The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

124_10 Dhani Prasadana Siswoyo
Peningkatan Hasil Belajar Pkn Materi Lambang Negara melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas III D

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ANGKATAN 124 KELOMPOK 3, 2022-07-25 09:07:00

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MATERI LAMBANG NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS III D

124_10 Dhani Prasadana Siswoyo
Peningkatan Hasil Belajar Pkn Materi Lambang Negara melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas III D

Keywords: Nilai – Nilai Dasar PNS, BerAKHLAK, Model Pembelajaran, Cooperative Learning, Student Team Achievment Divisions

Gambar 5.3: Dokumen Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran

Tautan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
pertemuan pertama:
https://docs.google.com/document/d/1o4cGq-
BHSI8fjBe0CznCMuOPmjdrRNyr/edit?usp=sharing&ouid
=100709622485326717326&rtpof=true&sd=true

Tautan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
pertemuan kedua:
https://docs.google.com/document/d/1bcpvnUCPr9C0FL-
MQlRH-
5f5eJrUCBBO/edit?usp=sharing&ouid=10070962248532
6717326&rtpof=true&sd=true

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam menyusun rancangan pelaksanaan

pembelajaran adalah menyesuaikan materi ajar dengan
model cooperative learning tipe student teams
achievement divisions (STAD), serta menyesuaikan

132

tahapan kegiatan dalam rancangan pelaksanaan
pembelajaran dengan model cooperative learning tipe
student teams achievement divisions (STAD).
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala dalam menyusun
rancangan pelaksanaan pembelajaran dengan
melakukan analisis silabus dan bahan ajar secara
mendalam, serta mempertimbangkan kemampuan,
kecerdasan, dan pengetahuan yang dimiliki siswa.

1.4. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait validasi konten
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Deskripsi hasil aktualisasi dikaitkan dengan Nilai-Nilai
Dasar PNS
Hasil tahapan kegiatan yaitu dokumentasi hasil
konsultasi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Saya melakukan konsultasi dengan mentor terkait validasi
konten Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang
sebelumnya telah disusun. Sebelum melakukan
konsultasi terlebih dahulu saya meminta izin kepada
mentor terkait jadwal waktu konsultasi agar tidak
mengganggu pekerjaan mentor. Saya berkomitmen
memberikan pelayanan kepada peserta didik dengan
melakukan konsultasi bersama mentor terkait validasi
konten RPP untuk memenuhi kepuasan peserta didik
terhadap pelayanan proses pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru karena adanya kesesuaian
antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan
kenyataan yang diterima peserta didik. Sebagai seorang
guru saya harus memiliki sikap dapat dipercaya yakni,
kebiasaan berbuat kebajikan, yang diwujudkan dengan

133

melakukan konsultasi terkait validasi konten RPP sebagai
bentuk sikap bertanggung jawab pada tugas yang
dipercayakan sebagai seorang guru yakni merencanakan
pembelajaran. Dalam proses konsultasi saya akan
menghargai setiap pendapat mentor demi
menyempurnakan rancangan pelaksanan pembalajaran
dan bersinergi untuk hasil yang lebih baik. Demi
tercapainya rancangan pelaksanaan pembelajaran yang
baik, saya akan terus belajar dengan saling bertukar
pikiran bersama mentor dalam menganalisis berbagai
kesulitan dalam penyusunan rancangan pelaksanaan
pembelajaran sebagai penerapan kinerja terbaik. Dalam
proses konsultasi Bersama mentor saya melakukan
pembatuan. Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini,
peserta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara
lain :
1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Saya dan mentor
bersama – sama menelaah isi dari RPP khususnya
dalam kegiatan inti pembelajaran, yang dimana
mentor menyarankan untuk menambahkan kegiatan
menyanyikan lagu Garuda Pancasila hal ini dilakukan
untuk memberikan kepuasan kepada peserta didik
sehingga peserta didik menunjukan sikap positif
terhadap proses pembelajaran yang akan dilakukan
pendidik dan juga penambahan kegiatan
menyanyikan lagu Garuda Pancasila sesuai dengan
materi yang akan diajarkan.

134

2) Akuntabel
Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan dengan bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan sebagai seorang guru
dengan melaksanakan tugas secara bertanggung
jawab serta melakukan konsultasi kepada mentor
terkait validasi konten Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan cooperative
learning tipe student teams achievement divisions
(STAD) sebagai bentuk sikap dapat dipercaya untuk
menyelesaikan permasalah rendahnya hasil belajar
peserta didik dan untuk memenuhi tahapan kegiatan
yang sebelumnya sudah direncanakan.

3) Kompeten
Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Sebelum melakukan konsultasi dengan mentor saya
sudah menyusun Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) berdasarkan informasi yang
sudah saya dapatkan dalam tahapan kegiatan
pencarian informasi dan tahapan kegiatan
pendiskusian dengan rekan guru hal ini bertujuan
untuk memberikan kinerja terbaik saat
melaksanakan konsultasi bersama mentor agar
terciptanya Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang sesuai kebutuhan peserta didik untuk
dapat meningkatkan hasil belaja.

4) Harmonis
Saya saling peduli dan menghargai perbedaan. Saya
membangun komunikasi yang kondusif ketika
berkomunikasi dalam melakukan konsultasi. Dalam
proses pengkonsultasian Rancangan Pelaksanaan

135

Pembelajaran (RPP) saya menghargai setiap
perbedaan pendapat dalam proses konsultasi dengan
mentor guna membangun lingkungan kerja yang
selaras dengan tujuan sekolah yaitu mendidik siswa
agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya, dengan
berdasarkan Pancasila. Tindakan yang saya lakukan
merupakan penerapan nilai - nilai dasar PNS
(selaras).
5) Loyal
Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Saya memulai kegiatan
konsultasi bersama mentor dengan mengucap salam
dan menanyakan kepada mentor apakah memiliki
waktu luang untuk melakukan kegiatan konsultasi
sebagai penerapan nilai Pancasila (nasionaslisme)
sila ke – 1. Saya telah melakukan konsultasi kepada
mentor dengan menghargai setiap pendapat dan
masukkan yang diberikan sebagai penerapan sila ke-
4 Pancasila (komitmen).
6) Kolaboratif
Kami membangun kerjasama yang sinergi, dalam
proses konsultasi bersama mentor, saya menghargai
setiap perbedaan, ide, pendapat, dan bersinergi
untuk hasil yang lebih baik. Tidak mementingkan
pendapat diri sendiri sehingga dapat mengakomodir
semua masukan yang diberikan mentor dalam proses
konsultasi terkait validasi konten Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

136

Gambar 5.4: Konsultasi rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP)

Tautan video kegiatan konsultasi dengan mentor:
https://youtu.be/dO46hacwaQ4

Tautan lembar hasil konsultasi dengan mentor:
https://drive.google.com/file/d/1jsw3ZF4Zv97vtcasZmjKL
JY4KR369lMP/view?usp=sharing

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam melakukan konsultasi dengan mentor

terkait validasi konten Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan cooperative learning
tipe student teams achievement divisions (STAD), dalam
hal menentukan jadwal waktu untuk konsultasi mengingat
mentor memiliki tugas yang harus diselesaikan.
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala dalam hal menentukan
jadwal waktu untuk konsultasi bersama mentor terkait
validasi konten Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) menggunakan cooperative learning tipe student
teams achievement divisions (STAD), dengan membuat
janji terlebih dahulu sebelum melakukan konsultasi
Bersama mentor.

137

1.5. Melakukan revisi konten RPP
a. Deskripsi hasil aktualisasi dikaitkan dengan Nilai-Nilai
Dasar PNS
Hasil tahapan kegiatan yaitu dokumentasi hasil revisi
konten Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Setelah melakukan konsultasi terkait validasi konten
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menggunakan cooperative learning tipe student teams
achievement divisions (STAD), saya secara responsif dan
proaktif dalam melakukan perbaikan terkait konten RPP.
Saya akan bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan sebagai seorang guru dengan melakukan revisi
terkait validasi konten Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan cooperative learning
tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD),
sepengetahuan mentor sebagai bentuk transparansi
dalam penyusunan rancangan pelaksanaan
pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, saya menerapkan learning agility yaitu
kemampuan belajar cepat untuk menambah pengetahuan
baru, untuk menambah dan memperbaruhi konten RPP
sesuai dengan arahan mentor. Tujuan melakukan revisi
konten RPP adalah untuk memperbaiki dengan
melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajara, hal ini merupakan bentuk dedikasi
terhdap tanggung jawab seorang guru. Dalam
melaksanakan tahapan kegiatan ini, peserta
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara lain:

138

1) Berorientasi pelayanan
Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Sebagai tindak lanjut
dari tahapan kegiatan mengkonsultasi Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saya secara
responsif segera melakukan perbaikan terhadap
RPP dengan mengakomidir semua masukan yang
diberikan mentor saat kegiatan konsultasi.

2) Akuntabel
Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Saya bersikap transparan dalam
melakukan revisi Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mengikuti mekanisme dengan
mengkaji silabus, mengidentifikasi materi
pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran, dan
membertimbangkan setiap masukan yang diberikan
mentor dalam tahapan kegiatan sebelumnya. Saya
telah merevisi RPP berdasarkan saran dan masukkan
yang diberikan oleh mentor (dapat dipercaya)

3) Kompeten
Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Dalam proses revisi Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) saya memiliki kemauan dan
kemampuan belajar cepat (learning agility) dengan
mempertimbangkan semua masukan dan arahan
yang diberikan rekan guru dan mentor untuk
menambah dan memperbarui konten RPP.

4) Loyal
Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Saya mengorbankan waktu untuk
melakukan revisi Rancangan Pelaksanaan

139

Pembelajaran (RPP) sebagai bentuk dedikasi
terhadap tanggung jawab sebagai seorang guru
sehingga RPP dapat tersusun secara sistematis
sehingga diharapkan dapata meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
5) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan. Saya
bersikap proaktif dengan mengingat dan membaca
kembali semua masukan yang diberikan rekan guru
dan mentor sebelum melakukan perubahan konten
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta
merevisi konten Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dengan mempertimbangkan semua
masukan dan arahan yang diberikan rekan guru dan
mentor dalam tahapan kegiatan yang dilakukan
sebelumnya sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
6) Kolaboratif
Kami membangun kerjasama yang sinergi. Saya telah
merevisi RPP berdasarkan saran dan masukkan yang
diberikan oleh mentor agar menghasilkan nilai tambah
(sinergi untuk hasil yang lebih baik).

140

Gambar 5.5: Hasil revisi RPP
Tautan revisi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
pertemuan pertama:
https://docs.google.com/document/d/1fYKSTpOvOTc1Yn
tKzVYie7JiUNwfXzd0/edit?usp=sharing&ouid=10070962
2485326717326&rtpof=true&sd=true

Tautan revisi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
pertemuan kedua:
https://docs.google.com/document/d/1T8pT16bbdhRujwr
XuJ34NjAcXIh4fF3E/edit?usp=sharing&ouid=100709622
485326717326&rtpof=true&sd=true

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam melakukan revisi konten RPP, dalam
menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan model
cooperative learning tipe student teams achievement
divisions (STAD)

141

c. Solusi
Untuk mengatasi kendala dalam melakukan revisi konten
RPP, dengan melakukan analisis kembali terkait kegiatan
pembelajaran dengan bahan ajar secara mendalam.

2. Kegiatan 2: Pembuatan media pendukung pembelajaran
cooperative tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD)
Kegiatan 2 terdiri atas 5 tahapan kegiatan yang dilaksanakan
pada tanggal 21 hingga 28 April 2022. Output yang dihasilkan
melalui kegiatan 2 adalah tersedianya media pembelajaran pop up
book dan scrap book. Adapun penjabaran tahapan kegiatan yang
dilakukan adalah sebagai berikut.
2.1. Mencari sumber informasi terkait media pembelajaran
pop up book dan scrap book
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan yaitu, Dokumentasi pencarian sumber
informasi desain pop up book dan scrap book. Saya
mencari banyak sumber informasi terkait media
pembelajaran melalui internet, buku, dan jurnal untuk
menambah pengetahuan serta mendapatkan informasi
lebih tentang media pembelajaran pop up book dan
scrapbook. Media pembelajaran sangat berperan untuk
keberhasilan proses belajar mengajar. Peranan media
pembelajaran terutama adalah untuk membantu
penyampaian materi kepada siswa. Dalam hal ini bisa
terlihat bahwa tingkat kualitas atau hasil belajar juga
dipengaruhi oleh media pembelajaran yang dapat
meningkatkan kepuasan peserta didik terhadap kualitas
proses pengajaran. Dalam proses pencarian informasi

142

saya memiliki kemauan dalam belajar dan dituntut cepat
belajar untuk mendapatkan banyak informasi mengenai
media pembelajaran, hal ini bertujuan untuk
mengembangkan diri sehingga meningkatkan kinerja
sesuai dengan tanggung jawab sebagai seorang pendidik.
Saya berinisiatif dalam mencari informasi terkait desain
pop up book dan scrapbook sehingga mampu untuk
berinovasi dalam pembuatan media pembelajaran
sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Dalam
melaksanakan tahapan kegiatan ini, peserta
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara lain :
1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Sebelum membuat
media pembelajaran saya mencari informasi terkait
media yang akan saya gunakan yaitu scrap book dan
pop up book ini bertujuan untuk menambah informasi
dan dapat dijadikan pedoman saya dalam proses
pembuatan media sehingga media pembalajaran
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yang
dimaksut yaitu keterkaitan antara materi, media, dan
model pembelajaran. Dengan mencari informasi
sebelum membuat media pembelajaran dapat
memberikan pedoman saya dalam proses pembuatan
media pembelajaran sehingga media pembelajaran
yang dibuat dapat meningkatkan kepuasan peserta
didik sehingga peserta didik dapat memberikan
respon positif terhadap proses pembelajaran dan ini
berimplikasi terhadap hasil belajar peserta didik.

143

2) Kompeten
Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Dalam proses pelaksanaan tahapan kegiatan ini saya
memiliki kemauan belajar (learning agility) dengan
selalu menambah wawasan dan informasi terkait
media pembelajaran scarap book dan pop up book
sehingga saya dapat memanfaatkan dan menerapkan
informasi yang sudah saya dapatkan dalam
pembuatan media pembelajaran, serta dapat
mengembangkan media pembelajaran yang saya
buat agar sesuai dengan kebutuhan pembalajaran
dalam upaya membuat media pembelajaran yang
berkualitas (kinerja terbaik). Sehingga terbuat media
pembelajaran yang efisien dalam pencapaian tujuan
pembelajaran.

3) Loyal
Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara .Dengan mencari sumber
informasi media pembelajaran, saya telah merelakan
waktu dan tenaga (dedikasi) untuk mengupayakan
membuat media pembelajaran untuk mendukung
proses pembelajaran.

4) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan. Saya
bersikap proaktif dengan mengambil inisiatif untuk
mencari sumber informasi terkait media pembelajaran
scrap book dan pop up book sebelum membuat media
pembelajaran hal ini dilakukan untuk memudahkan
saya dalam merancang dan membuat media
pembelajaran sehingga tidak terlalu rumit dan tidak

144

membuat peserta didik menjadi bingung. Dalam
proses pencarian sumber informasi media
pembelajaran saya berinovasi dengan mencari
sumber informasi menggunakan situs pencarian
karya ilmiah seperti google scholar, garuda
kemdikbud, dan aplikasi iPUSNAS.

Gambar 5.6: Dokumentasi pencarian sumber informasi
media pembelajaran pop up book dan scrap book

Tautan sumber informasi media pembelajaran:
https://drive.google.com/file/d/1Z_sjg0I7oc3SBExSYyaco
ecnK9WXNyU0/view?usp=sharing
b. Kendala pelaksanaan

Kendala dalam mencari sumber informasi terkait
desain pop up book dan scrap book, sediktnya sumber
informasi tentang media pembelajaran pop up book dan
scrapbook. Sebagian besar buku tentang pop up book
dan scrapbook bukan kategori buku tentang media
Pendidikan, Hal ini menjadi kendala bagi penulis.

145

c. Solusi
Untuk mengatasi kendala mencari sumber informasi

terkait desain pop up book dan scrap book dengan
mencari informasi dari jurnal, publikasi ilmiah, dan artikel
yang membahasa tentang pop up book dan scrap book.

2.2. Menyiapkan alat dan bahan dalam pembuatan pop up
book dan scarap book
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan yaitu, terbuatnya media pop up book
dan scrap book. Saya memiliki kesadaran akan tugas
yang harus dilakukan dengan sungguh – sungguh
(responsif) menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk membuat media pembelajaran pop up book dan
scrapbook untuk menunjang proses pembelajaran,
sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran
yang diberikan guru. Saya bertanggung jawab
menyiapkan alat dan bahan serta membuat media
pembelajaran pop up book dan scrapbook. Dengan
meluangkan waktu untuk membeli alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk membuat media pembelajaran
sehingga terciptanya media pop up book dan scrap book,
untuk memudahkan mencapai tujuan pembelajaran
sehingga dapat menjelaskan materi pembelajaran
dengan urutan sistematis didasari integritas untuk
meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembuatan media pembelajaran pop up
book dan scrap book saya membeli dan menggunakan
alat dan bahan yang berasal dari dalam negeri sebagai
wujud kecintaan terhadap produk lokal sebagai bentuk

146

karakter nasionalisme. Saya akan melakukan inovasi

dalam pembuatan media pembelajaran pop up book dan

scrap book dengan melakukan pengembangan media

pembelajaran untuk memecahkan persoalan

pembelajaran. Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini,
peserta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara

lain :

1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima

demi kepuasan peserta didik. Saya memiliki

kesadaran akan tugas yang harus dilakukan dengan
sungguh – sungguh menyiapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan untuk membuat media pembelajaran pop

up book dan scrapbook untuk menunjang proses

pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan

mudah menerima pelajaran yang diberikan guru

(responsif).

2) Akuntabel

Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang

diberikan. Saya bertanggung jawab menyiapkan alat

dan bahan serta membuat media pembelajaran pop

up book dan scrapbook (integritas).

3) Loyal

Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

bangsa dan negara. Dengan meluangkan waktu untuk

membeli alat dan bahan yang dibutuhkan untuk

membuat media pembelajaran sehingga terciptanya

media pop up book dan scrap book, untuk

memudahkan mencapai tujuan pembelajaran

sehingga dapat menjelaskan materi pembelajaran

dengan urutan sistematis didasari integritas untuk

147

meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran
(dedikasi). Dalam proses pembuatan media
pembelajaran pop up book dan scrap book saya
membeli dan menggunakan alat dan bahan yang
berasal dari dalam negeri sebagai wujud kecintaan
terhadap produk lokal sebagai bentuk karakter
nasionalisme (nasionalisme).
4) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan. Saya
akan melakukan inovasi dalam pembuatan media
pembelajaran pop up book dan scrap book dengan
melakukan pengembangan media pembelajaran
untuk memecahkan persoalan pembelajaran
(inovasi).

Gambar 5.7: Media pembelajaran pop up book dan scrap
book

Tautan video kegiatan pembuatan media pembelajaran:
https://youtu.be/0d2KhRDgrOU

b. Kendala pelaksanaan
Kendalam dalam menyiapkan alat dan bahan dalam

pembuatan pop up book dan scrap book, adalah

148

pemilihan warna agar menarik untuk menarik perhatian
siswa.

c. Solusi
Untuk mengatasi kendala menyiapkan alat dan bahan

dalam pembuatan pop up book dan scrap book, dengan
mencari informasi kombinasi warna yang menarik dari
internet.

2.3. Mendiskusikan dan melakukan uji coba penggunaan pop
up book dan scrap book kepada rekan guru
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan, dokumentasi hasil diskusi. Sebelum
mendiskusikan penggunaan media pembelajaran dengan
rekan guru saya terlebih dahulu meminta waktu kepada
rekan guru agar tidak mengganggu waktu kerja beliau.
Saya saling tukar menukar informasi, pendapat, dan
pikiran. Dengan tujuan mendapatkan ide – ide baru dalam
penggunaan media pembelajaran pop up book dan
scrapbook. Dalam proses diskusi saya bersikap responsif
menanggapi setiap informasi dan masukan dari rekan
guru. Ketika berdiskusi saya menyampaikan ide – ide
saya kepada rekan guru sesuai dengan informasi yang
sudah saya cari sebelumnya, saya dengan jujur
mengkomunikasikan kendala – kendalan dalam
pembuatan media pembelajaran hal ini untuk
meningkatkan integritas guru dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran. Proses diskusi bersama rekan guru
bertujuan untuk menambahkan dan memperbaruhi
kompetensi saya dalam pengggunaan media

149

pembalajaran, saya bersedia belajar dan menerapkan hal
yang telah dipelajari dalam proses diskusi (learning
agility). Dalam proses diskusi saya mendengarkan
pembicaraan rekan guru dengan baik, tidak mencela
pendapat rekan guru dan menghargai setiap perbedaan
pendapat. Saya melakukan diskusi Bersama dengan guru
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
penghubung komunikasi, sehingga kesalahpahaman
akibat perbedaan latar belakang bahasa tidak perlu
dikhawatirkan (nasionalisme). Dalam proses diskusi kami
bersedia bekerja sama agar terbentuk komunikasi yang
efektif sehingga terjalin hubungan kerjasama yang
produktif. Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini,
peserta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara
lain :
1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Dalam proses diskusi
saya bersikap responsif menanggapi setiap
informasi dan masukan dari rekan guru. Dengan
berdiskusi bersama rekan guru, saya telah melibatkan
diri untuk meningkatkan hasil belajar (kualitas)
peserta didik dengan penggunaan media
pembelajaran pada proses pembelajaran.
2) Akuntabel
Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Saya saling tukar menukar informasi,
pendapat, dan pikiran. dengan tujuan mendapatkan
ide – ide baru dalam penggunaan media
pembelajaran pop up book dan scrapbook. Saya
menjelaskan kepada rekan guru apasaja yang

150

diperlukan dalam membuat media pembelajaran dan

menjelaskan secara terbuka pemanfaatan media

pembelajaran yang sudah saya buat sebelumnya

dengan jelas (transparan). Ketika berdiskusi saya
menyampaikan ide – ide saya kepada rekan guru

sesuai dengan informasi yang sudah saya cari

sebelumnya, saya dengan jujur mengkomunikasikan
kendala – kendalan dalam pembuatan media

pembelajaran hal ini untuk meningkatkan integritas

guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

3) Kompeten

Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Dalam proses diskusi bersama rekan guru bertujuan

untuk menambahkan dan memperbaruhi kompetensi

saya dalam pengggunaan media pembalajaran, saya

bersedia belajar dan menerapkan hal yang telah

dipelajari dalam proses diskusi (learning agility).

4) Harmonis

Saya saling peduli dan menghargai perbedaan.

Dalam proses diskusi saya mendengarkan

pembicaraan rekan guru dengan baik, tidak mencela

pendapat rekan guru dan menghargai setiap

perbedaan pendapat (perbedaan).

5) Loyal

Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

bangsa dan negara. Sebelum mendiskusikan

penggunaan media pembelajaran dengan rekan guru

saya terlebih dahulu meminta waktu kepada rekan

guru agar tidak mengganggu waktu kerja beliau. Pada

saat melakukan diskusi saya menggunakan pakaian

sesuai ketentuan dalam tugas (pengabdian). Dengan

151

berdiskusi bersama rekan guru, saya telah melibatkan
diri (kontribusi) berupaya untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dengan penggunaan media
pembelajaran pada proses pembelajaran. Saya
melakukan diskusi bersama rekan guru dengan
bersikap sopan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik sebagai alat penghubung komunikasi,
sehingga kesalahpahaman akibat perbedaan latar
belakang bahasa tidak perlu dikhawatirkan
(nasionalisme) sebagai penerapan nilai Pancasila
pada sila ke – 3 (komitmen).
6) Kolaboratif
Kami membangun kerjasama yang sinergi. Dalam
proses diskusi saya bersedia bekerja sama agar
terbentuk komunikasi yang efektif sehingga terjalin
hubungan kerjasama yang produktif.

Gambar 5.8: Kegiatan diskusi bersama rekan guru
Tautan video kegiatan diskusi dengan rekan guru:
https://youtu.be/EP_sjCwVhr0

Tautan lembar hasil diskusi bersama rekan guru:
https://drive.google.com/file/d/1KIA7wvKG-
dqyu_TcACvDI_Yl2UYyzmT4/view?usp=sharing

152

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam mendiskusikan dan melakukan uji

coba penggunaan pop up book dan scrapbook dalam hal
menentukan jadwal waktu untuk berdiskusi mengingat
rekan guru memiliki tugas yang harus segera diselesaikan
sebagai walikelas.
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala jadwal waktu dalam
mendiskusikan dan melakukan uji coba penggunaan pop
up book dan scrapbook sebelumnya saya meminta izin
untuk meminta waktu untuk berdiskusi agar tidak
mengganggu tugas yang harus diselesaikan rekan kerja.

2.4. Melakukan konsultasi penggunaan media pop up book
dan scrap book dengan mentor
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan, dokumentasi hasil konsultasi
penggunaan media pop up book dan scrapbook kepada
mentor. Sebelum melakukan konsultasi saya mengambil
inisiatif (proaktif) untuk menanyakan jadwal kesediaan
mentor untuk membimbing, meminta pertimbangan dalam
penggunaan media pembelajaran. Saya melakukan
konsultasi dengan mentor terkait hasil diskusi dan uji coba
penggunaan media pop up book dan scarapbook yang
sebelumnya telah didiskusikan dengan rekan kerja. Ketika
melakukan konsultasi kepada mentor saya
menyampaikan hasil diskusi dengan rekan guru sesuai
dengan hasil diskusi, saya dengan jujur
mengkomunikasikan hal apa saja yang harus diperbaiki
dan dipertimbangkan dalam penggunaan media

153

pembelajaran hal ini untuk meningkatkan integritas guru
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Dalam
proses konsultasi dengan mentor saya menghargai setiap
perbedaan pendapat, dalam memberikan ide dan
gagasan untuk pengembangan media pembelajaran hal
ini selaras dengan peran guru, yang bertanggung jawab
atas terselenggaranya proses pembelajaran yang baik,
begitu juga dengan peran media pembelajaran yang
penting guna memberikan alternatif sumber belajar. Saya
melakukan konsultasi dengan mentor menggunakan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi,
menggunakan bahasa Indonesia pada saat konsultasi
secara langsung akan menumbuhkan rasa nasionalisme.
Dalam proses konsultasi saya bekerja sama bersama
mentor untuk menghasilkan nilai tambah media
pembelajaran. Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini,
peserta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara
lain :
1) Akuntabel

Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Saya menyampaikan maksud dan tujuan
konsultasi kepada Kepala Sekolah dengan jelas
(transparan) agar komunikasi dalam konsultasi dapat
berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Saya
melakukan konsultasi dengan mentor terkait hasil
diskusi dan uji coba penggunaan media pop up book
dan scarapbook yang sebelumnya telah didiskusikan
dengan rekan kerja. Ketika melakukan konsultasi
kepada mentor saya menyampaikan hasil diskusi
dengan rekan guru yang sebelumnya sudah
dilakukan, saya dengan jujur mengkomunikasikan hal

154

apa saja yang dijadikan pertimbangan dalam

penggunaan media pembelajaran hal ini untuk

meningkatkan integritas guru dalam

menyelenggarakan proses pembelajaran. Saya telah

melakukan konsultasi penggunaan media pop up

book dan scrap book yang telah saya buat sebagai

bukti telah melaksanakan tugas dengan bertanggung

jawab (dapat dipercaya).

2) Harmonis

Saya saling peduli dan menghargai perbedaan.

Sebelum melakukan konsultasi saya mengambil

inisiatif untuk menanyakan jadwal kesediaan mentor

sehingga saya bisa menyesuaikan dengan waktu

yang dimiliki mentor (selaras) untuk membimbing,

meminta pertimbangan dalam penggunaan media

pembelajaran. Dalam proses konsultasi dengan

mentor saya menghargai setiap perbedaan

pendapat, dalam memberikan ide dan gagasan untuk

pengembangan media pembelajaran hal ini selaras

dengan peran guru, yang bertanggung jawab atas

terselenggaranya proses pembelajaran yang baik,

begitu juga dengan peran media pembelajaran yang

penting guna memberikan alternatif sumber belajar.

3) Loyal

Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

bangsa dan negara. Saya melakukan konsultasi

dengan mentor dengan memerhatikan etika dan

kesopanan serta diawali dengan mengucap salam

sebagai penerapan sila ke 1 (komitmen). Saya

melakukan konsultasi dengan mentor menggunakan

bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi,

155

menggunakan bahasa Indonesia pada saat konsultasi
secara langsung akan menumbuhkan rasa
nasionalisme.
4) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan.
Sebelum melakukan konsultasi saya mengambil
inisiatif untuk menanyakan jadwal kesediaan mentor
sehingga saya bisa menyesuaikan dengan waktu
yang dimiliki mentor untuk membimbing, meminta
pertimbangan dalam penggunaan media
pembelajaran (proaktif).
5) Kolaboratif
Kami membangun kerjasama yang sinergi. Dalam
proses konsultasi saya bersedia bekerja sama
bersama mentor untuk menghasilkan nilai tambah
media pembelajaran.

Gambar 5.9: Kegiatan konsultasi penggunaan media pop
up book dan scrap book dengan mentor

Tautan lembar konsultasi penggunaan media pop up book
dan scrap book dengan mentor:
https://drive.google.com/file/d/1a-
cenk2nHgzmAQCf0i1yiwpwEnsT5dzc/view?usp=sharing

156

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam melakukan konsultasi penggunaan

media pop up book dan scrap book dengan mentor,
dalam hal menentukan jadwal waktu untuk konsultasi
mengingat mentor memiliki tugas yang harus
diselesaikan.
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala dalam melakukan
konsultasi penggunaan media pop up book dan
scrapbook sebelumnya saya meminta izin untuk meminta
waktu untuk berdiskusi agar tidak mengganggu tugas
yang harus diselesaikan mentor.

2.5. Melakukan perbaikan media pembelajara pop up book
dan scrap book
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan, Dokumentasi hasil perbaikan media
pembelajara pop up book dan scrap book. Saya
mengambil inisiatif (proaktif) untuk melakukan perbaikan
media pembelajaran agar dapat meningkatkan perhatian
siswa dalam proses pembelajaran. dalam proses
perbaikan media pembelajaran saya berkomitmen untuk
melakukan pengembangan media pembelajaran agar
dapat membantu dalam menyampaikan pesan kepada
siswa sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan dan hasil
belajar siswa lebih baik. Saya bertanggung jawab
melakukan perbaikan pada media pembelajaran,
meningkatkan integritas dalam pembelajaran dengan
melakukan perbaikan dan juga mengembangan media
pembelajaran sesuai dengan arahan dan hasil konsultasi

157

dengan mentor. Dalam proses perbaikan media
pembalajaran pop up book dan scrap book saya secara
langsung belajar dari pengalam ketika membuat media
pembelajaran, kemudian menerapkan apa yang telah
dipelajari (learning agility) untuk peningkatan nilai tambah
media pembelajaran yang digunakan. Dalam proses
perbaikan media pembelajaran saya mengorbankan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan yang
terbaik dalam meningkatkan kualitas media pembelajaran
(dedikasi). Setelah melakukan perbaikan saya melakukan
konsultasi kembali kepada mentor hal ini dilakukan untuk
finalisasi perbaikan media pembelajaran sebagai bentuk
sinergi untuk hasil yang lebih baik. Dalam melaksanakan
tahapan kegiatan ini, peserta mengaktualisasikan nilai –
nilai dasar PNS antara lain :
1) Berorientasi pelayanan
Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan peserta didik. Saya telah melakukan revisi
terhadap media pembelajaran pop up book dan scrap
book yang telah dibuat dengan mendengarkan masukan
dan saran (responsif) yang diberikan oleh mentor demi
kualitas terbaik sehingga peserta didik memberikan
respon positif terhadap media pembelajaran yang
digunakan. Saya telah melakukan revisi dengan keinginan
untuk belajar dan semangat untuk membuat media
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
(kepuasan).
2) Kompeten

Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Dalam proses perbaikan media pembalajaran pop up
book dan scrap book saya secara langsung belajar

158

dari pengalam ketika membuat media pembelajaran,
kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari
(learning agility) untuk peningkatan nilai tambah
media pembelajaran yang digunakan.
3) Loyal
Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Dalam proses perbaikan media
pembelajaran saya mengorbankan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk memberikan yang terbaik dalam
meningkatkan kualitas media pembelajaran
(dedikasi).
4) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan. Saya
mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan media
pembelajaran agar dapat meningkatkan perhatian
siswa dalam proses pembelajaran (proaktif). Saya
bertanggung jawab melakukan perbaikan pada media
pembelajaran, meningkatkan integritas dalam
pembelajaran dengan melakukan perbaikan dan juga
mengembangan media pembelajaran sesuai dengan
arahan dan hasil konsultasi dengan mentor. Saya
telah melakukan revisi dengan keinginan untuk
belajar dan semangat untuk membuat media
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
(antusias terhadap perubahan).
5) Kolaboratif
Kami membangun kerjasama yang sinergi.
Setelah melakukan perbaikan saya melakukan
konsultasi kembali kepada mentor hal ini dilakukan

159

untuk finalisasi perbaikan media pembelajaran
sebagai bentuk sinergi untuk hasil yang lebih baik.

Gambar 5.10: Perbaikan media pembelajara pop up
book dan scrap book

Tautan perbaikan media pembalajaran:
https://youtu.be/x9X6zG-D2cA

Tautan video media pembelajaran:
https://youtu.be/KPpL1Mr7Dyw

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam melakukan perbaikan media

pembelajaran, adalah menambahkan lagu “Garuda
Pancasila” pada scrapbook sehingga perlu ada
penyesuaian terhadap jumlah halaman yang diperlukan.
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala dalam melakukan
perbaikan media pembelajaran, saya menambahkan
halaman tambahan untuk menambahkan lagu “Garuda
Pancasila”.
3. Kegiatan 3: Pelaksanaan pre-test kepada peserta didik
Kegiatan 3 terdiri atas 6 tahapan kegiatan yang dilaksanakan
pada tanggal 12 Mei hingga 20 Mei 2022. Output yang dihasilkan
melalui kegiatan 3 adalah hasil pre-test untuk mengetahui

160

kemampuan awal peserta didik. Adapun penjabaran tahapan
kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
3.1. Mencari sumber informasi dan referensi terkait

penyusunan soal pre-test dan post-test
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –

Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan, dokumentasi pencarian refrensi terkait

penyusunan soal pre-test dan post-test. Peran saya
sebagai seorang guru untuk membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai serta mengevaluasi peserta didik. Proses
mengevaluasi berupa pre-test dan post-test, tugas, dan
post-test. Sebelum menyusunan soal pre-test dan post-
test saya mencari sumber informasi mengenai
penyusunan soal pre-test dan post-test melalui jurnal,
internet, dan buku untuk menambah pengetahuan dan
informasi tentang penyusunan soal pre-test dan post-test
hal ini dilakukan untuk mengningkatkan kualitas dalam
menyusun soal pre-test dan post-test dan post-test.
Dalam hal penyusunan soal pre-test dan post-test,
integritas sangat diperlukan karena pre-test dan post-test
merupakan proses pengumpulan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Oleh
karena itu sebelum membuat soal pre-test dan post-test,
terlebih dahulu saya mencari refrensi terkait penyusunan
soal pre-test dan post-test. Dalam proses mencari refrensi
saya terus belajar untuk mengembangkan kompetensi
dalam penyusunan evaluasi. Kompentensi dalam
penyusunan evaluasi sangat penting untuk memudahkan
guru dalam mengetahui ketepatan dalam metode yang
digunakan guru sehingga dapat melaksanakan kinerja
terbaik. Saya menyisihkan waktu untuk mencari refrensi

161

terkait penyusunan soal pre-test dan post-test (dedikasi)
dengan tujuan menggali informasi lebih lanjut dalam
penyusunan soal pre-test dan post-test. Dalam proses
mencari refrensi terkait penyusunan soal pre-test dan
post-test saya mempelajari setiap refrensi yang saya
temukan sehingga saya dapat melakukan inovasi dalam
penyusunan soal pre-test dan post-test. Dalam
melaksanakan tahapan kegiatan ini, peserta
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara lain :
1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Tujuan pemberian soal
pre-test dan post-test untuk mengukur kemampuan
awal peserta didik sebelum mengikuti kegiatan
pembelajaran. Sedangkan post-test merupakan tes
yang dilakukan untuk mengukur penguasaan
kompetensi setelah peserta didik mengikuti
pembelajaran. Oleh karena itu sebelum saya
membuat soal pre-test dan post-test, saya terlebih
dahulu mencari refrensi terkait pembuatan soal pre-
test dan post-test guna meningkatkan kualitas saya
dalam pembuatan soal, sehingga soal pre-test dan
post-test dapat mengidentifikasi kekurangan –
kekurangan dalam proses pembelajaran.
2) Akuntabel
Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Sikap integritas sangat diperlukan dalam
pembuatan soal sebab itu saya berupaya untuk
menjadikan diri saya sebagai orang yang selalu
dipercaya dalam pekerjaan dengan mencari informasi
dan refrensi sebelum membuat soal untuk

162

menghindari tindakan plagiat. Saya mencari referensi
dengan sumber yang jelas (dapat dipercaya).
3) Kompeten
Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Saya memberikan kinerja terbaik dalam pelaksanaan
tahapan kegiatan pencarian informasi dan refrensi
terkait penyusunan soal pre-test dan post-test, dalam
prosesnya saya membuat draf kumpulan sumber
informasi mengenai pembuatan pre-test dan post-test
sehingga soal pre-test dan post-test yang dibuat
dapat menjadi alat ukur untuk mengetahui tingkat
pemahaman awal peserta didik serta untuk
mengetahui tingkat pencapaian keberhasilan yang
telah dicapai peserta didik atas materi – materi yang
telah disampaikan, sehingga hasil belajar dapat
terlihat (kinerja terbaik). Dalam proses pelaksanaan
tahapan kegiatan ini saya mempunyai keinginan
belajar (learning agility) dengan selalu menambah
informasi tentang pembuatan soal pre-test dan post-
test dari jurnal, e-book, dan internet sehingga saya
dapat mengaplikasikan informasi yang saya dapat
dalam pembuatan soal pre-test dan post-test dan
sehingga soal pre-test dan post-test dan post-test
dapat mengukur tingakat ketercapaian tujuan
pembelajaran.
4) Loyal
Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Sikap dedikasi saya terapkan
dalam proses tahapan kegiatan ini, saya meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mencari informasi
dan refrensi dalam pembuatan soal pre-test dan post-

163

test agar mampu memberikan kontribusi bagi
kepentingan penyusunan soal pre-test dan post-test.
5) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan.
Dalam proses pencarian sumber informasi
pembuatan soal pre-test dan post-test saya
berinovasi untuk membuat draf kumpulan informasi
dan refrensi pembuatan soal pre-test dan post-test
yang didalamnya terdapat teknis penyusunan soal.

Gambar 5.11: Pencarian refrensi terkait penyusunan soal
pre-test dan post-test

Tautan draf kumpulan sumber informasi pembuatan soal
pre-test dan post-test:
https://drive.google.com/file/d/1MaYbCnr7pKLpgxC1tNyz
H7zAoF69cqiC/view?usp=sharing

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam mencari refrensi terkait penyusunan

soal pre-test dan post-test, adalah sedikitnya refrensi

164

terkait penyusunan soal pre-test dan post-test yang
terdapat di internet.
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala dalam mencari refrensi
terkait penyusunan soal pre-test dan post-test, saya
mencari refrensi penyusunan soal pre-test dan post-test
dengan menggunakan e-book menggunakan aplikasi
iPusnas dan juga mencari jurnal ilmiah melalui google
scholar.

3.2. Mendiskusikan draf penyusunan soal pre-test dan post-
test dengan rekan guru
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan, dokumentasi hasil diskusi
penyusunan soal pre-test dan post-test. Evaluasi
merupakan bagian dari proses pembelajaran yang secara
keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
mengajar. Evaluasi merupakan alat ukur untuk
mengetahui tingakat pencapaian keberhasilan yang telah
disampaikan, sehingga dengan adanya evaluasi maka
tujuan dari pembelajaran akan terlihat secara akurat.
Evaluasi bisa berbentu pre-test dan post-test dan tugas.
Dalam tahapan kegiatan ini saya melakukan diskusi draf
penyusunan soal pre-test dan post-test bersama rekan
guru. Sebelum mendiskusikan draf penyusunan soal
pretest bersama rekan guru saya terlebih dahulu meminta
izin untuk meminta waktu melakukan diskusi. Dalam
pelaksanaan diskusi bersama rekan guru saya dengan
cepat memberikan tanggapan dan mencatat setiap hal –
hal penting, masukan, dan saran yang diberikan rekan

165

guru dalam proses diskusi sehingga diskusi berjalan
dengan kondusif dan tepat sasaran. Dalam proses
pendiskusian draf penyusunan soal pre-test dan post-test
saya menyelaraskan antara ucapan, gagasan/ pendapat
yang saya sampaikan dalam proses diskusi. Saya terus
belajar dan mengembangkan kapabilitas dalam
penyusunan soal pre-test dan post-test dengan
melakukan diskusi dengan rekan guru, dalam proses
pelaksanaan diskusi saya menjelaskan kepada rekan
guru tentang draf penyusuna soal pre-test dan post-test
yang sudah saya buat. Dalam proses diskusi penyusunan
soal pre-test dan post-test dengan rekan guru, saya
bersikap peduli dengan memberikan informasi dari apa
yang sudah saya dapatkan dalam pelaksanaan tahapan
kegiatan sebelumnya yaitu mencari informasi dan refrensi
terkait penyusunan soal pre-test dan post-test. Dalam
prosesnya saya bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta didik dengan
melakukan inovasi membuat soal Higher Order Thinking
Skill (HOTS) pada soal pre-test dan post-test. Dalam
pelaksanaan tehapan kegiatan ini saya bekerjasama
dengan rekan guru untuk mendiskusikan draf penyusunan
soal pre-test dan post-test. Dalam melaksanakan tahapan
kegiatan ini, peserta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar
PNS antara lain :
1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Dalam pelaksanaan
diskusi bersama rekan guru saya bersikap responsif
dengan cepat memberikan tanggapan dan mencatat
setiap hal – hal penting, masukan, dan saran yang

166

diberikan rekan guru dalam proses diskusi sehingga
diskusi berjalan dengan kondusif dan tepat sasaran.
Dalam proses diskusi bersama rekan guru saya
meningkatkan kualitas dalam diri saya dengan
bersikap ramah dengan mengucap salam terlebih
dahulu sebelum berdikusi, bersikap sopan, santun
dalam berkomunikasi dan cekatan dengan
memberikan informasi dan refrensi yang sudah
dilakukan dalam tapan kegiatan sebelumnya
sehingga diskusi berjalan dengan efisien.
2) Akuntabel
Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Dalam proses pendiskusian draf
penyusunan soal pre-test dan post-test saya
menyelaraskan antara ucapan, gagasan/pendapat
yang saya sampaikan dalam proses diskusi dengan
informasi dan refrensi yang saya dapatkan dalam
tahapan kegiatan sebelumnya (konsisten). Dengan
bersikap konsisten menyampaikan pendapat sesuai
dengan informasi yang didapatkan akan
mempermudah proses diskusi dan diskusi menjadi
terarah. Saya menjelaskan draf soal pre-test dan
post-test yang telah saya buat sebelumnya dengan
jelas (transparan).
3) Kompeten
Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Saya memiliki tujuan untuk mensukseskan
pengukuran kemampuan awal peserta didik dengan
pemberian soal pre-test dan post-test. Dalam
prosesnya saya terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas dalam penyusunan soal pre-test dan post-

167

test dengan melakukan diskusi dengan rekan guru,
dalam proses pelaksanaan diskusi saya menjelaskan
kepada rekan guru tentang draf penyusuna soal pre-
test dan post-test yang sebelumnya sudah saya buat
setelah itu saya meminta masukan dan saran dalam
pembuatan soal pre-test dan post-test kepada rekan
guru hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
yang saya miliki dalam penyusunan soal pre-test dan
post-test.
4) Harmonis
Saya saling peduli dan menghargai perbedaan.
Dalam proses diskusi penyusunan soal pre-test dan
post-test dengan rekan guru, saya bersikap peduli
dengan memberikan informasi dari apa yang sudah
saya dapatkan dalam pelaksanaan tahapan kegiatan
sebelumnya yaitu mencari informasi dan refrensi
terkait penyusunan soal pre-test dan post-test. Kami
saling bertukar informasi terkait kaidah penyusunan
soal pre-test dan post-test dan apa saja yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan soal pre-test dan post-
test. Kami juga mendiskusikan tentang pembuatan
soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam soal
pre-test dan post-test. Dalam proses pendiskusian
kami sepakat untuk tidak membeda – bedakan
pemberian soal pre-test dan post-test kepada peserta
didik apapun latar belakangnya dan kami saling
menghargai pendapat satu sama lain tanpa membeda
– bedakan (peduli).
5) Loyal
Sehingga dapat menambah informasi dan wawasan
terkait penyusunan soal pre-test dan post-test. Saya

168

menggunakan bahasa Indonesia untuk menjelaskan
draf penyusunan soal pre-test dan post-test yang
sebelumnya sudah dibuat (nasionalisme).
6) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan. Saya
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara. Saya bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta didik
dengan melakukan inovasi membuat soal Higher
Order Thinking Skill (HOTS) pada soal pre-test dan
post-test.
7) Kolaboratif
Kami membangun kerjasama yang sinergi. Dalam
proses diskusi dengan rekan guru saya
menyampaikan pendapat saya untuk memasukaan
soal HOTS hal ini dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik karena soal HOTS
menghubungkan materi pembelajaran di kelas
dengan konteks dunia nyata agar pembelajaran lebih
bermakna. Dalam pelaksanaan tehapan kegiatan ini
saya bersedia bekerjasama dengan rekan guru
untuk mendiskusikan draf penyusunan soal pre-test
dan post-test. Sebagai bentuk kesediaan dalam
bekerjasama kami membangun kepercayaan antar
sesama dan saling menghormati satu sama lain,
melakukan komunikasi dengan rekan guru bila ada
kendala dalam pembuatan soal pre-test dan post-test,
serta meminta saran dan masukan dalam proses
diskusi, sehingga dapat menambah informasi dan

169

wawasan terkait penyusunan soal pre-test dan post-
test.

Gambar 5.12: Diskusi draf penyusunan soal bersama
rekan guru

Tautan video kegiatan diskusi draf penyusunan soal
bersama rekan guru:
https://youtu.be/y3t2PEdF6jU

Tautan lembar hasil diskusi penyusunan soal bersama
rekan guru:
https://drive.google.com/file/d/1-j-
ToEvgULzVKi41PLvz6yEykFpG7EA9/view?usp=sharing

b. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam mendiskusikan draf penyusunan soal

pre-test dan post-test dengan rekan guru, adalah
menentukan jadwal waktu untuk melakukan diskusi
mengingat rekan guru memiliki tugas yang harus
diselesaikan. Dan juga terdapat kendalam dalam proses
diskusi yaitu perbedaan persepsi tentang pembuatan soal
HOTS dalam pre-test dan post-test.

170

c. Solusi
Untuk mengatasi kendala dalam mendiskusikan draf

penyusunan soal pre-test dan post-test dengan rekan
guru, saya meminta izin kepada rekan guru untuk dapat
melakukan diskusi diluar jam kerja agar tidak
mengganggu tugas selaku walikelas 3. Dan juga untuk
mengatasi perbedaan persepsi tentang pembuatan soal
HOTS saya memberikan informasi dan juga referensi
terkait penyusunan soal yanga sebelumnya sudah saya
lakukan untuk dijadikan pedoman dalam pembuatan soal
pre-test dan post-test.

3.3. Menyusun soal pre-test dan post-test sesuai dengan
materi pembelajaran
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan, dokumentasi soal pre-test dan post-test.
Seorang guru memiliki tugas untuk menilai dan
mengevaluasi peserta didik. proses mengevaluasi dapat
berupa pre-test dan post-test. Untuk melaksanakan tugas
saya sebagai seorang pendidik diperlukan integritas.
Integritas adalah komitmen dalam diri seorang pendidik
melaksanakan tugasnya dengan benar. Dalam
pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab
tugas sebagai seorang pendidik saya membuat soal pre-
test dan post-test. Dalam kegiatan ini saya meningkatkan
kompetensi pedagogik dan profesionalisme sebagai
seorang pendidik dengan membuat soal pre-test dan
post-test yang berorientasi Higher Order Thinking Skill
(HOTS) sehingga peserta didik menjadi lebih kritis dan
kreatif. Dalam menyusun soal pre-test dan post-test saya

171

memperhatikan kompetensi dasar sebelum membuat soal
pre-test dan post-test. Dalam melaksanakan tahapan
kegiatan ini, peserta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar
PNS antara lain:
1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Dalam proses tahapan
kegiatan saya berkomitmen untuk meningkatkan
kualitas kompetensi pedagogik dan profesionalisme
sebagai seorang pendidik dengan membuat soal pre-
test dan post-test yang berorientasi Higher Order
Thinking Skill (HOTS) sesuai dengan kaidah
penulisan soal sehingga peserta didik menjadi lebih
kritis dan kreatif.
2) Akuntabel
Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Sebelum menyusun soal pre-test dan
post-test saya menganalisa secara jujur kompetensi
dasar dan materi yang akan dibuat soal pre-test dan
post-test (integritas). Hal ini dilakukan untuk
menyesuaikan materi yang diujikan dengan target
kompetensi yang harus dicapai melalui materi yang
diajarkan untuk dapat memberikan informasi tentang
peserta didik mana yang telah memenuhi Kriterian
Ketuntasan Minimal (KKM).
3) Kompeten
Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Dalam proses tahapan kegiatan ini saya menerapkan
kinerja terbaik dalam penyusun soal pre-test dan
post-test dengan memperhatikan Kompetensi Inti (KI)
dan kompetensi Dasar (KD), menyusun kisi – kisi soal

172

(indikator soal), membuat penyebaran soal pre-test
dan post-test, membuat pedoman penskoran dan
membuat kartu soal. Dengan menyusun soal pre-test
dan post-test, saya telah mempertajam kemampuan
(learning agility) dalampembuatan soal.
4) Loyal
Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Saya telah mengorbankan
tenaga dan waktu (dedikasi) untuk menyusun soal
pre-test dan post-test sesuai dengan materi
pembelajaran.
5) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan. Saya
berinovasi membuat soal dengan membuat
beberapa soal HOTS, hal ini untuk mengukur
kemampuan awal peserta didik tidak hanya dalam hal
ingatan tetapi juga menguji pada kemampuan
mengevaluasi dan menganalisis pemahaman peserta
didik terhadap materi yang sudah diajarkan.

Gambar 5.13: Dokumentasi soal pre-test dan post-test

173

Tautan soal pre-test dan post-test:
https://drive.google.com/file/d/17jLdbkOuHyPdP5Te5xo5
L22jA2aZrkLn/view?usp=sharing

b. Kendalan pelaksanaan
Kendala dalam menyusun soal pre-test dan post-test,

adalah sulitnya menentukan dimensi proses berfikir
peserta didik seperti L1 (memahami, mengingat), L2
(mengaplikasi), L3 (menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta) dan juga menentukan kata kerja operasional
yang bisa digunakan dalam membuat soal HOTS. Selain
itu saya memiliki kendala dalam memenuhi kerakteristik
soal HOTS yaitu (1) ada stimulus dapat berupa wacana,
ilustrasi gambar, table, grafik yang menarik, kontekstual
(2) pertanyaan yang diberikan menuntut proses berfikir
secara kritis (3) tetap berlaku kaidah kaidah penulisan
soal.
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala dalam menyusun soal pre-
test dan post-test, dengan melakukan diskusi kembali
bersama rekan guru untuk membahas tentang
penyusunan soal pre-test dan post-test khususnya dalam
penggunaan Kata Kerja Oprasional (KKO) serta saya
membaca kembali informasi serta refrensi yang sudah
saya dapatkan dalam tahapan kegiatan sebelumnya.

174

3.4. Melakukan konsultasi hasil penyusunan soal pre-test dan
post-test kepada mentor
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil kegiatan, dokumentasi hasil konsultasi
penyusunan pre-test dan post-test kepada mentor.
Sebelum melakukan konsultasi saya meminta izin terlebih
dahulu untuk menanyakan waktu untuk melakukan
konsultasi. Saya dan mentor bersama – sama menelaah
soal pre-test dan post-test untuk mengetahui apakah
materi yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi
atau hasil belajar yang ditetapkan, apakah materi soal
sudah sesuai dengan tingkat kemampuan berfikir peserta
didik. Sebelum melakukan konsultasi saya sudah
membuat dan menyiapkan perangkat penilaian seperti kisi
– kisi, pemetaan soal, kartu soal, dan kunci jawaban.
Dalam proses diskusi saya menyampaikan secara
terbuka semua kegiatan yang sebelumnya sudah saya
lakukan dalam penyusunan soal. Dalam kegiatan
melakukan konsultasi hasil penyusunan soal pre-test dan
post-test dengan mentor saya tidak memotong
pembicaraan saat mentor sedang menyampaikan
pendapat dan menghargai setiap perbedaan pendapat
dalam proses konsultasi serta berinisiatif untuk mencatat
semua masukan yang diberikan mentor untuk melakukan
perbaikan. Dalam pelaksanaan konsultasi saya memiliki
kemauan untuk bekerja sama dengan mentor untuk
meningkatkan kualitas soal pre-test dan post-test untuk
dilakukan tindakan lebih lanjut untuk merevisi soal jika
terjadi kekurangan. Dalam melaksanakan tahapan

175

kegiatan ini, peserta mengaktualisasikan nilai – nilai dasar
PNS antara lain:
1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan peserta didik. Saya dan mentor
bersama – sama menelaah soal pre-test dan post-test
untuk mengetahui apakah materi yang diujikan sudah
sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang
ditetapkan, apakah materi soal sudah sesuai dengan
tingkat kemampuan berfikir peserta didik, apakah
bahasa yang digunakan cukup jelas dan mudah
dimengerti serta, apakah kunci jawaban sudah sesuai
denga isi soal. Hal ini dilakukan untuk memberikan
kepuasan kepada peserta didik sehingga peserta
didik memberikan respon positif terhadap bentuk soal
yang diberikan. Dalam proses konsultasi saya
bersikap sopan dan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik, pengkonsultasian ini juga dilakukan untuk
meningkatkan kualitas saya sehingga saya mampu
dalam membuat soal dan mengetahui perangkat –
perangkat penilaian apa saja yang perlu disiapkan
dalam membuat soal.
2) Akuntabel
Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Saya telah melakukan konsultasi mengenai
hasil penyusunan soal pre-test dan post-test dengan
mentor sebagai bentuk tanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas (dapat dipercaya). Dalam proses
diskusi saya menyampaikan secara terbuka atau
transparan kepada mentor semua kegiatan yang
sebelumnya sudah saya lakukan dalam penyusunan

176

soal pre-test dan post-test seperti, bagaimana cara
saya untuk mengumpulkan informasi terkait soal pre-
test dan post-test, hal – hal apa saja yang saya diskusi
dengan rekan guru terkait penyusunan soal pre-test
dan post-test, serta perangkat penilaian (kisi – kisi,
penyebaran soal, kunci jawaban, pendoman
penskoran) yang saya buat dalam penyusunan soal
pre-test dan post-test.
3) Kompeten
Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Dalam tahapan kegiatan ini saya melakukan
konsutasi kepada mentor terkait penyusunan soal
pre-test dan post-test untuk meningkatkan
profesionalitas dalam menjalankan tugas menilai dan
mengevaluasi peserta didik. Sebagai bentuk
penerapan kinerja terbaik, sebelum melakukan
konsultasi saya sudah membuat dan menyiapkan
perangkat penilaian seperti kisi – kisi, pemetaan soal,
kartu soal, dan kunci jawaban.
4) Harmonis
Saya saling peduli dan menghargai perbedaan.
Dalam proses melakukan konsultasi hasil
penyusunan soal pre-test dan post-test dengan
mentor saya tidak memotong pembicaraan saat
mentor sedang menyampaikan pendapat, bersikap
kooperatif dalam diskusi, tidak memaksakan
pendapat, dan menghargai setiap perbedaan
pendapat dalam proses konsultasi dengan mentor
guna membangun komunikasi yang baik antara saya
dengan mentor sehingga lingkungan kerja menjadi
kondusif dan selaras dengan misi sekolah yaitu

177

meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme
tenaga pendidik dankependidikan.
5) Loyal
Saya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Dalam proses melakukan
konsultasi hasil penyusunan soal pre-test dan post-
test kepada mentor saya menyampaikan semua
pendapat dan informasi yang saya dapat dalam
proses pencarian informasi dan refrensi serta
menyampaikan hasil diskusi bersama rekan guru
yang sudah dilakukan dalam tahapan kegiatan
sebelumnya dan menghargai setiap masukan yang
diberikan mentor terhadap soal pre-test dan post-test
yang saya buat, sebagai bentuk kontribusi terhadap
penerapan sial ke – 4 Pancasila. Saya menghargai
masukkan yang diberikan oleh mentor sebagai
penerapan nilai perbedaan terhadap keragaman cara
pandang. Saya menggunakan Bahasa Indonesia saat
proses konsultasi bersama mentor sebagai bentuk
kesadaran nasional (nasionalisme)
6) Adaptif
Saya terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan atapun menghadapi perubahan.
Dalam proses melakukan konsultasi hasil
penyusunan soal pre-test dan post-test kepada
mentor saya bersikap proaktif dengan menanyakan
ketersediaan waktu mentor untuk melakukan
konsultasi selain itu dalam proses konsultasi saya
berinisiatif untuk mencatat semua masukan yang
diberikan mentor untuk melakukan perbaikan.
7) Kolaboratif

178

Kami membangun kerjasama yang sinergi. Dalam
proses konsultasi bersama mentor, saya menghargai
setiap perbedaan, ide, pendapat, dan bersinergi
untuk hasil yang lebih baik. Tidak mementingkan
pendapat diri sendiri sehingga dapat mengakomodir
semua masukan yang diberikan mentor dalam proses
konsultasi terkait penyusunan soal pre-test dan post-
test. Dalam pelaksanaan konsultasi saya memiliki
kemauan untuk bekerja sama dengan mentor untuk
meningkatkan kualitas soal pre-test dan post-test
untuk dilakukan tindakan lebih lanjut untuk merevisi
soal jika terjadi kekurangan.

Gambar 5.14: Kegiatan konsultasi penyusunan soal pre-
test dan post-test bersama mentor

Tautan lembar hasil diskusi penyusunan soal bersama
rekan guru:
https://drive.google.com/file/d/1sot6VyDBd-
YOm60eC5NyaaIvbHw17ash/view?usp=sharing

179

b. Kendala penerapan
Kendala dalam melakukan konsultasi hasil

penyusunan soal pre-test dan post-test kepada mentor,
dalam hal menentukan jadwal waktu untuk konsultasi
mengingat mentor memiliki tugas yang harus
diselesaikan.
c. Solusi

Untuk mengatasi kendala dalam melakukan
konsultasi hasil penyusun soal pre-test dan post-test,
dengan meminta izin terlebih dahulu sebelum melakukan
konsultasi.

3.5. Melakukan revisi soal pre-test dan post-test
a. Deskripsi hasil aktualisasi angket dikaitkan dengan Nilai –
Nilai Dasar PNS
Hasil tahapan kegiatan yaitu dokumentasi hasil revisi
soal pre-test dan post-test. Setelah melakukan konsultasi
terkait penyusunan soal pre-test dan post-test, saya
secara responsif segera melakukan perbaikan terhadap
hasil penyusunan soal pre-test dan post-test. Dalam
proses melakukan revisi saya melakukan revisi mengikuti
langkah – langkah penyusunan soal, serta
mengkomunikasikan kembali kepada mentor dan rekan
guru tentang apa saja perubahan yang sudah diperbaiki
terkait revisi soal pre-test dan post-test. Dalam merevisi
soal pre-test dan post-test, saya menerapkan learning
agility yaitu kemampuan belajar cepat untuk menambah
pengetahuan baru, untuk memperbaruhi soal pre-test dan
post-test sesuai dengan arahan mentor. Dalam
melaksanakan tahapan kegiatan ini, peserta
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS antara lain :

180

1) Berorientasi pelayanan

Saya berkomitmen memberikan pelayanan prima

demi kepuasan peserta didik. Saya secara responsif

segera melakukan perbaikan terhadap hasil

penyusunan soal pre-test dan post-test dengan

mengakomidir semua masukan yang diberikan

mentor saat kegiatan konsultasi. Hal ini dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan peserta didik akan

kualitas butir soal yang dibuat. Kualitas butir soal akan

berpengaruh pada informasi yang saya dapatkan

tentang kemampuan peserta didik. Karena soal yang

baik akan memberikan informasi yang lebih akurat.

2) Akuntabel

Saya bertanggungjawab atas kepercayaan yang

diberikan. Saya bersikap transparan dalam

melakukan revisi terkait penyusunan soal pre-test dan
post-test, dengan mengikuti langkah – langkah

penyusunan soal seperti menganalisis Kompetensi

Dasar (KD) yang akan dibuat soal, setelah itu
menyusun kisi – kisi soal, memilih stimulus yang
menarik, menulis butir soal sesuai dengan kisi – kisi

soal, membuat kartu soal serta membertimbangkan

setiap masukan yang diberikan mentor dalam

tahapan kegiatan sebelumnya. Serta

mengkomunikasikan kembali kepada mentor dan

rekan guru tentang apa saja perubahan yang sudah

diperbaiki terkait revisi soal pre-test dan post-test.

3) Kompeten

Saya terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Dalam proses revisi penyusunan soal pre-test dan

post-test saya memiliki kemauan dan kemampuan

181


Click to View FlipBook Version