The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fitribio, 2021-11-02 14:35:46

BUKU BIOLOGI SMA BERBASIS RANDAI

BUKU PELAJARAN

Keywords: DIGITAL BOOK

Dr. Fitri Arsih, M.Pd. dan Tim

Buku Biologi

Berbasis Model RANDAI
Terintegrasi Potensi Lokal
Sumatera Barat

Kelas X SMA/MA

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PETUNTUK PENGGUNAAN BUKU

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Buku ini adalah salah satu sumber belajar yang dikembangkan berdasarkan sintak
model pembelajaran RANDAI. Model RANDAI merupakan model pembelajaran terintegrasi
budaya Minangkabau yang mengarahkan siswa untuk dapat berpikir secara kritis dalam
memecahkan masalah. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam mencari dan
menemukan konsep, menganalisis masalah, kreatif dalam merencanakan solusi dan
terampil dalam keterampilan literasi informasi. Berikut ini disajukan langkah-langkah
pemecahan masalah yang diteralkan dalam model RANDAI.

1. Tahap Reciting (Bakaba)
Pada tahap ini merupakan orientasi masalah dimana siswa akan
mengamati permasalahan (kaba) atau fenomena yang disajikan
dalam bentuk wacana, gambar atau video. Tahap ini diharapkan
siswa dapat mengolah informasi dan memfokuskan perhatian pada

peristiwa-peristiwa lingkungan dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang ada
dalam memori, menyimpan pengetahuan yang baru dalam memori dan manariknya
kembali ketika dibutuhkan. Melalui penyajian informasi dalam bentuk kaba menfasilitasi
siswa dalam menggunakan indera pendengaran dan penglihatannya untuk memperoleh
pengetahuan. Startegi ini merupakan sebagai langkah dalam membangun perhatian dan
motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan
masalah)

Pada tahap ini siswa diminta untuk mengidentifikasi dan
menganalisis dan permasalahan yang tersirat dari kaba (cerita)
yang dikisahkan. Kegiatan mengidentifikasi dan merumuskan
masalah bertujuan menstimulus dan melatih rasa ingin tahu dan
keterampilan berpikir kritis dalam menelaah dan memahami
masalah yang disampaikan lewat kaba.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PETUNTUK PENGGUNAAN BUKU

3. Tahap Narrating the solution (merencakanan pemecahan masalah)

Pada tahap ini siswa barundiang (berdiskusi) kelompok duduak
basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan bakarajosamo
berkolaborasi dalam merumuskan ide inovatif penyelesaian masalah
(investigasi). Rencana pemecahan masalah dapat dilakukan melalui studi
referensi atau melakukan percobaan. Siswa akan saling berbagi pendapat dan saling
bekerjasama. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan keterampilan
berkomunikasi dengan berpegang pada prinsip kata nan ampek melaui kegiatan
barundiang (berdiskusi) berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam mengkonstruksi solusi
untuk menyelesaikan masalah.

4. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau mengumpulkan
data dan informasi)

Pada fase ini siswa melakukan kegiatan sesuai dengan rancangan
solusi yang telah dikembangkan. Inti dari kegiatan ini adalah
melibatkan siswa dalam melakukan investigasi dalam memecahkan
masalah. Jika pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi
maka siswa harus memastikan bahwa informasi yang di dapatkan tepat. Jika pemecahan
masalah dilakukan melalui percobaan maka siswa harus memastikan alat dan langkah kerja
sudah benar.

5. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Tahap ini setiap kelompok akan mempresentasikan
mengkomunikasikan hasil investigasi dan menfasilitasi kelompok lain untuk
memberikan penilaian. Selain itu melalui guru dan siswa melakukan umpan
balik terhadap seluruh proses dalam rangka pemecahan masalah. Siswa melakukan
kegiatan merefleksi, menilai, serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan terhadap
keseluruhan proses solusi yang telah dikembangkan dan dilakukan.
6. Tahap Implementing the solution

Siswa dapat mengaplikasikan solusi terhadap masalah yang lain yang sejenis dengan
yang telah dilakukan.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Sub- Tingkat Keanekaragaman Hayati
TOPIK 1

Keanekaragaman
hayati adalah segala
macam bentuk ciptan
Allah swt di muka bumi
ini, baik yang terdiri
dari alam binatang
maupun alam
tumbuhan.
Dalam perspektif al-
Qur’an keanekaragaman
tersebut merupakan
anugrah sang pencipta
yang merupakan tanda-
tanda kekuasaannya.

Pernahkan Ananda mampir ke toko buah dan mengamati begitu banyak macam
buah-buahan yang tersedia disana. Jika kita amati satu buah misalnya buah manga saja
ternyata sangat banyak dan beragam mulai dari bentuk buahnya, warna kulitnya ukuranya
dan lain sebagainya ini menandakan betapa maha penciptanya Allah yang telah
menciptakan begitu banyak macam buah-buahan yang dapat kita nikmati. Namun
pernahkan anada semua berpikir apa yang menyebabkan jeruk dapat memiliki bentuk,
ukuran, warna kulit dan rasa yang beragam? Faktor apakah yang menyebabkan
keberagaman tersebut? Untuk menjawab semua itu kita akan mempelajari melalui topik
tingkat keanekaragaman hayati.

Setelah mempelajari topik ini diharapkan Ananda semua merumuskan konsep
keseragaman dan keberagaman makhluk hidup dengan mengamati lingkungan. Semakin
mengenal dan menghargai keanekaragaman hayati di Indonesia dengan berusaha menjaga
dan melestarikannya. Pembelajaran akan kita mulai dengan mengasah kemampuan Ananda
semua dalam menyelesaikan masalah yang secara tersirat terkandung dalam Kaba.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar IPK

3.2 Menganalisis berbagai tingkat 3.2.1 Menjelaskan konsep berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di Indonesia 3.2.2
beserta ancaman dan pelestariannya keanekaragaman hayati
3.2.3
4.2 Menyajikan hasil observasi 3.2.4 Menganalisis perbedaan
berbagai tingkat keanekaragaman 3.2.5
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di 4.2.1. keanekaragaman hayati tingkat gen,
Indonesia dan usulan upaya pelestarian 4.2.2.
keanekaragaman hayati Indonesia jenis dan keanakaragaman ekosistem
berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai Menganalisis keunikan hutan hujan
keanekaragaman hewan dan tumbuhan
khas Indonesia dalam berbagai bentuk tropis Indonesia
media informasi
Melakukan observasi lapangan tentang

keanekaragaman hayati Indonesia

Menganalisis ancaman dan pelestarian

keanekaragaman hayati Indonesia

Menyajikan hasil observasi

keanekaragaman hayati Indonesia

Membuat poster tentang pelestarian

keanekaragaman hayati Indonesia

B. Tujuan Pembelajaran

Topik 1. Tingkat Keanekaragaman hayati (Keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis

dan keanekaragaman ekosistem)

1. Siswa mampu merumuskan konsep keanakaragaman hayati dengan mengamati
lingkungan dan memacahkan masalah.

2. Siswa mampu merumuskan konsep berbagai tingkat keanekaragaman hayati
dengan mengamati lingkungan dan memacahkan masalah.

3. Siswa mampu menganalisis perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis
dan keanakaragaman ekosistem
Topik 2. Keanekaragaman hayati Indonesia dan keunikan hutan tropis

1. Siswa mampu menganalisis penyebaran keanekaragaman hayati yang terdapat di
Indonesia khususnya di Sumatera barat dengan mengamati lingkungan

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

2. Siswa mampu menganalisis keunikan hutan hujan tropis Indonesia khususnya
hutan di Sumatera Barat dengan mengamati lingkungan dan memecahkan
masalah.

Topik 3. Pemanfaatan Keanekaragaman hayati dan upaya pelestarian keanekaragaman
hayati di Indonesia

1. Siswa mampu menganalisis manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan
sehari-hari dengan mengamati lingkungan

2. Siswa mampu menganalisis ancaman terhadap keanekaragaman hayati dengan
menganalisis masalah.

3. Siswa mampu merancang kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia khususnya di Sumatera barat.

C. Materi Pembelajaran
Materi Keanekaraman Hayati dibelajarkan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian

topik sebagai berikut:
1. Tingkat Keanekaragaman hayati (Keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis
dan keanekaragaman ekosistem)
2. Keanekaragaman hayati Indonesia dan keunikan hutan tropis
3. Pemanfaatan Keanekaragaman hayati dan upaya pelesatrian keanekaragaman
hayati di Indonesia

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Tahap Reciting (Bakaba)

NEGERIKU, DENGAN SEJUTA KEKAYAAN

Selepas pulang dari mengajar mengaji di surau samping rumah, Dinda

ikut kembarannya Rere ke pasar untuk membeli beberapa keperluan. Mak Tuo

Enda, tetangganya juga menitipkan untuk membeli jeruk limau. Sesampainya

dipasar, Dinda dan Rere langsung mampir ke toko buah. Kebetulan yang menjual

adalah Uni Rumi, sepupu mereka.

Rere : “Uni, adakah buah segar hari ini?

Uni Rumi : “Ada Re, ini ada buah jeruk yang baru datang: jeruk siam

Gunuang Omeh dari Koto Tinggi, kulitnya kuning mengkilat, enak

dan manis, buahnya juga besar-besar. Ada jeruk dari Pasaman

yang kulitnya berwarna hijau, bentuknya bulat dan rasanya juga

manis. Selain itu ada juga jeruk Keprok Kacang Solok dari

Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Solok. Jeruk Keprok Solok

memiliki rasa manis sedikit asam dan segar dengan warna hijau

kekuningan.

Dinda : Wah jeruk uni Rumi banyak juga macamnya ya datang dari

berbagai daerah di Sumatera Barat.

Uni Rumi : Wah kalo jeruk di Sumatera barat ini banyak macamnya dek,

jika di hitung ternyata ada 6 macam jeruk yang populer dan

masyarakat biasanya menyebutnya dengan limau. Jeruk (limau)

selain dimakan juga dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat

Minangkabau ini, misalnya limau pagaran, limau jopang, limau

puruik, limau kapeh, limau godang dan limau kambiang.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Dinda : Baiklah uni kami beli masing-masing jeruk itu sekilo ya. Kami

penasaran dengan rasanya.

Uni Rumi : Uni timbang dulu ya.

Setelah membeli jeruk Rere dan Dinda beranjak pulang. Selain berbelanja

mereka berdua mendapatkan ilmu dan melihat langsung bahwa begitu banyak

keragaman buah jeruk. Setiap daerah punya kekhasan bentuk dan warna jeruk.

2. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan masalah)

Ananda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan
yang diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu, misalnya
Mengapa jeruk memiliki keberagaman dan apa yang menyebabkan keberagaman
tersebut? Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom
yang telah disediakan!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

3. Tahap Narrating the solution
(merencakanan pemecahan masalah)
Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah selanjutnya mari

duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi) dengan
teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah mana yang paling menarik untuk
dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan masalah tersebut
sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam merancang kegiatan
investigasi. Setiap Ananda harus barani bapandapek (berani mengeluarkan pendapat). Jika
pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka rencanakanlah kemana informasi
akan Ananda cari dan bagaimana cara Ananda menelusuri informasi tersebut sehingga
Ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan. Tuliskanlah rencana
pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan.

4. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau
mengumpulkan data dan informasi)

Lakukan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah Ananda susun bersama
kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip pada nilai
saliang bakarajosamo (bekerjasama). Tuliskanlah hasil investigasimu pada kolom yang
telah disedikan.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

5. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Selanjutnya presentasikan hasil investigasimu dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
(Ya, kurang, atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan
masalah yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan menambah pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

6. Tahap Implementing the solution

Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah. Hikmah apa
yang dapat anda ambil dari kegiatan yang telah anda lakukan?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

PEMAHAMAN KONSEP

Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan
pada ciri-ciri yang dapat diketahui melalui suatu observasi/pengamatan. Secara umum,
keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3:

1. Tingkat Gen
2. Tingkat Individu/spesies
3. Tingkat Ekosistem
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan
gen. Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang
terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom
yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti
sel. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu
individu. Setiap individu memiliki banyak gen, sehingga apabila terjadi perkawinan atau
persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang
semakin banyak variasi karakternya. Contohnya perbedaan tipe rambut pada manusia.
Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, jika terjadi perkawinan antara orang
berambut lurus dan keriting maka berpeluang menghasilkan turunan dengan jenis rambut
keriting, lurus, ikal.
Contoh lainnya ada pada keragaman buah jeruk yang ada di Sumatera Barat seperti
jeruk jesigo (Jeruk Siam Gunuang Omeh dari Koto Tinggi Payakumbuh) dan jeruk Pasaman.
Perhatikan gambar 1.

ab
Gambar 1. Keragaman buah jeruk di Sumatera Barat: a. jeruk jesigo, b. jeruk Pasaman

(sumber: dokumen penulis)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Contoh lain juga terjadi pada ayam asli Indonesia. Ayam bekisar, bekikuk, leher
gundul, sumatera dan walik merupakan ayam asli Indonesia yang langka. Ayam bekisar
memiliki variasi genetic yang beragam hal ini dapat dilihat dari warna bulu. Ayam bekisar
sendiri terdiri atas 3 jenis, yaitu ayam bekisar putih, ayam bekisar hitam dana yam bekisar
multi warna (perhatikan Gambar 2). Pada tingkat ini, keanekaragaman yang ada
menunjukkan adanya variasi gen dalam satu spesies.

Gambar 2. Keanekaragaman gen pada ayam bekisar
(Sumber http://beritaayam.org/2017/01/02 )

Selain itu beberapa contoh dari keanekaragaman gen dapat kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari di antaranya berbagai jenis padi yang ditanam oleh masyarakat di Sumatera
barat, misalnya padi anak daro, padi solok, padi lembah anai, padi rosna, padi putih,
padi hitam, padi kusuik, pada kuning adil dan berbagai sebutan lainnya. Padi solok
Sumatera Barat juga dikenal dengan beras putih dan beras merahnya (perhatikan Gambar
3).

Gambar 2. Keragaman gen pada padi yang tumbuh di Solok Sumatera Barat
(Sumber: https://sumbar.litbang.pertanian.go.id/)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

2. Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu

atau spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Lalu,
kenapa bisa terjadi keanekaragaman tingkat individu atau spesies? Keanekaragaman ini
bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya. Contoh dari
keanekaragaman individu atau spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman.

Perhatikan Gambar 3. Keragaman jenis teramati pada tanaman kelompok palmae.
Apabila kita perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan? Padahal,
semuanya merupakan jenis atau individu yang berbeda. Pohon aren, misalnya mempunyai
nama latin Arenga pinnata dan Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat
pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai struktur daun yang jauh
berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai. Perbedaan habitat inilah yang
menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap spesiesnya. Daerah
Sumatera Barat juga memiliki kelimpahan kelapa, pinang dan aren. Tanaman Aren lebih
dikenal dengan tanaman Pohon Niro yang airnya dimanfaatkan untuk diolah menjadi gula
merah (Gula Unau atau Saka). Selain itu air niro juga dikonsumsi secara langsung yang
dipadukan dengan telur ayam kampung atau telur itik, minuman ini merupakan minuman
tradisional yang dipercaya oleh masyarakat minang sebagai minuman menambah stamina.

Gambar 3. Keanekaragaman Jenis: a. Pohon aren (enau), b. pohon pinang, c. pohon kelapa
(Sumber: dokumen penulis)

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman habitat,
komunitas biotik dan proses ekologi di biosfer (daratan) atau lautan.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Di bumi akan ditemukan makhluk hidup lain tidak hanya manusia. Semua makhluk
hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Di dalam
ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan
timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau
komponen abiotiknya.

Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme
dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan
adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.
Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri.
Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu
wilayah. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem: danau, hutan, laut.

Sumatera Barat merupakan daerah yang kaya akan keragaman ekosistem, seperti
adanya Danau Maninjau, Hutan Harau, Laut Bungus yang semuanya memiliki keragaman
biotik dan abiotik. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah
menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan
tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen
abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.

a. Danau Maninjau b. Hutan Harau

Gambar 4. Keanekaragaman ekosistem di Sumatera Barat
(sumber: dokumen penulis)

Nah, dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki perbedaan baik jenis
tanaman yang hidup di sana, hewan-hewan, serta lingkungan yang saling memengaruhinya.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Setelah memahami konsep terkait keanekaragaman tingkat gen, jenis dan
ekosintem. Maka selesaikanlah persoalan berikut dengan baik.

AYO MEMECAHKAN MASALAH
1. Keberadaan Jeruk Limau didaerah Gunuang Omeh menjadi daya tarik sendiri bagi

wisatawan luar daerah. Biasanya mereka akan datang berkunjung lalu membayar uang
masuk dan diperbolehkan memetik jeruk sepuasnya, namun tidak diperbolehkan memetik
untuk dibawa pulang. Kalau ingin dibawa pulang, harus dibeli lagi ke penjualnya. Menurut
pendapatmu bagaimana perspektif atau pandangan kedepan perkebunan jeruk ini terhadap
perekonomian masyarakat setempat?
2. Banyaknya perkebunan jeruk di daerah Koto Tinggi dan sekitarnya, sebenarnya berdampak
pada rendahnya harga jual. Bahkan untuk jeruk yang berukuran besar hanya dijual seharga
10.000 ke penadah jeruk. Tentu hal ini akan menyebabkan kerugian kepada para pekebun.
Coba uraikan solusi yang dapat kamu berikan untuk mengatasi persoalan tersebut!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Sub- Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Keunikan
Hutan Tropis
TOPIK 2

Indonesia adalah
negara dengan
Keanekaragaman
Hayati yang sangat
tinggi sehingga dikenal
dengan sebutan
megadiversiti.
Tumbuhan maupun
hewan, tumbuh dan
berkembang dengan
baik, menjadi pertanda
kayanya Indonesia.

Tahukah Ananda, bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia? Berdasarkan data dari LAPAN (2003) Indonesia terdiri atas 18.110 pulau. Pulau-
pulau tersebut membentang dari Sabang di ujung barat Indonesia hingga Merauke di ujung
timur Indonesia. Luasnya daerah Indonesia berbanding lurus dengan kekayaan alam yang
dimiliki. Tentu Ananda pernah mendengar sebutan Indonesia sebagai tanah syurga bukan?
Seperti lirik didalam lagu kolam susu karya Koes Plus. Indonesia sangat kaya, baik dari segi
sumber daya alam biotik seperti flora dan fauna, begitu juga dengan sumber daya alam
abiotik, meliputi bahan tambang, mineral dan gas alam serta suku, ras, agama, budaya. Lalu
benarkah demikian? Apa saja bentuk keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia?
Terutama keanekaragaman hayati. Untuk menjawab semua itu kita akan mempelajari
melalui topik keanekaragaman hayati Indonesia dan keunikan hutan tropis.

Melalui pembelajaran ini diharapkan nantinya anda akan mampu menganalisis
penyebaran keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia khususnya di Sumatera
Barat dengan mengamati lingkungan serta dapat menganalisis keunikan hutan hujan tropis
Indonesia khususnya hutan di Sumatera Barat dengan mengamati lingkungan dan

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

memecahkan masalah. Pembelajaran akan kita mulai dengan mengasah kemampuan Ananda
semua dalam menyelesaikan masalah yang secara tersirat terkandung dalam Kaba.

1. Tahap Reciting (Bakaba)

MENILIK PESONA LEMBAH HARAU

Lembah Harau, suatu daerah yang
menjadi ikonik di Kabupaten Lima Puluh
Kota. Harau terkenal karena keindahan
alam dan budaya yang diwarisi secara
turun temurun oleh masyarakat sekitar.
Berkunjung ke Harau, dapat menjadi salah
satu bentuk healing dari kesibukan
sehari-hari.

Lembah Harau menjadi terkenal bukan tanpa alasan, Lembah Harau
memiliki daya tarik serta keunikan tersendiri. Masyarakat sekitar yang terkenal
ramah dan selalu menjunjung tinggi budaya dan tradisi dari leluhur. Memiliki daratan
luas menghijau yang dikelilingi oleh tebing-tebing setinggi 200-400 m membuat
daratan tersebutberbeda. Selain itu Lembah Harau juga terkenal dengan sebutan
Yosemit nya Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa Yosemit adalah sebuah tempat
wisata taman nasional yang ada di California Amerika Serikat. Menjadi lokasi yang
diperhitungkan oleh para backpacker, lembah Harau memiliki udara yang begitu
sejuk. Keindahan ini membuat daerah tersebut ditetapkan sebagai cagar alam di
tahun 1993. Selain itu keberadaan hutan hujan tropis di daerah ini juga menunjang
kehidupan beberapa hewan di sekitarnya seperti simpai, siamang dan juga monyet
berekor panjang yang dapat kita lihat sering berkeliaran di kawasan Lembah Harau.
Selain itu juga terdapat berbagai tanaman tropis yang ikut menjadi bagian dari
keindahan lembah Harau.

Namun yang tak kalah penting adalah adanya tiga kawasan menarik dalam satu
lokasi yaitu Kawasan Resort Aka Barayu, Resort Rimbo Piobang, dan Resort Sarasah
Bunta. Dari ketiga kawasan lembah tersebut yang banyak menarik hati wisatawan
adalah Resort Sarasah Bunta dan Resort Araka Barayu. Hal ini karena kedua kawasan
tersebut memang menyajikan pesona alam sekaligus aktivitas

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

ekstrim. Untuk yang ingin menguji adrenalin dengan menaklukkan tingginya tebing
bisa menuju ke Resort Araka Barayu. Pasalnya disinilah tempat panjat tebing
dengan ukuran kecuraman 900. Sedangkan untuk bagian Resort Sarasah Bunta
dihuni oleh curug Sarasah Aie Luluih, di mana air terjun ini mengalir deras dari
bagian tebing lembah.

Itulah pesona dan keindahan yang ditawarkan oleh Lembah Harau. Tak
salah jika dinobatkan sebagai tempat wisuda terkenal di Sumatera Barat. Seperti
kata pepatah "Mato condong ka nan rancak, salero condong ka nan lamak". Maka
untuk menjaga dan mengembangkan potensi tersebut sudah menjadi kewajiban
kita bersama.

Namun, masih banyak masyarakat Sumatera Barat yang belum mengenal
hal tersebut. sehingga lebih mengagungkan berlibur ke luar negeri dan daerah
lainnya. Mereka tidak sadar bahwa didaerah kita sendiri ada tempat yang juga tak
kalah mempesona. Oleh karenanya, sebagai genarasi muda, sudah menjadi tugas
kita untuk memperkenalkan kearifan lokal ke mata dunia. Yok, mulai dari diri
sendiri.

2. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan masalah)

Ananda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan yang
diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu, misalnya Apa
saja bentuk keanekaragaman yang ada di daerah Harau? Lakukanlah kegiatan ini
secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom yang telah disediakan!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

3. Tahap Narrating the solution (merencakanan
pemecahan masalah)
Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah selanjutnya mari

duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi) dengan
teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah mana yang paling menarik untuk
dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan masalah tersebut
sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam merancang kegiatan
investigasi. Setiap Ananda harus barani bapandapek (berani mengeluarkan pendapat). Jika
pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka rencanakanlah kemana informasi
akan Ananda cari dan bagaimana cara Ananda menelusuri informasi tersebut sehingga
Ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan. Tuliskanlah rencana
pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan.

4. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau
mengumpulkan data dan informasi)

Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah Ananda susun
bersama kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

pada nilai saliang bakarajosamo (bekerjasama). Tuliskanlah hasil investigasimu pada
kolom yang telah disedikan.

Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

5. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Selanjutnya presentasikan hasil investigasimu dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
(Ya, kurang, atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan
masalah yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan menambah pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

6. Tahap Implementing the solution

Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah. Hikmah apa
yang dapat Ananda ambil dari kegiatan yang telah anda lakukan?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

PEMAHAMAN KONSEP

Penyebaran keanekaragaman hayati Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis
Indonesia sendiri. Pada topik ini kita akan mempelajari mengenai

1. Penyebaran Keanekaragaman Hayati Indonesia
2. Keunikan Hutan Tropis
1. Penyebaran Keanekaragaman Hayati Indonesia
Dilihat dari letak geografisnya memungkinkan Indonesia untuk memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga Indonesia dijuluki dengan negara
megabiodiversitas. Posisi geografis tersebut juga mempengaruhi pola penyebaran flora dan
fauna di Indonesia.
a. Penyebaran flora di Indonesia
Penyebaran flora di Indonesia termasuk ke dalam kawasan Malesiana yang terdiri dari
negara Malaysia, Filipina, Indonesia dan Papua Nugini. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Van Welzen dan Silk yaitu botanis dari Belanda. Menurut keduanya flora
Malesiana dibagi menjadi flora dataran Sunda, flora dataran Sahul dan flora di daerah
tengah atau Wallace yang sangat khas dan endemik. Flora yang terdapat pada dataran
Sunda antara lain tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae contohnya pohon keruing dan
tumbuhan famili Nepenthaceae yaitu tumbuhan pemakan serangga contohnya kantong
semar. Flora dataran sahul antara lain sagu dan pala. Sedangkan flora kawasan Wallacea
antara lain lada.

a b cd
Gambar 5. Flora dataran Sunda: a. kantong semar, Flora dataran Sahul: b. sagu, c. pala.

Flora dataran Wallacea: d. lada.
(sumber: google.com)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Seorang ahli geografi dan botani dari Jerman juga melakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengklasifikasikan iklim di pulau Jawa. Beliau adalah Franz Wilhelm Junghuhn. Dia
mengelompokkan tumbuhan di Indonesia secara vertikal. Berdasarkan ketinggian flora
Indonesia dibagi menjadi beberapa kelompok antara lain:
 Daerah dengan ketinggian 0 sampai 650 m, merupakan dataran rendah pantai dan hutan

mangrove dengan jenis tanaman pandan, bakau, kayu api, sagu dan nipah. Sumatera
Barat memiliki hutan mangrove yang terletak di kawasan pantai di Pariaman, Pesisiri
Selatan dan Pasaman.

Gambar 6. Hutan Bakau pantai pesisir selatan Sumatera barat
(sumber: dokumentasi penulis)

 Daerah dengan ketinggian 650 sampai 1500 m hitung bukit tanaman rasamala, kina,
aren, pinang, kopi, tembakau dan teh.

a bc
Gambar 7. Flora dengan ketinggian 650-1500 m a. rasamala, b. kins, c. tembakau

(sumber: https://rimbakita.com)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

 Daerah dengan ketinggian 1500-2500 m ditumbuhi tanaman cantigi koneng, cemara
gunung, anggrek tanah dan berri.

ab
Gambar 8. Flora dengan ketinggian 1500-2500 m a. cemara gunung, b. anggrek tanah

(sumber: https//:cnnindonesia.com)
 Daerah dengan ketinggian diatas 2500 m merupakan daerah pegunungan yang dingin

dan biasanya ditemukan lumut, lichen dan bunga edelweiss.

ab
Gambar 9. Flora dengan ketinggian diatas 2500 m a.lichen, b. eidelweiss

(sumber: https//:njaes.rutgers.edu)
b. Penyebaran fauna di Indonesia

Penyebaran fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa
geologi benua Asia dan Australia. Para pakar zoologi berpendapat bahwa tipe fauna di
kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara sedangkan fauna di
kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia. Sehingga
berdasarkan hal tersebut daerah persebaran fauna Indonesia dibagi menjadi tiga kawasan
yaitu Indonesia bagian barat, kawasan peralihan dan kawasan Indonesia bagian timur yang
dipisahkan oleh garis Wallace, Weber dan Lydekker.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Gambar 10. Garis Wallace, Weber dan Lydekker
(sumber: https://contoh69.github.io)

Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali dibatasi
oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan antara
Bali dengan Lombok. Garis wallace dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace jenis fauna
kawasan Indonesia bagian barat ini antara lain harimau, macan tutul atau leopard, gajah,
badak jawa, banteng, orang hutan, wau-wau, lutung, beruang madu, merak hijau dan burung
jalak Bali.

a bc
Gambar 11. Fauna kawasan bagian barat: a. hariamau, b. wau-wau, c. lutung

(seumber: http://id.wikipedia.org)
Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, Nusa
Tenggara dan Timor. Kawasan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis
Lydekker di sebelah timur dan diantara keduanya ada garis keseimbangan Weber. Hewan
yang termasuk pada fauna kawasan peralihan ini antara lain anoa pegunungan, anoa

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

dataran rendah, komodo, babi rusa, maleo, duyung, kuskus beruang, burung rangkong
sulawesi dan kakatua putih berjambul merah.

ab c

Gambar 12. Fauna kawasan peralihan: a.maleo, b.duyung, c. kuskus beruang

(sumber: http://merahputih.com)

Kawasan Indonesia bagian timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan
pulau pulau kecil disekitarnya. Pada daerah ini jenis faunanya antara lain kanguru pohon,
walabi kecil, burung kasuari gelambir ganda, burung kakak tua raja, burung cendrawasih
ekor pita, kasturi raja, kupu-kupu sayap burung, ular sanca hijau serta buaya Irian.

ab
Gambar 13. Fauna kawasan Indonesia bagian timur:

a. walabi kecil, b. kasuari gelambir ganda
(sumber: https://idntimes.com)

2. Keunikan Hutan Tropis

Gambar 14. Hutan hujan tropis
BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Berada pada wilayah khatulistiwa membuat Indonesia memiliki hutan hujan tropis
sama halnya dengan hutan yang terdapat di sungai Amazon, Lembah Sungai Kongo,
Amerika Selatan dan berbagai daerah lainnya yang dilalui oleh garis ekuator. Mempunyai
hutan hujan tropis tentunya menjadi suatu hal istimewa untuk daerah Indonesia karena
hutan hujan tropis ini memiliki kelebihan dan ciri khasnya tersendiri. Beberapa ciri-ciri dari
hutan hujan tropis antara lain curah hujan sangat tinggi, matahari bersinar sepanjang tahun,
pohon-pohon di hutan tropis tumbuh tinggi dan membentuk kanopi.

Hutan hujan tropis merupakan rumah bagi setengah spesies flora dan fauna di seluruh
dunia sehingga disebut disebut dengan julukan formasi terbesar dunia. Selain itu hutan
hujan tropis juga memiliki vegetasi yang paling kaya baik dalam arti jumlah jenis makhluk
hidup yang membentuknya maupun dalam tingginya nilai sumber daya lahan seperti tanah,
air dan cahaya matahari yang dimilikinya. Pada hutan hujan tropis ini terdapat pohon besar
yang membentuk tajuk berlapis-lapis.

Gambar 15. Tajuk pada hutan hujan tropis
(sumber: https//:pengertianilmu.com)

Salah satu hutan hujan tropis yang ada di Sumatera Barat ada di Lembah Harau.
Kawasan tersebut berada diantara tebing-tebing tinggi bebatuan cadas. Kawasan lembah
harau menjadi salah satu destinasi wisata di Sumatera Barat. Selain itu tempat ini juga
dijadikan sebagai tempat camping bagi beberapa komunitas, dan yang tak kalah penting
kawasan Lembah Harau sering dijadikan tempat penelitian oleh para ilmuan Indonesia
maupun dunia.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Gambar 16. Potret Hutan Lembah Harau
(sumber: https//:travel.kompas.com)

Pokjok Literasi

HARIMAU BULUH SUMATERA
Hewan yang telihat imut dan lucu ini memiliki
nama latin Prionailurus bengalensis. Kita patut bersyukur
karena hewan ini dapat ditemukan di daerah kita
Sumatera Barat. Oleh pendduk lokal hewan ini dinamakan
harimau buluah. Karena di alam habitatnya adalah di
bawah buluh bambu. Sekilas terlihat seperti kucing,
namun sebenarnya mereka adalah spesies yang berbeda.
Keberadaanya turut menyumbang keanekaragaman
hayati Indonesia khususnya Sumatera Barat. Selain
harimau buluah tentu masih banyak hewan endemik yang
menjadi hewan khas Sumatera Barat. Apakah Ananda bisa
meyebutkan beberapa diantaranya?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Setelah memahami konsep mengenai Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Hutan
Hujan Tropis maka selesaikanlah persoalan berikut dengan baik.

AYO MEMECAHKAN MASALAH
3. Keberadaan keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia tentu membawa banyak sekali

keuntungan dan kebermanfaatan bagi kita sebagai bangsa Indonesia. Namun disebalik
semua itu, masih banyak dari kita yang tidak peduli mengenai hal tersebut terutama
generasi milenial. Menurut pendapat Ananda, bagaimana cara kita untuk meningkatkan
antusias masyarakat terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia menjadi lebih baik?
4. Terjadinya pademi covid-19 ternyata tidak saja membawa dampak negatif bagi kehidupan
manusia, disisi lain beberapa hewan juga merasakan nasib serupa. Contohnya kawanan
monyet berekor panjang/simpai didaerah Lembah Anai. Biasanya mereka mendapatkan
makanan dari pengunjung yang datang ketempat tersebut untuk berwisata. Namun
sekarang karena wisata ditutup, mereka menjadi kehilangan sumber makanan dan tak
jarang mengganggu masyarakat sekitar. Menurut pendapatmu, apa solusi terbaik untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Sub- Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dan
TOPIK 3 Upaya Pelestariannya

Segala sesuatu yang
diciptakan oleh Allah
subhanahu wa ta'ala tentu
memiliki maksud dan
tujuan tertentu. Karena
sebagaimana yang sudah
di tuliskan dalam Alquran
bahwasanya tidak ada
satupun ciptaan Allah
dilangit dan dibumi, yang
diciptakan sia-sia. Bahkan
seekor nyamuk sekalipun.

Pernahkah Ananda mendengar nama Alshad Ahmad? Ya, dia adalah seorang
youtuber asal Indonesia dan juga seorang pencinta hewan. Dia memiliki 2 ekor harimau
benggala yang diberi nama Ehsan dan Jinora. Kedua harimau tersebut sudah diadopsi oleh
Alsyad dan juga sudah mendapatkan izin untuk dikonservasi dirumahnya yang tentunya
sudah dibuatkan tempat khusus. Namun tahukah Ananda? Tidak semua harimau
mendapatkan nasib yang baik seperti halnya Ehsan dan Jinora. Contohnya saja harimau
Sumatera. Keberadaannya yang sudah berada diambang kepunahan, namun masih banyak
masyarakat yang yang memburu mereka untuk diambil kulitnya dan kemudian dijual
dengan harga tertentu. Hal ini tentu menjadi suatu momok menakutkan akan keberadaan
hewan endemik tersebut di Sumatera. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Untuk menjawab
hal ini maka kita akan membahasnya secara lebih dalam pada materi pemanfaatan
keanekaragaman hayati dan upaya pelestariannya.

Setelah mempelajari topik ini, diharapkan Ananda semua dapat menganalisis
manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan dengan mengamati lingkungan, mampu
menganalisis ancaman terhadap keanekaragaman hayati dengan menganalisis masalah
yang ada, serta mampu merancang kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

khususnya di Sumatera Barat. Pembelajaran akan kita mulai dengan mengasah kemampuan
anda semua adalah menyelesaikan masalah yang secara tersirat terkandung dalam Kaba
berikut.

1. Tahap Reciting (Bakaba)

Fiqi seorang peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Payakumbuh. Karena hari
ini hari Minggu, jadi dia tidak kesekolah dan memilih untuk dirumah saja bersama
keluarganya. Setelah sarapan bersama, Fiqi kemudian membaca sebuah berita
mengenai penyiksaan satwa yang dilakukan oleh sejumlah pemuda di Sumatera
Barat. Satwa yang disiksa tersebut adalah seekor satwa langka bernama simpai atau
surili dengan nama latin Presbytis melalophos. Tindakan sejumlah pemuda tersebut
terekam dalam video yang diunggah akun instagram Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (BKSDA) Agam dan akun BKSDA Sumbar. Kejadian ini tentunya mendapatkan
kecaman dari masyarakat begitu juga pihak berwenang. Berdasarkan undang-undang
yang berlaku pelaku akan diberi sanksi dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau denda seratus juta rupiah.

Diluar rumah, Ayah dan Ibu Fiqi sedang bercengkrama dengan Pak Etek Fikri. Adik
dari ayahnya Fiqi.

“Saya tadi dari rumahnya Andi uda, katanya jerat yang dipasang kemaren berhasil
mengelabui seekor harimau. Sekarang dirumahnya banyak orang yang datang untuk
melihat kulit harimau tersebut. Katanya akan dijual ke penadah Uda, mahal
harganya.” Kata Pak Etek Fikri.

“Ya ampun, beruntung sekali dia ya” imbuh ayahnya.

“Tapi Uda, harimau itu kan hewan yang langka dan dilindungi. Nanti jika ketahuan
oleh pihak berwenang, Andi bisa dituntut undang-undang dan bisa saja dipenjara.”
sela ibunya.

“Sudahlah uni, harimau tersebut memang sudah sepatutnya dibunuh. Belum lama ini
ternak Pak Jorong 3 ekor yang hilang. Siapa lagi yang memakannya kalau bukan
harimau tersebut. Kalau dibiarkan saja mungkin nanti kita yang akan dimakannya.
Benar kan Uda?” kata Pak Etek Fikri.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Benar kan Uda?” kata Pak Etek Fikri.
“Iya betul.” Jawab Ayah Fiqi.

Begitulah kira-kira percakapan antara ayah Fiqi, ibu dan pamannya. Didalam
hati Fiqi bergumam, jika ini terus terjadi, maka akan menyebabkan populasi harimau
Sumatera menjadi bertambah langka. Karena ini bukan lagi kejadian pertama
dikampungnya ada yang menangkap harimau, dan kemudian kulitnya dijual. Namun
Fiqi pribadi tidak memiliki wewenang yang besar untuk memberikan edukasi ke
penduduk setempat. Sedangkan edukasi dari pihak berwajib juga belum pernah
disampaikan dikampungnya. Warga yang kadang geram karena ternaknya dimakan,
menganggap hal tersebut sebagai hal yang wajar saja dan tidak merasa melakukan
kesalahan apapun.

2. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan
masalah)

Ananda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan yang
diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu. Lakukanlah
kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom yang telah disediakan!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

3. Tahap Narrating the solution (merencakanan
pemecahan masalah)

Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah selanjutnya mari
duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi) dengan
teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah mana yang paling menarik untuk
dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan masalah tersebut
sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam merancang kegiatan
investigasi. Setiap Ananda harus barani bapandapek (berani mengeluarkan pendapat). Jika
pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka rencanakanlah kemana informasi
akan Ananda cari dan bagaimana cara Ananda menelusuri informasi tersebut sehingga
Ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan. Tuliskanlah rencana
pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan.

Setelah melakukan pengenalan awal untuk materi selanjutnya kita akan
memahami materi terkait dengan pemanfaatan keanekaragaman hayati serta upaya
pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

4. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau
mengumpulkan data dan informasi)

Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah Ananda susun
bersama kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip
pada nilai saliang bakarajosamo (bekerjasama). Tuliskanlah hasil investigasimu pada
kolom yang telah disedikan.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Hasil Investigasi
lk

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

5. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Selanjutnya presentasikan hasil investigasimu dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
(Ya, kurang, atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan
masalah yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan menambah pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

6. Tahap Implementing the solution

Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah. Hikmah apa yang dapat
Ananda ambil dari kegiatan yang telah anda lakukan?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

PEMAHAMAN KONSEP

Pada topik ini kita akan membahas dua bahasan utama yaitu:
1. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
2. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

1. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
Keberadaan keanekaragaman hayati yang melimpah ruah di Indonesia tentunya

dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Berikut akan dijelaskan apa saja bentuk pemenfaatan keanekaragaman hayati sebagai
sumber pangan, sumber obat-obatan, sumber kosmetik, sumber sandang, sumber papan,
sebagai aspek budaya dan sumber daya genetik.
a. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan

Dibidang pangan keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber makanan
pokok, sumber rempah, sumber lauk pauk dan juga sebagai penghasil buah dan sayuran.
Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan beras sebagai makanan pokok. Namun
dibeberapa daerah ada juga yang memanfaatkan jagung, singkong, talas, ubi jalar atau sagu
sebagai makanan pokok. Indonesia juga dikenal sebagai negara penghasil rempah, berbagai
macam rempah dapat kita temukan di Indonesia contohnya merica, cengkeh, pala, kayu
manis, ketumbar dan berbagai rempah lainnya.

ab c
Gambar 17. Beberapa contoh rempah yang dihasilkan di Sumatera Barat: a. kayu manis, b.

dasmunggu (kapulaga), c. Cengkeh
(sumber: https//: klikdokter.com)

Sumber makanan juga berasal dari berbagai macam hewan darat, air tawar dan air laut yang
dapat digunakan sebagai sumber lauk pauk, contohnya ikan, belut, kepiting, kerang, sapi,
kambing, kelinci ayam dan lain sebagainya. Sedangkan sebagai penghasil buah dan sayur

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

tentu Ananda sudah tau apa saja buah dan sayur yang dihasilkan di Indonesia, mulai dari
durian, rambutan, manggis, markisa, mangga, matoa, dan sebagai-
nya. Sedangkan untuk sayur ada sawi, kol, mentimun, daun bawang, dan berbagai macam
sayur lainnya.

ab
Gambar 18. Sumber lauk khas Sumatera Barat: a. ikan bilih khas Danau Maninjau, b. sapi yang ada

di peternakan Padang Mangateh (Payakumbuh)
(sumber: htpps//:goodnewsfromindonesia.id)
b. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies diantaranya
merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam
industri obat herbal.
Beberapa tanaman khas Sumatera Barat yang digunakan sebagai tanaman obat:
 Pakis ekor monyet, merupakan tumbuhan khas Lembah Harau yang dapat digunakan
sebagai obat luka dengan menggunakan serat halus pakis tersebut.
 Daun sidingin, merupakan tanaman yang sekilas mirip dengan cocor bebek. Tanaman
ini dapat digunakan untuk menurunkan panas demam.
 Daun bungo rayo (kembang sepatu), sebagai penurun panas demam, bagus untuk
kesehatan jantung, sebagai anti bakteri.

a bc
Gambar 19. Tanaman obat khas Sumatera Barat: a. pakis ekor monyet, b. daun sidingin, c. daun

bungo rayo (kembang sepatu)
(sumber: https:// id-id.facebook.com)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

c. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik
Beberapa tanaman yang dapat dijadikan kosmetik antara lain bengkoang, alpukat dan

beras yang dapat dijadikan sebagai bahan lulur. Kemudian bunga mawar, melati, cendana,
kenanga dan kemuning yang dapat dimanfaatkan untuk wewangian/parfum. Kemudian ada
lidah buaya, minyak kelapa, urang aring yang dapat dijadikan sebagai serum dan penghitam
rambut.
d. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
Keanekaragaman hayati juga berperan penting dalam penyediaan sandang atau pakaian
yang akan kita gunakan. Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai penghasil serat
untuk kemudian diolah menjadi pakaian antara lain rami, kapas, pisang hutan, sisal, kenaf
dan jute. Selain itu beberapa hewan uga dapat digunakan sebagai sumber bahan sandang,
misalnya kulit sapi, kulit kambing, ulat sutera, bulu burung dan lain sebagainya.
e. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan
Sebagai sumber papan, beberapa pohon dan palem-paleman dimanfaatkan untuk membuat
rumah yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal. Misalnya saja pohon jati, kelapa,
nangka, keruing, rasamala, ulin danjenis kayu lainnya.
Di Sumatera Barat sendiri ada pohon khas yang ditanam dan memiliki struktur kayu yang
baik untuk dijadikan sebagai bahan bangunan, namanya pohon surian. Selain itu
penggunaan batuang atau bambu masih banyak digunakan masyarakat untuk membangun
rumah. Kemudian ijuak yang dihasilkan oleh pohon aren juga dapat digunakan sebagai atap
dalam pembangunan rumah di Sumatera Barat.

ab c

Gambar 20. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan: a. pohon surian, b. dangau dari

bambu, c. atap masjid Tuo Kayu Jao terbuat dari ijuk

(sumber: https://courtina.id)

f. Keanekaragaman hayati sebagai aspek agama dan budaya

Dalam aspek agama dan budaya keanekaragaman hayati juga memiliki peranan yang

penting misalnya saja dalam berbagai macam upacara keagamaan maupun tradisi daerah

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

yang memanfaatkan keanekaragaman hayati seperti bunga, minyak dan jenis tanaman
lainnya untuk dimanfaatkan sebagai pelengkap suatu kegiatan. Contohnya dapat kita lihat
seperti bunga yang digunakan dalam budaya nyekar atau ziarah kubur dan juga dalam
upacara kematian di Toraja. Selain itu dalam agama Islam beberapa hewan seperti kambing,
sapi dan kerbau menjadi sembelihan pada hari raya kurban. Contoh lainnya adalah pohon
cemara yang digunakan oleh umat Nasrani saat perayaan natal.

Selain itu keberadaan keanekaragaman hayati juga ditetapkan sebagai maskot nasional
misalnya saja bunga melati yang ditetapkan sebagai puspa bangsa, bunga anggrek sebagai
puspa pesona dan bunga raflesia sebagai puspa langka. Selain tanaman hewan juga
memiliki peranan penting misalnya beberapa hewan yang dijadikan sebagai maskot
nasional antara lain komodo sebagai satwa nasional, tirta ikan siluk merah sebagai satwa
pesona dan elang jawa sebagai satwa langka. sedangkan di Sumatera Barat sendiri satu
tanaman yang dijadikan sebagai maskot daerah yaitu pohon Andalas sedangkan fauna yang
dijadikan maskot yaitu burung kuau raja.

ab
Gambar 21. Flora dan fauna maskot Sumatera Barat: a. Pohon Andalas, b. Burung Kuau Raja

(sumber: http://alamendah.org)
g. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah

Sebagai sumber plasma nutfah tumbuhan, hewan ataupun mikroorganisme
mempunyai fungsi dan kemampuan untuk mewariskan sifat. Plasma nutfah tersebut akan
berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies misalnya spesies yang tahan
terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi.
2. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia meskipun memiliki tingkat keberagaman
yang tinggi namun hal tersebut tidaklah bersifat tetap. Hayati tersebut dapat mengalami
berbagai perubahan terutama dalam hal jumlah yang dapat bertambah maupun

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

berkurang. Namun fakta yang ditemui di lapangan adalah keanekaragaman hayati
tersebut cenderung berkurang hal ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya:
 Hilangnya habitat
 Pencemaran tanah udara dan air
 Perubahan iklim
 Eksploitasi tanaman dan hewan yang berlebihan
 Adanya spesies pendatang
 Industrialisasi pertanian dan hutan

Faktor terbesar yang menyebabkan berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati
adalah karena aktivitas manusia. Karena terjadinya penurunan keanekaragaman hayati
tersebut, maka menimbulkan suatu upaya untuk menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati di Indonesia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia antara lain:
 Melakukan reboisasi yaitu suatu kegiatan menanami kembali hutan atau lahan yang telah

gundul akibat penebangan. Dengan adanya reboisasi ini akan menumbuhkan kembali
tumbuhan ataupun tanaman yang sebelumnya sudah mati dan kemudian nantinya akan
disusul dengan munculnya suatu lingkungan baru yang dapat menjadi tempat tinggal
bagi berbagai jenis organisme.

Gambar 22. Galakkan reboisasi sejak dini
(sumber: https://pengajar.co.id)

 Penangkaran adalah perkembangbiakan terkontrol hewan dan tanaman yang hampir
punah. Hasil dari penangkaran ini nantinya sebagian akan dilepaskan kembali ke habitat
asalnya agar populasinya dapat meningkat kembali.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

ab
Gambar 23. Penangkaran di Sumatera Barat: a. penangkaran rusa belang totol di bekas areal

tambang Semen Padang, b. Penangkaran tukik penyu di Pariaman
(sumber: htpps://klikpositif.com)

 Perkawinan silang. Melakukan perkawinan silang hewan dan tumbuhan yang berbeda
varietas maka akan melahirkan individu baru yang memiliki sifat berbeda dari kedua
induknya hal ini nantinya akan menghasilkan varietas baru sehingga meningkatkan
keanekaragaman hayati yang sudah ada.

 Perlindungan alam adalah usaha-usaha untuk menjaga kelestarian hewan tumbuhan
tanah dan air dapat dilakukan melalui dua cara yaitu secara in-situ dan ek-situ.
Pelestarian in-situ dilakukan di habitat asli hewan ataupun tumbuhan contohnya taman
wisata alam, taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa dan hutan lindung.

ab c
Gambar 24. Pelestarian in-situ di Sumatera Barat: a. cagar alam Lembah Anai, b. suaka

margasatwa Pagai Selatan, c. hutan lindung Lembah Anai
(sumber:https://inews.id)

Sedangkan pelestarian ex-situ dilakukan dengan cara memindahkan hewan atau
tumbuhan dari tempat aslinya ke tempat lain contohnya dengan kebun koleksi, kebun
botani, kebun binatang atau taman margasatwa dan kebun plasma nutfah.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

ab
Gambar 25. Kebun binatang Bukittinggi (a dan b)

(sumber: https://sumbar.suara.com)

Pojok Literasi
MANGGATOK SIRIAH NAN JO PINANG

Tradisi manggatok siriah merupakan
suatu rangkaian kegiatan dalam tari
pasambahan. Hal ini menjadi bagian sakral
saat pembawa carano menyerahkan daun
sirih, pinang, gambir dan kapur sirih untuk
dapat digatok oleh tamu pada kegiatan
tersebut. Menurut Andoeska seorang
pengamat seni, sirih tersebut merupakan
lambang dari persaudaraan, basa basi dan
dan kesederhanaan. Dari sisi sains daunkseisreihdejruhgaanamaenm. iliki manfaat yang banyak,
diantaranya sebagai antisariawan, antibatuk, astrigent, dan antiseptik. Wah, ternyata
banyak sekali ya Ananda manfaatnya apalagi ini juga merupakan bagian dari tradisi di
daerah kita. Yuk sama-sama lestarikan budaya dan keanekaragaman hayati didaerahmu.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Setelah memahami konsep mengenai Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati dan
Upaya Pelestariannya maka selesaikanlah persoalan berikut dengan baik.

AYO MEMECAHKAN MASALAH
1. Keberadaan keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia harusnya berbanding lurus

dengan pemanfaatan dari keanekaragaman hayati tersebut. Namun pengetahuan mengenai
pemanfaatan keanekaragaman hayati tersebut masih sangat rendah. Contohnya saja kita
masih memiliki pengetahuan yang minim tentang pemanfaatan suatu tumbuhan misalnya
daun sikaduduk/senggani. Menurut pendapat Ananda apa langkah yang dapat ditempuh
untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai manfaat yang terkandung pada tumbuhan
atau hewan sehingga meningkatkan nilai guna keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia?
2. Di Indonesia sebenarnya peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan hewan dan
tumbuhan sudah diatur dengan sedemikian rupa terutama untuk hewan dan tumbuhan yang
berada diambang kepunahan. Namun fakta yang ditemui di lapangan masih banyak oknum
yang melanggar hal tersebut misalnya dengan tetap membunuh ataupun memperjualbelikan
hewan atau tumbuhan yang sudah termasuk ke dalam draft langka. Menurut pendapat
Ananda apa yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi dan bagaimana solusinya agar hal
tersebut dapat diminimalisir?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

VIRUS

Sub- VIRUS DAN PERANANNYA
TOPIK 1
Sejarah, Struktur, dan Ciri-Ciri Virus

Virus merupakan
parasit yang dapat
merugikan makhluk
hidup yang menjadi
inangnya. Virus akan
menjadi mahkluk hidup
apabila menemukan
inang yang cocok dan
menginfeksi inang
tersebut. Hal ini juga
tertera dalam penggalan
ayat Q.S Aliimran: 27

Dan Engkau keluarkan

yang hidup dari yang

mati, dan Engkau

keluarkan yang mati
dari yang hidup….”

Saat ini dunia tengah merasakan pandemic Covid-19, dimana orang yang mengalami
penyakit ini merasakan gejala demam yang tinggi, batuk kering, sesak nafas, dan hilang
penciuman . Apakah Ananda mengetahui bahwa ada makhluk hidup yang tinggal di tubuh kita
yang mengakibatkan kita menjadi sakit? Ya, makhluk tersebut adalah virus. Sebelum Covid-19,
penyakit lain yang diakibatkan oleh virus seperti flu burung, AIDS, dan cacar. Pernahkan Ananda
berpikir apakah virus itu? mengapa virus dapat mengakibatkan orang menjadi sakit? Mengapa
penyakit diakibatkan oleh virus dapat menular secara cepat? Dan bagaimana virus hidup pada
tubuh manusia? Serta apa upaya apa yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyakit yang
diakibatkan oleh virus?

Setelah mempelajari topik ini Ananda akan mengetahui tentang bagaimana ciri-ciri,
struktur dan replikasi virus, pengelompokan virus, peran virus dalam kehidupan, serta bagaimana
pencegahan dan pengobatan infeksi virus. Pembelajaran akan kita mulai dengan mengasah
kemampuan anada semua dalam menyelesaikan masalah yang secara tersirat terkandung
dalam Kaba.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

VIRUS

TINJAUAN KOMPETENSI

A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kmpetendi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetendi (IPK) mengacu pada

lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(Permendikbud) Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi

Dasar (KD) Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Tabel 1. Kompetensi Dasar (KD) dan IPK pada materi Keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar IPK

3.4 Menganalisis struktur dan replikasi, 3.4.1 Menganalisis sejarah munculnya virus
serta peran virus dalam aspek 3.4.2 Menganalisis struktur tubuh virus.
kesehatan masyarakat. 3.4.3 Menalisis ciri-ciri virus.
3.4.4 Menganalisis cara hidup virus.
4.4 Melakukan kampanye tentang 3.4.5 Membandingkan replikasi virus.
bahaya virus dalam kehidupan 3.4.6 Mengelompokan virus.
terutama bahaya AIDS berdasarkan 3.4.7 Menganalisis peranan virus dalam
tingkat virulensinya melalui
berbagai media informasi. kehidupan.
3.4.8 Menanggulangi akibat virus yang

merugikan.
4.4.1 Membuat publikasi (poster, brosur,)

tentang bahaya AIDS

B. Tujuan Pembelajaran
Materi Keanekaraman virus dibelajarkan dalam 4 kali pertemuan dengan

rincian topik sebagai berikut:
1. Sejarah, struktur dan ciri-ciri virus.
2. Cara hidup dan replikasi virus.
3. Klasifikasi dan peranan virus.
4. Upaya pencegahan pengobatan dari infeksi virus dan pembiakan virus.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

VIRUS

Tabel Tujuan Pembelajaran.
Topik 1. Sejarah, struktur dan ciri-ciri virus.

1. Peserta didik mampu menganalisis konsep sejarah munculnya virus dengan studi
literature dan pemecahan masalah.

2. Peserta didik mampu menganalisis konsep struktur virus dengan studi literatur
dan pemecahan masalah.

3. Peserta didik mampu menganalisis konsep cirri-ciri virus dengan studi loteratur
dan pemecahan masalah.
Topik 2. Cara hidup dan replikasi virus.

1. Peserta didik mampu menganalisis cara hidup virus dengan studi literature dan
pemecahan masalah.

2. Peserta didik mampu membandingkan reproduksi virus dengan pengamatan
gambar dan pemecahan masalah.
Topik 3. Pengelompokan virus dan peranan virus dalam kehidupan.

1. Peserta didik mampu mengelompokan virus berdasarkan dasar klasifikasi virus
melalui diskusi dan pemecahan masalah.

2. Peserta didik mampu menganalisis peranan virus yang menguntungkan dan
merugikan bagi makhluk hidup melalui pengamatan dan pemecahan masalah.
Topik 4. Upaya pencegahan dan pengobatan dari virus dan pembiakan virus.

1. Peserta didik mampu menanggulangi virus yang merugikan bagi kehidupan
melalui pengamatan dan pemecahan masalah.

2. Peserta didik mampu mengkampanyekan tentang bahaya virus melalui publikasi.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

VIRUS

1. Tahap Reciting (Bakaba)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

VIRUS

2. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan masalah)

Anda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan yang
diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu, misalnya
Mengapa jeruk memiliki keberagaman dan apa yang menyebabkan keberagaman
tersebut? Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom
yang telah disediakan!

3. Tahap Narrating the solution masalah dan rumusan
(merencakanan pemecahan masalah)
Anda telah merumuskan identifikasi

masalah selanjutnya mari duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling

barudiang (berdiskusi) dengan teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah

mana yang paling menarik untuk dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam

menyelesaikan masalah tersebut sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil

mufakat) dalam merancang kegiatan investigasi. Setiap anda harus barani bapandapek (berani

mengeluarkan pendapat). Jika pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka

rencanakanlah kemana informasi akan anda cari dan bagaimana cara anda menelusuri

informasi tersebut sehingga anda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan.

Tuliskanlah rencana pemecahan masalah dalam kolom yang te;ah disediakan.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

VIRUS

4. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau
mengumpulkan data dan informasi)

Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah anda susun bersama
kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip pada nilai
saliang bakarajosamo (bekerjasama). Tuliskanlah hasil investigasimu pada
kolom yang telah disedikan.

Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X


Click to View FlipBook Version