Gambar 2.37. Peta Delineasi LokSumber: Hasil
70 kasi Potensi TORA di Desa Ayah Analisis, 2023
Gambar 2.38. Peta Pola RuangSumber: Hasil
71 g Lokasi Potensi TORA Desa Ayah Analisis, 2023
72 E2. Desa Argosari, Kecamatan Ayah Sumber TORA : Usulan PPTPKH Lokasi : Desa Argosari, Kecamatan Ayah Koordinat : X: 326672, Y: 9145633 Luas Lahan : ± 2,15 Ha RTRW (Pola Ruang) : Kawasan Hutan Fisiografis Eksisting : Perkebunan Jumlah Bangunan : 5 bangunan Hasil Identifikasi Lapang : Lokasi potensi TORA di Desa Argosari, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen bersumber dari lokasi usulan PPTPKH. Lokasi potensi TORA Desa Argosari memiliki luasan ± 2,15 Ha. Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilaksanakan, penggunaan tanah eksisting yang terdapat di lokasi yaitu kebun. Selain itu, juga terdapat beberapa bangunan semi permanen berupa warung sejumlah 5 (lima). Gambar 2.39. Kondisi Eksisting Lokasi TORA Kawasan Hutan di Desa Argosari Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Berdasarkan informasi dari perangkat desa Argosari, area kawasan hutan milik Perhutani berada di sisi utara dan berbatasan dengan jalan desa. Sedangkan untuk sisi selatan jalan sudah masuk bagian dari tanah desa. Terkait penggunaan pada lokasi kawasan hutan yang
73 berupa perkebunan, oleh warga desa mayoritas ditanami tanaman kapulaga, pisang dan rumput gajah. Terdapat sistem bagi hasil dari tanaman kapulaga kepada Perhutani yang diserahkan melalui mandor Perhutani. Hasil dari kapulaga oleh masyarakat desa kemudian dijual, dimana harga jualnya bergantung pada harga pasar. Jika harga pasar sedang turun, warga memilih untuk menyimpan hasil panen terlebih dahulu. Sementara itu, untuk bangunan yang masuk kawasan hutan, keseluruhan merupakan bangunan semi permanen dengan penggunaan warung dan kandang kambing. Terkait legalisasi aset, di Desa Argosari belum pernah dilaksanakan kegiatan PTSL. Berkaitan dengan bantuan yang pernah masuk ke desa, terdapat beberapa bantuan yang pernah diberikan, diantaranya bantuan PAM (pipa saluran air) dari Dinas PU tahun 2021-2023, Jalan Usaha Tani dan DAK (tahun 2014). Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen (pola ruang), lokasi tanah potensi usulan PPTPKH di Desa Argosari diperuntukkan sebagai Kawasan Hutan Fisiografis (Sumber: Perda Kabupaten Kebumen No. 23 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen Tahun 2011–2031). Melalui survei lapangan oleh Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah 2023, penggunaan eksisting tanah di lokasi adalah perkebunan yang ditanami kapulaga, pisang dan rumput gajah serta beberapa bangunan warung semi permanen.
Gambar 2.40. Peta Delineasi LoSumber: Has
74 okasi Potensi TORA Desa Argosari sil Analisis, 2023
Gambar 2.41. Peta Pola Ruang LSumber: Has
75 Lokasi Potensi TORA Desa Argosari sil Analisis, 2023
76 E3. Desa Donorojo, Kecamatan Sempor Sumber TORA : Usulan PPTPKH Lokasi : Desa Donorojo, Kecamatan Sempor Koordinat : X: 336636, Y: 9167686 Luas Tanah : ± 2 Ha RTRW (Pola Ruang) : Kawasan Permukiman Pedesaan dan Kawasan Hutan Lindung Eksisting : Permukiman Bidang : 11 rumah dan 1 lapangan Hasil Identifikasi Lapang : Lokasi potensi TORA di Desa Donorojo, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen berasal dari usulan PPTPKH. Lokasi indikatif di Desa Donorojo terletak di dua dusun dengan penggunaan tanah eksisting saat ini berupa permukiman wrga. Indikatif Kawasan hutan di Dusun Ketileng RW 1 berisi 8 rumah dengan luas ± 0,92 Ha. Sedangkan lokasi indikatif di Dusun Menganti RW 3 RT 05 terdiri dari 3 rumah seluas ± 0,378 Ha yang dihuni oleh 5 KK dan satu lapangan seluas ± 0,7 Ha. Berdasarkan informasi dari perangkat Desa Donorojo, terdapat pertemuan dalam rangka pengarahan terkait PPTPKH di Dinas Perikanan yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Dalam pertemuan tersebut turut diundang juga perwakilan dari Desa Sempor, Kedungjati, Kenteng, dan Gede. Rapat membahas lokasi permukiman yang masuk ke dalam kawasan hutan. Perkembangan terbaru diketahui bahwa belum ada pendataan langsung dari Tim Teknis dikarenakan terdapat kendala untuk transportasi dan sinyal. Gambar 2.42. Dokumentasi Potensi TORA Kawasan Hutan di Dusun Ketileng Desa Donorojo Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Menurut keterangan dari kepala dusun, seluruh rumah yang masuk dalam peta indikatif kawasan hutan telah terbit SPPT pajak. Pada lokasi rumah yang terletak di Dusun Ketileng
77 diketahui belum terbit sertipikat. Sedangkan 3 (tiga) rumah yang terletak di Dusun Menganti telah terbit sertipikat melalui program PTSL. Desa Donorojo merupakan lokasi PTSL Kabupaten Kebuman tahun 2019. Gambar 2.43. Dokumentasi Potensi TORA Kawasan Hutan di Dusun Menganti Desa Donorojo Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Informasi terkait kawasan hutan di Desa Donorojo merupakan milik Perhutani dengan komoditas tanaman pinus. Mata pencaharian warga Desa Donorojo rata-rata merupakan penderes pinus. Mayoritas penduduk menggantungkan hidup pada hasil hutan. Selain sebagai penderes, warga memanfaatkan hutan dengan sistem tumpangsari. Masyarakat Desa Donorojo tergabung dalam LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan). Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen (pola ruang), lokasi tanah potensi usulan PPTPKH di Desa Donorojo diperuntukkan sebagai Kawasan Permukiman Pedesaan dan Kawasan Hutan Lindung (Sumber: Perda Kabupaten Kebumen No. 23 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen Tahun 2011–2031). Melalui pendataan lapang oleh Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah 2023, penggunaan eksisting tanah di lokasi adalah permukiman sehingga sesuai dengan peruntukkannya.
Gambar 2.44. Peta Delineasi Lokasi PotensSumber: Hasil
78 si TORA di Dusun Ketileng Desa Donorojo Analisis, 2023
Gambar 2.45. Peta Delineasi Lokasi PotensSumber: Hasil
79 si TORA di Dusun Ketileng Desa Donorojo Analisis, 2023
Gambar 2.46. Peta Tata Ruang Lokasi PoSumber: Hasil
80 tensi TORA Dusun Menganti Desa Donorojo Analisis, 2023
Gambar 2.47. Peta Tata Ruang Lokasi PoSumber: H
81 tensi TORA Dusun Menganti Desa Donorojo Hasil Analisis, 2023
82 F. Kabupaten Magelang Kegiatan Pendataan Data Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dan Pengembangan Akses Reform Kegiatan Data GTRA Provinsi di Kabupaten Magelang dilakukan pada aset yang bersumber dari usulan PPTPKH. Hasil pendataan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pendataan aset usulan PPTPKH di Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo; b. Pendataan aset usulan PPTPKH di Desa Bawang, Kecamatan Pakis; c. Pendataan aset usulan PPTPKH di Desa Tirto, Kecamatan Grabag; d. Pendataan aset usulan PPTPKH di Desa Citrosono, Kecamatan Grabag; e. Pendataan aset usulan PPTPKH di Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag; f. Pendataan aset usulan PPTPKH di Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan. Hasil pengumpulan data potensi TORA pada lokasi tersebut adalah sebagai berikut. F1. Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo Sumber TORA : Usulan PPTPKH Lokasi : Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo Koordinat : X: 421150, Y: 9169832 Luas Tanah : ± 8,31 Ha RTRW (Pola Ruang) : Kawasan Perkebunan, Kawasan Permukiman, dan Sempadan Sungai Eksisting : Permukiman Jumlah KK yang Menempati: ± 150 KK Hasil Identifikasi Lapang : Lokasi potensi TORA di Desa Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang berasal dari usulan Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH). Lokasi potensi TORA di Desa Kebonrejo memiliki luas ± 8,31 Ha yang berada di Dusun Ngancar sejumlah 1 RT dan Dusun Kapuragan sejumlah 3 RT.
83 Gambar 2.48. Dokumentasi Lapang di Desa Kebonrejo Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Hasil peninjauan lapang Tim GTRA Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah menemukan bahwa kondisi eksisting deliniasi indikatif permukiman saat ini berada di luar Kawasan Hutan. Pihak desa menginformasikan bahwa tidak terdapat permukiman yang masuk dalam Kawasan Hutan. Informasi diperoleh bahwa hampir satu Desa Kebonrejo telah bersertipikat melalui Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) pada tahun 2014 – 2015 sebanyak 300 bidang dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada tahun 2018 sebanyak 1.300 bidang. Penerbitan sertipikat tersebut juga termasuk di lokasi usulan PPTPKH yang terindikasi permukiman di Desa Kebonrejo. Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang (pola ruang), lokasi indikatif permukiman di Desa Kebonrejo diperuntukkan sebagai kawasan perkebunan, kawasan permukiman, dan sempadan sungai (sumber: RTRW Kabupaten Magelang Tahun 2010 – 2030). Penggunaan tanah eksisting saat ini berupa permukiman dengan beberapa fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menunjang kehidupan masyarakat pada lokasi tersebut. Permukiman memiliki rumah sejumlah ± 130 rumah yang terdiri dari ± 150 KK dengan rata-rata luas sekitar 60 m2 dan sudah terdapat SPPT pajaknya. Fasilitas yang terdapat di permukiman tersebut antara lain masjid, musala, dan Gedung PLN. Informasi diperoleh bahwa terdapat potensi usaha industri gula semut dan pertanian pada lokasi tersebut, dan telah terdapat bantuan pendampingan dan pengolahan hasil tani pada tahun 2019/2020. (Sumber: Sekretaris Desa Kebonrejo, Bapak Musmilih)
Gambar 2.49. Peta Deliniasi LokSumber: H
84 kasi Usulan PPTPKH di Desa Kebonrejo Hasil Analisis, 2023
Gambar 2.50. Peta Pola Ruang LoSumber: H
85 okasi Usulan PPTPKH di Desa Kebonrejo Hasil Analisis, 2023
86 F2. Desa Bawang, Kecamatan Pakis Sumber TORA : Usulan PPTPKH Lokasi : Desa Bawang, Kecamatan Pakis Koordinat : X: 422607, Y: 9174725 Luas Tanah : ± 3,57 Ha RTRW (Pola Ruang) : Kawasan Perkebunan, Kawasan Permukiman, dan Sempadan Sungai Eksisting : Permukiman Jumlah KK yang Menempati: ± 32 KK Hasil Identifikasi Lapang : Lokasi potensi TORA di Desa Bawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang berasal dari usulan PPTPKH. Lokasi pendataan lapang didasarkan menurut data permukiman pada kawasan hutan dalam SK. 903/MENLHK-PKTL/PPKH/PLA.2/2/2023 Tentang Peta Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH) Revisi II. Lokasi potensi TORA di Desa Bawang memiliki luas ± 3,57 Ha yang berada di Dusun Jumbleng sejumlah 1 RT, yaitu RT 15. Gambar 2.51. Dokumentasi Lapang di Desa Bawang Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Informasi yang diperoleh selama peninjauan lapang Tim GTRA Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah, lokasi usulan PPTPKH di Desa Bawang tidak berada di Kawasan Hutan. Pihak desa menginformasikan bahwa hampir keseluruhan bidang tanah di Desa Bawang telah bersertipikat melalui PRONA pada tahun 2014 sebanyak ± 125 bidang dan PTSL pada tahun 2018 sebanyak ± 1.800 bidang. Penerbitan sertipikat tersebut juga termasuk di lokasi usulan PPTPKH yang terindikasi permukiman di Desa Bawang. Berdasarkan informasi dari perangkat desa, pada lokasi usulan PPTPKH di Desa Bawang hanya enam hingga tujuh bidang yang masih belum bersertipikat.
87 Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang (pola ruang), lokasi indikatif permukiman di Desa Bawang diperuntukkan sebagai kawasan perkebunan, kawasan permukiman, dan sempadan sungai (sumber: RTRW Kabupaten Magelang Tahun 2010 – 2030). Penggunaan tanah eksisting saat ini berupa permukiman dengan beberapa fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menunjang kehidupan masyarakat pada lokasi tersebut. Permukiman memiliki rumah sejumlah ± 32 rumah dengan rata-rata luas sekitar 100 m2 . Fasilitas yang terdapat di permukiman tersebut antara lain satu masjid dan satu musala. Informasi diperoleh bahwa masyarakat bermatapencaharian sebagai buruh harian lepas (bangunan) dan sebagai petani. Lahan yang biasa digarap merupakan tanah bengkok dan lahan pribadi yang biasa ditanami ketela dan kayu-kayu. Hingga saat ini tidak terdapat bantuan penataan akses yang masuk ke Desa Bawang. (Sumber: Lurah Bawang, Bapak Maryanto)
Gambar 2.52. Peta Deliniasi LoSumber: H
88 okasi Usulan PPTPKH di Desa Bawang Hasil Analisis, 2023
Gambar 2.53. Peta Pola Ruang LokSumber: Has
89 kasi Usulan PPTPKH di Desa Bawang sil Analisis, 2023
90 F3. Desa Tirto, Kecamatan Grabag Sumber TORA : Usulan PPTPKH Lokasi : Desa Tirto, Kecamatan Grabag Koordinat X: 429119, Y: 9184273 Luas Tanah : ± 8,78 Ha RTRW (Pola Ruang) : Kawasan Perkebunan, Kawasan Permukiman, dan Sempadan Sungai Eksisting : Permukiman Jumlah KK yang Menempati: ± 193 KK Hasil Identifikasi Lapang : Lokasi potensi TORA di Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang berasal dari usulan Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH). Lokasi pendataan lapang didasarkan menurut data permukiman pada kawasan hutan dalam SK. 903/MENLHK-PKTL/PPKH/PLA.2/2/2023 Tentang Peta Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH) Revisi II. Lokasi potensi TORA di Desa Tirto memiliki luas ± 8,78 Ha yang berada di Dusun Kudusan sebanyak 6 RT. Gambar 2.54. Dokumentasi Lapang di Desa Tirto Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023
91 Hasil peninjauan lapang Tim GTRA Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah menemukan bahwa kondisi eksisting deliniasi indikatif permukiman saat ini berada di luar Kawasan Hutan. Informasi diperoleh bahwa Desa Tirto pernah mendapatkan kegiatan PRONA pada tahun 2014 sebanyak 200 bidang dan PTSL pada tahun 2021 sebanyak ± 2.800 bidang dan PTSL tahun 2022 sebanyak ± 200 bidang. Penerbitan sertipikat tersebut juga termasuk di lokasi usulan PPTPKH yang terindikasi permukiman di Desa Tirto. Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang (pola ruang), lokasi indikatif permukiman di Desa Tirto diperuntukkan sebagai kawasan perkebunan, kawasan permukiman, dan sempadan sungai (sumber: RTRW Kabupaten Magelang Tahun 2010 – 2030). Penggunaan tanah eksisting saat ini berupa permukiman dengan beberapa fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menunjang kehidupan masyarakat pada lokasi tersebut. Permukiman memiliki rumah sejumlah ± 160 rumah yang terdiri dari ± 193 KK dengan ratarata luas sekitar 108 m2 dan sudah terdapat SPPT pajaknya. Fasilitas yang terdapat di permukiman tersebut antara lain satu masjid, tiga musala, dan satu TPQ. Informasi diperoleh bahwa terdapat permasalahan bencana rawan longsor pada Kawasan Hutan pada tahun ± 1975, serta retakan tanah sepanjang ± 50 meter dan longsor sepanjang ± 18 meter pada tahun 2020. Permasalahan tersebut telah diatasi dengan melapor kepada LPBD (Lembaga Penanggulangan Bencana Desa) melalui mitigasi bencana berupa early warning system. Potensi usaha di Desa Tirto berupa pertanian dan perkebunan kopi. Telah terbentuk satu kelompok Gapoktan tiap dusun. Hasil pendataan diperoleh informasi bahwa telah terdapat pelatihan di sektor pertanian padi dan perkebunan kopi berupa Rumah Jamur Kopi pada tahun 2022. (Sumber: Kepala Desa Tirto, Ibu Lilik Harliana dan Sekretaris Desa Tirto, Bapak Sukmono Adi)
Gambar 2.55. Peta Deliniasi LSumber: H
92 Lokasi Usulan PPTPKH di Desa Tirto Hasil Analisis, 2023
Gambar 2.56. Peta Pola Ruang LokSumber: H
93 kasi Usulan PPTPKH di Desa Tirto Hasil Analisis, 2023
94 F4. Desa Citrosono, Kecamatan Grabag Sumber TORA : Usulan PPTPKH Lokasi : Desa Citrosono, Kecamatan Grabag Koordinat : X: 427694, Y: 9187458 Luas Tanah : ± 12,14 Ha RTRW (Pola Ruang) : Kawasan Perkebunan, Kawasan Permukiman, dan Kawasan Pertanian Eksisting : Permukiman Jumlah KK yang Menempati: ± 370 KK Hasil Identifikasi Lapang : Lokasi potensi TORA di Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang berasal dari usulan Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH). Lokasi pendataan lapang didasarkan menurut data permukiman pada kawasan hutan dalam SK. 903/MENLHK-PKTL/PPKH/PLA.2/2/2023 Tentang Peta Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH) Revisi II. Lokasi potensi TORA di Desa Citrosono memiliki luas ± 12,14 Ha yang berada di Dusun Batur sebanyak 4 RT, Dusun Ngablak sebanyak 1 RT, dan Dusun Dempel dengan total sebanyak 5 RT 1 RW. Gambar 2.57. Dokumentasi Lapang di Desa Citrosono Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023 Hasil peninjauan lapang Tim GTRA Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah menemukan bahwa kondisi eksisting deliniasi indikatif permukiman saat ini berada di luar Kawasan Hutan. Informasi diperoleh bahwa Desa Citrosono pernah mendapatkan kegiatan PRONA
95 pada tahun 2014 sebanyak 200 bidang. Penerbitan sertipikat tersebut juga termasuk di lokasi usulan PPTPKH yang terindikasi permukiman di Desa Citrosono. Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang (pola ruang), lokasi indikatif permukiman di Desa Citrosono diperuntukkan sebagai kawasan perkebunan, kawasan permukiman, dan kawasan pertanian (sumber: RTRW Kabupaten Magelang Tahun 2010 – 2030). Penggunaan tanah eksisting saat ini berupa permukiman dengan beberapa fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menunjang kehidupan masyarakat pada lokasi tersebut. Permukiman memiliki rumah sejumlah ± 350 rumah yang terdiri dari ± 370 KK dengan rata-rata luas sekitar 54 m2 dan sudah terdapat SPPT pajaknya sebanyak lebih dari ± 6000. Fasilitas yang terdapat di permukiman tersebut antara lain tiga masjid, enam musala, dan tiga TPA. Informasi diperoleh bahwa terdapat permasalahan kemiskinan, rumah tidak layak, air yang sulit, dan bencana tanah longsor di Desa Citrosono. Permasalahan longsor tersebut telah diatasi dengan menanam rumput yang panjang akar-akarnya. Tahun 2022 terdapat bantuan bedah rumah dari PUPR dan betonisasi ke arah Banjarsari sebanyak ± 50 juta oleh Partai Politik tahun 2023, dan pompa air 100 juta. Potensi usaha di Desa Citrosono berupa pertanian dan perkebunan kopi. Hasil pendataan diperoleh informasi bahwa terdapat masyarakat yang menumpang lahan perhutani untuk digarap tanaman kopi dengan sistem setoran. Bantuan akses yang telah masuk di Desa Citrosono berupa pelatihan pembuatan kompos oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang pada tahun 2023 dan pelatihan barista di sektor usaha kopi oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022. (Sumber: Kepala Desa Citrosono, Bapak M. Wahyudin)
Gambar 2.58. Peta Deliniasi LokSumber: H
96 kasi Usulan PPTPKH di Desa Citrosono Hasil Analisis, 2023
Gambar 2.59. Peta Pola Ruang LoSumber: H
97 okasi Usulan PPTPKH di Desa Citrosono Hasil Analisis, 2023
98 F5. Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag Sumber TORA : Usulan PPTPKH Lokasi : Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag Koordinat : X: 428873, Y: 9188037 Luas Tanah : ± 3,15 Ha RTRW (Pola Ruang) : Kawasan Perkebunan, Kawasan Perkebunan, Sempadan ddddddddddddddddddddddddiSungai Eksisting : Permukiman Jumlah KK yang Menempati: ± 63 KK Hasil Identifikasi Lapang : Pendataan lapang dilakukan di Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Lokasi pendataan lapang didasarkan menurut data permukiman pada kawasan hutan dalam SK. 903/MENLHK-PKTL/PPKH/PLA.2/2/2023 Tentang Peta Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH) Revisi II. Luas lokasi potensi TORA di Desa Banjarsari adalah seluas ± 3,16 Ha yang berada di Dusun Butuh sebanyak 2 RT (RT 14 – 15, RW 08). Informasi diperoleh bahwa Desa Banjarsari pernah mendapatkan kegiatan PRONA pada tahun 2012 dan PTSL pada tahun 2022. Penerbitan sertipikat tersebut juga termasuk di lokasi usulan PPTPKH yang terindikasi permukiman di Desa Banjarsari. Penggunaan tanah eksisting saat ini berupa permukiman warga yang di dalamnya telah terdapat beberapa fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menunjang kehidupan masyarakat sekitar. Fasilitas yang terdapat pada permukiman tersebut adalah satu masjid, satu TPQ, dan saung untuk kelompok tani. Gambar 2.60. Dokumentasi Potensi TORA di Desa Banjarsari Sumber: Dokumentasi Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapang, diketahui bahwa lokasi tanah secara eksisting merupakan permukiman yang ditempati oleh masyarakat, namun bukan merupakan kawasan hutan seperti pada data yang didapatkan sebelumnya. Permukiman terletak berdekatan
99 dengan kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan hutan, namun tidak bersebelahan secara langsung. Permukiman memiliki jarak ± 100 meter dari patok batas kawasan hutan. Permukiman warga berada pada non-kawasan hutan tetapi dikelilingi oleh pepohonan yang cukup rimbun sehingga mirip dengan hutan. Sebagian besar masyarakat pada wilayah yang didatangi telah memiliki SPPT pajak dan tanah yang ditempati telah bersertipikat. Kawasan hutan tersebut saat ini digunakan oleh masyarakat sebagai perkebunan dengan berbagai komoditas yaitu kopi, aren, dan tanaman keras sengon. Biji dari tanaman-tanaman tersebut diberikan oleh Perhutani agar tanah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekaligus menjaga kondisi tanah agar tidak longsor karena kemiringan di beberapa lokasi di sekitar desa cukup tinggi. Potensi usaha di Desa Banjarsari berupa pertanian dan perkebunan kopi. Bantuan akses yang telah masuk di Desa Banjarsari berupa penyuluhan budidaya kopi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, bantuan Jalan Usaha Tani dari dana Provinsi Jawa Tengah. (Sumber: Sekretaris Desa Banjarsari, Bapak Faturohman) Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang (pola ruang), lokasi usulan PPTPKH di Desa Banjarsari diperuntukan sebagai kawasan perkebunan, kawasan permukiman, dan sempadan sungai. Kawasan permukiman dan kawasan perkebunan sudah cukup tepat dengan keadaan eksisting, namun sebagian dari permukiman masuk ke dalam kawasan sempadan sungai dan memiliki luas yang cukup besar.
Gambar 2.61. Peta Delineasi LokasSumber: Hasil
100 i Potensi TORA di Desa Banjarsari Analisis, 2023
Gambar 2.62. Peta Pola Ruang LokaSumber: Hasil
101 asi Potensi TORA di Desa Banjarsari Analisis, 2023