The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku yang berisi tentang pengawasan pemilu ditulis oleh segenap komisioner dan staf Bawaslu Jepara

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by panwaskabjepara10, 2019-12-12 02:53:59

Sketsa Pengawasan Pemilu 2019

Buku yang berisi tentang pengawasan pemilu ditulis oleh segenap komisioner dan staf Bawaslu Jepara

Penindakan Pelanggaran yang melekat pada Kordiv Penindakan
Pelanggaran. Pada job description ini ia diberi kesempatan untuk
ikut andil dalam proses penanganan pelanggaran pemilu baik
pidana di Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) ataupun
pelanggaran administrasi serta pelangggaran kode etik. Sebelum
di Bawaslu ia pernah menjadi Pantarlih Gubernur Jateng (2013),
KPPS Gubernur Jateng (2013) dan PTPS Pilbub Jepara (2017).

Penulis ini dapat dihubungi pada alamat berikut. Alamat
kantor :Jl. KH. Ahmad Fauzan Nomor 15 Saripan Jepara, Telepon
(0291) 4260488. Alamat Akun Facebook Misbakhus Sholihin,
dan Alama E-mail : [email protected]

290

Nurul Khotimatul

Khusniyah, S.H.I adalah putri

bapak Zainur Rohman (Alm) dan

ibu Turipah, perempuan sederhana

berkelahiran Jepara, 10 Nopember

1993 ini lebih sering disapa dengan

panggilan akrab “Nurul” di lingkungan

keluarga dan lingkungan tetangga.

Jenjang pendidikan yang
ditempuh oleh Nurul tidak berbeda
dengan anak-anak pada umumnya, mulai dari TK hingga sampai
tingkat Pendidikan Madrasah Aliyah (MA) setara dengan
SMA ditempuh oleh Nurul ditanah kelahirannya Jepara. Usai
menamatkan Pendidikan di MA. Mathalibul Huda Mlonggo di
Tahun 2012 barulah Nurul memberanikan diri untuk mendaftar
beasiswa agar bisa meraih cita-citanya, yakni kuliah dikampus
negeri tanpa biaya yang dibebankan kepada orang tua, maklum
Nurul lahir dikeluarga yang serba sederhana yang menjadikan
Nurul harus berusaha lebih untuk meraih cita-citannya.

Menjadi mahasiswa pertama dari sekolahnya yang menerima
beasiswa untuk kuliah di Madura menjadikan Nurul tambah
bersemangat dalam mengumpulkan ilmu serta wawasan saat
belajar di kampusnya. Perempuan ini sering disebut sebagai
“Kartininya Jepara” semasa kuliahnya, sebab keaktifannya
dalam berbagai organisasi tidak pernah membuat dia lupa
tujuan awal pergi ke Madura. Tujuannya adalah untuk kuliah
mendampatkan banyak ilmu yang nantinya bakal berguna bagi
dirinya dan juga lingkungan sekitarnya.

Banyaknya organisasi yang diikuti beriringan dengan
tanggungjawab yang begitu banyak pula, sering menjadi
pimpinan organisasi membuatnya terbiasa dalam beradaptasi
dengan lingkungan baru dan tidak pernah minder bertemu

291

dengan orang baru. Jejak kepemimpinannya dalam organisasi
seperti: menjadi Ketua Rayon PMII AL faith (2013), Ketua Kopri
PMII UTM (2014), Bendahara Umum BEM KM UTM (2014),
Wakil Gubernur Fakultas FIK (2015), dan Ketua Kopri PMII
Cabang Bangkalan (2016). Organisasi tersebut adalah sederet
riwayat organisasi yang Nurul ikuti. Namun, kesibukannya
tersebut juga berbanding lurus dengan prestasi yang Nurul
dapatkan di antaranya: Juara 1 debat Bahasa Inggris (2013),
Juara 1 debat perempuan se Madura yang diselenggarakan
di Kabupaten Sumenep dan masih banyak lagi prestasi yang
diperolehnya semasa kuliah.

Menyandang gelar sarjana dari Universitas Trunojoyo
Madura di tahun 2016 pada bulan Agustus dari jurusan Hukum
Bisnis Syariah (Hukum Perdata Islam) dengan predikat cumlaude
membuatnya membawa pulang prestasi sebagai “Mahasiswa
terbaik” dari kampusnya dan mendapat kesempatan untuk
pergi ke Pare guna memperdalam ilmu Bahasa inggrisnya.

Sepulang dari tempat rantau dan kembali ke Jepara, Nurul
lebih suka bersosial dan bermasyarakat, sembari diskusi dengan
teman sebayanya membicarakan kebutuhan lingkungan tempat
tinggalnya, hingga tercetuslah taman baca masyarakat yang
diberi nama” Rumah Belajar Cemerlang”.

Tahun 2017 adalah awal karir pekerjaannya, dimulai dari
bawah, menjadi Pengawas Tempat Pengumutan Suara (PTPS) di
Desa Slagi, Kecamatan Pakis Aji, lalu dilanjutkan menjadi Staf
Non PNS di Panwascam Pakisaji hingga kini menjadi staf non PNS
divisi Hukum di Bawaslu Kabupaten Jepara. Motto hidupnya dari
dulu tetap sama yaitu” From zero to be hero” sebab Nurul percaya
setiap anak yang dilahirkan di dunia membawa keberuntungannya
masing-masing, ada yang beruntung dilahirkan dari keluarga yang
kaya raya, ada juga yang beruntung dilahirkan dengan semangat
dan kegigihanya dalam meraih cita-cita.

292

Wahidatun Khoirunnisa
merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara dari pasangan Juliati dan
Agus Sutarno (Alm). Ia lahir pada
tanggal 17 Mei 1995 di Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah. Perempuan
yang lebih senang mendengar dari
pada berbicara ini penyuka travelling,
musik, film, sastra, cokelat, kopi,
singkong dan air putih sebagai
penyeimbang. Terkadang absurd
namun menyenangkan. Terhadap dunia ia sadar bahwa semesta
berputar.

Nisa panggilan akrabnya tercatat menempuh pendidikan
formal mulai dari RA Zumrotul Wildan atau setara dengan
TK dilanjutkan ke SD Negeri 1 Ngabul lulus tahun 2007, MTs
Negeri Bawu Jepara lulus tahun 2010, kemudian melanjutkan
ke SMA Negeri 1 Pecangaan lulus tahun 2013. Sejak SMA sudah
mulai aktif di organisasi yakni PMR dan PASSUS Dharma
Putra hingga masuk dalam tim Paskibra. setelah lulus SMA
ia melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dengan
mengambil jurusan Sistem Informasi di Universitas Islam
Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara dan lulus pada tahun 2017
sebagai mahasiswa terbaik dari program studi tersebut.

Sejak kuliah bisa dibilang ia menjadi mahasiswa aktif di
kampus. senang berorganisasi baik organ intra maupun ekstra
kampus mulai dari PMII, ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan
Sistem Informasi (HIMSI), anggota Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Fakultas Sains dan Teknologi, dan di akhir semester
menjadi Pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
Unisnu. Tidak hanya kuliah dan berorganisasi, ia juga bekerja
part time di beberapa tempat salah satunya sebagai manager

293

representative dibidang penggergajian kayu yang menangani
terkait audit SVLK legalitas kayu di Jepara.

Selepas lulus kuliah ia langsung bekerja sebagai tenaga
kontrak di prodi Teknik Informatika Unisnu yang membantu
menangani terkait akreditasi prodi. setelah kontrak selesai
dilanjutkan bekerja di salah satu perusahaan asing di Jepara
selama 8 bulan sebagai Industrial Enginering atau sebagai analis
produksi di perusahaan tersebut. Awal tahun 2019 ia mendaftar
sebagai pegawai teknis di Badan Pengawas Pemilihan Umum
(Bawaslu) Jepara, hingga akhirnya diterima dan mengabdikan
diri di Bawaslu sebagai staff data dan informasi.



294

YANU ADHI HIDAYAT, lahir
pada 5 Januari 1993 di Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah. Berasal dari
keluarga sederhana, beruntung dapat
mengenyam pendidikan formal di SDN
Bulu 01 Jepara, dan lulus tahun 2005.
Selanjutnya meneruskan sekolah di
SMP Negeri 5 Jepara, lulus tahun 2008,
dan di SMA Negeri 1 Tahunan Jepara,
lulus tahun 2011. Selepas lulus SMA
dia mencoba mengikuti tes masuk
perguruan tinggi negeri atau lewat jalur SBMPTN, dan diapun
diterima di UNNES dengan jurusan kesehatan masyarakat,
akan tetapi tidak diambil karena tidak sesuai dengan jurusan
yang diharapkan.

Setelah itu, dia mencoba belajar melalui jalur kursus
komputer selama 1 (satu) periode di fasnetgama yang letaknya
di kawasan Universitas Gajah Mada jogyakarta. Itu pun tidak
berlangsung lama hanya 2 (dua) bulan mengikuti kursus tersebut
dan kembali lagi ke kota tercinta Jepara. 1 (satu) tahun berlalu
dan di tahun 2012 diapun melanjutkan pendidikan di Universitas
Muria Kudus dengan mengambil jurusan Sistem Informasi. 8
(delapan) semester telah dilaluinya dengan berbagai cerita di
dalam perjalanannya, mulai dari datang terlambat dan tidak
diijinkan masuk kelas sampai cerita tentang asmara mahasiswa.

Selepas lulus sarjana komputer ia memulai karir
pekerjaannya sebagai staf teknis di Panwaslu Kabupaten Jepara
pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2017. Itupun
tidak berlangsung lama setelah penetapan Bupati dan Wakil
Bupati Jepara terpilih, organisasi pengawas pemilu adhoc
tingkat kabupaten (Panwaslu Kabupaten) tersebut dibubarkan.

2 (dua) bulan berlalu dan pada bulan September 2017 ia

295

mendapat panggilan dari Panwaslu Kabupaten Jepara sebagai
staf teknis pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun
2018 serta Pemilihan Umum Tahun 2019 sampai sekarang. Perlu
diketahui seiring diundangkannya Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pengawas Pemilu adhoc
(Panwaslu Kabupaten) telah menjadi permanen dan berubah
nama menjadi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
Kabupaten Jepara.

Penulis ini dapat dihubungi pada alamat berikut. Alamat
kantor: Jl. KH Ahmad Fauzan Nomor 15 Saripan Jepara, Telepon
(0291) 4260488. Alamat rumah: Jalan Letjend Suprapto, RT
03 RW 05 Demaan Jepara, Hp. 081225621542. Alamat e-mail:
[email protected]

296

Zain Musthofa Kamal lahir
di Jepara, 04 Maret 1993. Buah hati
dari pasangan Musta’in dan Kibti’yah
ini merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara, Zain adalah panggilan
akrabnya yang terlahir dari keluarga
yang sederhana. Ayahku seorang
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pengadilan Agama Jepara sedangkan
Ibunya adalah seorang Wirasuwasta
Ia mempunyai hobi bermain bulu tangkis apabila diajak
bermain bulu tangkis ia sangat antusias
Sejak kecil ia tinggal di desa dengan menamatkan sekolah MI
Matholiul Huda dan sempat bersekolah di MTS Matholiul Huda
Bugel, Saat berumur 16 tahun iapindah sekolah meneruskan
sekolah di MA Raudlatut Tholibin Sidomulyo Kudus. Karena
berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi pendidikan, ia
pun meneruskan kuliah di Universitas Islam Negeri Semarang
mengambil jurusan (Al Akhwalusyahsiyah / Hukum Perdata).
Kuliah pun ia jalani selama 4 tahun tanpa kendala apapun
dan setelah lulus kuliah lebih memulai karir di dunia otomotif.
Setelah itu pernah juga bekerja di salah satu Bank swasta tempat
ia menimba pengalaman. Itulah biografi singkat mengenai
perjalanan hidup sederhana Semoga bisa menjadi inspirasi bagi
orang lain.

297

298


Click to View FlipBook Version