The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BUKU BERISI TENTANG PETUAH-PETUAH BUGIS DALAM KUMPULAN ADA-ADA SULESSANA YANG DISAJIKAN DALAM HURUF LONTARA, LATIN DAN ARTINYA DALAM BAHASA INDONESIA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ABD. RAHMAN, 2022-09-16 04:30:45

BUTIR-BUTIR MUTIARA HIKMAH DARI TANAH BUGIS

BUKU BERISI TENTANG PETUAH-PETUAH BUGIS DALAM KUMPULAN ADA-ADA SULESSANA YANG DISAJIKAN DALAM HURUF LONTARA, LATIN DAN ARTINYA DALAM BAHASA INDONESIA

BUTIR-BUTIR MUTIARA HIKMAH

DARI TANAH BUGIS

Abd. Rahman, S.Pd.I., MA.

ii

BUTIR-BUTIR MUTIARA HIKMAH
DARI TANAH BUGIS

Copyright©2021 by ABD. RAHMAN, S.Pd.I.,MA.
All right reserved

Disusun oleh : Abd. Rahman, S.Pd.I.,MA.
Perancang Sampul : Sadra Al Hadi
Tata Letak Naskah : Sadra Al Hadi

Editor : Zulkifli, S.IP., M.Si. & Setyawati, S.Pd.
Jumlah Halaman : 272

ISBN : 978-623-96000-1-3

Penerbit Buku :

MATINULU INSTITUTE

Kantor I : Jl. Wolter Monginsidi Kel. Rijang Pittu Sidrap Sulsel
Tlpn. / WA : 085330137715

Email : [email protected]

Undang-Undang Hak Cipta No 19 Tahun 2002
di dalam pasal 72 menjelaskan:

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat(1) dan ayat
(2) di pidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat (satu) bulan
dan atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah ) Atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah)

iii

iv

Kata Pengantar

Mengumpulkan dan menyusun petuah-petuah leluhur dari tanah
bugis adalah impianku yang sudah lama terpendam. Aku ingin petuah-
petuah tersebut menjadi bahan bacaan dan renungan generasi mudaku
supaya mereka mengenal jati dirinya sebagai anak bugis. Harapan
selanjutnya adalah generasi ini akan membangun karakternya sesuai
dengan jati diri sebagai anak bugis. Jadi menyusun buku ini bukanlah tujuan
tetapi pengantar.

Orang bugis dikenal sebagai orang yang teguh dalam memegang
prinsip hidupnya. “Siri” atau harga diri adalah ruh kehidupan bagi mereka.
Tanpa harga diri sama dengan mati bagi mereka.

Harga diri sebagai ruh kehidupan inilah yang kemudian disebut
sebagai “pangadereng” dari asal kata “ade’” artinya adab atau akhlak. “Ade’
pangaderen” inilah kemudian menjadi standar nilai dalam masyarakat
bugis.

“Ade’ pangaderen” diwujudkan dalam bentuk sikap “Acca, Lempu,
ada tongeng, warani, getteng, temmappasilaingeng, na gau sitinaja” artinya
kecerdasan, kejujuran, perkataan benar, keberanian, ketegasan, keadilan
dan tidak melampaui batas. Maka orang yang mengintegrasikan “ade”
dalam dirinya maka itulah yang disebut orang yang memiliki harga diri, dan
melanggar “ade” sama halnya menjatuhkan harga dirinya. Ini dalam konteks
pribadi.

Dalam konteks sosial, ketika orang-orang yang memegang teguh
prinsip “ade” menemukan pelanggaran terhadap hak-hak pribadi dan
masyarakatnya, kebenaran diinjak-injak, maka perinsip “siri” atau harga diri
akan menumbuhkan keberanian untuk melawan ketidak adilan tersebut.

Bagaimana “ade’” ini terjaga, maka jawabannya adalah dengan
mengenal prinsip-prinsip yang telah diajarkan oleh leluhur dalam bentuk
pesan-pesan bijak (“ada-ada sulessana”).

Ada yang bertanya “ apakah buku ini karya anda ” aku jawab
“bukan”, isi buku ini adalah karya para leluhur kita yang dengan kejernihan

v

fikiran dan kesucian hatinya mengalirkan kata-kata bijak dari ujung lidahnya
dan mengamalkan dengan istiqamah dalam prilaku kesehariannya. Saya
hanya menangkap ispirasi mereka dan menyusun kembali petuah-petuah
mereka dan menerjemahkan dalam Bahasa Indonesia semampu saya.
Ibarat musik, ini adalah lagu yang di arasemen ulang.

Meski buku ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, tetapi sekali lagi,
buku ini bukan tujuan tetapi sekedar pengantar.

Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua saya atas do’a-
do’a yang terpanjatkan dari rintihan hati mereka berdua sehingga curahan
Rahmat Ilahi selalu menyertaiku sepanjang hidupku.

Terima kasih saya ucapkan kepada segenap manusia-manusia bijak
yang ungkapannya terabadikan dalam buku ini, meski saya tidak menyebut
satu persatu, tapi saya berharap itu tidak mengurangi nilai dari isi buku ini.

Terima kasih kepada isteriku yang tercinta, buku ini adalah kado
ulang tahun pernikahan kita yang ke-14, semoga Allah tetap mengikat hati
kita dengan ikatan cinta-Nya yang kukuh sehingga cinta kita abadi dalam
cinta-Nya.

Terima kasih kepada para sahabat atas support dan do’anya
sehingga tercurah kemudahan bagi kehadiran buku ini ditengah-tengah kita
semua.

Akhirnya kepada Allah jualah kulantunkan senandung syukurku
meski kusadari aku takkan mampu mensyukuri-Nya sebagai mana layaknya
Ia mesti disyukuri.

Pangkajene, 06 Januari 2021
Penyusun,

ABD. RAHMAN, S.Pd.I., MA.

vi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................ ii
Kata Pengantar ................................................................... vi
Daftar Isi ............................................................................. ix
BAB I PRINSIP ......................................................... 1
BAB II NASEHAT ...................................................... 81
BAB III KEPEMIMPINAN ............................................ 149
BAB IV TAKDIR .......................................................... 173
BAB V HATI ............................................................... 185
BAB VI CINTA ............................................................ 199
BAB VII KESEDIHAN ................................................... 245
Daftar Rujukan .................................................................... 271
Biodata Penyusun .............................................................. 273

vii

BAB I

1

2

1

ersop tEmGiGi
nmlomo neletai

pmes edwt

Resopa Temmangingngi
Namalomo nalEtEi
PammasE Dewata.
U

Usaha tanpa mengenal lelah
adalah jalan

memperoleh curahan rahmat dari Tuhan

3

2

sipea poPoai aslEeG

Sipa’E mi Pompo’i Assalengnge

Adab prilakumu
Menjelaskan siapa dirimu

4

3

tro ad tro gau
psicpEai lilmu n plE limmu

Taro ada taro gau
Pasicappe’i lillamu na pale limammu

Bahasa dan perbuatan seirama
Jangan lain di lidah

lain pula yang diperbuat

5

4

ad ritG aitai adimoRin
gau ritG aitai mpru lloea

Ada ritangnga itai addimonrinna
Gau ritangnga itai mapuralaloE
Setiap perkataan, pertimbangkan akibatnya

Setiap perbuatan,
pertimbangkanlah dari apa yang telah terjadi

6

5

rEb siptoko mli siprep
sirwu i emeR tEsiruwi nono
mlilu sipkaiGE maiGEpi npj

Rebba sipatokkong mali siparappE
Sirui mEnrE tessirui nonno

Malilu sipakainge maingeppi napaja

Rebah namun saling menegakkan
Tenggelam tapi saling menyelamatkan
Saling mengangkat tanpa saling menjatuhkan
Saling menasehati sampai mencapai kesadaran diri

7

6

mau mElE meblea
manu i tEepkog mbli bolea

Mau melle’ mabElaE
Mauni teppekoga mabbali bolaE

Meski punya hubungan dekat
dengan orang jauh

mestinya hubungan itu lebih dekat
kepada tetangga

8

7

aEp tRn tau eknw-nw aREeG kipdisEGEeG:
emloriey gau ptuju
emloriey ad ptju u
molai ropo-ropo nerwE paimE
molai llE n mtikE

Emppa tanranna tau kenawa-nawaE anrengngE
kipaddisengengngE :

MeloriyE gau patuju
MeloriyE ada patuju
Molai roppo-roppo narEwa paimeng
Molai laleng namatike

Empat tanda orang berakal dan berilmu :
Menginginkan Kebaikan
Menginginkan Kebenaran
Ketika menghadapi kesulitan maka
ia mengevaluasi diri
Melewati jalan dengan hati-hati

9

8

tru ku i ainpEsu pdai tonGi
lopi sEbo

Turuki inapessu
padai tonangi lopi sebbo’
Memperturutkan hawa nafsu
Ibarat menumpangi perahu yang bocor

10

9

tElu riyl spo :
tauea ri edwtea
siriea riwtkelt
siriea ri pdt rpu tau

Tellu riala sappo :
Tau’E ri DEwataE
Siri’E ri watakkalEta
Siri’E ri padatta Rupa Tau

Tiga sifat yang mesti melekat pada diri :
Taqwa Kepada Tuhan
Malu pada diri sendiri
Malu pada orang lain

Penjelasan :
Taqwa kepada Tuhan memperkuat keimanan
Malu pada diri sendiri mencegah niat jahat dalam hati
Malu pada orang lain mencegah perbuatan buruk dan

memudahkan perbuatan baik

11

10

L
llo bEk tEmksep

Lalo bekka temmakkaspE
(Magala’ mappasituju ridecengnge)

Melewati yang sempit tanpa merobek

Penjelasan :
Ini adalah sifat Orang Bijaksana
Yang mampu menemukan solusi cerdas dan terbaik
bagi masalah-masalah yang rumit

12

11

pksr anu aEKea
mpkpEri anu edggea

Pakasara anu engkaE
Mapakaperri anu degagaE

Adanya meresahkan
Tak adanya membuat sulit

(Harta)

Penjelasan :
Ketika ada harta, pemiliknya resah karena tak ingin
hartanya berkurang bahkan selalu ingin menambah
Ketika tak ada harta, hidup menjadi sulit karena banyak

kebutuhan yang tidak terpenuhi

13

12

lEPpu n ad toGE
seRsE nw-nw
tEn pbEely

Lempupa na ada tongeng
sanreseng nawa-nawa
tenna pabellEyang

Kejujuran dan perkataan benar
adalah tumpuan harapan

yang takkan mengecewakan

14

13

aktEni msEai lEPeu a
nsb aiy tau mlEPuea
nmoni tElE moPoto

Akkatenni masse’i lempu’E
Nasaba ia tau malempu’E
Namoni telleng mompo to

Berpegang teguhlah pada kejujuran
Karena orang jujur

meski tenggelam tetap muncul jua

15

14

aEpai tRn tau sogiea :
sogi ad-adai
sogi nw-nwai
sogi akersoai
sogi wrPrGi

Eppai tanranna to sogi’e :
Sogi ada-adai

Sogi nawa-nawai
Sogi akkarEsoi
Sogi warangparangngi

Empat tanda orang kaya :
1. Kaya fikiran
2. Kaya bahasa
3. Kaya usaha
4. Kaya harta

16

15

lim mksol nw-nw :
msEro cinea
nbEtu riyo
nlipE tau
nsau bci
mrj etyea

Lima makkasolang nawa-nawa
1. Maserro cinnaE
2. Nabettu rio
3. Nalipe tau
4. Nasau bacci
5. Maraja tEyaE

Lima yang merusak angan-angan :
1. Sangat ingin/Ambisi
2. Terlalu gembira
3. Terlalu takut
4. Terlalu benci
5. Telalu tidak mau/Pesimis

17

16

naiy acea riptopoki ejko
agti aliri nerko tiaai mrdu u

mpolai

Naiya accaE ripatoppoki jEkko
agati aliri narEkko Tiai maruddu mapoloi
Kepandaian yang disertai dengan kecurangan
Seperti tiang, kalau tak tercabut maka ia patah

Penjelasan :
Orang pandai/cerdas tapi tidak jujur, maka ia akan

tersingkirkan dari kehidupan

18

17

elel bulu tEelel abiys
elel muw abiyseG,
abiys top pelelai

LElEbulu tellElE abiasang
LelE mua abiasangngE
Abiasang topa palElEi
Gunung bisa dipindahkan
tetapi kebiasaan tidak
Kebiasaan hanya bisa dirubah
dengan kebiasaan pula

(Ala biasa karena biasa)

19

18

tau mlEPuea loloGE tElu sro:
riytEpEri, ppoji, ri pklEbiai

Tau malempu’E lolongeng tellu saro :
Riyatepperi, pappoji, ripakalebbi’i
Orang yang jujur
mendapatkan tiga hal:

kepercayaan, cinta dan rasa hormat

20

19

naiy riasEeG ac :
edgg msus npogau
edto ad mssu nbli
mtEpEai nriytEpEri ripdn rup tau

Naiya riasengngE acca :
DEgaga masussa napogau
DEto ada masussa nabali
Mateppe’i nariyatepperi toi ri padanna rupa tau

Yang dimaksud cerdas :
1. Tidak ada yang sulit untuk dikerjakan
2. Tidak ada pertanyaan yang sukar

dijawab
3. Mempercayai dan dipercayai oleh

setiap orang

21

20

naiy riasEeG lEPu :
seRai ri toGEeG
ptujuai nw-nwn
mkEsi aeP ekdon

emtaau i ri edwtea

Naiya riasengngE Lempu :
SanrE’i ri tongengngE
Patujui nawa-nawanna

Makessing ampE kEdona
mEtau’i ri dEwataE

Ciri kejujuran :
Bersandar pada Kebenaran

Berfikir benar
Berprilaku yang baik
Bertaqwa kepada Tuhan

22

21

edec tERiysE edec
nerko edec riaelmi.
aiyp nriysE edec nerko
nsRai tau eagea edcen.

dEcEng tenriaseng dEcEng
narEkko dEcEng ri alEmi.
iapa nariayseng dEcEng narekko

nassanrai tau egae dEcEnna.

Kebaikan tak dianggap kebaikan
ketika hanya mendatangkan manfaat

pada diri sendiri.
Kebaikan baru dianggap kebaikan apabila

mendatangkan manfaat baik
pada orang banyak.

23

22

tEmet lEPuea, tEmub eckoea
tEbek toGEeG, tEmrtu u lpea

tEpEtu maoePeG
tEpolo msElomoea

TemmatE lempu’E, temmubba cekoE,
tebbakkE tongengngE, temmaruttung lappa’E,

teppettu maompengngE
tepolo masselomoE

Takkan mati kejujuran, takkan muncul kecurangan
Takkan jadi bangkai kebenaran, takkan runtuh dataran
Takkan putus yang kendor,takkan patah yang lentur

Penjelasan :
Pegang eratlah kejujuran dan kebenaran,

Tetaplah bersikap sewajarnya,
jangan berlebihan, ambillah jalan tengah

24

23

tElu riyl todo :
gEtE n lEpu aREeG ad toGE

Tellu riala Toddo :
Getteng na Lempu anrengngE ada tongeng

Tiga hal jadi patokan :

Sifat tegas dan jujur
serta perkataan benar

25

24

siedec-edecn ad edea riyolon,
aEK ri muRin

sij-jn ad aEK riaolon,
ned rimuRin

sidEcEng-dEcEnna ada dE’E riolona
engka ri munrinna

sija-jana ada engka riolona
nadE rimunrinna

Sebaik-baiknya perkataan, tak ada mendahului
tetapi ada bukti perbuatannya
Seburuk-buruknya perkataan
banyak bicara tetapi tak mampu
berbuat apa-apa

26

25

nerko emloko medec ri jm-jmmu
atGko ribet l ea

aj muaolai bet l sigru-greu a
ttu uGi bet l mkEsieG tuPun

NarEkko mEloko madEcEng ri jama-jamammu
atangngako ri batE la’E

aja’ muolai batE la’ sigaru-garuE
tuttungngi batEla’ makessingngE tumpu’na

Ketika engkau menghendaki kebaikan
pada usahamu/karirmu/pekerjaanmu,
maka pelajarilah jejak pengalaman

yang sudah ada
Jangan mengikuti jejak yang simpang siur,

tetapi ikutilah jejak yang terarah
pada kebaikan dan kebenaran

27

26

sElao medeceG aiynritu
meag meber pGj ppkaigE

Sellao madEcengngE ianaritu
maEga mabbErE pangaja pappakainge

Sahabat yang baik adalah
ia yang banyak memberikan nasehat kebaikan

(hikmah)

28

27

gau pkEsiGi asisuPGu E:
tEsisPow aori low, tEsisEbokE pGtu u,

tEsicikEkE tigEro, tEsilckE tG,E
tEsirEb tG, tEsiewlaiy jC,i
siyti lim, sitoR aol, tEsibEely,

mtulu prjo tEPEtu sirRE
pdpi mpEtu aiy tElu.

Gau pakessingi assisumpungeng :
Tessisampoang oring loang, tessisebbokeng panguttu

tessicikekeng tigerro, tessilacakeng tange
tessi rebbang tangnga, tessiwelaiyyang janci

sianting lima, sitonra ola’, tessibellEang,
mattulu parajo teppettu siranreng
padapi mapettu iya tellu.

Perbuatan yang mengukuhkan hubungan kekerabatan:
Tak saling menutup belanga, tak saling membocorkan kuali,

Tak saling menyempitkan tenggorokan,
tak saling menutupkan pintu,

tak saling menutup informasi/komunikasi, tak saling ingkar janji,
bergandengan tangan, bergandeng takaran,
tak saling menghianati,

bertali baja takkan putus berkait kecuali putus segalanya.

29

28

aKEai pdmu rpu tau nKE toko

Angke’i padammu rupa tau
Nangke’ tokko

Hormatilah sesamamu manusia
Maka mereka akan menghormatimu pula

30

29

paoRoai aoRomu
ptudGi tdu mu

Paonroi onromu
Patudangngi tudangmu

Tempatilah posisimu
dan duduklah pada kursimu

Penjelasan :
Pandai-pandailah menempatkan diri dalam setiap situasi.

Jangan melanggar hak orang lain.
Tahu dirilah.

31

30

nerko etyko risroePyGi lip
aj mutdu ri wiri llE

narEkko tEako ri sarompEangi lipa’
aja’ mutudang ri wiring laleng
Ketika tak sudi dikibas sarung
jangan duduk di pinggir jalan

Penjelasan :
Kalau tak mau dilanda pasang,
jangan bangun rumah di tepi pantai
Kalau tak mau dicerita keburukanmu, jangan berprilaku buruk

32

31

nerko ciyko nkEn rPu u
aj mmu rEep riapiey

NarEkko ciako nakenna rumpu
aja’ mu mareppE ri apiyE
Kalau tak mau kena asap,
jangan dekat dengan api

Penjelasan :
Jangan berbuat kalau tak mau menanggung akibat

33

32

nerko ciyko ribicr
ripdmu rpu tau

aj mtu Eto ri kpeG

narEkko ciako ribicara ripadammu rupa tau
aja’ mu tettong ri kapangngE

Kalau tak ingin di gibah oleh orang lain
jangan melakukan perbuatan yang
menimbulkan prasangka buruk

34

33

nerko siri nrRE
risbu sGu Eea

tEri tEeRGi n reaw

NarEko siri naranreng
risambung sunge’E
tenri tenrEngi na ri Ewa
Ketika harga diri yang diinjak-injak
hidup sudah tak berarti
pasti akan dilawan

35

34

metmau msEneG
metpi dua tElu msol-solaea
msol-sol met, tE msol-sol metto

lEbini met msol-solea
agpi ri atGri

nrieljn cEem aptitikEn pbju cElea

MatEmua masennangE
matEpi dua tellu massola-solaE
Massola-sola matE, temmassola-sola matE to

lebbini matE massola-solaE
Agapi riattangari

Narilejja’na cemme’ appatitikenna pabbaju cella’E

Matilah yang tenang
setelah mati dua atau tiga yang nekad
yang nekad mati, yang tidak nekad mati jua
lebih baik mati dalam keadaan nekad

Apa lagi yang dipertimbangkan
ketika kehormatan diinjak-injak di kubangan lumpur

maka balasannya adalah kucuran darah

36

35

Paunu siriea
mpelet ri pmsrE aEes bbuwea

Paunu siri’E
mappalEtE ri pammasareng essE babuwaE

Rasa malu bisa membunuh
Rasa iba mengantarkan ke liang lahad

37

36

aiymi aoroaen
mpErEaeG
Ia mi oroanE

maperrengngE

Yang dinamai laki-laki
adalah yang kuat bertahan

38

37

sip riaoroaenew
ntERiysE aoroaen :

mkutau i
mlEm n pElorE

boGoai
ebebai

Sipa’ rioroanEwE natenriaseng oroanE :
Makuttui

Malemma na pelloreng
Bongo’i
bEbE’i

Sifat pada laki-laki
yang membuatnya tak layak disebut laki-laki :

1. Pemalas
2. Lemah dan penakut
3. Dungu
4. Bodoh

39

38

lEbi cau-caru EeG
n pElorEeG

Lebbi cau-caurengngE
na pellorengngE

Lebih baik sering kalah
dari pada penakut

40

39

LlEbi cau riyoloea
ncau rimuRiea

Lebi cau rioloE
nacau ri munriE
Lebih baik menyerah terdahulu
daripada menyerah kemudian

41

40

mlai buku rpu ricauea
mplib ri mej ripGRoea

Malai buku rupa ri cau’E
Mappalimbang ri majEng ri panganroE

Memalukan kalau dikalahkan
Mematikan kalau ditaklukkan

42

41

tElu cp bokon tau lPea :
cp lil
cp kwli

cp perw aorowen

Tellu cappa’ bokonna tau lampa’e :
Cappa Lilla
Cappa Kawali

Cappa ParEwa Oroane

Tiga ujung bekal perantau :
Ujung Lidah
Ujung badik

Ujung kemaluan laki-laki

Penjelasan :
Anak bugis yang merantau membekali diri dengan tiga ujung :

1. Ujung Lidah (kemampuan bernegosiasi)
2. Ujung Badik (keberanian dalam perlawanan)

3. Ujung kemaluan (menikahi perempuan
bangsawan/saudagar)

43


Click to View FlipBook Version