PENATA RIAS
LAPORAN FINAL AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGAWASAN CAIRAN
INFUS DENGAN PEMASANGAN ETIKET
CAIRAN INFUS
RSUD KRAMAT JATI
DISUSUN OLEH :
MARINI FRIZA
NIP. 199703252020122016
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
TAHUN 2022
LAPORAN FINAL AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGAWASAN CAIRAN INFUS
DENGAN PEMASANGAN ETIKET CAIRAN INFUS
RSUD KRAMAT JATI
Disusun Oleh :
Marini Friza
NIP. 199703252020122016
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 23
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGAWASAN CAIRAN INFUS
DENGAN PEMASANGAN ETIKET CAIRAN INFUS
RSUD KRAMAT JATI
Disusun Oleh :
Marini Friza
NIP. 199703252020122016
Telah Disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 23 Tahun 2022
COACH MENTOR
H. Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd drg. Cut Yuliza Irawani, Sp.Ort, MARS
NIP. 197011301999031003 NIP. 196607151991032007
Tanggal, 10 Juni 2022 Tanggal, 10 Juni 2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR PELAKSANAAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGAWASAN CAIRAN INFUS
DENGAN PEMASANGAN ETIKET CAIRAN INFUS
RSUD KRAMAT JATI
Disusun oleh :
Marini Friza
NIP. 199703252020122016
Telah Disetujui untuk Seminar Pelaksanaan Aktualisasi pada Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Angkatan 23 Tahun 2022
COACH MENTOR
H. Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd drg. Cut Yuliza Irawani, Sp.Ort, MARS
NIP. 197011301999031003 NIP. 196607151991032007
Tanggal, 12 Agustus 2022 Tanggal, 12 Agustus 2022
iii
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Marini Friza
NIP : 199703252020122016
Pangkat/golongan : Pengatur / II/C
Jabatan : Pelaksana/Terampil - Perawat
Unit kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kramat Jati
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah
diajukan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di mana pun.
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Angkatan 23 Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan dan
pelatihan saya sendiri sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja
Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang tertulis atau
dipublikasikan orang lain, kecyuali tercantum sumber referensi secara jelas
dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
Pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di
kemudian hari terdapat penyimoangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan
yang berlaku di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Jakarta, 18 Agustus 2022
Yang Membuat Pernyataan
Marini Friza
NIP. 199703252020122016
v
ABSTRAK
Marini Friza, 199703252020122016, Pelaksana/Terampil – Perawat, Peningkatan
Pengawasan Cairan Infus dengan Pemasangan Etiket Cairan Infus.
Kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kramat Jati
sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
ditujukan untuk habituasi Aktualisasi nilai–nilai dasar PNS sebagai perilaku kerja sekaligus
memberikan kontribusi penyelesaian bagi permasalahan prioritas di Rumah Sakit Umum
Daerah Kramat Jati yaitu Rendahnya Pengawasan Cairan Infus dengan penyebab Belum
Adanya Alat yang tepat untuk memantau cairn infus. Gagasan Kreatif yang diangkat dalam
pemecahan masalah ini adalah Pemasangan Etiket cairan infus. kegiatan aktualisasi ini
telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juni sampai dengan 23 Juli 2023 dengan 31 tahapan
kegiatan dalam 6 Kegiatan dari mulai Perencanaan, pembuatan etiket Cairan Infus,
Sosialisasi, Pemasangan Etiket cairan Infus, Monitoring dan evaluasi kegiatan.
Dengan mengaktualisasikan sekuruh nilai dasar PNS BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), kegiatan ini telah
berkontribusi dalam pelaksanaan 5 nilai budaya kerja dan pencapaian visi dan misi ke-1
dan ke-3 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kata kunci : Pengawasan, Cairan Infus, Etiket, BerAkhlak
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul “Peningkatan
Pengawasan Cairan Infus dengan Pemasangan Etiket Cairan Infus”.
Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang merupakan salah
satu syarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan 23 Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini
tentunya tidak lepas dari dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Mochamad Miftahulloh Tamary, S.STP., M.T., M.Sc. Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta.
2. Ibu dr.Widyastuti, MKM, Kepala Dinas Kesehatan Provini DKI Jakarta.
3. Ibu Indang Murniningsih,S.Pd., M.M, Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Dasar, Manajerial, dan Fungsional BPSDM Provinsi DKI
Jakarta.
4. Ibu Fitrianda, S.Psi., M.Psi, Kasubbid Kompetensi Pengembangan
Kompetensi Dasar, berkat beliau kegiatan pembelajaran klasikal baik
synchronous dan asynchronous berjalan dengan lancar.
5. Ibu drg. Fridayanti, MARS, Direktur RSUD Kramat Jati.yang telah
memberikan Izin untuk melaksanakan Aktualisasi.
6. Ibu Ratna Sari Susanti, SE., M.Si., AK, Penguji Seminar Pelaksanaan
Aktualisasi
vii
7. Bpk Haris Iriyanto, A.Md., S.Sos., M.Pd., Coach atau pembimbing
dalam proses kegiatan aktualisasi ini, terimakasih telah tulus
memberikan bimbingan, kritik dan saran yang membangun kepada
saya, sehingga akhirnya laporan aktualisasi ini dapat tersusun dengan
baik.
8. Ibu drg. Cut Yuliza Irawani, Sp.Ort, MARS, Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang RSUD Kramat Jati dan selaku mentor yang telah
memberikan banyak bantuan dan bimbingan selama proses kegiatan
aktualisasi.
9. Seluruh Widyaiswara BPSDM pengampu mata pelatihan agenda 1-4
yang telah memberikan banyak ilmu dan contoh yang dapat diterapkan
di lingkungan pekerjaan penulis sehari-hari.
10. Ns. Khoriatul Jannah, S.Kep, Pengelola Keperawatan Unit Rawat Inap
yang telah memberikan bimbingan, masukan serta semangat selama
proses aktualisasi.
11. Ns. Dini Setiani, S.Kep, Kepala Ruangan yang telah memberikan
masukan dan semangat selama proses aktualisasi.
12. Keluarga dan saudara yang selalu membantu, mendoakan dan
memberi dukungan baik moril maupun materil dalam proses
penyusunan laporan rencana aktualisasi ini
13. Teman-teman seperjuangan Latsar CPNS Golongan II Angkatan 23
tahun 2022 yang sama-sama berjuang, memberikan masukan,
dukungan satu sama lain hingga kita bisa menyelesaikan laporan
rencana aktualisasi ini.
14. Seluruh karyawan RSUD Kramat Jati yang telah terlibat dalam rencana
aktualisasi ini.
15. Semua pihak yang telah membantu namun tidak tercantum pada
lembar ini. Terimakasih
Tentunya dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan untuk
viii
perbaikan lebih lanjut. Semoga seminar aktualisasi ini dapat bermanfaat
ilmunya khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca.
Jakarta, 12 Agustus 2022
Marini Friza, A.Md. Kep
NIP. 199703252020122016
ix
DAFTAR ISI
LAPORAN FINAL AKTUALISASI................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI.........ii
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PELAKSANAAN AKTUALISASI ....iii
LEMBAR PEGESAHAN LAPORAN FINAL AKTUALISASI........................iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
BAB II A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan Aktualisasi ...................................................................... 5
C. Manfaat Aktualisasi .................................................................... 6
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI ............................... 7
A. Visi dan Misi................................................................................ 7
B. Nilai-Nilai Organisasi.................................................................. 8
C. Tugas Organisasi (Lokus) ......................................................... 8
D. Uraian / Rincian Tugas ............................................................ 10
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSAAN TUGAS DAN FUNGSI.... 13
A. Identifikasi Dan Analisis Isu Aktual......................................... 13
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan kedudukan dan Peran
PNS untuk Mendukung terwujudnya Smart Governance..... 33
C. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif.... 40
x
BAB IV RENCApNA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS ............. 43
BAB V A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS....................... 43
B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS..... 45
C. Penjadwalan ........................................................................... 182
D. Aktor yang terlibat dan perannya dalam Aktualisasi ........... 186
PELAKSANAAN AKTUALISASI .............................................. 188
A. Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS............ 188
B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS... 255
C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi ................................. 275
BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT .................................................. 282
A. Penetapan Isu Lanjutan / Alternatif ...................................... 282
B. Gagasan Kreatif...................................................................... 282
C. Rencana Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Lanjutan.......... 284
BAB VII PENUTUP ............................................................................... 306
A. Kesimpulan ............................................................................. 306
B. Saran ....................................................................................... 307
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 308
LAMPIRAN............................................................................................. 311
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identifikasi Isu Permasalahan ................................................... 20
Tabel 2. Analisis Penentuan Isu Prioritas dengan Metode APKL ........... 29
Tabel 3. Penilaian Kualitas Isu Prioritas.................................................. 31
Tabel 4. Analisa Penentuan Penyebab Isu Prioritas ............................... 39
Tabel 5. Analisa Mc Namara Penentuan Solusi Prioritas........................ 41
Tabel 6. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar PNS ........................................................................ 47
Tabel 7. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS........ 180
Tabel 8. Jadwal Kegiatan Aktualisasi.................................................... 182
Tabel 9. Aktor yang terlibat dan peranya dalam aktualisasi .................. 186
Tabel 10. Matriks Capaian Pelaksanaan Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
............................................................................................................... 256
Tabel 11: Rencana Tindak Lanjut Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS.... 284
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit. .......................................... 12
Gambar 2. Diagram Ketidaktepatan waktu habis cairan infus ................. 14
Gambar 3. Cairan infus yang terisi obat................................................... 14
Gambar 4. Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan............................... 15
Gambar 5. Diagram Kepatuhan Pemberian label resiko jatuh pada pasien
dengan resiko jatuh............................................................... 16
Gambar 6. Kepatuhan membuang sampah sesuai tempatnya. ............... 17
Gambar 7. Pembuangan sampah tidak sesuai tempatnya ...................... 18
Gambar 8. Diagram Kepatuhan pengisian Pengkajian Pasien Pada
Rekam Medis ........................................................................ 18
Gambar 9. Pengkajian yang tidak lengkap .............................................. 19
Gambar 10. Kelengkapan pengisian Rekam Medik ................................. 20
Gambar 11. Diagram Penapisan Isu Menggunakan Teknik APKL........... 30
Gambar 12. Metode Fishbone untuk menentukan Penyebab Masalah ... 38
Gambar 13. Diagram Penapisan Penyebab Masalah Metode USG ........ 40
Gambar 14. Diagram Penapisan Gagasan Pemecahan Masalah
Menggunakan Metode McNamara...................................... 42
Gambar 15. Bahan Rencana Strategi .................................................... 190
Gambar 16. Kegiatan Konsultasi dengan Mentor .................................. 193
Gambar 17. Kegiatan diskusi bersama Pengelola Keperawatan dan
kepala Ruangan Rawat Inap............................................. 196
Gambar 18. Lembar Hasil diskusi bersama Pengelola Keperawatan dan
kepala Ruangan Rawat Inap............................................. 196
Gambar 19. Kegiatan diskusi bersama rekan rekan Perawat. ............... 199
Gambar 20. Revisi Rencana Strategi Peningkatan Pengawasan Cairan
Infus .................................................................................. 202
Gambar 21. Hasil pencarian referensi pembuatan etiket obat melalui 7
benar obat dan Standar Keselamatan Pasien .................. 204
xiii
Gambar 22. Kegiatan meminta arahan dan masukan mengenai
pembuatan etiket .............................................................. 206
Gambar 23. Kegiatan membuat desain etiket. ....................................... 208
Gambar 24. Kegiatan konsultasi dengan mentor terkait desain etiket ... 210
Gambar 25. Kegiatan konsultasi dengan pengelola keperawatan terkait
desain etiket...................................................................... 212
Gambar 26. Kegiatan konsultasi dan meminta persetujuan pencetakan
etiket cairan infus kepada mentor ..................................... 215
Gambar 27. Kegiatan meminta persetujuan sosialisasi kepada mentor 217
Gambar 28. Kegiatan meminta persetujuan sosialisasi kepada pengelola
keperawatan terkait pelaksanaan sosialisasi .................... 217
Gambar 29. Kegiatan menyiapkan bahan untuk sosialisasi................... 219
Gambar 30. Menyiapkan daftar hadir..................................................... 221
Gambar 31. Kegiatan meminta izin dan menyiapkan tempat sosialisasi 223
Gambar 32. Kegiatan sosialisasi............................................................ 226
Gambar 33. Koordinasi Pemasangan Etiket Cairan Infus bersama Kepala
Ruangan ........................................................................... 229
Gambar 34. Etiket Infus yang sudah siap dipasang pada botol cairan infus.
............................................................................................................... 231
Gambar 35. Draf lembar observasi ....................................................... 232
Gambar 36. Kegiatan kolaborasi dengan teman sejawat....................... 234
Gambar 37. Kegiatan Pemasangan etiket cairan infus .......................... 236
Gambar 38. Monitoring kegiatan............................................................ 238
Gambar 39. Pengecekan catatan pemberian obat................................. 240
Gambar 40. Rekapitulasi hasil monitoring ............................................. 242
Gambar 41. Dokumetasi Catatan Pemberian Obat................................ 243
Gambar 42. Kegiatan melaporkan Hasil monitoring kegiatan dengan
mentor............................................................................... 245
Gambar 43. Membuat dan menyebar link google form .......................... 247
Gambar 44. Hambatan dan kendala ...................................................... 249
Gambar 45. Konsultasi evaluasi dengan mentor ................................... 251
xiv
Gambar 46. Konsultasi dengan atasan terkait hasil evaluasi................. 253
Gambar 47. Laporan hasil evaluasi aktualisasi...................................... 254
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Persetujuan Mentor ............................... 311
Lampiran 2. Lembar bimbingan Rancangan Aktualisasi ........................ 312
Lampiran 3. Dokumentasi saat konsultasi ............................................. 313
Lampiran 4. Lembar Bimbingan Rancangan Aktualisasi........................ 314
Lampiran 5. Dokumentasi saat konsultasi ............................................. 315
Lampiran 6. Bukti Belajar Kegiatan Rancangan Aktualisasi .................. 317
Lampiran 7. Bukti Kegiatan Minggu Ke-1............................................... 318
Lampiran 8. Bukti Kegiatan Minggu ke-2 ............................................... 324
Lampiran 9. Bukti Kegiatan Minggu Ke-3............................................... 333
Lampiran 10. Bukti Kegiatan Minggu Ke-4............................................. 339
Lampiran 11. Bukti Belajar Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS................ 347
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu untuk diangkat menjadi pegawai Aparatur
Sipil Negara (ASN) secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Undang-Undang No 5.
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa ASN
memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Seperti yang
diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, ASN wajib menjalankan
peran, fungsi, dan kedudukannya sesuai dengan tugas yang
diamanahkan kepadanya baik di instansi pemerintahan, institusi
pendidikan, instansi kesehatan dan lain-lain. ASN sebagai profesi
memiliki landasan prinsip dimana dua diantaranya yakni nilai dasar
serta kode etik dan kode perilaku. Melalui Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Value dan Employer
Branding Aparatur Sipil Negara, Pemerintah telah menetapkan Core
Value Ber AKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif. Core Value tersebut memiliki kode etik dan kode perilaku
yang merupakan unsur dari Nilai dasar yang ada pada Undang-
Undang ASN. Dan Employer Banding ASN “Bangga Melayani
Bangsa” merupakan komitmen pemerintah melalui Aparatur Sipil
Negara untuk memberikan pelayanan prima dalam melayani
masyarakat, bangsa dan negara.
1
Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan
pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Sebagaimana tertuang
dalam peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil. Pada pasal 5
dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan
secara terintegrasi. Dimana kompetensi yang dikembangkan yakni
pembentukkan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
Pelaksanaan Latsar Tahun 2022 ini memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di
tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habiatuasi). Pelatihan dasar ini
dilaksanakan dengan metode blended learning yang diawali dengan
metode Massive Open Online Course (MOOC), kemudian distance
learning, lalu melakukan habituasi di tempat kerja, dan yang terakhir
tatap muka secara langsung.
Pelaksanaan Latsar yang dilakukan oleh CPNS bertujuan
untuk membentuk ASN yang professional dan mampu mengatasi
permasalahan yang muncul sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Didalam UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 pasal 29
tentang praktik keperawatan, perawat bertugas sebagai pemberi
asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola
pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan, pelaksana tugas
berdasar pelimpahan wewenang dan pelaksana tugas dalam
keadaan. tertentu Salah satu tugas dari yaitu melakukan asuhan
2
keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu
pemberian cairan sesuai kebutuhannya.
RSUD KRAMAT JATI berawal dari Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati dengan Pelayanan Rawat Inap, Rawat Jalan dan
Pelayanan IGD 24 Jam. Diresmikan tanggal 2 April 2015. RSUD
KRAMAT JATI berlokasi di Jalan Raya Inpres No. 48, Kelurahan
Tengah Kecamatan Kramat Jati – Jakarta Timur dengan luas tanah
5.500 m2. Melayani Instalasi Gawat Darurat, spesialis dasar seperti:
Spesialis Kandungan, Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam dan
Spesialis Bedah serta penunjang lainnya berdasarkan Misi RSUD
Kramat Jati Mewujudkan Lingkungan Rumah sakit yang Aman dan
Nyaman. Misi tersebut menjadi bagi perawat untuk melakukan
asuhan keperawatan yang aman dan nyaman bagi pasien yaitu
pemberian cairan seusai kebutuhannya menurut standar oprasional
prosedur keperawatan
Menurut PERMENPAN 35 Tahun 2019 mengatur mengenai
jabatan fungsional perawat. Jabatan Fungsional Perawat adalah
jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan
wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tugas Jabatan
Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan Pelayanan
Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan
keperawatan.
Salah satu peranan cairan tubuh adalah mengatur suhu tubuh
sekaligus sebagai alat transportasi untuk mengedarkan oksigen dan
nutrisi ke seluruh tubuh. Jika tubuh mengalami kekurangan cairan
atau dehidrasi, bisa berakibat terhambatnya seluruh kerja organ
dalam tubuh manusia. Cairan tubuh manusia terdiri dari air dan ion,
sehingga saat kehilangan cairan tubuh, bukan hanya air yang hilang
tapi juga ion. Ion memiliki peranan penting dalam mencegah
kelelahan pada otot. Salah satu penyebab kelelahan otot adalah
3
terhambatnya glikolisis atau pemecahan glikogen menjadi tenaga.
Seharusnya asam laktat dapat digunakan sebagai cadangan tenaga,
namun karena tubuh kurang cairan, proses perubahan itu menjadi
terganggu. Sehingga timbul gejala tubuh lemas dan kelelahan.
Fungsi cairan infus umumnya diberikan kepada seseorang
yang mengalami kekurangan elektrolit dalam tubuh. Beberapa
pasien membutuhkan asupan tambahan melalui pembuluh darah
vena untuk mempercepat proses asupan tambahan ke dalam tubuh.
Asupan tambahan tersebut didapatkan melalui manfaat air infus
yang dipasang pada tubuh pasien. Meskipun cairan infus pada
umumnya digunakan sebagai terapi kesembuhan pasien, namun
pada beberapa kondisi kesehatan tertentu penggunaan cairan infus
harus sangat diawasi karena jika pemberiannya diberikan secara
berlebihan akan dapat menjadi pemberat suatu penyakit dan bahkan
menimbulkan kematian. Cairan infus dalam penggunaannya
dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena dengan
menggunakan jarum. Perlu diingat bahwa pemberian cairan infus
harus berdasarkan pemeriksaan dari dokter.
Pemberian Etiket pada botol cairan infus dapat meningkatkan
kewaspadaan terhadap kelebihan cairan maupun yang terdapat
pencampuran obat didalamnya. label yang di tempel pada botol
cairan infus yang meliputi nama pasien, nomor RM, obat tambahan,
cairan infus, dosis, kecepatan pemberian, tanggal dan jam
pencampuran, tanggal dan jam kadarluarsa, nama pencampuran
serta waktu atau jam habis pemberian cairan infus. Pemberian cairan
melalui intravena selain untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan.
Selain itu cairan infus digunakan sebagai larutan awal bila status
elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus dehidrasi karena
asupan oral tidak memadai, demam, dan lain-lain. Pemasangan
infus digunakan untuk mengobati berbagai kondisi penderita
4
disemua lingkungan perawatan di rumah sakit maupun di
puskesmas dan merupakan salah satu terapi utama. Selain
meningkatkan kewaspadaan terhadap kelebihan cairan pemberian
etiket pada botol cairan infus juga dapat menambah ke estetikaan
dari pelayanan, tidak ada lagi perawat yang menulis campuran obat
ataupun jam pemberian dengan menggunakan spidol langsung.
Karena mudah luntur dan juga bisa menjadi pertumbuhan bakteri
pada botol infus.
Bedasarkan hal diatas maka peserta mengusulkan judul
“PENINGKATAN PENGAWASAN CAIRAN INFUS DENGAN
PEMASANGAN ETIKET CAIRAN INFUS DI RSUD KRAMAT
JATI”.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari nilai-nilai
dasar PNS adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan aktualisasi pada agenda I tentang
wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara agar peserta
memahami wawasan kebangsaan, isu komtemporer dan
kesiapsiagaan bela negara.
Pada agenda 2 tentang nilai PNS Berakhlak agar memberikan
gambaran dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK yang terdiri dari nilai Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Pada agenda III tentang manajemen ASN dan smart ASN agar
memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik
ASN, konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN.
5
Pada agenda IV tentang habituasi agar dapat meningkatkan
kinerja organisasi untuk meningkatkan pembelajaran yang
berkualitas.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus Kegiatan Aktualisasi Ini Adalah Untuk
Peningkatan Pengawasan Cairan Infus dengan Pemasangan
Etiket Cairan Infus.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Bagi Individu
a. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat
menerapkan nilai-nilai dasar PNS pada diri dan kehidupan
sehari-hari dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN
sebagai Perawat di RSUD Kramat Jati
b. Hasil aktualisasi ini dapat digunakan dalam kegiatan
Pelayanan Rawat Inap di RSUD Kramat Jati
2. Unit Kerja
a. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan dapat
membentuk seorang ASN yang professional.
b. Memberikan kualitas layanan prima dalam melaksanakan
proses Pelayanan Keperawatan dengan terinternalisasinya
nilai-nilai BerAkhlak.
c. Mempermudah perawat dalam melakukan pengawasan
Cairan Infus.
3. Masyarakat
a. Pengendalian kebutuhan cairan infus menjadi akurat.
b. Peningkatan keamanan pasien di rumah sakit
c. Perwujudan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
professional.
6
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. Visi dan Misi
Menurut Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor
1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 yang
memuat visi dan misi Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut:
1. Visi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat
dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan
bagi semua.
2. Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
a. Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas,
berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan
memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang
melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan.
b. Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan
umum melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan
keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan
sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan
investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata
ruang.
c. Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang
berkarya, mengabdi, melayani, serta menyelesaikan
berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif,
meritokratis dan berintegritas.
d. Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan
dan tata kehidupan yang memperkuat daya dukung
lingkungan dan sosial.
7
e. Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul
kemajuan Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan
dan kebhinekaan.
B. Nilai-Nilai Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 54
Tahun 2020 Tentang Budaya Kerja yaitu :
1. Berintegritas, bermakna adanya keselarasan antara perkataan
dan perbuatan dengan memegang teguh prinsip, aturan dan
norma yang berlaku.
2. Kolaboratif, bermakna bekerja sama dengan seluruh pemangku
kepentingan untuk mencapai tujuan bersama dengan
membentuk tim dan membangun kemitraan yang efektif.
3. Akuntabel, bermakna bermakna melaksanakan pekerjaan
secara tuntas dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
target kinerja.
4. Inovatif, bermakna bermakna menciptakan gagasan
pembaharuan untuk meningkatkan mutu layanan melalui
evaluasi, pemecahan masalah dan perbaikan secara terus
menerus.
5. Berkeadilan, bermakna bermakna kepedulian/kepekaan untuk
memastikan hak berbagai pihak dapat terakomodasi.
C. Tugas Organisasi (Lokus)
Menurut Pergub Nomor 114 Tahun 2021 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah menerangkan pada pasal 33,
ayat : (1) RSUD Kelas C mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat in, rawat jalan, dan gawat darurat. (2)
8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
RSUD Kelas C menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan bahan Rencana Strategis Dinas sesuai lingkup
tugas dan fungsinya;
2. penyusunan Rencana Kerja serta Rencana Kerja dan Anggaran
RSUD Kelas C;
3. pelaksanaan Rencana Strategis Dinas sesuai lingkup tugas dan
fungsinya;
4. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran RSUD Kelas C;
5. perumusan kebijakan, proses bisnis, standar, dan prosedur
RSUD Kelas C;
6. pelaksanaan kebijakan, proses bisnis, standar, dan prosedur
RSUD Kelas C;
7. Penyelenggaraan Pelayanan Medik;
8. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik
9. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Non Medik
10. Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
11. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan dan Ambulans;
12. Penyelenggaraan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;
13. Penyelenggaraan Pelayanan Kegawatdaruratan;
14. penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja;
15. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit;
16. fasilitasi dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
RSUD Kelas C;
17. fasilitasi penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan;
18. penyelenggaraan pemasaran, kemitraan dan kehumasan RSUD
Kelas C;
19. pengelolaan dan pengembangan sistem informasi RSUD Kelas
C;
20. pengelolaan data RSUD Kelas C;
9
21. Pengelolaan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian
RSUD Kelas C;
22. pengelolaan prasarana dan sarana RSUD Kelas C;
23. pelaksanaan perencanaan, rehab total/rehab berat/rehab
sedang/rehab ringan sarana dan prasarana kerja RSUD Kelas C
sesuai lingkup tugas dan fungsinya;
24. pemberian dukungan pelayanan medik kepada masyarakat dan
Perangkat Daerah;
25. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD
Kelas C; dan
26. pelaksanaan tugas dan fungsi kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.
D. Uraian / Rincian Tugas
Berdasarkan PERMENPAN RB No 35 Tahun 2019 tugas pokok
Perawat Terampil adalah :
1. Melakukan pengkajian Keperawatan dasar pada Individu.
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan.
3. Melaksanakan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif.
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif.
5. Memberikan oksigenasi sederhana.
6. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikal.
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman dan
bebas risiko penularan infeksi.
10
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah.
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak.
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas.
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas.
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa.
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic.
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi.
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
Perawatan Paliatif.
16. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan.
17. Melakukan perawatan luka.
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
Profil Rumah Sakit
Nama : RSUD Kramat Jati
Akreditasi : Paripurna
Tahun Berdiri : 2015
Alamat RS : Jl. Raya Inpres no. 48
Kelurahan : Kp. Tengah
Kecamatan : Kramat Jati
Kota : Jakarta Timur
Kode Pos : 13530
11
Telepon : 021 87791352
Dr. Friana Asmely, MARS
Direktur
Drg. Cut Yuliza Irawani, Sp.Ort,MARS
Kepala Seksi Bidang Pelayanan Medik
dan Keperawatan
Dr. laily Rachmawati
PLT Koordinator Instalasi rawat inap
Khoriatul Janah, AMK
Pengelola Keperawatan
Dr. laily Rachmawati
Ka Instalasi Rawat Inap
Ns. Dini Setiani, S,Kep
Ka Ruangan Rawat Inap
Pembriyanti, A.Md.Kep Ari Dwi, A.Md.Kep Brigita, A.Md.Kep Ajeng Rahmi, A.Md.Kep
Penanggung Jawab Shift Penanggung Jawab Shift Penanggung Jawab Shift Penanggung Jawab Shift
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
1. Hendrawan, A.Md.Kep 1. Ns. Brian, S.Kep 1. Ns. Aprilia, S.Kep 1. Ns. Fuaidah, S.Kep
2. Alfiana, A.Md.kep 2. Marini Friza, A.Md.Kep 2. Megawati, A.Md.Kep 2. Dewi Utami, A.Md.kep
Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit.
12
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSAAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Dan Analisis Isu Aktual
Berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika yang
ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga medis di
instansi tempat bekerja, yaitu Ruang Rawat Inap RSUD Kramat Jati.
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja,
maupun organisasi dan tupoksi perawat. Sehingga saya
mendapatkan isu yaitu :
1. Masih rendahnya Pengawasan Cairan Infus di rawat inap RSUD
Kramat Jati.
Pengawasan Cairan Infus di ruang rawat inap RSUD Kramat
Jati masih belum optimal karena masih ditemukan Cairan Infus
Habis tidak Tepat pada waktunya. Banyak factor yang
mempengaruhi cairan habis tidak tepat pada waktunya namun
belum menemukan strategi ataupun media yang tepat untuk
memantau cairan infus agar tepat. Dikarenakan belum adanya
paparan yang tepat untuk dilakukan pengawasan infus secara
tepat. Berikut merupakan data belum optimalnya Pengawasan
Cairan Infus dapat habis tepat pada waktunya :
13
Keterangan : 1. Tidak Pernah, 2. Hampir Tidak Pernah, 3. Kadang-Kadang, 4. Sering, 5. Sangat Sering
Gambar 2. Diagram Ketidaktepatan waktu habis cairan infus
Berdasarkan data diatas yang kita dapatkan dari rekan-rekan
rawat inap untuk mengisi kuesioner melalui google form,
sebanyak 56,3 % dari 16 responden sangat sering menemukan
cairan infus pasien habis tidak sesuai dengan waktunya.
Gambar 3. Cairan infus yang terisi obat
14
Berdasarkan gambar diatas pemantauan cairan infus dengan
obat masih belum lengkap, masih belum terdapat tulisan dosis,
waktu, dan rute pemberian obat. Sehingga kurang optimal dalam
pengawasan cairan infus.
2. Kurangnya Kepatuhan perilaku cuci tangan 6 langkah dan 5
moment Hand Hygiene di ruang rawat inap RSUD Kramat Jati.
Berdasarkan data dari Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit
pada Triwulan I tahun 2022 kepatuhan kebersihan tangan masih
kurang dari 100%. Berikut merupakan data dari Indikator
Nasional Mutu Rumah Sakit :
Gambar 4. Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan
Berdasarkan data diatas hanya 83 % Kepatuhan kebersihan
tangan rumah sakit masih kurang dari 100%. Pengawasan
kebersihan tangan, edukasi mengenai kepatuhan mencuci
tangan dan penilaian kepatuhan mencuci tangan juga sudah
15
dilakukan namun masih belum menemukan strategi yang tepat
agar kepatuhan dalam kebersihan tangan dapat meningkat.
3. Belum optimalnya penerapan penggantungan label resiko jatuh
pasien di rawat Inap RSUD Kramat Jati.
Penggantungan label resiko jatuh pasien belum optimal
dikarenakan masih kurangnya media label resiko jatuh yang
dapat digantung dan jumlah pasien yang terus meningkat
sedanghkan media masih terbatas dan belum mencangkupi ke
semua pasien. Berikut merupakan data dari penerapan
penggantungan label reiko jatuh.
Gambar 5. Diagram Kepatuhan Pemberian label resiko jatuh
pada pasien dengan resiko jatuh
Berdasarkan data diatas kepatuhan dalam pemberian label
resiko jatuh masih kurang dikarenakan 37,5% dari 16 responden
tidak selalu diberikan pada pasien dengan resiko jatuh dan
56,3% responden menjawab kadang-kadang saja label resiko
jatuh diberikan. oleh karena itu harus dicari strateginya agar
semua pasien dengan resiko jatuh dapat diberikan label resiko
16
jatuh guna pengawasan terhadap pasien dan mengurangi resiko
cedera pasien.
4. Belum Sesuainya pembuangan sampah medis dan non medis di
ruang rawat inap RSUD Kramat Jati.
Berdasarkan data dari kuesioner kepada rekan rekan di
rawat inap masih terdapat teman yang membuang sampah
tidak tepat pada tempatnya. Berikut merupakan datanya :
Keterangan : 1. Tidak Pernah, 2. Hampir Tidak Pernah, 3. Kadang-Kadang, 4. Sering, 5. Sangat Sering
Gambar 6. Kepatuhan membuang sampah sesuai tempatnya.
berdasarkan data diatas 50% tenaga medis di rawat inap
kadang-kadang masih membuang sampah tidak sesuai dengan
tempatnya, 12,5 %sering membuang sampah tidak sesuai
dengan tempatnya dan 6,3 persen selalu membuang sampah
tidak sesuai tempatnya oleh karena itu masih harus dicari
alternatif solusi yang tepat untuk optimalisasi pengelolaan
sampah medis dan non medis.
17
Gambar 7. Pembuangan sampah tidak sesuai tempatnya
Berdasarkan gambar diatas masih ada sampah medis yang
dibuang pada tempat sampah non medis.
5. Kurangnya Kepatuhan pengisian pengkajian pasien pada rekam
medis.
Berdasarkan data dari kuesioner melalui google form kepada
rekan-rekan rawat inap masih ada ketidakpatuhan tenaga medis
dalam mnegisi pengkajian pada rekam medis, berikut datanya :
Keterangan : 1. Tidak setuju, 2. Kurang setuju, 3. Cukup setuju, 4. Setuju, 5. Sangat setuju
Gambar 8. Diagram Kepatuhan pengisian Pengkajian Pasien
Pada Rekam Medis
18
Berdasarkan data diatas 56,3% tenaga medis dirawat inap
cukup setuju dan 25% tenaga medis dirawat inap setuju bahwa
diruangan tempat mereka bekerja masih banyak yang mengisi
pengkajian pasien pada rekam medis kurang atau tidak terisi.
Berikut contoh tidak lengkapnya pengisian rekam medis
Gambar 9. Pengkajian yang tidak lengkap
Berdasarkan data diatas bahwa masih ada ketidaklengkapan
pengisian rekam medis dalam pengkajian nyeri dan kurangnya
pemberian nama lengkap dengan stampel saat tanda tangan
pengkajian,
19
Gambar 10. Kelengkapan pengisian Rekam Medik
Berdasarkan data diatas kelengkapan pengirian rekam
medis masih ada persentase yang belum 100% seperti
kelengkapan pengisian rekam medik 1x24 jam setelah selesai
pelayanan hanya 99,5% pada bulan April, kemudian informed
consent setelah mendapatkan informasi jelas hanya 96% pada
bulan Mei.
Setelah menganalisis isu aktual yang terjadi di lingkungn
unit kerja, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi isu
permasalahan tersebut kemudian mengaitkan dengan mata
pelatihan agenda 3 tentang manajemen ASN dan smart ASN
yang didukung oleh data/fakta. Berikut adalah tabel identifikasi
isu permasalan:
Tabel 1. Identifikasi Isu Permasalahan
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
3
12 Rendahnya Agenda 3 5
Pengawasan 4
1. Melakukan Berdasarkan
Manajemen ASN : survey melalui
Intervensi
20
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
Agenda 3
12 3 4 5
Keperawatan Cairan Infus di Sebagai ASN dapat google form yang
Spesifik yang rawat inap mengembangkan dikirim ke rekan-
Sederhana pada RSUD Kramat kompetensinya dengan rekan perawat
area Medikal Jati memberikan terapi rawat inap
Bedah cairan sesuai waktu dengan jumlah
yang telah di responden 16
instruksikan oleh dokter https://forms.gle/a
dan sesuai SOP guna nn6NvWqcqeeVh
mencegah terjadinya KY6
pasien yang kelebihan sebanyak 37,5 %
ataupun kekurangan responden
cairan sesuai dengan memilih
peran dan fungsi ASN “Rendahnya
yaitu Pelaksana Pengawasan
Kebijakan Publik, Agar Cairan Infus di
pelayanan diruang rawat rawat inap RSUD
inap RSUD Kramat jati Kramat Jati” untuk
dapat berjalan lebih dijakdikan
optimal dan prioritas isu.
meninggkatkan
kepuasan pelanggan
sesuai dengan peran
dan fungsi ASN yaitu Berdasarkan data
Pelayan Publik dan diatas yang kita
dapat berkolaborasi dapatkan dari
dengan rekan-rekan rekan-rekan rawat
sejawat untuk lebih inap untuk
optimal dalam mengisi kuesioner
pengawasan cairan melalui google
infus di ruang rawat inap form, sebanyak
RSUD Kramat Jati 56,3 % dari 16
sesuai dengan peran responden
dan fungsi ASN yaitu sangat sering
21
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
Agenda 3
12 3 4 5
Perekat dan menemukan
Pemersatu Bangsa. cairan infus
Smart ASN : pasien habis tidak
Perawat dapat sesuai dengan
memanfaatkan waktunya
penggunaan mesin
pencarian informasi
secara efekif dan efisien
untuk memperoleh Berdasarkan
informasi yang lengkap gambar diatas
dan akurat tentang masih kurangnya
Pengawasan Infus yang informasi yang
akurat.ini merupakan diberikan pada
dari wujud Digital cairan infus
Skillss. sehingga
pengawasan infus
sering terjadi tidak
sesuai dengan
waktu yang di
instruksikan
dokter
2. Memfasilitasi Rendahnya Manajemen ASN : Berdasarkan
Suasana Kepatuhan Perawat harus survey melalui
Lingkungan perilaku cuci memberikan pelayanan google form yang
Yang tenang tangan 6 yang prima dengan dikirim ke rekan-
dan aman serta langkah dan 5 prilaku cuci tangan yang rekan perawat
bebas risiko moment Hand baik membuat rawat inap
penularan Hygiene di pelanggan menjadi dengan jumlah
infeksi. ruang rawat merasa tenang dan responden 16
inap RSUD aman serta terbebas https://forms.gle/a
Kramat Jati. dari resiko infeksi. nn6NvWqcqeeVh
Prilaku disiplin mencuci KY6
tangan juga bisa
22
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
Agenda 3
12 3 4 5
diterapkan oleh tenaga sebanyak 18,8%
medis lain seperti responden
dokter, ahli gizi, analis memilih "
dan sebagainya guna Rendahnya
menekan penyebaran Kepatuhan
infeksi perilaku cuci
nosocomial.sesuai tangan 6 langkah
dengan fungsi ASN dan 5 moment
yaitu Pelayanan Prima. Hand Hygiene di
Smart ASN : ruang rawat inap
Membuat media edukasi RSUD Kramat
berbasis digital misalnya Jati” untuk
dengan video yang bisa dijadikan isu
di publikasikan ke media prioritas.
sosial maupun ke layar
informasi pasien.
Membuat poster yang
menarik untuk menaikan
minat baca dari pasien Berdasarkan data
maupun karyawan diatas hanya 83
rumah sakit agar % Kepatuhan
kepatuhan cuci tangan kebersihan
dapat teratasi dan tangan rumah
meningkatkan sakit masih
pelayanan di ruang kurang dari 100%.
rawat inap, ini
merupakan wujud dari
Digital Skillss
3. Memfasilitasi Belum Manajemen ASN : Berdasarkan
penggunaan optimalnya Belum optimalnya survey melalui
alat-alat penerapan penerapan google form yang
pengamanan/pe penggantunga penggantungan label dikirim ke rekan-
lindung fisik n label resiko resiko jatuh pasien rekan perawat
pada pasien jatuh pasien di berkaitan dengan peran rawat inap
23
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
Agenda 3
12 3 4 5
untuk mencegah rawat Inap dan fungsi ASN sebagai dengan jumlah
risiko cedera RSUD Kramat pelayan publik dimana responden 16
pada individu Jati. perwat harus https://forms.gle/a
dalam rangka memastikan keamanan nn6NvWqcqeeVh
upaya preventif. pasien dengan KY6
memasang penanda sebanyak 6,7%
resiko jatuh pada pasien responden
yang beresiko jatuh agar memilih “Belum
memudahkan dalam optimalnya
memantau pasien. penerapan
Pelaksana Kebijakan penggantungan
Publik dimana perawat label resiko jatuh
harus bekerja sesuai pasien di rawat
SOP, memasang tanda Inap RSUD
resiko jatuh bagi paien Kramat Jati” untuk
dengan resiko jatuh dan dijadikan isu
bekerja sama tim untuk prioritas
membiasakan kegiatan
tersebut sebagai wujud
perekat dan pemersatu
bangsa.
Smart ASN : Berdasarkan data
Perawat dapat diatas kepatuhan
menggunakan mesin dalam pemberian
pencarian informasi label resiko jatuh
untuk mencari literatur masih kurang
guna meningkatkan dikarenakan
pengetahuan mengenai 37,5% dari 16
resiko jatuh, dan dapat responden tidak
membuat media edukasi selalu diberikan
seperti poster yang pada pasien
dapat diletakan pada dengan resiko
tempat yang mudah jatuh dan 56,3%
terbaca untuk responden
24
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
Agenda 3
12 3 4 5
memudahkan perawat menjawab
dalam mengingat bahwa kadang-kadang
label resiko jatuh pasien saja label resiko
harus dipasang untuk jatuh diberikan
menandakan pasien
tersebut mempunyai
resiko untuk jatuh dan
meningkatkan
keamanan pasien.
Sehingga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
Ini merupakan wujud
dari hospitality.
4. Memfasilitasi Belum Manajemen ASN : Berdasarkan
Suasana Sesuainya Belum sesuainya survey melalui
Lingkungan Pembuangan pembuangan sampah google form yang
Yang tenang sampah medis medis dan non medis dikirim ke rekan-
dan aman serta dan non medis berkaitan dengan peran rekan perawat
bebas risiko di ruang rawat dan fungsi ASN sebagai rawat inap
penularan inap RSUD pelayan publik dimana dengan jumlah
infeksi. Kramat Jati. perawat dapat responden 16
melakukan pembuangan https://forms.gle/a
sampah secara tepat nn6NvWqcqeeVh
sesuai dengan KY6
tempatnya guna sebanyak 12,5%
menghindari responden
penyebaran infeksi serta memilih “Belum
meningkatkan mutu sesuainya
pelayanan rumah sakit. pembuangan
Sebagai pelaksana sampah medis
kebijakan publik dan non medis di
dimana pembuangan ruang rawat inap
sampah harus sesuai RSUD Kramat
25
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
Agenda 3
12 3 4 5
tempatnya sesuai Jati.” Sebagai Isu
dengan SOP yang telah prioritas.
dibuat dan sebagai
perekat, pemersatu
bangsa dimana perawat
bekerja secara TIM dan
dapat saling Berdasarkan
mengingatkan terkait
membuang sampah gambar diatas
yang tepat.
Smart ASN : masih ada
Perawat dapat
bekerjasama dengan tim sampah medis
Promosi Kesehatan
Rumah Sakit dan yang dibuang
pada tempat
sampah non
medis.
petugas PPI untuk
melakukan sosialisasi
mengenai pembuangan
sampah medis dan non
medis sesuai tempatnya
guna meningkatkan
kebiasaan rekan-rekan
dalam membuang
sampah sesuai jenis
dan tempatnya. Ini
merupakan wujud
networking ASN
dimana dapat menjalin
hubungan dengan orang
lain atau organisasi
yang berpengaruh
positif dalam
kesuksesan professional
maupun personal.
26
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
3 5
12 Kurangnya Agenda 3
Kepatuhan 4 Berdasarkan
5. Melakukan pengisian survey melalui
pengkajian Manajemen ASN : google form yang
pengkajian pasien pada Kurangnya Kepatuhan dikirim ke rekan-
rekam medis. pengisian pengkajian rekan perawat
Keperawatan pasien pada rekam rawat inap
medis berkaitan dengan dengan jumlah
dasar pada peran dan fungsi ASN responden 16
yaitu pelayan publik https://forms.gle/a
Individu. dimana perawat harus nn6NvWqcqeeVh
melakukan pengkajian KY6
dan mengisi rekam sebanyak 25%
medis dengan tepat Responden
sehingga proses memili
pengobatan “Kurangnya
kedepannya dapat Kepatuhan
berjalan baik guna pengisian
meningkatkan mutu pengkajian pasien
pelayanan rumah sakit. pada rekam
Sebagai pelaksana medis.” Sebagai
kebijakan publik Isu Prioritas.
dimana perawat harus
melengkapi pengkajian Berdasarkan data
yang ada di rekam diatas
medis sesuai dengan kelengkapan
SPO yang berlaku. pengirian rekam
Sebagai perekat dan medis masih ada
pemersatu bangsa persentase yang
dimana dengan belum 100%
pengkajian yang terisi seperti
dengan lengkap maka kelengkapan
memudahkan dokter,
perawat dan temen
sejawat lainnya dalam
melakukan proses
27
No. Uraian Tugas Permasalahan Deskripsi Keterkaitan Data/Fakta/Outpu
dan Fungsi dengan Mata Pelatihan t Data
Agenda 3
12 3 4 5
pengobatan pasien pengisian rekam
dengan baik. medik 1x24 jam
Smart ASN : setelah selesai
Perawat dapat pelayanan hanya
memanfaatkan mesin 99,5% pada bulan
pencari informasi untuk April, kemudian
menambah informed consent
pengetahuan mengenai setelah
pentingnya pengisian mendapatkan
pengkajian secara informasi jelas
lengkap dalam rekam hanya 96% pada
medis, kemudian bulan Mei.
dengan cara membuat
edukasi digital dan cara
mudah mengisi lengkap
pengkajian pasien guna
membiasakan perawat
dalam pengisian rekam
medis dengan lengkap.
Ini merupakan wujud
Digital Skillss.perawat
melakukan pengkajian
secara menyeluruh
dengan
mengedepankan
keramah tamahan
sehingga pasien dapat
terbuka dalam
menjelaskan
keluhannya dan
pengkajian dapat terisi
dengan tepat dan
lengkap. Ini merupakan
wujud dari hospitality.
28
Setelah mengidentifikasi beberapa isu di atas, maka langkah
selanjutnya yaitu dilakukan analisis isu dengan menggunakan
metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) untuk
menentukan satu isu yang menjadi prioritas. Penentuan isu prioritas
ini didapat dengan melakukan Diskusi dan pengisian melalui google
form bersama stakeholder terkait yang terdiri dari mentor (Kepala
Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan), Kepala Ruangan, dan
Perawat Rawat Inap Berikut tabel analisis dalam isu prioritas:
Tabel 2. Analisis Penentuan Isu Prioritas dengan Metode APKL
NO Masalah A P KL Total Rangking
Rendahnya Pengawasan
1. Cairan Infus di RSUD Kramat 4 5 5 4 18 I
Jati
Kurangnya Kepatuhan perilaku
cuci tangan 6 langkah dan 5 3 2 43 12 III
2. moment Hand Hygiene di
RSUD Kramat Jati.
Belum optimalnya penerapan
penggantungan label resiko 21 13 7 V
3. jatuh pasien di RSUD Kramat
Jati.
Belum sesuainya Pembuangan
4. sampah medis dan non medis 3 4 4 4 15 II
di RSUD Kramat Jati.
Kurangnya Kepatuhan
5. pengisian pengkajian pasien 4 3 21 10 IV
pada rekam medis.
Keterangan : 1. Tidak setuju, 2. Kurang setuju, 3. Cukup setuju,
4. Setuju, 5. Sangat setuju.
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
29
isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh
penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa metode APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya isu tersebut benar-benar
terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat
hidup orang banyak. Layak artinya Isu tersebut masuk akal, realistis,
relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Dari kelima isu yang dipaparkan tersebut , ditetapkan isu yang
paling prioritas yakni “Rendahnya Pengawasan Cairan Infus di
rawat inap RSUD Kramat Jati” dengan jumlah skor APKL 18.
Keterangan : 1. Tidak setuju, 2. Kurang setuju, 3. Cukup setuju, 4. Setuju, 5. Sangat setuju
Gambar 11. Diagram Penapisan Isu Menggunakan Teknik APKL
Sumber : Data Responden https://forms.gle/33HrH1J6y497o4MM7
Berdasarkan data diatas didapatkan nilai Aktual 4,
Problematik 5, Khalayak 5 dan Layak 4. Jadi didapatkan isu prioritas
30
“Rendahnya Pengawasan Cairan Infus di rawat inap RSUD
Kramat Jati”.
Tabel 3. Penilaian Kualitas Isu Prioritas
NO Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
Aktual : Isu mengenai Berdasarkan survey melalui google form
Benar-benar Rendahnya https://forms.gle/tZUGFNg8cmECmyXt9
terjadi dan pengawasan
sedang hangat Cairan Infus di
dibicarakan rawat inap
RSUD Kramat
Jati saat ini
memang
benar- benar
terjadi dan
sedang hangat Yang diberikan kepada 16 Responden didapatkan
dibicarakan 50% memilih “Belum Optimalnya Pengawasan
karena belum Cairan Infus” sebagai masalah yang Aktual.
1.
ada metode /
strategi yang
dapat
memonitor
infus lebih
tepat.
Beberapa
factor
mempengaruhi
infus menjadi
habis tidak
tepat pada
waktunya.
Problematik : Isu mengenai Bedasarkan Survey Melalui Google Form
Isu yang Rendahnya https://forms.gle/tZUGFNg8cmECmyXt9
2.memiliki Pengawasan
dimensi Cairan Infus di
masalah rawat Inap
31
NO Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
kompleks, RSUD Kramat
sehingga perlu Jati saat ini
dicarikan merupakan
solusinya. masalah yang
kompleks
karena jika
tidak segera
dicarikan Yang diberikan kepada 16 responden didaptkan
solusinya akan 68,8% memilih “Belum Optimalnya Pengawasan
menimbulkan Cairan Infus” sebagai masalah yang Problematik.
dampak buruk
terhadap
pasien, dan
kualitas
pelayanan di
rawat inap
RSUD Kramat
Jati
Khalayakan : Isu mengenai Bedasarkan Survey Melalui Google Form
Isu yang Rendahnya https://forms.gle/tZUGFNg8cmECmyXt9
menyangkut Pengawasan
hajat hidup Cairan Infus di
orang banyak. rawat Inap
RSUD Kramat
Jati saat ini
akan
3. menyangkut
hidup orang Yang diberikan kepada 16 responden didaptkan
banyak, selain 62,5% memilih “Belum Optimalnya Pengawasan
berdampak Cairan Infus” sebagai masalah yang Khalayakan.
buruk terhadap
pasien di rawat
inap dapat
berdampak
buruk terhadap
32
NO Analisis APKL Kualitas Isu Data/Fakta/Sumber
pelayanan
rumah sakit.
Layak : Isu mengenai Bedasarkan Survey Melalui Google Form
Isu yang masuk Rendahnya https://forms.gle/tZUGFNg8cmECmyXt9
akal dan Pengawasan
realistis serta Cairan Infus di
relevan untuk rawat Inap
dimunculkan RSUD Kramat
inisiatif Jati ini layak
pemecahan dijadikan Isu
masalahnya. prioritas karena
jika tidak
segera Yang diberikan kepada 16 responden didaptkan
4. dicarikan 50% memilih “Belum Optimalnya Pengawasan
solusinya akan Cairan Infus” sebagai masalah yang Layak.
menimbulkan
banyak
masalah
terutama
terhadap Mutu
pelayanan di
rawat Inap
RSUD Kramat
jati
B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung terwujudnya Smart Governance.
Berdasarkan analisis di atas, maka rumusan isu prioritas adalah
Belum optimalnya Pengawasan Cairan Infus di rawat inap RSUD
Kramat Jati. Permasalahan ini muncul disebabkan oleh:
1. Man
Petugas kurang disiplin dalam melakukan pengawasan Cairan
Infus
33