The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by iskandarpatimah, 2023-10-12 00:55:34

1. ok antologi jalan masih panjang (Autosaved)(1)(1)

1. ok antologi jalan masih panjang
By. patimah

JALANMASIHPANJANGAntologi Cerpen dan Puisi Lilis Ernawati, Aster Bili Bora, Bunda Ziiban,Rusli Razak, Adolf Jorgen Nuhujanan, Sutrisno,Patimah Iskandar,Sopiah Margareta, Siti Suminar,Nurhalimah, Suci Amelia, Yulis Rahmawati,Salimah Nurhasanah, Syifa Purwati, Sopi Paridah,Amelia Putri, Faisal Azmi, Andi Harmawati,Piarman,Nina Yuliana, Yati Sumiati, Mahdalena Yunginger,Frans Fernandez, Erik Sumarna, M. Abd. Rahim, Sri Sugiastuti


ii Antologi Cerpen dan Puisi JALAN MASIH PANJANG Antologi Cerpen dan Puisi Copyright ©2023 300 hlm; 14cm x 21cm QRCBN :62-688-7193-709 Penyusun : Lilis Ernawati, dkk Editor : Lilis Ernawati Desain Sampul : Lilis Ernawati Tata Letak : Tim PMA Literasi Istikamah RedaksiCV Anagraf Indonesia graflitin.com Ruko Palem Merah Talaga Bestari J2/06 Tangerang Banten 089692593804 02717471238 Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit.Isi di luar tanggung jawab Penerbit Anagraf Indonesia


JALAN MASIH PANJANGiii KATA PERSEMBAHANBuku ini berisi tentang pelajaran hidup yang banyak hikmahnyasehingga para pembaca dapat terhibur dan terinspirasiuntukterus berjuang menjalani kehidupan. Ingatlah, kemarin adalahkenangan, hari ini adalah perjuangan dan besok adalah harapan


iv Antologi Cerpen dan Puisi KATA PENGANTAR Selamat datang di dunia yangpenuhwarna dan makna, yang kinikitatelusuri bersama melalui halamanhalaman buku ini. "JALANMASIHPANJANG”Antologi CerpendanPuisi" adalah sebuah karyaseniyang mengajak kita merenung,merasakan, dan merayakanberagamperjalanan hidup, cerita,dangagasan. Sebuah jalan adalah sebuah perjalanan, dandalamperjalanan itu terdapat pelajaran yang berharga.Melalui kumpulan cerpen, dan puisi yang terhimpundisini, kita diajak untuk menjelajahi berbagaisudutkehidupan manusia, menapaki jalan-jalan yangmungkinsudah kita lalui atau yang belum pernah kita sentuh.Disetiap halaman, penulis-penulis hebat dari berbagailatar belakang dan pengalaman hidup berbagi pandanganmereka tentang dunia ini. Cerpen-cerpen dalam antologi ini membawakitakedalam peristiwa-peristiwa kecil yang membentukperjalanan manusia, mengungkapkan kompleksitasemosi,dan meresapi makna di balik setiap momen. Sementaraitu puisi-puisi menghidupkan kata-kata denganritme,


JALAN MASIH PANJANGvimajinasi, dan emosi yang mendalam, menjalinbenangmerah antara kata dan perasaan. Karya-karya dalam buku ini adalah cerminandariperjalanan panjang para penulis dalam mengejarinspirasi, menemukan makna, dan menghadapi tantangan.Mereka berani berbagi dengan kita semua potonganpotongan dari perjalanan pribadi mereka yangunik.Setiap cerita dan puisi di sini adalah suarayangterdengar dari sudut pandang yang berbeda,tetapimereka semua menyatu dalam sebuah pesan yangsama:bahwa jalan hidup adalah petualangan yang takadahabisnya. Semoga "JALAN MASIH PANJANG: Antologi CerpendanPuisi" menjadi teman setia yang menemani Andadalamperjalanan panjang melintasi kata-kata, pikiran,danemosi. Semoga karya-karya ini memberi Anda inspirasi,introspeksi, dan kegembiraan. Selamat menikmatiperjalanan ini yang masih panjang, yang penuhwarna,dan yang akan membawa kita ke tempat-tempat yangbelumpernah kita bayangkan. Selamat membaca! Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd Dosen, Konselor, Asesor, Penulis Terbaik Perpusnas2021


vi Antologi Cerpen dan Puisi PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swtyangtelah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kamisemua,sehingga kami dapat menyelesaikan buku berjudul JalanMasihPanjang ini dalam keadaan sehat walafiat. Buku berjudul Antologi Jalan Masih Panjang merupakanbuku yang di dalamnya berisi tentang kisah para penulisdalammenghadapi ujian hidup baik itu ujian di dunia percintaan,pendidikan, pekerjaan maupun pergaulan di masyarakat. Pahit, getir para penulis rasakan sebelum akhirnyamenemukan jalan kebahagiaan. Rasa sakit yang dialamiparapenulis menjadi booster tersendiri yang menguatkan tekaddanmembulatkan hati untuk mengejar cita-cita dan cintayangmenjadi mimpi. Keikhlasan, kesabaran dan kegigihan menjadi modalutamasuatu keberhasilan para penulis dalam menghadapi semuaujianhidup ini. Semoga bisa menjadi inspirasi dan instropeksi diribagikita semua, sehingga kita sadar jika takdir Tuhantelahtertuliskan. Kita sebagai manusia hanya berusaha danberdoaagar jangan jatuh ke lubang kenistaan. Tim Penulis


JALAN MASIH PANJANG vii DAFTAR ISI KATA PERSEMBAHAN............................................................................iii KATA PENGANTAR................................................................................ivPRAKATA ..............................................................................................vi DAFTAR ISI.......................................................................................vii 1. TUHAN TAHU YANG TERBAIK UNTUKMU Lilis Ernawati.................................................................... 12. KAREI ATA Aster Bili Bora................................................................ 233. MENTARI DAN REMBULAN Bunda Ziiban...................................................................... 314. DERITA BERBUAH SUKSES Rusli Razak........................................................................ 345. IBU MEGI… CINTA YANG TAK TERWUJUD Adolf Jorgen Nuhujanan.................................................. 436. KUMPULAN PUISI Sutrisno.............................................................................. 487. KUMPULAN PUISI Patimah Iskandar.............................................................. 618. TEMBOK HATI VENY Sopiah M. Rahajaan.......................................................... 699. NESTAPA Siti Suminar...................................................................... 7610. DI BALIK DUA KEHIDUPAN Nurhalimah......................................................................... 8611. BUNGKAM ITU KALAH Suci Amelia........................................................................ 9712.REDUP ASAL JANGAN PADAM Yulis Rahmawati.............................................................. 10813.MERASUK Salimah Nurhasanah........................................................................ 121


viii Antologi Cerpen dan Puisi 14.KETINGGIAN SELALU MEMPERTEMUKAN Syifa Purwati .................................................................. 14215.DOHANA Sopi Paridah.................................................................... 16016.MALAM MENJEMPUT FAJAR Arutalalia / Amelia Putri.......................................... 18417.MENCARI TUHAN Faisal Azmi...................................................................... 19318.KUTITIP ENGKAU DALAM DOA Andi Harmawati................................................................ 20319.DI BALIK KEKECEWAAN ADA KEBAHAGIAAN Piarman .............................................................................. 20820.APA YANG KAU TABUR ITU YANG KAU TUAI Nina Yuliana.................................................................... 21721.KUMPULAN PUISI Yati Sumiati.................................................................... 22322.TAHTA DI BALIK KABUT LEMBAYUNG Mahdalena Yunginger...................................................... 23123.KAPAK LUPA NAMUN POHON TIDAK Frans Fernandez.............................................................. 24324.LUKA TAK TERDUGA Erik Sumarna.................................................................... 25325.UJIAN SILIH BERGANTI M. Abd. Rahim.................................................................. 27726.BERDAMAI DENGAN HATI Sri Sugiastuti................................................................ 283


JALAN MASIH PANJANG11. TUHAN TAHU YANG TERBAIK UNTUKMULilis Ernawati Malam semakin menjelang, desir angin punmulaimenyelisip ke dalam relung kalbu setiap insan,aromamistis mulai terasa membangkitkan bulu kuduksetiapmakhluk, “…huuuuuuuuuuuus,…huuuuuuuuus.”Pintu-pintu rumah sudah mulai tertutup,bahkansebagian orang telah singgah ke haribaannyadanmematikan pijar di peraduannya. Sesosok bayang mengendap-endap mencurigakan,berjalan perlahan.,…”srek…srek…srek….”Tanpa rasa takut, sesosok bayang tersebutterusberjalan menelusuri perkampungan sambil menggendongsesuatu didekapannya. Entah itu pakaian, entah itubayi,atau barang yang mungkin berharga baginya. Kegelapanmalam tak dia hiraukan, rasa takut pun takdiapikirkan. Sesampainya di sebuah rumah, barang didekapannyadia letakkan di atas dipan pelataran. Sambil menengokke kiri dan ke kanan, dia pun bergegas meninggalkanhalaman rumah itu. Dia berjalan setengah berlari karena inginsegerakeluar dari kampung tersebut, takut, …takut,…adaorang yang melihatnya dan berpapasan dengan dirinya.Saat sampai di perbatasan kampung, …diapunmenarik napas lega. Seakan berkurang beban hatinya.“Ehhhh…heeeemmm.”


2 Antologi Cerpen dan Puisi Lalu dia masuk ke dalam mobil putih yangsedaritadi menunggunya. “ Ayo Pak, jalan,”perintahnya sambil dudukdibelakang sopir. “ Maaf Neng, sekarang mau kemana lagi?,”tanyasopir sambil menyalakan mesin mobil. “Bandara Pak,”jawab wanita tersebut datar,sambilterengah-engah. “Siap Neng,jawab sopir sambil melirik kacamobil.Sekilas tampak jelas ada butiran air di pipiwanitatersebut. Entah apa yang terjadi. Namun,yangmengherankan mengapa wanita itu kembali tanpa mendekapsesuatu seperti saat keluar mobil tadi. Namun,diatakberani bertanya, hanya matanya sekali-kali melirikkacamelihat kondisi penumpangnya. Sesampainya di bandara, penumpang wanita tersebutsegera turun sambil menyerahkan ongkos taksinya,danpak sopir pun mengeluarkan barang-barang dibagasimobil itu. “Neng mau kemana?,”tanya pak sopir penasaran.“ Medan Pak, ” jawab penumpang itu datar,sambilmenunduk menutupi air mata di wajahnya yangterusmengalir. “Oooh…,”gumam pak sopir. Setelah penumpangnya turun, sopir taksi punsegeraberanjak pergi keluar dari bandara. Sepanjangjalanotaknya terus menerka-nerka, apa yang terjadipadapenumpangnya, yang sudah dia kenal sejak dibangkukuliah dulu. Penumpangnya adalah bunga kampus yang sangatramah.Akan tetapi sangat disayangkan, karena kondisi


JALAN MASIH PANJANG3ekonominya tidak memungkinkan, katanya dia menjadiwanita simpanan. “ Aaaah, … mengapa aku memikirkan persoalanyangbukan urusanku? Biarkan saja, toh dia bukan saudarakuini, ” katanya sambil melanjutkan perjalananmencarinafkah di tengah malam. Keesokan harinya,… Di sebuah rumah terjadi kegaduhan. “Bu,…Ibu,…sepertinya ada suara bayi di pelataran rumah,”ucapsibapak sambil menggoyang-goyangkan tubuh istrinyayangmasih tertidur nyenyak. Sambil gelagapan sang istri pun terbangun,…“Dimana pak? … di mana? ” tanyanya sambil menyibakkanrambutnya dan mengikatnya agar tidak terurai berantakan.Suami istri tersebut bergegas keluar, mencarisumber suara tangisan bayi yang sedari taditerusmenangis tiada henti. Ternyata, sumber suara itu datangnya dariruangdepan pekarangan rumahnya. Sebuah bungkusankaintergolek di sana. Ada tas berisi pakaian bayi dansususerta amplop putih. Sang suami pun penasaran, dibukanya amplop tersebut.Di dalamnya ada kalung bertuliskan Anindita,segepokuang dan secarik kertas bertuliskan pesan : “ Saya titipkan anak ini, karena terpaksa.Sayatinggalkan dia, ayahnya tidak bertanggungjawab.Sayayakin Bapak dan Ibu akan menyayanginya sepertianaksendiri, karena saya tahu kalian adalah sosokyangpenyayang. Andai Tuhan masih memberikan kesempatan,suatu hari nanti saat saya sudah tidak sengsaralagi,saya akan datang melihatnya, tapi bukanuntukmemilikinya. Terimakasih, telah menyelamatkananaksaya.”


4 Antologi Cerpen dan Puisi Sejenak suami istri tersebut tertegun, bertatapansambil mengerutkan dahi penuh dengan kebingungan.“Pak, apa maksud ibu anak ini, anaknya diberinamaAnindita?,”tanya sang istri. “ Sepertinya begitu, menurutmu bagaimanaBu?,”tanya sang suami. “ Yah sudah kita beri nama Anindita Pak,”jawabsang istri. Lalu, sang istri segera membawa bayi tersebutkedalam rumah, dan mendekapnya dengan erat, karenaudaradi luar begitu dingin. Sementara sang suami, mengambilair hangat serta sendok kecil. Kemudian disuapkannyaair hangat tersebut ke mulut bayi itu. “Pak, coba baca aturan membuat susu di kotaksusutersebut, kemudian buatkan sekalian. Tapi sebelumdimasukkan dalam botol, botolnya kocok-kocok duluyahpakai air panas!,”perintah istrinya. “Iya Bu, “jawab sang suami penuh semangat.Sang suami pun mengikuti perintah istrinya.Setelahitu, mempraktikkannya membuat susu. Setelahjadi,susu pun diserahkan kepada istrinya, dan diberikankepada sang bayi. Bayi pun menyedot susu itudengancepatnya, sepertinya dia lapar. Setelah habis susunya,kemudian sang bayi tertidur lagi. Mungkin diamerasakenyang dan hangat dalam dekapan ibu tersebut. Sang Ibu kemudian menidurkan bayi tersebut.Tidaklama setelah itu suara adzan berkumandang. Suamiistriitupun segera mengambil air wudhu, dan melaksanakansholat subuh berjamaah. Setelah sholat subuh, suami Istri ituberdoaberucap syukur pada Sang Kuasa atas rejeki yangtelahdiberikan-Nya hari ini. Walaupun mereka belum tahuinianak siapa, akan tetapi kehadiran bayi tersebut,


JALAN MASIH PANJANG5bagaikan jawaban Illahi Rabby atas doa-doa yangselamaini mereka panjatkan. Mereka adalah sepasang suami istri yangtelahmenikah selama 25 tahun, akan tetapi belumjugadikaruniai anak. Namun mereka tetap bersabar,berdoamemohon kemurahan Sang Kuasa agar dapat mengijabahpermohonannya untuk mendapatkan momongan. Kehadiran bayi kecil Anindita, membuat ceriasuamiistri tersebut. Kini, semenjak ada Anindita, sangistritidak pernah ikut ke ladang, karena harus mengurusbayitersebut. Namun sang suami tetap senang. Setiappagiberangkat ke ladang sambil berdendang melantunkansholawat Nabi diselingi pujian pada Illahi Robbi.Hal itu membuat para tetangganya banyak yangmerasaheran dan penasaran. Ada apa gerangan dengantetangganya yang bernama Pak Entis itu, sehinggaterlihat sumringah akhir-akhir ini, padahaldiakeladang tanpa ditemani istrinya. Untuk menghilangkan rasa penasarannya, PakBaktiakhirnya memberanikan diri bertanya, daripada menerkanerka.“Assalamualaikum Pak Entis, kalau boleh kamitahu,mengapa akhir-akhir ini bapak gembira sekali,”tanyaPak Bakti sambil menghampiri Pak Entis di sela-selawaktu istirahatnya. “ Waalaikumsalam Pak Bakti, tidak ada apa-apa.Semuanya baik-baik saja. Hanya saat ini sayadenganistri sedang dalam keadaan bahagia, karenaAllahkirimkan seorang bayi ke rumah kami, ”jawab PakEntis.“ Oooh, … Siapa yang mengirimkannya Pak?Allahlangsung?, ”tanya Pak Bakti penasaran. “ Ha … ha … ha … Pak Bakti, …Pak Bakti,…kayakpelawak saja. Yah gak mungkin lah. Masa, …Allah


6 Antologi Cerpen dan Puisi memberikan anak langsung ke pangkuan kami, “jawabPakEntis sambil tertawa terkekeh-kekeh. “Jadi gimana ceritanya, saya penasaran ini,”tanyaPak Bakti lagi. “Begini lho Pak. Kemarin dulu, tepatnya hariJumat1 Muharram, sesaat setelah saya selesai sholat tahajud,tiba-tiba saya mendengar ada suara bayi di pelataranrumah, di dipan tempat saya biasa ngadem. Awalnyasayaragu, takut lagi mimpi. Kemudian saya denganistrikeluar rumah dan mencari sumber suara. Setelahketemu,kami langsung membawanya dan merawatnya. Namunsayabingung, baiknya bagaimana yah Pak?,”tanya PakEntispada Pak Bakti. “Oooh,… begitu toh. Kalau menurut saya,baiknyaBapak laporan ke desa, dan kantor polisi. Takutnyaadamasalah di kemudian hari,”jawab Pak Bakti. “Oooh,…begitu yah, baiklah kalau begitu PakBakti,besok saya mau ke desa dulu lalu ke kantor polisi,”jawab Pak Entis. Keesokan harinya, Pak Entis tidak ke ladang.Diamengajak istrinya laporan ke desa. Istrinya punsetuju.Karena mereka tidak mau anak bayi tersebut bermasalah.“Bu, jangan lupa surat dari amplop itu jugadibawayah!, ”ucap Pak Entis mengingatkan istrinya. Sesampainya di Balai Desa Suka Makmur, merekapunmenghadap kepala desa. Namun sayang, Pak KepalaDesaSuka Makmur sedang tidak ada. Jadi hanya diterimaolehpak sekdes saja. “ Maaf pak sekdes, bagaimana langkahsayaselanjutnya?,”tanya Pak Entis. “Gini dech Pak Entis, karena bayi ini ditinggalkandi rumah Bapak, dan dipercayakan oleh ibunya untukdiurus oleh Bapak, sekarang Bapak ke PuskesmasSuka


JALAN MASIH PANJANG7Makmur, cek kesehatannya, jangan lupa juga laporankepolisi, agar tidak terjadi salah paham di kemudianhari.Kalau di desa, karena bapak kepala desa tidakada,laporan Pak Entis saya tampung, nanti saya sampaikan,”jawab pak sekdes panjang lebar. Pak Entis dan istrinya pun pergi ke puskesmasuntukmemeriksakan bayi Anindita. Dan hasilnya alhamdulillahbaik, sehat. Hanya saja si bayi butuh vaksinasi.Sepulang dari Puskesmas Suka Makmur, suamiistriitu pun pergi ke kantor polisi. Sesampai disana,laporan pun dicatat, dan menurut Pak Polisi,baiknyadiurus hak asuhnya, agar tidak ada tuntutan kemudianhari. Pak Entis dan istri senang mendengar sambutanparaaparat. Esok harinya mereka mengundang pengajiantetangganya, sebagai tanda syukuran sekalianakikahbayinya tersebut. Ibu Entis dibantu tetangganya memasak makananyangakan disajikan saat syukuran nanti. Sementaraitubapak-bapaknya membantu proses pemotongan kambinguntuk akikah bayi Anindita. Di tengah gegap gempita masyarakat, sebuahmobiltaksi putih lewat, supir tersebut terheran-heranmelihat kekompakan warga kampung ini. Dia punsengajaberhenti di sebuah warung kopi. Sambil meminumkopi,dia pun memberanikan bertanya kepada pemilik warung.“Pak maaf, saya mau tanya, di sini ramai amatyah,ada acara apa?,”tanya sopir. “Ini Pak ada acara syukuran. Pak Entis mendapatkananak baru, kiriman dari Allah. Padahal selamainimereka susah mendapatkan anak, gaktahunya pas 1Muharam


8 Antologi Cerpen dan Puisi ada bayi di pelataran rumahnya,”jawab bapak pemilikwarung. “ Oh, … begitu yah, ” jawab sopir singkatsambilmengingat-ingat kejadian malam 1 Muharam tersebut.Diamasih ingat, malam itu penumpangnya membawa sesuatudidekapannya masuk kampung ini. Tapi kemudian pulanglagitanpa membawa barang di dekapannya. “Apa mungkinbarang didekapan itu bayi yang ditinggalkan wanitamudapada malam itu?,”ucapnya dalam hati. *** Hari berganti hari, waktu berganti waktu. KinibayiAnindita sudah remaja. Sudah pantas dipakaikanperhiasan. Ibu Entis pun memohon ijin sama suaminyauntuk memakaikan kalung bertuliskan nama Anindita.PakEntis pun menyetujuinya. Ternyata Aninditacantiksekali memakai kalung tersebut. Lehernya yangputih,mulus dan jenjang semakin menambah kecantikannya.“ Nin, mumpung lagi sempat, bikin KTP dulugih.Biar nanti saat kamu mau masuk kuliah tidak usahrepotrepot lagi bikin KTP,”suruh Ibu. “Baik Bu, Anin mau ngurusin sekarang,”jawabAninsambil menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa.Anin pun berjalan menuju rumah Pak RT,untukmeminta surat jalan membuat KTP, tak lupa diamembawakartu keluarga, setelah itu ke rumah pak RW kemudianbaru ke desa. Sesampainya di desa, ada seoranglakilaki yang melihat Anin tanpa berkedip. Dia sepertiyangkaget melihat Anin. Laki-laki itu adalah mantankepalaDesa Suka Makmur yang dulu pernah menjabat, saatAninmasih bayi. Anin pun merasa kikuk, dia kemudian mengulurkantangannya dan mencium tangan lelaki tersebut,sambil


JALAN MASIH PANJANG9menyapanya. Karena dia tahu jika lelaki tersebutpernahmenjadi pejabat Desa Suka Makmur, Pak Jayusman namanya.“Assalamualaikum Pak, apa khabar?,”tanya Anin.“Siapa namamu Nak, mau apa ke sini?, “tanyaPakJayusman. “Saya Anindita Pak, anak Pak Entis dan IbuYuyun,ke sini mau buat KTP, ”jawab Anin lengkap. Saat nama Anindita disebut, jantung mantankepaladesa itu terasa berhenti sejenak. Bayang-bayangmasalalunya yang indah kembali menari-nari di pelupukmatanya.“Anindita,… kamu di mana sekarang, ”gumamnyadalam hati. Oh,… mau lanjut kuliah?, ”tanya Pak Jayusman.“Iya Pak,”jawab Anin.”Saya ke dalam duluPak,”lanjut Anin sambil meninggalkan bapak tersebut.Sepeninggal Anindita, bapak itu sepertisedangmengingat-ingat sesuatu. Dalam hatinya dia bergumam,”Kenapa anak itu memakai kalung yang samadenganAnindita?.” Anindita adalah wanita simpanan pak Jayusman,saatbeliau menjabat sebagai Kepala Desa Suka Makmur.Duludia terpaksa meninggalkannya karena wanita itumemintapertanggungjawabannya. Sementara itu, dia memilikiistri dan anak. Dia pun tidak mau mempertaruhkanjabatannya demi wanita tersebut. Dulu diasempatmembelikan kalung bertuliskan Anindita. Dia jugapernahmenyuruh Anindita menggugurkan kandungannya,danmemberikannya uang segepok untuk biayanya. Namunsayang,Anindita setelah itu menghilang seperti di telanbumi.Kini setelah 18 tahun berlalu, tiba-tiba munculsesosokgadis yang mengenakan kalung bertuliskan Anindita.Dalam hatinya mulai bertanya-tanya, apakah inianakAnindita, atau hanya kebetulan saja.


10 Antologi Cerpen dan Puisi Pak Jayusman merasa pusing, rasa bersalahnyapadaAnindita membuat hatinya seperti di sayat sembilu.Diakini telah sadar, jika apa yang dilakukan di masamudadulu adalah sebuah kesalahan besar. Kini diainginmemperbaiki semua kesalahan tersebut. Namun kemanadiaakan mencari Anindita. “ Mari Pak, ” sapa Anin, sambil meninggalkanPakJayusman yang merasa kaget karena lamunannya tiba-tibaharus buyar. Sejak kejadian itu Pak jayusman sering jalan-jalanmelewati rumah Pak Entis. Bahkan, kadang sekali-kalisuka numpang ngopi di sana. Hal ini membuat PakEntismerasa heran, karena selama ini Pak Jayusmanjarangmelewati jalan tempatnya tinggal. Hingga suatuhari,Pak Jayusman memberanikan diri menanyakan jatidiriAnindita. “Pak Entis, maaf sebelumnya. Kalau boleh sayatahutentang Anindita, siapakah orangtua kandungnya?,”tanyaPak Jayusman. “ Kami lah, memangnya kenapa?, ”jawab PakEntisdengan nada marah, dia takut hal ini didengarolehAnindita. “Hah, kalian? semua orang tahu Tis, kalau Aninditabukan anak kandungmu, “ujar Pak Jayusman nyolot.“ Maksud bapak apa yah? kok tiba-tiba menanyakananak saya?,”tanya Pak Entis seakan tidak terimadenganpertanyaan Pak Jayusman. “ Bukankah Anindita itu bukan anak kandungmuTis?,”tanya Pak Jayusman terbawa emosi juga. Anindita tersentak mendengar teriakan di luarsana,yang mengatakan jika dia bukan anak kandungIbuBapaknya yang selama ini menyayanginya.


JALAN MASIH PANJANG 11Dia pun keluar kamar, sambil melihat bapaknyadanmantan kepala Desa Suka Makmur itu yangsedangemosi.Pak Entis pun mulai gusar, saat melihat Aninditakeluar rumah. “Maaf Pak, pergi dari sini sekarang jugasebelumsaya naik pitam,”bentak Pak Entis lagi. “ Aku hanya menanyakan kejelasannya Tis, ”bentakPak Jayusman. “ Pergi Jayusman!, ” teriak Pak Entissambilmemegang dadanya dan terduduk di lantai. Aninditapunsegera berlari menuju bapaknya, sambil berteriakmemanggil ibunya. “ Bu, … Bapak Bu, … Bapak pingsan Bu, ”teriakAnindita sambil berderai airmata. Tetangga sekitarpunbanyak yang datang dan menolong Pak Entis sertamemintaPak Jayusman pergi dari sana. Pak Entis segera di bopong ke kamarnya. Sementaraitu pak RT memanggil mantri kesehatan desauntukmemeriksa kesehatan Pak Entis. Dan sebagian wargalagimenyuruh Pak Jayusman pergi dari sana. “ Bagaimana kondisi Pak Entis,Pak Mantri,”tanyaPak RT. “ Untung segera ditangani, Pak Entis terkenaserangan jantung dadakan. Sepertinya dia ada masalah,berat, sehingga dia ngedrop,”jelas Pak Mantri.Ibu Entis menangis tak henti-henti melihatkondisisuaminya. Sementara Anindita merasa perasaannyaberkecamuk, ada kecewa, ada marah, ada penasaran,semuanya menjadi satu. Anindita ingin menanyakan statusnya, tapi diatidakpunya keberanian, karena melihat kondisi bapaknyayangmasih belum sadarkan diri dan ibunya yangmasihmenangis terus menerus.


12 Antologi Cerpen dan Puisi Keesokan harinya bapak mulai sadar, akantetapiternyata separuh badan bapak tidak bisa difungsikan.Semakin sedih rasanya melihat kondisi bapak saatini.Anindita hanya bisa diam saja, dirinya pasrahakansuratan tangan yang telah digariskan padanya. Malam harinya, bapak memanggil ibu dan Anindita.Kemudian bapak menyuruh ibu mengambil sesuatuditasyang dulu pernah dibawakan oleh ibunya Anindita.Kemudian bapak menyuruh ibunya jujur, ceritakansegalanya. Ibu pun menceritakan kejadian sebenarnya. Aninditapun menangis tersedu-sedu. Dia pun marah. “Kenapa bapak dan ibu tidak jujur padaku?KenapaBu? Kenapa Pak?,”tanya Anindita. “ Anin, ibu dan bapak ingin menyampaikanrahasiaini setelah kamu dewasa, dan siap menerima kenyataansebenarnya. Tapi kamu harus tahu Anin, jika ibudanbapak menyayangimu lebih dari segalanya. Jangankanharta, nyawa pun kami rela korbankanuntukkebahagiaanmu, “ucap ibu sambil tersedu-sedu. “Lalu siapa ibu dan bapakku, Bu?,”tanya Aninditasambil menangis. “ Maaf Anakku sayang, ibu dan bapak tidaktahusiapa ayah dan ibumu. Hanya surat ini, kalung, pakaian,susu dan uang yang terdapat di tas ini. Sekali lagiibumohon maaf sayang. Ibu tidak tahu, ”jawab ibusambiltersedu-sedu. “ Seandainya aku tidak diharapkan, mengapaakudilahirkan Pak, Bu?, ” tanya Anindita serayaterusberurai air mata. “ Anindita, kesayangan ibu dan bapak, masalaluorangtuamu adalah sejarah orangtuamu, pahitdanmanisnya mereka yang tahu. Sejak hari itu kau hadirdi


JALAN MASIH PANJANG 13rumah kami hingga kini adalah hadiah dari yangkuasauntuk kami, karena bisa memiliki dirimu yangselalumemberikan kebahagiaan kepada kami. Sedangkanesoknanti adalah misteri bagi kami. Bapak ibu tidaktahu,apakah kamu akan tetap masih ingin bersama kamiataukahtidak? apakah kamu masih menyayangi kami ataukahtidak?, ” ucap bapak terbata-bata sambil beruraiairmata juga. “ Bapak, Ibu, Anin sayang sama Bapak danIbu,”teriak Anindita sambil menangis meraung-raung. “Terus Pak, mengapa Pak Jayusman ngotot menanyakanjati diriku?, ” tanya Anindita lagi setelahpuasmenangis. “ Ehm … bapak tidak tahu Nak, karena diabelummenceritakan apa-apa. Jika ingin jelas, cobakamudatangi rumahnya, dan tanyakan padanya, mengapadiangotot ingin mengetahuinya?,”ucap bapak terbata-bata.Keesokan harinya, Anindita menuju ke rumahPakJayusman. Di sana terlihat sosok renta itusedangmerenung sendirian. “Assalamualaikum,”ucap Anindita. “Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh,”jawabPak Jayusman, setengah kaget. “ Ada apa Nak kamu datang ke sini?, ”tanyaPakJayusman. “ Maaf Pak, saya mau menanyakan ke Bapak,kenapaBapak ngotot ingin mengetahui jati diri saya?,”tanyaAnindita sambil memandang wajah renta di depannya.Pak Jayusman menghela nafas panjang. Diaseakaningin membuang semua beban hatinya. Sementara itu, di dalam rumah, seorangibumengendap-endap menguping pembicaraan mereka berdua.


14 Antologi Cerpen dan Puisi Pak Jayusman kemudian bercerita, mengapa diangototingin mengetahui jati diri Anindita. “Begini lho Nak, pertama kali bapak melihatkalungyang kamu pakai itu, bapak ingat seseorang yangsangatbapak cintai, akan tetapi tak tahu di mana sekarangtinggalnya. Yah, cinta terlarang. Karena saat itubapaksudah memiliki anak istri. Wanita itu bernama Anindita.Bapak sengaja memesan kalung bertuliskan namanya.Kalung pesanan khusus yang bertahtakan berlian.Namunketika Anindita hamil, bapak memberinya uangdanmenyuruhnya menggugurkan kandungannya. Nah sejaksaatitulah Anindita pergi entah kemana, itulahkisahsebenarnya,”kata Pak Jayusman sambil sesekalimenyekamatanya yang mulai berlinang. “ Teganya Bapak padaku, Bapak tak pernahmengharapkan kehadiranku. Bapak macam apa yanginginmengetahui jati diriku, “ucap Anindita sambilberuraiairmata. Tiba-tiba dari dalam rumah keluar seorang perempuansetengah baya sambil berteriak, “Oooh,…inirupanyaanak jadah itu yah, anak haram hasil perzinahanmudulu.Dasar anak tidak tahu diri. Sekarang kamu maununtutminta warisan yah, setelah dulu ibumu menggerogotikeluargaku hah, ” teriak Ibu Jayusman sambil menjambakrambut Anindita. “ Sudah, … sudah, … sudah Bu. Itukan ceritamasalalu. Sekarang aku ingin insyaf, aku ingin menebuskesalahanku, aku ingin anak ini bisa merasakankasihsayangku, ”teriak Pak Jayusman. “ Kasih sayang gigimu, kamu aja hidup merepotkankami, sana pergi dengan anak haram itu, beri diakasihsayang, pergi sana!,”seru Ibu Jayusman emosi.


JALAN MASIH PANJANG 15Sementara itu di luar pagar rumah, para tetanggamelihat pertengkaran itu. Anindita segera berlaripergimeninggalkan rumah Pak Jayusman. Dalam hatinyadiaingin berteriak, jika dia menyesal bisa tahu siapaayahdan ibunya. Tiba-tiba sebuah taksi putih lewat didepanAnindita dan hampir menabraknya. Sopir taksi itupunkeluar, dan menolong Anindita yang terjatuh. Namun, dia langsung tersentak. Wajah perempuaninihampir sama dengan bunga kampus yang 17 tahunlalupernah dia antar ke kampung ini. Anindita namanya,langganan taksinya saat dulu kuliah. “ Kamu tidak apa-apa Nak?, ayo Bapak bantudanantar kamu pulang, “ucap pak sopir sambil membukakanpintu mobil. “Tidak usah Pak, dekat kok,”jawab Aninditasambilmenyembunyikan wajahnya yang penuh dengan air matadanrambutnya yang kusut gara-gara kena jambakan istriPakJayusman. “Tidak apa-apa. Ayo!…, kamu terluka…bapakjugasedang tidak ada penumpang, “jawab pak sopir lagi.Anindita pun masuk ke dalam mobil, lalu paksopirpun menyalakan mobilnya dan meminta Aninditamenyebutkan alamat rumahnya. “Nak, di mana rumahmu?,”tanya pak sopir. “ Di dekat warung Barokah Pak, dekat kok,belokkiri, lurus terus kanan dikit,”jawab Anindita “Baik Nak,”jawab pak sopir sambil mengernyitkandahinya. Dia heran, kenapa anak secantik itu terlihatkusut dan rambutnya juga amburadul seperti tidakdisisir. Sesampainya di rumah Anindita, pak sopir membukakanpintu mobilnya dan mengantarnya pulang.


16 Antologi Cerpen dan Puisi “Anin, bapakmu pingsan lagi, “teriak ibusambilmemeluk Anin. “ Maafkan Anin Bu, Anin tidak bermaksud menyakitiBapak dan Ibu. Anin hanya ingin tahu siapa orangtuaAnin sebenarnya, ” jawab Anin pelan sambil menggandengibunya dan duduk di ruang tamu tempat bapaknya pingsan.“ Apa kata Pak Jayusman,”tanya ibu penasaran,sambil terus menempelkan minyak kayu putih dihidungsuaminya. “ Bu, … sepertinya Anin memang anak Pak Jayusmandengan selingkuhannya yang bernama Anindita. Kalunginiadalah pemberian Pak Jayusman, tapi dulu Pak Jayusmanmemberi ibu Anin uang untuk menggugurkan kandungannya.Setelah itu ibu Anin menghilang, bak di telanbumihingga sekarang,”jawab Anin. Pak sopir yang sedari tadi memperhatikan anakdanibu ini bercerita, kemudian berdehem-dehem. “ehem,…ehem,…,”suara pak sopir. “ Oh iya maaf Pak, saya belum membayar ongkosnyayah Pak, sebentar Pak, saya ambil ke dalam,”ucapAnindita, seakan menyadari maksud pak sopir. “Maaf Neng bukan itu maksudnya. Sekali lagimaafyah Bu, Neng, kalau mengijinkan saya akan ceritakansedikit yang saya tahu tentang ibu eneng, ”ujarpaksopir. Anindita dan Ibunya pun terkejut.“MemangnyaBapaktahu apa?,”tanya Ibu Entis. “Ibu Eneng adalah langganan penumpang taksibapakwaktu kuliah. Beliau adalah mahasiswa yang cerdasdanbunga kampus saat itu. Namun karena kondisi orangtuanyayang tiba-tiba bangkrut, akhirnya Ibu Enengmaumenerima bantuan biaya kuliah dari seorang laki-laki,tapi bapak tidak tahu dia siapa. Sampai suatuhari,


JALAN MASIH PANJANG 17entah bagaimana ceritanya, malam-malam Ibu Enengmasukke desa ini dan meninggalkan sesuatu yang adadidekapannya serta tas jinjingannya. Saat itu Enengdiamsaja, tidak menangis, tidak rewel, sehingga Bapaktidaktahu jika itu adalah bayi. Setelah itu Ibu Enengpergike bandara menuju ke kota Medan,”ujar pak sopir.“Tapi Bapak menjemput Ibu Eneng di BojongSoang,jika Eneng penasaran Bapak bisa antarkan, ”ujarpaksopir menawarkan diri. Anindita masih menangis tersedu-sedu. Diapunmemeluk ibu dan bapaknya sambil berkata, “Aninsangatmenyayangi Ibu dan Bapak, dan sampai kapan punakansayang sama ibu bapak. Untuk apa Anin cari IbuAnin,karena dulu pun ibu Anin sengaja meninggalkan Anindanbapak biologis Anin malah tak pernah mengharapkanAnin.” “ Jangan begitu Anin, jika benar bapak sopirinitahu alamat rumahnya, tidak ada salahnya toh,…kamulihat ke sana, siapa tahu ada khabar tentang ibumu,”kata ibu Entis. “ Baiklah kalau begitu Bu, Anin akan mencariinformasi tentang keberadaan ibu Anin,”jawab Anin.Anindita pun meminta bantuan pak sopiruntukmengantarkan dirinya ke tempat ibunya dulu dijemput,Perum Ciganitri B12 Bandung.Namun sayang, Ibu Aninditasudah tidak tinggal di sana lagi. Untungnyapemilikkost-an mempunyai catatan alamat orang-orangyangpernah tinggal di kost-annya, sehingga membuatlegaAnindita dan pak sopir. Pak sopir pun dengansenanghati mengantarkan Anin ke alamat tersebut, Indramayu.Bermodal alamat dan google maps akhirnya merekasampaike tujuan.


18 Antologi Cerpen dan Puisi “ Pergi, … pergi kau dari sini perempuanmandul,dasar perempuan tidak berguna, ”teriak seseorangdaridalam rumah itu sambil menendang tubuh kurusyagringkih itu. Tak lama setelah itu sebuah koperpundilemparkan ke tubuh wanita itu. “ Aw … .sakit Mas, terus aku harus pergikemana?Orangtuaku sudah tiada Mas, ”jawab perempuan tersebutmemohon. Namun laki-laki itu malah menendangnyahinggaperempuan itu tersungkur ke tanah. Anindita terhenyak kaget, sesosok perempuanyangsangat mirip sekali dengannya mendapatkan kekerasandari laki-laki itu. “ Pak, dia, … dia, … kenapa mirip sekalidengansaya?,”tanya Anindita pada pak sopir. “Iya Neng, sepertinya dia adalah wanita yangkitacari,”jawab pak sopir. “Coba Bapak ajak naik Pak, tapi saya pakaimaskerdan kacamata dulu yah, biar dia tidak kaget,”ujarAnin.Sambil menutupi wajahnya dan menyembunyikan kalungnya.“Baik Neng, “jawab pak sopir sambil menghentikanmobilnya dan mengajak wanita itu naik. “Ayo saya bantu Bu, sepertinya Ibu banyakluka,”ajak pak sopir pura-pura tidak tahu dan tidak mendengarpertengkaran perempuan itu. “ Tidak usah Pak, saya tidak ada uanguntukongkosnya, “ jawab wanita itu lemah. Luka lebamdiseluruh tubuhnya membuat dia terus meringis kesakitan.“ Tidak apa-apa Bu, ayo naik, ”jawab paksopirsambil membukakan pintu lalu memasukkan koper kebagasibelakang. “ Terimakasih Pak, , ”jawab perempuan itusambilduduk, menunduk menutupi kesedihan dan air matadipipinya.


JALAN MASIH PANJANG 19“ Ibu ke rumah sakit saja dulu, biar di obati,”ucap Anindita. Perempuan itu kaget karena dia tidak tahujikadikursi belakang ada orang lain. “ Maaf Nak, Ibu ikut menumpang, tapijikamengganggu, turunkan saja di depan pak,”ucapperempuan tersebut. “ Gakpapa Bu, saya juga tidak sedang terburuburu, ” jawab Anindita sambil membuka maskerdankacamatanya. Ibu tersebut kaget. Dia sepertimelihatdirinya di cermin saat berusia 17 tahunan. “Siapa kamu, “tanya ibu tersebut. “Saya Anindita Bu, anak yang dulu Ibu tinggalkandi pelataran rumah. Ibu itu langsung keluar berusaha berlarimenghindari mobil. “Jangan,… jangan,… jangan dekati aku. AkubukanIbu yang baik dan tak pantas kamu tolong. Aku Ibuyangjahat,… pergi,… pergi,…”teriak ibu tersebutsambilterus berusaha berlari. Hingga tak sadar jika dariarahlain ada sebuah mobil melintas dengan kencangnya.“ Braaak, ” tubuh ringkih itu pun tertabrakmobilminibus. Mobil yang ditumpangi Anindita berhenti,danAnindita berhambur keluar menghampiri tubuh penuhlukaitu. Tangisnya tak kuasa dia tahan, dia menangissejadijadinya. Dia tidak menyangka, jika hari dimanadiadipertemukan dengan sang ibu adalah hari di manadiaharus melihat duka dan luka hidup ibunya. Pak sopir bergegas mengangkat tubuh penuh lukaitudan melarikan mobil sekencang-kencangnya ke rumahsakit.


20 Antologi Cerpen dan Puisi Di sepanjang jalan, wanita itu berusaha berkatadanmeminta maaf kepada Anindita, “Anakku, maafkanIbu.Tidak ada sedikit pun niat jelek di hatiIbumeninggalkanmu di rumah orang. Semua itu Ibulakukanagar kamu hidup lebih baik dan mendapatkan kasihsayangyang sempurna,”ujar Ibu Anindita terbata,bata.“Ma,..af,..kan,…ibu,…Nak,…Ibu mencintaimu. Jikakauingin mencari ayahmu, carilah Pak Jayusman,mantankepala desa di kampung tempatmu tinggal,”ucapIbusambil menutup memeluk tangan Aninditadanmeletakkannya di dadanya. Ada senyum tersunggingdibibirnya, dan tatapan mata penuh cinta pada Anindita.Mobil sudah sampai ke rumah sakit, pak sopirpunmenggendong Ibu Anindita dan membawanya ke IGD.IbuAnindita segera ditangani. Namun sayang, takdirtakberpihak pada Anindita, ibunya harus menghembuskannafas terakhir di depan Anindita. “Ibuuuuuuuuu,”teriak Anindita sambil menangisdanmemeluk jasad Ibunya. Walau Ibunya telah menelantarkandirinya, tapi Anindita merasa terpukul dengan kematianibunya apalagi dia harus tahu sang ibu mengalamikekerasan sepanjang hidupnya. Kesedihan danamarahAnindita yang awalnya bergejolak, mulai mereda.Diamemang merasa menyesal terlahir dari perempuanyangsudah tega membuangnya itu. Perempuan yang disebutsebagai penghancur rumah tangga orang dantukangmelorotin harta lelaki lain. Tapi dia pun menyesalmengapa tidak dapat menolong ibunya dari kekerasanlaki-laki di rumah itu. Pak sopir segera mengurus mobil jenazah yangakanmembawa jasad ibu Anindita. “Ngiung,…ngiung,…ngiung,…”suara mobiljenazahmemasuki Desa Suka Makmur. Semua orang tersentakkaget,


JALAN MASIH PANJANG 21karena dari masjid pun tidak ada pengumuman adayangmeninggal. Mobil memasuki rumah Pak Entis, orang-orangmenyangka Pak Entis lah yang meninggal. Bapak dan Ibu Entis pun kaget, adanya mobiljenazahyang masuk ke rumahnya. Namun dengan sigap paksopirmenceritakan semuanya. Para warga pun segera saling membantu menyiapkanpemandian dan pemakaman jenazah. Pak Jayusman mendengar adanya keributan tersebut,dia pun tak ketinggalan datang ke sana. Airmatanyamenetes di pipi saat mendengar cerita yang terjadipadaibu Anindita. Sejuta penyesalan memenuhirelungkalbunya. Namun semuanya telah terlambat. Sementara itu, Anindita menerima kenyataan hidupnyadengan lapang dada. Walaupun pertemuan pertamanyamenjadi pertemuan terakhir dengan ibu kandungnya.NamunDia tetap bersyukur, masih dipertemukan denganibunyadi detik-detik terakhir hidupnya. “Terimakasih Bu, telah menitipkan aku pada orangbaikseperti ayah ibuku sekarang. Mereka menyayangikusetulus hatinya dan menjagaku sepenuh jiwa dan raganya” Kini, Anindita sadar jika Tuhan selalu memberikanyang terbaik untuk makhluk-Nya.


22 Antologi Cerpen dan Puisi Selayang Pandang Lilis Ernawati, lahir di Kuningan3Desember 1976. Pendidikan TK,SD,SMP dan SMEA di kota Kuningan.KuliahS1 di STKIP Garut jurusan PBSIlulus2010;2018 melanjutkan S2 diIPIGarut, lulus 2020 jurusan PBSIdenganhasil cumlaude. Pertama kali mengajardi MTs Daarut Taqwa CigedugGarut,lalu pindah ke MA MiftahulAnwar.Sejak 2020 menjadi dosen di STAIDA Garut. Saatinisedang menggeluti hobi menulis dan bergabungdigrupmenulis KPPJB Jabar, PGRI, AISEI dan AGBSI.Bukusudah lebih dari 10 buku antologi dihasilkan dan2bukusolo dalam proses serta aktif live streamingmenjadimoderator di kelas inovasi dan public speaking.Lombayang pernah diikuti juara dua ngeblog cerpen “RumahkuIstanaku ” dan juara 1 ngeblog bersama AISEIcerpen“Kasih Sayang Guru Terhadap Anaknya”, juaraharapandi TBM Kinanthi cerpen “Panggil Dia Ibu”sertajuaraharapan di lomba menulis blog “Penamrbams”.Kontakpenulis melalui: 1. [email protected], 2. [email protected] 3. https://guruuningabersamabulieze.blogspot.com,4. http://lilisernawati083124.gurusiana.id/ 5. https://www.kompasiana.com/lilisernawati8737 6. WA. 089695353202.


JALAN MASIH PANJANG 232. KAREI ATA Aster Bili Bora Waktu muda kenikmatan dirasa. Tidak ada kurangnya.Bir berapa keler dan peci berapa jerigen, bukanmasalah.Mau makan enak di mana juga tinggal pilih. Setelah berumah tangga makin terasa dunia inibukanmilik siapa-siapa. Nama besar keluargawajibdipertahankan dengan minum, makan enak, dan pesta.Anak sebangsa raja kalau tidak pesta, makasiapsiaplah disebut manusia yang tidak berguna. Sebabitu,pesta menjadi bagian budaya yang wajib dilaksanakan.Umbu sekolahnya lumayan tinggi. Setelahtamatmagister pertanian, ia pulang ke daerahnya lalumengadunasib jadi pegawai. Ia lamar ke sana kemari danpernahikut tes beberapa kali. Namun tetap saja gagal.Mau bilang apa. Garis tangan mudah-mudahanditempat lain, asalkan se kelas pegawai kantor.Makaialamar di perusahaan tebu dengan harapan jadi manager.Setelah menunggu satu tahun juga tidak adakabarberita. Ayahnya pensiunan PNS. Memiliki lahan yangsangatluas. Selain tanah warisan almarhum raja, ayahUmbubeli lagi beberapa bidang sewaktu masih aktifkepaladinas. Dengan gagalnya Umbu sebagai pegawai, ayahUmbuberharap agar Umbu bertani saja. Apa lagidengandisiplin ilmu pertanian, diyakini Umbu akan jauhlebihtinggi penghasilannya ketimbang PNS.


24 Antologi Cerpen dan Puisi Harapan ayah Umbu ternyata sia-sia. Umbumemangoutput pertanian, akan tetapi hobinya politik,bukanpertanian. Kalau hanya bertani, bikin apaharusmagister, katanya. Karena sedikit malu bertengkar dengan anakgaragara perbedaan pandangan, maka ayah Umbu bergayaluguwalau hati sakit. Ia setuju Umbu maju calon DPRRI.Anak dasar sudah siap. Kelompok minum pecidansesama pemuda gelandangan akan jadi tim pemenangan.Jumlahnya lumayan, hanya saja penyebarannyamasihterfokus dalam satu wilayah. Bagaimana kantong suara di wilayah lain?Mudahdiakali, menurut Umbu. Masyarakat saat ini masihsangathormat akan status raja dan keturunannya. Kalautimsukses sudah menyampaikan bahwa Umbu adalah cucurajadan anak mantan kepala dinas, maka publik tutupmatauntuk yang lain. Selain mengandalkan pengaruh raja dan mantankadis,juga masih ada pendekatan lain yang sangat jitudanmeyakinkan. Rakyat sekarang rata-rata butuhmakan.Diikat dengan uang, maka otomatis pilih Umbu. Supaya ada modal untuk wujudkan politik uang,makaUmbu menjual 20 hektar lahan strategis denganhargamurah 10 miliar rupiah. Tentu saja atas persetujuanayahanda. Umbu yakin dan percaya diri bahwa dengan modaluangdan bermodalkan cucu raja, ia menang telakdenganperolehan suara tertinggi. Di tempat kampanye, Umbu berpesan agarrakyatmemilih pemimpin yang mikirin rakyat. Tandanya pemimpinyang mikirin rakyat: dahi mengkerut dan rambutputih.Lihat rambut saya ini sudah pada putih walaupunmasihmuda, katanya.


JALAN MASIH PANJANG 25Modal 10 miliar ludes jatuh di tangan rakyat.Supaya jangan disebut melanggar hukum, maka formulasikalimat direkayasa sebagai biaya operasional timsukses.Karena kalau bilang beli suara, maka penjara namanya.Ketika perhitungan suara, benarkah suara Umbuyangtertinggi?Ternyata nol kaboak. Umbu berada paraurutanterakhir dalam partainya dengan total 20.000 suara.Matius yang bukan cucu raja dan tidak adamodaluang, justru dialah yang tertinggi meroket 70.000suara.Mengejutkan, dan bahasa paling pantas untuk bersembunyi,Matius pakai tuyul. Gagalnya Umbu jadi dewan tidak masukakal,setidaknya menurut penilaian Umbu sendiri. Mestinyauang 10 miliar sudah sangat menjamin Umbu melenggangkeSenayan. Aneh tapi nyata. Setelah ditelusuri, ternyata pemilih tidakmemilihUmbu sebagai wujud balas dendam terhadap rajayangsemena-mena terhadap rakyat dan ayah Umbu yangkorupsidana Bansos sewaktu kadis sosial. Isu demikian diterjemahkan Umbu secaralurussebagai suatu kebenaran. Dua hari setelah plenoKPUProvinsi, ia menampakkan kebencian pada ayahdengangaya cari masalah. “Bapak, ada orang yang tawar tanah sebelahkali.Setuju harga 2 miliar.” “Belum cukup uang 10 miliar?”“ Mau gugat di MK. Tidak masuk akal, Matiusyangtidak ada isi pantat, justru suaranya di atas langit.”“Rakyat yang memilih, bukan uang. Lebih baikstop,dan terima kenyataan.” “ Bapak jangan begitu! Itu namanyatidakmendukung.”


26 Antologi Cerpen dan Puisi “ Ya, bagaimana bilang tidak mendukung? Tanah10hektar dan harta lain sudah habis.”“Secara moral jelas-jelas bapak tidak mendukung.”“Bukti?” “Kabarnya Bapak korupsi dana bansos.”“Aduh, Tuhan Allah! Bukan orang jauh yangfitnah,namun anak kandung sendiri. ”Ayah Umbu terjatuhdarikursi dan mulutnya miring. Ia strok berat dan akhirnyameninggal setelah opname 6 bulan. Setelah ayah tiada, Umbu menghabiskan hartayangmasih ada dengan minum peci, judi online,mainperempuan, dan pesta. Setiap tahun pada tanggaldanbulan meninggal ayahnya, ia wajib pesta denganbantaiternak puluhan. Mengikuti pesta dari tahun ke tahun denganbiayayang tidak main-main, maka Ringko, adik dari ayahnya,menyarankan supaya stop. Tetapi apa kata Umbu? “Biar harta habis bukan masalah. Saya tetappestahapus dosa.” “Dosa apa memang?” “Ayah mati gara-gara saya. Karena itu sayaharuspesta untuk memberi makan leluhur dan juga sebagaiwujud penyesalan serta mohon ampun padaayah,almarhum.” Pesta yang tidak berujung dari tahun ketahunmelahirkan banyak masalah. Harta habis dan kebutuhanmakan minum sudah tidak benar. Hidup enak di masakecil,hidup sengsara ketika dewasa. “Meli taka bawe benu dana.”Tidak hanya mimpi makan enak, tetapi istriyangmerasa tidak mampu dinafkahi punya selingkuhanyangmenambah nafkah. Semua persoalan berkomplikasidalambatin Umbu. Judi online hanya untung sekali tetapirugi


JALAN MASIH PANJANG 27berkali-kali. Jalan apa yang ditempuh agar tahundepanbisa pesta?Kegiatan apa pula yang bisa stabil datangkanpeci? Semua jalan sudah tertutup, kecuali mencuriataumerampok.Maka dua pencuri kawakan yang belum ketangkapbertahun-tahun makin berani beraksi atas backinganUmbu.Pencuri tambah berani mencuri karena otaknyabukanorang sembarang. Status ok dan pendidikan lebihoklagi.Gelar magister mau siapa yang lawan? Setelah dua tahun beroperasi hasilnya kelihatan,salah satunya: Umbu tidak alpa pesta. Tetapimasuktahun yang ketiga, sialnya beruntun datang. Istri ketangkapan dengan selingkuhannya,anakpertama yang sedang kuliah ketangkapan penggunanarkoba,dan Umbu sendiri dapat panggilan polisi atasdasarketerangan pelaku, bahwa dia otaknya. Keluarga besar meledak marah dengan adanyakasushukum yang bikin malu turunan. Kalau pelakunyaanakrakyat jelata, ya orang bilang biasa. TetapiUmbuturunan langsung raja, taruh di mana muka? Mama Umbu tidak keluar dari kamar berhari-hari.Malu tiada dua. Menyesal melahirkan anak yang hidupnyatidak beraturan. Hidupnya tidak bernilai, percuma,dansia-sia lahir sebagai manusia. Jikalau tahu ia karei ata, bagusnya tidakbolehlahir. Kakeknya raja, bapaknya kepala dinas,datangUmbu hidupnya lebih keji daripada orang yang selamainitidak dianggap.


28 Antologi Cerpen dan Puisi Tambolaka, 1 Desember2022Keterangan: 1. Karei ata: percuma lahir jadi manusia, hiduptidakbermakna, manusia sisa 2. Meli taka bawe benu dana: tenggelam dalamlaut,melarat seumur hidup


JALAN MASIH PANJANG 29COBALAH SEDIKIT IKHLAS MENERIMAAster Bili Bora Dipinggiran kota ini akhirnya seorang malaikat kutemukan Bila engkau masih berkata jangan, hatiku terus bertanyaApakah benar engkau merindukan aku bertambah bahagiaAku sudah memberikan engkau kesempatan merenungkanSetidaknya dua tahun yang lalu sudah ada satu kepastianAku sudah menyadari apa yang sesungguhnya ada dihatimuEngkau tidak rela kebahagiaanku kini hancur berantakanSesungguhnya aku bukan sedang mencoba-coba sesuatuNamun cobalah sedikit ikhlas menerima satu keputusankuDalam waktu yang terus bergulir siapa tahu ada penyesalan Memang hidup ini adalah pilihan berdasarkan pikirdanrasa Jika engkau tetap menolak pilihanku, katakan apayangkurang Kita sudah di jalur yang berbeda, berjalan sajasampaidi batas Suatu ketika meski tak terencana, kita pasti dijaluryang sama Lalu kenapa engkau harus sakit hati, aku memilihyanglain? Tambolaka, 16 September2023


30 Antologi Cerpen dan Puisi Selayang Pandang Aster Bili Bora, sastrawantinggaldi Tambolaka, KabupatenSumbaBarat Daya, NTT. Email:[email protected] cerpennya: Bukansebuahjawaban (1988), Mataharijatuh(1990), Bilang saja sayasudahmati (2022), dan yangakanmenyusul terbit: antologicerpenLaki yang terbuang, dan antologiLahore. Karya novel yangsedangdisiapkan: Laki yang kesekian-sekian. Antologibersamapengarang lain: Seruling perdamaian daribumiflobamora tahun 2018 , Tanah Langit NTT tahun2021,Gairah Literasi Negeriku tahun 2021, Guru berkesantaklekang dari ingatan tahun 2022 Penulis dapat dihubungi di gawai nomor 081392322015


JALAN MASIH PANJANG 313. MENTARI DAN REMBULAN Bunda Ziiban Insan berlomba untuk gerak lebih baik Cara disiplin dilakukan untuk penerus bangsa Kala bergerak tak terpikir gelombang saling bergulungLangkah tegap pasti tersebar ke setiap ruangan Namun halilintar datang tak kompromi sambil teriakSungguh luar biasa celoteh sana sini tanpa kroscekInsan tak gentar tak hapus pandangan dan pertikaianTak mudah untuk maju kalau dipandang tak konsekwen


32 Antologi Cerpen dan Puisi GEJOLAK KEHIDUPAN TERPATRISetiap detik napas terengah engah Ibarat ingin putus dari raga begitu keadaan insanHari begitu lama seakan akan sehari ibarat sewinduTak karuan hidup bagai layangan lepas dari benangnyaberputar putar Pemikiran susah dikendalikan Terbayang tidak karuan Tak bisa ditoleran Sungguh mengejutkan Gunung yang penuh dengan hutan lebatpun seperti tak berpengaruh sedikitpun Lautan yang membentang dengan gelombang yang kejar kejaran begitu indah dan menarikpun tak berpengaruh buat insan yang sedang terbelit masalah yang sangat penat yang akhirnya baru terpatri setelah berlari mengejar asma maha pencipta dan terbukti semua jadi damai tentram tenang dan nyaman selal


JALAN MASIH PANJANG 33Selayang Pandang Dra. Hj. Iis Suharti,M.M.Pd.Lahir di Lebak, 10 Mei 1964.Dalam berkarya selalumenggunakan nama Bunda Ziiban.Penyuka warna Hijau ini, menjadiguru di MAN 1 Kota Bandung,Beliau menempuh pendidikandiMI Pasir Haur, SD Malingping3,SMP Malingping, SMA1Rangkasbitung, dan menyelesaikanS1 di IAIN Syarif HidayatulahJakarta, serta menamatkan pendidikan S2 di UNINUSBandung. Pemda 1 blok D 34 rt. 02/10 Kel. CibeberKec.Cimahi Beliau juga menyanyi dan membaca puisi. Uniknya,bila bernyanyi dan membacakan puisi lebihseringmembawakan karyanya sendiri. Tulisan beliaudapatdinikmati di beberapa antologi yang bergabungdenganpenulis lainnya diantaranya berjudul SeberkasCahayaMenembus Lensa antologi puisi guru, Mosaik Rasa100Guru Nusantara, Deru Debu Guru antologi puisi gurudanlain-lain sebanyak 20 buku antologi. Selain itu Beliau pun memiliki lima buku soloyangberjudul PELITA, SURYA SENJA, KADO UNTUK BUAHHATI,PRESTASIKU MOTIVASIMU dan TERATAI MELILIT. Penulis dapat dihubungi di nomor 08122383605


34 Antologi Cerpen dan Puisi 4. DERITA BERBUAH SUKSES Rusli Razak Berawal dari kebijakan Menteri Sosial RI padasaatitu, Ibu Nani Sudarsono, SH. menyatakan bahwasetiapPegawai yang baru selesai pendidikan Profesi PekerjaanSosial atau Kesejahteraan Sosial di SekolahTinggiKesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, harus menjadiPetugas Sosial Kecamatan (PSK). Saya yang tugas Belajar tahun 1982 –1984untukmenyelesaikan Srata 1 Sarjana sangat bersyukurbisamenyelesaikan tugas belajar selama dua tahun duabulan,selain memperoleh ijazah Sarjana STKS, juga mendapatsurat nikah dari KUA Kecamatan Kawalu KabupatenTasikmalaya. Setelah kembali ke Makassar dan melapor keKepalaSub. Bagian Kepegawaian, diberi arahan, jikainginmenjadi pejabat struktural, harus bertugas di kecamatansebagai PSK. Setelah proses penyesuaian ijazah selesai,saya pun menerima Surat Keputusan Kakanwil sebagaiPetugas Sosial Kecamatan yang ditempatkan di KecamatanBantimurung Kabupaten Maros. Kebijakan Menteri Sosial menginginkan,agarKementerian Sosial (sebelumnya Departemen Sosial)strukturnya ada sampai di tingkat kecamatansepertiDinas Kesehatan dengan Puskesmasnya danDinasPendidikan dengan Dikbudcam nya. Sebagai pegawai yang baik, jika SK sudah diterimaharus segera dilaksanakan. Saya pun segera melaporkeKepala Dinas Sosial Kabupaten Maros (masihKantor


JALAN MASIH PANJANG 35Sosial ketika itu), Bapak Alimin Hasan, BSWdiruangannya, bahwa saya ditempatkan di MarossebagaiPetugas Sosial Kecamatan Bantimurung siap melaksanakantugas. Mohon arahan dan petunjuk. Pada kesempatan melapor, beliau memberi arahanagarbisa membantu mengaplikasikan teori-teoriilmuPekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial bersamateman-teman di sini. Saya sampaikan kepadaKepalaKantor kiranya bisa difasilitasi tempat tinggalsementara. Pimpinan memberikan Kantor Sosial yang lamadankosong bisa ditempati. Saya menyampaikan kepadaisteriapa yang disampaikan Kepala Kantor. Dia puninginmelihat bagaimana kondisi kantornya. Alhamdulillah. Setelah melihat semua ruanganbekasruang pimpinan masih cukup layak ditempati.Sayasampaikan ke istri bahwa ruangan masih layakuntukditempati atau digunakan sementara. Setelah melihat secara langsung, isteri sepakateksruangan pimpinan yang masih layak, masihbaguslantainya, pintunya berfungsi, dekat ke sumberair(sumur).isteri pun sudah bisa memutuskan peralatandanmuobiler yang perlu dibawa. Tempat tidur cukupbelispringbed, karpet, kompor, panci, piring, gelas,cerek,ember dan timba. Setelah semua kebutuhan peralatansiap, maka pada hari ahad, dengan mobil SuzukiCarry,orang tua mengantar saya dan isteri ke Maros.Masuk“ rumah baru ” . Di awali dengan shalat sunnatdanmembaca doa yang di akhiri dengan makan kue onde-onde(orang Makassar menyebutnya umba-umba) dan pisangmanis,dengan harapan selama bekerja di Maros hidupdanpenghidupan senantiasa naik ke permukaan dan manis.


36 Antologi Cerpen dan Puisi Boleh dikatakan tugas sebagai PSK ini adalahkarierpertama sebagai pegawai. Di sini pula awal perjuangansebagai pegawai dan pengantin baru. Saya syukuripunyakendaraan Suzuki A100. Motor inilah yang sayagunakanberangkat ke kantor kecamatan setiap hari yang jaraknyalima belas kilo meter. Jika ada kegiatan bimbingan atau penyuluhan,sayadilibatkan sebagai pembimbing atau penyuluh.Ketikakandungan isteri sudah tujuh bulan, kami punmencarirumah yang lebih layak. Teman kantor memberi informasidi perumahan pemda ada rumah milik H. Saleh yangkosongdan disewakan jika ada yang mau. Setelah membayar panjar sewanya, saya danisteripun pindah. Di rumah ini, isteri merasa senangkarenaada halaman kosong di belakang, pasar dekat,beradatidak jauh dari pantai di mana nelayan yangpulangmelaut lewat di jalan samping rumah untuk kepasarmenjual ikannya. Kadang tidak ke pasar bisa dapatikansegar dengan mencegat nelayan yang lewat bawaikankepasar Halaman kosong di belakang saya tanami pisang,Lombok, tomat dan bangun kandang pelihara ayam.Adakegiatan sebelum ke kantor siram tanaman dan berimakanayam. Ketika tiba waktu untuk melahirkan, sayaantaristeri ke rumah orang tua di Makassar agar adayangmembantu dan menemani jika ada kebutuhan atau kesulitan.Juli anak pertama pun lahir di rumah bersalinSitiKhadijah. Mertua dari Tasik datang menengok cucunya.Setelah aqiqah, baru balik lagi ke Maros, ibumertuajuga ikut menemani. Sayapun membeli tempat tidurrosbankayu kelas dua untuk tempat tidur bertiga dengandedebayi. Ibu mertua tidur di springbed. Kuranglebihsebulan di Maros, Ibu mertua balik ke Tasik.


JALAN MASIH PANJANG 37Untuk membantu isteri mengasuh bayinya, sayamintadicarikan keluarga. Tidak lama ibu datang bersamaponakannya yang bersedia mengasuh. Seiring berjalannyawaktu, isteri hamil lagi dan setelah sembilan bulaniapun melahirkan anak kedua seorang putri disebuahklinik bersalin di Maros. Hari ketujuh, puterikeduayang diberi nama Mustika di aqiqah. Setelah dua setengah tahun bertugas keluarmasukdesa-desa yang ada di kecamatan Bantimurung mendampingipak Camat dan membantu kegiatan-kegiatan teman-temanKantor Sosial Kabupaten, saya dimutasi ke KantorSosialKabupaten Sinjai. Setelah konsultasi dengan orangtua,mereka bersedia mengantar ke Sinjai. Di sanaadakeluarga yang menjabat sebagai Camat di SinjaiTimur.Saya bisa tinggal sementara di rumah jabatannya.Rumah jabatan ini cukup besar, terdapat empatkamar.Pak Camat dan isterinya serta seorang ponakan tidurdirujab hanya senin sampai jumat, hari sabtu dan ahaddiakembali ke rumah pribadinya yang ada di KecamatanSinjai Borong. Saya, isteri dan anak menempatisatukamar di belakang. Setelah menemukan rumahyangdikontrakan di kota saya pun pindah. Sebelas tahun mengabdi di Kantor Sosial KabupatenSinjai sangat berkesan karena penuh suka danduka.Tugas sebagai Kepala Seksi memberi penyuluhan,membinaKarang Taruna dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)yangtersebar di tujuh kecamatan dengan lima puluhempatdesa dan tujuh kelurahan saya telah kunjungiuntukmemberikan penyuluhan dan pembinaan. Dari tujuh kecamatan, ada tiga kecamatanyangsangat berkesan, yakni Kecamatan Sinjai Utara,SinjaiBorong dan Bulupoddo. Kecamatan Sinjai Utara memiliki


38 Antologi Cerpen dan Puisi satu kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Sembilan.DisebutPulau Sembilan, karena pulaunya ada Sembilan. Suka dukanya jika mengunjungi kelurahan ini,hanyanaik perahu “ Katinting ” yang terkadang jikaombakbesar, perahunya diombang ambingkan gelombang,membuatjantung saya berdebar dan khawatir takut perahunyaterbalik. Tetapi setelah tiba di pulau disambutolehmasyarakat dan dijamu makan ikan, lawara dan cumi-cumiyang segar. Senang dan bahagia sekali serta sangatpuashati ini. Ketika kembali diberi oleh-oleh ikanataucumi-cumi kering oleh warga, meskipun harus “sportjantung” lagi. Kecamatan Sinjai Borong sangat berkesankarena berada di ketinggian sehingga hawa sangatdinginyang membuat tubuh sampai menggigil saking dinginnya.Ketika pertama kali mengunjungi salah satudesadikecamatan ini untuk memberi penyuluhan harus menginap.Pagi-pagi selesai buang air besar, mau cebok,airnyasangat dingin ketika menyentuh kulit. Saya sampaiburuburu dan mau cepat selesai. Jika saya ingatlagi,perasaan saya seperti kurang yakin sudah bersihsetelahbuang air. Di desa ini masyarakatnya juga petaniyanghampir sembilan puluh persen punya tananamkopi,cengkeh dan alpukat. Selesai memberikan penyuluhan,pakkepala desa memberikan kopi dan buah sebagai ole-ole.Kecamatan Bulupoddo juga punya kesan yangsulitdilupakan. Ketika mengunjungi salah satu desanyayangbernama Duampanua Batah, motor suzuki yang sayapakaiputus tali kopling, sehingga melanjutkan perjalanantanpa kopling. Saya berpikir, giginya bisa Patahkarenadipaksa mendaki dan menurun di jalan berbatu yangtidakberaturan sebesar kelapa.


JALAN MASIH PANJANG 39Meskipun terhibur dan semangat karena pakkepaladesa memberikan seekor ayam betina. Yangsempatberkembang biak dan beranak pinak. Saya merasabanggaselama mengabdi di Sinjai karena aktif diberbagaiorganisasi. Diantara sekian banyak ada tiga organisasiyang punya kesan membanggakan saya. Yang PertamaadalahBadan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI).Berkatorganisasi ini saya bisa menginjak istana dansalamandengan Presiden Suharto di Tahun 1997. Selain itu, setiap tahun dilibatkan dalam PanitiaMusabaqah Tilawatil Qur ’an (MTQ) olehKantorDepartemen Agama Kedua organisasi PalangMerahIndonesia (PMI). Karena setiap tahun menjadi sekretarisbulan dana yang ketuanya dipergilirkan secarabergantian diantara anggota Forkompimda. Jadi sayabisamengenal dan akrab dengan Dandim, Kapolres, KajaridanKetua Pengadilan Negeri.Yang terakhir adalah OrganisasiPersatuan Catur Indonesia (PERCASI). Berkat organisasiini, saya mendapat kepercayaan mewakili KabupatenSinjai pada kegiatan Pekan Olah Raga Daerah(PORDA)pada cabang olah raga catur. Saya mengira akan seterusnya di Sinjai.Karenasudah tiga kakanwil yang janji akan segera menarikkekanwil, tetapi belum ada realisasi atau bukti. Sehinggaakhirnya saya putuskan mengambil rumah di BukitGojeng.Baru tiga bulan, tiba-tiba ada SK pindah keKanwil.Kepala Kanwil dari Sumatera Selatan atau Palembangyangmerealisasikan. Ganti Kakanwil, ada mutasi, rotasiataupergeseran jabatan. Saya termasuk yang digeserdariKepala Seksi Bimbingan Sumbangan Sosial keseksiPembinaan Keluarga Tertinggal. Tiga tahun, digeser atau dipindah ke PantiSosialBina Remaja, hanya enam bulan di geser menduduki


40 Antologi Cerpen dan Puisi jabatan Sekretaris KORPRI. Pada tahun 2009,bulanRamadhan saya dan istri serta anak cucu ke Tasik.Baruselesai makan sahur, ditelepon oleh KepalaBadanKepegawaian yang memerintahkan agar ke KementerianDalam Negeri Jakarta pukul 10.00 WIB untuk mengikutipelantikan dengan memakai Pakaian Sipil Lengkap(PSL).Saya kaget dan heran, kok saya mau dilantikolehKepala Biro Kepegawaian Kemendagri. Saya diskusidenganisteri. Isteri pun carikan jas adik lelakinya,sayacoba ternyata kebesaran. Akhirnya diputuskan,tidakusah ke Jakarta, karena tidak keburu, sekarangsudahpukul 04.00 subuh. Kita tidak bisa tiba sebelumjam10.00 karena perjalanan ke Jakarta minimal tujuhjam.Jadi saya tidak ikut pelantikan. Ketika akan kembalikeMakassar, saya mampir ke kementerian. BertemudenganKabag Mutasi. Beliau memberi arahan nanti bisaikutjika ada pelantikan berikutnya. Kembali Ke Makassar, saya disampaikan Kakanwilbahwa saya dipindah menjadi Pegawai Pusatyangditempatkan di IPDN Kampus Sulawesi Selatan bersamasepuluh orang dari sepuluh instansi. Saya disuruhsegera melapor ke Kampus IPDN Sulawesi Selatan diJalanCendrawasih. Direktur IPDN memberikan petunjuk,dandisilakan masuk mulai hari Senin mendatang. Sejak September 2009, saya beralih statusdariPegawai daerah Pemerintah Provinsi menjadi PegawaiPemerintah Pusat. Ditempatkan sebagai KepalaSeksiPembinaan Disiplin dan Asrama. Hanya dua tahunsayamerasa tidak mampu karena jabaan punyafungsimenegakkan Disiplin Praja cukup berat. Sehinggabulanmei 2011, saya mengajukan permohonan pindah keJabatanFungsional sebagai Dosen. Pada jabatan fungsionalDosen,


JALAN MASIH PANJANG 41saya merasa nyaman dan bangga. Karena saya interestsaya ingin mengamalkan ilmu amaliah dan amal ilmiah.Tahun 2014 Pegawai pusat Kemendagri mendapatTunjangan Kinerja. Jumlah lebih besar dari gaji.DenganTukin, saya bisa mencicil mobil selama limatahunmelalui kredit BRI dan mendapat fasilitas rumahdinasdan motor dinas. Setelah lunas, saya mengambilkreditlagi untuk merenovasi rumah. Berkat menjadiDosen,tenaga pendidik profesional, saya bisa memilikimobilpribadi dan merenovasi rumah. Jadi Gaji untukmakan,Tukin untuk bayar cicilan kredit. Saya merasainilahyang membuat bahagia dan mensyukuri nikmat dankaruniadari Allah swt. Derita berbuah sukses. SemogaAllahmemberkahi bernilai ibadah.


42 Antologi Cerpen dan Puisi Selayang Pandang Rusli Razak, lahir dikotaBersahaja Pare-PareTanggal19 November 1958. Anakkeduadari tujuh bersaudara pasanganDrs. A. Razak AP dan Hj.JaizahDg. Bulang. Menikah dengan Dra.EetRatini pada tanggal 16April1984 di Tasikmalaya.Daripernikahan tersebut meMperolehempat orang anak masing-masingQanita Wulandara,S.STP,M.Keb; Mustika Widadara, A.Md;A.Baso Lolo Surahmat, S.IKom; dan Halida Triadara,S.Pd,M.Pd. Alamat rumah : Jln. A. R. Hakim H/6 Makassar 90211.Hobby : Membaca dan olahraga serta berorganisasi.No. Hp. 081388533138


Click to View FlipBook Version