The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

009_STATUS TERKINI SD GENETIK TERNAK_536

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by soedito, 2018-09-16 17:38:03

009_STATUS TERKINI SD GENETIK TERNAK_536

009_STATUS TERKINI SD GENETIK TERNAK_536

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Bab E

Metode-metode untuk
Penilaian secara Ekonomi

1 Pendahuluan genotipe dan ancaman-ancaman terhadap
SDGT, oleh karenanya, perlu dipahami dalam
Sebagian besar SDGT di negara-negara konteks evolusi sistem produksi (melibatkan
berkembang pada kondisi beresiko, bersama biofisik, sosio-ekonomi dan perubahan-
dengan keterbatasan sumberdaya finansial perubahan pasar). Lihat Bagian 2 untuk diskusi
untuk konservasi dan penggunaan lebih jauh bagi tren sistem produksi ternak.
berkelanjutan, bermakna bahwa analisis
ekonomi bisa berperan penting dalam menjamin Dari sudut pandang ekonomi, erosi SDGT
fokus bersesuaian dengan usaha konservasi dan dapat dilihat sebagai hasil dorongan yang
perbaikan genetik. Dalam mempertimbangkan meneruskan bias kearah investasi bagi genotipe
hal ini, tugas-tugas penting melibatkan, inter alia: terspesialisasi, yang pada gilirannya
menghasilkan invesmen kurang dari perangkat
• penentuan sumbangan ekonomi yang keragaman lebih beragam dari breed-breed.
dihasilkan dari SDGT terhadap berbagai Rasional ekonomi mengingatkan bahwa
sektor dari masyarakat; keputusan invesmen akan ditentukan oleh
peluang relatif dari dua pilihan (asumsi resiko
• dukungan kajian prioritas melalui identifikasi netralitas dan pasar-pasar yang berfungsi baik).
ukuran-ukuran biaya efektip yang bisa Bagaimanapun, dari sudut pandang peternak,
dilakukan untuk konservasi keragaman laju pengembalian relevan adalah pengembalian
ternak; dan yang akurat untuk mereka dibandingkan
terhadap perhimpunan atau dunia sebagai
• bantuan perancangan insentif ekonomi dan keseluruhan. Bagi peternak, kehilangan breed-
penyusunan institusi untuk promosi breed lokal akan muncul menjadi sesuatu yang
konservasi SDGT oleh individu peternak rasional secara ekonomi pada situasi dimana
atau komunitas. pengembalian dari kegiatan-kegiatan yang
membawa kehilangan lebih besar dibandingkan
Swanson (1997) mencatat bahwa masyarakat dari kegiatan-kegiatan sebanding dengan
manusia telah meluas dan berkembang konservasi sumberdaya genetik – khususnya
sepanjang waktu melalui suatu proses yang sebagai pengembalian dari konservasi
menyertakan penipisan keragaman hayati. sumberdaya genetik bisa terdiri dari keuntungan
Proses ini dapat dipahami dalam batasan dari non pasar yang bertambah pada orang lain
pertukaran antara pemeliharaan stok dibandingkan peternak. Variasi ini lebih jauh
sumberdaya keragaman hayati, dan keuntungan akan tercampur dengan keberadaan bias pada
bagi masyarakat manusia yang diturunkan dari nilai input dan output sehingga peternak tidak
penipisan stok ini. Erosi SDGT dapat, oleh dapat merefleksikan kesulitan ekonominya.
karenanya, dilihat dalam batasan penggantian
daftar ternak yang ada dengan kisaran kecil dari Perbedaan sebagai diuraikan diatas antara
breed yang “dikembangkan” terspesialisasi. pengembalian pribadi dan publik adalah penting.
Penggantian seperti ini terjadi tidak hanya
sepanjang substitusi, tetapi juga sepanjang
perkawinan silang dan eliminasi ternak karena
sistem produksi yang berubah. Pilihan-pilihan

415

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 93 Nilai Penggunaan Langsung (Direct Use Values/DUV)
Nilai Ekonomi adalah keuntungan-keuntungan hasil dari, timbal balik,
penggunaan aktual, seperti untuk pangan, pupuk dan kulit,
Pemelihara ternak memperoleh untung dari konservasi juga penggunaan kultural/ritual.
keragaman ternak disebabkan karena keperluan Nilai Penggunaan Tidak Langsung (Indirect Use
mereka terhadap hewan-hewan yang dapat berproduksi Values/IUV) adalah keuntungan yang diturunkan dari
pada agro-ekosistem yang berbeda, dan memenuhi fungsi ekonomi. Sebagai misal, beberapa hewan
sejumlah fungsi. Tambahan untuk mensuplai produk memegang peran kunci dalam penyebaran spesies-
penjualan atau konsumsi rumah tangga, ternak spesies tanaman tertentu.
melibatkan fungsi-fungsi input dikaitkan dengan Nilai Pilihan (Option Values/OV) diturunkan dari nilai
kegiatan peternakan /rumah tangga. Ternak yang diberikan untuk menjamin keamanan aset bagi
menghasilkan manure yang bisa meningkatkan hasil pilihan penggunaannya pada waktu mendatang. Hal ini
tanaman, transportsi input dan produksi, dan juga semacan bentuk nilai jaminan (ketidakpastian yang
berperan sebagai tenaga tarik. Ketika pendapatan diberikan tentang masa mendatang dan resiko yang tidak
pedesaan dan jaminan pasar tidak berkembang baik, disukai) melawan kejadian dari, seperti, penyakit hewan
ternak memungkinkan keluarga peternak untuk baru atau perubahan iklim/masa kemarau). Sedikit
memvariasikan taraf pendapatan dan konsumsi berbeda dari, tetapi dikaitkan dengan, nilai-nilai pilihan
sepanjang waktu. Ternak menjadi tabungan dan adalah nilai-nilai pilihan-quasi. Nilai pilihan-quasi terkait
asuransi, mengatasi kegagalan tanaman dan pola siklus dengan nilai-nilai ekstra yang tersedia melalui preservasi
pendapatan terkait dengan penjualan tanaman. Ternak dari suatu sumberdaya, terkait dengan informasi
memungkinkan keluarga mengakumulasi modal dan mendatang. Nilai-nilai pilihan-quasi muncul dari kondisi
keragaman, dan melayani sejumlah peran sosial alami yang terjadi dari kehilangan breed (setelah tidak ada
dikaitkan dengan status dan obligasi pemilikan mereka pencegahan lebih jauh untuk bisa dilakukan); mereka tidak
(Jahnke, 1982; Anderson, 2003). Ternak juga dikaitkan dengan keengganan resiko dari pembuatan
memegang peran penting dalam pemeliharaan keputusan.
ekosistem; sebagai misal, grazing yang termanajemen Nilai warisan (Bequest Values/BV) mengukur
semakin baik dipandang sebagai cara penting untuk keuntungan bertambah pada sejumlah orang dari
konservasi. pengetahuan yang orang lain mungkin memperoleh untung
dari sumberdaya di masa mendatang; dan
Nilai-nilai yang disebutkan pada paragaf diatas Nilai keberadaan (Existence Values/XV) diturunkan
adalah komponen-komponen dari nilai penggunaan baik secara sederhana dari kepuasan pengetahuan bahwa aset
secara langsung ataupun tak langsung. Nilai-nilai lain tertentu ada (misalnya ikan paus biru, capybaras atau sapi
tidak dikaitkan disini, tetapi secara sederhana berperan N´Dama).
terhadap keberadaan breed-breed (keberadaan dan
nilai warisan). Tipe lain dari nilai-nilai yang muncul dari Beberapa nilai aset mungkin tumpang tindih diantara
dugaan ketidakpastian tentang masa mendatang. kategori ini, dan perhitungan ganda tidak terhindarkan.
Ketidakpastian mendatang hasil dari motivasi untuk Upaya-upaya untuk mengisolasi pilihan, nilai-nilai warisan
menghindarkan resiko (nilai pilihan), dan dari dan keberadaan dapat problematik. Masih diperdebatkan
berlangsungnya kehilangan breed dan kehilangan dari prinsip dan prosedur untuk evaluasinya.
informasi terkait. ___________

Nilai Ekonomi Total (Total Economic Value / TEV) Sumber diadaptasi dari Arrow dan Fisher (1974); Jahnke, (1982); Pearce
secara formal adalah sama dengan jumlah nilai-nilai dan Moran, (1994); Anderson, (2003); Roosen et al., (2005).
penggunaan baik langsung dan tidak langsung
ditambah nilai non penggunaan dan nilai-nilai pilihan:

TEV = DUV + IUV + OV + BV + XV dimana:

Sebagaimana Pearce dan Moran (1994) aktivitas konservasi keragaman hayati (dan
mencatat, pengenalan secara lebih luas nilai sumberdaya genetik) memberikan nilai ekonomi
ekonomi total (total economic value/TEV – lihat yang tidak diperoleh dari pasar, hasil dari
Kotak 93) dari aset-aset netral dapat dijadikan “kegagalan” ini adalah penyimpangan dimana
alat untuk merubah keputusan tentang insentif bertentangan dengan konservasi
penggunaannya, khususnya pada keputusan sumberdaya genetik, dan dalam kegiatan-
invesmen yang menghadirkan suatu pilihan jelas kegiatan ekonomi yang mempermudah
antara erosi/destruksi atau konservasi. Ketika penghanyutan sumberdaya seperti itu. Keluaran

416

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

seperti itu, dari sudut pandang ekonomi, berkembang belum banyak dipelajari. Terdapat
dihubungkan dengan kegagalan pasar (misal sejumlah literatur konseptual dan teori
penyimpangan yang muncul dari “kehilangan mempertimbangkan nilai-nilai yang muncul dari
pasar” dari keuntungan eksternal yang diperoleh sumberdaya genetik dan keragaman hayati
dari konservasi keragaman hayati); kegagalan secara umum (biasanya merujuk pada tanaman
intervensi (misal distorsi tindakan pemerintah dan hewan liar). Bagaimanapun, hanya sejak
dalam intervensi yang berjalan di pasar, bahkan adanya workshop FAO/ILRI (ILRI, 1999)
dimana kemunculannya untuk melayanai diidentifikasi metodologi-metodologi evaluasi
sejumlah tujuan sosial); dan/atau kegagalan SDGT potensial, dan selanjutnya diinisiatif oleh
pendermaan dunia (misal tidak ada ILRI (Bidang ekonomi dari konservasi dan
pasar/mekanisme untuk menangkap nilai-nilai program penggunaan berkelanjutan dari SDGT)
eksternal dunia yang penting. Catatan bahwa dan patnernya untuk menguji metodologi-
kehilangan pasar dunia dapat sama keberadaan metodologi ini, yang membawa penelitian nyata
dengan kegagalan pasar lokal dan kegagalan kedalam kondisi yang sebenarnya terjadi.
intervensi. Kehilangan keragaman hayati dan
kegagalan interevensi menjadi titik masalah. Cara-cara ini dan temuan mereka, meskipun
belum, jarang diletakkan pada penggunaan
Tampak bahwa dari tipologi nilai-nilai diatas situasi yang mempengaruhi pembuat keputusan
bahwa keputusan ekonomi saat ini banyak dan kesejahteraan peternak. Penelitian lanjutan
didasarkan pada kategori pertama, nilai sangat diperlukan untuk memberi pemahaman
penggunaan langsung, meskipun kategori lain lebih baik implikasi bagi kesukaan dari konteks
bisa sama atau lebih penting. Sebagai contoh, dinamis meningkat yang dikarakterisasi dengan,
diestimasi bahwa sekitar 80% dari nilai ternak timbal balik:
pada sistem input rendah di negara berkembang
bisa disumbangkan pada peran non-pasar, • globalisasi dan pasar;
ketika hanya 20% adalah sumbangan dari • perubahan iklim dan degradasi lingkungan;
keluaran produksi langsung. Sebaliknya, lebih • kejadian penyakit hewan menular baru;
dari 90% nilai ternak pada sistem input tinggi di • pengembangan bidang bioteknologi; dan
negara maju adalah sumbangan dari keluaran • pengembangan kebijakan terkait dengan
produk langsung (Gibson dan Pullin, 2005).
Dengan memfokuskan pada nilai penggunaan CBD.
langsung, keragaman hayati dan konservasi Upaya-upaya global untuk mengentaskan
sumberdaya genetik nampaknya secara kemiskinan, sebagai diletakkan dalam Sasaran
konsisten dinilai lebih rendah, yang Pengembangan Millenium (the Millennium
menghasilkan bias kearah aktivitas-aktivitas Development Goals), juga memerlukan
yang tidak bersesuaian dengan konservasi pemahaman berkembang sumbangan potensial
mereka. dari genotipe alternatif bagi pengentasan
kemiskinan, dalam kaitan dengan memperbaiki
2 Pengembangan metodologi untuk penargetan pada pro masyarakat miskin (pro-
analisis ekonomi poor) yang mentargetkan pada program-program
SDGT. Dalam konteks ini, penelitian pendukung
Meskipun terdapat banyak literatur tentang inovasi institusional dan adopsi teknologi juga
keuntungan ekonomi dari breed yang memegang peran penting. Ini adalah wilayah
dikembangkan dalam sistem pertanian komersial kritis pada manajemen SDGT dan memiliki
intensif (banyak di negera maju), perlunya breed- dimensi sosio-ekonomi penting.
breed asli dan nilai-nilai sifat dalam tipikal sistem Terdapat sejumlah alasan pengembangan
produksi subsisten dari negara-negara relatif lamban dari nilai ekonomi SDGT,
melibatkan: fakta bahwa ukuran keuntungan dari
keragaman plasma nutfah untuk pengembangan

417

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

TABEL 102
Tinjauan metodologi penilaian

Metodologi penilaian Tujuan Kontribusi untuk konservasi dan
pemanfaatan berkelanjutan AnGR

Kelompok 1: Metodologi untuk menentukan pentingnya ekonomi aktual dari breed (sebagian besar kepentingan para
pembuat kebijakan dan breeder, serta beberapa petani)

Agregat Permintaan & Penawaran Identifikasi nilai breed bagi masyarakat Nilai potensi kerugian yang terkait
dengan kerugian SDGT

Pembagian silang perusahaan Identifikasi nilai breed bagi masyarakat Nilai potensi kerugian yang terkait
peternakan dan Rumah Tangga dengan kerugian SDGT

Model agregat produktivitas Menentukan petani kembali bersih pada Penjelasan pentingnya ekonomi dari
breed breed dalam konteks membatasi
beberapa input

IPR dan Kontrak Penciptaan pasar dan dukungan untuk Menghasilkan dana dan insentif untuk
"adil dan merata" pembagian keuntungan konservasi SDGT
SDGT

Metodologi Penilaian Bagian I Menentukan nilai sifat preferensi petani Penjelasan pentingnya ekonomi dari
(misalnya pilihan dikotomis, bagian dan kembali pada breed breed
peringkat, eksperimen pilihan)

Pasar Saham I Menunjukkan nilai pasar saat ini dari Penjelasan pentingnya ekonomi dari
breed breed

Kelompok 2: Metodologi untuk menentukan biaya dan manfaat dari program konservasi SDGT dan untuk menargetkan
partisipasi petani (sebagian besar kepentingan pembuat kebijakan dan petani)

Metodologi Penilaian Bagian II Identifikasi kesediaan masyarakat untuk Menentukan biaya maksimum konservasi
(misalnya pilihan dikotomis, bagian membayar/willingness to pay (WTP) ekonomis
peringkat, eksperimen pilihan) untuk konservasi SDGT. Identifikasi
kesediaan petani untuk menerima/
willingness to accept (WTA) kompensasi
untuk meningkatkan SDGT asli bukan
eksotik.

Hindari kerugian produksi Menunjukkan besarnya potensi kerugian Penjelasan besaran biminal biaya
produksi karena tidak adanya konservasi program konservasi
SDGT

Peluang Biaya Mengidentifikasi biaya mempertahankan Menentukan peluang biaya program
keragaman SDGT konservasi SDGT.

Pasar Saham II Menunjukkan nilai pasar saat ini dari Penjelasan biaya program konservasi
breed

Biaya Terkecil Mengidentifikasi biaya efisien program Menentukan biaya minimum program
konservasi SDGT. konservasi

Standar Aman Minimum Menilai trade-offs terlibat dalam Menentukan peluang biaya program
mempertahankan populasi minimum konservasi SDGT
layak

Kelompok 3: Metodologi untuk penetapan prioritas dalam program pemuliaan SDGT (sebagian besar untuk menarik
petani dan breeder)

Evaluasi Program Pemuliaan Identifikasi manfaat ekonomi dari Maksimalkan manfaat ekonomi dari
perbaikan stock. SDGT terkonservasi

Fungsi produksi genetik Identifikasi manfaat ekonomi dari DIharapkan memaksimalkan manfaat
perbaikan stock. ekonomi dari SDGT terkonservasi

Hedonis Mengidentifikasi sifat nilai Kerugian nilai potensi yang terkait
dengan kerugian SDGT. Memahami
preferensi breed

Simulasi Model Peternakan Memperbaiki model karakteristik ternak Maksimalkan manfaat ekonomi SDGT
di ekonomi peternakan terkonservasi

Sumber : diambil dari Drucker et al., (2001).

418

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

ternak adalah sulit; ketersediaan data terbatas bibliografi yang dilengkapai dengan keterangan
yang diperlukan untuk melakukan analisis literatur dari wilayah ini dilibatkan dalam
ekonomi; dan kepentingan mempertimbangkan Zambrano et al. (2005).
nilai non-pasar dari ternak – perolehan data
seperti itu seringkali memerlukan modifikasi dari 3 Aplikasi metodologi ekonomi dari
teknik-teknik ekonomi terkait dengan metoda manajemen sumberdaya genetik
partisipatori dan metode penilaian cepat ternak
pedesaan.
Contoh-contoh berikut dihadirkan dalam konteks
Meskipun terdapat kesulitan, terdapat klasifikasi yang dihadirkan dalam Tabel 102.
sejumlah teknik analisis dari area lain ekonomi
yang dapat diadaptasikan untuk melakukan 3.1 Nilai sumberdaya genetik ternak pada
analisis-analisis seperti itu. Metodologi- peternak9
metodologi ini dikaji Drucker et al. (2001) yang
secara luas mengkatagorikan mereka kedalam • Sifat-sifat adaptif dan fungsi non-
tiga grup atas dasar tujuan praktis di mana pendapatan membentuk komponen-
mereka bisa digunakan (lihat Tabel 102): komponen penting dari nilai total breed-
breed asli terhadap pemelihara ternak.
• grup 1) penentuan kepentingan ekonomi
aktual dari breed berisiko; • Kriteria evaluasi produktivitas konvensional
tidak memadai untuk mengevaluasi produksi
• grup 2) penentuan biaya dan keuntungan ternak subsisten dan cenderung
dari program konservasi SDGT, dan mengestimasi berlebih keuntungan dari
peternak target untuk partisipatori; dan substitusi breed-breed.

• grup 3) penetapan prioritas dalam program Tano et al., (2003) dan Scarpa et al., (2003a;
pemuliaan SDGT. 2003b) menggunakan percobaan pilihan
preferensi sebagai dinyatakan (stated preference
Sejumlah metodologi ini memiliki kelemahan choice experiments/CE) terhadap nilai sifat-sifat
konseptual nyata dan memerlukan data intensif fenotipik sebagai diekspresikan oleh breed-breed
(lihat Drucker et al., 2001 untuk uraian rinci). ternak asli. Sifat-sifat adaptif dan fungsi non-
Bagaimanapun metodologi-metodologi tersebut pendapatan ditunjukkan pada bentuk komponen-
bisa menghasilkan estimasi berguna dari nilai komponen penting dari nilai total hewan
yang ditempatkan pada pasar, non-pasar dan terhadap pemelihara ternak. Dalam studi yang
breed potensial yang menyumbang manfaat bagi dilakukan Tano et al., (2003) di Afrika Barat,
perancangan strategi pemuliaan dan konservasi. sebagai misal, dinyatakan sifat-sifat paling
Seksi berikut melahirkan pandangan dari penting untuk disatukan kedalam target program
metodologi. Tujuannya adalah baik untuk perbaikan breed ditemukan untuk resistensi
menunjukkan penggunaan potensial dari penyakit, ketegaran, dan performans reproduksi.
metodologi-metodologi, sebaik melibatkan Daging dan sifat produksi susu kurang penting.
informasi (tidak bisa dihindarkan spesifik lokasi) Hasil dari studi ini juga memperlihatkan bahwa
terhadap kepentingan ekonomi dari SDGT asli. menjadi mungkin untuk memeriksa nilai dari
Pada akhir-akhir ini, sejumlah studi spesifik sifat-sifat yang diturunkan secara genetik yang
dihadirkan untuk mengilustrasikan contoh-contoh saat ini belum dikenal luas pada populasi ternak,
dari aplikasi berbagai macam cara. Banyak dari tetapi menjadi kandidat diinginkan untuk program
temuan memberi pengertian berguna pada nilai pemuliaan dan konservasi (misal resistensi
dari breed-breed ternak asli tertentu dalam penyakit).
sistem produksi yang dipelajari. Kesimpulan
penting adalah penekanan pada awal dari setiap 9 Penggunaan Grup 1 metodologi penyelesaian (lihat Tabel 102).
subseksi. Kajian yang lebih rinci dapat
ditemukan pada Drucker et al. (2005), dan suatu

419

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Karugia et al., (2001) menggunakan suatu diperbaiki dibandingkan manajemen tradisional,
pendekatan agregat suplai dan permintaan yang menepis ungkapan kegagalan bahwa
meliputi baik pada taraf nasional maupun ternak asli berespon tidak memadai terhadap
peternakan. Mereka beragumentasi bahwa manajemen. Lebih jauh, diperlihatkan bahwa
evaluasi ekonomik konvensional dari program- dibawah sistem subsisten dimana produksi lebih
program persilangan mengestimasi berlebih dipertimbangkan, alasan bahwa kambing breed
keuntungan yang diperoleh dengan silangan lebih produktif dan menguntungkan
mengabaikan subsidi, peningkatan biaya daripada kambing asli adalah salah. Model, oleh
manajemen seperti pelayanan dukungan karenanya, tidak hanya meletakkan nilai SDGT
veteriner, dan tingkat resiko lebih tinggi dan asli bagi peternak, tetapi juga melibatkan suatu
biaya-biaya sosio lingkungan dikaitkan dengan program lebih realistik dalam usulan
kehilangan genotipe-genotipe asli. Aplikasi dari berhubungan dengan intervensi perbaikan.
peternakan sapi perah di Kenya, hasil
mengingatkan bahwa pada taraf nasional, kawin 3.2 Biaya dan keuntungan dari konservasi10
silang memiliki keseluruhan dampak positif pada • Biaya dari implementasi program konservasi
kesejahteraan masyarakat (berdasarkan pada breed secara in situ mungkin relatif kecil,
ukuran konsumen/ surplus produsen), meskipun baik ketika dibandingkan terhadap ukuran
memerlukan komponen biaya sosial penting subsidi yang saat ini diberikan kepada
memperhitungkan secara mendasar keuntungan sektor ternak komersial, dan dengan
lebih rendah. Performans pada tingkat mempertimbangkan keuntungan-
peternakan, bagaimanapun, sedikit berkembang keuntungan dari konservasi. Bagaimanapun,
dibawah sistem produksi “tradisional” dengan hanya sedikit adanya inisiatif konservasi
menggantikan Zebu asli dengan breed-breed tersebut, dan bahkan dimana nilai dari
eksotik. breed-breed asli dikenal dan mendukung
mekanisme yang diimplementasikan, dapat
Pembandingan perfomans dari genotipe diidentifikasi kekurangan nyata.
berbeda (kambing asli vs silangan eksotik), • Kerja sama mempertimbangkan biaya dan
Ayalew et al. (2003) memperoleh kesimpulan keuntungan dari konservasi ex situ (cryo)
yang sama. Kepentingan dari kedua sifat ternak masih terbatas. Bagaimanapun,
produksi daging dan susu pada banyak sistem dibawah asumsi bahwa kelayakan teknis
produksi membawa pemiliknya untuk membawa pada biaya kryokonservasi dan
beragumentasi bahwa kriteria konvensional regenerasi spesies ternak kepada
untuk evaluasi produktivitas tidak memadai untuk penekanan taraf sama seperti halnya pada
sistem produksi ternak subsisten, karena: tanaman, upaya-upaya konservasi ekstensif
dapat dinilai pada dasar ekonomi.
• mereka gagal untuk menangkap keuntungan
non pasar dari ternak; dan Konservasi In situ
Cicia et al., (2003) memperlihatkan bahwa
• konsep inti input terbatas secara tunggal pilihan bercabang yang dinyatakan sebagai
tidak bersesuaian terhadap produksi pendekatan kesukaan dapat digunakan untuk
subsisten, sebagaimana input terbatas yang mengestimasi keuntungan pada pengembangan
ganda (ternak, tenaga, tanah) dilibatkan program konservasi untuk kuda Pentro Itali yang
dalam proses produksi. terancam. Suatu model bio-ekonomi dipakai
untuk mengestimasi biaya dikaitkan dengan
Studi melibatkan penggunaan model agregasi
produktivitas untuk mengevaluasi produksi 10 Penggunaan Grup 2 metodologi penyelesaian (lihat Tabel 102).
kambing subsisten di dataran tinggi Etiophia
timur. Hasil menunjukkan bahwa flok kambing
asli memberikan secara signifikan keuntungan
bersih lebih tinggi dibawah manajemen yang

420

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

TABEL 103
Keuntungan dan biaya konservasi dengan berbagai metodologi penilaian - kasus babi Box Keken
(Yucatan, Mexico)

Metodologi penilaian * Mengukur konservasi dan Mengukur biaya
pemanfaatan secara berkelanjutan konservasi US$ per
Pasar saham keuntungan tahun
Pengalihan kerugian produksi (Yucatan Negara saja) US $ per tahun
Bagian penilaian (konsumen uji rasa) US$2 500–3.500
Bagian penilaian (percobaan pilihan produser) dan biaya US$490.000
paling rendah rendah / kesempatan pendekatan biaya
US$1.1 million
Sumber : Drucker and Anderson (2004).
*Lihat Table 102. US$1.3 million

konservasi, dan selanjutnya direalisir analisis perubahan harga dan kemungkinan substitusi
pada saat terjadi kehilangan breed. Meskipun
biaya-keuntungan. Estimasi keuntungan kelemahan teridentifikasi, dan kenyataan bahwa
nilai hanya dapat diperkirakan, studi
berdasarkan pada kepedulian masyarakat untuk menunjukkan bahwa keuntungan dari konservasi
secara jelas memboboti dalam hal ini diboboti
membayar konservasi dan, oleh karenanya, bisa pembiayaan (Tabel 103).

dihubungkan dengan, dalam masalah ini, nilai Bahkan dimana nilai dari breed asli dikenal
dan mekanisme pendukung diimplementasikan,
yang ada. Hasil menunjukkan nilai pemberian kegagalan nyata dapat diidentifikasi. Signorello
dan Pappalardo (2003), dalam suatu pengujian
bersih positif yang besar dikaitkan dengan ukuran konservasi keragaman ternak dan biaya
potensialnya di Inggris, mencatat bahwa the
aktivitas konservasi yang diusulkan (rasio FAO World Watch List tidak dilibatkan dengan
pembayaran dukungan karena mereka tidak
keuntungan/biaya > 2,9), tetapi juga muncul pada Perencanaan pengembangan
Wilayah Pedesaan Negara. Lebih jauh, hasil
menunjukkan bahwa pendekatan ini merupakan menunjukkan bahwa dimana pembayaran
dilakukan, mereka tidak memperhitungkan resiko
cara dukungan keputusan berguna bagi pembuat perbedaan kelangkaan karena breed-breed
berbeda. Idealnya, bayaran dukungan
kebijakan yang dilibatkan dalam pengalokasian sepatutnya ditetapkan pada suatu taraf yang
mencerminkan kemauan masyarakat untuk
dana yang jarang pada sejumlah besar dari membayar konservasi, tetapi ini biasanya bukan
masalah dan bisa tidak selalu perlu untuk
breed-breed hewan yang menghadapi menjamin keuntungan.

kelangkaan. Kekurangan insentif yang memadai untuk
konservasi breed-breed asli, meskipun dalam
Satu studi dari breed babi Keken Kotak dalam kenyataannya biaya konservasi telah
diperlihatkan, dalam sejumlah studi kasus
status berbahaya di Yucana, Mexico sebagai diuraikan oleh Drucker (2006), secara
relatif adalah kecil. Gambaran terhadap literatur
membuktikan nilai-nilai tambahan bersih yang Standar Minimum Keamanan (the safe minimum

ada dikaitkan dengan konservasi (Drucker dan

Anderson, 2004). Terdapat tiga metodologi untuk

menilai keuntungan dari konservasi dan

penggunaan berkelanjutan dari pembagian

breed – pasar, kehilangan produksi yang

dihindarkan dan penilaian kesatuan (uji rasa

konsumen) diuji dan secara kritis dinilai. Biaya

konservasi diestimasi dengan penggunaan

penyelesaian ketergantungan (percobaan pilihan

produsen) dan pendekatan biaya

terkecil/pendekatan biaya kesempatan

(oppurtunity). Kelemahan dari dua teknik

pertama dalam penilaian keuntungan adalah

mereka tidak berdasarkan pada ukuran surplus

konsumen, misal tidak memperhitungkan

421

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

standards / SMS), kerangka yang digunakan dikembangkan dengan baik untuk spesies yang
dalam studi ini mengasumsikan bahwa sangat menolong. Meskipun demikian, Gollin
keuntungan dari konservasi breed ternak dapat dan Evenson (2003) berargumentasi bahwa
dipertahankan, sepanjang suatu populasi hidup pengasumsian bahwa kelayakan teknis
minimum dipelihara. Secara umum, biaya dari membawa pada biaya kryokonservasi dan
implementasi SMS dibuat dari differensial biaya regenerasi dari spesies ternak kedalam taraf
kesempatan (jika ada) dari pemeliharaan breed yang sama dengan halnya pada tanaman, “tidak
asli ketimbang dari breed silangan eksotik. banyak keraguan bahwa ekonomi akan menilai
Tambahan, biaya dukungan administratif dan upaya konservasi ekstensif” (misal nilai-nilai
teknis dari program konservasi juga perlu pilihan tampaknya lebih tinggi daripada biaya
diperhitungkan. Estimasi biaya empiris diperoleh konservasi).
menggunakan data dari studi kasus ekonomis
(Itali dan Mexico), berdasarkan pada suatu SMS 3.3 Pentargetan peternak dalam partisipasi
yang ekuivalen dengan ukuran FAO dari “tidak program konservasi breed secara in
beresiko” misal sekitar 1.000 ternak bibit. Hasil situ11
mendukung hipotesis bahwa biaya dari
implementasi suatu SMS adalah rendah • Program konservasi In situ memegang
(tergantung pada spesies/breed dan lokasi, ini
berkisar sekitar 3.000 euro dan 425.000 per peran krusial dalam konteks SDGT.
tahun), antara keduanya ketika dibandingkan
dengan ukuran subsidi yang saat ini diberikan • Karakteristik pemelihara memegang peran
pada sektor ternak (kurang dari 1% dari subsidi
total) dan dengan mempertimbangkan penting dalam menentukan perbedaan
keuntungan konservasi (rasio keuntungan/biaya
lebih besar dari 2,9). Biaya yang dilibatkan preferensi breed oleh peternak. Informasi
sangat rendah pada negara maju, yang
mendorong bahwa estimasi 70% dari breed- tambahan ini dapat dipakai dalam
breed ternak yang ada saat ini adalah di negara
berkembang, dan ini dimana resiko kehilangan merancang program konservasi dengan
sangat tinggi (Rege dan Gibson, 2003).
biaya efektip.
Lebih banyak kuantifikasi lebih ekstensif dari
komponen-komponen yang diperlukan untuk Wollny (2003) berargumentasi bahwa
menentukan biaya-biaya SMS bagaimanapun
perlu diambil sebelum dapat diaplikasikan secara pendekatan manajemen berdasarkan
praktis. Penilaian ekonomi seperti itu perlu
mencakup baik kisaran penuh dari breed/spesies masyarakat nampaknya diperlukan untuk
yang dipertimbangkan, dan menjamin bahwa
sebanyak mungkin diperhitungkan elemen- berperan semakin penting dalam strategi-strategi
elemen pembangun nilai ekonomi total mereka.
yang dimaksudkan untuk mengembangkan
Konservasi Ex situ
Kerja yang sama mempertimbangkan biaya dan jaminan pangan dan mengentaskan kemiskinan
keuntungan dari konservasi ex situ (cryo) dari
ternak yang dipelihara secara terbatas. melalui konservasi SDGT. Hal ini disebabkan
Teknologi kryopreservasi untuk ternak, meskipun
mengalami kemajuan pesat, masih penggunaan populasi-populasi ternak asli

tergantung, sebagian besar, pada kemampuan

dari masyarakat dalam memutuskan dan

mengimplementasikan strategi pemuliaan yang

sesuai. Manajemen SDGT berdasarkan

komunitas juga dipertimbangkan memegang

peran kritis bagi pengentasan kemiskinan (FAO,

2003).

Dalam konteks tanaman (Meng 1997),

mengusulkan bahwa program-program

konservasi sepatutnya mempunyai sasaran

pemilik yang terus memelihara varietas-varietas

lokal. Pemilik-pemilik ini akan menjadikan

pengeluaran paling rendah untuk menyatukan

11 Penggunaan Grup 2 metodologi penyelesaian (lihat Tabel 102).

422

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

kedalam suatu program konservasi yang (peternak) dan publik, konservasionis pertama
diidentifikasi. Biaya program konservasi in situ harus menjadikan kondisi masyarakat
dapat, oleh karenanya, diekspresikan sebagai sepatutnya peduli untuk membayar memproteksi
biaya yang perlu untuk menjaga keuntungan “SDGT yang nampaknya tidak menguntungkan”,
komparatif dari breed-breed tersebut di atas dan kemudian harus merancang program
yang melengkapi breed-breed, spesies-spesies, konservasi yang akan secara efektip
atau aktivitas-aktivitas diluar peternakan. memproteksi apa yang masyarakat hargai.
Investasi relatif kecil bisa mencukupi untuk
memelihara keuntungan mereka dalam suatu 3.4 Penetapan prioritas program konservasi
sistem pertanian tertentu. ternak12

Pendekatan konseptual tersebut untuk • Kebijakan konservasi memerlukan promosi
identifikasi strategi konservasi dengan biaya strategi biaya efisien, dan hal ini dapat
rendah sudah diaplikasikan dalam mengestimasi diperoleh melalui pengembangan
biaya-biaya konservasi pada babi Creole di “Weitzman-type” cara-cara mendukung
Mexico (Scarpa et al., 2003b; Drucker dan keputusan. Cara-cara tersebut
Anderson, 2004) dan sapi Boran di Ethiopia memungkinkan pengalokasian dana yang
(Zander et al., yang akan datang). diberikan bagi seperangkat breed sehingga
jumlah yang diharapkan dari konservasi
Scarpa et al., (2003b) memperlihatkan bahwa keragaman antara breed menjadi
untuk babi Creole di Mexico, umur responden, maksimum.
lama pendidikan sekolah, skala rumah tangga,
dan jumlah anggota aktif pencari nafkah, adalah Simianer et al., (2003) dan Reist-Marti et al.,
faktor-faktor penting dalam menjelaskan (2003) melibatkan satu dari beberapa contoh
preferensi sifat-sifat breed. Usia lebih muda, dari sejumlah contoh kecil pengembangan
kurang pendidikan, pendapatan rumah tangga konseptual cara dukungan keputusan pada
rendah meletakkan secara relatif lebih tinggi nilai wilayah SDGT. Pengenalan sejumlah besar dari
pada sumbangan babi asli dibandingkan breed breed-breed ternak asli yang saat ini dalam
eksotik dan persilangannya (Drucker dan kondisi terancam, dan fakta bahwa tidak semua
Anderson, 2004). Pattison’s (2002) yang dapat diamankan dengan dana konservasi yang
menemukan lebih jauh membenarkan hasil-hasil terbatas, suatu kerangka dielaborasi untuk
ini. Dalam konteks program konservasi sepuluh pengalokasian dana tertentu diantara
tahun yang akan membawa populasi babi Creole seperangkat breed sehingga jumlah yang
pada ukuran berkelanjutan dipertimbangkan diharapkan dari keragaman antara breed yang
sebagai “tidak beresiko” dibawah sistem dikonversi menjadi maksimum. Penggambaran
klasifikasi FAO; temuan-temuan menunjukkan terhadap Weitzman (1993) diargumentasikan
bahwa rumah tangga skala kecil, kurang baik, bahwa kriteria optimum untuk suatu skema
akan memerlukan tingkat kompensasi lebih konservasi adalah memaksimasi penggunaan
rendah, atau bahkan (dalam 65% dari kasus) total yang diharapkan dari seperangkat breed-
tidak mempunyai kompensasi sama sekali. breed, yang mana jumlah pembobotan dari
Dasar pikiran dari perangkat studi ini adalah keragaman, peluang langka dan biaya
konservasi berkelanjutan dari keragaman konservasi breed-breed (lihat Bab F: 8.2 untuk
sumberdaya genetik di peternakan membuat diskusi lebih jauh dari pendekatan ini).
banyak sense ekonomi pada lokasi-lokasi ini Penggambaran terhadap Grup 2 metodologi
dimana baik masyarakat dan peternak yang penyelesaian (lihat Tabel 102) saat ini
mendapatkan keuntungan terbanyak. dirumuskan sebagai cara-cara mengestimasi

Mendelsohn (2003) berargumentasi bahwa 12 Penggunaan Grup 2 metodologi penyelesaian (lihat Tabel 102).
dimana terdapat perbedaan antara nilai pribadi

423

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

biaya-biaya konservasi. Bagaimanapun, Grup 1 • Pendakatan Hedonic14 berguna untuk
metodologi dapat digunakan untuk mengevaluasi kepentingan sumbangan atau
kesejahteraan dibandingkan pendekatan biaya karakteristik tertentu terhadap nilai ternak
adopsi konservasi. Pada keduanya, dan studi atau produk ternak melibatkan pengaruh
Weitzman awal, digunakan untuk mengukur mereka pada strategi seleksi.
keragaman berdasarkan pada jarak genetik.
Catatan, bagaimanapun, bahwa ukuran-ukuran Program pemuliaan sudah lama menggunakan
alternatif dari keragaman dapat juga digunakan – indeks seleksi sebagai keluaran dari seleksi sifat
sebagai misal, pengukuran melibatkan ganda pada ternak. Sebagai misal, Mitchell et
keragaman baik antara dan dalam breed (Ollivier al., (1982) mengukur nilai sumbangan genetik
and Foully, 2005) atau penggambaran terhadap pengembangan babi di Inggris dengan
keragaman fungsional, berdasarkan pada menetukan heritabilitas dari karakteristik-
keberadaan sumbangan unik dari breed-breed karakteristik penting, dan pengisolasian
tertentu (lihat Brock dan Xepapadeas (2003) sumbangan-sumbangan genetik terhadap
untuk ilustrasi sumberdaya genetik tanaman). performans yang dikembangkan. Berdasarkan
Implikasi pemilihan breed untuk dilibatkan dalam penggunaan teknik regresi linier untuk
program konservasi mungkin bisa berbeda membandingkan antara grup kontrol dengan
tergantung bagaimana indeks keragaman grup yang dikembangkan terhadap waktu,
disusun dan bagaimana keseluruhan tujuan ditemukan bahwa pengembalian adalah hal
program konservasi (konservasi keragaman mendasar, dengan biaya-biaya dalam wilayah £2
genetik per se, memaksimasi jumlah sifat-sifat juta per tahun relatif terhadap keuntungan dari
unik yang dikonservasi, atau memaksimasi £100 juta per tahun. Penggunaan perkawinan
sumbangan kesejahteraan dari keragaman silang pada produksi komersial diestimasi
ternak yang dikonservasi). Dimana model-model menyumbang sekitar £16 juta per tahun. Model
tersebut secara memadai dispesifikasi dan data simulasi pada tingkat peternakan dibangun untuk
esensial pada parameter kunci tersedia (saat ini beberapa spesies dibawah manajemen input
kekurangan biaya konservasi dan keuntungan- tinggi, dan juga memfokuskan pada penilaian
keuntungan atau sumbangan bagi heritabilitas dari sifat yang diperoleh.
kesejahteraan), kerangka kerja dapat dipakai
untuk membuat keputusan rasional dalam skala Smith (1985), dalam konteks kepentingan
global. Lihat Bab F:8 untuk diskusi lebih lanjut perhitungan nilai-nilai pilihan dalam model fungsi
metoda penetapan prioritas dalam konservasi. produksi genetik, berargumentasi bahwa seleksi
genetik berdasarkan pada perangkat tujuan
3.5 Penetapan prioritas pada strategi ekonomi saat ini adalah suboptimal dalam
pemuliaan ternak13 konteks intertemporal. Sebagai ganti, ketidak
pastian yang diberikan tentang kebutuhan masa
• Analisis ekonomi menunjukkan besarnya mendatang, seleksi sepatutnya “diarahkan untuk
kontribusi dari seleksi genetik, sebagai memenuhi masa depan dan bahkan masa depan
contoh penggunaan index seleksi, untuk yang tidak bisa diprediksi” (Smith, 1985, h. 411).
meningkatkan produksi. Dalam bagian tertentu, Smith (1984) menasehati
penyimpanan stok dengan sifat-sifat yang saat
• Metoda-metoda diperlukan tidak hanya ini tidak diinginkan secara ekonomi disebabkan
untuk memperhitungkan seperangkat permintaan pasar temporer dan/atau kondisi
tujuan-tujuan ekonomi saat ini, tetapi juga
untuk melibatkan keperluan-keperluan yang 14 Pendekatan hedonik berdasarkan pada ide bahwa nilai total dari sekor
dapat diduga bahkan yang tidak bisa ternak dapat diuraikan kedalam nilai-nilai dari karakteristik individual.
diprediksi. Metoda statistik digunakan untuk mengestimasi sumbangan setiap
karakteristik terhadap nilai total berdasarkan pada harga pasar yang
13 Penggunaan Grup 3 metodologi penyelesaian (lihat Tabel 102). dibayar untuk ternak dengan kombinasi karakteristik berbeda.

424

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

produksi (misal keperluan pasar atau grading, pengembangan infrastruktur); dan kebijakan
karkas atau komposisi produksi, atau adaptasi institusional (misal kepemilikan lahan dan hak
perilaku khusus terhadap kondisi peternakan penggunaan sumberdaya genetik). Ketika
saat ini). dampak dari faktor kebijakan terhadap SDGT
dapat dilihat dalam batasan luas, sedikit
Menggunakan pendekatan hedonic, Jabbar et diketahui tentang kepentingan relatif mereka.
al., (1998) memperlihatkan bahwa di Nigeria,
meskipun terdapat beberapa perbedaan harga 4 Implikasi bagi kebijakan dan
yang semata-mata dikarenakan breed, penelitian mendatang
kebanyakan variasi harga disebabkan variabel-
variabel seperti tinggi pundak dan lingkar dada Studi-studi diatas membuktikan tidak hanya
yang bervariasi dari ternak ke ternak dalam terdapat sejumlah metodologi yang dapat
breed. Variasi karena tipe ternak atau bulan digunakan untuk menilai preferensi breed/sifat
transaksi juga lebih besar daripada karena dari pemelihara ternak, tetapi mereka dapat
breed. Jabbar dan Diedhiou (2003) digunakan dalam merancang kebijakan yang
memperlihatkan bahwa suatu pendekatan menjawab tren saat ini kearah marjinalisasi
hedonik yang digunakan untuk menentukan breed asli. Secara khusus, menjadi mungkin
pelaku pelaksana pemuliaan ternak dan untuk, secara timbal balik (Drucker dan
preferensi breed di baratdaya Nigeria, Anderson, 2004):
mengkonfirmasi adanya tren kuat kearah breed
toleran trypano. Richards dan Jeffrey (1995) • mengenal kepentingan bahwa pemelihara
mengidentifikasi nilai dari produksi relevan dan ternak menempatkan sifat adaptasi dan
sifat-sifat tipe dari pejantan sapi perah di Alberta, fungsi bukan pendapatan, dan perlu untuk
Kanada. Model penyelesaian hedonik diestimasi, mempertimbangkan hal-hal ini kedalam
yang memodel harga semen sebagai suatu rancangan program pemuliaan;
fungsi dari produksi individual dan karakteristik
longevitas sebagai misal jantan Friesian- • identifikasi breed-breed tersebut yang
Holstein. menjadi prioritas untuk partisipasi dari biaya
efektif keragaman yang memaksimasi
3.6 Analisis kebijakan umum15 program konservasi; dan
Laju kehilangan keragaman SDGT yang terjadi
dengan cepat saat ini adalah hasil dari sejumlah • membandingkan biaya terlibat dengan
faktor-faktor mendasar. Ketika, dalam beberapa keuntungan besar dari non pemelihara
kejadian, perubahan pada sistem produksi dan ternak dari kegiatan konservasi breed.
kesukaan konsumen mencerminkan evolusi
natural pengembangan ekonomi dan pasar, Meskipun demikian, dengan terjadinya
pasar, pada kasus-kasus lain, sistem produksi, perkembangan belakangan ini dalam
breed pilihan dan preferensi konsumen dirubah penyelesaian ekonomi dari SDGT mengurangi
oleh kebijakan lokal, nasional dan internasional. beberapa (tetapi tidak dengan semua cara)
Perubahan tersebut bisa muncul dari intervensi keterbatasan metodologi/analisis, isu dari
ekonomi makro (misal perubahan dan tingkat ketersediaan data menjadi relatif lebih kritikal.
suku bunga); kebijakan regulasi dan harga (misal Keperluan-keperluan data berimplikasi pada
pajak, kontrol harga, pasar dan regulasi keperluan terhadap secara timbal balik:
perdagangan); kebijakan invesmen (misal
• mengukur parameter performans breed;
15 Penggunaan secara potensial Grup 2, sebaik metodologi penyelesaian • karakterisasi sistem pemuliaan aktual dan
Grup 1 (lihat Tabel 102).
potensial;
• identifikasi kegunaan dan preferensi sifat-

sifat oleh peternak (melibatkan perolehan
nilai-nilai yang peternak berikan pada pasar
khusus/sifat-sifat non pasar dan arah yang

425

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

mereka harapkan diantara sifat-sifat) untuk metodologi/cara dukungan keputusan relevan,
breed lokal dibawah sistem produksi dan untuk mengintegrasikan mereka kedalam
berbeda, sebaik kekuatan yang proses pengembangan ternak nasional secara
mempengaruhi faktor-faktor tersebut dan lebih meluas. Dalam cara ini, kerja lebih jauh
penggunaan breed-breed alternatif; terhadap nilai ekonomi dari SDGT (melibatkan
• identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konteks evolusi sistem dinamis dan
permintaan ternak dan harga, melibatkan diintegrasikan dengan komponen lain dari
impak dari kebijakan didorong oleh keragaman hayati pertanian), dan rancangan
perubahan-perubahan pada komoditas selanjutnya dari mekanisme insentif yang sesuai,
pertanian (misal hijauan/tanaman serelia) bisa diaplikasikan pada konteks dimana hasil-
harga dan eksternal (misal veterinari) biaya hasil dapat diperoleh sehingga secara aktif
input pada konteks penggunaan breed- menguntungkan peternak dan mendukung kerja
breed berbeda; dari peneliti dan pembuat kebijakan nasional
• melakukan analisis ex ante dari pengaruh
kesejahteraan dari penggunaan breed-breed Daftar Pustaka16
alternatif, bersama dengan keterbatasan
terhadap adaptasi dan akses Anderson, S. 2003. Animal genetic resources and
potensial/mekanisme diseminasi; sustainable livelihoods. Ecological Economics,45(3):
• mempertimbangkan peran faktor-faktor 331–339.
seperti pemilikan lahan, potensi pertanian,
kepadatan populasi, akses pasar dan Arrow, K.J. & Fisher, A.C. 1974. Environmental
integrasi, keperluan lisensi, kewajiban pajak, preservation, uncertainty, and irreversibility.
kredit dan program pelatihan dan Quarterly Journal of Economics, 88(2): 312–319.
pendidikan; dan
• memperbaiki pemahaman dari kepentingan Ayalew, W., King, J.M., Bruns, E. & Rischkowsky, B.
akses berkelanjutan dan perdagangan 2003. Economic evaluation of smallholder
plasma nutfah ternak untuk tujuan-tujuan subsistence livestock production: lessons from an
penelitian dan pengembangan, bersama Ethiopian goat development program. Ecological
dengan kondisi alami dari biaya dan Economics, 45(3): 473–485.
keuntungan yang muncul dari penelitian
SDGT. Brock, W. & Xepapadeas, A. 2003. Valuing biodiversity
Meskipun terdapat kekayaan data produksi from an economic perspective: a unified economic,
ternak pada taraf nasional, informasi tersebut ecological and genetic approach. American
cenderung terbatas pada breed-breed prinsipal Economic Review, 93(5): 1597–1614.
dan secara nyata mengabaikan sumbangan
kepentingan bukan pasar. Informasi pada Cicia, G., D’Ercole, E. & Marino, D. 2003. Costs and
breed-breed lokal di negara berkembang sangat benefits of preserving farm animal genetic resources
terbatas. Inisiatif seperti DAD-IS dari FAO dan from extinction: CVM and bio-economic model for
sistem DAGRIS dari ILRI adalah program- valuing a conservation program for the Italian Pentro
program pendukung pada tingkat nasional. horse. Ecological Economics, 45(3): 445–459.
Tantangan saat ini adalah menjaga kepedulian
sehubungan dengan peran penting dari analisis Drucker, A.G. 2006. An application of the use of safe
ekonomi bagi pengembangan konservasi SDGT minimum standards in the conservation of livestock
di peternakan dan penggunaan berkelanjutan. biodiversity. Environment and Development
Kapasitas nasional juga perlu diperkuat dalam Economics, 11(1): 77–94.
hubungan yang memungkinkan aplikasi
Drucker A.G. & Anderson, S. 2004. Economic analysis
of animal genetic resources and the use of rural
appraisal methods: Lessons from South-East
Mexico. International Journal of Sustainable
Agriculture, 2(2): 77–97.

Drucker, A.G., Gómez, V. & Anderson, S. 2001. The
economic valuation of farm animal genetic
resources: a survey of available methods.
EcologicalEconomics, 36(1): 1–18.

16 lihat www.ilri.org for full text versions of a number of these papers.

426

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Drucker, A.G., Smale, M. & Zambrano, P. 2005. Pattison, J. 2002. Characterising backyard pig keeping
Valuation and sustainable management of crop households of rural Mexico and their willingness to
andlivestock biodiversity: a review of applied accept compensation for maintaining the
economicsliterature. SGRP/IFPRI/ILRI. (available at indigenousCreole breed: A Study of Incentive
www.ilri.org). 16 See www.ilri.org for full text Measures and Conservation Options. University of
versions of a number of these papers. London. (MSc thesis).

FAO. 2003. Community-based management of Pearce, D. & Moran, D. 1994. The economic value of
animalgenetic resources. Proceedings of the biodiversity. London. Earthscan.
workshop held in Mbabane, Swaziland, 7–11 May
2001. FAO/SADC/UNDP/GTZ/CTA. Rome. Rege, J.E.O. & Gibson, J.P. 2003. Animal genetic
resources and economic development: issues in
Gibson, J.P. & Pullin, R.S.V. 2005. Conservation of relation to economic valuation. Ecological
livestock and fish genetic resources. Rome. CGIAR Economics, 45(3): 319-330.
Science Council Secretariat.
Reist-Marti, S., Simianer, H., Gibson, G., Hanotte, O. &
Gollin, D & Evenson, R. 2003. Valuing animal genetic Rege, J.E.O. 2003. Weitzman’s approach and breed
resources: lessons from plant genetic resources. diversity conservation: an application to African
Ecological Economics, 45(3): 353–363. cattle breeds. Conservation Biology, 17(5): 1299–
1311.
ILRI. 1999. Economic valuation of animal
geneticresources. Proceedings of an FAO/ILRI Richards, T. & Jeffrey, S. 1995. Hedonic pricing of
workshop held at FAO Headquarters, Rome, Italy, dairy bulls – an alternative index of genetic merit.
15–17 March 1999. Nairobi. International Livestock Department of Rural Economy. Project Report 95–
Research Institute. 04. Faculty of Agriculture, Forestry, and Home
Economics. Edmonton, Canada. University of
Jabbar, M.A. & Diedhiou, M.L. 2003. Does breed Alberta Edmonton.
matter to cattle farmers and buyers? Evidence from
West Africa. Ecological Economics, 45(3): 461–472. Roosen, J., Fadlaoui, A. & Bertaglia. M. 2005.
Economic evaluation for conservation of farm animal
Jabbar, M.A., Swallow, B.M., d’Ieteren, G.D.M. & genetic resources. Journal of Animal Breeding
Busari, A.A. 1998. Farmer preferences and market andGenetics, 122(4): 217–228.
values of cattle breeds of west and central Africa.
Journal of Sustainable Agriculture, 12: 21–47. Scarpa, R., Drucker, A.G., Anderson, S., Ferraes-
Ehuan, N., Gómez, V., Risopatrón, C.R. & Rubio-
Jahnke, H.E. 1982. Livestock production systems and Leonel, O. 2003a. Valuing genetic resources in
livestock development in Tropical Africa. Kiel, peasant economies: the case of ‘hairless’ Creole
Germany. Kieler Wissenschaftsverlag Vauk. pigs in Yucatan. Ecological Economics, 45(3): 427-
443.
Karugia, J., Mwai, O., Kaitho, R., Drucker, A., Wollny,
C. & Rege, J.E.O. 2001. Economic analysis of Scarpa, R., Ruto, E.S.K., Kristjanson, P., Radeny, M.,
crossbreeding programmes in sub-Saharan Africa: a Drucker, A.G. & Rege, J.E.O. 2003b. Valuing
conceptual framework and Kenyan case study. indigenous cattle breeds in Kenya: an empirical
AnimalGenetic Resources Research 2. Nairobi. comparison of stated and revealed preference value
International Livestock Research Institute. estimates. Ecological Economics, 45(3): 409–426.

Mendelsohn, R. 2003. The challenge of conserving Signorello, G. & Pappalardo, G. 2003. Domestic animal
indigenous domesticated animals. Ecological biodiversity conservation: a case study of rural
Economics, 45(3): 501–510. development plans in the European Union.
Ecological Economics, 45(3): 487–499.
Meng, E.C.H. 1997. Land allocation decisions and in
situ conservation of crop genetic resources: The Simianer, H., Marti, S.B., Gibson, J., Hanotte, O. &
case of wheat landraces in Turkey. University of Rege, J.E.O. 2003. An approach to the optimal
California, Davis, California, USA. (PhD thesis) allocation of conservation funds to minimise loss of
genetic diversity between livestock breeds.
Mitchell, G., Smith, C., Makower, M. & Bird, P.J.W.N. Ecological Economics, 45(3): 377–392.
1982. An economic appraisal of pig improvement in
Great Britain. 1. Genetic and production aspects. Smith, C. 1984. Genetic aspects of conservation in
Animal Production, 35(2): 215–224. farm livestock. Livestock Production Science, 11(1):
37–48.
Ollivier, L. & Foulley, J. 2005. Aggregate diversity: new
approach combining within- and between-breed Smith, C. 1985. Scope for selecting many breeding
diversity. Livestock Production Science, 95(3): 247- stocks of possible economic value in the future.
254. Animal Production, 41: 403–412.

427

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Swanson, T. 1997. Global action for biodiversity.
London. Earthscan.

Tano, K., Kamuanga, M., Faminow, M.D. & Swallow, B.
2003. Using conjoint analysis to estimate farmer’s
preferences for cattle traits in West Africa. Ecological
Economics, 45(3): 393–407.

Weitzman, M.L. 1993. What to preserve? An
application of diversity theory to crane conservation.
The Quarterly Journal of Economics, 108(1): 157–
183.

Wollny, C. 2003. The need to conserve farm animal
genetic resources through community based
management in Africa: should policy-makers be
concerned? Ecological Economics, 45(3): 341–351.

Zander, K., Drucker, A.G., Holm-Muller, K. & Mburu, J.
(forthcoming). Costs and constraints of conserving
animal genetic resources: the case of Borana cattle
in Ethiopia.

Zambrano, P., Smale, M. & Drucker, A.G. 2005. A
selected bibliography of economics literature about
valuing crop and livestock components of
agricultural biodiversity. SGRP/IFPRI/ILRI.

428

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Bab F

Metoda-metoda Konservasi

1 Pendahuluan Kotak 94
Daftar kata: konservasi
Perkembangan breed merupakan proses
dinamis perubahan genetik didorong oleh kondisi Untuk tujuan tulisan ini, digunakan definisi sebagai
lingkungan dan seleksi oleh manusia, pengaruh berikut:
manusia dibentuk oleh situasi budaya dan
ekonomi. Fakta bahwa ekosistem adalah Konservasi sumberdaya genetik ternak: mengacu
dinamis dan kompleks dan adanya perubahan pada semua kegiatan manusia melibatkan strategi,
kesukaan manusia, menghasilkan evolusi pada perencanaan, kebijakan dan aksi yang diambil untuk
breed-breed, sampai belakangan ini, menjamin bahwasanya keragaman SDGT dipelihara
meningkatnya keragaman terhadap waktu. untuk bisa menyumbang pangan dan produksi
Selama 100 tahunan lalu terdapat kehilangan pertanian dan produktivitas, atau untuk
keragaman menyebabkan laju kelangkaan mempertahankan nilai-nilai lain dari sumberdaya ini
semakin cepat pada breed dan varietas. Di (ekologi, budaya) di masa sekarang dan mendatang.
Eropa dan Kaukasus sendiri, 481 mamalia dan
39 breed unggas dalam kondisi beresiko. Konservasi in situ: mengacu pada konservasi ternak
Kehilangan semakin dipercepat melalui melalui penggunaan berkelanjutan oleh pemelihara
intensifikasi produksi ternak, kegagalan evaluasi dalam sistem produksi dimana ternak berevolusi atau
breed lokal, dan breed yang tidak sesuai saat ini ditemukan secara normal dan berkembang biak.
menggantikan atau breed silangan difasilitasi
oleh keberadaan breed berperformans tinggi dan Konservasi Ex situ in vivo: mengacu pada konservasi
bioteknologi reproduksi (Kotak 95). melalui pemeliharaan populasi hewan hidup yang
dipelihara tidak dibawah kondisi manajemen normal
Ketika kehilangan keragaman genetik ternak (misal kebun binatang dan beberapa kasus peternakan
dalam dekade belakangan ini sangat meningkat, pemerintah) dan/atau diluar area dimana hewan
sebaliknya berbagai masalah belum sepenuhnya berevolusi atau saat ini ditemukan secara normal.
bisa dievaluasi. Informasi SDGT yang
disampaikan oleh negara anggota FAO yang ada Sering terdapat batasan kabur antara konservasi in situ
pada data dasar DAD-IS memberi ketersediaan dan ex situ in vivo dan perhatian perlu diberikan dalam
akses bagi publik. Meskipun pernyataan khusus menjelaskan tujuan konservasi dan kondisi
dari informasi bagi breed-breed punah dibuat
dalam tahun 1999 sebelum penyusunan edisi Konservasi ex situ in vitro: mengacu pada konservasi
ketiga dari the World Watch List (FAO/UNEP, eksternal terhadap hewan hidup dalam suatu
2000), daftar dari breed-breed punah tersebut lingkungan buatan, dibawah kondisi kryogenik
mungkin tidak lengkap – populasi lokal tidak melibatkan, inter alia, kryokonservasi embrio, semen,
terkarakterisasi di wilayah-wilayah dunia yang oosit, sel somatik atau jaringan yang mempunyai
berkembang cepat dan bahkan mungkin bisa potensi untuk membangun kembali hewan hidup
hilang tanpa tercatat. Alasan kepunahan baik (melibatkan hewan untuk introgresi gen dan breed-
yang tidak terdokumentasi tidak siap tersedia, breed sintetik) pada masa mendatang.
menjadikannya tidak bisa dianalisis. Status
resiko dari banyak breed hanya bisa diestimasi, atau tidak riil. Kurangnya pengetahuan
disebabkan sensus populasi breed sering hilang membatasi aksi dan penetapan prioritas
konservasi.

429

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 95 genetik melibatkan mandat untuk
Domba Red Maasai–percepatan ancaman
mengkonservasi sumberdaya genetik bagi
Red Maasai, terkenal akan ketegaran dan resisten
penyakit, teristimewa resistensi terhadap parasit pangan dan pertanian. Artikel 2 secara khusus
gastrointestinal, secara lazim dipelihara pada
pedusunan Maasai, juga oleh suku sekitarnya di wilayah mengenal ”spesies-spesies domestikasi dan
semiarid Kenya dan kesatuan Republik Tanzania.
Sejumlah projek penelitian memperlihatkan adanya yang ditanam” sebagai komponen penting dari
resistensi penyakit breed ini, dan produktivitasnya tinggi
meskipun dibawah kondisi lingkungan sulit, dimana keragaman hayati dunia.
breed-breed lain, seperti introduksi Dorper
berpenampilan sangat buruk. Sampai dengan Perlu diberi catatan bahwa:
pertengahan tahun 1970-an, breed murni Red Maasai
tersebar disepanjang daerah pedusunan Kenya, “Ketika suatu konsensus internasional nyata
mungkin jumlahnya sekitar jutaan ekor. Sampai dengan
pertengahan tahun 1970-an, program diseminasi terkait dengan kebijakan nampaknya
bersubsidi untuk jantan Dorper dikembangkan di Kenya.
Diikuti dengan penyebaran luas persilangan yang tidak dimunculkan, konsensus ini tidak diletakkan
terkontrol. Tidak ada petunjuk diberikan pada peternak
tentang bagaimana memelihara program perkawinan pada teori nilai-nilai yang diterima secara
silang secara berkelanjutan dan banyak peternak
meneruskan persilangan flok mereka dengan Dorper, bersama untuk menjelaskan mengapa
yang kemudian dipelihara pada banyak wilayah
produksi yang tidak sesuai. Dalam tahun 1992, dan perlindungan keragaman hayati,
lagi belakangan ini, Institut Penelitian Peternakan
Internasional (the International Livestock Research bagaimanapun dukungan kuat, sepatutnya
Institute) melakukan penelitian ekstensif di Kenya dan
bagian utara Republik Kesatuan Tanzania, tetapi hanya menjadi prioritas puncak dari kebijakan
mampu mengalokasikan jumlah sangat sedikit dari
hewan breed murni. Instititut ini bisa mengembangkan berorientasi lingkungan” (Norton, 2000 in FAO,
flok kecil dari “breed murni”, tetapi belakangan
menunjukan sejumlan kontaminasi genetik. Jelaslah 2003, h. 105).
breed Red Maasai terancam, namun data dasar ternak
pada DAD-IS dan DAGRIS tidak mengidentifikasi breed Sebagai misal, perdebatan untuk
tersebut dalam kondisi terancam, dan breed ini tidak
muncul dalam the World Watch List (FAO/UNEP 2000). mempertahankan keragaman hayati bagi
Ini terkait dengan ketidak mampuan sistem yang ada
dalam mendokumentasikan penurunan breed-breed. kepentingan mereka sendiri dapat bertentangan
__________
dengan pandangan bahwa pada tidak jelasnya
Dihadirkan oleh John Gibson.
masalah penggunaan dari suatu breed,
2 Argumentasi untuk konservasi
kehilangannya sepatutnya menjadi perhatian
Pengesahan CBD oleh 188 negara menunjukkan
tumbuhnya komitmen internasional untuk besar. Bab ini menghadirkan suatu pandangan
memelihara dan melindungi keragaman hayati.
CBD menyerukan konservasi dan pemanfaatan dari batas-batas argumentasi berbeda dalam
berkelanjutan semua komponen keragaman
hayati mencakup semua yang dimanfaatkan memposisikan konservasi secara
untuk pertanian dan kehutanan. Pengenalan
terhadap kepentingan keragaman sampai taraf menguntungkan di masa mendatang.

Rasionalitas program konservasi melibatkan

kombinasi dari argumen-argumen berikut:

2.1 Argumentasi terkait dengan masa lalu
Breed-breed ternak mencerminkan identitas
budaya dan sejarah dari masyarakat yang
mengembangkan mereka, serta menjadi bagian
integral dari mata pencaharian dan tradisi dari
banyak masyarakat. Kehilangan breed-breed
tipikal, karenanya, bermakna kehilangan
identitas budaya bagi masyarakat tersebut, dan
kehilangan bagian warisan manusia.

Argumentasi lebih jauh berkaitan dengan fakta
bahwa pengembangan breed, teristimewa pada
spesies dengan interval generasi panjang, sering
melibatkan investasi besar dalam batasan waktu,
biaya dan/atau sumberdaya institusi. Lebih jauh,
proses-proses sejarah bisa meningkatkan
keluaran-keluaran unik yang tidak mudah untuk

430

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

diciptakan. Sehubungan dengan pandangan ini, penyakit, atau dari kombinasi faktor-faktor
tersebut. Perubahan iklim dunia dan evolusi
sebaiknya tidak diambil keputusan mudah untuk resistensi penyakit dan parasit terhadap kontrol
kimia hampir dipastikan mempengaruhi sistem
meninggalkan breed-breed tersebut. Juga produksi ternak pada masa mendatang,
meskipun kondisi alami perubahan tidaklah jelas
terdapat dimensi sejarah dalam (FAO, 1992). Kemungkinan kehilangan bencana
besar SDGT disebabkan epidemik penyakit
mengembangkan sifat teradaptasi – semakin besar, perang, terorisme biologi atau kerusuhan
masyarakat, menunjukkan perlunya dimiliki
lama popualsi hewan dikenakan terhadap perlindungan aman, seperti bank gen, bagi
breed-breed dengan nilai ekonomi penting saat
tantangan lingkungan, semakin besar ini. Ketidakpastian kebutuhan mendatang,
dikombinasikan dengan keadaan alami atau
kemungkinan bahwa sifat-sifat adaptasi spesifik kejadian tidak diinginkan seperti kepunahan
spesies atau breed, memberi titik terang
berevolusi. Area dengan iklim ekstrim atau perlunya jaminan keamananan nilai pilihan17 dari
keragaman.
kondisi penyakit tertentu meningkatkan
Contoh keperluan yang sebelumnya tidak
kemampuan hewan (stok) terhadap adaptasi terlihat meliputi arah pemulia-pemulia hewan di
negara maju yang jauh dari perbaikan genetik
genetik dan keunikan lokal. Breed-breed ini berorientasi produksi untuk memfokuskan lebih
kepada adaptasi, resistensi penyakit dan
berevolusi dibawah kondisi lingkungan dan efisiensi pakan. Pada sejumlah negara maju,
perlunya konservasi penggembalaan awalnya
sistem pertanian tertentu, dan menampilkan sedikit terlihat sekitar empat puluh tahun lalu
ketika breed-breed jarang mulai digunakan untuk
akumulasi baik stok genetik, dan dikaitkan tujuan ini. Di Inggris, lebih dari 600 tempat
konservasi berupa penggembalaa (meskipun
dengan budidaya terkait dan pengetahuan lokal. tidak semuanya merupakan breed-breed jarang
atau tradisional) dan sebanyak 1.000 tempat
2.2 Perlindungan bagi keperluan mendatang mendapat keuntungan dari penggembalaan
“Pendugaan masa depan adalah suatu bisnis tersebut (Small, 2004). Breed spesifik yang pada
beresiko pada yang terbaik, khususnya suatu saat dalam kondisi terancam, namun
dimana aktivitas-aktivitas manusia disertakan” sekarang memiliki kepentingan ekonomi antara
(Clark, 1995 dalam Tisdell, 2003, h. 369). lain babi Piétrain. Breed yang sangat halus
Tidaklah terkesan buruk untuk memprediksi dagingnya ini, yang saat ini digunakan dalam
jumlah besar pada program kawin silang
masa depan, dan harapan-harapan manusia komersial, sebelumnya di tahun 1950-an sulit
sangatlah bervariasi. Pengharapan sangat buruk diketahui keberadaanya diluar propinsi Brabant
pada suatu waktu lebih dikaitkan dengan di Belgia. Hewan ini hampir punah selama
ketakutan yang tidak mendasar dibandingkan Perang Dunia Kedua saat lebih disukai hewan
terhadap argumentasi rasional. Bagaimanapun, bertipe gemuk (Vergotte de Lantsheere et al.,
masalah kuat untuk memperhatikan kehilangan
keragaman SDGT dapat diletakkan pada: 17 Nilai pilihan keragaman adalah nilai yang diberikan untuk menjamin
suatu aset untuk pilihan penggunaannya pada masa mendatang
“Dari titik pandang yang lama, kemungkinan
pertimbangan terhadap breed-breed sensitif
lingkungan dengan kemampuan produksi
tinggi akan menciptakan problema serius pada
kerberlanjutan produksi ternak…. mungkin
bahwa peternak akan kehilangan kemampuan
mereka untuk memanipulasi kondisi-kondisi
lingkungan alami. Jika semua breed-breed
toleran lingkungan hilang sementara, tingkat
produksi ternak akan runtuh” (Tisdell, 2003, h.
373).
Pengembangan tidak terduga mungkin
terbawa oleh perubahan-perubahan ekosistem,
permintaan pasar dan aturan-aturan terkait,
dengan perubahan-perubahan ketersediaan
input eksternal, dengan kemunculan tantangan

431

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 96
Domba Lleyn di Wales – kebangkitan kekayaan dalam keselarasan dengan permintaan modern

Pada setengah abad lalu breed domba Lleyn dari barat kenyamanan bagi pemilik kelompok besar dan kecil,
daya Wales mengalami kemajuan dari jurang dihubungkan dengan penggunaan efisien dari lahan
kepunahan menjadi breed yang memiliki kepentingan ekstensif, dibantu perkembangannya oleh Perhimpunan
nasional menyebar luas pada industri domba di negara Breed. Ini menghadirkan pemasaran pintar, penjualan
Inggris. Setelah perang dunia kedua, breed ini kembali breed diorganisir baik dan informasi kejelasan bagi
dipertimbangkan sebagai breed dengan kepentingan pembeli memberi prospek menjanjikan bagi pemulia-
lokal yang besar seperti yang dimilikinya selama pemulia anggota.
setengah abad pertama, dan dalam tahun 1960-an
terdapat tujuh kelompok breed murni dan 500 induk. Elemen penting lainnya, sebagaimana breed secara
Pada tahun 2006 jumlah pemulia murni melebihi 1.000 cepat tersebar luas distribusi geografinya, dorongan
menyebar sepanjang negara Inggris, dan asosiasi diberikan untuk pertanggung jawaban lokal. Grup-grup
pedagang regional melakukan perdagangan tahunan atau klub-klub dibentuk di seluruh negeri, saat ini ada tujuh
pada ribuan domba Lleyn. klub meskipun himpunan breed tetua terpelihara peran
koordinasinya dan keterkaitannya dengan homebase di
Pengembalian kekayaan tersebut diperoleh melalui barat daya Wales.
determinasi dan antusiasme sejumlah kecil grup awal _____________
berasal dari 12 pemulia lokal dan penasehat pendukung.
Mereka membangun asosiasi breed pada 1970 untuk Dihadirkan oleh J B Owen.
mengkoordinasikan kebijakan pemuliaan, meregistrasi Untuk informasi lebih jauh pada breed silahkan lihat:
kelompok breed murni dan meng- upgrade domba breed http://www.lleynsheep.com
persilangan (melalui back-cross kembali dengan jantan
Lleyn). Perhimpunan memberikan lambang mulai dari Foto: David Cragg
domba berukuran medium, sifat keindukan (dalam masa
jayanya induk diperah setelah penyapihan anak) dan
kesuburan, serta produksi daging dan wol. Satu
dayatarik tambahan untuk jaminan biologis kelompok
adalah kesesuaian Lleyn untuk operasi “flok tertutup”
dimana hewan yang dijual hanya jantan berkualitas
bagus.

Pemberian lambang ini diintensifkan oleh pemuliaan
terorganisir, khususnya melalui operasi skema
pemuliaan grup inti tipe Zealand baru, yang melibatkan
pencatatan tujuan (Daging dan Komisi Peternakan) dan
pemulihan generasi terjadi secara cepat. Performans
yang dihasilkan dari induk yang mudah ditangani,

1974). Contoh lain adalah breed domba Lleyn pencukuran dapat melebihi harga penjualan
dari Wales, yang selama tahun 1690-an
menurun drastis dan memiliki ukuran populasi bulu.
breed murni hanya sekitar 500 induk (Kotak 96).
Breed tersebut menjadi semakin popular Peluang yang muncul dengan adanya
diantara peternak domba di Inggris pada saat ini
dan populasinya berkembang sampai melebihi perkembangan bioteknologi di masa mendatang
230.000. Wiltshire bertanduk, breed domba lain
dari Inggris suatu kali dalam kondisi menurun, perlu pula dipertimbangkan. Munculnya
juga menarik minat disebabkan kondisi pasar
yang berubah. Breed ini memposisikan wolnya – teknologi-teknologi reproduksi dan genetika
karakteristik yang diinginkan karena biaya
meningkatkan peluang bagi identifikasi dan

pemanfaatan variasi genetik SDGT, dan

teknologi-teknologi tersebut diharap

memperlihatkan kemajuan signifikan di masa

mendatang. Jika keragaman SDGT tetap

tersedia, teknologi-teknologi tersebut akan

membuka peluang bagi negara-negara

432

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

berkembang dalam mempersempit gap yang menstimulus proses intensifikasi. Sebagai
produktivitas terhadap negara maju melalui misal, dibeberapa negara Asia yang menuju
penggabungan selektif tampilan terbaik dari industrialisasi secara cepat, jelaslah subsidi
breed-breed berbeda. modal menguntungkan pengembangan model
industrial; modal murah membawa invesmen
Sudah diterima secara meluas bahwa nilai kepada unit komersial yang besar dikaitkan
pilihan SDGT pada masa mendatang memberi dengan penggunaan input tinggi dan produk
alasan kuat bagi konservasi SDGT. Menjadi seragam. Lebih jauh, pengembangan program-
beralasan untuk mengasumsikan bahwa program darurat sering mempromosikan breed
perubahan kondisi dan perkembangan teknologi eksotik dari negara donor. Akhirnya,
secara cepat dimasa mendatang menuntut ketidakstabilan politik dan kebijakan tidak
pemanfaatan SDGT secara terkonservasi. menguntungkan terhadap ternak yang mudah
terancam penyakit dipelihara sebagai populasi,
2.3 Alasan terkait kondisi saat ini sehingga menghambat pemanfataan efisen dari
Kepentingan mempertahankan SDGT terancam SDGT (Tisdell, 2003).
tidak perlu berhubungan dengan potensi
pemanfaatannya pada kondisi yang berubah di Pasar bisa jadi tidak akurat dalam
masa mendatang. Ada sejumlah alasan menghadirkan biaya atau keuntungan eksternal.
mengapa penggunaan sumberdaya tersebut Contoh dari biaya eksternal melibatkan impak
saat ini masih suboptimal. Alasan tersebut negatif pada lingkungan, dan pengaruh-
masuk dalam tiga kategori: defisit informasi, pengaruh tidak diinginkan terhadap distribusi dan
kegagalan pasar dan distorsi kebijakan kewajaran pendapatan. Keuntungan eksternal
(Mendelsohn, 2003). Terdapat gap besar dari dikaitkan dengan breed tertentu dapat, misalnya,
pengetahuan dalam mempertimbangkan melibatkan kontribusi mereka bagi manajemen
karakteristik dari breed-breed lokal dan sifat-sifat lansekap. Mendelsohn (2003, h. 10)
atau gen-gen yang dimilikinya yang mungkin mengingatkan bahwa:
akan menjadi penting bagi produksi, target
penelitian atau dalam memenuhi kebutuhan “Konservasionis harus fokus pada apa yang
manusia (Oldenbroek, 1999). Informasi tidak pasar tidak akan lakukan. Mereka harus
lengkap bisa membawa estimasi performans mengidentifikasi dan mengkuantifikasi
secara berlebih pada satu breed dalam suatu keuntungan sosial potensial dari SDGT yang
lingkungan produksi yang diintrodusi, dan dikembangkan oleh pasar.”
membawa pada keputusan kurang tepat bagi Perlindungan terhadap keragaman, melibatkan
pertimbangan adopsinya. Informasi yang tidak keragaman dalam breed, berperan untuk
lengkap tentunya akan memungkin peternak mempertahankan stabilitas dalam sistem
memelihara breed asli yang tidak perlu dan tidak produksi. Populasi beragam menunjukkan
mengadopsi breed-breed alternatif yang mungkin kemampuan lebih besar untuk survive,
akan memperbaiki pencaharian mereka. berproduksi dan bereproduksi dibawah kondisi
sumberdaya pakan dan suplai air berfluktuasi;
Distorsi kebijakan bisa membawa sistem temperatur ekstrim, faktor-faktor kelembaban
produksi kurang intensif pada suatu kondisi dan iklim lainnya; dan taraf manajemen yang
merugi dan tidak menjadikan insentif untuk rendah (FAO, 1992). Terbukti bahwa mereka
alokasi sumberdaya yang efisien. Pandangan juga kurang peka terhadap bencana besar
sempit terhadap breed-breed dengan hasil tinggi wabah penyakit (Springbett et al., 2003). Secara
dapat diuntungkan oleh kebijakan-kebijakan umum, populasi yang seragam secara genetik
seperti impor biji-bijian bersubsidi, dukungan kurang mampu berespon terhadap tekanan
pelayanan bebas atau bersubsidi (misal IB) atau seleksi yang kuat sebagai hasil dari perubahan
dukungan harga untuk produk-produk ternak lingkungan. Pemeliharaan beragam breed

433

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

memungkinkan orang mengeksploitasi berkembang secara memadai untuk mendukung
konservasi berdasarkan warisan budaya dan
keragaman pada relung ekologi dan ekonomi. berbagai pendorong lainnya di masa mendatang.
Terdapat keperluan penjaminan agar SDGT
Ini khususnya pada kasus wilayah marjinal dan tidak hilang sebelum tahap pemenuhan sendiri
dicapai.
kerusakan lingkungan, seperti lahan kering,

dimana kebanyakan ternak dipelihara oleh

peternak miskin, dan diaman dikarakterisasi oleh

keragaman yang besar dan tingkat resiko yang

tinggi.

Argumentasi keberadaan dan nilai warisan 3 Unit konservasi
dari SDGT, 18 menggeser keperluan
Langkah kritis pertama dalam merancang
mengidentifikasi keuntungan nyata atau tidak
program konservasi SDGHe adalah untuk
nyata sebagai pembenaran pada konservasi.
memutuskan apa yang akan dikonservasi. Pada
“Keragaman biologi memiliki nilai hakiki dan
taraf genetika molekular, diversitas genetik yang
sepatutnya dikonservasi untuk kepentingannya
ada dalam spesies ternak menjadi refleksi dari
sendiri pada tingkat semaksimum mungkin,
diversitas alelik (misal perbedaan pada sekuens
mengabaikan apakah sejumlah komponen
DNA) sepanjang 25.000 atau lebih gen (misal
tertentu dapat dilihat untuk menghasilkan
wilayah DNA fungsional) yang mempengaruhi
keuntungan ekonomi yang bisa dilihat ” (FAO,
perkembangan dan performans hewan. Secara
2003, h. 104).
konseptual, oleh karenanya, unit paling dasar
Bagaimanapun, pengembangan breed dalam
dari konservasi adalah alel. Satu tujuannya
spesies-spesies terdomestikasi adalah produk-
mungkin merancang program konservasi yang
produk utama dari intervensi manusia untuk
memungkinkan penyimpanan alel dalam jumlah
memenuhi tujuan-tujuan dan nilai-nilai manusia.
besar yang saat ini dimiliki spesies, demikian
Argumentasi bahwa keragaman saat ini
pula menghadirkan akumulasi normal dan
sepatutnya dilindungi atas dasar nilai
retensi potensial dari pemunculan alel mutan
keberadaannya, oleh karenanya, mungkin lebih
baru yang menjadi bahan bakar untuk evolusi
sulit untuk mempertahankan pada kasus
dan pengembangan hewan secara
keragaman biologis dari ekosistem alami.
berkelanjutan. Diversitas alelik dapat, secara
Argumentasi dan kapasitas konservasi
teori, dikuantifikasi melalui perhitungan jumlah
bervariasi dari wilayah ke wilayah. Untuk
frekuensi berbagai alel, tetapi saat ini, belum
perhimpunan Barat, tradisi-tradisi dan nilai-nilai
bisa dilakukan. Dalam mendefiniskan unit
budaya adalah kekuatan pengendali penting,
konservasi, perlu dikenal lebih jauh bahwa alel
yang menjamin berkembangnya tindakan
tidak bertindak terisolasi, dan bahwa performans
konservasi pada breed-breed jarang dan
hewan dalam banyak kasus dikaji secara tepat
mempromosikan hadirnya pasar khusus bagi
sebagai hasil dari interaksi antara alel sepanjang
produk peternakan. Sebaliknya, di negara
genome. Oleh karenanya, proses
berkembang, pertimbangan segera adalah pada
pengembangan sumberdaya genetik melibatkan
jaminan pangan dan pengembangan ekonomi.
kreasi dari kombinasi alel yang mendukung
Bagaimanapun, kebanyakan negara
tingkat spesifik yang diinginkan dari performans
berkembang sudah pada proses evolusi ekonomi
dan adaptasi hewan. Konservasi sumberdaya
dan kondisi ekonomi mereka dapat diharapkan
genetik yang efisien, oleh karenanya, melibatkan

kreasi dari struktur yang memungkinkan

18 Nilai yang ada diperoleh dari kepuasan pengetahuan bahwa suatu aset pemeliharaan kombinasi genetik yang ada dari
tertentu ada: suatu nilai warisan adalah keuntungan yang bertambah
pada sejumlah individu dari pengetahuan bahwa yang lainnya nilai adaptasi dan produksi yang diketahui, dan
memperoleh keuntungan dari sumberdaya dimasa mendatang.
untuk kemudahan akses terhadap kombinasi-

434

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

kombinasi ini dalam mendukung kebutuhan genetik adalah hal mendasar. Kebanyakan
pemuliaan dan aktivitas pengembangan adalah
produksi hewan di masa mendatang. “partisipatori” (FAO, 1998a) dalam arti bahwa
keputusan yang mempertimbangan benih untuk
Breed-breed ternak yang ada secara genetik keamanan penanaman dan hewan untuk
pemuliaan dibuat oleh peternak bukan dari
kurang seragam dibandingkan kebanyak varietas pemulia-pemulia tanaman dan hewan
profesional. Bagaimanapun, intensifikasi
tanaman pangan, meskipun demikian, pertanian menghasilkan perubahan penting pada
pola pemanfaatan dan pengembangan
menghadirkan perangkat beragam diandalkan sumberdaya genetik. Pada tanaman, intensifikasi
produksi tanaman pangan secara umum disertai
hasil dari proses adaptasi. Struktur populasi dari dengan kemunculan sektor produksi benih yang
dilembagakan dan disentralisir yang didominasi
spesies ternak besar sampai dengan oleh pendanaan masyarakat pada pusat
nasional dan internasional, dan perusahaan-
pertengahan abad ke-20 secara erat disesuaikan perusahaan pribadi. Sebaliknya, intensifikasi dari
sektor peternakan saat ini semakin berkembang,
dengan struktur populasi yang diprediksi untuk dan sebagai hasil dari, bukan persyaratan untuk,
pengembangan ekonomi. Sektor pemuliaan
memaksimasi potensi evolusionar. Terdapat hewan jauh kurang disentralisir dan
dilembagakan dibandingkan sektor benih
banyak subpopulasi terisolasi sebagian (breed- tanaman, meskipun terdapat pergerakan
mendasar kearah sentralisasi pada unggas, babi
breed), dipelihara dibawah kondisi beragam, dan sektor sapi perah pada tingkat yang lebih
terbatas. Keterlibatan langsung peternak pada
tetapi dengan perubahan periodik hewan antara pemuliaan hewan menjadi mendasar pada
sektor peternakan lainnya, dan pemanfaatan
populasi dan kombinasi periodik dari breed untuk SDGT dan pengembangannya lebih jauh
memberi “partisipasi” kuat dalam lingkungan
menghasilkan kombinasi genetik baru. Oleh produksi tertentu. Struktur berbeda dari sektor
benih dan sektor stok benih pada tanaman dan
karenanya, adopsi breed sebagai unit dari hewan memiliki implikasi penting bagi konservasi
sumberdaya genetik dunia.
konservasi diharapkan memaksimasi
Tabel 104 membandingkan sejumlah faktor
pemeliharaan evolusionari potensial dalam biologis, operasional, dan institusional yang
mempengaruhi aktivitas konservasi pada
spesies ternak, dan sama halnya memaksimasi tanaman dan hewan. Perbedaan-perbedaan
biologis secara jelas memerlukan pendekatan
akses terhadap susunan luas dari kombinasi konservasi berbeda, tetapi perbedaan yang
mungkin paling nyata antara sektor tanaman dan
alelik. ternak melibatkan kapasitas manajemen
sumberdaya genetik. Banyak lembaga pada
4 Konservasi tanaman versus sektor benih sudah melakukan koleksi ekstensif
sumberdaya genetik ternak SDG tanaman, dan secara aktif menyumbang
bagi pengembangan dan pelepasan varietas
Organisasi dan implementasi dari kajian proses
Status SDGT Dunia berdasarkan pembelajaran
hasil dari kajian dunia pada sumberdaya genetik
tanaman (plant genetic resources/PGR) dan
catatan hasil dari status sumberdaya genetik
tanaman dunia (FAO, 1998a). Proses Status
SDGT Dunia memfokuskan baik pada persiapan
laporan pertama, dan memulai aksi di tingkat
nasional yang muncul dari proses persiapan
laporan negara. Meskipun demikian,
pendekatan-pendekatan untuk konservasi
sumberdaya genetik tanaman tidak dapat secara
langsung diterapkan pada SDGT.

Pada sistem produksi tradisional, sumberdaya
genetik tanaman dan hewan digunakan
sebanding. Breed yang teradaptasi secara lokal
dan keunggulan varietas; benih untuk
penanaman, dan hewan bibit diperoleh dari
lapangan, peternakan dan kelompok ternak, dan
untuk menghasilkan landraces maka keragaman

435

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

tanaman. Data dasar dari the World Information kepemilikan, penggunaan dan manajemen dari
koleksi in vitro.
and Early Warning System on Plant Genetic
Kapasitas kelembagaan konservasi SDGT
Resources (WIEWS) mencatat lokasi lebih dari terbatas, dengan hanya beberapa koleksi ex situ
nasional yang ada, terutama di negara-negara
5,5 juta aksesi SDG tanaman, dalam 1.410 maju. Diantara institusi dari Grup Konsultatif
pada Penelitian Pertanian Internasional
koleksi ex situ seluruh dunia (FAO, 2004). (Consultative Group on International Agricultural
Research/CGIAR), hanya Balai Penelitian
Pengembangan bank gen untuk hewan Peternakan Internasional (the International
Livestock Research Institute/ILRI) dan the
melibatkan penyimpanan jangka panjang dari International Center for Agricultural Research in
the Dry Areas (ICARDA) yang secara aktif
gamet, embrio atau sel somatik dalam nitrogen mengalamatkan pada isu manajemen lebih baik
dari SDGT, dan tak satupun institusi memiliki
cair. Aspek teknis dari konservasi in vitro program aktif untuk penyimpanan plasma nutfah
dalam jangka panjang. Pemilikan SDGT terletak
semacam ini pada hewan didiskusikan secara hampir secara ekslusif pada sektor swasta.
Peningkatan kapasitasi mendasar di tingkat
terinci dibawah ini, tetapi biaya untuk koleksi, dunia untuk konservasi dan pemanfaatan lebih
baik SDGT, dengan model institusi baru dan
kryokonservasi dan pembangunan kembali kolaborasi antara institusi masyarakat dan antara
institusi masyarakat dengan peternak pribadi,
plasma nutfah hewan beberapa kali lebih besar oleh karenanya menjadi perlu jika
diimplementasikan rekomendasi dari proses
per genom terlindungi dibandingkan biaya untuk Status SDGT Dunia.

koleksi, penggunaan benih selanjutnya. Lebih 5 Informasi untuk keputusan
konservasi
jauh, tidak tersedia dana memadai untuk
Penetapan prioritas konservasi SDGT
mendukung konservasi plasma nutfah hewan. memerlukan suatu proses yang memungkinkan
identifikasi breed-breed yang bisa menyumbang
Sebagai hasilnya, konservasi SDGT ditekankan sangat banyak terhadap keragaman genetik
dunia dan mempunyai potensi terbesar untuk
lebih besar pada pendekatan in situ. menyumbang pada pemanfaatan secara efisien
dan pengembangan lebih jauh keragaman
Bagaimanapun, pengecualiaan terhadap tersebut di masa mendatang. Kriteria tambahan,
seperti nilai-nilai budaya atau warisan dari breed-
sejumlah kecil dari negara maju, terdapat sedikit breed akan mempengaruhi pula prioritas
konservasi.
aksi untuk mengembangkan program konservasi
Kajian keragaman genetik serupa yang
in situ, sehingga keberlanjutan dari skema dihadirkan pada seperangkat breed bisa
berdasarkan sejumlah perbedaan kriteria,
tersebut dalam jangka panjang menjadi tidak melibatkan:

pasti.

DAD-IS mendata masih ada 4.956 breed

mamalia dan masih ada 1.970 breed unggas.

Hanya dalam jumlah kecil dari mereka yang

disertakan dalam koleksi in vitro dan hampir tak

satupun disampel secara konsisten setaraf

dengan tuntunan FAO (1998b) untuk sampling in

vitro. Sumberdaya yang sangat substansial akan

diperlukan untuk mengembangkan koleksi in

vitro bahkan dari kondisi paling berbahaya

mendekati 7.000 breed-breed ternak. Sebagai

misal, Panduan FAO (1998b) untuk Manajemen

Populasi Kecil berstatus Resiko

merekomendasikan koleksi semen beku dari

sedikitnya 25 jantan per breed, dan penggunaan

dari semen jantan tersebut terhadap tambahan

25 betina per breed untuk menghasilkan embrio

beku. Untuk sapi dengan 300 breed status

berbahaya, kryokonservasi semen dari 7.500

jantan dan diperlukan mendekati 100.000

embrio. Meskipun demikian, belum

dikembangkam panduan kebijakan bagi

436

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

TABEL 104
Perbandingan faktor biologis, operasional dan kelembagaan yang mempengaruhi konservasi sumber
daya genetik tanaman dan ternak

Faktor Tanaman Ternak
Nilai ekonomi produksi per individu Rendah sampai dengan sangat rendah Sedang sampai dengan tinggi
Tingkat reproduksi (jumlah progeni per Tinggi sampai dengan sangat tinggi Sangat rendah (<10) sampai (<200),
individu per generasi) (1.000) kecuali untuk spesies jantan (terutama
sapi) di mana inseminasi buatan masih
Interval generasi 0,25 sampai 1 tahun layak digunakan secara luas (10 000s)
Dalam-line keragaman genetik Sangat terbatas dalam sebagian besar 1 sampai 8 tahun
varietas tanaman Sangat besar pada sebagian besar breed
Biaya untuk mencatat kinerja individu Sangat rendah sampai rendah ternak
atau keluarga Tinggi sampai sangat tinggi
Biaya untuk menilai adaptasi atau Sangat rendah sampai sedang
ketahanan penyakit bagi seorang Sangat tinggi
individu atau keluarga Umum untuk tanaman
Kemampuan untuk melestarikan Spesies hewan langka
keragaman kerabat liar dalam kondisi Mungkin dan rutin di banyak spesies
alamiah Pembuahan sendiri tidak mungkin;
Kemampuan untuk memupuk diri dan Mungkin dan rutin bagi banyak spesies karena depresi, tingginya tingkat
mengembangkan line inbred inbreeding harus dihindari; dalam kasus-
Sederhana dalam banyak kasus kasus tertentu line inbred digunakan
Propagasi klonal untuk persilangan
Penyimpanan benih dalam kondisi dingin Layak secara teknis tapi terlalu tidak
Kemampuan untuk mengumpulkan ini layak untuk sebagian besar spesies; efisien bahkan untuk sebagian besar
plasma nutfah beberapa spesies membutuhkan kultur tujuan penelitian
Kemampuan untuk menyimpan plasma jaringan, dalam beberapa kasus budaya Secara teknis layak tetapi membutuhkan
nutfah in vitro dapat disimpan dalam nitrogen cair fasilitas dan dilatih pribadi
Layak untuk sebagian besar spesies
Persyaratan untuk regenerasi materi Sebagian besar memerlukan pemulihan gamet jantan dan beberapa spesies
tersimpan periodik untuk mengisi bahan tersimpan gamet betina; penyimpanan embrio ini
dan mempertahankan viabilitas layak untuk kebanyakan spesies
Biaya untuk penggalian, regenerasi, Relatif mudah dan dengan biaya relatif mamalia, tetapi dengan biaya yang jauh
dan pengujian materi dari bank gen rendah; puluhan ribu aksesi yang diambil lebih besar dibandingkan dengan
dan diuji setiap tahun spermatozoa; bahan dari segala jenis
Status dan lingkup bank gen harus disimpan dalam nitrogen cair
Koleksi ekstensif di beberapa lokasi Pada dasarnya penyimpanan permanen
Sedang dilakukan koleksi plasma global termasuk jutaan aksesi untuk
nutfah asli dan liar ratusan spesies terutama yang termasuk Kedua regenerasi dan pengujian sulit
penyimpanan benih dengan koleksi yang dan lama; ada sedikit pengalaman
Dukungan kelembagaan untuk relatif rendah dan biaya penyimpanan dengan ekstraksi dan penggunaan materi
konservasi Tingkat lebih rendah dari tahun-tahun yang disimpan
yang lalu, tapi masih upaya signifikan, Terbatas pada sejumlah kecil negara-
terutama untuk spesies terlantar negara maju, terutama termasuk semen
Substansial, terorganisir dengan baik, beku
dan stabil
Kegiatan sangat sedikit, terutama di
negara berkembang

Terbatas, sering kurang terorganisir,
beberapa pengecualian di negara maju

Di daftar, "tanaman" mengacu secara khusus untuk tanaman tahunan yang mendominasi pangan dan produksi pertanian, namun diakui bahwa panjang
hidup tanaman tahunan seperti pohon-pohon memiliki unsur-unsur signifikan yang sama dengan binatang. Demikian pula, "binatang" termasuk kedua
jenis yang relatif subur seperti ayam, yang memiliki beberapa unsur yang sama dengan tanaman (misalnya potensi untuk penggantian tahunan ternak
komersial), dan sangat luas dikelola, spesies berumur panjang seperti dromedaris.

437

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

• keragaman sifat, adalah keragaman dalam Kotak 97
kombinasi yang dikenal dari karakteristik Pembuatan keputusan dalam konservasi dan
fenotipik yang mendefinisikan identitas penggunaan – pemanfaatan data diveristas
breed; genetik

• keragaman genetika molekular, didasarkan Baru akhir-akhir ini nilai data keragaman genetik dari
pada ukuran-ukuran objektif dari konservasi dan penggunaan dari SDGT dikenal dan
kekerabatan genetik antara breed-breed diaplikasikan. Fasilitas Lingkungan Global (the Global
pada tingkat DNA; dan Environment Facility /GEF) mendukung projek
konservasi sapi trypanotoleran, domba dan kambing di
• kejadian isolasi genetik masa lalu sebagai empat negara Afrika Barat, dimulai tahun 2005. Pada
hasil baik isolasi geografis atau dari banyak wilayah lainnya, kemurnian breed
kebijakan pemuliaan dan selera budaya trypanotoleran dilebur melalui perkawinan silang masa
yang diterapkan dalam masyarakat dimana lampau dengan breed nontrypanotoleran.
breed-breed dikembangkan. Bagaimanapun, turunnya kemurnian tersebut tidak
tampak segera pada tampilan hewan. Marka molekular
Keragaman sifat didasarkan pada perbedaan genetik digunakan untuk memaping diversitas breed ini
fenotipik menurun antara breed-breed. Ketika dan mengidentifikasi kebanyakan breed murni yang
breed-breed dibandingkan dibawah kondisi akan menjadi fokus konservasi dan pengembangan
lingkungan sebanding, keragaman sifat menjadi lebih jauh. Sementara, Program Agensi Energi Atomik
indikasi dari keragaman genetik fungsional. Internasional (International Atomic Energy
Untuk alasan ini, breed-breed yang memiliki Agency/IAEA) sedang dalam proses pemetaan
keunikan atau kombinasi sifat berbeda keragaman genetik molekular antara breed-breed
sepatutnya diberikan prioritas tinggi untuk domba dan kambing Asia. Data keragaman genetik
konservasi, karena keunikan karakteristik kemudian akan dikombinasikan dengan data fenotipe
fenotipik mereka mencerminkan keunikan untuk mengidentifikasi breed-breed yang mempunyai
dibawah kombinasi genetik. Keragaman sifat mekanisme resistensi berbeda terhadap penyakit
dieskpresikan pada taraf sifat kuantitatif dengan evolusi yang sama. Breed-breed ini kemudian
kompleks seperti resistensi penyakit, produksi akan disilangkan, dan marka genetik molekular
susu atau laju pertumbuhan secara umum digunakan untuk memetakan gen-gen pengkontrol
diberikan prioritas lebih tinggi dalam keputusan resistensi sebagai upaya mengkonfirmasi resitensi. Jika
konservasi dibandingkan keragaman sifat dapat dikonfirmasi, mekanisme-mekanisme yang
dihubungkan dengan sifat yang diturunkan berbeda ini dapat digunakan lebih jauh untuk program
secara sederhana seperti warna kulit (ruminania) perbaikan genetik.
atau warna bulu (unggas), bentuk tanduk atau __________
tipe tubuh. Sifat-sifat yang diwariskan secara Dihadirkan oleh John Gibson.
sederhana ini dapat diubah secara cepat dalam
merespon selera pemiliknya, sedangkan wilayah netral DNA yang tidak dipikirkan
perbedaan sifat-sifat kuantitatif kompleks mempengaruhi performans atau fenotipe hewan.
umumnya melibatkan sejumlah besar gen, Untuk alasan ini, ukuran molekular keragaman
memerlukan waktu perubahan lama, dan oleh genetik mencerminkan perbedaan dalam sejarah
karenanya memiliki potensi lebih besar dalam evolusionari, tetapi hanya menampilkan indikasi
mencerminkan keragaman genetik yang tidak langsung dari keragaman genetik dalam
mendasarinya. wilayah fungsional atau potensial dari DNA.
Breed-breed yang tampak sangat dekat satu
Ukuran langsung kekerabatan genetik sama lain berdasarkan frekuensi alelik pada
molekular antara breed-breed semakin tersedia lokus netral bisa tak satu pun berbeda secara
dan juga menghadirkan indikasi keragaman penting pada lokus fungsional sebagai hasil dari
genetik. Ukuran-ukuran ini didasarkan pada sejarah seleksi berbeda. Sebagai misal,
variasi sekuens DNA, yang umumnya dalam informasi jarak genetik, yang diturunkan
menggunakan beberapa marka genetik
terseleksi acak tidak menghadirkan informasi

438

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

variasi genetik spesifik seperti alel double- Ukuran keragaman genetik molekular menjadi
muscling pada sapi Biru Belgia, atau gen kerdil menarik sebagai dasar keputusan konservasi
pada Dexter (Williams, 2004). Untuk alasan ini, karena keragaman genetik molekular tersebut
keragaman sifat umumnya memerlukan menghasilkan ukuran kuantitatif kekerabatan
pertimbangan pertama dalam pemilihan kandidat yang selanjutnya dapat dipakai dalam mengkaji
untuk konservasi. Bagaimanapun, breed-breed keragaman genetik bagi seperangkat breed.
yang sama secara fenotipik bisa berevolusi Sebaliknya, keragaman sifat lebih sulit untuk
sebagai hasil dari mekanisme genetik berbeda, dikuantifikasi secara objektif, terutama untuk
dan ukuran-ukuran dari keragaman genetik sifat-sifat kuantitatif dan untuk sejumlah kecil
molekular dapat membantu identifikasi breed- breed. Upaya masa lalu untuk mengkuantifikasi
breed berdasarkan tampilan luar sama tetapi perbedaan fenotipik memfokuskan terutama
secara genetik berbeda. Konservasi dari breed- pada ukuran-ukuran morfologi dari spesies atau
breed unik secara genetik, patut dibenarkan tingkat spesies pada populasi alami. Pada
karena breed-breed ini lebih menampakkan ketiadaan akses yang menyebar luas bagi
keragaman genetik fungsional untuk sifat-sifat informasi genetik molekular, hasil bernilai
yang sebelumnya tidak diukur atau tidak sebagai petunjuk jarak evolusionari, tetapi
diekspresikan, namun hal ini mungkin menjadi kurang bermanfaat pada hewan domestik
kepentingan pasar di masa mendatang, dengan dimana seleksi buatan bisa membawa
adanya penyakit baru, atau dalam sistem perubahan morfologi secara cepat, misal
produksi berbeda. sebagai teramati pada anjing domestikasi atau

Kotak 98 faktor antrofik dan variasi genetik. Sebagai misal,
Analisis permukaan keragaman genetik hubungan alel dari beberapa marka molekular dengan
variabel lingkungan terseleksi diuji. Pengujian melibatkan
Pemetaan informasi genetik molekular dalam suatu seperangkat marka molekular AFLP, yang tidak
sistem Informasi geografi (the Geographic Information dihubungkan terhadap beberapa sifat spesifik, dan suatu
System /GIS) memungkinkan analisis permukaan dari variasi dari variable-variabel lingkungan (rataan
informasi genetik. GIS dapat digunakan untuk temperatur, kisaran temperatur diurnal, kelembaban
mempelajari struktur permukaan, distribusi dan jarak data relatif, sinar matahari, frekuensi lapisan es, frekuensi hari
genetik; untuk mensimulasi migrasi populasi hewan di basah, kecepatan angin dan presipitasi). Tiga marka
permukaan lahan; untuk memvisualisasi dan analisis AFLP ditemukan yang secara signifikan berasosiasi
struktur populasi geografis; untuk mendefinisikan batasan dengan satu atau lebih variabel, mungkin menekankan
keragaman; untuk mendeteksi area diferensiasi genetik; adaptasi terhadap lingkungan lembab (misal koefisien
dan untuk memeriksa interaksi antara varian lingkungan variasi dari presipitasi, jumlah hari basah, kelembaban
dan genetik. relatif, sinar matahari dan rataan kisaran temperatur
harian).
Projek Ekonogen (http://lasig.epfl.ch/projets/
econogene/) dirancang untuk menggabungkan genetik Hasil-hasil dibandingkan dengan yang diperoleh dari
molekular dengan analisis permukaan untuk aplikasi metoda genetik populasi bebas secara lengkap.
mendokumentasikan distribusi permukaan dan hubungan Dua marka genetik ditujukan untuk seleksi dibawah
lingkungan pada keragaman genetik antara ruminansia kedua pendekatan, yang memvalidasi 31% dari
kecil di Eropa, DNA disampel dari lebih 3.000 hewan hubungan signifikan yang diidentifikasi melalui analisis
menyebar dari Portugis ke Turki timur. Seperangkat 30 permukaan. Hasil-hasil ini sebagian memberi harapan
mikrosatelit, 100 AFLP dan 30 SNP diasay terhadap dikarenakan mereka agaknya mensahkan pendekatan
hewan tersebut dan lebih dari 100 variabel lingkungan bebas dari beberapa model genetik populasi (lihat Joost
dicatat. Alat Geovisualization (GVIS) kemudian (2005) untuk rincian lebih jauh).
digunakan untuk mengamati pola dari hubungan fisik __________
antara berbagai komponen variasi genetik dan faktor
lingkungan yang bervariasi secara permukaan. Dihadirkan oleh Paolo Ajmone Marsan dan konsorsium ECONOGENE
Visualisasi tersebut membawa pada pengembangan
hipotesis pada hubungan sebab antara lingkungan dan

439

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

unggas kesayangan. Pengkajian objektif pelayanan lingkungan melalui sumbangan ternak
keragaman genetik pada sisi fungsional atau sisi terhadap konservasi ekosistem secara lebih
fungsional potensial, oleh karenanya, akan luas; pada konsekuensi sosio-ekonomik dari
memerlukan pengembangan lebih jauh metoda konservasi; atau pada arti budaya dari
objektif untuk menggabungkan informasi pada pemeliharaan breed-breed ternak tertentu.
sifat dan keragaman genetik molekular (lihat Bab Pendekatan terhadap konservasi SDGT bisa
F:8). berbeda secara nyata pada kapasitasi
pencapaian tujuan konservasi yang bervariasi,
Informasi historis atau kejadian isolasi genetik dan pada batasan kemampuan aplikasinya
jangka panjang dapat digunakan pada ketiadaan dalam konteks berbeda.
informasi sifat atau keragaman genetik
molekular, tetapi dapat juga menyesatkan. Mungkin saja untuk melihat teknik konservasi
Teori-teori genetika populasi menunjukkan in vivo sebagai spektrum pendekatan berbeda:
bahwa perpindahan hewan pada taraf sangat pada akhir in situ dari spektrum adalah
rendah antara populasi yang nampaknya pemeliharaan breed-breed dalam sistem
terisolasi dapat secara efektip mencegah produksi asal mereka, ketika pendekatan ekstrim
diferensiasi genetik secara bermakna. Oleh ex situ in vivo adalah untuk memelihara breed
karenanya, breed-breed dengan sejarah isolasi dalam kebun binatang. Kisaran antara kedua
genetik adalah kandidat penting untuk kajian ekstrim adalah: pemeliharaan spesies dibawah
sifat secara teliti dan karakterisasi genetik kondisi peternakan tetapi diluar lingkungannya
molekular, tetapi keputusan akhir dari keunikan berevolusi; pemeliharaan dalam jumlah terbatas
genetik lebih baik dibuat menggunakaan lebih hewan pada peternakan konservasi dengan
banyak cara-cara objektif. Sepatutnya dikenal, tujuan khusus, dalam peternakan percobaan
bagaimanapun, bahwa breed-breed ternak yang atau pendidikan; dan pemeliharaan breed dalam
dikembangkan sebagai hasil dari selera budaya manajemen pastura atau lansekap dari area
dalam komunitas pedesaan terisolasi bisa jadi terproteksi. Berhadapan dengan keragaman dari
bagian penting dari identitas dan pewarisan. ukuran konservasi potensial, sering sulit untuk
Konservasi breed-breed seperti ini bisa menjadi membuat perbedaan jelas antara pendekatan in
pertimbangan berguna sebagai upaya situ dan ex situ in vivo. Misalnya, balai
pengembangan komunitas lebih luas, tanpa pemerintah dapat dipertimbangkan sebagai
menghiraukan nilai terprediksi mereka sebagai terapan metoda konservasi in situ atau ex situ in
sumberdaya genetik global. vivo tergantung pada lokasi dan budidaya.

6 Konservasi In vivo Tidak ada satu penjelasan tunggal bagi
program kons ervasi yang sukses. Sejumlah
Batasan “konservasi in vivo” menguraikan kegiatan konservasi breed-breed dilakukan,
konservasi hewan hidup dan mencakup metoda- khususnya sejak tahun 1980-an. Bagaimanapun,
metoda konservasi in situ dan ex situ in vivo. hampir tidak ada usaha yang dilakukan untuk
menganalisis secara memadai faktor-faktor yang
6.1 Latar belakang menyebabkan kesuksesan atau kegagalan pada
Konservasi SDGT memiliki konteks keragaman program-program konservasi in vivo. Analisis
luas, bervariasi dalam batasan spesies, breed, tersebut juga dibatasi oleh ketersediaan data
wilayah geografi, dan peternakan, dan sistem yang terbatas.
sosial dan ekonomi. Konservasi dapat juga
memiliki keragaman luas pada tujuannya. 6.2 Manajemen genetik dari populasi
Penekanan bisa diletakkan pada konservasi Diskusi secara terperinci dari banyak keperluan
sumberdaya genetik atau keragaman per se; manajemen genetika populasi dapat ditemukan
dalam Oldenbroek (1999).

440

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Populasi kecil dan variasi genetik gabungan informasi genetik molekular dan
Kapanpun breed-breed dilindungsi secara in silsilah. Teknik-teknik tersebut, bagaimanapun,
vivo, apakah in situ atau ex situ, mereka memerlukan keahlian dan biaya besar, dan
sepatutnya dimanajemen dengan cara dapat menjadi sangat mahal bagi banyak
mempertahankan variasi genetiknya dalam negara. Kebanyakan model-model teori dan
jangka panjang. Diketahui dengan baik bahwa implementasi yang dikembangkan mengacu
ukuran populasi yang kecil bisa membawa pada pada populasi silsilah dengan taraf manajemen
kehilangan keragaman alelik dan peningkatan peternakan (hewan) sangat baik. Model-model
inbreeding. Mempertahankan ukuran populasi tersebut nampaknya hanya akan relevan untuk
efektif secara memadai dalam upaya melindungi jumlah spesies yang terbatas dari negara
variasi genetik adalah tema pokok dari terbatas. Skema manajemen yang dapat
manajemen breed dalam jangka panjang. Selain diimplementasikan dalam populasi dengan
daripada peningkatan jumlah hewan dalam informasi genealogikal terbatas sudah
populasi, teknik-teknik manajemen untuk dikembangkan (Raoul et al., 2004).
mempertahankan keragaman genetik melibatkan Bagaimanapun, pengujian lapang dan
pemeliharaan rasio jenis kelamin yang ketat. Ini pengembangan metodologikal diperlukan lebih
dikarenakan sekalipun jika jumlah betina dalam jauh untuk mengadptasikan mereka dengan
populasi besar, skema seleksi dengan intensitas situasi dengan kapasitas organisasi dan dana
tinggi dapat menurunkan dalam jumlah besar terbatas.
jumlah jantan bibit, dan dapat menghasilkan
ukuran populasi efektif yang kecil dan berakibat Seleksi breed lokal
pada tingginya peningkatan inbreeding. Metoda Breed adalah dinamis, mengalami perubahan
lain adalah meminimasi variasi jumlah keturunan genetik secara terus menerus dalam merespon
dari individual hewan bibit, yang menurunkan faktor lingkungan dan seleksi aktif oleh
rataan hubungan antara hewan-hewan yang pemeliharanya. Breed-breed asli dari dunia
tersedia untuk perkawinan dalam generasi berkembang jarang dikenakan dengan teknik-
berikutnya. teknik pemuliaan modern. Bagaimanapun,
program seleksi dapat meningkatkan frekuensi
Populasi sepatutnya juga cukup besar yang gen yang diinginkan untuk produktivitas dan
memungkinkan seleksi alami untuk profibilitas dari breed-breed lokal. Ukuran-ukuran
membersihkan mutasi-mutasi pengganggu yang tersebut tanpa disangsikan diperlukan jika breed-
pada kondisi lain berakumulasi dalam populasi breed lokal dipertahankan untuk menjadi pilihan
sebagai hasil dari hanyutan genetik. Adalah pendapatan oleh peternak-peternak yang
signifikan untuk memanajemen populasi memeliharanya. Skema seleksi perlu
perkawinan kecil sehingga terdapat ukuran memperhatikan pemeliharaan variasi genetik
populasi efektif awal pada kondisi mana dalam breed dan resiko dikaitkan dengan laju
ketegaran populasi menurun secara cepat. inbreeding yang tinggi. Sifat-sifat terkena seleksi
Berdasarkan kebanyakan estimasi laju mutasi perlu dicatat dengan akurat, dan respon tertinggi
belakangan ini, awal ukuran populasi efektif dari seleksi merupakan hasil estimasi genetik
dipertimbangkan antara 50 dan 100. Ukuran secara statistik dari nilai pemuliaan. Pemuliaan
populasi yang diperlukan oleh karenanya terkontrol, didasarkan pada estimasi nilai
menjadi diatas 50. pemuliaan, menghasilkan laju inbreeding dua
sampai empat kali lebih besar daripada hasil
Kemungkinan teknik manajemen lainnya seleksi acak pada tetua. Bagaimanapun, teknik-
adalah pemanfaatan material genetik teknik dikembangkan untuk mengoptimasi
terkryokonservasi dalam skema konservasi in seleksi, sehingga dapat diperoleh keseimbangan
vivo sebagai upaya meningkatkan ukuran
populasi efektip. Diusulkan pula penggunaan

441

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

bersesuain antara inbreeding dan perbaikan Identifikasi dan promosi kualitas produk
genetik. Metoda-metoda tersebut sepatutnya Banyak breed-breed lokal bisa menampilkan
menjadi bagian keuntungan dari peternak kecil, produk-produk unik yang memiliki kualitas tinggi
tetapi terdapat tugas kecil tentang bagaimana dibandingkan apa yang diperoleh dari breed
sepatutnya metoda-metoda tersebut dapat komersial dengan keluaran tinggi. Breed-breed
diaplikasikan terbaik dibawah kondisi negara- lokal dan produknya dapat pula dinilai sebagai
negara berkembang. Sebagai suatu generalisasi bagian karakteristik dari sistem pertanian
luas, perbaikan genetik breed-breed lokal tradisional. Lebih jauh, banyak breed-breed lokal
seringkali memberi tekanan lebih besar terhadap memainkan peran sentral pada kehidupan sosial
karaktersistik19 yang menyumbang pada biaya dan budaya dari masyarakat pedesaan –
produksi rendah, dan nilai-nilai lingkungan dan melibatkan tradisi agama dan masyarakat, cerita
budaya dari sistem peternakan terkait. Sifat-sifat rakyat, masakan, produk-produk khusus dan
yang diusulkan untuk diseleksi memerlukan buah tangan (Gandini dan Villa, 2003).
evaluasi secara akurat dari hubungan genetik
mereka dengan sifat-sifat yang menentukan nilai Karakteristik tersebut secara potensial
konservasi breed, sehingga dapat dihindarkan berbasis pada diversifikasi produksi ternak, dan
pengaruh negatif yang mungkin terhadap sifat- profitabilitas yang ditingkatkan pada breed-breed
sifat adaptasi kunci. lokal. Tujuan konservasi dipromosikan baik
melalui subsidi langsung (lihat di bawah), dan
6.3 Strategi mempertahankan berkelanjutan melalui promosi produk terspesialisasi bernilai
breed-breed lokal tinggi. Pendekatan belakangan memberi
kesuksesan di sebagian area Lautan Tengah,
Keberlanjutan dari breed-breed tertentu dimana keragaman breed dan sistem produksi
dipengaruhi oleh banyak faktor melibatkan: masih dikaitkan dengan keragamas dari produk
budaya, sosial dan perubahan permintaan hewan, kesukaan makanan dan tradisi-tradisi
pangan; transformasi dari rantai produksi budaya. Sayangnya, bahkan pada bagian bumi
pangan; perubahan kebijakan dan kerangka ini, menjadikan mayoritas hubungan tersebut
kerja legal nasional dan internasional yang menjadi hilang di pertengahan abad ke-19.
mempengaruhi importasi plasma nutfah produk Strategi yang didukung oleh sistem sertifikasi
ternak; perkembangan ekonomi; dan perubahan- Eropa saat ini untuk produk-produk pertanian,
perubahan teknologi. Pada banyak kasus, seperti the PDO (the Protected Designation of
terdapat kombinasi dari perubahan-prubahan Origin) dan the PGI (the Protected Geographical
sistem produksi dan kurangnya keuntungan Indication), dan juga dengan pengembangan
ekonomi saat ini memainkan peran besar pada merek komersial spesifik.
penurunan breed. Timbul pertanyaan: Pilihan-
pilihan apa yang tersedia untuk menghentikan Pada kasus di Eropa, upaya-upaya konservasi
dan membalik proses penurunan breed? Pilihan- ini diimplementasikan sangat ekonomis yang
pilihan yang mungkin dalam mencapai dapat mendukung nilai produk-produk dengan
keberlanjutan secara mandiri diuraikan dibawah diversitas tinggi, dan aksi-aksi dalam mendukung
ini. tujuan budaya dan lingkungan. Kesempatan
untuk mengaplikasikan pendekatan tersebut
19 Fokus lebih besar pada resistensi penyakit, efisiensi pakan dan nampaknya menjadi terbatas pada wilayah
adaptasi umum juga diterapkan bagi perbaikan genetik pada breed-breed dengan ekonomi kurang berkembang; tetapi
yang diorientasikan secara komersial, didorong oleh pemikiran tentang contoh-contoh kesuksesan tentunya ada, seperti
kegagalan yang mungkin oleh tindakan kontrol penyakit yang ada, harga lebih tinggi dicapai pada penjualan daging
penurunan diatur atau dieliminasi dari penggunaan antibiotik, dan babi Creole asli di Yucatan, Mexico, dan daging
pemikiran tentang biaya dari input eksternal, khususnya dikaitkan dengan ayam asli di beberapa negara Asia dan Afrika.
penggunaan bahan bakar. Sebagaimana ekonomi berkembang, identitas

442

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 99 Sebagai aturan, penggunaan dari konsentrat pakan juga
Konservasi In situ dari domba Feral Norwegia dicegah. Daging dari domba Feral disukai oleh
konsumen. Berkarakteristik baik, daging dengan rasa
Domba Feral Norwegia adalah domba tersisa dari baik dipandang sebagai produk sektor daya tarik. Tujuan
populasi yang dipelihara selama hari-hari Vikings. penting lain dari asosiasi pemuliaan adalah untuk
Dalam tahun 1995, disampaikan bahwa breed tersebut memperbaiki lahan panas pantai dan berapa lanskap
terancam punah. Saat itu di negara ini diestimasi ada budaya lainnya. Lanskap dengan perumputan oleh
sekitar 2000 hewan, paling banyak dipelihara di Norwegia domba Feral, meningkatkan daya tarik popular bagi turis.
barat.
Pada tahun 2003, hanya delapan tahun setelah
Hanya dalam jumlah sedikit orang memiliki komitmen, langka-langkah pertama konservasi dikenalkan, populasi
dipusatkan pada masyarakat pemulia domba yang domba melebihi 20.000 ekor. Kebanyakan domba Feral
berkembang lama dan aktif di Austevoll daerah masih ditemukan di Norwegia barat, tetapi terdapat
Hordaland, memutuskan untuk mencoba mengamankan inisiatif-inisiatif untuk mengintrodusi bentuk khusus dari
domba Feral dan mengembangkan sektor industri atas peternakan domba di daerah Norwegia pantai, pusat dan
dasar breed Feral. Pada Juni 1995, Asosiasi Domba utara, sebagai bagian dari pengembangan industri
Feral Norwegia dikembangkan. Asosiasi ini pedesaan di area ini.
dikembangkan pada skala nasional dan asosiasi _____________
dimanajemen secara bersama oleh sekitar 300 anggota.
Tujuan dari asosiasi ini adalah melindungi breed domba Dihadirkan oleh Erling Fimland.
tersebut dan memperbaiki nilai keuntungannya, melalui
adopsi metoda-metoda produksi dan pengembangan Foto: Erling Fimland
produk berorientasi permintaan pasar, serta menjaga
kepedulian publik.

Asosiasi dengan cepat mengembangkan seperangkat
standar produksi yang harus dipenuhi jika produk-produk
ingin disertifikasi dibawah label “domba Feral”. Standar
ini melibatkan baik deskripsi breed, dan persyaratan-
persyaratan tertentu mempertimbangkan metoda-metoda
produksi. Suatu aspek penting dari standar produser dari
Asosiasi adalah juga untuk menjamin metode-metoda
peternakan tradisional, yang menjadi cara berkelanjutan
dimana domba Feral dipelihara di Norwegia selama
berabad-abad. Persyaratan spesifikasi bahwa domba
dipelihara diluar kandang sepanjang tahun, dan bahwa
mereka memiliki akses memperoleh perlindungan
protektif apabila tidak ada tempat perlindungan alami.

budaya dari breed-breed nampaknya menjadi penggunaan herbisida). Mungkin terdapat
lebih penting sebagai aspek pemasaran dan kesempatan bahkan pada ekonomi yang kurang
sebagai target kebijakan, sehingga menawarkan berkembang untuk mempertahankan variasi dari
kesempatan lebih besar bagi keberlanjutan breed-breed penting secara budaya melalui
breed secara mandiri. aspek tourisme ekologi dan budaya, atau
pendekatan-pendekatan baru lainnya untuk
Pelayanan Ekologi menghasilkan pendapatan bagi pemelihara
Breed-breed yang teradaptasi pada kondisi ternak. Satu contoh mungkin penggunaan sapi
produksi lokal sering memiliki kesesuaian terbaik lokal untuk menjaga ekosistem sehat yang dapat
dalam merespon lingkungan seperti manajemen mempromosikan peningkatan kepadatan hewan
lanskap, stimulasi tipe sebagai harapan dari dan diversitas dari taman-taman untuk
pertumbuha vegetasi, kontrol kebakaran atau kehidupan liar secara luas. Tantangannya
tanah longsor, dan pemeliharaan jajaran adalah untuk menterjemahkan pelayanan hewan
kekuatan dan koridor kehidupan liar dari semak tersebut kedalam penghargaan ekonomi bagi
belukar (oleh karenanya menurunkan pemeliharanya.

443

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 100 Kotak 101
Contoh skema pembayaran insentif di tingkat Indeks pengembangan ekonomi potensial dalam
nasional mentargetkan investasi konservasi in situ

Di Inggris, Skema Insentif breed-breed Tradisional Projek Ekonogen (the Econogene project)
digerakkan oleh English Nature (agensi konservasi menggabungkan analisis molekular dari keragaman
alami pemerintah) mencakup ternak-ternak yang hayati, dengan sosio-ekonomi dan geostatistik dalam
dipelihara pada, atau berdampingan dengan, sisi dari upaya untuk mengalamatkan konservasi sumberdaya
ketertarikan khusus ilmiah (English Nature, 2004). genetik domba dan kambing dan pengembangan
Dasar pemikirannya adalah breed-breed tradisional pedesaan dalam agroekosistem marjinal sepanjang
seringkali beradaptasi lebih baik terhadap hijauan yang Eropa. Sampel-sampel dari materi genetik dikoleksi
ditemukan pada sisi lain dari penggembalaan, dan oleh dalam abad ke-17 di Eropa dan Timur Tengah dan
karenanya melakukan pekerjaan lebih baik dimana Dekat Timur Tengah (http://lasig.epfl.ch/projets/
penggembalaan diperlukan untuk tujuan-tujuan econogene/).
konservasi. Disini, tujuannya adalah lebih luas daripada
melindungi secara sederhana breed-breed per se, dan Salah satu dari tujuannya adalah membantu
pembayaran insentif terhadap peternak dapat membuat pengeluaran dana secara lebih efektip.
dipertimbangkan, sebagian, sebagai pembayaran lebih Projek mengembangkan indeks pengembangan
luas pada pelibatan pelayanan lingkungan. potensial, yang dilibatkan sebagai alat sederhana yang
dapat digunakan untuk menentukan dimana uang publik
Di Kroasia pemulia-pemulia teregistrasi untuk breed- paling terbaik bisa dikirimkan untuk memaksimasi
breed dengan status berbahaya yang teradaptasi respon. Aplikasi mungkin pada taraf berbeda: dari
secara lokal menerima nilai subsidi sejumlah total peternakan tungal sampai suatu wilayah. Indeks
sekitar AS$650.000 per tahun (CR Croatia, 2003). diboboti dengan jumlah dari tiga sub-indeks yang
Empat belas breed-breed meliputi sapi Istrian, sapi terevaluasi, (1) karakteristik ekonomi dari firma/farm
Slavonian-Podolian, kuda Posavina, kuda Murinsulaner, (tunggal atau rataan dari suatu wilayah), (2) karakteristik
babi Turopolje, babi Black Slavonian, domba Istrian, sosial dari firma/farm, dan (3) startegi pemasaran.
domba Ruda, kalkun Zagorje dan beberapa breed Setiap sub-indeks didasarkan pada variasi input. Dalam
keledai dinaungi oleh skema ini. Secara sama, di kasus studi Ekonogen dari breed-breed domba dan
Serbia dan Montenegro, Department Sumberdaya kambing Eropa, bobot relatif dari indeks pengembangan
Genetik untuk Hewan dan Tanaman dari Menteri ekonomi adalah 50% untuk dimensi ekonomi, 30%
Pertanian mengoperasikan skema pembayaran untuk untuk dimensi sosial, dan tersisa 20% untuk strategi
mendukung konservasi on farm dari breed-breed yang pemasaran. Indeks tidak melibatkan faktor-faktor
teradaptasi secara lokal meliputi kuda, sapi, babi dan lingkungan, seperti kondisi iklim, ketersediaan tanah
domba (Marczin, 2005). pertanian dan penggembalaan, atau faktor administrasi
publik. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi keluaran
Di Myanmar, jumlah populasi dari sapi Shwe Ni Gyi ketika alat kebijakan diaplikasikan, tetapi indeks
ditingkatkan melalui kejelasan subsidi semen, dan mengevaluasi hanya ekonomi potensial hasil dari
pembayaran dalam jumlah kecil (setara dengan AS$1) karakteristik dan perilaku dari sektor pribadi.
pada pemilik ketika mereka meregistrasi hewan breed ____________
murni (Steane et al., 2002).
Dihadirkan oleh Paolo Ajmone Marsan dan the ECONOGENE
Ukuan-ukuran insentif
Memiliki sifat relatif kurang menguntungkan Konsorsium.
dibandingkan breed-breed lain, sehingga kurang
popular bagi peternak, sangat sering menjadi mencukupi dan terdapat potensi untuk
alasan penurunan jumlah populasi dari suatu memperluas dana masyarakat guna memenuhi
breed. Satu pendekatan potensial dalam tujuan konservasi; pada kondisi karakterisasi
melakukan konservasi adalah menawarkan breed mencukupi akan memungkinkan populasi
insentif (uang) pada peternak yang akan breed diidentifikasi dan diklasifikasi sesuai
mengkompensasi pendapatan mereka sehingga dengan status resiko; dan dimana kapasitas
mereka mau terus memelihara breed-breed yang institusional diposisikan sehingga menjadi
memiliki keuntungan lebih kecil. Pendekatan ini mungkin bagi peternak untuk memenuhi
hanya layak dilakukan dimana sumberdaya persyaratan identifikasi, untuk memonitor
aktivitas mereka, dan untuk menguasai

444

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 102
Program konservasi in situ berdasakan masyarakat – satu kasus dari Patagonia

Kambing Neuquén criollo adalah sumber pendapatan Foto : María Rosa Lanari
dan protein hewani utama untuk banyak rumah tangga di
utara propinsi Patagonia. Kambing beradaptasi dengan bulu. Sebaliknya kambing dengan bulu berwarna
baik terhadap alur perpindahan manusia yang secara dipertimbangkan lebih mudah untuk manajemen pada
tradisional memberi kehidupan pada pemelihara kambing pastur yang ditutupi salju. Kesukaan ini sangat kuat di
atau crianceros. Keberlanjutan sistem ini, area dengan salju yang bertahan sangat lama.
bagaimanapun, diancam oleh perubahan-perubahan Pengembangan lebih jauh melibatkan tindakan untuk
yang membatasi perpindahan ternak, khususnya meningkatkan nilai produk kambing. Daging anak
pemagaran dari area penggembalaan tradisional. Masa kambing sekarang dijual dibawah “indikasi geografi”
depan dari pendidikan, pekerjaan dan penggunaan berbeda. Inovasi komersial legal ini meningkatkan
perkandangan yang baik ditawarkan pada lebih banyak profitabilitas produk dari sistem tradisional. Perolehan
kehidupan urbanisasi juga mempromosikan penetapan lain yang baru bagi pemelihara kambing adalah
penduduk. Usaha-usaha selama tahun 1980-an untuk pemanenan cashmere. Studi belakangan ini pada serat
mengintrodusi kambing Angora dan Anglo-Nubian untuk dari breed kambing ini menunjukkan potensi produk.
serat dan produksi susu tidak memberi keberhasilan Crianceros diberikan sisir dan dilatih untuk memanen dan
dikarenakan lingkungan yang sulit. Meskipun demikian, mengklasifikasi serat.
persilangan yang tidak terarah memberi ancaman pada
sumberdaya genetik lokal. Suatu program bagi Tujuan, oleh karenanya, adalah untuk mencegah
konservasi dan pengembangan dari kambing Neuquén peleburan genetik breed sebagai bagian dari upaya
criollo dikembangkan tahun 2001 dibawah bantuan the terintegrasi untuk melindungi sistem produksi
Instituto Nacional de Tecnología Agropecuaria (INTA) dibawahnya. Breed kambing, lingkungan lokal,
dan the provincial Agricultural Bureau. Diintrodusikan pelaksanaan budaya dan tradisi dari crianceros
inovasi organisasional dan teknologikal yang dipertimbangkan sebagai aset bernilai yang dapat
mempromosika keberlanjutan dari sistem tradisional digunakan untuk meningkatkan pengembangan area
dibawah kondisi-kondisi yang mengalami perubahan. pedesaan ini.
Pemeliharaan kambing dilibatkan sejak permulaan
program melalui pengembangan asosiasi produser yang _____________
memainkan peran menuju pengembangan dan difusi
teknologi-teknologi baru. Dihadirkan oleh María Rosa Lanari.
Untuk informasi lebih jauh lihat: FAO (2007a).
Kerja perbaikan genetik diorientasikan kearah
konservasi variabilitas genetik breed-breed, kesulitan dan
efisiensi produksi dalam kerangka kerja sistem
tradisional. Program mengembangkan suatu sistem
yang melibatkan strain yang diperbaiki atau ekotipe lokal
didasarkan pada kriteria seleksi sebagai diusulkan oleh
crianceros mereka sendiri. Preferensi adalah kepada
hewan besar tetapi kompak yang memberikan produksi
daging yang baik dan dapat bertahan dengan lingkungan
ekstrim. Crianceros juga memberi perhatian pada
kesesuaian induk untuk kawin dan beranak. Preferensi
pada kambing putih dihubungkan dengan pemasaran

pembayaran. Mungkin tidak mengejutkan bahwa tingkat nasional juga dilakukan, sekali lagi
skema insentif untuk konservasi breed dibatasi kebanyakan di Eropa (lihat Kotak 100 sebagai
sangat besar di Eropa. Skema ditempatkan di misal). Bahkan dimana kesuksesan,
UE sejak 1992 (untuk diskusi lebih jauh dari keberlanjutan dalam jangka panjang dari sistem
legislasi UE mencakup pembayaran insentif lihat insentif tersebut dipertanyakan. Nampaknya
Bagian 3 – Bab E:3). Insentif tersebut bahwa untuk memeriksa pemakaian insentif
menghentikan penurunan beberapa, tetapi tidak lebih spesifik’ di Eropa sebagai misal,
semua breed-breed lokal. Sejumlah skema pada penghapusan quota produksi susu untuk breed-

445

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

breed berbahaya bisa mempromosikan Kotak 103
penggunaan mereka secara lebih luas. Secara Perubahan sistem produksi yang membawa
umum, insentif ekonomi perlu ditandai dalam pada penggantian kerbau lokal – kasus di Nepal
mempercepat proses keberlanjutan breed secara
mandiri dibandingkan semata melibatkan Pematokan keluar lahan penggembalaan yang ada
dukungan ekonomi yang bersifat sementara. sebagai hasil dari pertumbuhan populasi mempunyai
impak besar pada sistem peternakan tradisional di
Pemanfaatan dalam sistem produksi Pegunungan Tengah di Nepal. Rumah tangga
Produktivitas yang lebih tinggi sebagai hasil dari pedesaan dengan akses untuk menumbuhkan pasar
perbaikan genetik dari breed lokal dapat urban menggantikan sapi dan kerbau lokal berproduksi
berimplikasi intensitas lebih tinggi dari tinggi dengan kerbau perah berproduksi tinggi yang
manajemen dan keperluan dukungan dapat diberi makan dengan sistem berdiri di kandang.
infrastruktur. Sebaliknya, perbaikan dalam Kurang dari 30 tahun, lebih dari 95% keluarga peternak
sistem produksi dan infrastruktur dari breed lokal di area terlibat dalam studi ini menggantungkan sapi
dan/atau importasi breed-breed baru. lokal mereka dan kerbau Lime dengan satu sampai tiga
Pengembangan tersebut dapat menjadi kerbau perah Murrah berproduksi tinggi dari dataran
kesempatan ataupun ancaman terhadap rendah India. Sekitar 65% rumah tangga membeli
pemeliharaan breed-breed lokal. Sebagai misal, hewan laktasi baru setiap tahunnya, menjual yang
perkawinan silang yang tidak terarah dapat kering untuk dikawinkan kembali atau untuk daging.
menjadi ancaman besar. Bagaimanapun, jika Kerbau impor dikawinkan di daerah dataran rendah
distruktur secara sesuai, perkawinan silang India, dan diseleksi oleh pedagang India, yang
dapat membawa pada pemeliharaan breed lokal, mentransportasikan mereka pada dataran tinggi di
sebagai misal, breed induk (domba) yang sangat Nepal dan membeli ternak yang kering. Perdagangan-
teradaptasi dan efisien dalam program perdagangan pribadi ini membawa bagian lebih penting
perkawinan silang belakangan ini. Sayangnya, daripada aksi pemerintah dalam mepromosikan
sedikit diketahui tentang bagaimana penggunaan hewan berproduksi tinggi. Breed-breed
memperbaiki sistem produksi dan infrastruktur kerbau dan sapi lokal terpelihara lebih banyak di area
sehingga pendapatan dari masyarakat lokal pedesaan terpencil dimana hewan tersebut terus
berkembang dan diperoleh jaminan pangan saat menawarkan tenaga tarik dan memberi cukup susu
mengkonservasi SDGT asli. untuk keluarga subsisten.

6.4 Pendekatan-pendekatan In situ versus ex Keterbatasan awal untuk memanajemen breed yang
situ terhadap konservasi in vivo baru diintrodusi bisa diselesaikan, dan peternak tidak
berharap lebih jauh untuk pengembalian hewan-hewan
Diberikan hubungan sangat dekat dan kompleks lokal. Peternak memelihara kerbau yang sudah
antara komunitas asli, lingkungan dan ternak, dikembangkan secara sukses dengan dasar lama, dan
dan kekurangan secara meluas dari pelayanan dihargai dengan perbaikan standar kehidupan, Prioritas
perkawinan dan infrastruktur, manajemen SDGT mereka sekarang adalah untuk mengembangkan lebih
berdasarkan komunitas sering dilihat sebagai jauh strategi pemuliaan kerbau Murrah untuk
suatu solusi (Köhler-Rollefson, 2004), dan mendapatkan produktivitas lebih baik. Ini memerlukan
secara luas dipromosikan oleh NGO. Tentulah, kerjasama antara pemulia dari Nepal dan India.
pendekatan konservasi berdasarkan komunitas
tersebut nampaknya pilihan disukai jika mereka Perubahan sosial dan ekonomi membawa peternak
mendukung pengembangan lebih jauh dari breed pada kebanyakan pelaksanaan peternakan tradisional
dan berkemampuan untuk menambah dan untuk mendapatkan alternatif-alternatif. Strategi
pendapatan. Banyak strategi konservasi manajemen baru memberikan pengembalian ekonomi
didasarkan pada produk bernilai tinggi atau lebih tinggi, dan peternak suka kepada breed-breed
introdusi menggantikan hewan lokal mereka. Studi
kasus ini menunjukkan bahwa karena perubahan
kondisi produksi, breed-breed baru dengan karaktersitik
berbeda kadangkala menawarkan peternak pilihan
mata pencaharian lebih baik daripada breed lokal.
_____________

Dihadirkan oleh Kim-Anh Tempelman.
Untuk informasi lebih jauh lihat: FAO (2007b).

446

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

pelayanan produksi, sebagai didiskusikan diatas, setiap tahun. Di jerman, Falge (1996) mencatat

dibangun sekitar konservasi in situ berdasarkan 124 institusi memelihara hewan dari 187 breed

masyarakat. Ini untuk menjamin bahwa dan 9 spesies ternak. Institusi yang sama ada di

pemeliharaan breed-breed lokal akan banyak bagian lain Eropa, sebagai misal, di

meningkatkan mata pencaharian dalam jangka Italia, Francis dan Spanyol, dan juga di Amerika

pendek dan panjang dari masyarakat yang Utara. Taman ternak memiliki peran dengan nilai

memeliharanya. Bila ini tidak terjadi, strategi- tertentu karena menyumbang kepada publik

strategi tersebut akan tidak bertahan kepedulian konservasi SDGT. Untuk beberapa

sebagaimana masyarakat akhirnya akan spesies, seperti unggas, organisasi pemulia

mengganti dengan breed alternatif yang dengan antusiasme hobi memainkan peran

memberi pendapatan lebih besar. dalam konservasi breed-breed lokal. Contoh

Pendekatan-pendekatan manajemen pertama dari area terproteksi yang difokuskan

berdasarkan komunitas juga ada di negara pada breed domestik jarang adalah di Hungaria,

berkembang. Contoh sebagai diuraikan dalam dimana breed-breed asli dikonservasi terhadap

Kotak 102 mengilustrasikan bahwa bahkan Puszta (suatu area tanah basah rerumputan dan

dimana sistem produksi tradisional terancam, tanah datar di bagian timur dari negara). Skema

kemajuan dapat dibuat kearah capaian target- tersebut sekarang ditemukan dibagian lain dari

target seperti, memanajemen area Eropa dan tempat lainnya.

penggembalaan secara bersama, perbaikan Pada negara berkembang, aktivitas konservasi

sumbedaya genetik dan penguatan ex situ in vivo yang paling umum teramati adalah

pengembangan sosial. Bagaimanapun, contoh dalam peternakan atau flok yang dipelihara oleh

dari Nepal (Kotak 103) menunjukkan bahwa institusi yang dimiliki negara bagian. Bukti yang

karena perubahan kondisi produksi, introduksi dilaporkan oleh Laporan Negara (Country

dari sumberdaya genetik dapat kadangkala Report) mengingatkan bahwa tidak terdapat

menjadi pilihan hidup bagi pemelihara ternak informasi mencukupi untuk menentukan

skala kecil. Ketika dalam hal ini bagaimana keberlanjutan program konservasi

matapencaharian peternak diperbaiki, selanjutnya. Kelihatan sebenarnya semua

sumberdaya genetik kerbau lokal tidak lagi konservasi ex situ in vivo di dunia berkembang

digunakan. Contoh mengilustrasikan bahwa dipakai untuk mendukung penggunaan SDGT

pencapaian strategi yang memperbaiki secara sedang berjalan oleh peternak – memunculkan

bersamaan matapencaharian dan capaian pertanyaan apakan konservasi ex situ in vivo

tujuan-tujuan konservasi akan sering menjadi nampaknya menjadi suatu pendekatan terus

tantangan. berjalan untuk konservasi SDGT yang sudah

Meskipun konservasi in situ menjadi metoda tidak digunakan lebih jauh saat ini. Terdapat

konservasi yang paling sering diadopsi di Eropa, kebutuhan sangat jelas untuk mengembangkan

terdapat juga beberapa contoh dari program lebih jauh pemahaman lebih besar pada

konservasi ex situ in vivo, pada taman ternak bagaimana merancang dan

dan beberapa kasus di kebun binatang. Di mengimplementasikan konservasi in vivo secara

Inggris saat ini terdapat 17 Pusat Teruji berkelanjutan, khususnya di negara

Kepercayaan Survival Breed langka (Rare berkembang.
Breeds Survival Trust Approved Centres)20. Satu

dari peternakan seperti itu, the Cotswold Farm
Park21, menarik lebih dari 100.000 pengunjung

20http://www.rbst.org.uk/html/approved_centres.html
21http://www.costwoldfarmpark.co.uk

447

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

7 Status saat ini dan prospek lalu, demikian pula semen dari beberapa spesies
mendatang dari kryokonservasi unggas (ayam dan angsa). Prosedur pembekuan
kryokonservasi semen spesifik bagi spesies,
Mulai awal pengembangan IB dipertengahan tetapi prosedural dapat diuraikan berikut ini:
1940-an sampai yang paling potensial saat ini
yang ditawarkan untuk penyimpanan dan • setelah koleksi, semen dicairkan pada
transfer DNA, bioteknologi reproduksi menjadi larutan ionik yang sesuai (garam) atau non-
cara dalam mentrasfer material genetik in vivo ionik (gula) yang disesuaikan mendekati
dan in vitro. Teknik-teknik yang saat ini dapat osmolaritas fisiologis;
diakses dan secara ekonomi layak untuk
konservasi in vitro dari SDGT adalah • kryoprotektan yang sesuai ditambahkan –
kryokonservasi dari sel-sel reproduksi, embrio glyserol paling umum digunakan, tetapi
dan jaringan. Materi yang dikonservasi dimethyl sulfoxide (DMSO),
menggunakan teknik-teknik ini bisa melindungi dimethylacetamide (DMA) atau
kemampuan hidup benih dan status fungsional dimethylformamide (DMF), tergantung dari
selama berpuluh tahun bahkan berabad-abad. spesies, memiliki sifat kepraktisan tinggi;
Bagaimanapun, karena periode yang relatif
singkat dimana teknologi-tekologi tersebut telah • semen yang dilarutkan kemudian
ada, evaluasi tepat dari sangkaan umur panjang didinginkan, disampling dan kemudian
ini bertahan untuk dikembangkan. Bioteknologi dibekukan dalam nitrogen cair dingin (-
lebih belakangan ini, melibatkan kloning, 196°C);
transgenesis dan transfer material somatik,
memiliki potensi besar untuk aplikasi mendatang • semen per dosis umum dibekukan dalam
bagi konservasi SDGT, tetapi saat ini mereka straw dibandingkan sebagai bentuk pelet
hanya terakses untuk beberapa laboratorium. untuk menjamin kondisi kebersihan optimal
Daya hidup yang rendah dan biaya yang sangat dan identifikasi permanen untuk setiap
mahal dari teknologi-teknologi ini adalah dua dosis.
faktor yang nampaknya membatasi
penggunaanya pada konservasi SDGT di tahun- Penyertaan IB dengan semen beku dan
tahun mendatang. Bab ini, oleh karenanya, thawing, angka konsepsi dunia dengan rataan
memfokuskan secara pokok pada status seni 50–65% pada lebih dari 110 juta servis pertama
dari bioteknologi reproduksi saat ini yang secara inseminasi per tahun untuk sapi; 70–80% dari
ekonomi dan teknis terakses di banyak wilayah lebih 40 juta inseminasi untuk babi; 50–80%
geografis. Dokumen yang dipublikasi (intrauterine) atau 55–65% (serviks) dari lebih
sebelumnya seperti “Panduan untuk 120.000 inseminasi untuk kambing; 50–80%
pengembangan dari rencana manajemen (intrauterus) atau 55–60% (cerviks) lebih dari
sumberdaya genetik ternak nasional” (FAO, 50.000 inseminasi untuk domba; dan 35–40%
1998c) dan “Panduan untuk penyusunan lebih dari 5.000 inseminasi untuk kuda
program konservasi ternak nasional” (ERFP, (Ericksson et al., 2002; Thibier, 2005; G.
2003) menghadirkan aplikasinya secara lebih Decuadro, komunikasi pribadi, 2005). Hasil
rinci. dalam dan antar breed ayam menunjukkan
variasi besar dengan kisaran 10–90% (Brillard
7.1 Gamet dan Blesbois, 2003).

Semen Jumlah dosis semen yang diperlukan untuk
Semen dari spesies ternak mamalia secara penyimpanan adalah merupakan fungsi dari
sukses berhasil dibekukan pada beberapa tahun jumlah dosis yang diperlukan per kelahiran atau
penetasan, lama hidup produktif harapan dari
betina pengganti fertil (refounder), dan jumlah
jantan dan betina yang diinginkan dalam
populasi yang dibangun. Ketika semen dipakai
untuk rekonstruksi breed-breed melalui silang

448

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

balik (backcross), sejumlah persentase gen dari sangat rendah (kurang dari 10%). Kondisi
populasi betina yang dipakai dalam silang balik
akan terpelihara pada breed terekonstruksi. tersebut, sebagian, merupakan hasil dari angka
Sebagai misal, lima generasi silang balik
diperlukan untuk menghasilkan hewan-hewan keberhasilan terbatas dari transfer embrio, dan
yang membawa lebih dari 95% genotipe dari
breed yang disimpan dari semen beku. Semen mortalitas embrio yang tinggi menyertai
yang mencukupi perlu disimpan untuk
menghasilkan jumlah generasi-generasi silang fertilisasi. Lebih jauh, teknik-teknik tersebut yang
balik yang diperlukan. Pada spesies unggas
dimana betina mempunyai heterokromosom ZW memerlukan maturasi oosit sebelum IVF, harus
(jantan adalah ZZ), gen-gen yang dibawa
kromosome W tidak bisa ditransfer melalui dilakukan oleh tenaga teknisi berkualifikasi
kryokonservasi semen standar. Lebih jauh, pada
semua spesies, beberapa pengaruh sitoplasmik sangat baik. Prosedur pembekuan sangat cepat,
dari breed donor bisa hilang atau berubah.
Meskipun ditemukan keterbatasan-keterbatasan juga disebut vitrifikasi, saat ini masih
tersebut, teknik ini sepatutnya dilihat berperan
utama pada konservasi ex situ in vitro dari berkembang pada tahap eksperimental untuk
SDGT, disebabkan ketersediaan teknologi yang
berkembang dan kemudahan aplikasinya. Jika mengurangi kerusakan oosit hasil dari luka
jumlah dosis tersedia per jantan rendah atau jika
jumlah anak betina yang diperoleh per induk karena pendinginan atau toksisitas dari
rendah, maka rekonstruksi breed melalui transfer
embrio, jika mungkin, lebih diinginkan sebagai kryoprotektan. Kebanyakan protokol
cara untuk menjamin pemulihan secara penuh
dari gen awal. menggunakan kryoprotektan dan gula pada

Oosit konsentrasi tinggi untuk memindahkan air dari
Pada kasus burung, meskipun pengembangan
teknis menarik, penetasan anak tidak selalu sel. Kondisi tersebut membatasi pembentukan
didapatkan dari telur yang dibekukan dan
dithawing. Ini, sebagian, dikarenakan jumlah es intraselular dan, oleh karenanya mencegah
sangat besar dari lemak yang ada di vitellus.
Sebaliknya, embrio dari beberapa spesies ternak perlukaan es pada oosit. Hasil yang menjanjikan
mamalia dapat diproduksi in vitro dari oosit
dewasa yang dikoleksi saat pemotongan atau sudah diperoleh untuk sapi. Bagaimanapun,
dari betina hidup melalui ovum pick-up. Oosit
tersebut dapat dibekukan untuk periode lama diperlukan validasi dalam skala besar dari
sebelum in vitro fertilization (IVF) untuk
menghasilkan embrio. Dua metoda pembekuan prosedur kerja yang akan membawa kegunaan
dapat dibedakan didasarkan pada kecepatan
proses pembekuan. Prosedur pembekuan oosit untuk kryokonservasi untuk perlindungan
lambat saat ini layak untuk sapi dan memiliki
potensi aplikasi pada domba dan kambing, tetapi SDGT.
laju kesuksesan untuk menghasilkan keturunan
7.2 Embrio
Berlawanan dengan spesies unggas, embrio dari
semua mamalia berhasil dapat dibekukan,
dithawing dan kemudian ditansfer kepada betina
resipien untuk menghasilkan keturunan. Saat ini,
bagaimanapun, penggunaan meluas dari
kryokonservasi embrio dibatasi pada sapi,
domba dan kambing. Koleksi embrio pada babi
memerlukan pengorbanan pada betina, dan
prosedur memerlukan percobaan pada spesies
kuda. Sejumlah faktor melibatkan metoda koleksi
embrio (biopsied, dihasilkan in vitro, atau diklon),
dan tahap maturasi, sangat mempengaruhi
peluang mendapatkan keturunan hidup. Sudah
diusulkan berbagai protokol pembekuan dan
thawing embrio untuk ternak, dan seperti kasus
pada oosit, mereka dapat diklasifikasikan
kedalam dua kategori besar berdasarkan
kecepatan prosedur pembekuan.

Pada pendekatan pembekuan lambat,
equilibrasi dari kryoprotektan dan larutan antara
media yang mengelilingi embrio dan

449

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

kompartemen intraselularnya terjadi perlahan, ini belum teraplikasikan dengan sukses pada
sehingga membatasi resiko kerusakan membran burung. Status saat ini dari teknologi tersebut
disebabkan pembentukan es intraselular. sangat mahal, dengan angka keberhasilan
Setelah thawing, embrio ditransfer kepada sangat rendah. Jika pembangunan rekonstitusi
resipien betina dengan atau tanpa pemindahan hewan hidup dari sel somatik dikembangkan
kryoprotektan. Secara internasional, saat ini pada suatu kondisi yang bisa riil dan murah,
teknik-teknik tersebut paling banyak digunakan preservasi sel somatik akan menjadi pilihan
pada sapi, domba dan kambing. Angka menarik untuk kryokonservasi SDGT.
keberhasilan untuk mencapai kelahiran Keuntungan utama mungkin adalah dalam
bervariasi tergantung pada spesies, asal genetik, memilih secara pasti hewan mana akan
sumber (in vivo atau in vitro), dan tahap dikonservasi, dan berikutnya dalam
perkembangan embrio. Embrio yang merekonstitusi populasi dari klon hewan-hewan
dikryokonservasi pada tahap awal ini. Tidak seperti halnya pada kasus embrio yang
perkembangannya menghasilkan angka dipreservasi, sitoplasmid DNA yang diturunan
kelahiran lebih rendah daripada embrio yang dari sel somatik tidak dilindungi. Koleksi sel
dikryokonservasi pada tahap lebih berkembang somatik, bagaimanapun, jauh lebih sederhana
(Massip, 2001). dibandingkan koleksi embrio, dan menjadi lebih
layak untuk koleksi ekstensif sampel dari
Teknik-teknik pembekuan cepat (vitrifikasi) populasi lapangan. Saat ini biaya
melibatkan pendinginan dan pembekuan sangat pengembangan kultur sel somatik, dan
cepat dari embrio dengan jumlah sangat kecil ketidakpastian akan prospek mendatang dalam
dari medium penutup dimana kryoprotektan dan memperoleh hewan hidup dari sel yang
larutan lain (gula) umumnya dengan konsentrasi disimpan, memberi makna bahwasanya
tinggi. Embrio dari beberapa spesies mamalia konservasi sel somatik nampaknya tidak menjadi
(sapi, domba dan kambing) secara sukses prioritas pada spesies dimana kryokonservasi
divitrifikasi dan ditansfer. Angka survival dari 59 gamet dan embrio sudah dikembangkan dengan
dan 64% diamati pada embrio domba dan baik. Bagaimanapun, kryokonservasi dari sel
kambing, menggunakan teknik vitrifikasi somatik akan menjadi dukungan berguna
purifikasi penuh (Cognié et al., 2003). dimana kryokonservasi dari gamet dan embrio
tidak layak atau mempunyai angka keberhasilan
Teknik preservasi embrio menjadi daya tarik rendah.
khusus sehubungan dengan kryokonservasi
SDGT karena mereka memungkinkan pemulihan Tabel 105 menampilkan kajian dari kelayakan
penuh dari genom awal. Laju pembekuan lambat teknis yang sudah didiskusikan pada sebagian
memerlukan pembekuan yang terprogram besar spesies ternak.
ekstensif, tetapi menawarkan fleksibilitas lebih
pada teknisi yang tidak terlatih karena interval
yang relatif panjang antara kedua langkah dari
prosedur ini. Sebaliknya, vitrifikasi memerlukan
hanya peralatan terbatas, tetapi dengan teknisi
sangat terlatih.

7.3 Kryokonservasi dari sel somatik dan
kloning sel somatik

Sejak penciptaan domba Dolly, hewan pertama

yang diciptakan dengan kloning sel somatik,
teknologi tersebut telah dipakai sangat banyak
pada mamalia yang diuji. Bagaimanapun, teknik

450

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

TABEL 105
Status terkini dari teknik kryokonservasi pada spesies

Spesies Semen Oocyt Embrio Sel Somatic
+
Sapi +++ 0
0
Domba + 0* + 0
0
Kambing +0+ 0
-
Kuda +00

Babi +00

Kelinci +0+

Ayam +0 -

+ Teknik yang biasa; 0 hasil penelitian positif; - tidak layak dalam kondisi saat ini; * kryokonservasi dari seluruh ovarium.

Kotak 104
Kebangkitan kembali sapi Friesian Merah dan Putih di Belanda

Dalam tahun 1800, populasi sapi di propinsi Friesland Suatu program pemuliaan dikembangkan bekerjasama
utamanya adalah sapi Pied Merah. Kebanyakan tetua dengan bank gen yang baru dibentuk untuk hewan.
sapi merah ini diiimpor dari Denmark dan Jerman setelah Semen dari pejantan disimpan dalam bank gen dan
kehilangan meluas disebabkan rinderpest. Sejak 1897, tahun 1970-an dan 1980-an digunakan untuk mengawini
Buku Peternakan Sapi Friesian meregister fenotipe betina-betina dibawah sistem kontrak. Keturunan jantan
Merah dan Putih, tetapi didorong oleh pasar ekspor, sapi dipelihara oleh pemulia, yang diberikan jaminan subsidi
hitam dan putih menjadi semakin popular dibandingkan oleh bank gen. Semen dari jantan-jantan ini dikoleksi,
merah dan putih asli. Pada tahun 1970, hanya 50 dibekukan dan selanjutnya digunakan dibawah kontrak
peternak dengan kepemilikian sejumlah total 2.500 sapi baru. Jumlah breed meningkat, mencapai 256 betina
gabungan Asosiasi Pemulia Sapi Friesian Merah dan hidup dan 12 jantan hidup yang diregister dalam tahun
Putih. Dalam waktu singkat, impor berkelanjutan sapi 2004. Saat ini, sejumlah total 11.780 dosis semen dari
Friesian-Holstein dari AS dan Kanada menyebabkan 43 pejantan disimpan pada bank gen untuk dipakai IB.
penurunan populasi lebih jauh, sehingga hanya 21 Mayoritas induk dipelihara oleh kaum hobi untuk
individu merah dan putih (4 jantan dan 17 betina) memproduksi susu.
dipelihara dalam tahun 1993. Satu grup memiliki dasar __________
awal populasi sapi Friesian Merah dan Putih asli.
Dihadirkan oleh Kor Oldenbroek

7.4 Pilihan material genetik kondisi-kondisi ini tersedia dari sumber-sumber
Teknik-teknik untuk kryokonservasi gamet dan berikut: Blackburn (2004), ERFP (2003) dan
embrio digunakan secara ekstensif untuk tujuan- Danchin-Burge et al., (2002).
tujuan komersial pada kebanyakan mamalia
yang didomestikasi; terdapat beberapa 7.5 Keamanan dalam bank gen
pengecualiaan seperti transfer dari embrio beku Bank gen untuk manajemen SDGT harus
pada kuda dan babi (Thibier, 2004). Pada kasus menjamin keamananan teknis penyimpanan dan
program kryokonservasi yang dicurahkan pada keperluan zoosanitari secara ketat.
manajemen SDGT, satu isu besar adalah untuk
menyimpan material biologi secara mencukupi Keamanaan teknis
yang memungkinkan rekonstruksi hewan Kehilangan nitrogen cair beberapa saat (bahkan
individual atau populasi pembawa sifat-sifat yang dalam tempo menit) dapat menyebabkan
diinginkan. Pemilihan donor asal, jumlah individu kehilangan sempurna dari material yang
donor dan tipe material untuk dikryokonservasi, dikryokonservasi. Penyimpanan material yang
oleh karenanya krusial jika investasi memberi dikryokonservasi pada dua kontainer terpisah,
keuntungan dalam jangka waktu lama. dan akan disukai pada dua lokasi terpisah,
Rekomendasi berguna mempertimbangkan menurunkan resiko hilang dari hasil kegagalan
tidak terencana dari ketersediaan nitrogen cair.

451

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 105 Hewan tersebut ditangkap dengan helikopter dan
Kebangkitan kembali sapi Enderby di New Zealand dipindahkan ke New Zealand. Kematian dari anak sapi
memberi manfaat bahwa “Lady”, sebagai induk
Kasus sapi di pulau Enderby mengilustrasikan menjadi diketahui, adalah sebagai sapi Enderby terakhir.
mungkin untuk menghidupkan kembali breed-breed dari Usaha-usaha untuk menghasilkan anak, melalui IB dan
kondisi keterbatasan ekstrim material genetik. MOET, menggunakan semen terkryokonservasi yang
Bagaimanapun, proses perlu dilengkapi dengan banyak diambil dari pejantan yang dibunuh dari pulau tersebut,
waktu dan sumberdaya. tidak memberi keberhasilan. Lagi bahwa breed sapi
tersebut nampaknya menghadapi kepunahan.
Enderby adalah pulau kecil yang terletak 320 kilometer Bagaimanapun, tahun 1997, NZRBCS berkolaborasi
bagian selatan New Zealand. Sapi pertama kali dibawa dengan AgResearch secara sukses memproduksi anak,
ke pulau ini tahun 1894, ketika W.J. Moffett dari Elsie, yang diklon dari sampel sel somatik ”Lady”.
Invercargill menyewa tanah pastoral dan memelihara Empat dara dilahirkan di tahun berikutnya sebagai hasil
sembilan shorthorn. Pada tahun 1930-an, banyak kloning. Sementara, usaha untuk menghasilkan seekor
peternakan di pulau ini, tetapi sapi dipelihara secara jantan Enderby melalui fertilisasi in vitro menggunakan
alami. Setelah 100 tahun Enderby bertahan pada iklim semen dan oosit terkryokonservasi yang diambil dari
sulit dan ransum semak belukar dan ganggang laut, sapi Lady juga memperoleh keberhasilan, dengan kelahiran
menjadi kuat, kecil, pendek gemuk dan teradaptasi. “Derby”. Dua hasil kloning terakhir mati, tetapi dalam
Dalam tahun 1991, untuk membantu melindungi tahun 2002 dua anak Enderby lainnya dilahirkan melalui
margasatwa, sapi Enderby ditembak. Sperma dan oosit perkawinan alami dari dara hasil kloning dan Derby.
dari hewan mati dikoleksi untuk kryokonservasi, tetapi ___________
usaha untuk membuahi oosit gagal dan nampaknya breed
Enderby menjadi hilang untuk selamanya. Untuk rincian lebih jauh lihat: Historical Timeline of the Auckland
Islands; NZRBCS, (2002); Wells, (2004).
Tahun berikutnya, anggota dari Perhimpunan
Konservasi Breed Jarang New Zealand (the New Zealand
Rare Breeds Conservation Society/NZRBCS),
menemukan seekor sapi induk dan anak di pulau ini.

Biosecurity pengecualian mungkin diperlukan bagi
Material dari hewan asal melibatkan cairan, keberadaan aturan tersebut.
gamet dan embrio bisa membawa penyakit yang
mempengaruhi survivabilitas kryokonservasi. 8 Strategi alokasi sumberdaya
Ketika diperlukan penelitian tambahan untuk dalam konservasi
mengkaji lebih jauh resiko dan transmisi melalui
bank gen, rekomendasi biosecurity yang 8.1 Metoda-metoda untuk penetapan
dihadirkan oleh the Terrestrial Animal Health prioritas
Code of the World Organization for Animal
Health (OIE) menjadi aplikasi bersifat universal. Definisi jelas dari tujuan menjadi sangat penting
Namun, dalam memenuhi persyaratan dari untuk semua aktivitas konservasi. Satu kriteria
aturannya memberi kesulitan besar di banyak yang sering menjadi pertimbangan penting
negara. Aturan tersebut menjadikan sangat sulit adalah perlindungan keragaman genetik.
bagi perpindahan plasma nutfah dari area yang Bagaimanapun, perlindungan sebanyak mungkin
dipengaruhi penyakit ke area bebas penyakit. diversitas sangat jarang menjadi hanya satu-
Demikian juga dapat berarti bahwa sampel- satunya tujuan. Faktor-faktor lain seperti
sampel yang tidak memenuhi persyaratan aturan konservasi sifat-sifat tertentu (misal toleransi
tidak dapat disimpan dalam fasilitas sama penyakit), dan nilai-nilai ekologi atau budaya dari
sebagaimana sampel yang sudah diberlakukan. breed-breed, juga perlu dipertimbangkan.
Isu-isu tersebut dapat memberikan kendala Konservasi, dengan demikan bertujuan untuk
mendasar untuk pengembangan bank memaksimasi pemanfaatan seperangkat breed,
kryokonservasi di tingkat nasional, regional dan yang mana pemanfaatan tersebut merupakan
internasional. Struktur tertentu dan sejumlah kombinasi terbobot dari ukuran diversitas dan
sifat-sifat/nilai-nilai lain. Definisi dari bobot

452

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

memerlukan kejelasan diversitas relatif terhadap meggunakan breed-breed British dan Irish dari
kriteria-kriteria lain yang dipertimbangkan. domba dan sapi. Setiap breed yang
dipertimbangkan dibandingkan terhadap breed
Pertimbangan penting lainnya adalah tingkat lain dalam batasan perbedaan fungsional dan
keberbahayaan dari breed-breed yang genetik. Komponen genetik dikaji berdasarkan
dipertanyakan. Hal ini dapat dikuantifikasi dalam sejarah breed dan nilai tambah dari aliran
bentuk peluang kepunahan. Parameter terutama signifikan gen dalam 200 tahun. Komponen
ditentukan oleh ukuran populasi efektip, dan fungsional berhubungan dengan fungsi-fungsi
perubahan demografi (misal apakah ukuran ekonomi, sosial dan budaya dari breed. Pada
populasi meningkat atau turun), tetapi sapi, perbedaan fungsional dikaji secara
sepatutnya dipertimbangkan faktor-faktor lain subjektif, tetapi ini lebih sulit untuk dilakukan
seperti distribusi geografi, implementasi program pada domba. Dengan demikian, rataan
pemuliaan, ekologi spesifik, fungsi budaya atau kehalusan serat, hampir menjadi satu-satunya
agama, dan resiko dari ancaman eksternal parameter yang diukur sebagai cara pembanding
(Reist-Marti et al., 2003). antar breed-breed yang dipelajari, digunakan
sebagai indikator dari perbedaan fungsional
Diusulkan berbagai metoda yang dalam breed domba. Breed-breed yang memiliki
mengkombinasikan kriteria-kriteria berbeda skore tinggi baik untuk perbedaan fungsional dan
untuk memprioritasi breed-breed yang genetik dipertimbangkan sebagai paling sesuai
ditargetkan dalam program konservasi. Ruane untuk dilibatkan dalam daftar prioritas.
(2000) misalnya, mengusulkan suatu metoda
yang dilengkapi oleh grup ahli untuk identifikasi The Rare Breeds Survival Trust di Inggris juga
prioritas breed-breed di tingkat nasional. Tujuh mengembangkan seperangkat kriteria untuk
kriteria berikut disertakan dalam kerangka kerja: pengenalan “breed-breed jarang” yang
memerlukan perhatian khusus dalam batasan
• spesies (misal breed-breed dimana spesies ukuran-ukuran konservasi (Mansbridge, 2004).
dilibatkan dalam prioritas yang menetapkan Disini perlu diperhitungkan lama waktu dimana
pelatihan?); suatu breed ada jumlah hewan betina, dan
distribusi geografis breed.
• tingkat keberbahayaan;
• sifat yang saat ini memiliki nilai ekonomi; 8.2 Strategi optimisasi perencaaan program
• nilai khusus landskap; konservasi
• sifat-sifat atau nilai ilmiah khusus;
• nilai budaya dan sejarah; dan Program konservasi yang efisien sepatutnya
• keunikan genetik. menggunakan sumberdaya ekonomi dan non
Diingatkan bahwa breed-breed dengan tingkat ekonomi yang tersedia dengan suatu cara
keberbahayaan tinggi patut diberikan prioritas. sehingga tujuan-tujuan konservasi dimaksimasi.
Jika perlu untuk memprioritasi breed-breed Pertanyaan yang perlu dijawab adalah:
dengan keberbahayaan tinggi, disarankan breed-
breed yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai • Breed mana dalam spesies ada dibawah
terdaftar lainnya patut untuk diperhitungkan. pertimbangan untuk implementasi program
Mungkin perlu menetapkan pembobotan konservasi?
terhadap berbagai kriteria yang ditetapkan dalam
upaya untuk mendiferensiasikan lebih jauh • Apakah pemanfaatan bersama dana total
peringkat prioritas. Kepentingan relatif yang konservasi dialokasikan untuk setiap breed
diberikan pada setiap kriteria mungkin terpilih?
diputuskan oleh grup ahli.
Hall (2004) meletakkan kerangka pemikiran • Program konservasi mana sepatutnya
berdasarkan pada baik keragaman genetik dan diimplementasikan untuk breed terpilih?
keragaman fungsional, sebagai contoh dengan
Jika diasumsikan bahwa tujuan-tujuan dari
tindakan konservasi yang dipertimbangkan

453

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

adalah untuk mengkonservasi sebanyak keragaman metrik dari Weitzman, yang
mungkin keragaman genetik antara breed-breed, merupakan keragaman antara breed-breed,
metoda yang menyertai mungkin bisa digunakan adalah kuantitas yang dimaksimasi. Metodologi
untuk mengidentifikasi breed-breed prioritas dapat diaplikasikan terhadap sejumlah fungsi
(Simianer, 2002). objektif, melibatkan metrik atau penggunaan
keragaman lebih komprehensif (dalam makna
Keragaman total dari seperangkat breed yang jumlah terboboti dari suatu komponen
ada dapat dihitung, juga sumbangan setiap keragaman atau faktor lainnya).
breed terhadap keragaman total. Peluang
kepunahan dan keragaman dari subset breed- Kotak 107 menguraikan suatu contoh dimana
breed berbeda digunakan untuk menghitung apa alokasi optimum dari dana konservasi dapat
yang dinyatakan sebagai “keragaman harapan” meningkatan efisiensi biaya hampir 60%
(Kotak 106). Ini merupakan keragaman yang dibandingkan terhadap apa yang diperoleh
diharapkan pada akhir horizon perencanaan menggunakan pendekatan sederhana.
dengan asumsi bahwa tidak dilakukan aktivitas
konservasi. Ini dapat terjadi bahwa pada akhir Pendefinisian prioritas konservasi dengan
dari horizon perencanaan beberapa dari breed- memperingkat breed-breed sesuai dengan
breed berbahaya akan punah. Bagaimanapun, konservasi potensialnya memberi asumsi bahwa
jika upaya-upaya konservasi dilakukan, peluang secara kasar biaya konservasi identik antara
kepunahan dari breed-breed akan turun dan breed. Secara lebih tepat, asumsi yang diberikan
keragaman harapan akan meningkat. Jumlah adalah biaya kesempatan penurunan peluang
perubahan dari keragaman harapan sebagai kepunahan satu unit adalah seragam antara
suatu fungsi dari perubahan peluang kepunahan breed-breed. Ini tentunya tidak benar: penurunan
dari suatu breed tertentu dinyatakan sebagai peluang punah dari, katakanlah, 0,8 sampai 0,7
“keragaman marjinal” breed. Keragaman marjinal (misal dengan 12,5%) dapat diperoleh dengan
ini mencerminkan posisi filogenetik breed. Ia cara relatif sederhana dan lebih murah dari pada
juga menunjukkan apakah breed-breed yang penurunan peluang punah dari 0,2 sampai 0,1
sangat berdekatan aman dari kepunahan, tetapi (misal dengan 50%).
bebas dari peluang kepunahan dari breed itu
sendiri. Untuk analisis lebih terinci dan realistis perlu
mendefinisikan biaya dari aktivitas konservasi
Prioritas konservasi dari suatu breed tertentu (misal pengembangan kryokonservasi,
ditunjukkan menjadi proporsional terhadap atau pemberian subsidi pada peternak dalam
konservasi keragaman potensialnya (Kotak 106) mempertahankan populasi secara in situ dari
– suatu ukuran yang mencerminkan jumlah breed yang beresiko), dan juga untuk mengkaji
tambahan dari keragaman yang akan pengaruh aktivitas tersebut pada batasan
dikonservasi jika suatu breed dibuat aman penurunan peluang punah dari breed
secara sempurna dari kepunahan. Konservasi bersesuaian. Jika alokasi sumberdaya dilakukan
potensial yang tinggi dapat merupakan hasil dari dalam konteks internasional, tingkat biaya
tingkat keberbahayaan tinggi, atau dari berbeda, standar teknis, nilai pertukaran mata
keragaman marjinal. uang perlu diperhitungkan: ini bisa menjadi
kasus yang baik bahwasannya kryokonservasi
Parameter-parameter yang didiskusikan disini dikembangkan sebagai aplikasi rutin di suatu
(keragaman marjinal, konservasi potensial, dsb) negara, ketika pada negara lain, keperluan
adalah elemen-elemen dari teori keragaman infrastruktur mungkin yang pertama kali perlu
umum yang diberikan Weitzman (1992; 1993), dikembangkan. Pertimbangan lain adalah biaya
yang menarik perhatian sebagai suatu kerangka tenaga buruh untuk skema konservasi in vivo
kerja dalam membuat keputusan dari konservasi bisa secara sangat mendasar berbeda antara
ternak. Pendekatan tidak memerlukan negara.

454

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Skema konservasi selalu memerlukan Kotak 106
sejumlah biaya, yang bisa bervariasi luas antara Kosa kata: pembantu keputusan objektif
spesies dan negara. Biaya tetap diperlukan
untuk mengembangkan dan menjalankan skema Keragaman: kuantifikasi numerik jumlah dari
tersebut (misal pengembangan satu pusat variabilitas genetik pada seperangkat breed, idealnya
kryokonservasi), sedangkan biaya variabel mencakup baik keragaman dalam dan antara breed.
tergantung pada jumlah hewan yang disertakan
dan tipe material genetik (semen, oosit, atau Utilitas: kuantifikasi numerik nilai total seperangkat
embrio) yang dikonservasi didalam skema. breed, misal jumlah terboboti dari keragaman dan
Skema konservasi berbeda bervariasi dalam berbagai komponen nilai ekonomi.
batasan tingkat biaya tetap dan biaya variabel
per unit genetik yang dikonservasi. Jika struktur Sumbangan keragaman: jumlah keberadaan suatu
biaya dapat dimodeling dengan tingkat akurasi breed yang menyumbang kepada keragaman dari
memadai, skema alokasi optimum tidak hanya keseluruhan perangkat breed.
akan merancang pembagian bersama dari dana
konservasi pada suatu breed tertentu, tetapi juga Peluang punah: peluang bahwa suatu breed menjadi
menunjukkan mana teknik konservasi yang ada penuh dalam jangkauan perencanaan yang terdefinisi
memberi biaya paling efisien untuk breed ini. (sering 50 sampai 100 tahun). Peluang kepunahan
dapat dalam kisaran angka antara 0 (breed sempurna
Sejak prosedur alokasi optimum didasarkan aman) dan 1 (pasti punah).
pada optimasi matematik, menjadikan relatif
sederhana untuk menyertakan batasan-batasan Keragaman harapan: proyeksi dari keragaman aktual
tertentu atau kondisi-kondisi sisi. Ini bisa terhadap akhir perencanaan, gabungan keragaman
berhubungan dengan keseimbangan geografi, aktual dengan peluang punah. Keragaman harapan
misal keperluan akan aktivitas konservasi mencerminkan jumlah keragaman yang diharapkan jika
diimplementasikan pada semua bagian dari tidak ada upaya konservasi yang ditempuh.
wilayah target. Ini juga dapat menjadi cara
penyelesaian optimum untuk menghindarkan Keragaman marjinal: mencerminkan perubahan
kehilangan sifat-sifat khusus tertentu dengan keragaman harapan dari total perangkat breed jika
memberi finalti tinggi dari penyelesaian, sebagai peluang punah dari suatu breed dimodifikasi (misal
misal, menjadikan semua breed sapi melalui ukuran konservasi).
trypanotoleran menjadi punah.
Konservasi keragaman potensial: jumlah
Strategi lain untuk mendapatkan pola optimum proporsional dari produk keragaman marjinal dan
dari alokasi sumberdaya dibatasi dengan peluang kepunahan. Parameter ini mercerminkan
masalah pengambilan keputusan yang lebih berapa banyak keragaman harapan dapat ditingkatkan
spesifik. Eding et al., (2002) mengingatkan jika suatu breed menjadi aman secara sempurna.
seleksi sebagai yang disebut perangkat inti dari Weitzman (1993) mengingatkan bahwa ukuran ini
breed-breed berdasarkan marka yang diestimasi adalah “indikator sinyal tunggal (breed) paling
melalui pertalian keluarga. Perangkat inti dapat berharga”.
dipikirkan sebagai populasi campuran hidup atau
terkryokonservasi, yang disusun dari berbagai Jika kegunaan bukan keragaman yang dimaksimasi,
proporsi dari breed-breed berbeda. Sumbangan (sumbangan kegunaan”, “kegunaan harapan” dan
breed terhadap perangkat inti diturunkan dalam “konservasi kegunaan potensial”, dan kata
suatu cara, sehingga keragaman yang harapan “keragaman” pada definisi diatas ditukar dengan
dari perangkat inti total dimaksimasi. ”kegunaan”.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah ia
merupakan kombinasi keragaman antara dan ________

Sumber: diadaptasi dari Simianer (2005).

dalam breed. Bagaimanapun, tidak
diperhitungkan derajat resiko yang dihadapi oleh
breed-breed tertentu, yang membatasi
penggunaannya pada kasus-kasus khusus dari
pembuatan keputusan, seperti penemuan
rancangan optimum untuk program
kryokonservasi dengan kapasitas penyimpanan
terbatas.

455

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 107
Alokasi optimum dana konservasi – sebagai ilustrasi breed sapi Afrika

Simianer (2002) mengilustrasikan aplikasi dari skema didasarkan pada konsep keragaman Weitzman, 10 dari
alokasi optimum untuk estimasi jarak genetik pada 26 breed menerima dana, dengan 34% dari dana
sejumlah breed sapi 26 taurindikus dan Sanga Afrika digunakan untuk Muturu dan hanya 2% untuk Kuri (lihat
(berdasarkan pada 15 mikrosatelit) dan dihitung peluang gambar). Dengan starategi alokasi optimum, kehilangan
punah. Pemakaian peluang punah, kehilangan keragaman harapan diturunkan sebesar 15,7%. Ini
keragaman harapan pada ketiadaan konservasi terhadap adalah 57% lebih efisien daripada pengalokasian dana
peluang perencanaan terasumsi dalam 50 tahun secara merata antara breed. Dampak sama pada
diestimasi menjadi 43,6% dari keragaman saat ini. keragaman sebagai strategi alokasi serupa diperoleh
Diasumsikan bahwasannya dana konservasi tersedia dengan alokasi optimum hanya 52% dari dana yang
yang, jika dialokasikan secara sama pada semua breed, tersedia. Ilustrasi menjelaskan bahwa alokasi optimum
akan mencegah 10% kehilangan keragaman harapan. dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi
Jika total dana yang sama dialokasikan terhadap penggunaan dana konservasi.
konservasi dari hanya tiga breed-breed berbahaya
terbanyak, keragaman yang dikonservasi menurun __________
sedikit sampai 9% dari kehilangan harapan, sehingga Dihadirkan oleh Henner Simianer.
10% kurang efisien daripada pengalokasian dana secara
merata antar breed. Dengan skema alokasi optimum

persen alokasi dana
456

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Alokasi sumberdaya untuk konservasi efisien pemeliharaan keragaman genetik dapat
dari keragaman SDGT memerlukan informasi dipertimbangkan sebagai upaya pemeliharaan
baik pada struktur filogenetik spesies, pada keragaman alelik yang tinggi. Ini akan
faktor yang mempengaruhi derajat ancaman menghindarkan masalah dikaitkan dengan
yang dihadapi oleh breed-breed yang pendifinisian ilmiah breed. Saat ini,
dipertimbangkan, dan pada beberapa nilai bagaimanapun, ukuran molekular dari
khusus yang dimiliki breed. Diperlukan juga keragaman genetik melibatkan hanya indikasi
pengetahuan mendasar dari program konservasi tak langsung dari keragaman genetik dalam
potensial, melibatkan pula biayanya. Semakin wilayah fungsional atau wilayah fungsional
lengkap dan konsisten informasi ini, semakin potensial dari DNA. Oleh karenanya, alternatif
efisien biaya perancangan program konservasi terbaik untuk keragaman fungsional adalah
optimum. Kerja lebih jauh diperlukan untuk memelihara keragaman dari breed-breed atau
menjawab pertanyaan tentang faktor apa yang populasi-populasi berbeda yang berkembang
paling sesuai untuk dioptimasi pada upaya dalam lingkungan berbeda, dan memiliki sifat
konservasi, karena penggunaan faktor-faktor produksi dan fungsional berbeda. Lebih jauh,
berbeda bisa membawa pada keputusan argumentasi budaya dari konservasi dikaitkan
konservasi berbeda. Lebih lanjut kerja mendasar terhadap breed tidak terhadap gen. Meskipun
juga diperlukan untuk mengembangkan alat-alat demikian, terdapat keperluan dalam
yang akan membantu memaksimasi kisaran mengembangkan kriteia objektif dalam
keragaman dari ukuran keragaman dan memutuskan apakah suatu breed tertentu
kegunaan. memiliki nilai ilmiah unik, atau apakah, sebagai
misal, ia dapat disubstitusi dengan populasi
Keputusan akhir pada investasi untuk sekitarnya. Ini memerlukan kombinasi semua
konservasi akan digerakkan oleh faktor ekonomi, informasi yang ada dari karakteristik breed, asal
sosial dan politik. Dengan demikian, usul dan distribusi gografis. Kapanpun jika
pertimbangan keputusan sebagai diuraikan memungkinkan, patut dipertimbangkan pula
diatas sepatutnya dipertimbangkan sebagai alat informasi tambahan melibatkan hasil
untuk memungkinkan pembuat keputusan karakteristik secara molekular.
memahami lebih baik dari konsekuensi-
konsekuensi strategi alternatif investasi bagi Metoda konservasi in vivo dan in vitro jelaslah
konservasi. berbeda dalam batasan apa yang bisa diperoleh
dari keduanya. Perlindungan hewan hidup
9 Kesimpulan memungkinkan evolusi lebih lanjut dari breed-
breed dalam interaksinya dengan lingkungan,
Nilai tradisi dan budaya adalah penting dalam ketika konservasi in vitro melindungi status
menggerakkan kekuatan konservasi di genetik saat ini. Metoda in vitro menghadirkan
masyarakat barat, dan juga menjadi semakin suatu strategi pendukung penting ketika
penting di beberapa negara berkembang. konservasi in vivo tidak dapat dikembangkan
Motivasi kuat lainnya yang dimiliki secara atau tidak dapat dipertahankan ukuran populasi
bersama oleh banyak pengguna adalah yang diperlukan. Metoda in vitro juga bisa
melindungi sebanyak mungkin keragaman untuk menjadi pilihan pada kasus darurat seperti
sesuatu yang tidak bisa diprediksi dimasa wabah penyakit atau perang. Fokus masa lalu
datang. pada kryokonservasi sebagai alat pendukung
dari program pemuliaan membawa pada solusi
Secara konseptual, unit paling dasar dari bernada teknis untuk spesies-spesies ternak
keragaman adalah alel, dan oleh karenanya, dari utama. Bagaimanapun, terdapat keperluan
sudut pandang ilmiah, satu definisi dari segera untuk mengembangkan prosedur standar

457

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

pada semua spesies ternak. Sampel jaringan lingkungan produksi, dimana mereka
beku nampaknya metoda aplikatif, dikarenakan dikembangkan, penting untuk mengevaluasi
kemudahan dimana material genetik dapat dengan hati-hati apakah tujuan konservasi bisa
disampel. Bagaimanapun, kesulitan hewan hidup juga diperoleh dalam konteks ex situ. Ini akan
bereproduksi dari sampel-sampel ini secara jelas tergantung pada spesies dan
mengingatkan ia patut dipertimbangkan sebagai kondisi ex situ spesifik. Pada dunia berkembang,
pilihan metoda terakhir. kebanyakan sampel-sampel yang dicatat dari
konservasi ex situ terkait dengan populasi in situ,
Menarik untuk dicatat cukup lama diterima dan muncul keraguan apakah mereka berjalan
bahwasanya bank gen internasional yang (aplikatif) secara bebas.
dibiayai oleh masyarakat internasional
sepatutnya melindungi keragaman genetik Ketika dikembangkan metodologi untuk
tanaman. The Global Trust Fund Initiative memelihara keragaman maksimum dari populasi
berencana menciptakan kerangka kerja bagi kecil, jarang dilakukan strategi implementasi
dukungan finansial berjangka panjang untuk untuk pemeliharaan breed terancam dalam
bank-bank gen ini sehingga memberi kebebasan sistem produksi tradisional. Berbagai contoh
terhadap prioritas finansial jangka pendek dari sukses dicatat dari negara-negara maju dan dari
institusi tuan rumah. Lebih jauh, pemerintah beberapa negara berkembang. Pada negara
Norwegia menawarkan untuk menawarkan maju, beberapa kemungkinan, seperti peran
pilihan akhir pada SDG tanaman, yang akan pasar, konservasi penggembalaan atau subsidi,
dilakukan tahun 2007 (Kotak 108). dikerjakan untuk meningkatkan kelayakan
ekonomi dari breed-breed berbahaya.
Secara umum, untuk menciptakan suatu breed Sebaliknya, di negara berkembang, satu-satunya
ternak akan memerlukan waktu lebih lama contoh sukses yang tercatat adalah dikaitkan
dibandingkan menciptakan suatu varietas dengan permintaan konsumen atau pasar untuk
tanaman – untuk beberapa breed ternak akan produk spesifik atau tradisional. Bagaimanapun,
mengambil waktu berabad-abad. Bagaimanpun, dari apa yang sudah diperoleh dari contoh-
masyarakat dunia nampaknya menjadi makin contoh praktis ini belum membawa kepada
kurang disiapkan untuk keperluan investasi konsep-konsep atau model-model (ilmiah) untuk
waktu, energi, dan uang untuk menjamin strategi implementasi. Lebih jauh, tidak ada
wariasan ini. Meskipun demikian, menjadi estimasi konsisten dari biaya dan keuntungan
tanggung jawab dunia untuk menjamin bahwa dari strategi konservasi yang ada. Usaha-usaha
sumberdaya bernilai terpelihara – suatu untuk mengoptimasi alokasi dana konservasi
tanggung jawab yang melibatkan semua didasarkan pada asumsi kasar dari sisi biaya,
sumberdaya genetik untuk pangan dan dan penggunaan dibandingkan fungsi tujuan
pertanian. dasar. Pengembangan fungsi-fungsi objektif
lebih kompleks dibatasi oleh kesulitan dari
Analisis metoda konservasi in vivo kuantifkasi sifat fungsional menguntungkan yang
menunjukkan bahwa perbedaan antara metoda dilibatkan.
konservasi in situ dan ek situ in vivo tidak jelas
terpisah. Dengan demikian, akan menjadi cukup Konsep ilmiah yang ada pada aspek-aspek
tepat untuk mempertimbangkan metoda tertentu untuk konservasi utamanya
konservasi in vivo sebagai kisaran: berkisar dari dikembangkan dalam konteks program
konservasi hewan pada lingkungan produksi asal pemuliaan. Penelitian aktual di lapangan dari
mereka, (konservasi in situ sebagai terdefinisi konservasi keragaman genetik ternak (mungkin
diatas), sampai situasi ekstrim ex situ untuk dengan pengecualiaan metoda molekular) masih
konservasi breed ternak di kebun binatang. Pada dalam tahap mudah.
saat terdapat kesukaan secara jelas terhadap
pemeliharaan breed-breed ternak dibawah

458

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 108
Ruang Benih Dunia Svalbard: tempat penyimpanan benih internasional di kutub utara

Pemerintah Norwegia saat ini memulai rencana untuk pemulia tanaman dan peneliti. Material di tempat
pembangunan ruang benih dunia Svalbard sebagai penyimpanan, disimpan dalam kondisi “kotak-hitam”,
suatu fasilitas pendukung dasar dari “gagal-aman” bank yang akan tersedia hanya ketika semua kopi lainnya
gen. Fasilitas dibangun dekat kota Longyearbyen, di hilang dengan target memberikan fasilitas aman dan
Svalbard, 78 derajat Utara dan dibuka pada musim Semi terjamin yang bisa memproteksi sumberdaya genetik
tahun 2008. tanaman untuk pangan dan pertanian dalam kasus
bencana besar seperti perang nuklir, aksi besar
Tempat penyimpanan cukup besar untuk terorisme.
mengawetkan satu kopi dari semua aksesi berbeda yang
saat ini ditangani oleh banyak bank gen dipenjuru dunia, Partisipan skema secara murni adalah tenaga
dengan tersedia tambahan tempat simpan untuk koleksi sukarela. Manajemen akan “pasif” tempat penyimpanan
baru. Ini akan dilokasikan di “ruang benih”, hasil pahatan tidak mengambil bagian dalam karakterisasi, evaluasi,
batu padat didalam sebuah gunung, dan dilingkari regenerasi atau aktivitas sama lainnya. Bank gen Nordic
dengan material yang kuat. Terdapat pintu kunci-udara akan bertanggung jawab untuk penempatan material di
untuk kontrol kelembaban, dan alat pengaman yang tempat penyimpanan dan jika diperlukan
kuat. Lokasi terisolasi, hak perlindungan Norwegia, dan menyelamatkan kembali. Tempat tersebut menjadi
beruang kutub yang sesekali muncul, menjadi kombinasi lokasi koleksi pendukung dari fasilitas lain di Svalbard,
untuk membuat fasilitas ini paling aman dan bisa dan koleksi duplikat dari SADC juga saat ini disimpan
diandalkan di dunia. Dibawah kondisi normal, koleksi disini. Dikarenakan keperluan pemeliharaan operasi
disimpan pada suhu sekitar -18°C. Bagimanapun, manajemen dan biaya minimum, dan tujuan dari
sebagaimana ruang akan dilokasikan dalam salju pembangunan fasilitas yang akan berfungsi bagi
permanen, kegagalan elektrik dalam periode lama keterlibatan manusia dari hari ke hari, tempat
menjadi satu-satunya faktor penyebah kenaikkan penyimpanan akan diposisikan menerima benih
temperatur secara perlahan sampai mencapai -3.5°C. ortodoks yang dikemas baik. Sebagaimana fasilitas
akan dirancang bagi masyarakat internasional,
Kota Longyearbyen, bagian penting dari ekpedisi di Norwegia tidak akan mengklaim sebagai pemilik dari
kutub Utara, dilayani oleh penerbangan setiap hari, dan benih-benih ortodoks yang disimpan ditempat ini.
infrastruktur sangat baik dan tenaga yang disuplai
menggunakaan bahan bakar lokal. Komisi sumberdaya genetik FAO dengan hangat
memberi selamat pada inisiatif Norwegia, dan banyak
Tempat penyimpanan benih dalam kondisi normal negara, demikian juga CGIAR pusat, memberi tanda
tidak menjadi “bank gen”. Sebaliknya, tempat tersebut akan keinginan mereka untuk memanfaatkan tempat
dimasudkan untuk menyimpan aksesi berbeda yang penyimpanan tersebut.
sudah diawetkan dan diduplikasi dalam dua bank gen
tradisional yang akan melayani sumberdaya benih _____________
Dihadirkan oleh Cary Fowler.

459

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Daftar Pustaka Falge, R. 1996. Haltung und Erhaltung tiergenetischer
Ressourcen in Ex-situ-Haltung in Zoos und
Blackburn, H.D. 2004. Development of national genetic Tierparks. (Maintenance and conservation of
resource programs. Reproduction, Fertility and domestic animal resources, ex situ, in zoos and
Development, 16(1): 27–32. domestic animal parks.) In F. Begemann, C. Ehling
& R. Falge, eds. Schriften zu genetischen
Brillard, J.P. & Blesbois, E. 2003. Biotechnologies of Ressourcen, 5 (Vergleichende Aspekte der Nutzung
reproduction in poultry: hopes and limits. In und Erhaltung pflanzen – und tiergenetischer
Proceedings of the 26th Turkey conference, held Ressourcen), pp. 60–77. Bonn, Germany. ZADI.
Manchester, UK, 23–25 April, 2003.
FAO. 1992. In situ conservation of livestock and
Clark, C.W. 1995. Scale and feedback mechanism in poultry, by E.L. Henson. Animal Production and
market economics. In T.M. Swanson, ed. The Health Paper No. 99. Rome.
economics and ecology of biodiversity decline: the
forces driving global change, pp. 143–148. FAO. 1998a. The state of the world’s plant genetic
Cambridge, UK. Cambridge University Press. resources for food and agriculture. Rome.

Cognié, Y., Baril, G., Poulin, N. & Mermillod, P. 2003. FAO. 1998b. Primary guidelines for development of
Current status of embryo technologies in sheep and national farm animal genetic resources management
goat. Theriogenology, 59(1): 171–188. plans. Rome.

CR Croatia, 2003. Country report on the state of animal FAO. 1998c. Secondary guidelines for the
genetic resources. (available in DAD-IS library at development of national farm animal genetic
www.fao.org/dad-is/). resources management plans: management of small
populations at risk. Rome.
Danchin-Burge, C., Bibe, B. & Planchenault, D. 2002.
The French National Cryobank: creation of a FAO. 2003. Effectiveness of biodiversity conservation,
cryogenic collection for domestic animal species. by M. Jenkins & D. Williamson. In Biodiversity and
InD. Planchenault, ed. Workshop on the ecosystem approach in agriculture, forestry and
Cryopreservation of Animal Genetic Resources in fisheries. Proceedings of the Satellite Event on the
Europe, Paris, 23rd February 2003, pp. 1–4. Salon occasion of the Ninth Regular Session of the
International de l’Agriculture. Commission on Genetic Resources for Food and
Agriculture, Rome, 12–13 October 2002, pp. 100–
Eding, H., Crooijmans, R.P.M.A., Groenen, M.A.M. & 116. Rome.
Meuwissen, T.H.E. 2002. Assessing the contribution
of breeds to genetic diversity in conservation FAO. 2004. Overview of the FAO global system for the
schemes. Genetics Selection Evolution, 34(5): 613– conservation and sustainable utilization of plant
633. genetic resources for food and agriculture and its
potential contribution to the implementation of the
English Nature. 2004. Traditional breeds incentive for international treaty on plant genetic resources for
sites of special scientific interest. Taunton, UK, food and agriculture. Item 3.1 of the draft provisional
English Nature. (also available at www.english- agenda, Commission on Genetic Resources for
nature.org.uk/pubs/publication/PDF/TradbreedsIn04. Food and Agriculture, Tenth Regular Session,
pdf). Rome, 8–12 November, 2004. Rome.

ERFP. 2003. Guidelines for the constitution of national FAO. 2007a. The Neuquén criollo goat and its
cryopreservation programmes for farm animals, by production system in Patagonia, Argentina, by M.R.
S.J. Hiemstra, ed. Publication No. 1 of the European Lanari, M.J. Pérez Centeno & E. Domingo. In K-A.
Regional Focal Point on Animal Genetic Resources. Tempelman & R.A. Cardellino, eds. People and
animals. Traditional livestock keepers: guardians of
Ericksson, B.M., Petersson, H. & Rodriguez-Martinez, domestic animal diversity, pp. 7–15. FAO
H. 2002. Field fertility with exported boar semen Interdepartmental Working Group on Biological
frozen in the new Flatpack container. Diversity for Food and Agriculture. Rome.
Theriogenology 58(6): 1065–1079.

460

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

FAO. 2007b. Managing lowland buffaloes in the hills of Norton, B.G. 2000. Biodiversity and environmental
Nepal, by K. Gurung & P. Tulachan. In K-A. values in search of a universal ethic. Biodiversity
Tempelman & R.A. Cardellino eds. People and and Conservation, 9(8): 1029–1044.
animals. Traditional livestock keepers: guardians of
domestic animal diversity, pp. 27–29. FAO NZRBCS. 2002. Enderby Island cattle: a New Zealand
Interdepartmental Working Group on Biological Rare Breed Society rescue project. (available at
Diversity for Food and Agriculture. Rome. www.rarebreeds.co.nz/endcattlepro.html).
FAO/UNEP. 2000. World watch list for domestic
animal diversity, 3rd Edition, edited by B. Scherf. Oldenbroek, J.K. 1999. Genebanks and the
Rome. conservation of farm animal genetic resources.
Lelystad, the Netherlands. DLO Institute for Animal
Gandini, G.C. & Villa, E. 2003. Analysis of the cultural Science and Health.
value of local livestock breeds: a methodology.
Journal of Animal Breeding and Genetics, 120(1): 1– Raoul, J., Danchin-Burge, C., de Rochambeau, H. &
11. Verrier, E. 2004. SAUVAGE, a software to manage
a population with few pedigrees. In Y. van der
Hall, S.J.G. 2004. Conserving animal genetic Honing, ed. Book of Abstracts of the 55th Annual
resources: making priority lists of British and Irish Meeting of the European Association for Animal
livestock breeds. In G. Simm, B. Villanueva, K.D. Production, Bled, Slovenia, 5–9 September 2004.
Sinclair & S. Townsend, eds. Farm animal genetic Wageningen, the Netherlands. Wageningen
resources, pp. 311–320. Nottingham, UK. Academic Publishers.
Nottingham University Press.
Reist-Marti, S.B., Simianer, H., Gibson, J., Hanotte, O.
Historical Timeline of the Auckland Islands (available at & Rege, J.E.O. 2003. Analysis of the actual and
www.murihiku.com/TimeLine.htm). expected future diversity of African cattle breeds
using the Weitzman approach. Conservation
Joost, S. 2005. Econogene Consortium. In F. Toppen Biology, 17(5): 1299-1311.
& M. Painho, eds. Proceedings of the 8th 328 AGILE
Conference on GIScience, held May 26–28, 2005, Ruane, J. 2000. A framework for prioritizing domestic
Estoril Portugal, pp. 231–239. Association of animal breeds for conservation purposes at the
Geographic Information Laboratories for Europe national level: a Norwegian case study.
(AGILE). Conservation Biology, 14(5): 1385–1393.

Köhler-Rollefson, I. 2004. Farm animal genetic Simianer, H. 2002. Noah’s dilemma: which breeds to
resources. Safeguarding national assets for food take aboard the ark? Proc. 7th World Congress on
security and trade. Summary Publication about four Genetics Applied to Livestock Production
workshops on animal genetic resources held in the (WCGALP). CD-Rom Communication No. 26–02.
SADC Region. FAO/GTZ/CTA.
Simianer, H. 2005. Decision making in livestock
Mansbridge, R.J. 2004. Conservation of farm animal conservation. Ecological Economics, 53(4): 559–
genetic resources – a UK view. In G. Simm, B. 572.
Villanueva, K.D. Sinclair & S. Townsend, eds. Farm
animal genetic resources, pp. 37–43. Nottingham, Small, R. 2004. The role of rare and traditional breeds
UK. Nottingham University Press. in conservation: the Grazing Animals Project. In G.
Simm, B. Villanueva, K.D. Sinclair & S. Townsend,
Marczin, O. 2005. Environmental integration in eds. Farm animal genetic resources, pp. 263–280.
agriculture in south eastern Europe. Background Nottingham, UK. British Society of Animal Science.
document to the SEE Senior Officials meeting on
agriculture and environment policy integration, Springbett, A.J., MacKenzie, K., Woolliams J.A. &
Durres, Albania, April 15-16, 2005. Szentendre, Bishop, S.C. 2003 The contribution of genetic
Hungary. The Regional Environmental Center for diversity to the spread of infectious diseases in
Central and Eastern Europe. livestock populations. Genetics,165(3): 1465–1474.

Massip, A. 2001. Cryopreservation of embryos of farm Steane, D.E., Wagner, H. & Khumnirdpetch V. 2002.
animals. Reproduction in Domestic Animals, 36(2): Sustainable management of beef cattle and buffalo
49–55. genetic resources in Asia, In J. Allen & A. Na-
Chiangmai, eds. Developing strategies for genetic
Mendelsohn, R. 2003. The challenge of conserving evaluation for beef production in developing
indigenous domesticated animals. countries. Proceedings of an International Workshop
EcologicalEconomics, 45(3): 501–510. held in Khon Kaen Province, Thailand, July 23–28,
2001, pp. 139–147. Canberra. Australian Centre for
International Agricultural Research.

461

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Thibier, M. 2004. Stabilization of numbers of in vivo
collected embryos in cattle but significant increases
of in vivo bovine produced embryos produced in
some parts of the world. Embryo Transfer
Newsletter, 22: 12–19.

Thibier, M. 2005. The zootechnical applications of
biotechnology in animal reproduction: current
methods and perspectives. Reproduction, Nutrition
and Development, 45(3): 235–242.

Tisdell, C. 2003. Socioeconomic causes of loss of
animal genetic diversity: analysis and assessment.
Ecological Economics, 45(3): 365–376.

Vergotte de Lantsheere, W., Lejeune, A. & Van Snick,
G. 1974. L’élevage du porc en Belgique:
amelioration et sélection. Revue de l’Agriculture, 5:
980–1007.

Weitzman, M.L. 1992. On diversity. Quarterly Journal
of Economics, 107: 363–405.

Weitzman, M.L. 1993. What to preserve? An
application of diversity theory to crane conservation.
Quarterly Journal of Economics, 108: 157–183.

Wells, D.N. 2004 The integration of cloning by nuclear
transfer in the conservation of animal genetic
resources. In G. Simm, B. Villanueva, K.D. Sinclair &
S. Townsend, eds. Farm animal genetic resources,
pp. 223–241. Nottingham, UK. Nottingham
University Press.

Williams, J.L. 2004. The value of genome mapping for
genetic conservation of cattle. Conservation of farm
animal genetic resources – a UK view. In G. Simm,
B. Villanueva, K.D. Sinclair & S. Townsend, eds.
Farm Animal Genetic Resources, pp. 133–149.
Nottingham, UK. Nottingham University Press.

462

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Bab G

Prioritas-prioritas Penelitian

Pada seksi ini, prioritas penelitian dan breed tertentu sesuai dan sebagai wakil dari
pengembangan diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat adaptasi.
analisis cepat dari status seni dalam manajemen • Metode yang dikembangkan untuk estimasi
SDGT. Prioritas diidentifikasi dalam peluang dari kelangkaan sangat miskin
hubungannya untuk mengisi gap pada dikembangkan dan memerlukan lebih jauh
pengetahuan dan melibatkan cara-cara yang penelitian mendasar. Metode monitoring
diperlukan untuk pengembangan dan yang dikembangkan harus dikaitkan dengan
implementasi program manajemen secara lebih pemasukan teratur dari data terhadap
efektif, efisien dan berkelanjutan. Rasional dari ukuran dan struktur populasi kedalam
prioritas penelitian dan pengembangan sistem informasi untuk menjamin bahwa
ditetapkan pada seksi lebih awal, dan hanya mereka terpelihara setiap waktu dan
uraian terjelas disampaikan disini. relevan.

1 Informasi penggunaan efektif dan 2 Sistem informasi
konservasi
Sitem informasi memiliki fungsi relatif kecil pada
Rintangan besar dalam pembuatan keputusan penelusuran sederhana atas dasar negara dan
untuk penggunaan dan konservasi SDGT adalah breed. Fungsionalitas perlu diperluas melibatkan
penyimpanan informasi pada sifat-sifat dan pengguna dengan informasi yang mereka
performans kunci dari SDGT lokal dan asli, dan perlukan dalam suatu cara yang lebih menyatu
kekurangan data riil pada ukuran dan struktur dan penggunaan lebih ramah.
populasi. Tugas-tugas penelitian berikut harus
diselesaikan sehingga peneliti, pembuat • Pembaharuan teratur dan koreksi dari data
kebijakan, pembuat keputusan dan advisori pada yang ada, dan pelengkapan dari data hilang:
komunitas peternak memiliki informasi yang perlu difasilitasi dengan sistem rutin,
mereka perlukan untuk memberikan
rekomendasi dan keputusan sesuai untuk • Fungsionalitas sistem informasi perlu
konservasi dan penggunaan SDGT. dikembangkan dan diperluas sehingga
memungkinkan ekstraksi dan analisis
• Metoda-metoda yang dikembangkan dan seragam dari data fenotipe dan genetik
penggunaan lebih besar dari karakteristik molekular dalam dan antara sumber data.
fenotipik: diperlukan dalam menentukan Untuk mensuplai fungsionalitas seperti ini
populasi ternak bagi breed-breed yang akan memerlukan pegembangan dan
sesuai, dan mengatasi informasi yang metode berkembang pada analisis dan
kurang mempertimbangkan sifat-sifat interpretasi bentuk-bentuk bervariasi dari
adaptasi kunci dari SDGT asli. data.

• Penggambaran lingkungan produksi; perlu • Georeferensi sistem informasi SDGT: yang
diperhalus dan diimplementasikan pada memungkinkan akses pada informasi
sistem informasi SDGT yang ada untuk geofisik berlapis dikaitkan dengan
menunjukkan lingkungan dimana breed- sumbangan dari SDGT (adaptasi spesifik),
dan untuk melibatkan informasi tepat

463

STATUS MANAJEMEN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

tentang lokasi geografi dan distribusi SDGT kondisi lingkungan, pertanian dan sosio-
saat sekarang dan yang sudah berlalu. ekonomi.
• Interaktivitas dan interoperabilitas antara
informasi sumberdaya/data dasar: pilihan 4 Karakterisasi
dan modalitas perlu dikembangkan lebih
jauh. Meningkatnya kepentingan yang diberikan

3 Metoda-metoda molekular kepada kesejahteraan hewan, kualitas produk

Kesempatan penggunaan teknik molekular berbeda, pertimbangan kesehatan manusia,
dalam manajemen SDGT semakin meningkat
dimasa mendatang. Bagaimanapun, biaya dan pengembangan efisiensi penggunaan
keuntungan dalam penerapan teknologi-
teknologi ini, dan oleh karenanya, strategi- sumberdaya, dan penurunan dampak lingkungan
strategi yang sesuai untuk penggunaannya, akan
bervariasi tergantung pada kondisi-kondisi lokal. memerlukan kisaran luas kriteria seleksi pada

• Pemahaman yang berkembang dari program pemuliaan mendatang. Sampai kini,
keragaman genetik pada spesies ternak
utama: Kajian komprehensif dari keragaman sedikit diketahui tentang aspek genetik dari
genetik menggunakan marka molekular
genetik diperlukan. Keperluan ini akan adaptasi.
didapatkan dengan cara maksimasi nilai dari
sejumlah besar data yang ada saat ini tetapi • Pengembangan dan aplikasi metoda untuk
dalam bentuk potongan-potongan.
Pengembangan metoda sampling akan karakterisasi fenotipik dan molekular dan
diperlukan, selaras dengan pengembangan
dan suplai sampel referensi internasional. untuk menangkap pengetahuan berkaitan
Hasil perlu dimasukan pada sistem
informasi yang bisa diakses publik. dengan breed dan manajemennya.

• Identifikasi meliputi dunia keragaman gen Tambahan, metoda untuk mengkaji
untuk sifat utama.
peleburan genetik dari breed perlu
• Pemahaman yang ditingkatkan terhadap
basis genetik dari sifat-sifat adaptasi: dikembangkan secara baik. Keterkaitan
eksplorasi teknologi potensial dan baru
untuk mengungkap gen potensial untuk keluaran seperti penelitian pada temuan-
resisten penyakit, adaptasi terhadap
lingkungan sulit dan efisiensi produksi. temuan teratur akan menginformasikan
Pemahaman seperti itu bisa melibatkan alur
baru untuk pengembangan genetik pembuatan keputusan tentang status resiko
konvensional dan transformatif.
dan ukuran-ukuran yang diambil untuk
• Pengembangan metoda integrasi informasi
molekular kedalam program konservasi dan menghentikan penurunan keragaman
pemuliaan: metoda-metoda perlu
diadaptasikan terhadap lingkungan berbeda, genetik.

• Pemahaman kekuatan: nilai dari breed-

breed berbeda dengan penghargaan pada

kekuatan yang diukur dengan penurunan

interaksi genetik-lingkungan, perlu

ditentukan; gen-gen yang menjelaskan

variasi dalam kekuatan dan faktor-faktor

yang menyumbang pada ketidak

seimbangan homeostatik dalam suatu

sistem budidaya tertentu atau pelaksanaan

manajemen perlu didefinisikan.

• Pemahaman berkembang pada resistensi

penyakit: mekanisma infeksi dan interaksi

inang-patogen perlu dipelajari.

464


Click to View FlipBook Version