berbuat maksiat, akibat buruk amal itu akan Sangat tidak dapat dibenarkan jika mereka
kembali kepada dirinya dengan dihukum atas mengatakan, "Hati kami tertutup karena
dosa yang ia lakukan, sebagaimana firman-
kami tidak mengetahui bahasa kitab ini."
Nya,
3. Penjelasan di atas sangat masuk akal.
"Dan bahwa manusia hanya memperoleh
apa yang telah diusahekennya." (an-Naim: 39) Sebab, memahami teks perintah syariat
adalah syarat dari takliif (objek hukum)
Begitu juga halnya dengan keimanan yang Sangat tidak masuk akal jika Al-Qur'an
keuntungannya akan kembali pada orangtelah berbahasa selain Arab, sebagaimana fir-
beriman. Sedangkan akibat kekafiran akan man-Nya, 4i-A U*;ii). Sedangkan umat
membuat derita bagi pelakunya.
yang menjadi objek pembicaraan-ketika
Balasan bagi kedua golongan di aths sudah
itu-adalah bangsa Arab. Lafal 1.,r^;Jty ber-
benar dan adil secara mutlak. Orang yang
arti orang non-Arab, baik yang pandai
berbuat baik, pahalanya tidak akan dikurangi.
Tiada seorang pun disiksa melainkan karena Bahasa Arab maupun tidak. Sedangkan
dosanya. Bahkan, seseorang tidak bisa disiksa
kecuali setelah adanya pembuktian dan telah lafal 16J!r; berarti orang yang tidak
mendengarkan dalnrrah seorang rasul.
pandai berbahasa Arab, baik ia orangArab
Fiqlh Kehldupan atau Hukum-Hukum
ataupun bukan.
Ayat-ayat di atas memberikan beberapa
4. Al-Qur'an meniadi petuniuk bagi manu-
kesimpulan sebagai berikut. sia dari kesesatan sekaligus sebagai pe-
nyembuh keraguan dan rasa sakit bagi
1. Al-Qur'an itu berbahasa Arab semenjak di- setiap orang beriman. Sebagai petunjuk,
karena Al-Qur'an menunjukkan segala
turunkan dan tidak menggunakan bahasa kebaikan dan jalan kebahagiaan. Menjadi
lainnya. Kalaupun Al-Qur'an diterj emahkan
penyembuh, karena mendapatkan hidayah
ke dalam bahasa asing lainnya, ia tidak
berarti sudah sembuh dari penyakit kafir
berarti seperti Al-Qur'an seutuhnya.
dan kebodohan.
2. Penurunan Al-Qur'an dengan bahasa Arab
5. Orang-orang yang tidak mengimani Al-
bertujuan untuk memberikan tantangan
Qur'an, telinga mereka tuli untuk men-
kepada kaum Arab sehingga tampak aspek
kemu$izatannya. Sebab, kaum Arab paling dengarkan Al-Qur'an. Sehingga, mereka sa-
mengerti tentang berbagai susunan ba-
ling berpesan untuk tidak mengindahkan
hasa, baik puisi maupun prosa. fika me- Al-Qur'an. Sikap ini membuat mereka buta
reka tidak mampu menandinginya, maka
itu sudah menjadi bukti bahwa Al-Qur'an terhadap Al-Qur'an sehingga tidak paham
bersumber dari Allah SWT. Apabila Al- dan mengerti tujuan Al-Qur'an. Mereka
Qur'an berbahasa selain Arab, mereka layaknya orang yang dipanggil dari jarak
akan mengatakan, "Kami tidak mengerti sangat jauh, tidak mampu mendengarkan
dengan bahasa asing ini." Akan tetapi jika panggilan apalagi mengerti isi panggilan
Al-Qur'an menggunakan bahasa mereka
(Arab), bukan bahasa asing, mereka tidak itu. Sehingga, tidak ada kebaikan sama
bisa beralasan untuk tidak mengimaninya. sekali bagi mereka.
Pendustaan umat terhadap para rasul
adalah kebiasan yang tidak baru pada
zaman Nabi saw.. Allah SWT telah menu-
runkan kitab Taurat bagi Musa yang di-
dengarkan oleh sebagian kaumnya. Se-
hingga sebagian mereka mengimaninya
TAFSIR AL-MUNIR IITID 12
dan sebagian yang lain mendustakannya' Siapa pun yang berbuat buruh maka hu-
Wahai Muhammad, fanganlah engkau sedih kuman akan menantinYa'
karena perselisihan kaummu terhadap Al-
Qur'an. Umat sebelum mereka juga pernah g. Allah SWT meniadakan kezaliman pada
berselisih. diri-Nya, baik sedikit maupun banyak' Se-
Orang-orang Yang mau menerima bagaimana firman-Nya, 4*. t4 '!!" "tY
kitab Al-Qur'an berarti mereka adalah sa- firman-NYa,
habatmu. Sedangkan yang menolaknya'
merekalah orang-orang yang dimaksud "sesungguhnya Altah tidak menzalimi
manusia sedikitPun." fYuunus: 44)
dalam firman Allah SWT,
Dalam sebuah hadits qudsi yang diri-
"Hati kami sudah tertutuq dari aPa wayatkan Muslim dari Abu Dzar Al-Ghifari'
yang engkau seru kami kePada-NYa'"
,:s:Z it lnt ,*; it *$2V u
(Fushshilafi 109)
t'#G>,i ,wf ;#'^!w)
7. Kalau karena bukan ketentuan Allah SWT
'Wahai hamba-hamba- Ku, sungg uh Aku
untuk menunda adzab kaum Kafir dan telah mengharamkan kezaliman bagi diri-
memberi kesempatan bagi mereka sampai Ku dan Atru iuga meniadikannya haram di
antara kalian. Maka ianganlah kalian saling
hari Kiamat, mereka akan dibinasakan
dengan mempercepat turunnya adzab' menzalimi"'
Hal itu karena mereka sangat meragukan Allah SWT Mahabiiaksana dan Maha
Al-Qur'an. Al-Kalbi menafsiri ayat ini' "fika Meraiai, apa pun yang dilakukan Sang
safa Allah SWT tidak menunda siksa umat
Raia dalam kekuasaan-Nya tidak ada
ini sampai hari Kiamat, siksa itu akan
yang dapat menentang' Sebab, tindakan
datang seketika sebagaimana siksa yang apa pun dalam kekuasan-Nya bergantung
menimPa umat terdahulu'" pada kehendak-NYa'
B. Balasan itu pasti sesuai dengan perbuatan' Segala puii bagi Altah SWX, telah selesai
iuz dua Puluh empat.
Siapa pun yang taat kepada Allah SWX' ia
akan mendapat pahala' Dan, Allah SWT
tidak membutuhkan ketaatan para hamba'
(@,