The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LAPORAN AKHIR STUDIO PERENCANAAN KOTA KECAMATAN JUNREJO KELOMPOK 01 MALANG

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ardiadiva0292, 2023-01-28 06:50:51

LAPORAN AKHIR STUDIO PERENCANAAN KOTA KECAMATAN JUNREJO KELOMPOK 01 MALANG

LAPORAN AKHIR STUDIO PERENCANAAN KOTA KECAMATAN JUNREJO KELOMPOK 01 MALANG

51 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.4 Curah Hujan Kecamatan Junrejo 2022


52 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.1.5 Suhu Suhu udara merupakan keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara terjadi karena dampak dari adanya radiasi panas matahari yang diterima oleh bumi. Pada hari yang cerah, radiasi cepat memanaskan daratan dan kemudian daratan memanaskan udara diatasnya. Pada malam yang cerah terjadi pula pelepasan panas yang berasal dari bumi yang menyebabkan 10 terjadinya pendinginan dengan cepat di permukaan. (Horn dan Trewartha dalam Retnawati dkk, 2013).27 Pada data tabel dan diagram berikut ini kita dapat mengetahui suhu yang ada di Kecamatan Junrejo. Tabel 3.5Suhu di Kecamatan Junrejo 2022 No Suhu Luas 1 25°C 1.198,879 2 27°C 0.007 3 28°C 1.869,304 Jumlah 3.068,19 Sumber :Hasil Observasi Kelompok 01 Gambar 3.4 Presentase Suhu Kecamatan Junrejo 2022 Pada data Tabel dan diagram diatas dapat diketahui suhu pada Kecamatan Junrejo paling tinggi nilai presentasenya yaitu 61% dengan nilai suhu 25oc yang terletak pada Desa/Kelurahan Beji,Junrejo,dan Tlekung sedangkan pada suhu 28°C memiliki luas 1.869,304 Ha dengan nilai Presentase 39% yang terletak pada Desa/Kelurahan Mojorejo,Dadaprejo,Pendem,Torongrejo,Beji,Junrejo,dan Tlekung. 27 Horn dan Trewartha dalam Retnawati dkk, 2013,Suhu udara


53 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.5 Suhu Kecamatan Junrejo 2022


54 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.1.6 Kemiringan Kemiringan lahan adalah perbedaan ketinggian tertentu pada relief yang ada pada suatu bentuk lahan. Penentuan kemiringan lahan rata-rata pada setiap kelompok pemetaan dapat dilakukan dengan membuat hubungan antara titik-titik. Panjang satu garis menunjukkan kelerengan yang sama. Kemiringan lahan menunjukkan karakter daerah yang harus dipertimbangkan dalam arahan penggunaan lahan. Kemiringan lahan tiap daerah berbeda-beda tetapi secara umum dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok. Kemiringan lahan dipengaruhi oleh ketinggian lahan terhadap laut karena semakin dekat dengan laut cenderung semakin rata. (Sinery, Rudolf, Hermanus, Samsul, dan Devi, 2019)28 . Pada data tabel dan diagram berikut ini kita dapat mengetahui kemiringan yang ada di Kecamatan Junrejo. Tabel 3.6 Kelerengan di Kecamatan Junrejo 2022 No Kemiringan Luas(Ha) 1 0 - 2 % 7,064 2 2 - 5 % 640,097 3 5 - 15 % 1.417,965 4 15 - 40 % 743,122 5 > 40 % 259,931 Jumlah 3.068,179 Sumber :Hasil Observasi Kelompok 01 Gambar 3.5 Presentase Kemiringan Kecamatan Junrejo 2022 Pada data dan tabel diatas dapat diketahui dan diagram diatas presentase kemiringan yang ada di Kecamatan Junrejo nilai yang paling tinggi yaitu terletak pada 5-15% dengan presentase 46%,dengan luasan 1.417,965 Ha yang terletak pada Desa/Kelurahan Beji,Junrejo,Mojorejo,Tlekung,dan Torongrejo.Sedangkan pada daerah dengan kemiringan 0-2 % terletak pada Desa/Kelurahan Beji,Dapadrejo,Junrejo,Mojorejo,Pendem,dan Torongrejo. 28 Sinery, Rudolf, Hermanus, Samsul, dan Devi, 2019,Kemiringan lahan


55 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.6 Kemiringan Kecamatan 2022


56 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.1.7 Jenis Tanah Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yangtidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organikyang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai zat cair juga gas yang mengisiruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1995)29 . Selain itudalam arti lain tanah merupakan akumulasi partikel mineral atau ikatan antar partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan (Craig, 1991)30 . Pada data tabel dan diagram berikut ini kita dapat mengetahui jenis tanah yang ada di Kecamatan Junrejo. Tabel 3.7 Jenis Tanah di Kecamatan Junrejo 2022 No Jenis Tanah Luas(Ha) 1 Litosol 1.577,80 2 Non Cal 1.490,39 Jumlah 3.068,19 Sumber :Hasil Observasi Kelompok 01 Gambar 3.6 Presentase Jenis Tanah Kecamatan Junrejo 2022 Pada data Tabel dan diagaram diatas dapat diketahui 51% tanah yang berada di Kecamatan Junrejo berjenis Litosol dengan memiliki luas 1.577,80 Ha yaitu pada Desa/Kelurahan Torongrejo ,Beji,Pendem Mojorejo,Junrejo Dadaprejo dan Tlekung. Sedangkan daerah dengan nilai presetase 49 % memiliki jenis tanah Non Cal dengan luas 1.4390,39 Ha yang terletak pada Desa/Kelurahan Beji,Mojorejo,Junrejo,Dadaprejo dan Tlekung. 29 DAS,1995 ,Pengertian Tanah 30 Craig, 1991, Pengertian Tanah


57 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.7 Jenis Tanah Kecamatan 2022


58 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.1.8 Hidrologi Hidrologi adalah ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang kejadian, perputaran dan penyebaran air di atmosfir dan permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi. Secara luas hidrologi meliputi pula berbagai bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah permukaan tanah. Hidrologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi ada hubungan dengan ilmu lain, seperti meteorologi, klimatologi, geologi, agronomi kehutanan, ilmu tanah, dan hidrolika (Ahmad, 2011)31 . Tabel 3.8 Hidrologi di Kecamatan Junrejo 2022 No Keterangan DAS Brantas Luas 1 Sub DAS Amprong DAS Brantas 349,4 2 Sub DAS Hulu Brantas DAS Brantas 1.245,5 3 Sub DAS Metro DAS Brantas 1.473,2 Jumlah 3.068,2 Sumber :Hasil Observasi Kelompok 01 Gambar 3.7 Presentase DAS Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel diatas dapat diketahui 48% DAS Kecamatan Junrejo yaitu Sub DAS Metro dengan luas 1.473,2 Ha yang mana berasal dari DAS Brantas yaitu pada Desa/Kelurahan Junrejo,Dadaprejo dan Tlekung. Sedangkan DAS dengan nilai presentase 11% memiliki luas 349,4 Ha yaitu pada Desa/Kelurahan Pendem dan Mojorejo. 31 Ahmad, 2011, eprints.umm.ac.id/35890/3/jiptummpp-gdl-hamamasyro-49978-3-babii.pdf


59 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.8 DAS Kecamatan Junrejo 202


60 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.1.9 Morfologi Morfologi perkotaan adalah penataan atau formasi dari keadaan suatu kota yang digunakan sebagai objek dan sistem yang dapat ditinjau secara struktural, fungsional, dan visual (Zahnd, 1999). Di dalam morfologi terbagi menjadi beberapa unsur, yaitu unsur penggunaan lahan, pola pola jalan dan juga tipe tipe bangunan. Selain itu morfologi kota memiliki karakteristik yang berbeda beda antara kota satu dengan yang lain sehingga dapat menjadi ciri khas dari suatu wilayah kota.32 Tabel 3.9 Hidrologi Di Kecamatan Junrejo 2022 No Morfologi Luas(Ha) 1 Dataran 7.064 2 Medan Bergelombang 640.097 3 Perbukitan Landai 1.417.965 4 Perbukitan Sedang 743.122 5 Perbukitan Terjal dan Pegunungan 259.931 Jumlah 3.068.179 Sumber :Hasil Observasi Kelompok 01 Gambar 3.8 Presentase Morfologi Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel dan diagram diatas dapat diketahui 46% Kecamatan Junrejo morfologi termasuk pada perbukitan landai dengan luas 1.427,965 Ha yaitu pada Desa/Kelurahan Torongrejo,Beji,Pendem,Mojorejo,Junrejo,Dadaprejo,dan Tlekung. Sedangkan morfologi dataran memiliki luas 7,064 Ha terletak pada Desa/Kelurahan Torongrejo,Beji,Pendem,Mojorejo,Junrejo dan Dadaprejo. 32 Amandus Jong Tallo, dkk., (2014), “Identifikasi Pola Morfologi Kota (Studi Kasus: Sebagian Kecamatan Klojen di Kota Malang)” , vol 25 no 3 hal 215.


61 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.9 Morfologi Kecamatan Junrejo 2022


62 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.2 Rawan Bencana Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.33 3.2.1 Rawan Bencana Banjir Banjir adalah suatu keadaan sungai dimana aliran airnya tidak tertampung oleh palung sungai, karena debit banjir lebih besar dari kapasitas sungai yang ada.34Berikut ini merupakan data rawan bencana pada Kecamatan Junrejo Tabel 3.10 Daerah Rawan Banjir Kecamatan Junrejo Kelurahan/Desa Klasifikasi Luas (Ha) Dadaprejo Rendah 0.628 Dadaprejo,Mojorejo Sangat Rendah 0.981 Dadaprejo,Mojorejo,Pendem,Torongrejo Sangat Tinggi 74.121 Torongrejo Sedang 0.916 Sumber : Inarisk BNPB Gambar 3.9 Presntase Rawan Banjir Kecamatn Junrejo 2022 Dapat dilihat dari kondisi rawan bencana banjir yang ada di wilayah Kecamatan Junrejo bagian desa yang di lalui aliran sungai tepat berada di Desa Dadaprejo, Mojorejo, Pendem dan Torongrejo menjadi daerah yang berpotensi sangat tinggi dengan luas 74.121 Ha dan presentase sebesar 96% . 33 UU Nomor 24 tahun 2007 -BNPB 34 Microsoft Word - BAB 2 OK (undip.ac.id) 1%1% 96% 1%1% Rawan Banjir Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Sedang Tinggi


63 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.10 Rawan Bencana Banjir


64 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.2.2 Rawan Bencana Tanah Longsor Longsoran atau gerakan massa erat kaitannya dengan proses-proses yang terjadi secara ilmiah pada suatu bentang alam. Bentang alam merupakan suatu bentukan alam pada permukaan bumi misalnya bukit, perbukitan, gunung, pegunungan, dataran dan cekungan (Dwikorita, 2005).35Berikut ini merupakan data rawan tanah longsor pada kecamatan junrejo. Tabel 3.11 Daerah Rawan Tanah Londor Kecamatan Junrejo 2022 Desa/Kelurahan Kelas Luas Tlekung Rendah 5.325 Sangat Rendah 5.325 Sangat Tinggi 601.133 Sedang 273.143 Tinggi 8.668 Sumber :Inarisk BNPB Gambar 3.10 Presentase Rawan Bencana Tanah Longsor Dapat dilihat dari kondisi rawan bencana tanah longsor yang ada di wilayah Kecamatan Junrejo berpotensi sangat tinggi dengan presentase sebesar 67% yang berada pada Desa Tlekung . 35 BAB_II.pdf (undip.ac.id) 1% 1% 67% 30% 1% Rawan Tanah Longsor Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Sedang


65 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.11 Rawan Bencana Tanah Longsor


66 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.2.3 Rawan Bencana Gempa Bumi Gempabumi adalah getaran bumi. Gempabumi dapat terjadi oleh peristiwa letusan gunungapi, benturan meteorit, tanah longsor, ledakan bom, dan banyak lagi penyebab lainnya; namun umumnya mereka disebabkan oleh gerakan mendadak kerak Bumi di sepanjang bidang patahan (Abott, 2004)36Berikut ini merupakan data rawab bencana gempa bumi oada kecamatan junrejo. Tabel 3.12 Daerah Rawan Bencana Gempa Bumi Kecamatan Junrejo 2022 Kelurahan/Desa Klasifikasi Luas(Ha) Junrejo Rendah 599.047 Sangat Rendah 548.028 Sangat Tinggi 268.698 Sedang 965.147 Tinggi 646.745 Sumber :Inarisk BNPB Gambar 3.11 Presntase Rawan bencana Gempa Bumi Dapat dilihat dari kondisi rawan bencana gempa bumi yang ada di wilayah Kecamatan Junrejo bagian desa Junrejo menjadi daerah yang berpotensi sedang dengan presentase sebesar 32% . 36 https://www.researchgate.net/publication/290883862_Bencana_Gempabumi 20% 18% 9% 32% 21% GEMPA BUMI Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Sedang Tinggi


67 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.12 Rawan Bnecana Gempa Bumi


68 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.2.4 Rawan Bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan Kebakaran hutan dan lahan dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa terbakarnya hutan dan/atau lahan, baik itu secara alami maupun perbuatan manusia, mengakibatkan kerusakan suatu lingkungan yang mengakibatkan kerugian ekologi, social, ekonomi dan politik.37Berikut ini merupakan data rawan bencana kebakaran hutan dan lahan pada Kecamatan Junrejo. Tabel 3.13 Daerah Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kecmaatn Junrejo 2022 Kelurahan/Desa Kalsifikasi Luas(Ha) Junrejo Rendah 6.142 Sangat Rendah 4.905 Sangat Tinggi 805.85 Sedang 7.848 Tinggi 5.886 Sumber :Inarisk BNPB Gambar 3.12 Presentase Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan Kecamatan Dapat dilihat dari kondisi rawan bencana kebakaran hutan yang ada di wilayah Kecamatan Junrejo yang berpotensi sangat tinggi dengan presentase sebesar 97% . Pada peta ditunjukkan oleh simbol berwarna merah. 37https://www.researchgate.net/publication/333557875_Dampak_Bencana_Kebakaran_Hutan_dan_Lahan_di_Ka bupaten_Muaro_Jambi_Provinsi_Jambi 1%0% 97% KEBAKARAN HUTAN & LAHAN Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Sedang Tinggi


69 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.13 Rawan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan


70 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.2.5 Rawan Bencana Banjir Bandang Banjir bandang merupakan banjir yang terjadi di suatu daerah yang memiliki permukaan rendah dan terjadi karena hujan yang turun secara terus- menerus. Banjir bandang ini mempunyai sifat atangnya tiba- tiba dan biasanya terjadi dengan sangat cepat. Banjir bandang ini terjadi karena air yang berada di wilayah tersebut sudah berada di titik jenuh, sehingga banjir ini terjadi sangat cepat hingga tidak dapat lagi diserap oleh lapisan tanah38Berikut ini merupakan data bencana banjir bandang pada Kecamatan Junrejo . Tabel 3.14 Rawan Bencana Bnajir Bandang Kelurahan/Desa Klasifikasi Luas(Ha) Torongrejo,Beji,Mojorejo,Junrejo,Dadaprejo,Tlekung Rendah 28891.02 Beji,Mojorejo,Junrejo,Tlekung Sangat Rendah 7396.12 Junrejo Sangat Tinggi 29670.33 Junrejo Sedang 16693.98 Junrejo Tinggi 17516.72 Sumber :Inarisk BNPB Gambar 3.13 Presentase Banjir Bandang Kecamatan Junrejo Dapat dilihat dari kondisi rawan bencana banjir bandang yang ada di wilayah Kecamatan Junrejo yang berpotensi sangat tinggi dengan presentase sebesar 30% . Yang terletak pada Desa Junrejo dan wilayah banjir bandang rendah terletak pada Desa/Kelurahan Torongrejo,Beji,Mojorejo,Junrejo,Dadaprejo,Tlekung denga presentase 7 %. 38 Banjir Bandang : Pengertian, Karakteristik, Penyebab dan Dampaknya - IlmuGeografi.com 29% 7% 30% 17% 17% BANJIR BANDANG Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Sedang Tinggi


71 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.14 Rawan Banjir Bandang


72 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3 Fisik Binaan Dapat diketahui dalam fisik binaan meliputi pembahasan tentang Sarana dan Prasarana yang di Bahas pada wiliayh perencnaan Sarana tersebut meliputi Sarana Pendidikan,Sarana Perkantoran,Sarana Peribadatan,Sarana Kesehatan,Sarana Perjas,Sarana Pariwisata dan Sarana RTH. Sedangkan untuk Prasarana meliputi Prsarana Jalan,Prasarana Drainase,Prsarana Listrik,Prasarana Telkomunikasi,Prsarana Persampahan dan Prasarana Air bersih. Berikut ini merupakan sarana dan prasaran yang ada di Kecamatan Junrejo. 3.3.1 Sarana Pendidikan Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung,ruang kelas,meja kursi,serta alat-alat dan media pembelajaran, adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas belajar yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman,kebun,taman sekolah, jalan menuju sekolah tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar seperti taman sekolah yang digunakan sekolah untuk pengajaran Pendidikan Lingkungan Hidup, halaman sekolah sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan tersebut merupakan prasarana pendidikan.39 Berikut merupakan data sebaran sarana Pendidikan yang ada di Kecamatan Junrejo. 39 BAB II.pdf (unpas.ac.id)


73 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Gambar 3.14 Sebaran Sarana Pendidikan Kecamatn Junrejo Dari gamabr peta diatas merupakan foto hasil survei sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Junrejo . Dapat dilihat dari persebaran sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Junrejo terdapat TPQ, TK, SD/MI, SMP/MTS, Pondok pesantren dan Perguruan Tinggi . Tabel 3.15 Sarana Pendidikan Kecamatan Junrejo 2022 NAMA DESA/KELURAH AN PAUD TK/R A SD/M I SMP/MTS SMA/MA/SM K/MAK PONDOK PESANTR EN PERGURU AN TINGGI TP Q BEJI 1 1 1 1 0 0 0 0 DADAPREJO 1 1 2 1 1 2 1 0 MOJOREJO 0 2 4 0 0 5 1 1 TLEKUNG 1 2 1 0 0 0 0 0 JUNREJO 0 2 3 2 3 1 0 4 PENDEM 2 1 5 0 0 2 1 3 TORONGREJO 2 3 3 0 0 1 1 2 TOTAL 7 12 19 4 4 11 4 10 Sumber : Hasil Survey Kelompok 01 Gambar 3.15 Diagram Sarana Pendidikan Kecamatan Junrejo 2022 Pada tabel dan diagram menunujuan sebaran sarana Pendidikan dapat dilihat sarana Pendidikan yang paling banyak yaitu SD/MI yang ada di Kecamatan Junrejo dengan nilai presntase yaitu 27 % dengan jumlah 19 sedangkan sarana Pendidikan yang masih kurang atau paling sedikit yaitu SMP/MTS dengan nilai presentase 5% memiliki jumlah 4.


74 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.15 Sarana Pendidikan Kecamatan Junrejo


75 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.2 Sarana Perkantoran Menurut Sedarmayanti menyatakan bahwa kantor adalah tempat diselenggarakannya proses penanganan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkan informasi40. Sedangkan Moekijat menyatakan bahwa kantor itu sebagai tempat dimana pekerjaan tata usaha dilakukan41 .Berikut ini merupakan data sebaran sarana perkantoran yang ada pada Kecamtan Junreo. Gambar 3.16 Sarana Perakntoran Dari gambar peta diatas merupakan data survei sarana perkantoran yang ada di Kecamatan Junrejo terdapat kantor pemerintahan dan kantor swasta , Dapat dilihat seperti balai RW , Kantor DPRD dan Posko SATLINMAS . Tabel 3.16 Sarana Perkamtoran Kecamatan Junrejo 2022 NAMA DESA/KELURAHAN KANTOR PEMERINTAHAN KANTOR SWASTA BEJI 1 0 DADAPREJO 1 0 MOJOREJO 1 0 TLEKUNG 1 0 JUNREJO 2 1 PENDEM 1 2 TORONGREJO 1 0 40 Sedarmayanti., 2014,Tugas dan Pengembangan Sekretaris Profesional Untuk Meraih Keberhasilan Edisi Revisi, Mandar Maju, Bandung, hal. 2. 41 Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju, Bandung, hal. 17-18.


76 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU NAMA DESA/KELURAHAN KANTOR PEMERINTAHAN KANTOR SWASTA TOTAL 8 3 Sumber : Hasil Survey Kelompok 01 Gambar 3.17 Diagram Saran Perkantoran Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel dan diagram diatas dapat diketahui sarana perkantoran yang paling banyak di kecamatan junrejo yaitu kantor pemerintahan dengan nilai presentase 73 % dan jumlah 8 Kantor pemerintahan yaitu Kantor Desa/Kelurahan dan Kantor Kecamatan. 73% 27% SARANA PERKANTORAN KANTOR PEMERINTAHAN KANTOR SWASTA


77 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.16 Sarana Perkantoran Kecamatan Junrejo


78 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.3 Sarana Peribadatan Sarana Peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani perlu disediakan di lingkungan peerumahan yang direncanakan selain sesuai peraturan yang ditetapkan, sarana peribadatan direncanakan sesuai keinginan masyarakat itu sendiri dengan jumlah penduduk pemeluk agama masing-masing.42 Berikut merupakan data sarana Peribadatan yang ada di Kecamatan Junrejo. Berikut ini merupakan data sebaran sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Junrejo. Gambar 3.18 Sarana Peribadatan Kecmaatn Junrejo Dari data gamabr diatas sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Junrejo terbagi menjadi Masjid, Musholla, Gereja dan terdapat Vihara . Dimana Di Kecamatan Junrejo memiliki dusun kerukunan umat beragama tepatnya di Desa Mojorejo yang di dalamnya terdapat masyarakat yang menganut agama islam , berdampingan dengan masyarakat beragama budha dan kristen . Hal ini menambah tali persaudaraan antar umat beragama di dalam satu lingkup masyarakat desa Mojorejo . Tabel 3.17 Sarana Peribadatan Kecamatan Junrejo 2022 NAMA DESA/KELURAHAN MUSHOLA MASJID GEREJA VIHARA BEJI 13 3 0 0 42 Sarana Peribadatan, SNI 03-1733-2004


79 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU NAMA DESA/KELURAHAN MUSHOLA MASJID GEREJA VIHARA DADAPREJO 10 5 0 0 MOJOREJO 10 8 1 1 TLEKUNG 1 4 0 0 JUNREJO 14 10 2 1 PENDEM 19 10 0 0 TORONGREJO 11 4 0 0 TOTAL 78 44 3 2 Sumber : Hasil Survey Kelompok 01 Gambar 3.19 Diagram Peribadatan Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel dan diagram diatas menunjukan sarana peribadatan di Kecamatan Junrejo dapat dilihat sarana peribadatan yang oaling banyak yaitu Mushola dengan jumlah 78 dan memiliki nilai presentase 61 %. Yang mana Desa/Kelurahan Paling banyak yaitu Desa Pendem dengan jumlah 19 fasilitas Mushola. 61% 35% 2% 2% PERIBADATAN MUSHOLA MASJID GEREJA VIHARA


80 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.17 Sarana Peribadatan Kecamatan Junrejo


81 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.4 Sarana Kesehatan Sarana kesehatan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dasar penyediaan sarana ini adalah didasarkan jumlah penduduk yang dilayani oleh sarana tersebut. Dasar penyediaan ini juga akan mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada. 43.Berikut ini merupakan data dan sebaran sarana Kesehatan yang ada di Kecamatan Junrejo. Gambar 3.20 Sarana Kesehatan KecamatanJunrejo Pada gamnbar peta sebabaran sarana kesahatan diatas Dapat disimpulkan dari persebaran sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Junrejo terdapat Apotek, Praktek Dokter, Dokter Hewan, Klinik, Puskesmas, Posyandu, Polindes dan Rumah Sakit Tabel 3.18 Sarana Kesehatan Kecamatan Junrejo 2022 NAMA DESA/KELURA HAN PRAK TEK DOK TER RUMAH SAKIT POLINDES BIDAN PUSK ESMA S APOTI K POSYA NDU DOKTER HEWAN KLINI K 43 Sarana Kesehatan, SNI 03-1733-2004


82 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU BEJI 1 0 0 0 1 0 0 0 0 DADAPREJO 2 0 0 0 1 2 0 0 0 MOJOREJO 1 0 1 0 0 0 3 1 0 TLEKUNG 1 1 1 0 0 0 0 0 0 JUNREJO 2 0 0 1 1 2 1 0 0 PENDEM 1 0 0 1 0 0 0 0 1 TORONGREJO 0 0 1 1 0 0 0 0 0 TOTAL 6 1 3 3 3 4 4 1 3 Sumber : Hasil Survei Kelompok 01 Gambar 3.21 Diagram Sarana Kesehatan Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel dan diagaram diatas dapat diketahui sarana Kesehatan yang paling banyak yaitu Praktek Doter dengan nilai presentase 21 % yang mana hamper seluruh Desa/Kelurahan ada hanya desa Toroengrejo yang masih bekum memiliki sarana Kesehatan praktek dokter. Dan Presentase paling sedkit untuk sarana Kesehatan yaitu Klinik hanya 3 % pada Kecamatan Junrenjo. 21% 4% 10% 10% 10% 14% 14% 4% 10%3% KESEHATAN PRAKTEK DOKTER RUMAH SAKIT POLINDES BIDAN PUSKESMAS APOTIK POSYANDU DOKTER HEWAN DOKTER GIGI KLINIK


83 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.18 Sarana Kesehatan Kecamatan Junrejo 2022


84 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.5 Sarana Perdagangan dan Jasa Sarana perdagangan dan niaga ini tidak selalu berdiri sendiri dan terpisah dengan bangunan sarana yang lain. Dasar penyediaan selain berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayaninya, juga mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup bangunan / blok yang nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu.44 Berikut merupakan tabel dan sebaran sarana Perdagangan dan Jasa yang ada di Kecamatan Junrejo. Gambar 3.22 Sarana Perdagangan dan Jasa Dapat dilihat dari gamabr petas diatas persebaran sarana perdagangan dan jasa yang ada di Kecamatan Junrejo , Dimana Toko sangat mendominasi selain itu terdapat warung, pasar dan juga jasa . Tabel 3.19 Sarana Perdagangan Kecamatan Junrejo 202 NAMA DESA/KELURAHAN TOKO/SUPERMARKET WARUNG PASAR JASA BEJI 81 13 0 16 DADAPREJO 118 23 0 26 MOJOREJO 68 29 1 19 44 Sarana Perdagangan dan Jasa, SNI 03-1733-2004


85 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU NAMA DESA/KELURAHAN TOKO/SUPERMARKET WARUNG PASAR JASA TLEKUNG 30 7 0 13 JUNREJO 73 34 0 19 PENDEM 82 15 0 17 TORONGREJO 91 16 0 8 TOTAL 543 137 1 118 Sumber : Hasil Survey Kelompk 01 Gambar 3.23 Diagram Sarana Perdagangan Kecamatan Junrejo 2022 Dari data tabel dan diagram diatas dapat di ketahui perdagangan dan jasa yang paling banyak yaitu Toko/Supermareket dengan nilai prestase 68 % sedangkan sarana perdagangan dan jasa yang paling sedikit jumlahnya yaitu Pasar. 68% 18% 0% 14% PERDAGANGAN DAN JASA Toko/Supermarket Warung Pasar Jasa


86 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.19 Sarana Perdagangan dan Jasa Kecamatan Junrejo 2022


87 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.6 Sarana Pariwisata Pariwisata menjadi andalan utama sebagai sumber divisa karena mampu mendatangkan para wisatawan asing maupun lokal. pariwisata di Indonesia memiliki berbagai ragam jenis, seperti wisata alam, wisata sosial, maupun wisata budaya yang tersebar dari sabang sampai merauke. pariwisata berdasarkan objeknya dibedakan mnejadi beberapa jenis, yaitu cultural tourism, recuperational tourism, commercial tourism, sport tourism, political tourism, social tourism, dan religion tourism. kedatangan para wisatawan menjadi sumber pendapatan masyarakat dan dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat.45Berikut ini merupakan data dan sebaran sarana pariwisata yang ada di kecmatan junrejo. Gambar 3.24 Sarana Pariwisata Dapat dilihat dari persebaran sarana pariwisata yang ada di Kecamatan Junrejo terdapat Wisata Alam berupa Taman banyu Dan Wisata buatan seperti predator park dan Jatim Park 3 di Desa Beji . Adanya sarana pariwisata ini mampu menunjang perekonomian masyarakat di Kecamatan Junrejo, terbukti dengan banyaknya obyek wisata banyak masyarakat yang berjualan oleh oleh di pinggir jalan . Tabel 3.20 Sarana Pariwisata Kecamatan Junrejo 2022 45 Devy Angga Helin. (2017). Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. 32(1):34/44.


88 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Sumber : Hasil Survey Kelompok 01 Gambar 3.25Diagram Sarana Pariwisata Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel dan diagram diatas dapat diketahui sarana pariwisata paling banyak berada di Desa Beji dengan jumlah 3 dan penginapan 4 .Sarana Pariwsata yang paling banyak yaitu Wisata pada Kecamatan Junrejo dengan presentase 69 % dengan total keselurhan 5 sarana Wisata. NAMA DESA/KELURAHAN WISATA PENGINAPAN BEJI 3 4 DADAPREJO 0 0 MOJOREJO 0 5 TLEKUNG 1 1 JUNREJO 0 1 PENDEM 0 0 TORONGREJO 1 0 TOTAL 5 11 31% 69% PARIWISATA WISATA PENGINAPAN


89 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.20 Peta Sarana Pariwisata Kecamatan Junrejo 2022


90 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.7 Sarana RTH (Ruang Terbuka Hijau) Ruang terbuka merupakan komponen berwawasan lingkungan, yang mempunyai arti sebagai suatu lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi dalam lingkup urban. Peran dan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditetapkan dalam Instruksi Mendagri no. 4 tahun 1988, yang menyatakan "Ruang terbuka hijau yang populasinya didominasi oleh penghijauan baik secara alamiah atau budidaya tanaman, dalam pemanfataan dan “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 03-1733-2004 35 dari 52 fungsinya adalah sebagai areal berlangsungnya fungsi ekologis dan penyangga kehidupan wilayah perkotaan.46 Berikut ini merupakan data saran dana sebaran RTH pada Kecamatan Junrejo. Gambar 3.26 Sarana RTH ( Ruang Terbuka Hijau) Berdasrkan gmabr peta diatas Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kecamatan Junrejo tersebar menjadi makam, lapangan dan juga taman . Hal ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk beraktivitas tanpa terganggu dengan adanya bangunan yang padat . 46 Sarana RTH,SNI 03-1733-2004


91 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Tabel 3.21 Sarana RTH Kecamatan Junrejo 2022 NAMA DESA/KELURAHAN MAKAM TAMAN LAPANGAN BEJI 1 1 0 DADAPREJO 2 1 1 MOJOREJO 1 0 1 TLEKUNG 1 0 0 JUNREJO 2 0 0 PENDEM 0 1 0 TORONGREJO 0 0 0 TOTAL 4 3 2 Sumber : Hasil Survey Kelompok 01 Gambar 3.27 Diagram Sarana RTH Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel dan diagram diatas menujukan sebaran sarana RTH yang ada di Kecamatan Junrejo dapat diketahui sebaran sarana RTH paling banyak adalah makam dengan nilai presentase 50 % yang mana hamper setiap Desa/Kelurahan memiliki makam dengan jumlah 4 RTH Makam. Dan sarana RTH paling sedikit yaitu Lapangan dengan nilai oresentase 22% yang mana lapangan di kecamatan junrejo hanya ada di Dadaprejo dan Mojorejo. 45% 33% 22% RTH MAKAM TAMAN LAPANGAN


92 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.21 Sarana RTH Kecamatan Junrejo 2022


93 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.8 Sarana Budaya Secara umum budaya sendiri budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia, dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani, kata culture juga kadang sering diterjemahkan sebagai “Kultur” dalam bahasa Indonesia47 . Beriku ini merupakan data dan sebaran sarana budaya yang ada di kecmatan junrejo. Gambar 3.28 Sarana Budaya Dari gamabr peta diatas Kebudayaan yang ada di Kecamatan Junrejo terbukti masih dilestarikan hingga saat ini seperti adanya punden dan padepokan yang masih dimanfaatkan untuk kegiatan slametan desa, bersih desa dan kegiatan warga saka migi. 47 Ibid, hal 153


94 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Tabel 3.22 Sarana Budaya Kecamatan Junrejo 2022 NAMA DESA/KELURAHAN PUNDEN PADEPOKAN BEJI 1 0 DADAPREJO 0 0 MOJOREJO 2 0 TLEKUNG 0 0 JUNREJO 0 0 PENDEM 0 1 TORONGREJO 1 0 TOTAL 4 1 Sumber : Hasil Survey Kelompok 01 Gambar 3.29 Diagram Sarana Budaya Kecamatan Junrejo 2022 Pada data tabel dan diagaram diatas dapat diketahui sebaran sarana budaya yang ada di Kecamatan Junrjeo dapat dilihat sebaran sarana budaya yang paling terbnayak berada di Desa Mojorejo dengan jumlah 2 aitu punden dan padepokan 1 yaitu berada di Desa Pendem. Prentase sarana budaya pada kecamatan junrejo yaitu 80 % punden dan 20 % padepokan. 80% 20% SARANA BUDAYA PUNDEN PADEPOKAN


95 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Peta 3.22 Sarana Budaya Kecamatan Junrejo 2022


96 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU 3.3.9 Prasarana Jalan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 disebutkan bahwa jalan adalah suatu prasarana transportasi yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Jalan mempunyai peranan penting terutama yang menyangkut perwujudan perkembangan antar wilayah yang seimbang, pemerataan hasil pembangunan serta pemantapan pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional. 3.3.9.1 Fungsi Jalan Berdasarkan fungsinya, maka jalan dibedakan menjadi beberapa fungsi, yaitu : 1. Jalan Arteri Arteri Primer : Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antar pusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 km per jam, lebar badan jalan minimal 11 meter, lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal, jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi, serta tidak boleh terputus di kawasan perkotaan. Arteri Sekunder : Jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekuder kesatu, atau kawasan kawasan sekuder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 11 meter, dan lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat. 2. Jalan Kolektor Kolektor Primer : Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal. Didesain berdasarkan berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 9 meter, dan jumlah jalan masuk dibatasi.


97 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Kolektor Sekunder : Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 9 meter, dan lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat. 3. Jalan Lokal Lokal Primer : Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan lingkungan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 7,5 meter, dan tidak boleh terputus. Lokal Sekunder : Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 7,5 meter. 4. Jalan Lingkungan Lingkungan Primer : Jalan yang menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 15 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda 3 atau lebih. Sedangkan jalan yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda 3 atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan minimal 3,5 meter. Lingkungan Sekunder : Jalan yang menghubungkan antarpersil dalam kawasan perkotaan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan bagi kendaraanbermotor roda 3 atau lebih. Sedangkan jalan yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda 3 atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan minimal 3,5 meter. Lebar badan jalan paling sedikit 3,5 meter ini dimaksudkan agar lebar jalur lalu lintas dapat mencapai 3 meter, dengan demikian pada keadaan


98 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU darurat dapat dilewati mobil dan kendaraan khusus lainnya seperti pemadan kebakaran, ambulan, dan sebagainya. 3.3.9.2 Jenis Perkerasan Jalan. Berdasarkan keterangan yang di ambil dari Perencanaan Perkerasan Jalan oleh Siti Asiyah MT. Teknil Sipil Universitas Sulta Ageng Tirtayasa, beliau menulis definisi dan teori tentang perkerasan jalan serta jenis karakteristik Perkerasan Jalan sebagai berikut(Siti Asyiah, n.d.): 1. Definisi perkerasan jalan Perkerasan Jalan adalah satu atau beberapa bahan lapis yang dipadatkan di atas tanah dasar dengan maksud agar lalu lintas dapat berjalan dengan lancar tanpa terhambat. 2. Fungsi perkerasan jalan Fungsi perkerasan jalan: mengusahakan agara tanah dasar lebih tahan terhadap beban lalu lintas dan cuaca sedemikian rupa sehingga usaha pemeliharaan mampu mempertahankan permukaan untuk tetap dalam kondisi layak untuk dilewati. Teori tentang perkerasan jalan yaitu : a. Sistem Telford Thomas Telford (1757 - 1834) ahli jembatan lengkung daribatu menciptakan konstruksi perkerasan jalan yang prinsipnyaseperti jembatan lengkung yaitu Prinsip “desak-mendesak” dengan menggunakan batu belah yang dipasang vertikal yang disebut Sistem Telford. Lapisan Telford merupakan lapisan pondasi bawah yang terdiri atas batu belah yang beralaskan sebuah pemandangan pasir di lapisan atas tanah dasar. Rongga diantara batu belah di isi dengan batu pengunci yang ukurannya lebih kecil agar lapisan permukaannya rata dengan batu. b. Sistem Macadam John London Mc. Adam (1756 - 1836) memperkenalkan perkerasan dengan Prinsip “ tumpang tindih” dengan menggunakan batu-batu pecah dengan ukuran terbesar 3 '' Perkerasan sistem ini sangat berhasil dan merupakan prinsippembuatan jalan secara masanal (dengan mesin). Selanjutnya sistem ini disebut sistem Makadam.


99 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Makadam menggunakan batu pecah yang disusun tegak untuk menjadi pondasiselanjutnya diisi dengan batu pecah ukuran lebih kecil sehingga ketika diberi bebanbatu pecah penting mendesak mengisi celah-celah batu yang dibawahnya agar saling mengunci. Materialnya terdiri dari pasir urug, dan batu pecah untuk pondasi serta batu pecah untuk pengisi pada lapisan atas 3. Jenis – jenis perkerasan jalan yaitu: a. Perkerasan Fleksibel (Kerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya) Konstruksi perkerasan lentur (Perkerasan Fleksibel) yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. lapisan-lapisan perkerasan bersifat dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. b. Perkerasan Kaku (kerasan yang menggunakan air mani (Semen Portland) sebagai bahan pengikatnya) Konstruksi perkerasan kaku(Perkerasan Kaku) yaitu perkerasan yang menggunakan semen (Portland Cement) sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. c. Komposit Pavement (perekrasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur). Konstruksi perkerasan komposit (Perkerasan Komposit) yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan fleksibel diatas perkerasan kaku atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur(Siti Asyiah, n.d.)48 48 Sumber: Siti Asyiah, M. T. (n.d.). Perencanaan Perkerasan Jalan.


100 KELOMPOK 01 KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Beriku ini merupakan data dan titik lokasi prsaran jalan yang ada di Kecmatan Junrejo Gambar 3.30 Jaringan Jalan Kecamatan Junrejo Gambar peta diatas merupakan titik pesebaran jenis jalan yang ada di Kecamatan Junrejo . Dari gambar diatas kita dapat mengetahui titik pesebaran prasarana jalan yang ada di Kecamatan Junrejo Jalan Lingkungan Berada di Desa Junrejo dengan lebar 3 meter kondisi baik, Jalan lokal berada di Desa Pendem dengan kondisi baik dengan lebar 4m. Tabel 3.23 Jaringan Jalan Jenis Panjang (m) Kolektor Primer 5,31 Lingkungan 63,47 Lokal Primer 33,21 Setapak 10,70 Jumlah 112,69 Sumber : Hasil Survei Kelompok 01 Jalan lokal, L 4m, kondisi baik. Desa Pendem Jalan lingkungan, L 3m, kondisi baik. Desa Junrejo


Click to View FlipBook Version