The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fitribio, 2021-11-02 14:35:46

BUKU BIOLOGI SMA BERBASIS RANDAI

BUKU PELAJARAN

Keywords: DIGITAL BOOK

EKOSISTEM

Daur air melibatkan proses evaporasi (penguapan air laut, sungai, danau), transpirasi
(penguapan air di jaringan makhluk hidup), kondensasi (pengembunan), dan presipitasi
(turunnya air dari awan ke bumi).

Air yang ada dipermukaan bumi baik itu air laut, sungai, tanah, danau dan lainnya
akan menguap ketika terkena cahaya matahari, peristiwa ini disebut dengan evaporasi.
Tidak hanya air yang ada dipermukaan bumi yang mengalami penguapan. Air yang terdapat
dalam tubuh makhluk hidup juga mengalami penguapan yang disebut dengan transpirasi.
Pada tumbuhan proses transpirasi terjadi melalui stomata. Peristiwa Air akan berubah
menjadi uap air yang ringan dan naik ke atmosfer. Kemudian uap air yang naik ke atmosfer
akan membentuk awan, hal tersebut terjadi akibat rendahnya suhu pada ketinggian
tertentu, peristiwa ini disebut dengan kondensasi. Awan yang terbentuk akan mengalami
prestipitasi (turunnya air dari awan ke bumi) dalam bentuk hujan, salju, maupun embun
akibat gravitasi bumi.

Gambar. 1 Siklus air
Source https://Pinterest.com
2. Siklus Nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang penting dalam ekosistem. Nitrogen merupakan unsur
pembentuk asam nukleat (DNA dan RNA), asam amino, dan asam nukleat. Nitrogen
terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau
sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat. Nitrogen bebas (N2) di
atmosfer tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh hewan dan manusia. Nitrogen tersedia
bagi tumbuhan hanya dalam bentuk dua mineral: Amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-).
Nitrogen bebas (N2) dapat diikat dan difiksasi oleh bakteri dan beberapa alga. Fiksasi
nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium sp. yang bersimbiosis

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter sp. dan Clostridium sp. Beberapa alga yang
dapat mengikat Nitrogen bebas diudara adalah Nostoc dan Anabaena. Nitrogen bebas (N2)
diudara akan diikat dan diubah menjadi nitrat (NO3-). Aktivitas manusia juga dapat
mempengaruhi siklus nitrogen, Seperti pembakaran bahan bakar pada suhu tinggi dan
penggunaan pupuk kimia untuk pertanian.

Source https://Ilmudasar.ID

No Proses yang Terjadi Proses
1. Nitrifikasi Degradasi amonia menjadi nitrat oleh bakteri autotrof
melalui proses aerobik. Bakteri yang berperan dalam
2. Asimilasi proses oksidasi, antara lain Nitrosomonas dan
Nitrosococcus.
Pembentukan senyawa nitrogen organik dari senyawa
nitrogen anorganik oleh tanaman. Reduksi nitrogen dari
akar tunas melalui pembuluh xilem, dilakukan dengan
cara 1) reduksi nitrit, kemudian 2) didalam kloroplas,
reduktase nitrit yang tergantung ferredoxin mereduksi
nitrit menjadi amonia.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

3. Amonifikasi Proses penguraian sisa tanaman dan produk limbah oleh
4. Denitrifikasi mikroorganisme menjadi amonia. Amonia ini kemudian
5. Fiksasi dismipan didalam tanah dalam bentuk ion amonium.
Proses reduksi (pelepasan) nitrat menjadi gas nitrogen
inert dalam siklus nitrogen oleh bakteri Psedomonas dan
Clostridium dalam keadaan anaerobik
Proses pengubahan nitrogen dari atmosfer menjadi
amonia oleh bakteri. Proses ini dilakukan oleh bakteri
Rhizobium dengan menggunakan enzim nitrogenase
cyanobaceria

Tabel 1 Zubaidah, 2019

3. Siklus Fosfor
Fosfor merupakan unsur makro yang sangat penting baik fosfor yang terdapat di

alam maupun didalam tubuh makhluk hidup. Didalam tubuh makhluk hidup fosfor
berfungsi untuk menyimpan dan memindahkan energi (dalambentuk ATP), membantu
respirasi maupun asimilasi, dan merupakan komponen penting dalam membentuk asam
nukleat dan asam ribonukleat yang membawa kode genetik yang berperan penting dalam
pewarisan sifat. Fosfor di alam berasal dari pelapukan batuan fosfat (batuan mineral) dan
penguraian bahan organik oleh dekomposer. Fosfor disersp oleh tumbuhan dalam bentuk
fosfat anorganik (H2PO4-, HPO42-, dan PO43-). Meskipun jumlah fosfor di alam sangat banyak,
untuk tumbuhan persediaannya sangat terbatas karena sebagian besar terikat secara kimia
oleh unsur lain dan sukar larut didalam air. Melalui rantai makanan, fosfor dari tumbuhan
masuk ke dalam tubuh hewan. Fosfat organik dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan
oleh dekomposer fosfat anorganik ketika organisme tersebut mati.

Source https://edubio.info
BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

No. Tahapan Keterangan

1. Pelapukan batuan Batuan yang melapuk karena faktor biotik (lumut) dan

abiotik (air, perubahan cuaca, dan erosi oleh angin),

mengakibatkan fosfor terekstraksi kedalam tanah.

2. Penyerapan oleh Fosfor yang berada didalm tanah dalam bentuk fosfat

makhluk hidup diserap oleh tumbuhan untuk mempercepat

(tumbuhan dan hewan) pertumbuhan akar, bunga, buah, dan biji. Setelah itu,

hewan herbivora memperoleh fosfor dengan cara

mengkonsumsi tumbuhan. Fosfor pada tubh hewan

mendukung proses meabolisme karbohidrat, lemak,

dan asam nukleat, termasuk pembentukan RNA dan

DNA. Selain itu, fosfor juga sangat diperlukan oleh

jaringan tulang dan saraf.

3. Dekomposisi dan Mikroba mengurai (dekomposisi) fosfor dari makhluk

mineralisasi fosfor oleh hidup yang mati kembali ke tanah. Setelah itu, bakteri

dekomposer memecah bahan organik menjadi fosfat sederhana

yang dapat diserap oleh tumbuhan.

4. Sedimentasi kembali Fosfor yang berada didalam tanah sebagian larut

terbawa air dan berakhir di lautan, kemudia kembali

masuk kedalam sedimen batuan.

5. Fiksasi Proses pengubahan nitrogen dari atmosfer menjadi

amonia oleh bakteri. Proses ini dilakukan oleh bakteri

yang biasa hidup pada akr tanaman polong-polongan,

misalnya bakteri Rhizobium dengan menggunakan

enzim nitrogenase cyanobacteria.

Tabel 2. Zubaidah, 2019

4. Siklus Karbon
Karbon merupakan unsur yang menyusun semua senyawa organik, baik lemak,

karbohidrat, protein, maupun asam nukleat. Di alam, karbon paling banyak terdapat di
udara dalam bentuk CO2 (Karbon dioksida). Di atmosfer karbon dilepaskan secara langsung
dari hasil respirasi makhluk hidup berupa CO2 , erupsi vulkanik, pembakaran bahan bakar
fosil, dan asap pabrik. Sebagai produsen seperti tumbuhan dan fitoplankton menjadi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

sumber energi dan sumber karbon bagi makhluk hidup. Senyawa karbon organik di dalam
tubuh dimanfaatkan untuk aktivitas fisiologi melalui proses respirasi yang dilakukan.

Tumbuhan dan fitoplankton menyerap karbon dioksida di atmosfer untuk
berfotosintesis membentuk karbohidrat dan oksigen. Tumbuhan memanfaatkan gula yang
dihasilkan untuk menghasilkan energi dalam proses pertumbuhan. Manusia dan hewan
memakan tumbuhan untuk mendapatkan energi dari gula yang tersimpan pada tumbuhan
tersebut. Hewan dan manusia melakukan respirasi dengan menghirup oksigen dan
melepaskan karbon dioksida ke atmosfer dan nantinya akan dimanfaatkan tumbuhan dan
fitoplankton untuk melakukan fotosintesis. Proses ini terus terjadi membentuk suatu siklus
yang disebut dengan siklus karbon. Berikut adalah tahapan pada siklus karbon:

1. Karbon berasal dari sisa respirasi manusia, erupsi gunung berapi, kebakaran hutan,
dan emisi bahan bakar fosil, dalam bentuk karbon dioksida.

2. Karbon dioksida diserap oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis
3. Karbon yang terkandung dalam tumbuhan kemudian dikonsumsi oleh hewan.
4. Karbon organik yang terkandung dalam tubuh tumbuhan dan hewan yang sudah

mati akan akan diurai oleh detritivor menjadi karbon anorganik, kemudian
dilepaskan kembali ke lingkungan dan siap diserap oleh tumbuhan.
5. Batubara dan minya bumi merupakan bahan bakar fosil yang berasal dari jasad
makhluk hidup yang mati dan tertimbun selama jutaan tahun. Hal inilah yang
mengakibatkan pembakaran batubara dan minyak bumi juga akan melepaskan
sejumlah karbon ke lingkungan.

Source https://edubio.info

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

5. Siklus Sulfur
Sulfur atau belerang merupakan salah satu penyusun protein. Di alam,

belerang terkandung di dalam tanah dalam bentuk mineral tanah atau terdapat di
udara dalam bentuk gas sulfur dioksida atau (SO2). Gas sulfur dioksida terutama
berasal dari gas gunung berapi, pembakaran bahan bakar fosil berkadar belerang
tinggi, peleburan bijih yang mengandung senyawa belerang, dan dari pemrosesan
bubur kayu (pulp). Di udara sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen dan air
membentuk asam sulfat yang jatuh ke tanah, sungai, serta lautan dalam bentuk ion-
ion sulfat (SO42-). bersama air hujan. Selanjutnya, ion-ion sulfat yang ada di dalam
tanah diserap oleh tumbuhan yang digunakan untuk menyintesis protein. Unsur
belerang dalam tubuh tumbuhan Akan berpindah ke tubuh hewan dan manusia
melalui rantai makanan. Ketika hewan dan tumbuhan mati, bakteri-bakteri anaerob
tanah mereduksi ion-ion sulfat dan melepaskan gas hidrogen sulfida (H2S) yang
berbau busuk serta beracun. Gas hidrogen sulfida yang lepas ke udara bereaksi
dengan oksigen membentuk gas sulfur dioksida, sedangkan di dalam tanah hidrogen
sulfida dioksidasi oleh bakteri tanah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida
(SO). Jika kandungan gas sulfat diudara terlalu tinggi, presipitasi yang dihasilkan
akan sangat asam dikenal dengan hujan asam.

Source https://pt.slideshare.net

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

20 Tahun EAR Koto Tabang Beroperasi
Agam jadi Bagian Riset Atmosfer Dunia

BPAA (Balai pengamatan Antariksa dan Atmosfer) Agam terletak di daerah
ekuator (katulistiwa) di Kototabang kecamatan Palupuh kabupaten Agam Sumatera Barat
dengan Posisi 100,32 BT, 0,23 LS, dan ketinggian 865 m diatas permukaan laut. BPAA
merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang
Sains Antariksa dan Atmosfer. Fasilitas ini diresmikan oleh Menteri Riset dan Teknologi
DR. Muhammad AS Hikam pada tanggal 26 Juni 2001 dengan nama Stasiun Pengamat
Dirgantara Kototabang. Tugas dari balai ini adalah melaksanakan pengamatan,
perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer.

Tahukah ananda senin, 20 September 2021 merupakan peringatan 20 tahun
Anniversary Eaquatorial Atmosfer Radar (EAR). LAPAN Agam dan RISH Jepang
melakukan kolaborasi ilmiah dalam penelitian studi atmosfer khatulistiwa. Kerjasama ini
menunjukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Research
Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) Kyoto University memiliki komitmen
yang kuat di bidang riset keantariksaan. Pemerintah Kabupaten Agam siap
mendukung visi LAPAN untuk menjadikan Kototabang sebagai Pusat Unggulan
Dinamika Atmosfir Equator. Beroperasinya EAR di Koto Tabang dapat memacu
pembangunan dan pengoperasian peralatan mutakhir lain di bidang antariksa. Menjadi
suatu kebanggaan dipilihnya Koto Tabang sebagai tempat beroperasinya EAR dalam
mendukung kelancaran pengembangan riset atmosfer dua negara.
Sumber https://lapan.go.id

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

Setelah memahami konsep terkait keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem.
Maka selesaikanlah persoalan berikut dengan baik

AYO MEMECAHKAN MASALAH

2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Indra Hartanto dan Resti Fevria didaerah tambang
batu kapur Bukit Tui Kota Padang Panjang pada bulan Juli 2016 menunjukkan bahwa
berdasarkan hasil analisis kualitas udara yang dilakukan dengan bioindikator lumut
kerak dapat disimpulkan bahwa kualitas udara didaerah tambang batu kapur mulai
tercemar namun secara umum kualitas udara ambien di Kota Padang Panjang tahun
2015 menunjukan hasil yang tergolong baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini ditandai tidak adanya parameter yang melebihi Baku Mutu Kualitas Udara
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat kita simpulkan bahwa
tumbuhan dapat digunakan sebagai biondikator kualitas suatu lingkungan.
Bagaimana syarat tumbuhan dapat menjadi bioindikator suatu lingkungan?
Tumbuhan apa saja yang anda ketahui dapat dijadikan sebagai bioindkator?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

TINJAUAN KOMPETENSI

A. Pengantar
Buku ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013 dan dirancang untuk memperkuat

kompetensi peserta didik dan melatih peserta didik menyelesaikan masalah. Selain itu,
buku ini juga bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, literasi informasi,
komunikasi dan penanaman karakter pada peserta didik yang terintegarasi melalui
potensi lokal.
B. KD dan IPK

Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) mengacu pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Permendikbud) Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

Tabel 1. KD dan IPK pada materi Perubahan dan Pelestarian Lingkungan

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11. Menganalisis data perubahan 3.11.1 Menguraikan konsep keseimbangan dan
lingkungan, penyebab, dan perubahan lingkungan hidup.
dampaknya bagi kehidupan.
3.11.2 Menelaah jenis-jenis pencemaran dan
dampak yang ditimbulkan.

3.11.3 Menganalisis jenis-jenis limbah.
3.11.4 Menguraikan proses daur ulang limbah.

3.11.5 Menganalisis upaya pengelolaan dan
pelestarian lingkungan.

4.11. Merumuskan gagasan pemecahan 4.11.1. Membuat salah satu produk daur ulang.
masalah perubahan lingkungan 4.11.2. Membuat slogan atau himbauan
yang terjadi di lingkungan sekitar. berkelompok tentang usaha-usaha yang
dilakukan dalam menjaga lingkungan.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

C. Tujuan Pembelajaran
Materi Perubahan Lingkungan terbagi dalam dua kali pertemuan dengan rincian topik

sebagai berikut:
1. Perubahan dan pencemaran lingkungan.
2. Jenis-jenis limbah serta upaya mengatasi masalah lingkungan dan pelestarian.

Tabel 2. Tujuan Pembelajaran
Topik 1. Perubahan dan pencemaran lingkungan

1. Melalui penggunaan model Randai peserta didik mampu mendefenisikan
keseimbangan dan perubahan lingkungan hidup dengan tepat.

2. Melalui penggunaan model Randai peserta didik mampu menelaah jenis-jenis
pencemaran serta dampak yang ditimbulkan dengan benar.
Topik 2. Jenis-jenis limbah serta upaya mengatasi
masalah lingkungan dan pelestarian

1. Melalui penggunaan model Randai peserta didik mampu menelaah jenis-jenis
limbah dengan benar.

2. Melalui penggunaan model Randai peserta didik mampu menguraikan proses daur
ulang limbah.

3. Melalui penggunaan model Randai peserta didik mampu menganalisis upaya
pengelolaan dan pelestarian lingkungan dengan benar.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

TOPIK Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
1

Dalam Al Quran, sekitar Sumber: Antara foto
800 ayat membahas
tentang alam semesta Gambar 1. Perahu nelayan melintas di depan tumpukan sampah
dan lingkungan. yang memenuhi Pantai Muaro Lasak Padang, Sumatera Barat, Kamis
Manusia diberi tugas 30 Januari 2020. Nelayan setempat mengaku tidak bisa
sebagai khalifah untuk mengeluarkan perahu mereka untuk pergi ke laut karena terhambat
memelihara kelestarian oleh tumpukan sampah sejak Rabu (29/1/2020).
alam. Perubahan dan
pencemaran
lingkungan berdampak
multidimensional
terjadi pada air, udara
dan tanah.

LITERASI INFORMASI

Timbunan Sampah di Kota Padang Tak Terkelola
Mencapai 62,8 ton

TEMPO.CO, Jakarta –21/9/2021. Sampah-sampah yang tidak terkelola di
Kota Padang, kini mencapai 62,8 ton. Sampah-sampah tersebut banyak ditemukan
di muara sungai, bantaran pesisir pantai, serta di tempat-tempat yang dijadikan
penumpukan sampah liar.

Berdasarkan dari laman Langgam.id, menurut Mairizon yang merupakan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang mengungkapkan,
timbunan sampah yang terdapat di Kota Padang sebanyak 641 ton per harinya,
masih menyisakan sampah yang tidak terkelola sebesar 62,8 ton atau 14 persennya.

Sumber: Tempo.co

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Permasalahan mengenai sampah seperti yang ananda baca pada berita, bukan lagi
hal yang baru. Dalam kehidupan sehari-hari, ananda tentu juga menemukan sampah di
lingkungan sekitar. Namun, keberadaan sampah yang berlebihan dan tidak dikelola
dengan baik akan mencemari lingkungan sehingga menganggu keseimbangan lingkungan.
Bagaimana dampaknya pencemaran terhadap lingkungan (udara, air dan tanah) dan apa
yang menyebabkan perubahan lingkungan tersebut, akan kita bahas pada topik kali ini.

Setelah mempelajari topik ini diharapkan ananda semua dapat merumuskan konsep
keseimbangan lingkungan serta perubahan lingkungan yang terjadi akibat pencemaran
dan menelaah dampak yang ditimbulkan. Pembelajaran akan kita mulai dengan mengasah
kemampuan ananda semua dalam menyelesaikan masalah tersirat yang terkandung
dalam Kaba.
1. Tahap Reciting (Bakaba)

Alam yang Dirindukan Abak

Sumber: Dokumen penulis

Gambar 2. Nuansa asri Nagari Baringin

Bahri tengah duduk di dalam bus yang berangkat dari Padang menuju
Pesisir Selatan. Di perjalanan, mata Bahri tak lepas memandang hamparan
sawah yang dilewatinya dari jendela bus.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Abak yang duduk di sebelahnya berkata pada Bahri, “Dulu, saat
Abak masih kecil, ketika bermain di sawah masih banyak dijumpai
Burung Tiung Kabau (Burung Tiong Gembala Kerbau yang dalam bahasa
latin disebut Acridotheses tristis). Burung ini memakan kutu dari
kerbau dan beberapa jenis ikan kecil di perairan sawah. Tapi sekarang
semakin jarang ditemukan,” ujar Abak mengenang masa kecilnya.

Cerita Abak berhasil membuat Bahri bertanya, “Kenapa burung
itu tidak ada lagi sekarang bak?,” tanya Bahri sambil mengalihkan
pandangan dari jendela bus.

Abak kembali melanjutkan ceritanya. “Dulu itu, sistem panen
hanya dua kali dalam setahun, sehingga penggunaan pestisida untuk
membunuh hama padi juga tidak sesering seperti sekarang”.

Demi melihat Bahri yang masih mengernyitkan dahi, Abak kembali
bercerita. “Kau tau Bahri, pestisida itu jika digunakan secara berlebihan
dalam jangka waktu yang lama tidak hanya membunuh hama pada padi,
tetapi yang lebih buruk, akan mencemari tanah, air, udara bahkan
membunuh spesies lain di sekitarnya. Burung Tiung Kabau jarang
ditemukan karena sumber makanannya yang semakin hilang. Seperti
ikan-ikan kecil yang sudah mati karena air yang tercemar, ditambah
petani sekarang jarang menggunakan kerbau, sehingga Burung Tiung
Kabau juga tak dapat memakan kutu dari kerbau,” cerita Abak diikuti
dengan anggukan kepala Bahri, pertanda ia telah memahaminya.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

2. Tahap Analyzing the Problem (Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah)
Ananda telah membaca Kaba, selanjutnya identifikasi dan analisislah
permasalahan yang diungkapkan dari kaba tersebut. Kemudian susunlah
rumusan masalahmu, misalnya mengapa penggunaan pestisida dapat

berbahaya bagi lingkungan dan spesies lain, dan bagaimankah upaya pertanian
dalam mengurangi hama tanpa menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan?
Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom yang
telah disediakan!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

3. Tahap Narrating the Solution (Merencakanan Pemecahan Masalah)
Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah
selanjutnya mari duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan
saling barudiang (berdiskusi) dengan teman dikelompokmu untuk

menentukan rumusan masalah mana yang paling menarik untuk dibahas. Lalu
rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan masalah tersebut sehingga bulek kato
dek mufakaik (satu kata karena hasil mufakat) dalam merancang kegiatan investigasi.
Setiap ananda harus barani bapandapek (berani mengeluarkan pendapat). Jika pemecahan
masalah dilakukan melalui studi referensi maka tentukanlah sumber informasi, sehingga
ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan tersebut. Selanjutnya
tulislah rencana pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

4. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau mengumpulkan
data dan informasi)
Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah
ananda susun bersama kelompok pada kegiatan sebelumnya. Kegiatan
dilakukan dengan prinsip pada nilai saliang bakarajosamo (bekerjasama).

Mari tulis hasil investigasimu pada kolom yang telah disedikan!
Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

5. Tahap Assessing the Solution (Menilai dan Merefleksi)

Selanjutnya presentasikan dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda (Ya, kurang,
atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan masalah
yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.

Solusi yang dilakukan menambah pemahaman terhadap
materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

6. Tahap Implementing the Solution

Dari seluruh kegiatan yang lakukan, ananda telah mampu mengatasi masalah.
Hikmah apa yang dapat ananda ambil dari kegiatan yang telah dilakukan?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

PENDALAMAN KONSEP

I. Perubahan dan Keseimbangan Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manuisa beserta
makhluk hidup lainnya. Adapun, perubahan lingkungan yaitu terjadinya perubahan
terhadap lingkungan yang mengakibatkan berkurang atau tidak berfungsinya lingkungan
sesuai peruntukannnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena dua faktor, yaitu alam
dan manusia.

a. Faktor Internal
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh faktor internal terjadi karena alam itu

sendiri. Daerah Sumatera Barat sendiri, pernah mengalami perubahan lingkungan yang
terjadi karena faktor internal di antaranya tsunami Mentawai tahun 2010, gempa bumi
pada 2009 dengan kekuatan 7,6 Skala Richter dan tanah longsor di Sitinjau Lauik,
Padang. Kerusakan yang ditimbulkan sulit untuk dicegah karena merupakan proses
alami pada bumi untuk mencari keseimbangannya.

Sumber: (A) Langgam.id (B) Wikipedia.org (C) Medcom.id

Gambar 3. (A) Tsunami Mentawai, (B) Gempa Sumbar dan (C) Longsor Sitinjau Lauik

b. Faktor Eksternal
Perubahan akibat faktor eksternal terjadi karena ulah manusia sendiri, contoh

perubahan lingkungan yang terjadi seperti, pencemaran air oleh limbah industri,
pencemaran tanah karena penggunaan pestisida, pencemaran udara akibat polusi
transportasi hingga penebangan dan eksploitasi hutan secara berlebihan.

Hasil analisis citra satelit landsat Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi
mendapati tutupan hutan Sumatra Barat berkurang 31.367 hektar dalam rentang
waktu 2017-2020. Penurunan tutupan hutan terluas terjadi di Kepulauan Mentawai

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

yakni 7.458 hektar disusul Dharmasraya 3.151 hektar dan Solok Selatan, 4.975 hektar.
Sementara selama rentang 2019-2020, tutupan hutan yang berkurang 8.015 hektar.

Sumber: Mentawaikita.com

Gambar 4. Perubahan tutupan hutan Sumatera Barat 2017 dan 2019

Penurunan paling banyak terjadi disebabkan oleh beberapa faktor eksternal akibat
manusia di antaranya adalah adanya izin baru untuk perusahaan. Selain itu, pembukaan
lahan baru untuk perladangan, tambang emas illegal turut menyebabkan deforestasi
(penurunan lahan hutan). Hal ini dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan
lingkugan.

Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mengatasi
tekanan dari alam maupun aktivitas manusia dalam menjaga kestabilan kehidupannya.
Keadaan stabil ini disebut dengan homeostatis dari bahasa Yunani tersusun atas kata
homeo atau yang berarti sama dan statis berarti kedudukan.

Lingkungan dikatakan seimbang apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Terdapat pola interaksi arus energi daur materi rantai makanan atau jaring-

jaring makanan Piramida Ekologi dan produktivitas yang seimbang
2. Mampu mempertahankan diri terhadap gangguan baik dan bahan alami maupun

buatan
3. Pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara proporsional

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

4. Kemampuan untuk mendukung kehidupan manusia dan kehidupan makhluk
hidup lainnya.
Selain kemampuan alam menyeimbangkan dirinya, manusia juga bertanggung

jawab menjaga keseimbangan ini seperti denga mengurangi dampak kegiatan
industri yang membahayakan lingkungan dan tidak mengeksploitasi alam secara
berlebihan.
II. Jenis-Jenis Pencemaran Serta Dampak yang Ditimbulkan
Menurut UU No.23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 12, pencemaran lingkungan hidup
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Segala sesuatu yang menimbulkan pencemaran dinamakan
polutan.
Pencemaran dibedakan berdasarkan tempat terjadinya yaitu, pencemaran udara,
pencemaran air dan pencemaran tanah.
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi karena adanya bahan-bahan asing di udara yang
menyebabkan perubahan sususnan (komposisi) udara dari keaadaan normalnya.
Pernahkah ananda mengunjungi Puncak Lawang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat?
Daerah tersebut merupakan daerah perbukitan yang banyak dikelilingi pepohonan. Jika
dibandingkan dengan pusat kota seperti Kota Padang (Ibukota Sumatera Barat) dengan
padatnya transportasi dan perindustrian, udara di Puncak Lawang terasa lebih sejuk
dan bersih.

Sumber: (A) Dokumen pribadi (B) Kompas.com

Gambar 5. Kondisi udara (A) Puncak Lawang (B) Kota Padang

Beberapa zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah sebagai berikut.
a. Karbon monoksida (CO) yang sumber utamanya berasal dari pemakaian bahan

bakar fosil (minyak maupun batubara) pada mesin-mesin penggerak transportasi.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Gas ini apabila masuk ke saluran pernapasan dapat menghalangi masuknya

oksigen dalam darah. Di daerah perkotaan yang banyak kegiatan industri dan lalu

lintas yang padat, udara sudah banyak tercemar oleh gas CO. Sedangkan daerah

pinggiran kota atau desa, cemaran CO di udara relatif sedikit. Ternyata tanah yang

masih terbuka di mana belum ada bangunan di atasnya dapat membantu

penyerapaan gas CO. Hal ini disebabkan mikroorganisme yang ada di dalam tanah

mampu menyerap gas CO yang terdapat di udara.

b. Nitrogen oksida (NO dan NO2), gas ini terutama berasal dari gas buangan hasil

pembakaran dari generator pembangkit listrik. Gas ini jika terpapar dalam jumlah

yang banyak dapat menyebabkan paru-paru bengkak dan berujung kematian.

c. Belerang oksida (SO2 dan SO3), gas ini berasal dari proses industri dan gas

buangan hasil pembakaran dari generator pembangkit listrik yang memakau bahan

bakar batubara. SO2 berbahaya bagi penderita penyakit peranapasan kronis.

Partikel, yang terdiri atas beberapa bentuk seperti aerosol (partikel yang melayang

diudara), fog (kabut), smoke (asap) yang dapat menganggu sistem pernapasan.

Partikel ini dapat muncul akibat kegiatan industri.

Salah satu industri yang ada di Padang yaitu PT Semen

Padang, telah memasang peralatan pengukur polusi

udara untuk mengantisipasi pencemaran udara dari

aktivitas pabrik. Untuk Pabrik Indarung VI, alat yang

dipasang adalah bag house filter. Sedangkan untuk di

Pabrik Indarung II, III, IV dan V, dipasang electrostatic

precipitator (ESP). Bag house filter dan ESP itu

Sumber: Semenpadang.co.id merupakan alat untuk mengendalikan pencemaran

Gambar 6. PT Semen Padang udara yang keluar dari pabrik.

d. Penyemprotan pestisida dalam waktu yang lama dan berlebihan dapat mencemari
udara dan berbahaya jika terhirup oleh organisme lain.

e. Chlorofluorocarbon (CFC), adalah suatu senyawa organik yang hanya mengandung
karbon, klorin, dan fluorin yang dimanfaatkan sebagai gas pendorong dalam kaleng
semprot, pendingin lemari es dan AC. Gas CFC yang naik ke atmosfer dapat merusak
lapisan ozon (O3). Menipisnya lapisan ozon akan meningkatkan intensitas paparan
sinar ultraviolet ke bumi. Hal ini akan memicu terjadinya kanker kulit serta
mematikan spesies tumbuhan tertentu.

f. Gas rumah kaca, antara lain adalah karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (N2O),
metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC). Gas-gas di atmosfer yang dapat
menangkap panas matahari disebut gas rumah kaca. Namun semakin meningkatnya
kadar gas rumah kaca seperti CO2 di udara akibat pembakaran hutan dan lainya
dapat menyebabkan pemanasan global.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

LITERASI INFORMASI

Kualitas Udara di Sumatera Barat Membaik Selama Pandemi
Salah satu parameter untuk mengetahui terjadinya pencemaran udara
yaitu dengan meninjau partikulat atau ukuran partikel udara yang berukuran
kecil dari 10 mikron (PM10). PM10 dikategorikan baik jika bernilai 0-50
µg/m3, bernilai sedang pada angka 51-150 µg/m3 dan tidak sehat jika melebihi
150 µg/m3 (nilai ambang batas).
Konsentrasi aerosol (partikel yang melayang di udara) PM10 yang
terjadi selama pandemi Covid-19 di daerah Sumatera Barat tidak ada yang
melebihi 50 µg/m3, yang artinya masuk dalam kategori baik. Nilai PM10
tertinggi yaitu di Kabupaten Lima Puluh Kota dengan nilai maksimum
konsentrasi PM10 mencapai 45 µg/m3 dan yang terendah yaitu di Kabupaten
Kepulauan Mentawai dengan rata-rata nilai konsentrasi PM10 sebesar 9
µg/m3.

Sumber: Skripsi Karina, 2021

2. Pencemaran Air

Pernahkah ananda memperhatikan sungai-sungai yang
terdapat di daerah pegunungan atau pedesaan?
Bagaimana warna airnya? Seperti gambar di samping,
Sungai Bangek, Kelurahan Lubuk Minturun Kota Padang
terlihat bersih dan jernih karena belum banyak
terkontaminasi polutan (zat pencemar). Sedangkan air
Sumber: Dokumen penulis yang tercemar dapat diamati cenderung bewarna gelap
Gambar 7. Sungai Bangek, Kota Padang dan menimbulkan bau.

Untuk menentukan air sudah tercemar atau belum dapat dilakukan pengujian
terhadap tiga parameter yaitu sebagai berikut.

a. Parameter fisik meliputi kandungan partikel padat, kekeruhan, warna, bau, suhu
dan pH air. Air yang dapat dikonsumsi memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna
dan tidak berasa. Air normal memiliki pH sekitar 6,5-7,52.

b. Parameter kimia meliputi BOD (biochemical oxygen demand), COD (chemical oxygen
demand) dan DO (dissolved oxygen). BOD adalah ukuran kandungan oksigen terlarut

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik di dalam
air. COD adalah ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di
dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. DO adalah ukuran kandungan
oksigen terlarut dalam air kandungan zat atau senyawa kimia misalnya amonia.
c. Parameter biologi digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme
air yang dapat menyebabkan penyakit contohnya bakteri Eschericia coli, Vibrio
cholerae, Salmonella typhosa dan Entamoeba histolytica.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan manusia
antara lain sebagai berikut.
a. Limbah domestik

Limbah yang berasal dari perumahan, pusat perdagangan hotel, rumah sakit, dan
tempat umum lainnya. Limbah yang dihasilkan berupa deterjen, sampah, minyak dan
lainnya. Coba ananda perhatikan kondisi air pada Gambar 7 (A)! Air di kali yang berada
di Purus, Kota Padang ini terlihat bewarna keruh, ditutupi minyak serta beberapa
sampah yang menandakannya sebagai air tercemar.

Sumber: (A) Dokumen penulis dan (B) TribunPadang.com

Gambar 8. (A) Air tercemar di Purus, Kota Padang dan (B) Blooming alga Pantai Bungus

Salah satu limbah domestik yang sering dijumpai pada air tercemar ayitu detergen.
Detergen tersebut mengandung senyawa fosfat yang dapat menyebabkan penumpukan
fosfat di perairan. Penumpukan fosfat (mineral) di dalam perairan ini disebut dengan
eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan pertumbuhan yang sangat pesat dan tidak
terkendali (blooming) dari beberapa jenis organisme fotosintesis seperti alga, tanaman
paku dan eceng gondok. Apabila hal ini terjadi maka masuknya cahaya matahari ke dan
perairan akan terhambat. Selain itu, kadar oksigen terlarut dalam air menjadi
berkurang karena terjadi “perebutan” oksigen oleh alga. Akibatnya banyak ikan dan
organisme perairan lainnya mati karena kekurangan oksigen.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

b. Limbah industri yaitu limbah yang berasal dari industri atau pabrik berupa

bahan-bahan seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), tembaga (Cu). Logam berat ini

biasanya terakumulasi dalam organisme air seperti ikan yang jika dikonsumsi

dapat mengalami gangguan kesehatan.

a. Limbah pertanian yaitu limbah dari kegiatan

pertanian berupa pupuk kimia dan pestisida ataupun

minyak olahan sawit. Kejadian tumpahan minyak sawit

terjadi di Teluk Bayur, Padang pada tahun 2017 lalu.

Sedikitnya 50 ton minyak sawit milik PT Wira Inno

Masdi tumpah di perairan Teluk Bayur, Sumatera Barat.

Akibatnya, kawasan di perairan Teluk Bayur terlihat

Sumber: BBC News menguning. Biological Oxygen Demand (BOD) yang tinggi
berbahaya bagi ikan pelagis yang hidup di perairan
Gambar 9. Tumpahan minyak dangkal di kedalaman 0-200 meter, termasuk juga
sawit di Teluk Bayur. membahayakan kehidupan kura-kura yang habitatnya

berada di kawasan Teluk Bayur.

c. Limbah pertambangan yaitu limbah yang berasal

dari area pertambangan contohnya seperti tambang

emas yang mengandung merkuri (Hg) atau pun tambang

minyak dan gas (migas). Diduga belum lengkapi

dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal),

sejumlah tokoh masyarakat Tanjung Ampalu, Kecamatan

Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat,

mengeluhkan tambang Migas yang dikelola PT RBBE

Sumber: Harianindonesia.id karena limbah yang berserakan.

Gambar 10. Limbah tambang migas
PT RBBE di Sijunjung

Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi manusia di
antaranya sebagai berikut.

1. Air tercemar menjadi tidak bermanfaat lagi baik untuk keperluan rumah tangga,
keperluan industri, keperluan pertanian dsb.

2. Air tercemar menjadi penyebab timbulnya penyakit, karena air yang tercemar
mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit. Seperti
penyakit Hepatitis A yang disebabkan oleh virus Hepatitis A

3. Air tercemar bisa menimbulkan keracunan. Banyaknya industri yang
menggunakan logam kadmium dan proses produksinya limbah dari industri ini
akan terbawa ke air sehingga menyebabkan keracunan bagi orang yang
mengkonsumsi air dari limbah tersebut .

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

4. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah memiliki dampak negatif karena dapat mematikan organisme di

dalam tanah dan menganggu kesuburan tanah. Pencemaran tanah terjadi secara langsung
atau tidak langsung.

a. Pencemaran tanah secara langsung terjadi jika zat pencemar langsung
mencemari tanah misalnya dari penggunaan pestisida, DDT (dikloro difenil
trikloroetana), pupuk kimia secara berlebihan dan sampah yang sulit terurai
seperti plastik. Tumpukan sampah yang berserakan menimbulkan bau tak sedap
serta mengganggu pemandangan. Hal ini terjadi di pinggir jalan raya
Batusangkar-Bukittinggi tepatnya di Nagari Tabek yang dipenuhi tumpukan
sampah limbah rumah tangga dan menganggu bagi pengendara yang melintas.

Sumber: Antara

Gambar 11. Tumpukan sampah di jalan
raya Batusangkar-Bukittinggi

b. Pencemaran tanah tidak langsung terjadi melalui perantara air dan udara
misalnya limbah domestik dan industri yang dibuang ke sistem perairan lalu
polutan tersebut terserap ke dalam tanah.

Dampak pencemaran daratan dampak pencemaran yang secara langsung dirasakan
oleh manusia dari pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga yaitu menimbulkan pemandangan yang tidak sedap kotor dan kumuh. Sedangkan
dampak langsung akibat pencemaran misalnya berkembangnya penyakit menular
kumpulkan dengan perantara tikus lalat dan nyamuk seperti penyakit kaki gajah malaria
dan demam berdarah karena kondisi yang tercemar.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

LITERASI INFORMASI

GAW Kototabang : Salah satu di antara 16 Stasiun
Pemantau Atmosfir Global di Dunia

Di tengah rimbunnya hutan Kototabang, Badan

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
hadir dengan Unit Observasi Global
Atmosopheric Watch (GAW)/Stasiun Pemantau
Atmosfir Global Kototabang di Kabupaten Agam,
Provinsi Sumatera Barat.

Sumber: bmkg.go.id

Gambar 12. GAW Kototabang

Stasiun yang telah dibangun sejak tahun 1994 ini merupakan salah satu bentuk
kontribusi Indonesia dalam pemantauan iklim global, melengkapi 16 GAW yang
telah tersebar di berbagai negara di dunia. Stasiun GAW merupakan bagian dari
sistem monitoring dan riset yang dikoordinasi oleh World Meteorological
Organization (WMO) atau Organisasi Meteorologi Dunia.

Letak Stasiun GAW Kototabang yang berada di daerah khatulistiwa
menjadikannya memiliki keistimewaan dalam memantau kondisi atmosfer dan
kualitas udara. Hal ini dikarenakan GAW Kototabang mampu memantau pola
sebaran polutan dari belahan bumi Utara dan belahan bumi Selatan secara
seimbang.

GAW Kototabang juga telah melaunching aplikasi berbasis Android pada
tanggal 1 Mei 2018, yang dinamakan aplikasi GAWku. Aplikasi tersebut dapat
diakses dengan sangat mudah menggunakan handphone berbasis Android dan bisa
diunduh melalui Playstore.

Beberapa parameter kualitas udara seperti konsentrasi Ozon (O3), Carbon
Monokasida (CO), Particulate Matter 10 (PM10), Sulfur Dioksida (SO2), Natrium
Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2) dapat diakses setiap saat melalui
aplikasi ini secara real time.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Setelah memahami konsep terkait perubahan dan pencemaran lingkungan. Maka
selesaikanlah persoalan berikut dengan baik.

AYO MEMECAHKAN MASALAH !

Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran dibedakan atas pencemaran
udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Analisislah data pencemaran
berdasarkan Tabel 3. Banyaknya Desa/Kelurahan di Sumatera Barat yang
Tercemar Menurut Lingkungan Hidup 2018

Kabupaten/Kota Pencemaran Pencemaran Pencemaran Tidak Ada
Air Tanah Udara Pencemaran
Kep. Mentawai
Pesisir Selatan Kabupaten
Solok
Sijunjung 41 1 37
Tanah Datar
Padang Pariaman 14 - 12 158
Agam
Lima Puluh Kota 28 10 15 40
Pasaman
Solok Selatan 12 6 6 43
Dharmasraya
Pasaman Barat 91 5 62

Padang 13 3 22 74
Solok
Sawahlunto 15 8 6 69
Padang Panjang
Bukittinggi 15 7 19 51
Payakumbuh
Pariaman 23 2 6 37
Sumatera Barat
24 3 9 22

31 3 12 19

28 2 20 54

Kota

57 3 17 44

9- -4

1- 2 35

9- -7

4- - 20

51 4 39

18 - 4 50

319 50 160 865

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat

Soal Diskusi

1. Berdasarkan tabel di atas. Tentukan jenis pencemaran apa yang paling
mendominasi di Sumatera Barat tahun 2018! Kemudian analislah apa yang
menyebabkan hal tersebut dan dampaknya bagi manusia dan lingkungan!

2. Kota/kabupaten manakah dengan pencemaran tanah tertinggi? Analisislah
penyebab, dampak dan upaya penanggulangannya!

3. Kota/kabupaten manakah dengan pencemaran udara tertinggi? Analisislah
penyebab, dampak dan upaya pencegahan dan penanggulangannya!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

TOPIK Jenis-jenis Limbah serta Upaya Mengatasi
2 Masalah Lingkungan dan Pelestarian

Allah telah Sumber: Antara foto
memberikan
kepercayaan kepada Gambar 13. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu
manusia untuk Trenggono (kanan) bersama rombongan meninjau Apar Pariaman
memakmurkan bumi Mangrove Park, di Desa Apar, Pariaman, Sumatera Barat, Rabu
dan mengelolanya (2/6/2021)
dengan cara yang baik
sehingga tidak terjadi
bencana di muka bumi
yang termuat dalam
QS. Hud [11]: 61.

LITERASI INFORMASI

Hutan Mangrove Pariaman Jadi Wisata Minat Khusus di Sumbar

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan hutan mangrove
sebagai destinasi wisata minat khusus untuk mendukung konservasi mangrove.
Salah satunya seperti hutan mangrove di Kawasan Konservasi Perairan Daerah
(KKPD) Kota Pariaman, Sumatra Barat.

Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Muhammad Yusuf,
mengharapkan munculnya dampak ekonomi dari setiap upaya konservasi bagi
masyarakat disekitar hutan mangrove. Yusuf berpesan agar semua terus jaga
mangrove untuk laut Indonesia. “Mangrove for the oceans” Tanam mangrove untuk
lestarikan laut dunia,” pesannya.

Sumber: Republika.co.id

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Setelah ananda membaca berita di atas, ananda mengetahui bahwa salah satu
upaya dalam menjaga lingkungan adalah dengan melakukan pelestarian dan konservasi.
Dalam topik ini, ananda juga akan mengetahui jenis-jenis limbah, dampak dan cara
penanggulangannya. Pembelajaran akan kita mulai dengan mengasah kemampuan ananda
semua dalam menyelesaikan masalah tersirat yang terkandung dalam Kaba.

2. Tahap Reciting (Bakaba)

Pemanfaatan Limbah Mangrove lewat Batik Mangrove

(A) (B)

Sumber: Dokumen penulis

Gambar 14. (A) Kain batik mangrove dan (B) tanaman mangrove

Bahri dan Abak sampai di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto
XI Tarusan, Pesisir Selatan dan langsung mengunjungi rumah Etek (adik
perempuan Abak). Sore itu, Etek bersama ibu-ibu lainnya tengah sibuk
membatik di teras rumah. Tangan Etek tampak lentur memainkan
canting yang digunakan untuk mengambil lilin batik yang telah dilelehkan.
Sedangkan dua ibu-ibu lain tampak memberikan pewarna dan
penjemuran, setelah beberapa kain selesai dibatik.

Bahri melihat tumpukan sisa potongan akar mangrove yang sudah
kering di sudut teras, karena penasaran Bahri bertanya. “Etek ini untuk
apa?” Etek menjawab, “Itulah keunikan batik di sini Bahri, Etek
menggunakan limbah mangrove seperti akarnya untuk dijadikan pewarna
pada batik,” ujar Etek sambil terus memainkan canting di kain bewarna
putih.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

“Kehadiran batik mangrove ini juga bernilai ekonomis untuk warga
sekitar dan tentunya ramah lingkungan karena tidak menggunakan pewarnaan
sintesis,” ujar Etek membuat Bahri terkagum-kagum. Bahri kembali melihat-
lihat kain batik dengan beragam motif seperti kura-kura, udang dan bunga.
Bahri berpikir bahwa ia banyak menemukan limbah buangan di lingkunganya,
mulai dari sampah daun, ranting sisa buah dan sayur hingga plastik dan kaleng
bekas, namun sayangnya belum terkelola dengan baik.

3. Tahap Analyzing the Problem (Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah)
Ananda telah membaca Kaba, selanjutnya identifikasi dan analisislah
permasalahan yang diungkapkan dari kaba tersebut. Kemudian susunlah
rumusan masalahmu, misalnya bagaimana upaya daur ulang limbah

organik dan anorganik dan bagaimana kreatifitas kita untuk menjadikannya barang
layak jual? Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada
kolom yang telah disediakan!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

4. Tahap Narrating the Solution (Merencakanan Pemecahan Masalah)
Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah
selanjutnya mari duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan
saling barudiang (berdiskusi) dengan teman dikelompokmu untuk

menentukan rumusan masalah mana yang paling menarik untuk dibahas. Lalu
rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan masalah tersebut sehingga bulek kato
dek mufakaik (satu kata karena hasil mufakat) dalam merancang kegiatan investigasi.
Setiap ananda harus barani bapandapek (berani mengeluarkan pendapat). Jika pemecahan
masalah dilakukan melalui studi referensi maka tentukanlah sumber informasi, sehingga
ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan tersebut. Selanjutnya
tulislah rencana pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan!

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

5. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau mengumpulkan
data dan informasi)
Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah
ananda susun bersama kelompok pada kegiatan sebelumnya. Kegiatan
dilakukan dengan prinsip pada nilai saliang bakarajosamo (bekerjasama).

Mari tulis hasil investigasimu pada kolom yang telah disedikan!
Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

6. Tahap Assessing the Solution (Menilai dan Merefleksi)

Selanjutnya presentasikan dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda (Ya, kurang,
atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan masalah
yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.

Solusi yang dilakukan menambah pemahaman terhadap
materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

7. Tahap Implementing the Solution

Dari seluruh kegiatan yang lakukan, ananda telah mampu mengatasi masalah.
Hikmah apa yang dapat ananda ambil dari kegiatan yang telah dilakukan?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

PENDALAMAN KONSEP

I. Jenis-jenis dan Daur Ulang Limbah
Setiap hari kita selalu melakukan aktivitas yang menghasilkan limbah. Limbah

merupakan sisa-sisa aktivitas manusia yang tidak digunakan lagi. Berdasarkan jenis bahan
penyusunnya limbah dibedakan menjadi limbah organik dan limbah anorganik.

a. Limbah organik
Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah daun, sisa bahan

pertanian seperti jerami atau kotoran hewan karena tersusun atas bahan-bahan
organik. Limbah organik cenderung lebih mudah diuraikan oleh organisme pengurai.
Salah satu usaha untuk mengatasi limbah tersebut adalah dengan upaya daur ulang
limbah. Daur ulang adalah proses mengambil dan menggunakan kembali benda-benda
yang sudah dipakai sebelumnya.

Limbah organik tertentu seperti sampah sayuran sampah daun atau ranting dapat
kita manfaatkan kembali dengan cara didaur ulang. Produk daur ulang selain
mengurangi sampah juga menghasilkan uang. Seperti yang dilakukan seorang ibu di
Desa Pauh Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Melani Syafitri (28)
membuka usaha membuat pot bunga dari sampah organik sabut kelapa. Hasil
penjualannya di masa pandemi Covid-19 dengan omzet mencapai Rp4 juta per bulan.

Sumber: pariamantoday.com

Gambar 15. Pot dari sabuk kelapa

Selain itu limbah organik juga dapat didaur menjadi pupuk kompos ataupun
produk ekoenzim. Ekoenzim adalah larutan hasil dari proses fermentasi limbah dapur
berupa kulit buah-buahan dan sayuran, ditambah dengan gula dan campuran air.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Ekoenzim dapat digunakan sebagai larutan pembersih dan bebas bahan kimia
berbahaya, tidak seperti yang dijual di pasaran. Pembersih yang dipasaran memang
ampuh tapi berdampak pada pencemaran lingkungan. Beberapa manfaat ekoenzim di
antaranya sebagai berikut.

1. Cairan pembersih, yang dapat digunkan pada lantai rumah ataupun
permukaan benda lainnya.

2. Disinfektan, dapat digunakan sebagai antibakteri di bak mandi juga sebagi
hand sanitizer.

3. Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga (dengan mencampurkan
ekoezim dengan air dan digunakan dalam bentuk spray).

Sumber: Dokumen penulis

Gambar 16. Ekoenzim

b. Limbah anorganik
Merupakan sisa aktivitas yang berasal dari bahan tak hidup atau bahan sintesis.

Limbah anorganik lebih sulit untuk dapat diuraikan. Limbah anorganik berdasarkan
wujudnya dibedakan atas limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Limbah cair
berupa cairan yang mengandung senyawa kimia anorganik dari kegiatan industri
ataupun domestik. Limbah padat merupakan limbah yang terbanyak di lingkungan.
Limbah padat biasa disebut sampah seperti sampah plastik. Limbah gas yang berasal
di udara terdiri atas bermacam-macam senyawa kimia di udara misalnya karbon
monoksida (CO), karbondioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx),
asam klorida (HCl) dan amonia (NH3).

Daur limbah anorganik seperti kaleng aluminium, besi, baja, pecahan botol dan
toples kaca, serta botol atau ember plastik dapat dilebur dan diolah berulang kali. Besi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

tua dapat dilebur dan diproduksi kembali menjadi besi baru. Beberapa jenis limbah
anorganik dapat dimanfaatkan kembali menjadi bermacam barang yang memiliki
harga jual contohnya plastik kemasan diolah menjadi tas, kotak pensil dan sebagainya.

Sumber: Antara foto

Gambar 17. Usaha Opicha Craft, Padang dengan prinsip daur ulang plastik

c. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
B3 adalah bahan yang karena jumlahnya dapat mencemari lingkungan hidup serta

membahayakan kesehatan dan kelangsungan hidup manusia beserta makhluk hidup
lainnya. B3 memiliki karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, dan dapat
menyebabkan iritasi pada kulit (korosif).

Setiap orang yang melakukan kegiatan menggunakan serta menghasilkan limbah
B3 memiliki kewajiban mengelola limbah. Di antaranya dengan melakukan reduksi
mengolah dan menimbun limbah B3, menyimpan limbah B3 paling lama 90 hari bagi
limbah yang volumenya kurang dari 50 kg per hari. Penyimpanan ini dilakukan setelah
pemilik industri mendapat persetujuan dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(Bapedal).

Sumber: Antara foto

Gambar 18. Tumpukan limbah B3 rumah sakit di Padang

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

II. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Berbagai dampak perubahan lingkungan yang telah dijelaskan di atas bukan berarti

akan terjadi secara permanen. Sebagai generasi muda ananda harus memikirkan upaya
yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan.
Beberapa upaya tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Administrasi (regulasi)
Perlu adanya undang-undang lingkungan hidup yang jelas dan tegas yang

disosialisasikan kepada masyarakat dengan baik dan dipatuhi oleh seluruh lapisan
masyarakat. Pemerintah harus mampu secara ketat dan disiplin mengawal berbagai
kebijakan administrasi tersebut.
2. Perubahan Perilaku

Salah satu upaya mencegah kerusakan lingkungan yaitu dengan perubahan
perilaku. Dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya mematuhi undang-
undang dan bertanggung jawab secara moral terhadap lingkungan sebagai sehingga
merasa malu jika merusak lingkungan.
3. Inovasi Teknologi

Misalnya merancang pancuran yang secara otomatis dapat menghemat air dengan
membatasi aliran ketika keran terbuka penuh. Contoh lainnya adalah membuat
sengkedan atau terasering pada tanah miring untuk mencegah erosi dan
pengembangan pertanian organik.
4. Meningkatkan Fasilitas Transportasi Masal

Faktanya menggunakan mobil dan kendaraan pribadi dapat lebih meningkatkan
kadar polutan di udara dibandingkan menggunakan angkutan umum masal. Oleh
karena itu, salah satu upaya untuk mengurangi polutan di udara adalah dengan
meningkatkan daya tarik angkutan umum.
5. Pendidikan

Melalui pendidikan terutama pendidikan karakter peserta didik sadar akan
pentingnya menjaga lingkungan. Peserta didik tidak lagi membuang sampah
sembarangan, terampil membuat produk daur ulang dan menjadi model perilaku
ramah lingkungan bagi sekitarnya.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

III. Upaya Pelestarian Lingkungan
Selain upaya pengelolaan lingkungan, kerusakan dan perubahan lingkungan dapat

dicegah melalui upaya pelestarian lingkungan. Menurtu Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1) pelestarian adalah proses, cara, perbuatan melestarikan; (2) perlindungan dari
kemusnahan atau kerusakan; pkonservasi dan (3) pengelolaan sumber daya alam yang
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana menjamin kesinambungan persediaannya.

Sumatera Barat (Sumbar) dengan keolakan alamnya, maka penting bagi
masyarakat untuk menjaga kekayaan tersebut agar tetap lestari dan mampu mendukung
keberlangsungan hidup generasi mendatang. Peran adat, budaya dan tradisi lokal Sumbar
begitu penting sebagai upaya pelestarian lingkungan. Berikut beberapa kearifan lokal
Sumbar dalam upaya pelestarian lingkungan.

1. Lubuk Larangan Ngalau Agung

Sumber: Docplayer.info

Gambar 19. Lubuk Larangan Ngalau Agung

Lubuk larangan, merupakan suatu aliran sungai yang tetap dijaga agar tidak
tercemar dari bahan yang dapat memusnahkan kehidupan di sepanjang aliran sungai
terutama ikan. Panen ikan dari banda larangan dilakukan selama periode waktu
tertentu misalnya sekali setahun. Panen dilakukan secara bersama antara pemangku
adat, aparat nagari, dan masyarakat. Hasilnya selain untuk masyarakat, juga disisihkan
untuk kas Nagari.

Aturan tertulis tentang Lubuk Larangan Ngalau Agung dibuat pada 25 Oktober
2002 yang kemudian disempurnakan pada tanggal 4 Agustus 2008. Aturan tersebut
bergabung dalam aturan kemasyarakatan lainnya. Aturan berupa larangan dan

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

pantangan serta sanksi hukum dalam Jorong Kampuang Surau dalam Bab VIII tentang
Racun dan Tuba dalam Pasal 1 yang berbunyi “Barang siapa yang tertangkap/terbukti
menangkap ikan/udang di sungai atau dirawa memakai racun, tuba dan sentrum akan
dibawa dalam pengadilan Ninik Mamak (pengadilan adat)”.

Pasal 2 berbunyi “Dilarang menangkap/mengambil ikan di lokasi lubuk larangan
atau ikan larangan kecuali sudah dibuka resmi dalam musyawarah Ninik Mamak
(perangkat adat), apabila tertangkap/terbukti akan ditangkap oleh Dubalang
(perangkat adat) dan disidangkan dalam pengadilan Ninik Mamak (pengadilan adat)”.
Masyarakat wilayah Kampuang Surau tanpa terkecuali berkewajiban memelihara
keberadaan Lubuk Larangan Ngalau Agung sehingga apabila ada hal-hal yang merusak
kawasan Lubuk Larangan Ngalau Agung atau pelanggar pantangan dapat diketahui dan
dicegah untuk terjadi kerusakan lebih lanjut.

2. Rimbo Larangan Paru

Sumber: mongabay.co.id

Gambar 20. Rimbo Larangan Paru

Rimbo larangan, yaitu hutan yang menurut aturan adat tidak boleh ditebang karena
fungsinya sangat penting sekali untuk berbagai keperluan, selain itu kayu yang tumbuh
di hutan merupakan pelindung bagi masyarakat yang bermukim di sekitar hutan dari
bahaya tanah longsor. Apabila diantara warga membutuhkan kayu, maka harus minta
izin terlebih dahulu kapada aparat Nagari melalui para pemangku adat untuk
menebang kayu yang dibutuhkan.

Nagari Paru di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, menyadari menjaga hutan
adalah mutlak. Menjaga hutan antara lain, berarti, menjaga sumber air, menjaga
sumber pangan, dan melindungi dari bencana. Peraturan Nagari Paru tentang hutan
lindung atau rimbo larangan keluar dengan identitas administrasi No.1/2002.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Kemudian, Rimbo Larangan Nagari Paru juga sudah ditetapkan sebagai Hutan Nagari
pada 2014 dengan SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.507/Menhut-II/2014. Rimbo
Larangan Nagari Paru–termasuk yang terluas di Sijunjung kuat mereka pertahankan.
Ada 4,500 hektar rimbo larangan mereka jaga dan 17.000 hektar hutan negara.
3. Tabek Larangan

Sumber: pesisirselatankab.go.id

Gambar 21. Tabek Panjang Pesisir Selatan

Merupakan kolam air yang dibuat secara bersama oleh masyarakat pada zaman
dahulu dengan tujuan untuk persediaan air bagi kepentingan masyarakat. Biasanya di
dalam tabek juga dipelihara berbagai jenis ikan.
4. Parak

Sumber: mongabay.co.id

Gambar 22. Sawah dan kawasan hutan di Nagari Guguk Malalo, Kabupaten Tanah Datar

Parak yaitu suatu lahan tempat masyarakat berkebun, terdapat keberagaman jenis
tanamam yang dapat dipanen sepanjang waktu secara bergiliran, sehingga pada lahan
parak ini terdapat nilai ekonomi yang berkelanjutan. Apabila dilihat dari jarak jauh,
parak mirip dengan hutan, dan berfungsi sebagai penyangga bagi daerah di bawah
bukit.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

5. Pertanian Tradisional di Simancuang Ramah Lingkungan

Sumber: mongabay.co.id

Gambar 23. Seorang petani di Simancuang mencabut gulma

Jorong Simancuang, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Solok Selatan Sumatra
Barat ini memiliki hamparan sawah seluas 200 hektar. Sebagian besar warga desa
yang berdiri sejak tahun 1974 ini berprofesi sebagai petani padi dan masih
mempertahankan cara menanam padi tradisional sehingga jumlah pupuk dan
pembasmi hama berbahan kimia yang digunakan jauh lebih sedikit. Penanaman padi
dilakukan dua kali dalam setahun. Waktu bertanam padi sengaja dilakukan secara
serentak dengan tujuan untuk mengurangi serangan hama.

Petani padi di Simancuang membersihkan gulma secara manual tanpa
menggunakan herbisida. Di samping membasmi gulma secara manual, keong sawah
juga digunakan oleh warga Simancuang untuk mengendalikan gulma di sawah mereka.
6. Tradisi dzikir/doa di tepi pantai Nagari Ulakan

Nagari Paninggahan (Pariaman), beberapa wilayah di Sumatera Barat Ritual doa
sebagai wujud rasa syukur atas limpahan berkah yang dianugerahkan Allah SWT dan
sebagai bentuk perlindungan terhadap bencana alam karena di dalamnya terdapat
ritual menanam pohon cemara dan bakau (Mangrove) di sekitar pantai.
7. Gotong Royong Basamo (Bersama)

Yaitu kegiatan kerja bersama seperti menanam tanaman keras (tanaman berkayu),
membersih tali bandar (sungai), membangun rumah ibadah, membuat jalan kampung,
dan lain-lain.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

LITERASI INFORMASI
Alam Takambang Jadi Guru

Sumber : merdeka.com

Gambar 24. Lembah Harau

Minangkabau adalah ranah yang kaya akan petatah petitih yang
dipersembahkan melalui tambo. Berarti segala aktivitas masyarakat Minangkabau
dalam kehidupan sehari-hari haruslah sesuai dengan aturan adat yang berlaku dan
seiring sejalan dengan akidah Agama Islam. Berikutnya adalah ungkapan “Alam
takambang jadi Guru”, maksudnya adalah orang Minangkabau itu harus belajar dari
alam, harus bisa memanfaatkan apa saja yang ada di alam untuk kelangsungan
hidupnya, karena alam merupakan rahmat atau anugerah yang diberikan oleh Allah
SWT untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi manusia yang mau berusaha
dan berikhtiar kepadaNya.

Masyarakat menggunakan kiasan pepatah petitih dalam pemanfaatan tanah
sesuai dengan karakteristiknya. Hal ini juga dilakukan agar menjaga keseimbangan
alam dan mitigasi bencana. Seperti “nan lereng di tanami tabu” (tanah lereng
ditanami tebu) karena akar tanaman tebu berfungsi mengikat dan memperkukuh
tanah seperti juga aua jo tabiang (aur atau sejenis bambu dengan tebing). Namun
sayangnya tanah lereng saat ini lebih banyak ditanami gambir dan tembakau
dengan kemampuan menahan erosi lebih rendah dibandingkan tebu dan aur.
Pepatah petitih lain seperti “nan gurun buek kaparak” (tanah yang datar di jadikan
ladang) dan “nan padek ka parumahan” (tanah yang keras untuk perumahan). Hal
ini merupakan petunjuk bahwa masyarakat secara tradisional telah memanfaatkan
alam sesuai dengan kondisi ekologi setempat, sehingga jelas peruntukan
penggunaan lahan dan tidak terjadi eksploitasi secara bebas.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

Setelah memahami konsep terkait perubahan dan pencemaran lingkungan. Maka
praktikum berikut dengan baik.

MARI PRAKTIKUM !

EKOENZIM SI LARUTAN SERBAGUNA

Sumber: Dokumen penulis

Gambar 25. Ekoenzim

I. Alat dan Bahan
1. Alat : Wadah plastik yang memiliki tutup, timbangan, pisau dan
talenan
2. Bahan : 300 gram bahan organik berupa sisa buah dan sayuran,
600 ml air dan 100 gram gula merah.

II. Langkah Kerja
1. Memasukkan 600 ml air ke dalam wadah yang akan ananda
gunakan.
2. Memasukkan 100 gr gula merah ke dalam wadah tersebut, lalu
mengaduknya.
3. Memasukkan semua bahan organik.
4. Setelah semua tercampur rata, tutup rapat wadah tersebut dan
menyimpannya di ruangan yang tidak terkena sinar cahaya
matahari langsung.
5. Proses fermentasi selama 3 bulan dan pada minggu pertma tutup
wadah dibuka untuk mengeluarkan gas.
6. Setelah disimpan selama 3 bulan, selanjutnya memanen
ecoenzyme dengan cara menyaringnya.
7. Sampah bahan organiknya dapat dijadikan pupuk dengan cara
mengeringkannya sedangkan cairan yang sudah di saring tersebut
siap dipakai sesuai kebutuhan kita.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

PERUBAHAN & PELESTARIAN LINGKUNGAN

REFLEKSI DIRI

Setelah memahami konsep peruban dan pelestarian lingkungan, saatnya ananda
melakukan refleksi diri dengan memberi centang () pada kolom di setiap
pertanyaan.

Pertanyaan Sudah Belum

1. Saya membuang sampah pada tempatnya
2. Saya meminimalisir penggunaan kantong plastik

(membawa botol minum/membawa tas belanjaan
sendiri)
3. Saya membuat produk daur ulang sampah
4. Saya menggunkan transportasi umum untuk
mengurangi terjadinya polusi udara dari
kendaraan
5. Saya mematikan lampu saat tidak diperlukan
6. Saya menggunakan air dengan secukupnya
7. Saya ikut dalam menanam pohon
8. Saya mengajak orang sekitar untuk melakukan
aktivitas yang ramah lingkungan

BIOLOGI SMA/MA KELAS X


Click to View FlipBook Version