang lain.

Gln1,( tt -Vv tt "UL6e;Vti ff,t*Ht l'raab

. -ar {5'^!i:_:3K* it,p{rjffi -&.4t 4#1{1} Kata ini dibaca rafa'berkedudu-

kan sebagai badal dari kata (,'*dF yang ber-

f i.9,16 kedudukan sebagai isimnya kaane, sedangkan

"Dan orang-orang yang menuduh istrinya kh ab a r-nya adalah (-I|.
(berzina), padahal mereka tidak mempunyai 4:';v' €"i iti i;,;;b Kata 4i;6;J| ada-

salcsi-salcsi selain diri mereka sendiri, maka kalanya sebagai mubtada', sedangkan khabar-

kesaksian masing-masing orang itu ialah empat nya adakalanya kata {!ii} atau dibuang, yakni
kali bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa
(r";ii,;w*J;>. aaakalanya sebag ai khabar dari
sesungguhnya dia termasuk orang yang berkata
mubtada'yang dibuang, yakni V';1 i;4t 5.iu1
benar. Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat 6|ai $i sehingga kata {aii} menjadi khabar.
Sedangkan mubtada'nya adalah (i;q.:.i} arn
Allah akan menimpanya, jika dia termasuk
susunan kalimat yang terdiri dari mubtada'
orang yang berdusta. Dan istri itu terhindar dari
(#dankhabarini menjadi khabar dari kata r.;).
hukuman apabila dia bersumpah empat kali
KataS(netdIanbgerk-atan'aljliukqadenbgearndkaastaa r(k;ra;Lnii,|v.ersi
atas (nama) Allah bahwa dia (suaminya) benar-
qiraa'aat yang membaca nashab kata ini,
benar termasuk orang-orang yang berdusta, dan

(sumpah) yang kelima bahwa kemurkaan Allah

akan menimpanya (istri), jika dia (suaminya) itu yaitu {sJ-B dijadikan sebagai mafuul muthlaq.
Sedangkan 'aamil-nya adalah kata 1;!t!-i; yakni
termasuk orang yang berkata benar. Dan sekiranya
.L,i;t$ '€"1 l;;.'ri.
bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya
{.-:,if} Kata ini adakalanya sebagai
kep adamu ( niscaya kamu akan menemui kesulitan).
mubtada', sedangkan khabar-nya adalah kata
Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat,
Mahab ij alcsara." (an-Nuur: 6- l 0) setelahnya. Atau di-'athaf-kan kepada kata

Qlraa'aat {!;i} yang dibaca rafa'.

Sedangkan, berdasarkan versi qiraa'aat

{c,i}, yang membaca nashob, adakalanya sebagai
sifat untuk m a shd a r y ang dikira-kirakan, yakni
1. <cri> I"i adalah qiraa'aat Hafsh, Hamzah,
(;Gt i;tAt 1*, ii; atau di'-athaf-kan kepada
dan al-Kisa'i.
kata (;t;v;'1itt' yang dibaca nashab.
2. <eri> Ini adalah qiraa'aatimam yang lain.


Click to View FlipBook Version