LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS
BAHAYA PENULARAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT HIV/AIDS MELALUI MODEL TEAM
GAMES TOURNAMENT PADA KELAS XI IPS
SMA NEGERI 92 JAKARTA
Disusun Oleh:
Agung Prabowo
NIP 199408152020121017
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 142
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS
BAHAYA PENULARAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT HIV/AIDS MELALUI MODEL TEAM
GAMES TOURNAMENT PADA KELAS XI IPS
SMA NEGERI 92 JAKARTA
Disusun oleh:
Agung Prabowo
NIP 199408152020121017
Telah Disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 142 Tahun 2022
COACH MENTOR
Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd. Drs. Suyanto, M.M.
NIP 197011301999031003 NIP 196703041995121002
Tanggal 18 Mei 2022
Tanggal 18 Mei 2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR PELAKSANAAN AKTUALISASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS
BAHAYA PENULARAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT HIV/AIDS MELALUI MODEL TEAM
GAMES TOURNAMENT PADA KELAS XI IPS
SMA NEGERI 92 JAKARTA
Disusun oleh:
Agung Prabowo
NIP 199408152020121017
Telah Disetujui untuk Seminar Pelaksanaan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 142 Tahun 2022
COACH MENTOR
Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd. Anwar Farid, M.Pd.
NIP 197011301999031003 NIP 197303111998021002
Tanggal 18 Juli 2022
Tanggal 18 Juli 2022
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN FINAL AKTUALISASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS
BAHAYA PENULARAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT HIV/AIDS MELALUI MODEL TEAM
GAMES TOURNAMENT PADA KELAS XI IPS
SMA NEGERI 92 JAKARTA
Disusun oleh:
Agung Prabowo
NIP 199408152020121017
Telah disahkan Laporan Final Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 142 Tahun 2022
COACH MENTOR
Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd. Anwar Farid, M.Pd.
NIP 197011301999031003 NIP 197303111998021002
Tanggal 21 Juli 2022
Tanggal 21 Juli 2022
Tanggal 21 Juli 2022
iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Agung Prabowo
NIP : 199408152020121017
Pangkat/golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Ahli Pertama Guru Penjasorkes
Unit kerja : SMA Negeri 92 Jakarta
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah
diajukan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di mana pun.
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Angkatan 142 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan, dan
penelitian saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja
Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara
jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketiakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan
yang berlaku di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Daerah khusus Ibukota Jakarta.
Jakarta, 21 Juli 2022
Yang membuat pernyataan
Agung Prabowo
NIP 199408152020121017
v
ABSTRAK
Agung Prabowo, NIP 1994081522020121017, Ahli Pertama Guru Penjasorkes,
Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Bahaya Penularan Dan Pencegahan
Penyakit HIV/AIDS Melalui Model Team Games Tournament Pada Kelas XI IPS SMA
Negeri 92 Jakarta. Isu utama yang diambil untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah
“Rendahnya hasil belajar Menganalisis Bahaya Penularan dan Pencegahan Penyakit
HIV/AIDS Kelas XI IPS. Gagasan yang diambil untuk pemecahan isu adalah “Peningkatan
hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui
Model Pembelajaran Teams Games Tournament”. Tujuan aktualisasi ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman tentang Nilai-Nilai Bela Negara dan Nilai-Nilai-Nilai PNS
BerAKHALAK dalam segala pikiran, tindakan dan tingkah laku seorang ASN di dalam
lingkungan kerja, serta meningkatkan hasil Belajar peserta didik kelas XI IPS 1 dan XI IPS
2 pada materi menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS.
Setelah dilakukan aktualisasi diperoleh peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS
1 sebesar 39% dan kelas XI IPS 2 sebasar 20%. Manfaat aktualisasi ini bagi diri sendiri
adalah penulis dapat menggali dan menerapkan nilai-nilai bela negara dan nilai-nilai dasar
ASN, serta menerapkan peran dan kedudukan ASN dan mengoptimalkan proses
pembelajaran pada mata pelajaran penjasorkes di satuan kerja agar lebih efektif,
menyenangkan dan bermaksna.
Kata Kunci: Nilai Dasar ASN, Team Games Tournament, HIV/AIDS, Penjasorkes
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat rahmat,
kekuatan, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Dalam
Menganalisis Bahaya Penularan Dan Pencegahan Penyakit Hiv/Aids
Melalui Model Team Games Tournament Pada Kelas XI IPS SMA Negeri
92 Jakarta” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat dan
salam selalu terlimpahkan kepada junjungan yang mulia Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dalam menegakkan syiar Islam.
Tujuan laporan final aktualisasi ini adalah untuk melaporkan kegiatan
aktualisasi dalam menerapkan nilai-nilai dasar PNS, yaitu BERAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif) di satuan unit kerja. Laporan rancangan aktualisasi ini
merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III angkatan 142.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu, memberikan dukungan, dan bimbingan selama proses
penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Mochamad Miftahulloh Tamary, S.STP., M.T., M.Sc selaku
Kepala BPSDM Provinsi DKI Jakarta;
2. Ibu Nahdiana, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI
jakarta;
3. Ibu Indang Muminingsih, S.Pd., M.M, Kepala Bidang
Pengembangan Kompetensi Dasar, Manajerial, dan Fungsional
BPSDM Provinsi DKI Jakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada Peserta untuk membuat laporan kegiatan aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS;
4. Ibu Fitrianda, S.Psi., M.Si, Kepala Sub Bidang Pengembangan
Kompetensi Dasar dan Kader BPSDM Provinsi DKI Jakarta yang
telah memfasilitasi Peserta selama kegiatan Latsar CPNS Golongan
vii
III Provinsi DKI Jakarta Angakatan 142;
5. Bapak Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd. selaku coach yang dengan
sabar dan penuh perhatian dalam memberikan arahan dan
bimbingan dalam menyusun rancangan aktualisasi ini;
6. Bapak Anwar Farid, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 92 Jakarta
dan mentor yang terlah memberikan izin penulis melakukan
aktualisasi di SMA Negeri 92 Jakarta serta sangat sabar
membimbing penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi;
7. Ibu Dr. Ima Rohimah, M.Pd selaku penguji rancangan aktualisasi
yang memberikan saran dan masukan untuk menyempurnakan
laporan rancangan aktualisasi;
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan pemahaman atas segala ilmu yang diberikan untuk dapat
diaktualisasikan di unit kerja;
9. Keluarga besar SMAN 92 Jakarta yang telah memberikan dukungan
guna terselesaikannya rancangan aktualisasi ini;
10. Keluarga yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan,
semangat, perhatian, pengorbanan, dan bantuan kepada penulis
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan;
11. Teman-teman Latsar CPNS golongan III angkatan 142, terutama
kelompok 2 yang telah memberikan saran, masukan, motivasi dan
dukungan selama pembelajaran;
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan rancangan
aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
rancangan ini.
Jakarta, 21 Juli 2022
Peserta Diklat
Agung Prabowo, S.Pd
NIP 199408152020121017
viii
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR RANCANGAN ........................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PELAKSANAAN .......................iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN FINAL ........................................iv
SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS ............................................... v
ABSTRAK ..............................................................................................vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................................ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 14
A. Latar Belakang.................................................................. 14
B. Tujuan Aktualisasi............................................................. 19
C. Manfaat Aktualisasi........................................................... 20
BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI......................... 21
A. Visi dan Misi...................................................................... 21
B. Nilai-Nilai Organisasi ........................................................ 22
C. Uraian/Rincian Tugas jabatan Peserta ............................. 23
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN
FUNGSI .................................................................................. 27
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual.................................... 27
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran
PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Govemance ...................................................................... 32
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan
Kreaktif ............................................................................. 37
BAB IV RENCANA AKTUALISASI..................................................... 41
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS .................. 41
ix
B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN . 90
C. Penjadwalan ..................................................................... 93
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................... 103
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS......... 103
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS. 154
C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi............................. 168
BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT ................................................ 174
A. Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif ................................... 174
B. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Lanjutan ............174
C. Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Lanjutan.........175
BAB VII PENUTUP .............................................................................. 184
A. Kesimpulan ............................................................................184
B. Saran ......................................................................................186
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 187
LAMPIRAN ........................................................................................... 188
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Indentifikasi Isu Pemasalahan ................................................27
Tabel 2 : Analisis Penilaian Isu Menggunakan APKL ...........................29
Tabel 3 : Penilaian Kualitas Isu Prioritas .............................................31
Tabel 4 : Analisis Penyebab Isu Prioritas Menggunakan USG .............35
Tabel 5 : Penilaian Kualitas Masalah (Penyebab Isu) ........................ 36
Tabel 6 : Analisa Mc Namara Penentuan Solusi Prioritas................... 38
Tabel 7 : Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi ...45
Tabel 8 : Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN ....90
Tabel 9 : Jadwal Rancangan Aktualisasi ...............................................93
Tabel 10 : Aktor yang terlibat dan Peran dalam ................................. 102
Tabel 11 : Matriks Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS .............................155
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi ........................................................... 25
Gambar 2 : Diagram Fishbone ............................................................ 30
Gambar 3 : Dokumen lembar penjelasan model TGT ........................ 104
Gambar 4 : Mendiskusikan bersama rekan sejawat ........................... 105
Gambar 5 : Konsultasi dan persetujuan atasan .................................. 107
Gambar 6 : Kegiatan mencari referensi melalui jaringan internet ....... 108
Gambar 7 : Hasil Analisa model TGT ................................................. 110
Gambar 8 : Peta konsep langkah-langkah model pembelajaran TGT 111
Gambar 9 : Kegiatan diskusi bersama rekan sejawat ......................... 112
Gambar 10 : Kegiatan melaporkan hasil analisa kepada atasan .......... 114
Gambar 11 : Kegiatan mencari referensi games .................................. 115
Gambar 12 : Kegiatan mempelajari games-games............................... 116
Gambar 13 : Format games yang diterapkan dalam pembelajaran ...... 117
Gambar 14 : Kegiatan berdiskusi bersama rekan sejawat.................... 119
Gambar 15 : Kegiatan melaporkan dan persetujuan games................. 120
Gambar 16 : Format KD, Indikator dan Tujuan pembelajaran .............. 122
Gambar 17 : Kegiatan membuat konsep materi dan penugasan.......... 123
Gambar 18 : Tahapan-tahapan kegiatan model TGT ........................... 124
Gambar 19 : Instrumen penilaian dan pengetahuan ............................. 126
Gambar 20 : Kegiatan membuat lembar kerja peserta didik ................. 127
Gambar 21 : Menyusun soal pre-test.................................................... 128
Gambar 22 : Menginput soal pre-test pada google form....................... 129
Gambar 23 : Menyusun soal post-test .................................................. 130
Gambar 24 : Menginput soal post-test pada google form ..................... 131
Gambar 25 : Menyusun rencana persiapan pembelajaran ................... 133
Gambar 26 : Mendiskusikan RPP bersama rekan sejawat ................... 134
Gambar 27 : Persetujuan atasan hasil RPP model TGT....................... 136
Gambar 28 : Alat dan media pembelajaran .......................................... 137
Gambar 29 : Memberikan penjelasan kepada peserta didik ................. 138
Gambar 30 : Melakukan assesmen soal pre-test.................................. 139
xii
Gambar 31 : Kegiatan pembelajaran .................................................... 141
Gambar 32 : Melakukan refleksi pembelajaran..................................... 142
Gambar 33 : Melakukan persiapan sebelum kegiatan evaluasi............ 143
Gambar 34 : Memberikan penjelasan evaluasi dan tata tertib ............. 144
Gambar 35 : Evaluasi kemampuan akhir peserta didik......................... 145
Gambar 36 : Melakukan evaluasi terhadap jalannya pembelajaran ..... 147
Gambar 37 : Diagram hasil post-test .................................................... 148
Gambar 38 : Mempersiapan data dan dokumen laporan...................... 149
Gambar 39 : Laporan kegiatan ............................................................. 150
Gambar 40 : Mendiskusikan bersama rekan sejawat ........................... 152
Gambar 41 :Melaporakan keterlaksanaan kegiatan kepada atasan ..... 153
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Bukti Belajar
Lampiran 2: Aksi Bela Negara
Lampiran 3: Power Point
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi ASN menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara berlandasrkan pada: a) nilai dasar; b)
kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan.
Prinsipprinsip tersebut merupakan dasar bagi setiap PNS untuk dapat
meningkatkan kepedulian dan kapasitas diri dalam memberikan
perubahan-perubahan di dalam organisasinya. Hal itu berkesesuaian
dengan tugas fungsi dan tugas ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, sebagai pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN tentunya harus
menerapkan nilai-nilai BerAkhlak yang merupakan singkatan dari
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif.
Sebelum menjadi seorang ASN, para CPNS wajib mengikuti
serangkaian kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) agar nantinya dapat
menjalankan peran dan fungsi ASN dengan professional. Pelatihan
Struktural ini diselenggarakan secara jarak jauh yang selanjutnya
disebut Distance Learning adalah pembelajaran Pelatihan Struktural
yang dilakukan secara kolaboratif antara Peserta dan tenaga pelatihan
dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang dikembangkanoleh
Lembaga Administrasi Negara dan dikelola Bersama dengan lembaga
pelatihan pemerintah terakreditasi (Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 5 Tahun 2022).
Pelaksanaan Latsar Tahun 2022 ini memadukan pembelajaran
klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
15
menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habiatuasi). Pelatihan dasar ini dilaksanakan dengan
metode blended learning yang diawali dengan metode Massive Open
Online Course (MOOC), kemudian distance learning, lalu melakukan
habituasi di tempat kerja, dan yang terakhir tatap muka secara
langsung.
Pelaksanaan Latsar yang dilakukan oleh CPNS bertujuan untuk
membentuk ASN yang professional dan mampu mengatasi
permasalahan yang muncul sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Penulis dalam ruang lingkup pendidikan anak berkebutuhan saat ini
melihat berbagai permasalahan yang terjadi karena covid 19 yang
masih belum selesai. Selama kurang lebih 2 tahun peserta didik
melakukan pembelajaran jarak jauh yang dirasa kurang efektif dilihat
dari kemampuan peserta didik yang belum optimal. Hal ini harus segera
mendapat perhatian untuk dicarikan solusinya karena menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjelaskan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter
anak bangsa merupakan salah satu tugas guru. Hal ini tercantum pada
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 2
pasal 1 menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Selanjutnya dijelaskan secara rinci kegiatan pokok guru yang tercantum
16
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah Pasal 3 menjelaskan bahwa kegiatan
pokok guru yaitu: (a) merencanakan pembelajaran pembelajaran atau
pembimbingan; (b) melaksanakan pembelajaran pembelajaran atau
pembimbingan; (c) menilai hasil pembelajaran pembelajaran atau
pembimbingan; (d) membimbing dan melatih peserta didik; dan (e)
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru.
SMAN 92 Jakarta merupakan salah satu penyelenggara
pendidikan sekolah menengah atas. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya guru di SMAN 92 Jakarta, pada tahun pelajaran 2021/2022
penulis mendapatkan penugasan mengajar di kelas XI . Sebagai salah
satu guru ASN yang ada di SMAN 92 Jakarta penulis harus bisa
menjadi ASN yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan
berkomitmen terhadap tugas dan fungsi yang harus dijalankannya di
dunia pendidikan serta menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
dengan baik.
Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, tentu tidak terlepas dari
permasalahan khususnya pada masa pandemi seperti ini. Pandemi
Covid-19 telah berdampak pada banyak sektor, terutama sektor
pendidikan dalam memberikan pelayanan secara nasional. Oleh
karena itu, dibutuhkan perhatian dan kepekaan seorang pendidik dalam
menyikapi segala keadaan dan perubahan situasi maupun kondisi
yang terjadi.
Selama PTM terbatas dilaksanakan, baik dari pendidik, peserta
didik dan orang tua mengalami kesulitan. Sebab PTM terbatas ini
dilakukan secara blended learning yang mengkombinasikan
pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring. Beberapa
kesulitan peserta didik dan orang tua diantaranya mengenai
keterbatasan gawai/HP dalam keluarga, kuota internet, kendala
17
jaringan dan gawai/HP yang tidak support dalam melaksanakan
pembelajaran. Hal tersebut membuat pembelajaran daring yang
dilakukan menjadi kurang maksimal dan ketika peserta didik belajar di
rumah pun menjadi kurang efektif. Masalah selanjutnya dari segi
pendidik yaitu pada masa PTM terbatas jumlah jam mengajar
berkurang dan dibatasi, sehingga pembelajaran sekolah menjadi
kurang optimal serta penggunaan perangkat pembelajaran untuk
menyelenggarakan pembelajaran blended learning di sekolah masih
belum maksimal.
Berdasarkan hasil belajar menganalisis bahaya penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS peserta didik kelas XI IPS 1 dan IPS 2,
XI IPS 1 terdapat 21 peserta didik sudah tuntas, 17 peserta didik belum
tuntas (Pengetahuan), 27 peserta didik sudah tuntas, 11 peserta didik
belum tuntas (Keterampilan) dan XI IPS 2 terdapat 26 peserta didik
sudah tuntas, 14 peserta didik belum tuntas (Pengetahuan), 34 peserta
didik sudah tuntas, 6 peserta didik belum tuntas (Keterampilan). Isu
rendahnya hasil belajar menganalisis bahaya penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS peserta didik kelas XI IPS menjadi isu
prioritas yang ada di SMAN 92 Jakarta. Hal ini dipicu oleh beberapa
faktor salah satunya model pembelajaran yang digunakan belum sesuai
sehingga kurang memotivasi peserta didik dan berdampak pada hasil
belajar peserta didik. Oleh karena itu guru harus mampu meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas XI IPS menggunakan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan perhatian peserta
didik. Dalam hal ini contoh penggunaan model yang dapat guru
gunakan adalah Teams Games Tournament.
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournament) menurut Slavin (Rusman, 2012: 225) “Pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap
penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok (teams),
permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan
18
(teams recognition)”. Sedangkan Trianto (2010: 84) menyatakan
langkah-langkah pembelajaran TGT, yaitu: “(a) Siswa ditempatkan 18
dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan
campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku; (b) Guru
menyiapkan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja di dalam tim
mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai
pelajaran tersebut, dan (c) Seluruh siswa dikenai kuis, pada waktu kuis
ini mereka tidak dapat saling membantu”.
Berdasarkan pada kedua teori di atas, dapat di simpulkan bahwa
langkah- langkah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament, yaitu: (a) Membentuk kelompok yang beranggotakan 5–6
siswa; (b) Guru menyiapkan materi pelajaran; (c) Para siswa
memainkan permainan turnamen; (d) Memberikan penghargaan
kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi, dan (e) Siswa
mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru bertujuan untuk melihat
hasil belajar siswa.
Teams Games Tournament memiliki kelebihan dan kekurangan,
Taniredja (2012: 72–73), menyatakan “kelebihan yang dimiliki tipe
Teams Games Tournament adalah sebagai berikut: (a) Dalam kelas
kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan
menggunakan pendapatnya; (b) Rasa percaya diri siswa menjadi tinggi;
(c) Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil; (d)
Motivasi belajar siswa bertambah; (e) Pemahaman yang lebih
mendalam terhadap materi pelajaran; (f) Meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa dan antara siswa
dengan guru, dan (g) Kerjasama antar siswa akan membuat interaksi
belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.
Sedangkan kelemahan yang dimiliki tipe Teams Games Tournament
adalah sebagai berikut: (a) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran
tidak semua siswa ikut serta menyumbangkan pendapatnya; (b)
19
Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran; dan (c) Kemungkinan
terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat mengelola kelas”.
Dari beberapa teori dapat disimpulkan yang dimaksud dengan
pembelajaran model Teams Games Tournament adalah pembelajaran
kooperatif yang dilakukan dengan cara berkelompok dan
menyenangkan dengan membentuk anggota 5-6 orang, dalam
kelompok harus ada saling mendukung sesama anggota tim, sehingga
dalam pembelajaran mendapatkan hasil yang baik.
Pendidik harus mencari solusi atas permasalahan yang timbul
guna meningkatkan perannya sebagai Aparatul Sipil Negara (ASN).
Salah satu tindak lanjut Isu rendahnya hasil belajar menganalisis
bahaya penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS peserta didik
kelas XI IPS yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Teams
Games Tournament, sehingga pemahaman peserta didik lebih
mendalam terhadap materi pembelajaran. Berdasarkan analisis
permasalahan yang dikemukakan, penulis membuat gagasan utama
dalam perancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Menganalisis Bahaya, Penularan dan Pencegahan
Penyakit HIV/AIDS Melalui Model Pembelajaran Teams Games
Tournament Pada Kelas XI IPS.” Pada kesempatan ini penulis akan
melakukan kegiatan aktualisasi di SMAN 92 Jakarta.
B. Tujuan Aktualisasi
Berdasarkan latar belakang, maka tujuan penyusunan laporan
aktualisasi ini antara lain :
1. Tujuan Umum
a. Menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK.
b. Sebagai bentuk penerapan Manajemen ASN dan SMART ASN
dalam mewujudkan kota Jakarta yang cerdas dan berbudaya.
20
c. Melaksanakan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS di
SMAN 92 Jakarta.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS peserta didik kelas XI IPS.
C. Manfaat Aktualisasi
Dengan adanya pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS serta
pemberian solusi terhadap masalah yang ada, diharapkan agar
pelaksanaan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Penulis
a. Mampu memahami, menghayati, dan mengaktualisasikan nilai
dasar BerAKHLAK pada proses pembelajaran di SMAN 92
Jakarta.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas diri sebagai
seorang ASN yang profesional dan memiliki integritas tinggi
dalam menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK.
c. Berkontribusi di SMAN 92 Jakarta untuk meningkatkan hasil
belajar menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS peserta didik kelas XI IPS dengan
menggunakan model Teams Games Tournament.
2. Bagi SMAN 92 Jakarta
a. Meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah.
b. Meningkatkan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS peserta didik kelas XI IPS.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan pelayanan terbaik di bidang pendidikan, khususnya
terhadap masyarakat terutama peserta didik dan orang tua.
21
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. Visi dan Misi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2017-2022 disusun dengan berpedoman pada visi, misi
dan arah kebijakan yang termuat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-
2025, terutama dari sisi pola dan struktur tata ruang, sebagai dasar
untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan
dengan pemanfaatan ruang di Provinsi DKI Jakarta.
Kemudian RPJMD Provinsi DKI Jakarta pada Peraturan Daerah
Nomor 1 Tahun 2018 tertuang visi Provinsi DKI Jakarta adalah Jakarta
kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam
mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejateraan bagi semua,
dalam mewujudkan visi tersebut, Provinsi DKI Jakarta memiliki misi-
misi sebagai berikut :
1. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya,
dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang
kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan
dan memanusiakan;
2. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum
melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan
keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan sosial,
percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan
berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang;
3. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya,
mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan
kota dan warga, secara efektif, meritokratis dan berintegritas;
22
4. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan
tata kehidupan yang memperkuat daya dukung lingkungan dan
social; dan
5. Menajdikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan
Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan.
B. Nilai-nilai Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2020 BAB II
Pasal 2, Nilai Budaya Kerja terdiri atas:
1. Berintegritas, bermakna adanya keselarasan antara perkataan dan
perbuatan dengan memegang teguh prinsip, aturan dan normal
yang berlaku. Meliputi perilaku:
a. Jujur dan dapat dipercaya;
b. Konsisten dan berani menegakkan kebenaran;
c. Tulus melayani;
d. Memenuhi komitmen;
e. Berdedikasi tinggi.
2. Kolaboratif, bermakna bekerja sama dengan seluruh pemangku
kepentingan untuk mencapai tujuan bersama dengan membentuk
tim dan membangun kemitraan yang efektif. Meliputi perilaku:
a. Saling percaya;
b. Saling menghormati;
c. Aktif dalam perbincangan tematik;
d. Produktif dan kreatif menangani konflik;
e. Mampu melakukan coaching dan mentoring.
3. Akuntabel, Akuntabel, bermakna melaksanakan pekerjaan secara
tuntas dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan target
kinerja. Meliputi perilaku:
a. Bertanggung jawab;
b. Profesional;
c. Transparan;
23
d. Cermat dalam bertindak; dan
e. Dapat diandalkan.
4. Inovatif, bermakna menciptakan gagasan pembaharuan untuk
meningkatkan mutu layanan melalui evaluasi, pemecahan masalah
dan perbaikan secara terus menerus. Meliputi perilaku:
a. Menyukai tantangan dan rasa ingin tahu yang tinggi;
b. Berpikir di luar kebiasaan;
c. Kreatif dan visioner;
d. Terbuka terhadap masukan/kritik dan ide-ide baru; dan
e. Mampu menciptakan ide-ide yang orisinil.
5. Berkeadilan, bermakna kepedulian/kepekaan untuk memastikan
hak berbagai pihak dapat terakomodasi. Meliputi perilaku:
a. Objektif;
b. Proporsional;
c. Mengedepankan kesetaraan;
d. Kesamaan hak; dan
e. Mendorong kemajuan bersama.
C. Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
nomor 376 tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata
Kerja Sekolah Menengah Atas Negeri Pasal 4.
Tugas :
Menyelenggarakan pendidikan program 3 tahun bagi tamatan
Sekolah Menengah Pertama atau yang sederajat. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat di atas SMA
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) serta pengembangan SMAN;
2. Penyelenggaraan pendidikan menengah atas sesuai dengan
kurikulum;
24
3. Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi para peserta didik;
4. Pelaksanaan dan pembinaan hubungan kerja sama dengan
orangtua/wali peserta didik dan masyarakat;
5. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan terhadap guru,
tenaga fungsional kependidikan lainnya, laboran, pustakawan dan
tenaga fungsional/profesi lainnya;
6. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang SMAN;
7. Pelaksanaan pengelolaan prasarana, sarana dan fasilitas SMAN
8. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
SMAN;
9. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara SMAN; dan
10. Pengelolaan kearsipan, data dan informasi SMAN Pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi SMA.
Dalam kegiatan aktualisasi ini, peserta bertugas di SMAN 92
Jakarta, berikut profil SMAN 92 Jakarta.
Nama Sekolah : SMA Negeri 92 Jakarta
NPSN : 20100782
Alamat : Jl. Komp Pemadam Kebakaran No.17, RT.17
RW. 1, Jakarta Utara, 14130
Kelurahan : Semper Barat
Kecamatan : Cilincing
Kotamadya : Jakarta Utara
Provinsi : DKI Jakarta
Nomor Telpon : 02144832842
Email : [email protected]
Adapun struktur organisasi di SMA Negeri 92 Jakarta tahun 2022
adalah sebagai berikut :
25
Kepala Sekolah Ketua Komite
Ketua Tim PMS Wakil Kesiswaan Kasubbag TU
Wakil Kurikulum Wakil Sarpras
Staff Staff Staff
Guru
Siswa
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Sumber : Olah Data
D. Uraian Tugas
Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, rincian tugas guru dan fungsi guru
adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
2. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan/pelaksanaan dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
3. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan meliputi proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik pada aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Membimbing dan melatih peserta didik yang dilakukan melalui
kegiatan kokurikuler dan/atau kegiatan ekstrakurikuler; dan
5. Tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok
sesuai dengan beban kerja Guru, meliputi:
a. Wakil kepala satuan pendidikan;
26
b. Ketua program keahlian satuan pendidikan;
c. Kepala perpustakaan satuan pendidikan;
d. Kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi/ teaching
factory satuan pendidikan
e. Pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu;
atau
f. Tugas tambahan selain sebagaimana dimaksud dalam huruf a
sampai dengan huruf e yang terkait dengan pendidikan di satuan
pendidikan.
Sesuai Pergub (Peraturan Gubernur) Provinsi DKI Jakarta Nomor
372 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja
Sekolah Dasar Negeri pada Bagian Kelima mengenai Tenaga
Fungsional pasal 14 berbunyi.
Guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya dan tenaga
fungsional/ profesi lainnya wajib mengembangkan kompetensi masing-
masing guna meningkatkan pelaksanaan tugas sesuai Jabatan
Fungsional yang bersangkutan, sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan manajemen pendidikan.
Tugas dan fungsi (tusi) seorang guru yang telah dijabarkan pada
Permendikbud No. 15 Tahun 2018 serta pada Pergub No. 372 Tahun
2016, maka Surat Keputusan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri
92 Jakarta Nomor 01/-1.851 Tahun 2021 menetapkan:
Nama : Agung Prabowo, S.Pd
Jabatan : Guru PJOK
Tugas Mengajar : Kelas XI
27
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru dari uraian tugas di atas dan setelah
dikonsultasikan dengan mentor, terkait Menilai hasil pembelajaran
dan pembimbingan maka yang memiliki isu adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya presentase kehadiran peserta didik kelas XI IPS saat
kegiatan pembelajaran.
2. Rendahnya Hasil Belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS kelas XI IPS.
3. Rendahnya sikap peserta didik kelas XI IPS saat kegiatan
pembelajaran.
Tabel berikut ini menjelaskan isu yang ada pada uraian tugas
dan deskripsi keterkaitan dengan mata pelatihan Agenda 3
(Manajemen ASN dan Smart ASN).
Tabel 3.1 : Identifikasi Isu Permasalahan
NO URAIAN PERMASALAHAN DESKRIPSI KETERKAITAN DATA/FAKTA/OU
TUGAS DENGAN MATA TPUT DATA
PELATIHAN AGENDA 3
12 345
1 Menilai hasil Rendahnya (Manajemen ASN) Daftar Kehadiran
pembelajaran presentase Guru harus mampu semester genap
atau kehadiran peserta membimbing dengan optimal sebagi berikut :
bimbingan didik kelas XI IPS peserta didik kelas XI IPS
saat kegiatan supaya bisa menciptakan XI IPS 1 (S : 9, I
pembelajaran. suasana pembelajaran yang : 6, A : 7
menyenangkan sehingga Jumlah : 22)
peserta didik termotivasi
untuk hadir saat kegiatan
pembelajaran.
28
(Smart ASN) XI IPS 1 (S : 7, I
Guru harus bisa melayani : 5, A : 6
peserta dengan baik, artinya Jumlah : 18)
harus memberikan
pembelajaran yang optimal
sehingga menarik peserta
didik agar hadir saat
kegiatan pembelajaran.
(Hospitality)
Rendahnya Hasil (Manajemen ASN) Hasil belajar
Belajar
menganalisis Guru harus mampu semester genap
bahaya, penularan
dan pencegahan memaksimalkan tugasnya materi
penyakit HIV/AIDS
kelas XI IPS. dalam melaksanakan menganalisis
pembelajaran yaitu dengan bahaya, penularan
mengantarkan peserta didik dan pencegahan
mendapatkan nilai tuntas, penyakit HIV/AIDS
minimal sama dengan sebagi berikut :
Kriteria Ketuntasan Minimun XI IPS 1 ( 21
(KKM) yang telah ditentukan tuntas, 17 tidak
oleh satuan pendidikan. tuntas Nilai
Pengetahuan),
(27 tuntas, 11
(Smart ASN) tidak tuntas
Guru harus memberikan Nilai
pelayanan prima pada Keterampilan)
peserta didik dengan
menggunakan model
pembelajaran yang variatif
dalam pembelajaran
sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran.
(Profesionalisme) XI IPS 2 (26
tuntas, 14 tidak
tuntas Nilai
Pengetahuan),
(34 tuntas, 6
tidak tuntas
Nilai
Keterampilan)
Rendahnya sikap Manajemen ASN) Nilai sikap
peserta didik kelas semester genap
XI IPS saat Guru harus mampu sebagai berikut :
kegiatan XI IPS 1 ( Amat
pembelajaran. memaksimalkan tugasnya
baik : 5, Baik :
dalam melaksanakan
pembelajaran yaitu dengan
29
memastikan terlaksananya 25, Cukup : 6,
Kurang : 2)
pembelajaran yang
XI IPS 2 ( Amat
membuat peserta didik baik : 7, Baik :
24, Cukup : 6,
semangat dan merasa ingin Kurang : 3 )
terus belajar sehingga sikap
peserta didik dapat terbentuk
dengan optimal.
(Smart ASN)
Guru harus menunjukan
profesionalismenya dalam
membimbing peserta didik
dengan benar.
(Profesionalisme)
Setelah mengidentifikasi beberapa masalah yang telah
dipaparkan, langkah selanjutnya yaitu menentukan isu prioritas
menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak) untuk menentukan satu isu yang menjadi prioritas.
Penentuan isu prioritas ini didapat dengan melakukan pengisian
melalui google form bersama stakeholder terkait yang terdiri dari
guru, rekan sejawat, dan orangtua. Berikut table analisis dalam isu
prioritas :
Tabel 3.2 : Analisis Isu Menggunakan APKL
Penilaian
No Situasi Total Rank
APKL
Rendahnya presentase
1 kehadiran peserta didik kelas 3 3 3 4 13 2
XI IPS saat kegiatan
pembelajaran.
Rendahnya Hasil Belajar
menganalisis bahaya, 1
2 penularan dan pencegahan 4 4 4 4 16
penyakit HIV/AIDS kelas XI
IPS.
Rendahnya sikap peserta didik 3
3 kelas XI IPS saat kegiatan 2 2 3 3 10
pembelajaran.
Ket : 1 = sangat rendah ; 2 = rendah ; 3 = sedang ; 4 = tinggi ; 5 = sangat tinggi
30
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan metode APKL
didapatkan hasil bahwa isu tentang Rendahnya Hasil Belajar
menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan penyakit
HIV/AIDS kelas XI IPS mendapatkan nilai sebesar 16 artinya isu ini
masuk ke dalam urutan ke-1. Selanjutnya isu tentang Rendahnya
presentase kehadiran peserta didik kelas XI IPS saat kegiatan
pembelajaran mendapatkan nilai 13, artinya isu ini masuk ke dalam
urutan ke-2. Sedangkan isu tentang Rendahnya sikap peserta didik
kelas XI IPS saat kegiatan pembelajaran mendapatkan nilai 10,
artinya isu ini masuk ke dalam urutan ke-3. Berikut adalah
persentase hasil tapisan APKL menggunakan diagram:
Diagram 3.1 Diagram Penapisan Isu Menggunakan Teknik APKL
Sumber : Data responden https://forms.gle/KEe5JT6CWfpC2fpz8
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa 38% memilih isu
tentang Rendahnya Hasil Belajar menganalisis bahaya, penularan
dan pencegahan penyakit HIV/AIDS kelas XI IPS. Isu tentang
Rendahnya presentase kehadiran peserta didik kelas XI IPS saat
kegiatan pembelajaran dipilih sebesar 33%, dan sisanya 29%
memilih isu tentang Rendahnya sikap peserta didik kelas XI IPS saat
31
kegiatan pembelajaran. Jadi didapatkan bahwa yang menjadi isu
prioritas yaitu Rendahnya Hasil Belajar menganalisis bahaya,
penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS kelas XI IPS.
Tabel 3.3 : Penilaian Kualitas Isu Prioritas
No Analisis APKL Kualitas ISU Data/Fakta/Sumber
1 Aktual : Isu sedang hangat Berdasarkan Survei
Benar-benar terjadi dan diperbincangkan karena di melalui google form :
sedang hangat sekolah baru selesai https://forms.gle/KEe
dibicarakan melaksanakan penilaian. Isu 5JT6CWfpC2fpz8
juga dinilai selalu menjadi yang di berikan
pembicaraan utama saat rapat kepada responden
dengan sesama guru yang terdiri dari guru,
penjasorkes dan diharapkan rekan sejawat dan
dapat diselesaikan. orangtua didapatkan
hasil sebagi berikut :
Sangat tinggi : 13
responden
Tinggi : 3
responden
Sedang : 4
responden
Sangat rendah : 1
responden
2 Problematik: Isu tersebut dapat Berdasarkan Survei
Isu yang memiliki menimbulkan masalah yang melalui google form :
dimensi masalah kompleks seperti tidak https://forms.gle/KEe
kompleks, sehingga tercapainya syarat ketuntasan 5JT6CWfpC2fpz8
perlu dicarikan minimal mapel Penjasorkes. yang di berikan
solusinya Isu tersebut juga dapat kepada responden
menimbulkan peserta didik yang terdiri dari guru,
tidak naik kelas. rekan sejawat dan
orangtua didapatkan
hasil sebagi berikut :
Sangat tinggi : 12
responden
Tinggi : 4
responden
Sedang : 4
responden
Rendah : 2
responden
3 Kekhalayakan : Isu tersebut dapat Berdasarkan Survei
Isu yang menyangkut menimbulkan dampak yang melalui google form :
hajat hidup orang besar baik bagi peserta didik https://forms.gle/KEe
banyak sendiri maupun bagi sekolah. 5JT6CWfpC2fpz8
Jika hasil belajar selalu rendah yang di berikan
maka nilai rapor siswa juga kepada responden
32
akan rendah padahal nilai yang terdiri dari guru,
rapor tersebut akan di gunakan rekan sejawat dan
masuk ke Universitas Negeri orangtua didapatkan
melalui jalur SBMPTN. hasil sebagi berikut :
Capaian hasil belajar siswa Sangat tinggi : 11
yang rendah juga berpengaruh responden
pada mutu dan kualitas Tinggi : 4
sekolah. responden
Sedang : 6
responden
4 Layak : Isu tentang Rendahnya Hasil Berdasarkan Survei
Isu yang masuk akal Belajar menganalisis bahaya, melalui google form :
dan realistis serta
relevan untuk penularan dan pencegahan https://forms.gle/KEe
dimunculkan inisiatif
pemecahan penyakit HIV/AIDS kelas XI 5JT6CWfpC2fpz8
masalahnya
IPS ini layak menjadi isu yang di berikan
prioritas karena jika tidak kepada responden
segera dicarikan solusinya yang terdiri dari guru,
maka akan berpengaruh pada rekan sejawat dan
nilai akhir pada rapor peserta orangtua didapatkan
didik. hasil sebagi berikut :
Sangat tinggi : 12
responden
Tinggi : 6
responden
Sedang : 3
responden
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Berdasarkan analisis di atas, maka rumusan isu prioritas adalah
“Rendahnya Hasil Belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS kelas XI IPS”. Permasalahan ini
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Man
a. Dependensi kemampuan dalam pengelolaan kelas.
b. Kompetenensi yang dikuasai terbatas.
c. Persiapan Perencanaan pembelajaran.
Analisis Keterkaitan dengan Manajemen ASN:
Guru memiliki fungsi sebagai pelayan publik yang tanggung
jawab dalam memberikan layanan prima kepada peserta didik.
33
Dalam hal ini, ketika aturan dari pimpinan kegiatan belajar mengajar
sebagai seorang guru harus mampu menyiasati dengan pelayanan
yang profesional terhadap peserta didik. Ini juga berkaitan dengan
Kedudukan ASN, yaitu melaksanakan kebijakan yang ditetapkan
oleh pimpinan sebaik mungkin.
Analisis Keterkaitan dengan Smart ASN:
Sebagai seorang ASN yang smart seharusnya guru bisa
memanfaatkan dunia digital dengan baik. Sehingga kendala
keterbatasan kemampuan guru yang mengakibatkan hasil belajar
peserta didik rendah dapat ditangani.
2. Method
a. Penerapan media digital pembelajaran.
b. Implementasi model pembelajaran.
c. Inovasi alat pembelajaran yang digunakan.
d. Variatif teknik pembelajaran.
Analisis Keterkaitan dengan Manajemen ASN:
Hal ini jika dikaitkan dengan manajemen ASN maka guru yang
kompeten akan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
agar mampu melayani peserta didik sehingga hasil belajar
Penjasorkes tidak menurun.
Analisis Keterkaitan dengan Smart ASN:
Dalam kaitannya dengan smart ASN, guru harus selalu melihat
peluang untuk perbaikan, dalam hal model pembelajaran khususnya
guru jangan sampai bosan untuk berinovasi dan mengadaptasi
model pembelajaran.
3. Material
a. Sumber belajar yang dugunakan tidak bervariasi.
b. Ketersedian LCD terbatas.
c. Ketersedian Wi-Fi kurang stabil.
34
Analisis Keterkaitan dengan Manajemen ASN:
Keterkaitannya dengan manajemen ASN khususnya peran
ASN, yaitu guru harus menjadi pelayanan publik yang professional
dalam kaitannya dengan guru yang tidak menyiapkan sumber belajar
yang bervariasi maka menunjukan bahwa belum menjalankan
perannya sebagai ASN.
Analisis Keterkaitan dengan Smart ASN:
Penyebab masalah ini berkaitan dengan networking karena
setiap ASN harus memiliki jejaring pertemanan professional yang
tentunya akan menunjang keprofesionalan sebagai guru. Dengan
jejaring yang luas guru akan banyak mendapat masukan terkait
dengan sumber belajar yang dapat digunakan.
4. Mother Nature
a. Lingkungan belajar kurang kondusif.
b. Kurang terciptanya keharmonisan.
c. Kebisingan di sekitar area sekolah.
Analisis Keterkaitan dengan Manajemen ASN:
Sebagai seorang guru diharapkan dapat memberikan pelayanan
yang baik bagi peserta didik dan orang tua peserta didik. Dalam
kaitannya dengan lingkungan belajar kurang kondusif guru dapat
membuat suasana kelas mejadi lebih teratur. Perilaku seperti ini
merupakan kode etik yang harus dimiliki seorang guru.
Analisis Keterkaitan dengan Smart ASN:
Lingkungan belajar Kurang kondusif dapat dikondisikan oleh
guru. Perilaku seperti ini merupakan salah satu kemampuan Smart
ASN yaitu Profesionalisme.
Penyebab-penyebab isu di atas kemudian dianalisis kembali
menggunakan fishbone. Berikut adalah penyebab-penyebab
masalah dari isu prioritas:
35
Gambar 3.1 Indentifikasi Masalah dengan Fishbone
Berdasarkan hasil analisis fishbone di atas, dilakukan penapisan
kembali menggunakan analisis USG (Urgent, Seriousness, Growth)
untuk mendapatkan penyebab prioritas. Penentuan penyebab
prioritas ini juga didapat dengan pengisian melalui google form
bersama stakeholder terkait yang terdiri dari guru, rekan sejawat,
dan orangtua. Berikut adalah hasil dari penyebab prioritas:
Tabel 3.4 : Analisis Penyebab Isu Prioritas USG
No Isu Kriteria Total Rank
US G
7
1 Dependensi kemampuan 23 1 6 5
dalam pengelolaan kelas 2 6 4
2 7 2
2 Kompetenensi yang dikuasai 2 2 3 9 1
terbatas 4 14 3
3 8 6
3 Persiapan perencanaan 32 2 6 9
pembelajaran 2 5 10
2 5
4 Penerapan media digital 33
pembelajaran
5 Implementasi model 55
pembelajaran
6 Inovasi alat pembelajaran 32
yang digunakan
7 Variatif teknik pembelajaran 2 2
8 Sumber belajar yang 21
dugunakan tidak bervariasi 21
9 Ketersedian LCD terbatas
36
10 Ketersedian Wi-Fi kurang 12 1 4 12
stabil 2 5 11
2 6 8
11 Lingkungan belajar kurang 12 1 4 13
kondusif
12 Kurang terciptanya 22
keharmonisan
13 Kebisingan di sekitar area 21
sekolah
Keterangan: U = Urgency S = Seriousness G = Growth
Angka menggunakan skala Likert 1-5
Akar masalah terpilih berdasarkan Analisa USG adalah
“Implementasi model pembelajaran”. Adapun penilaian kualitas
terhadap akar masalah yang didapat dari hasil tapisan analisis USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 : Penilaian Kualitas Masalah (Penyebab Isu)
No Analisis USG Kualitas Masalah Data/Fakta/Sumber
1 Urgency : Pengajaran materi Berdasarkan penentuan penyebab
Seberapa menganalisis bahaya, isu dalam aspek urgency
mendesak suatu penularan dan menggunakan google form :
isu harus pencegahan penyakit https://forms.gle/dD7RzRPXooairS
dibahas, HIV/AIDS membutuhkan SK6 yang di berikan kepada
dianalisis, dan model pembelajaran yang responden yang terdiri dari guru,
ditindaklanjuti. sesuai agar hasil belajar rekan sejawat dan orangtua
peserta didik dapat didapatkan hasil sebagi berikut :
optimal. Sangat tinggi : 16 responden
Tinggi : 5 responden
2 Seriousness : Jika dibiarkan hanya Berdasarkan penentuan penyebab
Seberapa serius mengajar menggunakan isu dalam aspek Seriousness
isu harus model yang menggunakan google form :
dibahas monoton/tidak sesuai https://forms.gle/dD7RzRPXooairS
dikaitkan maka peserta didik akan SK6 yang di berikan kepada
dengana apa kesulitan untuk responden yang terdiri dari guru,
yang memahami materi rekan sejawat dan orangtua
ditimbulkan. menganalisis bahaya, didapatkan hasil sebagi berikut :
penularan dan Sangat tinggi : 15 responden
pencegahan penyakit Tinggi : 6 responden
HIV/AIDS dan hasil
belajarnya akan tetap
kurang.
3 Growth : Jika tidak segera Berdasarkan penentuan penyebab
Seberapa besar ditangani, akan isu dalam aspek Growth
kemungkinan berdampak pada menggunakan google form :
memburuknya pembelajaran di kelas https://forms.gle/dD7RzRPXooairS
isu tersebut jika selanjutnya, bahkan dapat SK6 yang di berikan kepada
tidak ditangani membuat peserta didik responden yang terdiri dari guru,
tidak naik kelas karena
37
sebagaimana rata-rata nilai rapor tidak rekan sejawat dan orangtua
mestinya. tuntas dimata pelajaran didapatkan hasil sebagi berikut :
penjasorkes. Sangat tinggi : 10 responden
Tinggi : 11 responden
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Permasalahan muncul untuk dapat segera dicarikan solusinya.
Jika penyebab masalah tidak segera diselesaikan, maka akan
berdampak pada hal-hal berikut:
1. Dampak pada sekolah:
a. Menurunnya kualitas pendidikan di sekolah.
b. Pembelajaran di kelas kurang optimal.
2. Dampak pada ASN:
a. Kualitas kerja ASN tidak dapat optimal.
b. Nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK tidak bisa diaplikasikan.
3. Dampak pada peserta didik:
a. Peserta didik tidak dapat memahami materi dengan baik.
b. Hasil belajar peserta didik tidak mencapai KKM.
c. Nilai rapor peserta didik tidak memuaskan.
Setelah melihat penyebab prioritas di atas yaitu implementasi
model pembelajaran, maka alternatif penyelesaian isu yang dapat
dilakukan sebagai berikut:
1. Peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui Model Pembelajaran
Jigsaw
2. Peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui Model Pembelajaran
Teams Games Tournament
3. Peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui Model Pembelajaran
Numbered Head Together
38
Selanjutnya menentukan alternatif penyelesaian isu dengan
menggunakan tapisan Mc Namara. Analisis tapisan ini menentukan
tiga kriteria yang dinilai dari setiap alternatif solusi gagasan kreatif
yaitu terkait (1) Kontribusi, (2) Biaya, dan (3) Kelayakan. Penentuan
gagasan kreatif ini melalui pengisian google form bersama
stakeholder terkait yang terdiri dari, guru, rekan sejawat, dan
orangtua. Berikut tabel analisa gagasan kreatif:
Tabel 3.6 : Analisa Mc Namara Penentuan Solusi Prioritas
Alternatif Solusi Tapisan
No Pemecahan Masalah Efekt Biaya Kela Total Rank
ivitas yakan
Peningkatan hasil belajar
menganalisis bahaya,
1 penularan dan 32 383
pencegahan penyakit
HIV/AIDS melalui Model
Pembelajaran Jigsaw
Peningkatan hasil
belajar menganalisis
bahaya, penularan dan
2 pencegahan penyakit 4 4 4 12 1
HIV/AIDS melalui
Model Pembelajaran
Teams Games
Tournament
Peningkatan hasil belajar
menganalisis bahaya,
penularan dan 25 292
3 pencegahan penyakit
HIV/AIDS melalui Model
Pembelajaran Numbered
Head Together
Ket : 1 = sangat rendah ; 2 = rendah ; 3 = sedang ; 4 = tinggi ; 5 = sangat tinggi
Berdasarkan analisis solusi menggunakan Mc Namara dapat
diketahui bahwa peringkat ke-1 dengan total nilai 12 yaitu
39
peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui model Pembelajaran Teams
Games Tournament. Pada urutan ke-2 yaitu peningkatan hasil
belajar menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan penyakit
HIV/AIDS melalui model Pembelajaran Numbered Head Together
dengan total nilai 9. Urutan terakhir dengan total nilai 8 yaitu
peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui model Pembelajaran Jigsaw
Berikut adalah hasil analisis Mc Namara menggunakan diagram:
HASIL PENAPISAN MCNAMARA
26% 29%
45%
Peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS melalui Model Pembelajaran Jigsaw
Peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS melalui Model Pembelajaran Team Games Tournament
Peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together
Diagram 3.3 Diagram Penapisan Gagasan Pemecahan Masalah
Menggunakan Meggunakan Motede Mc Namara
Sumber : Data responden https://forms.gle/pxXiqRZoxciw1X8Z7
Berdasarkan diagram analisa tapisan Mc Namara dapat dilihat
bahwa sebanyak 45% responden memilih solusi dengan melakukan
peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya, penularan dan
pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui model Pembelajaran Teams
Games Tournament. Kemudian sebanyak 29% responden memilih
solusi dengan peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya,
penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui model
40
Pembelajaran Numbered Head Together. Sebanyak 26% responden
memilih solusi peningkatan hasil belajar menganalisis bahaya,
penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS melalui model
Pembelajaran Jigsaw. Jadi dari hasil analisa tersebut dapat
ditentukan gagasan yang terpilih adalah Peningkatan Hasil Belajar
Menganalisis Bahaya, Penularan dan Pencegahan Penyakit
HIV/AIDS Melalui Model Pembelajaran Teams Games
Tournament.
Gagasan ini sebagi pemecahan isu yang akan dilanjutkan untuk
menyusun rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Menganalisis Bahaya, Penularan dan Pencegahan
Penyakit HIV/AIDS Melalui Model Pembelajaran Teams Games
Tournament Pada Kelas XI IPS SMAN 92 Jakarta”
41
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
1. Unit Kerja : SMA Negeri 92 Jakarta
2. Identifikasi Isu : a. Rendahnya presentase kehadiran
peserta didik kelas XI IPS saat kegiatan
pembelajaran.
b. Rendahnya Hasil Belajar menganalisis
bahaya, penularan dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS kelas XI IPS.
c. Rendahnya sikap peserta didik kelas XI
IPS saat kegiatan pembelajaran.
3. Isu Prioritas : Rendahnya Hasil Belajar menganalisis
bahaya, penularan dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS kelas XI IPS.
4. Gagasan : Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis
Pemecahan Bahaya, Penularan dan Pencegahan
Masalah Penyakit HIV/AIDS Melalui Model
Pembelajaran Teams Games Tournament
Pada Kelas XI IPS SMAN 92 Jakarta
Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam rancangan aktualisasi
akan direalisasikan di tempat kerja. Nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK dapat diterapkan dalam setiap kegiatan yang akan
dilakukan. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK
yang akan dilaksanakan sesuai dengan rancangan aktualisasi
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Persetujuan dengan atasan terkait penerapan Model Teams
Games Tournament Materi Menganalisis Bahaya, Penularan dan
Pencegahan Penyakit HIV/AIDS pada Kelas XI IPS.
42
a. Mempersiapkan data dan dokumen yang akan
dikonsultasikan dengan atasan.
b. Mendiskusikan bersama rekan sejawat data dan dokumen
yang akan dikonsultasikan dengan atasan.
c. Melakukan konsultasi dan persetujuan dengan atasan terkait
penggunaan Model Teams Games Tournament.
2. Persiapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament.
a. Mencari referensi tentang Model Teams Games Tournament.
b. Memperdalam analisa tentang Model Teams Games
Tournament.
c. Mempersiapkan konsep langkah-langkah Model Teams
Games Tournament.
d. Mendiskusikan bersama rekan sejawat.
e. Melaporkan hasil analisa yang sudah didiskusikan bersama
rekan sejawat kepada atasan.
3. Pembuatan games-games yang digunakan pada Model Teams
Games Tournament Materi Menganalisis Bahaya, Penularan dan
Pencegahan Penyakit HIV / AIDS.
a. Mencari referensi games-games yang akan digunakan.
b. Mempelajari cara penerapan games di Model Teams Games
Tournament pada materi.
c. Membuat Games-games yang digunakan dalam
pembelajaran.
d. Mendiskusikan bersama rekan sejawat terkait games yang
digunakan pada materi.
e. Melaporkan dan persetujuan hasil games-games yang
digunakan kepada atasan.
4. Penyusunan Rencana Persiapan Pembelajaran Model Teams
Games Tournament materi Menganalisis Bahaya, Penularan dan
Pencegahan Penyakit HIV / AIDS pada Kelas XI IPS.
43
a. Menentukan Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan
pembelajaran.
b. Membuat konsep materi dan penugasan yang akan
digunakan pada model pembelajaran Teams Games
Tournament.
c. Membuat tahapan- tahapan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model Teams Games Tournament.
d. Merancang teknik, jenis, dan instrument penilaian.
e. Membuat lembar kerja peserta didik.
f. Menyusun soal pre-test.
g. Menginput soal pre-test pada google form.
h. Menyusun soal post-test.
i. Menginput soal post-test pada google form.
j. Menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran model Teams
Games Tournament sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
k. Mendiskusikan bersama rekan sejawat terkait Rencana
Persiapan Pembelajaran.
l. Melaporakan dan persetujuan hasil Rencana Persiapan
Pembelajaran Model Teams Games Tournament kepada
atasan.
5. Pembelajaran menggunakan Model Teams Games Tournament
materi Menganalisis Bahaya, Penularan dan Pencegahan
Penyakit HIV / AIDS pada Kelas XI IPS.
a. Melakukan persiapan sebelum kegiatan pembelajaran.
b. Memberikan penjelasan kepada peserta didik terkait materi
dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
c. Melakukan Assesmen soal pre-test kepada peserta didik.
d. Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai RPP yang disusun.
e. Melakukan refleksi pembelajaran bersama peserta didik.
6. Pelaksanaan Evaluasi dan tindak lanjut.
44
a. Melakukan persiapan sebelum kegiatan evaluasi.
b. Memberikan penjelasan cara pengerjan evaluasi dan tata
tertib selama evaluasi.
c. Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan akhir
peserta didik.
d. Melakukan evaluasi terhadap jalannya pembelajaran.
e. Mengolah data nilai evaluasi/post-test peserta didik.
7. Pelaporan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran.
a. Mempersiapakan data dan dokumen laporan keterlaksanaan
kegiatan pembelajaran.
b. Menyusun laporan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran.
c. Berdiskusi bersama rekan sejawat terkait laporan
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran.
d. Melaporkan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil
evaluasi kepada atasan.
45
4.1 : Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Ranca
No Kegiatan Tahapan Output/ Keterkai
Kegiatan Evidance Pelaj
12 34
1 Persetujuan dengan Output :
atasan terkait Tersusunya
penggunaan Model Lembar
Teams Games Persetujuan
Tournament Materi
Menganalisis Bahaya
Penularan dan
Pencegahan
Penyakit HIV/AIDS
pada Kelas XI IPS.
1.1 Mempersiapa Evidance : Berorientasi
kan data dan Tersedianya berkomitmen
dokumen Dokumentasi terbaik demi k
yang akan penyusunan dengan memp
dikonsultasika data dan dokumen yan
n dengan dokumen tersebut meru
atasan. Lembar data dan kualitas.
dan dokumen
Akuntabel : S
bertanggungja
yang diberika
penjasorkes d
informasi sesu
sebenarnya. T
merupakan si
angan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
itan Subtansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
jaran Agenda 2 Visi dan Misi Organisasi
Organisasi
5 7
6
Kegiatan
Visi : Jakarta kota maju, Persetujuan dengan
lestari dan berbudaya yang atasan terkait
warganya terlibat dalam penggunaan Model
mewujudkan keberadaban, Teams Games
keadilan dan kesejahteraan Tournament Materi
bagi semua. Menganalisis Bahaya
Penularan dan
Pelayanan : Saya akan Misi ke-1 : Menjadikan Pencegahan
memberikan pelayanan Jakarta kota yang aman, Penyakit HIV/AIDS
kepuasan kepala sekolah sehat, cerdas, berbudaya, pada Kelas XI IPS.
persiapakan data dan dengan memperkuat nilai- Memberikan
ng lebih baik. Tindakan nilai keluarga dan penguatan terhadap
upakan sikap responsif memberikan ruang nilai-nilai budaya
kreativitas melalui organisasi yaitu:
kepemimpinan yang kolaboratif, dan
melibatkan, menggerakkan berkeadilan.
dan memanusiakan.
Kolaboratif karena
Saya akan peserta
awab atas kepercayaan berkoordinasi
an sebagai guru dengan atasan
dengan mempersiapkan dengan mengajukan
uai data dan fakta yang persetujuan terkait
Tindakan tersebut penggunan model
ikap prilaku transparan. teams games
46
Kompeten : S
dan mengemb
dengan menc
yang relevan
berkualitas. T
menunjukan k
Loyal : Saya
mengutamaka
didik dengan m
untuk mening
peserta didik.
menunjukan k
Adaptif : Say
dan antusias d
ataupun meng
dengan melak
yang baru unt
belajar pesert
tersebut menu
1.2 Mendiskusika Evidance : Akuntabel : S
n bersama
rekan sejawat Tersedianya bertanggungja
data dan
dokumen Dokumentasi yang diberika
yang akan
dikonsultasika saat diskusi penjasorkes d
n dengan
atasan Notulensi hasil dan fakta yan
diskusi berdiskusi ber
bersama Tindakan ters
rekan sejawat prilaku transp
Harmonis : S
dan mengharg
tidak diskrimin
pandang saat
Saya akan terus belajar tournament untuk
bangkan kapasitas meningkatkan hasil
cari sumber-sumber data belajar materi
agar data yang diberikan menganalisis
Tindakan tersebut bahaya, penularan
kinerja terbaik. dan pencegahan
penyakit HIV/AIDS
akan berdedikasi dan kelas XI IPS.
an kepentingan peserta Berkeadilan karena
mencari gagasan terbaik peserta menyusun
gkatkan hasil belajar konsep tentang
. Tindakan tersebut model teams games
kontribusi. tournament untuk
meningkatkan hasil
ya akan terus berinovasi belajar materi
dalam menggerakan menganalisis
ghadapi perubahan bahaya, penularan
kukan penerapan model dan pencegahan
tuk meningkatkan hasil penyakit HIV/AIDS
ta didik. Tindakan kelas XI IPS.
unjukan Inovasi.
Saya akan 47
awab atas kepercayaan
an sebagai guru
dengan memberikan data
ng sebenarnya dalam
rsama rekan sejawat.
sebut merupakan sikap
paran.
Saya akan saling peduli
gai perbedaan dengan
natif terhadap cara
t berdiskusi bersama