NTB 2023
ASRI & RESIK
Konsep Zero Waste
dan Gerakan Literasi Semesta
dalam Wawasan, Pengalaman, dan Gagasan
para Pengajar & Pelajar
Ditulis Oleh
Nengah Istiqomah, M.Pd. | Siti Khusnul Khotimah |
Ruslan Wahid | Dewi Rostika | Nuning Mulyani | Hendra Trisandi |
Bakhtiar Ardiansyah | Restu Alpiansah | H. M. Sukamdani | Ragil Hidayat |
Lisnawati | Ahyar | Asmawati, S.Pd. | Eri Susmiati , S.Pd.| Sihwatik, M.Pd. |
Bambang Hermanto, S.Pd.MBA | Rahmatullah, S.Pd, M.A | Nuraini |
Muhamad Irham |Mansur, S.Pd.I, M.Pd. | Hj. Erni Rohanah,S.Pd.,M.Si. |
Habiburrahman |Mulyadi, S. Pd.I.| Nesya Salsabilah | Danu Saputra, S.S.| Anita
|Hernawati,S.Pd. |Peri Anggraeni |Suparman, S.Pd.SD | Laili Ismini, S.Pd. | Ni
Wayan Kertiasih |Baiq Laely Herawaty |Zulfikri I Eris Nurhayati | Hamdan |
Kurnia Alwani | Muhamad Zohri |Halil Subagiono | Mansur | Pranti Dwi
Astuti, S.T.P. | Ainun Asmawati, S.Pd.,M.Pd. | Nova Firda Mustofa | Sri Pujiani,
S.Pd | Baiq FitriahHj. Endah Ekowati, S. Pd | Satria Irwandi, S.Pd, M.Pd I
Sukses terbesar setelah membaca buku ini adalah mampu menginspirasi
orang lain untuk melakukan hal yang sama dalam menciptakan
lingkungan nol sampah (zero waste).
Teruslah berkarya untuk semua penulis dalam buku ini.
Hartanto, peneliti Kantor Bahasa Provinsi NTB
SituSeni 2021
ISBN
Cetakan Pertama, Februari 2021
NTB 2023
ASRI & RESIK
Konsep Zero Waste
dan Gerakan Literasi Semesta
dalam Wawasan, Pengalaman, dan Gagasan
para Pengajar & Pelajar
Penulis
N. Istiqomah | Siti Husnul Khotimah | Dkk.
Editor dan Tata Letak Isi
Doddi Ahmad Fauji
Desain Sampul
Kartikawati
Penerbit
Sanggar Literasi SituSeni Mediatif
Kp. Sukamulya Dalam III No. 23
RT 06. RW 09. Kelurahan Sukaasih
Kecamatan Bojongloa Kaler
Bandung 4023
MENUJU NTB
ASRI DAN RESIK
Ermawanti, M.Pd.
Ketua Ikatan Guru Indonesia Wilayah Lombok
Terbitnya buku ini, yang merupakan karya para pengajar dan pelajar,
murid dan mahasiswa, guru dan dosen, yang dikoordinasi oleh Ikatan Guru
Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan dukungan nyata
kami untuk menyukseskan program Pemerintah NTB, yang telah mencanangkan
‘NTB Zero Waste 2023’. Sebelum menulis dimulai, dan karya dikumpulkan,
kami menggelar dulu seminar secara daring, karena kondisi pandemi, tidak
memungkinkan untuk menggelar seminar secara langsung, apalagi peserta
yang mendaftar, lebih dari 800 orang.
Program NTB Zero Waste 2023 ini sangat strategis dan tepat sasaran,
karena dapat mengubah kesadaran, pola pikir, kebiasaan, dan sikap warga NTB,
supaya lebih baik, dan menjadi manusia dengan ahlakul karimah. Bagi saya, ciri
ahlaqul karimah bisa dilihat dari cara ia memperlakukan sampah. Ada nasihat
dari Nabi Muhammad SAW, bahwa kebersihan itu sebagian dari iman. Bila kita
tidak bisa bersih lingkungan, jiwa dan raga, berarti iman kita masih ‘corencang’
(bolong-bolong). Sulit rasanya memiliki ahlak yang baik, bila keimanan belum
tegak lurus.
Dalam rangka mendukung program pemerintah itu, kami bergerak di
wilayah institusi pendidikan, terutama sekolah, karena posisi sekolah sangat
strategis untuk menyiarkan dan mengkampanyekan itikat mencapai ‘NTB Zero
Waste 2023’. Gerakan ini harus didukung oleh seluruh komponen masyarakat
dan pemerintah, dan ekolah adalah institusi yang menjadi pusat silaturahmi
bagi seluruh kompenen NTB: Siswa, orang tua, pelajar, pengajar, pemerintah.
Kalangan anak-anak usia PAUD dan SD, perlu mendapatkan prioritas
pengajaran dan kedisiplinan yang kuat, dalam menyikapi sampah ini. Kebiasaan
baik atau buruk sejak dini, akan terbawa hingga dewasa, dan sulit berubah jika
itu sudah menjadi kebiasaan dan karakternya. Sedari usia dini, anak harus
diajarkan tertib dalam menyikapi sampah. Program NTB Zero Waste 2023, akan
iii
lebih mudah dicapai, bila seluruh sekolah di NTB, sudah bisa menjadi contoh
dari kawasan bebas sampah.
Saya mengucapkan terima kasih kepada para pelajar (murid dan
mahasiswa), serta para pengajar (guru dan dosen), yang telah ikut urun
rembug gagasan melalui karya tulis. Wawasan, gagasan, serta pengalaman
para penulis dalam mengelola sampah yang dipaparkan lewat tulisan, tentu
sangat besar bermanfaatnya, dan semoga menjadi amal jariyah yang terus
mengalir pahalanya.
Saya ucapkan juga terima kasih kepada panitia, yang telah berjuang
mewujudkan terbitnya buku ini. Kepada pihak pemerintah dari berbagai
instansi, yang telah memfasilitasi acara siminar hingga buku ini terbit, saya juga
sampaikan ungkapan terima kasih serupa, dan semoga cita-cita kita bersama
untuk mewujudkan Nusa Tenggara Barat yang asri dan resik, dapat terwujud
dengan cepat. Akhirnya kepada masyarakat NTB, bahkan Indonesia, terimalah
persembahan kami ini.
Mataram, awal 2021
Ketua IGI Wilayah NTB
Ermawanti Ihsan, M.Pd.
NTB ZERO WASTE 2023
Oleh Dr. H. Aidy Furqon, M.Pd.
Kepala Dinas Pendidikan Nusa Tenggara Barat
S ampah adalah masalah yang harus disikapi dan ditangani dengan sangat
sungguh-sungguh. Bila tidak dikelola, sampah organik maupun nonorganik,
akan mendatangkan bibit penyakit, limbah, wabah, sekaligus musibah. Kasus
Black deat di Eropa pada abad pertengahan, yang merenggut sekira 20 juta
jiwa manusia, terjadi karena munculnya kutu pes yang bermutasi dari bangkai,
kemudian disebarkan oleh tikus. Ya, sampah memang sumber masalah yang
yang bisa mendatangkan epidemik seperti wabah muntaber, lepra, demam
berdarah, bahkan pandemik seperti virus corona.
Sampah nonorganik yang dibiarkan berserakan, membuat lingkungan
menjadi semerawut, udara dan air tercemar, gorong-gorong jadi mampet, jalan
dipenuhi genangan air, yang semua itu turut mendatangkan banjir raya.
Tapi bila dikelola dengan benar dan serius, sampah organik maupun
nonorganik justru dapat mendatangkan berkah, karena bisa menjadi mata
pencaharian. Banyak orang yang sukses materi di kota-kota besar, karena dia
mengelola sampah. Katakanlah, sampah adalah harta karun yang mesti digarap
dengan tekad sekeras baja.
Gerakan 3R (recycle, reduce, dan reuse) adalah program untuk daur
ulang, produksi ulang, dan pemanfaatan sampah yang sudah lama dijalankan di
negara modern. Memasuki abad ke-21 pada milenium ketiga ini, gerakan 3R itu
mulai menggentayangi pikiran masyarakat Indonesia. Program NTB Zero Waste
2023 misalnya, adalah kehendak baik dari sebagian guru yang berpikir, bahwa
sampah harus ditata supaya tidak menjadi sumber musibah.
Di Rusia, sampah sudah dikelola dari rumah. Warga wajib memilah
sampah organik dan nonorganik. Malah sampah nonorganiknya juga dibagi ke
dalam kategori plastik, kertas, logam yang bisa didaur ulang. Bila ada sampah
nonorganik yang tidak masuk ke dalam ketiga kategori tadi, misalnya kaca,
pasir, debu, dll. maka akan dipress dengan dikasih alat perekat seperti semen,
sehingga hasil pres-nya menjadi batako. Rumah-rumah apartemen di Rusia,
batako-nya terbuat dari sampah, dan itu sudah dilakukan sejak tahun 1970-an.
v
Saya menyambut dengan semangat juang 1945, untuk penerbitan
buku tentang NTB Zero Waste 2023 ini. Tata kelola sampah memang harus
diajarkan kepada masyarakat luas, dan pengajarannya bisa dimulai oleh para
guru dari sekolah, kemudian di keluarga, dan pada akhirnya menjadi gerakan
masal di Nusa Tenggara Barat. Maka cita-cita untuk mencapai NTB bersih dari
aneka jenis sampah pada 2023 ini, akan tercapai dengan gemilang, dan bukan
hanya wacana yang menyebar dari program ke program, tanpa aksi nyata.
Satu informasi lagi yang cukup menarik, membangun ekologi alam di
kawasan kota, ternyata sudah dilakukan negara-negara modern, dengan cara
membangun tata kelola saat masyarakat membuang sampah. Sejak dari rumah
sampah-sampah itu sudah dimasukkan ke dalam kantong berdasarkan kategori
organik dan non-organik. Di Inggris, penggunaan maggot BSF untuk mengolah
sampah organik, dilakukan di kawasan peternakan. Maggot jadi sumber pakan
untuk ternak. Berak maggot dicampur berak ternak, diolah jadi pupuk kompos
untuk menyuburkan rumput gajah, dan rumputnya jadi pakan ternak sapi dan
domba. Saya kira, membangun ekosistem tani ternak di NTB ini, bisa dilakukan
dengan cara menata sampah, meniru bangsa-bangsa modern.
Saya ucapkan selamat kepada para penulis, khususnya untuk Ikatan
Guru Indonesia NTB, yang telah menjadi sumber inspirasi bagi para peserta
pelatihan menulis di NTB, sehingga buku ini lahir sebagai jejak dari pelatihan
tersebut. | ***
Mataram, Januari 2021.
HARTA KARUN ITU BERNAMA SAMPAH
Oleh Doddi Ahmad Fauji
Guru Sanggar SituSeni Mediatif
Di Kota Bandung, satu ton gelas dan botol plastik bekas minuman kemasan,
dapat dijual senilai 12 juta rupiah. Plastik biasa macam kresek, tidak dilirik oleh
para pemulung yang tidak hapal jenis-jenis plastik. Padahal, baik plastik bening
maupun plastik berwarna, sama-sama dapat diolah melalui proses pirolisis,
yang dapat mengkonversi plasti menjadi BBM jenis minyak tanah, solar, bahkan
bensin. Plastik biasa, akan menjadi minyak, sedangkan plastik gelas atau botol,
dapat menjadi minyak bensin yang dapat digunakan untuk motor. Tapi jangan
lupa, harga seliter bensin premium Rp 7.500, sedangkan harga seliter minyak
tanah di warung, mencapai Rp 18.000.
Metode pirolisis itu begini cara sederhananya. Plastik dimasukkan ke
dalam tabung logam, kalau bisa tabung baja. Untuk praktik ujicoba, boleh
menggunakan kaleng bekas kue kemasan. Lalu tabung berisi plastik itu dipanas-
kan hingga 400 derajat selsius. Di dalam tabung, plastik itu akan meleleh dan
mencair, lalu berubah bentuk menjadi gas. Nah, harus dibuat pipa yang dapat
mengalirkan gas dari dalam tabung itu. Saat gas mengalir ke luar, harus melalui
air yang dingin, sehingga gas itu akan berubah bentuk menjadi cairan dalam
bentuk minyak. Jadi, dalam helaian sampah itu terdapat lembaran rupiah.
Contoh pirolisis sederhana:
Sumber:
https://tekno.tempo.co/read/12
31101/mahasiswa-ugm-ini-ubah-
380-gram-sampah-plastik-jadi-
400-cc-minyak
Sampah plastik itu termasuk material yang sulit diurai bila terkubur
dalam tanah, juga akan menjadi pemandangan yang tidak sedap, bila dibiarkan
vii
menumpuk jadi sampah, yang justru akan mendatangkan masalah, dari mulai
pencemaran udara, sarang tikus, atau mampetnya saluran air.
Jika harga satu ton plastik berupa gelas atau botol minuman kemasan
mencapai 12 juta rupiah, maka harga kardus, kertas, atau logam bekas, tentu
lebih tinggi lagi harganya. Jika kita bisa mengumpulkan barang bekas berupa
kertas, kardus, serta logam hingga satu truk dari lingkungan kita, maka ditaksir,
di sana akan ada 20 juta rupiah. Kenapa kita sulit tergerak untuk menggarap
harta karun bernama sampah itu?
Mungkin karena masyarakat belum tahu informasi tersebut. Bisa jadi
bangsa kita memang pemalas, dan atau mungkin karena kita bukan seorang
visioner. Pada pemilihan pemimpin di tahun-tahun mendatang, saya akan
memilih calon (terutama walikota dan DPRD), yang menyodorkan salah satu
visi-nya adalah berbicara tentang ‘anna dhofatu minal iman’ (kebersihan itu
sebagian dari iman).
Kita butuh pemimpin visioner dalam pengelolaan sampah, supaya
ucapan ‘Kebersihan itu sebagian dari iman’, bukan hanya lontaran belaka, juga
bukan hanya kaligrafi yang menghiasi dinding, tapi menjadi salah satu jalan
untuk mengeruk harta karun yang berlimpah itu. Di sebut berlimpah, karena
satu sekolah dengan 400 siswa, dalam minggu, menghasilkan 10 Kg. sampah
plastik. Menurut data penelitian yang saya peroleh dari Kiyai Sobirin, anggota
Haikuku yang dipimpin Kiyai Diro Aritonang, dalam dua minggu, berat sampah
yang diproduksi warga Bandung, setara dengan 100 gajah dewasa. Edan!
Saya meloncat bicara. Tanggal 16 Januari 2021, adalah tahun ke-137
Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri, sebuah sekolah untuk kaum perempuan
pribumi, dengan visi amat brilian: Membangun kesadaran kaum perempuan
agar memiliki kecerdasan, wawasan, juga kemandirian dalam berekonomi,
yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Salah satu
ajaran Dewi Sartika, kita harus bersih dari sampah lingkungan, sampah badan
dan batin. Jadi jelema kudu ‘cageur, bageur, pinter, singer (Jadi manusia harus
sehat jasmani dan rohani, beradab, cerdas, dan terampil). Ajaran itu terlupakan
di Bandung, sehingga Kota Bandung tampak kusam. Malah di era Presiden SBY,
Bandung pernah disindir sebagai ‘kota sampah’.
Pada tanggal 16 Januari 2021 itu, saya menerima naskah untuk diedit
jadi buku, yang tema tulisannya berpusar pada kehendak para pendidik di Nusa
Tenggara Barat (NTB), untuk mengajak warga di NTB agar mau mengelola
sampah, hingga pada 2023 nanti, NTB bisa menjadi kawasan ‘zero waste’. Saya
merasa, visi yang dicanangkan Dewi Sartika, justru kini sedang dicanangkan
oleh Pemerintah NTB. Lalu bagaimana dengan Pemerintah Jawa Barat yang
merupakan tempat kelahiran Dewi Sartika?
Saya merasakan denyut strum menyengat tubuh, yang memacu dan
memicu saya untuk bergerak cepat, ringkas, dan tepat sasaran. Yaitu mengedit
tulisan bahan buku, seraya mempercepat program yang sesungguhnya sedang
dilaksanakan bersama warga RT 06 RW 09, di mana berdomisili Sanggar Literasi
SituSeni Mediatif yang saya dirikan, juga bersama SDN Gentra yang berlokasi
sekelurahan dengan SituSeni, yaitu Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa
Kaler, Kota Bandung. Program pengelolaan sampah organik dan nonorganik ini,
juga sedang dirancang bersama SMPN 1 Cisalak, Kab. Subang, Jawa Barat, yang
merupakan kampung halaman saya. Apa yang direncanakan oleh Ikatan Guru
Indonesia (IGI) Nusa Tenggara Barat, yaitu menata NTB menuju Zero Waste
2023, adalah apa yang menjadi cita-cita dan impian saya selaku penulis puisi,
dan sekarang ini sekaligus saya mendeklarasikan diri sebagi aktivis tani dan
ternak di tengah kota.
Saya sering menyampaikan prediksi, mulai 2020 ini, kesenian terbaik
ialah seni daur ulang sampah dan seni berkolaborasi, sedangkan pekerjaan
primadona mulai tahun 2025 nanti, adalah bertani dan beternak di dalam kota.
Bukan berarti saya akan berhenti berpuisi, justru dengan turut mengelola
sampah dan tani-ternak, saya bermaksud menyerap inspirasi penulisan puisi
yang bertema pengelolaan ekologi bumi, yang kian rusak dari waktu ke waktu,
kerena pembabatan hutan kian gila-gilaan, karena alih fungsi lahan sudah tak
mengenal batasan, karena polusi udara semakin pekat, dan karena demografi
manusia terus melonjak naik.
Sekuat-kuatnya manusia, sepintar-pintarnya anak cicit Adam, ia tetap
butuh makan untuk bertahan hidup. Bukankah makanan disediakan oleh alam
yang menjadi tempat kita ‘ngontrak’ dalam hidup ini. Pengelolaan sampah bisa
ix
menjadi solusi agar kerusakan bumi dapat dikurangi, juga menjadi sumber
makanan yang dapat dilipatgandakan hasilnya.
Bahan buku yang saya edit ini, sungguh bagus dan sangat kontekstual
untuk warga dunia yang masih dilanda pandemi corona. Saya benar-benar
antusias menggarapnya, karena bahan buku ini, satu pemikiran dengan yang
sedang saya jalankan di Sanggar Literasi SituSeni Mediatif, yaitu program 3R
menuju insan yang gemar menjalankan ‘anna dhifatu minal iman’ (kebersihan
itu sebagian dari iman). Bersih yang dimaksud menurut saya, bukan hanya
bersih lingkungan dari sampah, namun harus berdampak pada bersih jiwa dan
raga dari penyakit fisik dan nonfisik.
Kita tidak bisa lepas dari fakta, bahwa warga dan pemerintah
Indonesia adalah bangsa yang menempati korupsi dalam urutan 10 besar di
dunia. Kita akan bisa terbebas dari penyakit korupsi, bila sudah bisa bersih jiwa
dan raga, dengan diawali dari bersih lingkungan.
Mengambil sekolah sebagai kampus eduksi tata-kelola sampah, adalah
sudah benar, sebab sebagaimana negara-negara modern mengembangkan
peradabannya, senantiasa dari mengedukasi warga melalui sekolah. Bahkan
Kaisar Jepang setelah negerinya lumpuh akibat dibombardirnya Kota Hiroshima
dan Nagasaki, berkata kepada para eksponen negara yang ia kumpulkan: Kita
akan membangun kembali dengan guru, maka sejak hari ini, mari hormatilah
para guru!
Tata kelola sampah harus diajarkan sedari dini, dari lingkungan rumah
tangga. Namun stakat ini, para orang tua terlalu sibuk, sehingga menyerahkan
edukasi anak-anaknya ke sekolah. Maka dari itu, sekolah harus menjadi kampus
berbasis pengedukasian dari tata kelola sampah, sehingga petuah dari Nabi
Muhammad, bahwa kebersihan sebgaian dari iman, bukan hanya lancar dalam
ucapan dan tertulis di dinding, namun terimplementasikan dalam kenyataan.
Sampah jangan menjadi penyebab kita menjadi manusia yang munafik, namun
harus bisa menjadi ragi untuk mempermentasi mental, agar bisa kita bisa
mengelola harta karun bernama sampah itu.
Saya benar-benar mengapresiasi para penulis dalam buku ini, sebab
dengan menjadi editor buku ini, saya diajak untuk melakukan studi pustaka dan
imajinasi dari para penulis. Kepada siapapun warga Negara Indonesia, mari kita
apresiasi buku berharga ini, yang dilahikran oleh para guru dan siswa penulis
dari Nusa Tengara Barat.
Dan, mengakhiri pengantar ini, saya akan mengutipkan puisi dengan
tema pohon pepohonan.
SURAT KEPADA PADI VARIETAS IR 59
Karena sekuat-kuatnya manusia
ia tetap butuh makan
revolusi macam apakah
yang menggentayangi manusia lapar?
pasar dan toko makanan akan dijarah
Politik luak liuk rebutan kuasa
manajemen hoax
tata kelola negara kertagama
adakah berbuah
bila kau tanam di tegal holtikultura?
tak akan berbuah
yang tumbuh malah musibah
Sayangku, telah kubangun huma
dalam keranjang plastik bekas
di atas wuwungan
pada musim ketika khatulistiwa
menguarkan bau pancaroba
kita dipaksa memasuki alam perubahan
berubahlah dari tabiat buruk bangsa
yang terjajah!
Dari botol minuman kemasan
kubangun miniatur pematang
insya-Allah tak akan dirusak oleh ketam
yang jalannya itu suka miring
semiring pikiran para politikus
xi
pikiran apakah, di luar rebutan kuasa
yang menggentayangi mereka?
Aku tak terpancing menghadapi kampanye hoax
karena kau Queen-ku, lebih menarik untuk kupikirkan
di sepanjang sisa hayat ini
kaulah Nyai Sri Pohaci sejati
tumbuh dalam petak-petak sawah
untuk menyuarakan keresahan warga
yang harus mengimpor kedelai dan daging sapi
Telah kusediakan istana untuk-mu
kubangun sebagiannya dari kardus restan
diimbuhi diksi paling arkaik
supaya kau tumbuh dalam wahana yang asri
mari bicara tentang perdu dan rempah saja
tanpa harus memusingkan Dinas Pertanian
sebab mereka ada, telah membuktikan
kegagalan dalam membangun
ketahanan pangan bangsa
Bandung, 2018 - 2021
Pemimpin Redaksi
Sanggar dan Penerbit SituSeni,
Doddi Ahmad Fauji
DAFTAR ISI
PENGANTAR
Menuju NTB Asri dan Resik
Ermawanti, M.Pd. (Ketua IGI Wilayah NTB), Halaman iii
NTB Zero Waste 2023
Dr. H. Aidy Furqon, M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan NTB), Halaman v
Harta Karun Itu Bernama Sampah
Oleh Doddi Ahmad Fauji (Guru Sanggar SituSeni Mediatif), Halaman vii
ARTIKEL
1. Zero Waste dalam Pembelajaran dan Aktivitas Sekolah Penanaman
Karakter Gotong Royong dan Cinta Lingkungan
Oleh Nengah Istiqomah, M.Pd
2. Ember Tumpuk Peramah Sampah Organik Rumah Tangga
Oleh Siti Khusnul Khotimah
3. Pembelajaran Zero Waste Melalui Video Channel Youtube
Oleh Ruslan Wahid
4. Jadikan Zero Waste Sebagai Life Style
Oleh Dewi Rostika
5. Bijak Menangani Sampah Rumah Tangga Langkah Cerdas Menuju Zero
Waste
Oleh Nuning Mulyani, S.Ag
6. Membentuk Siswa yang Berkarakter dan Berbudaya Melalui Zero Waste
Oleh Hendra Trisandi
7. Ekstrakurikuler Pengolahan Sampah Sekolah, Upaya Mendukung
Penguatan Pendidikan Karakter Menuju Sekolah Zero Waste
Oleh Bakhtiar Ardiansyah
xiii
8. Budak Cinta (Being Minimalist Generation for Zero Waste Habit)
Oleh Restu Alpiansah
9. Ruang Publik Perspektif Zero Waste
Oleh H.M.Sukamdani
10. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pesisir Melalui Pemanfaatan
Limbah dan Pengembangan Kebun Bibit Rumput Laut sebagai Manifestasi
Sustainable Developmet Goals
Oleh Ragil Hidayat
11. Masuk Sekolah! Projeck kimia untuk ‘Zero Waste’
Oleh Lisnawati
12. Jumat Bersih Menuju Zero Waste Sekolah Nyaman dan Keluarga Bersih
Oleh Ahyar
13. Pengelolaan Sampah Anorganik Melalui Program Sekolah Sehat di SMAN 1
Seteluk
Oleh Asmawati, S.Pd.
14. Pembiasaan Pagi Memungut Sampah Mewujudkan Sekolahku Zero Waste
Mensukseskan NTB Bebas Sampah Tahun 2023
Oleh Eri Susmiati , S.Pd.
15. Sekolah Sehat dengan Zero Waste di MTs Negeri 3 Mataram
Oleh Sihwatik, M.Pd.
16. Stop Sampah Masuk Sekolah
Oleh Bambang Hermanto,S.Pd.MBA
17. MS. Future‘’My School is Free of Trash’’
Oleh Rahmatullah, S.Pd, M.A
18. Pengelolaan Sampah Skala Rumah Tangga secara Mandiri Berbasis “Zero
Waste”
Oleh Nuraini
19. Bersedekah dengan Sampah
Oleh Muhamad Irham
20. Penerapan Program Konsep Zero Waste di Sekolah
Oleh Mansur, S.Pd.I, M.Pd.
21. Kiat Sekolah Mensukseskan ‘Zero Waste’ Untuk Pemenuhan Mutu Layanan
Subsidi Silang
Oleh Hj. Erni Rohanah, S.Pd. ,M.Si
22. Dekonstruksi Praksis ‘Zero Waste’ sebagai Cara Hidup Masyarakat NTB
Oleh Habiburrahman
23. Pilot Project SMPN 3 Poto Tano Pagi Bersih Semua Kerja Upaya
Mewujudkan NTB ‘Zero Waste Tahun 2023’
Oleh Mulyadi, S. Pd.I.
24. Dari Milenial untuk ‘Zero Waste’
Oleh Nesya Salsabilah
25. Zero Waste sebagai Sikap Hidup
Oleh Danu Saputra
26. Zero Waste Life Style Beginning from Ourself (Gaya Hidup Zero Waste
Dimulai dari Diri Sendiri)
Oleh Sulkifli, S.Ag., M.Pd.I.
27. “Zero Waste” Program Bebas Sampah & Kita dalam ‘Tawaran’
Oleh Anita
28. Pemanfaatan Sampah Sebagai Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA (Fisika)
Oleh Hernawati, S.Pd.
xv
29. Ecobricks Smart Solution, Daur Ulang Sampah Jadi Produk Bernilai Seni
Oleh Peri Anggraeni
30. Budaya Zero Waste di Sekolah
Oleh Suparman, S.Pd.SD
31. Lisa di SDN Sundil Desa Montong Terep Kecamatan Praya
Oleh Baiq Janariah, S.Pd.
32. Mengatasi Dampak Negatif Sampah di Lingkungan Sekolah Menggunakan
Metode Biopori dan Ecobrick
Oleh Laili Ismini, S.Pd
33. Siput Spatula Menuju Sekolah Sehat dan Indah
Oleh Ni Wayan Kertiasih
34. Sampah di Sekitarku sebagai Media Belajar Kimia yang Menyenangkan
Oleh Baiq Laely Herawaty
35. Selamatkan Laut NTB dari Tumpukan Sampah Plastik di Mulai dari Sekolah
Oleh Zulfikri
36. Sekolah, Agen Pembaharu Generasi Cinta Lingkungan Menuju Masa Depan
NTB Bebas Sampah
Oleh Eris Nurhayati
37. Celengan Dedoro Gerakan Anti Sampah Berbasis Zero Waste di Yayasan
Tahfiz Daarussomad Kerongkong Kecamatan Suralaga Lombok Timur.
Oleh Hamdan
38. Sampah Merenggut Nurani
Oleh Kurnia Alwani
39. Zerowaste indicator SRA
Oleh Halil Subagiono
40. Pemberdayaan Pengolahan Sampah bagi Generasi Mendatang
Oleh Muhamad Zohri
41. Diet Kantong Plastik dan Pemilahan Sampah Menuju NTB Bebas Sampah
2023
Oleh Dwi Citra Amalia Juniannaba’
42. Zero Waste ala Smansagari
Oleh Mansur
43. Paradigma Zero Waste dan Implementasi Diversifikasi Pangan Lokal Dalam
Ketahanan Pangan di Smk Negeri 1 Pringgasela
Oleh Pranti Dwi Astuti, S.T.P.
44. Mural di Sekolah sebagai Media Edukasi Zero Waste dan Anti Vandalisme
Oleh Ainun Asmawati, S.Pd.,M.Pd.
45. Budayaku untuk Dunia Setidaknya Kusumbangkan Sedikit Sampah
Oleh Nova Firda Mustofa
46. Program Zero Waste di Sekolah Menuju Nusa Tenggara Barat Bebas
Sampah
Oleh Sri Pujiani
47. SDIT Anak Sholeh Praya Menuju Zero Waste
Oleh Baiq Fitriah
48. Sekolahku Bersih Bebas Dari Sampah
Oleh Hj. Endah Ekowati, S. Pd.
49. Memilah sampah dari rumah untuk Lombok yang indah
Oleh Satria Irwandi, S.Pd, M.Pd
xvii
ZERO WASTE
DALAM PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS SEKOLAH
PENANAMAN KARAKTER GOTONG ROYONG DAN CINTA LINGKUNGAN
Oleh Nengah Istiqomah, M.Pd
Kepala SMAN 9 Mataram
Program zero waste di SMAN 9 Mataram
Istilah zero waste diambil dari bahasa Inggris yang artinya nol sampah,
diperluas maknanya menjadi tidak ada atau bebas sampah. Dengan kondisi
yang dianggap emergency, sampah masih nampak di mana-mana. Persoalan
sampah yang menumpuk di pinggir jalan atau di sekitar pasar dan pemukiman,
juga sangat memprihatinkan. Semula sampah mungkin dianggap hal sepele.
Seiring berjalannya waktu, sampah sangat membahayakan kehidupan manusia.
Perilaku atau karakter masyarakat, masih tampak kurang menyadari bahaya
sampah di pemukiman penduduk, di pusat perbelanjaan terutama di pasar
tradisional, bahkan sampah di sekitar perkantoran dan sekolah. Tumpukan
sampah itu menunjukkan cara berpikir yang kurang baik terhadap sampah.
Perilaku individu di jalan saat mengendarai kendaraan, masih ada yang
membuang sampah dari motor atau dari mobil. Kebiasaan buruk masyarakat
yang tinggal di sekitar sungai, juga sangat jelas. Kebanyakan mereka masih
membuang sampah rumah tangga di sungai, padahal itu sangat membahayakan.
Penumpukan sampah yang luar biasa, membuat petugas kebersihan kewalahan
bahkan tidak mampu menanganinya, sehingga sampah menumpuk di sungai,
dan telah menimbulkan bau menyengat, serta menyebabkan polusi udara. Ini
sangat membahayakan kesehatan masyarakat di sekitar.
Saat diadakan event besar, baik tingakt RT, RW, kampung, desa, kota,
provinsi, nasioanal bahkan internasional, sungguh memperihatinkan sampah
berserakan di sana sini. Peserta seenaknya membuang sampah dijalan. Ini
menunjukkan, sikap dan prilaku masyarakat yang masih minim pengetahuan
terhadap sampah, meski itu adalah sampah bekas makanan mereka yang
dikonsumsi saat kegiatan. Penyelenggara biasanya bertanggung jawab atas
1
kebersihan. Tetapi perlu ada sosialisasi terhadap gawat darurat sampah, akibat
perilaku yang kurang baik terhadap sampah.
Program zero waste yang di sampaikan oleh Gubernur NTB, Dr. H.
Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., dan sejumlah narasumber lainnya dalam Diskusi
Terbatas Harian Suara NTB, Sabtu, 23 Maret 2019. Diskusi tersebut mengusung
tema “Kerja Bersama untuk NTB Zero Waste,” berlangsung di Ruang Redaksi
Harian Suara NTB. Gubernur Provinsi NTB dalam rangka bahwa NTB bebas
sampah pada 2023, sangat perlu direspon oleh warga NTB. Salah satunya,
program ini disosialisasikan oleh Kepala Sekolah di SMAN 9 Mataram, bahkan
menjadi unggulan program dengan tema (PHBS) prilaku hidup sehat dan bersih
menuju sekolah sehat. Menggerakkan sekolah menjadi sadar lingkungan dan
menjadi karakter yang melekat di masing2 individu sekolah khususnya peserta
didik umumnya warga sekolah baik guru, staff dan warga sekitar merupakan
hal yang tidak mudah bahkan cenderung dikatakan sulit. Tetapi dengan usaha
yang terus menerus dan tidak mudah menyerah maka secara perlahan warga
sekolah menyadari pentingnya kebersihan.
Kegiatan sekolah tentang zero waste
3
Program zero waste yang di canangkan oleh pemerintah provinsi NTB
adalah merupakan gayung bersambut. Dimulai dengan mensosialisasikan
program yang sempat hanya dikatakan gebyar diatas kertas. Perlahan mulai
dilaksanakan secara langsung oleh warga sekolah. Mulai dari penyadaran
terhadap pentingnya kebersihan. Pemilahan sampah organic dan un organic
dengan menyiapkan bak sampah yang sesuai dengan sampah yang ditentukan
.Prilaku hidup bersih, bersih diri bersih fasilitas dan bersih lingkungan.
Menyiapkan fasilitas umum cuci tangan mensosialisasikan pengurangan
sampah plastik yaitu dengan menggunakan wadah isi ulang dari pada
menggunakan atau mengkonsusmsi minuman kemas plastik. Jika diruang guru
telah menyediakan gallon isi air mineral. Para guru menggunakan botol isi
ulang yang telah disediakan sekolah atau membawa sendiri.
Kemudian pengolahan sampah juga merupakan usaha yang telah
dilakukan. Pengolahan sampah plastik dilakukan oleh tim sekolah sehat. Jadi
sampah plastik di kumpulkan kemudian diolah menjadi barang-barang yang
bisa digunakan. Program ecobrick juga dilaksanakan yaitu dengan
mengumpulkan sampah plastik berupa botol minuman kemudian memasukkan
sampah plastik dari kemasan makanan-makanan ringan dan mengolahnya
menjadi barang-barang yang bermanfaat. Usaha yang dilakukan dengan
mewajibkan warga sekolah khususnya peserta didik untuk membuat ecobrick
yang ada disekitar rumah dan dimanapun mereka ada kemudian mereka
dianjurkan untuk memasukkan sampah plastik secara perlahan tapi pasti
dikemasan botol.Kemudian merakitnya menjadi barang-barang yang
bermanfaat seperti piring makanan, tas, tempat gelas, vas bunga dan lain-
lainnya.
Pengolahan sampah plastik juga terus dilaksanakan bahkan dalam
rangka ulang tahun sekolah kami tim pengolahan limbah plastik mengadakan
lomba antar kelas dan hasilnya akan dipamerkan saat perayaan ulang tahun
sekolah. Mengatur lomba pengolahan sampah plastik dilakukan jauh hari. Agar
memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk menyiapkannya
dan melakukan inovasi dari hasil krativitas yang mereka lakukan adapun tema
dari pengolahan limbah plastik adalah “Barang rumah tangga”.
4
Pengolahan sampah tidak hanya sampah plastik. Sampah organik di
olah menjadi pupuk kompos yang digunakan untuk bahan pupuk tumbuh-
tumbuhan yang ada disekitar sekolah. Pengolahan sampah organic juga di
koordinir oleh tim pupuk kompos. Peserta didik yang memilih extrakurikuler
Karya ilmiah remaja secara langsung mempraktekkan membuat sampah
kompos. Hasil olahan sementara digunakan untuk lingkungan sekolah.
Soialisasi program zero waste selalu menjadi program yang melekat
dalam semua aktifitas yang dilakukan di sekolah. Bermula dari penyiapan bak
sampah warna untuk memudahkan peserta didik dalam pemilahan sampah
organic dan non organik. Bak sampah diletakkan dimasing-masing depan kelas.
Peserta didik dilatih untuk sadar lingkungan. Meski faktanya masih banyak
peserta didik yang belum menyadari dan cenderung membuang sampah
sembarangan. Memang butuh kerja keras untuk merubah perilaku. Namun
usaha telah dilaksanakan perlahan telah ada perubahan perilaku peserta didik
yang ditandai dengan bersih ruang kelas dan lingkungan sekolah yang
dikoordinir oleh ketua kelas dalam bentuk piket kebersihan.
Saat hari World clean-up day, yang diperingati pada hari sabtu tanggal
21 Sepetember 2020 sebagian warga sekolah menuju ke pantai sekitar kota
tua Ampenan melakukan pembersihan pantai. Ini dilakukan untuk
memberikan pengalaman kepada peserta didik bahwa kita perlu sadar
lingkungan dimanapun berada termasuk pantai yang sangat indah jangan
sampai di kotori oleh limbah atau sampah akibat perbuatan manusia yang
kurang baik. Kesadaran mempertahankan kebersihan linkungan yang
merupakan anugrah ILLahi perlu kita tanamkan kepada warga sekolah. Nilai
yang diperoleh adalah bekerja sama dan gotong royong dalam membersihkan
linkungan. Melindungi biota laut dari zat kimia yang berbahaya bagi biota laut
yang masih sangat kita butuhkan.
5
Program Kebersihan limgkungan disekolah.Dengan membiasakan
jumat bersih setelah kegiatan imtaq siswa dihimbau untuk
membersihkan bersama sama lingkungan sekolah. Dengan mencabut rumput
merapikan tanaman dan membuang sampah sisa makanan pada tempat
sampah yang telah disediakan. Menciptakan sekolah bersih, indah dan nyaman
juga adalah keinginan bersama warga sekolah. Perilaku menyadari sampah
adalah merupakan tanggung jawab bersama adalah hal yang sangat penting
sehingga kesadaran datang dari diri sendiri mengingat pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan untuk mewujudkan kesehatan pribadi sehingga nyaman
dalam beraktifitas.
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris telah dilakukan mengintegrasikan
program zero waste dalam proses pembelajaran. Disini Guru mengambil tema
zero waste dalam materi caption atau teks penyerta gambar. Dimana
pembelajaran dimulai dengan mengkomunikasikan makna zerowaste ternyata
masih ada anak yang belum mengenal istilah zero waste tersebut. Inilah salah
satu tugas guru menyukseskan program gubernur. Dalam hal ini peserta didik
diberikan tugas membuat promosi zero waste setelah anak memahami secara
lengkap mengenai program tersebut. Dengan mendesain caption yaitu
menggambar tema zero waste dan memberikan teks sesuai ide mereka
masing-masing kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-
masing. Pembelajaran sangat baik berjalan lancar dan mereka sangat antusias.
Bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi NTB
Mengingat jumlah warga sekolah baik staf TU, guru dan siswa yang
cukup banyak sekitar 800 orang. Maka sudah dapat diduga banyak produk
sampah setiap hari di hasilkan saat beraktifitas. Terlebih masa Pndemi covid -
19 sejak bulan Maret 2020. Permasalahan sampah masih menjadi kendala.
Pembuangan sementara dan akhir juga kadang jadi permasalahan. Membuang
sampah pada wilayah atau lokasi dibelakang sekolah juga harus ditangani
professional. Dengan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota
Mataram dan Provinsi NTB menjadi salah satu solusi. Mereka mendatangi
sekolah dan memberikan sosialisasi pengolahan sampah organic menggunakan
6
gumbleng yang ditanam dalam pekarangan belakang sekolah. Kemudian diolah
menjadi pupuk kompos. Untuk sampah un organic atau sampah palstik sekolah
bekerjasama dengan bank Sampah. Hal ini sangat membantu mengatasi
permasalahan sampah yang ada di SMAN 9 Mataram.
Pentingnya zero waste
Darurat sampah merupakan permasalahan yang harus segera dicari solusinya,
adapun cara untuk mengatasinya, antara lain:
1. Merubah mindset atau pola pikir masyarakat yang bermula dari individu
dalam keluarga. Pengetahuan tentang sampah perlu ditanamkan kepada
semua lapisan masyarakat. Mengapa masyarakat karena pelaku utama adalah
masyarakat itu sendiri. Mari kita mulai dari diri sendiri dan keluarga. Merubah
mind set dan prilaku adalah hal yang cukup pelik. Masalah sampah yang
semula kecil menjadi luar biasa. Membuang sampah pada tempatnya pun
dikota Mataram juga masih menimbulkan masalah karena dengan jumlah
penduduk yang cukup besar dan padat membuat petugas kebersihan
kewalahan dalam menanganinya. Sepertinya kekurangan petugas kebersihan.
Ini perlu juga di cari solusinya. Kemudian tempat pembuangan sementara (TPS)
dan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) juga menjadi permasalahan baru
sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan dalam mengatasi sampah tentunya
perlu kerja pemerintah yang cepat tepat sistimatis teruji teratur dan terukur.
Sehingga program zero waste 2023 bebas sampah dapat terwujud. Butuh kerja
keras . Mari kita sadar sampah.
2. Bahaya sampah. Kesadaran terhadap bahaya membuang sampah
sembarangan perlu disosialisasikan. Selokan tersumbat. Sungai yang penuh
sampah sangat berbahaya saat musim hujan akan banjir dimana-mana. Telah
dirasakan oleh masyarakat disekitar daerah kota Mataram. Kemudian sampah
rumah tangga yang menumpuk dan tidak ditangani dengan baik juga akan
menjadi sumber penyakit membahayakan kesehatan.
3. Sampah plastik adalah sampah yang sangat membahayakan kehidupan
manusia dan mahluk lainnya dibumi ini. Ini diakibatkan karena bahan plastik
mengandung bahan kimia berbahaya dan sangat sulit diurai bahkan sampai
7
ribuan tahun. Konon sampah plastik telah mencemari lautan sehingga ikan-ikan
banyak yang memakannya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh
manusia. Solusinya mengurangi penggunaan plastik gunakan wadah yang food
grade dan bisa digunakan berulang-ulang.Dan jangan buang sampah atau
limbah pabrik ke laut.
4. Bank sampah adalah salah satu usaha pemerintah dalam menyukseskan
program zero waste adapun prilaku yang di anjurkan yaitu mengurangi
penggunaan plastik (reduce). Menggunakan kembali (reuse) dan mendaur
ulang (recycling) detikcom, Jumat (10/5/2019) diunduh hari Kamis tanggal 28
November 2019 . Bank sampah akan diadakan pada masing-masing desa. Jika
kesadaran masyarakat telah membaik maka program bank sampah akan
berjalan. Bank sampah yang ada di Provinsi NTB, di Lombok tengah Bank
Sampah Mandiri. Kepala Dinas LHK NTB, Ir, Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si
menjelaskan, untuk mewujudkan NTB Zero Waste sebanyak 239 Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) akan mendirikan bank sampah. Pemprov NTB melalui
Dinas LHK, juga masuk ke desa yang padat penduduknya. Ke depannya, satu
bank sampah, dapat menangani 600 KK:
suarantb.com/gaya.hidup/lingkungan/2019/03/268919.
5. Diadakannya jambore asosiasi Bank sampah NTB 2019 dengan tema ‘peran
bank sampah dalam mewujudkan NTB bebas sampah. Adapun kegiatannya
mengadakan seminar tanggal 12 Desember 2019 di Lombok Timur dan Camp
inspirasi yang diadakan di Dusun Persil Bumi Perkemahan Horti Park Kec Batu
Kliang Utama kab. Lombok Tengah sumber grup WA Peserta Jambore NTB
2019.
8
Profil Penulis
Nengah istiqomah M.Pd. Kelahiran Singaraja, 16 Desember 1972. Menempuh
pendidikan S1 Bahasa Inggris tahun 1999 dan S2 Bahasa Inggris tahun 2014 di IKIP
Mataram. Menjadi Kepala Sekolah SMAN 9 Mataram sejak tanggal 31 januari
tahun 2020 sebelumnya sebagai guru dibeberapa sekolah SMAN 6 Mataram,
SMAN 7 mataram, SMAN 3 Mataram. Menjadi Dosen di IKIP Mataram sejak tahun
2000 s.d 2012 dan menjadi Dosen di Unram dari tahun 2005 s.d sekarang. Sebagai
Tim Diklat IGI NTB.Melalui program sagusaku menulis pertama tahun 2017
dengan judul naik pangkat yuk dan launching di kegiatan GESS (Global Education
suplay and solution) din Jakarta Convention Hall (JCC). Buku lainnya diantaranya
membuat buku antologi bersama komunitas Guru Kreative Nusantara dengan
judul Doa Bagi Ibu pertiwi, Gurindam Pancasila, Pantun NKRI, bersama Guru NTB
menulis buku Embun Rinjani di tahun 2019 dengan melakukan pelatihan menulis
program jelajah NTB yang diinisiasi oleh IGI NTB serta menulis buku bersama
rekan guru lainnya .
9
EMBER TUMPUK
PERAMAH SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA
Oleh Siti Khusnul Khotimah
Guru SMA IT IBM Lombok Timur
Rumah Tangga Penyumbang Sampah Terbesar
Pernahkah Anda mengamati sampah di rumah
Anda? Sampahnya paling banyak jenis apa? Di
rumah saya setiap hari bak sampah di dapur
itu penuh. Ada sampah plastik bungkus
belanja, sampah kertas, sampah sisa sayur dan
buah-buhan, dan sering juga sampah pecahan
kaca (piring, gelas, botol), karet, kain bekas,
atau lainnya. Para tetangga pun serupa,
sampah terus ada meskipun sudah dibersihkan
secara berkala. Tampaknya sampah tidak mau
lepas dengan keberadaan rumah tangga.
Wajar bila rumah tangga dikatakan sebagai peyumbang sampah terbesar di
banding sumber lainnya. Dan sangat tepat bila sampah tumah tangga menjadi
sebuah topik yang tidak habis dibahas.
Rumah tangga menghasilkan berbagai jenis sampah. Jika
dikelompokkan menurut sifatnya sampah dalam katagori sampah organik,
anorganik, serta sampah berbahaya dan beracun. Sampah organik biasanya
mudah membusuk dan mudah terurai, misalnya daun, kulit sayur dan
sebagainya. Sampah anorganik tidak mudah terurai, misalnya kaleng, plastik,
dan sebagainya. Sampah berbahaya dan beracun ini misanya limbah mencuci,
limbah proses industri, produk yang kedaluwarsa dan sebagainya.
Manfaat daur uang sampah organik ini selain bersih dan membuat
tanah subur alami, bisa menekan pemasuknya pupuk kimia pada tanaman di
pekarangan rumah. Sehingga lingkungan bersih, sehat, subur dan
menghasilkan tanaman organik. Kok bisa? Ini ide peluang usaha yang harus
10
diyakini dan dikembangkan secara professional. Sebuah upaya lain adalah
pembuatan POC (pupuk organik cair) melalui ember tumpuk yang saya peroleh
dari penjelasan seorang senior Lecturer Universitas Gajah Mada, Nasih Widya
Yuwono. Beliau begitu semangat memasyarakatan ember tumpuk baik dalam
kampus maupun luar kampus, serta terbuka untuk tanya jawab melalui media
sosial. Setelah saya coba, ember tumpuk cukup memberikan hasil yang
menggembirakan. Berdasarkan pengalaman pengolahan sampah dengan
ember tumpuk ini, saya menemukan banyak manfaat, baik manfaat POC nya
maupun kebersihannya serta nilai gotong royong dan nilai tanggap terhadap
lingkungan.
Beberapa kelebihan ember tumpuk adalah bahan bisa didapat dari sisa
bangunan (bekas cat), atau membeli melalui pemulung. Membeli melalui ke
toko online juga ada. Embernya kuat dan tahan lama, bisa ditutup rapat
sehingaa tidak mengeluarkan aroma sampah. Bisa di taruh di berbagai ruang
dan mudah ditandai agar tidak dibuka setiap waktu. Mudah dipindah tempat.
Bisa dibersihkan. Cara membuatya juga tidak sulit dan tidak banyak bahan lain
yang dibutuhkan. Pengunaannya tidak menggunakan energi istrik maupun
quota, sehingga bisa menjangkau berbagai keadaaan. Demikian juga kantin
sekolah, dapur rumah sakit, dan tempat lainnya bisa menjadi penghasil POC.
Pupuk ini bias digunakan untuk kalangan sendiri. Jika ada yang
mengembangkan maka sangat bagus digunakan sebagai pupuk yang
berstandar dan dipasarkan dalam skala luas. Tetapi untuk kalangan sendiri ini
pun cukup mendukung kesehatan pangan warga masyarakat. Warga
mengurangi mengkonsumsi zat kimia pada tanaman.
Selain itu, ember tumpuk membuat warga semangat merawat
tanaman. Menambah rasa syukur, menambah nilai kebersamaan dalam
keluarga, dan memiliki nilai ekonomi dari hasil tanamannya. Semangat
membudayakannya menjadi bertambah. Di Labuhan Haji pun tetangga dan dan
kaum ibu mulai tertarik ingin menggunakannya.
11
Pembuatan Ember Tumpuk
Disebut ember tumpuk karena benda ini
tersusun dari dua ember yang disusun atau
ditumpuk. Fungsinya sebagai media kompos.
Bahan lain bisa saja untuk membuatnya untuk
gungsi yang sama. Tetapi ini lebih praktis
sederhana dan mudah dikenal. Bahan dan alat
yang digunakan, tidak asing di lingkungan kita.
Untuk satu paket ember tumpuk tersebut,
memerlukan dua ember cat ukuran 25 Kg., dan satu buah kran beserta lem
paralon. Alat yang digunakan adalah bor listrik atau penggantinya, dan pisau
atau cutter, serta alat bantu lainnya.
Cara pembuatananya: Ember pertama (yang akan dipasang di atas).
Ember dilobangi pada bagian alas bawah seperti saringan. Bisa menggunakan
mata bor atau (besi yang dibakar, penggati bor). Kemudian lobangkan juga
empat bagian atas simetris, masing-masing satu lobang. Ember pertama selesai
diproses. (lihat gambar).
Kita lanjutkan mengeksusi ember kedua. Ember, ambil tutupnya dan
potong lingkaran dalam, sehingga membentuk ring lingkaran. Bebaskan
potongan, bisa digunakan untuk keperluan lain. Selanjunya buat lobang pada
ember kedua di bagian bawah. Ukur sekitar 5 cm dari bawah agar saat ember
tergeletak tegak kran tidak mengganggu posisinya. Pasang kran dengan baik.
Pastikan kran tidak bocor, bisa diuji dengan masukkan air ke dalam ember,
apakah ada air yang menetes atau tidak. Jika tidak ada air yang menetes, maka
kran aman di pakai. Proses ember kedua selesai.
Penyusunan ember tumpuk. Ember kedua taruh pada bagian bawah.
Pastikan ring terpasang baik. Letakkan ember pertama dengan cara
memasukkan. Perhatikan posisi rapi dan aman. Tutup bisa dipasang. Nah
ember tumpuk siap digunakan sebagai dekomposter/media kompos cair.
12
Penggunaan Ember Tumpuk
Ember tumpuk yang siap tadi, buka tutupnya. Isi dengan sampah
organik pemancing lalat hitam. Misalnya sampah buah-buahan atau sampah
sayuran segar dengan ukuran kecik-kecil (dipotong kecil-kecil). Tutup dan
diamkan sekitar satu pekan. Lihat apakah ada larva di dalamnya? Larva ini
masuk melalui empat lobang pada ember kedua. Larva berasal dari telur lalat
hitam yang menetas. Dan beberapa waktu menjadi manggot.
Jika ada tambahkan sampah sesuka kita hingga ember bisa ditutup
rapat. Simpan ember di mana pun, yang pasti di luar rumah karena isinya
sampah. Setelah satu bulan, bisa dibuka kran, dengan menyiapkan botol
bening. Cairan akan keluar dengan aroma tidak sedap. Cairan ini adalah pupuk
cair mentah. JIka kita memanen dua bulan boleh jadi menghasilkan dua liter
pupuk cir organik mentah.
Pupuk cair organik mentah ini kita matangkan dengan cara sederhana
dan alami. Botol yang terisi, jangan terlalu penuh agar ada udara di dalamnya.
Kendorkan tutupnya dan jemur terkena panas matahari. Jika sudah matang,
aroma tidak sedap sudah hilang dan pupuk organik siap digunakan.
Cara Menggunakan POC
Cara Penggunaan pupuk ini, campurkan dengan air. Gunakan
perbandingan pupuk dan air adalah 1 : 20. Jika pupuk setengan liter, maka
airnya 20 liter. Larutkan dengan baik. Semprotkan pada tanaman atau
siramkan larutan pada tanaman, bebas terkena tanah maupun tanamannya.
Jika telah dipupuk maka lanjutkan dengan menyiram seperti biasa keesokan
atau sore harinya. Agar pupuk lebih mudah terproses pada akar tanaman.
Ulangi sebagaimana model umum pemupukan tanaman. Lebih sering lebih
baik karena tidak merusak tekstur tanah seperti zat kimia.
Jika sudah berproses dengan baik, seperti biasanya kesabaran
menunggu hasil bisa dilakukan dengan akivitas lainnya. Tidak perlu ditunggu,
tetapi boleh diamati tanamannya. Tampak subur, dan sehat organik tentunya.
Sayur pun bisa dipanen, tanamna lain pun tampak rindang dan buahnya bagus.
13
Pemiliknya ikut tersenyum, bersyukur menikmati kembali sampah yang yang
biasanya dibuang ternyata membuahkan sayur dan buah dari lingkungan
rumah sendiri. Media tanam tidak harus sawah luas bukan? Daur ulang
sampah plastik untuk tempat menanam dan mempercantik lingkungan kita.
Penutup
Sampah rumah tangga sebaiknya sebaiknya tidak dibuang sia-sia. Sampah ini
selayaknya diolah dari umbernya,tanpa menimbulkan resiki yang besar.
Sampagh organic rumah tangga dapat dibuat berbagai jenis pupuk yang bisa
dilakukan oleh anggota rumah tangga tersebut.Artinya sampah rumah tangga
di olah langsung oleh rumah tanggadi mana pun berada. Ember tumpuk
merupakan alternative pengolahan sederhana dan ramah pada lingkungan kita.
Ember tumpuk telah banyak dibudayakan di pulay Jawa dan sekitarnya dan
diawai oleh seorang dosen peranian UGM.
Pupuk cair yang digunakan pun bisa sangat bermanfaat. Pengolahan
pupuk kompos cair dapat menjadi alternatif termudah dan banyak manfaat.
Sosialisasi dan pengembangan pengolahan semacam ini sangat penting untuk
dibudayakan secara terus menerus dan berkelanjutan. Berbagai pihak diharap
bias mendukung. Mari kita berbuat untuk tujuan yang jelas dan memberi
manfaat. Semangat dan tanggung jawab sampah tiap rumah tangga warga NTB
akan mewujudkan NTB Zero Waste 2023. | ***
Penulis bernama Siti Khusnul Khotimah, S.Pd. Hari ini penulis
bertugas menjadi guru bidang studi Matematika di Lingkungan
Kemenag kabupaten Lombok Timur, satuan kerja MTs N
Model Selong yang dipekerjakan di MTs NW Aik Ampat Selong
Lombok Timur. Mengampu Mata pelajaran PKWU di SMA IT
IBM. Pernah menulis beberapa buku antologi pendidikan
bersama GGDN dan SGI, menulis antologi Embun Rinjani
bersama IGI NTB, finalis feature NTB 2018 dan menulis beberapa opini di
Lombok Post. Buku Solo yang pernah terbit ber-ISBN Mendidik Generasi Unik
Zaman Now, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
Matematika, Menulis di Usia Senja. Berkiprah kegiatan kemasyarakatan di
lingkungan tinggal. Motto: Hidup adalah belajar. WA 085237323316.
14
PEMBELAJARAN ZERO WASTE
MELALUI VIDEO CHANNEL YOUTUBE
Oleh Ruslan Wahid
Guru MTsN 3 Kota Mataram
Latar Belakang
Kehidupan manusia di zaman modern dengan tipikal pasar yang mendorong
masyarakat untuk hidup konsumtif dan menyediakan barang-barang sekali
pakai sebagai opsi dengan alasan kepraktisannya. Tanpa kita sadari, hal ini
menyebabkan bumi kita menjadi sakit. Mulai banjir yang sering terjadi karena
penyumbatan saluran air oleh sampah, lautan tercemar, hingga tanah yang
ditinggalkan dengan milliaran ton sampah yang membutuhkan waktu puluhan
bahkan ratusan tahun untuk terurai. Terlebih, ada jenis sampah yang tidak
dapat terurai.
Untuk mengurangi sampah, kita bisa memulainya dari diri kita sendiri,
keluarga, sekolah dan lingkungan kita. Sebagaimana program prioritas yang
dijalankan oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Gubernur Dr.
Dzulkieflimansyah Bersama Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalillah adalah zero
waste dengan target 70% pengelolaan dan 30% pengurangan sampah di tahun
2023 mendatang.
Bagaimana Membelajarkan Siswa Tentang Zero Waste Melalui Channel Youtube
Seorang pendidik sangat berperan untuk mengenalkan zero waste dengan cara
reycle (daur ulang) kepada siswa sebagai anak didiknya baik secara langsung
dengan tatap muka di kelas atau tidak langsung melalui online di internet
dengan menggunakan berbagai media social seperti Youtube, Facebook,
Instagram, WhatsApp, Telegram dan lainnya, sebagaimana penulis terapkan
pada anak didik sendiri. Selain tatap muka di kelas penulis memberikan
pengetahuan daur ulang barang bekas menjadi barang pakai melalui internet
terutama platform youtube.
15
YouTube adalah sebuah situs website media sharing video online
terbesar dan paling populer di dunia internet. Saat ini pengguna youtube
tersebar di seluruh dunia dari berbagai kalangan usia, dari tingkat anak-anak
sampai dewasa. Para pengguna youtube dapat mengupload video, search
video, menonton video, diskusi/tanya jawab tentang video dan sekaligus
berbagi klip video secara gratis. Setiap hari ada jutaan orang yang mengakses
youtube sehingga tidak salah jika Youtube sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran tentang zero waste.
Mengapa memilih youtube sebagai media untuk mengenalkan zero
waste? Banyak pengguna youtube memperkenalkan karya video daur ulangnya
melalui channel youtube yang mereka bangun. Banyak kita lihat yang berbagi
bagaimana mendaur ulang barang bekas seperti channel tentang DIY, Craft,
handmade dan lain sebagainya. Ternyata berbagi video melalui youtube
memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah:
a) Potensial yaitu youtube merupakan situs yang paling poluper di dunia
internet saat ini yang mampu memberikan edit value terhadap
education/pendidikan.
b) Praktis yaitu youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua
kalangan termasuk siswa dan guru.
c) Informatif yaitu youtube memberikan informasi tentang perkembangan
ilmu pendidikan, teknologi, kebudayaan, dll
d) Interaktif yaitu youtube memfasilitasi kita untuk berdiskusi ataupun
melakukan tanya jawab bahkan mereview sebuah video pembelajaran.
e) Sheareable yaitu youtube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode video
pembelajaran yang dapat di sheare di jejaring sosial seperti facebook,
twitter dan juga blog/website.
f) Ekonomis yaitu youtube gratis untuk semua kalangan.
Selain YouTube memiliki kelebihan, terdapat beberapa tantangan terkait
penggunaan YouTube dalam pembelajaran, yakni:
1) Ketersediaan video. Tugas pengguna yang menggunakan YouTube adalah
memantau ketersediaan video karena beberapa video hanya tersedia
untuk rentang waktu tertentu.
16
2) Kualitas konten. Pengguna harus memperhatikan tanggal video untuk
mengetahui bahwa informasi dalam video tidak tertinggal zaman dan juga
perlu memperhatikan kualitas isi video.
3) Tantangan berikutnya adalah ketika proses pencarian video. Suatu
pencarian video bisa menghasilkan tampilan video yang terlalu banyak.
Salah satu cara untuk mempersempit pencarian adalah dengan fokus pada
username yang mengunggah video.
Kehadiran teknologi internet melalui platform youtube sudah banyak
membantu dan memberikan peluang bagi dunia pendidikan untuk
meningkatkan kreativitas aktornya dalam membangun dan mengembangkan
media pengenalan zero waste.
Sejak tahun 2014 penulis bergabung di platform youtube membuat
channel dengan url https://www.youtube.com/c/ruslanwahid berisi tentang
materi yang terkait tentang aneka kerajinan reycle (dau ulang) dari berbagai
bahan barang bekas yang bisa menjadi edukasi mewujudkan program zero
waste. Diantara video konten yang penulis buat dan upload di channel youtube
pada tahun 2016 adalah video tentang membuat kerajinan daur ulang dari
gelas minuman bekas berupa piring atau ingke. Dengan video ini mampu
mengundang banyak penonton dan pelanggan yang tentunya bermanfaat
untuk mewujudkan zero waste dengan cara daur ulang barang bekas plastik.
Gambar:
Channel
Youtube
Ruslan
Wahid
(penulis)
17
Dalam membelajarkan siswa di kelas tentang zero waste melalui video channel
youtube, ada beberapa tahapan penulis lakukan antara lain:
1) Setiap materi yang berkaitan dengan materi seni kriya atau kerajinan dan
bermuatan praktik contohnya membuat inke atau piring dari gelas
minuman bekas, maka penulis meminta kepada siswa untuk menyiapkan
dan membawa peralatan yang dibutuhkan.
2) Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu penulis menanyangkan
langsung secara online melalui channel youtube yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan. Disini siswa memperhatikan bagaimana tata
cara pengerjaan apa yang dilihat dan ditonton sehinnga siswa merasa
mudah mengerjakan tugas.
3) Memberikan kesempatan kepada siswa bereksplorasi dan berkreasi secara
mandiri setelah melihat tayangan video pembelajaran tersebut sambal
penulis membimbing secara langsung.
4) Bila praktik pembuatan karya tersebut belum selesai dikerjakan, siswa
boleh melanjutkan di rumah dengan cara melihat kembali video proses
pembuatannya secara berulang-ulang.
Mekanisme Produksi Video Channel Youtube
Berikut ini penulis memberikan ulasan bagaimana mekannisme atau
tahapan-tahapan dalam produksi video untuk sebuah channel youtube.
Adapun tahapannya terbagi dalam 3 kategori besar yaitu: Pra Produksi, Proses
Produksi dan Pasca Produksi.
1) Pra produksi (sebelum pembuatan)
Dalam pra produksi ini seorang pembuat video untuk membelajarkan
siswa harus memahami dan mengerti apa yang akan dilakukan sebelum
pembuatan/produksi, karena untuk menghindari kesalahan atau kerugian
baik materi maupun financial yang dibutuhkan, serta untuk
mempersiapkan kebutuhan yang digunakan dalam proses produksi.
18
2) Proses produksi
Dalam proses produksi ini, pembuatan video pembelajaran dilakukan
secara urut karena dalam prosesnya telah dibantu dengan adanya konsep
serta jadwal yang telah tertata sebelumnya yaitu pada pra produksi.
3) Pasca Produksi
Tahapan terakhir dalam pembuatan video pembelajaran adalah pasca
produksi, yaitu tahapan dimana video pembelajaran siap untuk
dipublikasikan. Tahapan ini meliputi, publikasi video dalam bentuk file
melalui social networking seperti Youtube, facebook, Instagram,
WhatsApps atau media lainnya.
Adapun hasil produksi video yang penulis ciptakan berkaitan dengan
mewujudkan program zero waste dalam membelajarkan siswa yang termuat di
channel youtube penulis sendiri adalah 1) membuat tempat tisu dari
lamtoro/petai cina, 2) membuat ingke, keranjang, tempat minuman,
gantungan jilbab dari tutup gelas minuman bekas, 3) membuat bunga dari terai
telur, 4) membuat sandal dari koran bekas, 5) membuat vas bunga dari koran
bekas, dan masih banyak lagi karya video lainnya kesemuanya dapat ditonton
di https://www.youtube.com/c/ruslanwahid.
Kesimpulan dan Saran
Dengan memanfaatkan video melalui channel youtube yang dimiliki
oleh seorang guru sangat penting dioptimalkan sebagai media pengenalan zero
waste untuk menciptakan lingkungan yang bebas sampah yang dimulai dari
lingkungan sekolah, dan dapat diterapkan di masyarakat tempat tinggal siswa
itu sendiri. Pemanfaatan youtube sebagai media penyampian informasi bagi
siswa maupun masyarakat dapat digunakan setiap saat tanpa dibatasi olah
ruang dan waktu.
Maka kami sangat menyarankan kepada insan yang bergerak di dunia
pendidikan baik itu sebagai guru. dosen. penulis, maupun pustakawan
sebaiknya lebih memperhatikan penggunaan youtube dalam menyebarkan
segala informasi yang bersifat mendidik masyarakat. selain menghemat biaya
juga dapat menghemat ruang dan waktu yang tersedia. Untuk menciptakan hal
tersebut diperlukan komitmen dan tekad yang kuat dari semua pihak, baik itu
pemerintah, pihak sekolah, orang tua/wali murid, dan terutama para siswa
untuk mendukung terwujudnya zero waste.
19
JADIKAN ZERO WASTE
SEBAGAI LIFE STYLE
Oleh Dewi Rostika
Baru-baru ini kita mendengar berita yang sangat menghebohkan,
tentang telur ayam kampung yang terkontaminasi dioksin yang terjadi di dua
desa di Jawa Timur akibat sampah plastik kiriman dari negara-negara Barat.
Berdasarkan laporan IPEN – yang dibaca BBC, dioksin berasal dari pembakaran
sampah plastik yang sebagian besar berasal dari negara-negara Barat. Sampah-
sampah tersebut dikirim dari negara Australia, Kanada, Inggris, dan Amerika
Serikta. Kandungan dioksin yang ditemukan dalam sampel telur ayam kampung
di Desa Bangun, Mojokerto dan Tropodo, Sidoarjo itu, 70 kali lebih tinggi dari
standar keselamatan pangan Eropa, European Food Safety Authority (EFSA).
Jika telur yang terkontaminasi dioksin itu dikonsumsi dalam jangka panjang,
akan bisa menyebabkan kanker, merusak sistem kekebalan tubuh dan
pertumbuhan.
Belum lagi berita tentang sampah plastik yang ditemukan dalam
tubuh paus sperma yang mati di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di
dalam perut paus, ditemukan sampah plastik seberat 5,030 kilogram. Sampah
itu terdiri dari 115 gelas plastik seberat 750 gram, 19 plastik keras seberat 140
gram, dan empat botol plastik seberat 150 gram. Ada pula 25 kantong plastik
seberat 260 gram, dua sandal jepit seberat 270 gram, satu karung nilon
seberat 200 gram, serta 1.000 lebih tali rafia dengan berat 3.260 gram. Itu
yang terdeteksi baru 1 ekor ikan paus. Bagaimana dengan ikan-ikan lainnya.
Keadaan lingkungan akibat sampah plastik sudah sangat memprihatinkan.
Sampah-sampah plastik yang berada di darat akan menumpuk di
laut. Hewan-hewan laut mengira plastik itu sebagai makanan mereka. Di dalam
perut hewan laut ini plastik tidak akan terurai atau hancur, malah akan
merusak pencernaannya. Bisa jadi penyebab paus itu mati karena tumpukan
sampah plastik di dalam perutnya. Keberadaan sampah plastik di lautan,
menjadi cerminan kalau masalah ini semakin tak bisa dianggap enteng. Hampir
seluruh biota laut bahkan harus menanggung dampak buruk pencemaran
20
lingkungan tersebut. Dilansir dari Biological Sciences, lebih dari 260 spesies
mulai dari invertebrata, kura-kura, ikan, burung laut dan mamalia yang telah
tercemar sampah plastik sehingga mereka mengalami gangguan makan serta
pergerakan. Semua itu tidak terlepas dari campur tangan manusia. Bisa
dikatakan pula, bahwa semuanya karena ulah manusia semata. Semua karena
gaya hidup modern sekarang. Masyarakat menjadi konsumtif dan
menggunakan barang-barang sekali pakai dengan alasan kepraktisannya.
Padahal asal mula pembuatan plastik ini adalah untuk mengatasi kesulitan
bahan baku yang tersedia oleh alam.
Tanpa kita sadari, hal ini menyebabkan bumi kita menjadi sakit.
Mulai banjir yang sering terjadi karena penyumbatan saluran air oleh sampah,
lautan tercemar, hingga tanah yang ditinggalkan dengan milliaran ton sampah
yang membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk terurai. Tanah
menjadi tidak subur, kesehatan terganggu seperti gangguan pernapasan akibat
pembakaran sampah plastik. Banyak kejadian akibat sampah yang dibuang
sembarangan.Terlebih, ada jenis sampah yang tidak dapat terurai. Kalaupun
ada yang bisa terurai, itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Masih banyak lagi kejadian-kejadian akibat sampah plastik dan
pembuangan sampah yang sembarangan. Bagaimana bumi ini pada 10 atau 20
tahun yang akan datang? Apakah hal ini akan dibiarkan berkelanjutan tanpa
ada penanganan yang lebih bijaksana? Apakah kita akan mewariskan bumi
yang rusak kepada anak cucu kita? Apakah kita tidak merasa berdosa terhadap
bumi yang telah memberi kita banyak kehidupan selama ini dengan
menghancurkannya? Bagaimana tanggung jawab kita terhadap Sang Pemilik
Bumi ini yaitu Sang Pencipta Allah SWT?
Agar kita lebih bijak dalam menggunakan dan mengolah sampah
dengan baik, kita perlu tahu apakah yang dimaksud dengan sampah. Menurut
WHO (World Health Organisation), sampah adalah barang yang berasal dari
kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi,
ataupun yang dibuang. Sementara dalam UU No 18 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat
21
organik atau anorganik, bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Untuk menghindari bahaya sampah plastik seperti di atas,
pemerintah dan hampir semua elemen masyarakat beramai-ramai
mengkampanyekan hidup tanpa sampah atau yang lebih trend sekarang
dikenal dengan istilah zero waste. Zero Waste atau bebas sampah adalah salah
satu filosofi yang mengajak kita untuk mendesain dan mengelola produk-
produk secara sistematis demi menghindari dan mengurangi jumlah dan
dampak buruk dari sampah juga material-material habis pakai.
Zero Waste menghindari pemakaian yang hanya digunakan sekali
dan material-material yang sulit bahkan tidak bisa didaur ulang. Tujuannya
supaya sampah tidak dikirim ke landfill, menghasilkan produk baru, menjaga
sumber daya, mengurangi penggunaan plastik, mengurangi sampah, dan
tentunya melestarikan alam.
Berbagai komunitas juga bermunculan untuk menggerakan hidup
tanpa sampah. Salah satunya adalah Komunitas Portir. Komunitas ini
merupakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang telah berdiri sejak 5
(lima) tahun yang lalu, tepatnya didirikan pada bulan Agustus 2014. Komunitas
yang diketuai oleh Ibu Maya Yuliana ini beralamat di Gang Palem Lingkungan
Bermis Kelurahan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Komunitas Portir juga
terdapat di daerah lain seperti Lombok Timur, Kota Mataram, Taliwang,
Jakarta, Banyuwangi, Bali, Jember, dan Pekanbaru. Portir yang berada di
Lombok Tengah bernama Portir Attahir Praya dan Portir Attahir Sade yang
berada di Kampung Wisata desa Sade Kecamatan Pujut. Portir yang berada di
Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat bernama Portir Azzumar, di Bali bernama
Portir Allail, di Jember bernama Portir Annasr, di Jakarta bernama Portir Arrum
dan di Pekanbaru bernama Portir Assfaat. Selama ini Portir Attahir Lombok
telah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Lombok Tengah, Bank Sampah Mandiri NTB yang berada di
Mataram, Lombok Clean Care (LCC) yang berada di Kuta Lombok, Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur dan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Lombok Utara.
22
Berbagai program telah banyak dilakukan untuk mengurangi sampah
terutama sampah plastik, antara lain
1. Program Saber Oplas (Sapu Bersih dan Operasi Plastik). Portir Attahir
melakukan kegiatan Saber Oplas pada setiap hari Minggu di berbagai
tempat, seperti di Masjid Agung Praya, pantai Sengigi, pantai
Kerandangan, pantai Kelongkong, pantai Kuta, pantai Malimbu, tempat
wisata Aik Nyet, dan baru-baru ini diadakan di Pantai Labuhan Haji bekerja
sama dengan Portir Attahir Lotim. Khusus hari Selasa dan Sabtu, Saber
Oplas dilakukan di Desa Wisata Sade. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini
selalu mengajak masyarakat setempat untuk ikut terlibat di dalamnya
terutama perangkat desanya.
2. Edukasi sampah. Portir Attahir telah bekerja sama dengan sekolah-
sekolah lain seperti SDIT Al Muslimun dan SDN 2 Praya. Siswa-siswi di-
edukasi bagaimana mengelola sampah dan membuang sampah pada
tempatnya. Salah satu hasilnya adalah membuat eco break. Sampah-
sampah plastik dipotong kecil-kecil
kemudian dimasukkan dalam botol
plastik. Portir sudah membeli lebih dari
300 botol eco break dari siswa-siswi Al
Muslimun. Eco break bisa digunakan
untuk membuat kursi dan taman di
Bascamp Attahir Praya.
3. Pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Sampah-
sampah plastik dibuat menjadi bunga yang sangat cantik, kemudian dijual.
Nilai jual bunga plastik ini sangat tinggi, berkisar antara Rp. 25.000 – Rp.
50.000 pertangkai. Tergantung dari tingkat kesulitan dan kecantikan
bunga yang dirangkai. Salah satu anggota Portir yang telah berhasil
membuat bunga plastik seperti bunga Tulip, anggrek, mawar, dan lain-lain
ini adalah Baiq Mariana (dipanggil mbak Mar)
23
4. Portir telah berhasil mengajak semua anggotanya, untuk menggunakan
botol minuman Tumbler untuk mengurangi penggunaan botol atau gelas
mineral yang sifatnya sekali pakai.
5. Jika belanja ke mall, toko atau super market, selalu membawa tas kantong
belanja sendiri, untuk mengurangi penggunan tas kresek. Portir Attahir
juga telah membuat tas belanja ramah lingkungan yang berlogo Portir.
Produksi sampah plastik memang tak mungkin enyah begitu saja,
namun sangat bisa untuk dikurangi. Kesadaran diri sendiri dapat kita upayakan
lewat gaya hidup zero waste di kehidupan sehari-hari. Gaya hidup (life style) ini
sudah banyak dikampanyekan oleh para selebriti dan influencer terkenal.
Marilah kita menjadikan gaya hidup bebas sampah sebagai budaya kita. Jadikan
zero waste sebagai life style kita. Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau bukan
sekarang kapan lagi. Kalau hidup bebas sampah masih sulit, minimal kita bisa
mengurangi sampah dari sekarang. Kebiasaan baik akan menjadikan karakter
yang baik, karakter yang baik akan menjadikan lingkungan yang berbudaya
baik. Supaya kita bangga mewariskan bumi ini kepada anak cucu.
Sudah saatnya kita mulai menjadi orang yang "beradab" dengan
menghindari budaya ‘nyampah’. Berikut adalah tips-tips untuk mengurangi
budaya ‘nyampah’:
1. Kumpulkan sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah
sembarangan. Membuang sampah di sembarang tempat adalah ciri-ciri
orang yang tidak "beradab".
2. Pisahkan masing-masing jenis sampah, misalnya sampah organik dan non
organik.
3. Lakukan reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle
(mengolah kembali), rot (membusukkan), dan refuse (menolak) terhadap
sampah.
4. Jika belanja ke mall, toko atau super market, bawa tas kantong belanja
sendiri, anda tidak harus selalu menerima bungkus plastik yang diberikan
toko tersebut. Kebanyakan bungkus plastik hasil belanja tersebut selalu
menjadi sampah.
24
5. Jika membeli produk, pilihlah produk yang meminimalkan bungkus,
seringkali suatu produk itu dibungkus secara berlebihan dan ini akan
menjadi sampah.
6. Belilah produk yang bisa diisi ulang, karena ini akan mengurangi sampah
dari botol bekas kemasannya.
7. Jika untuk bepergian, ke kantor atau sekolah, hindari beli air kemasan
(aqua) di botol-botol kecil, akan lebih baik jika anda membeli botol
permanen yang bisa dipakai berulang-ulang dan anda tinggal mengisi
ulang airnya saja, tanpa perlu beli botolnya lagi.
8. Jika anda hendak tamasya atau rekreasi ke alam, selalu bawa kantong
sampah sendiri, karena seringkali di tempat wisata tersebut tidak
disediakan tempat sampah. Bawa pulang sampah non organik anda,
jangan pernah meninggalkannya di alam.
9. Ingatkan jika orang lain sering ‘nyampah’.
10. Sediakan tempat sampah dengan jumlah yang cukup di rumah dan kantor.
11. Mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan.
12. Mulai dari sekarang
25
BIJAK MENANGANI SAMPAH RUMAH TANGGA
LANGKAH CERDAS MENUJU ZERO WASTE
Oleh Nuning Mulyani, S.Ag
SMPN 1 PEMENANG Lombok Utara
Pola hidup bersih dan sehat merupakan keharusan bagi semua warga
masyarakat. Kebersihan dan kesehatan merupakan satu kondisi yang saling
berhubungan, karena lingkungan yang bersih akan mempengaruhi tingkat
kesehatan masyarakat yang berdomisili di tempat tersebut. Akan tetapi
menciptakan kondisi bersih dan sehat tidak semudah membaca slogan yang
tertera di setiap spanduk di sepanjang jalan. Terkadang sebagian besar
masyarakat menyadari arti pentingnya pola hidup bersih di saat merka telah
terjangkit suatu penyakit menular yang mematikan. Hal tersebut pun belum
mampu membuat sebagian kita tersadar untuk bertindak. Menjadi sebuah
kisah yang ironis disaat telah jatuh korban baru tersadar bahwa lingkugan
bersih itu sangatlah dibutuhkan untuk menunjang kesehatan. Namun setelah
kejadian tersebut terlewati kita kembali lagi pada kebiasaan awal.
Untuk mengugah dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya arti
kebersihan , pemerintah sudah banyak melakukan berbagai macam gebrakan.
Mulai dari mengadakan lomba kebersihan tingkat RT sampai tingkat nasional.
Salah satu contohnya adalah penghargaan Kalpataru yang di berikan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah/kabupaten yang merupakan
gelar penghargaan dan kehormatan bagi pemerintah daerah/kabupaten yang
mampu menciptakan dan memelihara kondisi bersih di daerah yang di
pimpinnya. Gencarnya promosi kesehatan melaui program-program unggulan
tingkat nasional di bidang kesehatan lingkungan yang dicanangkan oleh
Kementerian Kesehatan. diantaranya yang sedang berlangsung di masyarakat
adalah program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Bila di kaji lebih
mendalam tentang program tersebut akan tergambar jelas bahwa pemerintah
sangatlah serius menangani masalah kebersihan dan kesehatan ini. Pemerintah
tidak segan-segan mengeluarkan anggaran besar untuk kelangsungan program
tersebut. Bahkan agar tercapainya tujuan dari program yang digelontorkan ke
masyarakat sesuai dengan harapan, pemerintah menjalin kerjasama dengan
26
semua pihak yang terkait. Apakah itu Yayasan, NGO, LSM, baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri.
Namun pada kenyataannya kondisi yang dihadapi di lapangan
berbanding terbalik dengan tujuan dan harapan. Timbullah perumusan
pemikiran dari pakar kesehatan, bahwa kebersihan dan kesehatan bukanlah
semata-mata tanggung jawab Depatemen Kesehatan saja. Akan tetapi
kebersihan dan kesehatan merupakan tanggung jawab kita semua. Maka dari
itu dijalinlah kerjasama lintas sectoral dalam usaha menangani dengan serius
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan
dengan segala bentuk program dan kerjasama yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah agar permasalahan kebersihan dan kesehatan ini bisa teratasi.
Tingkat keberhasilan dari setiap program tersebut belum mencapai
tingkat maksimal. Indikasi yang dapat terbaca secara kasat mata belum
terjadinya perubahan perilaku yang signifikan dari target yang ditetapkan yang
menjadi tujuan program tersebut. Hal ini bisa dibuktikan dengan maraknya
pemberitaan di media masa seputar permasalahan tingginya angka timbulan
sampah di setiap daerah dan kurang maksimalnya upaya pengelolaan sampah
yang pada akhirnya akan kembali juga kepada permasalahan perilaku
masyarakat yang sebagian besar kurang perduli akan kebersihan ligkungannya.
Berdasarkan fenomena diatas muncullah suatu paradigma betapa pentingnya
kita sebagai orang tua mengedakuasi anak-anak kita akan pentingnya
membiasakan hidup bersih dan sehat dimulai dari lingkungan yang terkecil
yakni rumah tangga.
Dalam upaya mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat, Departemen Kesehatan menggelontorkan program-program
dengan metode pemberdayaan masyarakat berbasis rumah tangga. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikasn edukasi sejak dini di lingkungan rumah
tangga agar dapat mengelola sampahnya yang dimulai dari upaya pemilahan
sampah sampai kepada upaya pemanfaatan sampah. Namun sebagaimana
yang kita ketahui bersama bahwa masalah kebersihan dan kesehatan sangat
berhubungan dengan bagaimana merubah pola pikir, sudut pandang dan
kebiasaaan seseorang. Hal tersebut bukanlah pekerjaan cepat dan mudah
seperti menyiapkan mie instan untuk sarapan pagi. Merubah mind set dan
27
karakter membutuhkan waktu yang cukup lama dan keuletan serta kesabaran
tingkat tinggi baik bagi pemegang kebijkan maupun bagi pelaksana program di
lapangan.
Berbicara masalah mind set dan karakter sangat erat hubungannya
dengan pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan,
Memang tidak ada sesuatu permasalahan yang tidak mempunyai jalan keluar.
Akan tetapi merubah pola pikir dan kebiasaan itu sangatlah berat. Hal ini
mengingatkan kita akan cerita parodi yang sangat viral pada era 2005-an, yaitu
tentang drama satu babak yang tejadi di bandara International Bandara Korea
Selatan. Konon ceritanya pada waktu itu rombongan Pemda pada salah satu
Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat melakukan studi banding disalah
satu kota di Korea Selatan. Begitu rombongan tiba di bandara Korea Selatan
salah seorang pejabat berinisial I sedang merokok dan kemudian membuang
puntung rokoknya sembarangan. Tiba-tiba terjadi keributan, ternyata pejabat
tersebut disergap dan di borgol oleh dua oang security bandara. Pejabat itu
tidak terima atas perlakuan ke dua security bandara tersebut, dia marah-marah
dan, mengumpat dengan menggunakan bahasa daerah. Untung di antara
rombongan tersebut ada yang mempunyai ide cemerlang yaitu pejabat dengan
inisial N. Dengan sigap dia menghampiri tiga orang tersebut yang sedang
berdebat. Lalu pejabat N melakukan negosiasi dengan ke dua security tersebut.
Sementara pejabati I melongo karena tidak paham, sebab sang negosiator
bercakap-cakap dengan menggunakan Bahasa inggris pada kedua security
tersebut. Akhirnya melalui negosiasi yang cukup alot, Pejabat I di lepaskan
dengan tanpa syarat. Dua orang security tersebut agak ketakutan dan
wajahnya agak pucat. Pejabat I masih dengan nada bertanya pada pejabat N
tentang alasan pelepasannya. Dengan nada menyanjung tapi kesannya
berbohong, Pejabat N mengatakan bahwa alasan pejabat I di lepaskan karena
dua security itu mengetaui bahwa pejabat I adalah Raja di Raja di daerahnya.
Sedangkan kalimat negosiasi yang sebenarnya adalah seperti ini ” Orang yang
anda borgol itu adalah orang gila, kami kesini dalam rangka terapi pengobatan
penyakitnya “, itulah sebabnya dua security tersebut melepaskan Pejabat I
dengan mimik ketakutan.
28
Dari sekelumit cerita diatas bias ditarik satu kesimpulan bahwa
merubah perilaku dan sudut pandang seseorang sangatlah sulit. Jangankan
pada masyarakat awam, untuk kalangan pejabat pun tidak menyadari tentang
perilaku menyimpang yang dilakukannya. Hal tesebut terjadi karena
kebiasaaan yang dilakukan saat berada di tengah keluarga di dalam rumah
tangganya . Membahas tentang kebiasaan berperilaku bersih dan sehat
didalam rumah tangga perlu di kaji lebih mendalam salah satu program
pemerintah yang sangat erat hubunganya dengan menciptakan kondisi bersih
dan sehat didalam rumah tanga, yaitu 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.). Adapun 5 plar tersebut adalah :
1. Stop buang air besar di sembarang tempat
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengolahan makanan/minuman rumah tangga
4. Pengamanaan sampah rumah tangga
5. Pengamanan Limbah cair rumah tangga
Berkaitan dengan program Zero Waste yang dicanangkan oleh
Gubernur NTB beberapa bulan yang lalu, program tersebut cukup hangat
diperbincangkan oleh banyak kalangan.dengan berbagai macam sudut
pandang, tanggapan dan nada yang beragam. Dari yang terlihat mendukung
sampai yang kesannya pesimis bahkan ada pula yang menyudutkan dengan
menyatakan ada penyimpangan yang merugikan. Namun terlepas dari semua
itu sebagai bagian dari masyarakat yang berimtaq dan cerdas harusnya
mendukung dan berkhusnuzon bahwa program Pemprop tersebut bertujuan
baik. Karena sesungguhnya setiap upaya yang dilakukan oleh pemerintah
tentunya bertujuan memberikan pelayanan yang terbaik serta meningkatkan
derajat kesehatan bagi masyarakatnya.
Program Zero Waste ini jika dihubungkan dengan STBM sangat erat
hubungannya dengan pilar ke 4 yakni pengamanan sampah rumah tangga.
Mengapa memulai dengan sampah rumah tangga ? mengapa tidak sampah-
sampah yang lain saja. Agar lebih jelas peranan penting rumah tangga dalam
mensukseskan program zero waste, maka harus diketahui terlebih dahulu
pengertian sampah rumah tangga. Adapun pengertian Rumah tangga adalah :
29
terdiri dari satu atau lebih orang yang tinggal bersama-sama di sebuah tempat
tinggal dan juga berbagi makanan atau akomodasi hidup. Berkaitan dengan
pola hidup bersih dan sehat peranan rumah tangga sanagatlah vital, karena
pendidikan yang diperolah dari rumah tangga dan keluarga memberikan
kontribusi penting terhadap terjadinya perubahan perilaku dan pola pikir
seseorang. Akan tergambar jelas bahwa pendidikan yang diperoleh dari
keluarga dalam rumah tangga memberikan kontribusi penting terjadinya
perubahan perilaku dan pola pikir seseorang. Pengejewatahan dari semua itu
terjadi saat individu tersebut berada di tengah masyarakat dan diterapkan pula
saat beraktifitas di lingkungan kerja , sekolah pendidikan. bahkan akan terjadi
prilaku spontan yang dilakukan tanpa sadar saat berada di daerah lain, ataupun
negara lain. Singkatnya jika pendidikan keluarga salah, maka akan terbentuk
pribadi yang memiliki karakter yang kurang bertanggung jawab dan tidak
disiplin dalam segala hal. Namun sebaliknya apabila pendidikan keluarganya
benar, tentulah akan terbentuk pribadi yang bertanggung jawab serta memiliki
tingkat ke disiplinan yang tinggi. Maka akan menjadi sebuah keniscayaan untuk
pribadi yang terbentuk dari keluarga yang baik akan sangat mudah
mengarahkan pada kebiasaan kebiasaan baik lainnya.
Untuk itu sangatlah bijak jika pembiasaan pola hidup bersih dan sehat
itu, dimulai dari kalangan anggota keluarga yang hidup dalam sebuah rumah
tangga. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa rumah tangga termasuk
produsen sampah yang sangat produktif. Dalam rumah tangga banyak aktifitas
yang dilakukan oleh anggota keluarga, yang berujung dengan menghasilkan
sampah. Misalkan secara matematik, ada sebuah rumah tangga memiliki 5
anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga menghasilkan sampah 2
ons sampah setiap hari, maka rumah tangga tersebut produksi sampahnya 10
ons atau 1 kg perhari. Untuk hitungan satu bulan mengjhasilkan angka 30 kg.
Itu baru satu rumah tangga, jikalau di dalam sebuah kampung ada 500 KK, lalu
sebuah desa, kemudian kecamatan dan seterusnya. Terbayang produksi
sampah yang dihasilkan bisa mencapai ribuan ton. Kalau hal ini tidak di tangani
dengan serius, maka terbayang apa yang akan terjadi dengan lingkungan dan
masyarakatnya. Maka kepedulian peran aktif dari semua lapisan masyarakat
sangatlah diharapkan.
30
Permasalahan sampah akan cepat teratasi apabila dimulai dari tingkat
rumah tangga, karena tanggung jawab untuk terciptanya lingkungan bersih dan
sehat, bukan hanya kewajiban pemerintah saja atau dinas tertentu saja. Dari
upaya pemilahan sampah sampai ke pemanfaatan sampah merupakan salah
satu cara dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tercapainya derajat
kesehatan yang optimal adalah dambaan semua orang, tentunya menjadi
urusan dan tanggung jawab bagi semua masyarakat. Maka sangatlah tepat jika
pembiasaan pola hidup sehat dan bersih dimulai dari pribadi pribadi
masyarakat yang tinggal dalam sebuah rumah tangga. Melihat kembali pada
rumah tangga sebagai prudusen sampah yang cukup produktif. Sampah yang
dihasilkan dari kalangan rumah tangga sangat beragam, pengelompokannya
dimulai dari jenis sampahnya, ada sampah, yang tergolong sampah organik.
Yang termasuk dalam sampah ini adalah semua sampah yang cepat lebur dan
membusuk serta mudah terurai saat di timbun di dalam tanah. Contoh sampah
organic diantaranya potongan sayur, buah yang busuk, atau makanan yang
sudah basi, dedaunan dll Berikutnya sampah anorganik, sampah jenis ini tidak
bisa hancur dan sulit terurai saat tertimbun didalam tanah. Adapun yang
termasuk dalam sampah anorganik adalah kemasan botol dan gelas plastik,
plastik sacet pembungkus sampho, pembungkus bumbu dapur, pembungkus
minuman dll.. Apabila sampah-sampah yang bersumber dari rumah tangga
tersebut tidak bias ditangani dengan benar, maka akan terjadi penumpukan
sampah dari masing-masing rumah. Agar permasalahan tersebut tidak berlarut
larut, maka diharapkan setiap individu yang ada di dalam rumah tangga, turut
peduli dan berpartisipasi dalam menangani sampah yang dihasilkan dari rumah
masing-masing.
”MARI CIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT ”
”HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI MULAI DARI DIRI KITA SENDIRI”
”KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI, KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI ”
”ZERO WASTE CERMINAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERTAQWA
SERTA BERMARTABAT”
31