The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

HER/PH/0048
Buku Peringatan 115 Tahun 1901-2016 Sekolah Terpadu Pahoa

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by heritage.pahoa, 2022-11-27 23:17:53

Buku Peringatan 115 Tahun 1901-2016 Sekolah Terpadu Pahoa

HER/PH/0048
Buku Peringatan 115 Tahun 1901-2016 Sekolah Terpadu Pahoa

Keywords: Heritage,Buku Peringatan 115 Tahun,1901-2016,Sekolah Terpadu Pahoa

2. KELAHIRAN TIONG HOA HWE KOAN BATAVIA

Untuk memperoleh gambaran tentang terpisah. Seperti juga dicatat oleh Suma Mihardja,
suasana ketika Tiong Hoa Hwe Koan Batavia di antara kelompok itu terdapat “jurang yang sukar
didirikan di Batavia pada tahun terakhir abad ke- diseberangi sehingga tidak nampak kerukunan
19 serta mengapa Tiong Hoa Hwe Koan Batavia yang semestinya.”
didirikan, kita perlu memiliki bayangan tentang
kota Batavia pada akhir abad ke-19. Kota Batavia Tionghoa peranakan sudah tidak lagi
pada akhir abad ke-19 jauh berbeda dengan kota mengenal budaya dan bahasa Tionghoa. Sebagian
Jakarta pada saat ini.
di antara mereka sudah larut menjadi pribumi
Batavia pada akhir abad ke-19 memiliki seperti dicatat oleh Wang Dahai. Seperti juga
suasana yang menjadi alasan mengapa Tiong Hoa dicatat oleh Suma Mihardja, di kalangan peranakan,
Hwe Koan dan sekolah Pa Hoa didirikan. Batavia
pada akhir abad ke-19 adalah ibukota Hindia sulit sekali diadakan semangat kebersamaan.
Belanda dengan relatif cukup banyak penduduk
Tionghoa. Penduduk Tionghoa di Batavia inilah Mereka menamakan dirinya, anak Patekoan,
yang mendirikan Perkumpulan Tiong Hoa Hwe
Koan pada tanggal 17 Maret 1900 serta sekolah anak Kongsi Besar, anak Senen, dan sejenisnya.
Tiong Hoa Hwe Koan pada tanggal 17 Maret 1901. Sementara mereka yang berada melakukan

Sekalipun merupakan ibukota namun upacara perkawinan dan pemakaman yang sangat
Batavia pada akhir abad ke-19 jauh berbeda dengan
ibukota Jakarta sekarang ini. Sarana hidup pada boros dan berlebihan.
waktu itu juga cukup sederhana: belum ada lampu Pada masa itu, tidak ada sekolah untuk anak-
listrik serta belum ada alat listrik lainnya kecuali
telegram; belum ada mobil atau sepeda motor; anak Tionghoa. Mereka yang berkedudukan tinggi
serta belum ada mesin ketik. Wilayah Batavia juga dapat memasukkan anaknya ke sekolah orang
tidak seluas wilayah Jakarta sekarang. Kereta api
tenaga uap dari Batavia ke Gedung Gede baru ada Eropa, Eropeesche Lagere School (ELS). Orang kaya
pada tahun 1890 seperti diungkapkan dengan baik
di dalam syair kereta api karangan Tan Teng Kie. dapat mengundang guru privat untuk mengajar

Menurut Encyclopedie van Nederlandsch anak mereka melalui cara klasik menghafalkan
Indie, pada tahun 1893, penduduk Batavia ada
sebanyak 1.162.644 jiwa yang terdiri atas 12.183 karya klasik Konghucu. Anak Tionghoa miskin
orang Eropa, 80.551 orang Tionghoa, 3.309 orang
Arab dan Asia, serta 1.066.601 pribumi. Ada sebenarnya dapat masuk ke sekolah Melayu
sekitar 8% orang Tionghoa di Batavia. Di samping
orang Belanda yang berkuasa, orang Tionghoa ini tetapi pada umumnya mereka enggan. Bagi
menguasai percetakan dan penerbitan sehingga mereka tersedia sekolah gratis berupa sekolah
bahasa Melayu Tionghoa yang mereka gunakan Gie Oh berbahasa Hokkian yang pembelajarannya
menjadi bahasa yang dikenal banyak orang.
dilakukan melalui menghafal karya klasik Konghucu
Orang Tionghoa di Batavia pada waktu itu tanpa mereka pahami artinya.
tidak beda banyak dengan keadaan orang Tionghoa
seabad sebelumnya seperti dalam ungkapan Wang Di mata kaum Tionghoa terpelajar, gaya
Dahai. Mereka diatur oleh para kapitein Tionghoa hidup banyak orang Tionghoa di Batavia sudah tidak
yang diangkat oleh Belanda. Mereka terdiri atas berbudaya atau tidak memenuhi standar budaya
orang totok dan orang peranakan. Tionghoa Tionghoa. Lebih dari itu, orang Tionghoa di Batavia
totok terdiri atas orang Hokkian, Hakka, Tiociu, hidup di antara tiga budaya yakni budaya Eropa,
Konghu, dan lainnya yang mengelompok secara budaya Tionghoa, dan budaya Melayu. Seperti
dicatat oleh Claudine Salmon, para cendekiawan

Tionghoa “menyadari adanya ancaman kebudayaan

Barat atas kebudayaan Tionghoa . . . [dan] untuk

mempertahankan kebudayaan Tionghoa dengan

lebih baik, . . . mereka menciptakan novel Melayu-

Tionghoa.”

Pada waktu itu, orang Tionghoa terpelajar
berniat untuk mengubah suasana yang tidak
berbudaya atau tidak memenuhi standar budaya
Tionghoa serta sekaligus ingin mengimbangi
pengaruh budaya Eropa. Seperti dicatat oleh
Caludine Salmon bahwa

Peringatan 115 tahun PAHOA 241


. . . kaum peranakan sedang melakukan Melalui perkumpulan ini, mereka juga ingin
gerakan untuk menghidupkan kembali memperbaiki cara hidup orang Tionghoa yang
ketionghoaan. Gerakan ini tampak bermacam- dianggap tidak baik. Mereka ingin menyebarkan
macam. Dengan gerakan ini diusahakan dapat ajaran Konghucu ke kalangan orang Tionghoa di
memulihkan kembali adat-adat Tionghoa dalam Batavia.
perkawinan dan pemakaman, menghitung
tahun mulai dari tanggal kelahiran Kong Hu Cu, Menurut Majoor Khouw Kim An, salah
mendirikan sebuah sekolah Tionghoa “modern” di seorang yang bekerja keras untuk mendirikan
Surabaya dan [yang] memberikan pelajaran dalam perkumpulan ini adalah Lie Kom Hok. Dan menurut
bahasa Melayu baik mengenai ajaran moral Kong keterangan Khouw Lam Tjiang, bahwa di antara
Hu Cu maupun sejarah Tiongkok. pemrakarsa terdapat Tan Kim San, Lie Kim Hok, dan
Lie Hin Liam yang bekerja keras untuk melahirkan
Lie Kim Hok ikut dalam gerakan tersebut. perkumpulan itu.
Sejak tahun 1866, Lie Kim Hok dan Khoe Siauw Eng
menerjemahkan buku tentang xiao dari bahasa Setelah ada kemajuan, menurut Khouw Kim
Tionghoa ke bahasa Melayu. Pada tahun 1897, Lie An, maka Tan Kim San, Oey Koen Ie, Lie Hin Liam,
Kim Hok menerbitkan hikayat Konghucu. Orang dan seorang lagi mendatangi rumah Phoa Keng
Tionghoa kemudian menerjemahkan kitab klasik Hek untuk menyampaikan niat untuk mendirikan
Konghucu ke dalam bahasa Melayu-Tionghoa. perkumpulan Tionghoa dengan tujuan utama
Mereka juga menerjemahkan Samkok dan karya menyebarkan kesopanan di kalangan orang
lain dari bahasa Tionghoa ke bahasa Melayu- Tionghoa. Mula-mula mereka ingin minta Kapitein
Tionghoa. Melalui terjemahan ini mereka ingin Oey Giok Koen sebagai presiden perkumpulan itu
mendidik masyarakat Tionghoa melalui etika sambil meminta Phoa Keng Hek untuk ikut serta.
Konghucu. Mereka juga menentukan penggunaan Kapitein Oey Giok Koen yang sedang menjabat
kalender imlek yang tahunnya dihitung sejak sebagai presiden perkumpulan kematian Cu Hu Tee
lahirnya Konghucu (tahun 551 sebelum Masehi). Beng menolaknya dengan alasan ia sibuk mengurus
perkumpulannya.
Selain itu mulai bermunculan penulis cerita
berbahasa Melayu Tionghoa. Banyak di antaranya Kemudian dipilih 20 orang Tionghoa
adalah buku cerita roman namun di dalamnya dari berbagai kalangan untuk menjadi pendiri
terdapat kandungan ajaran etika Konghucu. Di perkumpulan ini. Rapat pembentukan perkumpulan
Batavia pada zaman itu dengan sedikitnya sarana dilakukan di Jalan Patekoan pada tanggal 17 Maret
hiburan, buku cerita demikian sangat laris. Bersama 1900 atau Ji Gwee 2451. Menurut ingatan Khouw
itu buku cerita demikian menjadi kendaraan Kim An bahwa Khoe Siauw Eng yang mengusulkan
penyaluran pendidikan etika Konghucu di kalangan nama Tiong Hoa Hwe Koan pada hal pada waktu
orang Tionghoa. itu di Tiongkok masih berkuasa dinasti Qing. Pada
waktu itu, orang Tionghoa menamakan dirinya
Ada beberapa hal yang berpengaruh kepada orang Tjina. Ketika nama Tiong Hoa muncul banyak
pikiran orang Tionghoa di Batavia. Oleh pemerintah di antara mereka yang bertanya, Tiong Hoa itu apa?
Hindia Belanda, orang Tionghoa ditentukan untuk
tinggal di Pecinan dan harus minta pas jalan untuk Ketika acara rapat sampai pada penentuan
bepergian. Mereka melihat pemerintah Inggris pengurus, Phoa Keng Hek tiba di rapat. Rapat pun
tidak mengenakan restriksi demikian kepada relasi minta Phoa Keng Hek untuk menjadi presidennya.
dagang mereka di Singapura dan Hongkong. Mereka Phoa Keng Hek menolak tetapi dibujuk oleh Lie Hin
melihat kemajuan Jepang menyusul restorasi Liam dengan ucapan bahwa perkumpulan ini juga
Meiji. Mereka juga mengetahui bahwa di Tiongkok “tidak bisa tahan lama.” Akhirnya Phoa Keng Hek
ada gerakan pembaharuan yang gagal serta ada menerima jabatan Presiden Tiong Hoa Hwe Koan
gerakan revolusi. Pengaruh ini ditambah dengan Batavia.
tradisi hidup yang buruk di kalangan Tionghoa di
Batavia menggugah mereka untuk berbuat sesuatu. Demikianlah perkumpulan Tiong Hoa Hwe
Koan lahir pada tanggal 17 Maret 1900 dengan 20
Pada tahun 1900, tahun terakhir abad ke- orang dari berbagai kalangan sebagai pendirinya.
19, orang Tionghoa terpelajar itu memprakarsai Presiden perkumpulan adalah Phoa Keng Hek.
pendirian perkumpulan Tionghoa yang Mereka menyampaikan permohonan pendirian
mempersatukan semua golongan Tionghoa di perkumpulan kepada Gubernur Jenderal. Gubernur
Batavia, baik kelompok totok maupun peranakan. Jenderal kemudian mengeluarkan izin perkumpulan
pada tanggal 3 Juni 1900. Perkumpulan Tiong Hoa
Hwe Koan ini bertempat di Jalan Patekoan nomor

242 Peringatan 115 tahun PAHOA


31 yang sekaligus dijadikan ruang baca yang setiap Siauw Eng, dan Khoe A Fan membicarakan soal
malam secara bergilir dijaga oleh anggota Tiong sekolah. Dari pembicaraan itu selanjutnya Tiong
Hoa Hwe Koan. Dari anggaran dasar yang diubah Hoa Hwe Koan Batavia menyebarkan surat kiriman
pada tahun 1901, diperoleh maksud dan tujuan berbentuk buku kecil yang menyampaikan kepada
perkumpulan ini. pembaca tentang berdirinya Tiong Hoa Hwe Koan
serta niat untuk mendirikan sekolah.
Maksoednja Perkoempoelan ini aken
mengadaken dan memelihara soewatoe fonds Pada tanggal 17 Maret 1901, Tiong Hoa
jang misti memikoel segala ongkos sebagimana Hwe Koan Batavia mendirikan sekolah dasar
yang nanti ada perloe boewat: Tionghoa untuk anak lelaki dengan menggunakan
kurikulum modern dari sekolah Tionghoa Da Tong
a. bikin madjoe istiadat bangsa Tjina, sab- di Yokohama, Jepang, serta bahasa Tionghoa lafal
oleh-boleh dengan menoeroet atoerannja Tionghoa sebagai bahasa sekolah. Sekolah Da Tong
Nabi Khong Hoe Tjoe serta tida bersalah- adalah sekolah modern yang didirikan oleh Kang
an dengan adat sopan, dan lagi aken bikin Youwei dan kawan-kawannya atas prakarsa Sun Yat
madjoe antara bangsa Tjina pengataoean Sen. Dr Lim Book Keng di Singapura mempunyai
atas hal soerat-soerat dan bahasa-bahasa; guru privat yang berasal dari sekolah Da Tong.
Ketika sekolah Tiong Hoa Hwe Koan Batavia
b. mengadaken dan memelihara, aken goena memerlukan kepala sekolah maka Lim Boon Keng
melakoekan apa jang ada terseboet pada merelakan guru privatnya menjadi kepala sekolah
hoeroef a di atas ini, satoe roemah dan pertama di sekolah Tiong Hoa Hwe Koan Batavia.
sabaginja boewat djadi tempat aken lid-
lid doedoek berkoempoel, membitjaraken Dengan berdirinya sekolah Tiong Hoa Hwe
perkaranja ini Perkoempoelan dan lain-lain Koan Batavia maka usaha para cendekiawan untuk
perkara aken goena orang banjak aken mengajarkan kesopanan Konghucu kepada orang
dapatken perkara-perkara jang dikehehen- Tionghoa disalurkan juga melalui sekolah ini. Salah
daki, senantiasa dengan tida bersalahan satu misi sekolah Tiong Hoa Hwe Koan Batavia atau
sama Oendang-oendang Negri; sekolah Pa Hoa adalah mengajarkan kesopanan
kepada anak-anak Tionghoa di Batavia menurut
c. mengadaken satoe koempoelan dari roe- etika Konghucu.
pa-roepa boekoe, jang berfaedah aken go-
ena pengataoean dan pengartian. Dengan adanya sekolah Tiong Hoa Hwe Koan
Batavia maka usaha untuk mendidik kesopanan di
Pada tanggal 11 Juni 1900 (15 Gogwee) Phoa kalangan Tionghoa ditempuh melalui dua jalan.
Keng Hek merayakan ulang tahun di Teluk Pucung, Jalan pertama melalui bacaan buku cerita karangan
Bekasi. Di dalam pesta ulang tahun itu, Lie Kim penulis Tionghoa. Jalan kedua melalui pendidikan
Hok, Tan Kim San, Lie Hin Liam, Oey Koen Ie, Tan sekolah di sekolah Tiong Hoa Hwe Koan. Dua jalan
Tjong Long, Thio Sek Liong, Ang Sioe Tjiang, Khoe ini ditempuh secara paralel selama puluhan tahun
lamanya. (Dali Santun Naga).

Peringatan 115 tahun PAHOA 243


3. TIONG HOA HWE KOAN BATAVIA DI DALAM NOTULENNYA
1904-1908

Perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan Batavia yang digunakan di kalangan orang Tionghoa adalah
didirikan pada tanggal 17 Maret 1900. Berbagai bahasa Melayu rendah. Bahasa Melayu rendah
urusan perkumpulan dibicarakan di dalam rapat. ini juga mengikuti lafal ejaan bahasa Belanda dan
Bersama itu dari waktu ke waktu, perkumpulan sering mencampurnya di sana sini dengan bahasa
Tiong Hoa Hwe Koan Batavia mengadakan rapat Belanda.
pengurus. Proses dan hasil rapat pengurus dicatat
di dalam notulen dalam bentuk Notulen Tiong Hoa Media penyebaran bahasa Melayu tinggi
Hwe Koan Batavia. atau baku pada waktu kemudian adalah Balai
Pustaka sementara bahasa Melayu rendah atau
Sekarang pada tahun 2016, setelah 115 bahasa Melayu-Tionghoa disebarkan oleh penulis
tahun berlalu, sebagian notulen Tiong Hoa Hwe cerita orang Tionghoa dan kemudian oleh koran Sin
Koan Batavia masih tersimpan. Dokumen notulen Po dan Keng Po. Demikianlah maka bahasa rapat
rapat yang masih tersimpan itu berasal dari tahun- dan notulen rapat Tiong Hoa Hwe Koan Batavia
tahun awal Tiong Hoa Hwe Koan Batavia. Sayang adalah bahasa Melayu-Tionghoa yang ditulis dalam
notulen rapat pada tahun-tahun kemudian tidak huruf Latin lafal Belanda dan di sana-sini bercampur
lagi tersimpan dan tidak jelas keberadaannya. bahasa Belanda.

Sekalipun di sekolah Tiong Hoa Hwe Koan Notulen yang menjadi bahan kajian di sini
(yakni sekolah Pa Hoa), Tiong Hoa Hwe Koan Batavia adalah buku jilid II dan jilid III. Jilid II berisikan
menerapkan bahasa Tionghoa lafal Tionghoa notulen dari tanggal 22 tjap dji gwe 2454 atau 7
sebagai bahasa pembelajaran namun notulen Februari 1904 sampai tanggal 29 sha gwe 2457
rapat Tiong Hoa Hwe Koan Batavia ditulis dalam atau 22 Agustus 1906 yang berisikan sebanyak 65
bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang digunakan notulen rapat. Karena notulen diberi nomor urut
dikenal sebagai bahasa Melayu-Tionghoa. Bahkan maka buku II ini berisikan notulen dari nomor 64
salah seorang pakar bahasa Melayu-Tionghoa sampai nomor 128. Jilid III berisikan notulen dari
yakni Lie Kim Hok adalah anggota pengurus dan tanggal 13 Mei 1906 atau 20 sie gwe 2457 sampai
juga pelopor Tiong Hoa Hwe Koan Batavia. Bahasa 26 Juli 1908 atau 28 lak gwe 2459. Notulen ini diberi
Melayu-Tionghoa merupakan perintis penyebaran nomor urut dari 129 sampai 175. Di dalam setiap
bahasa Melayu (tulisan) di Indonesia melalui notulen secara sistematis nama perkumpulan
tulisan, percetakan, dan koran para peranakan disebut sebagai Tiong Hoa Hwe Koan Betawi dan
Tionghoa. bukan Batavia.

Pada tahun 1842, Belanda dan Inggris Setiap notulen dimulai dengan tanggal dan
membuat perjanjian yang membagi wilayah Riau- jam rapat, para hadirin, dan dilanjutkan dengan
Lingga dan Johor. Riau-Lingga di bawah kekuasaan isi rapat. Isi rapat pada umumnya terdiri atas
Belanda dan Johor di bawah kekuasaan Inggris. “membicarakan” hal-hal dengan urutan A, B, C, dan
Pada awal abad ke-20 di kepulauan yang kemudian seterusnya serta disusul dengan “memutuskan”
dikenal sebagai negara Indonesia terdapat banyak hal-hal juga dengan urutan A, B, C, dan seterusnya.
ragam bahasa Melayu. Ketika pemerintah Belanda Ada kalanya terdapat rapat tanpa ada keputusan
ingin membakukan bahasa Melayu maka pejabat sehingga notulen rapat hanya mencatat sebatas
yang ditugasi adalah van Ophuijsen. Pejabat ini “membicarakan.” Semua notulen berbentuk tulisan
kemudian mencari pakar bahasa Melayu Riau- tangan dengan berbagai gaya tulisan sesuai dengan
Lingga sebagai sumber pembakuan bahasa Melayu siapa yang menjadi penulis notulen.
di wilayah Hindia Belanda.
Tanggal rapat dicatat berdasarkan tanggal
Bahasa Melayu yang dibakukan oleh van pada kalender imlek dan disertai padanan tanggal
Ophuijsen menggunakan huruf Latin yang mengacu kalender Belanda. Berbagai keputusan diatur untuk
ke lafal ejaan bahasa Belanda. Sementara itu bahasa mulai berlaku pada tanggal dalam kalender imlek.
Melayu yang dibakukan di Johor menggunakan Dengan kata lain, kalender imlek menjadi rujukan
huruf Latin yang mengacu ke lafal ejaan Inggris. rapat di Tiong Hoa Hwe Koan Betawi. Waktu rapat
Melayu baku oleh van Ophuijsen ini dikenal sebagai pun terjadi secara tetap dari rapat ke rapat. Pada
bahasa Melayu tinggi sementara bahasa Melayu hari biasa, rapat dimulai pada sore hari pukul 8.

244 Peringatan 115 tahun PAHOA


Tidak jeals mengapa pukul 8 dikatakan sore. Dan Sebagai THHK yang mempunyai cabang-
pada hari Minggu, rapat dimulai pada pagi hari cabang, THHK Betawi sering memberi instruksi ke
pukul 11. Jam ini tentunya berdasarkan aturan jam cabang-cabangnya, baik tentang urusan sekolah
yang berlaku pada saat itu di Batavia. maupun tentang berbagai urusan lainnya. Sebagai
contoh, pada notulen nomor 82 dari rapat tanggal
Tampak dari notulen rapat itu bahwa 10 tjit gwe 2455 atau tanggal 20 Augustus 1904
Tiong Hoa Hwe Koan Betawi mengurus berbagai tercatat perubahan pada instruksi nomor 399.
cabang sehingga terdapat banyak keputusan Pasal 4 perubahan itu berbunyi
tentang cabang-cabang Tiong Hoa Hwe Koan
dari berbagai daerah sampai ke luar pulau Jawa. 1. Tjabang THHK wadjib mendiriken Sekola Tji-
Sebagai contoh pada notulen nomor 68, tanggal na jang kasih pelajaran bahasa Tjia Im dan
20 dji gwe 2455 atau 5 April 1904, dicatat putusan ada menoeroet peratoerannja Sekola Tjina
tentang penyaluran guru ke Tiong Hoa Hwe Koan THHK di Betawi.
Pekalongan yang dilakukan melalui Tiong Hoa Hwe
Koan Betawi. Di dalam notulen tercatat 2. Laen-laen itoe boleh diadaken djoega pergo-
eroean-pergoeroean dari peladjaran laen-
Bri taoe jang di dalem sekola THHK misti laen bangsa jang berfaedah, tapi dengen
di adjar bahasa Tjia Im. Goeroe-goeroe pake bermoefakat lebih doeloe pada Kaoem Pen-
contract 3 taon. Gadji goeroe kepala saboelan f goeroes THHK Betawi.
100,- dengen dapet oewang makan saboelan f
25,- dan dapet tempat tinggal serta pake prabot Sekolah di THHK Betawi masih memberi
roemah dengan pertjoemah. Onkost aken goeroe toleransi kepada umur siswa yang mulai belajar.
dateng dan poelang pake kapal klas II dan spoor Di dalam notulen ditulis bahwa batas umur untuk
klas II, dibajarin (ongkost kapal voor dateng dari mulai belajar di sekolah adalah 15 tahun. Pernah
Negri Tjina ± f 150,-; aken poelang begitoe djoega). terjadi ada anak yang mengaku berumur 14 tahun
Boekoe-boekoe dan prabot sekola sebaginja, THHK masuk sekolah. Kemudian diketahui bahwa anak
Bestuur nanti toeloeng sadiaken. Datengnja goeroe itu sudah berumur 17 tahun. Menurut catatan di
misti ditoenggoe kira-kira 6 boelan. Itoe goeroe dalam notulen bahwa anak itu dikeluarkan.
misti bekerdja doeloe di Sekola THHK Betawi 1
boelan boeat mengenal atoeran di dalem hal adjar. THHK Betawi tidak hanya mengurus sekolah
... melainkan juga mengurus segala hal termasuk
urusan cabang. Lama kelamaan dengan makin
Pada notulen nomor 73 pada rapat tanggal banyaknya cabang serta makin banyaknya urusan
20 sie gwe 2455 atau 3 Juni 1904 terdapat cabang, tampaknya THHK Betawi kewalahan juga
catatan tentang guru di THHK cabang Bogor yang mengurus cabang-cabangnya. Sebagai contoh di
kelihatannya bermasalah. Di dalam notulen tercatat dalam notulen nomor 100 dari rapat tanggal 18
sie gwe 2456 atau tanggal 21 Mei 1905, tercatat
C. Kaoem Pengoeroes THHK nanti berdami bahwa pengurus THHK Betawi mengajukan usul
sama itoe goeroe soepaja THHK Bogor tidak djadi untuk melepas THHK cabang Bogor agar mereka
kaberatan. Tapi kaloe tida mendapet apa jang berdiri sendiri. Di dalam notulen tercatat
dimaksoed, THHK Bogor misti bajar djoega gadjinja
goeroe itoe sebagimana jang telah didjandji. Di dalem Perhimpoenan Besar loewar biasa
jang dibikin pada tanggal 8 Go Gwe 2456, Kaoem
D. Kasih naek gadjinja Sianseng Louw Hwe Pengoeroes nanti kasih voorstel boewat lepasken
Touw dari f 30,- sampe pada f 40,- moelai dari 1 tjabang THHK Bogor dari kakoewasannja THHK
Gouw Gwe 2455. Betawi dan briken padanja semoewa barang-
barang dan sebaginja jang ada di dalem roemahnja
Tampak dari isi notulen ini bahwa perhitungan jang memang telah dibeli dengan oewang dari
gaji guru, masa berlakunya, tidak dihitung melalui Kasnja sendiri, soepaja tjabang itoe boleh masoek
bulan pada penanggalan Belanda melainkan pada soerat pada Sri Padoeka Gouverneur Generaal aken
awal bulan penganggalan imlek. Gaji guru mulai berdiri sendiri dan dapet hak rechtpersoon. . . .
naik terhitung tanggal 1 bulan imlek. Rupanya pada
waktu itu, para guru menerima gaji pada akhir Di samping keputusan yang serius terdapat
bulan penanggalan imlek dan bukan pada akhir juga keputusan yang ringan tetapi cukup
bulan penanggalan Belanda.

Peringatan 115 tahun PAHOA 245


menunjukkan keadaan perkumpulan pada waktu Sedikit banyak notulen ini mencerminkan keadaan
itu. Rupanya ada peserta rapat yang sering tidak Tiong Hoa Hwe Koan Batavia pada masa itu.
hadir pada rapat sehingga muncul keputusan Mereka menggunakan bahasa Melayu-Tionghoa,
untuk mendenda mereka yang mangkir. Pada menggunakan penanggalan imlek di dalam ber-
notulen nomor 112 dari rapat tanggal 23 peh gwe bagai keputusan, dan menyusun notulen dengan
2456 atau tanggal 21 September 1905, isi notulen tulisan tangan. Notulen disusun secara sistematis
mencatat dari waktu rapat, peserta rapat, pembicaraan, dan
putusan rapat. Rapat diadakan secara teratur pada
A. Denda f 2,50 (doewa perak lima poeloeh sore hari pukul 8 pada hari biasa dan pada pagi hari
cent) pada Lid-lid jang soeda teekend tapi pukul 11 pada hari Minggu.
tida dateng di vergadering dan tida dikoe-
wasaken pada laen orang. Dari notulen secara tidak langsung ditemukan
bahwa Tiong Hoa Hwe Koan Batavia memiliki 8
Boewat vergadering tiap-tiap tanggal 20 bagian atau afdeeling. Afdeeling A adalah Hal
boelan tjina tida oesa teekend, moesti di- Umum, afdeeling B adalah Kas Penolong (Song Soe
denda f 2,50 djikaloe tida dateng atawa tida Kiok), afdeeling C adalah Yale Institute, Afdeeling
dikoewasaken pada laen orang. D adalah Rumah Dokter Amal, afdeeling E adalah
Tiong Hak, afdeeling F adalah Lanjut Usia (di atas
Keputusan tentang denda ini dimasukkan ke 55 tahun), afdeeling Fonds Amal, dan afdeeling Im
dalam anggaran rumah tangga pasal 4 ayat 3. Den- Gak Po (musik).
gan peraturan ini, beberapa pimpinan Tiong Hoa
Hwe Koan Betawi seperti Nio Hoey Oen, Lie Hin Li- Demikian juga dari notulen secara tidak
ang, dan Khoe Siauw Eng terkena denda. langsung ditemukan dari tahun 1900 sampai
tahun 1939, Tiong Hoa Hwe Koan Batavia pernah
Demikianlah sekelumit notulen Tiong Hoa mempunyai 29 cabang yang kemudian berdiri
Hwe Koan Betawi pada masa awal berdirinya. sendiri.

CABANG THHK BATAVIA

10-07-1904 Bandung 1908 Blinyu
30-07-1904 Tangerang 13-02-1909 Krawang
07-09-1904 Cianjur 17-12-1910 Sungailiat
15-09-1904 Bogor 21-01-1911 Jatinegara
30-03-1905 Tanah Abang 29-01-1911 Siau
28-03-1905 Indramayu 03-03-1912 Tasikmalaya
22-12-1905 Purbolinggo 05-05-1912 Gorontalo
15-04-1906 Serang 26-05-1912 Kebumen
25-02-1907 Banjarmasin 27-10-1912 Toboali
23-03-1907 Sukaraja 25-02-1914 Tasikmalaya
11-04-1907 Sumedang 22-06-1917 Bukateja
27-05-1907 Pangkal Pinang 25-12-1917 Ciamis
1907 Banjarmasin 25-12-1917 Ciamis
29-06-1907 Cilacap 23-07-1921 Cikupa
21-08-1907 Purwokerto

Buku notulen ini menjadi warisan sejarah pada tahun-tahun belakangan. Mudah-mudahan
pada waktu kemudian notulen rapat pada waktu
sekolah Pahoa dan menjadi bagian dari koleksi kemudian bisa ditemukan dan disimpan sebagai
warisan sekolah Pahoa. Sayang tidak semua koleksi warisan sekolah Pahoa. (Dali Santun Naga).
notulen dapat ditemukan, khususnya notulen

246 Peringatan 115 tahun PAHOA


4. SEKOLAH TIONG HOA HWE KOAN BATAVIA
TAHAP 1901-1942

Setelah satu tahun didirikan, perkumpulan itu perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan Batavia
Tiong Hoa Hwe Koan Batavia mendirikan sekolah mengadakan pembicaraan dengan Lee Teng Hwee
dengan nama Tiong Hoa Hak Tong dan dalam untuk mengambil alih sekolah Inggris milik Lee
bahasa Melayu pada waktu itu dikenal sebagai Teng Hwee. Usul ini dikemukakan di dalam rapat
Sekolah Tjina. Menurut catatan, Tiong Hoa Hak perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan Batavia pada
Tong didirikan pada tanggal 17 Maret 1901, tepat tanggal 8 Agustus 1901 dan pada rapat tanggal
setahun setelah perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan 24 Agustus 1901 diputuskan untuk diterima dan
Batavia didirikan. Ada tulisan yang mencatat bahwa dilaksanakan mulai tanggal 1 September 1901.
pembelajaran pertama dilakukan pada tanggal 21
Maret 1901. Setelah negosiasi diselesaikan termasuk
perjandjian keuangan, maka pada tanggal 1
Kemudian nama Tiong Hoa Hak Tong diubah September 1901, Tiong Hoa Hwe Koan Batavia
menjadi sekolah Tiong Hoa Hwe Koan Batavia. membuka sekolah Inggris di bawah pimpinan Lee
Setelah di tempat lain didirikan juga perkumpulan Teng Hwee. Untuk mengurus sekolah Inggris ini, di
Tiong Hoa Hwe Koan serta sekolah Tiong Hoa Hwe perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan dibentuk satu
Koan maka untuk membedakan mereka, sekolah bagian atau afdeeling yang bernama afdeeling C.
Tiong Hoa Hwe Koan Batavia yang berlokasi di Jalan Sekolah Inggris ini bernama Yale Institute Tiong
Patekoan, dikenal sebagai Patekoan Tiong Hoa Hoa Hwe Koan atau disingkat Yale Institute. Nama
Hwe Koan dan disingkat Pa Hoa. Sebagai singkatan, Yale pada Yale Institute diambil dari nama Yale
nama Pa Hoa bukanlah nama resmi. Nama resmi University di Amerika Serikat tempat Lee Teng
adalah sekolah Tiong Hoa Hwe Koan. Hwee bersekolah. Kepala sekolah Yale Institute
sejak 1 September 1901 adalah Lee Teng Hwee
Sekolah Pa Hoa pada waktu itu adalah dan setelah Lee Teng Hwee mengundurkan diri,
sekolah dasar yang menggunakan bahasa maka sejak 1 Mei 1903 kepala sekolah dijabat oleh
Tionghoa lafal Tionghoa sebagai bahasa pengantar. pembantunya Thomas Davidson.
Sekolah Pa Hoa pada waktu itu adalah sekolah
Tionghoa pertama di wilayah Hindia Belanda yang Akhirnya pada bulan Desember 1904
menggunakan bahasa Tionghoa lafal Tionghoa terdapat niat untuk menggabungkan dua sekolah
sebagai bahasa pengantarnya. Sebelum itu, sekolah itu menjadi satu. Pada rapat pengurus Tiong Hoa
Tionghoa dengan metode tradisional atau modern Hwe Koan tanggal 5 Januari 1905 diputuskan
menggunakan bahasa Tionghoa lafal Hokkian agar penggabungan itu dilakukan mulai tanggal
sebagai bahasa pengantar. 1 Ciagwee 2456. Komisi Sekolah Tjina dan Komisi
Afdeeling C diwajibkan untuk mengurus agar
Pada waktu itu sekolah Pa Hoa adalah sekolah Tjina juga diberi bahasa Inggris. Gabungan
sekolah untuk anak lelaki. Perkumpulan Tiong dua sekolah ini kemudian melahirkan sekolah Pa
Hoa Hwe Koan Batavia mempunyai rencana untuk Hoa yang menggunakan dua bahasa atau bilingual.
mendirikan sekolah untuk anak perempuan dengan Namun peleburan ini lebih bersifat administratif
pengantar bahasa Melayu. Karena rencana sekolah karena pelaksanaan pembelajaran masih tetap
untuk anak perempuan ini belum terlaksana maka terpisah. Peleburan secara lengkap baru benar-
anak perempuan dititipkan ke sekolah Pa Hoa benar terjadi pada tahun 1928.
untuk anak lelaki. Anak perempuan duduk terpisah
dari anak lelaki di bawah pengawasan seorang guru Ada empat bidang yang dikelola di sekolah
perempuan. Untuk itu selama 18 tahun sampai Pa Hoa pada waktu itu dan bidang itu dikepalai
tahun 1920, nyonya Louw Giok Nio telah menjadi oleh seorang direktur. Empat bidang itu meliputi
penjaga murid perempuan di kelas murid lelaki. bidang bahasa Tionghoa yang disebut ceng im,
Sebagai catatan, koedukasi di sekolah Pa Hoa baru bidang bahasa Inggris, bidang pendidikan anak
terjadi pada tahun 1928. lelaki, dan bidang pendidikan anak perempuan.
Empat bidang ini melaksanakan pendidikan di dua
Lima bulan setelah sekolah Pa Hoa didirikan, sekolah sehingga di dalam Riwajat 40 Taon THHK
perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan Batavia ingin Batavia, disebut pada tahun 1904 sebagai dua
membuka sekolah berbahasa Inggris. Untuk

Peringatan 115 tahun PAHOA 247


sekolah dan pada tahun 1925 dikatakan sebagai mulai diberikan di kelas empat sekolah Tionghoa.
empat rupa sekolah, “sebagimana orang taoe, Pada tahun 1908 itu juga pemerintah
THHK boleh dibilang di itoe waktoe ada poenja
ampat roepa sekola, jang satoe antaranja ada mendirikan sekolah Belanda khusus untuk anak
sekola perempoean,” dan lainnya adalah sekolah Tionghoa dengan nama Hollandsch Chineesche
lelaki, sekolah Tionghoa, dan sekolah Inggris. School (HCS) yang menjadi tandingan sekolah Pa
Hoa. Bersama itu anak Tionghoa terpecah, ada
Djadi begitoe lekas pengadahan Sekola anak yang tetap masuk ke sekolah Tionghoa dan
Inggris, jang ada teratoer dengen terpisah dari ada anak yang masuk ke sekolah Belanda.
Sekola Tjina, soeda dapet dirampoengken, lantaran
mana Tiong Hoa Hwe Koan djadi ada poenja doea Mulai tahun 1910, bahasa Inggris mulai
sekolahan, jaitoe Sekola Tjina dan Sekola Inggris berperan penting di sekolah Pa Hoa. Di dalam buku
. . . jang dioeroes dengen terpisah, mempoenjai Riwajat 40 Taon THHK Batavia, tulisan Nio Joe Lan
tempat-tempat jang terpisah, financien terpisah, disebut bahwa di dalam
dan djoega dioeroes oleh commissie-commissie
jang terpisah . . . . sekola bagian Tjeng-Im klas Ko Teng Siauw
Hak diadjar sadja ilmoe bahasa dan njanjian Tjeng-
Karena setiap sekolah memiliki sekolah Im dan hikajat Tiongkok, sementara pladjaran-
untuk anak lelaki dan untuk anak perempuan pladjaran laen, jaitoe baris, ilmoe itoeng dan
sehingga kalau dirinci maka sepertinya Tiong Hoa laen-laen lagi dimasoeken ka dalem bagian sekola
Hwe Koan mengurus empat sekolah. Keinginan Inggris . . . bagian Inggris djadi ambil kadoedoekan
untuk menyatukan semua sekolah itu muncul jang lebih penting . . . moelai di itoe waktoe boleh
pada bulan Desember 1904 dan diputuskan pada dibilang bahasa Inggris ambil rol jang terlebih
tangggal 8 Januari 1905, “Sekola Tjina dan Sekola besar di dalem pengidoepan onderwijs Tionghoa.
Inggris THHK, djadi satoe moelain 1 Tjia Gwe 2456.”
Di dalam putusan itu juga ditetapkan agar murid Rupanya sejak saat itu, sekolah Pa Hoa dikenal
Sekolah Tjina diberi pelajaran bahasa Inggris. sebagai sekolah yang kuat bahasa Inggrisnya.
Tetapi, seperti disebut di atas, di dalam kenyataan,
penggabungan ini hanya bersifat administratif Pada tahun 1912, penerimaan murid baru
sedangkan pembelajarannya tetap terpisah. terjadi setiap waktu. Ketika jumlah murid sudah
Penggabungan sesungguhnya baru terjadi pada mencapai 557 orang sedangkan tempat terbatas
tahun 1928. maka diputuskan agar penerimaan murid dibatasi
sampai 570 orang. Demikianlah,
Pada bulan April 1907, urusan sekolah
makin meminta banyak perhatian sehingga . . . apabila moerid-moerid djoemblahnja
untuk mengurus semua urusan itu ditentukan soeda ada 570 orang tida aken ditrima lagi moerid-
jabatan direktur sekolah dengan menyusun moerid baroe . . . tida boleh trima moerid baroe di
peraturan untuk jabatan itu. Demikianlah “laloe sembarang waktoe, hanja sataon tjoema doea kali,
diangkat djadi Directeur boeat oeroes hal-hal jang jaitoe saban Tjhiagwee dan Tjhitgwee boeat orang
menjangkoet dengen roemah-sekola . . . instructie di bilangan kota Betawi sadja, tapi penerimahan
boeat Directeur Sekola Tiong Hoa Hwe Koan Betawi moerid-moerid baroe jang berasal dari laen-
telah ditrima-baek oleh Bestuur pada 1 December laen tempat diserahken pada pertimbangannja
1907, dan ditetepken aken moelai berlakoe pada 1 Commissie sekola.
Tjhiagwee 2459.”
Sejak tahun 1909, dirasakan perlu ada
Pada tahun 1908, diputuskan untuk sekolah tengah untuk para lulusan sekolah Pa
memberikan pelajaran bahasa Inggris pada kelas Hoa. Mula-mula para pengurus memikirkan
yang lebih tinggi namun pemberian bahasa Inggris pendirian Tiong Hak Tong untuk seluruh pulau
kepada murid sekolah Tionghoa masih bersifat Jawa tetapi pendirian sekolah itu tidak kunjung
tentatif sehingga memerlukan persetujuan orang berhasil sehingga sekolah Pa Hoa sendiri merintis
tua murid. Mula-mula murid perempuan menolak pendidikan Tiong Hak Tong atau sekolah tengah
pelajaran bahasa Inggris sehingga akhirnya jam di sekolah Pa Hoa. Akhirnya Tiong Hoa Hwe Koan
pelajaran bahasa Inggris pada murid perempuan Tiong Hak Tong didirikan kemungkinan pada tahun
berbeda dengan jam pelajaran pada murid lelaki. 1913. Tetapi karena kekurangan murid, Tiong Hak
Kemudian baru ditentukan bahwa bahasa Inggris Tong itu ditutup mulai tanggal 1 Maret 1915.

Di dalam buku Riwajat 40 Taon THHK

248 Peringatan 115 tahun PAHOA


Batavia, terdapat catatan tentang tiong hak yang Konon kabarnya jika siswa lelaki mau berkomunikasi
bersama-sama dengan Sekolah Tjina dan Sekolah
Inggris menjadi tiga sekolah yang masing-masing dengan siswa perempuan maka komunikasi
memisahkan murid lelaki dan murid perempuan.
dilakukan melalui tulisan yang dilempar lewat
Di dalem Jaarlijksche Algemene
Ledenvergadering dd. 25 Februari 1913 lid-lid pemisah.
telah trima baek pendirian Afdeeling Tiong Hak Pada tahun 1925, tidak secara resmi
Tong, dan berbareng dengen itoe djoega pendirian
Afdeeling E, jang masing-masing ada poenja didirikan tiong hak, melainkan murid sekolah dasar
kas jang terpisah . . . Dengen begitoe THHK djadi diberi tambahan tahun pelajaran berupa kelas
ada poenja Afdeeling Sekola Tengah di seblahnja tiong hak. Ada kelas tiong hak lelaki dan secara
iapoenja Afdeeling Sekola Tionghoa dan Afdeeling terpisah ada kelas tiong hak perempuan. Tiong hak
Sekola Inggris. Kita soeda bilang, persatoean perempuan dipimpin oleh guru kepala perempuan.
sekola Inggris dengen sekola Tionghoa tjoema ada Di tiong hak perempuan bahasa Inggris diganti
mengenaken soewal pengoeroesan dan tempat dengan bahasa Belanda. Tetapi pada tahun 1927,
sadja, jaitoe doea-doea sekola itoe ditaro di dalem kelas tiong hak perempuan mengalami kekurangan
satoe gedong, tapi laen dari itoe boleh dibilang murid. Hanya ada dua murid yang belajar di tiong
masing-masing ada berdiri sendiri dengen masing- hak perempuan. Pada tahun 1928, tiong hak lelaki
masing ada poenja goeroe-goeroe sendiri. Ini dan tiong hak perempuan digabung menjadi
Tiong Hak Tong djoega ada di satoe tempat, tapi pendidikan koedukasi.
pengoeroesan dan kasnja ada terpisah.
Pada waktu bersamaan bidang bahasa
Pada tahun 1915, pemerintah Belanda
bersedia memberikan subsidi kepada sekolah Pa Tionghoa ceng im dan bidang bahasa Inggris
Hoa dengan syarat bahasa Inggris di sekolah Pa
Hoa diganti dengan bahasa Belanda. Kesediaan dilebur sehingga sekolah Pa Hoa hanya memiliki
pemerintah untuk memberi subsidi dengan syarat sekolah dasar dan sekolah tiong hak. Sekolah dasar
itu telah ditolak oleh sekolah Pa Hoa. terdiri atas kelas 0, kelas chuteng (kelas 1 sampai

Kalau pada tahun 1920, mulai di kelas 4, 4), dan kelas kaoteng (kelas 5 dan 6). Tiong hak
murid yang hasil belajarnya lemah dapat memilih
salah satu bahasa, Tionghoa atau Inggris, maka hanya terdiri atas chuchung (sekolah menengah
pada tahun 1924, sejak kelas 3, kelulusan pada
bahasa Tionghoa dan bahasa Inggris menjadi pertama). Pada tahun 1929 diadakan ujian akhir
syarat untuk naik kelas. Demikianlah “sasoeatoe
moerid melaenkan boleh dinaeken klasnja, kaloe chuchung yang menghasilkan lulusan pertama
dari papreksahan ada ternjata iapoenja doea-doea
plajaran Tjeng-Im dan Inggris bisa naek klas.” sebanyak 8 orang.
Sejak tahun 1929 mulai diadakan tiong hak
Selama itu, murid lelaki dan murid
perempuan belajar terpisah. Kalaupun mereka di kaochung (sekolah menengah atas). Dan pada
satu ruangan maka mereka duduk terpisah dan
diawasi khusus oleh pengawas wanita. Koedukasi tahun 1933, pada ujian akhir kaochung terdapat
dengan murid lelaki dan murid perempuan di satu
ruang kelas untuk murid kelas 1 sampai 3 mulai lulusan pertama sebanyak 6 orang. Pada tahun
terjadi pada tahun 1924 dan untuk murid kelas di
atasnya baru terjadi pada bulan Juli tahun 1928. 1935, Loa Chan Hui mengusulkan pembukaan

Pada tahun 1920-an, sebelum terjadi kaochung bagian perdagangan (commercial class)
koedukasi, deretan ruang kelas di sekolah dipisah.
Deretan kelas kiri untuk siswa perempuan dan yang dilaksanakan mulai bulan Juli 1936. Mulai
deretan kelas kanan untuk siswa lelaki. Di antara
dua deretan itu terdapat taman dan pemisah. tahun 1937 sekolah Pa Hoa menerbitkan berkala
dengan judul The Pa Hua Magazine. Dan mulai
tahun 1933, THHK Batavia mulai menggunakan

kalender Masehi.

Demikianlah sekolah Pa Hoa telah melalui

banyak tahap. Ada sekolah Tjina, ada sekolah

Inggris, ada sekolah anak lelaki, ada sekolah anak
perempuan, serta kemudian ada sekolah tiong
hak atau sekolah tengah dengan chuchung dan

kaochung. Mulai tahun 1928, mereka dilebur
menjadi sekolah dasar dan sekolah tiong hak sampai
ditutup pada tahun 1942 oleh tentara Jepang di

dalam masa Perang Dunia Kedua. Bersama itu

sekolah Pa Hoa mengakhiri tahap pertama dari

sejarah sekolahnya. (Dali Santun Naga)

Peringatan 115 tahun PAHOA 249


1924年中華女学校欢送两位老师回国。第二排在座的是六位老师。当时有不少师资从大陆来,
教几年书又要回去。華侨要回国的也多半要先留下教几年书后
才能回国升学。这时李和生已成为助

教站在后排右三。右二是赵文華。第五排左七是黄淑華,模样至老不变。第四排右二是李长生。

Sekolah THHK Blandongan 1957
1957年宛朗岸中華會館学校

250 Peringatan 115 tahun PAHOA


1926年十月十日爪哇八达维亚中華會館留学上海国立暨南
学校同学摄影。
后排左3邓耀冠

Baris belakang dari kiri : 1. Wu Ze Huang, 2. 汤长崔 3. Lay Han Siang,
4. Liu Fet Hai, 5. Yo Swie Hok, 6. Lim Hok Siong 7. Phang Mun Sien, 8.

Tan Bian Po, 9. 许宝龙 10. Hwang Rai Lu, 11. Khouw Sung Kwie
Yang duduk : 1. Ong Hian Yao, 2. Tan Eng Liang, 3. Lie Wei Sian,
4. Guru Kuo Pi Lun, 5. Tjiam Kim Lok (putra Dr. Tjiam Internis di

Bandung), 6. Yao Eng Hui, 7. Tan Yok Goan.

1926年八華全体理事与老师们合照。校门后掛着孔子像。
前排坐者 : 左1 许庆坤,2郭弼伦
后排站立者 : 左1 洪渊源,2 杨诗祥,5 李金山,
7彭庆松。

1927

1927年八華校长湯武杰与老师们合照。校门后掛着孔
子像。

前排左者 : 右1李金山,右2许庆坤,右3 湯武杰校长
中间站立者 : 右1何锡容
后排站立者 : 右3 彭庆松

Peringatan 115 tahun PAHOA 251


1928年八華校长湯武杰与老师们合照。八華学校门前左
右两边掛者对联,左边 : 砥柱中流,右边 : 冠冕南
极。门内挂着孔子像,每位学生都会敬礼。
前排坐者 : 左1李金山,2许庆坤,3 湯武杰校长
中间站立者 : 左1 丘潤民,左8 鄧耀冠,
10 杨诗祥,13 陶瑩,14 何锡容
后排站立者 : 左1 彭庆松,4 赖燦辉

1928

1928年八華校长湯武杰与老师们合照。

1928前排左者 : 左2 许庆坤,左3 湯武杰校长,左4
何锡容,左5 李金山,左6 鄧耀冠
后排站立者 : 左3 鄒有志

八華学校校长湯武杰与老师们在校内篮球场合照。
前排坐者 : 左1 徐永发,2湯武杰校长,3李日康,4 许庆坤,5赖燦辉,6 李金山,7 高进基,8 刘耀曾,10 邓耀冠

后排站立者 : 左4 詹四维

252 Peringatan 115 tahun PAHOA


1934-1935

1934 -1935年
八華学校校长湯武杰与老师们合照。
前排坐者 : 左1 凌潤庠,2邓耀冠,3丘潤民,4杨诗祥,5刘耀曾,6许庆坤,7湯武杰校长,8黄立志 (译音

),
9黄金華,10林杏超夫人,11梁芮,12黄淑華
后排站立者 : 左1李善基,2李春鸣,3陈章基,4韋同芳,5李任康,6温曼先,7许玉宝,
8徐永发,9甄照華,10陶瑩,11萧范群,12鄒有志,13趙文化,14张国基,

15张德基,16赖燦辉,方定勋

Guru Sekolah THHK/Pa Hoa Tahun 1934-1938
Berdiri dari kiri ke kanan: Chiu Rwen Wing, Wei Thung Fang, Chen Chang Chi, Kwee Hin Pang, Chang Kuo Chi, Ling Yoan
Siong, Fang Ting Hsun, Siauw Fan Khioen, Liu Hung Mo, Yo Sie Siang, Chao Wen Hua, Yan Chew Wah, Tao Yung, Li San

Chi, Khouw Giok Po, Li Ren Kang, Wan man Sien, Loa Chan Hui, Thio Tek Kie, Li Chuen Ming dan Phang Khin Cheong.
Duduk dari kiri ke kanan: Liu Yao Tseng, Tjoe Yee Tjie, Huang Shu Hua, Huang Ching Hua, Huang li Che, Chie Eng Hoat,

Chuo Ren Shiah, Khouw Keng Koen, Liang Su, Mrs. Lin Shing Chao, Mrs. L.,K. Tai, Kho Tjin Kie dan Teng Yao Kuan.

1934 - 1938 中華會館学校/八華教师合影
后排站立者左起: 丘潤民, 韦同芳, 陈章基, 郭兴邦, 张国基, 凌云庠, 方定勋, 萧范群, 刘宏谟, 杨诗祥,

赵文化, 甄照華, 陶莹,李善基, 许玉宝, 李任康, 温曼先,赖灿辉, 张德基, 李春鸣, 彭庆松。
前排就坐者左起: 刘耀曾, 邹有杰, 黄淑華, 黄金華, 黄立志 (译音), 徐永发, 佐任侠 (校长), 许庆坤, 梁

苏,林杏超夫人,戴KL夫人, 高进基, 邓耀冠。

Peringatan 115 tahun PAHOA 253


Berdirinya Ikatan Pelajar Sekolah Pa Hoa 1929
1929年八華学校学生自治会成立于1929年。
前排坐者左8郭维鸿是学生自治会主席,在八華毕业后往中国北平燕京大学深造,毕业后回吧城八華学校教。

1939年升为八華中学部训育主任。

254 Hut ke 2 Ikatan Pelajar Sekolah Pa Hoa 1931

Peringatan 115 tahun PAHOA


1930

Hut ke 2 Ikatan Pelajar Sekolah Pa Hoa 1931

湯武杰校長和学生合照

Peringatan 115 tahun PAHOA 255


Tim Basket dan Volly Sekolah Pa Hoa
八華学校男子女子篮球队,女子排球队

256 Peringatan 115 tahun PAHOA


1933

1934年汤武杰与老师们合影。
前排左起 : 1许芳娘,3陈好娘,4汤武杰校长,5李燕珍, 6李梅,10蔡珠娘。

后排站者左起 : 3蒋坤龙,6林清金,11刘耀曾,14鄧耀冠。

1934年八華高中第二届毕业生 257
自左而右 第三排 : 杨瑞芳,钟育祥,范德祥,林保根,詹四维,吴建益,廖清祥。

第二排 : 熊德添,黄景宏,蓝金石,王秀花,李松章,林启燦。
第一排 : 钟念松老师,李金山老师,许庆坤老师,汤武杰校长,刘耀曾老师,鄧耀冠老师。

Peringatan 115 tahun PAHOA


1937

1937年八華初中第八届毕业生

级任老师 : 李日康老师,鄧耀冠老师

女同学 : 黄新德,潘秀英,黄金丽,鄧松贞,胡秀珊,林鸿尔,钟镇满,苏宝珍,

苏罗尼,Mary, 李顺玉,饶悦梅,陈绵花,宋桂英。

Guru-guru SMA dan SMP Sekolah THHK/Pa Hoa Jakarta tahun ajaran 1950-1951 foto bersama dengan

Kepala Sekolah, Bpk. Loa Chan Hui dan Wakil Kepala Sekolah Ibu Morian Chen

Duduk dari kiri ke kanan :

Baris depan : Lie Tie Gwan, Suyati, Morian Chen, Hie Djat Tho, Wu Da Jen, Lao Chan Hui, Pang Khin Cheong, Yan Chew Wah, Chiu Han Sing, Chen Joa Wen,

Lee Hai Min, Tan Bian Hok;

Baris Tengah : Lie Che Ming, Tan Tjiong Mo, Tjhang Joen Khiong, Wen Suan Fang, Keh Chung Chuan, Liem Wie Men, Khouw Joey Tjing, Hu She Tang,

Then Fuk Soei, Tjioe Liang Tjiauw, Liu Kiam Nyan, Lim Siong Hoat;

Baris belakang : Tjoa Tek Bie, Cheo Kun Leong, Liem Hok Leng, Lu Hung Hai, Thian Fu Shang, Yo Tjin Fie, Han Ting Siu, Goei Gin Bien, Lie Fet Song, Chan Ching Chung.

雅加达中華會館, 八華学校中学部1950-1951年度教师暨校长合影

前排左起 : 李治源, 苏雅蒂, 陈士華, 许乙道, 吴达人, 赖灿辉, 彭庆松, 甄照華,丘汉兴, 陈若文, 李海明, 陈绵福。
中排左起 : 李志明, 陈将茂, 郑云康, 温萱芳, 葛忠全, 林伟民, 徐辉昌, 胡师唐, 邓福瑞, 周良钊, 刘剑元, 林松发。
后排左起: 蔡德美, 蒋坤龙, 林鹤龄, 卢宏海, 田富声, 扬锦辉, 韩丁修, 魏银勉, 李獲祥,張靜中.

258 Peringatan 115 tahun PAHOA


1938年八華学校高中三毕业同学与代校长许庆坤先生合照。
第一排左二林清金于1938年和曾華麟,李淑媛两位同学应考
倫敦剑桥大学海外举行之高中毕业试验与1939年底得该大学
报告,三人均获及格。
第二排坐者 : 左1廖映妹,2刘宏谟,3许庆坤代校长,4刘
耀曾,5赖燦辉

Sekolah Pa Hoa Mangga besar

前排坐者 : 左1黄立志 (译音 ), 2林杏超夫人,
3邓耀冠,4徐永发,5许庆坤,
6汤武杰校长,7高进基,8黄淑華,
9梁芮,10黄金華
中间站立者 : 左1郭兴邦,2杨诗祥,3甄照華,
4李任康,5赵文化,7萧范群,
8凌云庠,9刘耀曾,10陶莹,11温曼先,
12方定勋
后排站立者 : 左1李春鸣,2张国基,3丘潤民,
4彭庆松,5陈章基,6赖燦辉,
7张德基,8韦同芳,10许玉宝

Peringatan 115 tahun PAHOA 259


5. YALE INSTITUTE TIONG HOA HWE KOAN
(1901-1905)

Sekolah Tiong Hoa Hwe Koan (THHK) Batavia Komisi Afdeeling C terdiri atas 5 anggota dengan
didirikan pada tanggal 17 Maret 1901. Lima bulan
kemudian, THHK Batavia ingin mendirikan sekolah masing-masing memiliki satu suara dan apabila
Inggris. Memang sejak awal THHK Batavia ingin
mendirikan sekolah berbagai bahasa, namun anggota itu juga merangkap anggota pengurus
baru sekolah Inggris yang berkesempatan untuk
didirikan. Dan itupun dengan mengambil alih THHK maka anggota itu memiliki dua suara.
sekolah Inggris yang sudah ada.
Sekolah Inggris itu akan diadakan jika komisi itu
Di dalam rapat pengurus pada tanggal 9
Agustus 1901, dibicarakan bahwa pada waktu itu bisa mendapat pinjaman uang f 2500,-
Teng Hwee Lee, BA mempunyai sekolah Inggris
yang bernama Yale Institute. Kalau THHK Batavia Setelah semua persyaratan dipenuhi maka di
dapat meminjamkan uang sebesar f 2100 kepada
Lee Teng Hwee untuk membereskan urusan dalam rapat pengurus THHK Batavia pada tanggal
dengan orang lain maka sekolah Inggris itu dapat
diambil oleh THHK Batavia dan Lee Teng Hwee akan 24 Agustus 1901, diputuskan untuk mengadakan
mengepalai sekolah itu di dalam THHK Batavia.
sekolah Inggris pada tanggal 1 September 1901.
Untuk pinjaman f 2100,- Lee Teng Hwee akan Sekolah Inggris itu bernama “Yale Institute Afdeeling
memberikan surat obligasi tanpa bunga dan tanpa C Tiong Hoa Hwe Koan.” Nama Yale berasal dari
batas waktu kepada THHK Batavia. Ketentuan ini
dijadikan perjanjian melalui akta notaris. Di dalam Yale University di Amerika Serikat tempat Lee
perjanjian itu juga ditentukan bahwa di dalam
sekolah ini, para murid diberikan juga pelajaran Teng Hwee belajar. Juga diputuskan pada rapat itu
Konghucu. Untuk mengurus sekolah Inggris ini
di THHK dibentuk satu bagian Yale Institute atau instruksi kepada komisi dari Afdeeling C Tiong Hoa
Afdeeling C.
Hwe Koan bahwa masa jabatan komisi adalah satu
Lee Teng Hwee mempunyai buku dan
perabotan yang akan diambil alih oleh THHK tahun dan dapat diangkat kembali.
Batavia. Harga buku dan perabot akan ditaksir oleh
suatu komisi dan Afdeeling C akan membayarnya Pekerjaan komisi cukup luas. Komisi
dengan meminjam uang dari kas THHK. Kemudian tidak hanya mengurus bidang akademik namun
jika Afdeeling C memperoleh keuntungan maka harus mengurus juga bidang administrasi dan
keuntungan itu dipakai untuk setiap bulan mencicil
utangnya kepada kas THHK Batavia. keuangan. Komisi mencari guru untuk mengajar
di Yale Institute namun keputusan pengangkatan
Setelah utang Afdeeling C lunas maka guru perlu dirundingkan dulu dengan pengurus
keuntungan selanjutnya akan digunakan untuk
membayar cicil obligasi dan apabila obligasi sudah THHK. Berbeda dengan bagian lain di THHK yang
lunas maka pada akhir tahun keuntungannya akan
dibagi 50% untuk dana cadangan Afdeeling C dan menggunakan penanggalan imlek, Afdeeling C
50% untuk Lee Teng Hwee sampai batas f 2400,-
Jika masih terdapat kelebihan maka keuntungan menggunakan penanggalan Masehi. Tetapi sesuai
dibagi tiga masing-masing sepertiga untuk dana dengan instruksi pasal 12, di Yale Institute wajib
cadangan Afdeeling C, kas THHK, dan Lee Teng diberikan ajaran Konghucu. Dan jam belajar di Yale
Hwee. Separuh dari bagian yang masuk ke dana Institute ditetapkan dari pukul 8 sampai pukul 13
cadangan Afdeeling C akan diberikan sebagai kecuali pada hari Minggu dan hari raya.
gratifikasi kepada guru bantu.
Sebelum diambil alih oleh THHK, Yale
Segi keuangan di dalam perjanjian ini cukup Institute bertempat di satu rumah mewah yang
rumit namun semuanya berjalan secara lancar. disewa dengan harga f 90,-. Ketika menjadi
bagian dari THHK, Yale Institute pindah ke gedung
THHK. Pada tanggal 2 Oktober 1901, Lee Teng

Hwee majukan permintaan untuk (1) ia boleh

membuka sekolah Inggris pada waktu sore di
tempat sekolah Tionghoa, (2) pada tiap malam
Minggu, menggunakan tempat sekolah Inggris

untuk mengadakan pertemuan. Permintaan kedua

dikabulkan oleh pengurus THHK.
Ketika buku ditutup pada bulan Januari

1902, ternyata Yale Institute mengalami defisit
yang cukup besar namun jumlah murid di Yale
Institute terus bertambah sehingga komisi terpaksa
menambah guru. Ruang belajar Yale Institute juga
akan ditambah dengan meminta kembali petak-

petak milik Tiong Hoa Hwe Koan yang disewakan.

260 Peringatan 115 tahun PAHOA


Terpaksa Afdeeling C meminjam uang dari Afdeeling taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah
A untuk dibayar kembali secara perlahan-lahan. menengah pertama yang kemudian ditambah
dengan sekolah menengah atas. (Disadur dari buku
Sayang Dr Lee Teng Hwee tidak bisa terus Nio Joe Lan Riwajat 40 Taon THHK Batavia oleh Dali
memimpin Yale Institute. Atas permintaannya Santun Naga).
sendiri, ia meletakkan jabatannya pada tanggal
1 Mei 1903 setelah bekerja selama satu tahun KEPALA SEKOLAH BAHASA INGGRIS
delapan bulan. Sebagai penggantinya diangkat
Thomas Davidson yang sebelumnya menjabat 英文學校 校長
sebagai guru bantu.
LEE TENG HWEE THOMAS DAVIDSON
Dengan demikian THHK mempunyai dua (1903)
sekolah, sekolah Tionghoa dan Yale Institute. 李登輝
Kutipan dari Riwajat 40 Taon THHK Batavia
menunjukkan. (1901-1902)

Sebagimana soeda dibilang, sampe di ini KHOUW KHENG KOEN E.J. STARKEY
waktoe THHK djadi ada poenja doea sekolahan
jang diurus dengen terpisah, mempoenjai tempat- 许庆坤
tempat jang terpisah, financien terpisah, dan
djoega dioeroes oleh commissie-commissie jang
terpisah, jaitoe satoe Sekola Tjina dan satoe sekola
Inggris dengen nama Yale Institute (atawa Afd. C
dari THHK).

Timbul niatan untuk menggabungkan dua
sekolah ini. Pada tanggal 8 Januari 1905, pengurus
THHK menerima baik usul dari komisi sekolah
Tionghoa untuk “Sekola Tjina dan Sekola Inggris
THHK djadi satoe moelain dari 1 Tjia Gwe 2456.”
.Komisi Sekolah Tjina dan Komisi Afdeeling C
diwajibkan untuk mengurus agar sekolah Tjina juga
diberi bahasa Inggris. Mula-mulai penggabungan
ini ternyata hanya sebatas administasi. Dua sekolah
itu ditaruh di satu tempat. Jam belajar ditetapkan
dari pukul 8.30 sampai pukul 10.30, dari pukul
11.00 sampai pukul 12.00, dan dari pukul 13.30
sampai pukul 15.30.

Gabungan dua sekolah ini kemudian
melahirkan sekolah Pa Hoa yang menggunakan
dua bahasa atau bilingual. Sekalipun Yale Institute
sudah dilebur ke dalam sekolah Pa Hoa namun di
dalam sekolah Pa Hoa muncul dua sekolah berupa
sekolah Tionghoa dan sekolah Inggris. Dua sekolah
berjalan sejajar untuk banyak tahun. Bahkan
muncul juga sekolah untuk murid lelaki dan sekolah
untuk murid perempuan. Peleburan secara lengkap
baru benar-benar terjadi pada tahun 1928.

Sejak tahun 1928, sekolah Pa Hoa tidak lagi
mengenal bagian sekolah Tionghoa dan bagian
sekolah Inggris serta bagian sekolah murid lelaki
dan sekolah murid perempan. Sejak tahun 1928,
sekolah Pa Hoa hanya mengenal jenjang sekolah,

Peringatan 115 tahun PAHOA 261


B. Periode kedua (1942-1966)

1. Sekolah Tiong Hoa Hwe Koan Batavia
tahap 1942-1957

2. Sekolah Pa Hoa dan JPP menjadi peserta
ujian negeri.

3. Sekolah Pa Hoa dan kewarganegaraan siswa
4. Sekolah Pa Hoa Blandongan 1957-1966
5. Sekolah Jajasan Pendidikan dan Pengadjaran

1957-1966
6. Ikatan eks-pelajar Pa Hoa 1955-

262 Peringatan 115 tahun PAHOA


1. SEKOLAH TIONG HOA HWE KOAN JAKARTA
TAHAP 1942-1957

Pada masa pendudukan Jepang, dua sehingga mereka terpaksa belajar dari pagi sampai
petang. Murid kelas regular menempuh ujian negeri
pejabat Tiong Hoa Hwe Koan Jakarta minta izin bagian B atau ilmu pasti. Murid kelas commercial
dipecah menjadi dua kelas. Ada murid kelas
kepada tentara Jepang untuk membuka kembali commercial yang menempuh ujian negeri bagian C
atau ekonomi dan ada murid kelas commercial yang
sekolah Pa Hoa. Tentara Jepang mengizinkan langsung bekerja. Dan untuk menampung murid
yang ingin meneruskan pelajaran ke Tiongkok
pembukaan sekolah dasar sehingga enam bulan kemudian dibuka kelas khusus Chungtapan.

setelah ditutup, sekolah dasar Pa Hoa dibuka Setelah ada penentuan kewarnegaraan di
kalangan orang Tionghoa, ternyata sekitar 80%
kembali. Ternyata sekolah dasar Pa Hoa ini siswa sekolah Pa Hoa terdiri atas warga negara
tidak hanya menampung murid sekolah Pa Hoa Indonesia. Pemerintah menentukan bahwa siswa
melainkan juga menampung murid yang berasal berwarga negara Indonesia harus bersekolah
di sekolah Nasional. Ketentuan pemerintah ini
dari sekolah Belanda yang ditutup. disambut oleh Tiong Hoa Hwe Koan Jakarta dengan
membentuk yayasan dan sekolah nasional pada
Setelah Perang Dua Kedua usai, sekolah Pa tahun 1957. Yayasannya adalah Jajasan Pendidikan
dan Pengadjaran serta sekolahnya adalah sekolah
Hoa kembali dibuka lengkap dari taman kanak- Jajasan Pendidikan dan Pengadjaran (JPP). Sekolah
JPP bertempat di gedung sekolah Pa Hoa dan
kanak sampai kaochung. Kaochung kemudian terdiri menampung siswa berwarga negara Indonesia
dari sekolah Pa Hoa dan sekolah Tionghoa lain di
atas kelas regular dan kelas commericial. Pada Jakarta.

awal tahun 1950-an, lulusan Kaochung sekolah Pa Sisa sekitar 20% siswa sekolah Pa Hoa yang
Hoa ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi berwarga negara Tionghoa tetap bersekolah di
Indonesia yang pada waktu itu praktis terdiri atas sekolah Pa Hoa namun mereka berpindah tempat
universitas negeri. Pada waktu itu, universitas ke gedung di Jalan Blandongan. Sekolah Pa Hoa
ini kemudian dikenal sebagai sekolah Pa Hoa
negeri hanya menerima lulusan SMA ujian negeri Blandongan. Bersama itu sekolah Pa Hoa tahap
1942-1957 diakhiri dan dilanjutkan oleh sekolah Pa
atau melalui ujian khusus (colloqium doctum). Hoa Blandongan 1957-1966.
Karena tidak menempuh ujian negeri, lulusan
sekolah Pa Hoa menempuh ujian khusus untuk Berbeda dengan tahap pertama sekolah Pa
dapat diterima di universitas negeri. Seperti ditulis Hoa (1901-1942) yang pendidikannya berorientasi
oleh Dr Sie Boen Lian, ternyata pengetahuan ke Tiongkok maka pada tahap kedua sekolah Pa
Hoa (1942-1966) sebagian besar pendidikannya
lulusan kaochung tentang bahan ujian untuk masuk berorientasi ke Indonesia. Sekalipun pada tahun
1957 sekolah Pa Hoa terpecah dua menjadi sekolah
ke Universiteit Indonesia adalah sangat lemah. Tionghoa Pa Hoa Blandongan dan sekolah Indonesia
JPP, namun pada akhirnya sebagian besar para
Selanjutnya Dr Sie Boen Lian menulis bahwa lulusannya berorientasi ke Indonesia, baik dalam
menempuh pendidikan lanjutan maupun dalam
sejak dua tahun lalu, yakni tahun 1948, kaum berusaha atau bekerja.

pengurus THHK telah beranggapan bahwa jurusan Dengan berbagai macam sekolah yang diasuh
kaochung Pa Hoa “harus ditujukan ke tiga jurusan oleh THHK Batavia terutama sekolah Tionghoa,
yaitu (1) universities Tiongkok, (2) universities sekolah Inggris dan sekolah perempuan terdapat
Anglo-Saxson (terhitung juga Hongkong dan tiga jenis kepala sekolah. Sampai tahun 1957 kepala

Manila), dan (3) university Indonesia.” Dan untuk

universitas di Indonesia, pengetahuan lulusan

kaochung dianggap belum memadai. Yang terparah

adalah pengetahuan bahasa Belanda yang masih

menjadi bahasa pengantar di universiteit. Sebagai

catatan, sampai tahun 1952, soal ujian negeri

masih ditulis di dalam bahasa Belanda dan bahasa

Indonesia yang dapat dipilih oleh peserta ujian.

Hal ini menggugah Tiong Hoa Hwe Koan untuk

mengubah kurikulum sekolah. Perubahan terjadi
pada tahun 1954 dan ketika itu sekolah Pa Hoa
untuk pertama kali secara resmi menjadi sekolah

peserta ujian negeri. Murid kelas 3 kaochung (SMA)

mempunyai waktu 9 bulan untuk menyesuaikan

kurikulum sekolah dengan kurikulum nasional

Peringatan 115 tahun PAHOA 263


sekolah Tionghoa adalah berturut-turut Louw Koei Pa Hoa didirikan, tahun 1928 ketika semua sekolah
Hong, Lim Hoey Djie, Tan Kim San, Louw Koei Hong, di THHK Batavia, sekolah Tionghoa, sekolah
Koeng Tao Hsi, Tang Wu Chieh, Tso Ying Hsia, Tsao
You Tsung, Hsueh Tso Yi, Loa Chan Hui, dan Lie Inggris, sekolah murid lelaki, dan sekolah murid
Tjwan Sioe. Kepala sekolah Inggris berturut-turut perempuan dapat disatukan, tahun 1954 ketika
adalah Lee Teng Hwee, Thomas Davidson, Khouw sekolah Pa Hoa menggunakan kurikulum nasional
Keng Koen, dan E.J. Starkey. Dan Kepala sekolah
perempuan adalah Wie It Ngo dan Chen Ye Ping. Indonesia dan sebagai sekolah peserta ujian negeri

Tahun-tahun penting di dalam sejarah mengikutsertakan siswanya menempuh ujian
sekolah Pa Hoa adalah tahun 1901 ketika sekolah negeri, dan tahun 1957 ketika sekolah dipecah
menjadi sekolah Tionghoa Pa Hoa dan sekolah

Indonesia JPP. (Dali Santun Naga).

Pada pertengahan tahun 1954-1955 bangunan bergaya Tiongkok

dibongkar dan dibangun gedung gaya barat berlantai dua.
Hiasan lampion tidak ada lagi tetapi singa batu tetap setia menjaga pintu

1954-1955 年中具有传统中国式的建筑物被拆除后,换成两层西方式的建筑物,
校门前的宫灯已不存在,但两座石狮依然守护校门。

Pada tahun 1954 bangunan bergaya Tiongkok dibongkar dan
dibangun gedung gaya barat berlantai tiga.

Setelah tahun 1966 dipakai sebagai SMA Negeri XIX.

1954年具有中國色彩的学校改建成西方式的三层校楼大厦。
1966年成为国立第19高级中学

264 Peringatan 115 tahun PAHOA


2. SEKOLAH PA HOA DAN JPP MENJADI PESERTA UJIAN NEGERI

Secara tradisi, lulusan sekolah Pa Hoa mengambil keputusan. Kurikulum SMA sekolah

melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Mula- Pa Hoa diubah dengan menggunakan kurikulum

mula lulusan itu pergi ke sekolah Jinan di Nanjing nasional Indonesia. Ternyata berita tentang peserta

dan kemudian ke berbagai lembaga pendidikan ujian negeri SMA harus memiliki ijazah negeri
SMP adalah tidak benar. Dan mulai tahun 1954,
di luar negeri. Namun sejak awal tahun 1950-an, sekolah Pa Hoa mendaftar menjadi sekolah peserta
ujian negeri. Ini berarti siswa kelas 2 dan kelas 3
lulusan sekolah Pa Hoa ingin melanjutkan studi SMA hanya memiliki waktu yang singkat untuk
ke perguruan tinggi di Indonesia. Pada waktu itu,
praktis hanya ada dua pilihan yakni Universitet menyesuaikan diri. Dalam waktu yang singkat itu
Indonesia dan Universitit Gadjah Mada dan dua-
duanya adalah perguruan tinggi negeri. mereka harus dapat mempelajari semua materi

Syarat untuk masuk ke dua perguruan tinggi pelajaran ujian negeri.
adalah ijazah negeri yang diperoleh melalui ujian
Karena kurikulum sangat berbeda maka
negeri. Syarat lain adalah lulus ujian colloqium
untuk pelajaran penyesuaian diberikan dari pagi
doctum yakni ujian khusus untuk dapat diterima
menjadi mahasiswa bagi mereka yang tidak sampai sore. Sekolah mengundang guru-guru
mempunyai ijazah negeri. Ada dua cara untuk
untuk memberikan pelajaran yang sesuai dengan
lulusan sekolah Pa Hoa untuk masuk perguruan
tinggi itu yakni pertama mengikuti ujian negeri kurikulum nasional. Ada sarjana lulusan negeri
sebagai siswa ekstranei dari SMA atau menempuh
Belanda dan ada mahasiswa Universitet Indonesia
colloqium doctum. yang menjadi guru. Para siswa juga aktif belajar
berkelompok untuk berusaha mengejar materi
Kendala yang dihadapi oleh lulusan sekolah
Pa Hoa untuk mengikuti dua cara itu adalah pelajaran yang akan diuji di ujian negeri. Pada
kurikulum. Kurikulum yang dipakai oleh sekolah Pa
waktu itu seluruh pelajaran SMA diujikan di dalam
Hoa berbeda dengan kurikulum yang digunakan
ujian negeri dan dibagi menjadi mata pelajaran
oleh ujian negeri dan ujian colloqium doctum.
utama dan mata pelajaran pelengkap.
Peserta dua ujian ini harus belajar sendiri bagian
Pada tahun 1954, kelompok pertama siswa
kurikulum yang berbeda itu untuk bisa lulus ujian. SMA mengikuti ujian negeri dengan sekolah Pa Hoa
sebagai sekolah peserta ujian negeri. Siswa dari
Pada tahun 1952, sejumlah siswa SMA Pa
jurusan regular menempuh ujian negeri bagian B
Hoa ingin menempuh ujian negeri sebagai siswa atau bagian ilmu pasti (dengan 17 mata pelajaran
dari tanggal 17 April sampai 3 Juli 1954). Siswa dari
ekstranei dari sekolah peserta ujian negeri. Entah jurusan commercial mengikuti ujian negeri bagian
C atau bagian sosial ekonomi. Hasil ujian cukup
dari mana asalnya, terdapat berita bahwa syarat
untuk mengikuti ujian negeri SMA adalah ijazah memuaskan. Dari 28 peserta ujian negeri SMA B,
negeri SMP. Berdasarkan berita itu, siswa SMA
kelas 1 Pa Hoa beramai-ramai mendaftarkan diri 20 peserta atau 72% lulus. Dari 29 peserta ujian
untuk mengikuti ujian negeri SMP sebagai siswa
ekstranei SMP Negeri IX. Mereka belajar sendiri negeri SMA C, 21 peserta atau 72% lulus. Prestasi
materi pelajaran yang tidak mereka dapat di
sekolah Pa Hoa. ini setara dengan prestasi SMA unggulan pada
waktu itu seperti SMA Canicius, SMA Pintu Air, dan
Semua pelajaran di SMP diujikan di dalam SMAN 8.

ujian negeri ini. Ujian negeri SMP pada waktu itu Sekolah Pa Hoa sebagai peserta ujian negeri
terus berlangsung dari tahun ke tahun. Ketika
menggunakan dua bahasa, Indonesia dan Belanda. sekolah Pa Hoa terpecah menjadi sekolah Pa Hoa

Siswa boleh memilih bahasa apa yang mereka Blandongan dan sekolah JPP maka keikutsertaan

pahami. Semua siswa sekolah Pa Hoa memilih ujian negeri diteruskan oleh sekolah JPP.
Bersama itu, mulailah secara sistematik,
bahasa Indonesia serta berusaha menjawab
pertanyaan yang tidak sempat dipelajari melalui lulusan sekolah Pa Hoa melanjutkan studi
pengetahuan umum. Sebagian di antara peserta mereka ke perguruan tinggi di Indonesia. Ketika
perguruan tinggi negeri menetapkan kuota untuk
ujian itu lulus dan memperoleh ijazah negeri SMP. calon mahasiswa Tionghoa, maka mereka mulai
memasuki perguruan tinggi swasta yang mulai
Pengurus THHK dan pimpinan sekolah segera muncul sejak akhir tahun 1950-an.

Peringatan 115 tahun PAHOA 265


3. SEKOLAH PA HOA DAN KEWARGANEGARAAN SISWA

Sepanjang 115 tahun, sekolah Pa Hoa Wan kepala sekolah Qun Yi, Kang Da Li pimpinan
mengalami gelombang besar dan kecil. Pada sekolah Xin Wen dan Touw Tjoen Han. Regu
tahun 1939, sekelompok guru utama sekolah Pa itu dibentuk untuk memelihara hubungan baik
Hoa Zhang Guo Ji, Li Shan Ji, dan beberapa orang dengan Drs Suwawi Indrasaksana (mantan guru
rekannya pindah mendirikan sekolah sendiri sekolah Pa Hoa tahun 1955-1956) yang menjabat
dengan nama sekolah Hwa Chung. Pada bulan sebagai kepala dinas pengawas sekolah asing dari
Maret 1942 dalam masa Perang Dua Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (PDK).
sekolah Pa Hoa ditutup oleh tentara Jepang serta Drs Suwawi pernah menyampaikan kepada Touw
gedung sekolah digunakan sebagai kamp tawanan Tjoen Han bahwa sudah sejak Kabinet Djuanda,
tentara sekutu. Atas usaha pengurus THHK Tjoe Tan PDK bermaksud melarang siswa WNI bersekolah
Boen Seng bersama Liok Tjoe Beng, guru Pa Hoa di sekolah asing dan wajib menerima pendidikan
alumnus Tokyo University yang fasih berbahasa dasar nasional.
Jepang, serta dibantu oleh Oey Tiang Tjoei yang
mempunyai akses ke bala tentara Jepang berhasil Berita tersebut segera disampaikan oleh
memperoleh izin membuka kembali sekolah Pa Touw Tjoen Han ke seksi pendidikan Qiao Zong
Hoa tetapi hanya sampai sekolah dasar dan sekolah sehingga sedini mungkin dapat dibuat persiapan.
menengah tetap dilarang. Berita itu juga disampaikan kepada pengurus
THHK melalui Shao Chin Piao. Nantinya semua kopi
Pada tahun 1945, setelah Perang Dunia surat lahir dan surat kewarganegaraan siswa harus
Kedua usai, ketika sekolah Tionghoa dibolehkan dikirim ke Departemen PDK. Mengingat 80% siswa
lagi membuka kembali jenjang sekolah menengah, sekolah Pa Hoa adalah WNI maka Touw Tjoen Han
beberapa guru inti Liu Yao Zeng, Liu Hong Mou, melaporkan kegawatan ini kepada Liu Yao Zeng
Wei Tong Fang, dan beberapa rekannya menolak yang menjabat sebagai kepala seksi pendidikan
mengajar di sekolah Pa Hoa. Mereka bergabung Qiao Zong.
mendirikan sekolah Lian Zhong yang kemudian
dinamakan sekolah Pa Chung. Konon guru-guru Ketika itu Sung Chung Chuan, ketua Qiao
yang memisahkan diri itu disebabkan pandangan Zong, yang duduk di sisi Liu Yao Zeng berkata,
mereka yang tidak sejalan dengan arah kebijakan “Apa boleh buat, bila sebagian siswa sekolah Pa
pendidikan sekolah Pa Hoa yang mengutamakan Hoa empat ribuan berwarga negara Indonesia,
bahasa Inggris di samping bahasa Tionghoa. mereka harus ditampung di tempat. Yang asing
terpaksa harus pindah. Bukankah gedung sekolah
Pada tahun 1957 terjadi lagi gelombang Blandongan, yang dulu merupakan sekolah THHK
besar di sekolah Pa Hoa. Mula-mula ada berita perempuan, masih milik THHK? Aku tahu surat-
bocoran di sebuah surat kabar yang mengatakan suratnya ada pada kawanku Ku Hak Nyi. Nanti aku
bahwa sekolah Pa Hoa ditunjuk (pemerintah) untuk bantu minta surat-suratnya.”
menampung siswa Warga Negara Indonesia (WNI)
asal sekolah asing. Karena berita bocoran itu tidak Menghadapi surat perintah Dwikora, semua
lengkap maka banyak guru yang panik membuat sekolah Tionghoa sudah siap sebelumnya untuk
kesimpulan bahwa sekolah Pa Hoa akan ditutup. menyelesaikan masalah ini. Sekolah Hwa Chung
Dalam kepanikan, mereka berbondong-bondong mempunyai gedung sekolah sendiri di Glodok
protes ke konsulat RRT dan Zhong Hua Qiao Toan serta sekolah Sin Hwa dan Pei Hwa masing-masing
Zong Hui (Qiao Zong). Penguasa Pelaksana Dwikora mempunyai dua gedung sekolah terpisah. Jadi apa
pada saat itu menentukan 35 sekolah asing untuk yang disebut di dalam buku peringatan 100 tahun
menampung seluruh siswa WNI agar siswa WNI THHK bahwa gedung sekolah Blandongan adalah
memperoleh pendidikan nasional. Tidak ada kado natal hasil perjuangan para guru adalah
sekolah yang ditutup. khayalan belaka. Gedung sekolah di Blandongan
adalah kamp evakuasi yang sudah dipersiapkan bila
Sebenarnya jauh sebelum berita itu, pada suatu hari tiba-tiba sekolah Pa Hoa diterpa
Qiao Zong melalui seksi pendidikannya sudah “tsunami.”
membentuk regu penghubung yang terdiri atas
Xu Jing Neng kepala sekolah Pei Hwa, Yu Guo Demikianlan pada akhir tahun 1957,
tepatnya hampir seminggu menjelang pertukaran

266 Peringatan 115 tahun PAHOA


tahun 1957/1958, sekolah Pa Hoa menerima surat di tengah jembatan darurat yang terdiri dari dua

dari Departemen PDK (Pendidikan, Pengajaran helai papan yang dibujurkan di atas sepotong rel

dan Kebudayaan) yang menyampaikan keputusan kereta api, kami menyeberangi kali menuju kantor
Shao Chin Piao. Tiba-tiba rantai sepeda terlepas dan
Penguasa Dwikora tentang perintah pemisahan sepeda terhenti. Karena tidak ada tempat tumpuan
kaki maka Touw Tjoen Han beserta sepeda terjun
dan penampungan siswa WNI di sekolah asing. setinggi tiga meter ke dalam kali.

Alasannya jelas bahwa siswa Warga Negara Setelah berenang ke tepi, Touw Tjoen Han

Indonesia (WNI) wajib menerima pendidikan dasar ditarik dan ditolong oleh seorang penanam lahan

di sekolah nasional. Surat itu disertai perintah agar tepi kali sambil mengatakan bahwa Touw Tjoen Han
tiap sekolah asing secepatnya mengirim ke PDK untung selamat tidak terbentur tonggak-tonggak
gambar denah situasi bangunan sekolah masing- besi di kolong jembatan. Touw Tjoen Han diajak

masing. Dalam pesan lisan kepada Touw Tjoen Han ke tepi sumur darurat yang dipakai untuk mengairi

Kepala Pengawas Pendidikan Sekolah Asing Drs. tanaman dan mandi membersihkan diri dari air

Suwawi Indrasaksana (mantan guru sekolah Pahoa kali yang hitam pekat. Untung berkas laporan
dibawa oleh Tjiong Thiam Siong yang tidak sampai
1955/1956 ) mengatakan agar penampungan siswa ikut tercebur. Bapak penanam lahan kemudian

segera dilaksanakan karena sebelum seluruh siswa menyuruh anaknya berenang untuk mengangkat

WNI asal sekolah asing mendapat tempat duduk sepeda dari dasar kali sedalam dua meter.
di bangku sekolah maka sekolah asing tidak boleh
dibuka. Sebaiknya sebelum satu Januari hal ini Setelah bekerja keras selama satu minggu
lebih akhirnya tugas pendaftaran berhasil kami
sudah dapat diselesaikan seluruhnya. selesaikan. Akan tetapi pada waku itu timbul
problem lain yang harus kami hadapi. Empat
Pada hari itu juga di sekolah Pa Hoa dibentuk
panitia khusus untuk menangani tugas pemisahan ribu siswa WNI asal sekolah Pa Hoa ditambah
dan pendaftaran penerimaan siswa WNI dan
Warga Negara Asing (WNA). Guru senior Phang seribu lebih pendatang baru mengakibatkan

Khin Chong dan Boen Khin Leong ditunjuk menjadi sekitar delapan ratusan siswa WNA asal sekolah
Pa hoa tidak kebagian bangku di gedung sekolah
ketua dan anggotanya terdiri dari guru-guru muda di jalan Perniagaan. Untung pengurus THHK dan

di antaranya yang masih diingat oleh Touw Tjoen seksi pendidikan Zhong Hua Qiao Tuan Zong Hui

Han adalah Chiu Ting Chi, Yo Tjie Tjiang, Tjen (Perserikatan Perkumpulan Tionghoa Jakarta)
sudah mengantisipasi kemungkinan itu dengan
Tauw Tje, Tjiong Thiam Siong, Gouw Tin Fu, Souw memindahkan siswa WNA asal sekolah Pa Hoa ke

Gwie Tjoan, Chiang Ta Lian dan Touw Toen Han. gedung Sekolah THHK di Jalan Blandongan yang
Ditentukan agar setiap dua hari panitia membuat
laporan kerja kepada pengurus THHK yang ditunjuk dulu dipakai untuk gedung sekolah perempuan

yakni Shao Chin Piao yang bertempat di kantor karena pada zaman dahulu pria dan wanita dilarang

pabrik minyak kelapa di belakang stasiun Kota. belajar bersama di dalam satu ruangan.

Sejak hari itu dari pagi hingga larut malam Pada awal Januari 1958 sekolah Pa Hoa
panitia bekerja keras mengurus pendaftaran siswa
WNI asal sekolah Pa Hoa, Pa Chung, Hwa Chung, dengan siswa WNA pindah ke Jalan Blandongan

dan sekolah asing lain. Tugas itu ternyata diperberat sedangkan lima ribu lebih siswa WNI tetap

lagi dengan datangnya ratusan siswa WNA yang bersekolah di Jalan Perniagaan dan dikelola oleh JPP

ingin menggunakan kesempatan itu untuk masuk di bawah pimpinan Dr. Sie Boen Lian dan pejabat
sekolah Pa Hoa agar mereka bisa mengikuti ujian
SMA negeri sehingga berkesempatan untuk masuk kepala sekolah Phang Khin Cheong. Sekolah Pa
ke perguruan tinggi di Indonesia. Mengingat
keterbatasan tempat maka permohonan mereka Hoa Blandongan tetap di bawah kepengurusan
kami tolak. Mereka hanya kami catat dalam daftar
waiting list. THHK dengan ketua Oey Goan Tjiang dan kepala

Masih diingat benar oleh Touw Tjoen Han sekolah Boen Khin Leong. Perlu dijelaskan di sini
bahwa pengurus JPP berasal dari sebuah panitia
bahwa pada suatu pagi dengan sepeda pinjaman dalam pengurus THHK yang dibentuk khusus untuk
office boy sekolah, Touw Tjoen Han bersama menangani kepentingan siswa Pa Hoa yang berniat
Tjiong Thiam Siong mengantarkan laporan ke Shao untuk mengikuti ujian SMA negeri karena sejak
tahun 1954 siswa SMA Pa Hoa sudah secara resmi
Chin Piao. Karena ingin melalui jalan pintas, kami dibolehkan mengikuti ujian negeri.

menyeberangi kali di ujung lapangan luas di sisi

stasion kota (sekarang gedung BNI ). Selagi berada

Peringatan 115 tahun PAHOA 267


Dari pengalaman selama 115 tahun Hari ini sudah ada Sekolah Terpadu Pahoa.

menghadapi berbagai bencana, sekolah Pa Hari ini Pahoa juga sudah mempunyai college.
Hoa senantiasa berhasil mengatasi semuanya.
Itu berkat pengorbanan serta kegigihan pada Semoga apa yang diandaikan Prof. Dali Santun
Pahoawan sejati. Kekuatan apa yang mendorong
mereka rela mengorbankan fund and forces Naga, “Kalau Ada Universitas Pahoa” akan menjadi

untuk menanggulanginya? Visi dan misi luhur kenyataan. Bila demikian halnya maka Pahoa akan

para founding fathers dan dorongan balas budi memiliki sarana pendidikan yang sempurna. Dari

kepada alma mater merupakan mujizat yang jenjang sekolah nursery, sejak anak baru belajar

membangkitkan tenaga dan semangat mereka. melangkah, baru belajar bicara, terus dididik

Kejayaan dan hari depan sekolah Pahoa selanjutnya selama hampir selama seperempat panjang
hidup manusia sampai mencapai jenjang tertinggi
bergantung kepada kaum muda yang masih enerjik menjadi sarjana, mereka terus di Pahoa. Di dunia

untuk mengemban misi menjayakan sekolah ada banyak universitas ternama tetapi mungkin
mereka tidak mempunyai struktur selengkap itu,
Pahoa. Sebagai tenaga penerus, mereka harus dari nursery sampai pendidikan tinggi. Bila setiap
mengikuti jejak pendahulu mereka. Semoga di jenjang sekolah bisa dikelola dengan sebaik-
tangan mereka, sekolah Pahoa bisa berkembang
baiknya maka nama Pahoa akan dikenal sejagat
lebih jaya dan panji sekolah Pahoa berkibar lebih
tinggi. raya. (Touw Tjoen Han)

Foto bersama guru dan pelajar di atas panggung usai peringatan 60 tahun Sekolah Pa Hoa di Gedung Theater Thalia
Jalan Hayam Wuruk Jakarta pada tanggal 17 Maret 1961.

268 Peringatan 115 tahun PAHOA


4. SEKOLAH PA HOA BLANDONGAN
1957-1966

Sebetulnya sekolah Pa Hoa Patekoan dan Pada tanggal 23 Desember 1957 pagi hari
sekolah Pa Hoa Blandongan tidak ada bedanya. dengan hati gelisah banyak siswa sekolah Pa Hoa
Keduanya tetap merupakan satu badan sekolah. berbondong pergi melihat gedung baru mereka.
Bedanya adalah sekolah Pa Hoa Patekoan dimulai Setiba di tempat dan begitu pintu gerbang sekolah
dari tahun 1901 sampai tahun 1957 dan sekolah dibuka, mereka tercengang melihat sebuah
Pa Hoa Blandongan dari tahun 1957 sampai tahun
1966. Perbedaan itu terjadi karena pada tahun 1957 gedung sekolah yang jauh lebih kecil lagi tua dan
semua siswa sekolah Pa Hoa yang berwarganegara
asing pindah dari Patekoan (Jalam Perniagaan 31) usang. Tetapi tak lama kemudian rombongan guru
ke Jalan Blandongan dengan tetap menggunakan
nama sekolah Pa Hoa. Blandongan adalah nama dan pengurus Tiong Hoa Hwe Koan yang dipimpin
jalan dekat jalan Perniagaan. Blandongan berarti oleh ketua Oey Goan Tjiang tiba di tempat.
belahan kayu karena mungkin dulu di situ ada Melihat banyak raut muka siswa yang gelisah, dia
tukang belah kayu atau gudang penyimpanan kayu segera berkata, “Jangan kuatir, nanti kita pugar.
belahah untuk kayu bakar. Kita jadikan gedung bertingkat dan lebih bagus dari
Patekoan!“
Pada tahun 1957 ada peraturan baru dari
penguasa perang yang melarang siswa WNI Mendengar kata penuh semangat dari ketua
bersekolah di sekolah asing. Mereka harus
menerima pendidikan dasar di sekolah nasional. THHK, wajah para siswa berubah cerah. Saat itu
Pada waktu itu 82% siswa sekolah Pa Hoa
berwarga negara Indonesia sedangkan sekolah Pa juga seorang siswa berkata, “Tanggal 24, 25, 26
Hoa berstatus sekolah asing. Pengurus sekolah libur Natal, ada 3 hari kita kerja bakti. Kita bersihkan
menentukan agar siswa sekolah Pa Hoa yang gedung dan bangku-bangku sekolah dari debu!“
mayoritas WNI tetap ditampung di sekolah asal
dan akan dikelola oleh Jajasan Pedidikan dan Selama 3 hari puluhan siswa dibantu beberapa
Pengadjaran (JPP) yang berstatus sekolah nasional.
tukang kayu dan tukang batu kiriman pengurus
Sekitar 18% siswa WNA pindah ke Blandongan
dengan tetap menggunakan nama sekolah Pa Hoa sekolah, dengan penuh semangat mengerjakan
sampai bulan April 1966 ketika sekolah Pa Hoa dan
semua sekolah asing ditutup oleh rezim Orde Baru. tugas kebersihan masing-masing. Sampai-sampai
Bersamaan dengan itu dikeluarkan pula larangan
berbahasa Tionghoa dan penggunaan huruf jembatan-bertangga penyeberangan umum
Tionghoa di seluruh Indonesia. Tetapi 48 tahun
kemudian dalam tahun 2008 atas inisiatif dan selebar 1 meter dibersihkan oleh Liong Seng Chu,
perjuangan alumni sekolah Pa Hoa, sekolah Pa Hoa
berhasil dibangun lagi di Summarecon Serpong dan Zhang Qi Sheng, Zhu An Neng, dan kawan-kawan
berstatus nasional dengan nama Sekokah Terpadu
Pahoa. kelas SMP dan railingnya dicat hingga ‘kinclong.’
Tanggal 27 Desember tiba sebagai hari
Semangat Pa Hoa. Dampak dari peraturan
pemisahan siswa WNI dengan WNA bagi empat pembukaan sekolah. Guru, siswa, dan pengurus
ribuan siswa sekolah Pa Hoa yang berwarga negara
Indonesia bisa merasa tenang. Mereka tetap sekolah berkumpul di ruang depan. Melihat
bersekolah di gedung dan diajar guru yang sama
dengan hanya status sekolah menjadi sekolah hasil kerja para relawan sehingga ruang kelas dan
nasional dan nama diganti menjadi sekolah JPP.
Tetapi siswa sekolah Pa Hoa yang berstatus asing bangku-bangku bersih siap dipakai, Oen Tek Hian,
harus pindah ke Blandongan dengan gedung
sekolah yang belum pernah mereka lihat. penulis THHK, dengan senyum khasnya berkata : “
八華精神好厉害 (semangat Pa Hoa betul –betul
hebat!).”

Kegaduhan pimpinan. Pada tahun 1959
ketika baru pindah ke Blandongan sekolah Pa
Hoa dipimpin kepala sekolah Boen Khin Liong

merangkap kepala sekolah menengah dan sekolah

dasar, Chien Tai Chun sebagai kepala taman kanak-

kanak, dan Cheng Lien Lun sebagai kepala tata
usaha. Di antara ketiga pimpinan itu sering terjadi
gesekan dan selisih pendapat. Masing-masing
berkeras kepala hingga sering timbul konflik yang
sukar dilerai. Kegaduhan itu mempengaruhi

suasana sekolah dan kenyamanan belajar pada
siswa. Syukur kejadian itu tidak berlangsung lama.

Pada awal tahun 1960 Cheng Lien Lun
mengundurkan diri diganti oleh Chen Tau Che.

Peringatan 115 tahun PAHOA 269


Tidak lama kemudian Boen Khin Liong juga sederetan ruko di tikungan Jalan Mangga Besar dan
berhenti. Melihat kekosongan itu ketua THHK Oey Jalan Hayam Wuruk) selama dua malam.
Goan Tjiang dan komisi sekolah Shao Chin Piao
menyuruh Touw Tjoen Han menjadi koordinator Kemajuan dan perkembangan sekolah Pa Hoa
antarbagian dan berusaha menangani ketidak-
serasian antarbagian. Sebagai kepala sekolah banyak diketahui masyarakat. Banyak orang tua
menengah diangkat Yo Tjie Tjiang dan sekolah
dasar Wu Tin Fu. Sedikit demi sedikit suasana memindahkan putra-putrinya ke sekolah Pa Hoa.
sekolah agak membaik.
Banyak di antaranya datang dari tempat agak jauh.
Liu Yao Zeng, Kepala seksi pendidikan, Zhong
Hua Qiao Tuan Zong Hui (ZHQTZH ) 中華侨团总 Ada yang datang dari Karet, Tanah Abang, Senen,
会 yang ikut prihatin dengan keadaan Pa Hoa, Jatinegara, dan bahkan Tangerang. Pendaftaran
sebelum pulang ke rumahnya di jalan Kampung siswa baru bagian taman kanak-kanak lebih parah
Angus, sering mampir sejenak ke sekolah Pa Hoa
menemui Touw Tjoen Han untuk menanyakan lagi. Sehari di muka pada siang hari orang sudah
keadaan sekolah Pa Hoa. Akhirnya bersama Oey datang mendaftar. Mereka tidak mengacuhkan
Goan Tjiang, mereka berhasil membujuk ketua penjelasan pihak sekolah dan rela ‘nongkrong’ di
ZHQTZH Sung Chung Chuen untuk merangkap lapangan menunggu semalaman karena khawatir
jabatan ketua ZHQTZH dengan jabatan kepala terlambat dalam pendaftaran. Tata usaha terpaksa
sekolah Pa Hoa. menyalakan lampu petromax untuk penerangan

Sung Chung Chuen. Di bawah pimpinan darurat dan menghidangkan pisang goreng dan
Sung Chung Chuen yang mempunyai kharisma
khas, pribadi rendah hati, bijaksana, dan luwes singkong goreng di samping minuman dan kopi
bergaul, suasana sekolah Pa Hoa sehari demi
sehari mengalami perubahan nyata. Untuk panas untuk sekadar menghibur mereka.
mempersatukan guru, Sung Chung Chuen sering
meminjamkan rumah peristirahatan kawan- Pemugaran gedung sekolah. Terus bertam-
kawannya atau guest house Yang Wei Pin sebagai bahnya siswa baru membuat sekolah kewalahan
tempat semua guru sekolah Pa Hoa berlibur
sepanjang liburan panjang. Sung Chung Chuen untuk menolak permohonan orang tua. Oey Goan
juga sering turun tangan sendiri mengatur kegiatan
di luar kelas seperti organisasi siswa. Tjiang datang ke sekolah untuk berbicara dengan

Bagian tata usaha diatur melalui sistem Sung Chung Chuen tentang rencana penambahan
subsidi silang dengan siswa yang kaya membantu
siswa yang miskin. Berkat luasnya pergaulan Sung ruang kelas dan pemugaran gedung. Pemugaran
Chung Chuen, ia berhasil membujuk banyak orang
tua yang kaya membayar uang sekolah lebih besar gedung dipercayakan kepada pemborong
untuk menunjang siswa yang kurang mampu.
Berkat sistem subsidi silang itu puluhan siswa terkemuka Kong Acong. Guna mendidik mental
bebas dari pembayaran uang sekolah. Bahkan siswa Sung Chung Chuen membentuk panitia
pada akhir tahun masih ada sisa uang untuk penyumbangan batu bata. Kata Sung Chung Chuen
membeli perlengkapan laboratorium seperti kaca
pembesar dan alat destilasi. Untuk meningkatkan siswa perlu disertakan dalam pengumpulan dana
mutu guru, diundang 5 guru lulusan kursus
pendidikan keguruan yang diselenggarakan oleh agar mendidik mereka mempunyai rasa ‘sense of
seksi pendidikan ZHQTZH.
belonging,’ karena mereka akan merasa bahwa
Dalam memperingati HUT ke-60 sekolah
Pa Hoa, di bawah pimpinan dan anjuran Sung dalam dinding bangunan sekolah terdapat batu
Chung Chuen, siswa dan guru dibantu alumni bata partisipasi mereka berupa hasil cucur keringat
berhasil menyelenggarakan pertunjukan kesenian mereka juga. Dengan demikian mereka akan lebih
spektakuler berupa sandiwara, tari–tarian, menyayangi sekolah. Setelah besar nanti mereka
dan koor di gedung theater “Thalia” (sekarang akan mencintai almamater mereka.

Setiap siswa diberi secarik kertas untuk
mencatat daftar nama dan jumlah sumbangan
penderma. Karena ingin tahu bagaimana siswa

menjalankan tugas serta juga reaksi masyarakat

terhadap sekolah Pa Hoa, penulis beberapa kali

keluar ke Pasar Pagi, Pintu Kecil, dan Kongsi Besar.

Penulis terharu melihat duta-duta cilik berdua
bertiga keluar masuk kios dan toko dengan muka
ceria menyodorkan kertas sumbangan kepada

pemilik kios dan toko. Mendengar celoteh anak-

anak yang lucu mereka mengangguk-anggukkan

kepala mengambil pena mencoretkan sesuatu

di atas kertas. Beberapa hari kemudian penulis

menanyakan kepara siswa apakah ada yang ditolak

secara kasar. Seorang siswa kelas enam berkata:,“

Tidak sih, tapi banyak yang mengatakan baru

270 Peringatan 115 tahun PAHOA


saja menyumbang. Memang banyak sih yang nasional. Setahu Touw Tjoen Han kebanyakan

datang,“ jawab mereka. Kata Oey Goan Tjiang siswa meneruskan sekolah di tempat lain mungkin
karena merasa sakit hati atau kecewa melihat
hasil pengumpulan dana oleh siswa cukup bagus. gedung sekolah yang mereka ikut bangun ditutup.

Ternyata sambutan masyarakat terhadap sekolah Patah tumbuh hilang berganti. Sekolah boleh
ditutup tetapi cinta alumni kepada sekolah Pa Hoa
Pa Hoa bagus juga.
tak akan pudar. Mereka sering berkumpul atau
Karena keterbatasan tempat terpaksa
mengadakan reuni antarkelas untuk bernostalgia.
pemugaran gedung dilakukan setempat dan
Dalam tahun 1984 alumni berhasil mendirikan
bertahap dengan cara membongkar sambil badan hukum sebagai wadah pemusatan aktivitas
alumni. Badan itu dinamai (P)ancaran (H)idup,
membangun. Sadar akan bahaya yang mengancam
sebuah plesetan dari nama Pa Hoa dengan
keselamatan siswa, di tempat yang dianggap
mempertahankan huruf P dan H, karena suasana
berbahaya dipasang tanda bahaya. Siswa dilarang waktu itu tidak mungkin menggunakan nama Pa
mendekati tempat itu. Akan tetapi justru larangan Hoa.
itu agaknya makin menggelitik hati keingintahuan
siswa. Pada suatu sore waktu pulang selesai belajar Setelah selama 23 tahun alumni berusaha

beberapa siswa nakal menyelinap memasuki membangun sekolah dan akhirnya dalam tahun
daerah terlarang. Karena kurang hati-hati seorang 2007, atas inisiatif ketua V Perkumpulan Pancaran
siswa terperoksok dari lantai dua jatuh ke lantai Hidup, alumni sekolah Pa Hoa Blandongan angkatan
dasar. Untung selain kesakitan, anak itu tidak 1965,徐胜文-Soeseno Boenarso, serta beberapa
sampai luka atau cedera. Pahoawan sejati pada tanggal 13 Desember 2007
berhasil mendirikan PT Pahoa, dan pada tanggal 31
Dua tahun lebih gedung baru selesai dipugar.
Di deretan kiri bertingkat dua bertambah 5 kelas, Januari 2008 mendirikan Yayasan Pendidikan dan
di deretan kanan bertingkat dua bertambah 2
kelas, serta di bangunan tengah bertingkat tiga Pengajaran Pahoa. PT Pahoa untuk membangun
bertambah beberapa kelas dan tiga ruang besar.
gedung sekolah dan Yayasan Pendidikan dan
Sayang Sung Chung Chuen tidak sempat
menyaksikan gedung yang megah itu. Satu Pengajaran Pahoa untuk mengelola sekolah.

tahun sebelumnya, karena pendarahan akut Pada tahun 2008 selesai membangun
di lambung, beliau tiba-tiba meninggalkan kita
untuk selamanya. Kekosongan pimpinan sekolah gedung sekolah tahap ke-1, Yayasan Pendidikan dan
sementara dijabat oleh 黄允赋-Huang Yun Fu.
Hingga tahun 1963 baru ada kepala sekolah 曹雪 Pengajaran Pahoa resmi membuka Sekolah Terpadu
贤-Cao Xue Xian yakni mantan guru sekolah Pa Hoa
Pahoa di Summarecon Serpong dengan siswa
sebelum Perang Dunia Kedua.
perdana sebanyak 255 orang. Berkat kerja keras
Dipaksa tutup. Menjelang tahun 1966
suasana politik tidak kondusif. Demonstrasi siswa alumni, guru, dan pengurus sekolah, ditambah
dan ormas yang ingin menggulingkan Presiden kharisma nama Pa Hoa maka pendaftaran tahun
berikutnya berhasil menampung seribu lebih siswa
Sukarno mengeruhkan suasana. Touw Tjoen Han
baru dan hingga tahun 2015 berhasil menambah
masih ingat demi menjaga keamanan gedung
empat ribu lebih siswa. Di samping itu PT Pahoa
sekolah, para guru digilir piket malam hari di
berhasil menyelesaikan bangunan tahap ke-5 yang
sekolah. bertingkat sembilan. Luas tanah Sekolah Terpadu
Pahoa sekarang mencapai lebih dari 10 kali areal
Untung susah diraih, tetapi malang tak
bisa dicegah. Ketika kami sedang merencanakan sekolah cikal-bakalnya di Patekoan.
mencari hari untuk perayaan peresmian gedung
Hingga akhir-akhir ini masih banyak siswa
dan membicarakan pelebaran jembatan di depan sekolah Pa Hoa Blandongan yang aktif dalam
gedung sekolah, tiba-tiba di awal bulan April perkembangan Sekolah Terpadu Pahoa dan dan
gedung sekolah Pa Hoa diduduki militer. Pada aktivitas alumni Pa Hoa, di antaranya 徐胜文 –
Soeseno Boenarso,洪明辉 - Rachmat M.S,
tanggal 6 April 1966, sekolah Pa Hoa Blandongan 游宏亮 – Yudono Goeinawan, 苏 益民 – Anton
Sunarcia,王健樹 - Beny Susanto,李国祥 - Dr.
ditutup oleh pemerintah dan gedung sekolah Pa Herman Kaligis,梁伟强 – Liang Wei Qiang, 梁
成柱 – Liong Seng Chu,尹南杰 - Yin Nan Jie,
Hoa dinasionalisasi menjadi SMA Negeri 17 dan 梁友康 – Liong Yu Kong,黄茂源 – Huang Mao
Yuan,张其生 – Zhang Qi Sheng,李惠珠 – Li Hui
SMP Negeri 54. Bersamaan waktu semua sekolah Zhu,余淑英 – Yu Shu Ying,薛倩薇 – Xue Qian

Tionghoa di Jakarta ditutup juga. Siswa sekolah Wei, dan lain-lain yang terlalu banyak bila namanya

Pa Hoa terpaksa melanjutkan sekolah di sekolah disebut satu persatu. (Touw Tjoen Han).

Peringatan 115 tahun PAHOA 271


5. SEKOLAH JAJASAN PENDIDIKAN DAN PENGADJARAN
1957-1966

Latar Belakang Sosial Politik. Lahirnya negeri berbahasa Inggris atau Jerman.
sekolah Jajasan Pendidikan dan Pengadjaran (JPP) Dengan demikian murid SMA sekolah Pa

adalah suatu tuntutan jaman dan merupakan Hoa dapat mengikuti ujian negeri dengan baik dan
rintisan dari sekolah Pa Hoa (THHK) yang merupakan banyak di antara mereka yang meneruskan studi
suatu sekolah sepanjang masa (The school for ke perguruan tinggi di Indonesia, seperti UI , ITB,
all seasons) yang selalu tanggap mengadaptasi dan lain-lain. Kemudian ternyata alumni tersebut
perubahan lingkungan untuk mencapai visi dan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan
tenaga pengajar di sekolah-sekolah swasta nasional
misinya. untuk murid-murid WNI etnis Tionghoa. Dan juga
banyak di antara mereka yang melanjutkan studi di
Pada pertengahan abad ke-20 telah terjadi luar negeri.

perubahan pemerintah di daratan Tiongkok Lahirnya JPP. Demi meningkatkan jiwa
nasionalisme, pada tanggal 6 November 1957 Ir.
dengan diumumkan berdirinya Republik Rakyat Djuanda sebagai Perdana Menteri merangkap
Menteri Pertahanan, menandatangani Peraturan
Tiongkok (RRT) pada tanggal 1 Oktober 1949 di Penguasa Militer Nomor 989/PMT/Tahun 1957
tentang Pengawasan Pengajaran Asing dan
Beijing sedangkan pemerintah Republik Tiongkok diumumkan dalam Berita Negara RI pada tanggal
18 November 1957 yang memberikan perumusan
di bawah pemimpin Chiang Kai Shek hijrah ke tentang pengertian “sekolah asing” yang pada
asasnya semata-mata diselenggarakan bagi orang
Taiwan. Pemerintah Republik Indonesia mengakui asing. Kemudian pada tanggal 20 November 1957
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
kedaulatan RRT dan langsung mengadakan menetapkan Peraturan tentang Pelaksanaan
hubungan diplomatik dengan Beijing. Perubahan Pengawasan Pengajaran Asing yang intinya adalah,
pemerintahan di Tiongkok tersebut membawa
Sekolah asing pada asasnya tidak
dampak atas perebutan sekolah Tionghoa di diperkenankan menerima dan/atau mempunyai
murid warga negara Indonesia (Pasal 14 ayat 1).
Indonesia oleh dua kelompok pro RRT dan pro Murid WNI yang meninggalkan sekolah asing
karena pelaksanaan Peraturan Penguasa Militer
Taiwan. sedapat-dapatnya ditampung oleh sekolah-sekolah
nasional dalam kelas-kelas setingkat.
Dalam hal ini pimpinan sekolah Pa Hoa
berprinsip mengakar di bumi pertiwi Indonesia ( -Bila penampungan oleh sekolah sekolah
落地生根). Sejak pengakuan kedaulatan penuh nasional yang telah ada tidak memungkinkan
karena kekurangan tempat, dapat diselenggarakan
oleh pemerintah kolonial Belanda kepada RI pada sekolah nasional baru, baik yang berupa sekolah
negeri maupun partikelir (Pasal 24 ayat 2).
tahun 1949, sekolah Pa Hoa di bawah pimpinan
Pada tahun 1957 mayoritas hampir 80%
Dr Sie Boen Lian telah mulai mengarahkan sekolah murid Sekolah Pa Hoa adalah WNI sehingga
pimpinan sekolah dengan tanggap pada tanggal 1
ke sistem pendidikan nasional Indonesia (Buku November 1957 telah mendirikan sekolah nasional
Jajasan Pendidikan dan Pengadjaran (JPP) sebagai
Peringatan 50 tahun THHK). Murid SMA sekolah wadah bagi 80% muridnya yang WNI. Maka ketika
Pa Hoa dipersiapkan untuk dapat mengikuti ujian peraturan pemerintah tanggal 6 November 1957
negeri dan dapat diterima di perguruan tinggi di yang melarang WNI bersekolah di sekolah asing
Indonesia. Mata pelajaran dan bahasa pengantar diumumkan, bagi murid WNI, sekolah Pa Hoa yang

disesuaikan dan guru SMA Negeri dan SMA swasta

terkemuka diundang untuk bantu mengajar di

sekolah Pa Hoa.

Tetapi mengingat daya tampung perguruan
tinggi di Indonesia ketika itu sangat terbatas dan
pada umumnya berbentuk universitas negeri,

sedangkan tempat untuk etnis Tionghoa secara

informal dibatasi hanya 10%, maka pimpinan

Sekolah Pa Hoa secara bijak telah mempersiapkan
tiga jalur utama bagi alumni sekolah Pa Hoa
yaitu (a) membumi di Indonesia terjun langsung

ke masyarakat atau memasuki perguruan
tinggi di Indonesia, (b) melanjutkan studi di
universitas berbahasa Tionghoa di Tiongkok, dan
(c) melanjutkan studi ke perguruan tinggi di luar

272 Peringatan 115 tahun PAHOA


telah menjadi sekolah nasional JPP tidak menjadi ujian negeri sesuai dengan jurusan masing masing.
masalah. Sedangkan murid WNA meneruskan Sejak tahun 1957 seluruh gedung digunakan oleh
pendidikannya di sekolah Pa Hoa dengan gedung JPP yang baru lahir dan kelas Tionghoa pindah ke
bekas SD Pa Chung di Belandongan. (Buku sekolah Pa Hoa Belandongan.
Peringatan 110 Sekolah THHK Pahoa).
Dalam masa transisi itu, lulusan SMA
Tetapi perlu dicatat bahwa sebaliknya tidak angkatan tahun 1958 sangat beruntung karena
ada larangan bagi murid WNA bila mereka ingin sekaligus mendapatkan tiga ijazah dari sekolah Pa
meneruskan bersekolah di sekolah nasional. Hoa (THHK), sekolah JPP (Jajasan Pendidikan dan
Tidak sedikit orang tua dan murid WNA yang Pengadjaran), dan Ujian Negeri SMA. Oleh karena
siap membumi (落地生根) di Indonesia tetap itu secara resmi lulusan JPP tahun 1959 dianggap
membiarkan anak mereka bersekolah di sekolah sebagai lulusan angkatan pertama sekolah JPP.
JPP.
Ditutupnya JPP. Setelah Indonesia merdeka,
Sekolah JPP diasuh oleh yayasan yang para elit etnis Tionghoa di Indonesia terpecah
didirikan pada tanggal 1 November 1957 bernama menjadi dua kelompok yang berbeda pendapat
Jajasan Pendidikan dan Pengadjaran (JPP) dengan tentang pembauran dengan arus kuat (main
susunan pengurus sebagai berikut. stream) untuk bersama-sama membangun nusa
dan bangsa yakni kelompok asimilasi dan kelompok
SUSUNAN PENGURUS JPP integrasi.

Ketua : Dr Sie Boen Lian Kelompok asimilasi yang diprakarsai LPKB
Penulis : Kwee Kek Beng (Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa) dengan
Bendahara : Dr Souw Hong Giap tokoh Sindhunata berpendapat pembauran perlu
Komisaris : Oey Poei Tjhip dilakukan dengan perkawinan campuran dan
ganti nama yaitu apa yang disebut asimilasi total.
Oey Kim Sen Sedangkan kelompok integrasi yang diprakarsai
Dr Sie Boen Liep BaperkidengantokohSiauwGiokTjhanberpendapat
Tan Tjan Tjong bahwa peraturan tentang perkawinan campuran
Kwee Pie Hoa dan ganti nama meskipun tidak merupakan
Tjio Wie Thay paksaan tetapi dikhawatirkan pada suatu saat akan
Tan Tjoan Som menimbulkan tekanan dan menjurus pemaksaan
yang merupakan pelanggaran HAM. Lebih penting
ANGGOTA KOMISI KEUANGAN dari sekadar perkawinan campuran dan ganti nama
adalah penggemblengan etnis Tionghoa yang
Oey Poei Tjhip harus berjiwa nasional Indonesia dan berjuang
untuk membangun nusa dan bangsa, khususnya, di
Tan Tjan Tjong bidang ekonomi untuk meningkatkan kemakmuran
dan menghilangkan kesenjangan sosial ekonomi.
Oey Goan Tjiang
Kelompok integrasi menganggap pendidikan
Masa peralihan 1957–1959. Pada tahun 1956 adalah sangat penting serta konsep persatuan
cita-cita guru Phang Khin Cheong untuk merenovasi dan kesatuan bangsa harus ditaburkan dan
dan membangun gedung baru bertingkat di Jalan dikembangkan melalui sekolah. Oleh karena itu
Patekoan (sekarang Jalan Perniagaan) Nomor 31 Baperki berusaha mendirikan sekolah dan meraih
sekolah yang telah ada untuk berada di bawah
Jakarta sudah terlaksana. Cuma sayang bangunan naungannya. (Siauw Giok Tjhan, Ang Yan Goan).

legendaris mulai dari pintu gerbang masuk pintu Indonesia di bawah pemimpin besar
Soekarno, sebagai founding father RI, selalu
utama, ruang guru, lapangan badminton, sampai mengutamakan persatuan dan kesatuan
Indonesia. Terdapat tiga kekuatan politik yang ingin
ke ruang perpustakaan dengan plafon ukiran dirangkulnya yakni NASAKOM (Nasional, Agama,
Komunis). Idealisme Bung Karno sebagai bapak
kayu yang sangat indah harus dikorbankan demi bangsa ternyata telah membawa bencana dengan
membangun bangunan bertingkat dua dengan meletusnya peristiwa G30S. Tragedi nasional
menambah kapasitas 16 ruang kelas. Ketika tersebut telah berdampak serius terhadap etnis
gedung baru selesai, tingkat bawah digunakan oleh Tionghoa. Karena komunis phobi dan RRT dianggap
kelas dengan kurikulum Tionghoa (中大班) (kelas
Tionghoa) dan tingkat atas untuk kelas dengan
kurikulum Indonesia (印大班) (kelas Indonesia).

Kelas Indonesia terdiri atas dua jurusan
yakni SMA bagian B (Pasti Alam) dan SMA bagian
C (Sosial Ekonomi) dan siswanya siap mengikuti

Peringatan 115 tahun PAHOA 273


sangat berpengaruh terhadap PKI, maka dalam sehingga sekolah JPP dianggap sebagai sekolah di
bawah pengelolaan Baperki dan ditutup.
zaman Orde Baru di bawah pimpinan Jendral
Soeharto timbul sino phobi sehingga nilai budaya Sembilan Tahun Yang Sangat Produktif dan
Tionghoa secara sistematis dilenyapkan dari bumi Bermakna. Sejak berdirinya pada tahun 1957
Indonesia. sampai ditutup pada tahun 1966, sekolah JPP telah
berkontribusi besar dalam pendidikan nasional.
Tentunya kelompok asimilasi telah mendapat Sekolah JPP telah menyediakan wadah bagi WNI
untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran
angin. Baperki dilarang dan tokohnya ditangkap. nasional dan telah menghasilkan alumni yang
berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Universitas Res Publika (Ureca) yang didirikan
Pada permulaan berdirinya, JPP dipimpin
oleh Baperki ditutup dan kemudian diambil alih oleh Ketua Pengurus JPP (Chairman School
Committee) Dr Sie Boen Lian, Kepala Sekolah Phang
oleh pemerintah dan diubah menjadi Universitas Khin Cheong (kemudian Siem Kiong Tek) , Kepala
Trisakti. Hal ini berdampak kepada JPP. Sejak tanggal Sekolah cabang Mangga Besar Pen Chie Hsien,
6 April 1966 sekolah JPP ditutup oleh pemerintah Wakil Kepala Sekolah cabang Mangga Besar Siauw
Kim Tjeng, Direktur SMA Tan Kiong Oey, Direktur
dan gedungnya diambil alih untuk sekolah negeri. SMP Jo Tjie Tjiang, Direktur SR Tjiong Thiam Siong.

Sebenarnya sejak pendirian pada 1 Mata Pelajaran JPP mulai SD, SMP, sampai
SMA bagian B (Pasti Alam) dan C (Sosial Ekonomi)
November 1957 sekolah nasional JPP dikelola oleh telah disesuaikan dengan kurikulum sekolah negeri
yakni sesuai dengan pengarahan Departemen
suatu badan hukum yang otonom dan dikelola oleh Pendidikan dan Pengajaran dengan catatan
etnis Tionghoa peranakan yang tidak berafiliasi sebagai pengganti bahasa daerah diberikan bahasa
kepada Baperki dan bukan pendukung massa Tionghoa dan bahasa Inggris yang jauh lebih maju
Baperki serta juga tidak berorientasi ke RRT atau (advance) dari pelajaran di SMA negeri.
Taiwan melainkan merupakan wadah pendidikan
Mata Pelajaran SMA Bagian B selengkapnya
dan pengajaran pemuda-pemudi Indonesia yang adalah sebagai berikut:

sesuai dengan sistem pendidikan nasional RI.

Tetapi mengapa JPP yang sebenarnya tak ada

hubungan dengan Baperki ternyata ikut terseret

sebagai korban dan ditutup serta kemudian

dijadikan SMAN 19 Jakarta. Menurut Iskandar

Jusuf, ”Penguasa Pelaksana Dwikora Daerah Jakarta

Raya kurang cermat dan melakukan kesalahan . .
.” (Iskandar Jusuf, Dari Tiong Hoa Hwe Koan 1900
sampai Sekolah Terpadu Pahoa 2008, hal 137)

1. Tatanegara dan Kewarganegara 2. Sejarah
3. Alajabar 4. Ilmu Ukur Sudut
5. Ilmu Ukur Ruang 6. Ilmu Pesawat
7. Ilmu Alam 8. Ilmu Kimia
9. Ilmu Hayat 10. lmu Ekonomi
11. Gambar Mistar 12. Bahasa Indonesia
13. Bahasa Inggris 14. Bahasa Jerman*
15. Bahasa Tionghoa (Han Yu) 16. Menggambar*

*Diuji sebagai Ujian Pelengkap untuk ujian penghabisan negeri SMA, dilakukan
pada akhir pelajaran SMA kelas 2

Mata Pelajaran SMA Bagian C selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Tatanegara dan Kewarganegaraan 2. Tata Hukum
2. Ekonomi 4. Ilmu Bumi Sosial/Ekonomi
5. Ilmu Bangsa Bangsa 6. Sedjarah
7. Pengetahuan Dagang dan Hitung Dagang 8. Tatabuku
9. Aldjabar 10. Bahasa Indonesia
11. Bahasa Inggris 12. Bahasa Jerman*
13. Bahasa Tionghoa (Han Yu) 14. Ilmu Kimia dan Pengetahuan Bahan*
15. Sedjarah Perekonomian* 16. Kesehatan*
17. Menggambar *

274 Peringatan 115 tahun PAHOA


*Diuji sebagai Ujian Pelengkap untuk ujian Tan Kiong Oey (Direktur SMA dan mengajar bahasa

penghabisan negeri SMA, dilakukan pada akhir Indonesia), Hie Djat Tho (Bahasa Inggris), Sanusi

pelajaran SMA kelas 2. Lambri (bahasa Jerman), Wu Da Ren, dan Tseng

Bahasa pengantar di sekolah JPP adalah Kay (bahasa Tionghoa), Iswandhi (Tata Negara dan

bahasa Indonesia. Sebagai penerus sekolah Pa Kewarganegaraan), Tan Bian Hok (Ilmu Ukur dan
Matematika), Tan Tiang Gie (Ilmu Alam/Pesawat/
Hoa, pelajaran bahasa Inggris diberikan jauh Fisika), Tjoa Kwie Han (Ilmu Kimia), Djakri Samad

lebih intensif dan maju (advance) dibandingkan (Sejarah), Kwik Hok Hoo (Ilmu Ekonomi), Tan Thian

pelajaran di SMA pada umumnya. Buku pelajaran Khing (Aljabar), Loa William (Ilmu Hukum dan

bahasa Inggris menggunakan The New Royal Tata Hukum Indonesia), Ong Leng Kok (Tata Buku),

Readers, book sixth, dan berisi cerita klasik Inggris, Ang Ban Hoei (Hitung Dagang), Jo Lioe Kin (Tata
antara lain, Ivanhoe karangan Sir Walter Scott yang
banyak menggunakan bahasa Inggris klasik. Buku Negara), Mardiono, Suleman Madnia, dan lain-lain

tersebut digunakan di sekolah di Inggris dan negara adalah guru yang luar biasa.
Pengakuan alumni dan bukti nyata
Commonwealth. Sedangkan pelajaran bahasa
menunjukkan bahwa mutu pelajaran dan guru
Tionghoa (Tionghoa/Han Yu) menggunakan buku bahasa, matematika/aljabar, dan kimia adalah
pelajaran Gao Zhong Yu Wen (高中語文) yang kunci keberhasilan siswa khususnya mereka
yang akan meneruskan studi ke perguruan tinggi
dipakai oleh SMA sekolah Tionghoa pada umumnya dengan catatan bahwa mata pelajaran lain juga
tetap penting.
dan sering kali ditambah dengan pelajaran sastra
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan,
klasik. sekolah maupun perguruan tinggi, tergantung
kepada mutu lulusan yang dihasilkan. Apakah
Sedangkan bahasa Jerman yang diberikan
oleh Drs Sanusi Lambri sangat penting untuk alumninya berhasil “menjadi orang” di masyarakat?
menempuh Ujian Pelengkap SMA Negeri serta
Apa prestasi dan kontribusinya di masyarakat? Apa
menjadi modal pokok bagi banyak alumni yang darma baktinya kepada nusa dan bangsa?
akan meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi
di Jerman. Alumni JPP sebagian langsung terjun bekerja
atau mencari nafkah di masyarakat dan pada
Pada umumnya para alumni yang meneruskan umumnya mendapatkan posisi yang baik dan yang
pendidikan di perguruan tinggi khususnya di luar
negeri mengakui bahwa pelajaran bahasa Inggris berwirausaha pada umumnya berhasil. Tak sedikit

di sekolah Pa Hoa dan JPP merupakan bekal di antara mereka menjadi pengusaha yang sangat
penting yang diberikan alma mater untuk mereka
sukses dalam studi dan pengembangan karirnya. berhasil.
Pada tahun 1950an dan 1960an tidaklah
Sedangkan pelajaran bahasa Jerman di Pa Hoa dan
mudah untuk meneruskan pelajaran di perguruan
JPP telah meratakan jalan bagi para alumni yang tinggi. Ujian masuk perguruan tinggi negeri sangat
sulit terutama untuk etnis Tionghoa yang secara
meneruskan studi di Jerman. tidak formil diketahui dijatahkan 10%. Sedangkan
pada waktu itu perguruan tinggi swasta masih
Sekolah JPP sangat mengutamakan sangat sedikit sekali. Namun banyak alumni sekolah
JPP yang berhasil memasuki perguruan tinggi
pencarian dan perekrutan guru yang pandai di ternama di dalam maupun luar negeri dan berhasil

bidangnya masing-masing dan mengemban misi lulus menjadi sarjana sesuai dengan jurusan yang

pendidikan dengan penuh tanggung jawab. Mereka mereka pilih.

pada umumnya adalah alumni atau mahasiswa Sebagai contoh alumni sekolah JPP angkatan
tingkat akhir di UI atau sarjana lulusan Belanda
atau Amerika Serikat. Sering kali untuk menghadapi tahun 1959 yang berhasil masuk ke perguruan
tinggi dalam dan luar negeri antar lain dari bagian
ujian negeri, para guru dengan sukarela dan tanpa B Hendarmin S. Susanto / Nyauw/Jie Hioen Sie
pamrih mengadakan pelajaran dan pelatihan
ekstra untuk para murid yang akan menghadapi (FKG UI), Oey Liang Hwee (Unpad), Kwa Siao

ujian negeri. Hal tersebut sangat melekat dalam Thoen (Jerman), Kho Yan Hoei (Jerman), Hendra
ingatan para alumni sekolah JPP dan memotivasi
mereka untuk kemudian berbuat bakti sosial tanpa Adidarma/Tjoeng Jam Sen (Jerman), Pang Beng
pamrih di masyarakat di segala bidang terutama
Lie (Tiongkok), John Luwiharto /Lauw Pang Tjoan
yang kemudian menjadi guru baik di sekolah atau
perguruan tinggi. (ITB), Ong Yan Beng (FK Unpad/Jerman), Lim Ming

Komposisi guru JPP yang luar biasa ini terdiri Tjoeng (Parahyangan), Tan Som Djie (ITB), Sanusi

dari berbagai etnis, terlalu banyak untuk disebutkan

satu persatu. Sekadar contoh dapat disebutkan

Peringatan 115 tahun PAHOA 275


Satyananda/Yo Yu Tiong (Untar), Tohir Santoso/ Jan Hie) (1965); MD, Ph.D , Super spesialis penyakit
dalam, Fifi Wangsadiputra (Oey Hoei Hoei) SH,
Lie Keng Hin (FK Unpad), Lie Ping An (ITB), Lim Tek Notaris(1966);

Tjauw (ITB), Kho Ek Liong (ITB), Lam Lie San (ITB) , Sekolah Penerus SMAN 19 Jakarta. Bila
lahirnya sekolah JPP karena keadaan sosial politik
Lanny Tirtadharsana /Tjiong Tjun Lan (Kedokteran yang sangat menekankan nasionalisme yakni

Gigi FKG Ureca/Trisaksi ). Dan dari bagian C, Hans siswa WNI dilarang bersekolah di sekolah asing
Kartikahadi /Lie Kwee Han (Fakultas Ekonomi maka matinya sekolah JPP juga disebabkan oleh
FEUI), Pouw Boen Hok (FE UKI ), Wu Ta Tung (FE keadaan sosial politik yakni meletusnya tragedi
nasional G30S. Pemerintah sangat komunis phobi
UKI) , dan Ong Yan Chong (FE UKI) dll.
Alumni sekolah JPP berbakti dan dan sampai menjurus ke sino phobi dan malang

berkontribusi di masyarakat dalam berbagai bagi sekolah JPP yang karena latar belakang sejarah

bidang profesi atau kegiatan dengan sangat maka terseret untuk ditutup. Penerus SMA JPP yang

sukses sebagai akuntan, insinyur , dokter, notaris, telah berkontribusi besar bagi pembangunan nusa
arsitek, guru besar, peneliti, bhikku, jenderal ,
politisi, pengusaha, pekerja sosial dan lain-lain dan bangsa adalah SMAN 19 Jakarta (di lingkungan
yang sungguh sangat beragam. Sebagai contoh,
daerah kelahirannya terkenal sebagai SMA Cap
berikut beberapa alumni lulusan SMA JPP mulai Kauw, dialek Hokkian, yang berarti sembilan belas).
Pada awalnya siswa SMAN 19 Jakarta adalah siswa
angkatan pertama 1959 sampai dengan angkatan
sekolah JPP yang ditutup.
terakhir 1966 di berbagai bidang (berurutan Nama boleh berubah tetapi yang penting visi

sesuai dengan Buku Peringatan Sekolah Pa Hoa dan misinya. Secara berkesinabungan visi dan misi
110 tahun), Drs Hans Kartikahadi, Akuntan,
Lektor Kepala Utama FEUI , Perintis pembaharuan sekolah Pa Hoa (THHK) diteruskan ke sekolah JPP
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, pendiri
kantor akuntan publik HTM member firm Deloitte dan selanjutnya ke SMAN 19 Jakarta. Raga dapat
International (1959); Dr. Kusuma Tirtahusada
(The Teng Hiok) dokter dan rohaniawan yang berubah dan musnah, tetapi jiwa tetap abadi. Jiwa
yang berakar di bumi ibu pertiwi tetap berkobar.
berjiwa sosial (1959); Ir. John Luwiharto (Louw Maka bila sekolah Tionghoa lain yang ditutup pada
umumnya menjadi mati selamanya, tetapi jiwa
Pang Tjoan) dosen FTUI, ahli konstruksi beton persatuan kesatuan Pahoawan rintisan Pa Hoa –
JPP- SMAN 19 Jakarta tetap berkobar sehingga
(1959); Hadi Purwanta (Pouw Boen Hok) (1959)
mampu melahirkan kembali Sekolah Terpadu
penerbit majalah ; Dr rer. Nat. Hendra Adidarma
Pahoa!
Dipl. Chem pendiri pabrik cat Propan (1959); Drg
Penutup. Sekolah THHK atau Pa Hoa yang
Hendarmin Surja Susanto (Nyauw/Jie Hioen Sie)
didirikan oleh para tokoh masyarakat Tionghoa
spesialis bedah mulut (1959); Prof. Dr. Lai Xing
pada tahun 1901 adalah suatu sekolah yang bervisi
Hua, ahli tanaman padi di Tiongkok (1960); Kamil
Setiadi (Lay Oen Kwie) salah seorang tokoh pendiri dan misi menerawang ke depan dan mampu
Yayasan/Perkumpulan Pancaran Hidup , pekerja
sosial, perintis Paguyupan Sosial Marga Tionghoa menyesuaikan diri dengan perubahaban jaman.
Indonesia (PSMTI) (1960); Waruna Sokohardjo Motto sekolah Pa Hoa, Belajar untuk Diamalkan
(学以致用) Learning for Application), membuat
(Liong Weng Seng) guru, kepala bagian Tionghoa di sekolah ini patut disebut sebagai the school for all
Sekolah Terpadu Pahoa (1960); Ernawati Sugondo
(Nyo Siong Tjing) anggota DPRD DKI (1961); Bhante seasons. Kini dengan nama baru Sekolah Terpadu

Sukhemo Mahathera (Oey Hian Kim) (1961); Brig Pahoa, sekolah Pa Hoa lahir kembali pada tahun

Jen. Tedy Jusuf (Him Tek Ji) (1962); Yap Hwan Beng 2008 di bumi Summarecon Serpong. Pahoawan

(1963) Dipl Ing; Eduard Tjahjadi (Lim Tin Hoei) Dipl. selalu siap mengemban tugas mencerdaskan
bangsa. (Hans Kartikahadi)
Ing, Arsitek, mantan dekan FT Untar, mantan Wakil

Rektor bidang Akademik Untar, Wakil Ketua Yayasan

Tarumanagara (1964); DR Janto Simkoputera /(Kho

276 Peringatan 115 tahun PAHOA


Pembangunan Sekolah Pa Hoa Blandongan tahap II tahun 1962
1962年宛郎岸八華学校第二期工程完成后之图景.

Pembangunan gedung Sekolah THHK Blandongan tahap III 277
selesai di tahun 1966, kemudian pada tahun 1966 digunakan oleh SMA Negeri 17 dan SMP Negeri 54.

宛郎岸八華学校第三期工程竣工后6天,即1966年4月6日被印尼军方接管。
后成为国立第17高级中学和国立第54初级中学。

Peringatan 115 tahun PAHOA


6. IKATAN EKS-PELAJAR PA HOA

Pada tahun 1950-an telah terbentuk dua dan fakultet ilmu pasti dan ilmu alam Universitet
Indonesia di Bandung serta fakultas kedokteran gigi
Ikatan Eks-Pelajar Pa Hoa. Mereka adalah Ikatan di Universitet Indonesia di Surabaya. Sebagian lagi
lulusan tetap di Jakarta dan bersama-sama dengan
Eks-Pelajar Pa Hoa Jakarta dan Ikatan Eks-Pelajar lulusan bagian C mendaftarkan diri ke fakultet
kedokteran, ekonomi, dan hukum Universitet
Pa Hoa Bandung. Pada saat sekolah Pa Hoa dan Indonesia di Jakarta.

sekolah JPP ditutup maka pada waktu itu mereka Kuliah akan dimulai pada permulaan
September 1954 sehingga sebagian besar dari
merupakan wadah Pa Hoa di dalam kekosongan mereka mengikuti perpeloncoan yang diadakan
oleh organisasi mahasiswa pada pertengahan
Pa Hoa. Di dalam kekosongan Pa Hoa, mereka September dan permulaan Oktober 1954. Sebagian
lagi tidak mengikutinya karena sudah bekerja atau
merupakan simbol dari eksistensi Pa Hoa. memang kurang menyetujui perpeloncoan yang
mengharuskan kepala peserta digundul.
Adalah suatu kebetulan bahwa dua ikatan
Bertahun-tahun mereka dididik di dalam
eks-pelajar Pa Hoa ini, di Jakarta dan di Bandung, hangatnya buaian alma mater, belajar bersama,
dan bergaul dengan akrabnya dan kini mereka
didirikan oleh para alumni lulusan tahun 1954. harus berpisah dengan para guru, teman, dan
meninggalkan sekolah. Sedikit banyak mereka
Lulusan tahun 1954 adalah angkatan pertama seakan-akan kehilangan induk semang, kehilangan
sekolah Pa Hoa yang secara institusi sekolah kehangatan, dan kehilangan pegangan.
mengikuti ujian negeri SMA. Sesuai dengan letak
kota yang berbeda maka kegiatan dua organisasi Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa Jakarta. Di muka
ruang kuliah fakultet ekonomi Universitet Indonesia
itupun berbeda pula. di Jalan Salemba nomor 4, terdapat sederetan
pohon kenari yang sudah cukup tua namun daunnya
Angkatan lulusan tahun 1954. Pada amat rindang. Di bawah rindangnya pohon kenari
pertengahan Juni 1954, siswa SMA kelas 3 telah inilah teman yang kepalanya masih gundul karena
belum lama dipelonco berkumpul. Ada yang
menyelesaikan tugas belajar. Upacara penyerahan berjongkok, ada yang duduk di akar pohon, dan
ada yang berdiri bersandar di batang pohon kenari
ijazah sekolah sudah dilaksanakan. Sejak hari itu, tua itu. Di celah-celah kesibukan kuliah, mereka
masih sempat memanfaatkan waktu istirahat untuk
mereka bukan lagi pelajar sekolah Pa Hoa melainkan bertemu muka dan membicarakan masalah perlu
tidaknya membentuk ikatan ex-pelajar Pa Hoa.
sebagai eks-pelajar. Sebagian besar eks-pelajar
Mereka yang sering berkumpul di bawah
tetap berada di Jakarta. Di antara mereka yang pohon kenari itu di antaranya (dari fakultet
berdiam di Jakarta, sebagian tidak mengikuti ujian kedokteran) Goh Hon Sang, Tjen Tjauw Kin, dan
negeri SMA. Kelompok ini dari kelas 3B commercial kawan-kawan; (dari fakultet ekonomi) Huang
class dapat dikatakan tidak lagi kembali ke sekolah. Khay Chu, Oey Tjoe Hoey, dan kawan-kawan; (dari
fakultet hukum) Liock Hock Boen, Lauw Kian Joe,
Selebihnya sebanyak 57 orang yang dan kawan-kawan).
mengikuti ujian negeri masih harus sering datang
ke sekolah untuk memantau hasil ujiannya. Terlebih Dari sekian dialog yang masih teringat
adalah pertanyaan Hon Sang yang ditujukan
pula, pengumuman hasil ujian yang seharusnya kepada Thiam Siong dan teman-teman. Hon Sang
dikeluarkan pada akhir bulan Juli 1954 tidak berkata, “Bagaimana kalau kita bentuk Ikatan Eks-
kunjung muncul sehingga mereka harus datang pelajar Pa Hoa?” Thiam Siong tidak menentangnya
setiap hari. Kelompok ini terdiri atas mantan
siswa kelas 3 regular class (Bagian B) dan kelas 3A

commercial class (Bagian C). Sebagai catatan, tahun

1954 merupakan tahun pertama sekolah Pa Hoa
terdaftar sebagai sekolah peserta ujian negeri SMA.

Baru pada tanggal 3 Agustus 1954, daftar
nama para lulusan ujian negeri SMA diterima
dari panitia ujian negeri dan ditempelkan di
papan pengumuman sekolah yang letaknya tidak
berjauhan dari kantor Kepala Bagian Pendidikan.

Jumlah lulusan ada 41 orang. Dari bagian B, lulus

20 orang dan dari bagian C lulus 21 orang.

Lulusan ujian negeri bagian SMA B terbagi

dua bagian. Sebagian lulusan pergi ke Bandung
dan Surabaya mendaftarkan diri ke fakultet teknik

278 Peringatan 115 tahun PAHOA


tetapi menjawab, “Mendirikannya mudah, tetapi peraturan kuliah yang ketat dengan ancaman
dikeluarkan, maka Tjen Tjauw Kin menarik diri
bila sudah berdiri, biasanya orang yang mau dari pencalonan ketua umum. Sebagai pengganti
meneruskannya tidak ada. Semua mengatakan muncul calon ketua umum Liok Hock Boen.
dirinya sibuk.” Demikianlah mereka mulai
Pada hari Sabtu 19 Februari 1955, pukul
memikirkan pembentukan ikatan eks-pelajar. 15.00, para alumni berkumpul di alma mater
untuk membagi tugas untuk menyiapkan rapat
Pada tanggal 7 November 1954, alumni pembentukan ikatan eks-pelajar pada tanggal 6
Maret 1955.
lulusan tahun 1954 berdarmawisata ke Pelabuhan
Pada hari Minggu 6 Maret 1955, diadakan
Ratu untuk mempererat hubungan dalam rangka rapat bertempat di alma mater cabang Mangga
Besar yang dihadiri oleh alumni lulusan tahun 1954
memacu pembentukan Ikatan Eks-pelajar Pa yang berada di Jakarta. Pada rapat itu diresmikan
pendirian Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa. Ini adalah
Hoa. Pada Minggu pagi tanggal 16 Januari 1955, ikatan eks-pelajar pertama setelah Perang Dunia
Kedua. Anggaran dasar disahkan di dalam rapat
sejumlah alumni lulusan tahun 1954 mengadakan dan pengurus dibentuk dengan ketua umum Liok
Hock Boen.
pertemuan di alma mater untuk membicarakan
pembentukan panitia persiapan dan penyusunan Maksud dan tujuan ikatan adalah untuk
rancangan anggaran dasar Ikatan Eks-pelajar Pa mempererat hubungan persaudaraan, membina
kerja sama sesama alumni lulusan tahun 1954
Hoa. Penyelenggara pertemuan adalah Tjen Tjauw dan dengan alumni lulusan tahun lainnya, dalam
bentuk teman-teman yang ingin meneruskan
Kin dan kawan-kawan. studi dan yang ingin mencari lapangan pekerjaan.
Pada hari Selasa 18 Januari 1955, Panitia Penerimaan anggota ikatan dimulai pada tanggal 28
Agustus 1955. Berbagai kegiatan pun dilaksanakan
Persiapan Pembentukan Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa oleh ikatan ex-pelajar ini.

mengadakan rapat yang pertama. Di dalam rapat Pada tanggal 1 November 1957 ketika sekolah
Pa Hoa dipecah menjadi sekolah Pa Hoa Blandongan
ini dibicarakan rancangan anggaran dasar, dan dan sekolah JPP, Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa sangat
membantu dalam pelaksanaan pemisahan itu.
secara khusus tentang nama ikatan dan syarat Bahkan ikatan eks-pelajar ini mengerahkan
anggotanya untuk mengisi kekurangan guru di
keanggotaan. Apakah di belakang nama ikatan sekolah JPP yang baru terbentuk itu. Dengan
perlu ditambah tahun 1954 atau tidak, cukup bantuan ikatan eks-pelajar ini, sekolah JPP dapat
menimbulkan perdebatan. Sebagian peserta berlangsung dengan lancar.

beranggapan bahwa untuk sementara terbatas Ikatan Eks-Pelajar Pa Hoa Bandung. Ikatan
Eks-Pelajar Pa Hoa Bandung didirikan oleh para
pada tahun 1954, sebagian peserta beranggapan alumni angkatan lulusan tahun 1954 sekolah Pa
tidak perlu, dan sebagian lagi ragu-ragu. Di antara Hoa yang pada waktu itu berkuliah di Bandung.
yang gigih beranggapan tanpa batas adalah Lauw Karena alumni sekolah Pa Hoa di Bandung tidak
banyak, maka pembentukan ikatan eks-pelajar
Kian Joe. Rapat belum mengambil keputusan. dapat dilakukan dengan mudah. Pembentukan
Pada hari Kamis 20 Januari 1955, Panitia Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa Bandung dilakukan
alumni lulusan tahun 1954 yang diprakarsai oleh
Persiapan Pembentukan Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa Jo Goan Lie. Ikatan Eks-Pelajaran Pa Hoa Bandung
didirikan pada tahun 1955.
mengadakan rapat kedua. Karena hujan dan sudah
dekat tahun baru imlek sehingga tidak banyak Karena notulen rapat sudah tidak ditemukan,
alumni yang hadir. Hanya terjadi pembicaraan maka kronologi pembentukan ikatan tidak lagi
diketahui. Menurut ingatan, di dalam rapat
informal yang terutama berupa penyempurnaan pembentukan ikatan, di antaranya, hadir Jo Goan
Lie, Lim Tiong Gie, Lim Giok San, Tan Thiam Tjay, dan
rancangan anggaran dasar.

Pada hari Sabtu 5 Februari 1955, sekalipun

masih dalam suasana tahun baru imlek, diadakan

rapat yang dimulai pada pukul 17.30. Sekalipun

hari hujan namun banyak alumni yang hadir untuk

membahas rancangan anggaran dasar. Tampak

di antara mereka yang hadir Tan Bok Goan, Tjen

Tjauw Kin, Liok Hock Boen, Lauw Kian Joe, Tan Swie

Lie, Oey Tjoe Hoey, Nio Hok Boen, Goh Hon Sang,

Lie Tjoan Sioe, Huang Khay Chu, Lauw Giok Koan,

dan Tjiong Thiam Siong. Di dalam rapat muncul

nama calon ketua umum: Tjen Tjauw Kin.

Pada hari Sabtu 12 Februari 1955, diadakan

rapat berikutnya yang dipimpin oleh Tjen Tjauw

Kin. Selain peserta yang hadir pada rapat yang lalu,

terdapat peserta baru Tan Po Hin dan Tan Eng Kim

yang mewakili Liok Hock Boen yang berhalangan

hadir. Karena di fakultet kedokteran keluar

Peringatan 115 tahun PAHOA 279


lainnya. Dan di dalam rapat itu, selain peresmian Bantuan pertama adalah tempat tinggal
yang pada umumnya berbentuk rumah indekos,
Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa Bandung, disahkan juga bantuan kedua adalah informasi tentang perguruan
tinggi dan kuliah, dan bantuan ketiga adalah
anggaran dasar serta susunan pengurus pertama. memiliki kenalan pertama di kota yang asing bagi
mereka. Para alumni sangat merasakan bantuan
Pengurus pertama Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa yang mereka terima dari Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa
Bandung diketuai oleh Jo Goan Lie. Kalau tidak Bandung ketika untuk pertama kali mereka datang
sampai keliru, wakil ketua adalah Lim Tiong Gie, untuk berkuliah di Bandung. Di dalam foto malam
gembira pada tanggal 17 Oktober 1959, tampak
sekretaris adalah Lim Giok San, dan bendara adalah anggota Ikatan Eks-Pelajar Pa Hoa Bandung sudah
lebih dari 50 orang.
Tan Thiam Tjay. Jo Goan Lie adalah mahasiswa
Masa Akhir Ikatan. Ikatan Eks-pelajar
jurusan elektroteknik fakultet teknik Universitet Pa Hoa Jakarta dan Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa
Bandung belum pernah dibubarkan. Namun
Indonesia di Bandung. Lim Tiong Gie, Lim Giok dengan berjalannya waktu, ikatan itu mejadi layu
dan akhirnya tidak lagi tampak jejaknya. Sekalipun
San, dan Tan Thiam Tjay adalah mahasiswa jurusan demikian, jejak hidup mereka pada waktu awal
farmasi fakultet ilmu pasti dan ilmu alam Universitet berdiri telah banyak memberi bantuan kepada alma
Indonesia di Bandung. mater serta kawan-kawan alumni lainnya. (Kutipan
tulisan Tjiong Thiam Siong; Suryadi Lukman; Nio
Pada umumnya para aulmni sekolah Pa Hoa Hok Boen; Dali Santun Naga)

adalah penduduk Jakarta dan mempunyai rumah di

Jakarta. Di Bandung, para alumni adalah pendatang
yang tidak memiliki rumah. Sebagai mahasiswa
pendatang di kota Bandung, mereka memerlukan

banyak bantuan. Kegiatan Ikatan Eks-pelajar Pa Hoa

Bandung terutama ditujukan kepada bantuan yang

dapat diberikan kepada alumni yang baru datang di

Bandung.

280 Peringatan 115 tahun PAHOA


C. Periode ketiga (1966-2007)

1. Rumpun sekolah menengah atas negeri 19
Jakarta 1966 –

2. Reuni sebagai cikal bakal yayasan
pancaran hidup 1978 –

3. Pancaran hidup sebagai jembatan

Pa Hoa 1984 –
4. Kursus dan lembaga pendidikan

Budidarma 1989-1991
5. Seratus tahun sekolah Pa Hoa 2001

Peringatan 115 tahun PAHOA 281


1. RUMPUN SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 19 JAKARTA 1966 –

Pada tahun 1966 pemerintah Orde Baru perundingan, sekolah dibuka kembali tetapi
menutup sekolah Pa Hoa di Jalan Blandongan sekolah tidak lagi di bawah JPP melainkan di bawah
dan sekolah JPP di Jalan Perniagaan. Setelah Peperalda yang mengawasi jalannya sekolah.
sekolah ditutup, gedung sekolah diambil alih Sekolah masih bernama JPP tetapi kepala sekolah
oleh pemerintah. Di gedung sekolah JPP di Jalan SMP, Tan Yoe Tie, tidak lagi datang. Penggantinya
Perniagaan dibentuk Rumpun Sekolah Menengah adalah seorang guru muda yang bernama Nyo Wie
Atas Negeri (SMAN) 19 Jakarta. Dan di gedung Tiong.
sekolah Pa Hoa di Jalan Blandongan dibentuk
SMAN 17 Jakarta dan Sekolah Menengah Pertama Rumpun SMAN 19 Jakarta baru mulai proses
Negeri (SMPN) 54 Jakarta. pembelajarannya pada awal tahun 1967 sehingga
bersamaan itu tahun pelajaran berlangsung dari
Di dalam tulisan ini, Rumpun Sekolah bulan Januari sampai bulan Desember. Pada tahun
Menengah Atas Negeri (SMAN) 19 Jakarta 1978 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dimaksudkan sebagai gabungan di antara SMAN memperpanjang tahun pelajaran selama setengah
19, Jakarta, Sekolah Menengah Pertama Negeri tahun serta mengembalikan awal tahun pelajaran
(SMPN) 63 dan 69, Sekolah Dasar Negeri (SDN) ke bulan Juli serta akhir tahun pelajaran ke bulan
Perniagaan, dan Taman Kanak-kanak (TK) Tambora. Juni tahun berikutnya sehingga praktis tidak ada
Mereka semuanya menempati lokasi dan gedung lulusan pada tahun 1978.
yang sama yakni gedung yang berasal dari sekolah
Pa Hoa dan sekolah JPP. Siswa awal dari semua Kisah mantan siswa SMP itu selanjutnya
sekolah ini adalah siswa sekolah JPP sehingga adalah
dengan demikian Rumpun SMAN 19 Jakarta ini
merupakan bagian dari Keluarga Besar Sekolah Kami hadir di sekolah tetapi tidak ada guru
Pahoa. yang mengajar. Di sekolah kami hanya main saja,
terserah kami mau main apa saja. Pada waktu itu
Berbeda dengan Rumpun SMAN 19 Jakarta, banyak murid yang main pingpong di dalam kelas
SMAN 17 Jakarta dan SMPN 54 Jakarta, praktis tidak dengan cara menyatukan empat meja menjadi
menampung siswa dari sekolah Pa Hoa Blandongan meja pingpong. Setelah bosan main pingpong,
yang ditutup sehingga mereka tidak merupakan kami main bola voli. Murid-murid pria diwajibkan
bagian dari Keluarga Besar Sekolah Pahoa. bergiliran piket menjaga sekolah. Setiap kelas
mendapat giliran satu minggu sekali. Pada saat itu
Pada Masa Awal. Rumpun SMAN 19 pula sepasang patung singa di depan aula malam-
Jakarta dibentuk setelah sekolah JPP ditutup oleh malam diambil oleh sekelompok orang dengan
pemerintah. Sekolah ini berlokasi di gedung asal mobil gaz. Mobil itu hampir tidak bisa bergerak
sekolah JPP serta nampung siswa sekolah JPP. karena bobot patung yang berat. Tidak diketahui
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 6 April 1966. di mana patung singa itu tersebut sekarang.
Pembentukan SMAN 19 Jakarta terjadi pada
tanggal 1 Agustus 1966. Sekalipun demikian pada Demikian kegiatan kami berbulan-bulan
tahun 1966 itu pelajaran tidak segera diadakan lamanya sampai keluar keputusan pemerintah
sehingga para siswa datang ke gedung sekolah dan bahwa sekolah diperpanjang dari yang biasanya
bermain di situ. satu tahun menjadi satu setengah tahun. Ketika
ujian, kami lulus sebagai murid SMPN 63 dengan
Salah seorang mantan siswa SMP pada ijazah dari kepala sekolah SMPN 63, Saleh Sidik.
waktu itu berceritera sebagai berikut. Seharusnya kami lulus pada pertengahan tahun
1966 tetapi menjadi pada akhir tahun 1966.
Pada tahun 1965, kami adalah murid-murid Kemudian SMPN 63 dipecah menjadi sekolah pagi
kelas 3 SMP. Usia kami masih sangat muda belia SMPN 63 dan sekolah sore SMPN 69. Setelah lulus
dan belum tahu sedikit pun masalah politik. Pada kami masuk menjadi murid SMAN 19 dengan
saat itu, sekolah mendadak ditutup, tetapi kami kepala sekolah Alex Putinella.
tetap hadir setiap hari di depan sekolah menunggu
kapan sekolah dibuka kembali. Setelah mengalami

282 Peringatan 115 tahun PAHOA


Kisah ini juga diperkuat oleh pengalaman Batavia, yang terkenal sebagai sekolah Pa Hoa. Pada
alumni SMAN 19 Jakarta yang lain yang tahun 1954, sebagian gedung sekolah dirombak
menceritakan keadaan sekolah pada waktu untuk didirikan gedung tingkat.
awalnya.
Pada tahun 1957, setelah sekolah Pa Hoa
Keadaan sekolah pada saat itu morat-marit. dipecah menjadi sekolah Pa Hoa Blandongan
Siswa-siswa telah berpencar, jadi kepala sekolah dan sekolah JPP maka gedung itu digunakan oleh
beserta guru harus berusaha mengumpulkan sekolah JPP. Setelah sekolah Pa Hoa dan sekolah
kembali siswanya. Tapi berkat kerja keras dan kerja JPP ditutup pada tahun 1966, gedung sekolah JPP
sama yang baik di antara guru-guru yang masih itu digunakan oleh Rumpun SMAN 19 Jakarta.
bertahan, sekolah SMA 19 sedikit demi sedikit
dapat bangkit kembali menjadi salah satu sekolah Seperti dikatakan oleh salah satu alumni
yang baik. bahwa gedung yang ditempati adalah gedung lama
yang sebelumnya di bawah JPP, dan kini dipecah-
Pada awal pembentukan Rumpun SMAN 19 pecah penggunaannya oleh TK, SD, SMP, dan SMA.
Jakarta, selain siswanya berasal dari siswa sekolah
JPP yang ditutup, guru-guru pun berasal dari SMU mendapat lantai 2, tiga SD di lantai
sekolah JPP. Dengan demikian jika dilihat dari pihak dasar, SMP gedung samping, TK gedung depan.
siswa maka Rumpun SMAN 19 Jakarta merupakan SMU selain lantai 2 juga mendapat ruang
sekolah JPP dengan nama lain. Di antaranya, laboratorium yang kemudian dibangun menjadi
perbedaan terletak pada isi kurikulumnya. Dengan dua tingkat sehingga fisika, kimia, dan biologi
kurikulum nasional yang murni maka pelajaran masing-masing satu ruangan. Selain laboratorium,
bahasa Tionghoa dan pendidikan budi pekerti yang mengalami perubahan sebagian, lapangan di
ajaran Konghucu ditiadakan dari kurikulum. tingkat 3 ditutup menjadi ruangan perpustakaan,
laboratorium bahasa, dan mushola.
Sekolah kemudian memperoleh kemajuan ,
mula-mula di bidang IPA dan kemudian beralih ke Sistem Pembelajaran. Pada waktu itu
bidang IPS. Seperti dikisahkan oleh alumni tersebut. pemerintah melarang semua hal berbentuk
Tionghoa seperti bahasa Tionghoa, upacara
Hanya dalam tempo sekitar 3 tahun, SMA Tionghoa, dan sejenis itu. Dengan larangan seperti
19 telah menjadi salah satu sekolah yang masuk ini maka secara resmi pelajaran di Rumpun SMAN
hitungan dalam ranking atas di kota Jakarta. 19 Jakarta menjadi bebas dari unsur Tionghoa.
Banyak mantan siswa SMA 19 yang belajar ke Pembelajaran di Rumpun SMAN 19 Jakarta
luar negeri dan berhasil. Akibatnya pada tahun- berlangsung dalam konteks LPKB yang menganut
tahun berikutnya mengalir formulir-formulir dari paham asimilasi.
perguruan tinggi di luar negeri yang menawarkan
siswa-siswa SMA 19 untuk belajar di perguruan Dengan kurikulum seperti ini serta dengan
tinggi tersebut. Pada masa itulah SMA 19 mencapai larangan terhadap segala sesuatu yang termasuk di
puncaknya. dalam budaya Tionghoa maka para siswa Rumpun
SMAN 19 Jakarta sama sekali tidak memiliki
Sekitar tahun 1975, ketika kepala sekolah kesempatan untuk mengetahui dari sekolah,
beralih ke Imam Subana, terjadi perubahan di bahasa Tionghoa, budaya Tionghoa, dan sejarah
sekolah. Minat siswa yang sebelumnya terarah ke sekolah Pa Hoa dan sekolah JPP. Kalaupun mereka
bidang IPA, beralih ke bidang IPS. Hal ini berlanjut ke sampai mengetahuinya juga maka pengetahuan itu
kepala sekolah ketiga, Maksum Habibi yang sempat diperoleh dari rumah mereka.
bertugas selama sekitar 10 tahun. Kemudian
kepala sekolah beralih ke Ismael selama sekitar 3 Sebagai sekolah negeri sebenarnya semua
tahun untuk beralih lagi ke Obing, dan kemudian sekolah di dalam Rumpun SMAN 19 Jakarta
ke Pardosi. merupakan sekolah-sekolah yang terpisah yang
kebetulan menempati gedung sekolah yang sama.
Gedung Sekolah. Gedung sekolah Rumpun Secara struktural tidak ada hubungan di antara
SMAN 19 Jakarta adalah gedung bersejarah. Mula- sekolah-sekolah itu. Tidak ada keterpaduan di
mula gedung itu dimiliki oleh Tiong Hoa Hwe Koan, antara sekolah, di antara sesama SMPN maupun di
Batavia, yang diperoleh pada tahun 1901. Gedung antara SMPN dengan SMAN. Kalaupun keterpuan
itu digunakan oleh sekolah Tiong Hoa Hwe Koan, itu ada maka keterpaduan demikian hanya
terdapat di dalam pandangan para siswanya. Dan
bersama itu, lulusan SD meneruskan studi ke SMP
serta lulusan SMP meneruskan studi ke SMA terjadi

Peringatan 115 tahun PAHOA 283


di dalam rumpun sekolah itu. itu sebagian di antara para lulusan itu kini menjadi

Salah seorang alumna SMPN 63 Jakarta, tenaga penggerak di perkumpulan alumni Keluarga

Felila Anang Sumanas, yang bersekolah dari Besar Sekolah Pahoa yang bernama Perkumpulan

Taman Kanak-Kanak JPP, melalui SDN Tambora 01 Pancaran Hidup.

pagi menulis bahwa sekolahnya dikenal dengan Karena SMAN 19 Jakarta terus berlangsung
nama lak cap sa. Ketika di SD, bangku di kelas
terbatas sehingga satu bangku ditempati tiga sekalipun semua siswa asal sekolah JPP sudah
orang siswa. Pada pertengahan tahun 1980-an
ketika ia duduk di sekolah lak cap sa, peraturan lulus maka para lulusan SMAN 19 Jakarta yang
pemerintah menentukan bahwa semua siswa
merupakan bagian dari Keluarga Besar Sekolah
sekolah negeri dan swasta harus memakai pakaian Pahoa terhenti bersama dengan kelulusan
terakhir siswa asal sekolah JPP. Perhitungan umum
seragam sekolah. Semua siswa diharuskan belajar
menunjukkan bahwa alumni Keluarga Besar
Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Nilai EBTA
SMPN 63 termasuk peringkat tinggi di Jakarta Sekolah Pahoa hanya sampai pada lulusan SMAN
Barat.
19 Jakarta angkatan lulusan 1979.
Para Lulusan. Selama banyak tahun,
lulusan Rumpun SMAN 19 Jakarta merupakan Para alumni SMAN 19 Jakarta yang berga-

lulusan dari siswa asal sekolah JPP. Karena lulusan bung ke dalam Pengurus Perkumpulan Pancaran
Hidup meliputi Bong Hoi Tjhan, Lanywati Adinata,
sekolah JPP merupakan bagian dari alumni Keluarga Baby Gunawan (1969), Renywati Halim (1973),
Benny Setiawan (1973), Tjong Man Yoeng (1971),
Besar Sekolah Pahoa maka lulusan Rumpun SMAN Tety Hianawati (1971), dan masih banyak lagi.
Mereka yang mengabdi di perguruan tinggi meliputi
19 Jakarta dianggap pula sebagai bagian dari Dr dr Meilani Kumala (1976), dan lainnya. (Dali

alumni Keluarga Besar Sekolah Pahoa. Bersama Santun Naga, Darmawan Suwandi, dan alumni).

284 Peringatan 115 tahun PAHOA


2. REUNI SEBAGAI CIKAL BAKAL YAYASAN PANCARAN
HIDUP 1978-

Resminya Yayasan Pancaran Hidup didirikan Barat, karena lokasi ini [pada waktu itu] jauh dari
tepat pada Hari Pahlawan 10 November 1984. keramaian dan tidak mencolok mata dan jauh dari
Tetapi bila ditelusuri lebih jauh tentang riwayatnya pandangan umum.
sebelum didirikan, ternyata riwayatnya cukup
panjang dan berliku-liku. Rupanya memang tiada Walau dana satu sen pun belum tersedia,
jalan yang lurus untuk menuju ke atas dan tiada
sejarah yang tak berkesinambungan. Berikut ini mereka telah memesan makanan untuk 150 orang
adalah untaian sejarah terbentuknya Yayasan
Pancaran Hidup yang ditulis berdasarkan notulen dan bahkan Hendra Adidharma telah mengundang
kegiatan panitia reuni serta hasil wawancara
dengan mereka yang terlibat secara aktif dalam pula tukang sulap dari Taman Impian Jaya Ancol.
penyelenggaraan reuni dan ingatan penulis.
Mereka telah bersepakat untuk menanggung
Embrio reuni. Sejarah terbentuknya bersama kekurangan biaya yang timbul apabila
Yayasan Pancaran Hidup ini persisnya dimulai dana yang terkumpul dari para alumni tidak
pada tahun 1978. Pada waktu itu, Halim Wibowo mencukupi. Jelaslah bahwa gagasan itu mereka
yang waktu sekolah dikenal bernama Liem Tek
Cao, mencetuskan gagasan untuk mengadakan wujudkan bukan dengan modal tekad saja, namun
pertemuan antarkelas eks-pelajar SMA Pa Hoa
dan JPP. Tujuan pertemuan pada waktu itu adalah bahkan dapat dikatakan “nekad!” Ternyata biaya
cukup sederhana yakni hanya sekadar nostalgia. yang terkumpul akhirnya memang tidak mencukupi
sekalipun jumlah kekurangnnnya tidak besar.
Untuk mewujudkan gagasannya, Halim
mengajak beberapa orang kawannya seperti “Banyak hal yang amat membesarkan hati
Hendra Adhidarma, Aswin Suganda, Kamil kami sewaktu reuni itu,” ujar Nahar. “Misalnya
Setiadi, dan Suryadi Nahar. Bila dilihat dari tahun ada beberapa kawan yang sudah tinggal di daerah
lulusnya, mereka terdiri atas lulusan tahun 1958, dengan sukarela datang dengan pesawat udara
1959, dan 1960. Mereka berlima memang sangat
representatif apabila dikatakan mewakili para hanya untuk menghadiri reuni.” Salah seorang
alumni seangkatannya. Tanpa pamrih mereka
membicarakan persiapan pelaksanaan reuni. alumni yang datang dari daerah adalah dr. Frans
Walaupun tanpa panitia dan pimpinan, kerja sama
dan semangat kolektif di antara mereka sangat Iyadi yang menjalankan praktek dokter di Ujung
tinggi.
Pandang [sekarang Makassar].
Banyak sekali tantangan dan hambatan
yang dihadapi untuk mewujudkan gagasan Reuni yang diselenggarakan pada tanggal 2
reuni pertama itu yang bertema mempererat
kekeluargaan antaralumni dengan saling tukar April 1978 pukul 10.00 WIB itu ternyata dihadiri
informasi dan bernostalgia. Karena pada waktu
itu, di antara para alumni masih ada rasa enggan oleh sekitar 250 orang dari berbagai angkatan, di
untuk menghadiri reuni, maka sulit untuk mengajak
mereka untuk ikut mempersiapkannya. Walaupun antaranya, angkatan 1954, 1955, 1956, dan 1957,
demikian mereka berlima tetap bertekad untuk
menyelenggarakannya karena mereka tahu bahwa di samping alumni dari angkatan mereka berlima.
tujuan reuni ini mulia dan murni demi keakraban
sesama alumni. “Mereka menyambut dengan hangat, tetapi
ada pula alumni yang sinis dan khawatir dengan
Kemudian mereka mulai mencari tempat pertemuan ini,” tutur Nahar mengenang reuni
yang paling cocok untuk reuni. Pilihan akhirnya
jatuh pada Orchid Palace Hotel di Slipi, Jakarta antarangkatan yang pertama itu.

Pertemuan kembali setelah 20 tahun

berpisah memang membangkitkan lagi berbagai

kisah nostalgia, selain menjadi ajang saling

bertukar pengalaman dan informasi di antara

sesama alumni. Suasana kekeluargaan yang amat
akrab mewarnai reuni hari itu sehingga tidak heran
kalau banyak di antara alumni yang merasakan hari

terlalu pendek dan jam berputar terlalu cepat pada

waktu itu. Mereka belum puas dan ingin bertemu

kembali tahun depan. Akhirnya mereka bersepakat

untuk mengadakan reuni lagi pada bulan Agustus

1979.
Agar kesepakatan ini ada tindak lanjutnya

maka sebegitu reuni selesai, pada hari dan tempat
yang sama, segera dibentuk formatur panitia reuni
1979, karena akan sulit untuk mengumpulkan

Peringatan 115 tahun PAHOA 285


orang sesudah acara bubar. Kesepakatan untuk dan karyawan sekolah yang hadir dalam reuni itu

menyelenggarakan lagi reuni itu dilandasi pemikiran dapat dilihat dari jumlah undangan yang dicetak.

bahwa reuni I itu belum dihadiri oleh semua Semula kartu undangan hanya dicetak sebanyak

angkatan. Untuk menjamin tersedianya dana bagi 300 lembar. Semuanya habis! Kemudian dicetak
lagi 500 lembar dan masih tidak cukup. Ditambah
penyelenggaraan reuni yang akan datang, maka 1000 lembar lagi, ternyata masih kurang juga.

Sanusi Satyananda mengusulkan untuk menunjuk Akhirnya walaupun telah dicetak lagi 1500 lembar

beberapa orang menjadi sponsor dengan masing- ternyata pada waktu reuni masih banyak alumni
yang tidak kebagian undangan sehingga mereka
masing menyumbang sebesar Rp 250 ribu. masuk tanpa undangan. “Pendeknya asal alumni,

Reuni Glodok Plaza. Sementara panitia ya masuk saja,” ujar Lay Ie Mei, mantan anggota
mulai mempersiapkan penyelenggaraan reuni II, Panitia Reuni tahun 1979.

terjadilah devaluasi rupiah di ujung tahun 1978 yang Upaya mencari tempat untuk reuni tahun

dikenal dengan nama Kenop 15 (disebut demikian 1979 itu juga menarik untuk disimak. Lay Ie Mei

karena kebijakan Pemerintah itu diumumkan pada yang diminta untuk mencari tempat reuni yang

tanggal 15 November 1978). Karena kebijakan diadakan pada waktu itu mengisahkan, “Waktu itu,
pemerintah di bidang moneter ini dikhawatirkan saya kelabakan, ketika diminta oleh Nahar untuk
dapat mempengaruhi upaya pengumpulan dana mencari tempat karena saat reuni tinggal 25 hari
lagi! Tempat yang strategis untuk reuni tentunya
kalau reuni tetap diadakan pada bulan Agustus
1979 maka Panitia Reuni II yang diketuai oleh Ir adalah daerah kota karena mudah didatanginya.
Soetjipto Nagaria memutuskan untuk memajukan
Nah, tempat yang besar dan murah sewanya di
waktu penyelenggaraannya ke bulan Maret 1979.
kota inilah yang harus dicari.”
Penjadwalan kembali ini menyebabkan
Ie Mei akhirnya menjatuhkan pilihan di
Reuni II yang diadakan di Glodok Plaza itu betul-
Glodok Plaza yang pada waktu itu belum selesai
betul dipersiapkan secara kilat dan serba cepat
dan mendadak. Panitia baru bergerak pada awal dibangun. Dari seorang teman yang berdagang di
Januari dan bekerja secara efektif sejak akhir bulan pusat perbelanjaan itu, disarankan agar panitia
Februari sampai awal bulan Maret 1979. Dengan menghubungi bagian pemasaran Glodok Plaza.
Tak dinyana ketika akan menuju kantor pemasaran
kata lain reuni itu hanya dipersiapkan dalam waktu Glodok Plaza, ia bertemu dengan Lauw Peng Kam,

dua bulan. alumni sekolah Pa Hoa angkatan lulusan tahun

Rencana penyelenggaraan reuni kali itu 1955 yang ternyata adalah pejabat pemasaran dari
dipublikasikan secara beranting dari mulut ke
mulut. Penulis (Tjiong Thiam Siong) masih ingat Glodok Plaza. Peng Kam akhirnya menawarkan
ketika diminta untuk menghubungi para guru, lantai tiga Glodok Plaza yang masih terbuka itu
sesepuh, dan karyawan sekolah, pada hal waktu dengan biaya yang murah serta dengan berbagai
penyelenggaraannya tinggal beberapa hari lagi.
Hal itu amat sulit dilaksanakan karena penulis kemudahan lainnya.
bekerja tanpa daftar nama dan alamat atau data
lain yang dapat dijadikan pegangan sedangkan Bagaimana menyediakan konsumsi dengan
untuk menyusun daftar nama, waktu tidak lagi
mengizinkan. Akibatnya penulis kembali pada cara dana yang minim, juga menarik untuk dikenang.
klasik yaitu menyampaikannya secara beranting dari
mulut ke mulut. Dengan sendirinya, cara itu tidak Menurut Ie Mei, makanan dan minuman beserta
menjamin dapat mencapai semua guru, sesepuh,
perlengkapannya (piring, mangkok, sendok, garpu,
dan karyawan sekolah, apa lagi sekolah Pa Hoa dan
dan sebagainya) terpaksa dipersiapkan sendiri
JPP adalah sekolah yang besar dan bersejarah.
olehnya. Sementara acara reuninya dimeriahkan
Tetapi kenyataannya adalah di luar dugaan,
dengan band tanpa penyanyi, pembawa acaranya
bukan saja jumlah alumni yang hadir pada Reuni bekerja bakti. Pagelaran tari Bali disumbang oleh
putri seorang alumnus.
Akbar tanggal 29 Maret 1979, di Glodok Plaza amat
Yang tak kalah serunya adalah perdebatan
banyak, bahkan para guru, sesepuh, dan karyawan panitia tentang hadiah kenang-kenangan bagi para
sekolah pun ikut membanjiri lantai tiga Glodok guru dan dengan semua biaya untuk penyediaan
Plaza yang pada waktu itu masih merupakan ruang
hadiah. Akhirnya semua biaya ditanggung oleh
terbuka dan belum disekat menjadi toko-toko.
Aming Samsi. Kenang-kenangan itu berupa
Meledaknya jumlah alumni, guru, sesepuh,
sebentuk cincin emas 5 gram untuk guru wanita

dan 6 gram untuk guru pria yang diserahkan
kepada guru atau ahli warisnya yang hadir. Pada
mula pertamanya hanya dipesan belasan bentuk

286 Peringatan 115 tahun PAHOA


cincin namun kemudian dipesan belasan bentuk Naya pada tahun 1982. Sementara itu alumni
lagi karena ada guru yang belum mendapatkannya angkatan tahun 1952 sudah jauh sebelumnya
sehingga seluruhnya telah dipesan lebih dari 30 mendirikan kelompok sendiri dan setiap tahun
bentuk cincin untuk dihadiahkan kepada para guru selalu mengadakan reuni.
sebagai kenang-kenangan yang manis dari reuni
tersebut. “Sayang, notulen kegiatan panitianya Mengapa mereka mengadakan reuni-reuni
rusak terkena banjir ketika dititipkan kepada kecil sesudah reuni Glodok Plaza? Karena di dalam
seorang anggota panitia,” ujar Ie Mei kepada suatu reuni akbar yang megah dan dihadiri oleh
penulis. ribuan alumni, adalah tidak mudah untuk mencari
teman-teman seangkatan untuk saling melepas
Dari berbagai hal tersebut, sama seperti kangen. “Sukar ketemu teman, orangnya terlalu
pada reuni tahun 1978, tampak bahwa sifat darurat banyak,” itulah keluhan mereka yang hadir dalam
dan spontanitas masih mewarnai reuni tahun 1979. reuni akbar di Glodok Plaza dan memotivasi mereka
Walaupun ada alumni yang tidak kebagian konsumsi untuk mengadakan reuni dengan teman-teman
karena datang terlambat, tetapi dari 2800 orang sekelas atau dengan teman-teman seangkatan.
yang diperkirakan menghadirinya, tampak kilasan
rasa puas karena terhibur oleh suasana kekerabatan Reuni Akbar Tahun 1984. Pada suatu hari
yang akrab dan penuh nostalgia. Reuni di Glodok di pertengahan bulan Maret tahun 1984, lewat
Plaza benar-benar merupakan reuni akbar (grand telepon, rekan Kamil Setiadi mengajak penulis
reunion) karena dihadiri oleh alumni dari semua untuk menghadiri pertemuan yang akan diadakan
angkatan yang lulus setalah Perang Dunia Kedua. sore harinya di kantor salah seorang alumnus, di
Jalan Hayam Wuruk. “Kita ingin membicarakan soal
Sesudah alumni akbar itu, beberapa orang reuni,” kata Kamil. Ketika penulis bersama Kamil
alumni mulai merasa perlunya suatu wadah bagi tiba di tempat pertemuan, ternyata di sana telah
para alumni sekolah Pa Hoa dan JPP. Mereka hadir belasan alumni berbagai tahun angkatan, dari
yang memiliki gagasan itu kemudian mengadakan angkatan tahun 1955 sampai angkatan tahun 1962.
pertemuan untuk merundingkan pembentukan
sebuah yayasan. Dalam pertemuan itu, para alumni yang
hadir minta penulis untuk menjadi Ketua Panitia
Kita Mulai Lagi. Tetapi setelah melalui Reuni. Penulis semula berkeberatan mengingat
beberapa kali pertemuan, mereka sampai pada waktu penulis yang terbatas dan tugas panitia reuni
suatu kesimpulan bahwa saatnya belum tiba untuk tidaklah ringan. Tetapi atas desakan mereka dan
membentuk sebuah yayasan meskipun mereka kesediaan mereka untuk mendukung sepenuhnya,
pada waktu itu sudah mempersiapkan naskah akhirnya penulis menerima tugas itu dengan
anggaran dasar lengkap dengan nama yayasannya. syarat bahwa dalam reuni nanti harus diundang
Alasan yang mendasari kesimpulan itu adalah para alumni yang lulus sebelum Perang Dunia
masih banyak alumni yang diliputi perasaan cemas Kedua sehingga setiap reuni ada ciri khasnya. Usul
dan ragu terhadap rencana pembentukan badan penulis ternyata diterima secara aklamasi. Dengan
hukum sebagai wadah para alumni sekolah Pa Hoa demikian pada tanggal 15 Maret 1984 terbentuklah
dan JPP. Panitia Reuni Akbar (Grand Reunion) Alumni Pa
Hoa dan JPP.
Walaupun gagasan untuk membentuk
wadah alumni belum terwujud, namun reuni Untuk menentukan waktu dan tempat
Glodok Plaza telah mendorong para alumni untuk penyelenggaraan reuni akbar yang kedua (Reuni
mengadakan reuni kecil-kecilan, baik dengan Glodok Plaza dianggap sebagai reuni akbar I),
rekan-rekan seangkatan ataupun dengan beberapa pembicaraan cukup menarik. Mencari tempat
angkatan sekaligus. Di antaranya terjadi reuni dari yang dapat menampung ribuan orang sekaligus
alumni angkatan tahun 1938, 1939, dan 1940; dan menentukan waktu yang tepat agar tidak
reuni gabungan dari alumni angkatan tahun 1960, mengganggu kesibukan rutin masing-masing
1961, dan 1962 di Puteri Duyung Cottage, Ancol; alumni memang merupakan masalah yang
dan reuni angkata tahun 1965 di kediaman salah gampang-gampang susah. Akhirnya diputuskan
seorang alumnusnya yang dimeriahkan dengan untuk menyelenggarakan reuni pada bulan Agustus
band dan pembawa acara tenar, Olan Sitompul, dengan tanggal diancarkan tidak terlalu dekat ke
pada tahun 1983. tanggal 17 Agustus, Hari Ulang Tahun Proklamasi
bangsa kita.
Ada pula reuni dengan tema merayakan hari
ulang tahun salah seorang gurunya yang diadakan Dari berbagai tempat yang menjadi incaran
oleh alumni angkatan tahun 1942 di gedung Candra panitia, akhirnya terpilih Hotel Horison di Ancol.
Tempat ini dipilih karena pada waktu itu rekan Dali S.

Peringatan 115 tahun PAHOA 287


Naga menjadi salah satu manajer di hotel tersebut. yang menghamburkan biaya jutaan rupiah dengan
Dengan referensi Dali, panitia mendapatkan sia-sia tanpa arti apa pun. “Buatlah wadah!”
berbagai kemudahan dari Hotel Horison seperti demikian permintaan para alumni pada umumnya.
tarif sewa yang lebih murah serta diperbolehkan
untuk membawa sendiri makanan dan minuman Tanggapan positif para alumni itu segera
yang jenisnya tidak tersedia pada hotel tersebut. diantisipasi oleh panitia. Setelah dikaji lebih
Waktu yang diberikan pun cukup panjang yakni jauh, panitia kemudian memutuskan untuk
sedikitnya 5 jam. mewujudkan permintaan mereka. Pada waktu
itu, penyelenggaraan reuni tinggal sebulan lagi
Tempat yang dipakai untuk reuni adalah tetapi target pengumpulan dana masih belum
Krakatau Room, halaman kolam renang, dan tercapai! Tetapi setelah para alumni mendengar
paviliun yang berdekatan dengan kolam renang. bahwa sesudah reuni akan dibentuk suatu wadah
Karena halaman kolam renang pada siang hari berbadan hukum (dan berkat kerja keras seksi dana
diperuntukkan bagi tamu hotel sehingga tidak dan para koordinator angkatan), maka dana pun
mungkin memajang makanan sehingga akhirnya mengalir dengan deras. Hanya dalam waktu satu
diputuskan bahwa rencana reuni yang semula akan bulan, dana yang berhasil dihimpun sudah jauh
diadakan pada hari Minggu (5 Agustus) diubah melampaui target yaitu lebih dari Rp 31 juta.
menjadi Sabtu malam, 4 Agustus 1984, mulai dari
pukul 17.00 WIB. Untuk reuni ini, panitia telah Betapa pentingnya semangat para alumni
memesan konsumsi sebanyak 2000 porsi pada untuk menyumbang, setelah mendengar bahwa
pihak hotel, ditambah makanan dan minuman kelebihan dana yang terkumpul akan diserahkan
cadangan yang dipersiapkan oleh panitia sendiri. kepada yayasan yang akan dibentuk, dapat
dilihat dari contoh ini. Seorang alumnus yang
Masalah lain yang tak kalah pentingnya dalam semula cuma bersedia menyumbang Rp 250
mempersiapkan reuni tersebut adalah masalah ribu, setelah mendengar berita tersebut, spontan
dana. Tanpa dana tak mungkin dapat dipersiapkan melipatgandakan sumbangannya 10 kali lipat
tempat dan konsumsi. Karena itu, seksi ini dipimpin menjadi Rp 2,5 juta.
langsung oleh Suryadi Nahar yang piawai dan
berpengalaman dalam pengumpulan dana. Spontanitas para alumni pada waktu itu
Pencarian dana dilakukan dengan dua cara yaitu memang amat menggembirakan. Tetapi bagi
panitia langsung menghubungi para alumninya panitia, hal ini merupakan tugas tambahan yang
yang usahanya sukses, dan melalui koordinator harus diwujudkan setelah reuni. Untuk mewujudkan
masing-masing angkatan atau kelas. permintaan alumni maka seminggu sebelum reuni
akbar, panitia dipecah menjadi dua kelompok yaitu:
Sasaran utama perolehan dana yang
ditargetkan Rp 15 juta itu tentunya diharapkan dari 1. Kelompok yang terdiri dari Ketua, Sekretaris,
sumbangan para alumni yang sukses. Sementara dan seksi-seksi yang terkait langsung dengan
pengumpulan dana dari setiap alumni yang persiapan penyelenggaraan reuni dengan
dilakukanoleh koordinatormasing-masing angkatan tugas meneruskan usaha tersebut.
atau kelas itu merupakan sasaran pelengkap.
Walaupun demikian, upaya yang dilakukan oleh 2. Kelompok kedua terdiri dari seksi dana dan
para koordinator angkatan ini secara psikososial beberapa anggota panitia lain yang tugasnya
bermakna positif yaitu termotivasinya semangat langsung terkait dengan penyelenggaraan
gotong-royong dan semakin kokohnya jalinan reuni dengan tugas mempersiapkan
tali silaturahmi antaralumni. Untuk menunjang pertemuan untuk pembentukan wadah dan
suksesnya upaya pengumpulan dana melalui jalur pembelian gedung sekretariat.
kedua ini, panitia telah menyelenggarakan dua kali
pertemuan antarkoordinator angkatan atau kelas. Selanjutnya kelompok kedua mengadakan
pertemuan makan siang di Ambon Room, Hotel
Permintaan Orang Banyak. Ternyata Borobudur, Jakarta, pada tanggal 1 Agustus 1984.
sewaktu panitia bergerak mengumpulkan dana, Hasil pertemuan yang dikenal dengan nama
banyak alumni yang berkomentar bahwa kalau Semangat Borobudur itu adalah lahirnya tekad
tujuan reuni cuma untuk bertatap muka, makan- untuk membentuk wadah dan membeli gedung
minum, dan bernostalgia kemudian bubar tanpa sekretariat.
menghasilkan sesuatu yang berguna, baik bagi para
alumni sendiri maupun bagi masyarakat, bangsa, Pada Sabtu sore, 4 Agustus 1984, mulai
pukul 17.00 para alumni mulai berdatangan dan
dan negara maka reuni itu cuma sekadar hura-hura bahkan mereka dari luar kota seperti Bogor dan
Bandung sudah datang lebih awal lagi. Menjelang

288 Peringatan 115 tahun PAHOA


magrib, halaman parkir hotel sudah penuh dengan berkat kerja keras Wiradi Prajogi dan kawan-kawan
kendaraan. Konon saking banyaknya alumni yang yang tergabung dalam Badan Pengurus Reuni
hadir, sampai kendaraan mereka harus antre dalam (Sementara), semua persyaratan yang dibutuhkan
barisan yang panjang ketika akan memasuki Taman untuk mendirikan badan hukum berbentuk yayasan
Impian Jaya Ancol sehingga alumni yang sampai dapat dipersiapkan serta tinggal menunggu hari H
di Ancol sesuai dengan waktu yang tercantum saja.
dalam undangan agak sulit mencapai tempat reuni.
Keadaan ini benar-benar di luar dugaan panitia. Oleh Wiradi diusulkan agar yayasan itu
diresmikan pada tanggal 10 November 1984 yang
Agar tidak berjubelan maka alumni yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Usul
datang langsung dipersilakan mengambil hidangan itu disepakati oleh rekan-rekan lainnya. Sebelum
yang dipersiapkan di halaman kolam renang. Saking diresmikan, pada tanggal 19 Oktober 1984, telah
banyaknya alumni yang hadir sampai-sampai disusun naskah akta pendiriannya oleh Notaris Fifi
petugas hotel yang menghitungnya tak sanggup Wangsadiputra, alumna sekolah Pa Hoa dan JPP
lagi menghitung karena sudah letih. Menurut sang angkatan 1966-1967. Di dalam akta itu disebutkan
petugas, jumlah alumni yang hadir malam itu lebih bahwa para pendiri yayasan yang diberi nama
dari 3800 orang. Mereka terdiri dari angkatan- Yayasan Pancaran Hidup itu adalah sebagai berikut:
angkatan lulusan sebelum maupun sesudah Perang
Dunia Kedua. Selain dari dalam negeri, tampak 1. H. Mohamad Amid
pula hadir beberapa orang alumni yang sudah 2. Andi Buana Wangsadjaja, Drs.
lama hijrah ke luar negeri. Bahkan di antara alumni 3. Ang Kang Ho
yang berasal dari dalam negeri, ada yang datang 4. Annasari Magdalen Mulia
hanya karena mengetahui adanya reuni itu melalui 5. Belawati Hardi Widjaja, Dr
pemberitaan lisan. 6. Dali Santun Naga, Dr Ir
7. Rachman Sastra
Di antara para alumni yang hadir, ada yang 8. Sanusi Satyananda
datang diantar oleh anak atau cucunya dan ada 9. Surjanto Sosrodjojo, dipl Kfm
pula yang baru pertama kali menghadiri reuni. 10. Suryadi Nahar
Bagi mereka yang baru kali ini hadir, reuni akbar 11. Suryono Limputra, Ir
itu merupakan tempat pertemuan kembali teman 12. Wiradi Prajodi, Drs
yang sudah puluhan tahun berpisah. Dalam reuni
itu, mereka bukan hanya bertemu dengan teman Akta pendirian ini kemudian ditandatangani
sekolahnya, tetapi juga dengan para guru, sesepuh, di depan notaris tepat pada tanggal 10 November
dan karyawan sekolah yang umumnya sudah 1984. Maksud dan tujuan dari Yayasan Pancaran
berusia lanjut. Hidup, sesuai dengan kalimat yang termaktub
dalam akta pendirian, bab 5 pasal 4, adalah
Acara reuni yang sederhana dan sesuai untuk membina kerukunan dan meningkatkan
dengan rencana (hanya kadang-kadang diselingi kesejahteraan di dalam masyarakat serta
acara spontan) berlangsung dalam suasana gembira pendayagunaan pengetahuan-pengetahuan demi
bercampur haru. Para alumni baru bubar ketika terciptanya pembangunan yang adil dan merata.
jarum jam sudah menunjuk angka 23.30. Sebelum Demikianlah sejak 10 November 1984, para alumni
pulang, ada sebagian alumni yang menyempatkan sekolah Pa Hoa dan JPP mulai memasuki era baru
dirl berfoto bersama teman sekelasnya ataupun yang berwawasan sosial dan berdimensi nasional.
teman seangkatannya.
Setelah pembentukan yayasan, langkah
Pendirian Yayasan. Berkat kesigapan selanjutnya adalah pembelian gedung. Untuk itu,
personalianya maka evaluasi kegiatan panitia Panitia Pembelian Gedung telah memberi mandat
dalam penyelenggaraan reuni di Hotel Horison kepada Suryadi Nahar, Wiradi Prajogi, dan Kamil
termasuk laporan keuangannya dapat diselesaikan Setiadi untuk mencari dan memilih tempat yang
dalam waktu singkat sehingga panitia reuni sudah representatif bagi kita semua.
dapat dibubarkan pada tanggal 22 Agustus 1984.
Adapun susunan anggota Panitia Pembelian
Acara reuni sudah usai dan panitia sudah Gedung itu adalah
bubar. Tetapi di hadapan para mantan panitia
sudah menanti tugas baru yaitu mewujudkan 1. H. Mohamad Amid
terbentuknya sebuah yayasan sebagai wadah para 2. Andi Buana Wangsadjaja, Drs
alumni sekolah Pa Hoa dan JPP. Pada akhir Oktober 3. Ang Kang Ho
atau sesudah bekerja sekitar dua bulan lamanya,

Peringatan 115 tahun PAHOA 289


4. Suryadi Nahar alamat tepatnya adalah Jalan Muara Karang Blok B
5. Wiriadinata Indrajaya VIII Utara Nomor 9, Kavling 3, Jakarta 14450.

Gedung yang kemudian terpilih sebagai Dengan berdirinya Yayasan Pancaran Hidup
sekretariat itu terletak di Muara Karang. Kawasan maka dapatlah disimpulkan bahwa berbagai reuni
yang telah berubah menjadi kota ini, dulunya yang diadakan sebelum itu, merupakan suatu
sewaktu para alumni angkatan tahun 1960-an rangkaian sejarah yang berkesinambungan, yang
masih bersekolah, adalah empang-empang ikan masing-masing tak terpisahkan satu sama lainnya.
bandeng. Pembelian di kawasan ini didasari Gagasan membentuk yayasan bukanlah gagasan
pertimbangan bahwa harganya lebih murah perorangan melainkan suatu gagasan bersama
dibanding harga di daerah lain dan nantinya akan sehingga jelas pulalah bahwa Yayasan Pancaran
menjadi kawasan yang ramai, meskipun tidak dapat Hidup adalah milik segenap alumni sekolah Pa Hoa
disangkal bahwa letaknya terasa agak di pinggir dan JPP serta bangsa Indonesia umumnya. [Artikel
kota bagi kebanyakan alumni. Tetapi itulah yang ini ditulis oleh Tjiong Thiam Siong dan dikutip dari
mampu dilakukan oleh panitia pada tahun 1985. buku Dasawarsa Reuni Alumni PH-JPP 1979-1989
Gedung Sekretariat Yayasan Pancaran Hidup yang dan Lima Tahun Berdirinya Yayasan Pancaran
dibeli pada tanggal 18 Januari 1985 dan dipakai Hidup.]
dengan resmi mulai tanggal 23 Januari 1985 itu,

290 Peringatan 115 tahun PAHOA


Click to View FlipBook Version