The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan Digital Darul Ilmi MTs Negeri 1 Wonosobo, 2022-05-25 18:57:02

Pengantar _Penyelenggaran _Konstruksi

Pengantar _Penyelenggaran _Konstruksi

7. Kontraktor dapat memahami kebutuhan pemilik proyek
dalam semua bidang yang akan membantu dalam proses
konstruksi dan mengarah pada peningkatan kualitas dan
manfaat lain bagi pemilik proyek.

8. Kontraktor dapat menyoroti masalah kesehatan dan masalah
keamanan yang harus diperhitungkan pada desain.

Rapat Tim Desain
Rapat tim desain diselenggarakan, dipimpin, dan dinotulensikan

oleh pimpinan tim desain. Hal ini tidak penting bagi manajer
proyek untuk menghadiri semua rapat sebagai hal yang biasa,
meskipun dia biasanya memiliki hak untuk melakukannya.
Manajer proyek akan menerima menit dari semua rapat dan akan
melaporkan kepada pemilik proyek yang sesuai.

Perizinan Berdasarkan Peraturan dan Undang-undang
Meskipun banyak pekerjaan rinci yang harus dilakukan oleh tim

desain dan konsultan lainnya untuk mendapatkan persetujuan
perundang-undangan seperti perencanaan izin dan persetujuan
peraturan bangunan, manajer proyek tetap memiliki peran
penting memfasilitasi dalam kegiatan yang kritis bagi proyek.

Persetujuan Perencanaan
Demi keselamatan masyarakat, telah disusun berbagai peraturan

dan perundangan baik dipusat maupun daerah untuk mengatur
perizinan perencanaan dan pembangunan serta penggunaan
fasilitas bangunan.

Perundang-undangan
Peraturan dan perundangan akan menyangkut hal-hal sebagai

berikut:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Lingkungan dan keberlanjutannya.
3. Hukum-hukum lokal, nasional, dan internasional.
4. Hukum ketenagakerjaan.
5. Asuransi.
6. Lahan dan kepemilikan.
7. Izin bangunan.
8. Peraturan bangunan.
9. Standar perencanaan dan material.
10. Persetujuan pihak ketiga bagi pemberi tugas tertentu.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 181

11. Kebijakan organisasi standar.
12. Pendanaan.

Undang-undang pokok yang mengatur proses perencanaan
adalah undang-undang yang disahkan oleh DPR atau DPRD serta
peraturan pemerintah dan pemerintah daerah yang menyangkut
masalah-masalah berbeda untuk setiap daerah antara lain:
1. Perencanaan kota dan negara.
2. Perencanaan (bangunan dan konservasi).
3. Perencanaan (bahan bahan berbahaya).
4. Perencanaan dan kompensasi.
5. Kota dan negara perencanaan (pembangunan umum diizinkan).
6. Kota dan perencanaan negara (prosedur pembangunan umum).
7. Kota dan negara perencanaan (bidang pembangunan).
8. Kota dan negara perencanaan (rencana pembangunan).

Pemberian persetujuan perencanaan tidak menghapus kebutuhan
untuk memperoleh persetujuan lainnya yang mungkin diperlukan,
juga tidak menyiratkan bahwa persetujuan tersebut pasti akan datang.

Izin perencanaan diperlukan untuk setiap pembangunan. Dalam
Undang-undang Inggris Pasal 55 Tahun 1990, pembangunan
didefinisikan sebagai pelaksanaan bangunan, operasi teknik,
pertambangan atau lainnya di, pada, di atas atau di bawah tanah,
atau membuat setiap perubahan material dalam penggunaan
tanah setiap bangunan atau lainnya. Definisi operasi bangunan
meliputi pembongkaran bangunan. Pasal 55 juga menyatakan
bahwa pekerjaan-pekerjaan tertentu yang bukan merupakan
pekerjaan konstruksi di bawah Undang-undang 1990, pekerjaan
tersebut termasuk:
l Pekerjaan pemeliharaan, perbaikan dari perubahan lain
dari setiap bangunan yang hanya mempengaruhi interior
bangunan atau yang tidak secara material mempengaruhi
penampilan eksternal.
l Penggunaan bangunan atau tanah dalam curtilage sebuah
rumah tinggal untuk tujuan insidentil yaitu kenikmatan
rumah tinggal seperti penggunaan lahan untuk tujuan
pertanian atau kehutanan.
l Perubahan penggunaan tanah atau bangunan dari satu
kegunaan untuk kegunaan lain dalam kelas yang sama dari
perencanaan kota dan negara (klasifikasi penggunaan).

182 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedungmemberikan izin untuk definisi kelas
pembangunan tertentu, terutama untuk yang bersifat minor.
Selain itu, terdapat pula Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor: 24/prt/m/2007 tanggal 9 Agustus 2007 tentang Panduan
Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung. Kelas yang paling
umum digunakan memungkinkan berbagai perluasan kecil atau
perubahan untuk rumah tinggal. Akan tetapi Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah Nomor 36
Tahun 2005 hanya mengatur pembangunan gedung dan tidak
mencakup semua bangunan seperti pada Undang-undang
Inggris tahun 1990. Di Indonesia, pembangunan gedung negara
diatur dengan undnag-undang tersendiri.

Dalam peraturan di Inggris, skema untuk zona usaha dan
perencanaan zona yang disederhanakan (lihat PPG5 - Panduan
Perencanaan Kebijakan 5) juga memberikan izin perencanaan untuk
pembangunan jenis yang didefinisikan dalam skema bersangkutan.
Penataan ruang atau zona ditetapkan dalam Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68 dan Tambahan Lembaran
Negara RepublikIndonesia Nomor 4725). Di Indonesia, pengaturan
zona ditetapkan dalam peraturan daerah.

Waktunya
Izin perencanaan tidak dapat dijamin atau dipastikan didepan

kapan keputusan akan diterbitkan oleh otoritas perencanaan lokal
(Dinas Tata Kota dan Daerah), manajer proyek harus mengantisipasi
hal ini dalam master schedule.

Negosiasi
Manajer proyek biasanya akan membantu pimpinan tim desain

dalam negosiasi dengan pejabat otoritas lokal dan laporan kepada
pemilik proyek atas implikasi dari setiap kondisi khusus atau
kebutuhan untuk memberikan manfaat perencanaan melalui
perjanjian hukum yang sesuai. Konsultan hukum pemilik proyek
diberi pengarahan untuk melakukan tindakan yang sesuai atas
nama pemilik proyek.

Presentasi
Jika diperlukan, manajer proyek akan mengatur setiap presentasi

yang akan dibuat untuk Dinas Tata Kota dan Daerah dan kelompok

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 183

masyarakat setempat. Manajer proyek juga akan mengatur rapat,
termasuk publisitas menyetujui dan siaran pers dengan pemilik proyek.

Penolakan
Jika izin perencanaan ditolak, saran dari konsultan yang relevan

harus diperoleh dan tindakan dimulai, baik untuk mengajukan
perubahan proposal maupun untuk mengajukan banding atas
keputusan penolakan tersebut.

Banding
1. Dalam hal banding, pengaturan dibuat untuk penunjukan
dan briefing kepada spesialis dan pengacara, termasuk
mengelola kemajuan proses banding.
2. Pengusul yang ditolak izin perencanaannya oleh Dinas Tata
Kota dan Daerah, yang diberi izin tetapi harus mengikuti
kondisi-kondisi yang ditemukan tidak dapat diterima, atau
yang usulannya tidak diputuskan dalam periode yang tepat,
dapat naik banding kepada Gubernur atau Walikota. Banding
dikirim ke Inspektorat Perencanaan.

Penegakan Peraturan
Wewenang utama penegakan otoritas adalah:

1. Mengeluarkan pemberitahuan penegakan hukum dan
menyatakan langkah yang diperlukan untuk memperbaiki
suatu dugaan pelanggaran dalam batas waktu tertentu (ada
hak banding ke Gubernur terhadap pemberitahuan).

2. Menyampaikan pemberitahuan pemberhentian yang bisa
melarang semua kegiatan apapun yang disertakan dengan
segera dalam rangka pemberitahuan penegakan peraturan
yang berkaitan (tidak ada hak banding kepada Gubernur).

3. Menyampaikan pemberitahuan kondisi pelanggaran jika ada
kegagalan untuk mematuhi kondisi yang dikenakan pada
pemberian izin perencanaan.

4. Mengusulkan kepada Pengadilan Tinggi atau Pengadilan
Negeri untuk suatu perintah menahan suatu pelanggaran
pengendalian perencanaan yang aktual atau terlihat.

5. Memasuki tanah milik untuk tujuan penegakan hukum.
6. Mengikuti standar pemilik tanah untuk memasuki tanah dan

melaksanakan pekerjaan perbaikan yang diperlukan karena
suatu pemberitahuan penegakan hukum dan untuk membebani
pemilik biaya yang dikeluarkan untuk melakukannya.

184 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

7. Setelah pemberitahuan penegakan hukum telah menjadi
efektif atau setelah pemberitahuan berhenti telah disampaikan,
jika tidak memenuhi persyaratan pemberitahuan penegakan
hukum atau bertentangan larangan dalam pemberitahuan
untuk pemberhentian akan menjadi tindak pidana.

Persetujuan Hukum Lainnya
Tugas dari tim desain adalah untuk memfasilitasi bahwa desain

telah mematuhi semua undang-undang tentang pengaturan
lainnya, misalnya untuk persetujuan peraturan bangunan, sarana
meloloskan diri dari keadaan bahaya, penyimpanan bahan
berbahaya, asap dan emisi, dan polutan. Umumnya, aturan
hukum membuat pemilik atau penghuni bertanggung jawab
atas aspek tugas seterusnya dalam kaitannya dengan undang-
undang tersebut. Manajer proyek memperoleh persetujuan
dari semua tim desain dan/atau sumber lain yang relevan serta
mengatur pemberitahuan tugas-tugas untuk pemilik proyek.
Pihak lainnya seperti subkontraktor spesialis, mengajukan dan
memperoleh persetujuan peraturan bangunan untuk produk
atau sistem mereka.

Detail Desain dan Informasi Produksi
Peran pemantauan dan koordinasi manajer proyek akan

memerlukan penghubung ekstensif dengan anggota tim
proyek dan akan mencakup tugas-tugas yang ditunjukkan lebih
terperinci pada Gambar 7.14.

Review brief for
each consultant

Advice interpretation
of brief, specification

design

Agree overall Ensure items for
design schedule pretendering are
identified and ordered

Monitor production Monitor against cost Ensure that additional
of drawing and plan and carry out decisions and from client
specification
value analysis as design progresses

Presentation to client Check design produced to Check that additional
at various design client requirement and within orders are placed or
development exiting orders modified
budget The design should
Obtain client’s final
accommodate
approval for the contract’s construction
design
method and
subcontract design

Gambar 7.14 Koordinasi Pekerjaan Desain Sampai Menetapkan Desain
(Design Freeze)

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 185

Tugas-tugas tersebut antara lain:
l Mengontrol sejauh mana desain akan diproduksi oleh kontraktor

spesialis dan/atau produsen komponen dan mengatur
pembagian tanggung jawab antara mereka dan tim desain.
l Meninjau strategi sistem pengendalian dan prosedur proyek
serta mengubah buku pegangan proyek sesuaikeperluan.
l Memperkuat ketentuan desain yang diperlukan selama
pengembangan desain.
l Dalam hubungannya dengan tim proyek, menyiapkan jadwal
tahapan rinci untuk desain rinci dan tahap produksi informasi.
Selain itu, bertugas juga mendefinisikan dan mengalokasikan
tanggung jawab.
l Mempersiapkan jadwal untuk membangun arus informasi secara
tepat waktu dari desain tim untuk:
l Biaya pemeriksaan.
l Persetujuan pemilik proyek.
l Persiapan tender.
l Proses konstruksi.
l Koordinasi kegiatan pemilik proyek dan tim proyek dalam
pengelolaan produksi informasi desain.
l Merumuskan, bekerjasama dengan rekomendasi konsultan
untuk pemilik proyek sehubungan dengan sistem pengendalian
mutu, termasuk:
l Inspeksi dilapangan dandi luar lapangan pekerjaan untuk

memenuhi spesifikasi serta pengujian bahan dan pengerjaan.
l Pengujian kinerja dan kriteria yang akan digunakan.
l Persiapan jadwal untuk sampel yang diperlukan, mock-up,

memperbaharui dan memantau kemajuan persetujuan, serta
salinan jadwal termasuk dalam laporan bulanan yang relevan.
l Daftar kriteria kunci dalam hal pembandingan kinerja yang di
semua bidang desain membuat jelas bagaimana desain akan
dinilai, yaitu perubahan atau kesalahan dengan fasilitas saat ini.
l Pemantauan desain detail yang muncul terhadap rencana biaya.
l Untuk memperoleh izin dan persetujuan, akan berhubungan
dengan tim pemilik proyek dan utilitas otoritas daerah dan
badan hukum lainnya.
l Mengevaluasi perubahan dalam persyaratan pemilik proyek
untuk implikasi biaya dan waktu serta memasukkan barang yang
telah disepakati dalam proses desain.
l Pemantauan kemajuan dan memberikan laporan rutin
menggabungkan informasi yang berkaitan dengan:

186 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

l Status proyek.
l Kemajuan terhadap jadwal, bersama dengan laporan

pengecualian (exception report).
l Biaya terhadap anggaran atau rencana biaya, bersama

dengan pernyataan rekonsiliasi.
l Perkiraan total biaya dan tanggal penyelesaian.
l Daerah kritis.
l Tindakan korektif yang diperlukan.
l Mendapatkan persetujuan pemilik proyek untuk desain rinci dan
tahap produksi informasi.
l Memulai pengaturan untuk pelaksanaan desain disetujui dan
informasi produksi untuk memastikan bahwa persyaratan yang
wajar terkait informasi bagi kontraktor terpenuhi.

(n) Manajemen Pengadaan
Pendekatan pengadaan yang diusulkan dan disepakati antara lain:
l Metode penunjukan konsultan. (Negosiasi, tender, kompetisi arsi­
tektur termasuk referensi untuk setiap kebutuhan klien sep­er­­
ti penggunaan organisasi dari daftar disetujui. Perlu untuk ber­
hubungan dengan klien pembelian atau pengadaan departemen)
l Disarankan rute pengadaan (desain dan membangun, tradisional,
manajemen konstruksi, dan lain-lain) dalam kaitannya dengan
tujuan klien kunci.
l Bentuk kontrak dan kemungkinan amandemen yang diperlukan
untuk bentuk standar.
l Persiapan tender dokumentasi.
l Pernyataan minat dan penyaringan market.
l Pra-kualifikasi termasuk kriteria.
l Proses pemilihan kontraktor yang diusulkan (tender, negosiasi,
perjanjian kerangka kerja), metode evaluasi atau pedoman yang
harus digunakan (harga terendah, nilai terbaik), dan pendekatan
untuk mencetak gol (detail pendekatan berbeda untuk paket
pekerjaan yang berbeda).
l Evaluasi tender termasuk kriteria.
l Tanggung jawab untuk penilaian tender dan rekomendasi.
l Silang referensi dokumentasi lain yang relevan, khususnya proses
pengadaan klien, flow chart, dan lain-lain.

(o) Manajemen Produksi Konstruksi di Lapangan
Cluster teknologi konstruksi merupakan pendekatan revolusioner
untuk pengelolaan seluruh desain dan konstruksi rantai pasok yang

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 187

akan baru untuk sebagian besar orang-orang di proyek. Oleh karena
itu, induksi akan digunakan sebagai sarana utama memperkenalkan
konsep baru untuk semua orang di proyek.

Induksi akan digunakan untuk membawa orang-orang yang
terlibat untuk bersama pada tahap berikutnya dan fokus pada
masalah yang harus diselesaikan. Hal ini merupakan sesi kerja,
terutama untuk mengatur subtujuan dan jadwal untuk pencapaian
mereka dalam tahap berikutnya dari karya tersebut. Ada banyak
kesempatan ketika induksi dapat digunakan, baik ketika komposisi
tim atau anggota berubah secara signifikan maupun ketika banyak
orang baru diperkenalkan ke proyek. Pada induksi, tim baru harus
mengidentifikasi tugas pekerjaan dan interface yang sangat penting.
Hal tersebut akan membutuhkan mayoritas perhatian manajemen.
Tim baru juga perlu menyepakati subtujuan, mengamankan
komitmen untuk prestasi mereka, dan memastikan bahwa individu
memahami peran mereka dalam mencapai sub tujuan.

Program Induksi
Dasar program induksi adalah:

Desain Team Away Day
Tim desain akan berkembang jauh jika rencana bisnis telah disetujui.

Setelah melampaui tahap kelayakan dan kasus bisnis, tujuannya
adalah untuk mengkomunikasikan tujuan komersial untuk tim baru
dan menetapkan agenda untuk tahap berikutnya. Tujuan dari tahap
ini adalah diperolehnya izin perencanaan rinci.

Hari Induksi Kontraktor Keterampilan Khusus
Hal ini merupakan awal dari kegiatan lapangan. Kelompok Trade

Specialist Contractor (STC) dibawa bersama-sama untuk membangun
hubungan kerja yang tepat dan program jangka pendek. Program
induksi adalah forum dimana semua pemain utama, klien, tim
desain, manajer konstruksi, dan kontraktor keahlian khusus bertemu
untuk membahas tanggung jawab masing-masing dan koordinasi
dari semua upaya mereka. Hal ini merupakan titik dimana praktik
teknologi cluster dan kerja kontrol area yang tertanam.

Sesi ini dirancang untuk memastikan bahwa kontraktor spesialis
keahlian khusus benar-benar jelas tentang ruang lingkup mereka
bekerja dan bagaimana mereka diharapkan untuk berkontribusi

188 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

bersama bagi keberhasilan proyek. Mereka terlibat secara aktif dalam
mengidentifikasi hambatan untuk prestasi mereka dari tujuan mereka
dan mereka bisa mempertanyakan setiap aspek dari proyek karena
mempengaruhi pekerjaan mereka. Mereka akan diharapkan dapat
memberikan kontribusi saran buildability selama pengembangan
desain rinci dan prosedur shop drawing. Tujuan lapangan untuk
mereka adalah untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi
dalam lingkungan yang benar-benar aman. Peran manajemen
adalah untuk menekankan bagaimana lapangan ini disusun untuk
membantu mereka mencapai tujuan ini. (Lihat Checklist Induksi
Keahlian Khusus Kontraktor)

Interaksi dengan Specialist Trade Contractor akan semakin ketat.
Membangun hubungan kerja yang baik dengan tujuan bersama
akan menjadi faktor kunci keberhasilan. Pada sesi ini, dengan
mendorong kontraktor keahlian khusus untuk memahami kontribusi
mereka terhadap pengembangan proyek akan membantu dalam
tugas memenuhi tujuan proyek. Aspek detail teknologi dan proses
instalasi bahwa setiap kontraktor akan menggunakan harus
dipahami sehingga dapat dimaksimalkan, namun pada saat yang
sama menjadi praktis dan ekonomis.

Setiap kontraktor keahlian khusus akan mendekati organisasi kerja
mereka yang berbeda, ini merupakan kesempatan yang baik untuk
mempertanyakan bagaimana masing-masing akan berinteraksi
dengan orang lain dan bagaimana kita dapat menyediakan
lingkungan dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa
interaksi yang diperlukan untuk memecahkan masalah antarmuka
dapat dicapai.

Induksi Operative
Semua program induksi adalah sama-sama penting, namun

kursus operative adalah yang paling fokus. Oleh karena itu, kursus
memainkan peran sentral dalam menetapkan standar untuk proyek.
Kursus harus berhubungan dengan prinsip-prinsip praktik terbaik
saat ini ke audiens yang sangat spesifik pada suatu pekerjaan
tertentu. Oleh karena itu, harus menjadi nilai praktis yang nyata dan
jelas menjelaskan manfaat dan kewajiban operator dan supervisor
yang hadir. Tujuannya adalah untuk:
l Memperjelas tujuan proyek;
l Menetapkan tanggung jawab individu untuk kualitas;

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 189

l Menetapkan standar untuk aman, bekerja efisien;
l Menjelaskan dan mendirikan operasi lapangan;
l Membangun tim; dan
l Membangun konsensus.

Tim manajemen lapangan akan menjalankan sesi. Sesi ini tidak akan
didelegasikan ke level terendah dan berubah menjadi standar safety
talk. Kehadiran adalah wajib, kewajiban untuk menghadiri harus
terkandung dalam organisasi dari dokumen penawaran. Hal ini
memungkinkan adanya biaya untuk menghadiri sesi tersebut. Oleh
karena itu, tentu saja harus dilihat sebagai manfaat besar bagi orang-
orang yang ditujukan sehingga mereka ingin hadir. Ada keengganan
berkomitmen alami untuk kursus yang tidak memiliki pengembalian
dengan segera. Hal ini harus dijual untuk kedua tim lapangan dan
kontraktor spesialis keahlian khusus sebagai kontribusi yang efektif
dan berharga bagi keberhasilan jangka panjang dan profitabilitas.

Kursus ini akan secara khusus berkaitan dengan pekerjaan dan tahap
kemajuan. Akibatnya tidak ada pertanyaan dari orang atau kembali tidak
hadir karena mereka telah bekerja untuk lapangan sebelumnya karena
tujuannya adalah untuk membawa mereka dengan kecepatan pada
situasi saat ini. Persiapan dan administrasi menyeluruh sangat penting.

Pertemuan Toolbox
Semua tim keahlian khusus akan didorong untuk menerapkan

pertemuan toolbox dengan anggota mereka. Bantuan dan
pendampingan akan diberikan jika diperlukan untuk memastikan
kepatuhan dengan persyaratan. Pertemuan toolbox didasarkan
pada pendekatan Jepang untuk pengelolaan situasi proyek yang
kompleks dimana setiap hari kerja secara signifikan berbeda dari
yang terjadi sebelumnya. Manajer keahlian khusus kontraktor dan
manajer lapangan akan mengadakan perencanaan formal dan
penjadwalan pertemuan hari sebelumnya pada pukul 15.00 untuk
merencanakan hari bekerja berikutnya dalam detail halus dan rapat
toolbox akan mengkomunikasikan keputusan.

Rapat Toolbox Harian
Tujuan:
1. Menginformasikan tim kerja pekerjaan sehari-hari.
2. Mengidentifikasi masalah dari hari sebelumnya dan
mengidentifikasi tindakan manajer untuk menyelesaikan masalah.

190 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

3. Meningkatkan kesadaran tentang isu yang akan datang, tugas
pokok, dan tenggat waktu.

4. Memperkuat rezim keamanan dan kualitas.

Induction Meetings Actions
Client team
away day Client board or Project initiation,
management board business plan,
Design team financing, operating
induction plans and final sign off.
Trade
contractor Project board Progress review,
induction budget review, risk
Operative management, scope
induction management

Design team meeting Monthly site meeting Budget, schedule,
Brief and scope risk review, delay
management and quality
management
Coordination meeting Monthly site meeting Budget, schedule,
Coordinate detail risk review, delay
design to avoid and quality
operational delay management
Weekly work
Value Monthly site meeting schedule/Last
engineering Planner/work area
Value engineering to review
review achieve cost plan Review days work
Risk objectives and forward task
engineering with each work
review Tool box meeting area team

Continuous management
of risk register

Engineering or shop Component design integration,
drawings review interface management and
meeting coordination between systems

Component Reports of visits to manufacturing
manufacture and facilities for each component supply chain

supply chain
monitoring review

Off site management On site management

Gambar 7.15 Jenis-jenis Rapat Proyek Konstruksi

Pertemuan ini akan didorong menjadi agenda. Lihat Lampiran
untuk agenda pertemuan standar. Semua menit pertemuan akan
disampaikan kepada pertemuan proyek yang akan dapat diakses
oleh semua.Hal yang bersifat rahasia harus disampaikan secara
terpisah.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 191

Tabel 7.20 Pengaturan Rapat Proyek

Rapat Pimpinan Frekuensi Tujuan

Rapat klien dewan atau Sebutkan Sebutkan Inisiasi proyek, rencana pemantauan
intervalnya. bisnis, pembiayaan, rencana operasi,
dewan manajemen. pimpinannya. dan tanda akhir off.
Kemajuan dan review anggaran,
Rapat dewan proyek. Sebutkan Sebutkan manajemen risiko, manajemen ruang
pimpinannya. intervalnya. lingkup.
Manajemen ketentuan dan ruang
Rapat tim desain. Sebutkan Sebutkan lingkup, meninjau kemajuan desain dan
intervalnya. rencana penyampaian informasi tim.
Manajemen luar kantor pimpinannya. Untuk mengkoordinasikan detail
desain antara konsultan, spesialis, dan
Rapat koordinasi desain. Sebutkan Sebutkan pemasok.
pimpinannya. intervalnya. Untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi tujuan proyek dan
Rekayasa nilai. Manajer proyek Sebutkan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai
dengan nilai terbaik untuk uang.
Lokakarya atau review. atau desain. intervalnya. Untuk mengidentifikasi, mengevaluasi,
mengkategorikan, dan memantau risiko
Tinjau manajemen risiko Manajer proyek Sebutkan proyek dan menerapkan langkah-
atau desain. intervalnya. langkah pengendalian risiko jika
diperlukan.
. Desain manajer Sebutkan Komponen integrasi desain, manajemen
Review teknik atau shop antarmuka, dan koordinasi antara sistem.
drawing. tim dan spesialis. intervalnya. Pemantauan set komponen ke lapangan
untuk memenuhi jadwal area kerja.
Pembuatan komponen Sebutkan Sebutkan

dan ulasan pemantauan pimpinannya. intervalnya.

rantai pasok.

Manajemen di Lapangan

Pertemuan kemajuan Site manager. Sebutkan Anggaran, jadwal, review risiko,
lapangan. intervalnya. keterlambatan, dan manajemen kualitas .
Kemajuan pertemuan Site manager. Mingguan. Kerja mingguan jadwal, planner, atau
mingguan. pekerjaan meninjau daerah terakhir.
Pertemuan perencanaan Site manager. Harian di Ulasan tugas hari itu dan benar untuk
harian. 3:00. mengikuti tugas-tugas sehari-hari di
area kerja.
Pertemuan kotak alat. Pemimpin tim. Harian di Ulasan pekerjaan hari itu dan tugas
7:30. ke depan dengan masing-masing tim
area kerja.

Persiapan Eksekusi
Kick-off Meeting
Rapat-Rapat Sebelum Mulai Pekerjaan
Rapat sebelum memulai proyek dengan kontraktor dan konsultan

(tim proyek) diadakan untuk menetapkan pengaturan bekerja
dengan baik, peran dan tanggung jawab, jalur komunikasi, dan untuk
menyetujui prosedur yang harus diikuti seluruh kontrak (proyek di
lokasi). Jika obligasi diperlukan, mereka harus menyediakan sebelum
kepemilikan lapangan diberikan. Kesehatan dan keselamatan
rencana kontraktor utama tersedia sebelum pekerjaan dimulai
di tempat. Contoh agenda untuk rapat sebelum memulai proyek
disajikan dalam Tabel 7.21.

192 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

Tabel 7.21 Spesimen Agenda Rapat Sebelum Memulai Proyek

1.Perkenalan
Penunjukan, pribadi
Peran dan tanggung jawab
Deskripsi proyek

2.Kontrak
Prioritas
Penyerahan informasi produksi
Tanggal dimulai dan selesai
Asuransi
Obligasi (jika berlaku)

Standar dan kualitas
3.Hal Kontraktor
Milik
Jadwal
File dan rencana kesehatan dan keselamatan kerja
Fasilitas dan perencanaan organisasi lapangan
Keamanan dan perlindungan lingkungan
Pembatasan lapangan
Kebijakan dan prosedur pengendalian kualitas kontraktor
Subkontraktor dan pemasok
Yang menangani masalah hukum dan peraturan
Jasa overhead dan bawah permukaan
Jasa sementara
Papan tanda-tanda

4.Residen Insinyur/Arsitek /Clerk Pekerjaan Terkait
Peran dan tugas
Fasilitas
Hubungan
Instruksi

5.Konsultan Berbagai Bidang
Struktural
Mekanis
Listrik
Lainnya

6.Tentang Quantity Surveyor
Penyesuaian angka tender
Prosedur penilaian
Remeasurement
PPN

7.Komunikasi dan Prosedur
Persyaratan informasi
Distribusi informasi
Hari instruksi
Jalur komunikasi
Penanganan dengan query
Membangun pengendalian pemberitahuan
Pemberitahuan kepada pemilik yang berdampingan atau pengguna

8.Rapat
Pola dan proses
Status notulensi rapat
Distribusi notulen rapat

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 193

Rapat-rapat
Tinjauan format, prosedur, waktu, peserta, dan tujuan dari tahap

berikutnya antara lain:
l Rapat lapangan yaitu rapat (kemajuan), rapat kebijakan atau

pokok, dan rapat informasi produksi kontraktor.
l Inspeksi Lapangan.

Rapat Koordinasi dan Kemajuan Proyek
Untuk membantu mengendalikan proses desain, manajer proyek akan

mengatur dan mengadakan rapat kemajuan proyek pada interval
yang relevan untuk mengkaji kemajuan pada semua aspek proyek dan
memulai tindakan olehpihak-pihak yang tepat untuk menjamin bahwa
rencana manajemen desain ditaati. Mendistribusikan notulen rapat
untuk semua pihak merupakan bagian penting dari aksi tindak lanjut.

Pendahuluan
l Perkenalkan wakil-wakilpara pihak yang secara teratur akan
menghadiri rapat-rapat kemajuan dan mengklarifikasi peran
dan tanggung jawab mereka. Pemilik proyek, kontraktor, dan
konsultan mungkin ingin memperkenalkan diri.
l Jelaskan secara ringkas ketentuan proyek, prioritas, tujuan, dan
setiap kontrak yang terpisah yang mungkin relevan.
l Indikasikan setiap spesialis yang ditunjuk oleh pemilik proyek,
misalnya untuk pengendalian kualitas, commissioning, dan
kontrak ini.

Item Agenda Rapat Sebelum Mulai Pekerjaan
Daftar Tugas yang Disarankan untuk Pimpinan Tim Desain

l Menetapkan gaya desain keseluruhan, kualitas, dan lain-lain.
l Membangun sistem grid atau referensi untuk skema dasar.
l Meninjau jadwal desain.
l Mengarahkan proses desain.
l Berhubungan dengan pemilik proyek tentang masalah desain

signifikan.
l Mempersiapkan informasi produksi cukup untuk konsultan

dan spesialis untuk mengembangkan proposal mereka,
mempersiapkan koordinasi, dan mengintegrasikan mereka ke
dalam skema keseluruhan.
l Memberikan saran untuk kebutuhan dan penunjukan konsultan
dan spesialis lain.
l Membangun sistem untuk mentransfer informasi serta

194 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

memeriksa kompatibilitas sistem dan perangkat lunak.
l Koordinasi dokumen pengarahan.
l Membangun sistem tinjauan desain dan validasi.
l Menyetujui dasar bagi rencana biaya untuk pemantauan

dikembangkan dan selanjutnya.
l Memberikan saran kepada pemilik proyek dari peran dan tugas

di bawah Undang-undang Jasa Konstruksi Nomor 18 Tahun 1999,
Peraturan Pemerintah Nomor 28 dan 29 Tahun 2000, peraturan
tentang SMK3L, OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004, dan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009.

Tugas-tugas Manajer Proyek pada Tahap Ini
l Mengorganisir dalam organisasi pemilik proyek dan kelompok
orang-orang yang sesuai yang akan memberikan kontribusi
untuk detail dari aspek-aspek ketentuan dan hal-hal pokok
yang relevan dari desain yang disiapkan oleh tim desain untuk
penandatanganan persetujuan.
l Membantu dalam persiapan atau finalisasi ketentuan proyek
(project brief) rinci.
l Menyiapkan rencana manajemen desain.
l Mengatur penunjukan konsultan dan spesialis lainnya.
l Pengorganisasian komunikasi dan sistem informasi.
l Memproduksi jadwal desain dan pemantauan kemajuan
terkoordinasi.
l Memastikan bahwa spesialis berbagai teknis ditunjuk oleh
pemilik proyek seperti IT, akustik, katering, lanskap, dan seniman
dibawa ke dalam proses desain pada waktu yang tepat.

Mengelola Kegiatan Konsultan
Kontraktor spesialis kunci perlu terlibat sejak dini dan dikelola

bersama dengankonsultan (lihat Gambar 7.16).

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 195

Design info Monitor progress Identify potential Resolve Reporting
produced to to design problem problems before and/or action
schedule in design
schedule Contractor production they occur R/A
requirements produces Monitor issue R/A
Information Consultant or of production R/A
available to information required contractor information
schedule (IRS) R/A
contractor IRS reconcilliation R/A

Cost contained Set up monthly reporting system
within budget Monitor fee applications from consultants

Monitor design against cost plan
Set up monthly reporting system

Quality inspection Review their Procedure health
responsibilities with and safety plan

consultant

Ensure consultants
have key events

inspection schedule
Set up procedures for
monthly checks on
quality of work
Maintain records,
including report and
correspondence on
quality of work

Gambar 7.16 Kegiatan Konsultan

Manajer proyek memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain:
l Pemantauan kemajuan terhadap rencana manajemen desain
dalam hubungan dengan tim. Hal ini penting mengingat
keterkaitan mereka. Namun, keterkaitan yang efektif tidak dapat
diselesaikan sampai tim penuh telah ditunjuk dan telah memiliki
waktu untuk mengatasi dengan proyek dan kompleksitas.
l Memberikan saran-saran kepada pimpinan tim desain tentang
persyaratan untuk menyetujui detail, mengintegrasikankegiatan
tim desain, dan menyerahkan jadwal produksi desain terpadu
untuk dikoordinasi oleh manajer proyek.
l Memasukkan tanggal pengajuan laporan desain dan periode ke
dalam jadwal proyek untuk pertimbangan dan persetujuan.
l Commissioning, sebagaimana diperlukan, atau mengatur tim
untuk komisi. Laporan khusus, misalnya yang berkaitan dengan
lapangan, pendapat hukum atas keringanan dan pembatasan,
dan hal-hal serupa.
l Memastikan konsultan yang kompeten ditunjuk sebagai
perencana dan pengawas sebagaimana diharuskan oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000, tergantung dari
project delivery method yang dipilih.
l Menggambar dalam perhatian pemilik proyek dan desainer

196 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

tugas masing-masing di bawah Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2000 dan pemantauan kepatuhannya.
l Mengatur semua informasi yang dibutuhkan dari pemilik
proyek dalam rangka untuk menjalankan tugas mereka yang
akan diberikan kepada tim. Fungsi penting dari manajer
proyek adalah untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan
dan terkadang banyak peserta dalam proses keseluruhan.
Pengawas perencanaan, pengacara, akuntan, konsultan pajak,
pengembangan konsultan, broker asuransi, dan lain-lain yang
mungkin terlibat dalam tahap pra-konstruksi.
l Mengirimkan proposal desain awal, laporan, dan gambar basic
design untuk pemilik proyek dalam hubungannya dengan
pimpinan tim desain untuk persetujuan. (Lihat Gambar 7.17).

Issue preliminary Review Reconcile Finalization of Presentation
plan and proposal with outline proposal to
brief
specification document client
Obtain client
Prepared detail Reconcile with approval to
capital budget outline budget
proceed
Appraise Reconcile with
program master project
implication
program

Gambar 7.17 Garis Besar Proposal Desain

Penyampaian persetujuan kepada tim untuk melanjutkan ke tahap
proyek berikutnya.
l Mendapatkan laporan keuangan atau biaya rutin dan
pemantauan terhadap anggaran atau rencana biaya. Memulai
tindakan perbaikan sesuai ketentuan yang disetujui jika laporan
biaya menunjukkan bahwa ada kemungkinan anggaran akan
terlampaui. Solusi untuk masalah yang tidak dapat diselesaikan
dalam ketentuan yang disetujui atau mungkinanggaran yang
substansial tidak dibelanjakan harus diserahkan kepada pemilik
proyek dengan rekomendasi. Penyetujuan anggaran pasti pada
tahap awal adalah hal yang paling penting karena dalam kasus-
kasus tertentu dapat menyebabkan pemilik proyek memodifikasi
ketentuan proyek (project brief ).
l Mempersiapkan jadwal persetujuan dengan tanggal tindakan,
dokumen pengiriman, status, pemantauan kemajuan, dan lain-
lain.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 197

l Memeriksa bahwa polis asuransi ganti rugi profesional telah
tersedia dan selalu diperbaharui sesuai jangka waktunya dengan
jangka waktu keterlibatannya.

Masalah Kontraktor
l Periksa master schedule kontraktor dalam bentuk yang diperlukan

dan mengakomodasi subkontraktor spesialis. Master schedule
harus:
l Mengandung unsur-unsur yang memadai kerja terpisah

untuk mengukur kemajuan mereka dan integrasi dengan
instalasi jasa.
l Mengalokasikan tanggal spesifik untuk bekerja spesialis
subkontrak, termasuk pasokan informasi, operasi lapangan,
pengujian, dan commissioning.
l Mengakomodasi utilitas publik, dan lain-lain.
l Menyetujui prosedur kontraktor untuk menginformasikan
informasi arsitek yang diperlukan di samping semua yang
ditampilkan pada daftar rilis informasi. Hal ini mungkin
melibatkan daftar informasi yang diperlukan kontraktor yang
berhubungan dengan jadwal pekerjaannya, up-to-date, dan
teratur. Hal ini juga harus mencakup informasi, data, gambar, dan
lain-lain yang harus diberikan oleh kontraktor atau subkontraktor
spesialis kepada arsitek atau konsultan.
l Peninjauan secara rinci ketentuan-ketentuan tertentu dalam
kontrak yang berkaitan dengan akses lapangan, organisasi,
fasilitas, pembatasan, jasa, dan lain-lain untuk memastikan
bahwa tidak ada pertanyaan yang beredar. Pastikan kontraktor
memiliki salinan dari setiap kondisi yang ditempatkan pada
pemilik proyek sehubungan dengan persetujuan perencanaan.
Kontraktor juga menyediakan kontrak dengan gambar hukum
menunjukkan curtilage kepemilikan lapangan.
l Pengendalian kualitas adalah tanggung jawab kontraktor.
Ingatkan kontraktor tentang kewajiban kontrak untuk mengawasi
standar dan kualitas pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan.
l Banyak hal-hal lain yang mungkin perlu perhatian khusus,
misalnya:
l Memeriksa apakah tindakan segera mungkin diperlukan
oleh kontraktor atas subkontraktor spesialis dan pemasok.
l Menekankan bahwa gambar, data, dan lain-lain yang diterima
dari kontraktor atau subkontraktor spesialis yang tidak
disetujui akan tetap menjadi tanggung jawab originator.

198 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

l Meninjau persyaratan yang beredar untuk informasi ke atau
dari kontraktor sehubungan dengan pekerjaan spesialis.

l Menjelaskan bahwa kontraktor bertanggung jawab untuk
mengkoordinasi kinerja pekerjaan spesialis, untuk pengerjaan
dan bahan, untuk menyediakan spesialis dengan sarana kerja,
dan untuk mengkoordinasikan lapangan dimensi dan toleransi.

l Kontraktor juga harus menyediakan untuk keperluan pengujian
yang kompeten dan jasa commissioning sebagaimana tercantum
dalam dokumen kontrak. Kontraktor harus diingatkan bahwa
waktu yang dialokasikan untuk commissioning adalah bukan
periode contingency untuk pekerjaan kontrak utama.

l Kontraktor harus memperoleh persetujuan tertulis sebelum
arsitek subletting pekerjaan.

Masalah ResidentEngineer/Arsitek/Staf PekerjaanTerkait
l Mengklarifikasi bahwa inspeksi arsitek dilakukan dengan

kunjungan berkala untuk memenuhi staf pengawas kontraktor
ditambah kunjungan-kunjunganmendadak.
l Tunjukkan sifat mendukung berbagai peran dan kebutuhan
untuk bekerjasamaagar memungkinkan mereka melaksanakan
tugas-tugas mereka.
l Ingatkan kontraktor bahwa staf dilapangan, fasilitas dan akses
yang memadai, informasi tentang lapangan, peralatan staf, dan
operasi harus disediakan.
l Konfirmasi prosedur untuk memeriksa pengendalian kualitas,
misalnya melalui:
l Desain dan metodologi.
l Sertifikat, voucher, dan lain-lain seperti yang disyaratkan.
l Sampel material yang akan disampaikan.
l Sampel pengerjaan untuk diserahkan sebelum pekerjaan

dimulai.
l Uji prosedur yang ditetapkan dalam tagihan kuantitas.
l Menawarkan perlindungan dan penyimpanan memadai.
l Kunjungan ke pekerjaan pemasok atau produsen.

Masalah Konsultan
l Tekankan bahwa konsultan akan berhubungan dengan

subkontraktor spesialis hanya melalui kontraktor. Instruksi
harus dikeluarkan hanya oleh administrator kontrak atau
arsitek. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengelola dan
mengkoordinasikan para subkontraktor spesialis.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 199

l Menetapkan pengaturan kerja untuk gambar, data spesialis
untuk evaluasi (terutama pelayanan), dan jadwal yang sesuai.
Bertujuan untuk menyetujui prosedur yang akan mempercepat
proses, bagian pekerjaan ini sering menyebabkan keterlambatan
atau gangguan serius.

Masalah Quantity Surveyor
l Menyetujui prosedur untuk penilaian, hal ini harus memenuhi

tanggal tertentu yang ditetapkan oleh pemilik proyek untuk
memastikan bahwa sertifikat dapat diakui.
Memperjelas:
l Bahwa“dayworks” pekerjaan dibayar harian hanya akan diterima
jika ada instruksi tertulis.
l Bahwa lembaran kerja harian yang diperlukan dalam jumlah
yang dinyatakan dan dalam hari dari pekerjaan yang dilakukan.
l Prosedur pajak tentang PPN dan status kontraktor.
l Bahwa kontraktor hanya memesanberdasarkan gambar dan
spesifikasi, bukan bill of quantity.

Komunikasi dan Prosedur
l Pasokan dan aliran informasi akan tergantung pada jadwal yang

didirikan di awal dan akan berjalan lancar jika:
l Ada pemantauan rutin dari jadwal informasi.
l Permintaan untuk informasi lebih lanjut dibuat khusus secara

tertulis, tidak melalui telepon.
l Tim desain merespon dengan cepat untuk setiap pertanyaan
l Pertanyaan teknis diajukan kepada clerk pekerjaan (jika

ditunjuk) kesempatan pertama.
l Kebijakan tentang query diarahkan untuk administrator

kontrak atau arsitek.
l Perbedaandisampaikan kepada administrator kontrak atau

arsitek untuk penyelesaiannya.
l Pada saat menerima instruksi, kontraktor harus memeriksa

perbedaan dengan dokumen yang ada, memeriksa bahwa
dokumen yang digunakan saat ini adalah yang paling mutakhir.
l Informasi ke atau dari subkontraktor spesialis atau pemasok
harus melalui kontraktor.
l Semua informasi yang dikeluarkan oleh tim desain harus melalui
sertifikat formulir yang tepat, pemberitahuan, dan lain-lain.
Kontraktor harus didorong untuk menggunakan format standar
dan klasifikasi.

200 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

l Semua bentuk harus menunjukkan distribusi yang dimaksudkan,
menyetujui jumlah salinan gambar dan instruksi yang dibutuhkan
oleh semua penerima.

l Memperjelas bahwa tidak ada instruksi dari pemilik proyek atau
konsultan dapat diterima oleh kontraktor atau subkontraktor
apapun, hanya instruksi tertulis diberdayakan oleh administrator
kontrak atau arsitek adalah valid dan semua instruksi lisan harus
dikonfirmasikan secara tertulis. Jelaskan prosedur yang relevan
di bawah kontrak. Kontraktor harus segera memberitahukan
kepada administrator arsitek atau kontrak dari setiap konfirmasi
tertulis yang beredar.

l Prosedur untuk pemberitahuan, aplikasi, atau klaim apapun
harus benar-benar sesuai dengan ketentuan kontrak. Semua
peristiwa tersebut harus diangkat atau kondisi yang relevan
menjadi jelas.

Pembayaran Fee Konsultan
Sesuai tanggung jawabnya menurut kontrak, manajer proyek

bertanggung jawab menerima tagihan biaya, faktur konsultan, dan
lain-lain yang bersangkutan dengan proyek, memeriksa kebenaran,
dan mengatur pembayaran sesuai dengan perjanjian atau kontrak.

PEP Kontraktor
Rencana pelaksanaan konstruksi oleh kontraktor menyangkut

rencana metodw pelaksanaan dan peralatan konstruksi yang
dibutuhkan, manajemen layout dilapangan, manajemen lalu lintas
dilapangan, dan lain-lain.

Rencana Manajemen Mutu
Peran manajer proyek adalah untuk mengatur dan menerapkan

proses yang tepat untuk mengelola kualitas proyek. Kebijakan mutu
didefinisikan dalam ketentuan proyek, kemudian pengembangan
strategi kualitas harus mengarah pada rencana mutu yang
menetapkan parameter untuk desainer dan untuk penunjukan
kontraktor. Quality control kemudian menjadi tanggung jawab
kontraktor, subkontraktor, dan pemasok yang beroperasi di dalam
rencana mutu yang disepakati. Rencana itu sendiri harus menetapkan
jenis dan luasnya audit kualitas yang independen (terutama untuk
produksi komponen diluar lapangan), waktu inspeksi, dan prosedur
untuk sign off pekerjaan selesai.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 201

Tanggung jawab tim desain dan konsultan lain yang relevan adalah
untuk menentukan barang, bahan, dan jasa untuk dimasukkan
dalam proyek dengan menggunakan standar yang relevan, standar
penyelenggaraan, dan kriteria atau standar lain yang sesuai.


Salah satu pendekatan berdasarkan analisis pemangku kepentingan

paling tepat adalah dengan melakukan tanggung jawab sosial
proyek terhadap lingkungan dengan masyarakat setempat.

Pengendalian Proyek
Harus tetap dilakukan sesuai dengan sistem pengendalian yang

ditetapkan.
1. Rencana Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup
Bagaimana rencana melaksanaan SMK3L, pengendalian

kebisingan, pengendalian debu, perlindungan terhadap badan
air, dan seterusnya.
2. Rencana Pengelolaan Pemangku Kepentingan
Bagaimana rencana untuk mengelola pemangku kepentingan
terutama dari luar dan ada pada lingkungan penyelenggaraan
proyekdilapangan.
3. Rencana Proses Serah Terima
Rincian rencana serah terima harus disusun.

Manajemen Lapangan
Tatanan Lapangan Sesuai dengan Mempertimbangkan Skema

Kontraktor
Lapangan harus diatur supaya menjadi tenang, bersih, rapi, aman,

akuntabel, dan bertanggung jawab. Akan diadakan pemeriksaan
lapangan secara rutin untuk memastikan bahwa lapangan telah
sesuai dengan kode praktik. Tim lapangan akan menghubungi
tetangga dekat, asosiasi warga, dan lingkungan dewan untuk
menyarankan bahwa proyek sedang berlangsung. Pada gilirannya,
orang-orang ini diminta untuk melakukan kontak dengan masalah
apapun yang timbul. Proses penginformasian harus teratur
dan berkesinambungan terutama jika ada kejadian yang tidak
biasa, seperti penutupan jalan atau pekerjaan pemasangan yang
menggunakan derek yang dapat mengganggu lalu lintas dan rute
perjalanan normal. Metode yang digunakan akan menjadi lembar
berita, surat kabar, pertemuan publik, atau briefing lapangan dengan
perwakilan warga.

202 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

(p) Proses Penutupan Proyek
Proses serah terima menjelang penutupan proyek merupakan proses
yang sangat penting dalam manajemen proyek, proses ini harus
dikendalikan dengan baik menyangkut pengujian, pemeriksaan
sertifikat, persiapan operasi, pengujian kinerja, sampai serah terima.

Proses Untuk Masing-masing Cara Pengadaan (Project Delivery Method)
(a) Tradisional
Pada cara pengadaan tradisional, desain harus diselesaikan
dengan lengkap serta spesifikasi dan gambarnya sampai pada
tingkatan rinci.Kemudian desain ini disatukan dalam tender
dokumen yang terdiri dari dokumen teknis, kontrak, komersil,
administrasi, dan harga.Tugas mengkompilasi ini dapat diberikan
kepada desainer atau konsultan manajemen proyek.

Pekerjaan Desain
Pekerjaan desain dalam cara pengadaan tradisional ditugaskan

kepada konsuktan perencana, kemudian hasilnya diintefrasikan
kedalam suatu dokumen tender.
1. Penyiapan Dokumen Tender
Dokumen tender yang sudah dikompilasi terdiri dari

persyaratan adminstratif, persyaratan teknis, persyaratan
kontrak dan komersiil, serta persyaratan harga penawaran.
Dokumen ini harus dapat memberikan gambaran menyeluruh
tentang proyek yang diinginkan dengan jelas oleh pemilik
proyek. Dokumen ini harus jelas dan mudah dimengerti bagi
kontraktor yang berpengalaman dan harus dihindari informasi
atau kalimat yang dapat menimbulkan multi interpretasi.
2. Proses Tender
Setelah dokumen siap, dilakukan pemberitahuan kepada
para calon peserta tender yang memenuhi persyaratan,
dipasang pengumuman berupa iklan dikoran untuk
mengundang calon peserta yang berminat dengan
mengajukan surat minat, atau diambil dari data yang ada
pada pemilik proyek jika pemilik proyek sering mempunyai
proyek yang biasanya memelihara kontraktor yang dianggap
memenuhi persyaratan. Jika sudah dipilih siapa saja yang
akan diundang, bagaimana cara melakukan tender, dan
prosedur pemenangan tender sesuai dengan yang sudah
dijelaskan dalam penetapan strategi pada tahap penetapan
strategi pelaksanaan.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 203

Pelaksanaan Tender
Dokumen tender disiapkan sesuai dengan pemilihan cara

pengadaan yang telah ditetapkan pada Tahap Penetapan
Strategi Pelaksanaan Proyek. Jadwal pengadaan akan
menunjukkan waktu yang dibolehkan bagi kontraktor
yang sesuai dan masuk kedalam daftar pendek atau paket
pekerjaan (produsen, pemasok, installer barang tender besar
seperti “cladding”, dan item awal seperti pekerjaan tanah
dan fondasi). Jadwal ini juga akan menampilkan kegiatan
seperti wawancara tender dan seleksi. Hal ini kemudian akan
mengarah pada jadwal desain yang mendefinisikan ruang
lingkup tanggal, rilis, periode persetujuan, memeriksa biaya,
dan konsolidasi ke dalam dokumentasi tender. Prosedur
tender ditunjukkan oleh Gambar 7.19, angka mencerminkan
pendekatan tradisional proses tender akan bervariasi
tergantung pada rute pengadaan yang dipilih.
Kegiatan ini mungkin termasuk kegiatan berikut:
Memeriksa bahwa berbagai dokumen tender diproduksi
pada waktu yang tepat, termasuk untuk memungkinkan

The tender list

Select Contractors on Report briefed Interview Report Client approves
suitable short list asked and asked to contractors recommending tender list
contractors to pre-qualify
respond tender list

Advertise Response from Compilation of
interested preliminary list
contractors of tenderers

Arrangements for tender Receipt and opening of tender
Rejected inviations Late tender

Issue tenders Queries directed Receipt of tenders Tender opening
Prepared tender to tender nominee
packages, including Accompanied site
health and safety plan
inspections

Tender appraisal Preliminary Clarification Full reports Letter of Contract
Communication report on tender meeting on tenders acceptance documents
with tenderers tenders Letter of regret
Arithmetical and
technical check

Qualified
tenderers

Gambar 7.18 Prosedur Tender

204 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

bekerja (misalnya pembongkaran, pembersihan lapangan,
akses, dan penimbunan) dan memastikan bahwa dokumen
tersebut mengandung istilah khusus yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek. Dalam hubungannya dengan konsultan
yang relevan, menyiapkan daftar perusahaan yang akan
diundang untuk tender untuk unsur-unsur utama dan
subkontrak pekerjaan (prequalifying process). Memperoleh
konfirmasi bahwa perusahaan yang terdaftar akan siap untuk
menyerahkan tender pada tanggal yang ditentukan dan
mengambil referensi dan/atau mewawancarai calon peserta
tender bersama-sama dengan konsultan yang relevan.

Memastikan bahwa referensi sesuai dengan peraturan
dan Undang-undang Jasa Konstruksi Nomor 18 Tahun
1999 beserta perundangan dan peraturan yang berkaitan
dengan undang-undang tersebut, OHSAS 18001:2007, ISO
14001:2004, SMK3L, dan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009 dibuat dalam dokumentasi tender dimana kontraktor
yang akan ditunjuk sebagai kontraktor utama, termasuk
rencana kesehatan dan keselamatan.

Memeriksa dengan anggota tim proyek lainnya bahwa semua
istilah subkontrak kompatibel dengan ketentuan kontrak
utama, membayar perhatian khusus kepada kontraktor
yang dirancang elemen, dan mengkonfirmasikan bahwa
jaminan yang sesuai dijamin. Menerima laporan tentang
tender bersama-sama dengan pernyataan metode. Jika perlu
dilakukan wawancara tender yang sukses untuk memperjelas
kondisi khusus dan untuk memenuhi tenaga signifikan
terkemuka. Mengatur penerimaan formal tender sebagai
huruf yang relevan yang sesuai dan mengeluarkan dari niat.
Pemilihan harus didasarkan pada keseimbangan kualitas dan
harga, lihat publikasi PBl dan CIRIA pada proses seleksi untuk
panduan lebih lanjut.

Mengambil tindakan jika tender berada di luar anggaran.
Memastikan bahwa pemilik proyek memahami sifat dan

syarat-syarat kontrak konstruksi, terutama yang berkaitan
dengan kepemilikan, syarat pembayaran, dan bahwa
kepemilikan lapangan dapat diberikan kepada kontraktor
pada tanggal yang ditetapkan dalam tender.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 205

Mengatur untuk penandatanganan resmi dan pertukaran
kontrak.

Dalam pandangan dari arahan Uni Eropa pada pengadaan,
negosiasi tender juga dapat dilakukan sebagai pilihan
untuk mengamankan nilai terbaik untuk uang (VFM).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai proses tender yang
dinegosiasikan lihat Lampiran 5.

3. Penunjukan Pemenang
Setelah penawaran masuk, penawaran dievaluasi

berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebagai
pedoman untuk menetapakan calon pemenang agar dilihat
pada tahap strategi pelaksanaan proyek.
4. Kontrak
l Jelaskan posisi sehubungan dengan persiapan dan

penandatanganan dokumen.
l Tangani setiap informasi produksi yang beredar, termasuk

instruksi penunjukan dan instruksi perubahan pekerjaan.
Meninjau situasi untuk menerbitkan informasi penting
lainnya.
l Permintaan dokumen asuransi yang tersedia untuk diperiksa
segera dan mengingatkan kontraktor untuk memeriksa
ganti rugi subkontraktor spesialis. Periksa apakah instruksi
lebih lanjut diperlukan untuk sampul khusus.
l Konfirmasi keberadaan, status, dan penggunaan
informasi jadwal rilis jika digunakan. Menetapkan
prosedur untuk menyetujui penyesuaian jadwal.
5. Mobilisasi
Proses mobilisasi meliputi mobilisasi sumberdaya tenaga
kerja, peralatan kontrsuksi, dan material untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi. Untuk lokasi yang rumit, sulit, atau
diluar negeri, mobilisasi meliputi pengaturan logistik untuk
membawa sumberdaya kelapangan, menyiapkan lapangan,
serta menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
prasarana, akomodasi, fasilitas pemeliharaan, penyimpanan
material, batching plant, dan lain-lain.Mungkin diperlukan
sebuah kontrak terpisah untuk persiapan pekerjaan didepan,
misalnya penyelidikan tanah, pencemaran, sebelum
mobilisasi yang sebenarnya dilaksanakan. Mobilisasi biasanya
menjadi tanggung jawab kontraktor, tapi semua pihak yang
terlibat harus disertakan seperti konsultan, pemilik proyek,
dan manajer proyek dari pemilik proyek.

206 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

(b) Manajemen Konstruksi
1. Pekerjaan Desain
Sama dengan pekerjaan desain pada cara tradisional, akan
tetapi semua kegiatan termasuk koordinasi dengan desainer
dilakukan oleh manajer konstruksi.
2. Penyiapan Dokumen Tender
Karena cara manajemen konstruksi adalah cara terpisah
antara kegiatan manajemen dan pelaksanaan, maka
tendernya juga terpisah. Pertama untuk mendapatkan
calon manajer konstruksi, kemudian manajer konstruksi
ditugaskan membuat paket-paket tender pekerjaan dan
mengadministrasikan proses tersebut.
3. Proses Tender
Untuk proses tender pengadaan manajer konstruksi, disusun
TOR tersendiri untuk keperluan ini,biasanya disiapkan oleh
pemilik proyek sendiri atau oleh konsultan manajemen proyek.
Untuk proses tender, pelaksanaan urutannya sama tetapi
akan terdiri dari beberapa paket pekerjaan. Tender ini dikelola
oleh manajer konstruksi dengan arahan dan persetujuan
pemilik proyek.
4. Penunjukan Pemenang
Penunjukan pemenang didasarkan rekomendasi dari
manajer konstruksi untuk masing-masing paket pekerjaan.
5. Persiapan Eksekusi
Kick-off Meeting
Manajer konstruksi menjelaskan PEP kepada semua peserta
rapat yang terdiri dari wakil pemilik dan para kontraktor yamg
dilibatkan dalam pelaksanaan konstruksi. Setelah itu, masing-
masing kontraktor harus menyelaraskan program kerjanya
dengan PEP yang sudah dibuat oleh manajer konstruksi. Hal-
hal yang akan dijelaskan oleh manajer konstruksi antara lain:

Prosedur Manajemen Proyek
Tatacara koordinasi kerja, pengukuran progress, permintaan

informasi tambahan, prosedur perubahan pekerjaan, cara
pengukuran progress, dan ketentuan-ketentuan yang harus
dipatuhi oleh para kontraktor dikoordinasikan oleh manajer
konstruksi.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 207

Rencana Keselamatan Kerja
Risiko Keselamatan Kerja atau HIRARC (Hazard Identification

Risk Assessement and Risk Control) diidentifikasi, disusun safety
plan berdasarkan hasil identifikasi kemudian penerapannya
melalui proses safety induction, morning talk, toolbox meeting,
safety campaign, dokumentasi, dan pengendaliannya.

Rencana CSR
Dalam banyak proyek yang berlokasi berdekatan dengan

pemukiman penduduk, masalah komunikasi dengan
penduduk setempat sebagai bagian dari pengelolaan
pemangku kepentingan merupakan suatu keharusan.

Resolusi atau PenyelesaianSengketa
Meskipun diharapkan bahwa pendekatan tanpa permusuhan

dianjurkan dalam Laporan Latham dan meningkatnya
pilihan alternatif pengadaan dan kemitraan akan dapat
mengakibatkan menurunannyakemungkinan perselisihan,
bagaimanapun manajer proyek harus melakukan segala
upaya untuk mencegah atau mengantisipasi setiap sengketa
yang mungkin muncul dan berusaha untuk mengurangi dan
menyelesaikan masalah.

Pilihan lain yang mungkin terbukti menjadi alternatif yang
efektif untuk arbitrase, ajudikasi, atau litigasi yang sesuai
dengan kondisi kontrak adalah aplikasi penyelesaian
sengketa alternatif (APS-ADR), tetapi memberikan:
l Metode resolusi awal yang layak untuk menghindari
klaim dan kemungkinan biaya tinggi.
l Jasa konsiliasi dalam waktu pemberitahuan singkat.
l Pihakketigabebasdarikonflikataukepentingan,umumnya
mengarah pada penyelesaian yang dinegosiasikan.

Prosedur yang akan diterapkan dalam menyelesaikan
perselisihan kontrak diberikan dalam Lampiran I.16. Namun
peran ini akan selalu dijalankan di bawah arahan pimpinan
tim desain untuk koordinasi.

Mobilisasi
Proses mobilisasi meliputi mobilisasi sumberdaya tenaga

kerja, peralatan kontrsuksi, dan material untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi. Untuk lokasi yang rumit, sulit, atau di

208 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

luarnegeri, mobilisasi meliputi pengaturan logistik untuk
membawa sumberdaya kelapangan, menyiapkan lapangan,
serta menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
prasarana, akomodasi, fasilitas pemeliharaan, penyimpanan
material, batching plant, dan lain-lain. Mungkin diperlukan
sebuah kontrak terpisah untuk persiapan pekerjaan didepan,
misalnya penyelidikan tanah, pencemaran, sebelum
mobilisasi yang sebenarnya dilaksanakan. Mobilisasi
biasanya menjadi tanggung jawab kontraktor, tapi semua
pihak yang terlibat harus disertakan seperti konsultan,
pemilik proyek, dan manajer proyek dari pemilik proyek.
Pengendalian proyek harus tetap dilakukan sesuai dengan
sistem pengendalian yang ditetapkan.

(c) Terintegrasi
1. Pekerjaan Desain
Pekerjaan desain dilakukan oleh konsultan khusus untuk
menerjemahkan keinginan pemilik proyek yang dijabarkan
dalam desain konsep, design basic, atau FEED.
2. Penyiapan Tender Dokumen
Tender dokumen dikompilasi oleh konsultan manajemen
proyek atau oleh pemilik proyek sendiri.
3. Proses Tender
Proses tender dilakukan sesuai dengan panduan cara
tender untuk pekerjaan design build atau EPC, peserta yang
terkualifikasi diundang untuk menunjukkan minatnya dan
dievaluasi apakah memenuhi syarat atau tidak. Jika ternyata
berminat dan memenuhi syarat, maka diberikan undangan
untuk tender.
4. Penunjukan Pemenang
Jika penawaran sudah masuk, maka dievaluasi dan
disarankan siapa yang akan ditunjuk.
5. Persiapan Eksekusi
Kick-off Meeting
Dalam kick-off meeting, kontraktor harus memaparkan
secara rinci rencana kerjanya dalam dokumen yang disebut
PEPsetelah pemenang ditunjuk.
PEP Kontraktor DB/EPC
1. Rencana manajemen proyek.
2. Proses persetujuan/saksi desain.
3. Proses persetujuan/saksi material.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 209

4. Desain dan manajemen desain.
5. Procurement.
6. Konstruksi.
7. Proses commissioning.
8. Rencana pengendalian mutu.
9. Rencana keselamatan kerja dan lingkungan hidup.
10. Rencana manajemen pemangku kepentingan.
11. Rencana penyelesaian sengketa.

Pengawasan Pengendalian
Peran, wewenang, dan kegiatan pengawasan dan

pengendalian oleh wakil pemilik proyek yang ditunjuk. Proses
kepatuhan kepada peraturan dan perundangan-undangan
yang berlaku sama dengan proses desain pada cara tradisional.

Proses Serah Terima
Menjelaskan bagaimana proses serah terima dan syarat-syarat

yang harus dipenuhi oleh kontraktor sebelum serah terima.

Mobilisasi
Setelah kick-off meeting dan segala tatacara pelaksanaan

sudah dibicarakan dan disetujui, maka proyek sudah dapat
dimulai yang ditandai dengan kegiatan mobilisasi.

7.5.3 Pengendalian
Kegiatan tahap ini masih banyak didominasi oleh kegiatan interfacing

dalam bidang informasi, maka pengendalian kegiatan tahap ini lebih
banyak difokuskan terhadap aliran dokumen dan informasi.

7.5.4 Peraturan dan Pendukung
Tahap ini mengikuti prosedur kerja yang sudah disusun untuk proyek,

dilakukan mengikuti proses desain dan konstruksi yang diintegrasikan.

7.5.5 Organisasi
Organisasi dalam tahap ini tergantung dari pemilihan project delivery method,

kegiatan ini dapat dilakukan dibawah kendali pemilik proyek, konsultan
manajemen proyek, atau kontraktor design build atau EPC yang dipilih.

210 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

7.6 Tahap 6: Pelaksanaan
Perubahan dari pra-konstruksi ke tahap konstruksi menandakan puncak dari
semua upaya pra-konstruksi yang memungkinkan pekerjaan yang sebenarnya
dapat dimulai di lapangan. Setelah semua rencana dilakukan pada tahap
pra-konstruksi termasukperencanaan dan tender, pelaksanaan dijalankan,
dimonitor dan, dikendalikan menggunakan sarana pengetahuan manajemen
proyek konstruksi yakni: manajemen manfaat, pengelolaan peraturan
tentang konstruksi, manajemen sumberdaya, pengelolaan proses terkait
waktu, proses terkait anggaran, proses terkait pendanaan, pengendalian
cost atau progress, proses komunikasi, proses terkait risiko dan nilai, proses
procurement, administrasi kontrak dan penyelesaian sengketa, proses
terkait mutu, manajemen konstruksi lapangan, proses terkait keselamatan
kerja dan lingkungan hidup, proses terkait pemangku kepentingan, proses
terkait pengelolaan interface, dan proses terkait penutupan proyek. Dengan
perubahan ini, tugas manajer proyek juga berubah dan bagian ini menjelaskan
tugas-tugas manajer proyekdengan pemahaman bahwa ia kemudian
mengawasi pelaksanaan pembangunannyasampaipenyerahan akhir proyek.

Perpindahan ke tahap konstruksi harus dikelola agar mulus dan lancar.
Selain itu juga harus memaklumi dan melaksanakan setiap kebijakan kunci
atau keputusan strategi yang telah diambil selama tahap-tahap awal siklus
proyek. Keputusan harus diambil dibidang-bidang seperti persyaratan utama
pemilik proyek, persyaratan perencanaan, seluruh siklus hidup kendala, value
engineering, metode pengadaan, keterlibatan kontraktor awal, subkontraktor
khusus, atau pemasok, kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan, isu-isu
lingkungan, dan lain-lain. Prosedur dan tanggung jawab untuk semua ini telah
dibahas dalam bagian awal standar penyelenggaraan dan sekarang harus
secara efektif dilaksanakan selama tahap dinamis proyek. Bukan berarti tidak
ada kesempatan tersisa untuk inisiatif atau pengembangan proyek lebih lanjut.
Sebaliknya, suatu masukan yang sangat proaktif diperlukan dari manajer
proyek dan semua anggota tim proyek untuk mencari dan menemukan lebih
lanjut perbaikan praktis yang dapat meningkatkan produk akhir proyek.

Peran utama manajer proyek selama tahap ini adalah untuk menyediakan tim
dengan kepemimpinan kuat dan proaktif yang diperlukan. Manajer proyek
harus mengarahkan proyek untuk penyelesaian melalui pengukuran kinerja
terhadap waktu, kualitas, dan biaya secara terus-menerus dan melaksanakan
semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pengiriman tim dari
sebuah proyek sukses yang tidak hanya memuaskan pemilik proyek, tetapi
juga melebihi harapannya.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 211

7.6.1 Deliverables
Pada tahap ini, pemilik proyek harus bertujuan untuk memastikan

penyelesaian yang aman dari pembangunan atau pengembangan agar
tetap berada dalam batas-batas target yang telah ditetapkan pada tahap
sebelumnya.
(1) Laporan Proyek (Project Report)
Pada tahap ini, salah satu bentuk deliverablesnya adalah laporan

selama pelaksanaan terutama laporan kemajuan pekerjaan proyek,
penggunaan sumberdaya proyek, dan produktivitas pekerjaan
terhadap waktu dan lainnya. Laporan tersebut digunakan sebagai
dasar pembayaran, memperbaiki kinerja proyek, dan menjaga agar
proyek tetap sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan,

(2) Kemajuan Pekerjaan Terbayar (Progress Paid)
Pembayaran dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati, progress yang telah disetujui, dan perubahan-perubahan
yang telah terjadi.

(3) Bangunan SelesaiTerbangun (Plant or Building Mechanically Completed)
Pada tahap ini,pekerjaan konstruksi selesai dilaksanakan dan semua

peralatan telah siap dipasang untuk dijalankan sesuai fungsinya.

7.6.2 Aktivitas
(1) Tanggung Jawab Manajer Proyek pada Tahap Ini
l Untuk menjadi pendorong proaktif proyek. Manajer proyek perlu
untuk menunjukkan soft skill serta hard skill. Hard skill umumnya
meliputi perencanaan, penjadwalan, kemampuan organisasi,
penulisan laporan, perakitan informasi, pengendalian biaya,
inovasi, pengambilan keputusan, dan prioritas. Sementara soft
skill termasuk kepimpinanan, motivasi, komunikasi, kemampuan
interpersonal, kepribadian, tim pembangunan kemampuan,
kejujuran, integritas, dan rasa humor.
l Untuk menetapkan tujuan proyek. Manajer proyek memiliki
tanggung jawab untuk menentukan tujuan utama proyek
tersebut. Oleh karena itu, ia harus mengembangkan tujuan
individu, tujuan tim, dan tujuan proyek umum dalam rangka
mencapai tujuan utama. Kemudian manajer proyek harus
dapat berkomunikasi secara efektif dengan anggota tim dan
mendapatkan komitmen mereka untuk mencapai tujuan yang
mencakup:

212 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

l Mencapai tujuan pemilik proyek dalam kontrak.
l Perlakuan adil semua pihak untuk proyek.
l Fokus pelanggan.
l Memastikan pemilik proyek senang.
l Untuk memastikan pencapaian tujuan. Manajer proyek harus
mematuhi kriteria keberhasilan proyek. Ia harus mempertahankan
pengukuran terhadap kemajuan dan proaktif mengelola proyek
untuk memastikan keberhasilan.
l Untuk mencapai kepuasan pemilik proyek, hal ini menjadi
tanggung jawab utama dari manajer proyek.

(2) Peran Anggota Tim Proyek
Meskipun kewajiban kontraktual yang tepat dari peserta proyek

bervariasi berdasarkan opsi pengadaan yang dipilih, peserta proyek
harus melaksanakan fungsi-fungsi inti tertentu dan mendasar.

Pemilik Proyek
Biasanya keterlibatan langsung pemilik proyek relatif sedikit dalam

pekerjaan konstruksi, perhatian utama mereka akan ditujukan untuk:
l Memastikan kepada diri mereka sendiri bahwa kontraktorsedang

melakukan pekerjaan sesuai dengan kontrak (administrasi kontrak).
l Memastikan mereka memenuhi kewajiban mereka untuk

membayar semua pembayaran sesuai dengan yang disertifikasi
dan pembayaran kepada konsultan dan kontraktor.

Manajer Proyek
Manajer proyek memiliki peran yang pada prinsipnya adalah

pemantauan kinerja dan kemajuan pekerjaan kontraktor utama serta
melibatkan kegiatan-kegiatan berikut (beberapa yang mungkin
telah dicapai dalam tahap pra-konstruksi):
l Memastikan bahwa dokumen kontrak disiapkan dan disampaikan

kepada kontraktor.
l Memastikan kontrak ditandatangani.
l Mengatur serah terima lapangan dari pemilik proyek ke

kontraktor.
l Meninjau laporan jadwal dan metode konstruksi kontraktor.
l Memastikan prosedur tersedia dan diikuti.
l Memastikan rapat lapangan diadakan dan didokumentasikan.
l Pengawasan arus kas konstruksi.
l Meninjau kemajuan pekerjaan dengan kontraktor.
l Memantau kinerja kontraktor.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 213

l Memastikan arsip kesehatan dan keselamatan kerja terpelihara.
l Memastikan informasi desain yang diperlukan oleh kontraktor

disediakan oleh konsultan desain.
l Menetapkan dann menjalankan sistem pengendalian waktu,

biaya, dan kualitas.
l Memastikan inspeksi lapangan dilaksanakan.
l Mengkonfirmasi pekerjaan yang dilindungi asuransi.
l Mengelola rencana biaya proyek.
l Memastikan pemilik proyek memenuhi kewajiban kontrak, yaitu

pembayaran.
l Pelaporan kepada pemilik proyek.
l Mengelola perubahan pekerjaan.
l Memastikan persetujuan izin-izin yang berkaitan dengan

undang-undang diperoleh.
l Memastikan semua dokumen hukum yang relevan tersedia.
l Jaminan garansi:

l Performance bonds.
l Meninjau risiko konstruksi.
l Menetapkan mekanisme untuk menangani klaim.
l Mengantisipasi dan menyelesaikan masalah potensial sebelum
masalah tersebut membesar.

Tim Desain
Konsultan desain bertanggung jawab untuk:

l Menyediakan iinformasi produksi (rincian yaitu komponen
bangunan).

l Menyetujui gambar kerja yang disediakan oleh kontraktor
spesialis.

l Menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh kontraktor
lapangan.

l Memeriksa pekerjaan untuk memastikan kepatuhan dengan
gambar dan spesifikasi.

l Memeriksa pekerjaan untuk memastikan standar kualitas yang
dapat diterima telah dicapai.

Insinyur struktural akan memiliki kewajiban umum memastikan
pemasangan frame struktural dengan hati-hati dan dilakukan
dengan cara yang aman. Hal ini mungkin termasuk pemasangan
cladding dan komponen arsitektur lain yang mengalami tekanan,
kekuatan, atau beban. Hampir semua kontrak bangunan merujuk
kepada administrator kontrak,biasanya tim pimpinan desain atau

214 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

manajer proyek, yang merupakan titik penghubung resmi antara
tim proyek dan kontraktor serta memiliki kewajiban kontrak dalam
kaitannya dengan penerbitan instruksi resmi kepada kontraktor, hal
ini termasuk:
l Penerbitan informasi desain.
l Menerbitkan variasi pekerjaan.
l Instruksi pada standar kerja dan metode kerja.
l Menengahi masalah-masalah kontraktual
l Mengeluarkan sertifikat pembayaran sementara dan lainnya.
l Mengeluarkan sertifikat praktis.

Quantity Surveyor
Surveyor kuantitas memiliki tugas untuk:

l Mengukur nilai pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
utama.

l Menyetujui penilaian bulanan dengan kontraktor utama.
l Menyetujui account final dengan kontraktor utama.
Surveyor kuantitas memiliki tanggung jawab terpisah untuk pemilik
proyek, biasanya melalui manajer proyek, untuk pelaporan aspek
keuangan secara keseluruhan proyek.

Manajemen Kontraktor Utama (Principal)
Manajemen kontraktor utamaatau pokok memiliki tanggung jawab

untuk:
l Memobilisasi semua tenaga kerja, subkontraktor, material,

peralatan, dan pabrik dalam rangka melaksanakan konstruksi
dan bekerja sesuai dengan dokumen kontrak.
l Memastikan pekerjaan dilakukan dengan cara yang aman.
l Melindungi mereka yang bekerja di lapangan dan anggota
masyarakat terhadap konsekuensi dari setiap cedera yang
dihasilkan dari pekerjaan.

Manajer Konstruksi (MK)
Jika pemilik proyek memutuskan untuk memilihpengadaan proyek

melalui jalur manajemen konstruksi, maka dipekerjakan seorang
manajer konstruksi yang bertindak sebagai konsultan, agen, dan
bukan sebagai kontraktor utama (principal) dengan keahlian dalam
pengadaan dan pengawasan konstruksi. Dalam pengaturan ini,
peran manajer konstruksi adalah:
l Untuk menentukan bagaimana pekerjaan konstruksi terbaik

harus dibagi menjadi paket-paket pekerjaan.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 215

l Untuk menghasilkan jadwal konstruksi rinci.
l Untuk menentukan kapan paket pekerjaan harus selesai.
l Untuk mengelola proses pengadaan.
l Untuk mengelola fasilitas lapangan secara keseluruhan, antara

lain:
l Akses.
l Penyimpanan.
l Kesejahteraan.
l Untuk mengawasi eksekusi kontraktor paket pekerjaan.

Dalam pengaturan manajemen kontrak, manajemen kontraktor
yang bertindak sebagaikontraktor utama akan memiliki tanggung
jawab kontraktual tambahan langsung untuk kinerja paket pekerjaan
kontraktor.

Subkontraktor dan Pemasok
Subkontraktor memiliki keahlian khusus untuk penyediaan dan

pemasangan elemen pekerjaan total. Biasanya terkait keahlian
khusus seperti instalasi mekanik atau listrik, instalasi lift, bengkel
tukang kayu, dan pembongkaran. Subkontraktor yang diangkat
atau ditunjuk oleh konsultan atau dipilih dan ditunjuk langsung oleh
kontraktor utama dikenal sebagai subkontraktor dalam negeri. Jika
dicalonkan oleh pemilik proyek, maka pemilik proyek menanggung
beberapa risiko dalam hal kinerja subkontraktor. Subkontraktor
penyedia pekerja hanya menyediakan tenaga untuk melaksanakan
instalasi dari bahan, komponen, atau peralatan yang disediakan oleh
kontraktor utama, misalnya tukang kayu, tukang batu dan tukang
plester. Karena pengetahuan khusus mereka, subkontraktor memiliki
tanggung jawab desain yang ditingkatkan untuk desain rinci yang
terkait dengan instalasi mereka. Hal ini mungkin termasuk rincian
memperbaiki, rincian fabrikasi, dan koordinasi dengan instalasi lain.
Sementara pemasok menyediakan bahan tertentu, komponen, atau
peralatan yang akan diinstal oleh tenaga kerja.

Ada kewajiban umum pada semua tim proyek untuk memastikan
lokasi kerja amansecara lingkungan, meskipun yang bertanggung
jawab untuk hal ini adalah kontraktor utama sesuai dengan peraturan
dan undang-undang yaitu Undang-undang Jasa Konstruksi Nomor
18 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 dan 29 Tahun
2000 serta perubahannya yaitu Peraturan Pemertintah Nomor 56
Tahun 2012.

216 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

Pihak Lain
Badan lain yang akan terlibat selama pekerjaan konstruksi meliputi:

l Petugas Pengendalian Gedung (otoritas lokal atau pemeriksayang
disetujui)

Memeriksa berbagai unsur pekerjaan (misalnya pondasi,
struktur).

l Otoritas Jalan
Memeriksa dan menyesuaikan dengan jalan dan selokan.
l Petugas Kesehatandan Lingkungan
Pemeriksaan terkait dengan pencemaran (misalnya lumpur,

kebisingan, asap, air) dan pemeriksaan instalasi tertentu
(misalnya drainase, dapur).
l Petugas Pemadam Kebakaran
Inspeksi lapangan untuk darurat dan bahaya, penyimpanan
bahan-bahan tertentu, dan pemeriksaan sistem perlindungan.
l Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan
Inspeksi lapangan untuk aspek keselamatan.
l Petugas Perencanaan
Pengecekan pada kepatuhan dengan persetujuan dan
pemeriksaan pohon dilindungi.
l Arkeolog
Inspeksi penggalian untuk gangguan tanah.
l Serikat Buruh
Rapat dengan anggota dalam kaitannya dengan keluhan tentang
kondisi lokasi.
l Perwakilan Pemilik Lahan
Pemeriksaan lingkup dan kualitas pekerjaan.
l Wakil Pendana
Inspeksi kemajuan dan mutu pekerjaan dalam rangka untuk
melepaskan uang.
l Polisi
Pembicaraan tentangpengendalian lalu lintas, bongkar muat,
dan keluhan-keluhan.

(3) Engineering and Procurement
Syarat-syarat dan gambar untuk melakukan pengadaan barang dan

jasa telah tersedia.

(4) Construction
Peralatan, material, serta semua sumberdaya yang diperlukan untuk

pekerjaan fisik yang akan dilaksanakan disediakan.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 217

(5) Team Building
Secara tradisional, selalu mudah untuk melaksanakan kontrak dan

proyek dengan menggunakan kontrak, tugas-tugas khusus, dan
tanggung jawab masing-masing pihak. Namun, pendekatan yang
kaku telah lebih sering dilakukan, biasanya membawa lingkungan
yang bermusuhan antara kontraktor dan tim desain pemilik proyek.

Konstruksi adalah bisnis yang melibatkan pribadi sehingga komunikasi
adalah kunci sukses proyek. Konstruksi melibatkan manajer proyek
yang memimpin desain profesional dan tim konstruksi (termasuk
kontraktor) sehingga perlu dibangun kepercayaan antara semua
pihak. Manajer proyek akan bertanggung jawab untuk hasil akhir dari
proyek sehingga adanya suatu tim bersatu bekerja menuju tujuan
yang sama adalah hal yang penting. Ada berbagai metode individual
membangun tim yang dapat diadopsi dengan mengacu pada literatur
manajemen yang banyak diterbitkan. Namun, periode yang paling
efektif dan penting bagi manajer proyek untuk mengambil sikap di
tim adalah pada awal proyek, ketika desainer dan konsultan bersama-
sama dengan kontraktor dibawa bekerja sama dalam satu proyek.

Rapat rutin dan lokakarya (workshop) kemajuan (baik formal maupun
informal) dapat membantu dalam mengembangkan ikatan antara
semua anggota tim. Lebih penting lagi, tim harus memiliki pendekatan
langsungdalam menyelesaikan dan membantu selama tahap konstruksi
sehingga setiap masalah yang menghambat kelancaran pembangunan
dapat dihilangkan. Konstruksi bukan pekerjaan individu tetapi pekerjaan
tim, baik di tahap pra-konstruksi maupun selama pelaksanaan pekerjaan.

(6) Kesehatan, Keselamatan, dan Kesejahteraan Kerja dan Lingkungan
Hidup

Undang-undang Jasa Konstruksi Nomor 18 Tahun 1999 adalah
undang-undang utama yang menetapkan tugas, peran, dan
tanggung jawab anggota kunci dalam tim proyek konstruksi. Tujuan
dari undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya adalah untuk
mengidentifikasi badan-badan dan individu-individu kunci dalam
proyek konstruksi. Tugas-tugas spesifik diembankan kepada:
l Pemilik Proyek
l Desainer
l Supervisi.
l Kontraktor utama.

218 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

Manajer proyek memiliki tugas untuk memantau kegiatan dan
tindakan yang dijalankan oleh empat pihak yang disebutkan di atas,
namun tidak berarti bahwa manajer proyek akan bertanggung jawab
terhadap segala kesalahan yang dilakukan, tetapi hanya memastikan
bahwa pengelolaan proyek dari tahap awal melalui desain,
konstruksi, dan akhirnya penempatan harus memiliki kepedulian
yang kuat akan kesehatan dan keselamatan dalam menghilangkan
risiko pada setiap tahap.

Ada sejumlah alat untuk memantau proses keberhasilan kesehatan
dan keselamatan yang utama yaitu penilaian risiko, lokasi pekerjaan
risiko, analisis metode pernyataan, catatan kesehatan dan
keselamatan (sebelum dan selama konstruksi) individu berpotensi
solusi desain berisiko, dan masalah metode konstruksi lapangan.
Selama tahap pra-konstruksi, tanggung jawab untuk kesehatan
dan keselamatan terletak pada tim desain dan pemilik proyek
sehingga proses manajemen harus dipertimbangkan oleh manajer
proyek. Selama konstruksi, kontraktor utama bertanggung jawab
untuk keselamatan dan kesejahteraan di lapangan. Jika standar
laporan metode tentang kegiatan bukan untuk kepuasan pengawas
perencanaan atau manajer proyek, maka rapat dan diskusi lebih
lanjut harus disusun antara pihak-pihak setuju dengan cara yang
aman dan damai ke depannya. Kontraktor utama bertanggung
jawab untuk mempersiapkan kesehatan konstruksi dan rencana
keselamatan yang harus terus diperbarui. Pada penyelesaian proyek,
pemilik proyek diberikan catatan kesehatan dan keselamatan yang
ringkas pada produk yang dibangun untuk menyoroti potensi
bahaya apapun kepada pengguna akhir.

Kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan adalah tanggung jawab
semua individu yang terlibat dalam pembangunan. Manajer
proyek harus mengambil peran aktif dalam memantau proses dan
menekankan pentingnya pertimbangan kesehatan dan keselamatan
bagi pemilik proyek, tim desain, dan konstruksi. Informasi lebih lanjut
tentang kesehatan dan keselamatan termasuk peraturan menyangkut
SMK3L, OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004, dan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2009 dapat dilihat pada Lampiran 2.

(7) Sistem Manajemen Lingkungan
Pernyataan Lingkungan
Masalah lingkungan akan semakin mempengaruhi proyek-proyek

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 219

terutama dengan tekanan untuk mengembangkan lapangan
brownfield dan penggunaan kembali lapangan lama. Biaya menangani
zat pencemar atau isu lingkungan lainnya dapat menambah biaya
yang signifikan dan memperpanjang durasi proyek. Perencanaan
berwenang untuk menginstruksikan studi lingkungan (Environment
Studies-ES) dan memaksakan pembatasan sebagai bagian dari proses
perencanaan yang semuanya harus dimasukkan ke dalam proyek
selama tahap konstruksi.

Manajer proyek memiliki tanggung jawab secara keseluruhan untuk
memastikan kesesuaian dengansasaran, tujuan dan kendala ini.
Manajer proyek akan perlu untuk:
l Memahami dan bertindak pada studi dampak lingkungan (lihat
Lampiran I.11).
l Memastikan saran lingkungan yang tepat tersedia.
l Memastikan kontraktor sesuai dengan kriteria ES.
l Mencari dan memastikan tindakan pekerjaan perbaikan yang
diperlukan oleh kontraktor dipatuhi.

Sistem Manajemen Lingkungan Kontraktor
Kontraktor harus menetapkan Sistem Manajemen Lingkungan

(Environment Management Study-EMS) dan manajer proyek
harus memastikan bahwa EMS akan dikelola dengan baik dan
kemajuannya cukup untuk mencapai semua tujuan Analisis Dampak
LingkunganHidup. Oleh karena itu, manajer proyek harus:
l Menerima rincian EMS dari kontraktor dan rencana lingkungan

(Environment Plan-EP) khusus untuk proyek.
l Memastikan bahwa kontraktor telah mengatur semua prosedur

yang diperlukan, membuat struktur untuk mengelola EMS, dan
melaksanakan tujuan EP.
l Memeriksa bahwa lingkungan rencana manajemen kontraktor
sesuai dengan maksud dan tujuan ES.
l Setujudengankontraktorapapuntujuanlebihlanjut,targettertentu,
atau inisiatif yang akan memaksimalkan keberlanjutan proyek dan
meminimalkan dampak merugikan dari proses konstruksi.
l Proaktif memantau kemajuan kontraktor untuk menjaga tujuan
lingkungan.

Pengaturan Kontrak
Manajer proyek harus memastikan bahwa semua formalitas hukum

dan kontrak tersedia sebelum pekerjaan dimulai di lapangan. Hal

220 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

ini berarti bahwa manajer proyek harus memastikan bahwa pihak
lain telah memberikan pemberitahuan yang relevan dan menerima
persetujuan yang relevan tersebut jika sesuai. Suatu daftar dapat
membantu melacak pemberitahuan dan persetujuan bersama-sama
dengan pemilik proyek, antara lain termasuk:
l Perencanaan: Arsitek.
l Pemberitahuan Undang-undang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun

1999 tentangpengawasan perencanaan.
l Asuransi pihak ketiga: kontraktor.
l Asuransiganti rugi public (public indemnity): konsultan.
l Pemberitahuan untuk mulai bekerja di bawah peraturan

bangunan: kontraktor.
l Kepatuhan kepada peraturan kebakaran: arsitek.
l Performance bonds: kontraktor.

Berbagai penyelesaian diperlukan pada sertifikat penyelesaian, hal
ini harus ditentukan dalam spesifikasi khusus dan akan mencakup:
l Kepatuhan terhadap peraturan tentang kebakaran.
l Sertifikat penyelesaian pekerjaan listrik.
l Sertifikat tes, baik untuk manufaktur maupun instalasi.
l Balok pengangkat, melakukan tes dan menandai.
l Kepatuhan terhadap peraturan bangunan.
l Tabung bertekanan dan sertifikat boiler.

Untuk bangunan atau proses khusus misalnya proyek nuklir,
farmasi, minyak dan gas, atau rel, lisensi tertentu dan sertifikat dapat
diperlukan. Jika ada keraguan, minta tim desain untuk memberikan
saran dan mengelola proses.

Menata Lapangan
Setelah desain telah selesai dan kontrak telah ditandatangani, proyek

ini siap untuk dilaksanakan di lapangan. Proses set up lapangan
dilakukan dan diselesaikan dengan cara yang paling efisien sebelum
dimulainya pekerjaan konstruksi utama adalah hal yang sangat
penting.Manajer proyek harus menyadari dan memonitor kontraktor
pada tahap ini, tidak hanya operasi praktis dan fisik, tetapi juga
rencana dan prosedur administratif yang telah disepakati oleh
para pihak. Daerah dimana manajer proyek harus menyetujui dan
memonitor set up lapangan adalah:
l Memastikan bahwa batas-batas lapangan jelas diidentifikasi

dengan kontraktor.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 221

l Menetapkan usulan kontraktor untuk keamanan.
l Menetapkan usulan kontraktor untuk rencana darurat jika terjadi

kebakaran atau insiden.
l Menetapkan usulan kontraktor untuk akomodasi lapangan,

khususnya kesesuaian fasilitas kesejahteraan.
l Melaksanakan survey kondisi yang ada dari lapangan dan sifat

yang berdekatan.
l Merekam setiap isu yang relevan dalam hubungan dengan

pemilik yang berdampingan.
l Membangun prosedur administrasi dengan kontraktor seperti

kembali harian, buku harian setiap hari, faksimil, fasilitas e-mail,
masalah gambar, dan lain-lain. Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang paling penting karena akan menetapkan rute komunikasi
antara semua pihak sepanjang proyek. Temuan dan perjanjian
dengan kontraktor harus dicatat oleh manajer proyek dan
didistribusikan ke semua profesional yang terlibat.
l Memastikan bahwa kontraktor menyadari dan memperhatikan
masalah apapun yang mungkin timbul karena tetangga yang
dekat dengan lapangan termasuk persyaratan gangguan atas
dinding tetangga proyek dan gangguan karena terhalangnya
cahaya matahari.
l Memastikan bahwa kontraktor telah jelas mengidentifikasi risiko
kesehatan dan keselamatan yang ada di lapangan.
l Memastikan bahwa semua tanda-tanda petunjuk ditampilkan
dengan benar.

Isu-isu di atas harus disepakati dengan kontraktor. Manajer proyek
tidak bisa mengarahkan bagaimana kontraktor harus bekerja di
lapangan, peran manajer proyek adalah sebagai konsultansehingga
hanya memantau untuk memastikan bahwa tindakan benar yang
disepakati dilaksanakan.

Sistem Pengendalian dan Pemantauan
Tugas utama manajer proyek untuk memastikan bahwa semua

sistem pengendalian dan pemantauan yang diperlukan ditetapkan
dan dilaksanakan dengan benar oleh kontraktor. Manajer proyek
harus memastikan bahwa sistem informasi dan laporan yang paling
tepat dihasilkan secara teratur dan tepat waktu, sehingga dapat
digunakan untuk memonitor dan mengelola proyek dengan sukses.
Dengan melakukan audit sendiri dan memeriksa sistem, manajer
proyek harus benar-benar dapat memastikan tentang keakuratan

222 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

data yang dihasilkan dan menunjukkan posisi pada setiap titik
waktu sehingga dapat meramalkan posisi terakhir kondisi proyek
secara nyata, tepat, dan akurat. Sistem informasi kontraktor tersebut
umumnya akan termasuk (namun tidak terbatas pada):
l Sistem manajemen mutu.
l Sistem manajemen jadwal.
l Sistem kendali mutu.
l Sistem manajemen dan monitoring biaya.
l Sistem kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan kerja.
l Sistem manajemen lingkungan.
l Sistem manajemen dokumen.

Sangat penting bagi manajer proyek untuk sepenuhnya memahami
relevansi dari informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
Manajer proyek harus secara proaktif menggunakan informasi untuk
mengelola kontraktor dan tim manajemen proyek melalui rapat-
rapat rutin, tujuannya tidak hanya untuk memahami dimana posisi
kemajuan proyek dibanding rencana proyek dan kapan proyek akan
selesai, tetapi juga untuk mengidentifikasi adanya bagian-bagian
yang memiliki potensi masalah pada tahap awal sehingga prosedur
perbaikan dan/atau langkah-langkah mitigasi dapat diambil untuk
memastikan penyelesaian terbaik untuk proyek. Metode dan sarana
dalam mengendalikan penyelenggaraan proyek adalah:
1. Administrasi kontrak, pemantauan seluruh aspek yang
diperjanjikan yaitu ruang lingkup, mutu, waktu dan biaya serta
proses pembayaran/
2. Pengendalian mutu, membandingkan antara pesyaratan mutu
yang ditetapkan dalam kontrak dan spesifikasi teknis beserta
seluruh standar-standar yang dijadikan acuan.
3. Pemantauan waktu dan biaya, dengan menerapkan metode
earned value management (EVM).
4. Pengelolaan perubahan baik dari inisiatif kontraktor, perencana,
maupun pemilik proyek, atau sebab-sebab dari kondisi lapangan.
5. Pengelolaan penyelesaian sengketa jika terjadi perbedaan
pendapat antara para pihak selama pelaksanaan proyek, sesuai
dengan strategi pengelolaan yang telah ditetapkan pada Tahap
Strategi.

Jadwal Kontraktor
Manajer proyek memiliki kewajiban kepada pemilik proyek untuk

memantau kinerja kontraktor. Agar pelaksanaan proyek baik, manajer

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 223

proyek perlu memastikan bahwa kontraktor telah menyiapkan
jadwal konstruksi yang cukup rinci sehingga memungkinkan
pelaksanaan pekerjaan dapat diawasi dengan ketat. Manajer proyek
perlu menerima dan meninjau jadwal kontraktor sebelum pekerjaan
dimulai bekerja untuk:
l Memeriksa apakah pekerjaan sesuai dengan persyaratan jadwal

pemilik proyek.
l Memeriksa apakah telah mempertimbangkan pembatasan-

pembatasan yang diberikan oleh pemilik proyek dalam
pelaksanaan pekerjaan.
l Memastikan tingkat detail yang sesuai dengan kompleksitas
pekerjaan.
l Memastikan bahwa kemajuan pekerjaan sesuai.
l Mengkonfirmasi urutan dan logika jadwal.

Jadwal konstruksi harus didukung oleh jadwal kebutuhan informasi
realistis yang menginformasikan manajer proyek ketika informasi
desain belum tersedia, hal ini diperlukan bagi kontraktor untuk
mencapai tenggat tanggal pada jadwal. Laporan rutin pencatatan
kemajuan yang telah dicapai terhadap jadwal harus diterima dari
kontraktor dan status kemajuannya disepakati dengan kontraktor.
Setiap penjadwalan ulang pekerjaan yang diperlukan untuk
memulihkan keterlambatan harus diterima, ditinjau, dan disetujui.
Selain analisis rinci kemajuan, manajer proyek harus memeriksa trend
kemajuan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dari status
proyek. Hal ini dapat melibatkan perbandingan grafis kemajuan
direncanakan kumulatif terhadap aktual yang dicapai.

Kontrakbiasanya mensyaratkan bahwa kontraktor menyiapkan
jadwal kontrak yang menjadi bagian dari kontrak. Jadwal ini biasanya
tidak terlalu detail, skala waktu, dependensi, dan interfacemasih harus
disepakati dari subkontraktor kepada kontraktor utama. Manajer
proyek perlu mendapatkan jadwal kerja dan jadwal yang lebih rinci
untuk bagian tertentu pekerjaan. Jadwal ini mungkin termasuk jadwal
pemasangan peralatan, serah terima bertahap, commissioning, dan
jadwal penyelesaian yang menunjukkan bagaimana penyelesaian
akan dicapai. Penjadwalan kembali diperlukan sebagai akibat
dari perubahan atau pergeseran jadwal yang akan diminta untuk
menunjukkan bagaimana waktu dapat dipulihkan atau bagaimana
dampaknya terhadap tanggal penyelesaian.

224 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

Tugas manajer proyek tidak hanya untuk memantau kemajuan
kontraktor, tetapi juga untuk memonitor setiap pekerjaan yang
dilakukan oleh konsultan lainnya, pemasok, atau perusahaan yang
memiliki input independen dalam penyelesaian proyek. Semua ini
harus dipantau terhadap jadwal utama pemilik proyek keseluruhan
dengan milestone dan target sendiri. Manajer proyek mengelola
proyek secara keseluruhan dan penyelesaian yang sukses untuk
pemilik proyek.

Value Engineering (terkait dengan metode konstruksi)
Value Engineering (VE) adalah pekerjaan yang melibatkan

sebagianbesar tim proyek selama proyek berjalan dengan memilih
solusi yang paling cost effective. Namun, VE melihat secara lebih
luas dalam pemilihan peralatan, material, dan proses untuk melihat
apakah ada pilihan solusi yang lebih cost effective dalam mencapai
tujuan proyek. VE harus dimulai pada awal proyek karena saat
tersebut memungkinkan perolehan manfaat yang terbesar, namun
kontraktor dapat memberikan kontribusi yang signifikan asalkan
perubahan yang diperlukan untuk kontrak tidak mempengaruhi
skala waktu atau tanggal penyelesaian dan dikenakan biaya
tambahan yang lebih besar daripada penghematan yang ditawarkan.
Namun masih ada peluang untuk VE, terutama pada awal konstruksi.
Penerapan rencana pekerjaan yang disajikan dalam Tabel 5.1 tetap
konsisten, tetapi detail yang tersedia lebih jelas dari selama tahap
desain dan pra-desain. Results accelerator, yang awalnya diusulkan
oleh Miles, masih berlaku sebagai panduan yang berguna untuk VE
pada tahap konstruksi. Result accelerator ini disajikan dalam Tabel
7.22. Hal yang paling penting untuk diingat adalah hubungan antara
biaya dan nilai-nilai adalah fungsi dibagi dengan biaya. Konsentrasi
pada fungsi dari proyek atau produk akan menghindari pemotongan
biaya.

Tabel 7.22Rencana Pekerjaan Rekayasa Nilai (Value Engineering)

Informasi
Fungsi analisis
Spekulasi
Evaluasi
Pembangunan
Rekomendasi
Implementasi

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 225

Tabel 7.23 Hasil Akselerator

Hindari generalisasi
Dapatkan semua biaya yang tersedia
Menggunakan informasi dari sumber terbaik
Ledakkan, ciptakan, dan perbaiki
Jadilah kreatif
Mengidentifikasi dan mengatasi jalan yang tertutup
Gunakan ahli industri
Harga kunci toleransi
Gunakan produk standar
Menggunakan (dan membayar) saran spesialis
Menggunakan proses spesialis

Manajer proyek harus mengambil peran proaktif dalam memberi dan
memimpin proses VE. Selain itu, manajer proyek harus memastikan
bahwa waktu dan usaha tidak sia-sia serta tidak memberikan
efek merugikan pada kemajuan proyek. Contoh dari kerangka VM
dilampirkan dalam Lampiran I.10.

Pengelolaan Supply Chain
Kontraktor memiliki tanggung jawab keseluruhan mengenai

manajemen rantai pasok untuk memenuhi kewajiban kontraknya.
Manajer proyek memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa
rantai pasok dikelola dengan efektif sehingga menghindari
potensi keterlambatan, implikasi biaya yang tidak perlu, atau efek
buruk lainnya pada saat penyerahan proyek. Pengelolaan rantai
pasok merupakan isu penting karena sering terjadi masalah yang
terjadi pada level hirarki di bawah pada rantai kontrak yang dapat
menyebabkan penundaan yang lama dan/atau menyebabkan
perselisihan naik ke jenjang lebih tinggi melalui seluruh rantai
pasok. Hal ini berpotensi mengakibatkan memburuknya hubungan
dengan kontraktor dan memiliki efek knock on tidak hanya dengan
kinerja, tetapi juga kinerja tim proyek secara keseluruhan. Tugas dan
tanggung jawab seharus meliputi:
l Menerima dan memahami rincian rantai pasok kontraktor dan

pengendalian untuk mengelolanya.
l Menetapkan anggota kunci dan hubungan dalam rantai tersebut.
l Menerima dan menginterogasi laporan dari kontraktor tentang

kemajuan yang sedang berlangsung, termasuk laporan dari
manajer pengadaan dan expeditors.
l Menerapkan sistem pemantauan rutin untuk memeriksa
kemajuan pemasok utama atau subkontraktor terhadap jadwal
pengiriman kontraktor sehingga dapat dilakukan peringatan

226 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

secara tepat waktu untuk setiap keterlambatan potensial atau
kegagalan yang dapat memiliki efek buruk pada kemajuan dan
stabilitas keuangan proyek.
l Setuju dengan tindakan perbaikan yang sesuai dari kontraktor
yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki setiap masalah
daerah.

Register Risiko
Register risiko (lihat Lampiran I.9) adalah dokumen yang harus

disiapkan pada tahap awal proyek untuk mengidentifikasi
potensi risiko seluruh proyek. Register ini harus ditinjau ulang dan
diperbaharui sesuai dengan keadaan dan tahapan proyek. Pada
tahap konstruksi, daftar risiko harus ditinjau untuk memasukkan
risiko konstruksi baru. Di samping pemantauan yang terkait dengan
konstruksi, sebelumnya risiko diidentifikasi dalam daftar risiko
seluruh proyek. Manajer proyek perlu memastikan kontraktor telah
memprakarsai sistem manajemen risiko untuk risiko-risiko yang
berpengaruh terhadap pekerjaan konstruksi yang sebenarnya.
Manajer proyek perlu memastikan bahwa kontraktor:
l Menetapkan daftar lengkap rinci risiko konstruksi.
l Menentukan probabilitas kemungkinan dan dampak dari setiap

risiko.
l Review risiko dengan tim proyek.
l Menyusun laporan metode dan rencana aksi yang menunjukkan

bagaimana risiko akan dikurangi atau dikelola.
l Mengidentifikasi dan memberitahu orang yang bertanggung

jawab untuk mengelola risiko masing-masing.
l Mempersiapkan rencana darurat untuk setiap risiko utama yang

memiliki dampak signifikan.
l Membuat ulasan dan laporan teratur mengenai status risiko.

Benchmarking
Dalam keadaan tertentu, terutama ketika kerangka atau kesepakatan

bermitra digunakan, merupakan hal yang tepat untuk menggunakan
pembandingan kinerja kontraktor terhadap praktik industri terbaik.
Kesulitan utama pembandingan ini dalam konstruksi adalah dalam
menemukan basis data untuk perbandingan yang mempunyai
makna. Sejak tahun 1998, informasi statistik dikumpulkan dari
kontraktor dan pemerintah telah mengumpulkan pengukuran
indikator kinerja utama sebagai bagian dari produksi tahunan.
Hal ini menjadi sumber pembanding yang saat ini tersedia untuk

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 227

perusahaan individu sebagai bandingan terhadap tingkat kinerja
rata-rata industri. Sejumlah pemilik proyek konstruksi melakukan riset
sendiri untuk merakit data kinerja bermakna yang memungkinkan
pelaksanaan pembandingan dari perusahaan yang digunakan dari
organisasi sejenis lainnya. Pembandingan berkaitan erat dengan
konsep perbaikan terus-menerus dan kinerja perusahaan dapat
dipantau dari waktu ke waktu untuk memastikan langkah-langkah
perbaikan diperkenalkan efektif.

Pengendalian Perubahan dan Variasi
Tugas utama wakil pemilik atau manajemen proyek yang ditunjuk

adalah mengelola kesesuaian antara ruang lingkup, mutu, waktu,
dan biaya proyek yang pada dasarnya adalah bidang administrasi
kontrak. Dalam setiap proyek, kemungkinan perubahan-perubahan
yang ada yang harus ditangani dengan baik sehingga meminimasi
terjadinya sengketa. Oleh karena itu, manajer proyek harus
melaksanakan tugas-tugas untuk mengelola perubahan sebagai
berikut:
l Variasi yang dihasilkan dari perubahan ketentuan proyek harus

dihindari jika memungkinkan (lihat Gambar 7.19) atau desain/
jadwal modifikasi (misalnya permintaan pemilik proyek, arsitek,
atau instruksi lapangan) harus mengikuti prosedur berikut:
l Mengidentifikasi semua konsekuensi dari variasi yang

terlibat.
l Memperhitungkan ketentuan-ketentuan kontrak yang

relevan.
l Mendefinisikan batas biaya, pemilik proyek harus

berkonsultasi ketika spesifikasi atau tanggal penyelesaian
yang terpengaruh.
l Mengotorisasi semua variasi hanya melalui sistem orde
perubahan yang diprakarsai oleh manajer proyek. Perubahan
ketentuan pemilik proyek ditunjukkan oleh Gambar 7.19dan
contoh dari tatanan perubahan pro forma dilampirkan dalam
Lampiran I.16.
l Mengidentifikasi masalah-masalah aktual atau potensial dalam
konsultasi dengan tim proyek dan memberikan solusi yang
dalam waktu dan batas biaya sudah dibahas dan disetujui oleh
pemilik proyek.
l Memeriksa penerimaan dijadwalkan dan/atau laporan ad hoc,
informasi, serta data kemajuan dari anggota tim proyek.

228 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi

Change Change
request request
is made is made

Change See checklist
request Change
is made request
Change is made
request Change
is made request
is made
Change No
request
is made

Yes
Change
request
is made

Change
request
is made

Gambar 7.19 Perubahan Ketentuan Pemilik Proyek

Tabel 7.24 Perubahan Ketentuan Pemilik Proyek: Checklist

No Aktivitas Tindakan Oleh

1 Permintaan untuk perubahan yang diterima dari Manajer proyek.

pemilik proyek.

2 Kebutuhan pemilik proyek diklarifikasi dan Manajer proyek.

didokumentasikan.

3 Rincian disampaikan kepada tim proyek. Manajer proyek.

4 Review teknis dan implikasi kesehatan dan Konsultan dan manajer proyek.

keselamatan kerja.

5 Penilaian implikasi jadwal. Perencanaan staf pendukung dan proyek

manajer surveyor kuantitas.

6 Evaluasi atau perhitungan implikasi biaya.

7 Persiapan laporan pada efek perubahan.

8 Pelaporan ke pemilik proyek manajer proyek.

9 Konsekuensi diterima atau tidak diterima oleh Manajer proyek.

pemilik proyek.

10 Hal yang tidak diterima selanjutnya meninjau atau Manajer proyek dibantu oleh konsultan.

mempertimbangkan item 4, 5, 6 dan tindakan 7, 8.

11 Selanjutnya laporan dan negosiasi hasil akhir Manajer proyek dibantu oleh konsultan.

dengan pemilik proyek.

12 Kesepakatan dan persetujuan secara resmi Manajer proyek.

diperoleh.

13 Penggabungan ke dalam jadwal proyek dan Manajer proyek dan surveyor kuantitas.

rencana biaya (anggaran).

14 Ubah urutan yang dikeluarkan (lihat Lampiran 16) Manajer proyek dan pemilik proyek.

Pengantar Penyelenggaran Konstruksi 229

Cara pertama untuk meminimalkan klaim atau perubahan pekerjaan
adalah dengan memastikan bahwa ketentuan proyek didefinisikan
secara jelas serta dokumen kontrak dan gambar benar-benar
mencerminkan detail secara akurat. Mengelola pengendalian
perubahan pada tahap pengembangan desain jauh lebih efektif
daripada mengelola proses selama konstruksi. Perubahan yang
disebabkan keadaan, kesalahan, atau hal-hal yang tidak diketahui
harus secara efektif dikelola karena banyak contoh keterlambatan
waktu lebih mahal daripada perubahan materi. Beberapa bentuk
otorisasi batas keuangan perlu disepakati sehingga instruksi dapat
diberikan tanpa harus merujuk mengubah setiap kembali ke
pelanggan untuk persetujuan.

Manajer proyek perlu memelihara suatu daftar dari perubahan
dan variasi, referensi silangnya diberikan kepada kontraktor untuk
instruksi permintaan, pemberitahuan, dan mungkin juga klaim
kontrak. Daftar harus termasuk biaya anggaran dan biaya akhir untuk
dilaporkan kepada pemilik proyek secara teratur. Buku harian yang
akurat dan rinci akan perlu untuk disimpan setiap harinya, lengkap
dengan kedatangan peralatan, tenaga kerja, dan material sehingga
biaya konsekuensial dapat diidentifikasi. Untukdampak dan biaya
akibat perubahan, jika memungkinkan manajer proyek perlu
menyetujui biaya sebelum mengeluarkan sebuah instruksi. Manajer
proyek juga dapat menyetujui jika ada pekerjaan yang akan dilakukan
tanpa memberikan dampak pada jadwal keseluruhan.Sangat
penting untuk berhati-hati mencatat peristiwa dan situasi pada saat
itu. Secara prosedural, manajer proyek harus menginformasikan baik
kepada konsultan desain maupun kontraktor utama bahwa semua
instruksi perubahan pekerjaan harus dalam bentuk tertulis yang
benar dan hanya dikeluarkan melalui manajer proyek kecuali jika ia
adalah administrator kontrak yang ditunjuk dalam kontrak utama.
Untuk menghindari komplikasi yang tidak perlu dalam menyetujui
penilaian dan penagihan, sangat penting bahwainstruksi perubahan
pekerjaan dikeluarkan dari satu sumber. Konsultan desain harus
menyampaikan permintaan petunjuk secara tertulis untuk manajer
proyek yang pada gilirannya akan mengeluarkan instruksi kepada
kontraktor. Semua variasi harus memiliki instruksi agar dapat diakui.

Pengawasan Pekerjaan
Setelah proyek berlangsung di lapangan, pemeriksaan secara rutin

dan pemantauan kemajuan pekerjaan harus dilakukan oleh manajer

230 Pengantar Penyelenggaran Konstruksi


Click to View FlipBook Version