The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

009_STATUS TERKINI SD GENETIK TERNAK_536

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by soedito, 2018-09-16 17:38:03

009_STATUS TERKINI SD GENETIK TERNAK_536

009_STATUS TERKINI SD GENETIK TERNAK_536

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

9 Pasifik Baratdaya masih sangat terbatas. Kondisi dihambat oleh
kurangnya dana, sumber daya manusia dan
Bioteknologi tidak digunakan secara meluas di teknis serta masalah berkaitan dengan akses,
wilayah ini. Enam dari 11 Laporan Negara kemampuan pengembalian dan penerimaan
menyebutkan penggunaan IB. Dari lima negara dalam sistem produksi ternak lokal berbeda.
menyebutkan spesies yang digunakan dalam
program IB, lima menyebutkan sapi, empat babi, Pada sejumlah wilayah ada peningkatan
satu domba dan satu kambing. Berkaitan dengan keragaman dalam konteks stakeholder yang
pelayanan IB, dua Laporan Negara memberikan pelayanan dengan keterlibatan
menyebutkan sektor umum, dua sektor swasta, yang besar sektor swasta dan organisasi
dan satu menyebutkan individu sukarelawan dari breeder/pembibit. Perkembangan seperti itu
negara maju. Beberapa Laporan Negara dari mungkin memiliki peranan mengatasi hambatan
daerah pulau kecil mencatat potensi IB berperan pemanfaatan bioteknologi di negara
memperkenalkan plasma nutfah eksotik, tetapi berkembang, tetapi hal ini terjadi dari Laporan
pemanfaatan teknologi tampaknya sangat Negara yang menyebutkan kemajuan dalam
terbatas. Di beberapa negara, sejumlah kecil bioteknologi sangat terbatas.
produsen ternak swasta terlibat dalam importasi
semen untuk tujuan IB dalam kelompok Perhatian lebih jauh yang dicatat dalam
ternaknya. Dua Laporan Negara (Laporan banyak Laporan Negara adalah penggunaan IB
Australia, 2004; Laporan Vanuatu, 2003) yang tidak sesuai. Perhatian sebagian besar
menyebutkan penggunaan teknologi TE, kedua berkaitan dengan penggunaan teknologi yang
laporan tersebut menyebutkan TE pada ternak tidak terencana untuk introduksi plasma nutfah
sapi. Selain itu, Laporan Negara Samoa (2004) eksotik, yang mengancam keberadaan sumber
mencatat penggunaan teknologi untuk introduksi daya genetik asli. Berkaitan dengan breed ternak
sapi Piedmontese pada tahun 1980. Kapasitas berproduksi tinggi yang dipelihara dengan
penggunaan bioteknologi berkembang baik di kondisi input eksternal tinggi, beberapa perhatian
Australia. Dimana satu-satunya negara dari diberikan sehubungan dengan menurunnya
wilayah ini yang melaporkan penggunaan tehnik keragaman genetik dalam breed ternak.
molekuler untuk mendukung upaya karaktersiasi Keberhasilan aplikasi teknologi seperti MAS
dan seleksi10. membutuhkan tingkat input tinggi dalam artian
dana, sumberdaya manusia dan teknis. Oleh
10 Kesimpulan karena itu, strategi efektifitas biaya berdasarkan
penggunaan teknologi harus dievaluasi secara
Informasi yang tersedia dalam Laporan Negara teliti. Implikasi keragaman genetik sebaiknya
tidak mengherankan menyebutkan bahwa ada diperhatikan. Keberhasilan introduksi MAS
kesenjangan antara negara berkembang dan cenderung menggunakan sejumlah kecil breed
negara maju dalam kontek pemanfaatan ternak pada biaya lainnya dan akan menghadapi
bioteknologi dalam pengelolaan dan ancaman keragaman dalam breed ternak.
pengembangan SDGT. Fokus, khususnya dalam
kasus bioteknologi reproduksi sapi dan aplikasi Daftar Pustaka
bioteknologi dalam penggunaan perkembangan
konservasi breed lokal adaptif secara umum CR (Country name). Year. Country report on the state
of animal genetik resources. (available in DAD-IS
10 Selandia Baru, Negara yang memiliki perkembangan baik sektor library at www.fao.org/dad-is/).
bioteknologi, tidak mengirim Laporan Negara dan karenanya tidak
termasuk dalam analisa ini. FAO. 2004. The State of Food and Agriculture 2003–
04.Agricultural Biotechnology – meeting the needs
of the poor? Rome.

265

STATUS KERAGAMAN HAYATI PERTANIAN PADA SEKTOR PETERNAKAN

2

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Bab E

Legislasi dan Regulasi

1 Framework legal internasional – “Promosi Keberlanjutan Pertanian dan
instrumen utama Perkembangan Pedesaan” (“Promoting
Sustainable Agriculture and Rural
1.1 Pendahuluan Development”), memberikan pertanyaan
Sejumlah framework legal internasional, peningkatan produksi keberlanjuan dan
berkaitan dengan pengelolaan SDGT saat ini meningkatkan ketahanan pangan. Diantara
dan masa mendatang dijelaskan dalam bagian program termasuk dalam Bagian 14, merupakan
ini. Framework termasuk perangkat legal yang area program (h) terhadap konservasi dan
diperlukan dan yang tidak diperlukan. Istilah pemanfaatan keberlanjutan SDGT. Pengelolaan
“hukum lunak” digunakan disini untuk mengacu berkaitan kegiatan yang dispesifikasi dalam
perangkat legal yang tidak diperlukan, dimana program ini menginstruksi bahwa pemerintah
pemanfaatannya untuk beragam alasan, sebaiknya:
termasuk menguatkan komitmen anggota
terhadap persetujuan tingkat kebijakan, yang “a) menggambarkan rencana konservasi breed
menyatakan kembali norma internasional, dan untuk populasi hewan yang terancam,
pembentukan informal model untuk perjanjian termasuk koleksi semen/embrio dan
berikutnya. penyimpanan, konservasi bibit ternak asli
berbasis peternakan dan konservasi in-situ b)
1.2 Framework legal untuk pengelolaan rencana dan strategi inisiasi pengembangan
keragaman hayati breed dan c) memilih populasi ternak asli
berdasarkan kepentingan regional dan
Bagian ini menjelaskan perangkat terkait secara keunikan genetik, untuk program sepuluh
legal tingkat internasional dan hukum lunak tahun, diikuti oleh seleksi breed ternak asli
dalam mana pemerintah nasional melakukannya untuk pengembangan”.
untuk pengelolaan dan konservasi keragaman Selanjutnya, pada World Summit on
hayati, untuk mengembangkan kebijakan terkait Sustainable Development yang diselenggarakan
topik dan penerapan tindakan yang sesuai. di Johannesburg pada tahun 2002, keberlanjutan
pertanian dan pengembangan pedesaan
Diadopsi tahun 1992, Agenda 21 merupakan merupakan satu dari topik yang dianggap
rencana tindak untuk dilakukan pada tingkat penting dalam Plan of Implementation. Paragrap
global, nasional dan lokal oleh pemerintah, 6 (i) dan 38 dari Final Declaration menekankan
organisasi sistem persatuan bangsa-bangsa pentingnya keberlanjutan pertanian dan
(United Nations System) dan stakeholder pengembangan pedesaan untuk pelaksanaan
lainnya, untuk menangani seluruh aspek dampak pendekatan terintegrasi dalam peningkatan
kemanusiaan terhadap lingkungan11. Agenda produksi pangan dan menginaktifkan ketahanan
disiapkan disetujui oleh Konferensi PBB tahun pangan dan keamanan pangan dalam
1992 terhadap Lingkungan dan Pengembangan keberlanjutan lingkungan.
(Earth Summit) yang diselenggarakan di Rio de
Janeiro, dan diadopsi pada saat itu oleh 179
pemerintah negara. Bagian 14 dari 21 Agenda,

11 www.un.org/esa/sustdev/documents/agenda21/

267

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Konvensi keragaman biologi (CBD)12, suatu penyandang dana memberikan…mendukung
Negara agar dapat berpartisipasi sepenuhnya
framework legal internasional mengikat untuk dalam penyiapan laporan pertama mengenai
status SDG dunia dan tindakan penerapan
pengelolaan keragaman hayati, ditandatangani lanjutan yang teridentifkasi melalui proses
yang ada”
oleh 150 pemerintah Negara Rio Earth Summit. Komisi Sumberdaya Genetik untuk Pangan
dan Pertanian (The Commission on Genetik
Pada tahun 2005 memiliki 188 partai. Tiga tujuan Resources for Food and Agriculture/CGRFA)
merupakan forum antar negara pertama yang
CBD, seperti yang tertera dalam Artikel 1, menangani sumberdaya genetik pertanian. Saat
ini, memiliki anggota 167 negara dan komunitas
adalah: konservasi keragaman hayati, Eropa. Peraturan dari komisi ini memberikan:
“Memiliki peran koordinasi dan berurusan
keberlanjutan penggunaan komponen dengan kebijakan, sektoral dan masalah lintas
sektoral berkaitan dengan konservasi dan
keragaman hayati, dan berbagi keuntungan dari keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya
genetik relevansi untuk pangan dan
pemanfaatan sumberdaya genetik. Konservasi pertanian…..”
”menyediakan forum antar pemerintah untuk
sumberdaya genetik hewan dan tanaman yang negosiasi dan…….pengembangan,
permintaan FAO Governing Bodies, perjanjian
diperlukan untuk pangan dan pertanian ditujukan internasional lainnya, tindakan, kode
pelaksanaan atau perangkat lain terkait
melalui program kerja keragaman hayati sumberdaya genetik untuk pangan dan
pertanian, dan… pengawasan pelaksanaan
pertanian. Konvensi keragaman hayati (CBD) perangkat serupa ….
”memfasilitasi dan melakukan kerjasama
menyatakan bahwa sementara status pemilikan antara FAO dan pemerintah internasional
lainnya dan badan non-pemerintah terkait
supremasi hak digunakan untuk mengeksploitasi dengan konservasi dan keberlanjutan
penggunaan sumberdaya genetik, khususnya
sumberdaya mereka (Artikel 3), mereka juga dengan Konfrensi Partai untuk Konvensi
Keragaman Hayati dan Komisi PBB untuk
mempunyai tanggung jawab untuk Keberlanjutan Pengembangan, dan
….mencari untuk mengembangkan
mengkonservasi mereka dan untuk memfasilitasi mekanisme yang cocok bagi kerjasama dan
koordinasi dalam konsultasi dengan badan
akses dalam pemanfaatan lain partai (Artikel 15). serupa”
Komisi dibentuk pada tahun 1983, sebagai
Kebutuhan pengembangan kebijakan dan Komisi Sumberdaya Genetik Tanaman. Pada
tahun 1995, mandatnya diperluas untuk
integrasi diketahui dalam CBD, dan pemerintah menangani semua komponen keragaman hayati
relevan dengan pertanian dan pangan. Mandat
diminta untuk mengembangkan strategi nasional ini dilaksanakan melalui pendekatan tahap demi
tahap, dan kegiatan berfokus sebagian besar
keragaman hayati (Artikel 6a), dan untuk

mengintegrasi “konservasi dan keberlanjutan

penggunaan keragaman hayati menjadi sektor

relevan dan perencanaan lintas sektoral,

program dan kebijakan” (Artikel 6b). Pada tahun

2000, CBD dilengkapi oleh Protocol Cartagena

Keamanan hayati, dengan pertimbangan seperti

pada detail dibawah ini.

Keragaman hayati pertanian telah dikenal

melalui Konferensi Partai (COP) untuk CBD.

Keputusan V/5 dan II/15 menyebutkan

“keragaman hayati pertanian, tampilan

spesifiknya, dan masalah yang membutuhkan

solusi spesifik”. Keputusan V/5 mendukung kerja

FAO’s untuk SDGT, yang menyatakan bahwa:

“Negara yang mendorong pentingnya

pengkajian SDG bagi pangan dan

pertanian...sebaiknya diterapkan, termasuk

melalui program FAO” Lebih lanjut COP

Decision VI/5, “Partai undangan, pemerintahan

Negara, mekanisme keuangan dan organisasi

12 www.biodiv.org

268

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

pada sumberdaya genetik tanaman dan hewan keberlanjutan pertanian dan keamanan
untuk pangan dan pertanian. Pencapaian utama pangan.”
Komisi termasuk: Lebih jauh:
“Tujuan ini akan dipenuhi melalui hubungan
• adopsi Penanganan Internasional yang dekat antara Perjanian Organisair
Sumberdaya Genetik Tanaman, tahun 1983, Pangan dan Pertanian Persatuan Bangsa-
instrumen yang merupakan perjanjian Bangsa dengan Konvensi Keragaman Biologi.”
internasional berurusan dengan konservasi
dan keberlanjutan penggunaan komponen 1.3 Akses dan berbagi keuntungan
sumberdaya genetik. Hak Peternak pertama
diketahui tahun 1989, dalam konteks Dalam kontek pengelolaan SDGT, sering kali
Penanganan Internasional;
kasus dimana breed atau galur ternak, dan
• pendirian jaringan kerjasama Internasional
pada tahun 1994, koleksi ek-situ sumber pengetahuan berkaitan dengan pengelolaannya
daya genetik tanaman untuk pangan dan
pertanian dibawah dukungan FAO. Hal ini dikembangkan oleh komunitas lokal dan asli.
membentuk framework legal untuk
keamanan pangan dan keberlanjutan Lembaga ilmiah dan perusahaan komersial
pengembangan yang dilakukan dalam
kepercayaan komunitas internasional, dan mengembangkan materi semacam ini lebih jauh
dibawah pengarahan kebijakan komisi;
di negara yang sama atau tempat lainnya. Dalam
• adopsi laporan pertama Status Sumberdaya
genetik tanaman dunia untuk pangan dan keadaan seperti ini, kontroversi timbul selama
pertanian13 dan Rencana Global pada
Tindakan konservasi dan keberlanjutan akses materi genetik dan penyebaran
pemanfaatan sumberdaya genetik tanaman
untuk pangan dan pertanian14, pada tahun keuntungan yang diperoleh dari
1996;
pemanfaatannya. Sejumlah framework
• adopsi Perjanjian internasional sumber daya
genetik untuk pangan dan pertanian15 internasional berusaha untuk menyampaikan
(ITPGRFA) pada tahun 2001;
topik ini.
• peluncuran proses persiapan status
sumberdaya genetik dan untuk pangan dan CBD mengenal pentingnya memastikan
pertanian termasuk prioritas strategi
tindakan disempurnakan tahun 2007. “pembagian keuntungan yang adil diperoleh dari

IT-PGRFA hadir pada tanggal 29 Juni 2004, pemanfaatan sumberdaya genetik”. Berkaitan
90 hari setelah 40 negara meratifikasinya. Artikel
1 dari perjanjian berbunyi: dengan akses, Artikel 15 CBD memungkinkan

“Tujuan dari perjanjian ini adalah konservasi hak daerah diatas sumberdaya alamnya, dan
dan keberlanjutan penggunaan sumberdaya
genetik tanaman untuk pangan dan pertanian menyatakan bahwa akses adalah subjek
dan saling berbagi keuntungan yang adil dari
pemanfaatan dalam keselarasan dengan legislasi nasional (Artikel 15.1). Akses diberikan
Konvensi Keragaman Biologi, untuk
kepada kondisi yang telah disepakati bersama
13 http://www.fao.org/ag/agP/AGPS/Pgrfa/pdf/swrfull.pdf
14 http://www.fao.org/ag/AGP/AGPS/GpaEN/gpatoc.htm (Artikel 15.4). Wewenang yang telah
15 http://www.fao.org/AG/cgrfa/itpgr.htm
diberitahukan sebelumnya dari partai yang

memberikan sumberdaya genetik yang

dibutuhkan (Artikel 15.5). Kondisi dapat ditangani

dengan maksud untuk penyediaan sumber

genetik harus dinformasikan penuh sebelumnya

melalui partai tentang tujuannya, begitu juga

implikasi lingkungan dan ekonomi dari akses

serupa. CBD memperkirakan kebutuhan

legislatif, adminstratif atau kebiljakan untuk

mengatur pembagian keuntungan yang adil dan

seimbang, dengan partai penyedia sumberdaya,

hasil penelitian dan pengembangan serta

keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan

komersial sumberdaya genetik (Artikel 15.7).

Komponen pembagian keuntungan juga

269

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

ditemukan dalam Artikel 8(j), yang mempunyai menggambarkan perhatian yang diberikan pada
kondisi untuk mendorong pembagian keragaman hayati tanaman/hewan liar lebih
keuntungan yang adil, manfaat ilmu daripada SDGT. Petunjuk memberikan satu set
pengetahuan, inovasi dan praktek komunitas peraturan yang menuntun partai, pemerintah dan
setempat serta pola kehidupan tradisional pengguna lain bila menetapkan kebijakan
relevan dengan konservasi dan keberlanjutan legislatif, adminstrasi, atau peraturan dalam
pemanfaatan keragaman hayati. mengakses pembagian keutungan dan atau bila
menawarkan pengaturan dalam mengakses
Di bawah IT-PGRFA, beberapa negara setuju pembagian keuntungan.
mendirikan suatu akses sistem multilateral yang
saling menguntungkan untuk memfasilitasi Bonn Guidelines menyatakan bahwa
kegiatan berkaitan dengan sumberdaya genetik sebelum pengumpulan sumberdaya genetik,
pangan dan pertanian (Artikel 10). Dalam pengumpul sebaiknya harus menulis perjanjian
kaitannya dengan produk komersial yang tidak bahwa akan memasukan: ijin bukti dari
digunakan tanpa larangan oleh penelitian pemerintah nasional negara asal; bukti ijin dari
lanjutan dan pembibitan, Perjanjian memberikan komunitas lokal atau komunitas yang mengakses
mandat pembayaran yang adil dan seimbang pengetahuan tradisional; rincian keuntungan
dalam membagi keuntungan bersama. Hal dalam bentuk uang atau non-profit tersedia;
lainnya seperti pembagunan kapasitas, informasi apakah dalam kondisi bagaimana,
pertukaran informasi, dan transfer teknologi pengumpul dapat mentransfer sumberdaya
sebagai mekanisme relevan dalam pembagian genetik kepada partai lain. Pengembangan
keuntungan selain finansial. Perjanjian juga perjanjian secara mutual sebaiknya didasarkan
mengetahui kontribusi yang besar yang pada prinsip kepastian legal dan meminimisasi
dilakukan oleh peternak dan komunitasnya dan biaya. Petunjuk Bonn memberikan penjelasan
melanjutkan konservasi dan pengembangan secara rinci bentuk provisi yang dapat
sumber daya genetik. “Hak peternak” dibawah membentuk bagian pengaturan kontrak.
perjanjian termasuk perlindungan pengetahuan Beberapa elemen yang diajukan cukup inovatif
tradisional dan hak berpartipasi dalam dan termasuk spesifikasi penggunaan ijin yang
pembagian keuntungan secara adil dan dalam diberikan; peraturan penggunaan ini sebaiknya
membuat keputusan nasional mengenai dalam kaidah etik partai untuk dijadikan
sumberdaya genetik. Perjanjian juga melihat perjanjian; provisi untuk keberlanjutan
strategi pendanaan untuk mobilisasi dana bagi penggunaan sumberdaya genetik; kemungkinan
kegiatan, rencana dan program khususnya yang pemilikan hak kekayaan intelektual sesuai
bertujuan untuk menolong peternak kecil di kontribusi; klaus rahasia; dan pembagian
negara berkembang. Strategi pendanaan ini juga keuntungan dari pemanfaatan sumberdaya
termasuk pembagian mandat dan keuntungan genetik secara komersial termasuk turunananya.
secara sukarela yang dibayarkan di bawah
System Multilateral (Artikel 13). Dan pembayaran 1.4 Framework legal bagi perdagangan
sukarela oleh Partai Kontrak (Contracting internasional
Parties) dan pengguna lainnya (Artikel 18). Tidak
ada perjanjian yang saat ini ada untuk kasus Framework legal utama mengatur perdagangan
SDGT. internasional ternak dan produk ternak adalah
perjanjian WTO pertanian yang diadopsi pada
Bonn Guidelines (Petunjuk Bonn) termasuk tahun 1994. Prinsip dasar perjanjian WTO
dalam kategori ”lemah hukum” yang termasuk:
dikembangkan oleh CBD dan diadopsi dibawah
Keputusan VI/24. Akan tetapi, kejadian dari • Perdagangan tanpa diskriminasi – prinsip ini
kalimat dalam petunjuk bahwa mereka merupakan salah satu dasar perjanjian tarif
dan perdagangan (General Agreement on

270

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Tariffs and Trade/GATT). Di perjanjian Namibia, Swaziland dan Zimbabwe) yang
WTO, prinsip ini dipengaruhi melalui merupakan eksportir daging sapi dan sapi muda.
pelaksanaan berbagai fase termasuk Dalam jumlah tertentu kuantitas daging per
perjanjian multilateral pada perdagangan tahun masing-masing negara, “tugas pelanggan
barang, perjanjian umum terhadap selain tugas ad valorem daging sapi dan sapi
pelayanan perdagangan (Agreements on muda sebaiknya bekurang 92%. “Sementara
Trade in Goods, the General Agreement on penetapan ini, mempromosikan produksi
Trade in Services/GATS), dan perdagangan peternakan ekspor di negara berkembang,
berkaitan dengan perjanjian hak kekayaan perdagangan ternak dan produk ternak juga
intelektual (Trade-Related Intellectual dipengaruhi oleh perjanian WTO mengenai
Property Rights Agreement (TRIPS). Sanitary and Phytosanitary Measures (perjanjian
Elemen utama termasuk: SPS) yang didiskusikan secara detail berikut ini.
o Negara khusus (MFN) – membutuhkan
1.5 Hak kekayaan intelektual
anggota WTO untuk memberikan produk Perkembangan yang cepat bidang bioteknologi
partai lain yang menyewa perjanjian meningkatkan perhatian terhadap isu hak
kurang baik dibandingkan produk dari kekayaan intelektual berkaitan dengan SDGT.
negara lain. Prospek paten yang diterapkan pada gen ternak,
o Prinsip perjanjian nasional – tidak marker gen atau metoda perbaikan genetik
menyetujui diskriminasi diantara barang memberikan kontroversi. Isu memiliki implikasi
nasional dan asing. Atau pelayanan dan pengelolaan SDGT dan akses isu diskusi lebih
suplier atau antara pemegang hak lanjut.
kekayaan intelektual asing dan nasional.
• Transparansi – kondisi persyaratan Perjanjian TRIPS ditetapkan sejak Januari
pemberitahuan dan Mekanisme Review 1995. TRIPS melibatkan anggota WTO dalam
Kebijakan Perdagangan ditetapkan dalam menetapkan standar minimum bagi perlindungan
perjanjian WTO dengan jaminan penuh berbagai bentuk kekayaan intelektual. Cakupan
transparansi dalam kebijakan perdagangan perjanjian antara, menerapkan hak cipta dan hak
barang, dan perlindungan hak kekayaan terkait, merek dagang, indikasi geografis,
intelektual. rancangan industri, paten, tata rancang, dan
Detail lebih lanjut berkaitan dengan TRIPS informasi tertutup seperti rahasia perdagangan
perjanjian WTO dalam diskusi framework legal dan uji data. TRIPS memerlukan anggota untuk
internasional tentang hak kekayaan intelektual. membuat paten tersedia bagi penemuan, apakah
Relevansi perdagangan produk ternak dan produk atau proses, di segala bidang teknologi
perkembangan sektor peternakan di negara tanpa diskriminasi, berkaitan dengan tes normal
berkembang merupakan akses pasar penting. penghargaan, kemampuan penerapan.
Akses serupa disarankan tetapi bukan Beberapa elemen yang tercakup oleh perjanjian
keharusan, di negara berkembang. Sebagai pengelolaan SDGT. Sementara itu, tampaknya
contoh adalah perjanjian Cotonou antara negara tidak ada paten yang meliputi breed ternak yang
bagian African–Caribbean–Pacific (ACP) dan Uni digunakan untuk produksi pangan, sedangkan
Eropa (EU) dan negara anggotanya. Uni Eropa peningkatan jumlah paten berkaitan dengan gen
dan negara bagian ACP menyetujui proses telah didiskusikan. Introduksi teknologi
penetapan pengaturan perdagangan baru yang transgenik hewan yang digunakan dalam
mempromosikan perdagangan bebas antara produksi pertanian, isu paten ternak menjadi
partai dan provisi dalam masalah perdagangan terkenal. Artikel 27.3(b) pada TRIPS
terkait. Perjanjian Protokol 4 dijalankan di memungkinan negara anggota dengan option
Negara Afrika (Botswana, Kenya, Madagaskar, diluar “ternak dan tumbuhan selain

271

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

mikroorganime dan proses biologi bagi produksi tetap ada dengan melibatkan beberapa negara
tanaman dan ternak selain proses non-biologi Amerika Selatan dan Afrika senang perubahan
dan mikrobiologi” dari peraturan dasar paten. kearah perjanjian internasional, dan negara maju
Oleh karena itu, ada framework yang mengkover sesuai dengan pendekatan yang lebih besar.
isu paten berkaitan dengan SDGT, dan
pendekatan beragam dari negara satu ke negara Perkembangan lain di bidang ini adalah
lain. Substantive Patent Law Treaty (SPLT) sampai
saat ini bernegosiasi dengan WIPO Standing
Beberapa elemen yang dicakup oleh Committee on the Law of Patents, di Geneva.
perjanjian TRIPS mungkin mempengaruhi Draft SPLT mencakup sejumlah prinsip hukum
pengelolaan SDGT. Sebagai contoh peraturan dasar dalam kaitan pemberian paten di berbagai
berkaitan dengan asal geografis mungkin negara, seperti definisi seni, penghargaan,
memiliki peran penting yang mempengaruhi langkah inventif, penerapan industrial dan klaim
kemampuan pasar produk yang diperoleh dari struktur dan interpretasi. Tren kearah
breed ternak lokal. keselarasan hukum paten, menaikkan standar
lebih jauh dengan sedikit adaptasi nasional.
World Intellectual Property Organization
(WIPO)17 merupakan organisasi antara 1.6 Frame work hukum biosekuriti
pemerintahan yang memiliki mandat dalam FAO menggunakan istilah “biosecurity” untuk
memastikan hak cipta dan kekayaan intelektual menguraikan “pengelolaan hayati beresiko
yang dilindungi, dan pencipta dan penulis yang dalam masalah komprehensiv guna mencapai
diberikan penghargaan atas kreativitas mereka. keamanan pangan, melindungi kehidupan
Di sejumlah kebijakan, termasuk sumberdaya kesehatan hewan dan tumbuhan, melindungi
genetik dan pertanian perhatian terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam
eksploitasi sistem pengetahuan tradisional juga kelangsungan penggunaannya” (FAO, 2003).
mulai muncul. Komisi antar Negara WIPO (IGC) Dalam bidang biosekurity, hukum dan peraturan
terhadap kekayaan intelektual dan sumberdaya diletakan pada tempat yang berkaitan dengan
genetik, Traditional Knowledge and Folklore kehidupan dan kesehatan tumbuhan dan hewan,
(TKF) didirikan tahun 2000. Komisi menyediakan yang berhubungan dengan resiko lingkungan,
“forum debat kebijakan internasional tentang keamanan pangan, dan beberapa aspek
kekayaan intelektual dan pengetahuan biosavety (Stannard et al., 2004). Beberapa
tradisional, sumber daya genetik dan ekspresi framework hukum internasional yang
budaya tradisional “ Pertanyaan utama ditujukan mempengaruhi pengelolaan SDGT fokus pada
untuk komisi pada saat penulisan merupakan isu biosekuriti, dan akan didiskusikan dalam sub-
adanya kemungkinan perangkat kekayaan bagian berikut. Pentingnya pertukaran informasi
intelektual internasional sumberdaya genetik dan pada tingkat internasional dan penetapan
perlindungan pengetahuan tradisional dan standar internasional (petunjuk, rekomendasi
pengetahuan rakyat, dan syarat penerapan dan prosedur) merupakan hal penting dalam
paten termasuk sumber daya materi genetik memfasilitasi penerapan biosekurity oleh negara
yang digunakan. Komisi memberikan perhatian berkembang. FAO meluncurkan internet base
terhadap pengetahuan tradisional termasuk mengenai portal internasional untuk keamanan
sumberdaya genetik; survey perlindungan pangan dan kesehatan hewan dan tanaman
kekayaan intelektual; pengetahuan tradisional (International Portal for Food Safety and Animal
dan database kekayaan intelektual perjanjian. and Plant Health)18, yang berperan sebagai
WIPO berwewenang “pengembangan perangkat
internasional”. Akan tetapi, masalah tersebut

17 http://www.wipo.int 18 http://www.ipfsaph.org/En/default.jsp

272

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

akses penting bagi internasional dan nasional atau yang baru yang mempengaruhi
informasi resmi hukum berkaitan dengan perdagangan dan mengatur kantor (poin
biosekurity. permintaan) untuk merespon permintaan
informasi yang lebih banyak tentang
Kesehatan hewan dan keamanan pangan pengamatan SPS baru atau yang saat ini ada.
Masalah terkait dengan kesehatan hewan Pemerintah harus melakukan penerapan
merupakan perhatian utama internasional, terhadap keamanan pangan dan regulasi
khususnya dalam konteks peningkatan kesehatan hewan dan tumbuhan. Selama hewan
perdagangan ternak dan produk ternak. menjadi perhatian, standar internasional dibawah
Pemerintah ingin memastikan bahwa industri perjanjian SPS itu diatur oleh Organisasi
ternak nasional terlindungi dari pengaruh Kesehatan hewan dunia (World Organisation for
penyakit ternak. Ancaman serius terhadap Animal Health/OIE19) dan Komisi Alimentarius
kesehatan manusia skala internasional, FAO/WHO20.
penyebaran HPAI, intensitas kebutuhan
pengamatan efektif pada tingkat lokal. OIE dikenal sebagai badan standar untuk
Perbedaan besar antar negara, dalam konteks kesehatan hewan dibawah perjanjian SPS.
status kesehatan hewan dan standar keamanan Pengamatan kesehatan yang ada di dalam
pangan, menimbulkan argumentasi besar terkait organisasi Terrestrial Animal Health Code
dengan perdagangan internasional. Negara (dalam bentuk standar, petunjuk dan
berkembang khususnya, cenderung dipengaruhi rekomendasi) diadopsi oleh komisi internasional
oleh kesehatan hewan terkait dengan peraturan OIE. The Terrestrial Animal Health Code
perdagangan. Selain itu pembatasan dapat merupakan dokumen referensi untuk digunakan
memberikan dampak pergeseran SDGT (Kotak dalam wewenang dokter hewan, pelayanan
43). importer dan eksportir, epidemiologis, dan
semua pihak yang terlibat dalam perdagangan
Perjanjian SPS dari WTO mendorong internasional. Karena hubungan antara
pemerintah mendirikan standar nasional sanitasi kesehatan ternak dan kesejahteraan hewan,
dan phytosanitasi yang konsisten dengan perwakilan negara anggota OIE memerintahkan
standar internasional, petunjuk dan rekomendasi OIE untuk memimpin peran dalam pengaturan
seringkali lebih tinggi dari persyaratan nasional standar internasional untuk kesehatan hewan.
di banyak negara, termasuk negara maju. Panitia Kesejahteraan Hewan (Permanent
Perjanjian SPS memungkinkan pemerintah Working Group on Animal Welfare) didirikan dan
memutuskan untuk tidak menggunakan standar pertama kali mengadakan pertemuan pada
internasional. Akan tetapi, bila persyaratan yang Oktober 2002. Pada tahun 2005, Negara
berbeda dari standar internasional menghasilkan anggota Komite International OIE mengadopasi
pembatasan perdagangan yang lebih besar, standar kesejahteraan hewan dimasukan dalam
negara yang memiliki standar yang berbeda Kode Kesehatan Hewan (Terrestrial Animal
mungkin dipertanyakan dalam penyediaan Health Code). Standard tersebut meliputi
justifikasi ilmiah, dan mendemonstrasikan pengangkutan darat, laut dan pemotongan
kebutuhan pengamatan. Negara harus hewan untuk tujuan pengawasan penyakit.
menetapkan pengamatan SPS berdasarkan
kajian realistis yang berresiko. Bila diminta, Codex Alimentarius Commission dibentuk
negara harus membuat faktor yang dikenal untuk pada tahun 1963 oleh FAO dan WHO untuk
diperhatikan, prosedur kajian yang digunakan mengembangkan standar pangan, petunjuk dan
dan tingkat resiko yang ditentukan dapat kode praktis dibawah Program Standar Pangan
diterima. Pemerintah diharuskan mengetahui dari Gabungan FAO/WHO. Selain standar
negara lain dari perubahan persyaratan SPS
19 http://www.oie.int
20 http: www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp

273

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 43

Dampak peraturan internasional sanitasi kehewanan terhadap pengelolaan sumberdaya genetik sebagai
contoh penyakit mulut dan kuku

Pada skala global, kemungkinan penyakit lintas batas Untuk mencapai persyaratan ini, negara bebas
dalam arti dampaknya terhadap perdagangan adalah penyakit, atau negara bertujuan mencapai status bebas
penyakit mulut dan kuku (FMD). Meskipun penyebaran penyakit, seringkali berjuang melawan terjangkitnya
FMD terbatas, dapat menhancurkan perdagangan penyakit melalui kebijakan pemotongan dan pemberian
peternakan suatu negara. Kemampuan atau kegagalan cap pada ternak yang dipotong. Ternak yang telah di
menjaga status bebas FMD tampaknya memiliki culling mengancam populasi breed ternak langka yang
pengaruh besar terhadap pola pengembangan ada pada area geografis tertentu. Negara bebas penyakit
peternakan suatu negara. Peraturan perdagangan juga menghadapi masalah bila mereka memerlukan
internasional yang berhubungan dengan pengawasan materi genetik yang diimpor dari negara dimana FMD
FMD mempengaruhi pengelolaan SDGT dalam berbagai sedang berjangkit. Hal ini merupakan masalah
cara. khususnya bagi negara tropis, karena banyak negara
dengan kondisi produksi yang sama akan dipengaruhi
Menurut peraturan OIE, ada perbedaan antara oleh penyakit. Masalah ini diangkat dalam Laporan
negara bebas penyakit dimana vaksinasi diterapkan, Negara dari Trinidad and Tobago (2005). Dampak
dan negara dimana vaksinasi tidak diterapkan. Untuk langsung mungkin berhubungan dengan perbedaan
mencapai status tersebut, keuntungan yang dalam pemanfaatan SDGT antara negara bebas penyakit
dihasilkan berkaitan dengan ekspor ternak, suatu dan negara endemik penyakit. Produsen eksportir dalam
negara harus: memiliki data yang baik mengenai negara mungkin menyesuaikan tujuan produksi
laporan penyakit; pernyataan kepada OIE bahwa memenuhi permintaan pasar luar dan mengadopsi
selama 12 bulan terakhir tidak terjangkit FMD, tidak praktek pengelolaan bersama dengan wawasan
ada infeksi virus FMD, dan tidak ada vaksin melawan komersial. Perubahan ini menghasilkan keseimbangan
FMD;tidak mengimpor hewan yang telah divaksin pemanfaatan breed ternak.
sejak vaksin tersebut dihentikan.

pangan, Codex juga menangani isu keamanan Biosafety
pakan ternak. Salah satu proyeknya adalah Potensi peningkatan output dan produk ternak
penyiapan Kode praktis pakan ternak yang baik, yang baik merangsang minat terhadap
yang merupakan respon terhadap perdagangan pengembangan ternak transgenik. Introduksi
pangan dan masalah kesehatan yang muncul penyebaran teknologi ini akan memiliki implikasi
dari pakan ternak. Kode menerapkan pabrik bagi pengelolaan SDGT. Teknologi rekombinasi
pakan dan penggunaan semua pakan, selain DNA saat ini diterapkan dalam bidang farmasi
yang dibawa pada saat di padang veteriner. Tanaman pangan transgenik seperti
pengembalaan bebas. Tujuan utama Kode jagung digunakan untuk pakan ternak di
adalah untuk mendukung praktek pabrik yang beberapa negara. Akan tetapi, sejumlah
baik selama produksi, pemanenan, penanganan, perhatian mengenai lingkungan dan kesehatan
penyimpanan, prosesing dan pendistribusian ditingkatkan terkait modifikasi genetik. Beberapa
pakan ternak. Tujuan lebih jauh adalah untuk framework internasional memperhatikan isu ini
mendorong praktis pakan ternak yang baik di terkait keamanan organisme termodifikasi secara
peternakan. Baru-baru ini baik Codex genetik (genetically modified organisms/GMO)
Alimentarius dan OIE menangani isu berkaitan atau kehidupan organime termodifikasi (living
dengan keamanan organisme dan organisme modified organisms/LMO) dan produk
modifikasi genetik. Masalah ini akan dibicarakan turunannya.
lebih jauh pada sub-bagian berikut dalam
framework hukum internasional biosafety. Protokol Cartagena terhadap keamanan
biologi diadopsi pada January 2000 oleh the
Conference of the Parties untuk CBD sebagai
perjanjian pelengkap CBD, dan diresmikan pada

274

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

11 September 2003. Protokol melindungi lain yang relevan dengan kesehatan konsumen
keragaman hayati dari resiko yang dihadapi dan promosi praktek perdagangan. Konsultasi
LMO. Protokol menerapkan pergerakan lintas kepakaran terhadap kajian keamanan pangan
batas, transit, penanganan, dan pemanfaatan dan derifatifnya dari ternak modifikasi genetik
seluruh LMO yang mungkin berpengaruh buruk termasuk ikan (“Safety Assessment of Foods
terhadap konservasi dan keberlanjutan Derived from Genetikally Modified Animals
penggunaan keragaman hayati, demikian juga including Fish”) diselenggarakan pada
resiko terhadap kesehatan hewan. Akan tetapi, November 2003, melanjutkan kerja FAO dan
LMO yang berfungsi sebagai obat (farmasi) atau WHO bagi kajian keamanan pangan modifikasi
konsumsi manusia dikeluarkan dari cakupan secara genetik (GM) dan berfokus pada ternak
protokol bila ditangani oleh perjanjian atau GM, termasuk ikan dan makanan derifatifnya.
pengaturan internasional lainnya Tujuan utama dari konsultasi ini adalah untuk
mendiskusikan dan menjelaskan cara evaluasi
Protokol Cartagena menentukan prosedur keamanan dan resiko ternak GM. Lembar kerja
Advanced Informed Agreement (AIA) untuk berkaitan dengan ternak GM telah dibuat
memastikan bahwa negara-negara diberikan (WHO/FAO, 2003). Masalah lingkungan dan
informasi yang diperlukan untuk membuat etika terkati produksi ternak GM animals
keputusan sebelum menyetujui impor organisma (termasuk ikan) didiskusikan sebagai isu
ke dalam daerahnya (Artikel 7). Akan tetapi, tambahan.
sejumlah LMO dikeluarkan dari prosedur AIA
karena aktivitas tertentu atau berkeinginan Pada bulan Mei 2005, komisi internasional OIE
menggunakan LMO. LMO yang mungkin mengadopsi resolusi penerapan rekayasa
dikeluarkan dari prosedur AIA adalah: LMO genetik produk ternak dan bioteknologi, dan
dalam transit, LMO yang akan dimanfaatkan dan penerapan standar dalam framework perjanjian
LMO yang ingin digunakan langsung sebagai SPS. Anggota negara meminta pengembangan
makanan atau pakan atau prosesing. Protokol standar dan petunjuk terkait dengan vaksin
yang melayani hak negara dalam mengambil ternak yang dihasilkan melalui bioteknologi,
keputusan terhadap impor beralaskan prinsip resiko kesehatan hewan terkait kloning,
perlindungan terkait dengan baik LMO yang pengeluaran ternak yang tidak diijinkan dan
diintroduksikan ke dalam lingkungan maupun produk dari populasi ternak dan ternak hasil
yang akan digunakan sebagai makanan, pakan rekayasa genetik.
atau industri pengolahan. Pertimbangan sosial
ekonomi yang terangkat dari dampak LMO 1.7 Kesimpulan
terhadap keragaman hayati juga diperhatikan
dalam keputusan importasi. Peraturan perdagangan terkait kesehatan hewan

Pada 1999, Codex Alimentarius Commission merupakan aspek framework legal internasional
mendirikan Ad Hoc Intergovernmental Task
Force on Foods Derived from Biotechnology yang memiliki dampak terbesar terhadap
untuk memperhatikan penerapan kesehatan dan
makanan seperti berbagai panganan. Secara pengelolaan SDGT saat ini – mempengaruhi
khusus, tujuan Task Force adalah untuk
mengembangkan standar, petunjuk atau baik pertukaran materi genetik maupun sistem
rekomendasi yang sesuai untuk pangan turunan
dari bioteknologi atau sifat yang diintroduksikan produksi dan pengawasan penyakit pada tingkat
kedalam pangan melalui bioteknologi. Hal ini
dikerjakan berdasar pada pembuktian ilmiah, nasional. Pertumbuhan perdagangan ternak dan
analisa resiko yang sesuai untuk faktor legitimasi
produk ternak, dan bersamaan dengan

kebutuhan menjaga standar kesehatan hewan

tanpa pembatasan yang tidak terjustifikasi

terhadap perdagangan, memerlukan

pembentukan peraturan internasional dalam

bidang ini. Peningkatan besar perdagangan

internasional mengakibatkan pembentukan

275

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

perlakukan internasional untuk mengatur bidang Daftar Pustaka
perdangan lain. Pada area penting pengelolaan
SDGT merupakan hak kekayaan intelektual. FAO. 2003. Technical consultation on biological risk
Akan tetapi, perjanjian TRIPS WTO management in food and agriculture. Bangkok,
memungkinkan pelepasan ternak dari paten, dan Thailand, 13–17 January 2003. Report of the
merupakan legislasi tingkat nasional, bersamaan technical consultation. Rome. (also available at
dengan perjanjian perdagangan regional atau ftp://ftp.fao.org/es/
bilateral dimana saat ini memiliki pengaruh esn/food/tc_bangkok/tc_brm_report_en.pdf).
terbesar dalam bidang ini.
Stannard, C., van der Graaff, N., Randell, A., Lallas, P.
Pengenalan akan keragaman hayati yang & Kenmore, P. 2003.Agricultural biological diversity
merupakan sumberdaya penting dan warisan for food security: shaping international initiatives to
dunia juga memotivasi pengembangan hukum help agriculture and the environment. Howard Law
terhadap skala internasional perangkat utama Journal, 48(1): 397–430.
CBD. Meskipun perbedaan keragaman pertanian
diketahui dari CBD, fokus utama Convention’s WHO/FAO. 2003. Generation and use of genetikally
provisions adalah pada keragaman hayati liar. modified farm animals, by M-L. Houdebine. Rome.
Ada perhatian bahwa perangkat hukum yang
dikembangkan mengikuti persyaratan CBD,
sebagai contoh dalam bidang akses dan
pembagian keuntungan, mungkin gagal
mengatasi masalah tertentu dalam pengelolaan
SDGT, dan menempatkan pembatasan yang
tidak diperlukan terhadap pertukaran dan
penggunaannya. IT-PGRFA, mendirikan
framework internasional tertentu secara legal
bagi sektor pangan, dengan tujuan memastikan
konservasi, keberlanjutan pemanfaatan dan
pembagian keuntungan seimbang sumberdaya
genetik. Ada kebutuhan mengklarifikasi apakan
perangkat serupa diperlukan untuk SDGT.

Meskipun banyak perangkat internasional
mempengaruhi pengelolaan SDGT, saat ini
perhatian yang diberikan sangat kecil dan
bahkan nyaris tidak ada. Terlebih lagi, sejumlah
kekuatan yang ada dan muncul saat ini
mengakibatkan pengembangan lebih lanjut
dalam bidang legislasi internasional. Hak
kekayaan intelektual dan isu akses serta
pembagian keuntungan, sebagai contoh
mungkin merupakan isu yang muncul pada
tahun yang akan datang dan penyakit ternak
lintas batas merupakan perhatian tetap. Adalah
penting memastikan bahwa hukum internasional
mengembangkan kebutuhan framework efektif
dan baik untuk pemanfaatan dan konservasi
SDGT diperhatikan.

276

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

2 Munculnya isu hukum Angus Beef yang dilindungi oleh hukum merek

Bagian ini memperkenalkan dua isu kebijakan dagang federal di Amerika. Sama dengan merek
dalam bidang pengelolaan SDGT yang saat ini
banyak didiskusikan oleh stakeholder – hak dagang hak appelations geografis asli yang
paten dan hak memelihara ternak.
menunjukan bahwa produk dihasilkan pada
2.1 Paten
Prinsip dan mekanisme umum wilayah geografis tertentu dimana kondisi
Hak kekayaan intelektual (Inteellectual property
rights/IPR) diberikan untuk memberikan pencipta produksi dihubungkan dengan karakteristik
dengan peluang lebih besar untuk mendapatkan
keuntungan yang meningkat dari produk berbeda. Hak ini merupakan relevansi besar
penemuannya. Kebutuhan IPR dijustifikasikan
dalam istilah ekonomi sebagai makna karateristik untuk pasar tertentu, dan juga untuk
ekonomi pasar yang cenderung menurunkan
kecepatan inovasi dibawah optimum sosial pemanfaatan breed ternak lokal. Di Uni Eropa,
ketika inovasi ditiru secara bebas. “Kegagalan
pasar” ini meningkat sebagai akibat “barang penggunaan “indikasi geografis dan nama asli”
umum” ilmu pengetahuan, biaya penelitian dan
pengembangan yang dilahirkan oleh ditentukan dalam Council Regulation (EEC) No
penemunya, tetapi keuntungan membangun
komunitas lebih luas (Lesser, 2002). 2081/92.
Argumentasi moral terkait IPR dapat juga
diletakan di depan, terkait keadilan pemberian Rahasia perdagangan berkaitan dengan
penghargaan bagi penemunya yang telah
menghasilkan inovasi yang sangat bermanfaat perlindungan terhadap pencurian informasi
(Evans, 2002). Akan tetapi, kedua justifikasi ini
jarang diuji dengan data empiris untuk komersial (material). Pembibit tanaman pangan
menemukan apakah ada kebutuhan yang nyata
bagi IPR yang lebih kuat untuk merangsang selama bertahun-tahun menggunakan
penelitian dan pengembangan di bidang inovasi
tertentu. pendekatan ini untuk melindungi galur tetua dan

Diskusi di bawah ini fokus pada isu paten. informasi terkait yang digunakan dalam produksi
Akan tetapi, sebaiknya diingat bahwa bentuk lain
IPR adalah potensi relevan terhadap biji hibrida untuk dijual dan pendekatan yang
pengelolaan SDGT, khususnya merek dagang,
rahasia dagang dan indikasi geografis. sama telah diadopsi dalam industri perunggasan
Pemegang merek dagang diberikan hak khusus
untuk menggunakan nama dan simbol dan ternak babi (Lesser, 2002). Hak Pembibit
produknya. Keinginan baik telah dibangun
pemegang merek dagang tersebut sementara (Plant breeders’ right/PBRs) (sebagai contoh
penyediaan produk dibawah nama yang telah
diberikan tidak dapat digantikan suplai produk yang disebut sistem sui generis) dikembangkan
yang berkualitas rendah dengan nama sama
(Lesser, 2002). Contoh relevan adalah Certified untuk melindungi IPR pembibit tanaman. PBR

menawarkan perlindungan yang diadaptasikan

sektor pertanian dan memasukan tingkat

kebebasan tertentu bagi pembibitan dan petani

untuk memelihara bijian dari tanaman pangan.

Framework internasional selaras bagi

pengelolaan PBR dibentuk dibawah sponsor

UPOV, Gabungan Perlindungan Varitas

Tanaman Baru Internasional (International Union

for the Protection of New Varieties of Plants).

Badan ini didirikan oleh Konvensi Internasional

Perlindungan Varitas Tanaman Baru

International Convention for the Protection of

New Varieties of Plants) (pada tahun 1961,

dimana berjalan pada tahun 1968, dan direvisi

pada 1972, 1978 dan 1991; revisi selanjutnya

pada tahun 1998 (UPOV, 2005).

Dalam kasus paten ini, pemegang diberikan

kebebasan hak pemanfaatan komersial

inovasinya untuk periode waktu 20 tahun di

negara dimana paten tersebut diberikan.

Keuntungan kompetitif ini mengatasi pengaruh

kegagalan pasar yang disebutkan diatas. Untuk

277

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

mendapatkan paten, inovasi hasus invenstif atau pengaruh, hasilnya akan menguntungkan secara
ekonomi kepada masyarakat, merupakan
tidak jelas, dan harus asli, tidak dikenal melalui interaksi komplek antara cakupan paten dan
permintaan produk (Langinier and Moschini,
pemanfaatan publik atau publikasi (Lesser, 2002). Lebih lanjut, paten untuk mempromosikan
penemuan kadangkala cukup menantang. Kritik
2002). Kriteria formal lebih lanjut adalah bahwa lebih lanjut berdasarkan akses input, atau
prosedur merupakan hal penting bagi inovasi
penemuan harus praktis penggunaannya, di selanjutnya yang mungkin perlu dibatasi melalui
latihan pematenan, atau bahwa paten
Eropa istilah “penerapan industrial” digunakan menekankan penelitian selanjutnya pada bidang
terkait (Evans, 2002; Lesser, 2005).
dalam konteks, sementara di Amerika
Paten dan Organisme Hidup
“bermanfaat” atau “berguna” merupakan Perluasan hukum paten meliputi tanaman dan
hewan atau proses produksi atau manipulasi
persyaratan. Paten dapat diperoleh untuk genetik organisme hidup, menimbulkan
perhatian besar, dianggap menghina banyak
meliputi produk itu sendiri, proses atau produk orang beragama atau spiritual. Dalam masalah
ini, pemberian yang salah mengenai paten
turunan melalui proses; mungkin terlepas dari berhubungan dengan teknologi seperti modifikasi

paten sebelumnya. Persyaratan untuk

penjelasan penemuan disertai aplikasinya,

dimana seseorang “terlatih” dapat

menduplikasikannya dan promosi penyebaran

informasi dan merangsang penelitian bidang

terkait (ibid.).

Sementara paten, perlu diingat bahwa sekali

produk baru dikembangkan, keberadaan paten

akan menghambat kompetisi dan menurunkan

ketersediaan produk. Keseimbangan antara dua

Kotak 44 kasus Diamond lawan Chakrabarty menetapkan
Ternak paten pertama preseden bahwa mikroorganime mudah dipatenkan di
Amerika Serikat. Kasus terjadi juga terkait bakterium
Sementara paten memiliki sejarah panjang, memasukan yang direkayasa untuk mengkonsumsi tumpahan
benda organisme hidup dalam hukum paten yang saat ini minyak. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1987,
sedang berkembang. Buku ini fokus pada sejarah pertanyaan mempatenkan organisme tingkat tinggi juga
perkembangan Amerika terkait penerpaan paten muncul di pengadilan. Pada waktu tersebut, organisme
organisme hidup dan membuat kasus pertama paten yang dipertanyakan adalah kerang yang dimanipulasi
pada hewan. untuk membuatnya mudah dimakan. Sementara
penerapan ditolak, putusan dalam kasus Ex Parte Allen
Hukum paten di Amerika Serikat pada tahun 1793, menetapkan karena tidak ada larangan mematenkan
tetapi status aslinya tidak ada referensi terhadap mahluk kerang bahwa mereka adalah hewan tingkat tinggi.
hidup. Sebenarnya, peratuan tahun 1889 menetapkan Dalam putusan ini paten dunia pertama pada hewan
model yang menunjukan bahwa “produk alam” tidak dapat kemudian dibicarakan. Dalam kasus ini, tikus yang
dipatenkan. Provisi pertama khususnya berkaitan dengan dikembangkan di Universitas Harvard digunakan dalam
mempatenkan organisme hidup adalah Plant Patent Act penelitian penyakit. Tikus telah direkayasa genetiknya
tahun 1930, yang memperkenalkan bentuk rancangan agar tahan terhadap kanker. Selanjutnya pada tahun
khusus perlindungan tumbuhan aseksual (kecuali akar 1992, “oncomouse” menjadi hewan paten pertama di
dan batang yang dapat dimakan). Negara Eropa pada Eropa. Tidaklah mengherankan, produksi hewan yang
dekade berikutnya dengan pengenalan “sui generis” bertujuan dibuat tahan terhadap penyakit mengganggu
memiliki hukum hak pembibit tanaman (Plant Breeders’ publik, dan menimbulkan kontroversi seputar paten
Rights laws). hewan.
___________
Pada tahun 1970 an dan 1980 an ada kebutuhan
teknologi yang mendesak memampukan peneliti Untuk bacaan lebih lanjut lihat Kevles (2002); Thomas and Richards
memanipulasi genomik organisme hidup. Individu atau (2004).
organisasi yang melakukan kegiatan ini mengklaim bahwa
organisme yang dihasilkan merupakan produk penemuan
mereka dan bukan produk alami. Tidak lama sebelum isu
diuji di pengadilan, pada tahun 1980

278

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

genetik menimbulkan ketakutan terhadap dan tumbuhan dari perlindungan paten
dampak kesehatan dan lingkungan teknologi
yang akan (Evans, 2002). Penolakan lainnya (meskipun ada persyaratan untuk perlindungan
terhadap paten organisme hidup terkait
kepercayaan bahwa proses alami merupakan variteas tumbuhan melalui sitem efektif sui
bagian warisan biasa dari kehidupan manusia,
yang seharusnya tidak terpisahkan bagi generis). Selain itu, ada perhatian bahwa bagi
keuntungan swasta. Hal yang sama, perhatian
besar diberikan terkait masalah pencurian materi negara berkembang pengeluaran benda hidup
genetik yang dikembangkan oleh komunitas
setempat, atau ilmu pengetahuan pemuliaan dari paten akan dibatasi oleh perjanjian
ternak/tanaman, melalui pemberian paten
kepada seseorang (ibid.). Lebih jauh, dalam perdagangan bilateral dan regional (Correa,
kontek pangan dan pertanian, dampak
keamanan pangan dan keadilan sosial tentang 2004). Untuk diskusi lebih lanjut mengenai
larangan untuk mengakses sumberdaya genetik
hewan atau tanaman merupakan alasan lebih TRIPS dan pengembangan di WIPO, bisa dilihat
jauh dan perlu diperhatikan.
pada sub-bagian 1.5.
Banyak negara di dunia tidak mengijinkan
mematenkan tumbuhan atau hewan. Akan tetapi, Perjuangan hukum pertama terkait pemberian
ada beberapa pengecualian termasuk Amerika
Serikat dan Jepang (Blattman et al., 2002). paten kepada hewan tingat tinggi yang dilakukan
Sementara Uni Eropa tidak mengijinkan
mematenkan varitas hewan dan tumbuhan adalah dalam bidang penelitian medis dan
dibawah Council Directive 98/44/EC pada 6 July
1998, hal ini mengijinkan paten untuk penemuan farmasi (kotak 44). Munculnya paten hewan
terkait hewan dan tumbuhan yang layak dan
“tidak terbatas pada varitas hewan atau dalam bidang pangan dan pertanian cukup
tumbuhan tertentu”. Lebih lanjut, adanya fakta
bahwa istilah “varitas” tidak didefinisikan dengan terlambat. Paten salmon transgenik diberikan di
baik dalam kontek pemuliaan ternak (lihat di
bawah ini untuk diskusi lebih jauh Uni Eropa Amerika Serikat (US Patent Nomor 5,545,808,
Paten)
August 13, 1996) dan di Uni Eropa (EP 0578 635
European Patent Convention (EPC) tahun
1973, dibawah Artikel 53(a), dan EU Council B1, July 18, 2001). Akan tetapi, diantara spesies
Directive (98/44/EC) (Artikel 6), menyatakan
bahwa penerapan paten mungkin saja ditolak yang yang terdapat di laporan ini, tidak ada
bila eksploitasinya berlawanan dengan
‘moralitas’. Pengecualian ini dibawa kepada contoh paten yang diberikan pada breed dan
TRIPS di WTO. Tidaklah mengherankan, bila
definisi ‘moralitas’ tidak mudah ditetapkan, dan bentuk hewan yang diperuntuk bagi produksi
paten “Harvard oncomouse” (Kotak 44) di Eropa
tidaklah mudah dan merupakan tantangan bagi pangan ditemukan sampai saat ini. Akan tetapi,
EPC ‘pengecualian moralitas’ (Thomas and
Richards, 2004). Lebih umum, perjanjian TRIPS paten hewan muncul sebagai isu dalam sektor
memungkinkan negara mengeluarkan hewan
peternakan, sehingga menyebabkan

pengembangan teknologi seperti kloning dan

transgenik, serta keinginan untuk mencari

keuntungan dari promosi pengembangan

tersebut terkendala. Sekali lagi, penolakan etik

muncul baik sehubungan dengan paten dan

bioteknologi yang diterapkan. Akan tetapi,

penting juga untuk dicatat bahwa ada sejumlah

isu hukum praktis dialamatkan khususnya terkait

masalah perlindungan paten.

Di antara faktor dan penerapan paten untuk

ternak, ada kecenderungan bagi ternak bahwa

aspek reproduksi merumitkan proses identifikasi

hewan dimana hak paten seharusnya diterapkan

(misalnya bila hewan yang dipatenkan

dikawinkan dengan hewan yang tidak

dipatenkan) (Lesser, 2002). Hal yang sama,

siklus produksi yang panjang, khususnya pada

ternak sapi, menyulitkan keputusan sehubungan

dengan siklus produksi dipatenkan berkaitan

dengan pembayaran yang seharusnya

diterapkan. Kenyataannya adalah untuk

279

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

memperbesar ketergantungan spesies dan dari alam. Artikel 10 dan 11 berdasarkan

sistem produksinya. Masalah lainnya dalam pengarahan menempatkan beberapa larangan

kasus industri unggas dan babi, dimana galur perlindungan yang diberikan oleh paten tertentu.

hibrida disediakan oleh perusahaan pembibitan Khususnya Artikel 11 menunjukan bahwa

besar, ternak dikandangkan dan tata laksana meskipun bibit ternak atau materi genetik

perkawinan diawasi. Akan tetapi, meskipun merupakan subjek paten, peternak yang

dibawah sistem produksi ini, dasar hukum paten membeli materi ini diijinkan menggunakan

masih diperdebatkan. Tidak jelas bahwa hewan “ternak atau materi reproduksi ternak....untuk

atau metoda perkawinan dianggap tidak-jelas tujuan penjualan hasil pertanian” tanpa

atau apakah persyaratan untuk penjelasan yang melanggar paten. Akan tetapi, ini tidak termasuk

memungkinkan reproduksi inovasi dapat penjualan materi genetik untuk tujuan

dipenuhi. Begitu juga halnya dengan hak ”reproduksi komersial”. Keadaan ini membatasi

pembibitan tanaman sama sulitnya dalam perluasan paten tatalaksana SDGT. Akan tetapi,

mengimplementasikan kasus yang terjadi pada batasan ”kegiatan pertanian” dan ”reproduksi

hewan, dimana sebagian disebabkan varitas komersial” tidak mudah ditetapkan. Implikasi

tumbuhan dan breed ternak yang berbeda nyata. tepat dari peraturan ini, memerlukan pengujian

dalam prakteknya.

Pernyataan paten yang berkaitan dengan Paten yang meliputi gen dan marker

ternak berhubungan dengan sifat ekonomi penting

Meskipun tidak ada paten hewan, paten diberikan dalam beberapa spesies ternak

diberikan pada sejumlah penemuan dalam (Rothschild et al., 2004). Ada juga paten yang
bidang pemuliaan dan genetik ternak. Sebagai meliputi beberapa metoda tatalaksana

contoh, paten proses bioteknologi dan materi perkawinan dan aplikasi komputer berkaitan
biologi yang diturunkan melalui proses tertentu dengan pemuliaan (Schaeffer, 2002). Dalam

diperbolehkan dibawah legislasi Uni Eropa beberapa kasus, teknologi telah berhasil
(Council Directive 98/44/EC), meskipun ketika dikomersialkan melalui hak paten ini (Barendse,
materi jelas terjadi secara alami. ”Proses biologi 2002; Rothschild et al., 2004; Rothschild and

esensial” merupakan ”gejala alami seperti Plastow, 2002).

persilangan atau seleksi” dimaklumkan. Akan Di antara paten terkait teknologi pemuliaan

tetapi, masih diperdebatkan apakah teknologi yang telah diberikan, terdapat gen dan marker
perkawinan modern yang terlibat hanya gen (biasanya sebagai bagian metoda paten

merupakan ”gejala alam” dan terbatas. untuk meningkatkan efisiensi breeding) yang

Masalah paten materi biologi dalam EU, Artikel terbukti menimbulkan kontroversi. Paten sekuen

8(1) dari Patent Directive menyatakan bahwa: materi genetik memprovokasi pihak pemerhati

“perlindungan yang diberikan oleh paten materi tentang implikasi paten “kehidupan”. Selain itu,

biologi yang memiliki karakteristik tertentu pemberian paten yang mana berkaitan dengan

sebagai hasil penemuan materi biologi yang suatu breed ternak dari negara lain atau suatu

diturunkan dari materi biologi melalui propagasi breed yang telah dikembangkan oleh

atau penggandaan dalam bentuk sama atau masyarakat setempat, menimbulkan tuduhan
berbeda dan memiliki karakteristik” “biopiracy”. Ditambah pula, peternak memiliki

Peraturan yang sama pada ”paten proses ternak yang komposisi darahnya (gennya)
yang memanfaatkan materi biologi untuk dipertanyakan karena tidak jelas atau pihak yang

menghasilkan karakteristik tertentu” (Artikel 8(2). ingin memanfaatkan keturunan anaknya yang

Jadi, dibawah legislasi EU perlindungan paten dihasilkan oleh metoda yang telah dipatenkan,
tidak perlu dibatasi terhadap proses awal atau sehingga dikhawatirkan masalah implikasi

untuk materi yang diperoleh secara langsung patennya. Isu ini menimbulkan beberapa

280

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

penolakan awal di dalam industri pembibitan dalam pemuliaan ternak lebih luas. Perluasan
ternak dan komunitas penelitian terhadap paten teknologi kloning pada produksi ternak komersial
marker genetik (Rothschild and Plastow, 2002). merupakan faktor pendorong penerapan paten.
Akan tetapi, penolakan ini menurun disebabkan Akan tetapi, penggunaan bioteknologi ini dalam
adanya kejelasan bahwa paten yang diragukan sektor peternakan itu sendiri menimbulkan
tersebut tidak melarang pemanfaatan gen atau kontroversi besar.
ternak, tetapi diaplikasikan pada metoda atau
proses yang melibatkan gen. Aplikasi yang di Paten teknologi berkaitan dengan pemuliaan
lakukan di WIPO oleh Monsanto Company yang dijamin oleh sejumlah negara, dan komersialiasi
mematenkan metoda pemuliaan dan sekuen gen teknologi ini memiliki dampak terhadap
pada ternak babi, memprovokasi kontroversi pengelolaan SDGT, terutama dalam sistem
besar pada tahun 2005. Bila diberikan, paten ini produksi komersial. Keberhasilan penerapan
akan memasukan hak ternak babi yang untuk paten dalam cakupan yang lebih luas
dihasilkan dari paten suatu metode dan anak- untuk penanganan ternak atau anaknya, memiliki
anak keturunannya (WO 2005/017204;WO implikasi besar bagi produsen komersial.
2005/015989), dan cakupan implikasi paten Teknologi seperti itu langsung secara nyata
menimbulkan ketakutan yang dapat dalam sistem produksi dengan eksternal input
mempengaruhi beberapa aktivitas pembibitan lebih rendah (LEISA) dimana umumnya
ternak babi. keragaman genetik ternak dunia ditemukan.
Akan tetapi, perkembangan dalam sistem
Berbeda dengan kritik di atas, pandangan produksi komersial skala besar tidak dikucilkan.
lainnya adalah bahwa penyuluhan paten Selain itu, penggunaan paten mendorong
memberikan arti yang layak untuk memfasilitasi kembali tren kearah konsentrasi yang lebih besar
manfaat perkembangan ilmiah. Inovasi bioteknis dan dominasi sektor komersial, dimana hal ini
modern membutuhkan investasi yang cukup memiliki konsekuensi terhadap struktur industri
besar. Tidak adanya dana publik untuk penelitian peternakan lebih luas lagi. Selain itu juga, bila
dan pengembangan, sedang diperdebatkan kekhawatiran akan kritik terealisasi dan paten
dimana ketersediaan paten dapat merangsang terkait gen digunakan secara lebih luas lagi akan
investasi yang dibutuhkan dalam meningkatkan lebih membatasi akses atau pembayaran
efisiensi pemuliaan (Rothschild and Plastow, permintaan, penerapan pemanfaatan SDGT.
2002; Rothschild et al., 2004). Argumentasi
umum mengenai hal tersebut berkaitan dengan Daftar Pustaka
dampak paten terhadap dana, sementara
relevansinya tampaknya tidak menjawab kritik Barendse, W. 2002. Development and
dan kontroversi isu tersebut masih tetap ada. commercialization of a genetik marker for marbling
of beef in cattle: a case study. In M. Rothschild & S.
Kesimpulan Newman, eds. Intellectual property rights in animal
Sebagai kesimpulan, perluasan hak paten ke breedingand genetics, pp. 197–212. Wallingford,
dalam bidang pemuliaan dan genetik ternak UK. CAB International.
membuahkan kontroversi dan dalam praktiknya
masih sulit. Beberapa faktor yang akan Blattman, A., McCann, J., Bodkin, C. & Naumoska, J.
mempengaruhi tren masa depan termasuk 2002. Global intellectual property. In M. Rothschild &
perkembangan bioteknologi dan debat politik S. Newman, eds. Intellectual property rights in
terkait penerapan etika dan sosial ekonomi animal breeding and genetics, pp. 63–84.
dalam pelaksanaan hak paten ternak. Seperti Wallingford, UK. CAB International.
dalam bidang kedokteran, pengenalan teknologi
GM mendorong promosi penggunaan paten Correa, C.M. 2004. Bilateral investment
agreements:Agents of new global standards for the
protectionof intellectual property rights? Grain
Briefing. (available at
www.grain.org/briefings/?id=186#ten).

281

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Evans, D. 2002. Animals, ethics and patents. In M. Sitasi hukum
Rothschild & S. Newman, eds. Intellectual
propertyrights in animal breeding and genetiks, COUNCIL REGULATION (EEC) No 2081/92 tanggal
pp.163–178. Wallingford, UK. CAB International. 14 July 1992 mengenai perlindungan indikasi geografis
dan rancangan asli produk pertanian dan pangan.
Kevles, D.J. 2002. The advent of animal patents: http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
innovation and controversy in the engineering and exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31992R2
ownership of life. In M. Rothschild & S. Newman, 081&model=guichett
eds. Intellectual property rights in animal breeding
and genetiks, pp. 17–30. Wallingford, UK. CAB DIRECTIVE 98/44/EC Parlemen dan dewan Eropa
International. tanggal 6 July 1998 mengenai perlindungan hukum
invensi bioteknologi.
Langinier, C.L. & Moschini, G. 2002. The economics of http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
patents. In M. Rothschild & S. Newman, eds. exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31998L00
Intellectual property rights in animal breeding and 44&model=guichett
genetics, pp. 31–50. Wallingford, UK. CAB
International. Pelaksanaan paten di WIPO

Lesser, W. 2002. Patents, trade secrets and other (WO 2005/015989) Metode perbaikan genetik babi
forms of intellectual property rights. In M. Rothschild jantan potong.
& S. Newman, eds. Intellectual property rights in
animal breeding and genetics, pp. 1–15. Wallingford, (WO 2005/017204) menggunakan polimorfisme
UK. CAB International. nukleotida tunggal dalam wilayah kode reseptor leptin
daging babi untuk menaikan produksi ternak babi.
Lesser, W. 2005. Intellectual property rights in a
changing political environment: perspectives on the 2.2 Hak pemeliharaan ternak
types and administration of protection. Agbioforum, Prospek perluasan IPR dalam bidang pemuliaan
8(2-3): 64–72. ternak (lihat diatas) meningkatkan perhatian
mengenai masalah kebebasan berkelanjutan
Rothschild, M.F. & Plastow, G.S. 2002. Development of dalam pemeliharaan ternak dengan
a genetic marker for litter size in the pig: a case menggunakan dan mengembangkan ternak bibit
study. In M. Rothschild & S. Newman, eds. serta praktek pemuliaannya. Dalam kaitan
Intellectual property rights in animal breedingand pengembangan ini, ada perhatian dari Civil
genetics, pp. 179–196. Wallingford, UK. CAB Society Organizations (CSOs) untuk
International. menetapkan “Hak pemelihara ternak” yang
merupakan cikal bakal “hak peternak” yang telah
Rothschild, M.F. & Plastow, G.S. & Newman, S. 2004. dilindungi dalam perjanjian internasional
In A. Rosati, A. Tewolde & C. Mosconi, eds. WAAP mengenai masalah sumberdaya genetik
Book of the Year 2003: A Review on Developments tanaman pangan dan pertanian/Plant Genetic
and Research in Livestock Systems, pp. 269–278. Resources for Food and Agriculture (IT-PGRFA).
Wageningen, the Netherlands. Wageningen Pertukaran global PGR, merupakan instrument
Academic Publishers. resmi yang memerlukan fasilitas untuk
mengakses dan memastikan pembagian
Schaeffer, L.R. 2002. Dairy test day models: a case manfaat keuntungan. IT-PGRFA bersandar pada
study. In M. Rothschild & S. Newman, eds. lembaga sektor benih yang terlibat dalam
Intellectual property rights in animal breeding and pergerakan internasional plasma nutfah.
genetics, pp. 233–246. Wallingford, UK. CAB
International. Keadaan pertukaran sektor peternakan
berbeda dengan PGR. Pergerakan ternak hidup
Thomas, D. & Richards, G.A. 2004. The importance of terbatas oleh peraturan kebersihan yang
the morality exception under the European Patent dirancang untuk melindungi kesehatan ternak
Convention. The oncomouse case continues. nasional, dan oleh tingginya biaya yang
European Intellectual Property Review, 26(3): 97–
104. UPOV. 2005. International Union for the
Protection of New Varieties of Plants: what it is, what
it does.

UPOV Publication No. 437(E) September 15, 2005
edition. Geneva, International Union for the
Protection of New Varieties of Plants. (also available
at www.upov.int/en/about/pdf/pub437.pdf).

282

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

dibutuhkan. Pergerakan plasma nutfah didasari negara anggota untuk tujuan yang telah
pada perjanjian komersial dan terutama disepakati, atau berperan sebagai suatu model
melibatkan breed ternak lintas negara. Koleksi bagi legislasi tingkat nasional. Sebagai salah
dan pengujian SDGT dari dunia berkembang satu contoh adalah Model Hukum digambarkan
jarang dilakukan, dan oleh karena itu perlu oleh the African Union (kotak 45).
kekuatan peraturan yang mengatur akses dan
pembagian manfaat keuntungan yang tidak 3.2 Legislasi Uni Eropa: sebuah contoh
membatasi kegiatan ini. framework legal regional

Perkembangan perjanjian resmi untuk Framework regional UE didirikan dalam kontek
menentukan hak pemelihara ternak berkaitan integrasi ekonomi dan politik diantara negara
dengan SDGT dan perpindahan SDGT anggota. Legislasi UE terdiri dari Peraturan dan
internasional diusulkan oleh beberapa LSM Pengarahan yang harus diimplementasikan di
selama berlangsungnya World Food Summit tingkat negara anggota. Pengarahan
tahun 2002. Kekhawatiran mengenai dampak menentukan keluaran yang harus dicapai tetapi
keragaman didalam dan antar breed ternak, juga menyerahkan kepada negara anggota untuk
kehidupan peternak miskin timbul. Terlebih lagi, menentukan pengarahan diubah ke dalam
adanya perdebatan bahwa ketidakadilan dalam hukum nasional. Peraturan mengikat
mana pengetahuan lokal yang hilang menjadi keutuhannya dan secara otomatis masuk ke
perkembangan breed lokal dan asli, dan sering dalam negara anggota. UE membangun badan
membentuk fondasi dan bersyarat bagi legislatif relevan dengan pengelolaan SDGT
perbaikan breed secara ilmiah, tetap tidak dalam bidang konservasi, zooteknik (pemuliaan
diketahui dan dilindungi. Tujuan dari pengaturan ternak), higienis pangan, kesehatan hewan,
seperti ini akan meyakinkan hak dalam menjaga perdagangan ternak dan produk ternak,
SDGT, tanpa melupakan karakterisasi, pertanian organik, keamanan pakan ternak dan
perkembangan dan pemanfaatannya. GMO.

3 Framework pengaturan pada level Kebijakan Umum Pertanian (The Common
regional Agricultural Policy/CAP) merupakan suatu paket
peraturan dan mekanisme yang mengatur
3.1 Pendahuluan produksi, perdagangan dan proses produk
Framework hukum sering dinegosiasi dalam pertanian di UE. Tujuan CAP, sebagai bagian
kelompok politik negara dan regional untuk dari Artikel 33 perjanjian EC (the EC Treaty)
memperbaiki kerjasama, koordinasi dan adalah:
meminimalkan duplikasi kerja. Dalam bidang
pengelolaan SDGT, Uni Eropa merupakan • untuk meningkatkan produktivitas pertanian
kelompok regional dengan badan hukum dan melalui promisi kemajuan teknis dan melalui
merupakan fokus dalam diskusi berikutnya. pengembangan rasional produksi pertanian
Mengamati framework ini memberikan indikasi dan pemanfaatan optimum faktor produksi
bagaimana tujuan CBD diterjemahkan dan khususnya tenaga kerja;
dikembangkan pada tingkat regional, dan
bagaimana perbedaan wilayah peraturan dan • untuk memastikan standar hidup komunitas
interaksinya, mempengaruhi pengelolaan SDGT. pertanian khususnya melalui peningkatan
Sebagai tambahan terhadap ikatan framework pendapatan individu manusia yang terlibat
hukum, kelompok negara mempunyai pilihan dalam pertanian;
menetapkan “sof laws” (hukum lunak) yang
mungkin memberikan kekuatan bagi komitmen • mestabilkan pasar;
• memastikan ketersediaan suplai barang;
• memastikan bahwa suplai barang sampai

kepada konsumen dengan tingkat harga
yang baik.

283

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 45 kasus meskipun saat ijin diberikan konsultasi tidak
Model Hukum Afrika dilakukan, tidak lengkap atau tidak terkompilasi dengan
kriteria partisipasi murni dan adil. Negara harus
Model hukum Afrika untuk Perlindungan Hukum menetapkan autoritas kompeten bertindak sebagai titik
Komunitas Lokal, Peternak dan Pembibit dan Peraturan fokal untuk menerima dan memproses penerapan akses.
Akses Sumber Biologi diadopsi pada tahun 1998 oleh Model Hukum mengenal pembagian keuntungan manfaat
Kementrian Uni Afrika. Model Hukum dikembangkan sebagai sebuah hak komunitas lokal, dimana negara
untuk membantu negara anggota merencanakan, harus menjamin bahwa persentase tertentu (minimum
memformulasikan dan menerapkan kebijakan nasional 50%) dari keuntungan yang ada hasil sumberdaya akan
melalui perangkat hukum yang kompatibel sesuai tujuan dikembalikan pada komunitas lokal.
nasional dan aspirasi politik, sementara pada saat yang
sama memuaskan obligasi internasional. Sejauh ini Sehubungan dengan komunitas petani, hak ini
Model Hukum tidak diadopsi oleh satu negara manapun. terungkap dalam seksi Model Hukum yang berkaitan
dengan hak petani. Keuntungan non-ekonomi termasuk
Model Hukum memberikan framework nasional untuk partisipasi dalam penelitian dan perngembangan, yang
konservasi, evaluasi dan pemanfaatan sumberdaya bertujuan membangun kapasitas, informasi mengenai
hayati dan pengetahuan dan teknologi terkait. Secara sumberdaya hayati yang diakses, dan mengakses
khusus, menyediakan hak bagi komunitas lokal, peternak teknologi yang digunakan dalam penelitian dan
dan pembibit, terhadap sumberdaya hayati tersebut. pengembangan sumberdaya hayati. Salah satu
Meskipun framework memasukan sumberdaya genetik mekanisme yang diusulkan untuk pembagian keuntungan
pertanian, perkembangan terjadi terutama pada sumber financial melalui komunitas dalam Model Hukum adalah
daya genetik tumbuhan dan tidak ditujukan pada isu pendirian bantuan dana bagi Gen Komunitas. Bantuan
spesifik terkait SDGT secara mendalam. Model Hukum dana ditetapkan sebagai sebuah kepercayaan dan
jelas untuk paten berkaitan dengan bentuk kehidupan digunakan untuk mendanai proyek yang dikembangkan
dan proses biologi, dalam paten semacam itu tidak oleh komunitas petani.
dikenal dan tidak dapat diaplikasikan. __________

Dibawah Model Hukum, akses pada sumberdaya Untuk informasi lebih jauh:
hayati, pengetahuan komunitas dan teknologi, akan http://www.grain.org/brl_files/oau-model-law-en.pdf
mengarah pada konsen informatif akan pernyataan dan
komunitas lokal. Akses pada sumberdaya hayati gagal
bila tidak ada konsen yang diberikan. Hal ini merupakan

Beberapa tahun terakhir, beragam pergerakan No. 2078/92, salah satunya yang biasa disebut
kearah reformasi CAP terjadi. Perubahan ini “accompanying measures” pada reformasi CAP
sebagian besar didorong oleh perkembangan tahun 1992 yang mengenalkan pengamatan
tingkat internasional, melalui negosiasi pertanian lingkungan pertanian dan konservasi pedesaan.
dalam framework WTO. Perubahan besar Peraturan ini diganti oleh Council Regulation
dimulai tahun 1992; perubahan lebih jauh (EC) No. 1257/99, yang pada akhirnya diganti
diperkenalkan dalam kebijakan Agenda 2000 oleh Council Regulation (EC) No. 1698/2005,
yang disetujui pada tahun 1999. Reformasi CAP yang memberikan framework bagi kerja
yang diadopsi oleh Konsulat pada bulan Juni Pendanaan Pertanian Eropa (European
2003 menunjukkan bahwa sebagian besar Agricultural Fund) baru untuk Pengembangan
subsidi pertanian dibayar dalam bentuk Pedesaan (Rural Development=EAFRD) sejak
pembayaran petani tunggal, dan tidak tergantung tahun 2007 sampai seterusnya.
pada volume produksi. Pembayaran berkaitan
dengan standar lingkungan, keamanan pangan Lebih luas, kebijakan UE bertujuan untuk
dan kesejahteraan hewan. Perubahan ini mempromosikan keberlanjutan integrasi
bertujuan untuk kebijakan yang memiliki pengembangan pedesaan, dan untuk menaikan
implikasi besar bagi pengelolaan SDGT. partisipasi pengguna lokal dalam proses
Relevansi legislasi UE dalam kontek ini termasuk pengembangan. Sampai saat ini, Council
Peraturan Konsulat (Council Regulation/EEC) Regulation (EC) No. 1257/1999 tentang masalah
dukungan bagi pengembangan pedesaan dari

284

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Petunjuk Pertanian Eropa dan Jaminan 10.000 domba, 10.000 kambing, 5.000 kuda,
15.000 babi, dan 25.000 spesies unggas.
pendanaan (“on support for rural development Peluang untuk mendukung konservasi dilakukan
sejak tahun 2007, oleh Commission Regulation
from the European Agricultural Guidance and (EC) No. 1698/2005. Tujuannya adalah untuk
memberikan kompensasi peternak yang
Guarantee Fund / EAGGF)” mendirikan memberikan pelayanan lingkungan bagi
”tambahan biaya dan pendapatan (dan dimana
framework bagi dukungan keberlanjutan perlu) dapat menangani juga biaya transaksi”
(Artikel 39:4). Peraturan mengkhususkan bahwa
pengembangan pedesaan termasuk pembayaran dapat dibuat bagi ”konservasi
sumberdaya genetik pertanian” (Artikel 39:5).
perlindungan lingkungan. CAP juga mencari Peraturan memungkinkan agar adopsi petunjuk
strategis bagi pengembangan pedesaan pada
promosi gabungan ekonomi dan sosial melalui tingkat komunitas untuk periode 2007 sampai
2013, dan memerlukan penetapan dari negara
peningkatan pengembangan, aktivitas baru dan anggota tentang rencana strategis secara rinci
mengenai pembayaran lingkungan pertanian.
sumber tenaga kerja. Dalam kontek ini, Peraturan lebih jauh, dibutuhkan untuk
mengganti Commission Regulation (EC) No.
LEADER+ inisiatif (dijelaskan dalam Commission 817/2004, yang sedang dalam persiapan pada
saat makalah ini ditulis.
Notice 2000/C 139/05) yang didirikan guna
Beberapa perhatian ditingkatkan terkait
menambah pengguna pedesaan agar efektifitas skema pembayaran insentif dibawah
Peraturan Regulations 1257/1999 and 817/2004,
memperhatikan potensi jangka panjang wilayah dimana pembayaran ke peternak tidak
memasukan hitungan berdasarkan perbedaan
mereka, dan mengembangkan cara baru antara breed ternak dalam kontek peluang
kepunahannya, dan subsidi pembayaran tidak
meningkatkan warisan budaya dan alam mereka. mencukupi untuk memberikan kompensasi
kepada peternak atas kehilangan keuntungan
Hal ini dibutuhkan untuk mendorong akibat memelihara breed ternak lokal (Signorello
and Pappalardo, 200321). Hanya sekitar 40%
perkembangan ekonomi dan menciptakan breed ternak yang diklasifikasikan bahaya akan
punah oleh FAO ditangani melalui skema
lapangan pekerjaan, serta memperbaiki pembayaran yang telah ditetapkan dibawah
peraturan ini dan di beberapa negara skema
kapabilitas organisasi komunitas pedesaan. tersebut tidak ada (ibid.).

Pengelolaan sumberdaya genetik UE merupakan salah satu partai CBD dan
Sub-bagian ini mendiskusikan legislasi secara sebagai konsekuensinya, semua negara UE
langsung yang berkaitan dengan pengelolaan diobligasikan kepada pengembangan strategi
SDGT – framework hukum bagi konservasi dan keragaman hayati nasional dalam kontek
pemuliaan ternak. Dalam bidang konservasi,
Commission Regulation (EC) No. 817/2004 21 Signorello, G. & Pappalardo, G. 2003. Domestic animal biodiversity
memberikan dukungan financial yang diberikan conservation: a case study of rural development plans in the European
bagi peternak yang memelihara ”ternak breed Union. Ecological Economics, 45(3): 487–499.
lokal dan asli pada wilayah dan terancam punah”
dibawah framework Regulation 1257/1999 (lihat
di atas). Breed ternak yang tidak jelas proporsi
darahnya harus ikut kontribusi dalam menjaga
lingkungan sekitar. Jumlah populasi,
menentukan piihan breed lokal (sapi, domba,
kambing, babi, kuda atau unggas) masuk dalam
skema di atur dalam Commission Regulation
(EC) No. 817/2004. Populasi (jumlah betina
produktif) breed ternak yang dianggap terancam
punah perlu ditentukan pembayaran insentifnya.
Gambaran tersebut didasarkan pada jumlah
betina produktif, yaitu dari total negara anggota,
yang tersedia untuk reproduksi breed murni,
termasuk dalam daftar (contoh: buku kelompok
atau buku dari kumpulan ternak) yang dikenal
oleh negara anggota. Ada kira-kira 7.500 sapi,

285

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

keragaman hayati pertanian, yang ditujukan situ; dan promosi pertukaran informasi ilmiah
dan teknis yang relevan. Bagi SDGT yang
pada konservasi SDGT. Konservasi in situ dipelihara di peternakan, fokus ditujukan kepada
jejaring inventaris aspek administrasi (dana,
merupakan pendekatan yang lebih diminati, status kepunahan breed ternak, lokasi buku
kelompok ternak, dan lainnya). Lintas nasional
karena dapat memanfaatkan dan “pusat aksi” dibawah Artikel 6, akan
mempromosikan pertukaran informasi untuk
mengkarakterisasi SDGT. Pada tingkat regional, memperbaiki koordinasi aksi dan program
perencanaan aksi keragaman hayati pertanian22 pengelolaan sumberdaya genetik pada
komunitas pertanian. “Aksi pendampingan”,
diadopsi pada tahun 2001. Perangkat CAP, dibawah Artikel 7, akan menangani penyebaran
informasi dan saran pengguna seperti LSM;
seperti yang dibentuk melalui Agenda 2000 dan pengadaan kursus pelatihan; dan penyiapan
laporan teknis. Usulan tindakan diletakan di
reformasi berikutnya, memberikan framework depan pengguna seperti bank gen, LSM,
pembibit, lembaga teknis dan peternak
bagi integrasi perhatian keragaman hayati percobaan.

kedalam kebijakan pertanian UE. Prioritas Action Bidang terkait SDGT untuk pendanaan
dibawah Regulation termasuk pengembangan
Plan adalah: promosi dan dukungan praktik dan kirteria untuk mengidentfikasi prioritas dalam
bidang pengelolaan SDGT; pendirian bank gen
sistem pertanian ramah lingkungan yang Eropa pada lembaga atau nasional bank gen;
karakterisasi dan evaluasi SDGT; penetapan
menguntungkan keragaman hayati; dukungan metoda standar uji performan SDGT dan
dukumentasi karakteristik breed yang terancam
aktivitas pertanian berkelanjutan dalam wilayah punah; penetapan dan koordinasi jejaring Eropa
yang lebih luas dari “Ark farms”, stasiun
kekayaan ragam hayati antara lain; menjaga dan penyelamat dan taman bagi breed yang
terancam punah dan pembentukan peraturan
meningkatkan infrastruktur ekologi yang baik; guna pertukaran informasi, materi genetik dan
ternak bibit; pengembangan strategis untuk
dan promosi tindakan mengkonservasi ternak mempromosikan hubungan antara breed lokal
dan pasar khusus tertentu, penelitian lingkungan
lokal atau yang terancam punah atau varitas dan objek turis; dan pengembangan strategis
bagi promosi penggunaan dan pengembangan
tanaman. Semua prioritas ini didukung oleh SDGT yang juga merupakan minat negara
Eropa. Akan tetapi, dapat dicatat bahwa Council
penelitian, pelatihan dan pendidikan. Konservasi Regulation (EC) No. 870/2004 hanya
mengijinkan tindakan bersama yang melibatkan
keragaman hayati sangat tergantung pada beberapa negara dan karenanya nilai
implementasi pengukuran nasional sebagai
penerapan CAP yang memadai, kompensasi bagian dari perencanaan aksi nasional dibatasi.
Commission Regulation (EC) 1698/2005 yang
insentif bagi wilayah yang kurang diminati dan baru berkaitan dengan hal tersebut akan
diperbaiki.
pengukuran lingkungan pertanian.

Sebuah peraturan, terkait implementasi dari

Action Plan, adalah Council Regulation (EC) No.

870/2004. Peraturan ini bertujuan untuk

meningkatkan penekanan pada konservasi

SDGT. Ada sebuah keprihatinan bahwa dibawah

peraturan hukum yang sebelumnya dalam

bidang, seperti Council Regulation (EC) No.

1467/94, ternak kurang mendapat perhatian

dibandingkan tanaman pangan. “Target aksi”

dibawah Artikel 5, dari peraturan 870/2004

termasuk; promosi karakterisasi, koleksi,

pemanfaatan dan konservasi sumberdaya

genetik secara ex situ dan in situ; pembentukan

Web-site didasarkan pada inventarisasi sumber

daya genetik termasuk dalam program

konservasi dan fasilitas konservasi in situ dan ex

22 Komunikasi dari the Commission to the Council and the European
Parliament Biodiversity Action Plan for Agriculture. Commission of the
European Communities, Brussels, 27.3.2001.
http://europa.eu.int/comm/agriculture/envir/biodiv/162_en.pdf

286

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Badan legislasi UE lebih lanjut terkait memelihara breed ternak terdaftar (Commission
pengelolaan pemuliaan ternak telah dibentuk. Decision 89/504 EEC). Berkaitan dengan ternak
Pengelolaan SDGT yang efisien tergantung pada sapi, Council Decision 96/463/EC mendirikan
ketersediaan informasi yang terkait silsilah pusat INTERBULL di Uppsala, Swedia sebagai
ternak dan data performa. Mekanisme yang badan referensi bagi uji keseragaman dan
sesuai harus ditempatkan untuk mengidentifikasi evaluasi genetik breed ternak murni. Dalam
ternak, recording dan penentuan tujuan kasus ternak kuda, Commission Decision
pemuliaan. Framework resmi yang efektif 93/623/EEC membentuk pengawasan terkait
menangani kegiatan pemuliaan ternak identifikasi dokumen bagi ternak yang terdaftar
diperlukan. Sejumlah peraturan hukum dibuat dalam buku record pejantan (legislasi terkait
untuk mengatur perdagangan breed ternak murni identifikasi ternak didiskusikan lebih lanjut dalam
ternak bibit yang terjadi di dalam komunitas. sub-bagian kesehatan hewan dibawah ini).
Peraturan dalam hal mengangani ternak sapi,
babi, domba, kambing dan kuda telah dibuat. Beberapa hal penting muncul dari badan
Unggas dan kelinci meskipun termasuk ternak pembibitan terkait legislasi asosiasi pembibitan
komersial, belum ditangani. Pada ternak sapi, yang disetujui oleh negara-negara dan diberikan
Council Directives 77/504/EEC dan 87/328/EEC mandate untuk memelihara buku kelompok
menetapkan anggota negara agar tidak ternak breed murni, dan mengatur program
membuat larangan, terhadap zooteknis, pemuliaan termasuk konservasi program
perdagangan bibit ternak breed murni, semen, breeding. Keadaan yang terkait dengan
embrio atau sel telur dengan anggota negara kemampuan organisasi dan peraturannya
lainnya. Negara-negara tersebut harus dipenuhi dan disetujui asosiasi pembibit
membentuk buku kelompok ternak dan disetujui. Beberapa kelompok pembibitan
organisasi pembibit, dan tidak mencegah membentuk oraganisasi pembibitan baru untuk
masuknya ternak breed murni dalam buku breed yang ada, kecuali ada populasi yang
kelompok ternaknya dari negara anggota membahayakan konservasi breed ternak atau
lainnya. Legislasi UE mendefinisikan ternak membahayakan program lembaga yang ada.
breed murni sebagai “ternak tetua yang Dalam hal ini, organisasi pembibit yang ada tidak
dimasukan dan terdaftar dalam buku kelompok memiliki hak kepemilikan yang didasari oleh
ternak”. breed ternak yang tidak jelas proporsi darahnya.
Dalam kasus ternak kuda, beberapa hukum
Peraturan detail dibentuk bagi ternak sapi tambahan diberikan kepada organisasi
dalam Commission Decision 84/247/EEC, untuk pembibitan yang memelihara “buku kelompok
menangani organisasi pembibit Commission ternak asli”, sehingga dapat dibentuk peraturan
Decision 84/419/EEC, menangani pemeliharaan berdasarkan ”buku pejantan kuda anak” yang
buku kelompok ternak; Commission Decision baru ditetapkan.
2005/379/EC, menangani sertifikasi silsilah;
Commission Decision 86/130/EEC, menangani Produk pangan dan pertanian organik
uji performan dan evaluasi genetik; dan Council Pasar tertentu produk peternakan (breed ternak
Directive 87/328/EEC, menangani penerimaan lokal) diketahui memiliki potensi secara ekonomi.
ternak untuk bibit. Peraturan tersebut penting Legislasi UE memberikan sejumlah skema
dalam kontek liberalisasi dan untuk mengurangi mengenai produk spesifik yang dapat didaftarkan
penghalang dalam perdagangan bibit sapi. sehingga produsen dilindungi terhadap
Peraturan serupa ditempatkan bagi spesies atau pemalsuan dan mendapat keuntungan dari
klas ternak lainnya. Dalam kasus ternak babi harga yang lebih tinggi yang akan dibayar oleh
persilangan unggul (tetapi bukan program konsumen. Salah satu aspek dari skema ini
pemuliaan), pengelola swasta diijinkan terkait dengan penggabungan suatu produk

287

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

pada wilayah geografis spesifik. Council Sekali lagi, promosi bermacam produk seperti
Regulation (EEC) No. 2081/92 menyatakan bentuk ini, memiliki potensi implikasi yang positif
bahwa untuk menilai bahan pangan yang asli bagi keragaman genetik populasi ternak.
terlindungi harus memiliki Beberapa negara UE secara aktif
mempromosikan dan memberikan dukungan
“kualifikasi atau karakteristik…yang penting bagi penggunaan yang lebih luas pada “sertifikat
atau khusus disebabkan oleh lingkungan karakter spesifik” sebagai upaya untuk
geiografis yang khusus dengan faktor alam melindungi breed ternak langka.
dan manusianya, dan produksi, prosesing dan
penyiapan pada wilayah georgrafis yang telah Pengelolaan SDGT juga dipengaruhi oleh
ditetapkan” legislasi UE terkait pertanian organik. Legislasi
Kriteria serupa ditetapkan untuk pendaftaran ini bertujuan untuk mendirikan framework yang
suatu “petunjuk geografis”. Di dalam Artikel 4 harmonis bagi produksi produk, label produk dan
dari Peraturan, persyaratan bagi spesifikasi inspeksi produk, untuk meningkatkan
produk ditetapkan. Diantara persyaratan nama kepercayaan konsumen dan memastikan
dan deskripsi produk, definisi wilayah geografis kompetisi yang adil antara produsen. Council
terkait keasilian produk dan hubungannya Regulation (EEC) No.2092/91 membentuk
dengan wilayah setempat; garis besar sebuah framework bagi pelabelan, produksi dan
metodologi yang digunakan untuk mendapatkan pengawasan produk pertanian yang diminati
produk; deskripsi inspeksi struktur; dan untuk melahirkan indikasi yang mengacu
penjelasan rinci dari label yang tertera. Meskipun metodologi produksi organik. Peraturan (EEC)
tidak semua, beberapa spesifikasi produk yang No. 2092/91. Akan tetapi, tidak memasukan
disediakan dibawah peraturan ini menunjukan standar apapun, dan karenanya perlu
bahwa produk atau bahan mentah yang disuplementasi oleh Peraturan (EC) No.
digunakan dalam pabrikan bersumber dari breed 1804/1999.
ternak spesifik (tertentu). Meskipun breed
ternaknya tidak dijelaskan, pemasaran produk Peraturan tersebut di atas menjelaskan secara
lokal spesifik meningkatkan keberlangsungan rinci peraturan yang menangani konversi
sistem pengelolaan tradisional pada lokasi pertanian organik, keaslian ternak, pakan,
spesifik dan mendukung keberlangsungan pencegahan penyakit dan perlakuan veteriner,
pemanfaatan breed ternak lokal adaptif. praktek peternakan, transport, identifikasi produk
Dalam permasalahan yang sama, Council peternakan, pemanfaatan kotoran ternak, wilayah
Regulation (EC) No.2082/92 mengatur peraturan ruang gerak dan perkandangan (ternak harus
sedangkan “sertifikat karakter spesifik” diperoleh diberikan ruang untuk mendapatkan udara
untuk produk pangan dan pakan. Peraturan terbuka atau bergerak), kepadatan
diperuntukan bagi pendaftaran produk tertentu penggembalaan, atau penggembalaan melebihi
yang bukan merupakan topik geografis asli dan kapasitas. Peraturan mencakup jenis ternak sapi,
tidak berkaitan dengan aplikasi inovasi teknologi. babi, kambing, domba, kuda dan unggas.
Agar dapat terlihat dalam daftar sertifikat Peraturan terpisah ditetapkan juga untuk lebah.
karakter tertentu yang telah diatur oleh Komissi Sehubungan dengan keaslian ternak, peraturan
produk atau pakan. menyatakan bahwa:
“harus diproduksi menggunakan bahan
mentah tradisional atau dikarakterisasi oleh ”dalam pemilihan breed atau galur ternak,
komposisi tradisional atau model produksi harus diperhatikan kemampuan ternak
dan/atau prosesing yang menggambarkan beradaptasi pada kondisi setempat; daya
jenis produksi tradisional dan/atau prosesing” hidup; dan ketahanan terhadap penyakit.
Selain itu, breed atau galur ternak diseleksi
untuk menghindari penyakit spesifik atau
problem kesehatan yang terdapat pada

288

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

beberapa breed atau galur yang digunakan Kesehatan hewan
dalam sistem produksi intensif (seperti UE memiliki badan legislasi yang bertujuan
syndrome stress, sindrom PSE, kematian memperbaiki kesehatan hewan dalam
mendadak, abortus, distochia yang komunitas, sementara perdagangan di dalam
memerlukan operasi Caesar). Breed atau komunitas dan impor ternak serta produk ternak
galur ternak asli lebih disukai”. sesuai dengan standar kesehatan dan obiligasi
Peraturan lebih jauh menjelaskan bahwa dibawah hukum internasional. Seperangkat
prinsip pertama untuk diaplikasikan dalam hukum tertentu diterapkan pada sapi, kambing,
pencegahan dan pengawasan penyakit adalah domba, kuda, babi, unggas dan telur tetas,
pemilihan breed ternak yang sesuai; begitu juga perikanan, hewan peliharaan dan
penggunaan obat kesehatan veteriner dilarang. hewan non komersil, dan hewan hidup lainnya.
Adaptasi dibutuhkan ternak yang dipelihara Perbedaan antara impor dan perdagangan di
dalam sistem organik sering berbeda dengan dalam komunitas – di berbagai bidang,
yang diperlukan oleh sistem non-organik, memisahkan framework legal bagi masing-
khususnya kesehatan hewan dan kondisi masing ternak. Pengamatanan perlindungan
perkandangan. Sementara banyak produksi kesehatan menangani hewan hidup, semen dan
peternakan organik menggunakan breed ternak embrio, dan produk hewan.
konvensional produksi tinggi, ada potensi besar
bagi pemanfaatan breed ternak lokal adaptif Batasan pergerakan materi genetik
yang langka. menghambat aktivitas pembibitan ternak di
Pada tahun 2004, European Action Plan for negara anggota. Lebih jauh, berkaitan dengan
Organic Food and Farming23 diadopsi melalui kesehatan hewan, maka larangan impor hewan,
sebuah pandangan untuk memastikan plasma nutfah dan produk hewan, untuk pasar
pengembangan sektor organik dalam tahun yang tertentu di UE dalam beberapa kasus akan
akan datang dan memberikan visi strategi membatasi perkembangan produksi ternak yang
menyeluruh bagi kontribusi pertanian organik berorientasi ekspor, dan pada akhirnya
terhadap CAP. Salah satu tindakan nyatanya mempengaruhi keputusan sehubungan dengan
adalah memberikan keuntungan pada pemanfaatan SDGT di negara-negara tersebut.
masyarakat dari pertanian organik melalui
penentuan tujuan dan prinsip dasarnya. Untuk Untuk perdagangan sapi dan babi dalam suatu
ini, negara anggota, sedang bernegosiasi untuk komunitas, peraturan dibuat di dalam Council
sebuah proposal bagi framework legal baru yang Directive 64/432/EEC dan amandemen
akan menggantikan Council Regulation (EEC) berikutnya. Peraturan diletakan terkait
No. 2092/91. Berkaitan dengan keragaman pengukuran yang dibutuhkan untuk mencegah
hayati, tujuan yang diusulkan menyebutkan penyebaran penyakit selama pengangkutan
bahwa: hewan; uji diganosa penyakit tertentu; identifikasi
“sistem produksi organik sebaiknya menjaga hewan; dan harmonisasi sertifikasi kesehatan
dan menaikan keragaman hayati yang tinggi di veteriner. Berkaitan dengan impor sapi dan babi
tingkat petani dan daerah sekitarnya”24. bukan dari negara anggota harus mendapatkan
standar yang telah ditetapkan di dalam Council
23 Komunikasi dari the Commission to the Council and the European Directive 72/462/EEC. Standar sesuai dengan
Parliament European Action Plan for Organic Food and Farming. negara pengekspor dibuat mencakup status
Commission of the European Communities, Brussels, 10.06.2004 legislasi; status kesehatan ternak dan hewan
COM(2004)415 final. http://europa.eu.int/comm/agriculture/qual/organic/ lainnya; status penyakit dan transit produk
plan/comm_en.pdf hewan; kontrol penyakit, dan status pelayanan
24 Proposal untuk Council Regulation amending Regulation (EEC) No veteriner nasional. Kondisi juga mensyaratkan
2092/91 terhadap produk pertanian organik dan petunjuk mengacu negara pengekspor bebas dari penyakit ternak
kepada produk pertanian dan bahan pakan tertentu. Standar harus diverifikasi oleh

289

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

European Commission’s Food and Veterinary untuk tujuan konservasi. Materi yang
dikumpulkan pada masa lalu mengalami
Office. Bila verifikasi telah lengkap, negara kegagalan untuk standar yang saat ini dibuat.
Diseminasi materi pembibit, karenanya menjadi
pengekspor dapat dimasukan oleh Council problematika. Hal ini khususnya pertukaran
materi genetik antara negara anggota. Akan
Decision 79/542/EEC, di dalam daftar negara tetapi untuk pertukaran materi genetik diantara
negara anggota. Di beberapa negara peraturan
ketiga dimana negara anggota mengotoritaskan telah ditetapkan oleh pengarah, melalui legislasi
nasional, yang diterapkan tidak hanya pada
impor. Peraturan mencakup sertifikasi untuk semen bagi pertukaran dalam komunitas, tetapi
juga semen yang akan digunakan pada tingkat
impor dan inspeksi veteriner pos perbatasan nasional.

bagi ternak hidup yang dibuat di dalam Council Perdagangan daging segar diatur Council
Directive 2002/99/EC. Tujuannya untuk
Decision 79/542/EEC dan Council Directive menyelaraskan persyaratan kesehatan lintas
semua negara anggota, dan untuk mencegah
91/496/EEC, berturut-turut. Legislasi serupa juga masuknya produk kedalam UE yang membawa
infeksi penyakit berbahaya kepada manusia dan
berlaku untuk jenis ternak lainnya. hewan. Kondisi berkaitan dengan status
kesehatan hewan dibuat untuk negara
Dalam perdagangan di dalam komunitas dan pengimpor. Kondisi serupa untuk hewan hidup,
tetapi termasuk persyaratan daging yang datang
impor semen sapi dan embrio sapi diatur oleh dari rumah potong. Jaminan tambahan
diperlukan pada masalah penyakit tertentu,
Council Directive 88/407/EEC dan Council seperti daging tanpa tulang dari hewan yang
divaksin FMD. Kemungkinan juga bahwa negara
Directive 89/556/EEC, berturut-turut. Pengarah ketiga dijinkan untuk mengekspor daging dari
hewan kategori tertentu di UE. Peraturan lebih
membuat standar dimana semen dan embrio jauh terkait residu kimia, BSE (bovine
spongiform encephalopathy) dan kenyamanan
harus sesuai kualitasnya untuk diimpor atau hewan saat dipotong. Framework legislasi
terpisah bagi produk daging unggas, susu,
diperdagangkan dalam negara UE, dan kondisi produk susu, dan bagi kategori lainnya.

yang dibutuhkan bagi koleksi semen dan pusat Selain hukum perdagangan yang digambarkan
diatas, UE memiliki badan hukum yang
penyimpanan semen. Daftar negara importasi berkecimpung dalam pencegahan, pengawasan,
monitoring penyakit tertentu. Lembaga terpisah
semen dan embrio dan pusat yang disetujui menangani penyakit kuda Afrika (Council
Directive 92/35/EEC), penyakit flu babi (African
kemudian ditetapkan. Peraturan juga dibuat swine fever=ASF, Council Directive 2002/60/EC),
FMD (Council Directive 2003/85/EC), flu burung
mencakup sertifikasi kesehatan semen dan (Council Directive 2005/94/EC), bluetongue
(Council Directive 2000/75/EC), flu babi klasik
embrio yang diperdagangkan. Peraturan serupa (Council Directive 2001/89/EEC), Newcastle
disease (Council Directive 92/66/EEC), dan
dibuatkan bagi jenis ternak lainnya. Council

Directive 88/407/EEC diamandemen oleh

Council Directive 2003/43/EC, mengijinkan pusat

penyimpanan semen selain pusat koleksi semen

(memiliki pejantan sendiri) juga terlibat dalam

perdagangan semen sapi diantara negara

anggota – langkah kedepan adalah liberalisasi

pasar tersebut.

Tujuan dari arahan ini adalah untuk mengatur

aspek terkait kesehatan hewan yang

diperdagangkan di dalam komunitas dan impor

semen, lebih dari pada memfasilitasi

kriokonservasi materi genetik. Memang, legislasi

menyajikan masalah-masalah untuk

mendapatkan semen dari jenis hewan yang

hampir punah untuk tujuan konservasi. Koleksi

semen pada Balai Inseminasi Buatan (BIB)

dibandingkan koleksi di peternakan lebih mahal,

dan koleksi semen dari jenis ternak langka.

Seringkali tidak diminati secara komersial oleh

industri. Isu lebih jauh berhubungan dengan

penyimpanan materi genetik jangka panjang

290

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

penyakit tertentu ikan dan moluska. Lembaga kasus merebaknya penyakit HPAI dalam area
lain (Council Directive 92/119/EEC) menangani sirkus, kebun binatang, toko hewan peliharaan,
sejumlah penyakit ternak impor. Program taman nasional, daerah berpagar dimana
monitoring bertujuan memberantas penyakit unggas atau burung yang dalam kandang
endemik disebagian besar wilayah UE. dipelihara untuk kepentingan penelitian atau
Keputusan Konsil (Council Decision) tujuan konservasi jenis ternak langka atau breed
90/424/EEC berhubungan dengan keadaan dana ternak unggas langka yang termasuk dalam
dari program tersebut, dan keputusan (Council daftar pengawasan penyakit seperti dalam
Decision) 90/638/EEC menetapkan kriteria Artikel 13. Persyaratan berhubungan dengan
seperti yang telah dipersiapkan. Pengawasan perkandangan dan batasan perpindahan unggas
penyakit dapat menspefikasi larangan tercakup dalam Artikel 14. Peraturan berkaitan
perpindahan ternak pada saat penyakit tersebut dengan CSF dan ASF juga memungkinkan
tersebar, memerlukan vaksinasi atau kebebasan populasi breed ternak langka bila
pengawasan penyakit atau kalau perlu dalam kondisi tertentu sesuai. Akan tetapi, perlu diingat
kasus penyakit tertentu perlu dilakukan afkir bahwa pengawasan serupa dirancang untuk
ternak yang terinfeksi. Tindakan ini memiliki melindungi sumberdaya genetik langka, tidak
serious konsekuensi bagi populasi breed ternak dimasukan dalam peraturan sebelumnya
langka yang ada di daerah terinfeksi. berkaitan dengan penyakit ternak serius lainnya
(seperti Newcastle disease dan African horse
Sehubungan dengan adanya ancaman yang sickness).
berakibat pada penyingkiran (afkir) ternak, bagi
breed ternak langka dimasukan dalam peraturan Seperti yang didiskusikan dalam bagian 1-
tertentu berkaitan dengan beberapa penyakit. seksi F-4, pengawasan yang dibuat oleh
Sebagai contoh Council Directive 2003/85/EC, Commission Decision 2003/100/EC tentang
berkaitan dengan penyakit FMD, (Artikel 15) program pembibitan bagi pemberantasan
memerintahkan pemusnahan peralatan Scrapie juga menimbulkan perhatian. Breed
pemotongan ternak yang terinfeksi ”dalam ternak domba langka yang memiliki frekuensi
laboratorium, kebun binatang, taman nasional geneotipa resisten penyakit rendah mungkin
dan daerah berpagar atau dalam terancam. Keikutsertaan skema pembibitan akan
lembaga/insitusi atau pusat yang telah mendapat diperlukan bagi kelompok ternak domba jantan
persetujuan seperti dalam Artikel 13(2) dalam “mutu genetik tinggi” akan dikastrasi atau
Council Directive 92/65/EEC dan dimana ternak dipotong memiliki alel “VRQ” berkaitan dengan
dipelihara untuk keperluan penelitian atau resistensinya terhadap penyakit. Akan tetapi
konservasi ternak atau sumberdaya genetik putusan mengijinkan pengawasan persyaratan
ternak” yang terinfeksi penyakit tertentu. Daftar ini pada breed ternak yang memiliki frekuensi
identifikasi ”pembibitan inti ternak yang hampir alel rendah sifat resistensi ARR dan yang jarang
punah” harus didahulukan dibuatkan (Artikel 77). diternakkan.
Komisi harus diberikan laporan oleh negara
anggota yang memutuskan pemusnahan Penerapan hukum kesehatan hewan didukung
pemotongan dan harus yakin bahwa “status oleh badan lembaga hukum tentang identifikasi
kesehatan hewan negara anggota, tidak dalam hewan. Hukum ini juga relevan dengan
kondisi hampir punah dan bahwa semua keamanan pangan, tatalaksana dang
pengawasan tertuju pada pengawasan virus pengawasan ternak, dan untuk mensertifikasi
FMD”. ternak pembibitan. Dalam kasus ternak sapi
peraturan ditetapkan Regulation (EC)
Demikian juga dengan peraturan Directive 1760/2000. Sistem identifikasi ternak sapi
2005/94/EC berhubungan dengan flu burung, menggunakan nomor telinga bagi individu
memungkikan pengawasan pemotongan pada ternak, data base komputerisasi, paspor ternak

291

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

dan daftar individu yang terdapat dalam setiap tersebut merupakan starndarisasi bagi veteriner;
kebebasan perpindahan ternak menurut
kandang. kebutuhan fisiologi dan tingkah laku; naungan,
kebersihan, ventilasi dan penerangan dalam
Identifikasi ternak khususnya nomor telinga kandang dan akomodasi; prosedur pengawasan;
demikian juga tingkat rekruitmen, pengawasan
saat ini memiliki masalah berkaitan dengan ternak dan recording. Berkaitan dengan
pembibitan ternak, peraturan mengatakan
ternak yang dipelihara untuk tujuan tertentu atau bahwa:

dalam beberapa kondisi tatalaksana. Oleh “prosedur kawin alam dan IB yang mungkin
menyebabkan hewan terluka atau kesakitan
karena itu, penerapannya bagi SDGT dipelihara tidak boleh dilakukan”
dan bahwa:
dalam lingkungan khusus. Beberapa langkah “tidak ada satupun ternak yang dipelihara
untuk tujuan peternakan jika genotipa dan
diambil untuk mengadaptasikan pengawasan fenotipe tidak diharapkan bahwa ternak
tersebut dipelihara bebas dari pengaruh
hukum. Untuk mengatasi masalah ini. Dalam gangguan kesehatan dan kesejahteraan”.
Peraturan Council Regulation (EC) No. 1/2005
kasus ternak sapi yang dipelihara untuk tujuan memberikan perlindungan ternak saat
transportasi. Peraturan tersebut secara keras
budaya dan sejarah, pengawasan dilakukan mendukung peraturan UE yang telah ada
terhadap pengangkutan ternak. Terutamanya
dibawah Commission Regulation (EC) No. peraturan tersebut memasukan aturan baru
meliputi perlakuan ternak sebelum dan sesudah
644/2005 bagi alternatif identifikasi sesuai di pengangkutan di tempat-tempat seperti
peternakan, pasar, RPH, dan pelabuhan;
dengan tujuannya. Ada hukum yang terpisah pelatihan dan sertifikat pengemudi; perbaikan
peraturan, termasuk pemantauan kendaraan
bagi pejantan yang dipelihara untuk olahraga melalui navigasi sistem satelit; standar peraturan
bagi perjalanan lebih dari delapan jam –
atau tujuan budaya (Commission Regulation termasuk perbaikan standar untuk lori; dan
peraturan standar bagi pemindahan ternak muda
(EC) No. 2680/1999); dan bagi pejantan yang dan ternak bunting. Council Directive
93/119/EEC berkaitan dengan meminimalisasi
secara alam dipelihara dalam kawasan rasa sakit dan penderitaan pada saat ternak
dipotong. Peraturan meliputi peralatan RPH;
konservasi di Belanda, maksimum pemakaian kompetensi pegawai RPH dan spesifikasi ternak
harus dipingsankan sebelum dipotong atau
nomor telinga (secara normal 20 hari setelah dibunuh secara cepat.

ternak lahir) sampai umur 12 bulan (Commission

Decision 2004/764/EC). Demikian juga di

Spanyol, perpanjangan waktu sampai 6 bulan

diijinkan dibawah peraturan Commission

Decision 98/589/EC, bagi ternak breed tertentu

yang dipelihara secara ekstensif di wilayah

geografi tertentu. Pengawasan khusus di

Spanyol dihentikan bila pengawasan yang lebih

umum diperkenalkan (Commission Decision

2006/28/EC) Meliputi semua negara anggota.

Peraturan memungkinkan dilakukan

perpanjangan sampai 6 bulan bagi beberapa

tempat pemelihataan yang memelihara ternak

sapi dalam sistem ekstensif dimana nomor

telinga menjadi masalah karena keadaan

geografis dan ternak tidak biasa ditangani, dan

memungkinkan anak sapi dapat secara jelas

diketahui induknya pada saat diberikan nomor

telinga.

Kesejahteraan ternak Keamanan Pangan
Peraturan Council Directive 98/58/EC membuat Legislasi UE berkaitan dengan keamanan
peraturan melindungi kesejahteraan ternak. pangan baru-baru ini telah mengalami
Lebih jauh peraturan mencakup ayam petelur, perubahan. Peraturan legislasi dan tindakan
anak sapi dan babi. Garis besar peraturan telah dikembangkan, guna memastikan

292

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

perjanjian dengan standar keamanan pangan UE memastikan bahwa dampak keamanan pakan
dalam negara anggota; untuk mengatur dan makanan dipertimbangkan di seluruh tahap
hubungan internasional dan negara bukan prosesing dan produksi dan pemanfaatan pakan.
anggota dan organisasi internasional yang Berkaitan dengan GMO dalam pakan ternak,
memperhatikan keamanan pangan; untuk Peraturan (EC) No. 1829/2003 mencakup
mengatur hubungan dengan European Food penerapan penempatan pasar GMO, dan produk
Safety Authority (EFSA); dan untuk memastikan yang mengandung atau diturunkan dari GMO.
tatalaksana resiko berdasarkan ilmu Pelabelan dan penelusuran produk seperti itu
pengetahuan. Pusat anggota legislasi dalam tercakup dalam Peraturan No. 1830/2003.
bidang ini adalah peraturan (EC) No. 178/2002.
3.3 Kesimpulan
Ukuran keamanan pangan dapat memiliki Beberapa aspek aturan mengenai pengelolaan
implikasi negatif bagi produksi bahan pangan SDGT menguntungan dari koordinasi regional
seperti keju yang terbuat dari susu mentah dan subregional. Breed ternak lintas regional
yang berasal dari breed ternak lokal, dan ditemukan dalam jumlah besar di banyak wilayah
karenanya merusak kontribusi pasar khusus di dunia. Sehingga tindakan konservasi
bagi konservasi breed ternak tersebut. sebaiknya direncanakan pada tingkat
Perhatian terhadap keamanan pangan juga subregional dan regional. Perdagangan produk
merupakan kekuatan mengendalikan legislasi ternak dipromosikan oleh standar umum yang
dengan tujuan menekan penyakit pada domba menjamin kualitas dan keamanan. Perbaikan
yang mematikan konservasi. Seperti telah breed ternak difasilitasi bila suatu framework
dijelaskan di atas dan Bagian 1 – Sub bagian F: bagi registrasi dan evaluasi genetik ditetapkan.
4, ukuran ini menyebabkan ancaman bagi
beberapa breed domba langka. Selain itu UE memberikan sebuah contoh peraturan
beberapa negara berkembang perlu regional yang mempengaruhi pengelolaan
memperhatikan bahwa mereka tidak dapat SDGT. Legislasi yang mempromosikan tindakan
memenuhi peraturan dan standarisasi UE. konservasi telah ditetapkan selama beberapa
Memang, ukuran lingkungan dan SPS tahun, dan saat ini telah diperkuat. Pembayaran
dipertimbangkan bagi beberapa negara yang insentif bagi konservasi breed ternak nampaknya
memiliki kendala yang lebih besar lagi terhadap sesuai dengan kebutuhan mencari alternatif bagi
ekspor ke UE dibandingkan peraturan tarif dan subsidi produksi terkait. Akan tetapi, bukti
aturan lainnya. Framework legislasi UE bagi menyarankan bahwa skema tidak selamanya
keamanan pangan, karenanya mempengaruhi target yang cukup baik untuk mempromosikan
produksi peternakan dan pemasaran sehingga secara efektif konservasi beberapa breed ternak
pemanfaatan SDGT, baik di dalam UE maupun yang paling terancam punah. Fokus secara
diseluruh dunia. umum dari framework legislasi UE terhadap
konservasi sangat kurang dibandingkan
Produksi, pemasaran dan pemanfaatan pakan terhadap dukungan lingkungan bagi perbaikan
ternak juga diatur dalam legislasi UE. breed ternak, mempromosikan perdagangan
Pengembangan dalam bidang ini meningkat bebas dalam materi genetik di antara negara
didorong oleh perhatian mengenai kesehatan anggota, dan memastikan perlakuan efektif bagi
manusia dan hewan. Peraturan ini tidak pengendalian penyakit ternak. Tidaklah
berdampak langsung pada pengelolaan SDGT, mengejutkan, peraturan yang mempromosikan
tetapi membentuk sebagian framework antar tujuan ini bertentangan waktu dengan tujuan
peternak yang melakukan dan mengambil konservasi. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa di
keputusan sehubungan dengan manajemen beberapa kasus, masalah diketahui dan relevasi
praktisnya. Peraturan (EC) No. 882/2004
mengatur peraturan yang dirancang untuk

293

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

adaptasi bagi framework legislasi bovine animals kept in nature reserves in the
Netherlands. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_
diimplemnetasikan. doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&nu
mdoc=32004D0764&model=guichett
Perundang-undangan
COMMISSION DECISION 2005/379/EC of 17 May
COMMISSION DECISION 84/247/EEC of 27 April 2005 on pedigree certificates and particulars for pure-
1984 laying down the criteria for the recognition of bred breeding animals of the bovine species, their
breeders’ organizations and associations which semen, ova and embryos (notified under document
maintain or establish herd-books for pure-bred number C(2005) 1436). http://europa.eu.int/
breeding animals of the bovine species. smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel umdoc&lg=EN&numdoc=32005D0379&model=guichett
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31984D0
247&model=guichett COMMISSION DECISION 2006/28/EC of 18 January
2006 on extension of the maximum period for applying
COMMISSION DECISION 84/419/EEC of 19 July 1984 eartags to certain bovine animals. http://eurlex.
europa.eu/LexUriServ/site/en/oj/2006/l_019/l_0192006
laying down the criteria for entering cattle in herd- 0124en00320033.pdf

books. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc? COMMISSION REGULATION (EC) No 2680/1999 of
17 December 1999 approving a system of identification
smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdo for bulls intended for cultural and sporting events.
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
c=31984D0419&model=guichett exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31999R2
680&model=guichett
COMMISSION DECISION 86/130/EEC of 11 March
1986 laying down performance monitoring methods COMMISSION REGULATION (EC) No 817/2004 of 29
and methods for assessing cattle’s genetic value for April 2004 laying down detailed rules for the application
pure bred breeding animals of the bovine species. of Council Regulation (EC) No 1257/1999 on support
http://europa.eu.int/eurex/lex/LexUriServ/site/en/consle for rural development from the European Agricultural
g/1986/D/01986D013019940728-en.pdf Guidance and Guarantee Fund (EAGGF).
http://europa.eu.int/eurlex/pri/en/oj/dat/2004/l_153/l_15
COMMISSION DECISION 89/504/EEC of 18 July 1989 320040430en00300081.pdf
laying down the criteria for approval and supervision of
breeders’ associations, breeding organizations and COMMISSION REGULATION (EC) No 644/2005 of 27
private undertakings which establish or maintain April 2005 authorising a special identification system
registers for hybrid breeding pigs. http://europa.eu.int/ for bovine animals kept for cultural and historical
smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn purposes on approved premises as provided for in
umdoc&lg=EN&numdoc=31989D0504&model=guichett Regulation (EC) No 1760/2000 of the European
Parliament and of the Council. http://eur-
COMMISSION DECISION 93/623/EEC of 20 October lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=CELEX:3
1993 establishing the identification document 2005R0644:EN:HTML
(passport) accompanying registered equidae. http://
europa.eu.int/eurlex/en/consleg/pdf/1993/en_1993D06 COUNCIL DECISION 79/542/EEC of 21 December
23_do_001.pdf 1976 drawing up a list of third countries from which the
Member States authorize imports of bovine animals,
COMMISSION DECISION 98/589/EC of 12 October swine and fresh meat. http://europa.eu.int/smartapi/
1998 concerning an extension of the maximum period cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg
laid down for the application of eartags to certain =EN&numdoc=31979D0542&model=guichett
bovine animals belonging to the Spanish herd.
http://eur-lex.europa.eu/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi COUNCIL DECISION 90/424/EEC of 26 June 1990 on
!celexapi!pod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31998 expenditure in the veterinary field. http://europa.eu.int/
D0589&model=guichett smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn
umdoc&lg=EN&numdoc=31990D0424&model=guichett
COMMISSION DECISION 2003/100/EC of 13 February
COUNCIL DECISION 90/638/EEC of 27 November
2003 laying down minimum requirements for the 1990 laying down Community criteria for the
eradication and monitoring of certain animal diseases.
establishment of breeding programmes for resistance http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31990D0
to transmissible spongiform encephalopathies in 638&model=guichett

sheep. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?

smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdo

c=32003D0100&model =guichett

COMMISSION DECISION 2004/764/EC of 22 October
2004 concerning an extension of the maximum period
laid down for the application of eartags to certain

294

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

COUNCIL DECISION 96/463/EC of 23 July 1996 COUNCIL DIRECTIVE 92/35/EEC of 29 April 1992
designating the reference body responsible for laying down control rules and measures to combat
collaborating in rendering uniform the testing methods African horse sickness. http://europa.eu.int/smartapi/
and the assessment of the results for pure-bred cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg
breeding animals of the bovine species. =EN&numdoc=31992L0035&model=guichett
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31996D0 COUNCIL DIRECTIVE 92/65/EEC of 13 July 1992
463&model=guichett laying down animal health requirements governing
trade in and imports into the Community of animals,
COUNCIL DIRECTIVE 64/432/EEC of 26 June 1964 semen, ova and embryos not subject to animal health
on animal health problems affecting intra-Community requirements laid down in specific Community rules
trade in bovine animals and swine. http://europa.eu. int/ referred to in Annex A (I) to Directive 90/425/EEC.
smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
umdoc&lg=EN&numdoc=31964L0432&model=guichett exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31992L00
65&model=guichett
COUNCIL DIRECTIVE 72/462/EEC of 12 December
1972 on health and veterinary inspection problems COUNCIL DIRECTIVE 92/66/EEC of 14 July 1992
upon importation of bovine animals and swine and introducing Community measures for the control of
fresh meat from third countries. http://europa.eu.int/ Newcastle disease. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/
smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=E
umdoc&lg=EN&numdoc=31972L0462&model=guichett N&numdoc=31992L0066&model=guichett

COUNCIL DIRECTIVE 77/504/EEC of 25 July 1977 on COUNCIL DIRECTIVE 92/119/EEC of 17 December
pure- bred breeding animals of the bovine species. 1992 introducing general Community measures for the
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel control of certain animal diseases and specific
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31977L05 measures relating to swine vesicular disease.
04&model=guichett http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31992L01
COUNCIL DIRECTIVE 87/328/EEC of 18 June 1987 19&model=guichett
on the acceptance for breeding purposes of purebred
breeding animals of the bovine species. COUNCIL DIRECTIVE 98/58/EC of 20 July 1998
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel concerning the protection of animals kept for farming
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31987L03 purposes. http://europa.eu.int/eur-lex/pri/en/oj/dat/1998
28&model=guichett /l_221/l_22119980808en00230027.Pdf

COUNCIL DIRECTIVE 88/407/EEC of 14 June 1988 COUNCIL DIRECTIVE 2000/75/EC of 20 November
laying down the animal health requirements applicable 2000 laying down specific provisions for the control and
to intra- Community trade in and imports of deep-frozen eradication of bluetongue. http://europa.eu.int/
semen of domestic animals of the bovine species. smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel umdoc&lg=EN&numdoc=32000L0075&model=guichett
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31988L04
07&model=guichett COUNCIL DIRECTIVE 2001/89/EC of 23 October 2001
on Community measures for the control of classical
COUNCIL DIRECTIVE 89/556/EEC of 25 September swine fever. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_
1989 on animal health conditions governing intra- doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&nu
Community trade in and importation from third mdoc=32001L0089&model=guichett
countries of embryos of domestic animals of the bovine
species. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?sm COUNCIL DIRECTIVE 2002/60/EC of 27 June 2002
artapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc= laying down specific provisions for the control of African
31989L0556&model=guichett swine fever and amending Directive 92/119/EEC as
regards Teschen disease and African swine fever.
COUNCIL DIRECTIVE 91/496/EEC of 15 July 1991 http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel
laying down the principles governing the organization exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=32002L00
of veterinary checks on animals entering the 60&model=guichett
Community from third countries and amending
Directives 89/662/EEC, 90/425/EEC and 90/675/EEC. COUNCIL DIRECTIVE 2002/99/EC of 16 December
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel 2002 laying down the animal health rules overning the
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31991L04 production, processing, distribution and introduction of
96&model=guichett products of animal origin for human consumption.
http://europa.eu.int/eurlex/pri/en/oj/dat/2003/l_018/l_01
820030123en00110020.pdf

295

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

COUNCIL DIRECTIVE 2003/85/EC of 29 September Regulations. http://europa.eu.int/eur-lex/pri/en/oj/dat/
2003 on Community measures for the control of foot- 1999/l_160/l_16019990626en00800102.pdf
and-mouth disease repealing Directive 85/511/EEC
and Decisions 89/531/EEC and 91/665/EEC and COUNCIL REGULATION (EC) No 1804/1999 of 19
amending Directive 92/46/EEC. http://europa.eu.int/ July 1999 supplementing Regulation (EEC) No
smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn 2092/91on organic production of agricultural products
umdoc&lg=EN&numdoc=32003L0085&model=guichett and indications referring thereto on agricultural
products and foodstuffs to include livestock production.
COUNCIL DIRECTIVE 2003/43/EC of 26 May 2003 http://europa.eu.int/eurlex/pri/en/oj/dat/1999/l_222/l_22
amending Directive 88/407/EEC laying down the 219990824en00010028.pdf
animal health requirements applicable to intra-
Community trade in and imports of semen of domestic REGULATION (EC) No 1760/2000 of the European
animals of the bovine species. http://europa.eu.int/ Parliament and of the Council of 17 July 2000
smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn establishing a system for the identification and
umdoc&lg=EN&numdoc=32003L0043&model=guichett registration of bovine animals and regarding the
labelling of beef and beef products and repealing
COUNCIL DIRECTIVE 2005/94/EC of 20 December Council Regulation (EC) No 820/97. http://europa.eu.int
2005 on Community measures for the control of avian /smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn
influenza and repealing Directive 92/40/EEC. umdoc&lg=EN&numdoc=32000R1760&model=guichett
http://eurlex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=
CELEX:32005L0094:EN:NOT REGULATION (EC) No 178/2002 OF THE
EUROPEAN PARLIAMENT AND OF THE COUNCIL of
COUNCIL REGULATION (EEC) No 2092/91 of 24 28 January 2002 laying down the general principles
June 1991 on organic production of agricultural and requirements of food law, establishing the
products and indications referring thereto on European Food Safety Authority and laying down
agricultural products and foodstuffs. http://europa.eu.int procedures in matters of food safety. http://europa.eu.
/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXn int/eur-lex/pri/en/oj/dat/2002/l_031/l_03120020201en
umdoc&lg=EN&numdoc=31991R2092&model=guichett 00010024.pdf

COUNCIL REGULATION (EEC) No 2078/92 of 30 REGULATION (EC) No 1829/2003 OF THE
June 1992 on agricultural production methods EUROPEAN PARLIAMENT AND OF THE COUNCIL of
compatible with the requirements of the protection of 22 September 2003 on genetically modified food and
the environment and the maintenance of the feed. http://europa.eu.int/eurlex/pri/en/oj/dat/2003/l_
countryside. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc? 268/l_26820031018en00010023.pdf
smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdo
c=31992R2078&model=guichett REGULATION (EC) No 1830/2003 OF THE
EUROPEAN PARLIAMENT AND OF THE COUNCIL of
COUNCIL REGULATION (EEC) No 2081/92 of 14 July 22 September 2003 concerning the traceability and
1992 on the protection of geographical indications and labelling of genetically modified organisms and the
designations of origin for agricultural products and traceability of food and feed products produced from
foodstuffs. http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc? genetically modified organisms and amending Directive
smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdo 2001/18/EC. http://europa.eu.int/eurlex/pri/en/oj/dat/
c=31992R2081&model=guichett 2003/l_268/l_26820031018en00240028.pdf

COUNCIL REGULATION (EEC) No 2082/92 of 14 July REGULATION (EC) No 882/2004 OF THE
1992 on certificates of specific character for agricultural EUROPEAN PARLIAMENT AND OF THE COUNCIL of
products and foodstuffs. http://europa.eu.int/smartapi/ 29 April 2004 on official controls performed to ensure
cgi/sga_doc?smartapi!celexapi!prod!CELEXnumdoc&lg the verification of compliance with feed and food law,
=EN&numdoc=31992R2082&model=guichett animal health and animal welfare rules. http://europa.
eu.int/eurlex/en/refdoc/L_165/L_2004165EN_1.pdf
COUNCIL REGULATION (EC) No 1467/94 of 20 June
1994 on the conservation, characterization, collection COUNCIL REGULATION (EC) No 870/2004 of 24 April
and utilization of genetic resources in agriculture. 2004 establishing a Community programme on the
http://europa.eu.int/smartapi/cgi/sga_doc?smartapi!cel conservation, characterisation, collection and utilisation
exapi!prod!CELEXnumdoc&lg=EN&numdoc=31994R1 of genetic resources in agriculture and repealing
467&model=guichett Regulation (EC) No 1467/94. http://europa.eu.int/
eurlex/pri/en/oj/dat/2004/l_162/l_16220040430en00180
COUNCIL REGULATION (EC) No 1257/1999 of 17 028.pdf
May 1999 on support for rural development from the
European Agricultural Guidance and Guarantee Fund COUNCIL REGULATION (EC) No 1/2005 of 22
(EAGGF) and amending and repealing ertain December 2004 on the protection of animals during
transport and related operations and amending

296

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Directives 64/432/EEC and 93/119/EC and Regulation 4 Peraturan dan kebijakan nasional
(EC) No 1255/97. http://europa.eu.int/eurlex/lex/LexUri
Serv/site/en/oj/2005/l_003/l_00320050105en00010044 4.1 Pendahuluan
.pdf Fungsi framework hukum atau setidaknya,
kebijakan dan program yang jelas, merupakan
COUNCIL REGULATION (EC) 1698/2005 of 20 keharusan bagi pengelolaan SDGT yang efektif.
September 2005 on support for rural development by Kejelasan hukum dan keamanan sangat penting
the European Agricultural Fund for Rural Development dalam mendukung kegiatan perekonomian
(EAFRD). http://europa.eu.int/eurlex/lex/LexUriServ/site seperti perdagangan internasional dan domestik,
/en/oj/2005/l_277/l_27720051021en00010040.pdf dan untuk mendefiniskan kompetensi, hukum
dan kewenangan pengguna yang terlibat dalam
COMMISSION NOTICE TO THE MEMBER STATES pengelolaan SDGT
2000/C 139/05of 14 April 2000 laying down guidelines
for the Community initiative for rural development Berdasarkan perspektif tingkat negara,
(Leader+). http://europa.eu.int/eurlex/pri/en/oj/dat/2000 efektivitas framework hukum dapat dikaji
/c139/c_13920000518en00050013.pdf berdasarkan basis tingkat dimana promosi atau
halangan dalam pencapaian tujuan
pengembangan pertanian dalam suatu negara.
Target tujuan ini berbagai macam dan
perdagangan antara negara seringkali menjadi
penting. Target tujuan tingkat nasional dapat
termasuk kepastian keamanan dan pengamanan
pangan, mempromosikan pertumbuhan ekonomi
nasional, menambah pendapatan dan taraf hidup
masyarakat pedesaan, mencegah degradasi
lingkungan alam, atau menjaga keragaman
hayati. Negara-negara juga sangat beragam
dalam hal lingkungan ekologi, kebudayaan dan
politik. Bagian in menjelaskan baik framework
secara umum dan solusi yang dikembangkan
dalam bidang legislasi dan kebijakan. Tujuannya
untuk menggarisbawahi kesulitan dan jarak
pemisah yang ada, dan memfasilitasi pertukaran
pemikiran, solusi dan pengalaman.

4.2 Metoda
Analisa dilakukan berdasarkan informasi dari
sumber berikut ini:

• Laporan Negara yang dikirim sebagai
bagian dari proses persiapan SoW-AnGR
didukung oleh beberapa kasus melalui
korespodensi menggunakan e-mail dengan
NC

• survey awal yang dilakukan pada tahun
2003 oleh FAO’s Development Law Service;
dan

297

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

• Informasi tambahan yang ditemukan dalam 4.3 Implementasi hukum dan program terkait
sumberdaya genetik ternak
bank data resmi FAO (FAOLEX,
Pengelolaan, keberlangsungan penggunaan dan
http://faolex.fao.org/faolex). konservasi SDGT melibatkan madat berbagai
lembaga dan melibatkan berbagai peran swasta
Titik awal analisa merupakan definisi luas – dari peternak dan pembibit, sampai
perusahaan pengolah makanan dan pemasaran.
mengenai “pengelolaan SDGT” dan “framework Selain itu, akan melibatkan pengetahuan yang
besar (baik bioteknologi tradisional maupun
hukum”. Istilah lama diberikan untuk modern). Pembetukan dan implementasi
legislasi merupakan tugas majemuk,
mengarahkan konservasi SDGT (termasuk membutuhkan tingkat koordinasi dan organisasi
yang tinggi.
pengaruh tak langsung keberlangsungan sistem
Framework hukum bukan merupakan satu-
produksi dimana sumberdaya genetik satunya cara untuk mencapai tujuan kebijakan.
Pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan
digunakan); perbaikan genetik (termasuk adalah efisiensi manfaat hukum (seringkali
membutuhkan tindakan pengawasan yang
peraturan tehnik khusus dan infrasturktur terkait); mahal) bila dibandingkan dengan tindakan
kebijakan lainnya (menciptakan insentif dan
dan kesehatan hewan (termasuk pengawasan mendukung mekanisme berbagai bentuk, dan
menghilangkan disinsentif dan distorsi). Jadi,
perdagangan, pembibitan dan pengakutan bagian tematik berikut menjelaskan contoh baik
tindakan hukum maupun kebijakan.
ternak). Faktor pendukung seperti struktur
Framework kelembagaan
insititusi dan insentif juga dipertimbangkan. Institusi yang memiliki madate yang jelas dan
berperan baik merupakan tulang punggung
Untuk tujuan analisa, “framework hukum” implementasi hukum dan kebijakan. Struktur
dasar institusi sangat penting bagi koordinasi
dibentuk untuk memasukan semua bentuk strategi pengelolaan SDGT. Definisi hukum yang
jelas dari peran institusi merupakan hal penting.
hukum yang dilaporkan karena memiliki Pengaturan yang tidak jelas dan rumit
menyebabkan masalah bagi koordinasi dan
relevansi terhadap pengelolaan SDGT. Selain komunikasi diantara pengguna.

itu, beberapa negara menyebutkan kebijakan Mekanisme institusi bagi implementasi hukum
SDGT terkait sangat beragam. Framework
dan strategi atau perangkat serupa bagi bervariasi diantara negara sesuai dengan
karakteristik sistem administrasi nasional,
pengelolaan SDGT, perangkat ini dibentuk ketersediaan sumber dana, dan kondisi sosial
ekoomi secara keseluruhan. Ada dua
sebagai pertimbangan, meski bila dalam pendekatan utama dalam pengembangan
institusi yang dapat diperhatikan: 1) pendirian
beberapa contoh, dasar hukum bagi badan ad-hoc untuk memenuhi kebutuhan
khusus; dan 2) pemanfaatan optimal institusi
penerapannya tidak jelas.

Penjelasan yang diberikan oleh Laporan

Negara menyajikan gambaran yang berbeda,

dimana tidak dapat sepenuhnya diwakilkan

disini. Oleh karena itu tujuan diskusi berikut

adalah untuk menawarkan sebuah pandangan

terhadap masalah dan menjelaskan pola dan

model secara umum. Contoh digambarkan dari

Laporan Negara termasuk untuk

mengilustrasikan bentuk kasus atau lainnya yang

secara khusus bermanfaat atau berkreasi.

Pandangan statistik wilayah tertentu disajikan

dimana ini mengilustrasikan poin masalah

khusus. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa tidak

semua Laporan Negara menyajikan secara detail

dalam diskusi framework hukum. Oleh karena

itu, statistik yang disajikan tidak harus dilakukan

untuk mewakili suatu gambaran lengkap dari

pengawasan hukum, tetapi lebih kepada

petunjuk secara luas kapasitas wilayah yang

berkaitan dengan hukum dan kebijakan SDGT

terkait.

298

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 46 diinginkan. Tindakan mungkin melibatkan subsidi
Peraturan pengelolaan lingkungan Malawi berbagai bentuk-dalam masalah ini tergantung
pada nilai ekonomi negara dan peraturan
Artikels 35 dan 36 mengenai peraturan tatalaksana perdagangn internasional. Tindakan untuk
lingkungan memuat peraturan konservasi keragaman mendukung pemasaran produk ternak mungkin
dan akses sumber daya genetic. Menteri dpat memiliki arti lain terhadap mengangkat dan
mengevaluasi dan mengidentifikasi sumber daya hayati memelihara keragaman SDGT.
Malawi sebelum memformulasi dan menerapkan
kebijakan dan framework perlindungan. Peraturan juga 4.4 Analisa Laporan Negara
memuat tindakan yang disarankan oleh Menteri untuk Dalam sub bagian berikut ini, tindakan hukum,
konservasi sumberdaya hayati. Menteri juga dapat framework insitusi, dan mekanisme lainnya untuk
melarang akses sumberdaya genetik Malawi atau pengelolaan SDGT pada tingkat negara akan
memaksa biaya atau pembagian keuntungan yang didiskusikan.
meliobatkan pemilik teknologi dan pemerintah
_______

Sumber : Legal Questionnaire (2003).

yang telah ada dengan kemungkinan Legislasi terkait keragaman hayati

penyesuaian mandate atau struktur (FAO, 2005). Beberapa negara melaporkan bahwa mereka

Berbagai macam institusi dilaporkan memiliki telah menempatkan hukum untuk

peran dalam pengelolaan SDGT. Akan tetapi mengimplementasikan pengawasan CBD (lihat

sebagai sebuah peraturan, pengelolaan SDGT bagian E: 1). Beberapa negara menyebutkan

pada tingkat nasional merupakan tanggungjawab memiliki perangkat berkaitan dengan konservasi

Departemen Pertanian; isu terkait kesehatan keragaman hayati secara umum, tanpa

mungkin tanggungjawab Departemen menjelaskan apakah SDGT termasuk didalmnya.

Kesehatan, Departemen lain seperti Berkaitan dengan isu tersebut, beberapa negara

Perdagangan atau Lingkungan mungkin juga melaporkan hukum yang mengatur akses

berperan. Diskusi yang disajikan dibawah fokus sumberdaya genetik secara umum – contohnya
termasuk Malawi26, Venesuela27 dan Kolumbia28.
hanya pada insitutsi khusus yang terlibat
Lainnya menyebutkan bahwa hukum
(misalnya. Tidak berdasarkan pada
ditempatkan dalam pengaturan akses SDGT.
Departemen). Mungkin termasuk lembaga
Satu contoh adalah Biodiversity Act (2002) India
pemerintah, organisasi swasta dimana tugas
yang mengatur akses sumber genetik tumbuhan
didelegasikan, atau lembaga campuran swasta
dan hewan oleh pihak asing (Legal
dan pemerintah. Kompetensi dan tugas insitusi
Questionnaire, 2003). Laporan Negara Sri Lanka
semacam itu (atau pada tingkat lembaga yang
(2002) melaporkan penyiapan Biodiversity Act
lebih tinggi) harus didefinisikan oleh hukum.
yang mencakup akses dan pembagian
Mekanisme hukum yang terlibat tidak selalu jelas
keuntungan bagi sumber daya genetik termasuk
dari informasi yang terdapat dalam Laporan
ternak domestik.
Negara. Akan tetapi, dimanapun analisa

berdasarkan hukum bagi peran institusi

termasuk dalam diskusi berikut ini.

Perangkat ekonomi 26 Environmental Management Act (Legal Questionnaire, 2003).
Karena pengelolaan SDGT merupakan tugas 27 Law of Seeds, Material for Animal Reproduction and Biological Inputs.
komplek, yang melibatkan berbagai pengguna, Official Gazette of the Bolivarian Republic of Venezuela Number 37.552
implementasi ukuran hukum mungkin sulit dan of 18/10/2002 (Laporan Bolivarian Republic of Venezuela, 2003).
mahal. Seperti dijelaskan di atas, mungkin lebih 28 Article 81 of the Political Constitution of Colombia, 1991 (Laporan
efektif secara ekonomi untuk menggunakan Colombia, 2003).
mekanisme lain guna mencapai tujuan yang

299

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Perangkat mendukung system produksi nasional bagi perlindungan ternak dari bencana
ternak alam, kekeringan, disetujui di dalam Resolution
Sub-bagian ini menganalisa perangkat hukum 144, dari 2001 bertujuan menguatkan sistem
yang menciptakan sebuah fasilitas lingkungan bebas kerusakan – menciptakan kerjasama
untuk pengelolaan SDGT. Hubungan dengan pendistribusian bantuan, dan meningkatkan
SDGT tidak langsung –melalui keberlangsungan keterlibatan peternak dan institusi administrative
system produksi khusus, tindakan ini (Laporan Mongolia, 2004).
keberlangsungan gabungan SDGT. Laporan
Negara menjelaskan beragam perangkat bentuk Perangkat berkaitan dengan pengelolaan
ini, bervariasi menurut tujuan dan tantangannya pastura dan tanah penggembalaan
dengan Negara tersebut. Dalam Negara yang memiliki area lahan rumput
dan sumber air yang jarang, keragaman ukuran
Perangkat mendukung pengembangan ditempatkan untuk mengatur akses dan
pertanian dan penggunaan lahan pengelolaan. Ukuran ini bias berada dalam
legislasi terkait pastura dan padang rumput atau
Termasuk dibawah topik ini adalah perangkat termasuk dalam akta khusus.

uyang bertujuan mempromosikan Legislasi dalam suatu wilayah pastura umum
dan pengelolaan padang rumput dilaporkan oleh
pengembangan wilayah pedesaan dan negara-negara termasuk Kyrgyzstan37 dan
Oman38. Tindakan mungkin terintegrasi kedalam
komunitapedesaan. Perangkat ini dapat legislasi lain. Laporan Negara dari Yemen (2003)
melaporkan bahwa tindakan berkaitan dengan
berbentuk tindakan kebijakan – liat contoh pengelolaan padang rumput termasuk dibawah
hukum lingkungan negara pada tingkat
Laporan Negara Republik Tanzania (2004) dan persemakmuran dan pemerintah propinsi yang
berhubungan dengan konservasi keragaman
Lesotho (2005); atau didefinisikan dalam akta hayati dan pengelolaan padang rumput. Negara
lain melaporkan memiliki korespondesi kebijakan
hukum – seperti kasus yang dilaporkan dari (contohnya termasuk Uganda39, Lesotho40,
negara Korea29, Vietnam30 dan Slovakia31. Algeria41 dan Bhutan42), tetapi dasar hukum
untuk ini tidak selalu jelas.
Mereka membentuk bagian dari strategi negara
Perangkat diarahkan khususnya bagi
bagi pengurangan kemiskinan dan pengamanan pemeliharaan dan/atau perbaikan pastura –
contoh termasuk hukum yang dilaporkan oleh
pangan (kotak 49). Beberapa menyebutkan Uzbekistan43, Pakistan44, Korea45, dan China46.
Hukum Pemerintah Irak nomor 2, 1983 berisi
mengatur pengembangan dan modernisasi
pertanian (Honduras32, Ecuador33), atau

pemanfaatan pertnaian atau luasan lahan
(Bosnia dan Herzegovina34, Georgia35,
Meksiko36). Tindakan mungkin juga ditempatkan

untuk mengatasi masalah system produksi

khusus. Mongolia contohnya menciptakan basis

hukum untuk mendukung dan memberikan

insentif system lahan penggembalaan yang

dipengaruhi oleh kondisi cuaca panas. Program

29 Rural Development Law and Rural Community General Law 37 Law “on pastures” (Laporan negara Kyrgyzstan, 2003).
(Laporan negara Republik Korea, 2004). 38 Royal Decree No. 8 of 2003 issuing Law on Pasture and Animal
30 Resolution No. 06 of Central Government (10/11/1998) (LAporan Resources Management, 21 January 2003 (FAOLEX).
Negara Vietnam, 2003). 39 Pasture and Rangelands Policy (Laporan Negara Uganda, 2004).
31 Act No. 240 of 1998 (on Agriculture); Rural Development Plan 40 Livestock and Range Management Policy, 1994 (Laporan negara
of the SR 2004–2006 (E-mail Consultation Slovakia, 2005). Lesotho,
32 Decree No. 31/92 – Law for the Modernization and 2005).
Development of the Agricultural Sector (LAporan negara Honduras, 41 National Agricultural Development Plan (Laporan Negara Algeria,
undated). 2003).
33 Law of Agricultural Development, Official Register No.55 of 30 42 National Pasture Policy (Laporan negara Bhutan, 2002).
April 1997 (Legal Questionnaire, 2003). 43 Law No 543-1 of 1997 on protection and usage of vegetation
34 Law on Arable Land, 1998 (Laporan negara Bosnia and Herzogovina, (FAOLEX).
2003). 44 Punjab Frontier Grazing Regulation (E-mail Consultation
35 Agricultural Land Act (Laporan negara Georgia, 2004). Pakistan, 2005).
36 Agricultural Law, 1992 (Legal Questionnaire, 2003). 45 Grassland Law (Laporannegara Republik Korea, 2004).
46 Grassland Law (Laporan negara China, 2003).

300

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

tindakan untuk memperbaiki pastura alam, untuk Norwegia mempromosikan pemanfaatan
menyediakan penggembalaan rotasi, dan untuk pastura terorganisasi oleh asosiasi padang
mengontrol tumbuhan beracun (Laporan Iraq, penggembalaan – Hukum terkait Insentif bagi
2003). Turki memasukan integrasi tindakan pada pemanfaatan pastura terorganisasi mengatur
perbaikan pastura dalam peraturan penyewaan penggunaan secara efisien pastura dalam lahan
(Kotak 47) tertentu (FAOLEX). Insentif diberikan bagi
pastura terorganisasi didalam pengawasan
Sejumlah negara menunjukan peraturan asosiasi padang penggembalaan terdaftar yang
berhubungan dengan pencegahan poluasi oleh memenuhi kriteria tertentu. Pakistan memiliki
kotoran ternak. Sebagai contoh termasuk Hukum tindakan besar untuk mengatur47 pemanfaatan
perlakuan kotoran, pembuangan limbah ternak, pastura.
dan pengolahan air limbah (Laporan Republic of
Korea, 2004). Dampak hukum yang mengatur Pada sistem padang rumput ekstensif, akses
kotoran pembuangan ternak dsebutkan juga kedalam area padang rumput dan sumber air
dalam Laporan Amerika (2003) dan Laporan sangat penting. Dalam hal ini, khususnya
Inggris (2002). Laporan Negara Cook Islands pastoral berpindah. Peraturan mencakup akses
(2003) mennjukkan bahwa hukum lingkungan para pastoral untuk pastura termasuk kode
Negara memiliki beberapa pengaruh terhadap aturan pastura yang ada di sejumlah negara
ukuran dan distribusi peternakan, khususnya Afrika seperti Benin48, Botswana49, Guinea50,
peternakan babi. Hal yang serupa, Laporan Mali51 dan Mauritania52. Kode pastura Guinea,
Negara Kiribati (2003) menyebutkan bahwa sebagai contoh, mengatur pemanfaatan lahan
dalam Akta Lingkungan 1999, pengembangan pastora dan menyediakan resolusi konflik. Ini
peternakan merupakan kegiatan berijin dan mengatur penggunaan pastura, pemanfaatan
bahwa peternakan baru memerlukan perijinan sumberdaya air, lintas manusia dan
dari departemen terkait. perlindungan lingkungan (Laporan Guinea,
2003). Akta Tanah Penduduk Botswana
Kotak 47 melarang pemberian hak penggunaan lahan
Peraturan pastura Turki No. 4342 (1998) pada lahan yang secara khusus digunakan untuk
penggembalaan; lahan penggembalaan
Peraturan merupakan prosedur dasar dan peraturan ditetapkan sebagai lahan komunal (FAOLEX).
bagi alokasi pastura di pedesaan. Departemen Akses ke lahan pastura juga penting bagi
Pertanian dan Pedesaan diotorisasi untuk emnentukan komunitas peternak yang tidak aktif. Hukum
batasan pastura, dan alokasi yang sesuai. Batasan berkaitan dengan alokasi pastura pada tingkat
akhir dicatat sesuai dengan tujuan kegiatan. Proses komunitas ditemukan sebagai contoh di Turki
alokasi diperbarui setiap lima tahun. Daerah yang hanya dan Albania53 (Kotak 47).
dapat digunakan sesudah perbaikan dapat disewakan
untuk individu atau perusahaan yang memperbaiki 47 Punjab Frontier Grazing Regulation, 1874; Grazing of Cattle in
pastura tersebut. Daerah yang dialokasikan dibawah Protected Forests (Range Lands) Rules, 1978; By-laws for Regulating
hukum tidak dapat digunakan untuk tujuan lain bila tidak Grazing of Animals, 1981; Pasturage of Animal Rules, 1900 (Email
ada ijin tertulis yang dibuat oleh Departemen Pertanian. Consultation Pakistan, 2005).
Perijinan ini dapat diberikan dalam kondisi khusus yang 48 Law No. 87 of 21 September 1987 on the regulation of the animal
dibuat melalui hukum. Hukum juga memiliki guard, common grazing (la vaine pâture) and transhumance (Legal
pengawasan untuk mencegah penggembalaan berlebih Questionnaire, 2003).
pada daerah tersebut. “Dana pastura” ditetapkan 49 Tribal Lands Act (FAOLEX).
dibawah pengelolaan langsung Departemen Pertanian 50 Pastoral Code (Laporan negara Guinea, 2003).
untuk membiayai kegiatan yang telah dibuat dalam 51 Law No. 01-004 on the Pastoral Charter in the Republic of Mali (Legal
hukum ini. Questionnaire, 2003).
_______ 52 Law No. 44-2000 on the Pastoral Code in Mauritania (Laporan negara
Mauritania, 2004).
Sumber: Legal Questionnaire (2003). 53 Instructions No. 1 of the General Directorate of Forests and Pastures
on technical criteria for leases of pastures and meadows, 23 May 1996,
implementing Law No. 7917 on protecting pastures and meadows, 13
April 1995 (FAOLEX).

301

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 48 hidrologi54 desa dan Resolusi Mongolia
Peraturan pembibitan peternakan Slovenia (2002) mengenai Program nasional perlindungan ternak
dari bencana alam, kekeringan (lihat diatas).
Tujuan dasar adalah menyelaraskan hukum Akses air dimasukan dalam peraturan lain,
pembibitan ternak Slovenia dengan “acquis seperti kode pastura yang disebutkan di atas. Ini
communautaire” Uni Eropa (UE) dan untuk terintegrasi sebagai contoh dibawah Akta
mengadaptasikan CAP. Selain itu juga, membentuk perlindungan Tanah Australia55.
pronsip sesuai dengan tujuan kebijakan pertanian, dan
menggariskan ekonomi, spasial, ekologi dan peran Konservasi wilayah pedesaan dan pertanian
sosial peternakan dan pengembangan keberlanjutan organik dan lingkungan pertanian
pertanian. Tujuan khusus dari peraturan ini adalah: Pada negara industri, tindakan cenderung fokus
pada konservasi lingkungan alam atau
• mengatur bidang peternakan dengan tujuan memeilhara wilayah pedesaan dibandingkan
mempromosikan stabilitas produksi kualitas bertujuan utama untuk kepastian pengamanan
pangan dan penguatan ketahanan pangan; pangan. Tindakan seperti itu dapat mengakta
secara tidak langsung pemanfaatan breed ternak
• melindungi putusan di wilayah pedesaan dan lokal tradisional adaptif.
tanah pertanian;
Legislasi yang mempromosikan konservasi
• memanfaatkan sumberdaya alam untuk produksi wilayah pedesaan dilaporkan khusunya oleh
pangan guna menjaga kapasitas produksi dan Negara Eropa. Contohnya termasuk (Kotak 48)
fertilitas lahan; dan Bosnia dan Herzegovina56. Tindakan hukum
digunakan untuk mempromosikan perubahan
• mengelola pelaksanaan organisasi pembibitan dan yang diinginkan dalam pertanian, dan meungkin
penerapan program pembibitan; mendukung metoda produksi khusus seperti
pertanian organik/lingkungan. Sejumlah negara
• menyediakan pendidikan lebih tinggi di bidang Eropa melaporkan hukum seperti itu. Laporan
peternakan;
54 Ordinance No. 2/PR/MEHP/93, on the creation of the Office of Pastoral
• menjaga keragaman ternak dan melindungi and Village Hydrology (Laporan negara Chad, 2003).
lingkungan; dan 55 Land Protection (Pest and Stock Route Management) Act 2002 –
reprinted on 19 May 2005; Rural Lands Protection (General) Regulation,
• memberikan pendapatan yang memadai yang terkait 2001 (FAOLEX).
dengan petrtanian. 56 Law on Arable Land, 1998 (LAporan negara Bosnia and Herzogivina,
2003).
______

Sumber : Laporan Slovenia (2003).

Beberapa negara melaporkan hukum yang
mengatur akses air. Sebagai contoh termasuk
Peraturan Chad terhadap penggembala dan

TABEL 88
Perangkat keberlanjutan sistem produksi ternak

Tipe perangkat Afrika Timur Tengah Pasifik Eropa dan Asia Amerika Latin Amerika
Kaukasia 2 dan Karibia Utara
dan sekitarnya Baratdaya
3 2
Pengembangan [3]
pertanian 4

Manajemen padang 3 [3] 3[1] 3 2 51
penggembalaan 10

Akses pastura dan air 6 1 39 2
1
Konservasi linkungan 1
pedesaan, ekologi/
pertanaian organik

Jumlah Laporan Negara 42 7 11 25 22 2

[n] = kebijakan/strategi
Catatan bahwa pengaturan perangkat dalam dua kategori dapat dilakukan.

302

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 49 Institusi mendukung pengembangan
Kebijakan dan strategi pengembangan peternakan
peternakan Mozambik Sub bagian ini mendiskusikan peraturan
berkaitan dengan insitusi yang memiliki peran
Dokumen baru mengenai kebijakan dan strategi khusus dalam pengelolaan SDGT. Institusi
pengembangan peternakan dikirim untuk persetujuan. semacam ini diatur dalam cara sentralisasi atau
Tujuan adalah untuk mengurangi kemiskinan dan desentralisasi. Beberapa negara menyebutkan
ketahanan pangan masyarakat pedesaan, mendorong pusat intitusi khusus yang terlibat dalam
peran ternak dalam pertumbuhan sosial ekonomi pengelolaan ternak. Contoh termasuk Cape
keluarga, dan memenuhi kebutuahn pasar nasioanl. Verde’s National Institute of Agriculture and
Kebijakan ini telah dikembangkan selama sepuluh Livestock57.
tahun.
________ Peran desentralisasi oranisasi seperti
koperasi, kelompok komuniti dan asosiasi
Sumber : Laporan Mozambique (2004). peternak bervariasi dari wilayah ke wilayah lain.
Organisai semacam ini terlibat dalam berbagai
Negara Amerika (2003) juga menyebutkan aktivitas berkaitran dengan pengelolaan SDGT.
National Organic Standard, dan Laporan Negara Beberapa Negara Afrika melaporkan hukum
Brazil (2004) menyebutkan program lebih lanjut yang mengatur kelompok koperasi local tingkat
mengenai produksi daging organik. Pada kasus pedesaan (Laporan Negara Chad, 2003),
produksi organi khususnya, framework hukum sebagai contoh, menyebutkan ketetapan58 terkait
yang jelas diperlukan untuk memastikan pengakuan dan fungsi kelompok pedesaan, dan
kepercayaan konsumen (peraturan untuk peraturan59 yang mengatur status kelompok
standar produksi, pelabelan, dll). Negara industri koperasi. Peraturan yang mempengaruhi
mungkin mempunyai hukum yang mendukung oranisasi komunitas pedesaan dilaporkan dalam
pemeliharaan produksi pertanian di dalam lahan Reprublik Afrika Tengah60, dan juga ditempatkan
yang tidak disenangi. Contoh termasuk hukum dalam Equatorial Guinea61. Botswana
pertanian Swiss (Laporan Negara Switzerland, melembagakan Dewan Pertanahan Kesukuan
2002). Akta Pembibitan ternak Slovenia sebagai badan usaha – hak membajak dan
mengikuti pendekatan terintegrasi, memasukan pemilikan lahan dalam Dewan pertanahan, yang
peranan ekonomi, lingkungan dan sosial menentukan dan memberikan bentuk
peternak (Kotak 48). kepemilikan tanah (FAOLEX).

Beberapa negara, khususnya di Afrika, Beberapa negara di Amerika Latin (sebagai
menyebutkan bahwa mereka memiliki kebijakan contoh Mexico62) dan Eropa (contohnya
dan strategi untuk pertanian pengelolaan padang
rumput atau produksi ternak. Akan tetapi, dari 57 Regulation No. 125/92 approving the constitution of the National
informasi dalam Laporan Negara, amat sulit Institute of Agriculture and Livestock, 1992 (FAOLEX).
mengeathui dasar hukum dari tindakan ini – 58 Decree No. 137 /P.R./MA/93 determining the modalities for the
sebagai contoh, apakah mereka didasari pada recognition and the functioning of rural groups and to allow women and
framework hukum umum berkaitan dengan men to be given responsibility in the development of the livestock sector.
pertanian dan pemanfaatan lahan, atau pada 59 Order No. 25/PR/92, regulating the status of cooperative groups and
hukum berhubungan dengan kompetensi dan cooperatives.
tugas badan pemerintah. Hal serupa, seringkali 60 Decree No. 61/215 of 30 September 1961 regulating agriculutral
jelas apakah mereka harus disetujui oleh cooperatives and mutual plans in the Central African Republic (Laporan
lembaga hukum. Sebagai contoh dari negara Republik Afrika Tengah, 2003).
Mozambique yang disajikan dalam kotak 49 61 Law of Cooperatives, Ministry of Labour, Malabo (Legal Questionnaire,
mengilustrasikan suatu strategi yang merupakan 2003).
integrasi dalam kontek kebijakan negara yang 62 Law of Agricultural Associations, 1932 and Law of Livestock
mempromosikan pengurangan kemiskinan dan Organizations, 1999 (Legal Questionnaire, 2003).
pengamanan pangan.

303

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Polandia63 dan Bosnia dan Herzegovina64) Kotak 50
melaporkan hukum yang mengatur organisasi Peraturan Slovenia tentang konservasi
peternak dan pembibit. Kelompok ini dipadukan sumberdaya genetik ternak
sebagai asosiasi profesi, dan mewakili peternak
komersial. Malaysia65 dan Pakistan66 juga Peraturan ini menetapkan prosedur sitematika
melaporkan hukum organisasi peternak dan monitoring dan analisa keragamana SDGT, dan
masyarkat koperasi pertanian berturut-turut. mendefinisikan perangkat untuk konservasi insitu dan
eksitu. Peraturan ini menetapkan daftar keajian
Akses kredit zooteknis breed dan spesies ternak. Selain itu juga
memberikan definisi tingkat kepunahan breed ternak
Akses kredit terkait kebutuhan khusus peternak dan kriiteria untuk pendugaan kergamanan genetik di
dalam breed.
merupakan insitusi yang penting. Ini merupakan ______

isu khusus dalam negara dengan dengan Sumber: E-mail Consultation Slovenia (2005).

infrasturktur perkembangan perbankan yang ternak yang akan dikonservasi. Konservasi
mungkin memiliki berbagai motivasi, termasuk
buruk. Dalam beberpa negara, khususnya di tujuan ekonomi, sosial-budaya dan ilmiah.
Mungkin juga bertujuan mengkonservasi breed
Afrka, propinsi memulai bidang ini. Contoh ternak langka tertentu atau menjaga keragaman
SDGT secara umum.
memasukan pendirian Caisse de
Beberapa contoh hukum berkaitan konservasi
Développement de l’Elevage du Nord di SDGT dimotivasikan secara jelas. Korea sebagai
Kameron67; Mutualité Agricole di Afrika Tengah contoh, melindungi breed ternak khusus sebagai
in the Central African Republic68, hukum “monumen nasional” dalam hukum perlindungan
pendanaan pertanian di Kongo69; Pendanaan kekayaan budaya (Laporan Korea, 2004).
Beberpa propinsi kanada memilih “warisan breed
kredit di Senegal untuk produksi ternak dan ternak” atau “warisan ternak” dalam legislasi
tanaman pangan70, dan pendanaan mereka – sapi kanada, kuda kanada dan ayam
pengembangan ternak di Mozambique71. Contoh Chantecler di Quebec, dan Kuda Newfoundland
di Newfoundland dan Labrador (Laporan
lain hukum dalam bidang ini adalah Peraturan Kanada, 2003). Di Peru, kuda Peruano de Paso,
dengan alpacas dan llamas dihubungkan
Masyarakat Koperasi Pakistan dan Bank sebagai simbol nasional (Laporan Peru, 2004),
dan tindakan72 hukum melindungi mereka. Pada
Koperasi (Pengembalian pinjaman) 1966 (E-mail kasus di Jepang, nilai ilmiah juga disebutkan
sebagai kriteria – hukum untuk perlindungan
Consultation Pakistan, 2005). kekayaan budaya (1950) memilih spesies
autochthonous, termasuk ternak yang memiliki
Perangkat berkaitan dengan koservasi nilai ilmiah yang tinggi sebagai “kekayaan alam”
Sub bagian ini mencakup tindakan hukum, (Laporan Jepang, 2003). Dalam kasus lain,
kebijakan dan strategi utuk konservasi SDGT motivasi tindakan legislasi lebih dihubungkan
(untuk definisi bentuk konservasi yang berbeda dengan perhatian tentang keragaman hayati
yang didiskusikan dalam sub-bagian ini, lihat (lihat contoh Kotak 50 menjelaskan Peraturan
Kotak 94 dalam bagian 4-Bagian F. Tahap Konservasi SDGT di Slovenia 2004).
pertama untuk konservasi keragaman SDGT
adalah mengidentifikasi dan memilih breed 72 Decree No. 25.919 – menyatakan kuda De Paso sebagai jenis ternak
asli Peru, 1992
63 Act on Social and Professional Agricultrual Organizations, 1982
(Legal Questionnaire, 2003).
64 Law on Farmers’s Associations (Laporan negara Bosnia and
Herzogovina, 2003).
65 Farmers’ Organization Act, 1973 (Laporan negara Malaysia, 2003).
66 Punjab Livestock Associations and Livestock Associations Unions
(Registration and Control) Ordinance, 1979 (E-mail Consultation
Pakistan, 2005).
67 Decree No. 81/395 of 9 September 1981 modifiying and completing
Decree No. 75/182 of 8 March 1976 (Legal Questionnaire, 2003).
68 Decree No. 61.215 of 30 September 1961 (Legal Questionnaire, 2003).
69 Projected law on the creation of the Agricultural Fund (Legal
Questionnaire, 2003).
70 Decree No. 99–733 (Legal Questionnaire, 2003).
71 Tidak ada dasar hukum

304

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Pada beberapa kasus, strategi diarahkan pada dan Yunani75); atau kepada LSM yang
konservasi spesies khusus – sebagai contoh in mempromosikan dan mengelola konservasi in-
situ dan ex situ tindakan konservasi alpaca dan situ (seperti Swiss76).
vicuña (Laporan Peru, 2004). Dalam kasus lain,
tindakan konservasi diintegrasikan dalam Hanya beberapa tindakan seperti itu
program luas bagi pengelolaan SDGT seperti dilaporkan dari negara berkembang. Laporan
program Mongolia mengenai “Perbaikan Koalitas Negara Ghana (2003) menyebutkan usaha yang
Ternak dan Pelayanan Pembibitan”73. Pragram dilakukan oleh Lembaga Penelitian Ternak untuk
didkung oleh tindakan tambahan seperti yang mendukung lima komunitas di wilayah bagian
mempromosikan penelitian ilmiah (Laporan utara yang memelihara sapi Shorthorn Ghana.
Kazakhstan 2003; E-mail Consultation the Akan tetapi, mekanisme yang pasti terlibat tidak
Netherlands, 2005; Laporan Ukraine 2004), atau jelas. Di India, program konservasi dibawah
membangun kesadaran diatnara peternak National Bureau of Animal Genetic Resources
(Laporan India, 2004). Bila program ditargetkan memasukan penetapan konservasi in situ unit
secara cermat, tindakan utnuk karakterisasi dan breed asli, dalam rekordingnya, seleksi dan
inventaris SDGT diperlukan, bersamaan dengan registrasi ternak unggul dan pemberian insentif
penetapan prosedur bagi identifikasi dan kepada pemilik ternak yang memelihara ternak
pendaftaran breed ternak yang akan dicakup tersebut sebagai bibit. Tindakan ini
dalam program (Kotak 50). dikombinasikan dengan Ex situ in vivo dan in
vitro conservation for specific breeds (Laporan
Konservasi in vivo secara in-situ India, 2004). Akan tetapi, Laporan Negara tidak
Berbeda dengan tindakan yang telah disebutkan memberikan informasi terhadap framework
diatas yang menyediakan dukungan kepada hukum untuk tindakan ini. Bentuk program
sistem produksi ternak, tindakan dianalisa dalam lainnya dilaporkan dalam Laporan Peru (2004) –
sub bagian ini secara langsung terhadap melibatkan pemilihan zona khusus bagi
konservasi SDGT. Hanya beberapa negara pemeliharaan vicuñas dalam kondisi semi-bebas
(kebanyakan dri Eropa dan wilayah Kaukasus) untuk menjaga wool nya.
melaporkan legislasi yang mencakup konservasi
in-situ SDGT (Tabel 89). Berbagai strategi dan Konservasi in vivo secara ek-situ
mekanisme untuk mendukung bentuk konservasi Sekali lagi, hanya beberapa Negara menujukkan
ini diimplementasikan. Beberapa negara bahwa mereka memiliki perangkat dalam
memberikan dukungan dana kepada pembibit, menempatkan konservasi Ex situ in vivo (Tabel
organisasi pembibitan, atau institusi lain yang 89). Sebagai contoh di Slovenia dan Ukraina
memelihara breed ternak asli (seperti Jepang74 (kotak 50 dan 52). Di Indonesia, hukum

73 berdasarkan hukum Livestock Gene-pool Protection and Health 75 Presidential Decree No. 434/95; Decision 280/343571/4969/8.9.97 of
(Laporan negara Mongolia, 2004). the Ministers of Agriculture and Economy; 167/08.03.95 Decision of the
74 hukum bagi Protection of Cultural Properties – grant yang diberikan Minister of Agriculture (Laporan negara Greece, 2004).
untuk kota yang melakukan pengamatan (Laporan negara Jepang, 2003). 76 Subsidi berdasarkan Law of Agriculture (Laporan negara Switzerland,
2002).

TABEL 89
Perangkat dalam bidang konservasi

Tipe perangkat Afrika Timur Tengah Pasifik Eropa dan Asia Amerika Latin Amerika
dan sekitarnya Baratdaya Kaukasus dan Karibia Utara
In situ 3 1 1
Ek situ in vivo 1 11 8 4
Ek situ in vitro 42 7 2 3 2 1
Jumlah Laporan Negara 6 25 22 2
39

Catatan, pengukuran mungkin lebih dari satu kategori. Program konservasi lebih rinci dilaporkan di Bab C.

305

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 51 Kotak 53
Program nasional sumberdaya genetik ternak Peraturan perlindungan sumberdaya genetik
Uganda ternak di Turki (2002

Tujuan utama dari program nasional sumberdaya Peraturan ini, berdasarkan Livestock Improvement Act
genetik ternak Uganda adalah untuk memastikan No. 4631, menetapkan 4 prosedur dan prinsip berkaitan
konservasi dan keberlanjutan pemanfaatan penuh dengan kegiatan perlindungan dan pendaftaran SDGT
keragaman SDGT. Program ditopang oleh di Turki. Komisi Nasional Perlindungan SDGT Turki
pengembangan kebibijakan konservasi SDGT nasional, ditetapkan yang terdiri dari perwakilan (a) Direktorat
termasuk pengamatan in situ dan ek situ; menetapkan Jenderal Penelitian Pertanian; (b) Direktorat Jenderal
framework kelembagaan yang sesuai dalam koordinasi, Perusahaan Pertanian; (c) Fakultas Ilmu Veteriner ; (d)
pengaturan dan monitoring kegiatan konservasi; Fakultas Pertanian; (e) Departemen Lingkungan; (f)
menciptakan kesadaran diantara populasi saat ini Departemen Kehutanan; (g) Asosiasi Kedokteran
berkaitan dengan tatalaksana SDGT; mengkarakterisasi Hewan Turki; (h) Masyarakat perlindungan hutan rimba;
dan dokumentasi breed ternak negara-negara dan (i) Masyarakat perlindungan habitat Turki; dan (j)
mempromosikan penelitian. Masyarakat pengembang breed kuda Anatolian. Fungsi
______ komisi ini termasuk: menentukan kegiatan berkaitan
dengan perlindungan SDGT; merevie kegiatan berjalan
Sumber : Laporan Uganda (2004). dan merencanakan tindakan masa depan;
menspesifikasi breed ternak yang terancam
Kotak 52 punah;memformulasikan kebijakan perlindungan
Hukum Ukraina mengenai pemuliaan ternak SDGT; dan mengambil keputusan berkaitan dengan
ekspor dan impor SDGT.
Di Ukraina, konservasi breed ternak dari semua jenis ______
ternak yang terancam punah merupakan bagian integral
dari Hukum Pemuliaan ternak. Kegiatan konservasi Sumber : Legal Questionnaire (2003).
diimpelntasikan oleh badan khusus yang didanai oleh
negara. Programnya termasuk kegiatan pengawetan Konservasi In vitro (kryoconservation)
semen beku dari breed/galur ternak produksi tinggi, dan Beberapa negara melaporkan berkaitan dengan
kelompok pembibitan yang hampir punah; penggunaan fasilitas in vitro. Salah satu contohnya di
bioteknologi reproduksi dalam kegiatan pembibitan dan Uganda, yang memiliki hukum menyeluruh
seleksi, dan organisasi pameran dan lelang bibit ternak. dalam bidang pengelolaan SDGT (kotak 59). Di
_______ Amerika, Akta Pangan, Pertanian, Perdagangan
dan Konservasi (1990) ditetapkan sebagai
Sumber : Laporan Ukraine (2004). prioritas nasional (Laporan Amerika Serikat,
2003). Hasilnya, National Animal Germplasm
peternakan dan kesehatan ternak77 Program (Program plasma nutfah hewan)
mensyaratkan bahwa program konservasi dimulai pada 1999, dan sedang
dilakukan dalam wilayah yang memiliki mengembangkan strategi pengelolaan SDGT,
pengelolaan yang baik seperti pada pulau kecil termasuk penetapan tindakan kriyokonservasi.
dalam Pusat Pembibitan Pedesaan atau Tindakan yang mengatur prosedur untuk akses
peternakan pemerintah dan swasta (Laporan bank ge dan transfer materi genetik dilaporkan
Indonesia, 2003). Malaysia78 dan India (Laporan dan transfer materi genetik dilaporkan hanya
India, 2004) memiliki jaringan kerjasama oleh Republik Ceknya. Akta Amandemen79
peternakan konservasi dan Akta Taman Pembibitan Republik Ceknya dan peraturan
Kehewanan meliputi peternakan binatang (E- implementasi terkait dan programnya juga
mail Consultation Sri Lanka, 2005). memasukan model perjanjian penyaluran dan
transfer materi genetik”.

77 No. 6 of 1967, Article 13 (Laporan Negara Indonesia, 2003). 79 Breeding Act Amendment 154/2000 (E-mail Consultation Czech
78 berdasarkan Animals Ordinance of 1953 and the National Policy on Republic, 2005).
Biological Diversity, disahkan oleh the Ministry of Science, Technology
and Environment (Laporan negara Malaysia, 2003; Legal Questionnaire,
2003).

306

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

TABEL 90
Perangkat dalam bidang perbaikan genetik

Tipe pengukuran Afrika Timur Tengah Pasifik Eropa dan Asia Amerika Latin Amerika
dan sekitarnya Baratdaya Kaukasus 11 dan Karibia Utara

Definisi strategi 6 0 2 17 40
breeding, perbaikan
genetik dan seleksi 1 21
1 18
Registrasi, pemberian 5 1 5 10 0
merek 11 39 55 1
25 22 2
Peraturan bioteknologi 2
reproduksi

Jumlah Laporan 42 7
Negara

Program perbaikan genetik lebih h rinci dilaporkan di Bab B.

Institusi yang terlibat dalam konservasi SDGT juga pertukaran bibit ternak, baik didalam dan
Sejumlah negara melaporkan tindakan untuk
menetaplkan insitusi yang bertanggung jawab antara negara. Aspek framework hukum berikut
terhadap konservasi. Sebagai contoh, Kegiatan
Pembibitan Ternak Uganda (Uganda’s Animal akan didiskusikan dalam sub-bagian ini:
Breeding Act, 2001) menetapkan (Pusat
Sumberdaya dan Bank Data Ternak Nasional) • definisi dari strategi dan program pembibitan
yang bertanggungjawab untuk pengawasan
tindakan konservasi (Kotak 51). dan;

Contoh lainnya, Ukraina (Kotak 52), • sistem identifikasi dan registrasi ternak;
Kazakhstan80 dan Pusat Sumberdaya dan Bank
Data Plasma Ternak Nasional yang disebutkan • isu infrastruktur dan institusi berkaitan
di atas di Amerika.
dengan IB dan kawin alam – termasuk
Laporan Negara Bolivarian Venezuela (2003)
melaporkan pusat nasional bagi konservasi tindakan pengawasan kebersihan.
sumberdaya genetik (ternak dan jenis tumbuhan)
dibawah Departemen Lingkungan yang dibentuk Tabel 90 memperlihatkan bahwa Eropa dan
oleh Hukum Keragaman Hayati. Turki
menetapkan inter Departemen dan komisi Asia memiliki peraturan hukum yang banyak
pengguna untuk SDGT (kotak 53).
dalam bidang perbaikan genetik. Sebaliknya, di
Perangkat berkaitan dengan perbaikan
genetik negara-negara Afrika, kebijakan tidak didukung
Perbaikan genetik mengarahkan kegiatan
berkaitan dengan proses pembibitan termasuk oleh framework hukum. Di beberapa negara,
identifikasi ternak dan pencatatan kelompok
ternak, performa, evaluasi genetik dan legislasi dikembangkan dan tidak
penyebaran materi genetik unggul. Banyak
negara memiliki tindakan hukum mengatur diimplementasikan. Sejumlah negara
beberapa kegiatan tersebut. Legislasi mencakup
berkembang melaporkan kesulitan dalam
80 Law of Pedigree Animal Breeding, dan akta hukum (Laporan Negara
Kazakhstan, 2003). mengimplementasikan kebijakan dan program

mereka di bidang ini.

Definisi strategi pembibitan
Tujuan dari strategi pembibitan berbeda antra
negara. Beberapa negara menyebutkan
kebijakan pembibitan yang diarahkan pada
pemanfaatan optimal breed ternak asli, baik
melalui perkawinan murni maupun persilangan.
Di Nigeria, sebagai contoh, pembibitan dan
seleski ternak asli di dalam zona akologi dimana
mereka beradaptasi sangat diutamakan, tetapi
ada promosi yang mengawasi persilangan sapi
perah lokal agar tidak melebihi 50% dari breed
ternak eksotik (E-mail Consultation Nigeria,
2005). Contoh lainnya adalah India, yang

307

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 54 Kotak 55
Impor Lesotho dan ekspor ternak dan Peraturan peternakan Malaysia
proklamasi produk ternak
Peraturan ini melarang pemilikan pejantan, umur lebih
Impor dan ekspor ternak dan proklamasi produk ternak dari 15 bulan, yang tidak disterilkan. Pengecualian
(The Importation and Exportation of Livestock and diberikan untuk pejantan yang cocok untuk reproduksi.
Livestock Products Proclamation) 57 of 1952 yang Pejantan ini diuji (kesehatan dan kriteria bibit) dan
diamandemen pada tahun 1953, 1954, 1965 dan 1984 didaftarkan oleh Badan resmi. Pembibitan hanya
menetapkan (a) bahwa ternak sebaiknya tidak diimpor diperbolehkan menggunakan pejantan yang terdaftar.
atau diekspor tanpa ijin; (b) bahwa importasi ternak _______
yang kurang disukai termasuk sebaiknya diijinkan
termasuk tidak dibatasi pada persilangan domba dan Sumber: Laporan Malaysia (2003).
kambing; (c) bahwa kondisi importasi sebaiknya
memasukan tingkat kesukaan ternak termasuk Contoh lain pengaturan hukum pemanfaatan
kemampuan meningkatkan standar peternakan dalam ternak untuk pembibitan adalah Peraturan
negara. Perangkat hukum ini mempengaruhi Ternak Malaysia (Kotak 55).
pemanfaatan breed ternak. Domba Merino dan
Kambing Angora dipelihara dalam jumlah lebih besar Registrasi dan identifikasi ternak
dibanding dengan breed ternak lainnya. Hukum juga Berbagai aspek pengelolaan SDGT memerlukan
mendorong penggunaan domba Merino di daerah system identifikasi dan registrasi ternak sehingga
pegunungan, dan karenanya breed ini banyak program lebih efektif. Contohnya, implementasi
ditemukan di daerah tersebut. Pengawasan importasi tindakan pengawasan veteriner atau peraturan
memungkinkan perbaikan peternakan negara tersebut terkait keamanan pangan pencegahan
karena impor pejantan Merino, Angora dan sapi perah pencurian, pengawasan status populasi breed
serta sapi potong superior dilarang. ternak dan implementasi program konservasi
______ dan pembibitan. Dasar hukum yang jelas dan
kuat bagi registrasi dan idedntifikasi nampaknya
Sumber : Laporan Lesotho (2005). secara khusus diperlukan dimana barang
umumnya seperti keamanan pangan atau
memiliki strategi mempromosikan peningkatan pencegahan penyebaran penyakit ternak
genetik ternak sapi dan kerbau asli, tetapi tidak merupakan tujuan utama. Bagi target
mempromosikan persilangan ternak lokal pembibitan, lebih diutamakan metoda
dengan Jerseys atau Holstein-Friesians pencatatan (seperti buku kelompok ternak)
(Laporan India, 2004), dan Trinidad dan Tobago diperlukan dan diarahkan umumnya untuk
yang mempromosikan perbaikan genetik breed mendokumentsi silsilah ternak dan performa
kambing local Criollo (Laporan Trinidad and keturunannya. Sistem ini memerlukan peraturan
Tobago, 2005). Serbia dan Montenegro81 dan untuk memastikan standar yang seragam.
China82 memiliki tindakan mempromosikan
penggunaan ternak sapi breed asli dan eksotik. Identifikasi dan registrasi diatur dalam cara
Beberapa negara memiliki hukum berkaitan yang berbeda tergantung pada tujuan dan
dengan breed spesifik. Contohnya program ketersediaan sumberdaya. Tugas mungkin
pemulihan bagi ternak domba83 di Argentina. diimplementasikan oleh lembaga negara, atau
Lesotho memiliki legislasi yang membatasi impor didelegasikan kepada institusi negara seperti
ternak untuk memenuhi persyaratan tujuan organisasi pembibitan atau peternakan
pembibitan ternak (Kotak 54). pembibitan pemerintah. Sistem elaborasi
registrasi memerlukan organisasi dan koperasi.
81 The law on Measures for Livestock Improvement mengatur Di beberapa negara, registrasi dibatasi hanya
keberlangsungan pengelolaan breed ternak lokal adaptif dan breed ternak untuk kelompok breed ternak tertentu atau
impor (FAO, 2005). peternakan pembibitan (E-mail Consultation
82 Laporan negara China (2003); Legal Questionnaire (2003). Nepal, 2005), untuk jenis ternak penting tertentu
83 Law for the Revival of Sheep Keeping No. 25422, 27 April 2002 (Legal
Questionnaire, 2003).

308

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

atau peternakan beroreintasi komersil dan usaha Kotak 56
peternakan swasta. Peraturan Hongaria No 39

Eropa, dengan sistem pembibitan yang Peraturan nomor 39 tahun 1994 Departemen Pertanian
terorgansasi (organisais pembibitan di wilayah berkaitan dengan inseminasi buatan (IB), transfer
bagian barat eropa dan lembaga negara bagian embryo (ET) dan produksi, suplai, pemasaran dan
timur Eropa) memiliki tindakan terhadap pemenafaatan materi bibit, sapi, domba kambing, babi,
registrasi ternak yang cukup (Tabel 90). kuda, rusa merah. Artikels 2 sampai 6 berkaitan dengan
Dimanapun di dunia, beberapa negara pusat IB centres. Pusat IB tersebut memerlukan otoritas
menyebutkan identifikasi dan registrasi operasional, yang diberikan oleh National Agricultural
merupakan tujuan besar atau kebutuhan Classification Institute (NACI). Otoritas tergantung pada
mendesak, mereka mengkaji atau memperbaiki kondisi tertentu yang dispesifikasi dalam Artikel 2. Pusat
apa yang selama ini dikerjakan atau mereka AI melakukan kontrak dengan organisasi perbibitan,
mengembangkan kebijakan saat ini. Beberapa untuk menampilkan tugas yang terdapat dalam Artikel 5.
menunjukan bahwa mereka tidak dapat Semen dikumpulkan hanya oleh ternak yang
mengawasi status populasi breed ternak mereka direkomendasikan untuk IB. Pengawasan otorisasi
dan kekurangan tindakan registrasi bagi breed untuk IB terdapat dalam Artikels 7 dan 8. Artikel 9
ternak lokal murni mereka sehingga berkaitan dengan suplai semen khusus untuk pusat IB.
menghambat perkembangan lebih lanjut. Pemasaran semen diatur oleh Artikel 10. Peraturan
khusus terkait pemasaran semen impor terdapat dalam
Bioteknologi reproduksi Artikel 11. Pengawasan pusat IB dilakukan setiap tahun
Dalam sub bagian ini, suatu pandangan oleh NACI, yang mungkin memperluas otorisasi, kondisi
peraturan dan kebijakan berkaitan dengan khusus, atau penarikan otorisasi bila standar tidak
pemafaatan bioteknolodi (pada dasarnya IB dan terpenuhi (Artikel 14). ET diatur dalam Artikels 15
TE) untuk memperbaiki genetik akan disajikan. sampai 24, dan pusat memerlukan otorisasi untuk
Tabel 90 memberikan gambaran perangkat menjalankan kegiatannya. Standar terkait semua
regional. Disamping itu dengan pemanfaatan kegitan diawasi NACI. Sebuah daftar pusat-pusat yang
bioteknologi reproduksi yang lebih besar di telah diotorisasi, yang melarang materi reproduksi sapi
negara berkembang, Eropa dan Kaukasus dan daftar ternak jantan yang direkomendasi untuk IB
memiliki legislasi yang besar dalam bidang ini. dipublikasikan dalam jurnal Departemen Pertanian.
Banyak negara berkembang berkaitan dengan _______
pemanfaatan bioteknologi reproduksi karena
memiliki arti bagi perbaikan produktivitas Sumber : Legal Questionnaire (2003).
khususnya dalam produksi susu. Sebagai
contoh, program IB di Sri Lanka, yang bertujuan Kotak 57
gradin-up sapi, kerbau, kambing dan babi untuk Peraturan penyakit pada semen bibit Boswana
mempromosikan sistem produksi komersil;
semen sapi yang digunakan di negara tersebut Menurut peraturan ini, ijin diperlukan bagi pemasukan
umumnya adalah breed Bos Taurus yang semen kedalam negara (untuk melindungi masuknya
diimpor dari UE, Amerika atau Australia (E-mail dan penyebaran penyakit); penempatan semen
Consultation Sri Lanka, 2005). Legislasi (penjualan, pertukaran, pemberian, atau pelakuan
berkaitan dengan persyaratan teknis seperti lainnya); dan penggunaan semen untuk IB ternak bukan
produksi dan transportasi semen, pengawasan milik semen ternak.
kesehatan, dan organisasi pusat IB dan bank _______
semen, dilaporkan oleh sejumlah negara. Hukum
Hungary No 39, 1994 memberikan contoh Sumber : Legal Questionnaire (2003)
legislasi (kotak 56).
Pengawasan kesehatan ternak bibit dan
materi genetik
Beberapa negara, khususnya di Eropa
menunjukan bahwa mereka memiliki peraturan
berkaitan dengan kesehatan ternak bibit (baik
dalam konteks produksi semen untuk IB atau
mencakup ternak yang digunakan sebagai
pejantan kawin alam).

309

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 58 mensubsidi tindakan yang mendorong
Program insentif Barbados ketersediaan materi silsialh bibit bagi peternak
(Laporan Kazakhstan, 2003). Beberapa negara
Karena tingginya harga daging babi segar yang melaporkan subsidi yang mendukung
ditawarkan oleh supermarket dan penjual lainnya, infrastruktur dan teknologi pembibitan. Di banyak
banyak produsen menjual ternaknya dibawah berat negara, sektor pemerintah terlibat dalam
potong, termasuk ternak betina untuk dipotong. Hal ini pengawasan pelayanan seperti IB yang
merusak genetik kelompok ternak babi nasional. Untuk disubsidi, atau mungkin subsidi sektor swasta
mengatasinya, pemerintah mengajukan penawaran (lihat bagian D).
kepada produsen berupa insentif sebesar BDS$500
(kira-kira US$ 250) untuk tidak memotong atau menjual Tindakan lain termasuk meningkatkan akses
ternak untuk dipotong, semua betina diambil oleh kredit, pemberian keuntungan pajak,
Departemen Pertanian dan Pengembangan Pedesaan memberikan pinjaman pada tingkat tertentu, atau
(Ministry of Agriculture and Rural Development) untuk menyediakan dana mendesak untuk kegiatan
dijadikan ternak bibit. Program ini dilaksanakan pembibitan. Sebagai contoh tindakan di Meksiko,
bekerjasama dengan Masyarakat pertanian Barbados yang memungkinkan pembebasan pajak bagi
dan koperasi peternak babi Barbados mereka yang memelihara sapi87 dan Argentina
_______ yang menciptakan bank domba dan dana
mendesak88.
Sumber: Laporan Barbados (2005).
Institusi yang mendukung perbaikan genetik
Contoh lainnya adalah Peraturan Ternak di Sub bagian ini mendiskusikan berbagai institusi
Malaysia (Kotak 55), dan Jepang untuk yang dijelaskan dalam Laporan Negara yang
keperluan84 semua ternak bibit (sapi, kuda dan memfasilitasi program perencanaan dan
babi) agar memiliki sertifikat ternak bibit. perbaikan genetik yang terstruktur.
Sertifikat dikeluarkan sesudah pemeriksaan
tahunan yang mengawasi beberapa penyakit Sejumlah negara melaporkan institusi khusus
infeksi dan cacat genetik. Beberapa negara yang mendedikasikan pengembangan SDGT.
memiliki peraturan dalam mencegah penyakit Insitutsi semacam itu diberikan mandate
khusus ternak. Sebagai contoh, larangan85 membentuk aktivitas di berbagai area untuk
terkait BSE di Norwegia terhadap impor sapi dan pengelolaan SDGT, termasuk elaborasi program
daging sapi dari Inggris termasuk larangan impor dan strategi (contohnya Uganda89); pengelolaan
embrio. cabang khusus perkembangan dan produksi
SDGT (contohnya AVICOLA di institusi produksi
Insentif perbaikan genetik ternak babi dan unggas di Mozambique90 – lihat
Banyak negara melaporkan insentif yang dibawah); penelitian dan penyuluhan (contoh
mempengaruhi aktivitas pemebibitan dan Costa Rica91 dan Mauritius92); dan penelitian
mempromosikan perbaikan genetik – contohnya
termasuk subsidi penanaman modal atau subsidi 87 Decree (tax benefits) n 6/2/94, 02 June 1994 (Legal Questionnaire,
pengawasan input berbagai bentuk. Dalam sub 2003).
bagian ini, hanya subsidi yang secara langsung 88 Resolution (Sheep Bank for Agriculture and Livestock Emergency) No.
berhubungan dengan pembibitan ternak yang 143, 25 July 2002 (Legal Questionnaire, 2003).
akan didiskusikan. 89 The National Animal Genetic Resources Databank, under the Animal
Breeding Act (Laporan negara Uganda, 2004).
Ada berbagai bentuk subsidi yang diberikan. 90 Decree No. 5/78 creating the National Institution of Poultry Breeding
Vietnam86, sebagai contoh, melaporkan dana (AVICOLA) under the Ministry of Agriculture. Peraturan mencakup semua
subsidi bagi pemeliharaan dan perbaikan macam produksi unggas (tradisional dan industri) (Legal Questionnaire,
kelpompok bibit ternak dan unggas. Kazakhstan 2003).
91 INTA (Istituto Nacional de Innovación Tecnológica Agropecuaria), (Law
84 Law for Improvement and Increased Production of Livestock (E-mail No 8149, 5 November 2001) (Laporan negara Costa Rica, 2004).
Consultation Japan, 2005). 92 AREU (Agricultural Research and Extension Unit) (Laporan negara
85 Decree No. 548 of 2000 yang melindungi pengamatan melawan BSE Mauritius, 2004).
berkaitan dengan importasi dari Inggris (FAOLEX).
86 Decision 125/CT dated 18/4/1991 (Laporan negara Vietnam, 2003).

310

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

perbaikan bibit (contohnya Bolivia93 dan Legislasi register pembibitan pusat dilaporkan
Canada94). Insitutsi dikhususkan badan oleh Uganda (gabungan dengan National
Genetic Resources Databank), Cuba101, Russian
pemerintah, mungkin bergabung dengan para Federation102, Ukraine103 dan Estonia104. Institusi
desentaralisasi dilaporkan oleh Jamaica105,
ahli dari departemen berbeda (Laporan Costa Guatemala106, dan Canada107. Nepal
mendaftarkan skema organisasi peternakan dan
Rica, 2004), atau kelompok konsultan seperti
peternakan pemerintah (E-mail Consultation
Komisi Bioteknologi di Belanda (E-mail Nepal, 2005). Uni Eropa memiliki badan legislasi
yang mengatur sertifikasi silsilah, menjaga buku
Consultation the Netherlands, 2005). Tugas
kelompok ternak, evaluasi genetik dan uji
didelegasikan kepada swasta atau badan swasta performa (lihat bagian E: 3.2). Contoh tindakan
bagi registrasi breed ternak khusus mencakup
umum.
Slovenia’s Law terhadap Konservasi
Institusi pemerintah khusus untuk penyuluhan Sumberdaya genetik ternak, yang menetapkan
daftar breed ternak termasuk perkiraan teknis
dan penelitian dan elaborasi program
kehewanan (lihat di bawah), dan pengawasan
pengembangan diciptakan di Uganda – Stering registrasi breed ternak yang disebutkan dalam
Laporan Russian Federation (2003). Di China,
Komisi Sumberdaya Genetik Ternak dibawah
Departemen Pertanian95, Costa Rica – Istituto Hukum bibit ternak (Stockbreeding Law) 2005
memberikan daftar perlindungan ternak nasional
Nacional de Innovación Tecnológica
Agropecuaria (INTA)96, Chile – Comision dan sumberdaya genetik unggas (FAOLEX).
Nacional para el Desarrollo de la Biotecnologia97, Di beberapa negara, khususnya dimana

dan Bolivia – Centro Nacional de Mejoramiento kurangnya kekuatan organisasi pembibitan
Genético de Ganado Bovino98.
desentralisai, institutsi khusus, seperti
Organisasi swasta dan gabungan insitutsi peternakan pemerintah dan kelompok inti yang
terkontrol berperan dominan dalam
swasta umum dilibatkan dalam pengelolaan
pengembangan dan produksi materi genetik.
SDGT. Organisais semacam ini dilaporkan dari Institusi ini terlibat dalam program konservasi.
Sebagai contoh kebijakan Indonesia bagi
Kamerun – Société de Développement et konservasi dan pemanfaatan SDGT108. Mongolia
memiliki program “perbaikan kualitas dan
d’Exploitation des Productions Animales pelayanan109 pembibitan ternak”. Tujuan
(SODEPA)99; dan Moldova – insitusi ilmiah utamanya adalah meningkatkan kualitas dan
produksi ternak melalui kelompok inti dan
produksi ternak babi dan unggas (“Progress” and
pelayanan pembibitan ternak (Laporan Mongolia,
“Moldptitseprom”) (Laporan Moldova, 2004). 2004).

Contoh lainnya adalah Perwakilan Persusuan 101 Law No. 1.279 – Law of Livestock Registration, 1974 (Legal
Inggris100. Questionnaire, 2003).
102 Laporan negara Federasi Rusia (2003).
Seperti telah disebutkan di atas, registrasi 103 Law “About Animal Breeding” (Laporan Negara Ukraina, 2004).
104 Animal Breeding Act (Laporan negara Estonia, 2004).
ternak bibit atau breed ternak diatur oleh 105 Recording by breed societies (Laporan negara Jamaica, undated).
106 Governmental Accord 843-92 (Laporan negara Guatemala, 2004).
lembaga pemerintah secara sentral atau 107 Animal Pedigree Act, 1985 (Laporan negara Canada, 2004).
108 Law on Animal Husbandry and Veterinary Act No. 6/1967, Article 13
disentralisasi atau didelegasikan kepada (Laporan negara Indonesia, 2003).
109 Berdasarkan the Act on Livestock Gene-Pool and Health Protection
kelompok pengguna swasta, kadangkala kepada 1993; amended 2001 and approved by Resolution 105, 1997.

organisasi pembibitan yang dikenal.

93 Centro Nacional de Mejoramiento Genético de Ganado Bovino created
under Ministerial Resolution 080/01 of MACA (Laporan negara Bolivia,
2004).
94 Experimental Farm Stations Act (Laporan negara Canada, 2004).
95 Animal Breeding Act, 2001 (Laporan negara Uganda, 2003).
96 Organic Law of the Ministry of Livestock Law No. 8149, of 5 November
2001 (Laporan negara Costa Rica, 2004.
97 Decree (Comision Nacional para el Desarrollo de la Biotecnologia) no.
164, 21 June 2002 (Legal Questionnaire, 2003).
98 Ministerial Resolution 080/01 (Laporan Negara Bolivia, 2004).
99 Decree No. 81/395 of 9 September 1981 modifiying and completing
Decree No. 75/182 of 8 March 1975 on the creation of SODEPA (Société
de Développement et d’Exploitation des Productions Animales) (Legal
Questionnaire, 2003).
100 Milk Development Council (Amendment) Order 2004 (FAOLEX).

311

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

TABEL 91
Perangkat yang berhubungan dengan lembaga yang aktif dalam perbaikan genetik

Tipe pengukuran Afrika Timur Tengah Pasifik Eropa dan Asia Amerika Latin Amerika
dan sekitarnya Baratdaya Kaukasus dan Karibia Utara
Lembaga Penelitian dan
pengembangan termasuk 5 11 3(+1 campuran) 2(2) 3 2
konsultan ilmiah 4 3
2 1 1 1
Pemerintah 2 4 1 1
Pengguna
Infrastruktur breeding 42 7 6? 4 2 1
Registrasi oleh pemerintah 2
Asosiasi pengguna 39 25 22 2
Registrasi
Perbaikan
Jumlah Laporan Negara

[n] = kebijakan yang dibuat

Asosiasi pembibitan dan dalam beberapa Kotak 60
Desentralisasi pendaftaran ternak murni di
kasus, perusahaan swasta didelegasikan Guatemala

berbagai fungsi dalam proses perbaikan genetik. Guatemala mengawali penetapan pusat pendataan
pada tahun 1915. Peraturan di bidang ini diperkenalkan
Asosiasi pembibitan seringkali pada tahun 1933. Peraturan ini menetapkan kriteria
registrasi ternak murni. Tujuannya adalah untuk
bertanggungjawab atas pencatatan kelompok memecahkan masalah pendaftaran banyak ternak
murni pada saat itu tidak memiliki dokumentasi silsilah.
ternak. Tugas dan kompetensi mereka Keadaan ini mencegah strategi “openbook” pada waktu
itu. Pada tahun 1965, peraturan diadopsi oleh negara
didefinisikan dalam akta permbibitan ternak. Amerika Tengah sebagai basis prosedur regristrasi.
Pada tahun 1992, hukum desentralisasi registrasi
Kotak 59 diadopsi, dan tahun berikutnya, buku kelompok asosiasi
Peraturan pembibitan ternak Uganda (2001) pembibit diperkenalkan secara resmi pada beberapa
jenis ternak.
Pemerintah melakukan langkah mendukung struktur _______
perbibitan melalui identifikasi peternak pusat
sumberdaya genetik ternak dimana kegiatan Sumber: Laporan Guatemala (2004).
perkawinan dilakukan. Akan tetapi, pendanaan dan
operasional infrastruktur menjadi masalah.
______

Sumber: Laporan Uganda (2004).

Peran asisiasi pembibitan secara khusus sangat Perangkat terkait pemasaran dan
penting di Eropa. UE memiliki lembaga legislasi perdagangan
mencakup pengawasan organisasi pembibitan Sub bagian ini mendiskusikan perangkat yang
dan mengatur aktivitas mereka (lihat Bagian E: mempromosikan dan mengatur pemasaran dan
3.2). Beberapa negara Afrika melaporkan perdagangan ternak dan produk ternak.
keberadaan asosiasi pembibitan. Pengangkatan Tindakan semacam itu mencakup tindakan yang
masyarakat seperti ini merupakan salah satu berkaitan dengan pembuatan standar bagi
tujuan dari Uganda’s National Animal Genetic produk pasar, tindakan yang mempromosikan
Resources Centre and Databank yang perdagangan atau pendirian insitusi dalam
ditetapkan di dalam Animal Breeding Act 2001 bidang ini, dan tindakan yang mengatur
(Laporan Uganda, 2004). pergerakan dan pertukaran ternak internsional
maupun dalam negara.

312

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

TABEL 92
Perangkat dalam bidang penetapan standar

Perangkat yang Afrika Timur Tengah Pasifik Eropa dan Asia Amerika Latin Amerika
diberlakukan dan sekitarnya Baratdaya Kaukasus dan Karibia Utara
4
Keamanan pangan 4 [1] 0 1 3[1] 0 3 0
Informasi konsumen 0 0 0 6 25 1 1
Jumlah Laporan Negara 42 7 11 39 22 2

[n] = Kebijakan atau dasr hokum tidak jelas

Penetapan standar pemanfaatan indikasi geograpis dan pemilihan
Ada dua tujuan utama legislasi terkait serupa (lihat bagian E: 3.2).

penetapan standar: 1) untuk memastikan Perangkat untuk mengangkat perdagangan
kemanan pangan dan ditujuan pada aspek yang produk peternakan
terkait makanan dan kesehatan manusia melalui Pemasaran digunakan untuk beragam tujuan.
penetapan standar kualitas minimum; dan 2) Tujuan mungkin untuk mendukung pendapatan
memberikan identifikasi kualitas produk oleh peternak atau tujuan ekspor. Bentuk tindakan ini
konsumen di pasar. dapat juga mengangkat keragaman SDGT
melalui proses produksi ekonomis. Berbagai
Berbagai bentuk perangkat terkait kepastian perangkat digunakan untuk mempromosikan
keamanan pangan dilaporkan. Contohnya perdagangan dan pemasaran, termasuk:
Comoros’s Decree No 87-019/PR, yang
berkaitan dengan produksi, penyimpanan, • penetapan institusi bagi pemasaran seperti
penyebaran dan pengawasan produk pangan Malaysia’s Federal Marketing Authority110
(Laporan Comoros, 2005). Negara lain atau penetapan pengembangan pasar
melaporkan peraturan penilaian bermacam produk ternak dan limbah ternak (Animal
produk ternak. Pakistan, sebagai contoh, Products and By-products Marketing
memiliki peratuan berkaitan dengan penilaian Development Authority) di Ethiopia111;
produk pertanian (E-mail Consultation Pakistan,
2005). Peraturan lain mencakup produksi • pembentukan insitusi pemerintah untuk
makanan produk tertentu, seperti daging mengangkat produk spesifik – seperti
(termasuk tindakan berkaitan dengan Nicaragua’s Corporación Nicaragüense de la
pemotongan ternak), produk telur dan susu. Agroindustria Láctea112 dan Sri Lanka’s
Berbagai bentuk tindakan ini terintegrasi National Livestock Development Board113;
kedalam framework peraturan umum – seperti
dalam kasus di Pakistan (ibid). • pembentukan partnership swasta-
pemerintah – ini terjadi terutama dalam
Perangkat yang bertujuan memberikan sektor sapi perah;
informasi kepada konsumen memiliki tujuan
target yang sangat beragam: kepastian kualitas • implementasi kebijakan, strategi dan
standar; identifikasi metoda produksi spesifik program, baik untuk mendukung pemasran
(organik); atau mengetahui sumber bahan produk ternak secara umum atau pemasaran
mentah untuk memastikan keamanan pangan.
Perangkat yang seringkali disebutkan adalah 110 Federal Agricultural Marketing Authority Act, 1965 – revised 1974
yang terkait dengan produksi organik. Uni Eropa (Laporan Negara Malaysia, 2003 ).
memiliki badan legislasi dalam bidang ini, 111 Animal, Animal Products and By-products Marketing Development
mencakup produksi, pelabelan dan pemeriksaan Authority Establishment Proclamation (No. 117/1998 (FAOLEX).
produk organik, dan penetapan peraturan bagi 112 Decree 364. Law of the Corporación Nicaragüense de la Agroindustria
Láctea 31/05/88 (Laporan negara Nicaragua, 2004).
113 State Agriculture Cooperation Act. No. 11 of 1972 by a gazette order
dated 4th May 1972 (Legal Questionnaire, 2003).

313

PENGATURAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TERNAK

Kotak 61 (Laporan Botswana, 2003; Laporan Eritrea,
Program revolusi putih Mongolia 2003);
• mendukung dan mengatur metoda produksi
Program “revolusi putih” yang terjadi sejak adopsi spesifik (contohnya melalui legislasi
Government Resolution 105 tahun 1999, bertujuan pertanian organik atau pelabelan);
untuk memobilisasi sumberdaya lokal dalam sektor • implementasi tindakan untuk melindungi
peternakan; meningkatkan ketersediaan produk susu produsen lokal dari persaingan importer
sapi, dan meningkatkan pendapatan peternak dan (quota impor, pajak) – contohnya disebutkan
petani pedesaan melalui revitalisasi prosesing dalam Laporan Negara termasuk di
tradisional produk susu, mengembangkan usaha kecil dominican Republic’s Tariff Protection untuk
dan menengah dan menciptakan kondisi pemasaran. daging ayam114, dan beberapa peraturan
dimana Mesir melarang importasi telur fertile
Program kasmir diadopsi oleh Government dan daging ayam untuk mengangkat
Resolution 114 tahun 2000 dengan tujuan pengembangan industri unggas (Laporan
meningkatkan persaingan produk kasmir melalui Dominican Republic, 2004; Laporan Egypt,
perbaikan fasilitas prosesing. Sub-program wool 2003) (dalam tahun terakhir, ada
disetujui melalui Government Resolution 26 tahun 2001. kecendrungan mengganti bentuk tindakan ini
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pabrik dengan tindakan lain untuk mendukung
yang terlibat dalam industri prosesing wool dan kulit. peternak lokal);
_______ • peraturan metoda pemasaran spesifik
(seperti peraturan pelelangan pemerintah
Sumber : Laporan Mongolia (2004). alpaca dan llama di Peru115); dan
• penetapan peluang jaringan kerjasama bagi
Kotak 62 pengguna dalam sektor pemasaran dan
Revolusi putih Philipina prosesing makanan seprti Mongolia’s
Wholesale Network Programme (Laporan
Pendekatan pengembangan industri sapi perah Mongolia, 2004).
melibatkan petani kecil dan produsen komersial.
Koperasi Sapi perah Philipina dibentuk pada tahun Aspek institusi pemasaran
1979 to memimpin pengembangan industry sapi perah Institusi pemasaran produk SDGT, kadangkala
berdasarkan produksi skala kecil untuk meningkatkan sebagai partnership swasta-pemerintah, terjadi
pendapatan pedesaan. Importasi 2.400 ekor sapi di beberapa negara. Tindakan ini difokuskan
dimulai tahun 1984 dibawah project ADB–IFAD. Ternak pada produk peternakan secara umum,
ini tersebar di berbagai koperasi peternak. National khususnya Livestock Development Council di
Dairy Authority (NDA) dibentuk dibawah National Dairy Philippines, yang memiliki tugas meningkatkan
Development Act RA 7884 untuk mengakselerasi suplai produk peternakan dan ternak untuk
pengembangan industri sapi perah di negara ini. mencapai swasembada pangan (Laporan
Philippines, 2004). Mereka memiliki target pasar
Revolusi putih dikumandangkan pada tahun 1999 khusus seperti produk susu116 sapi, daging117,
dibawah kepemimpinanan NDA dan Philippine Carabao
Center. Tujuannya untuk memproklamirkan bahwa 114 Decree Number 505-99, November 1999.
dukungan dari semua sektor masyarakat peternak dan 115 RM Number 0424-AG (regulation of public auction of alpacas and
keluarga petani pedesaan, penyuluh pemerintah, dan llamas) (Laporan Negara Peru, 2004).
organisasi keuangan, legislator, investor swasta, 116 Jamaica’s Dairy Board; Nepal’s National Dairy Development Board
konsumen, anak-anak dan prosesor komersial. Act, the Milk Development Council in the United Kingdom; and
________ Nicaragua’s of the Dairy Agroindustry Corporation (Laporan negara
Jamaica, 2002; Laporan Negara Nepal, 2004; Laporan negara
Sumber : Laporan Philippines (2003). Nicaragua, 2004; FAOLEX).
117 Sri Lanka’s National Livestock Development Board (Laporan negara
produk spesifik – seperti program produk Sri Lanka, 2002).
susu dan wool di Mongolia (Kotak 61) dan
program revolusi putih di Philippine (Kotak
62);
• pengembangan pasar khusus – dilaporkan
contohnya usaha di Botswana untuk
mempromosikan ekspor daging keledai dan
daging dan kulit burung unta dan di Eritrea
untuk produk dari breed ternak langka

314


Click to View FlipBook Version