The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fitribio, 2021-11-02 14:35:46

BUKU BIOLOGI SMA BERBASIS RANDAI

BUKU PELAJARAN

Keywords: DIGITAL BOOK

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

1. Tahap Reciting (Bakaba)

Ayo Selamatkan Penyu
Penyu yang ditemukan diperarian Indonesia diantaranya Penyu Hijau
(Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbracata), Penyu Lekang
(Lepidochelys olivacea), Penyu dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea).
Adapun wilayah Sumatera Barat terdapat beberapa lokasi persarangan penyu.
Lokasi persarangan penyu ditemukan di Pulau Penyu, Pulau Karabak Ketek, Pulau
Karabak Gadang di Kabupaten Pesisir Selatan. Pada wilayah Kota Padang terdapat
pada Pulau Toran dan Pulau Pandan. Di Kabupaten Padang Pariaman ditemui pada
Pulau Pieh dan Pulau Kasiak. Hampir diseluruh pulau-pulau tersebut terdapat
lokasi peneluran bagi penyu hijau dan penyu sisik.
Kendati demikian penyu sendiri telah masuk kedalam daftar merah (list
red) di IUCN, salah satu contohnya pada penyu lekang menurut IUCN status
endangerad (terancam punah) (IUCN,2014). Khusus di Indonesia sendiri penyu
dilindungi salah satunya oleh PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis-
jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi (Peraturan Pemerintah,1999). Maka
dilakukanlah konservasi penyu untuk melindungi penyu. Salah satu konservasi
penyu yang ada di Indonesia adalah KKLD (Kawasan Konservasi Laut Daerah)
Pulau Kasiak yang mana pada tahun 2013 telah berganti menjadi UPT (Unit
Pelayanan Teknik) Konservasi Penyu Kota Pariaman, Sumatera Barat.

Sumber: Isnaini,Elga Dkk.2018.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

2. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan masalah)

Ananda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan yang
diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu, misalnya
Mengapa harus dilakukan konservasi untuk menyelamatkan penyu?, bagaimana cara
penyu berkembangbiak? bagaimana struktur tubuh penyu? Lakukanlah kegiatan ini
secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom yang telah disediakan!

3. Tahap Narrating the solution
(merencakanan pemecahan masalah)
Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah selanjutnya mari
duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi)
dengan teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah mana yang paling
menarik untuk dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan
masalah tersebut sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam
merancang kegiatan investigasi. Setiap Ananda harus barani bapandapek(berani
mengeluarkan pendapat). Jika pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka
rencanakanlah kemana informasi akan Ananda cari dan bagaimana cara Ananda
menelusuri informasi tersebut sehingga Ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

permasalahan. Tuliskanlah rencana pemecahan masalah dalam kolom yang telah
disediakan

Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

5. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Selanjutnya presentasikan hasil investigasimu dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
(Ya, kurang, atau tidak)!

Aspek evaluasi Ya Kurang Tidak

Solusi yang direncanakan dapat menjawan rumusan

masalah yang diajukan

Soluksi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan

Solusi yang dilakukan menambah pemahaman terhadap

materi yang sedang dipelajari

Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

6. Tahap Implementing the solution

Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah. Hikmah apa
yang dapat Ananda ambil dari kegiatan yang telah Ananda lakukan?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

PENDALAMAN KONSEP

Tertapoda berasak dari bahasa Yunani, tetrapod yang berarti berkaki empat.
Dinamakan demikian sebab memiliki alat pelengkap seperti kaki. Super kelas ini
berdasarkan lapisan tubuh,ruang jantung, reproduksi suhu tubuh dan penutup tubuh
dikelompokan menjadi empat kelas yaitu kelas amphibia, kelas reptilia, kelas aves, dan
kelas mamalia.

1. Kelas Amphibia
Amphbia berasal dari bahasa Yunani, amphi= kedua dan bios= hidup. Dinamakan

demilkian karena kelas ini dapat hidup di darat maupun di air.
a. Ciri dan struktur tubuh amphibia
Memiliki tekstur kulit yang lunak, berkelenjar dan lembab. Umumnya kulit tidak

bersisik. Meupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm) yang artinya suhu tubuh
dipengaruhi oleh lingkungan. Ruang jantung hanya tiga terdiri atas satu ventrikel dan dua
antrium dengan peredaran darah tertutup ganda yang artinya darah dua kali melewati
jantung dalam satu kali peredaran.

Kelas amphibia sudah memiliki sistem pencernaan yang lengkap dan pada langit-
languit mulut terdapat gigi vomer,memiliki lidah yang bercabang pada ujung. Sistem
indera terdiri atas mata, lubang hidung, dan telinga, mata kelas amphibi memiliki
membran nikitans sebagai pelindung. Sistem respirasi berupa insang dan paru-
paruSistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefron dan saluran kemih. Organ reproduksi
kelas amphibia terpisah ( tidak hemaprodit). Umumnya bereproduksi dengan cara ovipar
namun ada yang ovovivipar dan mengalami metamorfosis.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Gambar 5.1 Struktur tubuh kelas amphibia (katak)
Sumber: dosenpendidikan.co.id

b. Klasifikasi Kelas amphibia
Kelas amphibia terbagi atas tiga ordo yaitu apoda, contohnya Ichtyophis glutinosus

(salamander cacong) , Urodela contohnya Ptelon glutonosus dan Anura contohnya Bufo
bufo (kodok).

c. Peranan Amphibia dalam kehidupan
Pada ekosistem katak berperan sebagai pengendali hama pertanian. Pada species

tertendu dianfaatkan sebagai penguat denyut jantung.
2. Kelas reptilia
Reptilia berasal dari bahasa Latin, repto= melata. Dinamakan demikian karena

kelas ini adalah hewan yang melata atau merayap.
a. Ciri dan struktur tubuh kelas reptilia
Tubuh tertutupi oleh kulit yang bersisik dan dapat mengalami pergantian kulit

(molting). Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). Organ jantung terdiri atas
empat ruanngan yang terdiri dari dua antrium, dan dua bilik namun sekat kedua bilik
belum sempruna. Organ eksresi berupa ginjal pipih dan hasil yang dikeluarkan berupa
asam urat yang berwarna putih berbentuk bubur. Sistem indera terdiri dari mata, telinga
dan hidung. Pada telinga bagian tengah terdapat osikula auditori (tulang pendengaran).
Sistem syaraf berupa otak dengan 12 pasang saraf kranial. Organ reproduksi terpisah
(tidak hemaprodit). Organ reproduksi jantan disebut dengan hemipenis. Reproduksi
secara ovipar atau ovovivipar dengan fertilisasi internal.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

b. Klasifikasi Reptilia
Kelas reptilia dikelompokan menjadi beberapa ordo sebagai berikut ini:

1) Rynchocephalia, Contoh speciesnya Spehenodn punctatus
2) Chelonia, Contohnya Chelonia mydas (penyu hijau)
3) Squamata, Contoh speceisnya Varanus komodoensis (komodo), Bipes bisporus,

Python regius (ular piton), Eublepharis sp (gecko)

Gambar 5.2 Eublepharis sp (gecko)
Sumber: Dokumentasi Penulis

4) Crocodila, contoh speciesnya Crocodylus porosus (buaya muara)
c. Peranan reptiilia dalam kehidupan.

Pada ekosistem reptilia berperan sebagai menjaga keseimbangan rantai
makanan dan pengendali hama pertanian misalnya hama tikus, selain itu juga sebagai
bahas kosmetik dan minyak serta obat. Keberadaan reptilia tidaklah menganggu
namun harus berhati-hati karena reptilia dapat menyerang apapun ketika merasa
terancam. Misalnya, kemunculan Crocodylus porosus (buaya muara) yang cukup
sering di sungai muara Tiku, Kec Tanjng Mutiara, Kab Agam yang sempat
membuat panik warga seklaigu penasaran ingin melihat buaya muara.
3. Kelas Aves

Kelas aves adalah hewan vertebrrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang
berasal dari epidermis.
a. Ciri dan struktur kelas aves

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Si Mata 1000 Kelas aves mulut berparuh yang terususn atas zat
tanduk. Memiliki sepasang kaki untuk berjalan, bertengger,
mencakar, berenang, menangkap dan mencengkram bangsa
serta memiliki sayap. Kelas in merupakan hewan homoiterm.
Bernafas dengan pundi-pundi udara. Memiliki empat ruang
jantung dengan sistem peredaran darah ganda. Sistem eksresi
berupa ginjal metanefrons

Sumber :1001indonesia.net b. Klasifikasi aves

Kuau raja adalah salah Kelas aves dikelompokan menjadi banyak ordo. Ada
depalan ordo yang umunya dijumpai.
satu species dari kelas aves

yang langka. Status kuau raja

pada IUCN Redlist dalam 1) Ordo Galiformes, contohnya Gallus domesticus (Ayam
bras) dan Argusianus argus (Kuau Raja) yang
kategori Near Threatened dijadikan sebagai identitas atau hewan khas dan
maskot provinsi Sumatera Barat
(terancam punah).

Berdasarkan

Keputusan Menteri Dalam

Negeri nomor 48 tahun 1989

tentang Pedoman Penetapan

Identitas Flora dan Fauna 2) Ordo Casuariformes, Contohnya Casuasius casuarius
(kasuari)
Daerah Kuau Raja ditetapkan

sebagai maskot fauna Provinsi

Sumatera Barat (Sumbar).

Kuau raja pernah diabadikan 3) Ordo Psittaciformes, contohnya Cacatua galerita
(kakatua berjambul)
dalam perangko seri "Burung

Indonesia: Pusaka Hutan

Sumatra" pada 15 Juli 2009. 4) Ordo Falconiformes, contohnya Haliaeetius
leucocephaus (elang berkepala botak)
Keunikan dari

vertebrata kelas Aves ini

memiliki ratusan corak

berbentuk bulat-bulat kecil 5) Columbiformes, contohnya Goura crisata (burung dara
mahkota elok)
seperti mata di tubuhnya.

Corak tersebut terlihat jelas

ketika sayapnya dikepakan.

Kuau jantan dapat 6) Ciconiiformes, contohnya Mycetria leucocephala
(bangau)
mengeluarkan suara khas “ku-

wau” berulang-ulang setiap 15-

30 detik. Suaranya nyaringnya

bisa terdengar hingga jarak c. Peranan kelas aves dalam kehidupan

ratusan meter.

Sumber: Rafi (2016) Aves adalah pangan dengan sumber protein baik dari
daging maupun telurnya, yang dapat diolah menjadi
hidangan. Contohnya di Sumatera Barat itik dimasak

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

bersama cabe hijau menjadi hidangan itiak lado mudo yang dikenal sebagai
makanan khas daerah bukittinggi dan sekitarnya. Telur dari aves misalnya telur
itik dan telur ayam yang digoreng dadar dikenal dengan talua barendo, dan
randang talua selain itu telur itik dan telur ayam juga bisa dijadikan sebagai
minuman penambah energi yang diaduk bersama air the panas menjadi teh
talua, minuman ini sangat populer di Sumatera Barat dan dapat ditemukan di
warung kopi atau rumah makan. Selain untuk dikonsumsi itik juga dijadikan
sebagai teman hiburan misalnya tradisi daerah lima puluh kota yaitu tradisi
pacu itiak menjadi daya tarik wisatawan luar daerah untuk menyaksikannya.
Tak hanya itu bulu-bulu aves juga dibuat menjadi benda kerajian bernilai seni tinggi
ataupun menjadi alat yang berguna seperti kemoceng dari bulu ayam.
4. Kelas Mammalia

Mamalia berasal dari bahasa Latin, mammae= susu. Dinamalan demikian karena
mammalia betina memiliki kelenjar susu.
1. Struktur dan ciri umum mammalia

Kelas mammalia memiliki kelenjar susu (glanuar mammae) yang terletak di
dada, atau pada ketiak. Struktur tubuh paling sempurna dari kelas-kelas sebelumnya
yaitu terdiri dari kepala, leher, badan dan ekor. Suhu tubuh bersifat homoiterm.
Umumnya tubuh mamalia tertutupi seluruhnya dengan rambut. Sistem pencernaan
sudah lengkap terdir dari mulut, faring ,esofagus, lambung, usus haslus, usus besar dan
anus. Sistem sirkulasi darah terdiri dari jantung yang memiliki empat ruang dan sistem
peredaran darah ganda. Sistem sirkulasi dengan organ paru-paru. Sistem ekskresi
berupa ginjal metanefron. Reproduksi secara seksual dan vivipar serta pembuahan
internal.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Musang Mentawai 2. Klasifikasi mammalia

Sumber :Small Carnivore Kelas mammalia dikelompokan menjadi beberapa
Conservation,(2014) ordo sebagai berikut ini:

Musang Mentawai / Mentawai 1) Ordo monotremata (mamalia bertelur) contoh
speciesnya Ornitohorhnchus anatinus (platatipus)
palm civet dengan nama
2) Ordo marsupualia (mamalia berkantong) contonya
latin Paradoxurus lignicolor Megaleia rufa (kangguru)

adalah salah satu satwa endemik 3) Insectifora (pemakan serangga) contohnya Crocodura
russula (curut rumah)
Kepulauan Mentawai. Habitat
4) Tupaiodeia (tupai) speciesnya Dendrogale murina
utamanya adalah Pulau Siberut.
5) Rodentia ( hewan pengerat) contohnya Mus musculus
Mentawai merupakan salah (tikus)

dari empat jenis musang yang ada 6) Logomorpha (golongan kelinci) Contohnya Nesolagus
netscheri (kelinci sumatera) yang merupakan
di Indonesia. Musang Mentawai satwa endemik dilindungi

tergolong spesies tersendiri, 7) Edentia (kukang, armalindo ) contohnya Dasypus
novemcictus
bukan merupakan anak jenis dari
8) Pholidota, contohnya Manis javanica (trenggiling)
musang luwak. makanan
9) Carnivora, contohnya Felis catus (kucing), Primata,
utamanya adalah berbagai contonhya Homo sapiens (manusia), Macaca
nemestrina (beruk/baruak), Macaca fescicularis
jenis buah diantaranya buah (kera ekor panjang) yang popoulasinya dapat
ditemukandi kelok 44, panorama bukik lampu dan
bu’bu’ bulat (Baccaurea sp.), di sitinjau lauik, Panthera tigris sumatrae (harimau
sumatera), Elephas maximus (gajah sumatera), Pongo
buah bu’bu’ lonjong (Palaquium abelii (orang utan sumatera). Symphalangus
syndactylus (siamang) Hylobates klosii (Owa bilau
sp.), dan buah tumu

(Buchanania arborescens) dan

beraktifitas di siang dan

malam hari.

Species ini dikategorikan
IUCN sebagai Red List of
Threatened Species yang berarti
dalam ancaman kepunahan apabila
tidak segera diambil tindakan
konservasi terhadap habitat dan
populasinya.

Sumber : Mustari & Dede, (2013)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Kloss’s Gibbon) yang ditemukan di kepulauan mentawai.
d. Peranan kelas mamalia dalam kehidupan

Kelas mammalia sangat berperan bagi kehidupan terutama pada ekosistem dan
rantai makanan sebagai menjaga keseimbangan populasi mahluk hidup misalnya
dalam rantai makanan sebagai konsumen I dan II, membantu persebaran biji bagi
mamalia pemakan buah misalnya kalong. Selain itu berperan sebagai alat transportasi
misalnya delman atau bendi yaitu alat trasnportasi dari kuda, dijaman sekarang
bendri digunakan sebagai salah satu daya tarik wisata contohnya kusia bendi di
bukittinggi. Adapun daging mamalia yang menjadi sumber protein diolah menjadi
makanan misalnya di Sumatera Barat daging sapi diolah menjadi randang,
dendeng, sate padang, soto padang. Selain daging susu mamalia seperti susu sapi
dapat dijadikan olah menjadi keju dan yogurt , di Sumatera barat sendiri susu
diolah menjadi dadiah. Dadiah adalah sejenis yogurt tradisional yang terbuat
dari susu kerbau .Beberapa kelas mammalia dapat bersahabat dengan manusia dan
dijadikan sebagai hewan peliharaan misalnya kucing ataupun anjing sebagai hewan
penjaga rumah, ternah bahkan menjadi anjing pelacak dan juga Macaca nemestrina
(beruk) yang membantu memetik kelapa seperti di berbagai daerah Sumatera
Barat.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

Literasi Informasi

Teh Talua

Teh talua adalah minuam khas
Sumatera Barat yang dikategorikan
sebagai minuman penambah stamina,
yang banyak disajikan di rumah makan
dan warung minuman.
The talua diracik dari rempah seperti jahe, kayu manis, jeruk nipis,
kopi, susu kental manis, vanila dan kemiri serta garam sebagai variannya,
tergantung dari masing – masing daerah di Sumatera Barat, setiak daerah
memiliki racikan berbeda, namun tetap dengan bahan utama teh dan telur
ayam kampung atau telut itik.
Sejarah teh talua sudah ada zaman tanam ketika kolonial belanda
menduduki wilayah sumatera barat. Kolonial belanda melarang piobumi
minum kopi dan teh sebab harganya yang mahal. Jadi pribumi mengambil sisa
pemotongan teh atau mengumpulkan serbuk kasar teh yang sudah tidak laku
dijual. Sisa the tersebut diseduh dan dicampur dengan kuning telur ayam
yang sudah dikocok dan kemudian ditambahkan gula.

Sumber: Novra & Sri, (2020)

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)

AYO MEMECAHKAN MASALAH
1. Beberapa brand fashion dunia memanfaatkan kulit, atau bulu hewan sebagai bahan

produknya, bahkan juga dibuat peternakan misalnya peternakan buaya untuk
dimanfaatkan kulitnya sebagai bahan produk. Menurut pendapatmu apakah hal
tersebut boleh dilakukan dan sertakan alasannya.!
2. Pasar hewan liar di daerah di Indonesia dan dunia sering menimbukkan kontroversi
karena disebut sebagai tempat terjadinya penularan penyakit Apa istilah penyebaran
penyakit melalui hewan dan bagaimana solusi dari penanganan konsumsi hewan liar?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

TINJAUAN KOMPETENSI

A. Pengantar

Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 dan dirancang untuk memperkuat

kompetensi peserta didik dan melatih peserta didik menyelesaikan masalah, berpikir kritis,

melatih keterampilan literasi informasi, keterampilan komunikasi dan penanaman sikap

dan karakter.

B. KD dan IPK

Kompetendi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetendi (IPK) mengacu pada

lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(Permendikbud) Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi

Dasar (KD) Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Tabel 1. Kompetensi Dasar (KD) dan IPK pada materi Keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar IPK
3.10.1. Menganalisis konsep ekosistem
3.10 Menganalisis komponen-
komponen ekosistem dan interaksi 3.10.2. Menguraikan komponen ekosistem
antar komponen tersebut

3.10.3. Merangkaikan pola-pola interaksi
antar komponen ekosistem

3.10.4. Menganalisis konsep aliran energi

3.10.5. Mengaitkan peranan makhluk hidup
terhadap rantai makanan dan jaring-
jaring makanan.

3.10.6. Menganalisis tipe-tipe piramida
ekologi

3.10.7. Menganalisis konsep daur
biogeokimia

3.10.8. Menganalisis perbedaan macam-
macam daur biogeokimia

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

4.10 Menyajikan karya yang 4.10.1 Membuat charta jaring-jaring makanan
menunjukkan interaksi antar dengan menarik dan menunjukkan
komponen ekosistem (jaring-jaring interaksi yang terjadi antar komponen
makanan, siklus Biogeokimia) ekosistem.

C. Tujuan Pembelajaran

Materi Ekosistem dibelajarkan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian topik

sebagai berikut:

1. Komponen ekosistem dan pola interaksi ekosistem

2. Aliran energi dan rantai makanan

3. Daur biogeokimia

Tabel Tujuan Pembelajaran

Topik 1. Komponen ekosistem dan pola interaksi komponen ekosistem

1. Peserta didik mampu menganalisis konsep ekosistem dengan mengamati
lingkungan dan memacahkan masalah.

2. Peserta didik mampu menguraikan konsep komponen penyusun ekosistem
dengan mengamati lingkungan dan memacahkan masalah.

3. Peserta didik mampu merangkaikan pola-pola interaksi antar komponen
ekosistem
Topik 2. Aliran energi dan rantai makanan

1. Peserta didik mampu menganalisis konsep aliran energi dalam ekosistem
2. Peserta didik mampu mengaitkan peranan makhluk hidup terhadap rantai

maknan dan jaring-jaring makanan.
3. Peserta didik mampu menganalisis tipe-tipe piramida ekologi

Topik 3. Daur biogeokimia

1. Peserta didik mampu menjelaskan konsep daur biogeokimia

2. Peserta didik mampu membedakan macam-macam daur biogeokimia

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

TOPIK Komponen Ekosistem dan Pola Interaksi Komponen
1 Ekosistem

Suatu sistem ekologi Source https://solokkab.go.id/gunung-talang
terbentuk dari
hubungan timbal balik
antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
Hubungan tersebut tak
dapat dipisahkan sama
sekali. Dalam perspektif
al-Qur’an ekosistem
yang beragam dimuka
bumi merupakan bukti
bahwa Allah yang Maha
Besar tidak ada yang
bisa menandingi
ciptaan-Nya.

Tahukah ananda bahwa Indonesia merupakan negara megabiodiversity nomor 2
setelah Brazil? Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah dengan flora
dan fauna yang sangat beragam. Pernahkah ananda memperhatikan lingkungan disekitar
ananda? Apa yang ananda rasakan melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang begitu
kompleks? Komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem saling berhubungan dan saling
ketergantungan satu sama lain. Indonesia sendiri merupakan negara beriklim tropis yang
memiliki hutan hujan tropis yang sangat luas. Setiap daerah memiliki karakteristik
ekosistem yang berbeda-beda. Provinsi Sumatera Barat sendiri memiliki karakteristik
lingkungan yang sangat beragam. Pesisir Selatan, Padang, Padang Pariaman, dan Pariaman
merupakan daerah yang identik dengan perairan laut dan memiliki garis pantai yang
panjang dibandingkan daerah lainnya. Kabupaten Agam, Bukittinggi, Solok, Padang

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

Panjang, dan Payakumbuh merupakan daerah dataran tinggi yang dingin dan memiliki
banyak perkebunan.

Setelah mempelajari topik ini diharapkan ananda semua dapat memahami konsep
ekosistem dengan mengamati lingkungan. Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kita sebagai khalifah di muka bumi harus menjaga kelestarian dan keseimbangan
lingkungan. Pembelajaran ini akan kita mulai dengan mengasah kemampuan ananda semua
dalam menyelesaikan masalah secara tersirat yang terkandung dalam Kaba.

1. Tahap Reciting (Bakaba)

Indahnya Negeriku

Surya merupakan siswa pindahan dari salah satu sekolah di provinsi

Riau. Surya sangat kagum dengan keindahan alam Sumatera Barat yang

sangat mengagumkan. Suatu ketika Surya dan teman-teman sekelasnya

diberikan sebuah tugas yang tidak biasa oleh Bu Rini.

Bu Rini : “Anak-anak ibu semua. Minggu depan kita akan masuk materi

Ekosistem. Jadi ibu menugaskan anak-anak ibu semua untuk

Memeperhatikan/mengamati lingkungan sekitarnya. Dan

nanti ibu akan menunjuk beberap dari anak-anak ibu semua

untuk menceritakannya di depan kelas.

Tidak lama setelah itu bel jam pulang sekolah berbunyi. Ibu guru menutup

pembelajaran dan meninggalkan ruangan kelas. Tugas yang diberikan ibu guru

tadi membuat Surya dan teman-temannya tertarik. Karena hanya ditugaskan

untuk melihat dan mengamati lingkungan sekitar. Tidak biasanya Bu Rini

memberikan tugas yang tidak seperti tugas biasanya.

Dinda : “Hhm… kira-kira apa yang akan kita lakukan ya dipertemuan

selanjutnya? Ibu hanya menginstruksikan kita untuk

mengamati lingkungan sekitar, bikin penasaran”

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

Surya : “Iya, aku juga penasaran Din. Aku kan siswa pindahan, jadi selama
diperjalanan ke Padang aku melihat beragam ekosistem yang
ada. Dan aku suka banget dengan bentang alam Sumatera Barat
ini” ujar Surya menimpali percakapannya bersama Dina.

Keesokan harinya Surya mengamati lingkungan disekitarnya sesuai instruksi
Bu Rini. Surya sangat senang dengan lingkungan rumahnya yang asri. Sedikit
keluar rumah ia melihat perbukitan yang indah dan sawah yang
membenatang luas. 10 menit menaiki motor ia akan bertemu sungai yang
airnya mengalir jernih dengan bebatuan yang besar. Surya juga melihat ibu-
ibu yang mencuci pakaian di bataran sungai dan bapak-bapak yang
memancing ikan.
Surya : ”Indah banget ya, kalau diperhatikan dengan seksama maka kita

akan mendapati hal-hal yang selama ini tak terperhatikan.
Bagaimana Allah SWT menciptakan semua yang ada dimuka bumi
ini dengan sangat sempurna. Aku sebagai manusia benar-benar
harus menjaga apa yang telah Allah anugrahkan kepadaku sebagai
makhluk ciptaan-Nya. Aku akan menceritakan apa yang aku lihat
dan apa yang aku rasakan kepada teman-temanku disekolah
nanti.” Ujar Surya sambil merantangkan tangannya dan
menghirup udara pagi dalam-dalam. Kemudian Surya melanjutkan
aktivitasnya membantu ibu melakukan pekerjaan rumah dan
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

2. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan masalah)
Ananda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan

yang diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu, misalnya
Mengapa perlu adanya ekosistem? Bagaimana jika ekosistem rusak akibat ulah
manusia? Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom
yang telah disediakan!

3. Tahap Narrating the solution (merencakanan pemecahan masalah)
Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah selanjutnya

mari duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi)
dengan teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah mana yang paling
menarik untuk dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan
masalah tersebut sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam
merancang kegiatan investigasi. Setiap anda harus barani bapandapek (berani

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

mengeluarkan pendapat). Jika pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka
rencanakanlah kemana informasi akan ananda cari dan bagaimana cara ananda menelusuri
informasi tersebut sehingga ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan.
Tuliskanlah rencana pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan.

4. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau
mengumpulkan data dan informasi)

Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah ananda susun
bersama kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip
pada nilai saliang bakarajosamo (bekerjasama). Tuliskanlah hasil investigasimu pada
kolom yang telah disedikan.

Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

5. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Selanjutnya presentasikan hasil investigasimu dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
(Ya, kurang, atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan
masalah yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan menambah pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

6. Tahap Implementing the solution
Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah. Hikmah apa yang dapat
ananda ambil dari kegiatan yang telah anda lakukan?

PENDALAMAN KONSEP

A. Komponen Ekosistem dan Pola Interaksi Komponen Ekosistem

1. Pengertia Ekosistem

Gambar Jenis-jenis

ekosistem: (a) ekosistem

perairan danau biru

Sawah Lunto, (b)

a ekosistem hutan kab.
b Solok Selatan, (c)

ekosistem sawah di

Pariangan, (d) ekosistem

hutan mangrove

Pariaman

cb
Sumber: (a) http://dpmptspnaker.solokkab.go.id/ (b) https://dishut.sumbarprov.go.id/

(c) https://news.arsaloka.co.id (d) https://goodnewsfromindonesia.id

Ekosistem adalah suatu kesatuan antara organisme dengan lingkungan abiotik yang
saling mempengaruhi satu sama lain sehingga menghasilkan sebuah sistem yang stabil
karena terjadinya pola-pola interaksi tertentu antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Suatu ekosistem terdiri dari semua organisme yang hidup dalam suatu

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

komunitas juga semua faktor-faktor abiotik yang yang berinteraksi dengan organisme
tersebut. Seluruh bentuk kehidupan dalam komunitas, mulai dari bakteri, cacing, lumut,
jamur, pohonn, ulat, burung, ular dan makhluk hidup lainnya membentuk sebuah sistem
yang saling mendukung dan kehidupan makhluk hidup tersbut juga dipengaruhi oleh faktor
abiotik seperti angin, panjang hari, kelembababan, suhu dan sebagainya. Contoh sederhana
ekosistem yang dapat kita amati adalah ekosistem aquarium. Dimana dalam sebuah
aquarium harus memiliki komponen-komponen tertentu untuk mendukung kehidupan
ikan didalamnya. Didalam aquarium harus terdapat air dan oksigen sebagai faktor abiotik
lingkungan. Suhu juga mempengaruhi kehidupan ikan didalamnya. CO2 dan kotoran hewan
yang dihasilkan dengan bantuan cahaya matahari dapat mendukung kehidupan tumbuhan
air yang ada dalam aquarium.

Cabang ilmu yang secara khusus mengkaji tentang ekosistem adalah ekologi. Ekologi
pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli zoologi berkebangsaan Jerman Ernst Haeckel
pada tahun 1869. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “oikos” yang artinya tempat
hidup atau rumah dan “logos” artinya ilmu. Ekologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dengan lingkungannya secara
alamiah melalui suatu tatanan (ekosistem). Ekologi mempelajarai hubungan timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik dan lingkungan biotiknya. Ekologi menjadi dasar
untuk mempelajari ilmu lingkungan.

2. Komponen Ekosistem
Komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi komponen abiotik

(makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup). Baik ekosistem perairan
(akuatik) maupun ekosistem daratan (terestrial) tersusun dari komponen tersebut.
Masing-masing komponen tersebut memiliki perannya masing-masing dalam ekosistem.
a. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah komponen yang mempengaruhi keunikan suatu
ekosistem seperti derajat keasaman (pH), suhu, salinitas, tanah, cahaya, udara, air, angin,
dan kelembaban.
1) Derajat keasamaan pH

Keadaan derajat keasaman (pH) tanah mempengaruhi kehidupan organisme. Tanah
yang terlalu asam menjadikan kehidupan hewan maupun tumbuhan didalamnya
menjadi tidak baik. Pada umumnya tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada Ph

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

berkisar 5,8-7,2. Selain pada tanah, pH juga dapat mempengaruhi ekosistem akuatik.
Perairan yang terlalu asam atau basa akan mempengaruhi aktivitas ikan dan makhluk
hidup didalamnya. Tentunya hal tersebut akan berakibat buruk bagi populasi
organisme didalmnya.

Derajat keasaman (pH) yang didapatkan pada perairan Danau Singkarak
berkisar antara 7- 8. Hampir sama dengan penelitian Izmiarti dan Dahelmi
(1996) pH Danau Singkarak berkisar antara 7,4-7,9. Nilai pH air di perairan
Tanjung Mutiara Danau Singkarak masih tergolong normal. Menurut Goldman
dan Horne (1983), nilai pH normal suatu danau adalah 6-9.

Sumber : Misren Ahyuni, Izmiarti, & Afrizal. 2014. Kepadatan Populasi dan
Distribusi Ukuran Kerang Contradens sp. di Perairan Tanjung
Mutiara Danau Singkarak, Sumatera Barat. Jurnal Biologi
Universitas Andalas (J. Bio. UA.) Vol 3 No. 3: 168-174.

2) Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena

suhu dapat mepengaruhi proses biologis dan ketidakmampuan organisme mengatur
suhu tubuhnya dengan tepat. Suhu mempengaruhi laju metabolisme tubuh makhluk
hidup. Setiap organisme memiliki suhu optimum agar ia dapat bertahan hidup. Jika
makhluk hidup tersebut hidup berada dibawah atau diatas suhu optimum hal tersebut
dapat menyebabkan kematian. Misalnya unta yang biasa hidup di daerah gurun pasir
tidak akan bisa hidup di daerah kutub yang dingin.

Berdasarkan hasil pengukuran faktor fisika-kimia di zona litoral Danau
Talang diketahui bahwa suhu air berkisar antara 16-19oC. Suhu air dipengaruhi
oleh kondisi cuaca cerah/relatif lebih panas saat melakukan pengukuran. Suhu
air di Danau Talang relatif lebih rendah daripada suhu di danau-danau lain yang
ada di Sumatera Barat. Karena Danau Talang berada pada ketinggian 1.674 m
dpl. dengan kedalaman maksimum 88 m. Luas areal permukaan Danau Talang
relatif kecil yaitu sekitar 1,2 km2 serta tidak memiliki aliran keluar (outlet).
suhu perairan mempengaruhi keberadaan zooplankton secara fisiologis dan
ekologis. Secara fisiologis, perbedaan suhu perairan sangat berpengaruh

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

terhadap umur dan ukuran zooplankton dewasa. Secara ekologis, perubahan
suhu menyebabkan perbedaan komposisi dan kelimpahan zooplankton.
Sumber: Humaira, Rilla., Izmiarti., & Zakaria, I Junaidi. 2016. Komposisi dan struktur

komunitas zooplankton di zona litoral Danau Talang, Sumatera
Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol 2 No. 155-59.
3) Salinitas (Kadar garam)
Salinitas (kadar garam) menentukan tipe ekosistem. Setiap organisme memerlukan
kadar garam tertentu untuk bertahan hidup. Karena kadar garam mempengaruhi
keseimbangan jumlah air dalam sel melalui proses osmosis. Terdapat 3 jenis ekosistem
berdasarkan kandungan kadar garamnya, yaitu ekosistem air payau, ekosistem air
tawar, dan ekosistem air asin. Hewan-hewan air tawar maupun air tawar memiliki cara-
cara tertentu untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan habitatnya.
Pengaruh salinitas (kadar garam) terhadap tumbuhan dapat dilihat pada
pemanfaatan lahan rawa untuk meningkatkan produksi padi yang terdapat di
Desa Pulau Karam Kecamatan Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera
Barat. Lahan rawa pantai tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut
atau intrusi air laut. Namun pemanfaatan lahan tersebut, masih sangat
terbatas akibat keterbatasan teknologi dan varietas yang mampu tumbuh
dan berkembang pada lahan tersebut. Daya adaptasi beberapa varietas padi
terhadap salinitas tinggi berbeda-beda. Tanaman yang tidak toleran terhadap
kadar garam tinggi mengalami keracunan garam yang dapat dikenali dengan
berkurangnya jumlah anakan yang terbentuk. Keracunan Na+ menyebabkan
terjadinya kerusakan sel tanaman yang menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman. Varietas padi yang toleran terhadap salinitas (kadar
garam) adalah varietas Cirata, Cisadane, Batang Lembang, Widas, Randah
Kuning, IR 42, IR 64, Punggur dan Cisantan.

Sumber: Utama, M.,Z H., Haeyoko, W., & Munir, R., & Sunadi. Penapisan Varietas Padi
Toleran Salinitas pada Lahan Rawa di Kabupaten Pesisir Selatan.
Jurnal Agron. Vol 37 No.2 : 101 – 106.

4) Tanah
Kandungan mineral yang terkandung dalam tanah dapat mempengaruhi kehidupan

makhluk hidup di ekosistem tersebut. Jenis tanah yang berbeda mengandung kadar

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

mineral yang berbeda sehingga organisme tertentu pula yang dapat hidup didalamnya.
Tanah yang subur akan memberikan kadar mineral yang baik untuk tumbuhan
sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Komposisi mineral akan
membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang dapat hidup didalamnya sehingga
terbentuknya pola-pola pengelompokkan pada area tertentu.

Tanah-tanah di Sumatra Barat cukup bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh
bahan induk, bahan organik, iklim, topografi dan waktu. Tanah yang dijumpai
terdiri dari tanah organik dan tanah mineral. Tanah Ultisol Lubuk Minturun lebih
potensial dikembangan tanaman buah-buhan tropika. Tanah Andisol Lembah
Gumanti dan Danau Kembar Kab. Solok sudah menurun kualitas kimianya, akan
tetapi tidak begitu buruk kualitas sifat fisikanya. Perlu upaya peningkatan pH
tanah agar sesuai untuk pengembangan tanaman sayuran dan tanaman pangan.
Tanah Inceptisol Limau Manis Padang memiliki pH yang netral, dan sangat baik
untuk dikembangkan budidaya tanaman pangan dalam mendukung ketahanan
pangan di Sumatera Barat.

Sumber : Munir, Jamilah & Herman, Welly. 2019. Fenomena Berbagai Sifat Fisika
Dan Kimia Tanah Mendukung Ketahanan Tanaman Pangan Di
Sumatera Barat. Jurnal Ziraa’ah. Vol 44 No. 2: 147-154.

5) Cahaya Matahari
Cahaya memberikan energi yang mampu menggerakkan hampir seluruh ekosistem.

Meskipun tidak semua makhluk hidup dapat menggunakan energi tersebut secara
langsung. Hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik yang dapat menggunakan
energi cahaya matahari secara langsung. Energi cahaya matahari dialirkan dari tingkat
trofik satu ke tingkat trofik selanjutnya. Melalui fotosintesis, tumbuhan mengubah
energi cahaya matahari menjadi karbohidrat yang kemudian akan dimanfaatkan
organisme lainnya untuk mendapatkan energi. Jumlah/intensitas cahaya matahari
yang masuk dapat menentukan struktur serta fungsi tertentu.

Tingkat kecerahan di zona litoral Danau Talang berkisar antara 2-2,5 m. Pada
Tingkat kecerahan ini masih dapat ditoleransi oleh zooplankton. Dan
kelangsungan hidup plankton akan terancam apabila tingkat kecerahan air

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

kurang dari 25 cm. Tingkat kecerahan air dipengaruhi oleh tingkat kekeruhan
suatu perairan.
Sumber: Humaira, Rilla., Izmiarti., & Zakaria, I Junaidi. 2016. Komposisi dan struktur

komunitas zooplankton di zona litoral Danau Talang, Sumatera
Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol 2 No. 155-59.

6) Udara
Kadar CO2 dan O2 pada udara sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup

karena peranannya dalam proses fotosintesis dan respirasi makhluk hidup. Semakin
tinggi kadar O2 di udara maka semakin baik ekosistem tersebut mendukung kehidupan
makhluk hidup didalamnya. Di bumi udara merupakan campuran gas yang tida tampak
dan tidak berwarna. Udara dibumi tersusun atas 78,09% gas nitrogen, 20,95% gas
oksigen, 0,93% gas argon, 0,039% karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas lainnya. Di
ekosistem akuatik (perairan) organisme perairan menggunakan oksigen terlarut dalam
air yang didapatkan dari aktivitas fotosintesis fitoplankton. Jika kadar oksigen terlarut
rendah, maka hal tersebut dapat menganggu kehidupan organisme didalamnya bahkan
dapat menyebabkan kematian.

Kadar oksigen terlarut di Danau Talang tergolong baik dan Danau Talang termasuk
kategori perairan yang bersih atau tidak tercemar. Hasil pengukuran kadar oksigen
terlarut (DO) pada semua stasiun hampir sama yaitu berkisar antara 7,07-7,33 mg/L.
Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam ekosistem
perairan, terutama dalam proses respirasi bagi organisme perairan. Sumber utama
oksigen terlarut dalam perairan adalah penyerapan oksigen dari udara melalui kontak
antara permukaan air dengan udara serta dari hasil proses fotosintesis.
Sumber: Humaira, Rilla., Izmiarti., & Zakaria, I Junaidi. 2016. Komposisi dan struktur

komunitas zooplankton di zona litoral Danau Talang, Sumatera
Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol 2 No. 155-59.

7) Air
Air sangat penting dalam kehidupan setiap organisme dimuka bumi. Di dalam sel

sendiri kandungan air mencapai 70-85%. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang bisa
hidup tanpa air. Air berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis, kelembaban tubuh,
melarutkan zat kimi dalam sitoplasma, dan sebagai tempat berbagai proses kimia yang

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan
terhadap air yang berbeda-beda. Organisme akuatik walaupun hidup didalam air juga
akan mengalami gangguan keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya
tidak sesuai dengan tekanan osmosis air disekitarnya. Bagi ekosistem darat, kualitas air
dipengaruhi oleh kualitas udara dan tanah yang dilaluinya.
8) Angin

Angin dapat mempengaruhi kondisi suhu dan kelembaban udara. Angin
mempengaruhi suhu lingkungan dengan meningkatkan hilangnya panas melalui
evaporasi (penguapan) dan konveksi (pendinginan oleh angin). Angin juga dapat
mempengaruhi hilangnya air pada tumbuhan tumbuhan dan hewan dengan
meningkatkan laju transpirasi dan lajupenguapan. Pada tumbuhan angin dapat
mempengaruhi bentuk tubuh pohon. Anggota tubuh pohon yang berlawanan dengan
arah angin akan tumbuh dengan baik dibandingkan tubuh yang searah dengan arah
angin.
9) Kelembaban

Tingkat kelembaban yang berbeda dapat menghasilkan ekosistem dengan
komposisi yang berbeda. Kelembaban sangat mempengaruhi proses pertumbuhan
tumbuhan yang hidup didalamnya. Suatu ekosistem yang memiliki kelembaban yang
tingg dapat menekan laju penguapan pada hewan dan tumbuhan sehingga kandungan
air dalam udara terjaga. Intensitas cahaya matahari, angin, dan curah hujan dapat
mempengaruhi kelembaban suatu ekosistem. Contoh pengaruh kelembaban terhadap
pertumbuhan yang dapat kita amati adalah lumut dapat tumbuh dengan baik pada
lingkungan dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Sedangkan kaktus dapat bertahan
hidup dengan tingkat kelemababan lingkungan yang rendah.

Pengaruh suhu terhadap komponen biotik dalam suatu ekosistem dapat
dilihat pada kawasan hutan Gunung Singgalang memiliiki suhu berkisar 80 -
2400C dengan kelembaban udara mencapai 100%. Jumlah jenis paku di
pegunungan lebih beragam dari pada dataran rendah, karena dipengaruhi oleh
suhu yang rendah serta kelembaban dan curah hujan yang tinggi.

Sumber: Fitrah, Hari., Arbian, Ardinis & Mildawati. Jenis-Jenis Paku Sarang
(Asplenium): Aspleniaceae di Gunung Singgalang Sumatera Barat.
Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol 3 No. 2: 141-146.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

b. Komponen Biotik
Komponen biotik dalam sebuah ekosistem meliputi seluruh makhluk hidup dimuka

bumi. Komponen biotik atau makhluk hidup dari suatu ekosistem dapat dibedakan
menjadi:
1) Produsen

Produsen merupakan seluruh tumbuhan dan beberapa jenis bakteri yang dapat
melakukan fotosintesis. Produsen menggunakan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis yang mengubah molekul anorganik sederhana (air, karbondioksida)
menjadi molekul organik kompleks (glukosa, dan molekul nutrisi lainnya yang
diperlukan organisme hidup). Tumbuhan produsen dari yang terkecil adalah
fitoplankton yang terapung seperti alga dan diatome pada ekosistem perairan sampai
yang terbesar adalah pohon-pohon yang ada di ekosistem darat. Makhluk hidup yang
mampu menggunakan cahaya matahari untuk membentuk nutrien organik untuk
kehidupannya disebut dengan organisme autotrof. Sedangkan makhluk hidup yang
tidak mampu menggunakan cahaya matahari untuk membentuk nutrien organik untuk
kehidupannya disebut dengan organisme heterotrof.

2) Konsumen
Konsumen merupakan organime heterotrof yang mendapatkan makanan dari

organisme lainnya. Hewan yang memakan produsen (tumbuhan) disebut dengan
hewan herbivora sebagai konsumen primer. Contoh hewan herbivora adalah kelinci,
ulat, kambing, sapi, dan lain-lain yang secara langsung dapat memakan tumbuhan
tersebut. Konsumen sekunder merupakan hewan karnivora (pemakan daging). Contoh
hewan karnivora adalah ular, harimau, kucing, katak, anjing, serigala, dan lain-lain.
Hewan karnivora sering menjadi tingkatan tertinggi dari trofik rantai makanan.
Organisme seperti babi, tikus, kecoak, ayam, dan manusia merupakan makhluk hidup
pemakan segala yang disebut dengan omnivora.
3) Dekomposer

Dekomposer disebut juga dengan pengurai merupakan konsumen tingkat mikro,
seperti beberapa jenis jamur, dan bakteri yang dapat menghancurkan sisa-sisa bahan
organik dari jasad organisme baik tumbuhan maupun hewan yang kemudian menjadi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

substansi sedehana sebagai nutrien (zat hara) bagi organime hidup. Kemampuan ini
disebut dengan dekomposer atau pengurai.

3. Pola Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Dalam ekosistem setiap komponen akan terjadi interaksi antara makhluk hidup satu

dengan makhluk hidup lainnya atau antara makhluk hidup dengan komponen
abiotiknya. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap makanan, setiap organisme
melakukan interaksi dengan organisme lain. Setiap organisme tidak dapat hidup
sendiri melainkan harus berkelompok menempati suatu ruang tertentu dan saling
berinteraksi, baik secara positif, negatif, netral, atau kombinasi. Terdapat beberapa
interaksi antarspesies, yaitu:

a) Mutualisme
Interaksi antar makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya yang
saling menguntungkan dan membutuhkan. Terdapat 2 bentuk interaksi
mutualisme yaitu simbiosis mutualisme obligat yaitu pola interaksi yang
harus bersimbiosis, jika tidak kedua makhluk hidup akan mati. Mutualisme
fakultatif adalah pola simbiosis mutualisme yang bukan merupakan suatu
keharusan atau jika tidak bersih 9 makhluk hidup tersebut masih dapat
hidup.

b) Netralisme
Interaksi antara dua individu atau lebih yang masing-masingnya tidak akan
mempengaruhi oleh kehadiran satu sama lain. Netralisme ini terjadi antara
spesies yang memiliki kebutuhan yang berbeda. Interaksi antara satu
individu atau atau lebih spesies yang masing-masing tidak akan
mempengaruhi oleh kehadiran organisme lain. Misalnya cicak dengan kucing
kucing yang mencari tikus tidak akan mengganggu cicak yang mengintai
nyamuk

c) Kompetisi (Persaingan)
Kompetisi merupakan interaksi antara dua atau lebih spesies yang saling
menghalangi untuk mendapatkan kebutuhan yang sama. Biasanya spesies
bersaing untuk memperebutkan sesuatu yang dibutuhkannya misalnya
makanan, air, sinar matahari, pasangan kawin, ruang, dan lainnya. Kompetisi
dibedakan menjadi dua macam yaitu kompetisi persaingan intraspesifik

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

yaitu kompetisi yang terjadi antara dua atau lebih spesies yang sama.
Kompetisi interspesifik yaitu persaingan yang terjadi antara 2 individu yang
berbeda spesies
d) Komensalisme
komensalisme merupakan interaksi antar makhluk hidup satu dengan
makhluk hidup lain dimana salah satu pihak diuntungkan Sedangkan pihak
lainnya tidak dirugikan contoh antara tumbuhan paku atau anggrek yang
hidup menempel pada batang pohon di mana Anggrek diuntung sungkan
pohon tidak dirugikan sama sekali
e) Amensalisme
Amensalisme merupakan interaksi yang terjadi antara dua spesies atau lebih
yang mengakibatkan salah satu pihak dirugikan namun pihak lainnya tidak
terpengaruh tidak diuntungkan dari interaksi tersebut.
f) Parasitisme
Parasitisme merupakan interaksi antara dua spesies atau lebih akibat kan
salah satu pihak dirugikan sedangkan pihak lainnya beruntung akibat
interaksi tersebut
g) Predasi (Pemangsaan)
Predasi merupakan interaksi makan memakan antar organisme. Pada
umumnya, tubuh predator lebih besar dibandingkan tubuh mangsa.
Conohnya katak memakan nyamuk.

Literasi Informasi

Ekosistem Esensial

Tahukah anda Kewenangan Pemda Provinsi berdasarkan UU 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah salah satunya adalah Pengembangan Pengelolaan Kawasan Ekosistem
Esensial. Maksud dari pengembangan pengelolaan kawasan ekosistem esensial adalah untuk
meningkatkan dan mengembangkan pengelolaan di kawasan Ekosistem Esensial yang sudah
ditunjuk/ ditetapkan. Ekosistem esensial adalah kawasan dengan ekosistem berada diluar
kawasan konservasi, baik yang merupakan tanah hak maupun bukan hak, yang secara ekologis
penting bagi konservasi kenakaragaman hayati.

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat telah melakukan identifikasi lokasi dan deliniasi
pada empat lokasi yaitu Dharmasraya, Pasaman Barat, Agam, Pesisir Selatan. Kriteria lokasi
ekosistem esensial antara lain berada di luar kawasan KSA/KPA, memiliki nilai ekologi tinggi,
memiliki keanekaragaman hayati dengan ekosistem yang baik, memiliki unsur sosial ekonomi
dan budaya, berfungsi sebagai lokasi pelestarian.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

Setelah memahami konsep terkait keanekaragaman tingkat gen, jenis dan
ekosintem. Maka selesaikanlah persoalan berikut dengan baik.

AYO MEMECAHKAN MASALAH
1. Seluruh komponen pada ekosistem baik faktor biotik dan abiotik akan

mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Pada ekosistem pegunungan sangat
sensitif terhadap perubahan iklim yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dan
penggundulan hutan. Kegagalan dalam menangani dinamika iklim akan
bedampak serius bagi sektor kehutanan dan pertanian masyarakat. Perubahan
suhu dan pola hujan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas panen
hortikultura. Menurut anda apakah orang-orang disekitar anda sudah
memahami tentang konsep ekologi dan sudah menerapkannya untuk menjaga
keseimbangan ekosistem? Mengapa sangat penting untuk kita memahami
konsep ekologi?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

TOPIK Aliran energi dan rantai makanan
2

Energi tidak dapat Source https://caracek.blogspot.com
diciptakan atau
dimusnahkan tetapi
dapat dirubah
bentuknya. Bentuk
aliran energi yang
kompleks menunjukkan
bahwa seluruh makhluk
hidup tidak dapat hidup
sendiri dan saling
membutuhkan satu
sama lain. Manusia
sebagai khalifah dimuka
bumi harus mampu
menjaga keseimbangan
ekosistem.

Pernahkah ananda memperhatikan lingkungan disekitar ananda yang melakukan
interaksi makan dan dimakan antara tumbuhan dan hewan atau hewan dengan hewan?
Makhluk hidup memang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya. Kehidupan dimuka
bumi merupakan suatu sistem yang tersusun dan saling mempengaruhi antara komponen
satu dengan komponen lainnya. Hukum alam makan dan dimakan merupakan bentuk
perpindahan energi, sesuai dengan hukum termodinamika dimana energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya.
Misalnya seperti tumbuhan melalui fotosintesis mengubah energi cahaya matahari dan
karbodioksida menjadi karbohidrat dan oksigen. Kemudian karbohidrat dan oksigen
diubah oleh hewan dan manusia menjadi energi gerak. Aliran energi ini terjadi dalam siklus
rantai dan jaring-jaring makanan. Pembelajaran ini akan kita mulai dengan mengasah
kemampuan ananda semua dalam menyelesaikan masalah secara tersirat yang terkandung
dalam Kaba.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

2. Tahap Reciting (Bakaba)

Menghilangnya Hutan Mangrove
Hai semuanya.. kenalin, namaku Anna. Siswa kelas XI di salah satu
SMA Negeri di Padang Pariaman. Aku baru saja melaksanakan ujian semester
dan sudah menerima rapor semester yang artinya aku sudah resmi duduk di
bangku kelas XI saat ini. Liburan semester ini aku diajak ibu dan ayah untuk
berlibur menikmati suasana hutan rawa Green Talao Park Nagari Ulakan,
Padang Pariaman. Green Talao Park ini merupakan objek ekowisata dan
edukasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Ayah : “Anna minggu besok ayah mau ajak Anna jalan-jalan ke hutan Rawa

Green Talao Park. Gimana? Setuju gak kita jalan-jalan kesana?”
Anna : “Wahhh… itu kan objek wisata baru didaerah kita ayah. Anna pengen

deh kesana, karena belum pernah ayah”
Ayah : “Iya. Kita perginya hari minggu ya, sama ibu juga” Ayah sangat senang

melihat Anna yang sangat antusias mendengar rencana darinya.
Keesokan harinya Anna, ayah, dan ibunya bersiap-siap untuk jalan-jalan
menyusuri hutan rawa. Tak lupa Anna, ayah, dan ibu menggunakan baju yang
nyaman karena nantinya di Green Talao Park mereka akan berjalan kaki
menyusuri hutan rawa sejauh 1,8 km.
Anna : “Ayo ayah ibu kita berangkat. Udah gak sabar nih” Anna mendesak

ayah dan ibunya untuk bergegas.
10 menit kemudian Anna, ayah, dan ibunya berangkat menuju Green Talao
Park. Perjalanan ini bertujuan untuk mengisi hari libur Anna yang tak lama
lagi dia akan memasuki semester baru. Green Talao Park in sendiri merupakan
objek ekowisata dan edukasi sehingga ayah ingin sekali agar Anna juga
mengambil pembelajaran dari perjalnan liburan ini. Kurang lebih perjalanan
dari rumah menuju Green Talao Park ini 25 menit. Sesampainya disana

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

Anna : “Hayuuk.. ibu ayah kita susuri hutan rawa ini sampai selesai. Pasti seru”
Ibu : “Let’s Go….” Pungkas ibu yang tak kalah semangat.
Talao adalah suatu rawa yang berada di pinggaran pantai yang ditumbuhi oleh
batang nipah dan berbagai tumbuhan mangrove. Di Talao ini terdapat
berbagai macam flora dan fauna yang hidup didalamnya seperti mangrove,
nipah, kepiting bakau, lokan, dan makhluk hidup lainnya.
Anna : “Ibu, Anna jadi inget materi ekosistem yang Anna pelajari di

semester 2 kemarin. Provinsi Sumatera Barat lebih dari 55 persen
hutan air payau rusak dengan laju kerusakan lebih dari lima persen.
luas hutan air payau di Sumbar mencapai 39.832 hektar. Hasil
penelitian menunjukkan, tingkat kerusakan paling tinggi terdapat
di Kabupaten Padang Pariaman, 80 persen atau sebanding 160
hektar”
Ibu : “Kamu pinter banget sayang. Hhhm… dari segi fungsi ekologi, banyak
pihak yang menganggap hutan air payau tidak memiliki banyak
fungsi. Padahal ekosistem ini memiliki fungsi yang sangat
kompleks, antara lain peredam gelombang laut dan anggin badai,
pelindung pantai dari proses abrasi dan erosi, sebagai penahan
lumpur dan penjerat sedimen. Ekosisitem air payau sebagai tempat
berlindung, mencari makan, serta tempat berpijah berbagai
spesises biota perairan payau. Ekosistem payau adalah sebagai
habitat berbagai satwa liar, terutama spesies aves dan mamalia,
sehingga kelestarian hutan payau berperan dalam melestarikan
berbagai satwa liar tersebut.
Anna : “Iya bu. Jika satu spesies terganggu keberdaannya maka spesies
lain akan terdampak. Ekosistem ini perlu untuk kita jaga
keseimbangannya. Terimakasih ibu ayah, liburan kali ini sangat
menyenangkan.”

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

3. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan masalah)

Ananda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan
yang diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu, misalnya
Bagaimana bentuk hubungan antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup
lainnya? Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu pada kolom
yang telah disediakan!

4. Tahap Narrating the solution (merencakanan pemecahan masalah)
Ananda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah selanjutnya

mari duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi)
dengan teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah mana yang paling
menarik untuk dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan
masalah tersebut sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam
merancang kegiatan investigasi. Setiap anada harus barani bapandapek (berani
mengeluarkan pendapat). Jika pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka
rencanakanlah kemana informasi akan ananda cari dan bagaimana cara ananda menelusuri

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

informasi tersebut sehingga ananda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan.
Tuliskanlah rencana pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan.

5. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau
mengumpulkan data dan informasi)
Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah ananda susun

bersama kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip
pada nilai saliang bakarajosamo (bekerjasama). Tuliskanlah hasil investigasimu pada
kolom yang telah disedikan.

Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

6. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Selanjutnya presentasikan hasil investigasimu dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
(Ya, kurang, atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan
masalah yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan menambah pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

7. Tahap Implementing the solution

Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah. Hikmah apa
yang dapat ananda ambil dari kegiatan yang telah ananda lakukan?

PENDALAMAN KONSEP

A. Aliran Energi dan Rantai Makanan

1. Konsep Aliran Energi

Semua makhluk hidup memerlukan energi untuk

pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan,

reproduksi, dan aktivitas lainnya. Sifat energi di

ekosistem sesuai dengan hukum termodinamika yaitu

energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan,

tetapi energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk

yang lain. Cahaya matahari merupakan sumber utama

energi. Permulaan rantai makanan dimulai dari

makhluk hidup autotrof yang dapat mengubah energi

Gambar 10. 3 Gambar aliran energi sinar matahari menjadi bahan organik kompleks yang
Source https://sainsmedia.com dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya
seperti hewan dan manusia. Tumbuhan memeiliki

klorofil yang berfungsi untuk menangkap cahaya matahari yang kemudian akan diproses

melalui proses fotosintesis. Jumlah energi sinar matahari yang diubah menjadi energi kimia

(senyawa organik) oleh autotrof suatu ekosistem selama satu periode waktu tertentu

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

disebut produktivitas primer. Apabila tumbuhan dimakan oleh konsumen I atau hewan
herbivora, maka energi yang tersimpan dari tumbuhan akan berpindah ke tubuh konsumen
I. Jika tubuh konsumen I dimakan oleh konsumen tingkat II, maka energi konsumen I akan
berpindah ke dalam tubuh konsumen II dan begitu seterusnya. Sebagian energi juga
digunakan untuk beraktifitas dan sebagian energi lainnya dihabiskan untuk bertahan hidup.
Saat konsumen mati, maka dekomposer akan menguraikan tubuh tersebut menjadi
senyawa-senyawa organik yang dapa digunakan oleh lingkungan.

2. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
Rantai makanan merupakan peristiwa memakan dan dimakan sederetan organisme

dengan urutan tertentu. Dalam sebuah ekosistem, makhluk hidup memindahkan energi dari
satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya dengan cara memakan organisme lain dari
suatu rantai makanan. Tumbuhan merupakan rantai pertama dalam urutan rantai
makanan, hewan herbivora sebagai rantai tingkatan kedua akan memakan tumbuhan dan
menggunakan energi dari tumbuhan yang dimakannya, kemudian hewan herbivora akan
dimakan oleh hewan pemakan daging (karnivora) dan energi tersebut berpindah dari
konsumen satu ke konsumen selanjutnya. Energi yang dipindahkan dari organisme
sebelumnya akan digunakan oleh makhluk hidup tersebut menjadi sumber energi.

Source https://nusacaraka.com

Contoh rantai makanan dalam suatu ekosistem terjadi suatu peristiwa dimana
tumbuhan sebagai produsen dimakan oleh kambing sebagai hewan herbivora yang
merupakan konsumen tingkat I kemudian kambing tersebut dimakan oleh seekor singa
yang berperan sebagai konsumen tingkat II selanjutnya singa atau hewan karnivora yang
merupakan konsumen tingkat III akan mati dan diuraikan oleh bakteri dan jamur sebagai
dekomposer.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari berbagai rantai makanan yang
saling berhubungan. Sebagian besar rantai makanan saling berhubungan dengan rantai
makanan lain karena banyaknya jenis organisme yang merupakan mangsa bagi lebih dari
satu predator. Jika jaring-jaring makanan yang terbentuk semakin Kompleks maka semakin
tinggi tingkat kestabilan ekosistem tersebut. Sehingga kita perlu menjaga suatu rantai
makanan tidak boleh terputus agar kestabilan ekosistem terjaga.

Source https://informaZone.com

3. Piramida Keseimbangan Ekosistem
Lingkungan yang seimbang merupakan lingkungan yang dapat menjamin

kelangsungan suatu sistem ekologi di dalamnya. Keseimbangan lingkungan dapat
dicapai dengan menjaga faktor-faktor biotik dan abiotik dalam rantai makanan, jaring-
jaring makanan, dan piramida makanan yang berada dalam komposisi seimbang. Jika
piramida makanan dalam sebuah ekosistem seimbang maka kondisi yang seperti itu
akan membentuk ekosistem yang sehat.

Komponen penyusun ekosistem dapat mengalami perubahan kenaikan atau
penurunan jumlah populasi atau komponen lainnya (tidak statis). Ekosistem yang
keseimbangan yang terjaga adalah ekosistem yang memiliki variasi jenis tumbuhan
herbivora karnivora dan mikroba yang banyak jenisnya jika suatu tumbuhan berkurang
dalam satu ekosistem maka tumbuhan lain sebagai produsen dapat menggantikan
sumber makanan bagi herbivora demikian pula jika herbivora berkurang jenisnya
maka hewan karnivora Dapat memakan jenis hewan herbivora lainnya dan jika suatu
karnivora menghilang Maka terdapat hewan karnivora lainnya yang meneruskan
Perpindahan energi dan zat dalam komunitas tersebut sebaliknya jika jika suatu

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

ekosistem hanya memiliki beberapa jenis organisme atau beberapa jenis komunitas
yang terbatas maka ekosistem tersebut menjadi kurang stabil karena tidak ada
alternatif pengganti jika suatu populasi menghilang. Apabila faktor biotik dan abiotik
mengalami perubahan maka keseimbangan lingkungan menjadi terganggu.

Source https://ilmulingkungan.com
LITERASI INFORMASI

Kearifan Lokal Sumatera Barat Rimbo Larangan

Sumber https://kabarnagari.com
Ananda pasti pernah mendengar tentang rimbo larangan. Namun apakah ananda paham
esensi dari rimbo larangan ini? Darimana asal muasal rimbo larangan ini? Mengapa masyarakat
Minangkabau sangat akrab dengan dengan rimbo larangan? Suku Minang Kabau yang ada
Sumatra Barat memiliki tata nilai berupa adat yang kuat. Bertahannya Rimbo Larangan Minang
kabau tidak terlepas dari kesadaran masyarakat sekitar, kegiatan yang dilakukan oleh dinas
kehutanan dan lembaga adat selalu melibatkan masyarakat sekitar. Hubungan masyarakat
Minangkabau dengan hutan membentuk perilaku masyarakat yang peduli terhadap kelestarian
hutan. Masyarakat Minangkabau memiliki pemahaman bahwa keberadaan hutan yang lestari
akan menjamin kelangsungan aktivitas sosial ekonomi mereka. Pemahaman tersebut lahir dari
pengalaman panjang masyarakat selama hidup berdampingan dengan hutan dengan segala
isinya membentuk kearifan lokal dalam keseimbangan hidup bersama alam.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

Salah satu rimbo larangan di Sumatera Barat dapat ditemukan di Nagari Paru salah satu
Nagari dari sembilan Nagari yang terdapat di Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung, dengan
luas 74.800 km2. Nagari Paru mempunyai tiga Jorong, yaitu : Jorong Batu Ranjau, Jorong Bukit
Buar dan Jorong Kampuang Tarandam. Ekosistem hutan yang terjaga sekaligus dapat
melindungi satwa-satwa yang hidup didalamnya. Keseimbangan ekosistem tidak hanya
bermanfaat untk makhluk hidup didalamnya, tetapi juga bermanfaat bagi manusia. Alam
takambang jadi guru merupakan motto masyarakat Minangkabau yang sangat memperhatikan
lingkungan sekitarnya.

Setelah memahami konsep terkait Konsep aliran energi dan jaring-jaring makanan.
Maka selesaikanlah persoalan berikut dengan baik.

AYO MEMECAHKAN MASALAH

1. Tahukah ananda bahwa di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat Kesatuan Pengelolaan
Hutan Produksi (KPHP) Model Pesisir Selatan yang bertujuann untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengelolaan hutan dengan membangun jaringan,
koordinasi, dan sinergi kemitraan dengan berbagai pihak. Pengelolaan Hutan Produksi
ini masih terus dirumuskan bagaimana design strategi, dan arah tindakan baik
pengelolaan sosial maupun pengelolaan usaha berbasis kemitraan. Hutan ini memiliki
luas ± 59.928 Ha dengan pembagian 14,46% Hutan lindung, 7,61% Hutan Produksi,
77,22% Hutan produksi terbatas, 0,71% hutan produksi konservasi. Menurut anda
bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penerapan kebijakan tersebut?

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

TOPIK Daur Biogeokimia
3

Pada suatu lingkungan, Sumber https://isplbwiki.net
daur materi merupakan
suatu hal yang penting
dalam ekosistem.
Makhluk hidup akan
mengembalikan kembali
materi yang diambil dari
lingkungan. Hal tersebut
akan berdampak pada
keseimbangan ekosistem.
Allah SWT mengajarkan
konsep keseimbangan
melalui ciptaannya untuk
kita ambil pembelajaran.

Ketika melihat hujan turun, apakah ananda pernah berpikir bagaimana proses itu
terjadi? Tubuh organisme disusun oleh unsur-unsur kimia atau unsur-unsur anorganik
yang tidak dapat dibentuk oleh organinsme tersebut secara mandiri. Unsur-unsur
anorganik seperti air, oksigen, karbon, belerang, dan fosfor diperoleh dari alam baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hukum kekekalan energi berlaku di alam dimana energi
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan namun dapat berubah bentuk. Sehingga unsur-
unsur anorganik tadi yang berasal dari alam akan dimanfaatkan oleh organisme dan akan
berakhir kembali ke alam. Siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari lingkungan
(komponen abiotik) kemudian masuk ke dalam organisme dan kemudian kembali ke alam
disebut dengan daur biogeokimia. Pembelajaran ini akan kita mulai dengan mengasah
kemampuan ananda semua dalam menyelesaikan masalah secara tersirat yang terkandung
dalam Kaba.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

3. Tahap Reciting (Bakaba)

Kata ibu Hujan Asam?

Adnan dan keluarganya pergi mengujungi rumah nenek hari Jum’at yang
lalu. Sudah lama Adnan dan keluarga tidak berkunjung ke rumah nenek karena
pekerjaan orang tua Adnan yang padat di Padang. Rumah nenek Adnan
terletak di Koto Tabang, kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera
Barat. Hari ini hari minggu dan sudah terhitung 3 hari Adnan dan keluarga
dirumah nenek, tiba-tiba siang hari setelah dzuhur cuaca mendung dan tak
lama setelahnya hujan pun turun.

Adnan : “Ibu Adnan pergi sebentar ya keliling-keliling kampung” Adnan
berlari kencang menuju pintu depan tanpa menghiraukan jawaban
ibunya.

Ibu : “Adnan sebentar lagi hujan, dan kamu kemarin juga udah hujan-
hujanan. Nanti adnan sakit” pungkas ibu.

Adnan : “Adnan suka kalau hujan begini. Jalan-jalan saat hujan itu seru”.

Ibu : “Kamu tahu sayang tentang hujan asam? Jadi di Koto Tabang ini ada

Balai Pengamatan Atmosfer dan Antariksa (BPAA). BPAA terletak

di daerah equator (khatulistiwa), 864,5 meter diatas permukaan

laut. Balai ini dibangun untuk melengkapi data-data meteorologi

untuk daerah Indonesia bagian barat.”

Adnan : “Hujan asam? Hhhmm… Seperti pernah dengar bu”

Ibu : “Hujan asam disebabkan oleh sulfat dan nitrat yang terlarut dalam
air hujan. Belerang atau sulfur adalah sumber sulfat di atmosfer.
Atmosfer mendapatkan sulfat dari 3 sumber yaitu industri,
transportasi, dan erupsi gunung api. Derajat kemasaman (pH) air
hujan lokasi di Kototabang lebih kecil dari 5,6. Hujan rata-rata
bulanan selama setahun di Kototabang ini termasuk hujan asam yang
disebabkan oleh sumber alami yaitu gunung Marapi yang aktif
normal.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

normal. Dampak positif dari hujan asam adalah adanya hujan
asam berarti mengurangi gas rumah kaca jenis CH4 di atmosfer
sebagai penyebab pemanasan global dan hujan asam yang
berasal dari sumber alami dapat dimanfaatkan untuk menanam
tanaman yang tahan terhadap sulfur yang tinggi seperti
tanaman kacang-kacangan dan tanaman bawang merah dan
bawang putih. Di daerah lain hujan asam lebih sering terjadi
akibat aktivitas perindustrian dan asap kendaraan bermotor”
Adnan : “Jadi hujan asam ini baik ya bu?”
Ibu : “Allah menciptakan semua yang ada dimuka bumi ini seimbang
sayang. Jadi hujan asam ini tentu ada positif dan negatifnya.
Namun seringkali dampak negatifnya yang lebih sering terjadi.
Mengotori dan merusak bangunan, merusak material, merusak
tumbuhan dan tanah, merusak ekosistem, mengganggu
kesehatan”.
Adnan : “Masya Allah… iya ya bu. Adnan akan berusaha menjaga bumi

mulai dari langkah terkecil yang dapat Adnan lakukan.
Terimkasih sudah mengingatkan ibu”

Sumber
S, Lilik., Supriatin ., Cahyono, E Waluyo., & Syafrizon. 2017. Pengaruh

Kualitas Air Hujan Pada Konsentrasi Metana. JKPK (Jurnal
Kimia Dan Pendidikan Kimia). Vol. 2 No. 2: 103-109.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

4. Tahap Analyzing the problem (mengidentifikasi dan merumuskan masalah)
Anda telah membaca Kaba selanjutnya identifikasi dan analisislah permasalahan yang

diungkapkan dari kaba tersebut. Selanjutnya susunlah rumusan masalahmu, misalnya
Bagaimana jika tidak ada daur biogeokimia di ekosistem? Mengapa hujan asam lebih
sering merugikan? Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri dan catatlah hasil analisismu
pada kolom yang telah disediakan!

5. Tahap Narrating the solution (merencakanan pemecahan masalah)
Anda telah merumuskan identifikasi masalah dan rumusan masalah selanjutnya

mari duduak basamo balapang-lapang (duduk bersama) dan saling barudiang (berdiskusi)
dengan teman dikelompokmu untuk menentukan rumusan masalah mana yang paling
menarik untuk dibahas. Selanjutnya rencanakanlah ide inovatif dalam menyelesaikan
masalah tersebut sehingga bulek kato dek mufakait (satu kata karena hasil mufakat) dalam
merancang kegiatan investigasi. Setiap anda harus barani bapandapek (berani
mengeluarkan pendapat). Jika pemecahan masalah dilakukan melalui studi referensi maka
rencanakanlah kemana informasi akan anda cari dan bagaimana cara anda menelusuri

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

informasi tersebut sehingga anda mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan.
Tuliskanlah rencana pemecahan masalah dalam kolom yang telah disediakan.

6. Tahap Doing the solution (melakukan penyelidikan atau
mengumpulkan data dan informasi)

Lakukankan kegiatan investigasi sesuai dengan rancangan yang telah anda susun bersama
kelompok pada kegiatan sebelumnya. Lakukan kegiatan ini dengan berprinsip pada nilai
saliang bakarajosamo (bekerjasama). Tuliskanlah hasil investigasimu pada
kolom yang telah disedikan.

Hasil Investigasi

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

7. Tahap Assessing the solution (menilai dan merefleksi)

Selanjutnya presentasikan hasil investigasimu dan evaluasilah hasil investigasimu. Apakah
rancangan yang direncanakan telah tepat dalam mengatasi masalah?

Evaluasi Hasil Investigasi

Berikanlah tanda √ pada aspek pemantauan yang sesuai dengan tingkat pemahaman Anda
(Ya, kurang, atau tidak)!

Aspek Evaluasi Ya Kurang Tidak
Solusi yang direncanakan dapat menjawab rumusan
masalah yang diajukan.
Solusi yang direncanakan mudah untuk dilaksanakan.
Solusi yang dilakukan menambah pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajari.
Keunggulan rancangan investigasi:

Kelemahan rancangan investigasi:

BIOLOGI SMA/MA KELAS X

EKOSISTEM

8. Tahap Implementing the solution
Dari seluruh kegiatan yang lakukan, kamu telah mampu mengatasi masalah. Hikmah apa yang dapat
anda ambil dari kegiatan yang telah anda lakukan?

PENDALAMAN KONSEP

A. Daur biogeokimia

Daur biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
lingkungan dan masuk ke dalam organisme atau komponen biotik yang kemudian kembali
ke lingkungan dalam suatu wilayah tertentu. Kehidupan di Bumi sangat bergantung pada
siklus biogeokimia. Perputaran nutrien ini melibatkan komponen abiotik dan biotik dalam
suatu ekosistem. Daur unsur-unsur ini tidak hanya melalui organisme tetapi juga diikuti
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Dalam ekosistem energi terbatas dengan
jumlah tak terbatas bersumber dari cahaya matahari. Pada saat suatu organisme mati,
atom-atom yang terdapat dalam molekul Kompleks organisme tersebut dikembalikan ke
lingkungan sebagai senyawa-senyawa yang lebih sederhana ke atmosfer, tahah, atau air
melalui penguraian oleh bakteri atau fungi. Beberapa unsur atau senyawa kimia yang
mengalami siklus daur biogeokimia antara lain air, nitrogen, fosfor, karbon, dan sulfur.
1. Siklus Air

Air sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Tanpa air maka kehidupan
dimuka bumi akan terganggu. Air berkontribusi secara langsung dalam kelestarian hidup
lingkungan. Bagian tubuh makhluk hidup sebagian besar tersusun oleh air. Banyak
kepentingan air bagi organisme, yaitu sebagai medium dari hara-hara mineral, menjadi
regulator panas tubuh tanaman dan satwa, berperan dominan dalam ekosistem akuatik.

BIOLOGI SMA/MA KELAS X


Click to View FlipBook Version