The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by iskandarpatimah, 2023-10-12 00:55:34

1. ok antologi jalan masih panjang (Autosaved)(1)(1)

1. ok antologi jalan masih panjang
By. patimah

JALAN MASIH PANJANG 435. IBU MEGI... CINTA YANG TAK TERWUJUD Adolf Jorgen Nuhujanan Kisah ini berawal di Tanah Evav KepulauanKeiProvinsi Maluku. Sebut saja Syam yang memilikisifatpenyendiri dan lebih suka menghabiskan waktu didepankomputer dari pada berada dikeramaian. Di sana,iamenemukan hiburan, ketenangan serta kenyamanandalamdunianya yang membawanya jauh dari realitas sehari-hariyang sibuk di salah satu SMK di KabupatenMalukuTenggara. Suatu hari, ketika Syam sedang asyik membacadimeja kerjanya sambil mengerjakan tugas didepankomputer dan begitu banyak kesibukan di ruangkantorsekolah, matanya tertuju pada seorang wanitaberpenampilan menarik yang masuk. Wanita itu memilikirambut hitam panjang, mata indah yang dalam,dansenyuman lembut yang terukir di bibirnya yangtipis.Namun, yang membuatnya semakin menarik adalahketenangan dan keanggunannya,…seperti bidadari.Syam sering melihat wanita itu datang ke ruangtatausaha sekolah, tetapi tidak pernah berani mendekatinya.Ia merasa dirinya hanyalah seorang pemuda biasadantidak bisa membayangkan bagaimana seorangwanitasecantik dan seanggun itu bisa tertarik padanya.Meskipun demikian, hatinya selalu berdebar kencangsetiap kali wanita itu berada dalam pandangannya.“ Heiiiii! ” kaget Syam dibuatnya. HentakandariHendrik mengagetkan Syam.


44 Antologi Cerpen dan Puisi “Apa yang kau lamunkan?”tanya Hendrik. “Ahhh tidak,” jawab Syam mengelak. “Kau tipu,” jawab Hendrik “ Tadi saya lihat kamu memandang Megidanpandanganmu dalam kayaknya…naksir ya?”candaHendrik.“Kamu ada-ada saja, Hen..”jawab Syam. Hari berlalu dan rasa penasaran Syam semakinbesar.Ia ingin sekali mengenal Ibu Megi itu lebihdekat,tetapi keberaniannya selalu kalah oleh keraguan.“Lusi” sapa Syam. “Ibu Megi ngajar apa ya?”tanya Syam. “Ohhh ibu guru yang baru itu,”jawab Lusi.“ Ibu gurunya ngajar Bahasa Inggris, emangnyamengapa?” sambung Lusi. “Ah tidak” sela Syam. Sebenarnya dari pertanyaan ini Lusi sudahbisamemahami apa yang menjadi tujuan Syam. Suatu hari, Lusi menyadari perasaan Syamdanmemberinya semangat. Lusi percaya bahwa tak adayangmustahil dalam hal cinta, dan bahwa Syamharusmengambil langkah maju. “Syam!” panggil Lusi. “Mengapa Lusi?” jawab Syam. “Cinta tidak akan kemana…kalau kamu memangsukaIbu Megi .. jangan segan hampiri dan nyatakanisihatimu” ungkap Lusi Akhirnya, dengan tekad yang menggebu-gebu,Syammemutuskan untuk mendekati wanita itu.. Ibu Megi.Iamenyiapkan dirinya dengan baik dan memilih sebuahbukufavorit untuk diberikan sebagai hadiah. Denganhatiyang berdebar, ia berjalan mendekati wanitaitudisudut perpustakaan saat Ibu Megi sendiri membaca.


JALAN MASIH PANJANG 45Ketika Ibu Megi itu melihat Syam mendekat, senyumanlembut terukir di wajahnya. Mereka pun mulai berbicara,dan Syam kagum dengan kepintaran dan kecerdasanIbuMegi itu. Mereka berbagi minat yang sama dalammembacadan pengetahuan. Lama kelamaan, mereka semakindekatdan menjadi teman baik. “Lucu kamu” ketus Syam. “Lucu apanya?” tanya Ibu Megi sambil tersenyum.“ Ngga … lucu saja hehehe ”jawab Syamsambilmemandang serius Ibu Megi. “Jika kamu adalah sebuah buku, aku akan membacamuberulang-ulang. Itulah caraku mencintaimu”jawabSyam.Dengan pandangan yang dalam Ibu Megi berkata,“Masih banyak wanita yang cantik .. Syam”jawabIbuMegi.“Benar, namun kamu beda”jawab Syam. “Kamu cantik … bak bidadari…“jawab Syam“ Kamu adalah pikiran terakhir dalam pikirankusebelum aku tertidur dan pikiran pertama Ketikaakubangun setiap pagi” rayu Syam. “Heheheheh…” tawa kecil dari Ibu Megi. “Aku tidak membutuhkan langit atau bintang…Akutidak membutuhkan emas ataupun kekayaan.Akumendapatkan semua yang kuinginkan pada hari akubertemudenganmu. Karena aku mendapatkan tanganuntukdigenggam, hati yang baik dan seseorang yang menemanikudi sisi selama sisa hidupku. Kamu adalah hatiku…kamuadalah segalanya bagiku” jawab Syam Namun, saat Syam merasa bahwa cinta mulaitumbuhdan semakin besar di dalam hatinya, Megi mengungkapkanbahwa ia memiliki penyakit yang serius danwaktuhidupnya terbatas.


46 Antologi Cerpen dan Puisi “Maafkan aku Syam” jawab Ibu Megi. “Saya mengerti hatimu…. Saya tidak bisa dantidakakan mungkin menerima cintamu”lanjut Ibu Megi.“Bukan karena kamu kurang atau lebih”jawabIbuMegi.“Bukan juga karena orang lain atau siapapun…Sayapun mencintai kamu Syam…saat pertama kali kitaketemusaya juga merasakan hal yang sama…Kamu beda dariyanglain” jawab Ibu Megi. “ Saya sakit.. Syam ” jawab Ibu Megi denganmatayang berkaca kaca. “Kanker otak stadium akhir…dokter sudah memvonistinggal beberapa waktu saja ini saya meninggal”jawabIbu Megi dengan perasaan yang hancur. Syam shock dan bingung, rasa cinta yang tumbuhkuatseakan-akan hilang di terbangkan angin. Meskipuncintamereka begitu dalam yang tumbuh saat pandangan pertama,akan tetapi mereka tahu bahwa tak ada masadepanbersama. Kisah cinta yang tak terwujud ini membuatSyambelajar banyak tentang arti cinta sejati. Meskipunakhirnya mereka tidak bisa bersama secara fisik,cintamereka tetap abadi dalam hati masing-masing.Syammelanjutkan hidupnya dengan kenangan indah bersamaIbuMegi, dan menjadi lebih menghargai setiapmomenberharga dalam hidupnya Cinta sejati tak selalu berarti memiliki seseorangsecara fisik. Terkadang, cinta yang tulus danmurnidapat memberi kekuatan, inspirasi, dan pelajaranberharga yang akan membentuk jiwa seseorang selamanya.


JALAN MASIH PANJANG 47Selayang Pandang Adolf Jorgen, Lahir diAmbon01 Oktober 1972. PendidikanSDN1 Poka, SMP Negeri 7 Ambon,SMANegeri 3 Ambon. KuliahdiUniversitas PattimuraAmbonFakultas Perikanan JurusanPengolahan Hasil Perikananlulustahun 1997. Saat ini mengajar diSMANegeri 3 Maluku Tenggara.Tugastambahan sebagai KepalaLaboratorium KomputersertaOperator dapodik, Guru Penggerak Angkatan 4 KabupatenMaluku Tenggara Tahun 2022, Selain itu jugasebagaiKepala Sekolah TK Menorah dan SD Menorah KotaTualdibawah naungan Yayasan Cahaya Kei. Lulus menjadicalonKepala Sekolah (Cakep) SMA Tahun 2021 “ Berkat TUHAN lah yang menjadikan kaya,susahpayah tidak akan menambahinya.”“ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turutbekerjadalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikanbagimereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi merekayangterpanggil sesuai dengan rencana Allah”Penulis dapat dihubungi di nomor Hp. 085243532225


48 Antologi Cerpen dan Puisi 6. KUMPULAN PUISI Sutrisno DICAMBUK DERITA Ketika tulus mentari menampakkan senyum manisnyadipagi hari Aku masih tertidur ditemani kerinduan akan khayalankumerasuk hati Wajahmu terbayang dalam benakku hingga tak jemunyamenari-nari Engkau semakin menggila menggelora mengusikceritadalam mimpi Aku pun tersenyum manja meminta engkau terusmenarimenggugah rasa Rasa yang indah hingga terpuruk tertinggal membekasdalam jiwa Jiwaku hampir luluh lantak karena caramu meremasbatinku hingga luka Dan akhirmya aku menyudahi segala cerita cintahinggakuterjaga Kegembiraan menghiasi impian sekejap dibawasadarhilang tak berkesan Kesan indah pupus sudah berganti renungan dalamdetakkebimbangan Aku tertunduk lesu layu menemani beranjaknya rasadaricerita kepalsuan Tak terasa aku semakin duduk lama terdiam menantijawaban kepastian


JALAN MASIH PANJANG 49Hatiku berbisik apakah semua itu hanyalah mimpiyangberujung Atau sekadar bunga tidur mewarnai hidup yang menembusdalam relung Aku hanya bisa pasrah meski tiada rela untuk mengenanghati yang terpasung Aku cuma dapat menerima kenyataan berubah pahithinggatersudut mematung Tak juga aku tersadar meski raga sudah lama terbangundalam diam Apakah harus mengulang lagi sejarah indah dalammimpinan kelam Tak mungkin rasanya memberi bahagia yang nyatanyahanyabayangan suram Aku kembali diam dalam renungan pagi bersama sinardibalik celah buram Hatiku masih bertanya-tanya apakah ada kisahindahmeraja lagi di sukma Renunganku masih mengawan kelam apakah ada kasihsejatidalam jiwa Mataku masih juga menerawang panjang apakahadacerahnya sepenggal asa Tanganku masih kuat menggenggam erat apakah akanadaikatan cinta kita Dalam cerahnya pagi yang masih membawa sejuta kenangandari mimpiku Aku tak ubahnya manusia pasrah yang diam terpakumerenungi jalan nasibku Aku tak ubahnya pengembara yang haus dalamkisahperjalanan penuh liku


50 Antologi Cerpen dan Puisi Sejatinya aku tak mau berlalu dari senyumanmuyanglarut dalam khayal bersamaku Serasa jiwa menggelora lalu tiada menerimaketikadicambuk derita cinta Derita yang kupendam seorang diri menanti kekasihhatiyang jujur menerima Bukan karena benda hingga membutakan mata menulikantelinga enggan menderita Hanyalah aku yang terpercik api derita seakan menghujamdalam menorehkan luka Mendengarkah engkau wahai pemberi sinyal cintayanghidup bahagia di sana Melihatkah engkau sang pencerah jiwa yang telahpergimemberi kecewa Merasakah engkau hai penggugah rasa hinggategamenggores luka di dada Mengapakah engkau hanya diam tanpa kabar hinggaperihmenggantung lara Tolonglah sadari semua derita ini yang engkau tusukkantajam dalam sanubari Jangan pandai mengawali indahnya segala langkahhanyamenjadi sebuah histori Jangan hanya bisa memutuskan kekuatan talidengankebencian yang hakiki Hingga semua rasa tertinggal dalam kenangan deritayangbangga engkau akhiri Batinku masih saja memberontak ingin menangisnamuntakut akan kenyataan


JALAN MASIH PANJANG 51Kakiku kaku tak sanggup bergerak seperti batinkuyangsedih dalam kegalauan Bibirku tergigit sakit sesakit batinku yang meratapisebuah mimpi menjadi penyesalan Aku tetap terduduk lunglai menatap sekujur tubuhyangtersayat merasakan penderitaan Bukan dalam sekejap mata aku mampu menghilangkansegalaasa dalam derita Kugerakkan tangan kaki menggapai segenggam pengharapandengan sedikit percaya Kuhidupkan kembali hati pikiranku meraih mimpitakpasti tanpa ada duka Aku bangkit dari lamunan pagi yang mencekam kenanganagar tak bersisa Kurentangkan tangan menghempas semua sesal agarnafaskukembali menyatu Dengan penuh harapan cinta aku gantungkanimpianmerebut setiap rindu Berpasrahku dalam doa pagi menyambut sumringahnyahatipada yang Maha Satu Tuhan tolong jaga langkah kehidupanku agar tiadalaramenyentuh perasaanku Akhirnya aku dapat merapat dengan kebahagiaansangmentari di alam pagi Aku mulai merasakan hembusan angin nan lembut menyentuhtipisnya ari Terbawaku dalam semangat pagi yang memberi warnacintakehidupan ini Terima kasih ya Tuhan Engkau telah menciptakan alaminidengan segala isi


52 Antologi Cerpen dan Puisi Mulailah kumenapaki hari nan cerah dengan gairahhidupyang memuncak Aku berharap derita itu tak akan lagi ada hinggatiadameninggalkan bercak Bersama pagi menyusuri waktu demi waktu mempesonakanhati yang kian rancak Dan aku pun tak mau lagi rindu berkalang deritahinggamudah hati untuk melacak Oh indahnya alam ini dalam suasana pagi yangmerduberbisik Aku tersenyum bahagia mengisi waktu pagi dengansyahdutanpa berisik Aku tak ingin lagi cerita cinta berkabut biruitudatang mengusik Biarlah episode derita beralih mesra dalam alunanindahsebuah musik Tiada angin tiada hujan dalam sebuah waktu pagiakumelamun kembali Terputar lagi kusutnya pita derita nan lamadalamrenungan kisah diri Nyaris saja aku meneteskan banyak air mata membasahiterangnya bumi Aku tersadar dari rayuan sedih pagi hinggahatiberbisik ada apakah lagi Kok menangis lagi aku dibuatnya sementara sukmainisudahlah hampa Ada apa gerangan yang memercikkan api tangisandalammerahnya bara


JALAN MASIH PANJANG 53Aku semakin tak percaya mengapa selaksa piludatangkembali menerpa Apakah karena perasaan yang tak rela melepashinggaderita tak kunjung reda Oh Ibu tolonglah aku yang semakin menggila dibuatcintadalam sedih Oh Ibu tak sanggup rasanya hidup ini kulaluidengansegala luka perih Oh Ibu janganlah biarkan aku sendiri meratapinasibdiri berkalung pedih Oh Ibu mengapa derita cinta ini tak jua maupergihingga sakitku merintih Dan aku mulai tahu muasal dari derita hati inikembalimenerjang kalbu Ternyata sebait lagu kenangan mengalun penuhindahdalam musik syahdu Renjana yang kian melekat berharap buih menjadipermadani berubah kelabu Dan aku pun meresapi makna semua itu hinggaengkauseakan tak mampu Terpikirku akan engkau yang dulu mencoba untukmeramuasa menjadi bahagia Meraja kenangan indah yang dulu engkau torehkandengantinta cinta Melambungkan anganku meniti indahnya cerita diataspermadani bersulam sutera Aku ingat semua itu yang membuatku menangis lagidalamsetumpuk bahasa Tak mengapalah aku menangis lagi dalam derita yangtakjua mau pergi


54 Antologi Cerpen dan Puisi Tak mengapalah aku bersedih lagi dalam deritayangseakan enggan jauh berlari Derita itu mencambukku lagi dalam tangis sedihyangmemaksa diri tak pasti Derita itu mencabik-cabik perasaanku meski larahatimembumbung tinggi Tahukah engkau kalau aku tercambuk derita lagikarenaaku manusia bodoh Manusia yang bodoh mempercayai lagi semua janjimanisnan berdiri kokoh Janji manis penuh kepalsuan yang engkau berilewatkhayalan hingga ku tergopoh Mengejar bayangan pahit yang menghantui terangkuhinggasayangku kau rogoh Ayahku yang tersayang memberi secercah terangkebahagiaan di kala aku menangis Ayah maafkan aku yang tak bisa menahan tangiskarenakepercayaanku terkikis Ayah jangan marahi aku yang hanya bisa menangisketikaimanku mulai menipis Ayah tolong kuatkan aku sekuat kasih sayangmuagarderita ini sanggup kutepis Terima kasih pagi yang telah membangunkankudarikejamnya sebuah mimpi Aku sudah melewati segala keluh kesah pilu asayangmenyayat tulusnya hati Kekuatan Tuhan memegang hidupku menuju ujungbahagiaperjalanan hari Inilah kisahku dicambuk derita meraih terangdalambayangan kelam yang menari-nari


JALAN MASIH PANJANG 55DICAMBUK DERITA D iatas lukaku engkau menari seperti tak pernahmerasaiba I mpianku beralas rindu engkau kaburkan dengannyatadalam dusta C ukuplah aku yang tersakiti jangan lagi ada lukadalamsemesta A papun itu aku telah rela lakukan demi manisnyasebuahrasa M engapa engkau malah mencambuk perih merajamdalamsukma B ukankah engkau tahu akulah yang menyayangimuwalausederhana U ntukmu aku korbankan segalanya sepenuh jiwadansekuat raga K atakanlah kalau memang engkau tak lagi adamenaruhsuka D alam derita aku selalu setia memberimu semerahbungacinta E engkau memberiku sekuntum mawar hitam berbalutnestapa R induku terkatung hingga menggunung tanpa engkautulusmenerima I ngatlah aku meski sebentar saja walau hanyadalambayangan murka T inggalkanlah jejak tapak kedukaan hingga kupasrahdicambuk derita A ku hanya berharap engkau tak pernah lagi permainkanbahagia


56 Antologi Cerpen dan Puisi CAMBUK DERITA Apakah engkau melihatku wahai sang rembulan malamAku yang kian kegelapan dalam benderangnya langitnankelam Janganlah biarkanku menangis meratapi luka yangsemakinmencekam Terluka pedihku dalam cambuk derita tanpa temanseakanhati ini suram Masih juakah engkau malu tampakkan senyum menyapakubersama alam Dimanakah rasa sayangmu terhadapku disaat sukmakutertutup buram Temanilah aku agar cambuk derita ini tiada melukaikusemakin dalam Tolonglah aku agar cambuk derita ini berlalutanpadatang merajam BAGAI DICAMBUK DERITA Pagi nan cerah namun aku seakan sakit terluka parahAku hanya bisa diam terduduk tanpa sanggup untukmarahMenangis meratapi suratan takdir bagiku jelaslahsudahTetapi semua itu hanyalah emosi semata dalam kusutnyaarah Angin menyambut lembut menyentuh perihnya deritakuAir gemericik pelan mengalunkan nada hibur pelipurlaraku Awan hitam mempesonakan putihnya bayangan menggodaku


JALAN MASIH PANJANG 57Petir menyambar mencambuk hatiku kian terhimpitderitapilu Derita satu masih merekat manja belum rela beranjakpergi Bertambah satu derita bak seorang teman yang melengkapiTak jua reda derita mengulurkan rasanyauntukdigenggami Bagai dicambuk derita setiap hela nafasdalamkehidupanku ini Hatiku menangis batinku lara seakan berontaktakmenerima Haruskah duka menerpanya karena salahku tak terkiraAlam saja sepertinya menolak ketika dirinyadalamnestapa Hidupku runtuh porak poranda bagai dicambuk deritaTERCAMBUK DERITA Dinginnya malam menusuk tubuhku hingga takkuatkusendiri Rembulan malam hanya mampu melihatku dari kejauhannantinggi Sesekali bintang berjalan memutar mengalihkanmatamendetakkan hati Langit kelabu tetap membisu seolah takrelameninggalkan pergi Perlahan namun pasti gemericik air menetes membasahimuka bumi Hujan mengguyur basah menemani sedihnya deritayangkualami


58 Antologi Cerpen dan Puisi Aku berlari secepat kilat di angkasa menuju tepiBibirku menggumam tak pasti menahan rasa perih iniSakit tanpa luka menggores jiwa nan lara dalam sepiTak ada satupun berhasrat mulia yang sudi menemaniBatinku semakin merintih pedih menahan deritakukiniHujan berhentilah menambah luka sayatan menerpadiriSeakan pinta terjawab hujan pun reda mengisi hariMeski tertahan namun bibirku tersenyum pahit berseriAlam bersamaku lalui waktu kelam yang semoga bergantiHatiku tercambuk derita sukma meronta tak sangguplagiberlari Tak mengapalah asal bara menghangatkan bekunya deritaHanya kepasrahan agar hidup tiada tercambuk deritalagiBAK DICAMBUK DERITA Oh Ibu, sedihku melihatmu yang selalu menderitalaraEngkau berkorban demi aku anakmu dengan tiada putusasaTak hiraukan terpaan angin di kala lelah kukuh merajaOh Ayah, tangisku merebak mendengar suara lirihmuPerjuangan besarmu telah membawa kebahagiaandalamhidupku Deritamu kini kian menimpa semangatmu hinggaeratmembelenggu Oh Tuhan, tolonglah kabulkan tulusnya harapankuiniAku sayang Ayah Ibu setulus jiwa seputih hati Lihatlah mereka bak dicambuk derita hidup dalamtirani


JALAN MASIH PANJANG 59Oh semesta, bantulah aku membawa pesan indahuntuksebuah rasa Rasa sayangku kepada Ayah Ibu yang hidupnyabakdicambuk derita Hilanglah derita membebani mereka hingga meraihsucinyabahagia DERITAMU CAMBUK KEHIDUPANKU Deritamu adalah dosaku Dosa yang orang lain tak tahu Dosa yang Tuhan berikan padaku Dosa yang sukar diampuni karena ulahku Deritamu adalah cambukku Cambuk bahagiaku agar aku tak terlena berlalu Cambuk asaku biar tak terbawa arus murka membelengguCambuk berkahku untuk halalkan setiapupayaperjalananku Deritamu cambuk kehidupanku Engkau menangis dalam diam sementara aku bahagiatanparagu Engkau meringis menahan sakit sedangkan akutertawatanpa pilu Engkau merintih berjuang demi kehidupan namunakumemuja tanpa restu


60 Antologi Cerpen dan Puisi Selayang Pandang Penulis penyuka warna hijau,birudan hitam ini putera M.UmarS.Sikumbang, asal Pasaman, SumateraBarat dan Ibunda Yatini Umar,asalNganjuk, Jawa Timur. Nano,namapanggilan dari penggemar beratNikeArdilla tersebut Lahir di BalaiRaja,Duri, Riau 03 Mei1979(Ultah 20Juni).Pendidikannya di SDN 054BalaiRaja, SMPN 2 Sebanga, SMUN 1 Mandau,S1 UBH Padang,AktaIV Unri, dan S2 UNP Padang. Penulis memulai semangat literasi dan menuangkanidenya tahun 2022. Kisah hidup menjadi inspirasi,menghasilkan 26 buku antologi, diantaranya yaituBaitHidup, Pahlawan Bunga Bangsa, dan Dawai HatiAlunanKasih. Pernah menulis artikel di Riau Pos, TribundanPekanbaru Pos. Sebagai PNS di SMAN 4 Pinggirsejaktahun 2010, Sutrisno, S.E, M.Pd, menjabat sebagaiWakilKepala Sekolah dan pernah meraih predikat sebagaiGuruDisiplin, Pemarah dan Terapih. Ia pernah mengajarMTSdan SMK Yaspin, SMPN dan SMAN 1 Pinggir dan BimbelPGEC.Lulus sertifikasi Matematika 2010 dan Ekonomi 2012.Danmewakili Ayahnya di SLB Bumi Manggalo. Surel : [email protected]. Gawai : 082283950068


JALAN MASIH PANJANG 617. KUMPULAN PUISI Patimah Iskandar PENGKHIANATAN CINTA Cinta yang tulus, kini terkhianati Engkau yang dulu, kini menjadi asing Namun dalam hujan luka yang datang Kita belajar, tentang arti pengorbanan Kepercayaan rapuh, dihancurkan pengkhianat Hati yang pernah bersatu, kini terpecah Izinkan air mata mengalir, meredakan duka Anugerah dalam pengkhianatan, adalah pembelajaranHadirnya pengkhianatan, mengajarkan tentang diriInilah realitas, yang kadang tak terduga Atas reruntuhan cinta yang pernah ada Nantinya kau akan bangkit, dengan kebijaksanaanTersadar bahwa pengkhianatan, takkan menghentikanmuAir mata berubah menjadi kekuatan baru,


62 Antologi Cerpen dan Puisi KECEWA MEMBAWA BERKAH Dalam kecewa yang tiba dengan tak terduga, Tersembunyi berkah, sebuah pesona yang tiba. Hati yang remuk, impian yang terkoyak, Namun dari reruntuhan, tumbuhlah harap. Luka yang dalam, seperti hujan yang lebat, Mencuci hati, membersihkan beban yang berat. Namun di dalam kegelapan, ada sinar menerangi, Berkah tersembunyi, tumbuh dari setiap tantangan.Dalam patah hati, tumbuhlah kebijaksanaan, Pelajaran berharga, di dalam setiap rasa sakit.Tiada yang sia-sia, meski getir terasa, Kehidupan mengajarkan, bahwa berkah tumbuh darikecewa.Jadi, meski kecewa hadir dengan luka, Berkah yang tak terduga, akan menghampiri. Tetaplah berjalan, jangan pernah menyerah, Karena kecewa membawa berkah yang tiada ternilai.


JALAN MASIH PANJANG 63KECEWA TERKHIANATI Kecewa datang, terasa mendalam Erat merasuk, seakan tak terelakkan Cahaya redup, bayangan menghampiri Enggan tuk hilang, kecewa berkobar dalam jiwa Tapi dalam setiap luka yang terasa Eratkan hati, tumbuh pelajaran berharga Rintangan dan kegagalan, sebagai guru sejati Kisah hidup belajar, tuk melangkah lebih tegar Terkhianati dalam kecewa yang membelai Eratkan semangat, menguatkan hati yang rapuh Ketika kegelapan merayap, kesan dihati tertinggalHidup adalah guru, mengajarkan tentang keteguhanJadi biarkan kecewa menjadi cahaya Terangi jalan, membawa pelajaran berharga Bukanlah akhir, tetapi awal dari yang lebih baikPembelajaran dari kecewa, tuk langkah yang lebihlapang.


64 Antologi Cerpen dan Puisi KECEWA Hati hancur, rasa kecewa datang melanda Eratnya ikatan, kini tercabik dalam luka Cinta yang tulus, tergantikan oleh pengkhianat Engkau pergi, tak terasa peduli Dalam bayangmu, kecewa merajalela Itu adalah pukulan yang tak terduga Tinggalkan luka, dalam hati yang terluka Semua percaya sirna, kini tinggal pengkhianat Terhempas rasa, di tengah derita yang dalam Izinkan waktu, menyembuhkan luka dan duka Nantinya kau akan bangkit, lebih kuat dari sebelumnyaGaris akhir kecewa, awal dari perjalananbaru,penuntun langkah.


JALAN MASIH PANJANG 65CINTA YANG TERSAKITI Cinta yang indah, kini tersakiti Luka dalam hati, terasa mendalam Terkoyak perasaan, pilu menggelayut Namun dari luka, tumbuh kekuatan Air mata mengalir, mengalirkan rasa Yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata Dalam kesedihan, ada kekuatan yang terpendam Tersirat dalam senyuman, melodi keabadian Tersakiti oleh cinta, namun tak hancur Tetap berdiri, walau hati berdarah Kita belajar, tentang arti ketabahan Cinta yang tersakiti, mengajarkan makna sejati Tersingkaplah pelajaran dalam luka yang dalam Hidup terus berjalan, membawa harapan baru.


66 Antologi Cerpen dan Puisi DI UJUNG WAKTU Kisah-kisah terhampar Seperti catatan di lembaran akhir Detik-detik berjalan, tiada terelakkan Meninggalkan jejak dalam alur yang terhiasi Dalam bayang senja, matahari meredup Ujung waktu membawa perubahan tanda Jalan yang panjang, kini sampai pada titik akhirTakdir dan takdir, menyatu dalam rentang Namun di sana, ada ruang untuk bermimpi Harapan dan cita, melintasi jembatan waktu Menyongsong esok, di ujung waktu yang baru Kisah tak berakhir, terus berlanjut dalam awalan.


JALAN MASIH PANJANG 67PENYESALAN Di reruntuhan waktu yang berlalu, Ku temukan luka dalam hatiku. Penyesalan datang bagai angin sejuk, Menyapa dalam hening malam yang sunyi. Kulangkah tanpa arah, penuh ragu, Menggenggam bayang-bayang yang tak terlalu. Jejak yang hilang, terbawa angin, Hanya rasa sesal yang kini terus hidup. Dulu kala ada peluang di depan mata, Namun kuabaikan, kini tak lagi ada. Dalam setiap hela nafasku yang dalam, Kutemukan penyesalan yang tak terelakkan. Namun dari hampa dan penyesalan ini, Aku belajar akan arti hidup yang sejati. Momen berharga tak kan kulupakan, Dan kuubahkan penyesalan menjadi pelajaran. Di antara keraguan dan masa lalu, Ku temukan pelajaran yang berharga. Meski penyesalan datang menghampiri, Ku bangkit dan jalani hari-hari dengan semangat.


68 Antologi Cerpen dan Puisi Selayang Pandang Patimah, S.Pd, M.M. lahirdiPisangan Baru,Matraman, DKI Jakarta,3Mei 1970. Merupakan anak pertamadarilima bersaudara. Pendidikan SPGN7,Jakarta(1990) jurusan Tamankanakkanak. S1 di STKIP PurnamaJurusanPendidikan IPS (1999). S2 diSekolahTinggi Manajemen Labora Jakarta,jurusan Manajemen Sumber DayaManusia(MSDM) (2009). Awal mengajar di TK Tunas Harapan dekatrumah.Kemudian menjadi Kepala TK Kartika Sari, Bekasi.Menjadi guru honor di SMP dan Dosen di Universitasswasta di Jakarta. Awal mengajar di SDN Pasar baru05,sebagai guru honor dan di angkat menjadi PTT yangkeduaselama beberapa tahun. 2010 di angkat menjadiCPNS.di SDN Cikini 02 dan SDN menteng 03, JakartaPusat,kemudian menyelesaikan PGSD tahun 2018 di UniversitasMuhammadiyah, Jakarta.Karya yang sudah dibuat Antologisebanyak 20 buku dan 2 buku solo yang berjudul:Praktik Baik Literasiku Kumpulan Tulisan BerserakPenuh Hikmah : Sahabat hijau yaitu Kumpulan CeritaAnak.Kontak penulis di Wa: 08128663102, Telegram :@PatimahIskandar, Email:[email protected], https://patimahiskandar.blogspot.com


JALAN MASIH PANJANG 698. TEMBOK HATI VENY Sopiah M. Rahajaan Dear Ven, Lagi ngapain kamu? Pasti lagi baca e-mailku.(Iyadong ...! udah tahu malah nanya...ha..ha..) Oh ya, kamu tidak jadi ke Bali kan? Aku berharapkamu tetap di Sorong, karena minggu depan akuakanpulang sekalian berlibur. Aku sudah rindu jugasamakalian dan juga suasana di tembok Berlin. SalambuatRiko, kalian baik-baik saja kan? Awas lohkalauberantem lagi. GBU Rian. Apa yang baru ku baca dari e-mail Rian membuatkutersentak kaget ternyata sahabatku yang satu inibelumbisa melupakan kebiasaan lamaku. Sudah berulangkaliRian mengatakan bahwa aku harus lebih sabar menghadapisikap Riko yang arogan, tapi berulang kali jugaakutaktahan dengan sikap Riko. Aku bahkan pernah mencobamengakhiri saja hubungan kami, tapi lagi-lagi Rikotakmau menerima alasan yang kuutarakan. Aku hanya mencaricari alasan karena aku telah menaruh hati padaoranglain. Padahal kalau mau jujur sih tidak, akusendirikadang suka bingung dengan sikapku, tapi satu halbuataku bisa berbangga hati meskipun demikian Rikotidakpernah lupa untuk menjemputku dan menemaniku kemanapunaku ingin pergi. Seperti pagi ini, ketika aku baru sajainginsarapan terdengar bunyi motor yang sudah tidakasinglagi ditelingaku, sesaat kudengar di depan pintu


70 Antologi Cerpen dan Puisi “Guten Morgen!” “ Guten Morgen Riko! ”udah masuk aja pintunyanggak dikunci kok!,” balas mamaku yang sudahmelihatraut wajahku yang berubah. Aku hanya duduk diam menikmati Rotiselaikesukaanku dan walaupun Riko sudah berdiri didepankusedikitpun aku tak berkutik, lagi-lagi papabalasmenyapa Riko. “ Udah sarapan Rik?” “ Udah koq om, terima kasih, ”balas Rikodengantenang. Segera kuhabiskan sarapanku dan beranjakpergi.“Mam, Pap Ven pergi ke sekolah dulu yah?”“Tante, Om pergi dulu ya?”sapa Riko dengansopan.“Hati –hati ya di jalan, jangan ngebut loh!”katamama sambil terus memandangku dan aku tahu artitatapanitu. Dan sesampainya di pintu gerbang sekolah,sepertibiasa aku yang lebih dulu menuju ke kelas. Tiba-tibaRiko memegang tanganku: “Ven... aku ingin ngomong nanti mlam,”katanya“ Mau ngomong apalagi sih kamu?, semuanyasudahjelas kan?” kataku dengan kesal. “ Ya bagimu, bagiku belum! Kita harus bicara,”kata Riko terus dia pergi ke garasi untuk memarkirmotornya. Melihat sikap Riko yang demikian kalautidakcepat sadar bisa membuatku marah-marah makaakulangsung segera ke kelasku. Jam pelajaran telah usai dan ketika akuinginkeluar dari kelas kulihat Riko telah menungguku.Barusaja aku mau melangkah ada yang memanggil namaku:“Veny..Veny dari suaranya ku tahu itu adalahAryaketua osisku. “Ada apa Arya?” tanyaku


JALAN MASIH PANJANG 71“ Sebentar ada pertemuan panitia ulangtahunsekolah,” kata Arya menjelaskan. “ Pertemuannya di rumah kamu kan?”tanyaku“ Vergiss nicht, Tschüss!”“Tschüss!” balas aku kemudian langsung menujukeRiko yang kelihatan udah mulai gelisah. Tanpa menungguperingatan dari Riko aku lebih dulu memberitahukanapayang baru saja ku dengar dari Arya. “Rik ... nanti saja ya, baru kita ngomong.Soalnyaada pertemuan panitia ulang tahun sekolah sebentarmalam.” Kulihat Riko hanya diam, dari sikapnya aku tahudiamarah padaku bahkan mungkin sangat marah,karenasepanjang perjalanan pulang dia tidak berceritasepertibiasanya. Padahal dia sering bercerita tentang apayangbaru saja terjadi di kelasnya. Tentang Frau Elena guru bahasa Jerman yangsokkebarat-baratan, Si Andrew yang selalu tidur dikelasatau si Toto yang tak pernah lupa untuk membawamakanandi dalam tasnya. Saat mendengar cerita ceritaRikotersebut buat aku tertawa dan itu yang menyemangatiRiko untuk terus bercerita dengan sense of humornyayang tinggi. Tiba-tiba aku jadi rindu suasana tersebut,itupun kalau aku mau memperhatikan nasehat mama,papadan Rian sahabatku. Hampir seminggu lewat aku dan Riko masihterusmelancar kangen gencatan senjata perang dingin,entahkarena aku sibuk atau si Ricko yang tak mau mengganguaku jadi bertanya-tanya tentang hubungan kami. Cahaya rembulan masih setia menyinarimalamditemani beberapa bintang, di teras rumah aku danpapalagi asyik membahas persiapan ulang tahun sekolahnanti,


72 Antologi Cerpen dan Puisi tiba-tiba telepon berdering dan aku beranjakuntukmengangkatnya. “Hallo, selamat malam”sapaku. “ Selamat malam Non, esok siang jemput akuya?”kata Rian dari seberang. “ Rian, kannst du mir helfen?”“Ada apa?” tanya Rian dengan tegas. “Perang dingin lagi nih?”’“ Hi, sabar dong dan dengerin dulu penjelasannya,udah ya? Nanti esok baru kita lanjutkan. Janganlupaya?Tschüss! ” kata Rian kembali mengulangi nasehatyangsama dengan yang lalu. “Tschüss!” kataku langsung menutup telepon,papahanya memandangku dengan wajah yang dipenuhitandatanya tapi tak kuhiraukan terus menuju ke kamar.Kuraih pena dan diariku namun kusadari apayangharus kutulis, aku saja tidak mau mendengar apayangdikatakan oleh orang-orang di sekitarku apalagiRiko,cowok idaman yang beberapa hari ini tak kupedulikan.Akhirnya kuputuskan untuk membaca lembaran-lembaranawal diari, di sana tertulis saat-saat indahakubertemu Riko dulu. Hari-hari yang kami jalanihingggatahun kedua kini dan kutemui bahwa kami selalubisamengatasi masalah walaupun kadang di dahuluidenganpertengkaran. Sesaat kuberpikir dapatkah aku mendengar apayangingin Riko jelaskan? Bisa sabar? Ternyata bukanRikoyang arogan tapi aku sendiri. Ternyata selama iniRikomarah karena aku yang mungkin kelewatan akhirnyakuraihpena dan kucoret di atas lembaran pink diariku;“Maafkan aku Rik, aku siap mendengar apapunyangakan kamu katakan!


JALAN MASIH PANJANG 73Aku sayang dan cinta banget sama kamu! Tschüss! Diari Sorong, 25 Desember 2020 *** Bandara Franz Kaisefo terlihat amat ramai namunakubisa melihat Rian yang tinggi badannya melewatitinggibadan rata-rata orang Indonesia. Kadang akusukamenggodanya dengan postur tubuhnya yang tingginamunRian selalu punya 1001 jawaban, entah jadi modelbakGigi Hadid, bersaing dengan Paula Verheven ataubahkanseperti yang baru saja aku lakukan biar tidaksusahmencarinya di tengah kerumunan banyak orang. Setelah saling melepas rindu, dengan taxinomorBkami langsung menuju rumahnya, sepanjang perjalananbahkan setiba di rumah Rian banyak berceritatentangsekolah baru, teman-teman serta kegiatanekstrakurikuler di sekolah barunya yang katanyasangatvariatif. Tak terasa waktu terus berputar dankulihatjam di tanganku 10 menit lagi menunjukkan pukul16.00WIT itu artinya Riko telah menungguku di tembokBerlintempat favorit orang muda kota Sorong.Aku sendiritaktahu kenapa memakai nama tersebut mungkin sajamenurutmereka sama dengan yang ada di Berlin ibukotaNegaraJerman maka akupun memberitahukan Rian dansegeraangkat kaki, aku tak mau Riko menungguku terlalulama.Saat aku tiba kulihat Riko berdiri di atastemboksambil menatap ke laut dan tanpa menyadari kalauakusudah berdiri di belakangnya. “Rik” sapaku pelan. “Hi, Ven. Komm herein!”katanya sambil memegangtangan ku untuk berdiri di sampingnya namun tiba-tibakakiku terpeleset dan ah ... untung saja Rikocepat


74 Antologi Cerpen dan Puisi meraih kedua tanganku dan langsung memelukku dandalamwaktu yang sama sebuah kecupan mesra mendaratdikeningku. Untuk beberapa saat kami hanya diam, didalamhatiku aku tahu Riko sudah mengetahui sikapkuyangsudah tidak lagi marah dan untuk meyakinkan haliniakukembali berkata; “Rik, maafkan aku ya?”Aku belum jugaselesaiberbicara serentak jari telunjuknya menutup mulutkkudan dengan lembut dia kembali berkata, “SudahlahVen,aku sudah memaafkanmu" “Tapi Rik, aku harus ngomong, aku lakuin inisemuakarena aku takut kehilangan kamu”“ Iya kutahu, untuk itu mulai dari sekarangkamuharus janji satu hal ” Kata Riko menjelaskandanmemintaku untuk duduk. “Apa itu Rik?“tanyaku penasaran “ Jangan pernah biarkan tembok hatimu runtuholehapapun, karena aku masih membutuhkanmu”! Selanjutnya sekali lagi aku hanya bisa diamdantersenyum sambil menatap dua bola mata indah milikRiko,kemudian kulihat di atas laut sang surya masihpunyasedikit waktu untuk menyinari bumi dengan warnaemasnyakarena sedikit waktu pula dia akan masuk keperaduannya.Kami terus duduk menikmati senja emas di kotainidandalam hatiku terbersit satu janji, aku tidakakanpernah melepaskanmu Rik ...apapun yang akan terjadi.


JALAN MASIH PANJANG 75Selayang Pandang Sopiah Margareta Rahajaan,S.Pdadalah seorang guru bahasaJermanyang mengajar di SMA Negeri3Maluku Tenggara yang terdapatdiKabupaten Maluku Tenggara ProvinsiMaluku selain bahasa JermanIajugamenguasai bahasa Inggris sehinggamengajar juga di TK dan SDMenorahKota Tual dan beberapatempatbelajar di beberapa desa atauohoi.Selain mengajar Ia juga terlibat dalam beberapaaktivitas sosial dan kegiatan pariwisata yang terdapatdi daerahnya serta memiliki hobi traveling dan menulis.Sudah ada beberapa artikel yang di tulis dan dimuatdikoran lokal yang terdapat di daerahnya. Ibu dari dua anak ini sering mengikuti seminarseminar baik nasional maupun internasional baiksecaralangsung maupun online selama beberapa tahun terakhirini dan Ia telah lulus dalam program Guru PenggerakAngkatan IV Kabupaten Maluku Tenggara. Penulis dapat dihubungi di gawai nomor 082199732108


76 Antologi Cerpen dan Puisi 9. NESTAPA Siti Suminar Brug….Prak ….terdengar pula teriakan danjeritanyang membuat Karla tersentak dan bangun daritempatduduknya, sambil membawa remot TV yangsedangditontonnya. Ya tuhan ada apa ini gumamnyasambilmenuju pintu keluar ia kaget dan syok melihatbanyaktetangga yang sedang berkerumun di depan rumahnyasambil berbisik- bisik tak pasti apa yang sedangmerekaobrolkan. Dari dalam rumah kakak lelaki Karla yangbernamaRahmat keluar sambil menggenggam golokyangdiacungkannya mengejar Rani yang lari keluarsambilnangis dan mengumpat sumpah serapah kepada Rahmatyangtak lain adalah ayahnya. Beberapa tetangga laki-laki memburu dan menenangkanserta menghalangi Rahmat yang ngamuk penuhamarahmengejar Rani. ” Sini kamu aku bunuh, buat apa kamu hiduphanyamembuat aib keluarga saja, anak tak tahu diriakubesarkan dengan susah payah dari kecil aku sayang,akubelai tak peduli susah hidupku demi kebahagiaanmuakubanting tulang peras keringat inikah balasanmu?”penuhgeram sambil menangis Rahmat sumpah serapah memuntahkanamarahnya yang tak terbendung pada Rani anaknyayangjuga keponakan Karla. Dikerumunan tetangga Karla mendengar tangisandanteriakan Rani yang terus menangis sambil berkatamenimpali kata-kata Rahmat ayahnya. Tanpa sadarKarla


JALAN MASIH PANJANG 77berteriak membentak tak kuasa dan tak terima kakaknyadicaci maki anaknya sendiri sambil mendekat kearahRani Karla berkata, “ Diam dan tutup mulut kamutidakusah berkata lagi, sssstttt... cukup …tidakusahberulah hentikan dramamu di depan semuaorang,masuk !!!, ”tandasnya sambil menunjuk ke rumahRahmat,memaksa Rani untuk masuk dan meninggalkan kerumunantetangga yang terus bergunjing dan berbisik-bisik.Sambil menangis dan tetap memaki Rani berjalansetengah lari masuk ke rumahnya namun tangisnyatetapmasih terdengar. Rahmat pun akhirnya masuk danbisaditenangkan. Sambil membaca istighfar Karlamemberanikan diri meminta para tetangga untuk bubardanmeninggalkan keluarganya, tak lupa meminta maafatassegala keributan yang sedang berlangsung dirumahRahmat. Akhirnya para tetangga pun mafhum satupersatuberanjak pulang ke rumahnya masing-masing. Karla akhirnya memohon suaminya untuk mencaritahuapa yang sedang terjadi di keluarga Rahmat.Sebagaiadik dia segan untuk bertanya langsung ke kakaknyaitu,tapi dia juga begitu khawatir dengan keadaan kakaknya.Ya Allah musibah apa yang menimpa kakakku kaliini?Astaghfirulloh … sambil mengusap dada Karla masukkekamar dan menanti kedatangan suaminya sambilharapharap cemas menunggu kabar yang sepertinya kabarburuk.Zona suami karla akhirnya pulang juga, saatitumalam sudah larut, dengan tak sabar Karla langsungbertanya pada suaminya ”Yah sebetulnya ada apadenganRani?,” tanya Karla pada Zona. “ Rani hamil Bu, ” jawab Zona dengan wajahlesumenjawab. “Hah, ”Karla melotot matanya terbelalak.


78 Antologi Cerpen dan Puisi “ Ya Alloh … cobaan apalagi untuk kakakku,”gumamnya sambil mengusap air mata yang tak terbendungmemaksa keluar dengan derasnya. “ Aku diminta mengantar Kang Rahmat mencarilakilaki yang harus bertanggungjawab, katanya sihtemansatu sekolah dengan Rani,”kata Zona sambil dudukdisebelah Karla dan mengusap punggung Karlaseolahmenenangkan hati istrinya. “ Aku mohon bantu kakakku menyelesaikan masalahini, ” sambil terisak Karla memohon kepada Zona,dandibalas anggukan oleh Zona. Besoknya Zona dan Rahmat pergi mencari lelakiyangditunjukan Rani sebagai calon bapak dari anakyangiakandung. Sungguh disayangkan saat ini Rani masihsekolah kelas sebelas, belum pantas menjadi ibukarenausianya masih di bawah umur belum genap 17 tahun.Sesakdada Karla apalagi Rahmat ayahnya, anak yangiadambakan lulus sekolah bisa kerja, jadi tumpuandiharituanya nanti kini mencoreng muka menabur aibbagikeluarga. Ingatan Karla menerawang. Mengapa ini bisa terjadi?kalau dipikir Rahmat terlalu sibuk bantingtulangbekerja mencari nafkah untuk keluarga, setelahPHKdari perusahaan sebelumnya ia jadi bekerja serabutantak pasti, apapun ia kerjakan dengan segalaketerampilannya. Ia mampu mengerjakan apapun. Istrinya seorang ibu rumah tangga biasaterlalubaik dan percaya pada anaknya yang sering pergidenganberbagai alasan, mengerjakan PR lah, bekerjakelompoklah apalah, … itulah, …hingga akhirnyaterjadilah hal yang memalukan itu.


JALAN MASIH PANJANG 79Haruskah Karla menyalahkan ayah, ibu, atau Ranilahyang salah, Ya Allah … teramat rumit hal inidansungguh menakutkan. Kalau diperhatikan memang Rani kurang mendalamipendidikan agama. Semenjak pindah dari kota asalnyadiatak pernah masuk sekolah agama, tetangga yanglainseusianya bersekolah agama, mengaji Rani tidakdankedua orang tuanya pun seperti tak memaksanyauntukmelakukan hal itu. Memang pondasi agama itu sangat penting sebagaikendali dalam kehidupan supaya selamat duniadanakhirat. Ya Alloh semoga keluargaku jauh darisegalamarabahaya…aamiin… hati Karla menjerit perih.Sore hari Zona dan Rahmat pulang dan berhasilmenemukan rumah lelaki pacarnya Rani. Menurut ZonaRanisering ke rumah lelaki itu dan orang tuanya punkenaldengan Rani jadi ketika didatangi sepertinyatidakkaget dan mafhum tidak marah bahkan menerima kesalahananaknya dan bersedia bertanggungjawab atas kehamilanRani. Kabar itu cukup melegakan meski bisa dibayangkanseperti apa kelanjutan kehidupan rumah tangga yangtakdisertai dengan kekuatan ekonomi. Bisa dibayangkancalon suami Rani adalah teman seangkatan dan haruskahmereka putus sekolah?, belum kerja, tidak mapanwah,…hanya akan menambah beban keluarga Rahmat saja tentunya.Tapi semua itu semoga salah karena rizki dariAllahtidak bisa diperkirakan manusia , semoga sajadugaanKarla meleset kali ini. Sampailah di hari yang sudah ditentukan pernikahanRani berlangsung dengan sangat sederhana, tidakadapesta meriah hanya dihadiri keluarga dan tetanggadekatsaja, tanpa gelak tawa dan canda bahkan Rahmat terlihat


80 Antologi Cerpen dan Puisi muram durja, terlihat merana sangat tak relaanaknyamenikah dalam keadaan yang tak sesuai harapan.Karlamerasakan apa yang dirasakan Rahmat. “Kasihankakakkutercinta,” gumam Karla. Seingat Karla, Rahmat adalah kakak yangsuperspecial, sholeh dan sangat sayang keluarga. Patuhdantaat kepada orang tua sayang sama adik-adik ,dialahyang dulu jadi tulang punggung keluarga di saatayahnyasudah tua tak mampu lagi bekerja Rahmat lah yangselalumengirimkan uang untuk ibu dan adik-adiknya di kampung.Tak pernah keluar kata-kata perhitungan menyakitkanpada semua keluarga yang ia biayai hingga semuaadikadiknya bisa sekolah lanjut minimal SMA. Kinianaknyatidak tamat SMA. Sekalipun …. Hmmm sesak dadaKarlamemikirkan hal itu. Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga pula,sudahhidup susah tertimpa bencana pula, itulah mungkinperibahasa yang pas untuk menggambarkan keadaankeluarga Rahmat saat itu. Seperti dugaan Karla, akhirnya Rani tinggaldengankeluarganya di rumah ayahnya Rahmat, Rani takbetahlama tinggal dekat keluarga suaminya meski Rahmattelahbersusah payah hingga meminjam uang untuk membanguntempat tinggal Rani dan anaknya di dekatrumahmertuanya. Akhirnya uang pinjaman itu sia-siasajakarena rumahnya tak ditinggali Rani, dan Ranimemilihtinggal di rumah Rahmat. Suatu hari datanglah kakaknya Rani yangsudahberumah tangga pula ke rumah Rahmat ayahnya. Diapulangatas panggilan Rahmat karena sedang mengalamimasalahkeluarga di tempat tinggal suaminya. Alhasiltidakcocok atau bertengkar dengan mertuanya yang terkesan


JALAN MASIH PANJANG 81tak senang di tinggali anak dan menantu, dan akhirnyatinggal pula bersama di rumah Rahmat, sang ayahhebat.Reni nama kakaknya Rani punya kebiasaan yangkurangbaik, ia pelit dan tak mengerti kebutuhan orangtua,makan dan minum disediakan oleh ibunya tanpamaumengeluarkan biaya sepeserpun, kalau belanjakeminimarket atau pasar langsung di bawa ke kamartanpamemberi kepada keluarga yang lain. Suatu saat Rahmat dengan terbata pernahtanpasengaja curhat kalau tak satupun mantunya pernahingatmembelikan rokok atau kopi untuknya sebagai mertua,yang ada Rahmat lah yang harus menanggung kebutuhankeluarga ditambah menantu. Kalau dipikir bertambahlahbeban tanggungan yang harus dipenuhi kebutuhannya.Hati Karla geram mendengar keluh kesah kakaknya,kalau bisa ingin rasanya mengusir anak-anak yangtaktahu diri itu, tapi apa daya ia tak punyakuasamelakukan itu, toh Rahmat pun sepertinya terlalumemanjakan anak-anaknya, bila anaknya bermasalahdalamkeluarga ia selalu mengatakan pulanglah sini bapapunmampu menghidupimu. Perkataan itulah yang mungkinmembuat anak-anaknya manja dan selalu menganggaporangtuanya serba mampu dan jadi pahlawan untukmerekapadahal dalam segala keterbatasan. Layaknya orang tua yang selalu megurus anaknyadarilahir hingga dewasa setelah dewasa apalagi berumahtangga maka anaklah yang harus mengurus danmerawatorang tua, berbakti kepada orang tua sesuai kemampuan.Prinsip hidup Karla meski tak memberi minimaltidakusah minta apalagi jadi beban orang tua. Dalam Qs. Luqman ayat 14 Allah berfirman : DanKamiperintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepadadua


82 Antologi Cerpen dan Puisi orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnyadalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnyadalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepadaduaorang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.Prinsip itu mungkin tak berlaku bagi anak-anakRahmat, meski ia sudah mampu berjualan takpernahterlihat ingin membahagiakan kedua orang tuanya.Pernah suatu saat ibunya Reni marah karenakesal,bagaimana tidak kesal dengan kelakuan Reni, saatibunyapinjam uang ia mengatakan tak punya uang padahalhanyaminjam bukan minta, tak lama kemudian Reni teriakteriak mengabarkan uang dan HPnya hilang diwarungtempat dia jualan . Uang satu juta rupiah itu hilang saat Reniharusmeninggalkan warung sebentar saat ada pembelidanmencari suaminya ke rumah untuk suatu hal, samasajaseperti memberi ke orang yang tak dikenal. IbunyaRenibukannya sedih mendengar kabar kehilangan tersebutmalah berkata ” Makan tuh …makanya sama orangtuajangan bohong … pelit sih jadi digondol malingdehuangnya,” sambil tersenyum sinis ibunya Reni mengumpat.Sepertinya belum cukup penderitaan Rahmatdenganulah anak perempuannya, anaknya yang pertama laki-lakibernama Reno, yang diharapkan jadi tulang punggungorang tua malah selalu menyusahkan dengan berbagaikelakuannya yang menyimpang. Beberapa kali Rahmatharusmenanggung rugi karena membayar ke beberapa orangbekaskelakuan Reno. Reno pernah kerja di beberapa kota tapitakmembuahkan hasil yang ada Rahmat harus mentransferuanguntuk ongkos Reno kembali ke kampung dengan berbagaialasan tidak dibayarlah sama majikan, ditinggalkabur


JALAN MASIH PANJANG 83sama mandor hingga suatu saat Rahmat harus menanggungongkos balik teman-teman Reno juga dari Kalimantansampai jutaan rupiah. Kalau sudah terjadi Rahmat banting tulangcaripinjaman kesana kemari untuk memulangkan Renodaritempat kerjanya jadi bukan hasil yang didapatmalahbeban bertambah di luar biaya hidup. Reno sihenakpergi ke sana kemari seperti tamasya yang dibiayaiorang tua…hahaha kadang Karla nangis campur gelisiapayang bodoh siapa yang pintar kenapa tiap kejadiantakjadi pembelajaran bagi Rahmat, karena kasih sayangnyayang berlebihan sama anak-anaknya Rahmat terus berkalikali kesusahan menanggung akibat ulah Reno. Sampai kapan penderitaan Rahmat akan berhenti…Dosa apa yang Rahmat perbuat hingga anak-anaknyaterusmembelitnya dengan berbagai kesulitan, padahalKarlajadi saksi kalau kakaknya itu lelaki yang sholehdansangat berbakti kepada orang tua. Ternyata memang susah mendidik anak itu,salahsalah anak malah jadi fitnah untuk orangtua.Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis shahih, “Setiapbayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaanfitrah(islam) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannyaseorang Yahudi, Nasrani , atau Majusi.”Jurnal penelitian STAIN Kudus yang berjudulPeranOrang Tua dalam Mendidik Anak Sejak Dini di LingkunganKeluarga (2017), terdapat poin-poin mendidikyangdiajarkan dalam Islam, antara lain: 1. Mengajarkan Tauhid 2. Mengajarkan adab dan akhlak 3. Mengajarkan ibadah 4. Bersikap lemah lembut dan sekaligus tegas 5. Bersikap adil.


84 Antologi Cerpen dan Puisi Karla tidak mau menambah penderitaan Rahmatdenganmengatakan Rahmat tak pernah memberikan pendidikanyangdiajarkan Islam di atas, mungkin karena sangat sibuknyamencari nafkah hingga tak ada waktu untuk mengajarkanberbagai hal kepada anak-anaknya. Rahmat danbanyakorang tua di luar sana berpikiran penting memenuhikebutuhan fisik saja, hingga banting tulangmencarinafkah, sedangkan akidah, mental, keimanandanketaqwaan itu terabaikan. Semoga kita terhindardariderita yang tak juga reda karena cinta berlebihanyangtak mendewasakan.


JALAN MASIH PANJANG 85Selayang Pandang Siti Suminar, S.Pd, LahirdiGarut, 12 Juli 1976. LulusSDtahun 1988 di SDN Wanakerta1Kec. Cibatu KabupatenGarut.Melanjutkan ke SMPN 1Cibatululus tahun1991, dan lulusSMAtahun 1994 di SMAN 1 Cibatu.Kuliah di IKIP Bandunglulusdari UPI tahun 2000. MengajardiSMAN 3 Garut dari tahun 2002s/d2016 dan di MTsN 2 Garutdaritahun 2001 s/d sekarang sebagai Guru Mata PelajaranIPSTerpadu dan menjabat Wakil Kepala MadrasahBidangKesiswaan dari tahun 2018 s/d sekarang. Penulis dapat dihubungi di gawai nomor 085211333962


86 Antologi Cerpen dan Puisi 10. DI BALIK DUA KEHIDUPAN Nurhalimah Bu Lia adalah seorang ibu rumah tanggayangdikaruniai dua orang anak perempuan yang bernamaNairadan Azahra. Naira Umur kini menginjak 20 tahundaniaakan segera menikah dengan pacarnya. Singkat cerita acara pernikahan pun berjalanlancar dan kini Naira pun ikut bersama suaminyakekota.Namun, keadaan ekonomi Bu Lia setelah Nairamenikahmenjadi turun karena biaya pernikahan yang banyak.Tidak hanya itu Pak Aidil ayah dari dua putrinyajugakesulitan mendapatkan pekerjaan karena ia hanyabekerjasebagai tukang bangunan, kadang ada yang menyuruhnyabekerja atau tidak sama sekali. Bu Lia sangat resah, karena ia harus membiayaiputri bungsunya Azahra yang ingin meneruskan pendidikanke SMK yang sangat diinginkannya. Pak Aidilsebagaikepala rumah tangga pun terus berusaha untukmencaripekerjaan dan akhirnya setelah berhari-hariiamendapatkannya. Pak Aidil di suruh membangun kos-kosan.Gaji hasil membangun kos itu Bu Lia kumpulkanuntukuang pendaftaran anaknya alhasil Azahra pundapatbersekolah di sekolah yang ia inginkan. Tiga tahun berlalu Azahra kini sudah lulus dariSMK,ia sangat senang atas kelulusannya itu. "Selamat sayang atas kelulusannya semoga kamujadianak sukses nak" kata ibu dan bapak sambilmemberiselamat dan memeluknya.


JALAN MASIH PANJANG 87"Ia Mah, Pak, terimakasih ini semuaberkatpengorbanan dan kerja keras Ibu sama Bapak"jawabAzahra sambil tersenyum penuh haru. "Sudah malam sayang ayo kita tidur" ujar ibunya."Iya bu" sahut Azahra sambil bergegas memasukikamarnya. Di kamar ia tidak langsung tidur, dalamhatiAzahra bersyukur karena telah lulus, tetapi terbersitdalam hatinya ingin sekali meneruskan pendidikankeperguruan tinggi. "Aaaaaaa... ingin sekali cepat pagi akuinginsegera menyampaikan keinginanku untuk kuliah kepadaibubapak" ujar Azahra sambil memejamkan matanya. Pagi hari pun tiba. "Tok,…tok,…tok,... Bangun sayang ayo solatsubuhdulu nak!" suruh ibu. "Eh ibu, ia bu" jawab Azahra sambil bergegasmengambil wudhu. Setelah selesai solat berjamaah, Bu Liapunbergegas ke dapur menyiapkan sarapan pagi. "Wahibumasak ayam goreng kesukaan Azahra yah?" tanya Azahra."Iya sayang,… ayo sarapan dulu, panggilbapakmusekalian, kita sarapan sama-sama," ujar Bu Lia."Iya Bu..." jawab Azahra sambil memanggil bapakdanmenuju meja makan. Selesai sarapan mereka hanya bersantai didepantelevisi karena pak Aidil belum ada orderanuntukmembangun rumah lagi. "Mah, Pak, Azahra boleh minta sesuatu?"tanyaAzahra. "Minta apa sayang?" sahut Pak Aidil kembalibertanya.


88 Antologi Cerpen dan Puisi "Azahra ingin sekali meneruskan sekolah pak,"jawabAzahra. Pak Aidil pun tidak langsung menjawab, iamalahmelamun karena pekerjaannya saja sebagai kuli bangunantidak menentu. hmmm.. masuk perguruan tinggi itumahal,mana aku mampu, gaji ku saja kecil. "Ihh bapak ko malah melamun sih?" sahutAzahrasambil menepuk pundak bapaknya. "Iya nih pak, ko malah melamun" sahut Bu Lia."Iya maaf sayang. Kamu rencananya mau ke perguruantinggi mana?" tanya Pak Aidil. "Aku maunya yang deket-deket aja pak, akutakutkalo merantau harus jadi anak kos.. apalagimasaksendiri hehe" jawab Azahra. "Sebenarnya bapak gakada uang nak untukbiayakuliah. Kamu kan tau kerjaan bapak gak menentu,kadangbapak kerja, kadang ya gini kalo gak ada kerjaanbapakcuma di rumah" jawab Pak Aidil. "Hm.. ya udah pak kalo gitu" sahut Azahrasambiltersenyum dan langsung bergegas masuk kamar. Bu Lia dan Pak Aidil pun begitu gelisahkarenakeinginan anaknya untuk kuliah. Waktu terus berjalan,Azahra berhari-hari hanya mengurung dirinya dikamardan keluar hanya saat mengambil wudhu saja kekamarmandi. Ia sangat sedih karena kini teman-temannyasudahmulai berkuliah di perguruan tinggi yangmerekainginkan. Sementara dirinya hanya berdiam dikamarmeratapi kegundahan hati nya. Saat itu Bu Lia pun begitu sedih melihatanaknyayang tidak seceria dulu. Ia sangat bingungharusbagaimana, meminta pinjaman uang ke keluarganya,rasanya tidak mungkin, begitu pula kepada tetangganya.


JALAN MASIH PANJANG 89Kini Bu Lia begitu putus asa ia sangat stres menghadapiini semua. "Pak ..." panggil Bu Lia. "Iya Bu.." sahut pak Aidil "Jadi gimana dong Pak, kasian anak kita.Anaktetangga mah, udah pada mulai kuliah. Pak, ibupunyaide tapi hanya kita berdua saja yang tahu," ujarBuLia."Ide apa Bu?" tanya bapak. "Ibu punya temen dia tuh sekarang maju bangetpakhidupnya, serba ada rumahnya aja udah 3 tingkatsekarang" "Terus ide nya apa Bu" tanya pak Aidil. "He,…he,… ibu nanya nih ya sama temen ibu,kokamu sekarang enak banget ya hidupnya, usaha apa?ajakdong suamiku buat kerja di tempatmu. Tapi diamalahdiem gitu pas ibu tanya. Tapi ibu terus aja nanyadanmaksa sama dia, ternyata dia pergi ke dukunpakdandukunnya bener-bener manjur, buktinya usahadiasekarang semakin maju. " Apa jadi ibu ngajak bapak ke dukun? ya Allah,…istigfar Bu. Itu sirik namanya" kata bapak. "Ya abis.. mau gimana lagi kerjaan bapakajaganentu, malah sekarang udah berbulan-bulan ga adayangmanggil bapak buat bangun rumah" jawab ibu ketus."Sabar dulu Bu, jangan ngambil jalanpintassecepat ini" Bu Lia terus saja memaksa suaminya untuk mengikutikeinginannya. Setelah berhari-hari ajakan itu tidakdiabaikan, malah sekarang Bu Lia malas sekaliuntukmelaksanakan solat, karena ia sangat putus asamelihatanak gadisnya yang terus mengunci kamar dan suaminyayang tak memberinya nafkah.


90 Antologi Cerpen dan Puisi Namun, setelah berulang kali Bu Lia mengajakpakAidil melakukan pesugihan itu akhirnya ia punmaumengikuti keinginan istrinya. Malah sekarang keduanyajauh dari ibadah. Satu tahun berjalan kini keadaan ekonominyasudahtidak sesulit dulu. Ada saja yang memanggil pakAidiluntuk bekerja dan rezekinya pun lancar. AkhirnyaAzahrapun dapat kuliah dan ia begitu bersemangat. Menjalani tahun kedua suami istri itu tetaprajinmendatangi dukun, tapi semakin hari keinginanBuLiasemakin banyak ia ingin seperti temannya mempunyairumah tingkat. Waktu terus berlalu, mereka seringkali pulangmalamdari dukun. Sesampainya di rumah anaknya Azahratibatiba menangis menjerit-jerit di kamar sambil mencekiklehernya sendiri. "Sayangggggggg kamu kenapa nakkk? sadar nak,…sadar" teriak ibu. Bu Lia dan Pak Aidil begitu cemas melihat putrinyayang kesurupan tak lama kemudian karena suarayangbegitu kencang dari rumah mereka tetangga merekaBuAnipun mendatangi rumah mereka. "Ada apa ini Bu? Pak? Neng Azahra kenapa?"kataBuAni dan para tetangga sambil terkejut melihatAzahrayang sedang mencekik lehernya sendiri. "Tolong panggil pak ustad, Buu Ani!" BuAnilangsung berlari menuju rumah pak ustad. Setelah selesai di rukiah Azahra pun sadardanpakustad bisa yang mempunyai Indra ke enam mengetahuiapayang terjadi, namun ia tidak pernah banyak bicara.Iamengetahui bahwa Azahra ini akan di jemput olehsosokmakhluk halus.


JALAN MASIH PANJANG 91"Anak saya kenapa pak ustadz?" tanya Bu Liasambilmenangis dan memeluk Azahra. "Anak ibu tidak apa-apa bu, hanya saya perpesanrajin-rajinlah membaca Al-Qur'an di rumah iniBu"perintah pak ustad. "Iya pak ustad terimakasih atas bantuannya,maafmenganggu waktu istirahatnya pak" ucap Bu LiadanPakAidil. Bu Ani, para tetangga dan pak ustad pun bergegaspulang. Keesokan harinya para tetangga Bu Liasedangberkumpul di rumah Bu Ani dan menceritakan kejadiansemalam. Bu Lia yang kebetulan lewat mendengarmerekasedang menggosipkan keluarganya. Bu Liatidakmenghiraukan hal tersebut, dan langsung puterbalikkembali lagi ke rumahnya. Tiba-tiba setelah kejadian kemarin, saat malamhariPak Aidil merasa sesak di bagian dadanya dandiamemanggil-manggil istrinya. Lalu Bu Lia pun menghampiri,akan tetapi dia sangat kebingungan dan merasacemassekali. Tak lama kemudian Bu Lia langsung larikerumah pak RT untuk meminta bantuan. Namun sesampainyadi rumah, Bu Lia sangat terkejut karena suaminyatelahmeninggal dunia. Atas kejadian itu Bu Lia punmerasaterpukul, karena bagaimana pun, Pak Aidil selamainitelah berjuang membesarkan kedua putrinya. NamunkiniPak Aidil meninggalkannya untuk selamanya. Keesokanharinya pak Aidil pun dimakamkan. Tangis haru pun pecah. Bu Lia dan Azahra punsangatterpukul. Hari demi hari begitu sepi tanpa kehadiranPak Aidil. Walaupun acara tahlilan diadakansecaramewah tetapi hati mereka tetap merasakan kehilanganorang yang sangat mereka cintai.


92 Antologi Cerpen dan Puisi Waktupun berlalu, satu tahun kemudian BuLiasemakin kaya setelah kepergian suaminya. PadahalBuLiatidak memiliki pekerjaan. Dia hanya diam di rumah,akan tetapi biaya kuliah anaknya lancar-lancar saja.Saat malam hari tiba, Bu Lia dan Azahramakanmalam bersama. Dan, setelah itu mereka kembalikekamarnya masing-masing. Azahra memejamkan mata, saat itu ia tertidurpulasdan bermimpi almarhum bapaknya. Dalam mimpiitubapaknya terlihat begitu lelah dan kusam sekali.Namunyang anehnya di dalam mimpi itu terdapat banyaksekaliyang menyerupai jin atau setan yang yang menyuruhnyuruh ini dan itu kepada bapak nya. Sampai-sampai tidak ada waktu untuk beristirahat,pak Aidil hanya berbisik pada dirinya sendirimengeluhkan bahwa dia sangatlah lelah bahkan mulutnyasaja bercucuran darah dan nanah. Raja jin mendengarnyadan langsung membentak pak Aidil. "hey.... Apa yang kamu katakana? apa yangsudahsaya berikan kepada anak istrimu, itu tidak sebandingdengan apa yang kamu kerjakan. Sekarang sudah lah.Iniadalah resiko karena kamu dan istrimu telah berjanjiuntuk mengikuti semua aturannya." Hari demi hari di alam jin pak Aidil lalui.Namundia sangatlah kelelahan, tidak ada seorang punyangbisa membantunya. Bahkan saat beliau di kabarkanmeninggal dunia ruh beliau malah tidak bertemudenganAllah beliau malah langsung ke tempat para jin disuruhini dan itu untuk menuruti semua perintah raja jin.PakAidil begitu sedih karena ia sangat ingin untukbertemuAllah. Setelah memimpikan bapaknya tersebut, Azahrapunlangsung terbangun dari tidurnya ia langsung menangis


Click to View FlipBook Version