Kekasih Musim Gugur merupakan buku lanjutan dari buku Amba, meskipun sebuah
buku lanjutan tetapi pembaca tidak diharuskan untuk membaca buku Amba terlebih dahulu.
Bisa dilihat melalui kehidupan Siri yang masih dipengaruhi oleh masa lalu atau kehidupan
Amba. Tetapi, hubungan antara Siri dan Amba yang digambarkan dengan hubungan ibu dan
anak sangatlah menarik perhatian. Selain itu, penggambaran karakter intelektual para tokoh,
khususnya tokoh Siri yang menjadi seniman dengan pemikirannya tentang seni, politik, dan juga
kehidupannya di usia 50 tahun dalam sebuah cerita fiksi yang mana membuat pembaca
memiliki sudut pandang baru. Penulis dapat menghidupkan karakter dengan perspektif atau
sudut pandang dari karakter tersebut. Penjelasan karakter yang ditulis secara detail juga
membuat pembaca dapat lebih mudah memahami pemikiran karakter. Hal tersebut membuat
bagaimana pembaca langsung paham kenapa penulis memilih judul Kekasih Musim Gugur.
Hal yang menjadi bagian menarik dalam novel ini adalah kritik sosial yang disipkan
penulis melalui percakapan antar tokoh. Dalam pendekatan sosiologi sastra, sastra merupakan
cerminan dari suatu masyarakat. Bisa dibilang jika Kekasih Musim Gugur dapat menjadi refleksi
diri. Sebagai suatu mayoritas, apakah kita sudah cukup toleran dengan lingkungan? Sebetulnya
indikator bertoleransi iu seperti apa? Seberapa jauh hal-hal yang patut kita toleransi? Apakah
bagian-bagian Indonesia sudah memliki sudut pandang dalam bertoleransi dan juga
berintoleransi?
Jika melihat respon masyarakat terhadap novel ini, dapat dilihat bahwa banyak yang
mendapatkan sudut pandang baru atau cara berpikir terhadap perempuan, sebuah seni, politik,
budaya, masalah keluarga, dan khususnya sastra.
“Sejak halaman pertama, ketika Srikandi menyatakan dia memiliki dua bapak, maka kita tak
akan bisa berhenti membaca novel ini hingga halaman terakhir. Berbeda dengan Amba, Srikandi
adalah seorang perempuan urban, kosmopolit yang bergerak cepat, sesigap ritme novel ini.
Meski pusat cerita adalah Srikandi, tetapi seluruh novel berkisah tentang tiga generasi
perempuan yang terus-menerus mencari dan menemukan diri, melalui pertikaian, pertarungan
sekaligus cinta yang tak pernah hilang.” - Leila S. Chudori, penulis dan wartawan
“Novel ini merupakan satu langkah dalam pencapaian Laksmi sebagai sosok penting dala m
pertumbuhan sastra .... Sastra adalah cara penulis menyampaikan gagasannya, bukan gagasan
yang disampaikannya, yang pada hakikatnya sama sejak sastra ditulis. Yang langsung merebut
perhatian saya dalam cara Laksmi menulis adalah literary device yang menyangkut penyusunan
panjang-pendeknya alinea. Loncatan-loncatan alinea itulah yang perlu dikembangkan lebih
lanjut dalam kesusastraan kita. Itu, bagi saya, pencapaian penting Laksmi dalam novel ini.” -
Sapardi Djoko Damono, penyair, penulis
“Novel yang dalam dan menyentuh… dengan prosa yang berkilau dan kearifan yang menawan
tentang jalin-kelindan seni rupa, politik, sejarah, dan agama.” - Ahmed Rashid, penulis,
kontributor The New York Review of Books
"Kekasih Musim Gugur adalah sebuah pemberian berharga dari salah satu penulis kontemporer
Indonesia yang paling penting. Dalam sekuel dahsyat dari novel Amba ini, Laksmi Pamuntjak
memadukan wawasan dan pemikirannya yang terdalam tentang negerinya yang kompleks
dengan kearifannya tentang hubungan perempuan—dengan teman, anak, dan orangtua.
Berbekal kepekaannya sendiri sebagai seorang seniman, Laksmi menunjukkan betapa
pentingnya peran seni rupa dalam merayakan kemajemukan, melakukan perlawanan, serta
membayangkan ulang masa lalu, apalagi dalam konteks intoleransi yang semakin meningkat
dewasa ini. Hasilnya adalah sebuah testamen yang memukau atas ketrampilan Laksmi menjalin
fiksi dan otofiksi. Nikmatilah Fall Baby untuk prosanya yang cemerlang, lapisan-lapisannya yang
bernas tentang masa lalu dan masa kini, dan peringatannya bahwa sejarah tak pernah hanya
hitam atau putih." - Dr Natali Pearson, Sydney Southeast Asia Centre, University of Sydney
“Novel Kekasih Musim Gugur ini membuka tabir kehidupan seorang perupa kontemporer,
sebuah konteks yang jarang muncul dalam novel-novel Indonesia terkini. Siri
merepresentasikan figur seniman yang romantik dan eksentrik, tapi kemudian harus
memikirkan ulang ideologi berkeseniannya ketika ia dihadapkan pada polemik karyanya di
tengah masyarakat Indonesia yang menggunakan isu agama sebagai topeng berpolitik. Laksmi
membentang dunia seni global dengan dahsyat dan gamblang—intrik pasar, seks dan
percintaan, hasrat menjadi terkenal dan fenomenal. Sebagai bagian dari pergerakan seni global,
Siri juga menjelajahi berbagai tahap sejarah seni modern, dari Vermeer, Munch dan Matisse
hingga politik seni Sudjojono dan Djoko Pekik. Kisah ini juga membingkai trajektori sejarah seni
dalam narasi seniman perempuan, yang sering tak masuk dalam kanon seni, di mana kita
menemukan Kaethe Kollwitz hingga Louise Bourgeois, bahkan gejolak abstrak Umi Dachlan dan
aspek seksualitas I GAK Murniasih.” - Alia Swastika, kurator seni rupa, penggemar sastra
selengkapnya bisa dilihat pada laman:
https://www.goodreads.com/id/book/show/54261399#:~:text=Kekasih%20Musim%20Gugur%
20adalah%20kisah,bertahun%2Dtahun%20mengembara%20di%20pelbagai
Daftar Pustaka
Atthariq, R. (2021) Review novel Kekasih Musim Gugur karya Laksmi Pamuntjak - Gramedia,
Best Seller Gramedia. Retrieved from https://www.gramedia.com/best-seller/review-
novel-kekasih-musim-gugur-karya-laksmi-pamuntjak/
Pamuntjak, L. (2020) Laksmi Pamuntjak, Kekasih Musim Gugur. Retrieved from
https://laksmipamuntjak.com/books/srikandi
Pamuntjak, L. (2020). Kekasih musim gugur. Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pamuntjak, L. (2020). Kekasih musim gugur. Retrieved from
https://monash.hosted.exlibrisgroup.com/permalink/f/31uhmh/catau21518873
240001751
Utama, G.P. (2020) Kekasih Musim Gugur by Laksmi Pamuntjak, Goodreads. Goodreads.
Retrieved from https://www.goodreads.com/id/book/show/54261399-kekasih-musim-
gugur
HILANGNYA SEBUAH KEPERCAYAAN DALAM NOVEL “TRAUMA”
KARYA BOY CANDRA
A. PENDAHULUAN
Hilangnya sebuah rasa kepercayaan baik kepercayaan kepada seseorang
sangat kerap sekali kita rasakan, apalagi di saat seperti ini banyak sekali laki-laki yang
hanya mengganggap bahwa perempuan hanyalah makhluk yang menyebalkan
sehingga laki-laki tersebut membuat sesuatu hal yang nantinya akan membuat
perempuan tersebut merasa kehilangan kepercayaan. Ya, betul hal tersebut banyak
sekali para perempuan temukan di laki-laki.
Hal tersebut bukan lagi menjadi hal yang lumrah. Di era seperti ini banyak
sekali laki-laki yang hanya memanfaatkan perempuan, menjadikannya sebagai
tempat untuk bersinggah, dan adapula yang lebih parah dari itu yaitu perempuan
dijadikan pelampiasnnya ketika seorang laki-laki tersebut sedang tersalut emosi. Hal
tersebut tidak hanya terjadi pada kaum perempuan muda saja bahkan perempuan
tua pun juga kerap mendapatkan hal tersebut. Sehingga hal tersbeut dapat
membuat sebuah trauma yang ada di dalam diri perempuan.
Boy Candra merupakan salah satu penulis yang berkebangsaaan Indonesia
yang lahir pada 21 November 1989 di Agam, Sumatra Barat, Indoensia. Boy Candra
merupakan seorang penulis dari novel “Trauma”. Novel tersebut menceritakan
tentang trauma yang di rasakan oleh banyak perempuan terhadap laki-laki sehingga
setelah dia dekat dengan beberapa laki-laki dia merasa bahwa ia tak pernah menjalin
hubungan serius. Karena ia tak ingin berlarut dalam sedihannya ia menceritakan apa
yang ia alami melalui sebuah karya novel sehingga ia menjadi seorang penulis yang
terkenal.
B. RINGKASAN BUKU
Novel yang berjudul Trauma ini telah menjadi salah satu bagian karya Sastra
Indonesia pada Oktober 2020. Novel berjudul “Trauma” ini telah di terbitkan oleh
salah satu penerbit yaitu mediakita. Novel “Trauma” ini memiliki genre fiksi dengan
jumlah halaman sebanyak 144 halaman. Novel “Trauma” ini merupakan karya Boy
Candra yang memiliki alur yang tidak cukup panjang dan novel ini menggunakan
bahasa yang mudah di pahami oleh pembaca, sehingga dapat membawa pembaca
masuk kedalam alur cerita yang di bawakan.
Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan yang bernama Kimara.
Kimara berprofesi sebagai penulis sebuah novel yang terkenal, yang dimana Kimana
sendiri memiliki masalah baik dengan hubungan asmaranya maupun dengan
keluarganya. Dalam novel ini Kimara meruapakan seorang anak yang broken home,
hal tersebut terjadi karena perceraian antara kedua orang tua Kimara semasa Kimara
masih kecil. Hubungan asmaranya dengan beberapa laki-laki yang pernah dekat
dengannya pun membuatnya ia kecewa.
Kimara yang berprofesi sebagai penulis tersebut saat ini tinggal bersama sang
ibu. Banyak orang mengira bahwa dengan Kimara yang menjadi sukses di usia muda
membuat kehiduapan Kimara menjadi enak di bandingkan orang lain. Akan tetapi di
balik suksesnya Kimara, ia menyimpan banyak sekali kesedihan. Dengan begitu pula
ibu Kimara pun menuntut Kimara agar segera menikah.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang bernama Ardi Sabil. Ardi
merupakan laki-laki pertama yang menarik perhatian Kimara.Ardi adalah teman
Kimara semasa Kimara berada di bangku Sekolah Menengah Atas. Suatu ketika Ardi
mengajak Kimara untuk ikut dengannya menuju sungai belakang sekolahnya. Disaat
itu Ardi menyatakan perasaannya dan mengajak Kimara untuk menjalin sebuah
hubungan. Setelah empat bulan lamanya Ardi dan Kimara menjalin hubungan
merekapun kerap belajar bersama, merekapun kerap ke perpustakaan bersama
untuk mengerjakan tugas atau sekedar membaca buku. Hingga suatu malam Kimara
dan Ardi bertemu dan ternyata itu adalah pertemuan terakhir mereka. Hal tersebut
membuat Kimara patah hati karena Kimara sedang sayang-sayangnya dengan Ardi.
Kori Marsandi meruapakan laki-laki kedua yang dekat dengan Kimara setelah
satu tahun kepergian dari Ardi. Kori merupakan kakak tingkat Kimara saat di kampus.
Kori merupakan mahasiswa jurusan seni rupa yang sangat jago sekali dalam
menggambar. Pada malam itu ketika sedang pulang acara kampus Kimara diantarnya
oleh Kori. Semenjak saat itu Kimara dan Kori dekat. Hingga hubungan mereka pun
semakin dalam. Akan tetepai ada seuatu hal yang membuat Kimara merasakan hal
yang ganjal dengan Kori. Kori menjadikan Kimara objek sebagai lukisannya dengan
gambar seorang perempuann yang tidak memakai busana. Suatu ketika Kimara pergi
bersama Kori dan di dalam mobil tersebut Kimara memutuskan untuk mengakhiri
hubungannya dengan Kori, akan tetapi Kori marah dan membentak Kimara. Kimara
merasa takut akan tingkah Kori dan Kimara mencoba untuk mengeluarkan diri dari
dalam mobil tersebut. Hingga pada akhirnya Kimara dapat keluar dari mobil
tersebut. Semenjak kejadian tersbeut Kimara sama sekali tidak mengetahui kabar
dari Kori, Kimara pun sudah menyanyakan kepada ketiga teman Kori akan tetapi
tidak ada yang mengetahui keberadaan Kori.
Setelah kandasnya hubungan Kimara dengan kedua laki-laki yang pernah
dekat dengannya Kimara mencoba untuk membuat suatu karya tulis yaitu sebuah
novel yang dimana novel tersebut menceritkan tentang kedua laki-laki yang pernah
dekat dengannya. Hingga saat itu Kimara telah memiliki Novel sebnayak 2 buku.
Tepat enam bulan setelah terlepas dari Kori, Kimara menerbitkan novelnya
yang ketiga. Rasa takut Kimara akan Kori, Kimara lampiaskan melalui kegiatan
menulisnya itu untuk menghilangkan rasa takutnya terhadap masa lalunya Kori.
Kimara memiliki seorang editor pribadi yang bernama Deni Sasindra. Deni adalah
editor pribadi Kimara dalam pembauatan novelnya tersebut. Deni yang berperan
sebagai editor sekaligus sebagai teman bagi Kimara pun ia menemai Kimara
kemanapun. Bahkan Kimara tahu bahwa Deni adalah laki-laki yang ketika ia ingin
menikah ia di tinggal selama-lamanya oleh sang kekasih. Akhirnya hari demi hari
Kimara lewati bersama Ardi hingga Kimara merauh hati kepada Dani. Dan setelah
menjalin hubungan antar penulis dan editor yang cukup lama ternyata Kimara
hanyalah peneman sepi bagi Dani yang dimana Dani masih menyimpan rasa kepada
Almarhumah sang kekasi. Enam bulan kemudian novel keempat Kimara terbit dan
saat itu pula Dani berhenti menjadi editor Kimara.
Raditio Rahadi adalah editor baru Kimara. Sama halnya dengan Dani, Tio juga
meruapakan editor dan juga teman bagi Kimara. Pada suatu malam ayah dari Kimara
datang dengan membawa kedua adik tiri Kimara. Hal tersebut membuat Kimara
merasa kesal terhadap sang ayah hingga pada akhirnya ia menginap di tempat
tinggal Tio editornya tersebut. Dan akhirnya Tio mempersilahkan Kimara untuk
tinggal dirumahnya untuk sementara waktu. Mereka pun bersecita mulai dari cerita
mengenai sang ayah dari Kimara, bahkan novel yang sudah Kimara terbitkan
tersebut telajh berapa banyak. Hingga suatu ketika kekasih dari Tio pun cemburu
dari Kimara dan Kimara memutuskan untuk kembali kerumahnya.
Laki-laki yang terakhir yang dekat dengan Kimara adalah Putra Marnanda.
Kimara bertemu dengan Putra ketika ia sedang melakungkan penerbangan dari
Makassar menuju Jakarta. Pada hari itu Kimara sedang mengisi seminar kepenulisan
di Universitas Hasanuddin. Dan seiring berjalannya waktu Kimara pun di ajaknya
mengelilingi Kota Makassar dan menonton film di bioskop bersama. Hingga makin
lama hubungan Kimara dengan Putra pun semakin dekat. Ketika Kimara ke Makassar
Putra selalu menjemputnya bahkan Putra setiap harinya mengirimkan buket bunga
yang sangat cantik kepada Kimara. Hingga ketika malam tiba Kimara dan Putra pun
mengadakan acara makan malam dan sebuah fakta membuat Kimara terkejud
bahwa ternayata Putra telah memiliki seorang istri dan anak. Dan semenjak itu
Kimara tidak dekat dengan laki-laki manapun.
Kimara memiliki trauma yang cukup besar terhdap laki-laki di masa lalunya
yaitu ayahnya sendiri. Ayah dari Kimara telah membuat Kimara merasa bahwa tidak
ada laki-laki yang bisa dijadikan teman hidup di dalam dunia ini, karena hal tersebut
membuat kimara merasa bahwa semua laki-laki memiliki sifat yang sama sperti
ayahnya sendiri. Selain memiliki trauma dengan sang ayah Kimara pun memiliki
trauma dengan laki-laki yang berada di masa lalunya dulu. Trauma yang Kimara
rasakan membuatnya takut dan menganggap bahwa tidak ada laki-laki yang baik di
dunia ini. Karena, hal tersebutlah ia takut tidak dpat menemukan seseorang yang
tepat dan ia takut bahwa ia akan jatuh lagi kepada seseorang yang ia sayangi dan
berujung sia-sia.
C. EKSISTENSI “TRAUMA” DALAM DUNIA SASTRA
Novel yang berjudul “Trauma” memiliki pesan di dalamnya, yaitu dalam novel
ini dapat membuat para pembaca sadar bahwa kita sebagai seseorang jangan terlalu
berekspetasi tinggi terhadap sesuatu hal. Tak hanya itu kita juga di buat sadar oleh
cara pandang seseorang agar tidak melihat sesuatu hal dalam diri seseorang dari
luarnya saja. Seseorang yang di depan terlihat Bahagia bisa jadi di balik itu ia yang
paling banyak menyimpan kesediha, ketakutan, bahkan rasa trauma. Tak hanya itu,
di dalam novel ini juga terddapat permasalahan-permasalahan yang biasanya terjadi
dalam kehidupan sehari-hari manusia, diantaranya permasalahan asmara,
permasalahan kelaurga, dan hilanganya kepercayaan.
Novel ini pun dapat menjadi sebuah pelajaran bagi sang pembaca walaupun
kita memiliki banyak masalah kita tetap harus menjadi seseorang yang kuat,
Tangguh, dan menjadi pribadi yang baik. Walaupun kita memiliki masa lalu yang
buruk, itu bukanlah menjadi suatu permasalahan bagi diri kita karena masa lalu
tersebut dapat kita jadikan sebuat pembelajaran untuk kedepannya.
D. RESEPSI PEMBACA TERHADAP NOVEL “TRAUMA”
Novel “Trauma” memiliki alur cerita yang sangat emosioanl. Para membaca
dapat terbawa oleh alur cerita yang di bawakan dalam novel tersebut. Dan dalam
novel ini memiliki banyak sekali pengetahuan bagi para pembaca. Tak tanya
pengetahuan, para pembaca akan emndapatkan peson moral di dalam novel
“Trauma” yang dimana pesan moral di sampaikan melalui kalimta-kalimat yang ada
di dalam setiap babnya.
Mungkin ada beberapa yang menurut para pembaca ini sangat pas dengan
kisahnya. Jadi jika di rasa novel ini memiliki kesamaan dalam kisah hidup pembaca
kita dapat mencari makna yang ada di dalam novel tersebut, dan kita terapkan pada
diri kita. Novel yang di tulis oleh Boy Candra menggunakan bahasa yang sangat
mudah di pahami sehingga para pembaca tidak kesulitan untuk membaca.
E. TENTANG PENGARANG
Boy Candra lahir pada 21 November 1989 di daerah Agam, Sumatera Barat.
Boy Candra memulai profesinya sebagai penulis semenjak akhir tahun 2011. Boy
Candra sangat gemar menulis puisi ketika ia berada di bangku Sekolah Dasar. Boy
Candra merupakan alumni mahasiswa Universitas Negeri Padang dengan jurusan
Administrasi Pendidikan. Semasa perkuliahan tinggi ia aktif di salah satu organisasi
komunikasi dan radio di Universitas Negeri Padang.
Pada tahun 2011-2013 Boy Candra menuliskan sebuah naskah akan tetapi
naskah yang ia tulis tersebut ditolak oleh penerbit. Selain menulis sebuah karya tulis
novel, Boy Candra juga sering menuliskan karyanya di dalam blog pribadinya yaitu
rasalelaki.blogspot.com. Berawal dari Boy Candra yang membaca suatu komik yaitu
Petruk karya Tatang S, saat itu pula Boy jadi mengemari dunia literasi. Ia belajar
secara otodidak, yang dimana ia membaca dari buku-buku dan artikel di internet.
Boy Candra yang berprofesi sebagai penulis sejak 2011, pada masa akhir
kuliahnya Boy merasa tidak dapat melakukan suatu perkejaan rutin seperti orang-
orang pada umumnya. Sehingga pada tahun itu, ia menuliskan sebuah cerpen di
dalam blog pribadinya. Awalnya ia tidak memulai karirnya sebagai seorang penulis
yang hanya mengirimkan suatu karya tulisan lalu di kirimkan kepada media massa
karena selera tulisan “koran” berbeda dengan selera tulisannya.
Adapula beberapa novel karya Boy Candra yang seudah terbit selain Truma
diantaranya adalah Origami Hati; Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang; Senja,
Hutan, dan Cerita Yang Telah Usai; Pada Senja Yang Membawamu Pergi; Jatuh dan
Cinta; Malik & Elsa; Malik dan Elsa 2; Ingkar; Kisah Yang Pilu Untuk Kita Yang Ragu;
dan Sebuah Usaha Melupakan.
Selain menulis novel Boy Candra juga memiliki kumpulan cerpen yang sudah
terbit diantaranya adalah Setelah Hujan Reda, Satu Hari di 2018, Surat Kecil Untuk
Ayah dan Cinta Paling Rumit. Setelah mengenal kumpulan cerpen yang ditulis oleh
Boy Candra ada pula kumpulan puisi karya Boy Candra yang telah terbit diantaranya
Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua; dan Dongeng-Dongeng Yang Tak Utuh.
Dan karya-karya Boy Candra ada juga yang sudah di jadikan film dari novel yang ia
buat yaitu Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi dan Malik & Elsa.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2022. Boy Candra.
Boy Candra - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Boy Candra. 2020. Trauma. Goodreads.
Trauma by Boy Candra | Goodreads
Redaksi. 2019. Boy Candra: Negara Terkesan Tidak Berdaya terhadap Perlindungan Buku.
Kurung Buka.
Boy Candra: Negara Terkesan Tidak Berdaya terhadap Perlindungan Buku – Kurungbuka.com
Wida Kurniasih. 2022. Biografi Boy Candra dan Novel Best Sellernya. Gramedia Blog.
Biografi Boy Candra dan Novel Best Sellernya - Best Seller Gramedia
Kpop Squad. 2021. Profil Biodata, Biografi dan Fakta Boy Candra, Penulis Novel Terkenal
Kelahiran AAgam Sumatera Barat. Kpop squad media
Profil Biodata, Biografi dan Fakta Boy Candra, Penulis Novel Terkenal Kelahiran Agam Sumatera
Barat! | Kpop Squad Media | All about K-Pop and intermezzo
Tujuh Kelana
A. Ringkasan Buku
1. Identitas Buku
● Judul : Tujuh Kelana
● Penulis : Nellaneva
● Penerbit : Elex Media Komputindo
● Tanggal Terbit : 05 Agustus 2020
● Jumlah Halaman : 384 halaman
● ISBN : 9786230019142
● Bahasa : Indonesia
2. Isi
Dua manusia bernama Zarra dan Dion tanpa sengaja menemukan permata
merah yang ternyata adalah potongan kunci sebuah gerbang. Selain itu, mereka
berhasil membuat kunci ini memancarkan cahaya terang ketika orang lain maupun
kaum pelindung merasa tidak nyaman memegangnya.
Ternyata ada tujuh permata yang sama, yang merupakan kunci gerbang ajaib di
Pulau Suci, yang hilang di mana-mana. Untuk mencegah gerbang ini terbuka dan
kekuatan besar di dalamnya disalahgunakan oleh orang yang salah, kunci ini di
sebar. Gerbang di Pulau Keramat ini telah dijaga oleh para pelindung selama ratusan
tahun sehingga para pengkhianat tidak bisa membukanya. Namun, suatu hari,
pecahan kunci di dalam gerbang itu menyala sendiri. Pelindung adalah makhluk ajaib
dengan berbagai kekuatan dan umur yang sangat panjang.
Mantan pembelot pelindung, yang sekarang dikenal sebagai pengkhianat, ingin
mendominasi dunia dengan menggunakan gerbang ajaib ini. Tujuh bagian penting ini
hanya dapat ditemukan dan disimpan dengan bijaksana oleh Zarra dan Dion.
Bangsawan terakhir di Bumi, Lyra dan Leon, memanfaatkan Zarra dan Dion sebagai
medium mereka.
Dapat dikatakan bahwa bangsawan itu sendiri adalah dewa duniawi. Sebelum
akhirnya memasuki gerbang sihir untuk menyegel kekuatan mereka beserta
kekuatan para pengkhianat agar mereka tidak berdaya, Lyra dan Leon, bangsawan
kembar, berperan sebagai penjaga terakhir bumi. Saya tidak yakin bagaimana
pengkhianat ini dapat merebut kembali otoritas mereka.
Untuk melindungi gerbang Pulau Suci ini dari pengkhianat yang ingin mengambil
kekuatan ajaib di dalamnya, Zarra dan Dion bekerja sama dengan penjaga untuk
menemukan tujuh fragmen penting ini.
B. Posisi Novel Tujuh Kelana Dalam Dunia Sastra Indonesia.
Nellaneva menulis novel bergenre fantasi dikarenakan Nellaneva memiliki obsesi
seumur hidup dengan genre fantasi. Genre itu mendominasi koleksi novel yang ia
punya. Nellaneva merasa bisa melepaskan diri dari kejenuhan realitas dengan membaca
novel fantasi, jadi sedikit banyak, ia adalah seorang pelamun. Nellaneva merasa
terpaksa menulis novel fantasi ia sendiri karena terpesona oleh begitu banyak orang
lain. Terlepas dari kenyataan bahwa ia baru mulai menulis dengan serius pada tahun
2015, Nellaneva terkadang menulis untuk kesenangan sejak masih sekolah. Genre yang
paling banyak ditulis saat itu adalah fantasi. Nellaneva dapat mengungkapkan
imajinasinya dengan kata-kata dan membaginya dengan penggemar fantasi lainnya
dengan menulis fantasi. Karena Nellaneva menggunakan fantasi sebagai jalan keluar
untuk melarikan diri dari dunia nyata, dan ia percaya itu adalah salah satu perasaan
yang paling menyenangkan.
Novel yang ditulis oleh Nellaneva ini merupakan premis yang fantastik, tetapi
memiliki setting yang berbeda. Latar buku ini bergeser di antara beberapa negara
karena plot berkisar pada perburuan tujuh pecahan penting atau permata yang telah
tersebar ke seluruh planet. Plotnya langsung menarik minat pembaca di bab pertama,
yang menggambarkan pertempuran di tahun 1236 dengan karakter yang muncul dari
lubang teleportasi. Pembaca berspekulasi bahwa plotnya akan melibatkan perjalanan
waktu. Tapi bukan itu masalahnya. Pembaca juga menyukai bagaimana setiap karakter
berevolusi, dimulai dengan Zarra dan Dion, yang kehidupan rutinnya harus berubah
setelah mereka menemukan berlian. Mereka terus mencari aset mereka yang belum
dimanfaatkan. Kemudian Ares, yang sebelumnya membenci orang, mulai menyukai
mereka. Selain itu, cara pertama kepala klan memperlakukan Zarra dan Dion dengan
jijik. Ada karakter lain yang juga memiliki karisma. Leon, Lyra, Grenn, dan Alto.
Nellaneva mampu menggerakkan pembacanya dengan kata-katanya. Betapa
seru dan lucunya konflik antara Zarra, Dion dan Ares, betapa menjengkelkannya sang
pengkhianat, dan betapa berharganya persahabatan antara Alto dan Zarra—meski
peran mereka dalam plot tidak terlalu signifikan. Dalam buku ini, World Buildingnya juga
cukup keren. Penjelasan rinci tentang tempat tinggal dan tujuan perjalanan Alto.
Bagaimanapun, para pembaca tetap ingin meletakkan buku ini karena selalu ingin tahu
apa yang terjadi selanjutnya. Seperti di novel yang baru saja selesai dibaca, akhir yang
bahagia masih tergantung dengan plotnya. Jadi novel Tujuh Kelana ini membuat
pembacanya larut dalam kata-kata yang dirangkai oleh Nellavela dan membuat novel ini
menarik dan seru dibaca karena akan selalu menggugah pembaca untuk tau kelanjutan
dan ending dari cerita tersebut.
C. Nellaneva dan Posisinya Dalam Dunia Sastra Indonesia
Nellaneva adalah seorang perempuan asli Bandung. Kerap disapa Dhira,
Nellaneva adalah nama pena dari pengarang empat buku
yaitu Dharitri (2017), Resilience: Remi’s Rebellion (2018), Palagan Nusantara (2019),
dan Tujuh Kelana (2020). Nellaneva adalah seorang peracau yang melamun secara
berlebihan dan menulis untuk melarikan diri. Ia mempelajari mikrobiologi dalam
kehidupan sehari-harinya dan sedang menempuh pendidikan lanjutan di Osaka, Jepang.
Sebelum waktunya di Bumi selesai, dia bergegas mengabadikan imajinasi dalam kata-
kata di waktu senggangnya. Sejak 2015, Nellaneva terlibat dalam komunitas penulis.
Novel fantasi Dharitri, yang telah ia rilis (Histeria, 2017). Di bawah nama pena Nellaneva,
puisi, cerita pendek, dan novelnya disimpan di platform penulisan Wattpad.
Nellaneva berpikir masih ada ruang untuk lebih banyak buku fantasi di Indonesia,
termasuk yang ditulis oleh penulis lokal. Selain itu, belakangan ini, tempat menulis online
memungkinkan penulis untuk mengumpulkan pembaca sebelum memasuki ranah penerbitan.
Hal ini, sangat penting untuk memberi penulis kesempatan untuk ditemukan oleh penerbit dan
untuk mendorong komunikasi langsung antara pembaca dan penulis. Selain itu, komunitas
penulis dan penggemar fantasi berkembang, jadi Nellaneva yakin peluangnya akan lebih baik.
D. Karya Sastra Lain dari Nellaneva
Bandung adalah tempat penulis Nellaneva dibesarkan. Dia mempelajari mikrobiologi
setiap hari. Sebelum waktunya di Bumi selesai, dia buru-buru menerjemahkan imajinasi
menjadi kata-kata di waktu senggangnya. Karya-karyanya yang sudah terbit sebagai
berikut:
1. Palagan Nusantara, yang diterbitan pada tanggal 25 Februari 2019. Karya sastra
tersebut menceritakan tentang sekelompok anak Nusantara yang menyelamatkan
Nusantara dalam kisah kepahlawanan Palagan Nusantara. Mirip dengan sejarah
negara kita di dimensi ini, bangsa mereka memberontak terhadap penjajahan
setelah “dikobarkan” oleh pemuda. Ini menyiratkan bahwa nasib negara ini ada di
tangan generasi berikutnya.
2. Alamanda (dan Sihir yang Berujung Salah), novel ini baru saja diterbitkan pada
tanggal 15 Juni 2022. Karya sastra ini menceritakan tentang Alamanda Garthran,
penyihir abadi, menidurkan dirinya sendiri selama dua ratus tiga puluh tiga tahun
menggunakan sihir Tidur Panjang. Dia bertekad untuk menemukan Dave dan
menjernihkan kesalahpahaman masa lalu setelah dia terbangun. Anehnya, dia harus
meluangkan waktu untuk mengajarkan sihir kepada Rasmus, seorang anak laki-laki
yang mengaku sebagai keturunannya. Saat dia menyesuaikan diri dengan era baru
dan bertemu Dave, menjadi jelas bahwa aspek lain dari masa lalu Alamanda masih
menghantuinya. Musuhnya, Cecile Hecates, membalas dendam pada Alamanda,
yang lebih dulu mempermalukannya.
3. Ranah Pusaka, novel ini diterbitkan pada tahun 2021. Karya sastra Ranah Pusaka ini
menceritakan tentang kisah lima orang yang saling berbagi cerita.
4. Dharitri, novel ini diterbitkan pada tahun 2017. Menceritakan tentang Ranala
Kalindra, penyewa Unit 41, memutuskan mengakhiri hidup karena sudah muak
tinggal di sana. Namun di tengah usahanya, sebuah kecelakaan membuatnya
terdampar di Dharitri, sebuah negara yang jauh. Dia bertemu naga hibrida di sana
yang dia sebut Lal. Ranala mengadopsi nama Aran dan memulai hidup baru di
Dharitri dengan mendaftar di Adhyasta Hibrida, pasukan Bala Karta bergengsi yang
berspesialisasi dalam menangani hewan hibrida. Dia jelas tidak pernah memiliki
keberadaan yang tenang. Seseorang menyadari siapa Aran sebenarnya. Selain itu,
orang itu terus berjaga-jaga dan menunggu kesempatan sempurna untuk mengakhiri
hidup Aran.
5. Resilience, novel ini diterbitkan pada tanggal 22 Oktober 2018. Resilience ini
menceritakan tentang Remi yang berusia 16 tahun, adalah salah satu dari sedikit
siswa sekolah yang tidak biasa dan tertutup. Bukan kutu buku, bukan jenius yang
menuntut kesempurnaan. Dia menghabiskan hari-harinya hanya membayangkan,
menjelajahi, dan menyendiri. Dia mengorganisir pemberontakan yang disebut
"Pemberontakan" dengan Kino karena mimpi yang membuatnya termotivasi untuk
membawa perubahan. Pemberontakan ini menawarkan pelajaran baru tentang
persahabatan dan pertumbuhan pribadi.
E. Tanggapan Masyarakat
Bagi para pemula yang minat dengan novel dapat dimulai dengan buku ini, Tujuh
Kelana, jika pembaca belum pernah membaca buku fantasi sebelumnya atau tidak
mengenalnya. Sebuah buku lokal berjudul Tujuh Kelana menceritakan sebuah kisah
fantasi yang sangat menarik.
Plotnya bergerak cepat, dan masalah dalam kisah ini diperkenalkan dan segera
diklarifikasi. Pembaca tidak harus berurusan dengan bukaan berlarut-larut yang
mungkin tidak ada hubungannya dengan plot utama. Karena semuanya dijelaskan
dengan detail dan tidak menyisakan ruang untuk kebingungan, konstruksi plotnya juga
cukup kuat. Akibatnya, para pembaca yang membaca novel ini tidak akan terkesan
terburu-buru.
Tak perlu khawatir cerita yang disampaikan akan menyisakan banyak pertanyaan
yang belum terjawab meski memiliki plot yang bergerak cepat. Merupakan ide yang
sangat kreatif untuk memanfaatkan mimpi untuk menggambarkan ikatan antara Leon
dan Dion, dua karakter Zarra. Para pembaca bisa mempelajari keseluruhan kisah antara
keduanya hingga sumber masalahnya secara menyeluruh dan akurat. Narasi ini sama
sekali tidak mengandung paksaan.
Narasinya juga tidak membosankan. Padahal menurut para pembaca sudah
cukup terbiasa dengan buku-buku dengan tema yang menarik. Misalnya, pola yang
digunakan dalam novel Percy Jackson adalah adanya tugas, diikuti dengan perjalanan
dan konflik dengan musuh. Alur cerita serupa dijelaskan dalam buku ini, Zarra memiliki
mimpi, dan dengan bantuan musuh-musuhnya, mereka akan mengejar permata itu.
Tidak ada kebosanan saat membacanya karena emosi yang dihasilkannya berbeda.
Zarra, karakter utama, untungnya digambarkan sebagai wanita yang kuat. Jadi
dalam novel ini memiliki tokoh yang sangat kuat dan cerdas. Agar pembaca bisa
berempati dengan tokoh ini, karena ia tidak diciptakan sebagai manusia yang sempurna,
penulis juga menyisipkan sifat-sifat manusia. Tapi menurut sebagian pembaca, sangat
disayangkan bahwa Dion atau Alto yang seharusnya terikat erat dengan Zarra tidak
banyak dieksplorasi.
Kekurangan dari novel ini adalah bahasa yang digunakan dalam buku ini agak
kaku, ketika para pembaca membacanya, seolah-olah merasa sedang membaca buku
terjemahan. Pembaca harus terlebih dahulu mempelajari arti dari beberapa kata karena
mereka sangat asing dan sepertinya tidak sering digunakan dalam percakapan sehari-
hari. Selain itu, ada banyak masalah penulisan, sebagian besar karena kesalahan spasi
daripada salah ketik. Penulisan berlanjut, dan jika pembaca tidak memperhatikan,
pembaca bertanya-tanya istilah apa yang digunakan, tetapi ternyata tidak ada cukup
ruang.
Secara umum, novel ini menarik bagi pembaca karena rasanya seperti paket
utuh berkat plot, pengembangan karakter, dan romansa minor.
DAFTAR PUSTAKA
N Krisha.2020. “Review Novel: Tujuh Kelana” dalam
https://www.goodreads.com/review/show/3697921482 diakses pada tanggal 27
Desember 2022.
Insani Tika.2020. “Sinopsis Novel Tujuh Kelana” dalam
https://www.tikbookholic.com/2020/10/review-novel-tujuh-kelana-nellaneva.html
Sri Rahayu Eva.2018. “Ulasan Pengarang Tentang Buku Bergenre Fantasi” dalam
https://tamanbermaindropdeadfred.wordpress.com/2018/03/03/review-novel-dharitri-fantasi-
yang-kental-lokalitas/
Arenaid.2019. “Foto Pengarang” dalam https://arena.id/episode/Nellaneva-Resilence-Remis-
Rebellion/874?post=327739&type=0
Nellaneva. “Karya Novel Nellaneva” dalam
http://www.bukabuku.com/authors_corners/view/84228/nellaneva.html
NOVEL LEBIH DARI DUKA
a. Ringkasan Novel
Novel ini berisi tentang pengalaman pribadi, dimana penulis mengalami kesedihan,
kekecewaan, kegagalan dan masalah lainnya dalam cinta. Pada bab pertama, penulis
menceritakan bagaimana pengalamannya saat harus mencintai dalam diam. Dalam bab ini,
tertulis bagaimana perjuangan seseorang yang harus mencintai atau mengagumi tanpa
mengungkapkan. Hal ini terjadi karena tidak cukup mempunyai kekuatan atau power untuk
mencoba mengungkapkan. Padahal, tentu saja orang yang dikagumi tersebut juga memiliki
banyak pengagum lain, yang selalu terlihat berusaha untuk menggapainya.
Kemudian pada bab kedua dituliskan bahwa sebuah doa akan terwujud, saat sudah
menjadi keyakinan dan takdir. Dimana saat orang yang dikagumi, ditakdirkan Tuhan untuk
membersamai. Hal ini tentu menjadi salah satu kebagahiaan tersendiri, saat kita sudah
berusaha mencintai dalam diam, dan Tuhan mengabulkannya. Itulah mengapa pada bab dua
ini diceritakan seluruh hal manis dan kejutan yang Tuhan berikan, saat seseorang yang
dikagumi datang dengan sendirinya. Pada intinya, bab dua ini menceritakan sebuah
kebahagiaan dan rasa syukur.
Pada bab tiga, mulai lagi sebuah kesedihan dimana harus melepaskan dan merelakan
kepergian orang yang disayang. Menyedihkan sekali, pada bab tiga ini tertulis cerita sedih
dengan diksi yang indah. Dapat diambil sebuah hikmah bahwa mencintai tidak harus
memaksa orang lain tetap ada di samping kita. Karena ada kalanya saat kita benar-benar
mencintai, kita harus meerelakan orang itu pergi dan mengikhlaskannya bersama orang lain.
Lalu pada bab keempat, dituliskan cerita dan kisah tentang perjuangan untuk mencoba
kembali bangkit dari kesedihan setelah kehilangan. Menceritakan tentang berbagai cara yang
dilalui untuk mencoba menghibur diri.
Pada bab-bab selanjutnya, menceritakan jatuh bangun perjuangan untuk mencoba
melupakan, membangkitkan semangat kembali, dan mencoba untuk mengikhlaskan. Namun,
selalu saja ada alasan yang membuat terkadang perasaan menjadi rindu. Merindukan sosok
yang pernah datang dalam kehidupan yang membawa kebahagiaan. Tentu saja ini
menimbulkan perasaan lain yang tak pernah ingin kembali.
Adanya rindu, menghadirkan keinginan untuk kembali bersama. Adanya keinginan
untuk kembali bersama membuat adanya harapan yang muncul dalam hati. Berharap
kepada sesuatu yang tidak pasti, dan mungkin menjadi sesuatu yang tak akan pernah bisa
kembali. Tetapi, sebuah harapan tak akan hilang begitu saja, pasti akan selalu muncul
dibeberapa waktu yang kurang tepat.
Bab selanjutnya menggambarkan betapa sulit ketika dipaksa untuk mengerti dan
memahami keadaan. Menjadi satu-satunya orang yang mengalah dan menerima kenyataan.
Bahkan saat kenyataan pahit sekalipun. Dunia memberikan sebuah rasa kehilangan untuk
memunculkan rasa syukur dan menerima kenyataan.
Kembali melangkah dan berjuang mempertahankan hidup, merupakan sebuah pilihan.
Bukan hanya untuk menghilangkan rasa kecewa dan lara, akan tetapi juga menjadi sebuah
bagian dari hidup yang harus dilewati.
Kemudian setelah sekian lama mencoba untuk menyembuhkan hati, datanglah
kembali seseorang yang mengetuknya. Memberikan beberapa kebahagiaan kecil yang
menggantikan kebahagiaan yang dulu pernah ada, menjadi teman saat mulai merasa dalam
kesendirian. Namun, saat ini yang hadir adalah dia, seseorang yang berbeda dari masa lalu,
yang mencoba masuk dan mencoba untuk membuat kebahagiaan baru.
b. Posisi Karya dalam Dunia Sastra
Novel dengan judul Lebih dari Duka ini memiliki 190 halaman dalam satu buku yang
belum termasuk sampul. Tampilan sampul yang sangat sederhana dengan goresan color
splash berwarna biru dongker, dan latar putih. Novel ini merupakan karya dari penulis Ai Deti
Lestari. Menceritakan tentang cinta dalam diam, novel ini awalnya merupakan sebuah cerita
dari platform menulis Wattpad, yang kemudian diangkat menjadi sebuah novel.
Banyak sekali pembaca dari novel ini sebelum diterbitkan menjadi buku. Kebanyakan
merupakan golongan anak muda yang sedang mengenal cinta. Pada saat diterbitkan,
peminat bentuk buku dari novel ini juga merupakan pengguna Wattpad yang menyukai
bentuk buku dari ceritanya.
Pemasaran buku dari novel ini merupakan pemasaran secara offline atau dijual di toko
buku, dan pemasaran secara online atau diaplikasi. Harga pasar dari buku ini berkisar
Rp66.000,00 untuk saat ini. Buku yang pertama kali terbit pada tahun 2018 ini, diterbitkan
oleh TransMedia Pustaka. TransMedia pustaka merupakan penerbit yang telah berdiri sejak
tahun 2006. Sering menerbitkan buku dari penulis baru berbakat. TransMedia Pustaka
sendiri, berdiri
di bawah naungan Kelompok AgroMedia yang seluruh buku terbitannya dipasarkan secara
luas, baik buku fisik maupun e-book.
c. Posisi Pengarang dalam Dunia Sastra
Penulis buku Lebih dari Duka, Ai Deti Lestari merupakan salah satu Wattpad terkenal
yang berasal dari Tasikmalaya. Selain menjadi penulis di media Wattpad, Ai Deti Lestari juga
merupakan penggagas akun Instragram @coretanharianku. Selama menjadi penulis, telah
terbit sebanyak tiga karya novel yang diterbitkan oleh TransMedia Pustaka. Selain menjadi
penulis, Ai Deti Lestari juga tergabung dalam tim TransMedia Pustaka.
d. Karya Lain
Daftar karya yang telah dibuat oleh Ai Deti Lestari yaitu:
1. Lebih dari Duka
2. Ceritaku Tentangmu
3. Cinta yang Terus Menanti
4. Jatuh Cinta Bukan Sebuah Rencana
Keempat karyanya tersebut terbit pada tahun yang berurutan dimana Ceritaku Tentangmu
terbit pada tahun 2016, kemudian Cinta yang Terus Menanti terbit pada tahun 2017, serta
Lebih dari Duka dan Jatuh Cinta Bukan Sebuah Rencana terbit pada tahun 2018.
e. Tanggapan Masyarakat Terhadap Karya
Berdasarkan informasi yang didapatkan, banyak pembaca yang sangat menyukai alur
dan pemilihan diksi dari novel Lebih dari Duka ini, namun tidak terdapat ulasan yang dapat
dicantumkan pada review pembeli di penjualan buku. Hal ini karena kebanyakan orang
membeli buku secara langsung ke toko.
Cover Novel
Sumber: e-book Lebih dari Duka
f. Daftar Pustaka
TransMedia Pustaka. (2022, Desember 22). Tentang TransMedia Pustaka. Retrieved from
TransMedia Pustaka: https://transmediapustaka.com/tentang-transmedia-
pustaka/
Judul Novel Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang
Penulis : Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang
Penerbit : Sapardi Djoko Damono & Nadhifa Allya Tsana (Rintik Sedu)
Jumlah Halaman : Gramedia (2020)
: 104 halaman
( Cover Buku)
( Sapardi Djoko Damono & Nadhifa Allya Tsana)
a. Ringkasan Buku
Dua generasi berbeda "bertemu" dan berkolaborasi dalam lembaran buku dan
menghasilkan deretan puisi yang bisa dinikmati oleh semua generasi.Mereka adalah Sapardi
Djoko Damono yang merupakan penyair senior dan Rintik Sedu alias Nadhifa Allya Tsana Rintik
sang penulis buku romansa untuk generasi muda.Keduanya berbagi ide dan menghasilkan karya
berupa buku "Masih ingatkah Kau Jalan Pulang" yang isi puisinya bagaikan ada dua orang yang
bersaut-sautan tentang segala hal, mulai dari cinta, kehidupan hingga kepulangan.
“Sepanjang proses penulisannya, saya mendengar dialog dalam kepala saya siang malam antara
dua orang, perempuan dan laki-laki. Dialog yang belum pernah saya kenal sebelumnya, yang
menyebabkan saya berpikir bahwa ternyata ada Semesta lain yang jauh lebih luas dari yang ada
di sekitar kita, Semesta yang menguasai kita. Dialog yang akan Anda baca ini dengan demikian
bukanlah sepenuhnya karya saya tetapi hasil kolaborasi Rintik Sedu dan saya. Tidak akan
pernah bisa saya bayangkan menulis buku semacam ini sendirian saja,” tambah Sapardi.
Ide kolaborasi ini dimulai saat Sapardi dan Rintik Sedu diundang menjadi tamu di acara
Klub Buku Narasi, Agustus 2019 silam. Sejak itu, keduanya lantas terlibat dalam rangkaian
proses kreatif untuk mengurasi, menuliskan, serta mengilustrasi berbagai inspirasi yang
bermunculan. Tujuh bulan berselang, terbitlah Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang.
Sebagai awalan, Sapardi menjelaskan bahwa buku puisi ini adalah hasil kolaborasi dalam
arti yang sesungguhnya. Bukan dua orang yang masing-masing menulis puisi lalu digabungkan
dalam satu buku, melainkan Sapardi mendengarkan terlebih dahulu Semesta milik Rintik Sedu,
kemudian ia menuliskannya sebagai puisi. Sapardi memberikan edukasi seperti apa seharusnya
kolaborasi, mengingat betapa banyak orang-orang di luar sana mengaku berkolaborasi, namun
tidak betul-betul berkolaborasi . Semangat kolaborasi ini pula kulihat sebagai jalan tengah atau
jembatan antara seni mencoba untuk saling mencari keuntungan dengan dibangunnya
penghubung itu.
Sapardi yakin bahwa puisi adalah bunyi itu, tidak hilang. Tapi sayangnya,gagasan dan
cara penulisan Sapardi pada puisi-puisinya di Masih ingatkah kau jalan pulang masih banyak
pengulangan kata. Kecenderungan lainnya adalah Sapardi yang “tertarik” ke jenis instapoem
yang mengandalkan kata-kata puitis yang quotable, contohnya:
Kalau aku pergi mencari obat
Cinta jugakah sang penawar itu?
Instapoem adalah permainan kata-kata yang menginginkan keindahan didalamnya tapi
tidak memiliki makna. Misalnya kata “cinta” yang terdapat pada puisi diatas,saya kurang srek
karna tidak ada maknanya. Namun ada beberapa hal yang membuat saya suka Sapardi djoko
damono yaitu kekuatan imajinasinya. Metafora-metafora yang lahir dari beliau begitu
memukau. Ia menuslis seperti sedang menggambarkan seusatu dan orang yang membacanya
bisa merasakan metafora-metafora itu. Selain itu, Sapardi juga tidak melupakan lirisisme. Ia
memberikan satu-dua pernyataan puitik yang kuat dalam puisi-puisinyaKeseimbangan kedua
unsur tersebut membutuhkan kesabaran untuk mengamati dan menggali kedalaman
karakteristik inilah yang menjadi perbedaan utama dengan instapoem yang cenderung terburu-
buru dalam membuat sebuah pernyataan puitik
Mari kita lihat puisi ini
Terbaring sajalah di makam
kalau tidak lagi percaya
kasih sayang ini adalah air terjun
yang gemuruh gaungnya
kalau tidak lagi percaya
bahwa kasih sayang ini
adalah air minum yang tidak bisa
menjelaskan asal-usulnya
Tusuk inti dirimu sajalah
kalau tidak lagi percaya
bahwa kasih sayang tiada lain
adalah kata yang menahbiskanmu
sebagai manusia
Saya tahu kutipan yang ingin dikejar adalah bagian akhirnya saja. Kasih saying tiada lain adalah
kata yang menahbiskanmu sebagai manusia. Pada baris sebelumnya saya tidak
paham,meskipun disana ada niatan bermain gaya bahasa. Namun ada juga bagian-bagian yang
say sukai seperti ketika beliau mendefinisikan pergi dan pulang
Pergi adalah belalang
yang meloncat-loncat
diatas rumputan
Pulang adalah rumputan
yang rata
yang satu dua batangnya
meregang ketika
melahirkan warna hijau
yang menjadi penandanya
Dari sekian banyak puisi yang ada didalam bukunya,puisi diatas lah yang paling saya suka. Puisi-
puisi di Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang ini beralas pijak dialog,maksudnya adalah suara antara
laki-laki dan perempuan. Dilihat dari beberapa buku puisi yang lain cenderung mengalami
pengulangan gagasan dan kuatnya tarikan instapoem.
Tujuan dialog tersebut tercapai. Kita dapat mendengar dua suara yang berbeda saling sahut-
menyahut,seperti samar-samar melihat puisi berdiri dihadapan saya dan membicarakan kalimat
perkalimat**
b. Posisi karya dalam dunia sastra
Peranan Sapardi Djoko Damono dalam kehidupan sastra Indonesia sangat penting. A.
Teeuw dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II (1989) menyatakan bahwa Sapardi adalah
seorang cendekiawan muda yang mulai menulis sekitar tahun 1960. Ada perkembangan yang
jelas terlihat dalam puisi Sapardi, terutama dalam hal susunan formal puisi-puisinya. Oleh sebab
itu, sudah barang tentu sangat perlu mengikuti jejak Sapardi dalam tahun-tahun mendatang.
Dia seorang penyair yang orisinil dan kreatif, dengan percobaan-percobaan pembaharuannya
yang mengejutkan, tetapi dalam segala kerendahan hatinya, boleh jadi menjadi petunjuk
tentang perkembangan-perkembangan mendatang.
c. Ulasan Pengarang
Sapardi Djoko Damono
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (20 Maret 1940 – 19 Juli 2020) adalah seorang pujangga
berkebangsaan Indonesia terkemuka. Ia kerap dipanggil dengan singkatan namanya, SDD. Ia
adalah putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian. Sapardi dikenal melalui berbagai
puisinya mengenai hal-hal sederhana namun penuh makna kehidupan, sehingga beberapa di
antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum. Dalam dunia
kesastraan Indonesia, Sapardi kerap dipandang sebagai sastrawan angkatan 1970-an.
Nadhifa Allya Tsana
Nadhifa Allya Tsana alias Rintik Sedu lahir pada tanggal 4 Mei 1998. Dan sekarang
berusia (24 tahun ), masih muda tapi skill menulisnya tak bisa diragukan lagi dengan terus
produktif menelurkan berbagai buku. Bahkan buku Geez & Ann termasuk buku terbaik karya
Tsana karena berhasil membuat pembaca terkesan setelah membaca ceritanya.
d. Karya Lain Pengarang
Sapardi Djoko Damono
Sastra
Duka-Mu Abadi (1969; kumpulan puisi 1967-1968)
Lelaki Tua dan Laut (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
Mata Pisau (1974; kumpulan puisi 1969-1971)
Sepilihan Sajak Giórgos Seféris (1975; terjemahan karya Giórgos Seféris)
Puisi Klasik Cina (1976; terjemahan)
Lirik Klasik Parsi (1977; terjemahan)
Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak (1982, Pustaka Jaya)
Perahu Kertas (1983; kumpulan puisi)
Sihir Hujan (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
Water Color Poems (1986; translated by John H. McGlynn)
Suddenly The Night: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (1988; translated by John H.
McGlynn)
Afrika yang Resah (1988; terjemahan karya Okot p'Bitek)
Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia (1991; antologi sajak Australia,
dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
Hujan Bulan Juni (1994; kumpulan puisi 1959-1994)
Black Magic Rain (1994; translated by Harry G Aveling)
Arloji (1998; kumpulan puisi)
Ayat-ayat Api (2000; kumpulan puisi)
Pengarang Telah Mati (2001; kumpulan cerpen)
Mata Jendela (2002; kumpulan puisi)
Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro? (2002; kumpulan puisi)
Membunuh Orang Gila (2003; kumpulan cerpen)
Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia Periode Awal (1870an - 1910an)" (2005;
salah seorang penyusun)
Mantra Orang Jawa (2005; puitisasi mantra tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
Before Dawn: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (2005; translated by John H. McGlynn)
Kolam (2009; kumpulan puisi)
Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita (2012; kumpulan puisi)
Namaku Sita (2012; kumpulan puisi)
The Birth of I La Galigo (2013; puitisasi epos "I La Galigo" terjemahan Muhammad Salim,
kumpulan puisi dwibahasa bersama John H. McGlynn)
Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak (edisi 1994 yang diperkaya dengan sajak-sajak sejak 1959,
2013; kumpulan puisi)
Trilogi Soekram (2015; novel)
Hujan Bulan Juni (2015; novel)
Melipat Jarak (2015, kumpulan puisi 1998-2015)
Suti (2015, novel)
Pingkan Melipat Jarak (2017; novel)
Yang Fana Adalah Waktu (2018; novel)
Sepasang Sepatu Tua (2019; kumpulan cerpen)
Segi Tiga (2020; novel)
Mboel: 80 Sajak (2020; kumpulan puisi)
Non Sastra
Sastra Lisan Indonesia (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad.
Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.
Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan
Dimensi Mistik dalam Islam (1986), terjemahan karya Annemarie Schimmel "Mystical
Dimension of Islam", salah seorang penulis.
Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia (2004), salah seorang penulis.
Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978).
Politik Ideologi dan Sastra Hibrida (1999).
Priayi Abangan: Dunia Novel Jawa 1950 (2000)
Pegangan Penelitian Sastra Bandingan (2005).
Babad Tanah Jawi (2005; penyunting bersama Sonya Sondakh, terjemahan bahasa Indonesia
dari versi bahasa Jawa karya Yasadipura, Balai Pustaka 1939).
Bilang Begini, Maksudnya Begitu (2014), buku apresiasi puisi.
Alih Wahana (2013)
Kebudayaan (Populer) (di Sekitar) Kita (2011)
Tirani Demokrasi (2014)
Nadhifa Allya Tsana
Kata, 2018
Geez & Ann 1, 2017
Geez & Ann 2, 2017
Geez & Ann Free Chapter, 2017
Buku Rahasia Geez, 208
Buku Minta Di banting, 2020
e. Tanggapan Masyarakat Terhadap Pengarang
Sapardi Djoko Damono
Beliau seorang penyair yang berperan penting dalam dunia sastra Indonesia. Dikutip dari
Kemdikbud RI, Sapardi seorang penyair, dosen, pengamat sastra, kritikus sastra dan pakar
sastra. Ia lahir di Solo pada 20 Maret 1940, putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian.
Dalam dunia sastra Indonesia, Sapardi mempunyai peran penting. Dalam Ikhtisar
Kesusasteraan Indonesia Modern (1988) karya Pamusuk Eneste, Sapardi dimasukkan dalam
kelompok pengarang Angkatan 1970-an.Dalam Sastra Indonesia Modern II (1989) karya A
Teeuw, Sapardi digambarkan sebagai cendekiawan muda yang mulai menulis sekitar 1960.
Terlihat perkembangan jelas dalam puisi Sapardi terutama dalam hal susunan formal puisi-
puisinya.
Ia dianggap sebagai penyair yang orisinil dan kreatif. Puisi Sapardi Djoko Damono
banyak dikagumi karena banyak kesamaan dengan yang ada dalam persajakan Barat yang
disebut simbolisme sejak akhir abad ke-19. Beliau telah menerima berbagai penghargaan dan
hadiah sastra dari dalam dan luar negeri. Pada 1963 Sapardi mendapat Hadiah Majalah Basis
atas puisi Ballada Matinya Seorang Pemberontak. Pada 1978 ia menerima Cultural Award dari
pemerintah Australia.
Pada 1983, ia memperoleh hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II atas bukunya Sihir
Hujan dari Malaysia. Pada 1984 Dewan Kesenian Jakarta memberi penghargaan atas buku
Perahu Kertas. Mataram Award diterima Sapardi pada 1985. Hadiah SEA Write Award (Hadiah
Sastra Asean) dari Thailand diterima pada 1986. Beliau meraih Anugerah Seni dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan pada 1990. Kalyana Kretya dari Menristek RI diraih pada 1996.
Pada 2003, ia mendapat penghargaan Achmad Bakrie Award for Literature. Disusul Khatulistiwa
Award pada 2004. Penghargaan dari Akademi Jakarta diraih pada 2012.
Nadhifa Allya Tsana
Nadlifa Allya Tsana atau lebih akrab disapa Tsana, Paus atau Rintik Sedu adalah seorang
penulis, dan penyiar podcast. Lahir pada 4 Mei 1998 di Jakarta Tsana memulai karirnya dengan
menulis novel.Tsana tergolong penulis muda yang sukses. Salah satu karya yang paling
fenomenal adalah novel ‘Kata’. Novel yang bergenre kisah cinta remaja sudah difilmkan dan
akan segera tayang di bioskop.
Selain Kata, novel Gezz dan Ann juga sudah difilmkan dan telah tayang di Neflix. Film
yang sisutradarai oleh Rizki Balki ini mendapat banyak apresiasi dari para penontonnya.Ada
banyak novel yang sudah Tsana tulis, diantaranya Geez dan Ann 1, Geez dan Ann 2, Buku
Rahasia Geez, Kata, Buku Minta Dibanting, dan Masihkah Ingatkah Kau Jalan Pulang.Selain itu
Tsana juga merambah dunia penyiaran dengan membuat podcast bernama Rintik Sedu yang
selalu trending di Spotify. Baru-baru ini Rintik Sedu telah bekerjasama dengan Spotify untuk
membuat pocast yang berjudul Kuas Kanvas dan Bulan Kesepian (KKDBK).
Podcast yang memiliki 10 episode ini selalu menduduki trending setiap minggunya.
Berbekal bakatnya merangkai kata dan penggunaan bahasa yang santai, Tsana berhasil
mempengaruhi pembaca maupun pendengarnya untuk selalu menikmati karyanya.
Daftar Pustaka
Sapardi Djoko Damono dan Nadhifa Allya Tsana. 2020 Masih Ingatkan Engkau Jalan Pulang. Jakarta:
PT Gramedia
https://www.goodreads.com/book/show/51338746-masih-ingatkah-kau-jalan-pulang
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sapardi_Djoko_Damono
https://memora.id/2020/12/25/biodata-nadhifa-allya-tsana-terlengkap-agama-penulis-muda-yang-
tak-perlu-diragukan/
Novel Ganjil Genap
Identitas Buku : Ganjil Genap
Judul
Penulis : Almira Bastari
Editor
Penerbit : Claudia Von Nasution
Tahun Terbit
Jumlah Halaman : Gramedia Pustaka Utama
: Februari 2020
: 344 Halaman
Sinopsis
Gimana rasanya setelah diputusin setelah berpacaran tiga belas tahun?
Hidup Gala yang mendadak jomblo merasa semakin rumyamHidup Gala yang mendadak
jomblo semakin runyam ketika adiknya kebelet nikah! Gala bertekadpantang lajang
menjelang umur kepala tiga. Bersama ketiga sahabatnya, Nandi,Sydney, dan Detira, strategi
pencarian jodoh pun disusun. Darat, udara, bahkan laut "disisir" demi menemukan pria
idaman.
Akankah Gala berhasil menemukan pasangan untuk menggenapi hari-hariganjilnya?
Novel ganjil genap merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang sebuahkisah dari
sepasang kekasih Gala Neswara yang berpisah dengan kekasihnya setelah tiga belas tahun
lamanya bersama. Tak hanya berhenti disitu, setelah perpisahan itu hidup dari Gala
Neswara tidak baik baik saja mulai dari urusan
pekerjaan hingga urusan keluarga. Memang kini umur Gala Neswara sudahmemasuki
angka 29 tahun, tetapi nasib malang dia harus berpisah dengan kekasihnya.
Novel ini adalah Novel komedi yang membuat para pembaca menjadi senyum senyum
sambal geleng geleng kepala sendiri, dengan nandy yang asal ceplas ceplos dan Sydney yang
polos. Nah menurutku ada suatu pesan yang dikandungdalam novel ini, jadi kita dihimbau
untuk sebaiknya tidak pacarana di usia anakkecil seperti 13 thn.
Novel Kita Pergi Hari Ini
atau Tempat-Tempat Indah dalam Mimpi-Mimpi Anak-Anak Baik-Baik
Identitas Novel
Judul : Kita Pergi Hari Ini
Pengarang : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Tahun : 2021
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
A. Ringkasan Cerita
Kita Pergi Hari Ini
Kota Suara penuh dengan jeritan, tangisan, tawa, rengek, dan celoteh yang
ditimbulkan anak-anak. Keributan tersebut membuat semuanya melupakan nama
kota itu dan mulai menyebutnya Kota Suara. Di Kota Suara ada lebih banyak anak-
anak daripada orang dewasa. Anak-anak sangat perlu penjagaan dari ayah dan ibu,
tetapi ayah dan ibu juga harus mencari uang. Sayangnya, ketika Kota Suara sudah
melupakan namanya, semua uang di dasar laut sudah diambil perompak, uang di
bawah tanah diambil oleh perampok, dan uang di ranting pohon diambil oleh
pengusaha kayu yang jahat. Jadi, satu-satunya cara adalah ayah dan ibu harus
bekerja keras dan membutuhkan waktu yang banyak. Hal tersebut membuat ayah
dan ibu terpaksa meninggalkan anak-anak di rumah dan mencari Cara Lain agar
anak-anak tetap aman. Cara Lain ini lah yang dilakukan Bapak dan Ibu Mo, yaitu
dengan meminta bantuan Kucing Luar Biasa. Kucing Luar Biasa itu bernama Nona
Gigi yang akan mengasuh Mi, Ma, dan Mo. Wujudnya tidak seperti kucing pada
umumnya, Kucing Luar Biasa menggunakan gaun yang rapi, kain tudung kepala, dan
celemek. Tubuh Nona Gigi tinggi dan gendut, tidak seperti kucing biasanya.
Mi anak sulung laki-laki dengan rambut lebat dan senyuman yang manis. Walaupun
senyumannya manis, Mi adalah anak laki-laki yang sangat bandel. Ma anak kedua
perempuan berusia tiga tahun yang senang berdandan menggunakan pita. Mo yang
paling kecil baru bisa membalikkan badannya dan bisa dibilang bayi yang sangat
jarang menangis. Tetapi karena masih bayi, tidak ada yang bisa mengerti maksud
ucapannya kecuali Nona Gigi. Di seberang rumah Mi, Ma, dan Mo terdapat rumah
Tetangga Baru. Tetangga Baru memiliki sepasang anak kembar bernama Fifi dan
Fufu. Fifi adalah anak laki-laki yang benar-benar manis, berbeda dengan saudara
perempuannya Fufu. Fufu adalah anak perempuan yang benar-benar keren.
Walaupun sifat mereka sangat jauh berbeda, tetapi wajah mereka sangat mirip
bagaikan ada cermin diantara mereka berdua.
Suatu hari Nona Gigi mengajak Mi, Ma, Mo, Fifi, dan Fufu untuk berpetualang
menuju Kota Terapung Kucing Luar Biasa yang mana adalah tempat asal Nona Gigi.
Sangat sulit untuk pergi ke Kota Terapung Kucing Luar Biasa mereka harus menaiki
Kereta Air, melewati Sirkus Sendu, dan yang terakhir melewati Air karena Kota
Terapung Kucing Luar Biasa terletak ditengah-tengah perairan. Cara yang harus
dilakukan untuk menaiki Kereta Air adalah meminum susu di meja sarapan dan
semuanya sekejap akan berubah menjadi gerbong kereta yang dikendarai Kolonel
Jagung. Kereta Air hanya bisa mengantarkan mereka sampai Sirkus Sendu. Tidak
seperti sirkus pada umumnya yang penuh kebahagaiaan, Sirkus Sendu membuat
semua pengunjung merasakan kesedihan. Hal tersebut dikarenakan di dalam Sirkus
Sendu menampilkan Peniup Api yang menceritakan kisah hidupnya yang
menyedihkan dan diakhir pertunjukkan ia membakar Kolonel Jagung hingga menjadi
berondong jagung. Selain itu terdapat Peniti Tali yang dimakan laba-laba, Pawang
Singa dimakan singa, Pelempar Pisau yang dihunjam pisau-pisau yang marah karena
terus-terusan dilempar, Penerbang Layang jatuh dan mati, dan masih banyak lagi
pertunjukkan membuat semua pengunjung menangis. Tangisan mereka membuat
arena sirkus banjir dan meluap sehingga siapa pun yang selamat akan terbawa Air
yang akan mengantar mereka ke Kota Terapung Kucing Luar Biasa.
Nona Gigi berhasil membawa Mi, Ma, Mo, Fifi, dan Fufu sampai dengan selamat di
Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Disana Mi dan Fufu pergi ke Gerbong Kereta dan
bertemu dengan Kucing Petugas Sampah yang mengumpulkan tulang untuk bahan
bangunan. Mo dan Fifi di Pasar bertemu dengan Kucing Pengusaha Kayu dan pergi
kerumah Kucing Yang Punya dan ternyata rumah kucing tersebut dibuat dari gigi
anak-anak. Sedangkan Mo dan Nona Gigi pergi ke Pelabuhan dan menemukan
peternakan manusia. Pada akhirnya mereka menyadari bahwa Nona Gigi bukanlah
pengasuh yang baik hati namun mengumpulkan anak-anak untuk dimanfaatkan di
Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Anak-anak sepakat untuk pergi hari itu juga dari
Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Mereka harus minum susu agar bisa menaiki
Kereta Air, tetapi mereka tidak punya susu. Fifi dan Fufu sepakat untuk mencuri susu
dari ternak domba, namun sayangnya Fifi tertangkap oleh kucing-kucing dan tidak
bisa pulang. Mi, Ma, Mo, dan Fufu meneruskan perjalanan pulang mereka dengan
rasa sedih.
Setelah minum susu, Mi, Ma, Mo, dan Fufu berhasil menaiki Kereta Air dan sampai di
Sirkus Sendu berkat bantuan seekor Burung Bul-Bul. Dari Sirkus Sendu mereka
melewati Jalur Cahaya yang pada akhirnya mengantarkan mereka pulang kerumah.
Anak-anak sampai dengan terbangun di sore hari di rumah Bapak dan Ibu Mo. Fufu
menceritakan semuanya kepada ibunya apa saja yang telah terjadi dengan mereka
dan kehilangan Fifi, tetapi Ibu Fufu tidak mengenali Fifi dan menganggap Fifi
hanyalah boneka. Ketika berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing kedua
ibu itu berbisik “Sial, hanya berkurang satu”.
B. Pengarang
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie lahir di Lampung pada tanggal 10 Oktober 1993.
Ziggy merupakan seorang penulis yang memiliki keterkaitan kepada dunia anak-
anak. Tak heran sebagian besar novelnya mengangkat cerita tentang anak-anak
termasuk novel Kita Pergi Hari Ini. Walaupun dikenal sebagai penulis, Ziggy
merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran karena mengikuti
jejak sang ayah. Seperti yang kita tahu, Ziggy memiliki nama yang panjang dan unik.
Dari bertiga saudara, semuanya bernama Ziggy karena ayahnya sangat mengangumi
album The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars milik David
Bowie. Nama lengkapnya Zabrizkie terinspirasi dari karya Michelangelo Antonioni
tahun 1970.
Ziggy memulai karirnya sebagai penulis pada tahun 2010. Dia memiliki cita-cita
sebagai penulis buku anak. Ziggy sering memasukkan berbagai elemen kedalam
karyanya mulai dari fantasi, dongeng, mitos, hingga cerita anak. Ziggy dikenal
sebagai penulis fiksi fantasi dengan gaya menulis yang absurd dan nyeleneh. Nama
Ziggy sangat dikenal oleh masyarakat luas pecinta novel. Ia telah memenangkan
penghargaan Juara kedua sayembara novel tahunan yang diadakan oleh Dewan
Kesenian Jakarta dengan novelnya yang berjudul Di Tanah Lada pada tahun 2015.
Selain itu, ia juga mendapatkan juara dengan novelnya yang berjudul Semua Ikan di
Langit pada tahun 2016 di acara yang sama.
C. Karya Sastra Lain dari Pengarang
1. Di Tanah Lada 16. Kala: Hidup Yang Harus
2. Jakarta Sebelum Pagi Berakhir
3. Semua Ikan di Langit 17. Wonderworks: Si Pemiliki
4. Kita Pergi Hari Ini Keberuntungan
5. FantasTeen: Lucid Dream 18. FantasTeen: Toriad
6. Cerita-Cerita Jakarta 19. The Other Side
7. White Wedding 20. Yang Terlupakan dan
8. Tiga Dalam Kayu Dilupakan: Membaca
9. Continuum Kembali Sepuluh Penulis
10. Teru Teru Bozu Perempuan Indonesia
11. Saving Ludo 21. Bloody Memory
12. San Francisco 22. Planetes: Memburu
13. Air Mata Bulan: Tongkat Silex Luminar
Malapetaka Dimulai 23. Meant To Be
14. Ghost Dormitory In Sydney 24. Help!
15. Seaside: Dendam Takkan 25. Extract from the Novel All
Pernah Terhapus Waktu the Fish in the Sky
D. Posisi Novel dalam Dunia Sastra
Novel Kita Pergi Hari Ini dikategorikan sebagai novel fiksi campuran antara dongeng
dan fantasi. Awalnya terlihat manis seperti kisah untuk anak-anak, tetapi dibalik
kemanisan tersebut terdapat kisah yang gelap dan cenderung menakutkan. Kualitas
novel ini tidak diragukan lagi ketika novel ini berhasil terjual habis selama kurun
waktu kurang dari 24 jam dalam bentuk pre-order.
E. Tanggapan Masyarakat
Tanggapan masyarakat untuk novel Kita Pergi Hari Ini akan saya ambil dari
tanggapan mereka yang telah disampaikan melalui aplikasi Twitter.
1. “Entah keberapa belas baca buku karya kak Ziggy dan perspektif aku sama
tentang karya dia itu out of the box. Bikin otak berhenti buat baca akhirnya
dan harus baca 5 kali baru paham.” -@Kugeeee_twt
2. “Sangat amat teramat tidak terduga, plot twist yang ditawarkan sungguh
membuat geram hati. Apalagi pada akhir pada halaman di dalam buku ini.” -
@rrosefairys
3. “Kalo dicermati lebih dalam, buku ini menyinggung isu ttg bagaimana
manusia memperlakukan hewan dg tidak baik. Dan bagaimana jadinya kalau
keadaan berbalik. Kalo dilihat dari sisi mereka sih kyk sewajarnya kita
menyembelih sapi dkk. Tp kalo diliat dari sisi manusia jelas SEREM BGT!” -
@miagination
4. “Buku ini bener-bener khas kak Ziggy, mulai dari gaya bahasanya sampe ke
lawakannya. Aku bener-bener suka banget sama novel ini karena imaginasiku
bener-bener bisa bermain disini, tentang dunia yang didalemnya bisa terjadi
apa aja.” -@awkariaum
5. “Bingung mau ngeriview gimana, bikin mewek, buku ini lebih bikin ‘Hah kok
bisa gini?’ gitu lo, paham kan? Plot twistnya minta dihajar. Karakter bocah
sama kucing. Bayangin dunia terbalik antara 2 hal itu.” -@trigonometrai
F. Daftar Pustaka
Gabriel. (2022-Maret). Review Novel Kita Pergi Hari Ini: Menyusuri Tempat Indah
dalam Mimpi. Gramedia Blog. Diperoleh dari
https://www.gramedia.com/best-seller/review-novel-kita-pergi-hari-ini/
Prasetyo, F.A. (2022-Maret). Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. TribunNewsWiki.
Diperoleh dari
https://www.tribunnewswiki.com/amp/2022/03/31/ziggy-zezsyazeoviennazabrizkie
Rulianto, A. (2021-Desember). Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie dan Kisah Nama
Uniknya. Gramedia. Diperoleh dari
https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-kisah-di-balik-nama-ziggy-
zezsyazeoviennazabrizkie/amp/
NOVEL LEBIH SENYAP DARI BISIKAN
KARYA ANDINA DWIFATMA
Ringkasan Buku
Buku Lebih Senyap dari Bisikan ini menceritakan dari awal sampai akhir kisah
rumah tangga Amara dan Baron. Amara dan Baron menikah yang terhalang restu ibu
Amara karena menikah beda agama sehingga mereka tetap memeluk agama
masing-masing. Mereka telah menikah akan tetapi belum memiliki keturunan.
Segala usaha untuk memiliki anak telah dilakukan.
Mereka selalu dikepung pertanyaan cibiran dari
orang lain, bahkan dari keluargannya. Konsultasi
dan mengikuti forum tentang program kandungan
dari dokter pun sudah diupayakan.
Pada suatu saat, usahanya selama ini
membuahkan hasil. Amara merasakan tanda-
tanda kehamilan. Kini, Amara dan Baron
menjalankan pekerjaan mereka masing-masing,
meskipun Amara sedang hamil tetap menjadi
perempuan yang independent sebagai ibu rumah
tangga dan wanita karir.
Beberapa bulan kemudian, Amara mengalami kontraksi yang dirasakan
selama beberapa waktu. Amara melahirkan dengan normal dan lahirlah bayi tampan
yang diberi nama Yuki, namun sayangnya ia lahir dengan berat badan yang kurang
normal. Perjuangan Amara dan Baron menjadi orang tua dan pasangan yang ideal
ternyata tidak mudah. Banyak cicilan yang harus dibayarnya. Amara bahkan sudah
tidak bekerja di kantor. Amara merasakan kelelahan yang amat sangat saat menjadi
ibu bagi anaknya, Yuki. Amara sudah berusaha sebaik mungkin, namun Yuki masih
tidak puas dengan pelayanannya. Sehingga Ibu Amara berkunjung ke rumah
bersama dengan Yani, pembantu perempuan muda yang akan mengasuh Yuki.
Dua bulan kemudian, datanglah teman lama Baron yang bernama Saliman.
Saliman datang ke rumah Amara dan Baron dengan penampilan layaknya orang
sukses. Saliman menawarkan bisnis kepada Baron. Baron tertarik mengikuti bisnis
yang tengah dijalankan oleh Saliman. Bisnis tersebut adalah menjual dan membeli
saham. Awalnya bisnis itu berjalan lancar dan menghasilkan banyak keuntungan.
Suatu hari, Baron mempertaruhkan uang yang sangat besar ke dalam trading saham
ini. Hingga akhirnya ia bangkrut dan menjadi depresi.
Baron merasa bersalah dan melampiaskan kesedihannya dengan menghilang
beberapa minggu, sedangkan Amara memikirkan hidup dan anaknya. Amara
melamar pekerjaan di berbagai situs selalu ditolak. Setelah beberapa hari, Baron
kembali ke rumah dengan wajah dan sikap yang tidak seperti biasanya, wajahnya
mengerikan dan banyak luka di badannya. Waktu itu peristiwa sadis menimpa
Amara. Ketika Amara mencoba membicarakan kepada Baron mengenai rumah
cicilan mereka yang akan disita bank. Amara berbicara dengan nada tinggi yang
membuat Baron marah dan memukulnya. Hal itu yang memicu kekerasan dalam
rumah tangga Amara dan Baron.
Esoknya rumah mereka disita bank. Amara dan Baron pindah ke kontrakan di
dekat rumah mereka. Ditambah lagi, tak ada penghasilan apapun. Hal ini membuat
Amara sangat muak dengan kehadiran suaminya di dalam rumah. Amara tidak
menceritakan semua kejadian tersebut kepada ibunya. Di kontrakan barunya, Amara
memiliki tetangga yang baik, Macan. Amara mencoba kembali untuk melamar
pekerjaan. Beruntungnya ada satu perusahaan yang menerimanya kerja. Pekerjaan
yang padat membuat Amara kurang memperhatikan Yuki, sehingga Yuki menjadi
mudah sakit. Amara menyalahkan dirinya sendiri dari semua kejadian tersebut.
Suatu malam, Amara dan Baron kembali bertengkar hingga membuat Baron
pergi dari kontrakan dan tidak kembali lagi. Setelah keributan itu, Amara tertidur
karena merasa kelelahan. Tidak disadari ada seekor tikus yang menggigit wajah Yuki.
Amara merasa cemas dan membawa Yuki ke rumah sakit. Amara merasakan
kegagalan, marah, dan kecewa terhadap dirinya sendiri. Seketika ia berbisik nama
Yuki tiga kali yang lebih senyap dari bisikan.
Amara kembali ke rumah orang tuanya dan menjalani terapi mengenai
psikologinya bersama Doktor Darpan. Macan sekarang sudah bisa kuliah berkat
pinjaman uang dari ibunya Amara. Keadaan Yuki sudah mulai membaik berkat pola
asuh dari ibunya Amara. Akhirnya, Amara menyadari kesalahannya dan meminta
maaf kepada ibunya. Ia juga segera mengurus surat penceraiannya dengan Baron.
Posisi Buku dalam Dunia Sastra Indonesia
Buku Lebih Senyap dari Bisikan ini merupakan novel kedua Andina Dwifatma
yang dianggap sebagai comeback yang baik, setelah Semusim, dan Semusim Lagi
(2013) yang berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang Sayembara Novel
Dewan Kesenian Jakarta. Kemudian novel kedua Lebih Senyap dari Bisikan (2021) ini
dinominasikan untuk Penghargaan Sastra Badan Bahasa 2021. Selain itu, juga terpilih
sebagai Buku Sastra Pilihan Tempo 2021 Kategori Prosa.
Novel dengan genre domestic drama atau drama kehidupan rumah tangga
ini membuka mata pembaca dengan kisah Amara dan pahit manis kehidupan
perempuan dalam menemukan apa yang berharga. Novel ini membahas mengenai
permasalahan keluarga yang kompleks dengan alur cerita yang maju mundur harus
dipahami secara teliti agar dapat dimengerti alurnya.
Dibanding dengan karya Andina Dwifatma lainnya, novel Lebih Senyap dari
Bisikan ini memiliki daya tarik yang berhubungan dengan perempuan. Novel ini
sangat realistis dengan banyak masalah yang dihadapi perempuan pada umumnya.
Setelah menikah pun, perempuan seperti Amara harus beradaptasi menjadi ibu
muda dengan segala problemnya, seperti program hamil, KDRT, menikah beda
agama, finansial rumah tangga.
Ulasan terhadap Pengarang dan Posisinya dalam Sastra Indonesia
Andina Dwifatma, seorang perempuan penulis Indonesia. Beliau lahir di
Jakarta 15 September 1986. Saat ini, beliau menjadi dosen dan mengajar di
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta dengan program studi Ilmu
Komunikasi. Andina pernah menimba ilmu program pendidikan Sarjana Ilmu
Komunikasi di Univesitas Diponegoro pada tahun 2004 dan program pendidikan
Master Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia pada tahun 2012.
Sejak kecil, Andina gemar membaca dan menulis. Berawal dari kesukaannya
membaca komik Tintin, keinginan untuk menjadi wartawan makin membuncah.
Semasa kuliah, Andina rutin menulis artikel di rubrik kajian budaya di harian Suara
Merdeka setiap dua minggu sekali. Beliau menulis ulasan terkait tayangan televisi,
film, sinetron, dan acara realitas menggunakan teori-teori kajian media yang ia
dapatkan di kelas perkuliahan.
Andina sempat aktif dalam mengikuti kegiatan kepenulisan dan meraih
beberapa penghargaan. Pada tahun 2008, beliau mengikuti Bengkel Penulisan Novel
DKJ (Dewan Kesenian Jakarta) dan untuk pertama kalinya ditantang oleh mentor-
mentor disitu untuk mulai membaca karya-karya sastra dunia. Beliau juga sempat
aktif sebagai jurnalis di Majalah Fortune dan Suara Merdeka. Andina pernah
memenangkan penghargaan nasional bergengsi di bidang jurnalisme, Anugrah